STANDAR PELAYANAN KAMAR OPERASI_IBS jadi.doc

  • Upload
    jokos

  • View
    223

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

PEDOMAN PELAYANAN

KAMAR OPERASIRUMKITBAN 04.08.06 MARGA HUSADA PATIDisusun oleh : Tim OK

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS MARGA HUSADA

Nomor: 001/III/ Dir/RSMH/SK/2007

Perihal:

Falsafah dan Tujuan Kamar Operasi Rumkitban 04.08.06 Marga HusadaLampiran:

Karumkitban 04.08.06 Marga Husada PatiMenimbang:

Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek pelayanan dan pengelolaan Rumah Sakit secara keseluruhan

Mengingat:

1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat pokok Rumah Sakit swasta

2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan Rumah Sakit swasta

MEMUTUSKANMenetapkan:Falsafah Kamar Operasi Rumkitban 04.08.06 Marga Husada:

Memberikan pelayanan Kamar Operasi kepada pasien, keluarga pasien dan masyarakat secara profesional dan holistik, dengan mengedepankan nilai nilai kemanusiaan dan solusi tanpa membeda bedakan bangsa, suku, agama, dan dilaksanakan oleh seluruh perawat Rumkitban 04.08.06 Marga Husada secara cepat, ramah, dan ilmiahTujuan Pelayanan Kamar Operasi Rumkitban 04.08.06 Marga Husada: Memberikan Pelayanan kamar Operasi yang bermutu tinggi, efektif dan efisien kepada pasien, keluarga pasien dan masyarakat di Rumkitban 04.08.06 Marga Husada Pati Ditetapkan : di Pati Pada tanggal : Maret 2011 Kepala Rumkitban 04.08.06 Marga Husada

dr. Mutiara Nilamsari NIP.197700211200712001

TATA RUANG DAN BANGUNAN KAMAR OPERASIA. LOKASI

Lokasi OK mudah di capai dari bagian lain B. BENTUK

1. Sudut-sudutnya tidak tajam, baik sudut lantai, dinding maupun langit langit

2. Dinding, lantai dan langit-langit terbuat dari bahan yang keras, tidak berpori, tahan api, kedap air tidak mudah kotor, tidak licin, tidak mempunyai sambungan, warna terang, mudah dibersihkan dan tidak ada tempat menampung debu C. UKURAN

Ukuran luas 20 m2, tinggi plafon 3,65 m D. PINTU

1. Bentuk pintu swing, maka pintu harus selalu tertutup dengan menggunakan penutup otomatis

2. Ukuran pintu 1,5 X 2,10 m

3. Pintu selalu terawat, dan tidak mengeluarkan suara E. JENDELA

Belum ada kaca tembus pandang agar orang dari luar dapat melihat keadaan di dalam kamar bedah tanpa harus masuk.F. VENTILASI

1. Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminary airflow

2. Suhu diatur antara 18 22C dan kelembaban udara 50 60 % G. SISTEM PENERANGAN

1. Lampu ruangan memakai lampu pijar putih (portable) sehingga mudah dibersihkan

2. Pencahayan ruangan sesuai peraturan pencahayaan pada buku ini

3. Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan H. SISTEM GAS

1. Sistem gas dibuat sentral memakai sistem pipa

2. Sistem pipa melalui tertanam dalam tembok3. Dibedakan sistem pipa O2 dan Nitrogen Oksida I. SISTEM LISTRIK

1. Ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan ( genset ).2. Dalam kamar bedah ada beberapa titik penyambungan aliran listrik, maka dibedakan sirkuitnya sehingga bila terjadi gangguan listrik pada satu titik, maka bisa dipindahkan ke titik lainnya.J. SISTEM KOMUNIKASI

Ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam RS

K. INSTRUMENTASI

1. Semua peralatan mobile, mempunyai roda atau diletakkan diatas trolley beroda

2. Semua alat sebagian besar terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/5-ea149ff76d/000.png" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/5-ea149ff76d/000.png" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/5-ea149ff76d/000.png" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/5-ea149ff76d/000.png" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/5-ea149ff76d/000.png" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/5-ea149ff76d/000.png" \* MERGEFORMATINET L. DENAH KM.OPERASI

A. SISTEM ZONASI DI KOMPLEKS OK-VK

ZONA 1 : Zona Bebas terbatas , ditandai dengan warna hijau

ZONA 2 : Zona Bersih (Clean Zone) ditandai dengan warna kuning

ZONA 3 : Zona Semi Steril , ditandai dengan warna oragne

ZONA 4 : Zona Steril, ditandai dengan warna merah

NoVariabelZona 1Zona 2Zona 3Zona 4KET

1Pakaian

Pakaian luar OK masih boleh dipakai. Pakaian khusus OK tidak boleh lebih luar dari zona ini

Pakaian luar OK masih boleh dipakai. Tidak boleh lebih dalam dari zona ini.

Pergantian pakaian OK & Pakaian Luar OK disini Petugas OK wajib memakai pakaian khusus OK lengkap dengan masker dan head cover

Tim Operasi memakai jas operasi. Petugas OK - memakai Handschoen

2Alas Kaki Alas Kaki luar OK masih bisa di pakai. Tidak boleh lebih dalam dari zona ini, pergantian alas kaki luar- OK disini

Alas Kaki OK tidak boleh lebih luar dari zona ini Alas kaki OK harus mulai dipakai

Alas Kaki khusus OK saja

Alas Kaki Khusus OK saja

3Bed PasienBoleh masuk

Hanya sampai Recovery Room boleh masukTidak boleh masuk

Tidak boleh masuk

4Brankar

OK

Boleh masuk. Tidak boleh lebih luar dari zona ini

Boleh masuk

Boleh masuk

Boleh masuk untuk keluar lagi

5Petugas

luar OK

Boleh masuk

Boleh masuk

Boleh Masuk dengan memakai pakaian pelindung, masker dan head coverTidak boleh masuk

6Lain2

-Berbatas Pintu dari luar kompleks OK

-Berbatas Pintu dari Zona /ruangan lainBerbatas pintu dengam zona /ruangan lainSyarat tata Ruangan sesuai standard

M. ORGANISASI KAMAR OPERASI

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg2.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/8-e8cda1787f/001.jpg" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg2.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/8-e8cda1787f/001.jpg" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg2.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/8-e8cda1787f/001.jpg" \* MERGEFORMATINET

N. PERSONIL Spesialis Bedah Spesialis Kebidanan dan Kandungan Spesialis THT Spesialis Anestesi Paramedik TATA KERJA KAMAR OPERASI

A. PERSIAPAN TINDAKAN OPERASI

1. Persiapan Pasien Operasi

A. Serah terima pasien

Rumkitban 04.08.06 Marga Husada PatiSerah Terima Pasien Pra & Pasca Operasi

PROSEDUR TETAP

29/KEP/SOP

No Revisi

Tanggal terbit

Ditetapkan

Direktur

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan dan staf kamar operasi.

Tujuan :

Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi olehpetugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.

Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan : Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

Prosedur :

1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku.

3. Petugas ruangan mengisi berita acara.4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi.

5. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar operasi.

6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan.

7. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.

8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.

9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.

10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi / omloop.

11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik pasien.12 .Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca operasi.

B. Persiapan fisik

Pasien harus dalam kondisi aman untuk dilakukan operasi yang ditandai oleh

Dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dengan hasil pemeriksaan fisik oleh dokter ruangan dan atau dokter konsulen Rumkitban 04.08.06 Marga Husada Pati menunjukkan kondisi dalam batas toleransi

Dilakukan pemeriksaan penunjang yang lengkap, meliputi pemeriksaan laboratorium hematologi, kimia klinik, dan lainnya, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan EKG, dan pemeriksaan lain yang diperlukan dengan hasil pemeriksaan penunjang dalam batas normal atau dalam batas toleransi / aman

Dokter Ruangan dan atau dokter konsulen penyakit dalam danatau dokter konsulen anestesi dan atau dokter konsulen lainnya menyatakan pasien dapat dioperasi

Bila diperlukan dilakukan persiapan terhadap pasien untukmenunjang kelancaran operasi, seperti pemasangan infus, lavement, puasa, istirahat total, pemasangan Supportif seperti O2, Foley catheter, NGT , dll.

Pasien dalam keadaan bersih, bila perlu sudah mandi, pakaian dari RS, bersih.

Diberikan antibiotik perioperatif sesuai petunjuk dokter

C. Persiapan mental

Pasien harus memahami maksud dan tujuan operasi serta resikoyang harus dihadapi dalam menjalani operasi ini. Lakukan Informed Consent sesuai prosedur.

Pasien di tenangkan dan diberi penyuluhan yang baik agar tegarmenghadapi tindakan operasi yang akna dijalaninya. Pasien diminta untuk berdoa menurut keyakinannya masing-masing.

Keluarga pasien diminta selalu mendampingi dan mendukungsecara moril.

2. Persiapan area operasi

Pengertian : Tata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan dilakukan operasi.

Tujuan : Menyiapkan area operasi untuk menghindari dari infeksi nosokomial.

Kebijakan :

Adanya rencana operasi yang ditentukan oleh dokter operator yang diketahui oleh dokter ruangan, petugas ruangan dan bagian keuangan.

Petugas ruangan yang bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

Prosedur :

1. Petugas ruangan mengetahui rencana operasi dari pasien tersebut.

2. Petugas ruangan mengetahui jenis operasi yang akan dilakukan sehingga bisa mengetahui area mana yang perlu dipersiapkan.

3. 2 jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan mempersiapkan area operasi.4. Selain itu diperhatikan higiene pasien : mulut, kuku, rambut dan kulit.5. Persiapkan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area operasi yang cukup luas dengan mempertimbangkan keperluan untuk perluasan luka operasi.

6. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut kemudian dicuci dengan sabun sampai bersih.

7. Setelah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan dikenakan pakaian khusus dan memakai tutup kepala.

8. Perhiasan, gigi palsu, kontak lens dan lain-lain harus sudah ditanggalkan dan diserahkan pada keluarga. 3. Persiapan Kamar Operasi

Pembersihan Rutin

Pembersihan Harian

Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks OK VK di bersihkan dan di desinfeksi

Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana sepertipenyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi,dsb

Setelah dibersihkan dilakukan sterilisasi ruangan denganlampu ultraviolet secara terus menerus hingga saat dibersihkan keesokan harinya.

Pelaksana adalah tim pemeliharaan, dan penanggung jawab adalah Kepala OK dan Kepala VK

Pembersihan Mingguan

Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan air mengalir dan didesinfeksi

Lantai dibersihkan dengan air mengalir / disemprot , dicuci dengan detergent, di keringkan dan didesinfeksi

Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu operasi, trolley anestesi, Kabel-kabel dan selang , cuff, Tabung O2, Tabung N2O, meja obat, kursi, AC dll dibersihkan dan didesinfeksi

Kamar mandi dibersihkan

Semua peralatan sterilisasi dibersihkan

Dilakukan rutin dan teratur seminggu sekali .

Pelaksana adalah tim pemeliharaan dan penanggung jawab adalah kepala OK dan Kepala VK

Pembersihan Bulanan

Dilakukan Pemeriksaan dan penilaian kondisi dan fungsi serta inventarisasi dan kondisi sarana fisik bangunan prasarana dan peralatan serta obat-obatan di kompleks OK

Semua bahan medis yang disterilisasi kering diperiksa kapasitas formalinnya

Semua hasil pemeriksaan dilaporkan di rapat bulanan

Pembersihan pra dan pasca operasi

Pembersihan Pra Operasi

Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan bedah tidak perlu dibersihkan lagi

Bila jadwal operasi sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan ruangan Operasi dan sekitarnya.

Pembersihan Pasca Operasi

Cipratan pada dinding dibersihkan dan didesinfeksi

Lantai dibersihkan dan di desinfeksi

Meja Operasi dibersihkan dan didesinfeksi. Bebaskan pengunci roda, lantai dibawah meja operasi dibersihkan dan didesinfeksi. Roda meja operasi digelindingkan ke atas cairan desinfektan bolak balik. Setelah selesai semua, kembalikan meja operasi ke posisi semula dan kunci rodanya.

Semua kabel dan selang alat yang beada di dalam ruangan bedah dibersihkan

Alat-alat penunjang seperti suction, cauter meja instrumen bila terkontaminasi cairan tubuh pasien dibersihkan dan dibawa keluar OK. Hati hati kontaminasi roda. Bila perlu roda dibersihkan sebelumnya.

Setelah selesai, ruangan operasi ditutup dan lampu UV dinyalakan

Bersihkan koridor dan ruangan lainnya

Penanggung Jawab adalah paramedik yang bertugas di OK

4. Persiapan lain pra operasi

Nyalakan AC suhu dibawah 27C

Nyalakan lampu penerangan

Siapkan lampu operasi 5. Persiapan instrumen, Linen dan peralatan lain

1. Persiapan Instrumen

Persiapan instrumen dilakukan oleh instrumenter dibantu oleh Omloop dan Asisten dua. Bila Operasi cito, maka persiapan dapat dilakukan oleh paramedik jaga rawat inap

Instrumenter mengetahui rencana tindakan operasi.

Bila diperlukan instrumenter bisa melihat langsung pasien sehingga mendapatkan gambaran tentang segala kebutuhan di ruang operasi

Instrumen , dan omloop berbagi tugas mempersiapkan instrumen, alat dan ruangan

Instrumen yang akan dipakai dikeluarkan dan disusun pada trolley.

Jenis instrumen dan jumlah disesuaikan standar .

Instrumen diperiksa kelayakan pakainya. Pastikan kebersihannya.

Instrumen dikelompokkan per jenis instrumen.

Pastikan semua kunci instrumen terbuka.

Lakukan sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan steam pressure (autoclave) atau dry heat ( UV+panas) sesuai prosedur.

Siapkan nampan yang sudah dialasi duk steril, Siapkan Trolley yang sudah dialasi Duk steril berlapis

Keluarkan instrumen, letakkan pada nampan kemudian pindahkan pada trolley. Teknik dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga jarak antara bahan medik atau instrumen yang keluar dari sterilisator dengan trolley sependek mungkin dan setertutup mungkin dari kemungkinan kontaminasi pasca sterilisasi

Susun sedemikian rupa sehingga instrumen mudah disediakan secara berurutan sesuai urutan tindakan.

Tutup trolley dengan duk sehingga instrumen diatas trolley tertutup seluruhnya.

6. Persiapan Linen

Instrumenter dibantu omloop menyiapkan sejumlah linen sesuai kebutuhan jenis tindakan operasi

Jenis linen disesuaikan dengan standar

Lakukan sterilisasi. Sterilisasi linen harus sudah selesai sebelum instrumen

Nampan dan Trolley diberi alas linen steril. Bila perlu berlapis 2.

Letakkan linen pada trolley

Tutup trolley dengan linen steril

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg4.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/17-99fc991703/001.jpg" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg4.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/17-99fc991703/001.jpg" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg4.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/17-99fc991703/001.jpg" \* MERGEFORMATINET

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg4.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/17-99fc991703/001.jpg" \* MERGEFORMATINET B. SKEMA ALUR PENGELOLAAN INSTRUMEN

C. SKEMA PENGELOLAAN LINEN

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/18-86627ed254/000.jpg" \* MERGEFORMATINET SKEMA ALUR PENGELOLAAN LINEN KOTOR

Persiapan Personil Kamar Operasi

1. Dokter operator menentukan pasien untuk dioperasi, memberitahukan paramedik tentang waktu operasi.

2. Paramedik melaporkan kepada dokter anestesi untuk meminta persetujuan waktu operasi.

3. Paramedik mengatur / mengusahakan kesepakatan waktu antara dokter operator dan dokter anestesi.

4.Jika waktu operasi sudah disepakati, paramedik memberitahukan staf kamar operasi lainnya.5.Paramedik mengusahakan staf kamar operasi selengkap mungkin.6. Staf kamar operasi segera mempersiapkan operasi.

Penunjukkan personil kamar operasi

1. Paramedik jaga menentukan paramedik yang akan ditugaskan di kamar operasi

2. Diusahakan paramedik yang ditunjuk adalah paramedik yang sudah berpengalaman di kamar operasi

3. Diusahakan Paramedik yang ditunjuk adalah paramedik yang sedang tidak tugas jaga rawat inap /UGD

4. Diusahakan paramedik yang ditunjuk adalah paramedik yang sedang tidak libur

5. Paramedik yang ditugaskan di OK datang paling lambat 30 menit sebelum jadwal operasi.

6. Jika diperlukan paramedik jaga ruang rawat inap/UGD membantu menyiapkan instrumentasi dan ruangan OK

7. Selalu konfirmasi dan pastikan semua siap hadir tepat pada waktunya

B. PEMBAGIAN TUGAS PERSONIL OK 1. Scrub Nurse ( Instrumenter)

Pengertian : Petugas Kamar operasi yang secara steril mengelola semua kebutuhan instrumentasi sebelum, selamadan setelah operasi

Tanggung jawab : menjaga keutuhan dan efisisensi derah steril dengan menyediakan instrumen dan supply steril yangdiperlukan

Syarat :

Paramedik / bidan terlatih secara intern RSMenguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptikMengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan kegawatan Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan

Mengenal karakteristik operator

Tugas :

Sebelum Operasi

Bersama omloop menyiapkan instrumen dan alat-alattermasuk benang jahit, jarum, juga ketersediaan obat2an anestesi, dan cairan Memeriksa ulang kesiapan instrumentasi , pastkan susunan berdasarkan urutan tindakan operasi. Melakukan cuci tangan bedah,memakai jas operasi dan sarung tangan steril dengan teknik yang benar Bila tersedia meja mayo, maka siapkan meja mayo

Membantu dokter atau asisten satu dalam tindakan antiseptik kulit._ Berdiri pada disisi operator / asisten satu saat melakukan antiseptik kulit. Membantu menutup pasien dengan duk steril

Menyiapkan dan memberikan instrument

Selama Operasi

Memperhatikan jalannya operasi dan mencoba membaca keperluan operator satu langkah lebih dahulu. Selalu tersedia kasa di daerah operasi. Sediakan pada wadah tertentu seperti nerbekken. Ingat! Kelompokkan kasa dalam satu ikatan dengan jumlah yang tertentu. Buka lah bundel satu persatu bila diperlukan agar tidak tercampur satu sama lain. Hitung selalu kasa yang tersedia di area operasi dan kasa yang sudah terpakai. Buang Kasa yang sudah terpakai pada tempat sampah infeksius Menjaga agar daerah operasi selalu rapi dan keringInstrumen tidak boleh menumpuk tapi harus tersusun.Jangan biarkan darah mengering pada instrumenMeminta supply alat tambahan kepada omloopBila sarung tangan bolong atau robek atau tertusuk, segera diganti Posisi tubuh harus tegak, tidak bolah bersandar pada meja instrumen. Sebelum menutup luka, hitung kembali kasa , instrumen, jarum.

Pasca Operasi

Membersihkan luka operasi dengan Na Cl 0,9% steril ,keringkan dengan kasa kering Luka operasi ditutup dengan kompres betadine dan kasa steril dan difixir dengan plester / Hypafix Lepaskan duk, periksa duk klem jangan sampai tertinggal Rendam instrumen dalam waskom plastik berisi larutan chlorine 0,5%, biarkan selama10 menit. Rendam secara sekaligus jangan menambah sedikit-sedikit instrument yang direndam.

Bisturi di buang di tempat sampah benda tajam

Sebelum dicabut, kanul dan selang harus selalu di spooling / bilas dengan air chlorine 0,5% dan air bersih Cuci handschoen dengan chlorine 0,5% sebelum dilepaskan._ Jangan lepas handschoen sebelum semua pekerjaan selesai. Pengelolaan handschoen sesuai prosedur buku ini. Bila ada spesimen yang sudah disiapkan Omloop, dicek kembali .

1. Asisten utama (asisten satu)

Pengertian : Petugas yang mebantu operator melaksanakan operasi

Tanggung jawab : terlaksananya operasi dengan baik dan aman.

Syarat :

Dokter/Paramedik/bidan terlatih secara intern RSMenguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptikMengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan kegawatan Mampu mengelola pasien gawatMengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukanMengenal karakteristik operatorTeliti dan cekatanDiutamakan berpengalamanTugas :

Sebelum operasi

Berkomunikasi dengan operator mengenai rencana tindakan operasi dan kemungkinan komplikasi Memastikan identitas pasien dan kelengkapan administrasi Memeriksa pasien yang akan di operasi

Memastikan kelengkapan instrumen dan peralatanMemastikan kesiapan kegawatanMemastikan kesiapan anestesiMemastikan kesiapan fasilitas ruangan operasiMembantu memposisikan pasienMembantu operator melakukan antiseptikMembantu operator menutupi pasien dengan duk sterilBerkomunikasi dengan anestesi tentang kesiapantindakan operasi dan kondisi pasien Cuci tangan bedah dan mengenakan jas operasi

Selama Operasi

Membantu operator dalam setiap tindakan yang dilakukan Memberikan lapang pandang yang baik pada area operasi dan bersih sepanjang operasi Memantau dan meminimalisir perdarahan

Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi dengan anestesi Mengawasi kinerja instrumenter dan asisten dua

Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan personal maupun kebutuhan tindakan operasi selangkah di depan operator Bertindak sebagai manajer dari tim pendukung operasi

Sesudah operasi

Membantu menutup luka, membersihkan pasienMembantu anestesi mengamankan pasienMembantu transport pasienMemberikan penjelasan kepada keluarga pasienBerkomunikasi dengan operator tentang follow up pasien

1. Asisten madya (asisten dua)

Pengertian : Petugas Kamar operasi yang secara steril membantu operator dan asisten utama selama operasi

Syarat :

Paramedik/bidan terlatih secara intern RS

Menguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptik

Tugas :

Sebelum Operasi

Bersama omloop menyiapkan instrumen dan alat-alattermasuk benang jahit, jarum, juga ketersediaan obat2an anestesi, dan cairan Melakukan cuci tangan bedah,memakai jas operasi dan sarung tangan steril dengan teknik yang benar Bila tersedia meja mayo, maka siapkan meja mayo

Membantu dokter atau asisten satu dalam tindakan antiseptik kulit. Berdiri pada disisi operator / asisten satu saat melakukan antiseptik kulit. Membantu menutup pasien dengan duk steril

Selama Operasi

Memperhatikan jalannya operasi dan mencoba membaca keperluan operator satu langkah lebih dahulu. menghitung selalu kasa yang tersedia di area operasi dan kasa yang sudah terpakai. Buang Kasa yang sudah terpakai pada tempat sampah infeksius Menjaga agar daerah operasi selalu rapi dan kering

Membantu sehingga Instrumen tidak boleh menumpuk tapi harus tersusun. Sebelum menutup luka, hitung kembali kasa , instrumen, jarum.

Pasca Operasi

Membersihkan luka operasi dengan Na Cl 0,9% steril , keringkan dengan kasa kering Luka operasi ditutup dengan kompres betadine dan kasa steril dan difixir dengan plester / Hypafix Lepaskan duk, periksa duk klem jangan sampai tertinggal Rendam instrumen dalam waskom plastik berisi larutan chlorine 0,5%, biarkan selama10 menit. Rendam secara sekaligus jangan menambah sedikit-sedikit instrumen yang direndam. Bisturi di buang di tempat sampah benda tajam

Membantu malakukan spooling / bilas kanul dan selang dengan air chlorine 0,5% dan air bersih Cuci handschoen dengan chlorine 0,5% sebelum dilepaskan. _ Jangan lepas handschoen sebelum semua pekerjaan selesai. Pengelolaan handschoen sesuai prosedur buku ini. Membantu kegiatan omloop dan instrumenter 1. Circuler (Omloop)

Nama jabatan : Sirkuler / Omloop

Pengertian : Petugas kamar operasi yang tidak steril( tidak memakai jas operasi tidak memakai handschoen steril)

Tanggung jawab: Membantu memenuhi seluruh kebutuhan kamar operasi, operator, anestesi, instrumenter dan pasien sebelum, selama dan sesudah operasi. Membantu team yang steril dengan supply yang steril

Syarat :

Paramedik/bidan terlatih secara intern RSMenguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptikMengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan kegawatan Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukandan letak penyimpanan instrumen dan bahan medik lain dalam kompleks OK Cekatan dan inisisatif

Tugas :

Sebelum Operasi

Cuci tangan bedah tapi tidak memakai jas dan handschoen steril. Handschoen dapat yang steril tapi tidak dijaga sterilitasnya. Memeriksa kebersihan ruangan , membersihkan ruangan jika belum dibersihkan Membantu mempersiapkan instrumen bersama instrumenter Identifikasi pasien dan serah terima pasien, memastikn kelengkapan administrasi Membantu transport pasien senyaman mungkin

Mengganti pakaian pasienMembantu memposisikan pasien di meja operasiMenyambungkan alat 2 ke supply listrik,menyambungkan selang dan kabel steril dengan alat yang non steril spt suction atau diatermi Membantu team steril mengenakan apron, jas operasi,sepatu goggle Mengisi buku catatan operasi, catatan pasien, formulir pemeriksaan, dsb

Selama Operasi

Melihat jalannya operasi dan selalu memenuhi alat , supply atau instrumen yang dibutuhkan team Menghitung kasa yang dipakai

Memperhatikan kebutuhan pasien semisal pasien kedinginan, infus habis , posisi dsb Selalu berkomunikasi dengan seluruh tim . Bila keluar ruangan agar memberitahukan instrumenter Menerima spesimen dengan baik dan mengelolanya dengan benar Membantu kebutuhan personal tim steril seperti menghapus keringat, menghapus cipratan darah, membenahi pakaian , menyediakan alas kain pada lantai dsb Menjaga agar ruang operasi selalu bersih , rapi, dan nyaman Setelah Operasi

Menyediakan waskom chlorine 0,5% untuk cuci handschoen operator, melepaskan jas operasi Memasangkan plester pada kasa/dressing

Membersihkan pasien dari darah dan kotoran lainnya dari tubuh. Memakaikan pakaian pasien dengan baik

Transport pasien ke ruang pemulihan bersama penata anestesi atau serah terima pasien dengan petugas rawat inap. Menyiapkan laporan operasi, formulir pemeriksaan, atau resep , serta konsumsi untuk operator Membantu instrumenter membersihkan alat dan instrumen Membersihkan ruangan operasi dan menyiapkan ruangan operasi

A. Transport Pasien

Pasien diantarkan ke Ruang operasi oleh paramedik ruangan rawat inap

Tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar dengan membawa bed atau dengan kursi roda

Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara paramedik ruangan dengan petugas OK, besaerta status pasien dan obat-obatan yang diperlukan

Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan identitas pasien

Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor transport pasien untuk kemudian dipindahkan ke brankar OK

Lakukan pemindahan senyaman mungkin

Setelah pasien diatas brankar, possikan senyaman mungkin, bed pasien dikeluarkan. Pasien dibawa ke koridor ruang recovery

Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan semua perhiasan, beri penutup kepala, lakukan senyaman mungkin sesuai tata krama. Tenangkan pasien.

Setelah selesai, pasien ditransport ke ruang operasi, pindahkan pasien ke meja operasi senyaman mungkin. Posisikan senyaman mungkin. Cuci TanganGosok-gosok ibu jari tangan yang satu dengan telapak tangan yang lain secara berputar, lakukan bergantian Kuncupkan tangan yang satu sehingga semua ujung jari bertemu, lalu gosok-gosokkan ke telapak tangan yang satunya, secara berputar ke kiri dan ke kanan, lakukan bergantian Gosok-gosok seluruh permukaan pergelangan tangan hingga sepertiga tengah lengan bawah oleh telapak tangan yang lain, lakukan bergantian 1. Seluruh proses 7 langkah tadi dilakukan selama 1 menit, bisa dibagi2 per langkah atau lagkah tadi dilakukan berulang2

2. Biarkan keran air terbuka dan air mengalir sepanjang proses cuci tangan tadi

3. Dengan posisi tangan lebih tinggi dari siku, bilaslah seluruh tangan dan lengan dengan air mengalir sedemikian rupa sehingga seluruh permukaan terbasuh dan buih dari antiseptik terbasuh

4. Lakukan 7 langkah cuci tangan seperti diatas dengan antiseptik chlorheksidin sekali lagi.

5. Tutup keran dengan menggunakan siku

6. Pertahankan posisi tangan lebih tinggi dari siku, bila perlu jabatkan kedua tangan. Posisi tangan jangan terlalu tinggi jangan terlalu dekat dengan wajah.

7. Kenakan jas operasi dan Handschoen dengan lengan dan tangan masih terbalur antiseptik

Surgical gown

1. Pakaian OK dan APP tim operasi sesuai prosedur

2. Jas wajib dipakai pada setiap operasi sedang hingga besar/ luar biasa

3. Setelah cuci tangan selesai, dan petugas sudah di dalam ruang operasi, buka Ikatan jas operasi

4. Kenakann jas dengan memasukkan tangan dan lengankedalam lengan jas yang sesuai. Genggam ujung lengan jasdengan tangan.

5. Biarkan omloop mengikatkan tali di bagian belakang jas

6. Ikatlah tali pada lengan jas sehingga ujung lengan jas melekat pada pergelangan

7. Kenakan Handschoen dan posisikan tangan selalu diatas pusar

8. Ingat, walaupun sudah memakai jas, bagian pusar ke bawah tetap dianggap non steril.

Hand gloving1. Kenakan Handschoen secara hand to hand Glove to glove

2. Handschoen selalu dalam keadaan bagian lengan terlipat keluar.

3. Ambil handshoen kanan dengan tangan kiri dengan memegang bagian lipatan handschoen kanan yang merupakan sisi yang melekat ke kulit

4. Masukkan tangan kanan hingga semua jari masuk ke tempatnya masing masing. Lepaskan tangan kiri dan biarkan handschoen masih dalam keadaan terlipat ditangan kanan

5. Ambil handschoen kiri dengan menggunakan tangan kanan yang sudah memakai handschoen dengan mengaitkan jari tangan kanan ke dalam lipatan, yaitu sisi yang kelak akan menghadap ke luar, tidak melekat ke kulit

6. Masukkan tangan kiri hingga jari-jari masuk ketempatnya masing masing. Dengan jari tangan kanan yang masih mengait ke lipatan handschoen kiri, lipatan kemudian di buka sedemikian rupa sehingga bagian lengan handschoen menutupi sepertiga distal lengan bawah tangan kiri.

7. Jari tangan kiri mengait ke lipatan handschoen kanan pada sisi yang kelak menghadap keluar, kemudian membuka lipatan sedemikian rupa sehingga sepertiga distal lengan bawah kana tertutup handschoen

8. Posisikan tangan diatas pusar

Posisikan tubuh pasien

Posisi Anestesi

Anestesi Umum

Bila dilakukan anestesi umum, maka sebelum anestesi umum pasien sudah diposisikan terlentang. Posisikan senyaman

mungkin. Ikat tungkai pada bagian atas lutut. Posisi lengan terlentang dan terikat pada penyanggah.

Anestesi spinal

Bila dilakukan anestesi spinal, maka posisi anestesi spinal adalah duduk dengan tungkai lurus ke depan atau uncang-uncang pada kedua sisi bed operasi, tangan diletakkan pada bed atau tungkai dengan posisi palmar diatas, lemas, kepala tertunduk.

Posisikan pasien sesuai kebutuhan operasi setelah anestesi selesai.

Posisi Terlentang

Setelah proses anestesi selesai, maka posisi lengan disesuaikan kebutuhan apakah akan terlentang dan terikat pada penyanggah, atau terlipat dibawah kepala, atau lurus disamping tubuh pasien, Tungkai biasanya lurus dan terikat pada bagian atas lutut, tambahan-tambahan lain semisal penyanggah bahu, penyanggah panggul dsb disesuaikan kebutuhan

Posisi Litothomi

Posisi bokong pasien pada batas bagian badan dan tungkai bed operasi. Siapkan penyanggah tungkai di sisi kiri dan kanan batas tersebut. Letakkan pelindung / pad pada penyanggah tungkai, lalu letakkan bagian belakang lutut pada penyanggah, sedemikian rupa sehingga bagian perineum terekspos dengan baik dan tungkai terposisikan dengan nyaman. Posisikan lengan terlentang dan terikat pada penyanggah

Tutup pasien dengan baik Posisi miring

Posisi pasien miring kiri atau kanan sedemikian rupa sehingga area operasi terekspos dengan baik, jalan nafas dan anestesi tidak terganggu, dan posisi pasien stabil tidak dapat jatuh ke posisi depan atau belakang. Posisi tengkurap

Idem posisi miring.

Antiseptik area operasi Dengan bantuan sponge clamp / klem kassa / penser klem, balurkan Betadine ke area operasi menggunakan kassa steril

Bila area operasi dinilai kotor , terkontaminasi, misal pada fraktu daerah ekstremitas, terutama tungkai, apalagi fraktur terbuka,area operasi dapat dicuci dulu dengan NaCl 0,9% steril dengan atau tanpa larutan savlon sebelum dibalur betadine. Pencucian dilakukan oleh omloop menggunakan handschoen non steril.

Balurkan mulai titik tengah area operasi berputar kekiri atau ke kanan terus makin luas sedemikian rupa sehingga area yang terbalur betadine cukup luas dan jauh dari area operasi.

Bila terpaksa membalur dengan arah lurus, maka balurkan menjauh area operasi.

Betadine yang dibalurkan harus cukup banyak, tidak tipis- tipis. Pada area operasi pembaluran dapat dilakukan berkali- kali disertai sedikit tekanan agar kasa sekaligus berfungsi membersihkan kulit juga.

Buanglah kasa ke tempat sampah bila betadine yang terdapat pada kasa tinggal sedikit. Ganti kasa dengan yang baru sebelum memulai membalur lagi.

Daerah sela-sela selangkangan dbalur terakhir. Klem kasa yang sudah dipakai membalur daerah selangkangan tidak boleh dipakai lagi sebelum disteril ulang,

Setelah selesai antisepsis, klem kasa dipisahkan dengan alat lain dan dianggap non steril.

Bila sudah ditutup dengan duk, betadine pada area operasi dibersihkan dengan alkohol 70%

Menutup area operasi

Setelah Proses antisepsis selesai, batasi area operasi dengan duk steril.

Pertama tutup bagian tungkai hingga batas bawah area operasi. Pada posisi lithotomi tutup bagian alas bokong dan bagian bawah bed.

Bila menggunakan duk bolong, maka langkah selanjutnya hanya memakai duk bolong ini. Benang yang non absorpsi tidak dapat dicerna tubuh. Bisabertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun karena bersifat Inert ( tidak menimbulkan / merangsang reaksi tubuh) digunakan untuk kulit atau jaringan dibawah kulit yang sukar sembuh. Contoh benang absorpsi adalah plain gut, chromic gut ,Polyglycolic acid (dexxon / Atramat / polysorb) poligaktin ( Safil, safi quick) Contoh benang non absorpsi adalah silk / seide, nilon (monosof ,Dermalon ), Polypropylen ( Prolene , mersilene) Ukuran benang bermacam-macam, pemakaiannya tergantung kebutuhan / jenis operasinya.

Tentang gunting

Semua instrumen yang memiliki bagian yang diperuntukkan jari seperti gunting, klem, dsb di pegang dengan memasukkan ibu jari pada lubang yang satu dan jari manis pada lubang yang lain. Jari telunjuk dan tengah menopang instrumen dan membantu mengarahkan instrumen Dalam hal gunting, untuk menjaga agar tangan tidak goyah yang bisa berakibat fatal, maka jari pada tangan kiri ikut membantu menopang gunting saat pengguntingan dilakukan PASCA OPERASI

Pengelolaan Pasien

Perawatan luka operasi

Segera setelah selesai tindakan operasi, area operasi dicuci bersih dengan NaCL 0,9% steril. Pembersihan dilakukan mulai dari lukasayatan meluas kesekitarnya.

Luka operasi ditutup dengan kasa kompres betadine , lalu kasa steril polos. Fixasi kasa dengan Hypafix atau plester

Setelah masuk rawat inap perawatan luka sebagaimana standar asuhan keperawatan Membersihkan Pasien dan memberikan pakaian

Setelah area operasi dan sekitarnya dibersihkan pasien dipindahkan ke brankar dengan hati-hati.

Bersihkan bagian tubuh pasien yang menempel pada bed operasi dengan air bersih dan washlap.

Miring-mairingkan pasien untukmencapai bagian itu.

Sambil dibersihkan, pakaian pasien diiapkan. Kenakan pakaian pada pasien, beri sarung atau kain bersih, serta selimuti ia.

Pasien pindah ke bed pasien dalam keadaan sadar / tidak, pakaian dan tempat tidur rapi.

Recovery Room (RR) dan Pengawasan di ruang rawat inap

Tempatkan pasien dalam RR sampai pasien sadar betul.

Petugas OK melaksanakan tugas pasca operasi sambil mengawasi pasien. Setelah selesai atau setelah pasien stabil dan sadar betul , pasien ditranfer ke rawat inap.

Kemungkinan lain adalah setelah selesai operasi pasien langsung ditransfer ke rawat inap dan ditempatkan di HCU untuk beberapa jam sampai pasien sadar betul dan diawasi petugas rawat inap. Bila sudah sadar betul / stabil, dapat dipindahkan ke ruangan inapnya.

Pengelolaan Linen

Segera dekatkan waskom berisi Chlorine 0,5%, untuk cuci handschoen operator. Mintalah operator melepaskan handschoen untuk direndam pada waskom tsb.

Segera buka jas operasi operator. Letakkan didalam ember linen kotor berpenutup.

Semua duk dimasukkan ke ember linen kotor. Jangan biasakan menjatuhkan duk di lantai.

Jika ada kain alas kaki dilantai juga dimasukkan ke dalam ember tsb.

Jika apron terbuat dari plastik saja dan tidak ada bagian yang menyerap cairan tubuh pasien cukup dibersihkan dengan cairan chlorine saja. Tapi bila terbuat dariparasit dan atau ada bagian yang menyerap cairan tubuh pasien, harus diperlakukan sebagaimana linen.

Pakaian OK setelah berganti pakaian diletakkan didalam ember. Jangan dibiasakan berserakan dilantai

Penutup kepala dan masker dibuang kedalam tempat sampah infeksius. Selanjutnya Transport Linen kotor dalam ember tertutup menggunakan trolley khusus dengan jalur yang sudah ditentukan, langsung ke ruang laundry. Jangan berhenti atau mampir ke mana- mana.

Linen diolah di ruang laundry sesuai prosedur.

Pengelolaan Instrumen

Segera rendam instrumen kedalam larutan chlorine 0,5% yang terdapat dalam wadah / ember plastik.

Sebaiknya instrumen direndam sekaligus, jangan sedikit-sedikit.

Rendam selama 10 menit. Bila instrumen direndam sedikit-sedikit, maka hitungan 10 menit sejak instrumen terakhir dimasukkan.

Rendam sampai seluruh instrumen terendam seluruhnya, jangan lupa membuka pengunci instrumen

Untuk selang dan atau kanul, maka sebelum direndam dilakukan spooling dulu dengan larutan chlorine 0,5% untuk kemudian direndam selama 10 menit.

Setelah 10 menit lakukan pencucian dengan detergent dan pembilasan dengan air bersih mengalir dan penyikatan jika diperlukan. Untuk kanul dispooling dengan air detergent dan dispooling dengan airbersih dan dibilas.

Keringkan dengan menggunakan handuk bersih atau dianginkan menggunakan hairdryer

Bila instrumen termasuk dalam packing, maka setelah kering dilakukan packing kembali dan dilakukan sterilisasi segera. Bila instrumen tidak termasuk yang di packing maka instrumen disimpan dalam lemari kaca yang dilengkapi kantung karbon hidrophilik dan penerangan sekaliguss pemanasan dengan lampu pijar 10 Watt.

Pengelolaan Peralatan dan Fasilitas

Bed Operasi

Seluruh permukaan bed operasi dibersihkan dengan chlorine0,5% Buka kunci roda, dan pindahkan bed agar lantai dibawah bed bisa dibersihkan. Gulirkan roda diatas genangan larutan chlorine bolak balik, keringkan lantai, kemudian kembalikan bed ketempat semula dan di kunci roda Trolley

Perlakuan sama dengan bed operasi.

Trolley diletakkan di ruang peralatan Brankar dan standar

Perlakuan sama dengan bed operasi.

Standar diletakkan di ruang peralatan, brankar di koridor transport / RR Lampu Operasi

Seluruh permukaan lampu operasi dibersihkan dengan chlorine0,5% Periksa adakah bola lampu yang rusak. Segera laporkan kepada bagian pemeliharaan untuk segera diganti. Alat anestesi

Permukaan trolley di bersihkan dengan chlorine 0,5%Vaporizer ditutup, O2 dan N2O ditutup.Facemask di bersihkan denganchlorine 0,5%Selang, canule, ETT, mayo diperlakukan sebagaimana instrumen. Monitor EKG

Matikan monitor ECG, cabut kabel dari stekker

Gulung dengan bai semua kabel dan letakkan pada gantungannya. AC

Matikan AC

.Pengelolaan Ruangan

Lantai dibersihkan dengan chlorine 0,5%

Dinding dibersihkan dengan chlorine 0,5%

Tempat cuci tangan diperiksa kebersihannya

Spoolhoek diperiksa kebersihannya

Ruang ganti pakaian dan Ruang dokter diperiksa kebersihannya Kamar mandi diperiksa

Ruang instrumen diperiksa

Ruang RR diperiksa Ruang sterilisasi diperiksa.

Pengelolaan spesimen

Hal-hal yang harus diperhatikan pada penanganan specimen adalah label yang benar, pengawetan (preserverasi) dan pengiriman yang benar, sebab bila pemberian label yang salah atau specimen tertukar dapat berari menentukan diagnose yang salah untuk dua orang pasien. Hilangnya specimen dapat berarti tidak dapat menentukan diagnose atau harus dilakukan pengambilan specimen baru dengan kemungkinan tidak mendapatkan specimen yang sama jenisnya dengan yang hilang.

Oleh karena itu semua specimen harus diamankan kecuali dokter memintanya untuk membuang.

a. Prosedur penanganan specimen

1. Tangani specimen dengan hati-hati

2. Instrumenter mengkonfirmasikan lagi dengan dokter mengenaisifat specimen dan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan,kemudian periksa ulang dengan om loop sebelum menyerahkankepada on loop.

3. Om loop menyimpannya ke dalam tempat yang tepat, seperti kantong plastik, stoples dan sebagainya yang steril.

4. Berikan label yang memuat :a. Nama pasienb. Nomor C.M. ( Catatan Medik )

c. Tanggal Operasi

d. Nama specimen

1. Apabila diambil lebih dari satu specimen, specimen-specimen itu harus diberi nomor label sesuai dengan urutan diangkatnya dantempatkan dalam tempat yang terpisah kecuali dokter meminta untuk menyimpan dalam satu wadah.

2. Organ-organ yang solid seperti : hati, limpa, uterus, dan lain-lain biasanya dipotong dahulu oleh Dokter sebelum disimpan pada tempat yang sudah berisi pengawet.

3. Organ yang berbentuk pipa seperti : jaster, Colon, Vesica Winara harus dibuka dulu agar bahan pengawet mengenai sisi luar dan dalamnya.

4. Jangan membuat trauma pada jaringan specimen seperti biopsi nosofaringeal.

5. Tidak boleh memasukkan dengan paksa ke dalam tempat yang sempit.

6. Jangan membuang specimen kecuali Dokter memintanya untuk dibuang.

a. Prosedur khusus Penanganan Specimen untuk Pemeriksaan Histologi

1. Rendam specimen dalam formalir 10% (0 cc larutan formalir kadar 40% dalam 90 cc air )

2. Tutup rapat-rapat tempat specimen tadi untuk mencegah penguapan bahan pengawet.

b. Prosedur Khusus penanganan Specimen Untuk Kultur.

1. Simpan dalam stoples atau tabung pemeriksaan / test tube yang steril oleh instrumenter.

2. Tidak boleh diberi bahan pengawet, karena jaringan harus dalam keadaan segar dan seperti asalnya.

3. Idealnya specimen untuk kultur dikirim segera kalau tidak specimen tersebut harus disimpan oleh kotak yang bersuhu ruangan, untuk mempertahankan agar jumlah bakteri tetap sampai kultur dilakukan.

c. Prosedur Khusus Penanganan Specimen untuk Frozen Section

1. Pastikan bahwa bagian ahli, Patologi sudah diberitahusebelumnya, biasanya sehari sebelumnya diberitahu oleh dokter ahli bedah yang akan mengoperasi pasien.

2. Perintahlah seseorang untuk bersiap-siap pergi mengantarkan specimen ke bagian Patologi Anatomi.

3. Ingatkan dokter untuk mengisi formulir Histologi dengan tepat, misalnya riwayat klinis dan penemuan operasi.

4. Simpan specimen dalam wadah yang sudah diberi label. Untuk pemeriksaan ini tidak perlu bahan pengawet.

5. Tuliskan nomor telepon yang harus dihubungi oleh ahli olehpatologi pada sebelah kanan atas formulir sehingga hasil dapatdiperoleh dengan cepat.

6. Specimen dikirimkan ke Laboratorium P.A.

7. Catatkan hasil pemeriksaan dengan nama pasien nomor catatan medik, bila cocok laporkan segera ke dokter.

8. Jika specimen dikembalikan ke kamar bedah, rendam specimenitu dalam formulir tandai pada tempat specimen itu Frosensection sudah dilakukan.

d. Prosedur Khusus Penanganan Specimen Untuk Difoto.

1. Tempatkan specimen pada sebuah tempat yang datar, kalau perlu yang dilapisi duk.

2. Sebelum dilakukan pemeriksaan specimen tidak boleh diberi bahan pengawet.

e. Prosedur khusus Penanganan Benda Asing.

1. Simpan dalam kotak kontainer seperti stoples, kemudiankembalikan pada pasien, benda asing ini dapat berupa : tulangikas, gigi palsu, dan sebagainya.

2. Benda asing jika perlu dibungkus dengan kertas kasa, kemudianmasukkan ke dalam wadah/stoples, catat dalam buku catatanbenda asing, kemudian serahkan kepada polisi sebagai tanda polisi mengambilnya ia harus menandatangani catatan tadi.

3. Data yang dibentuk dalam tubuh dimasukkan ke dalam kantong plastik tanpa bahan pengawet dan diberi label. Tanyakan pada dokter apakah data tersebut diperlukan oleh analisa atau diserahkan ke keluarganya.

Catatan :

Semua specimen harus dikirimkan dengan formulir yang tepat dan sudah ditandatangani.

Specimen pada bagian yang menular misalnya : Hepatitis B harus ditangani lebih hati-hati.

Simpan specimen ini pada stoples yang berlabel khusus, sehingga orang-orang yang menanganinya akan lebih hati-hati. DEKONTAMINASI, DESINFEKSI , STERILISASI

A. DEFINISI

Pada dasarnya, ada banyak usaha kita untuk meminimalisir potensi infeksi di Rumkitban 04.08.06 Marga Husada Pati Dalam Rangka Pengendalian Infeksi Nosokomial. Dari sekian banyak usaha tersebut tidak ada satupun yang bisa secara mandiri dipergunakan tanpa dibantu usaha lain, tidak ada satu pun cara yang bisa digunakan untuk semua komponen benda hidup dan benda mati. Semua merupakan suatu kesatuan usaha yang bertujuan satu : Menghilangkan sebanyak mungkin mikroorganisme dalam proses interaksi pasien RS dalam proses pelayanan medis di RS.

Secara umum usaha-usaha tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Dekontaminasi

Adalah suatu proses / kegiatan yang berusaha menghilangkan kontaminasi suatu benda oleh benda lain yang potensial menjadi sumber infeksi yang sekaligus juga menghilangkan sebagian mikroorganisme penting.

Desinfeksi

Adalah suatu proses / kegiatan yang berusaha membasmi sebagian besar mikroorganisme pada benda mati. Pengertian yang sama pada makhluk hidup disebut Antisepsis. Sterilisasi

Adalah suatu proses yang berusaha membasmi semua mikroorganisme pada benda mati. B. DEKONTAMINASI

Di Rumkitban 04.08.06 Marga Husada Pati Proses dekontaminasi dilakukan paling awal yaitu segera setelah benda terpapar atau potensial terpapar dengan cairan tubuh pasien yang potensial mengandung mikroorganisme yang berbahaya. Dekontaminasi dapat juga dilakukan sebagai tindakan pencegahan .

Pelaksana:Handschoen dan instrumen : Paramedik/Bidan/AsparLinen: Bagian laundry

Perlengkapan : Pasca operasi / Pasca bersalin : masih memakai APP dan memakai sarung tangan karet / Rumah tangga

Petugas laundry memakai APP sesuai prosedur pengelolaan linen kotor

Dekontaminasi dapat dilakukan dengan beberapa tahap :

Tahap 1

: jika benda mati terkontaminasi cairan atau jaringan tubuh pasien dalam bentuk yang lebih padat, atau keras, atau jumlah banyak . Biasanya dilakukan pada linen, sedangkan instrumen dan peralatan jarang terkontaminasi dengan kondisi seperti diatas. Contoh : Linen terkontaminasi stoolcell, atau feces , atau sisa makanan akibat muntah. Sebab dikhawatirkan bahan desinfektan yang selanjutnya akan diberikan bisa berkurang efektifitasnya jika bereaksi dengan bahan2 tsb.

Cara :

Dilakukan pencucian pada daerah yang terpapar saja dengan bantuan air mengalir yang kuat / disemprot dan dibantu penyikatan.

Dilaksanakan oleh paramedis sebelum linen ditransfer ke laundry.

Dilaksanakan di spoolhoek di OK / VK/ UGD/ HCU / Verbedding.

Tahap 2

: Dengan merendam instrumen / alat / linen dalam larutan chlorine 0,5% selama 10 menit.

Tahap ini dapat membasmi kuman hingga 80% termasuk Virus HIV, HBV dan HCV

Cara membuat larutan chlorine :

a. Menggunakan Bayclin 1 bagian bayclin + 9,5 bagian air bersih

b. Menggunakan Presept 5 gram Presept setiap liter air

c. Menggunakan Kaporit 60% 1 ons / 100 gram kaporit + 12 liter air bersih

d.Menggunakan Kaporit 0,5% 14 gram kaporit setiap liter air bersih

Cara merendam :

a.Untuk instrumen dan handschoen Dilaksanakan di spoolhoek di OK / VK/ UGD/ HCU / Verbedding. Untuk Linen dilaksanakan di Ruang Laundry.

b. Untuk Instrumen dan handschoen larutan chlorine disediakan dalam wadah plastik. Beri tanda ketinggian pada wadah tersebut untuk tiap kenaikan 1 liter airnya. Wadah untuk Handschoen dan instrumen terpisah. Untuk Linen , larutan chlorine disediakan dalam bak cuci.

c. Handschoen sebelum dilepaskan dicuci dahulu dalam larutan chlorine, baru dilepaskan sesuai aturan dan direndam dalam keadaan terbalik.

d. Instrumen direndam dalam keadaan terbuka kuncinya, dan sebaiknya direndam sekaligus tidak sedikit2. Sebab sifat korosif chlorine, maka masalah lama perendaman menjadi penting. Bila direndam sedikit-sedikit, maka hitungan 10 menit dimulai sejak instrumen terakhir dimasukkan.

e. Linen langsung direndam dalam bak berisi larutan chlorine, serta diaduk-aduk sebentar agar semua linen terbasahi dengan baik.

f. Rendam selama 10 menit.

g. Instrumen kemudian diangkat, dicuci dan disikat dengan air detergent, dan dibilas dengan air mengalir h. Handschoen diangkat, dicuci dan dikucek dengan air detergent, dan dibilas bersih dengan air mengalir

i. Linen diangkat, diperas, dan dibilas bersih dengan air mengalir.j. Selanjutnya sesuai prosedur pengelolaan masing-masing.

Catatan :Larutan chlorine 0,5% dapat juga dipakai sebagai usaha desinfeksi dengan membasuh permukaan seperti permukaan lantai, kaca, meja , meja operasi.

C. DESINFEKSI

Desinfeksi di Rumkitban 04.08.06 Marga Husada Pati dilakukan dengan beberapa cara : Menggunakan bahan kimia, dengan perebusan, dan desinfeksi ruangan dengan sinar Ultra violet

Desinfeksi dengan bahan kimia

Syarat bahan desinfektan yang baik :

Potensi desinfeksi / antisepsis baik / kuat, spektrum luasTidak bersifat toksik / karsinogenik / korosif / iritatif/ non alergenikMudah didapat, harga ekonomis

NoJenisKarakteristikPenggunaan

1Sabun Antiseptik

Antiseptik lemah Efektif melepaskan kotoran pada tubu atau benda matiCuci tangan biasa

2Karbol (phenol) Cresol (Lysol)Desinfektan kuat Iritable dan toksik Mengepel Lantai dan dinding keramik

3Iodine/Betadine

Spektrum luas,antisepsis/ desinfektansedangTidak begitu toksik, tidakiritatif,tidak korosif Terpengaruh darahEkonomisAntisepsis area tindakan / operasi

Desinfeksi darurat instrumen

4Alkohol 70%

Antisepsis dan desinfektankuat, spektrum luasTidak terlalu toksik, sedikitiritatif,mudah menguap,tidak korosif, mdh terbakar Harga ekonomisAntisepsis tubuh

Desinfeksi darurat instrumen

5Chlorhexidine

Antiseptik kuat, makin kuatjika dicampur alkohol atau detergentTidak toksikRelatif ekonomisCuci tangan bedah

Merendam instrumen

6H2O2 (Hidrogen Peroksida)

Antiseptik lambat, namun karena melepaskan ion dapat membasmi kuman anaerob Iritatif pada luka

ekonomisMembersihkan linen dari darah

7Formalin

antisepsis dan desinfektan kuat sangat iritatif dan karsinogenikBila dicampur alkohol bias sporisidalekonomisMengawetkan spesimen

Desinfeksi handschoen daur ulangDesinfeksi instrumen

8Glutaraldehyde (Cidex)

antiseptik kuat dan cepat 2 menit -10 menitSporisidal 10 jam Tahan 14 hariiritatifMahalMerendam instrumen, rubber/selang

9Chlorine

Dengan kadar ppm yang tepat dapat bersifat desinfektan kuat hinggasporisidal Agak toksik Iritatif dan korosifekonomisDesinfeksi semua alat, instrumen,linen, permukaan

Contoh penggunaan Presept

Desinfeksi Linen 5g untuk 20 L air direndam selama 1 jam

Desinfeksi Lantai 5g untuk 20L air sebagai air pel

Desinfeksi Alat makan 5g untuk 20L air direndam 1 menit

Desinfeksi dengan cara merebus

Panaskan air hingga mendidih, masukan instrumen / alat , rendam selama 20 30menit.Angkat instrumen/alat dan tiriskan

Desinfeksi Ruangan dengan sinar Ultra Violet

Keluarkan semua alat mobile. Setelah ruangan dibersihkan dan didesinfeksi permukaan, ruangan ditutup dan lampu UV dinyalakan terus menerus selama 24 jam

D. STERILISASI

Ada 4 cara sterilisasi yang dilaksanakan di Rumkitban 04.08.06 Marga Husada Pati1. Sterilisasi Steam pressure (Uap Bertekanan) dengan Autoclave

Alat Auto Clave

a. Katup pengaman b. Indikator tekananc. Katup pembuka d. Tutup autoclave

e. Baut

f. Kunci wing

g. Gasket /pelapis

h. Container

. Tangki sterilisasi j. Tatakan berlubang

k. Tabung pemanas

l. Lampu Indikator

m. Keran pengeluaran

n. Alat pembuka mur

Cara Penggunaan :

A. Pengemasan

Kemas / bungkus benda yang akan disterilisasi dengan baik. Susun paket-paket tersebut pada tatakan berlubang dalam tangki sterilisasi, sisakan jarak diantara paket2 tsb agar pemanasan dapat tersebar dengan baik.

B. Penambahan air

Tambahkan 4 liter air bersih kedalam tanki utama. Selama proses sterilisasi, air akan menguap secara bertahap dan level air akan menurun. Jadi air yang dimasukkan harus cukup sedemikian sehingga menegah tabung pemanas terbakar karena air dibawah level tabung pemanas.

C. Penyegelan

Masukkan tangki sterilisasi kedalam tanki utama. Sisipkan pipa lunak yang terdapat pada tutup ke celah setengah lingkaran disisi tangki nsterilisasi. Kemudian tutup. Paskan posisi antara cekungan pada tutup dengan yang pada tangki utama. Dan kuatkan penutupan dengan kunci wing searah jarum jam sedemikian sehingga kedap udara.

D. Pemanasan

Colokkan kabel listrik ke stekker PLN, maka tabung pemanas akan menjadi makin panas. Selama pemanasan, katup pengeluaran dalam posisi terbuka, sampai tampak adanya uap menyemprot keluar, maka katup pengeluaran ditutup. Indikator tekanan akan segera bergerak searah jarum jam petanda tekanan di dalam tangki makin naik.

E. Sterilisasi

Ketika tekanan mencapai batas yang diharapkan, mulailah hitung waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi. Lihatlah tabel dibawah ini. Ingat, tekanan dalam tanki tidak boleh dibawah 0,14Mpa, dan bila kita tidak mengontrol tekanan dengan menyesuaikan voltase listrik, katup pengaman akan membuka sendiri bila tekanan melebihi 0,165Mpa.

Jenis benda Waktu tekanan Suhu

Benda Karet

150,1-0,11

121

Linen30-450,1-0,15

121-126

Instrumen15

0,1-0,15121-126

Cairan dlm botol

20-40

0,1-0,15

121-126

F. Pengeringan

Benda-benda seperti instrumen, linen, dsb akan seger kering dengan cepat. Setelah sterilisasi selesai, bukalah katup pemuangan. Ketika jarum indikator menunjukkan angka 0, tunggu 1 2 menit lalu buka penutupnya dan teruskan pemanasan hingga 10 15 menit untuk menguapkan sisa air. Kemudian matikan pemanas dengan menekan saklar ke posisi OFF.

G. Pendinginan

Jika yang disterilisasi adalah cairan, maka tidak akan cepat kering. Karenanya jangan segera membuka katup pembuangan ketika waktu sterilisasi selesai, untuk menghindari cairan yang mendidih itu tumpah atau meledakkan wadahnya. Karena itu ketika sterilisasi selesai, matikan listriknya, dan biarkan tangki mendingin, sampai jarum indikator tekanan menunjukkan angka 0. Tunggu beberapa menit, kemudian buka katup pembuangan , lalu buka penutup.

H. Pemeliharaan

Sebelum dioperasikan, periksalah apakah airnya cukup (4liter lebih) dan level air diatas tabung pemanas

Ketika memulai pemanasan, buka dulu katup pembuangan untuk mengeluarkan udara dingin dalam tanki, kalau tidak, udara akan menghambat panas dan efek sterilisasi akan terganggu.

Jika ingin mensterilkan cairan, tempatkan cairan kedalam botol kaca tahanpanas hingga 3/4nya saja. Tutup botol dengan kain dan kasa dan ikat dengan tali. Jangan menggunakan sumbat karet atau kayu, karena botolnya bisa pecah.Letakkan botol diatas wadah metal yang lebih besar, sehingga bila botol pecah pecahan tidak berhamburan.INGAT ! jngan langsung membuka katuppembuangan ketika waktu sterilisasinya selesai.

Jangan mecampur bahan yang akan disterilisasi yang berbeda waktu sterilisasinya. Atau berbeda jnis seperti cairan dengan linen, misalnya. Setelah sterilisasi selesai dan jarum indikator tekanan menunjuk ke angka 0,kalau tidak bisa membuka penutupnya, bukalah katup pembuangan untuk membiarkan udara luar masuk ke dalam tanki.

Periksa secra berkala kondisi autoclave

Lebih bagus lagi jika air yang digunakan adalah air ion atau air suling.

Ganti gasket / pelapis secara periodik

Buanglah air jika autoclave tidak digunakan lagi.

Pastikan jarum menunjuk ke angka 0 sebelum pemanasan dimulai.

1. Sterilisasi kering dengan Sterilisator Kombinasi UV-Heat

Sterilisator Kering UV-Heat :

a. Pintu penutup b. Jendela

c. Pengatur Suhu

d. Timer

e. Lampu Indikator panasf. Lampu Indikator UVg. Tombol start UVh. Selektor UV / Heat

i. Fuse/sikring

Cara penggunaan :

A. Pengemasan

Kemas / bungkus benda yang akan disterilisasi dengan baik. Susun paket-paket tersebut pada Rak , sisakan jarak diantara paket2 tsb agar pemanasan dapat tersebar dengan baik. Tutup pintu.

B. Sterilisasi

Aturlah panas yang ingin kita capai, Nyalakan lampu UV dengan menekan tombol GL start. Aturlah waktu yang ingin kita pakai sesuai standar sterilisasi pada tabel. Jika suhu yang kita inginkan tercapai, maka lampu indikator akan menyala. Hitunglah waktunya.

Jenis bendaWaktuSuhu

Benda Karet15-20120

Linen30-45120

Instrumen15-20120

C. Pemeliharaan

Bersihkan dan keringkan bagian dalam sterilisator setelah selesai pemakaian.

Pintu harus selalu tertutup

Periksa kondisi sterilisator secara berkala

1. Sterilisasi dengan bahan Kimia. Bahan Kimia yang digunakan adalah Glutaraldehyde (Cidex)

Cara :

Cara ini digunakan untuk instrumen dan rubber yang berlumen seperti selang yang perlu disimpan dlam keadaan selalu siap pakai.

Cidex membasmi bakteri vegetatif dalam 2 menit

Cidex membasmi kuman TBC dalam 10 menit

Cidex membasmi spora dalam 10 jam

Efektifitas bertahan selama 14 hari

Iritatif thd kulit sehingga pemakaian instrumen harus memakai handschoen dan harus dibilas dengan air steril sebelum digunakan.

1. Pelaksanaan Sterilisasi

a. Sterilisasi Instrumen dalam wadah tray berpenutup

Menggunakan Sterilisator kering.

Susun instrumen yang akan disteril pada rak atas, wadah tray dan tutup pada rak bawah.

Setelah selesai sterilisasi, wadah dikeluarkan, masukkan instrumen ke dalam tray menggunakan korentang yang juga disteril bersama.

Ambil tutup tray dan tutup wadah.

Beri label tanggal pelaksanaan sterilisasi.

b. Sterilisasi Instrumen dalam packing duk

Menggunakan Sterilisator kering

Instrumen yang disimpan dalam packing /paket disusun dalam duk kemudian ditutup dengan cara menggulung duk pada kumpulan instrumen tsb.

Packing diperkuat dengan selotip / label dengan tulisan tanggal pelaksanaan steril.

Masukkan ke dalam sterilisator diatas rak.

Setelah selaesai, paket disimpan kembali dalam lemari / wadah tertutup.

c. Sterilisasi Handschoen

Menggunakan sterilisator kering

Setelah handschoen ditiriskan, dan kering, handschoen kemudian diberi sedikit talcum powder, dan dilipat sebagaimana kondisi saat masih baru.

Letakkan duk sebagai alas tromol/pembungkus handschoen

Susun handschoen dalam tromol , pisahkan kiri dan kanan

Buka kisi-kisi tromol.

Tutup tromol dan kunci

Setelah selesai sterilisasi, kisi-kisi ditutup, tromol diberi label tanggal pelaksanaan sterilisasi.

d. Sterilisasi Linen

Menggunakan autoclave

Jika linen akan didistribusikan ke ruangan2, duk disimpan dalam tromol. Linen disusun sebaiknya dalam bentuk gulungan2.sehingga ada ruang diantaratiap linen. Jika disusun dalam bentuk lipatan, maka disusun dengan berjajar,bukan menumpuk.

Buka Kisi-kisi tromol , lalu lakukan sterilisasi sesuai petunjuk autoclave.

Setelah selesai tromol diangkat dan kisi-kisi ditutup.

Tromol diberi label tanggal pelaksanaan steril.

Jika linen hendak langsung dipakai, linen dapat langsung disimpan dalam tanki sterilisasi dan baru dimasukkan ke dalam autoclave.

e. Sterilisasi Kasa / verband

Menggunakan sterilisator kering atau autoclave

Susun kasa dalam tromol dengan posisi berjajar bukan menumpuk

Buka kisi-kisi , tutup tromol, lakkukan sterilisasi.

Setelah selesai, tutp kisi-kisi , tromol diberi label tanggal pelaksanaan sterilisasi.

f. Sterilisasi Rubber

Menggunakan autoclave, dryheat atau cidex

Tidak menggunakan wadah

g. Sterilisasi air

Menggunakan autoclave

Air disimpan didalam botol kaca, berpenutup sumbat kain atau kasa

Botol ditaruh diatas wadah logam

Lakukan sterilisasi sesuai petunjuk autoclave.

Setelah selesai, botol diangkat, sumbat di perkuat dengan plester/hypafix.

E. ADMINISTRASI Beberapa catatan administratif yang harus dilengkapi :

1. Formulir Persetujuan Tindakan Medik

2. Formulir Informed Consent3. Formulir Berita Acara serah terima pasien Operasi4. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium5. Formulir Laporan Operasi6. Formulir Perincian Kamar Operasi7. Buku Register Kamar Operasi8. Formulir pengumpulan data Indikator mutu pelayanan Kamar Operasi

INCLUDEPICTURE "http://htmlimg1.scribdassets.com/dlpca4vkb0nehxc/images/53-4f376ef51c/000.jpg" \* MERGEFORMATINET

PEDOMAN PELAYANAN

KAMAR OPERASI

RUMKITBAN 04.08.06 MARGA HUSADA PATI

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.03

RUMKITBAN 04.08.06 MARGA HUSADA PATI

Jln. Panglima Sudirman No.77A Pati

Telp.0295 - 383216 Fax.0295 - 382684