132
SUDAH DI SCAN PENGARUH SISTEM MATRILINEAL TERHADAP KEMANDIRIAN LAKl-LAKI MINANGKABAU Oleh: RADHIYA BUSTAN NIM : 100070020161 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2004

SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

  • Upload
    doandat

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

SUDAH DI SCAN

PENGARUH SISTEM MATRILINEAL TERHADAP

KEMANDIRIAN LAKl-LAKI MINANGKABAU

Oleh:

RADHIYA BUST AN

NIM : 100070020161

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh

gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2004

Page 2: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

TERHADAP KEMANDIRIAN LAKl-LAKI MINANGKABAU telah diujikan

dalam sidang munaqasycih Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hid2yatullah Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2004. Skripsi ini telah diterima

sehagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1

(S 1) pad a Fakultas Psikologi.

Ora. Nett\~ rtati, M.Si NIP. ~50 ~ 938

\ '

Penguji I

~ Dr. Lily Surayya Ekaputri

Sidang Munaqasyah

Anggota

Jakarta, 30 Agustus 2004

Sekret

Abdul Rahman Sh NIP. 150 l)3 224

Ora. N Hartati, M.Si NIP. 1\ 15 938

.Si

Page 3: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

_/'//' Q/t,a/uw·.>MJtb<Ihhr.r//1,

0Yt-)t06~· wii bt«Jt

Q$?un,r[ rkt/Jh '!?Ji-'f',rJ (?.YJtcvHuv

Page 4: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

KATA PENGANT AR

Alhamdullilahhirabbil'alamin, tidak ada kata yang pantas terucap, kecuali rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan seluruh alam semesta ini. Alas kehendakNyalah segala sesuatu bisa terjadi, atas ridhaNya juga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Kesejahteraan, keselamatan, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang sepanjang hidupnya telah memikirkan umatnya agar mereka selamat dunia dan akt1irat. Allahumma Sha/Ii Wassalim 'Alaihi. Selain Allah dan Rasulnya, penulis juga ingin menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :

1. Papaku Bustanuddin Agus dan Mamaku Rosnida R yang sangat kusayangi, terima kasih telah sangat berjasa dalam mengasuh dan mendidik penulis dan telah memberikan dukungan yang sangat besar baik lahir maupun bathin sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Yang terhormat lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan sekaligus sebagai pembimbing I dalam penulisan skripsi ini, terima kasih karena telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan­masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Yang terhormat lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Psikologi UIN, terima kasih atas semuanya Bu ...

4. Yang terhormat Bapak Abdul Rahman Shaleh, M.Si, sebagai pembimbing II yang dengan sabar telah banyak memberikan bimbingan-bimbingan kepada penulis untuk kelancaran penulisan skripsi ini.

5. Yang terhormat lbu Ora. Agustiyawati, M. Phil, sne, selaku dosen Pembimbing Akademik kelas B angkatan 2000, Ors. Asep Haerul Gani, Psi, sebagai dosen seminar, terima kasih telah mau meluangkan waktunya dalam memberikan petunjuk dan saran kepada penulis.

6. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang telah mengajar dan staff administrasi Fakultas Psikologi yang telah membantu menyelesaikan segala keperluan yang berkaitan dengan skripsi ini dengan baik.

7. Kakak-kakaku tercinta Nefi dan Nefa, serta adik-adikku tersayang Milla dan Fani, terima kasih karena telah menjadi semangat bagi penulis.

8. lbunda Afniwati dan Om Arifin, Pak In dan Tante Yuni, Pak Eri dan Tante Des, Uni Lili dan Om Man, yang telah memberikan dukungan dan perhatian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Da ljon Thanks for everything ...

Page 5: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

10. Faiz .... , makasih ya telah memberikan support kepada penulis untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabatku tercinta angkatan 2000 Fakultas Psikologi UIN, khususnya Eci, Emi, Rita, Fitri, Adi, Hamdan, serta Kak Bowo, yang telah banyak membantu, memberikan informasi dan rneleburkan kecemasan penulis dalam menghadapi kesulitan menyelesaikan skripsi ini.

12.Adik-adikku di kosan, Nova dan Opi yang selalu setia mengingatkan penulis untuk terus bersemangat.

13. Pak Syaf dan !bu, senior-seniorku; Da Buja, Da Jhon, Da lrwandi, Da Busman, Da Andi, Da UI, Da Budi, Da lean, Da Yulius, Da Pita, Da Ud, Da Hafiz, Da Mursal, Da Zul, Mamak Edwil dan Mamak Aja, teman­temanku; Yenti, Mini, Delvi, Nini, Ria, Elza, dan Ummul serta adikku Pepen yang selalu setia menemani, dan seluruh anggota KMM Ciputat maupun KMM Jaya yang telah memberikan masukan-masukan dan dukungan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan tentunya terima kasih juga atas kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

14. Perpustakaan Psikologi UIN, Perpustakaan Pusat UIN, Perpustakaan Fakultas Psikologi dan Antropologi UI, dan PDll-LIPI, yang telah memberikan banyak sumbangan ilmu bagi penulis

15. Serta seluruh pihak yang membantu dan menyediakan sarana dan prasarana kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Demikianlah rasa syukur dan terima kasih penulis kepada seluruh

pihak yang ikut terlibat dan berperan aktif serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan tidak mengurangi segala hormat, maka demi kebaikan serta kemajuan selanjutnya penulis mohon saran serta masukan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi siapa saja yang dapat dan sempat membacanya. Amiin Ya Rabbal 'Alamin ...

Jakarta, Agustus 2004

Penulis,

Radhiya Bustan

Page 6: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi (B) Agustus 2004

(C) Radhiya Bustan (D) Pengaruh Sistem Matrilineal Terhadap Kemandirian Laki-laki

Minangkabau (E) xv + 76 halaman (F) Minangkabau adalah salah satu etnis yang terdapat dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya di propinsi Sumatera Barat. Sistem kekerabatan yang sudah berlangsung sejak lama dalam masyarakat Minangkabau adalah sistem kekerabatan matrilineal. Matrilineal adalah garis keturunan, yang menelusuri garis keturunan, perempuan (anak perempuan, anak dari anak perempuan) (Keesing, 1975). Sebagai akibat dari sistem matrilineal itu, posisi laki-laki seolah­olah menjadi lemah, karena dalam sistem ini pembagian harta pusaka, sawah ladang dan tempat tinggal, didominasi oleh perempuan. Bahkan dalam pembuatan keputusan yang vital bagi anak keturunan dalam kaum pun perempuan tetap memiliki posisi kewenangan dan kekuasaan (Tanner& Thomas, 1985). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah sistem matrilineal berpengaruh terhadap kemandirian laki-laki Minangkabau. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah nantinya terdapat hubungan dan perbedaan antara kemandirian laki-laki Minangkabau yang masih memegang matrilineal tulen dengan kernandirian laki-laki Minangkabau yang sudah terpengaruh oleh budaya lain, seperti pengaruh dari sistem patrilineal, dan pengaruh lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada akhir bulan Juli 2004. Populasi pada penelitian ini adalah laki-laki Minangkabau (matrilineal) yang sedang dan pernah menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berusia 18-40 tahun (dewasa dini). Dimana sampel untuk penelitian ini berjumlah 70 orang, dengan rincian 30 orang untuk penelitian tahap pertama (try out skala) dan 40 orang untuk penelitian tahap kedua. Berdasakan analisa hasil kuesioner, dari 40 orang responden penelitian tahap kedua ini terdiri dari 20 orang yang matrilineal tulen dan 20 orang matrilineal yang sudah berkurang. Melalui teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan cara incindental sampling disebarkan instrumen penelitian berupa angket hasil pilot study dengan reliabilitas 0,959 pada skaia kemandirian. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan a= 0,05 dan df = 1, serta crosstabulation dan frekuensi untuk mengolah data pendukung.

Page 7: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Dari hasil analisa statistik ditemukan: terdapat hubungan atau pengaruh antara sistem matrilineal dengan tingkat kemandirian. Berdasarkan perbandingan Chi Square uji dan label, diperoleh keputusan bahwa Chi Square hitung/Koreksi Yates> Chi Square tabel (10,025 > 3,84), maka Ho ditolak. Sedangkan untuk melihat perbedaan mean dari kedua variabel ini dilakukan dengan uji t (T test). Berdasarkan perbandingan t hitung dan label, dapat diambil keputusan bahwa t hitung > t label (4.403 > 1,68), maka Ho ditolak, berarti bahwa ada pengaruh sistem matrilineal terhadap l<emandirian laki-laki Minangkabau. Kemudian juga terdapat beberapa analisis terhadap data pendukung, dengan hasil sebagai berikut: (1) Tidak ada hubungan antara kampung/asal nagari dengan tingkat kemandirian. (2) Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kemandirian. (3) Tidak ada hubungan antara kampung/asal nagari dengan tingkat kematrilinealan. (4)Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kematrilinealan seseorang. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian lebih lanjut dari skripsi Nurkesuma. Dimana penelitian ini mendukung hasil penelitiannya yang berjudul Nilai Kemandirian dalam Pola Kekerabatan Matrilineal dan ldentitas Sosial Perempuan Minangkabau. Dengan hasil penelitiannya bahwa: 0 Nilai kemandirian dapat digunakan sebagai peramal terhadap identitas sosial dan sebaliknya identitas sosial dapat dijadikan sebagai peramal bagi kemandirian" (Skripsi Fakultas Psikologi Depok, 1995). Sementara dalam skripsi ini identitas sosial tersebut adalah sistem matrilineal yang dianut oleh masyarakat Minangl<abau. Terbukti bahwa sistem tersebut memberikan pengaruh terhadap kemandirian laki-laki Minangkabau. Hal ini juga berkaitan dengan pendapat Tajfel (1982) bahwa jika seseorang memiliki identitas sosial maka ia akan menggunakan nilai-nilai kelompok tersebut sebagai patokan dalam bertingkah laku. Zavalloni dan Louis-Guerin (1977) juga mengatakan bahwa representasi antar kelompok yang menggambarkan elemen­elemen identitas social didasari salah satunya oleh nilai yang terkait dalam kelompok-kelompok tersebut. Untuk penelitian lebih lanjut dapat diteliti mengenai "Seberapa besar masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal?" dan "Apakah terjadi pergeseran sistem matrilineal di Minangkabau menuju sistem patrilineal dewasa ini?". Kemudian juga diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar lebih memperbesar jumlah sampel penelitian, serta mengadakan perbandingan dengan kelompok masyarakat patrilineal. Metode observasi dan wawancara juga dapat dilakukan untuk lebih memperdalam hasil penelitian.

(G) Daftar bacaan 34 (1959-2004)

Page 8: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................... 1v

KATA PENGANTAR. . ... ... ... . ............... . . ............... v

ABSTRAK ... . .. vii

DAFTAR ISi. ............. ix

DAFTAR TABEL.. XI

BAB 1

BAB 2

BAB 3

PENDAHULUAN .............................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................. 1

1.2. ldentifikasi Masalah ... ... .. . ... ... .. ... ... ... 11

1.3.

1.4.

1.5.

1.2.1. Pembatasan Masalah ................. . 11

1.2.2. Perumusan Masalah .............. . 14

Tujuan Penelitian .................... . . ... 14

Manfaat Penelitian .................................... 15

Sistematika Penulisan .................. .. . .... 16

KAJIAN PUST AKA ............................................. 17

2.1. Kajian Teori......... ......... ... ..... .... ...... 17

2.1.1. Minangkabau... ... ... ... ... . .. ... ... ... ... ... ... 17

a. Dasar Budaya Minangkabau............... 18

b. Sistem Kekerabatan Matrilineal... ... ... ... 22

c. Kecenderungan Merantau... ... . 31

2.1.2. Kemandirian .......................... . 33

2.1.3. Penelitian Terdahulu ............ . . ........ 38

2.2. Kerangka Berfikir .................................. .

2.3. Hipotesa ..

METODOLOGI PENELITIAN ...................... .

3.1. Subyek Penelitian .......

39

42

43

43

Page 9: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

3.2. lnstrumen Penelitian.................................. 45

3.3. Prosedur Penelitian... ... ... ... .. . .. . ... ... ... ... ... .. 50

3.4. Analisa Statistik.......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................ 55

4.1. Gamba ran Umum Responden ...................... 55

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................ 57

4.3. Analisis dan lnterpretasi Hasil Penelitian... .. . .. 60

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN .................. 72

5.1. Kesimpulan... .. . . .. . . . .. . . .. . . . ... ... .. . . . . . . .. . . .. 72

5.2. Diskusi ................................................. 73

5.3. Saran ................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ... . .................................................... XII

DAFT AR LAMPIRAN ......................................................... xv

Page 10: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Tabel 3.1.

Tabe14.1.1.

Tabel 4.1.2.

Tabel 4.2.1.

Tabel 4.2.2.

Tabel 4.3.1.a.

Tabel 4.3.1.b.

Tabel 4.3.1.c.

Tabel 4.3.1.d.

Tabel 4.3.2.a.

Tabel 4.3.2.b.

Tabel 4.3.3.a.

Tabel 4.3.3.b.

Tabel 4.3.4.a.

Tabel 4.3.4.b.

Tabel 4.3.5.a.

Tabel 4.3.5.b.

DAFT AR T ABEL

Distribusi Item Skala Kemandirian

Gambaran Responden Berdasarkan Kampung/Asal Nagari

Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Gambaran Kematrilinealan

Gambaran Tipe Kemandirian

Matrilineal * Kategori Kemandirian Crosstabulation

Chi-Square Test Matrilineal * Kategori Kemandirian

Group Statistics

T-Test Matrilineal * Kemandirian

Kampung * Kategori Kemandirian Crosstabulation

Chi-Square Tests Kampung * Kategori Kemandirian

Pekerjaan * Kategori Kemandirian Crosstabulation

Chi-Square Tests Pekerjaan * Kategori Kemandirian

Kampung * Matrilineal Crosstabulation

Chi-Square Tests Kampung * Matrilineal

Pekerjaan * Matrilineal Crosstabulation

Chi-Square Tests Pekerjaan * Matrilineal

Page 11: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL
Page 12: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

"Minangkabau" dapat diartikan dengan bermacam-macam pengertian, antara

lain : Adat Minangkabau, kerajaan Minangkabau, bahasa Minagkabau,

kebudayaan Minangkabau dan suku Minangkabau atau etnis Minangkabau,

dengan arti yang lebih luas dari itu. Penamaan nama Minangkabau dalam

tambo, kaba dan cerita rakyat banyak dihubungkan dengan kisah akan

keberanian dan kehebatan nenek moyang orang Minangkabau, seperti

keberhasilan mereka mengalahkan kerbau Majapahit melalui strateginya

mengadu kerbau kecil yang sudah di pasang tanduk besi dengan kerbau

besar yang dibawa pasukan Majapahit.

lnformasi ilmiah yang bisa dipercaya adalah sejarah Minangkabau dari

Joustra (dalam Amir, 1977 : 7) dalam bukunya "Minangkabau, Overzicht Van

Land, Geschiedenes en Volk", asal mula nama daeratl ini, yaitu "

Minangkabau" pun berada dalam kegelapan". Keterangan-keterangan yang

paling banyak mengandung kemungkinan kebenaran, adalah dari

Vandertuuk, yang berpendapat bahwa perkataan itu adalah berasal dari

Page 13: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

"Phinangkhabu"yang berarti "tanah asal". Sedangkan perkataan lain:

"Menang Kerbau" atau ·'Mainang" yang berarti "mengembalakan kerbau" ini

adalah keterangan orang banyak saja (Amir, 1977: 7).

2

Daerah asal dari masyarakat yang berkebudayaan Minangkabau adalah

daerah propinsi Sumatra Baral sekarang ini dan sekitarnya. Luas daerah

yang didiami orang Minangkabau melebihi daerah Sumatera Baral.

Kabupaten Bengkalis, sebagian daerah Kerinci dan kabupaten di bagian

Bengkulu sebelah Utara (dari Ombak nan badabua, durian ditakuak rajo, si

Kilang Aie Bangih). Terlepas dari daerah asal ini, pendukung kebudayaan

Minangkabau juga tersebar di beberapa tempat di Sumatra dan juga di

Malaya, yaitu di Negeri Sembilan.

Sistem kekerabatan yang sudah berlangsung sejak iama dalam masyarakat

Minangkabau adalah sistem kekerabatan matrilineal. Sistem matrilineal

merupakan salah satu tipe sistem keturunan unilineal (rnenarik keturunan

melalui satu garis tunggal). Tipe sistem unilineal lain adalah sistem patrilineal,

seperti yang diamalkan orang Balak.

Matrilineal adalah garis keturunan, yang menelusuri garis keturunan,

perempuan (anak perempuan, anak dari anal< perempuan) (Keesing, 1975).

Sebagai akibat dari sistem matrilineal itu, posisi laki-laki seolah-olah menjadi

Page 14: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

3

lemah, karena dalam sistem ini pembagian harta pusaka, sawah ladang dan

tempat tinggal, didominasi oleh perempuan. Perempuan diberi hak

menggarap atau menggunakan harta tersebut. Mamak (saudara laki-laki dari

ibu) berkewajiban menjaga harta pusaka itu dari rongrongan pihak lain dan

membagi hak penggarapan itu secara adil antara saudara perempuan atau

kemenakan perempuannya. Kekuasaan mamak pada praktiknya tidak untuk

memiliki, tetapi menjaga dan mengatur hak penggunaan atau penggarapan

harta pusaka tersebut. Sementara ia juga sebagai suami di rumah istrinya

atau ayah dari anak-anaknya.

Laki-laki sebagai suami disebut "urang sumando". Julukan urang sumando ini

berarti ia sebagai tamu di rumah istri dan anak- anaknya, tidak berkuasa

memiliki dan menentukan keputusan. la diumpamakan "abu diatas tunggul ",

mudah ditiup dan terbang. Bila terjadi perceraian, ia keluar dari rumahnya

dengan baju yang melekat di tubuhnya.

Dalam sistem matrilineal, anak-anak yang dilahirkan para ibu termasuk suku

(clan) ibunya atau suku saudara-saudara ibunya, sementara ayah termasuk

suku ibunya pula. Apabila ibu bersuku Caniago, misalnya, maka seluruh

anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan termasuk suku Caniago,

dan status kesukuan ini sifatnya permanen, tidak ada perpindahan suku

Page 15: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

4

dalam sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau. Seorang ayah berada di

luar keluarga anak dan istrinya.

Dalam artikelnya mengenai perempuan Minangkabau, J.C. Prindiville (1980)

berpendapat bahwa laki-laki boleh jadi memiliki tempat istimewa sebagai

perwakilan keluarga dan di dalam kehidupan sosial yang lebih luas sebagai

akibat status, pengaruh, dan tanggung jawab sebagai rnamak dan penghulu.

Akan tetapi laki-laki itu sendiri di dalam kelompok matrilineal isterinya hanya.

periferal dalam kewenangan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Tanner&Thomas (1985), menurut mereka

perempuan tetap memiliki posisi kewenangan dan kekuasaan, terutama

dalam pembuatan keputusan yang vital bagi anak keturunan kaum itu.

Seperti dalam perkawinan, kematian serta pembagian harts pusaka.

Walaupun laki-laki menjadi mamak dan penghulu dikatakan sebagai

pimpinan dalam kaum, akan tetapi sesungguhnya sejauh itu terkait dengan

penggunaan tanah, rumah serta perlengkapan-perlengkapan adat termasuk

titel pemegang kewenangan yang sesungguhnya adalah terletak pada

perempuan senior dalam kaum itu. Suatu keputusan tidak dapat diambil

kecuali melalui persetujuan dan mufakat dengannya. Bila ia masih hidup

kedudukannya di alas mamak dan penghulu. Bila ia meninggal maka

perempuan tertua lain setelah dirinya menduduki posisi itu.

Page 16: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

5

Dengan cepat dan lancarnya persinggungan antar budaya yang berbeda

seperti dewasa ini, masyarakat matrilineal, termasuk Minangkabau penuh

dengan kontroversi-kontroversi struktural. Di antaranya adalah timbulnya

perebutan alegiansi (kesetiaan dan tanggung jawab) seorang laki- laki.

Kepada siapakah seorang laki- laki dewasa harus setia dan bertanggung

jawab? Kepada kelompok payung-nya (khusunya ibu, saudara perempuan

dan kemenakan- nya) atau kepada isteri dan anak- anaknya sendiri? Dalam

istilah teknis antropologi hal ini disebut perebutan alegiansi seorang laki- laki

antara keluarga matrilineal melawan keluarga batih. Secara adat, seorang

laki- laki adalah milik payungnya, karena itu dia harus bertanggung jawab dan

setia terhadap keluarga matrilineal-nya dalam segala hal. Sementara itu isteri

dan anak- anaknya mempunyai pula mamak sendiri yang akan melindungi

mereka.

Perebutan alegiansi yang paling dahsyat di Minangkabau biasanya adalah .,...-11{\--l'v)

antara ibu\. dan isteri. Sang ibu merasa memiliki anak laki- lakinya baik secara

adat maupun secara biologis. Sebaliknya secara psikologis sang isteri dan

anak- anak juga merasa memiliki suami dan bapaknya. Namun hak

psikologis ini dinafikkan dalam adat Minangkabau. Di pihak laki- laki pun

terjadi semacam pembelahan jiwa, antara setia dan bertanggung jawab

kepada ibu atau kepada isteri dan anak- anaknya (Marzali, 2003).

Page 17: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

6

Kontroversi berikutnya adalah tentang pendidikan dan rasa kasih terhadap

anak. Karena seorang laki- laki adalah milik keluarga matrilinealnya, maka dia

hanya bertanggung jawab terhadap ibu, saudara perempuan, dan

kamanakannya. Ada/ah kewajiban seorang mamak untuk mendidik dan

menyayangi kamanakan-nya. Setiap anak mempunyai mamak yang menjadi

ayah sosial-nya. Betapa gelisah dan kontroversialnya jiwa mereka ketika

dewasa, karena mereka mempunyai ayah sosial yang berbeda dari ayah

bio/ogis (Marzali, 2003).

Sebagai akibat dari perebutan alegiansi dan tidak jelasnya penanggung

jawab atas diri anak laki-laki Minang, maka mereka dikenal sebagai bangsa

perantau, bangsa pedagang.

Merantau bagi orang Minang, terutama bagi kaum prianya, mempunyai

makna tersendiri dalam arti dapat meningkatkan status dan harga diri

seseorang dalam masyarakat (kalau ia berhasil dalam perantauannya). O/eh

karena itu, merantau bagi orang Minangkabau umumnya dilatarbelakangi

oleh keinginan untuk meningkatkan harga diri atau status di berbagai bidang

kehidupan seperti bidang sosial-ekonomi, pengetahuan atau pendidikan, dan

lainnya, karena ha/ ini tidak dapat diperoleh di kampungnya.

Page 18: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

7

Merantau juga dapat dilihat sebagai proses menuju kemandirian dan

kedewasaan dan sebagai kewajiban sosial yang dipikulkan ke bahu laki-laki

untuk meninggalkan kampung halamannya mencari harta kekayaan atau

menuntut ilmu pengetahuan, dan mencari pengalaman hidup (Nairn, 1979).

Sehingga dengan merantau laki-laki Minangkabau menjadi lebih mandiri

dalam berbagai hal, seperti membuat mereka mampu untuk mengatur diri

sendiri, kemandirian secara ekonomi, dapat mengambil keputusan sendiri,

terlibat dalam kegiatan di luar rumah, kemandirian dalam sikap dan tata nilai,

serta kemandirian dalam emosi, dan mereka sudah tidal< terikat lagi dengan

sistem matrilineal yang membuat mereka tidak memperoleh banyak

kesempatan dalam berbagai hal.

Dengan berlatar belakang hal tersebut diatas, dimana kita melihat bahwa

dalam masyarakat Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan

matrilineal, anak laki-lakinya tidak mempunyai hak milik di kampung, karena

semua harta pusaka diturunkan kepada anak perempuan. Dia hanya

bertugas membantu saudara perempuan atau ibu. Bahkan untuk tidurpun

harus pergi ke surau. Dalam hal penggunaan tanah, rumah, serta

perlengkapan-perlengkapan adat termasuk title pemegang kewenangan yang

berperan adalah perempuan senior dalam kaum, suatu keputusan tidak dapat

diambil kecuali melalui persetujuan dan mufakat dengannya.

Page 19: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

8

Di kampung baguno balun, hanya berstatus "pembantu" atau "pengurus"

harta saudara perempuan dan kemanakannya. Kalau yang sudah

berkeluarga merantau karena tidak tahan tinggal di rurnah gadang bersama­

sama dengan pambayan-pambayan (suami adik atau kakak istri yang lain)

karena mertua sering membanding-bandingkan dengan menantunya yang

lain yang banyak pambaoannya pulang untuk mertua dan anak istrinya.

Karena mereka merasa mengalami hambatan-hambatan untuk berkembang,

maka laki-laki Minangkabau menjadi lebih kreatif, diwujudkannya dengan

merantau. Merantau menjadikan orang lebih mandiri.

Dalam T riandis ( 1995) disebutkan bahwa mereka yang tidak mudah konform

pada kelompoknya dan mampu mempertahankan privasi dan otonomi

mereka, maka ekspresi dirinya tidak mudah 'diseragamkan' oleh kelompok

dan memungkinkan mereka untuk bebas mengekspresikan diri. Dalam hal ini,

penolakan yang terjadi dalam diri laki-laki Minangkabau terhadap sistem

matrilineal yang mereka anggap menghambat mereka untuk lebih

berkembang dan berbagai kontroversi-kontroversi sosiai lainnya yang

terdapat dalam sistem matrilineal ini, merupakan suatu perwujudan diri

mereka untuk lebih kreatif dan mandiri agar dapat melepaskan diri dari sistem

ini.

Page 20: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

9

Secara tradisional, merantau harus dilakukan tanpa membawa modal yang

diperlukan. Mereka merantau hanya diberi bekal sehelai kain sarung dan tiket

kapal oleh kaum dan saudara ayahnya yang mau membantu. Bekal lain

hanya pandai mengaji dan seni bela diri yang dinamakan ilmu silek (silat).

Namun demikian, tradisi seperti itu sekarang sudah mulai berubah. Mamak

sudah tidak sepenuhnya bertanggung jawab, bahkan tidak lagi bertanggung

jawab. Dia sudah memperhatikan anak istrinya, "anak dipangku, kemanakan

dibimbiang". Apakah sifat kemandirian itu masih ada dengan perubahan

struktur keluarga yang makin ke patrilineal ini? Ataukah kenyataan

sebaliknya, anak laki-laki Minang sekarang lebih tergantung kepada

keluarganya karena bapak dan mamak sama-sama memperhatikan?

Berkaitan dengan itu, menarik kiranya meneliti apakah berbagai kontroversi

dalam sistem kekerabatan matrilineal ini mempunyai dampak terhadap

kemandirian laki-lakinya, karena menyebabkan orang Minang gelisah

mencari bentuk- bentuk struktur yang stabil. Sebagian menemukan struktur

tersebut dengan cara beristeri orang lain, sebagian lain dalam bentuk punya

toko besar dan kaya raya di rantau orang, adapula dalam bentuk menjadi

profesor di perguruan tinggi.

Page 21: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

10

Struktur masyarakat Minangkabau yang penuh kontroversi ini adalah sebagai

akibat dari adat matrilineal Minangkabau yang berhadapan atau dipengaruhi

oleh struktur patrilineal dan pergaulannya dengan suku lain. Apakah

kontroversi struktural ini akan berimbas balik terhadap personaliti dan

temperamen manusia Minang, khususnya laki- laki Minang? Kontroversi

membuat mereka gelisah dan mencari struktur yang mapan dan stabil.

Apakah hal ini juga akan membuat laki-laki Minang menjadi lebih mandiri

atau sebaliknya makin tergantung kepada bantuan orang lain

(komunitasnya)? Laki-laki Minang yang sudah berkeluarga apakah makin

mandiri atau lebih tidak bertanggung jawab karena peran ganda sebagai

"ayah biologis" dan "ayah sosial" tersebut?

Di masyarakat matrilineal yang demikian, masyarakat atau budaya setempat

mendorong anak kemenakannya khususnya yang iaki-laki untuk mandiri,

seperti menyuruh merantau dulu. Para antropolog mengungkapkan

masyarakat matrilineal ditemukan di masyarakat primitif. Anak-anak

masyarakat primitif memang lebih cepat mandiri dari anak orang modern.

Kemandirian ini juga mendapat perhatian masyarakat maju dewasa ini.

Orang Baral dan Jepang sekarang tidak suka meninggalkan harta yang

banyak buat anaknya. Yang penting mereka tinggalkan adalah rasa percaya

diri, mandiri dan inisiatif .

Page 22: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

11

1.2. ldentifikasi Masalah

1.2.1. Pembatasan masalah

Matrilineal disini difokuskan pada pengertian matrilineal menurut Kato (1982)

dengan ciri- ciri nya sebagai berikut :

1. Keturunan dihitung berdasarkan garis ibu.

2. Suku terbentuk menurut garis ibu.

3. Kekuasaan dalam suku terletak di tangan ibu.

4. Perkawinan bersifat matrilokal, yaitu suami mengunjungi rumah isteri.

5. Hak-hak pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakan

perempuannya, dari saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara

perempuan.

Penelitian ini untuk membuktikan apakah sistem matrilineal berpengaruh atau

tidak terhadap kemandirian laki-laki Minangkabau. Maka subyek penelitian

laki-laki Minangkabau dibagi ke dalam 2 kelompok;

a. Matrilineal kuatltulen : apabila subyek tersebut masih menjalani semua

ciri-ciri matrilineal diatas. Dengan kata lain, subyek pada tingkat ini

adalah subyek yang dibesarkan dalam suasana matrilineal.

b. Matrilinea/ yang sudah berkurang. Subyek ini sudah tidak dibesarkan

dalam suasana matrilineal tulen dan tidak lagi menjalankan sistem

Page 23: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

matrilineal sepenuhnya. Subyek pada kelompok ini adalah untuk

memperoleh data kontol.

12

Subyek penelitian ini juga dibatasi pada laki-laki Minangkabau yang ada di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alasan peneliti membatasinya adalah karena

keluarga besar UIN diasumsikan mempunyai pengetahuan agama yang lebih

dari pada yang di perguruan tinggi umum. Dengan pengetahuan agama yang

lebih akan menunjang mereka untuk lebih mengenal dan menjalankan adat

Minangkabau dengan bail<, karena orang Minang mempunyai falsafah adat

basandi Syara', Syara' basandi Kitabullah.

Laki- laki Minang disini dibatasi pada laki- laki dewasa ( berumur 18 - 40

tahun/ dewasa dini ) yang telah mempunyai tanggung jawab ekonomi minimal

terhadap dirinya sendiri. Alasan peneliti memilih responden pada masa

dewasa dini karena masa dewasa dini adalah masa pencarian kemantapan

dan masa reproduktif (Hurlock, 1980 : 272), sehingga diasumsikan mereka

yang pada usia dewasa dini akan mengalami proses kemandirian yang

berarti, karena banyak tindakan dan minat yang terbawa dari masa remaja

dulu yang perlu disesuaikan dengan peran sebagai orang dewasa, sehingga

menuntut mereka untuk lebih mandiri.

Page 24: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

13

Kemandirian yang akan diteliti disini adalah kemandirian dengan indikator­

indikator sebagai berikut (berdasarkan hasi! penelitian dari Frank (1988),

serta bentuk-bentuk kemandirian yang dikemukakan oleh Douvan & Adelson

(1966) dan Hoffman (1984):

a. Pengaturan diri sendiri.

Kemandirian dapat dilihat dari kemampuan individu untuk dapat mengatur

dan mengarahkan dirinya dengan tepat serta dapat menjaga diri sendiri.

lndividu yang memiliki self govermance yang baik biasanya merasa dirinya

sudah dewasa dan cukup matang, dapat bertindak secara cepat, melakukan

sesuatu yang berkaitan dengan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain serta

memiliki pengaturan diri yang baik.

b. Kemandirian secara ekonomi

Merupakan kemampuan seseorang mendapatkan uang untuk menopang

kebutuhan pokoknya, memiliki pekerjaan, tidak tergantung secara finansial

dengan orang lain, dapat menghasilkan uang sendiri serta tidak menerima

bantuan dalam hal keuangan.

c. Dapat mengambil keputusan sendiri

lndividu yang mandiri digambarkan sebagai individu yang mampu mengambil

keputusan sendiri dengan baik, tidak tergantung pada orang tua atau orang

lain dalam membuat dan mengambil keputusan serta dapat menjalankan

keputusannya dengan penuh tanggung jawab.

Page 25: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

14

d. Terlibat dalam kegiatan di luar rumah

Seorang dikatakan mandiri apabila ia telah dapat tinggal terpisah dari orang

tua atau kampung halamannya, misalnya pada waktu mereka menuntut ilmu,

ataupun bekerja di tempat yang jauh dari kampung halamannya. Dalam

masyarakat Minangkabau diistilahkan dengan 'merantau'.

e. Kemandirian dalam sikap dan tata nilai

Dalam sikapnya, orang yang mandiri mampu menjadi individu yang unik yaitu

memiliki keyakinan, nilai dan pendapat sendiri.

f. Kemandirian dalam emosi

Tidak lagi membutuhkan dukungan emosi yang berlebihan dari orang tua dan

lingkungannya.

1.2.2. Perumusan masalah

• Apakah sistem matrilineal berpengaruh terhadap kernandirian laki- laki

Minangkabau?

1. 3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut diatas tujuan yang hendak

dicapai melalui penelitian ini adalah untuk dapat melihat apakah ada

pengaruh dan hubungan antara sistem kekerabatan dengan kemandirian,

Page 26: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

khususnya sistem kekerabatan matrilineal dengan kemandirian laki-laki

Minangkabau.

1.4. Manfaat penelitian

15

Mengingat begitu urgennya bahasan tersebut, peneliti berfikir penelitian ini

cukup penting untuk psikologi, dan dapat memberikan sumbangan untuk

memperkaya psikologi sosial dan lintas budaya khususnya. Untuk pendidikan

dan pembangunan masyarakat dapat diambil manfaatnya agar menciptakan

pemuda-pemuda yang mandiri. Pada sistem pendidikan, penelitian ini juga

bermanfaat sebagai wacana keilmuan untuk mengkaji tentang aspek-aspek

kemandirian dan pendidikan watak percaya diri, ulet, clan mampu

bekerjasama dengan siapapun.

Page 27: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

16

1.5. Sistematika penulisan

BABI

BAB II

BAB Ill

BAB IV

BABV

: Pada Bab Pendahuluan ini dikemukakan mengenai latar

belakang masalah, identifikasi masalah yang terdiri dari

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penulisan yang berisi

deskripsi garis besar penelitian ini.

: Bab Kajian Pustaka, menjelaskan kajian teori dan kerangka

berpikir dalam penelitian ini yaitu mengenai matrilineal dan

kemandirian, serta penelitian terdahulu. Dan dikemukakan pula

hipotesa dalam penelitian ini.

: Bab Metodologi penelitian, dengan sub bab yang pertama

adalah subyek penelitian, yang terdiri dari; karakteristik subyek,

populasi, jumlah subyek, dan teknik pengambilan sampel. Sub

bab berikutnya adalah instrumen penelitian, prosedur penelitian,

dan analisa statistik.

: Bab Hasil Penelitian, yang terdiri dari sub bab; gambaran

umum responden, deskripsi hasil penelitian, serta analisis dan

interpretasi hasil penelitian.

: Bab Kesimpulan, Diskusi dan Saran.

Page 28: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL
Page 29: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

2.1. Kajian teori

2.1.1. Minangkabau

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

Banyak pendapat yang mengemukakan asal mula narna Minangkabau,

antara lain mengatakan bahwa kata minang berasal dari nama besi runcing

yang dipasang di ujung hidung anak kerbau. Pendapat lain mengatakan

bahwa asalnya dari kata mainang kabau, yang artinya memelihara kerbau.

Nama Minangkabau yang tertua dalam catatan sejarah ditemui dalam

Nagarakertagama yang ditulis pada tahun 1365 oleh Prapanca, pujangga

Majapahit. Ven der Tuuk mengatakan asal kata Minangkabau berasal dari

kata phinang khabu yang artinya tanah asal. Dr. Muh. Hussein Nainar

mengatakan bahwa asalnya dari menon khabu yang artinya tanah mulia.

Dalam buku Sumatera Tengah, yang diterbitkan Jawatan Penerangan

Sumatera Tengah, dikemukakan juga bahwa kata itu berasal dari bahasa Sri

Lanka mau angka bahu, yang artinya memerintah. Pendapat yang terakhir

mengatakan berasal dar·i kata minanga tamwan, minanga menjadi minang,

17

Page 30: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

tamwan berubah menjadi kabau. Kata itu ditemukan pada prasasti

Kedudukan Bukit (Navis, 1984: 53).

18

Orang Minangkabau (orang Minang) menyebut daerahnya dengan a/am

Minangkabau. Penamaan "Alam Minangkabau" menunjukkan bahwa orang

Minang sangat tergantung dengan alam. Bukti keterikatan orang Minang

dengan a lam diungkap dalam filosofi : "a/am takambang jadi guru". Alam

terkembang seperti kita tahu, bukanlah sesuatu yang liar dan tak beraturan,

tetapi sebaliknya, sangat teratur dan tunduk kepada hukum-hukum alam.

Filosofi berguru kepada alam bagi orang Minang menjadikan ia dapat

mendayagunakan hukum alam (sunnatullah) sebagai sumber belajar untuk

menata kehidupannya. Dengan masuknya Islam, maka semua ini tinggal

menyesuaikan, karena hukum alam itu ternyata adalah sunnatullah.

Ada tiga ciri utama yang selalu melekat pada etnis Minang : Pertama,

kepenganutan yang kuat terhadap Islam dengan falsafah adat basandi

Syara', Syara' basandi Kitabullah; kedua, kepatuhan tert1adap sistem

Matrilineal; ketiga, kecenderungan kuat untuk merantau (Azra, 1988).

a. Dasar budaya minangkabau

Ada enam prinsip utama adat Minangkabau yang secara tradisional dianggap

berlaku pada masyarakat. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

Page 31: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

1. Yang melahirkan anak dan yang punya anak ada!ah perempuan

(ibulmande ). Prinsip ini nampaknya berlaku universal.

19

2. Yang punya kuasa dan wewenang terhadap kaurn perempuan dan

anak-anak adalah laki-laki. lni nampaknya juga merupakan prinsip yang

universal. Di rnana- rnana di dunia kita melihat kekuasaan berada di

tangan laki- laki.

3. Keturunan ditarik melalui garis perempuan. Yang dimaksud dengan

"keturunan" disini adalah sama dengan "descent" dalam bahasa

lnggris. Garis keturunan ini sering disimbolkan dengan "darah", bahwa

"keturunan" disalurkan melalui "darah". Bagi orang Minangkabau

"darah" diturunkan rnelalui ibu. Prinsip adat ini disebut dengan istilah

matrilineal. Sebenarnya, secara biologis Orang Minang rnengakui

mengalirnya "darah" bapak ke dalam tubuh anak. Pengakuan ini

dibuktikan dengan sebutan "bako" terhadap keluarga bapak. Bako

artinya asal atau benih asal. Dengan demikian bapak adalah benih asal

dari seorang anak. Narnun pengakuan ini tidak diikuti dengan

pengakuan sosial. Sehingga akhirnya orang Minang "percaya" bahwa

hanya darah ibu-lah yang mengalir ke dalarn tubuh seorang anak.

4. Anggota kelompok-keturunan (suku, payuang, paruik, dst) diangkat atau

direkrut melalui garis perempuan. Fungsi utama dari prinsip ketiga

diatas adalah untuk mendukung prinsip adat keempat ini. Pada Orang

Minang, seorang anak otomatis masuk ke dalam kelompok ibunya.

Page 32: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Kalau kelompok ibunya adalah Caniago, maka anak itu otomatis

menjadi kelompok Caniago. Dia berada di luar kelompok bapaknya.

Bahkan minta pindah ke kelompok bapaknya pun tidak boleh.

20

5. Pewarisan harta pusaka, rumah gadang, gelar, kedudukan, dan

kekuasaan politik dilaksanakan melalui garis perempuan. lni adalah

fungsi penting kedua dari prinsip adat ketiga. Bahwa dalam kehidupan

masyarakat perlu tata tertib politik. Di Minangkabau, dengan adanya

prinsip adat ketiga, bahwa "keturunan ditarik melalui garis perempuan",

maka pewarisan tahta politik dan harta ekonomis ini-pun diselaraskan

dengan prinsip tersebut. Yang mewarisi tanah pusaka dan rumah

gadang adalah anak- anak perempuan. Yang mewarisi kedudukan dan

gelar penghulu adalah kemenakan laki- laki, atau anak saudara

perempuan.

6. Perkawinan eksogami-kelompok (eksogami suku, payuang, atau paruik)

adalah satu keharusan. lni artinya seseorang tidak boleh kawin di

dalam kelompok. Sesama anggota kelompok adalah bersaudara, atau

berdunsanak, karena darah keturunannya sama (Marzali, 2003).

Adat Minangkabau pada hakikatnya adalah ajaran budi, dan budi pekerti,

berada pada pelatihan filsafat budi (ethical philosophy), yang tujuannya

adalah untuk menata perilaku-sosial maupun individual agar sesuai dengan

hukum alam. Dengan masuknya Islam, Islam tinggal menambah unsur

Page 33: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

kepercayaan yang bersifat theologik-eskatalogik (Ketuhanan dan alam

akhirat) yang semuanya berpuncak pada ke-Esaan dan ke-Mahakuasaan

Allah.

21

Ajaran adat yang bersifat penghalusan budi bersintesis dengan ajaran Islam

yang bersifat lebih penghalusan budi (Akhlaqul Karimah), tetapi yang

sekarang dihubungkan dengan kepercayaan kepada Allah SWT serta

Muhammad Rasulullah SAW panutan utama akan kehalusan budi itu. Dalam

proses pengintegrasian dan sintesis dari kedua sumber budaya ini kata

sepakat akhirnya dibuhul dengan perjanjian Bukit Marapalam, tertuang dalam

adigium:

"Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah" (adat mesti didasarkan

pada agama, agama (Islam) berdasarkan Kitabullah (al-Qur'an).

Kata adat berasal dari bahasa Sangsekerta, dibentuk dari kata "a" dan "data".

"Dato" artinya sesuatu yang bersifat kebendaan. Jadi "adal" pada hakikatnya

adalah segala sesuatu yang bersifat tidak kebendaan (Salmadanis dan

Samad, 2003 : 25).

Bukti kuatnya penyesuaian adat dan syarak itu adalah adanya pusaka tinggi

yang merupakan warisan kolektif yang tak boleh dimiliki pribadi kecuali atas

Page 34: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

22

beberapa kasus tertentu menurut sepanjang adat, menurut aturan adat

Minangkabau jatuhnya kepada kemanakan. Begitu pula halnya ada pusaka

rendah, yaitu hasil usaha yang dilakukan oleh satu keluarga boleh dimiliki

oleh anak-anaknya sesuai menurut hukum Islam.

Dengan status dan hirarkinya yang demikian maka secara prinsip tidak

mungkin ada benturan antara adat dan syarak, yang di atasnya adalah al­

Qur'an kalimatul 'u/ya. Maka al-Qur'an dengan sendirinya adalah konstitusi

tertinggi bagi budaya dan masyarakat adat Minangkabau.

b. Sistem kekerabatan matrilineal

Sistem kekerabatan yang sudah berlangsung sejak lama dalam masyarakat

Minangkabau adalah sistem kekerabatan matri!ineal yang mengatur garis

keturunan menurut garis keturunan ibu atau wanita. Dalam budaya

Minangkabau yang matrilineal ini, laki-laki tidak memiliki harta pusaka berupa

tanah, sawah dan rumah.

Sistem matrilineal merupakan satu di antara dua tipe sistem keturunan

unilineal (menarik keturunan melalui satu garis tunggal). Tipe sistem unilineal

lain adalah sistem patrilineal, seperti yang diamalkan orang Balak. Patrilineal,

yaitu mengikuti nasab atau keturunan sebelah Bapak. Oleh karena itu, hanya

anak lelaki saja yang menyambung marga Bapaknya (Lubis,

Page 35: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

http://www.mandailing.org/kek-ren5.html). Dalam sistem kekerabatan

patrilineal, suatu kelompok kekerabatan dihitung dengan dasar satu ayah,

satu kakek atau satu nenek moyang. Dengan demikian setiap anak dalam

suatu keluarga akan mengikuti dan memakai marga ayahnya, tetapi yang

berhak untuk meneruskan marga ayahnya hanya anak laki-laki saja

sedangkan anak perempuan akan kehilangan marganya jika ia sudah

menikah dengan seorang laki-laki dari marga lain.

Garis keturunan matrilineal ini mempengaruhi ruang lingkup yang lebih luas

dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Minangkabau, tidak hanya

sekedar mengambil garis keturunan dari ibu, tetapi lebih luas dari itu

matrilineal merupakan suatu sistem kemasyarakatan yang mendasari

berbagai aspek kehidupan masyarakat Minangkabau, seperti aspek sosial,

politik, ekonomi, dan hukum (Hakimy, 1978; Saanin, 1982).

Kato ( 1982) mengemukakan ciri-ciri masyarakat matrilineal yang tidak hanya

tentang garis keturunan, sebagai berikut :

1. Keturunan dihitung berdasarkan garis ibu.

2. Suku terbentuk menurut garis ibu.

3. Kekuasaan dalam suku terletak di tangan ibu.

4. Perkawinan bersifat matrilokal, yaitu suami mengunjungi rumah isteri.

Page 36: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

5. Hak-hak pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya, dari

saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara perempuan.

Ada empat aspek penting yang diatur dalam sistem matrilineal, yaitu:

a. Pengaturan harta pusaka.

24

Harta pusaka yang dalam terminologi Minangkabau disebut harato jo pusako.

Pusako adalah sesuatu milik kaum yang diwarisi turun temurun, baik yang

tampak ujud secara material, seperti sawah, ladang, rumah gadang, ternak,

dan sebagainya, maupun yang tidak tampak seperti gelar penghulu, atau

tuah. Sedangkan harato dimaksudkan adalah segala hasil yang diperoleh

dari tanah, sawah milik kaum. Oleh karena itu di Minangkabau dikenal pula

dua kata kembar yang artinya sangat jauh berbeda; sako dan pusako.

1. Sako

Sako adalah milik kaum secara turun temurun menurut sistem matrilineal

yang tidak berbentuk material, seperti gelar penghulu, kebesaran kaum, tuah

dan penghormatan yang diberikan masyarakat kepadanya. Sako merupakan

hak bagi laki-laki di dalam kaumnya. Gelar demikian tidak dapat diberikan

kepada perempuan.

2. Pusako

Pusako adalah milik kaum secara turun temurun, berbentuk material seperti

sawah, ladang, rumah gadang dan lainnya. Pusako dimanfaatkan oleh

perempuan di dalam kaumnya. Hasil sawah, ladang menjadi bekal hidup

Page 37: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

25

perempuan dengan anak-anaknya. Rumah gadang menjadi tempat

tinggalnya. Laki-Jaki berhak mengatur tetapi tidak berhak untuk memiliki.

Karena itu di Minangkabau kata hak milik bukanlah merupakan kata kembar

yang satu makna, tetapi dua kata yang satu sama lain artinya berbeda

namun tetap berada dalam konteks yang sama. Laki-/aki punya hak terhadap

pusako kaum, tetapi dia bukan pemilik pusako kaumnya.

Dalam pengaturan pewarisan pusako, semua harta yang akan diwariskan

harus ditentukan dulu kedudukannya. Kedudukan harta pusaka itu terbagi

dalam pusako tinggi dan pusako randah (pusaka rendah).

Pusako tinggi adalah harta pusaka kaum yang diwariskan secara turun

temurun berdasarkan garis ibu. Pusaka tinggi hanya boleh digadaikan bi/a

keadaan sangat mendesak sekali, hanya untuk empat ha/ saja; pertama, jika

mayat terbujur di tengah rumah; kedua, jika ada gadis 'gadang' (yang telah

melewati umur) be/um menikah; ketiga, rumah gadang ketirisan; keempat,

jika penghulu yhendak ditegakkan . Menjual-menggadai dalam ha/-hal itupun

baru bisa dilakukan jika tak ada lagi jalan Jain untuk menutupinya dan jika

semua anggota keluarga seia-sependapat (Jahja dalam Nairn, 1968 : 86).

Page 38: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

26

Pusako randah (Pusaka rendah) yaitu harta pencaharian yang didapat oleh

suami isteri selama masa perkawinannya. Pusako randah diwariskan

mengikuti hukum pewaris dalam Islam, atau mengikuti hukum faraidh.

b. Peranan laki-laki.

Pola kekerabatan matrilineal dengan sendirinya menempatkan laki-laki

Minangkabau pada posisi yang berbeda dengan laki-laki pada umumnya.

Laki-laki Minangkabau memiliki kekuasaan tertentu dalam sukunya. la

terutama bertanggung jawab terhadap kesejahteraan kemenakannya. Bila

rumah gadang rusak, atau ada kemenakan yang belurn menikah, maka

mamak bertanggung jawab untuk mengatasinya.

Laki-laki Minangkabau memiliki dua peran dalam kehidupan rumah tangga,

pertama sebagai mamak dalam rumah ibunya dan sebagai urang sumando

dalam rumah istrinya. Peran sebagai mamak dalam rumah ibu pada

hakekatnya bertumpang tindih dengan peran perempuan sebagai bundo.

Keduanya lambang kebijaksanaan, kekuatan, kestabilan, tanggung jawab

dan pengayoman (Prindville dalam Syarifuddin, 1984).

Walaupun mamak tidak tinggal dalam keluarga ibunya, namun kehadirannya

dalam keluarga ibunya selalu dituntut oleh adat. Disanalah ia menghabiskan

waktu siangnya. ltulah sebabnya anak-anak dalam keluarga tersebut

Page 39: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

mempunyai hubungan yang rapat dan dengan mamaknya. Syarifudin

mengemukakan bahwa mereka lebih membutuhkan mamaknya itu di

samping ibunya.

27

Dari hasil penelitian (Hamdi, 1990) serta berdasarkan uraian dari Amir B dkk

(1984) dapat diketahui peran mamak sebagai berikut:

1. Mengatur perkawinan kemenakan

Dalam hal ini ayah si gadis tetap diajak berunding, tetapi keputusan tetap di

tangan mamak.

2. Mengatur penggunaan dan pembagian pusaka

Menurut adat Minangkabau kemenakanlah yang mewarisi gelar, martabat

dan kekayaan yang dipunyai oleh mamak. Sebagai warisan harta pusaka

yang ditinggalkan oleh pewaris tidak boleh di bagi-bagi oleh yang berhak.

Harta yang telah jadi pusaka harus dijaga agar tinggal utuh demi menjaga

keutuhan kaum kerabat. Pada gilirannya akan diturunkan kepada

kemenakan. Kemenakan laki-laki memiliki hak untuk mengelola sedangkan

kemenakan perempuan berhak memiliki. Kemenakan laki-laki harus

mengusahakan agar harta pusaka tersebut menghasilkan dan mampu

menghidupi kaum kerabat yang ada di rumah gadang, serta tidak boleh di

bawa ke rumah isteri.

3. Menanggung biaya dan keperluan kemenakan

Page 40: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

28

Kewajiban seorang mamak terhadap kemenakannya, terutama yang

perempuan adalah memberi makan, pakaian, perumahan dan lain-lain.

Bisaanya dengan memberikan sebidang tanah atau bagian dari harta pusaka

untuk diusahakan dan dikelola oleh kemenakan.

4. Mengatur, membimbing, mengawasi dan melindungi kemenakan

Terhadap kemenakan perempuan diberikan bimbingan agar ia memahami

nlai-nilai sosial yang menempatkan perempuan sebagai sentral di rumah.

Sedangkan pada kemenakan laki-laki bimbingan diberikan sebagai persiapan

untuk menjadi penunjang dan pengembang sanak saudaranya.

Peran orang laki-laki sebagai urang sumando dalam rumah istrinya adalah

lemah sekali. Pepatah Minangkabau mengatakan posisi laki-laki sebagai

urang sumando tersebut ibarat rabuak di ateh tunggue (rabuak adalah bagian

dari pohon ijuk yang mudah diterbangkan oleh angin).

Ada! yang seperti ini menempatkan laki-laki pada posisi yang serba salah. Di

rumah ibunya ia tidak mempunyai hak alas rumah itu, dan di rumah istrinya ia

hanya tamu yang menompang (Syarifuddin, 1984).

Seorang laki-laki Minangkabau harus menjalankan peran sebagai ayah dari

anak-anaknya, sekaligus bertanggung jawab untuk membimbing

kemenakannya.

Page 41: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

29

c. Kaum dan pesukuan.

Orang Minangkabau yang berasal dari satu keturunan dalam garis matrilineal

merupakan anggota kaum dari keturunan/klen tersebut. Sasuku maksudnya

adalah berasal dari keturunan yang sama sejak dari nenek moyangnya. Suku

artinya seperempat atau kaki. Jadi, pengertian sasuku dalam sebuah nagari

adalah seperempat dari penduduk nagari tersebut.

Sebuah kaum mempunyai keleikaitan dengan suku-suku lainnya, terutama

disebabkan oleh perkawinan. Oleh karena itu kaum punya struktur yang

umumnya dipakai oleh setiap suku.

Dalam sistem matrilineal perempuan diposisikan sebagai pengikat,

pemelihara dan penyimpan, sebagaimana diungkapl<an pepatah adatnya

amban puruak atau tempat penyimpanan.

Perempuan menerima hak dan kewajibannya tanpa harus melalui sebuah

prosedur apalagi bantahan. Hal ini disebabkan hak dan kewajiban

perempuan itu begitu dapat menjamin keselamatan hidup mereka dalam

kondisi bagaimanapun. Semua harta pusaka menjadi milik perempuan,

sedangkan laki-laki diberi hak untuk mengatur dan mempertahankannya.

Perempuan tidak perlu berperan aktif sebagai ninik mamak.

Page 42: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Di dalam sistem matrilineal, perempuan juga mempunyai fungsi dan

kedudukan yang spesifik, yaitu sebagai:

1. Bunda Kanduang

30

Apabila ibu atau tingkatan ibu dari mamak yang jadi penghulu masih hidup,

maka dialah yang disebut Bunda Kanduang, atau mandeh atau niniek. Dialah

perempuan utama dalam kaum itu. Dia punya kekuasaan lebih tinggi dari

searang penghulu karena dia setingkat ibu, atau ibu penghulu itu betul.

2. Perempuan bisaa yang sudah kawin

Mereka adalah bagian dari kepemilikan pusaka. Mereka diatur aleh

tungganai, mamak laki-laki yang ditugaskan mengatur untuk setiap rumah

gadang. Dari mereka inilah nanti akan dapat ditentukan siapa yang akan

dijadikan perempuan utama berdasarkan; wibawa, kecakapan, dan

kebijaksanaan yang dimilikinya.

Perlu pula diperhatikan struktur suku di dalam suatu kaum dan strukturnya

bersama dengan suku lain. Struktur suku dalam suatu kaum diungkap i

Fulan sebagai berikut:

a) Mamak yang dipercaya sebagai pimpinan kaum yang disebut Penghulu

bergelar datuk.

b) Mamak-mamak di bawah penghulu yang dipercayai memimpin setiap

rumah gadang, karena di dalam satu kaum kemungkinan rumah gadangnya

banyak. Mamak-mamak yang memimpin setiap rumah gadang itu disebut;

Page 43: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

31

tungganai. Seorang laki-laki yang memikul tugas sebagai tungganai rumah,

pada beberapa suku tertentu, mereka juga diberi gelar datuk. Di bawah

tungganai ada laki-laki dewasa yang telah kawin juga, berstatus sebagai

mamak bisaa. Di bawah mamak inilah baru ada kemenakan.

c. Kecenderungan merantau

Nairn dalam studinya tentang Merantau, mengungkap faktor-faktor yang

mendorong laki-laki Minangkabau lebih suka merantau dari pada tinggal di

kampung. Faktor itu antara lain adalah:

1. Struktur sosial di Minangkabau yang matrilineal ticiak cukup memberi

tempat yang kokoh bagi laki-laki dalam kehidupan l<eluarga, dalam arti

bahwa dia tidak mempunyai kekuasaan yang mantap di rumah isterinya

dan tidak pula di rumah ibunya sendiri. la oleh karena itu merasa

terombang-ambing, kurang terjamin dan selalu gelisah.

2. Dengan sistem kekerabatan keluarga besar (extended family sistem)

seperti yang ditemukan dalam masyarakat matrilineal tersebut, suami

dan isteri masing-masingnya tetap merupakan bahagian dari keluarga

induk masing-masing. Dorongan merantau dilihat sebagai usaha untuk

melepaskan diri dari keluarga induk untuk dapat membangun keluarga

batih sendiri yang terhindar dari berbagai intervensi keluarga besar.

3. Laki-laki walaupun terhitung sebagai anggota keluarga di rumah ibunya,

tidal< dapat menil<mati Ilaria keluarga. Dia tidak dapat mengerjakan

Page 44: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

32

sawah keluarga untuk dibawa hasilnya ke rumah anaknya, kecuali jika

seizin saudara-saudara perempuannya. Sebaliknya, dari tugas dan

tanggung jawabnya, malah dia di dorong untuk memperbanyak tanah

yang ada dari hasil yang diperdapat di rantau. Keluarganya, dan malah

dia sendiri, merasa telah memenuhi panggilan jika dapat berkirim pulang

untuk membeli atau memagang sawah baru.

4. Tanggungjawab ganda yang dia pikul (baik sebagai bapak terhadap

anaknya, sebagai mamak terhadap kemenakannya, sebagai saudara

laki-laki terhadap saudara-saudara perempuannya, maupun sebagai

anggota keluarga dan sebagai anggota masyarakat kampungnya)

mungkin dirasa terlalu berat untuk dihadapi secara sekaligus. Karenanya

dia cenderung untuk mengelakkan dan malah melepaskan tanggung

jawabnya itu. Ada semacam perasaan 'terlalu dibebani' untuk hidup di

kampung, sedang sementara itu dia tahu bahwa di kampung tak banyak

yang bisa dilakukan untuk penyambung hidupnya.

5. Ketidaktergantungan mereka kepada tanah juga menimbulkan sikap

menilai rendah terhadap kehidupan bertani. Masyarakat sebaliknya

melihat ke atas kepada orang dagang dan orang-orang lainnya yang

banyak merantau, apalagi kalau mereka mampu memperlihatkan hasil

jerih payah di rantau. Tantangan untuk merantau oleh karena itu tinggi

dan pujian yang diperdapat jika berhasil juga tinggi.

Page 45: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

33

6. Anak laki-laki telah di dorong untuk meninggalkan rumah sejak dari umur

muda. Di rumah dia tidak diberi akomodasi setimpal seperti kepada anak

perempuan. Dia disuruh tidur di surau, atau di rumah pembujangan, dan

belajar mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan yang sukar di

kemudian hari. Dorongan untuk pergi merantau oleh karena itu disiapkan

secara berangsur-angsur sejak dari umur muda. lnstitusi merantau oleh

karena itu adalah bahagian yang tak terpisahkan dari lembaga

kehidupan secara menyeluruh (Nairn, 1979: 279-280).

2.1.2. Kemandirian

Berdasarkan tata bahasa Indonesia diketahui bahwa pembentukan kata

kemandirian berasal dari kata sifat mandiri yang berarti dalam keadaan dapat

berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain. (Kamus Besar bahasa

Indonesia, 1990 : 55).

Kemandirian adalah "the ability to be self directive rather than dependent on

others for control" (Hurlock, 1974).

Dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa kemandirian merupakan

suatu kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri dan tidak bergantung pada

kontrol dari orang lain.

Page 46: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Dalam penelitian ini istilah kemandirian merujuk pada istilah autonomy dan

independence. Autonomy shows itself in independence (Hurlock 197 4: 49).

34

lndividu yang otonom adalah individu yang mandiri, tidak mengandalkan

bantuan dan dukungan dari orang lain yang kompeten. la juga bebas

bertindak. Orang yang mandiri lebih bergantung pada potensi serta sumber

daya diri sendiri dari pada bergantung pada lingkungan fisik dan sosialnya.

Dorongan otonom juga merujuk kepada adanya kecenderungan individu

untuk berusaha agar ia dapat menguasai lingkungannya. (Maslow dan

Angyal, dalam Hjelle & Ziegler, 1981: 390)

Penelitian mengenai kemandirian pada kelompok dewasa muda

mengemukakan bahwa batasan mengenai kemandirian berhubungan clengan

kemandirian dalam aspek interpersonal dan intrapsikis (Frank, Laman dan

Avery, 1988). Menurut Frank dkk, kemandirian berkaitan dengan:

a. Kemampuan atau kompetensi untuk berhubungan dengan lingkungan luar.

b. Kemampuan untuk menguasai konflik intrapsikis.

c. Kemampuan untuk memisahkan diri dari significant others.

Solomon Asch mengemukakan ciri-ciri orang yang mandiri sebagai berikut:

0 Independent tend to be self-reliant, persuasive, expressive and

unconventional and able to think for themselves; while conformist tend to be

Page 47: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

35

submissive, conventional, easily upset by stress, and suggestible, and lack of

insight into their own motives and antitudes" (Asch, 1952 : 212).

Selain itu kemandirian juga diartikan sebagai: an attitude of self reliance or

self resistence to control by others, yang berarti dapat mengandalkan diri

sendiri dan tidak bersedia untuk dikontrol oleh orang lain (English dan

English, 1959). Sedangkan Rokeach dalam pembagian nilainya menyebut

kemandirian sebagai 0 Self reliance atau independence".

Berdasarkan tata bahasa Indonesia diketahui bahwa pembentukan kata

kemandirian berasal dari kata sifat mandiri yang berarti dalam keadaan dapat

berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain. (Kamus Besar bahasa

Indonesia, 1990: 55).

Kemandirian, oleh para ahli juga dijadikan suatu kriteria tertentu, yaitu kriteria

kedewasaan. McCandless & Coop mengemukakan adanya

ketidaktergantungan secara ekonomi (economic independence) untuk

mendefinisikan kedewasaan. Artinya, orang dewasa dapat menopang dirinya

sendiri dalam hal keuangan (McCandless & Coop, 1979, dalam Smolak,

1993).

Page 48: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

36

Hoffman 1984 (dalam Moore, 1987; Smolak 1993) menjelaskan kemandirian

sebagai ketidaktergantungan (independence). Ada 4 (empat) bentuk

ketidaktergantungan (independence) yaitu :

1. Ketidaktergantungan secara fungsional (Functional Independence).

2. Ketidaktergantungan dalam sikap (Attitudinal Independence).

3. Ketidaktergantungan dalam hal emosi (Emotional Independence).

4. Ketidaktergantungan konfliktual (Conflictual Independence).

Kemandirian memiliki beberapa aspek yaitu:

1. Aspek ketidaktergantungan (Independence).

2. Aspek pengambilan keputusan (Desicion Making).

3. Kontrol diri (Personal Contra~.

4. Aspek pernyataan diri (Self Assertion).

5. Self Other Responsibility.

(Frank, 1979, dalam Smolak, 1993).

Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa kemandirian adalah tingkah laku di

mana individu dapat mengandalkan dan bergantung pada dirinya sendiri dan

bebas dalam membuat keputusan dalam dirinya tanpa menimbulkan konflik­

konflik tertentu dalam dirinya.

Page 49: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

37

lndikator kemandirian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan hasil

penelitian dari Frank (1988), serta bentuk-bentuk kemandirian yang

dikemukakan oleh Douvan & Adelson (1966) dan Hoffman (1984), yang

dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kedewasaan yang mnecakup :

a. Pengaturan diri sendiri.

Kemandirian dapat dilihat dari kemampuan individu untuk dapat mengatur

dan mengarahkan dirinya dengan tepat serta dapat menjaga diri sendiri.

lndividu yang memiliki self govermance yang baik bisaanya merasa dirinya

sudah dewasa dan cukup matang, dapat bertindak secara cepat, melakukan

sesuatu yang berkaitan dengan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain serta

memiliki pengaturan diri yang baik.

b. Kemandirian secara ekonomi

Merupakan kemampuan seseorang mendapatkan uang untuk menopang

kebutuhan pokoknya, memiliki pekerjaan, tidak tergantung secara finansial

dengan orang lain, dapat menghasilkan uang sendiri serta tidak menerima

bantuan dalam hal keuangan.

c. Dapat mengambil keputusan sendiri

lndividu yang mandiri digambarkan sebagai individu yang mampu mengambil

keputusan sendiri dengan baik, tidak tergantung pada orang tua atau orang

lain dalam membuat dan mengambil keputusan serta dapat menjalankan

keputusannya dengan penuh tanggung jawab.

Page 50: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

38

d. Terlibat dalam kegiatan di luar rumah

Seorang dikatakan mandiri apabila ia telah dapat tinggal terpisah dari orang

tua atau kampung halamannya, misalnya pada waktu mereka menuntut ilmu,

ataupun bekerja di tempat yang jauh dari kampung halamannya. Dalam

masyarakat Minangkabau diistilahkan dengan 'merantau'.

e. Kemandirian dalam sikap dan tata nilai

Dalam sikapnya, orang yang mandiri mampu menjadi individu yang unik yaitu

memiliki keyakinan, nilai dan pendapat sendiri.

f. Kemandirian dalam emosi

Tidak lagi membutuhkan dukungan emosi yang berlebihan dari orang tua dan

lingkungannya.

2.1.3. Penelitian terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh

Nurkesuma (Skripsi Fakultas Psikologi Depok, 1995) yang berjudul Nilai

Kemandirian dalam Pola Kekerabatan Matrilineal dan ldentitas Sosial

Perempuan Minangkabau. Hasil penelitiannya ia!ah bahwa: 0 Nilai

kemandirian dapat digunakan sebagai peramal terhadap identitas sosial dan

sebaliknya identitas sosial dapat dijadikan sebagai peramal bagi

kemandirian". Pada penelitian ini identitas sosial tersebut adalah sistem

kekerabatan. Sistem kekerabatan yang diteliti disini dispesifikkan pada sistem

Page 51: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

39

matrilineal dan akan dilihat apakah ada pengaruhnya terhadap kemandirian

laki-laki Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan tersebut.

Disamping temuan bahwa nilai kemandirian dapat digunakan sebagai

peramal terhadap identitas sosial dan sebaliknya, dalam skripsi ini juga

terdapat temuan lain, yaitu : bahwa tidak ada perbedaan nilai kemandirian

antara lbu dan anak perempuannya di Minangkabau sebagai generasi yang

berbeda. Kemudian juga dikatakan bahwa tidak ada perbedaan identitas

sosial antara lbu dan anak perempuannya sebagai generasi yang berbeda.

Sedangkan penelitian ini adalah tentang hubungan sifat kemandirian dengan

sistem kekerabatan matrilineal pada laki-laki Minangkabau. Maka tujuan dan

subyek penelitiannya berbeda sehingga bisa menjadi penyempurnaan dari

penelitian terdahulu.

2.2. Kerangka Berpikir

2.2.1. Sistem kekerabatan dan kemandirian laki-iaki Minangkabau

Berbicara kehidupan manusia sebagai individu tidak akan pernah keluar dari

kerangka pembicaraan mengenai kepribadian, konsep diri dan budaya

dimana individu manusia tersebut hidup. Budaya, kepribadian, dan konsep

Page 52: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

40

diri saling mempengaruhi satu sama lain sekaligus, dan dengan tujuan akhir

bekerja integratif membentuk individu yang utuh (Dayakisni dan Yuniardi,

2003). Skripsi ini meneliti tentang pengaruh budaya pada masyarakat

Minangkabau terhadap kemandirian, yaitu pengaruh sistem kekerabatan

matrilineal terhadap kemandirian laki-Jaki Minangkabau.

Kelompok kekerabatan dapat menjadi pedoman bagi hubungan-hubungan

sosial dimana seseorang terlibat di dalamnya. Hubungan sosial yang

terwujud antara seseorang dengan orang lain dibatasi oleh unsur-unsur

seperti kedudukan jenis kelamin, umur, dan hubungan kekerabatan. Menurut

Keesing hubungan kekerabatan mengacu kepada hubungan antara orang tua

dan anak-anak, baik anak perempuan maupun anak laki-iaki, dan pada

jaringan-jaringan hubungan yang terbentuk dari hubungan orang tua dan

anak-anak tersebut (Keesing, 1975).

Sistem kekerabatan yang di anut oleh masyarakat Minangkabau adalah

sistem kekerabatan matrilineal, yang menjadi salah satu identitas budaya

masyarakat Minangkabau. Dalam budaya Minangkabau yang matrilineal ini,

laki-laki tidak memiliki harta pusaka berupa tanah, sawah dan rumah.

Ditinjau dari aspek psikologis, sistem matrilineal juga mempengaruhi laki-laki

Minangkabau untuk mandiri. Laki-laki Minangkabau tidak mempunyai hak

Page 53: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

41

kepemilikan harta di kampungnya, dia juga hanya sebagai 'urang sumando'

di rumah istrinya sehingga ia tidak dapat memimpin keluarganya secara

langsung, karena dalam sistem matrilineal laki-laki Minangkabau

bertanggung jawab terhadap keluarga matrilialnya, yaitu sebagai mamak

pada kemenakan-kemenakannya. Selain itu, laki-laki Minangkabau juga tidak

mempunyai wewenang dan kekuasaan dalam pembuatan keputusan yang

vital bagi anak keturunan dalam kaum. Seperti dalam perkawinan, kematian

serta pembagian harta pusaka. Walaupun laki-laki menjadi mamak dan

penghulu dikatakan sebagai pimpinan dalam kaum, akan tetapi

sesungguhnya sejauh itu terkait dengan penggunaan tanah, rumah serta

perlengkapan-perlengkapan adat termasuk titel pemegang kewenangan yang

sesungguhnya adalah terletak pada perempuan senior dalam kaum itu. Suatu

keputusan tidak dapat diambi! kecuali melalui persetujuan dan mufakat

dengannya.

Hal ini juga merupakan salah satu sebab laki-laki Minangkabau mempunyai

kecenderungan untuk merantau agar menemukan poia kehidupan yang dia

inginkan, dimana ia dapat mengatur dan mengarahkan dirinya dan

keluarganya dengan tepat, tidak tergantung kepada orang lain baik dari segi

ekonomi maupun dalam mengambil keputusan, dan dapat membebaskan

dirinya dari sistem matrilineal yang secara tidak langsung menimbulkan

hambatan-hambatan bagi laki-laki Minangkabau untuk lebih berkembang,

Page 54: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

42

sehingga mereka mewujudkannya dengan merantau yang membuat mereka

bisa menjadi lebih kreatif dan mandiri.

2.3. Hipotesa

Dalam penelitian ini dimunculkan hipotesa yang nantinya akan dibuktikan

melalui penelitian yang akan dilakukan, berdasarkan dengan apa yang telah

dirumuskan sebelumnya dalam permasalahan penelitian;

- Hipotesa alternatif (Ha) : Ada pengaruh sistem matrilineal terhadap

kemandirian laki-laki Minangkabau.

- Hipotesa nihil (Ho) : Tidal< ada pengaruh sistem matrilineal terhadap

kemandirian laki-laki Minangkabau.

Page 55: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL
Page 56: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Subyek Penelitian

3.1.1. Karakteristik subjek

Subyek pada penelitian ini adalah laki-laki yang berasal dari suku

Minangkabau, dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Subyek minimal tel ah tinggal di daerah Minangkabau selama 1 O tahun

(dibesarkan dalam lingkungan yang matrilineal).

b. Sedang atau pernah menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, karena mereka diasumsikan mempunyai pengetahuan agama

yang lebih dari pada yang di perguruan tinggi umum. Dengan

pengetahuan agama yang lebih akan menunjang mereka untuk lebih

mengenal dan menjalankan adat Minangkabau dengan baik, karena

orang Minang mempunyai falsafah adat basandi Syara', Syara' basandi

Kitabullah.

c. Berumur 18- 40 tahun/ dewasa dini, yang telah mempunyai tanggung

jawab ekonomi minimal terhadap diri sendiri.

d. Mengisi skala dan memenuhi syarat matrilineal.

43

Page 57: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

3.1.2. Populasi

Berdasarkan data yang didapat dari Komunitas Mahasiswa Minangkbau

(KMM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa laki-laki Minangkabau

(matrilineal) yang sedang dan pernah menjalani pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah dan berusia 18-40 tahun sekitar lebih kurang 300 orang.

3.1.3. Jumlah Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 70 orang. Terdiri dari 30 orang untuk

penelitian tahap pertama (uji coba skala), dan 40 orang untuk penelitian

tahap kedua. Diharapkan dari 40 orang ini mencakup ke dalam matrilineal

tulen dan matrilineal yang sudah berkurang/terpengaruh oleh sistem lain

sebagai data kontrol.

44

Guilford dan Frunchter (1978) menyatakan bahwa, jurnlah sampel minimal

untuk melakukan penelitian yang baik adalah 30 orang agar hasilnya dapat

dianalisis secara statistik dengan menggunakan asumsi distribusi normal.

Oleh karena itu jika jumlah sampel yang diharapkan tidak terpenuhi, maka

jumlah minimal setidaknya harus tercapai.

3.1.4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling dengan cara incindental sampling, artinya individu yang

Page 58: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

45

telah memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan (purposive sampling) dapat

diambil sebagai subyek penelitian, dan diambil yang paling mudah ditemui

atau paling bersedia (incindental sampling), sampai jumlahnya mencapai

batas yang diperlukan (Guilford & Fruchter, 1981 ).

Teknik ini digunakan karena memiliki kelebihan, yaitu pengambilan sampel

menjadi praktis, mudah dan dapat diperoleh dalam waktu yang singkat,

dengan catatan bahwa subyek bersedia untuk menjadi sampel dengan tidak

mengabaikan cirri-ciri/ karakteristik subyek penelitian, sehingga dapat

mengurangi bias.

Dalam penelitian ini yang menjadi independent variabel adalah sistem

matrilineaL Sedangkan dependent variabelnya adalah kemandirian.

3.2. lnstrumen Penelitian

lnstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

kemandirian dan kuesioner untuk melihat kematrilinealan subyek.

Setiap pernyataan dalam skala ini disertai dengan 4 pi!ihan jawaban, yaitu:

SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak

Page 59: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Sesuai). Skala 4 (genap) ini dipilih untuk menghindari terjadinya

kecenderungan pemusatan (central tendency) atau menghindari jawaban

subyek yang berada di tengah-tengah (netral).

46

Dengan menggunakan skala sikap model Likert, peneliti menetapkan

penskoran dari 1-4. Skor 1 diberikan kepada subyek yang menjawab STS

untuk pernyataan yang berbentuk positif (favorable) atau menjawab SS untuk

pernyataan negatif (unfavorable). Sebaliknya, skor 4 diberikan untuk subyek

yang menjawab SS pada pernyataan yang berbentuk positif atau STS untuk

pernyataan negatif.

Harry Susianto (1992) menyatakan Tahap Pembuatan Skala Likert:

1. Merumuskan obyek sikap. Penulis merumuskan obyek sikap yang ingin

diketahui sejelas mungkin berasal dari aspek-aspek yang mendukung hal

tersebut, dimana setiap orang memiliki perasaan yang berbeda mengenai

hal tersebut baik perasaan positif ataupun negatif.

2. Menulis pernyataan. Setelah obyek sikap yang ingin diketahui jelas,

penulis mengumpulkan dan menulis sejumlah pernyataan mengenai

obyek tersebut.

3. Pilot study. Penulis mengadakan uji coba kepada 30 responden yang

memiliki karakteristik yang mirip dengan respoden penelitian.

Page 60: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

47

4. Memilih pernyataan untuk skala.

Kemudian peneliti memilih pernyataan terbaik untuk skala dengan

melakukan analisa daya pembeda, pada setiap pernyaiaan peneliti juga

menganalisa reliabilitas skala.

3.2.1. Alat Pengukuran Kematrilinealan

Untuk mengukur dan melihat sejauh mana subyek penelitian

menganut sistem kekerabatan matrilineal, maka subyek diharapkan dapat

mengisi identitas personal yang diikuti dengan kuesioner, dimana nantinya

akan menggambarkan sejauh mana subyek menjalankan kematrilinealannya,

sehingga subyek dapat dikelompokkan ke dalam matrilinsal tulen ataukah

matrilineal yang sudah berkurang karena sudah terpengaruh oleh sistem lain.

3.2.2. Alat pengukuran kemandirian

Untuk pengukuran kemandirian digunakan skala model Likert, yang terdiri

dari beberapa item pernyataan yang nantinya akan mengukur kemandirian.

Pernyataan yang dibuat berdasarkan indikator-indikator kemandirian yang

telah ditentukan sebelumnya, yaitu:

1. Pengaturan diri sendiri, dimana laki-laki Minangkabau dapat mengatur

dan mengarahkan dirinya dengan tepat, mampu menjaga diri sendiri,

dewasa, matang, bertindak tepat, dan mampu melakukan sesuatu yang

berkaitan dengan dirinya tanpa bantuan dari orang lain.

Page 61: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

48

2. Kemandirian secara ekonomi, laki-laki Mianangkabau mampu

mendapatkan uang untuk menopang kebutuhan pokoknya, memiliki

pekerjaan lain yang tidak hanya mengurusi sawah dan ladang kaumnya,

tidak tergantung secara finansial dengan orang lain, dan telah mampu

menghasilkan uang sendiri yang dapat dimilikinya secara pribadi.

3. Dapat mengambil keputusan sendiri, dimana laki-laki Minangkabau telah

dapat membuat dan mengambil keputusan sendiri tanpa bergantung pada

orang lain disekitarnya, dan menjalankan keputusan tersebut denan

pen uh tanggung jawab.

4. Terlibat dalam kegiatan di luar rumah, mampu tinggal dan hidup terpisah

dari orang tua dan kampung halaman (merantau).

5. Kemandirian dalam sikap dan tata nilai, laki-laki Minangkabau mampu

menjadi individu yang unik, yaitu memiliki keyakinan, nilai, dan pendapat

sendiri, walaupun hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut

orang tua atau orang disekelilingnya. Serta mampu menentukan tujuan

hidupnya.

6. Kemandirian dalam emosi, laki-laki Minangkabau tidak lagi membutuhkan

dukungan emosi yang berlebihan dari keluarga dan orang lain dalam

lingkungannya.

Page 62: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

49

Sebelum pembuatan skala ini, terlebih dahulu penulis memberikan

pertanyaan-pertanyaan pelengkap (identitas personal) yang berguna untuk

menjajaki atau mengetahui gambaran umum responden yang akan diteliti.

Untuk memudahkan penelitian, peneliti membuat kisi-kisi atau blue print agar

memudahkan dalam membuat pernyataan.

Tabel 3.1. Penyebaran Item dalam Skala Kemandirian

-------·--------- --------- -- -----.------.----------····- . --------- -------ASPEKYANG INDIKA TOR-INDIKATOR FAVO UNFAVO

DIUNGKAP RAB LE RAB LE 1---------·- ------- - - - -- ___ " ________ ------·-.. ·---·---·---- -------·

Pengaturan diri - Mengatur dan mengarahkan diri 36 22,24 sendiri dengan tepat. I

- Melakukan sesuatu yang 3,29 2,5 berkaitan dengan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. - Menjaga diri sendiri. 41 12, 18.

Kemandirian - Mendapatkan uang untuk 26 40 secara ekonomi menopang kebutuhan pokok.

- Memiliki pekerjaan. 28 17 - Tidak tergantung secara finansial 37 42 dengan orang lain.

·--Dapat - Mengambil keputusan sendiri 33 19,34 mengambil dengan baik. keputusan - Tidak tergantung pada orang tua/ 16 31,44 sendiri orang lain dalam membuat dan

mengambil keputusan. - Menjalankan keputusan dengan 11, 15 "13, 14 penuh tanqqunq iawab.

Terlibat dalam - Tinggal terpisah dari orang tua 43 30 kegiatan di luar atau kampung halaman. rumah - Menuntut ilmu, bekerja di tempat 4,25 45

. -~ ...Y§.f19j§_LJh dari kampung halaman. ___ --·-·----

Page 63: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

50

Tabel 3.1. Lanjutan ··-------

ASPEK YANG INDIKA TOR-INDIKATOR FAVO UNFAVO DIUNGKAP RAB LE RAB LE -------

Kemandirian - Memiliki keyakinan nilai dan 6 10 dalam sikap pendapat sendiri.

sendiri I dan tata nilai - Mampu menentukan 35 23,39 tujuan hidupnya. - Mengutamakan dirinya sebagai 7 20,32 penilai terbaik dalam mengambil keputusan, meskipun berbeda dengan nilai-nilai yang dianut orang tuanya.

I ·---·-------Kemandirian - Telah dapat memutuskan ikatan I 27 21,38 dalam emosi emosional semasa kecil terhadap

orang tuanya. - Tidak membutuhkan dukungan 8 1,9 emosi yang berlebihan dari orang tua.

3.3. Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu :

a. Persiapan penelitian

Ada beberapa ha! yang perlu dipersiapkan untuk penelitian ini, seperti

membuat dan mengaudit alat-alat validitas dan reliabilitasnya agar dapat

dipertanggungjawabkan dan menghubungi pihak-pihak yang terkait dan

dibutuhkan dalam penelitian ini.

Page 64: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

b. Uji' coba alat ukur

Uji coba empiris harus dilakukan dalam situasi dan kondisi testing yang

sebenarnya sehingga respon atau jawaban subjek merupakan respon

yang sesungguhnya pula.

Pada tahap ini dimulai dengan pembuatan item-item untuk skala

kemandirian dengan mengacu kepada blue print (Terlampir).

Uji coba akan dilakukan pada 30 orang responden yang memiliki

karakteristik yang mirip dengan responden penelitian.

51

Setelah data terkumpul, dilakukan analisis item untuk menguji validitas

tiap item pada ala! dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment. Korelasi tiap item diperoleh dari perhitungan korelasi antara skor

item dengan skor total. Item yang tergolong valid adalah item-item yang

memiliki daya pembeda tinggi dengan korelasi z 0,5. Hasilnya

memperlihatkan bahwa dari tujuh puluh item yang diujicobakan, terdapat

empat puluh lima item yang terhitung valid dan dua puluh lima item tidak

terpakai (gugur). Selain itu, dilakukan perhitungan reliabilitas dengan

menggunakan Cronbach Alpha. Hasilnya, nilai dari reliabilitas alat ukur ini

adalah 0,95. Item-item yang valid tersebut terlihat dalam blue print

(Terlampir).

Page 65: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

c. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada akhir Juli 2004.

3.4. Analisa Statistik

Untuk menganalisa hasil uji coba alat, maka penulis menghitung indeks

korelasi setiap item (validitas). Rumus yang dipergunakan adalah teknik

statistik Korelasi Spearman-Brown:

r xx' = 2 ( r y1y2 ) I ( 1 + r y1y2)

r y1y2 = Koefisien korelasi antara skor

belahan Y1 dan skor belahan Y2

Untuk menguji reliabilitas skala, maka digunakan Rumus Koefisien Alpha

Cronbach (Azwar, 2000 : 87), yaitu:

s? + sz2

a =

s/

s? dan sz2 = varians skor belahan 2

S/ = varians skor skala

52

Page 66: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

53

Kemudian untuk meriguji perbedaan frekuensi kemandirian pada subyek

metrilineal tu/en, dan matrilineal yang sudah berkurang, digunakan rumus chi

square, yaitu:

( fo - fn )2

X2 = L:

fn

Keterangan:

x2 = chi square

fo = frekuensi yang diobservasi

fn = frekuensi yang diharapkan/ frekuensi teoritik

Sedangkan Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh sistem matrilineal

terhadap kemandirian laki-laki Minangkabau, dila/cukan perhitungan

signifikansi perbedaan mean ( t-test) dengan Independent Samples Test.

Rumusnya adalah :

t= dengan 2 2

(ni-1ls, +(n, - 1ls, s = -~----~~~

Page 67: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

54

Keterangan:

t = perbedaan mean

X1 = Mean skor subyek kelompok I pada suatu dimensi trait

X2 = Mean skor subyek kelompok II pada dimensi trait yang sama

n1 = jumlah subyek kelompok I

n2 = jumlah subyek kelompok II

(Guilford, 1978)

Page 68: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL
Page 69: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

BAB4

HASIL PENELITIAN

Bab berikut ini berisikan hasil penelitian dari penulisan skripsi adalah sebagai

berikut : gambaran umum responden dan hasil utama penelitian.

4.1. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum subyek dalam penelitian akan diuraikan di bawah ini, yaitu

berupa distribusi frekuensi dari kampung (asal nagari), dan pekerjaan dari

masing-masing subyek.

Subyek penelitian adalah laki-laki Minangkabau (matrilineal) yang merantau

dan sedang atau pernah menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah

yang berusia 18-40 tahun ( dewasa dini).

55

Page 70: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

56

4.1.1. Berdasarkan kampung (asal nagari)

Tabel 4.1.1. Kampung (Asal Nagari)

Kampung Frequency Percent

(%) Padano 6 15.0 Bukit Tinggi 17 42.5 Pariaman 7 17.5

Valid Payakumbuh 4 10.0 Lubuk Basung 2 5.0 Maninjau 1 2.5 Batusangkar 3 7.5

Total 40 100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa terdapat 6 orang

subyek yang berasal dari kola Padang, 17 orang dari Bukit Tinggi, 7 orang

dari Pariaman, 4 orang dari Payakumbuh, 2 orang dari Lubuk Basung, 1

orang dari Maninjau, dan 3 orang berasal dari Batusangkar.

4.1.2. Berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.1.2. Pekerjaan

Pekerjaan Frequency Percent (%)

Mahasiswa 17 42.5 Valid Pegawai 9 22.5

Wirausaha 14 35.0 Total 40 100.0

Page 71: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Berdasarkan pekerjaan, terdapat 17 orang subyek sebagai mahasiswa, 9

orang sebagai pegawai (negeri/swasta), dan 14 orang subyek mempunyai

pekerjaan wirausaha.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Gambaran kematrilinealan

Subyek penelitian dikelompokkan secara manual ke dalam 2 kelompok

berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang mengukur kematrilinealannya.

Kelompok pertama yaitu kelompok matrilineal tu/en, dimana subyek dalam

kelompok ini telah memilih jawaban di sebelah kiri pada pertanyaan nomor

12-19. Jawaban-jawaban yang disebelah kiri tersebut telah dibentuk

sedemikian rupa sehingga menggambarkan bahwa subyek tersebut masih

menganut sistem matrilineal yang kental (tulen).

Sedangkan subyek yang memilih jawaban yang telah bercampur dengan

pilihan jawaban di sebelah kanan dikelompokkan kepada matrilineal yang

sudah berkurang, karena pilihan-pilihan jawaban disebelah kanan tersebut

telah dipengaruhi oleh sistem patrilineal.

57

Page 72: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

58

Gambaran subyek berdasarkan pengelompokan kematrilinealannya adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2.1. Kematrilinealan

Matrilineal Frequency Percent

(%) tulen 20 50.0

Valid sudah 20 50.0 berkurang

Total 40 100.0

Berdasarkan label diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa terdapat 20

orang subyek yang dikelompokkan pada matrilineal tulen dan 20 orang

subyek yang dikelompokkan ke dalam matrilineal yang sudah berkurang.

4.2.2. Gambaran tipe kemandirian

untuk menentukan tingkat kemandirian subyek dalam kategori tinggi, sedang,

dan rendah peneliti menggunakan kategorisasi jenjang (ordinal) yaitu

menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur, kontinum jenjang

ini adalah rentang maksimum-rninimumnya adalah 45X1=45 sampai dengan

45X4 =180 atau 45-180, sehingga luas sebarannya adalah180-45=135,

dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya ( cr) bernilai 135/6=22.5,

dan mean teoritisnya ( ~t )adalah (45+180)/2=·112.5. kemudian penggolongan

Page 73: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

59

subye~ dibagi kedalam 3 kalegori diagnosis, maka keenam saluan deviasi

standar ilu kila bagi jadi 3, menjadi :

Rendah nilai min ::: X < µ - cr

45::: x < 90

Sedang µ-cr:::X<µ+cr

90::: x < 135

Tinggi ~t + cr ::: X < nilai max

135 ::: x < 180

(Azwar, 2003 : 109)

Tabel 4.2.2. Gambaran Tipe Kemandirian

Kategori Frequency Percent

kemandirian (%) rendah 0 0

Valid sedang 19 47.5 lingoi 21 52.5

Total 40 100.0

Dari hasil label serta kelerangan di alas dapat disimpuikan bahwa subyek

yang memiliki tingkal kemandirian linggi sebanyak 21 orang, yang meiliki

kemandirian sedang sebanyak 19 orang, dan lidak terdapal satu orang

subyek pun yang lingkat kemandiriannya rendah.

Page 74: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

60

4.3. Analisa dan lnterpretasi Hasil Penelitian

4.3.1. Gambaran korelasi antara Matrilineal * Kategori kemandirian

Tabel 4.3.1.a. Matrilineal * Kategori Kemandirian Crosstabulation

Matrilineal * Kategori Kategori Kemandirian Kemandirian Total

Crosstabulation sedang tinggi

tulen 4 16 20 Matrilineal sudah

15 5 20 berkurana

Total 19 21 40

4.3.1.b. Chi-Square Tests Matrilineal * Kemandirian

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-

12.130(b) 1 .000 Sauare Continuity

10.025 1 .002 Correction(a) Likelihood Ratio 12.842 1 .000 Fisher's Exact Test Linear-by-Linear

11.827 1 .001 Association N of Valid Cases 40

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subyek matrilineal tulen yang memilki

kemandirian tinggi sebanyak 16 orang dan 4 orang yang memiliki

kemandirian sedang. Terlihat juga bahwa pada subyek matrilineal yang

sudah berkurang terdapat 5 orang yang kemandiriannya tinggi dan 15 orang

Page 75: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

61

yang kemandiriannya sedang. Sedangkan untuk kategori kemandirian rendah

tidak terdapat satu orang pun subyek, baik dari matrilineal tulen maupun

matrilineal yang sudah berkurang.

Adapun dari tabel chi square dapat kita lihat pada kolom value nilai Chi

Square-nya = 12, 130. Karena terdapat nilai kurang dari 5 dan daftar

kontingensinya berukuran 2 x 2, maka untuk pengujian hipotesis digunakan

distribusi Chi Square dengan derajat kebebasan satu. Untuk ha! ini koreksi

kontinuitas perlu digunakan dengan menggunakan koreksi Yates (Sudjana,

1975 : 284). Maka dari label pada baris Continuity Correction diperoleh nilai

10,025. Sedang nilai Chi Square tabel pada tingkat signifikansi 5% untuk

derajat kebebasan (df) = 1 adalah 3, 84. Berdasarkan perbandingan Chi

Square uji dan tabel, dapat diambil keputusan bahwa Chi Square hitung > Chi

Square label (10,025 > 3,84), maka Ho ditolak. Pengambilan keputusan

berdasarkan probabilitasnya, terbagi 2 yaitu: jika probabilitasnya > 0,05,

maka Ho diterima, dan jika probabilitasnya < 0,05, maka Ho ditolak (Rahayu,

2004). Terlihat pada kolom Asymp. Sig bahwa probab1litasnya adalah 0,000,

atau probabilitas di bawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak. Berarti

bahwa terdapat hubungan antara sistem matrilineal dengan kemandirian laki­

laki Minangkabau.

Page 76: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

62

Sedangkan untuk melihat apakah ada pengaruh antara sistem matrilineal

dengan kemandirian laki-laki Minangkabau, maka digunakan rumus T test

dengan Independent Samples Test, dimana akan dilihat perbedaan mean

kemandirian antara kelompok matrilineal tulen dan kelompok matrilineal yang

sudah berkurang sebagai kelompok kontrol. Dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3.1.c. Group Statistics

Kematrilinealan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

tulen 20 145.1500 12.49537 2.79405 Kemandirian

sudah berkurang 20 128.5000 11.39483 2.54796

Tabel 4.3.1.d. T Test Matrilineal * Kemandirian

Std.

t df Sig. (2- Mean Error tailed) Differen Differen

ce ce Equal

Kemandirian variances 4.403 38 .000 16.6500 3.78138 assumed Equal variances

4.403 37.681 .000 16.6500 3.78138 not assumed

Pada label T test di alas dapat kila lihal bahwa nilai t hilung = 4.403. Sedang

nilai l label pada lingkat signifikansi 5% unluk derajal kebebasan (df) = 38

adalah 1,68. Berdasarkan perbandingan l hilung dan label, dapal diambil

keputusan bahwa t hilung > l label (4.403 > 1,68), maka Ho ditolak.

Page 77: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

63

Berdasarkan probabilitasnya, terlihat bahwa pada kolom Sig. (2-tailed) adalah

0,000, atau probabilitas di bawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak.

Terlihat juga bahwa mean kemandirian laki-laki Minangkabau yang matrilineal

tulen adalah 145, 15 lebih besar dibanding mean kemandirian laki-laki

Minangkabau yang matrilinealnya sudah berkurang yaitu 128,50. Berarti

terbukti subyek yang matrilineal tulen lebih mandiri dibanding subyek

matrilineal yang sudah berkurang/yang sudah terpengaruh dengan sistem

lain.

Dari kedua analisis di alas, bisa diambil kesimpulan bahwa hipotesa nihil

yang menyatakan "tidak ada pengaruh sistem matrilineal terhadap

kemandirian laki-laki Minangkabau", ditolak. Sedangkan hipotesa alternatif

yang menyatakan bahwa "ada pengaruh sistem matrilineal terhadap

kemandirian laki-laki Minangkabau", diterima. Artinya bahwa terdapat

hubungan dan pengaruh antara sistem matrilineal dengan tingkat

kemandirian laki-lakinya.

Page 78: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

64

4.3.2. Gambaran korelasi antara Kampung * Kategori kemandirian

Tabel 4.3.2.a. Kampung * Kategori Kemandirian Crosstabulation

Kategori Kemandirian Total

sedanq tinaai Padana 1 5 6 Bukit Tinnni 9 8 17 Pariaman 4 3 7

KAMPUNG Payakumbuh 2 2 4 Lubuk

1 1 2 Basuna Maninjau 0 1 1 Batusanakar 2 1 3

Total 19 21 40

Tabel 4.3.2.b. Chi-Square Tests Kampung * Kategori Kemandirian

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi- 4.112(a) 6 .662 Sau are

Likelihood Ratio 4.739 6 .578 Linear-by-Linear

.531 1 .466 Association

N of Valid Cases 40

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subyek yang berasal dari Padang

terdapat 5 orang yang kategori kemandiriannya tinggi dan 1 orang dengan

kategori kemandirian sedang, untuk subyek yang berasal dari Bukit Tinggi

terdapat 8 orang dengan kategori kemandirian tinggi dan 9 orang dengan

kategori kemandirian sedang, subyek yang berasal dari Pariaman 3 orang

yang berkategori kemandirian tinggi dan 4 orang dengan kategori

Page 79: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

65

kemandirian sedang, subyek yang berasal dari Payakumbuh terdapat 2 orang

dengan kategori kemandirian tinggi dan 2 orang pula dengan kategori

kemandirian sedang, subyek yang berasal dari Lubuk Basung 1 orang

dengan kategori kemandirian tinggi dan 1 orang pula dengan kategori

kemandirian sedang, pada subyek yang berasal dari Maninjau terdapat 1

orang dengan kategori kemandirian tinggi dan tidak satu orang pun yang

berkategori kemandirian sedang dan rendah, kemudian pada subyek yang

berasal dari Batusangkar terdapat 1 orang dengan kategori kemandirian

tinggi dan 2 orang yang berkategori kemandirian sedang. Sedangkan untuk

kategori kemandirian rendah tidak terdapat satu orang pun subyek, baik yang

berasal dari kota Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, Payakumbuh, Lubuk

Basung, Maninjau, ataupun dari Batusangkar.

Pada tabel chi square dapat kita lihat pada kolom value, Pearson Chi Square

= 4, 112. Sedang nilai Chi Square tabel pada tingkat signifikansi 5% untuk

derajat kebebasan (df) = 6 adalah 12,59. Berdasarkan perbandingan Chi

Square uji dan tabel, dapat diambil keputusan bahwa Chi Square hitung < Chi

Square tabel (4, 112 < 12,59), maka Ho diterima. Berdasarkan

probabilitasnya, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,662, atau

probabilitas di atas 0,05 (0,662 > 0,05), maka Ho diterima.

Page 80: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

66

Dari 'kedua analisis di alas. bisa diambil kesimpulan yang sama, yaitu Ho

diterima, atau tidak ada hubungan atau pengaruh antara kampung/asal

nagari dengan tingkat kemandirian.

4.3.3. Gambaran korelasi antara Pekerjaan * Kategori kemandirian

Tabel 4.3.3.a. Pekerjaan * Kategori Kemandirian Crosstabulation

Kategori Kemandirian Total

sedan a tingai

PEKERJAAN Mahasiswa 7 10 17 Pegawai 6 3 9 Wirausaha 6 8 14

Total 19 21 40

Tabel 4.3.3.b. Chi-Square Tests Pekerjaan * Kategori Kemandirian

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi- 1.719(a) 2 .423 Sauare Likelihood Ratio 1.738 2 .419 Linear-by-Linear

.023 1 .880 Association N of Valid Cases 40

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 1 O orang subyek yang sebagai

mahasiswa dengan kategori kemandirian tinggi dan 7 orang dengan kategori

kemandirian sedang. Untuk subyek yang bekerja sebagai pegawai, terdapat

3 orang dengan kategori kemandirian tinggi dan 6 orang berkategori

Page 81: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

67

kemandirian sedang. Kemudian pada subyek yang ber wirausaha, terdapat 8

orang yang kategori kemandiriannya linggi dan 6 orang dengan kalegori

kemandirian sedang. Sedangkan untuk kalegori kemandirian rendah tidak

ada salu orang pun, baik dari mahasiswa, pegawai, maupun yang dari

wirausaha.

Dari label chi square di alas dapal kila lihal pada kolom value, Pearson Chi

Square= 1,719. Sedang nilai Chi Square label pada lingkal signifikansi 5%

unluk derajal kebebasan (df) = 2 adalah 5,99. Berdasarkan perbandingan Chi

Square uji dan label, dapat diambil kepulusan bahwa Chi Square hilung < Chi

Square label (1, 719 < 5,99), maka Ho dilerima. Berdasarkan probabililasnya,

lerlihal bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,423, atau probabililas di alas

0,05 (0,423 > 0,05), maka Ho dilerima.

Dari kedua analisis di alas, bisa diambil kesimpulan yang sama, yailu Ho

dilerima, alau tidak ada hubungan alau pengaruh antara pekerjaan dengan

lingkal kemandirian.

Page 82: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

68

4.3.4. Gambaran korelasi antara Kampung * Matrilineal

Tabel 4.3.4.a. Kampung * Matrilineal Crosstabulation

Matrilineal sudah Total

Tulen berkurani:i Padang 4 2 6 Bukit Tinggi 7 10 17 Pariaman 4 3 7

KAMPUNG Payakumbuh 2 2 4 Lubuk

1 1 2 Basung Maninjau 1 0 1 Batusangkar 1 2 3

Total 20 20 40

Tabel 4.3.4.b. Chi-Square Tests Kampung * Matrilineal

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi- 2.672(a) 6 .849 Square Likelihood Ratio 3.081 6 .799 Linear-by-Linear

.036 1 .850 Association N of Valid Cases 40

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada subyek yang berasal dari kota

Padang terdapat 4 orang yang masih menganut matrilineal tulen dan 2 orang

matrilineal yang sudCJh berkurang. Untuk Subyek yang berasal dari Bukit

Tinggi terdapat 7 orang yang matrilineal tulen dan 1 O orang matrilineal yang

Page 83: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

69

sudah berkurang. Subyek yang berasal dari Pariaman, terdapat 4 orang yang

matrilineal tulen dan 3 orang matrilineal yang sudah berkurang. Pada subye_k

yang berasal dari Payakumbuh, 2 orang yang matrilineal tulen dan 2 orang

matrilineal yang sudah berkurang. Subyek yang berasal dari Lubuk Basung,

terdapat 1 orang yang matrilineal tu Jen dan 1 orang pula matrilineal yang

sudah berkurang. Untuk subyek yang berasal dari Maninjau, terdapat 1 orang

matrilineal tulen dan tidak lerdapal yang malrilinealnya sudah berkurang.

Sedangkan untuk subyek yang berasal dari Balusangkar, terdapat 1 orang

yang matrilineal lulen dan 2 orang malrilineal yang sudah berkurang.

Dalam label chi square terlihal bahwa pada kolom value, Pearson Chi Square

= 2,672. Sedang nilai Chi Square label pada lingkal signifikansi 5% unluk

derajal kebebasan (df) = 6 adalah 12,59. Berdasarkan perbandingan Chi

Square uji dan label, dapal diambil kepulusan bahwa Chi Square hilung < Chi

Square label (2,672 < 12,59), maka Ho dilerima. Berdasarkan

probabililasnya, lerlihal bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,849, alau

probabililas di alas 0,05 (0,849 > 0,05), maka Ho dilerima.

Dari kedua analisis di alas, bisa diambil kesimpulan yang sama, yailu Ho

dilerima, alau lidak ada hubungan alau pengaruh antara kampung/asal

nagari dengan kemalrilinealan.

Page 84: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

70

4.3.5. Gambaran korelasi antara Pekerjaan * Matrilinea!

Tabel 4.3.5.a. Pekerjaan * Matrilineal Crosstabulation

Matrilineal sudah Total

Tulen berkurana

PEKERJAAN Mahasiswa 10 7 1"7 Pegawai 2 7 9 Wirausaha 8 6 14

Total 20 20 40

Tabel 4.3.5.b. Chi-Square Tests Pekerjaan * Matrilineal

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi- 3.593(a) 2 .166 Sauare Likelihood Ratio 3.761 2 .153 Linear-by-Linear

.032 1 .859 Association N of Valid Cases 40

Dari label di alas dapat dilihat bahwa pada subyek yang sebagai mahasiswa

terdapat 1 O orang yang matrilineal tulen dan 7 orang yang matrilinealnya

sudah berkurang. Untuk subyek yang bekerja sebagai pegawai, terdapat 2

orang yang matrilineal tulen dan 7 orang matrilineal yang sudah berkurang.

Sedangkan pada subyek yang ber wirausaha terdapat 8 orang yang

matrilineal tulen dan 6 orang yang matrilinealnya sudah berkurang.

Page 85: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

71

Dari label chi square di alas lerlihal bahwa pada kolom value, Pearson Chi

Square= 3,593. Sedang nilai Chi Square label pada tingkat signifikansi 5%

untuk derajal kebebasan (df) = 2 adalah 5,99. Berdasarkan perbandingan Chi

Square uji dan label, dapal diambil kepulusan bahwa Chi Square hilung < Chi

Square label (3,593 < 5,99), maka Ho dilerima. Berdasarkan probabililasnya,

terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0, 166, alau probabililas di alas

0,05(0,166 > 0,05), maka Ho dilerima.

Dari kedua analisis di alas, bisa diambil kesimpulan yang sama, yailu Ho

dilerima, alau lidak ada hubungan atau pengaruh antara pekerjaan dengan

kemalrilinealan.

Page 86: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL
Page 87: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab ini akan menerangkan kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi, serta

saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikul :

1. Terdapal hubungan dan pengaruh anlara sislem malrilineal dengan

lingkal kemandirian. Dalam hal ini berarti bal1wa sislem kekerabalan

malrilineal yang berlaku dalam masyarakal Minangkabau memberikan

pengaruh lerhadap kemandirian laki-lakinya. Berdasarkan

perbandingan Chi Square uji dan label, dipero!eh kepulusan bahwa

Chi Square hilung/koreksi Yates >Chi Square label (10,025 > 3,84),

maka Ho dilolak. Demikian juga berdasarkan uji l diperoleh hasil

bahwa l hilung > l label (4.403 > 1,68), maka Ho dilolak.

2. Tidak ada hubungan antara kampung/asal nagari dengan lingkal

kemandirian.

3. Tidal< ada hubungan anlara pekerjaan dengan lingkal kemandirian.

72

Page 88: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

4. Tidak ada hubungan antara kampung/asal nagari dengan tingkat

kematrilinealan.

5. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kematrilinealan

seseorang.

5.2. Diskusi

73

Berdasarkan kesimpulan di alas maka terdapat beberapa hal yang menurut

peneliti perlu untuk didiskusikan beserta penjelasannya.

Penelitian mengenai kemandirian laki-laki dalam masyarakat Minangkabau ini

berhasil mempbuktikan dan memperkuat hipotesa bahwa ada pengaruh

sistem matrilineal terhadap kemandirian laki-laki Minangkabau, artinya bahwa

terdapat hubungan antara sistem matrilineal yang merupakan salah satu

identitas sosial masyarakat Minangkabau dengan tingkat kemandirian.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Nurkesuma pada skripsinya yang

berjudul "Nilai Kemandirian dalam Pola Kekerabatan Matrilineal dan ldentitas

Sosial Perempuan Minangkabau". Hasil penelitiannya ialah bahwa: 0 Nilai

kemandirian dapat digunakan sebagai perarnal terhadap identitas sosial dan

sebaliknya identitas sosial dapat dijadikan sebagai peramal bagi

kemandirian" (Nurkesuma, Skripsi Fakultas Psikologi Depok, 1995). Hal ini

Page 89: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

74

juga berkaitan dengan pendapat Tajfel ( 1982) bahwa jika seseorang memiliki

identitas sosial maka ia akan menggunakan nilai-nilai kelompok tersebut

sebagai patokan dalam bertingkah laku. Zavalloni dan Louis-Guerin (1977)

juga mengatakan bahwa representasi antar kelompok yang menggambarkan

elemen-elemen identitas sosial didasari salah satunya oleh nilai yang terkait

dalam kelompok-kelompok tersebut. Hal ini menunjukkan arti bahwa laki-laki

Minangkabau yang memiliki identitas sosial yang salah satunya adalah

sistem matrilineal, maka segala sikap dan tingkah laku mereka akan

dipengaruhi oleh sistem tersebut, baik secara langsung ataupun tidak

langsung.

Selain sistem matrilineal, faktor lain yang menyebabkan kemandirian laki-laki

Minangkabau antara lain adalah faktor pendidikan, karena sampel dalam

penelitian ini adalah yang sedang atau pernah menjalani pendidikan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, didapatkan hasil bahwa kemandiriannya tidak

ada yang tergolong rendah, hanya sedang dan tinggi saja. Hal ini

menunjukkan bahwa faktor pendidikan merupakan salah satu faktor

penyebab kemandirian laki-laki Minangkabau. Kemudian faktor lain yang

diasumsikan mempengaruhi adalah faktor lingkungan sosial budaya, seperti

adanya "surau" dan budaya "merantau", serta nilai-nilai budaya

Minangkabau yang pada dasarnya menuntut masyarakatnya untuk mandiri.

Page 90: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

75

5.3. Saran

Melalui analisis proses dan isi tulisan, secara keseluruhan skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan, masih terdapat beberapa kelemahan seperti kurang

mengungkap lebih dalam tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

kemandirian laki-laki Minangkabau selain sistem mairilineal, kelemahan lain

adalah dari segi teknik pengambilan sampel yang menggunakan purposive

sampling dengan cara incidental sampling yang kurang sesuai dengan

metode penelitian ilmiah. Namun dari berbagai keterbatasan tersebut, kiranya

juga dapat diperoleh manfaatnya baik praktis maupun teoritis.

Berkaitan dengan itu, berikut beberapa saran untuk penelitian selanjutnya,

serta beberapa usulan untuk pihak-pihak yang berhubungan dengan

penelitian ini.

5.3.1. Seperti yang telah dibahas pada bagian diskusi penelitian ini telah

menunjukkan hasil. Hasil yang diperoleh ini secara keseluruhan

masih jauh dari kesempurnaan. Bahkan menimbulkan pertanyaan­

pertanyaan baru yang membutuhkan penelitian lanjutan untuk

menjawabnya. Seperti "Seberapa besar masyarakat Minangkabau

menjalankan sistem kekerabatan matrilineal?" dan "Apakah terjadi

pergeseran sistem matrilineal di Minangkabau menuju sistem

Page 91: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

patrilineal dewasa ini?". Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian

lanjutan mengenai hal ini. Mungkin dapat juga dilakukan suatu

penelitian yang berkaitan dengan psikologi lintas budaya, sehingga

latar belakang budaya juga bisa ditinjau berdasarkan aspek-aspek

psikologisnya.

76

5.3.2. Hasil yang lebih baik mungkin dapat dicapai apabila subyek

penelitian tidak terbatas pada kelompok sampel penelitian ini. Tetapi

juga mencakup subyek dengan populasi yang lebih luas lagi,

sehingga dengan itu akan lebih terlihat heterogenitas dari subyek

sampel penelitian. Karena pengambilan sampel secara purposive ini

hanya dengan alasan penghematan biaya dan waktu.

5.3.3. Untuk lebih memperoleh gambaran mengenai pengaruh sistem

matrilineal terhadap kemandirian laki-laki Minangkabau, mungkin

lebih lanjut dapat dilakukan penelitian dengan mempergunakan

perbandingan dengan kelompok masyarakat patrilineal, sehingga

secara empiris juga dapat dibuktikan tingkat kemandirian masyarakat

Minangkabau.

5.3.4. Selain itu juga untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka

penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menambahkan

analisis kualitatif.

Page 92: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL
Page 93: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

DAFT AR PUST AKA

Amir ms. (1977). Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.

Azra, Azyumardi. Surau, "The Rise and Decline of Minangkabau Surau: A Traditional Islamic Educational Institution in West Sumatera The Dutch Colonial Government". MA, Tesis. Departement of Middle Eastern Languages and Cultures, Columbia University. New York.

Azwar, Saifuddin. (2003). Penyusunan Skala Psiko!ogi. Ctk.IV, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dayakisni, Tri & Yuniardi, Salis. (2003). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.

English, Horace B., & Ava Champney English. (1959). A Comprehensive Dictionary of Psychologycal and Psychoanalytical Terms, : Longmans, Green & Co., Inc.

Frank, Susan J, C. B Avery & MS Laman. (1988). Young Adults Perceptions of Their Relationship with Their Parents: Individual Differences in Connectedness, Competence and Emotional Autonomy, Developmental Psychology. Vol. 24, no. 5.

Guilford, J.P. & Fruchter B. (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Educations. Singapore: Mac. Graw Hill Book Co.

Guilford, J.P. & Benyamin Fruchter. (1981). Fundamental Statistics in Psychology and Education. Tokyo: Kogakusha Mc Graw Hill Book Co.

Hamka. (1985). Islam dan Adat Minangkabau. Cet-2. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hurlock, Elizabeth. B. (1980). Psikologi Perkembangan. (Ed. V). Jakarta: PT. Erlangga.

Kato, Tsuyoshi. (1982). Matrilinity and Migration. Ithaca dan London: Cornell University Press.

Keesing, R. M. (1975). Kinship and Descent, Patrilineal Descent. Kin Group and Social Structure. New York: Holt Rinehart & Winston.

Page 94: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Lubis, Abdur-Razzaq. Marga itu Apa?. Diambil tanggal 04 Februari 2004, dari http://www. mandailing. org!kek-ren5. html.

Marzali, Amri. (2003). Kompleks Minang. Maka/ah dalarn Lokakarya Ada! Budaya Minangkabau. Bandung.

Moore, Dewayne. (1987). Parents Adolescent Separation 'The Construction of Adulthood by Late Adolescents, Developmental Psychology. Vo/.23, no.2.

Navis, A. A.. (1983). Kewirausahaan Menurut Sosiologi Minangkabau. Manajemen, November-Desember 1983.

__ , (1984). Alam Terkembang Jadi Guru. Jakarta: PT. Grafiti Pers.

Nairn, Mochtar. (1979). Merantau-Pola Migrasi Suku Minangkabau. Ujung Pandang: Gadjah Mada University Press.

__ , (ed). (1968). Menggali Hukum Tanah dan Hulwm Waris Minangkabau. Padang: CMS.

Nurkesuma. (1995). Nilai Kemandirian dalam Pola Kekerabatan Matrilineal dan ldentitas Sosial Perempuan Minangkabau. Skrips. Fakultas Psikologi - Universitas Indonesia. Jakarta.

Prindiville, J. C. J. (1985). Mother's Brother and Modernization; The Problems and Prospect of Minangkabau Matriliny in a Changing World. Dalam L. L Thomas dan F. Von Benda Beckman. Change and Continuity in Minangkabau. Monograph southeast Asia Series 7.

Rahayu, Sri. (2004). Be/ajar Mudah SPSS versi 11,05. Ctk. 1. Bandung: CV. ALFABETA.

Reno, Puti Raudha Thaib. (2003). Sistem Matrilineal dalam Adat dan Budaya Minangkabau. Makalah dalam Lokakarya Menggali, Mengkaji, Memahami, dan Mensosialisasikan Adat dan Budaya Minangkabau. Bandung: Panitia Lokakarya PKM Jabar

Salmadanis dan Samad, Duski. (2003). Adat Basandi Syarak: Nilai dan Aplikasinya Menuju Kembali ke Nagari dan Surau. Ctk.1, Jakarta: Kartina lnsan Lestari Press.

Page 95: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Selltiz, Wrighstman & Codis. (1981), Research Methods in Social Relation (Ed. IV). New York: Holt, Rinehart & Winston Inc.

Smolak, Linda. (1993). Adults Development. New Jersey: Prentice Hall.

Sudjana. (1989). Metoda Statistika. (Ed. V). Bandung: TARSITO.

Susianto, Harry. (1992). Jurnal Psikologi Sosial. JakHrla: Jurusan Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas lnadonesia.

Syarifuddin, Amir. (1984). Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Ada! Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung.

Tajfel, Henri, (ed). (1982). Social Identity and Intergroup Relations. USA: Cambridge University Press.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ctk. 3. Jakarta: Balai Pustaka.

Tanner, N dan L. L Thomas. (1985). Rethinking Matriliny. L. L Thomas dan F. Von Benda Beckman (ed). Change and Continuity.

Triandis, Harry C. (1995). Individualism and Collectivism. San Fransisco: Westview Press Inc.

Vitrina, Rina. (1990). Peranan Kekerabatan Orang Minangkabau dalam Perdagangan. Skrips. Fakultas Antropologi ·- Universitas Indonesia. Jakarta.

Page 96: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

DAFT AR LAMPI RAN

Lampiran 1. Distribusi Item Skala Kemandirian (Sebelum Diujicobakan)

Lampiran 2. Distribusi Item Skala Kemandirian (Seielah Diujicobakan)

Lampiran 3. Alat Test Try Out

Lampiran 4. Alat Test Penelitian

Lampiran 5. Data Try Out

Lampiran 6. Uji Validitas

Lampiran 7. Uji Reliabilitas

Lampiran 8. Data Penelitian

Lampiran 9. Data View Penelitian

Lampiran 10. Output Penelitian

Lampiran 11. Pie Chart

Lampiran 12. Surat lzin Penelitian

Page 97: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

_arnpiran 1. Distribusi Item Skala Kernandirian (Sebelum Diujicobakan)

ASPEK YANG INDIKATOR-INDIKATOR FAVO UNFAVO DIUNGKAP RABLE RABLE --------.-----·---------------t------t--

~engaturan diri - Mengatur dan mengarahkan diri 50,58 35,42 ;endiri dengan tepat.

---------- ---

<emandirian ;ecara ekonomi

- Melakukan sesuatu yang berkaitan dengan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. - Menjaga diri sendiri.

- Mendapatkan uang untuk menopang kebutuhan pokok. - Memiliki pekerjaan. - Tidak tergantung secara finansial dengan orang lain.

3,49 2,6

8,64 17,27

--- - ------- --- ------ ------ -- -

43,45

24,47 60,69

5,63

26,28 48,65

-----·-- -----··-----------------.. -------)apat - Mengambil keputusan sendiri 34,55 29,56,59 nengambil 1 dengan baik. <eputusan - Tidak tergantung pada orang tua/ 19,25,36, 52,66,68 sendiri orang lain dalam membuat dan 41

mengambil keputusan. - Menjalankan keputusan dengan 14,23 18,21 penuh tanggung jawab.

r erlibaf'"ciaiam- -::-'"fln"g-garferp.isahdarr·orang-tua ···13:16:6-r· ·-;:rn:39]1 kegiatan di luar atau kampung halaman. rumah - Menuntut ilmu, bekerja di tempat 4,44 30,70

yang jauh dari kampung halaman.

-------- l--------------t----------------Kemandirian dalam sikap dan tata nila

Kemandirian dalam emosi

- Memiliki keyakinan nilai dan pendapat sendiri. - Mampu menentukan sendiri tujuan hidupnya. - Mengutamakan dirinya sebagai penilai terbaik dalam mengambil keputusan, meskipun berbeda dengan nilai-nilai yang dianut orang tuanya.

- Telah dapat memutuskan ikatan emosional semasa kecil terhadap orang tuanya. - Tidak membutuhkan dukungan emosi yang berlebihan dari orang tua.

7,54 12,22

33,57 40,62

9,37 31,53

15,46 32,61

10,38 1,11

Page 98: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

~ampiran 2. Distribusi Item Skala Kemandirian (Setelah Diujicobakan)

·-···---~·-·------------~-----·- -·-·------ASPEK YANG INDIKATOR-INDIKATOR FAVO UNFAVO

DIUNGKAP RABLE RABLE 1---------------·-·-·-----c-1-------i-

"engaturan diri - Mengatur dan mengarahkan diri 58 35,42 ;endiri dengan tepat.

<emandirian iecara ekonomi

)a pat nengambil <eputusan ;endiri

Melakukan sesuatu yang berkaitan dengan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. - Menjaga diri sendiri.

Mendapatkan uang untuk menopang kebutuhan pokok. - Memiliki peker1aan. - Tidak tergantung secara finansial dengan orang lain.

- Mengambil keputusan sendiri dengan baik. - Tidak tergantung pada orang tua/ orang lain dalam membuat dan mengambil keputusan. - Menjalankan keputusan dengan penuh tanggung jawab.

3,49

64

43

47 60

55

25

14,23

2,6

17,27

63

26 65

29,56

52,68

18,21

-------·•--------·-----------· ------t-·---·-·-rerlibat dalam - Tinggal terpisah dari orang tua 67 <egiatan di luar atau kampung halaman. ·umah - Menuntut ilmu, bekerja di tempat

yang jauh dari kampung halaman.

<emandirian falam sikap :Ian tata nilai

- Memiliki keyakinan nilai dan pendapat sendiri.

Mampu menentukan sendiri tujuan hidupnya - Mengutamakan dirinya sebagai penilai terbaik dalam mengambil keputusan, meskipun berbeda dengan nilai-nilai yang dianut orang tuanya.

51

4,44 70

7 12

57 40,62

9 31,53

------~--------·---·-----------!--- ____ ,_ ____ _ <mandirian - Telah dapat memutuskan ikatan 46 :lalam emosi emosional semasa kecil terhadap

orang tuanya. - Tidak membutuhkan dukungan emosi yang berlebihan dari orang tua.

10

32,61

1, 11

Page 99: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

_ampiran 3. Alat Tes Try Out

Kata Pengantar

\ssalamualaikum W.W.

Saya, Radhiya Bustan, mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif

1idayatullah Jakarta semester VIII, saat ini saya sedang menyusun skripsi dan

neneliti tentang "Pengaruh Sistem Matrilineal terhadap Kemandirian Laki-laki

Vlinangkabau".

Sehubungan dengan penelitian ini, saya sangat membutuhkan bantuan

Jari Bapak/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Bagi yang

iersedia, saya harapkan menulis pernyataan kesediaan pada bagian bawah

embaran ini.

Mohon Bapak/Saudara membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian.

Sebagai penelitian ilmiah, mutu hasil kuesioner ini sangat bergantung pada mutu

Jata-data yang masuk dari Bapak/Saudara. Karena itu, semakin jujur jawaban

1ang Bapak/Saudara berikan, semakin baik pula mutu data yang saya peroleh.

3ebagai peneliti, merupakan bagian dari etika peneiitian bahwa saya harus

nenjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Saudara, dan tidak ada jawaban yang

>alah dalam penelitian ini. Semua jawaban yang Bapak/Saudara berikan adalah

~enar bila jawaban tersebut memang paling sesuai dengan apa yang terjadi dan

fang Bapak/Saudara dirasakan.

Setelah selesai mengisi kuesioner ini, mohon periksa lagi jangan sampai

ada pertanyaan yang terlewatkan. Alas kesediaan dan bantuan Bapak/Saudara,

saya haturkan terima kasih.

Jakarta, .................... 2004

Peneliti,

Radhiya Bustan

(NIM: 100070020161)

Page 100: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

NFORM CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah ini

Jama Lengkap (lnisial)

Jsia

'ekerjaan

Aenyatakan bahwa :

1. Saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Sdri.

Radhiya Bustan.

2. Data saya dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian semata.

Jakarta, .............. 2004

Ttd

(

>ETUNJUK PENGISIAN

lsilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini pada bagian kosong atau

iengan memberikan tanda ceklis ( -./ ) pada kotak-kotak yang tersedia, sesuai

Jengan keadaan Bapak/Saudara yang sebenarnya. Dan pada pertanyaan yang

neminta uraian jawaban, tuliskan jawaban Bapak/Saudara pada tempat yang

.ersedia.

dentitas Subyek

1. Nama

2. Usia

3. Tempat lahir

i. Pendidikan terakhir

5. Pekerjaan

3. Kampung/Asal Nagari

7. Suku

( inisial )

th

Page 101: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

SKALA KEMANDIRIAN

1ETUNJUK PENGISIAN

Ji bawah ini terdapat beberapa pernyataan dan Bapak/Saudara diminta untuk

nemberikan jawaban dengan cara memberikan tanda ceklis ( '1 ) pada salah

;atu dari 4 pilihan jawaban yang tersedia di sebelah kanan pernyataan.

silah jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Saudara sendiri. Tidak ada

3waban yang benar I salah.

CETERANGAN

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

~ontoh: ~--·

PERNYATAAN

Say a bangga menjadi orang

Minangkabau ------···

_EM BAR PERNYAT AAN

- .-----

SS s TS STS

'1

!_ ---

3acalah baik-baik pernyataan-pernyataan dibawah ini, kemudian berilah jawaban

)ada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Saudara.

NO PERNYATAAN SS s TS STS

1. Saya membutuhkan pendapat dan lindungan dari orang tua dalam tindakan sa):'a.

2. Saya lebih senang minta bantuan kepada orang lain dalam melakukan tuq§_~~tugas saya.

3. Sa ya mampu melakukan sesuatu

~·-Jan12a dibantu orangJ~L~---- ---- -------

4. Saya bahagia bisa melepaskan diri dari kehidupan di kampung halaman.

~- -·------··---- ----·-···----5. Saya belum mampu menghasilkan

uana sendiri.

Page 102: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

NO PERNYATAAN SS s 1--TS . ·sTS ·-

6. Sa ya suka mengandalkan orang lain untuk melakukan tuaas sava.

7. Say a dapat menentukan sikap sendiri tan pa bergantung pad a pendapat orang lain.

8. Say a lebih nyaman pergi sendiri daripada ditemani orana lain.

9. Saya akan mengambil keputusan yang menu rut say a benar meskipun bertentangan dengan ad at dan nilai yang dianut

f----.. -· _ _,_ keluarga.

·------·-10. Saya dapat memecahkan masalah

yang terjadi pada diri saya tanpa

~-.. bergantung 12ada orangJua. --··-·------ ---·-----.--- ----

11. Sa ya tidak dapat memutuskan sendiri bagaimana langkah say a untuk masa depari. ---------- -·

12. Say a harus minta persetujuan orang lain dalam mengambil

----- . ker:iutusar:i.: __ -------------------- - ------ ---- --·-··------- -····--·--··-- ···---- - --.--- -----------13. Say a tetap merasa nyaman

walaupun jauh dari orang tua dan kampuna halaman.

··- ·--·-14. Saya senang bisa menjalankan

dengan baik keputusan yang saya [ ambil. -

15. Say a tidak memerlukan pengawasan dari orang tua dalam

I bertindak. --·-------------------·--16. Saya merasa bisa jadi diri sendiri

bila jauh dari rumah dan pengaruh dari orana tua. +--- ..

17. Say a membutuhkan saran dari orang lain dalam menentukan keputusan vana diambil. +-· 18 Saya tidak bisa bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah

. ~y~9mbil.:_ _____ ·······-······· ---!----~---

19. Saya bangga bila keputusan yang saya ambil tidak dipengaruhi oleh orang lain.

__ J

Page 103: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

---------- ··· ss·--s--Tl's NO PERNYATAAN STS I

20. Saya masih tinggal bersama orang I tua dan berada dalam -t oenoawasan keluaroa. 21 Saya tidak yakin bisa menjalankan

keoutusan vana telah sava ambil. 22. Say a tidak dapat menentukan

sikap sebelum meminta oertimbanaan or911gJ9i!l:._ _________ -·-·-·--·----- ------···-··- ------ -·-- "" ·-·-

23. Sa ya akan bertanggung jawab atas keputusan yang telah say a am bi I.

·-·

24. Say a memiliki pekerjaan yang dapat mencukupi kebutuhan hidup sava. ----·-· !--------

25 Say a dapat memutuskan sendiri 1--siapa yang akan menjadi teman

1----·--.. saya tan pa dipeng9rl]hi C>T?r19 ll)§,_ ---- ------------ ----------- _ _,····--·----- -- - - -- ----------

26. Sa ya lebih suka diam di rumah

. daripada bekerja . 27. Say a tidak dapat menjaga diri

sendiri karena masih mendapat _I>engaruh_dari keluarg.?.:_ --·----

28. Say a be I um memiliki pekerjaan yang dapat mencukupi kebutuhan hiduo sava.

29. Say a tidak dapat memutuskan pilihan dalam berkarir karena ada orang lain yang lebih berpengaruh untuk memutuskannva. •.

30. Saya tidak konsentrasi belajar jika jauh dari orang tua.

31. Saya tidak berani mengambil sikap yang bertentangn dengan nilai yang dianut keluarga.

32. Say a lebih suka bersama orang tua daripada hid up diluar jang_~auan_me~e_k(l, ____________ ----· r----------·- ·------- -·---

33. Say a tau apa yang harus say a lakukan untuk masa depan saya. ·------ ·---- ·------ ---·--··

34. Saya yakin bahwa keputusan yang sava ambil adalah vang terbaik. -------- -- - ·-

35. Say a tidak dapat bertindak tepat tan pa bantuan dan saran dari orang lain.

·-·

Page 104: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

---· - -··--·- ··-· NO PERNYATAAN SS s TS STS

36. Sa ya tidak lagi diperintah orang tua dalam melakukan sesuatu.

37. Say a memiliki keyakinan sendiri terhadap sikap dan tata nilai yang oantas sava anut.

38. Sa ya suka menentukan pilihan sendiri tan pa minta pendapat terlebih dahulu dari orano lain.

39. Sa ya merasa lebih nyaman jika berada di rumah orang tua dari pada di tempat laifJ.: __ ········ ·--·-·-· --·-

40. Say a tidak tau kemana tujuan hiduo sava.

-·-- -------·- -41. Say a mampu mengatasi masalah

sendiri tanpa campur tangan orang tua a tau orang lain yang lebih dominan. ---

42. Saya memerlukan orang lain untuk mengarahkan diri sa:ta. ..

43. Sa ya dapat menghasilkan uang sendiri untuk membiayai kebutuhan pribadi.

44. Say a merasa nyaman mengikuti keaiatan di luar rumah.

45. Saya mampu mendapatkan uang sendiri untuk menopang kebutuhan ookok.

46. Say a mampu memutuskan siapa saja teman dan orang yang berhubungan dengan say a tanpa dii;iengaruhi oleh oran~. -

47. Say a senang bis a memiliki pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidui;i sa:ta. t--+--··· 48. Say a masih tergantung secara finansial denaan orana tua.

49. Say a mengerjakan sendiri tugas-tuaas vang diberikan keoada sava.

50. Say a dapat mengambil sikap sendiri tanpa bergantung dengan oraf)g lain.

1------

51. Say a merasa tidak nyaman jika berada jauh dari orang tua.

Page 105: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

-· ·-----.-- - ---------~·-·-·-·----.. -- •rnss r--5 -·----- --· ------·-··----NO PERNYATAAN TS STS

52. Saya masih meminta komentar dan pendapat orang tua tentang masa deoan sava.

·---- --------53. Say a tidak memiliki keyakinan

sendiri tentang sikap dan tata nilai

~--yang akan sa}'_C3_§.r11.1L. ... -------- ··-----·------ --

54. Saya dapat bertindak secara tepat tanoa dioenaaruhi oleh orang lain.

~.

55. Sa ya dapat memilih karir yang say a inginkan tan pa dipengaruhi

~-

oleh orang tua. .. ----56. Sa ya ragu-ragu dalam mengambil

~utusan. ----------- -· --------- -----·-- ------- ----57. Say a mampu menentukan tujuan

hidup sava sendiri. 58. Sa ya dapat mengatur keuangan

sendiri. ..

59. Say a tidak yakin terhadap ~utusan yang telah sa_ya ambil. -··---- ---··

60. Saya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan baik.

61. Say a sedih bila berada jauh dari orana tua.

62. Say a tidak dapat menentukan tuiuan hidup sava sendiri.

63. Say a lebih senang kalau kebutuhan pribadi say a dibiayai keluarga. ---~·

64. Saya dapat menjaga diri sendiri. 65. Say a suka meminta bantuan

keuanaan dari keluaraa. 66. Karir dan bidang pekerjaan yang

akan saya tempuh ditentukan oleh orana tua.

67. Saya terbiasa hidup merantau. --------68. Sa ya masih diperintah orang tua

dalam melakukan sesuatu. 69. Saya tidak menerima bantuan dari

_ _Qrar:ig tua dalam hal __ k~~ari_gan. _____ . --~-------- --

70.~ tidak dapat bekerja dengan __ baik 'ika jauh _dari _orang_t_u_a. ________ ... ------- ._ .. --·-··-

Page 106: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

.ampiran 4. Alat Tes Penelitian

Kata Pengantar

\ssalamualaikum W.W.

Saya, Radhiya Bustan, mahasiswi Fakultas Psiko/ogi UIN Syarif

iidayatullah Jakarta semester VIII, saat ini saya sedang menyusun skripsi dan

neneliti tentang "Pengaruh Sistem Matrilineal terhadap Kemandirian Laki-laki

llinangkabau".

Sehubungan dengan penelitian ini, saya sangat membutuhkan bantuan

lari Bapak/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Bagi yang

>ersedia, saya harapkan menu/is pernyataan kesediaan pada bagian bawah

embaran ini.

Mohan Bapak/Saudara membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian.

)ebagai penelitian ilmiah, mutu hasil kuesioner ini sangat bergantung pada mutu

lata-data yang masuk dari Bapak/Saudara. Karena itu, semakin jujur jawaban

rang Bapak/Saudara berikan, semakin baik pula mutu data yang saya peroleh.

)ebagai peneliti, merupakan bagian dari etika penelitian bahwa saya harus

nenjaga kerahasiaan jawaban Bapak/Saudara, dan tidak ada jawaban yang

;a/ah dalam penelitian ini. Semua jawaban yang Bapak/Saudara berikan adalah

)enar bila jawaban tersebut memang paling sesuai dengan apa yang terjadi dan

rang Bapak/Saudara dirasakan.

Setelah selesai mengisi kuesioner ini, mohon periksa lagi jangan sampai

3da pertanyaan yang terlewatkan. Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Saudara,

;aya haturkan terima kasih.

Jakarta, ......... . ........ 2004

Peneliti,

Radhiya Bustan

(NIM: 100070020161)

Page 107: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

NFORM CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah ini

Jama Lengkap (lnisial)

Jsia

)ekerjaan

/lenyatakan bahwa :

1. Saya bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Sdri.

Radhiya Bustan.

2. Data saya dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian semata.

Jakarta, .............. 2004

Ttd

>ETUNJUK PENGISIAN

lsilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini pada bagian kosong atau

jengan memberikan tanda ceklis ( '1 ) pada kotak-kotak yang tersedia, sesuai

jengan keadaan Bapak/Saudara yang sebenarnya. Dan pada pertanyaan yang

neminta uraian jawaban, tuliskan jawaban Bapak/Saudara pada tempat yang

:ersedia.

ldentitas Subyek

1. Nama ( inisial )

2. Usia th

3. Tempat lahir

4. Pendidikan terakhir

5. Pekerjaan

6. Kampung/Asal Nagari

7. Suku

Page 108: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

. Suku dan usia orangtua kandung: lbu :

Ayah

. Suku orang tua dari lbu : Nenek

Kakek

Suku orang tua dari Ayah: Nenek

Kakek

0. Tinggal di Sumatera Baral sejak usia

1. Tinggal di luar daerah Sumatera Barat

NAMATEMPAT

Usia: th

Usia: th

th sampai dengan th.

TAHUN

s.d

s.d

I s.d

2. Siapakah orang yang paling berwenang mengambil keputusan di dalam

keluarga Bapak/Saudara?

a. i 1 lbu d. i I .A.yah

b. 1 ! Nenek e. ' ' Kakek

c. i I Saudara laki-laki lbu/ mamak f. : I Saudara laki-laki Ayah

g. , I Lain-lain, Sebutkan .....

13. Siapakah yang paling berpengaruh dalam menentukan pendidikan untuk

Bapak/Saudara?

a. LI lbu

b.: r Nenek

c. I I Saudara laki-laki lbu/ mamak

d. iJ Ayah

e. 1i Kakek

f. i I Saudara laki-laki Ayah

g. ' I Lain-lain, Sebutkan .....

Page 109: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

4. Siapakah yang paling berpengaruh dalam menentukan bidang pekerjaan

yang akan Bapak/Saudara pilih?

a. Li /bu d. Ii Ayah

b. 11 Nenek e. I .I Kakek

c. ~ ' Saudara laki-laki /bu/ mamak f. I I Saudara laki-laki Ayah

g. I I Lain-lain, Sebutkan .....

5. Apakah Bapak/Saudara sudah menikah?

Ci ya IJ Tidak (Langsung ke nomor 18)

6. Siapakah yang paling berpengaruh dalam memilih jodoh untuk

Bapak/Saudara?

a. U /bu d. LI Ayah

b. i I Nenek e. ! I Kakel<

c. '' Saudara laki-laki /bu/ mamak f. LI Saudara laki-laki Ayah

g. ii Lain-lain, Sebutkan .....

17. Saal ini Bapak/Saudara bertempat tinggal di. ....

a. I.I Rumah orang tua istri/ mertua c. L i Rumah sendiri

b. I i Rumah nenek/orang tua lbu d. 1 iRumah nenek/orang tua Ayah

e. 11 Lain-lain, Sebutkan .....

18. Jika pulang kampung, Bapak/Saudara tinggal di. ....

a. I ! Rumah orang tua istri/ mertua

b. J Rumah nenek/orang tua /bu

c. 1 .. 1 Rumah sendiri

d. LIRumah nenek/orang tua Ayah

e. I I Lain-lain, Sebutkan .....

19. Dalam ke/uarga Bapak/Saudara, harta pusaka tinggi diwariskan kepada :

a. i I Anak perempuan c. 11 Anak laki-laki

b. U Kemenakan perempuan d. u Kemenakan laki-laki

e. LI Lain-lain, Sebutkan .....

Page 110: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

SKALA KEMANDIRIAN

'ETUNJUK PENGISIAN

>i bawah ini terdapat beberapa pernyataan dan Bapak/Saudara diminta untuk

1emberikan jawaban dengan cara memberikan tanda ceklis ( '1 ) pada salah

atu dari 4 pilihan jawaban yang tersedia di sebelah kanan pernyataan.

;ilah jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Saudara sendiri. Tidak ada

~waban yang benar I salah.

CETERANGAN

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

:ontoh : -·"·

PERNYATAAN

Say a bangga menjadi orang

Minangkabau

_EM BAR PERNYAT AAN

-- -··-·-----· ----~ ... .-----------

SS s TS STS

'1

3acalah baik-baik pernyataan-pernyataan dibawah ini, kemudian berilah jawaban

iada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Saudara.

NO PERNYATAAN SS s TS STS -----

1. Saya membutuhkan pendapat dari orang tua dalam tindakan sa)'a. - . -

2. Saya lebih senang minta bantuan kepada orang lain dalam melakukan tanggung jawab yang dipikulkan kepada saya.

3. Say a mampu melakukan I pekerjaan sehari-hari tan pa

dibantu orana lain. ----4. Saya bahagia bisa melepaskan diri

dari sis tern kekerabatan di kampung yang melemahkan posisi laki-laki.

Page 111: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

NO PERNYATAAN SS s TS STS - -·----------

5. Say a suka mengandalkan orang lain untuk melakukan tugas sava.

6. Saya tidak terpengaruh oleh orang lain dalam menaambil keoutusan.

7. Saya akan mengambil keputusan yang menu rut say a benar meskipun bertentangan dengan I ad at dan nilai yang dianut keluaraa.

8. Saya dapat memecahkan masalah yang terjadi pada diri saya tanpa

··-bergantung pada orang tua. -

9. Say a tidak dapat memutuskan I

sendiri bagaimana langkah say a untuk masa depa_ric ____ ----- ·------

10. Say a harus minta persetujuan orang lain dalam mengambil

-keputusan. --------- ----·-- ·-·--· - f-------

11. Say a senang bis a menjalankan dengan baik keputusan yang saya am bi I. ---

__________ .. _____________ 12. Say a membutuhkan saran dari

orang lain dalam menentukan k~utusan yang diari:i_~il. ------- ---.----- --------,...-------.-..----

13 Say a membutuhkan keluarga untuk menjaga diri say a dari oenaaruh buruk linakunaan.

14 Saya tidak yakin bisa menjalankan keoutusan vana telah sava ambil.

15. Say a akan bertanggung jawab alas keputusan yang telah say a

1--.......--------- am bi I. -------------j.............-----·- --t--~---·-------~----------------------- ------------··----------16. Say a dapat memutuskan sendiri

siapa yang akan menjadi tern an

C-------saya tanpa dipengaruhi orari_g_tua. ------------ ----- . ··----------

_.__. ___________ 17. Sa ya lebih suka diam di rumah

darioada bekeria. 18. Say a tidak dapat menjaga diri

sendiri karena masih mendapat oenaaruh dari keluaraa.

19. Say a tidak dapat memutuskan pilihan dalam berkarir karena ada orang lain yang lebih berpengaruh untuk _memutuska11riYCi· _____ --·------ --

Page 112: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

---"-·--·--·-----------------· ·-I

-------·-·' --- -NO PERNYATAAN SS s TS STS

20. Saya tidak berani mengambil sikap yang bertentangan dengan nilai :i-ang dianut keluarga. -

21. Say a lebih suka bersama orang tua daripada hidup diluar jangkauan mere~_a__:__ _____ -------·

22. Saya tidak dapat bertindak tepat tan pa bantuan dan saran dari

~ orang lain. 23. Sa ya tidak tau kemana tujuan

hidLIQ sa:i-a. 24. Saya memerlukan orang lain untuk

menqarahkan diri sava. -25. Sa ya dapat menghasilkan uang

sendiri untuk membiayai kebutuhan pribadi. ----

26. Sa ya merasa nyaman mengikuti keoiatan di luar rumah.

27. Say a mampu . memutuskan siapa saja teman dan orang yang berhubungan dengan saya tan pa

_.9itJengaruhi oleh OC?091§in. ---·-·----

28. Say a senang bis a memiliki pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidup saya.

29. Say a mengerjakan sendiri pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawab sa}:'a.

30. Sa ya merasa tidak nyaman jika

--· berada jauh dari orang tua.

31. Say a masih meminta komentar dan pend a pat orang tua tentang masa depan saya.

32. Say a tidak memiliki keyakinan

~ sendiri tentang sikap dan tata nilai vanq akan sava anut. -

33. Say a dapat memilih karir yang say a inginkan tan pa dipengaruhi

1------ gl~b _ _<:ir_ar:igJ_ua ~ _ -- - --- - ------------- ---------- - -------~

34. Saya ragu-ragu dalam mengambil keoutusan. -------------------

35. Say a mampu menentukan tujuan hidup saya sendiri.

Page 113: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

-----·-------· --- ....... ----·--··--··-------··-·--·· ---·- ·- . -- --·" '•'" ~---- ---·-··---- _______ ., ___ , -------·--·---·-· ---- ·-·-- ----- -------·--- -NO PERNYATAAN SS s TS STS

36. Say a dapat mengatur keuangan sendiri. . ...

37. Say a dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari denqan baik.

38. Sa ya sedih bila berada jauh dari oranq tua.

39. Say a tidak dapat menentukan tujuan hidup saya sendiri.

40. Say a lebih senang kalau kebutuhan pribadi say a dibiayai keluama.

41. Sava dapat men·aga diri sendiri. 42. Say a suka meminta bantuan

keuanqan dari keluarga. 43. Sa:ya terbiasa hidu_Q._merantau. 44. Sa ya masih diperintah orang tua

~· dalam melakukan sesuatu. . 45. Say a tidak dapat bekerja dengan

______ J__ ____ ---·· -·--·--. Ji_ailsjika jauh d§ld.()C~ll.9.!tJa. ...

Page 114: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

·-.

1 2 3 • • • 7 .• • •• 11 12 13 14 15 ••• 17 .. 10 .. 21 22 .. 24 .. 20 27 28 29 30

1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

2 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4

3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3

• 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4 2 4 ' 3 2 3

• ' 3 ' 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4

• ' 4 3 3 2 4 ' 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 ' 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4

1 3 4 4 4 1 4 3 3 4 3 4 2 3 4 1 2 3 3 2 1 4 2 3 2 2 4 3 2 4 4

• 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

• 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3

11 3 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 1 4 3 3 1 4 4

12 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

13 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 2 4 4 4 1 ' 4

14 3 4 3 3 2 ' 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 ' 4 4

15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 ' 4 ' 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3

•• 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4

17 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3

18 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3

•• 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3

20 3 4 ' 4 2 4 3 3 4 4 4 3 ' 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3

21 4 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 4 .. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3

24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 2 3 3 3 3 3 2 3 3

25 ' ' 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 ' 2 4 3 4 ' 2 4 3 3 4 2 2 4 4

26 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2

27 4 4 3 3 3 ' 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3

28 ' 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3

20 ' 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4

30 3 2 2 2 2 ' 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3

Page 115: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

31 32 3> 34 35 •• 37 38 •• 40 . , 42 43 .. 45 .. 47 .. .. •• 51 52 53 54 •• 56 ., •• 50 ... 61 02 63 ... •• •• 87 •• •• 70 TOTAL

• 2 3 ' 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 222

2 3 4 3 3 3 2 3 2 1 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 1 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 221

3 1 3 4 4 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 1 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 "' • 3 2 3 3 2 ' 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 194

• 2 3 1 2 2 3 4 2 3 3 2 3 ' 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 214

• 4 4 ' 4 4 3 4 4 4 ' 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 ' 4 ' 2 4 252

7 2 4 3 3 1 3 3 3 1 4 2 4 3 4 3 3 4 1 3 3 4 2 4 ' 4 3 ' 3 3 3 4 3 4 3 3 4 1 3 1 4 "' • 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 199

• 2 3 ' 3 3 2 3 2 ' 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 199

10 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 19S

" 1 2 ' 3 1 3 3 3 ' ' 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 4 1 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 ' 3 ' 1 3 192

12 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 196

13 4 3 ·I 4 4 3 4 3 2 ' 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 ' 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 ' 3 3 4 237

14 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 218

15 4 4 ' 4 4 4 4 4 3 4 4 4 ' 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 257

16 4 4 ' 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 ' 4 4 4 3 4 4 ' 4 267

17 1 1 3 3 1 3 3 4 3 1 3 1 2 3 3 1 3 2 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 2 1 1 1 2 3 3 2 3 2 3 163

10 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 17G .. 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 :: 3 229

20 2 3 ' 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 228

21 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 3 1 3 212

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 207

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 20S

2' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 207

25 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 ' 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 ' 4 4 3 1 4 3 2 ' ' 4 4 2 3 3 3 4 : 3 219 .. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ' 3 3 2 3 3 3 3 - 3 3 3 2 3 2 3 2 2 196

27 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 249

2• 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 ' 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 ' 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2Z7

21 3 4 3 3 3 2 3 2 1 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 232

30 1 3 ' 4 2 3 4 3 2 2 4 3 2 3 4 2 2 1 3 4 3 1 2 3 2 2 3 3 3 ' 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 180

Page 116: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Lampiran 6. Validitas

-

Item Si Si2 riX ri(X-i) 1 0.5960 0.3552 0.6226 0.6072 .... _. ____ -- -2 0.6789 0.4609 0.7141 0.7000 3 0.7120 0.5069 0.5920 0.5725 -·-------·- ~--------------- -· .. -·-- -4 0.7144 0.5103 0.6344 0.6164 5 0.7739 0.5989 0.1534 0.1221 ---- I---··-·-·-------·-- ----------- ---- --.-6 0.7279 0.5299 0.7225 0.7077 ----- ·----- - --------------7 0.5713 0.3264 0.5890 0.5734 8 0.7466 0.5575 0.1076 0.0771 9 0.4498 0.2023 0.6710 0.6606

10 0.5208 0.2713 0.5381 0.5226 - --·--~--

11 0.7397 0.5471 0.7280 0.7132 ~·---- --

12 0.7303 0.5333 0.6775 0.6608 ·-------- ---------- ... ·------13 0.6915 0.4782 0.2977 0.2715 -14 0.4302 0.1851 0.5834 0.5715 ----------- ---·----··---~ .. ___ ----· 15 0.7184 0.5'161 0.2922 0.2649 16 0.5252 0.2759 0.1376 0.1163 17 0.6789 0.4609 0.6661 0.6501 ----18 0.7915 0.6264 0.7849 0.7719 19 . 0.6261 0.3920 0.0564 0.0307 20 0.9072 0.8230 0.5003 0.4716 21 0.6915 0.4782 0.6455 0.6284

-·--·~---·------- ---·- --------------- ---- --··-----.--__ ..._,_ ____________ ---------

22 0.6149 0.3782 0.3260 0.3032 23 0.5921 0.3506 0.7763 0.7664

f---------- f--- ...

24 0.7589 0.5759 0.2865 0.2575 25 0.5561 0.3092 0.5680 0.5523 -------------. . -----·--·····r .. --------- ------------- ------~---26 0. 7849 0.6161 0.7564 0.7421 -------·- ---------------r----------27 0.6989 0.4885 0.7246 0.7105

~-----·---- -----·------- ------·--------- ----------.--------- ------------- -~-------------

28 0.8604 0.7402 0.2024 0.1681 ------- ---···--,_ .. _____________ ---------·------ ---------- -29 0.7701 0.5931 0.7773 0.7643 ..,-------.-.-------- ------ ·----30 0.5467 0.2989 0.3699 0.3502 ---~ 31 0.9942 0.9885 0.7603 0.7422 -32 0.7303 0.5333 0.7597_ 0.7466 --·--- -·---- ---33 0.4795 0.2299 0.2917 0.2735

. 34 0.5040 0.2540 0.3545 0.3362 35 0.9129 0.8333 0.7804 0.7651 36 0.5833 0.3402 0.387.0 0.3663

. .37 0.4302 0.1851 0.3429. 0.3271 38 0.7144 0.5103 0.2218

. .

0.1936 39 0.8172 0.6678 0.2129 0.1805 -40 0.7849 0.6161 0.7167 0.7005 -41 0.6397 0.4092 0.2000 0.1746 42 0.7303 0.5333 0.7616 0.7486

Page 117: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Item Si Si2 riX ri(X-i) --------- ..._,___ ______________ -------- --------~~-~---'! ----~43, ____ _(J_.62_6_1__ __ 0.3920 0. 7110 0.6979 ·---· ____ 44. ____ .Q'.'106§_~-- o.1655 .. , ___ o_.5_-3_3_1-t-___ 0.5216

45 0.5477 0.3000 0.0662 0.0438 0.5069 0.8054 0.7948

·-·"'---··-~~-----------------~~ 46 0.7120 ----·"·------·-------- ---·---- -· - ----·------- ---47 0.7279 0.5299 0.6054 0.5859 48 0.8944 0.8000 0.4842 0.4553 49 0.5040 0.2540 0.6244 0.6116 50 0.5307 0.2816 0.3240 0.3043 51 0.7144 0.5103 0.6948 0.6791 r------"-'-l----------1------+-----·----------l

____ 52 ___ o_.8_6 __ 1_ 0_1 ____ 0_. 7_4_14---+ ___ o_.6_3_5._4-+-__ o_.6_1_3~5_,

53 0.5713 0.3264 0.7240 0.7125 ~----·--+-- --f-----~~-+--~~.-- -----='--'-="'-!

54 0.8277 0.6851 0.0963 0.0625 ~. 55 ______ _\}J397 o.5471 _o=.6=3~9~8-t---o~.6=2~1~3-1

56 0.5833 0.3402 0.5242 0.5065 --------~------------------ _______ _____,, __________ 1-----===~ -·------ 57 o 50?_:t_ _____ o_~.2~5~75---+ ____ o_.5~3_7_6+_ o.5225 >-------5_8, __ o.5350 1-----"o=.2c=.86""2'-+-· o.5372 --=o.-"-52=-1'""3'-I

59 0.5477 0.3000 0.2469 0.2255 -------·--Go------0-~.6._7_8_9_,_. __ 0_.4_6_09---+----0-.6-6-6--\ -11---0-.6-5_0_1 -1

61 0.7120 0.5069 0.7079 0.6928 -· ----62 0.6948 0.4828 0.7833 0.7719

--~------- ----------- ,,,_. ---------------- ---------- ----·-63 0.6789 0.4609 0.632'/ 0.6155

1------1---------------'"-'-'-"=-l----~-=-=--+--~~-1

64 0.5713 0.3264 0.6610 0.6474 ---------·------------- --- -···-- - --- ------·----------- -·--------------- --.. -----~----

65 0.4498 0.2023 0.5537 0.5407 -·-------1-----------+---·------+------+-------t t------··----6=601--·~0,.4~=06,~8 +----o_c· 1~6~5~5--1---0~·~29~3._3-1-- 0.2779

67 0.7466 0.5575 0.5271 0.5044 --f-------1

68 0.5683 0.3230 0.6411 0.6270 --------~------------~·---=--~-+---'-'-"'-"-I

69 0.8944 0.8000 0.2196 0.1842 1----~1----

---------- 70 ____ 0,_6_1_Q'.3_ ____ o.3724 -~ ____ o_5_5_5_5_, ___ o_.5 __ 3_7_8_, Total 24.3307 591.9816

Page 118: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

A B I L I T y AN A L y s I s s c A L E IA L p HA)

1 Statistics

Scale ::ica.ll~ Coi:rected Mean Variance Item- Alpha if Item i. f Jtem Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

209.8333 ::J'/4.:?.8Jb .6072 .9588 209.9000 568.8517 .7000 .9585 210.2333 571.9782 . 5725 .9589 210.3333 570.4368 . 6164 .9587 210. 5667 586.8057 .1221 . 9605 209.9000 566.9207 .7077 .9584 210.0000 575.9310 .5734 .9590 210.3000 588.6310 . 0771 .9606 209.8667 577 .4989 .6606 .9589 210.0667 578.6161 . 5226 .9591 209.8667 SGb. 3?ti!I .7l32 . 9584 210.6667 568.4368 .6608 .9586 210.2000 582.4414 .2715 . 9598 209.9000 579.9552 . 5715 .9591 210.1667 582.2816 . 2649 .9599 210.1333 588.7402 .1163 . 9601 209. 900() 1)7(1. 1] {"/CJ .6501 .0587 209. 9667 562.37B2 . 7719 .9582 210. 366-1 590. 6'.)4 0 .0307 .9605 210.2000 570.7172 .4716 .9593 209.8667 570.7tl02 . 6284 .%87 210.5000 5B2. 603tl .3032 .9597 209. 9667 b69.lj64t-J . 7664 . 9584 210.2333 581.9782 . 2575 . 9600 210.1000 576.9.?0'/ . 5523 . 9590 209.8667 563.7057 .7421 .9583 209.9667 56'1. [l2 61} .7105 .9584 210.6000 584.2483 . 1681 . 9605 209. 7333 563.LJ!137 . 7 64 3 .9582 209.8000 582.4414 .3502 .9595 210.4667 556.188:> .7422 .9582 210.0000 565.5172 .7466 .9583 209.8000 sn:).,_1069 .2735 .9597 209.9000 583.541.LJ . 3362 . 9596 210.300U b~:)H.14(\3 .76bl .9581 210.2000 581. 3379 .3663 .9595 209.9000 584.9897 . 3271 .9596 210.3333 584.7816 .1936 . 9601 210.5667 584.1851 .1805 . 9603 209.8667 565.2230 .7005 .9584 210.2000 586.1655 .1746 . 9601

Page 119: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

A B I L I T y A N A L y s I s s c A L E IA L p H A)

Statistics

Scale ::-i,:d le Cor-i-ected Mean Variance Item- P~lpha.

if I tent if .r tern Tota.l .if l te1n Deleted Dt~ l C' Led Coi:·relation Deleted

210.0000 r:) () '.:) . /j '-l i3 -"~ .7486 .95B3 209.9000 570.7138 . 6979 .9586 209.9333 581..'>816 .5216 . 9592 210.0333 590.5161 .0438 . 9603 210.0333 564.5851 .7948 . 9S82 210.3667 571. 0678 .5859 .9588 210.5333 571. ·1or:)7 .IJ553 .9594 209.9000 576. 9207 . 6116 .9589 209.9667 583.fl954 .3043 .9596 209.9333 Sl:iU.JtJU2 . 6791 .958S 210.6333 566.1023 .6135 .9587 209.6000 572.1793 .7125 .9586 210.2000 588.7862 . 0625 .9608 209.8667 569.4989 . 6213 .9587 210. 0667 577.,H37 .5065 .9591 210.0000 578.9655 .5225 . 9591 209.8333 578.2Gl6 .5213 .9591 210.2333 585.7023 .2255 .9598 209.9000 570.4379 .6501 .9587 210.0333 567.9644 . 6928 .9585 210.1333 565.9816 . 7719 .9583 209.9000 571.5414 .6155 .9588 210.0000 573.9310 . 6,17 4 .9588 210.0667 580.0644 .5407 . 9591 209.9333 ~-))]ti. jij l12 .2779 .9597 210. 3000 573. 3897 .5044 .9591 209.9000 57lJ. ~17S9 . 6270 .9588 210.5333 583.2230 .1842 .9605 209.9333 575.8575 .5378 .9590

ty Coefficients

s ~ 30.0 N of Ite1ns 70

.9597

Page 120: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

- - - - - - - - -4 2 4 3 2 4 2 2 4 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 152 5 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 146 6 1 4 2 1 4 3 3 1 4 4 4 1 1 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 144 7 2 3 3 1 4 3 3 3 4 3 4 1 1 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 41 3 4 4 •I 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4 11 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 41 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 162

9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 31 3 1 3 3 2 3 3 4 31 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 1 41 3 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 4 4 148

10 2 3 1 1 3 4 1 2 2 4 31 1 2 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 130

11 2 3 2 2 3 4 1 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 135

12 2 3 3 1 3 2 2 3 3i 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 31 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 137

13 21 3 2 2 3 31 3 3 21 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 124

14 1 2 3 3 4 •1 4 3 31 2 3 2 2 41 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 3 3 3 4 3 3 3 3 •1 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 143

15 2 4 4 1 4 31 1 4 4i 3 4 3 4 4 4 3 •I 4 4 21 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4i 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

'"! ' '

16 21 3 3 2 3 31 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2! 3 2 4 2 4 31 3 4 3 31 3 4 4 4 4J 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 146

17 2 4 3 2 4 31 3 3 4i 4 4 2 2 4 4 4 •I 4 4 t!j 2 2 4 2 3 31 4 4 4 •I 4 4 4 4 4j 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 157 ' 111 4 4 1 1 4 •I 4 4 •I 4 4 4 4 4 4 4 4 •I 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 •I 4 4 4 4 1 4 4 4 4 168 19 3 3 2 1 3 3 1 2 1 2 4 2 2 3 4 3; 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 •I 3 4 3 3 3j 3 2 4 2 2 4 2 4 4 4 12~ 20 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 129

21 1 1 2 1 2 2 1 1 21 2 4 2 1 2 3 4 1 2 2 2 1 2 3 2 3 4 2 4 3 3 1 1 4 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 10~ 22 1 4 2 1 4 4 2 2 4 2 4 1 1 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 134

23 1 4 2 2 4 2 3 3 3 2 4 1 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 139

24 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 150

25 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 133 26 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 2 4 4 31 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 1 4 2 3 4 4 137

27 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 131

28 1 3 3 2 3 3 2 2 4 2 4 1 1 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 127 ---- 12~ 29 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3

30 2 4 2 2 4 4 3 2 4 1 4 1 2 4 4 1 4 4 3 2 2 3 4 1 4 4 4 4 4 2 1 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4

13~ 31 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 31 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 135

32 2 3 3 2 3 31 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 129

33 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 133 34 2 3 3 2 3 3 2 3 3, 2 1 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 3 122' 35 2' 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 130 36 2 3 3 1 3 3 2 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 133 .

37 1 3 3 1 3 2 1 3 41 3 4 1 1 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 131

38 2 4 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 128

39 2 4 1 2 3 4 1 3 4 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1361?

40 2 3 2 2 4 4 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 41 3 4 4 4 3 137',

Page 121: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Data View Penelitian

skor kelompok kategori kampung pkerjaan

1 144 1 3 4 1

2 140 1 3 2 2 3 152 1 3 7 1

4 152 1 3 5 1

5 146 1 3 2 1

6 144 1 3 2 3

7 152 1 3 2 1

8 162 1 3 3 3

9 148 1 3 1 3

10 130 1 2 3 3

11 135 1 3 3 3

12 137 1 3 2 ., u

13 124 1 2 2 1

14 143 1 3 3 2

15 166 1 3 4 1

16 146 1 3 6 3

17 157 1 3 1 1

18 168 1 3 1 1

19 128 1 2 1 1

20 129 1 2 2 3

21 106 2 2 3 3

22 132 2 2 5 2

23 134 2 2 3 1

24 90 2 2 2 2

25 133 2 2 3 1

26 137 2 3 2 1

27 131 2 2 7 1

28 127 2 2 2 1

29 129 2 2 2 2

30 137 2 3 2 2

31 135 2 3 2 1 32 129 2 2 7 2 33 133 2 2 4 2

34 122 2 2 2 1

35 130 2 2 4 2 36 133 2 2 2 3

37 131 2 2 2 3

09/09/04 02:29:33 AM 1/2

Page 122: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Data View Penelitian

skor kelompok kategori kampung pkerjaan

38 128 2 2 2 3 39 136 2 3 1 3 40 137 2 3 1 3

09/09/04 02:30:57 AM ?/?

Page 123: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

bs

Case Processing Summary

Cases Valid Missino Total

N Percent N Perce11t N Percent 11 • Kategori

40 100.0% 0 .0% 40 100.0% ·ian

atrilineal • Kategori Kemandirian Crosstabulation

Kateaori Kemandirian sedang tinggi Total

!I tu I en 4 16 20 sudah berkurang 15 5 20

19 21 40

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)

Chi-Square 12.130° 1 .000 ty Correctiona 10.025 1 .002 1d Ratio 12.842 1 .000 Exact Test .001 .001 y-Linear

11.827 1 .001 :ion id Cases 40

1puted only for a 2x2 table

lls (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.50.

abs

Case Processing Summary

Cases Valid Missina Total

N Percent N Percent H Percent ING• Kategori

40 100.0% 0 .OS'o 40 100.0% jirian

Page 124: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

MPUNG • Kategori Kemandirian Crosstabulation

Kateaori Kemandirian sedang tinggi Total

G Padang 1 5 6 Bukit Tinggi 9 8 17 Pariaman 4 3 7 Payakumbuh 2 2 4 Lubuk Basung 1 1 2 Maninjau 0 1 1 Batusangkar 2 1 3

19 21 40

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Value df (2-sided)

~hi-Square 4.112" 6 .662 I Ratio 4.739 6 .578 ·Linear .531 m

1 .466

Cases 40

Is (85.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .48.

bs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missina Total

N Percent N Percent N Percent \A!l1 Kategori

40 100.0% 0 .0°/o 40 100.0% ian

ERJAA~ Kategori Kemandirian Crosstabulation

Kateaori Kemandirian sedang tinggi Total

'AN Mahasiswa 7 10 17 Pegawai 6 3 9 Wirausaha 6 8 14

19 21 40

Page 125: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Value di f2-sidedl

ii-Square 1. 719 3 2 .423 ~atio 1.738 2 .419 inear

.023 1 .880

;ases 40

,33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.28.

s

Case Processing Summary

Cases

Valid Missina Total N Percent N Percent N Percent

, * Matrilineal 40 100.0% 0 .0°/o 40 100.0%

KAMPUNG * Matrilineal Crosstabulation

Matrilineal

sud ah tu I en berkurang Total

: Padang 4 2 6 Bukit Tinggi 7 10 17

Pariaman 4 3 7 Payakumbuh 2 2 4

Lubuk Basung 1 1 2 Maninjau 1 0 1 Batusangkar 1 2 3

20 20 40

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Value di 12-sidedl

hi-Square 2.672 3 6 .849 Ratio 3.081 6 .799 Unear

.036 n 1 .850

Cases 40

s (85.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.

>S

Page 126: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Case Processing Summary

Cases Valid Missina Total

N Percent N Percent N Percent I\• Matrilineal

40 100.0% 0 _QO/o 40 100.0%

PEKERJAA~ Matrilineal Crosstabulation

Matrilineal sudah

tulen berkurang Total Af\l Mahasiswa 10 7 17

Pegawai 2 7 9

Wirausaha 8 6 14 20 20 40

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Value df 12-sided)

:hi-Square 3.593a 2 .166 Ratio 3.761 2 .153

Linear n

.032 1 .859

Cases 40

(33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.50.

cies

atistics

1ndirian

j 40 ;ing 0

Page 127: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Skala Kemandirian

Freauencv 90 1 106 1 122 1 124 1 127 1 128 2 129 3 130 2 131 2 132 1 133 3 134 1 135 2 136 1 137 4 140 1 143 1 144 2 146 2 148 1 152 3 157 1 162 1 166 1 168 1 Total 40

~ncies

Statistics

al

lalid 40 ~issing O

tulen sudah berkurang Total

1encies

Cumulative Percent Valid Percent Percent

2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 5.0 2.5 2.5 7.5 2.5 2.5 10.0 2.5 2.5 12.5 5.0 5.0 17.5 7.5 7.5 25.0 5.0 5.0 30.0 5.0 5.0 35.0 2.5 2.5 37.5 7.5 7.5 45.0 2.5 2.5 47.5 5.0 5.0 52.5 2.5 2.5 55.0

10.0 10.0 65.0 2.5 2.5 67.5 2.5 2.5 70.0 5.0 5.0 75.0 5.0 5.0 eo.o 2.5 2.5 82.5 7.5 7.5 90.0

2.5 2.5 92.5 2.5 2.5 95.0 2.5 2.5 97.5 2.5 2.5 100.0

100.0 100.0

Matrilineal

Cumulative Frenuencv Percent Valid Percent Percent

20 50.0 50.0 50.0 20 50.0 50.0 100.0 40 100.0 100.0

Paae ~

Page 128: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

atistics

rnandirian

ci sing

40 0

Kategori Kemandirian

Cumulative Freouencv Percent Valid Percent Percent

:edang inggi ·otal

1cies

tatistics

id sing

Padang Bukit Tinggi

Pariaman Payakumbuh Lubuk Basung Maninjau Batusangkar Total

ncies

itatistics

AN

lid

ssing

40 0

19 21 40

47.5 52.5

100.0

KAMPUNG

Frequency Percent 6 15.0

17 42.5 7 17.5 4 10.0 2 5.0 1 2.5 3 7.5

40 100.0

40 0

47.5 47.5 52.5 100.0

100.0

Cumulative Valid Percent Percent

15.0 15.0 42.5 57.5

17.5 75.0 10.0 85.0

5.0 90.0 2.5 92.5 7.5 100.0

100.0

Page 129: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

PEKERJAAN

Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent

~ahasiswa 17 42.5 42.5 42.5 'egawai 9 22.5 22.5 65.0 11/irausaha 14 35.0 35.0 100.0 rota! 40 100.0 100.0

Page 130: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Std. Error Kematrilinealan N Mean Std. Deviation Mean

<emandirian tulen 20 145.1500 12.49537 2.79405 sudah berl<urang 20 128.5000 11.39483 2.54796

Independent Samples Test

Levene's Test for Equalitv of Variances !-test for Equality of Means

95% Confidence Interval Mean Sid. Error of the Difference

F Sig. t di Sig (2-tailed) Difference Difference Lower Upper Kemandirian Equal variances

1.161 .288 4.403 38 .000 16.6500 3.78138 8.99500 24.30500 assumed

Equal variances 4.403 37.681 .000 16.6500 3.78138 8.99288 24.30712 not assumed

Page 1

Page 131: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

Kategori Kemandirian

Batusangkar

Maninjau Lubuk Basung

Payakumbuh

Pariaman

Wirausaha

Matrilineal

KAMPUNG

Padang

Bukittinggi

PEKERJAAN

Page 132: SUDAH DI SCAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20797/1/RADHIYA... · PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjuclul PENGARUH SISTEM MATRILINEAL

l_, t!.l l ~-,

lLd

UNTVERSTTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAJ(ULTAS PSI KO LOG I JI. Kerta Mul<ti No. 5 Cireundcu, Ciputat -Jakarta Sclatan 15419 Telp. 7433060 Fax. 7433060

f.1kiri1. 19Juli2004

j::_!:.:f-''HL1

·,1-! 1 L !<.t ;\-t Ll ! · i_ ;~ 1 iili ii Li: .. \-Lil!, l~!~,'•\.',1 \ lu icll lf_'_. ( l-~-.\ J~, JI 1-.•. q.itlldi

rt-'·J 1·111.-11 ,Ji \~-'_;;.,._,1 1.d1·1ii·

·\l<.'!!l1r11

(,;In rn \k,J.~i!"T!-riL

Pt •:t;r-.un

'. J?~:l(ll 11 \" d J)q~) LC;

: r',hJ'1r1l~-- ·29 i'-J(-.,·,~11·i(1p-r :!'·_>.')!

: !L l_i.11ltu1 J\.1ci. t~'-\ F-'.L rJ3 ··08 f'is<ll1gan ( .iJ11 rLll

: Ul°l'.71u2n1-s1 : .'UO•i '..'Ofl'i : Simi. a I (S- ! '

~-"!l11d 1 1111r-',•1J\ ri<-'Jlt11:1it t·1i.;~·::-:. J1l-_'Jt\·\··lc~·:,d1df'1 :-,h.J·l;\~.i \:d.U'1!, 1.Jt.-:-ritt>.Jt.d: "r ~ t::l i?!~L; '! 11-i .:'.it :;.i (:·1 l !_ ~ ... trt1i]j1 lt~~1] "l\:1:f 1;-pj_,1r- t:~PT1'li~IliJi;-itl11'~ I .aki-- la}:j '· " .. - ' ' . . I · . 1 ,_,._·-lliuH1~.r,1~_(;t 1dll 11L.i ·1ds!~~\d ter::.v .1ul 111t.--r1k-':·lt1\::..;n1 iz.i11 fH?J.1E:Jitia11 tii L,_:>ffd J,; _:!,d \',LI l.:~~ Llc"tf),"tl<. ;" Il.1 \ l · S"tt uJ.dl -a f1iI r~ 1irL (_)j u.i 1 l:::.:1t-crld. itll 1<-1111·d

rr i,:-;J f(·,1 l 1(C~~'· '\.-Ji :1d1 l ! )<rt 1,1!{. 11_1:. ~ / '.::-rn l( L n·,1 tu 1rl :!--:. r rl'-~'-rlf.:'! ·i1-r11 rruihasis·,v d

: vi <::~1.";b1 !i (l(! n 11 h ~! J ;_b.,_.~ri k..-1r i 1 ,,·n t !. !_1d_:·11 '-..\" d.

r\·'ilHl~i·.iti ,dii..:. i·,0ii•,·1f.Ll!l (Llf1 l.·-.tr"ilt!,tlt \'.'df.-'<Lk !bu_ . .-..-~<-1ui:l,11·a k.,l11D

U1_-,_l.j'k-1r1 l_t-~I'/!1-ld h:~.-1,'">dL