Upload
lamkhanh
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI HIDROLIKA ALIRAN DI SEKITAR RENCANA JEMBATAN PAGERLUYUNG, DESA GEDEK, MOJOKERTO DENGAN MODEL MATEMATIK SATU DIMENSI
AHMAD SHOLAHUDDIN FAYUMI3108 100 006
LATAR BELAKANGPertumbuhan ekonomi menuntut pertumbuhan danpercepatan pemenuhan fasilitas insfrastruktur, salah satunya jalan tol.
LATAR BELAKANGPerencanaan jalan tol ini memotong Sungai Brantas, sehingga diperlukan jembatan denganstruktur pilar yang menopangnya.
RUMUSAN MASALAHo Bagaimana kondisi eksiting morfologi Sungai Brantas di
sekitar rencana jembatan?o Bagaimana kondisi aliran Sungai Brantas sebelum dan
sesudah adanya struktur jembatan dengan Q banjirrencana di sekitar rencana jembatan?
o Berapa kedalaman gerusan yang terjadi di sekitar rencanajembatan?
o Bagaimana mendesain bangunan penahan gerusan?
TUJUAN PENELITIANo Mengetahui kondisi eksiting Sungai Brantas di sekitar
rencana jembatan.o Mengetahui kondisi aliran Sungai Brantas sebelum dan
sesudah adanya struktur jembatan dengan Qrencana di sekitar rencana jembatan.
o Memprediksi kedalaman gerusan yang terjadi disekitarrencana jembatan dengan metode matematik 1 dimensi.
o Dapat mendesain bangunan penahan gerusan.
METODOLOGI
START
Data Sekunder- Data topografi sungai- Data debit- Long section dan Cross section sungai- Data sedimen
Analisa Hidrologi
Pemodelan Hec-Ras steady flow
Desain Bangunan Riprap
OK
FINISH
KontrolStabilitas
Kesimpulan
Pemodelan Hec-Ras Scouring
Perhitungan Manual Scouring
Analisa Hasil Kedalaman Scouring
Kondisi Eksiting Kondisi Setelah Adanya Rencana Jembatan
Analisa Hasil Hidrolika Aliran
NOT OK
ANALISA HIDOLOGIDebit Andalan 80%
Titik Tengah Frekuensi Frek. Kom. %0 132 66 226 751 100
133 265 199 129 525 57.08266 398 332 116 396 15.45399 531 465 109 280 14.51532 664 598 44 171 5.86665 797 731 58 127 7.72798 930 864 35 69 4.66931 1063 997 24 34 3.20
1064 1196 1130 4 10 0.531197 1329 1263 4 6 0.531330 1451 1391 2 2 0.27
751
Interval
Jumlah
ANALISA HIDOLOGIDebit Periode Ulang
Periode Ulang (tahun)
𝑌𝑌𝑇𝑇 𝐾𝐾𝑇𝑇 𝑋𝑋𝑇𝑇 (𝑚𝑚3/𝑑𝑑𝑑𝑑)
2 0,37 -0,165 643,622 5 1,50 0,72 1027,019 10 2,25 1,30 1280,589 25 3,20 2,05 1601,776 50 3,90 2,59 1838,441 100 4,60 3,14 2075,106
ANALISA HIDROLIKADengan Program Hec-Raso Analisa sebelum adanya struktur jembatano Analisa setelah adanya struktur jembatano Analisa scouring (gerusan)
o Kondisi sungai yang diamati sama dengan kondisi daridata yang ada.
o Analisa hanya menggunakan steady flow.o Angka koefesien manning yang dipakai sesuai dengan
kondisi eksiting sungai.o Debit yang digunakan pada perhitungan hidrologio Untuk pemodelan scouring akan digunakan debit periode
ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun.
PEMODELAN PADA HEC-RAS
Debit periode ulang 100 tahun kondisi eksiting
m m m m/dt m2A2 14.07 22.66 8.59 2.14 1020.81 0.27A1 14.14 22.65 8.51 2.15 1014.43 0.27
P5 14.19 22.51 8.32 2.22 982.58 0.28P6 14.19 22.50 8.31 2.25 970.61 0.28
P7 13.09 22.48 9.39 2.14 1022.81 0.26P8 14.36 22.44 8.08 2.27 964.48 0.28
959.09 0.30
Profil penampang
Elevasi minimum
Tinggi muka air
Kedalaman Kecepatan rata-rata
Luas penampang
22.52 6.89 2.38 915.83
Angka Froude
upstream jembatan baru
15.50 22.57 7.07 2.27
0.31
upstream jembatan lama
14.19 22.45 8.26 2.41 908.87 0.30
downstream jembatan baru
15.63
0.27downstream jembatan lama
13.12 22.46 9.34 2.28 960.95
PEMODELAN PADA HEC-RAS
Debit periode ulang 100 tahun kondisi setelah adanyarencana jembatan
m m m m/dt m2A2 14.07 22.64 8.57 2.14 1017.79 0.27A1 14.14 22.63 8.49 2.16 1011.44 0.27A0 14.10 22.57 8.47 2.34 930.75 0.30P1 14.05 22.57 8.52 2.33 934.71 0.30P2 14.24 22.56 8.32 2.31 945.24 0.30P3 14.30 22.49 8.19 2.54 855.18 0.34P4 14.29 22.48 8.19 2.50 871.76 0.33P5 14.19 22.51 8.32 2.22 982.58 0.28P6 14.19 22.50 8.31 2.25 970.61 0.28
P7 13.09 22.48 9.39 2.14 1022.81 0.26P8 14.36 22.44 8.08 2.15 964.48 0.28
Tinggi muka air
Kedalaman Kecepatan rata-rata
Luas penampang
Angka Froude
upstream jembatan lama
14.67 22.45 7.78 2.41 908.87 0.30
Profil penampang
Elevasi minimum
0.27downstream jembatan lama
14.34 22.46 8.12 2.28 960.95
PEMODELAN SCOURING PADA HEC-RASInput data akibat penyempitan lebar penampang sungai(contraction)Input data pier pada jembatanHasil output pemodelan scouring pada Hec-RasHasil output pemodelan scouring pada Hec-Ras
Periode ulang
(tahun)
Debit banjir (m3/dt)
Contraction scouring
(m)
Pier scouring
(m)
Total scouring
(m) 2 643,622 0,43 5,08 5,51 5 1027,019 0,32 5,89 6,21
10 1280,589 0,15 6,27 6,42 25 1601,776 0,43 6,52 6,95 50 1838,441 0,41 6,75 7,16
100 2075,106 0,38 6,98 7,36
PERHITUNGANANALITIK SCOURING
Perio
de u
lang
(ta
hun)
Deb
it ba
njir
(m3 /d
t)
Car
tens
(m)
Alv
arez
Sa
nche
s (m
)
Bre
asue
r (m
)
Lara
s (m
)
Nei
l (m
)
Ked
alam
an
rata
-rat
a (m
)
2 643,622 1,02 1,09 7,7 5,1 8,25 4,63 5 1027,019 4,29 2,34 7,7 5,1 8,25 5,54
10 1280,589 5,91 3,08 7,7 5,1 8,25 6,01 25 1601,776 6,16 3,91 7,7 5,1 8,25 6,22 50 1838,441 6,44 4,44 7,7 5,1 8,25 6,39
100 2075,106 6,60 4,97 7,7 5,1 8,25 6,52
KESIMPULANo Kondisi morfologi sungai di sekitar rencana jembatan yaitu pada profil
penampang A2 sampai P8 dominan saluran alami dengan lebar rata-rata 168 m. Pada hilir lokasi studi terdapat checkdam dan juga terdapat strukturJembatan Pagerluyung Lama.
o Kondisi aliran sungai dengan debit banjir periode ulang 100 tahun sebelumadanya rencana jembatan terjadi kecepatan rata-rata di sekitar rencanajembatan sebesar 2,25 m/dt dengan kedalaman rata-rata 8,03 m. Sedangkankondisi sungai setelah adanya rencana jembatan terjadi kecepatan rata-rata di sekitar jembatan sebesar 2,30 m/dt dengan kedalaman rata-rata 8,37 m. Terdapat kenaikan kecepatan aliran sebesar 0,05 m/dt setelah adanya rencanajembatan dan terdapat penurunan kedalaman sebesar 0,34 m.
o Pada pemodelan Hec-Ras rata-rata total gerusan dengan debit periode ulang100 tahun yang terjadi akibat adanya pilar dan penyempitan penampangsungai sebesar 7,36 m. Dan pada perhitungan manual, rata-rata gerusan yang terjadi sebesar 6,52 m.
o Perlindungan gerusan untuk pilar direncanakan menggunakan pasangan batupada tebing sungai. Pada pilar sebelah utara karena struktur pilar menjorok kedalam sungai sehingga diperlukan perlindungan timbunan tanah pada daerahsekitar pilar, sedangkan pada pilar sebelah selatan hanya perlindungan padatebing saja.