Upload
tukuboya
View
285
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
1/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 1
PENGENALAN SOFTWARE
ANALISA & DESIGN STRUKTUR STAADPRO
STAAD adalah singkatan dari STructural Analysis And Design, yang dirilis oleh Research
Engineering di Amerika. STAAD merupakan salah satu program analisa struktur yang
cukup populer di dunia dan banyak dipakai oleh konsultan-konsultan struktur kelas
dunia.
STAAD menggunakan teknologi yang paling mutakhir dalam metode finite-element,
dengan metode input yang sangat interaktif dan mudah. Oleh karena itu, program ini
layak dipelajari dan dipahami oleh para praktisi perencana struktur.
Kelebihan dari STAAD dibandingkan program yang sejenis adalah kemudahan dalam
penggunaannya. GUI (Graphical User Interface) nya dibuat sedemikian rupa sehingga
pengguna gampang menggunakannya.
Interface/perangkat utama di dalam STAAD dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
1. Menu Pulldown (A)Letaknya adalah di atas layar, menu ini memberikan akses ke semua fasilitas yang
ada di dalam STAAD.
2. Menu Toolbar (B)Toolbar ini terdapat dibaris kedua dari atas, yaitu berada di bawah Pulldown Menu.
Yang berisi toolbar-toolbar yang paling sering digunakan.
3. Main WindowYaitu layar tempat bekerja, di sini model struktur dan hasil analisa akan ditampilkan.
4. Page Menu (C)Adalah sekumpulan tab yang letaknya disebelah kiri dari layar.
5. Area Data (D)Pada bagian sebelah kanan layar adalah Area Data.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
2/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 2
(A)Menu PulldownToolbar Menu (B)
Area Data (D)
Gbr.1. Graphic User Interface dari StaadPro
P
a
g
e
M
e
n
u
Main Window
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
3/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 3
Adapun urutan input data dapat diringkas berikut ini :
a. Keterangan mengenai pekerjaanb. Geometri Strukturc. Bentuk dan Ukuran dari batang (property)d. Spesifikasi batang (bila ada)e. Kondisi tumpuan atau perletakanf. Kondisi Pembebanan Primerg. Kondisi Pembebanan Kombinasih. Analisa Mekanika Strukturi. Desain Struktur ( Baja, Beton )j. Tampilan hasil analisa.
JENIS ELEMEN
Jenis elemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Elemen Batang (Beam Element)a. Truss 2D (Rangka batang 2D)b. Plane Frame 2D (Portal 2D)c. Grid/Floord. Truss 3D (Rangka batang 3D)e. Space Frame (Portal 3D)
2. Elemen Segitiga3. Elemen Segi Empat4. Elemen Benda Pejal (Solid Element)
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
4/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 4
SISTEM KOORDINAT
Ada 2 macam sistem koordinat yang dipergunakan di dalam Staad yaitu Sistem
Koordinat Global dan Sistem Koordinat Lokal.
SISTEM KOORDINAT GLOBALSistem koordinat global adalah sistem koordinat di dalam ruang area pemodelan struktur
X, Y, Z, dan perjanjian tandanya mengikuti aturan tangan kanan. Gambar berikut adalah
gambar sistem koordinat global dengan arah displacement-nya. Selanjutnya boleh disebut
sebagai sistem sumbu global.
Gbr.2. Sistem Koordinat Global berikut arah displacement
SISTEM KOORDINAT LOKALSistem Koordinat Lokal adalah sistem koordinat terhadap masing-masing elemen/batang
itu sendiri. Dan juga mengikuti aturan tangan kanan sebagai perjanjian tandanya.
Seterusnya boleh disebut sebagai sistem sumbu lokal.
Gbr.3. menunjukkan sistem koordinat lokal dari sebuah elemen yang membentang dari
titik i ke titik j . Sumbu memanjang x dari i ke j adalah merupakan arah positif.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
5/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 5
Sedangkan sumbu lokal y dan z adalah merupakan sumbu-sumbu prinsip dari arah
momen inersia elemen.
Gbr.3. Sistem Koordinat Lokal tergambar di dalam sistem global
TIPE STRUKTURHampir semua struktur dapat dianalisa dengan menggunakan Staad. Struktur Ruang
(SPACE) dengan struktur portal tiga dimensi pembebanan dapat diaplikasikan dari segala
arah.
Struktur Bidang (PLANE) menggunakan sistem koordinat global X-Y dan
pembebanannya juga dalam arah yang sama pula.
Struktur TRUSS, hanya mempertimbangkan elemen/batang yang mengalami gaya-gaya
aksial saja, tidak ada momen sama sekali.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
6/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 6
Struktur FLOOR, adalah struktur dua dimensi atau tiga dimensi, yang tidak mengalami
pembebanan horisontal (global X atau Z). Apabila terdapat pembebanan dalam arah
horisontal maka struktur harus direncanakan sebagai struktur SPACE.
MEMBER PROPERTIESMember properties atau sifat-sifat dari elemen/batang selama ini dikenal sebagai dimensi
dari elemen, yakni ukuran-ukuran elemen, luas, momen inersia, momen perlawanan dan
sebagainya. Member properties dapat berupa Prismatic Properties atau pun penampang-
penampang standard yang bisa diambil dari tabel yang sudah disediakan oleh program.
PRISMATIC PROPERTIES
Prismatic properties terdiri dari AX (luas penampang lintang), IZ (momen inersia
terhadap sumbu-z), IY (momen inersia terhadap sumbu-y) dan IX (konstanta torsi).
Apabila dikehendaki dapat pula ditambahkan AY (luas geser efektif pada sumbu-y), AZ
(luas geser efektif sumbu-z), YD (tinggi dalam sumbu lokal y) dan ZD (lebar dalam
sumbu lokal-z).
Tabel berikut memberikan kebutuhan properties (minimum) untuk beberapa tipe struktur.
TIPE STRUKTUR PROPERTIES YG DIPERLUKAN
TRUSS AX
PLANE AX, IZ, atau IY
FLOOR IX, IZ atau IY
SPACE AX, IX, IY, IZ
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
7/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 7
Gbr.4. Sumbu Lokal pada beberapa macam penampang
NOTE : sumbu lokal x dari penampang-penampang di atas tidak digambar karena
menembus ke dalam bidang gambar.
TABEL BAJA BUATANUser dapat menyiapkan tabel baja sendiri sesuai keinginannya, dengan nama yang sesuai
pula dengan keiinginan. Program selanjutnya dapat menemukan properties dari elemen
tersebut dari tabel.
MEMBER RELEASESalah satu ujung elemen atau kedua ujung elemen dapat di-release (dilepas
pengekangannya). Pelepasan pengekangan ini dilakukan apabila dalam pemodelan
struktur ternyata model menuntut kondisi yang tidak RIGID 100% seperti yang
diasumsikan oleh program sebagai PORTAL RIGID.
Komponen release ini dilakukan terhadap sistem koordinat lokal elemen yang
bersangkutan.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
8/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 8
TRUSS MEMBERAdakala nya di dalam suatu struktur portal rigid terdapat sebagian elemen yang hanya
memikul gaya aksial saja (seperti Bracing misalnya), maka elemen-elemen ini dapat
dipisahkan secara otomatis oleh program dengan COMMAND : MEMBER TRUSS.
CONSTANTSConstants atau sering dikenal sebagai konstanta adalah berisi : modulus elastisitas (E),
berat jenis (DEN), Poisson rasio (POISS), dan sebagainya. Di dalam StaadPro telah
dilakukan penyederhanaan yaitu sudah dikategorikan dalam 3 kelompok jenis material
struktur yaitu : STEEL, CONCRETE dan ALUMINUM.
Dengan memilih salah satu jenis material, maka secara otomatis telah didefinisikankonstanta-konstanta tersebut di atas.
SUPPORTSSupport atau perletakan, didefinisikan sebagai PINNED, FIXED atau FIXED dengan
mengijinkan pelepasan pengekangan pada beberapa Degree Of Freedom-nya.
MASTER /SLAVE JOINTSMaster/slave joint diberikan untuk membantu pemakai dalam pemodelan Rigid-Link dari
sistem struktur, dan berlaku sebagai Rigid Diaphragm.
BEBANBeban pada struktur dapat diberikan sebagai :
Joint load : beban titik kumpul Member load : beban pada elemen Temperature load : beban akibat temperatur Fixed-end member load : beban pada ujunt elemen
Staad dapat pula melakukan perhitungan berat sendiri dari strukturnya, yang arah
pembebanannya dapat diatur sesuai keinginan.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
9/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 9
1. JOINT LOADBeban titik ini bekerja pada titik kumpul struktur dan bekerja pada sistem koordinat
global. Beban positif bekerja pada arah positif koordinat.
Gbr.5. Arah dan penamaan dari beban titik terhadap sumbu global
2. MEMBER LOADAda 3 (tiga) macam member load yang bekerja di dalam elemen struktur, yaitu :
a. Beban distribusi merata (uniformly distributed load)b. Beban terpusat (concentrated load)c. Beban bervariasi lininer (linearly varying load)
Beban distribusi merata bekerja secara penuh atau sebagian di dalam suatu elemen.
Beban terpusat bekerja di sembarang tempat sepanjang elemen. Beban bervariasi bekerja
penuh sepanjang elemen, sedangkan beban trapesium bervariasi, bekerja penuh atau
sebagian dari elemen. Beban bertanda positif adalah beban yang bekerja searah sumbu
positif dari sistem koordinat, baik sumbu global maupun sumbu lokal.Berikut beberapa ilustrasi pembebanan dari member load.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
10/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 10
Gbr.6. Konfigurasi dari Member Load
.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
11/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 11
Penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam Gambar 7.A,B,C,D berikut ini :
UNIFORM LOAD
Format :
No.elemen UNI GY {f1, f2, f3, f4}
Gbr.7.A. Uniform Load
CONCENTRATED LOAD
Format :
No.elemen CON GY {f5, f6}
Gbr.7.B. Concentrated Load
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
12/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 12
LINEAR LOAD
Format :
No.elemen LIN GY {f7, f8, F9}
Gbr.7.C. Linear Load
TRAPEZOIDAL LOAD
Format :
No.elemen TRAP GY {f10, f11, F12, f13}
f10 f11
dan dalam hal f12 = 0 dan f13 = L maka f12 = f13 = 0 (seperti gambar di atas)
Gbr.7. D. Trapezoidal Load
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
13/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 13
3. AREA LOADSering kali terdapat pembebanan merata pada bidang lantai (seperti misalnya beban
lantai), dan dibutuhkan banyak sekali pekerjaan menghitung beban tersebut terhadap
setiap elemen/batang pada lantai yang bersangkutan. Dengan menggunakan Area
Load, pembebanan dapat dilakukan dengan mudah (beban per luas area). Program
dengan sendirinya melakukan perhitungan tributary area terhadap setiap elemen
batang pada lantai tersebut.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
14/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 14
PRINT OUT DATAStaadPro membutuhkan perintah yang jelas mengenai Ouput data apa saja yang akan
ditampilkan. Bila perintah ini tidak ada di dalam input data, maka output yang
diharapkan juga tidak ditampilkan.Beberapa output data yang lazim dibutuhkan adalah :
MEMBER END FORCES (gaya-gaya dalam pada ujung-ujung elemen) MEMBER SECTION FORCES (gaya-gaya dalam beberapa lokasi per elemen) JOINT DISPLACEMENTS (perpindahan titik) SUPPORT REACTIONS (reaksi perletakan)
Dalam membaca output untuk gaya-gaya dalam, gaya-gaya dalam yang ditampilkan
disesuaikan dengan Koordinat/sumbu lokal elemen.
Gbr 8. Aksi gaya dalam di ujung elemen
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
15/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 15
DESIGNUntuk Design, hanya akan dibahas Design untuk Baja dan Beton Bertulang saja. Untuk
Design Baja menggunakan Allowable Stress Design (ASD) dari AISC, sedangkan untuk
Design Beton Bertulang menggunakan ACI. Karena Peraturan Beton Indonesia SK SNI-T-03-2002 sudah sangat mirip dengan ACI.
ASD-AISCUntuk Design Baja menggunakan ASD-AISC, yang perlu diperhatikan adalah parameter-
parameter yang terdapat di dalam Staad. Secara ringkas parameter-parameter yang
dibutuhkan adalah :
Code : CODE AISC Tegangan leleh baja : FYLD Ratio : ratio adalah 1 untuk beban tetap, 1,3 untuk
Beban sementara.
Faktor panjang tekuk : (akan dibahas tersendiri) Check code : CHECK CODE
ACIUntuk Design Beton bertulang, parameter-parameter yang diperlukan adalah sebagai
berikut :
Code : CODE ACI Kuat beton : FC Tegangan leleh tulangan utama : FYMAIN Tegangan leleh tulangan sengkang : FYSEC Parameter-parameter pendukung lainnya (akan dibahas tersendiri) Design Balok : DESIGN BEAM Design Kolom : DESIGN COLUMN
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
16/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 16
CONTOH OPERASI STAADPRO
1. ANALISA STRUKTUR FRAME 2D1.1. Pemodelan Struktur
Gbr 9. Struktur Frame/portal 2D untuk contoh
Dimana : R1 = balok beton ukuran 25x50 cm2
R2 = kolom beton ukuran 30x30 cm2
R3 = balok baja profil W.10x49
R4 = kolom baja profil W.10x60
Kasus pembebanan yang akan dipertimbangkan adalah :
1. Berat sendiri
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
17/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 17
2. Beban Mati (Q1 = 10 kN/m; Q2 = 25 kN/m; V = 40 kN)3. Beban Hidup (Q1 = 5 kN/m; Q2 = 5 kN/m; V = 5 kN)4. Beban Angin (P1 = 10 kN; P2 = 5 kN)5. Beban Kombinasi 1 (1,2DL + 1,6LL)6. Beban Kombinasi 2 (1,05DL + 1,05LL + 1,05WL)7. Beban Kombinasi 3 (1,05DL + 1,05LL - 1,05WL)
1.1.1. Memulai Main Window untuk StaadProUntuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-langkahnya :
1. KlikFile > New. Maka kotak dialog New akan muncul gambar seperti dibawah ini.2. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan meng-klik check-box Plane dan
menentukan unit yang dipakai yaitu klikKiloNewton dan Meter.
3. Berikan nama file dengan nama Structure1, tentukan pula lokasi dimana filetersebut akan disimpan. Lalu klikOK.
4. KlikNext untuk melanjutkannya.
Gbr 10. Kotak dialog awal New
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
18/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 18
Gbr 10A. Kotak dialog awal berikutnya
5. Kotak dialog akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akandilakukan selanjutnya. Apakah membuat model struktur atau mengedit proyek dari
pekerjaan yang sudah ada. Disini dapat mempergunakan Structure Wizard, untuk
menggambar struktur
6. Untuk pembahasan kali ini akan dituntun untuk membuat struktur sendiri dari mainwindow. Maka pada kotak dialog akan kita klik check list Add Beam, kemudian
Finish.
7. Maka kita akan dihadapkan pada layar main window sebagai berikut
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
19/46
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
20/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 20
Gbr 12. Menentukan koordinat titik
joint coord
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
21/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 21
Gbr 13. Menggambar elemen/member dengan menghubungkan 2 titik.
Sebagai persiapan membuat geometri struktur, Gbr.9 merupakan referensi dan dapat
dibuatkan manualnya sebagai berikut :
Titik nodal :
No.titik X Y Z
1 0.0 0.0 0.0
2 5.0 0.0 0.0
3 10.0 0.0 0.0
4 0.0 4.0 0.0
5 5.0 4.0 0.0
6 10.0 4.0 0.0
7 0.0 7.5 0.0
8 5.0 7.5 0.0
Sehingga didapatkan gambar titik-titik nodal (angka dalam lingkaran) seperti tergambar
dalam Gbr.14, sedangkan untuk membuat batang/member adalah dengan
menghubungkan satu titik dengan titik lainnya (contoh titik 1 ke 4), seperti terlihat dalam
Gbr.13. Secara keseluruhan gambar member tertuang dalam Gbr.14 (angka dalam kotak).
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
22/46
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
23/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 23
Gbr 15. Command
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
24/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 24
9. Data perletakanUntuk mendifinisikan perletakan dapat meng klikCommands, kemudian Support
Specification, tampilan nya akan seperti gambar berikut ini :
Gbr 16. Menyiapkan Perletakan
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
25/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 25
10. Material ConstantsKlikCommand, Materials Contants dan Material Table, maka akan tampil :
Gbr 17. Konstanta Material
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
26/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 26
11. Member PropertyUntuk mendefinisikan Property dari batang-batang struktur, klik Command,
Member Property, Prismatic, maka tampilannnya sebagai berikut :
Gbr 18. Property untuk menentukan bentuk penampang dan dimensi
Ada bermacam-macam tabel property yang tersedia di dalam Staad, tinggal memilih
mana yang dibutuhkan.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
27/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 27
12. Data PembebananKlik Commands > Loading > Primary Load, selanjutnya akan tampil kotak dialog
Set Active Primary Load Case > Create New Primary Load Case .
Buat Load 1 : Dead Load + Live Load (misalnya)
Gbr 19.Pendefinisian Load Cases
Dalam contoh di atas, pembebanan yang ditinjau adalah Beban Mati, Beban Hidup dan Beban
Angin. Berikut 3 kasus pembebanan kombinasinya.
a. Beban MatiBeban Mati adalah semua beban gravitasi termasuk berat sendiri struktur. Berikut adalah
contoh cara mendefinisikan berat sendiri (selfweight).
KlikCommands, Loading, Primary Load, maka akan tampil :
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
28/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 28
Title boleh ditambahkan Nama Pembebanan, misalkan BEBAN MATI + BEBAN HIDUP. Klik
Add, kemudian Close. Di samping kiri akan muncul tampilan sebagai berikut :
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
29/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 29
kemudian KlikLOAD CASE 1 dan Add. Akan terlihat sebagai berikut :
Berat sendiri bekerja pada sumbu Global Y dengan faktor -1. KlikAdd kemudian Close.
Akan dicoba untuk melihat isi daripada perintah-perintah yang sudah dilakukan inputnya yaitu
dengan mengklik STAAD-Editor.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
30/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 30
STAAD Editor
Tampilan Input data dalam data base adalah sebagai berikut :
Data base ini bisa dirubah, ditulis kembali, akan tetapi apabila perintahnya salah tulis, maka
program tidak akan mengenal perintah tersebut, sehingga akan terjadi error.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
31/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 31
Dengan cara yang sama, dapat dilakukan input beban berikutnya.
LOAD CASE 1 setelah berat sendiri adalah Beban Mati. Langkah pertama akan mulai
meng-input beban pada balok Q1 dan Q2. Kemudian diikuti dengan beban pada balok V.
Dari Page Menu klikLoads, dari Data Area, klik kotak dialog Load Cases Details,klik 1: LOAD CASE 1, selanjutnya klikAdd,
Satuan dalam kotak dialog di atas dapat dirubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
I
s
i
B
e
b
a
n
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
32/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 32
13. Perintah AnalisaSetelah semua pembebanan di input, selanjutnya adalah melakukan input perintah
analisa struktur. Klik Commands, Analysis.
Analysis untuk struktur seperti contoh di atas dapat dilakukan dengan Perform Analysis atau P-
Delta Analysis. Gunakan Perform Analysis. UntukPrint Option pilih No Print.
Dan untuk Post-Analysis Print, dapat diperintah Output apa saja yang diinginkan. Contohnya
dapat dilakukan perintah Support Reaction.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
33/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 33
Selanjutnya apabila data base di cek kembali akan terlihat sebagai berikut :
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
34/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 34
14. AnalyzeAnalyze dilakukan untuk melakukan perintah analisa struktur. Klik Analyze, Run
Analysis.
Tampilan yang muncul adalah :
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
35/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 35
KlikDone, hasil analisa dapat dilihat dengan mengklikSTAAD Output :
STAAD Output
Tampilan STAAD Output :
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
36/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 36
15. Design ParameterDi dalam design, untuk pembahasan kali ini hanya akan mengupas Design Baja dan
Design Beton Bertulang. Design Baja mengacu kepada AISC sedangkan Design
Beton Bertulang mengacu kepada ACI.
Untuk contoh perhitungan di atas, material baja mempunyai data sebagai berikut :
Tegangan leleh = 2400 kg/cm2 Rasio untuk beban tetap adalah 1,00 sedangkan rasio untuk beban sementara
diambil 1,30
Untuk material beton bertulang mempunyai data sebagai berikut :
fc = 200 kg/cm2 Tegangan leleh tulangan pokok = 4000 kg/cm2 Tegangan leleh tulangan sekunder = 2400 kg/cm2
Tegangan leleh
Member yang materialnya dari beton adalah member no. 1, 3, 4, 5, 7, 8 sedangkan
member yang materialnya dari baja profil adalah member 2 dan 6.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
37/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 37
Klik Commands, Design, dengan pilihan :
1. Concrete Design......2. Steel Design........
CONCRETE DESIGN
Klik Commands, Design, Concrete Design, maka di sebelah kanan pada Area Data
akan muncul tampilan Concrete Design - Whole Structure kemudian klik Select
Parameter. Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :
Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
38/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 38
Kembali ke Data Area, muncul parameter-parameter dengan tanda tanya (?), yang berarti
bahwa parameter yang bersangkutan belum di definisikan ke dalam struktur.
klik batang-batang yang bermaterial beton (warna-merah di Main Window), kemudian
klikFC2 di Data Area, klik juga Assign To Selected Beams/Plates dan klikAssign.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
39/46
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
40/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 40
STEEL DESIGN
Klik Commands, Design, Steel Design, maka di sebelah kanan pada Area Data akan
muncul tampilan Steel Design - Whole Structure kemudian klik Select Parameter.
Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :
Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
41/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 41
KlikCheck Code dan diakhiri dengan Add.
Selanjutnya di dalam Data Area, klik CHECK CODE kemudian definisikan ke dalam
batang yang bermaterial baja (batang 2 dan 6).
16. Perintah AnalyzeSetelah semua input data diyakini sudah selesai lakukan analisa terhadap struktur.
Klik Analyze - Run Analysis. Tetapi sebelum melakukan analisa adalah umum
apabila dilakukan penggontrolan input data melalui STAAD Editor. Beberapa
modifikasi lebih mudah dilakukan melalui Editor ini. Lakukanlah beberapa
modifikasi yang diperlukan, sebelum melakukan Analyze.
17. Output Hasil Analisa dan Design
STAAD Output
Output dari hasil perhitungan dapat dilihat dalam Lampiran.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
42/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 42
Hasil Output dalam grafik.
Bidang Momen, Gaya Lintang, Gaya Aksial, Garis elastika/displacement dapat dilihat
melalui fasilitas ini. Skala grafik bidang momen misalnya dapat dirubah melalui icon
Scale.
Sedangkan untuk melihat tampilan hasil design dapat digunakan Post Processing,
kemudian dari Pulldown Menu klikReport, Section Forces dan pilih Batang yang akan
ditampilkan, klikMoment-Z, Absolute Value. Maka tampilan yang akan di dapat adalah
sebagai berikut :
Mz
Loadcases
skala gambar
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
43/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 43
Klik 2 kali
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
44/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 44
Klik batang yang bersangkutan 2 kali, maka akan muncul kotak dialog Beam dengan Tab
yang aktif adalah Geometry, yang menampilan informasi geometri dari batang. Klik Tab
Concrete Design, maka akan tampak hasil desain beton lengkap dengan penulangannya.
Dengan cara yang sama, dapat pula ditampilkan desain baja.
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
45/46
Pengenalan StaadPro Ir. Willy C. Wungo 45
Untuk melihat file output klik icon (STAAD Output) dan akan
tampil :
8/7/2019 STAAD TUTOR_0609
46/46
LAMPIRAN