Upload
ki-joko-ora-bodho
View
588
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN
SKRIPSI
Oleh:
Meca Fatma 06130023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010
PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Meca Fatma 06130023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010
HALAMAN PERSETUJUAN
PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN
SKRIPSI
Oleh :
Meca Fatma NIM. 06130023
Telah Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Drs. Muh. Yunus, M.Si NIP. 196903241996031 002
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA
KELAS VII A SMP WALISONGO GEMPOL DI PASURUAN
SKRIPSI dipersiapkan dan disusun oleh
Meca Fatma (06130023) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
28 Juli 2010 dengan nilai (B+) dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd) pada tanggal : 30 Juli 2010
Panitia Ujian Ketua Sidang Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002
Tanda Tangan : ________________________
Sekretaris Sidang Kusumadyahdewi, M.AB LB. 13016
: ________________________
Pembimbing, Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002
: ________________________
Penguji Utama Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP. 196504031998031 002
: ________________________
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN MALIKI Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA NIP. 19625071995031001
MOTTO
....ùù& t� ø%$# y7š/u‘uρ ãΠ t� ø.F{ $# ∩⊂∪ “ Ï% ©!$# zΟ ‾=tæ ÉΟ n= s)ø9$$ Î/ ∩⊆∪ zΟ ‾=tæ z≈ |¡Σ M} $# $ tΒ óΟ s9 ÷Λ s>÷ètƒ ∩∈∪
“…(3) bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya…” [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
PERSEMBAHAN Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberi
do’a dan dukungan dalam setiap langkahku…
Kakak dan adikku media Rahman, Mifta sa’ban, Nur Ifa
Sofana dan Zamrotul Nur lai lia yang selalu memberi
semangat padaku…
Kepada Guru-guru dan dosen-dosen yang telah memberikan
ilmunya kepadaku
Almamaterku……..
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi Meca Fatma Malang, 22 Juli 2010 Lamp. : 2 (Dua) Eksemplar
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di
Malang
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama : Meca Fatma NIM : 06130023 Jurusan : Pendidikan IPS Judul skripsi : Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak NIP. 196903032000031 002
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain., kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 22 Juli 2010
Meca Fatma NIM. 06130023
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ri no. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
q = ق z = ز a = ا
k = ك s = س b = ب
l = ل sy = ش t = ت
m = م Sh = ص ts = ث
n = ن dl = ض j = ج
w = و th = ط h = ح
, = ء zh = ظ kh = خ
y = ي ‘ = ع d = د
gh = غ dz = ذ
f = ف r = ر
B. Vokal Panjang C. Vokal Diftong Vokal (a) panjang = a او = aw Vokal (i) panjang = î اى = ay Vokal (u) panjang = û أو = û î = أى
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Pujian berlimpah hanya diperuntukkan kepada-Mu, wahai Tuhan kami.
Memang itulah yang layak bagi keagungan dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya
Allah, senantiasa kami haturkan puji dan syukur kehadirat-Mu. Di sisi-Mu
terdapat kunci-kunci rahasia ghaib dan takdir yang tiada mengetahuinya selain
Engkau.
Shalawat dan kesejahteraan dari-Mu, selalu penulis haturkan untuk Nabi
Muhammad SAW, hamba, dan utusan-Mu. Engkau mengutusnya sebagai rahmat
bagi semesta alam dan penuntun jalan bagi manusia semuanya. Shalawat dan
salam juga penulis sampaikan kepada keluarga beliau, para sahabatnya, serta
semua pengikut setianya sampai pada hari kiamat tiba.
Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP
Walisongo Gempol Pasuruan”.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah guna memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, maka penelitian ini
dimaksudkan untuk memenuhi tugas akademik peneliti sebagai syarat kelulusan.
Dalam proses penulisan dan penyusunan laporan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Nur Hadi Dan Ibu Masfufah selaku orang tuaku yang selalu memberi
do’a restunya disetiap langkahku.
2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku rektor UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang
3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang
4. Bapak Drs. Muh. Yunus, M.Si selaku ketua Jurusan P.IPS Fakultas Tarbiyah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
5. Bapak Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak selaku dosen pembimbingku yang telah
memberikan arahan, bimbingan, saran, dan motivasi dalam penulisan skripsi
ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
7. Bapak H. Hidayat S.Pd selaku kepala sekolah SMP Walisongo Gempol
Pasuruan yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Vivi Rianti S.Pd selaku guru IPS Terpadu di SMP Walisongo Gempol
Pasuruan yang telah bersedia bekerjasama selama penelitian tindakan kelas
berlangsung dan yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran dan
motivasi dalam penulisan skripsi ini.
9. Siswa kelas VII A yang telah bersedia untuk melaksanakan tugas yang telah
diberikan oleh guru sehingga mempermudah peneliti untuk mendapatkan data
yang peneliti butuhkan.
10. Seseorang yang tiada henti-hentinya memberikan semangat, dukungan dan
telah membuat hidupku lebih berwarna.
11. Teman-teman kost di sunan Drajat no. 09, teman-teman PKL kelompok 8, dan
teman-teman IPS.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Semoga semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis mendapatkan ridho dan sekaligus sebagai catatan amalan sholihan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajian, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan karya selanjutnya.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca serta teman-
teman yang masih menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sehingga bisa menjadi awal
kesuksesan penulis pada langkah selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 22 Juli 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vii
HALAMAN TRANSLITERASI..................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvii
ABSTRAK .....................................................................................................xviii
BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Konteks Penelitian .................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
E. Hipotesis Penelitian ................................................................ 9
F. Definisi Istilah ........................................................................ 10
G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 11
BAB II: KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 13
A. Mata Pelajaran IPS Terpadu.................................................... 13
1. Pengertian IPS Terpadu...................................................... 13
2. Unsur-unsur Yang Terkait Dengan Mata Pelajaran IPS
di SMP............................................................................... 13
3. Tujuan Mata Pelajaran IPS Terpadu................................... 13
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu... 14
B. Model Pembelajaran ............................................................... 16
1. Pengertian Model Pembelajaran......................................... 16
2. Pengertian Mind Map......................................................... 17
3. Fungsi Mind Map............................................................... 18
4. Tujuh Langkah Dalam Membuat Mind Map....................... 18
5. Para Pembuat Mind Map Dalam Sejarah ............................ 19
6. Mind Map Memanfaatkan Belahan Otak Kanan Dan
Otak Kiri............................................................................ 19
7. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Map................ 20
C. Kreativitas............................................................................... 22
1. Pengertian Kreativitas ........................................................ 22
2. Cara Pengembangan Kreativitas Siswa............................... 22
3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif .............................................. 22
4. Kiat-kiat Kreativitas........................................................... 23
D. Prestasi Belajar....................................................................... 23
1. Pengertian Prestasi Belajar................................................... 23
E. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa..................................... 25
BAB III: METODE PENELITIAN............................................................. 29
A. Pendekatan jenis Penelitian..................................................... 29
B. Kehadiran Peneliti .................................................................. 30
C. Lokasi Penelitian ................................................................... 30
D. Data dan Sumber Data ............................................................ 31
E. Pengumpulan Data.................................................................. 31
F. Analisis Data .......................................................................... 33
G. Rencana Tindakan .................................................................. 35
H. Indikator Kinerja..................................................................... 38
BAB IV: HASIL PENELITIAN .................................................................. 40
A. Latar Belakang Objek ............................................................. 40
1. Identitas SMP Walisongo Gempol ..................................... 41
2. Sejarah Berdirinya SMP Walisongo Gempol...................... 41
3. Visi dan Misi SMP Walisongo Gempol.............................. 43
4. Sumber Daya Manusia SMP Walisongo Gempol ............... 44
5. Struktur Orgaanisasi........................................................... 45
6. Proses Belajar Mengajar..................................................... 46
B. Penyajian dan Analisis Data.................................................... 47
1. Paparan Data Sebelum Tindakan........................................ 48
2. Paparan Setelah Tindakan .................................................. 53
BAB V: PEMBAHASAN .......................................................................... 74
A. Perencanaan Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas
Dan Prestasi Belajar IPS terpadu Pada Siklus I dan II .............. 75
B. Pelaksanaan Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas
Dan Prestasi Belajar IPS terpadu Pada Siklus I dan II Pada
Siklus I dan II .......................................................................... 77
C. Penilaian Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan
Prestasi Belajar IPS terpadu Pada Siklus I dan II Pada Siklus
I dan II .................................................................................... 79
BAB VI: PENUTUP.................................................................................... 82
A. Kesimpulan............................................................................. 82
B. Saran ..................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
LAMPIRRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS ....................12
Tabel 4.1 : Jumlah Siswa.........................................................................44
Tabel 4.2 : Kepala Sekolah......................................................................44
Tabel 4.3 : Jumlah Guru ..........................................................................44
Tabel 4.4 : Pembagian Jam Belajar..........................................................46
Tabel 4.5 : Peringkat Rerata UAN ...........................................................47
Tabel 4.6 : Nilai Ujian Sekolah................................................................47
Tabel 4.7 : Angka Kelulusan ...................................................................47
Tabel 4.8 : Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus I ..........60
Tabel 4.9 : Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus I .................................61
Tabel 4.10 : Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus II .........68
Tabel 4.11 : Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus II ................................69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Mind Map............................................................................17
Gambar 2.2 : Mind Map............................................................................27
Gambar 3.1 : Tahapan Dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas................36 Gambar 4.1 : Foto SMP Walisongo Gempol di Pasuruan...........................40
Gambar 4.2. : Struktur Organisasi SMP Walisongo....................................45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Bukti Konsultasi .................................................................. 86
Lampiran 2 : Surat izin Penelitian dari Fakultas Tarbiyah.......................... 8
Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian Dari SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan.............................................................. 88
Lampiran 4 : Pedoman Dokumentasi ......................................................... 89
Lampiran 5 : Soal Pre Test ........................................................................ 90
Lampiran 6 : Soal Post Test siklus I........................................................... 91
Lampiran 7 : Soal Post Test Siklus II ......................................................... 92
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Soal Pre Test................................................ 93
Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Post Test Siklus I.................................. 95
Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Post Test Siklus II ................................ 96
Lampiran 11 : Daftar Nilai Prestasi Belajar IPS Terpadu............................. 98
Lampiran 12 : Daftar Nilai Kreativitas Mencatat Mind Map ........................ 100
Lampiran 13 : Daftar Nilai Presentasi Hasil Mind Map Siklus I Dan II........ 102
Lampiran 14 : Hasil Mind Map Siswa Kelas VII A SMP Walisongo109
Lampiran 15 : Cara Perhitungan Persentase Pre Test, Post Test I Dan II ..... 106
Lampiran 16 : Gambar Foto Kegiatan siswa kelas VII A SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan.............................................................. 108
Lampiran 17 : KKM (kriteria Ketuntasan Minimum)................................... 110
Lampiran 18 : Kalender Pendidikan............................................................. 112
Lampiran 19 : Pekan Efektif ........................................................................ 114
Lampiran 20 : Prota ..................................................................................... 115
Lampiran 21 : Promes.................................................................................. 117
Lampiran 22 : Silabus.................................................................................. 119
Lampiran 23 : RPP ...................................................................................... 121
Lampiran 24 : Daftar Riwayat Hidup........................................................... 152
ABSTRAK
Meca Fatma. 2010. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dosen Pambimbing Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak
Kata Kunci : Mata Pelajaran IPS Terpadu, kreativitas, prestasi belajar dan model
mind map
Pembelajaran IPS di SMP sangat penting bagi siswa. Diharapkan para siswa SMP dapat menguasai mata pelajaran IPS yang sesuai dengan tujuan mempelajari mata pelajaran IPS. Cara belajar IPS, sewaktu akan belajar IPS otak harus dalam keadaan fresh, Saat membaca IPS usahakan mencatat poin-poin penting, saat di kelas perhatikan penjelasan tentang materi IPS dari guru dan rajin bertanya.
Nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP di Pasuruan ini kurang memuaskan disebabkan karena siswa kurang menguasai konsep-konsep materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu yang telah dipelajari atau kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Serta tingkat kreativitas siswa dalam mencatat konsep penting yang terdapat pada isi materi IPS Terpadu masih kurang memuaskan, catatan siswa cenderung masih membosankan. Berangkat dari latar belakang itulah penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul penerapan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan; (2) untuk mendeskripsikan pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan; (3) untuk mendeskripsikan hasil penilaian pembelajaran model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi IPS Terpadu belajar pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data kualitatif dan data kuantitatif yang penulis peroleh selama melakukan pengamatan langsung di lapangan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwasanya model belajar yang penulis tawarkan dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada
siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol Pasuruan (1) pada perencanaan model mengacu pada RRP yang telah dirancang, pelaksanaan model sesuai dengan RPP yang telah dirancang secara kolaborasi bersama ibu Vivi Rianti selaku guru IPS Terpadu kelas VII A; (2) pada pelaksanaan dapat berjalan lancar, pelaksanaan model mind map merupakan pengalaman baru bagi guru dan siswa dan mind map telah memberi beberapa manfaat bagi siswa dan guru dalam belajar, manfaat mind map yang diperoleh antara lain: siswa menjadi semangat belajar, siswa mudah mengingat pelajaran dan siswa memperoleh pengalaman menggambar dan guru lebih mudah menjelaskan materi pelajaran pada siswa; (3) pada penilaian, dari data secara kuantitatif perolehan skor dalam prestasi belajar dan kreativitas siswa memperoleh nilai yang cukup tinggi.
ABSTRACT
Meca Fatma. 2010. Mind Map Application Model To Enhance Creativity and IPS Integrated Learning Achievement of Students in Class VII A junior Walisongo Gempol in Pasuruan. Economics Education Studies Program, Department of Social Sciences Education, Faculty of MT, the Islamic State University Maulana Malik Ibrahim Malang. supervisors Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak
Keywords: Integrated Social Science Subjects, creativity, academic achievement
and a model mind map
Learning social studies in secondary schools is very important for students. It is expected that junior high students can master the subjects in accordance with IPS that the purpose of studying social science subjects. How to learn to IPS, IPS will learn when the brain must be in fresh condition, we try to read the social sciences recorded the important points, while in social studies class notes from the teachers' explanations about the materials and ask diligently.
Daily Replay value obtained by the students of class VII A junior in Pasuruan is less satisfactory because the students did not master the concept of matter that existed at the Integrated Social Science subjects has been learned or a lack of understanding of the material that students have been taught. And the level of student creativity in recording important concepts contained in the contents of the Integrated Social Sciences is still less satisfactory, students can record still boring. Departure from the background writer and then want to talk about in the papers and take the title of the application of mind mapping model to enhance creativity and learning achievement of the Integrated Social Science at the junior high school students grade Walisongo Next page A VII.
The purpose of this study were (1) to describe of planning models to improve the creativity of the mind map and academic achievement Integrated Social Science at the junior high school students of class VII A Walisongo Gempol in Pasuruan, (2) to describe of implementing the model of mind maps to enhance creativity and achievement Integrated studies of social learning on junior high students of class VII A Walisongo Gempol in Pasuruan, (3) to describe outcome assessments mind map learning model to foster creativity and learning achievement in Integrated IPS junior high school students of class VII A Walisongo Gempol in Pasuruan.
Research by the authors included in class-action research (CAR). In the data collection activities, the author uses interview, observation, tests and documentation. While for the analysis, the authors used a qualitative descriptive analysis techniques, namely the form of qualitative data and quantitative data obtained during observations the author directly. Finding indicate that the author offers a model of creativity and learning
can improve academic achievement in social studies class VII A Junior Integrated Walisongo Next page (1) in the planning model refers to the RRP which has been designed, in accordance with the implementation of
the RPP model that has been designed in collaboration with her mother Vivi Rianti Integrated social studies teacher Class VII A, (2) the implementation goes smoothly, the mind map is an implementation model of a new experience for both teachers and students and a mind map has provided some benefits for students and teachers in learning, the benefits of mind maps obtained include: students into the spirit of learning, students are easy to remember the lessons and experiences for the benefit of students and teachers of the subject matter easier to explain to the students, (3) in the assessment, from the quantitative data acquisition and academic achievement scores in the creativity of students receiving grades high enough.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hokum, dan budaya1
Unsur yang terkait dengan mata pelajaran IPS di SMP ini terdiri dari:
(1) studi geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan
wilayah-wilayah; (2) Studi sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa dari berbagai periode; (3) Antropologi meliputi studi-studi
komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial,
aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual,
teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih; (4) Ilmu
politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan; (5) Sosiologi
dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep
peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial2
Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: (1) memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap
masyarakat atau lingkungannya; melalui pemahaman terhadap nilai-
nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat; (2) mengetahui dan memahami
1
Panduan Penyusunan KTSP Lengkap (Yogyakarta: Pustaka Yudistira, 2007), hlm. 336
2 Ibid; hlm. 337
konsep dasar dan mampu menggunakan model yang diadaptasi dari ilmu-ilmu
sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masah-masalah
social; (3) mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang
di masyarkat; (4) menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah
sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat; (5) Mampu mengembangkan berbagai potensi
sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian
bertanggung jawab membangun masyarakat3
Pembelajaran IPS di SMP sangat penting bagi siswa. Diharapkan para
siswa SMP dapat menguasai mata pelajaran IPS yang sesuai dengan tujuan
mempelajari mata pelajaran IPS. Cara belajar IPS, sewaktu akan belajar IPS
otak harus dalam keadaan fresh, Saat membaca IPS usahakan mencatat poin-
poin penting, saat di kelas perhatikan penjelasan tentang materi IPS dari guru
dan rajin bertanya.
SMP Walisongo Gempol merupakan sebuah sekolah yang digunakan
siswa sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, tetapi sekolah
Walisongo ini tidak seperti sekolah negeri yang menjadi impian setiap siswa
pada umumnya. Di Sekolah SMP Walisongo Gempol ini tidak ada tes untuk
penerimaan siswa baru jadi setiap siswa yang ingin masuk ke sekolah SMP
Walisongo Gempol masuk tanpa tes, hal ini menjadikan perbedaan antara
sekolah negeri dengan sekolah Walisongo.
3 Ibid; hlm. 338
Menurut Ibu Vivi Rianti, S.Pd. Selaku guru mata pelajaran IPS kelas
VII A SMP Walisongo Gempol mengatakan bahwa nilai ulangan harian yang
diperoleh siswa kurang memuaskan disebabkan karena siswa kurang
menguasai konsep-konsep materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu
yang telah dipelajari atau kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
telah diajarkan dan siswa malas mencatat konsep penting yang telah
dijelaskan4
Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa adanya sekolah wajib 9
tahun, diharapkan adanya kesadaran dari para guru SMP Walisongo Gempol
atas fenomena yang terjadi di atas supaya lebih meningkatkan kualitas
pendidikan Walisongo agar memperoleh pandangan yang baik dari
masyarakat dan memperoleh lulusan terbaik.
Untuk menghasilkan lulusan terbaik bagi SMP Walisongo Gempol,
dalam proses belajar siswa harus mendapatkan bimbingan dari para guru
untuk mendapatkan model ajar atau model belajar yang dapat mempermudah
siswa untuk memahami materi yang telah diberikan. Di sini peran guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa sangat dibutuhkan siswa.
Melihat dari masalah yang ada di atas, prestasi mata pelajaran IPS
Terpadu kurang memuaskan untuk itu penulis memilih judul “ Penerapan
Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar
IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A Di SMP Walisongo Gempol
Pasuruan”.
4 Wawancara dengan Ibu Vivi Rianti, S. Pd selaku guru IPS kelas VII A SMP Walisongo
Gempol Pasuruan, tanggal 10 Desember 2009 pukul 09.00 WIB
Alasan penulis memilih judul ini adalah penulis merasa siswa lebih
membutuhkan mind map (peta pikiran) sebagai cara mempermudah siswa
belajar mata pelajaran IPS Terpadu. Karena mind map (peta pikiran) adalah
cara mudah menyerap dan mengeluarkan informasi dari dala otak siswa dan
guru. Mind map merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Semua
mind map memiliki beberapa kesamaan; semuanya menggunakan warna;
semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat; semuanya
menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan
satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja
otak. Secara harfiah peta pikiran akan “memetakan” pikiran-pikiran5
Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu
lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa
cenderung lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri yang menggunakan
bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang
berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan membaca buku teks
mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian.
Peneliti dalam memilih judul di atas juga didukung dengan adanya hasil
penelitian terdahulu yang berjudul penerapan model pembelajaran mind map
(Peta Pikiran) untuk Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sejarah XI IPS SMAN I Talun oleh Shofiah Hattarina jurusan
teknologi pendidikan, fakultas ilmu pendidikan UM tahun 2008. Pada
penelitian Shofiah menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK).
5Tony Buzan, Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Gramedia, 2004),
hlm. 6-7
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar
siswa, angket dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan deskriptif
kualitatif dengan teknik presentase yang dihitung dengan SPSS 12.0.
Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Shofiah,
dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI IPS
dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
rata-rata skor siswa dari pada hasil tes awal 33,75% meningkat menjadi 73,25
% hal ini berarti peningkatan skor sekitar 39,5% pada tes siklus I. Sedangkan
pada siklus II hasil tes awal siswa adalah 36% dan pada dan pada post tes
meningkat menjadi 88,75% ini menunjukkan telah terjadi peningkatan skor
siswa sebanyak 52,75%6
Didukung pula dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul
penerapan model mind mapping untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (studi pada siswa
kelas XI SMA Darul ‘Ulum Agung Malang). oleh Suim Dwi Fitri Ariadina
jurusan ekonomi pembangunan, program studi S-1 pendidikan, fakultas
ekonomi UM tahun 2008, Pada penelitian Shofiah menggunakan model
penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini ialah tes hasil belajar, angket, catatan lapangan dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif.
Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Suim
Dwi Fitri Ariadina, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil
6 Shofiah Hattarina, “Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan UM Malang, 2008
belajar kelas XI SMA pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan persentase keberhasilan tindakan pada kemampuan
berpikir pada siklus I ke siklus II ditinjau dari aspek fluency sebesar 22,07 %
aspek flexibility sebesar 20, 3 % dan aspek evaluation sebesar 17, 82 %,
sedangkan peningkatan ketuntasan belajar secara keseluruhan (klasikal) pada
siklus I dan siklus II sebesar 10, 62 % untuk aspek kognitif dan aspek afektif
sebesar 13, 8 %.7
Didukung pula dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul
penerapan metode mind mapping secara kreatif dalam pendekatan
pembelajaran cooperative learning sebagai upaya untuk meningkatkan
penguasaan materi secara kognitif siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di
SMP Negeri 20 Malang oleh Khoiriyah Ningsih jurusan teknologi pendidikan,
program studi S-1 pendidikan ekonomi, fakultas ekonomi UM tahun 2010,
Pada penelitian Shofiah menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK).
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar,
teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan
Khoiriyah Ningsih, dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil
meningkatkan penguasaan materi secara kognitif siswa di SMP Negeri 20
Malang. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan Pada siklus I ketuntasan
belajar secara klasikal setelah diberikan tindakan adalah 41, 5 %. Pada siklus
II mengalami peningkatan mnjadi 70, 7 % sehingga peningkatan penguasaan
7 Suim Dwi Fitri Aridina, “Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Darul ‘Ulum Agung Malang), 2008
materi secara kognitif siswa dari siklus I ke siklus II adalah 29, 2 %. Hasil
penilaian menggambar mind mapping pada siklus I ke siklus II juga
mengalami peningkatan pada siklus I kelompok terbanyak mendapat nilai
antara 41-50 yaitu 2 kelompok. Sedangkan pada siklus II semua kelompok
mendapat nilai antara 81-90 yaitu 8 kelompok.8
Didukung pula oleh teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa mind
map merupakan suatu cara yang berguna untuk memaksimalkan kreativitas
manusia9, sangat memudahkan manusia mengingat informasi10. Teori Ingemar
Svantesson yang mengatakan bahwa mind map akan membantu siswa untuk
mengembangkan kreativitas juga kemampuan analisis dan logika11
B. Fokus Penelitian
1. Bagaimanakah perencanaan model mind map untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan?
2. Bagaimanakah pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan?
8 Khoiriyah Ningsih, “Penerapan Metode Mind mapping Secara Kreatif Dalam
Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Secara Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 20 Malang, 2010
9 Tony Buzan, op.cit., hlm.56
10 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm.9 11 Ingemar Svantesson. Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004),
hlm. 13
3. Bagaimanakah hasil penilaian model mind map untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah mendeskripsikan:
1. Perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di
Pasuruan.
2. Pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di
Pasuruan.
3. Hasil penilaian pembelajaran model mind map untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi IPS Terpadu belajar pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Dengan dilaksanakan PTK maka peneliti sedikit mengetahui model
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan kepada
siswa, dengan pengalaman PTK ini peneliti mendapatkan masukan untuk
peneliti pakai sewaktu menjadi seorang guru dan peneliti dapat
mengembangan model pembelajaran tersebut.
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini berguna untuk model pembelajaran yang digunakan oleh
guru selama PBM berlangsung di dalam kelas SMP Walisongo Gempol
Pasuruan karena dapat mempermudah siswa dalam memahami bidang
studi IPS Terpadu atau bidang studi lainnya.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini adalah merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap
kualitas pendidikan di Indonesia.
4. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan evaluasi bagi masyarakat mengenai prestasi belajar siswa
pada bidang studi IPS Terpadu dan bidang studi lainnya.
E. Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui gambaran jawaban sementara dari penelitian ini
diperlukan suatu hipotesis, karena hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternative tindakan yang
dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk
diteliti melaui PTK12
1. Jika model mind map diterapkan dalam pembelajaran IPS Terpadu, maka
kreativitas dan prestasi belajar siswa pada kelas VII A SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan dapat ditingkatkan.
12 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Rosda, 2009), hlm.63
F. Definisi Istilah
Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
maka peneliti memfokuskan pada masalah mind map, kreativitas dan prestasi
belajar siswa, adapun definisi operasional adalah:
1. Mind map merupakan sebuah catatan siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Di
dalam mind map terdapat simbol dan warna yang dapat merangsang ingatan
siswa sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat materi IPS Terpadu dengan
mudah.
2. Kreativitas adalah suatu hasil karya yang telah dibuat siswa, yang berharga bagi
dirinya ataupun orang lain. Hasil karya di sini adalah sebuah mind map yang
telah dibuat siswa, mind map yang telah dibuat siswa ini terdapat imajinasi dan
daya kreatif yang dimiliki siswa sehingga terbentuklah mind map yang memiliki
warna, simbol, dan bentuk yang menarik.
3. Prestasi belajar adalah perolehan hasil yang merupakan tingkat keberhasilan
siswa selama siswa melakukan aktivitas belajar yang diukur dengan cara pre test
dan post test pada siklus I dan II.
G. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Bab ini akan penulis uraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi istilah.
Bab II Kajian Teori
Dalam bab ini diuraikan pertama, mata pelajaran IPS Terpadu meliputi:
pengertian mata pelajaran IPS terpadu, unsur yang terkait dengan mata
pelajaran IPS di SMP, tujuan mata pelajaran IPS Terpadu, standar kompetensi
dan kompetensi dasar IPS Terpadu. Kedua Model pembelajaran meliputi:
pengertian model pembelajaran, fungsi model pembelajaran. Ketiga Mind map
meliputi: pengertian mind map, fungsi mind map, tujuh langkah dalam
membuat mind map, para pembuat mind map dalam sejarah, mind map
memanfaatkan belahan otak kanan dan otak kiri, langkah-langkah sebelum
membuat mind map. Keempat kreativitas meliputi: pengertian kreativitas, cara
mengembangkan kreativitas siswa, ciri-ciri kepribadian kreatif, kiat
kreativitas. Kelima prestasi belajar meliputi: pengertian prestasi belajar.
Penerapan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar Ips Terpadu.
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan pertama pendekatan dan jenis penelitian
meliputi pendekatan penelitian dan jenis penelitian. Kedua kehadiran peneliti;
lokasi penelitian; data dan sumber data. Ketiga pengumpulan data meliputi:
metode wawancara, observasi, dokumentasi dan pengukuran test prestasi
belajar. Keempat analisis. Kelima rencana tindakan.
Bab IV Hasil Penelitian
Dalam bab ini meliputi latar belakang obyek penelitian, penyajian dan
analisis data.
Bab V Pembahasan
Dalam bab ini meliputi pembahasan hasil penelitian
Bab VI Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari dua sub pokok yaitu kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Mata Pelajaran IPS Terpadu
1. Pengertian IPS Terpadu
Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya13
2. Unsur yang Terkait dengan Mata Pelajaran IPS di SMP Ini Terdiri
Dari:
a. Studi geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah;
b. Studi sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode;
c. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih;
d. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan;
e. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial14
3. Tujuan Mata Pelajaran IPS Terpadu
Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
13 Panduan Penyusunan KTSP Lengkap SD, SMP dan SMA (Yogyakarta: Pustaka
Yudistira, 2007), hlm. 336 14 Ibid; hlm. 337
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahamanterhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat;
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masah-masalah social;
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarkat;
d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat;
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat15
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu
Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan
kehidupan manusia
1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka
bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan.
1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa
pra-aksara di Indonesia.
2. Memahami kehidupan sosial
manusia
2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses
sosial
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai
proses pembentukan kepribadian
2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi
sosial
2.4 Menguraikan proses interaksi sosial
3. Memahami usaha manusia
memenuhi kehidupan
3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai
makhluk sosial dari ekonomi yang
bermoral dalam memenuhi kebutuhan
15 Ibid; hlm. 338
3.2 Mengidentifikasi tindakan ekonomi
berdasarkan motif dan prinsip ekonomi
dalam berbagai kegiatan sehari-hari
Kelas VII, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami usaha manusia untuk
mengenali perkembangan
lingkunganya.
4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe
untuk mendapatkan informasi
keruangan
4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah
yang menggambarkan objek geografi
4.3 Mendeskripsikan kondisi geografi dan
penduduk
4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang
terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta
dampaknya terhadap kehidupan
5. Memahami perkembangan
masyarakat sejak masa Hindu-
Budha sampai masa kolonial
Eropa.
5.1 Mendeskrisikan perkembangan
masyarakat, kebudayaan dan
pemerintahan pada masa Hindu-
Budha, serta peninggalan-
peninggalannya
5.2 Mendeskripsikan perkembangan
masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa Islam di
Indonesia, serta peninggalan-
peninggalanya
5.3 Mendeskripsikan perekembangan
masyarakat, kebudayaan dan
pemerintahan pada masa Kolonial
Eropa.
6. Memahami kegiatan ekonomi
masyarakat
6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan
ekonomi penduduk, penggunaan lahan
dan pola permukiman berdasarkan
kondisi fisik permukaan bumi.
6.2 Mendeskrisikan kegiatan pokok
ekonomi yang meliputi kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi
barang/jasa
6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha,
termasuk koperasi, sebagai tempat
berlangsungnya proses produksi dalam
kaitannya dengan pelaku ekonomi
6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif
dalam tindakan ekonomi untuk
mencapai kemandirian dan
kesejahteraan
B. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua
kata, yakni “model” dan “pembelajaran”. Antara kata “model” dan
“pembelajaran” mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum
pengertian “model pembelajaran” dibicarakan ada baiknya pembahasan ini
diarahkn pada masalah pertama untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh
mengenai makna kata “model” dan “pembelajaran”. Hal ini untuk
memudahkan memahami lebih mendalam tentang pengertian ”model
pembelajaran” itu sendiri.
Model adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam melaksanakan suatu aktivitas16 Pembelajaran,
menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
16 Saiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm, 175
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat
meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai
upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran17
Sementara Pembelajaran, menurut Gagne, siswa merupakan subyek utama
yang dalam proses belajar mengajar. Setiap siswa dituntut penuh dalam
mempelajari bahan pelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator,
mengatur sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa18
Model Pembelajaran kerangka konseptual yang menggambarkan
langkah-langkah yang sistematik dalam melaksanakan proses belajar dan
mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan dan fungsinya
adalah sebagai pedoman perencanaan mengajar bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berikut merupakan salah satu model
pembelajaran yang efektif diterapkan pada siswa.
2. Mind Map
a. Pengertian Mind Map
Mind map adalah merupakkan cara mencatat yang
menyenangkan, cara mudah menyerap dan mengeluarkan informasi dan
ide baruu dalam otak19
17Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 26 18 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 78-79 19Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm. 4
Mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif, cara
mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind
map menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar
yang sesuai dengan cara kerja otak20
b. Fungsi Mind Map
1) Mempermudah dalam mengingat informasi;
2) Mempermudah memperoleh ide;
3) Belajar menjadi efektif dan efisien;
4) Menjadikan hidup lebih kreatif;
5) Dapat megatur kehidupan sehari-hari21
c. Tujuh Langkah Dalam Membuat Mind Map
1) Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah;
2) Pada bagian tengah tulis topik utama, bias juga menggunakan
gambar atau foto;
3) Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan
cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan sub
topik utama;
4) Gunakan garis hubung yang melengkung;
5) Gunakan warna;
6) Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung;
7) Gunakan gambar22
20Tony Buzan, Mind Map Untuk meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Gramedia, 2004),
hlm. 6-7 21Tony Buzan, loc.cit.
Contoh bentuk mind map dengan tema utama “Tujuh belasan”.
Dan cabangnya adalah hias kota dan tirakatan. dan kemudian diikuti
dengan sub-sub cabang.
Gambar 2.1 mind map (Sumber: Tony Buzan, 2007: 21)
d. Para Pembuat Mind Map Dalam Sejarah
1) Charles Darwin selaku ahli biologi
2) Galileo Galilei selaku penemu thermometer
3) Albert Einsten selaku penemu hukum relativiitas
4) Thomas Edison selaku penemu bola lampu23
e. Mind Map Memanfaatkan Belahan Otak Kanan dan Otak Kiri
Sistem pendidikan cenderung berfokus pada otak kiti dan kurang
memanfaatkan otak kanan dengan membuat mind map, kita telah
memanfaatkan dua belahan otak yaitu otak kanan dan otak kiri.
22 Tony Buzan, op.cit; hlm. 21 23 Tony Buzan, op.cit; hlm. 48-49
Pembagian dua belahan otak ini dikemukakan oleh professor Robert
Ornstein yakni,24
Tabel 2.2 Keterampilan Otak Kanan dan Otak Kiri
Otak Kiri Otak Kanan
• Kata-kata
• Logika
• Angka
• Urutan
• Analisis
• Daftar
• Irama
• Kesadaran ruang
• Gestalt(gambar
keseluruhan)
• Imajinasi
• Melamun
• Warna
• Dimensi
f. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Map
Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind
map, bahan bacaan yang berasal dari buku teks. Yaitu:
1) Membaca teks secara keseluruhan
Dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi
cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap
penting untuk mencatat di mind map;
2) Mengenali tipe teks
Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang
cocok untuk masing-masing teks yang spesifik. Setelah membaca teks
maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk mind map yang akan
dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok:
24 Tony Buzan, op.cit; hlm. 9-12
a). Komparasi (perbandingan)
Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut
terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan yang
jelek dan sebagainya;
b) Kronologi atau rangkaian peristiwa
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas,
misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagainya. Desain ini biasanya
sesuai dengan arah jarum jam;
c) Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila
kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa didesain
sesuai dengan keinginan;
3) Menulis mind map
Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang
telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata-kata penting pada
mind map. Setelah menulis kata utama maka dihubungkan dengan garis
hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata-kata utama.25
C. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk membuat sesuatu
yang baru yang sebelumnya tidak ada26
25 Ingemar Svantesson, Learning Maps and Memori Skills (Jakarta: Gramedia, 2004),
hlm. 127-129 26Conny Semiawan, Dkk. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah
(Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm. 8
Menurut Moreno, kreativitas bukanlah sesuatu yang baru bagi orang
lain akan tetapi yang terpenting adalah sesuatu yang baru bagi diri
sendiri.27
2. Cara Mengembangkan Kreativitas Siswa
Mengembangkan kreativitas siswa meliputi segi kognitif, afektif dan
psikomotorik.
a. Pengembangan kognitif, antara lain dilakukan dengan merangsang
kemampuan berpikir siswa;
b. Pengembangan afektif, dilakuakn dengan memupuk sikap dan minat
untuk melakukan aktivitas yang kreatif;
c. Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan sarana
dan prasaraana pendidikan yang berguna untuk menndukung
kemampuan siswa dalam meembuat karya yang kreatif28
3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Menurut Munandar, ciri-ciri kepribadian kreatif adalah sebagai
berikut:
a. Mempunyai daya imajinasi yang kuat b. Mempunyai inisiatif c. Mempunyai minat yang luas d. Bebas dalam berpikir (tidak kaku atau terhambat) e. Bersifat ingin tahu f. Selalu ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru g. Percaya pada diri sendiri h. Penuh semangat i. Berani mengambil risiko (tidak takut mengambil risiko)
27 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), hlm. 148 28 Conny Semiawan, Dkk, op. Cit; hlm. 10
j. Berani dalam pendapat dan keyakinan (tidak ragu-ragu dalam menyatakan pendapat meskipun mendapat kritik dan berani mempertahankan pendapat yang menjadi keyakinannya)29
4. Kiat Kreativitas
a. Membuat mind map
Membuat mind map menggunakan pola, simbol dan nomor. Pola dapat
membantu kita mengetahui hubungan antar informasi, simbol dapat memicu
ingatan kita, nomor dapat membantu mengingat daftar informasi, warna dapat
membuat catatan lebih menarik, sehingga dapat merangsang proses pemikiran
kreatif.
b. Menggunakan mind map
Pada saat presentasi mungkin kita seringkali lupa dengan kata-kata
penting yang haruus kita sampaikan pada para pendengar. Dengan
menggunakan mind map akan membantu presentasi kita lebih rileks dan
berjalan secara spontan.
D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,
yakni “prestasi” dan “belajar”. Antara kata “prestasi” dan “belajar”
mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian
“prestasi belajar” dibicarakan ada baiknya pembahasan ini diarahkn pada
29 Ibid
masalah pertama untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai
makna kata “prestasi” dan “belajar”. Hal ini untuk memudahkan mmahami
lebih mendalam tentang pengertian ”prestasi belajar” itu sendiri.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan baik secara individual maupun kelompok30 Sedangkan menurut
Mas’ud Khasan Abdul Qohar, prestasi adalah hasil pekerjaan ataupun hasil
yang menyenangkan hati yang diperoleh dari keuletan kerja31 Sementara
menurut Nasrun Harahap, prestasi adalah penilaian yang diberikan kepada
siswa dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaraan
yang telah dipelajari32
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk
memperoleh ilmu pengetahuan dari bahan yang telah dipelajari33
Sedangkan menurut Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingakah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya34 Sementara dalam perspektif
kenabian, belajar adalah proses memperoleh ilmu pengetahuan dengan
kemempuan manusia yang telah diberikan oleh Allah S.W.T yaitu dengan
menggunakan hati, inderawi, akal piker, jiwa dan alat geraknya sehingga
30 Syaiful bahri Djamarah, Prestasi belajar dan kompetensi guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), hlm. 19 31 Ibid.. 32 Ibid; hlm. 21 33 Ibid 34 Ibid; hlm. 22
dapat menghasilkan sesuatu35 Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh
dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa36
E. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu
Penerapan model mind map yang sebelumnya pernah diterapkan
berjudul penerapan model pembelajaran mind map (Peta Pikiran) untuk
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah XI
IPS SMAN I Talun oleh Shofiah Hattarina jurusan teknologi pendidikaan,
fakultas ilmu pendidikan UM tahun 2008. Pada penelitian Shofiah
menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar siswa, angket dan
catatan lapangan. Analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif dengan
teknik presentase yang dihitung dengan SPSS 12.0.
35 Hamdani Bakran Adz-dzakiey, Psikologi Kenabian (Yogyakarta: Beranda Publishibg),
hlm. 8 36 Ibid; hlm. 23
Pada penerapan model pembelajaran mind map yang dilakukan Shofiah,
dengan penerapan mind map dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI IPS
dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
rata-rata skor siswa dari pada hasil tes awal 33,75% meningkat menjadi
73,25% hal ini berarti peningkatan skor sekitar 39,5% pada tes siklus I.
Sedangkan pada siklus II hasil tes awal siswa adalah 36% dan pada dan pada
post tes meningkat menjadi 88,75% ini menunjukkan telah terjadi peningkatan
skor siswa sebanyk 52,75%37
Adanya penelitian terdahulu yang telah membuktikan bahwa model
mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa mendorong peneliti untuk
melakukan penerapan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan
prestasi belajar pada siswa.
Penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari materi pelaku ekonomi di
Indonesia, maka tema utamanya adalah pelaku ekonomi di Indonesia. Dari
tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan
tema utama dari tema utama “pelaku ekonomi di Indonesia”, maka tema-tema
turunan dapat terdiri dari: BUMN, BUMS dan koperasi.
Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau
simbol. Dari setiap tema turunan pertama akan muncul lagi tema turunan
kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari
hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah
37 Shofiah Hattarina, “Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun”, Skripsi, Fakultas Ilmssu Pendidikan UM Malang, 2008, hlm.
atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan
diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu
kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu peta pikiran yang telah
dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan
jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang "miskin
warna".
Pelaku ekonomi terdiri dari BUMN, BUMS dan koperasi. Contoh
kegiatan ekonomi yang dimiliki BUMN adalah PT Dirgantara Indonesia, PT
Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia dan PT Pos Indonesia.
Contoh kegiatan ekonomi yang dimiliki BUMS adalah PT Astra Indonesia, PT
Ghobel, PT Freeport Indonesia Company.
Dari penjelasan di atas maka hasil mind map dengan tema utama “pelaku
ekonomi” adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Mind Map (Sumber: Tony Buzan, 2007: 21)
Dengan membuat mind map siswa bisa mengasah sikap kreatif mereka.
Dalam membuat mind map siswa bisa lebih dekat dengan materi IPS Terpadu
yang sedang mereka pelajari, mereka akan mempunyai pemahaman lebih
tentang konsep-konsep yang ada pada materi IPS Terpadu. Mind map melatih
kecerdasan otak kanan dan otak kiri. Otak kanan yang berisi penggunaan
warna, bentuk dan simbol-simbol yang mereka pikirkan dalam membuat mind
map sedangakn pada otak kiri berisi konsep-konsep materi IPS Terpadu yang
harus siswa kuasai.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan
nyata tentang peristiwa yang tampak selama proses pembelajaran
berlangsung. Peristiwa yang dimaksud adalah proses pelaksanaan langkah
pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas dan tingkat kreativitas
membuat mind map dan prestasi belajar siswa sebagai hasil dari
penerapan model mind map. Sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan
Biklen bahwa ciri-ciri pendekatan kualitatif ada lima macam yakni: (1)
menggunakan latar alamiah, (2) bersifat deskriptif, (3) lebih
mementingkan proses daripada hasil, (4) induktif dan (5) makna
merupakan hal yang esensial38
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi
peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan,
pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan murid
38 Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan kelas (Malang: UM Press, 2008), hlm.
50
belajar39. Dalam penelitian PTK ini peneliti terlibat langsung di
dalam kelas, peneliti sebagai pemberi arahan penerapan metode
pembelajaran dan sekaligus sebagai pengamat aktivitas siswa dalam
penerapan model mind map selama pembelajaran di dalam kelas
berlangsung dan pengambil data tentang kreativitas membuat mind map
dan prestasi belajar siswa. PTK ini dilakukan secara kolaboratif
partisipatoris, yaitu kerjsama antara peneliti (pengamat) dengan guru
(pelaku tidakan). Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam
merencanakan tindakan, observasi, refleksi dan lain-lain. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Hord bahwa dalam kolaboratif, guru dan peneliti
memeiliki seperangkat tujuan dan perencanaan yang sama, demikian juga
halnya dalam kegiatan pengumpulan, analisis dan refleksi40
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian PTK ini kehadiran peneliti adalah mutlak, peneliti
terlibat langsung di dalam kelas, untuk penelitian yang sifatnya kolaboratif
dengan guru (sebagai pelaku tindakan) tugas peneliti sebagai pemberi arahan
penerapan model mind map dan sekaligus sebagai pengamat aktivitas guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
39 Ibid; hlm. 51 40 Ibid
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini, beralokasi di SMP Walisongo yang terletk di jalan
Raya Timur Pasar No. 09 Gempol Pasuruan. Dipilihnya lokasi ini sebagai
tempat penelitian karena dipandang sekolah ini sangat antusias dalam
penyelenggaraan pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map.
Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII A pada mata pelajaran
IPS Terpadu jumlah siswa-siswi di kelas VII A sebanyak 32 siswa.
Kemampuan siswa kelas VII A masih variatif dan kondisi siswa masih dalam
masa transisi, baru beranjak dari sekolah SD menuju SMP jadi sifat semasa
masih di SD masih terbawa di bangku SMP.
D. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitaatif. Data kualitatif keaktifan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Data kuantitatif yaitu hasil nilai pre test, hasil nilai post test pada
siklus 1, hasil nilai post test pada siklus II dan hasil skor penilaian kreativitas
siswa membuat mind map pada siklus 1 dan siklus II. Sedangkan sumber data
pada penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penilitian
tindakan kelas adalah :
1. Metode Wawancara
Melalui percakapan dengan siswa diakhir pembelajaran mengenai
penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Adapun jenis interview yang digunakan oleh peneliti adalah
interview terkendali, dimana interview mempertanyakan hal-hal yang
dibutuhkan kepada siswa dan guru yang sedang diinterview dengan
pertanyaan-pertanyaan terencana.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
mengamati tingkah laku seseorang/sekelompok orang dalam melakukan
suatu pekerjaan41
Metode observasi digunakan untuk mengetahui data secara langsung
pada lokasi penelitan, dengan metode ini maka peneliti bisa mendapatkan
data langsung dengan melihat aktifitas guru dan siswa selama diterapkan
mind map pada proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
Pada observasi ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif
dan juga observasi aktivitas kelas. Pada observasi partisipatif, yaitu
peneliti terjun langsung secara parsipatif dan aktif dalam kegiatan subyek
yang diteliti yang menjadi pengarah acara agar sebuah peristiwa terarah
sesuai dengan skenario peneliti sekaligus menjadi fasilitator yang
mengarahkan siswa yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang
mengarah pada data sedangkan pada observasi aktivitas kelas, yaitu
41 Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 73
peneliti memperhatikan tingkah laku siswa secara langsung selama PBM
berlangsung.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda dan sebagainya42
Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data penelitian yang ada
kaitanya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas. Metode
dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang, visi
misi sekolah, data siswa dan lokasi serta data yang berkenaan dengan hasil
kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa yang terlihat
pada hasil pre test dan post test.
4. Pengukuran Test Prestasi Belajar
Tes prestasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami
materi yang disampaikan dan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa setelah
penerapan metode mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu. Data yang
diperoleh oleh peneliti untuk mengukur peningkatan kreativitas membuat
mind map dan prestasi belajar siswa dengan membandingkan hasil
evaluasi pre test dengan post test.
42 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 236
F. Analisis data
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis untuk
memastikan bahwa dengan menerapkan model mind map dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa. Data yang bersifat kualitatif yang terdiri
dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif. Menurut FX
Soedarsono mengatakan: jika yang dikumpulkan berupa data kualitatif, maka
analisis dilakukan secara kualitatif pula. Proses tersebut dilakukan melalui
tahap: menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi
(mengaitkan gejala) secara sistematis dan logis, serta membuat abstraksi atas
kesimpulan makna hasil analisis43
Menurut Milles dan Hubberman, teknik analisis data terdiri dari tiga
tahap pokok, yaitu reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data merupakan proses pemilihan data yang relevan, penting,
bermakna, dan data yang tidak berguna untuk menjelaskan tentang apa yang
menjadi sasaran analisis. Langkah yang dilakukan adalah menyederhanakan
dengan membuat jalan fokus, klasifikasi dan abstraksi data kasar menjadi data
yang bermakna untuk dianalisis44
Data yang telah direduksi selanjutnya disajikan dengan cara
mendeskripsikan dalam bentuk paparan data yang memungkinkan untuk
ditarik kesimpulan. Akhir dari kegiatan analisis adalah penarikan kesimpulan.
43FX Soedarsono, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2001), hlm. 26 44 Miles Matthew B. dan Huberman A. Michael, Analisis Data Kualitatif (Jakarta:
Universitas Indonesia, 2001), hlm. 16
Kesimpulan merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan
tentang dampak dari penelitian tindakan kelas45
Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif,
cukup dengan menggunakan analisis deskriptif dan sajian visual. Sajian
tersebut untuk menggambarkan bahwa dengan tindakan yang dilakukan dapat
menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan ke arah
yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya46
Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan, jenis data yang bersifat
kuntitatif yang didapatkan dari hasil evaluasi dianalisis menggunakan rumus:
P = %100×−rateBase
rateBaseratePost
Keterangan:
P = Presentase Peningkatan
Post rate = Nilai rata-rata sesudah tindakan
Base rate = Nilai rata-rata sebelum tindakan47
G. Rencana Tindakan
Konsep pokok penelitian tindakan Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hubungan
keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus48
45 Soedarsono, op.cit., hlm 26
46 Soedarsono, op.cit., hlm 25
47 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.73 48 Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas (Malang: UM Press, 2008), hlm.
41
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk model Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research) atau PTK, desain dapat digambarkan sebagai
berikut49
49 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.
236
Gambar 3.1 Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas (Sumber: Arikunto, 2007: 236)
PERENCANAAN
PENGAMATAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS III
REFLEKSI
PELAKSANAAN
LAPORAN PENELITIAN
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan peneliti menyusun pelaksanaan
pembelajaran (RPP) bersama dengan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP
ini yang akan menjadi pedoman selama penerapan model mind map
berlangsung di dalam kelas. RPP dibuat untuk dua siklus penelitian selama
empat kali pertemuan; dengan perincian siklus pertama tiga pertemuan dan
siklus kedua terdiri atas dua kali pertemuan. Setiap kali pertemuan
berlangsung selama 40 menit.
Secara rinci pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map
adalah sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai atau dikuasai
siswa;
b. Guru menjelaskan materi pelajaran IPS Terpadu sesuai dengan KD
dengan menggunakan mind map;
c. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat mind
map sesuai dengan KD yang telah ditentukan;
d. Secara individu siswa membuat mind map;
e. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil mind map di
depan kelas;
f. Pada awal dan akhir sesi, guru melakukan evaluasi dan memberikan
penjelasan atas pembelajaran yang dilakukan.
2. Implementasi
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat kegiatan
pembelajaran. Tahap implementasi ini merupakan pelaksanaan dari
perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti bersama dengan guru IPS
Terpadu.
3. Pengamatan
Ketika proses pembelajaran terjadi bersamaan waktunya dengan
implementasi tindakan. Peneliti melakukan pengambilan data berupa hasil
pengamatan aktivitas siswa, hasil mind map dan prestasi siswa.
4. Refleksi
Pada tahap ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk menganalisis
dan menyimpulkan sejauh mana keberhasilan dan hambatan yang terjadi
selama penerapan model mind map berlangsung. Setelah peneliti
mendapatkan data yang dibutuhkan maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan apakah pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map
untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan dapat berhasil sesuai dengan harapkan
peneliti selanjutnya peneliti menentukan rencana apa yang sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa pada pembelajaran selanjutnya.
H. Indikator Kinerja
Adapun indikator kinerja yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map
ada dua kriteria:
1. Indikator kualitatif berupa keaktifan siswa mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model mind map
2. Indikator kuantitatif berupa:
a. Hasil kreativitas siswa membuat mind map pada saat pre test, siklus I dan
siklus II
Maksud dari kreativitas siswa membuat mind map di sini adalah
kreativitas siswa dalam meletakkan atau merangkai konsep-konsep yang
sesuai dengan materi IPS Terpadu yang dipelajarinya dengan dihiasi
menggunakan garis penghubung, simbol, gambar dan warna yang yang
dipilih siswa di atas kertas kosong.
3. Perbandingan antara hasil nilai prestasi belajar siswa yang diperoleh siswa
antara lain:
a. Hasil nilai siswa pada pre test
b. Hasil nilai siswa pada post test siklus I
c. Hasil nilai siswa pada post tes siklus II
Hasil nilai siswa sesuai dengan ketentuan standard KKM (kreteria ketuntasan
minimal) Mata pelajaran IPS terpadu adalah 75.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Uraian berikut ini adalah salah satu upaya untuk mendeskripsikan
keberadaan lokasi penelitian dan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan. Dari beberapa hal di atas tersebut, nantinya kita akan mengetahui
apakah penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu dapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian mulai dilaksanakan
pada tanggal 03 Mei 2010 sampai 24 Mei 2010 selama empat kali pertemuan.
A. Latar Belakang Objek
Gambar 4.1. SMP Walisongo Gempol
2. Identitas SMP Walisongo Gempol
Nama Sekolah : SMP WALISONGO GEMPOL
No. Statistik Sekolah : 202051912036
Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
Alamat Sekolah : Jln. Raya Timur Pasar No.09 Gempol
: (Kecamatan) Gempol
: (Kabupaten/Kota) Pasuruan
: (Propinsi) Jawa Timur
Telepon/HP/Fax : (0343) 852390
Status Sekolah : Swasta
Nilai Akreditasi Sekolah : Terakreditasi A
3. Sejarah Berdirinya SMP Walisongo Gempol
SMP Walisongo Gempol, Kab. Pasuruan didirikan pada tanggal 31
Januari 1975. Pendirinya adalah Dewan Guru Lembaga Pendidikan Ma’arif
Gempol yang berdiri pada tahun 1968 dan pada tanggal 12 Maret 1980 telah
menjadi Badan Hukum yang berstatus yayasan yang bernama Ma’arif
dengan nomor akte 09. Pendirinya antara lain bapak Imron Rosyidi, BA.,
Asyari Syarbani BA., atas persetujuan tokoh-tokoh agama Gempol
diantaranya bapak H. Nawawi sebagai direktur Lembaga Pendidikan Ma’arif
Gempol.
Adapun faktor berdirinya SMP Walisongo Gempol adalah mengingat
perkembangan pendidikan masyarakat makin tinggi, maka dewan guru
Lembaga Pendidikan Ma’arif dan tokoh agama Gempol memandang perlu
untuk didirikannya SMP Walisongo Gempol serta mengembangkan ajaran
agama islam yang berhaluan ahlusunnah wal jama’ah dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada tanggal 31 Pebruari 1975, pimpinan Lembaga Pendidikan
Ma’arif Gempol mengajukan agar dapat menjadi sekolah yang terdaftar
kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum ( PMU ) diwilayah
kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur dan
pada tanggal 30 Maret 1975 Kepala Bidang Pendidikan menengah Umum
kantor wilayah Propinsi Jawa Timur berdasarkan surat keputusan Menteri P
dan K No. 79/0/1975 tanggal 17 april 1975 dan lewat surat keputusan
Menteri P & K No. 094/0/1975 tanggal 14 Mei 1975 menyatakan bahwa
SMP Walisongo Gempol dengan alamat Jl. Raya Timur Pasar Gempol
Pasuruan telah “ TERDAFTAR ” sebagai sekolah swasta pada kanwil
Bidang Pendidikan Menengah Umum Kantor Wilayah P & K Propinsi Jawa
Timur. No. 489/PP/PMU/6802/76, yang ditandatangani oleh Kepala Bidang
PMU Kantor Wilayah Departemen P & K Propinsi Jawa Timur.
Pada tanggal 28 Pebruari 1986 jenjang akreditasi ”DIAKUI”,
berdasarkan keputusan kepala kantor wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Timur tanggal 7 September 1985 No.
6671/104/7.4/E 885/SK, kemudian terbit piagam jenjang akreditasi ini baru
No. 689/I 04/M/91/SK. Jenjang akreditasi ini hanya berlaku dalam jangka
waktu 5 tahun terhitung mulai tanggal 7 September 1985.
Pada tanggal 29 januari 1997 jenjang akreditasi “ DISAMAKAN”
berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Timur No. 24766/104/KP/1997.
Pada tanggal 18 Pebruari 2005 Berdasarkan Keputusan sidang badan
akreditasi sekolah Kabupaten Pasuruan ketua badan akreditasi sekolah
Kabupaten Pasuruan menetapkan bahwa SMP Walisongo Gempol
memperoleh akreditasi dengan peringkat “AKREDITASI : A” ( amat baik ).
Jenjang akreditasi ini berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung
sejak tanggal ditetapkan.
4. Visi dan Misi SMP Walisongo Gempol
Setiap program kerja yang diagendakan tentulah berdasarkan pada
satu tujuan yang hendak dicapai agar terdapat persamaan persepsi dan
mempermudah dalam melaksanakan program tersebut. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka Visi dan Misi adalah:
a. Visi
Unggul dalam bidang IPTEK, IMTAQ dan berakhlakul karimah
b. Misi
1). Unggul dalam pengembangan kurikulum
2). Unggul dalam proses pembelajaran
3). Unggul dalam sarana dan prasarana
4). Unggul dalam sumber daya manusia dan tenaga pendidikan
5). Unggul dalam kelembagaan dan manejemen sekolah
6). Unggul dalam penggolongan pembiayaan pendidikan
7). Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik
5. Sumber Daya Manusia SMP Walisongo Gempol
a. Siswa (empat tahun terakhir)
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Kelas VII
Kelas VIII Kelas IX Th.
Pelajaran Jmlh
Pendaftar (Cln
Siswa Baru
Jml Siswa Jumlah Rombel
Jml Siswa Jumlah Rombel
Jml Siswa Jumlah Rombel
2005/2006 450 354 7 395 8 359 8 2006/2007 350 328 7 330 7 386 8 2007/2008 300 274 6 325 7 316 7 2008/2009 275 204 5 268 6 317 7 2009/2010 255 210 6 192 5 261 8
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Kepala Sekolah
Tabel 4.2 Kepala Sekolah
Jenis Kelamin No. Jabatan Nama L P
Usia Pend. Akhir
Masa Kerja
1. Kepala Sekolah
H. Hidayat, M.Pd
V 44 S2 16
2) Guru
Tabel 4.3 Jumlah Guru
Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru Bantu No.
Tingkat Pendidikan
L P L P
Jumlah
1. S3/S2 V V 3 2. S1 V 47 3. D-4 V 4. D3/Sarmud 1 5 D2 6 D1 7 ≤ SMA/sederajat
Jumlah 51
6. Struktur Organisasi SMP Walisongo Gempol
Gambar 4.2.
Struktur Organisasi SMP Walisongo
7. Proses Belajar Mengajar SMP Walisongo Gempol
“ KETUA YAYASAN “ H. DJUMADIN HASIADI
KEPALA SEKOLAH H. HIDAYAT, M.Pd
WK. UR. KURIKULUM
Drs. H.M. MUSLIKH, MM
Wk. UR. KESISWAAN
ALAIKA BITTUQO, S.Pd
WK. UR. SAR PAS Drs. HARTOKO AJI S.
WK. UR. HUMAS Drs. HARTOKO AJI S.
BP / BK - KAMALI, S.Pd
- Dra. SITI S.
KA. TATA USAHA LAILA MUFIDA, S.Pd
WALI KELAS GURU
SISWA
a. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP
b. Pembagian jam belajar
Tabel 4.4 Pembagian Jam Belajar
Hari senin-sabtu Jam ke Pukul
1 07.00-07.40 2 07.40-08.20 3 08.20-09.00 4 09.00-09.40 Istirahat 5 09.55-10.35 6 10.35-11.15 7 11.15-11.55 Istirahat 8 12.35-13.05 9 13.05-13.45 10 13.45-14.25
Khusus hari jum’at Jam ke Pukul
1 07.00-07.35 2 07.35-08.10 3 08.10-08.45 4 08.45-09.20
Istirahat 5 09.35-10.05 6 10.05-10.35
8. Prestasi Siswa
a. Prestasi Akademik: Peringkat rerata UAN
Tabel 4.5 Peringkat Rerata UAN
Rata-rata UAN No.
Tahun Pelajaran Bhs
Indonesia Matematika
Bahasa Inggris
IPA Jumlah
1. 2008/2009 8.43 8.46 8.16 7.98 33.03 2. 2009/2010 8.03 8.54 8.39 8.35 33.31
b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (UAS)
Tabel 4.6 Nilai Ujian Sekolah (UAS)
Rata-rata nilai UAS No. Mata Pelajaran
Tahun 2008/2009 Tahun 2009/2010 1 PAI 8.35 8.90 2 PKn 7.53 8.10 3 IPS 8.35 7.30 4 Seni Budaya 8.91 7.75 5 P. Jasmani 7.80 7.90 6 TIK 8.05 8.50 7 B. Jawa 7.50 7.80 8 Ketrampilan 8.15 8.65 9 P. Agama 8.25 8.75
Jumlah 72.89 73.65
c. Angka Kelulusan
Tabel 4.7 Angka Kelulusan
Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi No. Tahun Ajaran
Jumlah Peserta Ujian
Jumlah Lulus % Kelulusan
1. 2008/2009 314 314 100%
2. 2009/2010 261 261 100%
B. Penyajian dan Analisis Data
Sebelum sampai pada proses analisis data maka perlu adanya penyajian
data. Penyajian data yang dimaksudkan untuk memapaparkan atau menyajikan
data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian kemudian dianalisis untuk
memperoleh gambaran yang jelas dengan tujuan penulisan skripsi ini.
Sedangkan data dibawah ini adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi kepada guru dan siswa yang didukung oleh data pendukung berupa
hasil observasi, dokumentasi dan pengukuran test hasil belajar.
1. Paparan Data Sebelum Tindakan
a. Permohonan Ijin Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan
pertemuan pada hari selasa tanggal 24 April 2010 dengan Bapak H.
Hidayat, M.Pd selaku kepala sekolah dan dengan Ibu Vivi Rianti, S.Pd
selaku guru IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol. Dalam pertemuan
itu peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut. Bapak H. Hidayat, M.Pd dan Ibu Vivi Rianti, S.Pd
memberikan izin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan Ibu
Vivi Rianti, S.Pd berdiskusi mengenai rencana penelitian yang akan
dilaksanakan, dan disepakati bahwa kelas VII A yang dijadikan
sumber data penelitian. Dengan pertimbangan bahwa kelas VII A
antusias dalam peneraparan model Mind map selama proses
pembelajarn berlangsung di dalam kelas.
b. Observasi
Sebelum melaksanakan penerapan model mind map, peneliti
melakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan guru
dan siswa serta kemampuan siswa dalam mencatat dan tes prestasi
belajar yang dapat diperoleh dari hasil pre test dan post test pada siklus
I dan siklus II. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 31 April 2010,
membahas materi tentang sifat fisis atmosfer (2x40 menit dengan 1
kali pertemuan). Pelaksanaan sesuai dengan RPP yang telah dibuat
oleh guru dan peneliti (RPP di lampiran).
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai
pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada
pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada
pertemuan observasi
Pertemuan observasi masuk kelas dengan tepat waktu pada
pukul 08.20 WIB. Sebelum KBM dimulai guru memperkenalkan
peneliti kepada para siswa kelas VII A dan menjelaskan kepada siswa
tentang maksud kedatangan peneliti di kelas VII A.
Pada kegiatan awal, guru mengabsen siswa dan
memberitahukan kepada siswa tentang kompetensi dasar dan indikator
yang akan dipelajari.
Kegiatan inti, pada pukul 08.30 WIB guru menjelaskan materi
tentang sifat fisis atmosfer pada siswa berlangsung 30 menit. Guru
menuliskan tema sifat fisis atmosfer kemudian guru memanggil satu-
persatu siswa untuk menjelaskan pengertian, unsur-unsur penyusun gas
atmosfer dan peranan atmosfer dalam kehidupan yang ada di
permukaan bumi. Guru berkata: “ayo Eko ngantuk yo?, ayo maju tulis
unsur-unsur penyusun gas atmosfer itu terdiri dari apa saja?”. Eko
maju dan menulis gas penyusun atmosfer di papan tulis. Guru
bertanya: “yang pendiam siapa ya?”. Siswa menjawab: “ayu bu”. Guru
berkata: “ya ayu maju”. Dan selanjutnya guru memberikan kesempatan
kepada siswa yang berani maju tanpa ditunjuk oleh guru untuk
menyebutkan peranan atmosfer dalam kehidupan yang ada di
permukaan bumi.
Kegiatan selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya tentang materi yang kurang siswa pahami.
Ada dua siswa yang bertanya dan guru menjawab pertanyaan siswa
tersebut. Pada pertemuan ini aktivitas siswa dalam bertanya masih
sedikit sehingga guru yang memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa yang terlihat ngantuk, ngobrol sendiri dan melamun. Selanjutnya
siswa mencatat materi yang ada di papan tulis.
Kegiatan akhir, Pada pukul 09.10 WIB melaksanakan pre test
tentang sifat fisis atmosfer yang telah dipelajari pada pertemuan kali
ini. Guru berkata: “ibu ingin tau kemampuan kalian setelah ibu
jelaskan materi, Ayo semua tempat duduk diberi jarak, semua buku
IPS Terpadu diletakkan di atas meja ibu Vivi, awas kalau sampai ibu
tau ada yang nyontek nanti ibu kasih hukuman. Guru bertanya: “sudah
siap anak-anak?”. Beberapa siswa menjawab: “bu jangan sulit-sulit ya,
ya sudah ayo dimulai bu”. Guru berkata: “ibu bagikan soal beserta
lembar jawabnya yang sudah disipkan oleh bu Meca, ada lima soal,
waktu hanya 15 menit okey?. Siswa menjawab: “okey bu”. Setelah
waktu pre test yang ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar
jawab pre test tepat waktu.
Pada pukul 09.25 WIB guru menjelaskan cara membuat dan
kegunaan mind map pada pembelajaran IPS Terpadu. Guru berkata
“tugas untuk pertemuan minggu depan yaitu membuat sebuah mind
map, temanya adalah cuaca dan iklim, untuk presentasi pada
pertemuan minggu depan dibentuk 4 kelompok, setiap satu kelompok
terdiri dari 8 orang, ketua kelas nanti tolong dibentuk kelompok kalau
sudah selesai setelah istirahat serahkan data kelompoknya di kantor ibu
ya. Untuk penjelasan mind map lebih lanjut akan dijelaskan oleh bu
Meca, silahkan bu Meca”. Pada akhir sesi guru memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk memberikan penjelasan kepada
siswa karena guru belum terlalu faham dengan cara penggunaan mind
map, mind map merupakan hal baru bagi guru. Peneliti menjelaskan
kepada siswa tentang cara awal membuat mind map.
Adik-adik masih ingat tugas dari bu guru untuk membuat mind map dengan tema cuaca dan iklim, untuk peralatanya akan ibu sediakan untuk kalian antara lain pewarna, buku gambar, penggaris dan lem. Kalian cari gambar-gambar yang sesuai untuk tema cuaca dan iklim ya bisa dicari di majalah, koran, dan internet atau kalau tidak digambar sendiri aja, okey? siswa menjawab: “okey bu”.
Pada pertemuan ini peneliti dan guru IPS Terpadu bermaksud
untuk memperkenalkan kepada siswa tentang manfaat menggunakan
mind map, siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan
diajarkan karena mereka akan memiliki sebuah konsep.
Pre Test
Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti
mengadakan pre test. Pre test dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31
April 2010 untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan kesiapan
dalam belajar serta kreativitas siswa dalam mencatat.
Hasil Pre Test
Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias karena
kurang adanya persiapan dalam mempelajari materi yang ada pada
pertemuan ini. Rata-rata pemahaman siswa terhadap konsep materi IPS
Terpadu masih kurang. Kreativitas siswa dalam mencatat kata-kata
penting tentang materi IPS Terpadu juga masih kurang, siswa terlihat
masih malas untuk mencatat. Hasil kreativitas mencatat dan prestasi
belajar siswa kurang maksimal. Dari hasil evaluasi pada saat pre test,
didapatkan rata-rata kelas pada tes tulis sebesar 46,40 dan rata-rata
kelas pada kreativitas mencatat sebesar 26,25.
2. Paparan Data Setelah Tindakan Dan Temuan Penelitian
a. Paparan Data Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan I, sebelum penelitian dilakukan
pada titik yang sebenarnya, penelitian ini memiliki rencana untuk
memperbaiki efektifitas dan efisiensi kinerja proses belajar
mengajar di dalam kelas, yang siswanya memiliki kemampuan
yang hiterogen dengan latar belakang akademik yang berbeda.
Pertama-tama peneliti menyiapkan bahan dan materi untuk
membuat mind map sebagai aplikasi dari model mind map untuk
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas VII A
SMP Walisongo Gempol terhadap mata pelajaran IPS Terpadu
diambil dari materi pelajaran sesuai dengan sub pokok bahasan
dalam buku IPS Terpadu.
Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang membahas
materi tentang atmosfer (4x40 menit dengan 2 kali pertemuan).
Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai dari
beberapa tahapan persiapan, yaitu:
a) Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam
bentuk RPP (di lampiran). RPP disusun secara kolaboratif
antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang
dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar
indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map
serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan
indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada
hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan
tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS
Terpadu kelas VII A.
b) Peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A bekerjasama
membuat soal pre test dan post test.
c) Membagi siswa yang berjumlah 32 siswa menjadi 4 kelompok
yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang dalam
presentasi hasil mind map tentang materi yang telah
ditentukan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Setelah dipersiapkan rencana pembelajaran maka proses
pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 3 dan 10 Mei 2010. Pada
pertemuan pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test.
Pada siklus pertama diadakan tiga kali pertemuan. Adapun
pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 4x45 menit.
Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah tentang
atmosfer. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap
dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di
lampiran).
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai
pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada
pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada
Pertemuan I
Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalaman langsung
dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh
dengan menggunakan mind map dalam menguasai konsep-konsep
IPS Terpadu.
Kegiatan awal, pada pertemuan kedua siklus pertama masuk
kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Pada kegiatan
awal guru menyampaikan tugas yang harus siswa selesaikan pada
pertemuan ini yaitu masing-masing individu membuat mind map
dengan tema cuaca dan iklim, hasil mind map yang paling bagus
dipilih oleh masing-masing kelompok untuk dipresentasikan di
depan papan tulis. Waktu mengerjakan mind map dibatasi selama
20 menit.
Kegiatan inti, semua siswa berkumpul sesuai dengan
kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan
mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan
tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Jam
08.35 dimulai semua siswa mulai membuat mind map hingga
sampai jam 09.00 berarti terlambat sekitar 5 menit karena sebagian
siswa belum selesai mewarnai. Ketika waktu siswa membuat mind
map siswa terlihat sangat konsentarasi mengerjakan mind map ada
sebagian siswa yang terlihat kebingungan dengan bentuk dan
warna yang harus mereka gunakan dalam membuat mind map
tersebut. Setelah selesai mengerjakan mind map masing-masing
kelompok memilih hasil mind map yang terbaik.
Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map.
Dalam kegiatan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah
satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya.
Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk
menanggapi, tanggapan dilakukan oleh anggota kelompok
presentasi secara bergantian. Waktu presentasi dan tanya jawab
dibatasi maksimal 15 menit. Pada sesi presentasi pertama guru
mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk
memprentasikan hasil mind mapnya akan tetapi tidak ada yang
berani maju dengan alasan takut salah. Kemudian guru menunjuk
kelompok yang dilihat sudah cukup siap untuk memulai presentasi.
Pada akhir sesi presentasi guru memberi pertanyaan kepada
kelompok yang maju untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
siswa terhadap materi dengan menggunakan mind map dan
memberi beberapa perbaikan pada mind map yang mereka buat
3) Pengamatan Tindakan
Hasil pengamatan dalam tahap ini menunjukkan bahwa
kelas menjadi lebih berwarna, hal ini ditunjukkan oleh suasana
presentasi dari masing-masing kelompok dan tanggapan dari
kelompok lain. Hal yang terlihat adalah adanya siswa yang malu-
malu pada saat maju ke depan. Kondisi demikian dapat dipaparkan
sebagai berikut:
Saat guru mempersilahkan setiap kelompok untuk presentaasi, tidak ada siswa yang berani untuk memulai presentasi sampai pada akhirnya bu guru menunjuk kelompok Rifa’i (siswa yang tampak memperoleh peringkat satu di kelasnya) yang memulai presentasi, Rifa’i memulai presentasi dengan cukup baik, anggota kelompok Rifa’i terlihat malu-malu dalam presentasi. Akan tetapi kelompok Rifa’i dapat menjawab semua pertanyaan dari teman-teman ataupun dari guru dengan baik. Pada sesi berikutnya, kejadian yang terlihat adalah siswa
mulai berani bertanya dan menanggapi hasil mind map kelompok
yang maju. Komentar kelompok lain yang muncul seperti:
Cuaca dan iklim tu kan meliputi unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, pembagian wilayah iklim, dampak perbedaan cuaca dan iklim dan klasifikasi cuaca dan iklim tapi Punya kalian kok tidak ada kualifikasi cuaca dan iklim?. Terus seharusnya masing-masing garis hubung dikasih nomer atau tanda lain biar gampang bedainnya gitu. . Setelah kelompok pertama selesai presentasi maka
dilanjutkan kelompok yang kedua. Kegiatan presentasi berjalan
lancar dan tidak ada kegiatan yang berbeda jauh dari kelompok
pertama.
Sampai dengan batas waktu pembelajaran berakhir pada
tahap ini, hanya dua kelompok yang sudah maju mempresentasikan
hasil mind map mereka, sementara dua kelompok lain diminta
untuk mempresentasikan pada pertemuan minggu berikutnya. Guru
juga menjelaskan bahwa pada pertemuan minggu depan akan
dilaksanakan post test yang pertama.
Pertemuan II
Kegiatan awal, pada pertemuan kedua ini siswa masuk
kelas jam 08.20 WIB, guru memulai mengabsen. Setelah selesai
mengabsen guru meminta siswa yang belum mempresentasikan
untuk mempresentasikan hasil mind map di depan papan tulis.
Seperti pertemuan minggu sebelumnya kegiatan presentasi berjalan
lancar dan tidak ada kegiatan aktivitas berbeda dengan presentasi
kelompok sebelumnya.
Kegaiatn inti, kegiatan presentasi dua kelompok sudah
berakhir pada pukul 09.05 WIB, tidak ada perbedaan dengan
kelompok-kelompok sebelumnya.
Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang
telah diprentasikan siswa agar siswa lebih faham lagi. Pada sesi
berikutnya adalah post test yang dikerjakan secara individu. Waktu
post test dibatasi 15 menit. Guru berkata: “ayo tempat duduk kasih
jarak, tidak boleh nyontek”. Setelah waktu post test yang
ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab post test tepat
waktu. Suasana post test sangat tenang dan roman wajah siswa dan
guru terlihat berseri-seri.
Sebelum pertemuan diakhiri, guru memberi PR (pekerjaan
rumah) kepada siswa yakni, mempelajari materi tentang perairan
laut untuk persiapan membuat mind map pada pertemuan minggu
depan.
Hasil rekapan wawancara beberapa siswa kelas VII SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan adalah sebagai berikut, terhadap
pertanyaan “apakah Anda senang dan telah memperoleh manfaat
dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS Terpadu
berlangsung tiga minggu kemarin?. Siswa A mengungkapkan:
“senang mbak, saya dapat pengalaman baru dalam membuat mind
map”. Siswa B mengungkapkan: “senang, saya jadi lebih mudah
belajar IPS Terpadu”. Siswa C mengungkapkan: “senang banget
mbak, saya jadi semangat belajar”.
Hasil rekapan wawancara dengan Ibu Vivi Rianti adalah
sebagai berikut, terhadap pertanyaan “apakah ibu senang dan telah
memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama
pembelajaran IPS Terpadu berlangsung tiga minggu kemarin?. Ibu
Vivi mengungkapkan: “senang mbak, mind map adalah
pengalaman baru buat saya dan mind map memberi kemudahan
kepada saya dalam menjelaskan materi kepada siswa”.
Penilaian
Berdasarkan pengamatan, post test berjalan lancar. Setelah
dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut,
Tabel 4.8 Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus I
No. Interval Skor Frekuensi Status 1. 95-100 - -
2. 90-94 4 Lulus
3. 85-89 5 Lulus
4. 80-84 9 Lulus
5. 75-79 7 Lulus
6. 00-74 6 Tidak lulus
32
Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa
penerapan model mind map ini terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa terhadap materi IPS Terpadu yang telah
dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test
yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46.40
meningkat menjadi 78.43 atau sekitar 69,03%.
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus
sebanyak 26 siswa. Sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa karena
skor tesnya kurang dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria
ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS
Terpadu SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.
Berdasarkan pengamatan, tes kreativitas membuat mind map
berjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa
adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,
Tabel 4.9 Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus I
No. Interval Skor Frekuensi Kriteria 1. 90-100 - -
2. 80-89 - -
3. 70-79 - -
4. 60-69 29 Cukup sekali
5. 50-59 - -
6. 00-49 3 Kurang
32
Berdasarkan tabel di atas penerapan model mind map ini
terbukti dapat meningkatkan kreativitas siswa membuat mind map
pada materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat
adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai rata-rata
kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau
sekitar 121,40 %.
4) Refleksi Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada
permasalahan dalam perumusan perencanaan tindakan (RPP).
Jadual jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
pembelajaran sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan
menunjukkan bahwa (1) pemberian tugas membuat mind map
ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama karena siswa masih
belum terbiasa membuat mind map dan siswa masih menyesuikan
diri dalam membuat mind map (2) mempresentasikan hasil mind
map dapat melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di
depan orang-orang, siswa masih terlihat malu-malu dan kurang
percaya diri karena mereka belum terbiasa mempresentasikan hasil
mind map (3) pembelajaran dengan menggunakan mind map dapat
memberikan pengalaman baru bagi para guru dan siswa (5)
penerapan model mind map terbukti dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa.
b. Temuan Penelitian Siklus I
1) Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang
telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat
dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah
dibuat.
2) Proses pelaksanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah
dibuat; (1) pelaksanaan model mind map menjadikan suasana
kelas lebih berwarna; (2) presentasi mind map dapat melatih siswa
untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang; (3)
mind map merupakan pengalaman baru bagi siswa dan guru; (4)
mind map telah memberikan manfaat bagi siswa dan guru yaitu
mempermudah siswa dalam belajar IPS Terpadu, membuat siswa
menjadi semangat dalam belajar dan mempermudah guru dalam
menjelaskan materi pelajaran pada siswa.
3) Proses penilaian, mind map terbukti dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Terpadu, dari data kuantitatif yang peneliti peroleh, tingkat
kreativitas membuat mind map pada siklus I meningkat dari hasil
kreativitas pada saat yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test
sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%
sedangkan pada prestasi belajar siswa meningkat dari hasil pre
test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46.40
meningkat menjadi 78.43 atau sekitar 69,03%, hasil post test
siklus I dari 32 siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 25 siswa
dan 7 siswa dinyatakan tidak lulus karena nilai yang diperoleh
kurang dari dari KKM (kreteria ketuntasan minimum) sebesar 75.
c. Paparan Data Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan
model mind map pada mata pelajaran IPS terpadu, dengan model
pembelajaran ini diharapkan dapat lebih membantu untuk
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa.
Menindaklanjuti hasil analisis dan refleksi pada siklus I,
maka peneliti berupaya untuk melakukan perbaikan pada proses
pembelajaran, yaitu siswa dibiasakan dengan model mind map
sehingga diharapkan dapat lebih mudah memahami dan menguasai
materi.
Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang membahas
materi tentang perairan laut (4x40 menit dengan 2 kali
pertemuan). Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini
dimulai dari beberapa tahapan persiapan, yaitu:
a) Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam
bentuk RPP (di lampiran). RPP disusun secara kolaboratif
antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang
dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar
indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map
serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan
indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada
hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan
tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS
Terpadu kelas VII A.
b) Peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A bekerjasama
membuat soal pre test dan post test.
c) Membagi siswa yang berjumlah 32 siswa menjadi 4 kelompok
yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang dalam
presentasi hasil mind map tentang materi yang telah
ditentukan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Setelah dipersiapkan rencana pembelajaran maka proses
pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 17 dan 24 Mei 2010.
Pada siklus kedua diadakan dua kali pertemuan. Adapun
pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 4x40 menit.
Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah tentang
perairan laut. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap
dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di
lampiran).
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai
pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada
pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada
Pertemuan III
Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalaman langsung
dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh
dengan menggunakan mind map dalam menguasai konsep-konsep
IPS Terpadu.
Kegiatan awal, pada pertemuan kedua siklus pertama masuk
kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Pada kegiatan
awal guru menyampaikan tugas yang harus siswa selesaikan pada
pertemuan ini yaitu masing-masing individu membuat mind map
dengan tema perairan laut, hasil mind map yang paling bagus
dipilih oleh masing-masing kelompok untuk dipresentasikan di
depan papan tulis. Waktu mengerjakan mind map dibatasi selama
20 menit.
Kegiatan inti, semua siswa berkumpul sesuai dengan
kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan
mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan
tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Jam
08.35 dimulai semua siswa mulai membuat mind map hingga
sampai jam 08.55 berarti tepat waktu, siswa sudah mulai terbiasa
membuat mind map, ketika waktu siswa membuat mind map siswa
terlihat cukup antusias mengerjakan mind map. Setelah selesai
mengerjakan mind map masing-masing kelompok memilih hasil
mind map yang terbaik.
Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map.
Dalam kegiatan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah
satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya.
Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk
menanggapi, tanggapan dilakukan oleh anggota kelompok
presentasi secara bergantian. Waktu presentasi dan tanya jawab
dibatasi maksimal 15 menit. Pada sesi presentasi pertama guru
mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk
memprentasikan hasil mind mapnya siswa-siswa membuat
kesepakatan pertama kali yang maju dimulai dari kelompok
pertama. Kemudian kelompok pertama maju dan
mempresentasikan hasil mind map mereka. Pada akhir sesi
presentasi guru memberi pertanyaan kepada kelompok yang maju
untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap
materi dengan menggunakan mind map dan memberi beberapa
perbaikan pada mind map yang mereka buat
3) Pengamatan Tindakan
Hasil pengamatan dalam tahap ini menunjukkan bahwa
kelas menjadi lebih berwarna, hal ini ditunjukkan oleh suasana
presentasi dari masing-masing kelompok dan tanggapan dari
kelopmpok lain. Hal yang terlihat adalah adanya siswa yang
nampak tidak malu-malu lagi dan kepercayaan diri siswa sudah
mulai nampak dalam mempresentasikan hasil mind map pada saat
maju ke depan. Kondisi demikian dapat dipaparkan sebagai
berikut:
Saat guru mempersilahkan setiap kelompok untuk presentaasi, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat kelas, kelompok 1 yang maju pertama kali untuk mempresentasikan hasil mind mapnya anggota kelompok 1 sudah tidak nampak malu-malu lagi dalam presentasi. kelompok 1 ini dapat menjawab semua pertanyaan dari teman-teman ataupun dari guru dengan baik. Pada sesi berikutnya, kejadian yang terlihat adalah siswa
mulai berani bertanya dan menanggapi hasil mind map kelompok
yang maju. Komentar kelompok lain yang muncul seperti: “ Mind
map yang kalian buat itukan ada klasifikasi air laut, gerakan air
laut dan manfaat air laut coba kalian jelaskan manfaat air laut bagi
kehidupan manusia?”.
Setelah kelompok pertama selesai presentasi maka
dilanjutkan kelompok yang kedua. Kegiatan presentasi berjalan
lancar dan tidak ada kegiatan yang berbeda jauh dari kelompok
pertama.
Sampai dengan batas waktu pembelajaran berakhir pada
tahap ini, hanya dua kelompok yang sudah maju mempresentasikan
hasil mind map mereka, sementara dua kelompok lain diminta
untuk mempresentasikan pada pertemuan minggu berikutnya. Guru
juga menjelaskan bahwa pada pertemuan minggu depan akan
dilaksanakan post test yang kedua.
Pertemuan IV
Kegiatan awal, Pada pertemuan keempat ini siswa masuk
kelas jam 08.20 WIB guru memulai mengabsen. Setelah selesai
mengabsen guru meminta siswa yang belum mempresentasikan
untuk mempresentasikan hasil mind map di depan papan tulis.
Seperti pertemuan minggu sebelumnya kegiatan presentasi berjalan
lancar dan tidak ada kegiatan berbeda dengan presentasi kelompok
sebelumnya.
Kegiatan inti, kegiatan presentasi dua kelompok sudah
berakhir pada pukul 09.05 WIB, tidak ada perbedaan dengan
kelompok-kelompok sebelumnya.
Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang
telah diprentasikan siswa agar siswa lebih faham lagi. Pada sesi
berikutnya adalah post test yang dikerjakan secara individu. Waktu
post test dibatasi 15 menit. Guru berkata: “ayo tempat duduk kasih
jarak, tidak boleh nyontek”. Setelah waktu post test yang
ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab post test tepat
waktu. Suasana post test sangat tenang dan roman wajah siswa dan
guru terlihat berseri-seri.
Hasil rekapan wawancara pada beberapa siswa kelas VII A
SMP Gempol di Pasuruan adalah sebagai berikut, terhadap
pertanyaan “apakah Anda senang dan telah memperoleh manfaat
dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS Terpadu
berlangsung saat ini?. Siswa D mengungkapkan: “seneng banget
mbak, manfaatnya untuk menambah pengetahuan sekaligus belajar
dan menggambar”. Siswa E mengungkapkan: ”aku seneng banget,
manfaatnya aku jadi ada pengetahuan. Siswa F mengungkapkan:
“seneng banget mbak, langsung hafal sama pelajarannya karena
gambarnya bisa dilihat dan dipelajari terus.
Hasil rekapan wawancara dengan Ibu Vivi Rianti adalah
sebagai berikut, terhadap pertanyaan “apakah Ibu senang dan telah
memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama
pembelajaran IPS Terpadu berlangsung saat ini?. Ibu Vivi
mengungkapkan: “senang mbak, karena sebelum saya ajarkan
siswa sudah belajar terlebih dahulu jadi sewaktu saya ajarkan siswa
sedikit tau tentang materi”.
Penilaian
Berdasarkan pengamatan, post test berjalan lancar. Setelah
dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut,
Tabel 4.10
Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test Siklus II
No. Interval Skor Frekuensi Status 1. 95-100 24 Lulus
2. 90-94 7 Lulus
3. 85-89 1 Lulus
4. 80-84 - -
5. 75-79 - -
6. 00-74 - -
32
Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa
penerapan model mind map ini terbukti efektif untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa terhadap materi IPS Terpadu yang telah
dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor yang semula
nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46,40 meningkat menjadi
95,94 atau sekitar 106,76 %.
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus
sebanyak 32 siswa. Sedangkan yang gagal tidak ada karena skor
tesnya lebih dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan
minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan.
Berdasarkan pengamatan, tes kreativitas membuat mind map
berjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa
adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,
Tabel 4.11
Skor Penilaian Mind Map Pada Siklus II
No. Interval Skor Frekuensi Kriteria 1. 90-100 - -
2. 80-89 29 Baik sekali
3. 70-79 - -
4. 60-69 3 Cukup baik
5. 50-59 - -
6. 00-49 - -
32
Berdasarkan tabel di atas penerapan model mind map ini
terbukti dapat meningkatkan kreativitas membuat mind map pada
materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya
peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test
sebesar 26,25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6 %.
4) Refleksi Tindakan
Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada
permasalahan dalam perumusan perencanaan tindakan (RPP).
Jadual jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
pembelajaran sedangkan pada tahap pelaksanaan tindakan
menunjukkan bahwa (1) waktu yang dibutuhkan siswa dalam
mengerjakan mind map sudah sesuai dengan waktu yang
ditentukan karena siswa sudah mulai terbiasa membuat mind map
dan siswa sudah bisa menyesuikan diri dalam membuat mind map
(2) mempresentasikan hasil mind map dapat melatih siswa untuk
berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang, siswa sudah
mulai Nampak tidak malu-malu lagi dan sudah nampak percaya
diri karena mereka sudah mulai terbiasa mempresentasikan hasil
mind map (3) pembelajaran dengan menggunakan mind map dapat
memberikan pengalaman baru bagi para guru dan siswa (5)
penerapan model mind map terbukti dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa.
d. Temuan Penelitian Siklus II
1) Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang
telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat
dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah
dibuat.
2) Proses pelaksanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah
dibuat; (1) pelaksanaan model mind map menjadikan suasana kelas
lebih berwarna; (2) roman wajah siswa dan guru nampak berseri-
seri; (3) mind map telah memberikan manfaat bagi siswa dan guru
yaitu siswa mudah mengingat pelajaran, siswa memperoleh
pengalaman menggambar dan mempermudah guru dalam
menjelaskan materi pelajaran pada siswa.
Proses penilaian, mind map terbukti dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu, dari data kuantitatif yang peneliti
peroleh, tingkat kreativitas membuat mind map pada siklus II meningkat dari hasil
kreativitas pada saat yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25
meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6% sedangkan pada prestasi belajar
siswa meningkat dari hasil pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test
sebesar 46,40 meningkat menjadi 95,94 atau sekitar 106,76%. Hasil post test
siklus II dari 32 siswa yang dinyatakan lulus semua karena nilai yang diperoleh
lebih dari KKM (kreteria ketuntasan minimum) sebesar 75.
BAB V
PENBAHASAN
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan
model mind map sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu setiap hari senin jam
pelajaran ke III dan IV (08.20-09.40) selama 4 kali pertemuan yang dimulai pada
tanggal 03 Mei 2010 sampai 24 Mei 2010.
Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol. Pada pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan
peneliti selama 4 kali pertemuan, menggunakan model yang sama yaitu penerapan
model mind map. Dalam rangka peningkatan kreativitas dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan hasil tes atas penerapan
model mind map pada mata pelajaran IPS Terpadu, sebagaimana dijabarkan di
atas telah menunjukkan bukti-bukti bahwa hipótesis yang dirumuskan di bab
pendahuluan yang berbunyi, bahwa “Jika model mind map diterapkan dalam
pembelajaran IPS Terpadu, maka kreativitas dan prestasi belajar siswa pada kelas
VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan dapat ditingkatkan telah terbukti.
A. Perencanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II
1. Perencanaan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siklus I
Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk
RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS Terpadu
kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi
dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik
penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan
pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan
siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP
dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti
dan guru IPS Terpadu kelas VII A. Pada perencanaan RPP ini berjalan
sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan membuat RPP ini agar dapat
mengetahui materi yang harus dikuasai siswa dan untuk mentukan topik
apa yang akan dibahas pada penerapan model mind map yang akan
dilaksanakan. Sebelum membuat mind map maka diperlukan pertama kali
adalah kata kunci utama yang akan dibahas sehingga membentuk sebuah
mind map yang didalamnya terdapat kata-kata cabang dari kata utama,
seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan bahwa jika akan
membuat mind map maka ditulis dan digambar kata kunci utama dalam
membuat mind map dan kemudian menghubungkan kata-kata yang
merupakan cabang dari kata kunci utama50 dan didukung pula oleh
Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa dalam membuat mind map
harus mempunyai kata kunci utama kemudian dihubungkan dengan garis
hubung pada kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci utama51
2. Perencanaan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siklus II
Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk
RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPS Terpadu
kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi
dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik
penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan
pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan
siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP
dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti
dan guru IPS Terpadu kelas VII A. Pada perencanaan RPP ini berjalan
sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan membuat RPP ini agar dapat
mengetahui materi yang harus dikuasai siswa dan untuk menentukan topik
apa yang akan dibahas pada penerapan model mind map yang akan
dilaksanakan. Sebelum membuat mind map maka diperlukan pertama kali
50 Tony Buzan, Mind Map Untuk meningkatkan Kreativitas (Jakarta:
Gramedia, 2004), hlm. 6-7 51 Ingemar Svantesson, Learning Maps and Memori Skills (Jakarta:
Gramedia, 2004), hlm. 76-77
adalah kata kunci utama yang akan dibahas sehingga membentuk sebuah
mind map yang didalamnya terdapat kata-kata cabang dari kata utama,
seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan bahwa jika akan
membuat mind map maka ditulis dan digambar kata kunci utama dalam
membuat mind map dan kemudian menghubungkan kata-kata yang
merupakan cabang dari kata kunci utama52 dan didukung pula oleh
Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa dalam membuat mind map
harus mempunyai kata kunci utama kemudian dihubungkan dengan garis
hubung pada kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci utama53
B. Pelaksanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II
1. Pelaksanaan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I
Penerapan model mind map dalam pelaksanaan di kelas yaitu siswa
dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah
dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan untuk melatih mental siswa
dalam mengemukakan pendapatnya di depan orang-orang dan untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman siswa menggunakan mind map
sesuai dengan mind map yang telah mereka buat.
52 Tony Buzan, op.cit., hlm. 6-7 53 Ingemar Svantesson, op.cit., hlm. 76-77
Pelaksanaan mind map dapat berjalan lancar. Berdasarkan hasil
wawancara dan pengamatan peneliti, pelaksanaan mind map memberikan
pengalaman baru bagi guru dan siswa, suasana kelas menjadi lebih
berwarna, siswa menjadi semangat dalam belajar, siswa lebih mudah
belajar IPS Terpadu, keberanian siswa mengemukakan pendapat
dihadapan orang-orang.
Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan
Tony Buzan bahwa mind map dapat mempermudah kita menyerap
informasi dan memudahkan kita mengingat informasi dengan lebih baik54
dan didukung oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind
map dapat meningkatkan daya ingat dan menyenangkan55
2. Pelaksanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus II
Penerapan model mind map dalam pelaksanaan di kelas yaitu siswa
dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah
dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan untuk melatih mental siswa
dalam mengemukakan pendapatnya di depan orang-orang dan untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman siswa menggunakan mind map
sesuai dengan mind map yang telah mereka buat.
Pelaksanaan mind map dapat berjalan lancar. Berdasarkan hasil
wawancara dan pengamatan peneliti pelaksanaan mind map menjadikan
54Tony Buzan, op.cit., hlm. 4 55 Ingemar Svantesson, op.cit., hlm. 2
suasana kelas menjadi lebih berwarna, mempermudah siswa menyerap
informasi dan belajar menggambar, siswa lebih ingat materi ketika
melaksanakan ulangan, keberanian siswa mengemukakan pendapat
dihadapan orang-orang.
Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan
Tony Buzan bahwa mind map dapat mempermudah kita menyerap
informasi dan memudahkan kita mengingat informasi dengan lebih baik56
dan didukung oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind
map dapat meningkatkan daya ingat dan menyenangkan57
C. Penilaian Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi
Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II
1. Penilaian Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa
berdasarkan hasil post test untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa diperoleh hasil yang cukup tinggi dan tingkat kreaativitas siswa
membuat mind map mengalami peningkatan.
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 26
siswa sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa karena skor tesnya kurang
56 Tony Buzan, op.cit., hlm. 4 57 Ingemar Svantesson, op.cit., hlm. 2
dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah
ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di
Pasuruan sedangkan pada siklus.
Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.10 yang telah
dilaksanakan pada siklus I terdapat cukup peningkatan kreativitas siswa
membuat mind map yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar
26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%.Sedangkan pada
siklus II, 25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6%.
Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan
oleh teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa mind map merupakan
suatu model yang berguna untuk memaksimalkan kreativitas manusia58,
sangat memudahkan manusia mengingat informasi59 sedangkan teori
Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind map akan membantu
siswa untuk mengembangkan kreativitas juga kemampuan analisis dan
logika60
2. Penilaian Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus II
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa
berdasarkan hasil post test untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
58 Tony Buzan, op.cit; hlm.56 59 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm.9 60 Ingemar Svantesson. Learning Maps and Memori Skills (Jakarta:
Gramedia, 2004), hlm. 13
siswa diperoleh hasil yang cukup tinggi dan tingkat kreaativitas siswa
membuat mind map mmengalami peningkatan.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus semua karena
nilai yang diperoleh lebih dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria
ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu
SMP Walisongo Gempol di Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilaksanakan pada siklus II terdapat peningkatan prestasi belajar siswa
yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46,40 meningkat
menjadi 78,43 atau sekitar 69,03% sedangkan pada siklus II meningkat
menjadi 95,94 atau sekitar 106,76%.
Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.11 di atas telah terdapat
cukup peningkatan kreativitas siswa membuat mind map yang semula nilai
rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau
sekitar 121,40%. Sedangkan pada siklus II, 25 meningkat menjadi 78,12
atau sekitar 197,6%.
Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan oleh teori Tony
Buzan yang mengatakan bahwa mind map merupakan suatu model yang berguna
untuk memaksimalkan kreativitas manusia61, sangat memudahkan manusia
mengingat informasi62 sedangkan teori Ingemar Svantesson yang mengatakan
61 Tony Buzan, op.cit; hlm.56 62 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map (Jakarta: Gramedia, 2007), hlm.9
bahwa mind map akan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas juga
kemampuan analisis dan logika63
63 Ingemar Svantesson. Learning Maps and Memori Skills (Jakarta:
Gramedia, 2004), hlm. 13
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan data di depan dapat diketahui bahwa penerapan model
mind map dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar belajar siswa
IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.
Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan nilai hasil kreativitas dan
prestasi belajar IPS Terpadu yang diperoleh. Selanjutnya dapat diambil
ringkasan penjelasan di depan, sebagai berikut:
1. Proses perencanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan
prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan diawali dengan kegiatan menjabarkan kompetensi
dasar yang telah ada dalam silabus ke dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat mengacu pada model mind map,
sehingga komponen lain seperti sumber belajar dan format penilaian
disesuaikan dengan model mind map.
2. Proses pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan
prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang telah
direncanakan. Penerapan model mind map telah memberikan pengalaman
baru bagi siswa maupun guru dan memberikan beberapa manfaat bagi
guru dan siswa.
3. Proses penilaian model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari data
kuantitatif yang diperoleh menunjukkan hasil perolehan skor yang cukup
tinggi.
B. Saran
Selaku penulis sekaligus pengamat dalam hal ini ada beberapa saran
yang bisa kami berikan demi kemajuan dan perkembangan serta meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa, yaitu:
1. Agar guru memperhatikan tujuan dari materi IPS Terpadu, sehingga dapat
menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas untuk
menyesuaikan model mind map dan memperhitungkan waktu sebelum
menerapkan model tersebut.
2. Perlu adanya kepercayaan dan penghargaan guru kepada siswa bahwa
siswa tersebut mampu untuk membuat sebuah kreativitas membuat mind
map yang sesuai dengan daya imajinasi yang siswa miliki sesuai dengan
tema yang ditentukan.
3. Agar guru membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa untuk
membuat mind map dengan tujuan mereka sudah membaca dan memahami
terlebih dahulu materi IPS Terpadu sebelum diterangkan oleh guru di
dalam kelas.
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Bahri, Djamarah Saiful. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional
Bakran, Adz-Dzakiey Hamdani. 2007. Psikologi Kenabian. Yogyakarta: Beranda
Publishibg Buzan, Tony. 2004. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta:
Gramedia Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: Gramedia
Dwi, Suim Fitri Aridina. 2008. Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Darul ‘Ulum Agung Malang): Fakultas Ekonomi UM
Hattarina, Shofiah. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun. Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan UM
Matthew, B Miles dan A, Michael Huberman. 2001. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: Universitas Indonesia Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda
Ningsih, Khoiriyah. Penerapan Metode Mind mapping Secara Kreatif Dalam Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Secara Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 20 Malang: Fakultas Ekonomi UM
Nurdin, Muh, dkk. 2008. IPS Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta Pusat: Kharisma
Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabeta.
Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Seri Perundangan. 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. Yogyakarta:
Pustaka Yustisia
85
Setiawan, Cony. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia
Slameto. 1991. Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta Soedarsono, FX. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Svantesson, Ingemar. 2004. Learning Maps and Memori Skills. Jakarta:
Gramedia Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yamin, Martini. 2008. Desain Pembelajaran Berbasisi Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Graung Press
Wahidmurni dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM Press Zainuddin, M. Muhammad Walid. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang:
Fakultas Tarbiyah UIN