127
STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: RTS. EKA SETYA NINGSIH NIM : 501171752 Pembimbing: Dr. H. M. Nazori Majid, S.Ag., M.SI. Refky Fielnanda, S.E.Sy., M.EI. PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN J A M B I 2021 M/1442 H

STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART

DI KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih

Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

RTS. EKA SETYA NINGSIH

NIM : 501171752

Pembimbing:

Dr. H. M. Nazori Majid, S.Ag., M.SI.

Refky Fielnanda, S.E.Sy., M.EI.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

J A M B I

2021 M/1442 H

Page 2: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

ii

Page 3: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

iii

Pembimbing I : Dr. H. M. Nazori Majid, S.Ag., M.SI.

Pembimbing II : Refky Fielnanda, S.E.Sy., M.EI.

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi 36122

Website: https://febi.uinjambi.ac.id

Jambi, 26 Juli 2021

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami

berpendapat bahwa skripsi saudari RTS. Eka Setya Ningsih NIM : 501171752

yang berjudul: “STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI

KOTA JAMBI”, telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Demikian nota dinas ini kami buat, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang Menyatakan;

Pembimbing I

Dr.H. M.Nazori Majid, S.Ag., M.SI.

NIP. 197304181999031002

Pembimbing II

Refky Fielnanda, S.E.Sy., M.EI.

NIP. 199207312020121013

Page 4: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

iv

Page 5: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

v

MOTTO

ا ا ا اةا ااذ ي ةا ا ذ ي ا ا ي ا ذ ا اا ةا ن ي ذ ي ن ي ا ا ناي ن ي ا ي ا ن ي ا ا ي ا ي ا ا ال ذ ي ا ي

―Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu

perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?‖1

باموالكم وانفسكم ذلكم خير لكم ان ورسوله وتجاهدون في سبيل الله تؤمنون بالله

كنتم ت مون

―(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan

Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu

mengetahui‖.2

1 Q.S. As-Saff (61) : 10

2 Q.S. As-Saff (61) : 11

Page 6: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, sujud syukur kusembahkan kepada Allah

Subhanahu wa Ta’ala karena atas limpahan rahmat, karunia, serta pertolongan-

Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam selalu

tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa Sallam yang telah

menyampaikan wahyu Allah sebagai rahmatan lil’alamin.

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk kedua orangtua tercinta dan

terkasih, Ayahanda Rusli Manan dan Ibunda Ratumas Tety Ratna Dewi yang telah

memberikan dukungan dalam bentuk moril maupun materil selama masa

pendidikan dan terima kasih atas cinta kasih yang tak terhingga serta doa tulus

dari hati yang tak terhenti untuk kesuksesan putri tunggalnya ini.

Tidak lupa pula kepada kedua dosen pembimbing, Bapak Dr.H.M.Nazori

Majid, S.Ag., M.SI. dan Bapak Refky Fielnanda, S.E.Sy., M.EI. yang telah

membimbingku dengan penuh rasa welas asih, terima kasih telah rela meluangkan

waktu dan selalu memberikan nasihat sekaligus ilmu yang sangat berarti bagi

penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan

kesabaran dan keikhlasan Bapak semua berbuah pahala kebaikan. Aamiin.

Teruntuk orang-orang terdekatku, Agita Madani, Dina Widiastuti, Siti

Nurjanah, Juju Juariah, Syafira Fauziah Herman dan Amaladinia yang selalu

menunjukkan rasa simpati, memberi inspirasi dan motivasi, kuucapkan terima

kasih telah melukis warna dalam persahabatan kita sepanjang masa perkuliahan

ini. Semua itu terlalu indah untuk ku kenang.

Skripsi ini tentu juga peneliti dedikasikan kepada almamater biru

kebanggaanku tempat menuntut ilmu-ilmu Rabbani, Program Studi Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Page 7: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

vii

ABSTRAK

212 Mart adalah bisnis ritel modern dengan format convenience (minimarket)

sebagai entitas Islam community based. Berawal dari Koperasi Syariah 212 yang

merintis brand 212 sebagai wujud perjuangan membangun kemandirian ekonomi

umat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi marketing 212 Mart

melalui analisis 7R dalam retailing dan alternatif strategi pengembangan 212 Mart

dalam menghadapi pesatnya kompetitor bisnis ritel di Kota Jambi. Data penelitian

dikumpulkan dengan teknik observasi (pengamatan), wawancara, studi

dokumentasi dan kuesioner. Menggunakan mix methods berupa analisis data

kualitatif Miles dan Huberman dan kuantitatif Matriks SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam kegiatan marketing, 212 Mart

belum optimal dalam penerapan strategi right in place dan strategi right appeals

promotion, sehingga 212 Mart mengalami perkembangan yang lambat. (2) Posisi

212 Mart terletak pada kuadran IV (-,-) dengan jumlah skor (-0,11;-0,7).

Diinterprestasikan bahwa 212 Mart di Kota Jambi berada pada situasi yang tidak

menguntungkan, sulit dan mengancam. Rekomendasi strategi yang diberikan

adalah strategi defensive (bertahan) agar tetap survive. 212 Mart diharuskan fokus

pada kombinasi strategi W-T (Weakness-Threat) dengan segera mengevaluasi

performa internal supaya kedudukan perusahaan tidak semakin merosot. Strategi

ini dipertahankan sembari terus berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan

kemampuan perusahaan sepanjang beroperasi.

Kata Kunci: Strategi Marketing, Analisis SWOT, Ritel, 212 Mart.

Page 8: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

viii

ABSTRACT

212 Mart is a modern retail business with a convenience format as a community

based Islamic entity. Starting from the 212 Sharia Cooperative which pioneered

the 212 brand as a form of struggle to build the economic independence of the

people. This study aims to determine the marketing strategy of 212 Mart through

7R analysis in retailing and alternative strategies for developing 212 Mart in the

face of rapid retail business competitors in Jambi City. The research data were

collected by using observation techniques, interviews, documentation studies and

questionnaires. Using mix methods in the form of qualitative data analysis of

Miles and Huberman and quantitative SWOT Matrix.

The results showed that: (1) In its marketing activities, 212 Mart was not optimal

in implementing the right in place strategy and right appeals promotion strategy,

so that 212 Mart experienced slow development. (2) The position of 212 Mart is in

quadrant IV (-,-) with a total score of (-0.11; -0.7). It is interpreted that 212 Mart

in Jambi City is in an unfavorable, difficult and threatening situation. The

recommended strategy given is a defensive strategy in order to survive. 212 Mart

is required to focus on a combination of W-T (Weakness-Threat) strategies by

immediately evaluating internal performance so that the company's position does

not decline further. This strategy is maintained while continuously trying to

improve itself and improve the company's capabilities throughout its operations.

Keywords: Marketing Strategy, SWOT Analysis, Retail, 212 Mart.

Page 9: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

ix

KATA PENGANTAR

ا الل ذ ي ذا ا ذا الل ي ا ذ ــــــــــــــــــ ذ ذ ي

Alhamdulillah, puji syukur peneliti haturkan kepada Allah Subhanahu wa

Ta’ala karena atas izin-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam yang menjadi uswatun hasanah bagi umat manusia hingga

akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Strategi Marketing Retailing 212 Mart di Kota

Jambi”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan segala pihak.

Untuk itu peneliti menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya dan

penghargaan untuk yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Su‘aidi, MA., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. A. A. Miftah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Titin Agustin Nengsih, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

5. Dr. Sucipto, M.Ag. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerja sama di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 10: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

x

6. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si. selaku Ketua Jurusan dan M. Yunus, M.Si.

selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Dr. H. M. Nazori Majid, S.Ag., M.SI. selaku Dosen Pembimbing I dan

Refky Fielnanda, S.E.Sy., M.EI. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi

tanpa adanya kendala dan hambatan yang berarti.

8. Segenap Civitas Academica kampus Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi serta semua pihak yang telah banyak memberikan

bantuan dan arahan dari awal hingga akhir sampai skripsi ini dapat

terselesaikan.

9. Seluruh karyawan/ti 212 Mart yang senantiasa mengizinkan pelaksanaan

penelitian serta bersedia memberikan informasi dan data yang peneliti

butuhkan secara kooperatif dalam penyusunan skripsi ini.

Hanya ucapan terima kasih dan untaian doa yang dapat peneliti

berikan, jazakumullah khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza.

Semoga amal kebajikan semua pihak yang membantu dinilai oleh Allah

Subhanahu wa Ta’ala.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa dengan segala keterbatasan

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, peneliti sangat

mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat konstruktif

untuk penulisan yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan keilmuan dan penelitian selanjutnya.

Jambi, 26 Juli 2021

Peneliti,

RTS. Eka Setya Ningsih

NIM.501171752

Page 11: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7

C. Batasan Masalah................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

a) Manfaat Teoritis ............................................................................. 8

b) Manfaat Praktis .............................................................................. 9

G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 11

B. Studi Relevan ....................................................................................... 30

Page 12: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ................................................................................... 33

B. Metode Penelitian................................................................................. 33

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 33

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 34

E. Metode Analisis Data ........................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian .............................................. 43

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 89

B. Saran ..................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan 212 Mart Periode 2020 ........................................... 5

Tabel 1.2 Data Penjualan 212 Mart Periode 2021 ........................................... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 31

Tabel 3.1 Format Menganalisis dan Menentukan Keputusan Strategis ............42

Tabel 4.1 IFAS 212 Mart ..................................................................................77

Tabel 4.2 EFAS 212 Mart ................................................................................ 79

Tabel 4.3 Matriks SWOT 212 Mart Kota Jambi .............................................. 82

Page 14: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Simulasi Perbandingan Alur Aktivitas B2B dan B2C .................. 16

Gambar 3.1 Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman ................... 38

Gambar 3.2 Diagram Analisis SWOT .............................................................. 41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gerai 212 Mart Mayang Kota Jambi............. 49

Gambar 4.2 Windows Display 212 Mart ........................................................... 50

Gambar 4.3 Produk Herbal 212 Mart ................................................................ 51

Gambar 4.4 Salah Satu Produk UMKM Snack (Makanan Ringan) ................. 52

Gambar 4.5 Berbagai Jenis Minuman di Showcase Cooler .............................. 53

Gambar 4.6 Kunjungan Salesman ke 212 Mart ................................................ 57

Gambar 4.7 Paket Sembako Ramadhan ............................................................ 61

Gambar 4.8 Sebagian Orderan Paket Sembako 212 Mart ................................. 63

Gambar 4.9 Tampilan Kassa dan Kasir 212 Mart ............................................. 64

Gambar 4.10 COC (Check on Counter) ............................................................ 65

Gambar 4.11 Papan Nama Toko (Billboard) .................................................... 66

Gambar 4.12 Implementasi Wakaf 212 Mart Jambi ......................................... 68

Gambar 4.13 Analisa SWOT Usaha Pendekatan Pierce dan Robinson ............ 73

Gambar 4.14 Matriks Kuadran SWOT 212 Mart Kota Jambi .......................... 80

Page 15: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Studi Dokumentasi ........................................................................ 91

Lampiran 2 Interview Guide ............................................................................. 96

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian (Pembukaan) ............................................. 105

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian (Pengukuran Rating) ................................. 106

Page 16: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri ritel di Indonesia saat ini semakin berkembang dengan ramainya

pengusaha ritel yang membangun gerai-gerai di berbagai tempat dalam segala

bentuk dan formatnya. Pertumbuhan bisnis ritel barang konsumsi harian atau

FMCG (Fast Moving Consumer Good) ini ditandai dengan banyaknya market

ritel seperti Alfamart, Indomaret, Hypermart, Carrefour yang terdapat di kota-

kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan lain sebagainya.

Perkembangan industri ritel ini didukung beberapa faktor diantaranya adalah

terbukanya peluang pasar, perubahan gaya hidup, pola konsumsi masyarakat,

perkembangan usaha manufaktur yang akan memasok produknya ke retailer

(peritel), dan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi melalui pengembangan industri ritel di Indonesia.3

Pertumbuhan bisnis ritel modern dengan format convenience (minimarket)

di provinsi Jambi belakangan ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari

menjamurnya market ritel seperti Alfamart dan Indomaret pada setiap daerah di

Kota Jambi. Pesatnya pertumbuhan tersebut tidak hanya berdampak terhadap

ketatnya dan meningkatnya persaingan bisnis karena maraknya market ritel di

tengah masyarakat, tapi juga berdampak pada para pelaku bisnis dengan segala

bentuk persaingan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup setiap

perusahaan mereka.

Semakin pesatnya persaingan bisnis saat ini menuntut berbagai perusahaan

untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis yang memiliki tujuan untuk mencapai

target yang telah direncanakan agar perusahaan terlihat lebih unggul di

bandingkan dengan perusahaan pesaing, dalam hal ini perusahaan memerlukan

perancangan bisnis yang akurat. Sehingga dapat mengetahui ke arah mana

perusahaan tersebut akan pergi, bagaimana mencapainya serta tindakan apa yang

3 Tri Joko Utomo, ‗LINGKUNGAN BISNIS DAN PERAINGAN BISNIS RITEL‘ 5, no.

1 (2010), h. 5.

Page 17: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

2

harus dilakukan agar dapat memaksimalkan kekuatan dan merebut peluang yang

ada. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya strategi bisnis bahkan marketing mix

(bauran pemasaran) yang digunakan pebisnis ritel untuk mempertahankan

persaingan yang berdampak terhadap pesatnya perkembangan bisnis ritel.

Secara teoritis, marketing mix (bauran pemasaran) adalah kombinasi dari

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Hal ini berarti,

bauran pemasaran merupakan kumpulan-kumpulan variabel-variabel yang dapat

digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.4 Lebih jauh,

Kotler dan Amstrong menjelaskan marketing mix is good marketing tool is a set

of products, pricing, promotion, distribution, combined to produce the desired

response of the target market.5 Dari definisi tersebut diketahui bahwa bauran

pemasaran merupakan suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu.

Maka kegiatan ini dilakukan secara bersamaan antara variabel-variabel yang ada

dalam bauran pemasaran itu sendiri-sendiri tanpa diikuti adanya dukungan dari

variabel lain.

Adapun variabel-variabel yang ada dalam marketing mix (bauran

pemasaran) terdiri atas product (produk), price (harga), place (lokasi), dan

promotion (promosi), sehingga setiap variabel membutuhkan suatu strategi

tersendiri.6 Untuk mendukung kesuksesan bisnis ritel diperlukan penerapan

strategi 7R dalam retailing mencakup marketing mix yang terdiri dari Right

Product, Right Quantity, Right Price, Right Services, Right in Place, Right Time,

dan Right Appeals Promotion. Umumnya sasaran utama dari strategi tersebut

tertumpu dan berorientasi pada kepuasan konsumen, untuk memenuhi kepuasan

konsumen tersebut tentunya ketujuh komponen termasuk marketing mix tersebut

harus dijalankan secara terpadu agar retailer dapat memenuhi fungsinya sebagai

Right Retailer (peritel yang benar).

4 Nurhadi, ‗MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN BAURAN (MARKETING MIX)

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH‘, HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 6, no.

2 (23 Desember 2019), h.146. 5 Moh Nasuka, ‗Konsep Marketing Mix Dalam Perspektif Islam‘, BISEI: Jurnal Bisnis

Dan Ekonomi Islam 5, no. 01 (1 Mei 2020), h.32–33. 6 Nurhadi, ‗MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN BAURAN (MARKETING MIX)

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH‘, h.147.

Page 18: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

3

Strategi 7R dalam retailing yang dilakukan oleh peritel dapat memberikan

dampak yang baik bagi perkembangan bisnis ritel, hal demikian dikemukakan

dalam hasil penelitian Khoirun Nisa‘ yang menyimpulkan bahwa penerapan

strategi 7R yang dilakukan oleh pelaku bisnis ritel Islam dapat memberikan hasil

terhadap meningkatnya pendapatan usaha peritel dalam menghadapi pesatnya

minimarket waralaba di Gribig Kudus. Tidak hanya itu, bauran pemasaran juga

memberi dampak terhadap kepuasan dan loyalitas sebagaimana kesimpulan studi

yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIBA terhadap Lotte

Mart yang menerapkan strategi bauran pemasaran untuk mempertahankan dan

meningkatkan loyalitas pelanggannya.7

Dalam perspektif Islam, marketing mix lebih menekankan pada aspek

maksimalisasi nilai, tidak hanya semata-mata mengejar keuntungan pribadi atau

untuk perusahaan. Menurut Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula

dalam buku Pemasaran Syariah:Teori, Filosofi & Isu-Isu Kontemporer

menyebutkan bahwa, penerapan bauran pemasaran dalam perspektif Islam akan

kembali merujuk dan berpedoman pada konsep dasar kaidah fiqih yakni ―al-ashlu

fil-muamalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun ‘ala tahrimiha‖ yang berarti bahwa

pada dasarnya semua bentuk muamalat (bisnis) boleh dilakukan kecuali ada dalil

yang mengharamkannya. Konsekuensi logis jika merujuk pada dalil tersebut maka

seluruh praktik dan pemasaran boleh dilakukan.8

Menurut pakar retail, Koestarjono Prodjolalito, permasalahan utama yang

dihadapi pebisnis ritel adalah lokasi dan tempat, selain itu regulasi mengenai

aturan dan perizinan pemerintah daerah juga ikut menentukan tingkat

perkembangannya di samping strategi marketing yang baik dan tepat.9 Persoalan

tersebut dialami oleh bisnis ritel Islam yang saat ini telah beroperasi sekitar

kurang lebih 3 tahun di Kota Jambi yaitu minimarket 212. Berawal dari gerakan

aksi damai 212 pada Desember 2016 silam, Koperasi Syariah 212 resmi didirikan

7 Istiatin dan Sudarwati, ‗Analisis Strategi Bisnis Retail Di Lotte Mart Surakarta‘ 12, no.

2 (Agustus 2014). 8 H Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah:Teori, Filosofi &

Isu-Isu Kontemporer (Depok: PT.RajaGrafindo Persada, 2019), h.21. 9 Utomo, ‗LINGKUNGAN BISNIS DAN PERSAINGAN BISNIS RITEL‘, h.78.

Page 19: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

4

oleh para perintisnya pada Januari 2017. Koperasi syariah ini mengambil

momentum dengan semangat membangkitkan perekonomian umat dengan

mendirikan format convenience store yang diberi nama 212 Mart. Target pasar

yang ditujukan yaitu kepada customer Muslim dengan strategi bisnis untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim sebagai core competitive value.

Minimarket dengan entitas Islam ini menjual beragam barang kebutuhan

harian masyarakat seperti sembako, perlengkapan rumah tangga, snack (makanan

ringan), alat tulis, dan lain-lain. Berbeda dengan minimarket konvensional pada

umumnya, di etalase 212 Mart tidak ditemukan rokok, minuman beralkohol, alat

kontrasepsi dan produk yang tidak berlabel halal. Dalam kegiatan bisnisnya, 212

Mart memberikan lapak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) untuk dapat mendisplay produk-produknya sebagai bentuk konsinyasi

(titip jual).

Gerai 212 Mart ini telah berkembang dan tersebar di berbagai kota di

wilayah Indonesia termasuk di Kota Jambi telah ada cabang Gerai 212 Mart yaitu

di Jalan RK Rd Syahbudin No. 14 A RT. 05 Kelurahan Mayang Mangurai.

Selama kurang lebih 3 tahun beroperasi di Kota Jambi, 212 Mart berhasil

menambah jumlah gerai menjadi 3 gerai yang mana kedua cabang gerai berada di

daerah Kambang dan Pattimura. Namun, fenomena yang terjadi beberapa bulan

belakangan ini, perkembangan 212 Mart mengalami hambatan. Kedua cabang

gerai yaitu 212 Mart cabang Kambang dan 212 Mart cabang Pattimura yang telah

beroperasi selama kurang lebih 2 tahun pada akhirnya dilakukan penggabungan

kedua cabang gerai kemudian sekaligus diputuskan untuk pemindahan tempat

atau lokasi gerai ke daerah yang lebih strategis, akibatnya terjadi pengurangan

satu gerai pada akhir bulan April 2021.

Kemudian, hal yang memperkuat peneliti untuk meninjau 212 Mart lebih

lanjut karena terjadinya penurunan penjualan 212 Mart sejak tahun 2020, dapat

dilihat dari data yang peneliti peroleh sebagai berikut.

Page 20: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

5

Tabel 1.1 Data Penjualan 212 Mart periode 2020

No. Periode Penjualan

1 Januari Rp117.000.000,00,-

2 Februari Rp132.000.000,00,-

3 Maret Rp109.000.000,00,-

4 April Rp 83.000.000,00,-

5 Mei Rp 66.000.000,00,-

Sumber: Data Sekunder (Pembukuan Gerai 212 Mart Mayang 2020)

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

penjualan pada bulan Februari sebesar Rp15.000.000, sedangkan untuk bulan

seterusnya semakin menunjukkan kondisi penurunan dari bulan Maret hingga

April 2020. Sedangkan, mengenai penjualan periode saat ini pada tahun 2021,

minimarket 212 sedikit menunjukkan adanya peningkatan penjualan yang

signifikan dari tahun lalu, meskipun belum dapat dikatakan konsisten. Berikut

data penjualan 212 Mart cabang Mayang Kota Jambi pada tahun 2021:

Tabel 1.2 Data Penjualan 212 Mart periode 2021

No. Periode Penjualan

1 Januari Rp 99.755.000,00,-

2 Februari Rp116.300.000,00,-

3 Maret Rp109.600.000,00,-

4 April Rp147.200.000,00,-

5 Mei Rp149.100.000,00,-

Sumber: Data Sekunder (Pembukuan Gerai 212 Mart Mayang 2021)

Berdasarkan Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa tingkat penjualan 212

Mart sempat mengalami penurunan pada bulan ke-3. Dimana penjualan tertinggi

pada bulan Mei yaitu sebesar Rp149.100.000 dan penjualan terendah pada bulan

Januari yaitu sebesar Rp99.755.000. Penjualan tertinggi terjadi pada bulan April

dan Mei yang bertepatan dengan bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

212 Mart selama menjalankan usahanya mengalami beberapa kendala.

Adapun kendala yang menyebabkan 212 Mart mengalami perkembangan yang

lambat juga disebabkan karena kurangnya dukungan atau minat masyarakat untuk

Page 21: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

6

memilih produk pada 212 Mart, umumnya masyarakat masih familiar dan lebih

tertarik untuk berbelanja pada gerai konvensional (Alfamart dan Indomaret).

Peneliti juga masih menemukan beberapa masyarakat yang belum mengetahui

atau mengenal adanya minimarket syariah 212 Mart, hal ini berarti 212 Mart juga

kurang gencar dalam kegiatan promosi kepada masyarakat. Hal demikian menjadi

tantangan tersendiri bagi 212 Mart untuk dapat mensosialisasikan diri secara lebih

luas ke kalangan masyarakat mengenai adanya minimarket yang menerapkan

prinsip Islam sehingga keberadaannya diharapkan bertujuan menjadi salah satu

solusi bagi penguatan ekonomi umat.

Dari berbagai gejala permasalahan yang diamati oleh peneliti setelah

melakukan pra riset, maka 212 Mart perlu melakukan analisis lingkungan

perusahaan. Analisis ini terdiri dari dua komponen pokok, yakni lingkungan

eksternal dan lingkungan internal. Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan

adalah untuk mengidentifikasi opportunity (peluang) yang harus segera mendapat

perhatian serius dan pada saat yang sama perusahaan menentukan beberapa

kendala threat (ancaman) yang perlu diantisipasi. Hal ini diharapkan dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi 212 Mart dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya agar 212 Mart mampu bertahan dan mempunyai potensi untuk tetap

bertahan dan tidak menghilang di tengah maraknya persaingan.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

lanjut bagaimana strategi marketing yang diterapkan oleh 212 Mart kemudian

menganalisis alternatif strategi untuk pengembangan 212 Mart dalam mengatasi

perkembangannya yang terhambat agar dapat bertahan menghadapi pesatnya

kompetitor market ritel di Kota Jambi. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan

suatu penelitian yang berjudul “STRATEGI MARKETING RETAILING 212

MART DI KOTA JAMBI”.

Page 22: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

7

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan

identifikasi masalah yang terdapat di dalamnya, sebagai berikut:

1. Gerai 212 Mart telah menerapkan values (nilai) Islam dalam kegiatan

marketingnya, yang menjadi permasalahan ialah tidak banyak yang

menjadi konsumen di Gerai 212 Mart. Padahal masyarakat Kota Jambi

87% mayoritas beragama Islam.

2. 212 Mart mengalami perkembangan yang lambat setelah kurang lebih 3

tahun beroperasi di Kota Jambi, terjadi pengurangan satu gerai pada bulan

April 2021. Kondisi demikian perlu dilakukan identifikasi faktor internal

dan faktor eksternal 212 Mart agar dapat segera mengetahui posisi

perusahaan kemudian dirumuskan alternatif strategi pengembangan bisnis.

Dari fenomena permasalahan tersebut, hal ini menimbulkan pertanyaan

besar yaitu apa strategi yang diterapkan 212 Mart di Kota Jambi, lalu

bagaimana alternatif strategi yang peneliti rekomendasikan untuk

pengembangan 212 Mart dalam menghadapi pesatnya kompetitor bisnis ritel

di Kota Jambi agar tetap bertahan di tengah maraknya persaingan market ritel.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan ataupun pelebaran pada

pokok masalah maka peneliti menetapkan batasan masalah agar lebih jelas dan

terarah, untuk mempermudah dalam memperoleh data maupun informasi yang

dibutuhkan. Maka dalam penelitian ini difokuskan untuk membahas strategi

marketing 212 Mart ditinjau dari analisis strategi 7R dalam retailing untuk

menjawab permasalahan penelitian serta peneliti berupaya mengidentifikasi

faktor internal dan faktor eksternal kemudian menggunakan Matriks SWOT

sebagai alat untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan 212 Mart di

Kota Jambi.

Page 23: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa uraian yang dijelaskan pada latar belakang,

identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka peneliti dapat mengambil

masalah yang akan dilakukan penelitian. Masalah tersebut adalah:

1. Apa strategi marketing yang diterapkan 212 Mart di Kota Jambi?

2. Bagaimana alternatif strategi pengembangan 212 Mart dalam

menghadapi pesatnya kompetitor bisnis ritel di Kota Jambi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui strategi marketing 212 Mart di Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui alternatif strategi pengembangan 212 Mart dalam

menghadapi pesatnya kompetitor bisnis ritel di Kota Jambi.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan di atas, manfaat yang diharapkan oleh peneliti

dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Manfaat Teoritis

1. Dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang teori yang terkait

strategi marketing khususnya mengenai implementasi strategi 7R dalam

ritel pada 212 Mart di Kota Jambi dan mengetahui tahapan dalam

merumuskan alternatif strategi pengembangan dalam bisnis ritel.

2. Sebagai tambahan referensi bahan bacaan bagi pembaca untuk

perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, serta sebagai

rujukan bagi para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

khususnya, ataupun para akademisi lain yang tertarik untuk melakukan

penelitian sebidang ataupun non-sebidang dengan objek penelitian ini,

sehingga dapat dijadikan studi relevan bagi peneliti tersebut.

Page 24: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

9

b) Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan serta

memberikan jawaban tentang masalah yang diteliti, selain sebagai wujud

nyata penerapan teori-teori yang diterima selama di bangku kuliah dan

dapat dibandingkan dengan praktek yang terjadi di lapangan.

2. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumbangsih keilmuan

khususnya di bidang strategi pemasaran ritel dan dapat dijadikan

sumber informasi untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang

terkait dengan strategi marketing dalam bisnis ritel yang bersifat

melengkapi ataupun lanjutan.

3. Bagi Masyarakat

Dari penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan

masyarakat mengenai bisnis ritel berbasis syariah dalam hal penerapan

values Islam pada kegiatan marketing yang akan menjadi bahan

pertimbangan untuk ikut mendukung perkembangan Gerai 212 Mart di

Kota Jambi.

4. Bagi 212 Mart

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi pemikiran sebagai bahan rekomendasi serta masukan dalam

perencanaan strategi marketing bagi perkembangan 212 Mart ke

depannya.

G. Sistematika Penulisan

Tujuan sistematika penulisan ini adalah memberikan gambaran secara

umum mengenai isi dari penelitian sehingga dapat terlihat kesinambungan

antara bab lainnya. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini meliputi penjelasan latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

Page 25: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

10

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab

ini menguraikan pokok permasalahan secara umum yang menjadi

fokus penelitian beserta identifikasi masalah dan batasan masalah

agar tidak terjadi pelebaran pokok masalah.

BAB II Kajian Pustaka dan Studi Relevan. Dalam bab ini memaparkan

landasan teori yang mendukung beberapa pokok terkait mengenai

strategi marketing bisnis ritel serta berisikan studi relevan.

BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini mencakup metode penelitian,

objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data

serta metode analisis data yang digunakan untuk melakukan analisa

jawaban atas permasalahan yang diteliti.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini merupakan inti

atau pokok dari penulisan skripsi yaitu berisi pemaparan mengenai

pembahasan dan hasil penelitian.

BAB V Penutup. Dalam bab ini merupakan bagian akhir yang berisi

kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

direkomendasikan peneliti kepada pihak-pihak tertentu.

Page 26: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN

A. Kajian Pustaka

1. Strategi

Kata strategi berakar dari kata strategos yang asalnya dari turunan

kata kerja dalam bahasa Yunani. Gabungan dari kata stratos berarti militer

dan ago berarti memimpin. Stratego dalam kata kerja yang artinya

merencanakan (to plan).10 Strategi didefinisikan sebagai ilmu perencanaan

yang mencapai keunggulan atau keberhasilan berkompetisi di pasar dalam

suatu aktivitas untuk mencapai tujuan yang optimal. Dalam strategi

dipaparkan rencana tindakan cermat dan efektif yang akan diambil dalam

suatu aktivitas.11

Strategi merupakan suatu rencana fundamental yang bertujuan

untuk mencapai goal sebuah perusahaan.12

Strategi harus menjadikan

semua bagian dari sebuah organisasi yang luas menjadi kesatuan terpadu

agar sesuai dengan tujuan akhir (sasaran atau objective).13

Strategi ritel

menentukan target pasar, menawarkan barang maupun jasa, serta berpikir

bagaimana rencana aksi yang diupayakan pengusaha ritel agar dapat

menghasilkan profit jangka panjang dari para kompetitor.14

Menurut Abdul Halim Usman dalam bukunya Manajemen Strategis

Syariah mengartikan kata strategi adalah sesuatu yang dirancang dan

disiasati secara cermat dengan tujuan memperoleh hasil atau keuntungan.15

10

Triton, Manajemen Strategis Terapan Perusahaan Dan Bisnis (Jakarta: Tugu

Publisher, 2007), h.13. 11

Jim Hoy Yam, Manajemen Strategi:Konsep & Implementasi (Makassar: CV Nas

Media Pustaka, 2020), h.16. 12

Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta,

2018), h.201. 13

Darsono Prawironegoro, PENGANTAR BISNIS MODERN ABAD 21 (Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2016), h.119. 14

Devi Puspita Sari dan Mefrina Yusniar, Prinsip-Prinsip Bisnis (Bogor: CV Rizeva

Utama, 2014), h.59. 15

Abdul Halim Usman, Manajemen Strategis Syariah:Teori, Konsep Dan Aplikasi

(Jakarta: Zikrul Hakim, 2015), h.20.

Page 27: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

12

Pada sebagian besar organisasi, untuk mencapai kinerja serta hasil yang

unggul dibandingkan para pesaingnya merupakan tantangan yang utama.

Jika organisasi berhasil membentuk kinerja yang unggul, maka pada saat

itulah organisasi telah memiliki keunggulan kompetitif.

Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh, terpadu

yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan

lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat dalam

perusahaan. Jadi, strategi merupakan pilihan pola, tindakan suatu

perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dari

organisasi di masa yang akan datang sesuai dengan rencana-rencana dan

pelaksanaan yang tepat.

2. Marketing

Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama

marketing. Asal kata pemasaran adalah pasar atau market. Apa yang

dipasarkan itu, ialah barang dan jasa. Memasarkan barang bukan berarti

hanya menawarkan barang dan jasa ataupun menjual, tetapi maknanya

lebih luas dari itu. Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti

membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang,

menyimpan, menyortir dan sebagainya.

Kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan salah satunya

adalah pemasaran. Peran pokok pemasaran dalam suatu bisnis juga

memiliki kontribusi terhadap perusahaan yaitu mengenai strategi produk.

Dibutuhkan seorang marketer andal di suatu perusahaan yang berskala

nasional maupun internasional dalam memasarkan produk maupun jasa.

Penentuan strategi pemasaran dalam perusahaan sangat menentukan suatu

produk tersebut dapat diterima oleh pasar sasaran, selain ditentukan oleh

cost yang murah ataupun kualitas yang ditawarkan perusahaan.16

16

Ikhsan Bayanuloh, MARKETING SYARIAH (Yogyakarta: Deepublish, 2019), h.5–6.

Page 28: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

13

WJ. Stanton dalam buku Manajemen Pemasaran mendefinisikan,

Pemasaran sebagai suatu sistem keseluruhan kegiatan usaha yang bertujuan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memenuhi dan memuaskan

kebutuhan para pembeli yang ada ataupun pembeli potensial.17 Saat ini

pemasaran tidak hanya berperan menyampaikan produk atau jasa hingga ke

tangan konsumen, tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat

memberikan kepuasan kepada pelanggan secara continue, sehingga

keuntungan perusahaan dapat diperoleh dengan terjadinya pembelian yang

berulang.18

Pada tahun 1985, American Marketing Association (AMA),

menyatakan pemasaran ialah suatu perencanaan dan proses pelaksanaan

konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa atau

ide yang dapat mencapai tujuan perusahaan dengan cara memuaskan

pelanggan.19

Fandy Tjiptono mengemukakan bahwa, pemasaran bertujuan

untuk menarik perhatian konsumen dalam mengkonsumsi produk yang

ditawarkan. Oleh karenanya, pemasaran memainkan peranan penting dalam

pengembangan produk.20

Sedangkan definisi pemasaran, menurut World Marketing

Association (WMA) yang dikutip oleh Hermawan Kartajaya, pemasaran

adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses

penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada

stakeholder-nya‖.21 Kegiatan pemasaran bertujuan untuk menarik

konsumen baru dengan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan

keinginan pelanggan, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk

dengan mudah, melakukan promosi secara efektif serta berusaha

17

Warnadi dan Aris Triyono, Manajemen Pemasaran (Deepublish, 2019), h.4. 18

Budi Rahayu Tanama Putri, MANAJEMEN PEMASARAN (Denpasar: Universitas

Udayana, 2017), h.1. 19

Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, h.3. 20

Muhammad Yusuf Saleh dan Miah Said, Konsep dan Strategi Pemasaran: Marketing

Concepts and Strategies (Makassar: SAH MEDIA, 2019), h.1. 21

Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing (Bandung:

Mizan Pustaka, 2006), h.26.

Page 29: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

14

mempertahankan pelanggan dengan cara berorientasi terhadap kepuasan

pelanggan.

Pemasaran yaitu suatu aktivitas market ritel dalam melakukan

perancangan dan pengembangan sebuah produk, mendistribusikan produk,

melakukan promosi, menetapkan harga produk, serta menyediakan jasa

purna jual dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan melalui

terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kegiatan tersebut harus

dikelola oleh manajer pemasaran dan akan dilaksanakan oleh para staf atau

pegawai divisi pemasaran. Keputusan yang diambil manajer pemasaran

yaitu di bidang:22

1) Produk: riset pasar, merancang, dan mengembangkan produk,

warna, ukuran dan pembungkusan.

2) Kebijakan harga (diskon, hadiah, bonus, dan sebagainya).

3) Promosi: advertasi, promosi penjualan, publisitas, dan personal

selling.

4) Distribusi: logistik dan kecepatan produk ke tangan konsumen.

5) Layanan purna jual: perbaikan dan keluhan pelanggan.

Realitas menunjukkan baik secara teoritis maupun praktis,

pemasaran konvensional telah dibangun dalam waktu yang panjang secara

sistematis sesuai dengan perubahan zaman. Maka dari itu, semua orang

yang mempelajari ilmu pemasaran tidak akan mungkin dapat terlepas dari

konsep-konsep pemasaran konvensional. Dengan demikian, munculnya

pemasaran syariah yang memiliki karakteristik dan filosofi berbeda dengan

pemasaran konvensional, tidak berarti pemasaran syariah merupakan

‗bangunan‘ tersendiri yang terpisah atau independen. Atau dapat dikatakan,

sebenarnya pemasaran syariah merupakan penyesuaian atau modifikasi

konsep-konsep dari pemasaran konvensional dengan menyertakan atau

memasukkan nilai-nilai ajaran Islam.23

22

Prawironegoro, PENGANTAR BISNIS MODERN ABAD 21, h.76. 23

Usman, Sobari, dan Sulthani, h.23.

Page 30: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

15

Syariah berasal dari kata syara’a al-syai’a, yang secara harfiah

berarti ‗menerangkan‘ atau ‗menjelaskan sesuatu‘. Kata syariah juga bisa

berasal dari kata syir’ah atau syariah yang berarti suatu tempat yang

dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung, sehingga orang

yang mengambilnya tidak membutuhkan bantuan alat lain. Sedangkan

secara etimologi, syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah

perintahkan kepada hamba-hamba-Nya.24 Mengingat syariah mencakup

segala bidang kehidupan, maka semua proses dalam pemasaran, dari

pembuatan, penyampaian hingga pertukaran nilai juga diatur dalam syariah.

Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi

pada keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan

lainnya yaitu keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkahan

ini melahirkan konsep maslahah, yang optimal.25 Hermawan Kartajaya

dan Muhammad Syakir Sula dalam buku Islamic Marketing

mengemukakan definisi pemasaran syariah yang sejalan dengan definisi di

atas, yaitu: ―Suatu proses bisnis yang keseluruhan prosesnya menerapkan

nilai-nilai Islam, kejujuran dan keadilan‖.

3. Retailing

Ritel berakar dari kata retallier dalam bahasa Prancis yang artinya

memotong atau memecah suatu kuantitas dari skala besar ke skala yang

kuantitasnya lebih kecil. Secara sederhana, dalam penyebutan sehari-hari

kata ritel diistilahkan dengan kata eceran. Menurut Kotler dan Keller yang

dikutip oleh Hardius Usman, mendefinisikan toko ritel adalah toko yang

kegiatan utamanya melakukan penjualan barang maupun jasa secara

individu langsung ke konsumen akhir.26 Selain itu ritel juga menyediakan

pasar untuk para produsen yang mau menjual produk mereka.

24

Usman, Sobari, dan Sulthani, ISLAMIC MARKETING:SEBUAH PENGANTAR, h.29. 25

Kalimah dan Fadilah, Marketing Syariah, h.24. 26

Hardius Usman, Nurdin Sobari, dan Emil Azman Sulthani, ISLAMIC

MARKETING:SEBUAH PENGANTAR (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2020), h.288.

Page 31: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

16

Levy dan Weirtz dalam buku Retailing Management memberi

pengertian ritel yaitu suatu aktivitas bisnis yang menambahkan nilai pada

barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk keperluan konsumsi

personal ataupun keluarga.27 Definisi lain ritel menurut Kotler dan

Amstrong dalam buku Marketing Management, Ritel adalah aktivitas bisnis

antara produsen dengan konsumen secara langsung tanpa perantara. Dari

definisi inilah tercipta perbedaan antara pasar konsumen bisnis yang

dikenal dengan istilah Business to Business (B2B) dan pasar konsumen

individu yang dikenal dengan istilah Business to Customer (B2C).

Gambar 2.1 Simulasi Perbandingan Alur Aktivitas B2B dan B2C

B2B

B2C

Jika digabungkan kedua definisi di atas, maka sederhananya ritel

didefinisikan sebagai aktivitas penjualan dari toko ke konsumen secara

langsung tanpa adanya perantara dengan disertai tambahan nilai pada

transaksi penjualan. Dari definisi tersebut menyatakan konsekuensi bahwa

pandangan konsumen terhadap istilah ritel selama ini dapat dikatakan

―salah‖. Retailing diartikan sebagai suatu aktivitas penjualan barang

ataupun jasa secara direct (langsung) ke konsumen akhir untuk keperluan

konsumsi pribadi maupun rumah tangga, tidak termasuk keperluan bisnis.

Institusi pabrikan seperti wholesaler atau retail store yang menjual sesuatu

27

Michael Adiwijaya, Jurus Jitu Mengelola Bisnis Ritel Ala Indonesia (Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2010), h.3–5.

Pabrik Distributor Grosir Toko Konsumen

Page 32: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

17

ke konsumen akhir untuk keperluan non-bisnis, maka artinya mereka

melakukan penjualan eceran.28

Dari Gambar 2.1 dapat diamati beberapa fungsi toko yang

menjalankan kegiatan ritel dalam pasar konsumen individu, yaitu sebagai

berikut:

1) Menjual secara eceran

Toko ritel membeli produk dalam kuantitas besar dari grosir atau pihak

perantara lainnya untuk dijual kembali secara eceran kepada

konsumen.

2) Menyediakan ragam pilihan produk

Toko ritel selalu menyimpan berbagai macam stok barang dengan jenis

dan kategori yang bervariasi agar dapat memenuhi kebutuhan atau

keinginan konsumen yang beragam.

3) Memberikan layanan tambahan

Tidak hanya menjual produk kepada konsumen, disamping itu juga

menyediakan jasa tambahan seperti pembayaran secara cicilan, produk

yang bergaransi, layanan tambahan antargratis, dan sebagainya.

Tujuannya untuk menciptakan loyalitas konsumen terhadap toko.

Toko ritel selalu identik dengan aktivitas yang menjual berbagai

barang kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti produk sembako

(groceries product), perawatan tubuh (personal care product), dan

kebutuhan rumah tangga (toiletries product). Adapun ritel dibidang jasa

meliputi usaha restoran, pedagang kaki lima, klinik kecantikan serta jasa

ritel lainnya.29

Usaha eceran atau usaha ritel mempunyai peran yang sangat

penting baik ditinjau dari pihak konsumen atau dari pihak produsen.30

28

Fandy Tjiptono, STRATEGI PEMASARAN (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2015), h.

352. 29

Adiwijaya, h.6. 30

Emmi Ambarwati dkk, Prinsip Bisnis Ritel (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, n.d.), h.11.

Page 33: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

18

a. Dari Pihak Produsen:

1) Peritel adalah sumber informasi yang sangat berharga mengenai

produknya.

2) Peritel dipandang sebagai pihak yang ahli dalam bidang penjualan

produk perusahaan.

3) Produsen dapat memasang iklan, mengadakan undian atau memberi

hadiah kepada konsumen melalui toko-toko ritel.

4) Peritel adalah ujung tombak peusahaan yang akan sangat

menentukan laku tidaknya produk perusahaan.

b. Dari Pihak Konsumen:

Usaha ritel memberikan kebutuhan ekonomis bagi pelanggan

melalui lima cara, antara lain:

1) Biasanya usaha ritel berlokasi di sekitar dekat rumah pelanggan,

sehingga pelanggan tidak perlu waktu lama untuk bisa mendapatkan

suatu produk.

2) Memberi kemudahan untuk konsumen/pelanggan dalam

membandingkan dan memilih kualitas, bentuk dan barang dari

produk yang diinginkan serta jasa yang ditawarkan. Dalam upaya

menarik konsumen dan memuaskan pelanggan, biasanya para

peritel akan berusaha menciptakan atmosfir atau suasana belanja

yang nyaman.

3) Menjaga harga jual agar stabil dan tetap rendah supaya mampu

bersaing dalam menarik pelanggan.

4) Membantu meningkatkan standar hidup masyarakat. Produk yang

dijual dalam usaha ritel, tergantung pada apa yang dibeli dan

dikonsumsi oleh masyarakat. Upaya promosi yang dilakukan, tidak

hanya memberikan informasi kepada masyarakat mengenai beragam

produk barang dan jasa, tetapi juga dapat meningkatkan keinginan

pelanggan untuk membeli. Hasil akhirnya adalah peningkatan

standar hidup dan penjualan produk.

Page 34: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

19

5) Adanya usaha ritel juga memungkinkan dilakukannya produksi

besar-besaran (produksi massal). Produksi massal tidak akan dapat

dilakukan tanpa sistem pengecer yang efektif dalam

mendistribusikan produk yang dibuat secara massal bagi pelanggan.

Peran ritel dalam kehidupan perekonomian secara keseluruhan,

yaitu sebagai pihak akhir (final link) dalam suatu rantai produksi yang

dimulai dari pengolahan bahan baku, sampai dengan distribusi barang (dan

jasa) ke konsumen akhir.

Sama halnya dengan bank, terdapat bank syariah dan bank

konvensional, maka dari berbagai jenis ritel ada yang mencirikan ritel

yang berbasis Islami atau sesuai syariah dan ada yang tidak Islami. Toko

syariah merupakan toko yang menyediakan berbagai produk yang

diproduksi oleh kaum Muslim, produknya tidak hanya halal tetapi juga

thayyib atau baik. Selain itu, toko juga memerhatikan nilai-nilai Islam

dalam menjalankan bisnis. Misi dari toko ini secara umum adalah

menyediakan produk yang dihasilkan kaum Muslim dari sumber yang

terpercaya.31

Secara umum karakteristik dari toko syariah adalah:

a. Landasan dalam manajemen mereka merupakan ajaran Islam.

b. Semua produk halalan thayyiban.

c. Penjualan produk bertujuan untuk mendistribusikan produksi

dari pengusaha Muslim yang produknya berstatus halal.

d. Sesuai dengan ajaran Islam, seluruh staff harus menjaga etika

atau adab, cara berpakaian atau penampilan serta akhlak yang

paling utama.

Toko syariah juga mempunyai ciri yang membedakannya dengan

toko ritel konvensional yaitu dari atribut-atributnya. Terdapat lima dimensi

atribut toko ritel syariah, yaitu:

31

Usman, Sobari, dan Sulthani, ISLAMIC MARKETING:SEBUAH PENGANTAR, h.289–

292.

Page 35: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

20

a. Produk Muslim

Hanya produk yang diproduksi dengan mengikuti aturan serta

berpedoman dengan prinsip syariah yang dijual pada toko syariah. Hal

demikian bertujuan supaya produk Muslim mendapatkan ‗tempat‘

khusus, sehingga mudah untuk mencari produk yang konsumen

Muslim butuhkan. Selain itu, toko syariah juga memberi bantuan

kepada kaum Muslim untuk memasarkan produknya, yang harapannya

agar usaha yang ditekuni tersebut dapat berkembang dan semakin

mengalami kemajuan sehingga umat Muslim pun menjadi sejahtera.

b. Suasana toko Islami

Toko tidak hanya terlihat bersih dan nyaman, namun konsumen juga

harus merasakan suasana toko yang bernuansa Islam. Cara yang dapat

dilakukan salah satunya adalah dengan mengalunkan musik-musik

religi yang membuat konsumen selalu mengingat Allah. Hal ini

dibuktikan dengan studi yang menunjukkan bahwa tata letak yang

menarik, display yang efektif, aroma yang menyenangkan serta

penyetelan musik yang membuat lingkungan toko menjadi positif,

dapat memberi pengaruh terhadap pelanggan agar nyaman dengan

waktu yang lama untuk berada di toko dan merasa ingin berkunjung

kembali ke toko tersebut.

c. Humanistis

Seperti penelitian yang diungkapkan oleh McDaniel dan Burnett

bahwasanya sesuai dengan kodrat manusia, orang yang religius lebih

membutuhkan pelayanan secara manusiawi dibandingkan dengan

atribut toko lainnya. Sebab itu, toko yang menjalin kemitraan dengan

persahabatan atau persaudaraan dapat dikatakan toko yang sesuai

syariah.

d. Produk Halal

Produk yang dijual toko ritel syariah tentunya dijamin kehalalannya,

bukan produk yang terdapat unsur yang diharamkan dalam Islam.

Page 36: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

21

Selain halal, Islam juga menekankan bahwa produk harus ‗thayyib‘

yang berarti baik, bersih dan aman untuk dikonsumsi.

e. Nilai-nilai Islam

Setiap menjalankan aktivitas ritel syariah harus berlandaskan dengan

aturan yang didasari nilai-nilai Islam agar terhindar dari tindakan yang

tercela dalam bisnis dalam artian tidak adanya unsur riba dalam

transaksi dan tetap menjalankan kewajiban terhadap harta dengan

membayar zakat.

4. Strategi 7R dalam Retailing

Menurut Hutagalung dan Baruna yang dikutip dari buku Manajemen

Bisnis Ritel, untuk mendukung kesuksesan bisnis ritel dibutuhkan

penerapan strategi 7R yang terdiri atas:32

1) Right Product

Elemen penting yang ada dalam suatu program pemasaran tentunya

adalah produk. Dalam melakukan kegiatan pemasaran, strategi produk

akan memberikan pengaruh terhadap strategi marketing lainnya.

Membeli suatu produk berarti tidak hanya sekedar ingin memiliki

produk, namun juga bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

Menurut Kotler, definisi produk yaitu segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke suatu pasar untuk dapat memenuhi keinginan maupun

kebutuhan‖.33

Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, hal pertama yang

dilakukan adalah memulai strategi pemasaran dengan merancang suatu

produk yaitu berupa barang, jasa ataupun gagasan. Tantangan yang

dihadapi tenaga pemasar yaitu dalam menyusun dan memikirkan

strategi yang tepat untuk mengembangkan suatu produk baru. Strategi

produk ini mencakup empat faktor utama, yaitu estetika, fungsional,

32

Sopiah, Manajemen Bisnis Ritel (Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h.226–227. 33

Siti Kalimah dan Nur Fadilah, Marketing Syariah: Hubungan antara Agama dan

Ekonomi (Jawa Timur: LPPM IAI Ibrahimy Genteng Banyuwangi, 2017), h.15–17.

Page 37: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

22

faktor penunjang psikologis, pelayanan yang mendukung dan

menyertai penjualan produk.

2) Right Quantity

Dibutuhkan keseimbangan dan kesesuaian antara jumlah

pembelian konsumen dengan pembelian peritel, serta kebutuhan

konsumsi konsumen dengan kebutuhan persediaan barang dagangan

peritel untuk dapat memperoleh hasil optimal. Ketepatan kuantitas

akan sangat berdampak terhadap kelancaran kegiatan distribusi dalam

ritel, artinya harus balance antara kebutuhan dengan stok barang yang

harus disediakan.

Kemudian dikomparasi dengan kapan waktu berkunjung supplier

dan kapan waktu pengiriman dilakukan, idealnya salesman berkunjung

setiap harinya, namun jelas hal ini tidak mungkin. Biasanya salesman

melakukan kunjungan dua minggu sekali atau apabila keadaan ritel

sedang sangat ramai, bisa saja satu minggu sekali. Kemudian dengan

ketepatan kuantitas, bukan saja terhindar dan mencegah dari

kemungkinan terjadinya kerusakan barang di gudang, tetapi juga jarak

expired date (kedaluwarsa) barang bisa dijaga agar tetap masih jauh.

3) Right in Price

Right in price merupakan harga yang konsumen bersedia untuk

membayar, dan peritel masih mendapatkan keuntungan yang sesuai

(atau maksimal) pada harga tersebut. Harga sangat menentukan

keberlangsungan hidup ritel, karena dari harga yang tepat maka akan

terjadi perputaran transaksi yang maksimal. Di dunia pemasaran dan

penjualan, dikenal namanya celling price dan floor price, dimana batas

dari celling price adalah angka tertinggi yang konsumen bersedia

membayar untuk barang tersebut. Floor price adalah batas terendah

dari harga yang bisa dijual, dimana penjual masih memperoleh

keuntungan yang pantas.

Industri harus mampu bersaing dari segi penetapan harga jual di

pasar, dengan tujuan agar konsumen dapat membeli produk dengan

Page 38: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

23

harga terjangkau. Strategi penetapan harga jual berdasarkan kriteria

sebagai berikut:

a. Target Profit Pricing, penetapan harga jual berdasarkan tingkat

keuntungan sasaran, dimana pihak perusahaan menentukan target

laba.

b. Penetapan harga berdasarkan persepsi mulai konsumen yaitu

menetapkan harga menurut persepsi atau citra yang dirasakan

konsumen.

c. Penetapan harga jual dan mengikuti harga pasar yaitu harga

ditetapkan berdasarkan harga produk saingan.

4) Right Time

Dalam bisnis ritel, waktu merupakan suatu aspek yang tidak kalah

penting dari aspek lainnya. Peritel harus mengetahui kapan saja

konsumen bersedia dan berkeinginan membeli barang yang

dibutuhkan. Secara garis besar, waktu berbelanja konsumen memiliki

empat macam pola yang bisa menghadirkan peluang bisnis tersendiri,

meliputi: waktu kalender, waktu musiman, waktu khusus dalam

kehidupan seseorang, dan waktu pribadi.

5) Right Service

Merupakan layanan kepada pelanggan yang berhubungan dengan

produk atau jasa yang dibeli konsumen dalam bentuk penyajian

pelayanan, tindakan maupun informasi yang diberikan oleh penjual.

Ada dua hal yang berhubungan dengan pelayanan, yaitu: Customer

Service Features, adalah cara menyajikan layanan kepada pelanggan.

Customer Service Action, adalah kualitas dari tindakan penjual atau

penyedia jasa dalam memberikan layanan, menyajikan informasi dan

data, menangani keluhan pelanggan, memperbaiki kesalahan dan lain

sebagainya.

6) Right in Place

Komponen ini berkaitan dengan penentuan dan pemilihan lokasi

yang strategis untuk dijadikan tempat dalam menjalankan suatu usaha.

Page 39: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

24

Faktor-faktor dalam penetapan lokasi ini dapat dilihat dari desain

interior dan eksterior yang indah dan menarik, ruang yang luas dan

nyaman bagi konsumen untuk berbelanja, fasilitas pendukung yang

memadai, serta faktor-faktor lainnya.

7) Right Appeals/Promotion

Promosi adalah suatu upaya untuk memperkenalkan atau

menawarkan suatu barang atau produk kepada calon pembeli. Komponen

ini merupakan kegiatan pemasaran yang paling nyata dan harus

difokuskan agar dapat berperan aktif. Promosi ini bertujuan untuk

menyajikan pesan yang benar kepada sasaran yang tepat melalui media

yang paling sesuai. Sebab setiap produk memiliki target pasar yang

berbeda, sehingga pendekatan promosi yang harus dilakukan pun akan

berbeda pula. Perusahaan harus mampu memutuskan kegiatan promosi

apakah yang tepat bagi suatu produk yang dimiliki oleh perusahaan agar

mencapai keberhasilan dalam penjualan.

5. Analisis SWOT

a. Definisi Analisis SWOT (SWOT Analysis)

Analisis SWOT apabila dilihat berdasarkan filosofinya

merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka

kerja dan rencana strategi yang pernah diterapkan baik di medan

pertempuran maupun bisnis.34

Analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk menentukan strategi perusahaan.

Dapat diartikan pula sebagai metode perencanaan strategis yang

dianalisis berdasarkan pada logika yang digunakan untuk mengevaluasi

SWOT, yaitu dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).35

34

Irham Fahmi, Manajemen Risiko Teori, Kasus Dan Solusi (Bandung: Alfabeta, 2010),

h.264. 35

Swardono, Manajemen Strategik Konsep Dan Kasus (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2002), h.5.

Page 40: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

25

Analisis SWOT merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi

aspek-aspek di suatu organisasi atau perusahaan supaya dapat

menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi.

Analisis SWOT melibatkan identifikasi dari aspek internal dan aspek

eksternal untuk menunjukkan kinerja perusahaan dan merumuskan

strategi perusahaan. Aspek internal yang dimaksud ialah Stregths (S)

dan Weaknesses (W), sedangkan aspek eksternal ialah Opportunities

(O) dan Threats (T). Bergantung pada hubungan yang dibentuk antara

kondisi internal dan eksternal, sebuah pilihan dibuat untuk

mengimplementasikan perubahan yang diinginkan atau dibutuhkan

dalam perilaku sistem.

Menurut Freddy Rangkuti analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Pembuatan keputusan

perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup

kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup

peluang dan ancaman. Dalam hal ini, analisis SWOT dipakai jika para

penentu strategi perusahaan mampu melakukan pemaksimalan peranan

faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang sekaligus berperan sebagai

alat untuk meminimalisir kelemahan yang terdapat dalam tubuh

organisasi dan menekan ancaman yang timbul dan harus dihadapi

dengan tepat.

Dari berbagai literatur yang menjelaskan tentang SWOT dapat

kiranya ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisis SWOT

merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka

kerja dan rencana strategi (framework and strategic planning) yang

pernah diterapkan baik di medan pertempuran maupun bisnis.36

Dimana

SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu

36

Irham Fahmi, Manajemen Risiko Teori, Kasus Dan Solusi, h.355.

Page 41: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

26

organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama

untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih

komprehensif.37

b. Fungsi Analisis SWOT

Secara umum, analisis SWOT telah dinilai oleh sebagian besar tim

teknis penyusunan company plan. Bagian dari pekerjaan perencanaan

strategis berfokus pada apakah perusahaan memiliki sumber daya dan

kemampuan yang memadai untuk menjalankan misinya dan

mewujudkan visinya. Pengenalan kekuatan yang akan membantu

perusahaan untuk tetap perhatian dan mencari peluang baru, laporan

yang jujur tentang kelemahan yang ada akan memberikan bobot

realisme dengan rencana yang akan dibuat perusahaan, sehingga fungsi

dari analisis SWOT adalah menganalisis kekuatan dan kelemahan

perusahaan melalui peninjauan kondisi internal perusahaan serta

peluang dan ancaman melalui peninjauan kondisi eksternal perusahaan.

c. Tujuan Penerapan SWOT

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk

memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus,

sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat

dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik

dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang

mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.38

Untuk memiliki suatu model analisis SWOT yang baik maka perlu

adanya dukungan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif

bersifat teori-teori, sedangkan kuantitatif yaitu degan menempatkan

37

Irham Fahmi, h.356. 38

Irham Fahmi, h.356.

Page 42: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

27

angka-angka sebagai ukuran pembobotan nilai dilakukan agar tingkat

keakuratan dapat diperoleh secara lebih baik.39

Sejak awal penggunaan analisis SWOT dimaksudkan untuk

memperjelas semua kekuatan dan kelemahan yang dapat diidentifikasi

guna memberikan suatu rekomendasi pengembangan berdasarkan

potensi-potensi yang tersedia. Suatu perusahaan tidak akan membuat

keputusan jika tidak didasarkan atas keberadaan potensi-potensi di

sana. Dimana potensi yang dilihat secara umum ada 2 (dua), yaitu:

1. Memiliki dan mampu memberikan nilai profitable (bisa

memberikan sisi profit di masa yang akan datang).

2. Sektor yang dimasuki memiliki kondisi continuity

(keberlanjutan usaha).

Jika kedua potensi umum ini tidak diperoleh dalam rekomendasi

akhir dari penggunaan SWOT tersebut, maka kemungkinan besar

keputusan tidak akan dilaksanakan, karena memang salah satu alasan

dipergunakannya SWOT adalah untuk melihat besarnya strength

(kekuatan) dibandingkan weakness (kelemahan) dan besarnya

opportunity (peluang) dibandingkan threat (ancaman) itu sendiri.

d. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan

dalam bisnis apa perusahaan beroperasi dan arah mana perusahaan

menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk

menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan

misinya dan mewujudkan misinya dari hasil analisis akan memetakan

posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan

strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan

sasaran-sasaran perusahaan selama 3-5 tahun ke depan untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan para stakeholder atau analisis

SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam perusahaan

39

Irham Fahmi, h.360.

Page 43: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

28

yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu

komponennya sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

Manfaat Analisis SWOT, sebagai berikut:

1. Sebagai arahan perusahaan untuk menentukan berbagai strategi

terkait rencana dan pelaksanaan pada masa yang akan datang.

Diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menentukan strategi

yang terbaik.

2. Menjadi bahan evaluasi kebijakan bagi perusahaan untuk

memikirkan upaya yang dirasa merugikan dan menguntungkan.

3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan atau

menjadikan pedoman untuk melakukan berbagai kebijakan baru dan

solusi atas hasil penilaian dari analisa yang ada.

4. Memotivasi manajemen perusahaan untuk mengembangkan atau

menciptakan ide-ide baru agar perusahaan dapat berkembang sesuai

dengan yang diharapkan.40

e. Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT

Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu

dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis

SWOT, yaitu:41

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and

threats (O and P). Dimana faktor ini bersangkutan dengan kondisi-

kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi pembuatan

keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri

(industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro

environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan

sosial budaya.

40

Erwin Suryatama dan Adi Pamungkas, Lebih Memahami Analisis SWOT Dalam Bisnis

(Surabaya: Ditjen Peternakan, 2014), h. 33. 41

Irham Fahmi, Manajemen Risiko Teori, Kasus Dan Solusi, h.361.

Page 44: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

29

2. Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and

weaknesses (S and W). Dimana faktor ini menyangkut kondisi yang

terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi

terbentuknya decision making (pembuatan keputusan) perusahaan.

Faktor internal ini meliputi segala macam manajemen fungsional:

pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan

pengembangan, sistem informasi manajemen, dan corporate culture

(budaya perusahaan).

Analisis lingkungan perusahaan biasanya terdiri dari dua

komponen pokok, yakni lingkungan ekternal dan lingkungan internal.

Jenis lingkungan eksternal perusahaan meliputi: lingkungan umum,

lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Sedangkan yang

termasuk dalam lingkungan internal adalah sumber daya, kemampuan

dan kompetensi inti. Dengan melakukan analisis terhadap lingkungan

perusahaan diharapkan manajemen perusahaan akan memiliki

gambaran yang lebih jelas dalam menyiapkan strategi bisnis yang

diperlukan untuk mengantisipasi implikasi manajerial yang

ditimbulkan oleh lingkungan bisnis.42

Untuk mencapai daya saing strategi dan memperoleh profit yang

tinggi, perusahaan harus menganalisis lingkungan eksternalnya,

mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan tersebut,

menentukan mana di antara sumber daya internal dan kemampuan

yang dimiliki merupakan kompetensi intinya, dan memilih strategi

yang cocok untuk diterapkan atau strategic formulation. Suatu strategi

merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang

diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta memperoleh

keunggulan bersaing.43

42

Amirullah, MANAJEMEN STRATEGI Teori-Konsep-Kinerja (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2015), h.16. 43

Amirullah, h.17.

Page 45: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

30

Jauch dab Glueck dalam buku Manajemen Strategi,

mengemukakan alasan pentingnya analisis lingkungan sebagai berikut:

(1) Analisis lingkungan memberikan kesempatan pada perencana

strategi untuk mengantisipasi peluang dan membuat rencana untuk

melakukan tanggapan pilihan terhadap peluang ini. (2) Membantu

perencana strategi untuk mengembangkan strategi yang dapat

mengubah ancaman menjadi keuntungan organisasi.44

Dalam melakukan analisis lingkungan eksternal, perusahaan

menggali dan mengidentifikasi semua opportunity (peluang) yang

berkembang dan menjadi tren pada saat itu serta mengidentifikasi

threat (ancaman) dari para pesaing dan calon pesaing serta faktor

eksternal lainnya. Sedangkan analisis lingkungan internal lebih

memfokuskan pada identifikasi strength (kekuatan) dan weakness

(kelemahan) dari perusahaan. Identifikasi faktor-faktor lingkungan

yang mempengaruhi kinerja perusahaan biasanya disebut dengan

analisis SWOT (SWOT Analysis).

B. Studi Relevan

Sudah menjadi ketentuan mutlak dalam penelitian ilmiah menolak segala

unsur plagiatisme. Untuk memenuhi kode etik ilmiah, diperlukan eksplorasi

terhadap riset-riset yang telah mendahului penelitian ini. Tujuannya selain

menegaskan keaslian penelitian, juga sebagai materi pendukung guna

menyusun konsep berpikir dalam penelitian, serta menjadi bahan studi

perbandingan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan

saat ini. Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan untuk dijadikan bahan

telaah bagi peneliti diantaranya terdapat di tabel berikut.

44

Amirullah, h.23.

Page 46: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

31

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama dan Judul Hasil Penelitian

1 Rinawati

Skripsi

Tahun 2018

UIN Yogyakarta

Implementasi Marketing Mix pada

Manajemen Pemasaran

Supermarket Pamella Satu dalam

Perspektif Etika Bisnis Islam.

Implementasi marketing mix pada

pemasaran Supermarket Pamella

Satu sudah sesuai dengan prinsip-

prinsip etika bisnis Islam dilihat

dari: Beberapa kriteria produk yang

dijual harus mempunyai sertifikasi

kemanan pangan dari pemerintah

dan sertifikasi halal dari MUI.

Harga jual produk selalu melihat

pada kondisi pasar. Promosi

menggunakan konsep low cost high

impact yaitu dengan biaya serendah

mungkin didapatkan hasil yang

maksimal.

2 Khoirun Nisa‘

Skripsi

Tahun 2015

STAIN Kudus

Analisis Strategi Bisnis Ritel

Islam Menghadapi Pesatnya

Minimarket Waralaba (Studi

Persaingan Usaha di Gribig

Kudus)

Strategi yang dilakukan pemilik

bisnis ritel Islam yaitu strategi

right product, right quantity, dan

right price. Faktor yang

mendukung peritel Islam berasal

dari lokasi toko, harga yang tepat,

kelengkapan barang, pelayanan,

dan produk.

3 Hidayati Fauziah Pasaribu

Skripsi

Tahun 2018

UIN Sumatera Utara

Penerapan Analisis SWOT dalam

Berdasarkan hasil penelitian

disimpulkan bahwa penerapan

strategi pada perusahaan tersebut

menggunakan Growth Oriented

Strategy. Hal ini dikarenakan, pada

Page 47: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

32

Strategi Pemasaran pada PT.Arma

Anugerah Abadi Medan

diagram cartesius analisis SWOT

menunjukkan bahwa nilai total skor

tertinggi berada pada kuadran

pertama yang merupakan situasi

yang sangat menguntungkan.

4 Ahmad Rama Purnomo

Tesis

Tahun 2018

IAIN PALANGKA RAYA

Strategi Pemasaran pada Toko

Rahayu dalam Meningkatkan

Jumlah Penjualan Barang

Toko Rahayu dalam prakteknya

telah menerapkan strategi

marketing mix 7P dengan tujuan

menarik pembeli dan

mempertahankan pelanggan yang

sudah ada. Pada perhitungan

analisis SWOT Toko Rahayu

berada pada posisi kuadran I yaitu

(+,+). Posisi ini membuktikan

sebuah toko yang kuat dan

berpeluang. Maka rekomendasi

taktik yang diberikan adalah

progresif.

Berdasarkan hasil eksplorasi terhadap penelitian terdahulu yang berhasil

ditemukan, terdapat beberapa materi terkait dengan riset ini. Dari beberapa

literatur penelitian di atas, memiliki persamaan dan perbedaan dari penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Persamaan penelitian adalah sama-sama mengkaji strategi

pemasaran dalam bisnis serta menganalisis alternatif strategi yang dapat dikatakan

tepat untuk pengembangan bisnis. Sedangkan perbedaan dari seluruh literatur

penelitian sebelumnya adalah terletak pada lokasi penelitian, data, sumber data,

waktu dan objek yang diteliti. Peneliti melakukan penelitian di 212 Mart Kota

Jambi yang belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. Serta penelitian ini

menggunakan analisis strategi 7R dalam retailing dan lebih fokus ke aspek

strategi pengembangan bisnis ritel di tengah maraknya persaingan.

Page 48: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan

diteliti. Objek penelitian ini adalah dua cabang Gerai 212 Mart yang berlokasi

di Jl. Sk Rd Syahbudin No. 14 A RT. 05 Kel. Mayang Mangurai, Kec. Kota

Baru, Kota Jambi (36129) dan di Jl. Lintas Sumatra No.73, Kenali Besar, Kec.

Kota Baru, Kota Jambi (36361).

B. Metode Penelitian

Di dalam pelaksanaan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan

merupakan metode penelitian kualitatif sebagai dasar penulisan. Dengan

pendekatan kualitatif peneliti mengelola data berupa pemaparan, uraian dan

berupaya membangun argumentasi rasional dengan menganalisis strategi yang

diterapkan 212 Mart ditinjau dari strategi 7R dalam retailing, kemudian

peneliti melakukan analisa menggunakan metode analisis SWOT untuk

perumusan alternatif strategi pengembangan 212 Mart di Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

Ada dua jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung

dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data

primer dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh langsung dari

wawancara dengan pihak-pihak terkait pengelola 212 Mart Kota Jambi.

Page 49: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

34

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek penelitian yang bersifat publik, yang terdiri dari

struktur organisasi, berkas, arsip dokumen, serta buku-buku yang menurut

peneliti berkenaan dengan penelitian, mengunjungi website resmi 212

Mart yaitu https://www.koperasisyariah212.co.id atau situs-situs resmi

lainnya.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah utama untuk memperoleh

data-data yang diperlukan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang

akurat dan relevan di lapangan, peneliti akan menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi yang

peneliti butuhkan berupa suatu aktivitas, kejadian, objek, kondisi tertentu

untuk menjawab permasalahan penelitian.45 Teknik observasi yang

digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi partisipasi pasif,

dimana peneliti datang langsung ke 212 Mart untuk mengamati kegiatan

yang dilakukan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

2. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth

interview) merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka antara

pewawancara (interviewer) dengan informan (interviewee). Peneliti

menggunakan wawancara terstruktur berdasarkan interview guide yang

telah disusun oleh peneliti. Selain itu, dilakukan dengan menggunakan

instrumen penelitian berupa tape recorder dan catatan kecil. Peneliti

45

Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka

Baru Press, n.d.), h.32.

Page 50: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

35

melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait pengelola 212 Mart

Kota Jambi.

3. Dokumentasi

Beberapa kumpulan informasi pengetahuan berupa fakta dan data

yang berbentuk dokumentasi dengan sifat data tidak terbatas sehingga

peneliti berpeluang mengetahui peristiwa yang pernah terjadi pada waktu

silam. Hal-hal yang peneliti dokumentasikan adalah pada saat meminta

dokumen mengenai profil, struktur organisasi perangkat, sejarah dari 212

Mart, dan lain sebagainya.

4. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner

tertutup, dimana peneliti sudah menyediakan beberapa opsi jawaban yang

berkaitan dengan tujuan penelitian sehingga responden tinggal memilih

satu jawaban. Dalam hal ini, peneliti memberikan kuesioner kepada expert

untuk memberikan nilai rating berdasarkan indikator-indikator internal dan

eksternal pada 212 Mart. Narasumber dalam penyebaran kuesioner ini

adalah pihak expert 212 Mart yang terdiri dari 3 orang.

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan saat berlangsungnya

proses pengumpulan data dan setelah pengumpulan data tersebut selesai dalam

jangka waktu tertentu. Peneliti telah melakukan analisis terhadap jawaban

informan pada saat wawancara. Bila setelah dianalisis ternyata merasa belum

memuaskan, maka akan dilanjutkan pertanyaan lagi oleh peneliti, sampai pada

tahap tertentu, dimana sudah dianggap memperoleh data yang kredibel.

Seperti yang dikemukakan Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono,

menyatakan bahwasanya aktivitas menganalisis data kualitatif dilakukan

berlangsung dengan cara terus menerus hingga tuntas secara interaktif, sampai

data tersebut sudah jenuh.

Page 51: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

36

1. Analisis Miles dan Huberman

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data collection, data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verification, dijelaskan sebagai berikut:46

1) Data Collection/Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian, kegiatan utama yang dilakukan ialah

mengumpulkan data. Pada umumnya, dalam penelitian kualitatif

pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara

mendalam, dan dokumentasi atau triangulasi (gabungan ketiganya).

Pengumpulan data berlangsung selama berhari-hari bahkan sampai

berbulan-bulan, sehingga akan banyak data yang diperoleh. Tahapan

awal, peneliti mengamati situasi sosial/objek yang diteliti secara

umum, merekam semua yang dilihat dan didengar. Maka peneliti akan

mendapatkan data yang sangat bervariasi.

2) Data Reduction (Reduksi Data)

Pada tahap ini, peneliti mencatat secara rinci data yang sudah

banyak diperoleh. Kemudian segera dianalisis data melalui reduksi

data, yaitu merangkum jawaban dari informan, memilih hal-hal pokok

yang relevan dengan permasalahan penelitian dan fokus

mengelompokkan hal-hal yang penting. Tujuan mereduksi data agar

mempermudah peneliti untuk mecari kembali data bila dirasa masih

diperlukan.

3) Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah mendisplaykan

data. Pada tahap ini setelah peneliti melakukan analisis data, maka

peneliti dapat menyajikan data tersebut berupa narasi. Miles dan

huberman menyebutkan penyajian data yang paling sering digunakan

dalam penelitian kualitatif yaitu teks yang bersifat naratif.

4) Conclusion Drawing/verification

Langkah ke empat ialah peneliti menarik kesimpulan dari hasil

penelitian. Namun, kesimpulan awal tersebut masih bersifat sementara,

46

Sugiyono, h.142

Page 52: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

37

kemudian peneliti melakukan verifikasi bukit-bukti kuat yang

mendukung hasil data yang valid. Ketika pengumpulan data kembali

ke lapangan dan peneliti memperoleh jawaban yang konsisten dari

informan, maka kesimpulan yang dikemukakan tersebut kredibel.

Gambar 3.1

Pengumpulan Data

Reduksi DataVerifikasi/Penarikan

Kesimpulan

Penyajian Data

Bagan: Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman

2. Model Analisis SWOT

Dalam rangka menciptakan suatu analisis SWOT yang baik dan

tepat maka perlu kiranya dibuat suatu model analisis SWOT yang

representative. Penafsiran representative di sini adalah bagaimana suatu

kasus yang akan dikaji dilihat berdasarkan ruang lingkup dari aktivitas

kegiatannya, atau dengan kata lain kita melakukan penyesuaian analisa

berdasarkan kondisi yang ada. Untuk menyusun suatu formula SWOT

yang representative adalah dengan menempatkan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

a. Menyusun dan Menentukan Faktor-Faktor Strategis Eksternal

dan Internal suatu Perusahaan

Menyusun dan menghitung nilai bobot, rating, dan skor untuk

tabel eksternal dan internal dibuat dengan teknik skala sebagai berikut:

Page 53: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

38

1. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan

diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-

faktor strategis internal tersebut dalam kerangka strength dan weakness

perusahaan. Tahapannya adalah:

(a) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

(b) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari

1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan

pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan.

(Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total

1,00).

(c) Berikan rating 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor untuk

menunjukkan apakah faktor tersebut memiliki kelemahan yang

besar (rating = 1), kelemahan yang kecil (rating = 2), kekuatan yang

kecil (rating = 3), dan kekuatan yang besar (rating = 4). Jadi

sebenarnya, rating mengacu pada perusahaan sedangkan bobot

mengacu pada industri dimana perusahaan berada.

(d) Kalikan masing-masing bobot dengan rating-nya untuk

mendapatkan score.

(e) Jumlahkan total score masing-masing variabel.

Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks

IFAS, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan

tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total rata-rata dibawah 2,5

menandakan bahwa secara internal perusahaan lemah, sedangkan total

nilai diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.47

47

Freddy Rangkuti, ANALISIS SWOT:Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, n.d.), h.26–28.

Page 54: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

39

2. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)

Tahapan dalam penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu:

(a) Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.

(b) Beri bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting)

sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

(c) Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai 1 sampai 4, dimana 4 (respon sangat

bagus), 3 (respon di atas rata-rata), 2 (respon rata-rata), 1 (respon di

bawah rata-rata). Rating ini berdasarkan pada efektivitas strategi

perusahaan, dengan demikian nilainya berdasarkan pada kondisi

perusahaan.

(d) Kalikan masing-masing, bobot dengan rating-nya untuk

mendapatkan score.

(e) Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score perusahaan.

nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi

terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.48

Sudah tentu bahwa dalam matriks EFAS, kemungkinan nilai

tertinggi total score adalah 4,0 dan terendah adalah 1,0. Total score 4,0

mengindikasikan bahwa perusahaan merespon peluang yang ada

dengan cara yang luar biasa dan menghindari ancaman-ancaman di

pasar industrinya. Total score 1,0 menunjukkan strategi-strategi

perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang atau tidak

menghindari ancaman-ancaman eksternal.

b. Diagram SWOT

Langkah selanjutnya adalah menelaah melalui diagram analisis

SWOT dengan membuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y,

dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara total strength dan

48

Freddy Rangkuti, h.24–25.

Page 55: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

40

total weakness, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih

antara total opportunities dan total threat.

Gambar 3.2 Diagram Analisis SWOT

Diagram analisis SWOT pada gambar menghasilkan empat

kuadran yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

(1) Strategi SO = Kuadran I

Kuadran ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki kesempatan dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan maksimal. Strategi

yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan secara agresif (Growth Oriented

Strategy).

(2) Strategi ST = Kuadran II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih

memiliki kekuatan dari segi internal dan keuntungan dari sumber

daya yang tersedia. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang melalui strategi diversifikasi produk atau strategi pasar.

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KELEMAHAN

INTERNAL

KEKUATAN

INTERNAL

3. Mendukung

strategi turn-

around

1. Mendukung

strategi agresif

4. Mendukung

strategi defensif

2. Mendukung

strategi

diversifikasi

Page 56: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

41

(3) Strategi WO = Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

dilain pihak ia juga menghadapi beberapa kendala atau kelemahan

internal. Sehingga tidak dapat mengambil keuntungan dari

kesempatan ini secara optimal. Fokus strategi perusahaan dalam

posisi ini adalah memperkecil kendala atau meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih besar dengan strategi stabilitas.

(4) Strategi WT = Kuadran IV

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan

perusahaan, dimana perusahaan tersebut mengalami berbagai

ancaman eksternal sementara sumber daya mempunyai banyak

kelemahan internal, maka diharuskan pada strategi bertahan

(defensive), perampingan atau likuidasi.

c. Menganalisis dan Menentukan Keputusan Strategis dengan

Pendekatan Matrik SWOT

Pada tahap ini selanjutnya dilakukan analisis dan penentuan

keputusan dengan menempatkan pendekatan Matrik SWOT. Matrik

SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur faktor-faktor

strategi perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki. Matrik

SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi yang perlu

dijalankan dengan cara mengelompokkan masing-masing problem.

Dimana setiap hubungan tersebut diberikan solusi strategi yang harus

dilakukan.

Page 57: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

42

Tabel 3.1

Format Menganalisis dan Menentukan Keputusan Strategis dengan

Pendekatan Matrik SWOT

IFAS

EFAS

Strengths (S)

(Kekuatan)

Tentukan faktor –faktor

kekuatan internal

Threats (T)

(Kelemahan)

Tentukan faktor-faktor

kelemahan internal

Opportunities (O)

(Peluang)

Tentukan faktor-faktor

peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Weaknesses (W)

(Ancaman)

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Page 58: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Minimarket 212 (212 Mart)

212 Mart melalui Koperasi Syariah 212 merupakan Koperasi

Primer Nasional yang didirikan oleh tokoh-tokoh umat Islam sebagai

implementasi ghirah Islam dari Aksi 212 yang penuh persaudaraan dengan

momentum yang senantiasa membuat semangat sebagai Muslim terpompa.

Kegembiraan ini kemudian direalisasikan dengan hadirnya Koperasi

Syariah 212 sebagai media perjuangan ekonomi dalam upaya mencapai

kemandirian ekonomi umat.49

Koperasi Syariah 212 telah menginisiasi lahirnya 212 Mart, yaitu

brand minimarket Islami dengan konsep sharing economy (ekonomi

berbagi) yang berarti dimiliki bersama bukan hanya segelintir individu.

212 Mart ini merupakan cara kreatif untuk bersaing di industri bisnis ritel,

minimarket ini melambangkan ekonomi syariah yaitu pada angka nya

yang unik. Angka tersebut menjadi simbol atau ikon bagi sebagian

kalangan. 212 Mart menggunakan konsep yang berbeda dengan

minimarket lainnya. Tidak ada kepemilikan saham, minimarket ini

kepemilikan bisnis berjamaah yang berarti milik semua anggota koperasi

syariah dengan dana yang dikelola dan bersumber dari koperasi.

Pengelolaan dilakukan secara profesional dan terpusat untuk menjaga daya

saingnya baik dari sisi jaringan distribusi, harga, produk maupun promo.

212 Mart sebagai produk dari Koperasi Syariah 212 secara resmi

diluncurkan pertama kali pada tanggal 10 Mei 2017 dengan gerai pertama

beralamat di Jl. KH. Abdullah Bin Nuh, Ruko No. 80 Taman Yasmin

Sektor VI, Bogor. 212 Mart memiliki slogan yang sangat Islami yaitu

49 ‗Profil Koperasi Syariah 212‘, Koperasi Syariah 212 (blog), diakses 23 April 2021

pukul 07:54 WIB, http://koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-syariah-212/.

Page 59: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

44

amanah, berjamaah, dan izzah. Slogan tersebut merupakan prinsip-prinsip

yang diterapkan Koperasi Syariah sebagai badan hukum Gerai 212 Mart.

a. Amanah

Amanah berarti manajemen Koperasi Syariah 212 harus

dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab. Segenap sumber daya

manusia yang terlibat di dalamnya harus insani yang berkompeten.

Manajemen juga harus dilengkapi seperangkat System Operating

Procedure (SOP) dan manual yang sangat baik. Pengurus harus

didampingi oleh Dewan Pengawas, Penasehat dan Pengawas Syariah serta

berbagai Komite pelengkap seperti Komite Investasi, Komite Audit dan

Komite Remunerasi dan Promosi. Secara berkala Pengurus dan

Manajemen wajib memberikan laporan kepada anggota, regulator dan

masyarakat.

b. Berjamaah

Berjamaah berarti Koperasi Syariah 212 diharuskan mampu untuk

menjadi wadah untuk menampung aspirasi dan potensi kebangkitan

perekonomian khususnya ekonomi umat Islam dan pada umumnya bangsa

Indonesia. Koperasi ini merupakan kepemilikan bersama, bukan hanya

dikuasai oleh segelintir individu atau kelompok golongan tertentu.

Koperasi Syariah 212 juga harus dapat memberikan faedah kepada

sebanyak mungkin masyarakat Muslim Indonesia dan dunia.

c. Izzah

Izzah artinya kemuliaan dan kejayaan. Dalam tataran individu

kemuliaan artinya terpenuhinya segenap kebutuhan sandang pangan,

papan, pendidikan, kesehatan dan transportasi anggota. Dalam tataran

bangsa, Indonesia dan umat Islam harus menjadi bangsa yang bermartabat

dan mandiri secara ekonomi.

Page 60: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

45

Landasan dasar hadirnya Minimarket 212 Mart melalui Koperasi

Syariah 212 yaitu :

a) Hadir dalam rangka melestarikan semangat aksi damai 212 yang

mencerminkan persaudaraan, persatuan serta semangat kebangsaan

ukhuwah Islamiyah dan kebangkitan umat Islam.

b) Kesenjangan ekonomi antar status sosial (kaya dan miskin) yang

semakin terjadi kesenjangan yang melebar dan mengkhawatirkan.

c) Minimnya penguasaan umat dalam asset produktif nasional sehingga

tidak sebanding dengan proporsi jumlah penduduk yang diatas 87%.

d) Kecilnya kepemilikan umat dalam berbagai sektor baik keuangan, ritel,

property dan berbagai jenis industri dan manufaktur.

e) Besarnya potensi daya beli umat yang hingga saat ini tidak

dikoordinasikan dengan sistematis dan terstruktur.

f) Masih jauhnya perekonomian umat dari landasan prinsip syariah yang

diyakini sangat kuat terhadap krisis karena mencerminkan sharing

economy atau ekonomi kekeluargaan dan kerakyatan.

g) Diperlukannya Gerakan Ekonomi Berjamaah yang dilakukan secara

profesional dan penuh amanah yang mampu mencapai kesejahteraan

dalam tataran individu/keluarga serta mampu mewujudkan izzah dalam

tataran keumatan.50

Adapun tujuan dari didirikannya Koperasi Syariah 212 adalah

―Membangun ekonomi umat yang terpercaya, profesional, besar dan kuat

sebagai salah satu penopang pilar ibadah, syariah dan dakwah menuju

kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.‖ Dengan Visi Koperasi

Syariah 212 adalah: ―Menjadi 5 (lima) besar Koperasi di Indonesia dari

sisi jumlah anggota, penghimpun dana tabungan, jaringan, dan kekuatan

investasi pada sektor-sektor produktif pilihan pada tahun 2025.‖

Sedangkan Misi Koperasi Syariah 212 adalah: ―Mengoptimalkan segenap

potensi ekonomi dan sumber daya umat baik secara daya beli, produksi,

50 ‗Profil Koperasi Syariah 212‘.diakses 23 April 2021 pukul 08:05 WIB.

Page 61: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

46

distribusi, pemupukan modal serta investasi dalam sektor produktif

pilihan yang dijalankan secara berjamaah, amanah, profesional yang

mampu mendatangkan kesejahteraan pada tataran individu/keluarga, serta

mewujudkan izzah (kemuliaan) pada tataran keumatan.‖

2. Nilai Lebih 212 Mart

1) Brand, 212 Mart mengusung #Spirit212, gerakan kebangkitan umat

yang dipicu oleh perjuangan umat pada Aksi Bela Islam (ABI) ke-3

yang fenomenal pada 2 Desember 2016. Sedangkan Koperasi Syariah

212 sendiri adalah kelanjutan perjuangan umat di bidang ekonomi.

2) Biaya, 212 Mart mengusung bebas biaya loyalty, bebas biaya

franchise dan bebas biaya management fee.

3) Produk, yang dijual adalah produk pilihan yang disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat sehari-hari. Ketersediaan produk yang cukup

lengkap menjadi salah satu tujuan 212 Mart dalam memberikan

kepuasan berbelanja kepada pelanggan.

4) Harga, 212 Mart menjual produk beragam pilihan dengan harga

bersaing dibandingkan ritel kompetitor sejenis.

5) Promosi, 212 Mart menyediakan program promosi berkala untuk

menstimulasi minat konsumen berbelanja. Sistem promosi terpusat,

terprogram, dan tematik.

6) Presentasi, 212 Mart mengusung tampilan toko modern, efektif, dan

efesien. Tata letak didesain untuk memudahkan konsumen dalam

berbelanja dengan pengaturan barang yang sudah dikelompokkan

sesuai dengan jenisnya.

7) Personal, Koperasi Syariah 212 dan tim ahli memberikan pelatihan

secara berkala kepada karyawan di tiap Gerai 212 Mart, untuk terus

meningkatkan kualitas pelayanan di gerai.

8) Otomatisasi, semua tranksaksi terekam dalam sistem komputer

terintegrasi. Sistem dapat melakukan perhitungan dan pelaporan

transaksi tiap harinya.

Page 62: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

47

9) Berkembang, 212 Mart mengikuti perkembangan bisnis ritel secara

berkala. Investor pun bisa memiliki lebih dari 1 (satu) gerai.

3. Struktur Organisasi 212 Mart

Berikut adalah struktur organisasi Gerai 212 Mart yang berlokasi

di Jl. Sk Rd Syahbudin No. 14 A RT. 05 Kel. Mayang Mangurai, Kec.

Kota Baru, Kota Jambi (36129).

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Gerai 212 Mart Mayang Kota Jambi

Kasir dan Pramuniaga

Aji Pangestu

Pengelola 212 Mart

Rike Setiawati

Pengurus 212 Mayang

Retni S Budiarti

Supervisor

Muhammad Junun

Kepala Toko

Susilawati

Kasir dan Pramuniaga

Asisten Kepala Toko

Fajar Novianto Rizki

Satrio

Page 63: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

48

B. Hasil Penelitian

212 Mart merupakan minimarket dengan model bisnis baru, tentu akan

banyak kendala dan hambatan dalam mengelola minimarket ini. Bisnis model

berjamaah 212 Mart ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

212 Mart saat ini belum menunjukkan potensi untuk perkembangan yang lebih

pesat dibanding pesaing, oleh karena itu peneliti mengevaluasi strategi yang

diterapkan oleh 212 Mart melalui analisis strategi 7R dalam retailing yang

ditinjau dari product, quantity, price, time, services, place, dan promotion.

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan yang dilakukan oleh peneliti

secara langsung didapatkan bahwa:

1. Product

Dalam marketing, ketika membahas mengenai produk maka

seorang marketer atau peritel harus mengetahui dan memahami produk

yang benar-benar membuat konsumen tertarik dan minat membeli. Produk

tersebut berupa keinginan ataupun yang memang menjadi kebutuhan

harian konsumen. Produk yang dihasilkan dalam suatu bisnis atau

perusahaan harus sesuai dengan syarat pasar. Misalkan produk tersebut

harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), berlabel halal,

memiliki manfaat, berkualitas, memberikan keamanan dan kenyamanan

bagi pemakai dan produk tersebut akan memberikan kesan terbaik ketika

konsumen mengkonsumsinya. Untuk mengetahui strategi produk pada

Gerai 212 Mart di Kota Jambi dapat dilihat dari hasil wawancara yang

dilakukan peneliti dengan pihak 212 Mart di bawah ini.

Susilawati selaku Kepala Toko 212 Mart menyatakan sebagai berikut:

―Produk 212 sama seperti produk-produk minimarket lain pada

umumnya seperti menjual barang perlengkapan rumah tangga, kebutuhan

pokok, peralatan mandi, yang membedakannya di sini tidak menjual

semua jenis rokok yang masih kita temui di minimarket lain. Karena

memang 212 Mart ini menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam

memasarkan produk dengan melihat dari aspek kehalalannya dan di sini

Page 64: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

49

juga terdapat produk UMKM produksi dari masyarakat daerah yang tentu

sudah diseleksi terlebih dahulu‖.51

Herza selaku Karyawati 212 Mart juga mengatakan bahwa:

―Produk yang dijual 212 hanya produk yang berlabel halal, hal ini

faktor utama yang diberlakukan di sini untuk semua jenis produk termasuk

produk dari UMKM yang memasukkan produknya ke 212 juga harus

memiliki sertifikat halal dari MUI... keunggulan 212 ini karena kita punya

produk lokal seperti madu, kurma, dan produk UMKM lainnya itu sangat

memberi kontribusi besar pada pendapatan 212 Mart.52

Hal senada juga disampaikan oleh Khatrun Nada, berikut kutipannya:

―Seharusnya 212 Mart bisa bersaing dengan Alfamart karena mereka

tidak punya produk UMKM, seperti di 212 Mart kita menjual madu,

kurma, produk UMKM lainnya itu sangat menarik perhatian banyak

konsumen. Berbeda dengan ritel konvensional, di sini kita tidak menjual

rokok, walaupun memang setiap harinya pasti selalu ada yang mencari

rokok‖.53

Gambar 4.2

Windows Display 212 Mart

Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa produk-

produk yang dijual 212 Mart berupa perlengkapan rumah tangga, peralatan

mandi sampai sembako serta dilengkapi dengan tersedianya produk dari

produksi usaha rumahan yang memiliki ciri khas tersendiri, ada dari jenis

51

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021. 52

Wawancara dengan Herza (Karyawati 212 Mart cabang Mayang), 08 April 2021. 53

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021.

Page 65: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

50

makanan, minuman maupun produk-produk herbal. 212 Mart

menyediakan tempat atau sarana untuk memasarkan produk lokal tersebut

dengan tujuan memberi peluang untuk pengembangan bagi UMKM lokal

serta membantu para pengusaha rumahan agar mereka dapat

mempromosikan sekaligus memasarkan produknya di 212 Mart.

Gambar 4.3

Produk Herbal UMKM 212 Mart

Dilanjutkan penjelasan oleh Herza selaku Karyawati 212 Mart

mengenai persyaratan produk UMKM, yakni:

―...Untuk memasukan produk UMKM minimal harus menjadi

anggota Koperasi Syariah 212 dulu, itu syarat wajibnya dan harus ada

label halal serta sudah punya izin P-IRT dan izin BPOM dan termasuk

dalam list yang produknya sudah diakui untuk layak dijual dan dikonsumsi

dari segi kesehatan‖.54

54

Wawancara dengan Herza (Karyawati 212 Mart cabang Mayang), 08 April 2021.

Page 66: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

51

Gambar 4.4

Salah Satu Produk UMKM Snack (Makanan Ringan)

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa semua jenis produk

yang dijual 212 Mart mulai dari sembako sampai produk UMKM sudah

terjamin semua kehalalannya. Namun, ada beberapa produk yang tidak

terdapat di 212 Mart meskipun berlabel halal, hal ini sebagaimana

pernyataan Fajar Novianto Rizki selaku Kepala Toko 212 Mart, sebagai

berikut:

―...karena selain kehalalan kami juga melihat dari aspek kesehatan,

berdampak baik atau tidak produk tersebut untuk dikonsumsi, walaupun

produk tersebut dinyatakan halal, di sini tidak menjual minuman bersoda

seperti Sprit, Coca Cola, Fanta dan minuman sejenis lainnya karena hanya

sedikit memberikan manfaat selebihnya banyak membahayakan untuk

kesehatan. Dan untuk produk yang masih diperdebatkan kehalalannya,

seperti rokok itu memang tidak diperjualbelikan di 212 karena akan

berdampak tidak baik bagi kesehatan pemakainya‖.55

55

Wawancara dengan Fajar Novianto Rizki (Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura),

06 April 2021.

Page 67: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

52

Gambar 4.5

Berbagai Jenis Minuman di showcase cooler

Aji selaku karyawan 212 Mart cabang Mayang juga menyampaikan:

―Alhamdulillah kita berhasil mendapat sertifikat nasional menjual

produk-produk halal dan sehat dengan kategori penghargaan gerai tersehat

se-Indonesia‖.56

Berdasarkan penjelasan di atas, 212 Mart memang sangat

memperhatikan produk yang mereka tawarkan karena 212 Mart ini

merupakan cerminan minimarket Islam dengan salah satu prinsipnya untuk

menciptakan kemaslahatan umat, artinya produk yang dijual harus

termasuk halalan thayyiban, yang berarti produk yang halal lagi baik serta

tidak membahayakan tubuh, akal, maupun jiwa saat dikonsumsi.

56

Wawancara dengan Aji Pangestu (Karyawan 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 68: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

53

2. Quantity

Kuantitas produk yang tepat sangat berpengaruh terhadap kelancaran

aktivitas penjualan sebuah ritel. Kebutuhan konsumen dengan jumlah stok

barang yang disediakan harus seimbang. Jika stok berlebihan akan

mempengaruhi space pajangan, mengakibatkan risiko adanya barang

rusak, dan tentu saja mempengaruhi cash flow dan beban biaya persediaan.

Tetapi jika terjadi kekurangan stok produk, dapat menghambat

aktivitas penjualan ritel. Pada saat konsumen hendak mencari suatu barang

tertentu, namun stok barang yang tersedia tidak mencukupi atau tidak ada,

konsumen tersebut akan melirik ke ritel sebelah. Maka hal ini akan

berpotensi menyebabkan kehilangan penjualan. Jadi, pentingnya untuk

mendapatkan kuantitas barang yang tepat, agar tidak hanya terhindar dari

terjadinya risiko kerusakan barang, tetapi juga dapat menjaga jarak expired

date (kedaluwarsa). Untuk mengetahui kuantitas produk pada Gerai 212

Mart di Kota Jambi dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan

peneliti dengan pihak 212 Mart di bawah ini.

Susilawati selaku Kepala Toko 212 Mart menyatakan sebagai

berikut:

―Untuk persediaan barang di 212 Mart Mayang ini secara detailnya

lebih lengkap dibanding 212 Mart yang di Kambang dan Pattimura, karena

memang disini pusatnya dan para investor kebanyakan dari daerah

Mayang ini, sehingga kunjungan member untuk berbelanja juga lebih

sering di sini, kalau untuk 212 Mart di Kambang lebih banyak

menyediakan stok barang seperti peralatan sekolah atau minuman-

minuman dan snack-snack karena lokasinya dekat dengan sekolah‖.57

Dari pernyataan di atas diketahui bahwa untuk persediaan produk

ketiga gerai itu berbeda-beda, barang yang disediakan di etalase tidak

selalu sama dengan ketiga gerai, persediaan barang difokuskan kepada

target market artinya dengan melihat peluang atau potensi calon konsumen

yang berbelanja ke 212 Mart dengan cara mengamati lingkungan sekitar

gerai. 212 Mart sendiri belum terdapat warehouse (gudang) untuk

57

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 69: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

54

menampung pemasokan barang, jadi barang langsung didistribusikan

kepada ketiga gerai, sehingga dalam persediaan barangnya memang harus

benar-benar diperkirakan dengan tepat seberapa kapasitas barang yang

bisa ditampung masing-masing gerai dan barang yang diprioritaskan.

Semua barang yang tersedia akan disesuaikan dengan hasil penjualannya

sehingga sesuai dengan kebutuhan masing-masing cabang gerai. Hal ini

seperti yang disampaikan oleh Nada selaku Karyawati 212 Mart, yaitu:

―Sebenarnya untuk persediaan barang kita belum punya gudang, jadi

dari ketiga Gerai 212 itu ada beberapa item produk yang dijual berbeda

atau tidak sama lengkapnya seperti di Gerai 212 Mayang, karena yang

bertanggung jawab atau mengelola produknya dari Kepala Toko nya, jadi

tergantung dari Kepala Toko masing-masing cabang gerai untuk

pengorderan jumlah barangnya‖.58

Ditambahkan oleh Fajar selaku Kepala Toko 212 Mart cabang

Pattimura yang mengatakan:

―...kalau untuk 212 Mart Pattimura kita menyetok lebih sedikit

produk makanan UMKM karena sering terjadinya kerusakan untuk produk

yang belum laku terjual, karena kunjungan orang untuk berbelanja di sini

itu lebih sedikit, walaupun terkadang memang produk UMKM sangat

berkontribusi terhadap pendapatan di sini, tetapi untuk meminimalisir

resiko barang tersebut rusak, jadi kita perkirakan untuk kuantitasnya tidak

terlalu sedikit juga tidak terlalu banyak jumlahnya‖.59

Dalam penyetokan persediaan barang, 212 Mart menyesuaikan

jumlah barang yang distok dengan hasil penjualannya setiap bulan.

Terdapat barang yang bersifat fast moving dan slow moving. Barang fast

moving adalah barang-barang yang lebih cepat terjual dalam suatu toko

atau minimarket. Contoh barang-barang yang termasuk dalam kategori fast

moving yaitu kebutuhan sembako seperti beras, gula, minyak, air mineral.

Barang yang terdapat dalam kategori fast moving akan dilakukan

penyetokan barang dengan jumlah besar. Sedangkan barang slow moving

adalah barang yang lambat penjualannya atau dapat dikatakan pergerakan

58

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021. 59

Wawancara dengan Fajar Novianto Rizki (Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura),

06 April 2021.

Page 70: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

55

dalam sebuah bisnis ritel terhambat. Yang termasuk kategori ini seperti

barang kosmetik, minyak wangi, dan lain sebagainya. Barang yang

termasuk dalam kategori slow moving akan dilakukan penyetokan barang

dengan jumlah yang lebih sedikit atau pengorderan barang yang dibatasi.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penimbunan barang dalam

Gerai 212 Mart. Hal ini dijelaskan oleh Nada selaku Karyawati 212 Mart,

sebagai berikut:

―...barang yang dijual ada yang cepat laku terjual maupun yang

lambat penjualannya, jadi pihak 212 Mart dalam mengatur jumlah

penyetokan barang melihat dari banyaknya kebutuhan konsumen akan

barang tersebut seperti sembako, itu akan kami stok dengan jumlah yang

besar, sedangkan barang yang memang kurangnya minat konsumen untuk

membeli seperti produk kosmetik dan sejenisnya itu termasuk

penjualannya lambat, jadi akan kami stok dengan jumlah lebih sedikit

hanya seperlunya saja. Kita lebih fokus melengkapi kebutuhan sembako

untuk saat ini‖.60

Namun terdapat kendala atau hambatan dalam persediaan barang,

yang menyebabkan terhambatnya kegiatan ritel. Yaitu masalahnya

terkadang tidak tepat waktu dalam penyetokan barang yang habis karena

lambatnya proses pengadaan barang. Akibatnya tidak jarang konsumen

mencari suatu produk yang ternyata stoknya tidak mencukupi bahkan

kosong. Hal ini tentu akan berpotensi menyebabkan customer switch. Hal

ini dinyatakan oleh Susilawati selaku Kepala Toko 212 Mart, sebagai

berikut:

―Sales kan datangnya terjadwal biasanya seminggu sekali, jadi kita

lihat penjualan dalam satu minggu untuk barang yang laku terjual itu

berapa, setelah itu baru dilakukan pengorderan barang kembali... pernah

kehabisan stok barang, padahal sudah order dari jauh hari, ternyata dari

salesnya yang terlambat mengantar barang, sering sih terjadi‖.61

60

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021. 61

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 71: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

56

Kemudian, produk-produk di Gerai 212 rutin melakukan pengecekan

produk dari segi kualitas, seperti yang dikatakan oleh Aji selaku Karyawan

212 Mart, yaitu:

―Jika ada produk yang mendekati masa kedaluwarsa maka kami akan

segera return untuk tetap menjaga persediaan produk kembali‖.62

Gambar 4.6

Kunjungan Salesman ke 212 Mart

3. Price

Harga adalah suatu takaran perbandingan antara pengorbanan dan

manfaat. Bagi suatu perusahaan, agar dapat menciptakan keunggulan

dalam harga sangat memerlukan keunggulan operasional yang dipandu

dengan kualitas dan kemudahan dalam membeli. Hal yang sangat penting

bagi suatu perusahaan termasuk dalam industri ritel adalah perihal

penetapan harga jual. Karena semua keputusan yang berkaitan dengan

harga, biasanya sangat berdampak ke segala aspek kegiatan perusahaan.

Memilih harga jual yang paling sesuai kadang-kadang juga merupakan

tindakan penyeimbangan. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam

62

Wawancara dengan Aji Pangestu (Karyawan 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 72: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

57

biaya: biaya operasi, administrasi dan riset organisasi itu selain juga biaya

pemasaran, seperti biaya iklan dan biaya penjual. Di sisi lain, harga tidak

dapat terlalu tinggi karena pelanggan dapat berpindah ke produk-produk

pesaing.

Untuk mengetahui strategi harga pada Gerai 212 Mart di Kota Jambi

dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak

212 Mart di bawah ini.

Fajar selaku Kepala Toko 212 Mart menuturkan sebagai berikut:

―Dalam penetapan harga kita berusaha sebisa mungkin lebih rendah

dibanding pesaing atau setidaknya sama. Sebelumnya pihak 212 Mart akan

melakukan kesepakatan harga yang diberikan supplier sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak, selanjutnya pihak 212 Mart yang akan

menambahkan margin disetiap harga produk‖.63

Kemudian Nada selaku Karyawati 212 Mart juga menjelaskan

ketentuan penetapan harga jual, berikut penjelasannya:

―Margin di sini dipatokin, seperti beras, kebutuhan bahan pokok itu

3%, minyak 5%, susu atau minuman 3%, item produk lainnya 15%, selain

itu margin nya disesuaikan juga dengan size (ukuran) produknya...

kemudian dari segi harga, kita belum bisa lebih murah dari Trona Ekspress,

Fresco, karena kan mereka punya gudang dan grosir yang besar

(supermarket) sedangkan kita minimarket. Kalau sesama minimarket

seperti dengan Alfamart/Indomaret itu kita masih bisa bersaing. Ini

tergantung supplier kita pasok barangnya dari mana‖.64

Dari penuturan di atas dapat diketahui dalam memasok persediaan

produk penjualan, pihak 212 Mart melakukan kerja sama dengan supplier.

Kerja sama ini dapat terjalin pada saat 212 Mart menyetujui harga

kesepakatan yang diberikan supplier, setelah melakukan tanda tangan

kontrak maka supplier memasok barangnya ke 212 Mart. Lalu dalam

menentukan harga jual, pihak 212 Mart mengambil margin yang

disesuaikan dahulu dengan harga awal dari supplier, sehingga dapat

menyebabkan harga yang dijual terkadang tidak stabil. Hal ini dikarenakan,

212 Mart terkadang masih sulit mendapatkan harga yang lebih murah.

63

Wawancara dengan Fajar Novianto Rizki (Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura),

06 April 2021. 64

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021.

Page 73: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

58

Sehingga murah atau mahalnya harga jual untuk beberapa item barang

tergantung dari harga jual supplier. Meski demikian, 212 Mart tetap

mengusahakan agar terciptanya harga jual yang bersahabat.

Terdapat strategi dalam pemberian harga diskon yang diberikan 212

Mart untuk para member yaitu konsumen yang termasuk anggota Koperasi

Syariah 212, karena akan ada hasil pembagian keuntungan berdasarkan

rutinitas berbelanja, jadi semakin sering belanja, juga akan mendapatkan

banyak diskon. Tidak hanya itu, bagi konsumen yang mempunyai member

card diberikan keunggulan lewat sistem poin, untuk setiap belanja dengan

total harga minimal Rp50.000 akan mendapatkan poin, jadi ketika sudah

banyak poin yang dikumpulkan nanti bisa ditukarkan dan mendapatkan

produk yang harganya sama dengan banyaknya poin tersebut‖. Hal ini

dikemukakan oleh Susilawati selaku Kepala Toko 212 Mart, sebagai

berikut:

―...kita pakai sistem poin bagi konsumen yang termasuk member

kalau belanja dengan total minimal Rp50.000 akan ditambahkan 1 poin

begitu seterusnya, misalnya sampai terkumpul 5000 poin maka bisa

ditukarkan dengan barang seharga itu‖.

Selain adanya kelebihan untuk konsumen yang termasuk member,

212 Mart juga memberikan potongan harga kepada konsumen non

member untuk produk yang memang didiskon. Dalam hal pemberian harga

diskon ini terkadang diadakan ketika supplier memberikan harga lebih

rendah dari harga biasanya, maka pada saat itu lah pihak 212 Mart akan

menetapkan harga diskon untuk barang tersebut. Seperti yang dituturkan

oleh Nada selaku Karyawati 212 Mart, yaitu:

―Untuk pemberian potongan harga kepada non member sebenarnya

juga ada sekali-sekali, itu juga tergantung barangnya dan biasanya dari

pihak supplier langsung yang memberikan harga diskon, baru kita bisa

menjadikan barang tersebut untuk didiskon‖.65

65

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021.

Page 74: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

59

Fajar selaku Kepala Toko 212 Mart juga menuturkan perihal

barang yang diberi diskon, yaitu:

―Penurunan harga barang bisa terjadi, tapi kita lihat dulu

produknya, ada produk yang bisa direturn dan tidak bisa, itu tergantung

distributornya juga. Seandainya tidak bisa direturn, dari 3 bulan sebelum

expired kita cek, nanti produk tersebut akan dipromokan dengan

penurunan harga menjadi harga HPP aja‖.66

Dari penuturan pihak 212 Mart di atas, diketahui bahwasanya

dalam penetapan harga diskon diberikan untuk semua konsumen baik yang

termasuk member maupun non member. Dan keputusan harga tersebut

dapat ditentukan berdasarkan harga dari supplier serta untuk produk yang

tidak dapat direturn dari pihak distributor sehingga akan terjadinya

penurunan harga jual. Hal ini dilakukan agar tetap menjaga perputaran

produk, apabila harga dimurahkan maka konsumen akan belanja sehingga

produk akan cepat terjual dan tidak sampai masa kedaluwarsanya.

4. Time

Bagi peritel, sangat diperlukan untuk mengetahui kapan waktu yang

tepat untuk menjual atau menawarkan suatu produk atau barang. Hal ini

dikarenakan dapat memberikan dampak positif agar angka penjualan suatu

produk tertentu tercapai maksimal, dengan cara mengetahui momen-

momen khusus tersebut. Bahkan memang ada beberapa item produk yang

laku terjual atau hanya ada ketika musim tertentu yang dijual oleh peritel.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Susilawati selaku Kepala Toko 212

Mart, sebagai berikut:

―Memang untuk produk UMKM ada bulan-bulan tertentu sebenarnya,

tidak setiap hari juga, karena produk UMKM kan lebih ke makanan,

biasanya seperti saat bulan puasa itu lancar penjualannya atau lebih banyak

konsumen yang belanja dari bulan biasanya‖67

Dari pernyataan Kepala Toko Minimarket 212 tersebut, diketahui

bahwa memang terdapat waktu tertentu sebuah produk cepat

66

Wawancara dengan Fajar Novianto Rizki (Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura),

06 April 2021. 67

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 75: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

60

penjualannya. Contohnya pada bulan Ramadhan karena kebutuhan

konsumen untuk persediaan makanan biasanya lebih meningkat. Hal ini

menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan untuk produk jenis

makanan tersebut yang memberikan kontribusi yang banyak terhadap

pendapatan 212 Mart pada saat itu.

Pada saat mendekati bulan suci ramadhan seperti waktu yang akan

datang ini, 212 Mart menyediakan layanan untuk pemesanan paket

sembako, bagi konsumen yang ingin bersedekah dalam jumlah yang cukup

besar namun tidak mempunyai banyak waktu untuk menyiapkannya, maka

akan dibantu oleh pihak 212 Mart. Konsumen hanya perlu memberi daftar

barang apa saja yang akan dibeli, kemudian dari pihak 212 Mart yang akan

mengemas produk tersebut untuk paket sembako. Pihak 212 Mart

menyebutkan untuk saat ini karena mendekati bulan Ramadhan, maka

mereka fokus untuk layanan ini, karena permintaannya cukup tinggi.

Seperti yang dikemukakan oleh Nada selaku Karyawati 212 Mart, yakni:

―Mendekati bulan puasa, banyak orang yang ingin sedekah, mau

yang simple, jadi mereka tinggal sebutkan list produk, dan dari kita sendiri

yang langsung packing atau pengemasannya, nanti mendekati hari raya

akan banyak yang melakukan pemesanan ini dari investor serta banyak

juga dari non member‖.68

Gambar 4.7

Paket Sembako Ramadhan

68

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021.

Page 76: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

61

5. Services

Kualitas pelayanan dianggap sebagai alat yang penting dalam bisnis

ritel karena bertujuan untuk memberikan manfaat lebih kepada pelanggan

dalam berbelanja dan kualitas pelayanan yang baik dalam pemberian

pelayanan terhadap pelanggan dapat memberikan kepuasan terhadap

pelanggan dan membantu meningkatkan keunggulan kompetitif dalam

persaingan bisnis ritel. Pelayanan baik yang diberikan kepada pelanggan

dapat menciptakan kepuasan sehingga dapat menciptakan hubungan

jangka panjang dan loyalitas pelanggan ritel.

Untuk mengetahui strategi services atau layanan yang tersedia pada

Gerai 212 Mart Mayang dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan

peneliti dengan pihak 212 Mart di bawah ini.

Herza selaku Kasir 212 Mart Mayang menyatakan:

―Untuk proses pembayaran cash aja, belum ada debit atau sejenisnya.

Tapi sekarang Alhamdulillah sudah bisa pakai QRIS, kita kerja sama

dengan BSI, jadi bisa melakukan pembayaran lewat mobile banking

dengan cara scan bercode. Selain itu, bisa untuk pengisian saldo lewat

LinkAja, Ovo, Gopay, itu bisa.69

Kemudian Aji selaku Karyawan 212 Mart menambahkan:

―Di sini juga bisa bayar listrik, cicilan mobil, motor, BPJS, pulsa,

token listrik. Karena di sini banyak juga yang sering pakai layanannya

seperti cicilan mobil, motor, pengisian saldo Gopay‖.70

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui layanan yang disediakan 212

Mart dapat memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran, bisa

secara cash maupun melalui mobile banking, serta dapat memberikan

kemudahan dalam pembayaran jasa lainnya secara lebih mudah dan

praktis. Hal ini tentu dapat menghemat waktu karena tidak perlu antri yang

panjang jika hendak membayar keperluan jasa tersebut di Gerai 212 Mart.

Selain menyediakan layanan jasa dalam bentuk transaksi pembayaran, 212

Mart juga menyediakan jasa layanan pesan antar untuk para konsumen

69

Wawancara dengan Herza (Karyawati 212 Mart cabang Mayang), 08 April 2021. 70

Wawancara dengan Aji Pangestu (Karyawan 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 77: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

62

yang melakukan pemesanan, misalnya untuk orderan sejumlah paket

sembako. Seperti yang dinyatakan oleh Herza selaku Karyawati 212 Mart,

yaitu:

―Kita menyediakan pemesanan paket, nanti packingnya dari 212,

jadi mereka tinggal menyebutkan maunya paket apa, nanti mereka tinggal

pesan, kemudian bisa diantar ke lokasi pemesan. Untuk biayanya kita tidak

mematok harga, jadi secara sukarela‖.71

Hal serupa juga disampaikan oleh Nada selaku Karyawati 212

Mart, yakni:

―Mendekati bulan puasa, banyak orang yang ingin sedekah, mau

yang simple, jadi mereka tinggal sebutkan list produk, dan dari kita sendiri

yang langsung packing atau pengemasannya, nanti mendekati hari raya

akan banyak yang melakukan pemesanan ini dari investor serta banyak

juga dari non member‖.72

Gambar 4.8

Sebagian Orderan Paket Sembako 212 Mart

Selain itu, 212 Mart juga mengadakan program berupa kegiatan

sosial kemasyarakatan sesuai dengan prinsip 212 Mart yang juga bertujuan

sekaligus untuk bersedekah. Seperti yang dikemukakan oleh Susilawati

selaku kepala toko 212 Mart yaitu:

―Kita juga ada aplikasi wakaf yang menyediakan wadah untuk

orang yang ingin berwakaf saat belanja. Pada saat berbelanja dengan uang

71

Wawancara dengan Herza (Karyawati 212 Mart cabang Mayang), 08 April 2021. 72

Wawancara dengan Khatrun Nada (Karyawati 212 Mart cabang Pattimura), 06 April

2021.

Page 78: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

63

kembalian Rp200 atau Rp100 serta nanti dana dari semua gerai

digabungkan, lalu uangnya disalurkan untuk disedekahkan ke anak yatim

piatu, orang-orang fakir miskin di jalan‖.73

Kemudian, mengenai Standar Operasional Pelayanan (SOP) yang

diterapkan oleh Minimarket Syariah 212 sudah dijalankan oleh SDM dalam

pelayanan berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana menurut Fajar selaku

Kepala Toko 212 Mart yang mengatakan bahwa:

―Kita buka toko dari jam 7 pagi. Untuk pelayanan operasionalnya

kalau di kasir itu 3S selalu Senyum Sapa Salam, pada saat transaksi

menanyakan konsumen apakah member atau non member. Kemudian

untuk kedisiplinan datang tepat waktu, dan dari segi performa

berpenampilan seragam rapi dan sopan untuk semua karyawan serta

menggunakan jilbab yang syar‘i bagi Muslimah‖.74

Gambar 4.9

Tampilan Kassa dan Kasir 212 Mart

73

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021. 74

Wawancara dengan Fajar Noviato Rizki (Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura),

06 April 2021.

Page 79: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

64

Gambar 4.10

COC (Check on Counter)

NB: Pemajangan produk yang berada di depan kasir

6. Place

Komponen ini menyangkut pemilihan dan penentuan lokasi yang

strategis (mudah dijangkau, di daerah pusat perbelanjaan atau dekat tempat

pemukiman, aman, dan sebagainya), desain interior dan eksterior yang

indah dan menarik, ruang yang luas dan nyaman bagi pelanggan untuk

berbelanja, fasilitas pendukung yang memadai. Selain itu, hal yang perlu

diperhatikan adalah memilih lokasi usaha minimarket atau tempat bisnis

yang masih jarang pesaing serta belum ada kompetitor. Pemilihan lokasi

ritel adalah sebuah keputusan yang sangat strategis. Lokasi usaha sangat

menentukan kesuksesan sebuah lokasi yang dipilih, pemilik ritel harus

menanggung semua konsekuensi dari pilihan tersebut.

Untuk mengetahui strategi tempat pada Minimarket 212 dapat

dilihat dari hasil wawancara berikut:

Page 80: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

65

Susilawati selaku Kepala Toko 212 Mart meyatakan:

―Untuk pemilihan lokasi di daerah Mayang ini karena 212 Mart ini

kan berdirinya dari modal investasi, dan kebanyakan para investor 212

Mart itu bertempat tinggal di daerah Mayang, sehingga untuk

memudahkan berbelanja juga maka pertama kalinya ditempatkan di sini,

meskipun sebenarnya lokasinya kurang strategis karena tidak jauh dari

lokasi juga terdapat gerai lain yang sudah lebih lama dari 212 Mart,

walaupun demikian lokasi ini juga dekat dengan masyarakat dan banyak

orang berkendara dekat dengan jalan raya sehingga masih ada peluang

untuk calon konsumen itu memilih berbelanja di Gerai 212‖.75

Dari pengamatan peneliti sendiri mengenai lokasi 212 Mart

memang dapat dikatakan kurang strategis walaupun dekat pusat

keramaian, berada di pinggir jalan raya yang ramai oleh lalu lintas

kendaraan, namun masih terdapat ritel pesaing yang berlokasi tidak jauh

dari 212 Mart. Selain itu, papan merek Minimarket 212 juga ukurannya

lebih kecil dibanding ritel lain, sehingga kurang terlihat jelas. Kemudian

pada akses parkir kendaraan juga kurang luas yang menyebabkan

konsumen sedikit kesulitan saat memarkirkan kendaraan terutama untuk

pengendara mobil.

Gambar 4.11

Papan Nama Toko (Billboard)

75

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021.

Page 81: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

66

Selain pemilihan lokasi ritel, komponen terpenting dalam strategi

tempat pada minimarket berbasis syariah yaitu 212 Mart juga

menyediakan tempat ibadah yang nyaman bagi karyawan maupun

konsumen yang ingin melakukan ibadah di sana. Maka kegiatan

perniagaan yang dilakukan 212 Mart tidak pernah menganggu dalam hal

waktu ibadah. Seperti yang dikatakan oleh Herza selaku Karyawati 212

Mart, yaitu:

―Di setiap gerai pasti ada disediakan tempat untuk beribadah, yang

digunakan untuk karyawan dan juga konsumen yang misalnya ingin izin

beribadah maka sangat diperbolehkan‖.76

Kemudian 212 Mart juga menyediakan lapak yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membuka usaha, seperti dilihat

dari area sekitar lahan parkir Minimarket 212 juga terdapat beberapa outlet

usaha-usaha kecil, seperti menjual aneka minuman jus buah, jajanan atau

makanan ringan pinggir jalan.

7. Promotion

Dalam upaya menjaring pelanggan atau konsumen pihak pengelola

212 Mart cabang Mayang telah melakukan berbagai bentuk promosi

pemasaran yang tidak jauh berbeda dengan promosi pemasaran lainnya.

Upaya utama yang dilakukan oleh 212 Mart cabang Mayang ialah

melakukan promosi dengan penggunaan word of mouth (WOM) yaitu

upaya mengenalkan 212 Mart kepada calon konsumen atau masyarakat

awam melalui penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Hal ini

sebagaimana yang dinyatakan oleh Susilawati selaku Kepala Toko 212

Mart, berikut pernyataannya:

―Karena 212 Mart ini berdiri dari modal investasi jadi yang

dikhususkan untuk mengenalkan gerai itu sebenarnya investor itu sendiri

yang memberikan informasi secara langsung kepada masyarakat umum

terutama kepada umat Muslim dengan menjelaskan bahwa ada minimarket

dengan entitas Islam seperti 212 Mart yang berbeda dengan minimarket

konvensional lainnya‖.77

76

Wawancara dengan Herza (Karyawati 212 Mart cabang Mayang), 08 April 2021.

Page 82: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

67

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui yang menjadi target

market Gerai 212 Mart ini tentu para umat Muslim itu sendiri dan anggota

koperasi. Karena konsumen yang menjadi pembeli di Gerai 212 Mart lebih

dominan dari anggota Koperasi Syariah 212 itu sendiri, maka dalam

kegiatan promosi lebih menekankan promosi terhadap Koperasi Syariah

212 bukan Gerai 212 Mart itu sendiri.

Selain melalui cara tradisional tersebut, 212 Mart juga

memanfaatkan media massa sebagai wadah untuk promosi pemasaran

yang dilakukan agar 212 Mart bisa dikenal masyarakat luas, seperti

penuturan Fajar selaku Kepala Toko 212 Mart, sebagai berikut:

―...selain itu promosi dari media sosial kita juga punya, ada dari

situs website tentang 212 Mart, dari media sosial seperti facebook,

instagram tetapi masih belum begitu aktif dan tidak update. Kemudian kita

ada kegiatan jum‘at berkah berupa sedekah nasi dari uang yang

dikumpulkan dari aplikasi wakaf konsumen yang berbelanja di 212 Mart

kami salurkan kepada orang-orang yang membutuhkan, sehingga selain

bersedekah kita juga sekaligus secara otomatis mengenalkan 212 Mart

kepada masyarakat‖.78

Gambar 4.12

Implementasi Wakaf 212 Mart Jambi

77

Wawancara dengan Susilawati (Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang), 08 April

2021. 78

Wawancara dengan Fajar Novianto Rizki (Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura),

06 April 2021.

Page 83: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

68

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa untuk publisitas

212 Mart dalam mensosialisasikan 212 Mart kepada masyarakat awam

terutama di Kota Jambi melalui media sosial masih kurang aktif, padahal

media sosial sangat memberikan peran yang sangat efektif sebagai media

dalam keberhasilan promosi penjualan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan mencakup analisis strategi 7R dalam retailing serta

analisis aspek lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan,

identifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman serta proses penyusunan formulasi strategi. Pembahasan atas setiap

bagian ini merupakan deskripsi atas kondisi lapangan yang diperoleh dari

hasil wawancara, penyebaran kuesioner, dan pengamatan langsung

(observasi) di Gerai 212 Mart serta melakukan diskusi bersama pihak-pihak

terkait lainnya mengenai masalah penelitian.

1. Strategi Marketing Retailing Minimarket 212

Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan setelah melakukan

wawancara dengan pihak 212 Mart diperoleh hasil bahwa terdapat strategi

7R dalam retailing yang diterapkan oleh 212 Mart cabang Mayang dalam

kegiatan marketingnya dan berada dalam koridor-koridor yang

berpedoman pada Al-Qur‘an dan Hadits sebagai sumber utama. Dari segi

produk, 212 Mart memiliki criteria standart operasional prosedur dalam

penjualan produk, diantaranya tidak hanya menjual produk yang

bersertifikasi halal saja tetapi juga mengikuti konsep halalan thayyiban.

Upaya yang dilakukan untuk menerapkan konsep tersebut adalah dengan

mengizinkan hanya produk yang terjamin halal dan baik yang dapat dijual

oleh 212 Mart, sebab ada beberapa produk yang berdasarkan keputusan

MUI merupakan produk yang halal namun ditinjau dari segi kesehatan jika

dikonsumsi berlebih ternyata tidak baik bagi kesehatan seperti minuman

bersoda, Coca-Cola, Sprite, Fanta dan sejenisnya. Oleh karenanya produk

seperti ini juga tidak terdapat di 212 Mart karena tidak memiliki nilai

Page 84: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

69

kebaikan untuk dikonsumsi, atau produk yang masih diperdebatkan

kehalalannya seperti rokok, walaupun produk tersebut termasuk dalam

ketegori item produk yang banyak dicari oleh konsumen.

Selain itu, 212 Mart juga memberikan lapak bagi pelaku Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat mendisplay produk-

produknya sebagai bentuk konsinyasi (titip jual). Kemudian diharapkan ke

depannya untuk para UMKM agar lebih aktif dan berprogres dalam

menciptakan lebih banyak produk unggulannya agar 212 Mart nantinya

dapat mengutamakan untuk menjual produk umat Muslim itu sendiri,

sehingga tidak harus menggunakan produk yang diproduksi dari luar lagi.

Hal demikian guna dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akibat

keraguan akan kehalalan produk yang dikonsumsi para masyarakat

Muslim. Di samping itu bertujuan untuk membantu meningkatkan

perekonomian masyarakat menengah ke bawah sehingga pada akhirnya

212 Mart dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Selanjutnya dari penentuan kuantitas, terdapat barang yang bersifat

fast moving dan slow moving. Barang yang terdapat dalam kategori fast

moving yaitu cepat penjualannya akan dilakukan penyetokan barang

dengan jumlah besar agar stok produk tetap terjaga. Sedangkan barang

yang termasuk dalam kategori slow moving akan dilakukan penyetokan

barang dengan jumlah yang lebih sedikit atau pengorderan barang yang

dibatasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko terjadinya kerusakan

barang apabila sudah terlalu lama tidak terjual.

Kemudian dalam strategi penetapan harga, 212 Mart menyesuaikan

dengan harga awal dari supplier yang menjadi patokan harga jual

kemudian ditambah dengan margin. Penentuan margin sendiri disesuaikan

pula dengan kategori masing-masing item produk. Namun, karena masih

kuatnya daya tawar input (pemasok), yaitu masih sulit mendapatkan harga

yang loyal dari supplier, membuat harga produk yang dijual di 212 Mart

terkadang menjadi tidak stabil. Meskipun begitu 212 Mart tetap

mengusahakan setidaknya harga yang ditawarkan tersebut sama dengan

Page 85: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

70

harga di pasaran. Dalam pemberian harga diskon, 212 Mart kurang fokus

terhadap strategi pemberian potongan harga, sebab harga promo biasanya

diadakan apabila pada saat produk mendekati masa kedaluwarsa, yaitu

memberikan harga subsidi ke produk tersebut dengan cara menurunkan

margin atau penurunan harga produk menjadi harga HPP saja, agar produk

tersebut cepat terjual untuk menjaga perputaran produk.

Lalu mengenai strategi time (waktu) dalam usaha ritel, terdapat waktu

tertentu sebuah produk tersebut cepat penjualannya. Seperti contohnya

pada bulan Ramadhan, untuk poduk sembako sangat meningkat

penjualannya dibanding pada bulan biasa. Saat bulan Ramadhan pun 212

Mart juga menyediakan layanan jasa untuk pemesanan paket sembako

bagi konsumen yang ingin bersedekah dalam jumlah yang cukup besar

namun tidak mempunyai banyak waktu untuk menyiapkannya, maka akan

dikerjakan oleh pegawai 212 Mart. Hal ini berarti 212 Mart juga

menerapkan strategi right time dalam kegiatan bisnisnya.

Kemudian dari segi services (pelayanan), 212 Mart juga mengadopsi

layanan seperti minimarket lain pada umumnya. Untuk transaksi

pembayaran selain cash, bisa juga dengan menggunakan aplikasi QRIS

melalui mobile banking dengan cara scan bercode. Mengenai pelayanan,

212 Mart sudah mencerminkan akhlak seorang Muslim saat menyambut

orang yang berkunjung atau konsumen dengan ramah sembari

mengucapkan salam ―Assalamu’alaikum‖ dan ketika memasuki gerai

terdengar alunan musik Islami dan lantunan sholawat yang membuat

pembeli merasakan suasana yang nyaman ketika belanja di gerai. Dan

peneliti juga mengamati sikap para karyawan yang tanggap dan sigap

ketika konsumen meminta bantuan.

Untuk penetapan lokasi, 212 Mart belum menerapkan strategi right in

place yang tepat, karena masih terdapat pesaing sejenis yang berada tidak

jauh dari lokasi 212 Mart yang menyebabkan adanya potensi konsumen

untuk beralih ke kompetitor. Selain itu area parkir kendaraan yang kurang

luas. Kemudian hal yang sangat memberikan peran terhadap

Page 86: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

71

perkembangan 212 Mart adalah dengan melakukan aktivitas promosi.

Selama menjalankan usahanya, 212 Mart ternyata belum menerapkan

strategi right promotion atau dapat dikatakan tidak optimal. Hal ini

terbukti dari masih terdapat masyarakat yang belum mengenal adanya

minimarket berbasis syariah 212 Mart. Maka dari itu, 212 Mart diharuskan

menggiatkan kembali aktivitas promosi dan sosialisasi kepada masyarakat

Kota Jambi dengan jangkauan yang lebih luas dan menyeluruh.

2. Alternatif Strategi Pengembangan Minimarket 212

Penggunaan analisis SWOT sebagai model analisis dilakukan

dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal

dari internal organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal;

peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan

ancaman atau risiko. Untuk memiliki suatu model analisis SWOT yang

baik maka perlu adanya dukungan data yang bersifat kualitatif dan

kuantitatif. Kualitatif bersifat teori-teori, sedangkan kuantitatif yaitu

dengan menempatkan angka-angka sebagai ukuran pembobotan nilai

dilakukan agar tingkat keakuratan dapat diperoleh secara lebih baik.

Analisis SWOT kualitatif pada Diagram 1 di bawah dapat

dioptimalkan secara kuantitatif via perhitungan SWOT yang dioptimalkan

oleh Pearce dan Robinson. Diagram SWOT terdiri dari 4 kuadran yang

menggambarkan posisi suatu organisasi yang berfungsi untuk dapat

diketahui secara pasti posisi organisasi yang sebenarnya dan menunjukkan

jenis alternatif strategi yang akan digunakan. Hasil analisa posisi

organisasi setelah melakukan analisa kuantitatif ini terbagi menjadi 4

strategy responding, yaitu strategy progresif, strategy diversifikasi, ubah

strategy dan strategy defensive (strategi bertahan).

Page 87: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

72

Gambar 4.13

Analisa SWOT Usaha Pendekatan Pierce dan Robinson

(-,+) (+,+)

Ubah Strategi Progresif

(-,-) (+,-)

Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi

1. STRENGTH

Strength dalam hal ini diartikan sebagai kekuatan atau hal positif yang

terlihat dari perusahaan yang dapat dijadikan sebagai competitive

advantage (keunggulan bersaing). Kekuatan-kekuatan yang dimiliki 212

Mart adalah sebagai berikut:

a. Kepemilikan bisnis berjamaah.

b. Memiliki sertifikat penghargaan sebagai gerai tersehat di Indonesia.

c. Semua jenis produk yang dijual halalan thoyyiban dilengkapi variasi

produk UMKM dengan izin P-IRT dan izin BPOM.

d. Memberikan wadah bagi pengusaha Muslim untuk memasarkan

produknya di 212 Mart sekaligus sebagai upaya pengembangan produk

UMKM.

e. Pelayanan Islami yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam

kegiatan muamalah.

Opportunity

Weakness Strength

Threat

Kuadran III Kuadran I

Kuadran IV Kuadran II

Page 88: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

73

f. Adanya hak khiyar yaitu hak untuk mengembalikan barang yang dibeli

selama barang tersebut masih dalam kemasan bersegel atau konsumen

boleh memilih untuk membatalkan transaksi.

g. Terdapat fasilitas jasa delivery order (layanan pesan antar) dengan

ongkos kirim sukarela.

h. Fasilitas kartu anggota koperasi syariah bagi member.

i. Fasilitas pendukung seperti ATM services dan menerima pembayaran

non perbankan atau jasa pembayaran sistem online seperti:

pembayaran token listrik, cicilan kredit motor atau mobil, top up pulsa,

dan lain sebagainya.

j. Adanya program kegiatan sosial kemasyarakatan berupa sedekah dan

wakaf.

2. WEAKNESS

Kebalikan dari Strength, Weakness merupakan kekurangan atau hal-hal

yang belum dimiliki perusahaan untuk bersaing di market. Diartikan

sebagai suatu hal yang menjadi penghalang bagi perusahaan dalam

mengembangkan serta melaksanakan aktivitasnya yang dapat mengganggu

pencapaian laba maksimum yang ingin diperoleh. Kelemahan-kelemahan

yang dimiliki 212 Mart yaitu:

a. Usia 212 Mart masih baru dibanding pesaing.

b. Minimnya modal yang dimiliki untuk mengembangkan usaha (syarat

satu gerai harus tekumpul 360 investor).

c. Daya tawar penyedia input (pemasok) masih kuat sehingga supplier

belum dapat sepenuhnya memberikan harga yang loyal.

d. Kontribusi para member atau anggota untuk berbelanja di 212 Mart

kurang aktif atau kurangnya konsistensi.

e. Jarang mengadakan harga promo. 212 Mart kurang fokus dalam

strategi pemberian potongan harga (diskon) untuk produk yang dijual.

f. Tidak mempunyai warehouse (gudang) sebagai tempat untuk

menyuplai atau melakukan penyetokan barang-barang.

Page 89: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

74

g. Distribusi kadang terhambat dikarenakan keterlambatan jadwal

pengiriman barang dari supplier sehingga seringkali produk yang

dicari konsumen belum restock.

h. Publisitas untuk memperkenalkan 212 Mart kepada kalangan

masyarakat kurang gencar dilakukan atau belum optimal.

i. Tenaga SDM yang mempunyai keahlian dalam pengelolaan atau

manajemen di bidang ritel masih kurang.

j. Area parkir kendaraan kurang luas, sehingga mengalami kesulitan

untuk parkir kendaraan roda empat.

3. OPPORTUNITY

Opportunity dianggap sebagai bagian dari lingkungan eksternal

perusahaan yang dapat menjadi potensi untuk meningkatkan profit, market

share atau pertumbuhan. Peluang yang dimiliki 212 Mart adalah sebagai

berikut:

a. Lokasi gerai berada di pinggir jalan raya, sehingga adanya konsumen

potensial dari luar daerah, tidak hanya dari warga sekitar.

b. Jumlah investor atau anggota Koperasi Syariah 212 Mart bisa terus

bertambah, sehingga berpeluang untuk mengembangkan atau

membuka cabang gerai.

c. Masyarakat Kota Jambi 87% mayoritas beragama Islam. 212 Mart

hadir sebagai bisnis ritel dengan entitas Islam yang mempunyai values

syariah dalam kegiatan marketingnya serta barang yang ditawarkan

juga merupakan produksi umat Muslim itu sendiri.

d. 212 Mart merupakan minimarket syariah perdana dan satu-satunya

yang menerapkan konsep sharing economy (ekonomi berbagi) dan

berbasis komunitas dalam market ritel di Kota Jambi.

e. Dapat menciptakan dan mengembangkan lebih banyak produk

unggulan dengan tujuan memajukan produk lokal UMKM para

pengusaha Muslim dan dapat membuat produk dengan brand 212.

Page 90: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

75

4. THREAT

Threat adalah kebalikan dari Opportunity, yang merupakan halangan

atau ancaman bagi perusahan dalam memperluas market atau

mendapatkan profit. Dapat dikatakan bahwa ancaman merupakan faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika

tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Adapun

ancaman yang akan dihadapi 212 Mart, yaitu:

a. Banyaknya pesaing yang sudah handal dalam manajemen ritel.

Kompetitor memiliki tenaga SDM yang kompeten di bidang ritel.

b. Pesaing melakukan promosi lebih optimal. Kompetitor sangat gencar

dalam aktivitas promosi baik melalui media online maupun offline.

c. Daya beli masyarakat menurun. Kondisi pandemi seperti saat ini

menyebabkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan sehingga

terjadi penurunan pendapatan, hal tersebut mengakibatkan masyarakat

lebih merasionalkan keuangan dalam melakukan pembelian.

d. Adanya opini masyarakat yang beranggapan produk yang dijual 212

Mart belum beragam dan kurang lengkap variasinya dibanding

minimarket pesaing.

e. Adanya potensi customer switching karena harga jual beberapa item

produk yang lebih mahal dibanding pesaing sehingga berpeluang

pindah tempat (format sejenis minimarket) atau dapat pula dikarenakan

rendahnya tingkat ketersedian stok produk atau saat konsumen mencari

barang yang tidak dijual (rokok, alat kontrasepsi, minuman beralkohol)

akan membuat konsumen beralih ke ritel lain.

Selanjutnya, peneliti berupaya mengidentifikasi pokok persoalan

IFAS (Internal Factor Strategy) dan pokok persoalan EFAS (Eksternal

Factor Strategy) dari 212 Mart secara sistematis. Keduanya dibandingkan

untuk menghasilkan alternatif strategi (SO, ST, WO dan WT). Hasil

analisis pada table matriks evaluasi factor eksternal dan matriks factor

Page 91: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

76

internal dipetakan ke posisi organisasi matriks dengan cara sebagai

berikut.‖

a. Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan serta kelemahan, dan

b. Sumbu vertical (y) menunjukkan peluang serta ancaman.

Posisi perusahaan ditentukan oleh hasil analisis sebagai berikut:

a. Jika peluang lebih besar dari ancaman maka nilai y ˃ 0

b. Ancaman lebih besar dari peluang maka nilai y ˂ 0

c. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan maka nilai x ˃ 0

d. Sebaliknya kelemahan lebih besar dari kekuatan maka x ˂ 0

Sebelum merumuskan strategi pengembangan peneliti melakukan

pembobotan dan rating dalam Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

dan Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) sebagai berikut:

A. Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

IFAS digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari

faktor-faktor internal pada 212 Mart yang telah diklasifikasikan.

Perhitungan skor bobot pada IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating. Rincian IFAS

(Internal Factor Analysis Summary) 212 Mart dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1 IFAS 212 Mart

No. Faktor Internal Bobot Rating Skor Bobot

Strength

1 Kepemilikan bisnis berjamaah 0,11 3,00 0,33

2 Memiliki sertifikat penghargaan gerai

tersehat di Indonesia

0,07 3,00 0,20

3 Produk halalan thayyiban 0,11 4,00 0,43

4 Pengembangan produk UMKM 0,11 3,67 0,40

5 Pelayanan Islami 0,11 4,00 0,43

6 Adanya hak khiyar 0,07 2,33 0,15

7 Terdapat fasilitas delivery order 0,11 2,33 0,25

Page 92: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

77

8 Fasilitas kartu anggota Koperasi Syariah

(member)

0,11 3,67 0.,40

9 Fasilitas pendukung (ATM services dan

jasa pembayaran sistem online)

0,11 3,67 0,40

10 Adanya program sosial kemasyarakatan 0,11 2,33 0,25

Jumlah Strength 1,00 3,25

Weakness

1 Usia 212 Mart masih baru 0,11 3,33 0,37

2 Minimnya modal pengembangan usaha 0,09 3,67 0,33

3 Daya tawar supplier masih kuat 0,09 3,33 0,30

4 Kontribusi member berbelanja kurang

aktif

0,11 3,00 0,33

5 Jarang mengadakan harga promo 0,11 2,67 0,30

6 Tidak mempunyai warehouse (gudang) 0,09 4,00 0.36

7 Distribusi kadang terhambat 0,11 3,67 0,41

8 Publisitas belum optimal 0,11 2,67 0,30

9 Kurangnya tenaga SDM 0,11 3,67 0,41

10 Area parkir kendaraan kurang luas 0,07 4,00 0,27

Jumlah Weakness 1,00 3,36

Sumber: Data Kuesioner IE diolah menggunakan Excel 2007

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa total skor Strength sebesar

3,25 dan total skor Weakness sebesar 3,36. Total skor IFAS sebesar -0,11

yang didapatkan dari pengurangan total skor Strength dengan total skor

Weakness.

B. Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

EFAS digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari

faktor-faktor eksternal pada 212 Mart yang telah diklasifikasikan.

Perhitungan skor bobot pada Eksternal Factor Analysis Summary

(EFAS) dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating.

Page 93: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

78

Rincian Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) 212 Mart dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 EFAS 212 Mart

No Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Bobot

Opportunity

1 Lokasi gerai di pinggir jalan raya 0,23 3,67 0,83

2 Jumlah investor dan anggota Koperasi

Syariah 212 bisa terus bertambah

0,18 3,00 0,55

3 Masyarakat Kota Jambi 87%

mayoritas beragama Islam

0,18 3,33 0,61

4 Minimarket syariah perdana di Kota

Jambi

0,23 4,00 0,91

5 Dapat menciptakan dan berpotensi

mengembangkan produk unggulan

0,18 3,00 0,55

Jumlah Opportunity 1,00 3,44

Threat

1 Banyaknya pesaing yang sudah

handal dalam manajemen ritel

0,22 3,00 0,65

2 Pesaing melakukan promosi lebih

optimal

0,22 3,33 0,72

3 Daya beli masyarakat menurun 0,22 3,67 0,80

4 Opini masyarakat mengenai produk

yang dijual 212 Mart kurang lengkap

0,17 4,00 0,70

5 Adanya potensi customer switch 0,17 3,67 0,64

Jumlah Threat 1,00 3,51

Sumber: Data Kuesioner IE diolah menggunakan Excel 2007

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa total skor Opportunity sebesar

3,44 dan total skor Threat sebesar 3,51. Total skor EFAS sebesar -0,7 yang

didapatkan dari pengurangan total skor Opportunity dengan total skor

Threat.

Page 94: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

79

C. Rekomendasi Strategi

Pada analisis SWOT, didapatkan total skor IFAS sebesar -0,11 dan

total skor EFAS sebesar -0,07. Dari total skor IFAS dan EFAS akan

terbentuk titik acuan Matriks Kuadran SWOT untuk mengetahui posisi

perusahaan. Sehingga peneliti dapat membuat rekomendasi strategi

perusahaan dari posisi perusahaan tersebut. Matriks Kuadran SWOT

dapat dilihat pada Gambar 4.13

Gambar 4.13 Matriks Kuadran SWOT 212 Mart Kota Jambi

Kuadran III Kuadran I

(-,+) (+,+)

-0,11

Kuadran IV Kuadran II

(-,-) (+,-)

Sumber: Data diolah menggunakan Excel 2007

W

E

E

K

N

E

S

S

S

T

R

E

N

G

T

H

OPPORTUNITY

THREAT

-0,7

Berbagai Peluang (S-W Point = 3,25-3,36 = -0,11) = X

Berbagai Ancaman (O-T Point = 3,44-3,51 = -0,7) = Y

Page 95: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

80

Berdasarkan Gambar 4.13 dapat diketahui bahwa 212 Mart

Kota Jambi berada pada posisi diantara sumbu Weakness dan Threat

yakni kuadran IV. Artinya, 212 Mart sedang mengalami berbagai

ancaman eksternal sementara sumber daya mempunyai banyak

kelemahan internal. Oleh karena itu disarankan 212 Mart untuk

melakukan strategi defensive (bertahan) dengan meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman, mengevaluasi performa internal

supaya kedudukan perusahaan tidak semakin merosot. Strategi ini

dipertahankan sembari terus berusaha memperbaiki kelemahan internal

sepanjang beroperasi.

Beberapa strategi defensive yang dapat diterapkan sesuai

dengan urutan skala prioritas mulai dari strategi yang paling awal

yaitu strategi penghematan. Apabila ada program yang jika telah

diterapkan tidak ada hasil maka strategi berikutnya adalah divestasi

yaitu melepas asset perusahaan yang tidak produktif. Dalam hal ini

212 Mart telah menjalankan strategi bertahan dengan memutuskan

untuk dilakukan penggabungan dari dua cabang gerai menjadi satu

cabang gerai yang baru sekaligus dilakukan pemindahan lokasi gerai

yang lebih strategis dari sebelumnya.

D. Matrik SWOT 212 Mart

Penjelasan dari hasil pengumpulan data akan dibahas secara

spesifik ke dalam tahap analisis dengan memanfaatkan informasi ke

dalam model perumusan strategi yaitu Matriks SWOT. Analisis ini

dimaksudkan untuk memperjelas semua kekuatan dan kelemahan yang

dapat diidentifikasi guna memberikan suatu rekomendasi

pengembangan berdasarkan potensi-potensi yang tersedia berbasis

pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Matriks ini dapat

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi yang dapat

dilihat pada tabel di bawah ini: Matriks SWOT pada tabel

menghasilkan empat alternatif strategi yang bisa diterapkan 212 Mart.

Page 96: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

81

Tabel 4.3 Matriks SWOT 212 Mart Kota Jambi

IFAS

EFAS

Strengths (S)

1. Kepemilikan bisnis

berjamaah

2. Memiliki sertifikat

penghargaan sebagai gerai

tersehat di Indonesia.

3. Produk halalan thayyiban

dilengkapi variasi produk

UMKM dengan izin P-

IRT dan izin BPOM.

4. Pengembangan produk

UMKM.

5. Pelayanan Islami.

6. Adanya hak khiyar.

7. Terdapat fasilitas delivery

order dengan ongkos

kirim sukarela.

8. Fasilitas kartu anggota

KopSyar bagi member.

9. Fasilitas pendukung

(ATM services dan jasa

pembayaran sistem

online).

10. Adanya program kegiatan

sosial kemasyarakatan

berupa sedekah dan

wakaf.

Weakness (W)

1. Usia 212 Mart masih

baru.

2. Minimnya modal

untuk pengembangan

usaha.

3. Daya tawar supplier

masih kuat.

4. Kontribusi para

member berbelanja

kurang aktif.

5. Jarang mengadakan

harga promo.

6. Tidak mempunyai

warehouse (gudang)

untuk penyetokan

barang-barang.

7. Distribusi kadang

terhambat.

8. Publisitas kepada

kalangan masyarakat

belum optimal.

9. Tenaga SDM dalam

pengelolaan ritel masih

kurang.

10. Area parkir kendaraan

kurang luas.

Page 97: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

82

Opportunities (O)

1. Lokasi gerai di pinggir

jalan raya.

2. Jumlah investor dan

anggota KopSyar 212

bisa terus bertambah.

3. Masyarakat kota Jambi

87% mayoritas

beragama Islam.

4. Minimarket syariah

perdana di Kota Jambi.

5. Dapat menciptakan

dan mengembangkan

lebih banyak produk

lokal unggulan, serta

berpeluang membuat

produk dengan brand

212.

Strategi S-O

1. Meningkatkan variasi atau

keberagaman produk yang

lebih lengkap.

2. Menjadi donatur atau

sponsor untuk acara-acara

atau event tertentu di

kalangan masyarakat.

3. Memberikan diskon

khusus pada nominal

pembelian tertentu untuk

member dengan tujuan

meningkatkan loyalitas

pelanggan.

4. Menjalin kerja sama

dengan relawan

kemanusiaan untuk

menyalurkan dana

sedekah atau wakaf guna

membantu saudara yang

membutuhkan, sehingga

212 Mart lebih dikenal

dan mendapatkan citra

baik di mata masyarakat.

Strategi W-O

1. Lebih aktif melakukan

aktivitas promosi di

berbagai situs media

sosial.

2. Mengutamakan

loyalitas konsumen

dengan menciptakan

pelayanan yang lebih

baik.

3. Menyediakan

warehouse (gudang)

agar stok produk lebih

terjaga dan terhindar

dari kekosongan

produk.

4. Mengintensifkan

komunikasi dengan

para investor dan

anggota member agar

lebih aktif berbelanja

di 212 Mart.

5. Memasang spanduk

promo atau

menyebarkan

selebaran brosur di

pinggir jalan.

Page 98: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

83

Berdasarkan Matriks SWOT di atas mengenai kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman, maka 212 Mart dapat mengambil hasil

kombinasi dari strategi-strategi tersebut sebagai berikut:

1. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi ini berfokus menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal atau mengejar peluang yang dianggap

relevan dengan kekuatan perusahaan untuk meningkatkan daya saing.

212 Mart dapat melakukan implementasi strategi yaitu:

Threat (T)

1. Banyaknya pesaing

yang sudah handal

dalam manajemen

ritel.

2. Pesaing mempunyai

program promosi yang

lebih optimal.

3. Daya beli masyarakat

menurun.

4. Adanya opini

masyarakat yang

beranggapan produk

yang ditawarkan 212

Mart belum bervariasi

atau kurang lengkap.

5. Adanya potensi

customer switch.

Strategi S-T

1. Harus menjaga kestabilan

harga agar tetap bersaing

dengan kompetitor.

2. Meningkatkan pelayanan

dan fasilitas pendukung.

3. Membina hubungan baik

dengan konsumen dan

member.

4. Menjalin hubungan kerja

sama yang baik dengan

supplier (pemasok).

5. Pemberian keuntungan

belanja berhadiah dengan

sistem kupon. Sistem

kupon diterapkan untuk

mendapatkan hadiah

undian langsung apabila

konsumen telah mencapai

maksimal belanja dengan

nominal tertentu.

Strategi W-T

1. Selalu menjaga stok

produk.

2. Mengadakan harga

promo untuk produk

sembako pada hari

khusus atau event

tertentu.

3. Diperlukan publisitas

yang lebih intensif dan

efektif agar

masyarakat lebih

mengenal 212 Mart.

4. Menjaga komunikasi

dengan supplier

perihal ketepatan

waktu penyetokan

barang.

5. Lebih sering

mengadakan promo

harga musiman.

Page 99: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

84

a. Meningkatkan variasi atau keberagaman produk yang lebih lengkap.

Dengan semakin banyak barang jualan, maka akan membuat

pembeli memiliki pilihan lebih. Dengan kata lain, produk yang

lengkap tentu dapat memperluas jangkauan pengunjung. Sehingga

pembeli tidak perlu ke supermarket untuk belanja bulanan.

b. Menjadi donatur atau sponsor untuk acara-acara atau event tertentu

di masyarakat. Kegiatan ini merupakan peluang agar 212 Mart lebih

familiar dikenal semua kalangan.

c. Memberikan diskon atau potongan harga khusus untuk pembelian

dalam nominal tertentu bagi konsumen yang mempunyai member

card dengan tujuan meningkatkan loyalitas pelanggan. Konsumen

tidak hanya mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya, selain itu

member juga mendapatkan keuntungan berupa pemberian harga

khusus.

d. Menjalin kerja sama dengan relawan kemanusiaan, seperti ACT

(Aksi Cepat Tanggap), DT Peduli, Generasi Baik, dan komunitas

sosial lainnya. Dengan melakukan kerja sama untuk menyalurkan

dana sedekah atau wakaf guna membantu saudara yang

membutuhkan, sehingga 212 Mart lebih dikenal dan mendapatkan

citra baik di mata masyarakat. Misalnya pada saat momentum Idul

Adha, 212 Mart dapat berkurban dengan membagikan sedekah

kurban kepada masyarakat sekitar lokasi 212 Mart berada.

2. Strategi S-T (Strength-Threat)

Menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal. Dalam artian lain mengatasi

kelemahan perusahaan untuk mengejar peluang. 212 Mart dapat

melakukan implementasi strategi yaitu:

a. Harus menjaga kestabilan harga agar tetap bersaing dengan

kompetitor.

Page 100: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

85

b. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas pendukung. Pelayanan yang

memberi kesan baik dibenak konsumen, akan membuat konsumen

berpotensi untuk datang kembali berbelanja ke gerai. Kemudian

mengenai fasilitas pendukung, 212 Mart dapat membuat inovasi

mengikuti perkembangan zaman di era digital seperti sekarang ini

yaitu dengan berbelanja via online, sehingga gerai dapat dikenal dan

dijangkau lebih luas oleh kalangan masyarakat di setiap daerah.

c. Membina hubungan baik dengan konsumen dan member. Memiliki

hubungan yang baik merupakan peluang bagi suatu usaha untuk

mendukung atau mengembangkan usaha.

d. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan supplier

(pemasok). Pemasok yang memiliki posisi tawar yang kuat akan

berusaha untuk memaksimalkan laba bagi dirinya sendiri dan

mengakibatkan peningkatan biaya kepada industri yang bergantung

pada pasokan input dari pemasok tersebut. Oleh karena itu 212 Mart

harus dapat menciptakan daya tawar yang kuat agar supplier

menjadi loyal dan dapat memberikan harga produk dengan biaya

yang lebih murah. Sehingga dapat menciptakan sinergi dan harga

produk yang dapat bersaing secara kompetitif dengan kompetitor.

e. Pemberian keuntungan belanja berhadiah (loyalti) dengan sistem

kupon. Sistem kupon diterapkan untuk mendapatkan hadiah undian

langsung apabila konsumen telah mencapai maksimal belanja

dengan nominal tertentu. Dalam program ini semua orang bisa

mendapatkan kesempatan keberuntungan mendapatkan hadiah

karena berlaku untuk semua konsumen yang berbelanja di 212 Mart

baik member ataupun non-member.

3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi ini fokus untuk mengatasi kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal. 212 Mart dapat melakukan

implementasi strategi yaitu:

Page 101: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

86

a. Lebih aktif melakukan aktivitas promosi di berbagai situs media

sosial dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi sebagai media pemasaran dan promosi produk.

Cara tersebut akan lebih efisien dan efektif karena cepatnya

penyebaran arus informasi melalui internet. Bentuk promosi yang

dilakukan dapat berupa kombinasi dari periklanan, promosi

penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat serta penjualan

langsung. Sehingga dengan berbagai bentuk aktivitas promosi yang

dilakukan tersebut, diharapkan dapat menarik masyarakat untuk

berbelanja di 212 Mart. Baik masyarakat yang baru mengenal 212

Mart maupun masyarakat yang sebelumnya sudah mengenal 212

Mart. Namun, sebelum aktivitas promosi gencar dilaksanakan,

harus dipastikan terlebih dahulu persiapan dan perbaikan internal

sudah dilakukan. Promosi harus dilakukan secara berkelanjutan,

bukan hanya pada saat momen tertentu saja.

b. Mengutamakan loyalitas konsumen dengan menciptakan pelayanan

yang lebih baik. Value yang diberikan kepada konsumen perlu

ditingkatkan untuk menjaga loyalitas.

c. Menyediakan warehouse (gudang) untuk mengatur dan mengelola

stok persediaan barang agar terjaga kualitas dan kuantitasnya dan

terhindar dari kekosongan barang. Sehingga proses pendistribusian

dapat berjalan lancar.

d. Mengintensifkan komunikasi dengan para investor dan anggota

member agar lebih aktif berbelanja di 212 Mart. Pentingnya

dilakukan mentoring kepada anggota Koperasi Syariah 212 agar

dapat menimbulkan kesadaran dan mengingatkan kembali

pentingnya untuk berbelanja ke gerai, karena anggota merupakan

pemilik, marketing, sekaligus yang sangat berperan dan

berkontribusi bagi perkembangan 212 Mart.

Page 102: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

87

e. Memasang spanduk promo atau menyebarkan selebaran brosur di

pinggir jalan atau diberikan pada saat konsumen berkunjung ke

gerai.

4. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi ini diterapkan pada saat perusahaan berada pada situasi

yang sulit dengan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara

sedang mengalami kendala internal. Strategi yang dapat diambil

menggunakan taktik bertahan yang bertujuan untuk mengurangi

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. 212 Mart

dapat melakukan implementasi strategi yaitu:

a. Selalu menjaga kelengkapan dan ketersediaan stok produk sehingga

jika pembeli berbelanja di gerai semua kebutuhan yang dicari

tersedia, agar pembeli tidak kecewa dan berpindah ke minimarket

lain dikarenakan produk yang kosong atau belum restock.

b. Mengadakan harga promo untuk produk sembako pada hari khusus

atau event tertentu. Promosi semacam ini sering dilakukan disetiap

minimarket, maka 212 Mart perlu memfokuskan perhatian untuk

strategi promosi ini supaya bisa bersaing dengan kompetitor.

c. Diperlukan publisitas yang lebih intensif dan efektif agar

masyarakat lebih mengenal 212 Mart. Agar memperkuat brand

image 212 yaitu yang dikenal masyarakat sebagai minimarket

dengan entitas syariah serta adanya sifat ta’awun ‘alal birri

wattaqwa (menolong dalam kebaikan) untuk mensejahterakan

ekonomi umat Muslim melalui pemasaran produk UMKM milik

pengusaha Muslim. Pengelola harus berusaha meyakinkan

masyarakat akan pesan yang disampaikan.

d. Menjaga komunikasi dengan supplier perihal ketepatan waktu

sampainya barang (penyuplaian barang) agar produk selalu restock

pada saat konsumen melakukan pembelian.

Page 103: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

88

e. Lebih sering mengadakan promo harga musiman. Memperbanyak

dan lebih sering mengadakan promo atau pemberian diskon untuk

meningkatkan daya beli konsumen. Promo untuk kebutuhan harian

seperti sembako. Agar pembeli tidak beralih ke pesaing yang lebih

rutin melakukan promosi tiap bulan. Sehingga dapat menarik

konsumen baru dan juga mempertahankan konsumen lama untuk

tetap loyal kepada gerai.

Page 104: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

disimpulkan bahwa:

1. 212 Mart di Kota Jambi telah menerapkan strategi 7R dalam retailing,

namun belum optimal dalam penerapan strategi right in place dan strategi

right appeals promotion, sehingga 212 Mart mengalami perkembangan

yang lambat.

2. Setelah terkumpulnya skor pada masing-masing indikator faktor internal

dan faktor eksternal, maka ditentukan letak perusahaan berdasarkan

kuadran SWOT. Posisi 212 Mart di Kota Jambi terletak pada kuadran IV

(-,-) yaitu dengan jumlah skor (-0,11;-0,7). Hal ini dapat diinterprestasikan

bahwa posisi 212 Mart terletak pada kondisi yang tidak menguntungkan,

situasi yang sulit dan mengancam. Rekomendasi strategi yang diberikan

adalah strategi defensive atau bertahan agar tetap survive. 212 Mart

diharuskan fokus pada kombinasi strategi W-T (Weakness-Threat) yaitu

dengan membuat perencanaan yang mencegah kelemahan tersebut menjadi

ancaman yang lebih serius terhadap kendala eksternal dengan segera

mengevaluasi performa internal supaya kedudukan perusahaan tidak

semakin merosot. Strategi ini dipertahankan sembari terus berusaha

memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan perusahaan sepanjang

beroperasi.

B. Saran

Berdasarkan permasalahan yang peneliti bahas dalam skripsi, maka saran

yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. 212 Mart perlu menerapkan management quality control dalam

menetapkan dan menjalankan marketing ritel, agar 212 Mart dapat

Page 105: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

90

memastikan standar kualitas produk tetap terjaga secara konsisten.

Sehingga sesuai dengan keinginan minimarket dan harapan konsumen.

2. Membangun jaringan atau networking untuk mengembangkan usaha

seperti menjalin kerja sama dengan media partner dalam kegiatan

promosi agar sebisa mungkin dapat terpublikasi ke media-media lokal

seperti koran dan radio.

3. Hendaknya 212 Mart di Kota Jambi terus berupaya untuk

meningkatkan kepercayaan konsumen dengan meningkatkan mutu

kualitas services (pelayanan) serta lebih cepat tanggap dan responsif

terhadap kebutuhan konsumen yang berkunjung atau berbelanja.

4. Lebih gencar melakukan aktivitas promosi baik secara online maupun

offline dengan cara melakukan usaha pendekatan secara intensif ke

masyarakat umum, terutama warga sekitar 212 Mart untuk mencapai

pertumbuhan bisnis yang meningkat.

5. Penelitian ini hanya berfokus pada indusri ritel. Bagi peneliti

selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan penelitian dari

sektor industrinya. Seperti industri fashion, industri kuliner, dan

industri lainnya.

Page 106: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-Qur’an

Al-Qur‘anul Karim.1989. Tarjamah Al-Quran Al Karim.Bandung:PT.Al-Ma‘arif.

B. Literatur

Abdul Halim Usman. Manajemen Strategis Syariah:Teori, Konsep Dan Aplikasi.

Jakarta: Zikrul Hakim, 2015.

Adiwijaya, Michael. Jurus Jitu Mengelola Bisnis Ritel Ala Indonesia. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo, 2010.

Alma, Buchari. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Alfabeta, 2016.

———. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, 2018.

Ambarwati, Emmi and dkk. Prinsip Bisnis Ritel. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2016.

Amirullah. MANAJEMEN STRATEGI Teori-Konsep-Kinerja. Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2015.

Asnawi, H Nur, and Muhammad Asnan Fanani. Pemasaran Syariah:Teori,

Filosofi & Isu-Isu Kontemporer. Depok: PT.RajaGrafindo Persada, 2019.

Bayanuloh, Ikhsan. MARKETING SYARIAH. Yogyakarta: Deepublish, 2019.

Budi Rahayu Tanama Putri. MANAJEMEN PEMASARAN. Denpasar: Universitas

Udayana, 2017.

Devi Puspita Sari and Mefrina Yusniar. Prinsip-Prinsip Bisnis. Bogor: CV Rizeva

Utama, 2014.

Erwin Suryatama dan Adi Pamungkas. Lebih Memahami Analisis SWOT Dalam

Bisnis. Surabaya: Ditjen Peternakan, 2014.

Fandy Tjiptono. STRATEGI PEMASARAN. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET,

2015.

Freddy Rangkuti. ANALISIS SWOT:Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, n.d.

Irham Fahmi. Manajemen Risiko Teori, Kasus Dan Solusi. Bandung: Alfabeta,

2010.

Page 107: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Jim Hoy Yam. Manajemen Strategi:Konsep & Implementasi. Makassar: CV Nas

Media Pustaka, 2020.

Kalimah, Siti, and Nur Fadilah. Marketing Syariah: Hubungan antara Agama dan

Ekonomi. Jawa Timur: LPPM IAI Ibrahimy Genteng Banyuwangi, 2017.

Nasuka, Moh. ‗Konsep Marketing Mix Dalam Perspektif Islam‘: BISEI: Jurnal

Bisnis Dan Ekonomi Islam 5, no. 01 (1 May 2020): 27–46.

Nurhadi. ‗MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN BAURAN (MARKETING

MIX) PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH‘. HUMAN FALAH: Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Islam 6, no. 2 (23 December 2019).

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/humanfalah/article/view/4811.

Prawironegoro, Darsono. PENGANTAR BISNIS MODERN ABAD 21. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2016.

Rianto, M. Nur. DASAR-DASAR PEMASARAN BANK SYARIAH. Bandung:

23Alfabeta, 2019.

Saleh, Muhammad Yusuf, and Miah Said. Konsep dan Strategi Pemasaran:

Marketing Concepts and Strategies. Makassar: SAH MEDIA, 2019.

Sopiah. Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Andi Offset, 2008.

Sugiyono. METODE PENELITIAN KUANTITATIF,KUALITATIF, DAN R&D.

Bandung: Alfabeta, 2020.

Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press, n.d.

Sula, Muhammad Syakir, and Hermawan Kartajaya. Syariah Marketing.

Bandung: Mizan Pustaka, 2006.

Swardono. Manajemen Strategik Konsep Dan Kasus. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2002.

Triton. Manajemen Strategis Terapan Perusahaan Dan Bisnis. Jakarta: Tugu

Publisher, 2007.

Triyono, Warnadi & Aris. Manajemen Pemasaran. Deepublish, 2019.

Usman, Hardius, Nurdin Sobari, and Emil Azman Sulthani. ISLAMIC

MARKETING:SEBUAH PENGANTAR. Depok: PT RajaGrafindo Persada,

2020.

Page 108: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Utomo, Tri Joko. ‗LINGKUNGAN BISNIS DAN PERSAINGAN BISNIS

RITEL‘ 5, no. 1 (2010): 11.

C. Jurnal

Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary Meitriana, and Anjuman Zukhri. ‗Pengaruh

Bauran Pemasaran Eceran (Retailing Mix) Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Minimarket Indomaret Dewi Sartika Utara‘. Jurnal

Pendidikan Ekonomi Undiksha 4, no. 1 (23 Juni 2014).

Istiatin and Sudarwati. ‗Analisis Strategi Bisnis Retail Di Lotte Mart Surakarta‘

12, no. 2 (Agustus 2014).

Nasuka, Moh. ‗Konsep Marketing Mix Dalam Perspektif Islam‘: BISEI: Jurnal

Bisnis Dan Ekonomi Islam 5, no. 01 (1 Mei 2020): 27–46.

Nurhadi. ‗MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN BAURAN (MARKETING

MIX) PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH‘. HUMAN FALAH: Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Islam 6, no. 2 (23 Desember 2019).

Utomo, Tri Joko. ‗LINGKUNGAN BISNIS DAN PERSAINGAN BISNIS

RITEL‘ 5, no. 1 (2010): 11.

Yuniarti, Yenny, and Heniyanti. ‗PENGARUH LOKASI DAN PELAYANAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN ALFAMART

DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KOTA JAMBI‘. Eksis: Jurnal

Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis 8, no. 2 (15 Desember 2017): 84–89.

D. Internet

‗Pengertian Pengembangan Usaha : Jenis, Unsur, Stategi Dan Cara

Mengembangkan Usaha – Pelajaran Sekolah Online‘. diakses 23 Februari

2021. https://www.pelajaran.co.id/2020/23/pengembangan-usaha.html.

‗RPJMD KOTA JAMBI‘. diakses 18 Februari 2021.

https://docplayer.info/63440241-Bab-i-pendahuluan-latar-belakang-kota-

jambi-rpjmd-kota-jambi-tahun.html

Koperasi Syariah 212. ‗Profil Koperasi Syariah 212‘. diakses 23 April 2021.

http://koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-syariah-212/.

Page 109: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Lampiran 1 Studi Dokumentasi

(Pramuniaga sedang melakukan display atau penataan produk)

Page 110: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …
Page 111: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

(Para konsumen 212 Mart)

(Peneliti bersama para informan 212 Mart)

Page 112: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …
Page 113: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Dokumentasi Media

Page 114: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Lampiran 2 Interview Guide

RANCANGAN DAFTAR WAWANCARA

Informan/Jabatan :

Tanggal :

A. Profil Perusahaan

1. Bagaimana sejarah awal terbentuknya minimarket syariah 212 Mart?

2. Bagaimana awal berdirinya 212 Mart di Kota Jambi ?

3. Bagaimana perkembangan 212 Mart di Kota Jambi dari dulu hingga

sekarang?

4. Apa visi dan misi serta komitmen 212 Mart?

5. Bagaimana struktur organisasi 212 Mart di Kota Jambi?

B. Strategi Marketing Retailing 212 Mart di Kota Jambi

No Indikator Analisis Pertanyaan

1 Right Product 1. Apa saja jenis produk yang dijual di 212

Mart?

2. Bagaimana cara 212 Mart menentukan produk

yang akan dijual (contoh: kualitas, variasi,

design, brand)?

3. Bagaimana 212 Mart menjaga kualitas produk

yang dijual?

4. Apakah ada petugas khusus untuk memonitor

proses penerimaan barang dan melakukan

audit terhadap kualitas atau kelayakan barang

yang akan dijual kepada konsumen?

Page 115: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

5. Bagaimana proses pendisplay-an barang yang

ada di 212 Mart agar menarik dimata

konsumen? Apakah sama dengan proses

pendisplay-an yang ada pada minimarket pada

umumnya?

2 Right Quantity 1. Bagaimana cara 212 Mart menentukan jumlah

persediaan produk?

2. Bagaimana 212 Mart mengatur produk yang

tidak habis dijual?

3 Right Price 1. Bagaimana 212 Mart menentukan harga pada

setiap produk yang dijual?

2. Dalam penentuan harga, apakah 212 Mart

memberikan subsidi harga untuk menjaga

perputaran produk dari resiko barang

kedaluwarsa?

3. Bagaimana 212 Mart dalam menentukan

diskon atau potongan harga?

4. Apa saja sistem pembayaran yang ada di 212

Mart?

4 Right Time 1. Kapan supplier melakukan kunjungan

penjualan?

2. Kapan 212 Mart dalam menentukan diskon

atau potongan harga?

5 Right Service 1. Apa Standar Operasional Pelayanan (SOP)

yang diterapkan 212 Mart?

2. Apa saja fasilitas yang tersedia di 212 Mart

demi kenyamanan konsumen dalam

berbelanja?

6 Right in Place 1. Bagaimana cara 212 Mart menentukan lokasi

usaha?

Page 116: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

2. Bagaimanakah strategi dalam melakukan

proses pendistribusian barang?

3. Bagaimana 212 Mart melakukan kerja sama

dengan supplier dalam memasok barang-

barang?

7 Right Appeals

Promotions

1. Bagaimana strategi 212 Mart dalam

melakukan promosi ke konsumen?

2. Apa saja media promosi yang dilakukan 212

Mart?

3. Apa terdapat tim khusus untuk melakukan

pemasaran?

Hasil Wawancara

Informan 1 : Susilawati/Kepala Toko 212 Mart cabang Mayang

Tanggal : 08 April 2021

Pertanyaan:

1. Apa saja jenis produk yang dijual di 212 Mart?

2. Bagaimana cara 212 Mart menentukan jumlah persediaan produk?

3. Bagaimana strategi 212 Mart dalam melakukan promosi ke konsumen?

4. Bagaimana cara 212 Mart menentukan lokasi usaha?

5. Kapan supplier melakukan kunjungan penjualan?

6. Apa terdapat tim khusus untuk melakukan pemasaran?

Jawaban:

1. Produk 212 sama seperti produk-produk minimarket lain pada umumnya

seperti menjual barang perlengkapan rumah tangga, kebutuhan pokok,

peralatan mandi, yang membedakannya di sini tidak menjual semua jenis

rokok yang masih kita temui di minimarket lain. Karena memang 212 Mart ini

menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam memasarkan produk dengan

Page 117: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

melihat dari aspek kehalalannya dan di sini juga terdapat produk UMKM

produksi dari masyarakat daerah yang tentu sudah diseleksi terlebih dahulu.

2. Untuk persediaan barang di 212 Mart Mayang ini secara detailnya lebih

lengkap dibanding 212 Mart yang di Kambang dan Pattimura, karena memang

disini pusatnya dan para investor kebanyakan dari daerah Mayang ini,

sehingga kunjungan member untuk berbelanja juga lebih sering di sini, kalau

untuk di 212 Mart di Kambang lebih banyak menyediakan stok barang seperti

peralatan sekolah atau minuman-minuman dan snack-snack karena lokasinya

dekat dengan sekolah.

3. Salah satunya melalui kegiatan sosial, kita punya program aplikasi wakaf yang

menyediakan wadah bagi orang yang ingin berwakaf saat belanja. Pada saat

berbelanja dengan uang kembalian Rp200 atau Rp100 serta nanti dana dari

semua gerai digabungkan, lalu uangnya disalurkan untuk disedekahkan ke

anak yatim piatu, orang-orang fakir miskin di jalan.

4. Untuk pemilihan lokasi di daerah Mayang ini karena 212 Mart ini kan

berdirinya dari modal investasi dan kebanyakan para investor 212 Mart itu

bertempat tinggal di daerah Mayang, sehingga untuk memudahkan berbelanja

juga maka pertama kalinya ditempatkan di sini, meskipun sebenarnya

lokasinya kurang strategis karena tidak jauh dari lokasi juga terdapat gerai lain

yang sudah lebih lama dari 212 Mart, walaupun demikian lokasi ini juga dekat

dengan masyarakat dan banyak orang berkendara dekat dengan jalan raya

sehingga masih ada peluang untuk calon konsumen itu memilih berbelanja di

Gerai 212.

5. Sales datangnya terjadwal biasanya seminggu sekali, jadi kita lihat penjualan

dalam satu minggu untuk barang yang laku terjual itu berapa, setelah itu baru

dilakukan pengorderan barang kembali. Pernah kehabisan stok barang,

padahal sudah order dari jauh hari, ternyata dari salesnya yang terlambat

mengantar barang, sering sih terjadi.

6. Karena 212 Mart ini berdiri dari modal investasi jadi yang dikhususkan untuk

mengenalkan gerai itu sebenarnya investor itu sendiri yang memberikan

informasi secara langsung kepada masyarakat umum terutama kepada umat

Page 118: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Muslim dengan menjelaskan bahwa ada minimarket dengan entitas Islam

seperti 212 Mart yang berbeda dengan minimarket konvensional lainnya.

Informan 2 : Fajar Novianto Rizki/Kepala Toko 212 Mart cabang Pattimura

Tanggal : 06 April 2021

Pertanyaan:

1. Bagaimana cara 212 Mart menentukan jumlah persediaan produk?

2. Bagaimana 212 Mart menentukan harga pada setiap produk yang dijual?

3. Dalam penentuan harga, apakah 212 Mart memberikan subsidi harga untuk

menjaga perputaran produk dari resiko barang kedaluwarsa?

4. Apa Standar Operasional Pelayanan (SOP) yang diterapkan 212 Mart?

Jawaban:

1. Kalau untuk 212 Mart Pattimura kita menyetok lebih sedikit produk makanan

UMKM karena sering terjadinya kerusakan untuk produk yang belum laku

terjual, karena kunjungan orang untuk berbelanja di sini itu lebih sedikit,

walaupun terkadang memang produk UMKM sangat berkontribusi terhadap

pendapatan di sini, tetapi untuk meminimalisir resiko barang tersebut rusak,

jadi kita perkirakan untuk kuantitasnya tidak terlalu sedikit juga tidak terlalu

banyak jumlahnya.

2. Dalam penetapan harga kita berusaha sebisa mungkin lebih rendah dibanding

pesaing atau setidaknya sama. Sebelumnya pihak 212 Mart akan melakukan

kesepakatan harga yang diberikan supplier sesuai dengan kesepakatan kedua

belah pihak, selanjutnya pihak 212 Mart yang akan menambahkan margin

disetiap harga produk.

3. Penurunan harga barang bisa terjadi, tapi kita lihat dulu produknya, ada

produk yang bisa di return dan tidak bisa, itu tergantung distributornya juga.

Seandainya tidak bisa di return, dari 3 bulan sebelum expired kita cek, nanti

produk tersebut akan dipromokan dengan penurunan harga menjadi harga

HPP aja.

Page 119: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

4. Kita buka toko dari jam 7 pagi. Untuk pelayanan operasionalnya kalau di kasir

itu 3S selalu senyum sapa salam, pada saat transaksi menanyakan konsumen

apakah member atau non member. Kemudian untuk kedisiplinan datang tepat

waktu, dan dari segi performa berpenampilan seragam rapi dan sopan untuk

semua karyawan serta menggunakan jilbab yang syar‘i bagi muslimah.

Informan 3 : Khatrun Nada/Karyawati 212 Mart cabang Pattimura

Tanggal : 06 April 2021

Pertanyaan:

1. Bagaimana 212 Mart menentukan harga pada setiap produk yang dijual?

2. Bagaimana cara 212 Mart menentukan jumlah persediaan produk?

3. Bagaimana 212 Mart dalam menentukan diskon atau potongan harga?

4. Kapan supplier melakukan kunjungan penjualan?

5. Bagaimana 212 Mart mengatur produk yang tidak habis dijual?

6. Bagaimana strategi 212 Mart dalam melakukan promosi ke konsumen?

Jawaban:

1. Dari segi harga kita belum bisa lebih murah dari Trona Ekspress, Fresco,

karena kan mereka punya gudang dan grosir yang besar (supermarket)

sedangkan kita minimarket. Kalau sesama minimarket seperti dengan

Alfamart/Indomaret itu kita masih bisa bersaing. Ini tergantung supplier kita

pasok barangnya dari mana.

2. Sebenarnya untuk persediaan barang kita belum punya gudang, jadi dari

ketiga Gerai 212 itu ada beberapa item produk yang dijual berbeda atau tidak

sama lengkapnya seperti di Gerai 212 Mayang, karena yang bertanggung

jawab atau mengelola produknya dari kepala tokonya, jadi tergantung dari

kepala toko masing-masing cabang gerai untuk pengorderan jumlah

barangnya. Barang yang dijual ada yang cepat laku terjual maupun yang

lambat penjualannya, jadi pihak 212 Mart dalam mengatur jumlah penyetokan

barang melihat dari banyaknya kebutuhan konsumen akan barang tersebut

Page 120: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

seperti sembako, itu akan kami stok dengan jumlah yang besar, sedangkan

barang yang memang kurangnya minat konsumen untuk membeli seperti

produk kosmetik dan sejenisnya itu termasuk penjualannya lambat, jadi akan

kami stok dengan jumlah lebih sedikit hanya seperlunya saja. Kita lebih fokus

melengkapi kebutuhan sembako untuk saat ini.

3. Untuk pemberian potongan harga kepada non member sebenarnya juga ada

sekali-sekali, itu juga tergantung barangnya dan biasanya dari pihak supplier

langsung yang memberikan harga diskon, baru kita bisa menjadikan barang

tersebut untuk didiskon.

4. Kalo supplier ada rute jadwal sendiri, misalnya ada yang setiap rabu, setiap

kamis, setiap jum‘at tergantung dari para suppliernya.

5. Untuk produk yang sudah dekat tanggal expired, lihat dulu produknya bisa

direturn atau tidak, itu tergantung dari distributornya. Seandainya ada barang

yang tidak bisa direturn, kita harus mengontrol 3 bulan sebelumnya supaya

diturunkan harganya menjadi harga HPP aja.

6. Kami mengadakan program sosial dengan menyediakan aplikasi sebagai

wadah wakaf bagi siapa saja yang mau menyumbangkan uang kembalian

misalnya Rp500 atau Rp200, ditambah dana yang dikumpulkan dari setiap

cabang itu digabungkan, nanti uangnya kita sedekahkan ke yatim piatu, orang

fakir miskin di jalan, dan lainnya. Karena kita minimarket sekaligus

bersedekah.

Informan 4 : Herza/Karyawati 212 Mart cabang Mayang

Tanggal : 08 April 2021

Pertanyaan:

1. Apa saja jenis produk yang dijual di 212 Mart?

2. Apa saja sistem pembayaran yang ada di 212 Mart?

3. Apa saja fasilitas yang tersedia di 212 Mart demi kenyamanan konsumen

dalam berbelanja?

4. Apa saja media promosi yang dilakukan 212 Mart?

Page 121: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Jawaban:

1. Produk yang dijual 212 hanya produk yang berlabel halal, hal ini faktor utama

yang diberlakukan disini untuk semua jenis produk termasuk produk dari

UMKM yang memasukkan produknya ke 212 juga harus memiliki sertifikat

halal dari MUI. Keunggulan 212 ini karena kita punya produk lokal seperti

madu, kurma, dan produk UMKM lainnya itu sangat memberi kontribusi besar

pada pendapatan 212 Mart. Untuk memasukan produk UMKM minimal harus

menjadi anggota Koperasi 212 dulu, itu syarat wajibnya dan harus ada label

halal serta sudah punya izin P-IRT dan izin BPOM dan termasuk dalam list

yang produknya sudah diakui untuk layak dijual dan dikonsumsi dari segi

kesehatan.

2. Untuk proses pembayaran cash aja, belum ada debit atau sejenisnya. Tapi

sekarang Alhamdulillah sudah bisa pakai QRIS, kita kerja sama dengan BSI,

jadi bisa melakukan pembayaran lewat mobile banking dengan cara scan

bercode. Selain itu bisa untuk pengisian saldo lewat LinkAja, Ovo, Gopay, itu

bisa.

3. Kita menyediakan pemesanan paket, nanti packingnya dari 212, jadi mereka

tinggal menyebutkan maunya paket apa, nanti mereka tinggal pesan,

kemudian bisa diantar ke lokasi pemesan. Untuk biayanya kita tidak mematok

harga, jadi secara sukarela.

4. Promosi dari media sosial kita juga punya, ada dari situs website tentang 212

Mart, dari media sosial seperti facebook, instagram tetapi masih belum begitu

aktif tidak update. Kemudian kita ada kegiatan jum‘at berkah berupa sedekah

nasi dari uang yang dikumpulkan dari aplikasi wakaf konsumen yang

berbelanja di 212 Mart kami salurkan kepada orang-orang yang

membutuhkan, sehingga selain bersedekah kita juga sekaligus secara otomatis

mengenalkan 212 Mart kepada masyarakat.

Page 122: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Informan 5 : Aji Pangestu/Karyawan 212 Mart cabang Mayang

Tanggal : 08 April 2021

Pertanyaan:

1. Bagaimana 212 Mart mengatur produk yang tidak habis dijual?

2. Apa saja fasilitas yang tersedia di 212 Mart demi kenyamanan konsumen

dalam berbelanja?

Jawaban:

1. Kalau ada produk yang mendekati masa kedaluwarsa maka kami akan segera

return untuk tetap menjaga persediaan produk kembali.

2. Di sini juga bisa bayar listrik, cicilan mobil, motor, BPJS, pulsa, token listrik.

Karena lumayan banyak juga yang sering pakai layanannya seperti cicilan

mobil, motor, pengisian saldo Gopay.

Page 123: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian (Pembukaan)

KUESIONER PENELITIAN TUGAS AKHIR SWOT 212 MART

DI KOTA JAMBI

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Telanai Pura Jambi 36122

Yth. Bapak/Ibu/Saudara Responden

Dengan hormat,

Saya mahasiswi jurusan Ekonomi Syariah dari UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi, ingin melakukan survei dengan metode analisis SWOT mengenai 212

Mart sebagai bisnis ritel dengan konsep syariah yang beroperasi di Kota

Jambi. Survei ini bertujuan untuk memenuhi keperluan penelitian tugas akhir

saya.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara yang telah meluangkan

waktu untuk mengisi kuesioner ini, karena partisipasi dan bantuan

Bapak/Ibu/Saudara sangat berguna dan dapat memberikan masukan yang

berarti dalam penelitian ini.

Salam Hormat,

Mahasiswi UIN STS Jambi

RTS. Eka Setya Ningsih

No. Kuesioner:

Page 124: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian (Pengukuran Rating)

KUESIONER PENGUKURAN RATING PADA ANALISIS SWOT

Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu/Saudara diharapkan memberikan

tanda check (√) pada salah satu tingkat kesetujuan untuk memberikan nilai

rating. Pemberian rating berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal pada

212 Mart. Pemilihan kuesioner ini berdasarkan pendapat serta pengalaman

Bapak/Ibu/Saudara di bidang ritel.

Tingkat kesetujuan memiliki nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = Sangat rendah

2 = Rendah

3 = Tinggi

4 = Sangat Tinggi

NB:

a. Faktor-faktor strategis internal adalah faktor-faktor yang berada dalam

perusahaan tersebut yang dapat dikendalikan dan memiliki implikasi

langsung terhadap 212 Mart. Faktor tersebut dikelompokkan ke dalam

aspek kekuatan dan kelemahan.

b. Faktor-faktor strategis eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar

212 Mart dan tidak dapat dikendalikan oleh 212 Mart. Faktor tersebut

dikelompokkan ke dalam aspek peluang dan ancaman.

No Faktor Internal Rating

1 2 3 4

1 Kepemilikan bisnis berjamaah

2 Memiliki sertifikat penghargaan sebagai gerai

Page 125: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

tersehat di Indonesia

3 Produk halalan thayyiban dilengkapi variasi produk

UMKM dengan izin P-IRT dan izin BPOM

4 Pengembangan bagi UMKM

5 Pelayanan Islami

6 Adanya hak khiyar

7 Terdapat fasilitas delivery order

8 Fasilitas kartu anggota KopSyar 212 (member)

9 Fasilitas pendukung (ATM services dan jasa

pembayaran sistem online)

10 Adanya program sosial kemasyarakatan berupa

sedekah dan wakaf

11 Usia 212 Mart masih baru

12 Minimnya modal pengembangan usaha

13 Daya tawar supplier masih kuat

14 Kontribusi member berbelanja kurang aktif

15 Jarang mengadakan harga promo (diskon)

16 Tidak mempunyai warehouse (gudang)

17 Distribusi kadang terhambat karena keterlambatan

jadwal pengiriman barang dari supplier

18 Publisitas belum optimal (melalui media online

ataupun offline)

19 Kurangnya tenaga SDM dalam pengelolaan ritel

20 Area parkir kendaraan kurang luas

No Faktor Eksternal Rating

1 2 3 4

1 Lokasi gerai di pinggir jalan raya

2 Bertambahnya jumlah investor dan anggota Koperasi

Syariah 212

Page 126: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

3 Masyarakat Kota Jambi 87% beragama Islam

4 Minimarket syariah perdana di Kota Jambi

5 Dapat menciptakan dan mengembangkan produk 212

6 Banyaknya pesaing yang sudah handal dalam

manajemen ritel

7 Pesaing melakukan promosi yang lebih optimal

8 Daya beli masyarakat menurun

9 Opini masyarakat mengenai produk 212 Mart

10 Adanya potensi customer switch

Page 127: STRATEGI MARKETING RETAILING 212 MART DI KOTA JAMBI …

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : RTS. Eka Setya Ningsih

NIM : 501171752

Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 05 September 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Lingkar Barat III, RT.44, Kel. Kenali Besar,

Kec. Alam Barajo, Kota Jambi.

No.Telp/Hp : 0853-8128-5992

Nama Ayah : H. Rusli Manan

Nama Ibu : RTS. Teti Ratna Dewi

B. Riwayat Pendidikan

2005-2010 : SDN 28/IV Kota Jambi

2010-2011 : SDN 205/1V Kota Jambi

2011-2014 : MTs.S Asas Islamiyah Kota Jambi

2014-2017 : SMKN 1 Kota Jambi

C. Pengalaman Organisasi/Magang

2014-2017 : Rohis RELASSA

(Remaja Musholla Smeansa)

Juli s/d September 2016 : Magang di Bank Tabungan Negara

(BTN) KC Jambi

2017-2020 : KSEI Al-Fath

Desember s/d Januari 2020 : PPL di Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara (KPPN) Jambi

Mei s/d Juli 2020 : KKN-KS di Lembaga Kemanusiaan ACT

(Aksi Cepat Tanggap) Jambi

D. Motto Hidup

Yang sudah tertakar, tidak akan pernah tertukar.