Upload
afri-rylai
View
230
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
wew
Citation preview
Kasus
Topik: Stroke Hemoragik
Tanggal (kasus): 5 Maret 2015 Persenter: dr. M. Irawan Afrianto
Tanggal Presentasi: April 2015 Pembimbing: dr. Agus Asari Pendamping: dr. Agus Asari
Tempat Presentasi: RSUD Sultan Immanudin Pangkalanbun
Obyektif Presentasi:
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi: Pasien laki-laki berusia 33 tahun datang dengan keluhan utama kelemahan anggota gerak kanan sejak 3 hari
SMRS terjadi tiba-tiba saat beraktifitas. Pasien juga tiba-tiba bicara pelo. Wajah tampak tidak simetris. Menurut anaknya
setengah jam sebelumnya pasien sempat mengeluh pusing dan sakit kepala di sebelah kiri.
□ Tujuan: mendiagnosis dan mengatasi Stroke Hemoragik
Bahan bahasan: □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Cara Membahas: □ Diskusi □ Presentasi dan diskusi □ Email □ Pos
1
Data Pasien: Nama: Tn. AD Nomor Registrasi: 163118
Nama Klinik: Telp: Terdaftar Sejak: 5 Maret 2015
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Pasien seorang laki-laki berusia 33 tahun datang dengan keluhan utama kelemahan anggota gerak kanan sejak 3
hari SMRS. Pasien merasa tangan kanan dan kaki kanan sulit di gerakkan, terasa berat untuk di angkat. Pasien saat
itu sedang menebang kayu. Pasien juga tiba-tiba bicara pelo. Tidak di dapatkan penurunan kesadaran, mual maupun
muntah, BAB/BAK tidak ada keluhan. Wajah tampak tidak simetris. Menurut anaknya setengah jam sebelumnya
pasien sempat mengeluh pusing dan sakit kepala di sebelah kiri.
2. Riwayat Pengobatan:
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit:
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, DM (-), hipertensi (-), asma (-).
4. Riwayat Keluarga:
hipertensi (-), DM (-)
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai buruh.
2
6. Lain-lain:
Diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Daftar Pustaka:
a. PERDOSSI. Pedoman penatalaksanaan stroke. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), 2007
b. Sjahrir, Hasan. Stroke Iskemik. Yandira Agung: Medan, 2003
c. Misbach J. Clinical pattern of hospitalized strokes in 28 hospitals in Indonesia. Med J Indonesia 2000; 9: 29-34
d. Kelompok Studi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke 2007. Edisi Revisi.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia: Jakarta, 2007.
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis stroke hemoragik
2. Pemeriksaan penunjang yang berhubungan dengan pasien stroke hemoragik
3. Faktor risiko terjadinya stroke hemoragik
4. Edukasi dan konseling untuk pasien
1. Subyektif: Pasien seorang laki-laki berusia 33 tahun datang dengan keluhan utama kelemahan anggota gerak
kanan sejak 3 hari SMRS. Pasien merasa tangan kanan dan kaki kanan sulit di gerakkan, terasa berat untuk di
3
angkat. Pasien saat itu sedang menebang kayu. Pasien juga tiba-tiba bicara pelo. Tidak di dapatkan penurunan
kesadaran, mual maupun muntah, BAB/BAK tidak ada keluhan. Wajah tampak tidak simetris. Menurut anaknya
setengah jam sebelumnya pasien sempat mengeluh pusing dan sakit kepala di sebelah kiri.
Bila pada seorang pasien ditemukan gejala kelemahan anggota gerak kanan atau kiri maka harus dipikirkan
gejala-gejala Stroke homoragik maupun nonhemoragik.
2. Objektif:
Pemeriksaan Fisik :
o TD: 110/70 mmHg, Nadi: 80 x/menit, Suhu: 36,8°C, RR: 28 x/menit, BB: 80 kg, TB: 170 cm, IMT: 27,68
o Kulit : ikterik -
o Kepala:
Mata : Conjuctiva anemis -/-, Sklera ikterik : -/-
Leher : Tidak ada peningkatan JVP , KGB tidak membesar
o Thorax : Bentuk dan pergerakan simetris
Pulmo : sonor kanan = kiri
Cor : Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternal kanan
Batas jantung kiri: ICS V linea mid clavicula kiri
Batas jantung atas: ICS III linea parasternal kiri
4
Auskultasi : Pulmo : Suara napas vesikuler kanan = kiri, Ronchi -/-,Wheezing -/-
Cor : bunyi jantung irregular, S1 S2 tidak teratur, murmur (-)
o Abdomen : Inspeksi : cembung
Auskultasi : bising usus + normal
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani
o Ekstremitas : Atrofi (-), edema(-), hemiparese kanan (+), akral hangat, sianosis –, edem -/-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. TANDA-TANDA PERANGSANGAN MENINGEN
Kaku Kuduk : -
Brudzinski I : -
Brudzinski II : -/-
Kernig : -/-
Laseque : > 70 / >70
2. GANGGUAN SARAF OTAK
N. I (OLFAKTORIUS)
5
Kanan Kiri
Penciuman : normosmia normosmia
N. II (OPTIKUS)
Kanan Kiri
Visus Kasar : baik baik
Lapangan Pandang : luas luas
Lihat Warna : baik baik
Funduskopi : tidak dilakukan
N. III, IV, VI (OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS, ABDUSEN)
Sikap bola mata : simetris
Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Eksoftalmus : -/-
Enoftalmus : -/-
Diplopia : -/-
Deviasi konjugae : -/-
Pergerakan bola mata :
6
Lateral kanan : baik
Lateral kiri : baik
Atas : baik
Bawah : baik
Berputar : baik
Pupil : bulat, isokor 3mm/3mm
o Reflek cahaya : Langsung : +/+, Tidak langsung +/+
o Refleks akomodasi : +/+
N. V (TRIGEMINUS)
Kanan Kiri
- MOTORIK
Buka tutup mulut : Baik Baik
Gerakan rahang : Baik Baik
Menggigit (Palpasi)
Maseter : teraba teraba
Temporalis : teraba teraba
- REFLEKS
7
Refleks kornea : + / +
Refleks maseter : +
N. VII (FASIALIS)
Kanan Kiri
Waktu Diam
Kerutan dahi kurang jelas Lebih jelas
Tinggi alis kurang tinggi Lebih tinggi
Sudut mata Kurang tinggi Lebih tinggi
Lipatan nasolabial kurang jelas Lebih jelas
Waktu Gerak
Mengerutkan dahi Kurang jelas Lebih jelas
Menutup mata (+) (+)
Bersiul (+) (+)
Memperlihatkan gigi lemah kuat
Pengecapan 2/3 depan lidah tidak dilakukan
N. VIII (VESTIBULOKOKHLEARIS)
VESTIBULARIS
8
Nistagmus : -
Vertigo : -
KOKHLEARIS Kanan Kiri
Test brbisik : baik baik
Gesek jari : baik baik
Tes Rinne : + +
Test Webber : tidak ada lateralisasi
Test Swabach : sama dengan pemeriksa
N. IX, X (GLOSOFARINGEUS, VAGUS)
Arcus faring : Simetris
Uvula : ditengah
Palatum mole : intak
Disfoni : -
Rinolalia : -
Disartria : -
Disfagia : -
Batuk : +
9
Menelan : +
Refleks faring : tidak dilakukan
Refleks okulokardiak : +
Refleks sinus karotikus : +
N. XI (ASESORIUS)
Kanan Kiri
Menoleh : baik baik
Angkat bahu : baik baik
N. XII (HIPOGLOSUS)
Kedudukan lidah waktu bergerak : defiasi ke kanan
Atrofi : tidak ada
Kekuatan lidah menekan pada bagian :menurun/kuat
Fasikulasi/Tremor pipi (kanan/kiri) : -/-
Bicara pelo :+
MOTORIK
GERAKAN SPONTAN ABNORMAL
10
Kejang : -
Tetani : -
Tremor : -
Khorea : -
Atetosis : -
Balismes : -
Diskinesia : -
Mioklonik : -
TROFI OTOT
Lengan : eutrofi/ eutrofi
Tungkai : eutrofi/ eutrofi
DERAJAT KEKUATAN OTOT
Kanan Kiri
LENGAN - Atas 1 5
- Bawah 1 5
- Lengan 1 5
- Jari 1 5
11
TUNGKAI - Atas 1 5
- Bawah 1 5
- Kaki 1 5
- Jari 1 5
BERDIRI
Jongkok berdiri : Tidak dilakukan
Jalan - Langkah : Tidak dilakukan
- Lenggang lengan : Tidak dilakukan
- Di atas tumit : Tidak dilakukan
- Jinjit : Tidak dilakukan
TONUS OTOT (Hiper, noro, hipo, atoni)
Kanan Kiri
LENGAN - Fleksor : Normotoni Normotoni
- Ekstensor : Normotoni Normotoni
TUNGKAI - Fleksor : Normotoni Normotoni
- Ekstensor : Normotoni Normotoni
12
KOORDINASI
STATIS
- Duduk : baik
- Berdiri : sulit dinilai
- Test Romberg : Tidak dilakukan
DINAMIS
- Jari-jari : Tidak dilakukan
- Tremor Intensi : -/-
- Disdiadokokinesis : Tidak dilakukan
- Dismetri : Tidak dilakukan
- Bicara (Disartri) : Tidak dilakukan
- Menulis : Tidak dilakukan
3. REFLEKS
REFLEKS TENDO
Kanan Kiri
- Biseps ++ + +
13
- Triseps ++ + +
- Knee Pes Reflex ++ ++
- Achilles Pes Reflex ++ + +
REFLEKS KULIT
- Telapak kaki (Stuple) : + +
- Kulit perut : normal
- Kremaster : Tidak dilakukan
- Anus Interna : Tidak dilakukan
- Anus Eksterna : Tidak dilakukan
REFLEKS ABNORMAL
- Babinski : - -
- Chaddock : - -
- Oppenheim : - -
- Gordon : - -
- Shaeffer : - -
- Rosslimo : - -
- Mendel Behterew : - -
14
- Hoffman Tromer : - -
- Klonus lutut : - -
- Klonus kaki : - -
4. SENSIBILITAS
EKSTEROSEPTIF
- Rasa raba (pakai kapas) : kanan sama dengan kiri
- Rasa nyeri (pakai jaru) : kanan sama dengan kiri
- Rasa suhu (pakai tabung air panas / air dingin) : tidak dilakukan
PROPIOSEPTIF
- Rasa sikap : Tidak dilakukan
- Rasa gerak : Tidak dilakukan
5. VEGETATIF
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Salivasi : Baik
Sekresi keringat: Baik
Fungsi seks : -
15
6. FUNGSI LUHUR
Memori : sulit dievaluasi
Bahasa : tidak bisa
Afek dan emosi : sulit dievaluasi
Visuospasial : baik
Kognitif : sulit dievaluasi
7. TANDA REGRESI
Refleks menghisap : -
Refleks mengigit : -
Refleks memegang : -
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik mendukung diagnosis Hemiparese Dekstra ec Stroke Hemoragik
dd Stroke Nonhemoragik. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
3. Assessment (Penalaran Klinis):
16
Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah
otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan
tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu. Stroke diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan
stroke hemoragis. Kurang lebih 83% dari seluruh kejadian stroke berupa stroke iskemik, dan kurang lebih 51%
stroke disebabkan oleh trombosis arteri, yaitu pembentukan bekuan darah dalam arteri serebral akibat proses
aterosklerosis.
Trombosis dibedakan menjadi dua subkategori, yaitu trombosis pada arteri besar (meliputi arteri karotis,
serebri media dan basilaris), dan trombosis pada arteri kecil. Tiga puluh persen stroke disebabkan trombosis arteri
besar, sedangkan 20% stroke disebabkan trombosis cabang-cabang arteri kecil yang masuk ke dalam korteks
serebri (misalnya arteri lentikulostriata, basilaris penetran, medularis) yang menyebabkan stroke trombosis tipe
lakuner. Kurang lebih 32% stroke disebabkan oleh emboli, yaitu tertutupnya arteri oleh bekuan darah yang lepas
dari tempat lain di sirkulasi.
Pada pasien terdapat keluhan kelemahan anggota gerak kanan, sakit kepala, pusing, dan bicara pelo yang
terjadi secara tiba-tiba. Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan penunjang berupa CT Scan kepala.
Tetapi tidak dilakukan karena keterbatasan wahana.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah diberikan oksigen untuk mencukupi suplai oksigen dalam tubuh,
Head up 30°, infuse RL untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, diberikan citicolin 500 mg/12 jam dan piracetam
17
1 gr/8jam sebagai neuroprotektor agar tidak terjadi penurunan fungsi kognitif pasca terjadinya stroke. Pasien juga
diberikan obat ranitidine 50 mg/12 jam sebagai pencegah stress ulcer yang dapat memperburuk keadaan stroke
dan Antrain 1 ampul/8 jam untuk mengurangi keluhan nyeri kepala.
4. Plan:
Diagnosis: Hemiparese Dekstra ec Stroke Hemoragik dd Stroke Nonhemoragik
Pengobatan:
Non farmakologi dengan modifikasi gaya hidup:
a. Head up 30°
b. Diet rendah garam dan lemak.
Terapi farmakologi antara lain :
- Oksigen 2-3 liter per menit
- Infus RL 20 tpm
- Inj. Citicolin 500 mg/12 jam iv
- Inj. Piracetam 1 gr/8 jam iv
- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam iv
- inj. Antrain 1 amp/8 jam iv
Pendidikan:
18
1. Menerangkan pada keluarga pasien tentang kondisi dan penyakit pasien
2. Menjelaskan pada keluarga pasien tentang pengobatan yang diberikan dan waktu yang diperlukan selama
proses pemulihan pasien
3. Mengingatkan kelurga pasien untuk mobilisasi tubuh pasien untuk mencegah ulkus dekubitus
4. Motivasi pasien dan keluarganya supaya rajin melatih anggota gerak yang mengalami parese, hingga
mempercepat proses pemulihan atau meminimalisasi kemungkinan kecacatan
5. Edukasi mengenai komplikasi penyakit pasien
6. Edukasi mengenai faktor resiko yang dapat di ubah
7. Edukasi anggota keluarga yang lain tentang kemungkinan adanya penyakit yang dapat di turunkan
Konsultasi:
Di jelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan dokter spesialis saraf dan spesialis rehabilitasi medic
Pangkalan Bun, April 2015
Presenter Pendamping
(dr. M. Irawan Afrianto) (dr. Agus Asari)
19