84
STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM PEMBELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR (Skripsi) Oleh ACHMAD SUSANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISME

DALAM PEMBELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI 1 BANDAR

SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR

(Skripsi)

Oleh

ACHMAD SUSANTO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

ABSTRAK

STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEDALAM PEMBELAJARAN PPKN DI SMP NE GERI 1 BANDAR

SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR

OlehAchmad Susanto

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis : Internalisasi nilai-nilainasionalisme dalam pembelajaran PPKn pada peserta didik di SMP Negeri 1 Bandar SribhawonoLampung Timur.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode survey dengan pendekatandeskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 responden. Analisis datamenggunakan Chi kuadrat dan tenik pengumpulan data menggunakan angket dan teknikpenunjang menggunakan wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pernan pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 BandarSribhawono dikategorikan berperan. Internalisasi nilai-nilai nasionalisme di SMP Negeri 1Bandar Sribhawono dikategorikan berhasil. Peranan pembelajaran PPKn dalam internalisasinilai-nilai nasionalisme di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono dikategorikan pada kategoriberperan.

Kata kunci: internalisasi, nilai-nilai nasionalisme, peserta didik.

Page 3: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEDALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SMP NEGERI 1

BANDAR SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR

Oleh

Achmad Susanto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Progam Studi Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanJurusan Ilmu Pendidikan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 4: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana
Page 5: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana
Page 6: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana
Page 7: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Timur pada tanggal 03 November

1995, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari

pasangan Bapak Maryono dan Ibu Yatini.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1

Sripendowo Lampung Timur pada tahun 2008, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Bandar Sribawoono Lampung Timur pada

tahun 2011 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Bandar Sribhawono pada

tahun 2014. Pada tahun 2014 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN). Penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Kependidikan

Terintegrasi (KKN-KT) di Pekon Gunung Sugih Kecamatan Balik Bukit Kabupaten

Lampung Barat dan Praktik Pengalaman Kependidikan (PPK) di MAN 1 Lampung Barat.

Page 8: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Kupersembahkankarya kecilku ini sebagai tanda baktiku kepada:

Kedua Orang Tuaku tercinta, yang telah membesarkanku denganpenuh cinta kasih sayang, membimbing, memberikan semangat,

motivasi serta selalu mendoakanku demi kesuksesanku

Teman-Teman PPKn Angkatan 2014 yang selalu memberikansemangat dan mendoakan keberhasilanku

Serta

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung

Page 9: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

MOTTO

Belajar untuk mengajar, Mengajar sambil belajar.

(Muammmad Al-haddad)

Page 10: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi

tentang Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme dalam Pembelaaran PPKn di SMP

Negeri 1 Bandar Sribawono Lampung Timur”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik

dari luar maupun dalam diri penulis. Berkat bimbingan, saran serta bantuan baik

moral maupun spiritual serta arahan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga

segala kesulitan dapat terlewati dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S., selaku

Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik dan Ibu Yunisca Nurmalisa,

S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing II, sertasemua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi sehingga bisa terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd, selaku Pembahas I dan Bapak Edi

Siswanto, S.Pd.,M.Pd selaku Pembahas II terimakasih atas masukan dan

sarannya.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pancasila dan Kewarganegaraan,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung, terimakasih atas segala ilmu yang telah

diberikan, saran, masukan serta segala bantuan yang diperlukan.

9. Terimakasi kepada kedua orang tuaku tercinta yaitu bapak Maryono dan ibu

Yatini serta adik ku serta seluruh keluarga besarku atas doa, senyum,

dukungan, kasih sayang yang tela diberikan

10. Bapak Wasis Andriyono, S.Pd.M.Si yang telah memberikan izin penelitian

untuk penulisan skripsi ini.

11. Terimakasih kepada seluruh guru dan staf tata usaha SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Lampung Timur yang telah bersedia membantu dan memberikan

segala bantuan yang diperlukan selama mengadakan penelitian..

12. Keluarga Besar Civic Education angkatan 2014 terimakasih telah menjadi

keluarga baruku yang memberikan cerita baru dalam perjalanan hidupku.

Page 12: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

Terimakasih atas doa dan dukungannya. Semoga akhir perkuliahan ini bukan

menjadi akhir dari pertemanan dan kebersamaan kita, kalian teristimewa.

13. Kakak – kakak dan adik – adik Civic Education yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terimakasih atas doa dan dukungannya.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga

ketulusan bapak, ibu serta rekan – rekan mendapat pahala dari Allah SWT.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dunia

pendidikan kita khususnya Pendidikan Pancasila dan Kewaranegaraan.

Bandarlampung, Juli 2018

Penulis

Achmad SusantoNPM. 1413032002

Page 13: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iABSTRAK ...................................................................................................... iiCOVER DALAM ........................................................................................... iiiHALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ivSURAT PERNYATAAN .............................................................................. vHALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... viRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viiMOTO ............................................................................................................. viiiPERSEMBAHAN........................................................................................... ixSANWACANA ............................................................................................... xDAFTAR ISI................................................................................................... xiDAFTAR TABEL .......................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7C. Batasan Masalah................................................................................... 7D. Rumusan Masalah ................................................................................ 8E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8F. Kegunaan Penelitian............................................................................. 9

1. Kegunaan Teoritis............................................................................ 92. Kegunaan Praktis............................................................................. 9

G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 101. Ruang Lingkup Ilmu........................................................................ 102. Objek Penelitian .............................................................................. 103. Subyek Penelitian ............................................................................ 104. Lokasi Penelitian ............................................................................. 105. Waktu Penelitian ............................................................................. 10

Page 14: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Deskripsi Teoritis............................................................................... 111. Tinjauan Tentang Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme. .......... 11

a Pengertian Tentang Internalisasi................................................ 11b Pengertian Tentang Nilai ........................................................... 13c. Tinjauan tentang Macam-macam Nilai...................................... 15d. Tinjauan Tentang Nasionalisme ................................................ 16

1. Prinsip-prinsip yang Terkandung dalam Nasionalisme....... 182. Lahirnya Nasionalisme di Indonesia ................................... 21

B. Tinjauan Tentang Pembelajaran PPKn .............................................. 23a. Pengertian Pembelajaran .......................................................... 23b. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ................................. 24c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ....................................... 27d. Rencana Pembelajaran PPKn .................................................... 30

C. Kajian Penelitian Yang Relevan ...................................................... 37D. Kerangka Pikir ................................................................................. 37

III. METODOLOGI PENELITIANA. Metode Penelitian .............................................................................. 39B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 40

1. Populasi ........................................................................................... 402. Sampel ............................................................................................. 40

C. Variabel Penelitian............................................................................. 42D. Definisi Variabel. ............................................................................... 43

1. Definisi Konseptual....................................................................... 432. Definisi Operasional...................................................................... 44

E. Rencana Pengukuran Variabel ........................................................... 45F. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 45

1. Angket ........................................................................................... 452. Observasi ....................................................................................... 463. Dokumentasi.................................................................................. 46

G. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................... 461. Uji Validitas .................................................................................. 462. Uji Reabilitas................................................................................. 47

H. Teknik Analisis Data.......................................................................... 52I. Langkah-langka Penelitian................................................................. 55

1. Persiapan Pengajuan Judul........................................................... 562. Penelitian Pendahuluan................................................................ 563. Pengajuan Rencana Penelitian ..................................................... 574. Pelaksanaan Penelitian................................................................. 57

Page 15: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

a. Persiapan Administrasi........................................................... 57b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ..................................... 57

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................. 59

1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah ............................................ 592. Visi Misi Sekolah......................................................................... 61

B. Deskripsi Data.................................................................................... 651. Pengumpulan Data ....................................................................... 652. Penyajian Data ............................................................................. 65

C. Pembahasan........................................................................................ 100

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ........................................................................................ 111B. Saran .................................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 16: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Hasil Pra-Survey..................................................................................... 6

2. Data Jumlah Populasi Peserta ........................................................................ 40

3. Data Jumlah Sebaran Sampel.......................................................................... 42

4. Distribusi Skor hasil uji coba angket 10 orang di luar responden untuk itemganjil................................................................................................................ 48

5. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Responden di luar Populasi untukitem Genap (Y) ............................................................................................... 49

6. Distribusi Antara Item Ganjil ( X) dan item Genap (Y) dari uji coba angketkepada 10 Responden di luar Populasi............................................................ 49

7. Interpretasi Nilai r ........................................................................................... 51

8. jumlah siswa SMP Negeri 1 Bandar Sri Bhawono ......................................... 61

9. Jumlah Guru SMP Negeri 1 Bandar Sri Bhawono ......................................... 62

10. Distribusi skor hasil angket dari indikator Civic Knowledge.......................... 64

11. Distribusi Frekuensi dari Indikator Civic Knowledge .................................... 67

12. Distribusi skor hasil angket dari indikator Civic skill ..................................... 68

13. Distribusi Frekuensi dari Indikator CivicSkill………………………………………….………………………………71

14. Distribusi skor hasil angket dari indikator Civic disposition……………........49

15. Distribusi Frekuensi dari Indikator Civic Disposition………………………74

16. Distribusi Hasil Angket Variabel Pembelajaran PPKn…………………….. 75

17. Distribusi Frekuensi dari Variabel Pembelajaran PPKn……………………76

18. Distribusi skor hasil angket dari indikakor Transformasi NilaiNasionalisme………………………………………………………………. 79

19. Distribusi Frekuensi dari Indikator Transformasi Nilai Nasionalisme……. 82

Page 17: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

20. Distribusi skor hasil angket dari indikator Transaksi Nilai Nasionalisme…………………………………………………………………………….. 82

21. Distribusi Frekuensi dari Indikator Transformasi Nilai Nasionalisme…… 85

22. Distribusi skor hasil angket dari indikator Transinternalisasi NilaiNasionalisme…………………………………………………………….... 86

23. Distribusi Frekuensi dari Indikator Transinternalisasi NilaiNasionalisme……………………………………………………………… 89

24. Distribusi Skor Angket Variabel Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme(Y)………………………………………………………………………… 90

25. Distribusi Frekuensi dari Variabel Internalisasi Nilai-NilaiNasionalisme……………………………………………………………… 93

26. Perbandingan Jumlah Responden Pembelajaran PPKn (X) dan InternalisasiNilai-Nilai Nasionalisme(Y) di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono LampungTimur……………………………………………………………………… 93

27. Kontingensi internalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKndi SMP Negeri 1 Bandar Sribawwono Lampung Timur………………….. 95

28. Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran PPKn di SMPNegeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur…………………………… 96

Page 18: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................................. 29

Page 19: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Rencana Judul Skripsi…………………………………………… 1172. Surat Keterangan dari Dekan FKIP Unila…………………………….. 1183. Surat Izin Penelitian Pendahuluan…………………………………….. 1194. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Pendahuluan………….. 1205. Lembar Persetujuan Seminar Proposal………………………………... 1216. Surat Keterangan……………………………………………………… 1227. Kartu Perbaikan Proposal Pembahas II………………………………. 1238. Kartu Perbaikan Proposal Pembahas I ……………………………….. 1249. Kartu Perbaikan Proposal Pembimbing II……………………………. 12510. Kartu Perbaikan Proposal Pembimbing I…………………………….. 12611. Surat Rekomendasi…………………………………………………… 12712. Surat Izin Penelitian…………………………………………………… 12813. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian………………………… 12914. Lembar Persetujuan Seminar Hasil…………………………………… 13015. Surat Keterangan……………………………………………………… 13116. Kartu Perbaikan Hasil Pembahas …………………………………….. 13217. Kartu Perbaikan Hail Pembimbing II………………………………… 13318. Kartu Perbaikan Hasil Pembimbing I………………………………… 13419. Surat Rekomendasi…………………………………………………... 13620. Kisi-Kisi Angket…………………………………………………….. 13721. Angket Penelitian……………………………………………………. 138

Page 20: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nasionalisme merupakan suatu paham yang menganggap kesetiaan tertinggi atas

setiap pribadi harus disertakan pada Negara kebangsaan (Nation State) atau

sebagai sikap mental atau tingkah laku individu ataupun masyarakat yang

menunjukan adanya loyalitas atau dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa

dan negaranya . Nasionalisme sangat diperlukan dalam kelangsungan suatu

negara, dengan harapan memunculkan rasa persatuan didalam negara tersebut.

Nasionalisme pada era globalisasi saat ini mulai berkurang terutama dikalangan

pelajar. Masuknya kebudayaan asing dari luar yang tidak sesuai dengan

kebudayaan Indonesia memunculkan beberapa masalah yang nantinya juga

berpengaruh terhadap nasionalisme generasi muda.

Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena

merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Dengan hal

itu pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga

keutuan persatuan bangsa dan meningkatkan martabat bangsa agar tidak

mengancam dan menghancurkan banga Indonesia. Dalam upaya penanaman nilai-

nilai nasionalisme pada generasi muda terutama pelajar Indonesia dapat dilakukan

Page 21: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

2

melalui pendidikan, karena rasa nasionalisme tidak dapat terbentuk begitu saja.

Pendidikan merupakan faktor utama agar nasionalisme pada diri seseorang dapat

terbentuk. Pendidikan nasionalisme merupakan salah satu tujuan utama dari

pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana pada setiap

jenjang pendidikan yaitu SD,SMP,SMA dan bahkan didunia perkuliahan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan selalu ada. Ciri-ciri dari sikap

nasionalisme peserta didik dalam kehidupan sekolah yakni peserta didik

seharusnya melakukan pembiasaan menjaga nama baik sekolah, menyanyikan

lagu nasional, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. pengormatan

bendera mera putih.

Dalam Undang-Undang No.24 tahun 2009 tentang Bendera,Bahasa dan Lambang

serta lagu kebangsaan pada pasal 62 yang berbunyi “setiap orang yang hadir pada

saat lagu kebangsaan diperdengarkan dan atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak

dengan sikap hormat”. Di dalam pasal ini diharapkan akan membentuk sikap

nasionalisme pada siapa saja yang menyanyikanya atau mendengarkan lagu

kebangsaan Indonesia Raya. Di sekolah merupakan tempat yang bisa digunakan

untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi anak didik. Salah satunya dengan

menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara langsung,siswa diharapkan

dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam lagu itu sehingga memunculkan

semangat dan jiwa kebangsaan. Selain penjelasan tentang Undang-Undang n

tersebut menurut Praesty Hardyana Dewi dan Warsono (2013) bahwa terdapat

beberapa indikator baiknya nilai-nilai nasionalisme peserta didik antara lain:

Page 22: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

3

“a) Dalam upaya penanaman nasionalisme peserta didik setiap sekolah di

haruskan untuk memperingati hari pahlawan, b) Setiap warga negara

Indonesia harus patuh terhadap aturan yang berlaku di negara Indonesia, (c)

Setiap warga negara harus hafal Pancasila, (d) UUD 1945 mampu menjadi

pedoman dalam membangun kesejahteraan rakyat Indonesia”.

Dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan tujuan dari pendidikan pancasila dan kewaragenagaraan itu

sendiri adalah untuk membentuk warganegara menjadi warganegara yang

baik(good citizenship) yaitu diantaranya dengan membetuk warganegara menjadi

warganegara yang memiliki penggetahuan (civic knowlage), kecakapan dan

kemampuan sikap kewarganegaraan (civic dispositions), kecakapan dan

kemampuan keterampilan kearganegaraan (civic skill) , hal ini selaras dengan

dalam nilai-nilai nasionalisme disekolah dimana dalam nilai-nilai nasionalisme

disekolah juga membentuk agar menjadi peserta didik yang baik atau menjadi

warganegara yang baik yaitu denggan lebih mendahulukan kepentingan umum

dari pada kepentingan pribadi, mengikuti upacara bendera, menaati peraturan

sekolah, belajar dengan sungguh-sungguh. Namun berbanding terbalik dengan

keadaan ideal sikap nasionalisme yang seharusnya dimiliki peserta didik.

Kenakalan remaja sampai menurunnya mutu dan kualitas pribadi peserta didik

yang terjadi dalam lingkungan pendidikan adalah beberapa dari sekian perilaku

degradasi sikap Nasionalisme yang terjadi.

Page 23: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

4

Sehingga perlu adanya pemikiran untuk mengkaji akan nilai-nilai Nasionalisme

untuk diterapkan dan diamalkan di dunia pendidikan, karena peserta didik

merupakan harapan bangsa yang akan membawa bangsanya kearah pembangunan

di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Nasionalisme memiliki arti yang

sangat penting bagi kehidupan dan pendidikan di Indonesia. Nilai-nilai

Nasionalisme ini merupakan landasan dalam bagian kurikulum, serta acuan acuan

dalam pelaksanaan tata nilai yang berlaku disekolah dan mempengarui langsung

terhadap mutu, kualitas pribadi dan sikap Nasionalisme dalam diri peserta didik.

Nilai Nasionalisme yang diterapkan disekolah yaitu membangun karakter

(Nation) yang berarti bersifat memperbaiki, membina, mendirikan, mengadakan

sesuatu. Sedangkan “Karakter” adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak

atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dalam konteks ini

adala suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan

atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, iman manusia

sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-

nilai Pancasila.

Dalam proses pembelajaran dan kependidikan SMP Negeri 1 Bandar Sribawono

saat ini, nilai-nilai Nasionalisme yang diterapkan peserta didik dalam proses

kegiatan pembelajaran di sekolah sedikit dikesampingkan. Kurangnya kesadaran

akan nilai moral dan Nasionalisme peserta didik seperti mengobrol saat upacara,

tidak mentaati peraturan sekolah, tidak menghargai teman, dan membolos. Survey

sederhana yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan penelitian di SMP

Page 24: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

5

Negeri 1 Bandar Sribhawono menemukan data bahwa dari kelas VII,VIII dan IX

bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh siswa lebih banyak dilakukan oleh siswa

kelas IX. Selain itu peneliti juga menemukan bahwa banyak dari peserta didik

yang tidak hafal dengan pembukaan UUD 1945. Menurut salah satu guru yang

diwawancarai oleh peneliti mengungkapkan bahwa kegiatan yang ada disekolah

yang berhubungan denga nilai-nilai Nasionalisme bisa dikatakan ada namun

belum terlaksana secara maksimal, contonya saja kegiatan perlombaan baris

berbaris (PBB) yang diikuti oleh peserta didik saat memperingati hari ulang tahun

Republik Indonesia (HUT RI) dan kegiatan memperingati hari pahlawan seperti

hari Kartini di isi dengan kegiatan peserta didik menggunakan pakaian kebaya

dan pakaian batik, namun kegiatan ini belum berjalan dengan maksimal karena

tidak semu peserta didik mengkuti kegiatan tersebut. Peneliti mewawancarai

beberapa peserta didik dan menemukan alasan mengapa peserta didik banyak

yang tidak mengikuti kegiata tersebut, alasannya adalahh ada yang memang tidak

suka dengan kegiatan perlombaan baris berbaris (PBB) dan alasan tidak

mengikuti kegiatan hari kartini karena tidak memiliki kebaya dan batik yang

cocok untuk digunakan. Selain peserta didik peneliti juga mengamati dan

mendapat informasi dari guru dan peserta didik bahwa nilai nasionalisme yang

ada pada tenaga pengajar/guru juga masih kurang karena menurut kepala sekolah

yang peneliti wawancarai masih banyak terdapat tenaga pengajar/guru yang tidak

tepat waktu dalam mengajar da nada beberapa guru yang sering telat dalam

mengikuti upacara.

Page 25: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

6

Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Kabupaten Lampung Timur, diperoleh data tentang pelanggaran yang

dikategorikan rendanya nilai-nilai nasionalisme pada peserta didik sebagai

berikut:

Tabel 1: Pelanggaran yang dikategorikan rendanya nilai-nilai nasionalisme padapeserta didik kelas VII,VIII,IX semester ganjil SMP Negeri 1 Bandar SribhawonoKabupaten Lampuung Timur tahun pelajaran 2017/2018.

No Jenis PelanggaranJumlah

Pelanggaran

1 Tidak mengikuti upacara 32

2 Terlambat mengikuti upacara 15

3 Membuat kegaduhan saat upacara 14

4 Tidak hafal Pembukaan UUD 1945 28

Jumlah 89

Sumber: Tata usaha SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur

Penanaman nilai-nilai nasionalisme dalam proses pembelajaran pendidikan

pancasila dan kewarganegaraan saja dirasa tidak cukup untuk memberikan

pemahaman kepada peserta didik tentan g penerapan nilai-nilai Nasionalisme

dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran dan penanaman nilai-

nilai Nasionalisme tidak cukup hanya melalui proses formal didalam kelas, namun

juga harus ada kegiatan-kegiatan sekolah yang mampu memberikan pengetahuan

tentang nilai-nilai nasionalisme yang ada disekolah.

Page 26: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

7

Internalisasi nilai-nilai Nasionalisme yang diberikan pada peserta didik secara

langsung merupakan salah satu faktor penting yang dirasa oleh penulis mampu

meningkatkan pengamalan nilai-nilai Nasionalisme dalam sekolah tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang ada diatas maka disusunlah penelitian yang

berjudul “Study tentang Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme dalam

Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung

Timur”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasikan

masalahnya sebagai berikut :

1. Masih banyak peserta didik berperilaku dan bersikap belum baik atau masih

rendah terhadap nilai-nilai nasionalisme

2. Kegiatan-kegiatan sekolah belum dikaitkan dengan penanaman nilai-nilai

nasionalisme.

3. Nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKn lebih diperjelas pada materi

yang relevan saja.

4. Penanaman nilai-nilai nasionalisme belum berhasil.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis

membatsi masalah pada masalah:

Page 27: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

8

1. Bagaimana proses internalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam

pembelajaran PPKn disekolah?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah diatas,

dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana peran pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono

Lampung Timur?

2. Bagaimana internalisasi nilai-nilai nasionalisme di SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Lampung Timur?

3. Adakah peran pembelajaran PPKn dalam internalisasi nilai-nilai nasionalisme

pada peserta didik di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis:

1. Bagaimana peran pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono

Lampung Timur?

2. Bagaimana internalisasi nilai-nilai nasionalisme di SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Lampung Timur?

3. Adakah peran pembelajaran PPKn dalam internalisasi nilai-nilai nasionalisme

di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur?

Page 28: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

9

F. Kegunaan penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian peran Internalisasi nilai-nilai Nasionalisme dalam pembelajaran

PPKn terhadap sikap Nasionalisme peserta didik SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Tahun Pelajaran 2016/2017, secara teoritis bergua untuk

pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan

dengan wilayah kajian pendidikan nilai dan moral warganegara.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini berguna untuk:

a. Bagi peserta didik, agar lebi mengetahui fungsi dan dapat menerapkan

nilai-nilai yang terkandung dalam Nasionalisme, dapat mengaplikaikan

sikap Nasionalisme secara nyata dilingkungan keluarga, sekolah dan

masyarajat.

b. Bagi guru agar lebi memahami kandungan, isi, keluasan, tingkat kesulitan,

tingkat keterbacaan dari internalisasi nilai-nilai Nasionalisme, sehingga

dapat melakukan prose internalisasi nili-nilai Nasionalisme melalui prose

pembelajaran PPKn dengan cara menje;askan konsep, memfaktualiasikan

konsep, mengklarifikasi konsep menjadi nilai dalam rangka pembentuka

dan pengamalan sikap Nasonalisme bagi peserta didik.

Page 29: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

10

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan, khususnya

pendidikan kewarganegaraan yang terkait dengan konsep pendidikan nilai

moral Pancasila.

2. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek ini adalah peserta didik SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Ruang Lingkup Objek

Objek dalam penelitian ini adalah Internalisasi nilai-nilai Nasonalisme dalam

pembelajaran PPKn.

4. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandar

Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur.

5. Ruang Lingkup Waktu

Ruang lingkup waktu penelitan ini adalah sesuai dengan keluarnya surat izin

penelitian oleh Dekan FKIP Universitas Lampung yakni tanggal 14

November sampai dengan waktu pelaksanaan selesai.

Page 30: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1. Tinjauan Tentang Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme

a. Pengertian Internalisasi

Menurut Muhaimin (2007 : 53) “Dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah,

terdapat tahapan prosesi yang harus dilakukan oleh guru dalam menginternalisasi

suatu nilai kepada peserta didik”. Menurut Muhaimin (2007 : 53) dalam proses

internalisasi yang dikaitkan dengan pembinaan peserta didik, ada tiga tahap yang

mewakili proses atau tahap terjadinya internalisasi yaitu:

a. Tahap Transformasi Nilai : Tahap ini merupakan suatu proses yang dilakukan

oleh pendidik dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik.

Pada tahap ini hanya terjadi komunikasi verbal antara pendidik dan peserta didik.

b. Tahap Transaksi Nilai : Suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan

komunikasi dua arah, atau interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang

bersifat timbal balik.

Page 31: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

12

c. Tahap Transinternalisasi : Tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap transaksi.

Pada tahap ini bukan hanya dilakukan dengan komunikasi verbal tapi juga sikap

mental dan kepribadian. Jadi pada tahap ini komunikasi kepribadian yang

berperan secara aktif.

Mohammad Mustari (2014: 5) menyatakan bahwa menginternalisasi artinya

“membatinkan” atau “merumahkan dalam diri” atau “meng-intern-kan” atau

“menempatkan dalam pemikiran” atau “menjadikan anggota penuh”. Jadi, faktor

iman, nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan (berfikir dan berbuat) harus

ditempatkan di dalam diri dan menjadi milik sendiri. Sedangkan menurut Ridwan

Nasir (2010: 59) mengungkapkan “internalisasi adalah upaya yang harus dilakukan

secara berangsur-angsur, berjenjang, dan istiqomah. Penanaman, pengarahan,

pengajaran, dan pembimbingan, dilakukan secara terencana, sistematis dan

terstruktur dengan menggunakan pola dan sistem tertentu”.

Melihat sesuai dengan proses internalisasi maka dapat disintesiskan bahwa

internalisasi adala suatu proses memasukkan atau mendoktrinkan suatu sikap,

tingkah laku atau lain sebagainya kepada peserta didik yang terdiri dari beberapa

tahapan yaitu: tahap transformasi nilai, tahap transaksi nilai dan tahap

transinternalisasi.

Page 32: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

13

b. Pengertian Nilai

Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk

memuaskan manusia, sifat dari suatu benda yang yang menyebabkan menarik minat

seseorang atau kelompok. Pada dasarnya nilai merupakan sifat atau kualitas yang

melekat pada suatu subjek, bukan onjek itu sendiri. Sesuatu yang mengandung nilai

berarti ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu tersebut. Dengan demikian,

nilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan-

kenyataan lainnya. Adanya nilai karena adanya kenyataan-kenyataan lain sebagai

pembawa nilai.

Menurut Abdulsyani (2007 : 52) “nilai dapat disebut sebagai ketentuan-ketentuan

atau cita-cita dari apa yang dinilai baik dan benar oleh masyarakat luas”. Sedangkan

menurut Mulyana (2004 : 9) “nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan

pilian”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disintesiskan bahwa nilai adalah

rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Berdasarkan dengan definisi itu

maka yang dimaksud dengan hakikat dan makna nilai adalah berupa norma, etika,

peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, aturan agama, dan rujukan lainnya yang

memiliki harga dan dirasakan berharga bagi seseorang. Nilai bersifat abstrak, berada

dibalik fakta, memunculkan tindakan, terdapat dalam moral seseorang, muncul

sebagai ujung proses psikologi dan berkembang kearah yang lebih kompleks.

Page 33: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

14

Nilai mempunyai beberapa macam makna yang dapat yang dapat dikategorikan.

Sejalan dengan itu, maka makna nilai juga bermacam-macam. Rumusan ini juga

penulis kemukakan tentang makna nilai itu adalah bawa sesuatu itu harus

mengandung nilai (berguna) merupakan nilai (baik, benar atau indah) mempunyai

nilai artinya merupakan objek keinginan, mempunyai kualitas yang dapat

menyebabkan orang mengambil sikap “menyetujui” atau mempunyai sifat nilai

tertentu dan memberi nilai, artinya menanggapi sesuatu sebagai al yang diinginkan

atau sebagai hal yang menggambarkan nilai tertentu. Adapun sifat-sifat nilai sebagai

berikut:

a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.

b. Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita dan

suatu keharusan sehiingga nilai memiliki sifat yang ideal.

c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung

nilai.

c. Macam-macam Nilai

Menurut J. Darminta, SJ (2006 : 25) membagi nilai menjadi dua yaitu:

1. Nilai instrumental atau sarana, yang memungkinkan kita untuk mencapai

berbagai tujuan dalam hidup.

Page 34: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

15

2. Nilai hakiki, yang bernilai pada dirinya dalam kondisi apapun. Nilai hakiki

bersifat kekal, tidak akan berubah seiring berjalannya jaman, nilai hakiki

bercirikan kultural (cara bertindak) dan rohani, seperti kebenaran, keadilan,

persaudaraan, dan lain sebagainya. Maka nilai hakiki tidak dapat ditawar, harus

ada bila ingin memiliki kualitas manusiawi-rohani. Berbeda dengan nilai hakiki,

nilai instrumental dapat berubah dari waktu ke waktu.

Serupa dengan pendapat Darminta, untuk memperjelas posisi nilai Rohmat Mulyana

(2004 : 24) mengklarifikasikan nilai menjadi 4 klarifikasi, yaitu:

1. Nilai terminal dan instrumental yang diartikan sebagai nilai-nilai yang ada pada

diri manusia yang dapat ditujukkan oleh cara tingkah laku.

2. Nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik, keberadaan hubungan antara satu nilai dengan

yang lainnya tidak berdiri sendiri. Sesuatu dikatakan nilai ekstrinsik jika hal

tersebut dinilai untuk kebaikannya sendiri, bukan untuk kebaikan hal lain,

sedangkan suatu memiliki nilai ekstrinsik apabila hal tersebut menjadi perantara

untuk mencapai hal lain. Contoh dari nilai insintrik adalah kepemilikan

pengetahuan karena diartikan sebagai kebaikannya sendiri. Sedangkan contoh

nilai eksintrik adalah kedisiplinan belajar, kelengkapan sarana yaitu nilai yang

menjadi perantara tercapainya pemilikan pengetahuan seseorang.

3. Nilai personal dan nilai sosial, nilai-nilai yang bersifat personal terjadi dan

terkait secara priba di atas dasar dorongan-dorongan yang lahir secara

psikologis dalam diri seseorang, sedangkan nilai-nilai yang besifat sosial lahir

karena adanya kontak psikologis maupun sosial dengan dunia yang disikapi.

Page 35: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

16

4. Nilai subyektif dan nilai objektif, nilai subjektifitas mencerminkan tingkat

kedekatan subyek dengan nilai yang diputuskan oleh dirinya: sentimental, emosi,

suka dan tidak suka memainkan peran dalam menimbang dan memutuskan nilai.

Berbeda dengan nilai subjektifitas, nilai objektif mencerminkan tingkat

kedekatan nilai dengan obyek yang disifatinya.

d. Pengertian Nasionalisme

Nasional berasal dari kata nation (bangsa). Nasionalisme adalah suatu paham atau

ajaran untuk mencintai bangsa dan Negara atas kesadaran keanggotaan/warganegara

yang secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan

identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsanya. Nasionalisme merupakan

suatu paham yang mengutamakan persatuan dan kebebasan bangsa. Nasionalisme

memuat bebrapa prinsip yaitu: kesatuan, kebebasan, kesamaan, kepribadian, dan

prestasi. Nasionalisme uga dapat diartikan sebagai semangat kebangsaan.

Semangat kebangsaan adalah sasaran mendapatkan kembali hargadiri etnik sebagai

modal dasar membangun sebuah Negara berdasarkan kesamaan budaya. Semangat

kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan

dapat ,menumbukan jiwa patriotism. Rasa kesetiakawanan sosial aan mempertebal

semangat kebangsaan suatu bangsa. Semangat rela adalah kesediaan untuk berkorban

demi kepentingan yang besar atau demi Negara dan bangsa telah mengantarkan

bangsa Indonesia untuk merdeka. Bagi bangsa yang ingin maju dan mencapai

Page 36: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

17

tujuannya, selain memiliki semangat rela berkorban, juga arus didukung dengan jiwa

patriotik yang tinggi. Makna nasionaisme dapat diabarkan sebagaai berikut:

a. Suatu paham yang berpendapat bawa kesetiaan tertinggi harus diserahkan pada

Negara.

b. Suatu perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai tana air

sebagai tumpa darah.

c. Suatu proses pembentukan atau pertumbuan bangsa-bangsa.

d. Suatu gerakan social dan politik demi kepentingan bangsa.

e. Suatu doktrin atau ideology bangsa, baik, umum, maupum kusus.

Menurut Sunarso (2008 : 10) “Nasionalisme formalisasi dan rasionalisasi dari

kesadaran nasional. Sedangkan menurut Anderson dalam Sunarso (2008 : 13)

“Nasionalisme sebagai komunitas khayalan (imagined community) yang disatukan

oleh persahabatan yang mendalam yang di mana anggota- anggotanya diyakini

menciptakan sebuah kesatuan yang utuh dan kuat.

Menurut Yatim dalam Fauzi (2012 : 1) “Nasionalisme adalah suatu paham yang

menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris

nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok

manusia”. Sedangkan menurut Stoddard dalam Fauzi (2012 : 2) “Nasionalisme

adalah keadaan rohani, yakni suatu kepercayaan yang dianut sejumlah orang yang

mempunyai suatu rasa kebangsaan (nationality), suatu perasaan tergolong besama-

sama menjadi bangsa dan Negara” .

Page 37: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

18

Menurut Han Khon dalam Sudiyono (2002 : 15) “Nasionalisme adalah suatu paham

yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada

Negara kebangsaan (nation state)”. Sedangkan menurut Azra (2003 : 24)

“Nasionalisme adalah sebua situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total

diabdikan langsung kepada Negara bangsa atas nama sebuah bangsa”.

Bedasarkan pendapat di atas dapat disintesiskan bawa, nasionalisme adalah suatu

paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan Negara atas kesadaran

keanggotaan/warganegara yang bersama-sama mencapai, mempertahankan,

mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa.

1. Prinsip-prinsip yang Terkandungg dalam Nasionalisme Indonesia

Peruangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan tela dimulai sejak

penjajahan Belanda berada di Indonesia. Sejarah perjuangan, pada akhirnya

mencapai puncaknya dengan diplomasikannya kemerdekaan Indonesia. Oleh karena

itu, persatuan Indonesia harus kita peruangkan dan pertahankan terus. Apalagi hal-

hal berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia dikaji lebih jauh,

terdapat prinsip yang arus dihayati. Prinsip-prinsip itu adalah Nasionalisme.

Nasionalisme dalam arti luas adalah paam kebangsaan yang meletakkan kesetiaan

tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya dengan memandang bangsanya

itu merupakaan bagian dari bagian lain dunia. Nasionalisme dalam arti luas

Page 38: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

19

mengandung beberapa prinsip-prinsip yaitu kebersamaan, persatuan dan kesatuan

serta demokrasi/demokratis. Diantaranya yaitu:

a. Prinsip Kebersamaan

Prinsip kebersamaan menuntut setiap warganegara untuk menempatkan

kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribaddi dan golongan.

b. Prinsip Persatuan dan Kesatuan

Prinsip persatuan dan kesatuan menuntut seriap warganegara arus mampu

mengesampingkan pribadi atau golongan yang dapat menimbulkan perpecahan

dan anarkis (merusak), untuk menegakkan prinsip persatuan dan kesatuan setiap

warganegara harus mampu mengedepankan sikap: kesetiakawanan social, peduli

terhadap sesama, solidaritas dan berkeadilan social.

c. Prinsip Demokrasi

Prinsip demokrasi memandang bahwa setiap warganegara mempunyai

kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, karena hakikatnya kebangsaan adalah

adanya tekad untuk hidup bersama mengutamakan kepentingan bangsa dan

Negara yang tumbuh berkembang dari bawah untuk bersedia hidup sebagai

bangsa yang bebas, merdeka, berdaulat, adil dan makmur.

Kita mencintai bangsa kita, yaitu bangsa Indonesia. Itu tidak berti kita mengagung-

agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti baa kita merasa

lebih unggul dari pada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita

kepada bangsa lain sebab pandangan semacam ini anya mencelakakan kita. Selain

Page 39: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

20

tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha

Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, kita mengakui bahwa

semua makhluk didunia sama dan sederajat, sama-sama makhluk ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa. Kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari

umat manusia sedunia.

Dalam Undang-Undang No.24 tahun 2009 tentang Bendera,Bahasa dan Lambang

serta Lagu Kebangsaan pada pasal 62 yang berbunyi “setiap orang yang hadir pada

saat lagu kebangsaan diperdengarkan dan atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak

dengan sikap hormat”. Di dalam pasal ini diharapkan akan membentuk sikap

nasionalisme pada siapa saja yang menyanyikanya atau mendengarkan lagu

kebangsaan Indonesia Raya. Di sekolah merupakan tempat yang bisa digunakan

untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air bag ianak didik. Salah satunya dengan

menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara langsung,siswa diharapkan

dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam lagu itu sehingga memunculkan

semangat dan jiwa kebangsaan. Selain penelasan tentang Undang-Undang tersebut

menurut Praesty Hardyana Dewi dan Warsono (2013) bahwa terdapat beberapa

indikator baiknya nilai-nilai nasionalisme peserta didik antara lain:

“a) Dalam upaya penanaman nasionalisme peserta didik setiap sekolah di haruskan

untuk memperingati hari pahlawan, b) Setiap warga negara Indonesia harus patuh

terhadap aturan yang berlaku di negara Indonesia, (c) Setiap warga negara harus

hafal Pancasila, (d) UUD 1945 mampu menjadi pedoman dalam membangun

kesejahteraan rakyat Indonesia”.

Page 40: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

21

Menurut Ibnatul dan Suprayogi (2013) “Nilai Nasionalisme di dalam pendidikan

adalah keikut sertaan peserta didik dalam mengikuti upacara bendera mera putih,

kesadaran para peserta didik pada saat pengibaran penghormatan bendera merah

putih, dan kesadaran para peserta didik dalam mematui aturan-aturan dan norma-

norma yang berlaku”.

2. Lahirnya Nasionalisme di Indonesia

Nasionalisme murni Indonesia mungkin lahir diantara kelompok mahasiswa

Indonesia, baik yang ada di negeri Belanda maupun yang ada di Indonesia.

Nasionalisme Indonesia muncul sebagai reaksi dari kondisi sosial, politik, dan

ekonomi yang ditimbulkan oleh adanya kolonialisme. Oleh karena itu, gerakan

nasionalisme pada awal abad XX tidak bisa dipisahkan dari praktik kolonialisme

sebab keduanya merupakan hubungan sebab akibat. Hanya saja, pada tahap awal

nasionalisme berkembang pada tingkat elite yaitu kelompok bangsawan terpelajar.

Merekalah yang mula-mula memiliki kesadaran adanya diskriminasi kehidupan

bangsa dan berusaha mencarikan jawabannya. Bentuk gerakannya memiliki corak

yang beragam mulai dari yang bersifat etnis, kultural, hingga nasional. Itulah latar

belakang munculnya nasionalisme Indonesia. Meskipun banyak mengadopsi nilai

dan pengertian dari luar, tetapi nasionalisme Indonesia tetap memiliki spesifikasi

tersendiri. Partai Nasional Indonesia (1927) yang didirikan oleh Ir. Soekarno

merupakan pelopor kesadaran serta perjungan nasional yang didukung oleh semua

pihak. Walaupun PNI ini dilarang tiga tahun kemudian dan disusul oleh bermacam-

Page 41: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

22

macam partai dan perhimpunan yang terpaksa lebih moderat, namun perumusan

UUD 1945, proklamasi kemerdekaan dan pengakuan kedaulatan penuh (1949).

Setelah kegagalan ideologis pada tahun 1965, timbullah bentuk nasionalisme di

Indonesia yang lebih realistis untuk membangun kembali cita-cita nasional terutama

dalam bidang tata ekonomi dan struktur social. Tujuan pembangunan nasional itu

dirumuskan dalam GBHN dan Repelita-Repelita. Tidak dapat disangka bahwa

kemajuan pembangunan itu telah dirasakan oleh masyarakat.

Didalam buku Kansil, C.S.T., dan Chistine S.T. Kansil (2011 : 201) bahwa dapat

dikatakan, “ada berbagai bentuk dan ekspresi nasionalisme”. Bila salah satu cita-cita

hilang, belum pasti nasionalisme sendiri hilang. Semangat nasionalisme yang

terwujud dari dalam perjuangan fisik, aksi, pidato bersemangat, tindakan spektakuler,

belum pasti lebih besar kadarnya dari pada nasionalisme dengan bekerja tekun,

membela keadilan, menciptakan tempat kerja, memajukan mutu pendidikan dan

pelayanan kesehatan. Tantangan bagi nasionalisme Indonesia kedepan adalah

bagaimana kita mewujudkan sebua Negara kebangsaan yang bersifat liberal-

demokratis dimana hak-hak dasar setiapp warganegara diakui, dihormati, dan diamin,

dimana hukum ditegakkan secara pasti dan adil, dimana Negara mewujudkan

kesejateraan umum, dan sebagainya. Sikap patriotism, nasionalisme dan hidup

mandiri merupakan hidup yang sangat penting. Karena akan membawa kemakmuran

dan kemajuan suatu bangsa.

Page 42: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

23

B. Tinjauan tentang Pembelajaran PPKn

a. Pengertian Pembelajaran

Pendidikan adalah merupakan salah satu komponen pembangunan yang sangat

menentukan karena dari proses pendidikan dan pembelajaran akan dihasilkan

sumberdaya pembangunan yang berkualitas yang mampu melaksanakan

pembangunan secara professional. Pelaku utama sebagai ujung tombak dalam

pelaksanaan proses pendidikan adalah guru, karena itu setiap guru harus memiliki

berbagai kompetensi dan kemampuan untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan

nasional melalui proses pembelajaran.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan

bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik atau siswa dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu linggkungan belajar”. Sedangakn menurut

PP Nomor 32 Tahun 2013 “pembelajaran adalah sebagai proses interaksi antara

peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”.

Menurut Gagne dan Brigs dalam Syafaruddin (2005 : 60) “pembelajaran adalah

proses kognitif yang menguba sifat stimulasi dari lingkungan menjadi beberapa

tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh kapabilitas yang

baru”

Page 43: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

24

Menurut Masnur Muslich (2009 : 71) “pembelajaran adalah proses aktif bagi siswa

dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu terhadap

pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan

menurut Oemar Hamalik (2008 : 57 ) “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Dari pendapat diatas dapat disintesiskan bahwa pembelajaran adalah interaksi

edukatif antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan pengajar

untuk menapai perubahan yang mengarah pada belajar yang baik pada suatu

lingkungan belajar.

b. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) atau Civics memiliki banyak istilah

dan pengertian. Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari dua suku kata, yaitu

„pendidikan” dan “Kewarganegaraan”. Menurut pasal 1 Undang-Undang No 20

tahun 2003 bahwasanya “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Page 44: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

25

Menurut Zarmoni dalam Azra (2003 : 7) “pendidikan kewarganegaraan adalah

pendidikan demokrasi yang bertuuaan untuk mempersiapkan warga masyarakat

berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran

kepada generasi baru kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan

masyarakat yang paling menjamin hak-hak masyarakat”.

Menurut Merphin Panjaitan dalam Azra (2003 : 9) “Pendidikan kewarganegaraan

adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi

warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang

dialogoal”.

Menurut Kansil dalam Sutoyo (2011:5). Menyebutkan bahwasanya kewarganegaraan

dalam bahasa latinnya disebut “civis”. Kemudian dalam bahasa inggris dikenal

sebagai “civic” yang artinya warga negara atau kewarganegaraan. Akhirnya dari kata

“civic” lahir kata “civics” yang artinya ilmu kewarganegaraan atau Civic Education,

Sementara Zamroni dalam Rozak dkk (2013:7) menyatakan bahwa:

“Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui

aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran bahwa

demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak

warga masyarakat; demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu

Page 45: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

26

saja meniru dari masyarakat lain; kelangsungan demokrasi tergantung pada

kemampuan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi.”

Ubaedillah dkk (2008:9) mengungkapkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

bertujuan untuk membangun karakter (character building) bangsa Indonesia yang

antara lain :

“a) membentuk kecakapan partisipatif waganegara yang bermutu danbertanggungjawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, (b) menjadikanwarganegara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis, dan demokratis, namun tetapmemiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa, (c) mengembangkankultur demokrasi yang berkedaban, yaitu kebebasan, persamaan, toleransi dantangungawab”.

Uraian mengenai pengertian Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan

demokrasi di atas, dapat disintesiskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan memiliki

peranan penting di dalam penanaman nilai-nilai di masyarakat. Pendidikan

Kewarganegaraa merupakan pendidikan yang berupaya untuk menanamkan nilai-

nilai karakter bangsa yang demokratis, kritis serta memiliki kecerdasan dan perilaku

yang baik di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari sinilah peranan

Pendidikan Kewarganegaraan sangatlah penting didalam menunjang kemajuan suatu

bangsa.

Page 46: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

27

c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Azra dalam bukunya Pendidikan Kewarganegaraan (2003:10)

menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan:

a) membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertangungjawab dalamkehidupan bermasyarakat baik di tingkat local, nasional, regional dan global; (b)menjadikan warga masyarakat yang baik dan mampu menjaga persatuan danintegritas bangsa guna mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera dan demokratis;(c) menghasilkan warganegara yang berpikir komprehensif, analitis, kritis, danbertindak demokratis, yang dalam bahasa Lord Henry Peter Broughton akan menjadiwarga bangsa yang muda dipimpin tetapi sulit untuk dikendalikan, mudah diperintahnamun sulit untuk diperbudak; (d) mengembangkan kultur demokrasi yaitukebebasan, persamaan, kemerdekaan, toleransi, kemampuan menahan diri,kemampuan melakukan dialog, negosiasi, kemampuan mengambl keputusan sertakemampuan berpartisipasi dalam kegiatan politik kemasyarakatan; (e) mampumembentuk warganegara menjadi good and responsible citizen (warganegara yangbaik dan bertanggungjawab) melalui penanaman moral dan keterampilan sosial(social skill) sehingga kelak mereka mampu memahami dan memecahkan persoalan-persoalan actual kewarganegaraan seperti toleransi, perbedaan pendapat, bersikapempati, menghargai pluralitas, kesadaran hukum dan tertib social, menjunjung tinggiHAM, mengembangkan demokratisasi dalam berbagai lapangan kehidupan danmenghargai kearifan local (local wisdom).

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan yang di tulis oleh Sutoyo (2011:7)

menyatakan bahwa “tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk

menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta

tanah air, bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara dan ketahanan

nasional kepada siswa, mahasiswa, calon ilmuwan warga negara Republik Indonesia

yang menguasai ilmu pengetahuan dan seni yang dijiwai nilai-nilai pancasila”.

Page 47: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

28

Dalam hal ini, nilai-nilai dasar negara seperti nilai keagamaan, kemanusiaan,

persatuan, kerakyatan, serta keadilan akan menjadi panduan dan mewarnai keyakinan

serta pegangan hidup warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Menurut Bakry dalam Sutoyo (2011:7) mengatakan bahwa “tujuan Pendidikan

Kewarganegaraan secara umum adalah memupuk kesadaran bela negara dan berpikir

komperehensif integral dalam rangka Ketahanan Nasional” dengan didasari:

1. Kecintaan kepada tanah air

2. Kesadaran berbangsa dan bernegara

3. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan

4. Keyakinan akan ketangguhan Pancasila

5. Rela berkorban demi bangsa dan negara

6. Kemampuan awal bela Negara

Pendidikan PPKn mempunyai tiga kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta

didik yang merupakan kemampuan dan kecakapan yang terukur setelah peserta didik

mengikuti proses pembelajaran secara keseluruhan yang meliputi kemampuan

akademik, sikap dan keterampilan. Dalam pembelajaran PPKn kompetensi dasar atau

kompetensi minimal terdiri dari tiga jenis yaitu:

Page 48: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

29

a. Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan (civic

knowlage) yang terkait dengan materi inti pendidikan PPKn (civic education)

antara lain demokrasi, hak asasi manusia dan msyarakat madani (civil society).

b. Kecakapan dan kemampuan sikap kewarganegaraan (civil dispositions) antara

lain pengakuan kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keragaman,

kepekaan terhadap masalah warganegara antara lain masalah demokrasi dan hak

asasi manusia.

c. Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan kewarganegaraan

(civil skill) seperti kemampuan berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan

publik, kemampuan melakukan control terhadap penyelenggaraan Negara dan

pemerintahan.

Uraian dari pendapar di atas dapat disintesiskan bahwasanya tujuan Pendidikan

Kewarganegaraan adalah sebagai wahana pendidikan yang dilakukan dalam

menumbuhkan sikap nasionalisme dan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban

sebagai warga negara dalam rangka menjaga ketahanan nasional.

Page 49: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

30

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PPKn

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. Identitas

Nama Sekolah : SMP NU 09 ROWOSARI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : VIII/1

Standar Kompetensi : 1. Menampilkan Perilaku yang sesuai dengan Nilai-nila

Pancasila.

Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara.

Indikator : 1. Menjelaskan pengertian Pancasila sebagai ideologi negara dan

sebagai dasar negara.

2. Menjelaskan pentingnya ideologi bagi suatu bangsa dan

negara

3. Menguraikan proses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara

Page 50: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

31

4. Memberi 4 contoh sikap setia terhadap Pancasila

dalam kehidupan di sekolah dan kehidupan bermasyarakat.

5. Menunjukkan sikap setia terhadap Pancasila dalam kehidupan

di sekolah.

Alokasi Waktu : 4 x 40’ (2x Pertemuan)

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian Pancasila sebagai ideologi negara dan sebagai dasar

negara. (Nasionalisme)

2. Menjelaskan pentingnya ideologi bagi suatu bangsa dan negara.

3. Menguraikan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara (Semangat kebangsaan)

4. Memberi 4 contoh sikap setia terhadap Pancasila dalam kehidupan di sekolah dan

kehidupan bermasyarakat. (Rela berkorban)

5. Menunjukkan sikap setia pada Pancasila. (Cinta Tanah Air)

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Pancasila sebagai ideologi negara dan sebagai dasar negara.

2. Pentingnya ideologi bagi suatu bangsa dan negara

3. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara

4. Contoh sikap setia terhadap Pancasila dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat,

bangsa dan Negara.

Page 51: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

32

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan : CTL Contektual Teaching and Learning

Metode : Ceramah, Tanya jawab dan Diskusi melalui pendekatan Penguasaan dan

Pemahaman Konsep.

F. Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Pendahuluan

a. Guru mempersiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

(Disiplin)

b. Bersama-sama siswa menyanyikan lagu nasional. (Nasionalime)

c. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru berkenaan dengan

materi pembelajaran tersebut. (Komunikatif)

d. Siswa menyimak penjelasan guru tentang kompetensi akan dicapai melalui kegiatan

pembelajaran mengenai Pancasila sebagai ideologi Negara. (peduli lingkungan)

Kegiatan Inti ( 60 menit )

Pembelajaran Eksplorasi

a. Siswa mencermati skema, bagan atau gambar-gambar yang berkaitan dengan dasar

negara dan ideologi negara yang dibuat guru sendiri. (Responsive / Peduli lingkungan)

Page 52: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

33

b. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru berkenaan dengan

gambar-gambar tersebut. (Peduli lingkungan)

c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban-jawaban yang

diberikan siswa. (Peduli lingkungan)

d. Siswa mencari informasi dari berbagai sumber (buku ajar, majalah, internet) mengenai

Pancasila sebagai Dasar negara dan ideologi negara. (Kreatif)

Pembelajaran elaborasi

e. Siswa membagi diri ke dalam kelompok-kelompok yang diminta guru untuk

mengerjakan dan menjawab berbagai pertanyaan yang ada dalam LKS.

Tiap kelompok membahas

· Kelompok I : Makna ideologi secara umum dan khusus

· Kelompok II : Pentingnya ideologi bagi suatu negara

· Kelompok III : Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara

· Kelompok IV : Sikap setia terhadap Pancasila dalam kehidupan di sekolah dan

kehidupan bermasyarakat (Menghargai prestasi)

f. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dan antara siswa

dengan guru. (Menghargai Prestasi)

Pembelajaran konfirmasi

g. Guru menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan.

h. Guru membantu menyelesaikan masalah;

i. Siswa melakukan pengecekan hasil pekerjaan kelompok berdasarkan

Page 53: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

34

acuan yang diberikan guru. (Tanggumg jawab, Ulet, Disiplin)

j. Siswa diberi kesempatan untuk merefleksi pengalaman belajarnya. (Rasa

ingin tahu, Demokratis).

Penutup

a. Mengumpulkan hasil diskusi

b. Melakukan refleksi pelaksanaan dan hasil diskusi

c. Tindak lanjut dengan memberikan tugas persiapan presentasi pertemuan selanjutnya

Penghormatan kepada bendera “Merah Putih” (Cinta Tanah Air)

Pertemuan Ke-2

Pendahuluan (10 menit)

a. Penghormatan kepada bendera “Merah Putih” (Cinta Tanah-Air)

b. Guru mempersiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

(Kedisiplinan)

c. Bersama-sama siswa menyanyikan lagu nasional. (Semangat -Kebangsaan)

d. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan guru berkenaan dengan

materi pembelajaran tersebut. (Responsive / Peduli lingkungan)

e. Siswa menyimak penjelasan guru tentang kompetensi akan dicapai melalui kegiatan

pembelajaran mengenai Pancasila sebagai ideologi Negara (Responsive)

Page 54: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

35

Kegiatan Inti ( 60 menit )

Pembelajaran Elaborasi

a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. (Kreatif)

b. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang sedang mem-presentasikan.

(Toleransi)

c. Guru memfasilitasi pelaksanaan diskusi. (Responsive)

d. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa dan antara siswa dengan guru.

(Peduli sosial)

Pembelajaran konfirmasi

e. Guru menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan.

f. Guru membantu menyelesaikan masalah;

g. Siswa melakukan pengecekan hasil pekerjaan kelompok berdasarkan

acuan yang diberikan guru. (Tanggung jawab

h. Siswa diberi kesempatan untuk merefleksi pengalaman belajarnya.

(Mandiri).

Penutup

a. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan hasil diskusi (Kreatif)

b. Melakukan refleksi terhadap hasil diskusi

c. Tindak lanjut dengan memberikan tugas mempelajari materi untuk pertemuan

selanjutnya.

Menyanyikan lagu wajib Nasiona”Hari Merdeka” (Nasionalisme).

Page 55: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

36

F. Sumber Belajar

1. Buku BSE PKn Kelas VIII,

2. UUD NKRI Tahun 1945

3. Pendidikan Pancasila di Era Reformasi, Tim Dosen Pancasila, Undip, Semarang.

4. Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

5. Kaelan, 1985, Sekitar Proses umusan Pancasila, Dasar Negara dan UUD 1945

(Pancasila Yuridis Kenegaraan), Liberty, Yogyakarta.

6. Setiardja, G, A., 2002, Pancasila, Soegijapranata Catholic University Perss, Semarang.

G. Penilaian

Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian tertulis

diberikan setelah pertemuan keempat. Sedangkan untuk pertemuan ke-1 s.d. 3 penilaian lebih

ditekankan melalui kegiatan tanya jawab di kelas, aktivitas siswa saat diskusi, dan

mengerjakan tugas-tugas.

Teknik penilaian yang digunakan : tes tertulis

Bentuk tes : pilihan ganda dan uraian.

Page 56: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

37

C. Penelitian yang Relevan

1. Kajian local PPKn

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung “Pengaruh

internalisasi nilai dalam konsep hierarki Pancasila terhadap sikap nasionalisme

peserta didik SMP N 2 Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran

2014/2015” Cahyo Wibowo(2011).

2. Kajian nasional PPKn

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Yogyakarta “Internalisasi nilai

nasionalisme dalam madrasah diniyati takmiliyah terintegrasi “AL LATIF” di SD

Negeri Suryodiningrat 2 Yogyakarta” Aldila Ana Prastika(2012)

D. Kerangka Pikir

Konsep internaliasi nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKn ini adalah

mamasukkan nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKn melalui pendekatan-

pendekatan yang mampu diterimo oleh peserta didik agar peserta didik bisa menjadi

warganegara yang baik dan bisa memberikan kontribusi dalam memajukan

bangsanya dimasa depan. Jika peserta didik telah menjadi warganegara yang baik,

maka tidak dapat dipungkiri bahwa nilai nasionalisme yang dimiliki oleh peserta

didik dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari berupa sikap bangga, setia dan

cinta terhadap tana airnya, serta senantiasa mempertaankan dan memajukan bangsa

dan negaranya.

Page 57: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

38

Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai misi untuk menjadikan peserta didik

menjadi warganegara yang mengerti dan taat terhadap peraturan pemerintah dan

dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

maupun lingkungan masyarakat serta meningkatkan kualitas, mutu dan kualitas

pribadi peserta didik.

Berdasarkan pemikiran diatas, hubungan antara variabel bebas dengan variabel bebas

dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Variabel X Variabel Y

Pembelajaran PPKn Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme

Indokator: Indikator:

1. Civic knowlage 1. Transformasi Nilai Nasionalisme

2. Civic disposition 2. Transaksi Nilai Nasionalisme

3. Civic skill 3. Transinternalisasi Nilai Nasionalisme

Page 58: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

jenis pendekatan deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini

menggambarkan keadaan yang terjadi dalam lingkungan peserta didik di

SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono mengenai peranan internalisasi nilai-

nilai nasionalisme dalam pembelajaran PPKn pada pesertaa didik.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan jenis pendekatan

deskriptif kuantitatif, yang memberikan penjelasan tentang permasalahan

yaitu untuk mengetahui bagaimanakah internalisasi nilai-nilai nasionalisme

dalam pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung

Timur tahun pelajaran 2017/2018.

Page 59: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

40

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah

penelitian mengingat populasi akan menentukan validitas data dalam

penelitian. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 1

Bandar Sribhawono Lampung Timur tahun pelajaran 2017/2018 kelas VII

sampai kelas IX yang berumlah 844 peserta didik.

Tabel 2: Daftar populasi peserta didik kelas VII sampai kelas IX SMP

Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur tahun pelajaran 2017/2018.

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 128 152 280

2 VIII 98 187 285

3 IX 134 145 279

Jumlah 844

Sumber: Tata usaha SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010: 62). Sampel adalah bagian dari populasi yang

memiliki ciri khas atau keadaan tertentu yan akan diteliti. “Apabila subyek

Page 60: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

41

penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitia n populasi. Selanjutnya bila subyeknya

lebih besar dari 100 dapat diambil 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau

lebih (Arikunto 2006:14)”. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik stratified random sampling, yaitu cara

pengambilan sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam

populasi.

Berdasarkan pendapat diatas, maka populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung

Timur yang berjumlah 844 peserta didik. Berdasarkan jumlah populasi

sebesar 844 peserta didik maka peneliti mengambil sampel 10% dari 844

peserta didik dengan rincian sebagai berikut :

= 10100 ℎ= 10100 844

R = 84,4 = 84 Peserta didik

Page 61: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

42

Tabel 3: jumlah dan sebaran sampel peserta didik kelas VIII SMP Negeri

1 Bandar Sribhawono Lampung Timur tahun pelajaran 2017/2018.

No. Kelas Perhitungan Pembulatan

1 VII280 siswa x 10% =

28

28

2 VIII285 siswa x 10% =

28,5

28

3 IX279 siswa x 10% =

27,9

28

Jumlah 84

Sumber: Hasil perhitungan proporsional random sampling

C. Variabel Penelitian

”Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi

pengamatan penelitian.”Suryabrata (2002 : 72) variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas adalah pembelajaran PPKn (X)

b. Variabel terikat adala internalisasi nilai-nilai nasionalisme (Y)

Page 62: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

43

D. Denifinisi Variabel

1. Definisi Konseptual

a. Pembelajaran PPKn

Pembelajaran PPKn adalah interaksi edukatif antara peserta didik

dengan peserta didik, peserta didik dengan pengajar untuk

menanamkan nilai-nilai karakter bangsa yang demokratis, kritis

serta memiliki kecerdasan dan perilaku yang baik di dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemudian dapat menjadi

warganegara yang menguasai pengetahuan kewarganegaraan (civic

knowlage), Kecakapan dan kemampuan sikap kewarganegaraan

(civil dispositions), Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan

keterampilan kewarganegaraan (civil skill).

b. Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme

Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme adalah proses internalisasi

yang meliputi transformasi nilai, transaksi nilai dan

transinternalisasi nilai yang memuat paham untuk mencintai bangsa

dan negaranya yang diberikan kepada peserta didik melalui proses

pembelajaran sehari-hari.

Page 63: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

44

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah definisi yang memberikan

gambaran cara mengukur suatu variabel dengan memberikan arti suatu

kegiatan. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Pembelajaran PPKn (X)

Pembelajaran Pkn adalah untuk mengajarkan kepada siswa tentang

pengetahuan keterampilan serta membentuk watak atau karakter

yang baik dalam diri individu,sehingga dengan pembelajaran PKn

di sekolah,individu diharapkan mempunyai sikap dan pengetahuan

yang positif untuk menjadi warga negara yang baik atau dalam

kajian pendidikan kewarganegaraan biasa disebut dengan istilah

civic knowledge,civic skill dan civic disposition

b. Nilai Nasionalisme (Y)

Nilai nasionalisme adalah nilai yang memuat paham tentang

mencintai bangsa dan negaranya atas kesadaran warganegara untuk

mencapai, mempertahankan, mengabdikan identitas, integritas

untuk kemakmuran dan kesatuan suatu bangsa.

Page 64: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

45

E. Rencana Pengukuran Variabel

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan alat ukur yang

tepat,

rencana pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Internalisasi Nilai-nilai Nasionalisme

a. Baik

b. Cukup Baik

c. Kurang Baik

2. Pembelajaran PPKn

a. Baik

b. Cukup Baik

c. Kurang baik

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tentang internalisasi nilai-nilai nasionalisme

dalam pembelajaran PPKn pada peserta didik diperoleh melalui:

1. Angket

Angket dilakukan untuk menggali pemahaman peserta didik terhadap

internalisasi nilai-nilai nasionalisme yang tela diberikan pada saat

pembelaaran. Data yang diperoleh tersebut merupakan data pendukung

dalam penelitian.

Page 65: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

46

2. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang seberapa dalam

guru dalam mengimplementasi nilai-nilai nasionalisme dalam

pembelajaran PPKn dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data sekunder yang

berupa keterangan-keterangan, catatan-catatan, laporan dan sebagainya

yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Pelaksanaannya

penulis mencari sumber-sumber tertulis dilokasi penelitian. Teknik ini

dilakukan dengan mencatat data tertulis guna mempelajari data yang

sesuai dengan penelitian.

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran kevalidan instrumen pengumpul data,

seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 211) bahwa

“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

dan keshahihan suatu instrumen.” Dengan demikian untuk

menentukan validitas item, penelitian ini menggunakan logikal validity

yaitu melalui kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan

indikator-indikator dengan cara konsultasi kepada para pembimbing

kemudian dilakukan perbaikan atau revisi sesuai dengan keperluan.

Page 66: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

47

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:222) “uji reliabilitas merupakan

suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik sehingga

mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.”

Uji reliabilitas angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menyebarkan angket kepada 10 orang di luar responden.

2. Hasil uji coba dikelompokkan dalam belahan ganjil dan genap.

3. Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan product moment

yaitu:

= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antar gejala x dan y

xy : Product dari gejala x dan y

N : Jumlah Sampel. (Suharsimi Arikunto, 2010: 226)

Untuk reliabilitas angket digunakan rumus Sperman Brown, yaitu:

Rxy =( )

Page 67: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

48

Dimana :

Rxy = Koefisien seluruh item

Rgg = Koefisien korelasi ganjil dan genap

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 223)

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas

sebagai

berikut:

0,90 - 1,00 = Reliabilitas tinggi.

0,50 - 0,89 = Reliabilitas sedang.

0,00 - 0,49 = Reliabilitas rendah.

Tabel 4.1. Distribusi Skor hasil uji coba angket 10 orang di luarresponden untuk item ganjil

NoNomor Item Ganjil Skor1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

1 3 2 1 1 2 1 3 3 3 3 222 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 243 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 304 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 245 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 266 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 277 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 288 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 289 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2810 3 3 2 1 2 3 2 3 3 1 23

Total 260Sumber: Analisis Uji Coba Angket

Dari tabel 4.1 diketahui ∑ = 260 yang merupakan hasil penjumlahan

skor uji coba angket kepada 10 orang di luar responden dengan indikator

item ganjil. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam kerja hasil uji coba

Page 68: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

49

angket antara item ganjil (X) dengan item genap (Y) untuk mengetahui

besar reliabilitas kevalidan instrumen penelitian.

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Responden di luar

Populasi untuk item Genap (Y).

NoNomor Item Genap Skor

2 4 6 8 10 12 14 16 18 201 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 252 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 253 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 274 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 265 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 276 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 307 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 308 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 309 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2810 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 26

Total 274Sumber: Analisis Uji Coba Angket

Dari tabel 4.2 diketahui ∑ = 274 yang merupakan hasil penjumlahan

skor uji coba angket kepada 10 orang di luar responden dengan indikator

item genap. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam kerja hasil uji coba

angket antara item ganjil (X) dengan item genap (Y) untuk mengetahui

besar reliabilitas kevalidan instrumen penelitian.

Tabel 4.3. Distribusi Antara Item Ganjil ( X) dan item Genap (Y) dari

uji coba angket kepada 10 Responden di luar Populasi.

No.Resp X Y X2 Y2 XY

1 22 25 484 900 550

2 24 25 576 625 600

3 30 27 900 729 810

4 24 26 576 676 624

5 26 27 676 729 702

Page 69: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

50

6 27 30 729 900 810

7 28 30 784 900 864

8 28 30 784 625 864

9 28 28 784 784 784

10 23 26 529 676 598

Jumlah 260 274 6882 7544 7206Sumber: Analisis Uji Coba Angket

Tabel 4.3 merupakan hasil dari penggabungan skor uji coba angket kepada

sepuluh (10) orang di luar responden dengan indikator item ganjil (X) dan

item genap (Y). Hasil keseluruhan dari tabel tersebut akan dikorelasikan

menggunakan product moment untuk mengetahui besarnya koefesien

korelasi instrument penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh diatas,

maka dikorelasikan untuk mengetahui reliabilitas dengan rumus product

moment sebagai berikut:

= ∑ − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ – (∑ ) }Diketahui :Ʃ = 260 Ʃ = 7544Ʃ = 274 ƩXY = 7206Ʃ = 6822 N = 10

= ∑ − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ – (∑ ) }= 10( ) − (268)(274){10( )−(260) }{10(7544) − (274) }= 72060 − 71240{68220 − 67600}{75440 − 75076}= 820{620}{364}

Page 70: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

51

= 370√225680= 370475= 0,77Selanjutnya, Untuk mengetahui koefisien reliabilitas seluruh item

angket digunakan rumus Sperman Brown, yaitu:

= 2( )1 + ( )= 2(0,77)1 + (0,77)= 1,541,77= 0,87

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas dengan

kriteria sebagai berikut:

Tabel 4.4 Interpretasi Nilai r

Interval Koefesian Interpretasi Nilai r

0,80 sampai dengan 1,00 Tinggi

0,60 sampai dengan 0,80 Cukup

0,40 sampai dengan 0,60 Agak Rendah

0,20 sampai dengan 0,40 Rendah

0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah (tak berkorelasi)

Sumber : Suharsimi (2006:75).

Hasil perhitungan tersebut dapat diketahui menghasilkan = 0, 87.

Selanjutnya indeks reliabilitasnya termasuk dalam koefesien alat ukur

Page 71: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

52

kedalam kategori reliabilitas tinggi yaitu terletak antara 0,80 – 1,00 dengan

demikian angket tentang “Internalisasi Nilai-Nilai Nasionalisme dalam

Pembelaaran PPKn di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur”

memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian ini.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif yaitu dengan cara menangkap secara objektif temuan-

temuan di lapangan yang dibantu dengan mempergunakan tabel distribusi

frekuensi untuk kemudian diintepretasikan dengan kalimat-kalimat atau

pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami. Selanjutnya disimpulkan untuk

mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus interval yaitu:

= −

Keterangan:I : Interval

NT : Nilai Tertinggi

NR : Nilai Terendah

K : Kategori

Page 72: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

53

Kemudian untuk mengetahui tingkat persentase digunakan rumus

persentase sebagai berikut:

= 100%Keterangan:

P : Besarnya persentase

F : Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh item

N : Jumlah perkalian dengan seluruh item dengan responden

Untuk menafsirkan banyaknya persentase yang diperoleh digunakan

kriterian Suharsimi Arikunto (2010:196) sebagai berikut:

76%-100% : Baik

56%-75% : Cukup

40%-55% : Kurang baik

0-39% : Tidak baik

Adapun mengolah dan menganalisis data dalam penelitian ini digunakan

dengan rumus Chi kuadrat (Sudjana, 2009:280) yaitu :

=

B

ji

k

ij Eij

EijOij 2

Keterangan :

X2 = Chi kuadrat

= Jumlah Baris

Page 73: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

54

= Jumlah Kolomoij = Frekuensi Pengamatan

Eij = Frekuensi yang diharapkan

Kriteria uji sebagai berikut:

a. Jika X 2 hitung lebih besar atau sama dengan X 2 tabel dengan tarif

signifikan 5 % maka hipotesis diterima

b. Jika X 2 hitung lebih kecil atau sama dengan X 2 tabel dengan tarif

signifikan 5% maka hipotesis ditolak.

Untuk menguji keeratan maka digunakan rumus kontigensi (Sudjana,

2009:282) sebagai berikut :

=Keterangan :

C : Koefisien Kontigensi

X2 : Chi Kuadarat

N : Jumlah Sampel

Page 74: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

55

Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor

diatas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi

maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

Cmaks : Koefisien Kontigensi Maksimum

M : Harga Maksimum antara baris dan kolom

1 : Bilangan Konstan

Uji pengaruh makin dekat harga C pada C maksimum maka makin besar

derajat asosiasi antara variabel. Dengan kata lain, faktor yang satu semakin

berkaitan dengan faktor yang lain (Sudjana, 2009:282)

I. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah–langkah penelitian adalah upaya perbaikan sebelum melakukan

penelitian yang sifatnya sistematis yang meliputi perencanaan, prosedur

hingga teknis saat terjun kelapangan. Hal tersebut bertujuan supaya

penelitian yang dilaksanakan dapat berjalan dengan apa yang

direncanakan. Adapun langkah – langkah penelitian yang penulis lakukan

secara garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Page 75: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

56

1. Persiapan Pengajuan Judul

Langkah awal penelitian yang dilakukan adalah mengajukan judul kepada

Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi pada tanggal 24 Oktober

2017, dimana judul yang diajukan terdiri dari dua alternatif, alternatif

pertama adalah studi tentang internalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam

pembelajaran PPKn di SMP NEERI 1 Bandar Sribhhawono Lampung

Timur. Kemudian disetujui sebagai judul skripsi oleh Ketua Program Studi

PPKn Sekaligus menetapkan Dosen pembimbing penulis dalam menyususun

skripsi ini.

2. Penelitian Pendahuluan

Setelah mendapat surat Izin Penelitian Pendahuluan dari Wakil Dekan FKIP

Unila dengan NO. 8742/UN26.13/PN.01.00/2017, Penulis melakukan

penelitian pendahuluan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bandar

Sribhawono. Maksud dari penelitian pendahuluan ini adalah untuk

mendapatkan data dan gambaran umum tentang hal – hal yang akan diteliti

dalam rangka menyusun skripsi yang ditunjang dengan beberapa literatur

arahan dari dosen pembimbing.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut dibuatlah proposal

penelitian untuk diseminarkan. Proposal penelitian tersebut di setujui oleh

dosen pembimbinng II pada tanggal 8 Februari 2018 dan dosen pembimbing

I pada tanggal 21 Februari 2018 serta disahkan oleh ketua program studi

PPKn. Langkah selanjutnya adalah mendaftar seminar proposal, kemudian

Page 76: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

57

disepakati seminar proposal yang dilaksanakan untuk mendapat masukan-

masukan dan saran dari dosen pembahas pada tanggal 9 Maret 2018.

3. Pengajuan Rencana Penelitian

Rencana penelitian diajukan melalui proses konsultasi sebagai salah satu

prosedur untuk memperoleh persetujuan melaksanakan seminar proposal

skripsi. Setelah proses konsultasi dan perbaikan proposal skripsi dari

pembimbing utama dan pembimbing pembantu selesai, kemudian

dilanjutkan dengan seminar proposal pada tanggal 9 Maret 2018. Tujuan

seminar proposal tersebut adalah untuk memperoleh masukan, saran- saran

dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan skripsi.

Berdasarkan surat izin penelitian yang di keluarkan oleh wakil Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

No.2649/UN26.13/PN.01.00/2018, yang diajukan kepada kepala SMP

Negeri 1 Bandar Sribhhawono, maka di laksanakan penelitian ini.

4. Pelaksanaan penelitian

a. Persiapan Administrasi

Membawa surat Izin Penelitian dari Wakil Dekan FKIP Unila dengan

No.2649/UN26.13/PN.01.00/2018, yang ditujukan kepada kepala SMP

Negeri 1 Bandar Sribawono.

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang menggunakan alat berupa

angket tertutup yang ditujukan pada responden yang berjumlah 84 peserta

Page 77: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

58

didik dengan jumlah pertanyaan 20 butir soal yang dilengkapi jawaban

berjumlah 3 alternatif jawaban. Langkah-langkah yang peneliti lakukan

dengan proses penyususnan angket tersebut digambarkan sebagai berikut.

1. Membuat kisi-kisi angket tentang Studi Tentang Internalisasi Nilai-

Nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1

Bandar Sribhawono Lampung Timur.

2. Membuat item-item pertanyaan tentang Studi Tentang Internalisasi

Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran PPKn di SMP

Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur

3. Melakukan konsultasi terhadap angket yang akan digunakan untuk

meneliti kepada pembimbing utama dan pembimbing pembantu

guna mendapat persetujuan.

4. Setelah angket tersebut disetujui oleh pembimbing utama dan

pembimbing pembantu, serta angket baik disebar, selanjutnya

penelitian mengadakan uji coba angket kepada sepuluh peserta

didik sebagai responden diluar sampel.

Page 78: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa:

1. Peran pembelajaran PPKn dapat dikategorikan pada kategori berperan. Hal

ini didasarkan pada analisis data mengenai Civic Knowlage, Civic Skill dan

Civic Disposition yang berada pada kategori baik. Peserta didik suda

mampu memaami pembelajaran PPKn karena sudah mampu memahami tiga

hal dalam pembelajaran PPKn itu sendiri yaitu Civic Knowlage, Civic Skill

dan Civic Disposition.

2. Internalisasi nilai-nilai nasionalisme pada peseta didik di SMP Negeri 1

Bandar Sribhawwono Lampung Timur dikategorikan pada kategori berhasil.

Hal ini dapat ditunjukkan melalui analisis teradap penilaian tiga hal dalam

internalisasi nilai-nilai nasionalisme pada peserta didik yaitu: Transformasi

nilai nasionalisme, Transaksi nilai nasionalisme dan Transinternalisasi nilai

nasionalisme berada pada kategori berhasil, dimana peserta didik baha

internalisasi nilai-nilai nasionalisme itu penting agar bagsa indonesia ini

tetap bersatu dan dapat menjaga keutuan pesesatuan bangsa.

3. Peran pembelajaran PPKn dalam menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme

pada peserta didik dikategorikan pada kategori berperan, dimana dalam

Page 79: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

112

pembelajaran PPKn mengajarkan kepada peserta didik akan pentingnya

nilai-nilai nasionalisme. Hal ini dapat ditunjukkan melalui analisis teradap

penilaian tiga hal dalam internalisasi nilai-nilai nasionalisme pada peserta

didik yaitu: Transformasi nilai nasionalisme, Transaksi nilai nasionalisme

dan Transinternalisasi nilai nasionalisme berada pada kategori berhasil.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bawa peranan

pembelajaran PPKn dalam menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme pada

peserta didik di SMP Negeri 1 Bandar Sribawono Lampung Timur dapat

berperan denggan baik.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan, membahas, menganalisi data dan mengambil

kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberi saran kepada:

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah untuk lebih memperhatikan dan mengawasi tentang

sikap dan perilaku yang dilakukan oleh guru, staff dan aparatur sekolah

lainnya, terutama kearah sikap yang menunjukkan nilai-nilai

nasionalisme dalam berperilaku sehari-hari dalam suasana belajar

mengajar. Hal ini menjadi fundamental sikap yang akan ditiru oleh

peserta didik.

Page 80: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

113

2. Guru

Guru mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan untuk

menambah khasanah cara dalam memberikan penjelasan tentang materi

terkait internalisasi nilai-nilai nasionalisme. Alternative yang arus dapat

dilakukan antara lain:

a. Menggunakan berbagai macam nedia pembelajaran agar

pembelajaran dikelas tidak monoton sehingga peserta didik akan

senang dan tertarik denga materi yang disampaikan.

b. Banyak memberi contoh-contoh tentang manifestasi nilai nilai

nasionalisme agar peserta didik lebi mencintai tanah air dan lebi

mengenal budaya bangsa, serta biasa dengan kehidupan yang

bersifat positif.

c. Peserta didik SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono lebih

meningkatkan semangat belajar, berusaha menerapkan sikap

nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkunga

keluarga, sekolah, maupun masyarakat, lebih menambahh

pengetahuan tentang budaya Indonesia seperti: adat istiadat, tari-

tarian, lagu-lagu nasional dan daerah. Mengikuti kegiatan positif

organisasi ekstrakulikuler dan mencontoh budaya dan sikap baik

yang dicontohkan oleh Kepala Sekolah, Guru, Staff dan Aparat

Sekolah lainnya. Tujuannya agar semua peserta didik SMP Negeri 1

Bandar Sribhawono dapat meningkatkan prestasi belajar, kualitas

sikap dan menjadi warga negara yang baik dan dapat

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Page 81: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

114

3. Peserta Didik

a. Peserta didik diharapkan agar meningkatkan semangat belajar

sehari hari, terutama terkait materi tentang nilai-nilai Pancasila dan

Nasionalisme. Hal ini menjadi penting karna pembelajaran nilai-

nilai Pancasila dan Sikap Nasionalisme mampu membangun

karakter positif dari Pancasila yang baik bagi peserta didik. Selain

daripada itu pendidikan karakter merupakan visi yang sedang

dikedepankan oleh pemerintah dalam dunia kependidikan saat ini.

b. Peserta Didik diharapakan lebih menghargai kebudayaan bangsa

Indonesia dan mempunyai ras cinta serta bangga terhadap

bangsanya sendiri.

c. Peserta Didik diharapkan harus lebih meningkatkan kesadaran

terhadap nilai nasionalisme dan patriotisme , dan hendaknya

kesadaran itu terbentuk bukan karena paksaan dari orang lain atau

guru, melainkan kesadaran yang timbul dari hati nurani siswa.

Page 82: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2007. Sosiologi Sistematika dan Penerapan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PenerbitRineka Cipta.

Azyumardi Azra. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Praneda Media

-------------------. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Praneda Media

-------------------. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Praneda Media

-------------------. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Praneda Media

Edwards, J. dan Fogelman, K. 2002. Citizenship education and cultural diversity. London andNew York: Falmes Press

Fauzi, Rachman. “Teori Nasionalisme”. 2012. (http://kim.pensa-sb.info/dosen/ artikeldosen/teori-nasionalisme/ (Online), diakses 12 Januari 2018).

Kansil, C.S.T. 2011. Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Rineka Cipta

Page 83: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

J Darminta, SJ. 2006. Praksis Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Kanisisus

H.M. Ridwan Nasir. 2010. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal: PondokPesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Masnur Muslich. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara

Mohammad Mustari. 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Muhaimin. 2007. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyana, Rahmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta

Mulyana, Rahmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: CV Alfabeta

Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana. 2010. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito andung.

Sudiyo. 2002. Pergerakan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta

Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta: Graha Ilmu

--------. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta: Graha Ilmu

--------. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Yogyakarta: Graha Ilmu

Page 84: STUDI TENTANG INTERNALISASI NILAI-NILAI NASIONALISMEdigilib.unila.ac.id/32654/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , dimana

Sunarso, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press

Syafaruddin dan Irwan nasution. 2005. Manajemen Pembelajjaran. Jakarta: Quantum Teaching

Ubaedillah, dkk. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak AsasiManusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta : ICCE UIN Sayarif Hidayatullah

Zamroni. 2013. Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultur. Yogyakarta:Penerbit Ombak

Undang-Undang:

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Sistem Pendidikan Nasional