14
Judul :PENGARUH GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER AGAMA DI SMKN 1 TEMBILAHAN A. Latar belakang Pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. 1 Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri, dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas, dan kreatif. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila yaitu bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan terampil, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan memepertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembagunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembagunan bangsa. Tujuan pendidikan tersebut di atas dapat dicapai melalui tiga macam jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal adalah 1 Mursidin, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia,2010), h. 198

smkn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal

Citation preview

Page 1: smkn

Judul :PENGARUH GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER AGAMA DI SMKN 1 TEMBILAHAN

A. Latar belakang

Pendidikan adalah proses pertumbuhan yang

berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.1 Melalui

pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,

keterampilan, mengembangkan potensi diri, dan dapat

membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas, dan

kreatif.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang

berdasarkan pancasila yaitu bertujuan untuk meningkatkan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan

terampil, mempertinggi budi pekerti, memperkuat

kepribadian, dan memepertebal semangat kebangsaan dan cinta

tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia

pembagunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta

bersama-sama bertanggung jawab atas pembagunan bangsa.

Tujuan pendidikan tersebut di atas dapat dicapai

melalui tiga macam jalur pendidikan yaitu pendidikan

formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal adalah

jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,

pendidikan tinggi.

1Mursidin, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia,2010), h. 198

Page 2: smkn

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga

dan lingkungan. Sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur

pendidikan di luar pendidikan. Formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Melalui

tiga macam pendidikan tersebut di atas, diharapkan tujuan

pendidikan nasional dapat dicapai sehingga akan tercipta

sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas. Dalam

penelitian ini difokuskan pada pendidikan formal yang

berlangsung di sekolah, karena pendidikan formal merupakan

salah satu unsur dalam pencapaian tujuan pendidikan

Nasional.

Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang

mempunyai tujuan yang jelas.2 Dimana tujuan tersebut terdiri

dari

1. Pembinaan jasmani agar kuat dan sehat

2. Pembinaan akal agar cerdas, banyak pengetahuan dan

keterampilannya

3. Pembentukan sikap keagaaman dengan inti penanaman

dihati.3

Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh

seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat

dan memiliki syarat-syarat yang jelas dan ketat(mulai dari

taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi).4

2Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: CV Remaja Rosdakarya,2011), h. 132

3Ibid.4Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 46

Page 3: smkn

Di dalam sekolah terjadi proses belajar mengajar

dimana proses tersebut tidak lepas dari kurikulum, mutu

pendidikan sekolah sangat ditentukan oleh kurikulum yang

ada dalam proses belajar mengajar. Guru dalam proses

pembelajaran merupakan peranan yang penting, peranan guru

itu belum dapat digantikan oleh teknologi seperti radio,

televise, tape recorder, internet, computer maupun

teknologi yang yang paling modern.5

Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat

sesuai dengan peranannya yang akan ditiru oleh siswa-

siswanya disekolah, di masyarakat guru dipandang sebagai

suri tauladan bagi setiap warga masyarakat.

Pendidik islam adalah proses transformasi ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai islam dalam rangka mengembangkan fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik guna mencapai keseimbngan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, maka pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam, pendidikan islam.6

Firman Allah SWT

): عمران (٧٩الArtinya: tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah

berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan

kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia:

"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku

bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia

berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang

5Ramayulis, ilmu pendidikan islam, (Jakarta: kalam mulia, 2002), h. 74

6Ibid.

Page 4: smkn

rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al

kitab dan disebabkan kamu tetap

mempelajarinya.

Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong

kegiatan individu. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat

penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi kekuatan

dan kegiatan tersebut, selain itu motivasi dipengaruhi

oleh tujuan.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru dalam

meningkatkatkan motivasi siswa adalah:

1. Menjelaskan manfaat dan tujuan yang diberikan2. Memilih materi atau bahan pelajaran yang betul-

betul dibutuhkan oleh siswa3. Memilih cara penyajian yang bervariasi4. Memberikan sasaran dalam kegiatan5. Berikan kepada siswa kesempatan untuk sukses6. Berikanlah kemudahan dan bantuan dalam belajar.7

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pelengkap dari

kurikulum, yang dalam pelaksanaannya setiap siswa diberi

kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan

bakatnya.

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam dunia

sekolah ditujukan untuk menggali dan memotivasi siswa

dalam bidang tertentu. Dalam hal ini kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan bertujuan untuk membantu dan

meningkatkan pengembangan wawasan anak didik khusus dalam

bidang Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya pelaksanaan

7Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), H. 71

Page 5: smkn

kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan tambahan, maka

siswa mempunyai bekal yang cukup untuk membentengi dirinya

dari berbagai pengaruh negatif.

Berpijak dari hal diatas dan berdasarkan hasil

pengamatan, penulis menemukan kesenjangan antara teori dan

kenyataan tidaklah sesuai yaitu kekurangan jam pelajaran

serta terbatasnya materi Pendidikan Agama Islam yang

diberikan dianggap sebagai penyebab utama timbulnya para

pelajar sulit dalam memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran agama islam. Berdasarkan gejala-gejala tersebut,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian, maka sinopsis

ini mengkaji tentang “PENGARUH GURU AGAMA DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER AGAMA ISLAM DI SMKN 1 TEMBILAHAN” dengan

tujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan, usaha-usaha

peningkatan yang dilakukan, faktor yang menunjang dan

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan di Sekolah

A. Alasan pemilihan judul

Adapun alasan didalam pemilihan judul diatas tersebut,

yaitu :

1. Untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Guru Agama Dalam

Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan

Page 6: smkn

Ekstrakurikuler Agama Islam Di Mtsn Jafariah Teluk

Pinang

2. Judul penelitian ini sesuai dengan studi yang peneliti

tempuh yaitu Program Studi Pendidikan Agama Islam

3. Permasalahan ini masih aktual yaitu masih hangat untuk

dibicarakan karena permasalahan Motivasi siswa saat ini

perlu untuk ditingkatkan.

4. Adanya teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini.

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan

a. Bagaimana Pengaruh Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi

Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Agama Islam Di

Mtsn Jafariah Teluk Pinang

b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Guru Agama Dalam

Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan

Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan.

C. Tujuan dan manfaat penelitian

a. Tujuan penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui Pengaruh Guru Agama Di SMKN 1

Tembilahan

b. Untuk mengetahui Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan

Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan

Page 7: smkn

c. Untuk mengetahui pengaruh Guru Agama Dalam

Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan

Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan

b. manfaat penelitian

1. Bagi sekolah

Sebagai acuan dalam mengatasi masalah motivasi siswa

dalam kegiataan ekstarakurikuler

2. Guru

Sebagai pedoman dalam mendidik siswa dalam

meningkatkan motivasi siswa di sekolah.

3. Bagi siswa

Menggali pengetahuan yang terpendam dalam diri

siswa/anaknya dan dapat mengatasi masalah yang

terdapat di sekolah terutama antara guru dan siswa.

4. Bagi penulis

a. Sebagai sumbangsih pengetahuan tentang Guru Agama

Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan

Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan

b. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi

Agama Islam Auliaur-rasyidin Tembilahan.

Page 8: smkn

D. Subjek dan objek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru agama di

sekolah SMKN 1 Tembilahan. Sedangkan objek penelitiannya

adalah pengaruh Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi

Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN

1 Tembilahan

E. Tekhnik pengumpulan data

Dalam pencarian data yang akan diambil dari penelitian

ini yaitu penulis menggunakan metode:

1. Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhdap fenomena-fenomena

yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

2. Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan

secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta

tujuan yang telah ditentukan.8

3. Dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-hal atau

variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain-lain.9

4. Angket Menurut Sutrisno Hadi angket (kuesioner) adalah

daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan indicator-

indikator dari variable penelitian yang harus direspon

8Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h. 76-82

9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ), h. 112

Page 9: smkn

oleh responden. Teknik ini dipilih semata-mata karena

responden atau subyek adalah orang yang mengetahui

dirinya sendiri, apa yang dinyatakan oleh subyek kepada

peneliti adalah benar dapat dipercaya, dan interprestasi

subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada

kepada subyek sama dengan apa yang dimaksud oleh

peneliti.10

F. Tekhnik analisa data

Untuk menganalisis data hasil penelitian pada

masing-masing variabel maka penulis menggunakan rumus :

P (% )= FNX 100 %

Keterangan :

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of cases ( Jumlah Frekuensi )

P = Angka persentase.11

Standar penilaian dikelompokkan dalam kategori

sebagai berikut :

a. 81% - 100% = Sangat Baik

b. 61% - 80% = Baik

c. 41% - 60% = Cukup Baik

d. 21% - 40% = Kurang Baik

10Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, Dan Disertasi Praktis Dan Dilengkapi Contoh, (Jakarta: Magnascript Publishing, 2012), h. 59

11 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001 ), h. 40

Page 10: smkn

e. 0% - 20% = Tidak Baik

Model regresi linear dapat di lakukan pengujian

dengan cara uji t= uji Hipotesa, dimana:

Ho = Tidak adanya pengaruh Guru Agama Dalam Meningkatkan

Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Agama Islam Di Mtsn Jafariah Teluk Pinang

Ha = Adanya Pengaruh pengaruh Guru Agama Dalam

Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan

Ekstrakurikuler Agama Islam Di Mtsn Jafariah Teluk

Pinang

Model regresi linear dapat dilakukan dengan cara uji

t, yaitu untuk melihat pengaruh masing-masing variabel

bebas (independent variabel) terhadap variabel tidak bebas

(dependent variabel). Dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

t= r √n−2√1−r ²

Yang mana:

r = koefesien korelasi

N = periode waktu

T = t hitung, mengikuti fungsi dengan drajat kebebasan atau

df = n – 2

Jika diperoleh t hitung > t tabel maka hipotesa di terima,

dan jika t hitung < dari t tabel maka hipotesa di tolak.

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: smkn

Anas Sudijono, (2001), Pengantar Statistik Pendidikan,

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

, ,(2012), Pengantar Evaluasi Pendidikan,

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Ahmad Tafsir, (2011), Metodologi Pengajaran Agama

Islam, Bandung: CV Remaja Rosdakarya

Hasbullah, (2005), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mursidin,(2010), Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka

Setia

Nana Syaodih Sukmadinata, (2009), Landasan Psikologi

Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ramayulis, (2002), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:

kalam mulia

Suharsimi Arikunto,(2002), Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta

Widodo, (2012), Cerdik Menyusun Proposal Penelitian

Skripsi, Tesis, Dan Disertasi Praktis Dan Dilengkapi Contoh,

Jakarta: Magnascript Publishing