of 156 /156
program keahlian Teknik otomasi industri bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa Teknik Instalasi Tenaga Listrik Abdul Rozak Muh. Badrun 2019 SMK/MAK jilid 2 Instalasi Motor Listrik

SMK/MAK jilid 2 Instalasi Motor Listrik

  • Author
    others

  • View
    28

  • Download
    6

Embed Size (px)

Text of SMK/MAK jilid 2 Instalasi Motor Listrik

program keahlian Teknik otomasi industri bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa Teknik Instalasi Tenaga
Listrik
Pengarah: Direktur Pembinaan SMK Kepala Sub Direktorat Kurikulum Kepala Seksi Penilaian Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis: Abdul Rozak Muhamad Badrun
Yovie Rahmatullah Danang Kurniawan
Pengendali Mutu: Winih Wicaksono
Editor: Raditya Setyo Hardani
Desain Sampul Sonny Rasdianto
iv
KA TA PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/ MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D. DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu, diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu mata pelajaran yang sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
SMK Bisa! SMK Hebat!
vTEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga buku yang berjudul Instalasi Motor-Motor Listrik Kelas XII ini sebagai penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan untuk Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Tenaga Listrik. Buku ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah disempumakan sesuai SK Dirjen NOMOR: 130/D/KEP/KR/2017 tanggal 14 Februari 2017 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan di bidang Teknik Instalasi Motor-Motor Listrik.
Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan, dan keterampilan dalam dunia teknologi dan rekayasa. Buku ini juga mendorong siswa untuk memiliki sikap sosial dan spiritual melalui berbagai macam bentuk penugasan yang mendorong peserta didik agar dapat berdiskusi dan saling menghargai di antara mereka. Dengan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum nasional ini para siswa dididik untuk selalu mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum nasional, peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap para siswa dengan ketersediaan kegiatan buku Instalasi Motor-Motor Listrik Kelas XII ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan dunia Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Buku Instalasi Motor-Motor Listrik Kelas XII, membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan sehingga kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan sangatlah penting bagi kami. Harapan kami, buku ini dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan.
Penyusun
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................iv PRAKATA .........................................................................................................................................v DAFTAR ISI .....................................................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ..............................................................................................................................xi PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ............................................................................................ xii PETA KONSEP BUKU ................................................................................................................. xiii APERSEPSI .................................................................................................................................. xiv
BAB I SPESIFIKASI SISTEM DAN KOMPONEN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) 1 A. Pengetahuan Umum mengenai Programmable Logic Control (PLC) ........................ 3 B. Fungsi dan Prinsip Kerja Programmable Logic Controllers (PLC) ........................... 6 C. Spesifikasi Sistem dan Komponen Programmable Logic Control (PLC) .................. 7 D. Tipe-Tipe Programmable Logic Control (PLC) Merek dan Tipe PLC........................10
BAB II PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN MOTOR LISTRIK 3 FASA .................................................................................................................................19 A. Prosedur Kerja Komponen Programmable Logic Control (PLC) .................................21 B. Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor 1 Fasa 26 C. Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor 3 Fasa 33 Contoh Pemrograman SAFETY CRANE ..................................................................................33
BAB III INSTALASI KONTROL MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN CONSULE DAN CX-PRO- GRAMMER PADA PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)..............................................41 A. Sistem Operasi Programmable Logic Control (PLC)...................................................43 B. Membuat Program Programmable Logic Control (PLC) Dengan Console .............43 C. Membuat Program Programmable Logic Control (PLC) Dengan CX Program .....51
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL .....................................................................................81
viiTEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP ..................................................................................129
xiTEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
xii
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmatnya dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Instalasi Motor Listrik yang diharapkan dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik. Perlu diketahui, karena buku ini termasuk penting maka bagi pengguna perlu untuk memperhatikan beberapa hal berikut : 1. Lebih baik Anda membaca bagian tujuan pembelajaran lebih dahulu agar Anda
dapat mengetahui tujuan mempelajari materi yang terdapat pada buku ini. 2. Diharapkan Anda dapat membaca dan mempelajari materi yang terdapat pada
buku ini dengan teliti, saksama dan dapat berdiskusi dengan teman Anda maupun guru mata pelajaran terkait.
3. Manfaatkan fitur yang terdapat pada bagian cakrawala dan jelajah internet yang sudah terdapat pada buku ini untuk menambah wawasan Anda.
4. Pada bagian akhir setiap materi yang terdapat pada buku ini ada uji kompeternsi yang dapat Anda gunakan sebagai tolak ukur kepahaman Anda terkait materi yang terdapat pada buku ini
Sebagai catatan tidak perlu Anda tergesa-gesa untuk mempelajari banyak materi pada buku ini. Cukup perlahan yang penting Anda dapat memahami setiap materi yang tertulis dalam buku ini. Di setiap akhir materi dan pada bab akhir buku terdapat penilaian harian dan latihan PAS yang dapat Anda gunakan untuk mengukur seberapa jauh kepahaman Anda terkait materi yang telah dipelajari. Pahami setiap materi yang ada dan silakan bertanya pada guru mata pelajaran terkait apabila ada materi yang kurang Anda pahami.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Contoh Soal Terdapat beberapa contoh soal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kepahaman peserta didik terkait materi yang telah dipelajari
Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sumber belajar.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab. Penilaian Harian Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab. Penilaian Akhir Semester
Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik setelah mempelajari materi dalam satu semester.
Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.
PETUNJUK
Logic Control (PLC) IN
Motor Listrik 3 Fasa
(PLC)
APERSEPSI
Instalasi motor-motor listrik merupakan salah satu mata pelajaran produktif pada kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Mata pelajaran tersebut dipelajari di kelas XI dan XII, dalam buku ini akan memuat materi kelas XII atau Jilid II yang terbagi dalam dua semester dan lima bab.
Pada semester gasal peserta didik akan mempelajari materi tentang Spesifikasi Sistem dan Komponen Programmable Logic Control (PLC), Programmable Logic Control (PLC) Motor 1 Fasa dan 3 Fasa, serta Instalasi Kontrol Motor Dengan Menggunakan Programmable Logic Control (PLC). Sedangkan, di semester genap akan mempelajari tentang Variable Frequency Drive (VFD),dan Instalasi Motor Listrik Berbasis Variable Frequency Drive (VFD).
Buku ini diharapkan dapat menjadi penunjang bagi peserta didik untuk belajar mengenai kompetensi keahlian sehingga peserta didik dapat mengambil manfaatnya untuk diterapkan di dunia industri maupun di dunia usaha.
APERSEPSI
PETA KONSEP
Setelah mempelajari Spesifikasi system dan komponen Programable Logic Control (PLC), peserta didik dapat, Menjelaskan pengertian Programmable Logic Control (PLC), Prinsip kerja Programable Logic Control (PLC), dan Menyebutkan bagian utama pada Programable Logic Control (PLC).
Pengetahuan Umum mengenai
Spesifikasi Sistem dan Komponen
Programmable Logic Control (PLC)
BAB I SPESIFIKASI SISTEM DAN KOMPONEN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)
2
Kontrol kendali industri pada awalnya mengandalkan pada relay elektromekanik. Relay ini bekerja bedasarkan prinsip kemagnetan. Sistem kendali ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: (1) membutuhkan ruang kontrol yang besar, (2) perawatannya susah, (3) pengembangan sistem tidak mudah, (4) butuh waktu yang lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan mengembangkan sistem kendali dengan relay elektromekanik.
Perkembangan komponen mikroelektronik pada akhirnya mampu menghasilkan sistem yang dapat menggantikan fungsi puluhan bahkan ratusan relay elektromekanik hanya dengan satu keping chip mikrokontroller yang dapat diprogram.
Gambar 1.1 Panel PLC Pada Industri Sumber: http://jasakonsultantechnik.blogspot.com/2016/12/jasa-service-mesin-industri-electrical_25.html
MATERI PEMBELAJARAN
A. PENGETAHUAN UMUM MENGENAI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay.
Pada saat itu PLC hanya bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa. PLC pertama-tama banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan kontrol sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi kontrol sequence yang utama. Ketika transistor muncul, solidstate relay yang diterapkan seperti untuk kontrol dengan kecepatan tinggi.
Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosessor menaikkan kemampuan komputer untuk segala jenis sistem otomatisasi dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan komputer dari berbagai tipe, termasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin mudah untuk dimengerti oleh banyak orang.
Pada awal tahun 1980 PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik dan komputer membuat PLC dalam volume yang besar. Meskipun industri peralatan mesin CNC telah digunakan beberapa waktu yang lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan untuk sistem otomatisasi building dan juga security control system. Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem kontrol total dikombinasikan dengan control feedback, pemrosesan data, dan sistem monitor terpusat. Saat ini PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang merupakan kebutuhan utama di industri modern. PLC modern juga sebagai alat yang dapat mengakuasi data dan menyimpanan.
Gambar 1.2.Programmable Logic Control (PLC) Sumber: PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Disampaikan dalam PelatihanMekatronika Bagi Guru-guru SMK di
Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Yuwono Indro Hatmojo, S.Pd., M.Eng
PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting),
4
MATERI PEMBELAJARAN
dan aritmatika. PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori, unit kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu, PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas, guncangan, dan sebagainya. PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik. PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral port yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data atau program. Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut.
1. Relay Logic 2. Penguncian (Locking ) 3. Pencacahan (Counting) 4. Penambahan 5. Pengurangan 6. Pewaktuan (Timing) 7. Kendali PI 8. Operasi BCD 9. Manipulasi Data 10. Pembandingan 11. Pergeseran
Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebagai berikut. 1. Flexibility
Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara elektronik memerlukan masing-masing kendali, misalnya 12 mesin memerlukan 12 kontroler. Sekarang dengan menggunakan satu model dari PLC dapat mengendalikan salah satu dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin dikendalikan dengan masing-masing program sendiri.
2. Perubahan implementasi dan koreksi error Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan
program akan memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan waktu yang lama yaitu dengan cara mengubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi maka, kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung. Cara memperbaikinya sangat mudah, hanya dengan mengubah diagram laddernya.
3. Harga yang rendah PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran, dan peralatan lain yang
mendukungnya, sehingga harga lebih terjangkau. Saat ini PLC dapat dibeli berikut timer, counter, dan input analog dalam satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan bermacam-macam merk dan tipe.
4. Jumlah kontak yang banyak PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia.
Misal, panel yang menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan. Sementara pada perubahan desain diperlukan 4 kontak lagi
5TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
yang berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini berarti memerlukan waktu untuk menginstalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari satu buah relay, jika memori pada komputer masih memungkinkan.
5. Memonitor hasil Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan
dimodifikasi pada kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU PLC atau dilihat pada software pendukungnya.
6. Observasi visual Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara
langsung melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.
7. Kecepatan operasi Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada
relay pada saat bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang digunakan.
8. Metode bolean atau ladder Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi
atau juga menggunakan sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC agar lebih mudah dan dapat disimulasikan pada software pendukungnya.
9. Reliability Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay
atau timer mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang tinggi, dan sebagainya.
10. Penyederhanaan pemesanan komponen PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu
PLC tiba, maka semua relay, counter dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan satu relay akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel.
11. Dokumentasi Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian
atau keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.
12. Keamanan Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat
dibuatkan password. Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi.
13. Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang. PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk
mencampur proses, sementara produksi lainnya sedang berjalan.
6
B. FUNGSI DAN PRINSIP KERJA PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS (PLC) Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah, sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, di mana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal. Instruksi-instruksi yang mengimple-mentasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut. 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat sehingga mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yaitu, melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relaysequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan dibidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut.
1. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
2. Shutdown System Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Prinsip kerja Programmable Logic Controllers (PLC) PLC merupakan peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor
untuk memonitor keadaan dari peralatan input untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan perencana (programmer) untuk mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam input card.
7TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
Gambar 1.3 Bagian-Bagian Pada PLC Sumber: PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Disampaikan dalam PelatihanMekatronika Bagi Guru-guru SMK di
Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Yuwono Indro Hatmojo, S.Pd., M.Eng
Ada 2 jenis input card, yaitu sebagai berikut. 1. Analog input card 2. Digital input card
Setiap input mempunyai alamat tertentu sehingga untuk mendeteksinya mikroprosesor memanggil berdasarkan alamatnya. Banyaknya input yang dapat diproses tergantung jenis PLC-nya. Sinyal output dikeluarkan PLC sesuai dengan program yang dibuat oleh pemakai berdasarkan analisa keadaan input. Ada 2 jenis outputcard, yaitu sebagai berikut. 1. Analog output card 2. Digital output card
Setiap ouputcard mempunyai alamat tertentu dan diproses oleh mikroprosesor menurut alamatnya. Banyaknya output tergantung jenis PLC-nya. Pada PLC juga dipersiapkan internalinput dan output untuk proses dalam PLC sesuai dengan kebutuhan program. Di mana internalinput dan output ini hanya sebagai flag dalam proses.
Di dalam PLC juga dipersiapkan timer yang dapat dibuat dalam konfigurasi on delai, off delai, on timer, off timer dan lain-lain sesuai dengan programnya. Untuk memproses timer tersebut, PLC memanggil berdasarkan alamatnya.
C. SPESIFIKASI SISTEM DAN KOMPONEN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) Untuk melaksanakan sebagai kontrol system, PLC ini didukung oleh perangkat
lunak yang merupakan bagian penting dari PLC. Program PLC biasanya terdiri dari 2 jenis yaitu, ladder diagram dan instruksi dasar diagram, setiap PLC mempunyai perbedaan dalam penulisan program. 1. Komponen Penyusun PLC
Pada umumnya, teradapat 5 (lima) komponen utama yang menyusun suatu PLC. Semua komponen tersebut harus ada untuk dapat menjalankan suatu PLC secara normal.
8
Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Yuwono Indro Hatmojo, S.Pd., M.Eng
Komponen-komponen utama dari suatu PLC adalah sebagai berikut ini. a. Unit CPU (Central Processing Unit) CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengoperasian
dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam memori. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan pemrogram. CPU merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem. CPU berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksana-kan tindakan-tindakan pengontrolan sesuai dengan program yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface. Scan dari program umumnya memakan waktu 70 ms, tetapi hal itu tergantung dari panjang pendek program serta tingkat kerumitannya.
b. Unit Memori Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program.
Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Volatile Memory, adalah suatu memori yang apabila sumber
tegangannya dilepas maka data yang tersimpan akan hilang. Karena itu memori jenis ini bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang lebih lama maka, memori ini harus mendapat daya terus-menerus, hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan baterai. Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (Random Access Memory), SRAM (Static RAM), dan DRAM (Dynamics RAM).
9TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
2) Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu suatu memori yang meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak akan hilang. Salah satu jenis memori ini adalah ROM (Read Only Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan tidak dapat di tambah ataupun diubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya yang berupa sistem operasi dan terdiri dari program- program pokok yang diperlukan oleh sistem PLC. Untuk mengubah isi dari Rom maka, diperlukan memori jenis EPROM (Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan mengekspos chip pada cahaya ultra violet pekat.
Memori yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi di mana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memori semi konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory), dan PROM (Programmable Read Only Memory). RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program-program yang terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memori, maksudnya program program yang terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.
Dengan demikian untuk mengatasi supply listrik yang padam tersebut maka, diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun setelah itu harus diganti.
c. Unit Power Supply Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi
tegangan masukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian- rangkaian dalam input/output interface. Kegagalan dalam pemenuhan tegangan oleh power supply dapat menyebabkan kegagalan operasi PLC. Untuk itu diperlukan adanya baterai cadangan dengan tujuan agar pada saat voltage dropping, data yang ada pada memori tidak hilang.
d. Unit Programmer Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi, yaitu, RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif. OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan. MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC. PROGRAM, menyatakan suatu keadaan di mana programmer/monitor digunakan untuk membuat suatu program.
e. Unit Input/Output Unit input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem
dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan/ koneksi antara perangkat-perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida, melalui kanal-kanal input/output. Demikian pula, melalui unit input/output, program-program
10
dimasukkan dari panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat digunakan oleh CPU.
D. TIPE-TIPE PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) MEREK DAN TIPE PLC Saat ini banyak merek serta tipe PLC yang dipakai di industri. Masing masing
PLC memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tinggal pilih saja bedasarkan kebutuhan serta tebal kantong anda.
Berikut tabel beberapa merek serta tipe PLC yang banyak dipakai di industri. 1. Allen Bradley
Tabel 1.1 Merek dan Tipe PLC Allen Bradley
Jenis Tipe PLC Gambar
Jenis Tipe PLC Gambar
Jenis Tipe PLC Gambar
Jenis Tipe PLC Gambar
Micro PLC Modicon M340
Programmable Controller Twido
Smart Relay Zelio
Jenis Tipe PLC Gambar
Compact PLC MELSEC FX3UC
Sumber: https://belajarplcmitsubishi.wordpress.com/2017/01/20/pengertian-dan-definisi-plc-secara-universal-bagian-bagiannya-
cara-memprogram-plc-merk-dan-type-plc-yang-sering-dipakai-otomasi-industri/
Selain merek dan tipe PLC yang telah disebutkan di atas, masih banyak lahir merek dan tipe PLC lainnya seperti GE Fanuc, NAIS, dsb.
CONTOH SOAL
1. Di industri banyak menggunakan mesin-mesin produksi untuk menunjang kualitas produk yang akan dihasilkan. Dengan perkembangan teknoloogi industri yang awalnya menggunakan kontrol kerja mesin produksi dengan menggunakan sistem manual beralih ke sistem otomatis, salah satunya dengan menggunakan PLC. Jelaskan keuntungan penggunaan Programable Logic Control (PLC) pada mesin produksi di industri!
2. Pembahasan: Keuntungan penggunaan Programable Logic Control (PLC) pada mesin produksi di industri adalah sebagai berikut. Flexibility, Perubahan implementasi dan koreksi error, harga yang rendah, jumlah kontak yang banyak, memonitor hasil, observasi visual, kecepatan operasi, metode bolean atau ladder, reliability, penyederhanaan pemesanan komponen, dokumentasi, keamanan, memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.
Gambar 1.5 Dick Morley Sumber: https://isaautomation.isa.org/morleyscholarship/
Pada tahun 1968, GM Hydramatic (Divisi Transmisi Otomatis) mengeluarkan permintaan proposal untuk penggantian elektronik untuk sistem relai berkabel yang didasarkan pada kertas putih yang ditulis oleh insinyur Edward R. Clark. Usulan yang menang datang dari Bedford Associates of Bedford, Massachusetts. PLC pertama, menunjuk 084 karena itu adalah proyek Eighty-Four Bedford Associates, adalah hasilnya. Bedford Associates memulai perusahaan baru yang didedikasikan untuk mengembangkan, membuat, menjual, dan melayani produk baru ini. Sementara Modicon, yang berdiri untuk pengontrol digital modular. Salah satu orang yang mengerjakan proyek itu adalah Dick Morley, yang dianggap sebagai "bapak" dari PLC. Merek Modicon dijual pada tahun 1977 ke Gould Electronics, kemudian diakuisisi oleh Perusahaan Jerman AEG, dan kemudian French Schneider Electric, sebagai
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Spesifikasi Sistem Dan Komponen Programmable Logic Control (PLC) kalian juga dapat mempelajari secara mandiri dengan menggunakan internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah informasi tentang Spesifikasi Sistem Dan Komponen Programmable Logic Control (PLC) adalah sebagai berikut ini. https://www.youtube.com/watch?v=yqlkj6Mog9g,
https://www.youtube.com/watch?v=043B5dAvMVs&t=31s
2. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
3. Keuntungan PLC yaitu, flexibility, perubahan implementasi dan koreksi error, harga yang rendah, jumlah kontak yang banyak, memonitor hasil, observasi visual, kecepatan operasi, metode bolean atau ladder, reliability, penyederhanaan pemesanan komponen, dokumentasi, keamanan, memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.
TUGAS MANDIRI
Buat kelompok pada tugas ini, setiap kelompok terdiri dari 2 orang siswa. 1. Cari tipe-tipe PLC yang sering dipakai pada pemprograman kendali mesin
produksi di indutri! 2. Buat table input dan output pada PLC untuk tipe 10 I/O dan 20 I/O CPM1A! 3. Tuliskan Nameplate PLC untuk tipe 10 I/O dan 20 I/O CPM1A! 4. Bandingkan PLC Tipe CPM1A untuk tipe 10 I/O dan 20 I/O! 5. Apa keuntungan penggunaan PLC dibanding kontrol kendali manual
PENILAIAN AKHIR BAB
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar ! 1. Apa pengertian programmable logic controlerr? 2. Sebutkan kelebihan penggunaan PLC pada rangkaian kontrol kendali motor
listrik bila di bandingkan dengan rangkaian kontrol kendali manual! 3. Sebutkan bagian bagian utama dari programmable logic controlerr! 4. Jelaskan fungsi unit memory pada programmable logic controlerr! 5. Type programmable logic controlerr apa saja yang sering digunakan pada
industri?
18
REFLEKSI
Pada bab ini aku telah mempelajari tentang, pengertian pengetahuan umum mengenai Programmable Logic Control (PLC), Fungsi dan prinsip kerja Programmable Logic Control (PLC), tipe-tipe Programmable Logic Control (PLC). Materi yang telah aku pahami maupun yang belum aku pahami, aku akan beri tanda centang pada kolom di bawah ini. Aku juga akan bertanya bapak atau ibu guru jika ada materi yang belum aku pahami.
No. Pernyataan Pemahaman
Paham Tidak Paham
1. Pengertian PLC
INSTALASI MOTOR LISRTRIK
Setelah mempelajari Programable Logic Control (PLC) Motor Listrik 1 Fasa dan Motor Listrik 3 Fasa, peserta didik dapat, menerapkan Prosedur Kerja Komponen Programmable Logic Control (PLC), membuat pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 1 Fasa, dan membuat pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 3 Fasa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KATA KUNCI
BAB II
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN MOTOR LISTRIK 3 FASA
PETA KONSEP
Logic Control (PLC)
Programable Logic Control (PLC) Motor Listrik 1 Fasa dan Motor Listrik 3 Fasa
Membuat Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 1 Fasa
Membuat Pemrograman dengan Programmable
Fasa
BAB II PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN MOTOR LISTRIK 3 FASA
20
PENDAHULUAN
Untuk mengendalikan mesin-mesin di industri yang semakin komplek maka, perlu dibuat system rangkaian kendali yang mudah dibuat dan mempunyai fungsi sesuai dengan kerja mesin produksi pada industri tersebut. PLC adalah salah satu alat yang tepat digunakan untuk pengontrolan mesin industri. Karena industri memiliki beberapa kelebihan dibanding alat control relay elektromagnetik. Contoh pengendalian pada mesin motor listrik 1 fasa dan motor listrik 3 fasa yang sering digunakan pada industri diantaranya, system konveor, lift, dan mesin produksi yang lain. Ini lebih efektif bila kita gunakan PLC dibanding relay elektromagnetik.
Gambar 2.1 Simulasi Teknologi PLC Pada Pengisian dan Pencacahan Botol Coca-Cola Otomatis Sumber: https://cresta13110701unikom.wordpress.com/2011/01/14/perkembangan-teknologi-di-
MATERI PEMBELAJARAN
A. PROSEDUR KERJA KOMPONEN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) Komponen utama PLC adalah: (1) Input, (2) CPU (Central Processing Unit), dan
(3) Output. Input pada PLC bisa berupa alat untuk mengoperasikan sistem (saklar, tombol) dan sensor. Output pada PLC adalah sistem yang dikontrol, bisa berupa aktuator (motor, kontaktor), motor listrik 1 fasa dan sebagainya.
Gambar 2.2 Integrasi komponen input, unit prosesor, dan output Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Penempatan terminal input dan terminal output pada PLC merk apapun selalu terpisah jauh (berseberangan). Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah merangkai dan memperkecil terjadinya kesalahan merangkai. Contoh jika terminal input diletakkan di bagian atas PLC, maka terminal output diletakkan di bagian bawah PLC tersebut. Ada juga merk PLC yang input outputnya terpisah, yakni ditempatkan pada modul tambahan khusus input dan modul tambahan yang lain untuk output.
Gambar 2.3 Peletakan Terminal Input dan Output pada PLC Omron CPM2A Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Pada semua jenis PLC terminal input berada di atas, sedangkan terminal output berada di bagian bawah (Gambar 1.3 dan 1.4). Pemisahan letak terminal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam merangkai dan menganalisis rangkaian jika terjadi trouble hardware pada sistem.
22
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 2.4 Peletakan Terminal Input dan Output pada PLC Omron CP1L-L Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
1. Rangkaian Input PLC OMRON CPM2A-20CDR-A memiliki terminal input sebanyak 12
buah, yaitu, input 00.00 s.d input 00.11 (chanal 0)
Gambar 2.5 Susunan terminal Power supply dan terminal Input PLC Omron CPM2A-20 CDR Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Perhatikan! Identifikasi (temukan) letak terminal-terminal berikut ini pada panel PLC! a. Letak terminal input 00, 01, ..., 11 b. Letak terminal COM UNTUK INPUT c. LED-INPUT yang menyala jika terminal input diberi tegangan 24 Volt
yang bertegangan 220 V-AC (lihat gambar 2.1) Input Device adalah komponen kendali yang dihubungkan ke terminal
input PLC. Contoh Input Device antara lain, tombol push buton, limit switch, sensor, encoder dll. Input Device berguna untuk mengoperasikan sistem kendali (PLC) yang akan dibuat. Cara pengkabelan Input Device: a. Kabel negatif 24 V-DC dihubungkan ke terminal Com-input b. Terminal positif power supply 24 Volt dihubungkan ke salah satu kaki
pertama Input Device c. Terminal Input 00, 01 ... 11 dihubungkan ka kaki kedua Input Device (lihat
gambar 2.2)
MATERI PEMBELAJARAN
Catatan Bahwa supply power 24 Volt bisa menggunakan power supply eksternal,
yakni power supply luar PLC, tetapi bisa juga menggunakan power internal supply yang sudah tersedia di dalam PLC.
Polaritas power supply tidak terlalu fatal, boleh dibolak-balik. Namun tetap disarankan selalu menghubungkan COM ke terminal negatif. a. Power supply eksternal
Gambar 2.6 Power Supply Eksternal Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
b. Power Szupply internal
Gambar 2.7 Cara pengkabelan input device: (a) Power supply eksternal, (b) Power supply internal Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
24
2. Rangkaian Output
Gambar 2.8 Terminal Power Supply internal 24V-DC dan output PLC OMRON CPM2A Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
PLC OMRON CPM2A-20CDR-A memiliki terminal output sebanyak 8 buah,pada chanal 10, dengan 4 buah terminal COM yaitu sebagai berikut.
Perhatikan! Identifikasi (temukan) letak terminal berikut ini pada panel PLC ! a. Letak terminal output 00, 01, .. 07, dengan terminal COM masing-masing. b. Letak terminal internal power supply +24 Volt, dan terminal (-). c. Letak terminal internal power supply -24 Volt, dan terminal (-)
berdekatan dengan terminal output 10.00 dan com. d. Jangan sampai terjadi hubung-singkat, terutama jika output terhubung
langsung dengan tegangan 220!
Cara Pengkabelan Output Device: Bayangkan bahwa PLC adalah skakelar untuk melayani beban a. Kabel Fasa sumber 220 V-AC dihubungkan ke terminal COM output PLC. b. Kabel Netral dari sumber 220 V-AC dihubungkan ke beban. c. Dari beban dihubungkan ke salah satu terminal output (00, 01, ..., 07),
lihat gambar 2.4.
d. Output 04, 05, 06 dan 07 COM
25TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 2.9 Pengkabelan pada sisi output PLC Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Catat bahwa: a. Output 10.00 memiliki COM sendiri b. Output 10.01 memiliki COM sendiri c. Output 10.02 dan 10.03 memiliki COM bersama Output 10.04, 05, 06 dan
07 memiliki COM bersama
Awas! Jangan memasang beban (Device Output) lebih dari 2 Amper. Jika beban yang dikontrol lebih dari 2 Amper, gunakan relay atau kontaktor
Terminal Input-Output PLC Omron Tipe CP1L
Gambar 2.10 Terminal Input-Output PLC Omron Tipe CP1L Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas
26
MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 2.1 Perbedaan Pengalamatan Input Dan Input PLC Omron CP2M dan CP1L
Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
B. PEMROGRAMAN DENGAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) UNTUK MOTOR 1 FASA
Kontrol program adalah komponen utama dalam sistem yang bekerja secara otomatis. Kontrol program harus didesain secara sistematis, terstruktur dengan baik dan harus terdokumentasi agar bebas dari kesalahan, pemeliharaan mudah dan efektif dalam biaya. Untuk memprogram PLC dapat digunakan prosedur berikut untuk menyelesaikan permasalahan mengenai kontrol. Langkah 1: Identifikasi masalah
Definisi permasalahan harus menjabarkan problema kontrol secara tepat dalam bentuk yang detail. Informasi yang diperlukan yaitu skema posisi, skema sekuensial dan tabel kebenaran yang menerangkan hubungan antara masukan dan keluaran dan juga berguna untuk tes terhadap resiko pada saat instalasi. Langkah 2: Allocation List
Allocation list berisi kondisi-kondisi program termasuk identifier atau alamat yang dipakai oleh keluaran atau masukan. Langkah 3: Pembuatan program
Terdapat 4 cara/bahasa untuk membuat program, yaitu dengan menggunakan ladder diagram (LD), function block diagram (FBD), structure text (ST atau intruction/ statement list (SL).
Pembuatan program PLC secara umum merupakan gabungan dari logika- logika sederhana diantaranya adalah logika AND, logika OR maupun Inversenya serta pengunci. Logika AND merupakan instruksi yang harus selalu didahului sekurang-kurangnya satu kontak yang lain. Pada ladder diagram logika AND dapat dijelaskan sebagai kontak NO (Normally Open) dalam rangkaian seri dengan kontak-konta sebelumnya. Instruksi AND memungkinkan banyaknya masukan dari sinyal-sinyal kondisi. Bila semua sinyal kondisi bernilai benar (“1”/“true”) maka baris program tersebut akan dijalankan dan selain itu tidak dijalankan.
Logika OR dapat dijelaskan sebagai kontak NO (Normally Open) tunggal yang dihubungkan secara paralel dengan kontak pertama dari ladder diagram. Instruksi OR memungkinkan banyaknya masukan dari sinyal-sinyal kondisi. Bila salah satu
TIPE PENGALAMATAN INPUT
CPM 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.11
CP1L 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.11
TIPE PENGALAMATAN OUTPUT
27TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
atau semua sinyal kondisi bernilai benar (“1”/“true”) maka baris program tersebut akan dijalankan dan selain itu tidak dijalankan. Untuk membuat program PLC kita harus mempunyai software program yang sesuai atau compatibel dengan perangkat PLC nya. Kita tahu bahwa software program antara lain ada twidosoft, telemecanique dan zeliosoft. 1. Instruksi-instruksi dasar PLC
Berikut ini adalah contoh sebagian perintah-perintah dasar pada PLC. a. LOAD (LD)
Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol:
Gambar 2.11 LOAD (LD) Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
b. LOAD NOT Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya
membutuhkan satu kondisi logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol:
Gambar 2.12 NOT Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
c. AND Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang
lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol:
Gambar 2.13 AND Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
d. AND NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang
lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol:
28
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 2.14 AND NOT Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
e. OR Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang
lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol:
Gambar 2.15 OR Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
f. OR NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang
lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol:
Gambar 2.16 OR NO Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
g. OUT Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk
mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NO. Simbol:
Gambar 2.17 OUT Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
h. OUT NOT
Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay NC. Simbol:
Gambar 2.18 OUT NOT Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas
TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT) Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512
buah yang bernomorTC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada nomor timer/counter yang sama. Nilai timer/counter pada PLC bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999. Simbol TIMER:
Gambar 2.19 TIMER (TIM) Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universita Negeri Malang
Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur SV dalam orde 0,1 detik. Simbol COUNTER:
Gambar 2.20 COUNTER (CNT) Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
30
MATERI PEMBELAJARAN
i. COMPAR–CMP(20) Kegunaan: Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ
dan LE flag dalam area. Simbol:
Gambar 2.21 COUNTER (CNT) Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
2. PLC Ladder Diagram Ladder diagram atau diagram tangga atau disebut juga relay diagram
adalah bahasa yang paling populer untuk membuat program PLC, yang tidak lain berupa simbol dari skema diagram rangkaian listrik. Bagian-bagian dari ladder diagram dalam pemrograman PLC adalah sbagai berikut. a. Bus bar, merupakan garis tebal di sisi kiri dan kanan dari ladder diagram,
yang merupakan simbol dari kutub (+) dan kutub (-) yang akan mengalirkan listrik ke komponen-komponen yang akan dipasang dalam ladder diagram tersebut.
b. Input, merupakan masukan dari luar PLC, baik dari switch, sensor, relay, timer, potentiometer ataupun peralatan listrik yang lain, yang secara fisik ada di rangkaian listrik dari mesin, yang dihubungkan ke unit Input PLC, bisa berupa digital input maupun analog input. Biasanya dilambangkan dengan kontak NO dan/atau NC yang berfungsi sebagai syarat untuk berlakunya suatu operasi yang kita inginkan. Input ini biasanya dilambangkan dengan huruf I, input (Inggris) atau E, eingang (Jerman) atau X (Jepang) atau mungkin yang lain, tergantung dari jenis PLC dan bahasa pabrik pembuatnya.
c. Output, merupakan hasil keluaran dari PLC, yang bisa berupa digital output maupun analog output, yang bisa langsung dihubungkan kerangkaian listrik yang lain di mesin tersebut melalui unit output PLC. Output ini biasanya dilambangkan dengan huruf O, output (Inggris) atau A, ausgang (Jerman) atau Y (Jepang) atau mungkin yang lain, tergantung dari jenis PLC dan bahasa pabrik pembuatnya. Internal relay, Merupakan relay memori dari PLC itu sendiri, di mana bisa berupa relay, timer, counter, atau operasi-operasi logika yang lain. Seperti input dan output, simbol- simbol dari internal relay ini cukup beragam dan berbeda antara pabrikan yang satu dengan yang lain. Bukan hanya itu, jenis fungsinyapun juga bisa berbeda satu dengan yang lain, tetapi bisa dipelajari dengan membaca buku manual yang ada.
d. NO ( Normally Open), adalah kondisi di mana saat kontak tersebut tidak ditekan/mati maka kontak tersebut dalam kondisi tidak terhubung/putus. Sebaliknya, saat kontak tersebut ditekan/bekerja maka kontak tersebut
31TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
dalam kondisi terhubung. e. NC ( Normally Close), adalah kondisi di mana saat kontak tersebut tidak
ditekan/mati maka, kontak tersebut dalam kondisi terhubung. Sebaliknya, saat kontak tersebut ditekan/bekerja maka, kontak tersebut dalam kondisi tidak terhubung/putus.
Gambar 2.22 Ladder Diagram Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Contoh Program Sederhana: Start-Stop Motor Listrik 1 Fasa KASUS: Sebuah motor dinyalakan melaui tombol START dan dimatikan melalui tombol STOP ALGORITMA KONTROL a. Tekan tombol START, maka motor listrik 1 fasa akan menyala b. Tekan tombol STOP, maka motor listrik 1 fasa akan mati.
32
DIAGRAM LADDER CPM2A
Gambar 2.23 Diagram Ladder CPM2A Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas
TABEL 2.2 PENGALAMATAN PLC OMRON CP1L
DIAGRAM LADDER CP1L
Gambar 2.24 Diagram Ladder CP1L Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
NO PERALATAN INPUT ALAMAT PERALATAN OUTPUT ALAMAT
1 Tombol START 0.00 MOTOR LISTRIK 1 FASA 10.00
2 Tombol STOP 0.01
1 Tombol STARAT 0.00 MOTOR LISTRIK 1 100.00
2 Tombol STOP 0.01
33TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
C. PEMROGRAMAN DENGAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) UNTUK MOTOR 3 FASA CONTOH PEMROGRAMAN SAFETY CRANE
Gambar 2.25 Model Safety Crane Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Prinsip Kerja yang Diinginkan 1. Jika tombol Open ditekan maka Crane siap dioperasikan, lampu HIJAU menyala 2. Jika tombol Lock ditekan maka Crane berhenti bekerja dan diam di tempat,
lampu indikator MERAH menyala. Tombol Lock bisa direset menggunakan tombol Open.
3. Jika tombol Emergency ditekan maka Crane berhenti bekerja dan diam di tempat, lampu indikator MERAH menyala. Tombol Emergency bisa direset menggunakan tombol Open.
4. Jika sensor berat Overload maka lampu indikator MERAH berkedip, Crane berhenti. Overload direset menggunakan tombol Open.
Catat, ketika terjadi beban lebih, maka tombol OL akan ON terus kecuali bebannya sudah dikurangi. Jadi meskipun sudah di-reset, asalkan beban belum dikurangi maka tombol OL tetap ON dan Crane tidak bisa dioperasikan.
5. Tombol operasi maju-mundur, kiri-kanan, dan naik turun masing-masing saling mengunci hanya bisa beroperasi salah satu.
34
Pemrograman 1. Tombol OPEN mengaktifkan internal relay IR-OPEN (addres 600) melalui KEEP.
KEEP akan direset oleh sensor OL dan internal relay IR-LOCK (addres 601. Tombol OPEN di –AND-kan dengan NC dari sensor OL, sehingga ketika OL aktif (Ncnya membuka) maka IR-OPEN tidak bisa diaktifkan.
2. Tombol LOCK dan EMERGENCY mengkatifkan internal relay IR-LOCK (addres 601). Internal relay IR-LOCK dinonaktifkan menggunan NC dari tombol OPEN.
3. Lampu indikator MERAH akan berkedip jika sensor OL aktif lampu ini akan menyala tanpa berkedip jika Internal Relay IR-LOCK sedang aktif.
4. Lampu HIJAU akan menyala jika Internal Relay IR-OPEN aktif. 5. Semua motor crane bisa diaktifkan jika internal relay IR-OPEN sudah aktif.
a. Motor Maju dan Motor Mundur saling interlock. b. Motor Kanan dan Motor Kiri saling interlock. c. Motor Naik dan Motor Turun saling interlock.
INPUT DEVICES OUTPUT DEVICE
OVERLOAD OL (NO) 0.03 K-KANAN 100.03
K-NAIK 100.04
NAIK 0.08
TURUN 0.09
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 2.26 Ladder diagarm untuk safety crane Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
36
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
1. Sebuah motor listrik 3 fasa dengan daya 3 pk supaya motor listrik tersebut berjalan dengan normal harus dioperasionalkan secara start bintang segitiga. Hal ini untuk menghindari motor listrik agar tidak terbakar lilitannya karena arus start yang besar. Buatlah bahasa mnemonic untuk motor listrik 3 fasa secara star bintang segitiga pada PLC.
Pembahasan
00002 OR 01000
00004 And NOT 00002 Tol
00005 And NOT 00003 Tombol Emergensi
00006 Out 01000
00011 Out 01001
Gambar 2.27 Mesin Industri dengan sistem Robot Sumber: https://www.se.com/id/id/work/insights/industrial-networking-expands-plc-functionality.jsp
Hari ketika para pekerja bekerja dengan otak dan otot telah lama berganti, ketika interaksi manusia dan mesin menjadi hal yang biasa di lantai pabrik. Contoh trerbaik dari hal ini adalah PLC, yang telah menjadi pekerja keras dalam otomatisasi dan industri manufaktur di seluruh dunia dalam jangka waktu bertahun-tahun. Dengan berinteraksi dengan segala sesuatu mulai dari sensor dan penjaga mesin hingga ke pengendali gerakan sera lat identifikasi canggih, PLC memastikan semua operasi berjalan dengan lancar (lihat Gambar 1) Melalui fleksibilitas yang ditawarkan PLC, pabrik bisa mengatur beberapa mesin sekaligus- mencapai tingkat integrasi yang lebih tinggi dan proses otomatisasi mesin serta meningkatkan kualitas produksi dan biaya operasional.
Manfaat dari PLC sangat dikenal luas Kontribusi mereka terhadap peningkatan efisiensi dan dukungan di belakang layar terhadap Ethernet untuk industri membuat kontrol yang tinggi ini memungkinkan. Bersama-sama, teknologi ini membuat komunikasi antara manusia dan mesin berjalam dengan mulus, sebuah kombinasi yang menguntungkan. Terdiri dari berbagai protokol, Ethernet untuk industri dikembangkan dengan kemampuan deterministik untuk memberikan alternatif biaya yang efektif untuk mewariskan sistem-sistem otomatisasi.
Dengan kemampuan yang canggih, fungsi mutakhir, dan instalasi yang disederhanakan, PLC merupakan landasan dari manufaktur modern. Namun, untuk secara efektif menggunakan perangkat ini, pengguna harus memahami peran penting permainan jaringan dan kebutuhan individu yang harus dipertimbangkan untuk solusi yang efektif. Bersama-sama, mereka membentuk infrastruktur terpadu yang dapat memperpanjang-mulai dari hal administratif sampai pengendalian-dan jaringan tiap tingkatan, menawarkan skalabilitas yang melekat untuk terus memenuhi tuntutan industri yang berkembang.
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Programmable Logic Control (Plc) Motor Listrik 1 Fasa dan Motor Listrik 3 Fasa kalian juga dapat mempelajari secara mandiri dengan menggunakan internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah informasi tentang Programmable Logic Control (Plc) Motor Listrik 1 Fasa dan Motor Listrik 3 Fasa adalah sebagai berikut. Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=w1zv5KxUSbU&t=198s
1. LOAD (LD) Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya
membutuhkan satu keadaan logika. 2. LOAD NOT
Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika.
3. AND Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih
dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
4. AND NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih
dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
5. OR Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang
lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
RANGKUMAN
INSTALASI MOTOR LISRTRIK
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Apa pengertian Programmable Logic Controlerr OMRON CPM 1A-20CDR? 2. Gambarkan lambang instruiksi Load ( LD ) pada perintah dasar PLC! 3. Berikan penjelasan Bus Bar pada Ledder Diagram dari Programmable Logic
Controlerr! 4. Jelaskan Input Device pada Programmable Logic Controlerr ! 5. Jelaskan fungsi perintah Timer pada Programmable Logic Controler
Buat kelompok pada tugas ini, setiap kelompok terdiri dari 2 orang siswa: 1. Buat diagram ladder motor listrik 1 fasa bekerja dua arah putaran. 2. Buat bahasa mnemonic dari ladder motor listrik 1 fasa bekerja dua arah
putaran. 3. Buat diagram ladder motor listrik 3 fasa start delta dengan menggunakan 1
timer 4. Buat bahasa mnemonic untuk diagram ladder motor listrik 3 fasa start
delta dengan menggunakan 1 timer. 5. Gambarkan rangkaian daya motor listrik 3 fasa start delta
TUGAS MANDIRI
RANGKUMAN
6. OR NOT Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang
lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.
7. OUT Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk
mengeluarkan satu output 8. OUT NOT
Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
9. Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomorTC 000
sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO timer/counter akan ON.
10. COMPAR–CMP(20) Kegunaan: membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ
dan LE flag dalam area.
40
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
Pada bab ini aku telah mempelajari tentang: Prosedur Kerja Komponen Programmable Logic Control (PLC), Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 1 Fasa, Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 3 Fasa. Materi yang telah aku pahami maupun yang belum aku pahami, aku akan beri tanda centang pada kolom di bawah ini. Aku juga akan bertanya bapak atau ibu guru jika ada materi yang belum aku pahami.
REFLEKSI
LD, OR, And, And NOT, Out
BAB III
PETA KONSEP
Membuat Program Programmable Logic Control
(PLC) Dengan Cosule
(PLC) Dengan CX Program
BAB III INSTALASI KONTROL MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN CONSULE DAN CX-PROGRAMMER PADA PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)
42
PENDAHULUAN
Sistem otomasi terutama otomasi industri memiliki pokok bahasan yang cukup luas yang meliputi komponen elektrik baik input maupun output, software, dan lain- lain. Pada Bab-bab sebelumnya telah dibahas mengenai komponen perangkat input dasar, perangkat output dasar dan perangkat kendali dasar serta rangkaian kendali dasar.
Bahasan kali ini adalah tentang perangkat kendali yang dapat diprogram karena merupakan bagian utama dari sebuah sistem otomasi industri. Ada bermacam- macam jenis perangkat pengendali yang dapat diprogram seperti Personal Computer (PC), Microcontroller dan Programmable Logic Controller (PLC), namun yang paling lazim digunakan pada sistem otomasi di industri adalah PLC.
Gambar 3.1 Console Program PLC Sumber: https://uk.rs-online.com/web/p/plc-accessories/2164645/
Gambar 3.2. Logo CX Programmer Sumber: https://www.musbikhin.com/pengantar-cx-programmer-seri-belajar-plc/
MATERI PEMBELAJARAN
A. Sistem Operasi Programmable Logic Control (PLC) PLC bekerja melalui scanning program secara terus menerus, dalam siklus
scan terdapat 3 langkah penting. Sebenarnya terdapat lebih dari 3 langkah, tapi kita coba focus pada 3 langkah penting tersebut. Yang lain biasanya berkisar pada pengujian sistem dan memperbaharui isi counter dan timer yang ada.
Langkah 1-CHECK INPUT STATUS-Pada awal PLC melihat setiap input untuk menentukan kondisinya ON atau OFF, apakah sensor 1 terhubung ke input pertama dalam kondisi ON, bagaimana input kedua, bagaimana input ketiga, hal ini akan dicatat dalam memori untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan program berikutnya.
Langkah 2-EXECUTE PROGRAM-Berikutnya PLC menjalankan suatu program satu instruksi setiap kali, misalkan program anda mengatakan bahwa input pertama ON maka aksinya adalah mengaktifkan output pertama ON. Setelah diketahui input mana berkondisi ON atau OFF dari langkah sebelumnya, maka berdasarkan hal ini dapat diputuskan output mana yang seharusnya diaktifkan (ON/OFF) dan ini dicatat sebagai hasil pelaksanaan untuk digunakan pada langkah berikutnya.
Langkah 3-UPDATE OUTPUT STATUS-Pada akhirnya PLC memperbaharui status output berdasar hasil pelaksanaan program langkah 2, berdasar contoh pada langkah 1 input ON dan program anda mengatakan untuk mengaktifkan (ON) output pertama bila dihasilkan kondisi True.
B. Membuat Program Programmable Logic Control (PLC) Dengan Console Sebelum memulai memprogram PLC, ada baiknya kita pelajari lebih dahulu
operasi-operasi mendasar dari keyboard (papan ketik) dan setting awal yang diperlukan
Gambar: 3.3 Console Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
MATERI PEMBELAJARAN
CPU PLC dapat diset ke 3 Mode/posisi PROGRAM, MONITOR, atau RUN yang dapat dilihat dari tampilan Programming Console.
1. Mode PROGRAM digunakan untuk membuat program atau membuat modifikasi atau perbaikan ke program yang sudah ada. Pada mode ini kita dapat menuliskan program yang kita buat dan akan langsung disimpan di RAM oleh PLC. Kita juga dapat mengubah isi DM, memeriksa hubungan input dengan input device, memeriksa hubungan output dengan output device, dan lain-lain. Untuk posisi ini, kita perlu ekstra hati-hati sebab kesalahan operasional Programming Console dapat menyebabkan berubahnya program yang ada di dalam memori PLC.
2. Mode MONITOR digunakan untuk mengubah nilai setting dari counter dan timer ketika PLC sedang beroperasi. Pada mode ini kita dapat memonitoring program, kondisi/status output kontak, serta akan sangat membantu dalam pelacakan kesalahan sistem.
3. Mode RUN Digunakan untuk mengoperasikan/menjalankan program yang telah kita buat tanpa dapat mengubah nilai setting timer dan counter. a. Mengenal Letak dan Fungsi Tombol Keyboard pada Programming
Console. Sebelum memasukkan program yang kita buat ke dalam memori
PLC dengan menggunakan Programming Console, terlebih dahulu akan kita pelajari letak dan fungsi tombol-tombol keyboard pada Programming Console. Adapun letak tombol-tombol keyboard pada Programming Console adalah seperti gambar di bawah ini. 1) Letak Tombol Keyboard
Gambar 3.4 Tombol Keyboard Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
2) Fungsi Tombol-Tombol Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing tombol yang ada pada keyboard Programming Console.
Gambar 3.5 Fungsi Tombol-Tolmbol Console Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
b. Input Password pada Programming Console PLC mempunyai sebuah password (kata kunci) kontrol untuk
mencegah akses yang tidak diauthorisasi ke programnya. PLC selalu memprogram untuk memasukkan password ketika daya listrik pertama kali dihubungkan atau setelah programming console dipasang saat PLC beroperasi. Pada saat itu tampilan di Layar monitor (LCD Display) adalah sebagai berikut ini.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan input password dengan menekan tombol CLR dan MONTR.
Gambar 3.6 Langkah Input Password Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
Gambar 3.7 display pada programing console Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
Ini menunjukkan alamat program PLC (step program). Inilah yang selalu harus kita perhatikan saat akan melakukan operasional apa saja pada programming console. Dan setiap kali kita selesai memindahkan posisi kunci pada programming console, selalu ditampilkan pada layar: tergantung dari posisi kunci selector mode terakhir. Misalnya posisi kunci pertama pada PROGRAM, dan kemudian kita pindahkan ke posisi MONITOR, maka tampilan pada layar adalah sebagai berikut.
Gambar 3.8 Tampilan Console Posisi MONITOR Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
Untuk itu kita diharuskan menekan tombol CLR sekali sampai pada layar tampil.
Gambar 3.9 Tampilan Console CLR Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
Jadi dapat dikatakan, setiap kali memindahkan posisi kunci pada programming console, kita harus menekan tombol input password, hingga tampilan menjadi seperti di atas. Ingatlah selalu langkah ini.
c. Menghapus Program Menghapus program dapat dilakukan baik CLEAR ALL, yang akan menghapus seluruh isi program dengan HR, CNT, dan DM, ataupun sebagian dari program saja (mulai dari address tertentu ataupun HR/CNT/ DM ada yang dipertahankan.
MATERI PEMBELAJARAN
1) Menghapus Seluruh Isi Program Untuk menghapus semua isi program, dapat dilakukan dengan cara berikut ini. a) Pindahkan Selector Mode ke posisi PROGRAM b) Tekan tombol CLR samapai terlihat 0000 yang ditampilkan pada
programming console
c) Kemudian Memori PLC akan dihapus setelah menekan tombol berikut:
Gambar 3.11 Langkah Menghapus Memori Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
d) Tampilan pada programming console selanjutnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.12 Setelah Memori Dihapus Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
e) Untuk memulai memasukkan program baru, tekanlah tombol CLR sehingga tampilan seperti berikut ini.
Gambar 3.13 Memulai Program Baru Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
2) Menghapus Sebagian Program Untuk menghapus sebagian isi program, dapat dilakukan dengan cara berikut ini. a) Pindahkan Selector Mode ke posisi PROGRAM b) Tekan tombol CLR samapai terlihat 0000 yang ditampilkan
pada programming console.
c) Kemudian Memori PLC akan dihapus setelah menekan tombol berikut:
Gambar 3.15 Menghapus Memori Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
d) Tampilan pada programming console selanjutnya adalah sebagai berikut ini.
Gambar 3.16 Memori Telah Terhapus Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
e) Misalnya ingin mempertahankan data pada HR (pada dareah data ini tidak akan dihapus), maka setelah tampilan di atas tekan tombol HR, sehingga tampilan menjadi seperti berikut ini.
Gambar 3.17 Menghapus Sebagian Data Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
f) Selanjutnya tekan tombol MONITOR, dan tampilan menjadi
Gambar 3.18 Menghapus Memori Sumber: http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html
g) Langkah terakhir adalah menekan tombol CLR.
MATERI PEMBELAJARAN
3) Menghapus Baris Program Untuk menghapus satu baris program saja, dapat dilakukan dengan cara berikut ini. a) Tampilkan dahulu pada layar programming console baris
instruksi yang akan dihapus, misalnya OR 00005 pada alamat step program 00002.
b) Setelah tampil dilayar, tekanlah tombol DEL pada keyboard programming console.
c) Kemudian tekanlah tombol tanda panah ke atas. d) Tampilan pada layar akan muncul pesan DELETE END, yang
menunjukkan bahwa anda telah menghapus baris instruksi OR 00005 pada alamat step program 00002.
4) Menulis Program Saat menulis program, PLC harus dalam mode . Tekanlah
tombol pada Programming Console sesuai dengan Kode Mnemonic Program yang telah dibuat lalu tekan tombol WRITE, agar tersimpan dalam RAM CPU-PLC. Jika telah selesai memasukkan baris-baris instruksi program dan sampai pada akhir program, maka program harus diakhiri dengan instruksi END. Jika tombol END tidak ada, maka pada Programming console pasti ada tombol FUN. Untuk mengakhiri program, tekan tombol FUN kemudian tekan angka 01, maka pada layar yang tampil adalah END(01). Jadi Instruksi END adalah merupakan instruksi sebuah fungsi yaitu FUN (01). Contoh: Misalnya kita mempunyai program dengan Kode Mnemonic sebagai berikut.
Table 3.1 Kode Mnemonic
ALAMAT INSTRUKSI DATA OPERANDS
00000 LD 00001 WRITE
00001 OR 01000 WRITE
00003 OUT 01000 WRITE
00004 END 00100 WRITE
51TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
C. Membuat Program Programmable Logic Control (PLC) Dengan CX Program CX-Programmer adalah software aplikasi yang dikembangkan oleh Omron
untuk memprogram semua jenis PLC produk Omron. Modul ini hanya membahas pemrograman menggunakan CX-Programmer versi 9.1.
CX-Programmer adalah sofware aplikasi berbasis Windows. Oleh karena itu mengaktifkannya mirip dengan software berbasis Windows lainnya. Beberapa pilihan cara mengaktifkannya adalah sebagai berikut. Alternatif pertama: 1. Klik Start 2. Klik All Programs 3. Klik Omron 4. Klik CX One 5. Klik CX Programmer, maka akan muncul tampilan awal seperti gambar
berikut ini.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.20 Mengaktifkan CX Programmer melalui Start Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Alternatif kedua:
Jika pada Desktop ada icon maka tinggal double-klik pada gambar icon tersebut.
Gambar 3.21 Icon CX Programmer pada Desktop Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
53TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.22 Bagian layar CX-Programmer V 9.1 Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
1. Tombol Shortcut Toombol Shortcurt adalah tombol yang digunakan untuk membuat komponen Ladder. C : membuat tombol Normaly Open / : membuat tombol Normaly Close W : membuat tombol Normaly Open OR X: membuat tombol Normaly Close OR O : membuat Normal Open Coil Q : membuat Normal Close Coil
2. Membuat Projek Baru File New
Gambar 3.23 Membuat projek baru Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
54
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.24 Kotak dialog pemilihan tipe PLC Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Gambar 3.25 Penyetingan jenis PLC dan kabel komunikasi dari komputer ke PLC untuk PLC Type CP1L-L Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Program Dasar: Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci Gambar 3.7 menunjukkan rangkaian pengunci sederhana yang biasa digunakan pada sistem kendali magnetik (rangkaian kontaktor) pada motor listrik.
Gambar 3.26 Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
55TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
1. Membuat Program PLC pada CX-Programmer a. INSTRUKSI-INSTRUKSI CX PROGRAMER
1) KEEP (FUN 11) Keep adalah special instruction yang terdapat di CX Programmer yang berfungsi sebagai pengunci. KEEP sama dengan rangkaian pengunci, bedanya KEEP lebih sederhana. Cara mengunci menggunakan KEEP adalah sebagai berikut (lihat Gambar 3.27).
Gambar 3.27 KEEP Instruction Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik ElektronikaUniversitas Negeri Malang
a) Buat tombol START: Ketik C, masukkan addres 000 dan comment START
b) Buat instruksi KEEP: Ketik I, untuk mengeluarkan special instruction, lalu ketik KEEP(spasi) alamat_output. Contoh: KEEP
c) 10000, pada kotak dialog Edit Comment ketikkan OUT (lihat Gambar 3.27).
d) Pindahkan kursor di bawah tombol START, ketik C untuk membuat tombol RESET (STOP), kemudian ketikkan address
e) 0001, klik OK dan ketikkan RESET akhiri dengan klik OK f) Hasilnya seperti ditunjukkan pada Gambar 3.28.
Gambar 3.28 Ladder diagram dengan instruksi KEEP ketika sudah jadi Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
56
MATERI PEMBELAJARAN
2) TIMMER Program timer pada PLC berfungsi untuk mengatur penyalaan output pada PLC sesuai kebutuhan. Sintak penulisan timmer adalah sebagai berikut. TIM spasi addres timmer spasi #waktu Misal TIM 0000 #300: artinya timmer 00 dengan seting waktu 300 X 0,1 detik = 30 detik. Contoh Aplikasi: Lampu menyala selama 30 detik, kemudian mati. Cara membuat ladder adalah sebagai berikut: a) Buatlah ladder rangkaian start-stop lampu. b) Pindahkan kursor pada RUNG-1, buat kontak NO dengan alamat
100.00 (merujuk ke alamat OUTPUT) c) Membuat timmer: (Gambar 3.29)
(1) Ketikkan I, kemudian isikan TIM 0000 #300, klik OK (2) Pindahkan kursor pada baris 2. Hasilnya seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.30.
Gambar 3.29. Penulisan Instruksi Timer, 30 detik Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
Gambar 3.30 Ladder diagram penggunaan Timer Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.31 Membuat kontak NC-Timmer seri dengan tombol STOP Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
d) Tambahkan kontak NC-Timmer pada rangkaian stop seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.31. (3) Tempatkan kursos di sebelah kanan tombol STOP (4) Ketik /, untuk membuat NC Timmer c. Masukkan addres T000,
klik OK. (5) Jika muncul edit Comment klik OK lagi. Hasilnya lihat Gb.
3.32.
Gambar 3.32 Pengunci Dengan Stop Manual-Otomatis Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
3) UP COUNTER Secara makna, counter berarti penghitung. Pada PLC Omron, fungsi counter adalah untuk menghitung berapa kali masukan pada suatu sistem yang diinginkan. Sintak penulisan adalah sebagai berikut ini. CNT (spasi) alamat (spasi) #nilaicounter. Contoh CNT 0000 #3 Counter 00 akan aktif setelah diberi masukkan sebanyak tiga kali. Contoh aplikasi counter Menyalakan lampu setelah tombol ditekan 3 kali. Langkah membuat ladder adalah sebagai berikut ini. a) Pasang tombol START dengan addres 0000 b) Pasang counter:
(1) Ketik I (new instruction) (2) Ketik CNT 0000 #3, klik OK (Gambar 3.32) (3) Ketikan komentar COUNTER 3X, klik OK
58
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.33. Mengatur Counter Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Gambar 3.34. Ladder setelah counter terpasang Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
c) Pasang tombol NO untuk RESET dengan adrres 001 (1) Ketik C, masukkan addres 001 dan komentar RESET (Gambar
3.35) (2) Panjangkan garis dengan menekan tombol Ctrl dan panah
kanan
Gambar 3.35 Ladder setelah tombol RESET terpasang Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
MATERI PEMBELAJARAN
d) Masukkan ke output (1) Pasang tombol NO, berikan addres C0000b. Pasang Output,
berikan addres 10000 dan comment LAMP (Gambar 3.36)
Gambar 3.36 Program Counter lengkap Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
(2) counter tersebut adalah ketika input 0.00 ditekan sebanyak 3 kali, maka counter C0000 akan aktif sehingga mengaktifkan output dengan alamat 100.00. Untuk membuat hitungan counter kembali ke 0, maka tombol RESET harus diaktifkan.
4) UP/DOWN COUNTER Hampir sama dengan up counter, pada up/down counter juga berfungsi sebagai penghitung jumlah masukan. Akan tetapi dengan up/down counter, nilai masukan bisa ditambah maupun dikurangi secara berurutan. Cara memrogram up/down counter sama dengan up counter akan tetapi perintah CNT diganti dengan CNTR. Langkah pemrograman adalah sebagai berikut. a) Pasang tombol NO , beri address 000, dan comment COUNT UP
b. Pasang Counter Up/Down: Ketiikan I, masukkan CNTR 0000 #6 c. Pasang tombol NO, beri address 001, dan comment COUNT DOWN.
b) Pasang tombol NO, beri address 002, dan comment RESET. c) Pasang tombol NO, beri address C0000. d) Pasang coil NO, beri address 10000 dan comment LAMP. e) Hasilnya ditunjukkan pada (Gambar 3.37).
60
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.37 Ladder Up/Down Counter Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
5) CLOCK/PULSE Pada PLC Omron, terdapat bit-bit khusus yang mempunyai fungsi- fungsi khusus. Salah satu bit khusus pada PLC omron adalah CLOCK/ PULSE yang terus menerus akan berkedip selama dalam jeda waktu tertentu. Langkah pemrograman adalah sebagai berikut. a) Pasang tombol NO , beri address P kemudian tekan tombol panah
Down atau Up untuk menyeting waktu berkedip yang diinginkan: b) P_0_02s artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 0,02 detik c.
P_0_1s artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 0,1 detik c) P_1m artinya mengahasilkan pulsa dengan lebar 1 menit.
Ladder berikut merupakan contoh penggunaan PULSE untuk membuat lampu berkedip
Gambar 3.38 Contoh penggunaan instruksi PULSE untuk membuat lampu berkedip Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
6) DIFFERENTIAL UP (DIFU) Aplikasi kontrol ini berfungsi untuk meng ON kan output selama satu scan. Sintak penulisan instruksi DIFU adalah DIFU addres. Contoh program menggunakan DIFU seperti ditunjukkan pada Gambar 3.39.
61TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Cara kerjanya adalah sebagai berikut. a) Apabila tombol START ditekan maka output DIFU 600 akan on
dan kontak DIFU 600 akan hidup hanya sekejap walaupun tombol START ditekan lama. (1) Lampu 100.00 akan menyala. (2) Counter CNT01 akan menghitung #1
b) Apabila tombol START ditekan satu kali lagi maka output DIFU 600 akan on dan kontak DIFU 600 akan ON sekejap walaupun tombol START ditekan lama. (1) Counter CNT01 akan menghitung #2 (2) NC dari Counter CNT01 akan membuka sehingga lampu mati (3) NO dari Counter CNT01 akan menutup sehingga mereset
Counter
Gambar 3.39 Instruksi DIFU untuk aplikasi start-stop lampu dengan satu tombol. Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri
Malang
7) DIFFERENTIAL DOWN Differential Down atau DIFD adalah instruksi dari omron yang akan menyalakan output selama satu scan jika input berubah dari high ke low. Cara memrogramnya sama dengan DIFU, hanya saja DIFU diganti dengan DIFD.
8) COMPARE Comparator digunakan untuk membandingkan masukan satu dengan masukan lain, atau masukan satu dengan nilai pembanding yang telah ditentukan. Instruksinya adalah CMP(spasi)data_1(spasi)data_2. Contoh: Menjalankan tiga buah pompa dengan prinsip kerja yang diinginkan adalah sebagai berikut: a) Pompa PUMP#1 akan bekerja jika nilai CNT000 lebih tinggi
dibanding nilai CNT001 (GT, Greater Than). b) Pompa PUMP#2 akan bekerja jika nilai CNT000 sama dengan
nilai CNT001 (EQ, Equal). c) Pompa PUMP#3 akan bekerja jika nilai CNT000 lebih rendah
dibanding nilai CNT001 (LT, Lower Than).
62
MATERI PEMBELAJARAN
2. Proses Membuat Ladder a. Pasang tombol START dengan addres 0.00, tombol STOP dengan addres
0.01. Internal Relay dengan addres 600, pengunci dengan addres 600 rung 0
b. Membuat Comparator (rung 1) adalah sebagai berikut. 1) Pasang tombol NO dengan addres 600. 2) Ketik I, kemudian masukkan CMP C0 C1, klik OK. 3) masukkan CNT000, klik OK. 4) masukkan CNT001, klik OK. 5) Pasang cabang ke bawah (Ctrl + panah ke bawah). 6) Pasang tombol NO, klik , kemudian pilih adres P_GT, klik OK.
Gambar 3.40. Edit Contact Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
7) Pasang new coil, beri address 100.00 dan comment PUMP#1. 8) Pasang cabang ke bawah, tambahkan NO, pilih address P_EQ. 9) Pasang new coil, beri address 100.01 dan comment PUMP#2. 10) Pasang cabang ke bawah, tambahkan NO, pilih adress P_LT. 11) Pasang new coil, beri address 100.02 dan comment PUMP#3.
c. Membuat Counter CNT000 (rung 2) 1) Pasang tombol NO dengan addres 0.01 dengan comment COUNT1. 2) Pasang counter CNT 0000 #4, dengan comment CNT000 3) Pasang tombol RESET dengan addres 0.02 g.
d. Membuat Counter CNT000 (rung 3) 1) Pasang tombol NO dengan addres 0.03 dengan comment COUNT1. 2) Pasang counter CNT 0001 #4, dengan comment CNT001. 3) Pasang tombol RESET dengan addres 0.02.
63TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.41. Program Compar Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
3. IL dan ILC (Inter Lock dan Inter Lock Clear) IL adalah singkatan dari Inter Lock sedangkan ILC adalah singkatan
dari Interlock Clear berfungsi untuk mengunci program. Biasanya IL dan ILC digunakan untuk tombol Emergency. Contoh program menggunakan IL dan ILC, pada gambar di bawah ada 5 network, IL dipasang pada network kedua ini berarti apabila tombol ss di hidupkan maka program yang berada pada network 3 tidak bisa dihidupkan sedangkan program pada network 1 masih bisa dihidupkan atau dengan kata lain apabila IL dihidupkan maka program yang berada antara IL dan ILC tidak bisa dihidupkan,setiap pemasangan IL harus dipasang juga ILC. Dan setiap mengakhiri program jangan lupa diakhiri dengan END(01). Contoh program dengan menggunakan software syswin 3.4.
64
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.42. Edit Contact Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Untuk membuat instruksi IL dan ILC, tekan huruf I pada keyboard lalu ketik IL/ ILC pada kolom kemudian klik OK.
4. INTERNAL RELAY Internal Relay adalah general purpose relay yang ada di dalam PLC, tidak
dapat diakses secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun output. Internal Relay adalah relay semu yang merupakan bit digital yang disimpan pada internal image register.
Semua PLC mempunyai internal relay akan tetapi penomeran dan jumlah maksimum yang diperbolehkan tergantung dari merek dan model PLC. Internal Relay adalah tool pemrograman yang sangat berharga bagi para programmer.
Internal relay memberi keleluasaan pada programmer untuk melaksanakan operasi internal yang lebih rumit tanpa memerlukan penggunaan biaya mahal untuk beberapa output relay. Dalam buku ini contoh penggunaan internal relay penulis memakai simbol IR dengan penomeran sbb, yaitu, 600-615.
65TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.43 contoh penggunaan internal relay. Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Cara membuat internal relay seperti membuat output, yang berbeda hanya alamatnya. Ketik huruf O, isikan addres, isikan comment, klik OK (lihat gambar 3.44)
Gambar 3.44 Membuat internal relay dengan addres 600 Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
5. HOLDING RELAY Holding Relay adalah relay internal yang di pakai untuk menahan sistem
yang sedang bekerja ketika power supply off, misalnya jika sumber tegangan (listrik PLN) mati. Dengan adanya holding relay maka proses bisa tetap lanjut tidak mulai dari awal lagi.
Cara membuat instruksi Holding Relay (HR) seperti membuat output, berbeda hanya cara menulkiskan addresnya, tekan huruf O, isikan addres diawali dengan H, isikan comment. Gambar 3.45 menunjukkan contoh penggunaan Holding Relay yang digabung dengan Internal Relay.
66
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.45 Contoh penggunaan holding relay dan internal relay Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Tabel Pengalamatan Tabel pengalamatan adalah tabel yang berisi fungsi input-output dan alamat masing-masing fungsi tersebut. Tabel pengalamatan berguna untuk membantu programmer mengidentifikasi input dan output sehingga akan mempersingkat waktu pemrograman. Tabel 3.1. Pengalamatan Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci (PLC Type CPM2A)
0.01 Innput STOP Tombol Push button NC
10.00 Output K1 Contactor Coil
Tabel 3.2. Pengalamatan Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci (PLC Type CP1L-L)
Address Type Fungsi Keterangan
100.00 Output K1 Contactor Coil
Proses Membuat Ladder Diagram (PLC Omorn Tipe CP1L)
1. Membuat tombol START: a. Ketik C, membuat kontak NO b. Setelah muncul kotak dialog New Contack, ketikkan address 000, klik OK c. Ketik START, kemudian klik OK. ( lihat gambar 3.46)
67TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.46 Membuat tombol START Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
2. Membuat tombol STOP: a. Ketik/membuat kontak NC b. ketikkan addres 001, klik OK c. ketikkan STOP, klik OK ( lihat gambar 3.47)
Gambar 3.47 Hasil setelah START dan STOP dimasukkan Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
3. Membuat Coil K1: a. Ketik O membuat koil (output) b. Isikan address 10000, klik OK. c. Isikan komentar K1, klik OK (lihat Gambar 3.48) d. Maka akan dihasilkan satu baris ladder (RUNG) seperti ditunjukkan pada
gambar 3.49
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.48 Membuat Coil K1 Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Gambar 3.49 Satu baris ladder (RUNG) Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
4. Membuat pengunci: a. Klik pada tombol START, kemudian pindahkan kursor di bawah tombol
start. b. Ketikkan W membuat Normally Open OR, gambar 3.50 c. Isikan 10000,
klik OK c. Isikan K1, klik OK. d. Hasilnya seperti ditunjukkan pada gambar 3.51. e. Simpan program tersebut dengan klik File-Save dan beri nama Rangkaian
69TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MATERI PEMBELAJARAN
Pengunci Dasar.
Gambar 3.50. Membuat OR pada START Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
Gambar 3.51 Diagram Ladder Pengunci Yang Sudah Jadi Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang
5. Pemasangan Instalasi Kontrol Motor Listrik dengan Menggunakan Programmable Logic Control (PLC) a. Merancang Instalasi Pengasutan Motor Star-Delta dengan Menggunakan
PLC Sebelum merancang Pengasutan motor dengan metode PLC ini, kita harus menentukan dulu perencanaan yang baik tentang device input dan output baik internal atau pun external dari PLC ini agar komponen serta PLC yang digunakan optimal dan tepat guna. Kolom pertama adalah device input, kolom kedua adalah controller dan kolom ketiga adalah device output.
70
Keterangan: 1) Device Input
Merupakan komponen eksternal dari PLC yang menjadi input sinyal logic dari PLC tersebut. Pada rancangan ini perangkat input terdiri dari: Push button start ( NO ) , Push button stop ( NC ) , Thermal Overload ( NC ). Sebenarnya anda sebagai perancang mempunyai wewenang penuh dalam menggunakan jenis device input ini memakai NO ataupun NC tetapi harus menyesuaikan dengan program ladder PLC yang dibuat. Pemilihan kondisi device input NO atau NC sangat disarankan sesuai dengan standar yang ada sama seperti yang kondisi yang terpasang pada metode konvensional meskipun tidak menutup kemungkinan anda keluar dari standar ini misalkan dikarenakan perangkat input external PLC yang tersedia terbatas hanya NO atau NC saja, maka bisa disiasati dengan mudah dengan mengubah ladder diagram PLC menyesuaikan kondisi device input tersebut.
2) Controller Merupakan komponen internal dari PLC, berisi tentang ladder diagram yang terdiri dari internal relay dan timer. Internal relay yang gunakan adalah alamat input/output PLC Omron CPM 1A 10CDR. Pemilihan PLC ini disesuaikan dengan jumlah input dan output yang dibutuhkan yang bisa kita ketahui saat perencanaan dengan menggunakan tabel input/output yang sudah dijelaskan di atas. Adapun PLC CPM 1A yang gunakan dipilih yang mempunyai jumlah I/O = 10 b