11
KIMIA ANALITIK INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETER INFRAMERAH DISUSUN OLEH : ADHEN SAPUTRA CATUR AKBAR TANJUNG FITRIA WULANSARI LEONELA VINDIARTI MUHAMMAD REZAFAHLEVI RUT PURNAMA SARI S. YUGA PRIA PUNGKASAN Teknik Kimia POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Tahun Akademik 2012-2013 SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH I I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan teori mengenai spektrofotometri infra merah;

Spektro Infrared.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spektro Infrared.docx

Citation preview

KIMIA ANALITIKINSTRUMENSPEKTROFOTOMETER INFRAMERAH

DISUSUN OLEH : ADHEN SAPUTRA CATUR AKBAR TANJUNG FITRIA WULANSARI LEONELA VINDIARTI MUHAMMAD REZAFAHLEVI RUT PURNAMA SARI S. YUGA PRIA PUNGKASAN

Teknik KimiaPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYATahun Akademik 2012-2013

SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH II.TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:1.Menjelaskan teori mengenai spektrofotometri infra merah;2.Mengoperasikan peralatan spektrofotometri infra merah dengan baik dan benar;3.Menganalisi suatu senyawa kimia dengan menggunakan peralatan spektrofotometri infra merah;

II. ALAT YANG DIGUNAKAN1.Seperangkat alat spektrofotometri IR2.Mortar3.Kaca arloji4.Spatula5.press Hidrolik

III. BAHAN YANG DIGUNAKAN1.KBr p.a.2.Asam Benzoat3.NH4Cl4.Film polystirene5.Sampel film

IV. DASAR TEORI

Radiasi elektromagnetik ialah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk gelombang-gelombang. Yang termasuk radiasi elektromagnetik antara lain : gelombang radio, sinar infra merah, sinar tampak, sinar ultraviolet, dan sinar x. Setiap radiasi elektromagnetik dicirikan oleh panjang gelombangnya ( wave lenght), yaitu jarak antar suatu puncak panjang gelombang dengan puncak berikutnya. Panjang gelombang infrah merah adalah 10-4sampai 10-2cm. Radiasi elektromagnetik dapat dicirikan juga oleh frekuensinya yang didefeisikan banyaknya getaran per detik.Biasanya, spektrum ifra merah di alurkan dengan % T sebagai koordinat, dan sering dengan bilanga gelombang (, cm-1) sebagai absis. Hal ini disebabkan energi sinar (E) berbanding lurus, baik frekuensi () maupun dengan bilangan panjang gelombang ().E = h = hc/ = hcFrekuensi sinar (v) dapat dikaitkan dengan frekuensi getran molekul. Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami getran (vibrasi ) atau osilasi, yang serupa dengan dua bola yang terikat oleh suatu pegas. Bila molekul menyerap radiasi infra merah, energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getran-getaran atom-atom yang terikat. Jadi, molekul berada dalam keadaan vibrasi tereksitasi ( excited vibtational state) energi yang di serap ini akan dilepas dalam bentuk panas bila molekul itu kembali ke keadaan dasar. Panjang gelombang absorbsi oleh suatu jenis ikatan tertentu, bergantung pada macam getaran dari ikatan tersebut. Oleh karena itu, tipe ikatan yang berlainan ( C-H,C-C, O-H) dan sebagainya menyerap radiasi infra merah pada pajang gelombang yang berlainan.Suatu ikatan dalamsebuah molekul dapat menjalin berbagai macam isolasi. Hal ini menyebabkan suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi lebih dari satu panjang gelombang. Misalnya, suatu ikatan O-H menyerap energi radiasi em pada kira-kira 3330 cm-1. Energi pada panjang gelombang ii menyebabkan keniaikan vibrasi ulur (stretch vibration) ikatan pada panjang gelombang ini kenaikan vibrasi tekukan ( bending vibratin). Jenis Vibrasi yang berbeda-beda ini disebut cara fundamental vibrasi ( fundamental mode of vibration).Banyaknya energi yang diserap juga beraneka ragam dari suatu ikatan ke ikatan yang lain. Hal ini di sebabkan oleh perubahan momen ikatan pada saat energi diserap. Ikatan non polar seperti C-H atau C-C menyebabkan absorbsi lemah. Ikatan polar seperti C=O menunjukan absorbsi yang kuat. Rangkaian alat spektrofotometer infra merah

Instrumen yang digunakan untuk mengukur absorbsi radiasi infra merah pada berbagai gelombang disebut spektrofotometer infra merah, dengan skema seperti gambar berikut ini.

Pada gambar di atas sumber sinar memancarkan sinar infra merah pada lebih dari satu panjang gelombang. Sinar ini di pecah oleh sistem cermin menjadi dua berkas sinar, yaitu berkas rujukan ( reference) dan berkas cuplikan ( sampel ). Setelah masing-masing dalam cuplikan melewati sel rujukan (pelarut murni, jika pelarut itu digunakan dalam cuplikan tidak mengandung pelarut) dan sel cuplikan, kedua berkas ini di gabung kembali dalam pemenggal ( chopper, suatu cermin), menjadi satu berkas yang berasal dari kedua berkas itu, yang selang seling.Berkas selang-seling itu difraksi oleh suatu kisi, sehingga berkas itu terpecah menurut panjang gelombangnya. Detector mengukur beda intensitas antara kedua macam berkas itu pada tiap-tiap panjang gelombang nya. Detektor mengukur beda intensitas antara kedua macam berkas itu pada tiap-tiap panjang gelombang dan meneruskan informasi ini ke rekorder ( perekam ), akhirnya menghasilkan spektrum inframerah.Pita-pita ifra merah dalam sebuah spektrum dapat di kelompokkan menurut intensitasnya; kuat ( strong, s); sedang ( medium, m); dan lemah ( weak, w) . Suatu pita lemah yang bertumpang tindih dengan suatu pita kuat disebut bahu ( sholder, sh). Istilah-istilah ini relatif dan bersifat kuantitatif.Peta Korelasi ( corelation chart )Peta kolerasiadalah semacam daftar yang secara singkat membrriksn julst-julst frekuensi serapan infra merah yang kemungkinan suatu gugus fungsi akan menyerap. Berdasarkan peta kolerasi ini dapat dilakukan perkiraan jenis-jenis gugus fungsi, atau ada tidaknya gugus fungsi tertentu dalam suatu molekul bila spektrum molekul ii diketahui. Langkah di atas hanya untuk tahap pertama saja mengindentifikasi suatu molekul. Untuk tahap selanjutnya, dibutuhkan data-data di peroleh dari eralatan lain, misalnya NMR, spektrofotometer massa, dan spektroskopi UV.

Sumber Sinar Infra MerahPada umumnya, sumber sinar infra merah yang biasa dipakai adalah berupa zatpadat inert yang dipanaskan dengan listrik hingga mencapai suhu antara 1500-20000K. Akibat pemanasan ini akan di pancarkan sinar infra merah yang kontinyuJenis-jenis Sumber Infra Merah1.Nerst Glower, terbuat dari campuran oksida unsur lantanida2.Globar, berbentukbatang yang terbuat dari silikon karbida3.Kawat Ni-Cr yang dipijarka, sumber radiasi untuk instrumen ini berbentuk gulungan kawat Ni-Cr yang dipanaskan dan diletakkan pada tiang keramik. Gulungan kawat tersebut di panaskan sampai kira-kira mencapai 10000C, menghasilkan suatu spektrum kontinyu dari energi elektromagnetik yang mencangkup daerah dari 4000-200 cm-1bilangan gelombang. Energi yang radiasi oleh sumber sinar akan dibagi menjadi dua bentuk kaca sferik M1dan M2.Penyiapan Cuplikan untuk Spektrofotometer Infra MerahSpektrofotometer infra merah dapat digunakan untuk menganalisis cuplikanyang berupa cairan, zat padat, maupun gas. Cara penyiapan cuplikan dalam bentuksel tempat cuplikan harus terbuat daribahan tembus sinar infra merah (tidak bolehmenyerapnya). Bahan demikian itu antara lain ialah NaCl dan Kbr. Cuplikan yangberbentuk cairan dapat berupa larutan suatu senyawa atau berupa senyawa murniyang cair (pure and neat liquid).

1.Cuplikan Berupa LarutanDisini diperlukan pelarut yang mempunyaidaya yang melarut cukuptinggi terhadap senyawa yang akan dianalisis, tetapi tak ikut melakukanpenyerapan didaerah infra merah yang dianalisi. Selain itu, tidak bolehterjadi reaksi antara pelarut dengan senyawa cuplikan.Pelarut-pelarut yang biasa digunakan adalah:a.Carbon Disulfide (CS2)Untuk daerah spektrum 1330-625 per cm.b.Carbon Tertachloride (CCl4)Untuk daerah spektrum 4000-1330 per cm.c.Pelarut-pelarut polarMisalnya kloroform, dioksan,dimetil formamida.

2.Cuplikan Berupa Cairan Murni (neat liquid)Cuplikan murni dipakai bila jumlah cuplikam sedikit sekali atau bilatidak ditemukan pelarut yang memadai. Dalam hal ini, biasanya setetescairan itu diapit dan ditekan diantara dua lempenghablur NaCl, sehinggamerupakan lapisan yang tebalnya 0,01 mm atau kurang.

Sel infra Merah Untuk Cuplikan Yang Berupa Larutan Atau CairanSel untuk larutan dan cairan terdiri dari dua lempeng yang terbuatdari bahan tembus infra merah, misalnya hablur NaCl. Diantara kedualempeng itu ditempatkan specer, sehingga ada jarak diantara kedualempeng itu. Biasanya, jarak itu antara 0,11 mm. Karena bahan pembuatsel infra merah harus kebanyakan bersifat higroskopik, maka sel-sel infra merah harus disimpan dalam desikator dan pengerjaannya dilakukandalam ruangan yang udaranya kering (gunakan alatdehumidifier).

3.Cuplikan PadatZat padat yang tidak dapat dilarutkan dalam pelarut yang tembusinfra merah, dapat dicampurkan dengan medium cairan yang tembus IR,sehingga membentuk suatu campuran yang terdiri dari dua fase yangdisebutmull. Cairan yang kerap digunakan adalah nujol dan flouruble.Selain itu, sampel padatan dapat pula dicampur dengan senyawa garamanorganik tembus infra merah, misalnya KBr. Campuran itu selanjutnyadibentuk pelet pipih tembus IR dengan bantuan suatu alat perekam.

4.Cuplikan GasSampel gas ditiempatkandalam sebuah bejana gelas atauplastikyang kedua ujungnya ditutup oleh lempengan NaCl atau KBr. Pengisian gaskedalam bejana itu dilakukan setelah bejana itu divakumkan terlebihdahulu.

V.PROSEDUR KERJA

Cara menganalisis Spektrum Infra merahDalam usaha untuk menganalisis spektra IR suatu senyawa yang tak di ketahui, sebagai pemula harus mengutamakan penentuan ada atau tidaknya gugus-gugus fungsional utama. Puncak-puncak spektra dari ikatan C=O, O-H, N-H, C-O, C=C, CC dan CN adalah puncak puncak yang menojol dan memberikan informasi kemungkinan struktur apabila ikatan-ikatan ada dalam senyawa yang di identifikasi.Sebagai pemula, dianjurkan untuk tidak menganalisa secara detil terhadap penyerapan ikatan C-H didekat daerah 3000 cm-1(3,33) karena hampir se;uruh senyawa mempunyai serapan C-HBerikut ini & langkah-langkah umum sebagai pemula untuk memeriksa pita-pita serapan tersebut.1.Apakah terdapat gugus karbonil?Gugus C=O terdapat pada daerah 1820-1600 cm-1(5,6-6,1 ), puncak ini biasanya yang terkuat dengan lebar medium dalam spektrum. Serapan tersebut sangat karakteristik.2.Bila gugus C=O ada, ujilahdaftar berikut, bila tidak ada langsung pada no 3.Asam : Apakah ada OH ( asam karboksilat ) ? Serapan melebar di dekat 3400-2400 cm-1(biasanya tumpang tindih dengan C-H yang muncul pada daerah 3000 cm-1).Tumpang tindihnya gugus O-H dengan gugus C-H ini mengakibatkan sulitnya membedakan antara karboksilat alifatik dan karbaoksilat aromatik ( lihat keterangan langkah 4)Amida : Apakah ada N-H ?Serapan medium di dekat 3500 cm-1(2,85 ) kadang-kadang puncak rangkap dengan ukuran yang sama.Ester : Apakah ada C-O ? Serapan kuat di dekat 1300-1000cm-1(7,7-10 )Anhifrida : Mempunyai dua serapan C=O di dekat 1810 dan 1760 cm-1 ( 5,5 dan 5,7 ).Aldehida : Apakah ada CH aldehida ?Dua serapan lemah di dekat 1850 dan 2750 cm-1(3,5 dan 3,65 ) yaitu di sebelah kanan serapan CH.Apabila kelima kemungkinanKeton : Apabila kelima kemungkinan di atas tidak ada, maka spektra tersebut adalah senyawa keton.3.Jika tidak terdapat gugus C=O periksa gugus-gugus fungsional berikut :Alkohol/ Fenol : Adakah gugus O-H Gugus O-H merupakan puncak dengan serapan kuat dan lebar (tetapi lebih sempit dari serapan O-H karboksilat ) pada daerah 3600-3300 cm-1(2,8-3,0 ). Pastikan gugus O-H ini dengan melihat puncak gugus alkohol (C-O) di dekat 1300-1000 cm-1(7,7-10 ).Amina : Ujilah untuk N-HMerupakan puncak dengan serapan medium di dekat 3500 cm-1(2,85 )Ester : Ujilah serapan C=O (serapan O-H tidak ada ) di dekat 1300-1000 cm-1(7,7-10 )4.Ikatan rangkap dua dan cincin aromatikC=C memiliki serapan lemah di dekat 1650 cm-1 (6,1) Serapan medium tinggi kuat pada daerah 1650-1450 cm-1 (6,7) sering menunjukkan adanya cincin aromatik. Buktikanlah kemungkinan di atas dengan memperhatikan serapan di daerah CH. Aromatik dan vinil CH terdapat di sebelah kanan daerah tersebut.5.Ikatan rangkap tigaCN memiliki serapan medium dan tajam di dekat 2250 cm-1(4,5 ) CC memiliki serapan lemah tapi tajam di dekat 2150(4,65 ). Ujilah C-H asetilenik di dekat 3300 cm-1.6.Gugus NitroDua serapan kuat pada 1600-1500 cm-1(6,25-6,67) dan 1390-1300 cm-1(7,2-7,7 )7.HidrokarbonBila keenam serapan diatas tidak ada. Serapan utamaadalah C-H didekat 3000cm-1 (3,3 ). Spektrumnya sangat sederhana hanya terdapat serapan lain-lain di dekat 1450 cm-1 (6,9 ) dan 1375 cm-1 (7,27 )

Identifikasi Senyawa melalui Analisis Gugus Fungsionala.Pembuatan Spektrum (Kalibrasi)Menyalakan spektrofotometer IR. Tunggu sampai display memperlihatkan 4000cm-1Memasang pena pada alat IR (Jangan Tidak digunakan Lebih dari 45 menit)Memilih chart Expension, tekan 1Pilih Chart Paper dengan menekan chart, tekan parameter adjust untuk mengatur kertas dan panjang gelombangMenekan tombol gain check, bila tombol ini ditekan dengan baik maka pena bergerak sebanyak 10%T. Atur parameter adjust bila diperlukanUntuk mengatur baseline, pasang pena pada posisi 100% T dan alat baseline control yang terletak pada dinding bagian kiri dari tempat sampelMengatur scan, kemudian mulai perekaman. Alat merekam secara otomatis dari 4000-600 cm-1. Gunakan film Polystirene untuk mengkalibrasi alat IRMemeriksa ketelitian IR dengan membandingkan spektrum yang didapat dan tabel yang tersedia. Alat IR selesai dikalibrasi dapat digunakan

b.Analisa Sampel FilmSiapkan jenis sampel yang digunakan, misalnya kantong plasti atau jenis palstik yang lain. Letkkan plastik film tersebut pada bingkai yang sesuai ukurannya dan tempat sampel pada alat yang digunakan. Tempatkan sampel film tersebut dalam jalan berkas sinar untuk dibuat spektrum IR-nya.

VI.KESELAMATAN KERJA

Instrumen IR harus bebas debu. Jangan sekali-kali menyentuh atau memegang permukaan optik. Instrumen tidak boleh mengandung uap embun dan uap korosif.

VII.ANALISA SAMPEL PLASTIK MAKANAN

1)Apakah terdapat Gugus Karbonil?Tidak ada gugus karbonil yang terkandung didalamnya, lanjut ketahap ketiga.2)Bila gugus C O ada, maka uji gugus dengan daftar. Bila tidak ada lanjut ketahap ketiga3)Jika tidak terdapat gugus C = O , periksa gugus fungsional berikut ini:Alkohol / Fenol : Tidak AdaAmina : Tidak AdaEster : Ada serapan C O pada daerah 1300-1000cm-1dengan pembuktian tidak adanya serapan gugus OH4)Ikatan Rangkap 2 dan Cincin AromatikTidak Terdapat Gugus Fungsi5)Ikatan Rangkap TigaTidak Terdapat Gugus Fungsi6)Gugus NitroTidak Terdapat Gugus Fungsi7)HidrokarbonTerdapat serapan utama C H daerah sekitar 3000cm-1Jadi, didalam plastik makanan tersebut adanya kandungan gugus fungsi C O (ester) dan C H (hidrokarbon) Tabel Analisa Plastik Makanan dengan Spektrofotometer IRNo.Panjang Absorbansi (cm-1)Gugus FungsiIntensitas

1.

2.

3.1200 1150

1300 1000

3000R CO O R

C O (ester)

CH (hidrokarbon)S

S

S

VIII.ANALISA SAMPEL PLASTIK JILID

1) Apakah terdapat Gugus Karbonil?Tidak ada gugus karbonil yang terkandung didalamnya, lanjut ketahap ketiga.3)Jika tidak terdapat gugus C = O , periksa gugus fungsional berikut ini:Alkohol / Fenol : Tidak AdaAmina : Tidak Ada Ester : Terdapat pita serapan C O (ester) pada daerah serapan 1300-1000cm-14)Ikatan Rangkap 2 dan Cincin AromatikTerdapat serapan pada daerah sekitar 1650-1450cm-1menunjukkan adanya ikatan rangkap dua. Adanya pita serapan dekat daerah 3000cm-1pada bagian sebelah kanan menunjukkan adanya C H alifatik, serta membuktikan adanya ikatan rangkap dua.5)Ikatan Rangkap TigaTidak Terdapat Gugus Fungsi6)Gugus NitroTidak Terdapat Gugus Fungsi7)HidrokarbonTerdapat serapan utama C H daerah sekitar 3000cm-1Jadi, didalam plastik jilid tersebut mengandung gugus fungsi C O (ester) C H alifatik dan C = C Tabel Analisa Plastik Makanan dengan Spektrofotometer IRNo.Panjang Absorbansi (cm-1)Gugus FungsiIntensitas

1.

2.

3.1300 1100

1650 1450

3000 - 2850C O (ester)

C = C aromatik

CH alifatikS

M - S

S

IX. DAFTAR PUSTAKAJobsheet Kimia Analitik Instrumen, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.