29
BAB II SPESIFIKASI PROYEK 2.1. KETERANGAN UMUM Nama Proyek Pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) 2 Twin Blok (Paket SLM-03) Lokasi royek Dusun Pringwulung, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY Pemilik Kimpraswil Provinsi DIY Penanggung jawabDepartemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman Kontraktor Persero PT. Waskita Karya Cabang DIY Perencana CV. Ripta Yasa Konsultan MK PT. Proporsi Fungsi Bangunan Rumah Susun Sewa Struktur Bangunan Rangka Beton Bertulang Jumlah Lantai 5 lantai Tahun Anggaran 2009 Nilai Proyek ± 22 Miliar Luas Bangunan 7052 m 2 Luas Lahan 2 ha 8

SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB II SPESIFIKASI PROYEK2.1. KETERANGAN UMUM Nama Proyek Lokasi royek Pemilik Penanggung jawab Pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) 2 Twin Blok (Paket SLM-03) Dusun Pringwulung, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY Kimpraswil Provinsi DIY Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman Kontraktor Perencana Konsultan MK Fungsi Bangunan Struktur Bangunan Jumlah Lantai Tahun Anggaran Nilai Proyek Luas Bangunan Luas Lahan Waktu P

Citation preview

Page 1: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

BAB II

SPESIFIKASI PROYEK

2.1. KETERANGAN UMUM

Nama Proyek Pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana

(Rusunawa) 2 Twin Blok (Paket SLM-03)

Lokasi royek Dusun Pringwulung, Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman, DIY

Pemilik Kimpraswil Provinsi DIY

Penanggung jawab Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal

Cipta Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

Pemukiman

Kontraktor Persero PT. Waskita Karya Cabang DIY

Perencana CV. Ripta Yasa

Konsultan MK PT. Proporsi

Fungsi Bangunan Rumah Susun Sewa

Struktur Bangunan Rangka Beton Bertulang

Jumlah Lantai 5 lantai

Tahun Anggaran 2009

Nilai Proyek ± 22 Miliar

Luas Bangunan 7052 m2

Luas Lahan 2 ha

Waktu Pelaksanaan 180 hari (Mei – Oktober)

2.2. FUNGSI BANGUNAN / PROYEK

Tujuan pembangunan proyek rumah susun sederhana sewa

(RUSUNAWA) 2 twin blok PAKET : SLM-3 sleman DI. Yogyakarta

8

Page 2: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

LOKASI PROYEK

PEMUKIMAN PENDUDUDK

U

PEMUKIMANPENDUDUK

SAWAHSAWAH

JALAN MASUK

SELOKAN MATARAM

adalah untuk menciptakan tatanan kawasan pemukiman di Yogyakarta ini

baik dan terarah sesuai dengan prinsip pola tata guna lahan yang baik.

Selain itu juga , diharapkan dengan bertambahnya tingkat

pertumbuhan penduduk di Yogyakarta baik yang berasal dari kawasan

Yogyakarta sendiri maupun yang berasal dari luar Yogyakarta dengan

adanya pembangunan proyek RUSUNAWA ini mampu mengurangi tingkat

hunian yang begitu banyak tersebar sehingga dapat mengurangi

pengembangan perumahan yang dapat mengurangi tata guna lahan.

2.3. LOKASI PROYEK

Proyek pembangunan rumah susun sederhana (RUSUNAWA) 2

twin blok PAKET : SLM-3 Sleman DI.Yogayakarta dibangun di sebelah

utara Ambaruko Plaza, sebelah timur berbatasan dengan pondok pesantren

UII, sebelah barat berbatasan dengan perumahan penduduk dan sebelah

utara berbatasan dengan aliran irigasi selokan Mataram.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dibangunnya RUSUNAWA ini

antara lain :

Lokasi strategis terletak di antara pusat bisnis DI

Yogyakarta,instansi/lembaga pemerintahan,kampus antara

lain :Atmajaya, UPN Veteran, AA YKPN, UNY, UGM, IAIN Sunan

Kali Jaga,UII fakultas ekonomi, pusat perbelanjaan, wisata kuliner serta

pasar tradisional.

Suasana nyaman dan tenang.

Mudah dicapai dengan sarana transportasi.

Dekat dengan pusat kota

9

Page 3: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

2.4. DATA TEKNIS

Jumlah bangunan 4 gedung, masing-masing 5 lantai terbagi dalam 2

twin (zone/gedung 1-2 ; twin 1 dan zone/gedung 3-

4 ; twin 2)

Luas bangunan 1,6 ha luas lahan

Jumlah lantai 5 lantai (ground floor, first floor, second floor, four

floor dan five floor)

2.5. DATA UMUM PERENCANA

Nama Proyek Proyek pembangunan Rumah Susun sederhana Sewa

(RUSUNAWA) 2 twin blok PAKET : SLM-3

Sleman DI.Yogyakarta.

Pemilik Proyek Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral

Cipta Karya, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

Pemukiman Propinsi DI.Yogyakarta (SATKER

LAKBANGKIM). Alamat : Jl. Bumiji No.5

Yogyakarta.

Konsultan Perencana CV. RIPTA YASA

Konsultan Pengawas PT.PROPORSI

Kontraktor Persero PT. WASKITA KARYA

SPMK 2 Mei 2009 (surat perintah mulai kerja)

No.SPMK/tgl KU.08.09/SK/PKP/41, tanggal 2 Mei 2009-11-03

PSPPJ KU.08.09/SK/PKP/40, tanggal 1 Mei 2009

(Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Jasa)

10

Page 4: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

2.6. SUMBER DANA

Dana yang diperlukan untuk pekerjaan pembangunan ini berasal

dari pemerintah pusat yang berasal dari APBN 2009 melalui Departemen

Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya dengan total dana

Rp.22.478.000.600,00 (dua puluh dua milyar empat ratus tujuh puluh

delapan juta enam ratus rupiah.

2.7. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Suatu proyek adalah kegiatan yang terorganisir, menggunakan

sumber- sumber yang dijalankan selama jangka waktu tertentu/ terbatas

yang mempunyai titik awal saat dimulainya dan titik akhir saat berakhirnya.

Proyek tersebut akan berjalan apabila fungsi-fungsi yang ada didalam

organisasi bekerja sesuai dengan tugasnya masing masing dengan baik.

2.7.1.Unsur-unsur Pokok Pelaksanaan Proyek

a) Pemberi tugas atau pemilik proyek (Owner)

Pemberi tugas adalah orang atau badan baik pemerintah

maupun swasta yang memberikan pekerjaan dan akan membayar

hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah

ditentukan. Pemberi tugas dapat memilih langsung badan atau

organisasi yang dipercayakan untuk mengurus pembuatan proyek.

Pemilik proyek pembanguanan Rusunawa 2 Twin Blok Yogyakarta

adalah Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta

Karya, Satker Lakbangkim, Jakarta.

Tugas dan wewenang pemberi tugas adalah :

(a)Membayar sejumlah biaya yang diperlukan untuk terwujudnya

suatu pekerjaan bangunan.

11

Page 5: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

(b)Menerima suatu pekerjaan apabila sudah layak dan tidak

keberatan untuk menyetujui atau mensyahkan terjadinya item

pekerjaan maupun perubahan volume pekerjaan.

(c)Mengawasi pelaksanaan pekerjaan bersama pengawas pelaksana

proyek (Consultant of Management Construction).

(d)Memberikan nasehat dabn instruksi kepada pelaksanan proyek

melalui pengawas pelaksana proyek melalui pengawas

pelaksanaan proyek, serta menerima laporan kemajuan proyek

dari pelaksana.

b) Konsultan perencana

Konsultan perencana adalah orang atau badan hukum yang

membuat perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan atas

permintaan dan persetujuan dengan pihak pemberi tugas. Pada

proyek ini yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah

CV.RIPTA YASA yang beralamat di Jln Lapangan Tembak ,

Cibubur, Jakarta.

Tugas dan wewenang perencana meliputi:

(a)Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar bestek,

rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur serta

perencanaan anggaran dan biaya yang harus mendapat

persetujuan dari pemilik proyek,

(b)Memberikan usulan, saran, dan pertimbangan kepada pemberi

tugas tentang perencanaan pekerjaan,

(c)Melakukan perubahan perencanaan yang berkaitan dengan

permasalahan dilapangan, setelah disetujui oleh pengawas dan

pemilik proyek,

(d)Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas

dan kontraktor apabila terjadi permasalahan dilapangan.

(e)Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelola proyek, dan

12

Page 6: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

(f) Membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses

pelelangan.

c) Konsultan pengawas

Konsultan pengawas adalah orang atau badan hukum yang

ditunjuk pemberi tugas untuk mengawasi dan mengendalikan

jalannya pelaksanaan pembangunan dan memberikan laporan

kemajuan pekerjaan yang ditujukan kepada pemberi tugas.

Konsultan pengawas mewakili atau sebagai koordinator dalam

pelaksanaan pekerjaan dilapangan atas nama pemberi tugas. Dalam

proyek pembangunan Rusunawa 2 Twin Blok yang bertindak

sebagai konsultan pengawas adalah PT.PROPORSI.

Tugas konsultan pengawas meliputi :

(a)Membimbing dan mengadakan pengawasan dalam pelaksanaan

pekerjaan.

(b)Mengatur, meneliti, dan menerima pembayaran angsuran biaya

pelaksanaan pekerjaan.

(c)Membuat gambar-gambar tambahan atau revisi jika perlu.

(d)Memeriksa dan memperbaiki gambar kerja yang dibuat oleh

kontraktor.

(e)Menyusun laporan pekerjaan untuk disampaikan kepada

pemberi tugas yang berupa laporan harian, mingguan dan

bulanan.

(f) Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan

tambahan dan pekerjaan kurang.

(g)Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan dan material

yang akan digunakan.

(h)Mengadakan rapat evaluasi/koordinasi.

13

Page 7: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

d) Kontraktor/ Pelaksana

Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima

dan menyelenggarakan pekerjaan sesuai dengan biaya yang

tersedia dan melaksanakan sesuai dengan peraturan serta gambar-

gambar rencana yang ditetapkan yang bertindak sebagai kontraktor

adalah PT. Waskita Karya.

Tugas dan wewenang kontraktor adalah :

(a)Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana,

risalah pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat.

(b)Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai

pekerjaan, untuk memudahkan pelaksanaan maupun

pengawasan.

(c)Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.

(d)Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui oleh

pengawas disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test/

pengujian laboratorium.

(e)Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul

dilapangan kepada perencana dan pengawas.

(f) Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.

(g)Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.

2.7.2.Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang

mengatur pola hubungan kerja antara orang atau badan yang berada

didalamnya, dimana masing-masing mempunyai peranan, tugas,

kewajiban serta tanggung jawab tertentu dalam suatu kesatuan yang

utuh.

Hubungan kerja antara unsur-unsur pengelolah proyek adalah

suatu hubungan kerja antara pemberi tugas, perencana, pengawas, dan

pelaksana proyek dalam mengerjakan atau melaksanakan sebuah

14

Page 8: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

proyek. Semua unsur-unsur tersebut dalam penyelenggaraan pekerjaan

pembangunan suatu proyek harus mengikuti atau berpedoman pada

ketentuan, persyaratan, dan peraturan yang telah disepakati.

Secara umum organisasi pengelola proyek dapat

digambarkan seperti bagan di bawah ini.

Keterangan :

: Garis Instruksi

: Garis Laporan Pekerjaan

: Garis Konsultasi

Hubungan antar unsur-unsur pengelola proyek pembangunan

Rusunawa 2 Twin Blok Yogyakarta ini dijelaskan sebagai berikut :

a) Hubungan antara pemberi tugas dan konsultan perencana

Hubungan antara pemberi tugas dan konsultan perencana

adalah terikat dalam suatu kontrak dimana konsultan perencana

memberi jasa perencana suatu proyek secara lengkap dan detail

sesuai dengan permintaan pemberi tugas, dan pemberi tugas akan

memberikan imabalan jasa perencanan.

b) Hubungan antara pemberi tugas dan konsultan pengawas

Hubungan antara pemberi tugas dan konsultan pengawas

adalah terikat dalam suatu kontrak dimana pemberi tugas menunjuk

konsultan pengawas untuk mengawasi jalannya pelaksanaan

15

Pemilik Proyek

Pimpinan Proyek

Perencana Pengawas Pelaksana

Page 9: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

pekerjaan dilapangan. Sebagai pertanggungjawaban kepada

pemberi tugas, konsultan pengawas harus membuat laporan hasil

pekerjaan yang telah dicapai oleh pelaksana proyek pada tiap

periode tertentu. Atas jasa pengawasan ini maka pemberi tugas

akan memberikan imbalan.

c) Hubungan antara pemberi tugas dan pelaksana

Hubungan antara pemberi tugas dengan pelaksana proyek

atau kontraktor adalah terikat dalam suatu kontrak dimana pemberi

tugas memberikan suatu pekerjaan kepada kontraktor dengan

ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dan kontraktor

menyatakan sanggup serta harus menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan pemberi tugas membayar sejumlah harga bangunan.

d) Hubungan antara konsultan pengawas dan pelaksana

Hubungan antara konsultan pengawas dan pelaksana adalah

hubungan kerja tanpa kontrak dimana konsultan pengawas atas

nama pemberi tugas melaksanakan pengawasan terhadap kerja

kontraktor serta memberikan persetujuan pelaksanaan pekerjaan

atau perubahan serta menilai prestasi kerja kontraktor. Kontraktor

dapat melakukan konsultasi jika terdapat pekerjaan yang kurang

jelas.

e) Hubungan antara konsultan pengawas dan konsultan perencana

Hubungan antara konsultan pengawas dan konsultan

perencana adalah hubungan kerja tanpa kontrak dimana konsultan

pengawas dapat meminta penjelasan kepada konsultan perencana

jika terdapat ketidakjelasan dalam perencanaan dan konsultan

perencana wajib memberikan penjelasan. Konsultan perencana

harus memberitahukan jika ada perubahan dalam perencanaan dan

memberikan penjelasan tentang perubahan tersebut.

16

Page 10: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

2.7.3.Pelelangan dan Kontrak Pekerjaan

a) Pelelangan

Yang dimaksudkan dengan pelelangan (tender, tendering,

bid) dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan

pembangunan ialah agar diperoleh karya bangunan yang bersaing

yaitu suatu karya bangunan yang dapat dipertanggung jawabkan

sesuai persyaratan (specification) dari bangunan tersebut. Pada

proyek pembangunan Rusunawa UMY pihak pemilik proyek

berperan dalam menentukan konsultan perencana.

Secara garis besar pelelangan dibagi menjadi dua macam

yaitu pelelangan umum dan pelelangan terbatas. Selain itu masih

ada satu macam pelelangan yang disebut pelelangan dibawah

tangan (Onderhandsche aanbestending, nominated) atau

penunjukan langsung.

Ketentuan-ketentuan tentang pelelangan dan penunjukan

langsung untuk pemborong/ pembelian dapat dilakukan melalui:

(a)Pelelangan umum

Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara luas

melalui media massa atau pada papan pengumuman resmi

untuk penerangan umum, sehingga semua kontraktor yang

berminat dapat mengikuti.

(b)Pelelangan terbatas

Pelelangan terbatas adalah pelelangan bentuk pekerjaan tertentu

yang diikuti oleh kontraktor yang tercatat dalam Daftar Rekanan

Mampu (DRM) yang telah lulus dalam prakualifikasi yang

diadakan oleh panitia prakualifikasi.

(c)Penunjukan langsung

Penunjukan langsung adalah penunjukan kontraktor tanpa

melalui pelelangan umum maupun pelelangan terbatas.

17

Page 11: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

(d)Pengadaan langsung

Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pemborongan atau

pembelian dari golongan ekonomi lemah tanpa melalui

pelelangan umum, pelelangan terbatas maupun penunjukan

langsung.

b) Kontrak

Yang dimaksud dengan kontrak (Contract) adalah

perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi tugas

(owner, employer, client) dengan kontraktor (Contractor).

(a)Dokumen kontrak (Contract Document)

Didalam pelaksanaan suatu pekerjaan kontruksi/bangunan,

selain ikatan kerja antara pemberi tugas dan kontraktor yang

berupa kontrak, masih diperlukan bagian-bagian dari dokumen

sebagai kelengkapan dari persyaratan teknis, administrasi dan

yuridis formal. Bagian-bagian dokumen tersebut termasuk

kontrak, secara keseluruhan disebut dokumen kontrak yang

merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.

Dokumen-dokumen kontrak terdiri dari :

(1)Gambar-gambar kontrak

Gambar-gambar kontrak atau juga disebut gambar-gambar

rencana atau gambar bestek ialah gambar-gambar dari

pekerjaan / bangunan yang akan dilaksanakan/dibangun yang

secara lengkap menunjukan bentuk ukuran/dimensi,

susunaan, keterangan singkat bahan-bahan yang digunakan,

perbandingan ukuran/skala dan sebagainya. Pada umumnya

gambar-gambar kontrak antara lain:

Gambar situasi

Gambar denah

18

Page 12: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

Gambar potongan/ tampang.

Gambar pandangan/ tampak.

Gambar detail/ penjelasan.

Gambar konstruksi lengkap dengan perhitungan

konstruksi.

Gambar penjelasan tambahan (bila diperlukan)

(2)Perincian teknis atau spesifikasi (Specification)

Perincian teknis ialah uraian secara terperinci jelas dari

bagian– bagian pekerjaan atau bangunan yang akan

dilaksanakan yang memuat antara lain:

Uraian bagian bagian pekerjaan beserta persyaratan yang

tidak dapat diwujudkannya dalam bentuk gambar.

Teknis pelaksanaan dari pekerjaan.

Persyaratan bahan-bahan bangunan yang digunakan

kualitas atau mutu cara pengerjaan.

Ukuran-ukuran terperinci dan tepat/ pasti untuk

melengkapi ukuran-ukuran dari gambar detail.

Peraturan-peraturan normalisasi yang berlaku sebagai

persyaratan dalam pelaksanaan bagian-bagian pekerjaan.

Perincian teknis, biasanya telah dimasukkan atau merupakan

salah satu bagian dari peraturan dan syarat-syarat (bestek),

yang akan diuraikan atau dijelaskan lebih lanjut dibagian

yang lain.

Syarat-syarat umum kontrak (General Condition of

Contract)

Syarat-syarat umum kontrak berisi antara lain mengenai

ketentuan-ketentuan hubungan kerja yang meliputi

perincian tugas, kewajiban, tanggung jawab wewenang

dari pemberi tugas, kontraktor, dan tenaga ahli.

19

Page 13: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

Risalah penjelasan/ penunjukan pekerjaan (Letter of

Explanation)

Risalah penjelasan pekerjaan atau juga lazim disebut

berita acara penjelasan/penunjukan pekerjaan ialah berupa

catatan/ notulen hasil rapat penjelasan/ penunjukan

pekerjaan ( Unwiring ) yang diselenggarakan oleh panitia

lelang dan dihadiri oleh para peserta pelelangan. Risalah

penjelasan pekerjaan berisi catatan lengkap dan terperinci

dari kesimpulan/ keputusan rapat dan harus

ditandatangani, selain oleh panitia lelang juga oleh wakil

para peserta pelelangan sebagai tanda atas isi dari risalah

penjelasan pekerjaan tersebut. Risalah penjelasan

pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat bestek dan gambar-

gambar rencana / gambar-gambar bestek merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan untuk

keperluan baik dalam pembuatan perhitungan anggaran

biaya pekerjaan/ bangunan, maupun sebagai pedoman

dalam pelaksanaan pekerjaan / bangunan.

Penawaran (Bidding Proposal)

Penawaran berisi harga pekerjaan/ bangunan yang dibuat

penawar/ kontraktor dan diajukan kepada pemberi tugas

sebagai harga penawaran yang mengikat dengan

berpedoman dokumen-dokumen (a, b, c, dan d) tersebut

diatas (selanjutnya dapat dilihat uraian mengenai syarat-

syarat penawaran dari pelelangan). Macam/ jenis kontrak

berdasarkan cara pelaksanaan pekerjaan/ bangunan/

proyek yang harus diwujudkan oleh pihak kontraktor dan

pengaturan pembayaran biaya pekerjaan bangunan/ proyek

yang harus disediakan oleh pihak pemberi tugas.

(b)Isi kontrak

20

Page 14: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

Pada umumnya isi kontrak tergantung dari macam / jenis

pekerjaan yang akan dilaksanakan berpedoman pada peraturan

dan syarat-syarat umum kontrak dan risalah penjelasan-

pekerjaan.

Isi kontrak dirundingkan bersama antara pihak pemberi tugas

dan pihak kontraktor, tetapi untuk bangunan/ pekerjaan

pemerintah telah ada pedoman pokok-pokok isi kontrak untuk

keragaman.

Ketentuan dan peraturan yang berlaku sebagai dasar

pelaksanaan pekerjaan :

Jaminan pelaksanaan / pekerjaan

Jangka waktu pemeliharaan

Jangka waktu pelaksanaan

Harga borongan

Peraturan pembayaran

Denda dan sangsi

Pekerjaan tambah dan kurang

Kenaikan harga

Pembatalan pekerjaan

Direksi/ pengawas pekerjaan

Wakil kontraktor

Pengaman pelaksanaan

21

Page 15: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

2.7.4.Rencana Kerja

Rencana kerja adalah pembagian waktu terperinci yang

disediakan untuk masing-masing bagian pekerjaan dari suatu proyek

pembangunan, dalam jumlah waktu yang sudah direncanakan.

Manfaat dibuatnya rencana kerja adalah :

1) Untuk menentukan urutan pekerjaan.

2) Mengetahui volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam

satuan waktu

3) tertentu.

4) Mengendalikan waktu pelaksanaan masing-masing bagian

pekerjaan.

5) Mengetahui bahan bangunan dan peralatan yang diperlukan

diproyek.

6) Mengetahui jumlah dan jenis tenaga kerja yang diperlukan.

7) Sebagai alat koordinasi bagi pimpinan.

8) Sebagai pedoman kerja dan penilaian kemajuan pelaksanaan

pekerjaan (prestasi kerja).

2.7.5.Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dalam

bidangnya masing-masing sangat mempengaruhi keberhasilan dan

progres suatu pekerjaan. Pada proyek pembangunan Rusunawa 2

Twin Blok Yogyakarta terdapat tiga golongan tenaga kerja, yaitu

tenaga kerja ahli, tenaga kerja menengah dan tenaga kerja pelaksana.

a) Tenaga Kerja Ahli

Tenaga ahli merupakan tenaga yang mengelola bidang

pekerjaan yang menuntut keahlian khusus, seperti dalam bidang

konstruksi, manajemen dan arsitektur. Tugas tenaga ahli adalah:

22

Page 16: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

(a)Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan

konstruksi dilapangan.

(b)Menyusun rencana kerja pelaksanaan dan rencana biaya

pelaksanaan pekerjaan.

(c)Mengevaluasi hasil pekerjaan

(d)Melaporkan prestasi kerja pada pimpinan

b) Tenaga Kerja Menengah

Tenaga kerja menegah yang bekerja pada proyek ini

adalah tenaga kerja lulusan sarjana muda atau yang sederajat dan

cukup berpengalaman dibidangnya.

Tenaga kerja menengah terbagi atas dua golongan, yaitu:

(a)Tenaga kerja teknik yang merupakan tenaga pelaksana yang

mengelola dan mengatur kegiatan pekerjaan dilokasi proyek.

Adapaun tugas dari tenaga kerja teknik antara lain:

Membuat gambar kerja

Melaksanakan pengukuran

Mengontrol hasil pekerjaan

Mengatur penenmpatan peralatan dan material bangunan

Menetapkan jumlah tenaga kerja pada setiap bagian

berdasarkan bobot pekerjaan.

(b)Tenaga Administrasi

Yang bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi, antara lain:

Menyelesaikan surat-menyurat

Membuat dan mengatur pembukuan proyek

Membuat rekapitulasi gaji karyawan dan upah kerja

23

Page 17: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

c) Tenaga Kerja Pelaksana

Tenaga kerja pelaksana adalah tenaga kerja yang langsung

berhubungan dengan pekerjaan struktur bangunan berdasarkan

perintah atau petunjuk dari pelaksana maupun tenaga ahli. Dalam

pelaksanaan pekerjaannya, tenaga pelaksana bertanggungjawab

kepada mandor. Tenaga pelaksana terdiri dari tenaga kerja kasar,

kepala tukang dan tukangnya.

2.7.6.Waktu

Pelaksanaan pekerjaan akan berjalan dengan baik dan

dinilai berhasil apabila segala sesuatunya sesuai dengan rencana.

Apabila semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut

mempunyai disiplin (waktu dan administrasi), sehingga efisien waktu

dan efektifitas kerja dapat tercapai.

a) Waktu kerja

Waktu kerja yang berlaku pada proyek pembangunan

Rusunawa 2 Twin Blok Yogyakarta adalah sebagai berikut ini :

(a)Jam kerja regular

Jumlah jam kerja selama 1 hari adalah 8 jam, perincian jam

kerja biasa tersebut adalah sebagai berikut ini.

1. Pukul 08.00 – 12.00 WIB, waktu kerja I,

2. Pukul 12.00 – 13.00 WIB, waktu istirahat,

3. Pukul 13.00 – 16.00 WIB, Waktu kerja II.

(b)Jam kerja lembur

Jam kerja lembur dilakukan diluar jam kerja regular. Jam kerja

lembur dilakukan apabila pekerjaan harus segera diselesaikan

atau melanjutkan pekerkaan yang tertunda untuk mencapai

target. Untuk mencapai target pekerjaan tersebut dilakukan jam

kerja lembur.

24

Page 18: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

b) Upah kerja

Upah kerja diberikan sebagai imbalan atas jasa kerja yang

telah dilakukan oleh masing-masing pekerja. Pembayaran upah

para tenaga kerja adalah sebagai berikut :

(a)Upah kerja tetap

Upah diberikan kepada tenaga kerja tetap, yang

dibayarkan setiap akhir bulannya.

(b)Upah kerja borongan

Upah ini dibayarkan kepada mandor yang

disesuaikan dengan volume pekerjaan.

(c)Upah kerja harian

Upah ini diberikan kepada tenaga kerja harian, yang

dibayarkan setiap akhir kerja yaitu setiap hari sabtu.

(d)Upah kerja lembur

Upah ini dibayarkan kepada tenaga kerja yang

melakukan kerja lembur. Besarnya upah disesuaikan dengan

lamanya kerja lembur (yang dihitung tiap jam ).

2.8. GAMBAR PRA-RENCANA (*terlampir)

2.9. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (*terlampir)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat memuat mengenai persyaratan

umum yang harus dipenuhi oleh kontraktor dalam melaksanakan setiap

pekerjaan yang dimaksud. Penjelasan persyaratan teknis pelaksanaan

pekerjaan dibagi menurut urutan pelaksanaan di lapangan. Pada setiap

bagian memiliki persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembangunan.

Persyaratan tersebut berupa; standar-standar yang berlaku, penjelasan

teknis pelaksanaan, ukuran-ukuran, bahan yang digunakan, dan alat-alat.

25

Page 19: SPESIFIKASI PROYEK RUSUNAWA SELOKAN MATARAM, YOGYAKARTA

Pekerjaan beton mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera

dalam; American Society of Testing Material (ASTM) C150, American

Society of Testing Material (ASTM) C 33, Standar Industri Indonesia (SII)

– 0051 – 74, Standar Industri Indonesia (SII) – 003 – 81, Standar Industri

Indonesia (SII) – 0136 – 84, Tata-cara perhitungan struktur beton untuk

banguan gedung (SK SNI T-15-1991), Peraturan Umum Bangunan

Indonesia (PUBI, 1982), Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

tahun 1983, dan Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung

(PPTGUG, 1983).

Penjelasan teknis pekerjaan pembetonan sekaligus menjelaskan

mengenai; ukuran, bahan dan alat yang digunakan. Tentunya teknis

tersebut sudah mengacu berdasarkan ketentuan maupun syarat- syarat

yang sudah dicantumkan.

26