Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA INDONESIA
GRAHA TAKAFUL INDONESIA PUSAT
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
Disusun Oleh:
Mulky Sulaeman 102053025742
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H/ 2008 M
SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL INDONESIA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam(S.sos.I)
Oleh
Mulky Sulaeman NIM: 102053025742
Pembimbing
Drs. Sugiarto, MA NIP. 150277690
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H/ 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Pada tanggal 10 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada program studi Manajemen Dakwah
Jakarta, 10 Juli 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris Dr. Arief Subhan, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP. 150262442 NIP. 150287029
Anggota,
Penguji I Penguji II Drs. Asep , MA Drs. Hasanudin Ibn Hibban NIP. 150246393 NIP. 150270815
Pembimbing Drs. Sugiharto, MA
NIP. 150277
PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Mulky Sulaeman NIM : 102053025742 Jurusan : Manajemen Dakwah Fakultas : Dakwah dan Komunikasi 1. Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.
Ciputat, 20 September 2008 Mulky Sulaeman
ABSTRAK
Mulky Sulaeman, 102053025742 Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran asuransi takaful keluarga, apakah Asuransi takaful keluarga telah menjalankan dengan baik dan adakah factor yang mempengaruhi dalam kegiatannya terutama dalam meningkatkan jumlah nasabah, penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi diketahui bahwa subjek penelitian ini adalah asuransi takful keluarga terutama pada sector marketing, skripsi terdapat dua variable yang pertama yaitu strategi pemasaran asuransi takaful dan variabekl yang kedua yaitu meningkatkan jumlah nasabah dengan menggunakan metode analiss kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif dengan menguraikan dan memberikan gambaran menegnai semua data yang diperlukan.
Dalam skripsi ini penulis berupaya menganalisa penerapan marketing mix (bauran pemasaran) seperti place, produk, distribusi dan promosi untuk mengukur itu semua bias dilihat dari jumlah pendapatan dan data dari buku panduan ATK.
Dari hasil tersebut ada bebrapa hipotesis yang mengahsilkan pokok permasalahan terutama pada promosi yang seringkali menjadi hambatan walaupun ada peningkatan pendapatan maupun nasabah namun belum efektif dalam pelaksanaan promosi tersebut yang mengutamakan system personal selling oleh karena itu penulis hanya menambahkan apa yang kurang dari pel;aksaan promosi yang dilakukan ATK.
KATA PENGANTAR
نِ الرَّحِيمِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَ“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang”
Assalamual’aikum Wr.Wb
Alhamdulillahi rabil ‘alamin adalah kata terindah tiada terkira diawal ucapan
sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Membimbing hambaNya
sehingga terselesaikannya karya tulis ini. Semoga Allah Swt memberikan ridhaNya
atas usaha hambaNya yang lemah ini.
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa’laa ‘ali sayyidina
Muhammad. Semoga shalawat dan salam abadi selalu tercurahkan kepada seorang
manusia sempurna yaitu Muhammad Rasulullah Saw, yang dilahirkan sebagai
pembawa rahmat sekaligus menyampaikan kabar yang baik bagi hambaNya yang
bertaqwa dan kabar buruk bagi yang melanggar aturanNya, beliau bagaikan embun di
padang pasir, cahaya di kegelapan, dan penyejuk hati dikala gundah, sehingga
memberikan energi dan inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Suatu kebanggaan tesendiri sebagai seorang anak yang mempunyai orang tua
yang senantiasa mengorbankan jiwa dan raganya serta mendukung demi kemajuan
akan anak-anaknya, tidak ada yang mampu penulis berikan dan balasan apapun
walaupun dunia seisinya, hanya dengan ucapan sejuta terima kasih dan doa semoga
Papa dan Mama sehat selalu dan dipanjangkan umurnya. Tidak lupa pula penulis
haturkan sejuta terimakasih kepada berbagai pihak yang ikut serta membantu penulis
menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya:
1. DR. Murodi, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Hasanuddin ibnu Hibban, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah, atas bimbingannya terhadap penulis.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Sektetaris Jurusan Manajemen Dakwah.
4. Drs. H. Tarmi, MM, selaku Dosen Penasehat Akademik yang dengan sabar
telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam melakukakn
langkah awal penulisan skripsi ini.
5. Drs. Sugiharto, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya dan terus membimbing penulis sampai terselesaikan
skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan bapak dan memberikan derajat
yang tinggi di sisiNya.
6. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mengajar
dan membimbing penulis dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.
7. Pimpinan dan jajaran kepengurusan Perpustakaan Utama dan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah serta Perpustakaan Iman
Jama Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk
mengadakan studi kepustakaan.
8. Asuransi Takaful Indonesia produk Takaful Keluarga dan seluruh jajaran
kepangurusannya, wabil khusus Bpk Agustine yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan data dan keterangan dalam membantu penulisan
skripsi ini, serta Ibu Iis cabang Takaful Keluarga Pondok Indah yang turut
serta membantu.
9. Seluruh keluarga tercinta, Ai dan lia (semoga menjadi anak yang sholeh dan
sholeha), Emak (semoga nenek sehat selalu dan panjang umur), Encang dan
Encing serta sepupu dan keponakanku yang kusayangi (semoga selalu hidup
rukun dan damai).
10. My spiritual teacher (Ustd H. Ibrahim, Ustd Kamil Efendi, Ustd Rusdi, Ustd
Sayuti, Habib Munzir Al Musawa dan Habib Tholib Alydrus serta guru ngaji
lainnya), semoga Allah Swt menjaga dan meridhoinya.
11. Keluarga Besar Mushollah Nurussa’adah.
12. Keluarga Besar Pedagang Bunga (Opik, Hamdi, Pa’e, dll) semoga Allah
memajukan usahanya.
13. Keluarga Besar IREMA (Maung, Lili, Edo, Sahli, Revan dll) terus
perjuangkan dakwah kalian semoga Allah meridhoi.
14. Sahabat-sahabat Aliyah yang sependeritaan dan seperjuangan (Jamil, Fajri
qori, bos Pahrul, bang Juhri dan semuanya)
15. Sahabat-sahabat Manajemen Dakwah yang sependeritaan dan seperjuangan
(H. Fahmi, Bang Munat, Dini, Fitriah,Dede, kang Suhe dan semuanya),
semoga kalian menjadi orang yang sukses dalam perjalanan hidup.
16. Seluruh anggota Majelis Rasulullah yang bersama-sama menegakkan dakwah
Rasulullah Saw.
17. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini baik langsung maupun tidak langsung, semoga Allah Swt membalas
kebaikan anda semuanya. Jazakumullahu ahsanal jaza’.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 23 Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….............. v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………… 8
D. Metodologi Penelitian…………………………………………….. 9
1. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………… 9
2. Metode Penelitian………………………………………………. 9
3. Subyek dan Obyek Penelitian…………………………………... 10
4. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….. 10
5. Teknik Analisis Data…………………………………………... 13
E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………. 13
F. Sistematika Penulisan……………………………………………... 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Strategi Pemasaran……………………………………. 16
1 . Pengertian Strategi……………………………………………........ 16
2. Pengertian Pemasaran……………………………………………... 18
3. Pengertian Strategi Pemasaran…………………………………….. 20
4.. Tujuan Strategi Pemasaran……………………………………… 21
5. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran…………………………………. 21
6. Elemen-Elemen Strategi Pemasaran…………………………… 23
7. Perumusan Strategi Pemasaran………………………………… 24
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)………………………………. 26
1. Produk…………………………………………………………… 26
2. Harga…………………………………………………………... 26
3. Distribusi………………………………………………………. 27
4. Promosi………………………………………………………… 27
C. Asuransi Syariah…………………………………………………… 29
1. Pengertian Asuransi Syariah……………………………………… 29
2. Dasar Hukum Asuransi Takaful……………………………………. 32
3. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi Syariah…………………………… 34
BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL KELUARGA… 37
A. Latar Belakang Asuransi Takaful Keluarga……………………….. 37
B. Visi dan Misi……………………………………………………….. 41
C. Struktur Organisasi………………………………………………… 41
D. Program Kerja…………………………………………………….. 43
E. Produk Takaful Keluarga…………………………………………. 48
F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga…………………………. 52
BAB IV ANALISIS DATA…………………………………………............... 54
A. Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga…………………… 54
1. Segmentasi Pasar………………………………………………… 54
2. Target Pasar……………………………………………………… 57
B. Bauran Pemasaran …………………………………………………. 58
1. Produk…………………………………………………………… 58
2. Harga…………………………………………………………..... 63
3. Distribusi………………………………………………………… 67
4. Promosi………………………………………………………….. 69
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Asuransi Takaful Keluarga….. 72
BAB V PENUTUP……………………………. …………………………….. 79
A. Kesimpulan………………………………………………………. 79
B. Saran……………………………………………………………… 80
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 81
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan bertumbuhnya jumlah penduduk Indonesia yang semakin meluas,
secara langsung akan berdampak pada jumlah kebutuhan yang semakin besar pula,
keadaan inilah yang akan selalu diprioritaskan oleh perusahaan-perusahaan yang
menginginkan produk mereka menjadi pemenuhan akan kebutuhan konsumen
terutama dalam memilih produk diantaranya dari segi kualitas, harga dan kegunaan
produk tersebut.
Perusahaan asuransi merupakan salah satu dari penyampaian produk atau jasa
kepada konsumen sebagai pemenuhan kebutuhan mereka dengan memberikan
jaminan perlindungan dari segala resiko yang terjadi karena musibah yang tidak
pernah terduga.
Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap resiko
yang dihadapi perorangan maupun resiko yang dihadapi perusahaan,1 dengan
demikian asuransi dapat menjadi kebutuhan mendasar bagi para konsumen atau
nasabah yang sedang membutuhkan perlindungan baik jiwa maupun harta.
1 Soni Dwi Harsono, Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2000), Cet Ke-2 ,
h.2
Perusahaan asuransi juga merupakan persediaan yang disiapkan oleh
sekelompok orang yang bisa tertimpa kerugian guna menghadapi kejadian yang tidak
bisa diramalkan sehingga bila terjadi kerugian akan semakin ringan beban yang
ditanggung.2
Asuransi pada awalnya adalah salah satu bentuk kelompok yang bertujuan
untuk meringankan beban keuangan individu untuk menghindari kesulitan
pembiayaan yang dilandasi dengan konsep saling tolong-menolong dalam kebaikan
dan ketakwaan serta memberikan perlindungan yang baik dengan berdasarkan
ukhuwah islamiyah.3
Prinsip dasar asuransi yang bertumpu pada azas tolong-menolong dan
ukhuwah Islamiyah,4 dalam hal kebaikan sesuai dengan ajaran agama Islam yang
terdapat didalam Al-Qur’an yang berbunyi:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ …
) المائدة (.لَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِإِنَّ ال
Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” (Al-Maidah ayat 2).
Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan oleh perorangan maupun
dunia usaha, di Indonesia asuransi merupakan sarana untuk mengurangi dampak
2 Muhammad Maslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: Lentera Bustritama, 1999), Cet Ke-1, h.3
3 Muhammad Syahir Sula, Asuransi Syariah Konsep daaan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), Cet Ke-1, h.30
4 Hasan Ali, Asuransi Dalam Prespektif Islam, (Jakarta: Penada Media, 2004), h.105
financial (keuangan) dari peristiwa tertentu baik dalam menghadapi resiko yang
mendasar seperti resiko musibah atau materi, hal inilah yang mengakibatkan asuransi
sering digunakan dan perkembangannya semakin meningkat.5
Di Indonesia hingga kini dengan bertambahnya perusahaan asuransi syariah
yang baru menjadi bukti semakin banyak dan meningkatnya pangsa pasar asuransi
namun demikian masih banyak penduduk muslim yang belum mengenal dan
memahami mengenai produk dan jasa asuransi syariah sehingga perlu
disosialisasikan tentang keberadaan asuransi syariah.
Dengan adanya sosialiosasi dan promosi yang tepat diharapkan masyarakat
akan dapat mengetahui seluk beluk tentang asuransi takaful yang berbasis syariah
sehingga akan terjadi peningkatan jumlah peserta asuransi tersebut.
Setiap informasi yang diberikan ketika melakukan promosi diupayakan untuk
menarik perhatian target pasar atau calon konsumen sehingga mereka dapat terbujuk
yang pada akhirnya akan melakukan transaksi.
Untuk mencapai tujuan tersebut ada hal yang sangat penting bagi asuransi
takaful syariah yaitu dengan adanya kegiatan pemasaran memungkinkan adanya
penyebaran produk asuransi takaful yang ditawarkan.
Pemasaran merupakan serangkaian kegiatan aktivitas dari bisnis atau
perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen sehingga tercapai
kebutuhan dan kepuasan konsumen, selain itu juga adanya pengembangan suatu
5 Ibid, h.2
produk ditujukan upaya untuk menarik minat para pelanggan untuk membeli dan
menggunakan produk atau jasa yang telah diluncurkan.6
Pemasaran juga terlibat dalam dunia perdagangan untuk menjual produk yang
ditawarkan dengan adanya jual beli terjadi pertukaran dengan barang secara langsung
maupun menggunakan alat-alat pembayaran (mata uang) yang dapat terlaksana di
suatu pasar toko melalui aktivitas perdagangan, perhubungan, angkutan, pemasaran
(marketing) dan lain sebagainya.7
Dengan adanya pemasaran melalui sebuah strategi yang dikenal dengan
strategi pemasaran tersebut akan memudahkan untuk mengukur sejauh mana tingkat
kepuasan konsumen serta penyebaran produk yang ditawarkan selain itu juga dapat
mengidentifikasi berbagai perubahan gejala dan menghindarkan dari berbagai
penyimpangan atau keluar lebih jauh daripada tujuan yang ingin dicapai.8
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha
perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Dalam melihat kondisi dan
situasi terhadap perkembangan dunia asuransi, apakah sudah optimal atau sebaliknya
yang dilakukan oleh perusahaan asuransi tersebut dalam menarik minat para nasabah.
Disamping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut
dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas
6 Sondang P Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. Ke-5, h. 147 7 H. Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV Diponegoro, 1992),
h.3 8 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Perss, 1987), h.2
dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menggunakan setiap
kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran.9
Kita ketahui bahwa pada saat sekarang ini persaingan antara asuransi takaful
dengan konvensioanl semakin ketat dengan berbagai macam produk yang ditawarkan
dalam rangka menarik minat para nasabah, namun disisi lain pada prinsipnya asuransi
yang berbasis syariah lebih mengutamakan ukhuwah islamiyah yaitu dengan adanya
saling tolong-menolong, sesuai firman Allah SWT :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
)1 .:الحوجراة (
Artinya: “Sesungguhnya orang mu’min itu bersaudara maka damaikanlah keduanya dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat kasih sayangnya.” (Al-Hujarat ayat 10)
Penggunaan prinsip saling tolong-menolong dapat terbukti yakni dengan
adanya dana tabarru’ (dana sosial) dimana para nasabah dapat menyisihkan sebagian
tabungannya secara sukarela terhadap nasabah lainnya dengan perjanjian yang telah
disepakati, selain itu kegiatannya diawasi langsung oleh DPS (Dewan Pengawas
Syariah) agar tidak ada kecurangan.
Melihat situasi dan kondisi dunia perasuransian yang semakin berkembang
dan penuh persaingan maka ditahun 2004, perusahaan melakukan restrukturisasi yang
berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi
Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga
9 Kotler, et. al.., Manajemen Pemasaran (Jakarta: Indeks,2004), Jilid 1, h.181
diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang
prapatan, Jakarta pada Desember 2004. selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas
korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang diseluruh Indonesia, untuk
memperkuat citra perusahaan.
Perusahaan asuransi takaful keluarga telah berjalan kurang lebih sepuluh
tahun dan berdiri pada tanggal 4 Agustus 1994, dan mulai beroperasi pada 25
Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie
Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang
asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh
Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995.
Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan
menjaga konsistensinya Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO
9001:2000 dari dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu,
atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI
Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful
Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari
Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.
Landasan operasional asuransi diatur oleh undang-undang No.2 tahun 1992
tentang perasuransian, pasal 1 ayat (1) undang-undang tersebut mengatakan bahwa:
“Asuransi pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab yang ditimbulkan dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” 10
Pada saat sekarang ini asuransi takaful keluarga telah memiliki 37 cabang di
Indonesia mulai dari wilayah Jabotabek, pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera dan
Kalimantan, namun disisi lain masih banyak masyarakat yang belum mengenal lebih
dalam mengenai apa itu asuransi Takaful secara menyeluruh karena masyarakat
menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dan apa tujuan serta manfaat
berinvestasi di asuransi takaful selain itu asuransi takaful lebih identik untuk umat
Islam bukan untuk umum, berbeda dengan asuransi konvensional yang telah lama
tumbuh dan memimiliki jaringan komunikasi yang luas, oleh karena itu asuransi
takaful perlu memperkenalkan lebih jauh dan memperluas jaringannya dalam
bersosialisasi untuk menarik minat masyarakat.
Melihat kondisi tersebut betapa pentingnya peranan strategi pemasaran dalam
kegiatan asuransi takaful, namun persoalannya bagaimana dan apa strategi yang
digunakan dalam memperluas jaringan dan menawarkan produk kepada masyarakat
umum, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
mengenai Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Indonesia Dalam
Menarik Minat Nasabah.
10 UU No. 2 Tahun 1992
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah.
1. Pembatasan masalah
Permasalahan dalam ruang lingkup asuransi takaful syariah memang
banyak sekali meliputi antara lain: hukum asuransi syariah, operasional,
sistem informasi asuransi takaful, pendanaan, penatausahaan dan manajemen
disetiap kegiatan dll. Melihat banyaknya problematika asuransi takaful yang
begitu banyak, termasuk dalam memasarkan dan mengembangkan produk,
penulis hanya memfokuskan pada masalah strategi pemasaran asuransi takaful
keluarga.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas untuk lebih khusus lagi
penulis merumuskan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah
mengenai:
a. Bagaimana strategi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga ?
b. Apa faktor pendukung dan penghambat Asuransi Takaful Keluarga ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui apa strategi
pemasaran Asuransi Takaful Indonesia, kedua untuk mengetahui apa
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan asuransi takaful Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini.
b. Bagi tempat penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat memberi
masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya.
c. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian merupakan informasi
perihal strategi pemasaran
d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian diharapkan sebagai sumbangan yang
berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkungan.
D. Metodologi Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia Jln.
Mampang Prapatan Raya No. 100. Adapun waktunya adalah mulai terhitung
September 2007. Alasan dipilihnya kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia
ini adalah mengingat tempat tersebut merupakan sumber data utama dan
lokasinya mudah dijangkau. Penulis ingin mengumpulkan data-data yang
diperlukan yaitu mengenai “Strategi Pemasaran Asuransi Takaful keluarga
pada Asuransi Takaful Indonesia Kantor Pusat Mampang Prapatan Raya.”
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis melalui informasi
dari orang yang terlibat didalam objek tersebut. Penelitian kualitatif dipilih
karena dilakukan dalam situasi yang wajar dan metode ini dipilih karena
peneliti berusaha untuk memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa
dalam situasi tertentu.
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskkriptif berupa kata tertulis atau lisan
dari orang atau perilaku yang diamati sedangkan Krilk dan Miller
mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung
pada pengamatan sesuai dengan kemampuannya yang berhubungan langsung
dengan orang-orang sekitar objek penelitian.11
3. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Asuransi Takaful
Keluarga yang di dalamnya terdapat pimpinan manajemen terutama divisi
marketing serta staf administrasi yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan
Raya No.100.
Kemudian yang menjadi objeknya adalah strategi pemasaran Asuransi
Takaful tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini,
peneliti membaginya dalam 2 kategori yaitu:
11 Lexi J Moleong, Metodelogi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
Cet Ke-13. h. 3
a. Data Primer, ialah data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian
yang menjadi data primer adalah orang-orang yang terlibat dalam asuransi
takaful.
b.Data Sekunder, digunakan untuk mendukung data primer dalam hal ini
peneeliti menggunakan daata sekunder berupa dokumentasi yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaran seperti : buku-buku,
hasil penelitian dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tempat
penelitian diantaranya:
a. Library Reseach (Penelitiaan Kepustakaan)
Yaitu dengan mengambil bahan-bahan pustaka yang bersifat teoritis, data-
data yang diperoleh dikumpulkan, dibaca dan dipelajari dari sumber
kepustakaan (buku, jurnal, artikel dan lain-lain) yang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas penulis dalam skripsi sebagai bahan rujukan
dalam membantu teknik penulisan
b. Field Reseach (Penelitian Lapangan)
Dalam teknik pengambilan data penulis melakukan penelitian lapangan.
Sumber data yang diperoleh melalui:
1). Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan
pengamatan langsung dan terlibat mengenai ssituasi dan kondisi objek
penelitian.
2). Wawancara, yaitu dilakukan dengan menggunakan tanya jawab
terhadap responden ditujukan kepada orang yang bekerja pada
asuransi dan konsumen. Wawancara dilakukan dengan tidak
berstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk menghindari
kekakuan antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat
pribadi.
3). Angket, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik
secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan teknik
pengambilan data dengan mnggunakan aangket adalah data mudah
diolah, penyisiannya relatif singkat, juga dapat menjaring responden
yang relatif banyak.
4). Teknik penulisan
setelah data yang diperoleh diperlukan terkumpul kemudian analisis
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian setelah itu
disajuikan dalam laporan ilmiah, adapun teknik dalam penulisan
skripsi ini berpedoman kepada buku :
“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” pada pedoman yang baru yang
diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke II,
2007. Dengan pengecualian ayat-ayat Al-Qur’an dan terjemahannya
ditulis satu spasi mengacu pada Al-Qur’an dan terjemah yang
dikeluarkan oleh Departemen Agama. Al-qur’an tidak memakai
catatan kaki, akan tetapi cukup dibuatkan diakhir kutipan (dalam
kurung) nama atau nomor surat dan ayat serta dibuatkan
terjemahannya.
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data yang menggunakan metode deskriptif analisis
yaitu penulis mnguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua data
yang diperoleh kemudian membuat analisis komperatif sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian.
E. Tinjauan Pustaka
1.Strategi pemasaran produk mudharabah BPRS Amanah Ummah (Skripsi Dede
Mahfudzh, MD, 2007), dalam skripsi ini menjabarkan bagaimana pola pemasaran
yang menitik beratkan penjualan produk yang ditawarkan seperti mudharabah,
syirkah, murabaha, wadi oleh karenanya penulis hanya membatsi bagaimana
pengembangan produk tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.
2. Pengelolaan dana haji PT. Asuransi Takaful Keluarga (Afif Amrullah, MD,
2007) dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada bagaiman mekanismecara
pengelolahan haji.
3. Pelaksanaan manajemen pemasaran biro haji PT. Fazari, (Asmawi, MD, 2005),
dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana cara atau penerapan manajemen
pada biro haji.
4. Manajemen Pemasaran ( buku Assauri Sofyan, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2004 cet ke-7, edisi ke I), buku ini membahas pengertian manajemen secara
umum.
5. Manajemen pemasaran modern (Basu Swasta, Yogyakarta: Liberti, 1996), buku
ini membahas manajemen pemasaran secara umum mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Dalam beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya membahas
mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi yang saya tulis
ada beberapa perbedaan salah satu diantaranya bahwa penulis hanya memfokuskan
pada strategi pemasarannya saja dan memfokuskan pada marketing mix selain itu
analisa mengenai apa saja faktor pendukung dan hambatan dalam strategi
pemasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut barulah penulis menganalisa
sehingga menemukan jawaban dari pokok permasalahan tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiyah skripsi, penulis bagi
menjadi lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi : latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metodologi penelitian, tinjauan pustaka,
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Merupakan landasan teori yang meliputi : Strategi pemasaran yaitu
mengenai pengertian strategi, pengertian pemasaran, pengertian
strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran, jenis-jenis strategi
pemasaran, elemen-elemen strategi pemasaran, perumusan strategi
pemasaran.
Bauran pemasaran, selain itu juga membahas pengertian asuransi
takaful syariah, dasar hukum asuransi takaful, prinsip-prinsip dasar
asuransi takaful syariah.
BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL
Asuransi Takaful Keluarga Indonesia yang meliputi sejarah berdiri
dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi, program
kerja, produk-produk asuransi takaful, keunggulan ATK.
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL
Mengemukakan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran
asuransi takaful yang meliputi segmentasi pasar, sasaran pasar,
bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan
promosi, yang terakhir faktor pendukung dan penghambat ATK.
BAB V PENUTUP
Penutup merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan
bahasan pada bab-bab sebelumnya diserta saran. Bab ini dilengkapi
daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG
STRATEGI PEMASARAN DAN ASURANSI ISLAM
A. Pengertian Strategi
1. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeta (Stratos = militer; dan ag =
memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Konsep ini
relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana
jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu dapat
memenangkan perang.
Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagi dan
pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu.12 Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan
penempatan posisi lawan, karakteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber
daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta
antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.
Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia
bisnis, mislanya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Van Clausewitz. Dalam konteks
bisnis, strategi merupakan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan
merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.
12 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi Press,2001), cet. ke-5, h.3
Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain,
Iggo):
a. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi.
c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.
d.Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (1995), konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan 2 perspektif yang berbeda,
yaitu:
a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do).
Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Di sini para
manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam
merumuskan strategi organisasi.
b.. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).
Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi
terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Di sini para manajer bersifat
reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
secara pasif manakala dibutuhkan.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam
menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi
semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang
diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan
keputusan yang lain.
2.. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan amstrong, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan
manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok
memproleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan
dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 13
Ada tiga konsep alternatif yang dilakukan organisasi dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan pemasaran,14 yaitu:
a. Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly
Affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada
peningkatan efisiensi produk dan distribusi. Konsep ini merupakan salah
satu dari falsafah tertua yang menentukan pra penjual.
Kitab suci Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam
artian luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi.
13 Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi ke-3,
Jilid I,h.3 14 Ibid.h
Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan
hidup manusia, berdasarkan firman Allah SWT:
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ آُلِّ شَيْءٍ
)الخجر ( مَوْزُونٍ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ
Arti: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya
gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi
keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-
makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.”
(Q.S. Al-Hijr: 19-20).
Tujuan utama Allah menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada
manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang ada di bumi untuk
memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk
memperolehnya.15
b. Konsep Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa suatu
organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan
produk secara berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk
15 Fajrul Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995) Jilid I, h.208-
209
yang halal dan tidak boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk
yang secara tegas dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh
Allah SWT dalam firman-Nya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ
.)90: المائدة (عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah:90).
c. Konsep Penjualan
Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk
perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi
yang gencar.
3. Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan
pemasarannya.
Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan
petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan
program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang
pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana,
suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dapat dicapai.16
Sedangkan menurut Bennet (1998), strategi pemasaran merupakan
pernyataan (baik secaara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana
suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.17 Sementara itu Tull dan
Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental
yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar
sasaran tersebut.
4. Tujuan Strategi Pemasaran
a. Menetapkan arah kegiatan perusahaan
b.Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan
tujuan
c. Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang
berubah dimasa mendatang.
5. Jenis- jenis Strategi Pemasaran
a. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)
16 Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: GIP,
2002), h. 169 17 Ibid, h. 170
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap
nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke-3 arah,
yaitu: mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pangsa pasar, dan
memperluas pangsa pasar.
b. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger)
Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan
mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut
mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar.
Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan dan sasaran
strategi serta memilih strategi penyerangnya.
c. Strategi pengikut Pasar (Market Follower)
pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak
mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri
terhadap kondisi-kondisi pasar. Strategi umum yang boasa dimanfaatkan
yaitu: Cloner, imitator, dan adapter18.
d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar (market Nicher)
Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri
melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari
bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang dilakukan adalah spesialisasi
18 Ibid., h.319
dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya juga menerapkan
multiple niching (melayani lebih dari satu ceruk pasar).
6. Elemen-elemen Strategi Pemasaran
Dalam merencanakan pemasaran yang akan datang manajer pemasaran
sering dihadapkan pada strategi pemasaran apa yang akan ditempuh oleh
perusahaan. Hal ini mengingat strategi pemasaran setiap perusahaan
merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Namun demikian penentuan strategi ini dapat dilakukan
untuk manajemen pemasaran dengan membuat tiga keputusan, yaitu:
a. Konsumen yang akan dituju
b. Kepuasan yang dinginkan oleh setiap konsumen.
c. Marketing mix (bauran pemasaran) seperti apakah yang dipakai untuk
diberikan kepada konsumen.
Ketiga elemen tersebut sangat menentukan arah strategi pemasaran
perusahaan, sehingga strategi tersebut menjadi rencana jangka panjang yang
digunakan sebagai pedoman bagi aktifitas pemasaran. Oleh karena itu, dengan
suatu riset pemasaran, manajemen berusaha untuk menentukan konsumen
mana yang akan dituju. Hal ini berarti perusahaan mempunyai atau memiliki
konsumen tertentu sebagai sasarannya sebagai tindak lanjut dari rencana
tersebut manajemen pemasaran mengidentifikasi keinginan konsumen agar
dapat menetukan kombinasi marketing mix yang paling efektif dan paling
efisien. Dalam hal ini perusahaan perlu juga memperhatikan berbagai macam
faktor lingkungan intern maupun ekstern serta kekuatan dan kelemahan
organisasi perusahaan.
Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan dengan
masing-masing elemen, strategi pemasaran sangatlah berguna untuk
mengidentifikasi sejauh mana kinerja perrusahaan tersebut, adapun elemen
tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Elemen-Elemen Strategi Pemasaran.19
7. Perumusan Strategi Pemasaran
a. Strategi pasar yang dituju
1) Segmen pasar adalah kelompok individu atau perusahaan yang memiliki
satu atau lebih karakteristik yang sama.
19 Basu Swasta, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990), h.70
Memilih Konsumen
Mengidentifikasi kebutuhan
Menentukan marketing
Produk Harga Distribusi Promosi
Faktor-faktor lingkungan
Riset pemasaran Pasar
Organisasi
Setiap pasar mempunyai segmen, tetapi tidak semua cara dalam
segmentasi pasar memiliki manfaat yang sama. Strategi pasar yang dituju
mengidentifikasikan segmen-segmen pasar yang akan dilayani. Proses ini dimulai
dengan analisis peluang pasar.
2) Penentuan pasar sasaran adalah proses untuk mengevaluasi setiap daya
tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan
dimasuki.
3) Penentuan posisi pasar (positioning) adalah mengatur sebuah produk untuk
menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk
saingan didalam pikiran konsumen sasaran. Inti dari pemasaran terdiri dari tiga
langkah pokok, yaitu: segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan positioning
aatau sering disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning).
Secara umum ada tiga segmentasi yang dapat digunakan dalam memilih pasar yang
dituju dapat diseleksi dengan membandingkan pasar tersebut dengan seluruh pasar
berdasarkan salah satu bauran pemasaran, dengan memusatkan perhatian pada satu
segmen, atau membandingkannya dengan beberapa segmen pasar dengan
menggunakan beberapa elemen bauran pemasaran.
Setiap segmen pasar yang dituju harus digambarkan secara lengkap. Faktor
demografi, psikologi, dan perilaku pembeli harus dipertimbangkan. Jika segmen
pasar dibedakan menurut faktor etnis, maka aspeek multicultural dari bauran
peemasaran harus dikaji.
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi,
promosi, dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Distribusi
kadangkala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan kita 4P dari bauran
pemasaran: produk (product), tempat (place), promosi (promotion), harga (price).20
1. Produk
Biasanya bauran pemasaran dimulai dengan produk yang mencerminkan
tentang barang dan jasa yang ditawarkan. Produk tidak hanya meliputi unit
fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik perusahaan dan
masih banyak lagi faktor lainnya. Inti dari bauran pemasaran yang merupakan
langkah awalnyaa aaadalah penawaran produk dan strategi produk. Sangat
sulit untuk mendesain suatu strategi distribusi, memutuskan kampanye
promosi, atau menentukan harga tanpa mengenali produk yang dihasilkan
harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli (customer needs and
wants).
2. Harga
Adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu
produk. Hingga sering merupakan elemen yang paling fleksibel. Diantaranya
20 Unsur bauran pemasaran yang terdiri dari atas 4P (Product, Price, Place, Promotion). Dan
dipopulerkan oleh E. Jerome Mc. Carthy. Beberapa pakar pemasaran mengemukakan prespektif yang baru sebagai perluasan dari 4P. diantaranya Kotler (1996) dalam artikelnya berjudul “Megamarketing” menambahkan 2P yaitu: politics dan public opinion.
keempat bauran pemasaran, yaitu elemen yang paling cepat berubah. Strategi
dalam menetapkan harga harus berhubungan dengan biaya pembeli (cost of
costumer). Biaya yang ditetapkan rendah dan dapat terjangkau konsumen
dengan tidak mengurangi kualitas produk yang ditawarkan.
3. Distribusi
Mencerminkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
untuk konsumen sasaran. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan
bahwa produk tiba dalam konddisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk
pada saat yang diperlukan.
Dalam menetapkan langkah sebuah strategi distribusi perusahaan harus
membuat langkah-langkah mudah (easy step) untuk memperoleh produk yang
ditawarkan.
4. Promosi
Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk konsumen membelinya. Promosi terdiri dari penjualan
perseorangan, iklan, promosi, penjualan, damn publikasi. Promosi sangat
berhubungan erat dengan komunikasi.
Implementasi syariat dalam variabel-variabel bauran pemasaran dapat dilihat
pada produk, barang dan jasa yang ditawarkan berkualitas sesuai dengan yang
dijanjikan. Pada variabel harga aaaaakan disajikan dengan harga yang kompetitif,
sedangkan pada distribusi pelaku pemasaran tidak melakukan kecurangan dan
penindasan terhadap pesaing, untuk variabel promosi menghindarkan sifat dusta
atau menipu dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang besar.
Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang mempengaruhinya,
seperti sistem internal organisasi, lingkungan fisik, kontak personal, iklan,
tagihan, dan pembayaran, komentar dari mulut kemulut, dan sebagainya. Oleh
karena itu pemasaran jasa tidak hanya membuthkan pemasaran eksternal tetapi
juga pemasaran internal dan pemasaran efektif.
Pemasaran eksternal menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mempersiapkan jasa menetapkan harga, melakukan distribusi,
dan mempromosikan jasa, yang bernilai superior kepada para pelanggan akan
terikat dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin.
Perumusan internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam
rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai aset utama perusahaan
dan ujung tombak pelayanan) aaaagar dapat melayani para pelanggan dengan
baik. Yang tak kalah pentingnya aaaaadalah pemberian penghargaan dan
pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan
motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas. Setiap orang dalam organisasi pada
gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi
pelanggan yang dilayani.
Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi anatara pelanggan dan
karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan
diberdayakan (empowered) dapat memberikan total quality service kepada para
pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini teralisasi, maka pelanggan yang puas
akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusahaan yang
bersangkutan.
Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaiatan dengan tiga
hal berikut:
a. melakukan difensiasi kompetitif
b. mengelola kualitas jasa
c. mengelolah produktivitas.
C. Asuransi Takaful Dalam Islam
1. Pengertian Asuransi
Secara bahasa, takaful berasal dari akar kata kafala yang artinya
menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang. Kata takaful
merupakan bentuk mashdar dari kata :َتَكَافُلاً - يَتَكَافَلُ – تَكَافَل
Dalam Kamus Al-Munawir dijelaskan bahwa arti kata kafala yang merupakan
kata dasar dari takaful adalah : pertanggungan yang berbalasan, hal saling
menanggung.
Istilah kata takaful ini merupakan istilah yang relatif baru, jika dilihat tidak
satupun ayat-ayat Al-Qur'an menggunakan istilah takaful ini. Bahkan dalam
hadits pun, juga tidak dijumpai kata yang menggunakan istilah takaful ini.
Namun secara sistem keukhuwahan, takaful sudah diterapkan sejak zaman
Rasulullah.
Kata 'Takaful' di Dalam lafaz Al-Qur’an tidak dijumpai satu ayatpun yang
secara tersurat menggunakan kata ‘takaful’. Demikian juga dalam hadits.
Namun demikian, terdapat sejumlah kata (delapan kata dalam delapan ayat)
yang menggunakan kata yang seakar dengan kata takaful, yaitu dari kata kafala.
Kata-kata yang berakar dari kata kafala tersebut, secara umum
keseluruhannya mengarah pada makna memelihara, memikul (resiko).
Menurut bahasa kata asuransi dalam bahasa Belanda adalah “Vezekering”
yang berarti pertanggungan, sedangkan asuransi dalam bahasa Inggris yaitu
berasal dari kata “Assurance” artinya jaminan.21
Menurut istilah asuransi adalah suatu akad dimana penajaminan dengan
kehendak akad tersebut, berkewajiban membayar kepada si terjamin atau
kepada orang yang mendapat laba, disyaratkan ta’min itu bagi kebaikannya,
sejumlah dari harta pembayaran secara tertib atau ganti dari harta yang lain.
Ketika terjadi suatu kejadian mauppun terbuktinya suatu bahaya yang
disyaratkan dalam akad. Dari pengertian menurut bahasa tersebut, maka dapat
didefinisikan bahwa asuransi adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin
berjanji kepada pihak yang dijamin, umtuk menerima sejumlah uang premi
21 Wojowasito, dan W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Jakarta:Hasta,
1979), h. 9
sebagai ganti kerugian, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan
terjadi.22
Definisi asuransi menurut ketentuan pasal 11 butir 1 undang-undang
nomor 2 tahun 1992 adalah:
“Perjanjian antara 2 pihak atau lebih, dengan nama pihak penaggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
utnuk memberikan ssuatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.23
Setelah memperhatikan beberapa pengertian asuransi, baik dari segi
bahasa maupun istilah, maka secara praktis dapat dikatakan bahwa asuransi
adalah suatu alat sosial yang mengalihkan resiko pribadi kepada semua anggota
kelompoknya dengan memanfaatkan dana yang dikumpulkan bersama dari
kelompok itu untuk membayar kerugian yang dialami oleh priobadi dalam hal-
hal yang sudah ditentukan.
22 Ibid, h. 16 23 Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perasuransian Di Indonesia, tahun
1992-1997, (Jakarta: Harvarindo, 1998), h. 3
2. Dasar Hukum Asuransi Islam
Landasan syariah Asuransi Islam sebenarnya bertumpu pada konsep azas
tolong-menolong dalam hal kebaikan dan takwa disertai rasa aman yang
menjadikan semua peserta asuransi sebagai keluarga besar yang saling menjamin
dan menaggung resiko satu sama lainnya.24
Sedangkan menurut Karnaen A. Perwataatmadja bahwa konsep asuransi
islam itu berazaskan takaful yang merupakan perpaduan rasa tanggung jawab dan
persaudaraan antara peserta. Dalam hal ini peserta setujua untuk memberikan
sumbangan keuangan sebagai derma (tabarru) karena Allah semata untuk
membantu peserta yang tertimpa musibah kematian, bencana dan sebagainya.
Landasan syariah asuransi Islam, diantaranya:
a. Konsep tolong-menolong sebagaimana firmaan Allah SWT:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا …
)2:المائدة (اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِArtinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah ayat 2)
24 Ibid, h.3
b. Konsep saling meridhoi, firman Allah SWT:
مْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَأْآُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُ
: النساء (عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ آَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
29(
Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Annisa: ayat 29)
c.Konsep saling memberi manfaat, firman Allah SWT: ar-Ra’ad 17
أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا
وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ آَذَلِكَ
بَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّ
)17: الرئد (فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ آَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَArti : Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (Ar-Ra’ad: ayat 17)
3.Prinsip-prinsip Dasar Asuransi Syariah.
Dalam menjalankan kegiatan asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Keluarga
mempunyai bebrapa prinsipdasar yang dijadikan sebagai pedoman. Adapun
prinsip dasar tersebut adalah:
a. Saling bertanggung jawab
Rasa tanggung jawab warga masyarakat terhadap warga lain merupakan factor
yang mempererat rasa persatuan dan persaudaraan yang akan memperkokoh
masyarakat yang bersangkutan. Misalnya si fakir akan merasa aman karena
terlindungi oleh yang kaya, yang sakit tidak akan sengsara karena mendapat
pertolongan dari yang sehat, dan sebaliknya.
PT. Asuransi Takaful Keluarga juga bertanggung jawab atas amanah yang
telah dipercayakan secara penuh oleh para peserta. Dengan memiliki jiwa
ketarbukaan dan keikhlasan dalam membantu apa yang menjadi kebutuhan
para peserta.
b. Sikap saling bekerjasama
Kekayaan hendaklah digunakan untuk meringankan beban penderitaan atau
membantu memnuhi kebutuhan keluarga atau masyarakat yang kurang
mampu, sama halnya dengan kerjasama antara peserta dalam mengatasi
kesulitan yang dihadapinya.
Oleh karena itu seorang muslim harus dapat merasakan bagaimana beban
penderitaan yang menimpa saudaranya, dengan demikian akan timbul sikap
saling membutuhkan antara sesama muslim.
c. Saling melindungi dan menjaga keselamatan.
Niat yang ikhlas karena Allah ikut membantu sesame yang mengalami
pendeeritaan karena musibah, atau meringankan beban resiko keuangan bagi
yang mengalmi musibah, merupakan landasan awal asuransi Islam. Premi
yang dibayarikan kepada perusahaan asuransi Islam harus didasarkan kepada
kerjasama dan tolong-menolong, salah satunya denga dana tabarru (sedekah)
sesuai dengan perintah Allah dan untuk mendapatkan keridhoan.
d. Menghindari unsur-unsur gharar, maisir, dan riba
Unsur gharar, maisir, dan riba sangatlah merugikan terhadap para peserta
yang ingin menginvestasikan uangnya kepada PT. Asuransi tersebut, selain itu
hal ini sangatlah dilarang dalam hukum islam seperti halnya unsur gharar
yang berarti tipuan dimana didalam akad ini terjadi ketidak jelasan dengan
meliputi beberapa sesuatu yang diperoleh (ada atau tidak, besar atau kecil),
dan tidak diketahui berapa lama kita harus membayar.
Dalam menghindari hal semacam ini asuransi takaful menggunakan perjanjian
yang bersifat takafuli yang berarti saling menaggung atau menolong diantara
peserta asuransi. Sedangkan untuk pembayaran klaim diambil dari dana
tabarru yang dikumpulkan dari setiap peserta yang diniatkan untuk membantu
dan menanggung sesame peserta yang terkena musibah.
Dalam asuransi takaful tidak adanya unsur maisir dimana semua dana premi
tetap menjadi kepemilikan peserta kecuali dana yang telah dimasukkan
kedalam dana tabaarru atau dana bagi hasil, berbeda dengan konvensional
yang sepenuhnya memiliki dana premi dari tiap peserta yang tidak
mengajukan klaim perpanjangan kontrak kembali atau mengundurkan diri.
Asuransi takaful selalu menginvestasikan dananya ke dalam pembiayaan atau
proyek lainnya dalam bentuk tabarru maupun mudharabah.
Hal inilah yang membedakan antara lembaga keuangan lainnya sehingga tidak
merugikan orang lain karena begitulah cara Islam mengajarkan kepada
manusia untuk saling mengasihi dan tidak untuk saling menjatuhkan, kalau
hal yang demikian itu dapat berjalan dengan baik maka negara Indonesia akan
menjadi negara yang makmur, dan adil.
Asuransi Syariah sudah sepatutnya dijadikan bahan untuk rujukan terhadap
asuransi lainnya, karena sebagian besar pengelolaan dananya saling
menguntungkan hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah
untuk lebih mendorong dan memberikan subsidi dalam memajukan
perekonomian umat selain itu masyarakat juga hendaknya menilai lebih jauh
besar sekali manfaat yang didapat dalam berasuransi secara syariah.
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG
PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA INDONESIA
A. Latar Belakang Berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga
Takaful Indonesia merupakan pelopor sekaligus salah satu perusahaan yang
menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai dengan prinsip syariah
untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat Indonesia, melalui dua anak
perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum.
Pada awalnya PT Asuransi Takaful berdiri di Indonesia atas prakasa Tim
Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), yang dimotori oleh Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank
Muamalat Indonesia Tbk, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan
RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Tim tersebut berupaya merumuskan
rancangan awal pembentukan lembaga asuransi yang berlandaskan syari’ah.25
Tim TEPATI terlebih dahulu melakukan beberapa studi banding ke Malaysia
sebagai salah satu Negara ASEAN pertama yang telah mempraktekkan asuransi
berdasarkan prinsip syaria’h, setelah melakukan studi banding hasil tersebut
kemudian diseminarkan di Hotel Indonesia dalam mengupayakan percepatan
pembentukan Asuransi takaful.
25 Kutipan Yadi Janwari dari Ahmad Azhar Basyir, “Takaful sebagai Alternatif Asuransi
Islam” dalam Ulumul Qur’an: Jurnal Kebudayaan dan Peradaban, Nomor 2/VII/1996 hal. 15-21.
Dari hasil seminar tersebut pada tanggal 24 Februari 1994 didirikan PT.
Syarikat Takaful Indonesia sebagai holding company dimana kepemilikan mayoritas
sahamnya pada saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhand (56,00 %)
dan Islamic Development Bank (26,39 %) sedangkan selebihnya oleh Permodalan
Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia Karya Abdi Bangsa lain-lain,
PT Asuransi Takaful Indonesia telah membawahi dua buah perusahaan jasa asuransi
yakni PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dan PT. Asuransi Takaful Umum
(ATU).
PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak dibidang jasa asuransi syariah
didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994 yang
ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mari’e Muhammad dengan izin
operasional Surat Keputusan No. 385/KMK.017/1994. Diikuti dengan pendirian anak
perusahaan yang di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum
dengan izin operasional No. 247/KMK.017/1995 yang diresmikan oleh
Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B. J. Habibie pada 2 Juni 1995.26
Sejak tahun 2004, perusahaan telah beroperasi dikantor pusatnya yang baru,
Graha Takaful Indonesia, yang berlokasi di Mampang Prapatan Raya, Jakarta. Pada
saat yang sama, melalui serangkaian prakarsa strategis termasuk penyatuan fungsi
pemasaran dan fungsi korporasi ATK dan ATU di perusahaan induk, serta revitalisasi
dan konsolidasi jaringan kantor cabang dan pemasaran, perusahaan berhasil
26 Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Sejarah Berdrinya Asuransi Takaful di
Indonesia.
meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasionalnya yang berdampak pada
peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke tahun. Sebagai upaya dalam
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan menjaga konsistensinya,
perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 untuk sistem ATK telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda,
pada tahun yang sama.
Komitmen Takaful Indonesia untuk menjadi penyedia jasa asuransi Syariah
terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan serangkaian penghargaan yang telah
diterima sepanjang tahun 2006. Di antaranya adalah tiga buah penghargaan dari
Karim Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life
Insurance (ATK), Best Risk Management Islamic General Insurance (ATU), Top of
Mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari majalah Investor
untuk ATK sebagai Best Performance.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam mengembangkan usaha perasuransian
dengan melakukakan berbagai kegiatan training dan seminar dengan memanfaatkan
potensi atau sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan operasional Asuransi
Takaful, selain itu dengan melakukan pendirian lembaga-lembaga asuransi yang
sejenis di berbagai wilayah dan di daerah Indonesia. Hal ini dilakukan agar sosialisasi
dan percepatan pengembangan lembaga keuangan syari’ah tidak hanya terbatas pada
bidang jasa keuangan perbankan, tetapi juga mencangkup semua instrument lembaga
keuangan baik bank maupun non bank.
Program pengembangan dan sentralisasi pemasaran Asuransi Takaful telah
dimulai pada tahun 2004, diarahkan guna memperluas jamgkauan kepada para
pelanggan dan meliputi konsolidasi agen pemasaran untuk mendukung bisnis Takaful
Keluarga dan Umum, sehingga perusahaan dapat menawarkan solusi Takaful satu
atap.
Lebih jauh perusahaan telah melaksanakan upaya pembenahan jaringan
cabang dengan mengevaluasi efektivitas jaringan yang ada serta menambaha kantor
cabang yang baru di lokasi potensial di beberapa kota besar di Indonesia. Di tahun
2005 perusahaan telah merevitalisasi 8 kantor cabangnya di Jakarta menjadi 4 kantor
cabang, serta membuka cabang lainnya di daerah lainnya dan sampai saat ini telah
mencapai 37 cabang di seluruh Indonesia.
Asuransi Takaful memang memiliki potensi yang besar untuk menjangkau
konsumen berbagai usaha lainnya telah dilakukan melalui kemitraan dengan
perbankan syariah seta instansi lainnya. Program tersebut bertujuan untuk
memperluas cakupan pasar dan meningkatkan pendapatan premi, disaat yang sama
Takaful Indonesia terus berupaya memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam
mendapatkan dalam mendapatkan berbagai layanan produk keuangan.
Perusahaan telah membangun landasan petumbuhan yang kokoh melalui
pelaksanaan berbagai inisiatif yang strategis yang berujung pada pencapaian kinerja
yang memuaskan. Pencapaian tersebut tentunya juga ditunjang oleh keberadaan
lingkungan kerja yang solid dan harmonis di seluruh tingkat organisasi, termasuk
dalam hubungan dan komunikasi antara manajemen dan karyawan perusahaan,
lingkungan kerja yang kondusif tersebut akan menjadi faktor penting dalam
pelaksanaan strategi usaha yang telah dikembangkan guna meraih percepatan dan
keberlanjutan pertumbuhan usaha bagi Takaful Indonesia.
B. Visi & Misi Perusahaan
Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah “menjadi grup asuransi yang
menjadi pilihan utama umat dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia
secara Islami, amanah dan professional
Adapun misi memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan
keuangan serta membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga .27
Visi dan misi inlah yang menjadi pendorong maupun motivasi bagi
perusahaan untuk semakin maju dan terus berkembang di masyarakat, yang akan
membuka peluang untuk memasarkan setiap produk kepada para konsumen secara
menyeluruh.
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga Islamic (Islamic Life
Insurance):
1. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Dewan Pengawas Syari’ah
Ketua : Prof. K. H. Alie Yafie
27 Dikutip dari situs www.takaful.com tentang Pengertian Asuransi Takaful Keluarga.
Anggota : Dr. K. H. Didin Hafidhudin, M.Sc.
H. Syafi’i Antonio, M.Sc.
Prof. Dr. Ahmad Shabhari
3. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Muhammad Arif Abdul Rashid
Anggota : Salman Taufik
: Wien P. Soedjito
: Md. Azmi bin Abu Bakar
4. Direktur Utama : Agus Haryadi
5. Divisi Pemasaran
SM Pemasaran : Mashuri Khamis
GM Pemasaran : Basuki Agus
6. Direktur Keuangan : M. Aminuddin Ismail
7. Divisi Support
Kepala Departemen Riset dan Pengembangan : Agus Edi Sumanto
Kepala Departemen Teknologi dan Informasi : M. Zamakhsari
8. Divisi Teknik
Koordinator : Agus Edi Sumanto
Agus Haryadi
Syahrial Sakni
9. Kepala Seksi : Rahmaji
10. Divisi Servies
SM SDM : Endy M. Astiwara
SM Umum : Sundara
SM Info. Tek. : M. Zamakhsari
D. Program Kerja
Asuransi Takaful Indonesia bekerja pada tata kelola perusahaan dengan
menerapkan GCG dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mengikuti
aturan-aturan yang ada serta menjalankan bisnis secara sehat dan beretika
berdasarkan prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas, tanggung jawab dan
berkeadilan, yang dilandasi oleh prinsip dan semangat syariah, berikut tatakelolah
penerapan GCG di lingkungan perusahaan takaful:28
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ tertinggi
perusahaan. Pada setiap tahun diselenggarakan 1 (satu) kali Rapat Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) untuk masing-masing perusahaan dan satu kali
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang didalamnya
membahas mengenai pergantian struktur organisasi maupun beberapa
kebijakan lainnya.
28 Dikutip dari Annual Report Asuransi Takaful Keluarga, Tahun 2005.
2. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi
pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) dengan beranggotakan 6 orang dan melakukan rapat Dewan
Pengawas Syariah.
3. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Dewan
Direksi dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan
yang dijalankan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris mewakili kepentingan
para pemegang saham dan bertanggung jawab atas RPUS.
Komposisi Dewan Komisaris PT Syarikat Takaful Indonesia (STI)
terdiri dari 3 (tiga) orang komisaris, PT Asuransi Takaful Umum (ATU)
terdiri 4 orang komisaris, sedangkan Takaful Keluarga berjumlah 5 orang
komisaris termasuk Presiden Komisaris dan Independen.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris
Perusahaan mengadakan rapat membahas kebijakan manajemen maupun
perkembangan kinerja perusahaan sekurang-kurangnya satu kali dalam
sebulan.
4. Dewan Direksi
Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan
arahan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan menjalankan
pengelolaan sehari-hari. Dewan Direksi juga bertanggung jawab untuk
menerapkan dan mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta
prinsip syariah yang ada.
5. Komite Audit
Komite Audit bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris, menyangkut kepatuhan perusahaan dalam hal informasi
keuangan, pengendalian dan sistem pelaporan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dan peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan fungsinya
tersebut, komite audit mengadakan rapat bulanan serta melakukan koordinasi
dan komunikasi yang intensif antara Komite Audit dengan Dewan Direksi dan
Audit Internal.
6. Komite Eksekutif
Dalam menjalanakan tugasnya mengelola perusahaan, Dewan Direksi dibantu
oleh beberapa komite investasi, manajemen maupun pemasaran yang
semuanya bertanggung jawab atas kebijakan dan aktivitas perusahaan
tersebut.
7. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan bertanggung jawab atas penyebarluasan informasi
material terkait dengan kinerja perusahaan, termasuk laporan keuangan serta
laporan tahunan. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas
keterbukaan informasi. Para pemegang saham juga dapat memperoleh
informasi mengenai perkembangan perusahaan melalui website yang tersedia.
8. Direktur Utama
Direktur utama bertanggung jawab dan membuat suatu kebijakan
terhadap kinerja dari setiap bawahan atau berbagai devisi yang telah dibentuk
dan telah disepakati bersama.
9. Divisi Pemasaran
Dalam hal ini divisi pemasaran bertugas terhadap pengembangan produk
dalam hal memasarkannya, bagaimana dan strategi apa yang digunakan agar
produk yang telah diluncurkan dapat sampai ketangan para konsumen, agar
kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar divisi pemasaran
bekerjasama dengan berbagai divisi baik itu divisi keuangan, divisi teknik,
divisi support dan lain sebagainya.
Program kerja bukan hanya dilakukan secara internal namun juga
melakukannya secara eksternal dimana Takaful Keluarga senantiasa berupaya untuk
lebih peduli terhadap berbagai masalah sosial yang ada disekitar masyarakat. Dalam
ajaran Islam, prinsip kepedulian sosial ini diwujudkan melalui konsep zakat, dimana
umat harus bertanggung jawab secara material terhadap kemiskinan dan penderitaan
yang ada dilingkungannya, dengan cara menyisihkan sebagian dari penghasilannya.
Sebagai perusahaan asuransi yang melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip
syariah Islam, takaful juga menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan sebagai
pembayaran zakat. Dana tersebut dikelola oleh Yayasan Amanah Takaful (YAT)
yang sejak tahun 2001 telah memiliki izin dari Departemen Agama sebagai badan
amil zakat nasional.
Takaful keluarga melalui YAT juga memiliki berbagai program rutin,
diantaranya adalah program beasiswa bagi pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar
sampai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dibidang kesehatan masyarakat,
dilaksanakan pula Klinik Kesehatan Cuma-cuma (K2C) setiap dua pekan sekali untuk
memberikan perawatan kesehatan dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang
kurang mampu. Program rutin lainnya adalah penyelenggaraan donor darah setiap
tiga bulan sekali baik di kantor pusat maupun kantor cabang lainnya, serta kegiatan
sosial lainnya seperti pembagian sembako yang diselenggarakan pada hari-hari besar
Islam.
Kepedulian terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat juga
diwujudkan melalui aktivitas operasional sebagai sebuah lembaga asuransi syariah
misalnya pengembangan produk Takaful Mikro Sakinah, yang memberikan
perlindungan asuransi bagi kredit yang disalurkan oleh bank dan lembaga
pembiayaan lainnya kepada pengusaha mikro. Produk ini dapat dipandang sebagai
upaya perusahaan untuk membantu usaha mikro dalam pengembangan usaha atau
modal kerja.
Dengan adanya kgiatan sosial memberikan bukti bahwa Asuransi Takaful
Keluarga bukan hanya mencari keuntungan semata melainkan membantu dalam hal
kebaikan sesuai visi dan misi yang berlandaskan pada prinsip syariah.
Dana Zakat dan Mazbalah Takaful Tahun 2001-2006 (Dalam Jutaan)
Tahun Zakat yang disalurkan Mazbalah yang disalurkan
2001 12,9 54,6 2002 122,5 53 2003 414,4 13,4 2004 481,7 11,6 2005 1.063,1 59,3 2006 880,1 193,4
Gambar 3.2. Tabel Pembiayaan dana Zakat Sumber. Takaful Indonesia, 2006.
E. Produk-Produk Asuransi Takaful
Produk asuransi takaful pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan para
konsumen dengan memberikan perlindungan dan manfaat dengan berdasarkan pada
prinsip syari’ah tanpa adanya unsur penipuan maupun riba. Berikut ini berbagai jenis
produk takaful keluarga beserta definisi dan ketentuannya:
1. Takaful Individu dengan unsur tabungan
a. Takaful Dana Siswa
Yaitu suatu produk yang menawarkan dana pendidikan bagi
para pelajar sampai pada tingkat sarjana dengan memberikan berbagai
manfaat diantaranya:
1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian, maka peserta
akan mendapatkan:
a. Dana rekening tabungan yang telah disetor
b. Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan
(mudharabah)
2) Bila peserta dalam keadaan meningggal dunia dalam masa
perjanjian, maka ahli waris yang akan mendapatkannya seperti:
a. Dana rekening tabungan yang telah disetor.
b. Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan
(mudharabah)
c. Selisih dari manfaat takaful awal dan premi yang sudah
dibayar.
3) Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir bila anak (sebagai
penerima hibah):
a. Hidup sampai dengan 4 tahun diperguruan tinggi, maka
penerima akan mendapatkan dana sesuai dengan perjanjian
yang telah ditentukan.
b. Meninggal sebelum seluruh dana pendidikannya diterima,
maka kepada peserta akan mendapatkan semua saldo rekening
tabungan dan bagian keuntungan atas investasi tabungan.
b. Takaful dana investasi
Takaful dana investasi menwarkan kepada individu dalam hal
pengumpulan dana sebagai investasi yang diperuntukkan untuk ahli
warisnya dengan berbagai manfaat yang akan diperolehnya
diantaranya:
1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka
akan memperoleh dana tabungan kembali sesuai apa yang disetor
dengan sistem mudharabah sesuai perjanjian yang telah disepakati.
2) Bila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian maka dana
investasi akan diserahkan kepada ahli warisnya dengan memperoleh
dana rekening yang telah disetor serta keuntungannya akan
dikenakan sistem bagi hasil
c. Takaful Dana Haji
Produk asuransi takaful dana haji sama halnya dengan sistem
dana investasi namun besarnya investasi dalam bentuk haji, manfaat
yang diperoleh dalam investasi haji:
1) Bila peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka
akan memperoleh dana tabungan kembali sesuai apa yang disetor
dengan system mudharabah sesuai perjanjian yang telah disepakati.
2) Bila peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian maka dana
investasi akan diserahkan kepada ahli warisnya dengan memperoleh
dana rekening yang telah disetor serta keuntungannya akan
dikenakan system bagi hasil.
2. Takaful Individu dengan Unsur Non Tabungan
a. Takaful kesehatan Individu
Program ini diperuntukkan untuk penderita (pasien) penyakit yang
membutuhkan dana untuk santunan rawat inap dan operasi sesuai perjanjian
yang berlaku. Apabila peserta tidak mengajukan klaim sampai masa perjanjian
berakhir maka peserta akan akan memperoleh bagi hasil atas keuntungan dana
yang telah diiinvestasikan.
Seseorang yang ingin mengikuti program tersebut dapat mengajukan
kontrak selama setahun dan mengikuti ketentuan yang berlaku, oleh karena itu
ketentuan ini bersifat temporer hanya berlaku pada saat peserta menjalani rawat
inap maupun operasi.
b. Takaful Kecelakaan Diri Individu
Program ini diperuntukkan bagi perorangan yang bermaksud
menyediakan dana untuk ahli waris bila peserta mengalami musibah kematian
karena kecelakaan dalam masa perjanjian, maka apabila peserta tidak
mengajukan klaim maka akan memperoleh bagi hasil atau dana surplus yang
diperoleh perusahaan.
Bila peserta mengalami kematian maka akan memperoleh dana yang
telah disetor namun apabila hanya mengalami kecelakaan pada bagian tubuh
(cacat) dana hanya akan diperoleh sesuai kondisi tubuh yang mangalami
kecelakaan atau mengacu pada ketentuan yang telah disepakati.
Pada program ini peserta hanya berlaku pada usia 18-55 tahun dengan
masa kontrak perjanjian selama 60 tahun sesuai ketentuan yang telah
disepakati.
3. Takaful Al-Khairat Individu
Program takaful ini menawarkan kepada individu atau ahli waris apabila
mengalami musibah kematian dalam masa perjanjian. Peserta akan memperoleh bagi
hasil jika ada klaim sampai batas waktu akhir perjanjian.
Program ini berlaku dengan batas usia maksimal 60 tahun dengan kontrak antara
1 sampai dengan 15 tahun.
Asuransi takaful setiap tahunnya selalu meluncurkan berbagai macam produk
asuransi, hal ini dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya nasabah dengan
memperhatikan kebutuhan para konsumen berdasarkan pertimbangan dan
kesepakatan bersama.
F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga
Asuransi merupakan salah satu cara pembayaran ganti rugi kepada pihak yang
mengalami musibah, yang dananya diambil dari iuran premi seluruh peserta asuransi,
setiap dana peserta asuransi yang telah dikumpulkan akan dikelola dan
diinvestasikan. Selama masa pengelolaan dana tersebut, sebagiannya ada yang
diserahkan kepada peserta yang mengalami musibah atau resiko tanggungan. Hal
demikian disebut dengan klaim asuransi.
Dalam prakteknya asuransi Takaful keluarga memiliki beberapa keunggulan
yang dapat menarik minat para nasabah untuk segera membeli atau berinvestasi pada
produk yang mereka beli diantara beberapa keunggulannya yaitu:
1. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan menjadi peran dalam
mengawasi manajemen, produk serta kebijakan investasi supaya senantiasa sejalan
dengan syariat Islam, sehingga menimbulkan kepercayaan dan keamanan terhadap
para nasabah.
2. Dana premi yang terkumpul dari nasabah perusahaan selanjutnya akan
diinvestasikan berdasarkan syariah melalui sistem bagi hasil sehingga tidak ada
unsur kecurangan maupun penipuan.
3. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai pemilik nasabah, perusahaan
hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolahnya.
4. Penetapan dana tabarru’ dana sukarela atau dana yang diperuntukkan untuk
kepentingan sosial apabila ada pengajuan klaim nasabah yang membuthkannya,
dana tersebut diminta secara sukarela dan ikhlas sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati bersama.
5. Pendidikan akan Zakat, Infaq dan Shadaqah selalu diberlakukan dimana nasabah
diberikan pengarahan atas dasar mengenai asuransi takaful yang tidak terlepas dari
kegiatan ZIS yang telah diatur dalam undang-undang asuransi syariah nomor 38
tahun 1989 tentang pengelolaan zakat.
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa asuransi takaful pada
dasarnya saling tolong-menolong dan berupaya mengajak segenap umat manusia
untuk kemabali kepada jalan yang diridhoi oleh Allah melalui kegiatan perekonomian
secara halal dan baik.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. STRATEGI PEMASARAN PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
1. Segmentasi Pasar
Para pembeli umumnya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya di
pasar, baik dalam motif dan perilaku maupun dalam kebiasaan pembeliannya,
yang semuanya menunjukkan ciri atau sifat pembeli/konsumen tersebut.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi
heterogen pada kenyataannya. Dengan dasar ini, maka amatlah sulit bagi suatu
perusahaan untuk melayani seluruh pasar yang ada, sehingga dapat memberikan
kepuasan konsumen yang berbeda-beda ciri atau sifatnya.
Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi suatu pasar
kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok tersebut
terdiri dari konsumen yang mempunyai ciri atau sifat yang sama. Setiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar sasaran (target market) yang akan
dicapai dengan strategi pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar merupakan suatu strategi-strategi pemasaran yang dilakukan
dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar kedalam bagian-bagian, sebagai
dasar untuk membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang
akan dilayani.
Dalam kegiatan usahanya PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia dalam
mensegmentasi pasar lebih bersifat kearah pasar konsumen yang meliputi
kegiatan penjualan produk secara langsung kepada para konsumen yang akan
dikonsumsi atau dipakai sendiri dan tidak untuk diperdagangkan dengan
mempertimbangkan segi kualitas, efisiensi maupun harga.
Segmentasi pasar dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan perencanaan
sesuai hasil rapat dewan direksi yang dilakukan setiap mingguan dan bulanan,
adapun beberapa kriteria dalam membagi segmentasi pasar dalam PT. Asuransi
Takaful diantaranya:
a. Segmentasi Berdasarkan Geografi
Segmentasi ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen menjadi
bagian pasar menurut skala wilayah atau letak geografis, yang berupa pasar
daerah perkotaan hal ini dapat dilihat pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
yang berada di Graha Takaful Indonesia Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100
Jakarta 12790 Indonesia yang sampai sekarang ini Asuransi Takaful Keluarga
Indonesia telah memiliki 37 cabang di berbagai daerah mulai dari wilayah
Jawa sampai Sulawesi, dan kantor-kantor cabang ini secara keseluruhan
berada di kota-kota besar yang menjadi kawasan bisnis dan perdagangan
seperti di wilayah Jakarta yang meliputi Arthaloka, Manggarai, Pondok
Indah, Sudirman, Kyai Tapa dan lain sebagainya, begitu juga dengan di
daerah lainnya yang berada di kota-kota besar yang menjadi pusat bisnis. Hal
ini sengaja dilakukan karena dianggap strategis dan menguntungkan
mengingat penduduk kota lebih mengarah pada pola konsumtif dan
mengiginkan perlidungan yang lebih dan berkualitas sehingga memungkinkan
terjadinya peningkatan jumlah pendapatan laba potensial serta adanya
berbagai kerjasama-kerjasama dengan perusahaan lainnya.
b. Segmentasi Berdasarkan Demografi
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
menjadi bagian pasar menurut menurut variable seperti umur, agama dan
pendapatan. Dalam PT. Asuransi Takaful Keluarga setiap produk dapat diikuti
oleh individu dengan ketentuan batas umur antara 18 sampai 60 tahun, dimana
batas akhir kepesertaan seseorang adalah saat usianya 65 tahun kecuali
program asuransi haji yang didasarkan pada tingkat proteksi dimana umur 65
tahun keatas mendapatkan jumlah proteksi semakin kecil sesuai perjanjian
yang telah disepakati. Lama perjanjian sesuai priode pembayaran yang
diinginkan mulai dari 5, 10, 15 atau 20 tahun, dengan batasan usia masuk +
masa perjanjian maksimal 65 tahun, dari segi agama, dalam hal ini siapa saja
berhak untuk menjadi peserta PT. Asuransi Takaful Keluarga kecuali program
yang telah dicanangkan hanya untuk umat Islam seperti halnya asuransi dana
haji, wakaf dan lain sebagainya, dari segi prosentase jumlah pemeluk agama
Islam berjumlah 80 %, sedangkan Kristen berjumlah 10 % dan selebihnya
agama lainnya, sedangkan dari Jenis kelamin, setiap produk yang dikeluarkan
berlaku bagi pria dan wanita hal ini dimaksudkan agar menarik lebih banyak
para pelanggan serta mendatangkan keuntungan laba potensial. Dari segi
pendidikan, dalam hal ini tidak ditentukan sampai mana tingkat pendidikan
dari para peserta, namun yang terpenting peserta yang ingin menjadi bagian
telah mengisi form yang disediakan dan mengajukan jumlah premi dari
produk yang ingin dibeli.
2. Target pasar
Dalam menetapkan sasaran pasar PT. Asuransi Takaful Keluarga selalu
menganalisis seberapa besar kesempatan dan kemampuan perusahaan terhadap
segmentasi pasar selain itu menilai laba potensial dari berbagai segmen pasar,
Asuransi Takaful Keluarga cenderung melakukan strategi differentianed marketing
dengan menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap
segmen pasar, dengan kata lain produk disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda.
Sesuai dengan visi dan misinya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
setiap umat tidak menutup kemungkinan bahwa produk takaful dapat
diperuntukkan bagi khalayak umum namun disesuaikan dengan kebutuhan yang
peroleh dari setiap produk yang dibeli.
Perusahaan menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal
kepercayaan dan terjadi peningkatan penjualan karena produk yang dihasilkan
bervariasi dan disesuaikan kebutuhan yang diperoleh.
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam kegiatan pemasaran takaful keluarga tidak terlepas daripada
penggunaan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai langkah dalam
mengembangkan produk yang akan disampaikan selain itu sebagai formulasi sebuah
strategi untuk jangka pendek maupun jangka panjang, bauran pemasaran itu sendiri
terdiri dari 4P (Produk, Place, Promotion, Price), dalam strategi pemasarannya PT.
Asuransi Takaful Keluarga menghubungkannya dengan bauran pemasaran:
1. Produk
Untuk mengembangkan suatu produk diperlukan sumberdaya yang insani
agar menentukan tujuan atas produk yang dikembangkan, harus mempunyai
kejelasan manfaat dan resiko bagi kedua belah pihak, asuransi dan nasabah,
dalam mendesaian produk takaful yang ditawarkan dan untuk memfasilitasi
kenyamanan bagi nasabah, takaful memberikan ketentuan umum produk agar
dapat diterima oleh nasabah. Ketentuan ini didasari dengan melihat kenyataan
lingkungan nasabah takaful keluarga Indonesia.
Adapun ketentuan umum produk takaful keluarga kepada nasabah adalah
sebagai berikut:
a. Barang yang diperjual belikan di Asuransi Takaful Keluarga terhindar
dari unsur riba, maisyir dan gharar, hal ini dilakukan untuk menimbulkan
kepercayaan kepada perusahaan akan adanya rasa aman dan keterbukaan.
b. Produk harus dapat disahkan oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah), hal
ini dilakukan sebagai bentuk kepercayaan dan jaminan akan produk yang
akan dibeli.
c. Penyampaian produk dapat mudah diperoleh dimana calon peserta dapat
membeli langsung produk yang diperlukan, cukup mengisi formulir
Pengajuan Asuransi yang tersedia di counter Takaful dan melampirkan
fotocopy kartu identitas. Formulir tersebut bisa pula dikirimkan melalui
faksimile ke kantor Takaful. Bila perlu, calon peserta dapat meminta
bantuan kepada staf marketing Takaful Indonesia untuk mengurus langsung
segala hal yang berhubungan dengan penutupan polisnya. Staf marketing
Takaful Indonesia selalu siap setiap saat jika diminta datang ke kantor atau
ke rumah calon peserta, baik untuk melakukan presentasi, maupun dalam
hal pengurusan menjadi peserta
d. Peserta memiliki Hak Bebas Lihat (Free Look Period). Keleluasaan bagi
Anda untuk mempelajari isi perjanjian, peraturan dan kondisinya selama 14
hari sejak polis diterima. Tenggang waktu disediakan agar Anda dapat
memastikan dan menyetujui ketentuan yang tercantum dalam Polis.
Dengan adanya kebebasan tersebut memungkinkan adanya jaminan serta
transparasi perusahaan takaful keluarga kepada para nasabah.
e. Pemberian merek dagang untuk produk tertentu (individual brand names)
seperti takaful khairat, takaful dana pendidikan , takaful falah dan lain
sebagainya. Dalam hal ini nama merek yang digunakan khusus untuk
masing-masing jenis produk, yang berbeda dengan jenis produk lainnya,
dengan adanya pemberian merek terhadap produk yang ditawarkan dapat
memberikan manfaat kepada para konsumen seperti halnya memudahkan
untuk melakukan identifikasi produk yang dapat memuaskan akan
kebutuhan yang akan diperoleh, sebagai dasar perbandingan harga dari
produk-produknya dan sekaligus sebagai daya tarik konsumen.
f. Dengan adanya adanya keanekaragaman produk perusahaan takaful
selalu melakukan diversifikasi produk dengan cara mempertahankan
produk yang lama untuk menutupi resiko maupun kerugian yang ada
apabila terjadi pemunculan produk yang baru.
Dalam melakukan desain produknya melakukan berbagai tahapan-tahapan
diantaranya sebagai berikut:29
a. Pemunculan Ide atau Gagasan.
Proses desain produk berawal dari pencarian atau penyaringan ide atau
gagasan yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Karena
konsep pemasaran menekankan pada pentingnya identifikasi kebutuhan
dan keinginan konsumen, maka konsumen bisa menjadi salah satu
sumber pokok untuk menggali ide baru. Ide juga bisa muncul dari para
karyawan perusahaan itu sendiri dengan mengoptimalisasikan potensi
sumberdaya yang dimiliki sehingga akan tercipta kreatifitas dan produk
yang inovatif yang dianggap dapat menjadi solusi kebutuhan para
konsumen.
b. Penyaringan Ide atau Gagasan.
Tujuan pemunculan ide adalah menciptakan ide sebanyak mungkin,
sedangkan penyaringan ide adalah mencari ide yang dianggap menarik
29 Wawancara pribadi dengan Bapak Agustine, Tanggal Desember 2007
dan dapat diterapkan dengan sukses. Dalam hal ini Asuransi Takaful
Keluarga melakukannya dengan dua seleksi yang pertama adalah
penyaringan ide mengenai produk asuransi apa yang dibutuhkan pasar,
dan seleksi yang kedua adalah apakah produk itu bisa sesuai dengan segi
teknologi, investasi dan kebijakan lainnya.
c. Pengujian Konsep.
Ide atau produk yang baru haruslah diuji terlebih dahulu tujuannya
adalah mengembangkan perkiraan yang lebih teliti mengenai
pebnerimaan pasar terhadap konsep produk yang baru, atau
membandingkannya dengan konsep lain yang bersaing untuk
menentukan mana yang lebih menarik.
Dalam hal ini perusahaan melakukan diskusi dan rapat dari setiap dewan
direksi dan divisi dengan mengambil langkah kesepakatan untuk
mendapatkan hasil yang baik dan laku dipasaran.
d. Legalisasi Produk.
Setelah konsep produk telah melalui proses pengujian dan disetujui oleh
semua departemen yang berhubungan dengan proses desain produk,
kemudian diserahkan kepada divisi underwriting untuk dilakukan proses
seleksi resiko barulah disetujui yang kemudian masuk kedalam proses
legalisasi, dalam proses ini Dewan Pengawas Syariah berperan penting
dalam pemberian keputusan lulus atau tidaknya produk yang akan
dikeluarkan yang berdasarkan pada syariat Islam, setelah disetujui
barulah perusahaan memberikan surat keputusan atas terbitnya produk
tersebut.
e. Sosialisasi Produk.
Setelah produk tersebut disetujui dan dilegalkan maka disosialisasikan
dengan tujuan agar semua staf dan karyawan perusahaan mengetahui
adanya produk baru tersebut. Sosialisasi ini dilakukan dengan cara
penyebaran surat keputusan produk baru tersebut kepada seluruh kantor
cabang-cabang Asuransi Takaful Keluarga, selain itu sosialisasi juga
dilakukan kepada departemen marketing baik di kantor pusat maupun
cabang. Proses ini menghabiskan waktu selama seminggu. Dan setelah
produk disosialisasikan dilakukan soft launcing yang kemudian
dilaporkan kepada kementrian keuangan.
f. Promosi.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran, yang pada hakikatnya promosi adalah bentuk
komunikasi pemasaran sebagai penyebar informasi dengan
mempengaruhi para konsumen.
Promosi dapat dilakukan berbagai bentuk seperti periklanan, pembuatan
brosur dan penggunaan internet seklain itu juga aktif dalam even-even
yang berbasis syariah dengan pendirian stand yang menawarkan produ-
produk asuransi takaful tersebut.
g. Peluncuran Produk.
Setelah produk dilegalkan kemudian disosialisasikan dan dipromosikan,
produk tersebut secara resmi diluncurkan kepasaran dengan memakan
waktu kurang lebih 3 (tiga) hari.
f. Evaluasi dan revisi.
Evaluasi dan revisi dilakukan setelah produk tersebut dipasarkan. Proses
ini bertujuan untuk meninjau kembali produk yang telah beredar di
pasaran, dan juga meninjau apakah produk tersebut dapat diterima
dengan baik atau tidak.
Pemasaran produk biasanya dilakukan secara langsung yaitu dengan
mengadakan transaksi baik melalui even tertentu maupun di kantor dan
agen resmi, dimana pembeli dapat memilih produknya dengan bantuan
dari karyawan asuransi takaful keluarga itu sendiri, sedangkan secara
tidak langsung melalui pengguanaan media seperti pembukaan transaksi
atau pembayaran dilakukan dengan sistem online payment yaitu kartu
transaksi asuransi.
2. Harga
Dalam penentuan harga premi untuk produk asuransi takaful keluarga
berdasarkan pada pertanggungan resiko, yang saling menanggung resiko
adalah para peserta itu sendiri bukan perusahaan asuransi, sehingga
perusahaan asuransi bukan sebagai penanggung tetapi berfungsi sebagai
pemegang amanah, berikut strategi harga yang dilakukan adalah:
a. Akad yang dilaksanakan pada Takaful Indonesia berdasarkan tolong
menolong dan memberikan kebebasan serta keterbukaan dalam harga
barang.
b. Peserta memiliki Hak Bebas Lihat (Free Look Period). Keleluasaan
bagi Anda untuk mempelajari isi perjanjian, premi yang akan diambil,
peraturan dan kondisinya selama 14 hari sejak polis diterima.
Tenggang waktu disediakan agar Anda dapat memastikan dan
menyetujui ketentuan yang tercantum dalam Polis.
c. Setiap tahun perusahaan akan mengirimkan Laporan Transaksi yang
memuat mutasi transaksi yang terjadi dan jumlah unit yang dimiliki
Peserta.
d. Peserta dapat melihat perkembangan Harga Unit Takafulink setiap hari
Senin dan Kamis di harian Bisnis Indonesia, www.takaful.com atau
menelepon ke Customer Care Takaful.
e. Investasi dana pada Takaful Indonesia berdasarkan bagi hasil
(mudharabah) yaitu kesepakatan antara dua pihak, di mana pihak
pertama, disebut shahibul maal, menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan ke dalam
kontrak. Namun apabila rugi, maka kerugian akan ditanggung oleh
pemilik dana selama kerugian itu bukan kelalaian pengelola dana.
Kepemilikan dana pada Takaful Indonesia merupakan hak peserta.
Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya.
f. Tidak diperkenankan adanya kenaikan harga jual dari perusahaan
kepada nasabah jika telah terjadi kesepakatan antara kedua pihak.
g. Dalam mekanismenya, Takaful keluarga tidak mengenal dana hangus
seperti yang terdapat pada asuransi konvensional. Jika pada masa
kontrak peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin
mengundurkan diri sebelum masa reversing periode, maka dana yang
dimasukan dapat diambil kembali, kecuali sebagian dana kecil yang
telah diniatkan untuk tabarru.
h. Bagi peserta muslim akan diperhitungkan zakat maal setiap akhir
tahun kalender secara proporsional
Dengan berdasarkan prinsip tolong-menolong bukan hanya membayar
premi yang telah ditetapkan juga menyisihkan dana tabarru’ yaitu
rekening khusus, dari rekening inilah perusahaan akan membayarkan dana
santunan untuk peserta yang meninggal dunia sehingga ada keuntungan
bukan hanya jumlah premi yang diterima secara utuh namun lebih dari itu
akan mendapatkan dana khusus tersebut yang telah disepakati.30
Secara garis besarnya penetapan harga dalam takaful disebut sebagai
premi yaitu pembayaran dari pemegang polis untuk perlindungan
asuransinya yang dapat dibayarkan sekaligus atau sebagai cicilan. Premi
30 Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Sistem Operasional (Jakart: Gema Insani 2004) h. 46
adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh Pemegang Polis kepada
Perusahaan sehubungan dengan Asuransi Peserta setiap tahun pada ulang
tahun tanggal berlakunya Polis. Premi Takaful terdiri dari Dana Tabungan
(merupakan tabungan Peserta, khusus untuk produk yang mempunyai
unsur tabungan) dan tabarru‚ (dana untuk tujuan kerjasama tolong
menolong dan saling menanggung di antara para peserta, bila terjadi
klaim).
Untuk lebih jelasnya berikut contoh premi atau strategi harga yang
ditetapkan oleh asuransi takaful keluarga pada salah satu produknya yaitu
Takaful link sebagai berikut:
Premi Dasar
Untuk menjadi Peserta program Takafulink Anda dapat memilih cara
bayar:
Premi Tahunan
Minimum Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan maksimum Rp.
8.000.000,- (delapan juta rupiah)
Premi Sekaligus
Minimum Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) dan maksimum Rp.
64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah)
Fleksibilitas
Anda dapat meningkatkan Dana Investasi melalui fasilitas Top Up yang
dapat dilakukan kapan saja dengan ketentuan minimum sebesar Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah)
Pengalihan Investasi
Setelah masa kepesertaan 1 tahun, Anda dapat menentukan kembali
pilihan Investasi yang diinginkan
Penarikan Dana
Setelah masa kepesertaan 1 tahun, Anda dapat melakukan penarikan
dana. Khusus untuk penarikan dana sebagian diberlakukan ketentuan:
o Minimum penarikan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan
o Minimum dana yang tersisa Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
Tabarru
Dana yang digunakan untuk saling menanggung atau tolong menolong
bila terjadi musibah antar peserta. Besarnya tabarru yang diikhlaskan
peserta sebagai berikut:
• 7,5% dari Premi Dasar Tahunan maksimum selama 8 tahun
• 1,25% dari Premi Dasar Sekaligus maksimum selama 8 tahun31
3. Distribusi
Distribusi merupakan proses penyebaran barang dari tempat produsen
ke konsumen yang mencangkup semua segi pemasaran dan penjualan.
Kegiatan pemasaran untuk menentukan metode dan jalur yang akan
31 Brosur Takaful link
dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar, strategi distribusi adalah
sangat penting untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan
bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang
berbeda.
Pendistribusian PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih menekankan
pada penjualan produk, dan pada umumnya melalui lembaga-lembaga dan
agen yang telah ditunjuk sebagai mitra kerjasama dengan takaful keluarga
yang memberikan sosialisasi mengenai produk ini, pada saat ini Asuransi
Takaful Keluarga telah memiliki 37 cabang sebagai pusat penyebaran
produk sekaligus informasi daftar nasabah yang tersebar di berbagai
propinsi sampai pada tingkat kecamatan dengan menggandeng berbagai
agensi dan mitra usaha dengan lembaga lainnya, dari laporan tersebut akan
sampai pada asuransi takaful pusat.
Takaful keluarga juga menjalin kerjasama dengan Yayasan
Pengembangan Masyarakat Mustadh’affiin (Peramu) terkait dengan
pengembangan produk MikroTakaful. Dalam penandatangan tersebut,
kedua pihak sepakat untuk bersama-sama mengembangkan dan
memberdayakan ekonomi rakyat yang meliputi sistem administrasi dan
keuangan yang didasarkan atas prinsip-prinsip Islam.
Saat ini Takaful Indonesia memiliki 55 TAA yang tersebar di beberapa
daerah, diantaranya TAA Daarut Tauhid, TAA Tazkia dan TAA
Paguyuban Pasundan selain itu ada beberapa rekanan rumah sakit untuk
memasarkan produk takaful dana kesehatan dan al-khairat dan yang
berjenis dana kesehatan.
Dalam menarik minat nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan maka
mulai tahun 2005 perusahaan asuransi Syarikat Takaful Indonesia sebagai pemegang
saham penuh akan membuat standardisasi pelayanan sebagai bentuk strategi distribusi
dalam memasarkan produk. Seluruh kantor cabang di seluruh Indonesia akan
disesuaikan dengan bangunan kantor pusat di Jakarta. Tahun ini ditargetkan lima
kantor berkinerja baik akan diperbaiki.
Menurut Kepala Humas Takaful, Rahmaji Asmuri, standardisasi dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Untuk memindah ke lokasi yang lebih
baik, interior kantor cabang pun disesuaikan dengan standar kantor pusat. ''Minimal
front officenya sama,'' kata Rahmaji, Jumat (8/7). Awal Juli lalu, Takaful meresmikan
kantor baru di Banjarmasin. Kantor itu menggantikan cabang lama yang dianggap
kurang memenuhi standar. Dengan desain baru, kantor cabang Banjarmasin memiliki
pelayanan online sehingga tak harus melakukan persetujuan polis di Jakarta. Selain
Banjarmasin, kantor lain yang diperbarui antara lain Padang dan Makasar dan di kota-
kota lainnya.
4. Promosi
Promosi adalah cara memperoleh perhatian konsumen pada suatu
produk dan membujuk mereka untuk membeli produk. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas
baik itu produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan
berusaha mempromosikan seluruh produk jasa yang dimiliki baik
langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan promosi dilakukan dengan penjualan secara langsung
melalui personal chanel seperti pramuniaga (sales), hubungan masyarakat
dan publisitas, misalnya dengan pemberian sponsorship, pendirian stand
berbagai even tertentu, kegiatan bakti sosial, menjaring hubungan
silaturrahim dengan lembaga lainnya, kegiatan seperti ini lebih efektif
karena dapat berhubungan secara langsung dengan meyakinkan
masyarakat luas akan manfaat berarsuransi.
Promosi yang dilakukan PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam upaya
mensosialisasikan produknya juga dilakukan dengan cara non personal
yaitu:
a. Iklan promosi diantaranya dengan pembuatan brosur dan spanduk.
b. Pro mosi penjualan dilakukan dengan pembuatan kalender, payung,
gelas dan berbagai macam suvernir lainnya.
c. Promosi dilakukan dengan pembuatan situs pada internet serta
bekerjasama dengan Telekomsel pada produk takaful safari.
d. Pemasangan iklan dimedia cetak yang berbasis perbankan syariah atau
surat kabar lainnya.
ATK bekerja sama dengan PT Pos selaku mitra yang mempromosikan
produk tersebut juga menerima pembayaran premi ATK lanjutan dan PT
Arta Jasa selaku mitra penyedia sistem teknologi informasi (TI), untuk
mempermudah nasabah membayar premi lanjutannya, Dalam tiga tahun
terakhir, ATK mengandalkan jasa kolektor untuk menghimpun premi
lanjutan nasabah. Namun, pola itu dinilai belum optimal. Terutama bagi
nasabah dengan jarak tempat tinggal cukup jauh dari kantor cabang ATK
sehingga menyebabkan cukup banyak hilangnya potensi pembayaran
premi lanjutan.
Dengan adanya kegiatan promosi, dari tahun ketahun jumlah
pendapatan premi asuransi takaful semakin meningkat walaupun sering
mengalami berbagai kendala namun secara bertahap dapat terselesaikan,
ditahun 2004 jumlah premi sebanyak Rp 84.33 miliar ditahun 2005
berjumlah Rp. 107.39 miliar, tahun 2006 berjumlah Rp. 123.18 miliar dan
ditahun 2007 berjumlah Rp.138.72 miliar.dengan adanya peningkatan dari
segi pendapatan dan keinerja yang cukup baik diharapkan akan
mendorong terus dari segi atau sektor lainnya, namun disisi lain ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan walaupun didukung oleh fasilitas
yang memadai salah satu diantaranya yaitu segi promosi yang kurang, hal
ini perlu dicermati karena faktor inilaj yang menjadi kekuatan dalam
mendongkrak dan mempertahankan jumlah pendapatan.
Pendapatan premi (Rp Miliar) Premium Revenue (Bilion)
Asuransi Takaful Keluarga (ATK)
Gambar 4.1 Jumlah Pendapatan 2004-2007 Sumber:Laporan tahunan (Annual report) ATK32
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Asuransi Takaful Keluarga
1. Faktor Pendukung
Kekuatan merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang
berakibat pada keunggulan komperatif oleh unit usaha di pasaran. Oleh karena itu,
kekuatan merupakan modal dasar yang harus dimaksimalkan dalam melakukan
langkah kedepan. Adapun kekuatan yang dimiliki PT. Asuransi Takaful Keluarga
yaitu:
32 Annual Report Asuransi Takaful Tahun 2006, hal-8
a. Memegang teguh pada prinsip syariah dan tolong menolong.
Faktor inilah yang dapat menimbulkan suatu kepercayaan terhadap para
nasabah tanpa menimbulkan keraguan akan produk yang akan dibeli, pada
ATK hanya sebagai pemegang amanah tidak menguasai sepenuhnya dana
nasabah sehingga tidak adanya unsur menindas hanya bersifat
menanggung, selain itu dengan adanya sistem bagi hasil dan adanya dana
tabarru yakni pemotongan dana sosial terhadap peserta lainnya atau
kegiatan sosial lainnya.
b. Sistem pemasaran unit Takaful Keluarga lebih mengutamakan sistem
personal selling.
Dalam memasarkan produk unit takaful keluarga. Perusahaan
menggunakan sistem personal selling yakni pendekatan secara internal baik
itu dengan komunikasi, memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
terhadap produk yang ditawarkan. Sistem ini dianggap sangat efektif bagi
kelangsungan hidup perusahaan, Hal ini dapat dilihat dari perkembangan
yang cukup bagus sebagai langkah dalam meningkatkan jumlah penjualan
produk kepada para konsumen.
c. Memiliki agen yang mempunyai integritas tinggi, jujur dan transparasi.
Asuransi Takaful Keluarga memiliki agen yang menjunjung tinggi nilai
moral dan profesi secara profesional serta transparan dengan semangat
juang untuk mencari nasabah sebanyak mungkin, hal ini bisa dilihat dari
awal pembukaan asuransi kepada calon peserta dengan adanya kebebasan
memilih dan memberikan jaminan akan produk yang dibeli, konsep
produk asuransi takaful mengungkapkan secara terbuka semua fakta yang
berhubungan dengan transaksi dan tidak memaksa calon nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan.
d. Lokasi yang sangat strategis.
Lokasi di jalan Mampang sebagai pusat perekonomian yang mudah diakses
selain itu takaful sudah masuk keberbagai daerah sampai tingkat kecamatan
melalui kemitraan dengan agen tertentu, dengan demikian setiap
konsumen dapat memperoleh kemudahan-kemudahan yang disediakan baik
itu transportasi maupun prasarana dan fasilitas lainnya.
e. Bebas dari unsur maisyir, gharar dan riba.
Sebagai suatu perusahaan yang ingin merealisasikan perintah Allah dan
meninggalkan larangannya, asuransi takaful sangatlah berhati-hati dalam
praktek operasionalnya, sehingga konsumen merasa nyaman dan percaya
kepada perusahaan dan yang terlebih terpenting ada nilai keberkahan dari
Allah SWT.
f. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan begitu akan
meningkatkan kesadaran untuk bermuamalah sesuai dengan syariah dan
akan menjadikan potensi pasar yang besar.
2. Faktor Penghambat
a. Sumber daya manusia yang terbatas yang belum terstandarisasi dan
tersertifikasi.
Hampir sebagian besar masyarakat jarang tahu mengenai asuransi takaful
kebanyakan dari mereka lebih mengenal asuransi konvensional, standarisasi
memang telah ditetapkan yaitu ISO 9001;2000 namun belum mengarah
kepada peningkatan sumber daya manusia hanya kepada sistem manajemen,
Selain itu belum terlaksananya sertifikasi kepada agen yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pengetahuan dan pemasaran agen asuransi syariah
sehingga mendorong perkembangan asuransi syariah di Indonesia.
Agen pemasaran polis asuransi syariah berhubungan langsung dengan calon
pemegang polis.. Sertifikasi menjadi penting untuk memastikan masyarakat
betul terlayani dengan baik. Terutama dari sisi pemasarannya, baik dari
informasi yang diberikan mengenai produk maupun tata cara pemasaran
yang sesuai syariah. ATK sendiri memiliki sekitar 1.600 agen penjual polis
asuransi syariah. Rencananya akan ikut serta dalam program sertifikasi
tersebut. Diharapkan dapat mendorong perkembangan bisnis asuransi
syariah ATK.
b. Pengembangan produk dan distribusi memerlukan dana yang relatif besar
dan belum menyeluruh.
Pada saat ini pemerintah hanya mempersyaratkan modal minimal Rp 2
miliar bagi pembukaan cabang atau divisi syariah.33 Persoalannya, kalau
modalnya tidak cukup, itu akan mempersulit perkembangan bisnis, kalau
modal sedikit bisa jadi buat gaji karyawan saja habis. Belum lagi kebutuhan
33 www. Takaful.com (kutipan Shakti Agustono Rahardjo)
bisnis lainnya, seperti membeli meja, sewa ruang atau lain-lain, hal ini tentu
akan sulit, selain itu pertumbuhan asuransi syariah baru berkembang selama
13 tahun jauh dengan konvensional yang telah memiliki aset terbesar di
Indonesia.
Setiap tahunnya asuransi takaful keluarga mengeluarkan produk, berapa
banyak dana yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam merealisasikan
produknya untuk sampai kepada para konsumen sudah tentu jumlahnya
sangat besar oleh karena itu perlu dikaji ulang bagaimana caranya agar
produk yang dikelurkan tidak memakan banyak biaya dan menarik banyak
minat para nasabah.
c. Pemanfaatan teknologi dan jaringan yang belum efektif
Faktor inilah yang sangat berpengaruh dalam hal promosi agar produk bisa
dikenal banyak orang jika dalam pemanfaatan teknologi dirasakan sangat
kurang terutama dalam dunia maya seperti internet yang kurang cepat
pengaksesannya dan keterbatasan informasi yang akan dikeluarkan.
d. Pemanfaatan media yang kurang produktif, dalam hal ini takaful jangan
hanya mengandalkan system personal selling saja namun juga kepada non
personal, hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi pertumbuhan
perasuransian asuransi takaful karena masyarakat sekarang sangat
membutuhkan suatu informasi setiap harinya disinilah peluang maupun
kesempatan untuk memperkenalkan asuransi takaful keluarga. Dalam
mempromosikan takaful keluarga baru bekerjasama pada media tertentu saja
seperti republika, majalah asuransi dan itupun dalam waktu tertentu saja,
oleh karena itu perlu ditingkatkan terutama pada media elektronik yang
kemungkinan besar akan terserap lebih banyak konsumen karena melalui
audio dan visual .
c. Belum tersentuhnya para pengusaha maupun investor yang berhubungan
dengan syariah. Hal ini masih terus direspon dengan melakukan langkah-
langkah pendekatan yang dianggap paling efektif seperti pengajuan
kerjasama.
Pokok permasalahan dari penjabaran diatas terletak pada kurang produktifnya
dalam melakukan promosi walaupun ada beberapa keunggulan yang bisa menjadi
andalan untuk mengembangkan usahanya seperti dengan adanya sistem pemasaran
unit Takaful Keluarga yang menggunakan sistem personal selling, memiliki agen
yang mempunyai integritas tinggi, jujur dan transparasi, lokasi yang sangat strategis,
bebas unsur riba, maisyir, dan banyaknya peluang yang dimiliki dalam menjalankan
dunia usahanya seperti mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, belum
tersentuhnya para pengusaha maupun investor, namun faktor tersebut tidaklah
didukung penuh oleh kegiatan yang bersifat promosi seperti sosialisasi terus
diutamakan dengan mengadakan even, bazar dan bakti sosial, menarik minat
masyarakat dengan kegiatan-kegiatan Islami seperti tabligh akbar, seminar dan
lokakarya dll, dengan demikian bukan hanya kegiatan promosi yang berjalan namun
juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Cara yang paling efektif lainnya yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang
praktis dan dijangkau seperti surat kabar dan brosur, dan terlebih utama pada media
elektronik karena sebagian besar penduduk Indonesia lebih banyak menonton acara
televisi, hal ini bisa dilakukan dengan mengikat hubungan kerjasama dengan pihak
televisi seperti iklan maupun acara yang memuat berita seputar asuransi takaful.
Semua itu bisa terwujud apabila semua dapat bekerjasama, kita bisa lihat contohnya
negara Malaysia dimana asuransi bisa lebih maju karena pemerintah mendukung dan
menyarankan kepada investor untuk dapat bekerjasama dengan asuransi syariah
karena bermanfaat bagi semuanya.
Dari analisa diatas Asuransi Takaful Keluarga dapat melakukan perubahan
melalui beberapa strategi jangka pendek dengan lebih memfokuskan pada bagaimana
mengoptimalkan sumber daya yang potensial, mendayagunakan teknologi informasi,
mengembangkan produk yang inovatif. Sedangkan pada strategi jangka panjang lebih
menitik beratkan kepada jaringan distribusi dan promosi dengan melihat potensi yang
besar untuk menjangkau konsumen melalui kemitraan dengan Bank, Investor,
lembaga lainnya
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada bab terakhir dari skripsi ini, penulis mencoba membuat suatu
kesimpulan dari uraian sebelumnya. Kemudian penulis mengusulkan saran-saran
yang mungkin berguna bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia.
1. Strategi pemasaran produk yang terdiri dari bauran pemasaran, secara umum telah
ditempuh PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia dalam menarik minat
nasabah. Strategi produk yang telah dilakukan adalah dengan memberikan
ketentuan terhadap nasabah yang disepakati bersama berlandaskan pada prinsip
syariah. Kemudian strategi harga peserta memiliki Hak Bebas Lihat (Free Look
Period). Keleluasaan bagi anda untuk mempelajari isi perjanjian, premi yang akan
diambil, peraturan dan kondisinya selama 14 hari sejak polis diterima dan
Investasi dana pada Takaful Indonesia berdasarkan bagi hasil (mudharabah) yaitu
kesepakatan antara dua pihak. Strategi distribusi dengan memperbanyak kantor
cabangdan agen yang telah terstandarisai baik tempat maupun pelayanannya.
Sedangkan strategi promosi dilakukan dengan sistem personal selling maupun non
personal selling.
2. Dalam melakukan strategi pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia
telah melaksanakan segmentasi pasar yaitu dengan menitik beratkan pada
segmentasi geografis dan demografis. Hal ini dilakukan dalam menganalisa
nasabah dan menarik laba potensial yang akan memajukan perusahaan.
B. Saran-saran
Penulis mencoba mengmukakan saran-saran sebagai sumbangan pemikiran
yang mungkin bermanfaat bagi perkembangan PT. Asuransi Takaful Keluarga
Indonesia:
1. Dalam suatu perusahaan ada beberapa keunggulan apakah itu motonya atau
fasilitas dan pelayanannya atau produknya, hal itulah yang menjadikan
perusahaan dapat menarik minat konsumen, penulis melihat dan meneliti
bahwa PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia lebih mengutamakan
nilai-nilai Islami dalam menjalankan usahanya, hal ini sesuai dengan
mayoritas jumlah penduduk Indonesia yang muslim yang menginginkan
kenyamanan serta keamanan dalam melakukakan usahanya, oleh karena itu
perlu kiranya terus dipertahankan dan dibuat suatu sertifikasi agar ada
kepercayaan yang timbul dari para nasabah.
2. Kegiatan-kegiatan sosial hendaknya terus ditingkatkan karena ATK sendiri
bersifat social saling membantu, hal inilah yang mempermudah dalam
memperluas pengenalan dan penyebaran produk takaful.
3. Dalam memasarkan produk perlu kiranya dilakukan perumusan strategi
baik strategi jangka panjang mapun jangka pendek sehingga tidak ada
kerugian yang besar dan dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan, Asuransi Dalam Prespektif Islam, (Jakarta: Penada Media, 2004)
Assauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Perss, 1987)
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997)
Carthy, E. Jerome MC, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1985)
Dwi Harsono, Soni, Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2000), Cet
Ke-2
Hutabarat, Delia, Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1981)
Karim, Adiwarman, Bank Islam ‘Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: IIIT
Indonesia, 2003)
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2001)
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Indeks,2004), Jilid 1
Kotler, Philip, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997).
Maslehuddin, Muhammad, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: Lentera
Bustritama, 1999)
Moleong, Lexi J, Metodelogi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), Cet Ke-13
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: YKPN, 2002)
PT. Asuransi Takaful Keluarga, Job Diskription, 2005-2006
……, Laporan Tahunan ‘Annual Report’ 2006-2007
……, Situs Www. Takaful. Com
Rahman, Fajrul, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995) Jilid I
Rambat, Wawasan Islam dan Ekonomi, (Jakarta: FEUI, 1997)
Siagian, Sondang P, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999)
Soekarwati, Manajemen Pemasaran dalam Bisnis Modern, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1993)
Soetoyo, Sismanto, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1981)
Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:
Gema Insani, 2004)
Swasta, Basu, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:Andi Press,2001)
Tunggal, Arif Djohan, Peraturan Perundang-undangan Perasuransian Di Indonesia,
tahun 1992-1997, (Jakarta: Harvarindo, 1998)
Wirjono, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermasa: 1979)
Wojowasito, dan W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia,
(Jakarta:Hasta, 1979)
Ya’qub, H. Hamzah, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV Diponegoro,
1992)
Yusanto, Ismail, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:
GIP, 2002)
PEDOMAN WAWANCARA
Interview : H. Agustine
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Kabag Marketing
Tempat : Graha Takaful, Jln Mampang Prapatan No. 1
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga
Indonesia?
Jawab : Silahkan anda lihat di Annual Report
2. Apa Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga Indonesia?
Jawab : menjadi grup asuransi yang menjadi pilihan utama umat
dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia secara
Islami, amanah dan professional dengan memberikan solusi
dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan serta
membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga.
3. Bagaimana Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Indonesia?
Jawab : Silahkan anda lihat di Annual Report, struktur ini bisa
berubah jika ada penambahan fungsi baru.
4. Apa saja produk umggulannya?
Jawab : Produk unggulan yang paling diminati adalah produk dana
pendidikan dan takaful link lainnya sesaui kebutuhan yang
diperoleh para nasabah.
5. Apakah fungsi pokok Dewan Pengawas Syariah?
Jawab : Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas
fungsi pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta
fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN).
6. Apakah Fungsi pokok divisi marketing?
Jawab : Dalam hal ini divisi pemasaran bertugas terhadap
pengembangan produk dalam hal memasarkannya,
bagaimana dan strategi apa yang digunakan agar produk
yang telah diluncurkan dapat sampai ketangan para
konsumen, agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan
lancar divisi pemasaran bekerjasama dengan berbagai divisi
baik itu divisi keuangan, divisi teknik, divisi support dan
lain sebagainya.
7. Manfaat apa yang diperoleh dalam berasuransi di PT. Asuransi
Takaful Keluarga Indonesia?
Jawab : Dengan adanya dana tabarru’ dana sukarela atau dana yang
diperuntukkan untuk kepentingan sosial apabila ada
pengajuan klaim nasabah yang membuthkannya, dana
tersebut diminta secara sukarela dan ikhlas sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati bersama, sealain itu ada
pendidikan akan Zakat, Infaq dan Shadaqah.
8. Strategi apa yang dipakai oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga
Indonesia?
Jawab : Strategi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung,
namun lebih mengutamakan kantor-kantor cabang serta agen
yang telah bekerjasama.
9.Menurut anad apakah sudah optimal penggunaan strategi yang telah
dipakai?
Jawab : Saya rasa belum semuanya terealisasikan karena banyak
kendalah yang kita peroleh untuk itu perlu ditingkatkan
kembali khususnya sumberdaya yang telah tersedia.
10.Bagaimana segmentasi pasar yang telah dilakukan?
Jawab : Hal ini telah sesuai dengan program kami yakni
menempatkan posisi yang mudah dijangkau oleh kalangan
banyak, terutama pada kota-kota besar yang mudah
ditempuh dengan berbagai fasilitas.
11.Strategi apa yang digunakan dalam target pemasaran Asuransi
Takaful Keluarga?
Jawab : Asuransi Takaful Keluarga cenderung melakukan strategi
differentianed marketing dengan menghasilkan dan
memasarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap
segmen pasar, siapapun yang mempunyai niat dan
kehendak silahkan bergabung.
12.Langkah alternatif apa yang akan dilakukan jika target tidak
tercapai?
Jawab : Semuanya tergantung hasil evaluasi yang telah dikaji selain
itu sebelumnya kami melakukan beberapa tahapan dalam
meluncurkan produk.
13.Apa saja yang menjadi kekuatan Asuransi Takaful Keluarga?
Jawab : faktor utamanya terletak pada memegang teguh prinsip
syariah dan tolong menolong, kejujuran dan amanah yang
menjadi dasar kenapa kami masih bisa bertahan.
14.Apa saja yang menjadi kelemahan Asuransi Takaful Keluarga?
Jawab : Karena prusahaan ini masih tergolong baru memang kami
membutuhkan sumber daya manusia dan potensi lainnya
yang masih terbatas dan belum terstandarisasi secara
optimal dan tersertifikasi, dan masih banyak lagi hambatan-
hambatan yang kami peroleh.
15.Apa saja yang menjadi peluang Asuransi Takaful Keluarga?
Jawab : Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan
begitu akan meningkatkan kesadaran untuk bermuamalah
sesuai dengan syariah dan akan menjadikan potensi pasar
yang besar, namun kami perlu sosialisasi secara terus
menerus.
16.Apa saja yang menjadi ancaman Asuransi Takaful Keluarga?
Jawab : Sudah barang tentu adanya persaingan antara lembaga
keuangan syariah, dalam dunia perbankan persaingan
selalu ada baik itu sesama berbasis syariah maupun
konvensional, kami menyikapinya dengan keikhlasan dan
tolong-menolong dalam kebaikan bukan untuk saling
menjatuhkan.
17.Bagaimana prospek kedepannya Asuransi Takaful Keluarga
Indonesia?
Jawab : Yang pasti kami akan tampil lebih baik lagi dari yang sudah
ada, dengan melakukan perbaikan-perbaikan dengan
evaluasi yang kami anggap kurang selain itu kami juga
meminta dukungan kepada pihak lainnya yang ingin
bergabung untuk menyebarluaskan perusahaan ini.
Pewawancara Terwawancara
Mulky Sulaeman H. Agustine