12

STIIKAT - STFT Jakarta

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STIIKAT - STFT Jakarta
Page 2: STIIKAT - STFT Jakarta
Page 3: STIIKAT - STFT Jakarta

SERTIFIKATDiberikan Kepada

sebagai Pembicara dalam kegiatanKursus Teologi Dasar Online Bersertifikat II

dengan Tema

Wakil Ketua IV STFT JakartaBidang Relasi Publik

Pdt. Binsar J. Pakpahan, Ph.D.

Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D.

Kitab Nabi

yang diselenggarakan pada 05 November 2020di Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta Jalan Proklamasi 27 Jakarta Pusat 10320

Page 4: STIIKAT - STFT Jakarta

Seri Kedua

KURSUS TEOLOGI DASAR (KTD) ONLINE BERSERTIFIKAT

“Pengantar kepada Teologi Alkitab”

01 Oktober 2020

Pdt. Asigor P. Sitanggang, Th.D.

08 Oktober 2020

“Pengantar Teologi Perjanjian Lama”Pdt. Yonky Karman, Ph.D.

Pdt. Yonky Karman, Ph.D.

15 Oktober 2020

22 Oktober 2020

Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D.“Kitab Musa“

05 November 2020

“Kitab Sastra”

“Kitab Nabi”Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D.

“Pengantar kepada Teologi Perjanjian Baru”

Pdt. Prof. Samuel B. Hakh, D.Th.

12 November 2020

19 November 2020

26 November 2020

Pdt. Asigor P. Sitanggang, Th.D.

03 Desember 2020

10 Desember 2020

“Injil”

Bambang Subandrijo, Ph.D.

“Surat-surat Pastoral”

Bambang Subandrijo, Ph.D.

“Membaca Alkitab dengan Mata Baru”

Pdt. Septemmy E. Lakawa, Th.D.

“Kitab Wahyu”

29 Oktober 2020 (Libur)

Page 5: STIIKAT - STFT Jakarta

Laporan Pelaksanaan TugasNarasumber Kursus Teologi Dasar “Kitab Nabi”(Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta)

Berdasarkan Surat Tugas dari Ketua STFT Jakarta No. 168a/Ketua/IX/2020 tanggal 23September 2020, saya telah menyampaikan ceramah dalam bentuk seminar di sebuah KursusTeologi Dasar bertema “Belajar Alkitab”. Materi yang saya bawakan adalah “Kitab Nabi” yangdisampaikan melalui zoom pada Kamis, 5 November 2020.Kuliah umum ini dilaksanakan dalam kerangka membuka wawasan para pembaca Alkitabmengenai “Kitab Nabi” di dalam Perjanjian Lama.Ceramah ini berlangsung 2 jam, dimulai dengan presentasi selama 45 menit, dilanjutkan dengantanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Jakarta, 5 November 2020

Agustinus Setiawidi, Th. D.Waket 1 Bid. Akademik STFT Jakarta

Page 6: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

1

Kitab Nabi Agustinus Setiawidi, Th.D.

Gejala Kenabian Bangkitnya nabi-nabi (gejala kenabian) merupakan ciri-ciri keagamaan umum yang terdapat pada segala zaman dan di segala benua. Secara umum ada 5 tanda formal di dalam kenabian:

1. Seorang nabi sering dikatakan pernah hidup sebagai manusia biasa; 2. Mendapat wahyu atau penglihatan Ilahi; 3. Dilengkapi denga karunia-karunia atau bakat ajaib seperti bernubuat, melihat masa

depan, melakukan mukjizat-mukjizat; 4. Memiliki tugas untuk mewartakan kehendak yang mengutusnya; 5. Memiliki murid atau umat yang mengikutnya.

Kenabian di dalam Kepercayaan Israel

• Bahan-bahan Alkitabiah: kitab para nabi (4 kitab nabi besar, 12 kitab nabi kecil), kitab-kitab sejarah (Yosua – II Raja-raja)

• Pengutusan para nabi sebagai perantara Allah dengan Israel dipercaya sebagai perbuatan Allah sendiri (Yes. 6: 8; Yer. 1).

Pengutusan para nabi merupakan Perbuatan besar dari Allah Pengutusan para nabi disadari sebagai pokok pengakuan percaya/Credo dan pokok puji-pujian Israel kepada Tuhan. Adanya seorang nabi di Israel dirasakan seperti tanda anugerah Allah (2Raj. 3: 11; 5: 8), sebaliknya ketiadaan nabi-nabi menjadi tanda kemurkaan Allah (Mzm 74: 9; Rat 2: 9). Catatan-catatan mengenai para nabi terdapat pada kitab yang lebih muda (Ulangan dan kitab karya sumber Deuteronomis lainnya). Kemungkinan besar keberadaan para nabi sebagai tanda penyertaan Allah baru disadari setelah tahun 586 sM, yakni setelah keruntuhan Yerusalem. Musa, Yosua, dan para hakim di Israel disebut juga sebagai “nabi-nabi terdahulu”. Hubungan pengutusan para nabi dengan pokok-pokok kepercayaan Israel Berbagai hal yang dimaknai orang Israel sebagai karya Allah biasanya berkaitan dengan pengutusan para nabi, sebaliknya pengutusan para nabi juga hampir selaluberkaitan dengan karya Allah. Nabi-nabi utusan TUHAN juga memainkan peranan penting dalam proses asimilasi antara bangsa Israel dengan bangsa lain di tanah Kanaan. Pokok kepercayaan Israel mengenai pemilihan bapa leluhur, pembebasan dari Mesir, penyertaan di padang gurun, penyataan di Sinai, dan pemberian tanah Kanaan sangatlah berhubungan erat dengan pemberitaan nabi-nabi seperti Hosea, Yeremia, Yehezkiel, dan Deuteroyesaya.

Page 7: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

2

Pemanggilan dan pengutusan para nabi 1. Allah menyatakan diri-Nya; 2. Allah mempercayakan firman-Nya; 3. Allah memperlengkapi utusan-utusan-Nya.

Allah mencabut: pemberitaan nabi-nabi angkatan pertama

• Allah tidak berubah, namun angkatan-angkatan manusia silih berganti → firman-Nya pun memiliki isi dan fokus yang selalu baru setiap kali dinyatakan.

• Beberapa pertimbangan dalam metode uraian: • Pada umumnya, kitab para nabi memperdengarkan kesaksian nabi tertentu, juga

kesaksian dari pihak lain seperti murid nabi atau penyunting kitab yang namanya tidak diketahui.

• Suara kesaksian para nabi yang namanya tertera sebagai judul kitab pada umumnya terlihat melalui gaya bahasa, isi, dan alamat kesaksiannya yang khas.

• Para nabi angkatan pertama (yang namanya tertera sebagai judul kitab) umumnya diutus untuk mengecam umat bahwa Allah akan “mencabut” umat. Sementara itu, para nabi angkatan kedua (nabi-nabi anonim) menekankan tindakan Allah yang “membangun” setelah “mencabut”.

• Oleh karena dua jenis pemberitaan yang memiliki perbedaan radikal, mudah sekali timbul salah paham bahwa seorang nabi hanya diutus untuk memberitakan satu jenis pemberitaan saja (murka Allah saja atau pengampunan saja).

Amos dari Tekoa

• Berkarya sekitar tahun 760 sM di Israel Utara → menjadi pelopor bagi nabi-nabi selanjutnya

• Pemberitaannya khas: Menolak suatu masyarakat yang menindas orang-orang kecil seraya memakai ketuhanan sebagai kedok.

• Amos 1-2: Nubuat penghukuman atas bangsa-bangsa asing dan untuk kota-kotaIsrael. Tirus, Edom, dan Yehuda dimasukkan sebagai tambahan pasca penggenapan nubuat

• itu. • Amos 3-6: Firman-firman ancaman berisi berita penghukuman bahwa Israel akan

binasa secara mendadak, silih berganti dengan kata-kata kecaman yang menjadi alasan penghukuman itu; hanya di sana-sini muncul unsur peringatan dan beberapa potongan naskah bercorak puji-pujian.

• Amos 7-9: Laporan Amos tentang lima penglihatan dahsyat yang telah dilihatnya berturut-turut, nubuat-nubuat ancaman yang lain, cerita pengusiran Amos dari Betel.

Page 8: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

3

Hosea bin Beeri • Berkarya antara tahun 750-722 sM pada akhir masa pemerintahan Yerobeam II sampai

masa menjelang kejatuhan Samaria. • Ciri khas pemberitaan Hosea: Umat Israel dilambangkan sebagai isteri yang tidak

setia kepada suaminya, pemberitaannya dituturkan bagi kalangan istana dan para imam, bertitik tolak dari sendi-sendi kepercayaan Israel yang tertua.

• Kitab Hosea memperlihatkan banyaknya firman yang mencela, mengancam, menyapa, dan menghibur.

Yesaya bin Amoz

• Yesaya mulai tampil sekitar tahun 740 sM di Yerusalem (kerajaan Yehuda). Berdasarkan relasinya yang dekat dengan keluarga istana, Yesaya diperkirakan berasal dari keluarga terpandang di Yerusalem.

• Dalam Yesaya 1-39 ada banyak sekali bahan-bahan nubuat yang tidak asli dan baru masuk pada abad-abad sesudah masa hidup nabi itu. Isi pemberitaan Yesaya merupakan penghukuman bagi umat Israel.

• Yesaya terkenal dengan gaya bahasanya yang lancar, indah, dan berbobot. Ia pandai menarik perhatian orang untuk kemudian menghardik dan mengecam, lalu memberikan harapan baru.

• Selain gaya bahasa yang khas, kitab Yesaya juga memiliki beberapa istilah teologis yang menjadi tanda pengenal pemberitaannya. Salah satunya tergambar dalam istilah “Yang Mahakudus, Allah Israel” yang dibuat oleh nabi itu.

• Dalam pemberitaannya, Yesaya terkadang harus mencela dan mengancam. Yesaya tidak diutus untuk memberitakan penolakan dan penghukuman semata, melainkan juga maksud penghukuman tersebut untuk memurnikan Israel. Pemberitaan Yesaya tidak mendapat sambutan seperti yang diharapkan. Pemberitaan Yesaya juga berlaku bagi umat di luar bangsa Yahudi yang menjadi sasaran pemberitaan tersebut.

Mikha orang Moresyet

• Mikha bertugas di kerajaan Yehuda pada akhir abad ke-8 sM. • Kitab Mikha secara umum banyak berisi ucapan-ucapan berbentuk sajak, berisi

peringatan pada kota-kota Yehuda di sekitar Moresyet.Dari keseluruhan isi kitab Mikha, hanya sebagian saja yang dipercaya sebagai bagian yang asli.

• Mikha memberitakan tentang malapetaka tanpa kompromi yang terjadi pada Samaria, dan akan terjadi pada Yehuda dan Yerusalem, serta alasan terjadinya malapetaka tersebut. Mikha mempersalahkan para pemimpin dan penguasa di Yehuda sebagai pihak yang menyebabkan TUHAN kecewa hingga menyerahkan

Page 9: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

4

umat-Nya kepada kebinasaan. Ada pula unsur penyesalan dan dukacita dalam segi pemberitaan Mikha.

Nahum

• Nahum: Nabi dari pegunungan Yehuda yang bernubuat terhadap. Asyur antara tahun 663-612 sM. Kitab Nahum terdiri atas suatu mazmur tentang penyataan diri Allah yang diawali dan diakhiri dengan sikap Allah terhadap lawan dan terhadap orang yang mencari Dia (Nah. 1: 2-3a, 7:8), rangkaian firman singkat (Nah. 1:9-2: 2), dan syair yang indah dan ngeri terhadap Asyur (Nah. 2: 3-3: 19).

Habakuk

• Habakuk: Habakuk muncul ketika Asyur sedang mengalami kemunduran sementara Babel dan Mesir sedang bangkit. Saat itu hukum tidak diindahkan, para pembesar merancang peluasan wilayah, orang-orang kuat memperkaya diri secara lalim. Sikap Habakuk sangat ditentukan oleh rumus bahasa kebaktian karena ia berakar dalam tradisi ibadah di bait suci. Kitab Habakuk dapat dibagi menjadi dua:

1. Nabi bergumul dengan TUHAN dan mengharapkan bahwa Allah akan membangun masyarakat yang adil dan memperhatikan umatnya.

2. Nabi memuji TUHAN dalam sebuah mazmur. Zefanya

• Zefanya bernubuat di Yerusalem sekitar tahun 530 sM ketika raja Yosia belum dewasa. Sasaran pemberitaannya tertuju pada 4 golongan masyarakat yaitu yang menyembah Baal di samping menyembah TUHAN, kaum bangsawan yang berlomba mencari pengaruh dan “memenuhi istana tuan mereka dengan kekerasan dan penipuan”, penduduk kota Yerusalem yang hanya memikirkan kemajuan ekonominya, serta seluruh pimpinan sipil dan religius. Berita Zefanya dikumpulkan dalam suatu kitab setelah kejatuhan Yerusalem. Terdapat pula tambahan yang menunjukkan tiga arah: hukuman atas Yehuda diperluas, bangsa yang miskin dan sengsara semakin dipandang sebagai subjek, dan tambahan berupa tiga firman keselamatan menurut cara Yesaya II dan III.

Yeremia bin Hilkia, dari Anatot

• Catatan mengenai riwayat hidup Yeremia memperlihatkan bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai nabi yang diutus Allah, perjalanan yang ia tempuh tidaklah mulus.

• Yeremia hidup pada akhir abad ke-7 hingga awal abad ke-6 sM, yakni saat Asyur mengalami kemunduran dan Babel mulai berkuasa di daerah Timur Tengah.

Page 10: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

5

Yeremia pun bernubuat akan malapetaka yang disebabkan oleh situasi tersebut dan ia masih hidup pada saat Yerusalem dihancurkan hingga masa pembuangan setelahnya.

Beberapa unsur dalam kitab Yeremia:

1. Pengharapan baru bagi Efraim 2. Bencana dari utara 3. Pergumulan seorang nabi → nabi yang senasib-sepenanggungan dengan

bangsanya, nabi menjadi korban penolakan oleh bangsanya, nabi bergulat dengan Allah sendiri

4. Dampak pemberitaan Yeremia: pemberitaan para nabi seringkali disambut secara negatif, terjadinya bencana sesuai dengan apa yang dinubuatkan, murid-murid nabi juga terlibat dalam pergumulan yang berkaitan dengan nubuatnya.

Yehezkiel bin Busi

• Yehezkiel dipanggil sebagai nabi sekitar tahun 593 sM ketika ia berada di pembuangan di tepi sungai Kebar → latar belakang karya Yehezkiel adalah zaman pembuangan.

• Tiga bagian utama kitab Yehezkiel: tentang penghukuman Yehuda dan Yerusalem (Yeh. 1-24), nubuat-nubuat terhadap 7 bangsa asing (Yeh. 25-32), janji-janji keselamatan sesudah malapetaka (Yeh. 33-48).

• Pokok-pokok pemberitaan Yehezkiel: melawan optimisme orang-orang buangan (Yeh. 7: 5-6), menantang Israel sebagai kaum yang memberontak (Yeh. 15: 1-8), membangkitkan pengharapan baru (Yeh. 24: 27; 33: 21-22), dampak pengutusan Yehezkiel (Yeh. 36: 23).

Allah membangun: pemberitaan nabi-nabi angkatan kedua

• Di Alkitab tidak ada pembagian yang jelas antara nabi-nabi angkatan pertama dan angkatan kedua. Semua kitab para nabi dikelompokkan menjadi satu bagian dalam Alkitab sehingga pengelompokan hanya berdasarkan pemberitaan yang dibawa para nabi yakni mengenai penghukuman atau keselamatan.

• Nabi-nabi angkatan kedua bernubuat sebagai “murid-murid nabi” yang menguraikan tulisannya di bawah wibawa para guru mereka.

Page 11: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

6

Nabi-nabi angkatan kedua dibagi menjadi tiga kelompok: 1. Nabi-nabi anonim (misal. Deuteroyesaya) yang hanya memberitakan pembebasan,

pembaruan, dan pembangunan bagi umat dalam suasana putus asa. 2. Nabi-nabi yang namanya dikenal (misal. Hagai dan Zakharia) yang membumbui

berita keselamatan dengan tantangan dan peringatan pada umat yang sedang menghadapi pencobaan baru.

3. Nabi-nabi anonim yang berkedok nama samara (mis. Maleakhi) yang memberitakan keselamatan.

Nabi-nabi pemberita keselamatan yang sudah dekat

• Nabi-nabi pemberita keselamatan berkarya sejak paruh kedua abad ke-6 sM dalam suasana pembuangan di Babilonia. Semuanya memberitakan keselamatan dan semuanya bertugas secara anonim.

• Deuteroyesaya (nabi dari zaman pembuangan): menulis kitab Yesaya 40-55. Pada bagian tersebut tercatat bagaimana nabi “Deuteroyesaya” diutus. Namun, semua identitas atau keterangan lain dirahasiakan. Penulis Yesaya 40-55 memberitakan berita keselamatan bagi Israel dengan menyamar sebagai imam pembawa penyataan ilahi dan menggunakan gaya bahasa yang indah. Berita keselamatan dalam Yesaya 40-55 ada pula yang berbentuk diskusi antara Allah dengan utusan-Nya. Yesaya 40-55 juga menyaksikan tugas dan perjuangan hamba TUHAN dalam menyampaikan berita keselamatan.

• Selain Deuteroyesaya, terdapat pula pemberita keselamatan lain darizaman pembuangan. Pemberitaan mereka bersama para penyunting kitab biasanya didasarkan pada pokok-pokok puji-pujian Israel terdahulu. Pemberitaan tersebut antara lain bertema exodus atau pembebasan yang baru, kebahagiaan umat setelah pulang, pembaharuan umat secara batiniah, dan pelepasan kuk bangsa-bangsa.

Nabi-nabi pemberita pembebasan yang menentang

• Hagai: Hagai berkarya pada masa pascapembuangan ketika kerajaan Persia sedang tergoncang oleh karena banyaknya pemberontakan pada masa pemerintahan raja Darius (paruh pertama abad ke-6 sM). Saat itu Hagai muncul sebagai nabi yang berperan dalam pembangunan kembali Bait Allah.

• Zakharia bin Ido: Karya Zakharia bagi Israel berlangsung hampir pada masa yang sama dengan Hagai. Zakharia memberitakan tentang dimulainya zaman keselamatan (Zakharia 1: 16) dan meneguhkan firman nabi-nabi yang lama tentang pengampunan Allah. Nubuat Zakharia rata-rata berisi pembaruan keselamatan dan realisasi berita para nabi terdahulu.

Page 12: STIIKAT - STFT Jakarta

KURSUS TEOLOGI DASAR 2 - STFT JAKARTA “Belajar Alkitab”

1 Oktober - 10 Desember 2020

7

Nabi-nabi pemberita belas kasihan yang menentang • Tritoyesaya (Yes. 56-66): Tritoyesaya mendapat sebutannya karena

mengaktualisasikan firman Deuteroyesaya ketika kesejahteraan yang dinantikan umat Israel sejak zaman Hagai dan Zakharia tidak kunjung datang. Dengan demikian, isi pemberitaan Tritoyesaya adalah peneguhan kembali akan janji keselamatan diberitakan oleh nabi terdahulu. Namun, janji keselamatan ini berlaku secara universal.

• Rut: Kitab Rut dipandang sebagai kitab yang turut menggemakan berita Tritoyesaya, meskipun latarnya berlangsung pada zaman para hakim. Kisah Rut menjadi kesaksian tentang keteguhan dalam keadaan sulit dan kasih setia TUHAN pada umat yang mengasihinya (bukan hanya umat pilihan-Nya) yang mengalami kesulitan.

• Yunus bin Amitai: Kitab Yunus merupakan cerita pendek yang berlatar belakang zaman pemerintahan raja Yerobeam II yakni pada abad ke-8 sM. Kisah dalam kitab ini juga bertujuan meyakinkan para pendengar bahwa TUHAN berlimpah kasih setia, bukan hanya bagi umat-Nya, melainkan bagi segenap umat manusia dan bahkan semua makhluk.

Nabi-nabi pemberita pembaruan yang menentang

• Yoel bin Petuel: Nabi Yoel membawa pemberitaan yang menggoncang suasana peribadahan umat Israel pada masanya yakni mengenai kedatangan Hari TUHAN. Pemberitaan Yoel mengandung paradigma yang lebih revolusioner dibandingkan dengan para nabi sebelumnya (laki-laki tidak lebih berwibawa dari pada wanita, orang tua tidak dapat menuntut agar orang muda berdiam diri dan patuh, hamba menjadi setingkat dengan tuannya di hadapan Allah). Yoel kembali menyiarkan suaranya tentang Hari TUHAN pada abad ke-5 sM ketika umat Yahudi menjadi umat beragama yang beribadah dan memelihara Taurat

• Maleakhi: Maleakhi diutus ketika orang-orang meragukan kasih TUHAN terhadap umat-Nya karena orang yang berbuat jahat lebih berhasil dari pada orang saleh (Mal. 3: 14-15). Maleakhisendiri berarti “Utusan-Ku”. Pemberitaan Maleakhi juga berbicara tentang kedatangan Hari TUHAN yang menghadirkan sukacita bagi umat-Nya yang setia dan penghukuman bagi orang yang berpaling dari-Nya.