22
SKRIPSI MIA AUDINA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT AKAR JARAK MERAH (Jatropha gossypifolia L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM. PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

SKRIPSI

MIA AUDINA

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL

ASETAT AKAR JARAK MERAH (Jatropha

gossypifolia L) TERHADAP BAKTERI

Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI

CAKRAM.

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

ii

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang

berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta

seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah membantu perjuangan beliau

dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini. Sehingga tugas akhir yang berjudul

“Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Akar Jarak Merah (Jatropha

gossypifolia L) terhadap Bakteri staphylococcus aureus dengan Metode Difusi

Cakram” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang harus

ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan

Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun

Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh

kesabaran, memberikan bimbingan, arahan, dukungan serta motivasi kepada saya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt dan Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.,

sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap

skripsi yang telah penulis kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Faqih

Ruhyanudin, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB., atas kesempatan yang diberikan

untuk mengikuti program sarjana.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

v

4. Raditya Weka Nugraheni, S.Farm., Apt., selaku kepala laboratorium farmasi, yang

telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. dr. Desy Andari, M.Biomed. selaku kepala laboratorium Biomedik PPD UMM

yang telah memberikan izin untuk menggunakan laboratorium selama penelitian.

6. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Ahmad Firdiansyah, S.Farm., Apt., Andri Tilaqza,

S.Farm., M.Farm., Apt., Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P., dan Dian

Ermawati, S.Farm., M.Farm., Apt., selaku dosen wali, atas bimbingan dan arahan

selama ini.

7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah

memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi mbak Bunga, mbak Evi,

mbak susi, mbak Meta, mas Dani, mas Ferdi dan Laboratorium Biomedik, Pak

Joko atas segala bentuk bantuan dan kerja samanya selama penelitian.

8. Untuk orang tua tercinta Bapak M. Soleh dan Ibu Ermi Nur Jenah terimakasih atas

doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya, atas curahan kasih sayang

yang tiada hentinya, serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada

penulis selama menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi. Semoga

jasa-jasa kalian bisa terbalaskan secepatnya oleh anak-anakmu. Aamin.

9. Untuk Erma Lestari kakak tersayang yang selalu yang selalu menjadi penyemangat

dan panutan untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini. Semoga kesuksesan selalu

mendampingimu. Aamiin

10. Untuk Triadi Tama adik tersayang yang selalu mendukung, serta doanya selama

ini. Semoga dipermudah segala jalan kesuksesanmu. Aamiin.

11. Untuk Henny, Fatin, Winda, Miatin, Wenny, Risma, Anita dan Izatul teman

seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai akhir atas bantuan selama

penelitian, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

12. Teman-teman farmasi angkatan 2012, khususnya Mbak Weni, Eka, Ikhsan, Ana,

Ninuk, dan Ainun. Semoga kita jadi orang yang sukses dan berguna dimasa depan.

Aamiin.

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

vi

13. Untuk sahabat yang selalu ada Nor Halidah, Izzatul Maulidah, Nurul Hafizah, Nur

Anita, Arinta Agil, Rizki Purwandari, Nina Nurjanah dan Henny yurita atas

dukungannya selama ini, semoga kita sukses bersama. Aamiin.

14. Untuk teman-teman sekaligus kelompok semhas Henny, Izza, mas Hasbi, mas

Khoirus, mas Yubila, dan Tia, atas dukungan dan kerja samanya, semoga kita

sukses bersama. Aamin.

15. Untuk Teman-teman kos Mbak Ishmah, Mbak Tiwi, Mbak Tika, Kak Eka, Kak

Nina, Lely, Firda, Novi, Aini, Dinar, Septi, Johana, Joyce, Mery, Frida, Septhi,

Mahya, Winda, Irma, atas suka dukanya selama ini dikost tercinta.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuannya, baik moril maupun material.

Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada

umumnya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh.

Malang, 11 Oktober 2017

Penulis,

Mia Audina

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

vii

RINGKASAN Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri coccus gram positif yang

sering ditemukan sebagai flora normal dikulit dan selaput lendir pada manusia, dan

merupakan bakteri patogen pada manusia. Prevalensi MRSA di berbagai rumah sakit

di dunia berkisar antara 2-70% dengan rata-rata 20% (Mehraj dkk, 2014). Publikasi

mengenai MRSA di Indonesia masih terbatas. Begitupula dengan prevalensi MRSA di

Indonesia sulit diperoleh. Prevalensi MRSA di rumah sakit dr. Soetomo pada pasien

rawat inap bangsal bedah dan non bedah tidak berbeda yaitu 8,2 % dan 8,0 %

(Kuntaman, 2016). Sebagian isolat Staphylococcus aureus resisten terhadap methisilin

dan golongannya karena adanya modifikasi protein pengikat penisilin. Protein ini

mengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah

terhadap antibiotik beta laktam, sehingga terapi beta laktam tidak responsif.

Jatropha gossypifolia L. merupakan tanaman etnobotani yang dapat dijadikan

sebagai sumber obat tradisional. Spesies ini berasal dari Meksiko, Amerika Selatan

dan kepulauan Karibia. hasil analisis fitokimia bahwa ekstrak metanol akar Jatropha

gossypifolia L. mengandung senyawa tanin, flavanoid, polifenol, alkaloid, dan saponin

yang bersifat sebagai antibakteri. ekstrak metanol akar Jatropha gossypifolia L.

memiliki aktivasi sebagai antibakteri dan antidiare secara invitro terhadap bakteri

Staphylococcus aureus, dengan metode dilusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

100 μg dan 200 μg ekstrak metanol ekstrak metanol akar jarak merah (Jatropha

gossypifolia L.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus

dengan zona hambatan 4.1 ± 0.1 mm dan 6.1 ± 0.1 mm (Bhagat dan Kulkarni, 2014).

Penelitian ini menggunakan akar Jatropha gossypifolia L di ekstraksi dengan

dengan metode maserasi bertingkat. Pelarut yang digunakan yaitu n-heksan, etil asetat,

dan etanol. menggunakan pelarut etil asetat. Pemisahan senyawa fraksi etil asetat

menggunakan metode Kromatografi lapis tipis lalu komponen senyawa diidentifikasi

dengan penampak noda. Selanjutnya akan uji aktivitas antibakterinya dengan

menggunakan difusi cakram, untuk mengetahui zona hambat fraksi etil asetat akar akar

Jatropha gossypifolia L terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Akar segar Jatropha gossypifolia L yang sudah dibersihkan terlebih dahulu

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan sampai diperoleh akar kering. Akar

Jatropha gossypifolia L yang sudah kering di blender hingga didapatkan serbuk

simplisia. Serbuk simplisia akar Jathropa gossypifolia L ditimbang sebanyak 2 g

(replikasi sebanyak tiga kali). Kemudian kadar air dalam akar Jatropha gossypifolia L

di ukur, dan didapatkan hasilnya 5,27%. Kemudian serbuk di ayak menggunakan alat

Shieve shaker dengan mesh nomor 20, 40, dan 60. Sejumlah serbuk sebanyak 214 g

dimasukkan ke dalam bejana , kemudian dilakukan maserasi kinetik secara bertingkat.

Serbuk simplisia akar Jatropha gossypifolia L pertama kali di ekstraksi dengan pelarut

n-hekasan, lalu residu diangin-anginkan sampai pelarut n-heksan dari residu tersebut

hilang. Kemudian residu tersebut di ekstrasi dengan menggunakan etil asetat sebanyak

2140 ml dan dilakukan proses washing time selama 2 jam. Proses pengadukan

dilakukan selama 4 jam dengan kecepatan 1600 rpm. filtrat disaring dengna

menggunakan corong Buchner. Filtrat dari hasil maserasi di totolkan sebanyak 5µl

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

viii

pada plat KLT, dan noda pada plat KLT diamati secara visual. Fitrat dipekatkan dengan

menggunakan rotary evaporator pada suhu 20oC dengan putaran 85 rpm.

Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung

dalam fraksi etil asetat akar Jatropha gossypifolia L. pemisahan senyawa

menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase gerak n-heksan:etil asetat

(5:5) + 3 tetes asam formiat dan fased iam gel 60 F254. Identifikasi golongan senyawa

menggunakan penampak noda dan didapatkan bahwa fraksi etil asetat akar Jatropha

gossypifolia L mengandung flavanoid, polifenol, terpenoid dan antrakuinon.uji

identifikasi golongan senyawa dengan metode kromatografi lapis tipis dari fraksi etil

asetat akar Jatropha gossypifolia L didapatkan senyawa golongan flavonoid, polifenol,

terpenoid, dan antrakuinon. Nilai Rf yang didapatkan antara lain pada golongan

senyawa flavonoid yaitu Rf 1 = 0,2750 cm dan Rf 2 = 0,8375 cm; golongan senyawa

polifenol yaitu Rf 1 = 0,1250 cm; golongan senyawa terpenoid yaitu Rf 1 = 0,2250 cm,

Rf 2 = 0,6000 cm, Rf 3 = 0,7500 cm; dan Rf 4 = 0,8125 cm; dan untuk golongan

senyawa antrakuinon yaitu Rf 1 = 0,1250 cm, Rf 2 = 0,1875 cm, Rf = 0,3375 cm, dan

Rf 4 = 0,7125 cm.

Pengujian aktivitas antibakteri fraksi etil asetat akar Jatropha gossypifolia L

terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram.

Konsentrasi fraksi akar jatropha gossypifolia yang digunakan pada pengujian ini

sebesar 100 mg/ml, 50 mg/ml, dan 25 mg/ml. Kontrol positif yang digunakan adalah

kloramfenikol, kontrol negatif yang digunkan adalah DMSO 1% dan aquades.

Replikasi dilakukan sebanyak tiga kali, dan inkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada aktivitas antibakteri Staphylococcus

aureus pada konsentrasi 100 mg/ml, karena tidak memiliki daerah bening, sedangkan

pada konsentrasi 50 mg/ml, dan 25 mg/ml memiliki aktivitas antibakteri. Hasil yang

didapatkan pada replikasi 1 dengan konsentrasi 50 mg/ml adalah 8,00 mm dan

konsentrasi 25 mg/ml adalah 8,50 mm; replikasi 2 dengan konsentrasi 50 mg/ml adalah

8,90 mm dan konsentrasi 25 mg/ml adalah 6,00 mm; replikasi 3 dengan konsentrasi 50

mg/ml adalah 8,53 mm dan konsentrasi 25 mg/ml adalah 8,00 mm. tetapi tidak bisa

dinyatakan peka karena diameter daya hambat kurang dari 12-24 mm (Depkes RI,

1988).

Uji aktivitas antibakakteri dari akar Jatropha gosypifolia L perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut dengan metode, pelarut, konsentrasi, dan bakteri yang berbeda, agar

memperoleh hasil yang maksimum.

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xi

DAFTAR ISI

Judul Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PENGUJIAN iii

KATA PENGANTAR iv

RINGKASAN vii

ABSTRACT ix

ABSTRAK x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

DAFTAR SINGKATAN xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Pendahuluan 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.3.1 Tujuan Umum 4

1.3.2 Tujuan Khusus 5

1.4 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Deskripsi Jatropha gossypifolia L (Jarak Merah) 6

2.1.1 Klasifikasi 6

2.1.2 Nama Daerah 7

2.1.3 Morfologi Tanaman 7

2.1.4 Ekologi Tanaman 8

2.1.5 Aktivitas Biologi 8

2.2 Deskripsi Staphylococcus aureus 12

2.2.1 Klasifikasi Staphylococcus aureus 13

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xii

2.2.2 Morfologi Bakteri 13

2.2.3 Sifat Pewarnaan 14

2.2.4 Patogenitas 14

2.3 Tinjauan Umum Infeksi 14

2.3.1 Infeksi Staphylococcus aureus 15

2.3.2 Terapi 16

2.4 Aktivitas Antibakteri 17

2.4.1 Golongan Senyawa yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri 19

2.5 Uji Aktivitas Antibakteri Secara In vitro 21

2.5.1 Metode Dilusi 19

2.5.2 Metode Difusi 22

2.5.3 Metode Bioautografi 24

2.6 Ekstraksi 25

2.6.1 Pengertian Ekstraksi 25

2.6.2 Proses Ekstraksi 26

2.7 Pelarut 28

2.8 Kromatografi Lapis Tipis 29

2.8.1 Fase Diam 29

2.8.1 Fase Gerak 30

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 32

3.1 Bagan Kerangka Konseptual. 32

3.2 Uraian Kerangka Konseptual 33

BAB IV METODE PENELITIAN 36

4.1 Lokasi penelitian 36

4.2 Alat Penelitian 36

4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia 36

4.2.2 Proses Ekstraksi 36

4.2.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT 37

4.2.4 Pengujian Difusi Cakram 37

4.3 Bahan Penelitian 38

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xiii

4.3.1 Bahan Uji 38

4.3.2 Proses Ekstraksi 38

4.3.3 Pengujian Difusi Cakram 38

4.4 Variabel Penelitian 38

4.4.1 Variabel Bebas 38

4.4.2 Variabel Terikat 38

4.5 Definisi Operasional 38

4.6 Sterilisasi Alat Dan Bahan 39

4.6.1 Sterilisasi Kering 39

4.6.2 Sterilisasi Basah 39

4.7 Metode Penelitian 39

4.7.1 Rancangan Penelitians 39

4.7.2 Kerangka Operasional 40

4.8 Prosedur Kerja 34

4.8.1 Pembuatan Simplisia 40

4.8.2 Proses Fraksinasi Bahan Uji dengan Pelarut Etil asetat 41

4.8.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT 42

4.8.4 Pemisahan Senyawa dengan Reaksi Warna 42

4.8.5 Pembuatan Konsentrasi Larutan Uji 43

4.8.6 Preparasi Media 43

4.8.6.1 Kultur pada media selektif Nutrient Agar 43

4.8.6.2 Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus 43

4.8.7 Preparasi Bakteri 44

4.8.6 Pembuatan standart McFarland 45

4.8.7 Pengujian Difusi Cakram 45

4.9 Bagan Alur Penelitian 47

4.9.1 Proses pembuatan fraksi Etil asetat akar Jatropha gossypifolia L 47

4.10 Analisis Data 48

BAB V HASIL PENELITIAN 49

5.1 Hasil Determinasi Akar Jatropha gossypifolia L 49

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xiv

5.2 Pembuatan Serbuk Simplisia Akar Jatropha gossypifolia L 49

5.3 Pengukuran MC Akar Jatropha gossypifolia L 50

5.4 Persiapan Fraksi Etil asetat Akar Jatropha gossypifolia L 50

5.5 Uji KLT Fraksi Etil asetat Akar Jatropha gossypifolia L 51

5.5.1 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT 51

5.5.2 Identifikasi Senyawa Polifenol dengan KLT 52

5.5.3 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT 53

5.5.4 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT 54

5.5.5 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT 55

5.6 Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil asetat Akar Jatropha gossypifolia L

pada Bakteri Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Cakram 55

BAB VI PEMBAHASAN 57

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 63

7.1 Kesimpulan 63

7.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 64

LAMPIRAN 70

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel II.1 Senyawa yang terkandung dalam akar Jatropha gossypifolia L dengan

analisis kualitatif 10

Tabel II.2 Senyawa yang terkandung dalam akar J.Gossypifolia L dengan analisis

kuantitatif 10

Tabel II.3. Komposisi kimia ekstrak lipid dari daun Jatropha gossypifolia L 11

Tabel II.4 Sifat Fisika Etil Asetat 29

Tabel II.5 Penjerap fase diam yang digunkanan pada KLT 30

Tabel IV.1 Standar kekeruhan Mcfarland 45

Tabel lV.1 Hasil Pengukuran Derajat Halus Serbuk Simplisia Akar Jatropha

gossypifolia L 50

Tabel V.2 Nilai kadar air simplisia serbuk akar Jatropha gossypifolia L 50

Tabel V.3 Noda dari Senyawa Flavonoid yang ditunjukan dengan nilai Rf 52

Tabel V.4 Noda dari Senyawa Terpenoid yang ditunjukan dengan nilai Rf 54

Tabel V.5 Noda dari Senyawa Antrakuinon yang ditunjukan dengan nilai Rf 54

Tabel V.6 Hasil KLT dari Fraksi Etil asetat akar Jatropha gossypifolia L dengan

Menggunakan Eluen n-Heksan : Etil asetat (5 : 5) + (3 tetes asam

formiat) 55

Tabel V.8 Hasil Uji Antibakteri Fraksi Etil asetat Akar Jatropha gossypifolia L

dengan Konsentrasi Berbeda Menggunakan Metode Difusi Cakram

terhadap Staphylococcus aureus 56

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Akar dan daun Jatropha gossypifolia L 9

Gambar 2.2 Mikroskopik Staphylococcus aureus 13

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual 32

Gambar 4.1 Skema Kerangka Operasional 40

Gambar 4.2 Bagan Alir Proses Pembuatan Fraksi Etil Asetat 47

Gambar 4.1 Bagan Prosedur Pengujian Antibakteri 48

Gambar 5.1 Serbuk Simplisia Akar Jatropha gossypifolia L 49

Gambar 5.2 Estrak kental fraksi etil asetat akar Jatropha gossypifolia L 51

Gambar 5.3 Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) 52

Gambar 5.4 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol dengan Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) 53

Gambar 5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) 53

Gambar 5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan Kromatografi

Lapis Tipis (KLT) 54

Gambar 5.7 Hasil pengujian difusi cakram fraksi etil asetat akar Jatropha

gossypifolia L 56

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup 70

Lampiran 2 Surat Pernyataan 71

Lampiran 3 Surat Determinasi Tanaman 72

Lampiran 4 Sertifikasi Bakteri 73

Lampiran 5 Perhitungan 74

Lampiran 6 Gambar Hasil Optimasi Eluen 77

Lampiran 7 Penimbangan Ekstrak Akar Jatropha gossypifolia L 78

Lampiran 8 Proses Ekstraksi Pembuatan Fraksi Etil Asetat Akar Jatropha

gossypifolia L 79

Lampiran 9 Hasil Nilai Rf dari Identifikasi Senyawa dengan KLT 79

Lampiran 10 Gambar Hasil Identifikasi Senyawa Dengan Kromatografi Lapis

Tipis 81

Lampiran 11 Data hasil pengukuran zona hambat difusi cakram 83

Lampiran 12 Hasil Pengujian Difusi Cakram Fraksi Etil Asetat Akar Jatropha

gossypifolia L 84

Lampiran 13 Gambar Alat dan Bahan Penelitian 85

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

xviii

DAFTAR SINGKATAN

µg microgram

BI baku Induk

C celcius

CFU coloni forming unit

Cm centi meter

DMSO dimetyl sulfoksida

DNA deoxyribose nucleic acid

g gram

H2SO4 Asam Sulfat

IC50 inhibitory concentration 50%

KBM konsentrasi bunuh minimum

KHM konsentrasi hambat minimum

mg milligram

MHA mueller hinton agar

MIC minimum inhibitor concentration

ml milliliter

mm milimeter

MRSA Methicillin-resistant Staphylococcus aureus

NA natrium agar

ppm part per million

RNA ribonucleic acid

tRNA transfer ribonucleic acid

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

64

DAFTAR PUSTAKA

Ajizah, A., 2004. Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun

Psidium Guajava L . Bioscientiae, Vol. 1 No.1, p 31–38.

Akhyar, 2010. Uji Daya Hambat dan Analisis KLT Bioautografi Ekstrak Akar dan

Buah Bakau (Rhizophora stylosa Griff.) terhadap Vibrio harveyi. Makasar:

Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

Azura, S. L., Sutri, R., & Iriany. (2015). PEMBUATAN ETIL ASETAT DARI HASIL

HIDROLISIS, FERMENTASI DAN ESTERIFIKASI KULIT PISANG RAJA (

Musa paradisiaca L. ). Jurnal Teknik Kimia USU. Vol. 4 No. 1, p 1–6.

Bell, J. M., & Turnidge, J. D., 2002. High prevalence of oxacillin-resistant

Staphylococcus aureus isolates from hospitalized patients in Asia-Pacific and

South Africa: results from SENTRY antimicrobial surveillance program, 1998-

1999. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Vol.46 No. 3 p. 879–81.

Bhagat, Rani B., dan D.K, Kulkarni., 2014. Evaluation Of Phytochemical,

Antibacterial And Antidiarrhoel Activity Of Jatropha Gossypifolia L. Root

Methanol Extract In Swiss Albino Mice. Pharmaceutical research, Vol. 3. No

4, pp 566-581.

Blomqust, P. H., 2006. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus infections of the

eye and orbit (an American Ophthalmological Society thesis). Trans Am

Ophthalmol Soc, Vol. 104, p. 322–345.

Brooks, Geo. F. et al.,2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba Medika

Charyadie, F. L., Adi, S., & Sari, R. P., 2014. Daya Hambat Ekstrak Daun Alpukat (

Persea americana , Mill . ) Terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis ( The

Inhibition Effect of Avocado Leaves Extract ( Persea americana , Mill .) to the

Growth of Enterococcus faecalis ). Denta Jurnal Kedokteran Gigi, Vol.8 No.1,

p.1–22.

Chien,I. L., Teng, Y. P., Huang, H.P., dan Tang, Y. T., 2005. Design and control of an

ethyl acetate process: coupled reactor/ column configuration. Journal of Process

Control. Vol. 15 No. 4, p.435-449.

Cook, F.L., dan Cook, F.K., 2006. Staphylococcus aureus infections. USA: Chelsea

house publishers.

Cowan, M.M., 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical microbiology

review, Vol. 12, No. 4, pp. 564-582.

Csurhes SM, 1999. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) in Queensland. Pest status

review series - land protection. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) in

Queensland. Pest status review series - land protection. Brisbane: Queensland

Department of Natural Resources, unpaginated.

http://www.cabi.org/isc/abstract/20087206583 diakses 29 agustus 2016

Cushnie, T. P. T., & Lamb, A. J., 2005. Antimicrobial activity of flavonoids.

International Journal of Antimicrobial Agents, Vol. 26 No.5, pp. 343–356.

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

65

Cushnie, T. P. T., & Lamb, A. J., 2006. Antimicrobial activity of flavonoids.

International Journal of Antimicrobial Agents, Vol. 26 No. 5, pp. 343–356.

https://doi.org/10.1016/j.ijantimicag.2005.09.002

Darmadi, 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendalian. Jakarta:

Penerbit Salemba Medika.

Das R, Srinivas KVNS, Ramu R, Venkataiah B, Das B, 2003. New Propacin Analogs

from a Collection of the Whole Plant of Jatropha gossypifolia. Int J Chem Sci,

Vol. 1 No.159 p 140: 90723

DeLeo, F. R., Diep, B. A., & Otto, M., 2009. Host defense and pathogenesis in

Staphylococcus aureus infections. Infect Dis Clin North Am, Vol. 23 No.1,

p.17–34.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-

53 Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hal 3

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Parameter Standar Umum

Ekstrak Tumbuhan Obat. Edisi ke-1. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan

Obat dan Makanan, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, hal 9-

11.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Farmakope Herbal Indonesia.

Edisi ke-1. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,

hal 174.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Farmakope Indonesia. Edisi ke-5.

Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hal 42.

Departemen Kesehatan RI., 1988. Inventaris Obat Indonesia Jilid I. Jakarta : Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, hal 3.

Duke JA, 1985. Medicinal plants. Science Vol. 229, pp. 1036–1038

Dutia, P., 2004. Ethyl Acetate: A Techno Commercial Profile. Chemical Weekly,

pp. 179–186. http://mail.chemicalweekly.com/Profiles/Ethyl_Acetate.pdf

diakses tanggal 28 agustus 2016.

Dwidjoseputro, D., 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan

Dzen S.M, Roekistiningsih SS, Winarsih S, 2003. Bakteriologi Medik, Edisi 1,

Malang: Bayu Media Publishing, hal. 92-95, 122-123, 197-206.

Edberg, S. C., dan Berger, S. A., 1986. Antibiotika dan Infeksi. Jakarta : Penerbit

buku kedokteran EGC.

Eiff. v, Becker K, Machka K, Stammer H, Peters G, 2001. Nasal Carriage as a source

of Staphylococcus aureus bacteremia. Study Group. The New England Journal

of Medicine,Vol. 344 No. 1, p. 11–6.

Firdaus, I., Retnowati, R., & Sutrisno, 2015. Fraksinasi Ekstrak metanol Daun Mangga

Kasturi ((Mangifera casturi Kosterm) Dengan Pelarut n-Butanol. Kimia Student

Journal, Vol. 1 No.1, p. 785-790.

Fitri, DN. 2005. Studi Tentang Daya Hambat Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) dengan

Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bakteri Aeromonas

hydrophila Secara Invitro. Malang: Skripsi Fakultas Peternakan Perikanan

Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

66

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman., 2007,Kimia Farmasi Analisis,

Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Gordon, N. C., Price, J. R., Cole, K., Everitt, R., Morgan, M., Finney, J., … Golubchik,

T., 2014. Prediction of staphylococcus aureus antimicrobial resistance by whole-

genome sequencing. Journal of Clinical Microbiology, Vol.52 No.4, pp. 1182–

1191.

Harbone, J. B., 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan (Terjemahan Kosasih P dan Iwang S). Ed 2, Bandung : Instut

Teknologi Bandung.

Hidayat, Syamsul dan Rodame M. Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta:

Agriflo.

Hill, R.A. 1993. Terpenoids. In: R.H. Thompson (ed.), The Chemistry of Natural

Products. London: Blackie Academic and Professional, pp. 106-139

Hinson, E., 2017. Staphylococcus aureus. Wikipedia.org, Vol. 2017, pp. 1–8.

https://en.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_aureus diakses tanggal 29

Sepetember 2017

Husein, S., 2014. Pemanfaatan Bioinhibitor Korosi dari Ekstrak Buah Mahkota Dewa.

Palembang: Tugas Akhir Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Indumathi, C., Durgadevi, G., Nithyavani, S., & Gayathri, P. K., 2014. Estimation of

terpenoid content and its antimicrobial property in Enicostemma litorrale.

International Journal Of ChemTech Research, Vol. 6, No.9,pp. 4264–4267.

James, Joyce et al., 2008. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Jakarta:

Erlangga, hal 116.

Jawetz, E., Melnick, Joseph L., and Adelberg, E.A., 2001. Mikrobiologi Kedokteran,

Edisi 22 , Jakarta: Salemba Medik, Hal. 207-361. Hal. 205-209.

Jawetz, E., Melnick, Joseph L., and Adelberg, E.A., 2005. Mikrobiologi Kedokteran,

Buku 1, Jakarta: Salemba Medik, Hal. 207-361.

Jawetz, E., Melnick, Joseph L., and Adelberg, E.A.,1996. Mikrobiologi kedokteran.

Edisi 20, Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal 160, 238- 240.

Juliantina R, F., Citra M, D. A., Nirwani, B., Nurmasitoh, T., & Bowo, E. T., 2008.

Manfaat sirih merah (piper crocatum) sebagai agen anti bakterial terhadap bakteri

gram positif dan gram negatif. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia.

Katzung, G. Bertram, 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 10, Jakarta: EGC.

Kinho, J, dkk, 2011. Tumbuhan Obat Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid 1.

Manado: Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Kosalec, I., Bakmaz, M., & Evi, S. V., 2005. Flavonoid analysis and antimicrobial

activity of commercially available propolis products. Acta pharm, Vol. 55, pp.

423–430.

Kuntaman, K., Hadi, U., Setiawan, F., Koendori, E. B., Rusli, M., Santosaningsih, D.,

Verbrugh, H. A., 2016. Prevalence of methicillin resistant staphylococcus aureus

from nose and throat of patients on admission to medical wards of Dr Soetomo

hospital, Surabaya, Indonesia. Southeast Asian Journal of Tropical Medicine

and Public Health, Vol. 47 No.1, p. 66–70.

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

67

Kurniawan, W.T, 2014. Pola Kepekaan Staphylococcus aureus Terhadap Beberapa

Antibiotik Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Pada Tahun 2012-2013.

Yogyakarta: Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Lamothe RG, Mitchell G, Gattuso M, Diarra MS, Malouin F, & Bouarab K, 2009. Plant

Antimicrobial Agents and Their Effects on Plant and Human Pathogens.

International Journal Science, Vol. 10, pp. 3400- 3419.

Lestari, T., Nurmala, A., & Nurmalasari, M., 2015. Penetapan Kadar Polifenol dan

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sintrong (Crassocephalum

crepidiodes (Venth.) S. moore). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, Vol.

13, No. 1, pp. 107–112.

Madigan MT, dkk., 2008. Biology of Microorganisms. Edisi 12. San Francisco:

Pearson.

Maliana, Y., S. Khotimah, dan F. Diba., 2013. Aktivitas Antibakteri Kulit Garcinia

mangostana Linn. Terhadap Pertumbuhan Flavobacterium dan Enterobacter Dari

Coptotermes curvignathus Holmgren. Jurnal Protobiont. Vol. 2 No.1, page 7 –

11.

Masduki I, 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap

Staphylococcus aureus dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran. Vol. 109, p 21-

24.

Mehraj J, Akmatov MK, Strompl J, Gatzemeier A, Layer F, Werner G, et al., 2014.

Methicillin-sensitive and methicillin-resistant Staphylococcus aureus nasal

carriage in a random sample of non-hospitalized adult population in not ern

germany. Plos One, Vol.9 No. 9 p. e107937.

Nasution, Y. R. A., Hermawan, S., & Hasibuan, R., 2012. Penentuan Efisiensi Inhibisi

Reaksi Korosi Baja Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L). JURNAL TEKNIK KIMIA USU, Vol. 1 No.2, p. 45.

Nuria, Maulita, Cut et al., 2009. Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Jarak

Pagar (Jatropha curcas L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia

coli, dan Salmonella typhi. Ilmu Pertanian. Vol. 5, No. 2, hal. 26-37.

Oduola T, Adeosun GO, Oduola TA, Avwioro GO, Oyeniyi MA., 2005. Mechanism

of action of Jatropha gossypiifoliastem latex as a haemostatic agent. Eur J Gen

Med, Vol. 2 No. 4, pp 140–14

Oduola T, Avwioro GO, Ayanniyi T ., 2005. Suitability of the leaf extract of Jatropha

gossypiifolia as an anticoagulant for biochemical and haematological analyses.

Afr J Biotechnol Vol. 4 No. 7, p. 679–681

Pelczar MJ, Chan S. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta: UI-Press.

Pinchuk, I. V., Beswick, E. J., & Reyes, V. E., 2010. Staphylococcal Enterotoxins.

Toxins, Vol. 2 No. 8, 2177–2197.

Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan

Praktik. Edisi 4 vol. 1, Jakarta : EGC.

Purnomo, A., Hartatik, Salasia, S., 2006. Isolasi dan Karakterisasi Staphylococcus

aureus Asal Susu Kambing Peranakan Ettawa. Media Kedokteran Hewan, Vol.

22 No. 3, p. 142–147.

Page 21: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

68

Putra, I. N. K., 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) Serta Kandungan Senyawa Aktifnya. Journal Teknol Dan

Industri Pangan, XXI(1), 1–5.

Rachmawati, F., Nuria, M., & Sumantri, 2011. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi

Kloroform Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica L.) Urban serta

Identifikasi Senyawa Aktifnya. Semarang: Skripsi Fakultas Farmasi

Universitas Wahid Hasyim.

Ravindranath, N., Venkataiah, B., Ramesh, C., Jayaprakash, P., & Das, B., 2003.

Jatrophenone, a novel macrocyclic bioactive diterpene from Jatropha

gossypifolia. Chemical & Pharmaceutical Bulletin, Vol.51 No.7 p 871

Retnowati, Y., Bialangi, N., & Posangi, N. W., 2011. PERTUMBUHAN BAKTERI

Staphylococcus aureus PADA MEDIA YANG DIEKSPOS DENGAN INFUS

DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata). Saintek, Vol 6 No.2.

Sabandar, C. W., Ahmat, N., Jaafar, F. M., & Sahidin, I., 2013. Medicinal property,

phytochemistry and pharmacology of several Jatropha species (Euphorbiaceae):

A review. Phytochemistry. Vol. 8, p 7-29.

https://doi.org/10.1016/j.phytochem.2012.10.009

Saifuddin A, Rahayu, Yuda Hilwan,2011. Standarisasi Bahan Obat Alam.

Yogyakarta: Graha Ilmu. hal. 1-22.

Sebiomo, A., Awofodu, A. D., Awosanya, A. O., Awotona F. E., & Ajayi, A. J., 2011,

Comparative Studies of Antibacterial Effect of Some Antibiotics and Ginger

(Zingiber officinale) on Two Pathogenic Bacteria, Journal of Microbiology

and Antimicrobials, Vol.3 No. 1, p. 18-22.

Sembiring, B., Feri Manoi, dan M. Januwati., 2006. Pengaruh nisbah bahan dengan

pelarut dan lama ekstraksi terhadap mutu ekstrak sambiloto (Andrographis

paniculata Nees). Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Tumbuhan

Obat Indonesia. hal. 157- 163.

Setiabudy R. 2012 Antimikroba ,dalam: Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi. dan

Elysabeth., Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta: Departemen

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, halaman 585-598

Sharma, Vishnu et al., 2013. Bioefficacy of Crude Extracts from Jatropha Gossypifolia

against Human Pathogens, International Journal of Biotechnology and

Bioengineering Research. Vol. 4, No. 4, pp. 401-406.

Silva, J. F., Gordami, R.B., Silva-Jr, A.A., Zucolutto, S.M., Pedrosa, M.M.F., 2014. A

Review of Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of

This Medicinal Plant, Evidence-Based Complementary and Alternative

Medicine, Vol. 2014, pp.1-33.

Sinambela, J.M., 1985. Fitoterapi, Fitostandar dan Temulawak dalam prosiding

Simposium Nasional Temulawak Bandung: Universitas Padjajaran Hlm. 174-

178.

Singh, Harneet, dan Surendra, Kr, Sharma., 2013. Antidiabetic Activity of Jatropha

Gossypifolia Linn Root Extracts in Aloxan Induced Diabetic Mice,

International Research Journal Of Pharmacy, Vol. 4, No. 5, p. 210-212.

Page 22: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42977/1/jiptummpp-gdl-miaaudina2-51078-1-pendahul-n.pdfmengkode peptidoglikan transpeptidase baru yang mempunyai afinitas rendah terhadap

69

Soebagio, 2002. Kimia Analitik. Makasar: Universitas Negeri Makassar Fakultas

MIPA.

Soetjipto, H., Kristinjanto, A. I., & Nugroho, F. E. T., 2004. Aktivitas Antibakteri

Ekstrak Flavanoid Biji Mahoni (Sweitenia mahagoni Jacq.). Prosiding Seminar

Nasional SAINS Dan Pendidikan SAINS UKSW, pp.83–93.

Sonibare, O.O., M. A. Sonibare and E. Akharame, 2008. Comparative chemical

composition of lipids in some Jatropha species. European Journal of Scientific

Research, Vol. 21 No.1, p. 209-211.

Sukadana, I., Santi, S., & Juliarti, N., 2008. AKTIVITAS ANTIBAKTERI

SENYAWA GOLONGAN TRITERPENOID DARI BIJI PEPAYA (Carica

papaya L.). Jurnal Kimia, Vol. 2 No.1, p. 15–18.

Sulistyo, 1971. Farmakologi dan Terapi. Yogyakarta: EKG

Susanti, A. A., 2014. Outlook Komoditi Pisang. In L. Nuryanti & Novianti (Eds.) (p.

74). Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral

Kementrian Pertanian., pp 1-74.

Sutton, Scott., 2011. Determination of Inoculum for Microbiological Testing.

Microbiology topics, Vol. 15, No. 49-53.

Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. Edisi 36. London

Chicago: Pharmaceutical Press.

Syahrurrahman, 2001, Buku ajar Mikrobiologi kedokteran. Edisi Revisi, Jakarta:

Binarupa Aksara.

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan

Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo: hal.

393

Universitas Airlangga, 205-209, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Volk, W.A and M.F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Edisi Kelima.

Jakarta: Penerbit Erlangga

Wilson, S.G., H.M. Dick., 1984. Topley and Wilson Principle of Bacteriology,

Virology and Immunity. 7th ed. London: Edward Arnold Ltd 1984:84.

Yanling, J., Lxin, L., & Li, Z., 2012. The Antibacterial Drug Discovery. In INTECH,

Vol. 6, pp. 111–133

Zsa zsa maranani, 2010. Pengaruh Health Care Terhadap Kejadian Infeksi Dan Pola

Resistesi Staphylococcus aureus Pasien RSUP Dr Kariadi Semarang Periode

2008–2009, Artikel Ilmiah.