Spesifikasi Khusus (Volume III)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spek Jalan

Citation preview

  • PANITIA PENGADAAN BARANG & JASA

    PT. TRANS JABAR TOL MNC Tower 25th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta Pusat 10340, Indonesia

    Telp. (+62 21) 3910445 | Fax. (+62 21) 3915412

    DOKUMEN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

    PEMBANGUNAN JALAN TOL CIAWI SUKABUMI

    SEKSI 1 : RUAS CIAWI LIDO / CIGOMBONG

    Paket 1 : Ciawi Ciherang Pondok (Sta -0+750 Sta 4+850)

    Paket 2 : Ciherang Pondok Pasir Jaya (Sta 4+850 Sta 10+300)

    Paket 3 : Pasir Jaya Cigombong/Lido (Sta 10+300 Sta 14+600)

    TAHUN 2014

    VOLUME - III

    SPESIFIKASI KHUSUS

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 1

    SPESIFIKASI KHUSUS

    SK.01 KERJA MALAM HARI, HARI MINGGU ATAU HARI LIBUR RESMI Sehubungan Pasal G.45 Ketentuan Umum Kontrak, Konsultan Pengawas hanya

    akan memberi ijin pelaksanaan kerja pada malam hari, hari Minggu atau hari libur resmi asalkan Kontraktor memenuhi ketentuan-ketentuan Pasal G.19 dan G.20(1) Ketentuan Umum Kontrak dan persyaratan-persyaratan yang terkait lainnya di dalam Dokumen Kontrak.

    Semua pekerjaan yang dilaksanakan pada waktu Malam Hari harus tidak menimbulkan kebisingan dan gangguan lain yang melampaui batas. Pihak Kontraktor harus mengganti kerugian kepada Pemberi Tugas atas kerusakan atau gangguan-gangguan lain yang timbul akibat dan dari semua klaim, tuntutan, kerugian, biaya dan semua pengeluaran yang terjadi sehubungan hal tersebut.

    SK.02 PAJAK PENDAPATAN DAN PAJAK-PAJAK LAINNYA Sebelum mengajukan Penawaran pihak Kontraktor sudah harus memiliki

    informasi lengkap mengenai segala bentuk pungutan pajak yang berlaku, dan memahami semua peraturan dan perundangan yang relevan yang berhubungan dengan Kontrak dan pihak Kontraktor tidak boleh mengajukan klaim berkaitan dengan masalah perpajakan dan pungutan-pungutan lainnya.

    Pihak Kontraktor harus mengerti dan memahami peraturan dan perundangan Republik Indonesia yang menyangkut bea cukai, imigrasi, penyediaan barang-barang dan penyediaan peralatan dan sejenisnya, dan pihak Kontraktor harus mematuhi prosedur-prosedur yang berlaku.

    SK.03 TOLERANSI PEKERJAAN JALAN DAN STRUKTUR Dalam penyelesaian pekerjaan jalan tidak boleh terdapat kelebihan-kelebihan yang

    melampaui toleransi berikut ini. Semua pekerjaan jalan harus dilaksanakan berdasarkan ukuran, bentuk dan ketinggian yang telah ditentukan pada Gambar. Konsultan Pengawas dapat memberlakukan persyaratan tertentu dan menerapkan toleransi lain yang mungkin dianggap perlu dan tepat untuk menanggulangi masalah yang ada. 1. Ukuran Mutlak

    Alinemen Horisontal .......................................... + 20 mm Permukaan sub grade padat ................................ + 25 mm Permukaan sub base padat .................................. + 20 mm Permukaan bituminous treated base padat ......... + 10 mm Permukaan binder atau surface course padat ...... + 5 mm Permukaan perkerasan beton semen ................... + 5 mm

    2. Toleransi Ketinggian dan Ketebalan Ketinggian permukaan perkerasan pada setiap titik harus tidak boleh melebihi &10 mm secara vertikal dari rancangan ketinggian. Tetapi kombinasi toleransi

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 2

    yang diijinkan pada setiap ketinggian lapis perkerasan harus tidak lebih dari 5 mm dari ketinggian yang dirancang untuk perkerasan lentur, juga harus tidak melebihi 20 mm untuk seluruh perkerasan di luar subbase. Toleransi ketebalan subbase harus masih di dalam batas berikut ini : Sub base padat .................................................... +10% , - 5%

    3. Apabila sebuah mal datar sepanjang 3 (tiga) meter diletakkan pada permukaan jalan sejajar dan tegak lurus terhadap garis sumbu jalan, variasi permukaan yang ada tidak boleh melampaui :

    Sub grade padat .................................................. 12 mm, tiap 3 m Sub base padat .................................................... 8 mm, tiap 3 m Bituminous treated base padat ............................ 6 mm, tiap 3 m Bituminous binder course ................................... 3 mm, tiap 3 m Bituminous surface course padat ........................ 3 mm, tiap 3 m Perkerasan beton semen...................................... 3 mm, tiap 3 m

    4. Kerataan permukaan perkerasan jalan harus memenuhi persyaratan bila diukur dengan pengujian International Roghness Index (IRI) untuk perkerasan beton yang tidak tertutup lapisan asphalt harus memiliki hasil nilai IRI rata-rata tidak boleh lebih dari 3 m/km yang diukur tiap satu kilometer panjang segmen jalan yang diuji, sedangkan untuk permukaan perkerasan dari lapis asphalt tidak melebihi dari 2,5 m/km tiap kilometre panjang.

    5. Barrier (concrete median) Toleransi untuk ukuran mutlak barrier harus sesuai dengan apa yang ditetapkan untuk bituminous surfaces pada butir (1) di atas. Kedataran permukaan kalau diukur menggunakan sebuah mal sepanjang 3 m yang diletakkan pada bagian atas atau muka barrier, variasi permukaan yang ada tidak boleh lebih dari 3 mm, kecuali pada perubahan landai atau lengkungan.

    6. Apabila toleransi yang ada dalam ketentuan ini dilampaui, Kontraktor harus membetulkan seluruh bagian yang bersangkutan dan menyerahkan metoda perbaikan yang diusulkan kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuan. Apabila permukaan surfaces course tidak sesuai dengan toleransi dalam ketentuan ini, seluruh lapisan harus dibongkar dan diganti dengan material baru. Lebar yang harus dibongkar harus selebar hasil yang dilakukan dalam satu kali pekerjaan dengan panjang minimum 15 m.

    7. Pada penyelesaian pekerjaan beton tidak boleh terjadi kelebihan-kelebihan dari toleransi berikut ini. Semua pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi dan elevasi yang tercantum pada Gambar.

    a. Ketinggian dan kedudukan (posisi) : - Permukaan lean concrete dibawah pondasi +10 mm, - 20 mm - Kedudukan mendatar bangunan bawah..... + 10 mm - Panjang bentang ........................................ - 25 mm, + 30 mm

    b. Persejajaran tegak lurus dan kerataan : - Persejajaran tegak lurus untuk bangunan -

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 3

    bangunan bawah dan dinding ................... 0,2 %

    c. Kerataan permukaan vertical yang tertutup : - Toleransi untuk offset pada sambungan - sambungan ................................................ 3 mm - Toleransi untuk kerataan ........................... 5 mm, tiap 2 m

    d. Kerataan permukaan yang kelihatan : - Toleransi untuk sambungan-sambungan ... 0 mm (nominal) - Toleransi untuk kerataan ........................... 5 mm, tiap 2 m

    e. Ukuran : - Toleransi untuk ukuran pier, dinding, balok (girder), abutment, plat lantai dsb ............ 10 mm f. Kerataan plat lantai (slab) : - Plat lantai jembatan dan plat bagian atas dan bawah dari gorong-gorong (culvert) ......... 10 mm, tiap 4 m g. Selimut beton dari jarak antara baja tulangan : - Selimut beton untuk bangunan atas ........... 5 mm - Selimut beton untuk struktur lainnya ........ 10 mm - Jarak antar ................................................. 10 mm

    h. Kedudukan untuk tendon pra-tekan : - Horizontal dan Vertikal ............................. 6 mm

    8. Toleransi dalam pemasangan besi dowel sesuai dengan kententuan berikut : Perputaran arah horizontal dan vertikal (horizontal skew and Vertical tilt) < 15 mm Pergeseran posisi arah horizontal (horizontal translation/horizontal shift) < 50 mm Pergeseran Posisi arah vertikal (vertical translation) < 25 mm

    SK.04 PROGRAM-PROGRAM YANG HARUS DILENGKAPI Dalam menyiapkan program-program detail, jadwal dan CPM-NETWORK yang

    diperlukan dalam Pasal G.14 dari Ketentuan Umum Kontrak, tanggal terakhir untuk setiap Bab Item pekerjaan, harus tidak melampaui waktu penyelesaian yang tercantum dalam Formulir G Penawaran Kontraktor yang berisikan Jadwal Rencana Kerja Terinci, Daftar Rencana Pengadaan Peralatan dan Daftar Personil Kontraktor.

    Bilamana diperlukan oleh Pemimpin Proyek, Kontraktor harus memperbaiki Jadwal Pelaksanaan bilamana Perintah Perubahan atau Adenda mengubah kuantitas dengan jumlah yang berarti yang dinilai akan berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan atau oleh sebab lain.

    Dalam waktu 14 hari setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), Kontraktor harus menyelengarakan Rapat pra-Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) untuk membahas program-program dan rencana seperti disebut pada pasal SK.04.1, SK.04.2, SK.04.3, serta hal-hal prosedur teknis, dan non teknis lainnya yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek, dan bahan-bahan yang

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 4

    harus disiapkan kontraktor. Untuk mengoptimalkan waktu, program dan bahan yang akan dibahas dapat disiapkan dan dikirim kontraktor lebih awal yaitu bisa setelah penetapan pemenang yang meliputi tapi tidak terbatas pada sbb :

    - Time Schedule/Jadwal Pelaksanaan, CPM Network, dan dilengkapi pendukung analisa penggunaan alat dan produktivitas pekerjaan

    - Program mobilisasi alat berat (daftar alat dan waktu mobillisasi) - Rencana penyiapan jalan akses ke lokasi pekerjaan & dampak sosialnya,

    serta pemeliharaannya - Rencana penyiapan jalan kerja & jembatan sementara - Lokasi sumber material/Quarry yang akan digunakan & rencana

    pengujiannya untuk proses persetujuan - Rencana penggunaan Batching Plant dan AMP yang ada disekitar proyek - Rencana penempatan kantor lapangan & base camp, barak pekerja, work

    shop, gudang, laboratorium lapangan, dan batching plant - Rencana penanganan utilitas - Rencana pengurusan koordinasi dan perijinan konstruksi jembatan

    persilangan dengan jalan Kereta Api - Rencana koordinasi dengan Dinas Pengairan dan Sumber Daya Air

    Kabupaten terkait - Program K3 dan rencana traffic management - Menyampaikan Organisasi tim lapangan Kontraktor

    SK.04.1 Program Mobilisasi Dalam batas-batas waktu yang diberikan dalam Pasal G.14 (a) Ketentuan Umum

    Kontrak, Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas untuk Program.

    Program Mobilisasi harus menyebutkan waktu item berikut dan harus dalam format atau diagram batang yang menunjukkan setiap aktivitas utama mobilisasi dan suatu kurva kemajuan yang diukur dalam persentasi akhir :

    - Pembelian atau sewa tanah yang diperlukan untuk pangkalan (base camp) Kontraktor dan aktivitas pelaksanaan.

    - Mobilisasi semua staf pengawas pelaksana dan buruh yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian Kontrak Pekerjaan.

    - Mobilisasi dan pemasangan peralatan pekerjaan dari lokasinya yang ada sampai lapangan di mana mereka akan digunakan di bawah Kontrak ini.

    - Ketetapan pangkalan (base camp) Kontraktor termasuk keperluan Kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang dan lain-lain.

    - Ketetapan penyediaan dan pengadaan laboratorium lengkap dengan peralatannya.

    Detail-detail berikut harus diserahkan bersama-sama dengan program : - Lokasi dari pangkalan (base camp) Kontraktor dengan denah lokasi Kantor

    Kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan utama serta Laboratorium.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 5

    - Jadwal pengangkutan peralatan yang menyatakan lokasi sekarang dari semua peralatan yang tercantum dalam Jadwal dan usulan cara pengangkutan serta tanggal tiba yang dijadwalkan, diserahkan bersama Penawaran.

    - Setiap perubahan dalam Peralatan dan Jadwal Personil yang diserahkan bersama dengan Penawaran dimana Kontraktor membutuhkan persetujuan Pemimpin Proyek.

    - Grafik Organisasi Personil yang menyebutkan rincian lebih lanjut dari Grafik Organisasi yang diserahkan dalam Penawaran.

    SK.04.2 Jadwal Pelaksanaan Dalam batasan waktu yang diberikan dalam Pasal G.14 (b) Ketentuan Umum

    Kontrak, Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan memperoleh persetujuan Pemimpin Proyek untuk Jadwal Pelaksanaan dalam bentuk Diagram Batang Horisontal dan Kurva Kemajuan Menyeluruh dengan perincian sebagai berikut :

    - Tiap aktivitas Mata Pembayaran atau kelompok aktivitas Mata Pembayaran yang berhubungan harus disajikan dengan batang terpisah, yang harus dibentuk sesuai dengan item pekerjaan Bab dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    - Jadwal Waktu Horisontal harus diukur dalam satuan bulan atau minggu sesuai persetujuan Pemimpin Proyek.

    - Tiap Batang Horisontal harus mempunyai ketetapan untuk pencatatan kemajuan nyata diukur terhadap kemajuan yang dijadwalkan.

    - Kurva kemajuan menyeluruh harus menyatakan kemajuan biaya yang dijadwalkan pada akhir tiap bulan terhadap kemajuan yang nyata harus dicatat.

    Jadwal pelaksanaan juga harus menyertakan metoda pelaksanaan pekerjaan yang menjelaskan penetapan metoda kerja yang akan diterapkan Kontraktor untuk menyelesaikan setiap pekerjaan dalam jangka waktu yang dijadwalkan. Penetapan metoda tersebut harus mencakup metoda yang diusulkan termasuk pembagian dan rincian peralatan, bahan dan sumber daya manusia. Setiap pekerjaan sementara yang diusulkan Kontraktor harus diajukan untuk persetujuan Konsultan Pengawas sebelum dimulainya pekerjaan tersebut. Usulan ini harus didukung dengan gambar, perhitungan-perhitungan dan jaminan keamanan selama pelaksanaan. Seluruh pekerjaan, bersifat sementara atau permanen selalu harus dilengkapi dengan pernyataan Metoda Pelaksanaan, dan pekerjaan baru dapat dimulai bila pernyataan metoda kerja ini telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    Dalam hal seluruh pernyataan metoda kerja seluruh proyek dibutuhkan saat awal pelaksanaan, setiap kegiatan utama per Bab (struktur, perkerasan, pekerjaan tanah, pengendalian lalu lintas dan lainnya), akan mengikuti prosedur yang sama seperti disebutkan di atas dan selalu dikendalikan selama Jangka Waktu Pelaksanaan.

    SK.04.3 Analisa Network Dalam batasan-batasan waktu yang diberikan dalam Pasal G.14 (c) Ketentuan

    Umum Kontrak, Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan untuk persetujuan Pemimpin Proyek suatu Analisa Network berdasarkan Jadwal Pelaksanaan yang disetujui, yang memberikan tanggal awal dan akhir dari setiap

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 6

    aktivitas untuk mendapatkan Jadwal Jalur Kritis dan menyediakan sub jadwal untuk mendefinisikan item kritis dalam seluruh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

    Analisa Network harus dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan Piranti Lunak Manajemen Proyek. Piranti lunak harus menyediakan Jadwal Critical Path Network (CPN), Grafik Programme Evaluation Review Technique (PERT) dan Grafik Gantt.

    Jadwal harus diperbaharui dengan kemajuan nyata tiap bulan, atau pada interval lain sebagaimana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan atau Pemimpin Proyek, dan harus digunakan sebagai pemantauan dan bila perlu penjadwalan kembali proyek.

    SK.05 PEMBAYARAN SERTIFIKAT BULANAN

    SK.05.1 Pemasukan Sertifikat Bulanan diserahkan setiap akhir bulan dalam Jangka Waktu Pelaksanaan.

    Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk persiapan dan penyampaian tiap Sertifikat Bulanan yang harus sesuai dengan hal-hal berikut ini :

    (1) Sertifikat Bulanan harus disiapkan dalam format yang diterima Pemimpin Proyek.

    (2) Sertifikat Bulanan harus didukung oleh Dokumen Pendukung yang cukup sehingga membuat penyampaiannya lengkap seluruhnya dan agar Pemimpin Proyek dapat menyatakan persetujuan pembayaran dalam batas waktu sesuai Ketentuan Umum Kontrak dan Spesifikasi ini.

    (3) Sertifikat Bulanan bersama-sama dengan Dokumen Pendukung harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek setelah diperiksa oleh Konsultan Pengawas, sesuai dengan waktu yang ditentukan.

    (4) Bila Kontraktor gagal dalam menyediakan Data Pendukung yang diperlukan Pemimpin Proyek, atau terlambat dalam menyampaikannya, sehingga tanggal pembayaran yang nyata tertunda, maka Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab untuk setiap keterlambatan dalam pembayaran.

    SK.05.2 Persiapan (1) Waktu

    Setiap Sertifikat Bulanan harus diberi tanggal pada hari terakhir dari bulan kalender tetapi jumlah yang diklaim harus didasarkan pada nilai pekerjaan selesai sampai dengan tanggal 25 (dua puluh lima) dari waktu bulanan tertentu. Sertifikat Bulanan yang disiapkan harus diajukan kepada Pemimpin Proyek dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas tidak lebih dari hari terakhir tiap bulan kalender.

    (2) Isi

    (a) Sertifikat Bulanan harus menyimpulkan Nilai semua pekerjaan untuk setiap Bab dalam Spesifikasi sejak mulai Kontrak dan juga harus menunjukkan perkiraan persentase penyelesaian setiap Bab sebagai suatu

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 7

    pengukuran nilai pekerjaan selesai dibandingkan dengan Nilai Kontrak setiap masing-masing Bab.

    (b) Nilai pekerjaan selesai untuk tiap Bab sebagaimana ditunjuk pada Sertifikat Bulanan harus didukung seluruhnya oleh Dokumen yang menunjukkan bagaimana tiap nilai dihitung.

    Perhitungan itu dapat termasuk, tetapi tidak harus dibatasi pada :

    - Penggunaan kuantitas yang dinyatakan secara terukur dan Harga Satuan Mata Pembayaran Kontrak sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    - Setiap pekerjaan yang dilaksanakan dengan Perintah Perubahan yang mana Harga Satuan baru atau jumlah pembayaran alternatif telah dikeluarkan.

    (c) Suatu lembar kesimpulan terpisah atau lembaran-lembaran harus dilampirkan pada Sertifikat Bulanan yang menunjukkan keadaan dari :

    - Uang Retensi. - Variasi yang diminta dan usulan metoda pembayaran. - Perintah Perubahan. - Klaim (bila ada).

    (d) Apabila Kontraktor telah menyerahkan Sertifikat Pembayaran terpisah dalam hal penyelesaian seluruh dari suatu Bab atau bagian dari Pekerjaan, baik Sertifikat Bulanan maupun Dokumen Pendukung harus dihitung untuk menyatakan nilai dari Sertifikat penyelesaian bagian dari pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut.

    (3) Data Pendukung Lain

    Kontraktor harus memelihara suatu catatan semua lembaran pengukuran yang disetujui dan data pendukung kualitas serta data pendukung lainnya, dan harus membuat catatan ini ada pada Pemimpin Proyek untuk tujuan pembuktian perhitungan-perhitungan kuantitas dan kualitas Sertifikat Bulanan Kontraktor. Metoda pengukuran yang digunakan dalam penentuan kuantitas untuk pembayaran harus dengan tepat sesuai dengan ketetapan-ketetapan yang berhubungan menyangkut pengukuran dan pembayaran untuk tiap Bab dari Spesifikasi Umum, kecuali secara khusus disetujui oleh Pemimpin Proyek.

    SK.05.3 Keterangan oleh Pemimpin Proyek (1) Waktu

    (a) Pemimpin Proyek harus memeriksa detail dan perhitungan-perhitungan tiap Sertifikat Bulanan dan harus melengkapi pemeriksaan ini dan memberi saran kepada Kontraktor atas persetujuannya atau penolakannya dalam 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal penerimaan.

    (b) Terlepas apakah koreksi-koreksi diperlukan untuk membuat Sertifikat Bulanan atau tidak sebagaimana ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan Pemimpin Proyek selama pemeriksaan, Pemimpin Proyek harus

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 8

    menyiapkan dan menerbitkan Sertifikat Pembayaran yang harus dilengkapi, ditandatangani semua pihak dan siap untuk diterbitkan oleh Pemberi Tugas pada akhir hari kesepuluh pada bulan berikutnya.

    (2) Koreksi pada Sertifikat

    (a) Apabila Konsultan Pengawas dan Pemimpin Proyek menentukan bahwa koreksi atau koreksi-koreksi diperlukan pada Sertifikat Bulanan sebagaimana diusulkan oleh Kontraktor, mereka dapat mengambil langkah-langkah berikut :

    - mengembalikan Sertifikat ini kepada Kontraktor untuk persetujuan Kontraktor, penyesuaian dan penyerahan kembali, atau;

    - membuat suatu amandemen sebagaimana diperlukan untuk mengoreksi Sertifikat itu dan segera memberitahu Kontraktor secara tertulis dengan memberikan detail-detail dan alasan-alasan untuk amandemen itu.

    (b) Dalam hal dimana persetujuan pada kuantitas khusus yang diusulkan termasuk dalam Sertifikat Bulanan oleh Kontraktor atau metoda pengukuran yang sama tidak dapat disetujui sebelum tanggal penutupan untuk pemasukan Sertifikat kepada Pemimpin Proyek, item itu harus tidak termasuk dan tidak dinyatakan untuk Sertifikat Bulanan itu tetapi harus dimasukkan dalam Sertifikat yang akan datang setelah persetujuan dicapai. Persetujuan itu harus didasarkan pada pengukuran kembali bersama atau pembuktian lain yang disiapkan oleh Kontraktor yang dapat diterima oleh Pemimpin Proyek.

    (3) Sertifikat untuk Pembayaran

    Dalam batas waktu yang tertera di atas, Pemimpin Proyek akan menghitung jumlah bersih Sertifikat dengan mengurangi item yang disebutkan dalam Pasal G.60 (5) Ketentuan Umum Kontrak dari jumlah kotor yang diajukan oleh Kontraktor atau jumlah lainnya yang disetujui atau jumlah tambahan sebagaimana ditentukan oleh Pemimpin Proyek, Sertifikat harus dinyatakan lengkap oleh Pemimpin Proyek untuk pembayaran dan mengirimkannya ke Pemberi Tugas untuk Proses pembayaran, yang mana satu copy harus dikirim kepada Kontraktor.

    SK.06 PROSEDUR VARIASI

    SK.06.1 Uraian Perubahan terhadap Pekerjaan dapat diprakarsai oleh Pemimpin Proyek, Konsultan

    Pengawas atau Kontraktor, dan harus disetujui dengan cara Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh Pemimpin Proyek dan Kontraktor. Bila dasar pembayaran ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan yang menyatakan variasi dalam struktur Harga Satuan mata pembayaran atau variasi yang diperkirakan dalam Nilai Kontrak, maka Perintah Perubahan itu harus dinegosiasi dan diresmikan dalam suatu Adendum.

    Perintah Perubahan dan Adendum harus memenuhi berikut :

    (1) Perintah Perubahan

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 9

    Suatu perintah tertulis yang disiapkan oleh Konsultan Pengawas dan dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek dan ditandatangani oleh Kontraktor sebagai pernyataan penerimaan terhadap perubahan-perubahan Pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan persetujuannya dengan dasar pembayaran dan penyesuaian waktu, untuk pelaksanaan perubahan itu.

    Perintah Perubahan harus diterbitkan dalam format standar dan harus mencakup semua perintah yang dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek yang akan mempengaruhi suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau perintah-perintah terdahulu yang dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek.

    (2) Adendum

    Suatu persetujuan tertulis antara Pemberi Tugas dan Kontraktor untuk meresmikan suatu perubahan dalam Pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang menghasilkan variasi dalam struktur Harga Satuan mata pembayaran atau suatu variasi yang diperkirakan dalam Nilai Kontrak dan telah dinegosiasikan terlebih dahulu dan disetujui di bawah Perintah Perubahan.

    Adenda juga harus dibuat pada penutupan Kontrak dan untuk semua Kontrak yang berarti atau terlepas dari perubahan teknis apakah variasi pada struktur Harga Satuan atau Nilai Kontrak terjadi.

    SK.06.2 Prosedur-prosedur Pendahuluan (1) Pemimpin Proyek dapat memprakarsai Perintah Perubahan dengan

    menyerahkan pemberitahuan tertulis kepada Kontraktor, yang berisikan :

    (a) Suatu deskripsi detail perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam Proyek.

    (b) Kelengkapan atau Gambar yang direvisi dan Spesifikasi yang menyatakan secara detail tujuan perubahan.

    (c) Jangka waktu yang diperkirakan untuk membuat perubahan yang diusulkan. (d) Apakah perubahan yang diusulkan dapat dilaksanakan di bawah struktur

    Harga Satuan mata pembayaran yang ada atau apakah HargaHarga Satuan tambahan atau Nilai diperlukan untuk disetujui dan diresmikan dalam suatu Adendum.

    Pemberitahuan itu adalah suatu permintaan untuk hanya informasi, dan bukan perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan, tidak juga untuk memberhentikan kemajuan pekerjaan.

    (2) Kontraktor dapat meminta suatu perubahan dengan menyerahkan pemberitahuan tertulis kepada Pemimpin Proyek berisikan :

    (a) Gambaran perubahan yang diusulkan. (b) Pernyataan/keterangan resmi tentang alasan untuk pembuatan perubahan

    yang diusulkan.

    (c) Pernyataan/keterangan resmi pengaruh pada Jadwal Pelaksanaan, bila ada. (d) Pernyataan/keterangan resmi pengaruh pada pekerjaan dari Sub Kontraktor

    yang terpisah, bila ada.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 10

    (e) Detail apakah seluruh atau sebagian perubahan yang diusulkan harus dilaksanakan di bawah struktur Harga Satuan Mata Pembayaran yang ada bersama-sama dengan setiap Harga-Harga Satuan tambahan atau Nilai yang dianggap memerlukan persetujuan.

    SK.06.3 Pelaksanaan Perintah Perubahan (1) Isi Perintah Perubahan harus didasarkan pada, apakah;

    (a) Permintaan Pemimpin Proyek dan tanggapan Kontraktor sebagaimana saling disetujui antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor, atau;

    (b) Permintaan Kontraktor untuk suatu perubahan, sebagaimana disetujui oleh Pemimpin Proyek.

    (2) Pemimpin Proyek harus menyiapkan Perubahan-perubahan dan memberikan urutan Perintah Perubahan dalam angka.

    (3) Perintah Perubahan harus menggambarkan perubahan dalam Pekerjaan, baik penambahan dan penghilangan, dengan lampiran-lampiran Dokumen Kontrak yang direvisi sebagaimana perlu untuk menyatakan detail dari perubahan.

    (4) Perintah Perubahan ini harus menetapkan dasar pembayaran dan setiap penyesuaian waktu yang diperlukan sebagai akibat perubahan itu, dan dimana perlu, harus menunjuk setiap tambahan Harga-Harga Satuan atau Nilai yang telah dinegosiasi antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor yang diperlukan untuk diresmikan/disahkan dalam Adendum. Kontraktor harus menyertakan tiap usulan untuk usulan lump sum, dan untuk tiap Harga Satuan yang belum dikeluarkan sebelumnya, dengan Data Pendukung untuk memungkinkan Pemimpin Proyek mengevaluasi usulan itu.

    (5) Pemimpin Proyek akan menandatangani dan menyatakan tanggal Perintah Perubahan yang memberikan wewenang kepada Kontraktor untuk melaksanakan perubahan itu.

    (6) Kontraktor harus menandatangani Perintah Perubahan untuk menyatakan persetujuan menerima terhadap rincian di dalamnya.

    SK.06.4 Pelaksanaan Adenda (1) Isi Adenda harus didasarkan pada setiap hal berikut :

    (a) Perintah Pemberi Tugas untuk suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak, atau;

    (b) Perubahan-perubahan teknis dan Kontrak yang mendasar, atau; (c) Perintah Perubahan yang ditandatangani atau Perintah-perintah Perubahan

    berisikan tambahan Harga-Harga Satuan mata pembayaran atau Nilai, atau;

    (d) Perubahan-perubahan dalam kuantitas perkiraan yang dihasilkan dalam variasi dalam Nilai Kontrak sebagaimana dimasukkan dalam Persetujuan Kontrak atau Adendum yang terdahulu, atau;

    (e) Kuantitas perhitungan akhir dan Nilai Kontrak untuk menutup Adendum pada saat Pengakhiran Kontrak.

    (2) Pemimpin Proyek harus menyiapkan Adendum.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 11

    (3) Adendum harus menggambarkan setiap hubungan Kontrak, teknis atau perubahan-perubahan kuantitas dalam Pekerjaan, baik tambahan-tambahan dan penghapusan-penghapusan, dengan lampiran-lampiran Dokumen Kontrak yang direvisi untuk mendefinisikan detail-detail dari perubahan-perubahan.

    (4) Adendum harus memberikan suatu perhitungan singkat dari setiap tambahan-tambahan Harga Satuan mata pembayaran atau penyesuaian bersama-sama dengan setiap variasi dalam Nilai Kontrak atau penyesuaian-penyesuaian dalam Jangka Waktu Kontrak.

    (5) Pemimpin Proyek dan Kontraktor harus menandatangani Adendum dan mengajukannya kepada Pemberi Tugas untuk persetujuan dan tandatangannya.

    SK.07 PENYELESAIAN KONTRAK

    SK.07.1 Umum Kontraktor harus memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Ketentuan Umum

    Kontrak dan Spesifikasi yang menyangkut penyelesaian Kontrak.

    SK.07.2 Sertifikat Penyelesaian Akhir (1) Waktu

    Dalam batas waktu dan persyaratan-persyaratan dari Pasal yang berhubungan tercakup dalam Ketentuan Umum Kontrak dan bilamana Kontraktor menganggap Pekerjaan untuk diselesaikan, termasuk semua kewajiban di bawah Masa Pemeliharaan, Kontraktor harus membuat permintaan untuk Serah Terima Akhir. Setelah penyelesaian setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima, dan pemeriksaan akhir menyeluruh dan penerimaan Pekerjaan, Pemimpin Proyek harus menyiapkan dan menerbitkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

    (2) Isi Permintaan Kontraktor

    Permintaan untuk Serah Terima Akhir harus terdiri atas Sertifikasi Kontraktor sebagai berikut :

    (a) Dokumen Kontrak telah seluruhnya diperiksa, dan; (b) Pekerjaan itu telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Kontrak, dan; (c) Pekerjaan itu telah seluruhnya diperiksa dan diuji untuk penyesuaiannya

    dengan Dokumen Kontrak, dan bahwa semua pemeriksaan dan hasil tes telah diterima oleh Pemimpin Proyek, dan;

    (d) Pekerjaan itu lengkap dan siap untuk pemeriksaan akhir dan Serah Terima Akhir.

    SK.07.3 Pernyataan Perhitungan Akhir (1) Waktu

    Dalam batas waktu dan Peryaratan-persyaratan dari Pasal yang berhubungan yang terdapat dalam Ketentuan Umum Kontrak, Kontraktor harus membuat

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 12

    Permintaan untuk Pembayaran dari Perhitungan Akhir, bersama-sama dengan Data Pendukung sebagaimana diperlukan oleh Pemimpin Proyek.

    Setelah dikaji ulang oleh Pemimpin Proyek dan bila diperlukan Amandemen

    oleh Kontraktor, Pemimpin Proyek menerbitkan Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas.

    (2) Isi Isi Perhitungan Akhir yang diterbitkan oleh Pemimpin Proyek, termasuk,

    tetapi tidak harus dibatasi pada :

    (a) Nilai Kontrak ini sebagaimana dimasukkan dalam Persetujuan Kontrak. (b) Kuantitas Akhir dari pekerjaan selesai sebagaimana dinyatakan oleh

    pengukuran yang telah diverifikasi dan nilai pekerjaan yang dihitung.

    (c) Nilai setiap pekerjaan tambahan atau dihilangkan sebagaimana dinyatakan oleh Adenda selama Jangka Waktu Kontrak.

    (d) Nilai setiap tambahan atau pengurangan terhadap Nilai Kontrak sebagai akibat dari :

    - Kerusakan yang dimusnahkan, bila ada - Pekerjaan yang tidak lengkap atau tidak benar - Perintah Perubahan yang disetujui yang tergabung dalam suatu Adendum - Setiap penyesuain lain yang diperlukan dalam persyaratan dan

    ketetapan Dokumen Kontrak

    (e) Nilai Kontrak Akhir yang dihitung. (f) Suatu kesimpulan Neraca yang menunjukkan selesainya semua

    Pengembalian Uang Muka dan membebaskan semua Uang Jaminan (Uang Retensi).

    (g) Suatu Jadwal dari semua pembayaran sebelumnya yang disahkan oleh Pemimpin Proyek.

    (h) Hasil jumlah tagihan atau terhutang dari Kontraktor.

    SK.07.4 Adendum Penutup Berdasarkan pada detail pernyataan Pemimpin Proyek dalam Perhitungan Akhir,

    Pemimpin Proyek juga harus menyiapkan untuk ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan Kontraktor suatu Adendum Penutup yang memberikan Nilai Kontrak yang dihitung akhir. Setelah ditandatangani oleh Kontraktor, Pemimpin Proyek harus mengajukan Adendum Penutup kepada Pemberi Tugas untuk ditandatangani sesuai dengan Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

    SK.08 PENGGUNAAN PRODUKSI NASIONAL DAN PELAYANAN Kecuali tidak secara khusus dinyatakan dalam Dokumen Kontrak, selama

    pelaksanaan, pembangunan, pemeliharaan dan jaminan dari Pekerjaan, Kontraktor harus menggunakan produksi dan pelayanan nasional asalkan kualitas dari produksi dan pelayanan itu adalah sama/ekivalen dengan yang ditentukan

    SK.09 PERSYARATAN PENGATURAN LALU LINTAS JALAN RAYA

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 13

    Berikut rincian dan bagian kewajiban Kontraktor berdasarkan Pasal 1.19 Spesifikasi Umum, Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas sebagai dasar dari Persyaratan Khusus Manajemen Lalu lintas Daerah Jalan Tol.

    SK.09.1 Definisi dan Istilah-istilah Apabila di dalam definisi dan istilah-istilah dari keterangan berikut di bawah ini,

    maksud dan artinya harus ditafsirkan sebagai berikut : Pemakai Jalan Tol Kontraktor Proyek Daerah Kerja

    : : : :

    Semua pengguna dari jalan tol yang mengendarai kendaraan roda empat atau lebih dengan membayar biaya tol. Badan hukum yang telah menandatangani Perjanjian Kontrak dengan Pemberi Tugas untuk melaksanakan pekerjaan yang dalam pelaksanaannya akan mempergunakan daerah Jalan raya. Pembangunan Jalan Tol Ciawi Cigombong/Lido Daerah untuk pelaksanaan kerja proyek dan yang dipersiapkan dengan pagar sementara dan sarana pengatur pengamanan lalu lintas.

    SK.09.2 Pekerjaan Persiapan

    1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan Kontraktor harus mengajukan untuk mendapat persetujuan pelaksanaan pengaturan lalu lintas seperti berikut :

    (a) Rencana Kerja, meliputi : - rencana kerja dan volume pekerjaan - rencana dan jam kerja - masalah yang mungkin terjadi : kemacetan lalu lintas, kecelakaan lalu

    lintas, leher botol (bottle neck), penyetopan sementara terhadap lalu lintas.

    - metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan.

    (b) Peralatan Kerja - tipe dan jumlah alat berat, kendaraan, rambu dan fasilitas pengatur

    lalu lintas, pengaman dan peralatan lainnya. - cara keluar masuk dari jalan tol ke daerah kerja. - pengaturan penyimpanan alat berat. - cara menangani, menyimpan dan membuang material yang tidak

    terpakai dan alat yang akan dipakai. - lokasi material dasar, working area, alat berat dan pengaturan

    penyimpanan material.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 14

    2. Kontraktor harus menyiapkan sarana pengatur lalu lintas untuk proyek yang dapat diterima oleh Konsultan Pengawas, persyaratan minimum yang harus dipersiapkan oleh Kontraktor sesuai daftar berikut :

    (a) Rambu lalu lintas dan lampu untuk proyek (siang/malam).

    - Lampu memanjang yang dipasang pada pagar proyek, maksimum jarak antar lampu 2 meter, harus dioperasikan antara jam 18.00 sampai jam 06.00 pagi dan saat gelap, mendung maupun hujan.

    - Rambu lalu lintas seperti yang ditunjukkan pada Gambar dan standar rambu darurat (90 cm dengan reflective sheeting).

    - Lampu putar berwarna kuning, diameter 25 cm, ditempatkan pada pagar di awal dan akhir pekerjaan setiap jarak 500 meter, harus dioperasikan antara jam 18.00 sampai jam 06.00.

    (b) Penambahan rambu darurat standar (tidak permanen) seperti rambu

    STOP empat buah untuk penyetopan sementara akibat dari manuver kendaraan yang keluar dan masuk daerah kerja.

    (c) Kerucut lalu lintas, tinggi 75 cm untuk pengarah lalu lintas, dipasang

    berdasarkan petunjuk Konsultan Pengawas. (d) Marka Jalan Sementara.

    Apabila untuk kebutuhan lebar lajur lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi diperlukan penggeseran batas lajur lalu lintas yang ada, maka diperlukan Marka Jalan Sementara dan dipasang berdasarkan petunjuk Konsultan Pengawas. Material yang digunakan untuk Marka Jalan Sementara adalah cat non reflective, yang mudah dihapus apabila pelaksanaan konstruksi telah selesai.

    (e) Penempatan tenaga-tenaga flagman selama 24 jam di pintu masuk dan keluar kendaraan proyek, disiang hari dilengkapi dengan bendera merah, dan malam hari harus menggunakan senter pengarah.

    (f) Perlengkapan untuk Pengatur lalu lintas meliputi : Jacket dengan

    reflective, seragam yang bisa dilihat jelas dari jauh, helm yang memakai material pemantul (reflective material), lampu senter merah, bendera merah, lampu pengaman serta lampu rotaror kuning untuk kendaraan.

    3. Kontraktor harus menyiapkan informasi untuk pemakai jalan tol seperti berikut : (a) Pengumuman dan spanduk informasi. Spanduk ukuran 13.0 m x 1.2 m dipasang pada setiap Gardu Tol dan

    tempat-tempat strategis dari jalan tol sebelum lokasi proyek. Spanduk harus diperbaharui setiap 1 bulan.

    (b) Kendaraan, peralatan dan alat berat yang dipergunakan Kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan harus diberi sticker identitas yang disiapkan Kontraktor atas persetujuan Pemimpin Proyek.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 15

    4. Kontraktor harus membuat Organisasi Pengaturan Lalu lintas terdiri dari seorang Koordinator/Penanggung Jawab untuk pengaturan lalu lintas, seorang administrator dan pekerja lapangan.

    5. Kontraktor harus mempunyai perjanjian dengan sub Kontraktornya untuk

    pengaturan lalu lintas, semua Dokumen dan perjanjian-perjanjian yang terkait harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 16

    Daftar Keperluan Pengaturan Lalu Lintas (Syarat Minimal Tiap Paket)

    JENIS URAIAN UNIT KUANTITAS MINIMAL Spanduk Papan nama proyek Rambu Peringatan Kerucut lalu lintas Lampu putar Generator kecil Marka jalan sementara Radio komunikasi 2 arah Bendera merah

    Kain 1.2 m x 13.0 m Alumunium, reflective 3.0 x 4.0 m dengan 2 tiang Alumunium, reflective dia. 90 cm Tinggi 75 cm, reflective, warna orange dan putih Warna kuning, 35 watt, tiang 5 KVA Bukan cat marka jalan reflective 5 watt dengan charger Kain ukuran 1.0 x 0.9 m, tongkat

    Buah

    Buah

    Buah

    Buah

    Buah

    Buah

    M2

    Buah

    Buah

    3 3 3

    150 9 3

    84 8

    10

    Kontraktor harus memperkirakan kuantitas yang dibutuhkan setiap jenis keperluan berdasarkan

    Metoda Kerja dan persyaratan dari Dokumen Kontrak. Kuantitas pada daftar adalah kebutuhan minimal yang harus disiap oleh Kontraktor.

    SK.09.3 Jam Kerja 1. Kontraktor harus mengatur Jadwal Pelaksanaan yang mempergunakan waktu

    dimana frekuensi lalu lintas dalam keadaan padat dan pekerjaan tidak boleh mengganggu arus lalu lintas.

    2. Pekerjaan tanah (penggalian dan pengangkutan) yang dilaksanakan siang maupun malam hari, atas persetujuan Konsultan Pengawas.

    3. Pelaksanaan pekerjaan hanya diijinkan di daerah berpagar dengan dilengkapi rambu peringatan.

    4. Hari kerja adalah : hari Senin sampai Jumat dan hari libur adalah hari Sabtu dan Minggu serta hari-hari besar resmi lainnya.

    5. Pengecualian dari penjelasan dari No.1 sampai dengan No. 4 di atas, harus atas persetujuan Pemimpin Proyek.

    SK.09.4 Pelaksanaan Pekerjaan 1. Selama pelaksanaan pekerjaan prioritas harus diberikan kepada Pemakai Jalan.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 17

    2. Sebelum melaksanakan pekerjaan di daerah badan jalan, Kontraktor harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas.

    3. Lebar lajur lalu lintas yang disiapkan oleh Kontraktor, harus tidak boleh kurang dari 3,20 meter dan harus dijaga dalam keadaan baik.

    4. Pagar proyek atau pagar pengaman sementara harus dibongkar dan dipindahkan dari tempatnya apabila semua pekerjaan telah selesai dan pengamanan telah dilaksanakan.

    5. Untuk menjaga keamanan bagi Pemakai Jalan yang melintas di bawah pekerjaan jembatan, maka konstruksi harus diberi jaring pengaman dan atau papan penutup untuk menghindari cipratan cairan ke bawah.

    6. Tenaga Pengatur lalu lintas dai Kontraktor harus dilengkapi dengan kartu pengenal.

    SK.09.5 Larangan 1. Semua peralatan Kontraktor, alat berat dan kendaraan tidak diperbolehkan

    menyeberangi jalan atau berjalan melawan arus lalu lintas di luar pagar lokasi kerja, kecuali dalam kodisi darurat, dalam hal ini harus mendapat ijin dari Konsultan Pengawas dan di bawah pengawalan dari Patroli Jalan Raya.

    2. Kendaraan dan alat berat milik Kontraktor tidak diijinkan berhenti di luar area kerja.

    3. Pada malam hari (Jam 18.00 06.00) atau dalam cuaca buruk di siang hari kendaraan dan alat berat milik Kontraktor sesuai dengan persyaratan harus dilengkapi lampu rotator warna kuning.

    4. Perlengkapan penerangan untuk kendaraan dan alat berat milik Kontraktor harus sesuai dengan persyaratan untuk lalu lintas.

    5. Jalur lalu lintas tidak boleh dikotori oleh tanah, batuan atau material lainnya yang dapat menyebabkan kecelakaan atau akibat lain pada permukaan perkerasan aspal, rambu lalu lintas, patok pengarah, barrier dan lain-lainnya atau pepohonan dan tanaman di luar lokasi kerja.

    6. Kontraktor harus menyiapkan pembersih roda kendaraan di lokasi pekerjaan untuk membersihkan ban kendaraan dan alat berat sebelum memasuki jalur jalan tol.

    7. Kegiatan Kontraktor harus diatur agar tidak mengganggu lalu lintas. Menyeberangi jalan tol oleh pekerja Kontraktor hanya diperbolehkan pada daerah yang telah ditetapkan dan Kontraktor harus menyiapkan fasilitas untuk penyeberangan, seperti jembatan atau kendaraan proyek.

    8. Kontraktor tidak diperbolehkan mengangkut pekerjanya dengan kendaraan bak terbuka dan dilarang menaikkan dan menurunkan pekerja selain di tempat yang telah ditentukan.

    9. Kendaraan pengangkut tanah dan material lainnya harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan dengan persyaratan tambahan dari Konsultan Pengawas.

    SK.09.6 Lokasi Kerja

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 18

    Pemasangan dan cara pengoperasian dari peralatan penerangan di lokasi kerja harus disetujui oleh Konsultan Pengawas untuk menjaga dari silau dan gangguan pada Pemakai Jalan.

    SK.09.7 Kewajiban, Tanggungjawab dan Sanksi (1) Kewajiban

    (a) Konsultan Pengawas bertanggung jawab atas penyediaan tenaga-tenaganya untuk mengawasi dan memantau pengaturan lalu lintas oleh Kontraktor dan mengkoordinasikan pengaturan lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan.

    (b) Kontraktor harus bersedia mengeluarkan biaya-biaya yang terjadi untuk membayar staf Konsultan Pengawas yang bekerja lembur, sesuai dengan nilai pembayaran yang telah disepakati dan diketahui Pemimpin Proyek.

    (c) Kontraktor harus mewakilkan dan mengkoordinasikan dengan bagian Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas, untuk mengantisipasi apabila dalam kegiatan pekerjaan akan mengganggu Jalan Tol dan Jalan Umum.

    (2) Tanggung Jawab

    (a) Kontraktor harus memindahkan semua halangan yang mengganggu kelancaran lalu lintas saat pelaksanaan proyek, termasuk tanah dan agregat lainnya.

    (b) Pelanggaran peraturan-peraturan Jalan Tol, mempengaruhi Pemakai Jalan Tol, mengacaukan sistem operasi Jalan Tol, dan merusak sarana Jalan Tol dan Jalan Umum yang disebabkan oleh kegiatan Kontraktor, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    (c) Sarana petunjuk lalu lintas di lokasi proyek yang rusak atau hilang harus diperbaiki atau diganti oleh Kontraktor.

    (d) Kontraktor harus memelihara sarana petunjuk lalu lintas dan memastikan semua berfungsi dengan baik.

    (3) Sanksi

    (a) Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk memberhentikan semua kegiatan Kontraktor yang tidak sesuai dengan persyaratan pengaturan lalu lintas dan mengantisipasi gangguan terhadap Pemakai Jalan Tol, dimana pemberitahuan secara tertutis tentang pekerjaan yang tidak diperbolehkan telah disampaikan.

    (b) Dalam kondisi mendesak, Konsultan Pengawas dapat memberikan perintah untuk pemberhentian sementara kegiatan-kegiatan Kontraktor guna memastikan arus lalu lintas berjalan dengan baik dan aman bagi Pemakai Jalan .

    (c) Kontraktor harus memastikan bahwa semua kegiatan pekerjaan selalu mempunyai persetujuan tertulis yang masih berlaku dan segera memperbaharui jika masa berlakunya habis.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 19

    (d) Apabila Kontraktor tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan SK.09.7.2c di atas dalam jangka waktu 5 (lima) hari setelah diterimanya perintah tertulis, Konsultan Pengawas akan menyampaikan hal ini kepada Pemimpin Proyek dan Pemimpin Proyek akan memerintahkan Kontraktor lain untuk memperbaiki sarana yang rusak atau mengganti sarana yang hilang dan membebankan kepada Kontraktor semua biaya-biaya yang terjadi.

    (e) Semua permasalahan yang timbul akibat sanksi-sanksi tersebut di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    SK.09.8 Ketentuan Lain Semua ketentuan-ketentuan dan cara untuk pengamanan lalu lintas harus

    berdasarkan pada Undang-undang Lalu Lintas Jalan No.14-1992 dan Peraturan Jalan Tol yang berlaku.

    SK.09.9 Metoda Pengukuran Sesuai dengan Dokumen Kontrak pekerjaan Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu

    Lintas pengukuran termasuk penyiapan, pemasangan dan pemeliharaan semua sarana dan prasarana yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak.

    Semua sarana pengaturan dan peralatan lalu lintas harus disediakan oleh Kontraktor dan harus dipindahkan dari tempatnya setelah pekerjaan selesai.

    SK.09.10 Dasar Pembayaran Pembayaran untuk Pengaturan Lalu lintas di Jalan Tol dan Jalan Umum akan

    dibayar sesuai dengan Spesifikasi Umum Pasal 1.19 Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas. Pembayaran merupakan kompensasi penuh untuk pekerjaan yang dinyatakan pada pasal-pasal yang berhubungan, dalam Spesifikasi ini.

    SK.10 PEKERJAAN PERBAIKAN BADAN JALAN EKSISTING

    SK.10.01 Uraian Pekerjaan ini meliputi penggalian badan jalan eksisting dan pengurugan kembali

    sesuai dengan pasal S.4.06.

    SK.10.02 Pelaksanaan Pekerjaan

    1. Perbaikan badan jalan eksisting yang terbuka di daerah urugan. Badan jalan digali hingga kedalaman 1,20 meter dari elevasi top Subgrade

    atau sesuai Petunjuk Konsultan pengawasa, kemudian dilakukan pembentukan kembali timbunan badan jalan sesuai dengan pasal S.4.06. Hasil pekerjaan ini akan diukur dan dibayar menurut ketentuan Pasal S4.03 dan Pasal S7.01.

    2. Perbaikan badan jalan eksisting yang terbuka di daerah galian. Pekerjaan mencakup pembersihan tempat kerja menurut ketentuan. Pasal

    S2.01, penimbunan kembali hingga mencapai elevasi top subgrade menurut ketentuan Pasal S4.06 dan pembentukan subgrade menurut ketentuan Pasal

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 20

    S7.01. Hasil pekerjaan ini akan diukur dan dibayar menurut ketentuan Pasal.S2.01, Pasal S4.03 atau Pasal S.4.05 menurut asal sumber material dan Pasal S7.01.

    3. Perbaikan badan jalan eksisting yang tertutup Lean Concrete yang mengalami kerusakan retak buaya, heaving, atau menurut perintah Konsultan Pengawas, dibongkar menurut ketentuan Pasal S3.01.

    Badan jalan digali sedalam 20 cm menurut ketentuan Pasal S4.03, kemudian dilakukan pengujian kepadatan lapangan sesuai dengan ketentuan AASHTO T.99 :

    - Apabila kepadatan lapangan > 95% kepadatan kering maksimum, maka dapat dilakukan pembentukan kembali subgrade menurut ketentuan Pasal S7.01.

    - Apabila kepadatan lapangan < 95% kepadatan kering maksimum, maka harus dilakukan perbaikan badan jalan sesuai dengan ketentuan Pasal SK.10.02.1 diatas.

    S.K 11. PEKERJAAN TIMBUNAN PILIHAN SK. 11.1 Umum Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan

    tanah pilihan yang disetujui untuk pembuatan timbunan yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.

    SK. 11.2 Persyaratan 1) Standar Rujukan Standar Nasional Indonesia (SNI) :

    SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer

    SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande

    SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.

    SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk Tanah

    SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah

    SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir

    SNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium

    SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang mengandung Butir Kasar

    Pd M 29-1988-03 : Metode Pengujian untuk menentukan tanah ekspansif

    SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan Benda Uji

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 21

    Pd T-03-1998-03 : Tata cara Klasifikasi Tanah dan campuran tanah agregat untuk konstruksi jalan.

    2) Toleransi Dimensi a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi

    atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

    b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

    c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan.

    d) Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

    3) Persyaratan Bahan a) Lokasi Sumber Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang

    disetujui Konsultan Pengawas.

    b) Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana timbunan pilihan telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas. Seluruh timbunan lain yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan biasa.

    c) Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau tanah berbatu dengan ukuran maksimum butiran 10 cm yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaanya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Konsultan Pengawas. Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

    d) Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari, haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6%.

    e) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Konsultan pengawas akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 22

    S.K 11.3 Penghamparan & Pemadatan Material pilihan untuk timbunan yang memenuhi syarat digunakan untuk pekerjaan permanen harus memenuhi ketentuan Pasal S4.06.

    S.K 11.4 Pengukuran & Pembayaran

    1) Pengukuran Timbunan Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang

    dilaksanakan, diselesaikan di tempat dan diterima, kecuali timbunan di atas tanah rawa dan tanah gambut.

    Volume yang diukur harus berdasarkan gambar penampang melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap timbunan ditempatkan dan sesuai dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima. Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung, dengan menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari 25 m.

    2) Dasar Pembayaran Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak angkut berapapun yang diperlukan, harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari masing-masing harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar di bawah, dimana harga tersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

    Nomor Mata Pembayaran

    Uraian SatuanPengukuran

    S.K 11 Timbunan Pilihan Meter Kubik

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 23

    Characteristic value Test method Unit value Mass ASTM D 3770 g/m2 250 Thickness ASTM D 1777 m m 1.06

    - - Wide Width Tensile Strength - Machine Direction (Warp) ISO 10319 kN/m 53

    Wide Width Tensile Elongation - Machine Direction (Warp) ISO 10319 kN/m 27

    Grab breaking ElongationASTM D 4632 %

    - Cross Machine Direction (Weft) 15 Trapezoid Tearing Strength

    ASTM D 4533 N - Cross Machine Direction (Weft) 775 CBR Puncture Resistance EN ISO 122236 N 5975 Pore Size O90 ASTM D 4571 m m 0.200 Permeability ISO 11058 Cm/sec 0.082

    SK.12 GEOTEXTILE

    SK.12.1. Uraian Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan Geotextile Woven untuk

    pekerjaan perkuatan tanah yang mempunyai daya dukung relatif rendah. Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar Rencana, Spesifikasi, instruksi Konsultan Pengawas dan persetujuan Pemimpin Proyek.

    SK.12.2. Material Bahan Geotextile Woven adalah Geotextile Woven dengan struktur anyaman yang

    kekar (double twist) dan menjadikannya tidak mudah koyak atau robek pada saat pemasangan dan penimbunan. Serta dirancang khusus memiliki kuat tarik yang cukup tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai perkuatan.

    Geotextile Woven harus memiliki properti minimal atau setara seperti tertera dalam tabel berikut ini atau sesuai dengan Spesifikasi yang diseyujui Pemimpin Proyek yang ditentukan kemudian :

    Syarat bahan Geotextile Non Woven harus sesuai dengan table berikut ini :

    Sifat Standar Test Unit Nilai

    Physical characteristic

    Polymer

    -

    -

    -

    -

    Continuous filament, non

    woven needle punched

    100% polypropylene, UV

    stabilized

    Chemical resistance - - No influence as PH range

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 24

    2-13

    Tensile strength (ave)

    Tensile elongation (md/cd)

    Effective opening size (O90)

    Vertical water flow :

    50 mm head

    100 mm head

    Vertical permeability

    Horizontal water flow

    20 kPa

    200 kPa

    ISO 10319

    ISO 10319

    ISO 12956

    ISO 11058

    ISO 11058

    ISO 11058

    ISO 12958

    ISO 12958

    kN/m

    %

    mm

    l/m2/s

    l/m2/s

    m/s

    l/m.h

    l/m.h

    11.5

    75/35

    0.10

    90

    176

    3 x 10-3

    7

    2.2

    Nominal mass

    Thickness 2 kPa

    ISO 9864

    ISO 9864

    g/m2

    mm

    155

    1.5

    Grab strength (md/mc)

    Grab elongation (md/mc)

    Rod puncture resistance

    Apparent opening size ((O95)

    Permittivity

    ASTM D 4632

    ASTM D 4632

    ASTM D 4833

    ASTM D 4751

    ASTM D 4491

    N

    %

    N

    Mm

    S-1

    690/600

    75/40

    310

    0.25

    2.7

    SK.12.3. Peralatan Peralatan yang digunakan untuk memasang Geotextile harus disetujui terlebih

    dahulu oleh Konsultan Pengawas. SK.12.4. Pelaksanaan Setiap rol Geotextile yang dikirim ke site dilapis lembar polyethylene warna hitam

    dan diberi label untuk detail identifikasi produk, panjang, lebar, berat dan nama serta alamat pabrik.

    Pengiriman, penyimpanan dan penanganan Geotextile harus mengikuti petunjuk-petunjuk pabrik.

    Pemilihan area harus dipersiapkan untuk penyimpanan rol-rol Geotextile Woven di site. Area tersebut harus aman, kokoh, kering dan terlindung dari material yang dapat merusak Geotextile.

    Kontraktor harus menjamin tempat dan peralatan yang digunakan untuk menangani geotextile tidak akan merusak Geotextile Woven dan lapis pelindungnya. Rol-rol Geotextile Woven disimpan dan ditangani sedemikian rupa

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 25

    sehingga tidak sampai terjadi kerusakan. Untuk melindungi Geotextile Woven dari cuaca, semua rol harus ditutup dengan tarpaulin atau lembar plastik tambahan. Bila ada beberapa rol yang lapis pelindungnya rusak harus ditandai untuk diperiksa kemudian.

    Lapis pelindung harus segera diperbaiki secepatnya. Dan sebaiknya pemasangan jangan dilakukan apada saat ada angin kencang. Penyambungan geotextile harus sesuai dengan gambar yang disetujui atau sesuai dengan instruksi .

    Permukaan dasar dimana geotextile diletakkan harus rata dan datar, bersih dari benda tajam ataupun batuan yang dapat menyebabkan tusukan atau robek material geotextile. Setelah geotextile terpasang penimbunan harus hati-hati jangan sampai lembar geotextile terlipat, dan tidak meregang sebagian. Penimbunan harus dilaksanakan dalam satu arah dan dimulai dari satu titik.

    SK.12.5. Metode Pengukuran Kuantitas Geotextile Woven yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter

    persegi aktual yang terpasang dalam pekerjaan tersebut dan diterima dilapangan. Over lap untuk penyambungan tidak di ukur.

    SK.12.6. Dasar Pembayaran Jumlah yang diukur sebagaimana pengukuran tersebut diatas akan dibayar dalam

    harga Satuan Kontrak per meter persegi. Harga Satuan Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, pemasangan, penyambungan, tenaga kerja, peralatan dan semua keperluan lainnya atau biaya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebagaimana di syaratkan. No dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran SK.12(1). Geotextile Woven M2 SK.12(2). Geotextile Non Woven M2

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 26

    SK.13. PEKERJAAN PRE BORING SK.13.1. Uraian

    Pekerjaan ini mencakup pemboran pembuatan lubang dalam penyiapan pekerjaan pemancangan pada lokasi lubang yang terhalang adanya lapisan lensa yang relatif keras (nilai SPT N > 40)

    Pekerjaan Pengeboran awal pemancangan (Pre Boring) dilakukan pada tanah keras dengan sistem dry boring, pekerjaan ini hanya dilakukan bila benar-benar diperlukan yang secara teknis tidak memungkinkan untuk mengerjakan pemancangan langsung pada kedalaman yang telah ditetapkan sesuai gambar desain, atau bila menurut petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas sangat diperlukan pekerjaan pre boring sebelum pemancangan, namun harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemimpin Proyek bila berkaitan dengan konsekwensi penambahan atau perubahan biaya.

    SK.13.2. Pelaksanaan Pekerjaan pre boring ini dilakukan bila dijumpai tanah keras berupa lapisan lensa tebal t < 2 meter, sehingga Penyedia Jasa sebelum pemancangan harus terlebih dahulu melakukan pre boring pada posisi lubang pemancangan dengan cara kering (dry pre boring with Auger) sampai menembus lapisan tanah lensa tsb.

    Bilamana kedalaman pancang telah mencapai lebih dari 90% terhadap kedalaman rencana dan tebal lapisan lensa t > 2 meter, maka pemancangan boleh dihentikan.

    Pekerjaan pre boring dilakukan pada titik lokasi rencana dengan ukuran lubang harus lebih kecil dari diameter tiang pancang, atau sesuai petunjuk serta perintah dari Konsultan Pengawas. Satuan Pengukuran pekerjaan pre boring di ukur dalam meter panjang kedalaman bor yang dicapai.

    SK.13.3. Metoda Pengukuran Pekerjaan Pre Boring ini diukur dan dibayar per meter panjang yang diterima sehingga pekerjaan pemancangan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan, tanpa mempersoalkan material yang ditemukan.

    SK.13.4. Dasar Pembayaran Pekerjaan yang diukur secara tersebut diatas harus dibayar menurut harga satuan kontrak per meter linear untuk pembayaran yang terdaftar di bawah ini. Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk tenaga kerja, peralatan, perlindungan terhadap longsoran dan pekerjaan insidental lainnya yang terkait termasuk pembuangan tanah. No dan Nama Mata Pembayaran Satuan SK.13.01Pre Boring (Pengeboran awal untuk tiang pancang) M

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 27

    SK. 14 BRONJONG (GABION)

    SK.14.1. Umum Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke dalam bronjong kawat (gabion) pada landasan yang disetujui sesuai dengan detail yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi Spesifikasi ini.

    SK.14.2. Toleransi a). Ukuran batu, 85% minimal ukurannya sama. b). Rongga antara batu dalam bronjong tidak boleh lebih dari 40%. c). Lebar dan tinggi bronjong sebesar 5%, sedangkan terhadap panjangnya

    3%.

    SK.14.3. Persyaratan Bahan a) Kawat Bronjong

    1. Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi AASHTO M279-03 tipe Z, dan ASTM A641/AA641M. Lapisan galvanisasi minimum haruslah 0,26 kg/m2.

    2. Karakteristik kawat bronjong adalah : Tulangan tepi, diameter : 5,0 mm, 6 SWG Jaringan, diameter : 4,0 mm, 8 SWG Pengikat, diameter : 2,1 mm, 14 SWG Kuat Tarik : 4200 kg/cm2 Perpanjangan diameter : 10% (minimum)

    3. Anyaman : Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm yang dibuat sedemikian rupa hingga tidak lepas-lepas dan dirancang untuk diperoleh kelenturan dan kekuatan yang diperlukan.

    4. Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang disyaratkan dalam Gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan sebelum diisi dengan batu.

    b) Batu

    Batu untuk bronjong harus terdiri dari batu yang keras dan awet dengan sifat sebagai berikut : (1) Keausan agregat dengan mesin Los Angeles harus kurang dari 35%. (2) Berat isi kering oven lebih besar dari 2,3. (3) Penyerapan Air tidak lebih besar dari 4%. (4) Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau magnesium sulfat

    dalam pengujian 5 siklus (daur) kehilangannya harus kurang dari 10%.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 28

    c) Landasan

    Landasan haruslah dari bahan drainase porous seperti yang disyaratkan dengan gradasi yang dipilih sedemikian hingga tanah pondasi tidak dapat hanyut melewati bronjong.

    SK.14.4. Persyaratan Kerja

    Pengajuan Kesiapan Kerja

    (1) Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor diharuskan menyampaikan contoh dari keranjang kawat dengan sertifikat dari pabrik bila ada.

    SK.14.5. Pelaksanaan

    1) Persiapan

    Galian harus memenuhi ketentuan termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk bronjong. Landasan harus dipasang sesuai dengan ketentuan. Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum penempatan bronjong.

    2) Penempatan Bronjong

    a) Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperolehbentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara ssegi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam keranjang.

    b) Batu harus dimasukkan sat demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horisontal dari muka ke belakang harus dipasang. Keranjang selanjutnya diisi sedikit berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu pada anyaman.

    c) Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat.

    d) Bilamana keranjang dipasang satu di atas yang lainnya, sambungan vertikal harus dibuat berselang-seling.

    SK. 14.6 Pengukuran dan Pembayaran

    1). Pengukuran

    Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari bronjong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing-masing

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 29

    keranjang bronjong seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.

    2) Dasar Pembayaran

    Kuantitas, yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh galian dan penimbunan kembali, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

    Nomor Mata Pembayaran

    Uraian Satuan Pengukuran

    SK.14

    Bronjong

    Meter Kubik

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 30

    SK.15 GORONG GORONG PIPA BAJA GELOMBANG

    SK.15.1 Umum Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan gorong-gorong pipa baja

    gelombang (corrugated), termasuk tembok kepala, struktur lubang masuk dan keluar aliran serta pekerjaan lain yang berhubungan dengan perlindungan terhadap penggunaan, sesuai dengan Gambar dan spesifikasi ini dan pada lokasi yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.

    SK.15.2 Persyaratan Material

    - Pipa baja bergelombang yang di pakai harus terbuat dari besi atau baja yang memenuhi persyaratan AASHTO M 36-03, S.I.I 1187 84 dan JIS G3101 SS400.

    - Galvanish memenuhi persyaratan ASTM A 90, AASTHO M 167-82 dan AS 1650.

    - Baut memenuhi persyaratan dari Australian Standard (A.S) 1252 1973). - Dan mur memenuhi persyaratan AS 1112 grade 4.6. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus menyampaikan contoh material untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas, disertai dengan sertifikat dari pabrik.

    SK.15.3 Pelaksanaan

    1. Metode Pekerjaan a. Pekerjaan gorong-gorong pipa baja bergelombang tidak boleh dimulai

    sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

    b. Gorong-gorong harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum pekerjaan timbunan dimulai.

    c. Pelaksanaan harus sesuai dengan gambar dan mengikuti petunjuk dari Konsultan Pengawas.

    2. Pemasangan Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang a. Pipa baja bergelombang dapat dirakit di lokasi penempatannya atau dirakit

    didalam galian parit yang telah disediakan.

    b. Pipa baja bergelombang yang telah dirakit lebih dahulu harus diturunkan ke tempatnya dengan tali baja yang dapat diterima dan pipa tidak boleh terlalu panjang karena dapat menyebabkan tertekuknya sambungan. Perhatian khusus harus diberikan untuk menghindari kerusakan pada ujung pipa dan kemungkinan jatuhnya pipa selama pengangkutan dan pemasangan.

    c. Semua pipa baja bergelombang yang telah dirakit harus dibaut dengan tepat dan alur sambungan harus terpasang dengan benar dan terkunci rapat untuk menghindari adanya regangan yang berlebihan.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 31

    SK.15.4 Metoda Pengukuran Jumlah yang akan dibayar adalah jumlah meter linier yang diukur sepanjang garis-

    garis gorong-gorong antara muka dalam dari head wall, sebagaimana yang terpasang sesuai dengan Gambar, Spesifikasi ini dan juga instruksi Konsultan Pengawas.

    SK.15.5 Dasar Pembayaran Gorong-gorong Pipa Baja Gelombang yang diukur sebagaimana tersebut diatas

    akan dibayar dalam Harga Satuan Kontrak per meter linier seperti tersebut dibawah ini. Harga dari pembayarannya merupakan kompensasi untuk pengadaan pengangkutan, pemasangan, peralatan, tenaga kerja, perlengkapan dan kebutuhan-kebutuhan insidentil untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dijelaskan dalam Spesifikasi ini.

    Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran SK.15 Gorong-gorong Pipa Baja Gelombang meter panjang

    (L = 4,10 m, H = 2,57 m, t = 0,3 cm)

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 32

    SK.16 WATERSTOPS SK. 16.1 Uraian Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan waterstops pada tempat tempat

    sambungan konstruksi, baik sambungan horisontal maupun sambungan vertikal. SK. 16.2 Tipe-tipe waterstops

    - Tipe A - 15, digunakan untuk tingkat atas atau bawah pada sambungan konstruksi dengan pergerakan yang kecil atau nol.

    - Tipe D - 19 digunakan pada sambungan dengan ketinggian air dan pergerakan yang lebih besar.

    SK. 16.3 Material Waterstops Bluechip dibuat dari bahan PVC yang bermutu tinggi dan mempunyai

    daya elongasi sampai 350% dan mempunyai daya tarik mencapai 160 kg/cm2.

    Waterstops mempunyai properti sebagai berikut :

    Property Test Method Average Value

    Tensile Strength (finish water stops)

    D I N 53455

    16 N / mm2

    Ultimate elongation (finish water stops)

    D I N 53455

    350 % / + 200 C 250 % / - 200 C

    Shore A hardness D I N 53505 70 + 5 Tear resistance

    D I N 50504

    150 Kp/Cm2/ + 200 C 240 Kp/Cm2/ - 200 C

    Expansion at maximum force at 200 C

    D I N 53455

    > 250 %

    Chemical Resistance Good Good

    dillute iyes dillute acids

    Water absorbtion max ASTM 570 0,15 % Ozon resistance ASTM D - 1149 passed specific gravity 1,3 Elongation D I N 53455 < 20 % Modulus of elasticity D I N 53457 < 50 %

    SK. 16.4 Persiapan Sebelum pelaksanaan Kontraktor di haruskan menyampaikan contoh untuk

    mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

    Selama pelaksanaan pekerjaan semua waterstops dilindungi terhadap kerusakan dan bebas dari minyak, kotoran dan percikan beton. Gulungan waterstops tidak digulung beberapa hari sebelum pemasangan untuk menjamin kemudahan dalam

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 33

    pemasangan dan dipastikan baja tulangan tidak mengganggu ketepatan posisi waterstops.

    SK. 16.5 Pemasangan Lokasi dan penanaman water stop seperti yang ditunjuk dalam gambar, dengan

    separuh lebar waterstops tertanam dalam beton pada setiap sisi sambungan.

    Semua waterstops akan cukup tertanam ditempatnya untuk menjamin berada pada posisi yang betul sehingga terbentuk sekat yang kedap dan menerus pada sambungan.

    SK. 16.6 Metode Pengukuran Waterstops diukur dalam meter linier, waterstop tidak rusak dan yang diterima

    oleh Konsultan Pengawas.

    Waterstops diluar batas ukuran dalam gambar rencana, atau ketentuan Konsultan Pengawas, tidak akan diukur untuk pembayaran.

    Kelebihan penggunaan material juga tidak akan diukur dan tidak bisa dijadikan alasan meminta pembayaran tambahan.

    SK. 16.7 Dasar Pembayaran Jumlah panjang waterstops yang disetujui akan dibayar menurut Harga Kontrak

    per linier meter. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasangan, tenaga dan alat untuk pekerjaan insidental lainnya.

    Nomor dan Mata Pembayaran Satuan Pengukuran SK. 16.01 Waterstops A 15 lebar 15 cm meter linier SK. 16.02 Waterstops D 19 lebar 19 cm meter linier

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 34

    SK.17 PENYESUAIAN HARGA SK.17.1 Penyesuaian Naik Turunnya (Fluktuasi) Harga Selama pelaksanaan proyek ini tidak ada penyesuaian harga akibat naik-turunnya

    (fluktuasi) pada semua komponen harga, dan Kontraktor harus telah memperhitungkan kondisi tersebut saat membuat penawaran pekerjaan.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 35

    SK.18. PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (P.V.D) SK.18(1) Uraian Pekerjaan ini mencakup penyediaan material dan pemasangan Prefabricated

    Vertical Drain (P.V.D) sesuai dengan detail gambar dan persyaratan lainnya yang tersebut dalam spesifikasi ini termasuk peralatan dan pengamatan untuk hasil akibat pekerjaan timbunan. Pemasangan P.V.D harus dilakukan langsung oleh Kontraktor spesialis.

    SK.18(2) Material

    - Material Prefabricated Vertical Drain (PVD) haruslah material yang baru dan harus material inti (core) dan lapisan penyerap/penyaring (geotextile non woven) yang seragam. Lapisan penyaring/penyerap harus dapat dilalui air pori tanah ke dalam inti (core) tanpa adanya material tanah hilang. Inti dari PVD haruslah dapat memberikan drainase vertikal yang konstan. Inti dibuat dari 100% polypropylene dan filter jacket dibuat dari 100% polyester agar tercapai properti drainase yang sempurna. Dan material P.V.D memiliki properti seperti berikut :

    - Weight = 70 gr/M - Width = 100 + 5 mm - Thickness = 3 + 0,5 mm - Tensile strength drain = 3,4 kN (ASTM D 4595-06) - Elongation = 18,2% (ASTM D 4595-06) - Discharge Capacity at 300 kPa = 167x10-6 m3/s (ASTM D 4716-04) - Pore Size = 153 u m (ASTM D 4751-04)

    - PVD haruslah suatu material yang terkumpul dan mempunyai perbandingan

    persegi (lebar dibagi dengan tebal) tidak melebihi 50.

    - Dalam satu proyek harus memakai satu type P.V.D SK.18(3) Peralatan pemasangan

    1. Prefabricated Vertical Drain (PVD) dipasang dengan peralatan modern dimana mempunyai pengaruh minimum terhadap terganggunya tanah dasar selama pelaksanaan pemasangan dan menjaga mandrel selalu tetap pada posisi vertikal.

    2. PVD dipasang menggunakan mandrel atau lengan pemasangan dimana diselipkan (didorong atau digetarkan) ke dalam tanah. Mandrel harus dapat melindungi material PVD dari robekan, terpotong dan goresan selama pemasangan dan ditarik kembali setelah mencapai kedalaman yang diinginkan.

    3. Untuk memperkecil gangguan terhadap tanah dasar, mandrel mempunyai batasan luasan potongan maksimum yaitu sekitar 65 cm2. Mandrel harus cukup kaku terhadap goyangan atau lengkungan selama proses pemasangan.

    4. Mandrel tersedia dengan pelat sepatu (anchor plate) atau yang sejenisnya pada dasarnya untuk mencegah masuknya tanah pada ujung bawah mandrel selama pemasangan PVD dan juga berfungsi sebagai pengangkur/pengait PVD pada

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 36

    kedalaman yang diperlukan pada saat mandrel dicabut. Dimensi sepatu pelat dirancang mendekati sesuai dengan dimensi mandrel guna memperkecil gangguan pada tanah. Konsultan haruslah menjelaskan kelayakan sistem pengangkuran dan prosedurnya.

    5. Mandrel ditandai maksimum setiap 1 m di luarnya, guna mengetahui panjang PVD yang tertanam pada tanah

    SK.18(4) Peralatan

    1. Sticker Rig Peralatan kerja instalasi vertical drain terdiri dari: crane masdrill mandrell

    a. Crane

    Adalah alat angkat untuk pelaksanaan kerja instalasi yang berfungsi sebagai pemegang sticker rig dan untuk bergerak sesuai dengan posisi titik yang diinstall .

    Kapasitas crane yang dibutuhkan adalah 25 ton, 35 ton, 45 ton. Kekuatan tarik wireope crane adalah 8 ton dan kekuatan tancap mandrell di tanah dasar adalah 3 ton tekan.

    b. Masdrill / Rig

    merupakan besi segi empat sebagai penempatan mandrell dan bahan vertical drain. Panjang masdrill sesuai dengan kebutuhan kedalaman vertical drain yang diinstall. Untuk kebutuhan installasi kedalaman 24 m diperlukan panjang masdrill 30 m. Masdrill diletakkan pada posisi vertical pada boom crane.

    c. Mandrell

    merupakan besi empat persegi panjang berlubang dengan ukuran 2x5 panjang per batang 6 m. Berfungsi membawa vertical drain ke dalam tanah dilengkapi sebagai pemegan vertical drain. Mandrell meluncur pada posisi vertical didalam kedudukannya pada masdrill.

    2. Marking Lapangan Pekerjaan ini untuk menentukan posisi titik yang dipasang vertical drain. Bentuk pola pemasangan vertical drain disesuaikan dengan design yang telah ditentukan, baik segitiga maupun segi empat, jarak pemasangan dan kedalamannya. Perlengkapan marking adalah :

    Gambar lokasi, koordinat tiap titiknya Roll meter 50 meteran Sepatu pelat sebagai tanda untuk titik yang dipasang

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 37

    3. Pengamatan - Untuk pengamatan tekanan air pori sebelum dan sesudah terjadi settlement

    di pakai Pizometer untuk setiap luasan maximum 20.000 M2 atau paling tidak setiap satu lokasi.

    - Untuk pengamatan penurunan hasil konsolidasi secara visual dipakai settlement plate setiap luasan max 10.000 M2 atau paling sedikit 2 titik pengamatan per lokasi.

    SK.18(5) Prosedur Pemasangan

    1. Pada awal pemasangan PVD, kontraktor spesialis melaporkan secara lengkap bahan, peralatan, tahapan pemasangan dan cara kerja pemasangan kepada Konsultan Pengawas untuk diketahui dan disetujuinya. Persetujuan tahapan dan cara pemasangan dari Konsultan Pengawas tidak meringankan kontraktor spesialis dalam tanggung jawabnya untuk memasang sesuai dengan rencana dan spesifikasinya.

    2. Kontraktor spesialis harus mendemonstrasikan peralatan, cara dan hasil pemasangan yang memuaskan sesuai dengan spesifikasinya. Kontraktor spesialis dapat diberikan arahan dari Konsultan Pengawas untuk percobaan pemasangan pada daerah yang akan dipasang PVD.

    3. Area yang akan dipasang PVD harus dalam keadaan bersih tanpa ada halangan yang mengganggu (seperti pohon, semak, batuan) sehingga memudahkan kontraktor spesialis memberikan rencana titik pemasangan. Kontraktor spesialis harus bertanggung jawab atas lokasi pancangan atau pancangan ulang bila diperlukan.

    4. Setiap titik panccangan tidak boleh bergeser lebih dari 150 mm dari gambar rancangan pemasangan PVD.

    5. PVD yang terpasang bergeser lebih dari 150 mm dari titik yang tersebut dalam gambar rancangan akan di tolak.

    6. PVD terpasang pada daerah kerja yang ditentukan sesuai kedalaman yang ada pada gambar rencana, atau kedalaman yang diarahkan oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Pengawas dapat memberikan beberapa variasi kedalaman, jarak atau jumlah titik yang dipasang dan dapat merubah rencana bila diperlukan.

    7. Peralatan pemasangan PVD harus dalam posisi tegak lurus pada saat pemancangan, dikontrol dengan cara memasang unting-unting di masdrill.

    8. Pemasangan PVD harus menampilkan tanpa adanya kerusakan PVD saat pemancangan ataupun penarikan mandrell. Tidak diperbolehkan pemanjangan atau pemotongan mandrel pada saat pemancangan PVD. Pemanjangan mandrel hanya diperbolehkan setelah selesai penarikan mandrel.

    9. PVD yang terpasang akan dilebihkan secara rapi 300 mm diatas permukaan lantai kerja, atau ditentukan oleh gambar kontrak.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 38

    SK.18(6) Penyambungan PVD 1. Penyambungan PVD dilakukan dengan staples atau sesuai spesifikasi pabrik

    oleh pekerja dan harus menjamin bahwa secara kekuatan dan pengaliran air dapat berfungsi sesuai halnya drainase.

    2. Maksimum adalah satu (1) sambungan setiap titik PVD yang diijinkan tanpa ijin khusus dari Konsultan Pengawas.

    3. Lapisan penyaring/penyerap (geotextile) dan intinya harus tumpang tindih minimum 300 mm setiap penyambungan.

    SK.18(7) Halangan

    1. Bilamana terjadi halangan di bawah lantai kerja yang tidak dapat ditembus oleh peralatan pemasangan PVD, kontraktor spesialis dapat mengerjakan sesuai dengan kedalaman yang dapat dicapai dan harus diketahui oleh Pengawas Lapangan atau konsultan. Melalui pengarahan Pengawas Lapangan atau konsultan dan peninjauannya, kontraktor spesialis dapat melakukannya kembali pada titik baru yang tidak lebih dari 500 mm mendatar dari titik PVD yang terhalang. Jika PVD masih tidak dapat menembus pada kedalaman rencana, titik tersebut dapat diabaikan dan peralatan pemasangan PVD dapat melanjutkan ke daerah lainnya, atau melakukan sesuai yang diarahkan oleh Konsultan Pengawas.

    2. Jika Pengawas Lapangan atau konsultan menyarankan adanya pengeboran, penggalian atau metoda lainnya untuk dapat menembus lapisan halangan maka biaya yang akan diajukan kontraktor spesialis berdasarkan dari kontrak per meter panjang.

    SK.18(8) Pencatatan di Lapangan Kontraktor spesialis harus menyediakan orang yang bertugas mengawasi secara

    terus menerus pemasangan PVD dan melaporkan laporan harian baik yang elektronik maupun yang manual kepada Pengawas Lapangan atau konsultan setiap minggunya. Lembaran laporan harian ditandatangani oleh kontraktor spesialis yang mewakili dan Pengawas Lapangan akan selalu mengikuti informasi sebagai berikut:

    a. Hari dan waktu pemasangan b. Tipe PVD c. Lokasi PVD (titik pemasangan sesuai koordinatnya) d. Panjang kedalaman PVD pada setiap lokasinya e. Detail dari halangan, penundaan atau kondisi tanah yang tidak biasanya

    SK.18(9) Metode Pengukuran Jumlah P.V.D yang dipasang, yang harus dibayar adalah jumlah meter linier

    P.V.D yang diperhitungkan diukur dari anchor plate yang tertanam sampai dengan panjang pemotongan diatas permukaan, atau yang ditunjuk dalam gambar, panjang penyambungan tidak diperhitungkan.

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 39

    SK.18(10) Dasar Pembayaran Jumlah yang diukur sebagaimana pengukuran tersebut diatas akan dibayar dalam

    Harga Satuan Kontrak per meter linier. Harga Satuan dan Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua material termasuk semua pengawasan, pengamatan, peralatan termasuk settlement plate dan Pizometer, tenaga kerja, survey stake out lokasi drain dan peralatan serta material lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Lapisan pasir sebagai drainase dan gravel drain akan dibayar tersendiri.

    No dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran SK.18(1) Prefabricated Vertical Drain (P.V.D) meter

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 40

    SK. 19 GRAVEL DRAIN SK.19(1) Uraian

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan material tertentu atau bagian dari pekerjaan Prefabricated Vertical Drain (P.V.D), sesuai dengan spesifikasi dan pada tempat sebagaimana tertera dalam gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas.

    SK.19(2) Material

    - Gravel Material geotextile memakai Non Woven Geotextile seperti tertera dalam

    gambar, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. :

    Ukuran Saringan % Lolos menurut berat 63 m m 100% 37,5 m m 85 - 100 19 m m 0 - 20 9,5 m m 0 - 5

    - Geotextile

    Material geotextile memakai Non Woven Geotextile seperti tertera dalam gambar.

    SK.19(3) Pelaksanaan Metoda pelaksanaan kerja merupakan wewenang Kontraktor, namun rincian

    metoda harus sudah diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui, sebelum pekerjaan dimulai.

    SK.19(4) Metoda Pengukuran Jumlah gravel drain diukur dan dibayar berdasar jumlah meter kubik yang

    terpasang dan diterima dilapangan dan sesuai gambar desain. Gravel drain yang rusak harus diganti dan tidak diukur.

    SK.19(5) Dasar Pembayaran Pekerjaan ini dibayar berdasar Harga Satuan Kontrak per satuan pengukuran untuk

    pembayaran seperti terdaftar di bawah ini. Harga dan Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan material, penggalian dan pengurukan kembali, tenaga kerja, peralatan dan kebutuhan insidentil yang di perlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan Gambar, Spesifikasi dan Petunjuk Konsultan Pengawas.

    No dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran SK.19 Gravel Drain M3

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 41

    SK.20. Pre Boring untuk Pekerjaan P.V.D. SK.20.1. Uraian Pekerjaan ini mencakup pemboran pembuatan lubang dalam penyiapan pekerjaan

    P.V.D. Sehubungan adanya lapisan tanah yang relatif keras antara permukaan tanah asli dan permukaan tanah lunak, yang tidak memungkinkan dapat ditembus oleh mandrel.

    SK.20.2. Pelaksanaan Pemboran dilaksanakan pada titik lokasi rencana pekerjaan P.V.D. Pemboran

    harus mencapai kedalaman sampai permukaan tanah lunak. Lubang hasil pemboran berdiameter minimum 15 cm harus dijaga jangan sampai terjadi longsoran.

    SK.20.3. Metoda Pengukuran Pekerjaan Pre Boring ini diukur dan dibayar per meter pemboran yang diterima sehingga pekerjaan P.V.D dapat dilaksanakan, tanpa mempersoalkan material yang ditemukan.

    SK.20.4. Dasar Pembayaran Pekerjaan yang diukur secara tersebut diatas harus dibayar menurut harga satuan kontrak per meter linier untuk pembayaran yang terdaftar di bawah ini. Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk tenaga kerja, peralatan, perlindungan terhadap longsoran dan pekerjaan insidental lainnya yang terkait.

    No dan Nama Mata Pembayaran Satuan SK.20 Pre Boring untuk Pekerjaan P.V.D M

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 42

    SK.21 LAPISAN PASIR SK.21 (1) Uraian

    Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan lapisan pasir yang berfungsi sebagai horisontal drain sehubungan dengan pekerjaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) pada daerah tanah lembek seperti tertera pada Gambar atau seperti perintah Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi dan ketentuan dari Konsultan Pengawas.

    SK.21 (2) Material Material pasir adalah pasir kasar yang berpermeabilitas tinggi dan memenuhi persyaratan sesuai Spesifikasi Umum pasal S.4.11(2) dan fraksi lolos ayakan No. 200 < 10% ; atau sesuai gambar. Material harus bersih dari gumpalan/endapan kotoran, bahan organik atau pun bahan lain yang dapat mengganggu.

    SK.21 (3) Pelaksanaan

    Kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas, metoda pekerjaan ditentukan sebagai berikut : Material pasir dihamparkan secara merata dan dipadatkan di atas daerah tersebut sampai ketebalan sesuai Gambar atau sesuai perintah Konsultan Pengawas.

    SK.21 (4) Metoda Pengukuran Lapisan pasir horisontal diukur menurut meter kubik sebagai satu mata pembayaran, dengan mengukur luas dan ketebalan lapisan pasir sebagaimana instruksi Konsultan Pengawas.

    SK.21 (5) Dasar Pembayaran Jumlah-jumlah tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan Kontrak per meter kubik untuk mata pembayaran sebagaimana terdaftar di bawah ini. Harga. dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk semua biaya, meliputi pengangkutan material, penghamparan dan pemadatan, tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan kebutuhan insidentil yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Pasal ini. Nomor dan Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran SK 21 Lapisan pasir M3

  • Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Cigombong/Lido SK - 43

    SK.22 AGGREGATE BASE DRAIN LAYER DIBAWAH PERKERASAN BETON SK.22 (1) Uraian

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan penempatan atau penghamparan aggregate base "free-draining granular material" (material berbutir yang memungkinkan pematusan bebas) di bawah perkerasan jalan beton atau wet lean concrete, yang fungsi utamanya adalah sebagai lapisan tempat pengumpulan dan meneruskan air hujan yang masuk/infiltrasi kebawah lapisan perkerasan rigid melalui dilatasi joint atau tepi rigid, untuk dialirkan keluar perkerasan jalan untuk mencegah terjadinya pumping. Selain itu juga berfungsi sebagai pondasi jalan yang dapat meningkatkan dan menyeragamkan kekuatan daya dukung tanah dasar.

    Lapisan aggregate base ini juga dapat sebagai lapisan lantai kerja dan dapat mengurangi pengaruh akibat terjadinya kembang susut pada lapisan subgrade (tanah dasar expansive). Agar mudah mengalirkan air, bahan lapis pondasi harus memenuhi kriteria gradasi AASHTO 1993 tentang drainage layer atau sesuai pasal SK 22 (4).

    SK.22 (2) Ketentuan lain yang mengikat

    Ketentuan yang sesuai dari Spesifikasi Umum Pasal S4.02, S4.06, dan S8.01 (3) (4), merupakan bagian terkait dari Pasal ini.

    SK.22 (3) Bahan Sebelum melaksanakan pekerjaan sebagaimana ketentuan Pasal ini, seluruh pekerjaan dalam Sepesifikasi Umum Pasal S1.02, S1.03 dan S4.03(5) harus sudah selesai sesuai dengan perintah Konsultan Pengawas

    Sumber Bahan Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang disetujui sesuai dengan Pasal S1.2 dan S1.3 dari Spesifikasi Umum.

    Fraksi Agregat Kasar Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan. Bilamana material ini juga difungsikan sebagai Lapis Pondasi Agregat maka untuk agregat kasar yang berasal dari kerikil yang keras