Studi kasus BBLR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BBLR

Citation preview

BAB IIITINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIANHari / Tanggal : Senin, 2 November 2015Waktu: 16.00 WIBTempat: Ruang Perinatologi RSUD Kanjuruhan

A. Data Subjektif1. Biodata Identitas bayiNama: By. Ny ATgl lahir: 21 Oktober 2015Umur: 12 hariJK: perempuanAnak ke: keduaTgl MRS: 21 Oktober 2015

Identitas orangtuaNama Ibu / Ayah : Ny. A/ Tn. SUmur: 31 th / 39 thAgama: Islam/ IslamPendidikan: SMP/ SMAPekerjaan: IRT/ SwastaAlamat: Tlogsari RT 13 RW 2 Kec. Donomulyo, Malang2. Keluhan UtamaIbu mengatakan bayinya lahir dengan berat badan rendah, yaitu kurang dari 2500 gram. 3. Riwayat Penyakit SekarangSaat ini bayi tidak mengalami demam, muntah, sesak napas, maupun diare. 4. Riwayat Prenatal, Natal, dan Post Natala. PrenatalIbu mengatakan selama kehamilan ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 7 x di bidan dan di dokter obgyn atas rekomendasi bidan karena selama hamil menderita tekanan darah tinggi. Selama kehamilan ibu memiliki keluhan pusing dan mual muntah sehingga asupan makanan kurang. Ibu mengatakan anak pertama juga lahr secara SC karena letak muka dan tidak disertai dengan tekanan darah tinggi. Anak pertama sekarang usia 8 th JK perempuan. Ibu mengatakan selama hamil tidak memiliki kebiasaan seperti pijat oyok maupun minum jamu. b. NatalBayi lahir tanggal 21 Oktober 2015 pukul 08.50 WIB ditolong oleh dokter di RSUD Kanjuruhan secara SC. Ibu mengatakan tekanan darah batas atas mencapai 200 mmHg namun tidak sampai kejang. Ketuban hijau, bayi tidak langsung menangis. AS 2-4. Saat lahir dilakukan isap lendir, resusitasi, mengeringkan bayi, dan perawatan tali pusat. BB lahir 1250 gr, PB 40 cm, LK 28 cm, LD 24 cm LILA 7 cm. Tidak ada caput, tidak cacat, terdapat lubang anus.c. Post NatalSetelah dilakukan perwatan bayi baru lahir, dilanjutkan dengan pemberian vit K, tetes mata, dan perawatan dengan inkubator di ruang perinatologi.5. Riwayat Kesehatan KeluargaPada keluarga ibu dan ayah tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun seperti kencing manis, asma, penyakit menular seperti penyakit kuning dan batuk lama, serta penyakit menahun seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

6. Pola Kebiasaan sehari-hari Pola nutrisiBayi minum asi setiap 3 jam atau jika menangis karena merasa lapar atau haus. Pola eliminasiBAK teratur 6-7 kali / hariBAB 3-4 kali / hari warna kuning Pola istirahatBayi hanya tidur di inkubator dan bangun jika merasa lapar atau perlu mengganti popok. Pola aktivitasGerakan bayi aktif, menangis jika lapar atau BAB/BAK. Personal hygieneBayi dimandikan setiap pagi oleh petugas, popok diganti setiap kali basah, tempat tidur bayi dibersihkan setiap pagi.

B. Data Objektif1. Pemeriksaan UmumKU: baikRR: 44 x / menitHR: 140 x / menitSuhu: 36,6CBB: 1300 grPB: 40 cmLK: 28 cmLD: 24 cmLILA : 7 cm

2. Pemeriksaan Fisika. InspeksiKepala: kepala tidak mampu tegak, kulit kepala tampak bersih, rambut tipis, kepala tampak relatif lebih besar dibandingkan tubuh, caput (-), cephal (-)Kulit: kulit tampak kemerahan, tipis, jaringan lemak dibawah kulit tipis.Wajah: wajah tampak kemerahanMata: mata tampak simetris, bersih, konjungtiva merah muda, sklera putih.Hidung: tidak tampak sekret, tidak tampak pernapasan cuping hidung.Mulut: mukosa mulut tampak bersih, gusi tampak merah, lidah tampak bersih, tidak tampak kelainan palatum.Dada: tidak teampak retraksi dinding dada.Abdomen : tali pusat tampak sudah lepas, tidak ada tanda kemerahan di sekitar pusat.Genitalia : labia mayora belum menutupi labia minora dengan sempurna.Anus: terdapat lubang anusEksteremitas: tonos otot tmpak baik, pergerakan aktif, tidak tampak polidaktil maupun sindaktil.b. Palpasi Kepala: fontanella belum menutupTelinga : daun telinga elastisLeher: tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, tidak teraba bendungan vena jugularis.Abdomen: tidak teraba benjolan abnormalEkstremitas: tidak teraba oedema.c. AuskultasiDada: tidak terdengar bunyi wheezing maupun ronchii.d. Refleks Refleks moro: (+) cukup Refleks rooting: (+) baik Refleks sucking: (+) baik Refleks swallowing: (+) baik Refleks babinski: (+) baik Refleks menggenggam : (+) baik3. Pemeriksaan PenunjangHasil pemeriksaan laboraturium tgl 28 Oktober 2015

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAHDx: Bayi Ny. A usia 12 hari NKB dengan BBLR Ds: Bayi lahir pada usia kehamilan 8 bulan secara SC dengan indikasi impending eklamsi tanggal 21 Oktober 2015 di RSUD Kanjuruhan.Do: KU : baikHR: 140 x/menitRR: 44 x / menitS: 36.6 x / menitBB : 1300 grPB: 40 cmPemeriksaan fisikKepala: kepala relatif lebih besar daripada tubuh, fontanella belum menutupKulit: kulit kemerahan, jaringan lebih sub kutan tipisMata: konjungtiva merah muda, sklera putihDada: tidak ada retraksi dinding dadaAbdomen : tali pusat sudah lepas, tidak ada tanda kemerahan di sekitar pusatGenitalia: labia mayora belum menutupi labia minora dengan sempurnaEkstremitas: tonus otot baik, gerakan aktifMasalah : -3.3 DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALDiagnosa potensial : -Masalah potensial : - 3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA-3.5 INTERVENSIDx: Bayi Ny. A usia 12 hari NKB dengan BBLRTujuan: - Pertumbuhan bayi normal Pertambahan BB sesuai dengan usia Bayi terhindar dari infeksi Bayi terhindar dari hipotermiaKriteria hasil :KU: baikHR: 120 160 x / menitRR: 40 60 x / menitSuhu: 36,5 37,5CBB bayi menunjukkan peningkatan 30 40 gr / hariBayi tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi yaitu adanya kalor, dolor, rubor, tumor, dan fungsiolesa.Bayi tidak menunjukkan adanya tanda-tanda hipotermia, yaitu suhu < 36,5C, akral dingin, letargi, tangis lemah, dan kekuatan mengisap lemah.

Intervensi :1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.R/ Meminimalkan introduksi bakteri dan penyebaran infeksi.2. Rawat bayi dalam inkubator atau box bayi yang hangat. R/ Termoregulasi BBL belum sempurna sehingga memerlukan suhu lingkungan yang hangat agar tidak hipotermia.3. Jaga bayi dan lingkungan tetap bersih dan kering.R/ Mencegah seminimal mungkin kehilangan panas melalui evaporasi dan membuat bayi merasa nyaman.4. Pertahankan teknik aseptik dalam setiap tindakanR/ Meminimalkan dan membunuh bakteri, jamur, dan mencegah infeksi akibat kontaminasi nosokomial.5. Berikan ASI kepada byi minimal 3 jam sekali, atau sewaktu-waktu bayi lapar.R/ ASI merupakan sumber nutrisi utama untuk bayi dan berfungsi untuk tumbuh kembang bayi.6. Lakukan perawatan metode kangguru (PMK)R/ PMK merupakan cara untuk menjaga kehangatan, memberikan rasa nyaman, dan meningkatkan kedekatan emosional ibu dan bayi melalui skin-to-skin contact.7. Jaga personal hygiene bayiR/ Personal hygiene yang baik dapat mencegah timbulnya infeksi.8. Lakukan penimbangan BB bayi setiap hariR/ BB adalah indikator pertumbuhan yang paling utama. 9. Observasi TTV dan KU bayiR/ TTV adalah parameter proses dalam tubuh sehingga apabila terjadi kelainan dapat diketahui dan segera diatasi.

3.6 IMPLEMENTASITanggal / Waktu : 2 November 2015; 17.00 WIBDx: Bayi Ny. A usia 12 hari NKB dengan BBLR

Implementasi1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.2. Merawat bayi dalam inkubator atau box bayi yang hangat. 3. Menjaga bayi dan lingkungan teap bersih dan kering yaitu dengan cara mengganti popok, pakaian, dan bedong bayi jika basah.4. Mempertahankan teknik aseptik dalam tindakan, seperti memakai sarung tangan dan menggunakan alat-alat steril untuk tindakan aseptik. 5. Memberikan ASI kepada bayi minimal 3 jam sekali, atau sewaktu-waktu bila bayi rewel karena lapar.6. Melakukan perawatan metode kangguru (PMK) dengan cara meletakkan bayi telanjang dada di dada ibu (skin-to-skin), memfiksasi dengan selendang, kemudian memakaikan baju loggar sehingga ibu dan bayi berada dalam satu pakaian. 7. Menjaga personal hygiene bayi dengan cara memandikan dan membersihkan tempat tidur bayi setiap hari. 8. Melakukan penimbangan BB bayi setiap hari untuk mengetahui kenaikan berat badan bayi.9. Mengobservasi TTV dan KU

3.7 EVALUASITanggal / Waktu: 2 November 2015; 20.00S: -O: KU: baikBB: 1300 grHR: 144 x/menitRR: 43 x/menitSuhu: 36,5 x/menitA: By. Ny. A usia 12 hari NKB dengan BBLRP: - Mengobservasi TTV dan KU bayi- Menjaga agar bayi tetap hangat dan kering- Memberi minum ASI