Upload
aguuusss
View
69
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manajemen Strategik
Citation preview
0
TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN STRATEGI STUDI KASUS STRATEGI BISNIS
BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR
Disusun oleh :
1. Agus Salim Nim 7. Fahmi Ramdani Nim
2. Anang Subhan Eff. Nim 8. Irma Yusnita Nim
3. Arham Nim 9. Rahmad Iskandar Nim 1301026013
4. Dzul Fadli Nim 10. Rini Nur Hidayati Nim
5. Erwin Jaya Agus Nim 11. Tri aji Laksono Nim
6. Eva Diana Sari Nim
Dosen : Dr. Ir.ZAINAL ILMI M.sc
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA 2014
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text1301026041
AGUSTypewritten Text
AGUSTypewritten Text13010
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 1
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir penyusunan manajemen strategi ini dan tak lupa pula
sholawat salam kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Studi
Kasus yang mengambil thema Strategi Bisnis Bank Pembangunan Daerah Kalimantan
Timur
Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dalam mata
kuliah Manajemen Strategi. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
perbaikan makalah berikutnya dan harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua, khususnya yang sedang dalam proses pembelajaran.
Samarinda, 08 Agustus 2014
Penyusun
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 2
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang telah disampaikan dalam Rencana Bisnis Bank 2014-2016 sebelumnya
kondisi perekonomian Ekonomi Global masih menghadapi risiko pelemahan walaupun
diperkirakan lebih baik dari 2013. Kondisi ini salah satunya ditunjukkan dengan pelemahan
nilai mata uang di berbagai negara (termasuk nilai tukar rupiah) dan situasi perdagangan
internasional yang belum stabil seiring dengan pelemahan harga-harga komoditas sumber
energi (migas dan batu bara).
Pertumbuhan ekonomi global 2014-2015 diperkirakan masih sama dengan proyeksi
sebelumnya sebesar 3,6% pada 2014. Perkembangan ekonomi global diwarnai oleh kondisi
negara maju, khususnya AS dan Eropa yang semakin baik, sedangkan negara berkembang
masih cenderung menurun antara lain dipengaruhi oleh faktor gejolak politik / ekonomi
sebagaimana yang terjadi di Rusia, Argentina dan Thailand. Perlambatan ekonomi juga
terjadi di Tiongkok didorong oleh penurunan permintaan yang tercermin pada realisasi PDB
Tiongkok triwulan I 2014 yang lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Untuk perekonomian Indonesia, perlambatan perekonomian dan ketidakpastian
keuangan tahun 2014 masih tetap berlanjut akibat dari perekonomian global. Dalam hal ini
Pemerintah menetapkan perubahan asumsi ekonomi makro pada APBN-P tahun 2014
sebagai berikut : pertumbuhan ekonomi menjadi 5,5%, laju inflasi 5,3%, nilai tukar rupiah
Rp. 11.600 per USD dan menjaga BI Rate 7,00% - 8,00%.
Dalam perjalanannya situasi Perekonomian Indonesia tahun 2014 ini masih cukup
stabil dan terkendali meskipun pertumbuhan ekonomi 2014 diperkirakan lebih rendah dari
proyeksi sebelumnya. Penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan menurunnya ekspor
riil terutama dari komoditas pertambangan seperti batubara dan konsentrat mineral,
antara lain karena melemahnya permintaan terutama dari Tiongkok, menurunnya harga,
serta pengaruh dari kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah. Hal ini terlihat dari
pertumbuhan ekonomi Triwulan I yang hanya mencapai 5,21%. Pasca kenaikan harga BBM
di pertengahan tahun 2013, penurunan inflasi masih berlanjut di triwulan I-2014. Inflasi
pada Triwulan I sebesar 7,32% menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu
8,38%. BI rate masih sama dengan Triwulan sebelumnya sebesar 7,50%. Perekonomian
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 3
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
untuk wilayah Kalimantan Timur tumbuh sebesar 0,72% pada Triwulan I 2014 dibanding
Triwulan IV 2013, lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,19%.
Sedangkan pertumbuhan Triwulan I 2014 dibandingkan triwulan yang sama tahun
sebelumnya tumbuh sebesar 2,44%. Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I 2014
tergolong melambat yang dipicu oleh gejolak perekonomian global. Sektor-sektor yang
memberi andil dominan di Kalimantan Timur adalah yang memiliki pangsa utama pasar
ekspor, seperti migas dan batu bara, sehingga jika terjadi pelemahan ekonomi internasional
maka sektor ekonomi migas dan batu bara pasti terganggu produktivitasnya. Adanya
larangan ekspor mineral mentah dari pemerintah juga membuat menurunnya ekspor migas
dan batu bara. Perlambatan ini merupakan pengaruh dari melambatnya kedua sektor
tersebut yang masih menjadi tulang punggung perekonomian di Kalimantan Timur. Inflasi
triwulan I Kalimantan Timur sebesar 8,45% lebih tinggi dari inflasi Nasional sebesar 7,32%.
Perkembangan perbankan nasional mengalami pertumbuhan yang melambat. Hal
ini terlihat dari pertumbuhan DPK hanya sebesar 10,30% (yoy) lebih rendah dari triwulan
sebelumnya yang mencapai 13,00%. Pada triwulan I 2014 kredit tumbuh 19,10% (yoy),
melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2013 yang sebesar 21,40% (yoy). Rasio
kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi sebesar 19,83%, jauh di atas
ketentuan minimum 8%. Angka ini juga meningkat dibandingkan dengan CAR triwulan
sebelumnya sebesar 18,36%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing
Loan/NPL) tetap rendah dan stabil di level 2,00%.
Likuiditas perbankan di daerah cenderung mengalami penurunan khususnya pada
kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hal ini terutama dipengaruhi oleh
pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibanding laju kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sejak
awal 2013. Hingga akhir Maret 2014, laju pertumbuhan tahunan (year-on-year) DPK pada
kelompok BPD tercatat sebesar 2,7% sementara kredit masih tumbuh cukup tinggi pada kisaran
18,3%. Kondisi melambatnya DPK di BPD terkait erat dengan dana milik pemerintah daerah
yang memiliki pangsa cukup besar dari keseluruhan DPK. Di beberapa daerah, komposisi
kepemilikan dana milik pemda dalam DPK BPD dapat mencapai lebih dari 60%. Menurunnya
dana milik pemda yang tersimpan di perbankan di satu sisi merupakan hal yang positif karena
dapat memberikan suatu indikasi dari semakin optimalnya penggunaan dana untuk belanja
daerah. Namun di sisi lain, penurunan dana milik pemda di perbankan justru banyak
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 4
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
dipengaruhi oleh lebih rendahnya laju kenaikan pendapatan yang diterima APBD dibandingkan
kenaikan belanja daerah.
BAB II
STUDI STRATEGI BISNIS BANKALTIM
2.1 RINGKASAN EKSEKUTIF
Sesuai dengan Corporate Plan BPD Kaltim, telah ditentukan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan, Visi, Misi dan Corporate Values serta Positioning, Differentiation
and Brand (PDB) Bank.
2.1.1 VISI BANK
Dalam menentukan visi, BPD Kaltim melihat secara jangka panjang
dan berdasarkan pada cita-cita utama organisasi yang ingin dicapai pada
tahun 2017 mendatang. Cita-cita untuk menjadi bank yang setara dengan
bank-bank nasional, khususnya di wilayah Kalimantan Timur menjadi basis
bagi BPD Kaltim dalam merencanakan, merancang dan menentukan
langkah-langkah strategis yang akan dilakukan dalam 4 (empat) tahun ke
depan. Selain itu, keinginan untuk menjadi bank pilihan utama di
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang menjadi dasar merumuskan
visi 2013-2017. Berdasarkan cita-cita utama pada tahun 2017 tersebut,
maka BPD Kaltim merumuskan visi organisasi, Menjadi The True Regional
Champion dari Kalimantan melalui Produk, Layanan, dan Reputasi Setara
Bank Nasional. True Regional Champion merupakan tujuan untuk
menjadi bank utama pilihan nasabah Kalimantan Timur dan Kalimantan
Utara sedangkan Produk, Layanan dan Reputasi Setara Bank Nasional
menjadi suatu hal yang akan diusahakan BPD Kaltim dalam rangka
meningkatkan kemampuan bersaing dengan bank-bank nasional lain.
2.1.2 MISI BANK
Dalam menentukan misi, BPD Kaltim berpedoman pada visi yang
telah dirumuskan, visi tersebut kemudian diterjemahkan menjadi langkah-
langkah strategis untuk mencapainya, dalam hal ini misi yang dirumuskan
BPD Kaltim untuk 2013-2017 terbagi menjadi tiga fokus cakupan yaitu
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 5
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Pulau Kalimantan dan Nasional.
Pembagian fokus tersebut ditujukan untuk mempermudah upaya BPD
Kaltim dalam memperluas jangkauan pasar menjadi lebih terarah dan
mendukung visi organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam lingkup wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, BPD
Kaltim mempunyai misi untuk Berpartisipasi Aktif dalam Pertumbuhan
dan Penentuan Pembangunan Ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan
Utara. Misi tersebut akan dicapai BPD Kaltim dengan secara aktif
menyalurkan pinjaman pada UMKM, korporasi dan nasabah Kalimantan
Timur dan Kalimantan Utara serta berusaha menjadi bank utama
penghimpun dana Pemerintah Daerah dan swasta.
Setelah sukses di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,
BPD Kaltim akan mewujudkan misi yang lebih luas dalam regional
Kalimantan dengan Menopang Pengembangan Pembangunan Ekonomi di
Seluruh Daerah Kalimantan. Misi ini diwujudkan dengan berpartisipasi
dalam pembiayaan proyek-proyek pembangunan regional Kalimantan,
terutama untuk proyek-proyek MP3EI yang telah dicanangkan bagi koridor
Kalimantan di tahun-tahun mendatang.
Setelah mampu berpartisipasi secara berkelanjutan dalam
pembangunan Kalimantan, BPD Kaltim akan berusaha untuk mewujudkan
misi secara nasional dengan Mendukung Pembangunan Ekonomi di
Seluruh Wilayah Indonesia sambil terus memenuhi kedua misi
sebelumnya. Dengan berpartisipasi dalam pembiayaan korporasi dan
proyek secara nasional, maka diharapkan misi untuk ikut membangun
ekonomi secara nasional ini dapat dipenuhi.
2.1.3 CORPORATE VALUES
Untuk mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan misi yang telah
ditetapkan, nilai-nilai perusahaan atau corporate values menjadi pedoman
budaya yang akan dipenuhi. Dalam perumusan nilai-nilai perusahaan, BPD
Kaltim melakukan eksplorasi sejumlah kata yang mewakili karakter, visi dan
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 6
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
misi BPD Kaltim dan dapat menjadi pedoman BPD Kaltim dan pihak internal
untuk mencapai cita-cita organisasi pada tahun 2017 dengan menetapkan 6
(enam) nilai utama yang dikenal dengan istilah 6C sebagai nilai-nilai
perusahaan atau corporate values yang dianggap cocok dengan kondisi dan
tujuan BPD Kaltim.
Keenam nilai tersebut terdiri dari :
Championship : Mempunyai semangat juang untuk selalu menjadi juara.
a. Selalu kompetitif dan optimis untuk menjadi juara.
b. Mampu bersikap adaptif untuk memberikan yang
terbaik bagi Bankaltim.
Creativity : Kreatif dalam mengembangkan produk-produk
perbankan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
a. Mampu berpikir secara inovatif untuk
mengembangkan bisnis Bankaltim;
b. Proaktif dalam menghadapi perubahan bisnis yang
terjadi.
Caring : Memiliki rasa kepedulian dalam memberikan pelayanan
terhadap nasabah.
a. Selalu bersikap ramah dan tanggap baik kepada
pihak internal maupun external;
b. Mampu mengakomodir dan memberikan solusi
kepada kebutuhan nasabah tanpa melanggar
peraturan.
Character : Meletakkan karakter sebagai basis pengembangan
reputasi, baik institusi maupun perorangan.
a. Mampu bertanggung jawab dan menunjukkan
profesionalitas dalam pekerjaan sehari-hari;
b. Menunjukkan kedisiplinan yang tinggi dalam segala
tindakan di dalam dan luar kantor.
Citizenship : Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai
warga korporasi yang baik.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 7
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
a. Mampu bekerjasama dan membina hubungan
yang erat serta harmonis antar pegawai;
b. Berperan aktif dalam pengembangan regional
Kaltim dan Kaltara.
Customer Focus : Menjadikan kepentingan nasabah sebagai dasar setiap
kegiatan bisnis.
a. Selalu berusaha memberi kepuasan kepada
nasabah dalam setiap interaksi;
b. Mampu membangun loyalitas dengan nasabah.
Agar visi, misi dan corporate values tersebut menjadi lebih menyatu
maka ketiga aspek tersebut diintegrasikan dalam suatu skema berbentuk
lingkaran (Gambar 2.1). Skema visi, misi dan corporate values BPD Kaltim
2013-2017 yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Visi, Misi dan Corporate Values
2.1.4 ARAH KEBIJAKAN BANK
Dalam mendorong perumusan langkah strategis dan arah kebijakan
serta program taktis yang lebih tepat, BPD Kaltim melakukan penempatan
posisi (positioning), diferensiasi yang akan dibuat (differentiation) serta logo
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 8
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
yang akan dipakai oleh BPD Kaltim ke depannya (brand), maka BPD Kaltim
memiliki arah kebijakan yang telah ditentukan.
Pada positioning, BPD Kaltim mempunyai keinginan menjadi bank
yang mampu menjadi bank utama di wilayahnya sendiri (Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara) dengan kemampuan perbankan yang mampu
bersaing dengan bank-bank nasional sebagai kompetitor dalam rangka
menjadi bank utama di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Untuk differentiation, BPD Kaltim ingin memiliki ciri khas sebagai
bank daerah yang paling mengerti Kalimantan tetapi juga mampu untuk
berkontribusi dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, maka
perumusan dari pembedaan BPD Kaltim dibandingkan dengan bank lain
adalah BPD yang mampu mengakomodir kebutuhan nasabah hingga
pelosok Kalimantan dan juga menjadi penggerak pembangunan
Dalam hal brand, BPD Kaltim ingin memiliki reputasi sebagai bank
yang mampu mendukung pembangunan Kalimantan melalui pendanaan
proyek-proyek pembangunan secara regional. Dengan membangun
Kalimantan, maka secara langsung BPD Kaltim ikut memberikan dukungan
terhadap pembangunan ekonomi secara nasional. Maka dari itu, BPD Kaltim
merumuskan brandnya dengan slogan Memajukan Kalimantan,
Membangun Indonesia.
Secara umum, maka positioning-differentiation-brand (PDB) dari BPD
Kaltim dirumuskan sebagai berikut :
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 9
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Gambar 2.2. Positioning-Differentiation-Brand (PDB)
2.1.5 LANGKAH LANGKAH STRATEGIS
Langkah-langkah strategis yang dirumuskan BPD Kaltim sebagai
pedoman dalam menentukan dan mencapai sasaran strategis yang terdiri
dari perspektif keuangan (financial perspective), perspektif konsumen
(customer perspective), perspektif internal (internal perspective), dan
perspektif pembelajaran & pertumbuhan (learning & growth perspective).
Dalam perumusan strategy map ini, visi, misi, corporate values dan skenario
pertumbuhan finansial menjadi pertimbangan utama.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 10
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Gambar 2.3. Strategy Map BPD Kaltim 2013-2017
Strategy Map di atas mengelompokkan langkah strategis ke dalam
empat bagian. Pertama, financial perspective memiliki tujuan utama untuk
mencapai pertumbuhan aset yang optimal, seperti yang telah dirumuskan
dalam tujuan utama skenario pertumbuhan finansial pada bagian
sebelumnya. Dalam rangka mencapai hal tersebut, maka empat langkah
strategis telah dirumuskan BPD Kaltim yaitu meningkatkan penyaluran
pinjaman, memperbaiki komposisi DPK, meningkatkan fee-based income
dan optimalisasi kinerja operasional. Peningkatan kredit dan DPK ditujukan
untuk meningkatkan pendapatan dan aset utama, yaitu dalam hal
pendapatan dari penyaluran pinjaman dan penghimpunan dana baik dari
pemerintah maupun swasta. Peningkatan fee-based income bertujuan
untuk mendukung pertumbuhan aset bank dari segi pendapatan bank
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 11
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
selain pendapatan kredit. Sedangkan optimalisasi kinerja operasional
berperan untuk meningkatkan pendapatan operasional dan menekan biaya
operasional BPD Kaltim agar mampu menyumbang peningkatan aset dari
segi efisiensi biaya dan pendapatan operasional. Keempat langkah strategis
ini dirumuskan untuk mendukung pertumbuhan aset yang optimal, sesuai
dengan tujuan utama dari segi financial perspective.
Untuk mendukung langkah strategis financial perspective, maka
dibutuhkan pula langkah sejumlah langkah strategis yang berhubungan
dengan konsumen dalam rangka memenangkan nasabah perbankan,
terutama di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, yang akan berdampak
pula untuk meningkatkan kinerja finansial BPD Kaltim. Dalam customer
perspective ini, langkah strategis yang dirumuskan meliputi menjadi market
leader untuk daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,
meningkatkan kerjasama dengan pemerintah untuk mendukung
pembangunan regional dan menyediakan layanan perbankan yang
menjangkau seluruh wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Untuk menghimpun kredit, DPK dan fee-based income yang telah
ditargetkan, maka diperlukan langkah nyata untuk menjadi pemimpin bisnis
produk perbankan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta
menyediakan layanan perbankan yang menjangkau seluruh wilayah
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sehingga dapat meningkatkan
jumlah nasabah, sedangkan kerjasama dengan pemerintah diperlukan
untuk meningkatkan pendapatan kredit dan DPK.
Daya dukung internal tentu sangat penting dalam rencana jangka
panjang BPD Kaltim 5 (lima) tahunan sehingga perbaikan internal juga akan
dilakukan BPD Kaltim agar dapat bersaing dengan bank-bank besar,
terutama di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Dalam hal ini,
terdapat tiga aspek yang akan diperbaiki, yaitu manajemen produk &
layanan (product / services management), manajemen konsumen
(customer management), dan manajemen merek (brand management).
Hal ini juga sesuai dengan visi organisasi yang telah dirumuskan BPD Kaltim
sebelumnya yaitu Menjadi The True Regional Champion dari Kalimantan
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 12
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
melalui Produk, Layanan, dan Reputasi Setara Bank Nasional. Masing-
masing aspek memiliki langkah-langkah strategis tersendiri dalam rangka
mewujudkan cita-cita BPD Kaltim menjadi bank yang semakin setara
dengan bank nasional.
Untuk mendukung langkah strategis internal perspective sendiri, BPD
Kaltim merumuskan pula langkah strategis dari learning & growth
perspective untuk menumbuhkembangkan kapabilitas BPD Kaltim sendiri
agar mampu mendukung program-program internal perspective. Dalam hal
ini, langkah-langkah strategis tersebut diwujudkan dalam perbaikan SDM,
organisasi dan teknologi informasi (TI). Masing-masing memiliki langkah
strategis dalam strategy map untuk mendukung pencapaian tujuan BPD
Kaltim per tahun.
2.1.6 INDIKATOR KEUANGAN UTAMA
Mengacu kepada realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Timur per Desember 2013 sebesar Rp. 21.347.242 juta
sedangkan target sebesar Rp. 34.509.582 juta. dengan asumsi pertumbuhan
(yoy) 2013-2014 sebesar 13,13% sehingga proyeksi pertumbuhan DPK tahun
2014-2016 rata-rata sebesar 19,07%.
Realisasi Kredit yang diberikan per Desember 2013 sebesar Rp. 19.377.617
juta sedangkan target sebesar Rp. 19.457.073 Juta. dengan asumsi pertumbuhan
(yoy) 2013-2014 sebesar 0,34% sehingga proyeksi pertumbuhan rata-rata Kredit
tahun 2014-2016 sebesar 17,00%.
Berdasarkan realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit yang diberikan
maka realisasi Asset Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur per
Desember 2013 sebesar Rp. 27.615.848 juta dengan target sebesar
Rp. 39.114.663 juta. Dengan asumsi pertumbuhan (yoy) 2013-2014 sebesar
4,99% . Pada Desember 2013 realisasi Laba Sebelum Pajak tercapai sebesar
Rp. 868.713 juta sedangkan target sebesar Rp. 915.652 juta, sehingga
diasumsikan pertumbuhan rata-rata Laba Sebelum Pajak tahun 2014-2016
sebesar 44,25%.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 13
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Realisasi modal inti per Desember 2013 sebesar Rp. 3.628.346 juta,
sedangkan target modal inti sesuai Rencana Bisnis sebesar Rp. 4.112.784 juta,
sehingga menghasilkan Rasio Kecukupan Modal (CAR) per Desember 2013
sebesar 19,37% sedangkan target pencapaian CAR sesuai Rencana Bisnis Bank
2013 sebesar 18,82%. dengan rata-rata Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar
19,32%.
Dengan penetapan struktur pendanaan dan penggunaan dana
sebagaimana tersebut di atas, maka terdapat beberapa rasio indikator
keuangan utama yang ditargetkan adalah sebagai berikut :
CAR ditargetkan rata-rata sebesar 19,32%.
ROA ditargetkan rata-rata sebesar 2,72%.
ROE ditargetkan rata-rata sebesar 14,10%.
NIM ditargetkan rata-rata sebesar 5,53%.
BOPO ditargetkan rata-rata sebesar 79,20%.
LDR ditargetkan rata-rata sebesar 79,02%.
NPL gross ditargetkan rata-rata sebesar 6,54%.
NPL netto ditargetkan rata-rata sebesar 1,74%.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 14
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Adapun tabel rasio indikator keuangan utama Revisi tahun 2014-2016
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Indikator Keuangan Utama
2.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI MANAJEMEN
2.2.1 ANALISIS POSISI BANK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA
Berdasarkan asset per Desember 2013, Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur berada pada peringkat ke lima terbesar dari BPD Seluruh
Indonesia dengan Asset sebesar Rp. 27.615.848 juta (sumber: Data
Asbanda, Desember 2013).
Adapun analisa bisnis yang dituangkan dalam TOWS adalah sebagai berikut:
SEPTEMBER DESEMEBER 2014 2015 2016
Asset 33.896.620 27.615.848 28.995.246 34.177.274 40.496.144
Kredit 18.733.649 19.377.617 19.444.360 22.555.457 26.615.440
Giro 15.066.649 10.713.001 11.591.625 13.678.118 16.276.961
Tabungan 4.314.274 5.813.024 6.917.510 8.301.012 10.044.224
Deposito 10.542.060 4.821.216 5.640.823 6.642.360 7.915.062
Dana Pihak Ketiga 29.922.982 21.347.241 24.149.958 28.621.490 34.236.247
Total Pendapatan 2.642.221 2.920.858 3.594.575 4.302.902 5.063.661
Total Biaya 2.008.647 2.052.145 2.990.861 3.319.511 3.828.446
Laba Sebelum Pajak 633.574 868.713 603.713 983.391 1.235.215
Taksiran Pajak 170.820 222.022 150.928 245.848 308.804
Laba Bersih 462.754 646.691 452.785 737.543 926.411
Modal Disetor 2.634.645 2.639.845 3.730.426 4.008.894 4.295.836
Modal Inti 3.303.770 3.628.346 4.110.171 4.644.755 5.209.949
Rasio-Rasio :
CAR 18,04% 19,37% 18,49% 19,59% 19,89%
ROA 2,64% 2,78% 2,31% 2,75% 3,10%
ROE 17,80% 18,83% 13,81% 14,06% 14,43%
LDR 62,61% 90,77% 80,52% 78,81% 77,74%
BOPO 76,99% 71,30% 84,02% 77,57% 76,00%
NIM 5,41% 6,77% 5,30% 5,60% 5,67%
NPL :
-gross 7,70% 6,11% 7,85% 6,32% 5,45%
-nett 4,86% 2,23% 2,52% 1,38% 1,34%
KETERANGANPROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL 2013
SEPTEMBER DESEMEBER 2014 2015 2016
Asset 33.896.620 27.615.848 28.995.246 34.177.274 40.496.144
Kredit 18.733.649 19.377.617 19.444.360 22.555.457 26.615.440
Giro 15.066.649 10.713.001 11.591.625 13.678.118 16.276.961
Tabungan 4.314.274 5.813.024 6.917.510 8.301.012 10.044.224
Deposito 10.542.060 4.821.216 5.640.823 6.642.360 7.915.062
Dana Pihak Ketiga 29.922.982 21.347.241 24.149.958 28.621.490 34.236.247
Total Pendapatan 2.642.221 2.920.858 3.594.575 4.302.902 5.063.661
Total Biaya 2.008.647 2.052.145 2.990.861 3.319.511 3.828.446
Laba Sebelum Pajak 633.574 868.713 603.713 983.391 1.235.215
Taksiran Pajak 170.820 222.022 150.928 245.848 308.804
Laba Bersih 462.754 646.691 452.785 737.543 926.411
Modal Disetor 2.634.645 2.639.845 3.730.426 4.008.894 4.295.836
Modal Inti 3.303.770 3.628.346 4.110.171 4.644.755 5.209.949
Rasio-Rasio :
CAR 18,04% 19,37% 18,49% 19,59% 19,89%
ROA 2,64% 2,78% 2,26% 2,75% 3,10%
ROE 17,80% 18,83% 13,16% 14,06% 14,43%
LDR 62,61% 90,77% 80,52% 78,81% 77,74%
BOPO 76,99% 71,30% 84,02% 77,57% 76,00%
NIM 5,41% 6,77% 5,30% 5,60% 5,67%
NPL :
-gross 7,70% 6,11% 7,85% 6,32% 5,45%
-nett 4,86% 2,23% 2,52% 1,38% 1,34%
KETERANGANPROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL 2013
SEPTEMBER DESEMEBER 2014 2015 2016
Asset 33,896,620 27,553,706 28,995,246 34,177,274 40,496,144
Kredit 18,733,649 19,040,608 19,444,360 22,555,457 26,615,440
Giro 15,066,649 10,713,001 11,591,625 13,678,118 16,276,961
Tabungan 4,314,274 5,813,024 6,917,510 8,301,012 10,044,224
Deposito 10,542,060 4,821,216 5,640,823 6,642,360 7,915,062
Dana Pihak Ketiga 29,922,982 21,347,241 24,149,958 28,621,489 34,236,247
Total Pendapatan 2,642,221 3,564,813 3,594,575 4,302,902 5,063,661
Total Biaya 2,008,647 2,649,458 2,990,861 3,319,511 3,828,446
Laba Sebelum Pajak 633,574 915,355 603,713 983,391 1,235,215
Taksiran Pajak 170,820 232,714 150,928 245,848 308,804
Laba Bersih 462,754 682,641 452,785 737,543 926,411
Modal Disetor 2,634,645 2,639,845 3,730,426 4,008,894 4,295,836
Modal Inti 3,303,770 3,544,081 4,110,171 4,644,755 5,209,949
Rasio-Rasio :
CAR 18.04% 18.60% 18.49% 19.59% 19.89%
ROA 2.64% 2.93% 2.26% 2.75% 3.10%
ROE 17.80% 19.92% 13.16% 14.06% 14.43%
LDR 62.61% 89.19% 80.52% 78.81% 77.74%
BOPO 76.99% 75.98% 84.02% 77.57% 76.00%
NIM 5.41% 5.21% 5.30% 5.60% 5.67%
KETERANGANPROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL 2013
SEPTEMBER DESEMEBER 2014 2015 2016
Asset 33,896,620 27,553,706 28,995,246 34,177,274 40,496,144
Kredit 18,733,649 19,040,608 19,444,360 22,555,457 26,615,440
Giro 15,066,649 10,713,001 11,591,625 13,678,118 16,276,961
Tabungan 4,314,274 5,813,024 6,917,510 8,301,012 10,044,224
Deposito 10,542,060 4,821,216 5,640,823 6,642,360 7,915,062
Dana Pihak Ketiga 29,922,982 21,347,241 24,149,958 28,621,489 34,236,247
Total Pendapatan 2,642,221 3,564,813 3,594,575 4,302,902 5,063,661
Total Biaya 2,008,647 2,649,458 2,990,861 3,319,511 3,828,446
Laba Sebelum Pajak 633,574 915,355 603,713 983,391 1,235,215
Taksiran Pajak 170,820 232,714 150,928 245,848 308,804
Laba Bersih 462,754 682,641 452,785 737,543 926,411
Modal Disetor 2,634,645 2,639,845 3,730,426 4,008,894 4,295,836
Modal Inti 3,303,770 3,544,081 4,110,171 4,644,755 5,209,949
Rasio-Rasio :
CAR 18.04% 18.60% 18.49% 19.59% 19.89%
ROA 2.64% 2.93% 2.26% 2.75% 3.10%
ROE 17.80% 19.92% 13.16% 8.68% 10.20%
LDR 62.61% 89.19% 80.52% 78.81% 77.74%
BOPO 76.99% 75.98% 84.02% 77.57% 76.00%
NIM 5.41% 5.21% 5.30% 5.60% 5.67%
NPL :
-gross 7.70% 6.34% 7.85% 6.32% 5.45%
-nett 4.86% 3.74% 2.52% 1.38% 1.34%
KETERANGANPROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL 2013
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 15
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Ancaman (Threats) :
1. Kondisi ekonomi global.
Kondisi Ekonomi Global yang berdampak pada kondisi ekonomi
nasional. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, yang diperkirakan
masih akan terjadi di masa akan datang menjadi ancaman BPD Kaltim
baik dalam memperoleh DPK, penyaluran kredit dan berpotensi NPL
tinggi.
2. Kebijakan politik.
Sebagai bank milik pemerintah daerah BPD Kaltim masih sangat
tergantung dengan kebijakan politik masing-masing Pemerintah
Provinsi, Kabupaten dan Kota.
3. Keinginan dan kebutuhan masyarakat yang dinamis.
Inovasi teknologi, informasi, komunikasi dan transportasi yang
berkembang dengan sangat cepat membuat keinginan dan
kebutuhan masyarakat semakin tinggi. Hal ini dapat menjadi
ancaman BPD Kaltim jika tidak mampu melakukan differensiasi
terhadap produk dan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat
dibandingkan bank umum lainnya, sebagai pilihan utama dalam
financial intermediary.
4. Persaingan yang ketat oleh bank dan non bank.
Ancaman terhadap BPD Kaltim datang dari lembaga bank dan non
bank lain yang tumbuh dan berkembang dengan cepat di Kalimantan
Timur yang menciptakan persaingan yang tinggi baik dalam
memperoleh DPK maupun dalam penyaluran kredit.
5. Letak geografis Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Luasnya wilayah dan letak geografis yang sulit dijangkau merupakan
tantangan BPD Kaltim memperluas jaringan kantor dan jaringan
layanan serta dalam melakukan pengawasan.
Peluang (Opportunities) :
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 16
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
1. MP3EI lebih banyak diarahkan di Kaltim.
Pembangunan proyek-proyek dalam program MP3EI yang dominan di
Provinsi Kalimantan Timur adalah peluang bagi BPD Kaltim dalam
penyaluran dana dan jasa lainnya.
2. Segmen pasar kredit masih luas (UMKM & ritel).
Masih lebarnya pangsa pasar kredit khususnya UMKM & Ritel adalah
peluang bagi BPD Kaltim untuk memperluas fortofolio kredit
produktifnya.
3. Pertumbuhan kelas menengah meningkat.
Terjadinya pergerakan kelas bawah menuju menengah yang semakin
besar membuat demand masyarakat semakin kuat, adalah peluang
bagi BPD Kaltim untuk mengembangkan fortofolio kredit konsumtif
dan penyerapan DPK swasta yang lebih besar.
4. Akses masyarakat terhadap bank masih relatif kecil.
Program financial inclusion yang dicanangkan pemerintah adalah
peluang bagi BPD Kaltim untuk mendapatkan lebih banyak nasabah
dari masyarakat yang belum tersentuh oleh bank yang diperkirakan
jumlahnya masih sangat banyak di daerah, khususnya di daerah-
daerah kecamatan dan wilayah perbatasan.
5. MEA-2015 memperluas peluang bisnis.
MEA-2015 adalah peluang bagi BPD Kaltim, karena perusahaan sudah
mengantisipasi kebijakan ini dengan membangun jaringan kantor
secara luas hingga daerah-daerah kecamatan dan wilayah perbatasan
sehingga mampu menjadi jawara dan disegani oleh bank-bank
lainnya.
6. Fanatisme kedaerahan.
Fanatisme kedaerahan adalah peluang BPD Kaltim. Pada dasarnya
BPD Kaltim adalah bank milik masyarakat Provinsi Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara sehingga fanatisme kedaerahan diperlukan
untuk membuat BPD Kaltim sebagai asset berharga daerah yang
harus dibela dan diperjuangkan oleh masyarakat daerah.
7. APBD yang besar dan cenderung meningkat.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 17
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Kebijakan APBD yang cenderung meningkat setiap tahunnya
memberikan peluang BPD Kaltim sebagai bank milik PEMDA
khususnya dalam mendapatkan DPK pemerintah yang lebih besar.
Kelemahan (Weakness) :
1. Produk dan layanan berbasis TI masih terbatas.
Keragaman produk dan jenis layanan yang berkaitan dengan
pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) merupakan kelemahan BPD
Kaltim dalam rangka meningkatkan fee based income yang lebih
substain.
2. Pertumbuhan DPK swasta masih kecil.
Pertumbuhan DPK swasta di BPD Kaltim masih sangat kecil jika
dibandingkan dengan bank umum lainnya yang beroperasional di
Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Hal ini
mengakibatkan ketergantungan terhadap dana pemerintah daerah
yang semakin tinggi.
3. Mitigasi risiko kredit.
Portofolio kredit produktif yang tinggi mengandung risiko yang tinggi
pula. Kelemahan BPD Kaltim adalah masih belum optimalnya upaya
melakukan mitigasi risiko kredit produktif, sehingga berpotensi
membuat NPL yang tinggi.
4. Brand Awareness relatif rendah.
BPD Kaltim saat ini merupakan bank peringkat ke 25 dari 120 bank
nasional. Kelemahannya adalah promosi BPD Kaltim yang belum
optimal dalam rangka meningkatkan brand awareness ke
masyarakat.
5. Pemetaan segmenting & targeting pasar belum optimal.
Pemetaan segmenting & targeting pasar belum optimal karena
belum didukung Managament Information System yang Baik.
Kekuatan (Strengths) :
1. Bank milik Pemerintah Daerah.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 18
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Sebagai pemilik, dukungan Pemerintah Daerah terhadap BPD Kaltim
sangat kuat hal ini dapat terlihat dari setoran modal dan dana
pemerintah yang ada di BPD Kaltim.
2. Jaringan kantor luas.
Jaringan kantor BPD Kaltim tersebar di Kabupaten, Kota, Kecamatan
dan wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan
Utara serta di luar pulau Kalimantan adalah kekuatan BPD Kaltim
dalam mencari sumber dan penyaluran dana yang lebih kompetitif.
3. Memiliki jaringan secara real time on line system.
Dukungan jaringan secara Real Time On Line System di seluruh
jaringan kantor operasional dan didukung jaringan ATM yang luas
(ATM Bersama dan ATM Prima).
4. Pemenuhan Kecukupan Modal.
Modal inti BPD Kaltim masuk dalam kategori Buku-2 merupakan
kekuatan khususnya dalam mendukung dan mempertahankan
pertumbuhan BPD Kaltim.
5. Fortofolio Kredit Produktif Tinggi.
Fortofolio kredit produktif yang tinggi merupakan kekuatan BPD
Kaltim sehingga mampu mendukung pertumbuhan laba.
6. Memiliki PNS Daerah sebagai Captive Market.
Penyaluran kredit kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah sebagai
captive market bagi BPD Kaltim dengan memiliki portofolio yang
cukup besar dan kualitas kredit yang baik.
7. Dana Pihak Ketiga yang bersumber dari APBD Pemerintah Daerah.
Dana APBD Pemerintah Daerah merupakan basis DPK BPD Kaltim. Hal
ini merupakan kekuatan BPD Kaltim karena jumlahnya relatif besar
dalam mendukung operasional perusahaan.
8. Memiliki budaya organisasi yang baik.
Memiliki Visi, Misi dan Corporate Values yang saat ini terus menerus
di implementasikan secara bersama dalam rangka membentuk
budaya organisasi (corporate culture) yang kuat dan ini telah menjadi
kekuatan baru BPD Kaltim.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 19
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
9. Motivasi dan kinerja SDM yang tinggi.
Motivasi sumber daya manusia BPD Kaltim yang tinggi akan
menciptakan kinerja yang tinggi. Hal ini merupakan kekuatan baru
BPD Kaltim dimana karyawan termotivasi untuk terus bergerak
mengikuti keinginan dan kebutuhan nasabah, melayani nasabah
dengan sangat baik (service excellent) melalui inovasi-inovasi baru
yang terus dikembangkan diantara karyawan.
10. Kantor Pusat BPD Kaltim di daerah.
Kantor pusat yang berada di daerah merupakan kekuatan BPD Kaltim
untuk bersaing dengan bank umum lainnya yang berpusat di Jakarta.
Dengan analisis TOWS sebagai berikut :
Gambar 2.4. Analisis TOWS
I N T E R N A L
Threats (Ancaman) 1. Kondisi ekonomi global. 2. Kebijakan politik. 3. Keinginan dan kebutuhan
masyarakat yang dinamis. 4. Persaingan yang ketat oleh bank dan
non bank. 5. Letak geografis Kalimantan Timur
dan Kalimantan Utara.
Opportunities (Peluang) 1. MP3EI lebih banyak diarahkan di Kaltim. 2. Segmen pasar kredit masih luas (UMKM
& RITEL). 3. Pertumbuhan kelas menengah
meningkat. 4. Akses masyarakat terhadap bank masih
relatif kecil. 5. MEA-2015 memperluas peluang bisnis. 6. Fanatisme kedaerahan. 7. APBD yang besar dan cenderung
meningkat.
E K S T E R N A L
Weaknesses (Kelemahan) 1. Produk dan layanan berbasis TI
masih terbatas. 2. Pertumbuhan DPK swasta masih
kecil. 3. Mitigasi risiko kredit. 4. Brand Awareness relatif rendah. 5. Pemetaan segmenting & targeting
pasar belum optimal.
Strengths (Kekuatan) 1. Bank milik Pemerintah Daerah. 2. Jaringan kantor luas. 3. Memiliki jaringan secara real time on line
system. 4. Pemenuhan Kecukupan Modal. 5. Fortofolio Kredit Produktif Tinggi. 6. Memiliki PNS Daerah sebagai Captive
Market. 7. Dana Pihak Ketiga yang bersumber dari
APBD Pemerintah Daerah. 8. Memiliki budaya organisasi yang baik. 9. Motivasi dan kinerja SDM yang tinggi. 10. Kantor Pusat BPD Kaltim di daerah.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 20
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
2.2.1.1. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal :
Tabel 2.2. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
NO KEKUATAN (STRENGHTS) BOBOT RATING SKOR
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4)
1 Dukungan Pemerintah Daerah di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sekaligus sebagai pemilik Bank BPD adalah kuat yang dibuktikan dengan setoran modal dan dana Pemerintah Daerah di Bank BPD yang besar
0.15 4 0.60
2 Jaringan kantor BPD Kaltim yang menyebar di Kabupaten, Kota, Kecamatan, dan wilayah perbatasan serta diluar pulau Kalimantan merupakan sarana bagi penyediaan layanan produk dan jasa bank.
0.15 3 0.45
3 Jaringan kantor BPD Kaltim dilengkapi sistem real time on line serta didukung jaringan ATM yang luas
0.05 3 0.15
4 Modal inti BPD Kaltim yang masuk dalam kategori Buku-2 mampu mendukung dan mempertahankan pertumbuhan bank
0.15 4 0.60
5 Fortofolio kredit produktif BPD Kaltim yang tinggi mampu mendukung pertumbuhan laba
0.15 4 0.60
6 Memiliki PNS daerah sebagai captive market menjadikan portofolio kredit pegawai cukup besar dan kualitasnya baik
0.10 4 0.40
7 Basis Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Pemerintah Daerah adalah besar yang mendukung operasional bank
0.10 3 0.30
8 Visi, misi, dan corporate value menjadi kekuatan baru Bank BPD dalam membentuk budaya bank
0.05 3 0.15
9 Motivasi dan kinerja SDM BPD Kaltim yang tinggi mendukung layanan yang baik (service excellent) melalui inovasi-inovasi baru kepada nasabah
0.05 4 0.20
10 Kedudukan kantor pusat di daerah membuat BPD Kaltim lebih efisien dalam melayani nasabah
0.05 2 0.10
JUMLAH SKOR KEKUATAN 100% 3.55
NO KELEMAHAN (WEAKNESSES) BOBOT RATING SKOR
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4)
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 21
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
1 Keragaman produk dan jenis layanan berbasis Teknologi Informasi (TI) Bank BPD Kaltim belum optimal dalam mendukung laba bank dari sektor fee based
0.20 4 0.80
2 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Swasta kecil membuat ketergantungan BPD Kaltim terhadap dana pemerintah daerah semakin tinggi
0.30 4 1.20
3 Fortofolio kredit produktif BPD Kaltim yang tinggi mengandung risiko NPL yang tinggi
0.15 2 0.30
4 Frekwensi dan kualitas Promosi yang rendah membuat brand awareness BPD Kaltim juga masih rendah di masyarakat
0.15 3 0.45
5 Pemetaan pasar terhadap produk dan jenis layanan BPD Kaltim yang belum fokus diakibatkan belum optimalnya dukungan management information system terhadap bank
0.20 2 0.40
JUMLAH SKOR KELEMAHAN 100% 3.15
TOTAL KEKUATAN DAN KELEMAHAN 0.4
Tabel 2.3. External Strategic Factors Analysis Sumarry (EFAS)
NO ANCAMAN (TREATS) BOBOT RATING SKOR
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4)
1 Kondisi ekonomi global, regional, dan lokal yang berdampak pada kondisi ekonomi di Kalimantan Timur yang diperkirakan masih melambat di tahun mendatang menjadi ancaman BPD Kaltim dalam perolehan DPK, penyaluran kredit, dan berpotensi NPL yang tinggi
0.20 4 0.80
2 Sebagai pemilik BPD Kaltim kebijakan politik yang terjadi dalam pemerintahan akan berpengaruh langsung terhadap operasional bank
0.10 3 0.30
3 Keinginan dan kebutuhan masyarakat yang dinamis akibat inovasi teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi menjadi ancaman BPD Kaltim jika tidak mampu bergerak sejalan dengan perubahan tersebut
0.25 4 1.00
4 Persaingan yang ketat oleh bank dan non bank menjadi ancaman BPD Kaltim dalam perolehan DPK maupun penyalurannya
0.35 2 0.70
5 Luas wilayah dan letak geografis Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
0.10 3 0.30
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 22
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
yang sulit dijangkau menjadi tantangan dalam perluasan jaringan dan pengawasannya
JUMLAH SKOR ANCAMAN 100% 3.10
NO PELUANG (OPPORTUNITIES) BOBOT RATING SKOR
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4)
1 Pembangunan proyek-proyek dalam program MP3EI yang dominan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menciptakan peluang bagi BPD Kaltim dalam penyaluran dana dan jasa lainnya
0.30 4 1.20
2 Masih terbukanya pangsa pasar kredit UMKM dan Ritel di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menjadikan peluang BPD Kaltim dalam memperluas penyaluran dana bank
0.25 4 1.00
3 Pergerakan kelas bawah masyarakat menuju kelas menengah yang semakin besar membuat demand masyarakat terhadap BPD Kaltim semakin besar
0.20 3 0.60
4 Akses masyarakat terhadap bank masih relatif kecil, sehingga meciptakan peluang bagi BPD Kaltim dalam mendapatkan lebih banyak nasabah dari kelompok masyarakat tersebut yang tersebar khususnya di daerah-daerah kecamatan dan wilayah perbatasan
0.15 3 0.45
5 Kebijakan bersama negara ASEAN yakni MEA-2015 bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat anggota ASEAN, hal ini akan menciptakan peluang bagi BPD Kaltim dalam mendapatkan lebih banyak nasabah dari kelompok masyarakat yang lebih luas lagi
0.10 2 0.20
6 Fanatisme kedaerahan yang tinggi menciptakan peluang BPD Kaltim untuk lebih dibela dan diperjuangkan oleh masyarakat daerah
0.20 3 0.60
7 Kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan APBD Kabupaten, Kota dan Provinsi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara secara proporsional setiap tahunnya menciptakan peluang BPD Kaltim dalam mendapatkan DPK pemerintah yang lebih besar
0.30 3 0.90
JUMLAH SKOR PELUANG 100% 3.45
TOTAL SKOR ANCAMAN DAN PELUANG 0.35
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 23
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
1.2.2. KEBIJAKAN MANAJEMEN (POLICY STATEMENTS)
Kebijakan dan Strategi Manajemen tahun 2014 diantaranya adalah sebagai
berikut :
1) Penetapan Asumsi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Transparansi
Informasi Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) dan dalam
rangka meningkatkan transparansi karakteristik produk perbankan
khususnya dari segi manfaat, biaya dan risiko maka Revisi Rencana
Bisnis Bank Tahun 2014 akan menginformasikan asumsi Suku Bunga
Dasar Kredit (SBDK). Tujuan dari ketentuan tersebut adalah untuk
meningkatkan Good Corporate Governance dan mendorong
persaingan yang sehat dalam industri perbankan melalui terciptanya
disiplin pasar yang lebih baik serta dapat menciptakan penetapan
Suku Bunga Kredit (Pricing Loan Product) yang lebih efisien.
Adapun asumsi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BPD Kaltim Tahun
2014 sebagai berikut :
Tabel 2.4. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) tahun 2014
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 3.51% 3.51% 3.51% 3.51%
Biaya Overhead 5.23% 5.23% 5.23% 5.23%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 2.16% 2.16% 2.36% 2.36%Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 10.90% 10.90% 11.10% 11.10%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 3.72% 3.72% 3.72% 3.72%
Biaya Overhead 5.23% 5.23% 5.23% 5.23%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1.50% 1.50% 2.00% 2.00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 10.45% 10.45% 10.95% 10.95%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 7.41% 7.41% 7.41% 7.41%
Biaya Overhead 3.90% 3.90% 3.90% 3.90%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1.50% 1.50% 2.00% 2.00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 12.81% 12.81% 13.31% 13.31%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 6.35% 6.35% 6.35% 6.35%
Biaya Overhead 4.73% 4.73% 4.73% 4.73%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1.50% 1.50% 2.00% 2.00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 12.58% 12.58% 13.08% 13.08%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 6.67% 6.67% 6.67% 6.67%
Biaya Overhead 1.10% 1.10% 1.10% 1.10%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 2.16% 2.16% 2.16% 2.16%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 9.93% 9.93% 9.93% 9.93%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 6.81% 6.81% 6.81% 6.81%
Biaya Overhead 4.14% 4.14% 4.14% 4.14%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 2.16% 2.16% 2.16% 2.16%Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 13.11% 13.11% 13.11% 13.11%
PROYEKSI TRIWULAN IV 2014
KOMPONEN
KOMPONEN
KOMPONEN
KOMPONEN
KOMPONENREALISASI SEPTEMBER 2013
PROYEKSI TRIWULAN I 2014
PROYEKSI TRIWULAN II 2014
PROYEKSI TRIWULAN III 2014
KOMPONENREALISASI DESEMBER 2013
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 3,51% 3,51% 3,51% 3,51%
Biaya Overhead 5,23% 5,23% 5,23% 5,23%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 2,16% 2,16% 2,36% 2,36%Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 10,90% 10,90% 11,10% 11,10%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 3,72% 3,72% 3,72% 3,72%
Biaya Overhead 5,23% 5,23% 5,23% 5,23%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1,50% 1,50% 2,00% 2,00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 10,45% 10,45% 10,95% 10,95%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 7,41% 7,41% 7,41% 7,41%
Biaya Overhead 3,90% 3,90% 3,90% 3,90%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1,50% 1,50% 2,00% 2,00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 12,81% 12,81% 13,31% 13,31%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 6,35% 6,35% 6,35% 6,35%
Biaya Overhead 4,73% 4,73% 4,73% 4,73%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1,50% 1,50% 2,00% 2,00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 12,58% 12,58% 13,08% 13,08%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 5,84% 5,84% 5,84% 5,84%
Biaya Overhead 2,26% 2,26% 2,26% 2,26%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1,50% 1,50% 2,00% 2,00%
Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 9,60% 9,60% 10,10% 10,10%
KREDIT KORPORASI KREDIT RITEL KPR NON KPR
Harga Pokok Dana Untuk Kredit (HPDK) 5,92% 5,92% 5,92% 5,92%
Biaya Overhead 3,18% 3,18% 3,18% 3,18%
Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 1,50% 1,50% 2,00% 2,00%Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate ) 10,60% 10,60% 11,10% 11,10%
KOMPONENREALISASI SEPTEMBER 2013
PROYEKSI TRIWULAN I 2014
PROYEKSI TRIWULAN II 2014
PROYEKSI TRIWULAN III 2014
KOMPONENREALISASI DESEMBER 2013
PROYEKSI TRIWULAN IV 2014
KOMPONEN
KOMPONEN
KOMPONEN
KOMPONEN
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 24
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
1.2.3. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilaksanakan Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Timur untuk mencapai tujuan usaha
bank yang telah ditetapkan, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan organisasi sesuai perkembangan dan
kinerja bank.
2. Melakukan pengembangan dan diversifikasi produk dan jasa
perbankan yang lebih variatif.
3. Pengelolaan asset dan liabilitas (ALMA) secara optimal dengan
persiapan memindahkan aktivitas dealing room ke Kantor Cabang
Jakarta.
4. Meningkatkan kredit UMKM dan bisnis ritail (pengembangan produk
berbasis kartu).
5. Meningkatkan Linkage Program melalui BPR yang telah ada,
mengarah kepada APEX bank bagi BPR dan memberikan pembiayaan
kepada penguasaha mikro dan kecil lebih luas lagi.
6. Meningkatkan kualitas layanan dan budaya perusahaan kepada
nasabah yang berbasis risiko.
7. Meningkatkan kecitraan bank (brand image).
8. Meningkatkan layanan prioritas dalam rangka mempertahankan
loyalitas nasabah.
1.2.4. STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN
KEBIJAKAN REMUNERASI (REMUNERATION POLICIES)
Mengelola sumber daya manusia secara profesional selama 2014 2016
pada semua tingkatan/lini organisasi sangatlah penting dalam rangka untuk
mencapai BPD Regional Champion (BRC) serta dalam menggapai visi Bank
Menjadi The True Regional Champion dari Kalimantan melalui produk, layanan
dan reputasi setara Bank Nasional diperlukan langkah strategis dari learning
& growth perspective untuk menumbuhkembangkan kapabilitas BPD Kaltim
sendiri agar mampu mendukung program-program internal perspective.
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 25
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
2.3.1. PENERAPAN KEPATUHAN TERHADAP PRINSIP SYARIAH
Sesuai peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal
12 Januari 2011 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, tugas
dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan dam Manajemen Resiko yang
membawahi fungsi kepatuhan termasuk Unit Usaha Syariah (UUS),
melakukan beberapa kebijakan dan pengawasan, sebagai berikut :
1. Melakukan Budaya Kepatuhan dengan nilai, perilaku, dan tindakan
yang mendukung terciptanya kepatuhan terhadap ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Melaksanakan Fungsi Kepatuhan sebagai rangkaian tindakan atau
langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan
kecukupan kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Meminimalisasi resiko kepatuhan yang timbul akibat Bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku,
Penerapan pengawasan kepatuhan Bank terhadap prinsip syariah
bagi Unit Usaha Syariah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Dewan
Syariah Nasional dan dilaporkan setiap 6 bulan sekali dalam satu tahun.
2.4. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN BESERTA ASUMSI
Proyeksi dan asumsi-asumsi yang digunakan Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur dalam menyusun Revisi Rencana Bisnis Bank adalah sebagai
berikut :
1. Asumsi makro ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahun 2014
diperkirakan tumbuh sebesar 5,50%, dengan tingkat inflasi 5,30%, nilai tukar
rupiah terhadap USD sebesar Rp. 11.600, BI rate pada kisaran 7,00% - 8,00%
dan harga minyak mentah US$ 105 per barel.
2. Asumsi perbankan pada periode mendatang pertumbuhan Kredit diperkirakan
sebesar 15,00% - 17,00%, pertumbuhan DPK sebesar 15,00% - 17,00%, dengan
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 26
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Tingkat Bunga Simpanan sebesar 2,00% - 10,00%, dan Tingkat Bunga Kredit
sebesar 10,00% - 17,00%.
3. Berdasarkan asumsi makro ekonomi dan asumsi perbankan tersebut di atas
maka proyeksi keuangan yang dihasilkan terdapat pada Lampiran 1 (Neraca),
Lampiran 2 (Komitmen dan Kontinjensi), Lampiran 3 (Laba/Rugi), Lampiran 5
(Rasio Keuangan Pokok dan Pos-Pos Tertentu lainnya), Lampiran 5a (Rasio
Keuangan Pokok dan Pos-Pos Tertentu).
2.5. PROYEKSI RASIO-RASIO DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA
2.5.1. PROYEKSI RASIO KEUANGAN POKOK
Tabel 2.13. Proyeksi Rasio Keuangan Pokok
Posisi aktual Desember 2013 dan Proyeksi rasio Keuangan Pokok tahun
2014 2016 adalah sebagai berikut :
1. Rasio ROA per Desember 2013 sebesar 2,78% dengan Proyeksi Rasio
ROA per Maret 2014 adalah sebesar 2,59%, dimana pada Juni 2014
diproyeksikan meningkat menjadi 2,72% dan per September 2014
adalah sebesar 2,18%, serta menjadi 2,31% per Desember 2014,
sedangkan pada Desember 2015 dan 2016 diproyeksikan sebesar
2,75% dan 3,10%.
2. Rasio ROE per Desember 2013 sebesar 18,83% dengan Proyeksi Rasio
ROE per Maret 2014 adalah sebesar 16,05%, dimana pada Juni 2014
diproyeksikan meningkat menjadi 17,49% dan per September 2014
adalah sebesar 10,95%, serta meningkat menjadi 13,81% per
2015 2016
SEPTEMBER DESEMBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
CAR 18,04% 19,37% 18,89% 19,33% 18,43% 18,49% 19,59% 19,89%
ROA 2,64% 2,78% 2,59% 2,72% 2,18% 2,31% 2,75% 3,10%
ROE 17,80% 18,83% 16,05% 17,49% 10,95% 13,81% 14,06% 14,43%
LDR 62,61% 90,77% 88,91% 88,63% 79,87% 80,52% 78,81% 77,74%
BOPO 76,99% 71,30% 80,39% 79,23% 86,63% 84,02% 77,57% 76,00%
NIM 5,41% 6,77% 6,00% 5,82% 5,21% 5,30% 5,60% 5,67%
NPL
-Gross 7,70% 6,11% 5,10% 4,65% 8,68% 7,85% 6,32% 5,45%
-Netto 4,86% 2,23% 2,22% 1,91% 3,15% 2,52% 1,38% 1,34%
2014INDIKATOR
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
2015 2016
SEPTEMBER DESEMBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
CAR 18,04% 19,37% 18,89% 19,33% 18,43% 18,49% 19,59% 19,89%
ROA 2,64% 2,78% 2,59% 2,72% 2,18% 2,26% 2,75% 3,10%
ROE 17,80% 18,83% 16,05% 17,49% 10,95% 13,16% 14,06% 14,43%
LDR 62,61% 90,77% 88,91% 88,63% 79,87% 80,52% 78,81% 77,74%
BOPO 76,99% 71,30% 80,39% 79,23% 86,63% 84,02% 77,57% 76,00%
NIM 5,41% 6,77% 6,00% 5,82% 5,21% 5,30% 5,60% 5,67%
NPL
-Gross 7,70% 6,11% 5,10% 4,65% 8,68% 7,85% 6,32% 5,45%
-Netto 4,86% 2,23% 2,22% 1,91% 3,15% 2,52% 1,38% 1,34%
2014INDIKATOR
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
2015 2016
SEPTEMBER DESEMBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
CAR 18.04% 18.60% 18.89% 19.33% 18.43% 18.49% 19.59% 19.89%
ROA 2.64% 2.93% 2.59% 2.72% 2.18% 2.26% 2.75% 3.10%
ROE 17.80% 19.92% 16.05% 17.49% 10.95% 13.16% 14.06% 14.43%
LDR 62.61% 89.19% 88.91% 88.63% 79.87% 80.52% 78.81% 77.74%
BOPO 76.99% 75.98% 80.39% 79.23% 86.63% 84.02% 77.57% 76.00%
NIM 5.41% 5.21% 6.00% 5.82% 5.21% 5.30% 5.60% 5.67%
NPL
-Gross 7.70% 6.34% 5.10% 4.65% 8.68% 7.85% 6.32% 5.45%
-Netto 4.86% 3.74% 2.22% 1.91% 3.15% 2.52% 1.38% 1.34%
2014INDIKATOR
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
2015 2016
SEPTEMBER DESEMBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
CAR 18,04% 18,60% 18,89% 19,33% 17,44% 17,92% 19,40% 20,11%
ROA 2,64% 2,93% 2,59% 2,72% 2,79% 2,83% 3,13% 3,22%
ROE 17,80% 19,92% 16,05% 17,49% 18,36% 19,59% 19,90% 20,36%
LDR 62,61% 89,19% 88,91% 88,63% 88,12% 87,20% 85,37% 84,23%
BOPO 76,99% 75,98% 80,39% 79,23% 77,95% 76,84% 74,44% 75,03%
NIM 5,41% 5,21% 6,00% 5,82% 5,78% 5,56% 5,55% 5,60%
NPL
-Gross 7,70% 6,34% 5,10% 4,65% 3,80% 3,25% 2,18% 1,96%
-Netto 4,86% 3,74% 2,22% 1,91% 1,37% 1,22% 0,62% 0,70%
2014INDIKATOR
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 27
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Desember 2014, sedangkan pada Desember 2015 dan 2016
diproyeksikan sebesar 14,06 % dan 14,43%.
3. Rasio CAR per Desember 2013 sebesar 19,37% dengan Proyeksi Rasio
CAR per Maret 2014 adalah sebesar 18,89%, dimana pada Juni 2014
diproyeksikan meningkat menjadi 19,33% dan per September 2014
adalah sebesar 18,43%, serta meningkat menjadi 18,49% per
Desember 2014, sedangkan pada Desember 2015 dan 2016
diproyeksikan sebesar 19,59% dan 19,89%.
4. Rasio LDR per Desember 2013 sebesar 90,77% dengan Proyeksi Rasio
LDR per Maret 2014 adalah sebesar 88,91%, dimana pada Juni 2014
diproyeksikan menjadi 88,63% dan per September 2014 adalah
sebesar 79,87%, serta meningkat menjadi 80,52% per Desember
2014, sedangkan pada Desember 2015 dan 2016 diproyeksikan
sebesar 78,81% dan 77,74%.
5. Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
per Desember 2013 adalah 71,30% dengan Proyeksi Rasio BOPO per
Maret 2014 adalah sebesar 80,39%, dimana pada Juni 2014
diproyeksikan menjadi 79,23% dan per September 2014 adalah
sebesar 86,63%, serta menjadi 84,02% per Desember 2014,
sedangkan pada Desember 2015 dan 2016 diproyeksikan sebesar
77,57% dan 76,00%.
6. Rasio NIM per Desember 2013 adalah 6,77% dengan Proyeksi Rasio
NIM per Maret 2014 adalah sebesar 6,00%, dimana pada Juni 2014
diproyeksikan menjadi 5,82% dan per September 2014 adalah
sebesar 5,21%, serta menjadi 5,30% per Desember 2014, sedangkan
pada Desember 2015 dan 2016 diproyeksikan sebesar 5,60% dan
5,67%.
7. Rasio NPL gross dan nett per Desember 2013 adalah 6,11% dan 2,23%
dengan Proyeksi Rasio NPL gross dan nett per Maret 2014 adalah
sebesar 5,10% dan 2,22%, dimana pada Juni 2014 diproyeksikan
menjadi 4,65% dan 1,91% dan per September 2014 adalah sebesar
8,68% dan 3,15%, serta menjadi 7,85% dan 2,52% per Desember
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 28
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
2014, sedangkan pada Desember 2015 sebesar 6,32% dan 1,38%
serta Desember 2016 diproyeksikan sebesar 5,45% dan 1,34%.
2.6. RENCANA PERMODALAN
2.6.1. PROYEKSI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
(KPMM)
Proyeksi posisi modal, Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan
rasio KPMM Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur sebagaimana
berikut :
Tabel 2.18. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
2.6.2. RENCANA PERUBAHAN MODAL
Posisi permodalan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur per
31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 3.837.715 juta. Dalam rangka
penguatan permodalan sebagaimana tertuang dalam Arsitektur Perbankan
Indonesia (API) terutama terkait dengan Pilar 1 mengenai permodalan,
maka pemilik melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 87 Tahun
2009 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah No.02 Tahun 2002
tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur, Modal Dasarnya
yang semula sebesar Rp. 1 Triliun telah di ubah dan ditetapkan menjadi
Rp. 3 Triliun. Pada tahun 2014 rencana perubahan modal dasar sebesar
Rp. 10 Triliun yang akan diikuti perubahan Peraturan Daerah.
Adapun rencana permodalan Tahun 2014 2016 hanya bersumber
dari pemegang saham,
2015 2016
SEPTEMBER DESEMEBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
Total Modal 3.493.928 3.837.715 4.381.995 4.605.349 4.066.938 4.353.553 4.902.662 5.489.564
ATMR (Kredit, Operasional, Pasar) 19.369.212 19.817.112 23.202.666 23.829.486 22.062.490 23.551.449 25.025.819 27.601.841
Rasio KPMM (CAR) 18,04% 19,37% 18,89% 19,33% 18,43% 18,49% 19,59% 19,89%
2014KETERANGAN
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
2015 2016
SEPTEMBERDESEMEBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
Total Modal 3,493,928 3,752,990 4,381,995 4,605,349 4,066,938 4,353,553 4,902,662 5,489,564
ATMR (Kredit, Operasional, Pasar) 19,369,212 20,174,598 23,202,666 23,829,486 22,062,490 23,551,449 25,025,819 27,601,841
Rasio KPMM (CAR) 18.04% 18.60% 18.89% 19.33% 18.43% 18.49% 19.59% 19.89%
2014KETERANGAN
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
2015 2016
SEPTEMBERDESEMEBERMARET JUNI SEPTEMBERDESEMBERDESEMBERDESEMBER
Total Modal 3.493.928 3.752.990 4.381.995 4.605.349 4.317.806 4.737.972 5.451.252 6.201.202
ATMR (Kredit, Operasional, Pasar) 19.369.212 20.174.598 23.202.666 23.829.486 24.756.836 26.440.801 28.105.837 30.832.522
Rasio KPMM (CAR) 18,04%18,60%18,89%19,33%17,44%17,92%19,40%20,11%
2014KETERANGAN
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
Studi Kasus Strategi Bisnis Bankaltim 29
__________________________________ Magister Manajemen Angk.XXX SDM-B
Rencana permodalan yang bersumber dari pemilik tahun 2014 2016
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.20. Rencana Permodalan
2.7. INFORMASI LAINNYA
Dalam rangka perbaikan kualitas kredit yang diberikan dan kinerja keuangan,
maka BPD Kaltim akan melakukan action plan yang salah satunya melalui Agunan Yang
Diambil Alih (AYDA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor : 13/27/PBI/2011
tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor :
11/1/PBI/2009 maka disampaikan Kajian Ekonomi yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan strategi bisnis dan dampak terhadap proyeksi keuangan.
b. Mekanisme pengawasan dan penilaian kinerja Kantor Cabang.
c. Analisis secara menyeluruh (bankwide) yang mencakup kondisi ekonomi, analisis
risiko dan analisis keuangan.
d. Rencana persiapan operasional antara lain sumber daya manusia, teknologi
informasi dana sarana penunjang lainnya.
2015 2016
SEPTEMBER DESEMBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
Posisi Modal Pemegang Saham
1 Pemprov. Kalimantan Timur 1,161,715 1,161,715 1,311,715 1,311,715 1,462,258 1,462,258 1,536,987 1,611,715
2 Pemkot. Samarinda 31,825 31,825 41,825 41,825 45,952 65,952 73,889 81,825
3 Pemkab. Paser 55,930 68,690 68,690 88,690 96,021 96,021 203,463 310,904
4 Pemkot. Balikpapan 73,755 73,755 83,755 83,755 93,313 93,313 98,534 103,755
5 Pemkab. Kutai Kartanegara 453,181 453,179 473,180 573,180 626,734 726,734 750,000 750,000
6 Pemkab. Berau 174,165 174,165 211,540 211,540 234,120 264,120 264,143 264,165
7 Pemkot. Bulungan 250,000 250,000 250,000 250,000 282,397 307,397 307,397 307,397
8 Pemkot. Tarakan 72,630 72,630 72,630 72,630 82,042 107,042 122,630 147,630
9 Pemkab. Nunukan 26,375 26,375 71,375 71,375 74,616 84,616 91,375 101,375
10 Pemkot. Bontang 48,620 48,620 63,620 63,620 69,920 99,920 108,620 128,620
11 Pemkab. Kutai Barat 45,750 50,950 50,950 56,950 62,654 62,654 64,952 67,250
12 Pemkab. Malinau 78,390 78,390 78,390 78,390 88,548 88,548 93,469 98,390
13 Pemkab. Kutai Timur 61,610 85,110 84,610 84,610 92,602 118,102 125,106 132,110
14 Pemkab. Penajam Paser Utara 40,600 27,840 40,600 48,600 53,861 65,861 68,231 70,600
15 Pemkab. Tana Tidung 60,100 36,600 60,100 60,100 67,888 87,888 100,100 120,100
2,634,646 2,639,844 2,962,980 3,096,980 3,432,926 3,730,426 4,008,894 4,295,836
2014KETERANGAN
Total Modal Disetor
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013
2015 2016
SEPTEMBER DESEMBER MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER
Posisi Modal Pemegang Saham
1Pemprov. Kalimantan Timur 1.161.715 1.161.715 1.311.715 1.311.715 1.311.715 1.311.715 1.461.715 1.611.715
2Pemkot. Samarinda 31.825 31.825 41.825 41.825 41.825 61.825 61.825 81.825
3Pemkab. Paser 55.930 68.690 68.690 88.690 88.690 88.690 217.041 310.904
4Pemkot. Balikpapan 73.755 73.755 83.755 83.755 83.755 83.755 92.755 103.755
5Pemkab. Kutai Kartanegara 453.181 453.179 473.180 573.180 573.180 673.180 750.000 750.000
6Pemkab. Berau 174.165 174.165 211.540 211.540 211.540 241.540 241.540 264.165
7Pemkot. Bulungan 250.000 250.000 250.000 250.000 250.000 275.000 275.000 285.000
8Pemkot. Tarakan 72.630 72.630 72.630 72.630 72.630 97.630 122.630 147.630
9Pemkab. Nunukan 26.375 26.375 71.375 71.375 71.375 81.375 91.375 101.375
10Pemkot. Bontang 48.620 48.620 63.620 63.620 63.620 93.620 108.620 128.620
11Pemkab. Kutai Barat 45.750 50.950 50.950 56.950 56.950 56.950 56.950 67.250
12Pemkab. Malinau 78.390 78.390 78.390 78.390 78.390 78.390 78.390 98.390
13Pemkab. Kutai Timur 61.610 85.110 84.610 84.610 84.610 110.110 112.110 132.110
14Pemkab. Penajam Paser Utara 40.600 27.840 40.600 48.600 48.600 60.600 60.600 70.600
15Pemkab. Tana Tidung 60.100 36.600 60.100 60.100 60.100 80.100 100.100 120.100
2.634.646 2.639.844 2.962.980 3.096.980 3.096.980 3.394.480 3.830.651 4.273.439
2014KETERANGAN
Total Modal Disetor
PROYEKSI RENCANA BISNISAKTUAL
2013