14
STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ALJABAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: PINGKAN LAILATUL ZAHRA A 410 130 226 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN

KONTEKSTUAL PADA MATERI ALJABAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

PINGKAN LAILATUL ZAHRA

A 410 130 226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

i

Page 3: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

ii

Page 4: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

iii

Page 5: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

1

STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN

KONTEKSTUAL PADA MATERI ALJABAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi mahasiswa dalam memecahkan

permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

pembelajaran berbasis pemecahan masalah.Jenis penelitian merupakan penelitian

kualitatif.Waktu penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.Subjek

penelitian adalah mahasiswa semester I Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menempuh mata kuliah

Matematika Dasar.Teknik pengumpulan data observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.

Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pretest dan postest, pretest dilakukan sebelum

diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah sedangkan postest diberikan

sesudah diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah.Teknik analisis data

menggunakan metode tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menyatakan

(1) Strategi mahasiswa dalam memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

SPL adalah strategi permisalan, strategi mahasiswa dalam memecahkan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan bilangan pangkat adalah permisalan, coba-coba,

langsung jawab, perbandingan, dan deret geometri, Strategi mahasiswa dalam

memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan kuadrat dan bangun

datar adalah dengan menggambar dan langsung jawab. (2) Strategi pemecahan masalah

mahasiswa sebelum diberikan modul belum memenuhi secara utuh langkah-langkah

pemecahan masalah, sedangkan strategi pemecahan masalah mahasiswa sesudah diberikan

modul sudah memenuhi langkah-langkah pemecahan masalah.

Kata kunci :aljabar, kontekstual, pemecahan masalah, strategi.

Abstract

The purpose of this study is to describe strategy of the student in solving algebra

contextual problems before and after given problem-solving based learning module. This

type of research is a qualitative research, held in the first semester year of 2016/2017.

Subjects were first semester students of Mathematics Education, Faculty of Teaching and

Education, Universitay of Muhamadiyah Surakarta who take Basic Mathematics courses.

Data collections are based on observation, test, interview, and documentation. The tests in

which consist of pretest and posttest were done twice. The pre-test was done before the

students were given the problem-solving based learning module. While posttest was done

after the students were given the problem-solving based learning module. The method of

analysis data uses three flows: reduction, data presentation, and conclusion. Data validity

uses triangulation technic. The study states: (1) Strategy of students in solving contextual

problems related to SPL is a trial strategy. While strategy to solve contextual problems

related to numbers ranksis a trial, trial and errordirect answer, comparison, and geometric

series. Strategy to solve a contextual problem related quadratic equation and plane are by

drawing and direct answer. (2) The problem-solving strategy of students before given the

Page 6: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

2

module did not fulfill problem-solving steps comprehensively. While the strategy of

students to solve the problem after given module has fulfilled problem-solving steps.

Key Words :Algebra, Contextual, problem solving, strategy.

1. PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempunyai beberapa jenis

permasalahan didalamnya.Salah satu jenis permasalahan matematika ialah dapat disajikan dalam

bentuk permasalahan kontekstual.Permasalahan kontekstual adalah permasalahan yang isinya atau

materinya terkait dengan kehidupan sehari-hari, baik yang aktual maupun yang tidak aktual, namun

dapat dibayangkan oleh siswa karena pernah dialami olehnya (Wardhani:2004). Pengertian tersebut

menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual dibutuhkan kemampuan

khusus dalam mengupayakan segenap pengetahuan yang dimiliki.Seperti penelitian yang dilakukan

oleh Anggo (2011) yang mempunyai kesimpulan bahwa pemecahan masalah matematika

kontekstualmenuntut subjek untuk mengoptimalkan pelibatan berbagai pengetahuan yang

dimilikinya berkaitan dengan masalah yang dipecahkan. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan

formal dan pengetahuan informal yang mesti terorganisir dengan baik agar dapat digunakan dalam

proses pemecahan masalah. Pelibatan pengetahuan yang telah ada dan mengaturnya untuk dapat

memecahkan masalah ini mesti telah dilakukan subjek sejak awal berusaha memahami masalah,

sampai dengan diperoleh hasil pemecahan.

Menurut Zain (2010) strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam

usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan adanya strategi akan mempermudah siswa

dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan, karena dalam strategi siswa akan

melaksanakan pemecahan masalah sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang telah

ditentukan terlebih dahulu. Menurut Shadiq (2014) strategi pemecahan masalah adalah cara yang

sering digunakan dan sering berhasil pada proses pemecahan masalah. Strategi pemecahan masalah

yang sering digunakan salah satunya ialah teori strategi pemecahan masalah menurut polya.Polya

(1957) berpendapat bahwa dalam memecahkan suatu permasalahan dapat dilakukan strategi

pemecahan masalah dengan 4 langkah yaitu memahami masalah, merencanakan strategi,

melaksanakan strategi, dan mengecek kembali jawaban.

Materi aljbar dalam ilmu matematika merupakan materi yang sangat luas, maka dari itu

permasalahan aljabar juga dapat disajikan dalan bentuk permasalahan kontekatual. Berdasarkan

data pretest yang diberikan dosen pada pertemuan pertaman perkuliahan menunjukkan bahwa

kemampuan pemecahan masalah kontekstual mahasiswa dalam materi aljabar masih rendah. Hal

Page 7: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

3

tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai skor kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang

hanya mencapai nilai 59,9 %.

Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan strategi pemecahan masalah yang

digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual pada materi aljabar pada saat

pretest dan postest. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agustina, Musdi, dan fauzan

(2014) menunjukkan bahwa strategi pemecahan masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa terutama pada aspek memahami masalah dan merencanakan

penyelesaian.Khotimah dan Masduki (2016) juga mengahasilkan kesimpulan dari penelitiannya

bahwa kemampuan dosen dalam menyusun rencana pembelajaran kontekstual berbasis penemuan,

menyajikan permasalahan nyata dalam pembelajaran, merencanakan strategi pembelajaran, serta

menyusun instrumen penilaian kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan.

Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa selama proses pembelajaran juga meningkat.Secara

umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskrisikan strategi pemecahan masalaha mahasiswa

sebelum dan sesudah diberikan modul pemebelajaran berbasis pemecahan masalah.

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2008)

penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Waktu penelitian

selama semester ganjil 2016/2017.Subjek penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa Pendidikan

Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah metode observasi, metode tes, metode wawancara, dan metode dokumentasi.

Teknik analisis data menggunakan analisis selama di lapangan Model Miles dan Huberman

yang memiliki tiga tahap analisis data, diantaranya ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Moloeng (2009) mendefinisikan

triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan berbagai macam variasi

pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai sumber data, dan memanfaatkan berbagai metode agar

pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pretest

Page 8: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

4

Pada saat ujian pretest mahasiswa menyelesaikan permasalahan kontekstual yang diberikan

tidak hanya dengan menggunakan satu jenis strategi melainkan menggunakan berbagai macam

jenis strategi. Hal tersebut ditunjukkan dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang

berkaitan dengan materi deret geometri mahasiswa menggunakan 4 jenis stratgei yang berbeda

yaitu permisalan, coba-coba, langsung jawaban, maupun dengan deret geometri. Dalam

menyelesaikan permasalahan kontektual yang berkatan dengan materi Sistem Persamaan Linier

(SPL) semua mahasiswa menggunakan strategi permisalan.Sedangkan dalam menyelesaikan

permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi persamaan kuadrat dan bangun ruang,

mahasiswa menggunakan strategi langsung jawaban dan menggambarkannya.Dalam ujian

pretest ini sebagian besar mahasiswa langsung melaksanakan strategi tanpa mengidentifikasi

yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal terlebih dahulu, dan tidak juga membuat

kesimpulan dari hasil yang diperoleh dari perhitungan yang dilakukan.Mahasiswa beranggapan

bahwa yang penting adalah jawaban yang diperoleh benar tanpa memperhatikan langkah-

langkah pemecahan masalah.Berikut merupakan contoh lembar jawab pretest mahasiswa pada

permasalahan kontekstual.

Gambar 3.1

(pretestmateri SPL)

Berdasarkan Gambar 3.1 mahasiswa tidak mengidentifikasi yang diketahui dan yang

ditanyakan dalam soal.mahasiswa langsung memisalkan x = pakaian pria dan y = pakaian

wanita. Setelah memisalkan kedalam sebuah variabel, mahasiswa membuat dua buah

persamaan dengan 2 variabel didalamnya yang kemudian akan dicari nilai x dan y dengan

konsep eliminasi subtitusi. Untuk mencari nilai variabel y mahasiswa mengeliminasi variabel x,

sedangkan untuk mencari nilai variabel x mahasiswa mensubtitusi nilai y kedalam salah satu

persamaan.Mahasiswa tidak membuat kesimpulan dari hasil akhir yang diperoleh.

Page 9: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

5

Gambar 3.2

(pretestmateri Deret Geometri)

Berdasarkan Gambar 3.2, mahasiswa tidak mengidentifikasi yang diketahui dan yang

ditanyakan dalam soal. Mahasiswa langsung melakukan perhitungan dengan membuat sebuah

deret. Setelah merasa menemukan jawaban, mahasiswa langsung menuliskan hasil akhir

menjadi sebuah kesimpulan. Untuk mencari t = n jam, mahasiswa menggunakan cara yang

sama namun tidak diketahui sampai waktu keberapa, sehingga mahasiswa tidak menemukan

jawaban dari pertanyaan tersebut. Mahasiswa tersebut sudah membuat kesimpulan dari

pertanyaan poin a, tapi belum membuat kesimpulan dari poin b.

Gambar 3.3

(pretestmateri Persamaan Kuadrat dan Bangun Ruang)

Berdasarkan Gambar 3.3, mahasiswa telah mengidentifikasi yang diketahui dalam soal

dengan menggambarkannya namun tidak mengidentifikasi yang ditanyakan dalam soal.

Mahasiswa membuat 2 buah persegi panjang dimana salah satu persegi panjang lebih kecil dari

yang lainnya. Persegi panjang kecil berada didalam persegi panjang besar, diantara kedua

persegi tersebut terdapat kerikil yang merupakan jalan yang ditanyakan luasnya dengan lebar x

m. Mahasiswa mencari persamaan kuadrat dengan cara luas persegi panjang besar dikurangi

luas persegi panjang kecil. Setelah mendapatkan persamaan kuadrat, mahasiswa

mensubtitusikan x = 1 kedalam persamaan kuadrat sehingga diperoleh luas jalan yang

ditanyakan. Mahasiswa tidak membuat kesimpulan dari hasil yang diperoleh.

Setelah ujian prestest diberikan, selama perkuliahan berlangsung dosen menerapkan modul

pembelajaran berbasis pemecahan masalah.Dalam pembelajaran dosen hanya sebagai fasilitator

dengan memberikan permasalahan kepada mahasiswa untuk diselesaikan secara diskusi dengan

teman sekelompok kemudian salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kedepan

kelas untuk didiskusikan bersama dengan teman sekelas dan dosen.

Page 10: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

6

b. Postest

Pada ujian postest mahasiswa menyelesaikan permasalahan kontekstual yang diberikan tidak

hanya dengan menggunakan satu jenis strategi melainkan menggunakan berbagai macam jenis

strategi. Hal tersebut ditunjukkan dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang

berkaitan dengan materi deret geometri mahasiswa menggunakan stratregi yang berbeda yaitu

coba-coba, langsung jawaban, perbandingan, dan deret geometri. Dalam menyelesaikan

permasalahan kontektual yang berkatan dengan materi Sistem Persamaan Linier (SPL) semua

mahasiswa menggunakan strategi permisalan. Dalam ujian postest ini sebagian besar mahasiswa

sudah menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan langkah-langkah pemecahan

masalah menurut ahli. Berikut merupakan contoh lembar jawab postest mahasiswa mengenai

permasalahan kontekstual setelah diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah.

Gambar 3.4

(postestmateri SPL)

Page 11: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

7

Berdasarkan Gambar 3.4 dapat diketahui bahwa mahasiswa dalam memecahkan masalah

kontekstual diberikan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah polya.Mahasiswa

memahami masalah dengan mengidentifikasi yang diketahui dan yang ditanyakan dalam

soal.Mahasiswa merencanakan strategi dengan memisalkan yang diketahui menjadi sebuah

variabel dan membuat suatu sistem persamaan linier.Mahasiswa melaksanakan strategi dengan

menggunakan konsep eliminasi subtitusi.Mahasiswa mengecek kembali dengan

mensubtitusikan nilai variabel kedalam sebuah persamaan yang telah dibuatnya.

Gambar 3.5

(postestmateri Deret Geometri)

Berdasarkan Gambar 3.5 dapat diketahui bahwa mahasiswa dalam memecahkan masalah

kontekstual yang diberikan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah

polya.Mahasiswa memahami masalah dengan mengidentifikasi yang diketahui dan yang

ditanyakan dalam soal.Mahasiswa merencanakan strategi dengan memisalkan yang diketahui

menjadi sebuah variabel. Mahasiswa melaksanakan strategi dengan menggunakan konsep deret

geometri untuk menemukan solusinya. Mahasiswa mengecek kembali, namun belum selesai

dalam melakukan langkah mengecek kembali.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa strategi pemecahan masalah kontekstual

mahasiswa mengalami peningkatan. Mahasiswa pada ujian prestest tidak begitu

memperhatikan langkah-langkah yang ditempuh dalam pemecahan masalah. Namun sestelah

diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah oleh dosen, strategi mahasiswa

menjadi lebih sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah menurut polya.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap beberapa mahasiswa, dapat diketahui bahwa

mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika khususnya permasalahan

kontekstual menggunakan strategi berbeda-beda, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan

Page 12: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

8

masalah kontekstual menjadikan mahasiswa berfikiran secara kritis dan berbeda-beda.Hal

tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiarta (2006) bahwa “Penerapan model

dan perangkat pembelajaran matematika berorientasi pemecahan masalah matematika

kontekatual Open-Ended pada sekolah-sekolah sampe secara meyakinkan dapat meningkatkan

kompetensi berpikir divergen dan kritis siswa”.

Dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual, mahasiswa menggunakan segala

pengetahuannya untuk memecahkan masalah kontekstual tersebut, hal ini terlihat dari perbedaan

beberapa penggunaan strategi yang digunakan mahasiswa yang menunjukkan bahwa mahasiswa

tidak monoton terhadap satu strartegi melainkan benar-benar menggunakan strategi yang ia

ketahui. Seperti penelitian yang dilakukan Anggo (2011) bahwa “Subjek dituntut untuk

mengoptimalkan pelibatan berbagai pengetahuan yang dimilikinya berkaitan dengan masalah

yang dipecahkan.Pelibatan pengetahuan yang telah ada dan mengaturnya untuk dapat

memecahkan masalah ini mesti telah dilakukan subjek sejak awal berusaha memahami masalah,

sampai dengan diperoleh hasil pemecahan”.

Strategi pemecahan masalah mahasiswa dari sebelum diberikan pembelajaran berbasis

pemecahan masalah hingga sesudah diberikan pembelajaran berbasis pemecahan masalah

mengalami peningkatan.Sebelum diberikan pembelajaran berbasis pemecahan masalah,

mahasiswa dalam memecahkan masalah menggunakan strategi yang tidak jelas dan belum

terkonsep bahkan terdapat beberapa mahasiswa yang tidak menggunakan strategi

tertentu.Sedangkan setelah diberikan pembelajaran berbasis pemecahan masalah, strategi

pemecahan masalah mahasiswa menjadi jelas setiap langkahnya dan terkonsep serta dalam hal

memahami masalah dan merencanakan penyelesaian mahasiswa menjadi lebih baik.Hal ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Agustina, Musdi dan Fauzan (2014) yang

menghasilkan kesimpulan bahwa “Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah

penerapan strategi pemecahan masalah lebih baik daripada sebelum diterapkan strategi

pemecahan masalah, dan strategi pemecahan masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa terutama pada aspek memahami masalah dan

merencanakan penyelesaian”.

Kemampuan dosen dalam menerapkan strategi pembelajaran juga berpengaruh terhadap

kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah.Strategi yang diterapkan dosen adalah

strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Dosen telah merencanakan strategi

pembelajaran dengan baik, menyusun rencana pembelajaran kontekstual berbasis penemuan,

menyajikan permasalahan nyata dalam pembelajaran, merencanakan strategi pembelajaran, serta

menyusun instrumen penilaian kemampuan pemecahan masalah, sehingga kemampuan dosen

Page 13: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

9

tersebut berpengaruh positif terhadap kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah

kontekstual. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah dan Masduki

(2016) yang mempuanyai kesimpulan bahwa “Kemampuan dosen dalam menyusun rencana

pembelajaran kontekstual berbasis penemuan, menyajikan permasalahan nyata dalam

pembelajaran, merencanakan strategi pembelajaran, serta menyusun instrumen penilaian

kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan, maka kemampuan pemecahan

masalah mahasiswa selama proses pembelajaran juga meningkat”.

4. SIMPULAN

Strategi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan

dengan Sistem Persamaan Linier (SPL) sebelum dan sesudah diberikan modul pembelajaran

berbasis pemecahan masalah adalah strategi permisalan, perbedaan terletak pada cara memecahkan

masalah dan langkah-langkah yang dilakukan pada saat setelah diberikan modul lebih jelas dan

runtut. Strategi yang digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang

berkaitan dengan deret geometri sebelum diberikan modul adalah strategi permisalan, langsung

jawaban, coba-coba, dan deret geometri itu sendiri, sedangkan strategi sesudah diberikan modul

adalah strategi coba-coba, perbandingan, dan deret geometri. Strategi yang digunakan mahasiswa

dalam menyelesaikan permasalahan konstekstual yang berkaitan dengan persamaan kuadrat dan

bangun ruang adalah dengan strategi menggambarkannya dan langsung jawaban.

Strategi mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual pada materi aljabar

sebelum dan sesudah diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah mengalami

perubahan.Sebelum diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah, sebagian besar

mahasiswa tidak menggunakan strategi tertentu dalam memecahkan masalah.Mahasiswa juga tidak

mengidentifikasi yang diketahui dan yang ditanyakan terlebih dahulu melainkan langsung

melakukan perhitungan.Pada akhir jawaban, mahasiswa juga tidak membuat kesimpulan dari hasil

yang diperoleh.Setelah diberikan modul pembelajaran berbasis pemecahan masalah, mahasiswa

sudah menerapkan langkah-langkah strategi pemecahan masalah.Mahasiswa juga sudah

mengidentifikasi yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, mahasiswa sudah menentukan

strategi yang digunakan untuk menyelesaikan soal, mahasiswa sudah melaksanakan strategi sesuai

dengan yang telah direncanakan, dan mahasiswa sudah mengecek kembali jawaban.

5. DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Musdi, fauzan. 2014. “Penerapan Strategi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Padang”.

Dalam Jurnal Pendidikan Matematika 3(2):20-24

Anggo, Mustaqim. 2011.”Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual untuk Meningkatkan

Kemampuan Metakognitif Siswa”.Dalam Edumatica 1(2) : 35-36.

Page 14: STRATEGI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN …eprints.ums.ac.id/50785/14/NASKAH PUBLIKASI.pdf · permasalahan kontekstual dalam materi aljabar sebelum dan sesudah diberikan modul

10

Khotimah, Masduki. 2016. “Improving Theaching Quality and Problem Solving Ability Through

Contextual Teaching and Learning in Differential Equations : A Lesson Study Approach”.

Journal of Research and Advances in Mathematics Education 1(1) : ISSN 2503-3697

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Polya, G. 1957. How To Solve It. Peinceton University Press

Shadiq, Fajar. 2014. Belajar Memecahkan Masalah Matematika.Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudiarta, I Gusti Putu.(2006). Pengembangan dan Implementasi Pembelajaran Matematika

Berorientasi Pemecahan Masalah Kontekstual Open-Ended untuk Siswa Sekolah

Dasar.Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSAISSN 0215 - 8250

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Wardhani, Sri. 2004. Permasalahan Kontekstual Mengenalkan Bentuk Aljabar Di SMP.Yogyakarta

: Departemen Pendidikan Nasional .

Zain, Aswan dan Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.