25
1 STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA DPR RI DARI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) (Studi Kasus : Strategi Kampanye Caleg Pemula DPR RI dari Partai PPP Dapil JABAR Dalam Memenangkan Pemilihan Umum 2014) Ana Fitriana 1 Universitas Padjadjaran ABSTRACT For legislative candidates, the campaign is very important and crucial, because wrong campaign strategy could lead to defeat in the ballot. This research examines group of communication strategies, interpersonal communication strategies and outdoor media strategies candidate of the PPP party to win the election. The conclusion is before doing the group communication, the PPP candidates determined the group by "proximity". The principle of proximity is considered effective because candidates can directly lead to the groups were considered as potential voters at election time. Form of group communication is silaturahmi, socialization, family communication, communication through community leaders and reunion. In interpersonal communication strategy use the proper language became one strategy. While outdoor media placement strategy is different every candidates, including boarding schools, area residents, homes of relatives, family and coordinator of each region. ABSTRAK Bagi para calon legislative, kampanye merupakan hal yang sangat penting dan sangat menentukan, karena salah strategi kampanye bisa mengakibatkan kekalahan dalam pemilihan suara. Dalam penelitian ini, dikaji strategi komunikasi kelompok, strategi komunikasi antar pribadi dan strategi media luar ruang calon legislatif pemula dari partai PPP dalam memenangkan pemilihan. Kesimpulannya adalah sebelum melakukan komunikasi kelompok, para caleg PPP ini melakukan penentuan kelompok dengan cara “kedekatan”. Prinsip kedekatan dianggap efektif karena caleg bisa langsung mengarah pada kelompok yang dianggap potensial menjadi pemilih pada saat pemilu. Bentuk komunikasi kelompok yang dilakukan yakni dengan cara silaturahmi, sosialisasi, melakukan bentuk komunikasi kelompok yang bersifat kekeluargaan, dengan berkomunikasi melalui tokoh masyarakat dan reuni Dalam strategi komunikasi antar pribadi penggunaan bahasa yang tepat menjadi salah satu strategi. Sedangkan strategi penempatan media luar ruang berbeda-beda setiap Caleg, diantaranya pesantren, tempat atau wilayah yang banyak didiami oleh keluarga, rumah kerabat, keluarga dan coordinator masing- masing wilayah. 1 Program Magister Ilmu Komunikasi e-mail: [email protected]

STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

  • Upload
    hacong

  • View
    243

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

1

STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA DPR

RI DARI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

(Studi Kasus : Strategi Kampanye Caleg Pemula DPR RI dari Partai PPP DapilJABAR Dalam Memenangkan Pemilihan Umum 2014)

Ana Fitriana1

Universitas Padjadjaran

ABSTRACT

For legislative candidates, the campaign is very important and crucial, becausewrong campaign strategy could lead to defeat in the ballot.

This research examines group of communication strategies, interpersonalcommunication strategies and outdoor media strategies candidate of the PPP party towin the election.

The conclusion is before doing the group communication, the PPP candidatesdetermined the group by "proximity". The principle of proximity is consideredeffective because candidates can directly lead to the groups were considered aspotential voters at election time. Form of group communication is silaturahmi,socialization, family communication, communication through community leaders andreunion. In interpersonal communication strategy use the proper language became onestrategy. While outdoor media placement strategy is different every candidates,including boarding schools, area residents, homes of relatives, family and coordinatorof each region.

ABSTRAK

Bagi para calon legislative, kampanye merupakan hal yang sangat penting dansangat menentukan, karena salah strategi kampanye bisa mengakibatkan kekalahandalam pemilihan suara.

Dalam penelitian ini, dikaji strategi komunikasi kelompok, strategikomunikasi antar pribadi dan strategi media luar ruang calon legislatif pemula daripartai PPP dalam memenangkan pemilihan.

Kesimpulannya adalah sebelum melakukan komunikasi kelompok, para calegPPP ini melakukan penentuan kelompok dengan cara “kedekatan”. Prinsip kedekatandianggap efektif karena caleg bisa langsung mengarah pada kelompok yang dianggappotensial menjadi pemilih pada saat pemilu. Bentuk komunikasi kelompok yangdilakukan yakni dengan cara silaturahmi, sosialisasi, melakukan bentuk komunikasikelompok yang bersifat kekeluargaan, dengan berkomunikasi melalui tokohmasyarakat dan reuni Dalam strategi komunikasi antar pribadi penggunaan bahasayang tepat menjadi salah satu strategi. Sedangkan strategi penempatan media luarruang berbeda-beda setiap Caleg, diantaranya pesantren, tempat atau wilayah yangbanyak didiami oleh keluarga, rumah kerabat, keluarga dan coordinator masing-masing wilayah.

1 Program Magister Ilmu Komunikasie-mail: [email protected]

Page 2: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

2

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Penelitian

Menjelang pemilu 2014, dinamika politik di Indonesia semakin hari semakin

tinggi, mengingat jadwal pemilihan umum 2014 tinggal sesaat lagi. Tidak hanya calon

Presiden dan Wakil Presiden yang meramaikan pesta politik tahun ini tetapi juga para

calon legislative (Caleg). Berbagai strategi dilakukan untuk memenangkan pemilihan,

diantaranya menggerakan seluruh tim sukses untuk mempersiapkan para calon

legislative ini, serta merancang strategi kampanye. Menurut Rogers dan Storey (1987)

yang dikutip oleh Venus (2007:7) kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi

yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Venus juga

menjelaskan salah satu jenis kampanye adalah candidate-oriented campaigns atau

disebut juga dengan political campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain

adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang

diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang

diperebutkan lewat proses pemilihan umum (Venus, 2007: 11). Sementara Firmanzah,

dalam bukunya Marketing Politik menyebutkan bahwa ada dua jenis kampanye, yaitu

kampanye Pemilu yang hanya dilakukan menjelang Pemilu dan kampanye politik

yang sifatnya jangka panjang dan terus menerus (2008: 275).

Bagi para calon legislative, kampanye merupakan hal yang sangat penting dan

sangat menentukan, karena salah strategi kampanye bisa mengakibatkan kekalahan

dalam pemilihan suara. Seiring dengan yang dikatakan Mulyana (2013:103) bahwa

banyak cara digunakan untuk mengkonstruksi kampanye dan pemilu dalam

masyarakat demokratis, sehingga para calon legislative “dibentuk” sedemikian rupa

sehingga bisa menumbuhkan citra yang positif baik bagi dirinya maupun bagi partai.

Page 3: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

3

Apalagi menghadapi pemilihan umum kali ini banyak bermunculan para calon-calon

legislative dari pekerja seni atau sering kita kenal dengan istilah “artis.”

Munculnya artis-artis ini tentu saja semakin meramaikan situasi kampanye di

Indonesia. Bagi para artis, sosok mereka menjadi daya tarik tersendiri unutk

masyarakat, karena sosoknya dikenal banyak orang, sehingga mempermudah jalan

mereka untuk memenangkan pemilihan. Namun bagi calon legislative lain yang tidak

dikenal masyarakat, ini menjadi satu hambatan tersendiri karena mereka

membutuhkan strategi kampanye yang lebih tepat untuk bisa “mempromosikan”

dirinya sendiri, apalagi bagi para calon legislative pemula.

Para calon-calon legislative pemula ini berasal dari berbagai latar belakang

yang berbeda, sosok mereka yang masih fresh dan muda dianggap oleh partai

pengusung sebagai sosok yang bisa merepresentasikan visi dan misi partai dalam

memenangkan pemilihan. Tentu saja ini tidak mudah, karena caleg pemula ini harus

mencari strategi yang jitu dalam memenangkan suara. Dan ini menjadi “pekerjaan

rumah” tim sukses dalam menjalankan strategi kampanye yang tepat.

Selain strategi pencitraan, partai politik dan calon legislatif juga seringkali

melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan cara melakukan kampanye

komunikasi juga kampanye melalui media.

Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang

diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode tertentu guna mencapai tujuan tertentu

(Gudykunts & Mody, 2002 dalam Venus, 2007: 8). Melalui media, kampanye adalah

alat partai untuk mencapai tujuannya memenangkan Pemilu, dengan meraih simpati

masyarakat.

Sebagai partai senior PPP terdiri dari berbagai golongan dan diharapkan

bersinergi untuk membesarkan PPP. Partai Persatuan Pembagunan (PPP) didirikan

Page 4: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

4

tanggal 5 Januari 1973, sebagai hasil fusi politik empat partai Islam, yaitu Partai

Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam

Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti. Fusi ini menjadi simbol kekuatan PPP, yaitu

partai yang mampu mempersatukan berbagai faksi dan kelompok dalam Islam. Untuk

itulah wajar jika PPP kini memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam.”

Dengan mengusung slogan Rumah Islam. PPP memiliki strategi yang cukup

brilian, karena ceruk pemilih Islam yang ditinggalkan PKS, PAN, PKB ‘diambil alih’

oleh PPP dengan jargon partai Islam. Partai yang sudah merakyat karena punya

riwayat panjang sebagai fusi dari partai-partai yang berbasis Islam dijaman orde baru

(orba). Kekuatan PPP adalah tokoh-tokoh senior yang ternostalgia oleh satu partai

islam dijaman orba. (Hasan, Peta Kekuatan Partai 2014 dalam

politik.kompasiana.com, dikutip tanggal 7 Februari 2014 pukul 03.45 wib).

Namun menghadapi pemilihan umum 2014 ini tidak dipungkiri bahwa partai-

partai Islam mengalami penurunan termasuk PPP. Banyak faktor yang

menyebabkannya tetapi hal yang paling mendasar terus merosotnya suara PPP adalah

tidak adanya figur kuat dan corak khas partai, yang membedakannya dengan Partai

Islam lain.

Oleh karena itu, PPP mendorong figur caleg yang merupakan tokoh

masyarakat dan memiliki tanggung jawab kepada konstituennya sehingga diharapkan

nantinya masyarakat akan memilih caleg yang bermanfaat bagi wilayahnya. Selain itu

PPP juga memiliki keunikan dalam strategi kampanyenya yaitu mengedepankan

silaturahmi dan pendekatan bagi pemilih per wilayah pemilihan.

Dalam kampanye pemilihan calon legislatif 2014 ini PPP banyak mengusung

tidak hanya calon laki-laki, tetapi juga perempuan. Selain karena memang perempuan

memiliki kuota 30 persen dalam kancah politik, keberadaan perempuan dalam politik

Page 5: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

5

dilegislatif juga merupakan modal untuk tampil dan menunjukkan keahliannya.

Sehingga PPP bisa mendapatkan suara di seluruh wilayah Indonesia, dan juga

memenangkan pemilihan, terutama di wilayah atau daerah yang paling kuat

persaingannya.

Salah satu daerah yang paling kuat dalam persaingan pemilihan adalah Jawa

Barat. Pertarungan calon anggota legislatif (caleg) DPR di daerah pemilihan (dapil)

Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ketat, sehingga untuk wilayah ini

PPP harus memiliki strategi yang jitu untuk mendapatkan pemilih. Selain diisi para

politisi senior dan orang-orang top, tantangan terberat yang harus dihadapi para caleg

adalah tingkat pemikiran dan pendidikan masyarakat yang lebih maju. Terlebih,

mayoritas caleg yang bertarung di dapil tersebut sudah memiliki nama di bidang

pekerjaannya masing-masing.

Untuk bertahan pada kondisi ini, salah satu strategi kampanye komunikasi

yang dilakukan oleh PPP adalah strategi komunikasi kelompok. komunikasi

kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small-

group communication). Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan

komunikasi antar pribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi

berlaku juga bagi komunikasi kelompok (Mulyana, 2005: 74).

Mengenai penggunaan media dalam pemilu kali ini PPP banyak menggunakan

media luar ruang sebagai alat untuk mempromosikan calon legislatifnya, diantara

media luar yang banyak dipergunakan adalah baliho, yang dianggap sebagai salah

satu media luar ruang yang paling mudah digunakan untuk “mengenalkan” caleg-

caleg-nya. Sejalan dengan yang dikatakan oleh Suryadi bahwa kemunculan baliho

caleg bukan saja mewadahi kebebasan berekspresi, tetapi diyakini sebagai cara instan

Page 6: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

6

untuk memperkenalkan diri, mempersuasi calon pemilih, sekaligus ijtihad baru dalam

mengisi komposisi lembaga legislative secara lebih terbuka. (Suryadi, 2009: ix)

1.1.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengkaji strategi komunikasi kelompok calon legislatif pemula dari

partai PPP dalam memenangkan pemilihan.

2. Untuk mengkaji strategi komunikasi antar pribadi calon legislatif pemula dari

partai PPP dalam memenangkan pemilihan.

3. Untuk mengkaji strategi media luar ruang calon legislatif pemula dari partai

PPP dalam memenangkan pemilihan.

1.1.2. Kegunaan Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu acuan

secara akademis menyangkut ilmu komunikasi, khususnya komunikasi politik

mengenai strategi kampanye. Dan pada akhirnya penelitian ini diharapkan mampu

menjadi bahan rujukan ilmiah atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

Secara praktis, hasil penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana strategi

kampanye calon legislatif pemula, sehingga nantinya dapat memberikan gambaran

pelaksaan strategi kampanye dalam memenangkan pemilihan calon legislative,

khusunya calon pemula.

1.2. Fokus Penelitian dan Pernyataan Masalah

1.2.1. Fokus Penelitian

Bagaimana strategi kampanye calon legislative pemula dari partai PPP dalam

memenangkan pemilihan

1.2.2. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitiannya adalah :

Page 7: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

7

1. Bagaimana strategi komunikasi kelompok calon legislatif pemula dari partai

PPP dalam memenangkan pemilihan?

2. Bagaimana strategi komunikasi antarpribadi calon legislatif pemula dari partai

PPP dalam memenangkan pemilihan?

3. Bagaimana strategi media luar ruang calon legislative pemula dari partai PPP

dalam memenangkan pemilihan?

1.3. Metodologi

1.3.1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus.

Menurut Creswell Case Study, atau diterjemahkan sebagai studi kasus, adalah suatu

eksplorasi atas sebuah “bounded system” atau sebuah kasus (bisa juga beragam kasus)

pada kurun waktu tertentu melalui pengumpulan data mendalam secara teperinci,

melibatkan sumber-sumber informasi yang kaya dalam konteks kegunaan. (Creswell,

2007: 73).

1.3.2. Sumber dan jenis Data

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah informan yang

terkait dengan kampanye calon legislative pemula dari partai PPP dalam

memenangkan pemilihan, alasan pemilihan sumber karena dianggap memiliki

keterkaitan langsung maupun tak langsung dengan pelaksanaan kampanye calon

legislative dari partai PPP, diantaranya yaitu; Tim sukses caleg 2 orang dan para caleg

pemula DPR RI Pada partai PPP Dapil Jabar, sebagai kader baru yang dianggap

memiliki kualitas oleh partai PPP, sebanyak 4 orang Caleg. Sedangkan objek

penelitiannya yaitu strategi strategi komunikasi kelompok dan strategi media luar

ruang yang dilakukan para calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Page 8: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

8

Berdasarkan sumber data, penelitian ini menggunakan data primer berupa kata-kata

dan perilaku data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai tim sukses kampanye masing-

masing kandidat dan juga Caleg partai PPP, serta melakukan observasi partisipan.

Peneliti ikut serta selama kampanye dilakukan. Sedangkan data sekunder dilakukan

melalui studi kepustakaan.

1.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sumber datanya utamanya

adalah berupa data-data hasil wawancara, observasi dan studi kepustakaan.

1.3.4. Teknik Analisis data

Teknik analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,

2006:280).

Data diperoleh dari lapangan dianalisis melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap Pertama, kategorisasi dan mereduksi data, yaitu melakukan pengumpulan

terhadap informasi penting yang terkait dengan masalah penelitian.

2. Tahap Kedua, data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-

narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan

masalah penelitian.

3. Tahap Ketiga, melakukan interpretasi data yaitu menginterpretasikan apa yang

telah diinterpretasikan nara sumber terhadap masalah yang diteliti.

4. Tahap Keempat, pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah

disusun pada tahap ketiga, sehingga dapat memberi jawaban atas masalah

penelitian.

Page 9: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

9

5. Tahap Kelima, melakukan verifikasi hasil analisis data dengan informan, yang

didasarkan pada simpul tahap empat. Tahap ini dimaksudkan untuk menghindari

kesalahan interpretasi dari hasil wawancara dengan sejumlah informan yang dapat

mengaburkan makna persoalan sebenarnya dari fokus penelitian.

1.3.5. Teknik Validitas Data

Untuk mendapatkan keabsahan data, diperlukan teknik pemeriksaan dengan

memanfaatkan triangulasi penelitia.

Pengukuran tingkat kredibilitas dilakukan melalui :

a. Perpanjangan keikutsertaan, yaitu peneliti dalam penelitian kualitatif adalah

instrument. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.

b. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

data itu. Teknik ini memanfaatkan penggunaan sumber (data), metode, dan teori.

c. Pemeriksaan sejawat (peer review) melalui diskusi, yaitu kegiatan dilakukan

dengan cara mengekspose hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam

bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat dan orang yang ahli

dibidangnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kekeliruan dalam

menginterpretasikan data, sehingga penelitian ini mendapat keabsahan data yang

tinggi dan dapat menjawab permasalahan yang diteliti (Moleong, 2006 :327-324).

1.3.6. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan didDaerah pemilih Jawa Barat, khususnya Dapil Jabar

2, dapil Jabar 4, Dapil 9, dan Dapil Jabar 10. Dimulai dari bulan Januari 2014 sampai

dengan 8 April 2014.

Page 10: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

10

1.4. Landasan Teoretis

1.4.1. Teori Konstruktivis

Penelitian kualitatif berlandaskan paradigma konstruktivisme yang

berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman

terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti.

Pengenalan manusia terhadap realitas sosial berpusat pada subjek dan bukan pada

objek, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman semata, tetapi

merupakan juga hasil konstruksi oleh pemikiran. (Arifin, 2012: 140)

Konstruktivisme, dalam artian yang paling luas, menyatakan bahwa realitas

dikonstruksi dalam pikiran individu. Tiap individu memaknai pengalaman yang sama

secara berbeda, tergantung pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Karena

dimaknai secara subjektif, realitas masih dapat berubah seiring dengan berjalannya

proses ekstraksi pengetahuan dari responden oleh peneliti.

1.5. Landasan Konseptual

1.5.2. Komunikasi Politik

Komunikasi politik merupakan jalan mengalirnya informasi melalui

masyarakat dan melalui berbagai struktur yang ada dalam sistem politik (Mas’oed dan

Andrew, 1990:130).

Tujuan komunikasi politik sangat terkait dengan pesan politik yang

disampaikan komunikator politik. Sesuai dengan tujuan komunikasi, maka tujuan

komunikasi politik itu adakalanya sekedar penyampaian informasi politik,

pembentukan citra politik, pembentukan publik opinion (pendapat umum).

Selanjutnya komunikasi politik bertujuan menarik simpatik khalayak dalam rangka

meningkatkan partisipasi politik saat menjelang pemilihan umum atau pemilihan

kepala daerah (PILKADA).

Page 11: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

11

Citra politik komunikasi politik bertujuan untuk membentuk dan membina

opini publik (pendapat umum) serta mendorong partisipasi politik.

1.5.3. Pengertian Strategi

Kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, strategos.

Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman

demokrasi Athena. Menurut Mintzberg (2007), konsep strategi itu sekurang-

kurangnya mencakup lima arti yang saling terkait, dimana strategi adalah suatu:

1) Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi

secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya.

2) Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi

perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.

3) Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya.

4) Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi

dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

5) Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para

pesaing.

(Dikutip dalam : http://perkuliahankomunikasi.blogspot.com/2013/12/strategi-

kampanye-politik.html tanggal 12 Maret, pukul 23.00 WIB)

1.5.4. Kampanye

Kampanye adalah tindakan mempengaruhi dengan cara apapun untuk

membuat komunikan berpihak kepada komunikator. Setiap aktivitas kampanye

komunikasi setidaknya harus mengandung 4 hal yakni: (1) tidakan kampanye yang

Page 12: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

12

ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, (2) jumlah khalayak sasaran

yang besar (3) biasanya dipusatkan dalam kurun waktu dan (4) melalui serangkaian

tindakan komunikasi yang terorganisir. Disamping keempat hal tersebut kampanye

juga memiliki karakter yaitu sumber yang jelas yang menjadi penggagas, perancang,

penyampai sekaligus penanggungjawab suatu produk kampanye, sehingga setiap

individu yang menerima pesan kampanye dapat mengindetifikasi bahkan

mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. (Venus, 2007:7).

1.5.5. Pesan Kampanye

Menurut Venus (2007 : 70), Kampanye pada dasarnya adalah penyampaian

pesan-pesan dari pengirim kepada khalayak. Pesan-pesan tersebut dapat disampaikan

dalam bentuk mulai dari poster, spanduk, baligo (billboard), pidato, diskusi, iklan

hingga selebaran. Apapun bentuknya pesan-pesan selalu menggunakan simbol, baik

verbal maupun non verbal yang diharapkan dapat memancing respon khalayak.

Melalui simbol-simbol, pesan kampanye dirancang secara sistematis agar

memunculkan respon tertentu dalam pikiran khalayak. Agar respon tersebut muncul

maka prasayarat yang harus dipenuhi adalah adanya kesamaan pengertian tentang

symbol-simbol yang digunakan antara pelaku dan penerima.

1.5.6. Jenis Kampanye

Kampanye dibedakan menjadi kampanye informatif dan persuasive. Dalam

konteks ini suatu kampanye disebut informative apabila bertujuan memberikan

informasi, melakukan perubahan pada tataran kognitif, menggugah kesadaran

khalayak tentang isu tertentu. Bila dalam jangka panjang terjadi perubahan sikap atau

perilaku akibat informasi, maka hal itu diluar “tujuan langsung” kampanye tersebut.

Sementara kampanye persuasive ditandai oleh tujuannya yang bersifat mengajak dan

menganjurkan perubahan pada tataran afektif dan behavior. (Venus, 2007: 28).

Page 13: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

13

1.5.7. Saluran Kampanye

Secara umum Schramm (1973) mengartikan saluran (kampanye) sebagai

“perantara apapun yang memungkinkan pesan-pesan sampai kepada penerima.

Sementara Klingemann dan Rommele (2002) secara lebih spesifik mengartikan

saluran kampanye sebagai segala bentuk media yang digunakan untuk menyampaikan

pesan kepada khalayak. Bentuknya dapat berupa kertas yang digunakan untuk

menulis pesan, telepon, internet, radio bahkan televise . Venus (2007:84).

1.5.8. Sasaran Kampanye

McQuail dan Windahl (1993) dalam Venus (2007:98) mendefinisikan

khalayak sasaran sebagai sejumlah besar orang yang berpengetahuan, sikap dan

perilakunya akan diubah melalui kegiatan kampanye. Besarnya jumlah khalayak

sasaran ini mengindikasikan bahwa mereka memiliki karakteristik yang beragam.

Akibatnya cara mereka merespon pesan-pesan kampanye akan berbeda-beda. (Venus,

2007 :98).

1.5.9. Komunikasi Kelompok

Dalam kegiatan kampanye, para calon-calon legislatif benyak melakukan

kegiatan komunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat sebagai strategi dalam

memenangkan hati para konstituen.

Komunikasi dalam kelompok itu disebut sebagai komunikasi kelompok,

komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok

kecil (small-group communication). Komunikasi kelompok dengan sendirinya

melibatkan komunikasi antar pribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi

antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok (Mulyana, 2005: 74).

1.5.10. Teori Pertukaran Sosial Dalam Komunikasi Kelompok

Page 14: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

14

Salah satu teori psikologi social yang ada dalam komunikasi kelompok adalah

teori pertukaran social. Menurut Thibaut dan Kelley (dalam Goldber & Larson,

1985:54), usaha memahami tingkah laku yang kompleks dari kelompok-kelompok

besar mungkin dapat diperoleh dengan cara menggali hubungan diadis (2 orang).

Meskipun penjelasan mereka tentang pola tingkah laku diadis bukan sekedar suatu

pemnahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua-anggota, beberapa

rumusan mereka mempunyai relevansi langsung dengan studi tentang komunikasi

kelompok.

1.5.11. Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Dalam kampanye politik, komunikasi antarpribadi dilakukan untuk lebih

mendekatkan calon legislati dengan konstituen. Komunikasi antarpribadi adalah

bentuk khusus dari komunikasi manusia yang mendeskripsikan bagaimana kita

berinteraksi secara terus menerus dan saling mempengaruhi satu sama lain. (Suminar,

2013:1).

Keberhasilan komunikasi antarpribadi menjadi tanggungjawab para peserta

komunikasi. Sehingga para caleg memiliki peranan yang sangat penting dalam

melakukan komunikasi antarpribadi, tidak hanya dalam berbicara tetapi juga

penggunaan bahasa non verbal lainnya, karena kedekatan hubungan pihak-pihak yang

berkomunikasi akan tercermin dari jenis-jenis pesan atau respons non verbal mereka,

seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif dan jarak fisik yang sangat dekat

(Mulyana, 2005:73 dalam Suminar, 2013:15).

1.5.12. Media Luar Ruang

Menurut Santosa (2009:168) Media Luar ruangan adalah media yang

berukuran besar dipasang ditempat-tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat

Page 15: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

15

keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bus kota, gedung,

pagar tembok dan sebagainya.

Dalam kegiatan politik, para caleg juga berlomba memasang iklan-iklan

melalui media luar ruang, diantaranya adalah baliho sebagai media untuk menarik

dukungan dari calon pemilih. (Suryadi, 2009:111).

1.5.13. Pengertian Calon Legislatif

Calon Legislatif adalah orang-orang yang berdasarkan per-timbangan,

aspirasi, kemampuan atau adanya dukungan masyarakat, dan dinyatakan telah

memenuhi syarat oleh peraturan diajukan partai untuk menjadi anggota legislatif

(DPR) dengan mengikuti pemilihan umum yang sebelumnya ditetapkan KPU sebagai

caleg tetap. (dikutip dalam http://www.pemiluindonesia.com. Tanggal 20 Februari

pukul 10.55 wib).

1.5.3. Kerangka Pemikiran

Dinamika politik banyak dipengaruhi oleh berbagai macam factor, diantaranya

adalah factor budaya yang ada dalam masyarakat, yang memainkan peranan dalam

nilai, norma dan symbol politik. Namun semuanya itu adalah suatu bentukan atau

konstruk yang sengaja di buat oleh kaum-kaum kapitalis yang memiliki kepentingan

tertentu. Demikian juga dalam kehidupan politik. Apa yang disuguhkan merupakan

hasil dari konstruksi atau representasi dari realitas yang tidak ditampilkan secara utuh,

termasuk dalam kegiatan kampanye para caleg pemula, yang melakukan strategi

kampanye.

Strategi kampanye yang biasa dilakukan oleh para celag ini adalah kampanye

politik, meliputi kampanye komunikasi dan kampanye melalui media. Kampanye

komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada

khalayak tertentu, pada periode tertentu guna mencapai tujuan tertentu (Gudykunts &

Page 16: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

16

Mody, 2002 dalam Venus, 2007: 8). Melalui media, kampanye adalah alat partai

untuk mencapai tujuannya memenangkan Pemilu, dengan meraih simpati masyarakat.

2. Hasil dan Pembahasan2.1. Gambaran Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2.1.1. Sejarah Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai Persatuan Pembagunan (PPP) didirikan tanggal 5 Januari 1973, sebagai

hasil fusi politik empat partai Islam, yaitu Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin

Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.

Fusi ini menjadi simbol kekuatan PPP, yaitu partai yang mampu mempersatukan

berbagai faksi dan kelompok dalam Islam. Untuk itulah wajar jika PPP kini

memproklamirkan diri sebagai “Rumah Besar Umat Islam.”

PPP didirikan oleh lima deklarator yang merupakan pimpinan empat Partai

Islam peserta Pemilu 1971 dan seorang ketua kelompok persatuan pembangunan,

semacam fraksi empat partai Islam di DPR.

PPP berasaskan Islam dan berlambangkan Ka'bah. Akan tetapi dalam

perjalanannya, akibat tekanan politik kekuasaan Orde Baru, PPP pernah

menanggalkan asas Islam dan menggunakan asas Negara Pancasila sesuai dengan

sistem politik dan peratururan perundangan yang berlaku sejak tahun 1984. Pada

Muktamar I PPP tahun 1984 PPP secara resmi menggunakan asas Pancasila dan

lambang partai berupa bintang dalam segi lima. Setelah tumbangnya Orde Baru, PPP

kembali menggunakan asas Islam dan lambang Ka'bah. Secara resmi hal itu dilakukan

melalui Muktamar IV akhir tahun 1998. Walau PPP kembali menjadikan Islam

sebagai asas, PPP tetap berkomitemen untuk mendukung keutuhan NKRI berdasarkan

Pancasila. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 5 AD PPP yang ditetapkan dalam

Muktamar VII Bandung 2011 bahwa: “Tujuan PPP adalah terwujudnya masyarakat

Page 17: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

17

madani yang adil, makmur, sejahtera lahir batin, dan demokratis dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah rida Allah

Subhanahu Wata’ala.”

2.1.2. Visi PPP

Visi PPP adalah “Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT

dan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya

supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta

menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang

berlandaskan kepada nilai-nilai keislaman”.

2.1.3. Misi PPP (Khidmat Perjuangan)

PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia

dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu

kehidupan beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama

muslim). Dengan demikian PPP mencegah berkembangnya faham-faham atheisme,

komunisme/marxisme/leninisme, serta sekularisme, dan pendangkalan agama dalam

kehidupan bangsa Indonesia.

2.2. Strategi komunikasi kelompok calon legislatif pemula dari partai PPP

dalam memenangkan pemilihan.

Untuk mempengaruhi khalayak, salah satu strategi kampanye yang dilakukan

oleh caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), adalah menggunakan strategi

komunikasi kelompok.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama

lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy

Page 18: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

18

Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi,

kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk

mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan

komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi

berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Sebelum melakukan komunikasi kelompok, para caleg PPP ini melakukan

penentuan kelompok dengan cara “kedekatan”. Salah satu Caleg, Bapak Zaki

menyatakan bahwa dalam menentukan kelompok “Intinya yang terdekat yang

dijadikan prioritas, orang-orang terdekat yang dijadikan prioritas” (Wawancara

dengan Bapak Zaki, 13 April 2014). Jadi kelompok yang menjadi sasaran adalah

keluarga, teman dan lingkungan tempat tinggal caleg. Tidak jauh berbeda dengan

Bapak Zak, caleg lainnya juga mengatakan bahwa dalam penentuan kelompok sudah

dilakukan sejak awal, dimana penentuan dimulai dari lingkungan terdekat terlebih

dahulu, diawali dari keluarga, saudara-saudara, teman sekolah, teman kerja dan

komunitas, karena dianggap lebih mudah untuk dihubungi baik oleh telepon atau pun

melalui media social.

Sedangkan caleg lain, sedikit berbeda dalam penentuan kelompoknya,

meskipun sama-sama berangkat dari kedekatan. Penentuan kelompok dilakukan

dengan cara penelusuran alumni-alumni tempat Caleg meniti ilmu di pesantren, dan

juga tokoh-tokoh masyarakat yang paling sering bersentuhan dengan masyarakat

umum, namun juga memiliki hubungan dengan pesantren. Pesantren memang

dijadikan acuan dalam menentukan kelompok sasaran, karena di wilayah Caleg ini

pesantren memiliki peranan penting bagi masyarakat termasuk petani. Oleh karena itu

kelompok masyarakat ditentukan dari kedekatan pesantren.

Page 19: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

19

Prinsip kedekatan dianggap efektif karena caleg bisa langsung mengarah pada

kelompok yang dianggap potensial menjadi pemilih pada saat pemilu. Salah satu

caleg mengatakan bahwa dengan memilih kedekatan maka tidak adakan ada suara

yang terbuang sia-sia karena kelompok lebih mudah untuk didekati dan diberikan

sosialisasi mengenai caleg, baik dari profilnya maupun program-programnya .

Tujuan dari penentuan kelompok tentu saja untuk mempermudah para caleg

memenuhi tujuan yang diinginkan, di pilih orang-orang yang dianggap dekat tentu

saja juga dengan harapan bahwa orang-orang tersebut bisa mempengaruhi anggota

kelompok yang lain sehingga bisa mendukung pencalonan Caleg menuju kursi DPR

RI.

Namun tentu saja ketika kelompok sudah ditentukan, maka para caleg ini

harus menentukan bentuk komunikasi kelompok yang sesuai dengan karakteristik

kelompok ataupun sesuai dengan budaya di daerah sasaran kelompok pemilih.

Beberapa caleg melakukan komunikasi kelompok dengan cara silaturahmi sekaligus

sosialisasi, “kebanyakan dilakukan secara langsung tatap muka dengan cara

silaturahim dan sosialisasi” (Wawancara, 13 April 2014).

Sedangkan caleg lain melakukan bentuk komunikasi kelompok yang bersifat

kekeluargaan, dengan bekomunikasi melalui tokoh masyarakat atau pun langsung

mengimbangi rumah-rumah warga, tidak mengumpulkan massa dalam jumlah yang

besar.

Tokoh masyarakat sebagai opinion leader dalam masyarakat, dianggap efektif

karena tokoh masyarakat bisa mempengaruhi warga secara langsung. peranan tokoh

masyarakat baik formal maupun non-formal sangat penting terutama dalam

mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga

masyarakat di lingkungannya guna mendukung keberhasilan program. Apalagi di

Page 20: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

20

masyarakat pedesaan, peran tersebut menjadi faktor determinan karena kedudukan

para tokoh masyarakat masih sangat kuat pengaruhnya, bahkan sering menjadi tokoh

panutan dalam segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat. Persepsi warga

masyarakat terhadap program tertentu merupakan landasan atau dasar utama bagi

timbulnya kesediaan untuk ikut terlibat dan berperan aktif dalam setiap kegiatan

program tersebut. (Lestari, dkk. 2007 : 2)

Sementara caleg lain memanfaatkan kegiatan atau moment yang berkaitan

dengan acara-acara reuni sehingga di harapkan dengan bentuk komunikasi kelompok

melalui kegiatan alumni ini bisa membantu caleg supaya dikenalkan pada lingkungan

teman-teman yang lain, di luar lingkungan dirinya. Diharapkan teman atau kerabat

yang dekat dan mengenai dirinya menjadi agen sosialisaisi efektif untuk mengenalkan

dan mensosialisasikan dirinya di masyarakat.

Selain itu bentuk komunikasi kelompok diselenggarakan dalam bentuk

pertemuan arisan atau pun komunitas melalui pelantara orang yang dikenal.“Biasanya

kalo ada arisan atau pertemuan komunitas dan ada temen yang kenal ya saya diajak

untuk ikut, nanti kan dikenalin jadi bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan diri

juga” (Wawancara, 3 April 2014)

Bentuk-bentuk komunikasi lain sebetulnya sudah dirancang oleh tim sukses

dari partai, dimana para caleg diharuskan memberikan ceramah, pencerahan dalam

bentuk diskusi di berbagai wilayah sesuai dengan daerah pemilihannya masing-

masing, Para caleg ini ada kalanya di tandem-kan dengan caleg-caleg yang lain

namun dalam naungan partai yang sama. Ini dikarenakan batas waktu kampanye yang

sangat terbatas, sehingga diharapkan dengan system tandem seperti ini akan lebih

mempersingkat waktu dan efektif. Selain itu tim sebetulnya sudah membuat

kelompok-kelompok sendiri dari tiap-tiap daerah, muali dari pembentukan kelompok

Page 21: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

21

setingkat desa, RW bahkan sampai RT, namun tingkat koordinasi dan ke-solid-an tim

minim sehingga pembentukan kelompok ini dianggap kuarng efektif dalam

mengenalkan para caleg. Sehingga akhirnya caleg membentuk sendiri kelompoknya

dengan pendekatan yang berbeda-beda. (Wawancara dengan Tim Sukses, 23 April

2014).

2.3. Strategi komunikasi antar pribadi calon legislatif pemula dari partai PPP

dalam memenangkan pemilihan.

Diungkapkan oleh Tabroni (2012 : 41-42) dalam kajian komunikasi,

komunikasi interpersonal (tatap muka) tergolong komunikasi yang tradisional. Namun

sampai saat ini, sesungguhnya tidak ada yang dapat menggantikan fungsi komunikasi

manusia yang selalu dinamis dan memiliki kelebihan aspek pendekatan

humanitasnya. Ditengah perkembangan teknologi yang sangat canggih sekalipun,

sentuhan komunikasi secara langsung memiliki tingkat efektifitas tersendiri.

Dalam kampanye nya, para caleg juga melakukan strategi komunikasi antar

pribadi untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat atau calon pemilih, sehingga

pemilih simpati terhadap caleg. Seiring dengan itu menurut E. Sidik salah satu

Koordinator Desa yang menjadi bagian dari tim suskses menyatakan, “Tatap muka

dalam memasarkan caleg pada prinsipnya dapat mempengaruhi pemilih, yang pada

akhirnya akan melahirkan simpati dari kelompok masyarakat, namun bila tidak

dilakukan sekalipun oleh caleg, maka dianggap cukup oleh delegator atau timses

sebagai perwakilan komunikasi/” (Wawancara 25 April 2014).

Namun tentu saja diperlukan cara berkomunikasi yang tepat sehingga apa

yang ingin disampaikan bisa diterima baik oleh masyarakat atau calon pemilih.

Karena komunikasi inter personal dipengaruhi oleh persepsi interpersonal, konsep

diri, atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal.

Page 22: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

22

Penggunaan bahasa yang tepat menjadi salah satu trategi komunikasi inter

personal yang dilakukan oleh para caleg. Bahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi disesuaikan denga kelompok yang menjadi sasaran komunikasi.

Hamper semua caleg mengatakan bahwa penggunaan bahasa berbeda-beda tergantung

dari situasi yang dihadapi, salah satu caleg menyatakan, “kalau misalkan yang sudah

dekat mah bahasa sehari-hari, kalo kelompok yang baru langsung pada intinya

program apa yang mau dijual” (Wawancara, 13 April 2014).

Sedangkan caleg yang lain menyatakan bahasa yang digunakan tergantung

situasi dan kondisi, ketika yang menjadi sasaran komunikasi adalah ibu-ibu atau

orang tua maka bahasa yang dipergunakan seperti layaknya anak berbicara kepada

orangtua, tidak terlalu formal namun sopan dan bersifat santai. Sama halnya ketika

berinteraksi dengan teman-teman atau lingkungan kerabat yang sudah dikenal maka

digunakan bahasa non formal namun sopan. Berbeda ketika Caleg menghadapi

kelompok masyarakat yang baru dikenal, biasanya menggunakan bahasa yang sedikit

formal tapi tetap bersifat santai, dengan tujuan agar mempermudah interaksi.

Seiring dengan itu caleg yang lain juga menyatakan bahwa dalam melakukan

komunikasi antar pribadi, bahasa yang digunakan sesuai dengan kondisi, “biasanya

menyesuaikan diri dengan datang hanya sebagai pribadi, dengan gaya bahasa ya kalo

ke orangtua saya akan menggunakan gaya bahasa ya seperti anaknya” (Wawancara 1

April 2014).

Caleg yang lain juga menyatakan bahwa penggunaan bahasa non formal

dalam komunikasi antar pribadi dianggap lebih menyentuh perasaan komunikan

dibandingkan dengan komunikasi formal. Komunikan akan merasakan kedekatan

secara personal ketika diajak berbicara dengan menggunakan bahasa sehari-harinya

atau bahasa yang biasa dipergunakan oleh kelompoknya, berbeda jika menggunakan

Page 23: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

23

bahasa formal, biasanya masyarakat juga sungkan atau enggan untuk terlibat secara

mendalam dalam diskusi yang dilakukan.

Strategi dalam melaksanakan komunikasi antarpribadi menjadi salah satu

strategi unggulan yang diharapkan bisa mempengaruhi para pemilih memilih caleg

dari partai PPP. Oleh para tim sukses biasanya para caleg dibekali dulu mengenai

pengenalan karakter-karakter kelompok dan masyarakat sehingga ketika melakukan

komunikasi antar pribadi, para caleg sudah memahami betul bagaimana pilihan

bahasa yang tepat dalam menjelaskan berbagai macam program ataupun mengenalkan

dirinya secara pribadi. (Observasi, 23 April 2014).

2.1.2. Strategi media luar ruang calon legislatif pemula dari partai PPP dalam

memenangkan pemilihan.

Media luar ruang adalah media yang berukuran besar yang dipasang ditempat-

tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat keramaian, atau tempat-tempat khusus

lainnya, seperti didalam bus kota, gedung, pagar tembok dan sebagainya. (Santosa,

2009 : 168). Media luar ruang bersifat situasional, artinya dapat ditunjukkan untuk

orang spesifik pada waktu yang paling nyaman dan menarik.

Media luar ruang ini menjadi salah satu media yang banyak dipergunakan oleh

para calon legislative untuk memperkenalkan dirinya. Masa kampanye yang

berlangsung kurang lebih 2 bulan ini, dimanfaatkan secara maksimal oleh para caleg

untuk mensosialisasikan dirinya, salah satunya melalui penggunaan media luar ruang.

Demikian juga caleg dari partai PPP banyak memanfaatkan media luar ruang.

Namun tidak semua media luar ruang dipergunakan. Beberapa media luar ruang yang

dipergunakan diantaranya adalah spanduk, baligho, banner, dan poster. Selain itu

dibantu dengan penyebaran kartu nama, salah satu caleg mengenai penggunaan media

luar ruang menyatakan “hanya spanduk, baligho, banner, kartu nama sama stiker..oo

Page 24: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

24

kalender” yang dijadikan media sebagai alat bantu memperkenalkan dirinya.

(Wawancara, 1 April 2014). Sedangkan caleg yang lain ada yang hanya menggunakan

banner dan poster, mengingat dana kampanye yang terbatas. Namun penempatan

banner dan poster yang tepat dan langsung kepada masyarakat menjadi strategi utama.

Strategi penempatan media luar ruang juga berbeda-beda, salah satu caleg dapi

Cimahi menyatakan bahwa penempatan media luar ruang disesuaikan dengan partai

PPP yang beraldaskan Islam, jadi pempatannya pun dekat dengan ruang yang banyak

dipergunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti pesantren. Namun selain itu juga

memanfaatkan tempat atau wilayah yang banyak didiami oleh keluarga, diantaranya

di kabupaten.

Namun salah satu caleg menyatakan bahwa penempelan media luar ruang,

tidak cukup mengenalkan caleg secara mendalam, diperlukan kemampuan dari orang

yang memasang banner untuk juga menjelaskan dan mensosialisasikan caleg yang

dipromosikan dalam media tersebut.

Penempatan media luar ruang oleh tim suskes partai PPP, dilakukan

berdasarkan aturan dari KPU sendiri. Selain itu penggunaan media luar ruang seperti

baligho atau banner hanya 20% saja dari media-media lain, diantra media lain adalah

kartu nama dan stiker.

Media luar ruang ditempatkan di semua tempat dapil, dengan titik-titik yang

berbeda tergantung wilayah dapil, diantaranya di rumah kerabat, keluarga dan

coordinator masing-masing wilayah. Sedangkan menurut Koordinator Desa,

penempatan media luar ruang dipilih berdasarkan focus garapan massa yang akan

dijadikan taget sasaran. Pemilihan tempat juga disesuaikan dengan aktivitas para

konstituen.

Page 25: STRATEGI KAMPANYE CALON LEGISLATIF PEMULA …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/...Calon-Legislatif... · Jawa Barat pada Pemilihan Legislatif 2014 sangat ... ini diharapkan bisa menjadi

25

Pada masa sebelum kampanye, penempatan media luar ruang sudah banyak

dilakukan oleh para partai politik. Hal ini ditujukan untuk lebih awal

memperkenalkan calonnya. Namun tentu saja pemilihan angel yang tepat juga

menjadi salah satu dasar ketertarikan masyarakat terhadap media luar ruang yang

ditempatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja RosdakaryaCreswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design, Second Edition.

California: Sage PublicationCreswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design, Second Edition.

California: Sage PublicationFirmanzah. 2008. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.Goldberg, Alvin dan Carl. E. Larson, Terjemahan Koesdarini, Soemiati dan Gary R.

Yusuf. 1985. Komunikasi Kelompok; Proses-proses Diskusi danPenerapannya. Jakarta. UI-Press.

Mas'oed, Mochtar & Andrews, Collin. 1990. Perbandingan Sistem Politik,Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT RemajaRosdakarya

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : RemajaRosdakarya

Tabroni, Roni. 2012. Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung : SimbiosaRekatama Media.

Venus, Antar. 2007. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama.

Sumber Lain :ppp.or.id, dalam lintasan sejarahHasan, Peta Kekuatan Partai 2014 dalam politik.kompasiana.comWahyudi, Caleg perempuan dan Marketing Politik, dalam unair.ac.idhttp://www.pemiluindonesia.com.Suryadi (2009). Tesis. Analisis Pengaruh Persepsi Mutu Layanan Antenatal Care(ANC) Terhadap Kepuasan Ibu hamil di Puskesmas Lamepayung KabupatenKuningan Provinsi Jawa Barat.http://perkuliahankomunikasi.blogspot.com/