12
Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 8 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010 BAB II. ULASAN SINGKAT 1. Potensi Wisata Sebagai ibukota propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keberadaan kraton Yogyakarta yang sarat dengan budaya jawa yang masih kental di tengah-tengah kehidupan masyarakat moderen merupakan salah satu keunikan yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung di kota Yogyakarta. Pusat perbelanjaan seperti Pasar Beringharjo yang merupakan pasar tradisional dan sepanjang Malioboro pada umumnya juga menjadi sasaran utama bagi wisatawan yang ingin membeli berbagai kerajinan. Di samping itu terdapat juga tempat yang menyajikan makanan khas Kota Yogyakarta seperti Gudeg, Bakpia Pathuk, dan Yangko. Bagi wisatawan yang ingin mengetahui sejarah di kota Yogyakarta terdapat beberapa museum diantaranya Museum Sono Budoyo, Vredeburg, dan Sasmita loka. 1.1 Kraton Yogyakarta Kraton merupakan salah satu obyek wisata andalan di wilayah kota Yogyakarta. Di dalam kompleks Kraton yang kini merupakan tempat kediaman Sri Sultan Hamengku Buwono X. terdapat berbagai obyek wisata seperti bangunan utama Kraton, Pemandian Tamansari, Sitihinggil, dan Museum Kereta Kraton. Disamping itu terdapat pula wisata budaya seperti Grebegan yang biasanya dapat disaksikan setiap tahun sekali. Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang berkunjung di kraton Yogyakarta berfluktuatif. Untuk tahun 2010 jumlah wisatawan yang berkunjung di Kraton mencapai sebanyak 537.623 pengunjung meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 470.496 pengunjung. Dari tabel 1.1. terlihat bahwa jumlah pengunjung kraton yang paling banyak terjadi pada bulan Juni dimana terdapat hari liburan sekolah. Jumlah pengunjung Tamansari di tahun 2010 mencapai 161.951 pengunjung sedangkan jumlah pengunjung Sitihinggil mencapai sebesar 323.885 wisatawan. Museum kereta kraton yang menyimpan koleksi beberapa kereta kraton, di tahun 2010 ini telah dikunjungi oleh 27.834 wisatawan.

statistik pariwisata 2010

Embed Size (px)

Citation preview

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 8 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

BAB II. ULASAN SINGKAT

1. Potensi Wisata

Sebagai ibukota propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta

memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Keberadaan kraton Yogyakarta yang sarat dengan budaya jawa yang masih kental di

tengah-tengah kehidupan masyarakat moderen merupakan salah satu keunikan yang

mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung di kota Yogyakarta. Pusat

perbelanjaan seperti Pasar Beringharjo yang merupakan pasar tradisional dan sepanjang

Malioboro pada umumnya juga menjadi sasaran utama bagi wisatawan yang ingin

membeli berbagai kerajinan. Di samping itu terdapat juga tempat yang menyajikan

makanan khas Kota Yogyakarta seperti Gudeg, Bakpia Pathuk, dan Yangko. Bagi

wisatawan yang ingin mengetahui sejarah di kota Yogyakarta terdapat beberapa

museum diantaranya Museum Sono Budoyo, Vredeburg, dan Sasmita loka.

1.1 Kraton Yogyakarta

Kraton merupakan salah satu obyek wisata andalan di wilayah kota Yogyakarta.

Di dalam kompleks Kraton yang kini merupakan tempat kediaman Sri Sultan

Hamengku Buwono X. terdapat berbagai obyek wisata seperti bangunan utama

Kraton, Pemandian Tamansari, Sitihinggil, dan Museum Kereta Kraton. Disamping itu

terdapat pula wisata budaya seperti Grebegan yang biasanya dapat disaksikan setiap

tahun sekali.

Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang berkunjung di kraton Yogyakarta

berfluktuatif. Untuk tahun 2010 jumlah wisatawan yang berkunjung di Kraton

mencapai sebanyak 537.623 pengunjung meningkat bila dibandingkan tahun

sebelumnya yang mencapai 470.496 pengunjung. Dari tabel 1.1. terlihat bahwa jumlah

pengunjung kraton yang paling banyak terjadi pada bulan Juni dimana terdapat hari

liburan sekolah. Jumlah pengunjung Tamansari di tahun 2010 mencapai 161.951

pengunjung sedangkan jumlah pengunjung Sitihinggil mencapai sebesar 323.885

wisatawan. Museum kereta kraton yang menyimpan koleksi beberapa kereta kraton, di

tahun 2010 ini telah dikunjungi oleh 27.834 wisatawan.

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 9 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

Tabel 1.1. Jumlah Pengunjung Menurut Lokasi Wisata dan Asal Wisatawan Tahun 2010.

Bulan

Kraton Taman Sari Stihinggil Kereta Kraton Asing Domestik Asing Domestik Asing Domestik Asing Domestik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Januari 5.390 52.845 1.792 10.783 3.660 31.446 52 2.968 Febuari 6.121 28.231 1.832 8.202 789 9.453 16 991

Maret 9.082 25.161 2.759 8.536 1.326 13.682 21 1.619

April 7.901 40.236 2.388 9.045 1.674 22.139 19 1.446 Mei 9.678 58.056 2.536 12.675 2.931 34.038 19 1.913 Juni 9.045 64.620 2.611 12.780 4.611 36.792 32 4.070 Juli 14.673 45.002 4.848 15.760 3.280 46.950 81 4.857

Agustus 15.327 11.326 5.999 7.726 1.692 10.018 36 706

September 8.520 26.120 3.334 13.259 3.119 36.931 67 4.086 Oktober 11.724 31.536 3.203 9.740 1.417 15.761 27 1.421 November 2.916 7.154 801 4.174 193 3.552 9 333

Desember 3.919 43.040 1.229 15.939 2.794 35.637 55 2.990

Jumlah 104.296 433.327 33.332 128.619 27.486 296.399 434 27.400

1.2. Museum

Di kota Yogyakarta terdapat beberapa museum yang menyimpan benda-benda

bersejarah. Sebagai contoh benteng Vredeburg merupakan benteng yang dibangun

pada masa penjajahan Belanda dan kini telah direnovasi menjadi museum yang menarik

untuk dikunjungi para wisatawan.

Table 1.2. Banyaknya Pengunjung Musium di Kota Yogyakarta

Tahun 2010

Bulan Pengunjung Asing Domestik Jumlah

1.Januari 12.225 201.308 213.533 2.Febuari 9.584 99.750 109.334 3.Maret 14.069 103.712 117.781 4.April 18.205 139.135 157.340 5.Mei 26.460 218.904 245.364 6.Juni 18.431 299.691 318.122 7.Juli 31.772 209.982 241.754 8.Agustus 23.927 61.268 85.195 9.September 16.932 228.734 245.666 10.Oktober 17.819 130.404 148.223 11.November 4.886 43.847 48.733 12.Desember 9.446 199.384 208.830 Jumlah 203.756 1.936.119 2.139.875

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 10 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

Museum Sonobudoyo yang terletak di sebelah barat daya alun-alun kraton

menyimpan berbagai benda purbakala. Sedangkan museum Sasmitaloka merupakan

museum yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan

perjuangan Panglima Jendral Sudirman.

Pada Tabel 1.2 disajikan jumlah pengunjung museum yang terdiri dari 10

museum yaitu museum Puro Pakualaman, Perjuangan, Sasana Wiratama, Vredeburg,

Sono Budoyo, Biologi, Dharma Wiratama, Sulaman, Batik, dan Sasmita Loka. Selama

tahun 2010 jumlah pengunjung museum mencapai 2.139.875 orang yang terdiri 90,48

persen wisatawan domestik dan 9,52 persen wisatawan asing.

1.3. Pentas Kesenian

Kesenian tradisional jawa sampai sekarang masih tetap lestari di kota

Yogyakarta hal ini dapat dibuktikan dengan adanya acara pentas kesenian wayang kulit,

santi budoyo, dan ramayana yang rutin terselenggara pada waktu tertentu.

Tabel 1.3. Banyaknya Pengunjung Kesenian Pentas di Kota Yogyakarta Tahun 2010

Bulan Wayang kulit Santi Budoyo Jumlah

(1) (2) (3) (7) 1. Januari 105 2.128 2.233 2. Pebruari 90 2.268 2.358 3. Maret 175 2.828 3.003 4. April 95 3.113 3.208 5. Mei 105 4.031 4.136 6. Juni 95 2.974 3.069 7. Juli 80 5.797 5.877 8. Agustus 275 4.429 4.704 9. September 80 4.302 4.382

10. Oktober 115 4.114 4.229 11. Nopember 105 1.492 1.597 12. Desember 70 1.370 1.440

Jumlah

1.390

38.846 40.236

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 11 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

Dalam tahun 2010 jumlah pengunjung yang meyaksikan pentas kesenian

tradisional mencapai 40.236 orang. Dari dua pentas kesenian yang rutin

menyelenggarakan pertunjukan ternyata pentas kesenian Santi Budoyo paling banyak

didatangi oleh pengunjung yakni sebanyak 38.846 orang.

Sebagai wujud pelestarian budaya tradisional di kehidupan masyarakat kota

Yogyakarta banyak terdapat kelompok-kelompok kesenian. Sampai dengan tahun 2010

jumlah kelompok kesenian yang ada tercatat sebanyak 536 kelompok. Bila dilihat

berdasarkan jenisnya kelompok kesenian yang paling banyak adalah kelompok kesenian

Band dimana pada tahun 2010 terdapat sebanyak 137 buah. Urutan terbanyak kedua

dan ketiga adalah kelompok kesenian waranggono dan orkes yang masing-masing

mencapai 123 dan 36 kelompok kesenian.

Tabel 1.4. Banyaknya Kelompok Kesenian menurut Jenisnya di Kota Yogyakarta

Tahun 2008 - 2010 Jenis Kelompok Kesenian 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4)

1. Karawitan 100 100 - 2. Tari Tradisional 5 5 8 3. Tari Kontemporer 8 8 8 4. Tari Jatilan 8 9 9 5. Wayang Orang 5 5 5 6. Mocopat 25 25 - 7. Pedalangan 1 1 1 8. Waranggono 125 125 123 9. Ketoprak 25 25 25

10. Wayang Golek - - - 11. Dagelan 17 17 17 12. Slawatan 5 5 5 13. Sandiwara - - 1 14. Orkes 36 36 36 15. Band 135 135 137 16. Srandul 1 1 2 17. Teater 35 35 35 18. Sanggar Lukis 8 8 8 19. Orkes Melayu 7 7 7 20. Paduan Suara 14 14 14 21. Samroh 10 10 10 22. Dadung Awuk - - - 23. Siteran 17 17 20 24. Langen Mondro Wanoro 5 5 5 25. Langen Citro 12 14 13 26. Thek-thek 14 14 14 27. Kolintang 5 5 5 28. Gejok Lesung 6 6 6 29. Folk Song 7 7 9 30. Campursari 13 13 13

J u m l a h 649 652 536 Source of Data : 1) Education and Culture Services 2) Tourism. Art. And Culture Services *Exclude art group by school

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 12 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

2. Perkembangan Jumlah Hotel / Penginapan

Sampai dengan tahun 2010 jumlah hotel dan penginapan yang ada di wilayah

kota Yogyakarta tercatat sebanyak 367 buah yakni terdiri dari 26 hotel berbintang dan

341 hotel non bintang. Jumlah hotel yang terbanyak terletak di wilayah kecamatan

Gedongtengen yakni sebanyak 133 hotel.

315 21

302 21

318 22

330 22

340 26

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Jumlah Hotel

2006

2007

2008

2009

2010

Tahu

n

Gambar 1. Jumlah Hotel/Penginapan Tahun 2006 - 2010

Non Bintang Berbintang

2.1. Perkembangan Jumlah Kamar.

Jumlah kamar yang disediakan oleh seluruh hotel/penginapan di Kota

Yogyakarta pada tahun 2010 sebanyak 8.340 kamar dengan jumlah kamar yang

tersedia pada hotel berbintang sebanyak 2.411 kamar dan sisanya 5.929 kamar

disediakan oleh hotel non bintang. Bila dibandingkan dengan tahun 2009 jumlah

kamar yang disediakan oleh hotel bintang dan non bintang mengalami kenaikan

yakni 11,62 persen untuk hotel berbintang dan 1,84 persen untuk hotel non

bintang.

2.2. Tingkat Penghunian Kamar

Produktivitas suatu hotel/akomodasi dapat diukur dari tingkat

penghunian kamar. faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat penghunian

kamar hotel adalah banyaknya kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara

maupun dalam negeri yang menginap di hotel. Semakin banyak jumlah wisatawan

yang datang diharapkan jumlah tamu yang menginap di hotel semakin meningkat

pula.

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 13 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

Pada tahun 2010 tingkat penghunian kamar di kota Yogyakarta secara

keseluruhan mencapai 44,63 persen yang berarti bahwa rata-rata dari seluruh

kamar yang dipakai setiap malam mencapai 44,63 persen. Bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya Tingkat Penghunian Kamar mengalami penurunan

yakni sebesar 1,57 persen. Tingkat penghunian kamar tertinggi terjadi pada bulan

Juli yaitu sebesar 54,52 persen dan terendah pada bulan November dengan

tingkat penghunian kamar sebesar 24,85 persen (Tabel 16).

2.3. Tingkat Pemakaian Tempat Tidur

Sama seperti tingkat penghunian kamar, tingkat pemakaian tempat tidur

untuk tahun 2010 mengalami penurunan 3,59 persen dibandingkan tahun 2009.

yaitu mencapai 51,90 persen. Dirinci menurut golongan hotel tingkat

penghunian kamar hotel berbintang turun 4,21 persen. sedangkan untuk hotel

non bintang mengalami penurunan sebesar 6,92 persen dibandingkan tahun

2009. (Tabel 18).

2.4. Lama Tamu Menginap

Rata-rata lamanya tamu menginap pada tahun 2010 adalah sebesar 1,60

malam. Rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi dari tamu dalam negeri,

dimana tamu asing rata-rata menginap selama 2,25 malam sedangkan tamu dalam

negeri selama 1,54 malam.

2.5. Rata-rata Tamu per Kamar

Rata-rata tamu per kamar adalah perbandingan antara malam tamu

dengan malam kamar yang terjual atau disebut juga penghunian ganda atas

kamar. Angka ini menunjukkan rata-rata jumlah tamu yang menghuni tiap kamar.

Dari seluruh kamar yang terjual selama tahun 2010 rata-rata jumlah tamu per

kamar di hotel Bintang mencapai 1,94 dan hotel Non Bintang 2,05 (Tabel 20).

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 14 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

CHAPTER II. BRIEF REVIEW

1. Tourism Potency

As a capital city of D.I.Yogyakarta Province. Yogyakarta city has special power of

attraction for domestic and foreign tourists. The existence of Yogyakarta Palace which has

traditional culture in modern living. was a uniqueness be able attract tourist’s attention visiting

to Yogyakarta city. Shopping center like Beringharjo market as a traditional market and

Malioboro. generally be top objective for tourist who want to buy a lot of handy craft. In other

side. there were place where sell specialty food of Yogyakarta city like Gudeg, Bakpia, and

Yangko. For tourist who want to know about history. there are many museum like

Sonobudoyo. Vendeburg. and Sasmitaloka.

1.1. Yogyakarta Palace

Palace is a top tour object in Yogyakarta city area. In Palace complex where Sri

Sultan Hamengku Buwono X lives there are many tour’s object like center Palace Water Castle

Tamansari Museum of Kereta Kraton. In other side there are religi tour like Grebegan that

showed in each year.

Table 1.1 Number of Visitors by Tourism Location and Tourists Origin 2010

Mouth Kraton Taman Sari Stihinggil Kereta Kraton

Foreign Domestic Foreign Domestic Foreign Domestic Foreign Domestic (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

January 5.390 52.845 1.792 10.783 3.660 31.446 52 2.968

February 6.121 28.231 1.832 8.202 789 9.453 16 991

Mart 9.082 25.161 2.759 8.536 1.326 13.682 21 1.619

April 7.901 40.236 2.388 9.045 1.674 22.139 19 1.446

May 9.678 58.056 2.536 12.675 2.931 34.038 19 1.913

June 9.045 64.620 2.611 12.780 4.611 36.792 32 4.070

July 14.673 45.002 4.848 15.760 3.280 46.950 81 4.857

Augusts 15.327 11.326 5.999 7.726 1.692 10.018 36 706

September 8.520 26.120 3.334 13.259 3.119 36.931 67 4.086

October 11.724 31.536 3.203 9.740 1.417 15.761 27 1.421

November 2.916 7.154 801 4.174 193 3.552 9 333

December 3.919 43.040 1.229 15.939 2.794 35.637 55 2.990

Sum 104.296 433.327 33.332 128.619 27.486 296.399 434 27.400

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 15 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

In year to year number of tourists visited in Yogyakarta Palace were fluctuate. In

2010 number of tourists who visited to Palace reach 537.623 visitors increased than before

which reached 470.496 visitors. In table 1.1 showed that the greatest number of Palace visitors

be happen in Juni where school’s holiday. Number of Tamansari’s visitors reached

161.951visitors while number of Sitihinggil’s visitors reached 323.995 visitors. Palace’s

carriage museum saved many palace’s carriage in 2010 has visited by about 27.834 tourists.

1.2. Museum

In Yogyakarta city there are many museum saved historical matters for example.

Vredeburg castle is a castle built at Dutch imperialism and its has renovated be atractive

museum to visit by tourists.

Sonobudoyo museum were places at south west palace’s square saved many

archaeological matters. While Sasmitaloka museum were saved historical matters which relation

with Jendral Sudirman struggle.

In table 1.2. presented of museum visitors at 10 museum there were Puro

Pakualaman, Perjuangan, Sasana Wiratama, Vredeburg, Sono Budoyo, Biologi, Dharma

Wiratama, Sulaman Batik, dan Sasmita Loka. In 2010 number of museum visitors reached

2.139.875 person there were 90,48 percent domectic tourists and 9,52 percent foreign tourists.

Table 1.2. Number of Musium Visitors in Yogyakarta City 2010

Mouth Visitors Foreign Domestic Sum

1.January 12.225 201.308 213.533 2.February 9.584 99.750 109.334 3.Mart 14.069 103.712 117.781 4.April 18.205 139.135 157.340 5.May 26.460 218.904 245.364 6.June 18.431 299.691 318.122 7.July 31.772 209.982 241.754 8.Augusts 23.927 61.268 85.195 9.September 16.932 228.734 245.666 10.Octoeber 17.819 130.404 148.223 11.November 4.886 43.847 48.733 12.December 9.446 199.384 208.830 Sum 203.756 1.936.119 2.139.875

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 16 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

1.3. Art Shows

The traditional arts of java until now still exsist in Yogyakarta city there can prooved

by there were many art shows like wayang kulit santibudoyo and ramayana which routin

organize at certainly time.

Table 1.3. Number of Art Shows Visitors in Yogyakarta City 2010

Mouth Wayang kulit Santi Budoyo Jumlah

(1) (2) (3) (7)

1. January 105 2.128 2.233 2. February 90 2.268 2.358 3. Mart 175 2.828 3.003 4. April 95 3.113 3.208 5. May 105 4.031 4.136 6. June 95 2.974 3.069 7. July 80 5.797 5.877 8. Augusts 275 4.429 4.704 9. September 80 4.302 4.382

10. October 115 4.114 4.229 11. November 105 1.492 1.597 12. December 70 1.370 1.440

Sum

1.390

38.846 40.236

In 2010 the number of visitors witnessed traditional art shows reached 40.236 people.

Among three art shows that routinely organizes the attraction Santi Budoyo art shows have

greatest visitors exactly about 38.846 people.

As shape of perpetuation traditional culture in lives of Yogyakarta city’s people there

were many art groups. Until 2010 number of art group noted 536 groups. If the type group

based on the views of most groups is arts Band in the year 2010 where there are as many as 137

units. Order of most second and third groups is arts waranggono and orkes who each reached

125 and 36 arts groups.

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 17 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

Table 1.4. Number of Art Group by Type in Yogyakarta City. 2008 – 2010

Number of Art Group 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4)

1. Karawitan 100 100 - 2. Tari Tradisional 5 5 8 3. Tari Kontemporer 8 8 8 4. Tari Jatilan 8 9 9 5. Wayang Orang 5 5 5 6. Mocopat 25 25 - 7. Pedalangan 1 1 1 8. Waranggono 125 125 123 9. Ketoprak 25 25 25

10. Wayang Golek - - - 11. Dagelan 17 17 17 12. Slawatan 5 5 5 13. Sandiwara - - 1 14. Orkes 36 36 36 15. Band 135 135 137 16. Srandul 1 1 2 17. Teater 35 35 35 18. Sanggar Lukis 8 8 8 19. Orkes Melayu 7 7 7 20. Paduan Suara 14 14 14 21. Samroh 10 10 10 22. Dadung Awuk - - - 23. Siteran 17 17 20 24. Langen Mondro Wanoro 5 5 5 25. Langen Citro 12 14 13 26. Thek-thek 14 14 14 27. Kolintang 5 5 5 28. Gejok Lesung 6 6 6 29. Folk Song 7 7 9 30. Campursari 13 13 13

S u m 649 652 536 Source of Data : 1) Education and Culture Services 2) Tourism. Art. And Culture Services *Exclude art group by school

2. The Growth of Hotels/Accommodations

Until 2010 number of hotel and accommodation in Yogyakarta city area noted

amount 367 hotels there were 26 classified hotel and 341 non classified hotels. The location of the

most hotels were Gedongtengen sub district its amount 133 hotels

315 21

302 21

318 22

330 22

340 26

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Number of Hotel

2006

2007

2008

2009

2010

Year

Figure 1. Number of Hotel in Yogyakarta City 2006 -2010

Non Classified Classified

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 18 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010

2.1. Growth of Number of Rooms and Beds

Number of rooms available at hotels/accommodation services in Yogyakarta City in

2010 was 8.340 rooms where 2.411 of them were provided by classified hotels and the others

5.929 rooms were provided by non-classified hotels. If its compared to 2009 number of rooms

where provided both classified hotels and non-classified hotels was little increased its about 11,62

percent by classified hotels and 1,84 percent by non classified hotels if compared to previous year.

2.2. Room Occupancy Rate

Productivity of hotels/ accommodations services can be measured from room occupancy

rates. One of the factors influencing the number of room occupancy rates is the number of tourists

visiting either domestic or foreign tourists. The more tourists visiting the more guests staying at

hotels are expected.

In 2010 room occupancy rates of hotels in Yogyakarta City reached 44,63 percent in

general. It means that the average of rooms occupied per night was 44,63 percent. The rate

decreased to 1,57 percent compared with that in 2009. The highest rate occurred in Juli that of

54,52 percent and the lowest one happened in November with the rate of 24,85 percent

(Table16).

2.3. Bed Occupancy Rate

Similarly to previous year bed occupancy rates in 2010 were decreased, its 3,59 percent

compared with that in 2009. The rate decreased to 4,21 percent of classified hotels and

Nevertheless, there was a decline of bed occupancy rates of non classified hotel. It

decreased to6,92 percent of non classified hotels from 2009. (Table 18).

2.4. Length of Stay of Guests

The average length of stay of guest in year 2010 was 1.60 nights. The average length

of stay of foreign guest higher than domestic guest. where foreign guest stay in 2,05 night while

domestic guest stay in 1.54 night

2.5. Average Guests per Room

The average guests per room is a comparison between guest night and room night

occupied. This figure showed the average number of guests occupying each room. From all rooms

occupied in year 2010 it reached 1,94 person per room at classified hotels and 2,05person per

room at non-classified hotels (Table 20).

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta 2010 19 Tourism Statistics of Yogyakarta City 2010