6
2 Sarafino (1998) membagi tiga jenis sumber stres yang dapat terjadi pada kehidupan individu: Sumber yang berasal dari individu Ada dua cara stres berasal dari individu. Pertama adalah melalui adanya penyakit. Penyakit yang diderita individu menyebabkan tekanan biologis dan psikologis sehingga menimbulkan stres. Sejauh mana tingkat stres yang dialami individu dengan penyakitnya dipengaruhi faktor usia dan keparahan penyakit yang dialaminya. Cara kedua adalah melalui terjadinya konflik.\Konflik merupakan sumber yang paling utama. Didalam konflik individu memiliki dua kecenderungan yang berlawanan : menjauh dan mendekat. Individu harus memiliki dua atau lebih alternatif pilihan yang masing– masing memiliki kelebihan dan kekuhrangannya se ndiri. Keadaan seperti ini banyak dijumpai saat individu dihadapkan pada keputusan–keputusan mengenai kesehatannya. Sumber yang berasal dari keluarga Stres dalam keluarga dihasilkan melalui adanya perilaku, kebutuhan– kebutuhan dan kepribadian dari masing –masing anggota keluarga yang berdampak kepada anggota keluarga lainnya. Konflik interpersonal ini dapat timbul dari adanya masalah finansial, perilaku yang tidak sesuai, melalui adanya tujuan yang berbeda antar anggota keluarga, bertambahnya anggota keluarga perceraian orang tua, penyakit dan kecacatan yang dialami anggota keluarga dan kematian anggota keluarga. Sumber stres yang berasal dari komunitas dan masyarakat Adanya hubungan manusia dengan lingkungan luar menyebabkan banyak kemungkinan munculnya sumber – sumber stres. Misalnya: stres yang

Stress

  • Upload
    hanif27

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyebab stress

Citation preview

Page 1: Stress

2

Sarafino (1998) membagi tiga jenis sumber stres yang dapat terjadi pada kehidupan individu:

Sumber yang berasal dari individu

Ada dua cara stres berasal dari individu. Pertama adalah melalui adanya penyakit. Penyakit yang diderita individu menyebabkan tekanan biologis dan psikologis sehingga menimbulkan stres. Sejauh mana tingkat stres yang dialami individu dengan penyakitnya dipengaruhi faktor usia dan keparahan penyakit yang dialaminya. Cara kedua adalah melalui terjadinya konflik.\Konflik merupakan sumber yang paling utama. Didalam konflik individu memiliki dua kecenderungan yang berlawanan : menjauh dan mendekat.

Individu harus memiliki dua atau lebih alternatif pilihan yang masing–masing memiliki kelebihan dan kekuhrangannya se ndiri. Keadaan seperti ini banyak dijumpai saat individu dihadapkan pada keputusan–keputusan mengenai kesehatannya.

Sumber yang berasal dari keluarga

Stres dalam keluarga dihasilkan melalui adanya perilaku, kebutuhan–kebutuhan dan kepribadian dari masing –masing anggota keluarga yang berdampak kepada anggota keluarga lainnya. Konflik interpersonal ini dapat timbul dari adanya masalah finansial, perilaku yang tidak sesuai, melalui adanya tujuan yang berbeda antar anggota keluarga, bertambahnya anggota keluarga perceraian orang tua, penyakit dan kecacatan yang dialami anggota keluarga dan kematian anggota keluarga.

Sumber stres yang berasal dari komunitas dan masyarakat

Adanya hubungan manusia dengan lingkungan luar menyebabkan banyak kemungkinan munculnya sumber – sumber stres. Misalnya: stres yang dirasakan anak sekolah akibat adanya kompetisi – kompetisi dalam hal seperti olah raga.

Di sisi lain, stres yang dialami oleh orang dewasa banyak diperoleh melalui pekerjaannya dan berbagai situasi lingkungan. Stres yang diperoleh melalui pekerjaan contohnya dikarenakan : diluar sisi kerja, kontrol yang rendah terhadap pekerjaan yang diemban, kurangnya hubungan interpersonal dengan sesama rekan kerja, promosi jabatan, kehilangan pekerjaan lainnya. Stres yang diperoleh dari lingkungan juga dapat diakibatkan oleh lingkungan yang berisik dan padat serta lingkungan yang tercemar (Sarafino, 1998).

Life – Change Events

Page 2: Stress

Stres juga berasal dari Life – Change Events yaitu peristiwa – peristiwa yang membawa perubahan dalam kehidupan manusia dan diperlukan adaptasi terhadapnya. Homes & Rahe (dalam Matteo,1991) melakukan suatu penelitian yang dimulai dari adanya hipotesis bahwa tingkat stres yang dialami individu dapat dilihat dari sejumlah perubahan hidup yang sedang dialami.

3

5 Efek Positif Stres

Oleh : Petti Lubis, Mutia Nugraheni

VIVAnews - Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Bagi mereka yang terlalu sering mengalami stres tentunya bisa berdampak negatif pada tubuh. Seperti munculnya penyakit, meningkatnya berat badan dan depresi.

Selama ini Anda mungkin hanya tahu dampak negatif dari stres. Padahal stres juga menimbulkan dampak positif. Berikut lima dampak positif dari stres.

1. Mendorong orang berpikir kreatif

Banyak penulis atau artis mengungkap proses kreatif justru muncul sebagai akibat dari frustrasi dan stres. Menurut Larina Kase, Ph.D., seorang psikolog dan penulis buku "The Confident Leader: How the Most Successful People Go from Effective to Exceptional", hal itu bisa terjadi karena sebuah alasan.

"Stres sering mendahului atau menyertai suatu terobosan kreatif. Jika pikiran kita benar-benar tenang dan santai, justru tidak perlu alasan untuk melihat hal-hal berbeda. Stres akan meningkat terutama ketika menghadapi hal baru yang terjadi karena perubahan. Hasil akhir dari proses kreatif yang disertai stres akan sedikit mengintimidasi, karena reaksi orang lain," kata Kase, seperti VIVAnews kutip dari Shine.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh dapat mengambil keuntungan dari stres. "Stres jangka pendek dapat membantu sistem kekebalan tubuh," ujar Mark Goulston, MD, seorang psikiater klinis dan penulis buku "Get Out of Your Own Way:Overcoming Self-Defeating Behavior".

Goulston menjelaskan, ketika hormon kortisol atau hormon stres dilepaskan, akan meningkatkan kekebalan tubuh. Itu adalah proses keseimbangan. Meskipun stres jangka pendek dapat menjaga tubuh dari penyakit, ia memperingatkan bahwa terlalu banyak stres dapat menyebabkan kelebihan kortisol. Hal ini bisa memicu obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskuler.

3. Membuat Tubuh lebih fit

Page 3: Stress

Olahraga seperti, angkat berat, berjalan atau lari selama 45 menit, bisa membuat tubuh berkeringat. Selain itu, stres juga bisa menjadi olahraga yang baik. Hal itu menurut Jessica Matthews, MS, koordinator pendidikan berkelanjutan untuk American Council on Exercise (ACE)

"Stres merupakan latihan ringan yang bisa membuat tubuh lebih sehat. Dari perspektif fisiologis, stres ditempatkan sebagai tuntutan, dan bisa membantu latihan menjadi lebih efisien," kata Matthews.

4. Membantu memecahkan masalah

Stres sering dipicu karena munculnya dari dilema dalam diri Anda, atau ketika "dipaksa" membuat keputusan besar? Rasa kekhawatiran ini sebenarnya bermanfaat. "Stres menunjukkan nilai-nilai yang kita miliki. Ja kita tidak peduli tentang sesuatu, kita tidak akan khawatir tentang hal itu," kata Goulstin.

Jadi, dengarkan stres bisa jadi penanda untuk memberitahu Anda agar mendengarkan intuisi. Memang sulit mendengar intuisi, ketika Anda berada dalam rasa khawatir dan stres. Sehingga Anda akan "memaksa" diri untuk istirahat, berjalan-jalan, tidur nyenyak atau pergi keluar untuk makan.

5. Pemulihan

Penelitian menunjukkan hubungan antara stres jangka pendek sebelum bedah atau prosedur medis, membuat pemulihan lebih sukses. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stres dapat menekan produksi estrogen, pemicu utama perkembangan kanker payudara.

"Respons stres dapat memperingatkan kita adanya tantangan, bahaya, atau bahkan kesempatan. Stres juga memicu pelepasan adrenalin, dan gelombang adrenalin dapat membantu Anda lebih fokus dan berpikir jernih," ujar Dr. Goulston menjelaskan.

5

Kuesioner di bawah ini dapat membantu agan memprediksi tingkat stress agan, serta melihat seberapa kuat agan dalam menghadapi stress tersebut.

Cara menjawab:

Jawab pertanyaan dengan "ya" atau "tidak".

Beri nilai satu untuk setiap jawaban “ya”, dan nol untuk setiap jawaban "tidak"

1. Apakah agan mengalami kesulitan untuk merasa santai?

Page 4: Stress

2. Apakah agan sering merasa cepat tersinggung dan marah?

3. Apakah agan khawatir akan hal-hal kecil yang terjadi sehari-hari dan merasa tidak dapat mengendalikan pikiran agan?

3. Apakah agan merokok atau minum-minuman beralkohol secara rutin?

(terutama karena tidak mau kalah dengan orang lain?)

4. Apakah agan bersikap agresif dan kompetitif?

5. Apakah agan merasa mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang?

6. Apakah agan merasa tidak sabaran terhadap orang lain?

7. Apakah cara makan agan cepat?

8. Apakah agan sangat mudah marah terutama untuk hal-hal sepele?

9. Apakah agan mengalami kesulitan dalam menyerahkan suatu tugas kepada orang lain?

10. Apakah agan merasa sakit pada lengan, otot, atau sakit kepala yang berulang?

11. Apakah mulut agan kering dan telapak tangan agan berkeringat?

12. Apakah agan merasa kurang berminat pada seks?

13. Apakah agan mengalami sulit tidur?

14. Apakah rata-rata gambar yang agan lihat diatas bergerak?

ANALISA NILAI :

1-5

Agan dapat mengontrol diri apabila sedang menghadapi suatu situasi yang dapat membuat agan stress. Jaga terus agar tercipta damai batin ya gan

6-10

Agan cukup stress, kurang istirahat bisa jadi faktor utama penyebab stress. Kenali dan perhatikan tanda-tanda stress, sayangi tubuh agan jangan sampe makin tinggi stressnya. Soalnya kita punya tubuh cuma satu gan, jadi rawatlah dengan baik sebelum terlambat

Page 5: Stress

11-14

Agan sangat-sangat stres. Perbaiki segera perilaku agan sebelum terjadi konsekuensi yang serius. Lakukan cara mengatasi stress yang ane berikan diatas