Upload
dokhanh
View
224
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA
CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh :
RATIH KUSUMI
KEDIRI- JAWA T
Oleh :
ISTIKHARA MENTARI TITO
SIDOARJO – JAWA TIMUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA
CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
Skripsi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Oleh :
ISTIKHARA MENTARI TITO
NIM. 141011062
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Serta
Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M.Agr. Sudarno, Ir., M.Kes.
NIP. 19580916 198502 1 001 NIP. 19550713 198601 1 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA
CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
Oleh :
ISTIKHARA MENTARI TITO
NIM. 141011062
Telah diujikan pada
Tanggal : 28 April 2014
KOMISI PENGUJI SKRIPSI
Ketua : Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Si.
Anggota : Dr. Endang Dwi Masithah, Ir., MP.
Woro Hastuti Satyantini, Ir., M.Si.
Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M.Agr
Sudarno, Ir., M.Kes.
Surabaya,
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga
Dekan,
Prof. Dr. Hj. Sri Subekti,drh.DEA
NIP. 19520517 197803 2 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
RINGKASAN
ISTIKHARA MENTARI TITO. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik yang terdapat
pada Cangkang Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus). Dosen pembimbing Prof. Dr.
Hari Suprapto, Ir., M.Agr dan Sudarno, Ir., M.Kes.
Perikanan air tawar memiliki beragam jenis komoditas unggulan yang tersebar di seluruh
Indonesia salah satunya adalah lobster air tawar dikenal di Indonesia pada tahun 1990 sebagai
ikan hias, memasuki tahun 2000, bisnis lobster air tawar mulai popular karena telah ditemukan
teknik budidayanya. Selain kandungan yang baik bagi kesehatan, lobster air tawar juga memiliki
kandungan kitin pada cangkangnya.
Kitin dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi diantaranya dapat digunakan dalam
bidang farmasi, biokimia, bahan campuran kosmetik dan lain sebagainya. Keberadaan kitin yang
melimpah dengan cepat terdegradasi, karena adanya beberapa bakteri dan fungi yang mempunyai
enzim kitinase yang mampu mendegradasi kitin.
Bakteri kitinolitik merupakan kelompok bakteri yang mampu menghasilkan enzim
kitinase untuk menguraikan zat kitin. Aktivitas kitinase secara kualitatif dapat diuji dengan
penentuan zona bening disekitar pertumbuhan koloni pada media agar yang mengandung kitin. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa bakteri yang diisolasi dari
cangkang lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) dapat tumbuh dan berkembang pada media
uji yang berupa media kitin. Bakteri kitinolitik yang terdapat pada cangkang lobster air tawar
(Cherax quadricarinatus) adalah Bacillus sp., Pseudomonas sp. dan Aeromonas sp.
Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan bakteri kitinolitik Aeromonas sp., Bacillus sp
dan Pseudomonas sp. pada cangkang Lobster Air Tawar ( Cherax quadricarinatus ). Bakteri
tersebut mampu untuk mendegradasi kitin yang ditandai dengan adanya zona bening di sekitar
bakteri.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
SUMARRY
ISTIKHARA MENTARI TITO. Isolation and Identification of Chitinolytic Bacteria found
on the Shells of Crayfish (Cherax quadricarinatus). Advisor Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir.,
M.Agr and Sudarno, Ir., M.Kes.
Freshwater fisheries have various types of leading commodity spread throughout
Indonesia one of which is a freshwater crayfish known in Indonesia in 1990 as an ornamental
fish, into 2000, business crayfish gaining popularity because it has found its cultivation
techniques. In addition the content is good for health, freshwater lobster also contain chitin in
their shells.
Chitin can be utilized in a variety of applications which can be used in the fields of
pharmaceutical, biochemical, cosmetic ingredient and so forth. The presence of abundant chitin
rapidly degraded, due to the presence of some bacteria and fungi that have chitinase enzyme
capable of degrading chitin.
Chitinolytic bacteria are a group of bacteria that can produce chitinolytic enzymes to
decompose chitin substances. Qualitatively chitinase activity can be tested by determining clear
zone around the colony growth on agar medium containing chitin. The design used in this study
is descriptive.
Based on the research conducted, it was found that bacteria isolated from the shells of
freshwater crayfish (Cherax quadricarinatus) can grow and develop in the test medium in the
form of chitin media. Chitinolytic bacteria found on the shells of freshwater crayfish (Cherax
quadricarinatus) is a Bacillus sp., Pseudomonas sp. and Aeromonas sp.
The conclusion from the results, the chitinolytic bacterium Aeromonas sp., Bacillus sp
and Pseudomonas sp. the shell Freshwater Lobster (Cherax quadricarinatus). Bacteria are able to
degrade chitin is characterized by the presence of a clear zone around the bacteria.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-
Nya, sehingga skripsi yang berjudul Isolasi dan Identifikasi Bakteri yang terdapat pada
Cangkang Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) dapat terselesaikan. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Balai Karantina Ikan Juanda, Sidoarjo
pada bulan Mei hingga Juni 2014.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, sehingga diharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat
dan memberikan informasi yang berguna bagi semua pihak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak melibatkan orang - orang
yang sangat berarti, oleh karena itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hari Suprapto, Ir., M.Agr selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah
memberikan bimbingannya sejak penyusunan usulan hingga penyelesaian skripsi.
2. Bapak Sudarno, Ir., M.Kes selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah memberikan
bimbingannya.
3. Ibu Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Si, Ibu Endang Dwi Masithah, Ir., MP dan Ibu Woro
Hastuti Satyantini, Ir., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran
dan masukan terhadap perbaikan skripsi ini.
4. Seluruh staf pengajar dan staf kependidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan.
5. Terima kasih teman satu tim penelitian Oktantya Frenny A. yang selalu memberikan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Terima kasih untuk motivasi khusus dari sahabat saya Amel, Devi, Sari, Mega, Fifit, Sari,
Maya, Catur, Dhanik, Shinta dan Sha-sha, Sofy, dan Rahma.
7. Terima kassih kepada seluruh teman-teman budidaya perairan angkatan 2010 yang
senantiasa memberikan semangat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
8. Terima kasih untuk Ariansyah Fitrawan atas motivasi dan semangat serta senantiasa
menemani hingga skripsi ini terselesaikan.
9. Terima kasih kepada Ibu Laminem dan Ibu Ria para pendamping selama melakukan
penelitian di Balai Karantina Ikan Juanda.
10. Terima kasih untuk seluruh saudara dan keluarga besar atas doa dan semangatnya.
11. Orang tua dan adik saya Titanty Sekardini yang selalu memberikan doa dan motivasi
hingga selesainya skripsi.
Surabaya, Juli 2014
Penulis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
DAFTAR ISI
Halaman
Ringkasan .......................................................................................................... iv
Sumarry ............................................................................................................. v
Kata Pengantar .................................................................................................. vi
Daftar Isi ........................................................................................................... vii
Daftar Gambar .................................................................................................. x
Daftar Tabel........ .............................................................................................. xi
I. Pendahuluan.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan ............................................................................................... 4
1.4 Manfaat ............................................................................................. 4
II. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 5
2.1 Lobster Air Tawar ............................................................................. 5
2.1.1 Klasifikasi. .............................................................................. 5
2.1.2 Morfologi ................................................................................ 5
2.2 Kitin .................................................................................................. 6
2.3 Sumber Kitin.. ................................................................................... 8
2.4 Penentuan Aktivitas Enzim Kitinase……………………………….. 8
2.5 Bakteri Kitinolitik…………………………………………………... 9
2.6 Isolasi dan Identifikasi Bakteri.......................................................... 11
III. Kerangka Konseptual dan Hipotesis.... ..................................................... 14
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 15
IV. Metodologi Penelitian ................................................................................. 16
4.1 Tempat dan Waktu ........................................................................... 16
4.2 Materi Penelitian ............................................................................... 16
4.3 Metodologi Penelitia.... ...................................................................... 16
4.3.1 Rancangan Penelitian…………………………………………….. 16
4.3.2 Prosedur Kerja……………………………………………………. 17
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
4.3.3 Analisis Data.... ............................................................................... 24
V. Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 25
VI. Kesimpulan dan saran .............................................................................. 34
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 34
5.2 Saran ................................................................................................. 34
Daftar Pustaka ................................................................................................... 35
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lobster Air tawar (Cherax quadricarinatus) ................................ 6
2. Struktur Kitin ................................................................................ 7
3. Kerangka Konseptual .................................................................... 16
4. Koloidal Kitin …………………………………………………… 19
5. Hasil Uji Hidrolisis Kitin .............................................................. 28
6. Bacillus sp. ....... ............................................................................ 29
7. Pseudomonas sp. .... ....................................................................... 30
8. Aeromonas sp. .............. ................................................................. 30
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
1. Hasil Karakteristik Bakteri..... ............................................... 26
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan jenis ikan yang sangat tinggi. Dilihat dari jumlah jenis ikan
air tawar, Indonesia menempati rangking ke dua di dunia setelah Brazil dan merupakan peringkat
pertama di Asia. Jumlah ikan air tawar pada saat ini menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai
kekayaan sumber daya ikan ini masih relatif sangat kecil, tidak saja dari pengenalan jenis, tetapi
juga pengetahuan mengenai potensinya (Budiman dkk, 2002).
Ekspor lobster air tawar cenderung meningkat tiap tahun. Pada tahun 1990, ekspor lobster
ke Belanda mencapai 745,132 ton atau 89,59% dari total ekspor lobster di Indonesia (862 ton).
Pada tahun 1995, ekspor lobster Indonesia mencapai 182.065 ton/tahun, 2% dari total ekspor
(3.641,3 ton) diantaranya adalah lobster air tawar. Total ekspor hasil lobster budidaya mencapai
94.511 ton / tahun. Pangsa pasar lobster air tawar tidak hanya terbatas di dalam negeri saja tetapi
juga ke luar negeri (Iskandar, 2006).
Sukardi (2002) menjelaskan bahwa di masa depan, pasokan hasil perikanan
diharapkan berasal dari budidaya lebih besar dibandingkan dari hasil penangkapan. Dengan
demikian, budidaya ikan merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang harus
diwujudkan melalui sistem budidaya yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkeadilan. Potensi
yang ada di laut tidak hanya dimanfaatkan oleh,masyarakat pada saat ini juga memanfaatkan
potensi perikanan yang ada di darat khususnya potensi perikanan air tawar.
Perikanan air tawar memiliki beragam jenis komoditas unggulan yang tersebar di
seluruh Indonesia. Salah satu jenis komoditas primadona yang unggul adalah lobster air tawar.
Tumembouw (2011) mengatakan lobster air tawar atau yang lebih dikenal dengan red claw dan
merupakan jenis lobster yang habitatnya berasal dari Quensland, Australia. Ciri utama dari
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
lobster ini adalah di kedua ujung capitnya berwarna merah. Lobster air tawar dikenal di
Indonesia pada tahun 1990 sebagai ikan hias, memasuki tahun 2000, bisnis lobster air tawar
mulai popular karena telah ditemukan teknik budidayanya. Sukmajaya dan Suharjo (2003)
menjelaskan beberapa keunggulan lobster air tawar yaitu memiliki kandungan lemak, kolesterol
dan garam yang rendah dibandingkan dengan lobster air laut serta dagingnya yang lunak dan
mengandung protein yang cukup tinggi. Menurut Curtis dan Jones (1995) jenis red claw (Cherax
quadricarinatus) memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis lobster
air tawar lainnya.
Kebutuhan lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) di Eropa dan Asia
Tenggara pada tahun 2004-2005 dapat mencapai 1.589 ton. Negara yang banyak mengimpor
lobster jenis ini adalah Taiwan, Jepang, Hongkong, USA dan beberapa negara lain di Uni Eropa
(Nurjanah, dkk 2008).
Selain kandungan tersebut diatas, lobster air tawar juga memiliki kandungan kitin
pada cangkangnya. Kitin merupakan bahan organik yang ada pada kelompok hewan mollusca,
crustaceae, insekta dan arthropoda, karena cangkang kepiting, udang dan lobster kandungan
kitinnya cukup tinggi yakni 20-50% (Hanjaya dkk, 2013). Kitin dapat dimanfaatkan dalam
berbagai aplikasi diantaranya dapat digunakan dalam bidang farmasi, biokimia, bahan campuran
kosmetik dan lain sebagainya. Keberadaan kitin yang melimpah dengan cepat terdegradasi,
karena adanya beberapa bakteri dan fungi yang mempunyai enzim kitinase yang mampu
mendegradasi kitin (Herdyastuti dkk, 2009). Kitinase merupakan enzim yang mampu
menghidrolisa polimer kitin menjadi kitin oligosakarida atau monomer n-asetilglukosamin.
Enzim kitinase ini dapat dihasilkan oleh bakteri, tanaman dan hewan (Rostinawati, 2008).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Fitri dan Yasmin (2011), menjelaskan bakteri kitinolitik merupakan kelompok bakteri
yang mampu menghasilkan enzim kitinase untuk menguraikan zat kitin. Selain itu, manfaat dari
bakteri kitinolitik adalah sebagai pengembangan strain melalui rekayasa genetika (Suhartono,
1989), agen biokontrol, biopestisida dan pembuatan protein sel tunggal (Patil dkk, 2000).
Karakteristik dari bakteri kitinolitik dapat diketahui dengan melakukan pengamatan morfologi
koloni bakteri, dimana dengan mengetahui ciri-ciri morfologi tersebut maka dapat
mempermudah dalam melakukan identifikasi jenis bakteri kitinolitik.
Dari latar belakang diatas, dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri kitinolitik
yang terdapat pada cangkang lobster air tawar. Uji biokimia yang dilakukan adalah mencakup
bentuk dan warna koloni, mortalitas, bentuk sel dan sifat gram.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Apakah bakteri kitinolitik dapat ditemukan pada cangkang lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus) ?
2. Apa saja jenis bakteri kitinolitik yang terdapat pada cangkang lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus) ?
1.3 Tujuan
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya bakteri kitinolitik yang terdapat pada cangkang lobster air
tawar (Cherax quadricarinatus).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri kitinolitik yang terdapat pada cangkang lobster air
tawar (Cherax quadricarinatus).
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat dijadikan data
acuan untuk mengetahui aktifitas dari macam-macam bakteri kitinolitik yang terkandung
dalam cangkang lobster air tawar (Cherax quadricarinatus).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lobster Air Tawar
2.1.1 Klasifikasi
Menurut Wickins and Lee (2002), klasifikasi lobster air tawar adalah sebagai berikut :
Phylum : Arthropoda
Subphlum : Crustacea
Class : Malacostraca
Order : Decapoda
Family : Parastacidae
Genus : Cherax
Spesies : Cherax quadricarinatus
2.1.2 Morfologi
Secara morfologi, tubuh lobster air tawar dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian depan
yang merupakan gabungan antara kepala dan dada yang disebut dengan chepalothorax serta
bagian belakang yang disebut abdomen dan ekor. Bagian kepala ditutupi oleh cangkangn
(carapace) yang mengandung kitin yang dapat mengelupas (moulting) pada interval waktu
tertentu untuk tujuan pertumbuhan (Wiyanto dan Hartono, 2003).
Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan spesies dimorfis, yakni terdiri
dari jenis kelamin jantan dan betina. Jenis kelamin jantan dan betina dapat dibedakan secara pasti
jika telah berumur dua bulan dengan panjang total rata-rata 5 – 7cm. Ciri-ciri primer pembeda
jenis kelamin calon induk LAT adalah bentuk tertentu yang terletak ditangkai jalan dan ukuran
capit. Sementara itu ciri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna
tubuhnya (Sukmajaya dan Suharjo, 2003)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Gambar 1. Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)
(Departement of Primary Industries, 1989)
2.2 Kitin
Kitin merupakan senyawa polisakarida, polimer linier yang tersusun oleh
monomernya β-1,4-N-asetil-glukosamin. Kitin memiliki lingkar membentuk fibril linier.
Kelimpahan kitin dialam menempati urutan terbesar kedua setelah selulosa dan terdistribusi luas
di lingkungan biosfer seperti pada kulit crustacea (kepiting, udang dan lobster), ubur-ubur,
komponen structural eksoskeleton insekta, dinding sel fungi (22%-40%). Pada binatang, kitin
merupakan struktur yang rigrid pada eksoskeleton, hal ini dikarenakan pada rantai polimer N-
asetil-glukosamin terdapat ikatan hydrogen antar molekul membentuk mikrofibril menghasilkan
struktur yang stabil dan rigrid, tidak larut dalam air sehingga dapat mengkristal. Seperti halnya
pada fungi, kitin yang ditemukan juga mendukung dinding selnya (Herdyastuti, dkk. 2009).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Gambar 2. Struktur dari molekul kitin
(Susianty, 2006)
Kitin memiliki ukuran molekul yang relatif besar dan kelarutan rendah, sulit
diserap tubuh manusia, sehingga aplikasinya sangat terbatas dan menjadi sumber utama
pencemaran senyawa organik. Pada tahun 1993 diperkirakan kitin dapat diperoleh kembali pada
invertebrata laut sebanyak 37.000 ton dan meningkat menjadi 80.000 ton pada tahun 2000. Kitin
tersebut berasal dari kulit atau hasil samping produk pengolahan udang beku, kepiting, lobster
dan crustacean lainnya. Namun, hal ini mengindikasi bahwa kitin dapat diproduksi secara murah.
Pemanfaataannya sekaligus membantu menyelesaikan masalah lingkungan serta memproduksi
nilai ekonomis produksi laut (Haliza dkk, 2012).
Kitin dapat ditemukan pada alga, nematode, kelompok arthropoda, crustaceae,
mollusca, protozoa dan fungi. Sumber kitin terbanyak diperoleh dari kelas crustaceae.
Kandungan kitin pada kulit udang lebih sedikit dibandingkan berasal dari kulit atau cangkang
kepiting. Kandungan kitin pada kepiting mencapai 50-60%, sedangkan kandungan kitin pada
udang 42-57%, sedangkan cumi-cumi dan kerang masing-masing 40% dan 14-35% (Rostinawati,
2008). Kitin memiliki kombinasi sifat-sifat khas seperti biodegradable (dapat terurai secara
biologis), dan dapat dimanfaatkan di berbagai bidang industri, seperti bidang biokimia, obat-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
obatan atau farmakologi, pangan dan gizi, pertanian, mikrobiologi, penanganan limbah, industry
kertas, tekstil, membrane atau biofilm, dan kosmetika (Savitha and Timothy, 1997).
2.3 Sumber Kitin
Sumber kitin di alam bermacam-macam seperti air laut dan sedimen laut (Donderski dan
Brezezinska, 2001), tanah (Chernin dkk, 1995), alga, nematoda, kelompok arthropoda, molluska,
coelenterata, protozoa dan fungi (Suryanto, 2006) namun sampai saat ini sumber utama yang
praktis dieskplorasi adalah cangkang binatang-binatang laut berkulit keras yang secara ekonomis
potensial seperti udang, kepiting, rajungan, lobster dan sebagainya.
2.4 Penentuan Aktifitas Enzim Kitinase
Menurut Ferniah (2011), aktivitas kitinase secara kualitatif dapat diuji
dengan penentuan zona bening disekitar pertumbuhan koloni pada media agar yang mengandung
kitin. Potensi bakteri dalam memproduksi enzim kitinase ditentukan dengan menghitung nisbah
antara diameter zona bening dengan diameter koloni bakteri. Nisbah diameter zona bening
disekitar koloni (halo) dengan diameter koloni, merupakan indeks kitinolitik (Nasran dkk, 2003).
Adanya zona bening disekitar koloni bakteri setelah waktu inkubasi tertentu, membuktikan
bahwa bakteri tersebut mampu memproduksi enzim kitinase.
Menurut Joklik and Smith (1968), zona bening terbentuk akibat enzim
kitinase yang dibebaskan ke luar sel bakteri untuk memecahkan makromolekul kitin menjadi
molekul kitin yang lebih kecil, sehingga bakteri dapat mengambil nutrisi dalam bentuk-molekul
kecil. Enzim kitinase yang disekresikan bakteri dalam medium agar kitin kemudian diikat oleh
partikel lain (koloidal kitin), sehingga kitin menjadi terdegradasi dan komposisi kitin dalam
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
medium menjadi berkurang. Degradasi oligomer kitin dan penggunaan molekul hasil degradasi
tersebut oleh bakteri membuat medium tampak jernih, terutama disekitar koloni bakteri.
2.5 Bakteri Kitinolitik
Bakteri kitinolitik merupakan kelompok bakteri yang mampu menghasilkan enzim
kitinase untuk menguraikan zat kitin (Budiani et al., 2004). Upaya untuk mengisolasi bakteri
kitinolitik dari berbagai sumber telah banyak dilakukan din Indonesia. Isolat bakteri kitinolitik
dapat diperoleh dari sumber air panas, tanah dan lumpur, serta dari sumber perairan lain seperti
sungai dan laut (Fitri dan Yasmin, 2011).
Enzim kitinase yang dihasilkan oleh bakteri kitinolitik berasal dari perairan dan berperan
dalam proses daur ulang kitin, dengan adanya enzim kitinase ini maka proses penguraian kitin
berlangsung berkesinambungan sehingga tidak terjadi akumulasi dari sisa-sisa cangkang udang,
kepiting, cumi-cumi dan organism perairan lainnya. Perananan kitinase yang sangat prospektif
terhadap kehidupan masyarakat banyak mendorong para ilmuwan dan peneliti melakukan
eksplorasi mikroorganisme kitinolitik, yaitu mikroorganisme yang dapat mendegradasi kitin
dengan menggunakan enzim kitinase. Mikroorganisme ini dapat dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti tanah atau dari lingkungan air seperti laut, danau atau limbah udang dan
sebagainya. Kitinase dapat diperoleh dari berbagai organisme termasuk virus, bakteri, jamur,
serangga, tumbuhan tingkat tinggi dan hewan. Semua enzim yang dapat mendegradasi kitin
disebut sebagai kitinase (Haliza dan Suhartono, 2012)
Enzim kitinase adalah enzim yang mampu menghidrolisis kitin menjadi monomernya N-
asetil glukosamin. Kitinase dapat dihasilkan oleh beberapa mikroorganisme dan mempunyai
peran penting pada fisiologi dan ekologi. Kitinase dapat diisolasi dari mikroorganisme dengan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
cara menumbuhkan pada media yang mengandung kitin sebagai substrat dan diinkubasi pada
waktu dan suhu tertentu (Herdyastuti dkk, 2009).
Banyak bakteri dan fungi mengeluarkan kitinase untuk menguraikan kitin menjadi karbon
dan nitrogen. Dua senyawa karbon dan nitrogen ini selanjutnya dipakai sebagai sumber biota
lainnya. Dengan adanya kitinase penguraian kitin berlangsung kontinyu sehingga tidak terjadi
akumulasi kitin dari sisa cangkang udang, kepiting, cumi-cumi dan organisme lainnya. Genus
bakteri yang sudah banyak dilaporkan memiliki kitinase antara lain Aeromonas, Pseudomonas,
Seratia, dan Bacillus (Harman et al., 1993).
Bakteri kitinolitik memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Produksi enzim
kitinolitik banyak dilakukan dengan memanfaatkan bakteri kitinolitik karena medium
pemeliharaannya yang dibutuhkan tidak mahal, sehingga dapat mengurangi biaya produksi
enzim (Mejia dkk, 2006). Kemudahan dalam pemeliharaan dan pengembangan strain melalui
rekayasa genetik juga menjadi alas an digunakannya bakteri kitinolitik (Suhartono, 1989).
Manfaat lain dari bakteri kitinolitik adalah dapat dimanfaatkan sebagai agen biokontrol,
biopestisida dan pembuatan protein sel tunggal (Patil dkk, 2000).
Bakteri kitinolitik dapat diperoleh dengan cara mengisolasi atau memindahkan bakteri
tersebut dari lingkungannya di alam bebas ke dalam medium buatan. Karakteristik dari bakteri
kitinolitik dapat diketahui dengan melakukan pengamatan morfologi koloni bakteri, dimana
dengan mengetahui ciri-ciri morfologi tersebut maka dapat mempermudah melakukan
identifikasi jenis bakteri kitinolitik (Rostinawati, 2008).
2.6 Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Kegiatan isolasi dan identifikasi bakteri kitinolitik merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan jenis bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi kitin. Isolasi merupakan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
kegiatan pemisahan mikroorganisme yang akan diuji dari mikroorganisme lain dengan
menggunakan media selektif, sehingga diharapkan akan diperoleh biakan atau kultur murni.
Media selektif adalah media khusus untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu yang
mengandung nutrien-nutrien yang khusus dimanfaatkan oleh mikroorganisme tertentu yang
tumbuh pada media selektif. Identifikasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
jenis organisme tertentu dengan tahap pengamatan, pengujian, pencatatan, dan identifikasi
berdasarkan hasil pengujian (Susatyo., 2006).
Pewarnaan gram merupakan salah satu teknik identifikasi yang sangat penting dalam
menentukan jenis bakteri. Bakteri digolongkan menjadi dua yaitu bakteri yang dapat menyerap
warna violet atau biru tua disebut bakteri gram positif sedangkan bakteri yang dapat menyerap
warna merah disebut bakteri gram negatif.
2.7 Uji Identifikasi Bakteri
2.7.1 Uji Oksidase
Tujuan uji oksidase adalah untuk mengetahui ada tidaknya enzim oksidase pada bakteri
dengan menggunakan paper oksidase yang dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada
paper oksidase (Kusdawarti dan Sudarno, 2011).
2.7.2 Uji Katalase
Uji Katalase digunakan untuk mengetahui sifat bakteri dalam menentukan sifat bakteri
dalam menghasilkan enzim katalase (Kusdawarti dan Sudarno, 2011).
2.7.3 Uji O/F
Uji O/F bertujuan untuk mengetahui sifat oksidatif atau fermentatif bakteri terhadap
glukosa dengan menggunakan dua tabung media yang salah satunya ditutup dengan paraffin,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
sehingga diharapkan di dalam media tidak terdapat udara yang dapat mendukung terjadinya
fermentasi (Kusdawarti dan Sudarno, 2011)
2.7.4 Uji Motil Indol Ornithin (MIO)
Uji motilitas bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut motil atau tidak. Uji ini
menggunakan media MIO (Motility Indole Ornitin) (Holt et al., 2000).
2.7.5 Uji Methyl Red dan Voges Proskauer
Media uji MR-VP mengandung glukosa sebagai bahan uji kemampuan bakteri dalam
mengubah glukosa menjadi asam organik dan alkohol. Bakteri yang mampu mengubah glukosa
menjadi asam organik dan alkohol, maka setelah ditambahkan dengan reagen MR maka media
akan berubah menjadi merah, jika bakteri tidak mampu mengubah glukosa menjadi asam organik
dan alkohol maka media tetap berwarna kuning. Uji Voges Prokauer jika bakteri mampu
mengubah glukosa menjadi asam organik dan alkohol, maka setelah ditambahkan dengan alfa
naftol dan KOH 40% maka media akan berubah menjadi merah (Holt et al., 2000).
2.7.6 Uji Gula
Uji gula-gula bertujuan untuk mendeterminasi kemampuan bakteri dalam mendegradasi
gula dan menghasilkan asam organik yang berasal dari tiap jenis gula yaitu glukosa, sukrosa,
maltose, arabinosa, manitol dan inositol (Holt et al., 2000).
2.7.7 Uji TSIA (Triptic Sugar Iron Agar)
Uji TSIA bertujuan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan kemampuan
memecahkan glukosa, laktosa dan sukrosa, selain itu uji TSIA berfungsi mengetahui apakah
bakteri tersebut menghasilkan gas H2S atau tidak (Holt et al, 2000).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
III. KERANGKA KONSTEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsteptual
Indonesia memiliki kekayaan jenis ikan yang sangat tinggi. Dilihat dari jumlah jenis ikan
air tawar, Indonesia menempati rangking ke dua di dunia setelah Brazil dan merupakan peringkat
pertama di Asia. Kenyataan yang ada saat ini menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai
kekayaan sumber daya ikan ini masih relatif sangat kecil, tidak saja dari pengenalan jenis, tetapi
juga pengetahuan mengenai potensinya (Budiman dkk, 2002).
Perikanan air tawar memiliki beragam jenis komoditas unggulan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Salah satu jenis komoditas primadona yang unggul adalah lobster air tawar. Lobster
air tawar juga memiliki kandungan kitin pada cangkangnya. Kitin merupakan bahan organik
yang ada pada kelompok hewan mollusca, crustaceae, insekta dan arthropoda, karena cangkang
kepiting, udang dan lobster kandungan kitinnya cukup tinggi yakni 20-50%. Kitin juga dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti bidang kosmetik, bidang farmasi mikrobiologi,
bidang farmako, boifirm dan obat-obatan (Hanjaya dkk, 2013). Keberadaan kitin yang melimpah
dengan cepat terdegradasi, karena adanya beberapa bakteri dan fungi yang mempunyai enzim
kitinase yang mampu mendegradasi kitin (Herdyastuti dkk, 2009). Bakteri Kitinolitik merupakan
bakteri yang mengandung enzim kitin. Manfaat dari bakteri kitinolitik adalah dapat dimanfaatkan
sebagai pengembangan strain melalui rekayasa genetika, agen biokontrol, biopestisida,
pembuatan protein sel tunggal (Patil dkk, 2000).
Dari kerangka konsteptual diatas, dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri kitinolitik
yang terdapat pada cangkang lobster air tawar. Pada tahap identifikasi dilakukan uji biokimia
yang dilakukan adalah mencakup bentuk dan warna koloni, mortalitas, bentuk sel dan sifat gram.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Gambar 3. Kerangka Konsteptual
Lobster Air Tawar (Cherax
quadricarinatus)
Melimpah di Indonesia
Limbah cangkang
lobster
Kitin
Bidang kosmetik
Penanganan Limbah
Bidang Farmako
Bidang Industri
Bidang Biokimia
Obat-obatan
Pangan
MIKROBIOLOGI
Biofilm
Bakteri Kitinolitik
Enzim
Kitinase Zona Bening pada Media
Kitin Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Kitinolitik yang Terdapat pada Cangkang Lobster Air Tawar ( Cherax Quadricarinatus)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
IV METODOLOGI
4.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu Laboratorium mikrobiologi
Balai Karantina Ikan Juanda Surabaya, Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga.
4.2 Materi Penelitian
4.2.1 Peralatan Penelitian
Alat-alat yang digunakan antara lain, laminary air flow, refrigerator, inkubator,
autoclave, labu erlenmeyer, tabung reaksi, hotplate stirer, cawan Petri atau Petri disk, obyek
glass, sectio kit, cover glass, bunsen, ose, mikroskop, gelas ukur, pipet tetes. Peralatan lain yang
digunakan antara lain alumunium foil, lemari pendingin, kapas, alat tulis, dan kamera digital.
4.2.2 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah media agar yaitu media
TSA, media Urea, media MR-VP, glukosa (maltosa, sukrosa, ramnosa, arabinosa, sorbitol,
inositol, laktosa, manitol dan media MHA.
4.3 Metode Penelitian
4.3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasi untuk mengetahui adanya bakteri
kitinolitik yang ada pada cangkang lobster air tawar. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah secara deskriptif.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
4.3.2 Prosedur Kerja
A. Pembuatan Media
Tahap isolasi dan identifikasi pada bakteri kitinolitik adalah dengan menggunakan
media yang diperkaya dengan kitin. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan media agar
kitin adalah NaNo3 1,5 gr, K2HPO4 0,5 gr, MgSO4 0,5 gr, Na2CO3 0,5 gr, CaCl2 0,1 gr, koloidal
kitin 15 gr, agar 17 gr dan akuades 1 L (Herdyastuti dkk, 2010).
B. Strelisasi Alat
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroorganisme yang terdapat pada alat atau bahan (Pelczar dan Chan, 1988). Proses sterilisasi
menggunakan autoclave yang dilakukan pada suhu 121ºC dengan tekanan sebesar 15 lbs
(pounds) per inch persegi yang berarti 1 atmosfer per 1 cm2. Perhitungan waktu selama 15 atau
20 menit itu dimulai setelah termometer pada autoklaf menunjuk suhu 121 0C (Dwidjoseputro,
1994). Apabila medium berukuran besar disterilkan, maka waktu yang diperlukan akan lebih
panjang, karena panas memerlukan waktu untuk menembus bahan tersebut (Volk dan Wheeler,
1993). Peralatan yang disterilisasi adalah cawan Petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, pipet
ukur.
C. Isolasi Bakteri
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. Isolasi bakteri dapat mempelajari sifat
biakan, morfologi, dan sifat aslinya, maka organisme yang akan dipelajari harus dapat
dipisahkan menjadi biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja. Teknik
inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan
mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi.
Dalam penelitian kali ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam kegiatan
isolasi bakteri adalah dengan menyiapkan isolat bakteri yang berasal dari cangkang lobster air
tawar (Cherax quadricarinatus) dengan cara disuspensikan kedalam media TSB, diinkubasikan
pada suhu 370C selama 18-24 jam. Tujuan dari diinkubasikan pada media TSB adalah agar
berbagai bakteri yang terkandung dalam cangkang lobster air tawar dapat keluar lebih teliti.
Media TSB (Triptoy Soy Broth) adalah media umum yang digunakan untuk isolasi pertumbuhan
mikroorganisme yang telah diperkaya berbagi nutrisi sehingga dapat mendorong pertumbuhan
mikroorganisme menjadi lebih teliti dan beragam. Komposisi dasi media TSB adalah 20 g/L
pepton, 2,5 g/L glukosa, 5 g/ L NaCl dan 2,5 g/L K2HPO4 (Corning, 2012). Hasil inkubasi
media TSB kemudian di goreskan pada media kitin dan selanjutnya diinkubasikan pada suhu
370C selama 18-24 jam .
Selanjutnya isolat bakteri pada media TSB ditanam pada media TSA dan
kemudian diinkubasikan pada suhu 370C selama 18-24 jam. Kemudian didapatkan beberapa
koloni pada media TSA. Setelah itu, isolat bakteri tersebut dimurnikan kembali pada media TSA
dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
D. Pembuatan Media Kitin
Menurut Nasran, dkk (2003) pembuatan koloidal kitin dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu ;
1. Koloidal kitin dibuat dengan cara melarutkan 10g bubuk kitin dalam 200ml HCL 12N,
kemudian didiamkan semalaman dalam keadaan tertutup pada suhu 40C. Larutan
kemudian disaring lalu filtrate dicampur dengan 100 mL aquades dan dinetralkan dengan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
menggunakan NaOH 12N hingga pH mencapai 7. Larutan kemudian disentrifugasi dengan
kecepatan 8000 rpm selama 20 menit. Endapan kemudian ditambahkan aquades kembali
dan kemudian disetrifugasi dengan kecepatan 8000rpm selama 20 menit. Endapan yang
terbentuk merupakan koloidal kitin yang siap digunakan.
Gambar 4. Koloidal Kitin
2. Penyiapan Media Uji
Sebanyak 2% kitin disuspensikan ke dalam media.
3. Pengujian aktivitas Enzim Kitinase
Masing-masing koloni pada master plate diambil satu ose, kemudian digoreskan
pada media uji. Aktivitas enzim kitinase ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening
pada sekitar koloni. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
a. Penyiapan Suspensi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase
Satu ose koloni bakteri penghasil enzim kitinase disuspensikan dalam media TSB
dan diinkubasi pada suhu 370C selama 18-24 jam.
b. Penyiapan Media Uji
Sebanyak 2% kitin disuspensikan kedalam media kitin. Kemudian bakteri yang
sudah diisolasi kemudian digoreskan pada media kitin.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
c. Pengujian Aktivitas Enzim
Bakteri yang telah digoreskan pada media kitin kemudian diinkubasi pada suhu
370C selama 18-24 jam. Aktivitas enzim kitinase ditunjukkan dengan
terbentuknya zona lisis pada sekitar koloni. Semakin besar zona lisis yang
terbentuk, maka semakin besar pula aktivitas enzim kitinase yang dimiliki bakteri
uji tersebut.
E. Identifikasi Bakteri Kitinolitik
1. Pengamatan Morfologi Koloni
Pengamatan morfologi koloni meliputi bentuk dan warna koloni pada media kitin.
2. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram dilakukan untuk membedakan bakteri Gram positif dan Gram negatif.
Bakteri uji dioleskan diatas kaca objek dan difiksasi diatas api. Olesan bakteri tersebut
digenangi dengan karbol gentian violet selama 1 menit dan digenangi kembali dengan
lugol selama 1 menit. Olesan tersebut di cuci dengan pemucat alkohol 95% selama 30
detik dan dibilas dengan air mengalir. Olesan bakteri digenangi dengan pewarna safranin
selama 30 detik sehingga zat warna tersebut larut, kemudian dibilas dengan
menggunakan air mengalir. Olesan bakteri dikeringkan menggunakan kertas saring,
kemudian ditetesi dengan minyak emersi dan diamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 1000 kali.
3. Uji Biokimia
a. Uji Fermentasi Karbohidrat
Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni tersebut
diinokulasikan ke dalam tabung yang masing-masing berisi glukosa, laktosa,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
manosa, maltose, dan sukrosa. Masing-masing larutan gula tersebut ditambahkan
indikator phenol red dan dimasukkan ke dalam tabung durham dengan posisi
terbalik. Suspensi mikroba tersebut diinokulasikan pada suhu 370C selama 18-24
jam. Bila warna medium berubah menjadi kuning, artinya koloni tersebut
membentuk asam dari fermentasi karbohidrat. Bila pada tabung durham terdapat
gelembung udara, artinya fermentasi tersebut membentuk gas.
b. Uji Motil Indol Ornithin (MIO)
Koloni bakteri yang diidentifikasi diambil dengan menggunakan ose. Koloni
bakteri diinokulasikan pada suhu media uji motil indol urea yang berupa agar
semi solid dengan cara ditusuk. Media diinkubasikan pada suhu kamar selama 18-
24 jam. Pergerakan bakteri ditunjukkan dengan adanya penyebaran koloni
disekitar tusukan. Reaksi urea positif ditunjukkan perubahan warna media
menjadi merah muda. Reaksi indol positif ditunjuukan dengan perubahan reaksi
konvac yang kemudian akan menghasilkan cincin merah diatas permukaan, dan
menunjukkan negatif apabila menghasilkan cincin jingga diatas permukaan.
c. Uji Sitrat
Koloni bakteri yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni
ditanamkan secara gores zig-zag pada media pembenihan simmons citrate agar.
Kemudian media diinkubasikan pada suhu 370C selama 18-24 jam. Koloni
berwarna biru menunjukkan hasil positif sedangkan koloni berwarna hijau
menunjukkan reaksi negatif.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
d. Uji Oksidatif Fermentatif (OF)
Uji OF dilakukan dengan cara memasukkan koloni bakteri ke dalam dua tabung
reaksi yang berisi media O/F. Kemudian ditambahkan 2-3 ml minyak paraffin ke
dalam salah satu tabung reaksi. Setelah itu diinkubasi selama 24-48 jam pada
suhu ruang dan diamati hasil uji apakah termasuk bakteri fermentatif atau
oksidatif.
e. Uji Metil Red (MR)
Koloni bakteri yang akan diidentifikasikan diambil dengan menggunakan ose.
Koloni bakteri diinokulasi pada suhu 370C selama 18-24 jam. Kemudian
ditambahkan tiga sampai empat tetes indikator merah metal. Warna merah
menunjukkan reaksi positif.
f. Uji Voges-Prokauser (VP)
Koloni bakteri yang akan diidentifikasi diambil dengan menggunakan ose. Koloni
diinokulasikan pada media MR-VP dan diinkubasi pada suhu 370C selama 18-24
jam kemudian ditambahkan dengan Barrit. Suspensi tersebut di kocok selama 20-
30 detik. Reaksi VP positif bila terjadi pembentukan asam yang ditandai dengan
berubahnya warna medium menjadi merah muda setelah penambahan pereaksi
Barrit.
g. Uji TSIA
Koloni yang diuji dipindahkan ke agar miring TSIA dengan cara menggores
bagian miringnya dan menusuk bagian tegaknya. Diinkubasi pada suhu 37⁰C
selama 24-48 jam. Di amati perubahan-perubahan sebagai berikut pada bagian
tegak, jika bakteri dapat memfermentasikan glukosa, warna media berubah dari
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
orange menjadi kuning. Koloni bakteri yang tidak memfermentasi sukarosa,
media tetap berwarna merah. Koloni bakteri yang dapat membentuk gas H2S,
warna media berubah dari orange menjadi hitam, karena bakteri mampu
mendesulfurasi asam amino dan metion yang akan menghasilkan H2S, dan H2S
akan bereaksi dengan Fe+2 yang terdapat pada media yang menghasilkan endapan
hitam.
Pada bagian miring, jika bakteri dapat memfermentasi laktosa dan sukarosa,
warna media berubah warna jadi kuning, tidak dapat memfermentasi laktosa atau
sakarosa, warna media tetap orange atau tidak berubah.
4.3.4 Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif yaitu penyajian data tentang
morfologi dan karakteristik dari bakteri kitinolitik yang diisolasi dari cangkang lobser air tawar
(Cherax quadricarinatus) dan dibandingkan dengan morfologi dan karakteristik bakteri
kitinolitik dengan literatur yang sesuai.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Isolasi Bakteri Kitinolitik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa bakteri yang diisolasi
dari cangkang lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) dapat tumbuh dan berkembang pada
media uji. Media uji tersebut berupa media TSA dan media kitin. Bakteri diisolasi berdasarkan
bentuk dan warna koloni. Sampel yang telah diinkubasi selama 24 jam didapatkan 8 koloni yang
diantaranya memiliki warna putih susu, krem tipis, krem tebal, coklat, kuning, putih keruh, putih
dimana koloni tersebut tumbuh padat pada media TSA.Koloni tersebut juga memiliki bentuk
batang, bulat dan pipih. Koloni tersebut kemudian dimurnikan kembali pada media TSA dan
diinkubasi selama 24 jam. Hasil dari pemurnian tersebut beberapa koloni dikelompokkan sesuai
dengan warna dan bentuk yang sama sehingga dari hasil pengelompokkan tersebut didapatkan 4
isolat bakteri.
Koloni hasil isolasi dipilih sebanyak 4 isolat dengan berbagai bentuk yang berbeda.
Isolat tersebut kemudian diberi tanda 1, 2, 3 dan 4. Masing-masing isolat memiliki morfologi
koloni yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan tentang
karakteristik bakteri dan dicocokkan dengan referensi yang ada.
Tabel 1. Hasil Karakteristik Bakteri
Karakteristik Aeromonas sp.
Aeromonas sp.
Bacillus sp.
Pseudomonas sp.
Uji Gram - - + -
Warna krem krem putih Putih
Morfologi sel batang batang batang Batang
Oksidase + + - +
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Katalase + + + +
O/F F F N
R NR
TSIA As/As As/As A
s/NR As/As
LIA - - + +
Motilitas + + - -
Indole + + - -
MR + - - -
Vp + + - -
Citrate - - - -
Urease - - - +
Glukosa + + + +
Laktosa - - - -
Sukrosa + + - +
Arabinosa - - - -
Manitol + + + -
Inositol - - V -
Maltose + + + +
Setelah didapatkan hasil karakteristik dan uji biokimia, kemudian dicocokkan
dengan literatur yang ada, yakni menggunakan buku Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriology.
Karakteristik
Aeromonas sp.
Aeromonas sp.
Bacillus sp.
Pseudomonas sp.
Uji Gram - - + -
Morfologi sel batang batang batang Batang
Oksidase + + - +
Katalase + + + +
O/F F F N
R NR
TSIA As/As As/As A
s/NR As/As
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
LIA - - + +
Motilitas + + - -
Indole + + - -
MR + - - -
Vp + + - -
Citrate - - - -
Urease - - - +
Glukosa + + + +
Laktosa - - - -
Sukrosa + + - +
Arabinosa - - - -
Manitol + + + -
Inositol - - v -
Maltose + + + +
(Holt et al., 2000)
Dari hasil pengujian tersebut didapatkan jenis – jenis bakteri yaitu Aeromonas sp.,
Bacillus sp. dan Pseudomonas sp.. Keempat isolat tersebut selanjutnya dilakukan uji hidrolisis
kitin
5.1.2 Uji Hidrolisis Bakteri Kitinolitik
Bakteri yang telah diisolasi dengan menggunakan media TSA juga kemudian
diisolasi menggunakan media yang mengandung kitin. Uji hidrolisis bakteri kitinolitik ditandai
dengan adanya zona bening yang dihasilkan dari bakteri tersebut. Hal tersebut ditunjukkan pada
gambar 4.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Gambar 5. Hasil dari uji hidrolisis kitin
5.1.3 Karakteristik Bakteri
Ciri-ciri utama suatu bakteri yang perlu diketahui dalam mengkarakterisasi
bakteri adalah melalui beberapa uji morfologi dan biokimia (Sudarsono, 2008). Dari hasil uji
morfologi dan uji biokimia pada ke empat isolat dapat dilihat pada lampiran 1. Hasil uji
morfologi dan uji biokimia yang dibandingkan dengan buku Bergey’s Determinative
Bacteriology (Holt et al., 1994) didapatkan kecocokan karakteristik pada jenis bakteri Bacillus
sp., Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp.
Bakteri Bacillus sp. memiliki sel berbentuk batang dan lurus yang berukuran 0,5-
2,5 x 1,2-1,0 µm dan seringnya tersusun secara berpasangan atau tunggal dengan ujung yang
berbentuk bulat atau persegi. Bacillus sp. termasuk bakteri gram positif, memiliki endospora
yang berbentuk oval atau bundar atau silindris dan Bascillus sp. sangat resistan terhadap kondisi
yang merugikan. Termasuk bakteri aerob. Dapat ditemukan pada berbagai habitat. Beberapa
spesies Bacillus sp. patogen terhadap invertebrate atau vertebrata.
Zona
bening
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Gambar 6. Bacillus sp.
Pseudomonas sp. merupakan kelompok bakteri yang memiliki habitat yang cukup
beragam. Pseudomonas sp. dapat ditemui di tanah, sebagai pathogen pada hewan atau manusia
dan di tubuh tanaman sebagai bakteri endofik maupun parasit, di perairan tawar maupun di
perairan laut. Bakteri Pseudomonas sp. berbentuk batang melengkung lurus tapi tidak heliks,
berukuran 0,5-1,0 x 1,5-5,0 µm. Pseudomonas sp. termasuk gram negatif. Bersifat aerob.
Beberapa spesies menjadi pathogen terhadap manusia, hewan dan tumbuhan. Pseudomonas sp.
memberikan hasil positif pada uji katalase dan oksidase dan bersifat motil.
Gambar 7. Pseudomonas sp.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Bakteri Aeromonas sp. berbentuk batang bulat, memiliki diameter 0,3-1,0 µm dan
panjang 1,0-3,5 µm. Aeromonas sp. termasuk gram negatif. Dapat ditemukan secara tunggal
berpasangan atau berbentuk rantai pendek, bersifat fakultatif anaerob. Tempratur optimalnya 22-
280C tetapi kebanyakan spesies dapat tumbuh optimal dalam suhu 370
C. Aeromonas sp. dapat
ditemukan di perairan yang bagus dan di perairan yang tercemar.
Gambar 8. Aeromonas sp.
5.2 Pembahasan
Untuk mempelajari sifat-sifat dan karakteristik dari mikroba, maka masing-
masing mikroba harus dipisahkan dari satu dengan yang lainnya sehingga didapatkan kultur atau
biakan murni dari mikroba tersebut. Untuk mendapatkan isolat bakteri dari suatu bahan yang
mengandung campuran mikroba dapat dilakukan isolasi (Fardiaz, 1989).
Setelah didapatkan 4 isolat bakteri yang kemudian dilanjutkan dengan uji
kitinolitik. Uji kitinolitik tersebut bertujuan untuk menunjukkan bahwa bakteri tersebut
merupakan bakteri kitinolitik. Hal tersebut ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening yang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
timbul di sekeliling bakteri. Aktivitas kitinolitik secara kualitatif dapat ditentukan adanya zona
bening di sekitar koloni bakteri yang tumbuh pada medium agar kitin (Gohel dkk, 2006). Zona
bening terbentuk akibat enzim kitinolitik yang dibebaskan ke luar sel bakteri untuk memecah
makromolekul kitin menjadi molekul kitin yang lebih kecil, sehingga bakteri dapat mengambil
nutrisi dalam bentuk molekul-molekul kecil (Joklik and Smith, 1968). Enzim kitinolitik yang
disekresikan bakteri dalam medium agar kitin kemudian diikat oleh partikel kitin (koloidal kitin),
sehingga kitin menjadi terdegradasi dan komposisi kitin dalam medium menjadi berkurang.
Degradasi oligomer kitin dan penggunaan molekul hasil degradasi tersebut oleh bakteri membuat
medium tampak jernih, terutama di sekitar koloni bakteri (Chen and Lee, 1994).
Hasil uji hidrolisis kitin menujukkan bahwa isolat tersebut merupakan bakteri
kitinolitik. Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar bakteri. Hal itu
menunjukkan bahwa bakteri dapat mengambil nutrisi dalam bentuk molekul-molekul kecil.
Semakin besar zona bening yang terbentuk, maka semakin besar pula kemampuan isolat dalam
mendegradasi kitin (Yusmarini dkk., 2009).
Selanjutnya isolat yang mempunyai aktivitas enzim kitinase dilakukan uji
identifikasi. Dari hasil pengamatan semua bakteri dilakukan pewarnaan gram yang menunjukkan
semua bakteri menunjukkan gram negatif dan gram positif.
Berdasarkan hasil isolasi bakteri, morfologi bakteri yang diisolasi dari cangkang
lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) memiliki koloni yang dengan bentuk bulat, tidak
beraturan dan ada pula yang datar. Hal tersebut menunjukkan karakteristik dari bakteri tersebut.
Uji sifat morfologi koloni bakteri sangat penting untuk identifikasi bakteri karena karakteristik
koloni bakteri pada medium lempeng dapat memiliki nilai identitas (Prabaningtyas, 2003). Hasil
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
uji identifikasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan uji biokimia dan hasil dari uji tersebut
dicocokkan dengan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology.
Dari hasil uji identifikasi dan uji biokimia didapatkan 3 bakteri kitinolitik yaitu
Aeromonas sp., Bacillus sp dan Pseudomonas sp. ketiga bakteri yang diidentifikasi tersebut
memiliki kemampuan untuk mendegradasi kitin. Menurut Thompson dkk. (2001), beberapa
genus bakteri yang mampu menghasilkan enzim kitinolitik adalah Aeromonas, Bacillus,
Enterobacter, Pseudomonas dan Serratia. (Goodday, 1994).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian didapatkan bakteri kitinolitik Aeromonas sp., Bacillus sp dan
Pseudomonas sp. pada cangkang Lobster Air Tawar ( Cherax quadricarinatus ). Bakteri tersebut
mampu untuk mendegradasi kitin yang ditandai dengan adanya zona bening di sekitar bakteri.
6.2 Saran
Perlu dilanjutkan penelitian lanjutan mengenai bakteri kitinolitik yang terdapat
pada cangkang lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) sebagai daya hambat maupun
keperluan lainnya untuk budidaya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
DAFTAR PUSTAKA
Agung, M. U. K. 2007. Penelurusan Efektivitas Beberapa Bahan Alami sebagai Kandidat
Antibakteri dalam Mengatasi Penyakit Vibriosis pada Udang Windu. Makalah Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran. Bandung. 31 hal.
Budiardi, T., D. Salleng dan N. B. P,. Utomo. 2005. Penokolan Udang Windu
(Penaeus monodon) dalam Hapa pada Tambak Intensif dengan Padat Tebar Berbeda.
Jurnal Akuakultur Indonesia. 4(2) : 153-158.
Budiani, A., Santoso, D.A., Susanti, I.Mawardi S., dan Siswanto. 2004. Ekspresi β-1,3
Glukanase danKitinase pada Tanaman Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Tahan dan
RentanKarat Daun. Jurnal Menara Perkebunan. 72 (2): 57-71. Chen, J. P. and M. S. Lee. 1994. Simultaneous Production and Partition of Chitinase during
Growth of Serratia Marcescens in an Aqueous Two-phase System. Biotecnology
Techniques. 8(11):783-788.
Chernin, L., Z. Ismailov, S. Harnan and I. Chet. 1995. Chitinolytic enterobacter
agglomerans antagonis to fungi plant pathogens. Appl. Environ. Microbiol. 61 (5) :
1720-1726.
Dara, F. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri dalam Saluran Pencernaan Teripang Phyllophorus
sp. dari Pantai Timur Surabaya sebagai Kandidat Probiotik. Skripsi. Program Studi S1
Budidaya Perairan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal : 19-23
Departement of Primary Industries. 1989. Overview of Redclaw (Cherax quadricarinatus).
Departement Primary Industries. Brisbane
Direktorat Kementrian Budidaya. 2011. Manfaat Ekstrak Daun Sirih terhadap Budidaya Udang
Windu. http://perikanan.sidoarjokab.go.id. 10/14/2013. 1 hal.
Direktorat Perikanan Budidaya, 2011. Analisis Statistik Capaian Target Produksi Semua
Komoditas. Kementrian Kelautan Perikanan, Jakarta. 5 hal.
Donderski, W dan M.S. Brzezinska. 2001. Occurence of chitinolytic bacteria in water and
bottom sediment of eutrophic lakes in Hawski Lake District. Publish Journal of
Environmental Studies. 10 (5) : 331-336.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. hal. 40-43.
Fardiaz, S. 1989. Petunjuk Laboratorium. Analisis Mikrobiologi Pangan. Bogor: Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Institut Pertanian Bogor.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Febriana, S. P. 2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Cangkang Abalon (Haliotis asining).
Skripsi. Program Studi S1 Budidaya Perairan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal : 13-17.
Ferniah, R.S., S. Pujiyanto., S. Purwantisari dan Supriyadi. 2011. Interaksi Kapang
Patogen Fusarium oxysporum dengan Bakteri Kitinolitik Rizosfer Tanaman Jahe dan
Pisang. Jurnal Natur Indonesia. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Diponegoro. Semarang. 14 (1) : 57.
Fidyandini, H. P. 2012. Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Bandeng
(Chanos chanos) yang Dipelihara di Karamba Jaring Apung UPBL. Situbondo dan
Ditambak Desa Bangunrejo Kecamatan Jabon Sidoarjp. Skripsi. Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. 51 hal.
Gooday, G. W. 1994. Physiology of Microbacterial Degradation of Chitin and Chitosan.
Biochemistry of Microbacterial Degradation. Netherlands.
Gohel, V., A. Singh, M. Vimal, P. Ashwini and H. S. Chatpar. 2006. Bioprospecting and
Antifungal Potential of Chitinolytic Microorganism. African Journal of Biotechnology.
5(2) : 54-72.
Gufran, H. 2012. Jurus Jitu Pengelolaan Tambak untuk Budidaya Perikanan Ekonomis. Lily
Publisher. Jakarta. Hal. 28-29.
Haliza, W dan M. T. Suhartono. 2012. Karakteristik Kitinase dari Mikroba. Buletin
Teknologi Pascapanen Pertanian. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 8 (1):1
Hargono, A dan I., Sumantri. 2008.Pembuatan Kitosan dari Limbah Cangkang Udang serta
Aplikasinya dalam Mereduksi Kolesterol Lemak Kambing. Fakultas Teknik Kimia.
Universitas Diponegoro. Semarang. vol 12 (1) : hal 53-57.
Harman, G. E., C. K. Hayes, M. Lorito, R. M. Broadway, A. Di Pietro, C. Peterbauer and A.
Tronsmo. 1993. Chytinolytic Enzymes of Trichoderma harzianum : Purification of
Chitobiosidase and Endochitinase. Phytopathology 83 : 313-318.
Herdyastuti, N., T. J. Raharjo, Mudasir and S. Matsjeh. 2009. Chitinase and Chitinolytic
Microorganism : Isolation, Characterization and Potential. Departement of Chemistry.
Universitas Negeri Surabaya. 9(1), 37-47.
Holt, J.G and N.R. Krieg. 2000. Bergey’s Manual Of Determinative Bacteriology. 9th Edition.
Lippincott Williams & Wilkins. A Wolters Kluwer Company. Philadelphia. USA.
Iskandar, 2006, Budidaya Lobster Air Tawar, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Joklik, W. F and D. T Smith. 1968. Microbiology. 15th
Edition. Prentice-Hall, Inc., New York :
xviii + 1120 hlm.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Lenni, F. dan Y. Yasmin. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, III (2) : 20-25.
Mahasri, G, Mubarak, S dan Irawan B. 2008. Gambaran Patologi Insang dan Kulit
Udang Windu (Penaeus monodon) yang Terserang Ciliata Patogen dari Famili
Vorticillidae (Zoothamnium sp.). Berkala Ilmiah Perikanan, vol. 3(1) : 95-103.
Maryani., Dana., dan Sukena,. 2002. Peranan Ekstrak Kelopak dan Buah Mangrove
terhadap Infeksi Bakteri Vibrio harveyi pada Udang Windu (Penaeus monodon).
Jurnal Akuakultur Indonesia 1(3) : 129-138 hal.
Mejia Saules, J.E, K. N Walizewski, M. A Gracia and R. Cruzcamarillo. 2006. The Use of Crude
Shrimp Shell Powder for Chithinase Production by Serratia marcescens. Food Techno.
Biotechnology. 44(1):95-100.
Milasari., N., V,. 2011. Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap di Surabaya Jawa
Timur. Skripsi. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Intitut Pertanian Bogor. Bogor. 91 hal.
Murachman., Nuhfil, H., Soemarno dan Sahri, M. 2010. Model Polikultur Udang
Windu (Penaeus monodon), Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Rumput Laut
(Gracillaria sp.) secara Tradisional. Vol 1(1) : 1-10.
Nasran, S., F. Afriyani, dan N. Indriati. 2003. Produksi Kitinase dan Kitin Deasetilase dari
Vibrio Harveyi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 9(5): 33-38.
Patil, R. S., J. Lee and H. K Lee. 2000. Purification and Characterization of Chitinase from
Marine Bacterium Vibrio sp. The Journal Microbiology. 26: 473-483.
Pelczar, M dan Chan, E. C. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
Prabaningtyas, S. 2003. Karakteristik Bakteri Koleksi Laboratorium Mikrobiologi Universitas
Negeri Malang. Malang. Chimera Volume III. No.2.
Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari Air Laut
di Perairan Pantai Pondok Bali. Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi. Universitas
Padjadjaran. Jatinangor. hal 22-25.
Savitha, V. and Timothy, J.S. 1997. Chitosan Membrane Interaction And Their Propable Role in
Chitosan – Medical Transfection. Biotechnology and applied Biochemistry. 27, 265-267.
Siregar dan Hariyadi. 2011. Identifikasi Parameter Oceanografi Utama untuk
Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Lemuru dengan Menggunakan Citra Satelit
Modis di Perairan Selat Bali. Jurnal Akuatik. 1(1) : 32-38.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO
Suhartono, M. T. 1989. Enzim dan Bioteknologi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian
Bogor. Bogor. VI. 322 hlm.
Sukmajaya, Y dan I. Suharjo. 2003. Lobster Air Tawar. Agro Media Pustaka.
Suryanto, D dan E. Munir. 2006. Potensi pemanfaatan isolat bakteri kitinolitik lokal
untuk pengendalian hayati jamur. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian. Departemen
Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. Hal 15.
Susatyo, I., D. 2006. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gelatinolitik Asal Tambak Daerah Gresik
dan lamongan. Skripsi. Program Studi S1 Budidaya Perairan. Universitas Airlangga.
Surabaya. hal: 6-7.
Susianthy, M. 2006. Pengaruh Jenis Alat Penggiling terhadap Karakteristik Kitin dari Kulit
Rajungan. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. hal 11.
Thompson, S. E., M. Smith, M. C. Wilkinson and K. Peek. 2001. Identification and
Characterization of a Chitinase Antigen from Pseudomonas aeruginosa Strain 385. Appl
Environ. Microbiol.
Tumebow, S. S. 2011. Kualitas Air pada Kolam Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) di
BBAT Tatelu. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Universitas Sam Ratulangi. Manado. vol 7(3).
Volk, W. A., dan Wheeler, M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta. hal 39-44.
Wickins, J.F. and. D.O. Lee. 2002. Crustacean Farming: Ranching and Culture.
2end edition. London: Blackwell Science.
Wiyanto, R.H dan Hartono, R. 2003. Lobster Air Tawar Pembenihan dan Pembesaran. Penebar
Swadaya. Jakarta
Wardana, Y., M. 2011. Kajian Prospek Komoditas Induk Udang Windu pada
Kawasan Pesisir Perairan Pantai di Daerah Kabupaten Aceh Besar. Vol 12(1) : 1-
9.
Wardoyo., R., S., A,. 2000. Peranan Tandon dalam Memperbaiki Mutu Air di
Tambak Tradisional. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 31 hal.
Yusmarini, R. Indrati, T. Utami, dan Y. Marsono. 2009. Isolasi dan identifikasi Bakteri Asam
Laktat Proteolitik dari Susu Kedelai yang Terfermentasi Spontan. Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Riau Pekanbaru dan Fakultas Teknologi
Pertanian. Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Jurnal Natur Indonesia.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI KITINOLITIK YANG TERDAPAT PADA CANGKANG LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
ISTIKHARA MENTARI TITO