Upload
phungkiet
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PROMOSI PT. LINTAS ISKANDARIA TOURS
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH UMRAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
Tika Syukriyah
1110053100032
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata I (S1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini, telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari saya terbukti bahwa dalam penulisan skripsi ini bukan
hasil karya saya sendiri atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang
lain (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku dari
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 5 Mei 2015
Tika Syukriyah
i
ABSTRAK
Tika Syukriyah
STRATEGI PROMOSI PT. LINTAS ISKANDARIA TOURS DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH UMRAH
Dewasa ini, pandangan masyarakat Indonesia mengenai beribadah ke
tanah suci bukan lagi hanya kewajiban semata, namun sebagai kebutuhan dan
wisata rohani. Antusiasme masyarakat Indonesia untuk pergi haji ini setiap
tahunnya membuat “antrian” keberangkatan haji semakin panjang atau yang
disebut dengan istilah “waiting list”. Hal ini lantas tidak langsung menyurutkan
minat untuk berangkat ke tanah suci karena beribadah ke tanah suci tidak hanya
haji melainkan umrah yang hukumnya sunnah. Ibadah umrah dapat dilakukan
kapan saja (bukan hari tasyriq) dan biayanya lebih murah dan tanpa menunggu
antrian keberangkatan. Oleh sebab itu hal ini menjadi peluang usaha dalam
melayani jasa perjalanan ibadah umrah.
Banyaknya biro jasa perjalanan ibadah haji dan umrah yang bermunculan
ini, membuat persaingan antar travel semakin ketat. Pihak perusahaan harus
membuat strategi jitu untuk menarik minat konsumen (dalam hal ini jama’ah)
sebanyak-banyaknya untuk mencapai target yang telah ditentukan. Selain
membuat pilihan program dan paket yang menarik tentu saja perusahaan harus
mempromosikannya ke khalayak. Karena hanya dengan melakukan promosi,
maka calon konsumen akan menjadi tahu, kenal dan dapat mempengaruhi untuk
menciptakan permintaan atas produk tersebut. Salah satu travel haji dan umrah
yaitu PT. Lintas Iskandaria Tours Ciputat Tangsel, yang telah lebih dari 12 tahun
melayani perjalanan ibadah haji dan umrah juga melakukan strategi promosi
untuk menarik minat jama’ahnya. Strategi promosi dirancang dengan
menggunakan bauran promosi dengan terlebih dahulu memperhatikan tahapan
mengembangkan bauran promosi serta faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara langsung, dan
dokumentasi yang kemudian dijadikan sumber data yang dianggap penting untuk
dipelajari dan dianalisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi
promosi yang dilakukan Iskandaria Tour dalam meningkatkan jumlah jama’ah
umrahnya ada enam, yaitu berupa periklanan (advestising), penjualan pribadi
(personal selling), hubungan masyarakat dan publisitas, promosi penjualan (sales
promotion), media internet dan pemasaran langsung (direct marketing).
Walawpun Iskandaria menggunakan seluruh bauran pomosi, namun kegiatan
promosi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan jumlah jama’ah umrah di
Iskandaria Tour yaitu melalui hubungan masyarakat dan publisitas yang medianya
adalah mulut ke mulut (word of mouth).
Kata kunci: Strategi Promosi, Jama’ah Umrah
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaykum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan sebaik-baiknya, meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberi petunjuk dan membawa umatnya dari jalan yang penuh
dengan kegelapan menuju jalan yang terang benderang serta selalu menjadi suri
tauladan bagi seluruh umatnya hingga akhir jaman.
Skripsi penulis dengan judul “Strategi Promosi PT. Lintas Iskandaria
Tours Dalam Meningkatkan Jumlah Jama’ah Umrah” diajukan untuk
memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Komunikasi
Islam (S.Kom.I) Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umrah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya campur tangan
orang-orang disekitar penulis serta bantuan dari berbagai pihak selama penulisan
skripsi ini. Ucapan rasa hormat yang setinggi-tingginya dan rasa terima kasih
yang setulus-tulusnya atas segala bantuan dan kepedulian mereka yang telah
memberikan dukungan moril dan finansial, kritik, masukan, dorongan, pendapat,
iii
nasehat, semangat, maupun sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Cecep Sastrawijaya, MA., selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. H. Mulkannasir, BA, S.pd, MM., selaku sekretasris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Sihabudin Noor, MA., selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing, memberikan saran,
arahan dan masukannya bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Para Bapak/Ibu dosen Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi khususnya Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah yang
telah memberikan ilmu dan pengajaran kepada penulis selama duduk dibangku
kuliah.
7. Para staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
8. Segenap pimpinan dan staff karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dan
khususnya PERPUSTAKAAN UTAMA Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai tempat yang sebagian banyak waktu penulis
habiskan demi menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Keluarga Besar PT. Lintas
Iskandaria Tours, yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis
mengingat sebelumnya penulis sangat sulit mendapatkan izin penelitian dari
Travel Umrah Haji lainnya. Khususnya Mba Ria Nurul Inayah (kepala Divisi
Umrah Haji) yang telah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya
untuk penulis wawancarai.
10. Orang tua yang sangat penulis cintai, Ibunda Hj. Masriyah dan Ayahanda H.
Arsyad yang telah memberikan segalanya untuk kelancaran penulisan skripsi
ini, segalanya untuk kebahagiaan penulis. Terima kasih banyak. Skripsi ini
penulis persembahkan kepada kalian walaupun ini tidak sebanding dengan apa
yang telah kalian berikan kepada penulis.
11. Seluruh teman dan sahabat yang penulis sayangi, teman-teman sekelas dan
seperjuangan Manajemen Haji dan Umrah angkatan 2010, khususnya GULALI
Anisah Chalim, Syifa Khairiyah, Maysurih, Rini Ferawati, Rahmawati,
Dzurriyatun T., Nurhasanah, Nurliany, Wasilaturrahmah, dan Nurul Diennia
M., sahabat ASPI Nabila Paramitha S.Kom.I, teman sekamar Kosan Bu
Muslim, Sri Rahayu S.Pd yang selalu memberi masukan kepada penulis serta
motivasi penulis agar segera menyusul kalian menyandang gelar Sarjana.
v
12. For my man, my bestfriend, my boy, my brother, my love, my sevgi ‘asyqu, my
happiness, my sadness, my driver, my ATM machine, “tukang traktir makan
dan nonton” and sometimes my enemy too, Irfan Abdullah. Wish we’ll together
in Sakinah, Mawaddah, Warrahmah soon on our target. Aaminn.
13. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah
SWT. memberikan balasan kepada mereka yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Jakarta, 5 mei 2015
Penulis
Tika Syukriyah
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Metodologi Penelitian .................................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan Konsep Bauran Strategi Promosi ....................................... 13
B. Fungsi dan Tujuan Strategi Promosi ........................................................... 16
C. Tahap-tahap Mengembangkan Strategi Promosi ......................................... 17
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi ................................ 19
1. Anggaran yang Tersedia (budgetting) ................................................. 20
2. Sifat Pasar ............................................................................................. 21
vii
3. Sifat dan Jenis Produk .......................................................................... 21
4. Daur Ulang Hidup Produk .................................................................... 22
E. Macam-macam Bauran Promosi ................................................................. 22
1. Periklanan (Advertising) ....................................................................... 22
2. Penjualan Personal (Personal Selling) ................................................. 24
3. Hubungan Masyarakat/Publikasi .......................................................... 25
4. Promosi Penjualan (Sales Promotion) .................................................. 27
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) ............................................ 29
6. Media Internet (Internet Media) ........................................................... 29
F. Tinjauan Umum Mengenai Jama’ah Umrah ............................................... 30
BAB III. GAMBARAN UMUM PT. LINTAS ISKANDARIA TOURS
A. Sejarah Berdirinya Iskandaria Tour & Travel ........................................... 33
B. Visi, Misi dan Tujuan Iskandaria Tour & Travel ...................................... 34
C. Legalitas Usaha ......................................................................................... 35
D. Struktur Organisasi Iskandaria Tour & Travel .......................................... 37
E. Produk Jasa Pelayanan Iskandaria Tour & Travel .................................... 38
F. Paket Haji Dan Umrah Iskandaria Tour & Travel .................................... 39
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan Lapangan Mengenai Strategi Promosi ........................................... 44
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi ................................ 68
C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Kegiatan Promosi .............................. 75
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 84
B. Saran ............................................................................................................ 85
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 86
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Persentase Promosi Melalui Periklanan .................................................... 47
Tabel 4.2 Persentase Promosi Melalui Personal Selling .......................................... 49
Tabel 4.3 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Humas .......................................... 52
Tabel 4.4 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Pemasaran Langsung ................... 55
Tabel 4.5 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Media Internet .............................. 57
Tabel 4.6 Persentase Kegiatan Bauran Promosi Iskandaria Tours dan Kaitannya
dengan Jumlah Jama’ah Umrah ................................................................................. 58
Tabel 4.7 Kekurangan dan Kelebihan Bauran Promosi ............................................ 59
Tabel 4.8 Perkembangan Jumlah Jama’ah Umrah Iskandaria Tahun 2010-2014
.................................................................................................................................... 64
Tabel 4.9 Data Jama’ah Umrah Iskandaria Tours Tahun 2014
.................................................................................................................................... 65
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Bauran Promosi ..................................................................... 45
Gambar 4.2 Diagram Tahapan Pengembangan Bauran Promosi ............................. 66
Gambar 4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi .......................... 69
Gambar 4.4 Diagram Analisis SWOT...................................................................... 76
Gambar 4.5 Diagram Posisi Iskandaria Berdasarkan Hasil Analisis SWOT ........... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji adalah ibadah yang paling lengkap dari seluruh ibadah mahdhah
(ritual) yang ada dalam islam.1 Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat
Ali Imran ayat 96-97:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat
manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia. Pada-Nya terdapat tanda-tanda
yang nyata (diantaranya) makam Ibrahim. Barang siapa memasukinya
(Baitullah) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dan semesta
alam.” (Q.S. Ali Imran:96-97)
Ibadah haji tidak hanya melibatkan materi namun juga fisik karena ibadah
haji dilakukan dengan waktu yang cukup lama karena jarak perjalanan yang cukup
jauh dan melelahkan. Pada kenyataannya kegiatan penyelenggaraan haji ini tidak
dapat dilakukan sendiri oleh individu yang akan melaksanakan haji namun
dibantu oleh pemerintah yang dalam hal ini sebagai pihak yang
1 Miftah Faridl, Antar Aku Ke Tanah Suci, (Jakarta: Gema Insani, 2007), hal. 1.
2
menyelenggarakan dan melaksanakan ibadah haji. Hal tersebut telah diatur dalam
Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap ibadah haji saat ini telah
menyebabkan “ledakan” calon jama’ah haji. Hal ini menimbulkan penumpukan
calon jamaah haji atau yang disebut waiting list. Waiting list atau daftar tunggu
merupakan “antrian” keberangkatan untuk jama’ah calon haji yang ingin
melaksanakan ibadah haji ke tanah suci setelah mendapat nomor porsi. Dari tahun
ke tahun waiting list ini terus mengalami peningkatan, dari yang sebelumnya
waiting list hanya berkisar 1-2 tahun sekarang mencapai 7-14 tahun.
Keadaaan seperti ini kemudian membuat sebagian besar masyarakat
Indonesia beralih untuk melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu ketimbang
melaksanakan ibadah haji yang harus menunggu beberapa tahun lamanya dalam
waiting list. Sebagaimana pemerintah telah mengatur tentang pelaksanaan ibadah
umrah dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji pasal 1 ayat 16 yaitu ibadah umrah adalah umrah yang dilaksanakan
di luar musim haji. Dalam surat Al Baqarah ayat 196 Allah SWT. berfirman:
....
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...” (Q.S. Al
Baqarah:196).
Pada BAB XIII pasal 43 ayat 2 menjelaskan bahwa penyelenggara
perjalanan ibadah umrah dilakukan oleh pemerintah dan/atau biro perjalanan
wisata yang ditetapkan oleh menteri. Selanjutnya pemerintah mengatur mengenai
biro perjalanan yang berhak menyelenggarakan umrah ini dengan syarat dan
ketentuan sebagaimana yang disebutkan pada pasal 44 dan 45. Pemerintah jugalah
3
yang mengatur mengenai harga minimum dan ketentuan lainnya untuk
kenyamanan masyarakat yang ingin melakukan ibadah umrah menggunakan jasa
tour dan travel ini.
Banyaknya permintaan pasar akan kebutuhan untuk melakukan perjalanan
ibadah ke tanah suci ini, menyebabkan pesatnya pertumbuhan biro perjalanan
umrah dan haji khusus atau yang biasa disebut Tour and Travel. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya jumlah travel umrah dan haji plus yang terdaftar di
Kementerian Agama yaitu kurang lebih sekitar 1000 perusahaan biro perjalanan
umrah dan haji plus. Dengan banyaknya perusahaan yang sama-sama bergerak di
bidang jasa ini, maka diperlukan suatu inovasi yang berbeda agar dapat menarik
jama’ah sebanyak mungkin. Inovasi dalam produk kemudian harus diperkenalkan
kepada masyarakat dalam hal ini calon jama’ah haji atau umrah. Pihak perusahaan
selanjutnya harus melakukan promosi karena betapapun bermanfaat atau
menariknya suatu produk akan tetapi jika tidak diketahui oleh konsumen maka
akan sia-sia saja. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para
konsumen untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut. Usaha perusahaan
untuk mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli,
melalui pemakaian segala unsur acuan pemasaran disebut promosi.
Indriyono Gitosudarmo dalam bukunya Manajemen Pemasaran
menjelaskan bahwa “promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka yang kemudian mereka menjadi
4
senang lalu membeli produk tersebut”2. Kegiatan promosi ini tentunya juga
dilakukan dengan strategi jitu agar pencapaian dari tujuan promosi itu sendiri
dapat tercapai. Menurut William F. Gluek dalam bukunya manajemen strategis
dan kebijakan perusahaan menjelaskan bahwa strategi adalah rencana yang
dipersatukan secara komperhensif terintegrasi menghubungkan keunggulan
strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan dan lingkungan dan
dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai
dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi tertentu.3
Dalam bukunya yang berjudul manajemen pemasaran, Larreche
menjelaskan bahwa strategi promosi adalah sebuah program terkendali dan
terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan
perusahaan dan produknya kepada calon konsumen.4 Strategi promosi merupakan
bagian dari kegiatan ekonomi yang memiliki orientasi bisnis untuk meraih
kesuksesan. Banyak perusahaan atau lembaga yang berhasil, karena adanya
strategi promosi yang baik serta implementasi yang bagus5. Seperti yang dikutip
oleh Morrisan dari George E. Belch & Michael A. Belch, Instrumen dasar yang
digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran
promosi atau promotional mix.6 Secara tradisional, bauran promosi mencakup
empat elemen, yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion),
2 Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hal. 214.
3Williwam F. Gluek, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:
Erlangga, 1989), hal. 24. 4 Larreche, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2000), hal. 65-66.
5 Philip Kotler, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1995), jilid 2,
edisi 9, hal 3. 6 Morrisan, Periklanan; Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta : Kencana, 2012), hal.
17.
5
publikasi dan personal selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan
dua elemen lagi, yaitu direct marketing dan interactive media (internet).
Dalam hal ini PT. Lintas Iskandaria Tours atau yang lebih dikenal dengan
Iskandaria Tour & Travel, merupakan salah satu biro perjalanan umrah dan haji
plus ternama yang telah lebih dari 12 tahun melayani kebutuhan perjalanan haji
plus dan umrah di Indonesia tentunya juga melakukan promosi untuk menarik
konsumen –calon jama’ah- guna menghadapi persaingan yang ketat antar
perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Promosi yang dilakukan
Iskandaria Tour & Travel mungkin berbeda dengan promosi yang dilakukan
perusahaan travel umrah dan haji plus lainnya. Hal ini dikarenakan setiap
perusahaan menerapkan strategi yang berbeda karena dinilai lebih efektif dan
efisien. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi
promosi dan elemen bauran promosi manakah yang dinilai efektif dalam
meningkatkan jumlah jama’ah umrah di Iskandaria Tour & Travel.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Strategi Promosi PT. Lintas Iskandaria Tours Dalam
Meningkatkan Jumlah Jama’ah Umrah”.
B. Batasan dan Rumusan masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, serta menjaga
pembahasan skripsi ini tidak meluas, maka penulis hanya memfokuskan pada
bauran strategi promosi dalam meningkatkan jumlah jama’ah umrah di Iskandaria
Tour & Travel.
6
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi promosi produk jasa umrah Iskandaria Tour & Travel?
2. Bagaimana perkembangan jumlah jama’ah umrah Iskandaria Tour & Travel?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat kegiatan promosi produk jasa umrah
di Iskandaria Tour & Travel?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penulis ingin mencapai beberapa tujuan, yaitu:
a. Untuk mengetahui strategi promosi produk jasa umrah Iskandaria Tour &
Travel.
b. Untuk mengetahui perkembangan jumlah jama’ah umrah Iskandaria Tour &
Travel.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan promosi
produk jasa umrah di Iskandaria Tour & Travel.
2. Manfaat Penelitian
Terkait dengan rumusan masalah, maka penelitian ini tentunya bermanfaat
bagi semua pihak, diantaranya:
a. Manfaat akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada
khalayak umum, khususnya segenap civitas akademika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta serta sebagai penunjang untuk melanjutkan penelitian
berikutnya.
7
b. Manfaat Praktis
Dengan hasil penelitian ini penulis berharap dapat menjadi masukan,
referensi, dan evaluasi bagi Iskandaria Tour and Travel untuk menjalankan
manajemen pemasaran yang lebih efektif dan efisien dan lebih lancar
kedepannya. Dan juga bagi travel-travel lain untuk lebih mendalami
manajemen pemasaran khususnya strategi promosi.
c. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi Iskandaria Tour and Travel. Serta
untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
D. Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena diteliti.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah bauran strategi promosi dan yang menjadi
objek pada penelitian ini adalah Iskandaria Tour & Travel Ciputat Tangsel,
dibatasi hanya ditujukan untuk mereka yang mempunyai akses dan atau pengaruh
terhadap kegiatan promosi produk jasa umrah pada perusahaan.
8
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015,
bertempat di PT. Lintas Iskandaria Tours, Jl. Ir. H. Juanda No.23 Ciputat
Tangerang Banten 15419. Alasan penulis melakukan penelitian di PT. Lintas
Iskandaria adalah dikarenakan Iskandaria memiliki pelayanan tour dan travel
yang lengkap, didukung dengan pengalaman lebih dari 12 tahun dalam
menjalankan layanan produk jasa haji dan umrah, selain itu Iskandaria juga
merupakan provider visa nomor satu di Jakarta.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
setiap penelitian, sebab tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Adapun instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Observasi. Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi atau
pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus terhadap
kejadian, gejala, atau sesuatu7. Teknik ini dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis bahan-bahan atau data dari
Iskandaria Tour & Travel yang ada hubungannya dengan judul skripsi. Dalam
hal ini peneliti terjun langsung ketempat objek penelitian.
b. Wawancara. Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data
melalui informasi yang didengarnya oleh panca indera. Dalam hal ini peneliti
7 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
hal. 37.
9
mengadakan wawancara langsung kepada pimpinan ataupun staf di
Iskandaria Tour & Travel yang berkaitan dengan judul penelitian.
c. Dokumentasi. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Teknik ini merupakan penelusuran dan perolehan data yang diperlukan
melalui data yang tersedia8. Biasanya berupa data statistik, agenda, agenda
kegiatan, produk keputusan atau kebijakan, sejarah, dan hal yang berkaitan
dengan penelitian. Jadi peneliti melakukan rekaman atau recorder ketika
melakukan wawancara dan pengambilan gambar.
d. Studi kepustakaan adalah usaha untuk memperoleh data sekunder. Teknik ini
dilakukan dengan mencari konsep dari teori-teori yang terdapat dari buku-
buku, lembaran kajian ilmiah, serta undang-undang yang berkaitan dengan
masalah penulisan skripsi.
5. Teknis Analisis Data
Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu metode penelitian untuk
membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga berkehendak
mengadakan akumulasi data dasar.9 Teknik pengolahan data yang peneliti
gunakan dalam mengolah data penelitian ini adalah dari hasil wawancara,
observasi, dokumentasi, dan bahan pustaka.
8 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hal. 83. 9 Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian...., hal. 44.
10
6. Pedoman Penulisan
Penulisan penelitian ini berpedoman pada buku Pedoman Akademik
Program Strata 1 2010/1011 yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.10
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini, maka
peneliti akan kemukakan beberapa tinjauan pustaka sebagai langkah awal agar
terhindar dari kesamaan penelitian dengan skripsi-skripsi sebelumnya,
diantaranya:
1. Mardianah (2012) dalam skripsi yang berjudul “Strategi Mempertahankan
Pelanggan Pada Iskandaria Travel Umrah dan Haji di Ciputat Tangerang
Selatan”. Mardianah membahas tentang strategi Travel Iskandaria dalam
mempertahankan jama’ahnya yaitu dengan cara membina hubungan sosial
yang baik dengan ex-jama’ah serta memberikan discount dan penawaran
menarik untuk setiap produknya.
2. Ahmad Insanul Kamil (2013) dalam skripsi yang berjudul “Strategi Promosi
Program Hibah Barang Bekas Berkualitas di Yayasan Imdad Mustadh’afin
(Yasmin) Pondok Cabe”. Dalam penelitiannya, Ahmad menganalisis tentang
tahapan strategi promosi dengan merumuskan, implementasi, dan evaluasi
strategi promosi program hibah barang bekas berkualitas.
3. Zulfa (2010) dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Promosi
Terhadap Tabungan Kurban Di Bank Syari’ah Mandiri”. Dalam
10
Tim penyusun, Pedoman Akademik Program Strata 1 2010/1011, (Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan: UIN Syarif Hidayatullah, 2010).
11
penelitiannya, Zulfa mengukur seberapa besar pengaruh strategi promosi
yang dilakukan pihak Bank Syari’ah Mandiri dalam meningkatkan nasabah
pada produk tabungan kurban.
Dengan demikian setelah melakukan tinjauan terhadap hasil skripsi
terdahulu, maka penelitian ini sangat berbeda dengan skripsi pertama, kedua dan
ketiga. Pada skripsi pertama walaupun yang menjadi objek penelitian sama namun
skripsi pertama yang menjadi pembahasan adalah strategi mempertahankan
pelanggaan sementara penulis meneliti tentang bauran strategi promosi yang
dilakukan. Pada skripsi kedua dan ketiga ditemukan persamaan yaitu membahas
tentang strategi promosi namun berbeda objek penelitiannya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika pada penelitian ini penulis bagi ke dalam lima bab, kemudian
masing-masing bab dibagi lagi menjadi beberapa sub-bab dengan penyusunan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS yang terdiri dari uraikan
tentang pengetian dan konsep strategi promosi, fungsi
dan tujuan strategi promosi, tahapan dalam
mengembangkan strategi promosi, faktor-faktor yang
mempengaruhi strategi promosi, uraian macam-macam
12
bauran promosi dan tinjauan umum mengenai jama’ah
umrah.
BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI PT. LINTAS
ISKANDARIA TOURS, yang terdiri dari sejarah
berdirinya Iskandaria Tour & Travel, visi, misi, legalitas
usaha, struktur organisasi, produk jasa pelayanan, paket
haji dan umrah Iskandaria Tour & Travel dan fasilitas
Iskandaria Tour & Travel.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA, yang terdiri dari
uraian temuan lapangan mengenai strategi promosi,
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi,
faktor pendukung dan penghambat kegiatan strategi
promosi.
BAB V PENUTUP, yang berisi kesimpulan dan saran dari
penulis terhadap bab-bab sebelumnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan Konsep Bauran Strategi Promosi
Dalam bukunya, Hadari Nawawi menyebutkan bahwa penggunaan strategi
dalam manajemen atau organisasi diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama
yang dirancang secara sistematis dalam melakukan fungsi manajemen yang
terarah pada tujuan organisasi1. Sedangkan William F. Gluek dalam bukunya,
mengartikan strategi adalah rencana yang dipersatukan secara komperhensif
terintegrasi menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga
terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran
dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi
tertentu2.
Dalam buku Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen yang ditulis oleh
Husein Umar, Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai produk, harga
produk dan mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk ini
kepada masyarakat agar produk itu dikenal dan ujung-ujungnya dibeli. Untuk
mengkomunikasikan produk ini perlu disusun strategi yang sering disebut dengan
strategi bauran promosi (promotion-mix).3
Sementara Danang Suntoyo dalam bukunya Teori, Kuesioner & Analisis
Data Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen (2013), mengutip pengertian
1 Hadari Nawawi, Manejemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan
dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2000), hal.
147. 2 Willim F. Gluek, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga,
1989), hal. 24. 3 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama, 2000), hal. 35.
14
promosi dari beberapa ahli yaitu menurut A. Hamdani merupakan salah satu
variabel dalam bauran promosi pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk. Menurut William J. Stanton, promosi
adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo promosi merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka
menjadi senang lalu membeli produk tersebut.4
Sedangkan pengertian strategi promosi itu sendiri adalah:
a. Menurut Boyd dkk, strategi promosi adalah komunikasi antara dua
pihak untuk menarik calon konsumen untuk mencapai tujuan
sebelumnya5.
b. Menurut Lamb, Hair, Mc Daniel bahwa strategi promosi adalah
rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi
yaitu periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi
penjualan6.
c. Menurut Larreche, strategi promosi adalah sebuah program terkendali
dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang
4 Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 19. 5 Boyd dkk., Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal 65-66.
6 Lamb dkk., Pemasaran, Penerjemah David Oktarevia, (Jakarta: Salemba Empat, 2001),
Hal. 146.
15
untuk menghadirkan perusahaan dan produknya kepada calon
konsumen7.
Dari pengertian yang dipaparkan oleh para ahli, penulis menyimpulkan
strategi promosi adalah suatu cara atau kiat yang dilakukan untuk
mengoptimalkan instrumen promosi yang terdiri dari periklanan (advertising),
penjualan personal (personal selling), hubungan masyarakat dan promosi
penjualan (sales promotion), agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh
suatu organisasi/perusahaan.
Promosi ini merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau
jasanya. Kadang-kadang istilah promosi ini digunakan secara sinomim dengan
istilah penjualan meskipun yang dimaksud adalah promosi. Sebenarnya, istilah
penjualan itu hanya meliputi kegiatan pemindahan barang/jasa atau penggunaan
penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang
ditujukan untuk mendorong permintaan. Jadi penjualan hanya merupakan bagian
dari kegiatan promosi.
Seperti dikutip Morrisan dari George & Michael E. Belch (Advertising and
Promotion), Secara tradisional bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu
periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas,
dan penjualan personal (personal selling). Namun George dan Michael belch
menambahkan dua elemen dalam promotion mix, yaitu direct marketing dan
interactive/internet media. Dua elemen yang terakhir ini telah digunakan secara
7 Larreche, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2000), hal 65-66.
16
luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak.
Masing-masing elemen dapat menggunakan berbagai macam bentuk dan masing-
masing memiliki keunggulan dan kekurangannya.8
B. Fungsi dan Tujuan Strategi Promosi
Fungsi strategi promosi menurut Larecche adalah untuk menyampaikan
ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang
pada akhirnya memberi kontribusi pada kinerja laba jangka panjang.
Pengembangan strategi promosi yang efektif sangat tergantung pada seberapa
baik perusahaan melakukan tahap-tahap awal dalam proses manajemen
pemasaran, khususnya yang berhubungan dengan pemasaran, perilaku pembeli,
segmentasi pasar, analisa persaingan, penetapan pasar sasaran dan penentuan sisi
produk. Strategi promosi yang dijalankan harus memberikan kontribusi yang jelas
terhadap produk yang ditawarkan pada konsumen serta memuaskan barang mulai
jangka pendek hingga jangka panjang dengan proses promosi9.
Sedangkan tujuan strategi promosi menurut Basu Swastha dalam bukunya
Manajemen Pemasaran Modern adalah sebagai berikut:10
1. Memodifikasi tingkah laku
Dalam promosi, modifikasi tingkah laku maksudnya adalah berusaha
merubah tingkah laku dan pendapat serta memperkuat tingkah laku yang ada.
Penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya (promosi
kelembagaan) atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan.
8 Morrisan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2010), Hal.
17 9 Larecche, Manajemen...., hal. 65-66.
10 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005), Hal.353-
355.
17
2. Memberitahu
Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih
sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk. Promosi
yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu
pengambilan keputusan untuk membeli.
3. Membujuk
Promosi ini terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Tanggapan
yang diperoleh dari konsumen tidak cepat tetapi lebih mengutamakan untuk
menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh
dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.
4. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama
tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti pula perusahaan
berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.11
C. Tahap-tahap Mengembangkan Bauran Promosi
Karena ada empat unsur bauran promosi yang berbeda, masing-masing
dengan kekuatan dan kelemahan uniknya sendiri, sangatlah sulit untuk
mengembangkan bauran promosi yang efektif. Untuk membantu tugas ini,
11
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 355.
18
kebanyakan perusahaan mengikuti proses keputusan enam tahap, yang akan
dibahas berikut ini:12
1. Menetapkan tujuan promosi
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada sub bab sebelumnya bahwa
perusahaan yang melakukan kegiatan promosi tentunya memiliki tujuan-tujuan
untuk memasarkan produknya. Kemudian pihak perusahaan tinggal menentukan
produk apakah yang ingin dipasarkan, apakah produk tersebut merupakan produk
baru atau produk lama yang diperbarui. Hal ini dilakukan agar strategi promosi
yang digunakan tepat dan efektif sesuai dengan jenis produk yang akan
dipasarkan. Misalnya produk yang akan dipasarkan merupakan produk baru serta
menjangkau segmen pasar luas maka strategi promosi yang digunakan sebaiknya
adalah periklanan.
2. Merancang pesan
Perubahan yang sederhana dalam kalimat iklan cetak diketahui
meningkatkan penjualan untuk toko-toko eceran, toko-toko yang produknya bisa
dipesan melalui mail-order, dan penjual yang menggunakan direct-mail. Setiap
pesan yang melibatkan sponsor atau nama merk, yang dasarnya bersifat
informatif. Dan setiap pesan secara langsung atau tidak langsung menganjurkan
beberapa perubahan oleh pemirsa, yang pada dasarnya bersifat persuatif.
3. Memilih saluran promosi
Memilih saluran adalah proses tiga tahap. Pertama, pemasar memutuskan
unsur-unsur promosi mana yang akan digunakan. Kedua, mereka memilih
12
Harper W. Boyd, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan
Orientasi Global, (Jakarta: Erlangga, 2000), hal. 69-74.
19
aktivitas-aktivitas spesifik dalam setiap unsur hal ini mencakup
mempertimbangkan media massa seperi TV, radio, surat kabar, majalah, atau
papan iklan. Ketiga, dalam setiap aktivitas mereka harus memutuskan sarana
spesifik mana yang bisa digunakan.
4. Menyiapkan anggaran promosi
Ada sejumlah cara untuk menyiapkan anggaran promosi, sebagian besar
bekerja dari atas ke bawah. Misalnya, manajer mula-mula menentukan jumlah
total dana yang akan dianggarkan kemudian mengalokasikan beragam jumlah dari
bauran komponen yang berbeda.
5. Memilih bauran promosi
Merancang bauran promosi merupakan hal yang rumit karena unsur-
unsurnya berinteraksi. Contohnya, promosi penjualan konsumen (sayembara)
sering memerlukan iklan untuk menginformasikan pada masyarakat tentang
promosi itu. Adapun faktor-faktor yang menentukan keefektivan dari unsur-unsur
bauran promosi akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya.
6. Mengevaluasi hasil
Mengevaluasi hasil mencakup upaya menemukan apakah tujuan dari
aktifitas promosi telah tercapai (biasanya melalui riset pemasaran).13
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi
Dalam memasarkan suatu produk dengan menggunakan bauran promosi,
tentu saja tidak semudah pembahasan secara teoritis. Banyak persyaratan dan
kendala kompleks yang dihadapi para pengusaha atau produsen. Dengan demikian
13
Harper W. Boyd, Manajemen Pemasaran...., hal. 74.
20
pemilihan strategi promosi juga berbeda-beda berdasarkan kondisi yang dihadapi
saat itu dan banyak faktor yang mempengaruhi penerapan bauran promosi.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi menurut Michael J.
Etzel, 1994 yang dikutip oleh Danang Suntoyo, 201314
:
1. Anggaran yang Tersedia (Budgetting)
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi
promotion mix. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya
akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai
sumber dana lebih terbatas15
. Perusahaan yang mempunyai dana terbatas biasanya
lebih menyukai cara personal selling, pameran dalam tokonya sendiri atau bekerja
sama dengan perusahaan. Untuk mencapai sukses secara efektif program
kampanye bauran promosi hendaknya16
:
a. Program periklanan merupakan rangkaian iklan yang saling berhubungan,
tepat waktu, ditempatkan secara tepat, memperkuat usaha personal selling
dan promosi penjualan.
b. Usaha penjualan personal akan dikoordinasikan dengan program
periklanan.
c. Cara promosi penjualan sebagai bahan untuk pameran ditempat pembelian,
dikoordinasikan dengan segi-segi lain dari kampanye promosi.
d. Manajemen distribusi fisik menjamin persediaan yang cukup disetiap
penyalur atau pengecer sebelum kampanye dimulai.
14
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 24-25. 15
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 356 16
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner...., hal. 25.
21
2. Sifat Pasar
Faktor yang mempengaruhi bauran promosi bersifat pasaran meliputi tiga
variabel yaitu luasnya geografi pasar, tipe pelanggan, dan konsentrasi pasar.
a. Berdasarkan geografi pasar. Bagi perusahaan yang mempunyai pasar lokal
mungkin sudah cukup menggunakan personal selling saja, tetapi bagi
perusahaan yang mempunyai pasar nasional paling tidak harus
menggunakan periklanan.
b. Berdasarkan konsentrasi pasar17
. Misalnya, perusahaan memusatkan
penjualannya pada kelompok pembeli wanita, maka perusahaan dapat
menggunakan media kewanitaan (seperti majalah Kartini, Gadis, femina
dan lain sebagainya) untuk melaksanakan program periklanannya.
c. Berdasarkan tipe dan macam pembeli18
. Misalkan tipe pelanggan yang
tidak senang membaca, maka lebih baik menggunakan media promosi
seperti tv, radio, atau pameran serta macam pembeli apakah pembeli
industri, konsumen rumah tangga, dan lain sebagainya.
3. Sifat dan Jenis Produk
Adapun faktor yang mempengaruhinya ada tiga variabel, yaitu:
a. Nilai unit barang. Pada umumnya barang yang bernilai rendah akan
menggunakan periklanan, sedangkan barang yang bernilai tinggi akan
menggunakan personal selling.
b. Tingkat kebutuhan barang bagi konsumen. Barang-barang yang sangat
dibutuhkan penyesuaian langsung dengan kebutuhan konsumen, maka
17
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran....., hal. 356. 18
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner...., hal. 24.
22
dipergunakan personal selling. Akan tetapi jika produk dengan standar
yang menguntungkan, maka lebih efektif menggunakan periklanan.
c. Presale dan postsale service. Barang-barang yang memerlukan pelayanan
sebelum dan sesudahnya melakukan penjualan, maka biasanya
dipergunakan personal selling19
.
4. Daur Ulang Hidup Produk
Strategi suatu produk akan dipengaruhi oleh tahap daur hidup produk.
Pada tahap perkenalan produsen harus menstimulasi permintaan primer
(permintaan untuk satu macam produk) dan bukan untuk permintaan selektif
(permintaan untuk produk dengan merek tertentu). Pada saat mempromosikan
produk baru atau pada saat memasuki daerah pemasaran baru, kegiatan personal
selling dapat lebih ditonjolkan daripada kegiatan lainnya.
Pada tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan, perusahaan dapat
menitik-beratkan periklanan dalam kegiatan promosinya. Sedangkan pada tahap
kemunduran/penurunan, perusahaan harus sudah membuat produk baru atau
produk yang lebih baik20
.
E. Macam-Macam Bauran Promosi
1. Periklanan
Periklanan menurut Basu Swastha adalah bentuk presentasi dan promosi
non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.21
Komunikasi yang dilakukan oleh pihak sponsor bersifat massal karena
19
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner...., hal. 24-25 20
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 357-358. 21
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 350.
23
menggunakan media massa seperti radio, TV, surat kabar, majalah, surat pos,
papan nama, dan sebagainya. Disamping itu advertensi (periklanan) bersifat non
personal untuk menimbulkan kegiatan tertentu, guna mendapatkan keuntungan
dari pemasangan advertensi itu, yang umumnya diperoleh melalui penjualan
produk yang berupa barang atau jasa.
Advertensi dapat pula dilihat sebagai kegiatan untuk menyadarkan
konsumen yang berpotensi akan kehadiran produk tersebut, kegunaan maupun
sifatnya, harganya dan dimana produk tersebut tersedia dan dapat dibeli.22
Adapun tujuan periklanan adalah:
a. Sebagai alat untuk memberi informasi/penerangan dalam memperkenalkan
produk baru ke pasaran.
b. Untuk membantu ekspansi atau perluasan pasar.
c. Untuk menunjang program personal selling.
d. Untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat dikunjungi para pramuniaga
(sales-person).
e. Untuk membentuk nama baik perusahaan.
Iklan dapat dibedakan berdasarkan jenis media dan tujuan penggunaannya.
Berdasarkan jenis medianya yaitu iklan cetak (majalah atau koran), iklan
elektronik (TV dan radio), iklan luar ruangan (papan reklame atau poster).
Sedangkan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu iklan produk, iklan
kelembagaan, iklan nasional dan iklan lokal23
.
22
Sofjan Asssauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2004), Hal. 272. 23
Sofjan Asssauri, Manajemen Pemasaran...., hal. 276.
24
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
banyak dibahas orang, hal ini memungkinkan karena daya jangkauannya yang
luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada
masyarakat luas.
2. Personal selling
Danang Suntoyo mengutip pengertian personal selling menurut Bruce J.
Walker adalah suatu penyajian (presentasi) suatu produk kepada konsumen akhir
yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang represetatif. Menurut Indriyo
Gitosudarmo personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan para calon konsumennya.24
Sedangkan menurut Basu
Swastha personal selling merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan.25
Sofjan Assauri menyebutkan personal selling dapat diartikan sebagai
hubungan antara dua orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan
hubungan timbal balik dalam rangka membuat, mengubah, menggunakan, dan
atau membina hubungan komunikasi antara produsen dengan konsumen.26
Dalam personal selling terjadi interaksi langsung. Komunikasi yang
dilakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah sehingga penjual
dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan
24
Danang Suntoyo, Teori, Komunikasi...., hal. 20. 25
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 350. 26
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran...., hal. 278.
25
dan kesukaan pembeli27
. Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau
membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Personal
selling dibutuhkan dalam usaha menciptakan kepercayaan pelanggan, pembelian
yang bersifat sekali-sekali, produk yang mempunyai nilai tinggi, produk yang di
design dengan kebutuhan, dan demontrasi (peragaan)28
.
Adapun proses proses personal selling adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan persiapan sebelum melakukan penjualan yaitu dengan
mempersiapkan tenaga penjual, pengetahuan produk yang akan dijual,
pasar yang dituju dan teknik penjualannya.
b. Menentuan lokasi pembeli potensial, yaitu dengan menentukan segmen
pasar mana yang akan dinilai akan tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan.
c. Pendekatan pendahuluan, dimana tenaga penjual harus memahami terlebih
dahulu produk yang akan dijualnya.
d. Melakukan penjualan, yaitu tenaga penjual berusaha untuk memikat
perhatian calon konsumen.
e. Memberikan pelayanan konsumen setelah melakukan penjualan29
.
3. Hubungan Masyarakat (Humas) dan Publisitas
Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang
memberikan penilaian tentang sikap masyarakat, identitas kebijaksanaan dan
prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat, melakukan
27
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 354. 28
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran...., hal. 279. 29
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 2002), hal. 263.
26
program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat.30
Dalam buku Danang Suntoyo seperti dikutip dari J. Walker, hubungan masyarakat
merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau
golongan. Sedangkan menurut Hamdani pada buku yang sama, humas kiat
pemasaran penting lainnya dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan
pelanggan, pemasok dan penyalur tetapi juga harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang lebih besar31
.
Humas berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberikan opini yang
bersifat positif bagi organisasi. Si sisi lain, humas juga harus mengumpulkan
informasi dari khalayak, dan melaporkannya kepada manajemen jika informasi
tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen. Humas juga
bertanggung jawab menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak yang
berkepentingan dengan perusahaan. humas harus menjadi saluran arus bolak-balik
antara organisasi dan perusahaan dan khalayaknya. Program humas antara lain
mengadakan event ke masyarakat, hubungan dengan investor, pameran dan
mensponsori beberapa acara32
.
Adapun salah satu kegiatan dari bagian humas lainnya adalah mendorong
publisitas. Publisitas berasal dari kata publicity (bahasa Inggris) yang berarti
informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena
informasi itu memiliki nilai berita33
. Publisitasitas adalah dorongan permintaan
secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita
30
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing...., hal. 269. 31
Danang Suntoyo, Teori, Komunikasi...., hal. 24-25. 32
Morrisan, Periklanan...., hal. 28. 33
Morrisan, Periklanan...., hal. 30.
27
komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani bayaran secara
langsung34
.
Publisitas merupakan kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang,
organisasi, atau perusahaan di media massa.35
Dengan kata lain publisitas adalah
upaya agar kegiatannya diberitakan di media massa. Kegiatan publisitas ini
berbeda dengan ketiga promosi lainnya, karena tidak seluruhnya diawasi oleh
perusahaan. Semua perusahaan berusaha menciptakan hubungan masyarakat yang
baik, sehingga dapat menerima publisitas yang baik.
Informasi yang disampaikan kepada media massa ternyata berasal dari
informasi yang disampaikan humas suatu organisasi atau perusahaan kepada
media massa. Informasi disampaikan melalui mengirimkan siaran pers (press
release), mengundang wartawan pada acara jumpa pers (press conference) atau
mengundang wartawan di acara yang diadakan suatu organisasi. Selain itu humas
juga melakukan lobiying dan konsultasi36
.
4. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan,
personal selling, maupun publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan
antara lain adalah peragaan, pertunjukkan atau pameran, demonstrasi atau
peragaan37
.
34
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 350. 35
Morrisan, Periklanan...., hal. 29. 36
Morrisan, Periklanan...., hal. 29. 37
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 350.
28
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu promosi penjualan yang berorientasi pada konsumen dan promosi penjualan
yang berorientasi pada pedagang. Promosi penjualan yang berorientasi pada
konsumen ditujukan untuk pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa
yang mencakup pemberian kupon, pemberian sampel produk, potongan harga,
undian berhadiah, dan lain sebagainya38
.
Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang
bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume penjualan, untuk
mendorong pengguna baru, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh
pesaing dan untuk mempertahankan penjualan.39
Sedangkan promosi penjualan yang berorientasi pada perdagangan
ditujukan pada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, yaitu seperti
pedagang pengecer, pedagang besar, dan distributor. Bentuk-bentuk promosinya
antara lain berupa pemberian bantuan dana promosi, penyesuaian harga jual
produk, kompetisi pedagang, pameran dagang dan lain sebagainya yang semuanya
bertujuan untuk mempersiapkan stok dan mempromosikan produk tersebut.
Promosi penjualan pada kenyataannya paling sering digunakan untuk
tujuan menarik pembeli, agar dapat menembus atau memasuki pasar baru dan agar
mendapatkan langganan baru. Dalam hal ini sifat yang terdapat pada promosi
penjualan tersebut adalah sebagai berikut:40
38
Morrisan, Periklanan...., hal. 25. 39
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing...., hal. 281. 40
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran...., hal. 285.
29
a. Insistent Presence
Peralatan promosi penjualan selalu menarik perhatian, dan seringkali dapat
mengubah kebiasaan lama konsumen, untuk kemudian menjuruskan
perhatiannya pada produk yang dihasilkan perusahaan.
b. Product Demeaning
Jika peralatan promosi penjualan ini terlalu sering digunakan dan ceroboh
dalam pemakaiannya, akan timbul keraguan konsumen, yang menganggap
bahwa barang atau jasa yang dipromosikan tersebut kurang laku, kurang
disenangi, belum dikenal, atau tidak akan diproduksi lagi.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau
organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan/atau transaksi penjualan.41
Pemasaran langsung bukanlah sekedar kegiatan mengirim surat (direct
mail) dan mengirim katalog perusahaan (mail-order catalogs). Pemasaran
langsung mencakup berbagai aktivitas termasuk pengelolaan database (database
management), penjualan langsung (direct selling), telemarketing dan iklan
tanggapan langsung melalui surat langsung kepada pelanggan/calon pelanggan
atau melalui internet, media cetak, dan penyiaran.
6. Internet Media
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik. Banyak praktisi
pemasaran mengiklankan produk mereka baik di website sendiri maupun website
41
Morrisan, Periklanan...., hal. 22.
30
milik perusahaan lain. Dapat dikatakan internet merupakan media yang bahkan
dapat digunakan untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi42
.
Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai
suatu instrumen komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Karena sifatnya
yang interaktif, internet menjadi cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan
konsumen. Selain menggunakan website biasanya perusahaan juga memanfaatkan
media sosial internet seperti facebook, twitter, instagram untuk memberikan
wadah komunikasi antara perusahaan dengan konsumen secara langsung.
F. Tinjauan Umum Mengenai Jamaah Umrah
Jama’ah berasal dari bahasa Arab, yang artinya kompak atau bersama-
sama, bisa juga diartikan kumpulan atau rombongan jama’ah juga berarti
sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan dan tugas serta
tujuan yang sama.43
Definisi umrah menurut bahasa ialah ziarah. Dalam hukum fikih, istilah
umrah berarti ziarah ke Baitullah untuk melakukan thawaf (mengelilingi Ka’bah
tujuh kali) dan sa’i (berjalan antara Bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali
bolak-balik)44
. Pelaksanaan ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja terkecuali
pada hari tanggal 9 sampai 13 Dzulhijjah.
42
Morrisan, Periklanan...., hal. 24. 43
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ensiklopedia Islam Indonesia (Jakarta:
Djambatan, 1992), hal. 487. 44
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ensiklopedia Islam...., hal. 967.
31
Terdapat dua perbedaan pendapat mengenai hukum umrah. Ulama dari
kalangan Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa hukumnya adalah fardhu bagi
siapa yang mampu hal ini didasarkan pada Surat Al-Baqarah ayat 196 yang
menyamakan kewajiban menyempurnakan ibadah umrah dengan kewajiban
menyempurnakan ibadah haji. Sedangkan dari ulama kalangan Hanafi
berpendapat bahwa umrah adalah sunnah, bukan merupakan kewajiban. Hal ini
didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Jabir yang menceritakan bahwa
Rasulullah SAW. sewaktu ditanya mengenai hukum melakukan ibadah umrah,
beliau menjawab: Tidak wajib (H.R. Turmudzi)45
.
Berdasarkan uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengertian
jama’ah umrah adalah sekelompok/rombongan yang mempunyai tujuan yang
sama yaitu untuk melakukan ibadah umrah ke Baitullah (Mekkah).
Adapun syarat wajib umrah adalah islam, baligh (dewasa), aqil (berakal),
merdeka dan istitha’ah (mampu).
Adapun rukun-rukun umrah ialah sebagai berikut:
1. Ihram dengan niat umrah
2. Thawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali)
3. Sa’i (berlari kecil antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali bolak-
balik)
4. Tahallul (menggunting/mecukur rambut minimal 3 helai rambut)
5. Tertib.
45
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ensiklopedia Islam...., hal. 967.
32
Sedangkan wajib umrah adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan
dalam ibadah umrah, bila tidak dikerjakan maka harus membayar dam (denda).
Sedangkan rukun syarat sahnya menunaikan ibadah dari tahap awal hingga akhir.
Wajib umrah meliputi:
1. Ihram (niat) dari miqot.
2. Menghindari dari perbuatan yang terlarang dalam keadaan ihram
pelaksanaan umrah
3. Bersuci
4. Berpakaian ihram
5. Shalat sunnah dua rakaat
6. Niat umrah dari miqot
7. Membaca talbiyah, shalawat, dan doa sejak setelah niat umrah sampai
menjelang thawaf
8. Masuk kota Makkah dengan membaca doa
9. Masuk Masjidil Haram dengan berdoa
10. Melihat Ka’bah dengan berdoa
11. Melaksanakan thawaf
12. Melaksanakan sa’i
13. Tahallul46
46
Mursidi, Pengertian Haji Dan Umrah, Kementerian Agama Kota Depok, (Jakarta:
Tahun 2009).
33
BAB III
GAMBARAN UMUM MENGENAI PT. LINTAS ISKANDARIA TOURS
A. Sejarah Berdirinya Iskandaria Tour & Travel
Awal usaha Iskandaria Tour & Travel dimulai dengan melayani
masyarakat Indonesia yang hendak melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci
sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman pendiri selama tinggal di Arab saudi.
Pendiri Iskandaria Tour & Travel yaitu H. Lukman Hakim Nyak Neh adalah
lulusan dari Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur dan Universitas Um Al Qura,
Mekkah, Saudi Arabia. Beliau telah bermukim selama 10 tahun sejak tahun 1990
sampai tahun 2000 di Arab Saudi. Selama tinggal di Arab Saudi, beliau bekerja
menjadi guide atau pembimbing pada perusahaan tour dan travel Indonesia yang
menyelenggarakan haji dan umrah serta perjalanan ziarah ke Kawah Timur
Tengah dan sekitarnya.1
Pada tahun 2000 H. Lukman Hakim kembali ke Indonesia dan mendirikan
PT. Iskandaria Internasional yang bergerak khusus di bidang penyelenggaraan
perjalanan ibadah ibadah haji plus dan umrah. Seiring perjalanan waktu dan
rencana pengembangan usaha di bidang cargo yang akan ditangani PT. Iskandaria
Internasional, maka perusahaan ini tidak lagi menangani bidang haji plus dan
umrah sejak 2002. Sebagai gantinya pada tahun yang sama didirikanlah PT.
Lintas Iskandaria yang menangani bidang tour dan travel termasuk umrah dan haji
plus, dan convex. Iskandaria saat ini telah menambah kantor cabang, melengkapi
1 Company profile Iskandaria, (Jakarta: PT. Lintas Iskandaria Tours, 2014), hal. 3.
34
sistem pelayanan serta menambah produk jasa pelayanan lainnya sehingga dapat
memberikan pelayan terbaik kepada pelanggan sampai dengan sekarang.2
B. Visi, Misi dan Tujuan Iskandaria Tour & Travel
1. Visi
Masyarakat di daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan sekitarnya, serta
wilayah-wilayah seluruh Indonesia pada umumnya yang mempunyai akses
terhadap pelayanan pariwisata bermutu, yang memiliki kelengkapan sebagai suatu
tempat one stop shopping mulai dari pelayanan tiket rute domestik dan
internasional, tour luar dan dalam negeri serta perjalanan wisata islami (umrah
dan haji)3
2. Misi4
a. Memberikan suatu produk pelayanan pariwisata yang berkualitas dalam
sarana, prasarana, kecakapan staff, kecepatan dan ketepatan.
b. Mengedepankan sisi profesionalisme dalam melayani para tamu disamping
keramah-tamahan.
c. Menciptakan hubungan yang harmonis antara istansi-instansi pariwisata
baik dalam maupun luar negeri, swasta maupun lembaga pemerintah untuk
ikut menciptakan suasana pariwisata dalam dan luar negeri yang lebih
menarik.
2 Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan Pelanggan Pada Iskandaria Travel
Umrah dan Haji di Ciputat Tangerang Selatan, (Jakarta: Fak. Dakwah Komunikasi UIN Jakarta,
2012), hal. 31. 3 Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 31.
4 Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 31-32.
35
d. Membangun masyarakat untuk ikut memperdulikan pariwisata dalam
negeri yang amat potensial dari segi kebudayaan dan lain sebagainya.
e. Ikut serta dalam melayani para tamu-tamu Allah dalam melaksanakan
ibadah khususnya umrah dan haji.
f. Aktif dalam persaingan global baik dalam segi pelayanan pariwisata umum
maupun pariwisata yang bernuansa islami, serta menunjukkan
eksistensinya dalam kancah pariwisata dunia5.
3. Tujuan6
a. Internal
1) Memberikan kesejahteraan kepada para staff dan direksi.
2) Membentuk manusia yang cakap dan profesional dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pariwisata umum dan
islami.
b. Eksternal
1) Memberikan kontribusi yang berarti untuk dunia pariwisata Indonesia.
2) Memberikan kontribusi yang berarti bagi kaum muslimin dan muslimat
dalam melaksanakan ibadah khususnya ibadah umrah dan haji.
C. Legalitas Usaha7
1. Akte Pendirian Perusahaan Dan Perubahannya
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 02.286.875.6-411.000
3. Ijin Usaha Perdagangan (IUP) Besar 503.1/0053/30-03/PB/XII/2007
5 Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 31-32.
6 Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 32.
7 Company Profile Iskandaria...., hal. 8.
36
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 30,03,1,63,04353
5. Ijin Usaha Kepariwisataan 556.5.1/111.SK.DIPARBUD, Tanggal 12
Oktober 2002 Bidang Usaha : Biro Perjalanan Wisata
6. Ijin Usaha Biro Perjalanan Wisata, Impresariat Dan Konvensi No. 556/43
BP2T/2011 Tanggal 9 April 2011
7. Ijin Penyelenggaraan Ibadah Umrah (PPIU) Kementerian Agama Rino.
D/552 Tahun 2010
8. Ijin Penyelenggaraan Haji (PIHK) Kementerian Agama RI No. D/320
Tahun 2011
9. Kenggotaan ASITA No. Anggota 003/XXIX/DPP/2003
10. Keanggotaan IATA Domestik No. 15 0 6325 2 dan Internasional No. 15 3
0813 4
11. Keanggotaan ASTA Reg. No. 900203113
12. Keanggotaan ASPHURINDO No. 023/ASPHURINDO/20138
8 Company Profile Iskandaria...., hal. 8.
37
D. Struktur Organisasi Iskandaria Tour & Travel9
9 Dokumentasi Iskandaria Tour & Travel.
KOMISARIS UTAMA
Hj. Emi Fazidah, SP
DIREKTUR UTAMA
H. Lukman Hakim Nyak Neh
DIREKTUR
Ir. Faisal Bustaman
Div. Finance & Acc.
Rima Muldiana, SP
Div. IT & Development
Dariyanto S. Kom
Div. Umrah & Hajj
Ria Nurul Inayah
R
i
a
N
u
r
u
l
I
n
a
y
HRD & General Affair
Nana Rozana
General Manajer
H. Herdiansyah, S.Kom
Div. Ticketing
Komalasari
Div. Sales/Marketing
H. Fadli idris
Angel
Div. Travel Document
Mahdi
Subhan
38
1. Komisaris Utama : Hj. Emi Fazidah, SP
2. Direktur Utama : H. Lukman Hakim Nyak Neh
3. Direktur : Ir. Faisal Bustaman
4. General Manajer : H. Herdiansyah
5. Div. Umra & Hajj : Ria Nurul Inayah
6. Div. IT & Development : Dariyanto S. Kom
7. Div. Finance & Acc. : Rima Muldiana SP
8. Div. Ticketing : Komalasari
9. Div. Travel Document : Mahdi
Subhan
10. Div. Sales/Marketing : H. Fadli Idris
Angel
11. HRD : Nana Rozana
E. Produk Jasa Pelayanan Iskandaria Tour & Travel
1. Jasa penjualan tiket pesawat, kapal laut dan kereta api
Untuk penjualan tiket pesawat, Iskandaria telah ditunjuk menjadi agen
resmi seperti Garuda Indonesia, Thai Airways, Malaysia Airlines, Saudi Arabian
Airlines, Royal Brunei, Qatar Airways, Emirates, Etihad, KLM, Air France,
American Airlines, Airasia Turkish Airlines, Lufthansa, Swiss Air dan lain-lain.
Untuk penerbangan nasional diantaranya Lion Air, Sriwijaya Air, Citilinkdan juga
agem resmi untuk KAI (Kereta Api Indonesia). Dukungan dari sistem reservasi
online pun Iskandaria dapatkan dari Abacus Global Distribution System,
Amadeus, Galileo, dan juga Altea. Ini semua dipersiapkan untuk pelayanan yang
prima kepada pelanggan setia Iskandaria.10
2. Jasa pelayanan voucher hotel dalam dan luar negeri
Iskandaria bekerjasama dengan jaringan hotel dalam dan luar negeri serta
whoseller di Indonesia, sehingga dapat menerbitkan voucher yang dapat diterima
10
Company Profile Iskandaria...., hal. 20-21.
39
di hotel-hotel ternama dengan harga menarik sehingga menghemat budget anda
yang akan berpergian menginap di hotel.11
3. Jasa pelayanan perjalanan ibadah umrah dan haji khusus
Iskandaria adalah travel penyelenggara umrah dan haji plus resmi
Indonesia yang telah memiliki ijin penyelenggaraan Ibadah Umrah dan Haji dari
Kementerian Agama RI. Selain itu, Iskandaria juga termasuk dalam anggota
Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah & Inbound Republik Indonesia
(ASPHURINDO). Umrah dan Haji di Iskandaria memiliki fasilitas hotel
berbintang dan fleksibel dapat disesuaikan dengan keinginan jama’ah. Mudah
untuk kepengurusan visa dan jaringan kerjasama yang luas sehingga memberikan
kemudahan bagi jama’ah yang menggunakan jasa umrah dan haji di Iskandaria.12
4. Jasa pelayanan tour dalam dan luar negeri
Untuk pelayanan tour dalam dan luar negeri, Iskandaria telah mengadakan
event baik sendiri maupun bekerjasama dengan operator tour lainnya. Beberapa
program tour yang pernah diadakan antara lain paket Formula 1 Sepang Malaysia,
Dubai, Paket Middle East Tour, Paket Aceh One Day, Singapore, China Moslem
Tour, Paket Eropa, Amerika, Ziarah Walisongo, Bali, Yogya, dan sebagainya.13
5. Jasa pengurusan dokumen perjalanan, visa dan paspor
Untuk jasa pengurusan dokumen perjalanan Iskandaria menyediakan
kemudahan untuk perjalanan pelanggannya keluar negeri yang meliputi
pengurusan paspor dan visa, sehingga pengguna jasa Iskandaria tidak perlu
11
Company Profile Iskandaria...., hal. 27. 12
Company Profile Iskandaria...., hal. 12. 13
Company Profile Iskandaria...., hal. 22.
40
direpotkan dengan segala urusan administrasi yang dapat menyita waktu dan
tenaga.14
Disamping itu, sebagai bagian dari pelayanan umrah, Iskandaria
bekerjasama dalam pelaksanaan pengurusan visa umrah dengan mitra kerja di
Saudi Arabia. Sehingga dengannya Iskandaria dapat memproses visa umrah
langsung (online) dengan kementerian Saudi Arabia. Dengan hal tersebut juga,
Iskandaria dapat melayani ratusan travel penyelenggara umrah resmi dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia untuk pengurusan visa umrahnya.15
6. Jasa pelayanan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exibition)
Jasa pelayanan MICE saat ini disediakan Iskandaria Convex lebih
ditujukan pada pelanggan korporasi yang akan melakukan kegiatan di suatu
tempat baik dalam maupun luar negeri. Kegiatan seperti rapat, seminar, eksibisi
dan lain-lain dapat dipersiapkan secara profesional oleh tenaga-tenaga
berpengalaman dari Iskandaria Convex, mulai dari perjalanan, hotel, konsumsi,
dan sebagainya dengan harga menarik.16
F. Paket umrah dan haji Iskandaria Tour & Travel
1. Paket Umrah
Iskandaria Tour & Travel melayani paket umrah yang telah ditentukan
oleh pihak manajemen Iskandaria (Reguler & Plus) dan juga melayani paket by
request (F.I.T).
14
Company Profile Iskandaria...., hal. 28. 15
Company Profile Iskandaria...., hal. 29. 16
Company Profile Iskandaria...., hal. 30.
41
a. Paket Umrah Reguler
Paket umrah reguler terdiri dari 9 hari, 12 hari, arba’in 18 hari, liburan,
maulid, dan nisfu sya’ban17
.
b. Paket Umrah Plus
Paket umrah plus adalah paket perjalanan ibadah umrah disertai perjalanan
ziarah mengunjungi kota-kota bersejarah islam, diantaranya Kota Cairo, Istanbul,
Amman, Dubai, Marokko, Aqsha, dan lain-lain18
.
c. Paket Umrah Ramadhan
Paket umrah ramadhan terdiri dari paket awal ramadhan, tengah ramadhan,
dan lailatul qad’r19
.
2. Paket Haji Khusus20
a. An Nabawi
Paket haji yang dikhususkan untuk dapat menunaikan sholat Arba’in
(sholat fardhu lima waktu yang dilakukan berjamaah di Masjid Nabawi selama 40
waktu sholat). Paket ini tersedia dalam komposisi kamar 4 orang, 3 orang maupun
2 orang.
b. Al Makki
Paket haji ini sama dengan paket program An Nabawi namun waktu yang
diperlukan tidak selama paket An Nabawi karena tidak melaksanakan sholat
sunnah Arba’in.
17
Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 34. 18
Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 34. 19
Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 34. 20
Company Profile Iskandaria...., hal. 15.
42
3. Paket Executive
Paket ini di design untuk memenuhi permintaan bagi para calon tamu
Allah dalam menunaikan ibadah haji dengan waktu yang cukup singkat tanpa
mengurangi nilai ibadah haji itu sendiri. Paket ini juga memiliki komposisi kamar
2 orang dengan pilihan akomodasi bintang 521
.
G. Fasilitas haji dan umrah Iskandaria Tour & Travel
Sebagai biro perjalanan Haji dan umrah yang telah dipercaya Iskandaria
Tours berusaha memberikan pelayanan terbaiknya kepada para jama’ahnya.
Fasilitas akomodasi hotel/penginapan yang disediakan oleh Iskandaria Tours
adalah sebagai berikut:
1. Akomodasi Paket Umrah Iskandaria Tours22
Iskandaria memiliki jaringan kerja dengan beberapa hotel berbintang di
kota tujuan Ibadah Umrah dan Ibadah Umrah Plus. Untuk memberikan pelayanan
prima kepada jama’ahnya, Iskandaria lebih memilih hotel-hotel bintang lima dan
empat. Sehingga Iskandaria dapat menjaga kualitas dan jama’ah pun merasa
nyaman.
Mekkah
Safwah (5*)
Al Massa (4*)
Madinah
Anwar Movenpick (5*)
Fayrouz (4*)
Istanbul
Vicenza Hotel (4*)
Kent Hotel (4*)
Avrasya Hotel Cappadocia (4*)
Dubai Ramada Chelsea (4*)
Jerussalem Jerussalem Gate hotel (4*)
Amman Saden hotel
21
Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan...., hal. 35. 22
Brosur Umrah Iskandaria.
43
Selain itu juga jama’ah mendapakan perlengkapan yaitu tas koper bagasi,
tas paspor, tas sandal, buku do’a, kain ihram (bagi jama’ah laki-laki) dan Mukena
(bagi jama’ah perempuan), kain baju seragam, PIN Iskandaria, name tag/ ID card
dan buku manasik masing-masing sebanyak satu buah23
.
2. Akomodasi Paket haji Iskandaria Tours24
Iskandaria memiliki jaringan kerja dengan beberapa hotel berbintang di
kota tujuan Ibadah Haji plus. Untuk memberikan pelayanan prima kepada
jama’ahnya, Iskandaria lebih memilih hotel-hotel bintang lima dan empat.
Sehingga Iskandaria dapat menjaga kualitas dan jama’ah pun merasa nyaman.
Transit Apartemen
Mekkah Safwa Royal Orchid/Setaraf
Madinah Anwar Movenpick/Setaraf
Jeddah Ramada Continental/Setaraf
Selain itu, jama’ah telah mendapatkan tiket pesawat Jakarta – Jeddah -
Jakarta (kelas ekonomi), perlengkapan ibadah yang telah ditentukan, makan 3x
sehari, ziarah di tanah suci, pembimbing ibadah dan Muthawwif/Guide yang
berpengalaman,air zam-zam sebanyak 5 liter/jama’ah, dokumen haji (visa),
manasik haji (teori/praktek) dan suntik vaksin meningitis25
.
23
Brosur Umrah Iskandaria Tour & Travel. 24
Brosur Umrah Iskandaria Tour & Travel. 25
Brosur Haji Iskandaria Tour & Travel.
44
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan Lapangan Mengenai Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu dari empat bauran pemasaran (marketing
mix). Tujuan dari kegiatan promosi itu sendiri untuk memperkenalkan,
memberitahu/informasi, serta mengingatkan akan suatu produk. Dengan demikian
dapat menarik minat beli masyarakat –dalam hal ini konsumen-. Promosi penting
dilakukan oleh setiap perusahaan baik perusahaan barang atau jasa, karena dengan
melakukan promosi tujuan dan rencana yang ditetapkan oleh perusahaan dapat
tercapai. Tanpa adanya promosi maka suatu produk akan menjadi sia-sia saja.
Iskandaria Tours merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang jasa perjalanan umrah dan haji plus juga mempromosikan berbagai
produknya kepada masyarakat. Produk yang dimaksud yaitu berbagai paket
perjalanan umrah dan paket haji plus (khusus). Hal ini dilakukan guna
meningkatkan penjualan pasar, mempertahankan penjualan pasar yang telah
mereka miliki, mengatasi kendala-kendala yang muncul, serta menarik minat
calon jama’ah baru. Melalui kegiatan promosi ini diharapkan masyarakat secara
umum dapat mengetahui keberadaan Iskandaria Tours sebagai salah satu biro jasa
perjalanan umrah dan haji plus yang dapat dipercaya dengan kualitas pelayanan
yang prima.
45
Gambar 4.1
Diagram Bauran Promosi
Dalam mempromosikan produknya Iskandaria Tours menggunakan empat
elemen bauran promosi (promotion mix) ditambah dua elemen promosi lainnya
yaitu pemasaran langsung (direct marketing) dan media internet. Berikut ini akan
penulis paparkan empat elemen bauran promosi (periklanan, personal selling,
humas dan publisitas, promosi penjualan), pemasaran langsung dan media internet
yang dilakukan oleh Iskandaria Tours.
1. Periklanan
Di muka telah disebutkan bahwa periklanan merupakan bentuk presentasi
dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor
tertentu. Iklan yang dipasang pada media-media dapat memberikan umpan balik
Bau
ran P
rom
osi
(Pro
mo
tio
n M
ix)
Periklanan
(Advertising)
Penjualan Personal
(Personal Selling)
Hubungan Masyarakat & Publisitas
Promosi Penjualan
(Sales Promotion)
Pemasaran Langsung
(Direct Marketing)
Media Internet
46
kepada sponsor (berupa tanggapan) meskipun dalam tenggang waktu tertentu atau
tidak secepat personal selling.1
Dalam melakukan kegiatan periklanan ini Iskandaria Tours setiap
tahunnya membuat iklan terutama melalui media cetak seperti brosur dan surat
kabar. Dengan brosur, Iskandaria Tours dapat menjelaskan secara rinci berbagai
paket perjalanan umrahnya baik mengenai harga, akomodasi, jadwal atau tanggal
pemberangkatan, serta tempat-tempat sejarah Islam yang akan dikunjungi. Juga
dijelaskan cara pendaftaran dan syarat pembuatan visa karena Iskandaria Tours
juga merupakan provider visa umrah dan haji plus2.
Brosur ini disebar ke beberapa tempat keramaian yang dimungkinkan
dapat menarik banyak calon jama’ah, tempat-tempat yang telah ditentukan dan
diberikan kepada konsumen atau calon jama’ah perorangan yang datang langsung
ke kantor-kantor Iskandaria Tours. Selain itu juga brosur dibagikan kepada alumni
jama’ah agar mereka dapat mengetahui mengenai informasi paket perjalanan
umrah dan haji yang baru sehingga diharapkan mereka menggunakan jasa
Iskandaria Tours kembali.3
Sedangkan pada media massa Iskandaria Tours mengiklankan produknya
di Koran Republika. Dari beberapa bulan sebelum Hari Raya Idul Adha atau
“lebaran haji”, Iskandaria Tours mulai membuat planning (rencana) menyusun
paket perjalanan baru untuk tahun berikutnya. Kemudian setelah “lebaran Haji”
1 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005), hal. 350.
2 Wawancara pribadi penulis dengan Ria Nurul Inayah (Div. Umrah dan Haji), Kamis
tanggal 26 Maret 2015. 3 Observasi lapangan oleh penulis terhadap Iskandaria tanggal 17 & 26 Maret 2015.
47
mulai gencar mengiklankan produk jasa mereka baik paket perjalanan umrah
(reguler/plus) dan haji plus.4
Iskandaria juga menggunakan spanduk sebagai media periklanan lainnya.
Spanduk selalu digunakan pada saat keberangkatan umrah maupun haji yang
berisikan identitas rombongan umrah. Walawpun isi spanduk tidak seperti
spanduk iklan pada umunya, akan tetapi dengan spanduk yang berisi identitas
rombongan umrah tersebut dapat menjadi dokumentasi dan testimonial tidak
langsung orang-orang yang telah mempercayakan pelayanan ibadah mereka
dengan Iskandaria. Hal ini dapat menarik pelanggan baru serta mempertahankan
eksistensi Iskandaria sebagai biro perjalanan umrah haji yang dapat dipercaya.5
Secara umum, fungsi iklan bagi Iskandaria adalah untuk memperkenalkan
dan menunjukkan eksistensi Iskandaria sebagai biro perjalanan umrah dan haji
plus. Oleh karena jangkauan iklan yang luas, sehingga dinilai lebih efektif untuk
memperkenalkan kepada konsumen yang belum mengetahui tentang Iskandaria.6
Tabel 4.1 Persentase Promosi Melalui Periklanan
No. Promosi Periklanan Persentase
1. Brosur 50%
2. Iklan media massa 20%
3. Spanduk 30%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan
promosi melalui periklanan, brosur merupakan media yang paling sering (intens)
digunakan. Hal ini karena dalam brosur dapat dijelaskan secara rinci mengenai
paket yang disediakan oleh Iskandaria.
4 Wawancara pribadi..., 26 Maret 2015. 5 Observasi penulis terhadap brosur dan dokumentasi Iskandaria.
6 Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015.
48
2. Penjualan Personal (Personal Selling)
Menurut Basu Swastha personal selling merupakan suatu kegiatan
persentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih
yang ditujukan untuk menciptakan penjualan7.
Iskandaria melakukan kegiatan personal selling ini ke beberapa
perusahaan baik langsung maupun tidak langsung yang mengundang mereka
untuk melakukan presentasi. Suatu perusahaan yang ingin mengadakan umrah
untuk karyawannya biasanya mengundang beberapa travel yang yang telah
ditentukan (dan dianggap layak), untuk mempresentasikan paket perjalanan umrah
mereka atau yang biasa disebut “tender”.8
Divisi umrah dan haji dibantu oleh beberapa staff dari bagian pemasaran
yang handal melakukan kegiatan ini ke beberapa perusahaan berskala besar dan
nasional. Presentasi yang dilakukan dengan membagikan brosur yang berisi paket
perjalanan umrah reguler dan plus. Kemudian dijelaskan mengenai akomodasi,
fasilitas transportasi, persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon jama’ah, harga,
tata cara pembayarannya, serta pengalaman Iskandaria dalam memberangkatkan
umrah dan haji plus. Apabila pihak perusahaaan merasa cocok, mereka akan
menggunakan jasa Iskandaria untuk memberangkatkan umrah para karyawannya.
Sepanjang tahun 2014 Iskandaria telah beberapa kali memberangkatkan
umrah bagi karyawan dari perusahaan-perusahaan misalnya saja perusahaan Astra
Auto 2000, Frisian Flag dan lainnya9.
7 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran....,hal 350.
8 Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015.
9 Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015.
49
Iskandaria juga melakukan kegiatan promosi personal selling ini di kantor
Iskandaria sendiri. Para pelanggan yang datang ke kantor Iskandaria untuk
mendaftar ataupun sekedar bertanya mengenai paket program yang kemudian
dijelaskan oleh staf haji dan umrah dengan rinci ini merupakan komunikasi dua
arah sehingga terbentuklan percakapan. Dengan personal selling yang dilakukan
di kantor ini, Iskandaria dapat langsung berinteraksi secara lebih akrab untuk
membentuk hubungan baik dan juga dapat langsung mengetahui tanggapan/respon
calon jama’ah (terjadi feed-back langsung).
Tabel 4.2 Persentase Promosi Melalui Personal Selling
No. Promosi Personal Selling Persentase
1. Dalam Kantor Iskandaria 70%
2. Luar Kantor Iskandaria 30%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan
promosi melalui personal selling, percakapan antar muka yang dilakukan di
kantor Iskandaria merupakan media yang paling sering (intens) digunakan. Hal ini
karena dengan bercakap langsung dengan calon pembeli dapat mengetahui respon
calan jama’ah.
3. Humas dan Publisitas
Morrisan dalam bukunya Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu
mengutip definisi humas menurut Frank Jefkins yaitu sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara
suatu dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik
50
yang berlandaskan pada saling pengertian10
. Kegiatan yang biasa dilakukan humas
adalah dengan mengadakan pengajian, publisitas, seminar, pertemuan dan lainnya.
Iskandaria Tours selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi
jama’ah yang menggunakan jasa mereka untuk membangun suatu hubungan yang
baik dengan jama’ah. Karena hubungan yang baik dengan jama’ah dapat
mendatangkan keuntungan bagi Iskandaria dan bagi jama’ah itu sendiri.
Keuntungan bagi Iskandaria yaitu dapat mempertahankan jama’ahnya serta
terbangunnya kepercayaan. Sedangkan bagi jama’ah yaitu mereka mendapatkan
pelayanan prima sehingga dapat khusyu’dalam melakukan ibadah mereka.
Dalam menjalin hubungan baik tersebut Iskandaria mengadakan pengajian
rutin 3 bulan sekali dengan para jama’ah alumni, serta membuat database
jama’ah. Pengajian ini diikuti oleh alumni jama’ah Iskandaria. Selain untuk
mempererat silaturahmi antar jama’ah alumni, Iskandaria juga dapat
mempromosikan paket perjalanan baru untuk tahun mendatang11
.
Selain membangun hubungan baik dengan jama’ah humas juga melakukan
kegiatan publisitas. Publisitas adalah kegiatan menempatkan berita mengenai
seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Publisitas lebih
menekankan pada proses komunikasi satu arah sedangkan humas dua arah12
.
Dengan publisitas perusahaan mendapat manfaat seperti menumbuhkan
kesadaran/konsumen pelanggan, membentuk citra positif, mendapat pengakuan
atas prestasi perusahaan.
10
Morrisan, Periklanan...., hal. 27. 11
Skripsi Mardianah, Strategi Mempertahankan Pelanggan Pada Iskandaria Travel
Umrah dan Haji di Ciputat Tangerang Selatan, (Jakarta: Fak. Dakwah Komunikasi UIN Jakarta,
2012), hal. 43. 12
Morrisan, Periklanan...., hal. 29.
51
Perusahaan Iskandaria Tours dalam hal ini pernah diliput oleh media cetak
yaitu Majalah Sakinah. Pihak Majalah Sakinah meliput tentang motivasi, profil,
paket perjalanan umrah (reguler&plus) dan haji plus dan menaruhnya pada kolom
iklan pada majalah tersebut. Pihak Iskandaria sendiri tidak dikenakan bayaran
maupun dikenakan persyaratan barter untuk pemasangan iklan tersebut.
Semuanya dilakukan secara sukarela karena melihat eksistensi Iskandaria Tours13
.
Kegiatan publisitas selain peliputan sukarela oleh media massa, juga
dilakukan oleh jama’ah khususnya jama’ah alumni itu sendiri. Hal ini dikarenakan
mereka yang telah menggunakan jasa Iskandaria telah mengetahui bagaimana
pelayanan yang diberikan Iskandaria. Sebagian besar dari mereka merasa sangat
puas sehingga merekomendasikan Iskandaria kepada orang lain. Publisitas
semacam ini biasanya disebut promosi dari mulut ke mulut (word of mouth)
dimana konsumen membicarakan tentang suatu barang dan jasa kepada pelanggan
atau masyarakat lainnya tentang pengalamannya menggunakan produk yang
dibelinya.14
Jama’ah selain sebagai konsumen pengguna jasa dari Iskandaria, juga
menjadi ujung tombak dari kegiatan promosi, karena dari hubungan masyarakat
dan publisitas inilah yang paling berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
jama’ah umrah Iskandaria setiap tahunnya.15
13
Wawancara Pribadi...., 26 Maret 2015. 14
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner...., hal. 22.
15 Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015.
52
Tabel 4.3 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Humas
No. Promosi Humas Persentase
1. Pengajian 20%
2. Publisitas mulut ke mulut 80%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan
promosi melalui hubungan masyarakat, publisitas mulut ke mulut (word of mouth)
yang dilakukan oleh jama’ah alumni Iskandaria merupakan media yang paling
sering (intens) terjadi. Hal ini terjadi secara tidak langsung dimana jama’ah atau
konsumen yang telah menggunakan jasa Iskandaria memberikan pengakuan
(testimonial) kepada orang lain dan merekomendasikan Iskandaria.
4. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan,
personal selling dan humas/publisitas16
. Pada kegiatan promosi penjualan,
Iskandaria lebih mengkhususkan untuk melakukan kegiatan event-event dan
pameran hal ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan diri kepada para calon
jama’ah umrah dan haji. Iskandaria memberikan pelayanan langsung kepada para
calon jama’ah yang ingin melaksanakan ibadah umrah maupun ibadah haji. Oleh
karena itu Iskandaria mengadakan dan mengikuti beberapa pameran (exhibition)
di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebagai berikut:
a. Grand Mall Karawaci Lantai Dasar, Tangerang tanggal 22 - 28 Desember
2014.
b. Mall Cibubur Junction Atrium Ground Floor tanggal 5 - 14 Desember
2014.
16
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 350.
53
c. Jakarta Convention Center (JCC) Blok C45 | Mandiri International Islamic
Expo tanggal 21- 23 November 2014.
d. Mall Pejaten Village, Basement Floor, Warung Buncit Jakarta Selatan
tanggal 27 Oktober - 02 November 2014.
e. Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan area North Skywalk tanggal 6 - 12
Oktober 2014.
f. Botani Square Bogor Ground Floor tanggal 9 - 15 September 2014.
g. Mall Ciputra Cibubur Ground Floor tanggal 1 - 7 September 201417
.
Biasanya disetiap pameran yang diadakan Iskandaria memberikan diskon
khusus, hal ini dilakukan agar dapat menarik minat calon jama’ah untuk
mengunjungi booth-booth Iskandaria pada acara pameran tersebut. Diskon yang
diberikan berkisar sampai dengan USD. 10018
.
Tujuan khusus Iskandaria mengadakan pameran adalah untuk
memperkenalkan Iskandaria pada konsumen dimana pameran tersebut diadakan.
Kegiatan pameran (exibition) secara tidak langsung dapat mempengaruhi
keputusan calon jama’ah untuk menggunakan jasa Iskandaria karena adanya
komunikasi dua arah (face to face). Dengan komunikasi dua arah ini Iskandaria
dapat menjelaskan secara rinci mengenai produknya. Sehingga bila calon jama’ah
yang belum mengerti dapat langsung menannyakannya. Komunikasi dua arah ini
dinilai efektif untuk mempromosikan produk Iskandaria karena juga dapat
membujuk calon jama’ah untuk membeli produk19
. Dengan booth yang menarik
17
http://www.iskandariatour.com/jadwal-pameran-iskandaria, diakses pada 10 April
2015, Pkl. 16.00 WIB. 18
Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015. 19
Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015.
54
di setiap pameran juga dapat membentuk dan menjual citra perusahaan kepada
calon jama’ah untuk semakin meyakinkan para calon pelanggan.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau
organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan/atau transaksi penjualan20
.
Kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan oleh pihak Iskandaria adalah
dengan lebih ditekankan pada telemarketing dimana tugas telemarketing adalah
mem-follow up melalui nomor telepon calon pelanggan yang telah berkunjung di
pameran-pameran yang diselenggarakan Iskandaria dan beberapa calon pelanggan
rekomendasi direksi21
.
Selain itu, bentuk kegiatan direct marketing lainnya adalah dengan
mengirim Short Message Servive (SMS) kepada konsumen, terutama jama’ah
alumni. Biasanya SMS yang dikirimkan berisi tentang paket perjalanan baru
untuk program tahun berikutnya maupun penawaran-penawaran menarik dari
Iskandaria. Kegiatan promosi menggunakan media SMS ini dilakukan oleh Divisi
IT karena pengiriman dilakukan secara otomatis dengan komputer. Selain itu
Divisi IT juga yang membuat database jama’ah22
.
Perlu ditegaskan disini bahwa pemasaran langsung bukanlah sekedar
kegiatan pengelolaan database, penjualan langsung, dan telemarketing saja. Akan
tetapi juga iklan tanggapan langsung dengan menggunakan berbagai saluran
20
Morrisan, Periklanan...., hal. 22. 21
Wawancara pribadi penulis dengan Ria Nurul Inayah (Div. Umrah Haji) Tanggal 22
April 2015. 22
Wawancara pribadi...., 22 April 2015.
55
komunikasi seperti mengirim surat langsung kepada pelanggan dan calon
pelanggan atau melalui internet, media cetak, dan media penyiaran23
.
Untuk dapat langsung memperoleh respon dari jama’ah mengenai
pelayanan yang diberikan, maka setiap kepulangan umrah Iskandaria selalu
menanyakan via telepon, SMS, maupun media sosial mengenai penilaian jama’ah
terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh Iskandaria. Jika jama’ah kurang
puas, maka komplain ataupun kesalahan segera dapat diketahui sehingga
Iskandaria dapat langsung mengevaluasi dan memperbaikinya. Begitupun
Iskandaria menerima masukan berupa saran dan kritik dari jama’ahnya agar
Iskandaria kedepannya dapat lebih baik lagi.
Tabel 4.4 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Pemasaran Langsung
No. Promosi Humas Persentase
1. Telemarketing 70%
2. Layanan SMS 30%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan
promosi melalui pemasaran langsung, follow-up yang dilakukan telemarketing
merupakan media yang paling sering (intens) terjadi. Hal ini dapat berlangsung
setiap hari karena follow-up jama’ah merupakan tugas utama telemarketing.
6. Media Interaktif (Interaktive Media)
Iskandaria telah memiliki cabang di beberapa kota besar seperti Jakarta,
Aceh, Medan dan Madiun, oleh karena pangsa pasar yang luas Iskandaria tentu
harus menggunakan media yang dapat menjangkau konsumennya di seluruh
wilayah Indonesia. Peran Internet sangatlah membantu Iskandaria untuk dapat
23
Morrisan, Periklanan...., hal 22.
56
menjual produk mereka dan memberikan informasi seputar haji dan umrah kepada
konsumen mereka24
.
Iskandaria memiliki website sendiri dengan alamat link www.iskandaria
tour.com. Website ini dapat dikatakan sangat lengkap karena berisi semua
informasi mengenai Iskandaria. Mulai dari profil umum Iskandaria, alamat kantor
pusat dan kantor cabang, pilihan paket program haji dan umrah, pilihan paket tour
dalam dan luar negeri, berita terkini seputar haji dan umrah Tanah Air, dan
informasi singkat mengenai tempat-tempat sejarah Islam. Bahkan para calon
pelanggan kini dapat melakukan pendaftaran haji dan umrah secara online pada
website ini25
.
Dikarenakan website dinilai sangat fungsional dapat diakses kapan saja,
dimana saja, dan oleh siapa saja maka Iskandaria terus mengembangkan website-
nya agar menjadi temuan nomor satu saat penelusuran pada laman pencarian
mengenai biro perjalanan haji dan umrah.
Iskandaria yang juga melayani ticketing dan membuka layanan via
website-nya. Melalui website ini konsumen dapat melakukan pemesanan
(boocking) tiket pesawat baik domestik maupun luar negeri. Selain penggunaan
website untuk media penyebaran informasi dan promosi, Iskandaria juga
menggunakan media sosial seperti facebook dan twitter. Id facebook Iskandaria
yaitu https://www.facebook.com/iskandariaumrahaji dan twitter @UMRAHAJJ.
Pada kedua media sosial ini calon pelanggan juga dapat mengakses informasi
mengenai paket haji dan umrah, company profile, testimonial jama’ah yang telah
24
Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015. 25
Observasi penulis terhadap website Iskandaria http://www.iskandariatour.com, di akses
pada 15 April 2015.
57
menggunakan jasa Iskandaria serta media interaktif dengan admin Iskandaria
untuk tanya jawab mengenai produk jasa, tanya jawab oleh Ustadz, ataupun hal
lain yang berkaitan dengan haji dan umrah26
.
Kegiatan promosi menggunakan media internet semuanya diserahkan
kepada Divisi IT karena untuk menarik minat calon pelanggan diperlukan
kreatifitas dan keahlian dalam men-design pada media internet ini27
.
Tabel 4.5 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Media Internet
No. Promosi Humas Persentase
1. Website 50%
2. Facebook 25%
3. Twitter 25%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan
promosi melalui media interaktif internet, media website merupakan media yang
paling sering (intens) digunakan. Hal ini diketahui dengan melihat langsung
website Iskandaria dimana website ini sangat lengkap dalam penyediaan
pelayanan untuk konsumennya selain itu Iskandaria memperbarui postingannya
(meng-update) berita terbaru mengenai haji dan umrah setiap hari.
Untuk memperkenalkan dan menjual produk-produknya Iskandaria
menggunakan seluruh kegiatan bauran promosi, dengan kata lain Iskandaria
memaksimalkan kegiatan promosi yang dilakukannya. Berikut adalah tabel
persentase kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh Iskandaria Tour.
26
Observasi penulis terhadap Facebook Iskandaria
https://www.facebook.com/iskandariaumrahaji dan twitter @UMRAHAJJ diakses pada 23 April
2015.
27
Wawancara penulis...., 22 April 2015.
58
Tabel 4.6 Persentase Kegiatan Bauran Promosi Iskandaria Tours dan
Kaitannya dengan Jumlah Jama’ah Umrah
Bauran Promosi Persentase
(%)
Jumlah Jama’ah per Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Periklanan (Advertising) 10% 60 78 90 92 97
Penjualan Personal
(Personal Selling) 20% 120 157 179 185 194
Humas dan Publisitas 30% 180 236 269 278 291
Promosi penjualan
(Sales Promotion) 15% 90 118 135 139 145
Pemasaran langsung
(Direct Marketing) 10% 60 78 90 92 97
Media Internet 15% 90 118 135 139 145
Jumlah Total 100% 600 785 898 925 969
Tabel persentase di atas dibuat berdasarkan intensitas besarnya kegiatan
promosi yang dilakukan Iskandaria dan keefektivannya dalam menarik jama’ah.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa humas dan publisitas merupakan kegiatan
bauran pemasaran yang paling efektif dan paling sering dilakukan yaitu sebesar
30%. Hal ini dikarenakan setiap harinya langsung maupun tidak langsung
kegiatan humas dan publisitas ini terus berjalan melalui jama’ah yang
membicarakan Iskandaria dari mulut ke mulut.
Kemudian kegiatan selanjutnya adalah penjualan personal (personal
selling) sebesar 20%. Hal ini dikarenakan walawpun tidak setiap hari dan setiap
waktu Iskandaria melakukan presentasi ke perusahaan, namun ada saja yang
datang ke kantor Iskandaria untuk bertanya mengenai program umrah reguler
maupun umrah plus.
59
Promosi penjualan (sales promotion) dan media internet intensitasnya
sebesar 15%. Iskandaria gencar melakukan kegiatan pameran dengan tujuan untuk
mengenalkan Iskandaria sebagai Biro jasa perjalanan umrah haji yang terpercaya.
Oleh karena itu Iskandaria menyelenggarakan pameran di tempat-tempat yang
dianggap mampu menarik banyak jama’ah. Sepanjang tahun 2014 Iskandaria telah
menyelenggarakan pameran sebanyak tujuh kali. Sedangkan untuk internet,
walawpun dapat diakses kapan saja, dimana saja dan siapa saja namun
pengunjung website Iskandaria masih tergolong sedikit, hanya berkisar pada
alumni jama’ah Iskandaria dan bukan jama’ah baru, sehingga Iskandaria masih
mengupayakan untuk menjadi temuan nomor satu untuk penelusuran travel haji
dan umrah.
Dan yang paling kecil intensitas kegiatannya adalah periklanan
(advestising) dan pemasaran langsung (direct marketing) yaitu hanya 10%. Hal ini
dikarenakan periklanan hanya dilakukan setahun sekali yaitu pada awal program
keberangkatan umrah dan haji. Begitu pula dengan pemasaran langsung yang
dilakukan setiap ada program baru yang diperkenalkan kepada jama’ah alumni.
Setiap bauran promosi memiliki kelebihan dan kekurangan oleh karena itu
Iskandaria menggunakan seluruh bauran promosi untuk menunjang kegiatan
bauran promosi satu dengan lainnya. Adapun kekurangan dan kelebihan masing-
masing bauran promosi dapat dijelaskan melalui tabel berikut:
Tabel 4.7 Kekurangan dan Kelebihan Bauran Promosi
Bauran Promosi Kelebihan Kekurangan
Periklanan
(Advertising)
a. akses lebih luas yaitu hampir
seluruh wilayah/ nasional
b. kemudahan di akses oleh
siapapun, kapanpun, dan
a. tidak semua orang membeli
atau membaca koran
Republika
b. keterbatasan pesan yang
60
dimanapun
ingin disampaikan karena
space di media massa cukup
mahal
c. mudah dilupakan
d. sulit melakukan pengukuran
terhadap efektifitas media
Penjualan Personal
(Personal Selling)
a. berhadapan langsung dengan
calon pembeli sehingga
memudahkan melakukan
komunikasi dua arah untuk
mempengaruhi keputusan
pembelian
b. dapat mencari dan memilih
pembeli yang potensial
c. biaya yang dikelurkan relatif
sedikit, hanya untuk biaya
transportasi dan tenaga saja
a. terbatasnya calon pembeli
karena personal selling
dilakukan pada satu
PT/perusahaan saja
b. kemungkinan kalah “tender”
c. tidak efisien dalam hal
waktu, karena produsen
menjelaskan hanya kepada
satu/dua individu saja (tidak
banyak)
Humas/Publisitas a. pesan yang disampaikan lebih
kuat dan bisa dipercaya
b. biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit karena tidak harus
membeli space pada media
ataupun pengadaan fasilitas
promosi lainnya
c. dapat membangun
kepercayaan dan ikatan
silaturahmi perusahaan
kepada pelanggan (jama’ah)
d. dapat membantu membentuk
citra positif
e. penyebaran informasi lebih
luas dan berbagai kalangan
f. keefektivitasannya cukup
tinggi
a. proses pembentukan
kredibilitas perusahaan yang
relatif lama karena
membutuhkan banyak pihak
yang menyebarkannya,
sehingga perusahaan tetap
harus menggunakan kegiatan
promosi yang lainnya
b. hanya dapat dilakukan oleh
jama’ah yang telah
menggunakan produk jasa
perusahaan
Promosi Penjualan
(Sales Promotion)
a. mampu meningkatkan jumlah
penjualan dengan segera
karena didukung oleh diskon
yang diberikan
b. dapat menentukan segmen
pasar calon pembeli
c. mudah atau akan diingat oleh
calon pembeli
d. berlangsungnya Komunikasi
dua arah sehingga mudah
untuk mendemonstrasikan
a. biaya yang dikelurakan relatif
lebih banyak dan cenderung
mahal karena untuk
pengadaan alat penunjang
pameran
b. penolakan dan kurang
mendapatkan tanggapan
langsung dari calon pembeli
karena tidak semua calon
pembeli langsung bersedia
untuk membeli produk
tersebut
c. persaingan pada saat pameran
yang dilakukan dalam satu
tempat dengan sesama
perusahaan travel haji dan
umrah lainnya sehingga
diharuskan melakukan
promosi penjualan yang
ekstra.
Pemasaran a. dapat menghemat biaya a. jangkauannya hanya berkisar
61
Langsung
(Direct Marketing)
promosi yang dikeluarkan
karena hanya dengan
mengirim SMS saja.
b. interaksi langsung dengan
jama’ah by phone.
c. Efisiensi dalam hal waktu
jama’ah alumni saja dan
bukan jama’ah baru karena
SMS yang dikirim ke nomor
yang telah dimiliki
Iskandaria.
b. penolakan dari calon jama’ah
pada saat melakukan follow-
up karena telah memilih
travel lain atau ketidak-
sediaan waktu.
Internet Media a. jangkauannya luas hingga
seluruh wilayah
Indonesia/nasional.
b. membangun citra perusahaan
dengan mengemas website dan
media sosial dengan menarik.
a. tidak semua orang
mengakses website
Iskandaria.
b. banyaknya travel haji umrah
pesaing yang juga memiliki
website sehingga saat
penelusuran “GOOGLE”
tentang travel haji umrah
muncul sangat banyak.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kelebihan dari periklanan
yaitu akses lebih luas yaitu hampir seluruh wilayah/ nasional dan kemudahan di
akses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Sedangkan terdapat beberapa
kekurangannya yaitu tidak semua orang membeli atau membaca koran Republika,
keterbatasan pesan yang ingin disampaikan karena space di media massa cukup
mahal, mudah dilupakan serta sulit melakukan pengukuran terhadap efektifitas
media.
Kelebihan personal selling yaitu berhadapan langsung dengan calon
pembeli sehingga memudahkan melakukan komunikasi dua arah untuk
mempengaruhi keputusan pembelian, dapat mencari dan memilih pembeli yang
potensial dan biaya yang dikeluarkan relatif sedikit karena hanya untuk biaya
transportasi dan tenaga saja. Sedangkan kekurangan personal selling yaitu
terbatasnya calon pembeli karena personal selling dilakukan pada satu
PT/perusahaan saja, kemungkinan kalah “tender” dan hanya dapat dilakukan pada
62
satu atau lebih individu tidak kelompok sehingga lebih banyak mengeluarkan
tenaga tetapi jama’ah yang didapat kurang maksimal.
Kegiatan promosi humas (hubungan masyarakat) dan publisitas memiliki
keunggulan yang lebih dibandingkan dengan kegiatan bauran promosi lainnya
yaitu pesan yang disampaikan lebih kuat dan bisa dipercaya, biaya yang
dikeluarkan lebih sedikit karena tidak harus membeli space pada media ataupun
pengadaan fasilitas promosi lainnya, dapat membangun kepercayaan dan ikatan
silaturahmi Iskandaria dengan pelanggan (jama’ah), dapat membantu membentuk
citra positif dan penyebaran informasi lebih luas dan berbagai kalangan sehingga
keefektivitasannya cukup tinggi. Sedangkan kekurangannya dinilai lebih sedikit
yaitu proses pembentukan kredibilitas perusahaan yang relatif lama karena
membutuhkan banyak pihak yang menyebarkannya, sehingga perusahaan tetap
harus menggunakan kegiatan promosi yang lainnya dan hanya dapat dilakukan
oleh jama’ah yang telah menggunakan produk jasa perusahaan saja.
Sementara untuk kegiatan promosi penjualan memiliki kelebihan
diantaranya mampu meningkatkan jumlah penjualan dengan segera karena
didukung oleh diskon yang diberikan, dapat menentukan segmen pasar calon
pembeli, mudah atau akan diingat oleh calon pembeli dan berlangsungnya
komunikasi dua arah sehingga mudah untuk mendemonstrasikan. Sedangkan
kekurangannya adalah biaya yang dikeluarkan relatif lebih banyak dan cenderung
mahal karena untuk pengadaan alat penunjang pameran, penolakan dan kurang
mendapatkan tanggapan langsung dari calon pembeli karena tidak semua calon
pembeli langsung bersedia untuk membeli produk tersebut dan persaingan pada
63
saat pameran yang dilakukan dalam satu tempat dengan sesama perusahaan travel
haji dan umrah lainnya sehingga diharuskan melakukan promosi penjualan yang
ekstra.
Kegiatan promosi pemasaran langsung mempunyai kelebihan yaitu dapat
menghemat biaya promosi yang dikeluarkan karena hanya dengan mengirim SMS
saja dan interaksi langsung dengan jama’ah by phone. Sedangkan kekurangannya
adalah jangkauannya hanya berkisar jama’ah alumni saja dan bukan jama’ah baru
karena SMS yang dikirim ke nomor yang telah dimiliki Iskandaria dan penolakan
dari calon jama’ah pada saat melakukan follow up karena telah memilih travel lain
atau ketidak-sediaan waktu.
Dan yang terakhir yaitu internet media yang memiliki kelebihan
diantaranya jangkauannya luas hingga seluruh wilayah Indonesia/nasional dan
membangun citra perusahaan dengan mengemas website dan media sosial dengan
menarik. Sedangkan kekurangan internet media adalah tidak semua orang
mengakses website Iskandaria dan banyaknya travel haji umrah pesaing yang juga
memiliki website sehingga saat penelusuran “Google” tentang travel haji umrah
muncul sangat banyak.
Dengan menggunakan dan memaksimalkan seluruh bauran promosi
(promotion mix), setiap tahunnya perkembangan jumlah jama’ah Iskandaria
mengalami peningkatan. Berikut data jama’ah umrah pada tahun 2010-2014:
64
Tabel 4.8 Perkembangan Jumlah Jama’ah Umrah Iskandaria Tahun
2010-2014
No. Tahun Jumlah Jama’ah Persentase Kenaikan
1 2010 600 30,8%
2 2011 785
3 2012 898 14,3%
4 2013 925 3%
5 2014 969 4,75%
Sumber: Dokumentasi Iskandaria Tours
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jama’ah Iskandaria
mengalami peningkatan setiap tahunnya walaupun peningkatannya kurang
signifikan. Pada tahun 2010 jumlah jama’ah Iskandaria hanya 600 orang jama’ah.
Hal ini dikarenakan Iskandaria masih tergolong baru dalam menjalani bisnis biro
jasa perjalanan haji dan umrah ini. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami
peningkatan yang tinggi sebesar 30,8% dengan jumlah 785 orang jama’ah. Pada
tahun 2012 juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 14,3% dengan jumlah
jama’ah 898 orang. Dan pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan namun
tidak signifikan seperti tahun lalu yaitu hanya 3% dengan jumlah 925 orang
jama’ah. Dan mengalami peningkatan lagi sebesar 4,75% dengan jumlah jama’ah
969 orang. Jumlah jama’ah umrah Iskandaria pada tahun 2010 ke tahun 2014
mengalami peningkatan yang signifikan karena Iskandaria terus berkembang dan
gencar melakukan promosi agar masyarakat menjadi tahu dan kenal dengan
Iskandaria sehingga banyak yang mempercayakan perjalanan ibadah ke tanah suci
mereka pada Iskandaria.
Sedangkan data jumlah jamaa’ah umrah Iskandaria pada tahun 2014 dapat
dilihat pada tabel berikut:
65
Tabel 4.9 Data Jama’ah Umrah Iskandaria Tours Tahun 2014
No. Bulan Jumlah Jama’ah
1 Desember 2013 111
2 Januari 2014 170
3 Februari 206
4 Maret 101
5 April 98
6 Mei 87
7 Juni 176
8 Juli 20
Jumlah Total 969
Sumber: Dokumentasi Iskandaria Tours
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui data jama’ah umrah pada tahun
2014 sebanyak 969 orang jama’ah. Pada bulan Desember 2013 jama’ah
Iskandaria sebanyak 111 orang sedangkan pada bulan Januari 2014 jama’ah
umrah mengalami peningkatan yaitu sebanyak 170 orang. Hal ini dikarenakan
awal tahun (hijriyah) keberangkatan setelah selama empat bulan tidak ada umrah.
Kemudian mengalami peningkatan lagi pada bulan Februari 2014 yaitu
sebanyak 206 orang. Jumlah jama’ah pada bulan ini adalah yang paling besar
sepanjang tahun program umrah 2014. Hal ini disebabkan banyaknya “tanggal
merah” pada bulan ini sehingga para pekerja pun diliburkan.
Pada bulan-bulan selanjutnya jumlah jama’ah mengalami penurunan yaitu
dari bulan Maret 101 jama’ah, bulan April 98 jama’ah dan bulan Mei 87 jama’ah.
Namun, jumlah jama’ah umrah Iskandaria mengalami peningkatan kembali pada
bulan Juni yaitu sebanyak 176 jama’ah. Hal ini dikarenakan Iskandaria
memberangkatkan karyawan AUTO 2000 dan Group Gontor. Selain itu karena
bulan Juni ini telah memasuki awal Ramadhan.
66
Iskandaria setiap bulannya memberangkatkan jama’ah umrah untuk 3 kali
keberangkatan perbulannya. Data jama’ah umrah ini termasuk jama’ah umrah
reguler dan jama’ah umrah private (FIT). Keberangkatan umrah Iskandaria
dimulai pada bulan Desember 2013 karena umrah awal keberangkatan terhitung
satu bulan setelah hari raya Idul Adha dan akhir keberangkatan umrah pada bulan
Juli 2014 saat umrah akhir Ramadhan 1434 H.
Peningkatan jumlah jama’ah Iskandaria setiap tahunnya ini tidak terlepas
dari pengembangkan bauran promosi yang dilakukan Iskandaria. pengembangan
bauran promosi penting dilakukan agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat
terarah sesuai dengan tujuan, efektif dan efisien. Dalam mengembangkan bauran
promosi ada enam tahapan proses. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada
diagram proses di bawah ini.
Gambar 4.2
Diagram Tahapan Pengembangan Bauran Promosi
Dari gambar diagram di atas, berikut uraian tahapan pengembangan
bauran promosi yang dilakukan Iskandaria:
Menetapkan tujuan promosi
Merancang pesan Menyiapkan
anggaran promosi
Memilih bauran promosi
Memilih saluran komunikasi
Mengevaluasi hasil
67
1. Menetapkan tujuan promosi.
Iskandaria dalam hal ini selalu mengadakan meeting setiap tahunnya.
biasanya meeting ini dilakukan pada bulan yang tidak ada umrah seperti satu
bulan setelah Hari Raya Idul Fitri atau bulan-bulan berikutnya sebelum dan
sebulan setelah Hari Raya Idul Adha. Meeting ini diikuti oleh seluruh divisi untuk
membahas program rencana tahun depan, pangsa pasar yang baru, estimasi harga
dolar untuk tahun keberangkatan mendatang, dan hal lain mengenai
pemasarannya. Pada meeting ini ditentukan pula tujuan utama dari pemasaran
yang akan dilakukan untuk tahun keberangkatan mendatang28
.
2. Merancang pesan
Iskandaria merancang pesan melalui slogannya. Slogan Iskandaria yaitu
“Bersama Dalam Taqwa”. Slogan ini dirancang oleh pihak direksi sebagai orang
yang paling berwenang di perusahaan. Melalui slogan ini diharapkan dapat
membangun citra perusahaan dan menarik minat calon jama’ah29
.
3. Menyiapkan anggaran promosi
Iskandaria menyiapkan anggaran promosi pada saat baru akan melakukan
kegiatan promosi terkecuali untuk periklanan yang memang telah dianggarkan
alokasi biayanya. Namun Iskandaria mempunyai anggaran yang cukup untuk
melakukan seluruh bauran promosi.
4. Memilih bauran promosi
Dalam memilih bauran promosi, Iskandaria telebih dahulu merancang
faktor-faktornya seperti membuat estimasi anggaran yang akan dikeluarkan,
28
Wawancara pribadi...., 22 April 2015. 29
Wawancara pribadi...., 22 April 2015.
68
pangsa pasar yang telah dibahas dalam meeting awal tahun, dan menganalisis daur
hidup produk jasa Iskandaria. faktor-faktor dalam memilih bauran promosi ini
akan diuraikan lebih rinci pada sub-bab faktor-faktor yang mempengaruhi
kegiatan promosi.
5. Memilih saluran komunikasi
Setelah menentukan bauran promosi apa yang akan digunakan kemudian
pihak Iskandaria akan memilih saluran komunikasinya. Contohnya, Iskandaria
telah memilih Koran Republika untuk kegiatan promosi periklanannya atau
Iskandaria memilih Pondok Indah Mall untuk tempat membuka booth
pamerannya30
.
6. Mengevaluasi hasil
Iskandaria mengevaluasi hasil dari kegiatan promosi setiap bulan yang
juga diikuti oleh oleh seluruh divisi Iskandaria dalam sebuah meeting. Dalam
meeting dibahas mengenai sudah efektif atau belum kegiatan promosi yang
dilakukan sebelumnya. Jika dinilai kurang efektif Iskandaria akan segera
memperbaikinya dengan kegiatan promosi yang lain. Dengan demikian dapat
dikatakan Iskandaria melakukan riset pemasaran. Selain itu dibahas juga
mengenai sebab jama’ah berkurang, atau kendala apa saja yang ditemui saat
sebulan yang lalu, dan komplain jama’ah. Evaluasi dilakukan perbulannya agar
kesalahan ataupun kendala dapat diperbaiki dan diatasi segera demi pencapaian
target31
.
30
Wawancara pribadi...., 22 April 2015. 31
Wawancara pribadi...., 22 April 2015.
69
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi
Dalam memasarkan suatu produk dengan menggunakan kombinasi bauran
promosi, tentu saja tidak semudah pembahasan teoritis. Banyak persyaratan dan
kendala yang dihadapi perusahaan. Dengan persyaratan dan kendala yang
kompleks itu menjadikan pemilihan strategi promosi juga berbeda-beda
berdasarkan kondisi yang dihadapi saat itu dan banyak faktor lain yang
mempengaruhi penerapan bauran promosi32
. Berikut akan diuraikan faktor-faktor
yang mempengaruhi bauran promosi pada Iskandaria Tour:
Gambar 4.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi
1. Anggaran yang Tersedia (Budgetting)
Besarnya dana yang digunakan pada setiap jenis kegiatan promosi
tentunya berbeda-beda dan media komunikasi berbeda-beda. Hal ini tergantung
32
Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner...., hal. 23.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Bauran Promosi
Anggaran
Yang Tersedia
Sifat Pasar Sifat dan
Jenis Produk
Daur Ulang
Hidup Produk
70
dari apa saja yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan promosi tersebut.
Perusahaan yang memiliki dana promosi yang cukup besar, maka akan lebih
efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan promosinya. Jumlah dana yang
tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan promosi.
Oleh sebab itu, sebenarnya Iskandaria tidak menganggarkan pada awal
tahun program. Namun, Iskandaria mempunyai dana yang cukup apabila bagian
pemasaran ingin melakukan atau mengadakan kegiatan promosi. Karena seluruh
kegiatan bauran promosi dilakukan Iskandaria, maka dana yang dianggarkan pun
diberikan per-kegiatan promosi. Misalnya saja untuk kegiatan promosi penjualan
yang dilakukan dengan mengadakan pameran baik di Mall maupun event,
Iskandaria mengeluarkan biaya kira-kira sebesar Rp. 14.000.000 untuk sekali
kegiatan pameran. Sedangkan untuk kegiatan personal selling ke perusahaan-
perusahaan atau kantor-kantor Iskandaria hanya mengeluarkan dana untuk biaya
transportasi dan tenaga. Terkecuali untuk biaya kegiatan promosi melalui iklan.
Karena dilakukan rutin setiap tahun, maka Iskandaria telah menganggarkan dana
untuk pemasangan iklan tersebut di koran33
.
2. Sifat Pasar
Faktor yang mempengaruhi bauran promosi bersifat pasaran meliputi tiga
variabel yaitu luasnya geografi pasar, tipe pelanggan, dan konsentrasi pasar.
Berdasarkan luasnya geografi dalam hal ini Iskandaria telah memiliki beberapa
kantor cabang di kota-kota besar untuk kemudahan bagi pelanggan yang ingin
mengakses Iskandaria di wilayah mereka masing-masing. Kantor cabang
33
Wawancara pribadi...., tanggal 26 Maret 2015.
71
Iskandaria yaitu berada di Taman Rasuna Kuningan Jakarta Selatan, Kalibata
Jakarta Selatan, Hotel Grand Kanaya Medan, Banda Aceh, Meulaboh, Takengon
Aceh Tengah, Bima dan Madiun. Kebanyakan dari jama’ah Iskandaria berasal
dari kota Aceh dan Jakarta. Oleh sebab itu, Iskandaria memiliki kantor cabang
yang lebih di kota Aceh dan Jakarta34
.
Untuk konsentrasi pasar, Iskandaria tidak hanya berkonsentrasi pada satu
pasar saja melainkan berbagai pelanggan dari tingkat bawah, menengah, dan
keatas. Iskandaria menawarkan paket program umrah reguler dengan berbagai
harga, mulai yang murah hingga mahal hal ini disesuaikan dengan kemampuan
daya beli jama’ah. Namun, untuk harga paket umrah yang lebih murah (tingkat
menengah ke bawah) Iskandaria jarang sekali memberangkatkan bahkan beberapa
pelanggan menolaknya. Para pelanggan biasanya akan memilih paket dengan
harga menengah keatas karena yang dibutuhkan pelanggan adalah kenyamanan
dan pelayanan yang memuaskan.
Berdasarkan tipe pelanggan atau jama’ah, Iskandaria biasanya berasal dari
kalangan masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, karyawan, jama’ah Majelis
Taklim, pejabat dan lain-lain35
.
3. Sifat dan Jenis Produk
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan atau suatu lembaga biasanya
dipengaruhi oleh sifat produk yang akan dijualnya, apakah barang tersebut
termasuk barang konsumsi, barang industri atau jasa. Promosi yang baik akan
34
Company Profile Iskandaria. hal. 9. 35
Wawancara pribadi...., 26 Maret 2015.
72
memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat produk yang ditawarkan untuk
mencapai konsumen yang tepat36
.
Begitupun Iskandaria yang dalam hal ini adalah perusahaan yang menjual
jasa, khususnya biro perjalanan tour dan travel. Termasuk didalamnya adalah
program perjalanan ibadah umrah dan haji plus, program tour domestik dan
manca negara. Selain itu juga Iskandaria melayani jasa pembuatan dokumen
seperti pembuatan paspor dan visa, boocking tiket pesawat dan voucher hotel serta
penyediaan MICE37
. Oleh karena itu, Iskandaria memaksimalkan seluruh kegiatan
dalam bauran promosi untuk dapat menjual produk-produknya tersebut.
4. Daur Ulang Hidup Produk
Suatu produk baik itu barang maupun jasa akan mengalami tahapan atau
siklus daur hidup. Yang dimaksud dengan siklus daur hidup adalah tahapan
dimana suatu produk mengalami tahap perkenalan, pertumbuhan dan pendewasan,
serta tahap jenuh atau penurunan. Dengan adanya tahap dan siklus daur hidup
produk, maka perusahaan atau produsen dapat mengetahui jenis bauran promosi
apa yang harus dipergunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan penjualan
produknya. Berikut akan diuraikan kegiatan promosi Iskandaria pada tahapan daur
hidup produk38
:
a. Tahap Perkenalan
Pada tahap perkenalan Iskandaria menggunakan bauran periklanan
(advertising) dan promosi penjualan (sales promotion). Pada awal tahun
Iskandaria memperkenalkan paket perjalanan umrah dan haji melalui harian
36
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran....., hal. 356. 37
Company profile Iskandaria hal. 30. 38
Observasi lapangan oleh penulis.
73
Republika. Pada iklan tersebut Iskandaria memperkenalkan harga baru untuk
perjalanan umrah dan haji plus serta berbagai penawaran paket program
perjalanan lainnya.
Iskandaria juga sering kali mengadakan pameran dan mengikuti event-
event untuk memperkenalkan berbagai paket program baru serta untuk
menunjukkan eksistensi (keberadaan) Iskandaria sebagai biro perjalanan umrah
dan haji plus. Dengan melakukan kedua bauran bauran promosi ini diharapkan
dapat membentuk citra positif perusahaan sebagai biro perjalanan tour dan travel
terpercaya, sehingga para calon konsumen akan menggunakan produk jasa
Iskandaria.
b. Tahap Pertumbuhan
Setelah tahap perkenalan dan para konsumen mengetahui keberadaaan dan
produk Iskandaria, kemudian pihak perusahaan terus mengembangkan promosi
yang dilakukan agar produk mereka semakin dikenal.
Pada tahap ini Iskandaria menggunakan bauran promosi hubungan
masyarakat (humas) dan publisitas. Untuk semakin menunjukkan eksistensi
Iskandaria membangun hubungan masyarakat yang baik dengan jama’ahnya. Hal
ini dilakukan agar mereka akan kembali menggunakan jasa Iskandaria sebagai
partner mereka dalam beribadah umrah dan haji.
Publisitas digunakan dengan tujuan memperluas penyebaran informasi
mengenai produk Iskandaria. Publisitas yang dilakukan Iskandaria lebih
ditekankan pada mulut ke mulut (word of mouth). Mereka yang mengetahui
Iskandaria baik melalui periklanan maupun promosi penjualan, akan
74
menginformasikan dan mereferensikan kepada orang lain apabila ada yang akan
melaksanakan ibadah umrah dan haji.
Pada tahap pertumbuhan ini hubungan masyarakat (humas) dan publisitas
dinilai sangat efektif dan efisien dalam menarik jama’ah dalam jumlah besar
namun dengan mengeluarkan sedikit biaya.
c. Tahap Kedewasaan
Pada tahap ini terdapat sejumlah pesaing, sehingga kegiatan promosi harus
lebih gencar dilakukan oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan harus lebih
kreatif dalam mengemas produk mereka agar para calon pelanggan tertarik untuk
membeli produk jasa perusahaan.
Pada tahap kedewasaan ini Iskandaria telah memiliki cabang perusahaan
yang telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Selain itu juga Iskandaria
terus mengembangkan media internet seperti website, facebook dan twitter agar
calon pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai program
perjalanan Iskandaria. Iskandaria juga menggunakan bauran promosi personal
selling untuk dapat langsung mengadakan penjualan tatap muka. Hal ini
diharapkan agar calon jama’ah lebih dapat diyakinkan untuk menggunakan
produk jasa Iskandaria.
d. Tahap Penurunan
Pada tahap penurunan Iskandaria akan mengidentifikasikan bauran
promosi mana yang dinilai lebih efektif untuk menarik minat jama’ah. Hal ini
dimaksudkan agar Iskandaria tidak sampai kehilangan calon jama’ah dan jama’ah
alumni mereka.
75
Dalam hal ini Iskandaria lebih menggunakan promosi penjualan, dimana
Iskandaria mengakadakan pameran dengan memberikan diskon pada berbagai
produknya. Diharapkan dengan pemberian diskon khusus ini dapat menarik minat
jama’ah baru. Sedangkan untuk mempertahankan jama’ah alumni, Iskandaria
menggunakan promosi personal selling, humas dan pemasaran langsung (direct
marketing).
C. Faktor Pendukung dan Penghambat kegiatan promosi Iskandaria Tour
Dalam menjalankan suatu usaha, tentunya semua produsen menginginkan
tercapainya tujuan. Iskandaria yang merupakan perusahaan di bidang jasa
tentunya memiliki tujuan untuk dapat memajukan perusahaan dan menjual
produk-produknya. Untuk itu diperlukan suatu cara atau kegiatan untuk dapat
memperkenalkan produknya ke masyarakat umum yaitu dengan cara melakukan
strategi promosi.
Dalam menjalankan kegiatan promosi tersebut tentunya dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang dapat mendukung kelancaran proses promosi, namun satu
sisi juga dapat menghambat. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menjadi pendukung dan penghambat kegiatan promosi, maka dalam hal ini
penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan
Threat) yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
76
memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunity), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat).39
3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi
turn-around (kuadran III) agresif (Kuadran I)
4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi
defensif (kuadran IV) diversifikasi (kuadran II)
Gambar 4.4
Diagram Analisis SWOT40
Gambar diagram di atas mengilustrasikan bagaimana analisis SWOT dapat
mengarahkan diskusi perencana manajerial menjadi pendekatan yang lebih
terstruktur untuk membantu analisis strategi41
.
Kuadran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
39
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membenah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 1997), hal. 19. 40
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT...., hal. 19.
41
John A. Pearce dan Richard R. Robinson, Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi, Dan Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 2008) Hal. 203.
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kelemahan
Internal
Kekuatan
Internal
77
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif42
.
Kuadran II merupakan keadaan yang meskipun menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi divertifikasi.
Kuadran III yaitu saat perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi di pihak lain juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal
sehingga dapat merebut peluang pasang yang lebih baik.
Kuadran IV merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan menghadapi ancaman dan kelemahan internal43
.
Yang termasuk dalam faktor yang dapat mendukung adalah kekuatan dan
peluang (strength dan opportunity). Sedangkan yang termasuk dalam faktor
penghambat yaitu kelemahan dan ancaman (weakness dan threat).
1. Faktor Pendukung (Kekuatan dan peluang)
a. Letak Geografi
PT. Lintas Iskandaria Tours memiliki sejumlah kantor cabang di beberapa
kota besar sehingga masyarakat dapat dengan mudah menjangkaunya. Selain itu
juga bagi kegiatan promosi keberadaan kantor cabang sangatlah mendukung
karena kantor pusat dapat berintegrasi langsung dengan kantor cabang agar
kegiatan promosi dan penjualan yang dilakukan efektif dan efisien.
42
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT...., hal. 20. 43
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT...., hal. 20.
78
b. Kelengkapan Pelayanan
Konsumen biasanya lebih memilih produk yang praktis dan lengkap. Oleh
karena itu Iskandaria hadir untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen yang
ingin mengadakan perjalanan baik wisata maupun perjalanan religi ke tanah suci.
Hal yang paling penting untuk melakukan perjalanan ke luar negeri adalah
persoalan pendokumentasian. Dokumentasi sangat penting sebagai tanda pengenal
atau identitas seseorang.
Tidak semua agen tour dan travel memiliki izin untuk membuat visa.
Iskandaria Tour dalam hal ini merupakan provider visa nomor satu di Jakarta.
Mungkin untuk masyarakat umum belum banyak yang mengenal Iskandaria akan
tetapi untuk sesama perusahaan travel haji umrah lainnya Iskandaria sangat
terkenal hampir seluruh Indonesia karena merupakan provider visa ini. Iskandaria
tidak hanya membuat visa bagi pelanggannya sendiri namun juga mitra travel haji
dan umroh lainnya. Bahkan beberapa travel haji umrah yang tidak dapat
memberangkatkan jama’ahnya karena masalah visa akhirnya mengalihkan
jama’ahnya tersebut ke Iskandaria. Iskandaria juga melayani pembuatan paspor
booking ticket pesawat dan reservasi hotel baik dalam maupun luar negeri.
c. Sumber Daya Manusia.
Untuk dapat memajukan suatu usaha, pengalaman merupakan guru
terbaik. Iskandaria telah memiliki pengalaman di bidang haji dan umrah selama
lebih dari 12 tahun melayani. Iskandaria memiliki staf yang kompeten dan
profesional di bidang pariwisata, travel agent, dan tour. Sehingga Iskandaria
dapat memberikan pelayanan maksimal dan menyeluruh kepada para
79
konsumennya. Diharapkan dengan memiliki SDM yang andal, dapat
memunculkan inovasi dan kreatifitas dalam melakukan strategi promosi untuk
kemajuan perusahaan.
d. Citra Perusahaan
Citra suatu merek dagang merupakan hal yang penting dalam suatu usaha
karena dengan citra dapat mempengaruhi mindset (pola pikir) seseorang terhadap
keputusan untuk menggunakan atau tidak pada suatu produk. Iskandaria telah
membentuk citra positif bagi jama’ahnya, hal ini tidak terlepas dari kepercayaaan
serta pelayanan memuaskan yang diberikan oleh Iskandaria. Dalam melakukan
kegiatan promosinya, Iskandaria dapat dengan mudah menarik jama’ah
dikarenakan salah satunya citra positif perusahaan.
e. Pandangan Masyarakat Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam. Hal ini dapat menjadi peluang usaha travel haji dan umrah
karena dewasa ini masyarakat Indonesia memandang haji ataupun umrah tidak
hanya sebagai suatu kewajiban semata namun juga sebagai suatu kebutuhan
ruhaniah. Dengan demikian, usaha yang bergerak di bidang jasa travel haji dan
umrah ini akan tetap tumbuh dan berkembang.
f. Pelayanan Haji yang Unggul
Hal lainnya yaitu berkenaan dengan penyelenggaraan haji reguler yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Selain karena waiting list atau daftar tunggu
yang semakin lama semakin bertambah juga adanya issue yang beredar mengenai
belum maksimalnya pelayanan yang diberikan pemerintah pada jama’ah haji.
80
Bagi mereka yang menginginkan pelayanan prima serta tidak mau menunggu
berlama-lama, dapat menggunakan jasa travel haji plus ini namun tentunya
dengan mengeluarkan biaya lebih. Sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa,
Iskandaria tentunya mengedepankan pelayanan untuk kepuasan jama’ah nya.
2. Faktor Penghambat (Kelemahan dan Ancaman)
a. Persaingan
Banyaknya travel haji dan umrah yang bermunculan, sehingga
menimbulkan persaingan baik dari segi harga, produk dan kualitas pelayanan
yang diberikan kepada jama’ah.
b. Penolakan
Pada saat melakukan kegiatan promosi untuk menawarkan produk
Iskandaria juga tidak jarang mendapat penolakan dari calon pelanggan dengan
berbagai alasan. Iskandaria juga pernah kalah “tender” pada saat melakukan
promosi personal selling di suatu perusahaan.
c. Jama’ah
Keinginan jama’ah yang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini dapat
menyulitkan, karena keinginan dan kepuasan seseorang merupakan sesuatu yang
sulit diukur atau bersifat relatif. Dalam hal ini Iskandaria juga mendapat komplain
dari jama’ah mengenai Guide atau Muthawwif. Guide/muthawwif adalah
seseorang yang memandu ibadah selama perjalanan di Tanah Suci. Iskandaria
memiliki beberapa staff yang merangkap sebagai guide/muthawwif yang cukup
berpengalaman. Namun kembali kepada individu masing-masing jama’ah ada saja
81
yang tidak sesuai dengan keinginan hati jama’ah baik itu cara penyampaiannya
maupun cara sikap.
Selain itu juga mengenai makanan yang disediakan pihak hotel di Arab
Saudi yang menurut jama’ah tidak enak, hal ini mungkin karena selera lidah
masyarakat Indonesia tidak biasa dengan makanan luar negeri. Dan mengenai
kelelahan fisik jama’ah terutama jama’ah umrah plus. Banyak kegiatan perjalanan
yang dilakukan ke beberapa kota, namun dilakukan dengan waktu yang dinilai
sangat singkat. Jama’ah menilai selama perjalanan menjadi seakan-akan tergesa-
gesa karena singkatnya waktu ini.
Seperti dikutip dari pernyataan Ria Nurul Selaku Div. Umrah Haji bahwa
memang sejauh ini ada beberapa komplen untuk masalah guide/muthawwif dan
pelayanan eksternal yang sebenarnya diluar tanggung jawab perusahaan namun
hal tersebut tidak mengurangi nilai ibadah para jama’ah. Iskandaria akan terus
berjuang memperbaiki pelayanan agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat
dihindari.
d. Kuota Haji Plus
Pemerintah telah memberikan izin dan wewenang kepada travel haji plus
untuk menyelenggarakan perjalanan haji tersendiri, namun tetap dalam
pengawasan dan aturan dari pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Agama.
Dalam hal ini, pemerintah telah membuat penetapan jumlah kuota untuk haji plus.
Karena sekarang semakin banyak biro jasa travel haji plus ini maka semakin
memperkecil jumlah kuota yang diterima tiap-tiap travel haji plus.
82
e. Harga
Harga dolar yang terus mengalami fluktuasi terhadap rupiah, sehingga
Iskandaria tidak dapat menentukan harga dengan pasti terutama harga untuk
program haji plus. Hal ini juga ditambah harga hotel di Arab Saudi yang
menggunakan dollar untuk pembayarannya. Untuk itu maka Iskandaria
mengatasinya dengan menaikkan harga setiap tahunnya yaitu berkisar $ 500.
Selain itu pemerintah juga menetapkan harga minimum untuk program
ibadah umrah. Perusahaan tidak boleh menjual produknya tersebut dibawah harga
yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga Iskandaria pun tidak berani
menurunkan harga dibawah harga standar meskipun perlu dilakukan untuk
menarik jama’ah baru.
No. Kekuatan Skor Bobot SxB
1. Letak geografi 4 3/4 3
2. Kelengkapan pelayanan 4 3/4 3
3. Citra perusahaan 2 2/4 1
4. Sumber daya manusia 2 2/4 1
Total 8
No. Kelemahan Skor Bobot SxB
1. Pemuasan terhadap keinginan
jama’ah 2 3/2 3
2. Kuota haji plus kecil 3 1/2 1
Total 4
No. Peluang Skor Bobot SxB
1. Indonesia mayoritas muslim 5 3/3 5
2. Adanya waiting list 3 1/3 1
3. Keinginan pelayanan khusus 4 3/3 4
Total 10
83
Perhitungan =
Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S-W = 8-4 = 4
Selisih antara peluang dan ancaman = O-T = 10-11 = -1
Peluang
Kelemahan Kekuatan
(4,-1)
Kuadran II
Ancaman
Gambar 4.5
Diagram Posisi Iskandaria Berdasarkan Hasil Analisis SWOT
Dengan demikian melihat kondisi faktor pendukung (kekuatan dan
peluang) serta faktor penghambat (kelemahan dan ancaman), maka posisi
Iskandaria berada pada Kuadran II. Iskandaria pada kondisi ini mendukung
strategi diversifikasi (produk/jasa) untuk strategi jangka panjangnya. Strategi
diversifikasi yang dilakukan Iskandaria adalah dengan strategi promosi mulut ke
mulut dan pameran, sehingga sumber daya yang dimiliki Iskandaria siap
menghadapi kompetisi dengan perusahaan travel haji umrah lainnya.
No. Ancaman Skor Bobot SxB
1. Persaingan sesama travel 5 3/3 5
2. Fluktuasi harga dollar 4 3/3 4
3. Penolakan 3 2/3 2
Total 11
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan pemaparan
yang penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis berkesimpulan bahwa:
1. Strategi promosi produk jasa umrah Iskandaria adalah dengan menggunakan
seluruh bauran promosi yaitu periklanan, penjualan personal, hubungan
masyarakat dan publisitas, serta promosi penjualan. Ditambah dua elemen
yaitu penjualan langsung dan media interaktif/internet. Namun Iskandaria lebih
menekankan kegiatan promosi melalui pameran dan promosi dari mulut ke
mulut.
2. Perkembangan jumlah jama’ah Iskandaria setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan, terlihat dari data tahun 2010-2014 jumlah jama’ah meningkat
walawpun tidak signifikan. Iskandaria menargetkan 1500 jama’ah pertahunnya,
sedangkan faktanya setiap tahun Iskandaria hanya dapat memberangkatkan
1000 jama’ah.
3. Faktor pendukung kegiatan promosi Iskandaria adalah kekuatan dan peluang
yang Iskandaria miliki, yaitu letak geografi Iskandaria yang mudah dijangkau,
provider visa nomor satu di Jakarta, memiliki SDM yang berpengalaman, citra
positif perusahaan dan adanya waiting list pada haji reguler. Sedangkan faktor
penghambat Iskandaria adalah kelemahan dan ancaman yaitu ketatnya
persaingan, adanya penolakan, jama’ah kurang puas dengan makanan hotel
85
Arab Saudi, masalah guide/muthawwif, kelelahan fisik jama’ah dan kuota
untuk haji plus yang kecil, nilai tukar dollar yang mengalami peningkatan.
B. Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat dan kerja keras yang dilakukan oleh
seluruh staf dan direksi Iskandaria Tours, disertai dengan keterbatasan penulis
yang baru belajar tentang strategi Promosi Tour dan Travel Haji Umrah. Adapun
saran yang penulis ingin sampaikan adalah:
1. Iskandaria perlu memperluas jaringan informasinya serta membuka cabang
perwakilan di daerah-daerah potensial atau kota-kota besar lainnya yang dapat
meningkatkan jumlah jama’ah.
2. Dalam melakukan kegiatan promosi Iskandaria seharusnya tidak hanya fokus
pada satu kegiatan promosi saja, melainkan juga berusaha mengembangkan
kegiatan promosi lainnya agar lebih efisien dalam hal biaya.
3. Diharapkan Iskandaria juga bekerjasama dengan instansi terkait media
elektonik untuk pemasaran yang lebih luas lagi dalam menarik minat jama’ah
baru.
4. Diharapkan Iskandaria dapat meningkatkan kinerja guide/muthawwif agar
jama’ah mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
5. Diharapkan Iskandaria lebih intens berkoordinasi dengan pihak hotel mengenai
penyajian makanan serta tidak lepas tangan terhadap pelayanan ini.
6. Diharapkan Iskandaria memperbaiki jadwal jama’ah selama melakukan
perjalanan umrah agar jama’ah tidak terlalu merasa kelelahan.
86
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah dan Haris Budiyono. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu. 2004. Edisi Ke-2.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada. 2004. cet ke-7.
Boyd dkk., Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2002.
Boyd, Harper W. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan
Orientasi Global. Jakarta: Erlangga. 2000.
Company Profile Iskandaria Tours Tahun 2014.
Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.
2012.
Faridl, Miftah. Antar Aku Ke Tanah Suci. Jakarta: Gema Insani. 2007.
Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Strategis. Yogyakarta: BPFE. 2001.
Gluek, William. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga. 1989.
. Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga. 1989.
Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press, 2010.
cet ke-3.
Hikmat, Mahi M. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011.
http://www.iskandariatour.com
https://www.facebook.com/iskandariaumrahaji
https://www.twitter.com/UMRAHAJJ
John A. Pearce dan Richard B. Robinson. Manajemen Strategis; Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. 2008.
87
Lamb dkk., Pemasaran, Penerjemah David Oktarevia. Jakarta: Salemba Empat.
2001.
Larecche. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2000.
Morrisan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana. 2010.
Mursidi. Pengertian Haji Dan Umrah. Kementerian Agama Kota Depok. Jakarta:
2009.
Nawawi, Hadari. Manejemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan. Yogyakarta:
Gajah Mada Universitas Press. 2000.
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membenah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustakan Utama. 1997.
Mardianah. “Strategi Mempertahankan Pelanggan Pada Iskandaria Travel
Umrah dan Haji di Ciputat Tangerang Selatan”. Jakarta: Fak. Dakwah
Komunikasi UIN Jakarta. 2012.
Suntoyo, Danang. Teori Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers, 2011. edisi 1
cet ke-22.
Swastha, Basu. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty. 2002.
. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. 2005.
Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ensiklopedia Islam Indonesia.
Jakarta: Djambatan. 1992.
Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2000.
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
Pewawancara : Tika Syukriyah
Terwawancara : Ria Nurul Inayah (Divisi Umrah Haji)
Tanggal : 26 Maret 2015
Tempat : Lt. 2 Kantor Pusat PT. Lintas Iskandaria Tours
A. Tahapan Mengembangkan Bauran Promosi
1. Apakah Iskandaria mengadakan meeting untuk menentukan promosi atau anggarannya?
Jawaban: “Tentunya setiap tahun kita mengadakan meeting, biasanya kita membahas
mengenai pangsa pasar baru, perkiraan harga dolar di tahun mendatang dan banyak hal
lainnya yang berhubungan dengan pemasaran. hal-hal seperti ini yang sangat kita
perhatikan sehingga kita bisa mempersiapkannya. Meeting ini dilakukan setiap akan
memulai awal keberangkatan, oleh karena itu ini disebut meeting tahunan. Selain itu kita
juga mengadakan meeting sebulan sekali untuk mengevaluasi, untuk melihat bagaimana
dan apa yang menyebabkan misalnya jama’ah berkurang, misalnya komplain jama’ah,
kendala apa saja yang ditemui atau sudah efektif belum kegiatan promosi yang dilakukan
sebulan terakhir. Evaluasi bulanan ini dilakukan agar kita dapat segera memperbaikinya.
Meeting bulanan ini juga membahas apa yang akan kita lakukan untuk bulan berikutnya
dan untuk pencapaian target kita.
2. Siapa saja yang terlibat dalam rapat tersebut?
Jawaban: “Meeting tersebut diikuti oleh seluruh Divisi Iskandaria tanpa terkecuali.”
3. Apakah dalam meeting Iskandaria terlebih dahulu menetapkan tujuan pomosi?
Jawaban: “Pada saat awal tahun keberangkatan kita fokuskan untuk memperkenalkan
paket program baru kita ke jama’ah baru ataupun alumni. Karena ketatnya persaingan
dengan sesama travel haji umrah lain, maka kita harus mengenalkan siapa kita dulu. Kita
tidak mau “tertindih” dengan travel-travel lain, kita harus berada di depan. Kemudian
pada bulan-bulan berikutnya fokus kita beralih ke pemasaran, dari yang sekedar
mengenalkan ke bagaimana cara menarik jama’ah ke kita. Kita evaluasi dan kita bahas
melalui kegiatan dan media apalagi yang dapat menarik minat jama’ah. Disitu kita
melakukan perbaikan, seperti bisa diterima-tidaknya harga kita dipasaran.
4. Apakah Iskandaria mengevaluasi hasil promosi dengan melakukan riset pemasaran?
Jawaban: “Tentu kita mengevaluasinya, biasanya membahasnya dalam meeting bersama
divisi marketing. Misalnya saat kita mengadakan pameran dan ternyata dengan pameran
ini menurun atau kurang peminatnya, maka dengan begitu kita putuskan untuk berpindah
ke tempat yang dinilai sekiranya akan banyak peminatnya.”
5. Apa keuntungan mengikuti pameran di JCC?
Jawaban: “Sebenarnya selama pameran pun kita juga belum tentu langsung dapat
jama’ah, namun keuntungannya lebih kepada orang jadi kenal dengan Iskandaria.
melalui brosur yang dibagikan, mereka lihat dan sewaktu-waktu mereka datang ke
kantor ataupun telepon ke Iskandaria. Kalau keuntungan mungkin tidak langsung
kelihatan, karena tanggapan pameran biasanya slow respon, biasanya akan terlihat nanti
belakangan. Jadi pameran lebih untuk mengenalkan Iskandaria sehingga orang tahu
kita.”
6. Apakah Iskandaria menyiapkan perkiraan anggaran promosi?
Jawaban: “Kita tidak menganggarkan akan tetapi berjalan saja, misalnya kita
mengadakan kegiatan promosi baru kita berikan dananya.”
7. Apakah Iskandaria memilih bauran promosi apa yang akan/paling diutamakan untuk
dilakukan?
Jawaban: “Kita lebih yang efektif itu dari mulut ke mulut (publisitas) jama’ah alumni.
Tapi kita tidak mungkin mengandalkan mulut ke mulut jama’ah alumni saja maka kita
harus menggunakan kegiatan promosi lain untuk menarik jama’ah baru. Sebenarnya kita
menekankan untuk orang mengenal Iskandaria terlebih dahulu. Bagaimana orang dapat
mengenal kita oleh karena itu kita adakan pameran. Dengan pameran kemudian orang
datang ke Iskandaria atau telepon, kemudian terjadilah personal selling, mereka
kemudian memakai jasa kita dan kemudian terjadi lagi publisitas begitu seterusnya.”
8. Dalam melakukan kegiatan promosi siapa saja yang melaksanakannya?
Jawaban: “Semua dilakukan oleh Divisi Marketing.”
9. Apa yang dilakukan Iskandaria jika promosi yang dilakukan ternyata tidak efektif dan
efisien menghentikan atau memperbaikinya kembali?
Jawaban: “Tentu kita akan segera memperbaiki dan mengkaji ulang. Memperbaikinya
itu dengan mengganti kegiatan promosinya dengan kegiatan promosi yang lain atau kita
sekedar memperbaiki misalnya tempat, media, atau cara penyampainnya. Kita tidak
mungkin benar-benar menghentikan salah satu kegiatan promosi karena promosi harus
tetap berjalan. ”
10. Apakah Iskandaria memakai logo/slogan?
Jawaban: “Tentu saja, slogan Iskandaria yaitu BERSAMA DALAM TAQWA. Slogan
ini yang membuat adalah dewan direksi.”
B. Bauran Promosi
11. Apakah Iskandaria pernah membuat katalog sendiri?
Jawaban: “Sejauh ini kita belum pernah membuat katalog.”
12. Siapa yang mengelola facebook/twitter?
Jawaban: “Yang mengelolanya bagian Divisi IT. Jadi yang bertanggung jawab
mengenai pemasaran di media internet maupun media sosial yaitu bagian IT. Divisi IT
juga yang bertugas untuk men-design website agar tampilannya menarik dan lebih
lengkap. Selain itu juga Divisi IT yang mempromosikan paket program baru haji dan
umrah Iskandaria melalui SMS yang telah tersistem di komputer.”
13. Apa saja tugas telemarketing Iskandaria?
Jawaban: “Tugasnya hanya telepon calon jama’ah saja. Yaitu menelepon nomor-nomor
yang didapat saat pameran untuk di follow up, menawarkan paket program haji plus dan
umrah (reguler&plus) Iskandaria.”
14. Siapa yang meng-handle No. Hp dan pin BBM yang tertera di website Iskandaria?
Jawaban: “Itu nomor dan pin BBM kita (Divisi Umrah Haji). Kita yang handle
semuanya yaitu mulai dari pendaftran, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai
paket kita, menanyakan kembali mengenai pelayanan yang telah diberikan kepada
jama’ah yang baru pulang, sampai menanggapi komplain jama’ah.”
15. Apa itu database jama’ah dan bagaimana pengelolaannya?
Jawaban: “Database jama’ah itu adalah informasi mengenai identitas jama’ah atau yang
kita sebut dengan manifest jama’ah. Jadi berisi tentang nama profil si jama’ah, tempat
tanggal lahir, alamat tempat tinggal, nomor kontak dan lainnya sesuai dengan identitas
jama’ah yang tertera pada paspor. Dalam pengelolaannya kita dibantu oleh Divisi IT
karena Divisi IT lebih tahu untuk pengelolaan database jama’ah ini. Selain itu kita juga
menggunakan database jama’ah untuk silaturahmi dan promosi paket baru kita”.
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
Pewawancara : Tika Syukriyah
Terwawancara : Ria Nurul Inayah (Divisi Umrah Haji)
Tanggal : 22 April 2015
Tempat : Lt. 2 Kantor Pusat PT. Lintas Iskandaria Tours
A. Bauran Promosi
1. Bagaimana periklanan yang dilakukan Iskandaria?
Jawaban: “Biasanya untuk periklanan kita mengiklankanmya di koran, kita
dengan Koran Republika. Pada awal tahun, setiap mau ada keberangkatan
kita pasti tampil. Keberangkatan dilakukan setiap bulan biasanya tiga kali
keberangkatan. Kita gencar melakukan periklanan untuk keberangkatan tahun
depan ini setelah “Lebaran Haji” karena pada masa ini tidak ada
keberangkatan umrah. Di awal tahun (Hijriyah) kita sudah mulai bergerak
karena awal keberangkatan kita di awal November, jadi pada bulan
September kita mulai bergerak untuk mengiklankan. Jadi pada koran kita
disediakan space (ruang) untuk jadwal keberangkatan kita. Tujuan kita
melakukan periklanan karena jangkauan iklan lebih luas, orang-orang bisa
baca/lihat sehingga dengan iklan itu orang mengenal Iskandaria. Untuk
keefektivannya memang ada beberapa orang yang kemudian mendatangi
Iskandaria karena melihat iklan tersebut, namun tidak seberapa. Lebih
banyaknya seperti mereka yang melihat iklan tersebut kemudian mencoba ke
Iskandaria dan kemudian menyampaikannya lagi ke orang lain yang sedang
membutuhkan jasa travel haji dan umrah”.
2. Bagaimana personal selling yang dilakukan Iskandaria?
Jawaban: “Untuk personal selling, Iskandaria juga pernah melakukannya.
Seperti tahun lalu kita ada keberangkatan untuk perusahaan Astra, Frisian
Flag. Kita melakukan presentasi ke kantor mereka untuk menjelaskan
mengenai akomodasi, fasilitas transportasi, persyaratan yang harus dipenuhi
oleh calon jama’ah, dan harga kita. Apabila mereka cocok, mereka akan
berangkat dengan kita. Personal selling ini pihak perusahaan yang
mengundang kita. Pihak perusahaan telah menentukan beberapa travel haji
umrah yang sekiranya layak untuk menjadi partner mereka. Hal yang seperti
ini biasanya disebut dengan “tender”. Pihak perusahaan tersebut tidak
langsung memilih atau menunjuk langsung suatu travel untuk partner mereka,
akan tetapi terlebih dahulu mendengarkan penjelasan berapa untuk harganya,
bagaimana fasilitasnya, akomodasinya hotel apa, karena mereka
menginginkan kenyamanan dengan harga yang murah. Dari situ mereka akan
menentukan mana yang terbaik. Tetapi kita juga pernah tidak mendapatkan
“tender” pada saat personal selling, ada beberapa perusahaan yang sudah kita
tawarkan namun mungkin karena mereka kurang cocok maka mereka
memilih memakai travel lain.”
3. Bagaimana publisitas dan humas yang dilakukan Iskandaria?
Jawaban: “kalau untuk humas kita sangat baik karena kita memang menjalin
hubungan baik dengan jama’ah terutama yang alumni karena bagaimanapun
jama’ah merupakan bagian dari kita. Kita ada pengajian yang diadakan para
jama’ah alumni umrah atau haji Iskandaria setiap tiga bulan sekali. Kemudian
kita juga mengelola database jama’ah yang dipegang oleh Divisi IT. Jadi
dengan database yang kita punya, kita bisa melakukan promosi ke jama’ah
untuk paket yang baru yang kita infokan setiap awal tahun keberangkatan.
Dan untuk publisitas kita juga pernah diliput oleh Majalah Sakinah. Jadi
mereka berminat dengan Iskandaria, mungkin karena mereka melihat
eksistensi kita jadi mereka sukarela melakukan promosi dengan cara
memasukkan Iskandaria pada space iklan di majalah mereka. Selain itu
publisitas juga dilakukan oleh jama’ah terutama jama’ah alumni, yaitu
mereka yang sudah pernah menggunakan jasa Iskandaria, kemudian mereka
melihat dan merasakan sendiri pelayanan kita. Mereka kemudian
menceritakan dan merekomendasikan kepada orang lain tentang kita
sehingga mereka mengenal dan menggunakan jasa kita. Publisitas yang
dilakukan oleh jama’ah yang seperti ini sangat efektif karena disini adanya
kepercayaan karena ada testimoni langsung dari jama’ah alumni yang
bersangkutan. Jadi kita bisa sekaligus membentuk citra positif di masyarakat
bahwa Iskandaria merupakan biro jasa perjalanan haji dan umrah yang
terpercaya dan nyaman. jadi degan demikin kita lebih menekankan publisitas
atau promosi mulut ke mulut ini.”
4. Bagaimana promosi penjualan yang dilakukan Iskandaria?
Jawaban: “Kita melakukan promosi penjualan biasanya bentuknya dengan
pameran di event-event atau pameran di mall-mall. Kita juga setiap tahun
selalu ikut pameran yang diadakan di JCC. Tujuan utama kita melakukan
pameran sebenarnya supaya orang mengenal kita terlebih dahulu. Jadi kita
perkenalkan kita travel haji umrah yang terpercaya dan berkualitas sehingga
dengan begitu orang akan tahu tentang kita. Di pameran juga kita bagikan
brosur dan kita jelaskan mengenai program kita. Biasanya di pameran ini kita
berikan diskon untuk menarik minat jama’ah baru. Diskon yang diberikan
berkisar $100 USD. Tidak terlalu besar mengingat karena akomodasi dan
tiket pesawat yang dinilai juga mahal. Sehingga kita juga jarang mengadakan
promo seperti travel lain yang mendapatkan hadiah gratis umrah setelah
beberapa kali umrah begitu. Kita juga biasanya memberikan promo saat ada
event-event penting atau spesial saja namun tidak sering.”
5. Apakah Iskandaria melakukan pemasaran langsung?
Jawaban: “Ya, tentu saja. Kita melakukan pemasaran langsung, yaitu kita
ada telemarketing yang bertugas untuk mem-follow up jama’ah. Jadi kita
punya nomor-nomor calon jama’ah yang kita dapat dari calon jama’ah yang
berkunjung ke booth kita saat pameran. Selain itu juga kita punya nomor-
nomor yang diberikan oleh direksi kemudian kami hubungi untuk
menawarkan paket kita tersebut. Tugas telemarketing ini hanya sebatas mem-
follow up dan menawarkan paket program kita saja, untuk pendaftaran
ataupun komplain langsung dihubungkan ke Divisi Umrah Haji. Selain itu
kita juga mengirim pesan SMS untuk menawarkan paket program baru kita
ke jama’ah alumni dengan nomor yang tertera pada database jama’ah yang
kita punya. Pengiriman pesan melalui SMS ini dilakukan otomatis oleh
teknologi komputer, jadi kita tidak usah repot-repot mengirimnya satu-
persatu ke nomor jama’ah. Kalau ini yang melakukannya Divisi IT, karena
yang mengelola database jama’ah adalah Divisi IT. Sedangkan untuk
membuat katalog kami belum pernah melakukannya karena hal tersebut
dinilai kurang efektif.”
6. Bagaimana pengelolaan website Iskandaria?
Jawaban: “Website kita dikelola sepenuhnya oleh Divisi IT. Divisi IT-lah
yang men-design tampilan website kita semenarik dan secanggih mungkin
untuk dapat menarik minat calon jama’ah. Pada website kita bisa melakukan
pendaftaran langsung secara online baik itu mendaftar haji maupun umrah.
Kemudian kita hubungi by phone untuk kita berikan keterangan selanjutnya
mengenai harga, syarat-syarat dan tata cara pembayarannya. Alamat website
kita yaitu www.iskandariatour.com .”
7. Apakah Iskandaria juga menggunakan media sosial?
Jawaban: “Iya kita juga menggunakan media sosial facebook dan twitter,
tapi yang mengelola sepenuhnya Divisi IT. yaitu kita punya akun facebook
dengan alamatnya www.facebook.com/iskandariaumrahaji dan twitter kita
@UMRAHAJJ.
8. Berapa persentase kegiatan bauran promosi yang dilakukan Iskandaria?
Jawaban:
Bauran Promosi Persentase (%)
Periklanan (Advertising) 10%
Penjualan Personal (Personal Selling) 20%
Humas dan Publisitas 30%
Promosi penjualan (Sales Promotion) 15%
Pemasaran langsung (Direct Marketing) 10%
Media Internet 15%
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi
9. Berapa anggaran yang disediakan pihak perusahaan untuk melakukan
kegiatan promosi?
Jawaban: “Kita tidak menetapkan anggaran di awal tahun, akan tetapi
anggaran diberikan per-kegiatan promosi, misalnya untuk pameran yang lalu
menghabiskan dana sekitar Rp. 14.000.000, jadi ya kita berikan sejumlah itu.
Kita mempunyai anggaran yang cukup jika ingin melakukan berbagai
kegiatan promosi. Biasanya kita juga membahasnya dalam rapat bulanan
untuk dapat menentukan perkiraan berapa alokasi dana yang akan kita
keluarkan.”
10. Bagaimana sifat pasar Iskandaria?
Jawaban: “Sifat pasar kita secara geografis kita sudah mempunyai cabang di
Jawa dan Sumatera. Kalau di Sumatera kita ada di Aceh dan Medan,
sedangkan di Jawa kita pastinya ada di Jakarta dan Madiun. Tipe pelanggan
kita dari semua kalangan. Laki-laki, perempuan, baik itu pekerjaannya
pegawai biasa sampai pejabat maupun ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa
dll. Jadi Konsentrasi pasar sebenarnya untuk semua kalangan tapi kebanyakan
yang kita berangkatkan adalah menengah ke atas.
11. Bagaimana promosi yang dilakukan untuk mengatasi ketatnya persaingan?
Jawaban: “Kita gencar melakukan promosi dengan kegiatan pameran untuk
menunjukkan eksistensi kita sebagai biro pejalanan haji dan umrah yang
terpecaya.”
C. Faktor Pendukung Dan Penghambat
12. Apa saja faktor pendukung kegiatan promosi Iskandaria?
Jawaban: “Letak geogafis kita yang cukup strategis karena kita punya
cabang di kota-kota besar terutama Jakarta dan Aceh yang jama’ah umrahnya
paling banyak berasal. Kemudian kita ini provider visa nomor satu di Jakarta
oleh karena itu kita mudah dan tidak ada kendala soal dokumentasi (visa)
jama’ah dan ini yang menjadi kekuatan kita. Kita juga didukung oleh staf
yang berpengalaman di bidang penyelenggaraan haji dan umrah karena
dewan direksi kita dulunya petugas haji Indonesia ketika berada di Arab
Saudi. Lalu, publisitas mulut ke mulut yang dilakukan oleh jama’ah juga
sangat membantu dalam membentuk citra baik perusahaan. Dengan demikian
banyak yang menggunakan jasa Iskandaria setelah mendapatkan rekomendasi
dari almumni Iskandaria selain itu faktor pendukung kita adalah banyaknya
minat untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci dari masyarakat Indonesia
sehingga peluang usaha travel haji umrah ini akan terus berkembang.”
13. Apa saja faktor penghambat kegiatan promosi Iskandaria?
Jawaban: “Ketatnya persaingan antar travel haji umrah karena banyaknya
travel haji umrah baru yang bermunculan. Kita bersaing baik itu dari segi
harga, produk jasa yang sama dan juga pelayanan. Namun tentunya kita akan
terus memberikan pelayanan prima kepada jama’ah agar Iskandaria terus ada
didepan. Tidak jarang juga kita mendapat penolakan karena memang tidak
semua jama’ah mau berangkat dengan kita, mungkin sudah ada pilihan travel