34
Mga I-1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN MANGGA (Mangifera indica L.) DIREKTORAT PERBENIHAN DAN SARANA PRODUKSI DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2010

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

  • Upload
    vantu

  • View
    285

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

PERBENIHAN MANGGA (Mangifera indica L.)

DIREKTORAT PERBENIHAN DAN SARANA PRODUKSI

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

KEMENTERIAN PERTANIAN

2010

Page 2: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-2

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-I

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Lahan

Pembenihan

Halaman

1 / 3

Revisi

........

I. PERSIAPAN LAHAN PEMBENIHAN

A. Definisi :

Kegiatan persiapan lahan pembenihan adalah serangkaian

kegiatan mempersiapkan lahan untuk kegiatan produksi benih

bermutu.

B. Tujuan :

Untuk mendapatkan lahan yang optimal pada kegiatan produksi

benih bermutu.

C. Referensi :

a. Anonim. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Mangga

(Mangifera indica L). Direktorat Perbenihan. Ditjen Bina

Produksi Hortikultura

b. Nugroho H. Prastowo, dkk. 2006. Tehnik Pembibitan dan

Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. ICRAF

c. Pengalaman penangkar Majalengka dan Bogor. 2010

D. Alat dan Bahan

D.1. Alat

a. Golok/parang b. Gergaji c. Kapak d. Cangkul / Garpu e. Meteran/penggaris f. Altimeter g. pHmeter tanah h. Alat tulis

Page 3: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-3

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-I

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Lahan

Pembenihan

Halaman

2 / 3

Revisi

........

D.2. Bahan

a. Kertas b. Pensil/Spidol/Pulpen c. Bambu d. Tali/Kawat e. Paranet/Plastik Sungkup f. Kapur pertanian

E. Fungsi :

1. Alat

a. Golok/parang digunakan sebagai alat untuk membabat

tumbuhan liar/pembuatan tiang dan tiang naungan areal

pembenihan.

b. Gergaji digunakan sebagai alat pemotong bahan persiapan

lahan

c. Kapak digunakan sebagai alat pemotong/pembelah/pemukul

d. Cangkul/garpu digunakan sebagai alat dalam pengolahan

tanah dan membersihkan lahan dari gulma.

e. Meteran/penggaris digunakan sebagai alat pengukur.

f. Altimeter sebagai alat pengukur ketinggian/ elevasi lahan

g. pHmeter tanah sebagai alat pengukur tingkat keasaman

tanah

h. Alat tulis digunakan sebagai alat bantu dalam pencatatan.

2. Bahan

a. Kertas digunakan sebagai bahan dalam mendesain lahan

pembenihan.

b. Pensil sebagai bahan untuk menulis

Page 4: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-4

c. Bambu digunakan sebagai bahan pembuatan tiang

naungan lahan pembenihan

d. Tali/Kawat digunakan sebagi bahan untuk mengikat.

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-I

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Lahan

Pembenihan

Halaman

3 / 3

Revisi

........

e. Paranet/plastik sungkup digunakan sebagai sungkup pada

lahan pembenihan.

f. Kapur pertanian digunakan untuk mengatur tingkat

keasaman (pH) tanah dan unsur hara tambahan.

F. Prosedur Pelaksanaan

a. Buat sketsa lahan pembenihan dan lakukan pengukuran

luas lahan pembenihan.

b. Lakukan pengkaplingan sesuai dengan kontur tanah dan

arah sinar matahari.

c. Lakukan perencanaan denah lahan yang dekat dengan

pengairan, tentukan lokasi bak penampungan air, jalan

masuk dan keluar lahan pembenihan, serta tempat

pengumpulan benih siap salur.

d. Lakukan pembersihan gulma (pembabatan tumbuhan dan

pendongkelan akar) pada lahan bersemak belukar.

e. Catat setiap kegiatan persiapan lahan pembenihan yang

telah dilaksanakan.

Page 5: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-5

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Bawah Halaman

1 / 5

Revisi

........

II. PERSIAPAN BATANG BAWAH

A. Definisi :

Persiapan Batang Bawah merupakan rangkaian kegiatan

penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

terseleksi dari pohon Mangga yang mempunyai perakaran baik

dan kuat, toleransi tinggi terhadap hama dan penyakit,

mempunyai daya adaptasi tumbuh yang tinggi pada berbagai

jenis kondisi lahan dan kompatibel dengan batang atasnya. Biji

yang digunakan berasal dari buah Mangga yang telah benar-

benar tua (masak fisiologis), bentuknya seragam, tidak kempes,

tidak rusak fisik dan berasal dari pohon terpilih (umur

tanamannya lebih dari 10 tahun).

B. Tujuan

a. Menyediakan batang bawah yang bermutu sesuai dengan

kebutuhan

C. Referensi

a. Anonim. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Mangga

(Mangifera indica L). Direktorat Perbenihan. Ditjen Bina

Produksi Hortikultura

b. Nugroho H. Prastowo, dkk. 2006. Tehnik Pembibitan dan

Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. ICRAF

c. Pengalaman penangkar Majalengka dan Bogor. 2010

D. Alat dan Bahan

D.1. Alat

Page 6: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-6

a. Cangkul

b. Gembor/Embrat

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Bawah Halaman

2 / 5

Revisi

........

c. Skop kecil

d. Alat takar

e. Ember

f. Sprayer

D.2. Bahan

a. Biji

b. Media tanam (tanah, pupuk kandang perbandingan 2:1)

c. Polibag (ukuran 16 x 21 cm)

d. Pestisida (Fungisida, Insektisida, Bakterisida,

Nematisida, Akarisida)

e. Pupuk daun

f. Pupuk buatan

E. Fungsi

1. Alat

a. Cangkul digunakan sebagai alat untuk membuat

persemaian dan mencampur media tanam.

b. Gembor/embrat digunakan sebagai alat menyiram pada

persemaian.

c. Skop kecil digunakan sebagai alat untuk membantu

memasukkan media tanam ke polibag

d. Alat takar digunakan sebagai alat untuk menakar pestisida.

e. Ember digunakan sebagai wadah mencampur pestisida.

f. Sprayer digunakan sebagai alat untuk menyemprotkan

larutan pestisida dan pupuk daun.

Page 7: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-7

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Bawah Halaman

3 / 5

Revisi

........

2. Bahan

a. Biji sebagai bahan tanaman batang bawah.

b. Media tanam sebagai tempat tumbuhya biji durian yang

juga sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan tanaman.

c. Polibag (ukuran 16 x 21 cm) digunakan sebagai tempat

menampung media tanam.

d. Pestisida (Fungisida, Insektisida, Bakterisida, Nematisida,

Akarisida) digunakan untuk mengendalikan hama dan

penyakit.

e. Pupuk daun digunakan sebagai bahan penyubur daun.

f. Pupuk buatan digunakan sebagai tambahan nutrisi dalam

pertumbuhan tanaman.

F. Prosedur Pelaksanaan

F.1. Persiapan Biji

a. Ambil biji dari buah yang benar-benar telah tua (masak

fisiologis) dan dari pohon yang terpilih.

b. Ekstraksi (pembersihan/pengupasan) dari kulit biji

c. Seleksi/sortir biji

d. Cuci hingga bersih, jangan sampai menimbulkan rusak fisik

e. Rendam biji (seed treatment) ke dalam larutan fungisida

selama 10 menit.

Page 8: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-8

Gambar 1. Biji mangga siap semai

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Bawah Halaman

4 / 5

Revisi

........

F.2. Penyemaian Biji

a. Letakkan biji ke dalam bedengan persemaian sedalam 2

cm, dengan jarak tanam 2 x 2 cm, posisi lembaga (hylum) di

bagian bawah kemudian ditimbun dengan tanah/jerami

sampai bijinya tertutup (tipis)

b. Pindahkan benih dari persemaian umur 2 bulan setelah

semai ke polibag

c. Lakukan penyiraman bila diperlukan

F.3. Penyiapan Media Tanam

a. Lakukan pencampuran media tanam secara merata, antara

tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.

b. Lakukan pengisian media tanam ke dalam polibag (16 x 21

cm), usahakan agar polibag diisi ¾ bagian.

F.4. Pemeliharaan Batang Bawah

a. Lakukan penyiraman batang bawah disesuaikan dengan

kondisi media dan lingkungan.

b. Lakukan penyulaman tanaman

c. Lakukan pemupukan sebulan sekali dengan pupuk daun.

d. Lakukan penyiangan dilakukan terhadap gulma yang

tumbuh.

e. Lakukan seleksi batang bawah yang terjadi pertumbuhan

poliembrio (tumbuh tanaman baru lebih dari satu pada satu

lembaga).

f. Lakukan seleksi batang bawah yang terserang hama dan

penyakit

Page 9: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-9

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Bawah Halaman

5 / 5

Revisi

........

F.5. Pemilihan Batang Bawah

a. Lakukan pemilihan batang bawah yang sehat dan seragam

b. Pilih batang bawah sesuai cara perbanyakan dengan

spesifikasi sebagai berikut:

- Untuk perbanyakan sambung pucuk batang bawah setelah

berumur 4-5 bulan dari persemaian biji (batang bawah

masih berwarna hijau)

- Untuk perbanyakan okulasi batang bawah setelah berumur

5-7 bulan dari persemaian biji (batang bawah sudah

berwarna hijau kecoklatan dengan diameter 0,5 cm)

- Untuk perbanyakan susuan batang bawah setelah berumur

9-10 bulan dari persemaian biji

c. Satu minggu sebelum digunakan untuk keperluan

okulasi/sambung pucuk/susuan batang bawah diberi pupuk

sesuai anjuran.

F.6. Catat setiap kegiatan Persiapan Batang Bawah yang telah

dilaksanakan

Page 10: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-10

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-III

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Atas Halaman

1 / 3

Revisi

........

III. PERSIAPAN BATANG ATAS

A. Definisi

Persiapan batang atas merupakan serangkaian kegiatan

penyediaan bahan tanaman/stekres/entres (pucuk,mata

tempel) yang berasal dari pohon induk yang telah dilepas oleh

Menteri Pertanian (BF/BPMT) dan diregistrasi oleh Instansi

Pelaksana Pengawasan dan Sertifikasi Benih.

B. Tujuan

a. Menyediakan bahan tanaman/ stekres/ entres (pucuk, mata

tempel) untuk memproduksi benih bermutu

C. Referensi

a. Anonim. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Mangga

(Mangifera indica L). Direktorat Perbenihan. Ditjen Bina

Produksi Hortikultura

b. Pengalaman penangkar Majalengka dan Bogor. 2010

D. Alat dan Bahan

i. Alat

a. Gunting entres

b. Tangga

c. Galah

ii. Bahan

a. Pohon Induk (BF dan BPMT) yang sudah dilepas

Menteri Pertanian dan diregistrasi

Page 11: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-11

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Atas Halaman

2 / 3

Revisi

........

E. Fungsi

1. Alat

a. Gunting entres digunakan untuk mengambil

stekres/entres

b. Tangga digunakan sebagai alat bantu menjangkau

stekres/entres pada pohon induk

c. Galah digunakan sebagai alat bantu mengambil

stekres/entres pada pohon induk

2. Bahan

a. Pohon Induk (BF dan BPMT) digunakan sebagai sumber

stekres/entres

F. Prosedur Pelaksanaan

a. Pilih pucuk/mata tunas yang sesuai dengan cara

perbanyakan, dengan spesifikasi sebagai berikut:

- untuk sambung pucuk, stekres/entres yang digunakan

harus dalam stadia istirahat (dorman) 15-20 cm dari pucuk.

- untuk okulasi, stekres/entres yang digunakan 20-50 cm dari

pucuk.

- untuk susuan, batang bawah langsung disusukan pada

cabang pohon induk.

b. Satu bulan sebelum digunakan untuk keperluan

okulasi/sambung pucuk/susuan tanaman pohon induk diberi

pupuk sesuai anjuran.

Page 12: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-12

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-II

Tanggal

Sept 2010

Persiapan Batang Atas Halaman

3 / 3

Revisi

........

c. Pengambilan stekres/entres dilakukan menggunakan

gunting entres.

Gambar 2. Pengambilan stekres/entres

d. Catat setiap kegiatan persiapan batang atas yang telah

dilakukan.

Page 13: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-13

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-V

Tanggal

Sept 2010

Cangkok Halaman

1 / 4

Revisi

........

IV. CANGKOK

A. Definisi

Cangkok adalah serangkaian kegiatan menguliti hingga bersih

dan menghilangkan kambium dari cabang/ ranting sepanjang 5-

7 cm sehingga batang membentuk akar baru yang dapat

dipisahkan dari induknya.

B. Tujuan

a. Mendapatkan benih yang memiliki sifat dan karakteristik

stabil seperti induknya dalam jumlah yang banyak dan

seragam

b. Mendapatkan tanaman yang lebih cepat berbuah

dibandingkan dengan cara menanam dari biji

C. Referensi

a. Anonim. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Mangga

(Mangifera indica L). Direktorat Perbenihan. Ditjen Bina

Produksi Hortikultura

b. Pengalaman penangkar Majalengka dan Bogor. 2010

D. Alat dan Bahan

D.1. Alat

a. Pisau okulasi

b. Gunting stek

c. Tang

D.2. Bahan

a. Cabang pohon induk

Page 14: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-14

b. Media cangkok (cocopit, moss dll)

c. Plastik/karung

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-V

Tanggal

Sept 2010

Cangkok Halaman

2 / 4

Revisi

........

d. Tali pengikat, rafia

e. Polibag (ukuran 20 x 25 cm)

E. Fungsi

1. Alat

a. Pisau okulasi digunakan sebagai alat untuk membuat

sayatan dan potongan pada batang bawah maupun batang

atas.

b. Gunting stek digunakan untuk memotong cabang dari

pohon induk

c. Tang digunakan sebagai alat bantu dalam menghilangkan

kulit dan kambium pada cabang/ranting

2. Bahan

a. Cabang pohon induk digunakan sebagai bahan untuk

dicangkok

b. Media cangkok digunakan sebagai tempat tumbuhnya akar

c. Plastik/karung digunakan sebagai pembungkus media

cangkok.

d. Tali pengikat, rafia digunakan untuk mengikat pembungkus

media cangkokan.

e. Polibag (20 x 25 cm) digunakan sebagai wadah hasil

cangkokan

Page 15: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-15

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-V

Tanggal

Sept 2010

Cangkok Halaman

3 / 4

Revisi

........

F. Prosedur Pelaksanaan

F.1. Proses cangkok sebagai berikut:

a. Pilih cabang/ranting yang tegak lurus/vertikal, minimal

diameter 2 cm dan cukup mendapat sinar matahari.

b. Kerat kemudian kuliti hingga bersih cabang/ranting terpilih

sepanjang 5-7 cm

Gambar 14. Pengupasan kulit batang

c. Kerik/kerok kambiumnya hingga bersih dan angin-anginkan

d. Tutup dengan media cangkok, kemudian bungkus dengan

plastik/karung

Page 16: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-16

Gambar 15. Pemberian media di batang kemudian ditutup

plastik/karung

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-V

Tanggal

Sept 2010

Cangkok Halaman

4 / 4

Revisi

........

e. Ikat pada kedua ujung dan tengah, bila menggunakan

plastik lubangi terlebih dahulu.

Gambar 16. Pengikatan plastik/karung di kedua ujung dan

tengah

f. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya bila

diperlukan.

g. Setelah banyak akar yang tumbuh dan berwarna coklat

potong cabang/ranting kemudian dipindah ke dalam polibag

dan diletakkan pada tempat yang teduh dan aman selama

1-2 bulan, selanjutnya dipindah ke tempat terbuka.

h. Catat setiap kegiatan yang telah dilakukan.

Page 17: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-17

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

1 / 8

Revisi

........

V. PEMELIHARAAN BENIH

A. Definisi

Pemeliharaan Benih adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk memelihara hasil okulasi, sambung pucuk,

susuan dan cangkok agar mendapatkan hasil yang optimal

B. Tujuan

a. Menghasilkan tanaman baru yang siap tanam di lapangan

C. Referensi

a. Anonim. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Mangga

(Mangifera indica L). Direktorat Perbenihan. Ditjen Bina

Produksi Hortikultura

b. B, Alamanda. 1993. Mengenal Mangga. Sinar Tani. Hal: 5.

c. Pengalaman penangkar Majalengka dan Bogor

D. Alat dan Bahan

D.1. Alat

a. Gembor/ embrat

b. Alat takar

c. Ember

d. Sprayer

e. Alat pelindung

f. Gunting stek

D.2. Bahan

a. Pupuk anorganik

b. Pupuk daun

Page 18: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-18

c. Pestisida

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

2 / 8

Revisi

........

E. Fungsi

1. Alat

a. Gembor/ embrat digunakan sebagai alat untuk menyiram

benih.

b. Alat takar digunakan sebagai alat untuk menakar pestisida.

c. Ember digunakan sebagai wadah mencampur pestisida.

d. Alat pelindung (kaca mata, sarung tangan dan masker)

digunakan untuk melindungi bagian tubuh dari cemaran

bahan kimiawi (pestisida)

e. Sprayer digunakan sebagai alat untuk menyemprotkan

pestisida dan pupuk daun.

f. Gunting stek digunakan sebagai alat untuk memotong tunas

yang tidak dikehendaki

2. Bahan

g. Pupuk anorganik digunakan sebagai tambahan nutrisi

dalam pertumbuhan tanaman.

h. Pupuk daun digunakan untuk merangsang tumbuhnya daun

pada mata tunas yang disambung.

i. Pestisida (Fungisida, Insektisida, Bakterisida, Nematisida,

Akarisida) digunakan untuk mengendalikan hama dan

penyakit.

F. Prosedur Pelaksanaan

a. Lakukan penyiraman setiap hari jika diperlukan

b. Lakukan penyiangan gulma yang tumbuh dan pengendalian

hama dan penyakit

Page 19: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-19

c. Lakukan pewiwilan/pembuangan tunas yang tidak

dikehendaki terutama tunas yang tumbuh pada batang

bawah

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

3 / 8

Revisi

........

d. Lakukan pemupukan satu bulan sekali dengan pupuk

anorganik bergantian dengan pupuk daun dengan dosis

sesuai anjuran

e. Lakukan pengamatan terhadap OPT secara berkala

(seminggu 2 kali)

f. Lakukan identifikasi gejala serangan, jenis OPT dan musuh

alaminya.

g. Lakukan pengendalian bila diperlukan

h. Catat setiap kegiatan yang telah dilakukan

A. Beberapa Hama dan Penyakit yang menyerang benih Mangga :

a. Hama

1. Wereng Mangga

Wereng mangga (Idioverus niveosparsus Leth), berwarna

coklat keabuan. Wereng dewasa dan nimfanya menghisap

cairan dalam daun muda (pucuk daun). Setelah cairan habis,

daun muda dan pucuk daun menjadi kering. Hama ini

mengeluarkan embun madu. Produksi embun madu yang

berlebihan diikuti oleh pertumbuhan embun jelaga pada benih

mangga dapat mengganggu pertumbuhan bahkan mematikan

benih.

Pengendalian cara mekanis

- Memusnahkan atau memotong bagian yang terserang

Pengendalian cara kimiawi

- Penyemprotan dengan insektisida pada bagian tanaman

yang terserang

Page 20: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-20

2. Kutu Bisul Pucuk

Kutu bisul pucuk (Apsylla cistellata Buck) menyerang kuncup-

kuncup di ketiak daun di bagian pucuk. Pucuk tanaman

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

4 / 8

Revisi

........

berubah menjadi bisul kerucut yang keras. Nimfa hama ini

terdapat di dalam bisul dan berkembang di dalamnya sampai

dewasa. Setelah membuka, bisul menjadi kering dan sisik-sisik

berjatuhan. Serangan hebat menyebabkan ranting juga mati.

Akibat rangsangan nimfa memakan pucuk, daun mangga

berkembang menyerupai sisik.

Pengendalian cara kultur mekanis

- Memotong ranting mangga yang terdapat bisul kemudian

membakarnya.

Pengendalian cara kimiawi

- Penyemprotan dengan insektisida pada bagian tanaman

yang terserang

3. Ulat Penggerek Pucuk

Ulat penggerek pucuk (Chlumatia transversa Wlk), merusak

pucuk tanaman mangga yang masih muda. Kupu-kupu bertelur

pada tunas dan daun yang masih muda. Ulat yang baru

menetas masuk ke dalam tulang daun tengah pada daun-daun

yang masih muda selama 2 hari. Setelah tumbuh besar, ulat

masuk ke dalam tunas yang masih muda dan lembut kemudian

membuat lubang. Ulat mengebor sampai ke bawah,

menyebabkan daun-daun menjadi layu dan mati.

Pengendalian cara kimiawi

- Penyemprotan dengan insektisida yang mengandung 0,5%

Timbal Arsenat. Penyemprotan dilakukan setiap 3-4 hari

sekali selama tiga kali atau lebih menurut keadaan.

4. Thrips (Scirtothrips dorsalis)

Page 21: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-21

Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

5 / 8

Revisi

........

tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian cara mekanis - tunas muda terserang dipotong lalu dibakar - tangkap dengan perangkap warna kuning - pemangkasan teratur Pengendalian cara kimiawi - penyemprotan dengan pestisida

5. Kutu Putih Kutu berbentuk oval, datar, tertutup lapisan tebal seperti lilin, sering hinggap di daun dan menghisap cairan sel daun. Akibat serangan kutu tersebut, pada daun terdapat bercak kuning kotor. Pengendalian cara mekanis - Memotong dan memusnahkan daun tempat koloni serangga Pengendalian cara kimiawi - Menyemprotkan insektisida

6. Kutu Perisai Hama yang menyerang ranting. Pengendalian cara kimiawi - Menyemprotkan pestisida

b. Penyakit

1. Cendawan Jelaga

Penyakit cendawan jelaga disebabkan oleh cendawan Meliola

mangifereae Eale. Serangan cendawan jelaga pada mangga

bisa terjadi kalau di pohon terdapat hama serangga yang

Page 22: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-22

mengeluarkan kotoran ”embun madu”. Daun yang terserang

embun jelaga sebagian atau seluruh permukaan daun tertutup

cendawan. Untuk memberantas cendawan jelaga, perlu

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

6 / 8

Revisi

........

diberantas dulu hama yang mengeluarkan embun madu.

Setelah hama pembuat embun madu mati, baru embun jelaga

yang menyelimuti sebagian atau seluruh permukaan daun

dihembus dengan tepung belerang.

2. Bercak Karat Merah

Penyakit ini disebabkan oleh ganggang Cephaleuros mycoidea

Karst. Selain daun, bercak karat merah juga menyerang kulit,

tunas dan ranting tanaman. Serangan yang hebat bisa

membuat kulit menebal, ranting atau tunas menjadi kerdil, daun

menjadi jarang dan akhirnya kering.

Pengendalian kimia

- Menyemprotkan fungisida sesuai dosis anjuran

Pengendalian mekanis

- Memangkas bagian tanaman yang terserang.

3. Penyakit Antraknose

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotricum

gloesporioides, ditandai dengan adanya bercak-bercak tidak

teratur pada daun yang terserang. Akibat seringnya pusat

bercak berlubang mengakibatkan daun juga berlubang,

selanjutnya daun sakit menjadi kering dan gugur. Serangan

pada tangkai daun menyebabkan daun layu dan rontok.

Pengendalian Mekanis

- Mengatur jarak tanam di persemaian agar tidak terlalu rapat.

- Melakukan pemberian air terutama pada musim kemarau

Pengendalian Kimiawi

- Menyemprotkan insektisida

Page 23: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-23

4. Penyakit Persemaian

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sclerotium delphini

Welch. Gejala penyakit terlihat pada batang semai yang baru

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

7 / 8

Revisi

........

tumbuh berbau busuk. Infeksi ini berasal dari tanah atau dari

spora udara yang melekat pada pangkal semai. Spora yang

tumbuh membentuk benang miselium. Kemudian timbul bercak

coklat kehitaman di sekelilingnya tumbuh miselium, dan pelan-

pelan bercak tersebut mengelilingi batang sampai penuh. Pada

tingkat

serangan ini, daun pun menjadi layu dan akhirnya benih semai

mati.

Pengendalian cara mekanis

- Mencabut dan membakar (eradikasi) benih yang terserang

penyakit

Pengendalian cara kimiawi

- Sebelum biji disemai, dicelupkan ke dalam larutan fungisida

Selanjutnya kondisi persemaian harus dijaga tetap bersih dan

cukup mendapat sinar matahari.

5. Bercak Daun Stigmina

Penyebab penyakit ini adalah jamur Stigmina mangiferae

(Koord.) Ell. Daun yang terserang menjadi bercak-bercak hitam

kecoklatan bulat atau bersudut, tertama terjadi pada daun

muda sehingga menjadi cepat gugur. Penyakit ini semakin

hebat serangannya pada saat musim hujan.

Pengendalian Kimiawi

- Memberikan fungisida sesuai dosis yang dianjurkan

Pengendalian Mekanis

- Membakar daun-daun yang terserang dan berguguran

- Eradikasi tanaman yang terserang

Page 24: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-24

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VI

Tanggal

Sept 2010

Pemeliharaan Benih Halaman

8 / 8

Revisi

........

6. Bercak Daun Kelabu

Jamur penyebab penyakit ini adalah Pestalotiopsis mangiferae

(Henn) Stey. Daun-daun tua kurang sehat karena timbul

bercak-bercak kelabu keputihan yang semakin lama semakin

membesar dan akhirnya pecah berlubang pada daun tersebut.

Pengendalian Kimiawi

- Menyemprotkan fungisida sesuai dengan dosis anjuran

Page 25: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-25

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VII

Tanggal

Sept 2010

Sertifikasi Benih Halaman

1 / 5

Revisi

........

VI. SERTIFIKASI BENIH

A. Definisi

Sertifikasi benih adalah proses pemberian sertifikat dan label

setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan, pengujian

dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan agar

benih dapat diedarkan.

B. Tujuan

a. Menjamin kemurnian dan kebenaran varietas.

b. Memberikan informasi tentang mutu benih.

c. Melindungi produsen dan konsumen benih.

C. Referensi

a. Anonim. 2007. Sertifikasi Benih Tanaman Buah (SK

Direktur Jenderal Hortikultura No. 31A/Hk.050/6/2007

tentang Pedoman Sertifikasi Benih Hortikultura)

D. Prosedur Pelaksanaan

a. Permohonan sertifikasi benih diajukan oleh pemohon

kepada Instansi Penyelenggara Sertifikasi Benih Setempat

dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

b. Satu permohonan hanya berlaku untuk satu unit sertifikasi,

yaitu terdiri sari satu varietas, satu kelas benih dalam satu

kesatuan lahan (blok) dan satu kali perbanyakan.

c. Permohonan diajukan 10 hari sebelum pelaksanaan

tanam/okulasi/sambung pucuk/susuan/cangkok.

Page 26: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-26

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VII

Tanggal

Sept 2010

Sertifikasi Benih Halaman

2 / 5

Revisi

........

d. Permohonan harus dilampiri dengan:

1. Bukti kelayakan sebagai Pohon Induk atau sumber benih

2. Sket/gambar peta lahan pembenihan/ lokasi lahan

pembenihan

e. Petugas Instansi Penyelenggara Sertifikasi Benih/BPSBTPH

akan melakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali untuk

okulasi/sambung pucuk. Pemeriksaan dilakukan 4 kali :

- Pemeriksaan pendahuluan dilakukan sebelum

tanam/dilakukan okulasi/ sambung pucuk/ susuan

- Pemeriksaan pertama dilakukan pada saat okulasi/

sambung pucuk/susuan

- Pemeriksaan kedua dilakukan 2-3 bulan setelah okulasi/

sambung pucuk/ susuan

- Pemeriksaan ketiga dilakukan menjelang disalurkan yaitu

paling lambat 7 hari sebelum benih disalurkan.

f. Petugas Instansi Penyelenggara Sertifikasi

Benih/BPSBTPH akan melakukan pemeriksaan sebanyak 4

kali untuk susuan dan cangkok.

g. Pemeriksaan dilakukan 4 kali :

- Pemeriksaan pendahuluan dilakukan sebelum tanam/

dilakukan pencangkokan/ susuan

- Pemeriksaan pertama dilakukan pada saat

pencangkokan/susuan

- Pemeriksaan kedua dilakukan pada saat keberhasilan

cangkokan/ susuan sebelum dipindah ke polibag

Page 27: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-27

- Pemeriksaan ketiga dilakukan menjelang disalurkan yaitu

paling lambat 7 hari sebelum benih disalurkan.

h. Ajukan jumlah label sesuai dengan jumlah benih yang

memenuhi syarat pada pemeriksaan terakhir.

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VII

Tanggal

Sept 2010

Sertifikasi Benih Halaman

3 / 5

Revisi

........

i. Standar mutu benih mangga :

g.1. hasil okulasi :

- tinggi batang bawah okulasi dari leher akar minimal 20

cm,

- umur benih sejak penempelan 4-5 bulan,

- jumlah cabang tunas mata tempel minimal 1,

- jumlah daun minimal 12 helai,

- panjang tunas mata tempel minimal 40 cm,

- kondisi fisik benih sehat secara visual,

g.2. Hasil Sambung Pucuk adalah :

- tinggi batang bawah sambung pucuk dari leher akar

minimal 20 cm,

- umur benih dari saat sambung minimal 4-5 bulan,

- jumlah daun pada tunas hasil sambung minimal 12

helai,

- panjang tunas sambung pucuk minimal 40 cm,

- kondisi fisik benih sehat secara visual.

g.3. Hasil Susuan

- tinggi batang bawah susuan dari leher akar minimal 10

cm,

- umur benih dari saat susuan minimal 4-5 bulan,

- jumlah daun pada tunas hasil susuan minimal 12 helai,

- panjang tunas minimal 40 cm,

- kondisi fisik benih sehat secara visual.

g.4. Hasil Cangkokan

Page 28: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-28

- Tinggi tanaman minimal 50 cm

- Umur benih dari saat pemisahan dari cabang/ ranting

pohon induk minimal 3 bulan

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VII

Tanggal

Sept 2010

Sertifikasi Benih Halaman

4 / 5

Revisi

........

- Jika diperlukan untuk pengangkutan jarak jauh,

pelabelan dapat dilakukan pada saat

pemisahan dari cabang/ ranting pohon induk

- Kondisi fisik benih sehat secara visual dan stabil

j. Lakukan pencetakan label sesuai dengan format berikut:

- Sisi depan :

Berisi logo dan nama Instansi Penyelenggara Sertifikasi

Benih No. Seri label serta tulisan BENIH BERSERTIFIKAT

- Sisi belakang :

k. Syarat label:

- Bahan label harus kuat, tidak mudah rusak dan tidak

mudah luntur

- Label harus dipasang pada setiap kemasan benih dengan

jumlah tertentu sesuai permintaan pemohon

SERTIFIKASI BENIH HASIL OKULASI/SAMBUNG

PUCUK/SUSUAN/CANGKOK

No. Seri :

1. Nama Produsen :

2. Alamat :

3. Nomor Induk :

4. Jenis Tanaman :

5. Varietas Batang Bawah :

6. Varietas Batang Atas :

7. Kelas Benih :

8. Tanggal penempelan/

Penyambungan/Pecangkokan :

9. Tgl Pemeriksaan akhir :

Page 29: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-29

- Kebenaran isi label sepenuhnya menjadi tanggung jawab

produsen/penangkar benih

- Pemasangan label dilakukan oleh produsen/penangkar

benih dengan pengawasan/supervisi dari petugas Instansi

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VII

Tanggal

Sept 2010

Sertifikasi Benih Halaman

5 / 5

Revisi

........

Penyelenggara Sertifikasi Benih dan disertai dengan berita

acara

- Warna label dengan kelas:

a. Benih Dasar (BD) diberi label dengan warna putih

b. Benih Pokok (BP) diberi label dengan warna ungu

c. Benih Sebar (BR) diberi label dengan warna biru

- Bentuk dan ukuran : segiempat dengan ukuran 11 x 4,5 cm

l. Lakukan legalisasi label ke kantor Institusi Penyelenggara

Sertifikasi Benih dinyatakan dengan cap timbul dari Institusi

Penyelenggara Sertifikasi Benih.

m. Catat setiap kegiatan Sertifikasi Benih yang telah dilakukan

Page 30: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-30

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VIII

Tanggal

Sept 2010

Pengemasan dan

Pengangkutan Benih

Halaman

1 / 4

Revisi

........

VII. PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN BENIH

A. Definisi

Pengemasan/Packing dan pengangkutan benih adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengemas/packing

benih guna mengurangi kerusakan saat

pengangkutan/distribusi benih kepada petani/konsumen.

B. Tujuan

a. Menghindari resiko kerusakan/kematian benih yang tinggi

selama proses pengangkutan/ distribusi

b. Tersedianya benih ditingkat konsumen sesuai prinsip 7

tepat (waktu, mutu, jumlah, jenis, varietas, tempat, dan

harga yang sesuai)

C. Referensi

a. Nugroho H. Prastowo, dkk. 2006. Tehnik Pembibitan dan

Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah

b. Anonim. 2004. Pedoman Perbanyakan Benih Mangga

(Durio zibethinus Murr)

c. Pengalaman penangkar benih Mangga Majalengka dan

Bogor.2010

D. Alat dan Bahan

D.1. Alat

a. Box kayu

b. Alat Pengikat

Page 31: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-31

c. Palu

d. Spidol

e. Gunting

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VIII

Tanggal

Sept 2010

Pengemasan dan

Pengangkutan Benih

Halaman

2 / 4

Revisi

........

f. Cutter

g. Terpal

D.2. Bahan

a. Kertas tulis

b. Tali Rapia

c. Karung Plastik

d. Pelepah Pisang

e. Lakban

E. Fungsi

1. Alat

a. Box digunakan sebagai tempat menyimpan benih

b. Alat Pengikat digunakan sebagai alat untuk mengikat

c. Terpal digunakan sebagai alat untuk menutupi benih dalam

rangka untuk mengurangi kadar air pada selama

pengangkutan

d. Spidol digunakan sebagai alat tulis untuk menulis

keterangan benih pada kemasan

e. Lakban suatu alat yang digunakan untuk mengikat

Boks/Dus karton

f. Cutter digunakan sebagai alat pemotong

g. Kertas tulis digunakan sebagai media untuk menulis

keterangan benih di kemasan

h. Tali Rapia digunakan sebagai bahan untuk mengikat benih

tanaman Mangga yang telah

Page 32: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-32

dikurangi medianya dalam polibag agar tidak banyak

bergerak, disamping juga berfungsi untuk mengikat karton

yang telah diisi benih tanaman mangga

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VIII

Tanggal

Sept 2010

Pengemasan dan

Pengangkutan Benih

Halaman

3 / 4

Revisi

........

i. Pelepah Pisang digunakan sebagai bahan pelembab pada

packing benih

j. Karung plastik digunakan sebagai bahan alas benih agar

tidak langsung bersinggungan dengan permukaan dalam

Box benih

F. Prosedur Pelaksanaan

F.1. Pengemasan dan Pengangkutan Jarak Dekat

a. Susun benih secara bertahap sesuai ukuran polibag diantara

benih yang diawali depan ke belakang.

b. Batasi barisan benih yang paling tepi dengan menggunakan

kayu atau rentangan tambang agar posisinya lebih kokoh

jika masih tersisa ruangan kosong dalam kendaraan bak

terbuka

c. Gunakan paranet untuk menghindari rontoknya daun akibat

transportasi

F.2. Pengemasan dan Pengangkutan Jarak Jauh

a. Lakukan pengurangan jumlah media tanam (tanah)

sebanyak 50% volume tanah.

b. Agar tanaman tidak stres sebelum dikemas dilakukan

pengurangan kadar air pada media benih dan dinaungi

dengan menggunakan terpal

c. Permukaan polibag yang telah siap lalu diikat dengan tali

rapia

Page 33: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-33

d. Susun benih dalam box kayu yang telah dilapisi pelepah

pisang pada bagian pinggir secara rapih, lalu tutup bagian

atas dan diberi celah agar terjadi sirkulasi udara

Standar Operasional

Prosedur Benih Mangga

Nomor

Mga-VIII

Tanggal

Sept 2010

Pengemasan dan

Pengangkutan Benih

Halaman

4 / 4

Revisi

........

Gambar 17. Pengemasan jarak jauh mangga Gedong gincu

e. Ikat box kayu dengan tali agar lebih kokoh dan tahan banting

pada saat pengangkutan

f. Pindahkan box kayu berisi benih ke pusat-pusat transportasi

seperti Bandara (Kargo) / pelabuhan laut untuk kemudian

dikirim ke pemesan benih

g. Lakukan pengurusan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar

Area di Kantor Badan Karantina terdekat sebelum benih

dikirim

h. Catat setiap kegiatan pengemasan dan pengangkutan benih

yang telah dilakukan.

Page 34: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERBENIHAN …ditbenih.hortikultura.pertanian.go.id/sopbenih/sop mangga gabung.pdf · penyediaan bahan tanaman dari hasil semaian biji yang sudah

Mga I-34