2

Click here to load reader

Stainless Steel & Sifat Weld Ability

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Stainless Steel & Sifat Weld Ability

Prepared by Farid Moch. Zamil May 26, 2009

Stainless Steel : Merupakan baja

alloy tinggi yang mengandung paling sedikitnya 12% Chromium (Cr).

Semakin tinggi kandungan Chromium (Cr), makin tinggi ketahanan korosinya (Corrosion Resistance).

Pada saat ini telah tersedia beraneka

ragam jenis material Stainless Steel dengan sifat yang berbeda, misalnya keuletan pada temperature tinggi. Sifat

yang terpenting tentu saja adalah ketahanan korosi (corrosion resistance)

pada berbagai keadaan lingkungan yang berbeda.

Sifat Stainless Steel menjadi beraneka ragam dengan adanya

komposisi kimia yang menentukan mikrostrukturnya. Adapun jenis Stainless

Steel menurut mikrostrukturnya umumnya :

1. AUSTENITIC – STAINLESS STEEL

Type Austenitic Stainless Steel ini mempunyai kandungan Chromium (Cr) tinggi yaitu 16% - 26 % dan

mengandung paling sedikitnya 8 % Nickel (Ni). Jenis Baja ini paling umum

dipakai dalam dunia industri. Sifat Weldability yang paling baik dengan proses welding umumnya.

Austenitic Stainless Steel pada

umunya memiliki structur fase tunggal.

Struktur ini selama welding dapat membentuk kristal Ferrite didalam Weld

Metal dan HAZ. Pembentukan Ferrite ini mempunyai Keuntungan yaitu : mencegah terjadinya Hot Cracking.

Sedangkan Kerugiannya yaitu : ketahanan korosinya akan berkurang

kata lainnya mudah terserang korosi, terutama Austenitic Stainless Steel yang mengandung Alloy Molybdenum (Mo).

2. FERRITIC – STAINLESS STEEL

Type Ferritic Stainless Steel ini mempunyai kandungan Chromium (Cr)

tinggi yaitu 12% - 30 %. Umumnya Chromium (Cr) yang sering dipakai adalah

16% - 18%, karena memiliki ketahanan korosi yang lebih baik serta lebih murah daripada Austenitic Stainless Steel karena

tidak mengandung Nikel (Ni). Adapun mikrostruktur seperti yang terlihat pada

gmbar dibawah ini.

Sifat Ferritic Stainless Steel Weldabilitynya sangat rendah, hal ini

dipengaruhi oleh percepatan karbida yang terjadi pada batas butir, akibatnya weld akan rapuh dan mengurangi ketahanan

korosinya. Selanjutnya keretakan dapat terjadi pada Weld Metal bila menjadi dingin.

WELDING ARTICLE

STAINLESS STEEL & SIFAT WELDABILITY

1111

Oleh

Moderator KBK PengelasanModerator KBK PengelasanModerator KBK PengelasanModerator KBK Pengelasan

Farid Moch. Zamil (Farid Las) PT. Dinamika Energitama Nusantara (DEN) - Surabaya

Gambar :

Mikrostruktur

Austenitic Stainless Steel

Gambar :

Mikrostruktur

Ferritic Stainless Steel

Page 2: Stainless Steel & Sifat Weld Ability

Prepared by Farid Moch. Zamil May 26, 2009

3. MARTENSITIC-STAINLESS STEEL

Type Martensitic Stainless Steel

ini mempunyai kandungan Chromium (Cr) yaitu 12% - 30 %. Mereka memiliki kandungan Karbon (C) yang lebih tinggi

daripada Ferritic Stainless Steel yang membuat mereka dapat diperkeras,

berbeda dengan Ferritic dan Austenitic Stainless Steel.

Type Stainless Steel ini dipakai karena kekuatan mekanikalnya dan

ketahanan korosinya. Sifat dari material ini mempunyai weldability yang rendah, karena terdapat daerah yang keras dan

rapuh pada logam induknya.

4. DUPLEX – STAINLESS STEEL Duplex Stainless Steel ini

mempunyai struktur Ferritic – Austenitic dengan komposisi yang seimbang (50-

50). Kandungan Chromiumnya berkisar 12% - 26%. Sifat dari material ini mempunyai kekuatan mekanikal yang

tinggi dan tahan terhadap Stress Corrosion Cracking yang disebabkan oleh

adanya Chlorida.

Weldability dari material ini bila menjadi

panas selama pengelasan akan membentuk fasa Ferite pada HAZ, akibatnya akan

mengurangi ketahanan korosi dan kerapuhan. Dalam menyiasati material pengelasannya dipakai logam pengisi dengan

tingkat kandungan Nickel (Ni) yang lebih tinggi dari logam induknya.

Secara umum material ini mempunyai kemampuan las yang baik.

Dengan sekelumit penjelasan ini semoga bermanfaat.

Back Ground Penulis :

Dalam dunia kerja telah 18 tahun bekerja di

perusahaan Jasa Konstruksi di mulai dari :

1. CV. SAMACO fabricator equipment industri

pabrik gula. Tahun 1991 - 1992

2. NIPPON STEEL Corp. pemasangan jalur pipa

gas (East Java Gas Pipeline). 1992 - 1994

3. PT. NISCONI IND. dalam Project Chandra Asri

pada tahun 1994.

4. PT BARATA IND. sejak tahun 1994 – 1997.

5. PT. MECO INOXPRIMA, Fabricator equipment

STAINLESS STEEL mulai tahun 1997 – 2008.

6. PT. DINAMIKA ENERGITAMA NUSANTARA

(DEN). Engineering Company dibidang

Industri BOILER POWER PLANT , sejak tahun

2008 sampai sekarang.

Gambar :

Mikrostruktur

Duplex Stainless Steel

Gambar :

Mikrostruktur

Martensitic Stainless Steel

Terlahir di : Surabaya, 16

Februari 1967.

Aktif di Mailing List MIGAS

Indonesia sejak tahun 2002

dan sejak tahun 2002

tepatnya bulan Nopember

2002 ditunjuk sebagai

Moderator Bidang Keahlian

Pengelasan Mailing List MIGAS INDONESIA.

2222