20
1 STRATEGI KOMUNIKASI BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI (BAPPEBTI) DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI Nur Aprillia Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta Email : [email protected] Abstract Commodity futures trading as an investment instrument is a trade system that is still relatively new. People still don't know much about futures trading. Communities are often victims of fraud from commodity futures trading due to lack of understanding of commodity futures trading. Therefore, the authors conducted a study of the Communication Strategy of the Commodity Futures Trading Supervisory Agency (Bappebti) in the Context of Improving Understanding of Commodity Futures Trading. The purpose of this research is to find out what communication strategies are implemented by Bappebti and their obstacles. The theory used by the author in this study is the concept of public relations and communication strategies in the implementation of public relations strategies in communication according to Cutlip, Center & Broom, known as "7-Cs PR Communications". This research approach is qualitative with descriptive research methods, this research was conducted at the Commodity Futures Trading Regulatory Agency. The author uses the results of in-depth interviews (depth interviews) as primary data and books as secondary data. Informants in this study amounted to 5 (five) informants consisting of 1 (one) key informant and 4 (four) informants. The results of the study concluded that the Cooperation and Information Section of Bappebti has implemented a communication strategy through various communication activities. Based on this research, the writer knows the indicators of Bappebti's communication strategy. One of the obstacles or obstacles in Bappebti's communication strategy is the lack of experts or academics in the field of commodity futures trading in Indonesia, so it is not easy to get competent sources or communicators. Bappebti's Communication Strategy is to use the media. The media used by Bappebti is to conduct socialization as a form of online media, information dissemination through online media and print media. These communication media are quite effective in increasing people's understanding of commodity futures trading. Keywords: Communication Strategy, Public Relations, Commodity Futures Trading.

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/NUR-APRILLIA.pdf · dalam strategi komunikasi Bappebti adalah masih kurangnya jumlah

  • Upload
    vulien

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN

BERJANGKA KOMODITI (BAPPEBTI)

DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEMAHAMAN

PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Nur Aprillia

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Email : [email protected]

Abstract

Commodity futures trading as an investment instrument is a trade system that is still

relatively new. People still don't know much about futures trading. Communities are often victims

of fraud from commodity futures trading due to lack of understanding of commodity futures

trading. Therefore, the authors conducted a study of the Communication Strategy of the

Commodity Futures Trading Supervisory Agency (Bappebti) in the Context of Improving

Understanding of Commodity Futures Trading. The purpose of this research is to find out what

communication strategies are implemented by Bappebti and their obstacles.

The theory used by the author in this study is the concept of public relations and

communication strategies in the implementation of public relations strategies in communication

according to Cutlip, Center & Broom, known as "7-Cs PR Communications".

This research approach is qualitative with descriptive research methods, this research

was conducted at the Commodity Futures Trading Regulatory Agency. The author uses the results

of in-depth interviews (depth interviews) as primary data and books as secondary data.

Informants in this study amounted to 5 (five) informants consisting of 1 (one) key informant and

4 (four) informants.

The results of the study concluded that the Cooperation and Information Section of

Bappebti has implemented a communication strategy through various communication activities.

Based on this research, the writer knows the indicators of Bappebti's communication strategy.

One of the obstacles or obstacles in Bappebti's communication strategy is the lack of experts or

academics in the field of commodity futures trading in Indonesia, so it is not easy to get competent

sources or communicators.

Bappebti's Communication Strategy is to use the media. The media used by Bappebti is

to conduct socialization as a form of online media, information dissemination through online

media and print media. These communication media are quite effective in increasing people's

understanding of commodity futures trading.

Keywords: Communication Strategy, Public Relations, Commodity Futures Trading.

2

ABSTRAK

Perdagangan berjangka komoditi sebagai instrumen insvestasi merupakan sebuah sistem

perdangan yang masih relatif baru. Masyarakat masih belum terlalu mengetahui mengenai

perdagangan berjangka. Masyarakat seringkali menjadi korban penipuan dari perdagangan

berjangka komoditi akibat kurangnya pemahaman mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tentang Strategi Komunikasi Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Dalam Rangka Meningkatkan Pemahaman

Perdagangan Berjangka Komoditi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

komunikasi apa saja yang dilakukan Bappebti dan hambatannya.

Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah konsep hubungan mayarakat

dan strategi komunikasi pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi menurut Cutlip, Center &

Broom yang dikenal dengan istilah “7-Cs PR Communications”.

Pendekatan penelitian ini adalah kulaitatif dengan metode penelitian deskriptif, penelitian

ini dilakukan di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Penulis menggunakan hasil

wawancara mendalam (depth interview) sebagai data primer dan buku sebagai data sekunder.

Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) informan yang terdiri dari 1 (satu) key informan

dan 4 (empat) informan.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Bagian Kerjasama dan Informasi Bappebti telah

menerapkan strategi komunikasi melalui berbagai kegiatan komunikasi. Berdasarkan penelitian

ini, penulis mengetahui indikator strategi komunikasi Bappebti. Salah satu kendala atau hambatan

dalam strategi komunikasi Bappebti adalah masih kurangnya jumlah ahli atau akademisi di bidang

perdagangan berjangka komoditi di Indonesia, sehingga tidak mudah untuk mendapatkan

narasumber atau komunikator yang kompeten.

Strategi Komunikasi Bappebti adalah dengan menggunakan media. Media yang

digunakan Bappebti adalah mengadakan sosialisasi sebagai bentuk media offfline, penyebaran

informasi melalui media online dan media cetak. Media-media komunikasi tersebut cukup efektif

untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Kata kunci: Strategi Komunikasi, Hubungan Masyarakat, Perdagangan Berjangka Komiditi.

PENDAHULUAN

Dewasa ini begitu banyak tawaran ladang investasi yang menjanjikan keuntungan

yang menggiurkan, salah satu sarana alternatif investasi yang memiliki potensi

menghasilkan keuntungan amat besar dalam waktu yang relatif singkat adalah investasi

di perdagangan Berjangka Komoditi yang ditransaksikan di Bursa Berjangka.

Aktivitas transaksi perdagangan berjangka komoditi semakin menarik karena

transaksi yang dilakukan melibatkan penyelenggara dan pelaku dari seluruh dunia.

3

Seluruh proses transaksi dilakukan secara transparan dan berdasarkan mekanisme pasar.

Beberapa pelaku pasar dan pengamat dunia investasi serta keuangan menyebutnya

sebagai tren investasi masa depan.

Perdagangan berjangka sebagai sistem perdagangan yang relatif belum terlalu

lama dikembangkan di Indonesia seringkali memakan korban masyarakat oleh sejumlah

pialang ilegal dengan modus menarik modal untuk dikelola di perdagangan berjangka.

Akibat kurang paham mengenai perdagangan berjangka dan gencarnya iming-iming bisa

memperoleh keuntungan yang besar, banyak masyarakat yang tertipu sehingga

mengadukan ke pihak yang berwajib.1

Hal tersebut menyebabkan minat masyarakat akan perdagangan berjangka

komoditi masih rendah karena masyarakat belum mempunyai pemahaman tentang

perdagangan berjangka komoditi. Oleh karena itu, Badan Pengawas Berjangka Komoditi

berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perdagangan berjangka

komoditi dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan mengeluarkan informasi-informasi

yang membantu masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mereka. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan Bapak Nusa Eka, selaku Sekretaris Bappebti.

“Masyarakat indonesia sampai saat ini masih belum memiliki pemahaman yang

cukup tentang perdagangan berjangka komoditi jika dibandingkan dengan

pengetahuan mengenai perdagangan dan saham yang telah lebih dulu berjalan di

Indonesia. Perdagangan berjangka komoditi sebagai salah satu media investasi

masih kalah populer dengan perdagangan saham. Hal ini yang menjadi catatan

penting bagi kami di Bappebti dan stakeholders untuk meningkatan pemahaman

masyarakat mengenai Perdagangan Berjangka Komoditi agar lebih dikenal secara

luas sebagai sebuah media investasi, sehingga perdagangan berjangka komoditi

menjadi sebuah media investasi lain yang menarik bagi masyarakat untuk

melakukan investasi tidak hanya melalui perdagangan saham.” 2

1 Pemahaman Masyarkat tentang Perdagangan Berjangka Makin Tinggi (Ahmad Wijaya, 2018, from: https://www.antaranews.com/berita/732725/pemahaman-masyarakat-tentang-perdagangan-berjangka-makin-tinggi , diakses tanggal 11 Mei 2019 pukul 10.00 WIB. 2 Hasil wawancara dengan narasumber Bapak Nusa Eka, pada Jum’at, 14 Juni 2019 Pukul 15.00 WIB di Kantor Sekretariat Bappebti.

4

Pada awalnya, memang angka penipuan memang tinggi, namun seiring dengan

berjalannya waktu dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Bappebti dan perusahaan-

perusahaan bursa, semakin lama angka penipuan semakin menurun. Hal itu dikarenakan

sosialisasi yang dilakukan memberikan dampak positif sehingga terjadinya penurunan

korban penipuan perdagangan berjangka komoditi. Pemahaman masyarakat tentang

perdagangan berjangka komoditi makin tinggi sehingga jumlah korban penipuan oleh

pialang ilegal cenderung berkurang.3

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya volume transaksi

Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,48 %

sebanyak 7,046 lot dengan nilai transaksi PBK sebesar Rp 93.58 Triliun atau sebesar

1,78%. 4

"Sosialisasi yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan juga oleh perusahaan

swasta yang intens dan berkesinambungan ke sejumlah universitas dan

masyarakat ternyata memberikan dampak positif terhadap pemahaman

perdagangan berjangka," kata Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)

atau JFX (Jakarta Futures Exchange) Stephanus Paulus Lumintang kepada pers di

Jakarta, Kamis.5

Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

(Bappebti) Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan sejumlah regulasi yang

mengatur mengenai perdagangan berjangka komoditi, seperti mengenai perusahaan yang

berwenang menjalankan perdagangan berjangka serta pialang.

Salah satu indikator kinerja utama Bappebti ialah pertumbuhan volume transaksi

PBK. Apabila dilihat dari bukti diatas, Bappebti melakukan kegiatan komunikasi dengan

3 Loc.cit. 4 BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, BAPPEBTI/AR/57/07/2018 Annual Report Tahun 2017, hlm 32. 5 Ahmad Wijaya, Op.cit, hlm 1.

5

berbagai pihak untuk meningkatkan volume transaksi PBK dengan memberikan

pemahaman kepada masyarakat mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Dalam struktur organisasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

(Bappebti), terbagi menjadi lima bagian atau biro antara lain Sekretariat, Biro Peraturan

Perundang-undangan dan Penindakan, Biro Pengawas Pasar Berjangka dan Fisik, Biro

Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi

Gudang dan Pasar Lelang Komoditas.6 Di bawah Sekretariat Bappebti terdapat Bagian

Kerjasama dan Informasi Publik sebagai humas, dalam bagian inilah program dan

aktivitas humas dibuat.

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh

penentuan strategi komunikasi.7 Strategi yang digunakan humas Bappebti untuk membuat

programnya berhasil ialah dengan menggunakan strategi komunikasi. Begitulah yang

dilakukan Bappebti untuk membuat program-programnya berhasil.

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengangkat tema penelitian strategi

komunikasi apa saja yang dilakukan oleh Bappebti untuk meningkatkan pemahaman

masyarakat akan perdagangan berjangka komoditi.

Hubungan Masyarakat

Scott M. Cutlip and Allen H. Centre (1982), dalam bukunya Effective Public

Relations, mengungkapkan bahwa : “Public Relations adalah fungsi manajemen yang

menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tatacara organisasi demi

6 BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, BAPPEBTI/AR/57/07/2018 Annual Report Tahun 2017, hlm 40-41. 7 Edi Suryadi, Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan Praktis di Era Global, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018, hlm 4.

6

kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi

untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.8

Fungsi Hubungan Masyarakat

Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield fungsi public

relations dapat dirumuskan, sebagai berikut.

1. Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan besama (fungsi

melekat pada manajemen lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan pihak

publiknya, sebagai khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi, tanggapan masyarakat

terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan

manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi,

publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi

tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.9

Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku yang berjudul

Dimensi-Dimensi Komunikasi menyatakan bahwa strategi komunikasi merupakan

panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

(communication management ) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara

taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda

sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi. 10

8 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016, hlm 25. 9 Ibid, hlm 19. 10 Edi Suryadi, Strategi Komunikasi sebuah analisi teori dan praktisi di Era Global, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018, hlm 5.

7

Komunikasi yang efektif membutuhkan efisiensi dari semua komponen-

kompenen komunikasi dengan mempertimbangkan prinsip utama dalam

mengimplementasikan program public relations melalui unsur 7C pada proses

komunikasi antara lain: Credibility (Kredibilitas), Context (Konteks), Content (Isi),

Clarity (Kejelasan), Continuity and consistency (Kontinuitas dan konsistensi), Channel

(Saluran), Capability of the audiens (Kapasitas atau kemampuan audiens).11

Pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi yaitu menurut Cutlip, Center &

Broom yang dikenal dengan istilah “7-Cs PR Communications”, adalah sebagai berikut :

1. Credibility ( Kredibilitas ).

Komunikasi itu dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak

komunikator secara sungguh-sungguh, untuk melayani publiknya yang memiliki

keyakinan dan respek.

2. Contex ( Konteks )

Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial,

pesan yang harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi

efektif diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di

berbagai media massa.

3. Content ( Isi )

Pesannya menyangkut kepentingan orang banyak/publik sehingga informasi

dapat diterima sebagia sesuatu yang bermanfaat secara umum bagi masyarakat.

11 Efektivitas Komunikasi Humas dalam Sosialisasi Program SIM Online oleh Satlantas Polrestabes Surabaya, http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/6152/5649 , diakses pada 15 Juli 2019 pukul 17.24 WIB.

8

4. Clarity ( Kejelasan )

Pesan yang harus disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta

memiliki pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan dalam hal

maksud, tema dan tujuan semua pihak.

5. Continuity and Consistency ( Kontinuitas dan Konsistensi )

Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu

dilakukan secara berulangulang dengan berbagai variasi pesan. Dengan cara

demikian untuk mempermudah proses belajar, membujuk dan tema dari pesan-

pesan tersebut harus konsisten.

6. Channels ( Saluran )

Mempergunakan saluran media informasi yang tepat dan terpecaya serta dipilih

oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaian saluran media yang berbeda akan

berbeda pula efeknya. Dengan demikian seorang Humas harus dapat memahami

perbedaan dan proses penyebaran informasi secara efektif.

7. Capability of the Audience ( Kapabilitas Khalayak )

Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi dapat

menjadi efektif bagi masyarakat bila berkaitan dengan faktorfaktor yang

bermanfaat seperti kebiasaan dan peningkatan kemapuan membaca dan

pengembangan pengetahuan.12

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukkan oleh

penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik akan

12 Edi Suryadi, Op.Cit, hlm 122-123.

9

menimbulkan pengaruh negatif. Makna strategi komunikasi lebih cenderung mengarah

pada upaya mengemas pesan untuk dapat dikomunikasikan secara efektif.13

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Subjektif dan berada

hanya dalam referensi peneliti. Peneliti sebagai sarana penggalian interpretasi data.14

Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin menjelaskan fenomena

mengenai strategi komunikasi Bappebti. Pendekatan tersebut menggunakan peneliti

sebagai sarana penggalian interpretasi data dimana peneliti mengumpulkan data sedalam-

dalamnya apabila data yang terkumpul sudah mendalam dan bias menjelaskan fenomena

yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Adapun jenis penelitian yang

digunakan penulis yaitu deskriptif.

Penelitian deskriptif menjabarkan fakta-fakta, populasi atau objek penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu

keadaan sejelas mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti. 15

Penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif karena penulis ingin

menjabarkan fakta-fakta fenomena yang terjadi mengenai strategi komunikasi Bappebti

dalam meningkatkan pemahaman masyarakat dan mencari hasil yang dapat

digeneralisasikan pada penelitian tersebut.

13 Ibid, hlm 4. 14 Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2010. Hlm 56. 15 Ibid. hlm 69.

10

Penulis menggunakan Teknik wawancara mendalam dan observasi untuk

mendapatkan data primer. Penulis menggunakan data sekunder berupa dokumen yang

berasal dari Bappebti.

Informan dalam penelitian ini, penulis akan mewawancarai beberapa pihak antara

lain , Bapak Muhammad Rivai Abbas, SS., MA., MBA., selaku Kepala Subbagian

Kerjasama Media. Renata Savira Ekasetya Putri, S.S. selaku staf pelaksana di Subbagian

Informasi Publik. Sigit Nugroho selaku karyawan di Kementerian Perdagangan, Achmad

Zainul Arifin dan Dinda Maharani selaku mahasiswa atau orang umum. Adapun key

informan dalam penelitian ini yaitu Bapak Rachmad Wahyudi, S.Kom., selaku Kepala

Subbagian Informasi Publik.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data. Menurut Miles dan Huberman bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga data yang didapat sudah jenuh dan dianggap

kredibel. Aktivitas dalam menganalisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi data atau

merangkum hasil data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh penulis, pemahaman masyarakat

mengenai perdagangan berjangka komoditi memang masih kurang. Bagian Kerjasama

dan Informasi Publik Sekretariat Bappebti mempunyai fungsi hubungan masyarakat yaitu

menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi

serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra

11

positif bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang

perdagangan berjangka komoditi.

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut Bappebti melakukan beberapa

kegiatan komunikasi sebagai bentuk strategi komunikasi. Penulis akan membahas satu

persatu mengenai strategi komunikasi apa aja yang dilakukan oleh Bappebti.

Kredibilitas Pesan Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka Komoditi

Kredibiltas yang dimaksud oleh penulis ialah kredibilitas pesan atau informasi

untuk masyarakat dari komunikator atau sumber pesan yang digunakan oleh Bappebti.

Kredibilitas dapat menciptakan suasana saling percaya antara komunikator dan

komunikan.

Kredibilitas dari seorang pembicara atau narasumber sangatlah penting karena hal

itu dapat mempengarahui bagaimana ia menyampaikan pesan kepada masyarakat agar

mendapatkan kepercayaan masyarakat mengenai apa yang disampaikan.

Dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Bappebti, komunikator yang akan

menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat adalah narasumber. Narasumber

yang dihadirkan oleh Bappebti sudah mempunyai kredibilitas yang baik. Hal tersebut

dapat dilihat dari background si pembicara yang memiliki pendidikan dan pengalaman

kerja dalam perdagangan berjangka komoditi atau financial services.

Dengan menggunakan narasumber yang memang sudah ahli atau pakar dalam

perdagangan berjangka komoditi, maka pesan yang disampikan pun memiliki kredibilitas

12

yang baik dan terpercaya, dapat dikatakan Bappebti menghadirkan langsung pakarnya

dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Selain kredibilitas pesan yang disampaikan oleh narasumber dalam kegiatan sosialisasi

yang diadakan Bappebti, kredibilitas pesan atau informasi yang disampaikan oleh

Bappebti melalui media lain kepada masyarakat juga baik.

Kredibilitas pesan dalam media online Bappebti, seperti instagram, twitter,

facebook dan website sudah sangat baik. Setiap informasi yang disampaikan oleh

Bappebti melalui media-media sosial tersebut sangat terpercaya. Pesan yang disampaikan

memang benar-benar berasal dari Bappebti sendiri karena yang mengelola akun-akun

media sosial tersebut adalah tim dari Bagian Kerjasama dan Informasi Publik Sekretariat

Bappebti sendiri. Hal tersebut dapat dilihat di websitenya Bappebti yang memberikan

informasi yang informatif dan tidak ada hoax.

Target Audiens Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka

Target audiens dapat ditentukan berdasarkan konteks pesan yang akan

disampaikan. Bappebti dalam rangka meningkatkan pemahaman perdagangan berjangka

komoditi melakukan berbagai kegiatan komunikasi dengan cara menyampaikan

informasi-informasi mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Informasi atau pesan yang disampaikan oleh Bappebti harus mempunyai konteks

yang pas dengan masyarakat yang ada. Oleh karena itu, audiens yang dapat menerima

pesan dari Bappebti merupakan masyarakat yang memang tertariik dengan perdagangan

berjangka komoditi, seperti pialang atau pelaku usaha dibidang perdagangan berjangka

komoditi.

13

Kegitan sosialisasi yang diadakan oleh Bappebti merupakan wadah untuk para

pelaku usaha dibidang perdagangan berjangka komoditi yang ingin menambah

wawasannya mengenai perdagangan berjangka.

Konteks pesan Bappebti di media cetak dan media sosial juga ditujukan kepada

masyarakat yang memang tertarik dengan perdagangan berjangka, seperti pengusaha,

investor dan pelaku usaha dibidang perdagangan berjangka komoditi lainnnya.

Salah satu pesan yang disampaikan oleh Bappebti kepada masyarakat ialah

kebijakan yang dikeluarkan Bappebti mengenai peraturan dalam bertransaksi dalam

perdagangan berjangka komoditi. Pesan tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat yang

memang ingin bertransaksi di perdagangan berjangka komoditi dengan aman supaya

terhindar dari penipuan, maka konteks pesannya cocok dengan keadaan masyarakat atau

kebutuhan masyarakat.

Isi Pesan Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan Berjangka

Komoditi

Pesan yang dimaksud merupakan informasi yang menyangkut kepentingan orang

banyak/publik sehingga informasi dapat diterima sebagia sesuatu yang bermanfaat secara

umum bagi masyarakat. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai

perdagangan berjangka komoditi, Bappebti sebagai lembaga pengawas dibidang

perdagangan berjangka komoditi mengeluarkan pesan-pesan atau informasi-informasi

kepada masyarakat mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Isi dari pesan-pesan tersebut merupakan informasi berupa peraturan atau

kebijakan yang dikeluarkan Bappebti mengenai perdagangan berjangka komoditi,

14

informasi mengenai sistem perdagangan berjangka, perkembangan perdagangan

berjangka hingga isu-isu terbaru mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Content atau isi pesan dalam setiap media yang digunakan Bappebti sangat

informatif. Dalam media-media tersebut memuat informasi mengenai perdagangan

berjangka komoditi, perkembangannya, isu-isu terbaru mengenai perdagangan berjangka

komoditi serta membagikan dokumentasi kegiatan yang dilakukan Bappebti. Dalam

kegiatan sosialisasi yang dilakukan Bappebti, isi pesan yang disampaikan merupakan

informasi yang mengedukasi masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut mengenai

bagaimana cara bertransaksi dibursa perdagangan berjangka komoditi, syarat-syarat

yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi pialang serta menyampaikan kebijakan dan

peraturan-peraturan dalam sistem perdagangan berjangka agar masyarakat dapat

bertransaksi dalam perdagangan berjangka komoditi dengan aman.

Efektivitas Pesan Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka Komoditi

Efektivitas dari sebuah pesan yang disampaikan dapat dilihat dari kejelasan

(clarity) pesan yang disampaikan. Supaya jelas, pesan harus disusun dengan kata-kata

yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama antara komunikator

dan komunikan dalam hal maksud, tema dan tujuan semua pihak. Bappebti dalam

menyampaikan pesan kepada masyarakat sudah sangat jelas. Setiap pesan yang dimuat

dalam media-media Bappebti, ditulis dengan sangat jelas dan ringkas sehingga dapat

mudah dipahami oleh masyarakat.

Kejelasan (Clarity) dari komunikator dalam menyampaikan pesan pun sangat

baik, hal itu dikarenakan masyarakat atau audiens diberikan kesempatan untuk bertanya

15

kepada narasumber apabila ada pesan yang disampaikan kurang dimengerti, sehingga

terhindar dari miss communication.

Informasi didalam media cetak yang diterbitkan oleh Bappebti pun disajikan

dengan sangat jelas dan menarik. Clarity dari pesan-pesan tersebut disusun dengan kata-

kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama antara

komunikator dan komunikan. Hal itu dilakukan untuk membuat masyarakat yang

membaca media cetak tersebut lebih mudah paham tentang pesan yang disampaikan

Kejelasan (clarity) pesan dimedia sosial Bappebti dapat dilihat dari bagaimana

Bappebti menyampaikan informasi kepada masyarakat lewat media sosial yang

digunakan seperti Instagram, twitter, facebook dan website. Pesan yang disampaikan

sangat jelas sehingga mudah dipahami. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan caption atau

keterangan disetiap postingan, sehingga masyarakat dapat mengerti dengan mudah.

Konsistensi Pesan Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka Komoditi

Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu

dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan. Dengan cara demikian

untuk mempermudah proses belajar, membujuk dan tema dari pesan-pesan tersebut harus

konsisten.

Salah satu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh Bappebti yang dilakukan

secara konsisten dan terus menerus adalah kegiatan sosialisasi. Sosialisasi yang diadakan

oleh Bappebti merupakan bentuk aktivitas penyampaian pesan melalui komunikasi dua

arah timbal balik (two way communication reciprocal) Bappebti dengan masyarakat atau

16

pelaku usaha atau pialang dan bertujuan untuk menciptakan saling pengertian,

menghargai, mempercayai serta toleran.

Masyarakat dapat bertemu langsung dengan narasumber-narasumber yang

memang sudah ahli dalam bidang perdagagan berjangka komoditi. Pemilihan narasumber

yang berkualitas juga berpengaruh kepada kredibilitas sebuah acara. Hal itu juga akan

mempengaruhi isi pesan yang disampaikan. Sosialisasi yang dilakukan Bappebti kepada

pelaku usaha atau pialang dan masyarakat dilakukan setiap tahunnya secara kontinu dan

konsisten. Selain mengadakan kegiatan sosialisasi setiap tahunnya, Bappebti juga

menyebarkan informasi melalui media cetak dan media sosial secara terus menerus.

Media cetak Bappebti diterbitkan secara kontinu dan konsisten, yaitu diterbitkan

setiap 3 bulan sekali. Hal tersebut dilakukan secara kontinu dan konsisten supaya

masyarakat terus mendapatkan asupan informasi dan update mengenai perdagangan

berjangka. Sama halnya dimedia sosial Bappebti yang selalu up to date mengenai

perkembangan perdagangan berjangka dan isu-isu terbaru mengenai perdagangan

berjangka.

Media Komunikasi Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka Komoditi

Mempergunakan saluran media informasi yang tepat dan terpecaya serta dipilih

oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaian saluran media yang berbeda akan

berbeda pula efeknya. Oleh karena itu, Bappebti menggunakan beberapa jenis media,

antara lain media offline, media online dan media cetak.

Media offline yang digunakan Bappebti untuk meningkatkan pemahaman

masyarakat ialah dengan bentuk sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan Bappebti

17

melibatkan masyarakat dan pelaku usaha dengan mempertemukan langsung dengan

narasumber atau pakar dari perdagangan berjangka komoditi.

Berdasarkan hasil penelitian media online yang digunakan Bappebti sebagai

strategi komunikasinya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai

perdagangan berangka komoditi antara lain instagram, twitter, facebook dan website .

Media sosial tersebut dipilih sebagai media (channels) komunikasi Bappebti karena jenis

media sosial tesebut menjadi platform informasi kebanyakan masyarakat dizaman

sekarang.

Bappebti juga menggunakan publikasi di media cetak untuk menyebar informasi

mengenai perdagangan berjangka komoditi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat

mengenai perdagangan berjangka komoditi. Media cetak yang dikeluarkan Bappebti

antara lain buletin, booklet dan leaflet. Pemilihan media cetak sebagai salah satu media

komunikasi Bapebti ialah sebagai bentuk literasi media yang menggunakan desain kreatif

sehingga menarik minat baca masyarakat. Penggunaan buletin, booklet dan leaflet

sebagai media (channels) dapat menarik minat baca masyarakat karena informasi-

informasinya dikemas secara menarik dengan desain yang menarik.

Kapabilitas Khayalak Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka Komoditi

Kapabilitas yang dimaksud ialah memperhitungkan kemampuan yang dimiliki

oleh khalayak. Komunikasi dapat menjadi efektif bagi masyarakat bila berkaitan dengan

faktor-faktor yang bermanfaat seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca

dan pengembangan pengetahuan.

18

Hal tersebut dilakukan Bappebti dalam pemilihan daerah yang dikunjungi untuk

diadakan sosialisasi oleh Bappebti dengan berdasarkan sistem zonasi dengan dan

mempertimbangkan kapabilitas atau kemampuan khalayak (Capability of the Audience)

untuk mendapatkan informasi-informasi mengani perdagangan berjangka komoditi

sangat mudah.

Bappebti meggunakan media sosial sebagai salah satu strategi komunikasinya

untuk menambah kapabilitas atau kemampuan khalayak (Capability of the Audience)

dalam rangka mendapatkan informasi-informasi mengenai perdagangan berjangka

komoditi dengan mudah.

Di zaman era digital sekarang, masyarakat dapat mencari tahu semua informasi

yang mereka cari dengan mengakses media sosial lewat gadget yang mereka punya.

Bappebti menggunakan strategi komunikasi adalah untuk mengenalkan sekaligus

mengedukasi masyarakat mengenai sistem perdagangan berjangka komoditi, dan

menambah pengetahuan serta wawasan masyarakat mengenai kebijakan maupun

peraturan yang berlaku dibidang perdagangan berjangka komoditi yang diterbitkan oleh

Bappebti. Dengan begitu bappebti dapat mecapai tujuannya yaitu meningkatkan

pemahaman perdagangan berjangka komoditi. Hal tersebut sesuai dengan salah satu

indikator komunikasi dalam rumus Lasswell, tentang apa yang dihaapkan dari kegiatan

komunikasi yang dilakukan yaitu effect.

Hambatan Bappebti Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan Berjangka

Komoditi

Berdasarkan hasil penelitian, dalam melaksankan strategi komunikasi untuk

meningkatkan pemahaman perdangan berjangka komoditi, Bappebti memiliki beberapa

19

hambatan. Salah satunya yaitu jumlah sumber daya manusia yang menangani kehumasan

yang kurang memadai, hanya ada 6 pelaksana (staf) dalam bagian kerjasama dan

informasi publik, dan dari background pendidikan sumber daa manusia yang bukan

dibidang kehumasan.

Apabila dilihat dari faktor luarnya, masih terbatasnya jumlah ahli atau akademisi

di bidang berjangka komoditi, sehingga sulit mendapatkan narasumber yg kompeten.

Masih kurangnyaa pengetahuan masyarakat mengenai perdagangan berjangka komoditi,

sehingga memerlukan upaya yang lebih keras dan intensif untuk menyampaikan pesan

mengenai PBK

Hal tersebut berpegaruh terhadap credibility (kredibilitas) strategi komunikasi

yang akan direncanakan, sehingga kegiatan komunikasi atau strategi komunikasi yng

akan dilakukan kurang efektif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Komunikasi Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi Dalam Meningkatkan Pemahaman Perdagangan

Berjangka Komoditi dapat ditarik kesimpulan bahwa Bagian Kerjasama dan Informasi

Bappebti yang memiliki tugas dan fungsi kehumasan menerapkan strategi komunikasi

melalui berbagai kegiatan komunikasi dalam bentuk sosialisasi, publikasi di media cetak,

serta penyebaran informasi melalui media online atau media sosial. Penggunaan media-

media komunikasi tersebut cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat

mengenai perdagangan berjangka komoditi.

Dalam melaksanakan strategi komunikasi Bappebti, ada beberapa indikator yang

diperhatikan, antara lain kredibilitas pesan, target audiens, isi pesan, efektivitas pesan,

20

konsistensi pesan, media komunikasi dan kapabilitas khayalak. Bappebti dalam

menerapkan strategi komunikasinya memiliki beberapa kendala dan hambatan, yaitu

keterbatasan anggaran yang dialokasikan dalam menerapkan starategi komunikasi,

keterbatasan sumber daya manusia yang menangani bidang kehumasan di bagian

Kerjasama dan Informasi Bappebti baik dari sisi jumlah maupun kompetensi keahlian

kehumasan dan masih kurangnya jumlah ahli atau akademisi di bidang perdagangan

berjangka komoditi di Indonesia, sehingga tidak mudah untuk mendapatkan narasumber

yg kompeten.

DAFTAR PUSTAKA

BAPPEBTI. (2017). Annual Report Tahun 2017 BAPPEBTI/AR/57/07/2018

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Kriyantono,Rachmat. (2010). Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Ruslan, Rosady. (2016). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi

dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suryadi, Edi. (2018). Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan Praktis di Era

Global, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wijaya, Ahmad. (2018). Pemahaman Masyarkat tentang Perdagangan Berjangka Makin

Tinggi. Diakses dari https://www.antaranews.com/berita/732725/pemahaman-

masyarakat-tentang-perdagangan-berjangka-makin-tinggi