2
Spermatogenesis merupakan suatu proses pembentukan sperma di dalam kelamin jantan pada hewan disebut testis. Di dalam testis terdapat bagian yang disebut tubulus seminiferus. Pada bagian tersebut sel-sel promidal yang bersifat diploid. Sel-sel piromidal tersebut berulang kali mengalami pembelahan secara mitosis diantaranya membentuk spermatogonium yang dianggap sebagai induk sperma. Proses pembentukan sperma terjadi secara terus menerus pada jantan. Setiap ejakulasi pria mengandung 100-650 juta sel sperma dan seorang laki-laki dapat mengalami ejakulasi setiap hari. Sperma yang dihasilkan akan tahan pada suhu tubuh. Berdasarkan strukturnya spermatozoa dibagi dalam dua kelompok, yaitu sperma yang tidak berlagellum terdapat pada beberapa jenis avertebrata dan spermatozoa yang berfagellum umumnya terdapat pada hewan vertebrata. Sperma terbentuk melalui beberapa tahan atau yang sering dikenal dengan tahap-tahap spermatogenesis. Tahapan tersebut diawali dari spermatogonium yang bersifat diploid (2n) dalam pertumbuhannya spermatogonium tersebut membentuk sel spermatosit primer yang bersifat diploid (2n) selanjutnya sel ini melakukan pembelahan secara meiosis. Pada meiosis I, dihasilakan dua sel anakan yang disebut spermatosit skunder yang bersifat haploid (n). Selanjutnya pada meiosis II setiap sel skunder menghasilkan dua sel anakan sehingga saat meiosis

Spermatogenesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proses pembentukan sperma

Citation preview

Page 1: Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan suatu proses pembentukan sperma di dalam

kelamin jantan pada hewan disebut testis. Di dalam testis terdapat bagian yang

disebut tubulus seminiferus. Pada bagian tersebut sel-sel promidal yang bersifat

diploid. Sel-sel piromidal tersebut berulang kali mengalami pembelahan secara

mitosis diantaranya membentuk spermatogonium yang dianggap sebagai induk

sperma. Proses pembentukan sperma terjadi secara terus menerus pada jantan. Setiap

ejakulasi pria mengandung 100-650 juta sel sperma dan seorang laki-laki dapat

mengalami ejakulasi setiap hari. Sperma yang dihasilkan akan tahan pada suhu

tubuh. Berdasarkan strukturnya spermatozoa dibagi dalam dua kelompok, yaitu

sperma yang tidak berlagellum terdapat pada beberapa jenis avertebrata dan

spermatozoa yang berfagellum umumnya terdapat pada hewan vertebrata.

Sperma terbentuk melalui beberapa tahan atau yang sering dikenal dengan

tahap-tahap spermatogenesis. Tahapan tersebut diawali dari spermatogonium yang

bersifat diploid (2n) dalam pertumbuhannya spermatogonium tersebut membentuk

sel spermatosit primer yang bersifat diploid (2n) selanjutnya sel ini melakukan

pembelahan secara meiosis. Pada meiosis I, dihasilakan dua sel anakan yang disebut

spermatosit skunder yang bersifat haploid (n). Selanjutnya pada meiosis II setiap sel

skunder menghasilkan dua sel anakan sehingga saat meiosis II terbentuk empat sel

anakan yang bersifat diploid yang disebut spermatid dalam pembentukannya

mengalami pertumbuhan menjadi spermatozoa atau yang sering kita kenal dengan

sperma.

Sperma pada umumnya terdapat dua bagian utama, yaitu kepala yang

berfungsi untuk menembus ovum dan mengandung materi genetic dan bagian ekor

yang terdiri dari leher, bagian utama, bagian tengah dan ujung ekor. Pada pegamatan

yang telah dilaksanakan kami mengamati spermatozoa pada manusia, kerbau dan

belalang. Pada manusia yang kami teliti yaitu sperma pada orang perokok aktif

dimana sperma yang terlihat tidak semua bentuk norma ada yang memiliki kepala

gepeng, raksasa, bagian tengah besar seta ekor bagian utama dan ujung bercabang

dua. Pada kerbau sperma yang kami amati pada umumnya normal dengan kepala

sedikit lebih lonjong bila dibandingkan dengan sperma pada manusia. Sedangkan

sperma yang kami amati pada belalang sperma yang dimilikinya berbentuk seperti

Page 2: Spermatogenesis

jarum dimana kepala dan ekor berbenrtuk panjang bila dibandingkan dengan bentu

sperma-sperma lainnya yang kami amati.