Upload
rian-kurniawan-saputra
View
123
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Modul mengenai tata cara penyolderan untuk siswa SMA
Citation preview
KODE MODULKK.TKR.2
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Melakukan Teknik Pematrian
SMK TERATAI PUTIH GLOBAL I BEKASI2011
Kedudukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kode KompetensiStandar KompetensiKopetensi DasarMata Pelajaran Kelas
KK.TKR.2Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan2.1 Melaksanakan prosedur pengelasan2.2 Melaksanakan prosedur pematrian2.3 Melaksanakan prosedur pemotongan dengan panas2.4 Melaksanakan prosedur pemanasan.Klas 1 semester 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(rpp)
Nama Sekolah:SMK Teratai Putih Global I BekasiMata Pelajaran : Listrik OtomotifKode:KK.TKR.2, Alokasi Waktu : 16 jam @ 45 menitStandar Kompetensi: Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasanKompetensi Dasar: Melaksanakan prosedur pematrian
I. Tujuan Pembelajaran : Siswa memahami peralatan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan penyolderan. Siswa memahami cara menyolder sesuai dengan prosedur yang benar.
Indikator : Siswa dapat menyebutkan peralatan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan penyolderan. Siswa dapat menjelaskan langkah menyolder sesuai dengan prosedur yang benar Siswa dapat menyolder sesuai dengan prosedur yang benar.
II. Materi Ajar : Peralatan peralatan menyolder System pengapian dan komponen-komponennya yang perlu dipelihara/ diservis. Konstruksi dan prinsip kerja sistem pengapian dan komponen-komponennya Membongkar dan memasang sistem pengapian dan komponen-komponennya. Identifikasi kerusakan dan metoda perbaikan.
III. Metode Pembelajaran : Ceramah Demontrasi PraktekIV. Skenario / Langkah Pembelajaran
NoSkenarioWaktu
1Kegiatan Awal
1. absensi2. pemeriksaan tugas sebelumnya dan kesiapan siswa10 menit
2Kegiatan Inti
1. Menjelaskan komponen unit sistem pengapian dan komponen-komponennya 2. Menjelaskan cara memeriksa dan demontrasi cara pemeriksaan sesuai keperluan3. Menjelaskan prosedur pebongkaran4. Menjelaskan cara menguji dan identifikasi kerusakan25 menit
5. Praktek7 x 45 menit
3Kegiatan Akhir
1. Pemberian tugas ( laporan di rumah )2. Kesimpulan 10 menit
1. Media / Sumber Belajar Alat: Kunci Ring/pas set Tang/obeng +/- Bahan: Engine stand bensin Sumber Belajar: Toyota Astra Motor - Buku New Step one Toyota Astra Motor - Pedoman Perbaikan Mesin 3K,4K VI. Penilaian : Penugasan Observasi Praktek
Assesmen
Indikator : Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian unit sistem pengapianPertanyaan :1. Sebutkan nama bagian-bagian unit sistem pengapian dan tunjukan bagian tersebut !2. Jelaskan Fungsi bagian bagian tersebut !.
Siswa dapat menjelaskan langkah pemeliharaan unit sistem pengapian.Pertanyaan :3. Jelaskan langkah langkah pemeliharaan/servis unit sistem pengapian. Siswa dapat melakukan membongkar dan memasang sistem pengapian. Pertanyaan :4. Penilaian dilakukan sewaktu siswa melakukan langkah membongkar dan memasang unit sistem pengapian
NoKunci JawabanSkorBobotSkor x bobot
1 Baterai, kunci kontak, ignition coil, platina, capasitor, distributor dan busi.1
10
10
2 Selenoid : ignition coil : penaik tegangan platina : pemutus arus primer. Capasitor : meredam loncatan api pada platina Distributor : pembagi tegangan tinggi ke busi Busi : pemercik bungan api listrik. menghubungkan arus dari baterai mesin. 111
1
1
555
5
5
25
3Langkah langkah memeriksa sistem pengapian meiputi : Kondisi ignition coil Pengujian busi Memeriksa platina dan condensor Memeriksa distributor dan tutup
1111
10101010
40
4Langkah pemeliharaan unit sistem pengapian dan komponen - komponen sistem pengoperasiannya.125
Jumlah11100
Nilai ; Skor perolehan x bobot x 100
Skor x bobot
Bekasi, Juli 2009Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Drs Serka MatondangBambang Riyanta
Pematrian / Penyolderan
Penyolderan merupakan proses penyambungan dua logam dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solderPada buku ini kita akan mempelajari proses penyolderan halus.Penyolderan digunakan untuk menyambung tembaga, baja, timah atau seng. Karena itu penyolderan dipakai secara luas dalam perbaikan listrik otomotif.
Tiga hal yang harus dipenuhi agar diperoleh penyolderan yang baik : Bahan yang bersih Alat solder yang bersih dengan suhu yang tepat Timah dan pasta yang tepat
Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik : menyambung kawat alat ukur menyambung terminal sikat pada motor starter atau alternator menyambung kabel baterai pada terminalnya memasang komponen pada PCB
Ada berbagai macam perbandingan logam timah dan timah hitam yang bisa diperoleh, tergantung bahan yang akan disambung.Secara umum timah solder harus meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada kedua logam yang disambung.
Perbandingan kandungan logam pada timah solder untuk penyolderan peralatan listrik lebih kurang 60% timah dan 40% timah hitam.Timah solder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran : batang (bar) tongkat (stick) kawat padat dan berinti bubuk pasta
Gambar 1. Timah solder berbentuk tongkat dan batang.
Gambar 2. Timah solder berbentuk kawat padat dan berongga.
Timah solder berbentuk kawat biasa dipakai untuk digunakan dalam bidang listrik. Jenis ini tersedia dalam berbagai ukuran untuk menyesuaikan dengan keperluan, misalnya jika menyolder komponen yang sangat kecil pada papan rangkaian tercetak (PCB) timah solder berbentuk kawat kecil yang dipakai.Timah solder berbentuk kawat ada yang padat dan ada yang berinti/berongga. Rongga tersebut diisi dengan pasta.Apa itu fluks?
Fluks/Pasta Solder
Sebelum dijelaskan apa yang disebut fluks, diterangkan lebih dulu mengapa kita memerlukannya.Logam yang akan disolder harus benar-benar bersih (misalnya dari karat). Jika permukaan sebuah logam berhubungan dengan udara maka akan terjadi oksidasi. Oksidasi adalah pembentukan karat atau bercak yang disebabkan oleh reaksi dengan udara.Fluks/pasta solder adalah senyawa kimia yang jika diberikan pada suatu logam akan mencegah terjadinya proses oksidasi lebih lanjut serta membantu pengaliran timah solder pada bahan.
Macam-macam Fluks
Pada umumnya fluks dibagi menjadi dua macam : anorganik (korosif) organik (non-korosif)
Fluks anorganik biasanya digunakan dalam penyolderan timah, baja lunak, timah hitam serta berbagai macam logam campuran. Fluks bersifat asam dan bisa menghilangkan oksid, sesudah penyolderan dengan fluks anorganik semua sisa kotoran harus dibersihkan untuk mencegah korosi lebih lanjut.Fluks organik tidak bersifat korosif sebagaimana pada fluks anorganik. Fluks organik tidak melepaskan oksid dari logam, melainkan mencegah terjadinya oksid.Fluks tipe organik digunakan dalam penyolderan di bidang listrik.
Contoh fluks organik : resin tallow/gemuk
Gambar 3. Pembersihan metal dengan dilapisi pasta solder.
Fluks bisa digunakan pada logam yang disolder setelah dibersihkan terlebih dahulu atau bisa juga digunakan timah solder berinti resin.Cara ini cepat dan mudah sehingga menjadi pilihan utama dalam penyolderan pada sambungan/kawat listrik.Fluks yang ada dalam timah solder berongga meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada timahnya. Maka fluks leleh dan mengalir pada bahan sebelum timah leleh.
Bagian - 2
Prosedur Penyolderan
Ringkasan
Penyolderan
merupakan proses penyambungan dua logam dengan menggunakan timah solder.Timah Solder
adalah campuran timah dan timah hitam, terdapat dalam bentuk dan ukuran untuk berbagai keperluan.
Fluks
dipakai dalam proses penyolderan, juga terdapat dalam berbagai bentuk untuk menyesuaikan dengan keperluan.
Alat Solder
Penyolderan memerlukan panas (misalnya antara 200-400oC). Pada umumnya panas tersebut diperoleh dengan menggunakan alat solder.
Alat solder mempunyai berbagai macam jenis dan ukuran. Agar tidak timbul kerusakan pada bahan maka harus digunakan alat solder yang tepat.
Jenis-jenis Alat Solder
Bisa dikelompokkan menjadi dua macam : pemanasan dengan gas listrik
Alat solder berbeda-beda dalam ukuran, bentuk maupun merk, tetapi fungsinya sama saja yaitu untuk memanaskan logam dan timah solder pada suhu yang diperlukan.
Alat Solder dengan Pemanas Gas
Biasanya digunakan untuk menyolder benda yang relatif besar, misalnya batang komutator suatu angker dinamo. Sebagai kepala solder digunakan tembaga karena tembaga merupakan konduktor panas yang baik.
Gambar 4. Alat solder dengan pemanas gas.
Alat solder macam ini dipanaskan dengan tungku gas atau silinder gas cair.
Gambar 5. Perlengkapan pemanas.
Gambar 5 Alat-alat pemanas
Alat Solder Listrik
Alat solder listrik juga menggunakan tembaga untuk menyalurkan panas, bagian penyalur panas tersebut disebut bit. Agar dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan penyolderan seringkali bit (kepala solder) bisa diganti.
Gambar 6. Alat solder listrik.Alat solder listrik berbeda-beda dalam nilai watt-nya. Nilai tersebut menunjukkan seberapa panas yang dapat diberikannya. Ini adalah salah satu kriteria dalam memilih alat solder yang tepat untuk suatu pekerjaan penyolderan.Alat solder listrik harus dapat memberikan panas yang tepat untuk suatu keadaan tertentu. Panas yang terlalu rendah akan menghasilkan sambungan yang jelek. Panas yang terlalu tinggi akan merusak komponen.Pengalaman dalam menyolder berbagai jenis logam akan meningkatlkan pengetahuan anda tentang panas yang diperlukan bagi suatu jenis pekerjaan penyolderan.Pelapisan Alat Solder dengan Timah (Tinning)Apapun juga jenis alat solder yang anda pakai, gurdi atau ujung solder alat solder harus dilapisi timah sebelum dipakai.Pelapisan timah dilakukan dengan melapiskan timah solder pada tip atau kepala solder. Ini akan mempermudah penyaluran panas antara alat solder dengan bahan yang disolder.Cara pelapisan adalah sebagai berikut: bersihkan kepala solder/tip, jika perlu gunakan kikir untuk meratakan permukaan yang berlubang. panaskan kepala solder beri fluks/pasta solder pada kepala solder lapisi tip dengan timah solder bersihkan timah yang berlebihan dengan kain lap sehingga terdapat lapisan timah yang tipis mengkilat
Gambar 7. Bersihkan timah yang berlebihan
Prosedur PenyolderanPenyolderan dilaksanakan pada berbagai keperluan di bidang kelistrikan otomotif. Beberapa metode berikut bisa digunakan untuk berbagai situasi :
PengkabelanPerbaikan atau pemasangan rangkaian listrik seringkali memerlukan penyambungan kabel. Untuk itu diperlukan sejumlah alat, misalnya tang, konektor, dan solder.Penyolderan sambungan kabel menghasilkan sambungan yang beresistansi sangat rendah dan juga kuat secara fisik.
Gambar 8. Salah satu metode penyolderan kawat.
Prosedur Pencegahan Terjadinya Wicking
1. Jika menyambung kabel yang terhubung pada sistem listrik kendaraan, lepaskan dahulu terminal negatif baterai.2. Amankan dahulu tempat bekerja : jika anda bekerja di dalam kendaraan letakkan bahan yang tidak mudah terbakar di bawah kabel yang akan disolder untuk berjaga-jaga terhadap tetesan timah. jika menyolder pada bangku letakkan kabel pada permukaan yang tahan panas ruangan harus berventilasi, jangan menghirup asap yang terjadi pada penyolderan pakai pakaian pelindung dan pelindung mata3. Kuliti isolasi kabel sekitar 10 mm dari ujungnya.4. Pilin kabel-kabel ( ini akan menghasilkan kekuatan sambungan)5. Pilih ukuran alat solder dan timah/fluks yang tepat6. Bersihkan tip (kepala solder). Jika tip sudah cukup panas beri sedikit timah untuk membantu penyaluran panas.7. Pegang solder dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang timah, arahkan pada letak penyolderan kabel.Catatan :Jangan meletakkan solder terlalu lama pada kabel, panas akan tersalur pada kabel dan timah bisa berjalan sepanjang kabel sehingga kabel akan mengeras dan tidak lentur. Hal ini biasa disebut wicking.8. Periksa sambungan setelah dingin secara alami (jangan menggerakkan sambungan saat mendingin).Sambungan solder yang baik akan tampak seperti cermin. Jika tampak tekstur abu-abu gelap mungkin panas yang timbul terlalu rendah atau terlalu tinggi.9. Isolasi sambungan.
Catatan :Selama proses penyolderan hati-hati jangan sampai alat solder menyentuh kendaraan atau peralatan dan sebagainya.Hati-hati jangan sampai anda terkena solder atau meletakkan sembarangan sehingga orang lain bisa terkena.
WickingMetode berikut ini bisa digunakan untuk mencegah terjadinya wicking.Gunakan tang sebagai heat sink (pendingin), panas solder akan diserap logam tang dan tidak merambat sepanjang serat kabel.Metode ini efektif dalam menyolder sikat pada motor starter.
Gambar 9. Tang digunakan untuk mencegah wicking.
KomutatorKadang-kadang angker dinamo pada motor starter atau generator perlu disolder.Kumparan angker dinamo terhubung pada segmen komutator melalui penyolderan. Selama proses bekerja motor atau generator panas berlebihan dapat menyebabkan sambungan solder ini rusak karena leleh oleh panas atau putaran angker dinamo.Sambungan-sambungan tersebut dapat disolder kembali.
Gambar 10. Bagian komutator yang perlu disolder kembali.
Prosedur Keamanan
Ikuti prosedur keamanan berikut ini :1. Bersihkan dulu sambungan yang akan disolder, mungkin akan diperlukan mesin bubut . Catatan : jangan menggunakan gerinda dengan roda sikat kawat.2. Pasang angker dinamo secara horisontal dengan catok atau alat pemegang lainnya.3. Beri pasta non-korosif pada sambungan.4. Panaskan solder yang sesuai (untuk pekerjaan ini diperlukan solder listrik besar atau solder non-listrik dengan kepala tembaga yang besar).5. Beri sedikit timah pada kepala solder untuk membantu penyaluran panas.6. Letakkan kepala solder pada bagian komutator dan beri timah pada sambungan.
Gambar 11. Penyolderan kembali sambungan
7. Biarkan timah dingin secara alami.8. Jika perlu bubut komutator dan periksa apakah sambungan tidak menimbulkan hubungan singkat.
Catatan :Saat komutator mendingin yakinkan semua orang di bengkel mengetahui bahwa komponen tersebut panas dan tidak boleh disentuh.
Terminal Baterai
Terminal baterai dihubungkan pada kabel baterai dengan menggunakan tang atau disolder.
Untuk memberikan panas dalam penyolderan sambungan yang diperlukan biasanya digunakan semburan api.
Dua metode yang umum : perlengkapan oxy-asetilene Tabung LPG
Gambar 12. Alat-alat pemanas
Prosedur keamanan yang perlu diikuti : anda harus sudah tahu cara pemakaian alat sebelum menggunakannya jangan sampai api mengenai benda-benda atau gas yang mudah terbakar jangan menggunakan peralatan yang tidak bekerja dengan sempurna ruang kerja harus berventilasi baik dan terdapat alat pemadam kebakaran]
Prosedur Penyambungan Kabel Terminal
1. Kupas lapisan isolasi kabel baterai dengan panjang sesuai yang diperlukan (periksa kedalaman lubang terminal untuk menentukannya)
Gambar 13. Kupas penyekat kabel.
2. Beri pasta pada kabel yang terkupas dan jangan membakar isolasi tersebut , panasi kawat dan beri timah.Catatan :hindari terjadinya wicking pada kabel
Gambar 14. Beri timah pada kabelGambar 14. Kabel yang kecil
3. Pegang terminal dengan catok, panasi terminal dan beri timah.4. Arahkan api tetap pada terminal, masukkan kabel yang terlapis timah pada lubang terminal.CatatanPerpindahan panas pada bangku penjepit dapat diturunkan dengan menempatkan bahan penahan panas antara penjepit dan terminal.
Gambar 15 Menyambung kabel pada terminal5. Hentikan pemberian panas/penyemburan api pada sambungan dan pegang sambungan hingga timah mengeras.6. Bersihkan sisa pasta dan isolasi sambungan jika diperlukan.
Papan Rangkaian Tercetak (PCB)
Penggunaan komponen elektronik merupakan hal yang umum dalam otomotif dewasa ini, sehingga kemampuan menyolder dengan PCB adalah keterampilan yang berharga.
Panas yang tepat, khususnya yang tidak berlebihan merupakan masalah penting dalam penyolderan komponen elektronik dan PCB.
Gambar 16. PCB dan komponen elektronik.
Penyolderan yang baik komponen pada PCB memerlukan kontrol suhu yang tepat pada solder, juga batasan waktu PCB lamanya mendapat pemanasan.Panas berlebihan dapat merusak PCB dan komponen.Pada umunya solder yang dipakai untuk PCB berukuran kecil, ringan dan memiliki pengaturan suhu.
Gambar 17. Solder yang bisa diatur suhunya.
Prosedur Pemasangan Komponen Pada PCB
1. Tekuk kaki komponen (misalnya tahanan) sesuai posisinya pada PCB.
Catatan : jangan menekuk kaki komponen pada bagian kaki yang menyentuh tepi komponen. Gunakan tang seperti gambar di bawah ini.
Gambar 18. Tekuk kaki komponen dengan benar
2. Bersihkan dan beri pasta jika perlu.
3. Pasang komponen pada PCB dan tekuk ujung kaki komponen sehingga terjepit pada PCB.
Gambar 19. Penekukan kaki komponen
4. Beri pendingin pada kaki komponen jika perlu (pendingin akan membantu menjaga komponen yang sensitif terhadap panas berlebihan).
Gambar 20. Pendingin melindungi terhadap panas berlebihan.
5. Panaskan solder pada suhu yang diperlukan, letakkan pada posisinya sehingga PCB dan komponen mendapat panas.
Gambar 21. Penyolderan sambungan
6. Beri timah sebanyak yang diperlukan.
7. Lepas solder dan biarkan mendingin dengan alami.
Catatan :jangan menggerakkan sambungan selama terjadi pendinginan
Gambar 22. Sambungan solder.
8. Bersihkan sisa pasta dan periksa sambungan.
Ringkasan bab ini adalah sebagai berikut:Alat Solder
Terdapat berbagai bentuk, ukuran dan output untuk berbagai keperluan. Banyak solder memiliki kepala solder/tip yang bisa diganti untuk menyesuaikan dengan keperluan.Diperlukan pemilihan solder yang tepat untuk melaksanakan penyolderan dengan benar.Prosedur PenyolderanUntuk bahan yang berbeda diperlukan teknik yang berbeda dalam menyolder,Misalnya :kabelPCBkabel bateraikomutator
Daftar Istilah
Alloy/logam campuranbahan yang terbuat dari campuran dua atau lebih logam
Angker Dinamokomponen motor d.c. atau a.c. yang berputar
Komutatorkomponen angker dinamo yang berfungsi untuk menghubungkan kumparan angker dinamo dengan sikat
Konduktorkawat dan lain-lain yang merupakan jalur yang baik bagi aliran arus
Fluks/Pasta solderbahan untuk membantu proses penyolderan
Heat sink/Pendinginalat untuk menyerap panas
Mengisolasimelindungi dari hubungan listrik
PCBPrinted Circuit Board/Papan Rangkaian Tercetak
Resinbahan organik yang digunakan untuk pasta
Timah solderlogam campuran untuk menyambung logam, terutama dibuat dari timah dan timah hitam
Penyolderanproses penyambungan dua (atau lebih) logam dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder
Tinning/Pelapisan Timahpelapisan ujung alat solder dengan lapisan tipis timah solder
Wattagetingkat daya listrik
Wickingdisebabkan oleh mengalirnya timah solder sepanjang kawat sehingga kawat menjadi keras
Untuk Kalangan Sendiri