Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PAI
DALAM MENANGANI KEMUNDURAN KARAKTER SISWA
DI SMP NEGERI 03 RANDUBLATUNG BLORA
Oleh
Aisyah Kresnaningtyas
NIM 12010170017
Tesis Diajukan sebagai Pelengkap Persyaratan
untuk Gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama : Aisyah Kresnaningtyas
NIM : 12010170017
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi : Magister Pendidikan Agama Islam
Hari/Tanggal ujian : Selasa/ 17 September 2019
Judul : Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menangani
Kemunduran Karakter Siswa di SMP-Negeri 03
Randublatung Blora
Panitia Munaqosah Tesis
1. Ketua Penguji : Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A
2. Sekretaris :
Dr. Ruwandi, M.A
3. Penguji I :
Prof. Dr. Mansur, M.Ag
4. Penguji II :
Dr. Lilik Sriyanti, M.Si
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya sendiri
dan sepanjang pengetahuan dan kenyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan
bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau
sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Institut Agama Islam
Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, 2 September 2019
Aisyah Kresnaningtyas
iii
ABSTRAK
Strategi Pembelajaran Guru PAI
Dalam Menangani Kemunduran Karakter Siswa
Di SMP-Negeri 03 Randublatung Blora
SMP-Negeri 03 Randublatung Blora Mempunyai Visi dan Misi untuk Dapat
Mencerdaskan serta Membentuk Karakter yang baik Bagi siswa. Penelitian ini
Bertujuan untuk Mengetahui Peran Guru PAI dalam menangani Kemunduran Karakter
Siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data
ada tiga metode yang digunakan, yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Adapun analisis data menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data,
verifikasi data serta penarikan kesimpulan dari hasil penelitian. Sebagai responden yang
menjadi sumber informasi adalah, Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling, Guru
bagian kesiswaan,Guru PAI serta Siswa. Hasil dari Penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut: (1) Strategi keteladanan, Strategi Nasehat (advice), kepercayaan
(confidence), dan pengawasan (control), strategi penghargaan dan hukuman.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Guru PAI, Kemunduran Karakter
iv
ABSTRACT
PAI Teacher Learning Strategies
In Handling Student Character Setbacks
In SMP-Negeri 03 Randublatung Blora
SMP-Negeri 03 Randublatung Blora has a Vision and Mission to be able to
Educate and From Good Characters for Students. This study aims to determine the
role of PAI teachers in dealing with student character setbacks.
This research uses a qualitative approach. Data collection techniques there are
methods used, Namely, observation, documentation, and interviews. The data analysis
uses there stages namely, data reduction, data presentation, data verification and
drawing conclusions from the results of the study. Respondents who were the source of
information were the principal, counseling, guidance teacher, student for students, PAI
Teacher and Student, PAI Teacher and Students. The results of this study can concluded
as Follows: (1) the exemplary strategy, (2) the advice strategy, (3) confidence, and
control, the reward and punishment strategy.
Keywords: learning Strategies, PAI Teachers, Character Deterioration.
v
PRAKATA
Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulilah Penulis haturkan syukur Kepada Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan serta hidayah untuk dapat menyelesaikan Tesis ini, dengan judul
“Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menangani Kemunduran Karakter Siswa di
SMP-Negeri 03 Randublatung Blora”. Yang menjadi persyaratan guna meraih gelar
Magister Pendidikan.
Tesis yang berjudul Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menangani
Kemunduran Karakter di SMP-Negeri 03 Randublatung Blora ini memiliki tujuan dan
harapan yakni dapat berguna bagi bidang pendidikan khususnya di sekolahan tersebut.
Selesainya tesis ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan lancar. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zakiyuddin M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Prof. Dr. Phil. Widianto, M.A. selaku Direktur Pasca IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Ruwandi, selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Pendidikan
Agama Islam,yang telah memberikan arahan kepada penulis.
4. Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku Pembimbing Tesis, yang dengan sabar
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tesis ini dapat
terselesaikan.
5. Bapak ibu dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuan selama perkuliahan.
6. Bapak tersayang kami Sunarto, yang selalu memberikan motivasi serta doa
yang tiada henti untuk kami putra putrinya.
7. Alm.ibunda tercinta Nining Setyowati yang telah mengajarkan kasih sayang
dan berjuang tanpa batas hingga kami tumbuh menjadi anak yang kelak di
banggakan.
vi
8. Kedua kakak laki-laki Ahmad Dwi arianto dan Ahmad Khoironi Arianto
yang selalu dengan ikhlas menjadi panutan bagi kami kedua adik
perempuannya. Serta wanita wanita hebat dikeluarga teteh Anisy Syahidah,
mba Ratna Nur Hayati, adik Aisyah Khoirun Nisa‟ dan kedua ponakan
sholehah, Annisa istifianza bihurinin arianto dan Najma Aqila maheswari
arianto yang selalu memberikan warna warni ke indahan di rumah.
9. Sahabat berjuang tiada batas Anika Fitriana Nurhayati, Ana Fauziah yang
selalu menjadi adik sepupu terbaik mba isah selama di salatiga, Maesaroh
aflahah, Fia, Eba ismi, Imania, Atik Magfiroh teman diskusi, teman bertukar
motivasi.
10. Bapak ibu guru serta karyawan SMP-Negeri 03 Randublatung Blora.
11. Bapak ibu guru serta karyawan SMK-MUH Randublatung Blora.
12. Dan seluruh teman angkatan PAI PASCA 2017.
Semoga apa yang telah Bapak ibu berikan kepada Penulis menjadi barakah serta
bermanfaat bagi semua pihak. Penulis berdoa semoga kebaikan dari semua pihak dapat
diganti dan di hitung amal ibadah dari Allah SWT. Allahuma amin
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salatiga, 03 September 2019
Aisyah Kresnaningtyas
vii
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................................... iv
PRAKATA ............................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
C. Signifikansi Penelitian ................................................................................................. 3
D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................................... 4
E. Karangka Teori ............................................................................................................ 8
F. Metode Penelitian ........................................................................................................ 9
G. Sistematika Penulisan ................................................................................................ 14
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................................... 16
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................... 24
A. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter dalam Mata pelajaran PAI.......... 24
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................................ 35
A. Kemajuan Karakter Siswa Setelah Mendapatkan Strategi Pembelajaran Guru PAI...35
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pembelajaran Guru PAI ....................... 40
BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 41
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 41
B. Saran ......................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 43
LAMPIRAN........................................................................................................................... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metode Pembiasaan: Sholat Dhuha berjamaah ....................................... 55
Gambar 1.2 Metode Pembiasaan: Sholat Dhuhur Berjamaah ..................................... 56
Gambar 1.3 Metode Pembiasaan:membaca Quran bersama ....................................... 56
Gambar 1.4 Metode Berdialog: sesi kajian keputrian ................................................. 57
Gambar 1.5 Metode Berdialog: siswa DE ................................................................... 57
Gambar 1.6 Metode Berdialog: siswa AD .................................................................. 58
Gambar 1.7 Metode dialog: siswi EL dan NR ............................................................ 58
Gambar 1.8 Metode Pembiasaan: Aktifitas Jumat Bersih .......................................... 59
Gambar 1.9 Metode Pembiasaan: Aktifitas Jumat Iman ............................................. 60
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Wawancara Siswa ................................................................................. 35
Tabel 1 Kemajuan Karakter Siswa .............................................................................. 37
Tabel 3 Faktor pendukung dan Penghambat ............................................................... 40
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya kemajuan arus globalisasi dan modernisasi telah menimbulkan dampak pelik
bagi masyarakat, yaitu adanya degradasi nilai, moral, dan karakter yang semakin tidak
terbendung dan semakin anarkistis1. Hingga saat ini, pendidikan masih dipercaya oleh
pemerintah, masyarakat, dan para orang tua sebagai lingkungan yang dapat membentuk
karakter dan mencerdasan kehidupan anak bangsa. Belajar merupakan proses penting untuk
mendapatkan berbagai keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap. Keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berupa faktor internal dan eksternal dari siswa.2
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru bimbingan konseling di SMP
Negeri 03 Randublatung Blora, terdapat beberapa siswa yang mengalami kemunduran
karakter. Kemunduran karakter dapat dilihat dari hasil observasi pada siswa kelas VII,VIII,
dan IX, seperti berani terhadap guru, bulliying terhadap teman, pacaran berlebihan, mencuri
uang teman, menyimpan video porno dalam gawai (handphone), merokok di lingkungan
sekolah. Kemunduran karakter yang terjadi pada siswa tersebut dapat mengakibatkan
kerugian pada siswa. Oleh karena itu, strategi pembelajaran untuk menangani kemunduran
karakter siswa tersebut , salah satunya yaitu adanya siswa kelas VIII yang hamil diluar, untuk
itu harus dapat mencari jalan penyelesaiannya yang tepat untuk memperbaikinya harus
dicari.3
1Novan Ardy Wiyani, Save Our Children From School Bullying , Yogyakarta: Arruz Media, 2012, 14. 2 Dewi Irma, “Efektifitas Kelompok Strategi Self Monitoring untuk Mengurangi Perilaku Menyimpang”,
Jurnal Fokus Konseling,Volume 2, nomor 1 (Juni 2017), 1. 3 Hasil wawancara dengan Edi , S.Pd, M.Pd guru Bimbingan dan Konseling pada tanggal 5 Januari 2019 di
SMPN 03 Randublatung Blora.
2
Sekolah telah berupaya untuk membantu memperbaiki kemunduran karakter yang
terjadi pada siswa, melalui peran guru bimbingan konseling. Namun, pelaksanaan yang terjadi
di sekolah dari guru bimbingan dan konseling dirasa belum dapat maksimal karena kondisi
objektif di sekolah menunjukkan rasio yang tidak berimbang antara guru bimbingan konseling
dan jumlah siswa yang harus mendapatkan bimbingan. Melalui penelitian ini, kepala sekolah
serta guru bimbingan dan konseling berharap guru PAI dapat membantu memperbaiki
kemunduran karakter siswa di sekolah.4
Adanya kemunduran karakter remaja merupakan tantangan yang serius dalam dunia
pendidikan karena melalui pendidikan terdapat peran penting dalam menciptakan generasi
bangsa, terutama peran guru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, guru harus memiliki
kualitas dalam segi prestasi, segi karakter, dan segi kepribadian. Dengan demikian, para siswa
akan memiliki figur yang dominan dalam mendidik dan membimbing mereka sebagai
teladan.5
Kasus yang terdapat di sekolah tersebut menjadi ketertarikan peneliti untuk melakukan
penelitian tentang strategi pembelajaran guru PAI dalam menghadapi kemunduran karakter siswa di
lingkungan sekolah. Penelitian ini dilakukan di lapangan sehingga akan memperdalam mengenai
strategi guru terkait strategi pembelajaran yang tepat untuk siswa di sekolah tersebut. Berangkat dari
kenyataan itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengangkat fenomena tersebut dengan
menyusun tesis yang berjudul “Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menangani Kemunduran
Karakter Siswa di SMP Negeri 03 Randublatung, Blora”.
4 Hasil wawancara dengan Edi , SP.d M.Pd Guru Bimbingan dan Konseling pada tanggal 7 Febuari 2019 di
SMPN 03 Randublatung Blora. 5 Budiningsih Asri, Pembelajaran Moral, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013, 7.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan beberapa masalah yang
terkait “Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menangani Kemunduran Karakter Siswa pada
SMP Negeri 03 Randublatung Blora, yaitu:
1. Bagaimana Strategi Pembelajaran guru PAI di SMP Negeri 03 Randublatung Blora dalam
menangani kemunduran karakter siswa?
2. Bagaimana Kemajuan Karakter siswa SMP Negeri 03 Randublatung Blora setelah
diterapkan strategi pembelajaran guru PAI?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Strategi Pembelajaran guru PAI di SMP
Negeri 03 Randublatung Blora dalam menangani kemunduran karakter siswa di sekolah
tersebut?
C. Signifikansi penelitian
Adapun signifikansi dari penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui strategi pembelajaran guru PAI di sekolah SMP Negeri 03
Randublatung Blora dalam menangani kemunduran karakter siswa.
b. Untuk mengetahui kemajuan karakter siswa SMP Negeri 03 Randublatung Blora
terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan guru PAI tersebut.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi pembelajaran guru
PAI di SMP Negeri 03 Randublatung Blora dalam menangani kemunduran
karakter siswa di sekolah tersebut?
4
2. Manfaat Penelitian
Praktis
1) Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu media untuk
mengembangkan keterampilan peneliti dalam melakukan sebuah penelitian.
2) Bagi kepala sekolah, penerapan strategi tersebut dapat digunakan sebagai
pijakan dasar ketika menghadapi kemunduran karakter siswa di sekolah.
3) Bagi guru, hasil dari penelitian ini menjawab kegelisahan dan kekuatiran para
guru ketika menghadapi kemunduran karakter siswa, sehingga strategi tersebut
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
4) Bagi para akademisi maupun khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi dan sumber pembelajaran berkaitan dengan karakter
b. Teoritis
Bagi peneliti, perancang dan pengemban pendidikan temuan ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan dan mengembangkan anak
dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat sehingga pencapaian tujuan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan tepat.
D. Tinjauan Pustaka
Penulis mencoba untuk mengkaji hasil penelitian terdahulu sebagai langkah
pemetaan teoritik untuk menghindari pengulangan kajian dan juga untuk mencari posisi
perbedaan penelitian ini. Sehubungan dengan tesis yang meneliti mengenai strategi
karakter berikut adalah data data penelitian yang sebelumnya.
5
Penelitian yang dilakukan oleh Irsyadiyah Mufidah (2013) tentang “Penerapan
Strategi Make Decision dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Pokok
Hidrokarbon untuk Membentuk Karakter Peduli Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 2
Lamongan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan karakter peduli siswa
setelah menerapkan strategi make decision dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pokok hidrokarbon kelas X-6 SMA Negeri 2 Lamongan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakter peduli dari 32 siswa selama mengikuti pembelajaran adalah
sebanyak 31,25% siswa dapat meningkatkan karakter pedulinya, sebanyak 31,25% siswa
dapat mempertahankan karakter pedulinya (stabil), sebanyak 21,87% siswa mengalami
peningkatan sekaligus penurunan (naik-turun), dan sebanyak 15,63% siswa mengalami
penurunan karakter pedulinya.6
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Eka Yudianto (2012) dengan judul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran SMK Menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif STAD dan Strategi Belajar Menggarisbawahi untuk Melatihkan Keterampilan
Proses dan Pendidikan Karakter”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dan strategi
belajar menggarisbawahi untuk melatihkan keterampilan proses dan menanamkan nilai-
nilai pendidikan berkarakter.
Penelitian lain yang telah dituliskan oleh Ayu Rinta Mafidatul Azizah (2015) dengan
judul “Implementasi Model Pembelajaran Diskusi Kelas Strategi Beach Ball Berbasis
Pendidikan Karakter pada Materi Ikatan Kimia Kelas X SMA”. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan karakter disiplin dan toleransi serta ketuntasan belajar siswa
6 Irsyadiyah Mufidah, “Penerapan Strategi Make Decision dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad pada
Materi Pokok Hidrokarbon untuk Membentuk Karakter Peduli Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 2 Lamongan”, Tesis,
UIN YOGYAKARTA, 2013, 20-23.
6
melalui model pembelajaran diskusi kelas strategi beach ball berbasis pendidikan karakter
pada materi ikatan kimia kelas X SMA. Sasaran penelitian adalah siswa kelas X IPA-3
sebanyak 30 siswa. Penelitian berlangsung selama empat kali pertemuan. Metode analisis
data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Proses belajar mengajar dengan model pembelajaran diskusi kelas strategi beach ball telah
berlangsung efektif dengan hasil skor rata-rata pengelolaan pembelajaran dari pertemuan 1
sampai 4 yaitu 2,63 (baik); 2,89 (baik); 3,22 (sangat baik); 3,41 (sangat baik). (2) Karakter
disiplin dan toleransi siswa dalam pembelajaran diskusi kelas strategi beach ball berbasis
pendidikan karakter pada materi ikatan kimia selama empat pertemuan tergolong baik dan
mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat dengan
perolehan persentase untuk karakter disiplin berturut-turut yaitu 71,9%; 76,9%; 87,3%;
89,4% dan untuk karakter toleransi yaitu 75,3%; 77,0%; 84,7%; 90,3%. (3) Pembelajaran
dengan model diskusi kelas strategi beach ball dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa, ini terlihat pada hasil posttest siswa yang mencapai ketuntasan klasikal sebesar
87%.7
Penelitian selanjutnya, oleh Anis Habibah (2011), Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Al-
quran Hadist”. Adapun fokus penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan internalisasi
pendidikan nilai dalam keterpaduan pembelajaran Quran Hadist sebagai implementasi
dalam perilaku santriwati serta apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam
pelaksanaan internalisasi tersebut.8
7 Ayu Rinta Mafidatul Azizah, “Implementasi Model Pembelajaran Diskusi Kelas Strategi Beach Ball
Berbasis Pendidikan Karakter pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Sma”, Tesis, UIN Malang, 2015,19-21. 8 Anis Habibah,” Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Al-quran Hadist”, Tesis, UIN
Yogyakarta, 2011, 18-21.
7
Selanjutnya penelitian Ahmat Kamal (2018) program pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Pendidikan Nilai Karakter di Madrasah Ibtidaiyah
Malang”. Adapun fokus pada penelitian ini adalah pendidikan karakter di MI. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pertama pelaksanaan pendidikan nilai karakter dari
akhlaqul kharimah.9
Penelitian selanjutnya, oleh Siti Maryam Munjiat (2011) program pascasarjana IAIN
Syekh Nurjati Cirebon dengan judul “Peran Guru Agama Islam dalam Pembentukan
Karakter Usia Remaja”. Adapun fokus pada penelitian ini adalah Peran Guru PAI dalam
membentuk karakter usia remaja. Hasil penelitiannya adalah, kontribusi dan peran guru
PAI dalam membentuk karakter usia remaja dengan cara memberikan dorongan serta
stimulus terhadap anak untuk menjalankan yang dirasa baik dan menjauhi yang tidak baik,
sesuai yang terdapat pada Al-Quran.10
Perbedaan penelitian tesis dari Penelitian yang dilakukan oleh Irsyadiyah Mufidah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan karakter peduli siswa setelah
menerapkan strategi make decision dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi
pokok hidrokarbon kelas X-6 SMA Negeri 2 Lamongan. Selanjutnya penelitian yang
dilakukan oleh Eka Yudianto dengan (2012) judul “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran SMK Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif STAD dan Strategi
Belajar Menggarisbawahi untuk Melatihkan Keterampilan Proses dan Pendidikan
Karakter”. Penelitian selanjutnya, oleh Anis Habibah, Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Al-
19-20.
9 Rahmat Kamal, “Pendidikan Nilai Karakter di madrasah Ibtidaiyah Malang”, Tesis, UIN Jogjakarta,2012,
10 Siti Maryam Munjiat ” Peran Guru Agama Islam dalam Membentuk Pendidikan Karakter Usia Remaja”,
Tesis, IAIN Syekh Nurjadi Cirebon, 2011, 18-21.
8
quran Hadist”. Adapun fokus penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan internalisasi
pendidikan nilai dalam keterpaduan pembelajaran Quran Hadist. Dengan hasil penelitian
terdahulu perbedaannya dengan penelitian tesis penulis adalah sebagai berikut penelitian
tesis ini mengenai strategi pembelajaran guru PAI dalam menangani kemunduran karakter
siswa dengan melalui strategi pembiasaan, strategi nasehat, strategi kepercayaan, dan
strategi hadiah dan hukuman.
E. Kerangka Teori
Terdapat enam strategi pembentukan karakter secara umum menurut Maragustam
(2014) yang memerlukan sebuah proses yang stimulant dan berkesinambungan,
diantaranya habitusasi (pembiasaan) dan pembudayaan, mempelajarkan hal-hal yang baik
(moral knowing), merasakan dan mencintai yang baik (moral feeling and loving), tindakan
yang baik (moral acting), keteladanan dari lingkungan sekitar (moral modeling) dan
taubat.11 Menurut Thomas Lickona (2013) terdapat tiga komponen dalam pembentukan
karakter, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan perbuatan moral.12
Menurut Suryani (2012) dalam bukunya Hadits Tarbawi Analisis Pedagogis Hadits-
Hadits Nabi menjelaskan bahwa ada beberapa metode dalam menunjang pelaksanaan
pembinaan dalam membangun akhlaqul karimah siswa, yakni: Keteladanan, Pembiasaan,
Nasehat, Pengawasan, Pemberian Hukuman atau sanksi, dan Berdialog.
Penulis menggunakan teori Suryani dalam membedah masalah dalam rumusan
masalah karena sesuai dengan kondisi di lapangan tempat penulis melaksanakan penelitian.
11 Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Global
Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,2014,264. 12 Thomas Lickona, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik,
Bandung: Nusa Media, 2013, 96.
9
F. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang berjenis penelitian
kualitatif. Menurut Suharsini arikunto (2006) penelitian kualitatif dilakukan secara intensif,
terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi atau lembaga yang bersangkutan.13 Penelitian
ini adalah kajian tentang strategi pembelajaran guru PAI dalam menangani kemunduran
karakter yang terdapat di SMPN 03 Randublatung Blora. Penelitian ini diusahakan secara
mendasar, mendalam, serta berorientasi terhadap proses sehingga menghasilkan kesimpulan
yang signifikan.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007:6). Penelitian ini mengamati kondisi
alamiah yang terjadi di SMP Negeri 03 Randublatung Blora. Peneliti akan membatasi masalah
dengan data anak dari guru BK dari siswa kelas VII, VIII, dan kelas IX. Penulis
menggambarkan dan akan menjelaskan mengenai strategi pembelajaran guru PAI dalam
menangani kemunduran karakter siswa yang terdapat di SMP Negeri 03 Randublatung Blora.
Pendekatan penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran
guru PAI dalam menangani kemunduran karakter siswa di SMP Negeri 03 Randublatung
Blora supaya mendapatkan data yang lengkap serta dapat memberikan jawaban yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti, peneliti menggunakan pendekatan fenemologi yang
13 Suharsini arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm 11-
12.
10
diartikan sebagai pengalaman subjektif atau studi tentang kesadaran dari prospektif pokok
seseorang.14
1. Subjek dan Sumber data
Subjek penelitian adalah siswa yang mengetahui, keterkaitan, dan menjadi pelaku
dari suatu kegiatan yang diharapkan dapat memberikan informasi. Penelitian ini juga akan
menggunakan Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sumber data dengan
pertimbangan tertentu dari guru yang dianggap mengetahui data yang kita butuhkan untuk
mempermudah menjelajahi objek sosial yang akan diteliti15. Adapun sumber data pada
penelitian ini adalah:
a. Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Randublatung Blora
b. Waka Kurikulum Sekolah SMP Negeri 03 Randublatung Blora
c. Waka Kesiswaan Sekolah SMP Negeri 03 Randublatung Blora
d. Guru BK Sekolah SMP Negeri 03 Randublatung Blora
e. Guru Wali Kelas Sekolah SMP Negeri 03 Randublatung Blora
f. Siswa kelas VII, VII, IX sesuai data Guru BK
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di SMP Negeri 03 Randublatung Blora SMP Negeri 03
Randublatung Blora didirikan berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Blora No. 107/0/1997 tanggal 16 Maret 1997. Gedung sekolah
SMP Negeri 03 Randublatung Blora didirikan di Jalan Peting-Cepu km 5, Desa Peting,
Randublatung Blora.16 Luas tanah 6705 M. Sekolah ini berdiri di tengah penduduk
14 Lexy J Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2000, 29. 15 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta: Ar-ruzz
Media, 2012, 207. 16 Dokumentasi SMP-Negeri 03 Randublatung Blora diambil pada hari Senin 12 Maret 2019.
11
masyarakat yang sangat padat, tetapi bertempat di pelosok yang jauh dari kecamatan
maupun kabupaten.
SMP Negeri 03 Randublatung Blora mempunyai gedung yang memadai untuk
kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah profil SMP Negeri 03 Randublatung Blora:
Nama Sekolah : SMP Negeri 03 Randublatung Blora
NSS : 301040304027
NPSN : 203149931
Akreditasi : B
Berdiri : 1997
SK Pendirian : 1997-03-16
Alamat sekolah : ds. Peting kec randublatung kab Blora
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Blora
Kecamatan : Randublatung
Desa : Peting
Jalan : Peting-Cepu Km.5
Kode Pos : 55296
Telepon : (0296) 810822
SMP Negeri 03 Randublatung Blora memiliki Visi Berprestasi dalam bidang
akademik, imtaq, olahraga, seni dan keterampilan, serta terwujudnya sekolah sehat,
berkarakter, peduli, dan berbudaya lingkungan. Untuk itu guru harus mampu berupaya supaya
tercapai visi dan misi SMP-Negeri 03 Randublatung Blora.
12
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan
atau studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan
gejala psikis dengan jalan mengamati atau mencapai.17
Teknik ini dinamakan teknik pengamatan yang digunakan dalam pengumpulan
data untuk melengkapi teknik wawancara. Ada tiga macam pengamatan yang dilakukan
dalam penelitian ini, yaitu pengamatan partisipan, nonpartisipan, dan pengamatan koasi
partisipan 18
Observasi ini dilakukan di SMP-Negeri 03 Randublatung Blora, yang akan di
observasi adalah siswa-siswa yang mengalami kemunduran karakter di kelas VII ke
kelas VIII bahkan kelas IX. Serta para guru yang akan membantu data pada penelitian
ini. Observasi ini dilaksanakn untuk melengkapi hasil penelitian dalam tesis ini
sehingga akan menghasilkan data yang lengkap.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertanyaan yang akan diajukan atau diberikan secara verbal
kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan
terhadap hal-hal yang diperlukan. Menurut Hopkins dalam Rochiati Wiriatmaja
menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di
dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.19 Dalam wawancara ini yang akan
17 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, 63. 18 Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Prespektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta: Ar-ruzz
media, 2012, 207. 19 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2014,300.
13
menjadi responden adalah Guru Bimbingan dan konseling, Guru bagian kesiswaan Guru
Wali kelas, Siswa yang bersangkutan dan Guru PAI. Tujuan diadakannya wawancara
adalah untuk dapat mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendalam, sehingga akan
menghasilkan penelitian yang lengkap dan menyeluruh.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis atau benda-benda tertulis, seperti arsip, buku, majalah, dokumen, peraturan,
notulen, dan sebagainya. Dalam penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat
pengumpul data yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang dapat dibuktikan
dengan logis dan rasional.20
Metode ini digunakan untuk melengkapi teknik wawancara dan observasi. Teknik
dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencari data, gambaran
kegiatan, serta variabel yang mendukung, seperti catatan, buku agenda, dan lain
sebagainya.21
Dokumentasi yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah foto serta gambar
kegiatan di sekolah SMP-Negeri 03 Randublatung Blora, dan data-data yang diperlukan
dari bidang Tata Usaha untuk melengkapi penelitian ini, serta hasil nilai ulangan dan
tugas harian siswa.
d. Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian, langkah
selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan metode kualitatif.
20 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010,181. 21 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, 183.
14
Langkah metode analisis menurut Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman
dalam jurnal yang ditulis oleh Afifuddin Kadir adalah sebagai berikut22
1. Reduksi data, yakni langkah analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Penyajian data, yaitu langkah analisis yang dilakukan guna memilah informasi yang
sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Memilih lokasi, subjek potensial,
mengajukan data awal, dan melakukan kajian secara umum.
3. Verifikasi data, melakukan pemilahan dan penyusunan klasifikasi data.
4. Tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
G. Sistematika Penulisan
Bab I berisi gambaran umum yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika
penelitian.
Bab II berisi Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam menangani kemunduran karakter
siswa di SMP-Negeri 03 Randublatung Blora.
Bab III berisi hasil kemajuan karakter siswa setelah mendapatkan strategi pembelajaran
guru PAI tersebut.
Bab IV berisi tentang pemaparan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menangani Kemunduran Karakter Siswa di SMP-
Negeri 03 Randublatung Blora tersebut.
22 Afifudin, Membumikan Pendidikan Karakter: Bandung: Alfabeta, 2009, 12.
15
Bab V yang merupakan penutup yang memuat simpulan dan saran dari hasil strategi
pembelajaran guru PAI tersebut yang terdapat di SMP Negeri 03 Randublatung Blora dan
dalam menangani perubahan karakter siswa.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah strategi yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal dari pendidik atau guru kepada peserta didik yang bertujuan supaya
peserta didik memahami isi pelajaran. Terdapat enam strategi pembentukan karakter secara
umum menurut Maragustam (2014) yang memerlukan sebuah proses yang stimulant dan
berkesinambungan, yaitu: habitusasi (pembiasaan) dan pembudayaan, mempelajarkan hal-hal
yang baik (moral knowing), merasakan dan mencintai yang baik (moral feeling and loving),
tindakan yang baik (moral acting), keteladanan dari lingkungan sekitar (moral modeling) dan
taubat.23
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu pola atau
siasat yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan dalam belajar maupun di luar belajar. Strategi mencakup tujuan kegiatan, subyek
yang terlibat dalam kegiatan, isi dan proses kegiatan, serta sarana penunjang kegiatan agar
tujuan yang ingin dicapai dapat berjalan dengan maksimal.
Istilah strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani. Sebagai
kata benda, strategi merupakan gabungan kata stratos „militer‟ dengan ago „memimpin‟.
Sebagai kata kerja, strategi berarti „merencanakan‟ to plan. Dalam kamus The American
Herritage Dictionary dikemukakan bahwa Strategi is the science or art of military
23 Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Global
Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,2014,264.
17
command as appliaed to oferall planning and conduct of large-art or skill of using
stratagems.24
Secara harfiah kata strategi diartikan sebagai „seni‟ art melaksanakan stratagi, yakni
siasat atau rencana. Dalam prespektif psikologi, kata strategi yang berarti rencana tindakan
yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
Menurut Dasim Budimansyah bahwa strategi adalah kemampuan guru menciptakan siasat
dalam kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa.25
2. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
Pengertian Guru pendidikan Agama Islam dalam buku Hasbullah menjelaskan guru
pendidikan agama islam memiliki tanggung jawab untuk dapat menuntut di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, artinya Guru pendidikan Agama Islam menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai anggota masyarakat dapat
mendapatkan kesuksesan setinggi-tingginya.26 Dari devinisi di atas dapat disimpulkan
bahwa Guru pendidikan agama Islam memiliki kegiatan yang dilakukan dengan sengaja
dan terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan keterampilan
kepada anak didik demi terciptanya insan kamil. Adapun kata Islam dalam istilah
pendidikan Islam menunjukkan sikap pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang memiliki
warna-warna Islam.
Menurut Zakiyah Daradjat dalam bukunya menjelaskan bahwa Pendidikan
Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa
24 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2014) 25 Dasim Budimansyah, dkk, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (Bandung:
Ganeshindo,2008), 70. 26 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam), (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008), 4.
18
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dalam pendidikan
ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah
diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat
kelak.27
Pada akhirnya, jelas bahwa pendidikan agama Islam adalah sebutan yang diberikan
pada salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh peserta didik muslim dalam
menyelesaikan pendidikannya pada tingkat tertentu yang memuat ketentuan:
a. aspek iman, menyangkut dan hubungan manusia dengan tuhan, malaikat, para nabi dan
sebagainya.
b. aspek islam, menyangkut frekuensi, intensitas pelaksana ibadah yang telah ditetapkan.
misalnya sholat, puasa, dan zakat.
c. aspek ihsan, menyangkut pengalaman dan perasaan tentang kehadiran tuhan, takut
melanggar larangan dan lain-lain.
d. aspek ilmu, menyangkut pengetahuan seseorang tentang ajaran-ajaran agama.
e. aspek amal, menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat misalnya
menolong orang lain, membela orang lemah, bekerja keras dan sebagainya.28
Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di
tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi juga di masjid, di
surau atau mushola, di rumah, dan sebagainya. Guru memiliki tempat yang terhormat di
masyarakat. Kewibawaanlah yang menyebabkan guru dapat dihormati serta ditiru tutur
sikap kesehariannya. Dengan begitu, ketika guru dipercayakan oleh masyarakat, di pundak
27 Novan Ady Wiyani, Pendidikan Krakter Berbasis Iman dan Taqwa, (Yogyakarta:Teras, 2012),82. 28 Dakir dan Sardimi, Pendidikan Islam dan ESQ: Komparasi-Integratif Upaya Menuju Stadium insan Kamil.
(semarang: Media Grup, 2011), 37-38.
19
guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Pembinaan yang harus guru
berikan tidak hanya sebatas kelompok, tetapi juga secara individual. Hal ini membuat guru
untuk mau dituntut agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan melihat
perkembangan anak didiknya tidak sekadar di sekolah tetapi juga di luar sekolah
sekalipun.29
Pendidik agama berarti gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai (perilaku)
kependidikan yang ditampilkan oleh guru atau pendidik agama Islam dari berbagai
pengalamannya selama menjalankan tugas atau profesinya sebagai pendidik atau guru
agama. Sesungguhnya, agama Islam mengajarkan bahwa setiap umat Islam wajib
mendakwahkan dan mendidikkan ajaran agama Islam kepada yang lain. Sebagaimana
dipahami dalam firman Allah surat An-Nahl ayat 125:
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa siapa pun dapat menjadi pendidik
agama Islam asalkan dia memiliki pengetahuan (kemampuan) lebih, mampu
mengimplikasikan nilai relevan dalam pengetahuan itu, yaitu sebagai penganut agama yang
patut dicontoh. Dalam agama yang diajarkan, dan bersedia menularkan pengetahuan agama
serta nilainya kepada orang lain.
Menurut Ki Hajar Dewantara, guru adalah orang yang mendidik maksudnya adalah
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
29 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2005), 31-32.
20
tingginya.30 Dengan demikian, pada dasarnya guru bukanlah sekadar orang yang berdiri di
depan kelas untuk menyampaikan pelajaran, tetapi guru juga adalah seorang yang
membimbing untuk dapat memberikan contoh kongkret kepada para siswanya.
Untuk dapat tercapai tujuan dari permasalahan yang perlu diperhatikan adalah
strategi pembelajaran guru PAI yang akan disampaikan kepada siswa. Hal tersebut sangat
berguna untuk memperbaiki keadaan siswa apabila mereka dapat mencerna pembelajaran
yang telah disampaikan oleh guru.
Merencanakan strategi pembelajaran PAI yang berkarakter, kualitas pembelajaran
menjadi kunci dalam mengingkatkan sumber daya manusia. Strategi pembelajaran yang
berkualitas merupakan pembelajaran yang terencana dan sengaja diciptakan, bukan belajar
yang terjadi secara insidental atau tiba-tiba diadakan tanpa rencana sebelumnya. Dengan
demikian penyusunan lesson plan sangat dibutuhkan.31
Strategi pengembangan karakter menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
adalah sebagai berikut, karakter itu harus ada sebab dikatakakan sebagai pendidikan jika
proses belajar mengajarnya tidak menyentuh karakter. Oleh karena itu untuk
menumbuhkan karakter yang baik kepada siswa ada tiga strategi yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan disiplin. Dari ketiga strategi tersebut Mendikbud mencontohkan dengan
contoh sebagai berikut, jika orang tua ingin anak-anak nya mematuhi rambu-rambu lalu
lintas, maka orang tua juga harus mematuhi rambu-rambu tersebut dalam kehidupan sehari
hari.
Tugas dan fungsi guru PAI menurut Syaiful Bahri (2005) ialah guru PAI sebagai
korektor, guru PAI harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang
30 M. Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 10. 31 Barnawi dan M. Arifin, Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan karakter, (Yogyakarta: ar Ruzz
Media, 2012). Hlm. 65.
21
kurang baik. Semua nilai yang baik harus guru PAI pertahankan dan semua nilai yang
buruk harus disingkirkan dari siswa32. Yang selanjutnya yakni guru PAI sebagai inspirator,
sebagai inspirator guru PAI harus dapat memberikan ilmu yang baik bagi kemajuan belajar
siswa. Guru PAI harus memberitahukan cara belajar yang baik dan tepat untuk para siswa.
Tidak hanya melalui teori teori saja dari pengalaman pun dapat dijadikan petunjuk
bagaimana cara belajar dan mengambil pelajaran yang baik. Selanjutnya guru PAI sebagai
motivator, sebagai guru PAI harus dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada
peserta didik untuk dapat menjadi anak yang baik dan memberikan mereka semangat untuk
mempersiapkan masa depan lebih baik.
Kompetensi yang harus dimiliki guru PAI adalah menguasai subtansi materi
pelajaran, menguasai metodologi mengajar, menguasai teknik evaluasi dengan baik, serta
dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral yang baik. Selain hal-
hal diatas kompetensi yang harus dimiliki guru PAI menurut pemerintah dalam kebijakan
pendidikan nasional telah merumuskan kompetensi yang harus di miliki guru PAI adalah
sebagai berikut kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional
dan social. Kompetensi pedagogik itu sendiri berisi tentang guru PAI harus mampu
menyampaikan pelajaran dengan baik kepada siswa, kompetensi professional yang berisi
tentang guru PAI harus dapat disiplin serta bertanggung jawab terhadap pelajaran yang di
ampu, kompetensi sosial, guru PAI harus dapat kerja dalam team maupun individu serta
dapat bersosialisasi dengan baik terhadap siswa.
32 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), 31-32.
22
3. Strategi Pembelajaran menurut Suryani33
Terdapat beberapa metode dalam menunjang pelaksanaan pembinaan dalam
membangun akhlaqul karimah siswa, yakni:
a. Keteladanan
Cara ini dinilai paling ampuh untuk pembinaan kepribadian siswa didik karena
guru adalah contoh utama siswa dalam lingkungan sekolah. Oleh karena itu, guru
harus memberikan contoh yang baik bagi siswanya melalui sikap dan tingkah
laku, serta akhlak yang baik.
b. Pembiasaan
Inti dari Pembiasaan adalah pengulangan secara kontinyu, seperti shalat
berjamaah di sekolah, kegiatan shalat duha berjamaah, salam dan sapa ketika
bertemu dengan guru, dan lainnya.
c. Nasehat
Nasehat bertujuan memberikan pengertian kepada seorang yang disampaikan
dengan lemah lembut. Pesan Nasehat dapat sampai kepada pendengar dengan
syarat, yaitu penasehat terlibat dalam isi nasehat tersebut, merasa prihatin
terhadap nasib orang yang dinasehati, hendaklah ikhlas, artinya lepas dari
kepentingan pribadi secara inderawi, dan menasehati dengan cara berulang-ulang.
d. Pengawasan
Pendidikan yang disertai pengawasan dimaksudkan memberikan pendampingan
dalam upaya membentuk akidah dan moral anak.
33 Suryani, Hadits Tarbawi AnalisisPedagogis Hadits-Hadits Nabi, (Yogyakarta: Teras,2012),hal.172-173.
23
e. Pemberian hukuman atau sanksi
Pembinaan dengan metode hukuman harus dilakukan dengan memperhatikan
berbagai aspek, yaitu hukuman tidak boleh dilakukan dengan cara kasar dan
dapat membuat mental anak menjadi turun, tetapi hukuman harus mengandung
unsur mendidik.
f. Berdialog
Kedewasaan anak dalam berpikir membuka ruang bagi orang tua atau guru untuk
berdialog tentang berbagai hal agar anak tidak salah langkah.
24
BAB III
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter dalam Mata pelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang sangat
menekankan pada tumbuhnya karakter yang baik pada peserta didik. Oleh karena itu, mata
pelajaran ini harus diinternalisasikan dengan baik oleh guru kepada peserta didik. Namun,
terkadang mata pelajaran agama tidak dianggap penting oleh sebagian peserta didik
dikarenakan peniliannya tidak terdapat di ujian UNBK (Ujian Nasional Berstandar
Komputer). Hal itu tentunya dapat menjadi problem tersendiri bagi Guru PAI supaya dapat
menekankan pendidikan Agama Islam kepada peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
karakter yang baik bagi mereka.
Adapun indikator dari peranan guru Pendidikan Agama Islam sebagai pengajar adalah
guru mampu memilih bahan atau materi yang akan disampaikan, metode yang sesuai dengan
kondisi dan situasi, tujuan, serta pengadaan evaluasi, memiliki persiapan mengajar dan
mampu mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik, guru mampu memberikan
pemahaman kepada siswa tentang pelajaran yang diberikan, guru mampu merancang dan
merencanakan suatu kegiatan dengan baik.
Pembelajaran Agama di SMP Negeri 03 Randublatung Blora dibatasi oleh jam
pelajaran. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan berbagai strategi terobosan dan kreatifitas
guru PAI guna menunjang memperbaiki kemunduran karakter yang terjadi pada peserta didik
di sekolah tersebut. Untuk mengupas lebih jauh bagaimana strategi pembelajaran guru PAI
tersebut akan dibahas di bawah ini.
25
Perencanaan Pembelajaran PAI berkarakter melalui kualitas pembelajaran menjadi
kunci dalam meningkatkan sumber daya manusia. Pembelajaran yang berkualitas merupakan
pembelajaran yang terencana dan sengaja diciptakan (intentional learning), bukan belajar
yang terjadi secara incidental (incidental learning). Dengan demikian penyusunan lesson plan
dalam pembelajaran sangat dibutuhkan34
Ada tujuh langkah untuk menginternalisasikan strategi pembelajaran PAI dalam silabus,
yaitu
1) mendeskripsikan kompetensi dasar tiap mata pelajaran.
2) mengidentifikasi aspek-aspek atau materi materi pendidikan karakter yang akan
dintegrasikan kedalam strategi pembelajaran guru PAI.
3) mengintergrasikan butir-butir karakter / nilai kedalam kompetensi dasar (materi
tambahan) yang dipandang relevan atau ada kaitannya.
4) melaksanakan strategi pembelajaran tersebut
5) menentukan strategi tersebut
6) menentukan evaluasi startegi pembelajaran tersebut.
7) menentukan sumber-sumber belajar 35
Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap silabus dan RPP guru PAI di SMP Negeri 03
Randublatung Blora ketujuh langkah tersebut telah diterapkan. Silabus dan RPP yang
digunakan guru PAI telah mengintegrasikan nilai-nilai karakter.
Berdasarkan data di atas nilai-nilai karakter sudah diintegrasikan dalam pembelajaran
PAI di SMP Negeri 03 Randublatung Blora. Beberapa nilai yang menjadi pokok penekanan
dalam silabus dan RPP antara lain adalah religious, disiplin, kebersamaan, dan demokrasi.
34 Barnawi dan M. Arifin, Strategi dan kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Ar Ruzz
Media,2012), hlm.65. 35 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan, hlm.170.
26
Adapun strategi pembelajaran yang sering digunakan di sekolah tersebut adalah ceramah,
diskusi, tanya jawab, penugasan, demonstrasi (praktik), dan multimedia.
Strategi yang digunakan oleh guru PAI dalam penelitian ini berdasarkan Al-Quran, As-
Sunnah, dan buku panduan guru PAI. Selain itu terdapat strategi lain menurut Suryani (2012)
yang dipergunakan penulis dalam menangani siswa, yaitu Keteladanan, Pembiasaan, Nasehat,
Pengawasan, Pemberian Hukuman atau sanksi, dan Berdialog.
1. Strategi Keteladanan
Pada observasi peneliti ketika penelitian keteladanan dipraktikan oleh guru PAI di
SMP Negeri 03 Randublatung Blora dengan metode salam, sapa, senyum, sopan dan
santun sehingga secara sederhana kebiasaan tersebut dapat dicontoh oleh peserta didik
untuk dapat berlaku sopan dan santun terhadap bapak ibu guru di sekolah tersebut.36
Strategi tersebut yang telah diterapkan oleh guru PAI pada lingkungan sekolah
SMP Negeri 03 Randublatung Blora dengan metode menyambut siswa setiap pagi dan
siang di depan gerbang sebelum mulai dan berakhir pembelajaran strategi tersebut dapat
mengurang kebiasaan buruk siswa, yaitu memiliki kebiasaan tidak hormat dan tidak sopan
terhadap guru di kelas maupun di luar kelas. Menurut hasil wawancara terhadap siswa atas
nama inisial DE kelas VIII D
“Iya, pembiasaan tersebut dapat menumbuhkan rasa hormat dan patuh
terhadap bapak ibu guru dikarenakan seperti tumbuh rasa patuh dan segan terhadap guru yang telah ikhlas membimbing dan mendidik di sekolah. hal
tersebut berbanding terbalik ketika dimas masih duduk dikelas VII yang belum ada kebiasaan tersebut sehingga tidak memiliki rasa segan dan
hormat terhadap guru”.37
36 Berdasarkan observasi peneliti di lingkungan sekolah SMP-Negeri 03 Randublatung Blora 15 Juli 2019. 37 Wawancara dengan siswa Dimas Erlangga, siswa yang dikategorikan tidak sopan terhadap guru sesuai data
guru BK.
27
Hasil penelitian tersebut juga dibenarkan oleh guru Bimbingan dan Konseling
Bp.edi
“bahwa telah ada perbaikan perubahan karakter yang di tunjukan oleh
siswa atas nama Dimas Erlangga yang sebelum strategi Guru PAI ini
diterapkan siswa atas nama tersebut sering melawan guru yang mengajar di dalam kelas, dan sering melanggar peraturan sejak diterapkan strategi
senyum, sapa, salam, sopan, dan santun dengan metode menyambut siswa ketika sebelum dan sesudah pelajaran ada perubahan yang signifikan
terhadap dimas yakni berkurang laporan terhadap guru guru yang mengajar dikelas bahwa siswa atas nama dimas sudah berkurang membantah dan
melawan guru yang mengajar di kelas”.38
Hal senada juga disampaikan oleh guru PAI Ida Nur Laila yang bersangkutan
dalam strategi ini, bahwa:
“Dalam menerapkan budaya 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun ini perlu kerjasama dengan semua bapak ibu guru di lingkungan sekolah ini sehingga semua guru akan mendapatkan jadwal
untuk menyapa siswa setiap sebelum pelajaran dan sebelum pulang.
Sehingga kelak budaya 5S ini akan menjadi rutinitas khas SMP Negeri 03 Randublatung Blora. Untuk dapat menumbuhkan rasa saling menghargai,
menghormati dan saling menyayangi antara seluruh keluarga di
lingkungan sekolahan”.39
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa pada usia remaja pada
perkembangan kognitif dan afektifnya melalui tahapan-tahapan moral sehingga dalam
internalisasi nilai bagi siswa diperlukan struktur pembinaan dan penanaman nilai-nilai
yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa yang secara berkelanjutan
dengan tetap memperhatikan kecenderungan kritis dan idealisnya siswa remaja. Peranan
guru yang perlu saling koordinasi dalam upaya memberikan tauladan yang baik bagi
mereka. Oleh sebab itu, keteladanan dan pembiasaan adalah salah satu strategi yang perlu
dilakukan di lingkungan sekolah sehingga siswa dapat memiliki figur yang dominan bagi
mereka. Mendidik melalui keteladanan jauh lebih efektif, keteladanan dan pembiasaan
38 Wawancara guru Bimbingan dan Konseling Edi Suwardi 20 Juli 2019. 39 Wawancara Guru PAI Ida Nur Laila 20 Juli 2019
28
merupakan dua perilaku sikap yang saling terkait sehingga siswa secara langsung dapat
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui strategi keteladanan tersebut akan terbangun nilai-nilai kesadaran diri siswa
yang percaya diri, sopan santun, dan akhlaqul karimah. Dalam Al-Quran cukup
menegaskan pentingnya teladan yang baik dalam membentuk kepribadian dan karakter
seseorang, dan teladan yang baik bagi umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. Allah
SWT menyatakan bahwa “Sungguh dalam pribadi Rasulullah SAW terdapat suri tauladan
yang baik bagimu”. (Q.S Al-Ahzab, 33:21)
Ketika mengajar di kelas, guru juga menunjukkan sikap ramah dan bersahabat.
Guru juga menyampaikan pelajaran dengan murah sanyum sehingga siswa akan merasa
nyaman dan dapat meniru apa yang dicontohkan oleh bapak ibu guru ketika di dalam
kelas maupun di luar kelas tersebut. Salah satu siswa VIIIE SMP Negeri 03 Randublatung
Blora, Anu, mengatakan
“Ibu Ida orangnya sangat ramah kepada siswa-siswanya, selalu murah senyum dan sangat bersahabat. Sehingga kami merasa nyaman ketika ada masalah baik pelajaran atau masalah pribadi untuk meminta solusi dari
beliau.”40
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan budaya 5S merupakan
strategi yang di upayakan oleh guru PAI yang kerja sama dengan seluruh guru di sekolah
tersebut untuk dapat mengurangi kemunduran karakter tidak sopan terhadap bapak ibu
guru, bulliying terhadap teman sehingga akan tumbuh satu lingkungan sekolah yang saling
menghormati dan menyayangi. Kerja sama semua unsur ini memungkinkan dapat
terealisasi secara efektif dan tepat tujuan.
40 Wawancara dengan Anugerah siswa kelas VIIIE SMP-Negeri 03 Randublatung Blora.
29
2. Strategi Nasehat (advice) dan pengawasan (control).
Adapun strategi nasehat, kepercayaan, dan pengawasan dari guru PAI coba
ditanamkan kepada siswa atas inisial tio kelas IX D siswa yang bersangkutan sering
meninggalkan kelas ketika jam pelajaran dan sering tidak masuk sekolah. Ketika tio kelas
VII dan VIII yang bersangkutan belum mengalami kemunduran karakter tersebut tetapi
sejak menginjak kelas IX yang bersangkutan sering tidak masuk sekolah dan ketika di
sekolah jarang mengikuti jam pelajaran di dalam kelas. Strategi nasehat, kepercayaan,
dan pengawasan yang diberikan berupa dengan mencari tahu latar belakang siswa
tersebut ketika di rumah, latar belakang masyarakat dan teman bermain. Dengan teknik
tersebut, guru PAI akan mengetahui secara jelas dan rinci alasan dan penyebab tio sering
tidak sekolah sehingga tidak menuduh tanpa bukti dan mudah diberikan solusi. Aditio
adalah salah satu siswa yang mewakili siswa siswa yang lain yang mengalami latar
belakang yang sama, yakni dari kecil telah tinggal hanya dengan nenek tanpa kedua
orang tua yang disebabkan perceraian. tio juga memiliki kebiasaan bekerja, yaitu
pertunjukan seni barongan untuk dapat membantu keuangan keluarga. Oleh sebab itu, ia
sering kali tidak masuk sekolah. Strategi diberikan guru PAI dengan cara memberikan
nasehat secara intens secara personal dengan tatap langsung maupun melalui pesan
whatsap setiap hari sehingga tio merasakan bahwa ada orang yang peduli dan
memperhatikan masa depannya yang harusnya dia dapatkan dari kedua orang tuanya.
Setelah diberikan strategi tersebut yang dihasilkan dari perubahan tio adalah
“saya jadi merasa sungkan jika tidak berangkat kesekolah, sebab bapak ibu
guru sangat sering menghubungi saya dan sering berkunjung kerumah”. 41
begitu pula yang disampaikan guru BK Edi , “ada perubahan terhadap tio
yang tadinya dalam seminggu hanya masuk 2 hari yaitu hari jumat dan
41 Wawancara dengan siswa tio kelas IX D 14 Juli 2019.
30
sabtu setelah mendapatkan strategi pembelajaran melalui guru PAI
tersebut tio dalam seminggu masuk 4 sampai 5 hari, walaupun belum
penuh 6 hari setidaknya ada perubahan yang inshaAllah akan ada dampak
yang positif dari tio”.42
Strategi pembinaan yang diberikan melalui penanaman nilai-nilai kejujuran bagi
siswa dilakukan melalui kepercayaan dan pembiasaan yaitu dengan cara membiasakan
jumat berinfak. Yaitu dengan cara setiap kelas akan menyetorkan hasil dari infak kepada
guru PAI secara bergantian sehingga nama murid satu kelas akan mendapatkan giliran
untuk menarik, menghitung, dan menyetorkan hasil dari Jumat berinfak tersebut. Melalui
strategi pembelajaran di atas, akan memungkinkan untuk menanamkan rasa tanggung
jawab dan kejujuran terhadap murid sehingga murid akan merasa memiliki tanggung
jawab dan kepercayaan terhadap para guru.
Kegiatan Jumat berinfak dimaksudkan untuk melatih sikap dermawan siswa.
Kegiatan infak dilakukan hari Jumat dengan cara menyisihkan sbagian uang yang
dimilikinya untuk diinfakkan. Hal ini bertujuan untuk melatih sifat dermawan siswa agar
tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk membeli jajan saja, tetapi juga
disisihkan untuk diinfakkan. Hasil uang tersebut kemudian dikelola oleh guru pengurus
mushola sekolah yang digunakan untuk keperluan keagamaan di sekolah tersebut, salah
satunya yaitu membeli hewan korban untuk idul adha. Hal ini seperti disampaikan oleh
Bapak Yahya , S.Pd, M.Pd. bahwa:
“anak-anak kalau tidak diajarkan berinfak maupun shodaqoh sejak dini,
maka kepekaan terhadap sesamanya akan berkurang. Untuk itu siswa harus
dilatih untuk berinfak dan shodaqoh”.43
Strategi pembinaan juga dengan menanamkan kegiatan berdoa di awal dan akhir
pembelajaran serta membaca surat-surat pendek serta Asmaul Husna. Budaya pembinaan
42 Wawancara dengan guru BK Edi 20 Juli 2019. 43 Wawancara bapak guru PAI Yahya S.Pd , 20 juli 2019.
31
tersebut dapat mengajak siswa untuk mengawali diri mereka setiap hari untuk beribadah
kepada Allah. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh bapak Yahya S.Pd, M.Pd
bahwa:
“Pembinaan dengan mengawali doa, membaca surat-surat pendek dan asmaul husna dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta siswa
terhadap Al-quran sehingga mereka memiliki kesadaran untuk membaca
dan mengamalkannya. Apabila mereka sudah dekat dengan Al-Quran inshaAllah mereka akan mengetahui mana yang baik dan mana yang
kurang baik”.44
Salah satu yang harus dilakukan pada strategi ini adalah menciptakan lingkungan
sekolah menjadi laboratorium Agama salah satunya dengan strategi membaca Al-Quran
setiap hari walaupun hanya beberapa ayat yang terpenting adalah ke-istiqomah-an dalam
mempraktikkan setiap harinya. Sehingga siswa akan dapat mengembangkan kemampuan
diri dalam membaca Al-Quran dan menjadikan lingkungan yang nyaman bagi para
peserta didik guna untuk menunjukkan kemampuan dan wadah mereka dalam
mengeksplor kemampuan diri mereka sehingga tidak akan mereka gunakan untuk hal hal
yang negatif.
Selain itu strategi pembinaan juga dengan pembiasaan sholat dhuha, di waktu
istirahat siswa-siswa yang mengalami kemunduran karakter dan sering melanggar
peraturan sekolah sesuai dengan data guru Bimbingan dan Konseling akan diajak untuk
melaksanakan sholat dhuha di dalam mushola sekolah. Shalat dhuha ini merupakan
langkah awal untuk membina siswa untuk dapat selalu mengingat Allah dalam meminta
pertolongan dan perlindungan serta menyadarkan mereka bahwa apapun yang mereka
lakukan akan ada Allah yang akan selalu mengetahui sehingga mereka dapat mengurangi
kenakalan dan kebiasaan yang kurang baik yang mereka lakukan.
44 Wawancara dengan guru PAI Yahya S.Pd, M.Pd 20 juli 2019.
32
“Siswa yang bernama tio mengatakan, ketika jam istirahat diajak bu Ida dan Bu Aisyah untuk melaksanakan sholat dhuha, walaupun kadang
berat soalnya telat jajan dikantin, tapi karena ibu guru mengajak ya kita lakukan, jujur saya jarang sholat, sholatnya ya kalo disekolah dengan ibu
guru PAI mengajak sholat dan ngaji saya jadi tau gimana caranya sholat
dan ngaji”.45
Strategi sholat dhuha merupakan pembiasaan yang dicoba dilakukan guru PAI
dalam rangka supaya mendekatkan siswa siswa yang bersangkutan yang sering
melanggar peraturan untuk dekat dengan sang penciptanya dan melatih mereka untuk
melaksanakn sholat sunnah. Selain itu, dengan adanya shalat dhuha suasana sekolah akan
menjadi lebih tenang tidak hanya menguasai teori-teori pembelajaran saja tetapi juga
melaksanakan ritual ibadah.46
3. Strategi Penghargaan (reward)
Upaya dalam memaksimalkan pembinaan terhadap siswa strategi reward perlu
diberikan sehingga murid akan merasakan di hargai prestasinya. Strategi ini guru PAI
mempraktekannya terhadap semua murid ketika jam pelajaran dengan tujuan
menumbuhkan semangat belajar siswa. Strategi tersebut diberikan dengan cara sebelum
pembelajaran di mulai guru PAI akan memberikan kuis yang berisi soal-soal dari bab
sebelumnya dan 1 bab sesudahnya. Apabila ada yang dapat berani menjawab walaupun
jawabannya kurang tepat akan mendapatkan reward, yaitu poin nilai yang nantinya di
akhir minggu poin tersebut akan dihitung yang paling tinggi poinnya akan mendapatkan
hadiah sesuai yang dibutuhkan siswa yang bersangkutan, contohnya buku tulis, bolpoin,
jilbab, bahkan uang saku tambahan untuk membayar buku LKS yang belum lunas. Untuk
mengetahui progress dari strategi reward ini, penulis mewawancarai siswa atas nama
inisial Tama kelas VIIIE yang dari hasil data dari guru wali kelas siswa atas nama
45 Wawancara dengan tio kelas IXD, 14 juli 2019. 46 Wawancara guru PAI Ida Nur Laila. 20 juli 2019.
33
tersebut tergolong siswa yang jarang mengumpulkan tugas dan sering mendapatkan nilai
buruk dalam ulangan.
“ lumayan saya jadi mau membaca buku catatan sebelum masuk kelasnya bu ida, soalnya kalo saya berani jawab walapun itu salah bu ida selalu memberi nilai dan saya lihat banyak teman teman yang mendapatkan
hadiah.”.47
Hasil dari wawancara dengan guru kelasnya bu srimining yaitu, “ walaupun belum ada kenaikan yang signifikan terhadap nilai wahyu, tetapi dia sudah mau mengumpulkan tugas pekerjaan rumah yang
diberikan bapak ibu guru”.48
4. Strategi berdialog
Kegiatan keputrian ini diperuntukkan untuk siswi yang sedang berhalangan sholat
diganti dengan diskusi dan tanya jawab seputar kewanitaan. Pada kajian keputrian ini
juga digunakan wadah Guru PAI untuk dapat memberikan nasehat dan bimbingan kepada
para siswa di sekolah yang sudah terbiasa melakukan pacaran. Kajian ini juga di ikuti
oleh seluruh siswa putri yang sedang tidak melakukan sholat. Di dalam kajian ini selain
diskusi terkadang juga disempatkan menonton film pendek tentang kisah inspiratif
perempuan.
Kegiatan keputrian merupakan kegiatan yang diterapkan oleh Guru PAI sebagai
wadah berbagi ilmu serta saling cerita dari hati ke hati tentang berbagai masalah
kewanitaan dan permasalahan siswa perempuan. Oleh sebab itu, harapan guru PAI ketika
ada wadah ini tidak lagi terdapat siswi yang merasa tidak memiliki wadah untuk sekedar
berbagi cerita kisah sedih karena ada para guru PAI perempuan yang akan dengan ikhlas
mendengarkan dan memberikan saran dan masukan.
47 Wawancara dengan murid Tama kelas VIIIE, 20 Juli 2019. 48 Wawancara dengan guru wali kelas VIIIE Srimining S.Pd. 25 Juli 2019.
34
Berikut salah satu hasil wawancara terhadap siswi yang sering pacaran di dalam
dan luar sekolah.
“Sejak ada kajian putri dari Ibu Ida dan Ibu Aisyah aku merasakan ga sendirian lagi, alasan aku pacaran kan aku sendirian di rumah soalnya
bapak ibuku kerja di luar kota, aku merasa sepi aja ga ada yang dimintai saran. Dari nasehat ketika kajian ibu guru menjelaskan dengan sabar kalo
ga baik pacaran itu dosa, jadi aku rela putusin pacar ku”.49
“Kalo aku, belum bisa move on dari pacarku, aku udah ga bisa jauh dari dia. Jadi
adanya kajian keputrian ini ya aku ikutin aja”.50.
“Alhamdulilah, sejak ada kajian ini aku bisa ada wadah buat cerita
dan Tanya mengenai masalahku, ga perlu cari tempet curhat di luar atau bahkan kasih sayang (pacar) tapi kadang kalo lagi ga disekolah lagi di
rumah aku juga merasa kesepian”.51
Kegiatan keputrian yang dilakukan guru PAI terhadap para siswi yang sedang
berhalangan sholat tersebut salah satu upaya agar siswi yang tidak melaksanakan sholat
bisa bermanfaat waktunya dengan mendapatkan ilmu dan sharing cerita tentang kisah
wanita.
“saya berharap siswi siswi disekolah ini dapat saling berbagi ilmu di sini, serta dapat saling terbuka akan permasalahan yang mereka hadapi, sehingga mereka tidak perlu lagi mencari teman curhat di luar sana yang
biasanya justru keblablasan mereka pacaran”.52
49 Wawancara siswi anda kelas VIIIE. 50 Wawancara fitri kelas XID. 51 Wawancara Rohmag kelas VIIIE. 14 juli 2019. 52 Wawancara guru PAI Ida Nur Laila S.Pd. 20 juli 2019.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kemajuan Karakter Siswa Setelah Mendapatkan Strategi Pembelajaran Guru PAI
Dengan adanya strategi pembelajaran guru PAI tersebut, perilaku siswa siswa yang
masuk kedalam data dari guru bimbingan dan konseling yang mengalami kemunduran
karakter ketika mereka duduk di kelas VII dan kini mereka di kelas VIII dan XI menunjukkan
bahwa ada perubahan sedikit demi sedikit yang terdapat pada siswa yang bersangkutan
dengan menjadi terarah dan teratur serta tidak melanggar aturan sekolah walaupun belum
secara keseluruhan tetapi secara perlahan-lahan. Berikut tabel hasil wawancara dan tabel
kemajuan karakter pada siswa:
Tabel 1: hasil wawancara
Peneliti Responden
Apa yang kamu rasakan setelah “Iya, pembiasaan tersebut dapat
melaksanakn Slogan 5S menumbuhkan rasa hormat dan patuh
(Senyum,sapa,salam,sopan, dan santun) , terhadap bapak ibu guru dikarenakan
apakah ada dampak positif dari kebiasaan seperti tumbuh rasa patuh dan segan
tersebut? terhadap guru yang telah ikhlas
membimbing dan mendidik di sekolah.
hal tersebut berbanding terbalik ketika
dimas masih duduk dikelas VII yang
belum ada kebiasaan tersebut sehingga
tidak memiliki rasa segan dan hormat
terhadap guru”.
Apakah perlu kerjasama dalam “Dalam menerapkan budaya 5S yaitu
melaksanakan program tersebut? senyum, sapa, salam, sopan, dan santun
ini perlu kerjasama dengan semua bapak
ibu guru di lingkungan sekolah ini
36
sehingga semua guru akan mendapatkan
jadwal untuk menyapa siswa setiap
sebelum pelajaran dan sebelum pulang.
Sehingga kelak budaya 5S ini akan
menjadi rutinitas khas SMP Negeri 03
Randublatung Blora. Untuk dapat
menumbuhkan rasa saling menghargai,
menghormati dan saling menyayangi
antara seluruh keluarga di lingkungan
sekolahan”.
Apa yang kamu rasakan setelah
mendapatkan strategi dari guru PAI?
saya jadi merasa sungkan jika tidak
berangkat kesekolah, sebab bapak ibu
guru sangat sering menghubungi saya
dan sering berkunjung kerumah”
Apa saja yang diterapkan ketika jam
istirahat?
Siswa yang bernama Aditio mengatakan,
ketika jam istirahat diajak bu Ida dan Bu
Aisyah untuk melaksanakan sholat
dhuha, walaupun kadang berat soalnya
telat jajan dikantin, tapi karena ibu guru
mengajak ya kita lakukan, jujur saya
jarang sholat, sholatnya ya kalo disekolah
dengan ibu guru PAI mengajak sholat
dan ngaji saya jadi tau gimana caranya
sholat dan ngaji
Apakah kamu masih pacaran berlebihan? Sudah tidak, saya takut dosa.
37
Tabel 2: kemajuan karakter pada siswa
Kondisi Awal Kemajuan Karakter
Sering membolos sekolah, sering berani
dan tidak sopan terhadap guru, tidak
memiliki sopan dan santun terhadap guru,
dan sering mengejek teman-teman di
kelasnya.
Sopan terhadap guru, dalam seminggu 5
hari masuk yang sebelumnya lebih
banyak tidak masuknya, berkurang dalam
mengejek teman di kelas.
Sering tidak mengerjakan tugas, nilai
ulangan harian di bawah KKM,
menyepelekan guru, sering terlambat,
sering melanggar peraturan sekolah.
Nilai tugas rumah yang tadinya selalu 0,
sekarang 70, nilai ulangan yang
sebelumnya 40 sudah ada perbaikan
menjadi 60 bahkan 70. Sudah tertib.
Sering membantah guru, sering
membolos, sering melanggar peraturan
sekolah.
Sudah ada kemajuan karakter yaitu sudah
jarang melanggar peraturan sekolah,
sudah sopan terhadap guru yang
mengajar, mengerjakan tugas rumah dan
perbaikan dalam nilai ulangan yang
tadinya 50 sekarang menjadi 75.
Pacaran berlebihan ( berduaan di tempat
sepi, berpegangan tangan, berciuman,
berpelukan dsb).
Sudah tidak pacaran dan bisa fokus dalam
belajar dengan bukti hasil ulangan harian
yang sebelumnya di bawah KKM menjadi
di atas KKM.
Dengan adanya data observasi dan wawancara diatas dapat diberikan disimpulan bahwa
ada kemajuan karakter yang terdapat pada siswa-siswa yang diteliti setelah mendapatkan
strategi pembelajaran oleh guru PAI. Hal itu dijelaskan oleh kepala sekolah, guru BK, guru
Kesiswaan, serta Guru wali kelas, bahwa ada perubahan dari siswa yang bernama AD yang
tadinya sering tidak masuk sekolah dan melawan guru menjadi lebih sering masuk walaupun
terkadang masih ada yang bolos walaupun hanya satu hari, AD juga sudah tidak melawan
guru di kelas yang mengajar. Begitu juga yang terjadi pada siswa atas nama DIE juga ada
38
perubahan, siswa tersebut yang tadinya sering melanggar peraturan sekolah sudah tidak sering
melanggar, salah satunya sudah jarang telat datang ke sekolah. Begitu pula siswa atas nama
AD juga sudah ada perbaikan nilai ulangan maupun tugas setelah mendapatkan strategi ini,
serta pada siswi siswi yang sering pacaran berlebihan atas nama DLA, dan NR mereka juga
sudah memilih untuk mengurangi rutinitas pacaran tersebut untuk lebih mengikuti kegiatan di
sekolah dari pada sibuk dengan pacaran. Dengan adanya hasil penelitian diatas dapat
diberikan kesimpulan bahwa perlu adanya kerja sama serta peran dari guru PAI untuk dapat
membimbing siswa siswa yang memiliki kemunduran karakter supaya ada perubahan karakter
yang lebih baik. Sehingga akan ada kolaborasi antara guru BK, Guru Kesiswaan, serta Guru
PAI untuk dapat bersama bertanggung jawab terhadap perbaikan karakter siswa di sekolah.
Faktor pendukung dari strategi pembelajaran guru PAI dapat diidentifikasi melalui
analisis SWOOT dengan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Untuk
pertimbangan kekuatan SMP-Negeri 03 Randublatung memiliki Akreditasi “B” Sesuai
dengan sertifikasi Akreditasi BAN-S/M Dp.000057 sehingga lulusan alumni dari sekolahan
tersebut dapat memiliki kualitas yang mumpuni untuk masuk jenjang yang lebih tinggi. Yang
kedua yakni kelemahan sekolah ini berada di tengah tengah padat penduduk suatu desa yaitu
desa peting jadi tidak di tengah kota pusat Blora, yang selanjutnya peluang, sekolahan ini
memiliki peluang untuk mendapatkan jumplah siswa yang banyak sebab satu satu nya
sekolahan negeri yang dekat dengan desa tersebut, yang terakhir yaitu tantangan sekolahan ini
harus dapat membuktikan ke masyarakat untuk dapat menghasilkan lulusan yang berbobot
dan memiliki karakter yang baik.
Suatu proses kegiatan pembelajaran pasti akan menemui faktor penghambat yang
menghalanginya sebuah tujuan dari pembelajaran tersebut. Dalam menerapkan hal-hal yang
39
positif terhadap peserta didik sangatlah perlu kesabaran dan ketelatenan. Dalam kaitannya
strategi pembelajaran guru PAI dalam menanggulangi kemunduran karakter siswa di SMP-
Negeri 03 Randublatung Blora, tentunya ada problem dan penghambat yang muncul antara
lain:
a. Kurang dan rendahnya kesadaran siswa terhadap pentingnya memiliki karakter yang
baik. Seperti tidak membolos, tidak melawan guru, sholat 5 waktu, semangat belajar
sehingga dapat bermanfaat bagi masa depan mereka. Untuk sholat dhuhur berjamaah
saja guru harus memeriksa setiap kelas supaya dapat melaksanakan sholat berjamaah.
b. Kurangnya dukungan dari para guru, karena tidak semua guru mau terlibat. Hanya
guru-guru yang memiliki kesadaran saja yang mau mengarahkan siswa. Hal tersebut
sedikit menghambat proses strategi tersebut.
c. Kurangnya dukungan orang tua siswa dan latar belakang keluarga yang berbeda beda.
d. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan guru.
e. Teman bermain yang negative sangat berpengaruh terhadap strategi yang diberiikan
guru terkadang siswa lebih memilih mengikuti teman daripada nasehat guru.
f. Pengaruh negative atas perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi,
sehingga membuat siswa dengan mudah mendapatkan hal-hal yang negative dari
sosial media.
40
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pembelajaran Guru PAI
Tabel 3: Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
Letak sekolah yang strategis di
masyarakat yang padat penduduk.
Sehingga jumplah siswa yang masuk
setiap tahunnya selalu memenuhi kuota.
Latar belakang masyarakat yang tidak
mendukung kegiatan di sekolah.
Dipimpin oleh kepala sekolah yang
disiplin sehingga memiliki visi dan misi
yang jelas.
Kebanyakan siswa memiliki latar
belakang keluarga yang tidak utuh.
Kerja sama antara guru dan karyawan
sangatlah baik
Kurangnya kesadaran siswa untuk
memiliki karakter yang baik.
Gedung dan fasilitas sekolah yang
mumpuni.
Susahnya komunikasi antara guru ke wali
murid.
Memiliki tenaga guru yang kompeten di
bidangnya.
Lingkungan bermain siswa yang negatif
ketika di luar sekolah.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab yang telah diuraikan sebelumnya maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut.
1. Strategi Pembelajaran Guru PAI dalam Menanggulangi Kemunduran Karakter Siswa di
SMP Negeri 03 Randublatung Blora adalah dengan cara, strategi keteladanan, Strategi
nasehat (advice), kepercayaan (confidence), dan pengawasan (control), strategi
penghargaan dan hukuman.
2. Kemajuan Karakter yang dihasilkan berdasarkan data siswa yang diteliti yang didapatkan
dari guru Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut, terdapat siswa yang sudah
jarang membolos dan sudah tidak pacaran lagi serta siswa yang sudah dapat hormat dan
patuh terhadap bapak ibu guru. Hasil dari penelitian ini adalah ada perubahan yang positif
walaupun belum secara keseluruhan sempurna dari masing masing siswa yang
bersangkutan.
3. Faktor pendukung dari penelitian ini, yaitu letak sekolah yang strategis, kepala sekolah
disiplin, kerja sama guru dan karyawan baik, sarpras mendukung, dan guru yang
kompeten.
4. Faktor penghambat dari penelitian ini, yaitu latar belakang masyarakat yang kurang
mendukung kegiatan sekolah, siswa berasal dari keluarga broken home, siswa kurang
sadar pentingnya karakter, komunikasi guru dan wali murid yang tidak kontinyu,
lingkungan di luar sekolah yang kurang baik.
42
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tesis ini dengan judul Strategi Pembelajaran Guru PAI
dalam Menanggulangi Kemunduran Karakter Siswa di SMP Negeri Randublatung Blora,
maka peneliti merekomendasikan hal sebagai berikut:
1. Saran untuk sekolah diharapkan perlu kedisiplinan dalam melanjutkan strategi
tersebut sehingga akan memiliki dampak yang lebih baik bagi siswa-siswa di
sekolah, serta dapat menanggulangi kenakalan yang akan terjadi.
2. Saran untuk kepala sekolah, perlu adanya manajemen dan pembinaan secara
maksimal serta pelaksanaan komitmen yang tinggi.
3. Saran untuk guru bimbingan dan konseling serta guru kesiswaan, hasil penelitian ini
kiranya dapat menjadi rujukan
4. Saran untuk guru PAI untuk selalu menghidupkan kegiatan keagamaan dengan
disiplin sehingga siswa akan memiliki wadah untuk mereka mengembangkan diri.
43
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Asri ,Budiningsih. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013.
Azizah Rinta , Ayu Mafidatul, “Implementasi Model Pembelajaran Diskusi Kelas Strategi Beach
Ball Berbasis Pendidikan Karakter pada Materi Ikatan Kimia Kelas X SMA”, Tesis,
UIN Malang, 2015.
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.
Barnawi dan M. Arifin, Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan karakter, Yogyakarta:
ar Ruzz Media, 2012.
Dasim Budimansyah, dkk, Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Bandung:
Ganeshindo,2008.
Dewi, Irma. Efektifitas Kelompok Strategi Self Monitoring untuk Mengurangi Perilaku
Menyimpang, Jurnal Fokus Konseling, Volume 2, nomor 1 (2017): 25-38.
Dakir dan Sardimi, Pendidikan Islam dan ESQ: Komparasi-Integratif Upaya Menuju Stadium
insan Kamil. semarang: Media Grup, 2011.
Elmubarok. Membumikan Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta, 2009.
Gunawan. Karakter. Jakarta: Raja Grafindo persada, 2009.
Habibah, Anis, “Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Al-quran Hadist”, Tesis,
UIN Yogyakarta, 2011.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam), Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008.
44
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusianya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1996.
Kamal, Rahmat, “Pendidikan Nilai Karakter di madrasah Ibtidaiyah Malang”, Tesis, UIN
Jogjakarta,2012.
Kartini kartono, Patologi Sosial: Kenakan Remaja, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2006.
Lickona, Thomas, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan
Baik Bandung: Nusa Media, 2013.
Lopez ,Garcia, “The Role Of the School in Service- Learning”, Journal Of Research on Service
Learning and Community,Volume 4, Number 4 (2016): 23-89.
Maragustam. Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus
Global Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2015.
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Marzuki. Pendidikan Karakter Islam. Yogyakarta: IRCdi press, 2015.
Moelong, Lexy J. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2000.
Mufidah, Irsyadiyah, “Penerapan Strategi Make Decision dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe
Stad pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk Membentuk Karakter Peduli Siswa Kelas
X-6 SMA Negeri 2 Lamongan”, Tesis, UIN Yogyakarta, 2013.
Muhaimin. Rekontruksi Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo persada, 2009.
Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus
Global Yogyakarta, Kurnia Kalam Semesta, 2014.
M. Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Moleong, Lexy J.. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
45
Novan Ady Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa, Yogyakarta:Teras,2012.
Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2012.
Peter salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta, Modern English
Press, 1991.
Panuju, Panut dan Ida Umami, Psikologi Remaja, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005.
Safitri, Nindiya Eka, “Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dalam pengembangan nilai
religious”, Volume 2 ,Nomor 1 (Febuari 2018): 19-25.
Sofian, Aji. “The Internalization Of National Character Values Through Islamic Religious
Education at Ex International High Schools in Tegal”, Journal of New Horizons
in Education, Volume 5 Number 3 (2015): 5-88.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta,2014.
Suryani. 2012. Hadits Tarbawi Analisis Pedagogis Hadits-Hadits Nabi, Yogyakarta: Teras.
Susanti, Amelia Rizki, “The Application of Group With Symbolic Modeling Strategy To
Increase Students Activeness in Information Services”. Tesis, Universitas Negeri
Surabaya, 2016.
Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosyada
karya, 2008.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2005.
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Sudarsono, Kenakalan Remaja, Prevensi, Rehabilitasi, dan Resosialisasi, Jakarta:Rineka 1995.
46
Wiyani, Novan Ardy. Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta: Arruz Media,
2012.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain System Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.
Wina Sanjaya, Perencanaan dan desain system pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008, 9-13.
Yudianto,Eka. “Implementasi Model Pembelajaran Diskusi Kelas Strategi Beach Ball Berbasis
Pendidikan Karakter pada Materi Ikatan Kimia Kelas X SMA”, Tesis,UIN Yogyakarta,
(2015).
Zulaicha, Ika, “Strategi Guru PAI Dalam Menanggulangi Problem Pribadi Siswa Kelas X1 di
SMA N 1 Srandakan Bantul”, Tesis UIN Jogjakarta, 2015.
47
DATA OBSERVASI
Hari : Senin, 14 juli 2019
Jam : 06.30-10.00
Lokasi : SMP Negeri 03 Randublatung Blora
1. Deskripsi data
Siswa yang telah tiba di sekolah pada pukul 06.30 berjajar memasuki pintu gerbang untuk
bersalaman secara bergantian dengan bapak ibu guru yang telah menanti kehadiran
mereka di depan gerbang, pada observasi ini guru PAI selaku guru yang menyarankan
untuk memberikan strategi ini selalu hadir lebih awal dan ikut serta menyambut para
siswa. Siswa yang baru datang dengan sepeda menuntun sepedanya dan menaruh di
parkiran yang telah disediakan khusus untuk siswa. Kegiatan tersebut berjalan sampai bel
berbunyi tanda kegiatan belajar mengajar akan dimulai. Seluruh siswa masuk ke kelas
masing-masing dan di ikuti oleh para guru untuk menyiapkan materi pembelajaran.
2. Interpretasi data
Siswa dan siswi SMP Negeri 03 Randublatung Blora setiap pagi melaksanakan kegiatan
5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) kepada seluruh warga sekolah dengan
dibuktikan setiap pagi siswa menyalimi bapak ibu guru di pintu gerbang sekolah.
Kegiatan tersebut hingga bel berbunyi tanda kegiatan pembelajaran akan dimulai.
48
DATA OBSERVASI
Hari : Selasa, 15 juli 2019
Jam : 06.30-10.00
Lokasi : SMP Negeri 03 Randublatung Blora
1. Deskripsi data
Pada istirahat pertama sekitar pukul 09.30 bel berbunyi, siswa yang telah didata oleh guru
Bimbingan Konseling menuju ke mushola sekolah untuk melakukan shalat dhuha secara
berjamaah, meskipun dengan keterpaksaan mereka mau mengikuti tapi itu adalah awal
langkah mereka untuk membiasakan kebaikan. Pelaksanakan sholat dhuha terkadang juga
diikuti oleh siswa siswi yang berkenan untuk mengikuti.
Pada istirahat kedua dilaksanakan shalat dhuhur berjamaah yang diikuti oleh seluruh
warga sekolah baik bapak ibu guru, karyawan, maupun siswa. Shalat berjamaah
berlangsung dengan tertib.
2. Interpretasi data
Strategi selanjutnya adalah dengan shalat dhuha dilanjutkan dengan sholat dhuhur
berjamaah. Pelaksanakan sholat dhuha memang harus di jam luar pembelajaran supaya
siswa tidak meninggalkan kelas. Tetapi dengan seperti itu Alhamdulilah sholat dhuha dan
dhuhur berjamaah berjalan dengan tertib, kedisiplinan dalam melaksanakan sholat
tersebut cukup lancar.
49
DATA OBSERVASI
Hari : Jumat, 17 juli 2019
Jam : 11.00-12.00
Lokasi : SMP Negeri 03 Randublatung Blora
1. Deskripsi data
Sekitar pukul 11.00 peneliti melakukan observasi mengenai kajian keputrian, pada kajian
ini diikuti oleh siswi-siswi yang berhalangan sholat termasuk juga 3 siswi yang sesuai
data dari guru Bimbingan Konseling yang juga sedang tidak sholat. Pelaksanaan kajian
tersebut bertempat di ruang multimedia SMP Negeri 03 Randublatung Blora, dan
pelaksanakan Alhamdulilah berjalan dengan lancar.
2. Interpretasi data
Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa pelaksanakan kajian keputrian berjalan
dengan lancar dan di ikuti oleh siswi-siswi yang bersangkutan.
50
DATA WAWANCARA 1
Sumber Data : Bapak Edi Suwardi, S.Pd., M.Pd
Hari : Senin
Tanggal : 20 juli 2019
Lokasi : Ruang Guru
1. Menurut bapak, siapa sajakah nama anak yang mengalami kemunduran karakter?
Jawab: sebenarnya ada banyak, Bu. Hanya saja, saran saya jika yang diteliti ini anak
anak yang kemunduran karakternya sering sebagai contoh teman-temannya dan juga
memiliki latar belakang keluarga yang tidak harmonis sehingga data anak anak ini
adalah mewakili data anak anak yang lain. Data anak-anak tersebut adalah: AD kelas
IXD, DE kelas VIIID, WPA kelas VIIIE, ES kelas IXC, EPA kelas VIIIE, NR kelas
VIIIE.
2. Apa saja kemunduran karakter yang mereka lakukan di sekolah?
Jawab: sering tidak masuk sekolah padahal sewaktu mereka kelas VII tidak pernah
melanggar, sering melanggar aturan sekolah, tidak niat dalam sekolah dengan
wujudnya jarang mengerjakan tugas dan nilai ulangan kurang baik, sering pacaran di
dalam lingkungan sekolah, kebetulan ya pacarnya anakanak diatas sendiri.
51
DATA WAWANCARA 2
Sumber Data : Ida Nur Laila, S.Pd.
Hari : Senin
Tanggal : 20 juli 2019
Lokasi : Ruang Guru
1. Menurut ibu, apakah strategi yang tepat guna menanggulangi kemunduran karakter siswa
di sekolah ini?
Jawab: dengan strategi keteladanan, Strategi Nasehat (advice), kepercayaan
(confidence), dan pengawasan (control), strategi penghargaan, dan strategi kajian
keputrian.
DATA WAWANCARA 3
Sumber Data : Bapak Mimin Suhaimin, S.Pd.
Hari : Senin
Tanggal : 20 juli 2019
Lokasi : Ruang Guru
1. Apakah ada perubahan menurut bapak yang sebagai guru kesiswaan di sekolah ini setelah
diberikan strategi tersebut dari guru PAI terhadap anak anak yang mengalami
kemunduran karakter?
Jawab: ada, walaupun belum signifikan. Tetapi setidaknya mereka sudah berkurang
dalam melanggar aturan di sekolah.
2. Apakah strategi tersebut membantu bapak sebagai guru kesiswaan di sekolah?
Jawab: sangat membantu, sebab guru PAI juga ikut andil dalam mengatasi kenakalan
kenakalan yang disebabkan oleh siswa. Sehingga siswa siswa yang bersangkutan
segera mendapatkan treatment yang tepat dari sekolahan.
52
DATA WAWANCARA 4
Sumber Data : Ibu Srimining
Hari : Senin
Tanggal : 20 juli 2019
Lokasi : Ruang Guru
1. Apakah ada perubahan yang terjadi pada siswa yang bersangkutan?
Jawab: ada, paling tidak mereka sudah dapat menghargai dan menghormati guru,
serta tidak mengejek teman mereka berlebihan.
2. Apakah strategi ini menurut ibu sebagai wali kelas sangat membantu?
Jawab: membantu, masih ada ibu guru yang mau bersama sama memperbaiki
kemunduran karakter siswa.
53
DATA WAWANCARA 5
Sumber Data : Siswa atas nama AD
Hari : Kamis
Tanggal : 24 juli 2019
Lokasi : Mushola
1. Kenapa kamu sering tidak masuk sekolah?
Jawab: soalnya saya sering bangun kesiangan, nenek saya setiap pagi sudah ke sawah
lupa bangunin saya, kalo tidak kesiangan saya bosen aja ke sekolah terus makanya
saya bolos.
2. Di mana bapak ibumu? Apakah di rumah?
Jawab: bapak ibu saya udah pisah. Sejak kecil saya tinggal sama nenek.
3. Apakah kegiatan yang kamu lakukan jika tidak berangkat kesekolah (membolos)?
Jawab: main HP, nongkrong sambil ngopi di warung.
4. Siapa teman bermainmu?
Jawab: anak-anak yang sering nongrong di bengkel sama warung kopi deket rumah.
5. Apakah ada perbaikan yang kamu rasakan setelah mendapatkan strategi dari guru PAI ?
Jawab: ada, saya menjadi sering masuk sekolah soalnya saya dinasehati Bu Ida dan
Bu Aisyah untuk menyiapkan masa depan saya lebih baik.
6. Apakah kamu akan melaksanakan selalu saran dan pesan dari bapak ibu guru?
Jawab: iya, kalo saya tidak malas.
54
DATA WAWANCARA 6
Sumber Data : Siswa atas nama ES
Hari : Kamis
Tanggal : 24 juli 2019
Lokasi : Mushola
1. Kenapa kamu sering pacaran?
Jawab: sebab saya merasa butuh teman buat curhat. Sebab saya tinggal di rumah
sendiri dengan nenek. Bapak saya sejak kecil pergi ga kembali, ibu saya di Medan
udah menikah lagi.
2. Berarti kamu tinggal dengan siapa saja?
Jawab: Cuma dengan nenek.
3. Hal apa sajakah yang kamu lakukan ketika pacaran?
Jawab: pergi main berdua, video call-an, chating-an, pegangan tangan, curhat.
4. Apakah yang kamu rasakan setelah mendapatkan strategi guru PAI dengan kajian
keputrian?
Jawab: saya jadi merasa tidak sendirian, karena banyak teman teman saya yang
mendukung serta ada Bu Ida dan Bu Aisyah yang akan selalu memberikan saya ilmu
dan nasehat.
5. Apakah kamu masih pacaran berlebihan?
Jawab: udah tidak, saya takut dosa.
55
HASIL DOKUMENTASI
Gambar 1.1 Metode Pembiasaan: Sholat Dhuha berjamaah
56
Gambar 1.2 Metode Pembiasaan: Sholat Dhuhur Berjamaah
Gambar 1.3 Metode Pembiasaan:membaca Quran bersama
57
Gambar 1.4 Metode Berdialog: sesi kajian keputrian
Gambar 1.5 Metode Berdialog: siswa DE
58
Gambar 1.6 Metode Berdialog: siswa AD
Gambar 1.7 Metode dialog: siswi EL dan NR
59
Gambar 1.8 Metode Pembiasaan: Aktifitas Jumat Bersih
60
Gambar 1.9 Metode Pembiasaan: Aktifitas Jumat Iman
61
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama : Nur Yahya S.Ag, M.Pd.I
Jabatan : Kepala Sekolah dan Guru PAI
Bidang keahlian : Pendidikan Agama Islam
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu, berilah checlist (v) atau (x) pada kolom yang sesuai
dengan kriteria.
2. Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No
DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah terdapat kemunduran karakter
pada siswa SMP-Negeri 03
Randublatung Blora?
v
2. Apakah perlu penanganan khusus dari
Guru PAI untuk menangani kemunduran
karakter siswa tersebut?
v
3. Apakah ada perubahan siswa yang
mengalami kemunduran karakter setelah
diterapkan strategi pembelajaran Guru
PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
diterapkan kepada siswa?
v
62
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
Nur Yahya S.Ag, M.Pd.I
63
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama : Ida Nur Laila, S.Pd.
Jabatan : Guru PAI
Bidang keahlian : Pendidikan Agama Islam
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu, berilah checlist (v) atau (x) pada kolom yang sesuai
dengan kriteria.
2. Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No
DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah terdapat kemunduran karakter
pada siswa SMP-Negeri 03
Randublatung Blora?
v
2. Apakah perlu penanganan khusus dari
Guru PAI untuk menangani kemunduran
karakter siswa tersebut?
v
3. Apakah ada perubahan siswa yang
mengalami kemunduran karakter setelah
diterapkan strategi pembelajaran Guru
PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
diterapkan kepada siswa?
v
64
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
Ida Nur Laila, S.Pd.
65
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama : Drs. Edi Budiono, M.Pd
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling
Bidang keahlian : Bimbingan Konseling
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu, berilah checlist (v) atau (x) pada kolom yang sesuai
dengan kriteria.
2. Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No
DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah terdapat kemunduran karakter
pada siswa SMP-Negeri 03
Randublatung Blora?
v
2. Apakah perlu penanganan khusus dari
Guru PAI untuk menangani kemunduran
karakter siswa tersebut?
v
3. Apakah ada perubahan siswa yang
mengalami kemunduran karakter setelah
diterapkan strategi pembelajaran Guru
PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
diterapkan kepada siswa?
v
66
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
Drs. Edi Budiono, M.Pd
67
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama : Mohammad Muhaimin S.Pd
Jabatan : Guru Bahasa Inggris dan Kesiswaan
Bidang keahlian : Bahasa Inggris
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu, berilah checlist (v) atau (x) pada kolom yang sesuai
dengan kriteria.
2. Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No
DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah terdapat kemunduran karakter
pada siswa SMP-Negeri 03
Randublatung Blora?
v
2. Apakah perlu penanganan khusus dari
Guru PAI untuk menangani kemunduran
karakter siswa tersebut?
v
3. Apakah ada perubahan siswa yang
mengalami kemunduran karakter setelah
diterapkan strategi pembelajaran Guru
PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
diterapkan kepada siswa?
v
68
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
Mohammad Muhaimin S.Pd
69
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama siswa : AFR
Kelas : VIII
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat siswa, berilah checklist (v) pada kolom yang sesuai dengan kriteria.
2.Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah Kamu sering melanggar aturan
sekolah?
v
2. Apakah Kamu sering pacaran
berlebihan?
v
3. Apakah ada perubahan yang kamu
rasakan setelah diterapkan strategi
pembelajaran Guru PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
kamu terapkan?
x
70
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
AFR
71
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama siswa : DE
Kelas : VIII
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat siswa, berilah checlist (v) pada kolom yang sesuai dengan kriteria.
2.Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3.Untuk checklist (v) untuk jawaban sudah/benar dan untuk checklist (x) belum/salah.
No DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah Kamu sering melanggar aturan
sekolah?
v
2. Apakah Kamu sering pacaran
berlebihan?
v
3. Apakah ada perubahan yang kamu
rasakan setelah diterapkan strategi
pembelajaran Guru PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
kamu terapkan?
v x
72
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
DE
73
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama siswa : NH
Kelas : VIII
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat siswa, berilah checlist (v) pada kolom yang sesuai dengan kriteria.
2.Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban sudah/benar dan untuk checklist (x) belum/salah.
No
DATA WAWANCARA Kriteria
1. Apakah Kamu sering melanggar aturan
sekolah?
v
2. Apakah Kamu sering pacaran berlebihan? v
3. Apakah ada perubahan yang kamu rasakan
setelah diterapkan strategi pembelajaran
Guru PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap kamu
terapkan?
v
74
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
NH
75
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama siswa : EPM
Kelas : VIII
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat siswa, berilah checlist (v) pada kolom yang sesuai dengan kriteria.
2.Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban sudah/benar dan untuk checklist (x) belum/salah.
No DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah Kamu sering melanggar aturan
sekolah?
v
2. Apakah Kamu sering pacaran
berlebihan?
v
3. Apakah ada perubahan yang kamu
rasakan setelah diterapkan strategi
pembelajaran Guru PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
kamu terapkan?
v
76
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
EPM
77
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama siswa : ES
Kelas : IX
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat siswa, berilah checlist (v) pada kolom yang sesuai dengan kriteria.
2.Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah Kamu sering melanggar aturan
sekolah?
v
2. Apakah Kamu sering pacaran
berlebihan?
v
3. Apakah ada perubahan yang kamu
rasakan setelah diterapkan strategi
pembelajaran Guru PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
kamu terapkan?
v
78
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
ES
79
LEMBAR VALIDASI
WAWANCARA
Nama siswa : ELN
Kelas : IX
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat siswa, berilah checlist (v) pada kolom yang sesuai dengan kriteria.
2.Mohon memberikan kesimpulan pada tempat yang tersedia dengan memilih salah satu
kategori yang sesuai.
3. Untuk checklist (v) untuk jawaban iya dan untuk checklist (x) tidak.
No DATA WAWANCARA Kriteria
YA TIDAK
1. Apakah Kamu sering melanggar aturan
sekolah?
v
2. Apakah Kamu sering pacaran
berlebihan?
v
3. Apakah ada perubahan yang kamu
rasakan setelah diterapkan strategi
pembelajaran Guru PAI?
v
4. Apakah strategi tersebut akan tetap
kamu terapkan?
V
80
2. Komentar dan saran
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................
Validator
ELN