Upload
yudiese-you
View
117
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
Penetian tindakan kelas ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Islam
Al-Aman Banjarmasin yang beralamat di jalan Maluku Rt. 06 No. 01
Kecamatan Banjarmasin Tengah samping mesjid Al-Aman kota Banjarmasin
pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan untuk
meningkatkan kreativitas anak kelompok A dalam mengenal bilangan melalui
model pembelajaran Make A Match.penelitian ini dilakukan mulai dari bulan
Mei sampai bulan Juli 2012.
Tenaga pendidik di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Aman Banjarmasin
berjumlah 5 orang yang terdiri dari kepala sekolah, 3 orang guru kelas dan 2
orang guru pendamping. Dari 5 orang tenaga pendidik di Taman Kanak-Kanak
Islam Al-Aman Banjarmasin, 1 orang telah menyelesaikan S1, 3 orang
melanjutkan ke program S1 PG-PAUD dan 1 orang guru dengan latar belakang
pendidikan SMA.
Adapun luas dari gedung dan halaman Taman Kanak-Kanak Islam Al-
Aman Banjarmasin adalah 83 m2 , Bangunan yang ada disekolah terdiri dari
ruang kepala sekolah, ruang kelas, dan WC. Bangunan ruang kelas di Taman
kanak-kanak Islam Al-Aman Banjarmasin terdiri dari ruang kelas kelompok A,
B1 dan B2. Bangunan yang ada disekolah Taman Kanak-Kanak Islam Al-
Aman Banjarmasin adalah merupakan bangunan permanen.
41
Siswa di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Aman Banjarmasin pada
tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 68 orang siswa yang terdiri dari 28 orang
siswa kelompok A, 22 orang siswa kelompok B1 dan 18 orang siswa kelompok
B2.
Adapun subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelompok A yang berjumlah 28 orang siswa, yang terdiri 18 orang siswa laki-
laki dan 10 orang siswa perempuan. Keadaan ruang kelas cukup terang karena
cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruang kelas. Selain itu, ruang kelas juga
dilengkapi dengan lampu, ventilasi udara yang cukup banyak sehingga
sirkulasi udara di dalam ruang kelas tidak terganggu.
Peralatan dan perlengkapan di ruang kelas kelompok A dalam kondisi
yang cukup baik, yang terdiri dari meja dan kursi anak yang sesuai dengan
jumlah anak, meja dan kursi guru, papan tulis (White Board), spidol dan
penghapus papan tulis, papan absen, media pembelajaran, loker anak, gambar
presiden dan wakil presiden, jam dinding, kipas angin, rak sepatu, sapu,
keranjang sampah, ember, alat pel, lap tangan dan keset.
Model Pembelajaran yang diterapkan guru dalam pengembangan
kognitif anak dalam mengenal bilangan pada kelompok A Taman kanak-kanak
Islam Al-Aman Banjarmasin membuat anak terbiasa menjadi
objek belajar yang secara pasif menerima informasi. Anak terbiasa belajar
untuk mendengar penjelasan dan tidak berinteraksi secara langsung untuk
menanggapi permasalahan atau persoalan yang ada dan juga selalu meniru apa
di perlihatkan guru, guru kurang memberikan stimulus kepada anak dan anak
42
tidak di biasakan untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri, sehingga anak
menjadi terpaku pada pendapat guru sehingga kreativitas anak tidak
berkembang dengan baik.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, selama 3 tahun terakhir
dalam pengembangan kognitif anak dalam mengenal bilangan belum
maksimal. Temuan peneliti dari pengamatan di kelompok A tahun pelajaran
2011/2012 pada semester satu bulan kelima sebagian anak masih belum
mampu mengenal bilangan dengan tepat secara sendiri.
Rendahnya hasil belajar anak kelompok A terhadap bidang
pengembangan kognitif inilah yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran
mengenal lambang bilangan di kelompok A Taman Kanak-Kanak Islam Al-
Aman Banjarmasin. Peneliti menduga ada keterkaitan antara rendahnya hasil
belajar anak dengan pembelajaran mengenal bilangan yang diterapkan guru.
Pengembangan kognitif anak pada pembelajaran mengenal bilangan
yang selama ini diterapkan guru di kelompok A hanya menggunakan metode
Tanya jawab dan penugasan. Pembelajaran mengenal bilangan ini hendaknya
diberikan dengan model pembelajaran yang dapat menempatkan anak sebagai
subjek belajar yang aktif, membuat anak belajar dalam kelompok-kelompok
yang heterogen, dan memungkinkan anak bekerja sama menemukan sendiri
konsep materi yang harus dipahaminya melalui pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman langsung. Oleh karena itu, peneliti merencanakan
tindakan kelas dalam Upaya meningkatkan kognitif anak kelompok A dalam
43
mengenal bilangan melalui model pembelajaran Make A Match di Taman
Kanak-Kanak Islam Al-aman Banjarmasin
B. Persiapan Penelitian
Persiapan yang dilaksanakan peneliti sebelum melaksanakan tindakan
kelas diantaranya adalah :
1. memohon izin penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unlam Banjarmasin dengan melampirkan proposal penelitian tindakan
kelas yang telah mendapat persetujuan dosen pembimbing. Berdasarkan
permohonan tersebut pada tanggal 25 Mei 2012 FKIP Unlam Banjarmasin
mengeluarkan surat pengantar izin penelitian dengan nomor
1483/UN8.1.2.5.3/PS/2012.
2. Berbekal surat pengantar izin penelitian dari FKIP Unlam Banjarmasin,
peneliti memohon izin penelitian daari Dinas Pendidikan kota
Banjarmasin, pada tanggal 29 Mei 2012 Dinas Pendidikan Kota
Banjarmasin mengeluarkan izin penelitian dengan nomor 420/504-
PAUDNI/Dipendik/2012.
3. Berdasarkan surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota
Banjarmasin, peneliti menghadap Kepala sekolah untuk memohon izin
penelitian. Pada tanggal 01 Juni 2012 Kepala Taman Kanak-Kanak Islam
Al-Aman Banjarmasin mengeluarkan surat izin penelitian dengan nomor
285/B/TKI.A/VI/2012
44
Adapun yang menjadi guru pelaksana proses belajar mengajar adalah
peneliti sendiri dan yang menjadi observer adalah guru kelas kelompok A di
Taman Kanak-Kanak Banjarmasin, yaitu Ibu Fitriatul Mustamsikin. Agar
pelaksanaan berlangsung sesuai harapan Sebelum melaksanakan tindakan
kelas, peneliti dan observer mengadakan pertemuan untuk membahas jadwal
pelaksanaan tindakan kelas dan menyamakan persepsi dalam pengisian lembar
observasi yang akan digunakan observer dalam mengamati aktivitas anak
secara individual dan aktivitas guru dalam pembelajaran pengembangan
kognitif dalam meningkatkan kreativitas anak dalam mengenal bilangan
melalui model pembelajaran Make A Match di Taman Kanak-Kanak Islam Al-
Aman Banjarmasin.
C. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Pelaksanaan tindakan kelas dalam penelitian ini direncanakan
sebanyak dua siklus. Jika hasil tindakan pada siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka dilanjutkan ke siklus II. Jadwal
pelaksanaan tindakan kelas dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
No SiklusPelaksanaan
Tindakan Hari/Tanggal Materi
1 Siklus ke-1 Pertemuanke-1
Senin04 Juni 2012
Menghubungkan jumlah gambar rumah adat dengan lambang bilangannya
Pertemuan Ke-2
Selasa05 Juni 2012
Menghubungkan jumlah gambar lambang-lambang
45
di dalam Pancasila dengan lambang bilangannya
2. Siklus ke-2 PertemuanKe-1
Rabu06 juni 2012
Menghubungkan jumlah gambar bendera dengan lambang bilangannya
1. Siklus I
1.1 Siklus I Pertemuan ke 1
Tindakan kelas siklus I pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari senin,
04 Juni 2012.
a. Perencanaan
Sebelum tindakan kelas siklus I pertemuan ke-1 dilaksanakan ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu:
1) Membuat RKM, RKH dan Lembar Kerja Anak (LKA) dengan
model Pembelajaran Make A Match
2) Membuat lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan aktivitas
anak, dan lembar pengamatan hasil belajar.
3) Menyiapkan media pembelajaran
4) Menyiapkan LKA, dan menyediakan lembar tes yang akan digunakan
diakhir pembelajaran.
Tema/Sub Tema : Tanah Airku / Negara ku ( Indonesia )
Kelompok : A
Semester/Minggu : II/12
46
Pertemuan : Siklus I / pertemuan 1
Hari/Tanggal : Senin / 04 Juni 2012
Model : Make A Match
I. Kompetensi
1. Anak terbiasa membaca do’a setiap mengawali kegiatan
2. Anak mampu mengetahui ciptaan-ciptaan Tuhan
3. Anak mampu menyimak perkataan dari guru dan menirukannya
4. Anak mampu menjawab pertanyaan secara sederhana
5. Anak mampu mengenal lambang bilangan
6. Anak mampu melakukan gerakan melompat dengan terkoordinasi
7.Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan
gerakan yang rumit
II. Indikator
1. Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (NAM)
2. Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan misal: manusia, bumi, langit,
tanaman, hewan (NAM)
3. Menirukan kembali 3-4 urutan kata (MB)
4. Menjawab pertanyaan tentang informasi / kejadian secara sederhana
(MK)
5. Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan bendabenda
sampai 10 (anak tidak disuruh menulis) (KB)
6. Melompat dengan dua kaki atau satu kaki dengan seimbang (FK)
7. Menggunting bebas (FH)
47
III. Tujuan Pembelajaran
1. Membiasakan anak berdo’a sebelum belajar dan membaca surah-surah
pendek dengan benar
2. Anak dapat mengetahui keanekaragaman yang ada di Indonesia
3. Anak dapat menirukan urutan kata dengan benar
4. Anak dapat menjawab pertanyaan tentang negara Indonesia
5. Anak dapat menghubungkan jumlah gambar dengan lambang
bilangannya
6. Anak dapat melatih keseimbangan tubuh dengan melompat
7. Anak dapat melatih koordinasi antara tangan dan dan mata
IV. Materi Pembelajaran
1. Membaca do’a sebelum belajar “Rabbi Jidni Ilma Warjukni Fahma”
dan membaca surah-surah pendek (Al-fathihah, Al-ikhlas, Al-falaq
dan An-nas)
2. Bercakap-cakap mengenai keanekaragaman yang ada di
Indonesia,khususnya rumah adat yang berbeda-beda setiap daerahnya
3. Menjawab pertanyaan tentang rumah adat
4. Praktik langsung, menirukan urutan kata Indonesia-negara-tercinta
5. Pemberian tugas, memasangkan gambar rumah adat dengan lambang
bilangannya.
6. Praktik langsung, melompat dengan satu kaki
7. Pemberian tugas, Menggunting gambar
48
Adapun Skenario kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal ± 30 Menit
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada anak-anak
dilanjutkan dengan membaca do’a belajar dan surah-surah pendek
b. Guru mempersiapkan alat dan bahan/media pembelajaran
c. Guru memeriksa kehadiran anak
d. Guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran sesuai dengan
tema dan model pembelajaran Make A Match
e.Guru menyiapkan kartu- kartu yang bergambar rumah adat dan kartu
lambang bilangan
f.Guru memperkenalkan danmenjelaskan keanekaragaman dari daerah yang
ada di Indonesia khususnya rumah adat yang berbeda-beda
g. Guru meminta anak untuk melompat dengan satu kaki
2) Kegiatan Inti ± 60 Menit
a. Guru memberikan kartu pada setiap anak
b. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk memikirkan jawaban /
soal dari kartu yang dipegangnya
c. Guru meminta anak untuk memasangkan gambar dengan jumlah
bilangannya
d. Guru meminta anak untuk menirukan urutan kata Indonesia-negara-
tercinta
49
e. Guru meminta anak untuk menggunting gambar penari piring dari daerah
padang
f. Guru membimbing anak menggunting sesuai kreativitasnya
3) Kegiatan Akhir ± 30 Menit
a. Guru memperlihatkan gambar dan menanyakan kepada anak berasal dari
daerah mana rumah adat yang ada di gambar
b. Guru menanyakan apa komentar anak setelah melakukan kegiatan
c. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan hari ini
d. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a pulang dan
mengucapkan salam
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pembelajaran dalam tindakan kelas Siklus I pertemuan ke-1
adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan guru
mengucapkan salam kepada anak dilanjutkan dengan membaca
do’a belajar dan surah-surah pendek. Kemudian guru menyiapkan
alat dan bahan/media pembelajaran seperti gambar-gambar rumh adat
dari daerah Indonesia, kartu- kartu bergambar dan kartu angka, krayon
dan gunting.Setelah itu guru memeriksa kehadiran anak, lalu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tema dan model
pembelajaran Make A Match. Guru menjelaskan tentang negara Indonesia
50
dan keanekaragaman budaya dari daerah di Indonesia khususnya rumah
adat yang berbeda-beda setiap daerahnya, kemudian guru meminta anak
untuk melompat dengan satu kaki.
2) Kegiatan Inti
Sebelum guru memulai pelaksanaan model pembelajaran guru
menyiapkan anak dengan berbaris yang rapi kemudian Guru memberikan
kartu soal dan jawaban kepada setiap anak kemudian guru meminta anak
untuk memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegangnya, setelah itu
guru meminta anak untuk memasangkan gambar dengan lambang
bilangannya, sambil guru mengamati, guru juga memberikan semangat
agar anak dapat menemukan pasangan dari kartu yang dipegangnya
sebelum waktu yang ditentukan guru setelah itu guru meminta anak untuk
menirukan urutan kata Indonesia-negara-tercinta kemudian guru meminta
anak untuk menggunting gambar penari piring dari daerah padang yang
juga salah satu kebudayaan dari Indonesia. Guru membimbing anak dalam
menggunting sesuai dengan pola. Untuk mengetahui sejauh mana anak
memahami pembelajaran mengenal lambang bilangan guru membagikan
LKA menghubungkan gambar rumah adat dengan lambang bilangannya.
3) Kegiatan Akhir
Guru memperlihatkan gambar menanyakan kepada anak berasal dari dari
daerah mana rumah adat yang ada di gambar Kemudian guru memberikan
kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan hari ini, guru menutup
pelajaran dengan membaca do’a pulang dan mengucapkan salam.
51
c. Hasil Observasi
(1) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus I pertemuan
ke-1 dapat dilihat pada tabel 2. berikut ini:
Tabel 2 . Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-1
No Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3 4 5
I. KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Mengucapkan salam 3
2. Mempersiapkan alat dan bahan/media pembelajaran 4
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar (Berdo’a, Absensi, dan mengkondisikan kelas)
4
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tema dan model pembelajaran Make A Match
5. Guru menyiapkan kartu bergambar rumah adat dan kartu lambang bilangan
4
4
6. Guru menjelaskan tentang negara Indonesia dan keanekaragaman budayanya khususnya rumah adat yang berbeda dari setiap daerahnya
4
7. Guru meminta anak untuk melompat dengan satu kaki 4
II KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan kartu kepada setiap anak satu kartu bergambar rumah adat dan satu kartu lambang bilangannya
4
2. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang
4
3. Guru meminta anak untuk memasangkan kartu gambar rumah adat dengan kartu lambang bilangannya
3
4. Guru meminta anak menirukan urutan kata indonesia- negara tercinta
3
5. Guru meminta anak menggunting gambar penari piring
3
6. Guru membimbing anak dalam menggunting gambar sesuai kreativitasnya
3
III KEGIATAN AKHIR
52
1. Guru memperlihatkan gambar dan menanyakan kepada anak berasal dari daerah mana rumah adat yang ada di gambar
3
2. Guru menanyakan komentar anak setelah melakukan Kegiatan
3
3. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan hari ini
4
4. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a pulang dan mengucapkan salam
4
Total Skor 21 40
Total skor 61Nilai = ----------------- x 100 = ------- x 100 = 71 % 85 85
Kriteria aktivitas guru dalam pembelajaran:
1 = Sangat kurang baik = 21 - 35
2 = Kurang baik = 36 - 51
3 = Cukup baik = 52 - 67
4 = Baik = 68 - 84
5 = Sangat baik = 85 – 100
Berdasarkan tabel 2. hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui
bahwa guru telah melaksanakan semua tahapan pembelajaran dalam siklus I
pertemuan ke-1. Meskipun hasil guru memperoleh skor 71% dengan kriteria baik,
tetapi guru kurang antusias dalam pembelajaran karena masih belum terbiasa
menerapkan model pembelajaran sehingga penguasaan dalam menerapkan
langkah-langkah model tersebut kurang tepat dan kurang sistematis sehingga
hasilnya masih cukup baik. Walaupun skor yang didapat termasuk kriteria baik
karena dalam membuka pembelajaran guru dapat menguasai kelas dengan baik.
53
(2) Hasil Observasi Aktivitas Anak Secara Individual
Hasil observasi aktivitas anak dalam pembelajaran siklus I
pertemuan ke-1 dapat dilihat pada tabel 3. berikut ini:
Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Anak Siklus I pertemuan ke-1
Aspek yang Diamati Pertemuan ke-1
Terlaksana
Ya Tidak * ** *** ****
I. Kegiatan Awal ± 30 Menit1. Anak dapat mengkondisikan kelas
2. Anak memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru
3. Anak termotivasi untuk mengikuti Pelajaran
4. Anak memperhatikan tujuan Pembelajaran
5. Anak bersedia memperhatikan tugas yang disampaikan guru
II. Kegiatan Inti ± 60 Menit1. Setiap anak mendapat kartu soal /jawaban
2. setiap anak memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegangnya
3. setiap anak memasangkan kartunya
4. setiap anak menirukan urutan kata indonesia- negara-tercinta
5. aktivitas anak dalam menggunting sesuai kreativitasnya
6. kreatif dalam mengerjakan tugas
III. Kegiatan Akhir 1. Anak menjawab pertanyaan berasal dari
daerah mana rumah adat pada gambar
2. Anak mengungkapkan komentarnya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
54
setelah melakukan kegiatan
3. Anak menerima arahan dari guru untuk mencapai kompetensi
Ya 3
Total Skor 12 24
Total Skor 36Nilai = --------------- x 100 = ------- x100 = 64% 56 56
Keterangan: (sumber dari kurikulum 2010)
Skor 4 = **** = Sangat aktif = 90-100 3 = *** = Aktif = 70-89 2 = ** = Cukup aktif = 50-69 1 = * = Kurang aktif = 00-49
Berdasarkan hasil pengamatan, Aktivitas anak dalam pembelajaran
secara keseluruhan dapat terlaksana, namun nilai aktivitas anak pada siklus I
pertemuan ke-1 mencapai 64% (cukup aktif) karena dalam aktivitas anak saat
pembelajaran berlangsung masih ada anak yang kurang aktif dalam mengikuti
kegiatan, disamping itu masih kurangnya motivasi anak dalam belajar, hal
tersebut disebabkan karena proses pembelajaran guru yang lebih dominan,
sehingga anak-anak kurang diberi kesempatan dalam mengembangkan
kreativitasnya dan anak juga masih belum terlalu mengerti dengan model
pembelajaran yang digunakan guru dikelas sehingga masih banyak anak
yang bingung dengan cara belajar yang diterapkan guru.
55
(3) Hasil Observasi Hasil Belajar Anak
Hasil belajar anak dalam siklus I pertemuan ke-1 dapat dilihat
pada tabel 4. berikut ini:
Tabel 4. Hasil Belajar Anak Siklus I pertemuan ke-1
No Aspek Yang Dinilai
Hasil Penilaian
Menghubungkan gambar dengan angka
* ** *** ****
1. Minat dan perhatian anak terhadap pembelajaran 2
2. Kesenangan anak dalam kegiatan pembelajaran 3
3. Keaktifan anak dan kerjasama dengan teman-temannya
3
4. Ketepatan jawaban 3
5. Kreatif dalam mengerjakan tugas 2
6. Menyelesaikan tugas tepat waktu 2
Total Skor 6 9
Total Skor 15Nilai = ---------------- x 100 = -------- x100 = 62% 24 24
Keterangan :
Skor 4 = **** = Sangat baik = 90-100 3 = *** = Sesuai harapan = 70-89 2 = ** = Mulai berkembang = 50-69 1 = * = Belum berkembang = 00-49
Berdasarkan tabel 4. tentang hasil belajar anak siklus I pertemuan
ke-1 dapat diketahui bahwa data yang diperoleh hasil belajar anak mencapai
nilai 62% belum tuntas dengan nilai dibawah indikator keberhasilan. Karena
56
dari 28 anak 20 anak masih kurang mampu dalam mencocokkan gambar
dengan bilangannya sendiri sesuai dengan kreativitasnya. Dari 6 aspek yang
dinilai terdapata 3 aspek yang mulai berkembang dan 3 aspek yang sesuai
harapan hal ini disebabkan karena stimulus yang diberikan guru masih
kurang sehingga anak masih ragu-ragu dalam mencari pasangan kartunya.
Sedangkan anak yang mampu menemukan kartu sendiri sesuai dengan
kreativitasnya hanya berjumlah 6 orang saja.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas anak
dan hasil belajar anak dalam pembelajaran siklus I pertemuan ke-1, maka dapat
direfleksikan sebagai berikut:
1) Aktivitas guru
Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus I pertemuan ke-1
telah mencapai kriteria baik dengan total skor 71. Namun dalam
pelaksanaannya guru masih kurang antusias dalam pembelajaran khususnya
dalam menstimulasi anak pada saat pembelajaran mencocokkan gambar
dengan lambang bilangannya. Pada kegiatan inti dapat dilihat bahwa pada
sebagian langkah–langkah dalam model pembelajaran guru dapat
melaksanakannya dengan cukup baik namun kurang sistematis dikarenakan
guru belum cukup menguasai kelas sehingga pembelajaran yang diberikan
kurang maksimal.
57
2) Aktivitas anak
Aktivitas anak dalam siklus I pertemuan ke-1 mencapai kriteria
cukup aktif dengan skor nilai 64%. Dari 28 anak hanya ada beberapa saja
yang dapat menyelesaikan tugaas dengan baik apa yang telah disampaikan
guru dapat dimengerti oleh anak, Namun dari aspek yang diobservasi masih
terdapat siswa dengan kriteria aktivitas yang kurang aktif, yaitu 2 orang
anak yang tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga tidak mengrti apa
yang telah dijelaskan guru, 2 orang anak yang membuat keributan dan 10
orang anak yang terlambat menyelesaikan tugas karena kurangnya
kreaativitas yang ada pada diri anak .
3) Hasil belajar
Hasil belajar anak pada siklus I pertemuan ke-1 menunjukkan bahwa
seluruh anak telah dinyatakan belum tuntas. Skor nilai hanya mencapai 62
dengan nilai bintang **. Hal ini dikarenakan minat anak terhadap pelajaran
yang diberikan masih membuat anak bingung walaupun keaktifan dan
kerjasama antar teman dapat terjalin dengan baik namun berdasarkan
analisis hasil evaluasi hanya 6 orang anak yang memperoleh nilai
bintang ***. Hal tersebut karena terdapat 3 orang anak yang tidak berminat
dalam memperhatikan pembelajaran, 4 orang anak yang tidak mau bekerja
sama dalam kelompok dan 15 orang anak tidak menyelesaikan tugas
tepat waktu.
58
1.2 Siklus I Pertemuan ke-2
Tindakan kelas siklus I pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa,
tanggal 05 Juni 2012.
a. perencanaan
Sebelum tindakan kelas siklus I pertemuan ke-2 dilaksanakan ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu:
1) Membuat RKH, dan Lembar Kerja Anak (LKA) dengan model
Pembelajaran Make A Match mengenai menghubungkan gambar
lambang garuda pancasila dengan jumlah bilangannya
2) Membuat lembar pengamatan guru, lembar pengamatan aktivitas anak
dan lembar pengamatan hasil belajar
3) Menyiapkan media pembelajaran
4) Menyiapkan LKA, dan menyediakan lembar tes yang akan digunakan
diakhir pembelajaran
Tema/Sub tema : Tanah Airku /Negaraku (lambang negara)
Kelompok : A
Semester/Minggu : II/12
Siklus / Pertemuan : I / ke-2
Hari/Tanggal : Selasa/05 Juni 2012
Model : Make A Macth
59
I. Kompetensi
1. Anak terbiasa membaca do’a setiap mengawali kegiatan
2. Anak mampu mengetahui lambang dari negara Indonesia
3. Anak mampu berbagi dengan teman
4. Anak mampu mendengarkan dan menyimak teman berbicara
5. Anak mampu mengenal benda dan pasangannya sesuai tempatnya
6. Anak mampu mengenal lambang bilangan.
7. Anak mampu menirukan gerakan binatang
II. Indikator
1. Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan (NAM)
2.Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan misal: manusia, bumi, langit,
tanaman, hewan (NAM)
3. Mau berbagi dengan teman (SEM)
4. Mendengarkan orang tua / teman berbicara (MB)
5. Memasangkan benda sesuai dengan fungsinya(KW)
6. Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 10 (anak ttidak disuruh menulis) (KB)
7.Menirukan gerakan binatang peliharaan,binatang yang dapat terbang
(FK)
III. Tujuan Pembelajaran
1. Membiasakan anak berdo’a sebelum belajar dan membaca surah
dengan benar
60
2. Anak dapat mengetahui lambang dari negara Indonesia
3. Anak dapat berbagi dengan teman-temannya
4. Anak dapat mendengar dan menyimak teman yang menyebutkan
pancasila
5. Anak dapat memasangkan gambar sesuai dengan tempatnya
6. Anak dapat memasangkan jumlah gambar dengan lambang
bilangannya
7. Anak dapat menirukan gerakan burung terbang
IV. Materi Pembelajaran
1. Membaca do’a sebelum belajar “Rabbi Jidni Ilma warjukni Fahma”
dan Membaca Fatihah 4 (Al-fatihah, Al- Ikhlas, Al-falaq dan An-naas)
2. Bercakap-cakap tentang lambang negara Indonesia
3. Pemberian tugas, menunjukkan gambar anak yang mau memberi dan
anak yang tidak mau memberi
4. Mendengarkan teman menyebutkan isi pancasila
5. Pemberian tugas memasangkan gambar bintang, rantai, pohon
beringin, kepala banteng, padi dan kapas sesuai pada tempatnya
6. Pemberian tugas memasangkan gambar bintang, rantai, pohon
beringin,dsb, dengan lambang bilangannya
7. Praktek langsung,menirukan gerakan burung terbang
Adapun skenario kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:
61
1) Kegiatan Awal ± 30 Menit
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada anak-anak
b. dilanjutkan dengan membaca do’a mau belajar dan surah-surah pendek.
c. Guru mempersiapkan alat dan bahan/media pembelajaran.
d. Guru memeriksa kehadiran anak.
e. Guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran sesuai dengan
f. tema dan model pembelajaran Make A Match
g. Guru menyiapkan kartu bergambar bintang, pohon beringin, kepala
banteng, padi dan kapas dan kartu lambang bilangannya
h. Guru bercakap-cakap kepada anak mengenai lambang dari negara
Indonesia yaitu burung garuda
i. Guru meminta anak untuk menirukan gerakan burung garuda terbanng
2) Kegiatan Inti ± 60 Menit
a. Guru memberikan kartu kepada setiap anak
b. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk memikirkan jawaban
dari kartu soal / jawaban yang dipegangnya
c. Guru meminta anak untuk memasangkan kartu bergambar dengan jumlah
bilangannya
d. Guru meminta anak mendengarkan temannya menyebutkan pancasila yang
lima
e. Guru meminta anak memasangkan gambar kepingan bintang, rantai,
pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas pada tempatnya yang
sesuai pada badan burung garuda
62
f. Guru membimbing anak dalam memasangkan gambar sesuai pada
tempatnya
3) Kegiatan akhir
kegiatan Akhir ± 30 Menit
a. Guru meminta anak untuk menunjukkan gambar anak yang suka memberi
dan anak yang tidak suka memberi.
b. Guru menanyakan apa komentar anak setelah melakukan kegiatan
c. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan hari
ini
d. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a pulang dan
mengucapkan salam.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pembelajaran dalam tindakan kelas siklus I pertemuan ke-2
adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan
salam kepada anak dilanjutkan dengan membaca do’a belajar dan
surah-surah pendek. Kemudian guru menyiapkan alat dan
bahan/media pembelajaran seperti, gambar burung garuda kartu bergambar
dan kartu lambang bilangan serta lembar kerja anak. Setelah itu guru
memeriksa
kehadiran anak, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai
63
dengan tema dan model pembelajaran Make A Match. Guru bercakap
cakap dan menjelaskan kepada anak tentang lambang negara Indonesia
kemudian guru meminta anak untuk menirukn gerakan burung yang sedang
terbang.
2) Kegiatan Inti
Pada pertemuan kedua ini anak mulai memahami dari pembelajaran yang
diberikan, anak mulai antusias dengan kegiatan yang dilakukan, setelah guru
memberikan aba-aba untuk berbaris anak-anak langsung mengambil tempat
untuk berbaris kemudian Guru memberikan kartu bergambar dan kartu
lambang bilangan kepada setiap anak, guru memberikan kesempatan kepada
anak untuk memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegangnya setelah
itu guru meminta anak untuk memasangkan kartu yang cocok sesuai dengan
pasangannya kemudian guru meminta anak untuk mendengarkan temannya
menyebutkan pancasila setelah itu guru meminta anak untuk memasangkan
gambar bintang, pohon beringin, kepala banteng, rantai, padi dan kapas
sesuai tempatnya pada badan garuda pancasila. Guru membimbing anak
dalam memasangkan gambar.
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru meminta anak untuk menunjukkan gambar nak
yang suka memberi dan anak yang tidak suka memberi kepada temannya.
Untuk mengevaluasi pembelajaran mengenal lambang bilangan dengan
model Make A Match guru membagikan LKA memasangkan gambar
lambang pancasila dengan jumlah bilangannya. Anak terlihat antusias
64
mengerjakannya lalu guru menanyakan komentar anak setelah melakukan
kegiatan. Kemudian guru memberikan kesimpulan dan evaluasi mengenai
kegiatan hari ini, setelah itu guru menutup pelajaran dengan membaca
do’a pulang dan mengucapkan salam.
c. Hasil Observasi
(1) Hasil Observasi aktivitas guru
Hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus I pertemuan
ke-2 dapat dilihat pada tabel 5. berikut ini:
Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Ke-2
No Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3 4 5
I KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Mengucapkan Salam 5
2. Mempersiapkan alat dan bahan/medi Pembelajaran
4
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar (Berdo’a, absensi, dan mengkondisikan kelas)
5
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tema dan model pembelajaran Make A
Match
4
5. Guru menyiapkan kartu bergambar bintang, pohon beringin, kepala banteng, rantai, padi dan kapas dan kartu lambang bilangan
4
6. Guru menjelaskan tentang lambang negara Indonesia yaitu garuda pancasila
4
7. Guru meminta anak untuk menirukan gerakan burung terbang
4
II KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan kartu kepada setiap anak 4
2. Guru memberikan ksempatan kepada anak untuk memikirksn jawaban / soal dari kartu yang dipegangnya
4
65
3. Guru meminta anak untuk memasangkan kartu sesuai dengan pasangannya
4
4. Guru meminta anak mendengarkan teman yang sedang menyebutkan pancasila
3
5. Guru meminta anak untuk memasangkan gambar sesuai dengan tempat pada perisai garuda pancasila
4
6.Guru membimbing anak dalam memasangkan gambar sesuai pada tempatnya
4
III KEGIATAN AKHIR
1. Guru meminta anak untuk menunjukkan gambar anak yang suka memberi dan anak yan tidak suka memberi
4
2. Guru menanyakan komentar anak setelah melakukan kegiatan
4
3. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan hari ini
5
4. Guru menutup pelajaran dengan membacaa do’a pulang dan mengucapkan salam
5
Total Skor 3 48 15
, Skor Total 66 Nilai = ---------------- x 100 = -------- x 100 = 77 %
85 85
Kriteria aktivitas guru dalam pembelajaran :
1 = Sangat kurang baik = 21 - 352 = Kurang baik = 36 – 513 = Cukup baik = 52 – 674 = Baik = 68 – 845 = Sangat baik = 85 - 100
Berdasarkan tabel 5 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui bahwa
guru telah melaksanakan semua tahap pembelajaran dalam siklus I pertemuan ke-
2. Hasil observasi aktivitas guru memperoleh 77% dengan kriteria baik, hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya walaupun
gurudapat mengkondisikan kelas dengan baik namun guru masih kurang antusias
66
dalam pembelajaran dan terdapat 1 aspek dengan kriteria penilaian cukup baik
pada kegiatan inti yaitu pada saat guru menyuruh anak untuk mendengarkan
temannya mengahafalkan pancasila, anak –anak terlihat kurang antusias namun
terasa kurang tepat dan tidak sistematis.
(2) Hasil Observasi Aktivitas Anak Secara Individual
Hasil observasi aktivitas anak dalam pembelajaran siklus I pertemuan
ke-2 dapat dilihat tabel 6. Berikut ini
Tabel 6. Hasil Observasi Aktivitas Anak Secara individual
Siklus I Pertemuan Ke-2
Aspek Yang Diamati
Pertemuan Ke-2
Terlaksana
Ya Tidak * ** *** ****
I. Kegiatan Awal ± 30 Menit1. Anak dapat mengkondisikan kelas
2. Anak memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru
3. Anak termotivasi untuk mengikuti Pelajaran
4. Anak memperhatikan tujuan Pembelajaran
5. Anak bersedia memperhatikan tugas yang disampaikan guru
II. Kegiatan Inti ± 60 Menit1. setiap anak mendapatkan kartu jawaban / soal
2. Setiap anak memikirkan jawaban /soal dari kartu yang dipegangnya
3. Setiap anak memasangkan jumlah gambar dan lambang bilangannya
4. setiap anak mendengarkan temannya menyebutkan pancasila
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3
3
3
3
3
3
3
3
4
67
5. aktivitas anak dalam memasangkan gambar sesuai pada tempatnya.
6.Kreatif dalam mengerjakan tugas
III. Kegiatan Akhir ± 30 Menit1. Anak menunjukkan gambar anak yang suka memberi dan anak yang tidak suka memberi
2. Anak mengungkapkan komentarnya setelah melakukan kegiatan
3. Anak menerima arahan dari guru untuk mencapai kompetensi
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3
3
3
3
4
Total Skor 36 8
Total Skor 44Nilai = ---------------x100 = ------ x100 = 78% 56 56
Keterangan :
Skor 4 = **** = Sangat Aktif = 90 - 100 3 = *** = Aktif = 70 - 89 2 = ** = Cukup Aktif = 50 - 69 1 = * = Tidak Aktif = 00 - 49
Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas anak dalam pembelajaran secara
keseluruhan dapat terlaksana, nilai aktivitas anak pada siklus I pertemuan ke-2
sudah mencapai kriteria aktif dengan 78%. Hal ini menunjukkan peningkatan dari
pertemuan sebelumnya, namun diantara semua aspek masih terdapat anak dengan
kriteria aktivitas cukup aktif.hal ini dikarenakan masih adanya n
(3) Hasil Observasi Hasil Belajar Anak
68
Hasil belajar anak dalam siklus I pertemuan ke-2 dapat dilihat pada tabel
7. berikut ini :
Tabel 7. Hasil belajar Anak Siklus I Pertemuan Ke-2
No Aspek yang Dinilai
Hasil Penilaian
Menghubungkan jumlah gambar dan
lambang bilangannya* ** *** ****
1. Minat dan perhatian anak terhadap pembelajaran 3
2. Kesenangan anak terhadap kegiatan pembelajaran 3
kilkoi. Keaktifan dan kerjasama dengan teman-temannya 3
4. Ketepatan jawaban 4
5. Kreatif dalam mengerjakan tugas 3
6. Menyelesaikan tugas tepat waktu 3
Total Skor 15 4
Total Skor 19Nilai = --------------- x 100 = ------- x 100 = 79% 24 24
Keterangan :
Skor 4 = **** = Sangat baik = 90-100 3 = *** = Sesuai harapan = 70-89 2 = ** = Mulai berkembang = 50-69 1 = * = Belum berkembang = 00-49
Berdasarkan tabel 7. Tentang hasil belajar anak siklus I pertemuan ke-2
dapat diketahui bahwa seluruh anak telah masuk kriteria sesuia harapan karena
69
tidak ada anak yang memperoleh nilai dibawah indikator keberhasilan . Total
skor nilai hasil belajar anak sudah mencapai sesuai harapan dengan 79 %. Hal ini
menunjukkan peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran,
aktivitas anak, dan hasil belajar anak pada siklus I pertemuan ke-2, maka dapat
direfleksikan hal-hal sebagai berikut :
1) Aktivitas guru
Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus I pertemuan ke-2
telah mencapai kriteria baik dengan total skor 77% . Namun guru
kurang antusias dalam membahas dan menjelaskan pembelajaran, hal ini
karena guru membahas dan menjelaskan pembelajaran secara klasikal,
sehingga hanya beberapa anak yang terlibat dalam pembahasan dan
penjelasan tersebut.
2) Aktivitas anak
Aktivitas anak secara individual dalam siklus I pertemuan ke-2 mencapai
kriteria aktif dengan skor nilai 78%. Namun pada semua aspek masih
terdapat anak dengan kriteria aktivitas yang cukup aktif, yaitu 2 orang
yang mengungkapkan pendapatnya tidak disertai dengan alasan serta 1
orang anak yang membuat keributan saat menyelesaikan tugas dan 5
orang terlambat.menyelesaikan tugas memasangkan gambar sesuai pada
70
tempatnya walaupun anak sudah mulai termotivasi mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3) Hasil belajar
Hasil belajar anak pada siklus I pertemuan ke-2 menunjukkan seluruh anak
telah dinyatakan tuntas. Ketuntasan klasikal mencapai criteria sesuai
harapan dengan skor nilai *** 79%. Namun berdasarkan analisis
hasil evaluasi terdapat 2 orang anak yang tidak berminat dalam
pembelajaran dan 7 orang yang tidak menyelesaikan tugas tepat waktu.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka peneliti merencanakan
perbaikan pada pertemuan selanjut dengan pembelajaran menghubungkan jumlah
gambar bendera dengan lambang bilangannya dan melaksanakan tahapan
pembelajaran dengan tepat, sistematis dan lebih antusias.
Setelah melaksanakan 2 kali pertemuan, maka diakhir pembelajaran siklus I
dilaksanakan tes akhir siklus I. Hasil tes akhir siklus I disajikan pada tabel 8
Tabel 8. Hasil Tes Akhir Siklus I
No Nilai Frekuensi N x F Persen (%) Ketuntasan
1. **** 12 1200 42,85 Sangat baik
2. *** 12 960 34,28 Sesuai harapan
3. ** 4 240 8,5 Mulai berkembang
4. * - -
Jumlah 28 2400 85,63
Rata-rata 73
71
Berdasarkan tabel hasil tes akhir siklus I dapat diketahui bahwa seluruh
anak telah berhasil karena tidak ada anak yang memperoleh nilai dibawah
indikator keberhasilan. Anak yang memperoleh nilai **** berjumlah 12 Orang
anak (42,85%), Nilai *** berjumlah 12 Orang anak (34,28%), dan ** berjumlah 4
Orang anak (8,5%). Persentase hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada grafik
berikut ini.
Berikut ini disajikan tabel 9. yang menunjukkan peningkatan aktivitas guru
dalam pembelajaran.
No Pelaksanaan Tindakan Kelas Total Skor Kriteria penialian
1 Pertemuan ke-1 71 Baik
2 Pertemuan ke-2 77 Baik
Jumlah 148
Rata-rata 74
Kriteria aktivitas guru Baik
Tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I
mengalami peningkatan. Pada pertemuan ke-1 aktivitas guru mencapai 71
72
sedangkan pada pertemuan ke-2 mencapai 77. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I telah mencapai indikator keberhasilan
untuk aktivitas guru dalam siklus I telah tercapai. Peningkatan aktivitas guru
dalam siklus I dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Berikut disajikan tabel 10. yang menunjukkan peningkatan aktivitas
anak secara individual dalam siklus I.
Tabel 10. Perbandingan aktivitas Anak secara individual Siklus I
No Pelaksanaan Tindakan Kelas Total skor Kriteria Penilaian
1 Pertemuan ke-1 64 Cukup Aktif
2 Pertemuan ke-2 78 Aktif
Jumlah 142
Rata-rata 71
Kriteria Aktivitas Anak Secara Individual Aktif
73
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa aktivitas anak secara
individual pada siklus I mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan ke-1
Aktivitas anak secara individual mencapai criteria cukup aktif dengan skor nilai
64 Pada pertemuan ke-2 mencapai kriteria aktif dengan skor nilai 78 akan tetapi
dilihat dari nilai rata-rata aktivitas anak secara individual mencapai 71 dengan
kriteria aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tuntas dan sudah mencapai
indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Perbandingan aktivitas anak secara individual dalam siklus I dapat dilihat
pada grafik
Peningkatan hasil belajar anak siklus I dapat dilihat pada tabel 11
dibawah ini.
Tabel 11. Perbandingan Hasil Belajar Anak Siklus I
74
No Nilai Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2
1 **** = 100 - - 8 800
2 *** = 80 6 480 11 880
3 ** = 60 19 1140 9 540
4 * = 40 3 120 - -
Jumlah 28 1740 28 2220
Rata-rata 62 79
Ketuntasan Belum mencapai indikator keberhasilan
Telah mencapai indikator keberhasilan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil
belajar pada siklus I mengalami peningkatan. Nilai rata-rata hasil belajar pada
pertemuan ke-1 adalah 62 pada pertemuan ke-2 meningkat menjadi 79 Nacmun
pada pertemuan ke-1 masih terdapat 22 orang anak tidak mencapi nilai yang
diharapkan Sehingga belum mencapai indikator keberhasilan. Perbandingan hasil
belajar anak pada siklus I dapat dilihat pada grafik berikut ini.
75
Berdasarkan hasil refleksi siklus I hanya hasil belajar anak yang belum
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pada siklus I pertemun ke-
1 terdapat 22 orang anak yang belum berhasil karena nilai ketuntasan klasikal
hanya mencapai 62%. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus
II dengan satu kali pertemuan.
2. Siklus II
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki hasil tindakan
pada siklus I pertemuan ke-1, khususnya pada aktivitas anak secara individual.
Serta meningkatkan aktivitas guru dan hasil belajar anak dalam pembelajaran.
2.1 Siklus II Pertemuan ke-1
Tindakan kelas siklus II Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari rabu,
06 Juni 2012.
a. Perencanaan
Sebelum tindakan kelas siklus II pertemuan ke-1 dilaksanakan ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:
1) membuat RKH dan Lembar kerja Anak (LKA) dengan model
Pembelajaran Make A Match.
2) Membuat lembar pengamatan guru, lembar pengamatan anak dan lembar
pengamatan hasil belajar.
3) Menyiapkan media pembelajaran.
76
4) Menyiapkan LKA dan menyediakan lembar tes akhir siklus II yang akan
digunakan diakhir pembelajaran.
Tema/Sub Tema : Tanah Airku / Negaraku ( bendera)
Kelompok : A
Semester/Minggu : II/12
Siklus/Pertemuan : II/ke-1
Hari/Tanggal : Rabu/06 Juni 2012
Model : Make A Match
I. Kompetensi
1. Anak terbiasa membaca do’a setiap mengawali kegiatan
2. Anak mampu menjawab pertanyaan secara sederhana
3. Anak mampu mengenal simbol gambar dan kata
4. Anak mampu mengurutkan benda berdasarkan ukuran
5. Anak mampu mengenal lambang bilangan
6. Anak mampu melakukan gerakan untuk keseimbangan tubuh
7. Anak mampu mengekspresikan diri dengan menyanyi
II. Indikator
1. Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NAM)
2. Menjawab pertanyaan tentang informasi/kejadian secara sederhana (MK)
3. Menghubungkan gambar/benda dengan kata (KS)
4. Mengurutkan benda dari besar atau sebaliknya (KP)
77
5. Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda
sampai 10 (anak tidak disuruh menulis) (KB)
6. Berjalan maju pada garis lurus (FK)
7. Menyanyi 15 lagu anak-anak (FH)
III. Tujuan Pembelajaran
1. Membiasakan anak berdoa sebelum belajar dan membaca surah dengan
benar
2. Anak dapat menjawab pertanyaan sederhana
3.Anak dapat menghubungkan gambar bendera dengan katanya
4. Anak dapat mengurutkan gambar bendera mulai dari yang besar sampai
kecil.
5. Anak dapat menghubungkan jumlah gambar bendera dengan lambang
bilangannya.
6. Anak dapat berjalan maju pada jalur yang lurus.
7. Anak dapat menyanyi lagu bendera merah putih.
IV. Materi Pembelajaran
1. Membaca do’a sebelum belajar “Rabbi jidni ilma warjukni fahma” dan
membaca fatihah 4 (Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas)
2. Tanya jawab mengenai bendera merah putih.
3. Pemberian tugas, menghubungkan gambar bendera dengan katanya.
4. Pemberian tugas, mengurutkan gambar bendera mulai dari yang besar
sampai kecil dengan memberi angka dari 1-5
78
5. Pemberian tugas,menghubungkan jumlah gambar bendera dengan
lambang bilangannya
6. Praktek langsung,berjalan maju lurus dengan membawa bendera merah
putih.
7. Praktek langsung, menyanyikan lagu bendera merah putih.
Adapun scenario kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
Adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal ± 30 Menit
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada anak-anak
dilanjutkan dengan membaca do’a belajar dan surah-surah pendek.
b. Guru mempersiapkan alat dan bahan/media pembelajaran.
c. Guru memeriksa kehadiran anak
d. Guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran sesuai dengan
tema dan model pembelajaran Make A Match.
e. Guru menyiapkan kartu bergambar bendera dengan kartu lambang
bilangan.
f. Guru menanyakan kepada anak mengenai bendera negara Indonesia
g. Guru meminta anak untuk berjalan maju dan lurus sambil membawa
bendera
2) Kegiatan Inti ± 60 Menit
a. Guru memberikan satu persatu kartu bergambar bendera dan kartu lambang
bilangan kepada setiap anak.
79
b. Guru memberi kesempatan untuk memikirkan jawaban/soal yang
dipegangnya.
c. Guru meminta anak untuk mencari pasangan yang cocok untuk
jawaban/soal dari kartu yang dipegangnya.
d. Guru meminta anak untuk mengurutkan gambar bendera mulai dari besar
sampai dengan terkecil dengan memberi angka 1-5.
e. Guru meminta anak untuk menghubungkan gambar bendera dengan
katanya.
f. Guru membimbing anak dalam mengerjakan tugasnya
3) Kegiatan Akhir ± 30 Menit
a. Guru meminta ank untuk menyanyikan lagu bendera merah putih.
b. Guru menanyakan apa komentar anak setelah melakukan kegiatan.
c. Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan hari .
d. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a pulang dan mengucapkan
salam.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pembelajaran dalam tindakan kelas siklus II pertenuan ke-1
adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan
80
salam kepada anak dilanjutkan dengan membaca do’a belajar dan surah-
surah pendek, kemudian guru menyiapkan alat dan bahan/media
pembelajaran seperti kartu bergambar bendera dan kartu lambang
bilangannya serta bendera merah putih dan laembar kerja anak. Setelah itu
guru memeriksa kehadiran anak, lalu guru menyampaikan tujuan
pembelajaran sesuai dengan tema dan model pembelajaran Make A Match.
Kemudian guru menanyakan kepada anak mengenai bendera Indonesia
kemudian guru mengajak anak untuk berjalan maju dan lurus sambil
membawa bendera merah putih.
2) Kegiatan Inti
Dalam tahap kegiatan inti guru memberikan kepada setiap anak kartu
bergambar bendera dan kartu lambang bilangan kemudian guru meminta
anak untuk memikirkan jawaban/soal yang cocok untuk kartu yang
dipegangnya setelah itu guru mempersilahkan anak untuk mencari pasangan
yang cocok dengan kartunya, lalu guru meminta anak untuk mengurutkan
gambar bendera mulai dari yang terbesar sampai terkecil dengan memberi
angka 1-5 kemudian guru meminta anak untuk menghubungkan gambar
bendera dengan katanya. Guru membimbing anak dalam mengerjakan
tugasnya
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru mengajak anak untuk menyanyikan lagu yan
berjudul bendera merah putih. Kemudian guru menanyakan kepada anak
mengenai komentar anak setelah melakukan kegiatan, guru memberikan
81
kesimpulan dan evaluasi mengenai kegiatan satu hari, dan guru menutup
pelajaran dengan membaca do’a pulang dan mengucapkan salam.
c. Hasil Observasi
(1) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil Observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus II pertemuan
ke-1 dapat dilihat pada tabel 12. berikut ini
Tabel 12. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Ke-1
No Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3 4 5
I KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Mengucapkan salam 5
2. Mempersiapkan alat dan bahan/media Pembelajaran
5
3. Mempersiapak siswa untuk belajar (Berdo’a, absensi, dan mengkondisikan kelas)
5
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tema dan model pembelajaran Make A Match
5
5. guru mempersiapkan kartu bergambar bendera dan kartu lambang bilangan
5
6. Guru menanyakan kepada anak mengenai bendera Indoonesia
5
7. Guru mengajak anak untuk mempraktekkan berjalan maju dan lurus sambil membawa bendera
5
II KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan kartu bergambar dan kartu lambang bilangan kepada setiap anak
5
2. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan kartu yang dipegangnya
5
3. Guru meminta anak untuk mencari pasangan yang cocok dengan kartunya
4
4. guru meminta anak untuk mengurutkan gambar bendera mulai dari terbesar sampai terkecil dengan memberi angka 1-5
4
82
5. Guru meminta anak untuk menghubungkan gambar bendera dengan katanya
4
6. Guru membimbing anak dalam mengerjakan tugasnya
4
III KEGIATAN AKHIR
1. guru mengajak anak untuk menyanyikan lagu yang berjudul bendera merah putih
5
2. Guru menanyakan komentar anak setelah melakukan kegiatan
5
3. Guru memberikan kesimpulan dan Evaluasi mengenai kegiatan hari ini
5
4. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a pulang dan mengucapkan salam
5
Total Skor 16 65
Total skor 81Nilai = -------------- x 100 = ------- x 100 = 95 % 85 85
Kriteria Aktvitas Guru dalam pembelajaran:
1 = Sangat kurang baik = 21 - 35
2 = Kurang baik = 36 - 51
3 = Cukup baik = 52 - 67
4 = Baik = 68 - 84
5 = Sangat baik = 85 – 100
(2) Hasil observasi aktivitas anak secara individual
Hasil observasi aktivitas anak dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke-
1 dapat dilihat tabel 13. Berikut ini
Tabel 13. Hasil observasi secara individual siklus II pertemuan ke-1
Pertemuan ke-1
83
Aspek yang Diamati
Terlaksana
Ya Tidak * ** *** ****
I. Kegiatan Awal ± 30 Menit
1. Anak dapat mengkondisikan kelas
2. Anak memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru
3. Anak termotivasi untuk mengikuti pelajaran
4. Anak memperhatikaan tujuan pembelajaran
5. Anak bersedia memperhatikan tugas yang disampaikan guru
II. Kegiatan Inti ± 60 Menit
1. setiap anak mendapatkan kartu
2. Setiap anak memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegangnya 3.Setiap anak memasangkan kartu yang cocok dengan kartunya
4. Setiap anak mengurutkan gambar bendera
5. aktivitas anak dalam mengerjakan tugas
6. Kreatif dalam mengerjakan tugas
III. Kegiatan Akhir ± 30 Menit
1. Anak menyanyikan lagu bendera merah
putih
2. Anak mengungkapkan komentarnya setelah melakukan kegiatan
3. Anak menerima arahan dari guru untuk mencapai kompetensi
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Total skor 15 36
84
Total skor 51 Nilai = ------------------ x 100 = -------- x 100 % = 91 56 56Keterangan :
Skor 4 = **** = Sangat aktif = 90 – 100 3 = *** = Aktif = 70 – 89 2 = ** = Cukup aktif = 50 – 69 1 = * = Kurang aktif = 00 - 49
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui bahwa
guru telah melaksanakan semua tahap pembelajaran dalam siklus II pertemuan ke-
1. Hasil observasi guru memperoleh 95 % dengan kriteria sangat baik dan tidak
ada lagi aspek dengan kriteria penilaian cukup baik.
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas anak secara individual pada
siklus II pertemuan ke-1 dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas anak
dalam pembelajaran memperoleh 91% dengan mencapaai kriteria sangat baik. Hal
ini menunjukkan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
(3) Hasil Observasi Hasil Belajar Anak
Hasil belajar anak dalam siklus II pertemuaan ke-1 dapat dilihat pada tabel
14. Berikut ini:
Tabel 14. Hasil belajar anak siklus II pertemuan ke-1
NoAspek Yang Dinilai
Hasil Penilaian
Menghubungkan jumlah gambar bendera dengan
lambang bilangan* ** *** ****
1. Minat dan perhatian anak terhadap pembelajaran 4
85
2. Kesenangan anak terhadap kegiatan pembelajaran 4
3. Keaktifan dan kerjasama diantara teman-teman 4
4. Ketepatan jawaban 4
5. Kreatif dalam mengerjakan tugas 4
6 Menyelesaikan tugas tepat waktu 3
Total Skor 3 20
Total Skor 23Nilai = --------------- x 100 = ------- x 100 = 96 % 24 24
Keterangan :
Skor 4 = **** = Sangat baik = 90 – 100 3 = *** = Sesuai harapan = 70 – 89 2 = ** = Mulai berkembang = 50 – 69 1 = * = Belum berkembang = 00 - 49
Berdasarkan tabel tentang hasil belajar anak siklus II pertemuan ke-1
dapat diketahui bahwa nilai seluruh anak telah mencapai indikator keberhasilan
belajar . Dengan ketuntasan klasikal mencapai 96%. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi terhadap Aktivitas guru, aktivitas anak dan
hasil belajar anak dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke-1, maka dapat
direfleksikan sebagai berikut
86
1) Aktivitas guru
Aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke-1 telah
mencapai kriteria sangat baik dengan memperoleh skor nilai 95%.
Guru telah melaksanakan tahapan pembelajaran dengan tepat, sistematis,
dan antusias.
2) Aktivitas Anak
Aktivitas anak secara individual dalam siklus II pertemuan ke-1
telah mencapai kriteria sangat aktif dengan skor nilai 91%. Dan tidak
ada lagi anak yang memperoleh kriteria cukup aktif.
3) Hasil Belajar
Hasil belajar anak pada siklus II pertemuan ke-1 menunjukkan bahwa
seluruh anak telah dinyatakan tuntas, sehingga ketuntasan klasikal
mencapai 96%.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut maka aktivitas guru, aktivitas anak
baik secara individu dan hasil belajar anak dalam pembelajaran siklus II semakin
meningkat dari siklus I.
Pada akhir pembelajaran siklus II dilaksanakan tes akhir siklus II. Hasil te
akhir siklus II disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 15. Hasil Tes Akhir Siklus II
No Nilai Frekuensi N x F Persen(%)
Ketuntasan
1. **** 21 2100 75 Sangat baik
2. *** 7 560 25 Sesuai harapan
3. ** - - - -
87
4. * - - - -
Jumlah 28 2660 100
Rata-rata 95
Berdasarkan tabel hasil tes akhir siklus II dapat diketahui bahwa seluruh
anak telah berhasil dalam pembelajaran karena tidak ada anak yang memperoleh
nilai dibawah indikator keberhasilan .Anak yang memperoleh nilai **** 21 orang
anak (75%), dan nilai *** berjumlah 7 orang anak (25%). Persentase hasil tes
akhir siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Nilai rata-rata hasil belajar anak adalah 95 dengan ketuntasan klasikal
mencapai 100%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar anak pada
pengembangan kemampuan kognitif dalam mengenal lambang bilangan melalui
model pembelajaran Make A Match dari pertemuan sebelumnya. Anak dapat
memahami pembelajaran dengan baik sehingga anak menjadi aktif dan kreatif
dalam mengerjakan tugasnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
88
Tabel 16. perbandingan Hasil Belajar anak siklus II Pertemuan ke-1
No Nilai Pertemuan ke-1
1 **** = 100 19 1900
2 *** = 80 9 720
3 ** = 60 - -
4 * = 40 - -
Jumlah 28 2620
Rata-rata 93
Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar dan tes akhir anak pada
siklus II dapat diketahui bahwa hasil belajar anak pada siklus II adalah 93 hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa
terdapat peningkatan aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil belajar anak
dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make A
Match diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas guru
Aktivitas guru dalam mengembangkan kognitif anak dalam
mengenal lambang bilangan melalui model pembelajaran Make A Match
mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa jika pada siklus I
pertemuan 1 aktivitas guru mencapai kriteria baik ****(71%) namun pada
pertemuan ini guru masih kurang antusias dalam pembelajaran dan masih
89
terdapat aspek dengan kriteria penilaian cukup baik karena pelaksanaannya
kurang tepat dan kuran sistematis. Pada pertemuan ke 2 aktivitas guru
mengalami peningkatan walaupun masih dengan kriteria baik (77%) hal
ini menunjukkan bahwa guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan
baik walaupun masih ada atu aspek dengan penilaian cukup baik. Pada
siklus ke II pertemuan 1 menunjukkan peningkatan dengan kriteria
penilaian sangat baik ***** (95%) pada pertemuan ini guru dapat
melaksanakan pembelajaran secara tepat dan sistematis. Guru juga
antusias dalam menyampaikan pembelajaran karena sudah menguasai
pembelajaran dengan sangat baik.
Sehubungan dengan aktivitas guru yang meningkat dengan
penerapan model pembelajaran Make A Match, Masitoh (2007:5.1)
mengungkapan bahwa salah satu kemampuan yang harus dikuasai guru
adalah kemampuan dalam memilih dan menggunakan strategi belajar yang
tepat agar anak dapat berkembang secara optimal. Serta guru harus
memberikan dorongan kepada anak untuk dapat melalui setiap tahap
perkembangannya secara bermakna, optimal dan belajar dengan situasi
yang menyenangkan, atraktif serta relevan dengan pengalaman mereka.
(Masitoh,2007:3.21)
Senada dengan hal itu Makmun (2003: 56) mengungkapkan bahwa
untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional seorang guru
dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam
90
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan sebagaimana diisyaratkan dalam kurikulum.
Guru merencanakan dan melaksakan kurikulum terpadu untuk
membantu anak-anak mencapai tujuan perkembangan dan tujuan belajar
yang penting. Selain itu guru juga perlu menyediakan kegiatan dan bahan-
bahan bervariasi yang mengakomodasi keanekaragaman budaya anak
sehingga mereka dapat mengembangkan identitas diri yang positif,
membangun pemahaman tentang konsep-konsep baru serta memperkaya
kehidupan semua anak denga cara menghargai dan mengapresiasi
persamaan dan perbedaan yang ada di antara anak (Masitoh,2007: 3.31)
Kunandar (2007: 212) mengatakan bahwa guru hendaknya
menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif, belajar dalam
kelompok-kelompok yang heterogen, dan memungkinkan siswa
bekerja sama untuk menemukan sendiri konsep materi yang harus
dipahaminya.
Berkaitan dengan kegiatan yang harus dialami siswa dalam
pembelajaran Pengembangan kognitif, Sunarno (2009:45) menjelaskan
bahwa Pembelajaran pengembangan kognitif pada Anak Usia Dini
hendaknya menerapkan model pembelajaran yang membuat siswa
menjadi subjek aktif dan memberikan pengalaman langsung. Menurut
Dimyanti dan Mujdjiono (2007:42) juga mengungkapkan bahwa
“Beberapa prinsip belajar yang dapat dipakai sebagai dasar dalam
pembelajaran yaitu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan,
91
keterlibatan langsung / pengalaman langsung / berpengalaman,
pengulangan, tantangan, balikan dan penguasaan”.
2. Aktivitas anak
Aktivitas anak secara individual dapat diketahui pada siklus I
pertemuan 1 kriteria penilaian anak cukup aktif ** (64%) hal ini
dikarenakan anak kurang berminat dengan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru dan kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru
karna dalam pembelajaran guru lebih dominan daripada anak. Pada
pertemuan ke 2 aktivitas anak secara individual terdapat peningkatan
dengan kriteria aktif *** (78%) hal ini Berkaitan dengan kegiatan yang
harus dialami siswa dalam menunjukkan anak sudah mulai aktif dan
berminat dengan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada siklus ke
II pertemuan ke 1 aktivitas anak terjadi peningkatan dengan kriteria sangat
aktif ****(91%) hal ini menunjukkan peningkatan dari pertemuan
sebelumnya. Anak sudah dapat memahami model pembelajaran yang
diterapkan guru, anak dapat memasangkan bilangan dengan gambar secara
tepat dan cepat sesuai dengan waktu.
Belajar tidak cukup dengan membaca, mendengar dan melihat.
Seperti yang dungkapkan oleh Sanjaya (2008: 130) “belajar adalah
berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan, karena itu pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas siswa”. Model pembelajaran kooperetif merupakan model
pembelajaran yang mendorong aktivitas siswa baik secara individual
92
maupun secara berkelompok. Aktivitas anak secara individual telah
meningkat melalui penerapan model pembelajaran Make a Match, hal
ini sesuai dengan yang diungkapkan Trianto (2007: 42) bahwa “Model
pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang”. Terkait
dengan sistem pengelolaan pembelajaran, Suyatno (2009: 137)
mengungkapkan bahwa “Pembelajaran kooperatif memberikan peluang
terjadinya partisipasi aktif siswa dalam belajar dan terjadinya dialog
interaktif. Ibrahim dan Maufur (2009:112) mengungkapkan bahwa
“Motivasi siswa lebih besar dan Pemahaman siswa lebih mendalam
melalui penerapan model pembelajaran Make a Match.
pembelajaran dengan model Make A Match ini sesuai dengan dasar
pemikiran yang di kemukakan Jean Piaget tentang teori Kontruktivisme
(Nurhadi,2004:36) yang mengatakan bahwa pengetahuan tumbuh dan
berkembang melalui pengalaman. Sejalan dengan hal di atas
Kontruktivisme memaknai belajar sebagai proses mengkontruksi
pengetahuan melalui proses internal seseorang dan interaksi dengan
orang lain, dengan demikian hasil belajar akan dipengaruhi oleh
kompetensi dan struktur intelektual seseorang (Winaputra.
S.Udin,2011.6.15)
93
Pada penerapan model pembelajaran Make A Macth, diperoleh
beberapa temuan bahwa model pembelajaran ini dapat memupuk
kerjasama diantara teman dalam memasangkan kartu yang ada di
tangannya,proses pembelajaran yan lebih menarik dan membuat anak
antusias mengikuti proses pembelajaran dan keaktifan dan kreativitas
anak tampak sekali pada saat mencari kartu pasangannya masing-masing.
Hal ini merupakan ciri pembelajaran kooperatif seperti yang
diungkapkan Lie (2002: 30) bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerjasama
kelompok. Dengan model pembelajaran make A Macth yang di terapkan
membuat kegiatan anak menjadi menyenangkan dan anak menjadi
termotivasi untuk belajar dan berfikir.
http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-
make-a- match/
3. Hasil Belajar
Dapat diketahui dari observasi hasil belajar anak pada siklus I
pertemuan 1 adalah (62%) ** dengan kriteria mulai berkembang, hasil
belajar pada pertemuan ini belum tuntas karena nilai di bawah indikator
keberhasilan kemudian pada pertemuan ke 2 didapatkan hasil belajar anak
(79%) *** total skor ini sudah mencapai sesuai harapan. Hal ini
menunjukkan peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Dan rata-rata nilai
dari tes akhir siklus I adalah 73. Meskipun hasil belajar anak mengalami
peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan ke-2 tetapi masih saja ada
94
anak yang kurang berminat dengan pembelajaran untuk itu maka
dilakukan perbaikan dengan melanjutkan ke siklus II pertemuan ke-1
dengan nilai hasil belajar anak (96%) dengan rata-rata tes akhir siklus ke II
95. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh anak telah dinyatakan tuntas
dengan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar anak dalam mengenal lambang bilangan mengalami peningkatan
melalui model pembelajaran Make A Match.
"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan
lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14). Perubahan perilaku dalam
proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi
biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan
berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.
Sehubungan dengan meningkatnya hasil belajar dan kreativitas
anak dalam Sujiono (2007:10.6) anak yang pada dasarnya memilik
potensi yang berbeda hanya akan berkembang apabila diberi stimulus yang
tepat sehingga kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai serta
dengan menggunakan pendekatan yang bervariasi.
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap anak
menunjukkan apa yang bisa dilakukan anak-anak sendiri dan apa yang
bisa mereka tunjukkan dengan bantuan karena hasil kerja anak dan
kemajuan hasil belajar anak menunjukkan arah pertumbuhan dan
perkembangan mereka (Santoso. S, 2011:8.8)
95
Sejalan dengan hal tersebut Bruner menyatakan bahwa inti
belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan
mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner selama
kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk
menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang
dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan
mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.
http://akirawijayasaputra.wordpress.com/2012/03/14/10-teori-belajar-
menurut-ahli/
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang telah
di lakukan oleh Ribka Dini Ekaputri (2011) aktivitas guru, aktivitas anak dan
hasil belajar meningkat dengan pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan
kemampuan kognitif mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK
Negeri Pembina 1 Kota Malang.
Begitu pula penelitian yang telah dilakukan oleh Rita santi (2011)
aktivitas guru,aktivitas anak serta hasil belajar kelompok A meningkat dalam
mengenal lambang bilangan dengan model Make A Match di TK PGRI 4
Kulorsari-Bangil. penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh Liza
Ubaidiyah (2011) aktivitas guru, aktivitas anak serta hasil belajar anak dalam
mengenal bilangan pada TK Dharma Wanita Persatuan II Parasrejo- Pasuruan
menjadi meningkat penerapan model Make A Match. Juga penelitian yang
dilakukan oleh Rita Dwi Anggraini (2012), penerapan model pembelajaran
96
Make A Match dapat meningkatkan aktivitas guru dan anak serta hasil belajar
dalam pengembangan kognitif anak kelompok A di TK Bangsa Kota Malang.
Serta penelitian yang telah dilakukan Thika Nur Asiyah Wiryanto
(2012), aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil belajar meningkat dalam
mengenal lambang bilangan pada kelompok A TK Kemala Bhayangkari 45
Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.
Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima
perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana
(2004 : 22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau
diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu
penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu
perubahan tingkah laku secara kuantitatif
Melalui penerapan model pembelajaran Make A Match guru sebagai
pengelola pembelajaran, dapat menjalankan tugas profesinya secara profesional
dengan memberikan stimulus yang tepat kepada anak dan mengembangkan
potensi yang dimiliki anak agar berkembang dengan optimal dengan
97
memberikan kegiatan yang dapat membuat anak aktif, kreatif serta kooperatif
sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dalam siklus I dan II dapat diketahui
bahwa aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil belajar anak telah meningkat,
sehingga telah mencapai bahkan melebihi indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini berhasil dan
hipotesis yang menyatakan bahwa kognitif anak dalam mengenal lambang
bilangan pada kelompok A di Taman Kanak-kanak Islam Al-aman
Banjarmasin dapat meningkat apabila menggunakan model pembelajaran Make
A Match, dapat diterima
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian dalam pembelajaran pengembangan
kognitif dalam mengenal lambang bilangan melalui model pembelajaran
Make A Match dapat disimpulkan :
1. Aktivitas guru dalam pembelajaran mengenal bilangan semakin meningkat
dan mencapai kriteria sangat baik melalui model pembelajaran Make A
Match di kelompok A Taman Kanak-kanak Islam Al-Aman Banjarmasin.
2. Aktivitas anak dalam pembelajaran pengembangan kemampuan kognitif
dalam mengenal lambang bilangan semakin meningkat menjadi sangat
aktif melalui model pembelajaran Make A Match di kelompok A Taman
Kanak-kanak Islam Al-Aman Banjarmasin.
3. Model pembelajaran Make A Match meningkatkan hasil belajar anak
terhadap kemampuan kognitif dalam mengenal lambang bilangan di
kelompok A Taman Kanak - kanak Islam Al - Aman Banjarmasin
99
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka peneliti
menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Guru TK ataupun Pendidik diharapkan dapat mengikuti pengembangan
dunia Pendidikan Anak Usia Dini sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan kualitas kegiatan pengembangannya.
2. Guru ataupun Pendidik haruslah pandai memilih strategi maupun
model Pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam menyajikan
pengembangan, media dan sumber belajar yang menarik juga memberikan
motivasi pada anak, hal ini akan berpengaruh pada proses kegiatan
sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal.
3. Kegiatan pengembangan kognitif agar dapat lebih dikembangkan baik oleh
guru maupun orang tua, agar dapat memberikan stimulus yang tepat
sehingga kemampuan kognitif anak dapat berkembang dengan baik.
4. Sekolah hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan anak dan diharapkan melalui karya tulis ilmiah Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah.
100
101