33

SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Page 2: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Page 3: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Page 4: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

TRANSPORT MEMBRAN

Tujuan :

1. Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup

2. Mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tumbuhan

LANDASAN TEORI

Semua makhluk hidup dari prokariota hingga organisma multiseluler yang paling

kopleks melakukan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya pada tingkat seluler.

Pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel. Transport tesebut bisa terjadi

secara aktif maupun secara pasif. Pada praktikum kali ini kita akan mengamati tranport

secara pasif, yaitu difusi dan osmosis.

Metabolisme pada organisme multiseluler mencakup beberapa hal, antara lain

transport zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem sirkulasi.

Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa.

Sedang sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem vaskuler (melalui jaringan pembuluh

angkut), pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan padatan

(gradient) konsentrasi.

Sel terdiri atas materi hidup yang disebut protoplasma, yang dibatasi dengan

lingkungannya oleh membran plasma. Membran ini berupa selaput tipis yang punya

kemampuan untuk mengatur secara selektif aliran materi dari dan keluar sel. Berdasarkan

hal ini maka membran plasma dibagi menjadi dua berdasarkan kemampuan menyeleksinya,

yaitu permiabel dan semi-permiabel. Dikatakan permiabel apabila semua jenis molekul

dalam cairan dapat melewati membran. Dan dikatakan semi-permiabel jika hanya dapat

dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja.

Terdapat dua proses fisikokimiawi yang penting dalam transport materi yang terjadi di

dalam sel, yaitu difusi dan osmosis. Difusi merupakan peristiwa perpindahan molekul

dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat

konsentrasi yang tinggi ke derajat konsentrasi yang rendah atau dari kerapatan molekul

yang tinggi ke kerapatan molekul yang rendah. Proses ini akan terhenti jika sudah mencapai

Page 5: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

titik keseimbangan. Sedangkan osmosis merupakan suatu peristiwa berpindahnya molekul

air melintasi membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda.

Proses ini berlangsung dari derajat konsentrasi rendah (hipotonik) ke derajat konsentrasi

tinggi (hipertonik), atau dari potensial air tinggi ke potensial air rendah.

Sel tumbuhan bisa mengalami peristiwa yang dinamakan plasmolisis, yaitu apabila ia

berada pada larutan yang hipertonik, atau lebih pekat dibandingkan dengan konsentrasi

plasma selnya sehingga air yang berada dalam vakuola akan merembes keluar sel. Akibatnya

protoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel. Keadaan ini akan kembali seperti

semula apabila lingkungan sel diganti dengan larutan hipotonik. Kembalinya keadaan

protoplasma setelah plasmolisis disebut deplasmolisis.

Pre test

1. Jelaskan mengenai trasfort aktif dan pasif, apakah perbedaannya

2. Apa beda osmosis dan difusi

3. Apa yang menyebabkan terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis

1. MENGAMATI PROSES DIFUSI

Alat dan Bahan

a. Gelas piala 2 buah

b. Pipet tetes 1 buah

c. Pengaduk 1 buah

d. Larutan metilen blue pekat

e. Kristal Cu SO4

f. Aquades

Page 6: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Cara kerja:

a. Isi gelas piala dengan aquades, kemudian teteskan metilen blue kedalam air gelas piala

tersebut sebanyak 1-2 tetes. Amati arah penyebaran warna biru tersebut dan catat

waktu yang dibutuhkan dimulai waktu penetesan hingga warna menyebar sempurna.

b. Ulangi langkah pertama tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk

c. Masukkan kristal CuSO4 pada gelas piala 2 yang telah diisi dengan aquades , amati

penyebaran warnanya dan catat waktu sampai penyebaran merata.

d. Ulangi langkah nomor tiga tetapi setelah kristal CuSO4 dimasukkan segera diaduk. Tulis

data pengamatan anda pada tabel pengamatan berikut ini:

Tabel hasil pengamatan

perlakuan Tanpa diaduk Diaduk

Arah gerak waktu Arah gerak waktu

Metilen blue

Kristal CuSO4

e. Apakah waktu yang diperlukan oleh metilen blue dan kristal CuSO4 untuk menyebar

sempurna berbeda?

f. Manakah yang lebih cepat penyebarannya? Mengapa bisa terjadi demikian?

g. Apakah pengaruh perlakuan pengadukan terhadap penyebaran warna metilen blue dan

kristal CuSO4?

h. Tuliskan analisis saudara dalam laporan praktikum.

2. MENGAMATI PROSES OSMOSIS

Alat dan bahan :

a. Cawan petri 2 buah

b. Jarum/tusuk gigi, pisau, pengaduk

c. Label

d. Garam

Page 7: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

e. Kentang

f. Timun

Cara Kerja

a. Irislah kentang dan timun dengan ketebalan kurang lebih 0,4 – 0,5 Cm, masing-masing

sebanyak 4 potong. Usahakan ketebalan irisan sama.

b. Isi petri denga air hingga ¾ tinggi petri. Tambahkan garam pada salah satu petri dan

aduk hingga larut. Beri label petri yang berisi larutan garam dengan “air garam” dan

label “air” untuk petri yang berisi air.

c. Masukan 2 iris ketimun dan 2 iris kentang kedalam petri air garam, dan masukkan 2 iris

timun dan 2 iris kentang kedalam petri air.

d. Biarkan selama 15 menit, kemudian amati tingkat kekerasannya. Kemudian perlakuan

dilanjutkan hingga 30 menit, amati kekerasannya.

e. Tuliskan data pengamatan anda pada tabel dibawah ini.

Tabel hasil pengamatan

perlakuan air Air garam

15 menit 30 menit 15 menit 30 menit

kentang

timun

Ket: Tingkat kekerasan ditunjukkan denga tanda “+”

Soal

1. Mengapa ketebalan irisan kentang / timun harus sama?

2. Apakah kekerasan kentang/timun dalam larutan air dan garam berbeda?

3. Apakah kekerasan kentang dan timun dalam larutan yang sama berbeda?

4. Megapa demikian?

5. Tuliskan analisis saudara dalam laporan praktikum

Page 8: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

3. PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS

Alat dan Bahan :

a. Mikroskop

b. Pinset

c. Silet

d. Cawan petri

e. Kertas tisue

f. Pipet tetes

g. Kaca objek

h. Larutan sukrosa 21%

i. Daun Rhoe discolor

Cara kerja:

a. Sayat permukaan daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis mungkin

b. Letakkan sayatan pada gelas objek, tetesi dengan aquades dan tutup dengan gelas

penutup.

c. Amati dengan mikroskop, kemudian gambarlah beberapa sel Rhoe discolor. Setelah

pengamatan awal tersebut tetesi salah satu tepi gelas penutup dengan larutan

sukrose dan tempeli kertas hisap pada sisi lain sehingga air terhisap keluar dari bawah

gelas penutup dan medium digantikan oleh larutan sukrose.

d. Amati apa yang terjadi pada sel Rhoeo discolor selama 3-5 menit

e. Kemudian tetesi salah satu tepi gelas penutup dengan air murni dan tempeli kertas

pengisap pada sisi lain sehingga sukrose terhisap keluar dari bawah gelas penutup dan

medium digantikan oleh air. Amati apa yang terjadi pada sel-sel daun Rhoe discolor.

f. Gambar hasil pengamatan pada tabel berikut

Tabel hasil pengamatan

perlakuan awal Medium sukrose Medium air

gambar

Page 9: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

g. Apakah yang terjadi pada sel-sel Rhoe discolor ketika medium diganti sukrose 21%

h. Apakah yang terjadi ketika media diganti air kembali

i. Mengapa terjadi demikian

j. Tuliskan analisis anda dalam laporan praktikum

Page 10: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

FOTOSINTESIS

Tujuan:

1. Membuktikan dihasilkannya glukosa pada fotosintesis

2. Mengetahui apakah cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis

3. Membuktikan fotosintesis menghasilkan gas

LANDASAN TEORI

Fotosintesis adalah sintesis senyawa-senyawa organik dari senyawa-senyawa

anorganik dengan menggunakan/bantuan energi matahari, atau suatu proses penyusunan

zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Fotosintesis merupakan aktivitas

fisiologis yang khusus dilakukan atau terjadi pada organisme fotosintetik, terutama

tumbuhan.

Pembentukan zat organik yang berupa karbohidrat pada proses fotosintesis berasal

dari CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan dari fotosintesis ini adalah molekul O2.

Secara umum proses fotosintesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

6 CO2 + 12H2O --------------------------> C6H12O6 + 6 O2 + 6H2O

Cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas

(jenis gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal cahaya

matahari memenuhi syarat tersebut, sehingga secara alami cahaya matahari merupakan

sumber energi bagi fotosintesis. Pigmen fotosintesis yaitu sebagai penangkap energi cahaya

matahari, pigmen tersebut adalah klorofil dan atau karotenoid.

CO2 dan H2O sebagai substrat fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi dalam

jaringan dan juga dari atmosfir dengan proses difusi. H2O diambil dari lingkungan melalui

proses absorbsi yang terjadi di akar atau bagian lainnya sedangkan CO2 diambil dari

lingkungan melalui stomata.

Hasil utama dari fotosintesis berupa glukosa. Glukosa hasil proses fotosintesis ini

kemudian akan di translokasikan ke dalam jaringan penimbun dan diubah menjadi amilum.

Bila laju fotosintesis tinggi maka sebagian karbohidrat akan diendapkan dalam kloroplas

Page 11: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

sebagai amilum. Sedangkan oksigen yang merupakan produk sampingan akan dilepaskan ke

atmosfer sebagai gas dalam bentuk molekul O2 atau sebagian dimanfaatkan pada respirasi

dalam sel.

Fotosistesis merupakan proses yang begitu komplek karena banyak faktor (internal

maupun eksternal) berpengaruh. Faktor-faktor tersebut adalah struktur daun, struktur

perakaran, kondisi cahaya, kondisi air tanah (untuk tumbuhan yang hidup dengan medium

tanah), kondisi atmosfer, dsb.

Pre test

1. Buat definisi lengkap dan jelas tentang fotosintesis.

2. Sebutkan zat-zat yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis

3. Sebutkan hasil dari proses fotosintesis.

4. Gambarkan organela yang berperan dalam proses fotosintesis, sebutkan bagian2nya.

1. Fotosintesis membutuhkan cahaya

Alat dan Bahan :

1. Beker gelas 500 ml

2. Beker gelas 250 ml

3. Pinset

4. Pemanas

5. Penjepit kertas

6. Alkohol 96 %

7. Air / aquades

8. Yodium KI/ lugol

9. Tanaman berdaun lebar

10. Kertas timah

Page 12: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Cara Kerja:

1. Pada malam sebelum hari praktikum, tutuplah sebagian daun yang sehat dengan kertas

timah, dan jepitlah dengan sebuah klip.

2. Setelah terdedah cahaya selama 2-3 jam petiklah daun tersebut, lalu masukan ke dalam

air mendidih beberapa saat sampai terlihat layu. Kemudian pindahkan kedalam alkohol

yang sudah dipanaskan di dalam air mendidih. Angkat daun jika sudah terlihat pucat,

tiriskan.

3. Tetesilah permukaan daun dengan lugol. Amati warna permukaan daun tersebut.

4. Masukan data kedalam tabel

No Hasil Uji Lugol Keterangan

Daun ditutup Daun tidak ditutup

Daun 1

Daun 2

Daun 3

Pertanyaan:

1. Deskripsikan gejala dari hasil uji lugol terhadap daun yang diuji

2. Jelaskan alasan tentang gejala yang muncul

3. Kesimpulan apakah yang dapat dinyatakan dari hasil percobaan ini.

2. Proses fotosisntesis akan menghasilkan udara (gas)

Alat dan bahan: 1. Gelas piala 2. Tabung reaksi 3. Corong 4. Kawat 5. Tanaman Hydrilla (tanaman air lainnya)

Cara kerja: 1. Isilah dua gelas piala 600 ml ( A dan B) dengan air suling sebanyak 500 ml. 2. Tambahkan masing-masing NaHCO3 sebanyak 0,5 gram dan aduk sampai rata hingga

larut.

Page 13: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

3. Jika tidak ada air suling dapat digunakan air ledeng atau air sumur. 4. Aturlah corong dan tabung reaksi sedemikian rupa dalam air, untuk menyangga air

gunakan kawat yang telah dibengkokkan 5. Sediakan tanaman Hydrilla sp dan masukkan dalam gelas piala A dan B dan aturlah

pangkal batang ada di atas. 6. Gelas A disinari dengan lampu 50 watt atau disinari sinar matahari sedang gelas B

disimpan pada tempat yang gelap. 7. Amati gelembung udara yang dihasilkan oleh kedua botol tadi mana yang lebih banyak. 8. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan ini.

Page 14: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

RESPIRASI PADA TUMBUHAN

Tujuan :

1. Mengetahui faktor-fator yang berpengaruh terhadap respirasi

Landasan Teori

Proses tumbuh merupakan salah satu aktifitas fisiologi. Pada proses pertumbuhan

ini banyak dipengaruhi berbagai faktor lingkungan seperti suhu udara, pencahayaan,

ketersediaan hara tanah, kesesuaian media tumbuh dalam aspek lainnya.

Proses pertumbuhan memliki keterkaitan dengan proses fisiologi lain yang

merupakan kesatuan fungsi. Aktifitas fisiologi yang terkait diantaranya meliputi respirasi,

transpirasi, absorbsi, transportasi bahan, fotosintesa dan proses biosintesa lainnya.

Semua sel hidup melakukan respirasi secara terus-menerus untuk mencukupi

kebutuhan energi. Pada umumnya, respirasi merupakan proses oksidasi substrat glukosa,

berlangsung dalam rangkaian proses pemecahan (katabolisme) yang melibatkan sistem

enzim pada glikolisis (jalur EMP) dan daur Trikarboksilat (daur Krebs). Secara ringkas,

persamaan reaksi dari respirasi aerobik adalah sebagai berikut :

C6H12O6 + 6O2 ----------------------> 6 CO2 + 6 H2O + Energi

Respirasi membutuhkan O2 dan menghasilkan zat sisa metabolisme berupa uap air,

CO2 dan panas sebagai entropi (energi panas yang tidak termanfaatkan). Bila respirasi

berjalan sempurna, dari pembakaran substrat (karbohidrat, lipida atau protein) akan

dihasilkan rasio CO2/O2 tertentu yang disebut “Respiratory quetient” (RQ). Respirasi

dengan substrat lipida akan diperoleh RQ < 1, dan RQ = 1 untuk substrat glukosa.

Fase – fase pertumbuhan pada tanaman membawa konsekuensi pada aktifitas

fisiologi pendukung lainnya. Besar kecilnya tanaman, umur tanaman dan jenis tanamannya

akan memiliki tingkat aktifitas fisiologi yang berbeda. Dengan demikian dapat dipahami

bahwa begitu kompleksnya persoalan fisiologi tanaman tersebut. Dari persoalan yang begitu

kompleks ini marilah kita lacak sebagian kecil dari persoalan tersebut yaitu “hubungan

Page 15: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

antara cahaya dengan respirasi dan dengan pertumbuhan tanaman” pada objek tertentu.

Untuk eksperimen pemecahan masalah tersebut, persoalan dibatasi pada :

1. Bagaimana kecepatan respirasi pada beberapa tingkat kecambah. (studi hubungan

antara proses pertumbuhan dengan proses respirasi)

2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman

Pre test

1. Buat definisi lengkap dan jelas tentang respirasi

2. Sebutkan zat-zat yang dibutuhkan dalam proses respirasi

3. Sebutkan hasil dari proses respirasi

4. Gambarkan organela yang berperan dalam proses respirasi, sebutkan bagian-

bagiannya.

1. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Respirasi

Alat dan Bahan

1. Enam (6) buah botol jam dan penutupnya

2. Enam (6) buah erlenmeyer 250 ml dan seperangkat alat titrasi

3. Pipet tetes, termometer, kain kasa, benang (karet) dan kantung plastik

4. Kecambah (kacang hijau, kacang merah, jagung dan padi)

5. Larutan KOH 0,5N; HCL 0,1N; BaCl2 0,5N, indikator PP dan air.

Metode pengukuran : Titrasi acidimetri

Cara titrasi:

1. Ambilah larutan KOH dari botol jam sebanyak 25 ml, kemudian tambahkan tetes BaCl2

0,5 N sebanyak 5 ml.

2. Teteskan pada larutan tersebut 2 tetes phenol ptalin hingga larutan berwarna merah

3. Titrai larutan tersebut dengan menggunakan larutan 0,1 N HCl yang dibutuhkan

4. Hentikan titrasi tepat pada saat warna merah larutan hilang. Catatlah berapa banyak

larutan HCl yang dibutuhkan

5. Ulangi titrasi untuk tiap perlakuan sebanyak 2 kali

6. Hitunglah CO2 hasil respirasi dan kelompok-kelompokya

CO2 respirasi = CO2 perlakuan – kontrol

Page 16: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Cara kerja

1. Timbanglah biji kacang hijau dan kecambahnya masing-masing 25 gram atau lebih

(disesuaikan dengan tempatnya), kemudian bungkus dengan kain kasa dan diikat

dengan benang.

2. Siapkan botol jam dan isilah masing-masing botol dengan 100 ml 0,5 N KOH

3. Masukkan dalam 3 botol jam (botol 1,2 dan 3) bungkusan kecambah kacang hijau (15-

25 g) dengan cara digantungkan dengan benang pada mulut botol. Dalam 3 botol yang

lain (botol 4,5 dan 6) hanya diisikan larutan KOH 0,5N sebagai kontrol.

4. Tutuplah keenam botol jam tersebut dengan penyumbat secara rapat kemudian

tempatkan semua botol itu pada tempat yang sama. Sebelum itu masing-masing

perlakuan berilah label yang jelas.

5. Kemudian lakukan perlakuan sebagai berikut:

Botol 1 dan 4 : masukan kedalam pendingin

Botol 2 dan 5 : masukkan low inkubator, suhu 35oC

Botol 3 dan 6 : tempatkan pada suhu kamar

6. Hentikan percobaan setelah 24 jam. Titrasilah semua larutan KOH yang ada dibotol

untuk menghitung banyaknya CO2 hasil respirasi kecambahnya. Catat pula temperatur

larutan KOH saat akan dititrasi.

7. Masukkan data hasil pengukuran dalam tabel berikut :

Tabel

Rata-rata volume HCl dibutuhkan untuk titrasi

Perlakuan Volume HCl yang dibutuhkan

Titrasi I Titrai II Rata-rata HCl

Di kulkas P

K

Suhu kamar P

K

Inkubator P

K

Page 17: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Analisis data

1. Cara menghitung volume CO2 hasil titrasi

Yang diketahui : lama inkubasi (respirasi) = 24 jam

Larutan KOH 0,5 N . x ml

Larutan standar (peniter) = 0,1 N HCl.

Reaksi : KOH + CO2 ---------------------> K2CO3 + H2O

BaCl2 + K2CO3 ------------> BaCO3 + 2 KCl

Yang di titer : KOH + HCl -------------> KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : X ml 0,5 N = 0,5 X x ml grol = A grol

1000

(dapat diklarifikasi menurut hasil titrasi blanko/kontrol)

KOH sisa habis dititer oleh Y ml 0,1 N HCL.

Karena jumlah grol peniter = jumlah grol yang dititer, maka grol KOH sisa dapat

dicari sebagai berikut :

grol KOH = 0,1 x Y/1000 grol = B grol

jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (A –B) = C grol

dari persamaan reaksi diatas , maka jumlah grol KOH eqivalen dengan 0,5 grol

CO2

jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan dengan KOH = 0,5 x C grol = D grol

jika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 liter, maka

volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan :

V1 V2

---- = ------

T1 T2

V1 = volume gas terlarut dalam 00C, P 76 Cm Hg, untk tiap grol = 22,41

T1 = 00C = 2730K

T2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = x + 273

V2 = volume gas yang dicari

Page 18: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

V1 22,4

----- = ----------

(x+273) 273

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = 22,4 x (x + 273) x D = E liter

273

Jadi volume respirasi tiap jam = E = ..............liter

24

2. Masukkan hasil penghitungan CO2 respirasi dalam tabel berikut

Tabel:

Jumlah (volume) CO2 respirasi kecambah kacang hijau pd beberapa kondisi

suhu

kelompok pendingin Suhu kamar Inkubator

350C

kontrol

1

2

3

4

N

Rata-rata

3. Buatlah grafik hubungan antara kecepatan respirasi dengan umur kecambah

4. Untuk meyakinkan apakah ada beda / tidak kecepatan respirasi antar umur,

ujilah dengan uji T.

Pertanyaan

1. Kelompok manakah yang menunjukkan laju respirasinya paling tinggi atau besar

Page 19: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2. Apakah perbedaan kecepatan respirasi yang ditunjukkan dengan perbedaan banyaknya

CO2 yang dihasilkan cukup meyakinkan ? (apakah bermakna secara statistik)

3. Jelaskan mengapa terjadi gejala yang demikian.

Page 20: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Pertumbuhan Pada Tumbuhan

Tujuan:

1. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pertumbuhan misalnya cahaya pengaruh

cahaya.

2. Mengetahui kurva tumbuh organ tumbuhan (akar, daun, batang)

Dasar teori:

Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan ireversible,

berlangsung pada masa pertumbuhan organisme tersebut. sedangkan proses

perkembangan lebih dicirikan oleh adanya proses perubahan yang bersifat kualitatif, oleh

adanya proses deferensiasi dan spesialisasi.

Proses pertumbuhan dan perkembangan diatur oleh DNA inti, yang mengendalikan

semua proses fisiologi-biokemis di dalam sel. Pada proses tumbuh lebih menonjol proses-

proses sintetik membangun struksur tubuh. Sedangkan proses perkembangan diatur melalui

pengendalian ekspresi gen yang terkait langsung dengan produksi enzim yang akan

mengarahkan proses deferensiasi dan spesialisasi jaringan.

Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor luar

maupun faktor dalam. Faktor dalam berupa hormon, sedangkan faktor luar berupa

lingkungan yaitu suhu, kelembaban, konsentrasi gas-gas, cahaya, keepatan angin, dsb.

Pertumbuhan pada tumbuhan berlangsung pada daerah jaringan muda atau pada

daerah tumbuh atau lebih dikenal dengan jaringan meristematis. Pola tumbuh dari

beberapa organ berbeda-beda, ada yang memiliki pola pertumbuhan terbatas sebaliknya

ada juga yang tumbuh secara tak terbatas, selama tumbuhan itu masih hidup.

Parameter pertumbuhan dapat diukur dalam satuan jumlah, ukuran, volume atau

berat.

Pre test

1. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan dengan singkat dan jelas

2. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan

Page 21: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

1. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan

Alat dan Bahan

1. Biji kacang hijau

2. Pot

3. Kotak karton yang diberi lobang pada salah satu sisinya

4. Busur derajat, penggaris, kertas grafik

Cara Kerja :

1. Siapkan pot diisi dengan tanah secukupnya sebanyak satu buah

2. Siapkan pula 30 biji kacang hijau yang baik

3. Buatlah 1 kotak karton diberi lobang pada salah satu sisinya, yang besarnya harus

melebihi besarnya pot (sebagai penyungkup). Buatlah pula 1 kotak karton tanpa lubang.

4. Tanamlah kedalam masing-masing pot sebanyak 10 biji kacang hijau. Berilah air agar

terjadi perkecambahan.

5. Berilah perlakuan pada ke-3 pot tadi sebagai berikut:

Pot 1 : diletakkan pada tempat terkena sinar

Pot 2 : diletakkan pada tempat yang terkena sinar diberi penyungkup yang berlobang

pada salah satu sisinya.

Pot 3 : diberi penyungkup rapat tanpa lubang.

6. Selama percobaan jagalah kelembaban tanahnya

7. Amati dan catatlah perubahan-perubahan yang terjadi. Catat pula data tentang :

a. Kapan biji pada ke tiga perlakuan mulai berkecambah

b. Catatan perubahan tinggi tanaman dan perubahan panjang daun kiri – kanan

(tangkai + daunnya) tiap 2 hari padakelompok perlakuan yang terkena sinar terbuka

(tanpa disungkup)

8. Hentikan pengamatan setelah kecambah berumur 12 hari

9. Pada akhir pengamatan catatlah data tentang beberapa hal sebagai berikut

a. Pada kel terkena sinar, timbanglah berat rata-rata tanamannya

b. Pada kel yang diberi sungkup berlobang, ukurlah beberapa sudut pembengkokan dan

catat kemana arah pembengkokan tersebut. Ukurlah pula ketinggian tanaman ,

Page 22: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

carilah rata-rata ketinggiannya. Timbanglah berat tanaman seluruhnya, carilah berat

rata-ratanya.

c. Pada kel yang diberi penyungkup rapat, ukurlah tinggi dan berat rata-ratanya. Catat

gejala lain yang dianggap penting.

Catatan: berat tanaman diukur termasuk dengan akarnya.

10. Masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel berikut.

Tabel

Rata-rata pertambahan tinggi dan panjang daun tanaman

Selama hari-hari pengamatan

Hari ke Pertambahan

Tinggi batang

Pertambahan

panjang

Daun kiri

Pertambahan

panjang daun

kanan

1

2

3

n

Rata-rata

11. Untuk mengetahui laju pertumbuhan batang dan daun dari data pada tabel 1, buatlah

grafiknya.

12. Masukkan data berat dan basah dan tinggi tanaman serta gejala visual yang teramati

pada beberapa tabel berikut

Page 23: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Tabel

Data rata-rata berat basah dan tinggi tanaman pada akhir percobaan

Perlakuan Berat kering Tinggi tanaman

Kena sinar

Penyungkup berlobang

Penyungkup tanpa lobang

Tabel

Ciri tumbuhan yang hidup dalam terang dan gelap

Klp. Keg Hidup dalam gelap Hidup dalam terang

1 ..............................................

..............................................

..............................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

2 ................................................

................................................

.................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

n

13. Masukkan data semua kelompok kedalam data kelas pada tabel berikut

Page 24: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Tabel

Rata-rata tinggi dan berat kering tanaman pada akhir pengamatan untuk

Semua kelompok

Klp (n) Tinggi tanaman Berat kering

A B C A B C

1

2

3

4

5

Jumlah :

Rata-rata :

Pertanyaan

1. Setelah melihat grafik laju pertumbuhan, apakah tampak adanya perbedaan laju

pertumbuhan antara pertumbuhan pada batang dan daun?

2. Apakah tumbuhnya kecambah yang dicungkup dengan kotak karton berlobang

mengarah ke lobang tersebut? mengapa arah tumbuhnya menuju lobang?

3. Pada tanaman yang tercungkup rapat apakah menunjukkan warna daun tertentu?

Mengapa demikian? Gejala apakah itu?

4. Dimanakah letak titik tumbuh pada batang ?

5. Apakah ada hormon-hormon tertentu pada titik tumbuh? Jika ada sebutkanlah.

6. Bagaimana sifat hormon apabila terkena cahaya matahari?

7. Apa akibatnya terhadap pertumbuhan tanaman?

Page 25: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2. Kurva tumbuh organ tumbuhan

Alat dan bahan

1. Mikrometer

2. Pot

3. Kecambah

4. Mistar

5. Pasir

6. Tinta

Cara kerja

1. Pilihlah biji kacang hijau yang telah berkecambah

2. Amatilah daun pertama yang baru mekar untuk dijadikan sasaran pengamatan

3. Amati dan ukurlah secara periodik pertambahan panjang atau tinggi dari :

a. Daun pertama

b. Tinggi batang secara keseluruhan

4. Lakukan pengukuran setiap hari pada waktu yang sama selama 2 minggu

5. Buatlah grafik laju (pola) pertumbuhan daun, hipokotil dan batang tanaman kacang

hijau.

Analisis data :

Tabel pertumbuhan tanaman dalam gelap dan terang

Tan. ke Hari ke

tinggi Berat

total

Lebar

daun

Panjang

daun

Hipokotil epikotil

1 1

4

7

10

13

Page 26: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2 1

7

10

13

Pertanyaan :

1. Sampai hari ke berapa pertumbuhan daun dan hipokotil terhenti

2. Mengapa pertumbuhan daun dan hipokotil terbatas

3. Mengapa pertumbuhan tinggi batang lebih lama

4. Jelaskan mengapa pola pertumbuhannya demikian.

5. Dimanakah letak titik tumbuh pada batang

6. Mengapa tanaman yang hidup dalam gelap daunnya kuning pucat.

Page 27: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Luas Daun, Absorbsi dan Transpirasi

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh luas daun terhadap kecepatan absorbsi air

Dasar teori :

Absobsi air ditentukan oleh beberapa faktor antara lain; tekanan akar, kapilaritas,

tingkat aktifitas kehidupan dan daya hisap daun. Sedang transpirasi dipengaruhi oleh faktor-

faktor seperti tingkat aktifitas fisiologis tanaman terutama tingkat respirasi selnya, faktor

penyinaran matahari, kelembaban udara sekitar dan karakteristik organ daun. Salah satu

persoalan menarik untuk dikaji adalah hubungan laju absorpsi/transpirasi dengan luas daun.

Pre test

1. Jelaskan apa yg dimaksud dengan absorbsi dan transfirasi

2. Beri contohnya masing-masing.

Alat dan Bahan

1. Potometer masing-masing kelompok 2 buah

2. Ranting tanaman (keladi)

3. Pisau tajam, statip beserta klemnya.

Cara kerja :

1. Siapkan dua buah ranting atau daun tanaman yang tidak mudah layu. Pilihlah ukuran

ranting/daun yang sama dengan ukuran pipa karet pada potometer. Buatlah ukuran

atau jumlah daun kedua ranting berbeda.

2. Lepaskan karet penyumbat pada tabung kaca potometer. Masukkan alat ini dalam bak

plastik berisi air. Masukkan alat ini dalam bak plastik berisi air. Masukkan ranting (1 dan

2) atau tangkai daun (1 dan 2) ke dalam pipa karet potometer. Kemudian tutuplah

mulut pipa kaca utama dengan karet penyumbat dengan rapat.

3. Angkatlah rangkaian percobaan tersebut dan beri tanda posisi awal dari air pada pipa

berskala dengan spidol.

4. Tempatkan percobaan ini pada tempat yang terkena cahaya. Untuk pengembangan,

dapat pula satu potometer ditempatkan di tempat terik, dan satu potometer lainnya di

ruangan tetapi ukuran (jumlah) daun dibuat sepadan (sama).

Page 28: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

5. Masukkan hasil pengukuran dalam tabel berikut.

Tabel

Data pengamatan laju penyerapan air (ml) menurut jumlah/luas daun

Ulangan Daun A Daun B Daun C ket

1. 10 menit 1

2. 10 menit 2

3. 10 menit 3

Rata-rata

Tabel

Rata –rata volume penyerapan air (ml) oleh tanaman menurut jumlah/luas daun

(data kelas)

Ulangan Daun A

(Luas:......?)

Daun B

(Luas:......?)

Daun C

(Luas:......?)

Keterangan

1

2

.

n

Jumlah :

Rata-rata :

6. Buatlah grafik hubungan antara dua faktor tersebut

Pertanyaan :

1. Dengan melihat skor rata-ratanya dari besarnya absobsi air dari beberapa perlakuan

jumlah (luas) daun, apakah ada pola hubungan (kecenderungan) tertentu antara

volume (laju) penyerapan air dengan jumlah (luas) daun?

2. Dari hasil ujinya, apakah ada bukti yang nyata tentang ada tidaknya perbedaan

kecepatan absobsi air pada antar perlakuan?

Page 29: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

3. Mengapa terjadi gejala tersebut?

4. Apa yang dapat saudara simpulkan dari kenyataannya/ fakta yang saudara dapatkan

ini?

Page 30: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Jumlah stomata dan transpirasi

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara banyaknya stomata dengan kecepatan

transpirasi

Dasar teori:

Stomata adalah celah pada daun yang berfungsi untuk pertukaran gas oleh daun,

termasuk menjadi saluran utama pelepasan uap air dari jaringan daun (transpirasi).

Distribusi stomata pada setiap daun berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh

faktor habitat. Pada tumbuhan air, stomata lebih banyak terdapat di permukaan atas daun,

dan sebaliknya pada tumbuhan darat, stomata lebih banyak ditemukan pada permukaan

bawah daun.

Pelepasan air merupakan mekanisme regulasi keseimbangan cairan dan suhu

jaringan tubuh,proses ini dikenal dengan istilah transpirasi. Stomata adalah salah satu factor

yang bisa mempengaruhi laju transpirasi, dimana semakin banyak jumlah stomata maka laju

transpirasi akan semakin tinggi. Selain jumlah stomata, intensitas membukanya stomata

merupakan faktor yang menentukan laju transpirasi. Apakah jumlah stomata merupakan

faktor yang cukup signifikan mempengaruhi laju transpirasi. Apakah faktor stomata

merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi laju transpirasi, menarik untuk

diamati.

Alat dan bahan

1. Kertas kobalt kloride, perhatikan warnanya mula-mula

2. Klip /penjepit

3. Stop watch

4. Bunzzen

5. Korektor sheet

6. Mikroskop

Cara kerja

1. Ambilah kertas Cobalt chloride, perhatikan warnanya mula-mula

2. Keringkan kertas Cobalt chloride di atas lampu bunzzen

Page 31: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

3. Amati dan catat warna yang terjadi

4. Letakkan kertas cobalt tersebut pada permukaan atas daun dan jepitlah denga klip,

hidupkan stopwatch

5. Hentikan segera stopwact setelah kertas cobalt tersebut kembali berwarna semula.

6. Setelah selesei pengulangan di atas, oleskan korektor sheet pada permukaan atas daun

dan bawah daun di mana kertas cobalt diletakkan . usahakan olesannya tipis merata

pada sebagian permukaan saja dan biarkan kering.

7. Setelah kering, petiklah daun tersebut dan lepaskan olesan korektor sheet tadi. Hasil

olesan tersebut akan menjai cetakan daun sampelnya.

8. Lihatlah olesan kering (cetakan) tersebut di bawah mikroskop. Hitung berapa banyak

stomatanya.

9. Lakukan denga cara yang sama untuk permukaan bawah daun.

10. Masukkan data hasil kedalam tabel

Tabel

Kecepatan transpirasi (ml) pada permukaan atas dan bawah daun dan jumlah

stomata

Ulangan

pengamatan

Permukaan

atas

Jumlah

stomata

Permukaan

bawah

Jumlah

stomata

1.

2.

3.

.

n

Rata-rata

Page 32: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Tabel

Kecepatan rata-rata transpirasi Pada permukaan ata dan bawah daun (dta kelas)

No Permukaan

atas

Permukaan

bawah

Jumlah

stomata atas

Jumlah

stomata

bawah

1.

2.

3.

.

n

Jumlah :

Rata-rata :

11. Buatlah grafik hubungan antara jumlah stomata dengan laju transpirasinya, baik

untuk permukaan atas maupun bawah daun. Grafik ini untuk mengetahui sifat

hubungan antara jumlah stomata dengan kecenderungan laju transpirasi.

Pertanyaan

1. Bagaimana jumlah stomata antara epidermis daun bagian bawah dan atas?

2. Bagaimana hubungannya dengan laju transpirasi

3. Apa yang saudara tangkap apabila dijumpai fakta :

a. Jumlah stoma tidak berbeda tetapi laju transpirasinya sama?

b. Jumlah stoma berbeda tetapi laju transpirasinya sama?

c. Jumlah stoma lebih sedikit tetapi laju transpirasinya lebih cepat?

d. Jika jumlah stomata lebih banyak dan lajunyapun semakin besar?

4. Kesimpulan apa yang dapat saudara nyatakan dari hasil percobaan ini.

Page 33: SMARTCAMPUS IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

DAFTAR PUSTAKA

- Prof.Dr. D. Dwidjoseputro. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:

Gramedia

- Prof Dr. D. Dwijosoeputro, 1988. Fisiologi Tumbuhan jilid 1, 2, dan 3.

Jakarta: Gramedia

- Campbell Reece – Mitchell. 1999. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga

- Bidwell, R.G.S. 1979. Plant physiology .2 ed. NY: Mc. Milan

- Frank B Salisbury & Cleon W Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung :

ITB