42
JUDUL PPM PELATIHAN PRODUKSI TELUR ASIN ANEKA RASA UNTUK MENAMBAH PENGHASILAN KELUARGA Oleh: Sukiya, Anna Rakhmawati, Tri Harjana Jurdik. Biologi, FPMIPA, UNY Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Program pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan ini merupakan kelanjutan dari program yang pernah didanai oleh FMIPA UNY tahun 2015. Hasil PPM tahun 2015 bahwa masyarakat sasaran telah menguasai ketrampilan membuat telur asin, serta mampu menjual produknya. Masyarakat yang akan dijadikan sasaran PPM adalah ibu-ibu rumahtangga di Dusun Denokan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Bahwa di dusun tersebut ada beberapa keluarga yang memelihara itik petelur, sehingga hasil penjualan telur lebih menguntungkan jika dibuat telur asin aneka rasa terlebih dahulu sebelum dijual. Telur itik mentah dijual dengan harga Rp. 2.000,-/butir, sedangkan apabila dibuat telur asin aneka rasa harga jualnya Rp. 5.000,-/butir. Kegiatan produksi telur asin aneka rasa bisa memanfaatkan waktu luang, dan dapat dilakukan kapan saja, tidak harus terpancang waktu. Ketrampilan produksi telur asin bisa ditingkatkan dari hanya rasa asin saja, menjadi telur asin aneka rasa, antara 1

staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

JUDUL PPM

PELATIHAN PRODUKSI TELUR ASIN ANEKA RASA UNTUK MENAMBAH PENGHASILAN KELUARGA

Oleh: Sukiya, Anna Rakhmawati, Tri HarjanaJurdik. Biologi, FPMIPA, UNY

Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Program pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan ini merupakan kelanjutan dari

program yang pernah didanai oleh FMIPA UNY tahun 2015. Hasil PPM tahun 2015 bahwa

masyarakat sasaran telah menguasai ketrampilan membuat telur asin, serta mampu menjual

produknya. Masyarakat yang akan dijadikan sasaran PPM adalah ibu-ibu rumahtangga di

Dusun Denokan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Bahwa di dusun tersebut ada

beberapa keluarga yang memelihara itik petelur, sehingga hasil penjualan telur lebih

menguntungkan jika dibuat telur asin aneka rasa terlebih dahulu sebelum dijual. Telur itik

mentah dijual dengan harga Rp. 2.000,-/butir, sedangkan apabila dibuat telur asin aneka rasa

harga jualnya Rp. 5.000,-/butir. Kegiatan produksi telur asin aneka rasa bisa memanfaatkan

waktu luang, dan dapat dilakukan kapan saja, tidak harus terpancang waktu.

Ketrampilan produksi telur asin bisa ditingkatkan dari hanya rasa asin saja, menjadi

telur asin aneka rasa, antara lain rasa pedas, rasa bawang, dan rasa bawang pedas.

Harapannya adalah jika ketrampilan produksi telur asin aneka rasa sudah dikuasai, dan

produk telur asin aneka rasa sudah dihasilkan, berarti pada keluarga tersebut selalu tersedia

lauk berprotein untuk pertumbuhan dan kecerdasan anaknya. Jika produksi telur asin aneka

rasa ini melebihi kebutuhan rumahtangga masing-masing, maka bisa dijual sebagai

tambahan penghasilan keluarga.

Telur asin lama simpan tiga minggu hasil produksi para ibu peserta pelatihan tahun

2015 telah diuji kualitasnya, ternyata telur asin tersebut masih berkualitas baik dari sisi

kelayakan konsumsi, maupun secara bakteriologik tidak ditemukan bakteri patogen.

Di Dusun Denokan dan sekitarnya banyak mahasiswa yang indekos, umumnya untuk

pemenuhan makan kesehariannya tidak memasak tetapi makan di warung-warung yang ada

1

Page 2: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

di kawasan tersebut. Berdasarkan kepraktisan dan kualitas gizi telur asin aneka rasa, maka

potensi dan prospek pemasarannya sangat mudah, karena hasil produk telur asin aneka rasa

ini bisa dititipkan di warung-warung makan sekitar.

Untuk meyakinkan kualitas produk telur asin aneka rasa serta kelayakan tenggang

konsumsi, juga dilakukan uji laboratorik terhadap kandungan mikroorganisme patogen

berdasar variasi waktu pasca pengukusan. Hasil uji tersebut merupakan rekomendasi sampai

berapa lama (berapa hari) bahwa produk telur asin aneka rasa boleh ataupun tidak boleh

dikonsumsi.

B. Kalayak Sasaran

Kegiatan PPM ini dilaksanakan terhadap ibu-ibu rumahtangga anggota dari tiga Dasa

Wisma yaitu Dasa Wisma Mawar, Melati, dan Nusa Indah di RT.01, RW.01, Denokan,

Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Jumlah kalayak sasaran sebanyak 12 orang

(empat orang dari setiap kelompok Dasa Wisma tersebut). PPM dilaksanakan 3 jam/hari,

pada Sabtu, 30 Juli dan Sabtu, 14 Agustus 2016, sedangkan hari-hari sebelumnya dilakukan

sosialisasi kepada kalayak sasaran sejak Senin, 25 Juli 2016.

C. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Di Dusun Denokan, ada beberapa keluarga yang memelihara itik petelur. Telur itik

yang dihasilkan sebaiknya tidak dijual langsung, tetapi diolah menjadi telur asin agar

meningkatkan keuntungan. Untuk meningkatkan gairah pembeli, telur asin bisa dibuat

dalam berbagai aneka rasa. Apakah produk telur asin tidak sebaiknya dikembangkan

menjadi telur asin yang beraneka rasa terlebih dahulu, kemudian baru dijual?

b. Bahan, peralatan, tempat, maupun waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi telur

asin aneka rasa sangat mudah, murah, dan tidak perlu tempat khusus. Bagaimana

meningkatkan ketrampilan para ibu di Dusun Denokan untuk memproduksi telur asin

aneka rasa?

c. Banyak mahasiswa indekos di Dusun Denokan dan sekitarnya, mereka tidak memasak

sendiri tetapi makan di warung. Bagaimana potensi dan prospek pemasaran telur asin

aneka rasa di kawasan Dusun Denokan?

2

Page 3: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

d. Peralatan, tempat, maupun waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi telur asin

aneka rasa tersebut mudah, murah, dan tidak memerlukan tempat khusus. Bagaimana

meningkatkan ketrampilan para ibu di Dusun Denokan untuk memproduksi telur asin

aneka rasa?

e. Banyak mahasiswa indekos di Dusun Denokan dan sekitarnya, mereka tidak memasak

sendiri tetapi makan di warung. Bagaimana potensi dan prospek pemasaran telur asin

di kawasan Dusun Denokan?

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara membangkitkan minat para ibu di Dusun Denokan agar mau

memproduksi telur asin aneka rasa?

b. Ketrampilan apa saja dalam produksi telur asin aneka rasa yang perlu dilatihkan kepada

para ibu di Dusun Denokan?

c. Ketrampilan apa saja yang perlu dilatihkan kepada para ibu di Dusun Denokan dalam

pemasaran dan mengelola kegiatan bersama untuk produksi telur asin aneka rasa

tersebut?

d. Berapa lama (berapa hari) paska pengukusan, bahwa produk telur asin aneka rasa boleh

ataupun tidak boleh dikonsumsi?

D. Tujuan Kegiatan PPM

1. Teridentifikasi cara membangkitkan minat para ibu di Dusun Denokan sehingga mau

memproduksi telur asin aneka rasa.

2. Melatih berbagai ketrampilan para ibu di Dusun Denokan dalam produksi telur asin

aneka rasa.

3. Melatih ketrampilan para ibu di Dusun Denokan untuk memasarkan dan mengelola

kegiatan bersama dari telur asin aneka rasa yang mereka diproduksi.

4. Para ibu peserta pembinaan, mendapat pengetahuan tentang keamanan produk telur

asin aneka rasa agar terhindar dari bakteri patogen.

3

Page 4: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

E. Manfaat Kegiatan PPM

Beberapa manfaat dari kegiatan PPM ini adalah:

1. Mampu meningkatkan ketrampila para ibu di Dusun Denokan dalam memproduksi

telur asin aneka rasa yang berkualitas baik.

2. Para ibu di Dusun Denokan menjadi lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu

luang selepas kesibukan rumahtangga masing-masing.

3. Pemenuhan gizi untuk protein hewani yang akan membawa perbaikan pertumbuhan

dan kecerdasan anak.

4. Produksi telur asin aneka rasa bisa menambah penghasilan keluarga.

5. Meningkatkan ketrampilan para ibu di Dusun Denokan tentang pemasaran dan

pengelolaan produk telur asin aneka rasa secara bersama-sama.

6. Memahami batas waktu paska produksi telur asin aneka rasa sebelum dikonsumsi

untuk menghindari terjadinya infeksi akibat adanya inkubasi mikroba patogen.

----- o -----

4

Page 5: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Telur

Sebutir telur (juga telur itik) tersusun atas kerabang telur (kulit telur), lapisan kulit

telur (kutikula), membran kulit telur, putih telur (albumen), kuning telur (yolk), bakal anak

(embrio), dan kantung udara. Telur itik merupakan satu di antara sumber protein hewani

yang berasa sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur merupakan sumber protein

hewani yang harganya murah, mudah diperoleh, memiliki kandungan gizi yang lengkap baik

berupa protein, lemak, vitamin, maupun mineral. Zat gizi pada telur mampu diserap

mencapai 96% oleh tubuh manusia yang mengonsumsinya (Yuwanta, 2010: 45)..

Telur merupakan sumber protein terbaik, karena mengandung semua unsur asam

amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Oleh karena berbagai keunggulan gizi

telur, maka berakibat pada laju penurunan kualitas, kesegaran telur tidak bisa bertahan lama,

telur menjadi mudah busuk. Menurun atau rusaknya kualitas telur bisa disebabkan oleh

karena kontaminasi mikroba, kerusakan secara fisik, terjadi penguapan air dan beberapa gas

seperti karbondioksida, ammonia, nitrogen, dan hidrogen sulfida dari dalam telur. Kerusakan

telur juga dapat terjadi akibat lama penyimpanan, suhu udara, kelembaban relatif, serta

kualitas kerabang telur (Apriyanti, 2014: 143). Kerabang telur adalah lapisan terluar yang

melindungi telur dari berbagai penyebab kerusakan, baik kontaminasi mikroba, fisik, dan

penguapan. Kualitas kerabang telur didasarkan pada kekerasan, kehalusan (licin) permukaan

luar, ketebalan, serta banyak dan luasnya pori pada kerabang. Semakin tipis, dan semakin

banyak pori pada kerabang, menyebabkan telur semakin cepat rusak (Haryono, 2000: 96).

Putih telur (albumen) merupakan bagian telur yang berbentuk gel dan mengandung air.

Bagian putih telur yang berdekatan dengan kuning telur, lebih kental dan membentuk lapisan

yang disebut kalaza. Kalaza ini mengelilingi kuning telur, membentuk cabang ke arah dua

sisi ujung berlawanan, seperti tali yang bergulung, satu mengarah ke ujung tumpul, dan yang

satu lagi mengarah ke ujung lancip. Adanya kalaza ini maka posisi kuning telur (pada telur

segar) akan berada di tengah-tengah telur (Sutrisno, 2009: 2). Kuning telur berbatasan

dengan putih telur, dan dibungkus membran vitelin yang tersusun dari keratin. Kuning telur

umumnya berbentuk bulat, berwarna kuning atau oranye, terletak di pusat telur, dan bersifat

5

Page 6: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

elastis. Warna kuning disebabkan kandungan santofil dari makanan itik, juga pigmen

karotenoid. Kuning telur dari telur segar berbentuk utuh, karena dibungkus oleh membran

vitelin yang kuat (Sutrisno, 2009: 4).

Kantung udara (air cell) adalah ruang kosong yang terletak di antara putih telur dan

lapisan membran kerabang, di bagian ujung tumpul telur. Telur pada saat baru saja

dikeluarkan oleh induk itik, kondisinya masih hangat dan kantung udara belum terbentuk.

Saat telur diletakkan dan suhunya mulai turun maka auter membrane pada kerabang mulai

terpisah dengan inner membrane membentuk kantung udara, semakin lama umur simpan

telur maka kantung udara semakin besar. Bagian lain dari telur adalah germinal disc

(embrio) merupakan bakal dari individu yang terhubung ke pusat yolk (UNIKA, 2012: 44).

B. Sifat Kimia Telur

Telur memiliki sifat fisikokimia yang sangat berpengaruh dalam pengolahan pangan.

Sifat-sifat tersebut berupa daya busa, emulsi, koagulasi, dan warna. Busa merupakan dispersi

koloid dari fase gas dan fase cair, terbentuk pada saat dikocok. Terbentuknya busa telur

akibat terbukanya ikatan molekul protein sehingga rantai menjadi lebih panjang, udara

masuk di antara rantai molekul tersebut sehingga volume mengembang. Emulsi merupakan

dispersi partikel lemak dalam air atau air dalam lemak. Kuning telur adalah contoh emulsi

lemak dalam air. Emulsi dibentuk oleh tiga komponen, yaitu zat yang terdispersi, zat

pendispersi, dan zat pengemulsi. Pembentukan emulsi dimulai dari pengocokan yang

memisahkan butir-butir zat terdispersi yang segera diselubungi oleh selaput tipis zat

pengemulsi. Bagian dari zat pengemulsi (emulsifier) menghadap ke arah lemak, sedangkan

bagian polarnya menghadap ke arah air. Koagulasi adalah perubahan sruktur protein telur

yang meningkatkan kekentalan dan hilangnya kelarutan, berarti terjadi perubahan bentuk

dari cair (sol) menjadi berbentuk semi padat atau padat (gel). Koagulasi protein telur dapat

terjadi karena panas, asam, basa, garam, atau urea. Koagulasi terjadi karena molekul-

molekul protein mengalami agregasi dan terbentuk ikatan hidrofobik antar molekul, ikatan

hidrgen, ataupun ikatan disulfide, dan protein yang terkoagulasi bersifat tidak larut.

Jenis garam koagulan protein adalah garam laktat, klorida, sulfat, fosfat, kombinasi

MgCl2-NaSCN-NaCl, Na2SO4-CaCl2. Penambahan garam-garam dimaksud pada konsentrasi

tinggi menyebabkan protein telur berubah menjadi curd (semacam gumpalan tahu).

6

Page 7: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Koagulasi oleh asam dan basa berhubungan dengan proses penetralan molekul protein

sehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik

isoelektrik terjadi pengendapan protein oleh karena pH. Koagulasi oleh asam dan basa dapat

terjadi oleh karena terjadi denaturasi protein akibat dari turunnya pH (Sutrisno, 2009: 4).

Perubahan warna hasil olahan telur dapat menjadi hitam, kehijauan, coklat, atau

merah. Warna hitam kehijauan disebabkan karena pemanasan yang terlalu lama sehingga

terbentuk ikatan Fe dan S. Warna coklat disebabkan terjadi reaksi brawning sehingga

terbentuk karbonilamin, warna merah disebabkan terbentuk ikatan kompleks conalbumin

dengan ion Fe (Sutrisno, 2009: 7). Sifat telur yang lain yang menyebabkan telur mudah

rusak adalah mudah pecah, retak, tidak mampu menahan tekanan mekanik, sehingga telur

tidak bisa diperlalukan secara kasar. Kelembaban udara relatif dan suhu juga mempengaruhi

mutu telur baik dari sifat kemik maupun bakteriologiknya.

C. Penggaraman Telur (Telur Asin)

1. Telur asin

Penambahan garam dapur dalam jumlah tertentu pada telur dapat mengawetkan bahan

pangan tersebut. Hal ini disebabkan adanya kenaikan tekanan osmotik yang menyebabkan

plasmolisis sel mikroba dan menjadi peka terhadap CO2. Penambahan garam dapur juga

akan menurunkan oksigen terlarut, menghambat kerja enzim proteolitik, dan menurunkan

aktivitas air (kandungan air bebas dalam telur berkurang). Pengasinan merupakan proses

penetrasi garam dapur ke dalam telur yang diasinkan dengan cara difusi setelah garam

mengion menjadi Na+ dan Cl-. Laju difusi ditentukan oleh perbedaan tekanan osmosis isi

telur dan kandungan garam dapur pada adonan, makin besar perbedaan makin cepat laju

difusi. Laju difusi dihambat oleh lapisan kapur pada kerabang, dan lemak pada kuning telur.

Ukuran Kristal garam dapur juga berpengaruh pada laju difusi. Kristal garam dapur yang

besar (> 6 nm3) menyebabkan difusi berlangsung lambat, kristal yang kecil (<1 nm3) laju

difusi terlalu cepat dan berakibat mengerasnya lapisan protein terluar sehingga menghalangi

difusi ke bagian telur yang lebih dalam. Beberapa keuntungan penggunaan garam dapur

dalam produksi telur asin adalah (1) dalam konsentrasi tinggi dapat mencegah kerusakan

telur, (2) menjadi pengawet karena menyebabkan plasmolisis mikroba dan menghambat

kerja enzim proteolitik, (3) hidroskopis sehingga kandungan air dalam telur menjadi turun,

7

Page 8: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

(4) menurunkan kelarutan oksigen dalam telur sehingga aktifitas mikroba proteolitik maupun

patogen dapat ditekan, (5) pengasinan telur yang dilakukan secara tradisional menghasilkan

cita rasa yang khas dan banyak disukai oleh pembeli (Sutrisno, 2009: 20).

2. Telur asin aneka rasa

Pembuatan telur asin dalam kegiatan pengabdian kali ini dibuat dalam tiga varian rasa

yakni rasa pedas, rasa bawang, dan rasa bawang pedas. Bahan baku yang digunakan adalah

telur itik, garam dapur krosok (garam dapur tanpa Iodium), cabai rawit merah, bawang putih,

dan air sumur yang sudah didihkan. Pembuatan telur asin aneka rasa ini tidak direndam

menggunakan pasta dari campuran serbuk batu bata dan abu gosok, tetapi telur cukup

direndam dengan air masak yang sudah didinginkan dan yang sudah diberi garam dan aneka

perasa yang dikehendaki. Perasa yang dimaksudkan dalam pembuatan telur aneka rasa ini

adalah rasa bawang dari bawang putih dan rasa pedas dari cabe riwit merah. Berdasarkan

praksis dan pengalaman dalam memproduksi telur asin aneka rasa, untuk telur asin rasa

pedas setiap 100 butir telur itik diperlukan satu kilogram cabe rawit merah, satu kilogram

garam krosok, dan tiga liter air, lama perendaman 12 hari. Untuk telur asin rasa bawang,

setiap 100 butir telur bebek diperlukan 0,5 kilogram bawang putih, satu kilogram garam

krosok, dan tiga liter air, lama perendaman 12 hari.

Proses telur menjadi asin beraneka rasa ini oleh karena terjadi pertukaran ion secara

stokiometri yaitu ion H+ dari air dalam telur digantikan oleh ion Na+ dari garam dapur, rasa

pedas dari cabai dan rasa bawang dari bawang putih. Ion Cl- dari garam dapur berperan

sebagai pengawet karena menghambat pertumbuhan mikroba.

D. Mikroba pada Telur

Telur itik memiliki kandungan gizi yang lengkap, sehingga merupakan medium

pertumbuhan yang sempurna untuk mikroorganisme dengan cara membusukkan protein,

memfermentasi karbohidrat, atau menyebabkan minyak atau lemak menjadi tengik.

Penguraian protein, karbohidrat, maupun lemak oleh mikroorganisme melalui proses

enzimatik dengan bantuan oksigen bebas, maupun tanpa bantuan oksigen bebas (Sukamto,

1999: 2). Persyaratan mutu batas maksimum cemaran mikroba dalam telur asin berdasarkan

SNI No. 01-6366-2000, dan SNI No. 7388: 2009, disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

8

Page 9: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Tabel 1. Baku Mutu Cemaran Mikroba pada Telur Berdasar SNI No. 01-6366-2000, dan SNI No. 7388: 2009 (CFU/gram)

Jenis cemaran mikroba

Batas maksimum cemaran mikroba (BMCM) SNI No. 01-6366-2000

Batas maks.cemaran mikroba (BMCM) khusus untuk telur asin SNI No. 01-7388-2009

Telur segar

Telur tepung/kering

Telur beku Telur asin

Total kuman 1 x 105 <2,5 x 103 <2,5 x 103 <2,5 x 103

Coliform <1 x 102 <1 x 101 <1 x 101 <1 x 101

Exericia coli 1 x 101 1 x 101 1 x 101 1 x 101

Enterococci <1 x 102 <1 x 101 <1 x 101 <1 x 101

Staphylococci 1 x 105 1 x 105 1 x 105 1 x 101

Clostridium sp. 0 0 0 0Salmonella sp. negatif Negatif negatif negatif/25 grCamphylobacter sp. 0 0 0 0Listeria sp. 0 0 0 0

----- o -----

9

Page 10: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

BAB IIIMETODE KEGIATAN PPM

Ada tiga jenis kegiatan utama dalam PPM ini, antara lain sosialisasi kepada calon

kalayak sasaran, proses produksi telur asin aneka rasa (telur asin rasa pedas, rasa bawang,

dan rasa bawang pedas), serta uji mikrobiologik produk telur asin aneka rasa setelah masa

simpan 15 hari pada suhu kamar.

A. Sosialisasi kepada Calon Kalayak Sasaran

Sebelum kegiatan PPM dilaksanakan, dilakukan sosialisasi kepada ibu-ibu anggota

Kelompok Dasa Wisma Mawar, Dasa Wisma Melati, dan Dasa Wisma Nusa Indah di

wilayah RT.01, RW.01 Dusun Denokan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Masing-masing kelompok dasa wisma terdiri atas empat orang, sehingga total peserta

sebanyak 12 orang.

B. Proses Produksi Telur Asin Aneka Rasa

1. Bahan: Telur itik mentah umur ≤ 3 hari, 500 butir, garam krosok dihaluskan 15 kg, air

rebus yang sudah didinginkan 10 liter, bawang putih sudah dikupas 4 kg, cabai

rawit merah 4 kg, air masak secukupnya, kertas label dan alat tulis, kotak mika

dan stapler untuk pengemasan, bahan-bahan untuk kultur dan untuk identifikasi

bakteri.

2. Alat: Bak (ember) plastik Ø 30 cm 12 buah, penggosok piring untuk mencuci telur 12

buah, blender 3 buah, peralatan untuk mengukus telur (dandang/soblok,

kompor gas, tabung gas 3 kg), peralatan kultur bakteri dan mikroskop untuk

identifikasi mikroorganisme dalam telur.

3. Prosedur pembuatan telur asin aneka rasa:

a. Perendaman

1). Untuk telur asin rasa bawang:

a). Sebanyak 50 butir telur itik dicuci sampai bersih, ditiriskan hingga kering.

10

Page 11: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

b). Sebanyak 0,5 kg garam dapur krosok yang sudah dihaluskan dimasukkan ke

dalam ember yang sudah diisi 1,5 liter air rebus yang sudah dingin, diaduk

hingga larut.

c). Sebanyak 0,25 kg bawang putih kupas diblender, setelah lumat masukkan ke

dalam larutan garam tersebut di atas (a.2).

d). Telur direndam dalam larutan garam-bawang (a.3), kemudian ditutup rapat.

Rendaman telur ini dibiarkan (ditunggu) hingga hari ke 12. Pada dinding luar

ember ditempel etiket tanggal pembuatan, jumlah telur, dan jenis perasa

bawang.

2). Untuk telur asin rasa pedas

a). Sebanyak 50 butir telur itik dicuci sampai bersih, ditiriskan hingga kering.

b). Sebanyak 0,5 kg garam dapur krosok yang sudah dihaluskan dimasukkan ke

dalam ember yang sudah diisi 1,5 liter air rebus yang sudah dingin, diaduk

hingga larut.

c). Sebanyak 0,5 kg cabai rawit merah diblender, setelah lumat masukkan ke

dalam larutan garam tersebut di atas (a.2).

d). Telur direndam dalam larutan garam-cabai (a.3), kemudian ditutup rapat.

Rendaman telur ini dibiarkan (ditunggu) hingga hari ke 12. Pada dinding luar

ember ditempel etiket tanggal pembuatan, jumlah telur, dan jenis perasa

pedas.

3). Untuk telur asin rasa bawang-pedas

a). Sebanyak 50 butir telur itik dicuci sampai bersih, ditiriskan hingga kering.

b). Sebanyak 0,5 kg garam dapur krosok yang sudah dihaluskan dimasukkan ke

dalam ember yang sudah diisi 1,5 liter air rebus yang sudah dingin, diaduk

hingga larut.

c). Sebanyak 0,25 kg bawang putih kupas dan 0,5 kg cabai rawit merah

diblender, setelah lumat masukkan ke dalam larutan garam tersebut di atas

(a.2).

d). Telur direndam dalam larutan garam-bawang-cabai (a.3), kemudian ditutup

rapat. Rendaman telur ini dibiarkan (ditunggu) hingga hari ke 12. Pada

11

Page 12: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

dinding luar ember ditempel etiket tanggal pembuatan, jumlah telur, dan jenis

perasa bawang-pedas.

b. Pembongkaran

1). Setelah direndam selama 14 hari, telur dibongkar dari ember.

2). Telur dibersihkan (dicuci) dari adonan, ditiriskan hingga kering.

c. Pengukusan

1). Dandang/soblok diisi air, sebatas angsang.

2). Telur ditata di dalam dandang sesuai kapasitas kemudian ditutup rapat,

dipanaskan (dikukus) selama minimal 2 jam dihitung mulai dari air mendidih.

Agar tidak tercampur, pengukusan dilakukan untuk satu varian rasa saja, varian

rasa yang lain dikukus terpisah. Cara yang lebih praktis dikukus bersama, tetapi

setiap varian rasa dipisahkan dengan kain bersih (sapu tangan). Cara menata telur

sebelum dikukus bersama adalah dibuat tiga lapis, misalkan telur asin rasa pedas

ditata sampai habis di paling dasar kemudian ditutup dengan kain bersih, di

atasnya ditata telur asin rasa bawang-pedas kemudian ditutup kain bersih, dan

untuk lapis paling atas adalah telur asin rasa bawang.

3). Setelah 2 jam pengukusan, api dimatikan, sesaat kemudian telur diambil dari

dandang/soblok, telur sudah siap saji atau dikemas untuk dipasarkan.

C. Uji Mikrobiologik Produk Telur Asin Aneka Rasa

1.Telur asin aneka rasa setelah 15 hari simpan pada suhu kamar, dilakukan uji

mikrobiologik untuk jaminan kualitas produk terhadap keamanan pangan.

2. Uji mikrobiologik dilakukan di lab. Mikrobiologi Jurdik Biologi, FMIPA, UNY.

3. Uji mikrobiologik hanya dilakukan oleh tim PPM, sedangkan kalayak sasaran tinggal

memperoleh hasil rekomendasi.

D. Rancangan Evaluasi PPM

PPM ini direncanakan selama tiga jam/hari, selama 17 hari efektif, terhadap 12 orang

ibu-ibu anggota Dasa Wisma Mawar, Melati, dan Nusa Indahdi wilayah RT. 01, RW. 01,

Denokan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kriteria keberhasilan PPM didasarkan

pada ketrampilan kalayak sasaran dalam memproduksi telur asin yang berkualitas, dan

12

Page 13: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

kemauan serta kemampuan untuk memasarkan produk walaupun dalam skala terbatas. Rasa

tanggung jawab bisa ditumbuhkan, dengan digunakannya bahan berkualitas, alami, tanpa

bahan tambahan yang dirahasiakan, dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang

terjadi dari hasil produksinya.

E. Rencana dan Jadwal Kerja PPM

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat25 - 29 Juli 2016 Sosialisasi RT.01 Denokan30 Juli – 14 Agustus 2016

Pelatihan pembuatan telur aneka rasa

RT.01 Denokan

27 Agustus 2016 Uji mikrobiologik telur asin aneka rasa hasil pelatihan

Lab Mikrobiologi Jurdik Biologi, FMIPA, UNY

30 Agustus 2015 Penjelasan hasil uji mikro RT.01 Denokan

----- o -----

13

Page 14: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

BAB IVPELAKSANAAN KEGIATAN PPM

Ada tiga jenis kegiatan utama dalam PPM ini, antara lain sosialisasi kepada calon

kalayak sasaran, proses produksi telur asin, dan uji mikrobiologik produk telur asin.

A. Sosialisasi kepada Kalayak Sasaran

Sebelum kegiatan PPM dilaksanakan, dilakukan sosialisasi kepada ibu-ibu anggota

Kelompok Dasa Wisma Mawar, Melati, dan Nusa Indah di wilayah RT. 01, RW.01 Dusun

Denokan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Sosialisasi dilakukan mulai hari

Senin, 25 Juli hingga hari Jum’at, 29 Juli 2016. Jumlah peserta kegiatan PPM adalah 12

orang, dengan rincian 4 orang perwakilan dari setiap Dasa Wisma (daftar hadir peserta

terlampir).

Prosesi pelatihan pembuatan telur asin aneka rasa dalam kegiatan PPM ini dilakukan

pada hari Sabtu, 30 Juli 2016. Sebelum aktivitas dimulai, dilakukan koordinasi dan

penjelasan proses pembuatan telur asin aneka rasa tersebut (Gambar 1).

14

Page 15: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 1. Penjelasan awal TIM PPM kepada kalayak sasaran, sebelum aktivitas pembuatan telur aneka rasa dimulai.

B. Proses Produksi Telur Asin Aneka Rasa

Bahan dan alat yang diperlukan, maupun prosedur pembuatan telur asin disiapkan dan

dilakukan sebagaimana tertuang dalam uraian pada Bab III tentang metode PPM, khususnya

pada sub bab proses produksinya.

1. Perendaman

Telur dicuci sampai bersih, ditiriskan hingga kering. Gambar 2 menunjukkan aktivitas

para ibu peserta PPM sedang mencuci telur agar bersih dari kotoran, sebelum telur direndam

dalam larutan (adonan) garam dapur dan penambahan aneka rasa. Aktivitas yang lain adalah

menyiapkan bahan penyusun adonannya, antara lain menghaluskan garam krosok dengan

cara ditumbuk, menghaluskan bawang putih dan cabai riwit merah dengan cara diblender

(Gambar 3).

15

Page 16: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 2. Peserta pelatihan sedang mencuci telur bebek yang akan dibuat telur asin aneka rasa.

Gambar 3. Anggota tim pengabdian membantu memblender cabai rawit merah yang akan digunakan untuk perasa pedas, dan bawang pedas.

16

Page 17: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 4. Peserta pelatihan sedang memblender bawang putih yang digunakan untuk perasa bawang, dan bawang pedas.

Gambar 5. Peserta pelatihan dibantu oleh salah satu amggota tim pengabdian sedang menata telur di dalam ember, sebelum direndam dengan larutan (adonan) garam dapur dan perasa.

17

Page 18: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 6. Peserta pelatihan sedang menyampur bahan perasa (bawang dan cabai yang sudah diblender) ke dalam air masak yang sudah dingin.

Gambar 7. Peserta pelatihan sedang menyampur bahan perasa bawang dan cabai yang sudah diblender ke dalam air masak yang sudah dingin.

18

Page 19: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 8. Peserta pelatihan sedang menuangkan larutan (adonan) perasa ke dalam ember untuk merendam telur yang akan dibuat telur asin rasa bawang pedas.

Gambar 9. Perendaman telur sudah selesai, kemudian ember ditutup rapat dengan dilapisi plastik bersih dan ditali, untuk menjaga dan meminimalisir menguapnya perasa.

19

Page 20: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 10. Proses pembuatan terlur aneka rasa sudah selesai, ember yang berisi telur dan larutan perasa siap disimpan di tempat yang aman hingga hari ke 14..

2. Pembongkaran

Setelah direndam selama 14 hari, telur dibongkar dari ember. Telur dibersihkan

(dicuci) dari larutan perendam, kemudian ditiriskan hingga kerabang telur kering (Gambar

10 dan 11).

20

Page 21: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 11. Aktifitas peserta pelatihan pada saat membongkar telur asin aneka rasa,

setelah direndam selama 14 hari.

21

Page 22: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 12. Harus hati-hati, telur mudah pecah, untuk larutan perendam mengandung cabe gunakan serok agar telapak tangan tidak cabean. Gambar atas, peserta sedang membongkar telur dari larutan perasa pedas, gambar bawah dari larutan perasa bawang-pedas.

22

Page 23: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

3. Pengukusan

Dandang/soblok diisi air, sebatas angsang. Telur ditata di dalam dandang sesuai

kapasitas, kemudian dipanaskan (dikukus) selama minimal 2 jam dihitung mulai dari air

mendidih. Setelah 2 jam pemanasan (pengukusan) dihentikan, kemudian telur diambil dari

dandang/soblok, telur sudah siap saji atau dikemas untuk dipasarkan.

Gambar 13. Peserta pelatihan sedang menata telur dalam dandang/soblok sebelum dikukus.

23

Page 24: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

Gambar 14. Kain bersih digunakan untuk memisahkan antara telur asin dari varian rasa yang berbeda agar tidak tercampur.

Gambar 15. Telur asin aneka rasa sudah siap saji atau dikemas untuk dipasarkan. Gambar kiri telur asin rasa bawang, gambar kanan telur asin rasa bawang pedas.

24

Page 25: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

4. Uji mikrobiologik produk telur asin aneka rasa

Telur asin aneka rasa setelah 15 hari simpan pada suhu kamar, dilakukan uji

mikrobiologik untuk jaminan kualitas produk terhadap keamanan pangan. Uji mikrobiologik

dilakukan di lab. Mikrobiologi Jurdik Biologi, FMIPA, UNY. Uji mikrobiologik hanya

dilakukan oleh tim PPM, sedangkan kalayak sasaran tinggal memperoleh hasil rekomendasi.

Hasil uji mikrobiologik untuk menghitung total bakteri yang ada pada telur asin setelah 15

hari ditemukan sebanyak = 3,96 x 103CFU/gr.

Batas maksimum cemaran mikroba (BMCM) khusus untuk telur asin SNI No. 01-

7388-2009 adalah sebanyak <2,5 x 103CFU/gr. Disarankan bahwa lama simpan telur asin

pada suhu kamar sebaiknya tidak lebih dari 10 hari, walaupun berdasarkan pengalaman

bahwa telur asin aneka rasa (baik rasa bawang, pedas, maupun bawang pedas)

yang diletakkan di meja makan pada suhu kamar sampai tiga minggu belum tampak tanda

kebusukan dan masih layak konsumsi.

----- o -----

25

Page 26: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

BAB VPENUTUP

Program Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2016 ini dengan judul: Pelatihan

Produksi Telur Asin Aneka Rasa untuk Menambah Penghasilan Keluarga, telah selesai

dan lancar dilaksanakan. Pelaksanaan PPM ini dari tanggal 25 Juli – 30 Agustus 2016,

dilakukan terhadap para ibu anggota Dasa Wisma Mawar, Melati, dan Nusa Indah, di

wilayah RT. 01, RW. 01, Denokan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Ibu-ibu kalayak sasaran pengabdian mengikuti dengan penuh antusias dalam semua

tahapan pembuatan telur asin aneka rasa tersebut. Berdasarkan pengamatan, bahwa dari

kegiatan langsung ini ibu-ibu peserta pelatihan sudah menunjukkan keterampilan yang

memadahi jika ingin melanjutkan untuk usaha. Produksi telur asin aneka rasa dari hasil

pelatihan ini adalah sebanyak 150 butir (50 butir rasa bawang, 50 butir rasa pedas, dan 50

butir rasa bawang pedas) untuk setiap kelompok Dasa Wisma, setiap anggota mendapatkan

bagian 5 butir untuk setiap varian rasa. Total telur yang dibagi untuk setiap kelompok 50

butir, dan 100 butir yang lain dijual di lingkup kelompok masing-masing seharga Rp.3.500,-

per butir. Uang hasil dari penjualan telur ini menjadi tambahan kas untuk masing-masing

kelompok.

Harapan ke depan setelah selesainya PPM ini, perlu dilakukan pelatihan yang lebih

higienis menyangkut kualitas air yang digunakan untuk membuat adonan, uji bakteriologik

untuk telur asin simpan 5 sampai 20 hari. Uji bakteriologik ini penting, oleh karena untuk

memperoleh PIRT (Produk Pangan Industri Rumah Tangga), sebagai jaminan higienitas

produk untuk pemasaran yang lebih luas. Produk telur asin ke pasar swalayan dituntut

kelengkapan data tersebut, dan legalitas usaha produk pangan rumahan berupa PIRT

tersebut.

----- o -----

26

Page 27: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, R.N. 2014. Hasilkan Telur Berkualitas. Majalah TRUBUS. Edisi XLV No. 533, April 2014. Hal. 142 – 143.

Haryono. 2000. Langkah-Langkah Teknis Uji Kualitas Telur Konsumsi. Bogor: Balai Penelitian Ternak.

Haryoto. 1995. Membuat Telur Asin. Yogyakarta: Kanisius.Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung:

Yayasan Adikarya IKAPI.SNI. 2000. Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas Maksimum Residu dalam Bahan

Makanan Asal Hewan. Jakarta: SNI. 01-6366-2000.SNI. 2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan. Jakarta: SNI. 7388 : 2009.Sutrisno, K. 2014. Teknologi Pengolahan Telur: Teori dan Praktik.Diakses 21 November

2014, jam 19.30. http://www.eBookPangan.com.UNIKA. 2012.Pengetahuan Bahan. Semarang: Universitas Katholik Sugijapranata.Yuwanta, T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta: UGM Press.

----- o -----

27

Page 28: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

LAMPIRAN 1. Daftar Hadir Peserta PPM

28

Page 29: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

LAMPIRAN 2. Organisasi Pelaksana PPM

a. Ketua Tim Pelaksana:

1). Nama : Sukiya, MSi.

2). NIP : 19530204 198303 1 002

3). Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda / IVc

4). Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

5). Bidang Keahlian : Biologi Vertebrata

6). Fakultas/Program Studi : FMIPA, UNY, Prodi. Biologi

7). Waktu yang disediakan : 7 jam/minggu

b. Anggota 1:

1). Nama : Anna Rakhmawati, MSi.

2). NIP : 19770102 200112 1 001

3). Pangkat/Golongan : Penata / IIIc

4). Jabatan Fungsional : Lektor

5). Bidang Keahlian : Mikrobiologi

6). Fakultas/Program Studi : FMIPA, UNY, Prodi. Biologi

7). Waktu yang disediakan : 5 jam/minggu

c. Anggota 2:

1). Nama : Tri Harjana, MP.

2). NIP : 19601212 198803 1 004

3). Pangkat/Golongan : Pembina / IVa

4). Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

5). Bidang Keahlian : Fisiologi Hewan

6). Fakultas/Program Studi : FMIPA, UNY, Prodi. Biologi

7). Waktu yang disediakan : 5 jam/minggu

29

Page 30: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

LAMPIRAN 3. Anggaran Dana PPM

No.

Jenis Kebutuhan dan Satuan Dana yang Diperlukan (Rp.) Dana Satuan (Rp.)

1. Biaya oprasional peralatan dan bahan habis pakai:a.b.c.d.e.f.g.h.i.j.k.

Telur itik 500 butir @ Rp. 2.000,-Garam krosok 15 kg @ Rp. 5.000,-Cabai rawit merah 5 kg @ Rp. 45.000,-Bawang putih 5 kg @ Rp. 45.000,-Media kultur bakteri 1 set Ember plastik Ø 20cm 12 buah @ Rp. 25.000,-Penggosok pencuci piring 10 buah @ Rp. 5.000,-Tabung gas 3 kg 1 buahKotak mika pengemas telur isi 6 butir 100 lembar @ Rp. 500,-Stapler dan mata stapler 1 buah Minuman dan makanan ringan 30 bungkus @ Rp. 20.000,-

1.000.000,-75.000,-

225.000,-225.000,-515.000,- 300.000,- 50.000,-150.000,-50.000,-10.000,-

600.000,-3. Transportasi 3 orang 12 kali @ Rp. 25.000,- 900.000,-4. Pelaporan hasil PPM (seminar dan laporan tulis) 600.000,-5. Dokumentasi kegiatan PPM 300.000,-

Total Dana yang Dibutuhkan 5.000.000,-

30

Page 31: staff.uny.ac.idstaff.uny.ac.id/.../telur-asin-2016-laporan-autosaved.docx · Web viewsehingga daya tarik antar molekul protein meningkat dan kelarutan menurun. Titik isoelektrik terjadi

LAMPIRAN 4. Surat Perjanjian Kegiatan PPM

31