Upload
muhammad-latif
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Proposal
Citation preview
Judul :PENGARUH GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER AGAMA DI SMKN 1 TEMBILAHAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah proses pertumbuhan yang
berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.1 Melalui
pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,
keterampilan, mengembangkan potensi diri, dan dapat
membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas, dan
kreatif.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang
berdasarkan pancasila yaitu bertujuan untuk meningkatkan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
terampil, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian, dan memepertebal semangat kebangsaan dan cinta
tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
pembagunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembagunan bangsa.
Tujuan pendidikan tersebut di atas dapat dicapai
melalui tiga macam jalur pendidikan yaitu pendidikan
formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal adalah
jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi.
1Mursidin, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia,2010), h. 198
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan. Sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan. Formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Melalui
tiga macam pendidikan tersebut di atas, diharapkan tujuan
pendidikan nasional dapat dicapai sehingga akan tercipta
sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas. Dalam
penelitian ini difokuskan pada pendidikan formal yang
berlangsung di sekolah, karena pendidikan formal merupakan
salah satu unsur dalam pencapaian tujuan pendidikan
Nasional.
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang
mempunyai tujuan yang jelas.2 Dimana tujuan tersebut terdiri
dari
1. Pembinaan jasmani agar kuat dan sehat
2. Pembinaan akal agar cerdas, banyak pengetahuan dan
keterampilannya
3. Pembentukan sikap keagaaman dengan inti penanaman
dihati.3
Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh
seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat
dan memiliki syarat-syarat yang jelas dan ketat(mulai dari
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi).4
2Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: CV Remaja Rosdakarya,2011), h. 132
3Ibid.4Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005), h. 46
Di dalam sekolah terjadi proses belajar mengajar
dimana proses tersebut tidak lepas dari kurikulum, mutu
pendidikan sekolah sangat ditentukan oleh kurikulum yang
ada dalam proses belajar mengajar. Guru dalam proses
pembelajaran merupakan peranan yang penting, peranan guru
itu belum dapat digantikan oleh teknologi seperti radio,
televise, tape recorder, internet, computer maupun
teknologi yang yang paling modern.5
Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat
sesuai dengan peranannya yang akan ditiru oleh siswa-
siswanya disekolah, di masyarakat guru dipandang sebagai
suri tauladan bagi setiap warga masyarakat.
Pendidik islam adalah proses transformasi ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai islam dalam rangka mengembangkan fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik guna mencapai keseimbngan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, maka pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam, pendidikan islam.6
Firman Allah SWT
): عمران (٧٩الArtinya: tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah
berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan
kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku
bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia
berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang
5Ramayulis, ilmu pendidikan islam, (Jakarta: kalam mulia, 2002), h. 74
6Ibid.
rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al
kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya.
Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong
kegiatan individu. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat
penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi kekuatan
dan kegiatan tersebut, selain itu motivasi dipengaruhi
oleh tujuan.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru dalam
meningkatkatkan motivasi siswa adalah:
1. Menjelaskan manfaat dan tujuan yang diberikan2. Memilih materi atau bahan pelajaran yang betul-
betul dibutuhkan oleh siswa3. Memilih cara penyajian yang bervariasi4. Memberikan sasaran dalam kegiatan5. Berikan kepada siswa kesempatan untuk sukses6. Berikanlah kemudahan dan bantuan dalam belajar.7
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pelengkap dari
kurikulum, yang dalam pelaksanaannya setiap siswa diberi
kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan
bakatnya.
Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam dunia
sekolah ditujukan untuk menggali dan memotivasi siswa
dalam bidang tertentu. Dalam hal ini kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan bertujuan untuk membantu dan
meningkatkan pengembangan wawasan anak didik khusus dalam
bidang Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya pelaksanaan
7Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), H. 71
kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan tambahan, maka
siswa mempunyai bekal yang cukup untuk membentengi dirinya
dari berbagai pengaruh negatif.
Berpijak dari hal diatas dan berdasarkan hasil
pengamatan, penulis menemukan kesenjangan antara teori dan
kenyataan tidaklah sesuai yaitu kekurangan jam pelajaran
serta terbatasnya materi Pendidikan Agama Islam yang
diberikan dianggap sebagai penyebab utama timbulnya para
pelajar sulit dalam memahami, menghayati dan mengamalkan
ajaran agama islam. Berdasarkan gejala-gejala tersebut,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian, maka sinopsis
ini mengkaji tentang “PENGARUH GURU AGAMA DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER AGAMA ISLAM DI SMKN 1 TEMBILAHAN” dengan
tujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan, usaha-usaha
peningkatan yang dilakukan, faktor yang menunjang dan
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan di Sekolah
A. Alasan pemilihan judul
Adapun alasan didalam pemilihan judul diatas tersebut,
yaitu :
1. Untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Guru Agama Dalam
Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler Agama Islam Di Mtsn Jafariah Teluk
Pinang
2. Judul penelitian ini sesuai dengan studi yang peneliti
tempuh yaitu Program Studi Pendidikan Agama Islam
3. Permasalahan ini masih aktual yaitu masih hangat untuk
dibicarakan karena permasalahan Motivasi siswa saat ini
perlu untuk ditingkatkan.
4. Adanya teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan
a. Bagaimana Pengaruh Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi
Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Agama Islam Di
Mtsn Jafariah Teluk Pinang
b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Guru Agama Dalam
Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan.
C. Tujuan dan manfaat penelitian
a. Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui Pengaruh Guru Agama Di SMKN 1
Tembilahan
b. Untuk mengetahui Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan
c. Untuk mengetahui pengaruh Guru Agama Dalam
Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan
b. manfaat penelitian
1. Bagi sekolah
Sebagai acuan dalam mengatasi masalah motivasi siswa
dalam kegiataan ekstarakurikuler
2. Guru
Sebagai pedoman dalam mendidik siswa dalam
meningkatkan motivasi siswa di sekolah.
3. Bagi siswa
Menggali pengetahuan yang terpendam dalam diri
siswa/anaknya dan dapat mengatasi masalah yang
terdapat di sekolah terutama antara guru dan siswa.
4. Bagi penulis
a. Sebagai sumbangsih pengetahuan tentang Guru Agama
Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN 1 Tembilahan
b. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi
Agama Islam Auliaur-rasyidin Tembilahan.
D. Subjek dan objek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru agama di
sekolah SMKN 1 Tembilahan. Sedangkan objek penelitiannya
adalah pengaruh Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi
Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Agama Islam Di SMKN
1 Tembilahan
E. Tekhnik pengumpulan data
Dalam pencarian data yang akan diambil dari penelitian
ini yaitu penulis menggunakan metode:
1. Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhdap fenomena-fenomena
yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
2. Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan
secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta
tujuan yang telah ditentukan.8
3. Dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain-lain.9
4. Angket Menurut Sutrisno Hadi angket (kuesioner) adalah
daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan indicator-
indikator dari variable penelitian yang harus direspon
8Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h. 76-82
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ), h. 112
oleh responden. Teknik ini dipilih semata-mata karena
responden atau subyek adalah orang yang mengetahui
dirinya sendiri, apa yang dinyatakan oleh subyek kepada
peneliti adalah benar dapat dipercaya, dan interprestasi
subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
kepada subyek sama dengan apa yang dimaksud oleh
peneliti.10
F. Tekhnik analisa data
Untuk menganalisis data hasil penelitian pada
masing-masing variabel maka penulis menggunakan rumus :
P (% )= FNX 100 %
Keterangan :
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of cases ( Jumlah Frekuensi )
P = Angka persentase.11
Standar penilaian dikelompokkan dalam kategori
sebagai berikut :
a. 81% - 100% = Sangat Baik
b. 61% - 80% = Baik
c. 41% - 60% = Cukup Baik
d. 21% - 40% = Kurang Baik
10Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, Dan Disertasi Praktis Dan Dilengkapi Contoh, (Jakarta: Magnascript Publishing, 2012), h. 59
11 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001 ), h. 40
e. 0% - 20% = Tidak Baik
Model regresi linear dapat di lakukan pengujian
dengan cara uji t= uji Hipotesa, dimana:
Ho = Tidak adanya pengaruh Guru Agama Dalam Meningkatkan
Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Agama Islam Di Mtsn Jafariah Teluk Pinang
Ha = Adanya Pengaruh pengaruh Guru Agama Dalam
Meningkatkan Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler Agama Islam Di Mtsn Jafariah Teluk
Pinang
Model regresi linear dapat dilakukan dengan cara uji
t, yaitu untuk melihat pengaruh masing-masing variabel
bebas (independent variabel) terhadap variabel tidak bebas
(dependent variabel). Dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
t= r √n−2√1−r ²
Yang mana:
r = koefesien korelasi
N = periode waktu
T = t hitung, mengikuti fungsi dengan drajat kebebasan atau
df = n – 2
Jika diperoleh t hitung > t tabel maka hipotesa di terima,
dan jika t hitung < dari t tabel maka hipotesa di tolak.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, (2001), Pengantar Statistik Pendidikan,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
, ,(2012), Pengantar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta : Raja Grafindo Persada
Ahmad Tafsir, (2011), Metodologi Pengajaran Agama
Islam, Bandung: CV Remaja Rosdakarya
Hasbullah, (2005), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mursidin,(2010), Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka
Setia
Nana Syaodih Sukmadinata, (2009), Landasan Psikologi
Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ramayulis, (2002), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
kalam mulia
Suharsimi Arikunto,(2002), Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta
Widodo, (2012), Cerdik Menyusun Proposal Penelitian
Skripsi, Tesis, Dan Disertasi Praktis Dan Dilengkapi Contoh,
Jakarta: Magnascript Publishing