4
Studi Kasus: Pembobolan Server Telkomsel Oleh : ReziFanita Ridwan NIM : 12095654 Seorang phreaker berinisial 'FAS' yang mampu menjebol server TELKOMSEL dituntut 20 tahun penjara. Dia bersama 6 tersangka lainnya membobol server Telkomsel dan melakukan aksi pencurian pulsa elektrik. Akibatnya Telkomsel dirugikan hingga 10 Miliar rupiah. Ketujuh tersangka tersebut memiliki tugas masing-masing, FA bertugas sebagai bobol server, AH berperan membantu FA membobol server dan melakukan pencurian pulsa yang dijual kepada langganan, MS membantu FA menjebol server dan yang menyiapkan script untuk fasilitasi pencurian pulsa. SP membantu melakukan penjebolan server, menyiapkan script, mencuri dan menjual pulsa, DY berperan sebagai penjebol server, mencuri dan menjual pulsa, IA berperan memasarkan pulsa, dan LK membantu AH menjual pulsa, menerima dan menyimpan uang hasil penjualan pulsa elektrik dalam rekening bank. Tujuh tersangka yang berhasil membobol server Telkomsel pada 4-7 Januari 2012 lalu, ternyata secara tak sengaja berhasil menemukan temuan mengejutkan, adanya sejumlah indikasi kecurangan yang dilakukan Telkomsel dalam menjalankan usaha. "Telkomsel disinyalir melakukan praktik-praktik curang yang baik secara

Studi Kasus

Embed Size (px)

Citation preview

Studi Kasus: Pembobolan Server Telkomsel

Oleh : ReziFanita RidwanNIM : 12095654

Seorang phreaker berinisial 'FAS' yang mampu menjebol server TELKOMSEL dituntut 20 tahun penjara. Dia bersama 6 tersangka lainnya membobol server Telkomsel dan melakukan aksi pencurian pulsa elektrik. Akibatnya Telkomsel dirugikan hingga 10 Miliar rupiah.Ketujuh tersangka tersebut memiliki tugas masing-masing, FA bertugas sebagai bobol server, AH berperan membantu FA membobol server dan melakukan pencurian pulsa yang dijual kepada langganan, MS membantu FA menjebol server dan yang menyiapkan script untuk fasilitasi pencurian pulsa. SP membantu melakukan penjebolan server, menyiapkan script, mencuri dan menjual pulsa, DY berperan sebagai penjebol server, mencuri dan menjual pulsa, IA berperan memasarkan pulsa, dan LK membantu AH menjual pulsa, menerima dan menyimpan uang hasil penjualan pulsa elektrik dalam rekening bank.Tujuh tersangka yang berhasil membobol server Telkomsel pada 4-7 Januari 2012 lalu, ternyata secara tak sengaja berhasil menemukan temuan mengejutkan, adanya sejumlah indikasi kecurangan yang dilakukan Telkomsel dalam menjalankan usaha. "Telkomsel disinyalir melakukan praktik-praktik curang yang baik secara langsung maupun tak langsung merugikan jutaan costumer-nya," ujar para tersangka dalam keterangan pers.FAS (sang phreaker utama) mengaku belajar phreaker secara otodidak. Untuk menguji ilmu phreaker yang dipelajari, dia mencoba menjebol server telkomsel, dan tidak berniat merugikan telkomsel. Ia mengatakan tidak mudah masuk ke server Telkomsel meskipun pintunya sudah terbuka. Ia butuh delapan bulan untuk mengotak-atiknya kembali. Sekitar bulan Juni dia merasa mentok, sampai akhirnya mengajak teman sesama phreaking yang dikenalnya lewat komunitas phreaking di internet. "Akhirnya saya memanggil AF, DYW, dan SP," kata FAS.Saat mulai bisa membobol server pulsa elektrik tersebut, para pelaku tidak langsung menjualnya, tetapi mereka melakukan uji coba dahulu, apakah pulsa yang berhasil dicuri bisa digunakan atau tidak. Pertama kali pelaku menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Apakah benar bisa digunakan atau tidak. Ternyata setelah melakukan percobaan berkali-kali akhirnya berhasil .Kemudian setelah berhasil menjebol server penjualan pulsa elektrik tersebut, para pelaku lantas mempromosikannya di kaskus dan pembeli pun mulai berdatangan. Kejahatan ini baru diketahui saat provider melakukan audit dan melihat perbedaan antara jumlah pulsa yang terjual dengan uang yang diterima.FAS juga mengatakan perbedaan phreaker , hacker ,serta cracker. Phreaker mirip dengan cracker, sama-sama menyukai gratisan. Bedanya Phreaker lebih fokus ke dalam bug jaringan/telekomunikasi.Hacker dikesankan merusak situs yang diretas, walau umumnya tidak demikian. Mereka kebanyakan mencari informasi/data penting tingkat tinggi bukan untuk mencuri/kesenangan, tapi cenderung untuk mengetes, system yang sedang mereka hadapi.sementara cracker dikategorikan sebagai orang yang memahami jenis pemrograman tingkat tinggi dan sedikit pengetahuan jaringan. Umumnya cracker membuat kemampuan untuk membuat sebuah program untuk meng-disfungsikan/memanipulasi jalur yang seharusnya. Contohnya, cracker membuat sebuah program agar program yang seharusnya berbayar menjadi gratis. Cracker tidak terlalu memahami seluk-beluk jaringan mereka kebanyakan cenderung menyukai segala sesuatu yang bersifat gratisan.FAS mengaku tidak memiliki ilmu khusus dari keilmuan formalnya dalam bidang tekonologi informasi (IT), melainkan seorang lulusan jurusan Geografi Universitas Indonesia. Dari segi keilmuan, pendidikan yang dia tempuh dengan pembobolan server Telkomsel tidak ada hubungannya. FAS juga di ketahui pintar statistik.FAS juga mengatakan uang itu (penjualan pulsa) masih ada di rekeningnya, tidak dikemana-manakan", berbeda dgn pelaku lain yang sempat membeli mobil dengan uang tersebut.Saran-saran agar kejadian serupa tidak terulang: Lebih meningkatkan keamanan jaringannya. Sistem keamanannya harus sesuai dengan standarisasi internasional. Harus membuat peraturan yang terpercaya agar konsumen tidak merasa dibohongi. Lebih meningkatkan security code pada perusahaan. Dilakukan peyesuaian berdasarkan UU ITE terdiri dari 13 Bab dan 54 Pasal yang mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang terjadi.

Sebelum memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan, ada baiknya anda perlu memahami prinsip keamanan itu sendiri.1. Kerahasiaan (confidentiality), dimana object tidak di umbar atau dibocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak terhadap object tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.2. Integritas (Integrity), bahwa object tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalanan nya dari sumber menuju penerimanya.3. Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.

Untuk mengatasi serangan keamanan jaringan dari jenis ini, perusahaan seharusnya mempunyai suatu policy tentang penggunaan password yang kuat, diantaranya untuk tidak memakai password yang dekat dengan nama, nama anak, tanggal lahir dan sebagainya. Semakin panjang suatu password dan kombinasinya semakin sulit untuk diketemukan.