24
BAB III TEORI A. Sistem Rem Hidrolis 1. Fungsi Sistem Rem Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan atau menghentikan kendaraan melalui mekanisme gesekan antara komponen rem, dengan roda yang berputar yaitu sepatu rem dengan tromol rem 2. Penggolongan sistem rem Rem pada mobil dapat digolongkan menurut : a. Letaknya : Rem pada roda-roda Umumnya mobil-mobil menggunakan rem yang dipasangkan pada roda-roda b. Penggunaanya : Rem tangan dan kaki Menurut penggunaannya, mobil dilengkapi dengan 2 rem, yaitu rem kaki dan rem tangan. Rem kaki dioperasikan dengan kaki yang merupakan rem utama, dan rem tangan dioperasikan dengan tangan yang merupakan rem parkir c. Mekanisme Mekanisme yang digunakan ada 2 macam : 1. Rem mekanik 2. Rem hidrolik

Slamet Nur Sholeh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

h

Citation preview

Page 1: Slamet Nur Sholeh

BAB III

TEORI

A.      Sistem Rem Hidrolis

1.      Fungsi Sistem Rem

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan atau

menghentikan kendaraan melalui mekanisme gesekan antara komponen

rem, dengan roda yang berputar yaitu sepatu rem dengan tromol rem

2.      Penggolongan sistem rem

Rem pada mobil dapat digolongkan menurut :

a.       Letaknya : Rem pada roda-roda

Umumnya mobil-mobil menggunakan rem yang dipasangkan pada

roda-roda

b.      Penggunaanya : Rem tangan dan kaki

Menurut penggunaannya, mobil dilengkapi dengan 2 rem, yaitu rem

kaki dan rem tangan. Rem kaki dioperasikan dengan kaki yang

merupakan rem utama, dan rem tangan dioperasikan dengan tangan

yang merupakan rem parkir

c.       Mekanisme

Mekanisme yang digunakan ada 2 macam :

1. Rem mekanik

2. Rem hidrolik

Page 2: Slamet Nur Sholeh

1.      Tuas rem tangan

2.      Kabel rem tangan bagian depan

3.      Klem

4.      Kabel rem tangan bagian belakang (kiri)

5.      Pengimbang

6.      Pegas pembalik

7.      Pin

8.      Kabel rem tangan bagian belakang (kanan)

3.      Komponen-komponen rem tromol

a.       Backing plate

Backing plate untuk menempatkan sylinder roda (wheel cylinder )

dan kanvas rem (linning). Backing plate ini terbuat dari plat baja

yang di press.

Page 3: Slamet Nur Sholeh

b.      Silinder roda (wheel Cylinder)

Berfungsi sebagai tenaga penggerak sepatu rem yang dilakukan

dengan tekanan hidrolik dari master sylinder.

1.      Rumah sylinder roda (body)

Berfungsi sebagai rumah unit piston untuk menggerakan kedua

kanvas rem

2.      Piston cup

Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak rem dan

dipasangkan pada bagian depan dan belakang piston

3.      Pegas

Berfungsi sebagai pegas pembalik untuk mengembalikan piston

ke posisi semula setelah proses pengereman selesai dilakukan

4.      Piston

Berfungsi sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena

ada tekanan hidrolik dari master sylinder

5.      Adjuster

Befungsi sebagai komponen untuk melakukan penyetelan celah

kanvas rem dengan tromol rem

6.      Bleeder plug

Bleeder plug terdapat pada body wheel cylinder dan berfungsi

untuk mengeluarkan udara dari sistem rem

Page 4: Slamet Nur Sholeh

c.       Sepatu rem

Berbentuk bulan sabit berfungsi untuk menahan putaran tromol rem

Sepatu rem ada 2 macam, yaitu sepatu primer dan spatu sekunder

d.      Tromol rem

Tromol rem terbuat dari besi tuang dan berfungsi sebagai penahan

roda pada saat proses pengereman berlangsung

e.       Master sylinder (master cylinder)

Master sylinder merupakan bagian utama pada sistem rem dan

berfungsi untuk menimbulkan tekanan hidrolik. Pada gambar

dibawah ini menunjukan konstruksi master sylinder tunggal (single

master cylinder) yang terdiri dari sylinder dimana terdapat piston

untuk menimbulkan tekanan hidrolik dan dilengkapi dengan tangki

(reservoir). Pada bagian depan dan belakang dilengkapi dengan karet

yang membentuk cawan dan pada bagian ujung saluran keluar master

sylinder terdapat sebuah katup outlet yang dijamin oleh pegas

pembalik. Pegas pembalik diletakkan antara piston cup dan katup,

serta tuas piston dihubungkan dengan pedal rem untuk lebih jelasnya

, perhatikan gambar berikut ini :

Page 5: Slamet Nur Sholeh

Master sylinder tunggal

1.      Snap ring lubang

2.      Piston assy

3.      Katup autlet

4.          Tutup tangki

5.          Tangki (reservoir)

6.          Sylinder

Adapun langkah-langkah pembongkaran dan pemasangan master sylinder

dapat kita perhatikan di bawah ini :

a.         Langkah pembongkaran

1.      Lepaskan poros pedal rem

2.      Lepaskan master sylinder rem dari mobil dengan hati-hati

3.      Buka dan lepas tutup tangki pelapung disaring

4.      Lepas boot dan push rod

5.      Lepaskan unit piston

6.      Lepaskan sumbat outlet dan katup

7.      Lepaskan tangki master cylinder

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :

Page 6: Slamet Nur Sholeh

Pembongkaran master sylinder

1.      Tutup tangki dan saringan

2.      Boot dan push rod

3.      Unit piston

4.      Sumbat outlet dan katup

5.      Tangki

b.      Langkah pemasangan

1.      Pasangkan tangki master sylinder

2.      Pasangkan sumbat outlet dan katup

3.      Pasangkan unit piston

4.      Pasangkan boot dan push rod

5.      Pasangkan, saringan pelampung dan tutup tangkai

6.      Pasangkan master sylinder dengan hati-hati

7.      Pasangkan poros pedal rem

Page 7: Slamet Nur Sholeh

1.      Tangki

2.      Sumbat outlet katup

3.      Uni piston

4.      Boot dan push rood

5.      Tutup reserfior,

pelampung dan saringan

4.      Cara Kerja Rem Tromol Hidrolis

Cara kerja rem tromol hidrolis adalah pada saat tuas rem di injak maka

minyak yang ada pada master sylinder akan keeluar menekan minyak rem

yang ada pada kabel rem. Minyak rem yan tertekan iini menghasilkan

tenaga yeng menggerakan piston yang ada pada sylinder body

Gerakan piston ini dijadikan sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem

yang mengakibatkan kedua kanvas tersebut merenggang dan menempel

pada tromol rem. Sehingga terjadi gesekkan pada antara sepatu rem dan

tromol rem. Proses inilah yang disebut proses pengereman.

5.      Analisa Gangguan Sistem Rem Tromol Hidrolis

a.       Keausan pada rem tromol

b.      Keausan pada sepatu rem

c.       Lemah atau tidaknya kekuatan pegas pengembali/ tension spring

d.      Keausan pada sylinder roda

e.       Keausan pada piston cup atau seal

B.       Propeller shaft

Pada kendaraan yang mesinnya terletak di depan (front engin) dan roda

belakang sebagai penggerak (rear drive) untuk memindahkan putaran mesin

ke roda belakang digunakan propeller shaft. Kesimpulannya, fungsi

propeller shaft pada kendaraan adalah untuk memindahkan tenaga putar dari

transmisi dan diteruskan ke differential seperti gambar berikut ini :

Pada umunya hanya digunakan sebuah propeller shaft untuk memindahkan

tenaga putar ke roda belakang, tetapi ada beberapa mobil yang propeller

Page 8: Slamet Nur Sholeh

shaftnya terbagi dua dan pada sambungan dijamin oleh sebuah universal

joint, sedangkan salah satu ujung lainnya diberi alur untuk pemasangan

sleve joint.

1.      Universal joint

Kedudukan diferential yang dilihat dari posisi transmisi selalu berubah

disebabkan adanya beban dan kejutan-kejutan roda-roda yang dipengaruhi

oleh gaya pegas pada saat kendaraan berjalan. Seperti diterangkan pada

gambar dibawah ini:

Transmisi pada poros roda belakang pada umumnya tidak segaris letaknya

sehingga tidak ada kemungkinan putaran dapat dipindahkan hanya dengan

sebuh poros. Secara lembut dan langsung universal joint berfungsi untuk

memindahkan propeller shaft dengan lembut walaupun ada perubahan pada

sudut propeller shaft.

2.      Bagian-bagian propeller shaft

a.       Snap ring

Terletak antara spider bearing dan spider yang berfungsi mencegah

kontak langsung antara spider dan spider bearing serta menahan gesekan

yang terjadi

b.      Spider bearing

Berfungsi supaya flange yoke dapat berputar bebas pada spider

c.       Flange yoke

berfungsi untuk menghubungkan propeller shaft dengan differensial.

d.      Balance weight

Berfungsi untuk membalance propeller shaft agar tidak terjadi getaran

tidak normal pada saat propeller shaft berputar

e.       Balence joint

Berfungsi untuk menghubungkan output sebagai transmisi dengan

propeller shaft

f.       Spider

Page 9: Slamet Nur Sholeh

Berfungsi menghubungkan propeller dengan flange yoke atau sleeve

joint

g.      Propeller shaft

Berfungsi sebagai poros utama yang memindahkan tenaga mesin ke roda

belakang. Untuk lebih jelasnya perhatkan gambar berikut ini:

Bagian-bagian propeller shaft

1.      Snap ring

2.      Spider bearing

3.      Flange yoke

4.      Balance weight

5.      Sleeve joint

6.      Spider

7.      Propeller

Page 10: Slamet Nur Sholeh

BAB IV

PERBAIKAN DAN PERAWATAN

A.    Perawatan dan perbaikan sistem rem Hidrolis

1. Analisa Gangguan

a.       Keausan pada piston cup atau seal

b.      Keausan pada tromol rem

c.       Keausan pada sepatu rem

d.      Keausan pada sylinder roda

e.       Lemah atau tidaknya kekuatan pegas pengembali/ tension spring

2. Alat dan bahan

a.       Alat :

1.      Baut 12

Page 11: Slamet Nur Sholeh

2.      Kunci ring 12

3.      Obeng

4.      Palu

5.      tang

b.      Bahan : satu unit rem tromol hidrolis

3. Keselamatan kerja

a.       Bekerja dengan konsentrasi penuh

b.      Memakai pakian kerja

c.      Menggunakan peralatan kerja dengan hati-hati dan sesuai dengan

fungsinya

4. Langkah kerja

a.       Pembongkaran

Cara melepaskan atau membuka rem tromol hidrolis dapat

dilakukan dengan langkah-langkah pelepasan sebagai berikut :

1)      Lepaskan tromol rem

2)      Lepaskan pegas torsi dengan menggunakan obeng

3)      Lepaskan tuas penyetel

4)      Lepaskan pegas penegang dan kabel penyetel

5)      Lepaskan pegas penegang sepatu rem tangan

6)      Lepaskan pegas penegang menggunakan obeng

7)      Lepaskan pegas penyetel sepatu

8)      Lepaskan pegas penegang sepatu rem dan plat pengguna

menggunakan obeng

9)      Lepaskan sepatu rem

10)  Lepaskan sylnder roda jika diperlukan

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Page 12: Slamet Nur Sholeh

Urutan pembongkaran rem belakang

1.      Tromol rem (brake drum)

2.      Pegas torsi

3.      Tugas penyetel

4.      Tugas penegang dan kabel penyetel

5.      Penopang sepatu (shoe strut) rem tangan

6.      Pegas penopang

7.      Sekrup penyetel sepatu

8.      Pegas penegang sepatu rem dan plat pengunci

9.      Sepatu rem

10.  Sylinder roda

b.      Pemeriksaan

1.      Untuk mengetahui lemah atau tidaknya pegas, pengembali atau

tension spring dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan

gerakan kedua sepatu rem. Apabila kedua tuas rem diinjak dan

Page 13: Slamet Nur Sholeh

kedua sepatu rem menempel pada tromol rem maka pegas

pengembali baik dan apabila tuas rem dilepas, kedua sepatu rem

tidak kembali dengan sempurna berarti tension spring lemah

2.      Untuk mengetahui keausan pada piston cup atau seal ini dapat

kita ihat atau perhatikan pada sylinder roda. Apabila ada tetesan

atau minyak rem keluar dari sylinder roda berarti pston cup atau

seal mengalami kebocoran dan harus diganti dengan yang baru

3.      Untuk mengetahui keausan pada sepatu rem dapat dilakukan

dengan cara melihatnya, apabila sepatu rem tipis berarti sepatu rem

mengalami keausan dan harus diganti dengan yang baru

4.      Untuk mengetahui keausan pada sylinder roda dapat dilakukan

dengan cara melihat dan memperhatikannya. Apabila piston cup

atau seal telah di ganti dengan yang baru tetapi sylinder body

mengalami keausan yang bisa di sebabkan pada saat membersihkan

sylinder body menggunakan ampelas yang kasar

5.      Untuk mengetahui keausan pada tromol rem dapat dilakukan

dengan cara melihat dan memperhatikan tromol rem, apabila

tromol rem ini tipis berarti rem tromol mengalami keausan dan

harus diganti dengan yang baru

c.       Pemasangan atau perakitan

Setelah diperiksa dan diperbaiki maka rem tromol hidrolik ini

harus dirakit seperti semula. Adapun langkah –langkah

pemasangannya sebagai berikut :

1.      Pasang sylinder roda apabila dilepas

2.      Pasang tuas sepatu rem tangan

3.      Pasang sepatu rem

4.      Pasang pegas penahan sepau rem dan plat pengunci dengan

tang

5.   Pasang plat pengantar sepatu, kabel, dan pegas menggunakan

obeng (-)

Page 14: Slamet Nur Sholeh

6.      Pasang penopang skrup sepatu, kabel dan pegas menggunakan

obeng (-)

7.      Pasang skrup penyetel sepatu

8.      Pasang pegas penegang menggunakan obeng (-)

9.      Pasang tuas torsi tuas penyetel menggunakan obeng (-)

10.  Pasang tromol rem

Untuk lbih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Urutan pemasangan rem belakang

1.      Silinder roda

2.      Tuas sepatu rem tangan

3.      Sepatu rem

4.      Pegas penahan sepatu rem dan plat pengunci

5.      Penopang skrup sepatu untuk rem tangan

6.      Plat pengantar sepatu kabel danpegas

7.      Skrup penyetel sepatu

8.      Pegas penegang

9.      Pegas torsi tuas penyetel

Page 15: Slamet Nur Sholeh

10.  Tromol rem

B.     Perawatan dan perbaikan propeller shaft

1. Analisa Gangguan

Menurut analisa yang kami praktikan, kerusakan pada propeller shaft

tidak begitu banyak atau parah. Dari hal-hal yang kami jumpai

kerusakan pada propeller shaft diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Kerusakan pada kedua spider

b.      Keausan baud-baud pengikat flange yoke ke differential

Kerusakan tersebut akan menimbulkan bunyi pada saat kendaraan berjalan

2. Alat dan bahan

a.       Alat :

1.        Kunci pas ring 12

2.        Kunci pas ring 14

3.        Obeng (-)

4.        Palu

5.        Tang sepi

b.      Bahan : satu unit propeller shaft

3. Keselamatan kerja

a.       Bekerja dengan konsentrasi penuh

b.      Memakai pakian kerja

c.       Menggunakan peralatan kerja dengan hati-hati dan sesuai dengan

fungsinya

Page 16: Slamet Nur Sholeh

4. Langkah kerja

a.       Pembongkaran

Cara melepas/ membongkar propeller shaft dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berkut :

a).    Tempatkan mobil ditempat yang rata

b).    Lepaskan keempat baut

c).    Apaila maih sulit dilepas maka cungkil menggunakan obeng (-)

d).   Setelah flange yoke lepas, propeller shaft tarik ke belakang

maka propeller shaft lepas

b.    Pemeriksaan

a).    Untu mengetahui rusak atau tidaknya spider dapat dilakukan

dengan cara menggerak-gerakan flange yoke atau sleeve joint.

Apabila terjadi gerakan yang tidak normal maka spider mengalami

kerusakan atau keausan, maka spider harus diganti dengan yang

baru

b).    Keausan pada baut-baut pengikat dapat dilihat dari

kekencangan atau kekuatan pada saat pelepasan. Apabila baut-baut

pengikat mengalami keausan, maka baut-baut pengikat harus

diganti dengan yang baru

c.   Pemasangan

a).    Pastikan gigi transmisi pada posisi R (N)

b).    Pasangkan ujung sleeve joint

c).    Pasangkan ujung flange yoke

d).   Kencangkan keempat baud pengikat flange yoke

Page 17: Slamet Nur Sholeh

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri selama kurang lebih 3 bulan,

penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

1.      Dengan Praktik Kerja Industri siswa dapat mengetahui cara kerja yang

baik dan berjalan sesuai dengan prosedur

2.      Dalam menjalani Praktik Kerja Industri siswa dituntut untuk bersabar,

bersungguh-sungguh dan teliti dalam memecahkan suatu masalah yang

terjadi mulai dari pemeriksaan, diagnose, perbaikan, pemasangan hingga

pengujian

3.      Selain itu siswa jugamemperoleh pengalaman bagaimana cara untuk

membangun mental wirausaha, mengerti tanggungjawab kerja, dan

bagaimana kita bisa menghargai waktu

B.     Saran-saran

Setelah program Praktik Kerja Industri ini selesai, penulis ingin

menyampaikan beberapa saran baik untuk sekolah maupun untuk duni

industri.

Untuk pihak sekolah diharapkan pada masa mendatang harus

memperhatikan sarana dan prasarana praktik, baik praktik dasar di bidang

keahlian khususnya, agar praktik keahlian berbanding ideal antara teori dan

praktek sehingga dapat meningkatkan kinerja siswa serta akan tercapainya

harapan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu sendiri. Selain itu

praktik pada program diklat produktif akan lebih meningkat.

Sekolah dan dunia industri hendaknya saling bekerja sama dan saling

mendukung serta saling menisi bagi tercapainya sinkronisasi kurikulum

dengan dunia industri sehingga tujuan dan harapan dari kedua belah pihak

dapat terwujud

Page 18: Slamet Nur Sholeh

http://tofikcom.blogspot.com/2011/10/laporan-prakerin-2011.html