Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI MEMASARKAN
PRODUK PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG MERDEKA BOGOR
Skripsi
(diajukan untuk memenuhi salah satusyarat memperoleh gelar
sarjana sosial)
Oleh :
MUHDORIN
NIM :1112O53000017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2019 M
,\\,\ I,ISIS S\\ oT D{I,A\I S-I'R,\ I'I.]CI \1ti}I.\SARK \\PROD(:l\ Pr.r\r Br \\,\ \\ (;RlY'\ BANK St .\ Rt.\t I t\t.\\DIRI
(.A8,\ \C [I I.]RDIK,\ B(X;oR
SKRIPSI
Diajukan Kcpada FakEltas Ilmu Dakwah dan llmu Komu[il€si
[]ntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjal, Sosial
(S.Sos)
Oleh i
Muhdorin
NIM r 1112053000017
H. llulkxnasir. BA,S.Pd.,U Nl
NII': t9550101 !98J2 100 I
JURAUSAN MANAJtrMEN DAKWAH
KONSENTRASI MANAJEMEN LENIBAGA KEUNGAN
SYARIAH
X'AI'ULTAS ILMU DAKWAII DAN ILMU KOMUNII(dSI
LiNIVERSTTAS ISI,AM NEGERI SYAARIF HIDAYATULLAH
JAIiA.RTA
r 'r40 H / 20r9
PENCIS,\I IA\ PANITIA UJIAN
Sklipsi beljudul A\.\l lSlS S\\'OT DALAM S1'RATECI
PF-\lASAR N PRODLTK PENIBL,\YAAN GRIYA tIANK
SYARIA]I MANDIRI CABANG N1ERDEKA BOGOR telah
diLr]ikan dalam sitl:rLng nunaqasl,ah Faklrltas Ilmu Daklvah dai
Komunikasi Lrnilcrsitas lslam Ncgcri (I-llN) S-v-nril tlidalatullah
Jekurlii pacla hari Kamis tanggal 11 Juli 2019.
Skripsi irli telah diterima sebagai salah satu syarat mcmperoleh
gelar- Sarjanir Sosial (S.Sos) pada Jurusan Manajemen l)aku'ah-
Konsentrasi Lembaga Keuaigan Islam.
Jaka a. 11 Juli 2019
S\dang lltouquslah
Anggota,
Drs. Su oiM.A
\ 1P. I 806I996031001
\ lP. 198 ui109201101l00i
Lili Bariadi. Nl. Si
NIP. 197405 191998031004
Anggota,
1 L MulkanasiL. BA.S.Pd..MNl
NrP. r9550101 198121001
PengLrji
m
M.AK
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang beftanda tahgan di bawah ini adalah penulis skripsi yang
berjudul "ANALISIS SWOT DALAM STRATf,cIMEMASARKAN PRODUK PEMBIAYAAI\ GRIYA BANKSYARIAq MANDIRI CABANG MERDEKA BOGOR dengan inimenyatakan bahwa :
l. Skipsi ini,merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan
untuk memenuhi salah satu percya.atan memperoleh gelar stara
I (satu ) di Universiras Islam Negeri (JIN) SyarifHidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya
cartumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku diUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbuki bahwa karya ini bukan hasil
karya asli saya atau merupakan hasiljiplakan dari karya orang
lain, maka saya bersedia menerimasanksi yang berlaku di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bogor, 5 Juli2019
Muhdorin
NIM r 1120530000r7
i
ABSTRAK
Muhdorin (1112053000017) “Analisis SWOT Strategi
Pemasaran Produk Pembiayaan Griya(Studi Pada PT.Bank
Syariah Mandiri cabang merdeka bogor)’’, Program stara I (SI)
Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah, Program
Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Kominikasi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini adalah penelitian empiris yang dilakukan pada tahun 2019
yang bertujuan untuk mengetahui praktek makanisme pembiayaan griya
pada Bank Syariah Mandiri dan mengetahui hasil analisa Kekuatan
(Strenght), Kelemahan (Weaknes), Peluang (Opportunity) dan
Tangtangan (Threat) serta rancangan strategi untuk mengukur seberapa
besar potensi peningkatan pembiayaan produk griya Bank Syariah
Mandiri (BSM).
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penulis
menggambarkan permasalahan yang didasari pada data-datayang ada
lalu di analisis lebih lanjut kemudian diambil suatu kesimpulan. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini penulis melakukan obsrvasi
langsung ke Bank Syariah Mandri Cabang Bogor Merdeka untuk
memperoleh informasi atau data, dalam hal ini penulis melakukan
wawancara pribadi dengan staf pengelola pemasaran produk
pembiayaan griya Syariah Mandiri Saudara Resya. Sedangkan untuk
melengkapi data-data yang diperlukan diperolah dari dokumentasi yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Kata kunci : Analisis SWOT Produk Pembiayaan Griya
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
Yang telah mengatur, membimbing semua hamba-Nya, sekaligus
ketentuan hidup yang harus dilakukan sebagai mahlik hidup yang
harus dilakukan sebagai mahluk ciptaan-Nya senantiasa
memberikan berbagai nikmat keada insan semua. Semoga dengan
kenikmatan iman, Islam, dan ihsan selalu tersimpan dalam diri
kita sebagai cerminan manusia yang bertakwa.
Alhamdulillahirobbil’alamin, akhirnya penulis dapet
menyelesaikan yang berjudul “Analisis SWOT Bank Syariah
Mandiri (BSM) Cabang Bogor Tengah Dalam kredit Pembiayaan
Rumah (KPR) dengan baik yang disusun untuk memenuhi
persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah jakarta
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan bukan
semata-mata dari dari pribadi penulis, namun berkat pertolongan
Allah SWT. Dan bantuan dari semua pihak yang turut andil
dalam memberikan Do’a, moril, serta keikhlasan dalam
membimbing penulis. Oleh karena itu hanya ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya yang dapat penuis hatur kan terutama
kepada kedua orang tua yang telah memberikan doa. Tidak lupa
pula saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Jakarta
iii
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., dan Drs. Sugiharto,
M.A selaku Ketua dan Sekertaris jurusan Manajemen
Dakwah
3. Drs.Study Rizal L.K. M.A selaku Dosen
Pembimbing Akademik
4. H. Mulkanasir, BA, S.Pd., MM., selaku Dosen
pembimbing dalam penyusunan skripsi dan juga
telah meluangkan waktu untuk membimbing,
mengoreksi, menyemangati,serta mengarahkan
penulis.
5. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqasah baik Ketua
Sidang, penguji I/II, Skertaris dan pembimbing.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, terutama dosen-dosen di Prodi
Manajemen Dakwah Kosentrasi Manajemen
Lembaga Keuangan Syariah yang telah memberikan
ilmu dan nasihatnya kepada penulus.
7. Orang tua penulis, Bapak H. Umar (Alm) dan Ibu
Maryam. Terima kasih tiada terhingga atas
dukukangan moril dan material serta doa yang selalu
dipanjatkan sehingga ananda diberi kelancaran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Saudara-saudariku tercinta, kakak-kakak penulus;
Jalaludin, Ikmaliah, Mae Sarah, terima kasih atas
segala fasilitas yang diberikan dan doa sehingga saya
bisa menyelesaikan kuliah ini.
iv
9. Sahabat-sahabat terdekat Dede Awaludin, Bahrul,
Amri, Eka syaripudin yang senantiasa memberi
dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10. Keluarga Manajemen Dakwah Khususnya Keluarga
MD angkatan 2012 yang telah membantu dan
menginspirasi penulis dalam menyusunskripsi.
Bogor, 5 juli 2019
Muhdorin
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................... V
DAFTAR TABEL ................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................... 1
B. Pembatasan Masalah ........................................... 5
C. Perumusan Masalah ............................................ 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................... 6
E. Metodologi Penelitian ......................................... 7
F. Tinjauan Pustaka ................................................. 11
G. Sistematika Penulisan ......................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Pembiayaan ................................................ 16
1. Pengertian pembiayaan ................................. 16
2. Penilaian pemberian pembiayaan .................. 20
3. Tujuan dan Manfaat pembiayaan .................. 27
B. Strategi Pemasaran .............................................. 28
1. strategi marketing ............................................ 30
2 Marketing dalamislam ...................................... 44
3. nilai penjuan ................................................... 47
C. Analisis SWOT ................................................... 50
1. Pengertian Analisis SWOT ........................... 50
2. Fungsi, manfaat dan Analisis SWOT ............ 52
D. Makanisme dan ancangan strategi Analisis SWOT
............................................................................. 54
1. Makanisme SWOT ........................................ 54
2. Ancangan Strategi analisis SWOT ................ 59
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH
MANDIRI
A. Profil dan sejarah berdirinya PT. Bank Syariah
Mandiri ................................................................ 64
vi
B. Visi dan Misi Perusahaan ................................... 66
C. Kegiatan Utama Perusahaan ............................... 67
D. Produk dan Layanan Perusahaan......................... 68
E. Struktur dan Uraian tugas jabatan ....................... 74
F. Akad yang di pakai di Bank Syariah ................... 85
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A.Makanisme Pembiayaan griya ............................. 91
B. kemudahan prosedur ........................................... 93
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Matrik SWOT Produk pembiayaan griya
Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor Merdeka .. 96
1. Kekuatan (Strengs) ....................................... 96
2. Kelemahan (Weaknesses) ............................ 99
3. Peluang (Opportunities) ............................... 99
4. Ancaman (Threats) ....................................... 101
B. Ancangan Strategi Peningkatan Pembiayaan griya
Bank Syariah Mandir .......................................... 102
1. Strategi Strenght Opportunity (S-O) ............. 103
2. Strategi strenght Threat (S-T) ....................... 104
3. Strategi Weaknes Opportunity (W-O) ......... 104
4. Strategi Weaknes Threat (W-T) ................... 104
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................... 106
B. Saran ................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 108
LAMPIRAN .......................................................................
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil
Tabel 2.2 Makanisme Relavasi Data
Tabel 2.3 Strategi IFAS/EFAS
Tabel 5.4 Matrik SWOT
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi
Lampiran 4 Wawancara Pegawai PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Bogor Merdeka
Lampiran 5 Dokumentasi Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, bank memainkan
peranan yang sangat penting. Apalagi sejak semakain
berkembangnya masalah ekonomi. Bank merupakan lembaga
keuangan yang tugasnya menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat serta
memberikan jasa lainya, baik hanya menghimpun dana, atau
hanya menyalurkan dana, atau kedua-duanya menghimpun
dan menyalurkan dana dengan tujuan memperolah
keuntungan.1
Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah
tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2018 tentang perbankan
syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha
Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga
memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan.
Salah satu bank syariah yang hadir eksis di Indonesia
adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) hadir sebagai bank
yang mengkombinasikan idualisme usaha dengan nilai-nilai
rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara
1 Kasnir, Manajemen Perbankan, (Jakarta Grafindo Persada,
2003), h. 11.
2
idualisme usaha dan nilai nilai rohani inilah yang menjadi
salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)
sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Pada tahun
2015, Bank Syariah Mandirimemperoleh predikat sebagai
bank syariah terbaik dari majalah infobankbahkan peringkat
yang diraih mengalami peningkatan dan menjadi leader dari
perbankan syariah lainya. Bank Syariah Mandiri juga
memperoleh service exellence award 2015, diberikan oleh
majalah infobank yang bekerjasama dengan Marketing
Research Indonesia (MRI).
Sampai dengan tahun 2015, Bank Syariah Mandiri
(BSM) telah memiliki 136 kantor cabank, 469 kantor cabang
pembantu, dan 60 kantor kas diseluruh Indonesia. Adapun
produk yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri pada saait ini
salah satunya adalah pembiayaan. Pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antar
bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak yang
dibiayaai untuk mengembalikan uang atau tagihantersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil.2
Orientasi pembiayaan yang diberikan Bank Syariah
Mandiri adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan
nasabah Bank Syariah Mandiri, sedangkan sasaranya adalah
semua sektor ekonomi untuk usaha seperti, pertanian,
industri, rumah tangga, perdagangan dan jasa.
2 Ibid, h. 73
3
Standar yang diinginkan untuk memenuhi sebuah
pembiayaan yang berkualitas perlu diketahui oleh pihak
bankdan nasabah. Hal ini dimagsudkan supaya terdapat
persamaan presepsi atas suatu pembiayaan sehingga dapat
mempermudah jalanya pembiayaan pada waktu mendatang.
Sebuah solusi untuk mempermudah hal tersebut adalah dengan
memasarkan produk tersebut kepada masyarakat dengan
berbagai strategi marketing yang berkualitas pula.
Marketing ini sangat diperlukan perbankan maupun
badan usaha yang lain, kegiatan marketing dilaksanakan mulai
pada perencanaan penentuan produk, harga, distribusi, dan
cara mempromosikanya dengan magsud memuaskan
kepentingan nasabah. Dalam kegiatan marketing sangat
diperlukan konsep strategi . strategi inilah yang kemudian
digunakan untuk memenuhi tujuan bank, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, sterategi yang tepat harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.
Strategi marketing perbankan kini dilakukan secara
terpadu sebagai usaha untuk memuaskan keinginan nasabah
secara umum strategi marketing dilakukan dengan menerapkan
marketing mix (bauran pemasaran), yang terdiri dari product
(produk), price (tempat), promotion (promosi). Marketing mix
sangat menentukan keberhasilan dalam merebut pasar.
Strategi marketing merupakan ujung tombak bagi bang
untuk mengenalkan dan memasarkan keunggulan produk-
produknya. Tetapi strategi marketing tidak akan optimal bila
produk yang ditawarkan kurang memiliki daya saing
4
dibandingkan dengan produk pesaing. Untuk meningkatkan
daya saing, Bank Syariah kini tengah melakukan berbagai
inivasi produknya, baik itu produk yang berkaitan dengan dana
maupun pembiayaan.
Suatu produk produk yang dikeluarkan pasti
mempunyai keunggulan, kelemahan tersendiri, untuk menilai
keunggulan dan kelemahan tersebut biasanya menggunakan
analisis SWOT atau penelitian. Analisis SWOT di anggap
mampu menilai suatu perusahaan. Tujuan dilakukanya analisis
SWOT ini, adalah untuk melakukan penilaian terhadap produk
pembiayaan BSM. Maka fungsi analisis SWOT dan strategi
kompetitip yang dimiliki prusahaan yang dilakukan melalui
analisis terhadap kondisi internal perusahaan yng dilakukan
melalui analisis terhadap kondisi eksternal perusahaan. Tehnik
analisis SWOT pada dasarnya merupakan suatu teknik untuk
mengenalai berbagai kondisi yang menjadi basis bagi
perencanaan strategi.3
Tujuan dilakukan anaisis SWOT ini, walau ada unsur
subyektif, adalah untuk melakukan diagnose produk sehingga
bisa dilakukan prognosa yang tepat terhadap produk yang
dimiliki. Langkah awal yang bisa di kembangkan adalah
menginvertasi faktor internal yang ada pada perbankan.
Keberadaan faktor internalinilah yang akan menggambarkan
3 Prof. H.A. Jajuli dan Drs.Yadi janwari, M.Ag, lembaga-
lembaga perekonomian Umat : sebuah per kenalan , (PT. Raja
Grafindo persada, 2002) h.183
5
bagaimana kondisi rill BSM dalam mengembangkan
produknya.4
Dengan mengunakan analisis SWOT akhirnya bisa
dirumuskan faktor kunci sukses yang mungkin dimiliki BSM-
BSM di Indonesia.faktor kunci suksen ini penting sekali sebab
akan memberikan informasi bagaimana sebenernya profil
keunggulan bersaing (Convetitive Advantage Profil ) yang
mempunyai suatu perbankan Syariah. Langkah selanjutnya
dalam menganalisis SWOT Adalah menginvertasikan faktor
eksternal.saat ini, peluang BSM untuk mengembangkan
produknya terbuka lebar sebab pemerintah telah berpihak pada
ekonomi Islam yang melibatkan Majlis Ulama Indonesia.
Namun, demikian tantangan yang dihadapinya juga semakain
kompleks. Tantangan itu berupa ketatnya persaingan pada
bisnis mendatang karena selain diperlukan modal yang tidak
sedikit langkah pengembangan produk akan berhadapan
langsung dengan perbangkan konvensional yang telah mapan
dan lebih berpengalaman.5
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
membuat penelitian dengan judul “Analisis SWOT dalam
Strategi Memasarkan Produk Pembiayaan Griya Bank
Syariah Mandiri Cabang Merdeka Bogor”
B. Pembatasan Masalah
4 karnaen A Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di
Indonesia, h. 213 5 Muhammad Luthfi Al-Hamidi, jejak-jejak ekonomi
Syariah, h.88
6
Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan
maksud penulis yang akan dilakukan, maka perlu adanya
pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalahnya yaitu:
2.Tempat penelitian PT. Bank Syariah Mandiri cabang
bogor Merdeka
3. Memasarkan Produk Bank Syariah Mandiri cabang
Merdeka bogor
C. Rumusan Masalah
a. Bagaimana strategi Bank Syariah Mandiri Cabang
Merdeka Bogor dalam memasarkan produk
pembiayaan Gria
b. Bagaimana analisis SWOT Produk Pembiayaan
Griya Bank Syariah Mandiri Cabang Merdeka
Bogor
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Strategi Bank Syariah Mandiri
Cabang Merdeka Bogor dalam Memasarkan Produk
Pembiayaan Griya
b. Untuk mengetahui Analisis SWOT Produk
Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri Cabang
Bogor
2. Manfaat Penelitian
1) Bagi akademis
7
Dari hasil penelitian ini akan menambah
referensi bagi mahasiswa sebagai penjunjang
untuk melanjutkan penelitian berikutnya.
2) Praktis
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan
yang berarti bagi PT. Bank Syariah Mandiri
Cabang Merdeka Bogor dalam hal antisipasi untuk
mengurangi terjadinya kredit bermasalah
E. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Pada penyusunan skripsi ini, penulis
menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. yaitu
dengan menggunakan penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa dengan kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Untuk memahami istilah kualitatif ini, perlu kiranya
dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif kata-kata
tertulis dari perilaku orang-orang yang diamati. Dengan
memilih metode kualititatif ini, penulis mengharapkan
dapat memperoleh data yang lengkap dan akurat.6
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, desain yang
6Lexy J Mleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, Cet. ke-11, 2000), h. 3.
8
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yang mana metode deskriptif merupakana
penelitian yang tidak menguji hipotesis atau prediksi.7
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi atau pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, data-data penelitian
tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti
bahwa data tersebut dihimpun melalui
pengamatan panca indra. Metode ini adalah awal
langkah penulis untuk mengetahui kondisi
objektif mengenai objek penelitian.
b. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan
antara dua orang atau lebih secara langsung.
Penulis mengadakan komunikasi langsung dan
mengajukan beberapa pertanyaan ke beberapa
pihak yang bersangkutan baik secara lisan
maupun tulisan dan mendengarkan langsung
keterangan-keterangan atau informasi dari PT.
Bank Syariah Mandiri Cabang Merdeka Bogor.
peneliti sebagai pelengkap data dalam hasil
penelitian kelak yaitu dengan melakukan
7Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi
Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT.
Rosdakarya, 2002), h. 24.
9
wawancara dengan pejabat yang berwenang
untuk memperoleh data yang benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
c. Dokumentasi,
Dokumen adalah pengambilan data
yang diperoleh melalui data-data, arsip-arsip, dan
gambar-gambar ataupun bentuk lainnya.8 Dalam
penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah
bersumber dari pengurus PT. Bank Syariah
Mandiri Cabang Merdeka Bogor. Selanjutnya
dari data-data yang didapat penulis berusaha
untuk memaparkan kerangka mengenai obyek
studi yang ditulis.
3. Teknik Analisa Data.
Kelanjutan dari mengolah data, penulis
melakukan analisis dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, yaitu penulis menganalisis data
berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari
hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Dengan cara memaparkan semua data yang diproleh
8Husaini Usman dan Purnonomo Setiady Akbar,
Metodologi. Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.2,
2009), h. 69.
10
dari hasil penelitian kemudian diklarifikasi secara
sistematis dan diambil kesimpulan dari data tersebut.9
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah PT.
Bank Syariah Mandiri Cabang Merdeka Bogor.
Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Analisis
swot pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Merdeka
Bogor.
5. Sumber Data
Secara garis besar data dalam penelitian ini
berupa data primer dan data sekunder :
a. Data Primer
Diambil dengan melakukan wawancara
dengan pengurus PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Bogor Tengah yaitu pada bagian Manajer Regional
Financing Operation (RFO).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tersusun
dalam bentuk dokumen-dokumen, yang menjadi
data sekunder dalam penelitian adalah buku-buku,
jurnal, makalah, website, dan sumebr informasi
lainya yang memiliki relevansi dengan masalah
penelitian sebagai bahan penunjang penelitian.
9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian;Suatu
Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, Cet.9, 2003),
h.11.
11
6. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi
waktu penelitian pada bulan Oktober – November
2018 Dalam Penelitian ini penulis melakukan
penelitian di PT Bank Syariah Mandiri Cabang
Bogor.
7. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis berpedoman
dan mengacu kepada buku “Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi) yang
Diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta”. yang diterbitkan oleh SK.
Rektor Kc : 507 /2017 cet. Ke-2.
F. Studi Terdahulu
1. M. Nu’im dengan judul “Mekanisme Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu UIN Dalam Upaya Mewujudkan
Kepimilikan Rumah Bagi Masyarakat”. Skripsi.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, tahun
2015. Nu’im meneliti tentang Mekanisme pengajuan
KPR di Bank BNI Syariah BNI Syariah Kantor
Cabang Pembantu UIN.
12
a. Persamaan
Sama-sama membahas tentang Syariah.
b. Perbedaan
Nu’im membahas tentang makanisme
pengajuanya, sedangkan penulis membahas
tentang analisis SWOT.
2. Nabila Fatmasari dengan judul “Analisis Sistem
Pembiayaan KPR Bank Konvensional Dan
Pembiayaan KPRS Bank Syariah (STUDI
KASUS Bank BTN Dengan Bank
MUAMALAT)”.Jurnal. Universitas Negeri
Surabaya, tahun 2014.
a. Persamaan
Sama-sama membahas tentang pembiayaan
b. Perbedaan
Nabila meneliti tentang perbandingan sistem
pembiayaan KPR Konvensional dengan KPR
Syariah, sedangkan penulis meneliti tentang
Analisis SWOT Produk Bank Syariah Mandiri
3. Ratna Ningrum dengan judul “Implementasi
Kredit Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) di
Indonesia”. Skripsi. Mahasiswa Fakultas Syariah,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, tahun
2009.
a. persamaan
Sama-sama membahas tentang KPR
b. perbedaan
13
ratna membahas tentang implementasi KPR
Syariah di Indonesia, sedangkan penulis
membahas tentang strategi produk pemasaran
bank syariah
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diperlukan dalam
membahas hasil penelitian. Untuk memudahkan
penulisan, penulisan ini terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar
belakang masalah, pembatasan masalah dan
perumusan masalah, Tujuan dan manfaat
penelitian, Metodologi penelitian, Tinjauan
Pustaka, Sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori pada bab II ini menjelaskan
tentang pengertian pembiayaan, strategi
marketing, pengertian analisis SWOT,
fungsi dan tujuan Alisis SWOT.
BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH
MANDIRI CABANG MERDEKA
BOGOR
Pada bab ini menjelaskan sejarah, visi, misi
dan tujuan PT Bank Syariah Mandiri
Cabang merdeka Bogor, struktur organisasi
PT Bank Syariah Mandiri Cabarng Bogor
14
Tengah, Produk-Produk, PT Bank Syariah
Mandiri Cabarng merdeka Bogor.
BAB IV ANALSIS DATA DAN TEMUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang strategi
marketing dalam memasarkan produk
pembiayaan Bank Syariah Mandiri
BAB V PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang
metode analisis SWOT dalam memasarkan
produk pembiayaan Bank Syariah Mandiri
cabang Merdeka Bogor.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini adalah bab terakhir yang
memuat kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan penulis da penulis
memberikan saran yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas untuk
memperoleh informasi, dan memberikan
solusi atas permasalahan tersebut yang
kemudian diakhiri dengan daftar putaka
dan lampiran-lampiran.
15
16
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. TEORI PEMBIAYAAN
1. Pengertian pembiayaan
Pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 adalah penyedian
dana atau tagihan yang dipersamakan dengan hal itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah;
b. Transaksi sewa-menyewa dalambentuk ijarah atau sewa
beli dalam bentuk ijarah muntahiya bitamlik;
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,
salam dan istisnha;
d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qard;
dan
e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah
untuk transaksi multi jasa.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakan antara Bank
Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dan untuk
mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
17
tertentudengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi
hasil.10
Sedangkan definisi pembiayaan menurut
Muhammada Syafi’i Antonio sebagai salah satu tugas
pokok bank adalah pemberian fasilitas penyedian dana
untuk memenuhikebutuhan pihak-pihak yang merupakan
defisit unit.11
Pembiayaan atau dengan kata lain financung
menurut Muhammad yaitu pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak kepda pihak lain untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri atau
lembaga.12
Pembiayaan dapat dijadikan salah satu fungsi
intermediary Bank Syariah menyalurkan dana yang telah
dikumpulkan dari surplus unit melalui suatu kesepakatan
dalam jangka waktu tertentu dikembalikan dengan imbalan
atau bagi hasil.
Dalam istilah teknisnyapadaperbankan syariah
pembiayaan disebut sebagai aktiva produktif. Sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia aktiva produktif adalah
penanaman dana Bank Syariah baikdalam rupiahmaupun
valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh,
surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal,
penyertaan modal sementara, komikmen dan kontijensi
10
UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No.
10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah 11
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari teori
ke praktik, (jakarta:gema Insani Press, 2001), h. 160 12
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,
(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), H.17.
18
pada rekening administratif serta Sertifikat Wadi’ah Bank
Indonesia ( Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2003
tanggal 19 Mei 2003 ).13
Dalam aktivitas pembiayaan bank syariah akan
menjalankan berbagai teknik dan metode, penerapanya
tergantung pada tujuan dan aktivitas. Makanisme perbankan
syariah yang berdasarkan prinsip mitra usaha, adalah bebas
bunga. Olehkarena itu soal membayarkan bunga kepada
depositor atau pembebadan suatu bunga dari pada nasabah
tidak timbul.
Tabel 2.1
Tabel Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil14
BUNGA BAGI HASIL
a. Pentuan bunga dibuat
pada waktu
akad dengan asumsi
harus slalu
untung
1. `penentuan besarnya
rasio/nisbah bagi
hasil dibuat pada
waktu akad dengan
berpedoman pada
kemungkinan
untung rugi.
b. Besarnya 2. Besarna rasio bagi
13
Ibid. 14
Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Prakteik, h.61.
19
persentaseberdasarkan
pada jumlah uang
(modal) yang
dipinjamkan.
hasil berdasarkan
jumlah keuntungan
yang diperoleh.
c. Pembayaran bunga
tetap seperti yang
dijanjikan tanpa
pertimbangan apakah
proyek yang dilankan
oleh pihak nasabah
untung atau rugi.
3. Bagi hasil
bergantung pada
keuntungan proyek
yang dijalankan.
Bila usaha merugi,
kerugian ditanggung
bersama oleh kedua
belah pihak.
d. Jumlah pembayaran
bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah
keuntungan berlipat
atau keadaan ekonomi
sedang “booming”.
4. Jumlah pembagian
laba meningkat
sesuai dengan
peningkatan jumlah
pendapatan
e. Eksistansi bunga
diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua
Agama, termasuk
Islam.
5. Tidak ada yang
meragukan
keabsahan bagi
hasil
2. Penilaian Pemberian Pembiayaan
20
Dalam pendanaan kepada nasabah dalambentuk
pemberian pembiayaan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan penilaian penilaian
pembiayaan, oleh karena itu layak atau
tidaknyapembiayaan yang diberikan akan sangat
mempengaruhi stabilitas keunganbank. Menurut Raharja15
,
penilaian pembiayaan harusmemiliki kriteria sebagai
berikut:
1. Keamanan Pembiayaan ( safety ).
Harusbenar-benar diyakini bahwa kredit tersebut
dapat dilunasikembali.
2. Terarahnya tujuan penggunaan pembiayaan
(suitability)
Pembiayaan akan digunakan untuk tujuan yang
sejalan dengan kepentingan masyarakat atau
setidaknya tidak bertentangan dengan peraturan
yang belaku.
3. Menguntungkan.
Pembiayaan yang diberikan mengntungkanbagi
bank maupun bagi nasabah. Menurut sinungan16
,
metode lain yang dapat digunakan untuk
menentukan nilai kredit adalah dengan
menggunakan nilai formula 4P, yaitu :
1. Personality
15
Raharja Pratama, Uang dan Perbankan, ( jakarta, PT
Rineka Cipta, 1997 ) Cet.3 16
Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank,
(Jakarta, Bumi Askara, 1993) cet.3,
21
Bank mencari data tentang kepribadian sipeminjam
seperti riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan,
pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebaginya), hobinya,
keadaan keluarga, (istri,anak), social standing
pergaulan dalammasyarakat seta bagaimana pendapat
masyarakat tentang diri si peminjam) serta hal-hal lain
yang erat hubunganya dengan kepribadian si
peminjam.
2. Purpose
Mencari data tentang tujuan atau keperluan
pengguanaan kredit. Apakah akan diperguanakan untuk
berdagang, berproduksi membeli rumah. Dan apakan
tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of
business kredit bank bersangkutan. Misalnya,
keperluan atau tujuan untuk perlengkapan sedangkan
line of business bank justru dalam bidang pertanian.
3. Prospect
Yang dimagsud dengan prospek adalah harapanmasa
depan dari bidang usaha atau kegiatan usaha si
peminjam. Ini dapat diketahui dari perkembangan
usaha si peminjam selama beberapa bulan / tahun.,
perkembangan keadaan ekonomi perdagangan, keadaan
ekonomi atau atau perdagangan sektor usaha si
peminjam, kekuatan keuntungan perusahaan yang
dibuat dari learning power (kekuatan pendapatan atau
keuntungan) masalalu dan perkiraan masa mendatang.
22
4. Payment
Mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman
yang akan diberikan.halini dapat diproleh dari
perhitungan prospek, kelancaran penjualan dan
pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan
pengambilan pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah
pengambilanya.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
resiko penilaian kredit 17
antara lain :
1. Character
Watak ( character ), yang dimagsud adalah
kepribadian, moral dan kejujuran dari ada pemohonan
peminjaman. Apakah ia nantinya akan memenuhi
kewajiban dengan baik yang timbul dari perjanjian
kredit yang akan diadakan. Hal ini menyangkut sejauh
mana kebenaran dari keterangan-keterangan yang
diberikan pemohon tentang data-data perusahaanya.
Bank juga menyelidiki asal-usul sipemohon, misalnya
tentang keroyalan sidebitur dan juga keadaan masa
lalunya apakah ia pernah terlibat blacklist.
2. Capasity
Kemampuan ( capasity ), dimagsud sebagai
kemampuan mengendalikan, memimpin, menguasai
bidang usahanya, kesungguhanya dan melihat
17
Raharja Pratama, Uang dan Perbankan,
(Jakarta, PT Rineka Cipta,1997) Cet.3, h.95.
23
perspektif masa depan sehingga usahanya berjalan
dengan baik dan memberikan untung. Capasity adalah
analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam
membayar pinjaman. Dari penilaian ini terlihat
kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis,
kemampuan ini di hubungkan dengan latar belakang
pendidikan dan pengalamanya selama ini dalam
mengelola usahanya, sehingga akan terlihat
“kemampuannya” dalam mengembalikan pinjaman
yang disalurkan, capasity sering juga disebut dengan
nama Capability.18
Definisilain tentang capasity adalah
menggambarkan tentang kemampuan seorang
langganan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
finansialnya. Suatu estimasi yang dianggap cukup baik
diperoleh dengan menilai posisi likuiditas dan proyeksi
cash flowdari calon langganan.19
Capasity
menyangkutkempuan pemimpinperusahaan beserta
stafnya, baik dalam kemampuan manajemen
maupunkeahlian dalam bidang ushanya. Untuk itu
Bank harus memperhatikan :
a. Angka-angka hasilproduksi
b. Angka-angka penjualan dan pembelian
18
Kasmir Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta, PT
Grafindo Persada, 2003 ), h.118 19
Syamsudin, Lukman, Manajemen Keuangan
Prusahaan, konsep Aplikasi Dalam: Perencanaan,
Pengawasan, dan Pangambilan keputusan, (Jakarta, PT Raja
Grafindo Persada, 2007), h.31.
24
c. perhitungan rugi laba prusahaan saat ini dan
proyeksinya
d. data-datafinansial di wakti-waktu yang lalu,
yang tercermim didalam laporan keuangan
prusahaan,sehingga dapat diukur kemampuan
perusahaan calon penerima kredit untuk
melaksanakan rencan diwaktu yang akan
datang.20
Capasity adalah kempuan yang dimiliki calon nasabah
dalam menjalankanusahanya guna menjalankan laba
yang di harapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah
untuk mengetahui / mengukur sampai sejauh mana
nasabah mampu untukmengembalikan atau melunasi
utang-utangnya ( ability to pay ) secara tepat waktu dari
usaha yang diperolehnya.21
3. Capital
Modal (Capital) disyaratkan disini debitur agar
mempunyamodal sendiri, tidak hanya mengandalkan
pinjaman pada bank. Data-data modal dilihat dari
neraca debitur.
4. Conditional
20
Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, (
Yogyakarta, Liberty, 2004 ) 21
Rivai, Vietzhal, dan Andrea pratama Vietzhal ,
Credit Manajemen Hand Book, Teori Konsep, Prosedur dan
Aplikasi panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan Nasabah,
(Jakarta PT Raja Grafindo persada, 2007)
25
Kondisi ekonomi ( Condition of Economic ), adalah
tentang keadaan situasi ekonomi pada waktu dan jangka
tertentu,dimana kredit dapat diberikan kepada
debitur,kemudian dijelaskan lebih lanjut bahwa pada
asasnya kelima unsur tersebut mengandung tiga faktor
pokok yaitu :
a. Faktor subyektif (modal).
b. Faktor obyektif yang berkenaan dengan organisasi
administrasi, modal dan keadaan ekonom.
c. Faktor yuridis yang berkenaan dengan struktur dari
badan usaha penerima kredit.
Faktor-faktor diatas kemudian oleh pihak bank
akan dibuat dalam satu formulir yang telah
disediakan dimana merupakan data-data yang
wajib diisi oleh pemohon pembiayaan.
5. Collateral
Jaminan (Collateral), diartikan sebagai kekayaan atau
orang yang dapat di ikat sebagai jaminan kepastian
pelunasan hutang dibelakang hari, kalau dibetur tak
melunasi hutangnya. Pada dasarnya yang memberi
pembiayaan tentumenghendaki jaminan berada
ditanganya yang mudah dijadikan uang untuk dapat
menutup pinjaman karena tidak dilunasi oleh si
peminjam tersebut. Jaminan yang diberikan oleh calon
nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Jaminan hendaknya melebihi jumlah pinjaman yang
26
diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan
kesempurnaanya, sehinggaterjadi suatu masalah, maka
jaminan yang akan dititipkan dapat digunakan sepat
mungkin.
Collateral dalam kreditan merupakan hal terpenting,
terutama dalam fungsinya untuk pengamanan apabila
pembiayaan yang diberikan tersebut mengalami
kegagalan.22
Oleh karena itu syarat yang diminta oleh
kreditur ialahsupaya debitur itu menguasai dan
menyimpan jaminan, agar supaya pada waktu yang
diperlukan benda atau harta jaminan dapat dijadikan
uang oleh debitur sendiri.
3. Tujuan dan Manfaat Pembiayaan
Perberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan
tertentu, kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank
tersebut didirikan. Adapun tujuan utama dari pemberian
suatu pembiayaan antara lain
1. Mencari keuntungan yaitu untuk memperoleh dari
pemberian kredit tersebut, hasil tersebut terutama
dalam bentukbunga yang diterima oleh bank
sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit
yang dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana modal kerja.
22
Thomas, Suyanto, et, Kelembagaan Perbankan,
(Jakarta, Granmedia Pustaka Utama, 1996), Edisi II, h.19.
27
3. Membantu pemerintan bagi pemerintahan semakin
banyak pembiayaan yang disalurkan oleh pihak
perbankan, maka semakin baik, mengingat
semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan
bangunan diberbagai sektor.23
Dilihat dari tujuan diatas dapat disimpilkan
bahwa pemberian suatu pembiayaan tidak hanya
menguntungkan bagi satu sisi pihak saja yaitu pihak
yang diberikan pembiayaan tetapi juga
menguntungkan bagi pihak yang memberikan
pembiayaan.
Manfaat pembiayaan ditinjau dari berbagai
segi :
1. Kepentingan debitur
a. Memungkinkan untukmemperluas dan
mengembangkan usahanya.
b. Jangka waktu pembiayaan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dana
debitur intuk pembiayan investasi dapat
disesuaikan dengan kapasitas
perusahaan yang bersangkutan, untuk
pembiayaan modal kerja dapat
diperpanjang berulang-ulang.24
2. Kepentingan perbankan
23
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h.96 24
Teguh Pudjo Muljono, Manajemen Perkreditan
Bagi Bank Komersial, (Yogyakarta, penerbit BPFE, 1996),
Cet.3, h.59-61.
28
a. Menjaga stabilitas usahanya, serta
membantu memasarkan jasa-jasa bank.
b. Untuk merebut pasar (Market Shere)
dalam industri perbankan, berhubungan
pada saat ini keseimbangan atara
penawaran dana dan permintaan akan
dana masih belum ada, maka fasilitas
pembiayaan sering digunakan oleh
bank sebagai perangsang dalam
merebut nasabah bank lain dengan
pemberian kredit yang lebih besar
jumlahnya dan dengan bunga yang
lebih rendah.
3. Kepentingan Pemerintah
a. Pembiayaan dapat digunakan sebagai
alat untuk memacu pertumbuhan
ekonomi secara umum, diantaranya
menciptakan lapangan kerja.
b. Sebagai sumber pendapatan Negara.
4. Kepentingan Masyarakat Luas
a. Dengan adanya kelancaran dari proses
pembiayaan yang diharapkan akan
memperoleh adanya pertumbuhan
ekonomiyang pesat dan nantinya akan
menimbulkan lapangan kerja baru.
29
b. Meningkatkan fungsi pasar, karena ada
peningkatan daya beli.25
B. Strategi Marketing (Pemasaran)
1. Strategi Marketing
a. Strategi
Secara etomologi, strategi berasal dari bahasa yunani
strategos yang berarti jendral. Strategi pada mulanya berasal
dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai suatu sifat untuk
mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi
berkembang untuk kegiatan organisasi termasuk keperluan
ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Dalam kamus istilah manajemen, sterategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus dan saling hubungan dalam waktu dan
ukuran. Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah
satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan
baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.26
b. Marketing (Pemasaran)
Salahatu kegiatan pokok yang harus diperhatikan
dalam mempertahankan perusahaan adalah pemasaran, yang
merupakan kumpulan aktivitas dalam rangka sosialisasi dan
25
Ibid, h.69-71.
26 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:
Andi, 2002), Edisi Kedua, h. 3.
30
pendistribusian produk oleh prusahaan melalui penciptaan
dan penghargaan nilai yang ditunjukan untuk kepuasan
konsumen dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemasaran
(Marketing) adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan baran dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.27
Secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga
keuangan adalah:28
1) Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan
sekarang dan masa yang akan datang
2) Menilai kebutuhan nasabah atau anggotasaat ini dan
masa yang akan datang
3) Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan
membuat rencana untuk mencapai sasaran tersebut
4) Promosi untuk mencapai sasaran
Istilah pemasaran ditinjau dari proses sosial dan
melalui proses itu individu-individu dan kelompok apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan
27
B.S Dharmmestha, Azas-azas Marketing
(Yogyakarta: Liberty, 1996), h.10. 28
Muhammad, Manajemen Bank Syariah
(Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2002). h. 194
31
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan
kelompok lain.29
Adanya sosialisai menunjukan adanya interaksi
berbagai pihak dengan pemenuhan kebutuhan masing-
masing pihak melalui pertukaran nilai yang dapat diartikan
secara luas. Intraksi tersebut hiharapkan saling
menguntungkan pihak yang terkait. Nabi Muhammad SAW
bersabda:
Nabi SAW bersabda: “sumpah palsu (bombastis
sehingga menjadikan laku barang yang di jual)
mendatangkan keluasan tetapi menghilangkan pekerjaan .”
Ibnu Fajar berkata : “menghapus keberkahan” (HR Bukhori,
Abu Daud Ahmad).
Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa dalam
mempromosikan produk, seorang muslim tidak boleh
berlebihan dengan sumpah palsu, bombastis, tetapi harus
realitas. Karena jika dilakukan dengan penuh bombastis,
dapat menyesatkan dan mengecoh konsumen. Jika suatu saat
konsumen itu menyadari akan kebohongan suatu produk,
maka secara pasti mereka akan meninggalkannya. Akibatnya,
produksi akan mengalami penurunan, tentu saja keuntungan
semakin kecil.
29
philip Khotler , Marketing Manajemen: Analisis,
Planning, implementasi dan Kontro, Terj. Hendra Teguh,
(Jakarta: Erlangga, 1996), h. 6.
32
Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis,
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan
program-program yangmencangkup pengkonsepan,
penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan
gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan. Proses manajemen pemasaran
meliputi:
1) Merencanakan strategi pemasaran
2) Mengarahkan implementasi rencana dan
program
3) Mengendalikan rencana
Perencanaan pemasaran mencangkup :
1) Menetapkan tujuan
2) Menilai peluang
3) Menciptakan strategi pemasaran
4) Mengembangkan program30
c. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
Diera globalisasi, daya saing perusahaan perlu di
tingkat, tidak hanya aspek produksi, tetapi juga aspek
pemasaranya. Meskipun fungsi manajemen kontribusi
masing-masing saat menyusun strategi bagi tingkatan yang
berbeda,namun rentang kendali perusahaan terhadap
30
Harpr W Boy, dkk, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:
Erlangga, 2000), edisi Kedua h. 18.
33
lingkungan eksternalnya cenderung terbatas. Dalam kondisi
ini, perusahaan perlu menetapkan strategi pemasaran agar
berperan penting bagi keberlanjutanya. Dalam hal ini fungsi
manajemen yang memiliki kontak yang paling besar dengan
dunia luar adalah fungsi pemasaran. Ada beberapa definisi
mengenai strategi pemasaran dari Tjiptono diantaranya
adalah:31
1) Strategi pemasaran merupakan pernyataan baik secara
eksplisit maupun inplinsit mengenai bagaiman suatu
merk atau lini produk mencapai tujuanya.
2) Strategi pemasaran sebagai alat dasar yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesenimbungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar saaran tersebut.
Pada prinsipnya strategi pemasaran memberikan arah
dalam kaitanya dengan variabel-variabel seperti segmentasi
pasar, identifikasi pasar sasaran, posisi, elemen bauran
pemasaran dan biaya pemasaran, dimana strategi pemasaran
merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang
memberikan arah bagi semua fungsi manajemen suatu
organisasi.
Beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu
menembus pasar, mengmbangkan pasar, mengambangkan
31
Fandy Tjipto, Strategi Pemasaran, h. 6.
34
produk, diversifikasi, biaya murah dan pemfokusan pasar.
Dengan penjelasan sebagai berikut:32
1) Menembus Pasar
Strategi ini digunakan apabila diketahui bahwa
masih ada sasaran yang belum mengetahui atau
memakai produk (barang maupun jasa) disebabkan
karena pesaing lebih agresif sehingga belum
mempunyai kesempatan kembali.
2) Mengembangkan pasar
Sterategi ini apabila sasaran pembeli lama telah
dapat dicapai baik oleh produk kita maupun
produk pesaing, sehingga perlu mencari sasaran
pembeli bar, sementara produk lama masih
berjalan dengan cara memperluas daerah
pemasaran.
3) pengembangan Produk
strategi ini mencangkup usaha perubahan
produk, tetapi menggunakan cara
produksi sebelumnya.
4) Deversifikasi
Strategi ini merupakan pengembangan
produk baru yang masih berhubungan
dengan produk lama untuk ditawarkan
kepada pasar yang baru juga. Strategi ini
sangat efektif untuk mengisi sasaran yang
32
Bastio Swasta, Manajemen Pemasaran Modern,
(Yogyakarta Liberty, 1990) Cet. Ke-2, h. 32-40.
35
terabaikan atau kosong, sehingga
mengikuti pesaing.
5) Biaya Murah
Strategi ini didasarkan pada imput rendah,
sehingga dapat menghasilkan produk
yang murah pula, namun dengan kualitas
dan standar yang tinggi. Hal ini bisa
dilakukan dengan pemilikan modal yang
besar serta teknologi tinggi maupun
bergabung dengan wadah koperasi
misalnya.
6) Pemfokusan Pasar
Strategi ini dilakukan dengan memberikan
pelayanan yang sangat terbatas, kelompok
pembeli ditentukan dengan jelas agar
pelayanan lebih efektif dan efisien.
d. Tujuan Strategi Marketing
Setiap tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan atau badan usaha tentu mengandung
suatu magsud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan
ini disesuaikan dengan keinginan pihakmanajemen
itu sendiri. Dalam hal ini menjelaskan kegiatan
pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak
kepentingan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Secara umum tujuan pemasaran bank
adalah:
36
1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan
kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi, sehingga dapat menarik
nasabah dalam memberiproduk yang
ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2) Memaksimalkan konsumen melalui
berbagai pelayanan yang di inginkan
nasabah.
3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk)
dalam arti bank menyediakan berbagai
jenis produk bank sehingga nasabah
memiliki pilihan pula.
4) Memaksimumkan mutu hidup dengan
memberikan berbagai kemudahan kepada
nasabah dan memciptakan iklim yang
efisian.33
e. Konsep Maeketing (Pemasaran)
Konsep pemasaran merupakan faktor yan
paling penting dalam mencapai keberhasilan suatu
perusahaan, karena beroriantasi pada kepuasan
konsume. Munurut Kolter konsep pemasaran adalah
organisai yang ditetapkan, yaitu perusahaan tersebut
harus menjadi lebh efektif dibanding para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan
33
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 171
37
mengkomodadisaksi nilai pelangggan kepada pasar
sasaran yang dipilih.
Dari definisi diatas ada empat gagasan dasar
yang tergantung didalamnya yaitu:34
1) Pasar sasaran
Suatu perusahaan belumtentu dapat
berkembang dengan baik, tetapi banyak
perusahaan yang dapat mencapai apa
yang menjadi targetnya dalam mengelola
perusahaan dengan menentukan pasar
sasaranya.
2) Kebutuhan pelanggan
Berbagai kebutuhan pelanggan yang
tidakselau sederhana, perusahaan harus
dapa meramalkan apa yang akan menjadi
kebutuhaan konsumen dimasa yang akan
datang.
3) Pemasaran terpadu
Terjadi adanya kerja sama adanya
perusahaan dengan departemen terkait
untuk melayani kebutuhan pelanggan.
Agar pemasaran dapat berjalan dengan
maksimal untuk melayani kebutuhan
pelanggan secara bersama.
34
Philip Kolter, Marketing: Analisis, Planning,
Implementasi dan Kontrol, terj.Hendra Teguh, h. 22.
38
4) Kemapuan penghasilan laba
Tujuan yang terakhirdari konsep
pemasaran adalah membantu organisasi
dalam mencapai tujuany. Sebagian
besarperusahaan tujuan utamanya adalah
untuk mendapatkan laba. Akan tetapi,
disini tidak hanya mengutamakan laba
saja melainkan mendapatkan labasebagai
akibat dari kepuasan yang diperoleh oleh
konsumen dibanding dari pesaing.
f. Marketing Mix (Baruan
Pemasaran)
Baruan pemasaran (marketing mix)
merupakan kegiatan peemasaran yangdilakukan
secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakuakan
seara bersama diantara elemen-elemen yang ada
dalam baruan pemasaran itu sendiri. Oleh karena itu
setiap elemen membutuhkan strategi sendiri, namun
tetap akan tekait dengan strategi lainya. Untuk itu
ada empat konsep yang harus diliatkan dalam
pemasaran tersebut, yaitu:
1) Produk (Poduct)
Produksecara umum diartikan
sebagai suatu yang dapat memenuhi kebutuhab dan
keinginanpelanggan, baik berwujud maupun yang
39
tidak berwujud adalah produk yang berkualitas
tinggi. Artinya produk yang ditawrkan oleh bank
kepada nasabahnya memilikinilai yang lebih
dibandingkan produk bank pesaing. Produk yang
berkualitas tinggi yang berhasil diciptakanoleh bank
akan memberikan keuntungan baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dan sangat tergantung dari
berbagai pihak yang terkait antara lain sebagai
berikut:
a) Pelayanan Prima
b) Pegawaiyang propesional
c) Sarana prasarana yang
menunjang dengan produk
tersebut
d) Lokasi, lay out gedung dan
ruangan
e) Nama baik bank35
2) Harga (Price)
Harga merupakan salah satu aspek
penting dalam kegiatan marketing mix, karena
mengingat harga sangat menentukan laku atau
tidaknya produk perbankan. Peetapan harga
seyogyanya dilakukan setelah memonitoring harga
yang ditetapkan pesaing agar harga yang ditentukan
35
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 138
40
konfetitip, ada beberaapa cara untuk menentukan
harga yang tepat, yaitu:
a) Strategi harga cost-plus, yaitu
harga dihitung daribiaya
ditambahmargin keuntungan yang
diinginkan (prestasi dari biaya)
b) Strategi harga mark-
up,yaituharga dihitung sebagai
suatupresentase dari harga jual.
c) Strategi break-even (impas), yaitu
harga dihitung dengan
menggunakan tingkat penjualan
yang diperlukan unuk menutup
seluruh biaya tetap dan variabel.
d) Strategi harga going-rate,berati
harga tetapkan sama dengan
harga pesaing.
3) Saluran Distribusi (Place)
Distribusi merupakan kegiatan
ekonomi yang menjabatangani kegiatan produksi
dan konsumsi. Berkat distribusi, barang dan jasa
dapat dapet sampai ketangan konsumen. Dalam
sektor jasa distribusi didefinisikan sebagai setiap
sasaran yang meningkatkan keberadaan atau
kenikmatan suatu jasa yang menambah
penggunaanya atau pendapatan dari penggunaanya,
41
baik dengan mempertahankan pemakai yang ada
ataupun menarik pemakai yang abru.
4) Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang
ditunjkan untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka dpat menjadi kenal akan produkyang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan
kemudian mereka akan menjadi senang lalu
membeli produk yang ditawarkan tersebut. Adapun
alat-alat yang dapat dipengaruhi dalam
mempromosikan produk itu adalah melalui:
a) Advertisement 9iklan)
b) Promosi Penjuakan (seles
promotion)
c) Personal selling
d) Publisitas (Publication)36
Menurut murti sumarni, promosi
merupakan cara langsung atau tidak langsung untuk
mempengaruhi konsumen. Kegiatan promosi
mempunyai tujuan antara lain:
a) Memodifikasi tingkah laku,
artinya melakukan promosi
dengan tujuan untuk merubah
tingkah laku dan pendapat.
36
Ibid
42
b) Memberi tahu, artinya
memberitakan tentang apa produk
yang dijual.
c) Membujuk, mempengaruhi
konsumen dalam jangka waktu
yanglama.
d) Meningkatkan kualitas dengan
tujuan mempertahankan produk
dihati masyarakat.
2. Marketing dalam Islam
Pemasaran adalah salah satu bentu
muamalah yang dibenerkan dalam Islam sepanjang
tidak bertentangan dengan ketentuan syariah.
Cakupan dari pengertian syariah menurut pandangan
islam sangatlah luas dan konperensif, didalamnya
mengandung makna mengatur seluruh aspek
kehidupan,mulai dari aspek ibadah (hubungan
manusia dengan Tuhanya),aspek keluarga, aspek
hukum, aspek peradilan undang-undang, dan juga
aspek ekonomi.
Pada masa peperangan Rosulullah
sebelum menjalankan perang selalu mencanangkan
persiapanyang matang dan penuh pertimbangan dan
senantiasa bermusyawarahdengan para sahabat
dalam mengatur strategi perang dan mengambil
pendapat mayoritas. Allah memerintahkan Rosul
43
dalam surat Al-Anfal (8) : 60, yang artiny dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa
saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan
itu) kamu menggentarkan musuh Allah niscayaakan
dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya.” (Q.S. Al-Anfal: 60).
Ayat diatas menjelaskan bahwa kita tidak
boleh bersikap pasif, yaitu menunggu dulu sampai
datang serangan musuh, barusetelah itu bersiap-siap.
Seseorang yang ingin maju harus mempersiapkan
strategi untuk melawan musuh, dengan strategi-
strategi itu kita bisa mencapai tujuan kita.orang
tertarik untuk berbisnis dengan pemasaran syariah
karena alasan keagamaan (alasan dunia dan
akhirat)ndan bukan karena ingin mendapatkan
finansial semata yang sebesar-besarnya tanpa
memperdulikan apakah bisnis yang dijalankannya
tersebut mungkin menyimpang atau malah
bertentangan dengan syariat Islam.37
Pada bukunya Hermaawan Kartajaya
disebutkan ada empat karakteristik syariah
37
Budi Wicaksono dan M. Syakir Sula, Syariah
Marketing, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006), h. 28.
44
marketing yang dapat menjadi panduan bagi para
pemasar sebagai berikut.38
a. Teistis (rabbaniyah)
Teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah
hukumyang paling adil, paling sempurna, paling
selaras dengan segala bentukkebaikan, paling dapat
mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu
mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebathilan,
dan menyebarluaskan kemaslahatan karena merasa
cukup akan segala kesempurnaan dan kebaikan.
b. Etis (ahlaqiyah)
Sifat etis ini sebenarnya merupakan
turunan dari sifat teitis diatas. Ini adalah konsep
pemasaran yang mengedepankan nilai-nilai moral
dan etika,tidak peduli apapun agamanya karena
nilai-nilai moral dan etika adalah nilaiyang bersifat
universal yang diajarkan semua agama.
c. Realistis (al-waqi’iyyah)
Realistis disini ialah pemahaman dimana
pemasaran syariah bukanlah konsep yang eksekutif,
fanatik, dan kaku, melainkan konsep pemasaran
yang fleksibel sebagaimana keluasan dan keluwesan
syariah islamiyah yang melandasinya.
38
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir
Sula, Syariah Marketing, (Bandun: Mizan Pustaka, 2006), h.
22.
45
d. Humanistis (al-insaniyyah)
Pengertian humanistis adalah bahwa
syariah diciptakan untuk manusia agar drajatnya
terangkat,sifat kemanusiaanya terjaga dan
terpelihara. Dengan memiliki nilai humanistis ia
menjadi manusia yang terkontrol dan
seimbang,bukan manusia yang serakah yang
menghalalkan segala cara untuk meraih
keuntunganyang sebesar-besarnya.
3. Nilai Penjualan dan Keputusan
Penggunaan
Menurut Sigit Winarto dan Sujana
Ismail, penjualan adalah transaksi yang melibatkan
pengiriman atau penyerahan produk: hak atau jasa
dalam pertukaran untuk penerimaan kas, janji
pembayaran, atau yang dapat disamakan dengan
uang atau kombinasinya.
Definisi ini menunjukan bahwa dalam
praktik penjualan terdapat dua pihak yang
berkepentingan, yaitu pihak yang menawarkan
baran dan pihak yang memerlukan barang tersebut,
dimana pihak yang menerima barang/jasa
memberikan imbalan yang telah ditentukan dan
disepakati bersama kepada pihak yang menawarkan
barang.
46
Dalam dunia usaha, suatu perusahaan
selalu memerhatikan nilai penjualan yang dicapai
suatu metode ke priode berikutnya. Nilai penjualan
secara singkat dapat ditentukansebagai jumlah
produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan guna memenuhi kebutuhan konsumen
dan dapat disampaikan kepada konsumen melalui
proses pertukaran atau jual beli.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dinyatakan bahwa nilai penjualan adalah sebagai
total dari hasil penjualan yang dicapai oleh
perusahaan atau badan usaha, dari suatu kegiatan
pemasaran dalam periode tertentu. Nilai penjualan
merupakan hasil dari fungsi reaksi penjualan atas
hubungan dengan harga dan biaya. Dengan
demikian kegunaan nilai penjualan adalah sebagai
pernyataan dalam perhitungan keuangan.39
Menurut Setiadi dan Muhammad
Nasrullah ada lima tahapan yang dilalui konsumen
dalam peroses penetapan keputusan untuk membeli
atau menggunakan suatu jasa atau produk. Kelima
39
Winardi. Strategi Pemasaran, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1989) h. 380.
47
tahapan tersebut dapat dilihat jelas dalam gambar
berikut;40
a. Pengenalan produk yaitu proses
dimulainya saat memilih barang atau
jasa dengan menyadari adanya banyak
pilihan dalam memperoleh kebutuhan
yang di inginkan
b. Penarian informasi adalah kegiatan
mencari sebanyak mungkin informasi
yang dibutuhkan sehubungan dengan
kebutuhan yang diharapkan
ataudiinginkan. Tingkatan penarian
informasi ini dibagi kepada dua tingkat.
Tingkat pertama adanya perhatian yang
meningkat dan kedua adalah pencarian
informasi secara aktif yang dilakukan
dari segala sumber.
c. Evaluasi secara aktif yaitu konsumen
memproses informasi tentang pilihan
merek untuk membuat keputusan akhir.
Konsumen akan mencari manfaat
tertentu dan selanjutnya melihat kepada
atribut dari produk atau jasa.
40
Muhammad Nasrullah, Pengaruh Baruan Promosi
Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung di Bank
Rakyat Indonesia, (Skripsi : Universitas Sumatra Utara, 2004)
h. 27
48
d. Pemilihan keputusan yaitu tahap dimana
konsumen menyusun merek-merek
dalam himpunan pilihan serta membantu
niat pembelian, dan iya akan
menjatuhkan pilihannya dengan apa
yang iya sukai.
e. Prilaku paska pembelian adalah tahapan
dimana konsumen akan mengalami dua
kemungkinan yaitu, akan merasa
kepuasan atas keputusanya atau
ketidakpuasan sama sekali atas
keputusanya.
C. ANALISIS SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi, berdasarkan logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang
(Opportunity), dan secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan
ancaman (Threat). Jadi, analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang
49
dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan
kelemahan.41
Teknik SWOT atau yang dikenal dengan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman).
Pada dasarnya merupakan suatu teknikuntuk
mengenali berbagai kondisi yang berbasis sebagai
perencanaan strategi. Setelah mengenali isu
permasalahan yang dihadapi secara teoritis perlu
dibagun kesepakatan antar stekholder mengenai
“apa yang diinginkan kedepan” terhadap isu
tersebut. Komponen atau elemen apa yang
diperlukan untuklebih ditingkatkan, dikurangi,
atau justru diganti,memerlukan proses analisis
yang banyak didasarkan pada peta kondisi SWOT
dari isu tersebut.
SWOT singkatan dari bahasa inggris yakni
Strength (kekuatan), Weaknes (kelemahan),
Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan
strategi, dan kebijakan prusahaan. Dengan
demikian perencanaan strategi (strategit planner)
harus menganalisis faktor-faktor strategis
prusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
41
Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama, 2006), Cet.Ke-12, h.19
50
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini
disebut dengan analisis situasi.
2. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisi SWOT
a. Fungsi Analisis SWOT
Secara umum analisis SWOT dikenal oleh
sebagian besar tim teknispenyusun corporate plan.
Sebagaidari perencanaan strategi terfokus kepada
apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan
kapabilitas yang memadai untuk menjalankan
misinya dan mewujudkan visinya. Pengenalan
akan kekuatan yang dimiliki akan membatu
perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan
melihat peluang-peluang baru, sedangkan
penilaian yang jujur terhadap kelemahan-
kelemahan yang ada akan memberikan bobot
realisme pada rencana rencana yang akan dibuat
oleh prusahaan, jadi fungsi Analisis SWOT adalah
menganalisis mengenai kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan, serta analisis mengenai
peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
yang dilakukan melaluai telaah terhadapkondisi
eksternal perusahaan.
b. Manfaat Analisis SWOT
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah
secara jelas ditentukan dalambisnis apa perusahaan
51
berpropesi,dan arah mana perusahaan menujuke
masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan
untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan
dalam menjalankan misinya dan mewujudkan
visinya dari hasil analisis akan memetakan posisi
perusahaan terhadap lingkunganya dan
menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai,
serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-
sasaran perusahaan selama 3-5 tahun kedepan
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para
stekholder anau Analisis SWOT berguna untuk
menganalisa faktor-faktor didalam perusahaan
yang memberikan andil terhadap kualitas
pelayanan atau salah satu komponenya sambil
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.42
c. Tujuan Analisis SWOT
Tujuan utama Analisis SWOT adalah
mengidentifikasi strategi perusahaan secara
kesseluruhan. Hampir setiap perusahaan maupun
pengamat bisnis dalam pendekatanya banyak
menggunakan analisis SWOT. Kecendrungan ini
tampaknya akan terus semakain meningkat,
terutama dalam era perdagangan bebas abad
21,yang mana satu sama lain saling berhubungan
dan salingtergantung, penggunaan analisis SWOT
42
Ibid
52
ini sebenernya telah muncul sejak ribuan tahun
yang lalu dari bentuknya paling sederhana, yaitu
dalam menyusun strategi untuk mengalahkan
musuh dalam pertempuran.43
Konsep dasar pendekatan SWOT ini
tampaknya sederhana sekali sebagaimana
dikemukakan oleh Sun Tzu bahwa “apabila kita
telah mengenali kekuatan dan kelemahan lawan,
sudah dapat dipastikan kita dapat memenagkan
pertempuran.” Dalam perkembanganya saat ini ,
analisisswot tidak hanya dipakai untuk menyusun
strategi dimedan pertempuran, melainkan banyak
dipakai dalam menyusun perencanaan bisnis
(Strategic Buseniss Planning) yang bertujuan
untuk menyusun sterategi-strategi jangkapanjang
sehinggaarah dan tujuan perusahaan dapat dicapai
dengan jelas dan dapat segera diambilkeputusan
berikut semua perubahanya dalam menggapai
pesaing.44
d. Makanisme dan Ancangan Strategi
Analisis SWOT
a. Makanisme SWOT
43
Preddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik
Membedah Kamus Bisnis, h.10. 44
Ibid h.11
53
Makanisme pembahasan analisis SWOT
mencangkup tiga tahapan,yaitu:
1. Penyepakatan pengertian atau persepsi
diantara stekholder
Dibawah ini disampaikan upaya-
upaya sistematis untuk dapat dipergunakan
sebagai bahan untuk mendeskifsikan kondisi
yang dihadapi.
a) Strenght (kekuatan)
Kekuatan adalah sesuatu yang selama
ini menjadi kekuatan utama (internal-
sesuatu yang dapat di pengaruhi secara
langsung) dari dahulu sampai sekarang.
Contoh kekuatan :45
1) Perusahaanmemilikimodal
yang cukup
2) Perusahaan memiliki citra
yang baik di masyarakat
3) Perusahaan memiliki jaringan
kerja yang luas
4) Lokasi perusahaan starategis
5) Pendapatan perusahaan
meningkat dari tahun ke tahun
b). Weakness (kelemahan)
45
Gaspersz, Vincent, Sistem Manajemen Kinerja
Terintegrasi Blanced Scorecard dengan Six sigma untuk
Organisai, Bisnis dan Pemerintah. (PT. Granmedia Pustaka
Utama.2005), h.15
54
kelemahan adalah sesuatu yang
menjadi kelemahan utama (internal) dari
dahulu sampai sekarang.
Contok kelemahan :
1) Perusahaan terhadap promosi
masih kurang
2) Produk yang ditawarkan
masih sedikit/terbatas
3) Sumberdaya manusia kurang
memadai
c). Opportunities (peluang)
peluang adalah sebagai potensi
yang dapat dieksplorasi untuk memenui
pencapaian sasaran yang dapat diharapkan.
Contoh peluang :
1) Faktor ekonomi yang
membaik
2) Meningkatnya kehidupan
masyarakat
2. Pengisian Informasi untuk tiap
Variabel atau aspek SWOT
Setelah pengertian atau batasan
tiap aspek SWOT di atas, menjadi sangan
diperlukan untuk mendapatkan isisnya,
yang paling memungkinkan untuk
mendapatkan isi tersebut :
55
a. Brainstorming : saling mengajukan
pendapat atas dasar pengalamanya
untuk didiskusikan bersama sama
sampai didapat kesepakatan bahwa apa
yang disampaikan memang sesuai
untukmengisi aspek SWOT.
b. Kuisoner : untuk menginvertarisisr
berbagai pandangan untukpendapat
tentang isi dari aspek SWOT untuk
kasus tertentu.
3. Makanisme Relavasi data
N
O
Aspek
SWOT
Hasil Identifikasi
Bobot
A B C
Kekuatan 1. Perusahaan
memiliki citra
yang baik bagi
masyarakat
2. Perusahaan
memiliki jaringan
kerja yang luas
3. Lokasi perusahaan
strategis
Kelemahan
1. Promosi
prusahaan
terhadap promosi
kurang
2. Produk yang
ditawarkan masih
56
Melalui makanisme koleksi data seperti
dimagsud diatas akan menghasilkan beberapa
temuan/identifikasi yang berupa daftar panjang
ditiap aspek SWOT yang ada. Dengan kedalaman
informasi yang berbeda-beda, maka daftar
panjang tersebut perlu disusun persepsi yang
sama diantara stekholder, yakni dengan cara
menyusun bobot tiap temuan di masing masing
aspek SWOT, seperti tabel berikut.
Tabel 2.2
Keterangan : katagori A adalah yang paling
diutamakan /signifikan nyata berpengaruh paling
perlu diantisipasi segera, demikian selanjutnya
sedikit/terbatas
Peluang 1. Faktor ekonomi
yangmembaik
2. Meningkatnya
kehidupan
manusia
Ancaman 1. Banyaknya
pesaing
perusahaan
2. Faktor makro
ekonomi setelah
krisis
57
sampai katagori C sebagai ukuran yang paling
rendah.
Hasil akhir dari keseluruhan proses berupa
informasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang telah disepakati oleh seluruh
stekholder yang akan menjadi bahan masukan
utama bagi penyusun strategi penanganan isu
terkait, informasi SWOT disini mengandung
bahwa :
a. Pengelompokaninformasi kedalam masing-
masing aspek swot sudah tidak diragukan lagi
dengan adanya perepsi yang sama.
b. Peran atau keterkaitan antara tiapinformasi
didalam tiap kelompok aspek SWOT sudah
dapat dibedakan karena keberatan bobot
masing-masing.
b. Ancangan Strategi Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan anta faktor
ekternal peluang (opportunity) dan ancaman
(threat) denga faktor internal kekuatan (strenght)
dan kelemahan (Weakness).46
faktor internal
diperoleh dari data lingkungan perusahaan, seperti
dari laporan keungan, kegiatan operasional,
kegiatan pemasaran, dan staf atau karyawan.
46
Ferddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik
Membedah Kamus Bisnis, h.19
58
Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari
lingkungan diluar perusahaan, seperti dari analisis
pasar, competitor (pesaing), komonitas, pemasok,
pemerintah, dan analisis kelompok (untuk
kepentingan tertentu). Perencanaan yang baik
dengan metode analisis SWOT dirangkum dalam
matrik SWOT yang dikembangkan oleh kearns
(1992).47
Tabel 2.3
IFAS
EFAS
Strenght
(Kekuatan)
Weakness
(Kelemahan)
Opportunity
(Peluang)
Strategi S-O
(Agresif)
Strategi W-O
(Turu-
around)
Threaths
(Ancaman)
Strategi S-T
(Diversifikasi)
Strategi W-T
(Defensif)
IFAS adalah Internal strategitc Faktor
Analysis Summary yaitu faktor-faktor strategi
internal suatu perusahaan. EFAS adalah Eksternal
Strategic Faktor Analysis Summary yaitu faktor-
faktor strategis internal suatu perusahaan.
Keduanya dibandingkan yang dapat menghasilkan
alternatif strategi (S-O, S-T, W-O dan W-T). Hasil
47
M. Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen
Syariah, (Jakarta, Khairul Bayan, 2003), h.21.
59
analisis pada table matrik Evaluasi Faktor Ekternal
dan Matrik Evaluasi Faktor Internal dapat
dipetakan pada matrik posisi Organisasi dengan
cara sebagai berikut :
a. Sumbu horizontal (X)
menunjukankekuatan dan kelemahan
sedangkan sumbu virtical (y)
menunjukan peluang dan ancaman
b. Posisi perusahaan ditentukan dengan
hasil analisis sebagai berikut:
c. Kalau peluang lebih besar dari ancaman
maka nilai y>0 dan sebaliknya apabila
ancaman lebih besar daripada peluang
maka nilai y<0
d. Kalau kekuatan lebih besar daripada
kelemahan maka nilai x>0 adan
sebaliknya apabila kelemahan lebih besar
daripada kekuatan maka nilai x<0
1. Strategi S-O = Kuadrat 148
a. Merupakan posisi yang sangat
menguntungkan
b. Perusahaan mempunyai peluang dan
kekuatan sehingga iya
48
Ferddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis, h.51.
60
dapatmemanfaakan peluang yang ada
secara maksimal.
c. Seyogyanya menyiapkan strategi yang
mendukaung kebijakan pertumbuhan
yang agresif
2. Strategi S-T Kuadrat 2
a. Meskipun menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan mempunyai
keunggulan sember daya.
b. Perushaan-perusahaan pada posisi
seperti ini dapat menggunakan
keuntungan untukmemanfaatkan
peluang jangka panjang.
c. Dilakukan melalui penggunaan strategi
Diverifikasi produk atau pasar.
3. Strategi S-O = Kuadrat 3
a. Perusahaan menghadapi peluang pasar
yang besar tetapi sumberdaya lemah.
b. Karena itu tidak dapat memanfaatkan
peluang secara optimal.
c. Fokus strategi perushaan pada posisi
seperti ini ia menimimalkan kendala-
kendala internal perusahaan
4. Strategi W-T = Kuadrat 4
a. Merupakan kondisi yang serba tidak
menguntungkan
61
b. Perusahaan menghadapi berbagai
ancaman eksternal sementara
sumberdaya yang dimiliki mempunya
banyak kelemahan.
c. Strategi yang diambil : defensive,
penciutan dan liquidasi
64
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah Pendirian
Nilai – nilai perusahaan yang menjunjung tinggi
kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap
insane Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter
1997 – 1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-
dimensi termasuk dipanggung politik nasional, telah
menimbulkan beragam dampak yang negatif yang sangat
hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak
terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank – bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah
akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank – bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti
(BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai
(YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi
juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa
bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat
bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
65
penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank
Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim
Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
berlakunya UU No. 10 Tahun 1998, yang member peluang
bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking
system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang
bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum
yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti
dari konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim
Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan
sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris:
Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum
syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui
SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999.
Selanjutnya melalui surat keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT
Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak
66
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh
sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha
dengan nilai – nilai rohani, yang melandasi kegiatan
operasionalnya. Harmoni dan idealism usaha dan nilai – nilai
rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank
Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju
Indonesia yang lebih baik.
B. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
1. Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah:
“ Bank Syariah Terdepan dan Modern (The Leading &
Modern Sharia Bank). ”
2. Adapun Misi dari Bank Syariah Mandiri adalah:
a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
b) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis
teknologi yang melampaui harapan nasabah.
c) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
d) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah
universal.
e) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
yang sehat
f) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
67
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran
pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan
yang baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh
pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared Values Bank
Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat
“ETHIC”.
Excellence:
Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-
oriented).
Teamwork:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity:
Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan
lingkungan.
Integrity:
Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.
Customer Focus:
Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan
berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).
C. Kegiatan Utama Perusahaan
Pada dasarnya bank memiliki keiatan pokok yang dijalankan,
baik bank konvensional maupun bank syariah, ketiga kegiatan
tersebut mencakup :
1. Penghimpunan dana (Giro, Deposito dan Tabungan) dengan
sasaran meminimalisir biaya perolehan dana.
2. Alokasi dana (kredit atau pembiayaan dan investasi) dengan
sasaran memaksimumkan pendapatan bank.
68
3. Pelayanan jasa keuangan (Transfer, Letter of Credit, Cek
Perjalanan, money changer, bank garansi dan lain – lain) dan
jasa non keuangan (pelatihan pegawai, pengundangan, kotak
pengamanan, jasa – jasa komputer) dengan sasaran
memaksimumkan kepuasan nasabah.
D. Produk dan Layanan Perusahaan
Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu Bank Syariah
yang banyak diminati oleh masyarakat luas saat ini. Oleh karena
itu upaya untuk senantiasa melayani dan memenuhi kebutuhan
nasabah dalam pengelolaan keuangan secara syariah akan terus
selalu dikembangkan. Dalam perbankan syariah yang
mengutamakan keseimbangan layanan untuk kesejahteraan
financial dan spiritual maka produk dan layanan yang kini
terdapat di Bank Syariah saat ini meliputi:
1. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri:
1) BSM Tabungan, Tabungan dalam mata uang rupiah dengan
akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai
syarat tertentu yang disepakati.
2) BSM Tabungan Berencana, Tabungan berjangka dengan
nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung
maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target
waktu dan perlindungan asuransi gratis.
3) BSM Tabungan Simpatik, Tabungan dalam mata uang
rupiah berdasarkan prinsip Wadiah, yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat – syarat
tertentu yang telah disepakati.
4) Tabungan Ku BSM, Tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara
69
bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
5) BSM Tabungan Mabrur, Tabungan untuk membantu
masyarakat untuk merencanakan ibadah haji dan umrah.
6) BSM Tabungan Mabrur Junior, Tabungan dalam mata
uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji &
umrah khusus untuk usia dibawah 17 Tahun.
7) BSM Tabungan Dollar, Tabungan dalam mata uang Dollar
yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat
atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.
8) BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC), Tabungan
berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam
melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan
bagi putra/putrid.
9) BSM Deposito, Produk investasi berjangka yang
penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu
tertentu sesuai kesepakatan.
10) BSM Deposito Valas, Produk investasi berjangka yang
penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu
tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.
11) BSM Giro, Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro atau alat
perintah bayar lainnya dengan prinsip Wadiah Yad Adh –
Dhamanah.
12) BSM Giro Valas, Simpanan dalam mata uang dollar
Amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan prinsip Wadiah Yad Adh – Dhamanah.
70
13) BSM Giro Singapore Dollar, Simpanan dalam mata uang
Dollar Singapore yang penarikkannya dapat dilakukan
setiap saat dengan prinsip Wadiah Yad Adh – Dhamanah.
14) BSM Giro Euro, Simpanan dalam mata uang Euro yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
Wadiah Yad Adh – Dhamanah.
15) BSM Obligasi, Surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah
Mandiri) untuk membayar pendapatan Bagi Hasil / kupon
dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat
jatuh tempo.
16) BSM Tabungan Perusahaan, Tabungan yang hanya
berfungsi untuk menampung kelebihan dana rekening giro
yang dimiliki Institusi/ Perusahaan berbadan hokum dengan
menggunakan fasilitas autosave.
2. Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri:
1) BSM OTO, Memberikan kemudahan kepada nasabah untuk
memiliki pemilikan kendaraan roda empat baik baru
maupun bekas dengan sistem murabahah.
2) BSM MMOB (Mudharabah Muqayyadah On Balance
Sheet), Fasilitas pembiayaan dengan alokasi sumber dana
yang terikat (Spesifik) dari pemilik dana (Shahibul Maal).
3) BSM Gadai Emas, Penyerahan barang/harta dari nasabah
kepada bank sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang.
4) BSM MMOB Dana Putar, Pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja sementara dan bukan untuk
permanent working capital. Bersifat selft liquidating seiring
dengan menurunnya aktivitas bisnis pada periode.
71
5) BSM Warung Mikro, Pembiayaan yang khusus
diperuntukan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
yang jumlahnya khusus untuk 1 juta kebawah.
6) BSM Griya, Memberikan kemudahan kepada nasabah
untuk memiliki rumah idaman sesuai dengan prinsip
syariah.
3. Produk Layanan Bank Syariah Mandiri:
1) BSM Electronic Payroll, Pembayaran gaji karyawan
institusi melalui tekhnologi terkini BSM secara mudah,
aman dan fleksibel.
2) BSM SKBD, Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis
nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank
pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima
dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik
penerima atau memberi kuasa kepada bank lain untuk
melakukan pembayaran kepada penerima atau untuk
menegosiasikan wesel – wesel yang ditarik oleh penerima
atas penyerahan dokumen. (untuk saat ini khusus BSM
dengan BSM).
3) BSM Letter of Credit, Janji tertulis berdasarkan permintaan
tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai
bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau
ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat
jatuh tempo yang ditarik penerima atau pemberi kuasa
kepada pihak lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima atau untuk menegosiasikan wesel – wesel yang
ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
4) BSM Transfer Western Union, Jasa pengiriman Uang/
Penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line).
72
5) BSM Card, Merupakan sarana untuk melakukan transaksi
penarikan, pembayaran,dan pemindahbukuan dana pada
ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama maupun ATM
Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit
yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di Mercant –
merchant yang berlogokan “Gunakan BSM Card Anda
disini”.
6) BSM Sentra Bayar, Merupakan layanan bank dalam
menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga
(PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar
dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet
rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses
autodebet secara bulanan.
7) BMS Mobile Banking, Merupakan Produk layanan
perbankan berbasis tekhnologi SMS telepon seluler
(Handphone/Ponsel) yang memberikan kemudahan untuk
melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja, kapan
saja.
8) BSM Net Banking, Merupakan fasilitas layanan bank bagi
nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan
bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
9) BSM Mobile Banking GPRS, Merupakan produk layanan
perbankan yang berbasis tekhnologi GPRS telepon seluler
(Ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah
untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimana saja,
kapan saja.
10) PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindah Bukuan di
ATM), Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga
73
pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan
non bank) melalui menu pemindah bukuan di ATM.
11) BSM Pooling Fund, merupakan fasilitas yang disediakan
oleh Bank yang memudahkan nasabah untuk yang dilakukan
lintas Negara atau dalam satu Negara (domestik).
12) BSM Kliring, Penagihan warkat bank lain dimana lokasi
bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
13) BSM Inkaso, Penagihan warkat bank lain dimana bank
tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar
negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening
nasabah.
14) BSM Intercity Clearing, Jasa penagihan warkat (cek/bilyet
giro valuta rupiah) bank diluar wilayah kliring dengan cepat
sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek
atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
15) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement), Jasa transfer
uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun
dalam kota yang berbeda secara real time.
16) Transfer Dalam Kota (LLG), Jasa pemindahan dana antar
bank dalam satu wilayah kliring lokal.
17) Transfer D.U.I.T (Dana Untuk Indonesia Tercinta), Jasa
pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM
bekerjasama dengan Merchan Trade Asia (MTA) Malaysia.
18) BSM Pajak Online, Memberikan kemudahan kepada wajib
pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam
rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan
mendebet rekening atau secara tunai.
19) BSM Pajak Impor, Memberikan kemudahan kepada
importer untuk membayar pajak barang dalam rangka impor
74
secara Online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya
dari gudang kantor bea dan cukai.
E. Struktur dan Uraian Tugas Jabatan (Job Desk)
a) Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Tangerang Ciputat. (terlampir)
b) Uraian Tugas Jabatan
Jabatan : Branch Manager
Atasan Langsung : Direktur Treasury & Jaringan
1. Tujuan Jabatan
Memimpin, mengelola, mengawasi/ mengendalikan,
mengembangkan kegiatan dan mendayagunakan sarana
organisasi Cabang untuk mencapai tingkat serta volume
aktivitas pemasaran, operasional dan layanan cabang yang
efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan
secara prudent.
1. Tanggung Jawab Utama
a. Memastikan tercapainya target bisnis cabang yang telah
ditetapkan berikut unit kerja dibawah koordinasi,
meliputi: pendanaan, pembiayaan, fee based, dan laba
bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
b. Memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan
prudensialitas seluruh aktifitas cabang.
c. Memastikan pengendalian dan pembinaan cabang dan
jaringan yang ada di bawah koordinasinya.
d. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah di
cabang dan jaringan yang di bawahnya.
e. Memastikan pelapor (intern dan ekstern) dilakukan secara
akurat dan tepat waktu.
75
f. Memasrikan kelengkapan, kerapihan dan keamanan dari
dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Memastikan tindaklanjut hasil audit intern/ekstern.
2. Tanggung Jawab Umum
a. Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja dan
anggaran tahunan Cabang, agar selaras dengan visi misi
dab strategi jangka panjang Bank.
b. Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi
target kerja seluruh bagian diunit kerjanya, untuk
mendukung tercapainya tujuan Bank.
c. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana
kerja Cabang untuk memastikan tercapainya target unit
kerja yang telah ditetapkan secara tepat waktu.
d. Memastikan terlaksananya IT Security Awareness, antara
lain tidak Sharing Password, standarisasi aplikasi yang
telah ditetapkan.
e. Memastikan kepatuhan penggunaan wewenang limit
transaksi operasional oleh bawahannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
f. Melakukan analisa SWOT secara berkala untuk
mengetahui posisi Cabang terhadap posisi pesaing di
wilayah kerja setempat.
g. Memastikan pemeliharaan dan keamanan harta tetap dan
inventaris unit kerja.
h. Mengevaluasi penggunaan jasa Pihak Ketiga sesuai
dengan wewenangnya.
i. Menetapkan kebutuhan dan strategi pengembangan SDM
di cabangnya masing – masing, untuk memastikan jumlah
dan kualifikasi SDI sesuai dengan strategi Bank.
76
Nama Jabatan : Branch Operation & Service Manager
Atasan Langsung : Branch Manager
1. Tujuan Jabatan
Memastikan aktivitas operasional Cabang terkelola sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan target bidang operasional Cabang
tercapai sesuai ketetapan Kantor Pusat.
2. Tanggung Jawab Utama
a. Memastikan terkendalinya biaya operasional Cabang dengan
efisien dan efektif.
b. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan
ketentuan dan SOP yang telah ditetapkan.
c. Memastikan terlaksanannya standar layanan nasabah yang
optimal di Kantor Cabang.
d. Memastikan ketersediaannya likuiditas Cabang yang memadai.
e. Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi,
dokumentasi dan kearsipan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
f. Memastikan pemenuhan kewajiban pelaporan sesuai dengan
peraturan yang berlaku (internal dan eksternal).
g. Memastikan kebenaran dan kewajaran pencatatan laporan
keuangan Cabang.
h. Mengelola fungsi – fungsi administrasi kepegawaian Cabang.
i. Mengelola sarana dan prasarana Kantor Cabang.
j. Memastikan implementasi KYCP dengan baik.
3. Tanggung Jawab Umum
a. Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja mingguan/ bulanan
di Bagiannya untuk memastikan kesesuaiannya dengan rencana
kerja unit kerjanya.
77
b. Mengkoordinasikan dan menetapkan serta mengevaluasi target
kerja seluruh pegawai bawahan langsung, untuk memastikan
target kerja bagiannya.
c. Melakukan supervise terhadap proses pekerjaan diseluruh Sub-
unit bagian, untuk memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan rencana/target kerja dan SOP yang berlaku.
d. Membuat dan mengkaji laporan rencana kerja Bagiannya untuk
memastikan tersedianya data yang akurat dan mutakhir sebagai
bahan evaluasi dan pengambilan keputusan atasan
Nama Jabatan : Pelaksana Teller
Atasan Langsung : Branch Operation & Service Manager
1. Tujuan jabatan
Melayani kegiataan penyetoran dan penarikan uang tunai (rupiah
dan valuta asing), pengambilan/penyetoran non tunai & surat-surat
berharga dan kegiatan kas lainnya serta terselenggaranya layanan di
bagian kas secara benar, cepat dan sesuai dengan standar pelayanan
bank.
2. Tanggung jawab utama
a. Melakukan transaksi tunai & non tunai sesuai dengan ketentuan
SOP.
b. Mengelola saldo kas teller sesuai limit yang di tentukan.
c. Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu.
d. Menjaga keamanan dan kerahasian kartu spicemen tanda tangan.
e. Melakukan cash count akhir hari
f. Mengisi uang tunai di mesin ATM BSM
g. Menyediakan laporan transaksi harian
Nama Jabatan : Pelaksana Customer Service Representatif (CSR)
78
Atasan Langsung : Branch Operation & Service Manager
1. Tujuan jabatan
Melaksanakan kegiatan oprasional dan pelayanan nasabah sesuai
dengan ketentuan dan standar pelayanan.
2. Tanggung jawab utama
a. memberikan informasi produk dn jasa BSM kepada nasabah
b. memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening
tabungan, giro dan deposito.
c. Memblokir kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah
d. Melaayani permintaan buku cek/bilyet giro, surat referensi
bank/surat keterangan bank dan sebagainya.
e. Mendistrbusikan salinan rekening Koran kepada nasabah.
f. Menginput data costumer & loan facility yang lengkap dan
akurat.
g. Memelihara persediaan kartu ATM sesuai kebutuhan.
h. Menyampaikan dokumen berharga bank dan kartu ATM kepada
nasabah.
i. Membuat laporan pembukaan dan penutupan rekening, keluhan
nasabah serta stock opname kartu ATM.
j. Memproses transaksi pengiriman dan pembayaraan melalui
western union.
k. Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa BSM di
cabang.
Nama Jabatan : Junior Consumer Banking Relationship Manager
Atasan Langsung : Branch Manajer
1. Tujuan Jabatan
Tercapainya pelaksanaan kegiatan administrasi pendanaan dan
pembiayaan.
79
2. Tanggung Jawab Utama
a. Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan akad dan
pencairan pembiayaan nasabah.
b. Mendokumentasikan Current File.
c. Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban nasabah.
d. Membuat pengajuan BI/Bank/Trade Checking.
e. Memantau pemenuhan dokumen TBO.
f. Membuat SP3 atau surat penolakan atas permohonan
pembiayaan nasabah yang ditolak.
g. Melakukan korespondensi berkaitan dengan pendanaan baik
intern dan ekstern.
h. Menyusun laporan portofolio dan profitability nasabah, baik
pembiayaan maupun pendanaan, sesuai dengan target Cabang.
i. Memelihara data profil nasabah pendanaan.
j. Menyusun laporan pencapaian target MM, AO dan FO.
Nama Jabatan : Bussines Banking Relationship Manajer
Atasan Langsung : Branch Manajer
1. Tujuan
Memasarkan produk dan mencari peluang pasar segmen Business
Banking, membina dan mengembangkan relationship dengan
nasabah untuk memantau dan mempertahankan kualitas
pembiayaan dari debitur yang menjadi kelolaannya untuk mencapai
pertumbuhan portofolio pembiayaan yang sehat dan tingkat
profitabilitas yang tinggi dengan analisa pembiayaan yang
comprehensive dan akurat sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung Jawab Utama :
a. Menawarkan dan memperkenalkan produk baru dan existing
segmen segmen Business Banking yang kompetitif kepada
80
prospective customer baru dalam rangka pencapaian target
ekspansi pembiayaan, dana dan fee based.
b. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas sebagai berikut :
1) Collecting data/dokumen serta verifikasi permohonan baru,
perpanjangan pembiayaan dan tambahan limit pembiayaan
restruktur.
2) Menyusun Nota Analisa debitur baru, perpanjangan,
tambahan limit debitur eksisting, dan restruktur.
3) Melakukan OTS ke tempat usaha dan jaminan calon
debitur/debitur ekstisting untuk meyakini informasi dan
kondisi usaha debitur (trade checking dan investigasi),
minimal 4 (empat) kali setahun serta membuat call report
calon debitur dan debitur eksisting.
4) Memenuhi kelengkapan data SPPK/PK
5) Menjaga kualitas pembiayaan (NPF)
6) Melakukan updating data nasabah di system BDS.
7) Melakukan Loan Review secara priodik.
8) Melakukan penagihan (collection).
c. Membangun relationship dan memberikan total solusi baik dari
segi pembiayaan, dana dan transaksi secara luas terhadap
nasabah dan stakeholder lainnya untuk mengoptimalkan
penjualan produk dan layanan Business Banking.
d. Mengidentifikasikan permasalahan dan kebutuhan nasabah
sehingga dapat merekomendasikan suatu solusi atau produk
untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dan
memenuhi kebutuhannya.
Nama Jabatan : Junior Business Banking Relationship Manager
Atasan Langsung : Branch Manager
81
1. Tujuan
Memasarkan produk dan mencari peluang pasar segmen Business
Banking, membina dan mengembangkan relationship dengan
nasabah untuk memantau dan mempertahankan kualitas
pembiayaan dari debitur yang menjadi kelolaannya untuk mencapai
pertumbuhan portofolio pembiayaan yang sehat dan tingkat
profitabilitas yang tinggi dengan analisa pembiayaan yang
comprehensive dan akurat sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung Jawab Utama :
a. Menawarkan dan memperkenalkan produk baru dan existing
segmen segmen Business Banking yang kompetitif kepada
prospective customer baru dalam rangka pencapaian target
ekspansi pembiayaan, dana dan fee based.
b. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas sebagai berikut :
1) Collecting data/dokumen serta verifikasi permohonan baru,
perpanjangan pembiayaan dan tambahan limit pembiayaan
restruktur.
2) Menyusun Nota Analisa debitur baru, perpanjangan,
tambahan limit debitur eksisting, dan restruktur.
3) Melakukan OTS ke tempat usaha dan jaminan calon
debitur/debitur ekstisting untuk meyakini informasi dan
kondisi usaha debitur (trade checking dan investigasi),
minimal 4 (empat) kali setahun serta membuat call report
calon debitur dan debitur eksisting.
4) Memenuhi kelengkapan data SPPK/PK
5) Menjaga kualitas pembiayaan (NPF)
6) Melakukan updating data nasabah di system BDS.
7) Melakukan Loan Review secara priodik.
8) Melakukan penagihan (collection).
82
c. Membangun relationship dan memberikan total solusi baik dari
segi pembiayaan, dana dan transaksi secara luas terhadap
nasabah dan stakeholder lainnya untuk mengoptimalkan
penjualan produk dan layanan Business Banking.
d. Mengidentifikasikan permasalahan dan kebutuhan nasabah
sehingga dapat merekomendasikan suatu solusi atau produk
untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dan
memenuhi kebutuhannya.
Nama Jabatan : Business Banking Staff
Atasan Langsung : Branch Manager
1. Tujuan
Mengumpulkan dokumen permohonan pembiayaan, verifikasi
kebenaran dan wewenang data nasabah dan agunan, melakukan
input data ke dalam FOS secara benar, menyiapkan dokumentasi
pembiayaan, melakukan compliance review kelengkapan
persyaratan pembiayaan, mengadministrasikan dokumen
pembiayaan, menyerahkan dokumen legal/agunan untuk disimpan
pada unit yang ditetapkan serta menyiapkan laporan untuk
monitoring pembiayaan.
2. Tanggung Jawab Utama :
a. Verifikasi Pembiayaan
1) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan
kesesuaian data termasuk pengecekan keaslian dokumen
aplikasi permohonan pembiayaan, yang terdiri dari tiga hal
utama yakni data debitur (KTP, KK, Surat Nikah, ID BI),
data usaha (Ijin Usaha, data penjualan) dan data agunan.
2) Melakukan IDI BI
83
3) Melakukan verifikasi calon debitur dan dokumen untuk
men=yakini kebenaran informasi calon debitur dan
kesesuaian dokumen meliputi : tempat tinggal, lokasi
usaha, tempat bekerja.
4) Melakukan verifikasi kewajaran dan kebenara
penghasilan/pendapatan :
a) Kewajaran dan kebenaran penghasilan/pendapatan
antara laporan keuangan/pembukuan dibandingkan
dengan bukti-bukti pembukuan yang ada (antara lain
melalui trade checking dengan pihak supplier dan
buyer, nota-nota/kuitansi, PO, dll)
b) Kewajaran dan kebenaran penghasilan/pendapatan
antara laporan keuangan dan mutasi rekening yang
digunakan untuk transaksi usaha baik di BSM maupun
di Bank lainnya.
c) Kewajaran dan kebenaran penghasilan/pendapatan
antara laporan keuangan dengan laporan keuangan
usaha yang sejenis.
d) Menghitung kemampuan membayar calon debitur
berdasarkan pada hasil verifikasi pendapatan dan biaya
serta telah memperhitungkan angsuran kewajiban
lainnya.
5) Melakukan verifikasi agunan untuk meyakini status
kepemilikan, keberadaan, kewajaran nilai agunan dan
dokumen pendukungnya.
6) Initial Data Entry (IDE)
b. Administrasi Pembiayaan
Mempersiapkan dan melaksanakan administrasi pembiayaan
meliputi :
84
a. Mempersiapkan Surat Penawaran Pemberian Pembiayaan
(SPPP) jika permohonan disetujui atau Surat Permohonan
Pembiayaan jika permohonan pembiayaan ditolak.
b. Mempersiapkan akad pembiayaan dan pengikatan agunan.
c. Menyiapkan dokumen terkait penutupan asuransi jiwa dan
kerugian (apabila dipersyaratkan)
d. Melakukan compliance review untuk meyakini pemenuhan
kelengkapan persyaratan akad dan pencairan pembiayaan.
e. Mengadministrasikan dokumen pembiayaan dan
menyerahkan dokumen legal/agunan untuk disimpan pada
unit yang ditetapkan (Financing Operation, Branch)
f. Menyiapkan laporan monitoring portfolio pembiayaan
Business Banking untuk menyakini penagihan yang
dilakukan oleh dapat berjalan secara rutin dan lancer.
g. Monitoring nasabah past due.
Nama Jabatan : Priority Banking Representative
Atasan Langsung : Consumer Banking Relayionship Manager
1. Tujuan
Melakukan fungsi financial advisory, program service, aktivitas
penjualan produk-produk perbankan, produk keagenan (antara lain
produk investasi, bancassurance) serta maintenance nasabah
prioritas area serta operasional rutin yang berorientasi terhadap
peningkatan asset nasabah.
2. Tanggung Jawab Utama
a. Memastikan tersedianya data calon nasabah segmen affluent &
high networth (hot pipeline) serta daftar aktivitas sales pada
sistem yang telah ditetapkan
85
b. Memastikan pencapaian target bisnis produk pendanaan, fee
based, dan produk keagenan nasabah affluent & high networth
c. Memasarkan produk pendanaan, produk jasa bank dan produk
jasa keagenan sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan
d. Memastikan terlaksananya marketing program dan pengelolaan
nasabah segmen affluent dan high networth yang ditetapkan
Kantor Pusat dan Area Retail
e. Memastikan pencapaian product holding ratio (cross selling)
serta portofolio AUM (Asset Under Management) nasabah
segmen affluent & high networth
f. Memastikan tercapainya tingkat kepuasan nasabah affluent &
high networth terhadap layanan BSM sesuai standar yang
ditetapkan
g. Memastikan pemutahiran data laporan monitoring portofolio
dan transaksi nasabah segmen affluent & high networth untuk
disampaikan ke atasan
h. Mengoptimalkan cross reference produk pembiayaan ke
nasabah segmen affluent & high networth
i. Mengkaji dan melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan kerja
sebagai bahan evaluasi pengambilan keputusan atasan
F. Akad yang dipakai di Bank Syariah
Akad – akad yang dipakai Bank Syariah antara lain terdiri dari
akad jual – beli, sewa – menyewa, bagi hasil, titipan dan jasa – jasa
layanan.
1. Akad Jual – Beli ( Murabahah, Salam dan Istishna )
Ada 3 jenis jual – beli yang telah dikembangkan sebagai sandaran
pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam
86
Perbankan Syariah, yaitu : bai’ al – murabahah, bai’ as – salam
dan bai’ al – istishna.
a. Bai’ Al – Murabahah
Bai’ Al – Murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang
dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang
disepakati.
b. Bai’ As – Salam
Bai’ As-Salam merupakan bentuk kuno dari forward contract
dimana harga barang dibayar di muka ketika kontrak dibuat
sedangkan penyerahana barang dilakukan kemudian. Untuk istilah
bai’ salam digunakan juga salaf yang dipakai secara saling
menggantian. Selain salaf digunakan juga istilah taslif yang secara
harfiah keduanya berarti pembayaran di muka. Adapun bai’ as –
salam mengharuskan adanya dua hal berikut :
Pengukuran dan spesifikasi barang yang jelas. Hal ini tercermin
dari hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhari,
“Barangsiapa yang melakukan pembayaran di muka atas
pembelian (buah) yang penyerahannya dilakukan kemudian,
harus membayar sepanjang barang tersebut diketahui
kualitasnya, spesifik ukuran dan beratnya, serta harga dan waktu
penyerahan barang itu”
Adanya keridhaan yang utuh antara kedua belah pihak. Hal ini
terutama dalam menyepakati harga. Allah SWT berfirman : “……
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama
suka deantara kalian …. “. (QS. An – Nissa’ : 29).
c. Bai’ Al – Istishna’
Transaksi Bai’ Al – Istishna merupakan akad penjualan antara
pembeli dan pembuat barang. Dalam akad ini, mengandung
87
tuntutan agar tukang/ahli membuatkan sesuatu dengan ciri-ciri
khusus. Dengan demikian istishna’ adalah jual-beli antara pemesan
dan penerima pesanan, dimana spesifikasi dan harga barang
disepakati di awal sedangkan pembyaran dilakukan secara bertahap
sesuai kesepakatan.
2. Akad Sewa (Ijarah)
Transaksi Ijarah adanya perpindahan manfaat, pada dasarnya
prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual-beli tapi perbedaannya
terletak pada objek transaksinya. Bila pada objek transaksinya
adalah barang maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang di
sewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan Syariah
dikenal ijarah muntahhiyah bittamlik yaitu sewa yang diikuti
dengan berpindahnya kepemilikan, dimana harga sewa dan harga
jual disepakati pada awal perjanjian.
3. Akad Bagi Hasil (Musyarakah, Mudharabah, Muzara’ah, dan
Musaqah)
a. Al – Musyarakah
Transaksi musyarakah dilandasi dengan adanya keinginan para
pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang
mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang
melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-
sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud
maupun tidak berwujud. Akad kerja sama antara kedua belah pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing – masing
pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/ expertise) dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
b. Al – Mudharabah
88
Secara teknis, Al – Mudharabah adalah akad kerjasama usaha
antara dua pihak, dimana pihak pertama (Shahibul Maal)
menyediakan seluruh 100% modal, sedangkan pihak lainnya
menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara Mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan
apabila rugi, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan diakibatkan kelalaian si pengelola atau Mudharib.
Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kelalaian atau
kecurangan si pengelola, si pengelola bertanggung jawab atas
kerugian tersebut.
c. Al – Muzara’ah
Al-Muzara’ah adalah akad kerjasama pengelolahan pertanian
antara pemilik lahan dan penggarap, dimana pemilik lahan
memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk di tanami
dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari
hasil panen.
d. Al-Musaqah
Al-Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah
dimana si penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman
dan pemeliharaan. Sebagai imbalan,si penggarap berhak atas nisbah
tertentu dari hasil panen.
4. Akad Titipan atau Simpanan (Al-Wadi’ah)
Dalam fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan
prinsip wadiah. Al – Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni
dari satu pihak kepihak lainnya baik individu maupun badan
hokum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitipp
menghendaki.
Ada dua jenis Al – Wadiah dalam Bank Syariah, yaitu :
89
a. Al – Wadiah Yad Al – Amanah, pada dasarnya pihak yang
menerima titipan tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan
uang atau barang yang dititipkan, akan tetapi benar – benar
menjaganya sesuai kelaziman. Dan pihak penerima titipan boleh
membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya titipan.
b. Al – Wadiah Yad Dhamanah (Tangan Penanggung), yang artinya
pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan
memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Tentunya, pihak
bank dalam hal ini mendapatkan bagi hasil dari pengguna dana.
Bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk
bonus.
5. Akad Jasa – jasa ( Al – Wakalah, Al – Kafalah, Al – Hawalah, Ar –
Rahn, Al – Qardh )
a. Al – Wakalah
Wakalah atau Wikalah berarti penyerahan, pendelegasian atau
pemberian mandat. Dalam bahasa Arab, hal ini dapat dipahami
sebagai At – Tafwidh, contoh kalimat “Aku serahkan urusanku
kepada Allah” mewakilkan pengertian istilah tersebut.
b. Al – Kafalah
Al – Kafalah, merupakan jaminan yang diberikan oleh
penanggung (Kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian
lain, Kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang
yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain
sebagai penjamin.
c. Al – Hawalah
Adalah pengalihan utang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah para ulama,
90
hal ini merupakan pemindahan beban hutang dari Muhil (Orang
yang berhutang) menjadi tanggungan Muhal’ Alaih atau orang yang
berkewajiban membayar hutang.
d. Ar – Rahn
Ar – Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam
sebagai sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang
yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Jadi, secara sederhana
dapat disimpulkan bahwa Rahn adalah semacam jaminan hutang
atau gadai.
e. Al – Qardh
Al – Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang
ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan
tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literature fiqih klasik, Qardh
dikategorikan dalam Aqdtathawwui atau akad saling membantu dan
bukan transaksi komersial.49
49
www.syariahmandiri.co.id0
91
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Makanisme Pengajuan Pembiayaan Griya Bank
Syariah Mandiri Cabang Merdeka Bogor
Syarat Umum
a. Mengisi form Pembiayaan Rumah
b. Fotokopi KTP suami dan istri
c. Fotokopi Surat Nikah / Surat erai
d. Fotokopi Kartu Keluarga
e. Fotokopi NPWP
f. Fotokopi Rekening Tabungan / Koran 6 Bulan terakhir
+ Stempel Bank
g. Asli Slip Gaji 3 Bulan terakhir
h. Surat Penawaran Rumah / Brosur Prumahan
i. Surat keterangan lama bekerja/ Surat pengangkatan
dari perusahaan
j. Usia Min 21thsaat pengajuan dan Maks 55 th saat
jatuh tempo
k. Sudah menjadi pegawai tetap
Syarat Take Over dan Renovasi
a. Fotokopi Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
b. Surat keterangan sisa outstanding daribank
sebelumnya
Setelah persyaratan sudah lengkap, Bank Syariah
Mandiri akan melakukan tahap
- Tahap selanjutnya sebagai berikut:
92
a. Scorring awal yang dilakukan pihak BSM merdekan
Bogor
b. Menentukan analisa awal mengetahui kemampuan
nasabah tiap bulana dan menentukan angsuran yang
wajib dibayarkan nasabah tiap bulanya
c. Setelah itu diserahkan kepada CFB pusat, yang akan
dianalisa oleh sebuah tim Analisa ( LPA dan LKU )
yakni Laporan Penilaian Anggunan dan Laporan
Kunjungan Usaha, untuk menentukan maksimal
pembiayaan yang bisa diberikan oleh BSM
d. Dari pihak LKU dan LPA dilakukan komikmen awal,
scorring akhir, dan komikmen akhir. Setelah hasil
komite didapatkan, BSM akanmengabari nasabah
untuk tahap selanjutnya
e. Bank Syariah Mandiri kemudian akan meberikan
rincian biaya-biaya dan SP3 yaitu surat pengesahan
pembiayaan Griya
f. SP3 harus segera ditanda tanganidan dibawa saat akad
berlangsung
g. Dua hari sebelum Akad, penjual menyerahkan
sertifikat asli untukdi cek keaslianya di BPN
h. Satuhari sebelumnya, Bank Syariah Mandiri akan
meminta Nasabah untuk mentransfer biaya,yaitu biaya
pajak karena harus segera dibayarkan ke BPN melalui
Notaris
i. Pada saat akad, pembeli harus membawa KTP asli
suami istri, kartu keluarga asli, buku nikah asli dan
93
bukti pembayaran pajak akan diberikan kenasabah kita
dari notaris yang bersangkutan
j. Setelah akad berjlan, pada hari itujuga dana
pembiayaan sudah dapat dicairkan hanya dalam
jangka waktu dua sampai tiga jam saja.
B. Kemudahan Prosedur Pencairan dan Pengambilan
Dana
Pembiayaan Griya BSM ini melayai pembelian
rumah baru, pembelian rumah seond, renovaasi rumah
yang dikerjakan sendiri / kontraktor (dibatasi untuk
pembelian material bangunan, take over, take over+ Top
Up, pembangunan rumah, pembelian kavling / tanah
yang langsung akan dibangun rumah tinggal.
Pembiayaan griya BSM memiliki batas minimal
pencairan,untuk BSM memberikan kemudahan dalam
prosedur pencairan dana sebagai berikut.
Maksimal pencairan yang diberikan BSM adalah
90% untuk rumah baru dan 80% untuk rumah second
dengan asumsi DP minimal 10% untuk rumah baru dan
20% untuk rumah second.untuk take over, bank akan
membiayaai secara keseluruhan. Untuk Take over + Top
Up atau renovasi maksimal 70% dari RAB yang dibuat,
karena asumsi bank 30% untuk tenaga kerja dan 70%
untuk material. Untuk Rumah second harus dilengkapi
SPR (serat penawaran penjualan rumah), untuk rumah
baru dilampirkan dengan surat bukti booking fee selain
sertipikat IMB, dan PBB, dan pembelian tanah kosong,
94
apabila tanah itu akan dibangun, maka bank akan ber
murabahah dengan tanahnya dulu.
Setelah persyaratan lengkap dan semua sertifikat
dan pajak sudah dibereskan sejak sabelum akad
dilaksanakan, maka saat akad terjadi, pada hari itu pula
dana bisa dicairkan, hanya memerlukan waktu sekitar 2-
3 jam setelah akad selesai. Maka nasabah tidak perlu
menunggu berhari-hari untuk mencairkan dana tersebut.
Pada saat pengambilan dana, Bank Ssyariah
Mandiri pun memberikan kemudahan-kemudahan
mencicil seperti yang telah disepakati dari awal antara
pihak Bank dan pihak nasabah dengan kewajiban
nasabah mencicil tiap bulanya. Namun apabila suatu hari
sang nasabah hendak menyelesaikan kewajibanya
dengan membayar semua sisa kewajiban nasabah, maka
bank tidak akan memberikan pinalti kepada nasabah.
Nasabah cukup membayar sisa kekurangan tanpa
ditambah keuntungan margin bank untuk tahun-tahunse
lanjutnya. Bahkan saat nasabah melewati waktu jatuh
tempo untuk pembayaranya, bank memang akan
memberikan denda te yaitu 0,069% dari cicilanya
perhari namun dendarsebut langsung disalurkan kepada
BAZIS, bukan masuk kedalam daftar keuntungan
perusahaan. Jelas terlihat disini bahwa bank hanya ingin
memberikan penegasan untuk nasabah membayar
kewajiban seperti yang telah disepakati sejak awal akad.
95
C. Transparasi Prosedur Persetujuan Calon Nasabah
pembiayaan Griya BSM
Pada Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri
ini, Bank Syariah Mandiri mengutamakan pelayanan dan
jasayng terbaik, termasuk dalam service melayani
nasabah yanghendak melakukan pengajuan pembiayaan
Griyaini. Pada saat calon nasabah menghendaki
transparasi dalam proses pengajuan atau bahkan
penolakan pembiayaan yangbdiajukan, maka pihak Bank
Syariah Mandiri akan menjelaskan sehingga calon
nasabah tersebut mengerti. Bahkan seblum calon
nasabahmenanyakan, pihak Bank Syariah Mandiri sudah
memberikan edukasi-edukasi mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dan berkaitan dangan pembiayaanyng
diajukan.
96
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Matrik SWOT Produk Pembiayaan Griya
Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor Merdeka
1. Kekuatan (Strenghts)
a. Merupakan anak perusahaan yang memiliki brand
yang cukup familiar
b. Rasa tentram dan tenang karena dengan
pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang
ribawi.
Seluruh agama melarang adanya transaksi .riba
bukan hanya merupakan persoalan masyarakat
Islam, tetapikalangan diluar islam pun memandang
serius persoalan ini.karenanya, kajian masalah riba
dapat dirunut mundur hingga lebih dari dua ribu
tahun silam. Masalah riba telah menjadi bahan
bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga
Romawi. Kalangan kristen juga mempunyai
pandangan tersendiri mengenai riba, Kitab
Perjanjian Baru tidak menyebutkan permasalahan
ini secara jelas. Akan tetapi, kalangan kristiani
menganggap bahwa ayat yang terdapat dalam
Lukas 6:34-35 sebagai ayat yang mengancam
praktek riba.50
5050
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h.42.
97
c. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap
dan tidak berubah sampai lunas.
Pada KPR konvensional, angsuran bersifat floating
(mengembang) tergantung suku bunga yang
berlaku. Sedangkan KPR Bank Syariah mandiri ,
angsuran akan tetap selama masa pembiayaan
sesuai kesepakatan sejak penandatanganan akad.
Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah
naiknya angsuran jika terjadikenaikan suku bunga
pasar karena besarnya nilai angsuran tetap sampai
masa angsuran selesai.
d. Margin yang kompetitif
Pembiayaan KPR Bank Syariah Mandiri diberikan
untuk pembelian rumah berdasarkan skim
murabahah sebesar harga beli ditambah margin,
tingkat margin yang ditetapkan oleh Bank Syariah
Mandiri untuk pembiayaan KPR Bank syariah
Mandiri cabang bogor 8,5% sampai dengan 11,
75% flat.
e. Proses persetujuan yang mudah dan relatif cepat.
Mulai dari tahap permohonan pengajuan
pembiayaandilengkapi dokumen-dokumen syarat
pemenuhan dimasukan ke Bank Syariah Mandiri,
jika ada dokumen yang belum dilengkapi pihak
Bank Syariah Mandiri akan menghubungi calon
nasabah untuk melengkapi sebagai proses
pengumpulan data terkempul lalu data akan masuk
98
kebagian prosessing pembiayaan konsmtip untuk
dianalisa, analisa yang dilakukan adalah 3 pilar,
yaitu kemampuan,legalitas dan agunan, untuk
proses analisa memakan waktu tidak sampai
satuminggu. Setelah dianalisa maka akan keluar
keputusan apakah pengajuan nasabah approve atau
tidak.
f. Uang muka ringan.
Seseorang yang ingin memiliki rumah idamanya
namun terkendala dengan belum memiliki uang
yang cukup untuk membeli rumah tersebut secra
tunai, maka nasabah bisa mengajukan pembiayaan
KPR Bank Syariah Mandiri cabang bogor merdeka
untuk mewujudkan keinginan tersebut. Jikaharga
rumah di inginkan sebesar Rp. 250 juta. Nasabah
bisa. dengan uang muka sebesar minimal 10%
yaitu Rp. 25 juta dari harga rumah tersebut dan
sisanya akan diberikan pembiayaan oleh bank
sebesar 90% dengan ketentuan, setelah dianalisa
nasabah layak untuk mendapatkan pembiayaan
tersebut.
g. Jangka waktu pembiayaan yang panjang
Semakin panjang waktu pembiayaan maka
semakin kecil jumlah angsuran tiap bulanya.
Dengan jangka hingga15 tahun, nasabah bisa
mengangsur dengan leluasa dan tidak
99
memberatkan pengeluaran-pengeluaranya yang
lain.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Kurangnya promosi kepada masyarakat.
Dalamhal ini Bank Syariah Mandiri masih kurang
dalam mempromosikan produk ini kepada
masyarakat, baik promosi dalam media cetak
maupun elektronik.
b. Kurangnya pemahaman SDMyang propesional
dalam bidangnya.
Untuk training khusus produk ini tidak ada, karena
setiap karyawan di Bank Syariahmandiri
khususnya bagian marketing ditraining untuk
semua produk Bank Syariah Mandiri baik yang
dimasukan ke klasik teori dan praktik, jadi
pemahaman tentang produk KPR Bank Syariah
Mandiri cabang bogor merdeka ini hanya bersifat
hanya sekedar tahu saja dan tidak di training
untukpemahaman yang lebih dalem.
3. Peluang (Opportunities)
a. Fatwa MUI bahwa “Bunga Bank Haram”.
b. Memiliki undang-undang yang mendukung Bank
Syariah
Pengatutan mengenai Perbankan Syariah dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
100
perbankan sebagaimana telah diubah dengan
undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 belum
spesifik dan kurang mengkomodasikan
karakteristik operasional Perbankan Syariah,
dimana, di sisi lain pertumbuhan dan volume
usaha Bank Syariah berkembang cukup cepat.
Gunamenjamin kepastian hukum bagi stekholder
dan menggunakan produk dan jasa Bank Syariah,
maka disahkan Undang-Undang Nomor 21 tahun
2008 sebagai Undang-Undang yang khusus
mengatur Perbankan Syariah.
c. Manfaatkan even dengan cara pameran.
Even dan acara pameran merupakan salah satu
media marketing yang efektif untuk
mempromosikan produk KPR yang dimiliki Bank
Mandiri Syariah ke masyarakat.
d. Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat.
Dengan pertumbuhan kepadatan pendududknya
sangat tinggi maka kebutuhan akan perumahan
juga semakain meningkat, ini peluang yang bagus
untuk memasarkan produk pembiayaan pembelian
rumah bagi masyarakat karena kebutuhan
masyarakat akan papan akan selalu ada dan
diperkirakan akan selalu bertambah karena
kebutuhan rumah berbanding linier dengan
pertumbuhan penduduk sehingga semakinpesat
pertumbuhan penduduk disuatu negara maka akan
101
semakin besar pula kebutuhan pemukiman
untukmereka.
e. Promosi melalui media elektronik.
Pada era globalisasi ini mediaelektronik adalah
salah satu tempat pemasaran yang sangat baik.
Masyarakat sekarang libuh banyak mengakses
media elektronik dibanding media cetak, selain
lebih cepat, mudah dan lebih mudah dicerna
sekalipun orang tersebut tidak bisa membaca dan
menulis.
4. Ancaman (Threats)
a. Banyaknya pesaing
Pada bank baik konvensional maupun syariah
banyakyang menawarkan produk yang sama
tentang KPR, sehingga untuk menarik calon
nasabah dibutuhkan kerj yang ekstra untuk
mencapai hasil yang maksimal.
b. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan
produk KPR yang berbasis Syariah.
Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa
angsuran KPR Syariah perbulanya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan angsuran KPR
Konvensional. Namun jika dipertimbangkan dan
memberikan rasa aman karena angsuran tidak akan
berubah sampai jangka waktu berakhir. Seperti
yang dikutip dalam Tabloid Rumah Edisi 196-VIII
102
halaman 24 mengenai simulasi perhitungan
angsuran KPR. Biasanya, pada bank konvensional
angsuran KPR sukubunga flat hanya berlaku 1-2
tahun pertama. Tahun berikutnya mengikuti suku
bunga yang berlaku. Contohnya, pada tahun 1997
terjadi krisis sehingga suku bunga meningkat
tajam menyebabkan angsuranpun naik sangat
tinggi.
B. Ancangan Strategi Peningkatan Pembiayaan KPR
Bank Syariah mandiri
Tabel 5.6
Tabel Matrik SWOT
STRENGTHS
(KEKUATAN)
WEAKNESSES
(KELEMAHAN)
IFAS
EFAS
a. Merupakan anak
perusahaan
pemerintanhyangmemi
liki brand yang cukup
familiar.
b. Rasa tentram dan
tenang karena dengan
pembiayaan syariah
terhindar dari transaksi
yang ribawi.
c. Selama masa
pembiayaan ,
besarnyaangsuran
tetap dan tidak
berubah sampai lunas.
d. Margin yang
kompetitif
e. Proses persetujuan
pembiayaan yang
mudah dan relatif
cepat.
f. Uangmuka ringan.
g. Jangka waktu
pembiayaan
yangpanjang.
a. Kurangnya
promosi kepada
masyarakat.
b. Jaringan kantor
yang terbatas.
c. Kurangnya
pemahaman SDM
yang propesional
dalam bidangnya.
103
OPPORTUNITIES
(PELUANG)
S-O W-O
a. Fatwa MUI bahwa
“Bunga Bank
Haram”.
b. Memili undang-
undang yang
mendukung bank
syariah.
c. Memanfaatkan even
dan acara pameran.
d. Pertumbuhanjumlah
produk indonesia
yang pesat.
e. Bisnis proprti yang
diprediksikan akan
terus membaik.
f. Promosi melalui
media elektronik.
a. Membuat strategi
pemasaran
untukmemasarkan
produk dengan
pendekatan rasional
dan emosional.
b. Membangun brand
image yangkuat
dibenak masyarakat
dangan
memanfaatkan event
danacara pameran.
c. Melalui
memperkenalkan
keunggulan-
keunggulan produk
kesegala lapisan
masyarakat dengan
promosi malalui
media elektronik.
a. Ekspansi jaringan
dengan membuka
kantor-kantor
cabang baru
sehingga
terciptanya
jaringan
pemasaran yang
luas.
b. Pemanfaatan even
dan pameran
untuk
mempromosikan
produk
kemasyarakat.
c. Bank harus
mengoptimalkan
SDM yang dimiki
dengan
memberikan
training khusus
produk KPR.
THREATHS
(ANCAMAN)
S-T W-T
a. Banyaknya pesaing
.
b. Masih kurangnya
pengetahuan
masyarakat akan
peroduk KPR yang
berbasis syariah
a. Memperbaiki sistem
dan prosedur
pelayanannasabah
Sehingga pelayanan
dapat lebih cepat,
mudan hdan efisien.
b. Menyelenggarakan
dan atau turut
berpatisipasi dalam
seminar, lokakarya,
workshop perbankan
syariah.
a. Optimalkan
bagian pemasaran
untuk
menghadapiagrefi
sitas para pesaing.
b. Membuat kiat-kiat
baru dalam
mensosialisasikan
produk.
1. Strategi Strenght Opportunity (S-O)
Strategi yang mengutamakan kekuatan dan
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi ini digunakan
untuk mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
seperti :
104
a. Membuat strategi pemasaran untuk memasarkan
produk dengan pendekatan rasional dan emosional.
b. Membangun brand image yang kuat dibenak
masyarakat dengan memanfaatkan event dan acara
pameran.
c. Melalui memperkenalkan keunggulan-keunggulan
produk kesegala lapisan masyarakat dalam promosi
melalui mediaelektronik.
2. Strategi Strenght Threat (S-T)
Strategi dengan memanfaatkan keuntungan
untuk mengatasi tantangan yang ada seperti :
a. Memperbaiki sistem dan prosedur pelayanan nasabah
sehingga pelayanan dapat lebih cepat, mudah dan
efisien.
b. Menyelenggarakan dan atau turut berpatisipasi dalam
seminar, lokakarya, workshop perbangkan syariah.
3. Strategi Weakness Opportunity (W-O)
Strategi yang meminimalkan kelemahan
intern dengan memanfaatkan peluang yang kuat untuk
memperbaiki kondisi intern tersebut seperti :
a. Ekpansi jaringan dengan membuka kantor-kantor
cabang baru sehingga terciptanya jaringan pemasaran
yang luas.
b. Pemanfaatan event dan pameran untuk
mempromosikan produk ke masyarakat.
c. Bank harus mengoptimalkan SDM yang dimilikiyang
memberikan training khus produk KPR.
4. Straregi Weakness Threat (W-T)
105
Strategi yang meminimalkan intern untuk
dapat bertahan (defensif ) dalam
menghadapi tangtangan seperti :
a. Optimalkan bagian pemasaran untuk menghadapi
agresifitas para pesaing.
b. Membuat kiat-kiat baru dalam mensosialisaikan
produk.
106
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Bank Syariah Mandiri merupakan produk pembiayaan
konsumtif yang mewujudkan impian memiliki rumah
idaman dengan lebih mudah berdasarkan skim murabahah.
Adapun makanisme plaksanaan pembiayaan Griya Bank
Syariah Mandiri secara garis besar, tahapan yang akan
dilalui oleh nasabah yang hendak mengajukan
pembiayaan Griya dengan melamprkan syarat-syarat dari
pihak BSM.
2. Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara
memfokuskan perhatian kepada kekuatan (strenght),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat) yang merupakan hal krisis bagi
keberhasilan perusahaan dengan melakukan identifikasi
secara hati-hati pada faktor keberhasilan kritik (critical
success factors), sedangkan analisis SWOT Produk KPR
Syariah Mandir membandingkan antara faktoreksternal
Peluang (Opportunities) yaitu fatwa MUI bahwa “Bunga
Bank Haram”, memilikiundang-undang yang
mendukungbank syariah, yang pesat, bisnis properti yang
diprediksikan akan terus membaik, promosi melalui media
elektronik dan ancaman (threats) seperti kebanyakan
pesaing, masih kurang prngetahuan masyarakat akan
produk KPR yang berbasis Syariah, dengan faktor internal
kekuatan (Strenghts) seperti akan anak prusahaan
pemerintah yang memiliki brand yang cukup familiar, rasa
107
tentram dan tenang dan tenang karena dengan pembiayaan
syariah terhindar dari transaksi yang ribawi, selama masa
pembiayaan, besarnya angsurantetap dan tidak berubah
sampai lunas, margin yang kompettif, proses persetujuan
pembiayaan yang mudah dan relatif cpat, uang muka
ringan, jangka waktu pembiayaan yang panjang dan
kelemahan (Weaknesses) seperti kurangnya promosi
kepada masyarakat, jaringan kantor yang
terbatas,kurangknya pemahamman SDM yang propesianal
dalam bidangnya.
B. SARAN
1. Bank Syariah Mandiri harus terus meningkatkan baik
kualitas produk pembiayaan kepemilikan rumah
Syariah Mandiri ini dengan memunculkan inovasi-
inovasi baru agar tetap eksis dengan tetap berprinsif
pada syariat islam.
2. Mensosialisasikan dan mempromosikan produk
tersebut lebih gencar karena potensi dari bisnis properti
sangat besar dan sangat menguntungkan
108
DAFTAR PUSTAKA
Kasnir, Manajemen Perbankan, (Jakarta Grafindo Persada,
2003), h. 11.
Prof. H.A. Jajuli dan Drs.Yadi janwari, M.Ag, lembaga-lembaga
perekonomian Umat : sebuah per kenalan , (PT. Raja
Grafindo persada, 2002) h.183
karnaen A Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di
Indonesia, h. 213
Muhammad Luthfi Al-Hamidi, jejak-jejak ekonomi
Syariah, h.88
Lexy J Mleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Cet. ke-11, 2000), h. 3.
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi
Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT. Rosdakarya,
2002), h. 24.
Husaini Usman dan Purnonomo Setiady Akbar, Metodologi.
Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet.2,
2009), h. 69.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, Cet.9, 2003), h.11.
109
UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU No. 10 Tahun 1998
Tentang Perbankan Syariah
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari teori ke praktik,
(jakarta:gema Insani Press, 2001), h. 160
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,
(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), H.17.
Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Prakteik, h.61.
Raharja Pratama, Uang dan Perbankan, ( jakarta, PT Rineka
Cipta, 1997 ) Cet.3
Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, ( Yogyakarta, Liberty,
2004 )
Rivai, Vietzhal, dan Andrea pratama Vietzhal , Credit
Manajemen Hand Book, Teori Konsep, Prosedur dan
Aplikasi panduan Praktis Mahasiswa, Bankir dan
Nasabah, (Jakarta PT Raja Grafindo persada, 2007)
110
Thomas, Suyanto, et, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta,
Granmedia Pustaka Utama, 1996), Edisi II, h.19.
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, h.96
Teguh Pudjo Muljono, Manajemen Perkreditan Bagi Bank
Komersial, (Yogyakarta, penerbit BPFE, 1996), Cet.3,
h.59-61.
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002),
Edisi Kedua, h. 3.
B.S Dharmmestha, Azas-azas Marketing (Yogyakarta: Liberty,
1996), h.10.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN. 2002). h. 194
philip Khotler , Marketing Manajemen: Analisis, Planning,
implementasi dan Kontro, Terj. Hendra Teguh, (Jakarta:
Erlangga, 1996), h. 6.
111
Harpr W Boy, dkk, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,
2000), edisi Kedua h. 18.
Fandy Tjipto, Strategi Pemasaran, h. 6.
Bastio Swasta, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta
Liberty, 1990) Cet. Ke-2, h. 32-40.
Philip Kolter, Marketing: Analisis, Planning, Implementasi dan
Kontrol, terj.Hendra Teguh, h. 22.
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 138
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah
Marketing, (Bandun: Mizan Pustaka, 2006), h. 22.
Winardi. Strategi Pemasaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1989) h. 380.
Muhammad Nasrullah, Pengaruh Baruan Promosi Terhadap
Keputusan Nasabah Untuk Menabung di Bank Rakyat
112
Indonesia, (Skripsi : Universitas Sumatra Utara, 2004) h.
27
Preddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kamus
Bisnis, h.10.
Gaspersz, Vincent, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi
Blanced Scorecard dengan Six sigma untuk Organisai,
Bisnis dan Pemerintah. (PT. Granmedia Pustaka
Utama.2005), h.15
M. Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen Syariah, (Jakarta,
Khairul Bayan, 2003), h.21.
Ferddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus
Bisnis, h.51.
www.syariahmandir.co.id