112
SPESIFIKASI TEKNIS BAB 1 PENJELASAN DAN KETENTUAN UMUM 1.1. Lingkup Pekerjaan 1.1.1 Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) dan gambar-gambar rencana. 1.1.2 Pekerjaan ini adalah Perencanaan Sumber Air Baku di Kawasan Industri Balohan di Kota Sabang. 1.1.3 Lokasi Pekerjaan adalah di Balohan Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang. 1.2 Kewajiban Pelaksana 1.2.1 Pelaksana harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan. 1.2.2 Pelaksana berkewajiban meneliti Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis/RKS, gambar-gambar rencana/detail, gambar kerja (shop drawings) dan dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, melakukan pengukuran dan mengkaji ulang seluruh lingkup pekerjaan dan menganalisis kebutuhan untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan. 1.2.3 Dalam hal standarisasi pelaksananaan, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan Kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari Standar yang disyaratkan , maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan Standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak. 1.2.4 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang diajukan oleh Pelaksana, Pelaksana harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan Setuju atau Ditolak. 1.2.5 Pelaksana harus mengerjakan seluruh volume pekerjaan sesuai dengan RAB, RKS, gambar-gambar pelaksanaan dan dokumen lainnya. 1.2.6 Pelaksana harus menyediakan : a. Bahan-bahan/material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dan dengan persetujuan direksi/ pengawas. b. Tenaga kerja ahli yang cukup sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan menunjuk seorang supervisor dan pelaksana kegiatan di lapangan yang Penawar : Nama paket pekerjaan : Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan Kode Paket : BPKS/2014/15

Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dest

Citation preview

Page 1: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

SPESIFIKASI TEKNIS

BAB 1

PENJELASAN DAN KETENTUAN UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan

Syarat-Syarat (RKS) dan gambar-gambar rencana.

1.1.2 Pekerjaan ini adalah Perencanaan Sumber Air Baku di Kawasan Industri Balohan di Kota

Sabang.

1.1.3 Lokasi Pekerjaan adalah di Balohan Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.

1.2 Kewajiban Pelaksana

1.2.1 Pelaksana harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta

Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau

disediakan Pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan.

1.2.2 Pelaksana berkewajiban meneliti Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis/RKS,

gambar-gambar rencana/detail, gambar kerja (shop drawings) dan dokumen

lainnya, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, melakukan pengukuran

dan mengkaji ulang seluruh lingkup pekerjaan dan menganalisis kebutuhan untuk

kelancaran dan penyelesaian pekerjaan.

1.2.3 Dalam hal standarisasi pelaksananaan, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa

Standar yang diajukan Kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau

lebih tinggi dari Standar yang disyaratkan , maka Kontraktor harus tetap

memenuhi ketentuan Standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.

1.2.4 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang

diajukan oleh Pelaksana, Pelaksana harus menjelaskan secara tertulis kepada

Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan

menetapkan Setuju atau Ditolak.

1.2.5 Pelaksana harus mengerjakan seluruh volume pekerjaan sesuai dengan RAB, RKS,

gambar-gambar pelaksanaan dan dokumen lainnya.

1.2.6 Pelaksana harus menyediakan :

a. Bahan-bahan/material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi syarat yang telah ditentukan dan dengan persetujuan direksi/

pengawas.

b. Tenaga kerja ahli yang cukup sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan

menunjuk seorang supervisor dan pelaksana kegiatan di lapangan yang

Penawar :Nama paket pekerjaan : Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri BalohanKode Paket : BPKS/2014/15

Page 2: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

dapat mengarahkan pelaksanaan pekerjaan dan mengkoordinir para tenaga

kerja serta mempertanggung-jawabkan segala konsekwensi pekerjaan di

lapangan.

c. Peralatan yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan.

d. Modal yang cukup untuk menunjang setiap kegiatan dalam rangka

penyelesaian pekerjaan seperti terdapat dalam RAB, gambar rencana dan

RKS.

1.2.7 Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam

Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis, gambar rencana/gambar detail,

penjelasan/keputusan direksi/pengawas dan syarat-syarat teknis lain yang sudah

baku yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini.

1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan dan Laporan :

1.3.1 Pelaksanaan pekerjaan harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang

terdapat di dalam :

a. Peraturan-peraturan dan persyaratan yang berhubungan dengan bangunan,

tenaga kerja, dan petunjuk-petunjuk serta peringatan tertulis yang

diberikan direksi/pengawas.

b. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan serta risalah penjelasan

pekerjaan. Jika ternyata dalam RKS ini terdapat kelainan atau

penyimpangan dengan peraturan-peraturan sebagaimana yang dimaksud di

atas, maka segala perubahannya tetap berlaku.

c. Gambar-gambar pelaksanaan yang meliputi gambar-gambar rencana,

gambar detail dan gambar-gambar yang dibuat oleh pelaksana berupa shop

drawings harus mendapat persetujuan direksi/pengawas.

d. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pekerjaan rehabilitasi fisik ini

secara umum meliputi :

1. PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).

2. PBI (Peraturan Beton Indonesia).

3. SK SNI T.12-1881-03 (Pedoman Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

untuk Bangunan Gedung).

4. PUBI (Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan Indonesia).

5. Peraturan dan Syarat-Syarat tata cara pemakaian dan perawatan yang

dikeluarkan oleh produsen bahan.

6. Peraturan-peraturan pendukung lainnya dengan segala perubahan

yang terakhir dari peraturan tahun sebelumnya.

7. Peraturan daerah tentang pelaksanaan bangunan di provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam.

Page 3: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

8. Undang-undang perburuhan.

9. Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen bahan

bangunan yang digunakan.

10. Ketentuan-ketentuan hasil pengujian laboratorium.

1.3.2 Laporan Harian dan Laporan Bulanan

a. Laporan Harian

Pelaksana harus membuat laporan harian atau laporan periodik atas setiap

bagian pekerjaan yang diminta Direksi dan dalam bentuk yang disetujui oleh

Direksi. Laporan dimaksud harus memuat, tetapi tidak dibatasi, data-data

berikut:

Keadaan cuaca, jumlah tenaga staf dan buruh yang dipekerjakan serta

keterampilannya, jumlah bahan-bahan di tempat pekerjaan, jumlah bahan

yang sedang dipesan, kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan dan peralatan

serta data-data percobaan laboratorium, kecelakaan dan informasi yang lain

yang berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.

b. Laporan Bulanan Kemajuan Pekerjaan

Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah ditetapkan

Direksi, Pelaksana harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan Kemajuan

Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan

secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan

sekurang kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:

1. Prosentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan kenyataan

yangdicapaipadabulanlaporandan prosentase rencana yang diprogramkan

pada bulan berikutnya.

2. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang telah diselesaikan, disertai

denganprosentase rencana yang diprogramkan,dan diberi keterangan

mengenai kemajuan pekerjaan.

3. Jadwal rencana kegiatan mendatang yang akan dilaksanakan dalam waktu

dua bulan berturut-turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan

penyelesaian.

1.4 Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan

Rapat tetap antara Direksi dan Pelaksana diadakan seminggu sekali pada waktu yang

telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan

pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya

dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

Page 4: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

1.5 Bahan-bahan dan Alat yang harus disediakan

Pelaksana harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang dibutuhkan

untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali bila disebutkan tersendiri di dalam Kontrak. Jika

tidak ditentukan lain, segala peralatan dan material yang membutuhkan bagian

pekerjaan baru dan harus disesuaikan dengan standar menurut dokumen lelang. Bahan-

bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus mengutamakan

produksi dalam negeri.

Apabila disebabkan karena sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak dapat

diperoleh di dalam negeri, maka Pelaksana dapat melakukan pemesanan dari luar

negeri setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Pekerjaan.

Pelaksana harus melaporkan kepada Direksi, bilamana bermaksud untuk mensuplai

peralatan dan material yang tidak sesuai dengan standar sebagai tersebut di atas dan

harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.

1.6 Alat-alat Produksi

Pelaksana harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan secukupnya untuk

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Direksi boleh meminta kepada Pelaksana

untuk menyediakan alat produksi tambahan dan peralatan lain bilamana menurut

pertimbangannya penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak.

Pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan serta suku cadang dan harus menjaga

persediaan yang cukup untuk tidak memperlambat pelaksanaan pekerjaan.

1.7 Material Pengganti

Pelaksana harus berusaha mendapat material yang ditentukan, bilamana material yang

ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat diterima, Pelaksana

dapat menggunakan material pengganti, tetapi harus terlebih dahulu mendapat

persetujuan tertulis dari Direksi. Harga satuan penawaran pada Daftar Kuantitas dan

Harga Pekerjaan tidak diperkenankan untuk dinaikkan akibat penggantian material.

Page 5: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

BAB II

PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

2.1 Pengadaan Pipa PVC

2.1.1 Umum

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan

fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan

pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam

gambar / drawing.

PenyediaJasaPengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material

sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua

pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk

pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32o C. Tekanan

kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih

dari 10 bar.

PenyediaJasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan

Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai

dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan

juga harus menyampaikantentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah

dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang.

2.1.2 Referensi Standard

Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.

Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau

belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan

standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya

sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.

Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas),

dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.

Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal dari luar

negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib

memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Page 6: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar

Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki standar-

standar sebagai berikut :

2.2 Bahan Pipa dan Fitting

Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka Penyedia Jasa

Pengadaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin penggunaan SII / SNI yang

dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman

minimal 3 (tiga) tahun.

Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum

dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai

kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum

dalam dokumen lelang ini.

Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam

dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-gambar detail

junction (gambar detail penyembungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi

dari tiap material yang ditawarkan.

Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah tropis

dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius dan pH antara 6

sampai dengan 8.

Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal

khusus yang membutuhkan lain.

2.3 Tekanan Kerja / Working Pressure

Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI 06-0084-1987

dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja

ISO - International for Standardization Organization

JIS - Japanesse Industrial Standard

BS - British Standard

DIN - Deutsche Industrie Norm

AWWA - American Water Works Association

ASTM - American Society for Testing and Materials

ANSI - American National Standard Institute.

Page 7: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan

tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan.

Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa Pengadaan

harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada

pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting

pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas.

Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka

Penyedia Jasa Pengadaan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi

persyaratan spesifikasi yang ditentukan.

2.4 Pipa PVC dan Fitting

2.4.1 Standard

Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard dengan panjang efektif

tidak lebih dari 6 meter.

Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin untuk

penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa

harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter

nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark.

Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk AirMinum

dengan Jangka Sorong.

SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untukAir Minum

terhadap Hidrostatik.

SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC untukAir

Minum.

SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak PipaPVC untuk Air

Minum

SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk AirMinum

SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVCuntukAir

Minum dengan Uji Tungku

SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk AirMinum

terhadap Metilen Khlorida

SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC AirMinum

dengan THF

Page 8: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk AirMinum

dengan Pita Meter

SNI 06-2558-1991 Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem

Drainase di dalam tanah.

SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315mm

untuk Air Bersih.

SNI S-20-1990-03 Spesifikasi Pipa PVC untuk Air Minum

RSNI T-17-2004 TataCaraPengadaan,Pemasangan dan PengujianPipa PVC

untuk Penyediaan Air Minum.

2.4.2 Kelas

Bilatidakdisebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity),yang digunakan

adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SNI

yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter.

Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti tabel berikut:

DIAMETER LUAR

PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Nominal Diameter Rata-rata Diameter Luar

( mm ) ( mm )

50 63

65 75

80 90

100 110

125 140

150 160

200 200

250 250

300

315

Page 9: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING

PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC)

Seri Pipa

Nominal Diameter

Tebal Dinding Nominal (mm)

( mm )

S 10 S 12,5

50 2.4 2.0

75 3.6 2.9

90 4.3 3.5

110 5.3 4.2

125 6.0 4.8

160 7.7 6.2

200 9.6 7.7

250 11.9 9.9

315 15.0 12.1

Page 10: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.4.3 Sambungan

1. Push On Rubber Ring Joint

Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa

tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang

lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis

petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya.

Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis beil.

2. Sleeve Coupling

Sleevecouplingdan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa

PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC.

3. Ring Karet Dan Gasket

Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk

penyAmbungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk

sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain

yang tepat untuk pipa air minum.

4. Sambungan Solvent Cement

Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih

kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai

dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solven cement ini, Penyedia

Jasa Pengadaanharus menyediakan solvent cement sesuai dengan rekomendasi

pabrik ditambah dengan imbuhan 10%.

Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan

memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50oC tanpa mengganggu

kekedapan terhadap air.

5. Adaptor

Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas

flange pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik

dengan mekanikal maupun push-on.

6. Fitting

Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak

disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan

menggunakan sistem rubber ring joint.

Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4

kg/cm2)Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded

atau heat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan

karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.Bila fitting

yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang

ductile (Ductile Cast Iron). Bell and Flange yang dispesifikasikan harus

mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis

mekanikal pad ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan,

Page 11: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan

flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari

bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan

kering tidak kurang dari 0,3 mm. permukaan dalam dari fitting tersebut harus

dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai untuk lining harus dari bahan

yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi sertifikati dari instansi yang

berwenang (pblic health authorities).

Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus

dari baja yang digalvanis.

2.4.4 Pengujian “Quality Assurance” (Jaminan Kualitas)

Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup

mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk

mengunjungi tempat pembuatan unruk menyaksikan test/pengujian tersebut.

2.4.5 Pengujian Tekanan Hidrostatis

Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi

standar SNI 06-2549-1991.

Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis

pada tekanan paling sedikit 42 N/mm 1

2.4.6 Pengujian Lain.

Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan

lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

2.4.7 Valve

1. Umum

Penyedia Jasa Pengadaanharus melengkapi valve sesuai dengan yang

dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan

ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan

dikeluarkan oleh satu pabrik.

Page 12: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor

dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :

Nama pemilik proyek

Tekanan kerja

Diameter nominal

Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran

Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila

tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau

besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.

Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 “Pipa threads where pressure tight joint

are made in the thread”

Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan

flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.

Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang

dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas

permintaan Pengguna Barang.

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh

Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan

untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531.

Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan

arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus

tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.

Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah

masuknya benda-benda asing.

Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan

seperti gasket, mur, baut dan ringuntuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.

Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis

dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material

bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket

minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.

Page 13: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada

hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak

menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa Pengadaanharus

menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve

yang dikirim.

Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan

lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non

toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui

oleh Direktur Pengawas.

Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.

Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan

minimum coating setelah kering + 400 microns (16 mils). Material yang

berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang

dapat larut tidak boleh dgiunakan.

Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set

untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.

Penyedia Jasa Pengadaanharus menyertakan sertifikat dari pabrik yang

menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta

dalam spesifikasi ini.

2. Gate Valve

Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve

yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem”.

Valve harus memenuhi standar “Gate Valve for Water and Other Liquids”

(AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi

kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja

Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan

kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah

yang seukuran.

Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet cover

dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.

Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle

maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.

Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk

melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.

Page 14: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau

bahan dengan kualitas lebih tinggi.

Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari

logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid

(solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak

(vertikal mounting). Valve harus dirancang unluk saluran air yang bebas

hambatan yang mempunyai diameter fidak kurang dari diameter nominal valve

apabila dalam posisi terbuka.

Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valveseperli

telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari

stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box

harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna

Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem

seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus

terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah

ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam

keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.

Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.

Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.

Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan

tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.

Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan

“………………………….." pada bagian atasnya.

Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan

dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi

valve dan sudah dicoating dengan anti karat.

Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench

nuts).

3. Katup Udara (Air Release Valve)

• Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-

hal sebagai berikut :

a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.

b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.

c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.

Page 15: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.

e. aman terhadap vakum.

• Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap

dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang

diberikan pada uraian pekerjaan.

• Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari

ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.

• Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau

ABS.

• Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan

tidak menunjukkan gejala kebocoran.

• Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.

• Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)

secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu

(butterflyvalve) dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan

rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional

yang mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves'

(AWWA Designation C 504) atau standard Internasional lain yang

disetujui yang sama atau leblh tinggi kualitasnya dari yang

disebutkan.

b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90o

dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve

harus horizontal.

c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai

dengan standard AWWA C 504,

d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan

dan perbaikan,

e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual

harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi

tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.

f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila

tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.

g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat

Page 16: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang

lama.

h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti

"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe

Fittings kelas B(ASTM Designation A 126) alau ductile iron (ASTM

536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.

Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang

seharusnya.

Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang

tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.

Ukuran Pipa

Tipe Air Valve

Diameter Nominal Air

Valve

(mm) (mm)

300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice 25 mm dan lebih kecil

kecil / tunggal

350 dan lebih besar Tipe dengan dua

75 mm dan lebih besar

Orifice atau kombinasi

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil

Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara

otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi

bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi

Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk

dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :

a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan

atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi

pengurasan saluran pipa.

b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air

dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama

operasipengisian.

c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan

udara tinggi, dan

Page 17: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi

aliran air penuh dalam pipa.

4. Ball Valve

Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil disebut

ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve

inidikondisikan unluk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan

memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non -lubricated dan

terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainless steel dengan

dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon dan

mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/stem

harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem

yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur

pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari

ductile cast iron pada tiap operasi.

5. Plug Valve

Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced eccentric

dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus

dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air.

Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari stainless

steel atau perunggu.

Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "O" atau multiple

Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus

dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.

6. Check Valve

• Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check

VaIve / KIep Tabok dengan sambungan flange.

• Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat

dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.

• Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang

dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya,

besamya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.

Page 18: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

• Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi

tuang.

• Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber

yang berkualitas baik.

• Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.

• Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan,

dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang

mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah

dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus

atau harus memindahkan valve dari jalumya.

• Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau

vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus

mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari

luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

7. Gate Valve Perunggu (Bronze)

• Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B

2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98

Mpa (10.0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan

ujung berulir (sekrup).

• Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang

terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki

solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.

• Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada

JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak

kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu

cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu

pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya

rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus

terbuat dari tembaga sesuai spesiflkasi di atas.

Page 19: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.5 Pengadaan Pipa Baja dan Perlengkapannya

2.5.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja

minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

2.5.2 Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji.

SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis

SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji.

SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.

SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.

SNI 07-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian luar

SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi

yang kelabu.

SNI 07-1969-1991 Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu,

penyambung.

SNI 07-2255-1991 Pipa Baja saluran air.

SNI 07-2195-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.

SNI 07-2196-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.

SNI 07-3080-1991 Pipa spigot dan socket dari besi tuang modular

Untukjaringan pipa bertekanan, bagian 2.

SNI 07-3025-1992 Persyaratan las- Ketentuan Umum, Persyaratan

servisuntuk sambungan las.

SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin

mutustruktur las.

SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan

dalampenilaian perusahaan yang menggunakan

lassebagaicara utama pabrikasi.

SNI 07- 3078-1992 Flensa logam – flensa besi tuang.

SNI 07-3073-1992 Penyambung pipa baja tanpa pasuan berulir.

SNI 07-6398-2000 Tatacara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam

dan luar pada pelapisan air dari baja

SNI 07-3360-1994 Penyambung pipa baja & baja paduan dengan

lastumpu.

SII 2527-90 Water Supply Steel Pipe

ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made

onThe Threads

ISO 1459

Metalic croating – Protection Against Corrosion by

Hot

Dip Galvanzing Guilding Principles

Page 20: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on

Fabricated Ferrous Products Requirments

ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel

Plates, Shapes and Bars

ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural

Quality

AWWA C 200 Steel Water Pipi 6 Inches and Larger

AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel

Water Pipelines Enamel and Tape Hot Applied

AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for

Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop Applied.

AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.

AWWA Manual

M11 Stell Pipe Design and Installation.

AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and

Exterior Steel Water Pipe.

JIS G 3101 Rolled Steel for General Structure.

JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping.

JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe.

JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use.

JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.

JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings

JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings

JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes

JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service

JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water Works.

2.5.3 Pipa Baja Dan Fitting

2.5.3.1 Material Dan Fabrikasi

Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan sambungannya

menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di

pabrik, dites dan dibersihkan.

Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak

kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut :

SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.

SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.

Page 21: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa. ASTM A 283, Grade D

ASTM A 570, Grade 33 JIS G 3101, Class 2

JIS G 3452, SGP JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989 atau

SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus

cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas

persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur

yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman.

Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat

dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded) . Banyaknya pengelasan

pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga

pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6

(enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.

Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang berlawanan

untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana

(saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam pipa.

2.5.3.2 Dimensi Pipa

Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini harus

mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding mminimum sebelum dilapisi

pelindung dalam dan luar sebagai berikut :

Page 22: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA BAJA

Diameter Nominal Diameter Luar Ketebalan Dinding

(mm) (mm) Minimum (mm)

100 114.3 4.5

150 168.3 5.0

200 219.1 5.8

250 273.0 6.6

300 323.8 6.9

350 355.6 6,0

400 406.4 6.0

2.5.3.3 Fitting

Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai dengan

spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan yang

sama dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapatdipasang pada bagian

luar bilamana perlu, sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan

yang dapat disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting

harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan standar

berikut ini :

Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311

Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 (sampai dengan 500

mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.

"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus

terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari

22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan menggunakan tiga

potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat

harus terdiri dari empat potongan bend.

Page 23: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.5.4 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)

2.5.4.1 Proteksi Bagian Luar

a. Pemasangan Bawah Tanah

Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah harus

dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double asbestos felt

sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1.2 dalam AWWA C

203. Lapisan primer dan coal tar enamel adalah sebagai berikut ;

Primer : Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203

Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA C203.

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas harus terdiri dari

berikut ini :

• Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas

• Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan

lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.

• Bonded asbestos felt

• Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8

mm minimum.

• Bonded asbestos felt; dan

• Satu lapisan water resistant whitewash

Sistim pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama atau lebih

dari pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas persetujuan

Enggineer tetapi segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene

tape tidak diperkenankan.

b. Pemasangan Di Atas Tanah

Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan dan terpapar

di luar/dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan lapisan primer

danlapisan pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan berikut ini :

Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3

Primer : Etchin primer, ketebalan minimum lapisan kering 20 mikron.

Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan lapisan

kering 35 mikron.

Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang diisyaratkan oleh

Steel Structure Painting Council, USA dan kelas yang disebutkan di atas,

Primer dan Etching Primer, Class 2.

Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead Anticorrosive

Page 24: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau

sesuai dengan persetujuan Pengguna Barang.

2.5.4.2 Lapisan Pelindung Dalam

1. Umum

Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus diberi lapisan

dalam dari adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy

sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus

menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam sesuai dengan

AWWA C.210.

Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung dengan

air bersih harus dilengkapi lengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga

kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air minum.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan sertifikat cat yang menjamin

persyaratan untuk saluran air minum.

2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)

Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar

internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau lebih

tinggi dari pada standar yang telah disebutkan diatas.

Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama

kecuali pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus. Ujung

dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang

pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.

KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING

( mm )

Ketebalan Lining Toleransi untuk

( mm) Ujung Pipa

100 sampai 250 6 -1.6 to +3.2

300 sampai 600 8 -1.6 to +3.2

Page 25: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy

Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus sesuai dengan

AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik. Sistem tersebut terdiri dari sebagai

berikut :

a. Sistem pelapisan dengan epoxy

i) Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive

epoxy primer

ii) Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish

coat yang tidak mengandung coal tar.

b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy

i) Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive

epoxy primer

ii) Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.

Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.

Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan

dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem

altematif ini harus memenihi persyaratan AWWA C.210 dan lapisan pertama

dan sistem altematif ini dianggap sebagai lapisan primer.

Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak boleh kurang

dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.

2.5.4.3 Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa

1. Ujung Rata / Datar

Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback sebesar 370 mm, Lining

yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung pipa dan

permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus di cat dengan epoxy

atau coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.1. Proteksi

Bagian Luar.

Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal) pada

ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik

yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam tanah.

Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan ketebalan 5 mm.

Page 26: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2. Ujung Bevel

Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di bawah ini :

Nominal Cutback

Cutback Lining

Tar Epoxy Mortar

Coating

(mm) (mm) (mm)

80 - 350 100 80 3 ± 1

400 - 700 150 80 3 ± 1

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan pada sub bagian

sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung bevel.

3. Ujung Flange

Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh

permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti

dispesifikasikan pada 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan

Pelindung Luar dan Lapisan Dalam.

4. Coating Dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus Dan Fitting

Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting khusus

berikut ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti

dispesifikasikan pada bagian 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan

Pelindung Luar dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining) ;

• Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly

• Short Piece digunakan untuk valve assembly

• Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly

• Blank Flange

5. Lapisan Pelindung Sambungan

a. Umum

Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai proteksi

terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan pengelasan di

lapangan dan tertanam di dalam tanah., dan harus diselubungi oleh

lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable sleeve or sheet).

Page 27: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan sambungan

(coal) sesuai dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill of

Quantity. Bahan lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi untuk

menutup permukaan yang harus dilindungi dan memasukkan

tambahan (allowance) 20 %. Penyedia Jasa Pengadaan harus

menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut.

b. Selubung Atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable Sleeve

OrSheet)

Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari

lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked

polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive.

Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan

ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut

adalah sebagai berikut :

Diameter Pipa Ketebalan Minimum Ketebalan Minimum dan

(mm) Lapisan Luar Lapisan Dalam

(mm) (mm)

< = 350 0.6 0.6

400 0.9 0.6

450

1.2

0.6

Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisandalam adalah sebagai berikut :

Karakteristik Fisik Lapisan Luar

Spesific gravity (min) : 0.91 (JIS K 112)

Kekuatan Tarik :

- circumferential (Min., N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760)

- axial (Min., N/mm2) : 14.7 (JIS K 6760)

Elongasi :

- circumferential (Min.,N/mm2) : 250 (JIS K 6760)

- axial (Min.,N/mm2) : 500 (JIS K 6760)

Page 28: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Identification hardness

(Min.,Shore D) : 43 (JIS K 72150)

Dielectric Strenght

(Min., kV/mm) : 30 (JIS K 6911)

Volume Resistivity

(Min., Ohm-cm) : 1x10^14 (JISK6911)

Shrinkage*

- circumferential (Min.,N/mm2) : 40

- circumferential (Min.,N/mm2) : 8

Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metoda pengetesan yang diterapkan

* Pada 200 derajad celcius untuk 20 menit.

Kriteria Fisik Lapisan Dalam

Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JIS K 7112)

Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)

Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)

Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)

Catatan : (.,) memperlihatkan standard dari metoda pengetesan yang diterapkan.

Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan heat-shrink flame.

Setiap set perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle, bak sebelum

pembakaran dan stop valve, three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas

dengan pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari pembakar

dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

6. Pengecatan Tanda (Marking)

Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan jelas

pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil alkyd resin

seperti berikut ini atau dari mutu yang setara.

Page 29: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260

ICI ICI SUPER

P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH

NIPPON PAINT BODELAC 9000

P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN

7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection Tape)

Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk perlindungan

korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang

menyerap dengan kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi

organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus didesain untuk

perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan mengikat adhesif, insulasi

elektris, insulasi air, tahan cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme,dll.

Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus

dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus

harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui oleh Pengguna

Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama dengan pelindung

korosi petrolatum.

8. Sambungan Fleksible Dan Kopling

a. Umum

Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan kerja

maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg /cm2) kecuali ditentukan lain.

b. Referensi

Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut :

• AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End Pipe

• JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service

• JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service

• JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose

• JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service

• JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings

• JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings

• JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

2.5.4.4 Sambungan Fleksibel Mekanikal

Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau kombinasi gaya-

gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear deflection, distorsi dan

gaya-gaya lain pada jalur pipa.

Page 30: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-A yang

diproduksi oleh Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan disetujui.

1. Persyaratan Desain

Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat untuk

memenuhi kondisi operasi sebagai berikut :

(a). Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan

berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton.

(b). Lendutan geser minimum sebesar 100 mm.

(c). Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini :

Diameter Panjang Maksimum Minimum Ekspansi Minimum Kontraksi

Nominal Peletakan yang diizinkan Yang diizinkan

(mm) (mm) (mm) (mm)

300 to 400 1600 230 80

500 & 600 1700 270 80

2. Bahan-Bahan Dan Konstruksinya

Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2 (dua)

ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada kedua

ujungnya.

Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka penguat

serta ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus difabrikasikan dari

lembaran atau pelat baja yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216

N/mm2 (2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454 STPG 370,

atau yang setara.

Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS G

5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara. Ring karet

harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.

3. Coating.

Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain, harus

dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe

yangkontak langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai

dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar dan dalam

mechanical flexible joint harus dilapisi sistem epoxy atau sistem coal tar

epoxy sesuai dengan spesifikasi dalam 7.3.2.3

Page 31: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.5.4.5 Sleeve Coupling

1. Umum

Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang dibaut untuk

ujung pipa pol)s dan terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2 (dua)

end ring, dan mur baut untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain

dan diproduksi sesuai dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan standar pabrik

serta mendapat persetujuan Pengguna Barang.

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya

a. Center Sleeve

Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan fitting yang

digunakan dan terbuat dari carbon steel atau besi ductile atau malleable

castiron (besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih tinggi dari

persyaratan dibawah ini.

Carbon Steel

ASTM A 283 Grade C

JIS G 3101 Class 2

BS 4360 Grade 43 A

DIN 17100 RST 36

Ductile Iron

ASTM A 536 Grade 65-45-12

JIS G 5502 Class 2 FCD 45

BS 2789 Grade 420/12

Malleable Cast Iron

ASTM A 47 Grade 32510 or 35018

JIS G 5702 Class 3 FCMB 340

BS 6681 Grade B32-10 or W34-04

DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t

Page 32: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini :

Diameter Nominal Panjang Minimum Center Sleeve

(mm) (mm)

12.5 - 50 89

65 - 250 102

300 - 450 127

b. Gasket

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR) yang

divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan stndar JIS K 6353 atau nitrile

butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM).

Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.

c. End Rings / Ring Ujung

End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi ductile atau besi tuang

(malleable cast iron) yang memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut :

Carbon Steel

ASTM A 576 Grade 1020

JIS G 3101 Class 2

BS 6681 Grade 43 A .

DIN 17100 RST 36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron

Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan pada bagian sebelumnya

7.5.2.a. Center Sleeve.

d. Mur dan Baut

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih

tinggi dari persyaratan dari JIS G B101 Class 2.

2.5.4.6 Lapisan Coating

a. Sarana di bawah tanah

Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special hot

fusion bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering sebesar

150 mikron. Baut dan mur harus di galvanisir dan ditambah lapisan special

Page 33: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan mencapai 75

mikron.

b. Sarana di atas tanah

Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan primer pada bagian

luarnya dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan bagian

dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada bagian 7.3.2.3. Semua

permukaan end rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan lapisan

primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.Semua mur dan baut

harus dilapisi dengan lapisan galvanis.

2.5.4.7 Special Sleeve Couplings

1. Umum

Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa berujung

polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran diameter

nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari center

sleeve, 2 (dua) buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk

pemasangan coupling.

Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut :

Diameter Nominal Range Diameter Luar (mm)

(mm) Dan Toleransinya (°I°)

Min - max

50 60.2±1.0 - 63.0+0.6

80 88.9 ± 1.0 - 98.0 + 2,2

100 110.0±0.6 - 118.0+1.7

150 160.0±0.6 - 170.0+1.2

200 200.0 ± 0.6 - 222.0 + 0.9

250 250.0 ± 0.6 - 273.0 + 0.7

2. Konstruksi Dan Bahan

Center sleeve dan end ringharus dibuat dari malleable cast iron (besi tuang

yang bisa ditempa) yang mengikuti standar JIS G 5702 Class 3 FCMB 340 atau

BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain yang disetujui oleh Pengguna Barang.

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih tinggi

dari standar JIS G 3101 Class 2.

Page 34: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR) yang

di vulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile

butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM).

Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.

Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih dari

persyaratan JIS G 3101 class 2.

Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling harus dilapisi dengan

special hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai ketebalan kering

lapisan minimum sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan

akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah special nylon coating

tersebut yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum sebesar 70

mikron.

2.5.4.8 Flange Insulasi

Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa yang

bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat untuk

menjaga agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda.

Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang

dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan insulasi tidak

boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekt'rjaan pengetesan

hidrostatis.

Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur yang

diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan

pencuci logam.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi petrolatum dengan

kuantitas yang cukup untuk digunakan pada semua Flange insula

2.6 Pengadaan Pipa Polietilena dan Perlengkapannya

2.6.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja

minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Page 35: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum

SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena

SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum

ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supply spesifications

ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings – Determination

ofcarbon black content by calcinations pyrolysis – Testmethod

and basic spesification

ISO/TR 10837-1991 Determination of the thermal stability

of polyetilenefor us in gas pipes and fitting’s

ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree

of carbonblack dispersion in polyolefin pipes, fittings

andcompound’s

ISO 6259 / 1985 Pipe for polyethylene – Part 1 :

Determination oftensile properties

ISO 3126 : 1974 Plastic pipe – measurement of dimension

ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the

conveyance of fluids –resistance to internal pressure – Test

Method

ISO 1133 : 1991 Plastic – Determination of the melt mass – flow rate(MFR)

and melt volume flow rate (MVR) ofthermoplastics

ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part 1

determination methods

ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses

AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication

ASTM D 3350-1999 Standard spesification polyethylene

plastics pipe and fittings material

JIS 6762 – 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply

2.6.2 Spesifikasi Teknis

1. Ovalitas

Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus

sesuai dengan kelas N. Kelas N :

a. Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)

mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm

b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan

0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm

c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,

dibulatkan menjadi 0,1 mm

Page 36: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan

pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan

peralatan untuk penggulungan ulang

2. Panjang Pipa

Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari

persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m.

Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

2.6.3 Sifat Mekanik

1. Ketahanan Hidrostatik

Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan

sebagaimana tabel dibawah ini

KETAHANAN HIDROSTATIK PIPA

TEGANGAN UJI (Mpa)

JENIS BAHAN

100 jam pada 20

0

C

165 jam1) pada 1000 jam pada

800C 800C

PE 100 12.4 5.5 5.0

PE 80 9.0 4.6 4.0

Catatan : 1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan

Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan

kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam bentuk

kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih rendah.

Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum yang baru supaya dipilih

sebagaimana tabel dibawah

Page 37: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

KETAHANAN HIDROSTATIK PADA KEKUATAN SUHU 80oC

KEBUTUHAN UJI ULANG

PE 80 PE 100

Tegangan

Waktu Kegagalan Tegangan

Waktu

Kegagalan

MPa

Minumum (jam) MPa

Minumum (jam)

4.6 165 5.5 165

4.5 219 5.4 233

4.4 283 5.3 332

4.3 394 5.2 476

4.2 533 5.1 688

4.1 727 5.0 1000

4.0 1000

2. Kuat Tarik

Nilai kuat tarik minimu harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400

%, bila diuji pada suhu 200C

2.6.4 Sifat Fisik

1. Stabilitas Panas

Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum

harus 20 menit jika diuji pada suhu 2000C. Contoh yang diuji supaya diambil

dari permukaan sebelah dalam pipa

Nilai Perubahan Arah Panjang Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

Page 38: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.6.5 Dimensi Pipa

1. Ketebalan Pipa

Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005

tentang pipa polietilena untuk air minum

2. Bahan Baku Pipa

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus

merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum

yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan

Certificate Badan Independen BODYCOTE

2.6.6 Sambungan

Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan

menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan Mechanical

Joint.

Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan

diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6.

Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan

diameter 20 – 110 mm. Sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion

dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.

2.6.7 Pengujian Pipa

Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991 tentang

metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-4821-1998

tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

2.6.8 Penandaan Pipa

Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :

Nama pabrik pembuat atau merek

dagang Dimensi luar pipa

Tekanan kerja nominal

Jenis material yang

digunakan Seri pipa

Tanggal produksi

Page 39: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.7 PENGADAAN PIPA DUCTILE DAN PERLENGKAPANNYA

2.7.1 Umum

Referensi

Standar yang digunakan adalah :

ISO 2531 BS 4772

2.7.2 Spesifikasi Teknis

1. Ketebalan Dinding Pipa

NOMINAL KETEBALAN DINDING PIPA (mm)

DIAMETER

K = 9

K = 12

K = 14

80 6.0 7.0 8.1

100 6.1 7.2 8.4

150 6.3 7.8 9.1

200 6.4 8.4 9.8

250 6.8 9.0 10.5

300 7.2 9.6 11.2

350 7.7 10.2 11.9

400 8.1 10.8 12.6

450 8.6 11.4 13.3

500 9.0 12.0 14.0

600 9.9 13.2 15.4

700 10.8 14.4 16.8

Page 40: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

NOMINAL KETEBALAN DINDING PIPA (mm)

DIAMETER

K = 9

K = 12

K = 14

800 M, 15.6 18.2

900 12.6 16.8 19.6

1000 13.5 18.0 21.0

1200 15.3 20.4 23.8

1400 17.1 22.8 26.6

1600 18.9 25.2 29.4

1800 20.7 27.6 32.2

2000 22.5 30.0 35.0

Catatan :

K = 9, untuk pipa

K = 12, untuk elbows

K = 14, untuk tees

Page 41: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2. Panjang Pipa

NOMINAL DIAMETER PANJANG PIPA (m)

80 4 - 6

100 4 - 6

150 4 - 6

200 4 - 6

250 4 - 6

300 4 - 6

350 4 - 6

400 4 - 6

450

4 - 6

600 4 – 6

700 4 – 6

800 4 – 6

900 4 – 6

1000 4 – 6

1200 4 – 6

1400 4 – 6

1600 4 – 6

1800 4 – 6

2000 4 – 6

Page 42: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.7.3 TeKanan Hidrostatic

DIAMETER PIPA FITTING

DN 80 - DN 300 50 bar 25 bar

DN 350 - DN 600 40 bar 16 bar

DN 700 - DN 1000 32 bar 10 bar

DN 1100 - DN 2000 25 bar 10 bar

2.7.4 Sistem Penyambungan

Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan cara-cara, sebagai

berikut :

a. Push on joint

b. Mechanical joint

c. Locking joint

2.8 Persiapan Pekerjaan Pemasangan

2.8.1 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja, dan

bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada,

pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang

diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan

dalam spesifikasi teknis ini.

Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan dilakukan

sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang besangkutan di

Indonesia dan menurut peintah direksi.

Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan pipa atau

daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan diijinkan dan

menelitinya di kantor proyek.

Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat teknis

Page 43: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia. Semua standar

yang digunakan, menggunakan Standar Nasioanal Indonesia (SNI). Dalam hal belum

diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk kepada :

AISI : American Iron and Steel Institute

ANSI : American National Standards Institute

API : American Petrolium Institute

ASTM : American Society of Testing Material

AWWA : American Water Works Association

DIN : Deutsche Institut fur Norming

IEC : International Electrotecnical Commision

ISO : International for Standardization Organization

JIS : Japanese Industrial Standard

KIWA : Dutch Institute for the Testing of water supply Material

NEMA : National Electrical Manufactures’s Assosiation

PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971

SNI : Standar Nasional Indonesia

2.8.2 Penyerahan Gambar Kerja dan Gambar Pelaksanaan

Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh direksi

sebelum pekerjaan dimulai

Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar dengan

skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar pelaksanaan tersebut

harus diserahkan selama selama pekerjaan berlangsung maupun setelah

penyelesaian pekerjaan.

Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa

(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve (katup),

lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanyaharus

diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka tanah pada bangunan

permanen.

2.8.3 Tanda Papan Nama

Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda atau

papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek; dan

juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama

pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya, semuanya dimaksud

sebagai informasi kepada masyarakat luas.

Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saat

Page 44: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.

2.8.4 Rambu – Rambu Lalu Lintas

Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu (tanda-

tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu tersebut harus jelas

untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang sibuk, kontraktor harus

melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada malam hari.

Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus sudah

termasuk dalam kontrak.

2.8.5 Sumber Tenaga dan Penerangan

Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan untuk

pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan pekerjaan.

Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara

wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada saat malam hari.

2.8.6 Trase dan Elevasi Pipa

1. Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa

Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi

(ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase

tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk

pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.

2. Tanggung Jawab Kontraktor

Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar untuk pipa

induk diletakan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dan

dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan.

Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau

titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

2.9 Penyimpangan Akibat Bangunan Lain

Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana dan mempengaruhi

pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan rencana, maka pemilik

berhak untuk merubah rencana tersebut.

Page 45: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Jika menurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan

perubahan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka perubahan

volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal yang berkaitan

dengan hal tersebut dalam persyaratan umum.

2.10 Kedalaman Pipa

Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah

ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

2.11 Jalan Sementara

2.11.1 Umum

Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan kontrak,

kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan dibawah ini.

Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan

sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang kondisi daerah tersebut

pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh

tersebut, kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan gambar

perencanaan dan berada dibawah pengarahan direksi.

Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut :

a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa

tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa.

Kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang

berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan berdasarkan

Rencana Tata Kota.

b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran

dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain yang diperlukan harus

dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pemasangan pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan

bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.

2.11.2 Pembuatan Jalan Sementara

Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harus dilakukan

atau diatur dengan baik sebagai berikut :

a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka tanah yang ada

Page 46: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan

kebutuhan atau sesuai petunjuk direksi.

b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah ”tanah merah atau

yang sejenis sesuai persetujuan direksi” yang dipadatkan dengan baik dengan

ketebalan minimum 0,5 m.

c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang

dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi

dengan kerikil.

d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan

minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai

selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus

bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

2.11.3 Pekerjaan Perbaikan Kembali

Setelahpenyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi, jalan

sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula.

Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus dikembalikan

menutup lokasi pekerjaan semula

Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai,

sampai serupa keadaan semula.

2.12 Pembangunan Kantor Sementara dan Gudang Milik Kontraktor

Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan digunakan

sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang baik, membangun dan

mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang sementara kontraktor

untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya menyangkup mateial penyambung

(jointing material).

Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor dan/atau

gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali ditetapkan lain

oleh direksi.

Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut,

kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi.

Page 47: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.12.1 Kantor Sementara Kontraktor

Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot kantor, ruang

rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya.

Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal

pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja dan/atau

gambar pelaksanaan.

Kantor harus dilengkapi dengan :

a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai

b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya

2.12.2 Gudang sementara Kontraktor

Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai untuk

melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi udara. Lantai

gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga dari

kemungkinan pencurian dan kerusakan selama periode pelaksanaan pembangunan.

2.13 Pekerjaan Tanah dan Perbaikan Kembali Permukaan

2.13.1 Umum

Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja, peralatan

dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara

yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan atau hal seperti

pembongkaran; penggalian; penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan

kembali; pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan

penopangan; peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara

perlindungan lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi

lalu lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang

ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan

memungkinkan diperintahkan oleh direksi

2.13.2 Pembersihan dan Pengupasan

Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau

melakukan pengurugan.

Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar, tonggak, tumbuhan,

perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di permukaan yang perlu

disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat

di area yang akan digali.

Page 48: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh kontraktor tanpa

persetujuan direksi.

Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran seluruhnya harus

disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor dengan cara yang

baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk sementara

waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali seperti semula.

Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya

akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan dengan baik.

2.13.3 Pengeringan ( dewatering )

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan pengeringan

serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada bagian pekerjaan

lainnya dengan cara yang baik.

Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan pondasi, pipa

atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan persetujuan direksi.

Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar keruskan harta benda dan

gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.

Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat

persetujuan direksi terlebih dahulu.

Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan

atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah

dilihat dan terbaca dengan jelas.

2.13.4 Penggalian Laisan Bawah Permukaan ( Sub Surface ) dan Lubang Pengujian (

Test Pit )

Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga lokasi

tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan.

Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila pecah

atau rusak karena kelalainnya.

Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk menetapkan

bangunan bawah tanah yang ada, kontraktor harus melakukan pencarian tersebut

atas biayanya sendiri dan menurut petunjuk direksi.

Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah, kontraktor

harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali jika

ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor harus menggali lubang

Page 49: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu

memang diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas

tersebut.

Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak yang

cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak terhambat.

2.14 Penggalian Permukaan dan Perbaikan

2.14.1 Umum

Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan,

menyimpan, menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya

mungkin diperlukan untuk perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan.

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa

sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, semua permukaan yang terkena

pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus

diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan yang lebih baik.

Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa secara bulanan cekungan

yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat penurunan, dan hal ini harus

diperbaiki sampai pada ketinggian semula.

2.14.2 Daerah Lansekap / Pertamanan

Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua benda

pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar tanaman, semak

belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur

pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.

Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila keadaan

menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktornya sebelumnya

harus mendapatkan ijin pohon dari pemilik atau instansi terkait yang memeliharanya

dan melaoporkannya pada direksi.

Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk biaya kompensasi

ditanggung oleh kontraktor sendiri.

2.14.3 Daerah Berumput

Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari

bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula pada kedalaman

terpadatkan yang sama dengan kondisi semula.

Page 50: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian, atau yang akan

rusak karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara selama

berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian

urugan.

Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tenah berumput menjadi rusak untuk

diletakan kembali seperti semula, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan

tanah berumput baru atau dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara

area tersebut sampai didapatkan tunas baru.

2.14.4 Daerah Berbatu

Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai

untuk menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila

dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila direksi

mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang diletakan diatas tanah

berbatu tersebut.

2.14.5 Daerah Persawahan / Perkebunan

Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan, kontraktor sebelumnya

harus mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya kompensasi yang diperlukan ditanggung

oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-saluran air (irigasi), harus diusahakan

tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak merusak saluran irigasi tersebut.

2.14.6 Jalan Batu dan Bahu Jalan

Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang diperkeras harus

diganti dengan batu sebaimana telah ditentukan.

2.14.7 Jalan yang Diperkeras

Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebaimana yang diperlihatkan dalam

gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan umum setempat.

2.14.8 Jalur Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki harus diganti sebaimana yang diperlihatkan dalam gambar.

2.14.9 Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan

Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama

sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadaan semula. Semua

pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak maka perlu

digunakan alat pemotong.

Page 51: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.15 Penggalian

Bagian berikut yaitu “PENGGALIAN” harus digunakan bagi pekerjaan semua

pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

2.15.1 Umum

Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk

pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesasian

pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan yang

diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta oleh direksi.

Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebagai yang tidak

sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan

penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua

pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran atau

pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang

berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya

kerusakan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang berada didekatnya.

Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan mengalami

bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan terlebih dahulu dengan

penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang aman atau cara lainnya.

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-

lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan tanah yang dapat

menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan ataupun membahayakan bangunan

yang ada disekitarnya.

2.15.2 Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada

Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi

bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan yang ada.

Di daerah di dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus

melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan,

atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan jalur tersebut.

Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan memperhatikan pada kemungkinan

adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah

terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.

Page 52: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.15.3 Penggalian Tanpa Ijin

Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan ketinggian yang ditujukan

dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug

kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

Bilamana menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak diijinkan tersebut

memerlukan penggunaan beton tumbuk atau batu pecah, kontraktor harus

menyediakan dan menempatkan bahan tersebut dengan baik.

2.15.4 Galian Terbuka

a. Umum

Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan

kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan

perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh direksi dan/atau

persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian

terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar

pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.

b. Lebar Galian Terbuka

Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan

disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan

sebagaimana yang telah ditentukan.

Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa sehingga dapat

memberikan kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan

penopang lainnya, maupun penanganan khusus lainnya.

c. Lubang Galian Untuk Penyambungan

Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi sambungan

agar penyambungan dapat dilakukan dengan baik.

d. Panjang Galian

Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang

yang diijinkan direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh)

meter didepan perletakan pipa terakhir.

Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan harus

dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug penuh di akhir hari kerja

Page 53: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

setiap hari atau ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan cukup aman

serta mampu menahan beban arus lalu lintas kendaraan.

e. Galian Terbuka dan Jarak Pipa

Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan sebagaimana

yang diperlihatkan dalam gambar standar agar memberikan dukungan yang

menerus dan seragam dan menopang pipa pada tanah yang padat dan tak

terganggu pada setiap titik diantara lubang galian sambungan.

Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang ditentukan harus

diurug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan oleh direksi

sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang

telah disetujui serta dipadatkan.

Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai

peralatan tangan (manual).

Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus disingkirkan agar

memberikan jarak bebas paling sedikit 15 cm dibawah dari setiap sisi pipa

dan fitting untuk pipa dengan diameter 600 mm atau lebih kecil; dan 20 cm

untuk pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.

f. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk

Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang

kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas keputusan

direksi bahan tersebut harus disingkirkan, kontraktor harus menggali dan

menyingkirkan bahan tersebut.

g. Penopangan dan Penurapan

Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap sehingga galian

tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan menjaga

permukaan jalan dan bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam

gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh direksi.

Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga di luar turap,

tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut harus segera diisi dan dipadatkan.

Sebelum memasang penopang dan turap, kontraktor harus memberi tahu

lokasigalian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal

pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.

Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan direksi, galian terbuka

diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan strategis harus dilakukan

dengan penurapan dan penopangan.

Page 54: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus dipindahkan dengan

hati-hati tanpa membahayakan pemasangan yang baru dilakukan utilitas

yang ada, atau kepemilikan yang berada didekatnya.

Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus segera diisi kembali

dengan pasir dan dipadatkan dengan cara penumbukan menggunakan alat

yang sesuai dengan membasahinya atau cara lain yang diperintahkan.

Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis setiap saat selama

pekerjaan berlangsung untuk tidak mencabut semua turap, penopang dan

lain-lain, untuk ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah

kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan.

Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta bahan lain

ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh ditafsirkan sebagai

kewajiban di fihak direksi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan

kegagalan melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab

kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada pihak ketiga yang

diakibatkan oleh kepemilikan oleh kelalaian dalam pekejaan sebagai akibat

tidak ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah longsor atau

bergeraknya tanah.

h. Penimbunan Bahan Galian

Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa

sehingga tidak terjadi penimbunan bahan galian di jalan utama maupun jalan

nasional. Bahan hasil galian dapat ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat

menggunakan kotak penampung tanag galian agar tidak menghambat arus

lalu lintas.

Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus ditimbun atau

dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan jauh dari jalan.

Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, kontraktor harus

mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri.

2.16 Urugan

Bagian berikut mengenai ”URUGAN” harus diterapkan untuk semua jenis pekerjaan

pemasangan dan penyambungan pipa.

2.16.1 Umum

Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua bahan

untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk bangunan

Page 55: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan

lainnya.

Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa

bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar,

tetapi menurut pendapat direksi harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan,

kontraktor harus menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil sebagaimana

ditentukan dan diperintahkan oleh direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua

pipa terpasang, diperiksa dan disetujui direksi.

2.16.2 Bahan Urugan

Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan untuk

urugan ditentukan sebagai berikut :

1. Bahan Terpilih

Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau

diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya

tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak mengandung

bahan organik seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan tidak

bersifat mengembang

(non exrisive nature).

2. Urugan Pasir

Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir halus

hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang, abu, sampah,

atau bahan lainnya yang menurut pendapat direksi dapat ditolak.

Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih dari 10

berat bahan keseluruhan.

3. Urugan Kerikil

Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki

partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup

seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih

besar dari 5 cm.

Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak

terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan

lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan

tidak boleh bergumpal.

Page 56: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.16.3 Urugan Pada galian

1. Lapisan Alas

Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana

diperlihatkan dalam gambar.

Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan

dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat

pemadat atau cara lain yang disetujui direksi pada kepadatan kering

maksimum 95 %.

Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai

pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan

untuk dilakukan oleh direksi.

2. Urugan di Bawah Pipa

Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui,

dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa,

diletakan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan

dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering maksimum 95 %.

Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian di

masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara menerus.

Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke permukaan, dalam

”Urugan Sampai Permukaan” harus diterapkan bagi pengurugannya.

3. Urugan di Atas Pipa

Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 10 cm

diatas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan

(manual) atau cara mekanis lainnya yang telah disetujuinya.

Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang ditunjukan dalam

gambar rencana, dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan tidak

melebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan

kering maksimum 95 %.

Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan cara konvensional

atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas puncak

pipa PVC dan tidak merusak pipa.

Page 57: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

4. Urugan Sampai Permukaan

Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan, galian harus

diurug dengan peralatan tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan

berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan

tongkatpemadat untuk mencegah amblasnya permukaan tanah setelah

penyelesaian pekerjaan pengurugan.

Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan (manual)

atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas pipa

PVC dan tidak merusak pipa

2.17 Pengujian Kepadatan di Lapangan

Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian

pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian yang

ditetapkan dalam ASTM D-1556.

Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan

standardcompaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam zona pipa,

dandiatas zona pipa.

2.18 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan

Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik buang

katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan perlindungan

terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau cara lain yang

telah disetujui guna mencegah runtuhnya kemiringan tersebut.

Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki kembali

sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian ”GALIAN PERMUKAAN DAN

PERBAIKAN”.

Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga ke dasar

kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk topografi daerah

sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi, pemasangan lapis lindungdilakukan

dari bahu hingga kedalaman tertentu untuk mencegah keruntuhan.

Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras dan

berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan.

Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan

lain oleh direksi. Ketebalan yang disebutkan diatas, mungkin berbeda sesuai dengan

lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan, kedalaman atau bentuk topografis sungai,

saluran dan selokan.

Page 58: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan batu

untuk persetujuan direksi.

Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik

atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu harus diisi dengan

kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.

Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi memang

diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2 – 3) m2

pasangan batu.

Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan keadaan

lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

2.19 Konstruksi Bangunan Khusus

2.19.1 Konstruksi Jembatan Pipa

1. Umum

Kontraktor harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas, peralatan lainnya

yang diperlukan, diluar yang disediakan atau dipinjamkan oleh pemilik untuk

pekerjaan konstruksi jembatan pipa sebagaimana yang diperlihatkan dalam

gambar dan/atau ditentukan disini.

Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung sambungan

”flexible” dan/atau ”fitting” yang digunakan untuk hubungan flexible

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Dikarenakan perbedaan dan

ketinggian alignment jembatan dan jalur pipa, diperlukan bentang transisi

guna menghubungkannya sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan

harus dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi sesuai dengan kondisi

lapangan.

Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa harus

dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah persetujuan

direksi.

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi jembatan pipa dengan

benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang dapat diterapkan dalam

spesifikasi teknik ini.

Kontraktor atas biayanya sendiri memeriksa semua ukuran jembatan pipa

yang diperlihatkan dalam gambar dengan melakukan survey sendiri di lokasi

pekerjaan.

Page 59: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Kontraktor harus melakukan, mengkoordinasikan dengan instansi terkait,

dan membantun Pemilik mendapatkan ijin dari Instansi Pemerintah yang

terkait dalam pelaksanaan pekerjaan perlintasan ini.

2. Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi tersebut,

harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja jembatan pipa yang

memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa, bangunan bawah (abutment),

pilar, pancang, pekerjaan sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-

lain, perbaikan kembali atau, membuat lapis lindung (revetment) pada sungai

atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan yang diperlukan

serta menyerahkannya kepada Direksi untuk persetujuannya, sebelum

memulai pekerjan pembanbunannya.

Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada kecepatan yang

lebih rendah, air ditambah dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan

oleh Pemborong dengan cara dipompakan melalui lubang berdiameter kecil

di ujung pipa di bor.Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24

jam harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung

sekurangnya 20 mg sisa Khlorin per liter.

Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode kontak ini,

maka harus dicuci dengan air sampai air yang dikeluarkan tidak

menbandunb Khlorida yang berlebihan.

Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin setelah

periode kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses

harus diulangi. Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan

cairan yang me-ngandung klorin di atas, Pemborong harus mendapat

persetujuan tertulis dari Direksil Tenaga Ahli untuk menggunakannya.

DESINFEKSI PIPA

Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke pelanggan

maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan pipa dari

kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan membersihkan pipa dari kuman-

kuman penyakit dengan larut-an desinfektan.

2.20 Perancah

Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas sungai atau

saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakkan, menyambung, mengelas

dan mengecat pipa dan membuat pipa dengan aman dan efisien.

Tindakan khusus harus dilakukan dalam merencanakan dan membangun perancah

di lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam pekerjaan, sehingga

Page 60: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

dapat menopang dengan baik atau mendukung berat peralatan pancang dan tekanan

atau kejutan dari pelaksanaan pancang.

2.21 Konstruksi Bangunan Bawah

Kontraktor harus menyediakan turap/atau perlengkapan kedap air untuk

pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat dilaksanakan dalam kondisi kering dan

aman.

1. Pondasi

Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan yang

ditentukan atau yang diperlihatkan dalam gambar.

a) Pondasi Langsung

Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya dukung tanah di

lapangan sebagaimana diminta oleh Direksi, sesuai dengan standar yang

disetujui, bilamana penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan

sebagaimana terlihat dalam gambar.

Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh dilakukan

sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.

Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti

dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan

oleh Direksi.

Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan maksimum 15

cm dan dipadatkan dengan alat pemadat tangan, minimum empat kali

sebagaimana disetujui oleh direksi.

Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai ketinggian

yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas untuk memenuhi

kapasitas daya dukung.

Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tangan sehingga

akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu.

Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan yang diperintahkan

Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Kontraktor harus menggali lebih dalam

lagi di bawah gradien tersebut sampai kedalaman tertentu sebagaimana

diperintahkan Direksi.

Page 61: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

b) Pondasi Pancang

Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat yang

diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan dalam bab

selanjutnya.

Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan disetujui oleh Direksi.

Kepala pancang direncanakan sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam

bangunan bawah sedalam 10 cm.

2. Pekerjaan Beton

Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan disetujui Direksi,

Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan sebagaimana diperlihatkan

dalam gambar dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian

selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".

Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik minimum 175

kg/cm'). Pipa yang ditanam dalam bangunan bawah harus dimantapkan ke

besi tulangan dengan cara yang disetujui serta menghindari pergeseran dari

lokasi semula selama pengecoran beton.

2.22 Konstruksi Pilar

Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan bantalan beton.

Berkaitan dengan pancang yang dipancang di sungai atau saluran, Kontraktor harus

memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai agar tetap pada jalur dan

ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak pancang

harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan kedalaman yang cukup

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah penyelesaian pekerjaan, semua

bahan yang digunakan bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja

sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak mengganggu aliran

sungai atau saluran.

2.23 Konstruksi Bangunan Atas

Kontraktor harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk beton expose dan

peralatan water stop untuk penyambungan antar dinding.

2.24 Pemasangan Pipa

Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa “fittng” dan “coupling”

sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan dalamgambar.

Page 62: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

1. Anti Lendutan (cambering)

Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk

bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus 1/1250 persatuan

pancang bentang di bagian garis tengah bentang sebagaimana diperlihatkan

dalam gambar.

Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang memperlihatkan susunan

rinci bahan pipa dan juga garis pemotongan dan sudut masing-masing pipa

untuk anti lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi untuk

persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.

2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)

"Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar harus

dianggappendukung berbentuk cincin yang dipasang di bantalan pilar.

"Sliding Type Ring Support" harus dianggap sebagai pendukung

berbentukcincin yang dapat digeser secara horizontal di bantalan pilar ke

sumbu dalam pipa.

Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar yang ditentukan

Direksi atau yang dianggap setara, dan dibuat sebagaimana diperlihatkan

dalam gambar.

Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat dari baja yang

memenuhi standard yang sesuai seperti tersebut di atas. Pendukung

berbentuk cincin harus dilas merata melingkari pipa baja.

3. Pengujian Pengecatan

(a) Umum

Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus diuji secara

radiografi sebagaimana dinyatakan di bawah ini.

Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian dalam (interior),

sambungan las, dan permukaan bagian luar (exterior) harus dicat.

(b) Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk

pengujian radiografi hasil pengelasan.

Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang mampu, memiliki

pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk pekerjaan penguijian.

Page 63: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Kontraktor harus menyerahkan pengalaman dan kualifikasi yang dimilikinya

untuk persetujuan Direksi. Semua pelaksanaan pengujian harus dikerjakan

dengan dihadiri oleh Direksi atau Wakilnya.

Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai dengan JIS Z 3104

"Methodqf Radiografic Test and Classification of (Radiographs)" cara

pengujianradiografi dan klasifikasi radiograf untuk pengelasan baja, atau

standar lain yang dapat diterima oleh Direksi.

Hasil pengujian radiografi diklasifikasikan dalam standar sebagai berikut :

Kelas 1 2 3

Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4

tidak ada

tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1, sampai tingkat 3

dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3.

Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada yang

disebutkan di atas, Kontraktor harus menuelas dan menguji Ulang atas beban

biayanya sendiri sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi.

(c) Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam

Semua pipa baja yang terekpos, "Fitting", sambungan dan pipa yang akan

dipendam dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan

dxlam bab III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN

PELINDUNG DALAM.

2.25 PERLINTASAN DENGAN JALAN KERETA API

2.25.1 Umum

Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan oleh Kontraktor.

Gorong-gorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedua sisi jalur jalan kereta api (KA)

akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA).

Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang diperlukan bagi

pembangunan tersebut termasuk pajak bila memang dikenakan.

Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan jalan Kereta Api sesuai dengan

perintah Direksi atau PERUMKA.

Page 64: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.25.2 Pemasangan Pipa

Setelah PERUMKA membuat gorong-gorong, Kontraktor hams memasang pipa dan

"valve" sesuai dengan butir-butir yang relevan dalam ketentuan ini.

Pondasi dan penopang pipa harus disediakan dalam gorong-gorong sebagaimana

diperlihatkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.

Semua sambungan dalam gorong-gorong harus disambung sebagaimana

diperlihatkan dalam gambar dan oleh sekeliling pipa yang menembus dinding lubang

kontrol hams diisi dengan semen yang tidak mengerut.

2.26 PEKERJAAN PENEMBUSAN PIPA (PIPE DRIVING WORK)

2.26.1 Umum

Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh Pemilik bila pipa induk

berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila diameter 600 mm atau tebih kecil,

bahan pipa unluk penembusan harus digunakan sebagai selubung (casing) dan harus

disediakan oleh Kontraktor.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas dam peralatan, kecuali

yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT KHUSUS dan keperluan lain guna

melaksanakan pekerjaan penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam

gambar dan/atau ditetapkan di sini.

Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki struktur lapisan bawah

yang ada, utilitas dan sumur yang berada di sekitar lokasi pekerjaansupaya tidak

merusak fasilitas tersebut selama tahap pembangunan.

Sebelum, selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus membuat

pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian tanah, permukaan jalan yang

ada dan muka air sumur, jika ada, dan harus melakukan penanggulangan yang

memadai terhadap penurunan ketinggian tersebut. Bilamana diketahui adanya

penurunan ketinggian, Kontraktor harus segera menghentikan pekerjaan

penembusan dan hal tersebut segera pula dilaporkan ke Direksi.

Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur lapisan bawah, peralatan

dan lainnya yang diakibatkan pekerjaan penembusan harus diperbaiki dan/atau

diperbarui olch Kontraktor atas beban biayanya sendiri serta memuaskan Direksi .

Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa dengan benar sesuai

dengan butir penerapan yang dicantumkan dalam spesifikasi teknik.

Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran yang diperlihatkan

Page 65: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

dalam gambar den-an mensurvai sendiri lokasi pekerjaan.

2.26.2 Penyelidikan Tanah

Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor diijinkan untuk melihat

dan memeriksa data penyelidikan tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan

keadaan tanah pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa.

Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan pemboran mencakup

pengujian penetrasi standar (standard - penetration test) di lubang bor. Konsolidasi

dan pengujian lain yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari pengeboran

tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti daya dukung, kuat geser,

permeabilitas, nilai banding rongga (void ratio) dan kandungan air.

Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2.26.3 Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus

menghitung tenaga penembusan (driving power) yang diperlukan. Bila memang

diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan "solvent cement"

agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnyabelokan harus sesuai

dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

2.26.4 Tanah Penutup Kedalaman Pipa

Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus mengikuti peraturan

setempat.

2.26.5 Ruang Penembus (driving pit)

Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan ruang yang cukup bagi

pekerja untuk menurunkan, menembuskan dan menyambung pipa secara aman din

efisien dalam ruang, tersebut.

Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap umum dan lalu lintas

haurus benar-bcnar dipenuhi oleh Kontraktor.

Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang pengering dan

pompa yang menjaga agar ruang tetap kering sepanjang waktu pekerjaan

penembusan.

Setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang memadai untuk

menaruh pipa dan peralatan penembus dan untuk menyingkirkan tanah hasil galian:

Page 66: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

1. Penurapan dan Penopangan

Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja (Steel seet pile) harus

dipancangkan sepanjang dinding ruang sebagaimana diperlihatkan dalarn gambar

dan sebagaimana ditentukan di sini.

Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar penopang. Yang dipasang

sebelum pemancangan tiang turap, dan memanfaatkan penopang sebagai pedoman

pemancangan guna mencegah turap melintir atau melengkung selama pemancangan

Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai kedalaman tidak kurang

dari 8 (delapan) meter. Ukuran dan dimensi penopang baja harus direncanakan

sedemikian agar mampu mendukung; tiang turap yang dipancang disisi luarnya.

Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama dengan ukuran yang

diperlihatkan dengan pengelasan atau pembautan, dan kerangka setelah tiang turap

dipancang harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau demikian

kerangka tersebut tidak boteh dilaskan ke tiang turap.

2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan

Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi batuan pada permukaan dasar

ruang penembus dengan ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya.Kemudian

pada pondasi batuan terpasang diberi lantai kerja dengan mutu kelas E dengan

ketebalan 15 cm dan disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan pipa

dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dengan lebar 2 meter.

Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong tanpa

mengalami pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya

dorong secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun seperti

ditunjukkan pada gambar.

Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan desakan. Kontraktor harus,

berdasarkan pada kebutuhan daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton

yang diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan atau pecahnya beton dan

harus menyerahkan kepada Direksi hasil perhitungan kekuatan dan tata-letak

tulangannya.

2.26.6 Ruang Penerima Tembusan (arriving pit)

Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh Kontraktor

sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa penembus pada posisi dan

ketinggian/elevasi yang tepat serta dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa

seperti ditunjukkan pada gambar setelah ujung pipa penembus diangkat.

Page 67: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.26.7 Penembusan Pipa-Pipa

Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan Instruksi Pabrik

pembuatnya serta persyaratan berikut ini :

1. Persiapan

Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada posisi dan

ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari dinding turap di depan alat

penembus tersebut dipotong dengan pengelasan atau cara lain sehingga

memungkinkan pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat.

Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter pipa

tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan

sedemikian rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja berketrampilan tinagi.

Setelah pendorongan pipa pertama. ruangan antara pipa dan bukaan turap

harus diisi dengan karung pasir atau materiallainnya yang disetului oleh

Direksi untuk mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruvn-an

penembus.

2. Pemasangan Ujung Pipa Penembusan dan Bantalan Pendorong (leading pipe)

Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus harus

dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama sebagaimana

ditunjukkan pada gambar.

Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa penembus sebabai usaha

meneruskan gaya dorong secara tersebar dan merata pada seluruh

permukaan dari ujung pipa tembus yang didorong.

3. Penembusan

Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan pipa harus dilakukan

semua terus menerus hingga selesai untuk menghindari peningkatan lekatan

geser antara pipa dengan tanah.

Namun, pada keadaan daya dorong penembusan melampaui batas taksiran

kekuatan untuk kondisi tertentu, Kontraktor harus dengan segera

menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan keadaan ini

tanpa menunda, kepada Direksi yang akan memberikan

petunjuk/pengarahan yang sesuai.

Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan untuk penembusan,

perlu diperhatikan untuk mengupayakan semua kaki-kaki pendorong

tersebut bekerja secara serempak.

Page 68: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

4. Penyambungan Pipa-Pipa Penembus

Setelah pipa didorong masuk sampai panjang tertera hingga perlu

penyambungan, penyambungan dengan berikutnya dilakukan di dalam ruang

penembus.

Penyambungan harus dilakukah sesuai dengan persyaratan dari bab-bab

yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai dengan instruksi pabrik

pembuatnya dengan cara memuaskan Direksi.

5. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa

Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus sepanjang kurang

lebih satu meter diukur dari ujung terdepan tidak perlu dibuang. Selama

pembuangan tanah, perlu diperhatikan jangan sampai menimbulkan

kerusakan pada lapisan lindung dalam pipa.

6. Survey

Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor melakukan pengukuran

datar, titik henti dan survai lainnya diperlukan untuk penembusan pipa

sehingga berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan ketinggian yang diminta.

2.26.8 Pengujian Sambungan

Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta telah tembus

tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus segera melakukan uji

tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi ini.

Bila kebocoran teijadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan pada

pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya menjadi

tanggungannya hingga memuaskan Direksi.

2.26.9. Pemasangan Pipa-Pipa

Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah disetujui oleh

Direksi. Kontraktor harus melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut

sebagaimana pada gambar yang diserahkan Kontraktor:

Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan

langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama

Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa baja, pipa

tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama, dan

pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe, pipa baja dan PVC yang lebih

kecil dipasang kedalam selubung tersebut.

Page 69: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

1. Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron

Pipa harus disambungkan dengan penyambung ditunjukkan pada gambar.

Semua bagian pipa yang menanjak termasuk “bend” atau "fitting" harus

dilindungi dengan selimut beton bertulang dengan cara yang sama seperti

blok-blok penahan tekanan untul "blend” vertikal.

Penyambungan dari pipa-pipa harus dilaksanakan sebagaimana diatur pada

butir sebelumnya.

2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC

a) Penyambungan

Pipa yang dimasukkan dalam selubung harus dikerjakan

penyambungannya di dalam ruang penembus seperti yang diatur pada

bab sebelumnya dan di dorong masuk ke dalam selubung dengan

peralatan dan cara yang memadai serta hati-hati.

b) Pengujian Sambungan

Setelah memasang pipa ke dalam selubung, Kontraktor harus

melaksanakan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta

pada spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi atau cacat lain ditemukan

pada waktu pengujian, Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti

atas tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.

c) Perlindungan dengan Beton

Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang dipasang termasuk "bend"

atau `fitting" harus dilindungi dengan selimut beton bertulang

sebagaimana layaknya pembuatan blok beton penahan tekanan untuk

"bend" vertikal.

Sambungan pipa harus dipasang seperti yang dijelaskan pada bab

sebelumnya.

d) Penyelubungan dengan Beton

Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung dengan pipa-pipa

yang dimasukkan ke dalamnya harus diiisi dengan beton tumbuk (kelas

E) memakai pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk beton kelas E

sebesar 25 mm.

2.26.10. Pengurugan Ruang Penembus

Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang penerima, beton penahan

desakan, bila diminta oleh Direksi, harus dibuang dari ruang-ruang tersebut.

Page 70: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa sebagaimana dimaksudkan

telah selesai dilapisi dengan lapisan pelindung luar dan lapisan pelindung dalam

pada setiap sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka, serta Direksi menyetujui

untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus mengurug ruang-ruang yang dimaksud.

Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu pecah dari dasar

hingga ke dasar selubung beton.

Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm dengan menggunakan

pemadat tangan atau peralatan yang oisetujui. Bagian selanjutnya, diatas timbunan

pasir atau batu pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug dengan

material terpilih sesuai dengan persyaratan pada butir yang sesuai dengan spesifikasi

ini.

2.27 Perletakan Pipa dibawah Air

2.27.1 Penyelam

Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor harus menyediakan

biaya bagi penyelam-penyelam Bilamana diperlukan berdasarkan instruksi

Kontraktor atau Direksi.

Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada maksimum kedalam dan

Kontraktor harus menyediakan peralatan keamanan, dan bila perlu termasuk ”pipe

locator” (magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah air.Kontraktor harus

mengikuti peraturan yang berlaku dalam mempekerjakan penyelam.

2.27.2 Survey dan Penyelidikan

Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus melakukan survey antara lain :

1) Kedalaman sungai rata-rata.

2) Perbedaan muka air pada saat pasang.

3) Kecepatan arus sungai.

4) Penyelidikan tanah di sungai.

2.27.3 Persiapan Pekerjaan Bawah Air

Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan bawah air. Kontraktor harus

mempersiapkan antara lain:

1) Mengajukan usulan metoda kerja.

2) Mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang.

3) Mengatur lalu lintas sungai bila ada.

4) Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada Direksi.

Page 71: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.27.4 Tegangan Tarik (Tensile Stress)

Dalam mengajukan usulan metoda kerja, Kontraktor harus memperhitungkan

tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada setiap tempat di dinding pipa, pada

setiap saat selama pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan,

penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya, tekanan internal dan lain-lain

tidak lebih dari 20 kg/mm2.

2.27.5 Penempatan Pipa

Urutan pelaksanaan pekerjaan perpipaan bawah air yang harus dilakukan oleh

Kontraktor, adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan pengerukan

dimulai.

2) Memonitor progres, pekerjaan selama pengerukan

3) Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan bahwa profile

parit, yang diinginkan telah dicapai.

4) Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan pipa

pada parit yang telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan setelah

pengerukan selesai, survey setelah pengerukan bersamaan dengan survey

pra penarikan pipa.

5) Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan posisi perpipaan

clan penempatan head.

6) Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey 1), untuk

memastikan posisi perpipaan.

7) Bila penimbunan diperlukan, memonitor, penimbunan parit kembali

terutama bila terjadi sesuatu.

8) Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey 2), untuk

memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan lempung telah

dilaksanakan dengan baik.

9) Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas perrnintaan Engineer

2.27.5 Pengujian Setelah Penempatan Pipa

Setelah penempatan pipa, perlu dilakukan pengujian sebagai berikut :

Page 72: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

1) Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan pipa biasa.

2) Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal diameter di sepanjang

pipa, tidak lebih dari 5 persen kurang lebihnya daripada nominal internal

diameter di setiap tempat

2.28 Pekerjaan Pemasangan Pipa

2.28.1 Umum

1. Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa

perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang memuaskan direksi

dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar

kerja.

2. Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya

Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang

disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut

selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai

pada penyelesaian pada pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang

disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya

kontraktor.

Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan

oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan

tersebut.

Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara

dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.

Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus

diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal

perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus

memberi kompensasi kepada pemilik.

2.29 Pekerjaan Pemasangan Pipa Baja ( steel )

2.29.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas dan

peralatan untuk menangani dan memasang pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa

dan penggunaan perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi

pabrik.

Page 73: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun

bahan penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan

bebas dari benda asing dan kotoran disepanjang waktu. Langkah pencegahan

mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut

petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua

lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari kerja.Pipa dipasang secara seragam dan

menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja

dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum

menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alignment akhir harus diperiksa

terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survei.

Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari kerusakan pada saat

pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah dipasang

harus diberi tanda secara permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti

dengan yang baik.

Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan

penyambungan lebih mudah dan pada kondisi yang stabil.

Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan kedalam galian dan

didalam galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan

”coupling”.

Jika kontraktor mengusulkan menggunakan ”Heat – shinkable sleeves” untuk lapisan

pelindung sambungan daripada ”Heat – shinkable sleeves”, ”sleeves” tersebut perlu

dipasang pada pipa sebelum diletakan.

Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk ”Heat

– shinkable sleeves” atau ”Sleeves”, harus digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan

pekerjaan yang diperlukan.

2.29.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi harus

disediakan dan digunakan oleh komperator untuk keamanan dan

kenyamanan pekerjaan. Semua pipa “fitting”, dan “valve” harus diturunkan

secara hati-hati kedalam galian, satu persatu, dengan batasan diameter

memakai “ crane”, Derek, tali, atau dengan mesin, perkakas, atau peralatan,

lainnya yang sesuai, dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan

Page 74: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

terhadap bahan, lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan

pelindung dalam (Linning). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan

dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

Jika kerusakan terjadi pada pipa “valve” atau perlengkapan dapa saat

penanganannya, harus segera dilaporkan kepada direksi. Direksi akan

menentukan perbaikan yang diperlukan atau menolak bahan yang rusak

tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa ”Fitting” harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan

kerusakan, pada saat di atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi

akhir.Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah

ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya.

Pipa atau ”Fitting” yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk

pemeriksaan oleh direksi yang akan menentukan perbaikan yang diperlukan

ataupun menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan ”Fitting”

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan

bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.

Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua

profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula

benda asing lainnya dalam pipa.

4. Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk

kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain,

ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang

berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan

pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan

bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang

sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk

mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Page 75: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus

ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang

disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan

lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang

rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan

pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang

tepat terhadap sumbu pipa.

Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai

menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang

diminta terhadap sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar

maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang

dipotongtersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang

sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Tidak boleh ada ”Fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot”

dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi

tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.

2.29.3 Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan

1. Umum

Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan persyaratan yang

ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini,

mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.

(a) Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association

(WSP)

(b) Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat

lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta.

Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang

dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang

sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

Page 76: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan cara pengujian yang

dicantumkan dalam “4 PENGUJIAN TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI

LAPANGAN” dalam 9.2.4 atau cara yang diterima oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setitap

sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan

dengan las tumpul tunggal (single-welded butt joint) atau las-tumpul

ganda(double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.

2. Juru Las (Welder)

Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang

diusulkan untuk persetujuan Direksi.

Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi

pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan

oleh bada berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan

3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam

dasar bahan pipa.Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh

digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang

diiluminasi (illuminatedrod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya

rendah (low hydrogenous rod)

Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine)

dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang

ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh

Direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa

Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel)

yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh

Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior)

untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada

permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang

lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur

dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double

welded buttjoint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur

Page 77: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

menyudut tersebut,harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang

disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan

Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari

debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).

Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun

lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10

cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.

“Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan.

Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan,

harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran

pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan

keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan

tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan

tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.

Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang

berlebihan, tumpang tindih dan ketidakrataan.

2.29.3Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan.

1. Umum

Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan

pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua

pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan

perwarna (dyepenetrant test).Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan

pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang

berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai perusahaan pemeriksa

yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala

pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan

untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di

lapangan.

Page 78: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya,

kecuali disetujui lain oleh Direksi.

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang

bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan

dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil

pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan di lapangan kepada

Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi

dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan diserahkan

sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan.

Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan

Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya lubang (pit) di permukaan

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau

lebih

Adanya potongan berlebih ( undercut) dengan kedalaman lebih dari

0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.

Adanya tumpang tindih adanya (overlap)

Adanya penguatan berlebihan

Ketebalan Dinding Maximum Reinforcement

(mm) (mm)

12,1 atau lebih kecil 3,2

Lebih besar dari 12,7 4,8

Butiran yang tidak merata(unven beads), dan

Adanya kerusakan akibat nyala(are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur

pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.Adanya retakan dan/atau

lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila

Page 79: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang

diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen

2.30 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poly Vinilchloride

2.30.1 Umum

Singkatan ”Pefice” yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun

gambar berarti poly vinil cloride.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan

peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, ”valve danFitting”

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peraltan harus sesuai dan

memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

2.30.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus

disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan dan kelancaran

pekerjaan.

Semua Pipa, ”Fitting, dan Valve” harus diturunkan kedalam galian satu

persatu dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas

atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mensegah

kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan

dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau

dilemparkan kedalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam

penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada

Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang

rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada

saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama

atau ssudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara

seksama dari retakan dan kerusakan.

Ujung ”Spigot” harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah

Page 80: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

rusak selama penanganannya. Pipa atau ”Fitting” rusak harus diletakkan

terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi.

3. Pembersihan Pipa dan ”Fitting”

Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna harus

dsingkirkan dari ”bell”, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot,

dan sebelum pipa dipasang bagian dalam ”bell” harus diseka sampai bersih,

kering dan bebas dari lemak

Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah

terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan

kotoran. Tindakan pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama

pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/celah di setiap akhir

pekerjaan setiap hari.

4. Pemasangan Pipa

Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan

menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan

sesuai dengan jadual perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum

menempatkan pipa ke posisinya alignment dan gradien akhir harus dicek

dengan peraltan survey.

Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing

masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama

pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya

yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.

Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spirogt harus

diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur

dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan yang dipadatkan

merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus diambil

untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa

harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi.

Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan tindakan untuk

mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk

ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung

Page 81: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan

harus dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan

harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong resong

(Beviled) dengan alat yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung

potongan serong harus sama denan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi

keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong harus

sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis melingkar yang

jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotong dilapangan untuk

menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan

pipa.

2.30.3 Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Cloride yang dipakai dalam Proyek), sebagai

berikut :

a. ”Push-On Rabering” yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm – 300 mm

b. Sambungan ”Solvencement”, yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm – 40

mm

Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan ”Push-On Raubbering” dan

”solvencement” untuk sambungan ”Solvencement” untuk PVC harus disediakanoleh

kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk

persetujuan untuk Direksi

1. Penyambungan pipa dengan sambungan ”Push-On Rubbering” ”Socket” dan

”Spigot”

Pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet (rubbering)

dipasang ditempatnya.

”Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelicin yang telah

disetujui dan pipa ditekan masuk ke ”Socket”.

Penekanan pipa ”Socket” harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa

yang sedang dipasang.

Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus dibuganakan untuk

mensegah kemungkinan terjadinya kerusakan ”Socket’ tersebut pada mana

batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus

terletak merata diatas bahan alasnya (Badding material).

Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan ”Push-

on” agar membentuk lengkungan dengan jari -jari yang panjang, besarnya

Page 82: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi.

2. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan ”solvencement”

”Socket” dan ”spigot” pipa, harus dibersihkan dengan seksama sebelum ujung

spigot dilumuri ”Solvencement” yang telah disetujui oleh Direksi.

”Solvencement’ dalam jumlah yang mencuki dilumurkan secara merata

diujung ”Spigot”. Penekanan ”Spigot” yang telah diberi ”Solvencement” ke

”Socket” tersebut harus dilakukan engan hati-hati. Konraktor agar melakukan

dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada pipa yang baru

dipasang.

Pipa yang baru selesai disambung dengan ”Solvencement”, tidak boleh

digeser/dipindahkan ataupun dibat lengkung.

Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan

”Solvencement” agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang,

besarnyabelokan harus seuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana

yang diperintahkan oleh Direksi.

2.31 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA ”POLYETHYLINE”

2.31.1 Umum

Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, Pipa ’POLYETHYLINE” disingkat

dengan nama ”PE” termasuk jenis thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi

pipanya adalah PE 50 yang diproduksi dari jenis HDPE atau MDPE.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan

peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa ”Valve” dan ”Fitting”.

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan

memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

2.31.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalam Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memuaskan Direksi harus

disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan kelancaran

pekerjaan.

Page 83: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll. Penurunan kedalam

galiannya dapat dengan 2 cara : baik dilepas dulu dari gulungannya baru

diturunkan atau diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru

dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk batang.

Semua pipa, ”Fitting” dan ”Valve” harus diturunkan kedalam galian satu

persatu, dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas

atau peralatan lainnya yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah

kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan

dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan

atau dilemparkan ke dalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, ”Fitting”, ”Valve” atau perlengkapan lain

dalam penangannannya kerusakan tersebut harus segera diberitahukan

kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan

yang rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.

Pipa, ”Valve” dan ”Fitting” harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan

pada saat pemasangannya. Ahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama

atau sesudah pemasangan pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa

secara seksama dari retakan dan kerusakan.Pipa atau ”Fitting” yang rusak

harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan Direksi.

2.31.3 Penyambungan Pipa

Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut :

a. Sambungan mekanis :

• Mechanical-join: sambungan plastik, injection (20 mm-63 mm) imulded,

tipe push-in dengan O-ring dan ulir

• Sambungan dari metal b. Welding (heat fusion) :

• But welding ( 63 mm – 250 mm)

• Socket welding (20 mm – 125 m)

• Saddle welding

Page 84: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

b. Electro welding (25 mm – 125 mm)

• Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.

Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor.

Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.

1. Penyambungan Dengan Sambungan Mekanis

Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya dikencangkan.

Penyambungan sistem mekanik lainnya juga sama seperti halnya

penyambungan-penyambungan yang biasa dilakukan.

Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)

Butt weldding

Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus dibersihkan

dan diratakan dengan pengetap.

Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit diantara kedua

permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik. Kemudian

plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu

sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu.

Hilangkan tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat

dibuka.

Socket welding

Pipa dipotong tegak luru dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan

bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus.

Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang

sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan

socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk beberapa detik.

Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan

kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin. Sudle

Welding mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan

dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa sudle

dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan piringan

pemanas dan sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan

tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan dingin baru

pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada sambungannya.

Penyambungan dengan Elektro Welding

Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan

yang harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang

ditentukan oleh produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua

Page 85: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

permukaan yang akan disambung harus dubersihkan dengan cairan

pembersih.Sambung pipa dengan sambungan yang akan dilas. Kemudian

kabel dari kontrol box disambung kedalam sambungan yang tersedia.

Hidupkan kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila

proses penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan

keluar dari lubang indikator pada sambungan.

2.32 Pekerjaan Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron

2.32.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik pekakas dan

peralatan untuk menangani dan memasang pipa dan valve. Cara pemasangan pipa

dan penggunaan perkakas dan juga peralatan harus sesuai dengan rekomendasi

pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun

bahan penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan

bebas dari benda asing dan kotoran sepanjang waktu. Langkah pencegahan

mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut

petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua

celah/lubang yang ada pada setiap akhir hari kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana

diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang

ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian

dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan

survey.

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan saat pemasangan.

Bahan yang didapati rusak sebelum, selama dan setelah dipasang harus diberi tanda

secara permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.

2.32.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan

dan digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan.

Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam

galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau

dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara

Page 86: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan

pelindung luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).

Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau

dilemparkan kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara teliti dari retak dan kerusakan

lainnya pada saat benda berada diatas galian sebelum saat pemasangan

dalam posisi akhir.

Ujung spigot harus diperiksa dengan teliti karena daerah ini merupakan yang

paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganan.

Pipa atau fitting yang rusak harus diletakan terpisah untuk diperiksa oleh

direksi yang akan menetapkan perbaikan yang diperlukan atau menoaknya.

3. Pembersihan Pipa dan Fitting

Semua gumpalam, gelembung udara, dan kelebihan lapisan pelindung harus

disingkirkan dari bell dan ujung spigot setiap pipa dan sebelum pipa

dipasang bagian luar ujung spigot dan bagian dalam bell harus diseka bersih,

kering dan bebas minyak atau lemak.

4. Pemasangan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk

kedalam pipa saat dipasang dalam jalurnya. Selama pemasangan

berlangsung, benda, perkakas, kain atau bahan lainnya tidak boleh diletakan

dalam pipa

Pada saat batangan pipa diletakan kedalam galian, ujung spigot harus

ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan masuk serta diatur pada jalur

yang benar. Pipa dimantapkan pada tempatnya dengan bahan urugan yang

telah disetujui yang kemudian dipadatkan kecuali pada bagian bell. Langkah

pencegahan harus dilakukan guna mencegah tanah atau bahan lainnya masuk

kedalam ruang sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pemasangan pipa, bukaan pada ujung pipa harus

ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa guna menyisipkan tee, bend atau valve ataupun untuk

tujuan lain harus dilakukan dengan mesin pemotong yang sesuai dengan cara

yang rapi dan tenaga terlatih tanpa menimbulkan kerusakan pada pipa

Page 87: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

maupun lapisan pelindung dalamnya serta menghasilkan ujung yang halus

pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa.

2.32.3 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Mechanical

Penyambungan pipa yang ditentukan berikut ini hanya memperlihatkan

penerapannya secara umum. Untuk rincian pekerjaan penyambungan, kontraktor

harus memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah direksi.

Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pipa fitting dari jenis

sambungan yang sama/sejenis.

1. Pemasangan Perlengkapan

Di bagian luar spigot dan di bagian dalam bell jenis pipa dengan sambungan

mekanik (mechanical joint) ini harus dibersihkan dengan kain yang bersih

agar bebas dari kotoran.

Bis – tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya disisipkan

diujung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap kearah ujung bell atau

socket.

2. Pembautan Sambungan

Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna menempatkan

ujung spigot pada bell. Cincin karet sedemikian harus ditekan keposisinya

dalam bell, perhatian perlu diberikan untuk menempatkan cincin karet

secara merata disekeliling sambungan.

Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai pada posisi untuk

pembautan, semua baut dimasukan dan sekrup diputar dengan tangan.

Semua sekrup dikencangkan dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat harus dikencangkan

bergantian agar diperoleh tekanan yang seimbang diseluruh bis-tekan.

Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci puntir dan

pastikan bahwa semua sekrup telah dikencangkan dengan puntiran (torque)

yang telah ditentukan. Puntiran baut bagi setiap ukuran baut harus sesuai

dengan standar pabriknya tetapi secara umum adalah sebagai berikut :

Page 88: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Ukuran Sekrup (mm)

Diameter Nominal Pipa Standar Momen Puntir

(mm) (kg-m)

16 75 6

20 100 – 600 10

24 700 – 800 14

30 900 atau lebih besar 20

3. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan Sambungan Mekanik

Bilamana diperlukan untuk membelokan pipa dengan sambungan mekanik

agar supaya membentuk lengkungan berjari-jari panjang, besarnya

penyimpangan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi.

2.32.4 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Push On

1. Pemasangan

Jenis sambungan push on diterapkan untuk pipa diameter 300 mm dan yang

lebih kecil dan dengan memakai jenis sambungan mekanik dimana pipa lurus

dan fitting atau fittingnya itu sendiri disambungkan.

Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on dengan fitting

harus dilakukan dengan bahan pelicin (lubricant) yang disetujui oleh direksi.

Kontraktor harus menyerahkan katalog dan data teknis serta contoh kepada

direksi sebelum menggunakan bahan pelicin tersebut dalam pekerjaannya

dalam waktu yang cukup bagi direksi untuk memeriksanya terlebih dahulu.

Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau fittingnya sendiri

harus harus digunakan sambungan mekanik kecuali untuk sambungan

lainnya dimana direksi menerima dan menyetujuinya.

Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak boleh dicoba

disambungkan dengan socket jenis sambungan push on.

Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push on harus

dibersihkan dengan kain bersih agar bebas dari kotoran.

Page 89: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Setelah melumuri zat pelicin yang telah disetujui disekeliling spigot, cincin

karet harus dilepas dari ujung spigot pipa dan memasangnya ditempat yang

telah ditunjukan oleh pabrik.

Penyisipan socket kedalam spigot harus dilakukan dengan cara yang

disetujui oleh direksi. Setelah penyisipan tersebut, kedalaman antara socket

dan cincin karet sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai.

Jika kedalaman yang diperiksa tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik, dan

jika cincin karet terpelintir dalam socket, pipa yang telah tersambung harus

dilepas dan pemasangan pipa harus diulangi lagi.

Cincin karet yang mengalami kerusakan atau deformasi/transformasi tidak

boleh digunakan untuk pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan

kepada pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang

memberitahukan keadaan kerusakan tersebut.

Pipa yang telah tersambung harus dipisahkan/dilepas dengan hati-hati

dengan alat yang telah disetujui oleh direksi serta tidak dilakukan dengan

kasar.Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan Sambungan

Push On

Bilamana diperlukan membelokan pipa sambungan push on agar membentuk

belokan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan

petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

2. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged)

Setelah membersihkan seluruh permukaan flens bahan sambungan harus

dikencangkan dengan kunci puntir yang sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat satu sama lain harus

dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang merata diseluruh

permukaan flens.

Semua baut dan mur untuk flens harus dilumuri gemuk (grease) dengan

merata. Semua mur benar-benar dikencangkan dengan puntiran yang telah

ditentukan menggunakan kunci puntir sebagaimana yang diperlihatkan

berikut ini :

Page 90: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Ukuran Baut (mm)

Diameter Nominal Pipa Standar Momen Puntir

(mm) (kg-m)

16 75 - 200 6

20 200 - 300 9

22 350 - 400 12

24 450 - 600 18

30 700 - 1200 33

36 1350 - 1800 50

42 2000 - 2400 58

48 2600 70

2.32.5 Penyambungan dengan Sambungan Penahan (restraint joint)

1. Umum

Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa jenis

sambungan mekanik dan fitting sebagaimana ditentukan atau diperlihatkan

dalam gambar untuk mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari

sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan (movements)

2. Pemasangan

Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan oleh direksi harus

sesuai dengan petunjuk pabrik.

Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee, cross, bend dan

reducer pada umumnya harus disambung tanpa pemotongan sehingga tidak

mengurangipengarah sambungan penahan. Kontraktor harus mengukur

sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan diatas.

Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada sambungan dengan

fitting tersebut bila pipa dipotong untuk penyesuaiannya atau untuk menjaga

alinyamen pada fitting tersebut sesuai perintah direksi.

Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam fitting yang akan

dipasang, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar harus sebagai berikut

tetapi tidak terbatas pada :

Page 91: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Tee .......... 3 set untuk semua ukuran Tee pada socket dan ujung spigot dan

brach’s socket end.

Reducer .... 2 set untuk semua ukuran reducer pada socket dan ujung spigot

Bend ........ 2 set untuk ukuran berikut ini dan sudut belokan pada socket dan

ujung spigot.

Semua ukuran bend dengan sudut belokan 90 derajat dan 45 derajat

Bend dengan diameter 200 mm dan yang lebih besar mempunyai

sudut belokan 22 ½ derajat

Bend dengan diameter 300 mm dan yang lebih besar mempunyai

sudut belokan 11 ¼ derajat.

Blow off ... 1 set untuk semua ukuran blow off branch pada ujung cabang socket

Sambungan penahan pada collar, bell dan flanges dan flange dan spigot harus

dipasang hanya bila memang diperintahkan direksi.

Kontraktor harus memasang semua tambahan sambungan penahan

sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi atas biaya kontraktor sendiri.

2.32.6 Pemasangan Sambungan Flexibel dan Coupling

1. Umum

Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang dengan benar pada

jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus dibersihkan sebelum

pemasangan. Semua ujung flange harus dipasang dan dikencangkan

sebagaimana telah ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan

petunjuk pabrik.

2. Sambungan Flexible

Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah untuk

penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang terbungkus dalam

bangunan beton.

Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya pada sambungan

tersebut harus dihindari sebelum pemasangan.Perhatian perlu diperhatikan

selama transportasi, penurunan dan pemasangan guna menghindari

kemungkinan terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada sambungan

flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh melepas rusuk (ribs),

pelindung atau perlengkapan lain yang disertakan pada sambungan

sebebelum pekerjaan penyambungan selesai.

Page 92: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

3. Sleeve Coupling

Semua sleeve coupling harus dipasang dan memberi jarak bersih 3,0 cm atau

sesuai standar pabrik antara dua ujung pipa yang akan dipasangkan oleh

sambungan tersebut.

2.33 PEMASANGAN GALVANIZED IRON PIPE

2.33.1. Umum

Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar

berarti Galvanized Iron Pipe.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas

peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan pipa, valve dan fitting.

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan

memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan direksi.

2.33.2. Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Ke Dalam Galian

Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan

dan digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan.

Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam

galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau

dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara

sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan

pelindung luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).

Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau

dilemparkan kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan

kerusakan pada saat berada diatas bagian sesaat sebelum dipasang pada

posisi akhir.

Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini

paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau fitting

yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi

yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

Page 93: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

3. Pembersihan Pipa dan Fitting

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan

bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang.

Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi pipa, semua profil

pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda

asing lainnya dalam pipa.

4. Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk

kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain,

ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang

berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan

pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan

bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang

sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk

mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Setiap saat bial pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus

ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang

disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan

lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang

rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan

pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang

tepat terhadap sumbu pipa.

Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai

menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang

diminta terhadap sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar

maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong

tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama

sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Page 94: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”, dan ”flange dan spigot”

dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi

tertulis yang diberikan kepada kontraktor dari direksi.

2.33.3. Penyambungan Pipa Galvanized

Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok seperti yang

ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujungpipa

harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat

nanas dan baru dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar sampai kencang

betul.

2.33.4. Penyambungan Dengan Pengelasan

1. Umum

Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan

persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam

spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.

a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association

(WSP)

b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat

lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta.

Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang

dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang

sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap

sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan

dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda

(double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan

2. Juru Las (welder)

Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang

diusulkan untuk persetujuan Direksi.

Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi

Page 95: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan

oleh badan yang berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan

3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam

dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan

tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi

(illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (low

hydrogenous rod)Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc

Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC,

sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah

diterima oleh Direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa

Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel)

yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh

Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior)

untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada

permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang

lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur

dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double

welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur

menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang

disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan

Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari

debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).

Bila pipa akan dipotong di laangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan

pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm,

kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.

“Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan.

Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan

pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas

pinggiran pipa.

Page 96: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan

keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan

tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan

tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.

Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang

berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.

2.33.6. Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan Pengelasan di

Lapangan.

1. Umum

Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan

pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua

pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan

pewarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang independen yang

memiliki sertifikat dari badan yang berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa

yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala

pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan

untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di

lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya,

kecuali disetujui lain oleh Direksi.

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang

bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan

dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil

pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada

Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi

dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan diserahkan

sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan.

Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan

Page 97: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya lubang (pit) di permukaan

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau

lebih

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5

mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.

Adanya tumpang tindih (overlap)

Adanya penguatan berlebihan

Ketebalan Dinding

Maximum

Reinforcement

(mm) (mm)

12,1 atau lebih kecil 3,2

Lebih besar dari 12,7 4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan

Adanyakerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur

pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya

kontraktor sendiri.Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan

warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar

pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen

2.34. Lapisan Pelindung Luar ( Protective Coating ) dan Pelindung Dalam ( Linning )

2.34.1. Umum.

Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan "fitting" termasuk

"coupling"; sambungan "flexible" harus dilindungi sesuai dengan persyaratan yang

dicantumkan dalam spesifikasi ini.

Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang

menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar.

Page 98: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dari pabrik, yang diperlukan oleh

Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak

ditentukan akan dipilih oleh Direksi.

2.34.2. Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"

1. Pipa Baja yang Terekspos

Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos udara, harus diberi

tiga lapisan cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan pertama

dari pabrik, dan dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan

lapisan tersebut.

Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan, kerusakan tersebut

harus diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan

tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut :

Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisan kering,

35microns.

Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kering

25microns.

Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns.

Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive Paint.

Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class 2" atau

yang setara.

Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan haruslah produk dari

pabrik yang sama sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari

pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar.

Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus dicat sebagaimana

ditentukan untuk pipa dan "fitting".

2. Pipa Baja yang Terendam

Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan dipendam, dalam

proyek terdiri dari :

"Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk sambungan

denganpengelasan)

1) "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve

Coupling°), dan

2) Petrolatum Corrosin Protective Tape S' Nsteni" (untuk sambungan

expansi) (expansion joints).

Page 99: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang

tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan mengikuti

sebagaimana yang ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

(a) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet"

Semua sambungan yang dilas yang dipendam di bawah tanah harus

dilindungi dengan "Head-shrinkable sleeve" atau "sheet".

Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik.

Kontraktor dalam melakukan pekerjaan pemasangan, harus dibawah

petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan tersebut.

Nama pemasok bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor oleh

Pemilik, dan semua biaya bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi

beban Kontraktor.

1) "Head-Shrinkable Sleeve" :

Pemasangan "Sleeve"

Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari pabrik dan

lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih dari 50 mm pada

kedua sisinya. Sebelum pekerjaan pengelasan sambungan, sejumlah

sleeve yang diperlukan harus dipotong dengan panjang yang sesuai,

dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve"

tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh oleh panas

pengelasan.

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa

Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di daerah

pengelasan harus disingkirkan dengan alat pembersih yang memadai,

dan setiap permukaan pipa yang akan ditutup dengan "sleeve" harus

dihaluskan terlebih dahulu.

Pemanasan Pendahuluan pada Pipa

Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi dahulu

dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60 derajat, dan

"wrapping" harus diletakkan ditempatnya untuk menutupi daerah

sam-bungan, setelah menyingkirkan lapisan pemisah dari "wrapping".

Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang

dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"

Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang disetujui

oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian tengah "sleeve". Udara

yang berada di antara "sleeve" dan pipa, harus disingkirkan seluruh

secara perlahan dan pasti. Pengerutan akan berlanjut secara merata,

sampai sifat adhesive "sleeve" timbul.

Page 100: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2) "Head- Shrinkable Sheet"

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa

Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) "Head-Shrinkable

Sleeve".kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",

Pemanasan Pendahuluan Pipa

Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus dipanaskan dahulu

dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat.

Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan pelapisan di

lapangan harus lebih darl 50 mm, dan tumpang tindih untuk "sheet"

itu sendiri harus lebih dari 100 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sheet"

Setelah melakukan 'sheet" pada pipa, "sheet" tersebut harus

dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan udara yang berada

diantara -sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara

perlahan tapipasti.

Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari

"sheet".

(b) Pelapisan"Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"

"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik haurs dilindungi

denganbahan khusus. Kontraktor harus menangani bahan tersebut

dengan sangat hati-hati jangan sampai merusak ataupun menggores

permukaan bahan pelapis.

Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian sekitarnya pada

permukaan lapisan pelindung "sleeve coupling" harus diberi lapisan

kembali sebagaimana berikut ini.

Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy°' atau pelapisan "coal tar

epoxy'', tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh

Kontraktor.

Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan

pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.

1) Pelapisan "Epoxy"

Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.

Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.

Page 101: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2) Pelapisan "Coal Tar Epoxy"

Satu (1) lapisan "epoxy primer',

Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"

(c) Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"

Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan pelindung

korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh Kontraktor.

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah

pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan.

Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan

tersebut dengan data pengalaman instruktur yang akan ditugaskan

oleh pabrik, untuk persetujuan Direksi.

Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus

dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai dengan

petunjuk dari pabrik.

Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi "petrolatum"

harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air, minyak dan lemak

harus disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi.

Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus

ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi

(fifter) sampai permukaan rata dan halus. Pasta tersebut dan bahan

pengisi harus produk yang disuplai oleh pabrik, pita pelindung

korosi "petrolatum".

Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan

yang cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit

150 mm permukaan pita harus ditekan dengan tangan agar dapat

mengikatnya dengan baik dan mantap.

Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus

menyediakan pita yang sama atau setara yang disetujui Direksi atas

biaya Kontraktor sendiri.

Page 102: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

BAB III

PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI

3.1. UMUM

Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus

jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan

lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi

ini.

Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan

tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya

dalam keadaan balk, kuat dan tidak bocor serta biok-blok penahan (thrus block

permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian

tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk

penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor.

Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat

menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air

tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan

(electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah

terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas,

dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang

jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup

udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.

1) Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya

Kontraktor.

2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh

Direksi atau wakilnya.

3.2. UJI TEKAN

Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru

yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja

pada saat pengujian.

Page 103: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

3.2.1. Batasan Tekanan

Pengujian tekanan harus sebagai berikut :

1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi

selama pengujian

2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan

4. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam

5. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian

6. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan

untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate

valves atau hidran.

Catatan :

Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah

melebihi tekanan yang diijinkan

7. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian

yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate

valves atau katup buterfly.

3.2.2. Tekanan Udara

Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan

ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau

bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus

dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh

dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan differensial melebihi

tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji

kebocoran.

3.2.3. Pelepasan Udara

Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari

katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi,

kontraktor harus memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara

dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara

dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji

tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan

permintaan pemilik.

3.2.4. Pemeriksaan

Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa

secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat

ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik,

dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

Page 104: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

3.3. UJI KEBOCORAN

Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan

3.3.1. Definisi Kebocoran

Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa

yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga

tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara

pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak

boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode

waktu pengujian yang ditentukan.

3.3.2. Kebocoran yang diijinkan

Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang

ditentukan dalam persamaan berikut :

L= SD P

133200

Dimana :

L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam

S : Panjang pipa uji, dalam feet

D : Diameter pipa nominal, dalam inch

P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge

Dalam satuan metrik :

Lm =SD2816P

Dimana :

Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam

S : Panjang pipa uji, dalam meter

D : Diameter pipa nominal, dalam inch

P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar

Page 105: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan

diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi

1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel 11.

2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran

sebesar 0,0012 lt/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan

3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.

Page 106: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

Tabel 11.1

Bocoran yang diijinkan untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa

Tekanan uji

Diameter Normal Pipa

(inch)

rata-rata psi

3 4 6 8 10 12

14 16 18 20 24 30 36 42 48 54

(bar)

450 (31) 0,48 0,64 0,95 1,27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00

400 (28) 0,45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11

350 (24) 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58

300 (21) 0.39 0.56 0.78 1.04 1.30 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02

275 (19) 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72

250 (17) 0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41

225 (16) 0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03

200 (14) 0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73

275 (12) 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36

150 (10) 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97

125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53

100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05

Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang

diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap pipa

Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785

3.3.3. Penerimaan Hasil Pemasangan

Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila

pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang

disyaratkan pada butir 10.3.3., kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan

melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang

diijinkan, dan atas biaya sendiri.

Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

Page 107: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

3.4. PENGGELONTORAN PIPA

Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biava Kontraktor

dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang dengan

Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang

(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangkawaktu

pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.

Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila

ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan Direksi,

walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh Direksi.

3.5. DESINFEKSI

Sebelum berfungsi dalam sistem layanan. dan sebelum dinyatakan selesai oleh

Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada, atau

"valve" yana ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan Chlorine

sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh

Direksi.

1) Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih yang

telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa Chlorine.

2) Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt hal

tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.

3) Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5

mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontak

selama 24 jain.

Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab

Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas beban

biaya Kontraktor.

Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan sesuai

kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk pengujian di

bawah pengarahan Direksi.Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah

penyelesaian dan diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

Page 108: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

BAB IV

INSTALASI PENGOLAHAN AIR

1. Persyaratan-Persyaratan Unit paket IPA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Unit paket IPA sesuai dengan perencanaan b. Dilengkapi dengan spesifikasi teknis dan gambar terbangun. c. Disiapkan format-format yang akan dijadikan acuan untuk buku harian. d. Tersedia air baku yang memenuhi ketentuan kuantitas dan kualitas e. Adanya penanggung jawab pengoperasian unit IPA f. Penyedia barang/jasa menyiapkan kebutuhan bahan kimia dan produksi

selama pelaksanaan commisioning selama 5 hari kalender.

2. Ketentuan-ketentuan 2.1. Pengoperasian

Pengoperasian unit paket IPA harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai

berikut:

a. Unit paket IPA telah mendapat sertifikat b. Tersedia hasil pemeriksaan air baku secara lengkap dalam kurun waktu 7

hari sebelum pelaksanaan trial run dan commisioning. c. Apabila kekeruhan air baku melebihi 600 NTU, maka air baku dialirkan

terlebih dahulu ke bak pengendap pendahuluan. Pembuatan bak pengendap pendahuluan menjadi tanggung jawab penyedia jasa yang dimasukan dalam penawaran.

d. Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku, pengoperasian dihentikan.

2.2. Teknisi 2.2.1. Teknisi Pengoperasian

Teknisi pengoperasian memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Jumlah operator setiap shift minimal 1 orang yaitu operator pengolahan dan operator mekanik listrik dengan kualifikasi STM/SLTA

b. Tenaga laboratorium minimal 1 orang dengan kualifikasi analis/SLTA

2.2.2. Teknisi Pemeliharaan Teknisi pemeliharaan paket unit IPA minimal 1 orang dengan kualifikasi

STM/SLTA

2.2.3. Teknisi dari penyedia barang/jasa dibiayai oleh penyedia barang /jasa 2.2.4. Waktu Kerja

Apabila pengoperasian paket unit IPA selama 24 jam, waktu kerja teknisi dibagi

dalam 3 shift

Page 109: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.3. Pengawas Pengawas lapangan akan disediakan dari Departemen Pekerjaan Umum untuk

mengawasi selama 3 hari terakhir dari proses commisioning.

2.4. Peralatan dan Perlengkapan Peralatan butir a sampai c harus sesuai dengan kapasitas IPA yang dioperasikan

dan harus disediakan oleh pemborong.

a. Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan: 1. kekeruhan 2. pH 3. sisa chlor 4. warna 5. jar test 6. tabung imhoff 7. kepekatan larutan 8. timbangan 9. peralatan gelas

b. Peralatan bengkel 1. kunci pas 2. ring 3. tang 4. obeng 5. sney 6. tracker

c. Peralatan mekanik listrik 1. phase meter 2. tang 3. ampere 4. avometer 5. toolkit listrik 6. meger 7. tachometer 8. tang clamp 9. tang long nose 10. tang pemotong

d. perlengkapan untuk pembersihan dan pencucian 1. kain lap 2. ember 3. sabun 4. sapu 5. sikat

e. alat keselamatan kerja 1. masker 2. sarung tangan plastik 3. sepatu boot

Page 110: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

2.5. Bahan Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. bahan kimia koagulan, netralisasi, desinfektan dan bahan kimia untuk pemeriksaan kualitas air

b. bahan bakar dan pelumas c. suku cadang d. butir a sampai c harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

3. Uji Coba Kinerja Masing-masing Peralatan (Trial Test) 3.1. Pompa Intake, Pompa Backwash & Pompa Distribusi 3.1.1. Siapkan brosur kurva pompa sesuai penawaran 3.1.2. Lakukan tahapan pada butir 4.1.1.d 3.1.3. Setelah beroperasi catat dalam Tabel 6-1, 6-2 & 6-3 3.1.4. Buat kurva sesuai brosur pompa, analisis kesesuaian spesifikasinya.

3.2. Pompa Dosing 3.2.1. Siapkan brosur kurva pompa sesuai penawaran 3.2.2. Lakukan tahapan pada butir 4.1.1.d 3.2.3. Setelah beroperasi catat dalam Tabel 6-4a, 6-4b & 6-4c masing-masing untuk

koagulan, kapur tohor dan kaporit. 3.2.4. Buat kurva sesuai brosur pompa, analisis kesesuaian spesifikasinya

3.3. Motor Pengaduk 3.3.1. Siapkan brosur Motor Pengaduk sesuai penawaran 3.3.2. Lakukan tahapan pada butir 4.1.1.d 3.3.3. Setelah beroperasi catat dalam Tabel 6-5 3.3.4. Buat kurva sesuai brosur pompa, analisis kesesuaian spesifikasinya

4. Uji Coba Operasional IPA (Trial Run) 4.1. Persiapan Pengoperasian

Persiapan pengoperasian dilakukan sebagai berikut:

a. pemeriksaan penyadap air baku 1. periksa skala penunjuk tinggi muka air baku dan catat dalam buku harian 2. periksa saringan penyadap 3. periksa pompa air baku

b. tenaga pembangkit: 1. menggunakan diesel generator periksa dan pastikan hal-hal sebagai

berikut: a. kencangkan semua sekrup dan baut b. jumlah bahan bakar solar tangki harian c. jumlah minyak pelumas cukup setiap kali akan menjalanken mesin,

dan setiap 10 jam operasi apabila kurang tambahkan dan catat penambahannya dan jam operasinya

d. oli dalam governor dan dalam saringan udara cukup sesuai dengan ketentuan untuk mesin yang menggunakan oli dalam governor dan saringan udara

Page 111: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

e. Air radiator penuh f. tidak ada benda-benda yang merintangi aliran udara, unuk mesin

dengan pendingin udara g. baterai kondisinya baik h. hubungan listrik dari baterai ke motor stater dalam kondisi baik i. mesin tidak dibebani j. V-belt tegangannya cukup.

2. menggunakan sumber listrik dari PLN periksa dan pastikan hal-hal sebagai berikut: a. tegangan listrik sesuai ketentuan yang berlaku b. arus listrik sesuai dengan keperluan c. kedudukan sakelar utamanya pada posisi ”off”

c. periksa dan pastikan panel listrik sebagai berikut 1. kedudukan dari sakelar, semuanya harus pada posisi ”off” 2. sambungan kabel dalam kondisi baik 3. Pembumian yang baik

d. pompa air baku 1. periksa dan pastikan pompa sentrifugal sebagai berikut:

(a) kebersihan saringan pipa hisap dan katup (b) pipa hisap selalu berisi air dan tidak ada udara (c) poros pompa dapat berputar bebas (d) dudukan pompa harus datar (e) keadaan tumpuan putar pompa harus bersih dan dilumasi (f) penekan paking tidak terlalu kencang (g) sakelar otomatis harus bekerja baik

2. periksa dan pastikan pompa submerbsibel sebagai berikut: (a) keberihan saringan pompa (b) tinggi muka air di atas pompa minimal 1,0 meter (c) sakelar otomati masih bekerja baik

e. penentuan dan pembubuhan dosis bahan kimia sebagai berikut: 1. tentukan dosis koagulan dengan percobaan jar test 2. tentukan dosis penggunaan kapur atau soda ash 3. tentukan dosis penggunaan desinfektan 4. Hitung kebutuhan masing-masing larutan 5. periksa tangki pengaduk bahan kimia, pompa pembubuh dan

perlengkapannya 6. Cara-cara penentuan dosis bahan kimia sesuai dengan ketentuan SKSNI

No T-16-1993-03 tentang Tata Cara Perencanaan Unit Paket IPA.

4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Pelaksanaan pengoperasian dilakukan sebagai berikut::

a. hidupkan mesin diesel sesuai petunjuk kerja yang berlaku atau kontakan handle sakelar utama apabila menggunakan tenaga PLN

b. pastikan tegangan , frekuensi, arus listrik, sesuaikan ketentuan c. geser sakelar utama pada posisi ”ON” d. hidupkan pompa air baku satu per satu e. hidupkan pompa pembubuh bahan kimia satu per satu

Page 112: Spesifikasi Teknis Pembangunan Penyediaan Air Baku Di Kawasan Industri Balohan

f. atur debit air baku g. periksa pembubuhan dengan mengukur pH air dan amati flok yang

terbentuk pada unit pengaduk lambat, bila pH air tidak sesuai dengan hasil dari Jar test dan pembentukan flok tidak optimal sesuaikan kembali dosis pembubuhan.

h. dilakukan melalui pipa penguras. i. lakukan pencucian media saringan antara 18-24 jam operasi j. apabila terjadi busa pada unit IPA lakukan pembuangan.

4.3. Pencatatan Data Monitoring Selama pengoperasian IPA dilakukan pencatatan kualitas air meliputi kekeruhan,

warna dan pH serta tambahan sisa khlor pada reservoir. Selama pengoperasian

juga dicatat dosis pembubuhan sesuai kualitas air yang terjadi setiap satu jam.

4.4. Commisioning Test dan Berita Acara Uji Coba Pada hari terakhir dari masa uji coba , dihadirkan semua pihak terkait untuk

mengawasi operasional dari IPA. Hasil pengamatan dibuatkan berita acaranya.

5. Cara Pemeliharaan 5.1. Pemeliharaan fasilitas penyadap

Pemeliharaan fasilitas penyadap dilakukan selama masa commisioning

disesuaikan dengan SOP yang berlaku terkait IPA terpasang, baik kegiatan-

kegiatan yan berjangka waktu harian, mingguan, bulanan, dan tahunan terhadap

fasilitas sarana penyadap, pompa submersibel, pompa sentrifugal, panel pompa

dan pipa serta perlengkapannya.

5.2. Pemeliharaan tenaga pembangkit Pemeliharaan tenaga pembangkit dan perlengkapannya dilakukan selama masa

commisioning disesuaikan dengan SOP yang berlaku terkait IPA terpasang, baik

kegiatan-kegiatan yan berjangka waktu harian, mingguan, bulanan, dan tahunan

terhadap fasilitas genset (mesin diesel dan alternator), panel, tangki bahan bakar,

pompa bahan bakar, dan saluran.

5.3. Pemeliharaan unit paket IPA Pemeliharaan fasilitas penyadap dilakukan selama masa commisioning

disesuaikan dengan SOP yang berlaku terkait IPA terpasang, baik kegiatan-

kegiatan yan berjangka waktu harian, mingguan, bulanan , dan tahunan terhadap

fasilitas sarana pencampur kimia, pompa pembubuh kimia, pipa pengaduk,

pengaduk lambat, pengendapan, penyaringan, bak penampung air minum dan

pompa back wash.

6. Pelatihan Operator Selama masa uji coba dan commisioning, dilakukan pelatihan kepada operator.