14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, adat istiadat serta kepercayaan. Keanekaragaman tersebut dapat memunculkan suatu pengaturan yang menuntun seseorang kepada segala kebiasaan hidup yang diyakininya. Salah satu dari keanekaragaman tersebut adalah kepercayaan, kepercayaan sendiri biasanya dikaitkan dengan hal agama. Di Indonesia terdapat berbagai macam agama yang diyakini oleh tiap-tiap orang, antara lain terdapat agama Islam, Katholik, Protestan, Budha, Hindu dan Konghucu. Dalam dunia kesehatan spiritual merupakan salah satu aspek yang sangat penting karena berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit fisik, atau kematian. (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995 dalam buku Hamid, Achir 1999). 1

Spiritual

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sp

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangNegara Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, adat istiadat serta kepercayaan. Keanekaragaman tersebut dapat memunculkan suatu pengaturan yang menuntun seseorang kepada segala kebiasaan hidup yang diyakininya. Salah satu dari keanekaragaman tersebut adalah kepercayaan, kepercayaan sendiri biasanya dikaitkan dengan hal agama. Di Indonesia terdapat berbagai macam agama yang diyakini oleh tiap-tiap orang, antara lain terdapat agama Islam, Katholik, Protestan, Budha, Hindu dan Konghucu.Dalam dunia kesehatan spiritual merupakan salah satu aspek yang sangat penting karena berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit fisik, atau kematian. (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995 dalam buku Hamid, Achir 1999). Spiritualitas tidak hanya hubungan antara manusia dengan tuhannya, tetapi spiritualitas memiliki konsep 2 dimensi yaitu dimensi vertical adalah hubungan dengan tuhan atau yang maha tinggi yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan (Stoll 1989 dalam buku Hamid, Achid 1999) Maka dari itu sebagai perawat, seharusnya tidak hanya memenuhi kebutuhan dasarnya saja tetapi juga kebutuhan spiritual pasiennya. Sebelum melakukan perawatan spiritual kepada pasien, perawat haruslah mengerti bagaimana merawat pasien dengan berbagai agama-agama di Indonesia. Maka dari itu kami akan membahas bagaimana perawatan spiritual dalam perspektif agama-agama di Indonesia dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari spiritual dan agama?2. Apa faktor-faktor yang berpengaruh?3. Bagaimana perkembangan keperawatan dalam agama Hindu?4. Bagaimana kaidah dan etika agama Hindu berkaitan dengan kesehatan?5. Bagaimana aplikasi dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian dari spiritual2. Untuk mengetahui bagaimana perawatan spiritual di tinjau dari berbagai sudut pandang agama3. Untuk mengetahui apa faktor-faktor yang berpengaruh4. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

D. ManfaatDengan mempelajari perawatan spiritual dalam agama-agama di Indonesia, diharapkan baik mahasiswa maupun pembaca dapat memahami pengertian dari spiritual, mengetahui bagaimana perawatan spiritual di tinjau dari berbagai sudut pandang agama, mengetahui faktor-faktor yang memperngaruhinya sehingga perawat sebagai tenaga kesehatan dapat menetapkan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan klien dengan agama hindu. Dengan demikian kebutuhan klien yang mencakup biologis, psikologis, sosial dan spiritual dapat terpenuhi.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian1. SpiritualitasSpiritualitas atau keyakinan spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta (Hamid, Achid 1999).Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai Pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan manusia dengan Tuhannya dengan menggunakan instrumen (medium) sholat, puasa, zakat, haji, doa dan sebagainya (Hawari, 2002).2. AgamaAgama merupakan suatu sistem ibadah yang terorganisasi dan teratur. Agama mempunyai keyakinan sentral, ritual, dan praktik yang biasanya berhubungan dengan kematian, perkawinan dan keselamatan/penyelamatan (Hamid, Achid 1999).3. KepercayaanKepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Spiritual1. Perkembangan.Usiaperkembangandapatmenentukanprosespemenuhankebutuhanspiritual,karenasetiaptahapperkembanganmemilikicarameyakinikepercayaanterhadapTuhan.2. Keluarga.Keluargamemilikiperanyangcukupstrategisdalammemenuhikebutuhanspiritual,karenakeluargamemilikiikatanemosionalyangkuatdanselaluberinteraksidalamkehidupanseharihari.3. Ras/suku.Ras/sukumemilikikeyakinan/kepercayaanyangberbedabeda,sehinggaprosespemenuhankebutuhanspiritualpunberbedasesuaidengankeyakinanyangdimiliki.4. Agamayangdianut.Keyakinanpadaagamatertentuyangdimilikiolehseseorangdapatmenentukanartipentingnyakebutuhanspiritual.5. Kegiatankeagamaan.AdanyakegiatankeagamaandapatselalumengingatkankeberadaandirinyadenganTuhan,danselalumendekatkandirikepadapenciptanya.

BeberapaPeranyangMembutuhkanSpiritual1. Pasienkesepian.PasiendalamkeadaankesendiriandantidakadayangmenemaniakanmembutuhkanbantuanspiritualkarenamerekamerasakantidakadakekuatanselainkekuatanTuhan,tidakadayangmenyertainyaselainTuhan.2. Pasienketakutandancemas.Adanyaketakutandankecemasandapatmenimbulakanperasaankacau,yangdapatmembuatpasienmembutuhkanketenanganpadadirinya,danketenanganyangpalingbesaradalahbersamaTuhan.3. Pasienmenghadapipembedahan.Menghadapipembedahanadalahsesuatuyangsangatmengkhawatirkankarenaakantimbulperasaananatarahidupdanmati.PadasaatitulahkeberadaanpenciptadalamhaliniadalahTuhansangatpentingsehinggapasienselalumembutuhkanbantuanspiritual.4. Pasienyangmengubahgayahidup.PerubahangayahidupdapatmembuatseseoranglebihmembutuhkankeberadaanTuhan(Kebutuhanspiritual).Polagayahidupdapatmembuatkekacauankeyakinanbilakearahyanglebihburuk.Akantetapibilaperubahangayahidupkearahyanglebihbaik,makapasienakanlebihmembutuhkandukunganspiritual.

C. Perkembangan Keperawatan dalam Agama HinduDalam ajaran agama hindhu terdapat upacara manusia yajna. Upacara tersebut untuk membersihkan diri lahir batin serta memelihara secara rohaniahidup manusia. Jika umat hindhu ada yang sakit dilakukan tradisi melukat sebagai sarana pembersihan diri dan pikiran untuk membuang sial biasanya juga diikuti mandi kelaut.

D. Kaidah dan Etika Agama Hindu yang Berhubungan dengan KesehatanMenurut Prof. Dr. IGN Nala, pakar pengobatan tradisional, dalam tulisannya pernah menyampaikan bahwa kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai macam jenis penyakit dan teknik pengobatan. Dicontohkan penyakit kencing Manis (diabetes mellitius). Penyakit ini, menurut Nala, sudah ditemukan sekitar 3.000 tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan disebutkannya penyakit ini dalam kitab Ayur Veda. Kitab Ini merupakan bagian dari kelompok kitab Upa Veda.Sementara kitab Upa Veda ini sendiri termasuk dalam kitab suci umat Hindu, yakni kitab Veda Smerti. Kitab Ayur Veda, kata Nala, sering dikelirukan dengan kitab suci Yajur Veda, salah satu dari kitab suci Catur Veda Sruti. Padahal, lanjut Nala, isi dari kitab Ayur Veda hampir tidak ada hubungannya dengan kitab Yajur Veda yang mengupas masalah yadnya atau upacara serta upakara keagamaan.Sementara itu, menurut Gede Suwindia, dosen STAHN Denpasar, dalam agama Hindu dikenal adanya konsep keseimbangan. Karena itulah, dalam Upanisad disebutkan bahwa keberadaan berbagai tanaman yang ada di dunia ini memiliki guna dan fungsi yang sangat vital bagi manusia. Ada banyak tanaman di muka bumi ini yang memiliki kegunaan bagi manusia, terutama dalam penyembuhan penyakit. ''Di sini diwajibkan bagi manusia untuk menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan,'' kata Suwindia.

E. Penerapan Agama Hindu Dalam Kehidupan Sehari-Hari Berkaitan Dengan KesehatanADBHIR GATRANI SUDYANTHI, MANAH STYENA SUDYANTHI, WIDYATTAPOBHYAM BHRTATMA, BUDHIR JNANENA SUDYATIArtinya: Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, jiwa (atman) dibersihkan dengan ilmu, dan akal (budi) dibersihkan dengan kebijaksanaan.

DHARMA ARTHA KAMA MOKSHANAM SARIRA SADANAMBadan hendaknya dijaga agar jangan digunakan untuk tujuan selain mencapai catur purusha artha; bila terjadi penyimpangan berarti hidup tersia-sia.Menjaga kebersihan, kesehatan dan kesucian badan dalam ajaran Yoga Sutra Patanjali disebut sebagai sauca. Sauca artinya suci lahir bathin melalui kebersihan dan kesehatan badan serta kesucian bathin.Oleh karena kebersihan pangkal kesehatan, maka kesehatan badan dapat mempengaruhi kesucian jiwa. Demikian pula kesucian jiwa dapat mempengaruhi kesehatan jasmani.

AYUHSATTVABALAROGYA, SUKHAPRITIVIVARDHANAH, RASYAH SNIGDHAH STHIRA HRIDYA, AHARAH SATTVIKAPRIYAHMakanan yang memberi hidup, kekuatan, tenaga, kesehatan, kebahagiaan dan kegembiraan yang terasa lezat, lembut, menyegarkan dan enak sangat disukai (sattvika).YATAYAMAM GATARASAM, PUTI PARYUSHITAM CHA YAT, UCHCHHISTAM API CHA MEDHYAM, BHOJANAM TAMASAPRIYAMMakanan yang usang, hilang rasa, busuk, berbau, bekas/ sisa-sisa dan tidak bersih adalah makanan yang sangat buruk.Kesimpulannya, makanan yang baik adalah makanan yang berguna untuk: Memperpanjang hidup (ayuh) Mensucikan atma (satvika) Memberi kekuatan fisik (bala) Menjaga kesehatan (arogya) Memberi rasa bahagia (sukha) Memuaskan (priti) Meningkatkan status kehidupan (vivar dhanah)makanan baik tersebut harus: Mengandung sari (rasyah) Sedikit lemak (snigdhah) Tahan lama (sthitah) Menyenangkan (hrdyah) Tidak merusak ingatan atau mabuk (amada)

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Pandangan Agama Hindu terhadap SakitOrang yang beragama hindu memandang sakitnya itu berpusat dari pikiran kita, jika kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan pikiran kita menjadi lebih tenang dan nyaman, penyakit pun akan lebih mudah sembuh. Agama hindu meyakini bahwa sakit itu merupakan sebuh bentuk ke-tidak sinergisan antara pikiran dan hati.3.2 Kebiasaan Agama Hindu dalam Menghadapi SakitnyaSeperti halnya agama lain, agama Hindu juga memiliki kebiasaan dalam meghadapi sakitnya. Hal pertama iyalah tetap berupaya pergi ke dokter atau tenaga medis terdekat, namun ada juga upaya lain unuk penyucian diri, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Sang pencipta agar di berikan kesembuhan, keselamatan dan kemudahan dalam segala hal. Memohon pengampunan agar di maafkan segala salah dan dosa yang telah diperbuat baik sengaja maupun tidak disengaja. Intinya sumber penyakit berpusat pada pikiran manusia, jika manusia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, dan mensucikan pikiran, maka berangsur-angsur sakitnya akan sembuh.Menyerahkan semuanya pada yang kuasa Sangkan paraning dumadi , Angaubagia mengucap puji dan syukur, serta lebih mensyukuri atas segalanya yang terjadi semua berkat Tuhan.

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanDari pembahasan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa Perspektif AgamaAgama Di Indonesia sangat perlu dipahami oleh seluruh rangkaian tenaga kesehatan terutama perawat. Karena perawat merupakan seseorang yang memenuhi kebutuhan klien secara holistik atau menyeluruh yang mencakup kebutuhan dasarnya, yaitu kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Banyak tenaga kesehatan yang belum melaksanakan perawatan secara menyeluruh dan aspek yang penting teteapi sering terlupakan dalam pemberian asuhan terhadap klien adalah aspek spiritual. Maka dari itu makalah ini membahas bagaimana agama Hindu diterapkan dalam keseharian pemeluknya. Sehingga pada akhirnya perawat sebagai tenaga professional dapat memenuhi kebutuhan spiritual klien dengan agama hindu sesuai dengan agama dan kebutuhannya.

B. SaranDengan disusunnya makalah ini, diharapkan baik mahasiswa maupun pembaca dapat memahami bagaimana Perspektif AgamaAgama Di Indonesia. Masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan isi dari makalah ini dan menerapkannya dalam pemberian asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31537/4/Chapter%20II.pdf

https://ibgwiyana.wordpress.com/2012/04/05/konsep-konsep-ajaran-agama-hindu-dalam-pengelolaan-lingkungan-hidup-wana-kertih-2/

http://stitidharma.org/pola-hidup-bersih-dan-sehat-ditinjau-dari-perspektif-hindu/10