Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK PEREKRUTAN KARYAWAN (STUDI KASUS: KANTOR PUSAT
BPRS AL SALAAM CINERE)
Disusun Oleh:
Aziezier Rohiem
NIM: 1112093000117
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW) UNTUK PEREKRUTAN KARYAWAN (STUDI KASUS:
KANTOR PUSAT BPRS AL SALAAM CINERE)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Aziezier Rohiem
1112093000117
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW) UNTUK PEREKRUTAN KARYAWAN (STUDI KASUS:
KANTOR PUSAT BPRS AL SALAAM CINERE)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: Aziezier Rohiem
NIM 1112093000117
Menyetujui,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Nuryasin M.Kom Eri Rustamaji, MBA NIP. 19760715 201101 1 005 NIP.
Mengetahui, Ketua Program Studi Sistem Informasi
Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19750412 200710 2 002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi E-Recruitment
Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Perkrutan
Karyawan (Studi Kasus:Kantor Pusat BPRS Al Salaam Cinere)” telah
diujikan dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 08 April 2016. Skripsi
ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
program studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji 1, Penguji 2,
Zulfiandri, MMSI Bayu Waspodo, MM NIP. 19700130 200501 1 003 NIP. 19740812 200801 1 001
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Nuryasin M.Kom Eri Rustamaji, MBA NIP. 19760715 201101 1 005 NIP.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Sistem Informasi
Dr. Agus Salim, M.Si Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19720816 199903 1 003 NIP. 19750412 200710 2 002
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2016
Aziezier Rohiem 1112093000117
v
ABSTRAK
Aziezier Rohiem, Rancang Bangun Sistem Informasi E-Recruitment Menggunakan Medote Simpel Addittive Weighting (SAW) Untuk Perekrutan Karyawan (Studi Kasus : Kantor pusat BPRS Al Salaam Cinere), dibawah bimbingan Bapak NURYASIN dan ERI RUSTAMAJI. BPRS Al Salaam memiliki 11 cabang di JABODETABEK dan kedepannya akan terus ditambah sehingga kebutuhan karyawan menjadi sangat tinggi. Proses perekrutan karyawan dilakukan dengan melakukan seleksi administrasi tanpa kriteria khusus. Data administrasi yang terkumpul akan diseleksi oleh staff SDM secara manual sehingga kesalahan dalam proses seleksi sering terjadi dan memakan waktu lebih dari satu bulan. Setelah tahap seleksi administrasi, tahap selanjutnya yaitu seleksi wawancara dan psikotes yang diserahkan kepada vendor. Kepala SDM mengalami kesulitan dalam mambil keputusan untuk mengmemilih pelamar mana yang paling memenuhi kriteria untuk diterima menjadi karyawan. Setelah tahapan seleksi selesai staff SDM akan memberikan feedback kepada pelamar yang diterima mengunakan SMS satu persatu sehingga membutuhkan banyak biaya dan waktu. Metode pengambangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Rapid Application Development (RAD) mulai dari tahap requirement planning hingga tahap implementation. Menggunakan pemodelan sistem Unified Modelling Language. Metode sistem penunjang keputusan menggunakan Simpel Addittive Weighting (SAW). Perangkat lunak yang digunakan adalah PHP sebagai Bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database-nya, XAMPP yang meliputi Apache sebagai web server dan Notepad++ sebagai software editor. Dengan adanya sistem informasi E-Recruitment diharapkan dapat membantu divisi SDM dalam melakukan proses perekrutan karyawan dengan lebih cepat dan tepat. Kata Kunci : Sistem informasi E-Recruitment, Simpel Addittive Weighting, Rapid Application Development, requirement planning, implementation, Unified Modelling Language.
V Bab + LI Halaman + 214 Halaman + 23 Daftar Pustaka + 78 Gambar + 52 Tabel+ 4 Simbol
Pustaka Acuan : 29 (2001-2016)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur tercurahkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan
laporan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Amin.
Penyusunan laporan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan pada
laporan skripsi ini, yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki.
Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini, telah banyak
bimbingan dan bantuan yang didapatkan baik dari segi moral maupun segi
material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mnegucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Agus Salim, S.Ag, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi 2015, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
3. Ibu Qurrotul Aini, MT, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak membantu dalam memberikan saran dan support dalam
penyelesaian laporan skripsi.
4. Bapak Nuryasin ST, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 yang
dengan penuh kesabaran memberikan materi dan masukan yang
menunjang dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
5. Bapak Eri Rustamaji, MBA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi 2 yang
dengan penuh kesabaran memberikan materi dan masukan yang
menunjang dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
6. Bapak Tamrin Jakarsih, selaku Kepala Bagian SDM dan Umum BPRS Al
Salaam yang telah banyak membantu selama pelaksanaan praktek kerja
lapangan ini berlangsung sampai selesai.
7. Seluruh Dosen SI UIN dan staff karyawan yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, terima kasih atas ilmunya yang telah diberikan.
8. Ibunda Tatu Mastulaelah dan Kakanda Ashri Nashirotusyifa, terima kasih
atas doa, perhatian dan pengorbanannya, semoga Allah selalu
melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka.
9. Keluarga besar Satnawijaya yang selalu memberikan support penuh dan
do’anya hingga laporan skripsi ini selesai.
10. Fitri Nur Afrianti yang selalu membantu materil maupun moril dalam
menyelesaikan laporan skripsi ini.
11. Teman-teman CCIT-UIN Pola 2 yang selalu memberikan support penuh.
Terima kasih atas semua dukungan dan do’anya.
viii
Kesempurnaan hanya milik Allah, karena itu penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan penulisan yang akan
datang.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan semua yang membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Juni 2016
Aziezier Rohiem 1112093000117
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xxii
BAB I1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
1.3 Perumusan Masalah ......................................................................... 4
1.4 Batasan Masalah .............................................................................. 4
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.7 Metode Penelitian ............................................................................ 7
1.8 Sistematika Penelitian ..................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11
2.1 Pengertian Rancang Bangun ........................................................... 11
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ..................................................... 11
x
2.2.1 Pengertian Sistem .................................................................. 11
2.2.2 Karakteristik Sistem ............................................................. 13
2.2.3 Klasifikasi Sistem ................................................................ 16
2.2.4 Pengertian Informasi ............................................................ 18
2.2.5 Kualitas dan Nilai Informasi ................................................ 19
2.2.6 Pengertian Sistem Informasi ................................................ 21
2.2.7 Komponen Sistem Informasi ............................................... 22
2.2.8 Manajemen Proyek Sistem Informasi .................................. 23
2.3 Konsep Dasar E-Recruitment ........................................................ 25
2.3.1 Pengertian E-Recruitment .................................................... 25
2.3.2 Langkah-Langkah E-Recruitment ........................................ 26
2.4 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) .................... 29
2.4.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ................. 29
2.4.2 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
......................................................................................... 30
2.4.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ................ 31
2.4.4 Nilai Guna SPK .................................................................... 34
2.4.5 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ...................... 35
2.5 Metode MADM (Multiple Attribute Decision Making) ................ 36
2.5.1 Kelebihan Metode Simple Additive Weighting (SAW) ......... 41
xi
2.5.2 Pembobotan Atribute ............................................................ 42
2.6 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 42
2.6.1 Teknik Wawancara ............................................................... 43
2.6.2 Teknik Observasi .................................................................. 47
2.7 Metode Pengembangan Data ......................................................... 50
2.7.1 Tahapan-Tahapan dalam RAD ............................................. 50
2.7.2 Keuntungan Menggunakan RAD ......................................... 51
2.8 Tools Pengembangan Sistem dengan UML (Unified Modelling
Language) ...................................................................................... 52
2.8.1 Pengertian UML ................................................................... 52
2.8.2 Sejarah UML ........................................................................ 53
2.8.3 Diagram UML ...................................................................... 54
2.9 Kosep Pemrograman Berbasis Web ............................................... 64
2.9.1 Pemrograman Berbasis Web ................................................. 64
2.9.2 Web Browser ........................................................................ 65
2.9.3 Web Server ........................................................................... 66
2.9.4 MySQL................................................................................. 66
2.9.5 Pengertian PHP (Personal Home Page) .............................. 68
2.10 Black Box Testing ......................................................................... 69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 71
xii
3.1. Metodologi Pengumpulan Data ..................................................... 71
3.1.1 Metode Studi Pustaka ........................................................... 71
3.1.2 Literatur Sejenis ................................................................... 72
3.1.2 Metode Studi Lapangan ....................................................... 73
3.1.2.1 Metode Observasi .................................................. 73
3.1.2.2 Metode Wawancara .................................................. 73
3.2 Metode Pengembangan Sistem...................................................... 75
3.2.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) .............. 75
3.2.2. Desain Workshop RAD ( RAD Workshop Design) .............. 76
3.2.3 Implementation .................................................................... 77
3.3 Kerangka Penelitian....................................................................... 77
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 79
4.1 Fase Requirement Planning ........................................................... 79
4.1.1 Gambaran Umum BPRS Al Salaam..................................... 79
4.1.1.1 Sejarah BPRS Al Salaam ....................................... 79
4.1.1.2 Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS Al Salaam ....... 82
4.1.1.3 Prinsip Kerja Operasional ..................................... 83
4.1.1.4 Struktur Organisasi BPRS Al Salaam .................... 84
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan Perekrutan Karyawan pada BPRS
Al Salaam ............................................................................. 87
4.1.3 Analisis Sistem Usulan ........................................................ 92
xiii
4.1.4 Metode Penghitungan SAW ................................................. 95
4.1.5 Analisa Kebutuhan Sistem Fungsional .............................. 104
4.2 Workshop Design (Fase Perencanaan) ........................................ 107
4.2.1 Desain Sistem ..................................................................... 107
4.2.1.1 Pemodelan Use Case Diagram ............................ 107
4.2.1.2 Pemodelan Activity Diagram .............................. 128
4.2.1.3 Class Diagram ........................................................ 151
4.2.1.4 Pemodelan Sequence Diagram ............................... 155
4.2.1.5 Componennt Diagram ............................................ 164
4.2.1.6 Deployment Diagram ............................................. 165
4.2.2 Desain Database ................................................................ 166
4.2.2.1 Normalisasi .......................................................... 166
4.2.2.2 Mapping Class........................................................ 171
5.2.2.3 Spesifikasi Database .............................................. 172
4.2.3 Desain Antar Muka (User Interface) ..................... 190
4.3 Implementasi ............................................................................... 204
4.3.1 Pembuatan Sistem Informasi E-Recruitment ..................... 204
4.2.2 Pengujian Perangkat Lunak ............................................... 205
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 209
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 209
5.2 Saran ............................................................................................ 210
xiv
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 212
LAMPIRAN ..................................................................................................... XXV
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem .................................................................... 16
Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi ................................... 22
Gambar 2.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan .................................. 31
Gambar 2.4 Metode Pengembangan RAD ..................................................... 51
Gambar 2.5 Contoh Usecase Diagram ........................................................... 56
Gambar 2.6 Contoh Class Diagram ............................................................... 57
Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram ............................................................ 62
Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram ......................................................... 63
Gambar 2.9 Contoh Deployment Diagram ..................................................... 63
Gambar 2.10 Skema Kerja Web Site ............................................................... 65
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .................................................................... 78
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPRS Al Salaam ......................................... 84
Gambar 4.2 Sistem Berjalan Recruitment Karyawan pada BPRS Al Salaam 90
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan ....................................................... 93
Gambar 4.4 Use Case Diagram ..................................................................... 109
Gambar 4.5 Activity Diagram Login ............................................................. 129
Gambar 4.6 Activity Diagram Input User ..................................................... 131
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola Data User .......................................... 133
Gambar 4.8 Activity Diagram Input Data Lowongan .................................... 135
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Data Lowongan ................................. 136
xvi
Gambar 4.10 Activity Diagram Daftar User Pelamar .................................... 137
Gambar 4.11 Activity Diagram Kelola Data Lamaran .................................. 139
Gambar 4.12 Activity Diagram Lamar Lowongan Kerja .............................. 140
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Data Pelamar ...................................... 141
Gambar 4.14 Activity Diagram Seleksi Administrasi .................................... 142
Gambar 4.15 Activity Diagram Input Hasil Wawancara ............................... 143
Gambar 4.16 Activity Diagram Seleksi Wawancara ...................................... 144
Gambar 4.17 Activity Diagram Input Hasil Psikotes .................................... 145
Gambar 4.18 Activity Diagram Proses Hitung SPK ...................................... 146
Gambar 4.19 Activity Diagram Lihat Hasil SPK .......................................... 147
Gambar 4.20 Activity Diagram Verifikasi Penerimaan Karyawan ................ 148
Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Hasil Seleksi ...................................... 149
Gambar 4.22 Activity Diagram Cetak Hasil Seleksi ..................................... 150
Gambar 4.23 Class Diagram E-Recruitment Karyawan ................................ 154
Gambar 4.24 Sequence Diagram Lowongan Kerja ....................................... 155
Gambar 4.25 Sequence Diagram Data Diri ................................................... 156
Gambar 4.26 Sequence Diagram Data Pendidikan ....................................... 157
Gambar 4.27 Sequence Diagram Data Organisasi ......................................... 158
Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengalaman Kerja .................................... 159
Gambar 4.29 Sequence Diagram Lowongan Kerja ....................................... 160
Gambar 4.30 Sequence Diagram Wawancara ............................................... 161
Gambar 4.31 Sequence Diagram Psikotes .................................................... 162
Gambar 4.32 Sequence Diagram Matrix R ................................................... 163
xvii
Gambar 4.33 Component Diagram E-Recruitment BPRS Al Salaam ............ 164
Gambar 4.34 Deployment Diagram E-Recruitment BPRS Al Salaam ........... 165
Gambar 4.35 Bentuk Tidak Normal ............................................................... 167
Gambar 4.36 Bentuk Normal Pertama (1 NF) ................................................ 168
Gambar 4.37 Bentuk Normal Kedua (2 NF) .................................................. 169
Gambar 4.38 Normal Pertama (NF 3) ............................................................ 170
Gambar 4.39 Mapping Cardinalitas ............................................................... 171
Gambar 4.40 User Interface Home Website ................................................... 190
Gambar 4.41 User Interface Profile Website .................................................. 191
Gambar 4.42 User Interface Karir Website .................................................... 191
Gambar 4.43 Interface Registrasi ................................................................... 192
Gambar 4.44 User Interface Data Pelamar .................................................... 192
Gambar 4.45 User Interface Edit Data Diri .................................................. 193
Gambar 4.46 User Interface edit Pendidikan ................................................. 193
Gambar 4.47 User Interface Edit Organisasi ................................................ 194
Gambar 4.48 User Interface Edit Pengalaman Kerja ..................................... 194
Gambar 4.49 User Interface Lowongan ......................................................... 194
Gambar 4.50 User Interface Hasil Administrasi ............................................ 195
Gambar 4.51 User Interface Cetak Hasil Wawancara .................................... 195
Gambar 4.52 User Interface Hasil Seleksi ..................................................... 196
Gambar 4.53 User Interface Cetak Hasil Wawacara ...................................... 196
Gambar 4.54 User Interface Hasil Psikotes ................................................... 197
Gambar 4.55 User Interface Cetak Hasil Psikotes ........................................ 197
xviii
Gambar 4.56 User Interface Login User ........................................................ 198
Gambar 4.57 User Interface Kelola Lowongan ............................................. 198
Gambar 4.58 User Interface Data Pelamar .................................................... 199
Gambar 4.59 User Interface Seleksi Administrasi ......................................... 199
Gambar 4.60 User Interface Data Pelamar Wawancara ................................. 200
Gambar 4.61 User Interface Nilai Wawancara ............................................... 200
Gambar 4.62 Interface Seleksi Wawancara .................................................... 201
Gambar 4.63 User Interface Data Pelamar Psikotes ...................................... 201
Gambar 4.64 User Interface Nilai Psikotes .................................................... 202
Gambar 4.65 User Interface Seleksi Psikotes ................................................ 202
Gambar 4.66 User Interface Hitung SPK ....................................................... 203
Gambar 4.67 User Interface Lihat Data Hasil Akhir ...................................... 203
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Proses Perekrutan Yang Diatur Dalam Cara E-Recruitment
dan Tradisional ........................................................................ 28
Tabel 4.1 Keterangan Kriteria dan Skor .................................................... 96
Tabel 4.2 Data Pelamar .............................................................................. 98
Tabel 4.3 Pendidikan ................................................................................. 99
Tabel 4.4 Organisasi .................................................................................. 92
Tabel 4.5 Pengalaman Kerja ...................................................................... 100
Tabel 4.6 Skor Masing-masing Pelamar .................................................... 102
Tabel 4.7 Nilai Kriteria Pelamar Amar ...................................................... 103
Tabel 4.8 Nilai Kriteria Pelamar Bagas .................................................... 103
Tabel 4.9 Nilai Kriteria Pelamar Cena ...................................................... 104
Tabel 4.10 Identifikasi Actor ..................................................................... 107
Tabel 4.11 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data User ....... 110
Tabel 4.12 Use Case Narrative Analysis Diagram Input User ................. 111
Tabel 4.13 Use Case Narrative Analysis Diagram Login ......................... 112
Tabel 4.14 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data User ....... 113
Tabel 4.15 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Data
Lowongan ................................................................................ 115
Tabel 4.16 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data
Lowongan ............................................................................... 116
xx
Tabel 4.17 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data
Lamaran ................................................................................. 117
Tabel 4.18 Use Case Narrative Analysis Diagram Lamar Lowongan
Kerja ........................................................................................ 118
Tabel 4.19 Use Case Narrative Analysis Diagram Lihat Data Pelamar.... 119
Tabel 4.20 Use Case Narrative Analysis Diagram Seleksi Administrasi .. 120
Tabel 4.21 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Hasil
Wawancara................................................................................ 121
Tabel 4.22 Use Case Narrative Analysis Diagram Seleksi Wawancara .... 122
Tabel 4.23 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Hasil Psikotes .. 122
Tabel 4.24 Use Case Narrative Analysis Proses Menghitung SPK ........... 123
Tabel 4.25 Use Case Narrative Analysis Diagram Lihat Hasil Akhir ....... 124
Tabel 4.26 Use Case Narrative Analysis Diagram Verifikasi Penerimaan
Karyawan ................................................................................. 125
Tabel 4.27 Use Case Narrative Analysis Diagram Lihat Hasil Seleksi ... 126
Tabel 4.28 Use Case Narrative Analysis Diagram Cetak Hasil Seleksi .. 127
Tabel 4.29 Potensial Objek ........................................................................ 151
Tabel 4.30 Penentuan Potensial Objek ...................................................... 152
Tabel 4.31 Spesifikasi Database Tabel User ............................................ 172
Tabel 4.32 Spesifikasi Database Tabel Pelamar ....................................... 173
Tabel 4.33 Spesifikasi Database Tabel Data Pelamar ............................... 174
Tabel 4.34 Spesifikasi Database Tabel Pendidikan ................................... 176
Tabel 4.35 Spesifikasi Database Tabel Organisasi .................................... 177
xxi
Tabel 4.36 Spesifikasi Database Tabel Pengalaman Kerja ....................... 179
Tabel 4.37 Spesifikasi Database Tabel Administrasi ................................ 180
Tabel 4.38 Spesifikasi Database Tabel Wawancara .................................. 182
Tabel 4.39 Spesifikasi Database Tabel Psikotes ....................................... 183
Tabel 4.40 Spesifikasi Database Tabel Lowongan ................................... 184
Tabel 4.41 Spesifikasi Database Tabel Slot Lowongan ............................ 186
Tabel 4.42 Spesifikasi Database Tabel Lamaran ...................................... 187
Tabel 4.43 Spesifikasi Database Tabel Matrix R ...................................... 188
Tabel 4.44 Spesifikasi Database Tabel Nilai Akhir .................................. 189
Tabel 4.45 Pengujian Level Admin ........................................................... 206
Tabel 4.46 Pengujian Level Pelamar ......................................................... 206
Tabel 4.47 Pengujian Level Pewawancara ................................................ 207
Tabel 4.48 Pengujian Level Psikotes ......................................................... 207
Tabel 4.58 Pengujian Level Umum ............................................................ 207
Tabel 4.51 Pengujian Level Kepala SDM dan Umum .............................. 208
xxii
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
(Whitten et al, 2007)
Simbol Keterangan
aktor
Actor
use case Use case
Association
<<extend>> Extend
<<include>> Include
<<depends on>> Depends on
System boundary
xxiii
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Whitten et al, 2007)
Simbol Keterangan
Start of the process
Activity1
Activity
Initiate activities
Decision activity
Synchronization bar
Termination of the process
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Whitten et al, 2007)
Simbol Keterangan
Object1
Object
Stimulus
xxiv
Self Stimulus
Lifeline
Behavior/ operation
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Whitten et al, 2007)
Simbol Keterangan
class_name
+Attribute1
+Operation1()
Class name
Attributes
Operation
Association
Aggregation
Composition
Generalization
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset penting untuk
menunjang keberhasilan suatu perusahaan disamping faktor lain seperti
modal. (Hariandja, 2002)
Bukan hanya perusahaan konvensional, tetapi perusahaan yang
berorientasi syariah juga memerlukan SDM yang unggul. Sumber daya
manusia yang unggul akan berpengarung langsung dengan kinerja suatu
perusahaan. Untuk merekrut karyawan, perusahaan perlu melakukan
sosialisasi agar semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
bergabung dalam perusahaan.
Indonesia adalah Negara yang memiliki sumber daya manusia yang
melimpah dan mayoritas penduduknya adalah muslim. Sehingga
perusahaan-perusahaan konfensional maupun syariah dapat leluasa dalam
merekrut karyawan. Agar perusahaan dapat memiliki karyawan yang
unggul diperlukannya sarana untuk melakukan seleksi calon karyawan
yang sesuai dengan standar perusahaan dan memenuhi kriteria.
BPRS Al Salaam adalah bank pembiayaan rakyat syariah yang
berkomitmen untuk menjadi bank pembiayaan rakyat syariah terbaik di
Indonesia. Komitmen ini dituangkan dalam tujuan perusahaan yaitu:
2
1. Memberikan pelayanan nasabah melalui penyediaan jasa
keuangan yang optimal, 2. Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan, 3.
Memberikan hasil yang terbaik bagi stake holder (www.bprsalsaam.co.id).
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkannya karyawan yang
berkualitas.
BPRS Al Salaam adalah BPRS yang memiliki 11 cabang di
JABODETABEK dan akan terus bertambah. Setidaknya dari seluruh
cabang yang ada dibutuhkan minimal 14 karyawan di setiap cabangnya.
Namun dalam perekrutan karyawan divisi SDM mengalami
kesulitan dalam merekrut karyawan. Salah satu kendalanya adalah disaat
banyaknya pelamar yang melamar. Karena belum adanya kriteria khusus,
divisi SDM mengalami kesulitan dalam menentukan calon karyawan yang
paling memenuhi kriteria. Hal ini dikarenakan proses seleksi yang
dilakukan secara manual tanpa adanya penghitungan dan pelamar dapat
dipilih secara subjektif.
Data pelamar yang banyak juga menjadi masalah karena
membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan seleksi administrasi dan
membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan berkas. Data calon
karyawan harus disortir untuk memisakan mana berkas yang diterima dan
yang ditolak. Selain itu dalam penyortiran atau seleksi dibutuhkan
ketelitian agar staff SDM dapat memilih calon karyawan mana yang
memenuhi kriteria yang diinginkan.
3
Setelah seleksi adminsistrasi maka tahap selanjutnya yaitu seleksi
wawancara dan seleksi psikotes yang menggunakan jasa vendor. Staff
SDM masih menggunakan SMS dalam memberiakan feedback kepada
pelamar mengenai status pelamar apakah lolos atau tidak lolos, hal ini
membutuhkan banyak waktu maupun biaya. Sehinga dapat memperlambat
proses perekrutan.
Oleh karena itu BPRS Al Salaam memerlukan suatu sarana dalam
menyimpan, mengelompokan dan mensosialisasikan informasi mengenai
perekrutan karyawan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan bagian SDM
pada BPRS Al Salaam dalam proses perekrutan karyawan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti mengajukan judul “Rancang
Bangun Sistem Informasi E-Recruitment Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting Untuk Perkrutan Karyawan (Studi kasus:
Kantor Pusat BPRS Al Salaam Cinere)” yang diharapkan dapat
membantu memberikan solusi kepada pihak BPRS Al Salaam khususnya
pada divisi SDM dan Umum dalam melakukan perekrutan karyawan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di
atas, maka masalah yang dihadapi pada sistem yang telah berjalan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
4
1. Belum adanya penghitungan khusus yang diberkaitan dengan
kriteria yang diinginkan.
2. Pelamar yang banyak masih diseleksi secara manual sehingga
potensi kesalahan dalam proses menilai lamaran bisa terjadi.
3. Banyaknya pelamar membuat divisi SDM membutuhkan waktu
lebih dari satu bulan dalam melakukan seleksi tahap administrasi.
4. Kepala SDM mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
untuk menerima pelamar yang memenuhi kriteria.
5. Divisi SDM membutuhkan waktu dan biaya yang lebih dalam
memberikan feedback mengenai status kelulusan pelamar.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka masalah yang dihadapi pada sistem yang telah berjalan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana merancang dan membangun suatu sisitem informasi E-
Recruitment karyawan dengan metode Simple Additive Weighting pada
BPRS Al Salaam?”
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
5
1. Penelitian dilakukan pada BPRS Al Salaam pada divisi SDM dan
Umum.
2. Merancang sistem perekrutan karyawan secara elektronik dengan
menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk
menunjang keputusan.
3. Tahapan seleksi dibagi menjadi 3 jenis yaitu seleksi adminstrasi,
wawancara dan psikotes. Dan menggunakan 6 kriteria yaitu;
penilaian data diri, penilaian pendidikan, penilaian pengalaman
berorganisasi, penilaian pengalaman kerja, penilaian hasil
wawancara dan penilaian hasil psikotes.
4. Sistem dikembangkan dengan metode RAD (Rapid Application
Development) serta Tools yang digunakan dalam perancangan
sistem menggunakan orientasi objek Unified Modelling Language
(UML) yaitu: use case diagram, activity diagram, class diagram
dan sequence diagram.
5. Perancangan hingga tahap implementasi menggunakan pengujian
black box testing.
6. Bahasa pemrograman dan sistem database yang digunakan adalah
PHP dan MySQL Versi 3.2.4.
7. Tidak membahas keamanan sistem.
6
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
Merancang dan membangun sistem informasi perekrutan karyawan
secara elektronik atau disebut E-recruitment sesuai dengan kriteria yang
ada pada BPRS Al Salaam mengunakan metode hitung Simple Additive
Weighting (SAW).
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti.
a. Untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menyelesaikan
jenjang pendidikan Strata Satu pada Fakultas Sains dan
Teknologi program studi Sistem Informasi.
b. Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan suatu
sistem informasi E-recruitment pada BPRS Al Salaam.
2. Bagi Perusahaan
a. Membantu divisi SDM dalam memilih calon karyawan yang
sesuai kriteria.
b. Membantu divisi SDM dalam mempertimbangkan pelamar
yang paling layak untuk diterima.
c. Membantu divisi SDM dalam melakukan seleksi dengan
waktu yang lebih cepat.
7
d. Memudahkan divisi SDM dalam memberikan feedback
kepada pelamar.
3. Bagi Universitas
a. Untuk referensi bahan penelitian selanjutnya di bidang sistem
informasi.
1.7 Metode Penelitian
Dalam proses penelitian ini, metode penelitian yang digunakan
peneliti adalah:
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan
cara melakukan studi lapangan antara lain:
a. Observasi
Peneliti akan melakukan pengamatan secara
langsung bisnis proses yang berjalan pada perusahaan.
b. Wawancara
Peneliti akan melakukan tanya jawab kepada pihak
HRD mengenai permasalahan yang ada pada perusahaan
terkait dengan SDM.
c. Studi Pustaka
Menghimpun informasi dari buku-buku referensi
penelitian sehingga peneliti mendapatkan banyak informasi.
8
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah
Rapid Application Development (RAD) dan menggunakan tools
UML (Unified Modelling language), RAD memiliki tahapan-
tahapan berikut (Kendall dan Kendall, 2008):
a. Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini pengguna dan penganilisis bertemu
untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem
serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuantujuan tersebut. Fase ini
memerlukan peran aktif dari kedua belah pihak tersebut.
Selain itu juga melibatkan pengguna dari beberapa level
yang berbeda dalam organisasi. Orientasi dalam fase ini
ialah menyelesaikan masalah - masalah perusahaan.
Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya
akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan perusahaan
b. Workshop Design
Fase ini adalah fase untuk merancang dan
memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop.
Selama workshop design RAD, pengguna merespon
working prototype yang ada dan menganalisa, memperbaiki
9
modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat
lunak berdasarkan respon pengguna.
c. Fase Implementasi
Analis bekerja secara intens dengan pengguna
selama workshop design untuk merancang aspek-aspek
bisnis dan non-teknis dari perusahaan. Segera setelah
aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-
sharing, sub-sub sistem diujicoba dan diperkenalkan
kepada perusahaan.
1.8 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian laporan ini disusun atas 5 (lima) bab, terdiri
dari:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti menguraikan kerangka konseptual dalam
landasan teori tentang pembahasan uraian pemecahan masalah dan
pembahasan tentang konsep baru yang merupakan suatu
kesimpulan yang dikumpulkan dari teori untuk pemecahan
masalah.
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang kerangka berpikir penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, metodologi pengumpulan data, dan
metodologi pengembangan sistem.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang dilakukan,
berupa Rancang Bangun Sistem Informasi E-Recruitment
karyawan pada BPRS Al Salaam.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari
hasil penelitian dan saran yang diajukan peneliti untuk penelitian
selanjutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan
hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk
mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem
diimplementasikan (Pressman, 2002).
Pengertian bangun atau pembangunan sistem adalah kegiatan
menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem
yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman,
2002).
Dengan demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan
menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak
kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang
sudah ada.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua
aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan
kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen.
12
Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya
kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan
akurat.
Pada buku Management Information System (2010)
dijelaskan terdapat dua kelompok pendekatan dalam pendefinisian
sistem, yaitu yang menekankna pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponennya.
“Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan
jaringann kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan
operasi di dalam sistem.” ( Jogiyanto, 2005 )
Sistem adalah sekumpulan atau bagian-bagian yang
mempunyai kaitan satu sama lain, yang bersama-sama beraksi
menurut pola tertentu terhadap masukan dengan tujuan
menghasilkan keluaran.”Sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
(Jogiyanto, 2005). Menurut Jerry Fith Gerald, sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Mulyanto, 2009).
13
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu,
komponen atau elemen (componenent), batasan system (boundary),
lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface),
masukan (input), pengolahan (process), keluaran (output), sasaran
(objective) atau tujuan (goal) (Mulyanto, 2009).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen system
atau elemen-elemen system dapat berupa suatu bab sistem
atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat
dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan suatu daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya, yang menunjukan ruang
lingku sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di
luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem, dapat
14
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut
4. Penghubung sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem yang lain. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari ssuatu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah suatu energi yang dimasukan ke
dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
dan masukan sinyal.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya
untuk sistem computer, panas yang dihasilkan adalah
keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil
15
pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem atau Tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau
tujuannya.
16
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 2005)
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2005 ) :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya
sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-
pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan
sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik
17
contohnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem
produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem
perputaran bumi, sedangkan Sistem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin
disebut dengan man- machine system contohnya sistem
informasi.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tertentu
Sistem terstruktur beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya sistem
komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan, sedangkan
Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsur
probabilitas.
18
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Dan bekerja secara otomatis tanpa adanya campur
tangan dari pihak luarnya, sedangkan sistem terbuka adalah
sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
2.2.4 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian
rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan
tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkan informasi tersebut.Sedangkan menurut Gordon B
Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan di saat mendatang. ”Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi
yang menerimanya“ (Jogiyanto, 2005).
19
2.2.5 Kualitas dan Nilai Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh
tiga hal poko yaitu sebagai berikut (Mulyanto, 2009):
1. Akurasi
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang
menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi
harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya,
mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak
terjadi dangguan (noise) yang dapat mengubah atau
merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat
meliputi:
a. Completeness
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang baik, karena bila
informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
b. Correctness
Informasi yang dihasilkan atau yang dibutuhkan
harus memiliki kebenaran.
c. Security
Informasi yang dihasilkan atau yang dibutuhkan
harus memiliki keamanan.
20
2. Tepat waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya,
sebab informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang
baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini
mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya informasi
tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si
penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi
mengenai sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada
akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan.
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu sistem informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan
di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk
beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan
21
sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya.
Hal itu dikarenakan sebagian besar sistem informasi
dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan
(Jogiyanto, 2005).
2.2.6 Pengertian Sistem Informasi
Alter mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi
antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sedangkan Bodnar dan Hopwood berpendapat bahwa sistem
informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak
yang dirancang unutk mentransformasikan data kedalam bentuk
informasi yang berguna. Turban et al. menambahkan bahwa sistem
informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
tujuan yang spesifik (Mulyanto, 2009).
Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahea
sistem informasi adalah kombinasi antara informasi, manusia, dan
teknologi informasi yang diproses, disimpan, dianalisis, dan
disebarkan demi tercapainya tujuan tertentu.
22
2.2.7 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen
yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu
blok masukan (input block), blok model (model block), blok dasar
data (database blok) dan blok kendali (control block). Sebagai
suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2005).
Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi
(Jogiyanto, 2005)
1. Blok Masukan
Mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Yang termasuk ke dalam input adalah metode
dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, bisa
berupa dokumen-dokumen dasar.
23
2. Model
Terdiri dari prosedur, logika dan model matematika
yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di dalam basis data (database) dengan cara
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keseluruhan
2.2.8 Manajemen Proyek Sistem Informasi
Pengertian manajemen proyek sistem informasi menurut H.
Kerzner, manajemen sistem informasi adalah merencanakan,
menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya
perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan.
Pengertian manajemen proyek menurut Hughes dan
Cotteral (2002) manajemen proyek adalah suatu cara untuk
menyelesaikan masalah yang harus dipaparkan oleh user,
kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi
yang baik agar kebutuhan user bisa diketahui.
Pengertian manajemen proyek menurut PMBOK (Project
Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santosa (2009)
manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges),
ketrampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam
24
aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
proyek.
Manajemen proyek merupakan aplikasi dari ilmu
pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk aktifitas suatu proyek
dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder
dan harapan dari sebuah proyek.
Pengertian manajemen proyek menurut Ervianto (2003)
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan)
samapi selesainya proyek untuk menjamin biaya proyek
dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.
Pengertian manajemen proyek menurut Chase, Aquilano,
Jacobs (2001) Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai
perencanaan, pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia,
peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan bagian teknik, biaya
dan waktu suatu proyek.
Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi
sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan sehingga
mencapai sasaran dan tujuan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
25
2.3 Konsep Dasar E-Recruitment
2.3.1 Pengertian E-Recruitment
E-Rekrutment adalah penggunaan internet untuk menarik
karyawan yang potensial ke dalam suatu organisasi, termasuk di
dalamnya adalah penggunaan dari situs perusahaan itu sendiri,
organisasi dan penggunaan papan pengumuman lowongan
pekerjaan komersial secara online (Parry, 2006 )
Penulis yang berbeda mendefinisikan E-Recrutment dengan
cara yang berbeda, namun intinya sama. Misalnya, Galanaki
(2002) mendefinisikan bahwa rekrutmen online mengacu pada
posting lowongan di situs web perusahaan atau website vendor
rekrutmen online, dan memungkinkan pelamar untuk mengirimkan
resume mereka secara elektronik melalui e-mail atau dalam
beberapa format elektronik. Untuk definisi ini, dimensi yang
berbeda dapat ditambahkan ketika E-Recrutment dilakukan. Ruang
lingkup E-Recrutment dapat juga melibatkan kemungkinan untuk
melakukan wawancara jarak jauh dan penilaian, seperti psikometri
atau aptitude tes online, dan menggunakan banner iklan dan agen
yang cerdas untuk mencari web. Selain itu, alat-alat interaktif dapat
digunakan untuk menghubungkan database perusahaan dengan
situs web, seperti mesin pencari, formulir aplikasi interaktif, e-mail
responden auto dan milis elektronik.
26
2.3.2 Langkah-Langkah E-Recruitment
Proses E-Recrutment ini dimulai dengan identifikasi apakah
pelamar berhak untuk mengisi kekosongan yang ada dalam suatu
perusahaan (Chapman & Webster, 2003). Untuk melakukannya,
pekerjaan yang lowong perlu dianalisis secara cermat.
Menganalisis pekerjaan termasuk menentukan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan tersebut dengan tepat dan mendefinisikan spesifikasi
yang dibutuhkan. E-Recrutment berbeda dari perekrutan tradisional
karena menggunakan internet dan teknologi untuk mendukung
proses (Tabel 2.1). Dalam hal E-Recrutment, lowongan dapat
dipublikasikan di website perusahaan atau papan pekerjaan online
Pemohon dapat mengajukan permohonan untuk lowongan dengan
menggunakan internet. Demikian juga, korespondensi lebih lanjut
antara organisasi dan pemohon sebagian besar bergantung pada
internet.
Cappelli (2001) menjelaskan proses E-Recrutment dalam
tiga langkah (Tabel 2.1). Pertama, kandidat perlu ditarik dengan
menggunakan reputasi organisasi, citra produk, teknologi online
dan metode lain untuk menarik pelamar potensial sebanyak
mungkin ke situs web organisasi. Organisasi dapat memperkuat
merek sumber daya manusia dan memberikan informasi tentang
pekerjaan dan kondisi kerja. Langkah kedua dalam proses ini
27
menyortir pelamar. Hal ini berkaitan dengan melakukan tes secara
online, melihat probabilitas kecocokan kompetensi pelamar dengan
kebutuhan perusahaan dari data diri dan resume yang
dikumpulkan. Ketiga, surat lamaran elektronik yang masuk perlu
dikelola dengan cepat. Karena penggunaan internet, organisasi
dapat merespon lebih cepat terhadap calon yang diinginkan.
Organisasi perlu bekerja agresif dan menggunakan sistem
manajemen yang bekerja secara otomatis untuk menghubungi
calon yang paling diinginkan dengan sangat cepat sebelum mereka
didahului oleh perusahaan lain. Sebuah proses E-Recruitment
idealnya dimulai dari proses perencanaan sumber daya manusia
yang sistematis, dimana sebuah organisasi melakukan analisis dan
rencana untuk aliran keluar masukanya pegawai dari suatu
organisasi (Chapman & Webster, 2003).
Ada langkah keempat, yang cukup penting juga untuk
diperhatikan yaitu berkaitan dengan cara perusahaan membuat
kesepakatan akhir (Cappelli, 2001). Hal ini mengacu pada
membuat panggilan telepon, menyiapkan pertemuan dan menjabat
tangan. Dari penjelasan ini, kita dapat melihat bahwa itu semua
tidak ada dalam e-recruitment. Oleh karena itu, Cappelli (2001)
menyoroti pentingnya sentuhan manusia pada akhir proses
perekrutan. Menurut dia, sentuhan manusia semakin diabaikan
dalam proses E-Recruitment padahal tetap sangat penting. Tabel
28
2.1 menyajikan langkah yang diambil selama proses perekrutan,
dan menyajikan metode yang digunakan untuk E-Recruitment dan
untuk proses tradisional.
Tabel 2.1 Proses Perekrutan Yang Diatur Dalam Cara
E-Recruitment Dan Tradisional
Proses E-
Rekrutment
Rekrutment Secara
Tradisional
E-Recrutment
Menarik
Kandidat
Menggunakan sumber-
sumber yang tidak
didukung teknologi,
seperti iklan, brosur, juru
bicara, untuk menarik
sebanyak mungkin
pelamar untuk
menghubungi perusahaan
Menggunakan
reputasi organisasi,
citra produk,
teknologi online dan
metode lain untuk
menarik sebanyak
pelamar potensial
sebanyak mungkin ke
situs web organisasi.
di sana organisasi
dapat hadir
Melakukan
Seleksi
Terhadap
Kandidat
Menggunakan tes berbasis
kertas bagi pelamar untuk
membuat kolam pemohon
dikelola
Mempekerjakan
canggih, tes online
standar untuk calon
layar, dan untuk
29
menampi kelompok
pelamar ke nomor
dikelola
Melakukan
Kontak
Menghubungi pelamar
diurutkan melalui telepon
atau surat dan memiliki
muka dengan muka
percakapan
Menggunakan sistem
manajemen
mempekerjakan
otomatis untuk
menghubungi calon
yang paling
diinginkan sangat
cepat, sebelum
mereka tersentak oleh
perusahaan lain
Membuat
Kesepakatan
Membuat panggilan
telepon, menyiapkan
pertemuan dan berjabat
tangan
Membuat panggilan
telepon, menyiapkan
pertemuan dan
berjabat tangan
2.4 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
2.4.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (decisions support system-
SPK) adalah sistem informasi berbasis komputer yang
menyediakan dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan
30
praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan. Sistem
pendukung keputusan menggunakan (1) model analitis, (2)
database khusus, (3) penilaian dan pandangan pembuat keputusan,
dan (4) proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk
mendukung keputusan bisnis semiterstruktur dan tak terstruktur
(O’Brien, 2006).
2.4.2 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan berbeda dengan sistem
informasi laiinya, beberapa karakteristik yang diharapkan ada di
SPK adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu
pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang
sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur.
2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan
mengombinasikan model-model analisis dengan teknik
pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi
pencari/interogasi informasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa,
sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah oleh
orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan
pengoperasian computer yang tinggi. Oleh karena itu
pendekatan yang diguanakan biasanya model interaktif.
31
4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan
menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan
adaptasi yang tinggi. Sehingga mudah disesuaikan dengan
berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan
pemakai (Turban, 2005).
2.4.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga
komponen utama atau subsistem utama yang menentukan
kapabilitas teknis SPK, yaitu subsistem data (data base), subsistem
model (model base) dan subsistem dialog (user system interface),
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
(Turban, 2005)
32
1. Sub Sistem Data (Data Subsistem)
Sub Sistem data merupakan komponen SPKyang
menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem. Data yang
dimaksud disimpan dalam data base yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut DBMS (Data Base Management
Sistem). Melalui DBMS, memungkinkan data yang diperlukan
dapat diekstraksi secara cepat.
2. Sub Sistem Model (Model Subsistem)
Subsistem model merupakan cara bagaimana data yang
diambil dari DBMS akan diolah dengan model-model yang
dibuat sehingga menghasilkan suatu pemecahan atau hasil yang
diinginkan. Model yang digunakan dapat diklasifikasikan ke
dalam bentuk berikut ini:
Model Fisik yaitu penggambaran entity dalam bentuk tiga
dimensi. Misalnya entity berupa market pusat
pembelanjaan.
Model Narasi menggambarkan entitasnya secara lisan dan
tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model narasi.
Model Grafik menggambarkan entitasnya dalam jumlah
garis, simbol atau bentuk.
Model Matematika menggunakan notasi-notasi dan
persamaan matematis untuk mempresentasikan sistem.
33
Atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan
aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika
yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel
tersebut.
3. Sub Sistem Dialog (User Sistem Interface)
Melalui sistem dialog inilah, SPK yang dibuat akan
diimplementasikan sehingga user atau pemakai dapat
berkomunikasi dengan sistem yang dirancang secara
interaktif. Subsistem dialog dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu:
a. Bahasa Aksi (Action Language): suatu perangkat
lunak yang digunakan user untuk berkomunikasi
dengan sistem, melalui berbagai media seperti:
keyboard, joystick, mouse atau device lainnya.
b. Bahasa Tampilan (Display): merupakan sarana
tampilan yang dapat diperoleh oleh user, seperti
printer, monitor, plotter, dan device lainnya.
c. Basis Pengetahuan (Knowledge Base): bagian
mutlak yang harus diketahui oleh user agar
pemakaian sistem dapat berfungsi secara efektif.
34
2.4.4 Nilai Guna SPK
SPK dapat memberikan beberapa manfaat atau keuntungan
bagi pemakainya (Daihani, 2001) keuntungan yang dimaksud
adalah:
a. SPK dapat memperluas kemampuan pengambilan
keputusan dalam memproses data atau informasi bagi
pemakainya
b. SPK membantu pengambilan keputusan dalam hal
penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memcahkan
masalah, terutama bagi masalah yang sangat kompleks dan
tidak terstruktur
c. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta
hasilnya dapat diandalkan
d. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil
keputusan, namun dapat menjadi stimulant bagi pengambil
keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu
menyajikan berbagai alternative pemecahan.
e. SPK dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan
pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi
pengambilan keputusan.
35
Di samping memiliki berbagai keuntungan dan manfaat,
SPK juga memiliki beberapa keterbatasan (Daihini, 2001),
diantaranya:
a. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia
yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada
dalam sistem tidak mencerminkan persoalan yang
sebenarnya.
b. Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas
pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
c. Proses-proses yang dilakukan sistem pendukung keputusan
biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak
yang digunakannya.
d. Sistem pendukung keputusan tidak memiliki kemampuan
intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia, karena walau
bagaimanapun canggihnya suatu sistem pendukung
keputusan hanyalah suatu kumpulan perangkat keras,
perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi
dengan kemampuan berfikir.
2.4.5 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
SPK dapat membantu dalam memanajemen informasi /
pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena SPK memiliki
kemampuan untuk menerima, menyimpan, menggunakan,
menurunkan dan mempresentasikan informasi/ pengetahuan yang
36
sesuai dengan keputusan yang akan diambil. Dari berbagai
pernyataan diperoleh suatu kesimpulan bahwa SPK merupakan
suatu pendekatan atau metodologi untuk mendukung pengambilan
keputusan (Turban et al. 2005).
Menurut Leond (2007) ada 3 tujuan sistem penunjang
keputusan diantaranya:
Membantu manajemen membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi-terstruktur
Mendukung penilaian manajemen bukan mencoba
menggantinya
Meningkatkan efiktifitas pengambilan keputuan manajer
dari pada efisien
2.5 Metode MADM (Multiple Attribute Decision Making)
MADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari
alternative optimal dari sejumlah alternative dengan criteria tertentu. Inti
dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian
dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternative
yang sudah diberikan (Wibowo, 2006)
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk meyelesaikan
masalah MADM, antara lain :
37
a. SAW (Simple Additive Weighting)
Salah satu metode penyelesaian masalah MADM adalah
dengan menggunakan metode SAW. Metode SAW sering juga
dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep
dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
rating kinerja pada setiap alternative dari semua atribut. Metode
SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke
suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternative yang ada (Kusumadewi, 2006)
Proses normalisasinya sebagai berikut :
=
Dimana adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternative
pada atribut ; I = 1,2,…,m dan j=1, 2, …,n. Nilai prefensi untuk
tiap alternative ( ) diberikan sebagai berikut :
= bobot rangking
= rating kerja ternormalisasi
38
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
alternatif Ai lebih terpilih. (Kusumadewi, 2006). Langkah-langkah
dari metode SAW adalah:
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan
dalam pengambilan keputusan, yaitu C.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap
kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C),
kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan
persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut
keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh
matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu
penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R
dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang
dipilih sebagai alternatif terbaik (A) sebagai solusi
(Kusumadewi, 2006)
b. Weight Product
Metode ini menggunakan perkalian untuk menghubungkan
rating atribut dimana atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot
atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses
39
normalisasi.Prefensi untuk normalisasi diberikan sebgaai berikut
:
Dengan i=1,2,……m dimana ∑wj=1. Wj adalah pangkat bernilai
positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negative untuk
atribut biaya.
c. ELECTRE
Menurut Jenko dan Bernoider (2005), ELECTRE
merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria
berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan
perbandingan berpasangan dari alternative-alternative nerdasarkan
criteria yang sesuai. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyelesaian masalah menggunakan metode ELECTRE adalah :
Normalisasi matriks keputusan
Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi
Menentukan concordance dan discordance set
Hitung matriks concordance dan discordance
Menentukan matriks dominan concordance dan
discordance
Menentukan aggregate dominance matriks
Eliminasi alternative yang less favourable
40
Dengan demikian alternative yang terbaik adalah
alternative yang mendominasis alternative yang lainnya.
d. TOPSIS
Technique for Order Preferences by Similar to Ideal Solution
(TOPSIS) didasarkan pada konsep dimana alternative terbaik tidak
hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun
juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negative. TOPSIS
banyak digunakan dengan alasan konsepnya sederhana dan mudah
dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk
mengukur kinerja relative. Langkah-langkah dalam TOPSIS yaitu :
Membuat matriks keputusan ternormalisasi
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot
Menentukan matriks ideal positif dan matriks solusi ideal
negative
Menentukan jarak antara nilai setiap alternative dengan
matriks solusi ideal positif dan negative
Menentukan nilai prefensi untuk setiap alternative
e. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Menurut Kusumadewi (2006), bisa dikatakan bahwa
masalah MADM adalah mengevaluasi m alternative ( i=1, 2, 3
….,m) terhadap sekumpulan atribut atau criteria (j= 1, 2,
3…,n), dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu sama
41
lain.Matriks keputusan setiap alternative terhadap setiap atribut,
X, diberikan sebagai :
X =
Dimana xij merupakan rating kinerja alternative ke-I terhadap
atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukan tingkat kepentingsn
relative setiap atribut, diberikan sebagai, w :
W= { , , ……, }
Rating kinerja (X), dan nilai bobot (w) merupakan nilai utama
yang mempresentasikan prefensi absolute dari pengambil
keputusan. Masalah MADM diakhiri dengan proses perangkingan
untuk mendapatkan alternative terbaik (Kusumadewi, 2006).
2.5.1 Kelebihan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW)
dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain
terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara
lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot
preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat
menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada
karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai bobot
untuk setiap atribut.
42
2.5.2 Pembobotan Atribute
Atribut tidak selalu memiliki tingkat kepentingan yang
sama. Dengan pemberian pembobotan yang berbeda, pembuat
keputusan dapat menuangkan pertimbangan nilai kepentingan yang
berbeda diantara atribut keputusan. Pembobotan juga akan
membimbing seorang manajer proyek atau manajer program untuk
mengupayakan hal terbaik dalam pencapaian target yang memiliki
bobot terbesar karenabesarnya bobot juga menggambarkan tingkat
tanggung jawab yang lebih besar terhadap atribut tersebut
(Basyaib, 2006).
2.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data
primer untuk keperluan penelitian. Pada umumnya data yang dikumpulkan
digunakan, kecuali untuk penelitian untuk penelitian eksploratif, untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Nazir, 2009).
Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa
kelompok yaitu:
Metode pengamatan langsung (observasi)
Metode denga menggunkan pertanyaan (wawancara)
43
2.6.1 Teknik Wawancara
Wawancara mempunyai beberapa kebaikan dibandingkan
dengan teknik pengumpulan data yang lainnya. Kebaikan dari
wawancara adalah sebagai berikut ini: (Jogiyanto, 2005)
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara
untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk
menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-
pertanyan yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang
berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang
diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang
diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus
yang tidak selalu terjadi.
Selain itu wawancara juga memiliki kelemahan-kelemahan,
yaitu: (Jogiyanto, 2005)
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama,
sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik
yang lainnya.
44
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari
kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan
antara manusia (human relation).
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat
yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan
damai.
4. Wawancara sangat mengganggu kerja dari yang
diwawancarai bila waktu yang dimiliki sangat terbatas.
Dalam wawancara terdapat pertanyaan-pertanyaan standar
(siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, bagimana, berapa). Berikut
ini adalah petunjuk dalam membuat pertanyaan dalam wawancara.
(Jogiyanto, 2005)
1. Gunakanlah bahasa yang baik, sopan dan jelas.
2. Janganlah memasukan pendapat pribadi Anda sebagai
bagian dari pertanyaan.
3. Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit.
4. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang menakutkan atau
membuat khawatir orang yang diwawancarai.
5. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang mengkritik.
6. Jangan menggunakan kata “anda”, ”kamu”, “saudara” bila
maksudnya adalah suatu grup dari orang-orang (misalnya
“departemen ini”).
45
Dalam melakukan wawancara diperlukan persiapan demi
kesuksesan dalam mendapatkan suatu informasi, persiapan adalah
hal yang menentukan hasil dari wawancara. Berikut ini adalah
beberapa petunjuk dalam mempersiapkan wawancara. (Jogiyanto,
2005).
1. Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
terlebih dahulu.
2. Utarakanlah maksud dari wawancara.
3. Aturlah waktu wawancara yang paling tepat supaya tidak
mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai
4. Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara
akan dilakukan beberapa kali atau oleh pewawancara yang
berbeda dan orang yang diwawancarai juga berbeda. Jadwal
wawancara ini dapat dilihat di formulir nomor F-007
dilampiran D.
5. Buatlah suatu panduan wawancara (interview guide) supaya
wawancara dapat berjalan dengan lancar. Panduan
wawancara (interview guide) adalah daftar pengecakan
(checklist).
Langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara, pada
saat melakukan wawancara ada yang harus diperhatikan seperti
dibawah ini (Jogiyanto, 2005):
1. Mengenal diri terlebih dahulu siapa sebenarnya Anda.
46
2. Menjelaskan apa tujuan dari wawancara ini dan
hubungannya dengan proyek sistem informasi yang sedang
dikembangkan.
3. Menjelaskan peranan-peranan yang akan diberikan oleh
orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
4. Pewawancara harus menghilangkan kesan menginterogasi.
5. Selama wawancara, peawancara harus mendengarkan
dengan teliti dan jangan terlalu banyak berbicara
dibandingkan mendengarnya. Biarkan orang yang
diwawancarai berbicara, bukan Anda yang berbicara lebih
banyak dari yang diwawancarai.
6. Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan
menyenangkan.
7. Jangan memotong omongan orang yang diwawancarai
sebelum selesai.
8. Mintalah pendapat-pendapat atau ide-ide tambahan yang
mungkin belum diungkapkan.
9. Jangan membuat asumsi jawaban yang tidak berdasar.
10. Jangan menggunakan istilah-istilah jargon yang sulit
dimengerti, seperti misalnya
11. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman
dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang
47
diwawancarai untuk membetulkan bila ada hal-hal yang
tidak sesuai.
12. Ucapkanlah terima-kasih bila wawancara telah selesai
serta mintalah kesediaan kembali untuk dihubungi atau
untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.
2.6.2 Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan fakta dimana
analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang
sedang melakukan aktivitas untuk mempelajari sistem (Whitten et
al., 2004).
Observasi mempunyai beberapa kebaikan dibandingkan
dengan teknik pengumpulan data yang lainnya. Kebaikan dari
observasi adalah sebagai berikut ini.
1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung
mempunyai kendala yang tinggi. Kadang-kala observasi
dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah
diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
2. Analisa sistem melalui observasi dapat melihat langsung
apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang
rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan dengan kata-
kata. Melalui observasi, analis sistem dapat
48
mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat
yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data
yang lain.
3. Dengan obsrvasi, analis sistem dapat menggambarkan
lingkungan fisik dari kegitan-kegiatan seperti misalnya
tata-letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan
lain sebagainya.
4. Dengan observasi, analis sistem dapat megukur tingkat
suatu pekerjaan (work measurement).
Disamping observasi mempunyai beberapa kebaikan,
tetapi juga mempunyai beberapa kejelekan sebagai berikut ini.
1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak
nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan
tidak semestinya.
2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat
mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan,
atau volume-volume kegiatan tertentu.
3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang
dilakukan.
4. Orang yang diamati cenderung melekukan pekerjaannya
dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-
nutupi kejelekan-kejelekannya.
49
Beberapa petunjuk dalam melakukan observasi
diantaranya:
1. Yang harus dilakukan untuk melakukan observasi, hal-hal
berikut ini harus dilakukan.
a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan
dilakukan, meliputi :
apa yang diobservasi;
dimana letak lokasi observasi;
kapan observasi akan dilakukan
siapa yang akan melaksanakan observasi ini;
siapa yang akan diobservasi;
bagaimana melaksanakan observasi ini.
b. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau
pegawai-pegawai yang terlibat
c. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile).
d. Bertindaklah dengan catatan selama observasi
berlangsung.
e. Kaji-ulanglah hasil observasi dengan individu-
individu yang terlibat.
2. Yang tidak boleh dilakukan.
a. Mengganggu kerja individu yang diobservasi
maupun individu lainnya.
50
b. Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang
tidak penting.
c. Jangan membuat asumsi-asumsi.
2.7 Metode Pengembangan Data
2.7.1 Tahapan-Tahapan dalam RAD
RAD digunakan pada aplikasi sistem konstruksi, maka
menekankan fase-fase. Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall
dan Kendall, 2008):
1. Requirements Planning, dalam tahap ini diketahui apa saja
yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan
mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah
yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan
sistem, kendala, dan juga alternatif pemecahan masalah.
Analisis digunakan untuk mengetehui perilaku sistem dan
juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam
sistem tersebut.
2. Design Workshop, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif
dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat
desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-
data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam
arsitektur sistem informasi.
51
3. Implementation, setelah Design Workshop dilakukan,
selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) ke dalam
bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan
dalam bentuk program atau unit program. Tahap
implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem
supaya siap untuk dioperasikan.
Gambar 2.4 Metode Pengembangan RAD (Kendall & Kendall,
2008)
2.7.2 Keuntungan Menggunakan RAD
Menurut Kendall & Kendall (2008), model RAD memiliki
keuntungan sebagai berikut :
1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan
dalam SHPS (Siklus Hidup Pegembagan Sistem) tradisional
antara perancangan dan penerapan sistem informasi.
2. Pengembangan sistem cepat dapat digunakan sebagai
perangkat yang tajam dan dimasukan untuk memperbaharui,
52
meningkatkan dan menyeleksi bagian-bagian terpilih dari
suatu sistem.
2.8 Tools Pengembangan Sistem dengan UML (Unified Modelling
Language)
2.8.1 Pengertian UML
UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa
yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi,
menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object
Oriented).
UML adalah suatu kumulan konvensi pemodelan yang
digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem
software yang terkait dengan objek (whitten et.al, 2004). UML
sendiri juga memberikan standard penulisan sebuah sistem blue
print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas
dalam bahasa pemrograman tang spesifik, skema database, dan
komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa
universal untuk:
memvisualisasikan grafis model yang tepat.
53
Menetapkan model yang tepat, lengkap dan tidak ambigu
untukmengambil semua keputusan penting dalam analsis,
desain dan implementasi.
Membangun model yang dapat dihubungkan langsung
dengan bahassa pemrograman.
Mendokumentasikan semua informasi yang dikumpulkan
oleh tim sehingga memungkinkan untuk berbagi informasi.
2.8.2 Sejarah UML
Pendekatan analisa dan rancangan dengan menggunakan
model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan tahun 1970
hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software
sudah meningkat dan mulai komplek. Jumlah yang menggunakan
metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara tahun
1989 – 1994, seperti halnya oleh grady Booch dari Rational
Sotfware Co., serta James Rumbaugh dari General Electric, dikenal
dengan OMT (Object Modelling Technique).
Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh
adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO,
katika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari
Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing
pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa
54
yang uniform atau seragam yang disebut UML (Unified Modeling
language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan oktober 1994,
ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch untuk membuat sebuah
project pendekatan metode yang uniform atau seragam dari masing –
masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metode
UML version 0.8 dan diselesaikan serta direlease pada bulan oktober
1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML
tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga
muncul release version 0.9 pada bulan juni 1996. Hingga saat ini
sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspons oleh
OMG (Object Management Group). Anderson Consulting, Ericson,
Platinum technology, ObjecTime Limited dan lain lain serta
dipelihara oleh OMG yang dipimping oleh Cris Kobryn.
UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object
Management Group, sebuah badan yang bertugas mengeluarkan
standar-standar teknologi objectoriented dan software component.
2.8.3 Diagram UML
Unified Modeling Language (UML) adalah satu kumpulan
konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau
menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek
(Whitten, Bentley, Ditman, 2004).
55
Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang
terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol
yang digunakan pada desain sistem ini. Pada UML dimungkinkan
kita menggunakan diagram-diagram lainnya (misalnya Data Flow
Diagram, Entity Relationship Diagram dan sebagainya). Pada
penulisan ini kami hanya memakai diagram sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem
dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara
mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna)
sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah
cerita bagaimana sebuah sistem dipakai (Munawar, 2005).
Dalam sebuah pembicaraan tentang use case,
pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah
sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam
interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu
terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk
mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya.
Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan
aspek dari sistem (Munawar, 2005):
a. Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan
sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target
56
sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain
atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.
b. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara
sistem dan actor. Use case di buat berdasarkan
keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa”
yang dikerjakan software aplikasi, bukan
“bagaimana” software aplikasi mengerjakannya.
Setiap use case harus di beri nama yang menyatakan
apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan
actor.
c. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara
actor/pelaku dengan use case di mana terjadi
interaksi di antara mereka.
Gambar 2.5 Contoh Usecase Diagram
2. Class Diagram
Class dalam notasi UML digambarkan dengan
kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal
kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila class
57
mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau
lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi
dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf
besar.
Atribute adalah property dari sebuah class. Atribute
ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek
dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih
attribute (Munawar, 2005).
Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh
sebuah class atau yang anda (atau class yang lain) dapat
lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah
keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa
yang akan dicapai oleh attribute dan opration (Munawar,
2005).
Gambar 2.6 Contoh Class Diagram
58
3. Normalisasi
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang
mengorganisasikan atribit-atribut data dengan cara
mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-
redudant, stabil dan fleksibel. Alasan utama diperlukannya
normalisasi karena permasalahan redudansi. Redudansi
ialah perulangan yang berlebihan dan menyebabkan
pemborosan ruang penyimpanan anomali pada saat insert
(simpan), update (edit/pembaharuan) dan delete (hapus)
sehingga data inkonsisten
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database
dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara
lain:
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan
direkam, tidak ada keharusan mengikuti format
tertentu, data bisa saja tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan saat menginput. Untuk memenuhi kriteria 1
NF adalah kita harus merubah seluruh atribut yang
multivalue menjadi atribut single, dengan cara
59
menghilangkan repeating group pada table
unnormal.
b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa
group elemen yang berulang agar menjadi satu harga
tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada
suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai
data yang atomic. Syarat normal ke satu (1NF)
antara lain:
1) Setiap data dibentuk dalam flat file,
2) Data dibentuk dalam satu record demi satu
record nilai dari field berupa “atomic value”,
3) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai
ganda,
4) Telah ditentukannya primary key untuk tabel/
relasi tersebut tiap atribut hanya memiliki satu
pengertian.
c. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full
functional dependency (ketergantungan fungsional
60
sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai
berikut:
“Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B
dikatakan full functional dependency (memiliki
ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak
secara tepat memiliki ketergantungan fungsional
dari subset (himpunan bagian) dari A)”
Syarat normal kedua (2NF) sebagai berikut :
1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kesatu,
2) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya (Fully
functional dependency) pada kunci utama /
primary key.
d. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Walaupun relasi 2NF memiliki redudansi
yang lebih sedikit dari pada relasi 1NF, namun
relasi tersebut masih mungkin mengalami
kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update)
terhadap relasi tersebut. Syarat normal ketiga
(3NF) sebagai berikut :
61
1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kedua,
2) Atribut bukan kunci (non-key) harus tidak
memiliki ketergantungan transitif, dengan
kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key)
tidak boleh memiliki
ketergantunganfungsional (functional
dependency) terhadap atribut bukan kunci
lainnya,
3) Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional
terhadap primary key di relasi itu saja.
4. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk
mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan
aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram
mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi
perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram
bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak
bisa (Munawar, 2005).
62
Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram
5. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk
menggambarkan prilaku pada sebuah scenario. Diagram
ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message
(pesan) yang diletakkan di antara obyek-obyek ini di dalam
use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas
obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama.
Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu
yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar,
2005).
63
Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram
6. Deployment Diagram
Deployment / physical diagram mengambarkan
detail komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem,
dimana komponen akan terletak pada mesin, server atau
piranti keras, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi
tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat
fisikal.
Gambar 2.9 Contoh Deployment Diagram
64
7. Component Diagram
Component diagram menurut Munawar (2005),
mempresentasikan dunia rill item yaitu Component
software. Component software adalah bagian fisik dari
sebuah sistem karena menetap di kommputer. Component
diagram mengandung component, interface dan
relationship.
2.9 Kosep Pemrograman Berbasis Web
2.9.1 Pemrograman Berbasis Web
Internet identik dengan website, karena kepopularitasannya
sebagai penyedia informasi dan tampilan antarmuka (Interface)
yang dibutuhkan oleh pengguna internet, dari masalah informasi
sampai dengan komunikasi. Website memudahkan pengguna
komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan
menelusuri informasi. Selain itu internet sudah diadopsi oleh
perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya,
karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server
lebih mudah, informasi lebih mudah didistribusikan, dan bebas
platform, yaitu informasi informasi dapat disatikan oleh web
browse pada sistem oprasi mana saja karena adanya standar
dokumen berbagai tipe data dapat diasjikan (Sidik, 2005).
65
Server dan web browser berkomunikasi satu sama lain
dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu
HTTP (Hypertext Trans Protokol) bertugas menangani permintaan-
permintaan dari browser untuk mengambil dokumen-dokumen
website. Berikut ini adalah skema kerja antara server dan browser
(Sidik, 2005).
Gambar 2.10 Skema Kerja Web Site
2.9.2 Web Browser
Web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan
dokumen web (HTML). Selain itu web browser dapat dilengkapi
beragam plugin yang dapat menampilakan berbagai jenis dokumen
lain misalnya PDF, postscript, Macromedia Flash untuk file
animasi dan sebagainya. (Haryanto, 2004).
66
2.9.3 Web Server
Web browser berkomunikasi dengan web server lewat
jaringan komunikasi menggunakan protokol HTTP. Browser
mengirimkan pesan meminta dokumen atau layanan tertentu web
server. Web server kemudian menanggapi dengan mengirim
dokumen atau menjalankan layanan tertentu di server dan
mengirimkan hasil menggunakan protokol HTTP, kemudian
browser akan menerima dokumen HTM tanggapan dari web server
dan menampilkan di layar. (Haryanto, 2004).
2.9.4 MySQL
MySQL adalah database server relational yang gratis
dibawah lisensi GNU (General Public License). Dengan sifatnya
uang open source, memungkinkan juga user untuk melakukan
modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan
spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database server multi-
user dan multi-threaded yang tangguh (robust) (Utdirartatmo,
2002).
RDBMS adalah program komputer yang dirancang untuk
pengelolaan data dengan melakukan penyimpanan, pembaruan dan
pengambilan data. SQLadalah bahasa khusus yang digunakan untuk
mengakses dan mengelola RDBMS. Bahasa SQL telah
distandarkan, namun demikian telah berkembang banyak varian
67
dan bentuk sesuai dengan kebutuhan vendor RDBMS. SQL adalah
bahasa yang mulanya berorientasi pada basis data reational. Bahasa
ini menghilangkan banyak pekerjaan yang perlu dilakukan
pemrogram/pengembang berkaitan dengan 54 operasi-operasi
terhadap data bila dibanding dengan menggunakan bahasa general
purpose. SQl adalah bahasa yang menggabungkan fitur-fitur bahasa
Queryformal aljabar relational dan bahasa queryformal kalkulus
relational (Hariyanto, 2004).
MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu
database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur. MySQL
adalah sistem manajemen database relational. Suatu database
relational menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini
memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang
dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa
mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu
permintaan. Bagian SQL dari “Structured Query Language”
bahasa yang paling umum digunakan untuk mengakses database
(Utdirartatmo, 2002).
Karakteristik utama dari MySQL:
Fully Multi-Threaded dengan kernel threads. Artinya
adalah bisa dengan mudah mempergunakan multiple CPU
bila ada.
68
API (Application Programming Interface) dengan C, C++,
Eiffel, Java, Perl, PHP, Python dan Tcl.
Beroperasi pada banyak platform yang berbeda. Dengna
mempergunakan GNU Autoconf memungkinkan melakukan
porting MySQL ke semua sistem operasi modern yang bekerja
dengan thread Posix, dan suatu kompilator C++ (untuk melakukan
kompilasi kode client, diperlukan kompilator C++ saja).
2.9.5 Pengertian PHP (Personal Home Page)
PHP merupakan script untuk pemrograman scriptweb
server – side, script yang membuat dokumen HTML secara on the
fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan
dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau
editor HTML. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu
sistem web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan
menggunakan script PHP. Kemampuan (feature) PHP yang paling
diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak
database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari
database dengan sangat mudah dapat digunakan (Sidik.2002).
69
2.10 Black Box Testing
Black-box Testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang
tes fungsional dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau
kerja, pengetahuan khusus dari kode aplikasi/struktur internal dan
pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus
dibangun di sekutar spesifikasi dan persyaratan, yakni aplikasi apa yang
seharusnya dilakukan.
Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk
spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini
dapat mejadi fungsional atau non-fungsinal, meskipun biasanya
fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan
menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan struktur internal
benda uji itu. Metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian
perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem dan penerimaan.Ini
biasanya terdiri dari kebanyakan jika tidak semua pengujian pada tingkat
yang lebih tinggi, tetapi juga bisa mendominasi unit testing juga.
(Pressman, 2002)
Metode ujicoba black-box memfokuskan pada keperluan
fungsional dari software. Karena itu ujicoba black-box memungkinkan
pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan
melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba black-box
bukan merupakan alternatif dari ujicoba white-box, tetapi merupakan
70
pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain
menggunakan metode white-box.
Ujicoba black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam
beberapa kategori, diantaranya:
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
71
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data, ada beberapa metode yang digunakan
sesuai dengan tujuan penelitiannya. Metode pengumpulan data terdapat
tiga macam yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka.
3.1.1 Metode Studi Pustaka
Data-data dan informasi yang diperoleh berasal dari buku-
buku, e-book dan referensi jurnal-jurnal, atau artikel yang berasal
dari internet guna membantu dalam penelitian sistem informasi E-
Recruitment karyawan sehingga menjadi acuan pembahasan dalam
masalah ini. Referensi tersebut antara lain Analisis & Desain,
Database Administrator, Web Programming, Management System
Information, Software Engineering, Implementasi Metode Simple
Additive Weighting (SAW) dalam Sistem Informasi Lowongan
Kerja Berbasis Web untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik
dan lain sebagainya.
72
3.1.2 Literatur Sejenis
Tabel 3.1 Literatur Sejenis
NO Penulis Tahun Judul Perbedaan 1. Nia Kumaladewi,
MMSI, Evy Nurmiati,MMSI dan Juniar Sofyanti
2014 Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Karyawan Berbasis Web
Penelitian ini tidak menggunakan metode penunjang keputusan
2. Agus Salaman S.Kom, Lutfiyah Dwi S S.Kom dan Dwi Cahyawati
2012 Perekrutan Karyawan Secara Online di PT. Saritanam Pratama Kabupaten Ponorogo
Penelitian tidak memiliki metode penunjang keputusan
3. Widya Revina S.Kom, Rezky Maulana
2014 Sistem Informasi Pencatatan Administrasi Penerimaan Karyawan Berbasis Web di PT. Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir
Penelitian ini sebatas pencatatan dalam pendaftaran administrasi
4. Mochammad Zulkarnain1 , Qurrotul Aini dan Meinarini Catur Utam
2014 Rancang Bangun E-Recruitment Karyawan(Studi Kasus : CV Barbeku Yasmin Sarana Bahagia)
Penelitian tidak memiliki metode penunjang keputusan
5. Farid Hamzah Habibie
2012 Pembangunan Sistem Informasi Penerimaan Calon Tenaga Kerja Secara Online Berbasis Web Pada Bursa Kerja Khusus SMK Ganesha Tama Boyolali
Penelitian tidak memiliki metode penunjang keputusan
73
3.1.2 Metode Studi Lapangan
3.1.2.1 Metode Observasi
Dalam kegiatan ini dilakukan pengamatan dengan
menganalisa secara langsung simulasi proses perekrutan
karyawan yang berjalan pada BPRS Al Salaam. Pada
tanggal 14 April sampai 10 Mei 2015 dan hasil yang
dicapai adalah melihat proses perekrutan yang terjadi, dan
melihat segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan
untuk penelitian.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan dibawah
pengawasan bapak Tamrin I selaku Kepala Bagian SDM &
Umum. Beliau memberikan pengarahan, data pengamatan
untuk keperluan membangun sistem informasi simpanan
mudharabah seperti, data profil BPRS , berkas pelamar,
data Karyawan BPRS dan lain-lain.
3.1.2.2 Metode Wawancara
Penulis melakukan wawancara ini untuk
menemukan fakta, validasi fakta, kejelasan fakta,
antusiasme, mendapatkan pengguna yang terlibat,
mengidentifikasikan persyaratan, menyatukan berbagai ide
dan opini.
74
Wawancara ini dilakukan dengan cara diskusi oleh
beberapa narasumber guna mendapatkan informasi terkait
dengan rancang bangun sistem informasi perekrutan
karyawan, diantaranya bapak Tamrin selaku Kepala SDM
dan Umum BPRS As Salam. Kegiatan wawancara ini,
dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015, bertempat di
BPRS As Salam Pusat.
Hasil wawancara ini berguna untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam pembangunan sistem.
Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang penulis
lakukan, pengumpulkan informasi tersebut mengenai:
1. Profil BPRS Al Salaam dan juga struktur organisasi
yang ada pada BPRS Al Salaam.
2. Kebutuhan user dan sistem yang diinginkan oleh para
stakeholder dengan sistem guna mempermudah
pekerjaan para stakeholder.
3. Sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan
karyawan. Hal ini memuat tentang sistem dan prosedur
yang berjalan dan permasalahan-permasalahan yang
terjadi pada sistem yang sedang berjalan pada kegiatan
perekrutan karyawan.
75
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan
model pengembangan Rapid Application Development (pengembangan
aplikasi cepat), sedangkan tools yang digunakan pada pemodelan objek
adalah UML (Unified Modeling Language). Sepeti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, strategi ini memiliki fleksibilitas yang lebih besar
dan siklus pengembangannya yang singkat. Tahapan metodologi
pengembangan sistem dengan Rapid Application Development yang
dilakukan adalah sebagai berikut).
3.2.1 Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)
Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang dilakukan
dalam membangun sistem informasi antara lain mengidentifikasi
tujuan dari aplikasi atau sistem, dan berorientasi pada pemecahan
masalah bisnis.
Dalam tahap ini, akan menguraikan beberapa hal, yaitu:
1. Alur proses perekrutan dan data prosedur (berupa CV) yang
mana prosedur tersebut diperlukan untuk pengajuan lamaran.
2. Sistem yang berjalan menjelaskan proses bisnis yang dilakukan
oleh pelamar dan karyawan melakukan kegiatan yang berkaitan
76
seperti, mengajukan lamaran, menyeleksi lamaran dan
penerimaan karyawan.
3. Sistem usulan yaitu menguraikan tentang beberapa usulan yang
dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada
sistem yang berjalan.
4. Identifikasi kebutuhan user dan sistem dalam melakukan
mengidentifikasi permasalahan dan menentukan tujuan sistem
informasi E-Recruitmen karyawan.
3.2.2. Desain Workshop RAD ( RAD Workshop Design)
Berikut merupakan tahap membuat desain prototipe dari
sistem yang akan dibangun, meliputi:
1. Merancang sistem dengan menggunakan Unified Modelling
Language(UML), berikut adalah tahapannya:
- Merancang Use Case Diagram
- Merancang Narasi Use Case
- Merancang Activity Diagram
- Merancang Sequence Diagram
Proses desain sistem notasi UML (Unified Modeling
Language) ini menggunakan aplikasi Astah Community
sebagai tool system design.
77
2. Membuat design interface untuk sistem Informasi simpanan
mudharabah dengan menggunakan Balsamiq Mockups 3
sebagai alat penggambaran interface.
3. Membuat perancangan layout sistem informasi simpanan
mudharabah.
3.2.3 Implementation
1. Implementation Workflow (Pengkodean)
Dalam tahap ini sistem dibangun menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan basis data MySql.
2. Testing Appliction (Uji Coba Aplikasi)
Dalam tahap ini peneliti menggunakan pengujian sistem
dengan metode black-box, dengan melakukan input data pada
sistem dan melihat apakah output nya sesuai dengan sistem
usulan yang telah dibangan.
3.3 Kerangka Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan pada sub bab
sebelumnya, maka dapat dibuat suatu rangkaian kerangka penelitian yang
akan digunakan sebagai penuntun, alur berpikir dan dasar dari penelitian.
Kerangka penelitian ini dibuat berdasarkan metodologi dan tahap dalam
pelaksanaan penelitian. Berikut ini adalah kerangka penelitian dari
penelitian yang dilakukan digambarkan sebagai berikut:
78
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
79
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Fase Requirement Planning
4.1.1 Gambaran Umum BPRS Al Salaam
4.1.1.1 Sejarah BPRS Al Salaam
PT.BPR Syariah amal Salman yang lebih dikenal
dengan nama BPRS Al Salam didirikan pada tanggal 9
Oktober 1991. Pendirinya diperkasai oleh para alumni
Institut Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di masjid
Salman pada saat manjadi mahasiswa. Kebersamaannya
selama menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut, telah
para alumni ini melajutkan kegiatannya amalnya seperti
yang telah mereka lakukan dahulu di masjid Salman ITB
dengan cara membentuk lembaga yang bergerak di bidang
sosial dengan yayasan Amal Salman. Salah satu bentuk
kegiatan yang ditunjukan untuk membantu perekonomian
Bank Perkreditan dengan nama BPR Al Salaam. Pendirian
BPR Al Salaam ini bermaksud untuk turut serta dalam
pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi
80
menengah kebawah, dengan corak khusus yaitu
pelayanan perbankan dengan nafas keislaman.
Berbeda dengan usaha swasta pada umumnya, BPR
Al Salaam merupakan usaha yang berlandasan prinsip
kebersamaan yang tetap menjunjung tinggi profesonalisme.
BPRS Al Salaam hadir untuk memberikan pelayanan Retail
Banking bagi kemajuan bersama sesuai dengan mottonya
yaitu maju dalam kebersamaan.
Kegiatan operasional BRP ini dimulai pada tanggan
29 februari 1992 berdasarkan akte No.30 dari Abdul Latief
Notaris di Jakarta, diubah dengan akte No.14 tanggal 5
Desember 1991 yang telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No c2-7973.
HT.01.01.HT.09 tanggal 19 Desember 1991 dan terdaftar
pada kantor Pengadilan Negeri Bogor dengan
WB.DH.1.PR.01.10.92 serta diumumkan dalam tambahan
No. 657 dari Berita Negara RI No. 70 tanggal 1 September
2002.
Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi
sistem operasional dari sistem konvensional menjadi sistem
syariah, maka pada bulan maret 2006 perseroan ini resmi
beroperasi dengan sistem syariah. Pada konvesi ini
dikakukan melalui sistem kemitraan dengan PT. Pemodalan
81
Madari yang diharapkan dapat memperkuat pemodalan
bank, pengambangan pasar, peningkatan sumber daya
manusia, aspek teknologi informasi dan menajeman. Proses
konversi dilakukan dengan proses sosialisasi terhadap
nasabah melalui pola konfirmasi positif dengan cara
mendatangi setiap nasabah serta pola konfirmasi negatif
dengan cara mengirim surat pemberitahuan. BPR Syariah
Al Salaam baru memiliki satu kantor pusat dengan empat
kantor kas.
Jumlah modal yang disetor pada awal pendirian tahun
1991 sebesar Rp.69,8 juta dengan jumlah pemegang saham
sebanyak 40 orang. Pada tahun 2003 modal yang disetor
telah mencapai Rp.1.28 milyar dengan jumlah pemegang
saham sebanyak 103 orang. Selanjutnya untuk mendukung
perkembangan perbankan ini, telah disetujui pengkatan
modal pasar perseroan dalam rencana Undang-Undang
Perbankan Syariah tahun 2003 dari Rp. 1 milyar menjadi 5
milyar. Pengingkatan tersebut juga telah disetujui oleh
Mentri Kehakiman dan HAM RI melalui surat Keputusan
No. C004029HT.01.04.HT.2004. (BPRS Al Salaam, 2015)
82
4.1.1.2 Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS Al Salaam
A. Visi :
Menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Terbaik di
Indonesia.
B. Misi :
Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang
menghasilkan produk jasa perbankan terbaik bagi
nasabah dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi
pemerataan pembangunan perekonomian sektoral
dengan orientasi pengembangan usaha kecil dan
menengah menuju kesejahteraan bagi stakeholder.
C. Motto :
“Maju dalam Kebersamaan”
D. Tujuan :
1. Dengan profesionalisme tinggi berusaha
memberikan pelayanan kepada nasabah melalui
penyediaan jasa keuangan yang optimal dalam hal
kualitas, kenyamanan, keamanan, dan keuntungan
dalam hal berinvestasi
2. Memberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi
seluruh karyawan
3. Memberikan hasil yang terbaik bagi stakeholder
83
4.1.1.3 Prinsip Kerja Operasional
Sebagai bank berbasis syariah, PT BPRS Al Salaam
melakukan kegiatan operasionalnya secara konsisten
mengacu pada ketentuan-ketentuan syar’i sebagaimana
terkandung dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW
serta fatwa Ulama. Adapun prinsip-prinsip syariah yang
diterapkan oleh PT BPR Syariah Al Salaam antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip bagi Hasil
Prinsip bagi hasil dimaksudkan adalah suatu prinsip
yang meliputi tata kerja pembagian hasil usaha antara
pemodal dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha
dapat terjadi antara bank dan penyimpanan dana serta
antara bank dengan nasabah penerima dana.
2. Prinsip Jual Beli dengan Margin Keuntungan
Makna dari prinsip ini adalah suatu prinsip yang
menerapkan tata cara jual beli. Dalam prinsip ini bank
mengangkat nasabah sebagai agen bank untuk
melakukan pembelian barang atas nama bank.
Selanjutnya bank menjual barang tersebut kepada
nasabah lain dengan harga sejumlah dengan harga beli
diambah keuntungan bagi bank.
84
3. Prinsip fee (jasa)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan
yang diberikan oleh bank. Bentuk produk yang
berdasarkan prinsip yaitu jasa transfer, pembukaan
tabungan.
4.1.1.4 Struktur Organisasi BPRS Al Salaam
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPRS Al Salaam
(BPRS Al Salaam, 2015)
1. Management Information System Head (MIS)/ Kepala Bagian
Sistem Teknologi Informasi
85
Tugas pokok;
a. Bertangung jawab atas penyediaan sistem komputerisasi baik
software (perangkat lunak computer, seperti: program sistem,
dll) maupun hardware (perangkat keras komputer, seperti:
monitor, keyboard, dll) yang digunakan dalam kegiatan
oprasional bank).
b. Melakukan perawatan berkala terhadap software maupun
hardware komputer.
c. Melakukan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan oprasional bank.
d. Melaksanakan tugas lainya yang diperintahkan oleh Direksi.
2. Admin
Fungsi : Bertanggung jawab secara teknis terhadap operasional dan
mengelola data situs atau website BPRS Al Salaam.
a. Mengawasi website dan server sehingga server dapat berfungsi
dengan baik.
b. Mengatur website dan server terhadap konfigurasi server.
c. Mengelola data user atau pengguna pada website maupun pada
aplikasi yang berkaitan dengan BPRS Al Salaam.
d. Memperbaharui website dan server terhadap perangkat lunak
pendukung yang digunakan termasuk memperbarui isi domain
dari website.
86
e. Meng cover data bila terjadi error atau trouble dalam
operating system
f. Mengawasi pemakaian kapasitas data dari server
g. Melakukan proses backup data secara berkala.
3. Human Resource Development Head (HRD Head)/ Kepala Bagian
Sumber Daya Manusia.
Fungsi : Membantu direksi dalam tugasnya sehari-hari dalam
menyelenggarakan dan mengkoordinir tugas-tugas yang
menyangkut urusan personalia.
a. Mengkordinir, mengarahkan, membina serta mengawasi semua
kegiatan personalia pada bagian personalia dan SDM
b. Melaksanaak semua peraturan dan ketentuan serta prosedur
yang telah digsriskan oleh manajer atau peraturan dari Bank
Indonesia.
c. Mengkordinir bagian personalia dan SDM mengenai;
1) Mengurus dan menyelenggarakan sesuatu terkait
kepegawaian.
2) Mengurus dan menyelenggarakan pendidikan secara teratur
dan berkesinambungan.
3) Mengurus dan menyelenggarakan sistem pengajian yang
baik.
d. Bertanggung jawab atas ketersediaan SDM sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan user.
87
e. Melaksaakan tugas lainya yang diberikan direksi sepanjang
masih dalam ruang lingkup tugas dan urusan BPRS Al Salaam.
4. Satff Sumber Daya Manusia (SDM)
Fungsi : Membantu Kepala SDM dalam melaksanakan kegiatan
dan tugas-tugas yang berkaitan dengan urusan personalia.
a. Mengurus proses pengambilan cuti dan tukar shift sumber daya
manusia yang ada di perusahaan.
b. Ikut membantu divisi SDM dalam hal pengarsipan.
c. Mengerjakan penggajian karyawan Payroll,
d. Mengurus Jamsostek, Asuransi karyawan dan pajak pph 21
e. Mengurus administrasi personalia (SDM)
f. Membantu Kepala bagian SDM dalam tugas lainnya sepanjang
dalam ruang lingkup tugas dan urusan BPRS Al Salaam
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan Perekrutan Karyawan pada BPRS Al
Salaam
Sebelum merancang sistem usulan, peneliti perlu mengetahui
sistem yang berjalan dalam perekrutan karyawan pada BPRS Al
Salaam. Untuk mengetahui sistem berjalan peneliti telah melakukan
pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Dari hasil
tersebut diketahui bahwa dalam merekrut karyawan BPRS Al Salaam
masih mengunakan sistem yang manual, meskipun dalam
menyebarkan info lowongan pekerjaan di BPRS Al Salaam telah
88
memanfaatkan website khusus pencarian pekerjaan seperti,
www.jobsdb.com dan www.jobstreet.com namun dalam melakukan
seleksi masih secara manual. Berkas pelamar yang didapat dari
website tersebut diprint satu persatu, kemudian diseleksi oleh staff
SDM untuk memilih pelamar mana yang lolos seleksi administrasi.
Setelah melakukan seleksi administrasi dan disetujui oleh kepala
SDM, data yang lolos seleksi dipisahkan dengan yang tidak lolos
seleksi, setelah lolos tahap seleksi administrasi staff SDM
menghubungi pelamar yang lolos seleksi untuk datang melakukan
tahap wawancara oleh staff SDM dan psikotes oleh pihak ke-3,
setelah lolos dari beberapa tahap tersebut pelamar diberikan
penilaian dan yang memiliki nilai terbaik yang bisa diterima menjadi
karyawan BPRS Al Salaam. Dalam proses ini ada 3 aktor yang
terlibat, yaitu pelamar, staff SDM dan Kepala SDM.
Berikut ini merupakan proses bisnis yang berjalan dalam
perekrutan karyawan pada BPRS Al Salaam :
1) Admin mempublikasikan lowongan kerja pada website BPRS
Al Salaam.
2) Pelamar atau calon pegawai melihat lowongan dari media
yang bersangkutan.
3) Pelamar mengirim lamaran
a. Pelamar mengirimkan lamaran melalui E-mail atau,
89
b.1. Pelamar datang langsung ke BPRS Al Salaam untuk
menyerahkan lamaran ke customer service.
b.2. Customer service menyerahkan lamaran ke staff SDM
dan Umum.
4) Staff SDM melakukan penilaian pada masing-masing lamaran
satu per satu.
5) Staff SDM melakukan penyortiran untuk lamaran yang lolos
daministrasi dan yang tidak lolos.
6) Staff SDM menghubungi pelamar yang lolos tahap
administrasi dan menginformasikan tanggal psikotes melalui
SMS.
7) Staff SDM menyerahkan data pelamar yang lolos administrasi
ke pewawancara.
8) Pelamar datang untuk mengikuti tahap wawancara.
9) Pewawancara menyerahkan hasil wawancara ke staff SDM.
10) Staff SDM melakukan seleksi pelamar yang lolos wawancara,
dan menghubungi kembali pelamar yang lolos wawancara.
11) Staff SDM menyerahkan data pelamar yang lolos wawancara
ke pihak psikotes.
12) Pelamar datang untuk mengikuti tahap wawancara
13) Pihak psikotes menilai dan menyerahkan hasil penilaian
psikotes ke staff SDM.
14) Staff SDM melakukan seleksi pelamar yang lolos psikotes.
90
15) Staff SDM memberikan hasil seleksi ke Kepala SDM.
16) Kepala SDM dan Umum menyetujui pelamar yang dianggap
layak.
17) Staff SDM Menghubungi kembali pelamar yangditerima.
$
BPRS AL SALAAM
Pelamar
Kepala SDM dan Umum
3.B.1 Pelamar Datang ke BPRS As Salaam Dan Menyerahkan Lamaran ke CS
3.B.2 CS Menyerahkan Lamaran ke Staff SDM dan Umum
Lamaran
Jaringan Internet
Customer Service
3.A. Pelamar Mengirim CV via E-mail
Hasil Analisa
Staff SDM dan Umum
Pewawancara
8. Pelamar Mengikuti Wawancara
Pihak Psikotes
12. Pelamar Mengikuti Psikotes
Hasil Wawancara
Hasil Psikotes
13. Hasil Psikotes diserahkan ke Staff SDM
9.Hasil Wawancara diserahkan ke Staff SDM
15. mengajukan hasil seleksi ke kepala SDM untuk mendapatkan persetujuan penerimaan
Media Informasi
2. Pelamar Melihat Lowongan Pekerjaan
1. Staff Mempulikasikan Lowongan Kerja
4. Staff SDM Melakukan penilaian pada masing-masing lamaran
6. Staff SDM Menghubungi Pelamar yang Lolos Tahap Administrasi melalui SMS
10. Melakukan seleksi hasil penilaian wawancara, kemudian menghubungi pelamar yang lolos wawancara
16. Kepala SDM dan Umum memilih Pelamar yang diterima sebagai karyawan
5. Staff SDM Menyortir mana lamaran yang lolos seleksi administrasi dan yang tidak lolos
14. Melakukan seleksi hasil penilaian psikotes,
17. Staff SDM menghubungi pelamar yang diterima sebagai karyawan
7. memberikan data pelamar yang lolos administrasi
11. memberikan data pelamar yang lolos wawancara
Admin
Gambar 4.2 Sistem Berjalan Recruitment Karyawan pada
BPRS Al Salaam
Dari analisa sistem yang berjalan pada BPRS Al Slaam maka
masalah dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
91
1. Seleksi yang dilakukan tidak menggunakan metode
penghitungan yang baku hanya dinilai berdasarkan
pengetahuan staff SDM.
2. Staff SDM harus memilih dari sekian banyak data pelamar
secara manual sehingga memakan waktu yang lama.
3. Dalam proses seleksi berpotensi dinilai secara subjektif.
4. Info yang harus diberikan kepada pelamar berkali-kali
sehingga membuat pekerjaan yang berulang.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan suatu
sistem yang terintegrasi antara pelamar atau calaon karyawan, staff
SDM dan Umum dan juga Kepala SDM dan Umum agar dapat
mempermudah dalam mengolah data. Selain itu diperlukan juga
sistem untuk menunjang pengambilan keputusan agar proses
seleksi penerimaan karyawan lebih objektif.
Pemecahan masalah yang diusulkan yaitu dengan membuat
sistem informasi E-Recruitment menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW) dalam perekrutan karyawan yang
nantinya sistem tersebut dapat berfungsi untuk mencatat data
pelamar, menghitung menghitung penilaian pelamar dan
memproses kegiatan perekrutan yang menghasilkan laporan.
92
4.1.3 Analisis Sistem Usulan
Setelah melakukan analisa kebutuhan sistem, maka dapat
disimpulkan untuk membuat sebuah sistem yang bisa mengatasi
masalah serta meemenuhi kebutuhan. Analisa sistem usulan ini
menggunakan pemodelan dengan UML. Adapun peneliti
mengusulkan dengan mengintegrasikan aktor yang terkaait pada
kegiatan perekrutan karyawan. Actor yang terkait pada perekrutan
karyawan yaitu pelamar, staff SDM dan Umum, pihak psikotes,
pewawancara dan kepala SDM dan Umum.
Adapun pembagian peran masing-masing aktor dijelaskan
sebagai berikut :
1. Pelamar berperan dalam menginput data diri melalui website
yang tersedia dengan posisi atau jabatan yang diperlukan oleh
perusahaan.
2. Staff SDM dan Umum bertugas memproses data pelamar,
mengolah nilai psikotes maupun nilai wawancara dan
menyeleksi data pelamar dengan menggunakan sistem E-
Recruitment.
3. Pihak psikotes bertugas untuk menilai berdasarkan hasil ujian
psikotes dan menginput nilai masing-masing pelamar kedalam
sistem.
93
4. Pewawancara bertugas untuk menilai berdasarkan hasil
wawancara dan menginput nilai masing-masing pelamar
kedalam sistem.
5. Kepala SDM dan Umum bertugas untuk menyetujui dan
memilih mana saja pelamar yang ingin di terima didalam
perusahaan.
Adapun gambaran umum sistem yang diusulkan peneliti dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan
Penjelasan sistem usulan :
1. Staff SDM menginput lowongan pekerjaan di website
BPRS Al Salaam.
94
2. Pelamar melihat lowongan pekerjaan.
3. Pelamar melakukan registrasi untuk login dan mengisi form
lamaran di website BPRS Al Salaam.
4. Sistem langsung menghitung data pelamar dan memberikan
penilaian administratif.
5. Staff SDM melakukan seleksi tahap administrasi.
6. Pelamar melihat hasil seleksi administrasi di website.
7. Pelamar mengikuti wawancara.
8. Pihak psikotes menginput nilai wawancara ke dalam sistem.
9. Satff SDM memilih pelamar yang lolos tahap wawancara.
10. Pelamar melihat hasil seleksi wawancara di website
11. Pelamar mengikuti tes psikotes.
12. Pewawancara menginput nilai psikotes kedalam sistem.
13. Staff SDM melakukan penghitungan SPK pada sistem
berdasarkan pelamar yang lolos tahap seleksi dan memilih
pelamar yang akan direkomendasikan kepada kepala
SDM.
14. Sistem menghitung berdasarkan penghitungan metode
SAW.
15. Kepala SDM melakukan persetujuan penerimaan
karyawan yang telah direkomendasikan.
95
16. Pelamar melihat status hasil seleksi psikotes dan
medapatkan info mengenai lulus atau tidaknya pelamar
tersebut.
4.1.4 Metode Penghitungan SAW
Ada 6 (enam) kriteria yang menjadi dasar penilaian untuk
menentukan karyawan yang akan dipilih yaitu data diri pelamar,
pendidikan pelamar, pengalaman organisasi pelamar, pengalaman
kerja pelamar, wawancara dan psikotes. Dari enam kriteria di atas
dibagi menjadi 6 tahap seleksi yaitu:
4. Seleksi administrasi terdiri dari data pelamar, pendidikan,
organisasi, pengalaman kerja.
5. Seleksi wawancara.
6. Seleksi psikotes.
Sekala penilaian yang digunakan dalam Simple Addittive
Weighting (SAW) yaitu:
1. Angka 0.2 adalah sangat kurang baik.
2. Angka 0.4 adalah kurang baik.
3. Angka 0.6 adalah cukup baik.
4. Angka 0.8 adalah baik.
5. Angka 1 adalah sangat baik.
Dari penjabaran di atas maka didapatkan kriteria dan skor.
Berikut adalah daftar tabel kriteria dan skor:
96
Tabel 4.1 Keterangan Kriteria dan Skor
No Kriteria Keterangan Skor 1 Data
Pelamar a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kurang Baik
e. Sangat Kurang Baik
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
2 Pendidikan a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kurang Baik
e. Sangat Kurang Baik
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
3 organisasi a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kurang Baik
e. Sangat Kurang Baik
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
4 Wawancara a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kurang Baik
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
97
e. Sangat Kurang Baik
5 Psikotes a. Sangat Baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kurang Baik
e. Sangat Kurang Baik
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
Sementara untuk pembobotan dalam penerapannya
bergantung pada masing-masing lowongan yang dibuka.
Dari kriteria yang ada pada tahap seleksi administrasi
memiliki sub kriteria yang dihitung menggunakan average, sub
kriteria tersebut yaitu :
1. Data pelamar :
a. Umur
b. Agama
c. Status pernikahan
2. Pendidikan :
a. Tingkat Pendidikan terakhir.
b. Status institusi.
c. Akreditasi.
d. Nilai pendidikan akhir.
98
3. Organisasi :
a. Tingkat organisasi.
b. Jabatan berorganisasi.
c. Lama menjabat.
4. Pengalaman Kerja :
a. Jabatan.
b. Lama menjabat.
Pada tahap administrasi terdapat sub kriteria yang memiliki
skor yang berbeda, sub kriteria yang dinilai sebagai berikut :
1. Data Pelamar
Tabel 4.2 Data Pelamar
No Kriteria Keterangan Skor 1 Umur a. 18-23 Tahun
b. 24-26 Tahun
c. 27-29 Tahun
d. 30-33 Tahun
e. 34-36 Tahun
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
2 Agama a. Islam
b. Non Islam
(1) (0)
3 Status pernikahan
d. Menikah
e. Belum Menikah
(1) (0.6)
99
2. Pendidikan
Tabel 4.3 Pendidikan
No Kriteria Keterangan Skor 1 Tingkat
pendidikan a. S2
b. S1
c. D3
d. SMA
(1) (0.8) (0.6) (0.4)
2 Status Institusi
a. Negeri
b. Swasta
(0.8) (0.6)
3 Akreditasi a. A
b. B
c. C
d. D
(1) (0.8) (0.6) (0.4)
4 Nilai Akhir Pendidikan
a. 3.5-4
b. 2.5-34
c. 2-2.4
d. < 2
(1) (0.8) (0.6) (0.4)
3. Organisasi
Tabel 4.4 Organisasi
No Kriteria Keterangan Skor 1 Tingkat
Organisasi a. Internasional (1)
(0.8) (0.6)
100
b. Nasional
c. Daerah/Proonsi
d. Sekolah/Universitas
e. Lainnya
(0.4) (0.2)
2 Jabatan Organisasi
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekertaris/Bendahara
d. Anggota
(1) (0.8) (0.6) (0.4)
3 Lama Menjabat
a. > 2 Tahun
b. 1-2 Tahun
c. 1 tahun
d. 6 Bulan
e. < 6 Bulan
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
4. Pengalaman Kerja
Tabel 4.5 Pengalaman Kerja
No Kriteria Keterangan Skor 2 Jabatan
Pekerjaan a. Manajer
b. Supervisor
c. Staff
(1) (0.8) (0.6) (0.4)
101
d. Staff Junior
3 Lama Menjabat
a. > 2 Tahun
b. 1-2 Tahun
c. 1 tahun
d. 6 Bulan
e. < 6 Bulan
(1) (0.8) (0.6) (0.4) (0.2)
Setelah mengetahui skor dari masing-masing
kriteria maka penghitungan dengan metode SAW dapat
dilakukan. Berikut adalah contoh penghitungan SAW:
Contoh kasus :
BPRS Al Salaam membuka lowongan untuk teller.
Lowongan teler tersebut memiliki bobot sebagai berikut :
1. Data pelamar : Baik (0.8)
2. Pendidikan : Cukup Baik (0.6)
3. Organisasi : Cukup Baik (0.6)
4. Pengalaman Kerja : Baik (0.8)
5. Wawancara : Baik (0.8)
6. Psikotes : Baik (0.8)
Pada lowongan teller terdapat 3 pelamar dengan
nama Amar, Bagas dan Cena yang mendaftar sebagai
pelamar.
102
Dari masing-masing pelamar memiliki skor sebagai
berikut :
Table 4.6 Skor Masing-masing Pelamar
No
Kriteria
Bobot
Nilai Pelamar Pada Lowongan Teller
Nilai Tertinggi
Amar Bagas Cena
1 Data Pelamar 0.8 1 0.8 0.8 1 2 Pendidikan 0.6 0.6 0.4 1 1 3 Organisasi 0.6 0.8 0.4 0.6 0.8 4 Pengalaman Kerja 0.8 0.4 0.6 0.4 0.6 5 Wawancara 0.8 1 1 0.8 1 6 Psikotes 0.8 0.4 0.6 0.8 0.8
Dari table skor masing-masing pelamar, maka :
Proses normalisasinya sebagai berikut :
Rumus :
=
Nilai alternatif atau dalam hal ini pelamar dibagi
dengan nilai kriteria tertinggi dari semua pelamar.
Setelah mendapatkan nilai normalisasi Matrix R
maka rumus selanjutnya yaitu :
103
Untuk mendapatkan skor akhir Matrix R dikalikan
dengan bobot. Kemudian semua hasil perkalian
dijumahkan.
Berikut adalah penghitungan dari masing-maing
pelamar :
1. Amar
Tabel 4.7 Nilai Kriteria Pelamar Amar
No
Kriteria
Nilai Amar
Nilai Tertinggi
Matrix R Bobot Teller
Matrix * Bobot
1 Data Pelamar 1 1 1 0.8 0.8 2 Pendidikan 0.6 1 0.6 0.6 0.36 3 Organisasi 0.8 0.8 1 0.6 0.6 4 Pengalaman Kerja 0.4 0.6 0.7 0.8 0.56 5 Wawancara 1 1 1 0.8 0.8 6 Psikotes 0.4 0.8 0.5 0.8 0.4
Total Nilai Amar 3.53
2. Bagas
Tabel 4.8 Nilai Kriteria Pelamar Bagas
No
Kriteria
Nilai Bagas
Nilai Tertinggi
Matrix R Bobot Teller
Matrix * Bobot
1 Data Pelamar 0.8 1 0.8 0.8 0.64 2 Pendidikan 0.4 1 0.4 0.6 0.24 3 Organisasi 0.4 0.8 0.5 0.6 0.3 4 Pengalaman Kerja 0.6 0.6 1 0.8 0.8 5 Wawancara 1 1 1 0.8 0.8 6 Psikotes 0.6 0.8 0.75 0.8 0.6
Total Nilai Bagas 3.38
104
3. Cena
Tabel 4.9 Nilai Kriteria Pelamar Cena
No
Kriteria
Nilai Amar
Nilai Tertinggi
Matrix R Bobot Teller
Matrix * Bobot
1 Data Pelamar 0.8 1 0.8 0.8 0.64 2 Pendidikan 1 1 1 0.6 0.6 3 Organisasi 0.6 0.8 0.75 0.6 0.45 4 Pengalaman Kerja 0.4 0.6 0.67 0.8 0.536 5 Wawancara 0.8 1 0.8 0.8 0.64 6 Psikotes 0.8 0.8 1 0.8 0.8
Total Nilai preferensi 3.666
Dari perhitungan diatas maka didapat nilai akhir dari
masing-masing pelamar yaitu:
1. Amir : 3.53
2. Bagas : 3.38
3. Cena : 3.666
Maka yang dipilih adalah pelamar atas nama Cena
dengan nilai akhir 3.666 diikuti dengan Amir diperingkat ke-2
dengan nilai 3.53 dan Bagas diperingkat ke-3 dengan nilai 3.38.
4.1.5 Analisa Kebutuhan Sistem Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah deskripsi dari aktivitas-
aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem
(Ladjamuddin, 2004).
Dalam sebuah sistem terdapat program yang akan
membantu user dalam memecahkan masalahnya. Kebutuhan
105
fungsional dari sistem informasi E-Recruitment karyawan akan
menjelaskan mengenai layanan atau fungsi apa saja yang
disediakan oleh sistem untuk memudahkan user dalam
menggunakannya.
Kebutuhan-kebutuhan fungsional sistem informasi E-
Recruitment karyawan antara lain:
a. Input
Masukan yang ada pada sistem informasi E-Recruitment
karyawan yaitu:
1. Username dan password.
2. User.
3. Data Pelamar.
4. Data Lowongan.
5. Nilai Psikotes.
6. Nilai Wawancara.
b. Proses
Proses yang terdapat pada sistem, yaitu:
1. Login User.
2. Proses tambah, ubah, simpan dan hapus data user.
3. Proses tambah, ubah, simpan data lowongan.
4. Proses tambah, ubah, simpan data pelamar.
5. Proses tambah, ubah, simpan nilai psikotes pelamar.
6. Proses tambah, ubah, simpan nilai wawancara pelamar.
106
7. Proses hitung SAW.
8. Proses melihat, penerimaan atau penolakan pelamar.
9. Proses mencetak data pelamar diterima.
10. Proses melihat dan mencetak laporan penerimaan
karyawan.
c. Output
Keluaran dari sistem, yaitu:
1. Laporan data pelamar.
2. Laporan penilaian administrasi, psikotes dan wawancara.
3. Laporan data pelamar diterima.
d. Database
Database yang diusulkan pada sistem ini, yaitu :
1. Tabel user.
2. Tabel pelamar.
3. Tabel lowongan.
4. Tabel kriteria.
5. Tabel laporan.
107
4.2 Workshop Design (Fase Perencanaan)
4.2.1 Desain Sistem
4.2.1.1 Pemodelan Use Case Diagram
Pada tahap pemodelan use case ada beberapa tahapan
yang perlu dibuat yaitu:
1. Identifikasi Pelaku (actor)
Untuk menjelaskan actor yang terlibat dan deskripsi
secara umum di dalam sistem informasi E-Recrutment
ini, peneliti membuat tabel daftar aktor seperti di bawah
ini :
Tabel 4.10 Identifikasi Actor
No Pelaku (actor) Deskripsi
1 Manajer SDM dan
Umum
Orang yang dapat mengambil keputusan diterima
atau tidaknya seorang pelamar.
2 Staff SDM dan
Umum
Orang yang dapat menghitung atau melakukan
penilaian dari masing-masing pelmar.
3 Pelamar Orang yang mendaftar dan mengInput data diri
untuk melamar
4 Pihak Psikotes Orang yang menilai calon karyawan yang
mengikuti tes psikotes dan menginput nilai
108
psikotes.
5 Pewawancara Orang yang melakukan wawancara kepada calon
karyawan dan menginput nilai wawancara
6 Admin Orang yang dapat mengelola data user yang ada
pada sistem
Setelah mengetahui aktor dan tugasnya masing-
masing pada sistem, maka selanjutnya pemodelan use case
diagram dapat digambarkan sebagai berikut :
109
Gambar 4.4 Usecase Diagram
110
2. Use Case Narrative Analysis Diagram
Pada tahap analisis use case digambarkan dalam bentuk
narasi untuk mendokumentasikan interaksi antara
pengguna sistem dengan sistem itu sendiri.
Tabel 4.11 Use Case Narrative Analysis Diagram Daftar User
Use Case
Name
Daftar User
Use Case Id 1
Actor Pelamar
Description Usecase ini menjelaskan tentang proses pendaftaran oleh
pelamar untuk mendapatkan user dalam sistem E-
Recruitment.
Precondition -
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1 : Memasukan username,
password dan No. KTP
pada form pendaftaran
user.
2: klik tombol “Daftar”.
3: Validasi data
4: Menyimpan data user.
Alternate
Courses
2: Klik tombol “Reset”, data akan terhapus dan kembali ke
langkah 1.
111
3: Validasi daftar user gagal, Menampilkan pesan
kesalahan dan kembali ke langkah 1.
Conclusion Data akan tersimpan selama data yang diinput sesuai dan
lengkap.
Post
Condition
Login
Tabel 4.12 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Data User
Use Case
Name
Input Data User
Use Case Id 2
Actor Admin
Description Usecase ini menjelaskan tentang proses penginputan
oleh admin mengenai data user yang nantinya akan
menggunakan sistem.
Precondition -Login
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Memasukan data user
pada form input data
user.
2: Klik tombol
“Simpan”.
3: Validasi data user
4: Menyimpan data user
baru.
112
Alternate
Courses
2: Klik tombol “ Reset”, kembali kelangkah 1.
4: Data tidak valid, sistem menampilkan pesan
kesalahan, kembali ke tahap 1.
Conclusion Data akan tersimpan selama data yang diinput sesuai
dan lengkap.
Post
Condition
Login.
Tabel 4.13 Use Case Narrative Analysis Diagram Login
Use Case
Name
Login
Use Case Id 3
Actor Admin, Pelamar, Staff SDM, Pewawancara, Pihak
Psikotes, Kepala SDM
Description Use Case ini menjelaskan tentang proses login yang
dilakukan oleh user.
Precondition Daftar User, Input User
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Masukan usename
dan password.
2: Klik tombol “Login”
3: Verifikasi username dan
password
4: Menampilkan halaman
113
utama.
Alternate
Courses
4: Username dan password tidak berhasil diverifikasi,
sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan akan
kembali ke langkah 2.
Conclusion Usecase selesai pada saat aktor masuk ke halaman
utama.
Post
Condition
Kelola data user, kelola lowongan, kelola lamaran,
input hasil wawancara, input hasil psikotes, verifikasi
penerimaan.
Tabel 4.14 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data User
Use Case
Name
Kelola data user
Use Case Id 4
Actor Admin
Description Usecase ini menjelaskan tentang pengelolaan data user
baik mengubah data maupun menonaktifkan user.
Precondition Input User
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Memilih data user yang
114
ingin dikelola,
2: Klik “Ubah”
4: Mengubah data user,
5: Klik tombol “Simpan”.
3: Menampilkan form ubah
user
6: Validasi perubahan data
user.
7: Menyimpan data
perubahan.
Alternate
Courses
2: Pilih “Hapus”
3: Data user dihapus.
7:Validasi perubahan gagal, sistem menampilkan pesan
kesalahan, kembali ke tahap 3.
Conclusion Data akan diubah selama data telah divalidasi
Post
Condition
-
115
Tabel 4.15 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Data Lowongan
Use Case
Name
Input Data Lowongan
Use Case Id 5
Actor Staff SDM
Description Usecase ini menjelaskan tentang proses penginputan data
lowongan oleh staff SDM.
Precondition Login.
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Mengisi form
lowongan,
2: Klik “Simpan”.
3: Validasi data lowongan.
4: Menyimpan data dan
menampilkan data
lowongan.
Alternate
Courses
2: Klik tombol “Reset”, data terhapus dan kembali ke
langkah 1.
4: Data yang dimasukan tidak valid sistem menampilkan
pesan kesalahan, kembali ke langkah 1.
Conclusion Data akan tersimpan selama data yang diinput sesuai dan
lengkap.
Post
Condition
Lamar Lowongan Kerja
116
Tabel 4.16 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data Lowongan
Use Case
Name
Kelola data lowongan
Use Case Id 6
Actor Staff SDM
Description Usecase ini menjelaskan tentang pengelolaan data pelamar
seperti mengubah, mengaktifkan/ menonaktifkan dan
menghapus data lowongan.
Precondition Login, Input Lowongan
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Memilih data yang
ingin di kelola.
2: Klik “Ubah”.
4: Mengubah data
lowongan,
5: klik tombol
“Simpan”.
3 : Menampilkan form ubah.
6: validasi perubahan.
7: menyimpan data perubahan.
Alternate
Courses
2a: Klik “Hapus”.
3a: Data lowongan terhapus.
2b: Klik “Publikasi”.
3b: Data Lowongan terpublikasi
7: Validasi gagal sistem menampilakn pesan kesalahan,
117
kembali ke langkah 4.
Conclusion Data akan diubah selama data telah divalidasi
Post
Condition
-
Tabel 4.17 Use Case Narrative Analysis Diagram Kelola Data Lamaran
Use Case
Name
Kelola Data Lamaran
Use Case Id 7
Actor Pelamar
Description Use case ini menjelaskan tentang proses penginputan data
administrative oleh pelamar.
Precondition Login
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1:Klik “Data Diri”
3: Mengisi form.
4: Klik “Simpan”
2: Menampilkan from data
diri.
5: Validasi data.
6: Menyimpan data.
Alternate
Courses
1a: Klik “Pendidikan”
1b: Klik “Organisasi”
1c: Klik “Pengalaman Kerja”
2a: Menampilkan from Pendidikan.
118
2b: Menampilkan from Organisasi.
2c: Menampilkan from Pengalaman kerja.
3a: Ubah data
4: Klik “Reset”, data pada form akan terhapus kembali ke
langkah 1.
6: Validasi gagal, sistem akan memberikan pesan
kesalahan, kembali ke langkah 1.
Conclusion Data akan tersimpan selama data yang diinput sesuai dan
lengkap.
Post
Condition
Lamar Lowongan Kerja
Tabel 4.18 Use Case Narrative Analysis Diagram Lamar Lowongan Kerja
Use Case
Name
Lamar Lowongan Kerja
Use Case Id 8
Actor Pelamar
Description Usecase ini menjelaskan tentang pelamar yang memilih
lowongan yang tersedia untuk melakukan lamaran.
Precondition -User sudah login.
-Data pelamar sudah lengkap
Typical
Course of
Actor Actions System Response
1: Memilih lowongan
119
Events yang ingin dilamar,
2: klik tombol “Lamar”.
3: Menyimpan data lamaran.
Alternate
Courses
-
Conclusion Data akan diubah selama data telah divalidasi
Post
Condition
Lihat Data Pelamar, Seleksi Administrasi
Tabel 4.19 Use Case Narrative Analysis Diagram Lihat Data Pelamar
Use Case
Name
Lihat Data Pelamar
Use Case Id 9
Actor Pelamar, Pihak Psikotes Pewawancara, Staff SDM, Kepala
SDM
Description Use case ini menjelaskan tentang melihat data pelamar
yang telah terdaftar dalam sistem.
Precondition Lamar Lowongan Kerja
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Membuka menu data
pelamar.
2: menampilkan data pelamar.
Alternate
Courses
-
Conclusion Menampilkan data pelamar
120
Post
Condition
-
Tabel 4.20 Use Case Narrative Analysis Diagram Seleksi Administrasi
Use Case
Name
Seleksi Administrasi
Use Case Id 10
Actor Staff SDM
Description Usecase ini menjelaskan tentang staff SDM yang
melakukan seleksi dari tahap administrasi.
Precondition Lamar Lowongan Kerja
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Memilih data pelamar
yang lolos
2: pilih aksi “Lolos”
3: mengubah status menjadi
“Lolos”.
Alternate
Courses
2: Memilih data pelamar dan pilih aksi “Tidak Lolos”
3: mengubah status menjadi “Tidak Lolos”.
Conclusion Status pelamar akan diubah menjadi lolos atau tidak lolos
Post
Condition
Input Hasil Wawancara, Lihat Hasil Seleksi
121
Tabel 4.21 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Hasil Wawancara
Use Case
Name
Input hasil wawancara
Use Case Id 11
Actor Pewawancara
Description Usecase ini menjelaskan tentang proses pengInputan hasil
tes pada tahap wawancara oleh pihak pewawancara.
Precondition Seleksi Administrasi
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Pilih Pelamar
2: Klik aksi “input nilai”.
4: Isi nilai hasil
wawancara.
5: Klik “Simpan”
3: Menampilkan form nilai.
6: Menyimpan nilai
wawancara.
Alternate
Courses
2: Klik aksi “Lihat Detil”.
3: Menampilkan detil Pelamar yang dipilih.
5: Klik “Batal” makasistem akan kembali ke langkah 1
Conclusion Data akan tersimpan selama data yang diinput sesuai dan
lengkap.
Post
Condition
Seleksi Wawancara
122
Tabel 4.22 Use Case Narrative Analysis Diagram Seleksi Wawancara
Use Case
Name
Seleksi Wawancara
Use Case Id 12
Actor Staff SDM
Description Usecase ini menjelaskan tentang staff SDM yang
melakukan seleksi dari tahap wawancara.
Precondition Input Hasil Wawancara
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Memilih data pelamar
2: pilih aksi “Lolos”
3: mengubah status menjadi
“Lolos”.
Alternate
Courses
2: Pilih aksi “Tidak Lolos”
3: mengubah status menjadi “Tidak Lolos”.
Conclusion Status pelamar akan diubah menjadi lolos atau tidak lolos
Post
Condition
Input Hasil Psikotes, Lihat Hasil Seleksi
Tabel 4.23 Use Case Narrative Analysis Diagram Input Hasil Psikotes
Use Case
Name
Input Hasil Psikotes
Use Case Id 13
Actor Pihak Psikotes
123
Description Usecase ini menjelaskan tentang proses penginputan hasil
tes pada tahap psikotes oleh pihak psikotes.
Precondition Seleksi Wawancara
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1:Pilih Pelamar yang
ingin diinput
2: Klik aksi “input nilai”.
4: Isi nilai hasil psikotes.
5: Klik “Simpan”
3: Menampilkan form nilai.
6: Menyimpan nilai psikotes.
Alternate
Courses
1: Memilih pelamar, Klik aksi “Lihat Detil”.
2: Menampilkan detil pelamar yang dipilih.
4: Klik “Kembali” maka sistem akan kembali ke langkah 1
7: Sistem menghitung matrix
Conclusion Data akan tersimpan selama data yang diinput sesuai dan
lengkap.
Post
Condition
Proses Hitung SPK
Tabel 4.24 Use Case Narrative Analysis Proses Hitung SPK
Use Case
Name
Proses Hitung SPK.
Use Case Id 16
Actor Staff SDM
124
Description Usecase ini menjelaskan tentang proses penghitungan dari
nilai yang yang dimiliki oleh masing-masing pelamar.
Precondition Input Hasil Psikotes
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1:Pilih pelamar yang
dingin dihitung
2: Klik “Hitung”
4: Klik “Simpan”
3: Menghitung data
berdasarkan metode SAW.
5: Menyimpan data hasil
perhitungan
Alternate
Courses
4: Klik “Kembali” sistem akan kembali kelangkah 1
Conclusion Nilai dihitung dan akan menghasilkan nilai akhir.
Post
Condition
Kelola Hasil Akhir
Tabel 4.25 Use case Narrative Analysis Diagram Kelola Hasil Akir
Use Case
Name
Kelola Hasil Akhir
Use Case Id 15
Actor Staff SDM
Description Usecase ini menjelaskan tentang data nilai pelamar yang
125
telah diproses Staff SDM dan dihitung oleh sistem.
Precondition Hitung Hasil SPK
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1:Pilih Pelamar yang
ingin dikelola
2: Pilih aksi
“Rekomendasikan”
3: Status pelamar berubah
menjadi “Recomended”
Alternate
Courses
2: Pilih aksi “Tidak Lolos
3: Status pelamar berubah menjadi “Tidak Lolos”
Conclusion Data Akan berubah statusnya menjadi recommended atau
tidak lolos
Post
Condition
Verifikasi Penerimaan Karyawan
Tabel 4.26 Use Case Narrative Analysis Diagram Verifikasi Penerimaan
Karyawan
Use Case
Name
Verifikasi penerimaan karyawan
Use Case Id 16
Actor Kepala SDM
Description Usecase ini menjelaskan tentang data pelamar telah dihitung
oleh Staff SDM dan akan diverifikasi untuk diterima
sebagai karyawan.
126
Precondition Kelola Hasil Akhir
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Pilih pelamar yang ingin
diverifikasi untuk
diterima menjadi
karyawan,
2: Klik “Terima”.
3: Mengubah status palmar
menjadi “Diterima”
Alternate
Courses
2: Klik “Tidak Lolos”.
3: Mengubah status palmar menjadi “Tidak Lolos”
4: Sistem mengeleminasi data pelamar.
Conclusion Penerimaan karyawan hanya yang telah diverifikasi oleh
Kepala SDM
Post
Condition
Lihat Hasil Seleksi
Tabel 4.27 Use Case Narrative Analysis Diagram Lihat Hasil Seleksi
Use Case
Name
Lihat Hasil Seleksi
Use Case Id 17
Actor Pelamar
Description Usecase ini menjelaskan tentang pengumuman dari masing-
masing tahapan seleksi.
127
Precondition Verifikasi Penerimaan
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Membuka menu “Hasil
Seleksi”.
2: Menampilkan pengumuman
hasil seleksi.
Alternate
Courses
-
Conclusion Menampilkan status penerimaan karyawan
Post
Condition
Cetak Hasil Seleksi
Tabel 4.28 Use Case Narrative Analysis Diagram Cetak Hasil Seleksi
Use Case
Name
Cetak Hasil Seleksi
Use Case Id 18
Actor Pelamar
Description Usecase ini menjelaskan proses cetak hasil akhir bagi
pelamar
Precondition Lihat Hasil Seleksi
Typical
Course of
Events
Actor Actions System Response
1: Pilih tombol “Print” 2: Melakukan Print data
Alternate -
128
Courses
Conclusion Mencetak data
Post
Condition
-
4.2.1.2 Pemodelan Activity Diagram
Berikut adalah Diagram aktifitas yang terbentuk
dari kegiatan bisnis dan use case Diagram yang ada pada
sistem yang diusulkan.
129
a. Activity Diagram Login
Gambar 4.5 Activity Diagram Login
Pada Activity Diagram login yang harus dilakukan
oleh admin, pelamar, staff SDM, pewawancara, pihak
psikotes dan kepala SDM ialah memasukkan username dan
password. Kemudian sistem akan melakukan verifikasi
username dan password yang dimasukkan, jika salah
130
memasukkan username maupun password maka sistem
akan menampilkan pesan kesalahan dan user harus
memasukkan username dan password kembali. Namun,
apabila username dan password yang dimasukkan benar
maka sistem akan menampilkan menu utama.
131
b. Activity Diagram Input User
Gambar 4.6 Activity Diagram Input User
Activity Diagram Input data user adalah aktifitas
untuk menambah user atau pengguna. Aktifitas ini dimulai
saat admin memilih menu Input user kemudian sistem akan
menampilkan form Input user. Setelah itu, admin dapat
132
menambahkan user dengan mengisi form Input user dan
sistem akan melakukan validasi data user yang diisi,
apabila ada kesalahan dalam pengisian data user maka
sistem akan menampilkan pesan kesalahan. Namun, apabila
tidak ada kesalahan pada data user yang diisikan pada form
maka sistem akan menampilkan password yang dapat
digunakan oleh user tersebut.
133
c. Activity Diagram Kelola Data User
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola Data User
Activity Diagram kelola data user adalah aktifitas
untuk mengelola data user seperti menghapus maupun
mengudah data user, aktifitas ini dapat dilakukan oleh
134
admin. Aktifitas ini dimulai ketika admin memilih menu
data user kemudian sistem akan menampilkan data user.
Setelah itu, admin dapat memilih menghapus user lalu
sistem akan menghapus user. Namun, apabila admin
memilih ubah data user dan mengubah data user pada form
ubah data maka sistem akan memvalidasi data user yang
telah dirubah. Apabila ada kesalahan pada pengisian data
user maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan,
tetapi bila tidak ada kesalahan dalam pengisian data user
maka sistem akan menampilkan perubahan berhasil
disimpan.
135
d. Activity Diagram Input data Lowongan
Gambar 4.8 Activity Diagram Input Data Lowongan
Activity Diagram Input data lowongan dilakukan
oleh Staf SDM. Staff SDM dapat memasukan data
lowongan baru yang memang diperlukan.
136
e. Activity Diagram Kelola Data Lowongan
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelola Data Lowongan
137
Activity Diagram kelola data lowongan adalah
aktifitas yang dapat dilakukan oleh staff SDM untuk
mengubah perubahan data lowongan dan bisa juga untuk
mengubah status lowongan aktif atau tidak aktif.
f. Activity Diagram Daftar User
Gambar 4.10 Activity Diagram Daftar User Pelamar
Activity Diagram daftar user pelamar adalah
aktifitas untuk mendapatkan user, pelamar akan
138
mendapatkan akses untuk pelamar jika sudah melakukan
pendaftaran di menu registrasi. Pelamar diminta
memasukan username, password dan juga email untuk
melakukan pendaftaran. Setelah pendaftaran berhasil
pelamar dapat melakukan login kedalam sistem.
139
g. Activity Diagram Kelola Data Lamaran
Gambar 4.11 Activity Diagram Kelola Data Lamaran
140
Activity Diagram kelola data pelamar adalah
Diagram aktifitas yang menunjukan kegiatan pelamar
dalam mengisi dan mengubah data pelamar seperti data
diri, pendidikan, organisasi dan juga pengalaman kerja.
Dimana masing-masing kegiatan tersebut dapat diakses
melalui menu edit data dan memilih sub-menu selanjutnya.
Kegiatan ini dilakukan untuk bisa melakukan kegiatan
melamar pekerjaan, karena bila data lamaran belum
lengkap, pelamar tidak bisa melakukan lamaran.
h. Activity Diagram Lamar Lowongan Kerja
Gambar 4.12 Activity Diagram Lamar Lowongan Kerja
141
Activity Diagram melamar adalah aktifitas pelamar
untuk mengajukan lamaran. Pelamar dapat melamar
lowongan yang ingin dilamar dengan memilih salah satu
lowongan dan menekan tombol “Lamar” maka secara
otomatis data pelamar telah masuk pada data pelamar
dengan lowongan yang dipilih.
i. Activity Diagram Lihat Data Pelamar
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Data Pelamar
Activity Diagram lihat data pelamar adalah aktifitas
untuk pelamar, staff SDM pewawancara, pihak psikotes dan
kepala SDM. Data pelamar meyajikan data menyangkut
data pelamar secara lengkap.
142
j. Activity Diagram Seleksi Administrasi
Gambar 4.14 Activity Diagram Seleksi Administrasi
Activity Diagram seleksi administrasi adalah
aktifitas yang dilakukan oleh staff SDM untuk melakukan
seleksi berdasarkan nilai yang tertinggi.
143
k. Activity Diagram Input Hasil Wawancara
Gambar 4.15 Activity Diagram Input Hasil Wawancara
144
Activity Diagram Input hasil wawancara adalah
aktifitas yang dilakukan oleh pewawancara untuk mengisi
nilai hasil wawancara dari masing-masing pelamar.
l. Activity Diagram Seleksi Wawancara
Gambar 4.16 Activity Diagram Seleksi Wawancara
Activity Diagram seleksi wawancara adalah aktifitas
yang dilakukan oleh staff SDM untuk melakukan seleksi
berdasarkan nilai yang tertinggi.
145
m. Activity Diagram input Hasil Psikotes
Gambar 4.17 Activity Diagram Input Hasil Psikotes
146
Activity Diagram Input hasil psikotes adalah
aktifitas yang dilakukan oleh pihak pewawancara untuk
mengisi nilai hasil wawancara dari masing-masing pelamar.
n. Activity Diagram Proses Menghitung SPK
Gambar 4.18 Activity Diagram Proses Hitung SPK
Activity Diagram proses hitung SPK adalah aktifitas
untuk melakukan proses penghitungan SPK. Dimana
147
setelah proses ini dilakukan akan menghasilkan nilai bagi
masing-masing pelamar. Nilai tersebut akan menjadi acuan
dalam penerimaan karyawan.
o. Activity Diagram Kelola Hasil Akhir
Gambar 4.19 Activity Diagram Kelola Hasil SPK
Activity Diagram lihat data setor adalah aktifitas
dalam melihat data hasil dari penghitungan SPK dari
148
masing-masing pelamar, user yang dapat melihat hasil
penghitungan SPK ini adalah Staff SDM dan Kepala SDM.
p. Activity Diagram Verifikasi Penerimaan Karyawan
Gambar 4.20 Activity Diagram Verifikasi Penerimaan Karyawan
Activity Diagram verifikasi penerimaan karyawan
dilakukan oleh kepala SDM. Kepala SDM dapat memiliki
hak untuk menentukan pelamar mana yang akan dipilih
untuk diterima.
149
q. Activity Diagram Lihat Hasil Seleksi
Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Hasil Seleksi
Activity Diagram lihat pengumuman adalah aktifitas
yang dapat dilakukan oleh pelamar, hasil seleksi dapat
berupa info mengenai jadwal pengajuan lamaran, tahap
seleksi dan info penerimanaa karyawan.
150
r. Activity Diagram Cetak Hasil Seleksi
Gambar 4.22 Activity Diagram Cetak Hasil Seleksi
Activity Diagram cetak hasil seleksi adalah aktifitas
yang dapat dilakukan oleh pelamar, setelah melihat hasil
seleksi maka kita dapat mencetak dengan menekan tombol
“Print”.
151
4.2.1.3 Class Diagram
Untuk tahapan awal dalam sebuah pembuatan
database maka diperlukan sebuah rancangan untuk
membangun sebuah database. Sebagai acuan pembuatan
database digunakan sebuah class diagram. Untuk membuat
sebuah class diagram, langkah awal yang perlu dilakukan
adalah mengidentifikasi potensial objek dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.29 Potensial Objek
Login Status
Pelamar Umur
Username Data Diri Pelamar
Password Pengalaman Kerja
User Pendidikan
Lamaran Administrasi
Melamar Psikotes
Lowongan Organisasi
Psikotes Matrix R
Alamat Hasil Akhir
Wawancara Verifikasi Penerimaan
Email Logout
Slot Lowongan
152
Tabel 4.30 Penentuan Potensial Objek
No Objek Potensial Cek Alasan
1 Login X Tidak Relevan
2 Pelamar Y Pelamar
3 Username X Attribute Pelamar
4 Password X Attribute User
5 User Y User
6 Lamaran Y Lamaran
7 Melamar X Tidak Relevan
8 Lowongan Y Lowongan
9 Psikotes Y Psikotes
10 Alamat X Atribut Data Diri
11 Wawancara Y Wawancara
12 Email X Atribut User
13 Slot Lowongan Y Slot Lowongan
14 Status X Atribut Lamaran
15 Umur X Atribut Data Diri
16 Data Diri Pelamar Y Data Diri Pelamar
17 Pengalaman Kerja Y Pengalaman Kerja
18 Pendidikan Y Pendidikan
19 Administrasi Y Administrasi
20 Psikotes Y Psikotes
153
21 Organisasi Y Organisasi
22 Matrix R Y Matrix R
23 Nilai Akhir Y Nilai Akhir
24 Verifikasi Penerimaan X Tidak Relevan
25 Logout X Tidak Relevan
Setelah mengidentifikasi potensial objek,
selanjutnya membuat class diagram. Class diagram
menggambarkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah
sistem dan juga hubungan antara kelas objek yang terjadi
dalam sistem informasi permintaan dan persedian barang.
Berikut ini class diagram sistem informasi E-Recruitment
untuk penerimaan calon pegawai.
154
Gambar 4.23 Class Diagram E-Recruitment Karyawan
155
4.2.1.4 Pemodelan Sequence Diagram
Sequence Diagram menekankan pada urutan waktu
penerimaan pesan-pesan. Diagram ini menggambarkan
bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain
melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi.
Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim
dan diterima diantara objek. Berikut adalah interaksi antar
objek pada sistem yang diusulkan.
1. Sequence Diagram Lowongan Kerja
Gambar 4.24 Sequence Diagram Lowongan Kerja
156
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek user, lowongan
dan matrix r. dimana user memberikan datanya pada lowongan kemudian
lowongan memberikan data kepada matrix r.
2. Sequence Diagram Data Diri
Gambar 4.25 Sequence Data Diri
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek pelamar, data diri
dan administrasi dimana pelamar memberikan datanya pada data diri
157
kemudian data diri memberikan data kepada administrasi. Setelah itu data
divalidasi untuk menentukan lolos atau tidaknya pelamar.
3. Sequence Diagram Data Pendidikan
Gambar 4.26 Sequence Diagram Data Pendidikan
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek pelamar, data diri
dan administrasi dimana pelamar memberikan datanya pada data
pendidikan kemudian data diri memberikan data kepada administrasi.
Setelah itu data divalidasi untuk menentukan lolos atau tidaknya pelamar..
158
4. Sequence Diagram Data Organisasi
Gambar 4.27 Sequence Diagram Data Organisasi
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek pelamar, data diri
dan administrasi dimana pelamar memberikan datanya pada data
organisasi kemudian data diri memberikan data kepada administrasi.
Setelah itu data divalidasi untuk menentukan lolos atau tidaknya pelamar.
159
5. Sequence Diagram Pengalaman Kerja
Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengalaman Kerja
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek pelamar, data diri
dan administrasi dimana pelamar memberikan datanya pada data
pengalaman kerja kemudian data diri memberikan data kepada
administrasi. Setelah itu data divalidasi untuk menentukan lolos atau
tidaknya pelamar.
160
6. Sequence Diagram adminitrasi
Gambar 4.29 Sequence Diagram Lowongan Kerja
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek
administrasi dan matrix r dimana administrasi memberikan datanya
pada data matrix r.
161
7. Sequence Diagram Wawancara
Gambar 4.30 Sequence Diagram Wawancara
Diagracm ini memngambarkan interaksi antar objek pelamar,
wawancara dan matrix r dimana pelamar memberikan datanya pada data
wawancara kemudian data diri memberikan data kepada matrix r. Setelah
itu data divalidasi untuk menentukan lolos atau tidaknya pelamar..
162
8. Sequence Diagram Psikotes
Lolos
Tidak Lolos
Gambar 4.31 Sequence Diagram Psikotes
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek pelamar, Psikotes
dan matrix r dimana pelamar memberikan datanya pada data psikotes
kemudian data diri memberikan data kepada matrix r. Setelah itu data
divalidasi untuk menentukan lolos atau tidaknya pelamar.
163
Sequence Diagram Matrix R
Gambar 4.32 Sequence Diagram Matrix R
Diagram ini memngambarkan interaksi antar objek matrix r dengan
nilai akhir dimana matrix r memberikan datanya pada data nilai akhir.
164
4.2.1.5 Componennt Diagram
Diragram komponen adalah diagram dengan tipe
implementasi, yang digunakan untuk secara grafis
menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat lunak
sstem. Berikut adalah Component Diagram E-Recruitment
BPRS Al Salaam:
Aplikasi E-Recruitment BPRS Al Salaam
User Interface
Bussiness processing
Data
Gambar 4.33 Component Diagram E-Recruitment BPRS Al Salaam
Pada diagram di atas digambarkan bagaimana
sistem apa saja yang saling berkaitan yang ada pada
Aplikasi E-Recruitment BPRS Al Salaam. Dimana user
interface menjadi sistem yang berhubungan langsung
165
dengan pengguna dan business processing menjadi
perantara hubungan user interface dengan data.
4.2.1.6 Deployment Diagram
Deployment diagram adalah diagram penyebaran
merupakan diagram dengan tipe implementasi yang
menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan
perangkat lunak pada suatu sistem.Berikut adalah
Deployment Diagram E-Recruitment BPRS Al Salaam:
Gambar 4.34 Deployment Diagram E-Recruitment BPRS Al Salaam
166
Deployment diagram diatas menggambarkan
secarara fisik bagaimana sistem bekerja. Dimana terdapat
enam user yang menggunakan komputer personal dan
menggunakan oprating system Windows 7 dan
menggunakan web browser sebagai perantara untuk
mengakses sistem. Selain itu diagram ini juga
menggambarkan server yang digunakan menggunakan
apache 1.4.7 database MySQL dan aplikasi yang
digunakan yaitu E-Recruitment BPRS Al Salaam.
4.2.2 Desain Database
Database yang baik akan memudahkan di dalam
mengelola, memelihara, ataupun mengupgrade database yang ada.
Ada beberapa tahapan untuk dapat membuat database yang baik,
berikut tahapan yang digunakan penulis untuk membuat database:
4.2.2.1 Normalisasi
Normalisasi berguna untuk mengidentifikasi tabel
kelompok atribut yang memiliki ketergantungan tinggi
antara satu atribut dengan atribut lainnya.
167
1. Bentuk Tidak Normal
Pada bentuk ini merupakan kumpulan data
yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk
mengikuti format tertentu, pada tahap ini bisa saja
tidak lengkap atau terduplikasi.
Gambar 4.35 Bentuk Tidak Normal
Bentuk tidak normal diatas menggmbarkan
tabel dalam bentuk flat. Dimana semua data
tergabung menjadi satu dan masih ada yang tumpang
tindih dalam satu kolom.
168
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal pertama adalah bentuk relasi
yang tidak memiliki atribut yang sama atau dari hasil
penghapusan atribut yang sama pada bentuk tidak
normal.
Gambar 4.36 Bentuk Normal Pertama (1 NF)
Pada bentuk normal pertama sudah terlihat tidak
menunjukan tabel yang flat. Namun masih ada atribut
yang memiliki isi yang berulang.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normal kedua yaitu apabila relasi
tersebut telah memenuhi bentuk normal ke satu dan
semua atribut bukan kunci harus sepenuhnya
bergantung pada atribut kunci.
169
Gambar 4.37 Bentuk Normal Kedua (2 NF)
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga yaitu apabila relasi
tersebut telah memenuhi bentuk normal kedua dan
170
menghilangkan atribut yang transitif terhadap atribut
kunci.
Gambar 4.38 Bentuk Normal Pertama (NF 3)
171
4.2.2.2 Mapping Class
Pada database ini, semua jenis data yang terlibat
dalam proses yang terjadi dikumpulkan dalam bentuk
penyajian sebagai berikut:
lamaran
PK id_lamaran
status_lamaranFK5 id_administrasiFK11 id_slotFK13 id_wawancaraFK14 id_psikotes
data_pelamar
id_data_pelamarnama_pelamarno_identitasjenis_kelaminagamatempat_lahirtanggal_lahirumuralamatstatus_pernikahannilai_dt
FK3 id_pelamar
pengalaman_kerja
PK id_pengalaman
nama_perusahaanbidang_pekerjaanjabatan_kerjlama_kerjanilai_ker
FK2 id_pelamar
pendidikan
PK id_pendidikan
pendidikan_terakhirnama_institusijurusanakreditasi_jurusannilai_pendidikannilai_pen
FK2 id_pelamar
organisasi
PK id_organisasi
nama_organisasibidang_organisasitingkat_organisasijabatanlama_menjabatnilai_org
FK2 id_pelamar
lowongan
PK id_lowongan
nama_lowonganc1c2c3c4c5c6keterangan
FK1 id_user
slot_lowongan
PK id_slot
status_slotFK1 id_lowongan
user
PK id_user
usernamepasswordjabatanemail
wawancara
PK id_wawancara
catatannilai_wawancara
FK1 id_userFK3 id_pelamar
psikotes
PK id_psikotes
catatannilai_psikotes
FK1 id_userFK2 id_pelamar
matrixr
PK id_matrix
m_c1m_c2m_c3m_c4m_c5m_c6
FK4 id_lamaran
nilai_akhir
PK id_nilai_akhir
nilai_akhirFK1 id_matrix
Id_pendidikan
Id_pelamar
Id_lowongan
Id_lamaran
Id_pengalaman
Id_organisasi
Id_data_pelamar
Id_matrix
Id_slot
Adminstrasi
PK id_administrasi
status_administrasinilai_administrasi
FK1 id_pendidikanFK3 id_organisasiFK4 id_pengalaman
Id_user
Id_pelamar
Id_psikotes
Id_user
Id_pelamar
Id_pelamar
pelamar
PK id_pelamar
username_pelamarpassword_pelamaremail
FK1 id_pendidikanFK3 id_organisasiFK4 id_pengalamanFK5 id_psikotesFK6 id_wawancara
Id_pelamar
Id_pelamar
Id_wawancara
Id_administrasi
Gambar 4.39 Mapping Cardinalitas
172
5.2.2.3 Spesifikasi Database
Dari Mapping Cardinalitas di atas maka dibuat
spesifikasi database sebagai berikut:
1. User
File_Name : User
File_type : Master
Primary_Key : id_user
Foregn_key : -
Tabel 4.31 Spesifikasi Database Tabel User
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_user Int (6) Not Null (PK) Karakter 1 dan 2 = menunjukan kode User BPRS Al Salaam
Karakter 3 dan 4 = menunjukan tahun daftar user
Karakter 5, 6 dan 7 = menunjukan no urutan user
2 jabatan Varchar (1) Not Null - 1 = menunjukan “Kepala SDM”
2 = menunjukan “Staff SDM”
3 = menunjukan “Admin”
4 = menunjukan
173
“Pewawancara”
5 = menunjukan “Pihak Psikotes”
3 username Varchar (15) Not Null - username
4 password Varchar (15) Not Null - password
5 email Varchar (25) Not Null - email
2. Pelamar
File_Name : Pelamar
File_type : Master
Primary_Key : id_pelamar
Foreign_key :-
Tabel 4.32 Spesifikasi Database Tabel Pelamar
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_pelamar Int (6) Not Null (PK) Karakter 1 dan 2 = menunjukan tahun daftar user
Karakter 3, 4, 5 dan 6 = menunjukan no urutan pelamar
2 Username_pelamar Varchar
(15)
Not Null - username
174
3 Password_pelamar Varchar
(15)
Not Null - password
4 No_ktp Varchar
(16)
Not Null - Nomor KTP
3. Data_Pelamar
File_Name : data_pelamar
File_type : Master
Primary_Key : id_data_pelamar
Foreign_key :-
Tabel 4.33 Spesifikasi Database Tabel Data Pelamar
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_data_pelamar Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data_pelamar
2 nama_pelamar Varchar
(25)
Not Null - Nama pengelola
3 no_identitas Varchar
(16)
Not Null - Nomor identitas
4 jenis_kelamin Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Pria”
2 = menunjukan “Wanita”
175
5 agama Varchar
(8)
Not Null - Agama
6 tempat_lahir Varchar
(15)
Not Null - Tempat lahir
7 tanggal_lahir Date Not Null - Tanggal lahir
8 umur Varchar
(2)
Not Null - Umur
9 alamat Text Not Null - Alamat
10 Tinggi_badan Int(3) Not Null - Tinggi Badan
11 Pas_foto Varchar
(25)
Not Null - Pas Foto
13 No_tlp Varchar
(15)
Not Null - No Telpon
14 email Varchar
(25)
Not Null - Email
15 status_perkawinan Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Belum Menikah”
2 = menunjukan “Menikah”
16 nilai_dt double Not Null - Nilai data diri
176
4. Pendidikan
File_Name : pendidikan
File_type : Master
Primary_Key : id_pendidikan
Foreign_key :-
Tabel 4.34 Spesifikasi Database Tabel Pendidikan
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_pendidikan Int (3) Not
Null
(PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data pendidikan
2 pendidikan_terakhir Varchar
(1)
Not
Null
- 1 = menunjukan “SMA”
2 = menunjukan “D3”
3 = menunjukan “S1”
4 = menunjukan “S2”
3 Status_institusi Varchar
(1)
Not
Null
- 1 = menunjukan “Negeri”
2 = menunjukan “Swasta”
4 nama_institusi Varchar
(20)
Not
Null
- Nama Institusi
5 jurusan Varchar Not - Jurusan Pendidkan
177
(20) Null
6 akreditasi_jurusan Varchar
(1)
Not
Null
- Akreditasi
7 Nilai_pendidikan Varchar
(4)
Not
Null
- Nilai pendidikan
akhir
8 Nilai_pen double Not
Null
- Nilai data
pendidikan
5. Organisasi
File_Name : organisasi
File_type : Master
Primary_Key : id_organisasi
Foreign_key :-
Tabel 4.35 Spesifikasi Database Tabel Organisasi
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_organisasi Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data organisasi
2 nama_organis
asi
Varchar
(20)
Not Null - Nama Orgnaisasi
3 bidang_organi Varchar Not Null - Bidang Organisasi
178
sasi (25)
4 tingkat_organi
sasi
Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Internasional”
2 = menunjukan “Nasional”
3 = menunjukan “Daerah/ Provinsi”
4 = menunjukan “Sekolah/universitas”
5 jabatan Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Ketua”
2 = menunjukan “Wakil Ketua”
3 = menunjukan “Sekertaris/ bendahara”
4 = menunjukan “anggota”
6 Lama_menjab
at
Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “> 2Tahun”
2 = menunjukan “2 Tahun”
3 = menunjukan “1 Tahun”
4 = menunjukan “6 Bulan”
7 Nilai_org double Not Null - Nilai data organisasi
179
6. Pengalaman_Kerja
File_Name : pengalaman_kerja
File_type : Master
Primary_Key : id_pengalaman
Foreign_key :-
Tabel 4.36 Spesifikasi Database Tabel Pengalaman Kerja
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_pengalaman Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data pengalaman kerja
2 nama_perusahaan Varchar
(20)
Not Null - Nama Perusahaan
3 bidang_pekerjaan Varchar
(25)
Not Null - Bidang Pekerjaan
4 Jabatan_kerja Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Manajer”
2 = menunjukan “Supervisor”
3 = menunjukan “Staff Senior”
4 = menunjukan “Staff Junior”
5 Lama_kerja Varchar Not Null - 1 = menunjukan “> 2Tahun”
180
(1) 2 = menunjukan “2 Tahun”
3 = menunjukan “1 Tahun”
4 = menunjukan “6 Bulan”
6 Nilai_ker double Not Null - Nilai data
pengalaman kerja
7. Administrasi
File_Name : administrasi
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_ administrasi
Foreign_key : id_data_pelamar,
id_pendidikan, id_organisasi,
id_pengalaman_kerja
Tabel 4.37 Spesifikasi Database Tabel Administrasi
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_administrasi Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data adminstrasi
2 Status_administrasi Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Dalam
181
Proses”
2 = menunjukan “Lolos”
3 = menunjukan “Tidak Lolos”
3 Nilai_administrasi double Not Null - Nilai data
adminstrasi
4 Id_data_diri Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data diri
5 id_pendidikan Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data pendidikan
6 id_organisasi Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data organisasi
7 id_pengalaman Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data pengalaman kerja
8 id_pelamar Int (6) Not Null (FK) Karakter 1 dan 2 = menunjukan tahun daftar
182
user
Karakter 3, 4, 5 dan 6 = menunjukan no urutan pelamar
8. Wawancara
File_Name : wawancara
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_wawancara
Foreign_key : id_user
Tabel 4.38 Spesifikasi Database Tabel Wawancara
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_wawancara Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data wawancara
2 Catatan Varchar
(100)
Not Null - Catatan wawancara
3 Nilai_wawancara double Not Null - Nilai data
wawancara
4 Status_wawancara Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Dalam Proses”
183
2 = menunjukan “Lolos”
3 = menunjukan
“Tidak Lolos”
5 Status_berkas Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Lengkap”
2 = menunjukan “Tidak Lengkap”
6 id_user Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data user
9. Psikotes
File_Name : psikotes
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_psikotes
Foreign_key : id_user
Tabel 4.39 Spesifikasi Database Tabel Psikotes
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_psikotes Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data
184
psikotes
2 Catatan Varchar
(50)
Not Null - Catatan wawancara
3 Nilai_psikotes double Not Null - Nilai data psikotes
4 status_psikotes Varchar
(1)
Not Null - Status psikotes
4 id_user Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data user
10. Lowongan
File_Name : lowongan
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_lowongan
Foreign_key : id_user
Tabel 4.40 Spesifikasi Database Tabel Lowongan
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_lowongan Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data lowongan
2 Nama_lowonga
n
Varchar
(15)
Not Null - Nama lowongan kerja
185
3 C1 double Not Null - Nilai C1
4 C2 double Not Null - Nilai C2
5 C3 double Not Null - Nilai C3
6 C4 double Not Null - Nilai C4
7 C5 double Not Null - Nilai C5
8 C6 double Not Null - Nilai C6
9 Nilai_min double Not Null - Keterangan
lowongan
9 Nilai_min_adm double Not Null - Keterangan
lowongan
9 Status_publikasi Varchar
(1)
Not Null - Keterangan
lowongan
9 keterangan Varchar
(50)
Not Null - Keterangan
lowongan
10 id_user Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data user
186
11. Slot_Lowongan
File_Name : slot_lowongan
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_slot
Foreign_key : id_lowongan
Tabel 4.41 Spesifikasi Database Tabel Slot Lowongan
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_slot Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data slot lowongan
2 Status Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Aktif”
2 = menunjukan “Tidak Aktif”
3 Tgl_aktif Date Not Null - Tanggal Aktif
4 Tgl_nonaktif Date Not Null - Tanggal Non Aktif
5 id_lowongan Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data lowongan
187
12. File_Lamaran
File_Name : lamaran
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_lamaran
Foreign_key : id_user, id_pelamar,
id_administrasi, id_wawancara, id_psikotes.
Tabel 4.42 Spesifikasi Database Tabel Lamaran
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_lamaran Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data Lamaran
2 Status Varchar
(1)
Not Null - 1 = menunjukan “Diterima”
2 = menunjukan “Tidak Lolos”
3 id_lowongan Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data lowongan
4 id_pelamar Int (6) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data pelamar
5 id_administrasi Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data administrasi
188
6 id_wawancara Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data wawancara
7 id_psikotes Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data psikotes
13. Matrixr
File_Name : matrixr
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_matrix
Foreign_key : id_lamaran, id_user.
Tabel 4.43 Spesifikasi Database Tabel Matrix R
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_matrix Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data matrix
3 M_c1 double Not Null - Nilai matrix C1
4 M_c2 double Not Null - Nilai matrix C2
5 M_c3 double Not Null - Nilai matrix C3
6 M_c4 double Not Null - Nilai matrix C4
7 M_c5 double Not Null - Nilai matrix C5
8 M_c6 double Not Null - Nilai matrix C6
9 Id_lamaran Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2, 3 dan 4
189
= menunjukan no
urutan data user
14. Nilai_Akhir
File_Name : nilai_akhir
File_type : Transaksi
Primary_Key : id_nilai_akhir
Foreign_key : id_matrix
Tabel 4.44 Spesifikasi Database Tabel Nilai Akhir
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id_nilai_akhir Int (3) Not Null (PK) Karakter 1, 2 dan 3 = menunjukan no urutan data nilai akhir
2 Nilai_hc1 double Not Null - Hasil Kriteria 1
3 Nilai_hc2 double Not Null - Hasil Kriteria 2
4 Nilai_hc3 double Not Null - Hasil Kriteria 3
5 Nilai_hc4 double Not Null - Hasil Kriteria 4
6 Nilai_hc5 double Not Null - Hasil Kriteria 5
7 Nilai_hc6 double Not Null - Hasil Kriteria 6
8 Nilai_akhir double Not Null - Nilai akhir
9 Status_akhir Varchar Not Null - 1 = menunjukan
190
(1) “Lolos”
2 = menunjukan “Tidak Lolos”
10 Id_metrix Int (3) Not Null (FK) Karakter 1, 2 dan 3 =
menunjukan no urutan
data matrix
4.2.3 Desain Antar Muka (User Interface)
Dalam mengembangkan sistem informasi E-Recruitment
diperlukan gambaran desain antarmuka sebagai petunjuk dalam
pembuatan antarmuka.
Gambaran antarmuka dalam sistem informasi E-
Recruitment dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Halaman Home Website
Gambar 4.40 User Interface Home Website
191
2. Halaman Profile Website
Gambar 4.41 User Interface Profile Website
3. Halaman Karir Website
Gambar 4.42 User Interface Karir Website
192
4. Halaman Registrasi
Gambar 4.43 User Interface Registrasi
5. Halaman Data Pelamar
Gambar 4.44 User Interface Data Pelamar
193
6. Halaman Edit Data Diri
Gambar 4.45 User Interface Edit Data Diri
7. Halaman Edit Pendidikan
Gambar 4.46 User Interface Edit Pendidikan
194
8. Halaman Edit Organisasi
Gambar 4.47 User Interface Edit Organisasi
9. Halaman Edit Pengalaman Kerja
Gambar 4.48 User Interface Edit Pengalaman Kerja
10. Halaman Lowongan
Gambar 4.49 User Interface Lowongan
195
11. Halaman Lihat Hasil Administrasi
Gambar 4.50 User Interface Hasil Administrasi
12. Halaman Cetak Hasil Seleksi
Gambar 4.51 User Interface Cetak Hasil Wawancara
196
13. Halaman Hasil Seleksi Wawancara
Gambar 4.52 User Interface Hasil Seleksi
14. Halaman Cetak Hasil Wawancara
Gambar 4.53 User Interface Cetak Hasil Wawacara
197
15. Halaman Hasil Psikotes
Gambar 4.54 User Interface Hasil Psikotes
16. Halaman Cetak Hasil Psikotes
Gambar 4.55 User Interface Cetak Hasil Psikotes
198
17. Halaman Login User
Gambar 4.56 User Interface Login User
18. Halaman Kelola Lowongan
Gambar 4.57 User Interface Kelola Lowongan
199
19. Halaman Data Pelamar
Gambar 4.58 User Interface Data Pelamar
20. Halaman Seleksi Administrasi
Gambar 4.59 User Interface Seleksi Administrasi
200
21. Halaman Lihat Data Pelamar Wawancara
Gambar 4.60 User Interface Data Pelamar Wawancara
22. Input Nilai Wawancara
Gambar 4.61 User Interface Nilai Wawancara
201
23. Halaman Seleksi Wawancara
Gambar 4.62 User Interface Seleksi Wawancara
24. Halaman Data Pelamar Psikotes
Gambar 4.63 User Interface Data Pelamar Psikotes
202
25. Input Nilai Psikotes
Gambar 4.64 User Interface Nilai Psikotes
26. Halaman Seleksi Psikotes
Gambar 4.65 User Interface Seleksi Psikotes
203
27. Halaman Hitung SPK
Gambar 4.66 User Interface Hitung SPK
28. Halaman Lihat Data Hasil Akhir
Gambar 4.67 User Interface Lihat Data Hasil Akhir
204
4.3 Implementasi
4.3.1 Pembuatan Sistem Informasi E-Recruitment
Setelah tahapan workshop design selesai, maka
tahap berikutnya adalah mengimplementasikan hasil
rancangan tersebut. Dalam mengimplementasikan sistem
dengan menggunakan XAMPP versi yang mencangkup :
Apache versi 2.2.6 untuk web server, PHP versi 5.2.4 untuk
bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.54 untuk
database. Selain itu juga sarana pendukung diperlukan agar
sistem dapat berjalan sesuai harapan.
1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Processor : Setara dengan Pentium IV ke atas
b. Memory : minimal 256 MB
c. Hardisk : 80 GB
d. VGA Card : 32 MB
e. Monitor : LCD
2. Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi sistem oprasi dan prangkat lunak
yang mendukung adalah sebagai berikut :
a. Widows XP/Vista/7
b. XAMPP version 1.6.4 yang mencangkup :
Apace versi 2.2.6 dan MySQL version 5.0.45
205
c. Browser : Mozilla Firefox/ Google Crome
4.2.2 Pengujian Perangkat Lunak
Seteleh Sistem Informasi Simpanan Mudharabah di
konstruksi, tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap
sistem. Pada pengujian sistem, testing yang dilakukan
menggunakan metode black-box testing. Cara pengujiannya
hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksikusi
unit modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu
sesuai dengan proses bisnis yang di inginkan. Pada black-
box testing ini, yang dilakukan hanyalah Input data dan
dilihat apakah output-nya sesuai dengan proses bisnis yang
diharapkan.
Pengujian black-box testing dilakukan dengan data
yang dipergunakan dalam pengujian ini adalah data
sebenarnya yang terdapat pada sistem informasi simpanan
mudharabah.
Setelah testing dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi simpanan mudharabah telah sesuai
dengan proses bisnis yang ada dan menghasilkan output
yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil testing dapat dilihat
sebagai berikut:
206
1. Pengujian Level Admin
Table 4.45 Pengujian Level Admin
No. Rancangan
Proses Proses Hasil Ket
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai Ok
2 Input Data User Menampilkan form input
data user Sesuai Ok
3 Kelola Data User Menampilkan form kelola
data user Sesuai Ok
4 Logout Keluar dari sistem Sesuai Ok
2. Pengujian Level Pelamar
Table 4.6 Pengujian Level Pelamar
No. Rancangan
Proses Proses Hasil Ket
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai Ok
2 Daftar User Menampilkan form daftar
user Sesuai Ok
3 Lihat Data Lowongan Kerja
Menampilkan lowongan kerja yang dibuka
Sesuai Ok
4 Kelola Data Lamaran
Menampilkan form kelola data lamaran
Sesuai Ok
5 Input Data Lamaran
Menampilkan form input data lamaran
Sesuai Ok
6 Lamar Lowongan Kerja
Menampilkan data lowongan
Sesuai Ok
7 Lihat Hasil Seleksi
Menampilkan hasil seleksi lamaran
Sesuai Ok
8 Cetak Hasil Seleksi
Menampilkan hasil cetak lamaran
Sesuai Ok
9 Logout Keluar dari sistem Sesuai Ok
207
3. Pengujian Level Pewawancara
Table 4.7 Pengujian Level Pewawancara
No. Rancangan
Proses Proses Hasil Ket
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai Ok
2 Kelola Data Lamaran
Menampilkan form kelola data pelamar
Sesuai Ok
3 Lihat Data Pelamar
Menampilkan data pelamar
Sesuai Ok
4 Input Hasil Wawancara
Menampilkan form input hasil wawancara
Sesuai Ok
5 Logout Keluar dari sistem Sesuai Ok
4. Pengujian Level Psikotes
Table 4.48 Pengujian Level Psikotes
No. Rancangan
Proses Proses Hasil Ket
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai Ok
2 Lihat Data Pelamar
Menampilkan data pelamar
Sesuai Ok
3 Input Hasil Psikotes
Menampilkan form input hasil psikotes
Sesuai Ok
4 Logout Keluar dari sistem Sesuai Ok
5. Pengujian Level Staff SDM dan Umum
Table 4.49 Pengujian Level Umum
No. Rancangan
Proses Proses Hasil Ket
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai Ok
2 Input Data Lowongan
Menampilkan form input lowongan
Sesuai Ok
3 Kelola Data Lowongan
Menampilkan form kelola lowongan
Sesuai Ok
4 Seleksi Menampilkan data seluruh Sesuai Ok
208
Administrasi pelamar
5 Seleksi Wawancara
Menampilkan data pelamar yang telah lulus seleksi administrasi
Sesuai Ok
6 Proses Hitung SPK
Menampilkan tabel penghitungan SPK
Sesuai Ok
7 Kelola Hasil SPK Menampilkan table kelola
hasil SPK Sesuai Ok
8 Lihat Data Pelamar
Menampilkan data pelamar
Sesuai Ok
9 Logout Keluar dari sistem Sesuai Ok
6. Pengujian Level Kepala SDM dan Umum
Table 4.50 Pengujian Level Kepala SDM dan
Umum
No. Rancangan
Proses Proses Hasil Ket
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai Ok
2 Lihat Hasil SPK Menampilkan tabel hasil
SPK Sesuai Ok
3 Verifikasi Penerimaan Karyawan
Menampilkan data pelamar yang direkomendasikan
Sesuai Ok
4 Lihat Data Pelamar
Menampilkan data pelamar
Sesuai Ok
5 Logout Keluar dari sistem Sesuai Ok
209
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan maka dapat membuat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sisitem informasi E-Recruitment ini dirancang dan dibangun
dengan metode pengembangan sistem RAD, metode SAW untuk
penghitungan dalam pengambilan keputusan, menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan Mysql sebagai database yang digunakan
serta diuji dengan black box testing.
2. Dengan mengunakan sitem informasi E-Recruitment untuk
melakukan perekrutan karyawan, divisi SDM dan Umum memiliki
acuan dalam memilih calon karyawan mana yang paling mendekati
kriteria yang telah ditentukan.
3. Sitem informasi E-Recruitment ini dapat mengurangi kemungkinan
human error yang terjadi pada saat proses seleksi dan dengan
adanya nilai dari masing-masing pelamar yang dihitung dalam
sistem akan menjadi acuan staff SDM dalam memilih karyawan
secara lebih objektif.
210
4. Proses seleksi administrasi yang membutuhkan waktu satu bulan
dapat diminimalkan menjadi paling lama 7 hari kerja.
5. Dengan adanya sistem informasi E-Recruitmen ini hasil seleksi
yang sebelumnya dikabarkan melalui SMS kini dapat langsung
dilihat di akun masing-masing pelamar pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat beberapa saran untuk
pengembangan lebih lanjut antara lain:
1. Untuk menunjang keputusan penulis menggunakan metode SAW,
untuk pengembangan selanjutnya disarankan untuk menambahkan
metode lain agar dapat menghasilkan pertimbangan yang lebih
meyakinkan.
2. Sistem informasi ini terbatas menggunakan 6 kriteria yang dinilai,
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam pengembangan
selanjutnya penulis menyarankan untuk memperbanyak kriteria
yang digunakan serta penambahan pada tahapan seleksinya.
3. Dalam mengembangkan sistem menggunakan 4 diagram UML
dalam perancangan sistem, disarankan untuk menambahkan
diagram pengembangan sistem lainnya.
4. Dalam tahap testing penulis menggunakan black box testing dalam
melakukan pengujian, untuk pengembangan selanjutnya disarankan
untuk menambahkan white box testing.
211
5. Dalam pengembangan sistem informasi E-Recruitment kedepannya
penulis menyarankan agar dikembangkan menjadi sistem yang
memiliki keamanan yang baik karena menyangkut data pribadi
seseorang.
212
DAFTAR PUSTAKA
Basyaib, F. (2006). Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Grasindo
Cappelli, P. (2001), Making the Most of On-line Recruiting. USA: Harvard
Business Review
Chapman, D. S. & Webster J. (2003).The Use of Technologies in the Recruiting,
Screening, and Selection Processes for Job Candidates. USA: International
Journal of Selection and Assessment.
Chase, Jacobs, Aquiano. (2001). Operation Management. USA: McGraw Hill.
Daihani. (2001). Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Bandung : Pt. Elex.
Edward, W. J. (2005). Multi-Criteria Decision Making An Aplication Study Of
ELECTRE & TOPSIS. Dalam Fuzzy Multi-Attribute Dicision
Making(MADM. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ervianto, W. I. (2003). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
Hariadnja, M. T. (2002). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Haryanto, B. (2004). Sistem Manajemen Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Hughes dan Cotterel. (2002). Software Project Manajement. USA: McGraw-Hill.
Jeffrey L, W. L. (2004). Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 6, Mc Graw Hill
Education. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto. (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
213
Jogiyanto. (2005). Metodologi Penelitian SIstem Informasi : Pedoman dan
Contoh Melaksanakan Penelitian di Bidang Sidtem Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Kendall & Kendall. (2008). System Analysis and Desaign. Jakarta: Indeks
Kelompok Gramedia.
Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-
Attribute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep Informasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Munawar. (2005). Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
O’brien. (2006). Introducing To Information System, Jakarta: Salemba Empat
Parry, E (2006). Drivers of The Adoption of Online Recruitment: An Analysis
Using Diffusion of Inovation Theory. USA: Cranfield School of
Management
Pressman. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta:
Andi.
Santosa, B. (2009). Konsep & Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sidik. (2005). Pengembangan Web Informatika. Yogyakarta: Andi.
Turban. (2005). Decision Support System and Intelligent System. New Delhi:
Prantice Hall of India.
Utdirartatmo, F. (2002). Mengelola Data Base Server MySQL, Yogya karta : Andi
214
Whitten J, Bentley, Dittman (2004). Metode Desain & Analisis Sistem : Edisi 6.
Yogyakarta: Andi
Whitten, J. L., & Bentley, L. D.(2007). Systems Analysis and Design for the
Global Enterprise Seventh Edition, New York: McGraw-Hill.
Wibowo. (2006). Manajemen Perubahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
www.bprsalsaaam.co.id Diakses, 2016-02-29 jam 20.00 WIB
Lampiran 1 Surat Keterangan
xxv
xxvi
xxvii
Lampiran 2 Wawancara
xxviii
Tanggal : 4 Mei 2015
Penanya : Aziezier Rohiem
Responden : Tamrin Jarkasih
Jabatan : Kepala Bagian SDM & Umum
Tempat : Kantor Pusat BPRS Al Salaam Cinere
No. Penanya Responden
1
Bagaimana proses perekrutan
karyawan disini(BPRS Al Salaam)
pak?
Pertama biasanya kita
bekerjasama dengan media yang
menawarkan bursa lowongan
pekerjaan untuk
mempublikasikan lowongan kita,
setelah itu nanti kita akan
dikirimkan data pelamar yang
melamar melalui email.
2
Lalu bagaimana dalam proses seleksi
penerimaan karyawannya pak?
Apakah ada media atau alat bantu
tertentu dalam proses seleksinya?
Seleksi biasanya dilakukan oleh
staff kita, jadi data yang dikirim
tadi diprint semua baru nanti staff
kita yang seleksi. Maksudnya alat
bantu kaya gimana ya mas?
3
Maksudnya buat seleksi karyawan itu
pake apa pak biasanya, apa ada
perhitungannya?
Kita pilih pelamar yang
spesifikasinya paling bagus mas
diantara pelamar yang lain, kaya
misalkan Pendidikan Terakhir,
IPK, trus nanti ada seleksi lagi
wawancara dan psikotesnya.
4
Oh begitu ya pak, biasanya yang
wawancara sama tes psikotes itu dari
sini langsung ya pak?
Wawancara sama psikotes kita
pake pihak ke-3 karna yang bisa
nilai Cuma orang yang sudah
diakui, biasanya udah ada
Lampiran 2 Wawancara
xxix
sertifikasinya mas. Nanti yang
lolos ikut tes, itu juga tesnya
bukan disini. Kebetulan saya juga
lagi butuh buat database
karyaannya nih mas, mas bisa
bikin ga? Biar saya punya data
yang udah ngelamar.
5
Ohh gitu ya pak, ia pak rencananya
saya juga mau bikin tentang
perekrutan karyawan, nanti bisa juga
ko pak liat data pelamarnya siapa aja.
Soalnya saya juga udah liat di web
BPRS Al Salaam untuk menu karir
cuma ada petunjuk manual untuk
lamar kesini pak. Mungkin nanti saya
bikin biar pelamarnya bisa ngelamar
langsung di webnya pak, gimana pak?
Oh ya bagus kalo gitu, jadi lebih
gampang ya nanti buat
ngelamarnya, nanti biasa liat
siapa aja kan mas yang udah
melamar? Biar saya sewaktu-
waktu masih bisa liat data yang
udah ngelamar kemarin siapa
saja.
6.
Bisa ko pak nanti saya buat biar bisa
dilihat. Biasanya apa aja sih pak yang
dinilai buat bisa diterima di sini?
Oya pak biasanya hasilnya dari
wawancara sama psikotes tuh kaya
gimana pak?
Biasanya umur juga pengaruh,
terus agama kan ya karna kan ini
syariah jadi harus yang islam,
Pendidikan, IPK, biasanya juga
kita prioritasin yang punya
pengalaman organisasi sama yang
pengalaman kerja.
Biasaynya sih kita dikirimin
berupa tulisan aja, jadi
ngegambarin si A itu orangnya
kaya gimana, kan kalo orang
psikotes mah bisa nilai karakter
orangnya.
Lampiran 2 Wawancara
xxx
7.
Ohh gitu ya pak, yaudah pak
sepertinya udah cukup pertanyaan
saya pak. Makasih ya pak,
Assalamualaikum
Bener udah ga ada lagi? Yaudah
kalo gitu nanti kabarin aja lagi ya.
Ini kartu nama saya. Sama-sama
mas, Waalaikumsalaam
Tanggal : 14 April 2016
Penanya : Aziezier Rohiem
Responden : Luthfi Arkanuddin J
Jabatan : Kepala Bagian IT
Tempat : Kantor Pusat BPRS Al Salaam Cinere
No. Penanya Responden
1
Apakah divisi IT sudah memiliki
rencana untuk membuat sistem
perekrutan karyawan pak?
Kebetulan kita belum punya mas
aplikasi perekrutan, tapi kita
sudah ada website untuk publikasi
lowongan pekerjaan. Waktu itu
sih pak Tamrin pernah cerita ada
mahasiswa yang mau penelitian
skripsi buat bikin aplikasi. Mas
bukan orangnya?
2
Ia betul pak, kebetulan saya juga udah
buat aplikasinya tapi mungkin belum
sempurna pak, sebelumnya saya minta
maaf pak baru nemuin bapak
sekarang.
Ia ga papa mas, emang mas
buatnya kaya gimana?
3
Saya buat basis web pak, jadi usulan
dari saya pelamar nanti bisa daftar
lewat web, nanti dari hasil lamaran
pelamar menghasilkan nilai pake
penghitungan SAW pak, metode
Oh gitu, yaudah kalo gitu di
sempurnain aja dulu aplikasinya
nanti kalo udah beres saya liat
aplikasinya gimana jadinya.
Lampiran 2 Wawancara
xxxi
penghitungan untuk penunjang
keputusan.
4
Oh ya pak untuk admin disini ada gak
pak? Soalnya di aplikasi saya diusulin
ada admin pak.
Admin kita ada, admin biasanya
buat ngelola website kita, buat
update berita sama kalo ada yang
mau diubah-ubah.
5
Ohh gitu ya pak, berarti udah ada ya
pak. Soalnya sebelumnya saya ada
usulan untuk tambah admin. Untuk
kelola data usernya pak.
Oh ia udah ada mas kalo admin.
Nanti usernya siapa aja emang?
6.
Saya usulinnya ada admin, Staff sama
Kepala SDM, user untuk
pewawancaranya sama buat
psikotesnya pak.
Oh gitu yaudah kalo gitu kamu
buat aja dulu ya, kalo bisa bikin
yang bagus biar bisa
dipertimbangin buat dipake disini
7.
Oke pak, nanti saya buat dulu yang
saya bisa. Makasih pak.
Assalamualaikum
Ia mas sama-sama,
Waalaikumsalaam
Lampiran 3 Source code
xxxii
Indexstaff.php
<?php session_start(); error_reporting(0); ob_end_flush(); $b=$_SESSION['username']; include '../koneksi.php'; include "../session.php"; ?> <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="utf-8" /> <title> BPRS As Salaam</title> <meta name="description" content="overview & stats" /> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0" /> <!--basic styles--> <link href="assets/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" /> <link href="assets/css/bootstrap-responsive.min.css" rel="stylesheet" /> <link rel="stylesheet" href="assets/css/font-awesome.min.css" /> <!--[if IE 7]> <link rel="stylesheet"
href="assets/css/font-awesome-ie7.min.css" /> <![endif]--> <!--page specific plugin styles--> <!--fonts--> <link rel="stylesheet" href="http://fonts.googleapis.com/css?family=Open+Sans:400,300" /> <!--ace styles--> <link rel="stylesheet" href="assets/css/ace.min.css" /> <link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-responsive.min.css" /> <link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-skins.min.css" /> <!--[if lte IE 8]> <link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-ie.min.css" /> <![endif]--> <!--inline styles related to this page--> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /></head> <body> <div class="navbar"> <div class="navbar-inner"> <div class="container-fluid"> <a href="#" class="brand">
Lampiran 3 Source code
xxxiii
<small> <i class="icon-leaf"></i> E-Recruitment BPRS As Salaam </small> </a><!--/.brand--> <ul class="nav ace-nav pull-right"> <li class="light-blue"> <a data-toggle="dropdown" href="#" class="dropdown-toggle"> <span class="user-info"> Welcome, <?php echo $b; ?> </span> <i class="icon-caret-down"></i> </a> <ul class="user-menu pull-right dropdown-menu dropdown-yellow dropdown-caret dropdown-closer"> <li> <a href="#"> <i class="icon-user"></i> Ubah Password </a> </li> <li class="divider"></li> <li> <a href="../login.php"> <i class="icon-off"></i> Logout </a> </li> </ul> </li> </ul><!--/.ace-nav--> </div><!--/.container-fluid--> </div><!--/.navbar-inner--> </div> <div class="main-container container-fluid"> <a class="menu-toggler" id="menu-toggler" href="#"> <span class="menu-text"></span> </a> <div class="sidebar" id="sidebar">
<div class="sidebar-shortcuts" id="sidebar-shortcuts"> <div class="sidebar-shortcuts-large" id="sidebar-shortcuts-large"> <button class="btn btn-small btn-success"> <i class="icon-signal"></i> </button> <button class="btn btn-small btn-info"> <i class="icon-pencil"></i> </button> <button class="btn btn-small btn-warning"> <i class="icon-group"></i> </button> <button class="btn btn-small btn-danger"> <i class="icon-cogs"></i> </button> </div>
Lampiran 3 Source code
xxxiv
<div class="sidebar-shortcuts-mini" id="sidebar-shortcuts-mini"> <span class="btn btn-success"></span> <span class="btn btn-info"></span> <span class="btn btn-warning"></span> <span class="btn btn-danger"></span> </div> </div><!--#sidebar-shortcuts--> <?php $tampil = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='1' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil = mysql_query($tampil); $data = mysql_fetch_array($hasil); $slot1=$data['nama_lowongan']; $tampil2 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='2' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil2 = mysql_query($tampil2); $data2 = mysql_fetch_array($hasil2); $slot2=$data2['nama_lowongan'];
$tampil3 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='3' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil3 = mysql_query($tampil3); $data3= mysql_fetch_array($hasil3); $slot3=$data3['nama_lowongan']; $tampil4 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='4' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil4 = mysql_query($tampil4); $data4= mysql_fetch_array($hasil4); $slot4=$data4['nama_lowongan']; ?> <ul class="nav nav-list"> <li class="active"> <a href="indexstaff.php?menu=tambahlowongan"> <i class="icon-edit"></i> <span class="menu-text"> Input Data Lowongan </span> </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=lowongan"> <i class="icon-list"></i>
Lampiran 3 Source code
xxxv
<span class="menu-text"> Kelola Data Lowongan </span> </a> </li> <li > <a href="indexstaff.php?menu=datapelamar"> <i class="icon-dashboard"></i> <span class="menu-text"> Lihat Data Pelamar </span> </a> </li> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-desktop"></i> <span class="menu-text"> Seleksi </span> <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu"> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Seleksi Administrasi <b class="arrow icon-angle-down"></b>
</a> <?php $tampil = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='1' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil = mysql_query($tampil); $data = mysql_fetch_array($hasil); $slot1=$data['nama_lowongan']; $tampil2 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='2' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil2 = mysql_query($tampil2); $data2 = mysql_fetch_array($hasil2); $slot2=$data2['nama_lowongan']; $tampil3 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='3' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil3 = mysql_query($tampil3); $data3= mysql_fetch_array($hasil3); $slot3=$data3['nama_lowongan']; $tampil4 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='4' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil4 = mysql_query($tampil4); $data4= mysql_fetch_array($hasil4); $slot4=$data4['nama_lowongan']; ?> <ul class="submenu"> <li><a href="indexstaff.php?menu=seleksiadministrasi1"> Slot 1 (<?php echo $slot1; ?>) </a>
Lampiran 3 Source code
xxxvi
</li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksiadministrasi2"> Slot 2 (<?php echo $slot2; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksiadministrasi3"> Slot 3 (<?php echo $slot3; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksiadministrasi4"> Slot 4 (<?php echo $slot4; ?>) </a> </li> </ul> </li> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Seleksi Wawancara <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <?php $tampil = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='1' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil = mysql_query($tampil); $data = mysql_fetch_array($hasil); $slot1=$data['nama_lowongan'];
$tampil2 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='2' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil2 = mysql_query($tampil2); $data2 = mysql_fetch_array($hasil2); $slot2=$data2['nama_lowongan']; $tampil3 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='3' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil3 = mysql_query($tampil3); $data3= mysql_fetch_array($hasil3); $slot3=$data3['nama_lowongan']; $tampil4 = "SELECT * FROM slot_lowongan,lowongan where slot_lowongan.id_slot='4' and slot_lowongan.id_lowongan=lowongan.id_lowongan "; $hasil4 = mysql_query($tampil4); $data4= mysql_fetch_array($hasil4); $slot4=$data4['nama_lowongan']; ?> <ul class="submenu"> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksiwawancara1"> Slot 1 (<?php echo $slot1; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksiwawancara2"> Slot 2 (<?php echo $slot2; ?>) </a> </li> <li>
Lampiran 3 Source code
xxxvii
<a href="indexstaff.php?menu=seleksiwawancara3"> Slot 3 (<?php echo $slot3; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksiwawancara4"> Slot 4 (<?php echo $slot4; ?>) </a> </li> </ul></li> <!-- <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Seleksi Psikotes <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu"> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes1"> Slot 1 (<?php echo $slot1; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes2"> Slot 2 (<?php echo $slot2; ?>) </a> </li> <li>
<a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes3"> Slot 3 (<?php echo $slot3; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes4"> Slot 4 (<?php echo $slot4; ?>) </a> </li> </ul> </li> --> </ul> </li> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"><i class="icon-edit"></i> Proses Hitung SPK<b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu"> <li><a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes1"> Slot 1 (<?php echo $slot1; ?>) </a></li><li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes2"> Slot 2 (<?php echo $slot2; ?>) </a></li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes3"> Slot 3 (<?php echo $slot3; ?>) </a></li>
Lampiran 3 Source code
xxxviii
<li><a href="indexstaff.php?menu=seleksipsikotes4"> Slot 4 (<?php echo $slot4; ?>) </a></li> </ul></li> <li><a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-file-alt"></i> Kelola Data Hasil Akhir <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu"> <li> <a href="indexstaff.php?menu=hasilakhir1"> Slot 1 (<?php echo $slot1; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=hasilakhir2"> Slot 2 (<?php echo $slot2; ?>) </a> </li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=hasilakhir3"> Slot 3 (<?php echo $slot3; ?>) </a></li> <li> <a href="indexstaff.php?menu=hasilakhir4"> Slot 4 (<?php echo $slot4; ?>) </a> </li> </ul></li> <!-- <li> <a href="typography.html"> <i class="icon-edit"></i>
<span class="menu-text"> Wawancara </span> </a></li> <li> <a href="typography.html"> <i class="icon-desktop"></i> <span class="menu-text"> Psikotest </span></a> </li> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"><i class="icon-edit"></i> <span class="menu-text"> Forms </span> <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu"> <li><a href="form-elements.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Form Elements </a> </li> <li> <a href="form-wizard.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Wizard & Validation </a> </li> <li> <a href="wysiwyg.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Wysiwyg & Markdown </a></li> </ul> </li> <li> <a href="widgets.html"> <i class="icon-list-alt"></i>
Lampiran 3 Source code
xxxix
<span class="menu-text"> Widgets </span> </a> </li> <li> <a href="calendar.html"> <i class="icon-calendar"></i> <span class="menu-text"> Calendar <span class="badge badge-transparent tooltip-error" title="2 Important Events"> <i class="icon-warning-sign red bigger-130"></i> </span> </span> </a> </li> <li> <a href="gallery.html"> <i class="icon-picture"></i> <span class="menu-text"> Gallery </span> </a> </li> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-tag"></i> <span class="menu-text"> More Pages </span> <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu">
<li> <a href="profile.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> User Profile </a> </li> <li> <a href="pricing.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Pricing Tables </a> </li> <li> <a href="invoice.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Invoice </a> </li> <li> <a href="login.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Login & Register </a> </li></ul></li> <li> <a href="#" class="dropdown-toggle"> <i class="icon-file-alt"></i> <span class="menu-text"> Other Pages <span class="badge badge-primary ">4</span> </span> <b class="arrow icon-angle-down"></b> </a> <ul class="submenu"> <li> <a href="error-404.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Error 404
Lampiran 3 Source code
xl
</a> </li><li> <a href="error-500.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Error 500 </a></li> <li> <a href="grid.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Grid </a> </li> <li> <a href="blank.html"> <i class="icon-double-angle-right"></i> Blank Page</a> </li> </ul></li> --></ul><!--/.nav-list--> <div class="sidebar-collapse" id="sidebar-collapse"> <i class="icon-double-angle-left"></i> </div> </div> <div class="main-content"> <div class="breadcrumbs" id="breadcrumbs"> <ul class="breadcrumb"> <li> <li class="icon-home home-icon"></i> <a href="indexstaff.php?menu=datapelamar">Home</a> <span class="divider">
<i class="icon-angle-right arrow-icon"></i></span> </li> <li class="active">Lihat Data Pelamar</li></ul><!--.breadcrumb--> <div class="nav-search" id="nav-search"> <form class="form-search" /> <span class="input-icon"> <input type="text" placeholder="Search ..." class="input-small nav-search-input" id="nav-search-input" autocomplete="off" /> <i class="icon-search nav-search-icon"></i> </span> </form> </div><!--#nav-search--> </div> <?php include"konten_staff.php";?>
Lampiran 4 Interface
xli
1. Halaman Home Website
2. Halaman Profile Website
Lampiran 4 Interface
xlii
3. Halaman Karir Website
4. Halaman Registrasi
Lampiran 4 Interface
xliii
5. Halaman Data Pelamar
Lampiran 4 Interface
xliv
6. Halaman Edit Data Diri
7. Halaman Edit Pendidikan
8. Halaman Edit Organisasi
Lampiran 4 Interface
xlv
9. Halaman Edit Pengalaman Kerja
10. Halaman Lowongan
11. Halaman Lihat Hasil Administrasi
Lampiran 4 Interface
xlvi
12. Halaman Cetak Hasil Seleksi
13. Halaman Hasil Seleksi Wawancara
14. Halaman Cetak Hasil Wawancara
Lampiran 4 Interface
xlvii
15. Halaman Hasil Psikotes
16. Halaman Cetak Hasil Psikotes
Lampiran 4 Interface
xlviii
17. Halaman Login User
18. Halaman Kelola Lowongan
Lampiran 4 Interface
xlix
19. Halaman Data Pelamar
Lampiran 4 Interface
l
20. Halaman Seleksi Administrasi
21. Halaman Seleksi Wawancara
22. Halaman Hitung SPK
Lampiran 4 Interface
li
23. Halaman Lihat Data Hasil Akhir
24. Input Nilai Wawancara
25. Input Nilai Psikotes