130
SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII/C SMPN 2 BANGLI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. OLEH : NI WAYAN RATNASIH NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2975 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014

SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI

METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

PADA SISWA KELAS VII/C SMPN 2 BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

OLEH :

NI WAYAN RATNASIH

NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2975

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2014

Page 2: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri
Page 3: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri
Page 4: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri
Page 5: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

4

KKATA PERSEMBAHAN KARYA TULIS INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA; KEDUA ORANG TUA, SUAMI TERCINTA, SERTA

KELUARGA BESARKU. BERKAT DORONGAN DAN SEMANGAT KALIANLAH AKU MAMPU BERTAHAN

DALAM MENEMPUH CITA-CITA INI.

iv

Page 6: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

5

MMOTTO;

KESUKSESAN ADALAH

BUAH DARI KERJA KERAS

PERCAYALAH KEPADA KEMAMPUAN DIRI SENDIRI, KARENA TIDAK ADA YANG DAPAT MENOLONG MU

SELAIN DIRI SENDIRI

v

Page 7: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

6

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi

Wasa yang sudah melimpahkan segala karunia dan memberikan kekuatan lahir

bathin, sehingga penulisan skripsi yang erjudul “Peningkatan Kemampuan

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini baik secara

teknis, materi, maupun penyajiannya masih belum begitu sempurna. Walaupun

demikian, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat

memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada para pembaca.

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah mendukung skripsi ini, yaitu:

1. Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., Rektor Universitas Mahasaraswati

Denpasar, atas fasilitas yang diberikan selama penulis menjadi mahasiswa;

2. Prof. I Wayan Maba, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang banyak memberikan dorongan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan motivasi

selama penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini;

vi

Page 8: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

7

4. Bapak Drs. I Nyoman Diarta, M.Pd., selaku Pembimbing I, yang tekun

memberikan petunjuk, arahan, bimbingan, serta nasehat selama penulis

menyelesaikan skripsi ini;

5. Bapak Dr. Drs. I Nyoman Suparsa, M.S., selaku pembimbing II, yang

telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam

penyusunan skripsi ini;

6. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa

dan sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mahasaraswati Denpasar, atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menjadi mahasiswa;

7. Bapak Kepala SMPN 2 Bangli, yang telah memberikan ijin mengadakan

penelitian di kelas VII/C; dan

8. Rekan-rekan mahasiswa lainnya yang selalu memberikan dukungan moral

dan materiil ketika penulis menghadapi kendala dalam penyusunan skripsi

ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kepada

pembaca yang budiman agar memberi kritik, saran, pendapat, dan penyempurnaan

segala kekurangan skripsi ini.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.

Denpasar, Agustus 2014

Penulis

vii

Page 9: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

8

DAFTAR ISI

Isi Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... i TIM PENGUJI ...................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii KATA PERSEMBAHAN ..................................................................... iv MOTTO ................................................................................................. v KATA PENGANTAR ........................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................. x DAFTAR GRAFIK ............................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii ABSTRAK ............................................................................................. xiii BAB. I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah.................................................................. 5 1.3 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 6 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 7 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 8 1.6 Asumsi .................................................................................. 8

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Apresiasi Sastra ................................................... 10 2.2 Manfaat Apresiasi Sastra....................................................... 12 2.3 Pengertian cerpen .................................................................. 14 2.4 Unsur-unsur cerpen ............................................................... 15 2.5 Peranan cerpen bagi pendidikan anak ................................... 17 2.6 Pengertian Metode Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) 29 2.7 Kelebihan dan kelemahan Metode Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) ......................................................... 30 2.8 Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS). ....................................................... 31

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 33 3.2 Subjek, Objek, Tempat Penelitian ......................................... 33 3.3 Rancangan Penelitian ............................................................ 34 3.4 Prosedur Penelitian................................................................ 36 3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................... 42 3.6 Analisis Data ......................................................................... 46

viii

Page 10: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

9

BAB IV. PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

4.1 Refleksi Awal ........................................................................ 48 4.2 Siklus I .................................................................................. 52 4.3 Siklus II ................................................................................. 57 4.4 Siklus III ................................................................................ 66

BAB V. PENUTUP

5.1 Simpulan .............................................................................. 78 5.2 Saran-saran ............................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ix

Page 11: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

10

DAFTAR TABEL

Isi Halaman

01. Skenario Pelaksanaan Tindakan ..................................................... 38

02. Rubrik Penilaian Hasil Belajar Siswa ............................................ 44

03. Nilai Tes Awal Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014............................................................ 49

04. Analisis Data Tes Awal .................................................................. 51

05. Nilai Tes Siklus I Kemampuan Menganalisis unsur Intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif tipe Think Pair Share(TPS)

pada Siswa Kelas VII/c SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 ....................................................................................... 54

06. Analisi Data Siklus I ...................................................................... 56

07. Skenario Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...................................... 59

08. Nilai Tes Siklus II Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share(TPS)

pada Siswa Kelas VII/c SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 ....................................................................................... 63

09. Analisi Data Tes Siklus II .............................................................. 65

10. Skenario Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...................................... 67

11. Nilai Tes Siklus III Kemampuan Menganalisis unsur Intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share(TPS)

x

Page 12: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

11

pada Siswa Kelas VII/c SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 ................................................................................... 71

12. Analisis Data Tes Siklus III ........................................................... 73

13. Perbandingan Hasil Tes Awal, Tes Siklus I, Tes Siklus II,

dan Tes Siklus III Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share(TPS)

pada Siswa Kelas VII/c SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 ....................................................................................... 74

xi

Page 13: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

01. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin....................... 35

xii

Page 14: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

13

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

01. Perbandingan Hasil Tes Awal, Tes Siklus I, Tes Siklus II,

dan Tes Siklus III melalui Penerapan Metode Kooperatif

Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli

Tahun Pelajaran 2013/2014............................................................... 76

xiiii

Page 15: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

14

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN

MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII/C SMPN 2 BANGLI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Oleh : Ni Wayan Ratnasih NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2975 Tebal : Lxxxv,85 halaman Tahun : 2014

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan salah seorang guru bahasa dan sastra Indonesia di SMPN 2 Bangli, diperoleh informasi bahwa pemahaman tentang materi cerpen siswa masih rendah. Rendahnya pemahaman siswa tentang cerpen terbukti dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa yang hanya 60,00. Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi Standar Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang telah ditetapkan di SMPN 2 Bangli yaitu 72,00. Oleh karena itu, pemahaman cerpen siswa di kelas VII/C SMPN 2 Bangli masih perlu ditingkatkan. Rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen disebabkan oleh rendahnya minat siswa terhadap cerpen dan sulitnya siswa memahami unsur-unsur yang terkandung dalam cerpen. Siswa belum memahami benar unsur-unsur yang terkandung dan kecendrungan siswa hanya diajarkan dengan teknik ceramah dan teknik hafalan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah : (1) Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun pelajaran 2013-2014?. (2) Bagaimanakah langkah-langkah penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013-2014?. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk ikut menyumbangkan wawasan berupa pemikiran dan kualitas kemampuan dalam upaya meningkatkan pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia, dan memberi input yang riil kepada guru pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapat data yang objektif bahwa penerapan metode pembelajaran tipe Think Pair Shre (TPS) dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014, dan untuk menemukan langkah-langkah dalam

xiv

Page 16: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

15

penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) agar dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Pengertian apresiasi sastra, (2) menfaat apresiasi sastra, (3) pengertian cerpen, (4) unsur-unsur cerpen, (5) peranan cerpen bagi pendidikan anak, (6) pengertian metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), (7) kelebihan dan kelemahan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), (8) jenis-jenis metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), dan (9) langkah-langkah metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 27 orang terdiri atas 13 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan adalah : a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi, dan d) refleksi. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) Metode observasi dan (2) tes.Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Berdasarkan penyajian hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV dapat peneliti simpulkan, bahwa metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal itu dapat dilihat dari hasil tes awal, siklus I, siklus II, sampai hasil siklus III, terlihat adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen. Peningkatan itu terlihat dari nilai rata-rata 58,15 pada tes awal, menjadi 65,55 pada siklus I, meningkat menjadi 71,85 pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 77,77 pada siklus III. Dengan pencapaian nilai rata-rata 77,77 pada siklus III, telah menunjukkan pencapaian target nilai 72 telah terpenuhi, maka penelitian ini dapat dihentikan. Adapun langkah - langkah pelaksanaan metode Kooperatif Tipe Thik Pair Share (TPS) yaitu : 1. Langkah berfikir (Thingking), 2. Langkah berpasangan (Pairing), dan 3. Langkah berbagi (Sharing). Oleh karena itu dapat disarankan agar penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS perlu ditanamkan konsep kerjasama dalam memecahkan suatu masalah atau mengerjakan tugas.

Kata Kunci : Unsur Intrinsik, cerpen, metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

xv

Page 17: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karangan yang menceritakan

tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita

terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung mengarah ke topik utama

cerita karena memang alur ceritanya hanya sekali dan langsung tamat.

Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-

kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan

prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata

(http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/pengertian-cerpen-dan-unsur-

unsur.html)

Sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam pembinaan

apresiasi sastra, guru harus selalu meningkatkan keprofesionalannya sebagai

pengajar sastra. Sebagai salah satu upayanya adalah dengan menciptakan

proses belajar-mengajar yang menarik dan menyenangkan pada saat proses

belajar-mengajar berlangsung, sehingga dengan hal ini diharapkan siswa

memiliki rasa percaya diri tanpa tekanan, berani beraktivitas dan

berkreatifitas. Wena (2009:41) mengatakan untuk menjamin keberhasilan

proses pembelajaran, proses belajar mengajar di kelas dirancang agar

mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas anak sehingga tujuan

pembelajaran tercapai secara efektif, tetapi tetap menyenangkan.

1

Page 18: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

2

Pembelajaran sastra, khususnya kemampuan memahami unsur

intrinsik cerpen mengandung arti adanya konsep pengenalan dan

pemahaman terhadap cerpen. Pemahaman siswa pada cerpen dapat

ditumbuhkan dengan jalan pengenalan cerpen melalui keterlibatan siswa

secara terus-menerus efektif dan kreatif terhadap suatu kegiatan sastra.

Kegiatan memahami sastra (khususnya cerpen) berkaitan erat dengan latihan

mempertajam perasaan, penalaran, dan daya imajinasi serta kepekaan

terhadap fenomena masyarakat, budaya, dan lingkungan hidup.

Pembelajaran bahasa tentang kemampuan memahami cerpen di

sekolah sangat perlu diketahui karena penafsiran, pemahaman, dan

penghayatan dapat mempengaruhi tingkat komunikasi dengan orang lain.

Cerpen dengan kandungan konsep kebahasaan yang singkat dan memiliki

makna yang jelas. Pengenalan dan pemahaman terhadap cerpen dapat

meningkatkan daya apresiasi siswa sehingga dapat mengungkapkan makna

yang tersirat dalam cerpen tersebut. Untuk itu perlu diadakan atau

ditemukan cara pembelajaran yang tepat. Dengan model pembelajaran

cerpen yang efektif terhadap tingkat perkembangan dan kemampuan siswa

nantinya akan tumbuh pengembangan perasaan yaitu keterampilan menjiwai

karakter dan substansi dari ungkapan orang lain yang sesungguhnya.

Melihat begitu pentingnya sastra, maka sejak dini siswa sudah

diajarkan sastra di sekolah melalui pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan, rasa cinta dan

penghargaan terhadap Sastra Indonesia. Pengajaran Sastra juga mempunyai

Page 19: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

3

peran penting untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta

kematangan emosional dan sosial, menumbuhkan rasa nasionalisme memacu

pelajar, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa Negara Indonesia.

Pengajaran sastra (materi cerpen) tampaknya cukup sulit diajarkan

dibandingkan dengan karya sastra lainnya. Kesulitan pengajaran sastra,

khususnya cerpen terletak pada cara guru menuntun siswa atas dua unsur

yang terdapat dalam karya sastra cerpen yaitu unsur luar (ekstrinsik) dan

unsur dalam (intrinsik) dari cerpen itu sendiri. Unsur-unsur pembangun

cerpen tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab

antara unsur satu dengan yang lainnya saling mengikat dan semua unsur itu

membentuk totalitas makna yang utuh. Apalagi cerpen mengisahkan

sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa dan

pengalaman. Untuk itu guru harus mampu menuntun siswa agar mampu dan

memahami isi cerita dalam sebuah cerpen.

Seorang guru dituntut untuk mampu mengubah suasana kelas agar

tidak tegang, sebab pelajaran menganalisis sastra terutama cerpen

memerlukan penalaran yang tinggi. Pada saat siswa memahami dan

menganalisis isi cerpen, siswa membutuhkan suasana hati yang tenang agar

siswa berimajinasi dan mencurahkan segala imajinasinya dalam bentuk kata-

kata. Oleh karena itu, pengajaran yang bermakna jika guru mampu

menuntun siswa untuk memahami isi cerpen yang dibaca atau cerpen yang

sedang dianalisis.

Page 20: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

4

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan salah seorang

guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMPN 2 Bangli, diperoleh informasi

bahwa pemahaman tentang materi cerpen siswa masih rendah. Rendahnya

pemahaman siswa tentang cerpen terbukti dari nilai rata-rata kelas yang

diperoleh dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa

yang hanya 60,00. Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi standar

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah ditetapkan di SMPN 2 Bangli yaitu 72,00. Oleh karena

itu, pemahaman cerpen siswa di kelas VII/C SMPN 2 Bangli masih perlu

ditingkatkan. Rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen

disebabkan oleh rendahnya minat siswa terhadap cerpen dan sulitnya siswa

memahami unsur-unsur yang terkandung dalam cerpen. Siswa belum

memahami benar unsur-unsur yang terkandung dan kecendrungan siswa

hanya diajarkan dengan teknik ceramah dan teknik hafalan.

Hal inilah yang membuat rendahnya minat siswa serta sulitnya siswa

untuk memahami unsur-unsur yang terkandung dalam satu cerpen. Oleh

karena itu diperlukan adanya teknik-teknik pembelajaran inovatif yang dapat

menarik perhatian siswa, agar nilai pembelajaran sastra khususnya cerpen

yang diperoleh siswa dapat meningkat sesuai dengan harapan dan proses

belajar yang dialami siswa menjadi lebih bermakna. Hal yang dapat

dilakukan oleh guru adalah mengmabil alternatif yang efektif yang dianggap

tepat sesuai dengan tujuan, bahan kajian, dan keadaan siswa dalam upaya

Page 21: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

5

meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Dari masalah yang dihadapi guru dan siswa di kelas VII/C SMP N 2

Bangli sehubungan dengan pembelajaran menganalisis unsur intrinsik

cerpen yang belum memenuhi Standar Ketuntasan Minimal (KKM), peneliti

kemudian berkolaborasi dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas

VII/C SMP N 2 Bangli dan memutuskan untuk menerapkan metode

Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli

Tahun Pelajaran 2013-2014. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul

penelitian tindakan kelas yaitu “Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Unsur Intrinsik Cerpen melalui Penerapan Metode Kooperatif Tipe Think

Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013-2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan menganalisis

unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli

Tahun pelajaran 2013-2014?

Page 22: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

6

2. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan metode kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN

2 Bangli Tahun Pelajaran 2013-2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian

ini dilakukan untuk mencapai dua tujuan, yaitu (1) tujuan umum dan (2)

tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk :

a. Ikut menyumbangkan wawasan berupa pemikiran dan kualitas

kemampuan dalam upaya meningkatkan pembinaan dan

pengembangan bangsa dan sastra Indonesia, dan

b. Memberi input yang riil kepada guru pengajar Bahasa dan Sastra

Indonesia.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan :

a. Untuk mendapatkan data yang objektif bahwa penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat

meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada

siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli tahun Pelajaran 2013-2014.

b. Untuk menemukan langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share ((TPS) agar dapat meningkatkan

Page 23: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

7

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas

VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013-2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dan menambah wawasan untuk memperbaiki

kekurangan/kelemahan dalam proses pembelajaran sebelumnya,

sehingga motivasi siswa kembali bangkit dan hasil belajar siswa menjadi

lebih meningkatkan khususnya dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan

serta dapat dijadikan pedoman dalam mengelola pembelajaran

khususnya pelajaran bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan

mutu pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tempat mengajar,

b. Manfaat bagi siswa, penelitian ini akan memudahkan mereka dalam

mengikuti proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen, dan

c. Manfaat bagi sekolah, penelitian ini dapat sebagai refrensi serta

dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya.

Page 24: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada: (1) peningkatan

kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen melalui strategi pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII/C SMPN 2

Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014, (2) langkah-langkah penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) agar dapat

meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa

kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.6 Asumsi

Asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang

harus dirumuskan secara jelas dan berfungsi sebagai hal-hal yang disepakati

untuk berpijak dalam melaksanakan penelitian serta dipakai memperluas

permasalahannya (Srikunto, 1989:55).

Berpegang pada teori di atas, maka sebagai landasan berpijak pada

penelitian ini dipegang beberapa asumsi yaitu :

1. Guru yang mengajarkan bahasa Indonesia di kelas VII/C SMPN 2

Bangli memiliki kualitas dan wewenang untuk mengajarkan bahasa

Indonesia.

2. Materi pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas VII/C

SMPN 2 Bangli telah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Page 25: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

9

3. Materi menganalisis unsur-unsur cerpen sudah diajarkan pada

siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013-2014.

4. Semua siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli mempunyai kemampuan

yang sama dalam menerima pelajaran.

Page 26: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian yang baik tentunya penelitian yang berdasarkan teori-teori

yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan. Teori dapat berfungsi

sebagai pembatas dan penguat dalam sebuah penelitian, sehingga

pembahasan materi penelitian mengacu pada suatu pengertian yang jelas,

tepat dan utuh. Teori yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan dan

penggarapan penelitian ini diperoleh dari mempelajari buku-buku

kepustakaan yang relevan dan erat hubungannya dengan permasalahan yang

dibahas. Adapun hal-hal yang dibicarakan adalah sebagai berikut (1)

pengertian apresiasi sastra, (2) manfaat apresiasi sastra, (3) pengertian

cerpen, (4) unsur-unsur cerpen, (5) peranan cerpen bagi pendidikan anak, (6)

pengertian strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS),

(7) kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS), (8) langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS).

2.1 Pengertian Apresiasi Sastra

Apresiasi berasal dari bahasa latin “apreciatio” yang berarti

“mengindahkan” atau “menghargai” (Aminuddin, 1991:34). Menurut Taba

dalam Aminuddin (1991:34) mengatakan bahwa apresiasi merupakan suatu

proses yang melibatkan tiga unsur inti yaitu sebagai berikut.

10

Page 27: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

11

(1). Aspek Kognitif, yaitu aspek yang berkaitan dengan keterlibatan intelek

pembaca dalam upaya memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat

objektif. Unsur-unsur kesusastraan yang bersifat objektif tersebut,

selain dapat berhubungan dengan unsure-unsur yang secara internal

terkandung dalam teks sastra atau unsur intrinsik, juga dapat berkaitan

dengan unsur-unsur diluar teks sastra yang secara langsung menunjang

kehadiran teks sastra itu sendiri. Unsur sastra yang bersifat objektif itu

misalnya tulisan serta aspek bahasa dan struktur wacana dalam

hubungannya dengan kehadiran makna yang tersurat. Sedangkan

unsure ekstrinsik antara lain berupa biografi pengarang, latar proses

kreatif penciptaan, maupun latar sosial budaya yang menunjang

terbentuknya suatu teks sastra.

(2). Aspek Emotif, yaitu aspek yang berkaitan dengan keterlibatan unsur

emosi pembaca dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam

teks sastra yang dibacanya. Di samping itu, unsur emosi juga sangat

berperan dalam menillai unsur-unsur subjektif yang berupa bahasa

paparan yang mengandung makna yang bersifat konotatif.

(3). Aspek Evaluatif, yaitu aspek yang berhubungan dengan kegiatan

memberikan penilaian terhadap baik-buruk, indah-tidak indah, sesuai-

tidak sesuai serta jumlah penilaian yang harus hadir dalam sebuah

karya sastra.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh S. Effendi (dalam Aminuddin,

1991:35) mengungkapkan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan manggauli

Page 28: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

12

karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengerttian,

kepekaan pikiran kritis, dan kepekaaan perasaan yang baik terhadap karya

sastra.

Dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Taba dalam

Aminuddin (1991:34) yang mengatakan bahwa apresiasi merupakan suatu

proses yang melibatkan tiga unsur inti, yaitu (1) Aspek Kognitif, yaitu

aspek yang berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam upaya

memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. (2) Aspek Emotif,

yaitu aspek yang berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembaca dalam

upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang

dibacanya, (3) Aspek Evaluatif, yaitu aspek yang berhubungan dengan

kegiatan memberikan penilaian terhadap baik-buruk, indah-tidak indah,

sesuai-tidak sesuai serta jumlah penilaian yang harus hadir dalam sebuah

karya sastra.

2.2 Manfaat apesiasi sastra

Seseorang yang melakukan kegiatan mengapresiasi sastra khususnya

cerpen merupakan kegiatan yang tidak sia-sia (Supriadi, 1996: 299 - 303).

Ada empat manfaat yang diperoleh dalam mengapresiasi sastra, yaitu

sebagai berikut.

1. Manfaat Pendidikan

Mengapresiasi sastra dapat bermanfaat pendidikan jika guru pandai

memilih cerpen yang diajarkan kepada peserta didik. Dengan memilih

Page 29: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

13

karya sastra yang tepat, menanamkan kepekaan dan keindahan,

sekaligus juga akan mengajarkan moral, kesadaran akan kelestarian

lingkungan dan lain sebagainya. Dengan adanya pengajaran cerpen

yang mengandung nilai baik tentunya akan dapat menanamkan

kesadaran diri, hingga tidak akan hidup manja, karena tahu akan kerja

keras orang tuanya serta dapat mempertebal rasa ketuhanan.

2. Manfaat Estetik

Mnafaat estetik maksudnya adalah manfaat yang dirasakan seorang

apresiator karena memperoleh kenikmatan dari karya sastra yang

mengandung keindahan. Keindahan itu mendatangkan rasa puas,

nikmat, bahkan mungkin keindahan yang baru selain keindahan yang

dimiliki oleh seorang apresiator. Oleh karena peka terhadap keindahan,

maka apresiator dapat menumbuhkan karya yang kreatif.

3. Manfaat Memperluas Wawasan

Mengapresiasi sastra dapat memperluas wawasan seseorang. Dengan

mengapresiasi seseorang akan terbuka batinnya tentang kehidupan

sekelilingnya.

4. Manfaat Psikologis

Mengapresiasi sastra dapat bermanfaat psikolgis, artinya apresiator

secara psikologis merasakan sesuatu yang dapat membantu

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.

Page 30: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

14

2.3 Pengertian Cerpen

Secara umum dapat dikatakan bahwa cerpen adalah karangan pendek

yang berbentuk prosa. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh

yang penuh pertikaian. Cerpen adalah bentuk prosa yang pendek yang paling

sederhana merupakan kerja fiksi, dengan efek satu-satunya kesan impression

jadi mengungkap satu sari kehidupan manusia saja bukan berarti terdiri atas

satu halaman saja, tetapi dapat sampai beberapa halaman (Tarigan,

1984:170). Kata pendek dalam batasan ini tidak jelas ukurannya.

Sehubungan dengan hal ini maka di bawah ini dikemukakan beberapa

pendapat mengenai pengertian cerpen.

Cerpen adalah peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan

mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).

Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan satu kebutuhan ide

(Ajip Rosidi, 1985:176). Menurut Darisman (1998:59) menyatakan bahwa

cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang tentang sesuatu yang

pernah dialamninya atau hanya khayalan si pengarang. Cerita pada cerpen

lebih memusatkan pada satu tokoh cerita dalam satu situasi.

Dari beberapa pendapat dari pengertian cerpen di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita yang merupakan

kebulatan ide yang dibuat oleh pengarang tentang suatu hal yang dialaminya

atau hanya bersifat khayalan yang memberikan kesan tunggal pada jiwa

pembaca.

Page 31: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

15

Cerpen merupakan genre sastra yang lebih muda usianya dibandingkan

dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di

Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada awal 1910-

an. Cerpen merupakan cerita pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa

(konflik tunggal), tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara

tuntas dan utuh. Awal cerita (opening) ditulis secara menarik dan mudah

diingat oleh orang yang membacanya. Kemudian, pada akhir cerita (ending)

ditutup dengan suatu kejutan (surprise)

Dalam penelitian ini penulis merujuk pada pendapat Darisman yang

mengatakan, bahwa cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang

tentang sesuatu hal yang pernah dialaminya atau hanya khayalan si

pengarang saja (1985:59).

2.4 Pembagian Cerpen

Berdasarkan sudut pandang yang umum cerpen dapat diklasifikasikan

menjadi 2 yaitu, (1) berdasarkan jumlah kata dan (2) berdasarkan nilai

sastra (Henry Guntur Tarigan, 1985:178).

a. Berdasarkan jumlah kata

1. Cerita yang pendek adalah cerita pendek yang jumlah kata-

katanya dibawah 5.000 kata atau maksimal 5.000 kata, kira-kira

16 halaman kwarto dengan spasi rangkap. Apabila dibaca

memerlukan waktu kira-kira 15 menit.

Page 32: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

16

2. Cerpen yang panjang adalah cerita pendek yang jumlah kata-

katanya antara 5.000 kata sampai 10.000 kata atau kira-kira 33

halaman kwarto dengan spasi rangkap, yang dibaca kira-kira 30

menit.

b. Berdasarkan nilai sastra

1. Cerpen hiburan adalah cerpen yang dibuat untuk bisa menghibur

pembaca.

2. Cerpen sastra yaitu sebuah cerpen yang dibuat untuk mereka

yang senang dengan karya-karya sastra dan cerpen tersebut dapat

dianalisis oleh pembacanya.

b. Ciri – ciri Cerpen

Menurut Tarigan (1985:177) dalam prinsip-prinsip dasar sastra

mengemukakan beberapa ciri khas cerpen, adalah sebagai berikut.

1. Ciri utama cerpen adalah singkat, padat, dan intensif,

2. Bahasa dalam cerpen harus tajam, sugesti, dan menarik perhatian,

3. Unsur-unsur cerpen adalah : adegan, tokoh, dan gerak,

4. Cerpen harus mempunyai seorang tokoh utama,

5. Dalam cerpen sebuah kejadian atau peristiwa harus dapat menjadikan

pusat perhatian yang menarik sehingga dapat memancing para

pembacanya dan kemudian kejadian atau peristiwa harus dapat

menguasai jalan ceritanya,

6. Cerpen hanya tergantung pada satu situasi,

Page 33: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

17

7. Cerpen harus menimbulkan perasaan beda pembaca yaitu berawal

dari jalan cerita yang menarik,

8. Cerpen harus mempunyai satu efek atau ksan yang menarik,

9. Cerpen harus menimbulkan efek dalam pikiraan pembaca,

10. Cerpen harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsep

kehidupan baik langsung maupun tidak langsung,

11. Cerpen menyajikan satu emosi,

12. Cerpen harus menimbulkan perasaan pada pembaca bahwa jalan

ceritalah yang pertama-tama menarik perasaan dan baru menarik

pikiran,

13. Dalam cerpen ceritanya hanya terdiri dari inti suatu kejadian yang

merupakan cerpen, dan

14. Panjang cerita kurang lebih 10.000 kata.

2.5 Unsur Intrinsik Cerpen

Setiap karya sastra selalu didukung oleh unsur-unsur tertentu, unsur-

unsur pendukung itu antara lain : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu

dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah aspek-aspek yang

mempengaruhi cipta sastra yang bersumber dari luar cipta sastra itu sendiri

(Badrun, 1983:13). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra

hadir sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang secara faktual dapat dijumpai

jika orang membaca karya sastra. Unsur Intrinsik dalam karya sastra,

Page 34: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

18

khususnya cerpen, meliputi tokoh/penokohan, alur (plot), gaya bahasa, sudut

pandang, latar (setting), tema dan amanat.

1. Tokoh

Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan

watak, perwatakan atau karakter menunjuk pada sifat dan sikap para

tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seorang tokoh. Tokoh

cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai

pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada

pembaca. Secara umum kita mengenal tokoh protagonis dan

antagonis.

Tokoh cerita merupakan orang yang berperan dalam cerita.

Tokoh cerita mempunyai watak atau sifat (Widya Wendi,dkk.

2006:27). Tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh baik (protagonis)

dan tokoh jahat (antagonis). Tokoh protagonis adalah tokoh yang

kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma,

nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan

sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca.

Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya

konflik. Tokoh antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.

Ada beberapa cara penggambaran tokoh dalam cerpen, di

antaranya sebagai berikut (Sumardjo, 1983:56).

Page 35: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

19

- Melalui apa yang diperbuat oleh tokoh. Hal ini berkaitan dengan

bagaimana sang tokoh bersikap dalm situasi ketika tokoh harus

mengambil keputusan,

- Melalui ucapan-ucapan tokoh. Dari apa yang diucapkan tokoh

kita dapat mengetahui karakternya, dan

- Melalui penjelasan langsung. Dalam hal ini penulis

menggambarkan secara langsung karakter tokoh.

Ada dua cara memperkenalkan pelaku dalam cerita yaitu: secara

analitik dan secara dramatik (Antara, 1988:23):

1. Secara Analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan

watak atau karakter tokohnya, pengaramg menyebutkan

tokoh tersebut keras hati.

2. Secara Dramatik, yaitu pengarang tidak menjelaskan watak

pelaku ceritanya secara langsung, watak-watak pelaku

ceritanya digambarkan melalui hal-hal lain, seperti pilihan

nama tokohnnya, cara berpakaiannya, tingkah laku terhadap

tokoh lain melalui dialog.

Dalam sebuah cerita menggambarkan tokoh yang dipergunakan oleh

pengarang untuk memandang, menguraikan persoalan, dan menyelesaikan

sehingga dapat menghidupkan tokoh dan peristiwa. Pengarang

menempatkan tokohnya dengan karakter yang cocok dengan cerita yang

ditulisnya.

Page 36: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

20

2. Latar (Setting)

Latar (setting) adalah tempat, masa dan lingungan terjadinya cerita.

Lingkungan yang dimaksud adalah kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan

latar belakang alam (Sumardjo, 1983:50). Yang termasuk latar ini adalah

tempat atau ruang yang dapat diamati seperti di kampus, puskesmas,

warung. Demikian pula waktu, hari, tahun, musim atau periode sejarah

termasuk dalam latar. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan

jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca,

menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan

terjadi.

Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu :

1. Latar Tempat

Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat

dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu.

2. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa

yang diceritakan.

3. Latar Sosial

Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan social masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam

karya fiksi. Latar sosial dapat berupa kebisaaan hidup istiadat, tradisi,

keyakinan pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal

lainnya.

Page 37: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

21

3. Alur (Plot)

Alur merupakan urutan-urutan cerita yang memilki hubungan

sebab akibat. Alur adalah jalan cerita yang merangkai peristiwa-

peristiwa dalam cerita menjadi sebuah cerita yang utuh. (Widya

Wendi, 2006:270.

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam

membangun cerita, biasanya sering juga disebut jalan cerita.

Munculnya sebuah peristiwa dalam sebuah cerita harus mempunyai

hubungan dengan peristiwa lainnya, artinya terjadi suatu peristiwa

alasan mengapa pelaku itu melakukan suatu perbuatan. Urutan

peristiwa itu dimulai dengan memberikan suatu keadaan, kemudian

keadaan itu mengalami perkembangan yang pada akhirnya ditutup

dengan penuh penyelesaian. Jalan suatu cerita selalu dengan pola

perkenalan, keadaan, perkembangan, dan penutup.

Alur tidak hanya mengemukakan hal yang terjadi, tetapi

menjelaskan mengapa hal ini terjadi (Antara, 1998:27). Kehadiran

alur dapat membuat cerita berkesinambungan. Oleh karena itu, alur

dapat juga disebut susunan cerita atau jalan cerita. Ada dua cara yang

dapat digunakan dalam menyusun bagian-bagian cerita, yaitu

pengarang menyusun peristiwa-peristiwa secara berurutan mulai

perkenalan sampai dengan penyelesaian. Susunan yang demikian

disebut alur maju. Urutan peristiwa tersebut meliputi :

- Mulai melukiskan keadaan (situation)

Page 38: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

22

- Peristiwa-peristiwa mulai bergerak (generating circumtanses)

- Mencapai titik puncak (klimaks)

- Pemecahan masalah/penyelesaian (denoument)

Pengarang menyusun peristiwa secara tidak berurutan. Pengarang

dapat memulainya dari peristiwa terakhir atau peristiwa yang ada di

tengah, kemudian menengok kembali pada peristiwa-peristiwa yang

mendahuluinya (Antara, 1988:28). Susunan yang demikian disebut

alur sorot balik (flash back). Selain itu, ada juga istilah alur erat dan

alur longgar. Alur erat adalah jalinan peristiwa yang sangat padu

sehingga apabila salah satu peristiwa ditiadakan maka dapat

mengganggu keutuhan cerita. Adapun alur longgar adalah jalinan

peristiwa yang tidak begitu padu sehingga apabila salah satu

peristiwa ditiadakan tidak akan mengganggu jalan cerita.

4. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu

peristiwa dalam cerita atau dengan kata lain sudut pandang adalah

cara pengarang memandang cerita atau landasan tumpu (Sumardjo,

1983:54). Untuk mengetahui sudut pandang, dapat diajukan

pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah tersebut?

Adapun macam-macam sudut pandang adalah :

1. Pengarang turut ambil bagian dalam cerita (Author-participant).

Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu pengarang menjadi

pribadi pelaku utama sehingga ia menggunakan kata “aku” atau

Page 39: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

23

pengarang hanya mengambil bagian kecil saja, maksudnya

pengarang menggunakan kata “aku” dalam cerita tetapi bukan

sebagai pelaku utama.

2. Orang ketiga (Author-ominiscient). Pengarang menceritakan

ceritanya dengan mempergunakan kata “dia” untuk pelaku

utamanya tetapi ia turut hidup dalam pribadi pelakunya.

3. Pengarang hanya sebagai peninjau seolah-olah ia tidak dapat

mengetahui jalan pikiran pelakunya (Author-observer).

4. Sudut pandang secara campur baur (Multiple).

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan bentuk bahasa yang agak bersifat khusus

dipakai dalam menggambarkan image, menegaskan ide, dan maksud

karangan. Setiap pengarang mempunyai gaya tersendiri dalam

memaparkan ceritanya dan tidak jarang seorang pengarang dikenal

karena gaya bercerita yang dimilikinya misalnya pembaca yang

sudah akrab dengan hasil karya seorang pengarang ia akan tahu

persis bagaimana cara pengarang itu bercerita. Gaya bahasa

berfungsi untuk menghidupkan dan menjiwai karangan agar terasa

segar sehingga pembaca tidak merasa jenuh atau bosan. Apabila gaya

bahasa yang dipakai oleh pengarang telah menghasilkan daya

tertentu kepada pembacanya, berarti juga bahasa yang telah

digunakan telah mencapai “plastik bahasa”. Karya sastra yang plastik

Page 40: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

24

bahasanya tinggi akan disenangi pembaca, sebab gambaran-

gambaran atau lukisan-lukisan yang terdapat di dalamnya terasa

hidup, segar, dan berjiwa (Adiwardoyo, 1990:2).

Setiap karya sastra, khususnya cerpen sangat ditentukan oleh

penggunaan gaya bahasa. Gaya bahasa yang indah dan menarik akan

memancing untuk menikmati terus rangkaian cerita yang terjalin,

tidak menimbulkan rasa bosan bagi pembaca. Gaya pengarang dapat

dikenal dari idiom. Idiom yang digunakannya, pilihan kata yang

digunakannya, memilih tema, memandang tema atau meninjau

persoalan (Adiwardoyo, 1990:4).

6. Tema

Tema juga disebut dasar cerita yaitu sesuatu yang dijadikan

pemikiran dan persoalan oleh pengarang dalam ceritanya (Antara,

1988:26). Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok

permasalahan dalam sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra

letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.

Oleh karena itu, pengarang tidak mengatakan secara jelas tema

karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalm semua unsur cerpen, dan

dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik.

Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita,

tetapi mau mengatakan sesuatu kepada pembacanya. Sesuatu yang

mau dikatakan itu dapat berupa pandangan hidupnya atau komentar

Page 41: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

25

tentang kehidupannya. Kejadian dan perbuatan tokoh cerita, semua

didasari oleh ide atau gagasan pokok pengarang. Sebuah cerpen

harus selalu mengatakan suatu pendapat yaitu pendapat pengarang

tentang hidup ini sehingga orang lain dapat mengerti hidup ini lebih

baik (Sumardjo dan Saini, 1988:57).

Tema itu dikembangkan menjadi beberapa persoalan dalam

sebuah jalinan cerita sehingga ada suatu pesan atau amanat yang

ingin disampaikan pengarang. Tema dalam suatu karya sastra

letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.

Bagaimana upaya pembaca mengetahui tema sebuah karya sastra?

Menemukan tema tentulah dengan bimbingan cerita itu sendiri.

Pembaca harus menemukan kejelasan tokoh dan perwatakannya.

Situasi dan alur ceritanya (Antara, 1988:27).

Untuk mengetahui tema pembaca dapat menyusun pertanyaan-

pertanyaan seperti pertanyaan berikut ini:

1. Persoalan apakah yang paling menonjol dalam cerita itu?

2. Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca?

3. Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang

dalam cerita itu?

7. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa

pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam

cerita. Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik

Page 42: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

26

hal yang bersifat positif maupun negatif. Dari amanat pembaca dapat

memetik nilai moral apa yang terkandung dalam sebuah cerpen

(Antara, 1988:25).

2.5 Peranan Cerpen bagi Pendidikan Anak

Sepintas lalu tujuan seseorang membaca cerpen adalah untuk

menghibur diri dari berbagai kesibukan yang dijalani. Namun, dalam hal ini

cerpen memiliki fungsi yang dapat dibagi dalam lima golongan.

(http://www.sarjanaku.com/2011/08/pengertian-cerpen.html).

1. Fungsi rekreatif, yaitu fungsi memberikan rasa senang, gembira serta

menghibur para penikmat atau pembacanya,

2. Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau

pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang

terkandung di dalamnya,

3. Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahanbagi para penikmat atau

para pembacanya,

4. Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral

sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahu moral

yang baik dan tidak baik bagi dirinya, dan

5. Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat

dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.

Di sekolah, guru dapat menonjolkan dari segi pendidikan cerpen

yang diajarkan. Dengan jalan menuntun siswa mencari amanat yang ada

Page 43: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

27

dalam cerpen dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang

dialami anak. Dengan cara seperti itu pengajaran cerpen dapat

dimanfaatkan untuk menanamkan pendidikan terhadap anak. Sebagai

contoh diuraikan nilai-nilai pendidikan yang ada dalam cerpen.

Widya sudah sejak lama bersahabat dengan santi, mereka selalu

saling membantu satu sama lain. Hingga pada suatu hari Santi bercerita

pada Widya tentang cowok yang dia suka. “Widya tau gak sih saya tuh

suka banget sama Rangga itu loh yang kelas XI IPA2, aku dah lama suka

sama dia dulu waktu SMP aku sama dia pernah dekat, tapi ada yang

menghasut dia kalo aku ini cewek gak baik, tapi aku gak tau siapa yang

memfitnah aku. “Oh tenang nanti saya bantuin deh biar kamu bisa jadian

sama dia”. “Tapi gimana caranya Widya? Dia kan sudah gak suka sama

aku gara-gara ada yang bilang kala aku ini cewek gak baik-baik. Ya

tenang saja Santi nanti saya yang akan ngejelasin ke Rangga kalau

omongan yang dia denger itu gak benar. (diambil dari cerpen Sahabat

Selamanya, diceritakan oleh Dwika Martharina).

Dari cuplikan cerpen di atas dapat ditanamkan suatu pendidikan

kepada anak tentang persahabatan. Sahabat sejati akan selalu ada dekat

sahabat, ketika sahabat itu dalam keadaan suka ataupun duka. Untuk

meyakinkan anak agar anak mau saling membantu dan menghargai

orang lain kita dapat memberi gambaran suasana kehidupan seperti

cerpen diatas. Jika rasa saling membantu dan sikap kerja sama sudah

tertanam maka suasana kehidupan akan aman, damai dan tentram.

Page 44: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

28

Dalam melaksanakan pengajaran cerpen guru dapat dengan mulai

menyuruh siswa membaca cerpen yang telah disediakan dalam buku teks.

Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan cerpen yang

telah dibaca. Agar diskusi berjalan dengan baik dan terarah guru bisa

menuntun dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan unsur-

unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen

(http://www.sarjanaku.com/2011/08/pengertian-cerpen.html).

Adapun cara lain untuk melaksanakan pengajaran cerpen sebagai berikut

ini:

1) Membaca cerita cerpen, kemudian mencatat hal-hal yang

penting/menarik kemudian menyusun pertanyaan,

2) Memberi tugas kepada siswa untuk meminjam cerpen di

perpustakaan. Kemudian guru menugaskan siswa membaca

cerpen itu dan selanjutnya guru meminta siswa untuk

mengungkapkan isi cerpen yang dibaca baik secara lisan

maupun secara tertulis,

3) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kliping

berbagai judul cerpen. Kegiatan ini dapat dilakukan secara

perorangan maupun berkelompok, dan

4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari cerpen di

surat kabar dan selanjutnya siswa ditugaskan untuk menceritakan

kembali cerpen tersebut di depan kelas denga bahasanya sendiri.

Page 45: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

29

2.6 Pengertian Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Strategi berfikir berpasangan berbagi atau Think Pair Share (TPS) adalah

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi

pola interaksi siswa. Strategi Think Pair Share ini berkembang dari penelitian

belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang

Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends

(1997), menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif

untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua

resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara

keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dapat memberi siswa lebih banyak

waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.Guru memperkirakan hanya

melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang

menjadi tanda tanya. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah

cara efektif untuk mengubah pola wacana dalam kelas. Pendekatan ini menantang

asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi perlu dilakukan dalam setting seluruh

kelompok, dan memiliki prosedur-prosedur built-in untuk memberikan lebih

banyak waktu kepada peserta didik untuk berpikir, untuk merespons, dan untuk

saling membantu (Nuryata, 2010:202).

Page 46: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

30

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS)

Menurut Hartina (2008:12) kelebihan model pembelajaran model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (tps) adalah sebagai berikut.

1. Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak

langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru,

serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang

diajarkan.

2. Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan

pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam

memcahkan masalah.

3. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya

dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.

4. Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil

diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada dapat

menyebar.

5. Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam

proses pembelajaran.

Selain memiliki kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) juga memiliki kelemahan.

Page 47: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

31

1. sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya

rendah dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang

terbentuk banyak.

2. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimnitor

3. Lebih sedikit ide yang muncul

4. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah. (www.onlinesyariah.com)

2.8 Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS).

Langkah-langkah atau fase dari teknik Think Pair Share (TPS). (Trianto,

2009:81).

a. Langkah 1 : Berfikir (Thinking)

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan

dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa

menit untuk berfikir sendiri tentang jawaban dari pertanyaan yang

disampaikan oleh guru. Siswa perlu diajari bahwa berbicara tidak

menjadi bagian dari waktu berfikir.

b. Langkah 2 : Berpasangan (Pairing)

Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan

mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu

yang disediakan dapat berupa saling berbagi jawaban bila pertanyaan

yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus

Page 48: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

32

yang diidentifikasikan. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih

dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.

c. Langkah 3 : Berbagi (Sharing)

Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi dengan keseluruhan kelas tentang apa yang telah mereka

bicarakan. Hal ini lebih efektif bagi guru untuk berjalan mengelilingi

ruangan, dari satu pasangan ke pasangan yang lain sampai sekitar

sebagian pasangan mendapatkan kesempatan untuk melaporkan hasil

diskusi mereka.

Page 49: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan

meningkatkan praktek-praktek pengajaran dikelas secara professional

(Depdikbud, 1999:8). Penelitian ini bersifat kolaboratif karena peneliti tidak

hanya melibatkan siswa tetapi peneliti juga melibatkan guru pamong yang

mengajar bahasa Indonesia di kelas VII/C SMPN 2 Bangli, agar penelitian

ini memberikan hasil yang optimal.

Dalam penelitian ini yang dicobakan adalah penggunaan metode

diskusi dalam usaha meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun pelajaran 2013-2014. Jadi

bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan mengambil pola kelompok tunggal dalam penentuan kelompok

(group) dan pengaturan tindakan (treatment).

3.2 Tempat penelitian, Subjek, Objek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMPN 2 Bangli,

Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Subjek penelitian ini adalah seluruh

33

Page 50: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

34

siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013-2014 yang

berjumlah 35 orang terdiri atas 20 orang perempuan dan 15 orang laki-laki.

Objek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui metode pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun

Pelajaran 2013-2014.

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian tindakan kelas ini, direncanakan sampai pada

siklus ke-N untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Penelitian ini adalah

penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang pelaksanaannya dikolaborasikan

dengan guru pengajar di kelas VII/C SMPN 2 Bangli untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

metode diskusi. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan

yaitu menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengalisis unsur

intrinsik cerpen dan guru pamong sebagai observer (pengamat tindakan).

Pelaksanaan tindakan kelas ini dirancang sebagai berikut :

Page 51: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

35

Skema Siklus Penelitian

Diadopsi dari Arikunto (2010:16)

1) Perencanaan atau planning adalah tindakan yang akan dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik.

2) Tindakan atau acting adalah pembelajaran seperti apa yang

dilakukan peneliti untuk meningkatkan kemampuan menganalisis

unsur intrinsik cerpen.

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus II

Pengamatan

Refleksi

?

Page 52: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

36

3) Pengamatan dan penelitian atau observing and evaluation adalah

pengamatan peneliti terhadap peran serta siswa selama pembelajaran

dan pengamatan terhadap hasil kerja siswa.

4) Refleksi atau reflecting adalah kegiatan mengkaji dan

mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga

dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar mengajar selanjutnya.

3.4 Prosedur Penelitian

1. Refleksi Awal

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara yang peneliti lakukan

dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VII/C SMPN 2 Bangli,

diperoleh informasi bahwa pemahaman tentang materi cerpen siswa masih

rendah. Rendahnya pemahaman siswa terbukti dari nilai rata-rata kelas yang

diperoleh dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen yang hanya

60,00. Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi standar Ketuntasan Minimal

(KKM) untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah ditetapkan

di SMPN 2 Bangli yaitu 72,00. Oleh karena itu, pemahaman cerpen siswa di

kelas VII/C SMPN 2 Bangli masih perlu ditingkatkan. Dengan melihat kondisi

tersebut, peneliti merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli.

Page 53: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

37

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Untuk melaksanakan tindakan penelitian ini diperlukan beberapa

perencanaan. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam perencanaan penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Tes diagnotik yang disiapkan berupa teks tertulis yang berbentuk

esai. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal

menganalisis unsur intrinsik cerpen.

2. Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana

program yang ditempuh melalui proses belajar mengajar yang telah

disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

3. Format observasi siswa. Format observasi digunakan pada saat

melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas.

4. Tes

Tes digunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi cerpen

tentang pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Tes yang digunakan

berupa tes tertulis yang berbentuk esai. Tes ini dilaksanakan setelah

proses belajar mengajar selesai/berakhir.

b. Pelaksanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah kongkret pelaksanaan dari rencana

tindakan penelitian kelas tersebut adalah sebagai berikut.

Page 54: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

38

Tabel 01. Skenario Pembelajaran Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen melalui

Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS).

Kegiatan Awal

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

01 Membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam dan mengabsen kehadiran siswa.

Siswa bersama-sama memberi

salam

02 Menginformasikan rencana pelajaran hari

tersebut, yaitu pembelajaran memahamai

unsur-unsur intrinsik Cerpen melalui

Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS)

Mendengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS)

03 Mengapersepsi kelas dan menyampaikan

tujuan pembelajaran

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan guru.

04 Guru memberikan kesempatan siswa untuk

berpasangan dengan teman sebangku.

Berpasangan dengan teman

sebangkunya.

Page 55: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

39

Kegiatan Inti

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

05 Eksplorasi :

Menjelaskan materi pelajaran menganalisis

unsur intrinsik cerpen dan menjelaskan

metode pembelajaran kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) kemudian

memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya terhadap materi yang

belum dimengerti.

Menyimak dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting

06 Membagikan cerpen kepada seluruh siswa. Menerima pembagian cerpen.

07

Elaborasi :

Meminta siswa untuk membaca dan

berfikir (Think) untuk menentukan unsur-

unsur intrinsik cerpen tersebut.

Membaca dan menentukan

unsur-unsur intrinsik cerpen.

08 Meminta siswa berpasangan (Pair) untuk

mendiskusikan hasil pemikiran mereka.

Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja

sama dan tukar pikiran antar masing-

masing pasangan.

Berdiskusi dengan teman

sebangku, dapat berupa saling

berbagi jawaban yang telah

mereka peroleh.

Page 56: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

40

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

09 Meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi (Share) mengenai hasil diskusi

mereka ke depan kelas.

Mempresentasikan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya ke

depan kelas.

Kegiatan akhir

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

10 Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada

pasangan yang lain untuk memberikan

tanggapan.

memberikan tanggapan terhadap

hasil diskusi pasangan lainnya.

11 Mengemukakan jawaban yang paling

tepat.

Menyimak penjelasn guru

dengan baik

12 Menentukan pasangan yang paling baik

dan memberi penguatan kepada pasangan

yang berprestasi.

Menyimak komentar guru

13 Memberikan tugas untuk berlatih dirumah,

agar siswa membaca dan menganalisis

unsur intrinsik cepen yang lain.

Mencatat PR

14 Menutup pembelajaran dengan salam Mengucapkan salam

Page 57: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

41

c. Observasi dan Evaluasi

Dalam tahap observasi dan evaluasi (Nurgiantoro, 2001:19),

peneliti menempuh beberapa langkah untuk mengumpulkan data yaitu:

(1) observasi/pengamatan langsung selama proses pembelajaran untuk

mengetahui keaktifan dan keefektifan metode kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dalam pembelajarannya menganalisis unsur

intrinsik cerpen, (2) Mengadakan evaluasi dengan tes tentang

kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

d. Refleksi

Untuk memperoleh kesimpulan tentang hasil tindakan yang

dilakukan, maka secara kontinyu peneliti menganalisis hasil tindakan

tersebut dengan menggunakan metode analisis deskriftif adalah untuk

memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh.

Gambaran umum ini dapat menjadi acuan untuk melihat karakteristik

data yang diperoleh. Analisis yang pertama dilaksanakan untuk

pelaksanaan tindakan yang diambil, pelaksanaannya sesuai atau tidak

dengan yang telah direncanakan. Kedua, analisis terhadap kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS).

Dalam analisis ini juga diadakan wawancara terhadap siswa

untuk mengetahu prilaku yang sifatnya positif dan prilaku yang

Page 58: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

42

sifatnya negatif (http://anneahira.com/langkah-langkah-menulis-

karyailmiah.htm).

Selanjutnya berdasarkan data observasi dan hasil tes siswa dalam

menganalisis sebuah cerpen melalui penerapan metode kooperatif tipe

Thinks Pair Share (TPS), peneliti melakukan refleksi. Refleksi ini

dapat menghasilkan berbagai kemungkinan. Pertama, tindakan yang

hasilnya positif atau sudah baik, dipertahankan dan yang tidak

diperbaiki lagi. Kedua, tindakan yang masih dirasakan menghambat

atau masih memiliki kekurangan perlu direvisi dalam pembuatan

rencana siklus berikutnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Metode Observasi

Observasi merupakan suatu proses kompleks, yaitu proses

yang tersusun dari berbagai proses (Nurgiantoro, 2001:19). Proses

yang dimaksud antara lain adalah proses pengamatan dan ingatan.

Dalam penelitian ini, metode observasi sigunakan untuk

mengumpulkan data berupa aktivitas siswa dan guru selama proses

belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan pada saat

pelaksanaan tindakan di kelas dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran.

Page 59: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

43

2). Metode Tes

Metode tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian

yang berbentuk tugas yang dikerjakan oleh anak atau sekelompok

anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau

prestasi anak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang

dicapai oleh anak-anak atau dengan nilai standar yang telah

ditetapkan (Nurkancana, 1992:25).

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen yang akan diadakan

pada setiap akhir tindakan, dengan tujuan untuk mengetahui

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari

setelah pemberian tindakan. Tes yang diberikan dalam bentuk tes

uraian, karena peneliti ingin mengetahui proses jawaban siswa secara

rinci. Penyusunan tes mengacu pada indikator yang telah ditetapkan

pada kompetensi dasar. Peningkatan kemampuan yang diharapkan

adalah peningkatan kemampuan dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen. Tes sebagai alat pengumpul data yang penulis susun adalah 7

(tujuh) item, yang masing-masing item diberi skor 1-10.

Tabel 02. Rubrik Penilaian Hasil Belajar Siswa

No. Aspek-aspek yang dinilai Skor

(1) (2) (3)

1 Tokoh 1-10

Page 60: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

44

2 Latar (Setting) 1-10

3 Alut (plot) 1-10

4 Sudut Pandang (Point of View) 1-10

5 Gaya Bahasa 1-10

6 Tema 1-10

7 Amanat 1-10

JUMLAH 70

Berdasarkan tabel di atas dapat dicarikan skor ideal (SMI) yaitu

menjumlahkan hasil yang diperoleh oleh siswa. Dalam mengubah skor

mentah menjadi skor standar di sisni digunakan pedoman absolute skala

sebelas. Adapun pedoman konversi skala sebelas adalah sebagai berikut.

Penguasaan 95%= x 70= 66,5

Penguasaan 85%= x 70= 59,,5

Penguasaan 75%= x 70= 52,5

Penguasaan 65% = x 70= 45,5

Penguasaan 55%= x 70= 38,5

Penguasaan 45%= x 70= 31,5

Penguasaan 35%= x 70= 24,5

Penguasaan 25%= x 70= 17,5

95 100

85 100 75 100

65 100

55 100

45 100

35 100

25 100

85 100

Page 61: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

45

Penguasaan 15%= x 70= 10,5

Penguasaan 5%= x 70= 3.5

Penguasaan 0%= x 70= 0

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, pedoman konversinya adalah

seperti yang diuraikan di bawah ini.

Proses Penguasaan Skor Standar

67-70 100

61-66 90

55-60 80

49-54 70

43-48 60

37-42 50

31-36 40

25-30 30

19-24 20

13-18 10

0-12 0

Berdasarkan pada tabel konversi si atas dapatlah ditentukan besarnya

skor standar di atas dari masing-masing siswa yaitu yang mendapatkan skor

mentah 67-70 akan memperoleh skor standar 100, siswa yang mendapatkan

skor mentah 61-66 akan memperoleh skor standar 90, siswa yang mendapat

skor mentah 55-60 akan memperoleh skor standar 80, dan begitu seterusnya.

15 100

5 100

0 100

Page 62: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

46

Berdasarkan peringkat kemampuan yang digunakan dalam penilaian

berbasis kelas, maka dapat dikemukakan tingkat kemampuan menganalisis

unsur intrinsik cerpen siswa sebagai berikut :

a. Angka 100 = istimewa

b. Angka 90 = baik sekali

c. Angka 80 = baik

d. Angka 70 = lebih dari cukup

e. Angka 60 = cukup

f. Angka 50 = hampir cukup

g. Angka 40 = kurang

h. Angka 30 = kurang sekali

i. Angka 20 = buruk

j. Angka 10 = buruk sekali (Depdikbud, 1994:2)

3.6 Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menganalisis data

adalah teknik diskriptif kuantitatif (Santosa, 2005:8). Teknik diskriptif

kuantitatif adalah suatu teknik yang menggunakan paparan sederhana dan

berkaitan dengan angka-angka. Data yang dianalisis dengan teknik diskriptif

kuantitatif adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS). Selain itu, untuk memperjelas data dalam bentuk

deskriptif kuantitatif diperlukan penjelasan tentang kualitas pembelajaran

dengan teknik analisis data deskriftif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif

Page 63: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

47

adalah data yang didapatkan melalui pengamatan selama proses

pembelajaran.

Setelah mengetahui nilai masing-masing siswa, selanjutnya secara

klasikal dapat dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Mean =

Keterangan

Mean : Nilai rata-rata

∑ (sigma) : Jumlah

F : Frekuensi

X : Nilai

N : Jumlah sampel (Nurkencana, 1992:99)

∑fx

N

Page 64: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini dibahas hasil-hasil yang diperoleh selama peneliti

melakukan penelitian di kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini telah disesuaikan dengan

tahapan-tahapan dan prosedur yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam

penelitian ini diperlukan tiga siklus untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah

yang dirumuskan. Dari pelaksanaan penelitian tersebut, diperoleh data yang

diperlukan untuk mengevaluasi hasil dari setiap siklus. Data yang diperoleh dari

penelitian ini adalah data dari hasil tes kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen melalui penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan data

yang didapatkan dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran.

4.1 Refleksi Awal

4.1.1 Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah seorang guru

bahasa Indonesia di SMPN 2 Bangli, diperoleh informasi bahwa pemahaman

tentang materi cerpen siswa masih rendah. Rendahnya pemahaman siswa tentang

cerpen terbukti dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh dalam pembelajaran

menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa yang hanya 60,00. Nilai rata-rata

tersebut belum memenuhi standar Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata

48

Page 65: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

49

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah ditetapkan di SMPN 2 Bangli

yaitu 72,00. Oleh karena itu, pemahaman cerpen siswa di kelas VII/C SMPN 2

Bangli masih perlu ditingkatkan.

4.1.2 Hasil Tes Awal

Tes awal dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen. Tes awal juga dilaksanakan untuk

menentukan penelitian dapat dilanjutkan atau tidak, hal ini dapat dilihat dari hasil

yang diperoleh dari tes awal.

Berdasarkan tes awal yang dilaksanakan, didapatkan hasil kemampuan

siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen, yang dapat diterangkan pada

tabel di bawah ini.

Tabel 03. Nilai Tes Awal Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Siswa Nilai Masing-masing Aspek SM SS A B C D E F G

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 I Made Dwi

Aksara 7 6 7 5 7 5 6 43 60

2 Ni Kadek Sri

Windari 8 7 6 7 7 7 7 49 70

3 Ni Kdk Diah

A.Kesuma W. 8 7 7 7 7 7 8 51 70

4 Komang Oka

Wibawa 8 7 6 7 6 7 7 48 60

5 Ni Made Nopi

Yanti 7 7 5 6 5 7 7 44 60

Page 66: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

6

I Gede

Sulaksana

Putra

6 5 5 4 5 5 5 35 40

7 I Nengah Eri

Purnama Yuda 7 7 6 6 6 6 6 44 60

8 Ni Kadek Vina

Astiti Yanti 8 8 7 7 7 7 7 51 70

9 Ni Luh Trisna

Anggreni 7 6 6 5 6 5 5 40 50

10 Kadek

Dwipayani 7 7 7 6 6 6 6 45 60

11 I Wayan Oka

Saputra 7 8 7 6 6 7 8 49 70

12 Ni Komang

Vina Trisna Y. 8 8 7 6 7 7 7 50 70

13 Ni Kadek

Milayani 6 6 5 5 4 5 5 36 40

14 Ketut Pasek

Arisena 7 7 6 6 5 6 6 43 60

15 Ni Luh Widya

Desyantari 8 8 8 8 7 8 8 55 80

16 I Gede Adi

Wirayana 5 7 6 6 6 6 5 41 50

17 A.A.A. Citra

Ariyanti 8 8 8 8 7 8 8 55 80

18 Ni Kdek Liony

Agustini 8 8 7 7 7 7 7 51 70

19 I Ngh Untung

Yudistira 6 6 5 5 5 5 5 37 50

Page 67: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

51

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

20 Ketut Ayu

Widya Sasrini 5 6 5 4 5 4 5 34 40

21 I Made Rama

Darmana P. 5 6 6 5 5 4 5 36 40

22 Ni Kadek

Arinita 7 7 6 6 6 6 7 45 60

23 I Made Putra 6 6 5 4 5 5 5 36 40

24 Luh Putu Ryan

Lestari 8 7 7 7 7 7 7 50 70

25 I Komang Andi

Ariana 7 7 7 6 6 6 7 46 60

26 I Nengah

Sudiartawan 6 7 6 6 6 6 6 43 50

27 Ni Ketut Doni 5 5 5 4 4 4 5 32 40

Jumlah 185 184 168 159 160 163 170 1.189 1.570

Nilai Rata-rata 58,15

Keterangan :

A : Tokoh

B : Latar (Setting)

C : Alur (plot)

D : Sudut Pandang (Point of View)

E : Gaya Bahasa

F : Tema

G : Amanat

SM : Skor Mentah

SS : Skor Standar

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti jelaskan kemampuan siswa yaitu

dari 27 orang siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen : terdapat 2 orang

Page 68: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

52

(7,4%) mendapat nilai 80 dengan predikat baik, terdapat 7 orang (25,93%)

mendapat nilai 70 dengan predikat lebih dari cukup, 8 orang (29,63%) mendapat

nilai 60 dengan predikat cukup, 4 orang (14,82%) mendapat nilai 50 dengan

predikat hampir cukup, dan 6 orang (22,22%) mendapat nilai 40 dengan predikat

kurang. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 58,15.

4.1.2 Analisis Data Tes Awal

Analisis data tes awal tentang kemampuan menganalisis unsur intrinsik

cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 04. Analisis Data Tes Awal

No Kategori Rentangan Skor

Skor Standar

(x)

Frekuensi (f)

Jumlah Nilai (fx)

Persen (%)

Nilai Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Istimewa 95-100 100 0 0 0

1.570 : 27 = 58,15

2 Baik Sekali 85-94 90 0 0 0

3 Baik 75-84 80 2 160 7,4%

4 Lebih dari

cukup 65-74 70 7 490 25,93%

5 Cukup 55-64 60 8 480 29,63%

6 Hampir cukup 45-54 50 4 200 14,82%

7 Kurang 35-44 40 6 240 22,22%

8 Kurang sekali 25-34 30 0 0 0

9 Buruk 15-24 20 0 0 0

10 Buruk sekali 5-14 10 0 0 0

27 1.570 100%

Page 69: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

53

Tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan menganalisis unsur

untrinsik cerpen siswa masih kurang ( di bawah KKM). Secara individual, dari 32

orang siswa hanya 2 orang (7,4%) siswa tuntas sesuai terget yang telah ditentukan

dalam materi menganalisis unsur intrinsik cerpen dan 25 orang (92,6%) siswa

yang belum tuntas (belum memenuhi target yang ditetapkan). Secara klasikal nilai

rata-rata pada pelaksanaan tes awal ini adalah 58,15. Oleh karena itu, peneliti

memandang perlu menerapkan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

sebagai salah satu metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen.

4.2 Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 15 April 2014 dengan satu kali

pertemuan (2x40) menit. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan siklus 1 telah

peneliti paparkan pada BAB III yaitu pada prosedur penelitian. Berikut ini peneliti

paparkan hasil pelaksanaan siklus I.

4.1.2 Hasil Observasi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi, dapat peneliti jelaskan bahwa menganalisis

unsur intrinsik cerpen melalui metode koperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat

menarik minat siswa untuk belajar. Walaupun demikian, masih ada beberapa

siswa yang enggan bersosialisai dengan teman sebangku mereka. Ada pasangan

yang hanya didominasi oleh satu orang yang aktif dalam mengerjakan tugas dan

yang satu lagi asyik dengan kesibukannya sendiri. Ada beberapa siswa yang malas

Page 70: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

54

membaca contoh cerpen yang akan dibahasnya. Secara umum keaktivan siswa

berpasangan dalam mengerjakan tugas tergolong cukup aktif dan mau bertanya

pada peneliti tentang materi pelajaran yang belum jelas dimengerti. Siswa dengan

antusias mendengarkan penjelasan guru (peneliti) dan mengerjakan tugas yang

diperintahkan oleh peneliti. Walaupun demikian, masih ada pasangan yang masih

ragu-ragu serta belum mengerjakan apa pun. Peneliti menghampiri pasangan

tersebut dengan memberi motivasi dan dorongan untuk mengerjakan tugas

tersebut. Situasi kelas makin ramai dengan makin banyak siswa yang bertanya

tentang hal yang belum mereka mengerti. Guru (peneliti) memberi penjelasan

disertai dengan contoh-contoh.

4.2.2 Hasil Tes Siklus I

Sebelum pembelajaran berakkhir guru menugaskan siswa menjawab tes ese

bentuk uraian terkait dengan materi yang dibahas pada siklus I yaitu unsur

intrinsik cerpen ” Peradilan Rakyat”. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 05. Nilai Tes Siklus I Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen melalui Penerapan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Siswa Nilai Masing-masing Aspek SM SS A B C D E F G

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 I Made Dwi

Aksara 8 7 7 6 7 7 7 49 70

2 Ni Kadek Sri

Windari 8 8 7 7 7 8 8 53 70

Page 71: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

55

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3 Ni Kdk Diah

A.Kesuma W. 8 8 7 7 7 7 8 52 70

4 Komang Oka

Wibawa 8 8 7 7 7 7 7 51 70

5 Ni Made Nopi

Yanti 7 7 6 6 6 7 7 46 60

6

I Gede

Sulaksana

Putra

7 7 5 5 5 5 7 41 50

7 I Nengah Eri

Purnama Yuda 8 8 7 6 6 6 7 48 70

8 Ni Kadek Vina

Astiti Yanti 8 8 7 7 7 7 8 52 70

9 Ni Luh Trisna

Anggreni 8 7 6 5 6 7 7 46 60

10 Kadek

Dwipayani 8 8 7 6 6 6 7 48 60

11 I Wayan Oka

Saputra 8 8 7 7 6 7 8 51 70

12 Ni Komang

Vina Trisna Y. 8 8 7 7 7 7 8 52 70

13 Ni Kadek

Milayani 7 7 6 6 5 6 7 44 60

14 Ketut Pasek A. 8 8 7 6 6 7 7 49 70

15 Ni Luh Widya

Desyantari 8 8 8 8 8 8 8 56 80

16 I Gede Adi

Wirayana 7 7 6 6 6 6 7 45 50

17 A.A.A.Citra 8 8 8 8 8 8 8 56 80

Page 72: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

56

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

18 Ni Kdek Liony

Agustini 8 8 8 8 7 8 8 55 80

19 I Ngh Untung

Yudistira 7 6 6 6 6 6 6 43 60

20 Ketut Ayu

Widya Sasrini 7 7 5 5 5 7 7 43 60

21 I Made Rama

Darmana P. 8 7 6 5 5 6 7 44 60

22 Ni Kadek

Arinita 8 8 7 6 7 7 7 50 70

23 I Made Putra 7 7 6 6 6 7 7 46 60

24 Luh Putu Ryan

Lestari 8 8 7 7 7 8 8 53 70

25 I Komang

Andi Ariana 8 8 7 6 6 7 7 49 70

26 I Nengah

Sudiartawan 7 7 7 6 6 6 7 46 60

27 Ni Ketut Doni 7 6 5 5 5 5 5 38 50

Jumlah 207 202 179 170 170 183 195 1.306 1.770

Nilai Rata-

rata 65,55

Keterangan :

A : Tokoh

B : Latar (Setting)

C : Alur (plot)

D : Sudut Pandang (Point of View)

E : Gaya Bahasa

F : Tema

Page 73: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

57

G : Amanat

SM : Skor Mentah

SS : Skor Standar

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti jelaskan hasil pengukuran

kemampuan dari 27 siswa pada siklus I dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII/C

SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014, yaitu terdapat 3 orang (11,11%)

mendapat nilai 80 dengan kategori baik, terdapat 12 orang (44,45%) mendapat

nilai 70 dengan kategori lebih dari cukup, terdapat 9 orang (33,33%) mendapat

nilai 60 dengan kategori cukup dan 3 orang (11,11%) mendapat nilai 50 dengan

kategori hampir cukup. Nilai rata-rata yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus I

adalah 65,55.

4.2.3 Analisi Data Siklus I

Analisis data hasil tes siklus I tentang kemampuan menganalisis unsur

intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 05. Analisis Data Tes Siklus I

No Kategori Rentangan

Skor

Skor Standar

(x)

Frekuensi (f)

Jumlah Nilai (fx)

Persen (%)

Nilai Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Istimewa 95-100 100 0 0 0

1.770 : 27 = 65,55

2 Baik Sekali 85-94 90 0 0 0

3 Baik 75-84 80 3 240 11,11%

4 Lebih dari

cukup 65-74 70 12 840 44,45%

Page 74: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

58

1 2 3 4 5 6 7 8 5 Cukup 55-64 60 9 540 33,33%

6 Hampir cukup 45-54 50 3 150 11,11%

7 Kurang 35-44 40 0 0 0

8 Kurang sekali 25-34 30 0 0 0

9 Buruk 15-24 20 0 0 0

10 Buruk sekali 5-14 10 0 0 0

27 1.770 100%

Secara individual, dari 27 orang siswa hanya 3 orang (11,11%) siswa tuntas

sesuai dengan target yang telah ditentukan dalam materi menganalisis unsur

intrinsik cerpen dan 24 orang (88,89%) siswa yang belum tuntas. Secara klasikal

nilai rata-rata kelas baru mencapai 65,55 (masih di bawah KKM). Oleh karena itu,

peneliti memandang perlu penelitian dilanjutkan pada siklus II.

4.2.4 Refleksi Siklus I

Dari hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I, baik berdasarkan

observasi maupun tes, maka perlu dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini merupakan

kesimpulan dari pembelajaran siklus I, yang nantinya berguna sebagai tolak ukur

pada siklus II. Dengan melakukan pembenahan tindakan berdasarkan hasil

refleksi didapatkan beberapa temuan yang masih perlu pembenahan. Temuan

pertama, siswa masih suka bermain dan asyik ngobrol dengan teman sebangkunya

(pasangannya) ketika berdiskusi, sehingga situasi agak gaduh dan kurang

kondusif. Temuan kedua, pembacaan hasil diskusi terkesan kurang sistematis dan

terburu-buru karena siswa merasa tegang tampil ke depan kelas dan belum

terbiasa mempresentasikan hasil kerjanya. Temuan ketiga, masih banyak siswa

Page 75: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

59

yang ribut dan tidak memperhatikan temannya ketika mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas.

Berdasarkan hasil refleksi pada temuan-temuan di atas, peneliti

menyimpulkan untuk dilaksanakannya siklus II dengan pemodifikasian

pelaaksanaan siklus I. Peneliti juga meminta masukan dari guru pamong mengenai

hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan demi kesempurnaan pada siklus II

nanti.

4.3 Siklus II

4.3.1 Perencanaan Pada siklus II perencanaannya tidak jauh berbeda dengan siklus I, hanya

berbeda judul cerpen yang dianalisis. Judul cerpen yang dianalisis pada siklus II

adalah ” Sukreni Gadis Bali”. Pelaksanaan suklus II merupakan pemodifikasian

dari siklus I untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pada siklus I. Siklus II ini

dilaksanakan pada hari Selasa, 22 April 2014 dengan waktu 2 x 40 menit (2 jam

pelajaran).

Adapun perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana

program yang ditempuh melalui proses belajar mengajar yang telah

disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, peneliti menjelaskan

materi pelajaran dengan cara mengulang sebanyak tiga kali agar

siswa lebih cepat mengerti.

Page 76: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

60

2. Format observasi siswa. Format observasi digunakan pada saat

melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas.

3. Tes

Tes digunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi cerpen

tentang pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Tes yang digunakan

berupa tes tertulis yang berbentuk esai. Tes ini dilaksanakan setelah

proses belajar mengajar selesai/berakhir.

4. Memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal

yang belum dimengerti.

5. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang percaya diri.

6. Memberikan perhatian khusus bagi siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran.

4.3.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus I.

Adapun langkah-langkah kegatan yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus II

dapat dilihat dalam skenario pembelajaran di bawah ini.

Tabel 07. Skenario Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan Awal

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

01 Membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam dan mengabsen kehadiran siswa.

Siswa bersama-sama

memberi salam

Page 77: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

61

(1) (2) (3)

02 Menginformasikan rencana pelajaran hari

tersebut, yaitu pembelajaran memahamai

unsur-unsur intrinsik Cerpen melalui

Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS)

Mendengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui

pembelajaran kooperatif

Tipe Think Pair Share

(TPS)

03 Mengapersepsi kelas dan menyampaikan

tujuan pembelajaran

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

04 Guru memberikan kesempatan siswa

untuk berpasangan dengan teman

sebangku.

Berpasangan dengan teman

sebangkunya.

Kegiatan Inti

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

05 Eksplorasi :

Menjelaskan materi pelajaran

menganalisis unsur intrinsik cerpen

dan menjelaskan metode

pembelajaran kooperatif Tipe Think

Menyimak dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting

Page 78: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

62

(1) (2) (3)

Pair Share (TPS) kemudian

memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya terhadap materi

yang belum dimengerti.

06 Membagikan cerpen kepada seluruh

siswa.

Menerima pembagian cerpen.

07

Elaborasi :

Meminta siswa untuk membaca dan

berfikir (Think) untuk menentukan

unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut.

Membaca dan menentukan unsur-

unsur intrinsik cerpen.

08 Meminta siswa berpasangan (Pair)

untuk mendiskusikan hasil pemikiran

mereka. Hal ini dimaksudkan agar

terjalin kerja sama dan tukar pikiran

antar masing-masing pasangan.

Berdiskusi dengan teman

sebangku, dapat berupa saling

berbagi jawaban yang telah

mereka peroleh.

09 Meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi (Share) mengenai hasil

diskusi mereka ke depan kelas.

Mempresentasikan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya ke

depan kelas.

Kegiatan akhir

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

10 Konfirmasi Memberikan tanggapan terhadap.

Page 79: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

63

(1) (2) (3)

Guru memberikan kesempatan

kepada pasangan yang lain untuk

memberikan tanggapan.

hasil diskusi pasangan lainnya

11 Mengemukakan jawaban yang paling

tepat.

Menyimak penjelasn guru dengan

baik

12 Menentukan pasangan yang paling

baik dan memberi penguatan kepada

pasangan yang berprestasi.

Menyimak komentar guru

13 Memberikan tugas untuk berlatih

dirumah, agar siswa membaca dan

menganalisis unsur intrinsik cepen

yang lain.

Mencatat PR

14 Menutup pembelajaran dengan salam Mengucapkan salam

4.3.3 Observasi dan Evaluasi 4.3.3.1 Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi, dapat peneliti jelaskan bahwa menganalisis

unsur intrinsik cerpen melalui metede koperatif tipe Think Pair Share (TPS)

masih tetap dapat menarik minat siswa untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari

keaktivan siswa dalam bekerja sama dengan pasangannya tergolong aktif dan mau

bertanya pada peneliti tentang materi pelajaran yang belum jelas dimengerti.

Siswa dengan antusias mendengarkan penjelasan guru (peneliti) dan mengajarkan

tugas yang diperintahkan oleh peneliti. Selama mengerjakan tugas siswa terlihat

Page 80: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

64

aktif dalam berinteraksi dengan teman sebangkunya. Tidak ada lagi tampak

pasangan yang tidak aktif dan kondisi kelas cukup kondusif. Peneliti membimbing

dan memfokuskan perhatiannya pada siswa yang lemah dalam menganalisis unsur

intrinsik cerpen, serta memberi motivasi dan dorongan untuk mengerjakan tugas

tersebut dengan percaya diri. Pembelajaran lebih aktif, siswa lebih aktif bertukar

pikiran dengan teman sebangkunya. Siswa merasa senang belajar sambil bertukar

pengalaman tentang cerpen. Masing-masing pasangan dengan percaya diri

membacakan hasil tugasnya ke depan kelas. Siswa tidak malu-malu lagi ke depan

kelas karena dorongan dan motivasi peneliti.

4.3.3.2 Hasil Tes Siklus II

Sebelum pembelajaran berakhir guru menugaskan siswa menjawab tes esai

bentuk uraian terkait dengan meteri yang dibahas pada siklus II yaitu unsur

intrinsik cerpen ”Sukreni Gadis Bali”. Adapun hasil tes kemampuan menganalisis

unsur intrinsik cerpen ”Sukreni Gadis Bali” dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 08. Nilai Tes Siklus II Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen melalui Penerapan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Siswa

Nilai Masing-masing Aspek SM SS A B C D E F G

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 I Made Dwi

Aksara 8 8 7 7 7 7 7 51 70

2 Ni Kadek

Sri Windari 9 8 8 7 7 8 8 55 80

3 Ni Kdk

Diah 8 8 8 7 7 7 8 53 70

Page 81: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

65

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A.Kesuma

W.

4

Komang

Oka

Wibawa

8 8 8 7 7 8 7 53 70

5 Ni Made

Nopi Yanti 7 7 7 6 7 7 7 48 60

6

I Gede

Sulaksana

Putra

8 7 7 6 6 7 7 48 60

7

I Nengah

Eri

Purnama

Yuda

9 8 7 7 7 7 8 53 70

8

Ni Kadek

Vina Astiti

Yanti

8 9 8 7 7 8 8 55 80

9

Ni Luh

Trisna

Anggreni

8 7 8 7 7 8 8 53 70

10 Kadek

Dwipayani 8 8 7 8 7 8 7 53 70

11 I Wayan

Oka Saputra 9 9 7 7 7 8 8 55 80

12

Ni Komang

Vina Trisna

Y.

9 9 8 7 7 8 8 56 80

13 Ni Kadek

Milayani 8 8 7 7 7 8 7 52 70

Page 82: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

66

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

14 Ketut Pasek

Arisena 9 9 9 7 7 8 7 56 80

15

Ni Luh

Widya

Desyantari

9 9 9 8 8 9 9 61 90

16 I Gede Adi

Wirayana 8 8 7 6 6 7 7 49 60

17

A.A.A.

Citra

Ariyanti

9 9 8 9 8 9 9 61 90

18

Ni Kdek

Liony

Agustini

9 9 8 8 8 8 9 59 80

19

I Ngh

Untung

Yudistira

8 8 8 7 7 7 7 52 70

20

Ketut Ayu

Widya

Sasrini

8 7 7 6 6 7 7 48 60

21

I Made

Rama

Darmana P.

8 8 7 6 7 7 7 50 70

22 Ni Kadek

Arinita 9 9 8 7 7 7 8 55 80

23 I Made

Putra 8 8 7 6 7 7 7 50 70

24

Luh Putu

Ryan

Lestari

9 8 7 7 7 8 8 54 70

Page 83: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

67

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

25 I Komang

Andi Ariana 8 8 7 7 7 8 7 52 70

26 I Nengah

Sudiartawan 8 8 7 6 7 7 7 50 70

27 Ni Ketut

Doni 7 6 6 5 5 6 6 41 50

Jumlah 224 218 202 185 187 204 203 1.423 1.940

Nilai Rata-rata 71,85

Keterangan :

A : Tokoh

B : Latar (Setting)

C : Alur (plot)

D : Sudut Pandang (Point of View)

E : Gaya Bahasa

F : Tema

G : Amanat

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti jelaskan hasil pengukuran

kemampuan dari 27 orang siswa pada siklus II dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe Think pair Share (TPS) pada siswa kelas

VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 yaitu; terdapat 2 orang (7,41%)

mendapat nilai 90 dengan kategori baik sekali, terdapat 7 orang (25,93%)

mendapat nilai 80 dengan kategori baik, terdapat 13 orang (48,15%) mendapat

nilai 70 dengan kategori lebih dari cukup, terdapat 4 orang (14,81%) mendapat

nilai 60 dengan kategori cukup dan 1 orang (3,70%) mendapat nilai 50 dengan

kategori hampir cukup. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II adalah 71,85.

Page 84: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

68

4.3.4 Analisis Data Siklus II

Analisis data hasil tes siklus II tentang kemampuan menganalisis unsur

intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 09. Analisis Data Tes Siklus II

No Kategori Rentangan Skor

Skor Standar

(x)

Frekuensi (f)

Jumlah Nilai (fx)

Persen (%)

Nilai Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Istimewa 95-100 100 0 0 0

1.940 : 27 = 71,85

2 Baik Sekali 85-94 90 2 180 7.41%

3 Baik 75-84 80 7 560 25,93%

4 Lebih dari

cukup 65-74 70 13 910 48,15%

5 Cukup 55-64 60 4 240 14,81%

6 Hampir cukup 45-54 50 1 50 3,70%

7 Kurang 35-44 40 0 0 0

8 Kurang sekali 25-34 30 0 0 0

9 Buruk 15-24 20 0 0 0

10 Buruk sekali 5-14 10 0 0 0

27 1.940 100%

Tabel di atas, menunjukkan bahwa secara individual dari 27 orang siswa

hanya 9 orang (33,34%) siswa tuntas sesuai target yang telah ditentukan dalam

meteri menganalisis unsur intrinsik cerpen dan 18 orang (66,66%) siswa yang

belum tuntas. Secara klasikal nilai rata-rata kelas baru mencapai 71,85 (masih di

bawah KKM). Oleh karena itu, peneliti memandang perlu penelitian dilanjutkan

pada siklus III.

Page 85: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

69

4.3.5 Refleksi Siklus II

Dari data yang terkumpul melalui hasil observasi dan hasil tes pada akhir

tindakan menunjukkan adanya peningkatan mengenai kemampuan menganalisis

unsur intrinsik cerpen melalui penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS). Peningkatan ini merupakan efek dari metode yang telah digunakan dalam

pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen. Perolehan ini rata-rata pada

siklus II belum menunjukkan kategori tuntas 100 % baik secara individual

maupun secara klasikalatau belum memenuhi target yang ditetapkan. Oleh karena

itu, sesuai dengan rencana peneliti ingin melakukan siklus III untuk mendapatkan

nilai yang maksimal, baik secara individual maupun secara klasikal. Pada

pelaksanaan siklus II tidak ada temuan yang berarti pada proses pembelajaran.

4.4 Siklus III

4.4.1 Perencanaan

Pada siklus III ini pelaksanaanya tidak jauh berbeda dengan siklus I dan II,

hanya berbeda dalam judul cerpen yang akan dianalisis. Pada siklus III

menganalisis cerpen ”Kebo Iwa” (cerita rakyat Bali). Siklus III dilaksanakan pada

hari Jumat, 25 April 2014 dengan satu kali pertemuan (2x40) menit.

Adapun perencanaan pada siklus III adalah sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana

program yang ditempuh melalui proses belajar mengajar yang telah

disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, peneliti menjelaskan

Page 86: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

70

materi pelajaran dengan cara mengulang sebanyak tiga kali agar

siswa lebih cepat mengerti. Peneliti juga membantu dalam menuntun

siswa yang belum mengerti dengan materi yang dijelaskan.

2. Format observasi siswa. Format observasi digunakan pada saat

melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas.

3. Tes

Tes digunakan untuk mengevaluasi pemahaman materi cerpen

tentang pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui

metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Tes yang digunakan

berupa tes tertulis yang berbentuk esai. Tes ini dilaksanakan setelah

proses belajar mengajar selesai/berakhir.

4. Memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal

yang belum dimengerti.

5. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang percaya diri.

6. Memberikan perhatian khusus bagi siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran.

7. Memotivasi siswa yang mendapatkan nilai kurang..

8. Memberi teguran kepada siswa yang kurang serius dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen.

9. Memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara menunjuk satu-

satu untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang

materi menganalisis unsur intrinsik cerpen.

Page 87: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

71

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi siklus II, peneliti merencanakan kegiatan yang

dilaksanakan pada siklus III. Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan

dalam pelaksanaan siklus III dapat dilihat dalam skenario pembelajaran di bawah

ini.

Tabel 10. Skenario Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Kegiatan Awal

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

01 Membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dan mengabsen

kehadiran siswa.

Siswa bersama-sama

memberi salam

02 Menginformasikan rencana pelajaran

hari tersebut, yaitu pembelajaran

memahamai unsur-unsur intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS)

Mendengarkan dan

mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

memahami unsur intrinsik

cerpen melalui pembelajaran

kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS)

03 Mengapersepsi kelas dan menyampaikan

tujuan pembelajaran

Menyimak tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

04 Guru memberikan kesempatan siswa Berpasangan dengan teman

Page 88: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

72

(1) (2) (3)

untuk berpasangan dengan teman

sebangku.

sebangkunya.

Kegiatan Inti

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

05 Eksplorasi :

Menjelaskan materi pelajaran

menganalisis unsur intrinsik cerpen dan

menjelaskan metode pembelajaran

kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

kemudian memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya terhadap

materi yang belum dimengerti.

Menyimak dan mencatat hal-

hal yang dianggap penting

06 Membagikan cerpen kepada seluruh

siswa.

Menerima pembagian

cerpen.

07

Elaborasi :

Meminta siswa untuk membaca dan

berfikir (Think) untuk menentukan

unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut.

Membaca dan menentukan

unsur-unsur intrinsik cerpen.

08 Meminta siswa berpasangan (Pair)

untuk mendiskusikan hasil pemikiran

mereka. Hal ini dimaksudkan agar

Berdiskusi dengan teman

sebangku, dapat berupa

saling berbagi jawaban yang

Page 89: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

73

(1) (2) (3)

terjalin kerja sama dan tukar pikiran

antar masing-masing pasangan.

telah mereka peroleh.

09 Meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi (Share) mengenai hasil diskusi

mereka ke depan kelas.

Mempresentasikan hasil

diskusi dengan teman

sebangkunya ke depan kelas.

Kegiatan akhir

No. Peneliti Siswa

(1) (2) (3)

10 Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada

pasangan yang lain untuk memberikan

tanggapan.

memberikan tanggapan

terhadap hasil diskusi

pasangan lainnya.

11 Mengemukakan jawaban yang paling

tepat.

Menyimak penjelasn guru

dengan baik

12 Menentukan pasangan yang paling baik

dan memberi penguatan kepada

pasangan yang berprestasi.

Menyimak komentar guru

13 Menutup pembelajaran dengan salam Mengucapkan salam

4.4.3 Observasi dan Refleksi

4.4.3.1 Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi, dapat peneliti jelaskan bahwa menganalisis

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

Page 90: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

74

masih tetap menarik siswa untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari keaktivan siswa

dalam berpikir berpasangan tergolong sangat aktif dan siswa mau bertanya pada

peneliti tentang pelajaran yang belum jelas dimengerti. Siswa dengan antusias

mendengarkan penjelasan guru (peneliti) dan mengerjakan tugas yang

diperintahkan oleh peneliti. Selama pelaksanaan berpikir berpasangan siswa

terlihat aktif dalam berinteraksi dengan pasangannya maupun kepada pasangan

lainnya. Tidak ada lagi tampak pasangan yang tidak aktif dan kondisi kelas sangat

kondusif. Peneliti membimbing dan memfokuskan perhatiannya pada siswa yang

lemah dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen, serta memberi motivasi dan

dorongan untuk mengerjakan tugas tersebut dengan percaya diri. Pembelajaran

lebih aktif, siswa lebih kreatif berpikir berpasangan. Siswa merasa senang belajar

sambil bertukar pengalaman tentang cerpen. Masing- masing pasangan dengan

percaya diri membacakan hasil kerjanya. Siswa tidak malu-malu ke depan kelas

karena dorongan dan motivasi peneliti.

4.4.3.2 Hasil Tes Siklus III

Sebelum pembelajaran berakhir guru menugaskan siswa menjawab tes esai

bentuk uraian terkait dengan materi yang dibahas pada siklus III yaitu unsur

intrinsik cerpen ” Kebo Iwa (cerita rakyat Bali)”. Adapun hasil tes tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 91: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

75

Tabel 11. Nilai Tes Siklus III Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen melalui Penerapan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Siswa Nilai Masing-masing Aspek SM SS A B C D E F G

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 I Made Dwi

Aksara 8 8 8 8 7 8 8 55 80

2 Ni Kadek Sri

Windari 9 9 8 7 8 8 8 57 80

3 Ni Kdk Diah

A.Kesuma W. 9 8 8 7 8 8 8 56 80

4 Komang Oka

Wibawa 9 9 8 7 8 8 8 57 70

5 Ni Made Nopi

Yanti 8 8 8 7 8 8 8 55 80

6

I Gede

Sulaksana

Putra

8 8 7 7 7 8 8 53 70

7 I Nengah Eri

Purnama Yuda 9 8 8 7 8 8 9 57 80

8 Ni Kadek Vina

Astiti Yanti 9 9 8 7 7 8 9 57 80

9 Ni Luh Trisna

Anggreni 8 8 8 7 8 8 8 55 80

10 Kadek

Dwipayani 8 8 8 8 7 8 8 55 80

11 I Wayan Oka

Saputra 9 9 9 8 8 9 9 61 90

Page 92: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

76

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12 Ni Komang

Vina Trisna Y. 9 9 8 8 8 8 8 58 80

13 Ni Kadek

Milayani 9 9 8 7 8 8 8 57 80

14 Ketut Pasek

Arisena 9 9 9 7 7 8 8 57 80

15 Ni Luh Widya

Desyantari 9 9 9 9 9 9 9 63 90

16 I Gede Adi

Wirayana 8 8 7 7 7 8 8 53 70

17 A.A.A. Citra

Ariyanti 9 9 9 9 9 9 9 63 90

18 Ni Kdek Liony

Agustini 9 9 9 8 8 9 9 61 90

19 I Ngh Untung

Yudistira 8 8 8 7 7 7 7 52 70

20 Ketut Ayu

Widya Sasrini 8 8 7 7 7 8 7 52 70

21 I Made Rama

Darmana P. 8 8 7 7 7 7 8 52 70

22 Ni Kadek

Arinita 9 9 8 7 8 8 8 57 80

23 I Made Putra 8 8 7 7 7 7 8 52 70

24 Luh Putu Ryan

Lestari 9 8 8 7 7 8 8 55 80

25 I Komang Andi

Ariana 9 8 8 7 7 8 8 55 80

26 I Nengah

Sudiartawan 9 8 8 7 7 8 8 55 80

Page 93: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

77

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 27 Ni Ketut Doni 7 6 6 5 5 6 6 41 50

Jumlah 231 225 214 196 202 215 218 1.501 2.100

Nilai Rata-rata 77,77

Keterangan :

A : Tokoh

B : Latar (Setting)

C : Alur (plot)

D : Sudut Pandang (Point of View)

E : Gaya Bahasa

F : Tema

G : Amanat

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti jelaskan, bahwa hasil pengukuran

kemampuan dari 27 orang siswa pada siklus III dalam menganalisis unsur

intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada

siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 yaitu: terdapat 4

orang (14,82%) mendapat nilai 90 dengan kategori baik sekali, terdapat 15 orang

(55,56%) mendapat nilai 80 dengan kategori baik, terdapat 7 orang (25,92%)

mendapat nilai 70 dengan kategori lebih dari cukup, dan 1 orang (3,70%)

mendapat nilai 50 dengan kategori hampir cukup. Nilai rata-rata yang diperoleh

pada siklus III adalah 77,77.

Page 94: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

78

4.4.4 Analisi Data Siklus III

Analisis data hasil tes siklus III tentang kemampuan menganalisis unsur

intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran

2013/2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12. Analisis Data Tes Siklus II

No Kategori Rentangan Skor

Skor Standar

(x)

Frekuensi (f)

Jumlah Nilai (fx)

Persen (%)

Nilai Rerata

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Istimewa 95-100 100 0 0 0

2.100 : 27 = 77,77

2 Baik Sekali 85-94 90 4 360 14,82%

3 Baik 75-84 80 15 1.200 55,56%

4 Lebih dari

cukup 65-74 70 7 490 25,92%

5 Cukup 55-64 60 0 0 0

6 Hampir cukup 45-54 50 1 50 3,70%

7 Kurang 35-44 40 0 0 0

8 Kurang sekali 25-34 30 0 0 0

9 Buruk 15-24 20 0 0 0

10 Buruk sekali 5-14 10 0 0 0

27 2.100 100% Seacara individual, dari 27 orang siswa terdapat 19 orang (70,38%) siswa

tuntas sesuai target yang telah ditetapkan. Secara klasikal nilai rata-rata kelas

sudah mencapai 77,77. Oleh karena nilai rata-rata kelas sudah mencapai target

yang ditetapkan, maka penelitian ini dihentikan pada siklus III.

Page 95: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

79

4.4.5 Refleksi Siklus III

Dari data yang terkumpul melalui hasil observasi dan hasil tes pada akhir

tindakan siklus III menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan mengenai

kemampuan siswa menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui penerapan metode

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Peningkatan ini merupakan dampak yang

positif dari metode yang telah digunakan dalam pembelajaran menganalisis unsur

intrinsik cerpen. Perolehan niali rata-rata pada siklus III sudah memenuhi target

yang telah ditetapkan. Dengan demikian tindakan cukup pada siklus III saja, dan

penelitian dapat dihentikan.

4.5 Rekapitulasi Hasil Penelitian

Tabel 13. Perbandingan Hasil Tes Awal, Tes Siklus I, Tes Siklus II, dan Tes Siklus III melalui Penerapan Metode Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Siswa Nilai Tes Siklus

Kategori Awal I II III

1 2 3 4 5 6 7

1 I Made Dwi Aksara 60 70 70 80 Meningkat

2 Ni Kadek Sri Windari 70 70 80 80 Meningkat

3 Ni Kdk Diah A.Kesuma

W. 70 70 70 80 Meningkat

4 Komang Oka Wibawa 60 70 70 70 Meningkat

5 Ni Made Nopi Yanti 60 60 60 80 Meningkat

6 I Gede Sulaksana Putra 40 50 60 70 Meningkat

7 I Nengah Eri Purnama

Yuda 60 70 70 80 Meningkat

8 Ni Kadek Vina Astiti Y. 70 70 80 80 Meningkat

Page 96: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

80

1 2 3 4 5 6 7

9 Ni Luh Trisna Anggreni 50 60 70 80 Meningkat

10 Kadek Dwipayani 60 60 70 80 Meningkat

11 I Wayan Oka Saputra 70 70 80 90 Meningkat

12 Ni Komang Vina Trisna 70 70 80 80 Meningkat

13 Ni Kadek Milayani 40 60 70 80 Meningkat

14 Ketut Pasek Arisena 60 70 80 80 Meningkat 15 Ni Luh Widya Desyantari 80 80 90 90 Meningkat 16 I Gede Adi Wirayana 50 50 60 70 Meningkat 17 A.A.A. Citra Ariyanti 80 80 90 90 Meningkat 18 Ni Kdek Liony Agustini 70 80 80 90 Meningkat 19 I Ngh Untung Yudistira 50 60 70 70 Meningkat 20 Ketut Ayu Widya Sasrini 40 60 60 70 Meningkat 21 I Made Rama Darmana P. 40 60 70 70 Meningkat 22 Ni Kadek Arinita 60 70 80 80 Meningkat 23 I Made Putra 40 60 70 70 Meningkat 24 Luh Putu Ryan Lestari 70 70 70 80 Meningkat 25 I Komang Andi Ariana 60 70 70 80 Meningkat 26 I Nengah Sudiartawan 50 60 70 80 Meningkat 27 Ni Ketut Doni 40 50 50 50 Meningkat JUMLAH 1.570 1.770 1.940 2.100

NILAI RATA-RATA 58,15 65,55 71,85 77,77 Meningkat

Pada tabel perbandingan di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil dari tes awal

sampai hasil tes siklus III, terlihat adanya peningkatan yang signifikan pada

kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui penerapan metode

kooperatif tipe Think Pair share (TPS), sehingga peneliti menyimpulkan bahwa

melalui penerapan metode kooperatif tipe Think Pair share (TPS), kemampuan

siswa kelas VII/C SMP N 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014 mengalami

Page 97: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

81

peningkatan yaitu dari nilai rata-rata 58,15 pada tes awal, menjadi 65,55 pada

siklus I, meningkat menjadi 71,85 pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi

77,77 pada siklus III. Dengan pencapaian nilai rata-rata 77,77 pada siklus III,

telah menunjukkan pencapaian target nilai 72 telah terpenuhi, maka penelitian ini

dapat dihentikan.

Grafik 01. Perbandingan Hasil Tes Awal, Tes Siklus I, Tes Siklus II, dan Tes Siklus III melalui Penerapan Metode Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII/C SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

TES AWAL SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini. Adapun

temuan-temuan pada tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III adalah sebagai

berikut.

Page 98: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

82

1. Penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen.

2. Penyampaian apersepsi dan tujuan pembelajaran dapat meningkatkan

perhatian dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran.

3. Penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) benar-benar

dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap keaktifan,

keantusiasan, kepercayaan diri, mengemukakan pendapat, serta mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik

cerpen. Hal ini karena: (a) metode kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) dapat memberikan variasi baru dalam prses pembelajaran

sekaligus dapat mengatasi situasi yang monotun. (b) pergantian judul

cerpen pada setiap pelaksanaan siklus dapat memberikan semangat dan

keantusiasan siswa karena pada umumnya siswa SMP senang membaca

cerpen. (c) metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat

memberikan motivasi positif kepada siswa dalam bersosialisasi dengan

teman sebangkunya, disamping bertukar pengalaman dan pendapat.

Dengan situasi seperti itu, siswa kelihatan lebih bergairah dalam belajar.

Hal ini dapat dilihat adanya kesadaran siswa untuk membaca cerpen

yang lebih banyak lagi.

Page 99: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

83

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penyajian hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV

dapat peneliti simpulkan sebagai berikut.

1. Metode kooperatif tipe Think Pair share (TPS) dapat meningkatkan

kemampuan menganalisi unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VII/C

SMPN 2 Bangli Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal itu dapat dilihat dari

hasil tes awal, siklus I, siklus II, sampai hasil tes siklus III, terlihat adanya

peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam menganalisis

unsur intrinsik cerpen. Peningkatan itu terlihat dari nilai rata-rata 58,15

pada tes awal, menjadi 65,55 pasa siklus I, menjadi 71,85 pada siklus II,

dan menjasi 77,77 pada siklus III. Dengan pencapaian nilai rata-rata 77,77

pada siklus III, telah menunjukkan pencapaian target nilai 72 telah

terpenuhi, oleh karena itu penelitian ini dapat dihentikan.

2. Langkah-langkah yang diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen melalui penerapan metode

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yaitu sebagai berikut.

1. Langkah 1 : Berpikir (Thinking)

Peneliti mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan

dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa

menit untuk berfikir sendiri tentang jawaban dari pertanyaan yang

83

Page 100: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

84

disampaikan oleh peneliti. Siswa perlu diajari bahwa berbicara tidak

menjadi bagian dari waktu berfikir.

2. Langkah 2 : Berpasangan (Pairing)

Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk berpasangan dan

mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu

yang disediakan dapat berupa saling berbagi jawaban bila pertanyaan

yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus

yang diidentifikasikan. Secara normal peneliti memberi waktu tidak

lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.

3. Langkah 3 : Berbagi (Sharing)

Pada langkah akhir, peneliti meminta pasangan-pasangan untuk

berbagi dengan keseluruhan kelas tentang apa yang telah mereka

bicarakan. Hal ini lebih efektif bagi peneliti untuk berjalan mengelilingi

ruangan, dari satu pasangan ke pasangan yang lain sampai sekitar

sebagian pasangan mendapatkan kesempatan untuk melaporkan hasil

diskusi mereka. (Trianto, 2009:81).

5.2 Saran-saran

Hasil penelitian telah membuktikan secara objektif bahwa kemampuan

siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dapat ditingkatkan. Maka dari itu

data tersebut kiranya dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Dalam kegiatan belajar mengajar tentang peningkatan unsur intrinsik

cerpen melalui penerapan metode kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),

Page 101: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

85

perlu ditambahkan konsep kerjasama dalammengerjakan tugas atau

memecahkan masalah.

2. Faktor guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar,

oleh karena itu hendaknya guru senantiasa meningkatkan diri, baik dalam

pemilihan metode pengajaran maupun keterampilan.

3. Guru perlu memotivasi siswa agar gemar membaca buku di perpustakaan,

karena dengan banyak membaca siswa dapat menambah pengetahuannya

serta menambah wawacan berpikirnya.

Page 102: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

86

DAFTAR PUSTAKA

Adiwardoyo, Winarno, 1990. Latihan Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asah

Asih Asuh/Y A3. Antara, I.G.P.1985. Teori Sastra. Singaraja: Setia Kawan.

Antara, I.G.P. 1988. Teori Sastra. Singaraja: IKIP UNUD.

Badrun, Ahmad 1983. Ilmu Sastra. Surabaya: Usaha Nasional.

Badudu, J.S. Sari Kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

Damono, Supardi Djoko. 1983. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah Sastra. Bandung: Angkasa.

Darisman, Muh, dkk. 1998. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Bogor: Yuddhistira.

Depdikbud. 1994. Komposisi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI. Jakarta: Balai Pustaka.

Irmawati. 2008. Skripsi: Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Dongeng pada

Siswa Kelas V SDN 1 Peninjauan Bangli Tahun Pelajaran 2008/2009. Unmas Denpasar. Tidak Diterbitkan.

Netra, I.B. 1974. Metodologi Penelitian. Singaraja: FKIP Unud.

Nurgiantoro,Burhan, 1983. Sastra Anak. Yogyakarta: PT Gramedia.

Nuryata, I Made. 2010. Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Sekarmita.

Nurkancana, I Wayan, dkk. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Rosidi, Ajip. 1985. Minat Baca.Jakarta: Balai Pustaka.

Rusyana. 1982. Penuntun Pengajaran Sastra di Sekolah Dasar, Bandung: Pelita Masa.

Santosa, Gempur. 2005. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Prestasi Pustaka:

Jakarta. Sumardjo, 1983. Penuntun Pengajaran Sastra. Bandung: Pelita Masa.

Page 103: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

87

Sumardjo dan Saini KM. 1988. Apresiasi Kesusastraan.Jakarta: PT. Gramedia.

Tarigan, Henry Guntur 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra.Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra.Bandung: Angkasa.

Tarigan. Henry Guntur. 1986. Membaca sebagai suatu keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. M.PD, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :

Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Wena. 2009. Straregi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widya,I Gede. 1997. Pedoman Penulisan Skripsi. Singaraja: STKIP.

Widya, Wendi, dkk. 2006. Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

Wina Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

http://www.anneahira.com/2010/08/langkah-langkah-menulis-karyailmiah.html

http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/pengertian-cerpen-dan-unsur-unsur.html

http://www.sarjanaku.com/2011/08/pengertian-cerpen.html.

www.nlinesyariah.com>Home/2010/07/Model Pembelajaran

Page 104: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri
Page 105: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri
Page 106: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri
Page 107: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

91

BIODATA Nama : Ni Wayan Ratnasih Tempat Lahir : Kayubihi Tanggal Lahir : 13 Maret 1988 Jenis Kelamin : Perempuan N.P.M : 10.8.03.51.31.1.5.2975 Judul Skripsi : “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS

UNSUR INTRINSIK CREPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII/C SMPN 2 BANGLI TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia Program Studi : Bahasa Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Alamat Rumah : Br. Dinas Kayubihi, Bangli Nama Ayah : I Nyoman Angob Nama Ibu : Ni Wayan Geria Pendidikan : - SDN 1 KAYUBIHI - 1994-2000

- SMPN 1 BANGLI - 2000-2003

- SMAN 2 BANGLI - 2003-2006

- Universitas Mahasaraswati - 2010-2014

Page 108: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

92

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I Sekolah : SMP Negeri 2 Bangli Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : 7. Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan kembali cerita yang dibaca. Indikator : 1. Membaca cerita dilandasi rasa ingin tahu

2. Berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita (unsur intrinsik cerpen) secara kelompk dan cermat.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) I. Tujuan Pembelajaran Melalui memahami berbagai isi teks bacaan sastra dengan membaca, diharapkan:

1. Siswa mampu membaca cerita dilandasi dengan rasa ingin tahu. 2. Siswa mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan cermat.

II. Materi Pembelajaran

Cerpen adalah peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431). Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan satu kebutuhan ide (Ajip Rosidi, 1985:176). Menurut Darisman (1998:59) menyatakan bahwa cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang tentang sesuatu hal yang pernah dialamninya atau hanya khayalan si pengarang saja. Cerita pada cerpen lebih memusatkan pada satu tokoh cerita dalam satu situasi.

Dari beberapa pendapat dari pengertian cerpen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita yang merupakan kebulatan ide yang dibuat oleh pengarang tentang suatu hal yang dialaminya atau hanya bersifat khayalan yang memberikan kesan tunggal pada jiwa pembaca.

Cerpen merupakan genre sastra yang lebih muda usianya dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada awal 1910-an. Cerpen merupakan cerita pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa (konflik tunggal), tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. Awal cerita (opening) ditulis secara menarik dan mudah diingat oleh orang yang membacanya. Kemudian, pada akhir cerita (ending) ditutup dengan suatu kejutan (surprise).

Page 109: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

93

Unsur Intrinsik Cerpen

Setiap karya sastra selalu didukung oleh unsur-unsur tertentu, unsur-unsur pendukung itu antara lain : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah aspek-aspek yang mempengaruhi cipta sastra yang bersumber dari luar cipta sastra itu sendiri (Badrun, 1983:13). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang secara faktual dapat dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur Intrinsik dalam karya sastra, khususnya cerpen, meliputi tokoh/penokohan, alur (plot), gaya bahasa, sudut pandang, latar (setting), tema dan amanat.

6. Tokoh Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan

watak, perwatakan atau karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seorang tokoh. Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Secara umum kita mengenal tokoh protagonis dan antagonis.

Tokoh cerita merupkan orang yang berperan dalam cerita. Tokh cerita mempunyai watak atau sifat Widya Wendi,dkk. 2006:27). Tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca. Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik. Tokoh antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.

Ada beberapa cara penggambaran tokoh dalam cerpen, di antaranya sebagai berikut : - Melalui apa yang diperbuat oleh tokoh. Hal ini berkaitan dengan

bagaimana sang tokoh bersikap dalm situasi ketika tokoh harus mengambil keputusan,

- Melalui ucapan-ucapan tokoh. Dari apa yang diucapkan tokoh kita dapat mengetahui karakternya, dan

- Melalui penjelasan langsung. Dalam hal ini penulis menggambarkan secara langsung karakter tokoh.

2. Latar (Setting)

Latar (setting) adalah tempat, masa dan lingungan terjadinya cerita. Lingkungan yang dimaksud adalah kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan latar belakang alam (Sumardjo, 1983:50). Yang termasuk latar ini adalah tempat atau ruang yang dapat diamati seperti di kampus, puskesmas, warung. Demikian pula waktu, hari, tahun, musim atau periode sejarah termasuk dalam latar. Latar

Page 110: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

94

memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu : 1. Latar Tempat

Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu.

2. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan. 3. Latar Sosial

Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan social masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dapat berupa kebisaaan hidup istiadat, tradisi, keyakinan pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal lainnya.

3. Alur (Plot) Alur merupakan urutan- urutan cerita yang memilki hubungan

sebab akibat. Alur adalah jalan cerita yang merangkai peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi sebuah cerita yang utuh. (Widya Wendi, 2006:270.

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam membangun cerita, biasanya sering juga disebut jalan cerita. Munculnya sebuah peristiwa dalam sebuah cerita harus mempunyai hubungan dengan peristiwa lainnya, artinya terjadi suatu peristiwa alasan mengapa pelaku itu melakukan suatu perbuatan.Urutan peristiwa itu dumulai dengan memberikan suatu keadaan, kemudian keadaan itu mengalami perkembangan yang pada akhirnya ditutup dengan penuh penyelesaian. Jalan suatu cerita selalu dengan pola perkenalan, keadaan, perkembangan dan penutup.

4. Sudut Pandang (Point of View) Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu

peristiwa dalam cerita atau dengan kata lain sudut pandang adalah cara pengarang memandang cerita atau landasan tumpu. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah tersebut?

Adapun macam-macam sudut pandang adalah : 5. Author-participant (pengarang turut ambil bagian dalam cerita).

Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu pengarang menjadi pribadi pelaku utama sehingga ia menggunakan kata “aku” atau pengarang hanya mengambil bagian kecil saja, maksudnya

Page 111: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

95

pengarang menggunakan kata “aku” dalam cerita tetapi bukan sebagai pelaku utama.

6. Author-ominiscient (orang ketiga). Pengarang menceritakan ceritanya dengan mempergunakan kata “dia” untuk pelaku utamanya tetapi ia turut hidup dalam pribadi pelakunya.

7. Author-observer. Ini hamper sama dengan author-omaniscient, bedanya pengarang hanya sebagai peninjau seolah-olah ia tidak dapat mengetahui jalan pikiran pelakunya.

8. Multiple, sudut pandang secara campur baur. 5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan bentuk bahasa yang agak bersifat khusus dipakai dalam menggambarkan image, menegaskan ide, dan maksud karangan. Gaya bahasa berfungsi untuk menghidupkan dan menjiwai karangan agar terasa segar sehingga pembaca tidak merasa jenuh atau bosan. Apabila gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang telah menghasilkan daya tertentu kepada pembacanya, berarti juga bahasa yang telah digunakan telah mencapai “plastik bahasa”. Karya sastra yang plastik bahasanya tinggi akan disenangi pembaca, sebab gambaran-gambaran atau lukisan-lukisan yang terdapat di dalamnya terasa hidup, segar, dan berjiwa (Adiwardoyo, 1990:2).

6. Tema

Tema juga disebut dasar cerita yaitu suatu yang dijadikan pemikiran dan persoalan oleh pengarang dalam ceritanya (Antara, 1988:26). Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok permasalahan dalam sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Oleh karena itu, pengarang tidak mengatakan secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalm semua unsur cerpen, dan dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik.

Tema itu dikembangkan menjadi beberapa persoalan dalam sebuah jalinan cerita sehingga ada suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan pengarang. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Bagaimana upaya kita mengetahui tema sebuah karya sastra? Menemukan tema tentulah dengan bimbingan cerita itu sendiri. Kita harus menemukan kejelasan tokoh dan perwatakannya. Situasi dan alur ceritanya (Antara, 1988:27).

Untuk mengetahui tema kita bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan berikut ini:

1. Persoalan apakah yang paling menonjol dalam cerita itu? 2. Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca? 3. Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang

dalam cerita itu?

Page 112: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

96

7. Amanat Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa

pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita. Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik hal yang bersifat positif maupun negatif. Dari amanat pembaca dapat memetik nilai moral apa yang terkandung dalam sebuah cerpen.

� Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

III. Metode Pembelajaran

Pemodelan Demonstrasi

Kooperatif tipe Think Pair Share(TPS)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No. Peneliti Siswa 01 Membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam dan mengabsen kehadiran siswa. Siswa bersama-sama memberi salam

02 Menginformasikan rencana pelajaran hari tersebut, yaitu pembelajaran memahamai unsur-unsur intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Mendengarkan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

03 Mengapersepsi kelas dan menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

04 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpasangan dengan teman sebangku.

Berpasangan dengan teman sebangkunya.

Kegiatan Inti 05 Eksplorasi :

Menjelaskan materi pelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen dan menjelaskan metode pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.

Menyimak dan mencatat hal-hal yang dianggap penting

06 Membagikan cerpen kepada seluruh siswa. Menerima pembagian cerpen.

07 Elaborasi : Meminta siswa untuk membaca dan berfikir

Membaca dan menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen.

Page 113: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

97

(Think) untuk menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut.

08 Meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing pasangan.

Berdiskusi dengan teman sebangku, dapat berupa saling berbagi jawaban yang telah mereka peroleh.

09 Meminta pasangan-pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.

Mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sebangkunya ke depan kelas.

Kegiatan akhir 10 Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.

memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi pasangan lainnya.

11 Mengemukakan jawaban yang paling tepat. Menyimak penjelasn guru dengan baik

12 Menentukan pasangan yang paling baik dan memberi penguatan kepada pasangan yang berprestasi.

Menyimak komentar guru

13 Memberikan tugas untuk berlatih dirumah, agar siswa membaca dan menganalisis unsur intrinsik cepen yang lain.

Mencatat PR

14 Menutup pembelajaran dengan salam Mengucapkan salam

V. Sumber Belajar

� Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas VII. � Buku Pembelajaran lain yang relevan. � Teks bacaan.

E. Penilaian

� Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik

Penilaian Bentuk

Penilaian Instrumen

� Mampu menemukan

unsur-unsur intrinsik

cerpen

Observasi

Tes tertulis

Lembar observasi Uraian

� Tentukanlah unsur-

unsur intrinsik pada

cerpen berikut !

Page 114: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

98

Nfx

Mean ��

Keterangan:

Mean = Nilai rata-rata

� (sigma) = Jumlah

F = Frekwensi

x = Nilai

N = Jumlah sampel

Guru Mata Pelajaran (Guru Pamong) (Desak Putu Sri Oka, S.Pd) NIP.19690626 199802 2 007

Bangli, 25 April 2014 Mahasiswa (Peneliti) (Ni Wayan Ratnasih) NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2975

Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Bangli

(Drs. Sang Anom Subadra) NIP. 19561231 199012 1 001

Page 115: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

99

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II Sekolah : SMP Negeri 2 Bangli Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : 7. Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan kembali cerita yang dibaca. Indikator : 1. Membaca cerita dilandasi rasa ingin tahu

2. Berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita (unsur intrinsik cerpen) secara kelompk dan cermat.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) I. Tujuan Pembelajaran Melalui memahami berbagai isi teks bacaan sastra dengan membaca, diharapkan:

3. Siswa mampu membaca cerita dilandasi dengan rasa ingin tahu. 4. Siswa mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan cermat.

II. Materi Pembelajaran

Cerpen adalah peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431). Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan satu kebutuhan ide (Ajip Rosidi, 1985:176). Menurut Darisman (1998:59) menyatakan bahwa cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang tentang sesuatu hal yang pernah dialamninya atau hanya khayalan si pengarang saja. Cerita pada cerpen lebih memusatkan pada satu tokoh cerita dalam satu situasi.

Dari beberapa pendapat dari pengertian cerpen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita yang merupakan kebulatan ide yang dibuat oleh pengarang tentang suatu hal yang dialaminya atau hanya bersifat khayalan yang memberikan kesan tunggal pada jiwa pembaca.

Cerpen merupakan genre sastra yang lebih muda usianya dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada awal 1910-an. Cerpen merupakan cerita pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa (konflik tunggal), tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. Awal cerita (opening) ditulis secara menarik dan mudah diingat oleh orang yang membacanya. Kemudian, pada akhir cerita (ending) ditutup dengan suatu kejutan (surprise).

Page 116: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

100

Unsur Intrinsik Cerpen

Setiap karya sastra selalu didukung oleh unsur-unsur tertentu, unsur-unsur pendukung itu antara lain : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah aspek-aspek yang mempengaruhi cipta sastra yang bersumber dari luar cipta sastra itu sendiri (Badrun, 1983:13). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang secara faktual dapat dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur Intrinsik dalam karya sastra, khususnya cerpen, meliputi tokoh/penokohan, alur (plot), gaya bahasa, sudut pandang, latar (setting), tema dan amanat.

1. Tokoh Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan

watak, perwatakan atau karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seorang tokoh. Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Secara umum kita mengenal tokoh protagonis dan antagonis.

Tokoh cerita merupkan orang yang berperan dalam cerita. Tokh cerita mempunyai watak atau sifat Widya Wendi,dkk. 2006:27). Tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca. Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik. Tokoh antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.

Ada beberapa cara penggambaran tokoh dalam cerpen, di antaranya sebagai berikut : - Melalui apa yang diperbuat oleh tokoh. Hal ini berkaitan dengan

bagaimana sang tokoh bersikap dalm situasi ketika tokoh harus mengambil keputusan,

- Melalui ucapan-ucapan tokoh. Dari apa yang diucapkan tokoh kita dapat mengetahui karakternya, dan

- Melalui penjelasan langsung. Dalam hal ini penulis menggambarkan secara langsung karakter tokoh.

2. Latar (Setting)

Latar (setting) adalah tempat, masa dan lingungan terjadinya cerita. Lingkungan yang dimaksud adalah kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan latar belakang alam (Sumardjo, 1983:50). Yang termasuk latar ini adalah tempat atau ruang yang dapat diamati seperti di kampus, puskesmas, warung. Demikian pula waktu, hari,

Page 117: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

101

tahun, musim atau periode sejarah termasuk dalam latar. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu : 1. Latar Tempat

Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu.

2. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan. 3. Latar Sosial

Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan social masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dapat berupa kebisaaan hidup istiadat, tradisi, keyakinan pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal lainnya.

3. Alur (Plot) Alur merupakan urutan- urutan cerita yang memilki hubungan

sebab akibat. Alur adalah jalan cerita yang merangkai peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi sebuah cerita yang utuh. (Widya Wendi, 2006:270.

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam membangun cerita, biasanya sering juga disebut jalan cerita. Munculnya sebuah peristiwa dalam sebuah cerita harus mempunyai hubungan dengan peristiwa lainnya, artinya terjadi suatu peristiwa alasan mengapa pelaku itu melakukan suatu perbuatan.Urutan peristiwa itu dumulai dengan memberikan suatu keadaan, kemudian keadaan itu mengalami perkembangan yang pada akhirnya ditutup dengan penuh penyelesaian. Jalan suatu cerita selalu dengan pola perkenalan, keadaan, perkembangan dan penutup.

4. Sudut Pandang (Point of View) Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu

peristiwa dalam cerita atau dengan kata lain sudut pandang adalah cara pengarang memandang cerita atau landasan tumpu. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah tersebut?

Adapun macam-macam sudut pandang adalah : 9. Author-participant (pengarang turut ambil bagian dalam cerita).

Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu pengarang menjadi pribadi pelaku utama sehingga ia menggunakan kata “aku” atau

Page 118: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

102

pengarang hanya mengambil bagian kecil saja, maksudnya pengarang menggunakan kata “aku” dalam cerita tetapi bukan sebagai pelaku utama.

10. Author-ominiscient (orang ketiga). Pengarang menceritakan ceritanya dengan mempergunakan kata “dia” untuk pelaku utamanya tetapi ia turut hidup dalam pribadi pelakunya.

11. Author-observer. Ini hamper sama dengan author-omaniscient, bedanya pengarang hanya sebagai peninjau seolah-olah ia tidak dapat mengetahui jalan pikiran pelakunya.

12. Multiple, sudut pandang secara campur baur. 5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan bentuk bahasa yang agak bersifat khusus dipakai dalam menggambarkan image, menegaskan ide, dan maksud karangan. Gaya bahasa berfungsi untuk menghidupkan dan menjiwai karangan agar terasa segar sehingga pembaca tidak merasa jenuh atau bosan. Apabila gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang telah menghasilkan daya tertentu kepada pembacanya, berarti juga bahasa yang telah digunakan telah mencapai “plastik bahasa”. Karya sastra yang plastik bahasanya tinggi akan disenangi pembaca, sebab gambaran-gambaran atau lukisan-lukisan yang terdapat di dalamnya terasa hidup, segar, dan berjiwa (Adiwardoyo, 1990:2).

6. Tema

Tema juga disebut dasar cerita yaitu suatu yang dijadikan pemikiran dan persoalan oleh pengarang dalam ceritanya (Antara, 1988:26). Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok permasalahan dalam sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Oleh karena itu, pengarang tidak mengatakan secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalm semua unsur cerpen, dan dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik.

Tema itu dikembangkan menjadi beberapa persoalan dalam sebuah jalinan cerita sehingga ada suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan pengarang. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Bagaimana upaya kita mengetahui tema sebuah karya sastra? Menemukan tema tentulah dengan bimbingan cerita itu sendiri. Kita harus menemukan kejelasan tokoh dan perwatakannya. Situasi dan alur ceritanya (Antara, 1988:27).

Untuk mengetahui tema kita bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan berikut ini:

1. Persoalan apakah yang paling menonjol dalam cerita itu? 2. Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca? 3. Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang

dalam cerita itu?

Page 119: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

103

7. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita. Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik hal yang bersifat positif maupun negatif. Dari amanat pembaca dapat memetik nilai moral apa yang terkandung dalam sebuah cerpen.

� Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

III. Metode Pembelajaran

Pemodelan Demonstrasi

Kooperatif tipe Think Pair Share(TPS)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No. Peneliti Siswa 01 Membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam dan mengabsen kehadiran siswa. Siswa bersama-sama memberi salam

02 Menginformasikan rencana pelajaran hari tersebut, yaitu pembelajaran memahamai unsur-unsur intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Mendengarkan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

03 Mengapersepsi kelas dan menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

04 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpasangan dengan teman sebangku.

Berpasangan dengan teman sebangkunya.

Kegiatan Inti 05 Eksplorasi :

Menjelaskan materi pelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen dan menjelaskan metode pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.

Menyimak dan mencatat hal-hal yang dianggap penting

06 Membagikan cerpen kepada seluruh siswa. Menerima pembagian cerpen. Elaborasi : Membaca dan menentukan

Page 120: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

104

07 Meminta siswa untuk membaca dan berfikir (Think) untuk menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut.

unsur-unsur intrinsik cerpen.

08 Meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing pasangan.

Berdiskusi dengan teman sebangku, dapat berupa saling berbagi jawaban yang telah mereka peroleh.

09 Meminta pasangan-pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.

Mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sebangkunya ke depan kelas.

Kegiatan akhir 10 Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.

memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi pasangan lainnya.

11 Mengemukakan jawaban yang paling tepat. Menyimak penjelasn guru dengan baik

12 Menentukan pasangan yang paling baik dan memberi penguatan kepada pasangan yang berprestasi.

Menyimak komentar guru

13 Memberikan tugas untuk berlatih dirumah, agar siswa membaca dan menganalisis unsur intrinsik cepen yang lain.

Mencatat PR

14 Menutup pembelajaran dengan salam Mengucapkan salam

V. Sumber Belajar

� Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas VII. � Buku Pembelajaran lain yang relevan. � Teks bacaan.

F. Penilaian

� Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik

Penilaian Bentuk

Penilaian Instrumen

� Mampu menemukan

unsur-unsur intrinsik

cerpen

Observasi

Tes tertulis

Lembar observasi Uraian

� Tentukanlah unsur-

unsur intrinsik pada

cerpen berikut !

Page 121: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

105

Nfx

Mean ��

Keterangan:

Mean = Nilai rata-rata

� (sigma) = Jumlah

F = Frekwensi

x = Nilai

N = Jumlah sampel

Guru Mata Pelajaran (Guru Pamong) (Desak Putu Sri Oka, S.Pd) NIP.19690626 199802 2 007

Bangli, 25 April 2014 Mahasiswa (Peneliti) (Ni Wayan Ratnasih) NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2975

Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Bangli

(Drs. Sang Anom Subadra) NIP. 19561231 199012 1 001

Page 122: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

106

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS III Sekolah : SMP Negeri 2 Bangli Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : 7. Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan kembali cerita yang dibaca. Indikator : 1. Membaca cerita dilandasi rasa ingin tahu

2. Berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita (unsur intrinsik cerpen) secara kelompk dan cermat.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) I. Tujuan Pembelajaran Melalui memahami berbagai isi teks bacaan sastra dengan membaca, diharapkan:

5. Siswa mampu membaca cerita dilandasi dengan rasa ingin tahu. 6. Siswa mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan cermat.

II. Materi Pembelajaran

Cerpen adalah peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431). Cerita pendek adalah cerita yang pendek dan merupakan satu kebutuhan ide (Ajip Rosidi, 1985:176). Menurut Darisman (1998:59) menyatakan bahwa cerpen adalah cerita singkat yang dibuat pengarang tentang sesuatu hal yang pernah dialamninya atau hanya khayalan si pengarang saja. Cerita pada cerpen lebih memusatkan pada satu tokoh cerita dalam satu situasi.

Dari beberapa pendapat dari pengertian cerpen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita yang merupakan kebulatan ide yang dibuat oleh pengarang tentang suatu hal yang dialaminya atau hanya bersifat khayalan yang memberikan kesan tunggal pada jiwa pembaca.

Cerpen merupakan genre sastra yang lebih muda usianya dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada awal 1910-an. Cerpen merupakan cerita pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa (konflik tunggal), tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. Awal cerita (opening) ditulis secara menarik dan mudah diingat oleh orang yang membacanya. Kemudian, pada akhir cerita (ending) ditutup dengan suatu kejutan (surprise).

Page 123: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

107

Unsur Intrinsik Cerpen

Setiap karya sastra selalu didukung oleh unsur-unsur tertentu, unsur-unsur pendukung itu antara lain : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah aspek-aspek yang mempengaruhi cipta sastra yang bersumber dari luar cipta sastra itu sendiri (Badrun, 1983:13). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra. Unsur-unsur yang secara faktual dapat dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur Intrinsik dalam karya sastra, khususnya cerpen, meliputi tokoh/penokohan, alur (plot), gaya bahasa, sudut pandang, latar (setting), tema dan amanat.

1. Tokoh Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan

watak, perwatakan atau karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seorang tokoh. Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Secara umum kita mengenal tokoh protagonis dan antagonis.

Tokoh cerita merupkan orang yang berperan dalam cerita. Tokh cerita mempunyai watak atau sifat Widya Wendi,dkk. 2006:27). Tokoh dibagi menjadi dua yaitu tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca. Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik. Tokoh antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.

Ada beberapa cara penggambaran tokoh dalam cerpen, di antaranya sebagai berikut : - Melalui apa yang diperbuat oleh tokoh. Hal ini berkaitan dengan

bagaimana sang tokoh bersikap dalm situasi ketika tokoh harus mengambil keputusan,

- Melalui ucapan-ucapan tokoh. Dari apa yang diucapkan tokoh kita dapat mengetahui karakternya, dan

- Melalui penjelasan langsung. Dalam hal ini penulis menggambarkan secara langsung karakter tokoh.

2. Latar (Setting)

Latar (setting) adalah tempat, masa dan lingungan terjadinya cerita. Lingkungan yang dimaksud adalah kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan latar belakang alam (Sumardjo, 1983:50). Yang termasuk latar ini adalah tempat atau ruang yang dapat diamati seperti di kampus, puskesmas, warung. Demikian pula waktu, hari,

Page 124: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

108

tahun, musim atau periode sejarah termasuk dalam latar. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu : 1. Latar Tempat

Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu.

2. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan. 3. Latar Sosial

Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan social masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dapat berupa kebisaaan hidup istiadat, tradisi, keyakinan pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal lainnya.

3. Alur (Plot) Alur merupakan urutan- urutan cerita yang memilki hubungan

sebab akibat. Alur adalah jalan cerita yang merangkai peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi sebuah cerita yang utuh. (Widya Wendi, 2006:270.

Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam membangun cerita, biasanya sering juga disebut jalan cerita. Munculnya sebuah peristiwa dalam sebuah cerita harus mempunyai hubungan dengan peristiwa lainnya, artinya terjadi suatu peristiwa alasan mengapa pelaku itu melakukan suatu perbuatan.Urutan peristiwa itu dumulai dengan memberikan suatu keadaan, kemudian keadaan itu mengalami perkembangan yang pada akhirnya ditutup dengan penuh penyelesaian. Jalan suatu cerita selalu dengan pola perkenalan, keadaan, perkembangan dan penutup.

4. Sudut Pandang (Point of View) Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu

peristiwa dalam cerita atau dengan kata lain sudut pandang adalah cara pengarang memandang cerita atau landasan tumpu. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah tersebut?

Adapun macam-macam sudut pandang adalah : 13. Author-participant (pengarang turut ambil bagian dalam cerita).

Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu pengarang menjadi pribadi pelaku utama sehingga ia menggunakan kata “aku” atau

Page 125: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

109

pengarang hanya mengambil bagian kecil saja, maksudnya pengarang menggunakan kata “aku” dalam cerita tetapi bukan sebagai pelaku utama.

14. Author-ominiscient (orang ketiga). Pengarang menceritakan ceritanya dengan mempergunakan kata “dia” untuk pelaku utamanya tetapi ia turut hidup dalam pribadi pelakunya.

15. Author-observer. Ini hamper sama dengan author-omaniscient, bedanya pengarang hanya sebagai peninjau seolah-olah ia tidak dapat mengetahui jalan pikiran pelakunya.

16. Multiple, sudut pandang secara campur baur. 5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan bentuk bahasa yang agak bersifat khusus dipakai dalam menggambarkan image, menegaskan ide, dan maksud karangan. Gaya bahasa berfungsi untuk menghidupkan dan menjiwai karangan agar terasa segar sehingga pembaca tidak merasa jenuh atau bosan. Apabila gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang telah menghasilkan daya tertentu kepada pembacanya, berarti juga bahasa yang telah digunakan telah mencapai “plastik bahasa”. Karya sastra yang plastik bahasanya tinggi akan disenangi pembaca, sebab gambaran-gambaran atau lukisan-lukisan yang terdapat di dalamnya terasa hidup, segar, dan berjiwa (Adiwardoyo, 1990:2).

6. Tema

Tema juga disebut dasar cerita yaitu suatu yang dijadikan pemikiran dan persoalan oleh pengarang dalam ceritanya (Antara, 1988:26). Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok permasalahan dalam sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Oleh karena itu, pengarang tidak mengatakan secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalm semua unsur cerpen, dan dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik.

Tema itu dikembangkan menjadi beberapa persoalan dalam sebuah jalinan cerita sehingga ada suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan pengarang. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Bagaimana upaya kita mengetahui tema sebuah karya sastra? Menemukan tema tentulah dengan bimbingan cerita itu sendiri. Kita harus menemukan kejelasan tokoh dan perwatakannya. Situasi dan alur ceritanya (Antara, 1988:27).

Untuk mengetahui tema kita bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan berikut ini:

1. Persoalan apakah yang paling menonjol dalam cerita itu? 2. Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca? 3. Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang

dalam cerita itu?

Page 126: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

110

7. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita. Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik hal yang bersifat positif maupun negatif. Dari amanat pembaca dapat memetik nilai moral apa yang terkandung dalam sebuah cerpen.

� Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

III. Metode Pembelajaran

Pemodelan Demonstrasi

Kooperatif tipe Think Pair Share(TPS)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No. Peneliti Siswa 01 Membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam dan mengabsen kehadiran siswa. Siswa bersama-sama memberi salam

02 Menginformasikan rencana pelajaran hari tersebut, yaitu pembelajaran memahamai unsur-unsur intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Mendengarkan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran memahami unsur intrinsik cerpen melalui pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

03 Mengapersepsi kelas dan menyampaikan tujuan pembelajaran

Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

04 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpasangan dengan teman sebangku.

Berpasangan dengan teman sebangkunya.

Kegiatan Inti 05 Eksplorasi :

Menjelaskan materi pelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen dan menjelaskan metode pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dimengerti.

Menyimak dan mencatat hal-hal yang dianggap penting

06 Membagikan cerpen kepada seluruh siswa. Menerima pembagian cerpen. Elaborasi : Membaca dan menentukan

Page 127: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

111

07 Meminta siswa untuk membaca dan berfikir (Think) untuk menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut.

unsur-unsur intrinsik cerpen.

08 Meminta siswa berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan hasil pemikiran mereka. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama dan tukar pikiran antar masing-masing pasangan.

Berdiskusi dengan teman sebangku, dapat berupa saling berbagi jawaban yang telah mereka peroleh.

09 Meminta pasangan-pasangan untuk berbagi (Share) mengenai hasil diskusi mereka ke depan kelas.

Mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sebangkunya ke depan kelas.

Kegiatan akhir 10 Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada pasangan yang lain untuk memberikan tanggapan.

memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi pasangan lainnya.

11 Mengemukakan jawaban yang paling tepat. Menyimak penjelasn guru dengan baik

12 Menentukan pasangan yang paling baik dan memberi penguatan kepada pasangan yang berprestasi.

Menyimak komentar guru

13 Memberikan tugas untuk berlatih dirumah, agar siswa membaca dan menganalisis unsur intrinsik cepen yang lain.

Mencatat PR

14 Menutup pembelajaran dengan salam Mengucapkan salam

V. Sumber Belajar

� Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas VII. � Buku Pembelajaran lain yang relevan. � Teks bacaan.

G. Penilaian

� Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik

Penilaian Bentuk

Penilaian Instrumen

� Mampu menemukan

unsur-unsur intrinsik

cerpen

Observasi

Tes tertulis

Lembar observasi Uraian

� Tentukanlah unsur-

unsur intrinsik pada

cerpen berikut !

Page 128: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

112

Nfx

Mean ��

Keterangan:

Mean = Nilai rata-rata

� (sigma) = Jumlah

F = Frekwensi

x = Nilai

N = Jumlah sampel

Guru Mata Pelajaran (Guru Pamong) (Desak Putu Sri Oka, S.Pd) NIP.19690626 199802 2 007

Bangli, 25 April 2014 Mahasiswa (Peneliti) (Ni Wayan Ratnasih) NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2975

Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Bangli

(Drs. Sang Anom Subadra) NIP. 19561231 199012 1 001

Page 129: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

113

BIOGRAFI

Penulis dilahirkan di Kecamatan Bangli, Kabupaten

Bangli, Bali pada tanggal 13 Maret 1988 dari ayah

yang bernama I Nyoman Angob dan ibu bernama Ni

Wayan Geria. Penulis merupakan anak tunggal.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di

SD Negeri 1 Kayubihi pada tahun 2000. Kemudian

Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1

Bangli dan tamat pada tahun 2003. Penulis

melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 2 Bangli dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar dan tamat pada tahun 2014.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Universitas Mahasaraswati Denpasar, penulis berharap menjadi Guru

BAHASA INDONESIA yang professional dan mampu mengimplementasikan

ilmu pengetahuan yang didapat selama di bangku perkuliahan pada dunia

pendidikan.

Page 130: SKRIPSI - unmas- · PDF file5 motto; kesuksesan adalah buah dari kerja keras percayalah kepada kemampuan diri sendiri, karena tidak ada yang dapat menolong mu selain diri sendiri

114

FOTO MENGAJAR