37
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Struktur a tom dan sistem periodik unsur (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

  • 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
  • 2. A. Perkembangan Teori Atom Model Atom Dalton Model Atom Thomson Macam-macam model atom Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 3. Model Atom Dalton 1 2 John Dalton pada tahun 1808 mengungkapkan sebagai berikut. a. Semua materi mempunyai bagian terkecil yang disebut atom. b. Atom tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. c. Atom-atom suatu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain. d. Pada pembentukan senyawa terjadi ikatan antara penyusun senyawa tersebut. e. Atom-atom bergabung dengan perbandingan yang sederhana Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 4. 1 2 Kekurangan teori atom Dalton a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi b. Tidak dapat menjelaskan gaya gabung unsurunsur. Misalnya, mengapa dalam pembentukan air (H2O) satu atom oksigen mengikat dua atom hidrogen Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 5. Model Atom Thomson Sir J.J. Thomson tahun 1897 memperlihatkan elektron dengan teorinya sebagai berikut. a. Atom merupakan bola yang bermuatan positif, pada tempat-tempat tertentu ada elektron yang bermuatan negatif. b. Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif. Teori atom Thomson ini dikenal dengan nama teori atom Roti Kismis. Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 6. Model Atom Rutherford 1 2 Ernest Rutherford tahun 1911 mengungkapkan model inti untuk suatu atom. Pada model inti digambarkan atom sebagai ruangan kosong dengan inti yang padat mengandung muatan positif terletak di pusat dan elektron beredar mengelilingi inti. Teori atom Rutherford menerangkan sebagai berikut. a. Massa atom terpusat pada inti atom b. Elektron beredar mengelilingi inti pada orbitnya atau kulitnya. c. Ukuran atom sekitar 108 cm dan inti atom 1013 cm. Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 7. Kelemahan teori atom Rutherford 1 2 a.Tidak dapat menjelaskan bahwa atom bersifat stabil. b.Tidak dapat menjelaskan bahwa spektrum atom hidrogen berupa spektrum garis (diskrit/diskontinu). Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 8. Model Atom Niels Bohr 1 2 Niels Bohr tahun 1913 bekerja dengan Rutherford memodifikasi model atom dengan menambahkan bahwa elektron mengelilingi inti pada tingkat-tingkat energi yang berbeda. Bohr mengungkapkan sebagai berikut. a. Elektron mengelilingi inti atom pada tingkat tingkat energi tertentu yang disebut kulit elektron. b. Elektron dapat pindah dari tingkat energi yang satu ke yang lain dengan melepaskan atau menyerap energi. Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 9. Kelemahan teori atom Bohr: 1 a. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spektrum atom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron yang lebih banyak). b. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips. c. Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian. Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr 2 Model Atom Mekanika Kuantum
  • 10. Model Atom Mekanika Kuantum 1 2 Model atom mekanika kuantum didasarkan pada: 1. Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923); 2. Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger; (1926) 3. Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927). Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 11. 12 Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut: a. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektronelektron mengelilingi inti atom berada pada orbitalorbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital. b. Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan. c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum. Model Atom Dalton Model Atom Thomson Model Atom Rutherford Model Atom Niels Bohr Model Atom Mekanika Kuantum
  • 12. B. Sistem Periodik Unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sistem periodik unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 13. Sistem Periodik Unsur Untuk mempermudah mempelajari sifat suatu unsur, para ilmuwan mengembangkan sistem periodik : Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 14. 1. Perkembangan Sistem Periodik Unsur 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 15. J. Dobereiner Sistem periodik unsur-unsur yang dikembangkannya didasarkan pada nomor massa atom. Menurut Dobereiner, jika nomor massa atom unsur A ditambah nomor massa atom unsur B, kemudian dirataratakan maka akan dihasilkan nomor massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 dinamakan triade. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 16. 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut disusun menurut kenaikan massa atom-atomnya, ternyata massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur. Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki kemiripan sifat tidak hanya 3 buah Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 17. 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 J. Newlands John Newland menemukan hubungan antara sifat unsur dan massa atom menurut pola tertentu. Jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan nomor massa atom maka unsur kedelapan memiliki sifat mirip dengan unsur pertama. Pola ini dinamakan Hukum Oktaf. Namun, pada perkembangan selanjutnya ditemukan beberapa unsur yang tidak sesuai dengan Hukum Oktaf, misalnya: Cr tidak mirip dengan Al; Mn tidak mirip dengan P; Fe tidak mirip dengan S; dan yang lainnya Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 18. Mendeleev Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleyev juga membuat suatu daftar periodik unsur. Unsur-unsur yang mempunyai persamaan sifat di tempatkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 19. Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev Penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongannya. Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga dalam tabel terdapat banyak tempat kosong. 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 20. Tabel Periodik Modern Tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsurdalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev. 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 21. a. Golongan Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU ke arah tegak (vertikal). Secara garis besar unsur- unsur dalam Tabel Periodik Modern dibagi dalam 2 golongan, yaitu: 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 22. 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 1) Golongan Utama (A), meliputi: a) golongan IA disebut golongan alkali; b) golongan IIA disebut golongan alkali tanah; c) golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium; d) golongan IVA disebut golongan karbon/silikon; e) golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor; f) golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur; g) golongan VIIA disebut golongan halogen; h) golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gas inert. 2) Golongan Transisi (B), meliputi: Golongan IB sampai dengan VIIIB. Khusus golongan B akan dibahas di kelas XI. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 23. b. Periode Periode adalah susunan unsur-unsur dalam SPU arah mendatar (horizontal). Periode dibagi 2 yaitu: 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 24. 1) periode pendek, meliputi: a) periode 1 terdiri atas 2 unsur; b) periode 2 terdiri atas 8 unsur; c) periode 3 terdiri atas 8 unsur. 2) periode panjang, meliputi: a) periode 4 terdiri atas 18 unsu; b) periode 5 terdiri atas 18 unsur; c) periode 6 terdiri atas 32 unsur. d) periode 7 belum lengkap 1 2 3 4 5 67 8 9 10 11 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 25. 1 23 Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron merupakan susunan elektronelektron dalam kulit-kulit atau subkulitsubkulit. Pengisian elektron pada tingkat subkulit akan dibahas di kelas XI. Konfigurasi elektron yang akan dibahas pada bab ini hanya untuk memudahkan dalam penentuan periode dan golongan, khususnya golongan utama (A). Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 26. 1. Konfigurasi elektron pada kation dan anion Kation adalah ion positif, terjadi kalau atom unsur melepas elektron. Anion adalah ion negatif, terjadi jika atom netral menangkap elektron. 1 23 Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 27. 1 23 2. Elektron valensi Elektron valensi adalah banyaknya elektron pada kulit terluar. 3. Penentuan golongan A dan periode Penentuan golongan A unsur dalam Tabel Periodik dapat dilakukan dengan cara menetapkan elektron valensi. Konfigurasi elektron per kulit seperti di atas hanya berlaku untuk golongan utama (A), sedangkan golongan transisi (B) menggunakan konfigurasi elektron per subkulit. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 28. 1 2 3 45 6 7 8 Sifat Periodik Unsur Sifat periodik unsur merupakan sifat unsur yang berhubungan dengan letak unsur dalam tabel periodik (periode dan golongan). Sifat periodik yang akan dibahas di sini meliputi sifat atom yang berhubungan langsung dengan struktur atomnya, mencakup jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan. Sifat fisis yang meliputi kerapatan, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik tidak dibahas. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 29. 1 2 3 45 6 7 8 1. Jari-jari atom Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dan elektron terluar. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 30. Kecenderungan jari-jari atom: 1 2 3 45 6 7 8 a. Dalam satu golongan jari-jari atom dari atas ke bawah makin besar. Karena jumlah kulit dari atas ke bawah makin banyak meskipun muatan inti bertambah positif, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah. b. Dalam satu periode jari-jari atom dari kiri ke kanan makin kecil. Meskipun jumlah elektron dari kiri ke kanan bertambah tetapi masih menempati kulit yang sama. Bertambahnya muatan positif dalam inti menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron makin kuat. Akibatnya jari-jari atom makin kecil. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 31. 1 2 3 45 6 7 8 2. Energi ionisasi Energi ionisasi adalah energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan 1 elektron terluar dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Kecenderungan energi ionisasi: a. Dalam satu golongan energi ionisasi dari atas ke bawah makin kecil, karena jari-jari atom bertambah besar. Meskipun jumlah muatan positif dalam inti bertambah tetapi gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah karena jari-jari makin panjang. Akibatnya energi ionisasi makin berkurang. b. Dalam satu periode energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan makin besar. Bertambahnya jumlah muatan positif dalam inti dan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti makin kuat. Akibatnya energi ionisasi makin bertambah. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 32. 1 2 3 45 6 7 8 3. Afinitas elektron Afinitas elektron adalah energi yang terlibat (dilepas atau diserap) ketika satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Afinitas elektron suatu unsur: a. Dalam satu golongan afinitas elektron unsur dari atas ke bawah makin berkurang. Muatan inti bertambah positif, jarijari atom makin besar, dan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin lemah. Akibatnya afinitas elektron berkurang. b. Dalam satu periode afinitas elektron unsur dari kiri kekanan cenderung bertambah. Muatan inti bertambah positif sedang jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin kuat. Akibatnya afinitas elektron cenderung bertambah. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 33. 1 2 3 45 6 7 8 4. Keelektronegatifan Keelektronegatifan adalah kecenderungan/kemampuan atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Semakin besar keelektronegatifan suatu atom berarti dalam ikatan kimia atom tersebut cenderung menarik elektron dari atom yang lain. Keelektronegatifan suatu unsur: a. Dalam satu golongan keelektronegatifan unsur dari atas ke bawah makin berkurang. Jumlah muatan inti bertambah positif jumlah kulit bertambah maka kemampuan inti untuk menarik elektron menjadi lemah. Akibatnya keelektronegatifan unsur makin lemah. b. Dalam satu periode keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan cenderung naik. Muatan inti bertambah positif jumlah kulit tetap, menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron makin kuat. Akibatnya kemampuan atom untuk menarik elektron makin besar. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 34. 1 2 3 45 6 7 8 5. Sifat logam Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi unsur logam, semilogam (metalloid), dan nonlogam. Unsur logam mempunyai energi ionisasi kecil sehingga mudah melepas elektron membentuk ion positif. Unsur nonlogam mempunyai afinitas elektron besar sehingga mudah menarik elektron membentuk ion negatif. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur
  • 35. 1 2 3 45 6 7 8 Sifat logam unsur: a. Dalam satu golongan sifat logam unsur bertambah dari atas ke bawah. Dari atas ke bawah energi ionisasi unsur berkurang sehingga makin mudah melepas elektron, sifat logam bertambah. Demikian juga nilai afinitas elektron makin berkurang sehingga makin sulit bagi unsur untuk menangkap elektron. Sifat nonlogam berkurang. b. Dalam satu periode sifat logam berkurang dari kiri ke kanan. Energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan, sehingga makin sulit bagi unsur untuk melepas elektron. Berarti sifat logam makin berkurang. Nilai afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan, sehingga makin mudah bagi unsur untuk menarik elektron. Akibatnya sifat nonlogam makin berkurang. Kecenderungan ini tidak berlaku bagi unsur-unsur transisi. Sistem periodik unsur Perkembangan Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Sifat Periodik Unsur