58
PERTEMUAN KE-2 KELAHIRAN TEORI SOSIOLOGI

Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

PERTEMUAN KE-2

KELAHIRAN TEORI SOSIOLOGI

Page 2: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Pertanyaan awal

Untuk apa belajar teori, apa manfaat belajar teori?

Fakta seringkali tidakbisa dibaca melalui teori,

lalu teori apa gunanya tanpa fakta?

Page 3: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Teori yang mampudigunakan u/memahami fakta, menjelaskan danmemberikan ramalan yang valid mengenaiperencanaanmasa depan yang baik

Teori yang baik

• Ilmuan sosial sering dituduh berada di menara gading• Jauh dari realitas, jauh dari dunia nyata• Teori tidak praktis dan tidak relevan dengan dunia praktis

Page 4: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Teori sosiologi adalah

dimaknai juga sebagai sistem idegagasan yangbervariasi, yang terentang perilakumanusia yangpenting dalam kehidupan sosialnya

seperangkat proposisiyg memungkinkan u/mensistematiskan dan peramalan tentangpengetahuan, penjelasankehidupan sosial danmerumuskn hipotesis baru

Page 5: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Muatan Teori Sosiologi

Muatan ilmu Pengetahuan:

Teori sosiologi sebagai alat untuk membuat analisis yang teratur

dan sistematis tentang fenomena2

sosial

Muatan ideologis:

Teori sosiologitidak bersifat

netral, ia mengandung Kepentingan

(ideologi)

Page 6: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Dua kekuatan yang melahirkan Teori sosiologi

Kekuatan sosial:Sosiologi dikenal pasca revoluasi Perancis 1789 &Revolusi industri, kedua revolusi tsbt Melahirkan kapitalisme. Kemudian sosialisme, urbanisasi, ilmu Pengetahuan danagama

Kekuatan intelektual:Pencerahan di Perancis Durkheim, Jerman Karl Marx dan Max Weber,Italia Vilfredo Pareto, Mosca dll.

Lahirnya teorisosiologi

Page 7: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Menjelang revolusi dan periode pencerahan, khususnya Abad ke-18 dan 19, perubahan besar telah terjadi di berbagai komunitas, baik perubahan yang secara tiba2 maupun bertahap

Sejak abad ke 15, berbagai perubahan telah berlangsung dalam struktur masyarakat

Page 8: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Kekuatan sosial

Munculnya sosialisme Perspektif feminisme Arus urbanisasi Perubahan keagamaan Pertumbuhan ilmu pengetahuan

Page 9: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Revolusi Perancis sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan teori sosiologi

Banyak Dampak positif dari revolusi Perhatian para ahli bukan pada dampak

positifnya, tetapi dampak negatifnya Pasca revolusi terjadi kekacauan, karena

kondisi itu, banyak pihak yang menghendaki kembali ke abad pertengahan yang penuh perdamaian dan ketertiban

Page 10: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Revolusi bukanlah peristiwa tunggal, tetapi rangkaian proses perubahan masyarakat Barat, dari corak sistem pertanian menjadi industri

Banyak industri bermunculan, akibatnya banyak orang beralih dari sistem pertanian ke pekerja pabrik (buruh)

Sistem ekonomi kapitalis menjanjikan adanya transaksi ekonomi dan pasar bebas

Dalam sistem kapitalis, segelintir orang memperoleh keuntungan sangat besar, sebagian besar orang yang bekerja membanting tulang dalam jam kerja yang panjang menerima upah yang rendah

Page 11: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Munculnya sosialisme Sosialisme muncul sebagai upaya

menanggulangi ekses sistem industri dan kapitalisme.

Sosialisme dipandang sebaai solusi atas masalah industri, meski sebagian besar sosiolog, baik secara pribadi maupun intelektual menentangnya

Hanya Marx yang aktif mendukung penghancuran sistem kapitalis dan diganti dengan sistem sosialis

Durkheim dan Weber menentang sosialisme dan mereka lebih khawatir dari sosialisme daripada kapitalisme

Page 12: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perspektif Feminisme Posisi perempuan yang termarginal atau

subordinat dari laki2. Gerakan feminisme telah ada sejak 1630-an

yang dimanifestasikan melalui kegiatan tulis-menulis

Puncaknya melalui gerakan liberalisme Barat Munculnya tuntutan penggunaan hak pilih

perempuan dan reformasi UU kewarnegaraan dan industrial

Gerakan feminisme secara intelektual telah memengaruhi teori sosiologi

Teori ttg hal ini masih bersifat konservatif, karena dirumuskan oleh laki2, bukan perempuan

Page 13: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proses urbanisasi Pasca revolusi, banyak orang yang tercerabut

dari akar tradisional mereka, lalu pindah ke kota Migrasi besar2an disebabkan oleh tarikan

lapangan kerja yang disediakan oleh industri di kota

Selain itu, perluasan kota menimbulkan sejumlah masalah urban, seperti kepadatan penduduk, polusi, kebisingan, kepadatan lalulintas, dsb.

Kondisi inilah yang menarik perhatian para sosiolog, apalagi sosiolog Amerika pertama memberikan perhatian pada masalah kota Chicago

Page 14: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perubahan keagamaan Perubahan yang terjadi pasca revolusi

sangat berpengaruh terhadap religiusitas Sosiolog awal banyak yang berlatar

belakang religius dan terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan profesional

Cara berpikir mereka dibawa kedalam sosiologi

Sosiologi ditransformasi ke dalam agama, dan teori mereka tentang agama dinilai baik

Marx mempunyai orientasi keagamaan yang kritis dibandingkan dengan sosiolog lainnya

Page 15: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan

Awal munculnya sosiologi, minat terhadap ilmu pengetahuan meningkat pesat, khususnya fisika, biologi dan kimia

Sosiolog awal menginginkan sosiologi agar meniru kesuksesan fisika dan biologi

Perdebatan muncul, karena ada pihak yang menerima model sains dan pihak yang memandang bahwa ciri2 kehidupan sosial berbeda dgn ciri2 objek studi sains

Hingga kini perdebatan itu masih tersu berlangsung, meski keunggulan pemikiran yang menyukai sosiologi sebagai sains

Page 16: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Dari proposisi yang berasal dari reaksi konservatif terhadap pencerahan dapat dipandang dalam konteks kekuatan dan basis intelektual dari pembangunan teori sosiologi klasik di Eropa khususnya Perancis

Page 17: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Kekuatan intelektual

Abad pencerahan Reaksi konservatisme

atas pencerahan

Page 18: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Kesuksesan revolusi berdampak pada meluasnya penyediaan sarana penting untuk memenuhi kebutuhan manusia

Sementara gerakan pencerahan menyediakan basis intelektual bagi perubahan sosial

Relasi-relasi sosial baru terbentuk dalam masyarakat sebagai konsekuensi perubahan sosial

Page 19: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Abad pencerahan

Pencerahan sebagai faktor penting yang memengaruhi revolusi teori sosiologi

Pencerahan sebagai sebuah periode perkembangan intelektual dan pembahsan pemikiran filsafat

Sejumlah gagasan dan keyakinan lama, dibuang dan diganti dengan selama periode pencerahan

Pencerahan dipengaruhi oleh sains dan filsafat

Page 20: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Abad pencerahan

Filsafat abad ke-17 dipengaruhi oleh Descartes, Hobbes, Dn John Locke.

Gagasan mereka sangat abstrak, umum dan rasional

Pencerahan berikutnya tidak menolak sistem gagasan yang abstrak dan rasional, tetapi berusaha mendapatkan ide dari kehidupan nyata dan mengujinya dalam kehidupan nyata itu

Mereka ingin mengembangan riset empiris dengan pertimbangan akal

Page 21: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Abad pencerahan

Pemikir pencerahan bukan Cuma menginginkan gagasan mereka yang ada berasal dari dunia nyata, tetapi mereka pun menginginkan agar gagasan mereka bermanfaat bagi dunia sosial.

Abad pencerahan ditandai oleh keyakinan bahwa manusia mampu memahami dan mengontrol alam semesta dengan menggunakan akal dan riset empiris

Alam fisik ditentukan oleh hukum alam, maka dunia sosial harus ditentukan oleh suatu hukum tertentu

Page 22: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Abad pencerahan

Hakekat dunai sosial dapat diketahui baik dengan menggunakan akal ataupun riset

Tujuan praxis pemikir pencerahan setelah mereka tahu cara kerja dunia sosial, a/ menciptakan dunia yang lebih baik dan rasional

Pemikir pencerahan menolak otoritas tradisonal

Otoritas tradisonal sngat tidak rasional, menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia

Misi pencerahan a/ mengatasi sistem yg tak rasional

Page 23: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Reaksi Kaum konservatif

Rekasi terhadap pencerahan muncul dari kalangan agamawan

Mereka menentang gerakan pencerahan dan revolusi Perancis

Mereka merindukan abad pertengahan yang penuh keharmonisan, kedamaian

Bagi mereka Tuhan a/ sumber kehidupan Tuhan menciptakan masyarakat, manusia

tak perlu merusak dan tak boleh merusak kesakralan ciptaan Tuhan

Page 24: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Reaksi Kaum konservatif

Hidup ini bagi kaum konservatif tidak hanya ada aspek rasional, tapi juga aspek irrasional

Fenomena berupakan tradisi, imajinasi, emosional dan agama merupakan komponen yang penting dan berguna bagi kehiduapn sosial

Mereka tidak menyukai pergolakan, dan revolusi yang melahirkan kegoncangan dalam masyarakat

Page 25: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proposisi utama lahirnya teori sosiologi klasik

Pemikir pencerahan cenderung menekankan pada individu, reaksi konservatif mengarahkan perhatian pada sosiologi umum dan menekankan pada masyarakat dan fenomena skala luas.

Masyarakat a/ unit analisis terpenting: masyarakat dipandang lebih penting ketimbang individu. Masyarakatlah yang membentuk individu terutama melalui proses sosialisasi

Individu bukan tak dilihat sebagai unsur paling mendasar dalam masyarakat (terdiri dari bagian2 komponen seperti: peran, posisi, hubungan, struktur dan institusi. Individu hanya pengisi unit2 itu

Page 26: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proposisi utama lahirnya teori sosiologi klasik Bagian dlm masyarakat saling

berhubungan, itulah basis utama masyarakat. Rusaknya suatu bagian akan merusakn seluruh sistem

Perubahan menjadi ancaman bagi masyarakat dan komponennya (individu dan masyarakat), kalau bagiannya diganggu akan membawa penderitaan bagi rakyat dan akhirnya terjadi kekacauan

Sedikit keinginan u/ meneliti efek negatif dari struktur dan institusi sosial yang ada, karena dianggap berguna bagi kehidupan sosial

Page 27: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proposisi utama lahirnya teori sosiologi klasik

Unit kecil (keluarga, tetangga, kelompok keagamaan dll) dipandang penting bagi individu dan masyarakat, karena menyediakan lingkungan tatap muka yg intim bagi individu

Perubahan sosial seperti industrialisasi, urbanisasi dan birokratisasi dpt menimbulkan kekacauan tatanan, perubahan menakutkan dan menggelisahkan

Perubahan menuju pd rasionalitas, konservatif menekankan pd faktor nonrasional dlm kehidupan sosial seperti ritual, seremoni dan ibadah

Konservatif mendukung sistem hirarkhi yg membedakan status dan ganjaran dlm masyarakat

Page 28: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Perancis

Saint Simon (1760-1825): pengembang teori sosiologi konservatif, ia ingin mempertahankan kehidupan sosial seperti apa adanya, tetapi tak juga ingin kembali ke kehidupan adab pertengahan

Ia yakin bahwa studi sosial dapat dilakukan dgn teknik ilmiah sebagaimana dilakukan dalam sains

Pikiran radikalnya a/ perlu reformasi sosialis terutama sentralisasi perencanaan sistem ekonomi

Page 29: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Perancis August Comte (1798-1857): sebagai

murid Simon, Comte banyak belajar filsafat dan corak berpikir model Simon, meski ia tidak selalu sependapat dengan gurunya

Comte ingin melakukan perubahan revolusioner dan reformasi menyeluruh terhadap struktur masyarakat

Sama sekali tidak ada keinginan kembali ke abad pertengahan dan atau mempertahankan tradisi yang membelenggu

Page 30: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Perancis

Emile Durkheim (1858-1917): pewaris pencerahan, karena penekanan pada sains dan reformisme sosial

Durkheim secara politik sangat liberal, tetapi secara intelektual sangat konservatif

Durkheim membenci kekacauan sosial, ia melakukan studi tentang tertib sosial

Kekacauan sosial dapat dikurangi dgn reformasi sosial

Page 31: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Jerman Hegel (1770-1831): pemikir dan ahli dalam filsafat

sejarah, politik dan kultur. Hampir semua pelajar Jerman pada masa itu

mempelajari itu dalam kerangka Hegelian Konsep Hegel yang terkenal a/ dialektika dan idealisme Dialektika a/ cara berpikir dan citra ttg dunia,

menekankan arti penting dari proses, hubungan, dinamika, konflik dan kontradiksi – cara berpikir dinamis

Dialektika a/ memandang bahwa dunia bukan tersusun dari struktur yang statis, tetapi dari proses, hubungan, dinamika dan kontradiksi

Idealisme menekankan pada pentingnya pikiran dan produk mental ketimbang kehidupan sosial

Yang penting bukan kehiduapn itu sendiri, melainkan definisi sosial

Page 32: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Jerman Feuerbach (1804-1872): ia penganut

Hegelian atau dapat disebut Hegelian Muda yang tetap berkarya dalam tradisi Hegelian, namun mengkritik Hegel

Ia menentang idealisme subjektif Hegel dan kemudian memusatkan perhatian pada realitas dan bukan pada gagasan

Ia menerima filsafat materialisme

Page 33: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Jerman Karl Marx (1818-1883): ia penganut dan

mengikuti gagasan umum Hegel terutama dalam hal filsafat materialisme dan dialektika

Marx sama seperti Feuerbach mengkritik Hegel yang terlalu menekankan pada gagasan yang abstrak tanpa merujuk pada realitas sosial

Marx menjadi pemikir terkemuka dalam hal ekonomi politik

Page 34: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Jerman Max Weber (1864-1920): penganut aliran

sosiolog yang berusaha memahami fenomena sosial dengan pendekatan dan metode ilmu pengetahuan

Weber banyak memahami persoalan yang bersifat spesifik seperti agama

Weber yang menekankan teori sosiologinya pada tingkah laku sosial dan arti penting suatu tindakan sosial

Motif yang mendorong suatu tindakan sosial

Page 35: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Ingris Sosiologi Ingris didirikan diatas tiga pilar yaitu:

ekonomi politik, Ameliorisme dan Evolusi Sosial Ekonomi politik: teori tentang masyarakat industri

dan kapitalis Ameliorisme: keinginan u/ menyelesaikan

masalah sosial melalui reformasi individu. Adanya kebodohan, kemiskinan, struktural perkotaan, sanitasi yang buruk, kemelaratan, kejahatan dan minuman keras merupakan persoalan individu yang pada waktu itu sudah menjadi perhatian sosiolog

Evolusi sosial: proses pertumbuhan dari yang sederhana ke kompleks, berlipat2 pertumbuhannya

Tokohnya Herbert Spencer

Page 36: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan sosiologi Italia Sosiologi Italia dikembangkan oleh Vilfredo

Pareto (1848-1923) dan Gaettano Mosca (1858-1942)

Pareto mengembangkan teori tentang elite Elite merupakan sekelompok kecil yang

memperoleh banyak keuntungan dan memerintah massa yang didominasi oleh faktor emosional

Massa tidak bisa menjadi kekuatan revolusioner, karena kebanyakan mereka tidak rasional

Satu2nya perubahan dapat dilakukan, ketika elite berkuasa mengalami kemerosotan moral dan digantikan oleh elite baru

Page 37: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial
Page 38: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Dua kondisi sebelum Ilmu Sosial muncul

Naturalisme. Doktrinnya a/ semua gejala dapat dijelaskan dlm logika sebab akibat yg lazim terjadi pada alam, tetapi juga dapat diterapkan dalam fenomena sosial

Sistem evaluasi etis harus diminimalkan. Hal ini dilakukan agar gejala sosial tidak terkekang dalam persoalan nilai.

Page 39: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proposisi aliran rasionalisme dan naturalisme

Pikiran merupakan perangkat yg secara universal dimiliki manusia

Hakikat manusia sama secara universal. Hanya saja perbedaan2 manifestasi manusia dapat dilihat dari kondisi daerah, latar belakang, dan kebiasaan hidup

Lembaga dibangun bagi manusia, bukan manusia ada untuk lembaga

Kemajuan merupakan hukum utama masyarakat

Page 40: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial
Page 41: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Teori sosiologi pasca revoluasi (revolusi Perancis dan industri) bertujuan menyampaikan sesuatu sesuai dengan realitas sosial (rasional) dan tidak menjelaskan mitos-mitos.

Dari revolusi Perancis dan Industri telah melahirkan perspektif struktural-fungsional (terjadi konsensus) yang kemudian melahirkan disorder (kekacauan) dan kemudian di order (teratur) kembali

Page 42: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Dari perjalanan itu lahirlah sosiologi makro

Di AS justru terjadi sebaliknya, berkembangnya sosiologi mikro dengan spesifikasi ilmu tertentu yang didukung oleh liberalisasi

Kekuatan-kekuatan itu mengakui kekuatan pihak lain – bergeser dari kolektif menjadi individual

Page 43: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Tokoh-tokoh atau ahli Teori Sosiologi Klasik yang sering dijadikan sumber diantaranya; Emile Durkheim, Max Weber, Karl Marx, George Simmel, Herbert Spencer, Pitirim A. Sorokin,dan August Comte. Tentu beberapa lagi yang lain seperti Ferdinand Tonnies, Saint Simon, dll.

Page 44: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Dari ahli itu, secara umum teori-teori sosial dapat diklasifikasi menurut tingkat analisa;

1. Pola-pola budaya (nilai-nilai, norma- norma, pandangan hidup, arti-arti, sistem-sistem simbol dll.)

2. Struktur sosial (besarnya, pembagian kerja, derajat konsensus, tipe kekuasaan atau struktur otoritas dll.)

3. Hubungan antar pribadi (intensitasnya, frekwensinya, derajat kerjasama atau konflik dll.)

4. Hubungan tingkat individu (pola motivasi, karakteristik, pribadi, orientasi subyektif, dll.)

Page 45: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial
Page 46: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Teori ini bertujuan menjelaskan dan memahami fenomena dan konteks sosial masyarakat yang hidup terbelakang dan jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teori spesifik bertujuan menjelaskan kondisi masyarakat yang masih percaya pada mitos, legenda dan takhayul dan masih jauh dari semangat rasionalitas

Teori sosiologi spesifik

Page 47: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proses dialektis dalam rangka memahami konteks masyarakat terbelakang, akan terjadi objektivikasi dan proses rasionalisasi untuk ditransformasikan dalam kehidupan sosial

Ketika rasionalitas diterima, keyakinan dan kepercayaan yang berdiam dibawah sadar perlahan mengalami kemunduran, meski dalam tradisi keagamaan, keyakinan dan kepercayan tradisional tetap dipertahankan.

Page 48: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Teori spesifik atau yang bersifat implisit (atau berada di bawah sadar) menciptakan struktur masyarakat yang “stabil”, pro status quo dan cenderung menghindar dari perubahan, apabila mereka tidak konsisten dengan bangunan teoritiknya.

Teori spesifik yang bersifat implisit akan mempunyai sisi eksplisit, ketika teori itu tunduk pada objektivikasi dan analisa kritik.

Tidak semua teori dapat diterima, tapi mungkin sekali teori itu akan memperoleh dukungan

Page 49: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Para pengikut teori implisit apabila tidak sadar akan perspektif lain, maka kebiasaan-kebiasaan atau kepercayaan itu tetap memperoleh dukungan.

Teori implisit akan mengalami pemudaran apabila suatu masyarakat sering kontak dengan masyarakat luar atau lainnya. Perubahan sosial yang pesat akan merubah kebiasaan dan kepercayaan yang sudah mapan, artinya ia tidak menjadi relevan lagi dengan realitas.

Page 50: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Kelompok reformis akan memperoleh perlawanan dari kelompok status quo yang tetap ingin mempertahankan teori lama atau kebiasaan lama

Contoh, apabila suatu komunitas masih tetap dalam bingkai tradisional dan menerima dengan mentah-mentah, maka anak mudah tidak akan pernah berpikir untuk memperoleh alternatif yang realistis bagi masa depannya.

Page 51: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perhatian intelektual telah lama terhadap sosiologi atau masalah kemasyarakatan. Para ahli filsafat pencerahan pada abad 18 sudah menekankan peranan akal budi yang potensial dalam memahami perilaku manusia

Ibn Khaldun (Tunisia) telah merumuskan satu model tentang masyarakat yaitu masyarakat nomaden yang bertipe keras dan masyarakat halus bertipe menetap dalam satu hubungan yang kontras

Konteks Sejarah Lahirnya Sosiologi

Page 52: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Konteks sosial lahirnya Sosiologi

Dipengaruhi oleh aliran pencerahan yang dilancarkan oleh filosof

Pencerahan berkembang, karena adanya problem politik kekuasaan dan legitimasi

Perubahan-perubahan sosial pasca revolusi (revolusi Perancsi dan revolusi industri di Inggris) yang mendorong berkembangnya teori-teori sosial

Meskipun revolusi Perancis menyentuh wilayah struktur politik, tapi tergambar dengan baik adanya perubahan dalam bidang ekonomi dan stratifikasi sosial

Page 53: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Spencer dan Marx berkunjung ke Inggris untuk memahami dan menjelaskan tipe keteraturan sosial baru yang muncul sebagai konsekuensi pertumbuhan industri dan teknologi.

Revolusi industri telah merusakkan hubungan sosial tradisional dan menciptakan perpecahan baru dalam struktur sosial, tapi revolusi juga membentuk basis yang potensial untuk suatu jenis keteraturan sosial baru.

Di Jerman pun, industrialisasi dan pergolakan politik menambah usaha orang untuk mengerti masyarakat dan perubahan sosial.

Page 54: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan teknologi dan pertumbuhan industri, bangkitnya kesadaran nasional, penjelajahan geografis dan ekspansi kolonial, pergeseran dalam struktur kelas dan meningkatnya urbanisasi yang pesat sudah terjadi sebelum Comte memberi nama bagi ilmu sosiologi.

Sebelum teknologi berkembang pesat, pada abad ke-18 orang percaya akan akal budi optimis dan abad ke-19 menjadi sangat berkurang. Hukum alam diyakini dengan baik, sebaliknya abad ke-19 ditandai dengan munculnya kesadaran yang bertambah akan keterbatasan akal budi dan sejumlah dasar-dasar nonrasional dari motivasi manusia dan institusi sosial

Atas dasar itu, Comte perlu “membangu agama baru” yang tidak bertentangan dengan ilmu

Page 55: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Perkembangan itulah yang melahirkan sosiologi. Ilmu ini bersifat sejarah artinya ia membentuk suatu penghargaan akan cara di mana perubahan sosial yang besar dan perubahan budaya merangsang semacam perhatian intelektual di mana sosiologi akhirnya berkembang. Tidak ada dobrakan ilmiah atau intelektual yang terjadi dalam kekosongan, dan sosiologi lebih dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, dipengaruhi oleh kontek sosial.

Pada momen lahirnya sosiologi terjadi sejumlah perubahan besar, kerajaan tumbuh dan berganti, ambruk dan ditaklukkan dan teknologi baru berkembang, perubahan itu merembes ke institusi-institusi sosial dan politik

Page 56: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Isntitusi politik dan ekonomi yang cepat berubah, sementara gereja masih tradisional, mesti akhirnya perlawanan revolusioner pun yang menyebabkan gereja harus mengikuti irama perubahan, hingga gereja “terseret” dalam politik perlawanan yang dipergunakan oleh kaum proletariat untuk melawan kaum borjuasi.

Page 57: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Proses ini memberi kemungkinan baru bagi para ilmuan sosial, masyarakat mengalami transisi – dari dogmatis ke rasional. Kesulitan ilmuan sosial kala itu adalah mereorganisasi masyarakat secara rasional.

Masyarakat Eropa dahulu hanya mendengar cerita yang dibawa oleh para pedagang, misionaris, dan orang2 yang tertarik untuk melihat kehidupan sosial di tempat lain. Cerita2 itu diterima sebagai dasar bagi kehidupan tanpa ada rasionalisasi yang kuat.

Masa lalu menekankan pada stabilitas dan kedamaian, sementara perubahan melahirkan distorsi sosial dan konflik.

Page 58: Slide Teori Klasik,2, Konteks Sosial

Masa lalu menekankan kebersamaan, masa kini justru menekankan kepentingan diri sendiri dan tidak adanya komitmen moral. Egoisme ini di Eropa melahirkan konsep Walfare state, Islam mengenai konsep zakat, infaq dan shadaqah, agar yang memiliki kelebihan harta benda dapat berkontribusi untuk membantu yang wong cilik, dhu’afa melalui tangan negara.

Isntitusi politik dan ekonomi yang cepat berubah, sementara gereja masih tradisional, mesti akhirnya perlawanan revolusioner pun yang menyebabkan gereja harus mengikuti irama perubahan, hingga gereja “terseret” dalam politik perlawanan yang dipergunakan oleh kaum proletariat untuk melawan kaum borjuasi.