22
STEP I IDENTIFIKASI MASALAH 1. Makanan siap saji adalah makanan yang penyajiannya lebih cepat dan mengandung karbohidrat tinggi dan bahan pengawet tinggi. 2. Pendekatan bloom adalah suatu paradigma kesehatan yang mengandung empat faktor determinan (perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik) 3. Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang biasanya terdapat di desa atau kecamatan yang berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan pencegahan dan pengobatan dari masalah kesehatan. 4. Masalah kesehatan adalah masalah kesehatan yang tidak sesuai dengan harapan atau dapak dikatakan suatu masalah kompleks yang merupakan hasil atau dampak dari berbagai maslah lingkungan baik yang bersifat alami ataupun buatan manusia. STEP II RUMUSAN MSALAH 1. Bagaimana ciri-ciri masyarakat menengah ke atas ? 2. Bagaimana keterkaitan tingkat ekonomi dengan tingkat karies? 3. Bagaimana standart pelayanan kesehatan yang memadai ? 4. Mengapa tingkat karies pada skenario masih tinggi sedangkan pelayanan kesehatan sudah memadai?

STEP1-7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

STEP I IDENTIFIKASI MASALAH 1. Makanan siap saji adalah makanan yang penyajiannya lebih cepat dan mengandung karbohidrat tinggi dan bahan pengawet tinggi.2. Pendekatan bloom adalah suatu paradigma kesehatan yang mengandung empat faktor determinan (perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik)3. Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang biasanya terdapat di desa atau kecamatan yang berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan pencegahan dan pengobatan dari masalah kesehatan.4. Masalah kesehatan adalah masalah kesehatan yang tidak sesuai dengan harapan atau dapak dikatakan suatu masalah kompleks yang merupakan hasil atau dampak dari berbagai maslah lingkungan baik yang bersifat alami ataupun buatan manusia. STEP II RUMUSAN MSALAH 1. Bagaimana ciri-ciri masyarakat menengah ke atas ?2. Bagaimana keterkaitan tingkat ekonomi dengan tingkat karies?3. Bagaimana standart pelayanan kesehatan yang memadai ?4. Mengapa tingkat karies pada skenario masih tinggi sedangkan pelayanan kesehatan sudah memadai?5. Apa saja macam-macam pendekatan masalah kesehatan dan pendekatan apa yang cocok digunakan untuk kasus di skenario?6. Bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan oleh pihak puskesmas?STEP III BRAIN STORMING1. Kriteria masyarakat yang tergolong menengah ke atas : Pendapatan atau penghasilan tetap dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari Dapat memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier

2. Keterkaitan tingkat ekonomi dengan tingkat karies yaitu :Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas biasanya sibuk dengan pekerjaan sehingga cenderung untuk mengkonsumsi makanan yang siap saji yang biasanya banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat (glukosa) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya karies. Selain itu, karena sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak mempunyai waktu untuk membersihkan rongga mulutnya dan tidak ada waktu untuk pergi ke dokter gigi.

3. Standart pelayanan kesehatan yang memadai yaitu :a. Adanya prosedur yang ditetapkanb. Adanya waktu pelayanan kesehatanc. Adanya produk pelayanan / hasil pelayanand. Adanya biaya pelayanan yang memadai e. Adanya sarana dan prasarana yang memadai f. Adanya kompetensi petugas kesehatan

4. Hal-hal yang menyebabakn tingkat karies tinggi meskipun pelayanan kesehatan sudah memadai yaitu terdapat beberapa kemungkinan: Akses ke puskesmas yang sulit untuk ditempuh masyarakat Kurangnya publikasi pelayanan kesehata dari pihak puskesmas Masyarakat yang sebagian besar sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperdulikan kesehatan rongga mulutnya Adanya fluorosis

5. Jenis-jenis pendekatan masalah kesehatan antara lain:a. Pendekatan bloom Pendekatan bloom menjelaskan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu faktor perilaku atau gaya hidup (life style) individu atau kelompok masyarakat, faktor lingkungan (sosial ekonomi, fisik, politik) dan faktor pelayan kesehatan dan faktor genetik. Keempat faktor tersebut saling berinteraksi secara dinamis yang mempengaruhi kesehatan perseorangan dan derajat kesehatan kelompok masyarakat. Diantara keempat faktor tersebut faktor perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling sukar ditanggulangi. Faktor genetik meru[akan faktor yang sangat kecil yang menyebabkan suatu masalah kesehatan. b. Pendekatan wheel Pendekatan wheel berupa model roda yang terdiri atas host (manusia) yang memiliki struktur genetik sebagai inti roda. Faktor yang mengelilingi inti roda adalah faktor lingkungan yang terbagi menjadi lingkungan bilogis, fisik dan sosial. Besarnya masing- masing komponen ini bersifat relatif tergantung pada masalah penyakit spesifik yang dipelajari. Misalnya untuk penyakit keturunan, faktor genetik memainkan peranan yang penting. Untuk penyakit infeksi seperti campak, faktor genetik tidak memiliki peranan utama, tatapi status imunitas host dan faktor biologis lingkungan memberikan kontribusi yang lebih besar.c. Pendekatan sebab-akibatPendekatan sebab-akibat merupakan pendekatan yang memberikan gambaran tentang hubungan sebab akibat yang berperan dalam terjadinya suatu penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Pada model pendekatan ini terdapat berbagai macam sebab (faktor determinan), suatu penyakit ataupun masalah kesehatan hanya tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. Dengan demikian timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan cara memotong rantai pada berbagai titik.

d. Pendekatan segitiga epidemiologi Pendekatan segitiga epidemiologi pendekatan yang menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman masing-masing komponen. Host, merupakan hal-hal yang berkaitan dengan manusia atau penjamu sehingga rentan mengalami masalah kesehata, misalnya umur, jenis kelamin, RAS, suku, dan pekerjaan. Agent, merupakan faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan yang terdiri dari agent biotik dan abiotik. Agent biotik terdiri atas protozoa, bakteri, virus, dan jamur. Agent abiotik terdiri atas Nutrient Agent (karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin, Chemical Agent (pestisida, logam berat, obat-obatan), Physical Agent (suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan), Mechanical Agent (kecelakaan, benturan, gesekan, dan getaran), Psychis Agent ( gangguan phisikologis stress depresi), dan Physilogigis Agent (gangguan genetik). Environment, merupakan situasi atau kondisi di luar host atau agent yang memudahkan interkasi antara keduanya. Faktor ini juga dapat menjadi resiko timbulnya gangguan penyakit pada host karena lingkungan memberikan peluang agent untuk berkembang. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pendekatan yang paling tepat digunakan sesuai kasus di skenario yaitu pendekatan bloom, karena pada pendekatan bloom menitik beratkan bahwa faktor yang paling berperan dalam terjadinya masalah kesehatan yaitu perilaku manusia dan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan skenario yang diduga karies tinggi disebabkan karena perilaku masyrakat menengah ke atas yang sering mengkonsumsi makanan siap saji.

6. Cara mengatasi masalah kesehatan oleh pihak puskesmas yaitu: Melakukan promosi atau publikasi pelayanan kesehatan Melakukan sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut Mengadakan puskesmas keliling

STEP IV MAPPING

PerilakuLingkunganGenetik Pelayanan kesehatanSolusi Masalah KesehatanPendekatan Masalah KesehatanHubungan sebab akibatHost Genetik Lingkungan Host Agent Lingkungan Identifikasi Masalah KesehatanWheelSebab akiibatSegitiga EpidemiologiBloom

STEP V LEARNING OBJECTIVE 1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami macam-macam pendekatan masalah kesehatan 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pendekatan masalah yang digunakan sesuai kasus di skenario3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami solusi masalah kesehatan di skenario STEP VII 1. Macam-Macam Pendekatan Masalah KesehatanAda 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, yakni:1) Pendekatan LogisSecara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat.2) Pendekatan PragmatisPada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit atau masalah kesehatan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk memperolehpengobatan, misalnya jumlah orang yang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.3) Pendekatan PolitisDalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar pendapatorang-orang penting dalam suatu masyarakat (pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat).

Beberapa macam pendekatan masalah kesehatan yaitu :A. Pendekatan BloomParadigma hidup sehat H. L Bloom menjelaskan 4 faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan individu atau masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan (penentu) timbulnya masalah kesehatan pada seorang individu atau kelompok masyarakat. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku individu atau kelompok masyarakat, faktor lingkungan (sosial ekonomi, politik, fisik), faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut berinteraki secara dinamis yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan kelompok masyarakat. Diantara keempat faktor tersebut, faktor perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan. Faktor genetik, merupakan faktor paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat . Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar dideteksi. Faktor genetic perlu mendapat perhatian di bidang pencegahan penyakit. Faktor pelayanan kesehatan, merupakan salah satu faktor yang juga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Adanya sarana pelayanan, tenaga kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, pengetahuan dan keetrampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana dan prasarana serta dana akan menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi dan mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat. Faktor perilaku masyarakat, merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya suatu masalah kesehatan pada masyarakat. Alasan lain mengapa faktor ini menjadi faktor yang paling dominan dibandingkan faktor yang lain yaitu karena perilaku manusia juga bisa mempengaruhi lingkungan hidup menjadi lebih buruk dan memudahkan terjadinya suatu masalah kesehata. Faktor perilaku ini sangat sulit untuk ditanggulangi. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan tanpa disertai perubahan perilaku masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Faktor lingkungan, Lingkungan yang terkendali, akibat sikap hidup dan perilaku masyarakat yang baik akan dapat menekan berkembangnya masalah kesehatan. Untuk menganalisis program kesehatan di lapangan H.L Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah sesuai dengan faktor-faktor yang berpengaruh pada status kesehatan masyarakat

B. Pendekatan Wheel Merupakan pendekatan masalah yang menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan. Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai intinya. Disekitar pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik. Besarnya komponen-kompenen dari roda tergantung kepada masalah penyakit tertentu yang menjadi perhatian kita. Untuk penyakit-peyakit bawaan (herediter) inti genetik relatif lebih besar. Untuk kondisi tertentu seperti campak, inti genetik relatif kurang penting oleh karena keadaan kekebalan dan sektor biologi lingkungan yang paling berperanan. Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan proses terjadinya interaksi antara host dan agent dalam proses terjadinya penyakit, secara garis besar, unsur lingkungan dapat dibagi 3:1. Lingkungan Biologis : Segala flora dan fauna yang ada disekitar manusia, yaitu: microorganisme yang patogen dan yang tidak patogen, berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.2. Lingkungan Fisik : Udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis, air, unsur kimiawi lainnya, radiasi.3. Lingkungan Sosial : Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi, serta institusi/ peraturan yang berlaku, pekerjaan, urbanisasi, bencana alam, perkembangan ekonomi.

C. Pendekatan Sebab-AkibatMerupakan pendekatan masalah yang memberikan gambaran tentang hubungan sebab akibat yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Pada model jaring-jaring sebab akibat terdapat berbagai macam sebab; sesuatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Oleh karena itu, perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. Dengan demikian timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan cara memotong rantai pada berbagai titik.Dengan model jaringan sebab akibat hendaknya ditunjukkan bahwa pengetahuan yang lengkap mengenai mekanisme-mekanisme terjadinya penyakit tidaklah diperuntukkan bagi usaha-usaha pemberantasan yang efektif. Oleh karena banyaknya interaksi-interaksi ekologis maka seringkali kita dapat mengubah penyebaran penyakit dengan mengubah aspek-aspek tertentu dari interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya tanpa intervensi langsung pada penyebab penyakit.Kekurangan dari model ini, peneliti tidak dapat mengidentifikasi atau sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari berbagai arah. Sedangkan, kelebihan dari model ini, peneliti dapat mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit atau masalah kesehatan lainnya.D. Pendekatan Segitiga EpidomiologiPendekatan segitiga epidemiologi menggambarkan kejadian suatu penyakit yang ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu host, agent, dan environment. Host merupakan manusia yang mudah terkena atau rentan (susceptible) terhadap suatu bibit penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur) yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Host ini sendiri terdiri dari: Umur , jenis kelamin, ras, suku Bentuk anatomis tubuh Fungsi fisiologis tubuh Status kesehatan atau status gizi Kebiasaan hidup Pekerjaan Agent adalah faktor yang menjadi bibit penyakit yang menjadi penyebab suatu penyakit. Agent, merupakan faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan yang terdiri dari agent biotik dan abiotik. Agent biotik terdiri atas protozoa, bakteri, virus, dan jamur. Agent abiotik terdiri atas Nutrient Agent (karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin, Chemical Agent (pestisida, logam berat, obat-obatan), Physical Agent (suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan), Mechanical Agent (kecelakaan, benturan, gesekan, dan getaran), Psychis Agent ( gangguan phisikologis stress depresi), dan Physilogigis Agent (gangguan genetik). Environment atau lingkungan adalah situasi atau kondisi di luar host atau agent yang memudahkan interaksi antara keduanya. Faktor ini juga dapat menjadi risiko timbulnya gangguan penyakit pada host karena lingkungan memberikan peluang agent untuk berkembang. Lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan biologis, fisik, kimia, dan sosial ekonomi. Lingkungan biologi : di suatu wilayah (lagoon) akan memudahkan nyamuk anopheles berkembang. Lingkungan seperti ini akan memudahkan terjadinya penularan penyalit malaria. Lingkungan kimia : lysol yang dipakai membersihkan kotoran penderita Cholera akan melemahkan kuman vibrio cholera sehingga penularannya dapat dibatasi. Lingkungan sosial : situasi rumah yang padat hunian (banyak anggota keluarga) akan memudahkan penularan penyakit scabies di antara penghuninya. Lingkungan fisik : sinar ultra violet akan memudahkan timbulnya kanker kulit.Untuk menggambarkan interaksi antara faktor-faktor egen, pejamu dan lingkungan, John Gordon menganalogikan sebagai timbangan pengumpil (pengungkit) dengan lingkungan sebagai titik tumpunya.

Gambar segitiga epidemologi :

EAH1.

Keterangan :A: AgentH: HostE: Environment

Timbangan tersebut menggambarkan tercapainya keseimbangan, sehingga baik agent maupun host tidak ada yang dirugikan dan pada keadaan ini tedapat suasana hidup berdampingan secara damai antara agent dan host.

2. EHA

Keadaan tersebut menggambarkan peningkatan dari kemampuan agent untuk menginfeksi serta menimbulkan penyakit pada manusia.

EAH3.

Keadaan tersebut menggambarkan peningkatan peningkatan proporsi kerentanan dari populasi manusia, misalnya karena menurunnya imunitas dari host itu sendiri. Misalnnya pada saat musim pancaroba, seringkali imunitas manusia itu menurun sehingga lebih rentan terserang berbagai penyakit. Sehingga walaupun jumlah agent normal namun dapat pula terjadi penyakit bila imunitas host sendiri mengalami penurunan.

EHA4.

Perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan pergeseran titik tumpu ke arah host sehingga menggambarkan bahwa perubahan lingkungan tersebut merangsang penyebaran agen yang menyebabkan peningkatan kemampuan agen untuk menginfeksi. Misalnya pada suatu desa tertentu pada awalnya memiliki sumber air yang bersih, tetapi kemudian terjadi banjir yang membawa berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit sehingga mengkontaminasi air minum di desa tersebut, maka terjangkitlah wabah penyakit pada desa tersebut oleh karena air minum yang sudah terkontaminasi.

EAH5.

Disamping itu, perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan perubahan kerentanan pejamu (host), sehingga terjadi pergeseran titik tumpu ke arah agent. Keadaan ini terjadi misalnya pada perkembangan daerah industri yang pesat menyebabkan konsentrasi zat-zat pencemar di udara meningkatkan kerentanan (memudahkan terserang penyakit) pada manusia, terutama infeksi saluran pernafasan.2. Pendekatan sesuai kasus di skenarioDari penjelasan di atas dapat disimpulkan pendekatan yang paling tepat digunakan sesuai kasus di skenario yaitu pendekatan bloom, karena pada pendekatan bloom menitik beratkan bahwa faktor yang paling berperan dalam terjadinya masalah kesehatan yaitu perilaku manusia dan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan skenario yang diduga karies tinggi disebabkan karena perilaku masyrakat menengah ke atas yang sering mengkonsumsi makanan siap saji.

3. Solusi masalah kesehatan sesuai skenario yaitu : Melakukan promosi atau publikasi pelayanan kesehatan Melakukan sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut Mengadakan puskesmas keliling