146
STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANI DALAM MEMOTIVASI KESEMBUHAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS DAN RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2008 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam NURUL AENI 1104037 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

  • Upload
    tranbao

  • View
    244

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANI

DALAM MEMOTIVASI KESEMBUHAN PASIEN

DI RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS DAN

RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

TAHUN 2008

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

NURUL AENI 1104037

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2008

Page 2: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga

pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun

yang belum atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan

daftar pustaka.

Semarang, 16 Januari 2009

(Nurul Aeni) NIM: 1104037

Page 3: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

MOTTO

“ Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga

engkau menjadi orang yang belajar. Dan engkau

tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai

engkau mengamalkannya ” ( Nasehat dari Abu Darda’ radhiyallahu ’anhu)

Persembahan

Page 4: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Skripsi ini kupersembahkan untuk yang aku

sayangi dan cintai :

Ibu, Bapak , Kakak-Kakakku,

Saudara kembarku, dan adeku

KATA PENGANTAR

Sesungguhnya, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya

kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunan. Kami

meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala dari kejahatan diri kita dan keburukan

amal perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala, tak

seorangpun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan oleh

Allah Ta’ala, tak seorangpun yang dapat memberinya petunjuk.

Page 5: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Tujuan disusunnya skripsi ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) Fakultas Dakwah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Judul skripsi yang penulis pilih adalah “Studi Komparatif Model Bimbingan

Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan Pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus”. Penulis menyadari bahwa dalam

menyelesaikan skripsi ini mendapatkan bimbingan, bantuan, dan pertolongan dari

banyak pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.H.Abdul Jamil, M.A, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang.

2. Drs.H.M. Zain Yusuf, M.M, selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

3. Komarudin, M.Ag, dan Safrudin, M.Ag, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

4. Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si, selaku Wali Studi.

5. Prof.Dr.H. Ismawati, M.Ag, selaku dosen pembimbing I, dan Yuli Nurkhasanah,

S.Ag, M.Hum, selaku dosen pembimbing II.

6. Siti Fatimah, S.Ag, dan Drs. Muhammad Khadiq selaku staff kerohanian Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus.

7. Enly Defen Pe’a, S. Si Teol selaku Staff kerohanian dan seluruh petugas

kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

8. Ibu, Bapak, Kakak-Kakakku (Eko Purwanti, S.Ag dan Agung Widodo serta Dwi

Anggreani), Saudara Kembarku (Nurul Khasanah), dan adeku (Anis).

Page 6: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

9. Teman-teman sepaket (BPI A-B) yang mewarnai hari-hariku.

10. Ibu kos (Dra. Maslachah), Triana Dewi Pramono, dan Khoirunnisa’, dan penghuni

kos lainnya.

11. Saudara-Saudariku KAMMI komisariat IAIN Walisongo Semarang.

12. Mo2n dan Sobat terima kasih atas pengorbanannya.

13. Yayasan An-Nashihah Kudus yang mengenalkan penulis pada hakikat kebenaran.

14. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas amal

baik dari pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian sripsi ini.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa sripksi ini masih banyak kesalahan dan

kekurangan, serta masih jauh dari kesempuraan. Maka dari itu, saran, kritik,dan

masukan dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi

siapa saja yang membacanya.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................... ii

PENGESAHAN PENGUJI.................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................. v

PERSEMBAHAN.................................................................................. vi

Page 7: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

ABTRAKSI…………………………………………………………... viii

DAFTAR ISI.......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................... 6

1.3. Tujuan dan manfaat Penelitian................................... 7

1.4. Tinjauan Pustaka ....................................................... 7

1.5. Kerangka Teoritik ..................................................... 9

1.6. Metode Penelitian ..................................................... 13

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi .................................... 19

BAB II : MODEL BIMBINGAN ROHANI, MOTIVASI, DAN KESEMBUHAN

PASIEN

2.1. Model Bimbingan Rohani ......................................... 22

2.1.1. Gambaran umum tentang model bimbingan rohani di rumah

sakit……………………………….…… .....22

2.1.2. Pengertian bimbingan rohani ........................... 24

2.1.3. Tujuan dan fungsi bimbingan rohani................ 26

2.1.4. Model-model bimbingan rohani ...................... 28

2.1.5. Konsep model bimbingan rohani ..................... 29

2.2. Motivasi ................................................................... 45

2.2.1. Pengertian motivasi ......................................... 45

Page 8: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

2.2.2. Fungsi motivasi ............................................... 46

2.2.3. Teori motivasi .................................................. 47

2.3. Kesembuhan Pasien .................................................. 49

2.3.1. Pengertian kesembuhan pasien ..................... 49

2.3.2. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan ...... 50

BAB III : MODEL BIMBINGAN ROHANI DALAM MEMOTIVASI

KESEMBUHAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN

KUDUS DAN RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

3.1. Gambaran umum dan pelaksanaan model bimbingan

rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus .................. 55

3.1.1. Tinjauan umum Rumah Sakit Islam Sunan Kudus 55

3.1.2. Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus 61

3.1.3. Proses pelaksanaan bimbingan rohani terhadap pasien

di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus ................ 70

3.1.4. Respon pasien terhadap pelaksanaan model bimbingan

rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus…… 75

3.2. Gambaran umum dan pelaksanaan model bimbingan

rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus ………… 81

3.2.1 Tinjauan umum Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus 81

3.2.2 Sistem pelayanan bimbingan rohani Rumah sakit Mardi

Rahayu Kudus………………………………… 85

3.2.3 Proses pelaksanaan bimbingan rohani terhadap pasien di

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus…………... 92

Page 9: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

3.2.4 Respon pasien terhadap pelaksanaan model bimbingan rohani

di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus… 93

BAB IV : ANALISIS MODEL BIMBINGAN ROHANI RUMAH SAKIT ISLAM

SUNAN KUDUS DAN RUMAH SAKIT MARDI

RAHAYU KUDUS

4.1. Analisis pelaksanaan model bimbingan rohani dalam

motivasi kesembuhan pasien Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus ......................................................................... 99

4.2. Analisis pelaksanaan model bimbingan rohani dalam memotivasi

kesembuhan pasien rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

..............................................................................107

4.3. Persamaan dan perbedaan model bimbingan rohani RSI Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus ........ 112

4.4. Kelemahan dan kekurangan model bimbingan rohani RSI Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus …… 115

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan ..................................................................... 119

5.2. Saran-saran ...................................................................... 121

5.3. Penutup………………………………………………… 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

Page 11: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia tersusun dari dua unsur yaitu jasmani dan

rohani. Jasmani adalah bentuk fisik atau lahiriah manusia yang disebut dengan

raga. Sedangkan rohani adalah hakekat dan substansi manusia yang sering

disebut jiwa atau roh (Sholeh dan Musbikin, 2005:33). Kedua-duanya harus

sehat, karena apabila manusia sedang sakit akan sangat berpengaruh pada

kehidupannya, selain dia merasakan sakit juga membuat manusia tidak

produktif lagi dan merasa kurang percaya diri. Orang sakit dengan kondisi

seperti itu sangat memerlukan bantuan yang tidak hanya bantuan fisik saja

tetapi juga bantuan non fisik yang berupa bantuan spiritual atau bimbingan

keagamaan.

Agama sebagai pedoman hidup bagi manusia telah memberikan

petunjuk (hudan) tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk pembinaan atau

pengembangan mental (rohani) yang sehat (Yusuf dan Nurihsan, 2005: 137).

Dalam pandangan Islam bukan semata memberikan panduan bagaimana

secara fisik mengupayakan kesehatan jasmaninya melainkan kesehatan rohani

juga, yang di dalam Islam sudah terdapat ajaran dan praktek-praktek praktis

yang dapat membina jasmani dan rohani menjadi sehat. Sehat dalam

pandangan Islam adalah keserasian antara aspek tubuh, aspek jiwa, aspek

perasaan dan aspek akal pikiran. Dengan kata lain Islam tidak mengabaikan

Page 12: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

2

segi kejiwaan dalam mengobati dan menyembuhkan manusia untuk menjadi

sehat lahir dan batin.

Perhatian ilmuwan dibidang kedokteran umumnya dan kedokteran

jiwa (psikiatri) khususnya terhadap agama semakin besar. Tindakan

kedokteran tidak selamanya berhasil, seorang ilmuwan kedokteran berkata:

“Dokter yang mengobati, tetapi Tuhan yang menyembuhkan” (Hawari, 1996:

13). Tidak hanya di dalam Islam, dalam Kristen juga mengakui kondisi

jasmani dipengaruhi oleh kondisi rohani.

Dalam Roma 6: 12-13 berbunyi:

“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keingginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi sekarang hidup. Dan serahkan anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran”(Lembaga Alkitab Indonesia, 1991: 470). Sebagaimana yang penulis uraikan dimuka bahwa manusia terdiri dari

dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Dari keduanya inilah menunjukkan bahwa

manusia tidak hanya memerlukan penanganan secara fisik saja, tetapi

diperlukan pula dari sisi rohani, dan keduanya harus berjalan secara integral

dan sinergis. Manakala manusia sakit, baik secara fisik (seperti: kanker,

terserang infeksi pernafasan, jantung, darah tinggi, dan lain-lain) maupun

secara rohani (seperti: cemas, gelisah, stres, depresi, dan lain-lain) tentu ia

akan berupaya untuk menanggulanginya serta berusaha untuk mengobatinya.

Rumah sakit merupakan salah satu alternatifnya, di rumah sakit ia akan

mendapat perawatan serta pengobatan dari para perawat dan para dokter.

Page 13: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

3

Dadang Hawari (1996:18) menyebutkan bahwa dalam hal kemampuan

penderitaan dan penyembuhan, ternyata mereka yang religius lebih mampu

mengatasi dan proses penyembuhan penyakit lebih cepat. Untuk

menumbuhkan sikap kereligiusan pasien maka diperlukan adanya bimbingan

rohani bagi pasien di rumah sakit.

Terapi bisa dilakukan melalui berdoa yang menimbulkan kekuatan

jiwa. Collins (1989:4) menyatakan bahwa Tuhan Allah mengatur setiap bagian

hidup kita, mendengar doa anak-anak-Nya, menyelamatkan yang percaya dan

menolong mereka untuk mengatasi segala persoalan hidupnya. Ada banyak

bagian dalam perjanjian baru yang menyinggung ajaran untuk saling

menasehati, membangun, menghibur mereka yang tawar hati, membela

mereka yang lemah dan sabar terhadap semua orang. Jadi setiap orang Kristen

mempunyai tugas untuk menolong orang lain, yang dalam bahasa Yunani,

dipakai kata paraklenis, yang artinya “datang untuk menolong”; arti lebih

luas, ialah memberi penghibur, mendukung, memberi semangat dan

menasehati, dan semuanya itu terdapat dalam konseling dan bimbingan

(Collins; 1989, 11).

Bimbingan keagamaan bertujuan untuk memecahkan problem

perseorangan dengan melalui peningkatan keimanan menurut agamanya

(Arifin, 1994:19). Apabila pasien seorang muslim atau beragama Islam maka

mendapat bimbingan dari Islam yang tugasnya sebagai juru pengingat

(muzakkir) sebagai juru penghibur (mubassyer) hati duka. Sebagaimana

firman Allah surat Al Imron ayat 159 yang menyatakan:

Page 14: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

4

ك ن حول ضوا م ب لانف يظ القل ا غل ت فظ و آن م ول ت له ه لن ن الل ة م فبما رحم

ه إن ى الل ل عل فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر فإذا عزمت فتوآ

نالله يحب المتوآلي

Artinya: Maka karena rahmat Allah, engkau (Muhammad) dapat bertindak lemah lembut kepada mereka (kaum kafir) dan jika engkau berlaku kasar dan keras hati maka mereka akan melarikan diri dari padamu, maka maafkanlah mereka dan mintakan ampun atas dosa-dosa mereka. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah mencintai orang yang bertawakkal (Departemen Agama RI, 2006:71). Ayat ini menunjukkan betapa tepatnya seorang rohaniawan membantu

orang lain khususnya pasien untuk mendapatkan jalan pemecahan problema-

problema hidup yang dialami. Dengan hati-hati dan tutur kata yang lemah

lembut serta penuh kasih sayang pasien akan memperoleh daya rohaniah yang

sejuk dan tentram dari padanya.

Sebaliknya pasien yang memeluk agama kristen mendapatkan

bimbingan dari para pendeta atau pastor, yang bertugas memberikan

pelayanan kepada mereka yang membutuhkan petunjuk dan bantuan nasihat

keagamaan, sebagaimana disebutkan di dalam Amsal, 14:31, mat 10: 42.

“Bahwa menolong orang lain, mengurangi penderitaan mereka adalah pekerjaan yang mulia, dan sering kali merupakan langkah yang penting dalam penginjilan”. Seorang pastur dalam keterangan di atas harus rajin berbuat baik,

karena layanan rohani adalah bagian integral dari hidup rohaniawan. Prinsip

untuk menolong orang lain ini harus dipupuk, dan harus menjadi semakin jelas

bila kita tumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus (Collins, 1989:16).

Page 15: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

5

Inilah yang telah diupayakan dan dilaksanakan serta diterapkan oleh

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus yang

berupaya memberikan bantuan terhadap orang yang sakit (pasien) melalui

pengobatan secara medis dan pelayanan spiritual atau bimbingan rohani.

Dengan adanya santunan keagamaan yang dilakukan oleh rohaniawan

diharapkan jiwa pasien akan tertanam perasaan tenang dan tentram.

Dalam membahas pelaksanaan model bimbingan rohani di kedua

rumah sakit tersebut, penulis ingin mengetahui persamaan dan perbedaannya.

Meskipun pelaksanaan model bimbingan rohani Kristen jarang ditemukan,

kecuali di rumah sakit Kristen akan tetapi dipilihnya model bimbingan rohani

Kristen di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sebagai studi banding dengan

bimbingan rohani Islam di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Hal tersebut

dikarenakan menurut penulis belum terdapat penelitian yang membahas secara

komprehensif perbandingan model bimbingan rohani pada rumah sakit Kristen

dan Islam.

Bertitik tolak pada uraian di atas, maka penelitian tentang model

bimbingan rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus sangat penting, karena pada akhir-akhir ini banyak rumah sakit

yang menyediakan pelayanan bimbingan rohani, serta wacana tentang peran

perawat rohani bagi pasien, secara umum mulai marak didiskusikan. Hal ini

bisa dilihat dari pelbagai kajian yang dilakukan oleh pengamat. Pada bulan

Juni 2003, misalnya diadakan pertemuan psikiater dan konselor sedunia di

Wina (Austria), pada pertemuan itu di hasilkan bahwa bimbingan rohani

Page 16: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

6

ternyata berdampak kepada peningkatan kesembuhan pasien. Sedangkan di

Indonesia sering diadakan pelatihan-pelatihan terkait dengan bimbigan rohani,

seperti pelatihan SCOPE ( Spiritual Care on Patient Training) yang diadakan

atas kerja sama Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta dengan LPM

(Lembaga Pelayanan Masyarakat) Baznas Dompet Dhuafa

(http://www.mail.archive.com/[email protected]).

Dengan memperhatikan keterangan di atas mendorong penulis

melakukan penelitian dengan judul "Studi Komparatif Model Bimbingan

Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan Pasien di Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus".

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas ada beberapa hal yang

menjadi fokus permasalahan dan akan dikaji dalam penelitian ini,

permasalahan tersebut antara lain:

1.2.1 Bagaimana pelaksanaan model bimbingan rohani dalam memotivasi

kesembuhan pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah

Sakit Mardi Rahayu Kudus.

1.2.2 Bagaimana kelebihan dan kekurangan model bimbingan rohani di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus.

Page 17: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian :

1.3.1.1 Untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan model

bimbingan rohani dalam memotivasi kesembuhan pasien di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus.

1.3.1.2 Untuk mengetahui dan menganalisa kelebihan dan kekurangan

pelaksanaan model bimbingan rohani di Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

1.3.2 Manfaat penelitian adalah:

1.3.2.1 Manfaat teoritis

- Menambah wawasan tentang bimbingan rohani Islam dan

bimbingan rohani Kristen di rumah sakit.

- Menambah keilmuan yang dapat membantu kesembuhan

pasien.

1.3.2.2 Manfaat praktis

- Memberikan gambaran kepada petugas kerohanian rumah

sakit dalam membantu pasien agar sehat jasmani dan rohani.

- Memberikan masukan kepada petugas kerohanian dalam

pelaksanaan bimbingan rohani.

1.4 Tinjauan Pustaka

Untuk memperjelas posisi penelitian penulis, maka penulis sertakan

beberapa hasil penulisan yang ada relevansinya dengan skripsi penulis,

Page 18: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

8

dimana isi dari hasil penulisan tersebut sama-sama mengkaji tentang

bimbingan rohani di rumah sakit.

Skripsi yang berjudul “Peran Rohaniawan Islam di Rumah Sakit Islam

Sultan Agung Semarang dalam Memotivasi Kesembuhan Pasien oleh Taufik

tahun 2005. Secara garis besar menerangkan bahwa rohaniawan Islam di

rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang berperan sangat besar dalam

memotivasi kesembuhan pasien, karena dengan kehadiran rohaniawan dengan

bimbingan penyuluhan Islamnya pasien bisa tersugesti dan menjadi lebih

tenang serta lebih bersemangat untuk sembuh juga selalu memasrahkan

dirinya seutuhnya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang tentunya hal ini

akan membantu proses penyembuhan. Sedangkan penulisan yang penulis

lakukan, selain untuk mengetahui penerapan bimbingan rohani Islam di rumah

sakit, tetapi juga untuk mengetahui penerapan bimbingan rohani Kristen dan

kesamaan ada pada pokok kajian penulisan yakni peran bimbingan rohani

dalam memotivasi kesembuhan pasien.

Skripsi yang ditulis oleh Umi Inayati (2006) yang berjudul “Hubungan

Bimbingan Rohani Islam dengan Memotivasi Kesembuhan Pasien di RSU

PKU Muhammadiyah Gombong Kebumen”. Umi Inayati menyimpulkan

bahwa bimbingan rohani Islam memiliki hubungan yang erat dengan

memotivasi kesembuhan pasien, mengingat untuk membantu mengatasi

kesulitan yang dialami pasien dalam hal rohaninya, maka dapat menjadi

pendorong dalam mencapai kesembuhan dan tetap optimis dalam menerima

cobaan dan ujian dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Page 19: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

9

Skripsi yang berjudul “Aktivitas Perawat dalam Memotivasi

Kesembuhan atau Khusnul Khotimah Pasien di Rumah Sakit Umum Islam

Harapan Anda Tegal”, oleh Ujiburrokhim lulus tahun 1998, yang isinya:

bahwa dengan melihat kondisi dan situasi pasien yang sangat komplek pada

saat itu, perlu adanya kehadiran da’i atau merawat yang mampu memahami

pasien. Pasien yang dalam kondisi jiwanya labil perlu adanya santunan rohani

dalam rangka memotivasi kesembuhan pasien yang dalam keadaan kritis

dengan cara dibimbing supaya selalu ingat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

yaitu dengan kalimat tayyibah sehingga apabila meninggal dalam keadaan

khusnul khotimah sebagaimana dambaan seorang muslim.

2 Kerangka Teoritik

Untuk mengetahui sumber rujukan yang relevan dengan masalah yang

penulis lakukan perlu disusun kerangka teoritik. Kerangka teoritik merupakan

tuntunan memecahkan masalah dan menentukan prinsip-prinsip hipotesis dan

teori.

1. Model Bimbingan Rohani

Secara harfiah istilah bimbingan merupakan terjemahan dari

“guidance” dari akar kata “guide” berarti 1) mengarahkan (to direct), 2)

memandu (to pilot), 3) mengelola (to manage), dan 4) menyetir (to steer).

Dari definisi diatas dapat diangkat makna sebagai berikut: bimbingan

merupakan suatu proses yang berkesinambungan, bukan kegiatan yang

seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan

Page 20: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

10

kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian

tujuan (Yusuf dan Nasution, 2005:6).

Sedangkan menurut Sukardi (1995:2), bimbingan adalah proses

pemberian bantuan yang diberikan seseorang atau sekelompok orang

secara terus menerus dan sistematis oleh pembimbing agar individu atau

sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri.

Rohani berasal dari kata roh. Philips (1997:126-127) menyatakan

manusia terdiri atas tri tunggal: jiwa, roh, dan tubuh, sebagaimana dalam

akhir suratnya yang pertama kepada jamaat tesalonika, Rosul Paulus

menulis: semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya

dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara dengan tak bercacat (1

Tes, 5: 23).

Dalam agama Kristen terdapat dua jenis roh: roh jahat dan roh

baik. Roh baik selalu ingin memajukan hidup seseorang dalam

berhubungan dengan Tuhan dengan memberikan suka cita sejati dalam

hidupnya atau dengan kata lain keadaan jiwa yang mengalami gerak batin

sehingga mencintai Tuhan. Sedangkan roh jahat kebalikan dari roh baik

(Shakuntala, 1998:83).

Sedangkan kata rohani dalam agama Islam berasal dari kata al-ruh,

diantaranya para ahli sendiri juga tidak memperoleh kata sepakat

mengenai batasannya. Dengan berpedoman kitab suci Al-qur'an, pada

beberapa terjemahan berbahasa Indonesia, ditemukan kata-kata yang sama,

diartikan dengan jiwa, yaitu al-ruh dan al-nafs, yang keduanya itu manusia

Page 21: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

11

mempunyai daya hidup (hayat). Menurut pendapat Muhammad Wakid,

manusia hidup adalah manusia yang terdapat dalam dirinya roh, nafs, dan

hayat. Dengan hayatlah manusia dapat hidup, bernafas dengan paru-paru,

dan dengan nafs dia dapat merasa melalui panca indera. Dengan roh

manusia selalu meningkat dalam perkembangan hidupnya. Ketiga unsur

tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi satu sama

lainnya (Anshori, 2003:55). Menurut jumhur ulama, al-ruh berarti roh

yang ada dalam badan, hal ini sesuai dalam Al-qur'an surat Al-Isra' ayat

85:

ويسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي وما أوتيتم من العلم إلا قليلا

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".(Departemen Agama RI,2006:145)

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka bimbingan rohani

Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu

hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat

mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bimbingan Islami merupakan

proses pemberian bantuan, artinya bimbingan tidak menentukan atau

mengharuskan, melainkan sekedar membantu individu. Individu dibantu,

dibimbing agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah

(Faqih, 2001:4).

2. Motivasi Kesembuhan Pasien.

Motif adalah istilah yang luas pengertiannya, dipergunakan untuk

melingkupi semua macam dan bentuk tingkah laku, yang diarahkan

Page 22: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

12

kepada suatu tujuan tertentu. Sedangkan Baihaqi, dkk (2005:43)

mendefinisikan motivasi adalah istilah yang memiliki pengertian sangat

luas, dipergunakan dalam psikologi untuk melingkupi keadaan-keadaan

dan kondisi-kondisi dalam mengaktifkan, memberi energi dan

menggerakkan organisme menuju kepada tingkah laku yang mengarah

pada tujuan tertentu.

Motivasi juga dapat dikatakan kebutuhan psikologis yang telah

memiliki corak atau arah yang harus dipenuhi agar kehidupan kejiwaannya

terpelihara, yaitu senantiasa berada dalam keadaan seimbang yang nyaman

(homeostasis equilibrium). Pada awalnya kebutuhan itu hanya berupa

kekuatan dasar saja. Namun selanjutnya berubah menjadi suatu vector

yang disebut motivasi, karena memiliki kekuatan dan sekaligus arah.

Adanya arah ini menggambarkan bahwa manusia tidak hanya memiliki

kebutuhan melainkan keinginan untuk mencapai sesuatu sesuai dengan

kebutuhan. (Wiramihardja, 2006:7).

Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi

dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya

sama, yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri

sekarang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu

(Djamarah, 2002:114).

Kesembuhan berasal dari kata sembuh yang berarti sehat kembali,

pulih (Poerwadarminto, 2002:127), sedangkan pasien adalah orang sakit

yang dirawat dokter atau penderita sakit (Poerwadarminto, 2002:834).

Page 23: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

13

Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan terdorong oleh kekuatan

spiritual akan suatu kebutuhan, kebutuhan yang harus dipenuhi manusia

salah satunya yaitu kebutuhan untuk sehat kembali atau sembuh.

3 Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian

kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan

hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan

tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu peneliti harus turun ke

lapangan dan berada disana dalam waktu yang cukup lama (Nasution,

1992:5). Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan fenomenologis yaitu

untuk memberikan kajian tentang penerapan model bimbingan rohani di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

b. Definisi Konseptual

Model adalah pola; acuan; ragam (Poerwadarminto, 2002:773).

Walgito (1995:4) menyatakan bimbingan adalah bantuan atau pertolongan

yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupannya,

agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai

kesejahteraan hidupnya. Sedangkan rohani, berupa roh; yang bertalian atau

berkenaan dengan roh; yang tidak berbadan atau jasmani (Poerwadarminto

2002:2023).

Page 24: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

14

Memotivasi adalah memberikan motivasi atau menciptakan suasana

yang subur untuk lahirnya motif. Sedangkan motivasi sendiri adalah suatu

dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada suatu

tujuan tertentu (Surya, 2003:98). Kesembuhan berasal dari kata sembuh

yang berarti menjadi sehat kembali dari sakit atau penyakit

(Poerwadarminto, 2002:1027). Setiap penyakit betapapun ringan seperti:

flu, sakit perut, kepala pusing dan sebagainya dirasakan sebagai suatu

gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari, penyakit itu dapat

menyebabkan kecemasan.

Sedangkan pasien adalah orang yang sakit yang dirawat dokter atau

penderita sakit (Poerwadarminto, 2002:834). Pasien biasanya mendapat

perawatan disuatu lembaga yang disebut rumah sakit. Rumah sakit adalah

semacam lembaga yang memberikan bantuan berhubungan dengan urusan

kesehatan seperti: pengobatan, operasi, dan revalidasi (Brouwer, dkk,

1983:7).

c. Definisi Operasional

Definisi operasional ini merupakan usaha memperjelas ruang

lingkup penelitian, sebagaimana termaktub dalam judul penelitian.

Dalam rangka membantu keadaan pasien yang sakit, rumah sakit

memberikan pelayanan spiritual atau bimbingan rohani disamping

pelayanan medis. Telah ditemukan ada bermacam-macam model dalam

mengadakan bimbingan rohani. Model bimbingan rohani yang dimaksud

dalam penulisan ini adalah acuan rohaniawan dalam pelaksanaan

Page 25: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

15

bimbingan. Berdasarkan isinya model bimbingan rohani terjadi menurut

agama dan kepercayaan yang dipeluk oleh orang yang membimbing

maupun oleh orang yang dibimbing (Darminta, 2005:22). Agama dan

kepercayaan yang berbeda juga mempunyai kerohanian yang berbeda,

masing-masing mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Telah diketahui

kerohanian menurut agama dikenal ada kerohanian Hindu, Budha, Islam,

Kristen, dan kepercayaan tertentu. Pembahasan dalam tulisan ini lebih

tertuju untuk memahami dan menggali kerohanian Islam dan Kristen yang

diterapkan di rumah sakit.

Sedangkan pasien dalam konteks ini adalah pasien rawat inap,

karena biasanya pasien yang bukan rawat inap dalam arti rawat jalan

kurang membutuhkan bimbingan rohani. Pihak rumah sakitpun terkadang

tidak memberikan pelayanan spiritual atau bimbingan rohani bagi pasien

rawat jalan.

d. Sumber dan jenis Data

Penelitian hendaknya disebutkan sumber data, sumber data adalah

subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Untuk

memperoleh data-data yang diperlukan, maka dalam hal ini adanya sumber

yang perlu digali atau dicari fenomena yang ada dilapangan (field

research).

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yakni dokumen dan

stakeholder penyelenggara bimbingan rohani. Dokumen yang dijadikan

sumber penelitian ini adalah data-data tentang pedoman operasional

Page 26: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

16

bimbingan rohani, hasil-hasil rapat evaluasi, doa-doa yang digunakan oleh

perawat rohani, dan laporan-laporan pelaksanaan bimbingan rohani.

Adapun stakeholder yang dijadikan sumber penelitian adalah orang-orang

yang kepentingan dan terkait secara langsung dalam penyelenggaraan

bimbingan rohani yaitu pasien dan keluarganya, pegawai atau karyawan,

petugas perawat rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit

Mardi Rahayu Kudus.

Jenis data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder

(Narbuko dan Ahmadi, 2005:164). Data primer diperoleh dari sumber

pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa

interview, observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang

khusus dirancang sesuai dengan tujuannya (Azwar, 2001:36). Adapun

dalam penulisan ini sumber primer adalah pasien dan rohaniawan di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

pendukung untuk memperjelas sumber daya primer berupa data

kepustakaan yang berkorelasi kerap dengan pembahasan obyek penelitian

(Moleong, 1998:114). Adapun sumber sekundernya adalah dokter,

perawat, direktur, staf dan karyawan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sebagai penunjang dari sumber primer

disertai buku-buku yang terkait serta dokumentasi dan arsip-arsip resmi

dan sebagainya yang ada kaitannya dengan penulisan ini.

e. Sampel Purposive

Page 27: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

17

Dalam penulisan ini, teknik pengambilan sampel dengan teknik

purposive sampling digunakan bila penelitian menduga bahwa

populasinya tidak homogen atau heterogen (Muhadjir, 2007: 42).

Selanjutnya sebagai pendukung penulis menggunakan teknik incidental

sampling yaitu individu yang kebetulan dijumpai dan sesuai dengan ciri-

ciri atau karakteristik subyek penelitian mempunyai kesamaan, yaitu

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Pemilihan teknik

sampel tersebut digunakan dengan menggunakan pertimbangan bahwa

pasien sering berubah, baik karena kematian maupun pindah rumah sakit.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini penulis menetapkan sampel

sebanyak 2 petugas kerohanian dan 15 pasien rawat inap (tahun 2008)

pada masing-masing rumah sakit sebagai informan penelitian.

f. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data dalam penulisan ini, maka penulis

menggunakan metode:

1. Metode observasi (pengamatan)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala

yang diselidiki (Narbuko dan Achmadi, 2005:70). Penelitian ini

dilakukan oleh penulis dengan cara terjun langsung ke lapangan

dengan melihat, mengamati fenomena-fenomena yang ada di rumah

Page 28: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

18

sakit tersebut tentang model bimbingan rohani di rumah sakit Islam

Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

2. Metode Interview (wawancara)

Metode interview (wawancara) adalah cara pengumpulan data

dengan cara tanya jawab. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak

yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2002:135).

Penulis berdialog langsung dengan pihak rumah sakit yaitu dengan

direktur, rohaniawan, dokter, pasien, untuk menggali data tentang

sejarah, latar belakang berdirinya rumah sakit, kegiatan-kegiatan yang

ada, dan juga untuk mendapatkan tanggapan dari para pasien tentang

adanya bimbingan rohani.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006:231).

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah data-data tentang hasil-hasil

rapat evaluasi, pedoman pelaksanaan, buku bimbingan rohani, laporan-

laporan pelaksanaan bimbingan rohani, dan lain-lain.

4. Metode Kuesioner (Angket)

Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Page 29: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

19

Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden

(Narboku dan Achmadi, 2005:76).

g. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi dan

kuesioner, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam

menganalisa data digunakan teknik deskriptif komparatif. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada

sekarang berdasarkan data-data (Narbuko dan Achmadi, 2005:44).

Sedangkan penelitian komparasi akan dapat menentukan persamaan-

persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang,

tentang prosedur kerja, tetang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok,

terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja (Arikunto, 2006:267). Dari

komparasi tersebut diharapkan dapat ditemukan titik perbedaan dan

persamaan serta implementasinya dalam masyarakat.

4 Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disusun ke dalam lima bab yang mana antara bab satu

dengan bab berikutnya merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat

dipisahkan. Mengingat satu sama lainnya bersifat integral komprehensif.

Bab pertama berisi pendahuluan, merupakan gambaran umum secara

global dengan memuat: latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan

dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian

dan sistematika penulisan. Dalam bab pertama ini menggambarkan isi skripsi

Page 30: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

20

secara keseluruhan namun dalam satu kesatuan yang ringkas dan padat guna

menjadi pedoman untuk bab II, III, IV, dan V.

Bab kedua tentang gambaran umum model bimbingan rohani,

motivasi, dan kesembuhan pasien. Adapun pembahasannya dibagi menjadi

tiga sub bab. Pertama, mengenai model bimbingan rohani yang meliputi

gambaran umum tentang model bimbingan rohani di Rumah Sakit, pengertian

bimbingan rohani, tujuan dan fungsi bimbingan rohani, model-model

bimbingan rohani, dan konsep model bimbingan rohani ditinjau dari Islam dan

Kristen. Sub bab kedua, mengenai motivasi, yang meliputi pengertian

motivasi, fungsi motivasi, dan teori motivasi. Sementara sub bab ketiga

mengenai kesembuhan pasien, faktor yang mempengaruhui kesembuhan

pasien serta terapi-terapi yang membantu kesembuhan pasien.

Bab ketiga, berisi model bimbingan rohani dakam memotivasi

kesembuhan pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit

Mardi Rahayu. Adapun pembahasannya dibagi menjadi dua sub bab. Sub bab

pertama, mengenai gambaran umum dan pelaksanaan model bimbingan

rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, yang meliputi: tinjauan umum

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, sistem pelayanan bimbingan rohani Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus, proses pelaksanana bimbingan rohani terhadap

pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, dan respon pasien terhadap

pelaksanan model bimbingan rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Sub

bab kedua, mengenai gambaran umum dan pelaksanan model bimbingan

rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, yang meliputi tinjauan umum

Page 31: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

21

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, sistem pelayanan bimbingan rohani

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, proses pelaksanan bimbingan rohani

terhadap pasien di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, dan respon pasien

terhadap pelaksanan model bimbingan rohani di Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus.

Bab keempat, tentang analisis komparatif model bimbingan rohani

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Bab kelima penutup merupakan bab yang meliputi kesimpulan,

dimaksudkan untuk menarik kesimpulan yang dijadikan dasar deduksi, saran-

saran dan kata akhir penulisan.

Page 32: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

22

BAB II

MODEL BIMBINGAN ROHANI, MOTIVASI, DAN

KESEMBUHAN PASIEN

2.1 Model Bimbingan Rohani

2.1.1. Gambaran Umum tentang Model Bimbingan Rohani di Rumah Sakit

Secara umum konsep bimbingan telah lama dikenal manusia

melalui sejarah. Sejarah tentang “developing one’s potential”

(pengembangan potensi individu) dapat ditelusuri dari masyarakat-

masyarakat Yunani kuno. Mereka menyakini bahwa dalam diri individu,

terdapat kekuatan-kekuatan yang dapat distimulasikan dan dibimbing ke

arah tujuan-tujuan yang bermanfaat, berguna, atau menguntungkan baik

bagi dirinya sendiri maupun masyarakat ( Yusuf dan Nurihsan, 2005:

85). Di dalam Islam, bimbingan rohani Islam (yang tentunya

menggunakan istilah lain) pada hakikatnya sudah dilaksanakan sejak

zaman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Banyak butir-

butir al-Qur’an dan Hadist yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad

Shallallahu Alaihi wa Sallam telah mempraktekkan prinsip-prinsip

bimbingan secara perfek. Sehingga dalam waktu kurang lebih 23 tahun

dapat merubah suku bangsa yang semula jahiliyah menjadi umat

bertauhid, berakhlak mulia dan berbudaya tinggi. Dalam konsep Kristen,

Darminta (2006: 5-7) menyatakan dekrit-dekrit Konseli Vatikan II

membuka perspektif hidup beragama secara baru. Hidup beragama

dilihat sebagai hidup menuju ke kesatuan pribadi dengan Allah, orang

Page 33: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

23

memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain yang lebih

berpengalaman. Untuk itu praktek bimbingan rohani berkembang dalam

setiap agama.

Dalam dua dekade terakhir ini aspek bimbingan rohani di bidang

kedokteran semakin mendapat perhatian. Untuk dapat memahami

manusia atau pasien, seorang dokter tidak hanya melihat dari segi fisik,

psikologik, dan sosial budayanya saja, melainkan juga melihat dari sisi

spiritualnya (aspek rohani). Pendekatan spiritual (aspek rohani) dalam

praktek kedokteran bukan untuk tujuan merubah keimanan seseorang

atau pasien terhadap agama yang sudah diyakininya, melainkan untuk

membangkitkan kekuatan spiritual (aspek rohani) dalam menghadapi

penderitaan penyakit.

Sebagian besar klien (pasien) menganut suatu agama, konselor

yang memberikan bantuan kepada klien (pasien), terutama pasien yang

beragama, perlu mendasarkan bantuan konseling atau bimbingan pada

nilai-nilai agama sesuai agama yang dianut oleh klien (pasien) tersebut

(Mu’awanah 2005: 11). Dalam penerapannya, perawat rohani dapat

menggali latar belakang kehidupan beragama dari keluarga pasien, dan

secara rinci, sejauhmana pasien itu sendiri menjalankan ajaran

agamanya, sejauhmana pasien tersebut terikat dengan ajaran agamanya,

sejauhmana kuatnya, dan sejauhmana hal ini mempengaruhi kehidupan

pasien. Dengan hasil pengamatan sementara, perawat rohani dapat

mengetahui terapi religius yang tepat. Agar perawat rohani juga tidak

Page 34: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

24

salah terapi, diperlukan juga kemampuan dan pengetahuan psikodinamik

keagamaan atau keimanan dari suatu ajaran agama secara umum atau

khusus. Apabila terdapat perbedaan dalam memberikan psikoterapi

keagamaan, maka sebaiknya dirujuk kepada yang lebih ahli, yaitu

agamawan atau perawat rohani sesuai dengan keyakinan agama dari

pasien yang bersangkutan. Kalau rumah sakit diurus salah satu dominasi

agama, seperti Rumah Sakit Islam, Katolik, atau Protestan, mungkin

kesempatan yang diberikan untuk salah satu dominasi tertentu lebih luas

daripada kesempatan yang diberikan pada yang lain (Brouwer, dkk,

1983: 151).

2.1.2. Pengertian Bimbingan Rohani

Bimbingan secara etimologi merupakan terjemahan dari

“guidance” dalam bahasa Inggris. Secara harfiyah istilah “guidance”

dari akar kata “guide” berarti 1) mengarahkan (to direct), 2) memandu

(to pilot), 3) mengelola (to manage), dan 4) menyetir (to steer) (Yusuf

dan Nasution, 2005: 6).

Secara terminologis, menurut Aryatmi, bimbingan adalah

pertolongan yang diberikan oleh sesorang yang telah diberikan (dengan

pengetahuan, pemahaman ketrampilan-ketrampilan tertentu yang

diperlukan dalam menolong) kepada orang lain yang memerlukan

pertolongan (Kartono dalam Prihatiningtias, 1985: 78).

Page 35: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

25

Sedangkan menurut Bimo Walgito (1995: 4), bimbingan adalah

bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh individu atau sekumpulan

individu-individu kepada individu atau sekumpulan individu-individu

lainnya dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam

kehidupannya, agar individu-individu tersebut dapat mencapai

kesejahteraan hidupnya.

Kata “bimbingan rohani” memuat tiga hal yang perlu dijelaskan,

pertama kata bimbingan rohani, kedua pembimbing rohani, dan ketiga

orang yang dibimbing (Darminta, 2005: 15).

a) Bimbingan rohani; merupakan usaha untuk menumbuhkan rohani

(spiritual), sebab pada dasarnya hidup merupakan penyerahan diri

penuh kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

b) Pembimbing rohani; orang yang diminta bimbingan oleh orang yang

memerlukan dan dia merelakan diri untuk membantu perkembangan

rohani orang yang minta bantuan. Adapun secara umum tugasnya

adalah memberikan pelayanan kepada klien (pasien) supaya mampu

mengaktifkan potensi rohani dalam menghadapi dan memecahkan

kesulitan-kesulitan hidupnya.

c) Orang yang dibimbing; seseorang atau individu yang membutuhkan

bantuan untuk memecahkan masalah, untuk menumbuhkan kondisi

rohani, dan lain-lain.

Page 36: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

26

2.1.3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani

Baried Ishom (1986: 260-261) mengemukakan dalam buku Ahmad

Watiknya bahwa tujuan dari bimbingan rohani sebagai santunan di

rumah sakit adalah:

a) Menyadarkan penderita agar dia dapat memahami dan menerima

cobaan yang sedang dideritanya dengan ikhlas.

b) Ikut serta memecahkan dan meringankan problem kejiwaan yang

sedang dideritanya.

c) Memberikan pengertian dan bimbingan pada penderita dalam

melaksanakan kewajiban keagamaan harian yang harus dikerjakan

dalam batas kemampuannya.

d) Perawatan dan pengobatan dikerjakan dengan berpedoman kepada

tuntunan agama.

e) Menunjukan perilaku dan bicara yang sesuai dengan kode etik

kedokteran dan tuntunan agama.

Sedangkan menurut Rohim Faqih (2001: 36-37), tujuan bimbingan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Tujuan umum, yaitu membantu individu mewujudkan dirinya

menjadi manusia seutuhnya agar dapat mencapai kebahagiaan di

dunia dan akherat.

b) Tujuan khusus

− Membantu individu agar tidak menghadapi masalah.

Page 37: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

27

− Membantu individu mengatasi masalah yang sedang

dihadapinya.

− Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik dan

menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah

bagi dirinya dan orang lain.

Bagaimanapun tujuan bimbingan rohani adalah menuntun

pertumbuhan hidup rohani orang yang dibimbing (Darminta 2006: 21),

dalam rangka memelihara dan meningkatkan pengamalan ajaran

agamanya. Orang yang sakit tentu merasa tubuhnya tidak stabil, maka

bimbingan rohani sangat diperlukan guna penyembuhan dari segi

psikisnya, karena orang yang sakit psikisnya lemah. Dengan bimbingan

rohani melalui pendekatan agama maka orang yang sakit merasa tenang.

Sedangkan Arifin dan Kartika Wati (1995: 7) menyatakan fungsi

dari bimbingan keagamaan memiliki banyak fungsi, antara lain:

a) Menjadi pendorong (motivator) bagi yang terbimbing agar timbul

semangat dalam menempuh kehidupan.

b) Menjadi pemantap (stabilisator) dan pengerak (dinamisator) untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki dengan motivasi ajaran agama.

Sehingga segala sesuatu tugas dilaksanakan dengan dasar ibadah

kepada Tuhan.

c) Menjadi pengarah (direktif) bagi pelaksanaan program bimbingan

agar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan pasien serta

Page 38: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

28

melihat bakat dan minat yang berhubungan dengan cita-cita yang

ingin dicapainya.

2.1.4. Model-Model Bimbingan Rohani

Darminta (2006: 22-26) menyebutkan bermacam-macam model

dalam mengadakan bimbingan rohani, baik itu menurut isi, menurut

model pelaksanaan, maupun bimbingan menurut situasi orang yang

dibimbing.

a) Menurut isi

Bimbingan rohani terjadi menurut agama dan kepercayaan yang

dipeluk oleh orang yang membimbing maupun oleh orang yang

dibimbing. Agama dan kepercayaan menumbuhkan suatu corak hidup

tertentu, yang satu sama lain berbeda dan bahkan mungkin tidak dapat

dipertemukan sama sekali. Agama dan kepercayaan yang berbeda juga

mempunyai kerohanian yang berbeda. Masing-masing mempunyai

tujuan sendiri yang ingin dicapai. Pandangan dan cara menghayati

hiduppun mungkin berbeda pula. Ada bimbingan rohani Hindu, Budha,

Islam, Kristen, dan lain-lain.

b) Menurut model pelaksanaan

Menurut model pelaksanaannya, bimbingan rohani dapat

dibedakan menjadi dua macam:

− Bimbingan rohani yang edukatif dan informatif.

Page 39: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

29

Model bimbingan rohani ini bercirikan banyaknya

pengajaran dan informasi yang diberikan. Yang lebih menonjol

ialah bahwa pembimbing lebih banyak memberi informasi berupa

ajaran agama, moral maupun rohani. Adapun orang yang

membimbing biasanya sudah cukup berpengalaman. Menurut

model ini, pihak pembimbing cenderung bersifat otoritatif.

− Bimbingan rohani dalam persahabatan.

Model ini lebih memfokuskan hubungan antara orang yang

membimbing dan orang yang dibimbing. Dasar untuk membangun

hubungan adalah rasa cinta persaudaraan diantara sesama makhluk.

Orang yang membimbing menyediakan diri untuk melayani dan

membantu saudaranya dalam memperkembangkan spiritual

(rohani)nya.

c) Bimbingan menurut situasi orang yang dibimbing

Bimbingan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan situasi hidup

orang. Bimbingan rohani dapat dibedakan menurut pengalaman

agamanya, seperti awam, dan maupun yang pintar dalam ajaran

agamanya. Selain itu bimbinganpun diberikan kepada semua kalangan,

seperti bimbingan kepada anak, kaum muda maupun orang tua.

2.1.5. Konsep Model Bimbingan Rohani

1. Konsep model bimbingan rohani dalam Islam

a. Landasan model bimbingan rohani Islam

Page 40: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

30

Landasan (fondasi atau dasar pijakan) utama bimbingan

Islam adalah al-Qur’an dan hadits (Musnamar, 1992: 5), sebab

keduanya merupakan sumber dari segala sumber pedoman

kehidupan umat Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah

menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia di dunia,

baik berupa larangan maupun kewajiban tertentu sebagai

bimbingan terhadap pribadi dan akhlak umat-Nya sepanjang

hidupnya dalam berhubungan dengan bimbingan rohani.

Sebagaimana dalam surat Ali Imron ayat 104:

⎯ä3 tFø9 uρ öΝä3Ψ ÏiΒ ×π ¨Βé& tβθ ããô‰tƒ ’n< Î) Îösƒ ø:$# tβρ ããΒ ù' tƒ uρ Å∃ρ ã ÷èpR ùQ $$Î/ tβöθ yγ ÷Ζ tƒ uρ Ç⎯tã Ì s3Ψ ßϑø9 $# 4

y7 Í× ¯≈ s9'ρ é& uρ ãΝèδ šχθ ßs Î=øßϑø9 $# ∩⊇⊃⊆∪

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung (Departemen Agama RI, 2006: 63).

Dengan menulusuri ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi

Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam diketahui bahwa

konsep kesehatan rohani dalam Islam tampak lebih aplikatif,

menonjol, dan kuat daripada kesehatan fisik. Penjelasan secara

pointer dan aplikatif dalam al-Qur’an maupun hadits menyangkut

hal-hal yang berhubungan dengan “hati” sejalan dengan teori ilmu

kesehatan modern (Zuhroni, dkk, 2003: 83). Al-Qur’an dan

Sunnah Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dapatlah

diistilahkan sebagai landasan dan konseptual bimbingan rohani

Islam. Dari al-Qur’an dan hadits itulah gagasan, tujuan, dan

Page 41: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

31

konsep-konsep (pengertian, makna hakiki) bimbingan Islami

bersumber.

b. Latar belakang perlunya bimbingan rohani Islam

Manusia sesuai dengan hakikatnya diciptakan dalam

keadaan yang terbaik, termulia, tersempurna, dibandingkan

makhluk lainnya. Tetapi sekaligus manusia memiliki hawa nafsu

dan perangai atau tabiat buruk. Misalnya suka menuruti hawa

nafsu, lemah, aniaya, terburu nafsu, membantah, dan lain-lain,

karenanya manusia dapat terjerumus ke dalam lembah kenistaan,

kesengsaraan, dan kehinaan. Dengan kata lain, manusia bisa

bahagia hidupnya di dunia maupun di akhirat, dan bisa pula

sengsara dan tersiksa.

Dengan dasar itulah, maka diperlukan adanya upaya untuk

menjaga agar manusia tetap menuju ke arah yang baik dan tidak

terjerumus ke dalam kehinaan dan sengsara. Hakikat manusia yang

memiliki unsur jasmaniah (biologis) dan mental (ruhaniah),

manusia sebagai makluk individu, sosial, dan berbudaya, dan

sebagai makhluk Tuhan (Faqih, 2001: 14).

− Dari segi jasmaniah (biologis)

Manusia memiliki berbagai kebutuhan biologis yang harus

dipenuhi, misalnya makan, minum, pakaian, tempat tinggal,

dan lain-lain. Upaya untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah

terkadang manusia menyimpang dari ketentuan dan petunjuk

Page 42: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

32

Allah Subhanahu wa Ta’ala secara sadar maupun tidak.

Dengan keyakinan bahwa ketentuan dan petunjuk Allah

Subhanahu wa Ta’ala pasti akan membawa kebahagiaan,

individu yang berbahagia tentulah individu yang mampu hidup

selaras dengan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala,

termasuk dalam usahanya memenuhi kebutuhan jasmaniah.

Mengingat hal tersebut maka dalam upaya memenuhi

kebutuhan jasmaniah diperlukan adanya bimbingan.

− Dari segi rohaniah

Dalam kehidupan nyata, kejiwaan manusia tidak terlepas dari

rasa cemas, takut, dan gelisah, maka manusia dalam keadaan

rohani yang demikian (lemah atau memiliki kekurangan) sangat

memerlukan bimbingan. Bimbingan Islam diperlukan untuk

membantu manusia agar dapat memenuhi kebutuhan

psikologisnya dapat senantiasa selaras dengan ketentuan dan

petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, termasuk mengatasi

kondisi-kondisi kejiwaan yang membuat seseorang menjadi

berada dalam keadaan tidak selaras.

− Dari sudut individu

Telah diketahui bahwa manusia merupakan makhluk individu.

Artinya seseorang memiliki kekhasannya sendiri sebagai suatu

pribadi. Dengan kata lain, keadaan orang perorang mencakup

keadaan jasmaniah dan rohaniahnya bisa membawa ke

Page 43: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

33

kehidupan yang tidak selaras dengan ketentuan dan petunjuk

Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketidaknormalan sosok

jasmaniah, ketidakunggulan (tetapi juga kesuperioritas) potensi

rohani, dapat membawa manusia ke kehidupan yang tidak

selaras. Agar problem-problem tersebut tidak menjadikan

manusia menjadi hidup tidak selaras dengan ketentuan dan

petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka bimbingan dari

segi jasmani maupun rohani diperlukan kehadirannya (Faqih,

2001: 17).

c. Unsur-unsur bimbingan rohani Islam

Unsur-unsur bimbingan rohani Islam meliputi:

1. Unsur subjek (klien/pasien) adalah individu yang mempunyai

masalah yang memerlukan bantuan bimbingan rohani. Dalam

pelaksanaan bimbingan seorang klien harus dipandang dari

segi:

− Setiap individu adalah makhluk yang memiliki kemampuan

dasar beragama yang merupakan fitrah dari Tuhan.

− Setiap individu adalah pribadi yang berkembang secara

dinamis dan memiliki corak, watak, dan kepribadian yang

tidak sama.

− Setiap individu adalah pribadi yang masih berada dalam

proses perkembangan yang peka terhadap segala perubahan

(Arifin, 1982: 8).

Page 44: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

34

2. Unsur pembimbing adalah orang mempunyai kewenangan

untuk melakukan bimbingan rohani Islam. Adapun yang

menjadi syarat mental psikologis bagi pembimbing adalah:

− Menyakini akan kebenaran agamanya, menghayati serta

mengamalkannya, karena ia menjadi pembawa norma

agama.

− Memiliki sikap dan kepribadian yang menarik terhadap

klien khususnya, dan kepada orang-orang yang ada di

lingkungan sekitarnya.

− Memiliki rasa bertanggung jawab, rasa berbakti tinggi serta

loyalitas terhadap tugas pekerjaannya yang konsisten.

− Memiliki kematangan jiwa dalam bertindak, menghadapi

masalah yang memerlukan pemecahan.

− Mampu mengadakan komunikasi (hubungan) timbal balik

terhadap klien dan lingkungan sekitar.

− Memiliki ketangguhan, kesabaran, serta keuletan dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya, dan lain-lain

(Arifin, 1982: 28-29).

Pekerjaan menjadi pembimbing bukanlah suatu

pekerjaan yang mudah dan ringan, sebab pasien-pasien yang

dihadapi sehari-hari di rumah sakit satu dengan yang lainnya

memiliki permasalahan yang berbeda-beda, masing-masing

Page 45: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

35

pasien mempunyai keunikan dan kekhasan baik dalam aspek

tingkah laku, kepribadian, maupun sikap-sikapnya.

3. Unsur isi (materi) adalah suatu yang berkaitan dengan

kebutuhan jasmani dan rohani untuk mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat. Materi disini untuk memberikan bimbingan

pada pasien agar mempunyai ketabahan, kesabaran, dan

tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta tidak putus

asa dalam menerima penyakit.

Adapun sumber materi yang digunakan adalah dari

ajaran agama Islam antara lain:

− Aqidah

Aqidah adalah suatu yang mengharuskan hati menjadi

tenang, tentram dan menjadikan kepercayaan anda yang bersih

dari kebimbangan dan keraguan (Baedawi, 1983: 9).

Kedudukan aqidah sangat sentral dan fundamental,

karena ditautkan dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh

ajaran Islam (Ali, 2002: 199). Ajaran aqidah Islam berarti

tentang pokok-pokok keimanan yang mutlak dan mengikat,

sehingga ia harus diyakini, dinyatakan dan diwujudkan dalam

perbuatan. Manifestasi daripada manusia adalah perwujudan

sikap. Pasien dilatih bersikap sabar dan tabah dalam

menghadapi penderitaan dengan cara menyerahkan persoalan

kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau memperkuat

Page 46: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

36

keimanan pasien. Cara memperkuat keimanan bisa melalui doa,

karena doa adalah obat yang sebaik-baiknya untuk orang

sedang sakit. Sesuai firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam

surat Ar-Ra’ad ayat 28:

t⎦⎪ Ï% ©!$# (#θãΖ tΒ# u™ ’⎦ È⌡uΚ ôÜ s? uρ Ο ßγ ç/θè=è% Ìø. É‹ Î/ «! $# 3 Ÿωr& Ìò2 É‹ Î/ «!$#

’⎦ È⌡yϑ ôÜs? Ü>θè= à) ø9$#

Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (Departemen Agama RI, 2002: 252).

− Syariah

Syariah adalah hukum-hukum yang dinyatakan dan

diterapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai peraturan

atau patokan hidup setiap muslim (Ali, 2002: 235). Adapun

materi yang dijadikan pedoman dalam bidang syariah adalah

mengenai pokok-pokok ibadah yang dirumuskan dalam rohani

Islam, yaitu pasien dianjurkan tetap melaksanakan ibadah.

Berbagai praktek keagamaan, disamping bernilai

bernilai ubudiyah juga memiliki hikmah tertentu, juga bernilai

sebagai salah satu bentuk menjaga kesehatan fisik dan psikis

sekaligus (Zuhruni, dkk, 2003: 83). Salah satunya adalah

sholat. Sholat dapat membersihkan jiwa dan mempunyai

manfaat besar bagi kesehatan (Su’dan, 1997: 101).

Page 47: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

37

− Akhlak

Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa

manusia yang melahirkan perbuatan, mungkin baik mungkin

buruk (Ali, 2002: 346). Materi bimbingan rohani Islam yang

berbentuk akhlak disini adalah memberikan pelajaran tata cara,

adab atau sopan santun dalam berdoa, serta memberi dorongan

mental yang berupa penuturan langsung tentang ayat-ayat al-

Qur’an dan hadits.

4. Unsur metode adalah suatu cara yang digunakan untuk

memecahkan masalah yang dialami pasien. Dalam hal ini yang

digunakan sebagai proses komunikasi antara pembimbing

dengan klien (pasien), dibagi menjadi dua yaitu:

− Metode individual atau langsung

Pembimbing melakukan komunikasi langsung secara

individual dengan pihak yang dibimbingnya. Diantaranya

adalah percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan

dialog langsung, tatap muka dengan pihak yang dikunjungi

atau dibimbing (Musnamar, 1992: 49).

− Metode kelompok atau tidak langsung

Metode ini sama dengan group guidance, yaitu metode

bimbingan yang dilakukan melalui komunikasi massa (Faqih,

2001: 54). Dalam pelaksanaan bimbingan seorang pembimbing

Page 48: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

38

mengarah pembicaran dan sasarannya pada klien (pasien) yang

mempunyai masalah yang sama.

2. Konsep Model Bimbingan Rohani Dalam Kristen

a. Landasan Model Bimbingan Rohani Kristen

Bimbingan rohani merupakan aspek yang sangat berharga

dalam kehidupan Gereja, bila Gereja menghayati hidup dan tugas

perutusannya secara penuh, Gereja tidak hanya mengajarkan

kepada anggota-anggotanya untuk mengenal Tuhan sebagai

Pencipta dan Penyelamat, sebagaimana Tuhan sendiri

menunjukkan diri-Nya. Gereja juga perlu membantu anggota-

anggotanya untuk menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.

“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah-Nya dalam roh dan

kebenaran” (Yoh, 4: 24). Darminta (2002 : 27– 28) menyebutkan

dalam Kitab Suci Dalam Perjanjian Lama dapat ditemukan adanya

beberapa orang yang menjadi sahabat Tuhan, seperti Abraham,

Musa dan para Nabi. Mereka bergaul akrab dengan Tuhan,

berbicara dengan Tuhan. Karena mereka sedemikian dekat dengan

Tuhan, mereka pun berperan sebagai pembimbing umat untuk

bergaul dengan Tuhan.

Dalam Perjanjian Baru terdapat suatu ajaran untuk

memberikan bimbingan rohani. Semasa di dunia, Tuhan Yesus

sering kali menolong orang-orang sakit, Gereja diibaratkan sebagai

tubuh Kristus, persekutuan orang yang percaya. Mereka berbakti,

Page 49: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

39

berdoa, mengkabarkan Injil, mengajar dan hidup saling tolong-

menolong, bahkan Tuhan Yesus mengatakan, “Dengan demikian

semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,

yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh, 13: 35).

b. Latar Belakang Perlunya Bimbingn Rohani Kristen

Menurut Alkitab, manusia adalah kesatuan dari tubuh,

jiwa, dan roh. Kata-kata untuk jiwa dan roh tampaknya sering

dipakai secara bergantian, khususnya di Perjanjian Lama. Dilwyn

Price (1997: 159) menyatakan kata dasar Roh dalam bahasa

Ibraninya adalah kata yang biasanya diterjemahkan dengan “jiwa”,

jiwa berarti makhluk yang hidup. Sedang dalam Perjanjian Baru

memakai tiga kata untuk menggambarkan manusia, yaitu tubuh

(soma), jiwa (psyhce), dan roh (pneuma). Tubuh, jiwa dan roh

adalah tritunggal, jadi dalam diri orang yang tidak mengenal

Tuhan sebagai juru selamat, maka rohnya mati. Ketika roh mati

maka terjadi ketidakharmonisan, keseimbangan pikiran dan tubuh

terganggu, dan kemungkinan jadi sakit.

Dengan dasar itulah, maka diperlukan adanya upaya untuk

mengembangkan spiritual (rohani) orang yang dibimbing. Dengan

begitu, manusia diharapkan dapat mengasimilasikan dirinya

dengan Kristus dalam Gereja dan bekerjasama dengan Roh Kudus

dalam perjalanannya menuju kemanusiaan didalam Kristus

(Darminta, 2005: 34).

Page 50: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

40

c. Unsur-unsur bimbingan rohani Kristen.

− Pembimbing rohani

Pembimbing rohani mempunyai tugas memberikan bantuan

untuk hidup menuju ke pengalaman iman yang personal, konkret,

dan historis. Dengan demikian, jelaslah bahwa seorang

pembimbing rohani haruslah seorang yang cukup mempunyai

pengalaman dalam menghayati hidup berimannya, bergaul dengan

Tuhan Allah, kenal akan gerakan Roh, dan seorang pendoa sejati

(Darminta, 2005: 37). Dengan kata lain seorang pembimbing

rohani diharapkan dapat mengenal keadaan orang yang dibimbing,

agar sungguh-sungguh dapat hadir secara pribadi. Dari

pengalaman hidupnya bersama Tuhan Allah, seorang pembimbing

diharapkan dapat menjadi penopang agar orang yang dibimbing

tetap mampu memusatkan hidupnya kepada Tuhan Allah.

Beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang

pembimbing, antara lain:

a) Punya kesadaran yang tinggi akan keterbatasannya, maka

dia harus berbicara dengan rendah hati.

b) Punya pengetahuan psikologi yang cukup.

c) Mampu memberikan inspirasi dan dorongan.

d) Mampu menempatkan diri pada keadaan yang berbeda-

beda.

e) Realistis dan tahu bagaimana memahami keadaan.

Page 51: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

41

f) Kepribadian yang kuat untuk menghadapi bermacam-

macam keadaan. Tidak mudah tenggelam dan larut dalam

keadaan orang lain maupun dalam hubungan yang

dibinanya.

g) Kedewasaan afeksi yang kuat, untuk tidak memenuhi

kebutuhan-kebutuhan afeksinya kepada orang yang

dibimbingnya.

h) Mampu menumbuhkan kepercayaan.

i) Mempunyai kemampuan untuk komunikasi.

j) Mampu menyimpan semua isi pembicaraan pribadi.

k) Menjadi orang yang beriman kuat dan seorang pendoa

sejati (Darminta, 2005: 52).

− Isi bimbingan rohani

a) Doa

Doa adalah cara kita bercakap-cakap dengan Tuhan,

cara kita berhubungan dengan siapakah diri kita

sesungguhnya, serta usaha menjembatani kedua diri kita

lahiriah dan batiniah dengan Tuhan (Steiger, 1999: 8). Jadi

berdoa adalah hal yang penting bagi setiap orang Kristen,

karena doa merupakan nafas kehidupan rohaninya. Ada yang

menyatakan, “berdoa adalah mempersembahkan keinginan

kita kepada Tuhan, di dalam nama Kristus, dengan

pertolongan Roh Kudus, pernyataan dari isi hati kita yang

Page 52: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

42

terdalam, suatu pengalaman dalam komunikasi yang nyata

dengan Pencipta kita (Biehl, dkk, 1999: 11). Doa dapat

menjadi suatu kegiatan yang paling penting dan paling

mendatangkan kuasa dalam sepanjang hidup anda, berikut ini

adalah beberapa alasannya:

Doa dapat membawa sesuatu untuk diri anda pribadi.

Doa mencakup persekutuan dan perhubungan dengan

Tuhan semesta alam.

Doa merupakan kunci untuk memahami kehendak

Tuhan.

Doa ialah anda berbicara kepada Tuhan dan Tuhan

berbicara kepada anda.

Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa anda (Biehl,

1999: 12).

b) Pujian

Dalam Perjanjian Baru kata-kata Ibrani ditambahi

kata-kata Yunani, sehingga memberi arti yang lebih luas

mengenai pujian. Salah satu kata Yunani yang terkenal yang

dipakai untuk menyatakan pujian kepada Tuhan ialah

hymnos, dan dari kata hymn dalam bahasa Inggris, ysng

artinya nyanyian pujian (Biehl, dkk, 1999: 15). Berdoa dan

menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan, pada saat kesulitan

atau sakit merupakan suatu bentuk penyembahan dan

Page 53: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

43

merupakan hal yang positif yang akan mendatangkan

penyembuhan.

Salah satu kata yang paling sering dipakai untuk

menyatakan pujian kepada Tuhan Allah dalam Perjanjian

Lama ialah hallelu, sebuah kata Ibrani yang dalam bahasa

Indonesia diterjemahkan menjadi “haleluya” (Biehl, dkk,

1999: 16).

− Wawancara rohani

Wawancara rohani merupakan pelayanan untuk

membantu agar akrab dengan Tuhan. Wawancara merupakan

bagian dari bimbingan rohani. Yang dicari dalam bimbingan

rohani adalah Kristus, bukannya pembimbing, karena

bimbingan rohani pada dasarnya ialah dari Kristus yang

bangkit dan menyertai manusia melalui Gereja. Pendekatan

melalui nama personal ini justru terjadi lewat bimbingan

rohani, sebab bimbingan terjadi lewat hubungan personal

dengan wawancara dari hati ke hati.

Dalam wawancara rohani, pembimbing rohani harus

mampu membantu orang yang dibimbing untuk membuat

penilaian rohani atas hidupnya berdasarkan kehadiran Tuhan

(Darminta, 2005: 42). Pembimbing harus tahu waktu, kapan

dia harus memindahkan ke hal-hal yang lebih rohani, meski

harus mampu masuk ke dalam pembicaraan tentang hal-hal

Page 54: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

44

biasa. Pada saat klien (pasien) mulai berbicara tentang hal

yang serius dan penting, pembimbing harus memperhatikan

dengan sepenuh hati. Pembimbing harus punya kepekaan dan

instuisi. Pembimbing sewaktu mengadakan wawancara

rohani pun perlu memperhatikan posisi dan cara duduknya,

sehingga ada kesatuan hati yang sungguh-sungguh antara

kedua belah pihak, sehingga wawancara itu tetap merupakan

pertemuan personal. Sikap pembimbing selama wawancara

antara lain:

a) Pembimbing harus bersikap ramah, penuh dengan afeksi

yang sehat. Pertemuan sebaiknya dalam suasana penuh

penerimaan dan pemahaman atas pribadi. Dengan kata

lain persahabatan penuh kehangatan, baik dalam kata-

kata yang diucapkan pertama kali dalam pertemuan itu

maupun dalam sikap, mendengarkan dengan seluruh

perhatian.

b) Pembimbing harus bersikap jernih dan sederhana

sehingga orang yang datang kepadanya menjadi krasan.

c) Pembimbing perlu memiliki kelembutan hati dan

kedamaian. Kelembutan hati berarti suatu kemampuan

untuk memahami dan ikut merasakan keadaan dan rasa

perasaan orang lain khususnya pasien.

Page 55: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

45

d) Pembimbing harus ikhlas, tulus hati, apa adanya dalam

menerima orang yang dibimbing (Darminta, 2005: 48).

2.2 Motivasi

2.2.1. Pengertian Motivasi

Dalam mendefinisikan konsep motivasi ini didapati suatu

kesulitan, karena motivasi masih merupakan suatu konsep yang masih

kontroversial. Dalam pembahasan psikologi terdapat istilah motivasi.

Kadang-kadang motif dan motivasi itu digunakan secara bersamaan

dan dalam makna yang sama. Beberapa pakar psikologi ada yang

membedakan istilah motif dan motivasi, antara lain bahwa motif

adalah semua macam dan bentuk tingkah laku, yang diarahkan kepada

suatu tujuan tertentu (Baihaqi, dkk, 2005: 43). Motif dapat berupa

kebutuhan dan cita-cita. Motif merupakan tahap awal dari proses

motivasi, sehingga motif baru merupakan suatu kondisi intern atau

disposisi (kesiapsiagaan) saja. Sebab motif tidak selamanya aktif.

Motif aktif pada saat tertentu saja, yaitu apabila kebutuhan untuk

mencapai tujuan sangat mendesak (Shaleh dan Wahab, 2004: 131).

Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi,

maka motif dan daya pengggerak menjadi aktif. Motif yang aktif inilah

yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan dengan

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia

Page 56: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

46

tidak suka, maka akan berusaha meniadakan perasaan tidak suka itu.

Jadi motivasi itu dapat dari dalam dan dari luar tetapi motivasi itu

tumbuh dalam diri seseorang (Sadirman, 2001: 73 ).

Dalam kegiatan penyembuhan di rumah sakit, maka motivasi

dapat dikatakan sebagai penggerak didalam diri pasien yang

menimbulkan semangat untuk cepat sembuh sehingga tujuan yang

dikehendaki dapat tercapai.

2.2.2. Fungsi Motivasi

Adapun fungsi motivasi, antara lain:

a) Memotivasi atau mendorong manusia untuk berbuat atau bertidak.

Motif itu sebagai penggerak yang memberikan energi (kekuatan)

pada seseorang untuk melakukan sesuatu.

b) Motivasi itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan

suatu tujuan atau cita-cita. Makin jelas pula terbentang jalan yang

harus ditempuh.

c) Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan

perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi guna

mencapai tujuan itu (Syah, 2000: 70-71). Seorang pasien yang

ingin cepat sembuh dari sakit harus punya semangat yang tinggi

dan harus memenuhi perintah dari dokter seperti untuk minum obat

tepat pada waktunya juga bertawakal pada Allah Subhanahu wa

Ta’ala seperti yang diajarkan oleh rohaniawan.

Page 57: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

47

2.2.3. Teori Motivasi

Teori-teori motivasi dapat dikategorikan menjadi tiga

kelompok yaitu teori dengan pendekatan isi (content), proses, dan

penguatan. Teori dengan pendekatan isi lebih banyak menekankan

pada faktor apa yang membuat individu melakukan suatu tindakan

dengan cara tertentu (Surya, 2003: 102). Yang tergolong kedalam

kelompok teori ini misalnya teori jenjang kebutuhan dari Maslow.

Teori pendekatan proses, tidak hanya menekankan pada faktor apa

yang membuat individu bertindak dengan cara tertentu, tentang juga

bagaimana individu termotivasi. Yang tergolong teori ini adalah teori

motif berprestasi. Contoh teori dengan pendekatan penguatan lebih

menekankan pada faktor-faktor yang dapat meningkat suatu tindakan

dilakukan atau yang dapat mengurangi suatu tindakan. Yang tergolong

teori ini adalah teori operant conditioning.

− Teori jenjang kebutuhan

Dikembangkan Abraham Maslow dan banyak digunakan

dalam konseling. Menurut teori ini, ada lima tingkatan kebutuhan

dalam diri manusia, yaitu kebutuhan jasmaniah, kebutuhan

memperoleh rasa aman (sehat), kebutuhan sosial, kebutuhan

memperoleh harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Kelima jenis

kebutuhan itu mendorong individu melakukan berbagai tindakan.

Sebagai contoh kebutuhan untuk memperoleh rasa aman, sakit

Page 58: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

48

akan menimbulkan rasa resah dan gelisah, karena didalamnya tidak

terdapat rasa aman. Maka seseorang akan terdorong untuk

mengobati penyakitnya apabila sakit, karena sehat dapat

menimbulkan rasa aman dan tentram.

− Teori motif berprestasi

Menurut McCelland, pada dasarnya dalam diri setiap orang

terdapat kebutuhan untuk melakukan perbuatan dalam memperoleh

hasil yang sebaik-baiknya, dan mendorong individu untuk

melakukan perbuatan sebaik mungkin, jadi menurut teori ini

perbuatan yang dilakukan seorang itu didorong oleh adanya

kebutuhan untuk berprestasi sebaik mungkin dalam mencapai

tujuan (Surya, 2003: 104). Dalam proses bimbingan dan konseling

klien perlu didorong untuk melakukan pelbagai tindakan yang

berorientasi kualitas dan nilai tambah sehingga dapat menghasilkan

sesuatu secara efektif dan produktif.

− Teori penguatan

Menurut Skinner, setiap respon yang terjadi dari stimulus,

akan menjadi baru yang mendorong untuk berprilaku. Bila

stimulus menghasilkan sesuatu yang memuaskan, maka tindakan

cenderung akan diperkuat, dan sebaliknya apabila kurang

memuaskan maka tindakan itu cenderung akan diperlemah (Surya,

2003:105). Dalam melakukan bimbingan hendaknya pembimbing

memberikan penguatan terhadap tindakan yang dinilai positif atau

Page 59: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

49

baik, jadi perawat rohani memberi dorongan untuk menuruti kata

dokter dan tepat minum obat agar pasien cepat sembuh, dan

meninggalkan tindakan-tindakan yang dipandang negatif atau

kurang tepat, sebagai contoh minum obat telat, dan lain-lain.

− Teori hedonisme

Teori ini menyatakan bahwa segala perbuatan manusia,

entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari

kekuatan luar maupun dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan

sama, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari

hal-hal yang menyakitkan (Handoko, 1992: 11). Pada intinya

menurut teori ini manusia atau individu menginginkan dirinya

sehat dan akan mencari penyembuhan apabila dirinya merasa sakit.

2.3 Kesembuhan Pasien

2.3.1. Pengertian Kesembuhan Pasien

Setiap penyakit, betapapun ringan, seperti flu, sakit perut,

kepala pusing dan sebagainya dirasakan sebagai suatu gangguan dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu penyakit tidak disambut dengan

baik. Bagi seorang yang produktif, penyakit dapat menganggu

pekerjaannya, fungsi sosialnya, dan kegiatannya sekaligus merupakan

halangan bagi orang untuk mencapai suatu tujuan. Jadi apabila

seseorang menjadi sakit maka akan mencari kesembuhan.

Page 60: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

50

Kesembuhan berasal dari kata sembuh yang berarti menjadi

sehat kembali dari sakit atau penyakit (Poerwadarminto, 2002: 1027).

Sedangkan pasien adalah orang sakit yang dirawat dokter atau pederita

sakit (Poerwadarminto, 2002: 834). Konteks dalam penulisan ini

adalah pasien rawat inap yaitu pasien yang memperoleh pelayanan

kesehatan menginap di rumah sakit. Dibangunnya rumah sakit adalah

dalam rangka menolong orang sakit atau agar tetap sehat. Yang

menjadi objek adalah pasien rawat inap karena biasanya pasien yang

bukan rawat inap dalam arti rawat jalan, sakitnya tidak parah dan

kurang membutuhkan bimbingan rohani. Sedangkan definisi

operasional kesembuhan pasien adalah pasien yang sudah sehat

jasmaninya yaitu terdapatnya keserasian yang sempurna antara

bermacam-macam fungsi jasmani, disertai dengan kemampuan untuk

menghadapi kesukaran-kesukaran yang biasa, yang terdapat dalam

lingkungan, disamping secara positif merasa gesit, kuat, dan

bersemangat (El-Qudsi, 1982: 36).

2.3.1. Faktor yang Mempengaruhi Kesembuhan Pasien

Seorang pasien tidak hanya memerlukan bantuan fisik tetapi

juga bantuan non fisik yang berupa bantuan spiritual dan bimbingan

rohani yang dapat menimbulkan rasa optimis dalam memghadapi

permasalahan hidup. Oleh karena itu, semakin erat hubungan antara

dokter (terutama dokter jiwa) dengan agama, maka semakin baik pula

Page 61: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

51

terapi yang dapat ia berikan sebab kadang-kadang penyakit itu terjadi

disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan agama (Daradjat,

1993: 31).

WHO telah menyempurnakan batasan sehat dengan

menambahkan satu elemen spiritual (agama) sehingga sekarang ini

yang dimaksud dengan sehat adalah tidak hanya sehat dalam arti fisik

saja, psikologik dan sosial, tetapi juga sehat dalam arti spiritual atau

agama (empat dimensi sehat: bio-psiko-sosio-spiritual) (Hawari, 1997:

12)

Pasien rawat inap yang datang ke rumah sakit memiliki

pelbagai macam perasaan, ada yang tabah dan sabar, ada yang merasa

takut, bingung, kesepian, putus asa, dan perasaan lainnya. Bagi yang

tabah dan sabar, maka mentalitas dan dirinya akan bertambah kuat

serta nilai kerohaniannya akan meningkat, sehingga baginya sakit

bukanlah masalah yang banyak menyita pikiran, karena ia yakin bahwa

di balik sakit yang dideritanya Tuhan akan memberi hikmah yang

banyak, dan akan diberi kesembuhan. Ini merupakan motivasi dari

dalam yang bisa membantu proses penyembuhan bagi pasien.

Sebaliknya bagi yang iman dan jiwanya lemah, maka ia akan resah dan

gelisah yang secara bertahap akan tampak lebih parah dan menyulitkan

bagi orang-orang yang merawat. Dalam kondisi yang demikian maka

layanan bimbingan rohani sangat dibutuhkan untuk memberi dorongan

moral dan spiritual bagi pasien tersebut.

Page 62: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

52

Bentuk-bentuk terapi penyembuhan bagi pasien, antara lain:

− Terapi spiritual

Menyembuhkan penyakit dengan mengunakan kekuatan

spiritual sudah lama berkembang pada zaman Nabi Muhammad

Shallallahu Alaihi wa Sallam, serta praktek penyembuhan

spiritual pernah dilakukan oleh sahabat Rasulullah Shallallahu

Alaihi wa Sallam, disamping secara medis dengan mengunakan

madu, sebagai obat utama dengan mantera doa (Salaby, 2002:

71-72).

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam

membenarkan praktek ruqyat dalam bentuk doa memohon

kesembuhan, berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari

segala yang menimpa manusia dan bermohon kepada-Nya untuk

melenyapkan penyakit yang dideritanya, seperti yang biasa

dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam

sewaktu menengok orang sakit dengan doa seraya mengusap si

sakit dengan tangan kanannya (Zuhroni, dkk, 2003: 30). Bentuk-

bentuk terapi spiritual antara lain:

a) Membaca fatihatul kitab (Surat al-Fatihah). Al-Fatihah juga

disebut sebagai penjaga stamina, penolak kesedihan, dan

membacanya dengan tartil untuk menyembuhkan penyakit

serta digunakan untuk mengobati orang yang kena sengatan

binatang beracun sehingga sembuh (Al-Jauziyah, 2005: 402).

Page 63: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

53

b) Sholat merupakan terapi untuk menentramkan dan

memperkuat jiwa (Al-Jauziyah, 2005: 253). Disamping

berbentuk gerakan-gerakan fisik yang bernilai olahraga fisik

juga memiliki banyak nilai kerohanian yang berguna bagi

mendukung kesehatan rohani dan juga berpengaruh pada

kesehatan jasmani. Sisi rohaninya, bahwa sholat yang

khusyu’ dapat menenangkan urat saraf, mengendorkan

ketegangan atau stess, mengobati kegelisahan hati serta dapat

memberikan ketenangan. Keadaan tersebut dapat menentukan

kesehatan tubuh (Zuhroni, 2003: 58).

Demikian juga didalam Kristen terapi spiritual dilakukan

melalui doa, karena doa dapat menyembuhkan (Price, 2005;

157).

− Terapi zona

Dokter WM.H. Fitzgerald, alumnus Universitas

Vermotadl orang yang menemukan suatu terapi yang disebut

terapi zona. Ia pernah bekerja di rumah sakit Bestor selama dua

setengah tahun dan menjadi anggota staff rumah sakit pusat di

London.

Dokter Fitzgerald pernah membuktikan bahwa penyakit

dapat disembuhkan dengan pijatan pada zona tertentu di telapak

kaki pasien, walaupun sebenarnya metode pijatan ini sudah lama

diketahui ahli pengobatan Tiongkok (Salaby, 2002; 82).

Page 64: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

54

− Terapi Juice

Dokter R.A Nainggolan dalam bukunya Diet dan

Therapy, menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman juice dari

macam-macam buah dapat mencegah dan menyembuhkan

penyakit (Salaby, 2002: 90).

− Terapi Akupuntur

Suatu teknik pengobatan tradisional China untuk

menghilangkan rasa sakit dan memperbaiki kesehatan. Sejumlah

jarum ditusukkan ke ratusan titik “meridian” pada beberapa

bagian tubuh untuk mengubah aliran energi tubuh atau kekuatan

seseorang untuk menghilangkan sakit dan memperbaiki

kesehatan fisik dan mental (Wilkinson, 2002: 87).

Page 65: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

55

BAB III

MODEL BIMBINGAN ROHANI DALAM MEMOTIVASI KESEMBUHAN

PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS DAN RUMAH

SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

3.1 Gambaran Umum dan Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus

3.1.1. Tinjauan Umum Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

A. Sejarah Berdirinya

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus merupakan institusi

pelayanan kesehatan milik Yayasan Kesehatan Islam Kudus

(YAKIS). Yayasan ini didirikan pada tanggal 08 Juni 1985 M/ 17

Ramadhan 1405 H dengan Akte Notaris Benyamin Kusuma, SH.

Jl. Tanjung No. 03A Telp. (0291) 431242 Kudus.

Tujuan utama didirikannya Yayasan Kesehatan Islam

(YAKIS) adalah menyelenggarakan usaha kesehatan masyarakat

sebagai perwujudan amaliyah sesuai dengan ajaran Islam, turut

membantu pemerintah dalam rangka menyediakan sarana dan

prasarana di Kudus.

Sejak didirikan sampai dengan sekarang telah diadakan

beberapa kali penyempurnaan kepengurusan Yayasan. Adapun

susunan Pengurus Yayasan dan Direksi RSI Sunan Kudus yang

terakhir periode 2007-2012 adalah sebagai berikut:

Page 66: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

56

PEMBINA

Penasehat : KH. Sya’roni Achmadi

Ketua : dr.H.A. Zainuri Kosim, Sp.PD.

Sekretaris : H.M. Chusnan Ms, BA

Anggota : 1. H. Nawawi Rusydi

2. H. Tas’an Wartono

3. dr. H. Machfudz Ibawi, Sp.THT

4. H. Fahrur Rozy, SE (Ex Officio MD)

PENGURUS

Ketua Umum : Drs. H. Djuffan Achmad

Ketua : H. Prayitno

Sekretaris Umum : H. Achmad Hasyim, SH

Sekretaris : Drs. H. Koessoebardi SD

Bendahara Umum : Drs. H. Aris Syamsul Ma’arif

Bendahara : H. Saiful Annas NR

Anggota : 1. dr. H. Aris Munandar, MMR, MBA

2. H. Firman Lesmana, SE, MM

3. H. Moersjidi

4. H. Hilman Nadjib

5. Drs. H.M. Faqih, MM

PENGAWAS

Ketua : H.M Dodiek Tas’an Wartono

Anggota : 1. Drs. H. Sonhadji N

2. Drs. H. Musman Tholib, M.Ag

Page 67: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

57

Tepat pada tanggal 01 Oktober 1990 M/ 12 Robi’ul Awal

1411 H. Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dioperasionalkan

pertama kali yang peresmiannya dilakukan oleh Bapak H. Ismail

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah (dokumen

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus).

B. Kedudukan dan Status

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah amal usaha dari

Yayasan Kesehatan Islam Kudus (YAKIS) yang bergerak di

bidang kesehatan.

Adapun status dari Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

adalah rumah sakit umum swasta type Madya (type C)

berdasarkan penetapan kelas oleh Dirjen Yanmed Nomor:

YM.00.02.3.4.312 tanggal 28 April 1999.

C. Tujuan, Visi, Misi, Dan Motto

Tujuan, Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus diberlakukan dengan tujuan untuk diketahui, dipahami

dan dihayati serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan di

lingkungan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.

− Tujuan

Menyelenggarakan usaha-usaha kesehatan yang Islami

kepada semua lapisan masyarakat sehingga tercipta

masyarakat yang sehat lahir batin sebagai sumber daya

manusia yang produktif.

Page 68: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

58

− Visi

Memberikan pelayanan kesehatan lahir batin secara Islami

serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

− Misi

Menjadi Rumah Sakit Swasta di daerah dengan reputasi

nasional dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat lahir batin serta optimal dengan perilaku Islami.

− Motto

Islami, Sehat, Bersih, Indah, Rapi dan Ramah.

D. Fasilitas dan Pelayanan

Rumah Sakit berusaha untuk melengkapi semua layanan-

layanan yang dibutuhkan konsumen dengan berusaha memenuhi

fasilitas yang sesuai dengan standar dan mutu layanan yang telah

menjadi kesepakatan serta telah ditetapkan oleh tim-tim yang ada

di Rumah Sakit.

# Fasilitas- fasilitas

1. Layanan Unit Gawat Darurat.

2. Layanan Rawat Jalan

− Poliklinik umum

− Poliklinik spesialis

− Poliklinik gigi

− Poliklinik fisioterapi

3. Layanan Rawat Inap (spesialistis)

Page 69: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

59

4. Instalasi Bedah Sentral.

5. Kebidanan dan Persalinan.

6. Radiologi dan Ultrasonography

7. CT. Scan dan Hemodialisa (cuci darah)

8. Laboratorium Klinik

9. Instalasi Farmasi/ Apotik

10. Konsultasi Gizi

11. Pemulasaraan Jenazah

12. Utilitas

− 2 unit mobil ambulance

− 2 unit mobil jenazah

13. Layanan General Check Up

14. Sarana Pembakaran Limbah Medik

15. Sarana Ibadah (Masjid dan Mushalla)

16. Instalasi Pengelolaan Air Limbah

# Layanan kesehatan

1. Pelayanan Gawat Darurat

Kegiatan : Buka setiap hari selama 24 jam

Fasilitas : a. Ruang Triage

b. Ruang Resusitasi

c. Ruang Observasi

d. Ruang Bedah Minor/ Tindakan

e. Ruang infeksi

Page 70: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

60

Peralatan : a. Ventilator

b. DC-Shock

c. ECG bed side monitor

Ketenagaan : a. Dokter umum 6 orang

b. Dokter Spesialis siap panggil

2. Pelayanan Rawat Jalan

Kegiatan : a. Klinik Umum

b. Klinik Gigi dan Mulut

c. Klinik KB, KIA dan Hamil

d. Klinik Fisioterapi

e. Klinik Spesialis

Ketenagaan : a. Dokter Umum 6 orang

b. Dokter Spesialis 14 orang

c. Dokter Gigi 1 orang

3. Pelayanan Rawat Inap

Kegiatan : Rawat Inap

4. Jenis Pelayanan Rawat Inap

a. Penyakit dalam

b. Bedah umum

c. Kebidanan dan kandungan

d. Penyakit kulit dan kelamin

e. Penyakit THT

f. Penyakit mata

Page 71: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

61

g. Penyakit anak

h. Penyakit saraf

i. Bedah tulang

j. Gigi

E. Struktur Organisasi

Dapat dilihat pada lampiran 1.

3.1.2 Sistem Pelayanan Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus

A. Pelayanan

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus sebagai institusi

kesehatan Islam berusaha memberikan pelayanan kesehatan

menyeluruh dan paripurna dengan diilhami nafas Islami, sebab

dalam kondisi yang mengalami penderitaan, tidak sehat atau sakit,

dan memerlukan pengobatan sangat mempengaruhi kondisi

kejiwaan yaitu dalam arti jiwa tidak stabil, tidak tenang dan tidak

tentram (gelisah). Manusia tersusun dari dua unsur yaitu unsur

jasmani dan unsur rohani, kedua-duanya saling mempengaruhi.

Alasan tersebutlah yang dijadikan adanya pelayanan kerohanian di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Pelayanan kerohanian

merupakan bagian pelayanan kesehatan yang tidak dapat

diabaikan, karena ketenangan mentalitas dan kejiwaan akan

berdampak pada kecepatan dalam penyembuhan. Penyelenggaraan

Page 72: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

62

pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah

pemberian asuhan atau bimbingan keadaan jiwa dan mental berupa

pemberian motivasi, penyediaan buku tuntunan rohani dan

pemberian ceramah, bacaan al-Qur’an tartil serta penyuluhan-

penyuluhan. Adapun tujuan pelayanan kerohanian di Rumah Sakit

Islam Sunan Kudus antara lain pertama terciptanya pelayanan

kesehatan yang menyeluruh baik jasmani maupun rohani, kedua

memenuhi kebutuhan rohani pasien, dan ketiga memberikan

motivasi kepada pasien, sehingga terhindar dari sikap putus asa

dan putus harapan (wawancara dengan petugas kerohanian tanggal

3 desember 2008).

Pelaksanaan pemberian pelayanan kerohanian agar tepat

guna dan tepat sasaran sesuai dengan yang dipesankan pada tujuan

penyelenggaraan pelayanan, maka materi dan jenis pelayanan yang

dilaksanakan:

1. Pemberian buku tuntunan rohani bagi setiap pasien.

2. Pemberian motivasi dan doa pada setiap pasien rawat inap,

lewat kegiatan kunjungan pasien.

3. Pemberian bimbingan atau membacakan surat Yasin bagi

pasien terminal.

4. Pemberian ceramah keagamaan lewat pengeras suara (sound

system).

Page 73: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

63

5. Pemberian suasana keagamaan dengan bacaan al-Qur’an tartil

dan lagu-lagu qosidah.

6. Pemberian penyuluhan-penyuluhan lewat sound system.

7. Pemberian buku tuntunan rohani bagi perawat.

8. Pemberian bimbingan pada pasien pra operasi dengan bacaan

doa-doa.

9. Pemberian bimbingan pasien mau melahirkan dan post

melahirkan.

10. Penyediaan sarana ibadah.

Pemberian buku tuntunan rohani bagi pasien di berikan

pada waktu pasien datang rawat inap. Berisi tuntunan tentang

bagaimana bila seseorang sedang mendapat ujian dari Allah

Subhanahu wa Ta’ala berupa sakit, baik dialami sendiri, anggota

keluarga maupun orang lain. Di samping itu, juga berisi tentang

tata cara beribadah bagi orang yang sedang sakit sehingga

meskipun dalam keadaan demikian pasien khususnya dan siapa

saja yang terkait tetap dapat melaksanakan kewajiban dan

mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh

karena itu buku tersebut dapat dijadikan pegangan bagi pasien,

keluarga pasien maupun petugas kesehatan dalam proses

perawatan dan penyembuhan. Hal lain yang juga dilakukan pihak

kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah menyusun

pedoman Bagian Kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

Page 74: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

64

berisi uraian tentang pengertian dan tujuan pelaksanaan pelayanan

kerohanian, memahami kondisi jiwa orang sakit, etika di

lingkungan rumah sakit, tata cara dan doa yang diucapkan untuk

pasien, dan standar operasional dan prosedur pemulasaraan

jenazah. Dengan adanya buku tersebut bertujuan agar petugas

kerohanian terdapat patokan yang seragam serta kompak, sehingga

tidak membingungkan pasien. Semua ini dilakukan agar pelayanan

bisa diberikan secara maksimal agar mempercepat proses

kesembuhan pasien.

Kunjungan kerohanian terhadap pasien rawat inap

dilakukan setiap hari, pada waktu pagi dan siang. Untuk

menunjang kegiatan bimbingan rohani tersebut Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus mempercayakan pada dua orang dengan jadwal yang

bergantian. Pasien Putra, dibina oleh perawat rohani Putra,

sedangkan pasien Putri, dibina oleh perawat rohani Putri, kecuali

apabila dalam keadaan darurat, maka harus ditangani oleh kedua-

duanya. Untuk perawatan pasien dengan sakit ringan, perawat

rohani mengajarkan, memperingatkan dan memberi kesempatan

kepadanya supaya senantiasa ingat kepada Allah Subhanahu wa

Ta’ala dan mengerjakan segala amal ibadah yang dapat

mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti

shalat, berdzikir, membaca al-Qur’an dan sebagainya, serta

menyediakan mushalla khusus, bacaan enteng yang berjiwa

Page 75: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

65

keagamaan, hiburan-hiburan yang berjiwa keagamaan dan

mewujudkan suasana keagamaan (wawancara dengan petugas

kerohanian tanggal 3 Desember 2008).

Adapun prosedur kunjungan kerohanian pada pasien rawat

inap, antara lain:

1. Mengunjungi pasien-pasien ke ruangan-ruangan dengan

salam, sikap santun, ramah dan penuh perhatian serta

menunjukkan sikap ikut prihatin atas cobaan penderitaan sakit

yang diterimanya.

2. Perkenalan dengan pasien dan keluarga pasien.

3. Bertanya tentang penderitaan (sakit) yang diderita pasien.

4. Mendoakan pasien.

5. Meninggalkan pasien dari ruangan dengan sikap sopan, ramah,

penuh perhatian dan mengucapkan salam.

Kegiatan lain adalah pemberian ceramah keagamaan lewat

pengeras suara atau sound system. Adapun jadwal materi

kerohanian, informasi, penyuluhan, dan lain-lain melalui sound

system di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus sebagai berikut:

No.

JAM MATERI PETUGAS

1. 04.15-04.30 WIB Adzan shalat Shubuh Doa bangun tidur

Satpam/resepsionis

2. 05.00-05.15 WIB Pemberitahuan bagi yang belum sholat Shubuh

Satpam/resepsionis

3. 08.00-08.30 WIB Ucapan selamat datang dan doa Tartil al-Qur’an

Satpam/resepsionis

4. 11.00-11.30 WIB PKM-RS K.3 dan sanitasi

Satpam/resepsionis

Page 76: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

66

5. 11.45-12.00 WIB Adzan sholat Dzuhur Satpam/resepsionis 6. 13.00-13.30 WIB Pemberitahuan bagi yang belum

sholat Dzuhur Lagu qasidah, pemberitahuan jam besuk selesai

Satpam/resepsionis

7. 15.00-15.30 WIB Adzan sholat Ashar Satpam/resepsionis 8. 17.00-17.30 WIB Siraman rohani Satpam/resepsionis 9. 17.45-18.00 WIB Adzan sholat Maghrib Satpam/resepsionis 10.

18.15-18.45 WIB Lagu qasidah Pemberitahuan bagi yang belum sholat

Satpam/resepsionis

11.

18.45-19.00 WIB Adzan sholat Isya’ Satpam/resepsionis

12.

20.00-20.15 WIB Pemberitahuan jam besuk selesai Pemberitahuan bagi yang belum sholat Isya’

Satpam/resepsionis

13.

22.00-22.15 WIB Pemberitahuan untuk mengunci pintu-pintu ruangan

Satpam/resepsionis

(Dokumen pedoman bagian kerohanian Rumah sakit Islam Sunan Kudus)

Unit-unit yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan

kerohanian melalui sound system adalah:

1. Bagian kerohanian.

2. Bagian resepsionis.

3. Bagian Satpam.

4. Bagian teknik.

5. Bagian perawatan.

Agenda lain yang merupakan kegiatan hasil kerja sama

dengan ta’mir masjid Al-Muttaqin, dosen STAIN Kudus, dan

semua unit di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah pembinaan

rohani bagi karyawan, yang dilaksanakan setiap hari dalam rangka

meningkatkan ketaqwaan sekaligus pengetahuan dan dapat

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi:

Page 77: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

67

1. Pembinaan dan pengajian bulanan, dilaksanakan pada minggu

kedua. Tema-tema yang diangkat dan didiskusikan merupakan

tema-tema Islam yang aktual dan bertujuan untuk

meningkatkan etos kerja. Adapun nara sumbernya adalah para

dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus,

antara lain Ma’mun Mu’min, M.Ag, Sholikul Hadi, M.Ag, dan

lain-lain.

2. Pengajian hari-hari besar Islam (temanya disesuaikan dengan

peringatan hari besar Islam, sedangkan waktunya disesuaikan

dengan pengajian bulanan).

3. Khatmil Qur’an, dilaksanakan setiap 40 hari sekali (selapanan)

tiap hari Rabu Legi pagi hari.

4. Pengajian harian, dengan materi Tafsir al-Qur’an (Senin dan

Selasa), kitab Riyadhush Shalihin (Kamis), pengajian Hadits

(Rabu), dan pengajian Fiqih (Sabtu), dengan nara sumber

petugas kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

(wawancara dengan petugas kerohanian tanggal 3 Desember

2008).

B. Petugas

Personalia bagian kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus, sebagai berikut:

No. Nama Pekerjaan/Status Keterangan

1. Drs. Subkhan, MM Kasi kerohanian

Page 78: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

68

2. Drs. Mohammad Khadiq Staff kerohanian

3. Siti Fatimah, S. Ag Staff kerohanian

Petugas pelayanan kerohanian sudah diangkat sebagai

pegawai atau karyawan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus yang

bertugas setiap hari, dengan jadwal yang bergantian dua hari

sekali. Petugas pelayanan kerohanian harus memiliki rasa sabar

dan ikhlas dalam menjalankan tugasnya.

Keberhasilan sebuah pelayanan tidak semata dilihat dari

segi Sumber Daya Manusianya saja, tetapi juga didukung oleh

fasilitas-fasilitas yang memadai. Baik dari sisi ruangan yang

disertai peralatan yang menunjang, seperti komputer, ruang untuk

konsultasi, lemari, dan lain-lain.

C. Metode

Pada umumnya pelayanan bimbingan rohani memiliki

metode dan teknik masing-masing yang berbeda satu dengan yang

lainnya. Berhasil tidaknya pelayanan bimbingan rohani kepada

pasien tergantung dari macam-macam metode yang digunakan.

Adapun metode yang diterapkan petugas kerohanian dalam

melakukan bimbingan rohani pada pasien di Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus sebagai berikut:

1. Metode komunikasi langsung, dimana petugas kerohanian

melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan

pasien. Metode ini diberikan kepada semua pasien baik dalam

Page 79: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

69

kondisi sakit ringan, sedang, kronis, dan traumatis. Metode ini

dapat dirinci menjadi:

a. Metode individual, dikarenakan pasien sangat heterogen,

maka sangat efektif. Disamping itu bagi pasien yang tidak

boleh berjalan bisa juga didatangi, sehingga dapat

dilakukan dialog secara bebas dan lebih akrab, sehingga

sangat membantu proses penyembuhan.

b. Metode kelompok atau massal, pelaksanaan pembinaan

dengan cara massal tidak hanya ditujukan kepada pasien,

tetapi juga dengan segenap civitas Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus serta keluarga pasien.

2. Metode tidak langsung adalah metode yang dilakukan melalui

media komunikasi masa. Metode ini dapat dirinci menjadi:

a. Melalui tulisan, cara ini ditujukan kepada pasien, keluarga

pasien, dan civitas Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.

Adapun bimbingan melalui tulisan meliputi:

− Pembuatan bulletin Islam, diterbitkan setiap bulan yang

berisi tentang kesehatan dan kerohanian Islam.

− Buku bimbingan rohani yang berisi tuntunan agama

harian yang praktis.

− Gambar-gambar yang bernafaskan Islami, kaligrafi ayat-

ayat suci al-Qur’an dan hadits-hadits dan lain-lain yang

Page 80: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

70

bertemakan kesehatan, dan ditempelkan di tempat-

tempat strategis.

b. Melalui Audio, dengan menggunakan pengeras suara atau

sound system yang diletakkan pada ruang pasien, ruang

perawat, ruang tunggu, dan tempat lain yang stategis.

D. Media

Keberhasilan dan keefektifan sebuah layanan tidak terlepas

dengan adanya media. Berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan

rohani bagi pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus media yang

digunakan antara lain buku bimbingan rohani, selain itu bagian

kerohanian juga menyediakan buku pedoman bagian kerohanian,

majalah, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan kesehatan bagi

karyawan maupun keluarga pasien.

Media lain yang tidak kalah pentingnya yaitu media audio.

Pemberian suasana keagamaan dengan bacaan al-Qur’an, lagu-

lagu qosidah, dan ceramah keagamaan diharapkan dapat

memberikan dorongan moril kepada pasien agar mempercepat

kesembuhan.

3.1.3 Proses Pelaksanaan Bimbingan Rohani Terhadap Pasien di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.

Bila seorang manusia sakit maka dialah yang mengalami

berbagai penderitaan: sakit, pusing, panas, muntah-muntah,

Page 81: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

71

pendarahan dan sebagainya. Disamping itu jiwanya menjadi gelisah

dan was-was. Kondisi seperti inilah yang membuat pasien tidak cukup

ditangani secara medis saja, tetapi juga memerlukan pelayanan khusus

untuk mempercepat proses penyembuhan. Pelayanan khusus yang ada

di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah pelayanan bimbingan

rohani.

Adapun pelayanan bimbingan rohani dilakukan terhadap:

A. Pasien muslim

Adab bertemu dan ucapan yang disampaikan petugas

pelayanan kerohanian kepada pasien muslim:

− Mengucapkan “Assalamu’alaykum” Pak/Bu!

− Lalu kalau situasi mengizinkan dapat dilanjutkan maka

menanyakan hal kepada pasien atau keluarga yang menunggu.

− Membangkitkan rasa optimis dan berpikir positif, bahwa setiap

penyakit ada obatnya.

− Mengingatkan kepada pasien bahwa sakit adalah ujian dari

Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengukur derajat keimanan

dan ketaqwaan.

− Mendoakan kepada pasien dan keluarga agar diberi

kesembuhan.

− Petugas berpamitan dengan mengucapkan salam.

Page 82: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

72

B. Pasien operasi

Di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus bimbingan rohani pada

pasien operasi bertujuan untuk meningkatkan kekuatan keimanan

pasien sebelum operasi dilakukan serta memberikan dorongan

moril kepada pasien sebelum operasi dengan bacaan istigfar,

dzikir, dan kalimah thoyyibah. Adapun prosedurnya sebagai

berikut:

− Pasien masuk ruang operasi diterima petugas ruang operasi.

− Petugas operasi memberitahukan kepada petugas kerohanian.

− Pasien dimasukkan ruang persiapan oleh petugas ruang

operasi.

− Petugas kerohanian mengajak keluarga pasien, dan pasien

untuk berdoa bersama dipimpin petugas kerohanian.

− Persiapan selesai pasien dibawa keruang tindakan.

− Petugas operasi menyuruh pasien untuk membaca kalimah

Allah-Allah sampai pasien tidak sadar, hal ini dilakukan dalam

proses anestesi.

C. Pasien Terminal atau Sakaratul Maut.

Manusia yang sedang sakit atau menderita, jiwanya lebih

cenderung untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa

Ta’ala . oleh karena itu segenap tindak tanduk atau tutur kata

perawat dan petugas kerohanian menunjukkan kearifan dan kasih

sayang. Terlebih lagi jika yang sedang sakit keras dan sedang

Page 83: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

73

menghadapi sakaratul maut. Adapun yang dilakukan oleh petugas

kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus terhadap pasien

dalam keadaan demikian antara lain:

− Menghadapkan pasien ke arah qiblat, dengan posisi miring di

atas sisi kanan kalau memungkinkan.

− Memperingatkan dan mengajarinya mengucapkan kalimah “ La

Ilahaillalah”.

− Menjaga kebersihan, yang dimaksud kebersihan di sini, selain

kebersihan badan, juga kebersihan aqidahnya dari segala noda

syirik.

− Menjaga jangan sampai pasien terganggu.

− Membacakan surat yasin.

D. Pemulasaraan Jenazah

Pemulasaraan jenazah sebagai salah satu pelayanan dalam

lingkup penunjang medis, juga pelayanan kepada masyarakat

dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit terutama

terhadap pasien yang telah meninggal di Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus. Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab rumah sakit

terutama bagi petugas pemulasaraan jenazah. Petugas kerohanian

termasuk pelaksana dari bagian pemulasaraan jenazah. Di Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus dalam kegiatan pemulasaraan jenazah

ditetapkan kebijakan berupa:

Page 84: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

74

a. Memandikan jenazah

Pelayanan memandikan jenazah di Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus ini dilaksanakan atas permintaan keluarga.

Petugas pemulasaraan jenazah, modin, dan dibantu yang lain

sesuai kebutuhan dan tidak menutup kemungkinan jika pihak

keluarga ikut serta dalam memandikan. Dalam memandikan

jenazah ini petugas-petugasnya dibedakan antara jenazah laki-

laki dan jenazah perempuan, juga ada kriteria berat, sedang dan

ringan sesuai kondisi jenazah (dokumentasi)

b. Mengkafani

Mengkafani jenazah adalah rangkaian kegiatan sehabis

memandikan jenazah yang telah bersih dan diwudlukan lalu

dibungkus dengan kain kafan sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam mengkafani jenazah ini, dibedakan dalam format

kafannya antara laki-laki dan perempuan, jenazah bayi dengan

dewasa.

c. Menyolatkan

Rangkaian pemulasaraan jenazah selanjutnya adalah

menyolatkan jenazah. Setelah jenazah dikafani kemudian

ditaruh dibrankar jenazah selanjutnya untuk disholatkan

sebelum diadakan pelepasan jenazah.

d. Pelepasan jenazah

Page 85: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

75

Merupakan bentuk penghormatan kepada jenazah dengan

mengadakan upacara pemberangkatan yang berisi ucapan bela

sungkawa, memberi nasihat, mendoakan jenazah dan keluarga

dan permintaan maaf kepada keluarga jenazah. Khususnya

untuk jenazah non muslim ada aturan sendiri. Pelaksanaan

pelepasan jenazah ini berlaku untuk semua jenazah di Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus.

3.1.4 Respon Pasien Terhadap Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani

di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

Respon pasien dan keluarganya terhadap pelayanan kerohanian

berkisar pada apakah perawat rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

mampu berperan pada proses penyembuhan sakit fisik mereka, dengan

cara pemberian motivasi dan bimbingan keagamaan. Adapun untuk

menggali respon pasien terhadap pelaksanaan model bimbingan rohani

digunakan teknik wawancara terstruktur dengan menggunakan angket.

Sedangkan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik

incidental sampling, yaitu individu yang kebetulan dijumpai dan sesuai

dengan cirri-ciri atau karakteristik subyek penelitian yang ditentukan.

Distribusi jawaban responden terkait dengan model bimbingan

rohani dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 86: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

76

Tabel 1

Informasi tentang pelayanan kerohanian

No. Informasi F Persentase Keterangan 1. 2.

Tahu Tidak tahu

13 2

86% 14%

Jumlah 15 100%

Dari tabel tersebut diketahui bahwa 86% pasien sudah

mengetahui adanya pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus, sedangkan 14% menyatakan belum mengetahui. Pasien yang

belum mengetahui adanya layanan kerohanian kemungkinan karena

belum mendapatkan kunjungan dari petugas saat dilaksanakan

pembagian angket.

Bentuk pelayanan kerohanian adalah pemberian motivasi karena

mereka membutuhkan dukungan psikologis dan spiritual untuk

menghadapi saat yang berat dalam hidup mereka. Tanggapan pasien

terhadap peran bimbingan rohani dalam memotivasi kesembuhan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Tanggapan Pasien Terhadap Peran Bimbingan Rohani Dalam

Memotivasi Kesembuhan

No. Tanggapan F Persentase Keterangan

1.

2.

3.

Memotivasi

Kurang bisa merasakan

Tidak merasakan

13

0

2

86%

0%

14%

Jumlah 15 100%

Page 87: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

77

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 86% pasien

mengatakan termotivasi dengan adanya kunjungan dari perawat rohani.

Tidak ada seorangpun pasien yang mengatakan kurang bisa

merasakan. Sedang 14% mengatakan tidak merasa termotivasi,

kemungkinan 14% tersebut adalah pasien yang belum mendapatkan

kunjungan.

Faktor keyakinan merupakan hal yang sangat penting dalam

proses kesembuhan. Secara psikologis hal tersebut akan memberikan

motivasi pada pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan.

Keyakinan bahwa setiap penyakit ada obatnya, maka akan ada

‘kesesuaian’ penyakit pasti sembuh, sehingga akan menimbulkan

semangat untuk mencari pengobatan.

Tabel 3

Keyakinan Pasien Bahwa Penyakit Ada Obatnya.

No. Keyakinan F Persentase Keterangan

1.

2.

3.

Yakin (ya)

Ragu-ragu

Tidak yakin

14

1

0

93%

7%

0%

Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat sebagian besar pasien menyakini

bahwa setiap penyakit ada obatnya. Dalam konsep Islam berpendapat

setiap penyakit ada obatnya, oleh karena itu setiap muslim wajib untuk

berobat.

Page 88: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

78

Salah satu indikator tumbuhnya kesadaran agama pasien,

terlihat dari peningkatan kondisi spiritual. Untuk mengetahui

peningkatan kondisi spiritual pasien dengan adanya pelayanan

kerohanian, berikut distribusi jawaban pasien tentang kondisi spiritual

setelah mendapatkan pelayanan kerohanian:

Tabel 4

Tanggapan Pasien Terhadap Peningkatan Kondisi Spiritual Setelah

Mendapat Bimbingan Rohani

No. Tanggapan F Persentase Keterangan 1. 2. 3.

Meningkat Kadang-kadang

Tidak

12 3 0

80% 20% 0%

Jumlah 15 100%

Sebagian besar pasien mengatakan dengan adanya pelayanan

kerohanian di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus meningkatkan kondisi

spiritual mereka. Pada umumnya orang yang sedang sakit mengalami

penurunan kondisi spiritual, oleh karena itu upaya peningkatannya

dianggap sangat perlu karena membantu proses penyembuhan.

Pelayanan kerohanian yang diharapkan pasien adalah

kunjungan yang didalamnya berisi materi yang dianggap mereka tepat,

adapun materi yang diinginkan oleh pasien sebagai berikut:

Page 89: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

79

Tabel 5

Materi Kunjungan Yang Diharapkan Pasien

No. Jenis materi F Persentase Keterangan 1. 2. 3.

Doa-doa Materi keagamaan

Doa-doa dan materi keagamaan

7 0 8

47% 0% 53%

Jumlah 15 100%

Dari tabel tersebut diketahui bahwa pasien yang menginginkan

jenis materi berupa doa 47%, hanya materi keagamaan 0%, dan doa-

doa dan materi keagamaan 53%. Dengan kata lain, secara umum

pasien mengharapkan materi kunjungan pelayanan kerohanian adalah

doa-doa dan materi keagamaan. Karena dengan doa-doa dan materi

keagamaan tersebut pasien dapat memperoleh ketenangan dalam

menghadapi penyakit.

Salah satu aspek penting dalam pencapaian pelayanan

kerohanian adalah pemilihan metode kunjungan yang tepat. Berkaitan

dengan metode kunjungan yang diharapkan oleh pasien adalah secara

pribadi dan kelompok. Berikut distribusi jawaban metode yang

diharapkan pasien:

Tabel 6

Metode Kunjungan yang Diharapkan

No. Metode F Persentase Keterangan 1. 2.

Pribadi Kelompok

14 1

93% 7%

Jumlah 15 100%

Page 90: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

80

Distribusi jawaban pasien, 93% mengharapkan kunjungan

secara pribadi sehingga dapat dilakukan dialog secara bebas dan lebih

akrab, sehingga sangat membantu proses penyembuhan. Pasien yang

mengharapkan kunjungan secara kelompok 7%.

Hubungan empatis yang dihasilkan melalui kunjungan secara

pribadi, ternyata membantu pasien dalam menghadapi cobaan yang

dialaminya. Hal tersebut dinyatakan oleh pasien Ny. SU, dia adalah

pasien yang sedang menderita penyakit gangguan pada kandungan,

dan akan menjalani operasi. Menurutnya setiap kunjungan petugas

tidak henti-hentinya mengingatkan dirinya untuk sabar dan tawwakal

kepada Allah Ta’ala serta mengajak berdoa bersama agar kondisinya

semakin membaik. Dia merasa senang atas kunjungan petugas karena

perasan khawatir akan terjadi sesuatu setelah operasi membuat Ny. SU

sangat gelisah, namun setelah mendapat kunjungan petugas Ny.SU

menjadi lebih tawwakal. Air mata selalu menetes di pipi manakala

petugas mengajak berdoa (wawancara dengan Ny. SU pasien RSI

Sunan Kudus, 15 Desember 2008).

Hal senada juga dinyatakan oleh Ny. S yang kesehariannya

menjadi buruh pabrik rokok, Ia menjalani perawatan yang cukup lama

(9 hari). Karena terbiasa bekerja, sakit sangat mengganggu

kejiwaannya dikarenakan ketidakpastian menghadapi kondisi yang

seolah-olah menjadikannya terbelenggu atau terpenjara. Setiap kali

didoakan selalu meneteskan air mata, berharap penyakitnya cepat

Page 91: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

81

sembuh dan menjalani aktivitas sehari-hari, karena dia adalah tumpuan

keluarga (wawancara dengan Ny. S pasien RSI Sunan Kudus, 15

Desember 2008.).

Adapun data-data para pasien yang berhasil penulis wawancarai

sebagai responden adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 7

Data pasien (responden) Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

No. Nama Umur Lama dirawat Merasakan termotivasi atau

tidak

Keterangan

1. Jamari 55 thn 7 hari Tidak - 2. Fatihatul Jannah 5,5 thn 4 hari Ya Diwakili

keluarga 3. Yuzad Chusna 11 thn 4 hari Ya Diwakili

keluarga 4. Athia A’isy

Bakhita 5 thn 5 hari Ya Diwakili

keluarga 5. Sulasih 35 thn 8 hari Ya - 6. M. Fahmi khotib 11 thn 6 hari Ya Diwakili

keluarga 7. Sunarsih 34 thn 3 hari Ya - 8. Nur Khafid. 28 thn 4 hari Tidak - 9. Syuri’ah 30 thn 7 hari Ya - 10. Umiwati 19 thn 2 hari Ya - 11. Siti Nuryanti 35 thn 5 hari Ya - 12. Rusidah 24 thn 3 hari Ya - 13. Juminah 45 thn 3 hari Ya - 14. Suratni 28 thn 3 hari Ya - 15. Sumirah 54 thn 2 hari Ya -

3.2 Gambaran Umum dan Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani Rumah

Sakit Mardi Rahayu Kudus

3.2.1. Tinjauan Umum Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

Page 92: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

82

Rumah Sakit Umum Mardi Rahayu didirikan pada tanggal

2 Februari 1969. Pada waktu berdiri, Rumah Sakit Umum Mardi

Rahayu merupakan sebuah balai pengobatan yang berdiri pada

tahun 1960. Dari balai pengobatan mengalami perkembangan

hingga pada tahun 1969, berubah menjadi Rumah Sakit khusus Ibu

dan Anak dengan kapasitas 30 tempat tidur.

Sejalan dengan perkembangan Rumah Sakit dan kebutuhan

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka pada tahun 1974

dari Rumah Sakit khusus Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit

Umum dengan kapasitas 100 tempat tidur, kemudian berkembang

lagi menjadi 148 tempat tidur dan saat ini sudah menjadi 376

tempat tidur.

Rumah Sakit Umum Mardi Rahayu berlokasi di sebelah

selatan jalan AKBP R. Agil Kusumadya 110 Jati Wetan,

Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

B. Jenis, Kelas, dan Status Rumah Sakit

− Jenis Rumah Sakit

Ditinjau dari spesifikasi pelayanan kesehatan maka,

Rumah Sakit Umum Mardi Rahayu Kudus merupakan Rumah

Sakit Umum yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan

kesehatan yang bersifat umum.

Page 93: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

83

− Kelas Rumah Sakit

Berdasarkan jenis dan tingkat pelayanan kesehatan yang

diberikan maka, Rumah Sakit Umum Mardi Rahayu merupakan

rumah sakit swasta Kelas Madya berdasarkan SK Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No.

0000261/YanMed/RSKS/PA/SK/III/1992

− Status Rumah Sakit

Berdasarkan penyelenggaraan dan pembiayaannya

maka, status Rumah Sakit Umum Mardi Rahayu adalah Rumah

Sakit Swasta dibawah Yayasan Kristen Kesehatan Mardi

Rahayu (dokumen Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus).

C. Visi, Misi dan Motto

− Visi

Menjadi Rumah Sakit pilihan utama mendasarkan Kasih

di Jawa Tengah.

− Misi

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang utuh dan

bermutu bagi semua masyarakat yang membutuhkan, sesuai

dengan panggilan Gereja yaitu Pelayanan, Persekutuan, dan

Kesaksian.

− Motto

Kesembuhan dan Keselamatan Anda adalah

Kebahagiaan Kami.

Page 94: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

84

D. Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan

Adapun jenis pelayanannya adalah sebagai berikut:

− Informasi/operator

− Pendaftaran Rawat Jalan/Inap

− Unit Gawat Darurat (UGD)

− Laboratorium Klinik/Patologi Anatomi(PA)

− Radiologi

− Medical Check-up

− KIinik Umum

− KIinik Konsultasi Gizi

− KIinik BKIA/KB

− KIinik Gigi dan Ortodonti

− KIinik Alergi

− Unit Hemodialisa/Cuci Darah

− Treadmill

− Unit Stroke

− Pelayanan Spesialis

a) Spesialis penyakit dalam

b) Spesialis bedah

c) Spesialis bedah digestive

d) Spesialis urologi

e) Spesialis bedah tulang

f) Spesialis bedah mulut

Page 95: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

85

g) Spesialis mata

h) Spesialis syaraf

i) Spesialis kulit dan kelamin

j) Spesialis jiwa

k) Spesialis anak

l) Spesialis THT

m) Spesialis paru

n) Spesialis kebidanan dan kandungan

o) Spesialis rehabilitasi medik

E. Stuktur Organisasi

Dapat dilihat pada lampiran 2.

3.2.2. Sistem Pelayanan Bimbingan Rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus

A. Pelayanan

Kegiatan Konseling Pastural yang dilakukan di Rumah Sakit

Mardi Rahayu Kudus dalam menunjang kesembuhan pasien

dikelola dan ditangani oleh bagian kerohanian yang direalisasikan

oleh petugas kerohanian berusaha meringankan penderitaan pasien

secara kejiwaan dengan kasih dan motivasi yang ditanamkan.

Pasien didorong berlaku sabar dalam menerima cobaan berupa

penyakit serta sabar untuk memperoleh kesembuhan.

Page 96: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

86

Pelayanan kerohanian yang dilaksanakan oleh bagian

kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus ini diharapkan dapat

menunjang visi dan misi Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus yaitu

menjadi Rumah Sakit pilihan utama mendasarkan kasih di Jawa

Tengah dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang utuh dan

bermutu bagi semua masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan

panggilan Gereja yaitu Pelayanan, Persekutuan dan Kesaksian.

Untuk menunjang visi dan misi tersebut, bagian kerohanian rumah

sakit memberikan jenis pelayanan yang dilaksanakan:

1. Pelayanan terhadap pasien dan keluarga.

2. Pelayanan kerohanian terhadap karyawan.

3. Pelayanan sosial.

4. Pelayanan terhadap pasien stadium terminal.

5. Kesejahteraan karyawan.

6. Studio atau audio.

7. Kepustakaan.

8. Pelayanan kerohanian unit perawatan atau medis.

9. Pelayanan kerohanian unit non medis.

10. Pelayanan konseling.

11. Home visit.

Proses pelaksanaan konseling pasien dilakukan oleh petugas

bagian kerohanian setiap hari mulai pukul 08.30-12.00, dan akan

dikunjungi lagi pada hari-hari berikutnya apabila dirasa perlu.

Page 97: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

87

Konseling terhadap pasien bertujuan untuk menyapa, memberikan

kasih, dan menyadarkan pasien agar dia dapat memahami dan

menerima cobaan yang dideritanya secara ikhlas serta meringankan

problem kejiwaan agar proses kesembuhannya lebih cepat

(wawancara dengan petugas kerohanian tanggal 15 Desember

2008).

Sarana untuk mengadakan pelayanan kerohanian terhadap

pasien ialah pertama-tama perjumpaan pribadi antara petugas

kerohanian dan orang yang dibimbing atau pasien, perjumpaan ini

biasanya tejadi secara fisik. Adapun tujuan dari pelayanan

kerohanian adalah pertama membantu pasien, kedua meringankan

persoalan pasien yang bermasalah dan ketiga membantu pasien

mendekatkan diri kepada Tuhan.

Hal-hal yang dilakukan petugas kerohanian pada waktu

kunjungan terhadap pasien, antara lain:

1. Hal pertama yang dilakukan oleh petugas kerohanian sebelum

melakukan kunjungan kepada pasien adalah menemui kepala

perawat ruangan tersebut dan berkonsultasi mengenai kondisi

pasien.

2. Petugas kerohanian mengunjungi pasien pada ruangan tersebut

untuk melakukan bimbingan rohani. Adapun prosedur atau tata

cara kunjungan dalam melakukan bimbingan rohani adalah

sebagai berikut:

Page 98: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

88

− Masuk keruangan pasien dengan mengucapkan salam

“selamat pagi/selamat siang/selamat sore/selamat malam”

dengan disertai sikap kasih, ramah, sopan serta penuh

perhatian.

− Menanyakan kabar atau kondisi pasien pada hari tersebut.

a. Bagaimana keadaannya?

b. Apa yang anda rasakan?

c. Sudah diperiksa dokter?

d. Dan lain sebagainya.

− Memberikan motivasi, nasihat agar tetap tabah, sabar serta

optimis akan kesembuhannya.

3. Petugas kerohanian mohon pamit, dengan mengucapkan

“permisi Pak/Bu…….., semoga cepat sembuh.

Selain konseling terhadap pasien, terdapat pula konseling

untuk karyawan. Adapun jadwalnya sebagai berikut:

No. Hari Jam 1. Senin-jum’at 10.30-13.00 WIB 2. Sabtu 10.00-12.00 WIB

B. Petugas

Personalia bagian kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus sebagai berikut:

No. Nama Status Pentanggung jawab 1. Tatik Staff kerohanian Konseling pasien/ karyawan 2. Enly Defen Pe’a, S.Si Teol Staff kerohanian Konseling pasien/ karyawan 3. Marya Maya Siska

Bamonturu, S.Si Teol Staff kerohanian Konseling pasien/ karyawan

Page 99: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

89

4. Arief Hidayat, S. Psi Staff kerohanian Konseling pasien/ karyawan 5. Hendro Anwar Staff kerohanian Studio/Audio 6. Pujiti Astuti Staff kerohanian Studio/Audio 7. Marta Staff kerohanian Konsultan karyawan 8. dr. Agus Hartanto Staff kerohanian Home visit

Setiap petugas kerohanian bagian konseling pasien

bertanggung jawab terhadap ruangannya masing-masing dan

melakukan bimbingan pada pasien di ruangan tersebut setiap jam

kerja.

Berbagai jenis pelayanan konseling yang dilakukan bagian

kerohanian didukung oleh fasilitas yang sangat memadai, dan

disediakan ruangan khusus untuk konseling pasien, keluarga

pasien, dan karyawan dengan jadwal yang sudah ada.

Keberadaan perawat, pegawai dan karyawan yang ada di rumah

sakit merupakan partner yang dapat membantu kelancaran

pelaksanaan tugas pelayanan kerohanian bagi pasien di rumah

sakit, oleh karena itu petugas kerohanian selalu berinteraksi dan

berkonsultasi dengan pegawai rumah sakit tentang pasien yang

mendapat kunjungan.

Profesi sebagai petugas kerohanian menuntut seseorang

memiliki jiwa sosial tinggi, mampu berempati dan menjalankan

komunikasi yang baik dengan orang lain khususnya dengan

pasien. Tuntunan pekerjaan tersebut harus mempunyai rasa

tanggung jawab sosial yang tinggi.

Page 100: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

90

C. Metode

Berhasil tidaknya kunjungan kepada pasien tidak hanya

tergantung dari macam-macam metode yang digunakan, akan

tetapi tergantung pula pada subyek yang menggunakan metode

itu. Perlu disadari pula bahwa metode dimanapun selalu berubah

mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Adapun metode

yang diterapkan oleh petugas kerohanian dalam melakukan

kunjungan pada pasien di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

adalah sebagai berikut:

− Face to face atau kunjungan langsung ini dikarenakan pasien

rumah sakit tersebut tidak dalam ruangan yang sama, selain

itu juga mempertimbangkan kondisi fisik pasien. Metode

kunjungan langsung dilakukan dengan menggunakan teknik

percakapan pribadi dalam memberikan anjuran, motivasi,

sugesti, dorongan, dan lain sebagainya. Metode ini memiliki

tingkat efektifitas yang baik, karena dengan menggunakan

metode ini pasien diajak berkomunikasi langsung dengan

petugas kerohanian, dengan metode ini pula pasien merasa

lebih diperhatikan, sehingga dapat membantu proses

kesembuhan.

− Metode tidak langsung adalah metode yang dilakukan melalui

media komunikasi masa. Metode ini dapat dirinci menjadi:

Page 101: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

91

a. Melalui tulisan, cara ini ditujukan kepada pasien, keluarga

pasien, dan civitas Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Adapun bimbingan melalui tulisan melalui traktat yang

berisi motivasi-motivasi. Contoh traktat (terlampir)

b. Melalui studio atau audio, dengan menggunakan pengeras

suara atau sound system yang diletakkan pada ruang

pasien, ruang perawat, ruang tunggu, dan tempat lain yang

stategis.

D. Media

Media memiliki peran penting dalam sebuah kegiatan

kerohanian di rumah sakit. Berkaitan dengan pelaksanaan

konseling di rumah sakit, media yang sering digunakan adalah

melalui audio, dalam bentuk berdirinya sebuah studio. Kegiatan

bimbingan terwakili melalui studio. Adapun jadwal studio adalah

pukul 07.30-13.00 dan 16.00-19.00, bentuk kegiatan dari studio

adalah Renungan, Khutbah Pagi dan Sore, Pujian-Pujian,

penyuluhan tentang kesehatan, pemutaran film, lagu-lagu, sapaan

Ulang Tahun dan lain-lain.

Selain media studio untuk memenuhi kebutuhan pasien,

bagian kerohanian membuat perpustakaan yang menyediakan

buku-buku guna menambah pengetahuan dan mengisi waktu

luang, adapun pelayanan perpustakaan untuk pasien dari pukul

Page 102: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

92

13.00-14.00 dan untuk karyawan pukul 14.00-selesai

(wawancara dengan petugas kerohanian, 15 Desember 2008).

3.2.3 Proses Pelaksanaan Bimbingan Rohani Terhadap Pasien di

Rumah Sakit Mardi Rahayu

Orang-orang yang menderita, kebingungan, dan kesepian sangat

membutuhkan perhatian khusus dari hamba Tuhan (Collins,1989:

154). Penyakit biasanya menjadi sumber tekanan jiwa bagi orang yang

bersangkutan dan bagi segenap keluarganya. Oleh karena itu Rumah

Sakit Mardi Rahayu memberikan pelayanan kerohanian khusus bagi

pasien untuk memotivasi kesembuhan. Bentuk pelayanan khusus

tersebut antara lain:

A. Pasien stadium terminal.

Pasien yang dalam keadaan sakit parah (stadium terminal)

dan menghadapi kematian, sangat membutuhkan bimbingan.

Untuk itu kunjungan dilakukan lebih intensif dari pasien biasa.

B. Pasien pelayanan sosial.

Bagian kerohanian memberikan keringanan biaya bagi

pasien yang kurang mampu sebagai wujud pelayanan sosial.

Adapun cara-cara untuk mendapatkan pelayanan sosial adalah

sebagai berikut:

− Pasien memenuhi syarat yang telah ditentukan.

− Membawa surat keterangan kurang mampu dari desa.

Page 103: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

93

− Apabila pasien warga Gereja, maka membawa surat dari pihak

Gereja.

− Surat diserahkan ke bagian administrasi perawat dan ditindak

lanjuti oleh bagian kerohanian.

− Bagian kerohanian kemudian mengintervieuw pasien yang

membutuhkan pelayanan sosial.

− Hasil wawancara dimasukkan ke bagian administrasi, apabila

disetujui pasien dirawat di rumah sakit dan ditempatkan di

kelas bangsal (wawancara dengan petugas kerohanian tanggal

15 Desember 2008).

3.2.4 Respon Pasien Terhadap Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani

di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

Respon pasien dan keluarganya terhadap pelayanan konseling

berkisar pada apakah petugas kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus mampu berperan pada proses penyembuhan sakit fisik mereka,

dengan cara pemberian motivasi. Adapun untuk menggali respon

pasien terhadap pelaksanaan model bimbingan rohani digunakan

teknik wawancara terstruktur dengan menggunakan angket.

Sedangkan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik

incidental sampling, yaitu individu yang kebetulan dijumpai dan

sesuai dengan ciri-ciri atau karakteristik subyek penelitian yang

ditentukan.

Page 104: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

94

Distribusi jawaban responden terkait dengan model bimbingan

rohani dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8

Informasi Tentang Pelayanan Kerohanian

No. Informasi F Persentase Keterangan 1. 2.

Tahu Tidak tahu

12 3

80% 20%

Jumlah 15 100%

Dari tabel tersebut diketahui bahwa 80% pasien sudah

mengetahui adanya pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus, sedangkan 20% menyatakan belum mengetahui.

Pasien yang belum mengetahui adanya layanan kerohanian

kemungkinan karena usia yang terlalu tua sehingga tidak paham

tentang layanan kerohanian.

Bentuk pelayanan kerohanian adalah pemberian motivasi

karena mereka membutuhkan dukungan psikologis dan spiritual untuk

menghadapi saat yang berat dalam hidup mereka. Tanggapan pasien

terhadap peran bimbingan rohani dalam memotivasi kesembuhan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9

Tanggapan Pasien Terhadap Peran Bimbingan Rohani Dalam

Memotivasi Kesembuhan

No. Tanggapan F Persentase Keterangan 1. 2. 3.

Memotivasi Kurang bisa merasakan

Tidak merasakan

12 1 2

80% 7% 13%

Jumlah 15 100%

Page 105: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

95

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 80% pasien

mengatakan termotivasi dengan adanya kunjungan dari petugas

kerohanian. Satu orang pasien yang mengatakan kurang bisa

merasakan. Sedang 13% mengatakan tidak merasa termotivasi,

kemungkinan 13% tersebut adalah pasien yang usianya terlalu tua.

Faktor keyakinan merupakan hal yang sangat penting dalam

proses kesembuhan. Secara psikologis hal tersebut akan memberikan

motivasi pada pasien bahwa penyakitnya dapat disembuhkan.

Keyakinan bahwa setiap penyakit ada obatnya, maka akan ada

‘kesesuaian’ penyakit pasti sembuh, sehingga akan menimbulkan

semangat untuk mencari pengobatan.

Tabel 10

Keyakinan Pasien Bahwa Penyakit Ada Obatnya.

No. Keyakinan F Persentase Keterangan 1. 2. 3.

Yakin (ya) Ragu-ragu

Tidak yakin

15 0 0

100% 0% 0%

Tidak ada yang

menjawab Jumlah 15 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat semua pasien meyakini bahwa

setiap penyakit ada obatnya.

Salah satu indikator tumbuhnya kesadaran agama pasien,

terlihat dari peningkatan kondisi spiritual. Untuk mengetahui

peningkatan kondisi spiritual pasien dengan adanya pelayanan

kerohanian, berikut distribusi jawaban pasien tentang kondisi spiritual

setelah mendapatkan pelayanan kerohanian:

Page 106: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

96

Tabel 11

Tanggapan Pasien Terhadap Peningkatan Kondisi Spiritual Setelah

Mendapat Bimbingan Rohani

No. Tanggapan F Persentase Keterangan 1. 2. 3. 4.

Meningkat Kadang-kadang Tidak meningkat Tidak menjawab

2 0 0 13

13% 0% 0% 87%

Jumlah 15 100%

Persentase pasien menjawab meningkat sebesar 13%,

selebihnya pasien tidak menjawab pertanyaan pada angket.

Pelayanan kerohanian yang diharapkan pasien adalah

kunjungan yang didalamnya berisi materi yang dianggap mereka tepat,

adapun materi yang diinginkan oleh pasien sebagai berikut:

Tabel 12

Materi Kunjungan Yang Diharapkan Pasien

No. Jenis materi F Persentase Keterangan 1. 2. 3. 4.

Doa-doa Motivasi

Doa-doa dan motivasi Tidak menjawab

0 8 6 1

0% 53% 40% 7%

Jumlah 15 100%

Dari tabel tersebut diketahui bahwa pasien yang menginginkan

jenis materi berupa doa-doa 0%, motivasi 53%, dan doa-doa dan

motivasi 40%. Sedangkan ada 1 orang yang tidak menjawab.

Salah satu aspek penting dalam pencapaian pelayanan

kerohanian adalah pemilihan metode kunjungan yang tepat. Berkaitan

dengan metode kunjungan yang diharapkan oleh pasien adalah secara

Page 107: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

97

pribadi dan kelompok. Berikut distribusi jawaban metode yang

diharapkan pasien:

Tabel 13

Metode Kunjungan Yang Diharapkan

No. Metode F Persentase Keterangan 1. 2.

Pribadi Kelompok

15 0

100% 0%

Jumlah 15 100%

Distribusi jawaban pasien, 100% mengharapkan kunjungan

secara pribadi sehingga dapat dilakukan dialog secara bebas dan lebih

akrab, sehingga sangat membantu proses penyembuhan. Pasien yang

mengharapkan kunjungan secara kelompok 0%.

Metode kunjungan secara pribadi memiliki tingkat efektifitas

yang baik, dengan metode ini pula pasien merasa lebih diperhatikan,

sehingga dapat membantu proses kesembuhan. Hal ini diakui oleh

pasien Nn. SA, yang menderita Bronkitis, sudah empat kali masuk

rumah sakit. Penyakit tersebut dirasa sangat mengganggu studinya,

tapi setelah mendapat kunjungan dari petugas kerohanian dia merasa

optimis akan kesembuhannya (wawancara dengan pasien Nn. SA,

tanggal 19 Desember 2008).

Hal senada juga dinyatakan oleh D, yang diwakili oleh ibunya.

Dirawat 7 hari dikarenakan patah tulang kaki kiri diakibatkan terjatuh

saat berlari. Menurut ibunya kunjungan yang dilakukan oleh petugas

kerohanian memberikan dampak positif dalam memotivasi

kesembuhan anaknya. Dia (ibunya) juga selama ini sudah pernah

Page 108: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

98

dirawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu 2 kali saat melahirkan anak

pertama dan anak kedua juga merasakan sangat termotivasi. Karena

kondisi kejiwaan orang yang akan melahirkan anak pertama sangat

rentan sekali, perasaannya diliputi ketakutan tentang kesehatan

anaknya. Namun setelah mendapat kunjungan, kondisi kejiwaannya

menjadi berserah diri kepada Tuhan tentang kondisi dirinya dan

anaknya, dan optimis ketika melahirkan akan selamat (wawancara

dengan pasien D, tanggal 19 Desember 2008).

Adapun data-data para pasien yang berhasil penulis wawancarai

sebagai responden adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 14

Data pasien (responden) Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

No. Nama Umur Lama dirawat Merasakan termotivasi atau

tidak

Keterangan

1. Agus H 28 thn 3 hari Kurang - 2. Sunardi 60 thn 3 hari Ya - 3. Sunawi 55 thn 1 hari Ya - 4. Sufiatul Amalia 18 thn 5 hari Ya - 5. Suwarno 45 thn 3 hari Ya - 6. Yuhri 60 thn 3 hari Tidak - 7. Nurhadi - 7 hari Ya - 8. Suwardjo - 6 hari Ya - 9. Kasmito 80 thn 6 hari Ya Diwakili

keluarga 10. Dafa 2,5 thn 7 hari Ya Diwakili

keluarga 11. Kaspani 60 thn 7 hari Tidak - 12. Kusminah - 3 hari Ya - 13. Suradi 57 thn 5 hari Ya - 14. Ana Karuniwati 16 thn 7 hari Ya - 15. Nita 24 thn 3 hari Ya -

Page 109: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

99

Page 110: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

BAB IV

ANALISIS MODEL BIMBINGAN ROHANI RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN

KUDUS DAN RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

4.1 Analisis Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan

Pasien Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

4.1.1 Analisis Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus.

Keterpaduan kesehatan pada diri seseorang meliputi aspek spiritual,

psikologis, fisik, dan moral. Di antara upaya untuk mencari penyembuhan apabila

sakit adalah berobat secara medis. Pengobatan secara medis di Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus didukung juga pemberian perawatan secara psikis. Perawatan secara

psikis berupa pelayanan kerohanian yang dilakukan oleh petugas kerohanian,

dalam melakukan bimbingan mengunakan pendekatan-pendekatan berupa

nasehat-nasehat agar menerima ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala berupa

sakit dengan sikap tenang, lapang dada, sabar, optimis, tidak suka mengeluh,

tawakal, dan lain-lain yang semua itu merupakan sebab dan sarana kesembuhan.

Pemberian motivasi untuk kesembuhan pasien akan meningkatkan

keimanan. Orang yang beriman tidak memiliki rasa takut dan rasa sedih karena ia

selalu bersikap positif dan optimis bahwa musibah yang menimpanya bukan

karena kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya, tetapi semata-mata

hanya ujian bagi dirinya. Dengan ujian tersebut maka akan mendapat pahala.

Upaya meningkatkan keimanan yang dilakukan oleh petugas kerohanaian dapat

Page 111: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

memberi ketenangan bagi pasien dan menguatkan jiwa serta menambah

ketabahan dalam menerima ujian. Karena acapkali keyakinan dan kepercayaan

yang diberikan oleh petugas kerohanian dapat memberikan akibat yang baik bagi

kesembuhan penyakit pasien. Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis

penyelenggara, metode, dan media model bimbingan rohani di Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus;

4.1.1.1 Penyelenggara Kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

Bila dilihat secara umum, keberadaan pelayanan kerohanian itu memang

mendapat dukungan baik dari dokter, perawat, maupun karyawan rumah

sakit pada umumnya. Dikarenakan sifat-sifat yang dipegang oleh petugas

kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus menambah nilai positif bagi

pelayanan untuk pesien rumah sakit secara umum. Nilai-nilai yang dipegang

oleh petugas kerohanian antara lain:

a. Beriman, petugas kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

memiliki sifat beriman. Karena tugas mereka memberikan nasehat-

nasehat keagamaan kepada pasien, jika tanpa didasari sifat beriman

yang tinggi maka akan berpengaruh nasehat-nasehat tersebut kepada

pasien.

b. Mengasihi dan membimbing jiwa pasien selama dalam pengobatan,

perawatan sampai ia sembuh atau meninggal dunia, supaya selama

sakit pasien lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga

bila ia sembuh menjadi orang yang lebih taat kepada Allah Subhanahu

Page 112: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

wa Ta’ala dan bila ia meninggal dunia dalam keadaan khusnul

khotimah.

c. Peramah, dalam memberi bimbingan petugas kerohanian Rumah Sakit

Islam Sunan Kudus selalu dengan muka manis, penuh senyum yang

dapat menyenangkan dan menenangkan pasien.

Sifat-sifat di atas yang dipegang oleh petugas kerohanian yang

merupakan sifat baik, ternyata dapat memberi ketenangan bagi pasien

yang dapat berpengaruh baik bagi kesembuhan pasien.

4.1.1.2 Metode Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

Petugas kerohanian harus mampu menganalisa kebutuhan pasien dengan

memperhatikan kondisi fisik dan psikis pasien. Dengan pengetahuan dan

pemahaman akan kebutuhan pasien tersebut maka petugas kerohanian dapat

memilih metode apa yang cocok untuk memotivasi kesembuhan pasien

sehingga bimbingan yang dilakukan bisa berjalan secara efektif.

Metode bimbingan rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus yang

diterapkan oleh petugas kerohanian dibagi menjadi dua; metode langsung

dan tidak langsung. Pertama, metode langsung disampaikan dengan

mengunakan cara face to face atau kunjungan langsung. Bimbingan secara

face to face ini membawa hasil yang sangat besar dalam memotivasi

kesembuhan pasien. Berawal dari dialog secara langsung dan akrab pasien

akan merasa diperhatikan, sehingga proses penyembuhan penyakitnya lebih

cepat. Kedua, metode tidak langsung disampaikan melalui tulisan dan audio,

yang berisi tentang kesehatan ditinjau dari ajaran Islam, serta ayat-ayat al-

Page 113: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Qur’an dan hadits. Pemberian nuansa keagamaan dengan bacaan al-Qur’an

melalui audio bagi pasien membuat jiwanya akan tenang, sebagaimana

firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surat al-Isra’ ayat 82:

ãΑÍi”t∴çΡuρ z⎯ÏΒ Èβ#u™öà)ø9$# $ tΒ uθ èδ Ö™!$ xÏ© ×π uΗ ÷qu‘ uρ t⎦⎫ÏΖÏΒ ÷σßϑ ù=Ïj9   Ÿω uρ ߉ƒ Ì“ tƒ t⎦⎫Ïϑ Î=≈ ©à9$# ω Î) #Y‘$ |¡yz

Artinya: Dan kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (Departemen Agama RI, 2002: 290).

Berdasarkan hasil persentase angket mengenai metode bimbingan yang

diharapkan oleh pasien, 93% distribusi jawaban pasien menginginkan

metode bimbingan secara langsung. Hal tersebut membuktikan bahwa

metode bimbingan langsung lebih efektif dalam membantu proses

penyembuhan pasien.

4.1.1.3. Media Bimbingan Rohani Di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

Doa mengandung unsur psikoterapi yang mendalam, terapi doa ini

tidak kalah pentingnya dibanding dengan terapi-terapi yang lainnya, karena

doa mengandung kekuatan spiritual/kerohanian yang membangkitkan rasa

percaya diri dan rasa optimis (harapan kesembuhan). Rasa percaya diri dan

rasa optimis merupakan dua hal yang esensial bagi penyembuhan suatu

penyakit, disamping obat-obatan dan tindakan medis yang diberikan. Doa

merupakan materi yang disampaikan pada waktu bimbingan. Dalam

penyampaian materi doa ini diperlukan sebuah media. Media bimbingan

rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus melalui pemberian buku

Page 114: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

tuntunan bagi pasien. Buku tersebut memuat materi-materi bimbingan

mulai dari bimbingan pelaksanan ibadah saat sakit dan doa-doa yang

dibutuhkan pada waktu orang sakit.

Penggunaan media ini disambut baik oleh pasien, karena doa yang

dimuat di dalamnya bisa dibaca berulang-ulang dan membantu pasien untuk

mengingat doa tertentu pada waktu sakit, misalnya doa ketika sedang sakit,

doa menghilangkan rasa sakit, doa memohon kesembuhan, doa mohon

kesabaran dan ketenangan pada waktu sakit, dan lain-lain. Karena bisa jadi

pasien lupa akan doa-doa tertentu yang dibaca ketika sakit.

Media berupa buku tuntunan bagi pasien juga dirasa sangat membantu

petugas kerohanian dalam memberikan pemahaman tentang materi

bimbingan bagi pasien, baik terkait dengan tata cara ibadah orang sakit

maupun materi lain yang diperlukan pasien. Materi tersebut lebih mudah

disampaikan dengan adanya buku tuntunan pasien, petugas kerohanian

tidak terlalu banyak membutuhkan waktu untuk menjelaskan dan

mempraktekkan sesuatu yang ditanyakan pasien dan keluarga karena

sebagian besar telah dijelaskan dalam buku tersebut.

Apabila seseorang menjalani perawatan di rumah sakit, terpaksa harus

meninggalkan keluarga, sehingga dia merasa kesepian, atau memiliki

banyak waktu luang. Untuk itu sebagai alternatif penyelesaian persoalan

tersebut, petugas kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dalam

agenda pelayanan kerohaniannya menerbitkan atau mengadakan bulletin

Islam. Hal ini selain untuk memenuhi kebutuhan pasien juga akan

Page 115: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

mengurangi beban mental dan mengisi waktu luang agar pasien tidak terlalu

jenuh dengan keadaan rumah sakit, khususnya pasien yang produktif dan

aktif. Namun dalam merealisasikan agenda penerbitan bulletin Islam,

petugas kerohanian memiliki banyak kendala sehingga terpaksa belum

terbit setiap bulannya. Sedangkan agenda penerbitan bulletin Islam tersebut

diprogramkan satu kali terbit setiap bulannya.

Materi kerohanian, informasi, pemberian motivasi dan penyuluhan, dan

lain-lain juga disampaikan melalui media audio atau sound system. Hal

demikian dimaksudkan agar pasien Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dapat

sesering mungkin mendengarkan siraman rohani, sehingga akan menambah

keimanan. Bimbingan rohani melalui audio atau sound system di Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus telah terjadwal dengan baik, misalnya:

menyiarkan adzan sholat 5 waktu, yang bertujuan untuk mengingatkan

kewajiban seorang muslim berupa sholat. Dari sisi rohani, sholat membantu

menenangkan urat saraf, mengendorkan ketegangan atau stres, mengobati

kegelisahan hati serta dapat memberi ketenangan hati sehingga dapat

membantu kesembuhan penyakit untuk meraih kesehatan fisik. Dengan

sholat, tumbuh sikap kesabaran pasien dalam menjalani perawatan di rumah

sakit, kemudian akan muncul keinginan atau dorongan (motivasi) dalam

diri pasien untuk segera sembuh dari penyakit.

4.1.2 Pelaksanan Model Bimbingan Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan Pasien

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.

Page 116: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Bimbingan rohani berupa pertolongan dalam bidang spiritual diharapkan

pasien mampu menjalani ujian berupa sakit melalui dorongan dari kekuatan iman

dan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pelaksanaan model bimbingan

rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus yang dilakukan oleh petugas

kerohanian mempunyai peran dalam memotivasi kesembuhan pasien. Hal ini

dilihat dari hasil penelitian dari 15 responden. Pengaruh pelaksanaan model

bimbingan rohani terhadap kondisi pasien tersebut adalah:

a. Memotivasi kesembuhan pasien, berdasarkan distribusi tanggapan pasien

terhadap pelaksanaan bimbingan rohani dalam memotivasi kesembuhan

pasien, 86 % dari 15 responden menyatakan termotivasi dengan adanya

kunjungan oleh petugas kerohanian.

b. Meningkatkan kondisi spiritual, pada umumnya orang yang sedang sakit

mengalami penurunan kondisi spiritual. Hal ini terbukti 80% dari 15

responden menyatakan mengalami peningkatan spiritual melalui materi-

materi bimbingan rohani.

c. Menghilangkan rasa gelisah dan menumbuhkan rasa tenang pada diri

pasien.

d. Membantu pasien menerima kondisi yang sedang dialami, sehingga

menerima ujian dan dapat berlaku sabar dan tidak putus asa, serta

meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hasil penelitian menyebutkan 86% dari 15 responden yang mengetahui

tentang pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, menyatakan

termotivasi untuk menjalani perawatan di rumah sakit dan optimis untuk sembuh

Page 117: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

sehingga hal tersebut membantu proses kesembuhan pasien. Hal serupa pun

diungkapkan oleh salah satu perawat di Rumah Sakit Islam Sunan kudus bahwa

pelayanan kerohanian membantu proses kesembuhan. Dengan adanya hal tersebut

seorang perawat bisa memprediksi berapa lama seorang pasien dengan kondisi

penyakitnya akan dirawat di rumah sakit. Akan tetapi setelah pasien mendapat

bimbingan rohani oleh petugas kerohanian ternyata dengan motivasi instinsik

pasien bisa sembuh lebih cepat.

Diantara upaya untuk menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit, dalam

Islam mengenal upaya preventif (pencegahan). Upaya tersebut bertujuan

menyarankan individu atau masyarakat agar memperhatikan kesehatan

lingkungan, membasmi atau menghindari pelbagai penyakit menular. Upaya

preventif juga dimasukkan dalam proses bimbingan rohani Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus pada pasien. Salah satunya menganjurkan pasien dan keluarga

untuk menjaga kebersihan, karena kebersihan merupakan salah satu aspek penting

dalam ilmu kedokteran, masalah yang berhubungan dengan kebersihan dalam

terminologi Islam disebut dengan al-Thoharat. Dari sisi pandang kebersihan dan

kesehatan, al-Thoharat merupakan salah satu bagian ibadah.

Sedangkan kewajiban petugas kerohanian dalam kebersihan yang menyangkut

kebersihan akidah dari pasien yang sedang menghadapi sakaratul maut adalah

dengan cara menuntun membaca kalimat La Illahaillallah. Selain pada pasien

sakaratul maut, dalam pelaksanannya petugas kerohanian menasehati pasien

(sakit ringan) dengan berbaik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Page 118: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

mengharap ampunan dan rahmat-Nya, sekalipun ia merasa banyak berdosa,

namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat memberi rahmat-Nya.

Sedang dalam usaha kuratif, obat merupakan bahan yang digunakan untuk

mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari

penyakit. Menurut kalangan ahli medis, obat adalah senyawa untuk mengurangi

gejala atau menyembuhkan penyakit. Dalam Islam, berobat termasuk tindakan

yang dianjurkan.

Berdasarkan hal di atas, kita melihat adanya titik temu antara terapi medis dan

terapi spiritual atau rohani. Bahwa dalam keyakinan Islam proses penyembuhan

terhadap suatu penyakit, berdasarkan hukum kausalitas atau hukum sunnatullah

(campur tangan Allah). Karena itu, banyak tuntunan dalam bentuk doa-doa

mohon kesembuhan atau kesehatan, maka sebenarnya penyembuh yang hakiki

adalah berasal dari Tuhan.

4.2 Analisis Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan

Pasien Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

4.2.1 Analisis Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus.

Di dalam ilmu kedokteran, penyebab penyakit bisa juga disebabkan karena

ada gangguan pada jiwa atau psikis seseorang. Sehingga dewasa ini tenaga medis

makin yakin bahwa penyakit dan proses penyembuhan penyakit bersifat

psychosomatic, yaitu dengan melihat segi kejiwaan seseorang disamping juga

Page 119: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

jasmaninya, oleh karena itu pada sejumlah rumah sakit sudah mulai menetapkan

konsep ini.

Jika penyakit menyerang, cara yang tepat adalah mencari terapi medis dan

terapi rohani atau spiritual (berdoa). Dengan demikian, ada semacam kerja sama

dalam upaya penyembuhan, sehingga banyak isi dari Alkitab berbicara tentang

penyembuhan penyakit dengan penyembuhan spiritual atau rohani. Upaya

penyembuhan selain dari segi medis, Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus juga melakukan konseling pastoral. Karena orang sakit itu tidak

sepenuhnya sembuh kalau masih ada masalah psikologis, misalnya kecemasan,

stres, dan tekanan mental atau kepribadian tertentu yang dapat menyebabkan

penyakit fisik.

Gangguan psikis yang sering dialami oleh orang sakit adalah rasa putus asa,

terutama pada pasien yang menderita penyakit kronis yang susah sembuh. Upaya

untuk membantu pasien agar tidak putus asa terhadap penyakitnya, Rumah Sakit

Mardi Rahayu Kudus memberikan pelayanan konseling berupa konseling pastoral

yang ditangani oleh bagian kerohanian. Petugas bagian kerohanian memotivasi

pasien agar mampu bersikap lebih tenang, sabar, ikhlas, dan tidak putus asa untuk

mempercepat kesembuhan pasien. Dalam sub-bab ini penulis akan menganalisis

penyelenggara, metode, dan media model bimbingan rohani di Rumah Sakit

Mardi Rahayu Kudus.

4.2.1.1 Penyelenggara Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus

Page 120: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Penyelenggara konseling pastoral di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

di bawah tanggung jawab bagian kerohanian. Di lihat dari Sumber Daya

Manusia (SDM) yang ada telah menunjang dengan baik pelayanan

kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Secara umum keberadaanya

juga mendapat dukungan yang baik dari dokter, perawat, maupun karyawan

rumah sakit pada umumnya. Bimbingan rohani yang dilakukan petugas

kerohanian dalam melakukan kegiatannya banyak menggunakan pendekatan

psikologis dan psikososial, sehingga ada kesan yang baik pada pasien, antara

lain:

a. Petugas kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu bersikap penuh

kehangatan, baik dalam kata-kata maupun dalam sikap, sehingga

pasien merasa diperhatikan.

b. Penyantun terhadap pasien, artinya mempunyai perasaan lekas

merasakan kesukaran orang lain (sakit yang dialami pasien), dan turut

berduka cita dengan orang yang kesusahan serta menghormati pasien

sebagai hamba Tuhan.

c. Dapat membuka dialog yang terbuka, ramah, serta mempunyai

pengalaman dalam menghayati hidup keimanannya, dan bergaul dekat

dengan Tuhan.

4.2.1.2 Metode Bimbingan Rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

Metode yang digunakan petugas kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu

adalah metode langsung dan metode tidak langsung. Untuk menciptakan

hubungan yang baik melalui metode langsung (komunikasi langsung berupa

Page 121: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

face to face) antara petugas kerohanian dengan pasien itu lebih bersifat

pribadi, karena kemungkinan permasalahan setiap pasien berbeda dengan

pasien yang lain. Fungsi komunikasi langsung yang diterapkan petugas

kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus antara lain; pertama,

menciptakan hubungan yang baik antara petugas kerohanian dengan pasien;

kedua, mendapatkan informasi tentang pribadi pasien, terutama sifat

traumatic yang dialami pasien tentang penyakitnya, lebih lanjut lagi, apabila

mempunyai keluhan yang bersifat traumatic dan butuh pertolongan lebih

lanjut, petugas kerohanian kemudian berkonsultasi dengan yang lebih

kompeten misalnya perawat atau dokter; ketiga, membantu pasien dengan

memberi kasih, dorongan atau motivasi yang bisa memperingan kondisi

pasien, sehingga pasien bergerak kearah tujuan tertentu sesuai dengan sifat

kebutuhan yang hendak dipenuhi yaitu kesehatan.

Pengoptimalan metode bimbingan rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus didukung juga dengan penggunaan metode komunikasi tidak

langsung. Diantaranya, dengan menggunakan metode komunikasi massal

berupa tulisan dan studio (audio), dan metode tulisan dalam bentuk traktat.

Didalam traktat memuat ayat-ayat Alkitab tentang harapan yang harus

dimiliki seseorang kepada Tuhan. Pengharapan telah menjadi bagian hakiki

dari kehidupan manusia, dan tentu saja setiap orang di dunia ini

mengharapkan masa depan indah, masa depan yang cerah, dan masa depan

gilang gemilang. Dengan harapan-harapan tersebut, maka pasien akan

terdorong untuk melakukan semua hal untuk mempercepat kesembuhannya.

Page 122: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

4.2.1.3 Media Bimbingan Rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

Seperti kita ketahui, media adalah segala bentuk yang digunakan untuk

penyaluran informasi. Salah satu media yang digunakan petugas kerohanian

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus adalah media audio atau studio. Media

ini melengkapi media berupa tulisan yang ada yang mempunyai banyak

keunggulan. Media audio yang digunakan di rumah sakit memuat hiburan

untuk pasien, pesan dari bimbingan rohani dapat ditata menjadi suatu kisah

yang dihiasi dengan musik agar tercipta suasana yang tenang dan tentram,

sehingga pasien tidak jenuh dengan kondisi rumah sakit. Sedangkan media

tulisan atau cetak yang digunakan oleh petugas kerohanian adalah dalam

bentuk traktat, traktat tersebut memuat materi-materi motivasi yang ada

dalam Alkitab. Media cetak atau tulisan ini memiliki keunggulan yaitu

materi yang diberikan memiliki jangka waktu yang lama.

4.2.2 Pelaksanaan Model Bimbingan Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan Pasien

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Kegiatan bimbingan rohani di rumah sakit jelas dapat memberi nilai tambah

dalam hal pelayanan bagi pasiennya. Pengaruh pelaksanaan model bimbingan

rohani bagi pasien di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus adalah:

a. Bimbingan rohani merupakan pelengkap pengobatan dan pelayanan medis

bagi pasien yang dapat memotivasi kesembuhan pasien. Berdasarkan

distribusi tanggapan pasien 80% dari 15 responden menyatakan termotivasi

dengan adanya bimbingan rohani tersebut.

Page 123: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

b. Menumbuhkan rasa tenang pada diri pasien, serta menghilangkan rasa gelisah

pada diri pasien.

c. Memberikan sugesti pada diri pasien melalui materi yang disampaikan.

Penyakit mempengaruhi seluruh aktivitas manusia, sakit tubuh dapat

mempengaruhi pikiran dan sakit pikiran dapat mempengaruhi tubuh. Pikiran

mungkin tidak dapat menyebabkan penyakit fisik, tetapi pikiran dapat

mempengaruhi penyakit yang diderita oleh pasien. Oleh sebab itu, petugas

kerohanian memberikan dorongan agar pasien tenang dalam menghadapi penyakit.

Hasil penelitian menyebutkan 80% dari 15 responden yang mendapat bimbingan

rohani menyatakan termotivasi untuk menjalani perawatan di rumah sakit dan

optimis untuk sembuh sehingga hal tersebut membantu proses kesembuhan pasien.

Dari hasil penelitian juga menyatakan 100% responden yakin bahwa setiap penyakit

ada obatnya, secara psikologis hal tersebut dapat memotivasi pasien untuk sabar

dalam penyakitnya.

Bimbingan rohani yang disampaikan oleh petugas kerohanian dalam membina

mental pasien, merupakan jalan untuk membebaskan manusia dari kegelisahan dan

kerisauan hati yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya, serta membantu

memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dengan terbebasnya pasien dari

rasa gelisah, maka akan menumbuhkan semangat pada diri pasien dalam

menghadapi cobaan penyakitnya, hal ini sangat baik bagi perkembangan mental

pasien yang sedang down mentalnya.

Page 124: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

4.3 Persamaan dan Perbedaan Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

Persamaan dan perbedaan model bimbingan rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain:

a. Landasan pada teks kitab suci masing-masing.

Dalam mengkomunikasikan model bimbingan rohani harus berpegang pada

prinsip agama yang tertuang pada teks suci (kitab). Rumusan prinsip model

bimbingan rohani, tentunya harus tetap mengacu pada landasan atau dasar yang

bersumber pada ajaran kedua agama, sebagai isi dari bimbingan rohani.

Landasan teologis dalam agama Islam dan Kristen tersebut, banyak memuat

ajaran-ajaran yang pada hakikatnya mengarah pada terapi spiritual atau rohani dan

saling tolong menolong. Al-Qur’an misalnya, di dalamnya banyak pedoman untuk

menjaga kondisi fisik yang dipengaruhi kondisi psikis. Demikian juga dalam hadits

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang berbunyi:

نإوالأ يف دسجلا ةغضم اذإ تحلص حلص دسجلا هلآ اذإو تدسف دسف دسجلا ،هلآ الأ

يهو بلقلا

Artinya: “Ketahuilah, di dalam jasad ada segumpal daging. Apabila baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, dia adalah hati” HR. Al-Bukhori dan Muslim dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir (Arbain Nawawiyah no.6).

Dalam konteks Kristen, prinsip bimbingan rohani juga menempati posisi yang

sangat penting sebagai ajaran universal Kristen. Sebagaimana terdapat di Yakobus

5: 13-16:

Page 125: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

“Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! Kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Lembaga Alkitab Indonesia, 1991: 702).

Pesan Alkitab di atas merupakan pedoman prinsip dalam penyelenggaran model

bimbingan rohani. Formulasi terapi spiritual yang tertuang dalam Alkitab, baik

Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru banyak memuat hal yang berorientasi

pada peningkatan aspek positif dan pengikisan aspek negatif yang didasari lemah

lembut. Alkitab juga berbicara tentang penyembuhan penyakit, penyembuhan

kepribadian kita, serta penyembuhan tubuh, jiwa, dan roh.

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dalam

menjalankan model bimbingan rohani sama-sama berlandaskan pada doktrin kitab

suci masing-masing, dimana kegiatan tersebut merupakan implementasi teks suci

yang merupakan bagian inheren dari doktrin kedua agama.

Dari sini tampak bahwa, kendati antara Islam dan Kristen memiliki doktrin

yang bersifat eksklusif tentang bimbingan rohani, keduanya sangat diharapkan

mempunyai terapi spiritual atau rohani pada pasien di rumah sakit. Adapun dalam

pengembangan terapi spiritual atau rohani, baik Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, menitikberatkan pada pelayanan dan

pemenuhan kebutuhan pokok pasien yaitu perhatian pada sisi psikologis pada saat

perawatan di rumah sakit.

Page 126: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

b. Visi dan misi

Persamaan dan perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh tujuan sesuai dengan

visi dan misi rumah sakit. Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dalam visinya

memberikan pelayanan kesehatan lahir dan batin secara Islami serta terjangkau oleh

semua lapisan masyarakat dan menjadi Rumah Sakit Swasta di daerah dengan

reputasi nasional dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat lahir

dan batin secara optimal dengan prilaku Islami. Sedangkan misinya adalah

menyatukan kesehatan batin disamping kesehatan lahir atau fisik dalam mengatasi

penderitaan dan mempercepat proses penyembuhan.

Demikian juga visi Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus adalah menjadi Rumah

Sakit pilihan utama mendasarkan kasih di Jawa Tengah. Sedangkan misinya adalah

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang utuh dan bermutu bagi semua

masyarakat yang membutuhkan, sesuai dengan panggilan Gereja yaitu, Pelayanan,

Persekutuan, dan Kesaksian. Sebagaimana dalam I Korintus 12: 26-28:

“Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati; semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh” (Lembaga Alkitab Indonesia, 1991: 528).

Pelayanan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus menyatukan pengobatan fisik

dan psikis, yang disebut pengobatan holistik. Pengobatan holistik berarti mengobati

secara utuh; dalam istilah Alkitab meliputi jiwa, tubuh dan roh.

Page 127: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Dari persamaan-persamaan yang telah disebut di atas, terdapat pula perbedaan

model bimbingan rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus. Letak perbedaannya terdapat pada isi materi yang disampaikan pada

pasien. Pada Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, materi yang disampaikan berupa

nasehat-nasehat keagamaan untuk meningkatkan keimanan pasien, sedangkan pada

Rumah Sakit mardi Rahayu Kudus materi yang disampaikan berupa motivasi

kesembuhan bagi pasien. Hal ini dikarenakan, sebagian besar pasien Rumah Sakit

mardi Rahayu Kudus menganut agama yang berbeda dengan petugas kerohanian,

sehingga materi yang disampaikan berupa psikologik dan psikososial.

4.4 Kelemahan dan Kelebihan Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

Berbicara mengenai kelemahan dan kelebihan model bimbingan rohani Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, haruslah berangkat

dari konsep dan aplikasi model yang diterapkan serta pengaruh yang dikembangkan.

Disamping itu faktor pendukung seperti: Sumber Daya Manusia (SDM), dana, media,

metode, dan sarana prasarana yang lain yang tersedia juga ikut mempengaruhi

kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh kedua model bimbingan rohani tersebut.

Faktor pendukung Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah kondisi Islami Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan Islam Kudus

(YAKIS) mendukung adanya pelayanan bimbingan rohani atau spiritual, sehingga

petugas kerohanian dalam melakukan aktivitasnya sudah sesuai dengan visi dan misi.

Secara psikologis tidak ada beban, bahkan secara kejiwaan akan mendukung aktivitas

Page 128: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

dakwah. Sedangkan faktor pendukung petugas kerohanian Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus adalah memiliki kode etik yang ada, antara lain; pertama, hubungan

petugas kerohanian dengan pasien ditentukan oleh kepribadian, pengetahuan, dan

skill. Tanggung jawab utama adalah kesejahteraan pasien, tanggung jawab yang lain

adalah mengormati martabat pasien; kedua, petugas tidak membedakan pasien

berdasarkan agama, ras, warna kulit. Manfaat tindakan non-diskriminatif akan

memberi penghargaan kepada pasien.

4.4.1 Kelebihan-Kelebihan Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Adapun kelebihan-kelebihan model bimbingan rohani Rumah Sakit Islam

Sunan Kudus adalah:

− Petugas kerohanian memiliki kualifikasi sebagai juru dakwah yang

menguasai tentang isi al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu

Alaihi wa Sallam, hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam,

menguasai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada hubungannya dengan tugas

berdakwah, dan pribadi yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

− Adanya pembagian tugas (job description) yang jelas. Hal ini tampak pada

pelaksanaan bimbingan rohani yaitu pasien laki-laki, dibimbing oleh

petugas kerohanian laki-laki. Demikian pula apabila pasiennya wanita,

maka petugas kerohaniannya wanita. Hal ini sangat efektif dikarenakan

pasien dengan bermacam-macam keadaan, seperti apabila dijumpai pasein

perempuan yang baru melahirkan, maka apabila tidak ada job description

Page 129: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

yang jelas, petugas kerohanian laki-laki akan “risih” jika akan memberi

bimbingan rohani.

− Adanya kesesuaian antara materi dan sasaran pasien, dikarenakan sebagian

besar pasien yang dirawat beragama Islam, maka materi (nasehat-nasehat

keagamaan) yang diberikan oleh petugas kerohanian sangat efektif dalam

meningkatkan spiritual pasien.

− Lebih bersifat edukatif dan informatif, model bimbingan rohani Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus yang dilaksanakan oleh petugas kerohanian lebih

banyak memberi informasi berupa ajaran (materi) agama dan moral. Pihak

petugas kerohanian cenderung bersifat mentransfer ajaran-ajaran agama

kepada orang yang dibimbing (pasien).

Sedangkan kelebihan-kelebihan model bimbingan rohani Rumah Sakit

Mardi Rahayu Kudus adalah:

− Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional artinya Sumber

Daya Manusia (petugas kerohanian) memiliki latar belakang pendidikan

yang sesuai, misalnya: sarjana psikologi, dokter, dan lain-lain.

− Mekanisme dan job description yang teratur. Setiap program atau kegiatan

pelaksanaan media model bimbingan rohani ada penanggung jawabnya

sendiri-sendiri, misalnya: media studio atau audio, kepustakaan, dan lain-

lain.

− Hasil observasi menunjukkan metode yang diterapkan oleh Rumah Sakit

Mardi Rahayu Kudus lebih variatif, artinya menggunakan banyak metode

yang diterapkan. Metode yang diterapkan adalah pengunaan media

Page 130: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

kepustakaan yang berguna dalam upaya peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan petugas kerohanian khususnya dan untuk karyawan pada

umumnya, serta bagi berguna bagi pasien untuk mengisi waktu luang.

− Model bimbingan rohani di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus lebih

memfokuskan hubungan antara orang yang membimbing dan orang yang

dibimbing. Dasar untuk membangun hubungan adalah rasa cinta

persaudaraan di antara sesama makhluk (hamba Tuhan). Orang yang

membimbing menyediakan diri untuk melayani dan membantu saudaranya

dalam memgembangkan spiritual (rohani)nya.

4.4.2 Kelemahan-Kelemahan Model Bimbingan Rohani Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus Dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.

Kelemahan model bimbingan rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah

kurang tersedianya ruang konsultasi. Hal ini disebabkan waktu kunjungan petugas

kerohaian antara pasien satu dengan pasien yang lainnya relatif singkat,

sedangkan pasien membutuhkan waktu yang lama untuk mengutarakan

permasalahannya. Oleh karena itu perlu adanya ruang konsultasi kerohanian, agar

pasien lebih terbuka lagi dalam mengutarakan permasalahan dalam waktu yang

cukup lama sehingga bisa timbul kepuasan dari seorang pasien hingga akhirnya

dapat menentramkan hati pasien.

Sedangkan kelemahan model bimbingan rohani Rumah Sakit Mardi Rahayu

Kudus adalah kurangnya sosialisasi tentang adanya pelayanan konseling pastural

yang ditangani oleh bagian kerohanian, sehingga sebagian pasien kurang bisa

memanfaatkan pelayanan kerohanian. Bagi pasien yang seharusnya mengambil

Page 131: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

manfaat dengan adanya pelayanan tersebut, berupa menyaluran keluhan-keluhan

yang dialami, dan lain-lain. Sehingga nantinya bisa ditindak lanjuti oleh petugas

kerohanian dengan berkonsultasi kepada perawat atau dokter.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Page 132: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Model bimbingan rohani dalam bentuk terapi psikologis dan psikospiritual atau

religius diterapkan di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus, sebagai pelengkap pengobatan dan pelayanan medis rumah sakit. Di

dalam pelaksanaan model bimbingan rohani di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, maka penulis menarik kesimpulan:

1. Pelaksanaan model bimbingan rohani dalam memotivasi kesembuhan pasien di

Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus

mempunyai prinsip yang sama, yaitu dengan memperhatikan aspek-aspek

spiritual atau rohani sehingga mampu mempertinggi kemampuan pasien dalam

mengatasi penderitaan dan mempercepat proses penyembuhan. Pelaksanaanya

dengan memberi motivasi atau dorongan yang dilakukan oleh petugas kerohanian

melalui materi yang disampaikan dengan metode dan media yang tersedia,

sehingga pasien merasa tenang, tidak putus asa, dan optimis atas kesembuhannya.

Dengan demikian, untuk dapat memahami pasien seutuhnya, pelayanan di Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus melihat

pasiennya tidak hanya dari segi fisik, psikologik, dan sosial budayanya saja,

melainkan juga melihat dari sisi spiritual (aspek kerohanian/psikoreligius). Terapi

Psikologik dan terapi psikoreligius dalam praktek bimbingan rohani di Rumah

Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus bukan

bertujuan untuk mengubah keyakinan pasien terhadap agama yang dianutnya,

melainkan untuk membangkitkan kekuatan kerohanian atau spiritualnya dalam

menghadapi penderitaan penyakit dan untuk memotivasi kesembuhan pasien.

Page 133: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

2. Terdapat kelebihan dan kekurangan pelaksanaan model bimbingan rohani dalam

memotivasi kesembuhan pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah

Sakit Mardi Rahayu Kudus yang disebabkan faktor-faktor seperti: Sumber Daya

Manusia (SDM), dana, media, metode, dan sarana prasarana yang lain yang

tersedia. SDM petugas kerohanian Rumah Sakit Islam Sunan Kudus memiliki

kualifikasi sebagai juru dakwah yang menguasai tentang isi al-Qur’an dan sunnah

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sedangkan SDM petugas

kerohaninan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus professional artinya Sumber

Daya Manusia (petugas kerohanian) memiliki latar belakang pendidikan yang

sesuai, misalnya: sarjana psikologi, dokter, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat

persamaan dan perbedaan pelaksanaan model bimbingan rohani di Rumah Sakit

Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Adapun persamaan

pelaksanaan model bimbingan rohani Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus adalah:

a. Rumusan prinsip model bimbingan rohani yang mengacu pada landasan yang

bersumber pada ajaran kedua agama, yaitu teks suci al-Qur’an dan Alkitab.

b. Visi dan misi rumah sakit yang menyatukan pengobatan fisik dan psikis,

sering disebut pengobatan holistik, yaitu menyatukan terapi psikologik dan

terapi psikoreligius.

Sedangkan perbedaannya terdapat pada isi materi yang disampaikan pada

pasien. Pada Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, materi yang disampaikan berupa

nasehat-nasehat keagamaan untuk meningkatkan keimanan pasien, sedangkan

pada Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus materi yang disampaikan berupa

Page 134: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

motivasi kesembuhan bagi pasien. Hal ini dikarenakan, sebagian besar pasien

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus menganut agama yang berbeda dengan

petugas kerohanian, sehingga materi yang disampaikan berupa psikologik dan

psikososial.

5.2 Saran-Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap model bimbingan rohani

dalam memotivasi kesembuhan pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan

Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, maka terdapat beberapa hal yang menjadi saran

adalah:

1. Perlu adanya upaya sosialisasi bimbingan rohani kepada masyarakat melalui

berbagai media yang bisa dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan.

2. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kerohanian di rumah sakit, perlu

kiranya diadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pelayanan kerohanian.

3. Petugas kerohanian perlu memahami latar belakang pasien sehingga dalam

menyajikan materi disesuaikan dengan latar belakang pasien tersebut, sehingga

dapat menerimanya.

5.3 Penutup

Demikian hasil penelitian model bimbingan rohani dalam memotivasi

kesembuhan pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus dan Rumah Sakit Mardi

Rahayu Kudus. Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah

Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya,

sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini

Page 135: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Model Bimbingan

Rohani dalam Memotivasi Kesembuhan Pasien di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus

dan Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus". Meskipun telah berusaha semaksimal

mungkin, namun menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang

penulis miliki, maka tidak menutup kemungkinan adanya kritik yang membangun,

bimbingan dan pertolongan dari para cendekiawan dan pakar ilmu baik secara

langsung maupun tidak langsung kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

Sebagai kata terakhir penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca semua. Dan semoga

Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Amin yaa

robbal’alamin.

Page 136: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauziyah, Ibnu Qoyyim. 2005. Metode Pengobatan Nabi. (Diterjemahkan Abu Umar Basyir Al-Maidani). Jakarta: Griya Ilmu.

Ali, Muhammad Daud. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grasindo

Persada.

Anshori, M. Afif. 2003, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa. Yoqyakarta: Pustaka Pelajar.

An-Nawawi, Syaikh Imam. 2005. (Penerjemah: Wahid Ahmadi) Hadits-Hadits Arbain Nawawiyah. Surakarta: Era Intermedia.

Arifin. 1994. Teori-Teori Konseling Umum dan Agama. Jakarta: Golden Terayu Press.

. 1995. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: Golden Teraya Press.

Arifin, dan Kartikawati. 1995. Materi Pokok Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Syaifuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baedawi, Muhammad. 1983. Aqidah Islam. Bandung: Al-Ma’arif.

Baihaqi, dkk. 2005. Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan). Bandung: Refika Aditama.

Biehl, Bobb and James W. Hagelganz. 1999. (Diterjemahkan Eviyanti Agus). Praying (How To Start And Keep Going); Berdoa Bimbingan Pribadi Untuk Meningkatkan Kehidupan Doa. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Brouwer, dkk. 1983. Rumah Sakit dalam Cahaya Ilmu Jiwa. Jakarta: Grafidian.

Collins, Gary R. 1989. (Diterjemahkan Esther Susabda). Efektif Christian Counseling. Malang: Seminari Al-Kitab Asia Tenggara.

Daradjat, Zakiyah,dkk. 1993. Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 1. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Page 137: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Darminta, SJ. 2006. Praksis Bimbingan Rohani.Yogyakarta: Kanisius.

Departemen Agama RI. 2000. Al Quran dan terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro.

El-Qudsi, Abdul Aziz. 1992. Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa. Jakarta: Bulan Bintang.

Djamarah, Syaiful Bahri.2002. Psikilogi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Farisi, Salman, http://www.mail.archive.com/[email protected].

Faqih, Ainur Rahim. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.

Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Pengerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

Hawari, Dadang. 1998. Al-Qur'an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Lembaga Alkitab Indonesia. 1991. Perjanjian Baru. Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia.

Lembaga Alkitab Indonesia. 1991. Alkitab; Perjanjian Lama. Bogor: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhadjir, Noeng. 2007. Metodologi Keilmuan Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixe., Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mu’awanah, Elvi. 2005. Re-learning Pribadi Sehat Melalui Konseling. Surabaya: El-kaf.

Musnawar, Thohari. 1995. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. 1992. Metode Penelitian Narutalistik Kualitatif. Bandung: Transito.

Page 138: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Bagian Kerohanian. tt. Pedoman Bagian kerohanian. Kudus: Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.

Phillips, Mc Candish.1997. Dunia Roh; Suatu Ringkasan dari Al kitab, Dunia Supranatural dan Bangsa Yahudi. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Pratiknya, Ahmad Watik, dkk. 1986. Etika, Islam, dan Kesehatan; Sumbangan Islam dalam Menghadapi Problema Kesehatan Indonesia. Jakarta: Rajawali.

Price, Dilwyn. 1997. (Diterjemahkan Okdriati Handoyo)Is Anyone of You Sick: Apa yang Harus Dilakukan Kala Orang Kristen Jatuh Sakit. Yogyakarta: Andi Offset.

Prihatiningtyas, Siti. tt. Dakwah Islam dengan Pendekatan Bimbingan dan Konseling. Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.

Poerwodarminto. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sadirman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Salabi, Mas Rahim. 2002. Mengatasi Kegoncangan Jiwa Perspektif al-Qur’an dan Sains. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul Wahab. 2005. Psikologi Suatu Pengantar; dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media.

Steiger, Sherry Hansen. 1999. The Power of Prayer to Heal and Transfor Your Life. Jakarta: Pusaka Delapratasa.

Salam, Fathurrahman, dkk. 1986. Pengantar Ilmu Fiqh, Ush-Fiqh. Yogyakarta: Bina Usaha.

Syah, Muhibin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Shakuntalan, Bambang. 1998. Roh Baik dan Roh Jahat. Yogyakarta: Kanisius.

Sholeh, Mohammad dan Musbikin, Imam. 2005. Agama sebagai Terapi: Telaah Menuju Ilmu Kedokteran Holistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 139: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Sukardi, Dewa Ketut. 1995. Proses Bimbingn dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Surya, Mohamad. 2003. Psikologi Konseling, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Walgito, Bimo. 1995. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset.

Wilkinson, Greg. 2002. Seri Kesehatan, Bimbingan Dokter pada Stres. Jakarta: Dian Rakyat.

Wiramihardja, Sutardjo A. 2006. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama.

Yusuf, Syamsul dan Nurihsan, Jundika. 2005. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zuhroni, dkk. 2003. Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 2 (Fiqh Kontemporer). Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam

Page 140: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

BIODATA PENULIS

Nama : Nurul Aeni

NIM : 1104037

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 25 Januari 1985

Alamat Asal : Ds. Ngembal Rejo, No: 407, Rt: 04, Rw: 01, Bae,

Kudus, 59322

Email : [email protected]

Website : www.nurulaeni.wordpress.com

Pendidikan :

1. TK. PERTIWI NGEMBAL REJO, KUDUS

2. SD. N. NGEMBAL REJO V, KUDUS

3. MTs. N. KUDUS 01

4. MAN 2 KUDUS

5. IAIN WALISONGO SEMARANG, FAKULTAS DAKWAH

ANGGATAN 2004.

Motto :

DEMI ISLAM, PERGILAH MENGEJAR IMPIAN

.

Page 141: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Instrumen Wawancara dengan Direktur Rumah Sakit Umum Kristen Mardi

Rahayu Kudus

1. Bagaimana keadaan umum, sejarah berdirinya dan perkembangan Rumah

Sakit Umum Kristen Mardi Rahayu Kudus ?

2. Bagaimana struktur organisasinya ?

3. Bagaimana sarana dan prasarana Rumah Sakit Umum Kristen Mardi Rahayu

Kudus ?

4. Apa yang menjadi falsafah, visi dan misi di Rumah Sakit Umum Kristen

Mardi Rahayu Kudus ?

5. Apakah yang melatarbelakangi kegiatan keagamaan di Rumah Sakit Umum

Kristen Mardi Rahayu Kudus ?

6. Apa saja hambatan dalam usaha pengembangan kegiatan keagamaan ?

7. Apa usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut ?

8. Apakah menurut anda kegiatan kegiatan kerohanian dapat memotivasi

kesembuhan pasien ?

Instrumen Interview dengan Dokter/Perawat di Rumah Sakit Umum Kristen

Mardi Rahayu Kudus

1. Bagaimana pendapat anda dengan adanya program kerohanian di Rumah Sakit

Umum Kristen Mardi Rahayu Kudus ?

2. Apakah dari bimbingan rohani yang dilakukan oleh rohaniawan memang

dapat membantu untuk memotivasi kesembuhan pasien ?

Page 142: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Instrumen angket penelitian dengan pasien di Rumah Sakit Islam Sunan

Kudus

1. Apakah selama anda disini mendapat bimbingan rohani dari

rohaniawan/perawat rohani ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Apakah anda merasa dengan adanya bimbingan berperan dalam memotivasi

kesembuhan anda ?

a. Ya b. Kurang bisa merasakan c. Tidak pernah

3. Apakah anda merasa senang dengan bimbingan rohani yang dilakukan oleh

rohaniawan/perawat rohani ?

a. Ya b. Biasa saja c. Tidak

4. Apakah anda merasa lebih baik setelah mendapat bimbingan rohani ?

a. Ya b. Biasa saja c. Tidak

5. Manfaat apakah yang anda rasakan dengan adanya bimbingan rohani ?

a. Hati menjadi tenang b. Kadang tenang kadang tidak

c. Tidak merasakan manfaatnya

6. Apakah dengan bimbingan rohani dapat memberi peningkatan kondisi

spiritual/rohani anda ?

a. Ya b. Kadang c. Tidak

7. Metode apa yang diterapkan oleh rohaniawan/perawat rohani

a. Kunjungan langsung b. Kelompok

8. Apa pendapat anda tentang metode tersebut ?

a. Sesuai b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

Page 143: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

9. Materi apa sajakah yang diterapkan oleh rohaniawan atau perawat rohani ?

a. Do’a – do’a b. Materi keagamaan

10. Apa pendapat anda tentang materi tersebut ?

a. Sesuai b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

11. Apakah anda selalu melaksanakan yang dianjurkan oleh rohaniawan ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

12. Apakah anda percaya bahwa segala penyakit ada obatnya ?

a. Ya b. Kurang percaya c. Tidak percaya

13. Apakah anda percaya bahwa semua ini atau penyakit yang sedang anda

rasakan ini merupakan ketentuan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala ?

a. Ya b. Kurang percaya c. Tidak percaya

14. Apakah anda percaya bahwa segala penyakit ada obatnya dan Allah

Subhanahu Wa Ta’ala yang menyembuhkan penyakit tersebut ?

a. Ya b. Kurang percaya c. Tidak percaya

Page 144: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

Instrumen Wawancara dengan Rohaniawan di Rumah Sakit Umum Kristen

Mardi Rahayu Kudus.

1. Apa pendidikan terakhir anda ?

2. Kapan anda mulai menjadi rohaniawan atau perawat rohani di Rumah Sakit

Umum Kristen Mardi Rahayu Kudus ?

3. Apakah tujuan anda dalam memberikan bimbingan rohani di Rumah Sakit

Umum Kristen Mardi Rahayu Kudus?

4. Apa motivasi anda melakukan bimbingan rohani ?

5. Apakah pasien merasa senang dengan adanya bimbingan rohani yang anda

lakukan ?

6. Apakah anda merasa bahwa bimbingan rohani yang anda berikan berperan

memberikan motivasi kesembuhan pada pasien ?

7. Usaha apa saja yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Kristen Mardi

Rahayu Kudus untuk membantu motivasi kesembuhan pasien ?

8. Bagaimana model pelaksanaan bimbingan rohani yang anda lakukan untuk

memotivasi kesembuhan pasien ?

9. Materi apa saja yang disampaikan dalam bimbingan rohani ?

10. Metode apa saja yang diterapkan dalam bimbingan rohani ?

11. Apakah perbedaan penyakit pasien akan mempengaruhi dalam perbaikan

bimbingan rohani ?

12. Apakah anda melihat dampak positif bagi pasien setelah anda memberikan

bimbingan rohani ?

13. apakah yang menjadi faktor-faktor penghambat dan faktor pendukung dalam

pelaksanaan model bimbingan rohani ?

14. Apa yang menjadi pedoman anda dalam melakukan bimbingan rohani ?

15. Apakah perawat rohani masuk dalam struktur organisasi rumah sakit ?

Page 145: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam

BIODATA PENULIS

Nama : Nurul Aeni

NIM : 1104037

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 25 Januari 1985

Alamat Asal : Ds. Ngembal Rejo, No: 407, Rt: 04, Rw: 01,

Bae,

Kudus, 59322

Email : [email protected]

Website : www.nurulaeni.wordpress.com

Pendidikan :

1. TK. PERTIWI NGEMBAL REJO, KUDUS

2. SD. N. NGEMBAL REJO V, KUDUS

3. MTs. N. KUDUS 01

4. MAN 2 KUDUS

5. IAIN WALISONGO SEMARANG, FAKULTAS DAKWAH

ANGGATAN 2004.

Motto :

DEMI ISLAM, PERGILAH MENGEJAR IMPIAN

Page 146: STUDI KOMPARATIF MODEL BIMBINGAN ROHANIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/86/jtptiain-gdl... · kerohanian Rumah Sakit Mardi Rahayu ... Sistem pelayanan Rumah Sakit Islam