Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH DESAIN PRODUK DAN PERSEPSI HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JILBAB PADA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
ST. ERLISA DWI APRILIANI
105740004615
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
ii
PENGARUH DESAIN PRODUK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JILBAB PADA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Disusun dan diajukan oleh :
ST. ERLISA DWI APRILIANI
105740004615
Kepada :
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini kupersembahkan
untuk orang tua tercinta serta teman-
teman dan sahabat-sahabat yang telah
memberi dukungan disaat susah maupun senang
MOTTO HIDUP
Apabila sesuatu yang tidak kau senangi terjadi,
maka senangilah apa yang terjadi.
-Ali bin Abi Thalib-
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang
tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Desain
Produk Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Jilbab Pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Riat Nurandi dan ibu Rabida Ely yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus
tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Agusdiwana Suarni, SE., M.Acc. selaku ketua Program Studi
Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Buyung Romadhoni, SE., M.Si, selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Agusdiwana Suarni, SE., M.Acc., selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Bapak/Ibu pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar, khususnya yang membidangi ilmu ekonomi
islam atas kesediaannya yang telah membimbing serta menata pola pikir
selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Ekonomi Islam Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Seluruh Responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner dalam membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
ix
10. Ibu Syahidah Rahma, SE.Sy, M.E.I., yang telah memberikan saran dan
pembelajaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
11. Nur Halimah, SE., St. Sadaria, SE., Khairunnisa Nur yang telah
menemani dan memberikan semangat, motivasi dan dukungan moril.
12. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi
ini.
Akhirnya sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 14 Oktober 2019
Penulis
x
ABSTRAK
ST. ERLISA DWI APRILIANI, 2019. Pengaruh Desain Produk Dan Persepsi
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Jilbab Pada Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Program Studi Ekonomi
Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhmmadiyah Makassar.
Dibimbing oleh (Dr. Buyung Romadhoni, selaku pembimbing I dan
Agusdiwana Suarni, selaku pembimbing II)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desain produk dan
persepsi harga terhadap keputusan pembelian jilbab di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Populasi dalam penelitian ini
adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling, teknik pengambilan sampel yang secara sengaja ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sampel
yang sesuai persyaratan dan tujuan penelitian sehingga memperoleh data yang
akurat. Hasil penelitian analisis data yang diketahui menyatakan bahwa desain
produk dan variabel harga masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian. Nilai R Square sebesar 0,649 berarti 64,9%
faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh desain produk dan
harga. Sedangkan 35,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Keputusan Pembelian.
xi
ABSTRACT
ST. ERLISA DWI APRILIANI, 2019. Influence of product design and price
perception of Jilbab purchase decision in Faculty of Economics and Business of
Muhammadiyah University of Makassar. Islamic Economics study Program
Faculty of Economics and Business of Makassar Muhmmadiyah University.
Guided by (Buyung Romadhoni, as adviser I and Agusdiwana Suarni, as adviser
II)
This research aims to determine the influence of product design and price
perception on the purchase decision of jilbab at the Faculty of Economics and
Business of Muhammadiyah University of Makassar. The population in this study
was the Faculty of Economics and Business of Muhammadiyah Makassar
University. The number of samples in this study was 50 respondents. Sampling
was done by using the purposive sampling method, a sampling technique
intentionally defined according to the needs of the research. The goal was to get
the appropriate samples of research requirements and objectives, so as to obtain
accurate data. The results of a known data analysis study stated that product
design and price variables each had a significant influence on purchasing
decisions. The R Square value of 0.649 means that 64.9% of purchasing
decision factors can be explained by product design and price. While 35.1% was
described by other factors that were not researched in this study.
Keywords: Buying Decision.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA .............................................................. x
ABSTRACT ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Tinjauan Teori ..................................................................................... 5
B. Tinjauan Empiris ................................................................................. 20
C. Kerangka Pikir .................................................................................... 25
D. Hipotesis ............................................................................................. 27
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 29
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 29
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 30
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 30
E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 32
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 33
H. Teknik Analisis .................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 40
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 40
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 44
C. Pembahasan .................................................................................... 61
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 65
A. Kesimpulan ...................................................................................... 65
B. Saran ............................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
LAMPIRAN ................................................................................................... 70
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Daftar Harga Jilbab 15
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian 31
Tabel 4.1 Skala Likert 44
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Angkatan/Stambuk 45
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Model Jilbab 45
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Uang Saku Per-bulan 46
Tabel 4.5 Responden Terhadap Desain Produk 47
Tabel 4.6 Responden Terhadap Harga 48
Tabel 4.7 Responden Terhadap Keputusan Pembelian 49
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Uji Validitas 51
Tabel 4.9 Uji Realibilitas 52
Tabel 4.10 Uji Normalitas 53
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas 55
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi 56
Tabel 4.13 Uji F 57
Tabel 4.14 Uji t 58
Tabel 4.15 Uji Regresi Berganda 59
Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi 60
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Model Lima Tahap 16 Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.2 Kerangka Pikir 27
Gambar 4.1 Uji Normalitas P-Plot 54
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas 55
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................... 70
Lampiran 2 .......................................................................................... 77
Lampiran 3 .......................................................................................... 79
Lampiran 4 .......................................................................................... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jilbab atau hijab di kalangan masyarakat Indonesia sudah bukan hal
yang asing lagi. Saat mendengar kata jilbab, atau hijab yang terbayang tentu
ialah kain penutup kepala seorang perempuan. Jilbab dalam pandangan
Islam merupakan kewajiban bagi seorang muslim perempuan (muslimah)
untuk senantiasa menutup auratnya. Islam sendiri mewajibkan seorang
wanita muslim menjaga dan memelihara dirinya. Perintah yang berkaitan
dengan hal tersebut terkandung dalam kitab suci Al-qur’an surat Al-Ahzab
ayat 59 berbunyi:
جك وبناتك ونساء ٱلمؤمن زو أيها ٱلنبي قل ل أن يعرفن ي لك أدنى بيبهن ذين يدنين عليهن من جل
حيما غفورا ر فل يؤذين وكان ٱلل Terjemahannya : Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab : 59)
Hal ini diperjelas lagi dalam surah An-Nur ayat 31 yang berbunyi :
رهن ويحفظن فروجهن ول يبدين زينتهن إل ما ظهر ت يغضضن من أبص لمؤمن منها وقل ل
ء بعولتهن وليضربن بخمرهن على جيوبهن ول يبدين زينتهن إل لبع ئهن أو ءابا ولتهن أو ءابا
نهن أ ء بعولتهن أو إخو ئهن أو أبنا ء بعولتهن أو أبنا ئهن أو أبنا نهن أو ما ملكت أو أبنا و بني إخو
نهن أو ٱلت ت ٱلنساء أيم فل ٱلذين لم يظهروا على عور جال أو ٱلط ربة من ٱلر بعين غير أولي ٱل
جميعا أيه ٱلمؤ ا إلى ٱلل لعلكم منون ول يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن وتوبو
تفلحون Terjemahannya : Dan katakanlah kepada mereka para perempuan yang
beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka,
2
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. (QS. An-Nur : 31)
Jilbab selalu menjadi topik pembicaraan yang seolah tak ada
habisnya, mulai dari perbedaan dalam memaknai jilbab dan juga
keberadaan jilbab sebagai bagian dari sebuah trend fashion. Tak bisa
dipungkiri berbagai kemajuan berkembang saat ini semakin menghasilkan
beberapa trend baru yang mampu menjadi gaya hidup masyarakat
khususnya di usia muda dan mahasiswa. Jilbab sebagai gaya hidup ataupun
keteladanan seseorang kini menjadi sebuah trend fashion yang berkembang
pesat di kalangan masyarakat baik tua maupun remaja. Mahasiswi saat ini
sudah mampu tampil dengan kreatifitas dan kebebasan dalam memadukan
model busana yang digunakan dengan pilihan jilbab yang semakin banyak.
(Safar dan Sari: 2018)
Saat ini sering kita lihat wanita-wanita muslimah yang menggunakan
berbagai model jilbab atau hijab. Di kalangan Mahasiswa, terdapat banyak
model hijab, seperti hijab segiempat, hijab instan, pashmina dan masih
banyak lagi model hijab lainnya. Adanya model-model jilbab pada saat ini
memberikan motivasi terhadap para pembeli baik remaja maupun orang tua.
Motivasi merupakan salah satu faktor pengaruh yang cukup kuat di dalam
pengambilan keputusan beli. Pengambilan keputusan diawali oleh adanya
3
kesadaran akan pemenuhan kebutuhan diri, keinginan dan berakhir pada
kepuasan atau ketidakpuasan konsumen setelah pembelian produk.
Keputusan beli mempertimbangkan banyak hal, antara lain: produk, harga,
kegiatan promosi dan sistem saluran pemasaran maupun pelayanan dari
penjual. (Widyarini & Ardhi ; 2015)
Tingginya kesadaran di kalangan Mahasiswi untuk menutup aurat dan
tetap terlihat fashionable menyebabkan penulis menduga desain jilbab
merupakan salah satu hal penting pada saat ini, mengingat tingginya
perputaran trend yang terjadi pada dunia fashion. Salah satu fenomena yang
sama terjadi juga di Universitas Muhammadiyah Makassar, dimana
Mahasiswi dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang mengenakan jilbab
dengan berbagai macam desain yang unik, akan tetapi dikarenakan
kalangan mahasiswa masih memiliki penghasilan yang terbatas dan bahkan
masih menggunakan uang jajan dari orang tua, maka penulis menduga
mereka tetap mencari produk jilbab yang menawarkan harga murah.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya penelitian lebih lanjut
dengan judul : “Pengaruh Desain Produk dan Persepsi Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Jilbab Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuaraikan diatas, maka
dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian
jilbab?
4
2. Bagaimana pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian
jilbab?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh desain jilbab terhadap keputusan pembelian.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap keputusan
pembelian.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian secara umum diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi masyarakat luas, dan khususnya kepada ;
1. Bagi penulis
Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata-1 jurusan
Ekonomi Islam, juga membawa wawasan bagi penulis untuk berpikir
secara kritis dan sistematis serta memperkaya pengetahuan mengenai
desain jilbab muslimah terhadap keputusan pembelian.
2. Bagi Pembaca
Dapat mengetahui informasi tentang gaya hidup muslimah, dan
juga memperkaya pengetahuan pembaca dan bagi peneliti selanjutnya
dapat dijadikan sebagai bahan referensi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Ekonomi Islam menitikberatkan nilai-nilai keadilan sebagai nilai dasar
yang paling utama dalam menentukan kebijakan dan perilaku ekonomi
menurut Rahardja (2008) dalam Jurnal Yani (2017). Sistem ekonomi Islam
adalah sistem ekonomi berketuhanan, karena itu aktifitas perekonomian
masyarakat muslim, disamping bersifat materil, namun didalamnya tidak
mengabaikan aspek spiritual (ibadah). Sendi dari aspek spiritual adalah
keadaan individu muslim akan ketaatan kepada Allah SWT. Para ahli
menggambarkan hubungan yang demikian itu sebagai hubungan “triangle”
antara Allah SWT, manusia dan alam sekitarnya. Allah SWT. Dalam hal ini
berada dalam puncak triangle tersebut.
Kesempurnaan sistem ekonomi yang pernah dijalankan Nabi
Muhammad SAW terus menghadirkan inspirasi untuk diteladani. Meski
atmosfer ekonomi kini berubah sangat modern, sistem tersebut masih
relevan dan tidak tertandingi. Salah satu sistem ekonomi di zaman Nabi
Muhammad SAW yang patut dijadikan panutan untuk diaplikasikan dalam
kehidupan modern saat ini adalah pasar (as-suq). Pasar adalah tempat
dimana antara penjual dan pembeli bertemu dan melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa. (Aziz, 2013)
Usaha bisnis dapat dinilai sebagai usaha yang lebih menjanjikan bila
dibandingkan dengan berbagai usaha yang lain. Dinilai menjanjikan karena
melihat besarnya keuntungan yang diperoleh. Akan tetapi, usaha bisnis juga
6
mengandung risiko yang besar, risiko tersebut dapat berupa kerugian yang
akan diderita, bahkan kebangkrutan yang disebabkan oleh berbagai hal,
seperti ketidakmampuan mengatasi kemacetan usaha, ketidakmampuan
dalam menghadapi persaingan ketat, kurang atau tidak professional, dan
sebagainya (Samad:2016)
Ada empat pilar etika manajemen bisnis dalam perspektif Islam
seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu tauhid, adil,
kehendak bebas, dan tanggung jawab. Keempat pilar tersebut akan
membentuk konsep etika manajemen yang fair ketika melakukan kontrak-
kontrak kerja dengan perusahaan lain ataupun antara pimpinan dengan
bawahan. Konsep membangun ekonomi Islam, harus dilakukan sistem
ekonomi berbasis pada masyarakat atau umat dengan melalui sistem
perbankan Islam atau ekonomi Islam yang dikembangkan di dalam
masyarakat. Sistem ekonomi Islam dalam kehidupan umat, merupakan
salah satu piranti dan paling banyak digunakan dalam praktik perekonomian
manusia saat ini. Umat Islam tentunya tak bias lepas begitu saja dari sistem
ekonomi konvensional yang telah eksis. Akan tetapi, memahami sistem
ekonomi Islam ini diharapkan menjadi solusi terbaik bagi umat Islam, paling
bisa mengambil sikap secara tepat bijak ketika harus bersinggungan dengan
masalah-masalah ekonomi global saat ini. (Harahap : 2017)
1. Desain Produk
Menurut Indriyo Gitosudarmo dikutip Lestari (2016), Produk adalah
segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia
ataupun organisasi. Suatu perusahaan seringkali menjual atau
memasarkan tidak hanya satu produk sajatetapi bermacam produk yang
7
dipasarkannya. Produk adalah barang atau jasa yang dapat
diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa
ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan
atau kebutuhan. Desain produk jilbab saat ini berkembang dengan
pesat, terbukti dari banyaknya orang-orang yang membuka usaha jilbab
dan menawarkan desain yang unik. Sekarang ini juga sangat mudah
untuk menemukan Blogger atau YouTuber yang membahas konten
mengenai cara menggunakan jilbab hingga desain jilbab. (Hatta : 2018)
Desain memiliki konsep yang lebih luas dari pada gaya (style).
Desain selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga bertujuan
untuk memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan
menambah keunggulan bersaing. Adapun beberapa definisi desain
produk menurut para pakar, diantaranya menurut Kotler dan Keller
(2012:332) dalam jurnal Oktaviani (2015) “Desain produk adalah
totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan.”
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:273) dalam Jurnal
Oktaviani (2015), “Desain produk adalah konsep yang lebih besar
dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.
Gaya bisa menarik atau membosankan. Gaya yang sensasional bisa
menarik perhatian dan menghasilkan estetika yang indah, tetapi
gaya tersebut tidak benar-benar membuat kinerja produk menjadi
lebih baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya sekedar kulit luar,
desain adalah jantung produk”.
8
Aspek Desain Produk
Kotler dan Keller (2012:332) dalam Jurnal Oktaviani (2015)
menyatakan banyak sekali aspek-aspek rancangan atau desain produk
yang mencakup bentuk, fitur, mutu kesesuaian, daya tahan,
kehandalan, gaya, dan kemudahan perbaikan. Sedangkan konsep
produk dalam Islam yang utama adalah halal. Konsep halal mencakup
kenyataan bahwa tidak boleh ada bahan baku yang berbahaya di dalam
produk yang akan berdampak negatif pada pelanggan dan masyarakat.
Hal ini akan berdampak pada proses produksi barang dan jasa
yang harus berpedoman pada aturan Islam, yang tercermin dalam
hukum-hukum syari’ah, perdagangan barang dan jasa seperti alkohol,
judi, prostitusi dan ilmu sihir adalah dilarang. Meskipun dapat
menghasilkan profit yang sangat tinggi. Pedagang dalam perspektif
Islam, seharusnya tidak menyembunyikan informasi apapun tentang
produk yang dijual kepada konsumen. Bahkan jika produk tersebut
memiliki beberapa kekurangan (cacat), demikian juga sebaliknya,
seorang pedagang tidak boleh menambah-nambahkan atribut kualitas
produk yang ditawarkan jika atribut-atribut tersebut tidak pernah ada.
Oleh karena itu, perusahaan harus jujur berperilaku etis dalam rangka
menyediakan barang dan jasa dengan kualitas terbaik. Sehingga dapat
memenuhi ekspektasi dari pelanggan/konsumen mengenaik kesesuaian
transaksi dengan aturan-aturan Islam. (Siregar, 2016)
2. Persepsi Harga
Dalam menafsirkan konsep tentang harga tentu mempunyai
banyak penafsiran, di dalam ekonomi teori, pengertian harga, nilai
9
(value), dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan. Utility
ialah suatu atribut yang merupakan konsep yang melekat pada suatu
barang, yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan dan memuaskan konsumen. Value adalah nilai
suatu produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Sekarang ini,
ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi sudah
menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Jadi, harga
(price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. (Alma,
2016)
Harga Menurut Pandangan Tokoh Muslim
Dasar dari pengembangan ekonomi mikro tidak akan pernah
lepas dari penetapan harga yang dilatarbelakangi dari suatu proses
mekanisme pasar. Sedangkan mekanisme pasar sendiri terbentuk
karena adanya perpaduan antara teori permintaan dan penawaran yang
menjadi dasar dari pembentukan ilmu ekonomi yang lebih luas. Dalam
perkembangan ekonomi Islam, ilmuan muslim telah memberikan
perhatian khusus terhadap penetapan harga antara lain:
a. Abu Yusuf
Tercatat pada sejarah tokoh muslim pertama yang
menyinggung tentang mekanisme pasar dan harga ialah Abu
Yusuf yang memperhatikan peningkatan dan penurunan produksi
dalam kaitannya dengan perubahan. Pada saat itu beliau melihat
adanya suatu fenomena yang terjadi kelangkaan maka harga akan
naik sedangkan pada saat barang tersebut melimpah, maka harga
cenderung untuk turun atau lebih rendah.
10
Hal ini terpikirkan dalam logika kita adalah hal yang lumrah
adanya, namun Abu Yusuf menyangkal pendapat umum mengenai
hubungan terbalik antara persediaan dengan harga, karena dalam
kenyataanya tidak selalu terjadi. “kadang-kadang makanan
berlimpah, tetapi mahal dan kadang-kadang makanan sangat
sedikit tapi murah” disini ia menjelaskan bahwa harga tidak
bergantung pada permintaan saja, tetapi juga bergantung pada
kekuatan penawaran. Oleh sebab itu, peningkatan atau penurunan
harga tidak selalu berhubungan dengan peningkatan atau
penurunan permintaan. Ia mengatakan bahwa:
“Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang
dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya
tidak bisa diketahui. Melimpahnya makanan, demikian juga mahal
tidak disebabkan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal
merupakan ketentuan Allah” (Kitab Al-Kharaj)
Menurut beberapa pengamat, ucapan Abu Yusuf dikatakan
sebagai hasil penelitiannya pada masa itu, yaitu keadaan yang
bersamaan antara melimpahnya barang dan tingginya harga serta
kelangkaan barang dan harga rendah. Saat itu pula Abu Yusuf
menentang penguasa menetapkan harga pada analisisnya dalam
konsep pengendalian harga (tas’ir). (Karim, Adiwarman:2011)
b. Al-ghazali
Al-Ihya Ulumuddin karya Al-ghazali juga banyak membahas
topik-topik ekonomi, termasuk pasar. Dalam magnum opusnya itu
ia telah membicarakan barter dan permasalahannya, pentingnya
11
aktivitas perdagangan dan evolusi terjadinya pasar, termasuk
bekerjanya kekuatan permintaan dan penawaran dalam
memengaruhi harga. Al-ghazali tidak menolak bahwa mencari
keuntungan merupakan motif utama dalam perdagangan. Namun
ia memberikan penekanan kepada etika dalam bisnis, dimana etika
ini diturunkan dari nilai-nilai islam. Keuntungan yang
sesungguhnya adalah keuntungan yang diperoleh diakhirat kelak.
Ia juga menyarankan adanya peran pemerintah dalam menjaga
keamanan jalur perdagangan demi kelancaran perdagangan dan
pertumbuhan ekonomi.
Bentuk kurva permintaan yang berlereng negatif dan bentuk
penawaran yang berlereng positif telah mendapatkan perhatian
yang jelas dari Al-ghazali, meskipun tidak dinyatakan dalam
eksplisit. Ia menyatakan “jika petani mendapatkan pembeli dan
barangnya maka ia akan menjual harganya dengan harga lebih
murah” (P3EI, 2013). Keuntungan belum secara jelas dikaitkan
dengan pendapatan dan biaya, bagi Al-ghazali keuntungan adalah
kompensasi dari kepayahan perjalanan, resiko bisnis dan ancaman
keselamatan diri si pedagang. (Karim, Adiwarman : 2010)
Harga Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Melihat sejarah dan praktek perdagangan yang diajarkan
Rasulullah SAW, jelaslah bahwa dalam islam harga sesungguhnya
menjadi bagian yang tidak boleh diintervensi. Hal ini sebagai upaya
dalam pembentukan harga yang adil (qimah al adl) yang sesuai dengan
kekuatan permintaan dan penawaran pasar (Sukarno : 2013). Dalam
12
konsep Islam pertemuan antara permintaan dan penawaran tersebut
harus sesuai dengan prinsip rela sama rela, tidak ada pihak yang
terpaksa dan dirugikan secara dzolim pada tingkat harga tertentu
(Sumar’in : 2013)
Tujuan Penetapan Harga
Menurut Fandi Tjiptono (2016) dalam bukunya, pada dasarnya
ada beraneka ragam tujuan penetapan harga, berikut beberapa
diantaranya:
a. Survival (Keberlangsungan Hidup)
Salah satu tujuan pokok penetapan harga adalah demi
survival (keberlangsungan hidup) perusahaan. Dalam konteks ini,
biasanya harga secara temporer ditetapkan murah, kadangkala
lebih rendah dari pada biaya, dalam rangka mendorong terjadinya
penjualan. Tujuan survival biasanya ditempuh dengan harapan
situasinya bersifat sementara dan akan segera kembali normal.
b. Laba
Asumsi teori ekonomi klasik adalah setiap perusahaan
memaksimumkan laban. Dalam praktik, tujuan seperti ini sulit
diwujudkan karena begitu banyak variabel yang mempengaruhi
tingkat penjualan. Oleh karena itu, tujuan laba biasanya
dinyatakan dalam bentuk niali rupiah atau persentase pendapatan
penjualan yang dipandang memuaskan atau realistis dicapai oleh
pemilik dan manajemen puncak perusahaan.
13
c. Return Of Investment (ROI) (Laba Atas Investasi)
Tujuan orientasi pada ROI dinyatakan dalam bentuk rasio
laba terhadap investasi total yang dikeluarkan perusahaan dalam
riset dan pengembangan, serta fasilitas produksi dan aset yang
mendukung produk bersangkutan.
d. Pangsa Pasar
Perusahaan seringkali menetapkan peningkatan pangsa
pasar sebagai tujuan penetapan harga. Pangsa pasar dapat
berupa pangsa pasar relative dan pangsa pasar absolut. Pangsa
pasar relative adalah perbandingan antara penjualan produk
perusahaan dan penjualan produk pesaing utama. Sedangkan
pangsa pasar absolut adalah perbandingan antara penjualan
produk perusahaan dan penjualan industri secara keseluruhan.
e. Aliran Kas
Sebagian perusahaan menetapkan harga agar
menghasilkan kas secepat mungkin. Tujuan ini dipilih manakala
bermakud menutup biaya pengembangan produk secapatnya.
f. Status Quo (Kondisi yang ada pada saat ini)
Dalam kasus-kasus tertentu, perusahaan berada dalam
posisi kompetitif yang berharap dapat mempertahankan status
Quo. Tujuan status quo bisa berfokus pada sejumlah dimensi,
seperti mempertahankan pangsa pasar tertentu, menyamai harga
pesaing, mewujudkan stabilitas harga, dan mempertahankan citra
publik yang bertujuan membantu perusahaan menekan resiko
dengan jalan menstabilisasikan penetapan produk. Kompetisi pun
14
dapat beralih dari harga ke persaingan berbasis non-harga.
g. Kualitas Produk
Citra kualitas produk dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Harga mahal contohnya, kerapkali dijadikan
indikator kualitas tinggi oleh para konsumen. Upaya menghasilkan
produk kualitas tinggi biasanya membutuhkan biaya besar,
diantaranya biaya riset dan pengembangan, serta biaya bahan
baku yang digunakan. Konsumen mempertimbangkan merk dan
produk tersebut sekalipun harganya lebih mahal.
Mengukur Harga
Indikator yang digunakan untuk mengukur harga antara lain:
(Fure, 2013)
a. Harga barang terjangkau
b. Persaingan harga
c. Kesesuaian harga dengan kualitasnya
d. Kesesuaian harga dengan manfaatnya
Menurut penjual jilbab di salah satu toko di balai sidang
mengatakan, jilbab persegi, pashmina, dan jilbab instan sangat
digemari oleh mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Di Toko tersebut sendiri jilbab dijual dengan berbagai macam
harga, seperti yang dapat dilihat pada table di bawah ini:
15
Tabel 2.1
Daftar Harga Jilbab
Material Segiempat Pashmina Jilbab Instan
Cerruty Rp. 40.000 Rp. 45.000 Rp. 50.000-
Rp.150.000
Silky Rp. 35.000 Rp. 40.000 Rp. 50.000-Rp
150.000
Sumber: Harga Jilbab di Toko Balai Sidang Unismuh Makassar 2019
Menurut table 2.1 dapat dilihat rata-rata harga jilbab yang
dijual di Universitas Muhammadiyah Makassar dimulai dari harga
Rp. 50.000 hingga Rp. 150.000.
3. Keputusan Pembelian
Menurut Fandy Tjiptono (2005:21) dikutip dalam Oktaviani (2015)
“Keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen
mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternative
tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah
kepada keputusan pembelian.” Adapun menurut Schiffman dan Kanuk
(2004:547) dikutip dalam Oktaviani (2015) “Keputusan pembelian adalah
pemilihan dari dua alternatif pilihan keputusan pembelian”, artinya bahwa
seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa
alternatif pilihan.
Tahap-Tahap Proses Keputusan pembelian
Didalam proses keputusan pembelian, konsumen dihadapkan
pada proses yang pajang dalam menentukan keputusannya membeli
suatu produk. Menurut Kotler dan Keller (2012:189) dikutip dalam
16
Oktaviani (2015) “konsumen akan melalui lima tahap dalam pengambilan
keputusan pembelian, yaitu : pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian”
Sumber : Kotler dan keller (2012:189)
Gambar 2.1
Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian
Model lima tahap proses keputusan pembelian konsumen seperti
yang terlihat pada gambar 2.1 diatas, tidak semuanya selalu dilewati
oleh konsumen dalam proses pembelian. Adakalanya konsumen
melewatkan salah satu tahap atau membalik beberapa tahap.
1. Pengenalan masalah
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan
pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya
dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh
rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan
orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai
suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan
berdasarkan pengalaman yang sudah ada, sedangkan rangsangan
dari luar misalnya ada keinginan seseorang untuk memiliki sesuatu
produk atau barang akibat dari pengaruh atau dorongan dari luar
berdasarkan pengalaman yang sudah ada.
2. Pencarian informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari
Pencarian
Informasi
Evaluasi
alternatif
Pengenalan
Kebutuhan
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
17
informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang
tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan
kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan
memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari
kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari
informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi
pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang
maksimal. Sumber informasi terdiri dari empat kelompok, yaitu :
a) Pribadi: Keluarga, teman, tetangga, rekan.
b) Komersial: Iklan, situs Web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
c) Publik: Media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
d) Eksperimental: Penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
3. Evaluasi alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif
yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen
harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang
diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek
dan keputusan untuk membeli.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar
merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam
18
melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima
subkeputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode
pembayaran. Jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor
umum dapat mengintervensi antara maksud pembelian dan
keputusan pembelian.
5. Perilaku pasca pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek
barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak
dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan
dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli
terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.
Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan
negatif terhadap suatu produk/jasa dengan cara membantu konsumen
menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui
komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli
produknya. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir
saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca
pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan pemakaia produk pasca pembelian.
Keputusan Pembelian dalam Islam
Definisi keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan dari 2 atau
lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil
keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang
19
ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan
tidak membeli, maka dia ada dalam posisi membuat satu keputusan.
(Raharjani dikutip oleh Juwariyah:2016)
Di dalam Al-Qur’an terdapat pembahasan mengenai makan lah
yang halal dan jauhi makan-makanan yang haram. QS. Al-baqarah : 168
ن إنهۥ لك ت ٱلشيط ل طيبا ول تتبعوا خطو ا في ٱلرض حل أيها ٱلناس كلوا مم بين ي م عدو م Terjemahannya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi
baik daripada yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu“ (QS. Al-Baqarah 168)
Makna dari ayat tersebut ialah “Wahai manusia Makanlah dari rizki
Allah yang Dia halalkan bagi kalian yang terdapat di bumi, dalam
keadaan bersih dan bukan najis, yang bermanfaat dan tidak
memudharatkan, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan setan dalam
penetapan halal dan haram, bid’ah serta maksiat-maksiat.
Sesungguhnya ia adalah musuh kalian yang amat nyata
permusuhannya.”
Kehendak seseorang untuk membeli atau memiliki suatu
barang/jasa bisa muncul karena faktor kebutuhan ataupun faktor
keinginan. Kebutuhan ini terkait dengan segala sesuatu yang harus
dipenuhi agar suatu barang berfungsi secara sempurna. Keinginan
adalah terkait dengan hasrat ataupun harapan seseorang yang jika
dipenuhi tentu akan meningkatkan kesempurnaan fungsi manusia
ataupun suatu barang. (Risa:2015)
Ajaran islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan
20
ataupun keinginannya, selama dengan pemenuhan tersebut, maka
martabat manusia bisa meningkat. Semua yang ada di bumi ini
diciptakan untuk kepentingan manusia, namun manusia di perintahkan
untuk mengonsumsi barang/jasa yang halal dan baik saja secara wajar,
tidak berlebihan. Pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan tetap
dibolehkan sealama hal itu mampu menambah mashlahah atau tidak
mendatangkan mudharat.
B. Tinjauan Empiris
Widyarini dan Ardhi, Azhar Fazhu, (2015). UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, dengan judul penelitian “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Beli Busana Muslimah Melalui Online” Metode
pengambilan sampel adalah convenience sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 100 responden, Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengambilan keputusan beli.
Sedangkan persepsi responden terhadap harga, pelayanan, dan tingkat
kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
beli busana muslimah di online shop.
Muharam, Wifky dan Euis Soliha, (2017). Universitas Stikubank
Semarang, dengan judul penelitian “Kualitas Produk Citra Merek, Persepsi
Harga dan Keputusan Pembelian Konsumen Honda Mobilio” Teknik
pengambilan Sampel dengan accidental sampling, Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Honda Mobilio. Selanjutnya bahwa Citra
merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
21
Honda Mobilio serta persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Honda Mobilio.
Hatta, Holila dan Andriana Nabila Iswanti, (2018). Universitas Bakrie
Jakarta Indonesia, dengan judul penelitian “Trend Design Jilbab dan
Persepsi Harga Terhadap Keputusan Beli Jilbab (Kasus Pada Mahsiswi
Universitas Bakrie Jakarta)” Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan melakukan survey online yang melibatkan 150 pengguna
jilbab sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain produk
variabel harga masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. Kemudian secara bersama-sama variabel desain
produk dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian.
Safar, Ilham dan Novita Kumala Sari, (2018). Universitas Fajar
Makassar, dengan judul penelitian “Keputusan Pembelian Konsumen Jilbab
Pada Mahasiswi Di Kota Makassar” Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motif keputusan pembelian jilbab pada mahasiswi di
Kota Makassar dikarenakan asumsi tampilan jilbab di era saat ini yang kian
menarik untuk dikenakan dengan memadupadankan jilbab dengan pakaian
sehari-hari.
Jamaludin, Achmad, Zainul Arifin dan Kadarisman Hidayat, (2015).
Universitas Brawijaya Malang, dengan judul penelitian “Pengaruh Promosi
Online dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada
Pelanggan Aryka Shop di Kota Malang)” jenis penelitian yang dilakukan
adalah explanatory research atau penelitian penjelasan dengan
22
menggunakaan uji hipotesis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 91 orang yang merupakan
pelanggan Aryka Shop. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
simultan variabel bebas Promosi Online dan Persepsi Harga berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Secara
parsial yang dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa variabel
Promosi Online mempunyai tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Sedangkan
variabel Persepsi Harga mempunyai tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.
Berdasarkan perhitungan tersebut bahwa secara parsial Promosi Online dan
Persepsi Harga memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Sementara itu, analisis deskriptif menunjukkan bahwa dengan
melakukan promosi online dengan baik, maka akan meningkatkan minat
seseorang untuk melakukan keputusan pembelian dan serta menciptakan
persepsi harga yang sesuai dengan produk yang di tawarkan.
Suparno, Chandra (2016). Univeritas Jendral Sudirman, dengan judul
penelitian “Analisis Persepsi dan Sikap Individu Untuk Memilih Produk Hijab”
penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman mahasiswi
terhadap produk hijab dan memahami faktor-faktor penentu yang dipakai
oleh mereka dalam memilih produk hijab. Berbeda dengan penelitian di
sektor halal sebelumnya yang berfokus kepada sektor makanan halal, dalam
penelitian ini isu yang diangkat adalah halal fashion. Responden yang
dijadikan dalam partisipan dalam penelitian ini berasal dari kalangan
mahasiswi muslim sebanyak 20 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama terdiri dari 10 mahasiswi muslim yang aktif di organisasi
kerohanian Islam kampus sedangkan sisanya mahasiswi muslim non-
23
organisasi. Dengan menggunakan metode Focus Group Interviews,
terungkap bahwa mahasiswi yang terlibat sebagai anggota unit kerohanian
Islam kampus cenderung lebih memahami product knowledge tentang hijab
syar’i daripada mahasiswi yang tidak. Selain itu, terungkap pula bahwa
faktor standar ke-syar’i-an, model, ukuran, kenyamanan, dan harga menjadi
faktor penentu yang digunakan oleh mahasiswi dalam memutuskan untuk
membeli hijab.
Ulfa, Riskiyana., dkk. (2014). Universitas Jember, dengan judul
penelitian “Pengaruh Hijabers Community Terhadap Gaya Hidup Dan
Keputusan Pembelian Hijab Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Jember” penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (expalanatory
research). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa perempuan
berhijab pada Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Sampel yang dipilih
sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
convience sampling. Hasil peneilitian menunjukkan bahwa hijabers
community berpengaruh signifikan terhadap gaya hidup, gaya hidup
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian hijab dan hijabers
community berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian hijab
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Sari, Dian Novita, dkk. (2018). Universitas Brawijaya Malang, dengan
judul penelitian “Pengaruh Trend Fashion Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Pada Konsumen Wanita Butik Ria Miranda Cabang Malang)”
penelitian ini merupakan penelitian explanatory research dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen Wanita Butik Ria Miranda Cabang malang yang mengunjungi
24
Butik Ria Miranda Cabang Malang dan terdapat 12 orang responden yang
dijadikan sampel penelitian. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear
berganda menunjukkan bahwa variabel-variabel Trend Fashion yang terdiri
dari Gaya yang diterima, mayoritas kelompok, siklus waktu, dan pemimpin
opini secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan pembelian produk.
Ayuningtyas, L.D. (2015). Universitas Negeri Surabaya, dengan judul
penelitian “Pengaruh Harga, Promosi, Merek dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Jilbab Elzatta di Royal Plaza Surabaya” penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah infinite yaitu semua pemakai jilbab
Elzatta di Royal Plaza Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yang pertama ada pengaruh secara signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian Jilbab Elzatta. Yang kedua ada pengaruh secara
signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian. Yang ketiga ada
pengaruh secara signifikan antara merek tehadap keputusan pembelian.
Yang keempat ada pengaruh secara signifikan antara kualitas produk
terhadap keputusan pembelian, dan yang kelima ada pengaruh antara,
harga, promosi, merek dan kualitas produk secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian Jilbab Elzatta di Royal Plaza Surabaya.
Budi, Faisal Firdaus. (2017). Universitas Diponegoro, dengan judul
penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Desain Produk dan
Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sarung Tinju
Merek “AN-DA” di Jawa Tengah” berdasarkan hasil analisis data dan
25
pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan
bahwa variabel-variabel yang terdiri dari kualitas produk, harga, desain
produk, dan word of mouth menunujukkan hasil yang signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian konsumen terhadap sarung tinju merek “AN-
DA” di Jawa Tengah.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas,
maka perbedaan dalam penelitian ini terletak pada variabel penelitian yaitu
desain produk dan persepsi harga. selanjutnya hasil dari penelitian ini akan
dibandingkan dengan penelitian terdahulu dimana desain produk dan
persepsi harga terhadap keputusan pembelian hijab yang dilakukan oleh
masyarakat dapat ditemukan hal baru yang tidak ada sebelumnya.
Selanjutnya objek penelitian ini merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
C. Kerangka Pikir
Adanya Trend Hijab yang sedang terjadi di kalangan masyarakat
akan mempengaruhi konsumen membeli produk. Desain produk merupakan
sesuatu hal yang penting dalam menciptakan keputusan pembelian
konsumen, desain produk yang baik yaitu desain produk yang sesuai
dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan keinginan konsumen,
sehingga akan menimbulkan keputusan pembelian konsumen dalam
memenuhi kebutuhan konsumen.
Selain desain produk, harga juga dapat mempengaruhi konsumen
dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Perusahaan
harus bijak dalam menetapkan harga, karena harga akan dikaitkan dengan
kualitas produk, apabila harga yang ditetapkan tidak sesuai dengan kualitas
26
produknya maka akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli
produk tersebut. Harga juga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu
produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal
biasanya mempunyai kualitas yang baik. (Ayuningtyas : 2015)
Kehendak seseorang untuk membeli atau memiliki suatu barang/jasa
bisa muncul karena faktor kebutuhan ataupun faktor keinginan. Kebutuhan
ini terkait dengan segala sesuatu yang harus dipenuhi agar suatu barang
berfungsi secara sempurna. Keinginan adalah terkait dengan hasrat ataupun
harapan seseorang yang jika dipenuhi tentu akan meningkatkan
kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang. (Risa:2015)
Ajaran islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan
ataupun keinginannya, selama dengan pemenuhan tersebut, maka martabat
manusia bias meningkat. Semua yang ada di bumi ini diciptakan untuk
kepentingan manusia, namun manusia di perintahkan untuk mengonsumsi
barang/jasa yang halal dan baik saja secara wajar, tidak berlebihan.
Pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan tetap dibolehkan sealama hal itu
mampu menambah mashlahah atau tidak mendatangkan mudharat.
Dari uraian di atas tersebut maka dari itu kita dapat membuat
kerangka pemikiran mengapa konsumen memutuskan untuk membeli jilbab,
ada beberapa variabel yang menjadi pertimbangan konsumen, berikut
kerangka pikirnya:
27
D. Hipotesis
1. Pengaruh Desain Produk terhadap keputusan pembelian
Secara teoritik, menurut Kotler dan Keller desain yang baik
memberikan kontribusi pada kegunaan suatu produk disamping
penampilannya, karena desain mencapai inti suatu produk. Oleh karena
itu, desain produk dapat menjadi alat persaingan yang sangat baik dalam
pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
Secara Empiris, berdasarkan penelitian Holila Hatta (2018)
menjelaskan bahwa desain produk memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Penelitian Dian Novita Sari (2018) menjelaskan
bahwa trend fashion memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan penjelasan teoritik dan empiris yang diatas maka
diduga bahwa hipotesisnya sebagai berikut :
Desain Produk (X1)
1. Variasi Desain
2. Model Sesuai keinginan
3. Desain yang mengikuti
selera masa kini/trend
4. Daya tahan dan warna
produk
Persepsi Harga (X2) :
1. Harga terjangkau
2. Harga sesuai kualitas
3. Daya saing harga
Keputusan Pembelian (Y) :
1. Kesesuaian Produk
dengan selera.
2. Produk memiliki
kualitas yang
diingankan.
3. Produk sesuai warna
4. Melihat Produk dipakai
banyak orang.
5. Produk sesuai
kebutuhan
H2
H1
Gambar 2.2
Kerangka Pikir
28
H1 : Desain produk jilbab berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Secara teoritik, menurut Kotler dan Keller harga sangat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena harga merupakan
unsur penting dalam sebuah perusahaan dimana dengan adanya harga
maka perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan
perusahaan.
Secara empiris, berdasarkan penelitian oleh Ayuningtyas (2015)
menjelaskan bahwa harga memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Penelitian oleh Wifky Muharam (2017)
menjelaskan bahwa harga memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan teoritik dan empiris yang
diatas dapat diduga bahwa hipotesisnya sebagai berikut :
H2 : Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan metode survey. Metode Sugiyono (2014) penelitian deskriptif
adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang
berkenaan dengan pertanyaan terhadap keadaan variabel mandiri, baik
hanya pada satu variabel atau lebih. Menurut Sugiyono (2014) Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitan yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitaf/statistic, yaitu menjelaskan
hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka)
menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada konsumen Produk jilbab di Universitas
Muhammadiyah Makassar yang berlokasi di Jalan Sultan Alauddin No.
259, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan
menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
30
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan selama penelitian yaitu bulan September-
Oktober 2019.
C. Jenis dan Sumber Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data
yang dipaki untuk suatu keperluan. (Simanjuntak: 2019)
Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Sugiyono (2014) mendefiniskan sumber primer yaitu “Sumber Primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data.” Dalam penelitian ini peneliti memakai cara dengan pembagian
kuesioner kepada responden terpilih yaitu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung data primer yang diperoleh
dari studi dokumentasi yang bersifat siap cetak. Data sekunder pada
umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun
dalm arsip ataupun berbagai tulisan yang merupakan pendukung data.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional merupakan jabaran dari suatu variabel penelitian
ke dalam indikator-indikator atau gejala-gejala yang terperinci dengan
pemikiran variabel tersebut dapat diketahui. Di dalam definisi ini harus dapat
31
dioperasikan dengan jalan mencari indikator-indikator dari masing-masing
variabel.
Tabel 3.1
Operasioanlisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Desain Produk
(X1)
Totalitas fitur yang
mempengaruhi
bagaimana produk
terlihat, terasa, dan
berfungsi bagi
konsumen
1. Variasi Desain
2. Model Sesuai
keinginan
3. Desain yang
mengikuti
selera masa
kini/trend.
4. Daya Tahan
dan Warna
Produk
likert
Harga (X2) Suatu yang
diserahkan dalam
pertukaran untuk
mendapatkan suatu
barang
1. Harga
terjangkau
2. Harga sesuai
kualitas
3. Daya saing
harga
likert
Keputusan
Pembelian (Y)
Keputusan
konsumen
mengenai
preferensi atas
produk
1. Kesesuian
Produk dengan
selera
2. Produk memiliki
kualitas yang
diingankan
3. Produk sesuai
warna
4. Melihat Produk
dipakai banyak
orang.
5. Produk sesuai
kebutuhan
likert
Sumber : Simanjuntak, & Ekklesia, J. (2019). Pengaruh Desain Produk, Citra Merek. Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
32
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014) bahwa : “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari subyek/obyek yang mempunyai kualitas dari
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah
Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014) definisi sampel yaitu sebagai berikut:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.” Jenis teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang secara
sengaja ditetapkan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis terdiri dari 5 Jurusan yaitu, Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan, Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Islam, dan Pajak.
Sampel yang ambil pada penelitian ini yaitu Mahasiswi jurusan Ekonomi
Islam Angkatan 2015 dan 2016 sebanyak 50 responden dengan alasan
Jurusan Ekonomi Islam telah mempelajari tentang bisnis syariah.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa test, pedoman
wawancara, pedoman observaasi dan kuesioner (Zainuddin : 135) dikutip
Lestari (2016) Karena itu instrumen penelitian berkenaan dengan
validitas dan reliabilitas instrumen, serta pengumpulan data berkenaan
33
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sebelum
dilakukan pengukuran variabel.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert,
skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat sesesorang atau
sekelompok orang tentang fenomena social. (Zainuddin: 134) dikutip Lestari
(2016) Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan, jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Adapun skala
ukuran yang digunakan oleh penulis untuk menghitung jawaban skor
responden menggunakan skal likert. Ukuran skala yang digunakan ada 5
skala yaitu :
- Sangat setuju (SS) : diberi nilai 5
- Setuju (S) : diberi nilai 4
- Netral (N) : diberi nilai 3
- Kurang Setuju (KS) : diberi nilai 2
- Tidak Setuju (TS) : diberi nilai 1
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah
dengan kuesioner, yaitu pengumpulan data yang melakukan survey terhadap
mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Bentuk dari kuesionernya terdiri dari bagian pertama tentang
34
identitas responden, bagian kedua berisikan pernyataan-pernyataan. Adapun
cara pengumpulan data dalam penelitian ini, yakni :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau dikerjakan responden yang ingin diselidiki. Angket
yang digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap
pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan
jawaban karena alternative jawaban sudah disediakan dan membutuhkan
waktu singkat dalam menjawabnya. (Simanjuntak, 2019)
2. Tujuan Kuesioner
a. memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian.
b. memperoleh data dengan realibilitas dan validitas yang setinggi
mungkin.
H. Teknik Analisis
Penelitian kuantitatif, teknik analisis yang digunakan yaitu untuk
menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan
dalam sebuah penelitian. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis
data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. (Lestari : 2016)
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif. Teknik ini digunakan untuk menguji
apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak antar komponen
variabel terhadap keputusan pembelian produk. Analisis pengolahan data
menggunakan bantuan SPSS 24 for windows. Untuk mendapatkan hasil
penelitian yang maksimal, maka di perlukan pengujian, yaitu: (Agung : 2018)
35
1. Uji Realibilitas
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan text-retest (stability),
equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas
instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada pada instrument dengan teknik tertentu. (Sugiyono:153)
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS, uji signifikan dilakukan pada taraf signifikan 0,05, artinya
instrument dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis
product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti
0,6. Apabila koefisien Croanbach’s Alpha ≥ 7 maka dapat dikatakan
instrument tersebut reliable. (Sugiyono:273)
2. Uji Validitas
Uji Validitas (Test of validity) dilakukan untuk mengetahui apakah
alat pengukur telah disusun telah validitas atau tidak. Hasilnya akan
ditunjukkan oleh indeks sejauh mana alat ukur benar-benar mengukur
apa yang ingin diukur. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel. (Lestari:2016)
3. Uji Asumsi Klasik
Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus di penuhi
yaitu sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
36
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normail. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis gfarifk dan uji statistic. (Ghozali,
2016)
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot anatara lain
nilai prediksi variabel terikat (dependen. Selain itu dapat juga di uji
glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai absolut
residual terhadap variabel independen di atas tingkat kepercayaan
5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
c. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi anatar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
37
saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres
terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan VIF tinggi (karena VIF-1/tolerance). Model regeresi
yang bebas dari multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai
tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10. Sebaliknya, jika nilai Tolerance
< 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada multikolinearitas di antara
variabel independen (Ghozali, 2016).
4. Uji Hipotesis
Jika sebuah model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik
maka akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis
yaitu:
a. Uji Signifikansi Serempak (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh
variabel bebas secara bersama-sama atau secara serempak terhadap
variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
H0: β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh
38
yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: Minimal satu βi ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria
pengambilan keputusannya adalah:
1. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% atau Sig F ≥ α
2. Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel pada α = 5% atau Sig F < α
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji - t)
Uji statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial (individual)
bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model
hipotesis yang digunakan dalam uji-t ini adalah:
H0: βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: βi> 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
1. H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α = 5% atau Sig. t ≥ α
2. Ha ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% atau Sig. t < α
5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
39
variabel dependen (Ghozali, 2016).
6. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini
dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh
variabel dimensi-dimensi desain produk dan harga secara parsial
maupun secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. (Hatta :
2018). Persamaan yang digunakan adalah:
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝜀
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
𝛽0 = Konstanta
𝛽1−2 = Koefisien Regresi
X1 = Desain Produk
X2 = Harga
= Kesalahan Pengganggu (standard error)
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah
satu fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar yang didirikan
oleh Bapak Drs. EK, H. Wahab Saleh berdasarkan SK Rektor Unismuh
Makassar Nomor 021 Tahun 1978, Tanggal 07 Ramadhan 1398 H bertepatan
Tanggal 11 Agustus 1978 M, dimana Bapak Drs. EK, H. Wahab Saleh sebagai
Dekan pertama fakultas Ekonomi dan Bapak Drs. EK, Abd. Azis Sangkala
sebagai sekretari. Sejak saat itu resmilah fakultas ekonomi dalam memulai
aktivitas akademiknya dengan jumlah keseluruhan mahasiswa awal hanya
sebanyak 11 orang. Sering berjalannya waktu, pada tahun 1980 jumlah
mahasiswa terus bertambah menjadi 30 orang dimana pada saat itu jurusan
yang ada hanya jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP). Dan
pada tahun 1985, Bapak Drs. EK, H. Wahab Saleh kembali diangkat menjadi
Dekan fakultas ekonomi.
Diawal berdirinya Fakultas Ekonomi, dalam upaya mendapatkan jenjang
sarjana muda, mahasiswa dipersyaratkan terlebih dahulu menempuh jenjang
pendidikan yang dikenal dengan istilah program sarjana muda. Namun beberapa
tahun kemudian berdasarkan kebijakan pemerintah dengan keluarnya izin
terdaftar untuk jenjang program sarjana muda yang secara otomatis, ditingkatkan
41
program sarjana muda menjadi program Strata Satu (S1) dengan kewajiban
kelulusan mengikuti ujian Negara.
Pada tahun 1988, setelah masa kepemimpinan Bapak Drs. EK. H. Wahab
Saleh sebagai Dekan fakultas ekonomi, terpilih Bapak Drs. EK, H. Hamma
Muhidin sebagai Dekan periode ke-3 fakultas ekonomi dengan masa jabatan
sampai tahun 1992 dimana masa kepemimpinan beliau sebagai Dekan fakultas
ekonomi tidak banyak mengalami perkembangan dikarenakan keaktifan beliau
diorganisasi diluar kampus dimana salah satu beliau aktif sebagai direktur
bagaian keuangan di BPD.
Kemudian pada tahun 1992, setelah kepemimpinan Bapak Drs. EK, H.
Hamma Muhidin sebagai Dekan, terpilihlah Bapak Drs. Rasyid Abdullah sebagai
Dekan periode ke-4 dari tahun 1992 sampai dengan tahun 1996. Selanjutnya
pada tahun 1996 terpilihlah Bapak Muh. Amide Budi, SE. Sebagai Dekan periode
ke-5 dan periode ke-6 fakultas ekonomi dengan masa jabatan hingga tahun 2004
yang dimana beliau menjabat sebagai Dekan selama 2 periode. Selanjutnya
pada tahun 2004 diangkatlah Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM.
sebagai Dekan periode ke-7 dari periode 2004 sampai dengan 2005. Dalam mas
jabatannya, beliau meningkatkan peringkat Akreditasi Nilai B dan beliau juga
mengajukan adanya proposal program Strata Dua (S2) program prodi magister
Manajemen.
Pada tahun 2005, setelah kepemimpinan Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman
Rahim, MM. sebagai dekan fakultas ekonomi, digantikan Ibu Hj. Lilly Ibrahim,
SE., M.Si. periode ke-8 dengan masa jabatan tahun 2005 sampai dengan tahun
2013. Pada masa jabatannya beliau mendirikan program studi magister
42
Manajemen (S2) dan meningkatkan peringkat nilai Akreditasi prodi Akuntansi
darinilai C menjadi nilai B.
Pada tahun 2013, telah terpilih Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA.
Sebagai dekan fakultas ekonomi Unismuh Makassar. Pada masa jabatannya
beliau menganti nama fakultas ekonomi Unismuh Makassar menjadi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, meningkatkan peringkat nilai Akreditas
prodi Manajemen dan IESP dari nilai C menjadi menjadi nilai B. Selanjutnya
melahirkan prodi Ekonomi Islam dan prodi D3 Perpajakan, dan menjadikan
fakultas ekonomi dan bisnis Unismuh Makassar berbasis Syariah.
Pada tanggal 04 Maret 2017, Rektor Unismuh Makassar Bapak Prof. Dr. H.
Abd. Rahman Rahim, MM. Melantik Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Sebagai
dekan fakultas ekonomi dan bisnis menggantikan Bapak DR. H. Mahmud
Nuhung, MA. Dan saat ini jumlah mahasiswa di fakultas ekonomi dan bisnis
Unismuh Makassar semakin bertambah setiap tahun.
Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar
Adapun Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu:
a. Visi
Fakultas ekonomi dan bisnis yang terkemuka, unggul, terpercaya, dan
mandiri dalam mengembangkan, penguasaan, pengalaman ilmu pengetahuan
dan teknologi informasi di bidang ilmu ekonomi dan studi pembangunan,
manajemen, akuntansi, ekonomi islam, dan pajak.
43
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang dilandasi nilai
keislaman diarahkan sesuai dengan kebutuhan (stakeholder).
2) Menyelenggarakan penelitian pengabdian pada masyarakat.
3) Menyelenggarakan pendidikan yang berdasarkan Al-Islam
Kemuhammadiyahan.
2. Sejarah Singkat Hijab di Indonesia
Berdasarkan catatan sejarah, hijab pertama kali dipakai oleh seorang
muslimah bangsawan dari Makassar, Sulawesi Selatan pada abad 17. Cara
berhijabnya lalu ditiru oleh perempuan Jawa pada awal 1900-an setelah
berdirinya organisasi perempuan muslim Aisyiyah, yaitu salah satu organisasi
Islam terbesar yang sampai saat ini cukup berpengaruh di masyarakat melalui
kegiatan pendidikan, ekonomi, sosial dan juga kesehatannya.
Selama Orde Baru, pemerintah sempat melarang pemakaian hijab di
sekolah-sekolah. Pemerintahan di era Soeharto secara ketat mengendalikan
isu agama di arena publik. Pemerintah beranggapan bahwa hijab adalah simbol
politis yang berasal dari Mesir dan Iran yang situasi politiknya tidak sama
dengan situasi budaya Indonesia. Pemerintah saat itu khawatir bahwa hijab
akan dijadikan sebagai identitas politik yang akan mengganggu stabilitas
pemerintah.
Setelah itu pemakaian hijab semakin diterima di masyarakat. Tidak lama
kemudian, hijab telah menjadi tren terbaru di kalangan para muslimah. Hal ini
didukung oleh dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, telah menyatakan bahwa hijab adalah
pakaian ideal untuk muslimah. Pengakuan dari kedua organisasi inilah yang
44
menjadikan semakin banyak orang yang menerima hijab sebagai pakaian ideal
bagi muslimah di Indonesia. (Alimatul Qibtiyah, Artikel 2019)
Berdasarkan uraian di atas, Muhammadiyah merupakan salah satu
organisasi yang menjadikan hijab diterima di kalangan masyarakat, yang berarti
salah satu Universitas yang berada di bawah naungan organisasi
Muhammadiyah, yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar mempunyai
aturan sebagaimana para mahasiswi yang kuliah di Universitas
Muhammadiyah Makassar diwajibkan untuk memakai jilbab/hijab. Kewajiban
memakai hijab juga sudah di cantumkan dalam Alqur’an Surah Al-Ahzab ayat
59 dan An-Nur ayat 31.
B. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, responden yang diambil sebagai sampel ialah
Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Sampel sebanyak 50 responden.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert.
Tabel 4.1
Pengukuran Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 N = Netral 3
4 KS = Kurang Setuju 2
5 TS = Tidak Setuju 1
1) Karakteristik Responden
a. Penyajian Data Berdasarkan Angkatan/Stambuk
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data
tentang angkatan/stambuk responden yang dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
45
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Angkatan/Stambuk
ANGKATAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2015 25 50.0 50.0 50.0
2016 25 50.0 50.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dengan
angkatan 2015 adalah sebesar 25 orang dengan persentase 50.0% dan
angkatan 2016 sebanyak 25 orang dengan persentase 50.0%.
b. Penyajian Data Berdasarkan Model Hijab
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data tentang
model jilbab responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Model Jilbab
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa responden terbanyak
menggunakan model hijab segi empat sebanyak 28 orang dengan
persentase 56.0% dan responden yang menggunakan model jilbab
pashmina sebanyak 22 orang responden dengan persentase 44.9%.
MODEL JILBAB
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Segi Empat 28 56.0 56.0 56.0
Pashmina 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
46
c. Penyajian Data Berdasarkan Uang Saku
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data tentang
uang saku per-bulan responden yang dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Uang Saku Per-bulan
UANG SAKU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp. 500.000 27 54.0 54.0 54.0
> Rp. 500.000 23 46.0 46.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden
atau 54.0% memiliki uang saku per-bulan kurang dari Rp. 500.000 dan 23
orang atau 46.0% yang memiliki uang saku per-bulan lebih dari Rp.
500.000.
2) Deskripsi Variabel
a. Desain Produk
Adapun bentuk pernyataan-pernyataan gaji dalam angket adalah
sebagai berikut :
1) Saya memakai produk jilbab karena desain yang bervariasi.
2) Saya memakai produk jilbab yang nyaman di kepala saya.
3) Saya memakai produk jilbab yang memiliki desain sesuai dengan
masa kini/trend.
4) Saya memakai produk jilbab yang sesuai dengan warna pilihan saya.
47
Tabel 4.5
Responden Terhadap Desain Produk
Berdasarkan variabel diatas dapat diketahui pernyataan variabel
desain produk adalah:
1) Untuk item pernyataan X1.1 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
48% (setuju), kemudian 32% (Netral), frekuensi 16.0% (sangat
setuju), frekuensi 4.0% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling
rendah sebesar 0% (tidak setuju).
2) Untuk item pernyataan X1.2 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
46.0% (setuju), kemudian 34% (Netral), frekuensi 4% (sangat setuju),
frekuensi 8% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
3) Untuk item pernyataan X1.3 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
62% (Netral), kemudian 34% (setuju), frekuensi 4% (sangat setuju),
dan frekuensi yang paling rendah sebesar 0% (Kurang Setuju) dan
0% (tidak setuju).
4) Untuk item pernyataan X1.4 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
58% (setuju), kemudian 30% (Netral), frekuensi 10% (sangat setuju),
frekuensi 2% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
Butir SS S N KS TS TOTAL TOTAL
F % F % F % F % F % F %
X1.1 8 16 24 48 16 32 2 4 0 0 50 100
X1.2 6 12 23 46 17 34 4 8 0 0 50 100
X1.3 2 4 17 34 31 62 0 0 0 0 50 100
X1.4 5 10 29 58 15 30 1 2 0 0 50 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2019
48
b. Persepsi Harga
Adapun bentuk pernyataan-pernyataan gaji dalam angket adalah
sebagai berikut :
1) Saya membeli jilbab karena harganya sesuai dengan kualitasnya
2) Saya membeli jilbab karena harganya yang terjangkau.
3) Saya membeli jilbab di toko yang menawarkan harga yang murah.
Tabel 4.6
Responden terhadap Harga
Berdasarkan variabel diatas dapat diketahui pernyataan variabel
persepsi harga adalah:
1) Untuk item pernyataan X2.1 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
34% (setuju) dan 34% (Netral), kemudian 20% (kurang setuju),
frekuensi 12% (sangat setuju), dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
2) Untuk item pernyataan X2.2 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
46% (setuju), kemudian 24% (sangat setuju), frekuensi 20% (Netral),
frekuensi 10% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
3) Untuk item pernyataan X2.3 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
50% (Setuju), kemudian 32% (Sangat setuju), frekuensi 18% (Netral),
Butir SS S N KS TS TOTAL TOTAL
F % F % F % F % F % F %
X2.1 6 12 17 34 17 34 10 20 0 0 50 100
X2.2 12 24 23 46 10 20 5 10 0 0 50 100
X2.3 16 32 25 50 9 18 0 0 0 0 50 100
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2019
49
dan frekuensi yang paling rendah sebesar 0% (Kurang Setuju) dan
0% (tidak setuju).
c. Keputusan Pembelian
Adapun bentuk pernyataan-pernyataan gaji dalam angket adalah
sebagai berikut :
1) Saya memutuskan membeli jilbab karena sesuai dengan selera saya
2) Saya memutuskan membeli jilbab karena kualitas bahan yang nyaman
dipakai.
3) Saya memutuskan membeli jilbab karena warna sesuai dengan selera
saya.
4) Saya memutuskan membeli jilbab karena melihat teman/orang sekitar
saya memakainya
5) Saya memutuskan membeli jilbab sesuai dengan kebutuhan saya.
Tabel 4.7
Respon terhadap Keputusan Pembelian
Butir SS S N KS TS TOTAL TOTAL
F % F % F % F % F % F %
Y1 2 4 25 50 22 44 1 2 0 0 50 100,0
Y2 3 6 25 50 20 40 2 4 0 0 50 100,0
Y3 1 2 17 34 30 60 2 4 0 0 50 100,0
Y4 3 6 9 18 31 62 7 14 0 0 50 100,0
Y5 5 10 33 66 12 24 0 0 0 0 50 100,0
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2019
Berdasarkan variabel diatas dapat diketahui pernyataan variabel
keputusan pembelian adalah:
1) Untuk item pernyataan Y1 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
50% (setuju), kemudian 44% (Netral), frekuensi 4% (sangat setuju),
frekuensi 2% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
50
2) Untuk item pernyataan Y2 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
50% (setuju), kemudian 40% (Netral), frekuensi 6% (sangat setuju),
frekuensi 4% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
3) Untuk item pernyataan Y3 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
60% (Netral), kemudian 34% ( setuju), frekuensi 2% (sangat setuju),
frekuensi 4% (Kurang Setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar dan 0% (tidak setuju).
4) Untuk item pernyataan Y4 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
62% (Netral), kemudian 18% (setuju), frekuensi 6% (sangat setuju),
frekuensi 14% (kurang setuju) dan frekuensi yang paling rendah
sebesar 0% (tidak setuju).
5) Untuk item pernyataan Y5 menunjukkan frekuensi tertinggi sebesar
66% (Setuju), kemudian 24% (netral), frekuensi 10% (sangat setuju),
dan frekuensi yang paling rendah sebesar 0% (Kurang Setuju) dan
0% (tidak setuju).
3. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Sugiyono (2014) menyatakan bahwa : “Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan
dilakukan pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar sebanyak 50 responden. Kuesioner terdiri
51
dari 12 butir pernyataan yang menyangkut variabel bebas desain
produk, dan harga serta variabel terikat adalah keputusan pembelian.
Berikut adalah tabel hasil uji validitas:
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Uji Validitas
No Variabel (X)
pertanyan
r hitung r table Keterangan
1 Variabel X1 X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
0,789
0,742
0,827
0,569
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Variabel X2 X2.1
X2.2
X2.3
0,882
0,881
0,781
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
3 Variabel Y Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
0,787
0,747
0,804
0,814
0,548
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 4.8 terkait pengujian hasil uji validitas dengan
seluruh indikator pertanyaan yang tertuang dalam kuisioner sebagai alat
ukur, terhadap variabel Y, diperoleh hasil untuk keseluruhan nilai rhitung
lebih besar dari nilai rtabel dengan standar signifikansi yakni 1%,(0,361),
dengan hasil ini maka seluruh pertanyaan dalam kousiner penelitian
mempunyai korelasi atau mempunyai hubungan dan signifikan.
b. Uji Realibilitas
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan text-retest (stability),
equivalent dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas
52
instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada pada instrument dengan teknik tertentu. (Sugiyono:153)
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS, uji signifikan dilakukan pada taraf signifikan 0,05, artinya
instrument dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis
product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti
0,6. Apabila koefisien Croanbach’s Alpha ≥ 7 maka dapat dikatakan
instrument tersebut reliable. (Sugiyono:273)
Tabel 4.9
Uji Realibilitas
No Variabel Jumlah
item
Cronbach”s
alpha item
deleted
Nilai
standar
Keterangan
1 VARIABEL X1 3 0,711 0,6 Reliabel
2 VARIABEL X2 4 0,803 0,6 Reliabel
3 VARIABEL Y 5 0,796 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan data di atas maka di peroleh hasil, bahwa
keseluruhan dari indikator pertanyaan yang teruang dalam kuesioner
memenuhi standar konsistensi, dan handal (reliable). Sebab seluruh
pertanyaan memiliki nilai > 0,6, sebagai standar nilai reliabel dalam suatu
angket penelitian.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan Pengujian normalitas untuk menguji
data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak
normal. Jika distribusi data normal, (lebih besar dari nilai probabilitas
53
0,05), maka analisis data dan pengujian hipotesis digunakan statistik
parametrik. berikut hasil uji normalitas di sajikan dalam bentuk tabel :
Tabel 4.10
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
Unstandardize
d Residual
N 50 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000 .0000000
Std. Deviation 1.40724653 1.40724653
Most Extreme Differences Absolute .112 .112
Positive .088 .088
Negative -.112 -.112
Test Statistic .112 .112
Asymp. Sig. (2-tailed) .155c .155c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa uji kolomogrov sumirnov di
dapatkan nilai uji normalitas sebesar 0,155 dimana nilai ini lebih besar
dari nilai standar yakni 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa pada uji
normalitas terdistribusi normal.
Berdasarkan Gambar 4.1 uji normalitas plot kita dapat melihat
bahwa titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa pola
distribusinya normal.
54
Gambar 4.1
Uji Normalitas P-Plot
2) Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi (keeratan)
hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran
koefisien korelasi (r). Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerence lebih
kecil dari nilai 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari nilai 10,00 dan dikatan
tidak terjadi multikolenieritas jika nilai tolerence lebih besar dari nilai
0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari nilai 10,00. Berikut data hasil uji
multikolineritas:
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
55
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -.055 1.982 -.028 .978
Desain
Produk
.904 .101 .788 8.980 .000 .969 1.032
Harga .387 .096 .355 4.049 .000 .969 1.032
a. Dependen Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Dari hasil perhitungan yang ada pada tabel uji multikolenieritas
nilai variabel bebas tolerence dan nilai VIF dimana angka VIF lebih kecil
dari angka 10,00 dan nilai tolerance melewati batas standar yakni 0,10
sehingga dapat di simpulkan bahwa pada uji multikolenieritas ini bebas
dari multikolenieritas.
3) Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
56
Berdasarkan uji heterokedasititas di atas maka, di peroleh hasil
bahwa titik- titik yang terdapat dalam gambar di atas menunjukkan bahwa
penyebaran titik-titik di atas tidak membentuk pola, kemudian tidak
membentuk gelombang dan penyebaran titik di atas tidak tertuju pada
satu titik saja, namun pola titik di atas menyebar dengan rata, sehingga
dapat di simpulkan bahwa dalam uji ini tidak terdapat heterokedasititas.
4) Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah
autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka perasamaan tersebut menjadi
tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Ukuran dalam menentukan
ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson
(DW).Berikut ini hasil uji autokorelasi :
Tabel 4.12
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .806a .649 .634 1.437 1.709
a. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
b. Dependen Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan dalam uji autokorelasiini di peroleh pula nilai DW=
1,709, selanjutnya di bandingkan dengan nilai tabel signifikan yakni 5%
(0,05) dengan jumlah sampel N= 50 dan jumlah variabel independen
yakni :2=(K=2)=2,50 sehingga di dapatkan hasil dari dU tabel=1,628 nilai
DW yang diperoleh menunjukkan lebih besar dari batas nilai dU yakni
1,628, dan kurang dari (4-du) 4-1,628= 2,372, sehingga dari hasil
tersebut dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
57
5) Uji Hipotesis
a) Uji Signifikansi Serempak (Uji F)
Uji f merupakan uji yang bertujuan untuk melihat tingkat pengaruh
variabel independen secara serempak terhadap variable dependen,
berikut hasil uji f disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.13
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 179.463 2 89.732 43.462 .000b
Residual 97.037 47 2.065
Total 276.500 49
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan tabel di atas maka di peroleh hasil nilai
signifikansi uji simultan yakni : 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas
yakni 0,05 dan diperoleh pula F hitung lebih bersar dari pada F tabel
( 43,462 > 2,570) sehingga dari hasil ini dapat simpulkan bahwa
bahwa seluruh variabel independen secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap variabel depedent.
b) Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji t merupakan uji yang bertujuan untuk melihat sejauh mana
variabel berpengaruh terhadap variabel dependen, namun dalam
metode variabel secara sendiri, atau berdikasi. Dan berdasarkan tabel
uji regresi linier berganda maka hasil uji di peroleh sebagai berikut :
58
Tabel 4.14
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.055 1.982 -.028 .978
Desain Produk .904 .101 .788 8.980 .000
Harga .387 .096 .355 4.049 .000
a. Dependen Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS,2019
1) Uji signifikan varibel desain produk (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y), diperoleh hasil nilai value = 0,000 dan lebih kecil
dari nilai standar probabilitas yakni <0,05 sedang nilai t hitung=
8,980, lebih besar dari nilai t tabel yakni sebesar 2,011, dari hasil
tersebut maka di peroleh hasil variabel desain produk (X1),
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian jilbab.
2) Uji signifikan variabel Harga (X2) terhadap keputusan pembelian
(Y), di peroleh hasil nilai value= 0,000 lebih kecil dari nilai standar
<0,05 sedang nilai t hitung = 4,049 lebih besar dari nilai t tabel
yakni 2,011, dari hasil ini dapat di asumsikan bahwa variabel
harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
jilbab.
d. Uji Analisis Regresi Berganda
Analisis berganda merupakan kecermatan untuk melihat tingkat
pengaruh dari subjek (desain produk dan harga) terhadap keputusan
pembelian jilbab, maka untuk menganalisa hal yang di maksud digunakan
persamaan regresi dan korelasi dengan menggunakan media (SPSS),
adapun data hasil analisa sebagai berikut :
59
Tabel 4.15
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.055 1.982 -.028 .978
Desain Produk .904 .101 .788 8.980 .000
Harga .387 .096 .355 4.049 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan hasil di atas, maka dapat di jabarkan sebagai berikut :
Y= -0,055+ 0,904(X1)+ 0,387(X2)+e
Merujuk pada hasil di atas maka di peroleh hasil analisis
varibel indepen ke depeden sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar -0,055 menunjukkan bahwa tanpa adanya
desain produk dan harga maka akan mempengaruhi keputusan
pembelian. Menurut Rietvied dan Suaryanto dalam Simanjuntak
(2019) nilai konstanta yang negatif bukan menjadi alasan untuk
menyimpulkan bahwa persamaannya salah. Konstanta yang
negative tidak masalah sepanjang X1 dan X2 tidak mungkin sama
dengan 0 karena tidak mungkin dilakukan.
b. Variabel desain produk (X1) memiliki koefisien regresi sebesar
0,904 Ini menunjukkan bahwa variabel desain produk sebagai
variabel independen menunjukkan bahwa variabel ini mempunyai
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian jilbab.
c. Variabel harga (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,387
bahwa dengan nilai ini dapat di artikan bahwa variabel harga (x2)
60
memiliki sumbangsi pengaruh positif terhadap keputusan
pembelian jilbab.
Berdasarkan dari hasil persamaan regresi di atas maka di
peroleh variabel gdesain produk (X1) merupakan variabel yang
sangat dominanan berpengaruh diantara variabell harga (X2)
terhadap keputusan pembelian.
e. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.16
Uji Koefesien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .806a .649 .634 1.437
a. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2019
Berdasarkan hasil uji persamaan regresi, maka di peroleh nilai
R sebesar 0,806 dan bernilai positif, sehingga nilai R dapat dikatakan
variabel X memiliki sumbangsi pengaruh yang searah dengan variabel
terkait yakni (Y), Sedang nilai R square (koefisien determinasi) sebesar
0,649 (64,9%), di mana nilai ini menunjukkan bahwa variabel X memiliki
sumbangan prediksi pengaruh terhadap variabel terkait yakni; Y,
sedang sisanya (100%-64,9%=35,1%), dipengaruhi variabel lain yang
tidak di masukkan dalam penelitian ini.
C. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
peran dan pengaruh variabel desain produk (X1) dan variabel harga (X2)
61
terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Di mana dalam penelitian ini
pula, bertujuan untuk melihat dari seluruh variabel X, manakah variabel yang
memberikan kontribusi besar dalam keputusan pembelian (Y) jilbab.
Hasil perhitungan melaui analisis data menunjukkan adanya
pengaruh positif antara variabel desain produk (X1) dan harga (X2) terhadap
variabel keputusan pembelian (Y) jilbab. Secara uji parsial (t) menunjukkan
adanya pengaruh signfikan variabel desain produk (X1) dan variabel harga
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y) jilbab, dan secara uji simultan (F)
menunjukkan hal yang sama pula. Dalam hubungan uraian di atas, maka di
sajikan dalam pembahasan bahwa pengaruh variabel desain produk (X1)
terhadap keputusan pembelian (Y), adapun konsep produk dalam Islam
yang utama adalah halal. Konsep halal mencakup kenyataan bahwa tidak
boleh ada bahan baku yang berbahaya digunakan dalam produk yang akan
berdampak negatif pada pelanggan atau masyarakat.
Hal ini akan berdampak pada proses produksi barang dan jasa yang
harus berpedoman pada aturan Islam, yang tercermin dalam hukum-hukum
syari’ah, perdagangan barang dan jasa seperti alkohol, judi, prostitusi dan
ilmu sihir adalah dilarang. Meskipun dapat menghasilkan profit yang sangat
tinggi. Pedagang dalam perspektif Islam, seharusnya tidak menyembunyikan
informasi apapun tentang produk yang dijual kepada konsumen. Bahkan jika
produk tersebut memiliki beberapa kekurangan (cacat), demikian juga
sebaliknya, seorang pedagang tidak boleh menambah-nambahkan atribut
kualitas produk yang ditawarkan jika atribut-atribut tersebut tidak pernah
ada. Oleh karena itu, perusahaan harus jujur berperilaku etis dalam rangka
menyediakan barang dan jasa dengan kualitas terbaik. Sehingga dapat
62
memenuhi ekspektasi dari pelanggan/konsumen mengenaik kesesuaian
transaksi dengan aturan-aturan Islam. (Siregar, 2016)
Sehubungan dengan hal di atas, maka peneliti mencoba melakukan
tinjauan lapangan (pendekatan interaktif) dengan sejumlah mahasiswi,
dimana kemudian di peroleh hasil desain produk sangat memiliki pengaruh
besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Terkait dengan hal itu
maka dalam kegitan penelitian ini, peneliti mengregulasikan temuan di
lapangan kedalam pendekatan keilmuan melalui uji anlisis statistik, yang di
mana di peroleh hasil yakni, Berdasarkan hasil analisis penelitian (uji
persamaan regresi), maka di peroleh kofisien regresi variabel desain produk
yakni: 0,904 yang berarti bahwa variabel desain produk (X1) memiliki
sumbangsi pengaruh signifikan terhadap peningkatan keputusan pembalian
jilbab, dan pengujian secara parsial (uji f) menunjukkan bahwa variabel
desain produk (X1), berpengaruh secara nyata dalam upaya mempengaruhi
keputusan pembalian jilbab pada mahasiwi.
Hasil penelitian yang ini, memiliki kesamaan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Holila Hatta dan Andriana Nabila Iswanti
(Universitas Bakrie Jakarta, 2018) dengan judul Trend Design Jilbab dan
Persepsi Harga Terhadap Keputusan Beli Hijab (Kasus Pada Mahasiswi
Universitas Bakrie Jakarta)” dan Simanjuntak (2019) dengan judul Pengaruh
Desain Produk, Citra Merek, Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Tupperware Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara, yang mengemukakan bahwa “Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menyatakan bahwa Desain Produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian”.
63
Pengaruh variabel harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
Dalam menafsirkan konsep tentang harga tentu mempunyai banyak
penafsiran, di dalam ekonomi teori, pengertian harga, nilai (value), dan utility
merupakan konsep yang saling berhubungan. Utility ialah suatu atribut yang
merupakan konsep yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan
barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan memuaskan
konsumen. Value adalah nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk
lain. Sekarang ini, ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi
sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Jadi, harga
(price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. (Alma,
2016)
Melihat sejarah dan praktek perdagangan yang diajarkan Rasulullah
SAW, jelaslah bahwa dalam islam harga sesungguhnya menjadi bagian
yang tidak boleh diintervensi. Hal ini sebagai upaya dalam pembentukan
harga yang adil (qimah al adl) yang sesuai dengan kekuatan permintaan dan
penawaran pasar (Sukarno : 2013). Dalam konsep Islam pertemuan antara
permintaan dan penawaran tersebut harus sesuai dengan prinsip rela sama
rela, tidak ada pihak yang terpaksa dan dirugikan secara dzolim pada tingkat
harga tertentu (Sumar’in : 2013)
Sehubungan dengan hal di atas maka, peneliti mencoba mengkaji
lebih dalam terhadap objek penelitian dengan melakukan tinjauan lapangan,
di mana hasil tinjauan lapangan di peroleh bahwa harga terhadap keputusan
pembelian telah berjalan sesuai penetapan harga yang telah di tentukan
oleh pedagang, dan kemudian harga produk jilbab yang di tawarkan kepada
mahasiswi, merupakan harga yang terjangkau berdasarkan uang saku per-
64
bulan mereka. Berdasarkan hasil lapangan di atas, maka peneliti
mengregulasikan temuan di lapangan dengan uji statistik data (uji
persamaan regresi), di mana diperoleh hasil nilai koefisien regresi untuk
variabel harga sebesar= 0.387, yang berarti bahwa dengan variabel harga
memiliki sumbangsi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian jilbab.
Dari hasil ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu yang
di lakukan oleh, Ayuningtyas, L. D. (Universitas Negeri Surabaya), 2015,
dengan judul Pengaruh Harga, Promosi, Merek dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Jilbab Elzatta di Royal Plaza Surabaya,
dan Muharam, Wifky dan Euis Soliha. (2017) dengan judul Kualitas Produk
Citra Merek, Persepsi Harga dan Keputusan Pembelian Konsumen Honda
Mobilio, yang mengemukakan bahwa “Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Harga memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah didapatkan, maka kesimpulannya
adalah:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bahwa desain produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal
ini dapat dilihat dari hasil uji t pada variabel desain produk dengan t
hitung sebesar 8, 980 lebih besar dari t tabel 2,011 dan nilai signifikan
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dengan demikian H0
diterima dan menolak Ha.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bahwa harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji t pada variabel harga dengan t hitung sebesar 4,049 lebih besar
dari t tabel 2,011 dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,000<0,05), dengan demikian H0 diterima dan menolak Ha.
B. Saran
Beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat sebagai masukan,
yaitu:
1. Bagi pimpinan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar, untuk selalu memberikan edukasi dan
informasi terbaru tentang perkembangan bisnis pada saat sekarang ini,
terutama pada bidang bisnis syariah.
2. Bagi Toko Penjual Jilbab, ada beberapa cara untuk meningkatkan
keputusan pembelian dari indikator desain produk, seperti jilbab yang
66
memiliki tekstur halus dan lembut agar nyaman dipakai oleh konsumen,
dan juga lebih memperhatikan keseimbangan warna, mengikuti warna
sekarang yang sering dipasarkan dan digemari. Meningkatkan
keputusan pembelian dari indikator harga, yaitu dengan memberikan
harga yang terjangkau dan juga sesuai dengan kualitasnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan melibatkan
variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga
dapat memperkaya khasana ilmu dan pengetahuan terhadap produk
jilbab.
67
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan Alma, Buchari. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta Agung, Arif F. (2018). Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Komparatif Pada Konsumen Indomaret dan Swalayan Surya Jalur 2 Korpri). Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Ayuningtyas, L. D. (2015). Pengaruh Harga. Promosi, Merek dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Jilbab Ezatta di Royal Plaza Surabaya. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.
Aziz, Abdul. (2013). Etika Bisnis Perspektif Islam. Bandung: Alfabeta.
Budi, Faisal Firdaus. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Desain
Produk dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Sarung Tinju Merek “AN-DA” di Jawa Tengah. Diponegoro Journal Of Management Vol. 6, No. 4.
Desyafitri, Maike. (2015). Komunikasi Persuasif Komunitas Hijabers Pekanbaru
Dalam Merekrut wanita Berjilbab di Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Vol. 2, No. 1. Februari 2015.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hatta, Holila, I. N. Andriana. (2018). Trend Design Hijab dan Persepsi Harga
Terhadap Keputusan Beli Hijab (Kasus Pada Mahasiswi Universitas
Bakrie Jakarta). Journal of Enterpeneurship, Management, and Industry
(JEMI) Vol. 1 No. 3. September 2018.
Jamaluddin Achmad, Zainul Arifin dan Kadarisman Hidayat. (2015). Pengaruh
Promosi Online dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian
(Survei Pada Pelanggan Aryka Shop di Kota Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 21, No. 1. April 2015.
Juwariyah, S. (2016). Analisis Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Busana Muslim (Studi Pada Masyarakat Kudus Belanja Di
Toko Zoya Sebagai Franchise Merek Zoya Di Kab. Kudus). Kudus.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
Karim, Adiwarman. (2010). Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, Cet. 3.
68
Kotler, P. and Gary Armstrong. (2012). Principles of Marketing 14th Edition.
London: Pearson.
Kotler, Phillip and Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management, 14th Edition. London: Pearson.
Lestari, A. (2016) Pengaruh Harga dan Produk Terhadap Keputusan Membeli
Produk Elzatta (Studi Kasus Pada Mahasiwa UIN Raden Fatah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam). Palembang. Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.
Muharam, Wifky dan Euis Soliha. (2017). Kualitas Produk Citra Merek, Persepsi
Harga dan Keputusan Pembelian Konsumen Honda Mobilio. Prosiding
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers Unisbank Ke-3
2017.
Oktaviani, O. (2015). Pengaruh Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Distro Flashy Bandung (Studi Kasus Pada Distro Flashy Bandung). Universitas Islam Bandung.
Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta atas Kerja Sama Dengan Bank Indonesia. 2014. Ekonomi Islam. Jakarta. Rajawali Pers.
Ridwan, M. (2002). Konsep Pembangunan Menurut Ekonomi Islam Dalam Buku
Ekonomi dan Bank Syariah. Meda: IAIN Press.
Risa, H. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Batubata Di Kenagarian Aripan Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok Sumatera Barat Menurut Ekonomi Islam.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekan Baru. Safar, Ilham dan Sari, N. K. (2018). Keputusan Pembelian Konsumen Jilbab
Pada Mahasiswi Di Kota Makassar. Universitas Fajar Makassar.
Samad, Mukhtar. (2016). Etika Bisnis Syariah berbisnis sesuai dengan moral
Islam. Yogyakarta: Sunrise.
Sari, Dian Novita, Achmad Faisal DH dan Lusy Deasyana Rahma Devita. (2018).
Pengaruh Trend Fashion Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Wanita Butik Ria Miranda Cabang Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 60, No. 1. Juli 2018. Simanjuntak, & Ekklesia, J. (2019). Pengaruh Desain Produk, Citra Merek, Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.
69
Siregar, Rizal Ma’ruf A. (2016). Konsep Keadilan Dalam Bauran Pemasaran Menurut Perspektif Islam. IAIN Pandangsidumpuan.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sumar’in. (2013). Ekonomi Islam, Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif
Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sunyoto, D. (2013). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi, dan
Kasus. Yogyakarta. PT. Buku Seru.
Suparno, Chandra. (2016). Analisis Persepsi dan Sikap Individu Untuk Memilih
Produk Hijab. Media Ekonomi dan Manajemen Vol. 31, No.1. Januari
2016. Supramono, & Haryanto. (2014). Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran.
Yoyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Ulfa, Riskiyana, Deasy Wlandari dan N. Ari Subagio. (2014). Pengaruh Hijabers
Community Terhadap Gaya Hidup Dan Keputusan Pembelian Hijab
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember. E-Journal
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Vol. 1, No. 1.
Widyarini dan A. F. Azhar. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan Beli Busana Muslimah Melalui Online.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yani, Anisa Fitri. (2017). Kebijakan Pemerintah Indonesia Tentang Ekonomi
Syariah. UIN Sultan MaulanaHasanuddin Banten. Jurnal Keislaman,
Kemasyarakatan & Kebudayaan Vol. 18 No. 1, Januari-Juni 2017
Zainuddin dan Masyhuri. (2011). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis
dan Aplikatif. Bandung. Refika Aditama.
https://www.kompasiana.com/ranaaslam/5c680038677ffb5f7b0d32b8/konsumsi- dalam-sudut-pandang-islam (Diakses, 5 oktober 2019) https://theconversation.com/hijab-di-indonesia-sejarah-dan-kontroversinya-112029 (Diakses,5 oktober 2019) http://pendidikan-hukum.blospot.com/2010/10/jilbab-dalam-lintasan-sejarah-islam_26.html?m=1 (Diakses, 5 Oktober 2019)
70
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel
Penelitian Terdahulu
No Nama Jurnal/Judul Pendekatan Hasil Penelitian
1 Riskiyana
Ulfa,
Deasy
Wulandari,
dan N. Ari
Subagio
(2014)
e-Journal Ekonomi
Bisnis dan
Akuntansi Vol. 1
No. 1 (Pengaruh
Hijabers
Community
Terhadap Gaya
Hidup Dan
Keputusan
Pembelian Hijab
Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Universitas
Jember)
Kuantitatif Hasil peneilitian
menunjukkan
bahwa hijabers
community
berpengaruh
signifikan terhadap
gaya hidup, gaya
hidup berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian hijab
dan hijabers
community
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian hijab
pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember.
2
Widyarini
dan Azhar
Fazhu
Ardhi,
(2015
Journal
ummgl.ac.id Vol.
13 No. 1 (Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Pengambilan
Keputusan Beli
Busana Muslimah
melalui Online)
Kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa iklan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
pengambilan
keputusan beli.
Sedangkan
persepsi repsonden
terhadap harga,
pelayanan, dan
tingkat
kepercayaan tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
pengambilan
keputusan beli
busana muslimah
di online shop.
3 Achmad
Jamaludin,
Zainul
Arifin dan
Kadarisma
n Hidayat,
(2015).
Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol.
21, No. 1. April
(2015 (Pengaruh
Promosi Online
dan Persepsi
Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian ( Survei
Pada Pelanggan
Aryka Shop di
Kota Malang)
Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa secara
simultan variabel
bebas Promosi
Online dan
Persepsi Harga
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel terikat
yaitu Keputusan
Pembelian. Secara
parsial yang dapat
dilihat dari hasil uji t
yang menunjukkan
bahwa variabel
Promosi Online
mempunyai tingkat
signifikansi 0,000 <
0,05. Sedangkan
variabel Persepsi
Harga mempunyai
tingkat signifikansi
0,000 < 0,05.
Berdasarkan
perhitungan
tersebut bahwa
secara parsial
Promosi Online dan
Persepsi Harga
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
Keputusan
Pembelian.
Sementara itu,
analisis deskriptif
menunjukkan
bahwa dengan
melakukan promosi
online dengan baik,
maka akan
meningkatkan
minat seseorang
untuk melakukan
keputusan
pembelian dan
serta menciptakan
persepsi harga
yang sesuai
dengan produk
yang di tawarkan.
4 Locana
Dewi
Ayuningtya
s (2015)
Jurnal pendidikan
tata niaga, Vol. 3,
No. 2 (Pengaruh
Harga, Promosi,
Merek dan
Kualitas Produk
Terhadap
Keputusan
Pembelian Jilbab
Elzatta di Royal
Plaza Surabaya)
Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa yang
pertama ada
pengaruh secara
signifikan antara
harga terhadap
keputusan
pembelian Jilbab
Elzatta. Yang
kedua ada
pengaruh secara
signifikan antara
promosi terhadap
keputusan
pembelian. Yang
ketiga ada
pengaruh secara
signifikan antara
merek tehadap
keputusan
pembelian. Yang
keempat ada
pengaruh secara
signifikan antara
kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian, dan
yang kelima ada
pengaruh antara,
harga, promosi,
merek dan kualitas
produk secara
bersama-sama
terhadap keputusan
pembelian Jilbab
Elzatta di Royal
Plaza Surabaya.
5. Chandra
Suparno
(2016)
Media Ekonomi
dan Manajemen
Vol. 31 No. 1,
Januari 2016
(Analisis Persepsi
dan Sikap Individu
Untuk Memilih
Produk Hijab)
Kualitatif penelitian ini
bertujuan untuk
mengeksplorasi
pemahaman
mahasiswi
terhadap produk
hijab dan
memahami faktor-
faktor penentu yang
dipakai oleh
mereka dalam
memilih produk
hijab. Dengan
menggunakan
metode Focus
Group Interviews,
terungkap bahwa
mahasiswi yang
terlibat sebagai
anggota unit
kerohanian Islam
kampus cenderung
lebih memahami
product knowledge
tentang hijab syar’i
daripada mahasiswi
yang tidak. Selain
itu, terungkap pula
bahwa faktor
standar ke-syar’i-
an, model, ukuran,
kenyamanan, dan
harga menjadi
faktor penentu yang
digunakan oleh
mahasiswi dalam
memutuskan untuk
membeli hijab.
6 Wifky
Muharam
dan Euis
Soliha,
(2017)
(Kualitas Produk,
Citra Merek,
Persepsi Harga
dan keputusan
pembelian
Konsumen Honda
Mobilio)
Kuantitatif Hasil Penelitian
menunjukkan
bahwa kualitas
produk
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian Honda
Mobilio.
Selanjutnya bahwa
Citra merek
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian Honda
Mobilio serta
persepsi harga
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian Honda
Mobilio.
hasil analisis data
7 Faisal
Firdaus
Budi.
(2017)
Diponegoro
Journal Of
Management Vol.
6, No. 4 (Analisis
Pengaruh Kualitas
Produk, Harga,
Desain Produk dan
Word Of Mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Produk Sarung
Tinju Merek “AN-
DA di Jawa
Tengah)
Kuantitatif dan pembahasan
yang dilakukan
dalam penelitian ini
maka dapat
disimpulkan bahwa
variabel-variabel
yang terdiri dari
kualitas produk,
harga, desain
produk, dan word of
mouth
menunujukkan hasil
yang signifikan
terhadap variabel
keputusan
pembelian
konsumen terhadap
sarung tinju merek
“AN-DA” di Jawa
Tengah.
8 Holila
Hatta dan
Andriana
Nabila
Iswanti,
(2018)
Journal Of
entrepreneurship,
Management, and
Industry (JEMI)
Vol. 1 No. 3.
September 2018
(Trend Design
Hijab dan Persepsi
Harga Terhdap
Keputusan Beli
Hijab (Kasus Pada
Mahsiswi
Universitas Bakrie
Jakarta)”
Kuantitatif Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa desain
produk variabel
harga masing-
masing memiliki
pegaruh yang
signifikan terhadap
keputusan
pembeian.
Kemudian secara
bersama-sama
variabel desain
produk dan harga
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap variabel
keputusan
pembelian.
9 Ilham
Safar dan
Novita
Jurnal Sinar
Manajemen Vol. 5,
No.1 (Keputusan
Kualitatitif Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa motif
Kumala
Sari,
(2018)
Pembelian
Konsumen Jilbab
Pada Mahasiswi Di
Kota Makassar)
keputusan
pembelian jilbab
pada mahasiwi di
Kota Makassar
dikarenakan
asumsi tampilan
jilbab di era saat ini
yang kian menarik
untuk dikenakan
dengan
memadupadankan
jilbab dengan
pakaian sehari-hari.
10 Dian
Novita
Sari,
Achmad
Fauzi DH
dan Lusy
Deasyana
Rahma
Devita
(2018)
Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol.
60, No. 1. Juli
2018 (Pengaruh
Trend Fashion
Terhadap
Keputusan
Pembelian (Studi
Pada Konsumen
Wanita Butik Ria
Miranda Cabang
Malang)
Kuantitatif Hasil analisis
regresi linear
berganda
menunjukkan
bahwa variabel-
variabel Trend
Fashion yang terdiri
dari Gaya yang
diterima, mayoritas
kelompok, siklus
waktu, dan
pemimpin opini
secara parsial dan
simultan
mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
Keputusan
pembelian produk.
LAMPIRAN 2
ANGKET
Pengaruh Desain Produk Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Hijab Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
Responden yang terhormat, Pernyataan yang ada di kuesioner ini bertujuan
untuk melengkapi data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Desain Produk Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Jilbab Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar”
oleh karena itu, kepada responden saya sebagai peneliti mengharapkan saudari
dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan perlu diketahui
bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang ( √ ) di bawah pada salah satu alternative jawaban yang
paling tepat dengan kriteria jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
A. Identitas Responden
Nama :
NIM :
Model Jilbab :
Uang Saku Per-Bulan:
B. Pernyataan
1. X1 : Desain Produk
NO DAFTAR PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABAN
SS S N KS TS
1. Saya memakai produk jilbab dengan desain
yang bervariasi
2. Saya memakai produk jilbab yang nyaman di
kepala saya
3. Saya memakai produk jilbab karena memiliki
desain yang sesuai dengan trend.
4. Saya memakai jilbab sesuai dengan warna
yang saya inginkan
2. X2 : Persepsi Harga
1. Saya membeli jilbab karena harganya sesuai
dengan kualitasnya
2. Saya membeli jilbab karena harganya yang
terjangkau
3. Saya membeli jilbab di toko yang
menawarkan harga yang murah
Kurang dari
Rp.500.000
00.000ku
Lebih dari
Rp.500.000
00.000ku
3. Y : Keputusan Pembelian
1. Saya memutuskan membeli jilbab karena
sesuai dengan selera saya
2. Saya memutuskan membeli jilbab karena
warnanya yang sesuai dengan selera saya
3. Saya memutuskan membeli jilbab karena
kualitas bahan yang nyaman dipakai
4.
Saya memutuskan membeli jilbab karena
saya melihat teman/orang di sekitar saya
yang menggunakan produk ini
5. Saya memutuskan membeli jilbab karena
sesuai dengan kebutuhan saya
Sumber : Simanjuntak, & Ekklesia, J. (2019). Pengaruh Desain produk, Citra Merek, dan harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
LAMPIRAN 3
UJI REGRESI BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusan Pembelian 17.50 2.375 50
Desain Produk 14.56 2.072 50
Harga 11.36 2.183 50
Correlations
Keputusan
Pembelian Desain Produk Harga
Pearson Correlation Keputusan Pembelian 1.000 .726 .216
Desain Produk .726 1.000 -.176
Harga .216 -.176 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian . .000 .066
Desain Produk .000 . .110
Harga .066 .110 .
N Keputusan Pembelian 50 50 50
Desain Produk 50 50 50
Harga 50 50 50
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Harga, Desain Produkb . Enter
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .806a .649 .634 1.437
a. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 179.463 2 89.732 43.462 .000b
Residual 97.037 47 2.065
Total 276.500 49
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.055 1.982 -.028 .978
Desain Produk .904 .101 .788 8.980 .000
Harga .387 .096 .355 4.049 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 179.463 2 89.732 43.462 .000b
Residual 97.037 47 2.065
Total 276.500 49
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
UJI T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.055 1.982 -.028 .978
Desain Produk .904 .101 .788 8.980 .000
Harga .387 .096 .355 4.049 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
UJI KOEFESIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .806a .649 .634 1.437
a. Predictors: (Constant), Harga, Desain Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
LAMPIRAN 4
Ket: Foto pada saat pengisian Kuesioner Angkatan 2015
(2/10/2019)
Ket: Foto pada saat pengisian kuesioner Angkatan 2016
(02/10/2019)
BIOGRAFI PENULIS
St. Erlisa Dwi Apriliani, panggilan Lisa lahir di
Ambon pada tanggal 02 April 1998 dari pasangan
suami istri Bapak Riat Nurandi dan Ibu Rabida Ely.
Peneliti adalah anak kedua dari 4 bersaudara.
Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jln.
Manggarupi No. 125, Kelurahan Paccinongang,
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Pao-Pao lulus
pada tahun 2009, SMP Negeri 33 Makassar lulus pada tahun 2012, SMA Negeri
8 Manado lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2015 mengikuti Program S1
Ekonomi Islam di Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan
sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai
mahasiswi Program S1 Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.