Upload
trinhkhue
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN DEPRESI
PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIDAK
TERGANTUNG INSULIN (DMTTI) TANPA KOMPLIKASI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Rr. Klaudia Christa Wardhani
NIM: 039114097
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Bersyukur dan berjuang Demi mencapai
keberhasilan
Tak selamanya masa lalu itu indah
Kegelapan datang tak kenal waktu dan
tempat
Jangan pernah hentikan langkahmu
Sesuatu yang indah menunggumu di
stasiun terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Ku persembahkan karya ini pada Nya
yang tak pernah lelah menuntunku
dan memberi harapan baru dalam setiap langkahku.
Tiada kasih setulus kasih mu
Ini lah sebuah persembahan sederhana untuk ayah ibu
yang selalu ada di sampingku, menghidupiku dan menggandengku
sampai ku bisa berdiri di atas kakiku.
Dengan penuh syukur dan doa kupersembahkan karya ini untuk Saudaraku, Mas Sefi dan de’ Leo yang tak
pernah berhenti menjagaku Dan Semua Yang menyayangiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Hubungan antara pola makan dengan depresi pada penderita diabetes
mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi.
Rr. Klaudia Christa Wardhani
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola
makan dengan depresi pada penderita diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI)
tanpa komplikasi. Hipotesis penelitian ini adalah: Ada hubungan antara pola
makan dengan depresi pada penderita diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI)
tanpa komplikasi. Hipotesis tersebut dibagi menjadi 2, pertama “ada hibingan
negatif antara kesesuaian jumlah kalori dengan depresi pada penderita DMTTI
tanpa komplikasi,” dan kedua “ada hubungan negatif antara kepatuhan jadwal
makan dengan depresi pada penderita DMTTI tanpa komplikasi”.
Subjek dalam penelitian ini adalah para penderita diabetes mellitus tidak
tergantung insulin dengan karakteristik tidak mengalami komplikasi diabetes,
memiliki aktivitas (bekerja), mengendalikan diabetesnya dengan pengaturan pola
makan, berusia antara 20 – 60 tahun. Jumlah subjek dalam penelitian adalah 40
orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yang
dilakukan di RS. Bethesda Yogyakarta. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan skala Beck Depresion Inventory (BDI), dan angket
recall makanan. Uji coba skala dilakukan pada 40 pasien DMTTI tanpa
komplikasi dan menghasilkan koefisien reliabilitas pada skala Beck Depresion
Inventory sebesar 0,888.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik uji t untuk
hipotesis pertama dan teknik regresi non linear untuk hipotesis kedua, dan
hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan negatif antara pola makan sehat
dengan depresi pada penderita diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa
komplikasi. Hal ini dapat dilihat dari perolehan t=1,04 dengan p = 0,303 antara
variabel kalori dengan depresi dengan taraf signifikansi 5% (p < 0,05) dan
koefisien korelasi variabel jadwal dengan depresi yang bernilai 0,077 dengan taraf
signifikansi 5% (p < 0,05). Kata kunci: pola makan, depresi dan diabetes mellitus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Hubungan antara pola makan dengan depresi pada penderita diabetes
mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi
Rr. Klaudia Christa Wardhani
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
The objective of this research was to find out the correlation between diet
and depression on patient who were not depending on insulin (DMTTI). The
hypothesis proposed in this research was that there were negative correlations
between healthy diets with depression on patient who were not depending on
insulin (DMTTI). That hypothesis divided into two hypotheses; there was a
negative correlation between appropriateness of the number of calories and
depression. Second, there was a negative correlation between schedule and
depression on DMTTI without complication.
The subjects in this research were patient who were not depend on insulin
with such characteristics as not having a diabetes complication, having an activity,
using diet to control their illness, and at 20 – 60 years old. The sample of this
research include 40 patients that acquired by purposive sampling technique at
Bethesda hospital in Yogyakarta. Data collection methods of this research were
Beck Depression Inventory (BDI) scalling system and self report diet. The scale
was tried out to 40 patients who were not depend on insulin and carried out
0,8883 of BDI reliability co efficiency.
Research result data were analyzed by t test for the first hypothesis and
regression non linear (Polynomial) for the second hypothesis. The result shows
that there was no correlation between diet and depression on patient who were
not depending on insulin (DMTTI). This result can be seen from t = 1,04 with p =
0, 303 btween calories variable and depression with significance status of 5%
(p<0,05) and also between correlation coefficient of schedule variable and
depression of 0,077 with significance status 5% (p < 0, 05).
Key word: pola makan, depresi dan diabetes mellitus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, dan
bimbingan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Syukur dan terimakasih tiada henti-hentinya penulis mengucap syukur atas semua
proses dan dinamika yang telah dialami dan dijalani, hingga akhirnya penulis
mampu untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir
sebagai persyaratan mengakhiri program S1 Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Karya tulis ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian suatu masalah
yang dilakukan secara seksama dengan berkonsultasi pada satu dosen sebagai
pembimbing.
Dalam proses penyelesaiannya, tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan banyak pihak karena keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh
sebab itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dengan segala
kerendahan hati kepada:
1. Dr. Sugianto,Sp.S.,M.Kes.,Ph.D. selaku direktur Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian.
2. Kepala Bagian Pusmarsa Rumah Sakit Bethesda beserta staf yang telah
memberikan pengarahan prosedural kepada penulis sehingga sangat
membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.
3. Bapak Didik Suryo H, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
dengan segala kesabaran, kerelaan dan keihklasan hati memberikan saran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
membimbing, mengoreksi, mendukung dan menjadi teman diskusi dalam
proses penyelesaian karya tulis. Terima kasih atas waktu dan kesempatan
untuk bimbingan disela-sela kesibukan bapak.
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak
masukan, saran, dan dukungan dalam proses penyelesaian karya tulis.
5. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si. atas segala waktu yang diberikan ketika
penulis membutuhkan banyak dukungan dan semangat disaat-saat merasa
jenuh, serta memberi masukan dan berdiskusi guna penyelesaian tugas
akhir peneliti.
6. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
dan Ibu Agnes Indar Etikawati S.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing
akademik pengganti.
7. Seluruh dosen Fakultas Psikologi, baik dosen-dosen biasa maupun dosen-
dosen luar biasa yang pernah memberikan ilmu, wawasan, pengetahuan,
dan membuat pola pikir peneliti lebih bijaksana agar dapat berusaha dan
berbuat yang terbaik.
8. Bapak ku tersayang Drs. Suprihartanta FP. Untuk semua kesabaran,
dukungan moril dan materi selama ini. Makasih udah translate-in buku tua
nya pak Beck sampai lupa kerja yang lain. U’re the best Father 4 me. I
LOVE U so muahhh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
9. Ibu ku tercinta Agatha Damai Christiah. Untuk semua kesabaran,
dukungan yang tidak pernah habis terutama saat xta “capek”. Xta tidak
akan mengecewakan ibu. Mam...LOVE U so muchhh
10. Kakak ku terchayank, Pasifikus Christa Wijaya. Atas diskusinya sampai
aku lulus duluan, suport di segala situasi, “pelatih” kesabaranku, tempet
curhatku. Ayo mas cepet lulus.. sadar...sadar....buat bapak ibu
sunggingkan senyum termanisnya. Kembalilah......coz u’re my best brother
in the world.
11. Adek ku chayank, Leo Agung Christa Maharddika. Atas kesetiaanmu
nemeni mbak di rumah, “pelatih” kesabaran juga, udah nganter mbak puter
jogja dari barat ke timur. Kuliah yang bener ya... buat our parents proud n
happy.
12. Bapak Hariyanta, S.Psi., M.Si. Atas anjurannya untuk berkembang di
Psikologi dan atas bantuannya selama perkuliahan dan penelitian ini
dilaksanakan “ Bapak datang di saat yang tepat”.
13. Perawat RS Bethesda terutama para perawat klinik interne yang telah
membantu penulis mencari subyek di sela-sela kepadatan pasien.
14. Pasien DMTTI, atas kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini,
sehingga penelitian dapat selesai dengan baik. Semoga bapak dan ibu
diberi kesehatan dan kebahagiaan.
15. Pak Giyanto, mas Gandung, dan mba Nanik atas semua bantuan,
kesabaran dan keramahan sikap dalam melayani kepentingan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
16. Mas Muji dan mas Doni selaku laboran dan sebagai teman diskusi
mengenai dinamika perkuliahan. Terima kasih juga atas semua bantuan,
kepercayaan dan dukungan yang membuat penulis lebih maju.
17. Sahabat sahabatku :
a. Agatha, Nuning, Meina, atas persahabatan yang sangat berarti.
Semoga kita tetap bisa bersama. Makasih banget atas semua ide,
suport dan critanya sampai De bisa selesein kuliah. Ayo siapkan
diri jajaki dunia “gila”.
b. Irin, Oky “oneng”, Net-net, Risa, Wahyu. Atas kebersamaan kita
selama ini, jadi teman diskusi yang oke dalam segala hal,
kesediaannya jadi tempat curhat n temen gokil. Akhirnya sebuah
“akhir” yang indah. Sukses untuk masa depan. Thx atas tiap
peristiwa yang tak kan pernah terulang dan terlupakan.
c. Mbak Ari, atas bantuannya ngedit, dan memberi/mencarikan bahan
tentang diabetes mellitus.
d. Sari laksmi, makasih banget kamu kenalin aku ke Gina jadi diriku
ngga klimpungan olah data. Sukses buat kuliah mu di UGM n di
Sadhar.
e. Gina, FKGz atas kesediaannya ngajarin aku nutrisurvey, pinjemin
buku gizi dan nyempetin waktu dan tenaga waktu kamu sakit untuk
ajari aku. Semoga kamu jadi dokter gizi yang sukses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
f. Abu, atas waktu dan kerelaannya ngajarin aku SPSS, makasih juga
buat bukunya. Abu kuliah yang bener dunk...... cepetan nyusul
kami.
g. Teman seperjuanganku ambil data di Bethesa, Melisa.
h. Teman-teman Ψ 2003 atas dukungan dan bantuannya, juga terima
kasih telah berbagi cerita, pengalaman, wawasan, ilmu dan
pengetahuan selama di fakultas psikologi.
18. Kepada semua pihak, teman, dan kerabat lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan,
nasehat, saran dan masukannya dalam proses penyelesaian karya tulis.
Hormat Penulis,
Rr. Klaudia Christa Wardhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................. viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI................................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
1. Manfaat Teoretis ......................................................................... 6
2. Manfaat Praktis ........................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7
A. Depresi .............................................................................................. 7
1. Pengertian Depresi ...................................................................... 7
2. Simptom – simptom Depresi....................................................... 9
3. Faktor yang mempengaruhi depresi pada penderita DM............ 24
B. Diabetes Mellitus .............................................................................. 26
1. Pengertian Diabetes Mellitus ...................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Pengertian Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin ............ 27
3. Pola Makan dan Kepemburukan Kondisi Diabetes Mellitus ...... 28
4. Pola Makan Untuk Penderita DMTTI Tanpa Komplikasi. ......... 32
5. Efek Pola Makan Bagi Kesehatan Fisik Pada Penderita DM ..... 37
C. Hubungan Antara Pola Makan dengan Depresi................................ 37
D. Kerangka Konsep.............................................................................. 38
E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 40
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 40
B. Identifikasi Variabel Penelitian......................................................... 40
C. Definisi Operasional ......................................................................... 40
1. Pola Makan ................................................................................ 40
2. Depresi ............................... ........................................................ 41
D. Sampel Penelitian.............................................................................. 41
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 43
1. Beck Depresion Inventory .......................................................... 43
2. Self Report Recall Makanan ....................................................... 46
F. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 50
G. Metode dan Teknik Analisis Data..................................................... 51
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................... 53
A. Orientasi Kancah Penelitian.............................................................. 53
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 53
2. Karakteristik Sampel................................................................... 54
B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian............................................... 57
1. Mempersiapkan Alat ................................................................... 57
2. Perizinan Penelitian .................................................................... 58
3. Pengujian Alat Ukur ................................................................... 58
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur............................................................ 60
a. Validitas ............................................................................... 60
b. Analisis Item ........................................................................ 60
c. Reliabilitas ........................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
C. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 61
D. Uji Asumsi Hasil Penelitian ............................................................. 64
1. Uji Normalitas ............................................................................ 64
a. Sebaran Data Variabel Depresi ............................................ 65
b. Sebaran Data Variabel Jadwal .............................................. 65
2. Uji Homogenitas ......................................................................... 65
3. Uji Linearitas ............................................................................. 66
E. Uji Hipotesis .................................................................................... 66
a. Hipotesis Pertama ................................................................. 66
b. Hipotesis Kedua .................................................................... 68
F. Pembahasan ...................................................................................... 69
G. Kelemahan Penelitian ....................................................................... 74
BAB V KESIMPULAN dan SARAN .......................................................... 76
A. Kesimpulan ...................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................ 76
Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 : Kebutuhan Kalori Orang Diabetes ............................................ 33
Tabel III.1: Aspek dalam Beck Depresion Inventory .................................. 46
Tabel III.2: Parameter Tingkat Kepatuhan Jumlah Asupan Energi .............. 49
Tabel IV.1: Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 54
Tabel IV.2: Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan................................. 55
Tabel IV.3: Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Menderita DM............... 56
Tabel IV.4: Data Hasil Penlitian. .................................................................. 62
Tabel IV.5: Kategori Tingkat Depresi Pada Penderita DM ......................... 63
Tabel IV.6: Deskripsi tentang kesesuaian kalori .......................................... 63
Tabel IV.7: Deskripsi tentang ketaatan jadwal ............................................. 64
Tabel IV.8: Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pertama ................................. 67
Tabel IV.9: Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Kedua..................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Surat Pernyataan Kesediaan ........................................................ 82
Lampiran Skala Penelitian ........................................................................... 83
Lampiran Data penelitian BDI...................................................................... 90
Lampiran Data Penelitian Pemenuhan Kalori…........................................... 93
Lampiran Data Penelitian Kepatuhan Jadwal ............................................... 95
Lampiran Karakteristik Umur Subyek…...................................................... 96
Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Depresi ( BDI) ................................ 97
Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian.................................. 99
Lampiran Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Penelitian .............................. 99
Lampiran Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian ................................... 100
Lampiran Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian .................................... 101
Lampiran Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Konsep Penelitian ………………………………..... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang
tidak dapat disembuhkan. Studi populasi yang dilakukan Organisasi
Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 2005
menemukan jumlah pengidap diabetes melitus (DM) di Indonesia
mencapai peringkat keempat sekitar 8,6 juta orang (Susanto, 2006). Dr.
Ernawati Sinaga, MS, Apt. menggungkapkan bahwa dalam
penanggulangan DM pendekatannya bukan menyembuhkan atau
menghilangkan penyakitnya namun bagaimana agar penderita DM dapat
hidup dengan aman, nyaman dan gembira bersama penyakit DMnya
(Sinaga,2005).
Penderita DM dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan
kondisi mereka yang baru dimana mereka hidup dengan berbagai macam
aturan serta keterbatasan-keterbatasan (Basoeki, 2002). Menurut Prof.
Rainer Matthias Holm-Hadulla (2006), para penderita DM mengalami
perubahan yang sangat cepat, misalnya sebelum menderita DM mereka
bisa makan seenaknya dan sesuka hati, namun setelah menderita DM
mereka harus mengontrol makanan sesuai dengan aturan diet. Mereka juga
mengalami kesulitan dalam pernikahan dan mendapatkan pekerjaan.
Apabila mereka tidak mampu melaksanakan aturan diet dan menyesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diri terhadap perubahan tersebut, mereka akan kehilangan kendali terhadap
dirinya dan biasanya menghadapi ancaman kegagalan seperti munculnya
depresi dan kematian.
Menurut Birrer & Sedaghat, (2003), penderita DM memiliki
banyak faktor resiko, antara lain hipoglikemia, hiperglikemia dan
komplikasi yang merupakan faktor resiko jangka panjang (Basoeki, 2004).
Dr. Lana L. Watkins dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa
kombinasi antara penyakit jantung, DM, dan depresi dapat menjadi
kombinasi yang mematikan. Dr. Lana mengadakan penelitian pada para
penderita DM dengan penyakit pembuluh jantung mengalami sejumlah
gejala depresi dapat meningkatkan resiko kematian menjadi 25 persen.
Selama lebih dari empat tahun para pasien diamati kehidupannya dan
sekitar 135 orang dari 325 pasien meninggal (dalam Indria, 2007).
DM sebagaimana lazimnya penyakit kronis sering menimbulkan
perasaan tidak berdaya dalam dirinya, yaitu suatu perasaan bahwa dirinya
sudah tidak mampu lagi mengubah dirinya (Miller, 1985). Kesadaran akan
kelemahan dirinya memberikan perasaan berbeda dengan yang lain dan
rasa kehilangan keyakinan diri sehingga menyebabkan adanya pemisahan
diri dari pergaulan, cepat tersinggung, ketergantungan, pemberontakan,
kecemasan, mencari perhatian dengan berlindung pada penyakitnya, rasa
tidak berguna atau tidak berdaya dan perasaan takut mati yang sulit diatasi
(Basoeki, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Perasaan tidak berdaya ini muncul karena adanya beberapa sebab,
antara lain kondisi kesehatan penderita yang tidak menentu diwarnai
dengan kesembuhan dan kekambuhan; kemungkinan juga karena
terjadinya kemunduran fisik (Miller, 1985). Selain simptom suasana hati
dan simptom kognitif yang ada adalah simptom motorik. Simptom paling
mencolok dan penting dari simptom motorik ini adalah retardasi
psikomotorik, yaitu berkurangnya atau lambatnya gerakan fisik (Holmes,
1991). Salah satu penyebab depresi adalah karena adanya penyakit fisik.
Ada berbagai penyakit yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan
depresi misalnya anemia dan DM (Depresi, 2006).
Laron (dalam Basoeki 2002) mengungkapkan bahwa DM adalah
suatu bentuk penyakit yang membutuhan berbagai macam penyesuaian
diri bagi penyandangnya. Penyesuaian tersebut bersifat fisik dan
psikologis, antara lain penyesuaian yang berkaitan dengan pengaturan
makan, latihan jasmani dan pengendalian emosi (Basoeki, 2002).
Berdasarkan penelitian Kaholokula J.K, Haynes S.N., Grandinneti A.,
(2003) aspek kualitas hidup perlu ditekankan dalam membantu para
penderita DM mengatasi masalah depresi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penderita agar faktor-
faktor resiko jangka panjang dapat dikurangi, serta perasaan-perasaan
buruk dalam diri mereka tidak menetap dengan waktu yang lama dan
intensitas yang tinggi salah satunya dengan modifikasi gaya hidup sehat
yang meliputi pola makan yang sesuai, aktifitas fisik dan penurunan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
badan atau diit (Basoeki, 2003). Menurut Dr. Wiliam Adi Teja, MD,
MMed., (dalam Susanto,2006) selain obat yang terpenting bagi pasien
yakni merancang kembali pola hidup, terutama pola makan dan olahraga.
Beberapa penderita DM dapat mempertahankan kualitas hidup hanya
lewat diet. Menurut kedokteran modern, terdapat lima pilar utama yang
bertujuan untuk mengontrol dan menormalkan kadar gula darah, sehingga
dapat mengulur waktu agar komplikasi tidak berlangsung serentak dan
cepat. Pilar utama pengelolaan DM tersebut antara lain: perencanaan
makan, latihan jasmani, asupan obat hipoglikemik, penyuluhan dan
pemantauan mandiri kadar glukosa darah atau urin.
Pengaturan pola makan bagi penderita DM tergolong cukup berat.
Mereka harus mampu memilih dan menetapkan makanan dengan porsi
seimbang dan sesuai dengan standart yang ditentukan dokter. Penderita
DM pada umumnya melakukan diit untuk mengatur pola makannya. Ada 6
macam diit-dabetes, yaitu: diit-B, diit B-Puasa, diit-B1, diit-B2, diit-B3
dan diit-Be. Berdasarkan data di poliklinik Diabetes RSUD Dr. Sutomo
menunjukkan bahwa terdapat 14.94% dari 10.278 penderita yang
menjalani pengobatan diit (Tjokroprawiro,1993).
Penderita DM memilih tipe diit yang sesuai dengan jenis diabetes
mellitus yang diderita. Tipe DM terdiri dari 4 kelompok, yaitu DMTI,
DMTTI (DM tipe 1), DM tipe lain, dan DM gestasional. Tipe DM yang
pengelolaannya menitikberatkan pada pengaturan pola makan adalah tipe
DMTTI. Perencanaan pola makan pada diabetesi yang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
komplikasi atau tanpa komplikasi memiliki pola makan yang berbeda.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat pola makan pada diabetesi
DMTTI tanpa komplikasi (PERKENI, 2000).
Diit yang dapat diikuti oleh penderita DMTTI tanpa komplikasi
adalah diet yang sesuai dengan kebutuhan asupan zat gizi yang
dibutuhkan. Asupan zat gizi tersebut adalah : kalori, energi, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral, serat, dan garam. Penderita diabetes
tanpa komplikasi bebas mengkonsumsi semua jenis makanan, akan tetapi
jumlah yang dikonsumsi harus sesuai dengan kebutuhan. Mereka juga
harus memahami jenis makanan yang bebas di konsumsi atau makanan
yang konsumsinya terbatas (PERKENI, 2000).
Pengendalian gula darah merupakan salah satu kunci utama dalam
menangani DM. Kadar gula darah yang stabil dapat membantu
menstabilkan kondisi kesehatan penderita dan mengurangi laju
kemunduran fisik. Apakah dengan berkurangnya laju kemunduran fisik
karena adanya pola makan dan diit yang sehat, dapat menurunkan
kemungkinan penderita mengalami depresi? Kajian tentang pola makan
yang tepat dan depresi serta hubungan antara keduanya akan sangat
membantu pihak-pihak yang terkait dalam penanganan DM.
B. Perumusan Masalah
Apakah pola makan berhubungan dengan tingkat depresi pada
penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola
makan penderita Diabetes Mellitus dengan depresi pada penderita
diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk beberapa pihak, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi
psikologi kesehatan tentang pengaruh kondisi fisik terhadap depresi
yang dialami oleh penderita diabetes mellitus.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para penderita
DM dalam menjaga kondisi kejiwaan sehingga dapat terus
melakukan aktifitasnya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat
menyadarkan mereka betapa pentingnya memiliki pola makan yang
sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEPRESI
1. Pengertian depresi
Depresi dipahami sebagai keadaan organisme yang abnormal
yang termanifestasi atau terwujud dalam gejala-gejala dan tanda-
tanda tertentu. Gejala depresi bervariasi dari paling ringan sampai
yang paling berat atau dari tidak depresi (netral) sampai depresi akut.
Beck mengelompokkan pasien depresi berdasarkan tingkat
kedalaman depresinya. Dia membagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
tidak depresi/normal, depresi ringan, depresi sedang dan depresi
berat. Tanda-tanda awal depresi adalah adanya keluhan tentang
perasaan, misalnya merasa kesal, putus asa, sedih (Beck,1985).
Clifford W. Beers (dalam Beck, 1985) mengungkapkan gejala-
gejala utama yang digunakan untuk mendiagnosa depresi yang
diperoleh dari penjelasan kuno. Gejala-gejala tersebut adalah mood
yang terganggu (sedih, cemas, dan kesia-siaan); menghukum diri
terkutuk, perilaku yang merendahkan diri sendiri, memiliki
keinginan untuk mengakhiri hidup; tanda-tanda vegetatif dan fisik
(agitasi, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, dan
kurang tidur); dan adanya delusi telah melakukan kesalahan yang tak
terampuni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Depresi secara klinis berbeda dengan kesedihan biasa. Pada
depresi klinis, intensitas dan waktu menderitanya lama. Akan tetapi
orang yang mengalami depresi memiliki kesamaan dengan orang
yang mengalami kesedihan biasa, yaitu perilaku pasien depresi mirip
dengan perilaku orang yang sedang susah atau kurang gembira,
terutama dalam ekspresi wajah yang murung dan suara mereka yang
merendah (Beck,1985).
Depresi adalah salah satu jenis gangguan ”mood” dengan
tingkat emosi yang ekstrem dan tidak sesuai dalah kondisi sedih,
dukacita. Depresi merupakan proses psikologis yang mengikuti
pengalaman ”kehilangan ” sesuatu yang berharga ( Supratiknya,
1995).
Aretaeus mendiskripsikan seorang penderita depresi sebagai
orang yang resah, cemas, sering mengantuk sehingga menjadi kurang
bersemangat. Pada tingkatan yang lebih parah, penderita depresi
banyak mengeluh tentang kegagalan dan memiliki keinginan untuk
mengakhiri hidupnya (Beck,1985).
Manifestasi depresi dapat diamati dalam setiap aspek perilaku,
yaitu dalam aspek afeksi, kognisi dan konasi. Depresi dianggap
memiliki atribut konsisten tertentu selain tanda atau simptom
karakteristik; atribut-atribut ini mencakup tipe tertentu dari awal,
arah, durasi dan hasil akhirnya (Beck,1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Beck (1985) mendefinisikan depresi dengan menggunakan
sejumlah atribut, yaitu:
a. Perubahan spesifik dalam mood, misalnya sedih, kesepian, dan
apati.
b. Konsep diri negatif, seperti menyalahkan diri dan mengutuk diri.
c. Harapan yang regresif dan menghukum diri, misalnya adanya
keinginan/kehendak untuk melarikan diri, bersembunyi atau
mati.
d. Perubahan vegetatif berupa anoreksia, insomia, hilangnya libido.
e. Perubahan tingkat keefektifan mengerjakan sesuatu, misalnya
retardasi dan agitasi (kegelisahan).
Pada penelitian ini, penelitian dibatasi dengan menggunakan
pengertian depresi menurut Beck berdasarkan atribut atau tanda-
tanda yang diungkap Beck sebab atribut tersebut berhubungan
dengan pola makan penderita diabetes mellitus. Atribut yang
menunjukkan hubungan tersebut adalah atribut perubahan vegetatif.
2. Simptom-simptom depresi
Beck (1985) membuat katergori simptom depresi berdasarkan
beberapa langkah. Pertama, beberapa teksbook tentang psikiatri dan
monograf mengenai depresi untuk menentukan simptom dari depresi
dengan konsesus umum. Kedua, berdasarkan penelitian intensif yang
melibatkan 50 pasien depresi dan 30 pasien non depresi dalam
psikoterapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Simptom inti dari depresi adalah low mood, pesimisme,
mengkritik diri dan retardasi atau agitasi. Simptom lain yang telah
dipandang sebagai bagian dari sindrom depresi mencakup simptom
somatis, sembelit, sulit konsentrasi dan kecemasan (Beck, 1985).
Para pasien depresi biasanya mengeluhkan beberapa hal dan
langsung menunjuk pada diagnosis depresi. Keluhan utama yang
muncul adalah:
a. Keadaan emosional yang tidak menyenangkan
b. Adanya perubahan sikap terhadap hidup.
c. Simptom somatis yang merupakan sifat dasar depresif
d. Simptom somatis yang tipikal depresi.
Keluhan utama muncul dalam bentuk perubahan kegiatan
seseorang, reaksi atau sikap terhadap hidup. Selain itu keluhan utama
meliputi perasaan sia-sia tentang kehidupan. Keluhan utama pasien
depresi juga terpusat pada beberapa simptom fisik yang karakteristik
depresi. Antara lain : mudah lelah, tidak punya semangat, dan
kehilangan selera (Beck,1985).
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh Cassidy,
Flanaggan dan Spellman (dalam Beck,1985) keluhan utama terbagi
menjadi beberapa kategori, yaitu:
a. Psikologis : tidak punya sesuatu untuk diharapkan, takut
sendirian, marah.
b. Localized medical : kepala berat, tenggorokan sakit, perut mual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Generalized medical : mudah merasa lelah, gelisah, gemetaran.
d. Medis dan psikologis : takut mati
e. Medis, umum dan lokal : tidak mampu bekerja, merasa tidak bisa
bernafas.
Berdasarkan simptom yang ditemukan oleh beberapa penelitian
sebelumnya, Beck (1985) mengelompokkan simptom depresi dalam
4 manifestasi :
Berdasarkan simptom yang ditemukan oleh beberapa penelitian
sebelumnya, Beck mengelompokkan simptom depresi dalam 4
manifestasi:
a. Manifestasi Emosional
Manifestasi ini merujuk pada perubahan-perubahan perasaan
pasien atau perubahan-perubahan pada perilaku yang tidak tampak
(overt) tetapi berkaitan langsung dengan keadaan emosinya.
Gejala yang termasuk dalam manifestasi emosional meliputi :
1) Mood kesal/sedih/patah hati (Dejected mood)
Para pasien depresi biasanya memiliki perasaan ngeri,
tidak memiliki harapan, sedih/murung, sepi, tidak bahagia,
kecil hati, hina, malu, cemas, sia-sia, dan bersalah. Pada
tingkatan depresi yang parah, perasaan yang muncul adalah
hopeless dan perasaan ngeri. Pasien agitasi biasanya
mengatakan mereka cemas/takut/ngeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Perasaan negatif terhadap diri sendiri (negative feeling toward
self)
Orang depresi sering mengekspresikan perasaan negatif
tentang dirinya. Pasien merasa kecewa dengan dirinya sendiri,
kemudian berkembang menjadi rasa muak terhadap diri sendiri.
Perasaan yang sangat parah yaitu pasien membenci dirinya
sendiri.
3) Penurunan kepuasan/kebutuhan (reduction in gratification)
Simptom ini paling umum terjadi di antara kelompok
depresi. Kehilangan kepuasan akan pemenuhan kebutuhan
tersebut dimulai dari hal yang kecil. Semakin depresi itu
berkembang maka kebutuhan penting/besar yang lain juga akan
hilang.misalnya: kebutuhan makan, kebutuhan seksual,
pengalaman psikososial (mencapai ketenaran, mendapat
ungkapan cinta atau persahabatan).
Pasien tidak lagi mendapat kepuasan dari kegiatan yang
menuntut tanggung jawab, kewajiban, atau usaha. Misalnya
dalam keluarga, teman-teman, atau pekerjaannya. Pasien lebih
banyak merasa bosan. Pada tingkat depresi yang parah, pasien
tidak lagi mendapat kepuasan dari kegiatan yang semula
menyenangkan/memuaskan. Dia mencari kegiatan yang tidak
biasa dilakukan untuk mendapat kepuasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Penekanan yang diberikan oleh sejumlah pasien pada
hilangnya kepuasan memberikan impresi bahwa hidup mereka
berorientasi pada mendapatkan pemuasan kebutuhan. Pasien
mengalami pengosongan (kerugian) psikologis selama
beberapa waktu dengan melakukan hal-hal yang lebih
memuaskan dirinya secara alami.
4) Kehilangan kelekatan/kasih sayang emosional (loss of
emotional attachment)
Kehilangan kelekatan emosi dalam suatu kegiatan atau
dengan orang lain termanifestasi dengan menurunnya tingkat
ketertarikan terhadap kegiatan tertentu atau perhatian terhadap
orang lain.
Simptom yang biasa dialami oleh pasien antara lain:
Pasien tidak mengalami intensitas kasih/cinta dan afeksi yang
sama. Pasien kehilangan daya tarik terhadap perasaan positif
dan mungkin bisa berkembang menjadi sikap acuh tak acuh.
Perasaan yang dialami oleh pasien depresi berat akan memiliki
sikap apati. Dia tidak hanya kehilangan perasaan positif
terhadap keluarga/apapun namun dia terkejut mendapati
reaksinya yang negatif.
5) Crying spells
Pasien depresi memiliki kecenderungan kuat untuk
menangis. Mereka biasanya sering lebih lama/makin lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menangis. Pasien merasa seperti telah menangis walaupun
tidak mengeluarkan air mata. Stimulus yang biasanya tidak
mempengaruhi pasien, sekarang dapat membuatnya tiba-tiba
menangis. Selain itu, pasien dapat menangis ketika sedang
interview oleh psikiatris. Jika pasien sudah mengalami depresi
yang parah maka dia tidak lagi bisa menangis akan tetapi hanya
tersedu.
6) Kehilangan respon gembira/ceria (loss of response)
Pasien depresi tidak dapat merespon humor dengan cara
seperti biasa. Mereka tidak melihat sudut terangnya suatu
peristiwa dan cenderung memperlakukan/menanggapi sesuatu
secara serius. Dia tidak terhibur, rasanya tidak ingin tertawa,
tidak mendapatkan perasaan terpuaskan dari olok-olokan
(canda), gurauan atau kartun. Mereka berkomentar bahwa
gurauan tidak lagi lucu. Mereka juga tidak melakukan lelucon
lagi. Pasien depresi berat sama sekali tidak merespon humor
dari orang lain. Mereka cenderung merespon isi yang bersifat
bermusuhan/agresif dan merasa terhina atau
tersakiti/tersinggung.
b. Manifestasi kognitif
Simptom yang muncul dari manifestasi kognitif meliputi :
1) Evaluasi diri yang rendah (low self evaluation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Evaluasi diri adalah bagian dari pola pasien depresi
mengenai memandang diri tidak memiliki atribut yang penting
baginya. Misalnya: kemampuan, penampilan, inteligensi,
kesehatan, kekuatan daya tarik pribadi, popularitas, sumber-sumber
finansial. Pasien depresi seringkali kurang bisa mengungkapkan/
mengekspresikan perasaannya. Biasanya terefleksi dalam keluhan
kehilangan cinta atau kekurangan harta benda. Pasien juga
kehilangan percaya diri.
Pasien menunjukkan reaksi berlebihan terhadap kesalahan-
kesalahan dan kesulitan-kesulitannya lalu menganggap semua itu
refleksi dari kekurangannya.
Self evaluation mencapai titik terendah ketika tingkat
depresinya sangat parah. Pasien akan secara drastis menilai dirinya
sangat rendah dalam hal atribut pribadinya dan perannya dalam
kehidupan (misal: orang tua, pasangan majikan, dsb.). Dia
memandang dirinya tidak berharga, sama sekali tidak layak, dan
gagal total. Dia merasa menjadi beban bagi keluarga dan merasa
mereka akan lebih baik tanpa dia.
2) Harapan negatif (negative expectation)
Para penderita depresi memiliki perangai yang murung dan
pesimis. Perangainya yang negatif sering menyebabkan frustasi
teman-temannya, keluarga atau dokter ketika mereka
menolongnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pasien depresi cenderung berpikir negatif dan pesimistis.
Dia ragu-ragu apakah bisa terjadi perubahan yang lebih baik.
Mereka memiliki perasaan bahwa keadaan dan persoalan yang
dialaminya saat ini bersifat permanen dan tidak dapat diubah. Hal
ini menjadi dasar pertimbangan pasien untuk bunuh diri. Situasi
yang tidak jelas/ambigu membuat pasien cenderung mengharapkan
hasil yang negatif walaupun teman-temannya memiliki alternatif
untuk hasil yang positif.
Pasien depresi memandang masa depan tanpa harapan/tidak
menjanjikan, gelap dan hopeless. Dia tidak memiliki sesuatu yang
dapat diharapkan, dan dia percaya tidak ada masalahnya yang
dapat diselesaikan. Pasien depresi memiliki pikiran masa depan
dimana kondisi deficien (finansial, sosial, physical) yang dimiliki
saat ini akan berlangsung terus atau bahkan semakin buruk.
3) Mencela/ mengutuk diri dan mengkritik diri sendiri (self blame and
self criticism)
Self blame and self criticism yang berkepanjangan
menimbulkan kecenderungan untuk mengkritik diri sendiri
terhadap apa yang diduga sebagai kekurangannya, dan
kelemahannya.
Pasien menjadi mudah mencela atau mengkritik dirinya
secara keras apabila dia merasa perilaku dan pribadinya kurang
memenuhi standart perfeksionist dan kaku. Dia tidak toleran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
terhadap kekurangannya dan tidak dapat menerima pikiran bahwa
membuat kesalahan adalah manusiawi. Dia memandang dirinya
sebagai penyakit masyarakat.
4) Kebimbangan/keraguan atau ketidakpastian (indecisiveness)
Pasien mengalami kesulitan dan kurang cepat mendapatkan
solusi dari permasalahan yang di hadapi. Ketakutannya dalam
membuat keputusan tercermin dalam ”a general sense of
uncertainty”. Pasien akan menghindari atau berusaha mencari
bantuan terhadap situasi yang akan menimbulkan beban. Seorang
pasien depresi berat percaya bahwa dia sudah tidak mampu
mengambil keputusan dan akibatnya dia tidak mau mencoba.
5) Gambaran yang menyimpang mengenai penampilan fisik (Distorsi
body image)
Gambaran yang menyimpang mengenai penampilan fisik
sering diperhatikan dalam depresi. Pasien depresi menganggap
dirinya sudah tidak menarik lagi. Awalnya, mereka memperhatikan
sangat berlebihan terhadap penampilan fisiknya. Kemudian
perhatian tersebut semakin besar dan dia percaya bahwa telah
terjadi perubahan penampilan sejak awal depresi walaupun tidak
ada bukti yang obyektif. Akhirnya pasien benar-benar yakin bahwa
dia aneh dan terlihat sangat tidak menarik. Dia berharap orang
tidak melihatnya.
c. Manifestasi Motivasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Manifestasi motivasional mencakup usaha keras yang dialami
secara sadar, hasrat dan dorongan-dorongan yang menonjol dalam
depresi. Fitur menyolok karakteristik motivasi pada pasien depresi
adalah regresif alami, yaitu pasien mundur (menarik diri) dari
kegiatan-kegiatan yang menurutnya menuntut tanggung jawab atau
tingkat inisiatif yang besar dan baik, serta membutuhkan banyak energi
untuk melakukannya. Pasien depresi biasanya akan memilih aktifitas
pasif dan yang proses pengerjaannya bersifat bergantung daripada
yang mandiri. Ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan, mereka
berusaha melarikan diri dari masalah daripada memecahkannya.
Aspek penting dari motivasi ini adalah bahwa pemenuhannya
biasanya tidak sesuai /tidak cocok dengan nilai dan tujuan premorbid
(pra-abnormal) mayor individu. Intinya mewujudkan dorongan dan
hasrat pasif untuk mundur kebelakang dan melakukan usaha bunuh diri
mengarah pada tindakan meningalkan keluarga, teman dan
kewajibannya.
Manifestasi motivasional terwujud dalam gejala-gejala berikut:
1) Pelumpuhan kehendak (paralysis of the will)
Hilangnya motivasi positif merupakan fitur yang menyolok
dalam depresi. Perubahan situasi hidup pasien saat ini atau yang
akan datang dapat membangkitkan motivasi yang konstruktif.
Pasien dapat menentukan sendiri apa yang harus dilakukannya
namun, dia tidak memiliki stimulus internal untuk melakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Selain itu, pasien masih bisa ”memaksa” diri melakukan sesuatu
dan responsif terhadap pemaksaan dari orang lain atau karena
situasi yang memalukan.
Simptom yang tampak dalam manifestasi ini adalah pasien
tidak lagi secara spontan mempunyai kemauan/selera/kehendak
untuk melakukan hal-hal yang spesifik terutama hal-hal yang tidak
langsung memberi kepuasan/kesenangan untuknya. Apabila tingkat
depresi semakin tinggi maka hilangnya kemauan spontan
berkembang ke hampir semua kegiatan pasien bahkan sampai pada
kegiatan atau hal yang sangat penting untuk hidup.
2) Avoidance, escapist, dan withdrawal wishes
Keinginan untuk mengganti pola kebiasaan atau rutinitas
hidup adalah manifestasi yang wajar/ umum dari depresi. Individu
yang depresi memandang pekerjaannya membosankan, tidak
berarti, membebani dan ingin melarikan diri mencari kegiatan yang
lebih santai atau mencari tempat berlindung. Harapan escapist
dialami sebagai motivasi tertentu dengan tujuan spesifik.
Pasien depresi mengalami kecenderungan untuk
menghindari atau menunda melakukan sesuatu yang ia anggap
tidak menarik atau menganggu dan kegiatan yang tidak memberi
kepuasan atau yang membutuhkan usaha. Dia akan menarik diri
dari kontak sosial karena tuntutan relasi interpersonal yang
semakin kuat. Pada penderita depresi yang parah, kemauan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menghindar akan diwujudkan dalam pengasingan diri yang
menyolok.
3) Keinginan untuk bunuh diri (suicidal wishes)
Keinginan untuk bunuh diri diungkapkan lewat
ketidakacuhan terhadap hidup dan ambivalensi. Pengungkapan
keinginan tersebut bentuknya bervariasi, yaitu langsung, sering
mendesak, dan memaksa.
4) Ketergantungan yang makin meningkat (increased dependency)
Pasien memiliki ketergantungan untuk memperoleh
bantuan, bimbingan, atau arahan daripada proses aktual
mempercayakan atau menyandarkan kepada orang lain ketika
beraktifitas. Hasrat/keinginan yang jujur, terus terang akan
bantuan, dukungan dan dorongan adalah sangat kuat dalam depresi.
Pasien merasa sangat butuh bantuan walaupun dia tahu
bahwa itu tidak dia perlukan dan bila bantuannya telah diterima
biasanya dia mengalami kepuasan dan mengurangi tingkat
depresinya. Pada kasus depresi berat, pasien mengharapkan orang
lain mengerjakan tugasnya dan memecahkan masalahnya.
d. Manifestasi vegetatif dan fisik
Manifestasi vegetatif dan fisik dipandang sebagai bukti
terhadap gangguan dasar autonomik atau hipotalamik yang menjadi
penyebab terhadap keadaan depresif (Campbell dan Kraines dalam
Beck,1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Simptom yang tampak adalah :
1) Kehilangan selera (loss of apetite)
Kehilangan selera makan sering menjadi tanda awal
munculnya depresi dan kembalinya selera makan berarti hilangnya
depresi. Pasien tidak lagi makan seperti biasanya dan tidak ada
kenikmatan selera makan. Pasien secara tidak sadar telah
melewatkan makan sampai akhirnya ketika tingkat depresinya
meningkat, mereka harus dipaksa untuk makan.
2) Gangguan tidur (sleep disturbance)
Pasien biasanya berjaga lebih awal dari biasanya dan
bangun sebelum waktunya. Akan tetapi pasien tidak mengalami
tidur nyenyak melainkan tidur kecil.
3) Kehilangan gairah seksual (loss of libido)
Pasien kehilangan daya tarik seksual, baik yang bersifat
auto-erotis maupun yang hetero. Hasrat seksual secara tajam
berkurang/menurun dan hanya dapat dibangkitkan dengan
rangsangan yang kuat. Pasien yang berada dalam tingkat depresi
berat akan kehilangan semua kesiapan merespon rangsang seksual
sehingga pasien akan menolak sex.
4) Keletihan (fatigability)
Beberapa pasien mengalami simptom ini semata-mata
fenomena fisik dimana anggota badan terasa berat. Pasien
mengeluhkan perasaan lesu, jemu, lemah untuk bergerak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kehabisan energi/mati. Pasien merasa lebih cepat lelah daripada
biasanya. Hampir semua kegiatan meningkatkan letihnya. Istirahat,
relaksasi dan rekreasi tidak dapat meringankan perasaannya tetapi
justru memperburuk keadaan.
e. Delusi
Delusi adalah keyakinan seseorang yang tidak sesuai dengan
kenyataan sebenarnya (Martin,1977). Delusi dalam depresi dapat
dikategorikan menjadi 5 jenis (Beck, 1985). Yaitu:
1) Delusi tidak berguna (delutions of worthlessness)
Pasien menganggap dirinya tidak berguna.
2) Delusi akan hukuman (delusion of being punished)
Pasien yakin bahwa dia telah melakukan kesalahan besar sehingga
dia pantas dihukum.
3) Delusi kosong (Nihilistic Delution)
Pasien merasa dirinya telah mati. Dia merasa organ tubuhnya
hilang, isi perutnya hilang/kosong.
4) Delusi somatic (Somatic Delution)
Pasien yakin bahwa dirinya memburuk , atau telah mengalami sakit
yang tak dapat disembuhkan.
5) Delusi kemiskinan (Delution of poverty)
Pasien memiliki perhatian yang berlebihan terhadap
keuangan/financial.
f. Halusinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Halusinasi adalah pengalaman atau hal yang dialami indera pada
saat tidak terdapat stimulasi pada reseptor-reseptor (Kartono dan Gulo,
1987 :199)
Perasaan-perasaan yang terganggu umumnya adalah fitur yang
mencolok dari depresi. Kondisi tersebut dipandang sebagai “Primary
mood disorder” atau sebagai “gangguan afeksi”. Terdapat banyak
komponen terhadap depresi selain deviasi mood. Deviasi mood yang
ditemukan pada depresi mungkin adalah manifestasi dari proses
penyakit yang berbeda dari keadaan normal (Beck, 1985).
Sifat dasar dan etiologi depresi tergantung pada pendapat dari
kelompok peneliti yang sangat beraneka ragam. Sebagian kelompok
puas bahwa depresi adalah ketidakteraturan psychogenie; sedangkan
kelompok lain tetap berpendapat bahwa depresi disebabkan oleh
faktor-faktor organik. Kelompok ketiga mendukung kedua konsep
yang berbeda : tipe psychogenie dan tipe organik.
Berdasarkan uraian tentang gejala depresi di atas, disimpulkan
bahwa gejala depresi dapat dikenali berdasarkan perwujudan
(manifestasi) tingkah laku dalam berbagai aspek individu.
Manifestasi tersebut meliputi manifestasi emosional, manifestasi
kognitif, manifestasi motivasional dan manifestasi vegetatif dan
fisik. Selain itu gejala depresi dapat diamati berdasarkan adanya
delusi dan halusinasi pada diri pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Faktor yang mempengaruhi depresi
Menurut Beck (1985), depresi dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
a. Usia
Orang dewasa memiliki kebebasan yang lebih besar
daripada anak-anak. Mereka bebas melakukan melakukan kegiatan
yang dapat meminimalkan tekanan –tekanan yang menimbulkan
sdepresi.
b. Kelas sosial
Orang yang berada di kelas ekonomi rendah merasakan
adanya pembedaan sosial yang tajam oleh karena itu, mereka
mereka berusaha menaikkan tingkat penerimaan masyarakat pada
mereka salah satunya dengan menaikkan level perekonomian.
Tekanan untuk mencapai standar perilaku yang tinggi dapat
menimbulkan depresi.
c. Tingkat pendidikan
Penderita depresi yang memiliki pendidikan yang tinggi
memiliki motivasi yang tinggi dalam pencapaian atau hasil.
d. Pekerjaan
Pekerjaan yang menuntut kompetisi lebih tinggi memiliki
kecenderungan depresi yang tinggi. Apabila pasien dapat
memenuhi tuntutan pekerjaan dan masyarakat, depresi yang
dialami akan menjadi lebih ringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Lama menderita diabetes mellitus
Pada penderita DM yang dirawat oleh keluarga, memiliki
sikap positif terhadap penyakitnya. Keluarga dan orang sekitarnya
memberikan dukungan agar pasien merasa nyaman dengan
penyakitnya (Susanto,2006). Tidak adanya pengalaman sama
sekali dapat membentuk sikap negatif sikap negatif terhadap objek.
Semakin lama pasien menderita, keluarga semakin memahami hal
yang dapat dilakukan untuk kebaikan pasien (Midllebrook dalam
Winarti, 2001).
f. Dukungan Sosial
Penelitian Costa dan McCrae (dalam Ismudiyati, 2003),
menemukan bahwa dukungan sosial dari lingkungan dapat
menimbulkan semangat hidup. Jenis-jenis dukungan sosial adalah
dukungan emosional (ungkapan empati, perhatian), dukungan
penghargaan (penghargaan dir), dukungan instrumental (bantuan
langsung), dan dukungan informatif (nasihat, petunjuk) (House
dalam Sarafino, 1990).
Cohen dan Syme (dalam Ismudiyati,2003) menyatakan
faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dukungan sosial
adalah pemberi dukungan, jenis dukungan, waktu pemberian
dukungan dan lamanya pemberian dukungan. Dukungan dapat
diperoleh dari lingkungan sekitar, baik keluarga maupun teman
atau lembaga yang memberi pelayanan bagi mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. DIABETES MELLITUS
1. Pengertian Diabetes Mellitus
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun
2003, Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus sering
disebut sebagai the great imitator karena penyakit ini dapat mengenai
semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan dengan
gejala sangat bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama
tanpa diperhatikan dan terkadang gambaran klinik dari diabetes tidak
jelas, juga baru ditemukan pada saat pemeriksaan untuk penyakit lain
(Priyanto, 2006). Diabetes melitus ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah (hiperglikemik) kronik karena gangguan metabolisme
lipid, karbohidrat, dan protein serta meningkatnya komplikasi penyakit
vaskuler. (Priyanto, 2006).
Klasifikasi DM menurut American Diabetes Assosiation (1993)
dibagi menjadi empat kelompok yaitu DM tipe 1 (DMTI), pada
diabetes melitus tipe 1 ditemukan kerusakan autoimun sel β yang
mengakibatkan terjadinya defisiensi insulin absolut (Adam, 2000), DM
tipe 2 (DMTTI), Diabetes Melitus tipe ini dikarakterisasikan dengan
resistensi insulin dan sedikitnya sekresi insulin relatif. Kebanyakan
individu dengan DM tipe 2 menunjukkan obesitas abdominal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
juga menyebabkan resistensi insulin (Triplitt et al., 2005), DM tipe
lain (Diabetes melitus tipe ini berhubungan dengan keadaan atau
sindrom tertentu seperti adanya: defisiensi genetik fungsi sel β,
defisiensi kerja insulin (Widijanti, 2005), dan DM gestasional (dibatasi
sebagai intoleransi glukosa yang pertama kali diketahui selama
kehamilan (Triplitt et al., 2005).
Zat makanan (glukosa) harus diolah agar menjadi bahan bakar
atau energi. Proses pengolahan tersebut adalahs metabolisme
(Priyanto, 2006). Dalam proses metabolisme, insulin memegang
peranan penting yaitu membantu transpor glukosa dari darah ke dalam
sel yang digunakan sebagai bahan bakar. Insulin adalah suatu zat atau
hormon yang dihasilkan oleh sel β di pankreas. Bila insulin tidak ada,
glukosa tidak dapat masuk sel sehingga glukosa akan tetap berada di
pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat
(Anonim, 2005). Insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas
terhadap metabolisme karbohidrat, lipid, protein maupun mineral. Oleh
karena itu gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan
jaringan tubuh (Muchid, 2005).
2. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe II (DMTTI)
Diabetes mellitus tipe 2 memiliki prevalensi yang tinggi di
dunia yaitu 90% dari populasi penderita DM. Diabetes atlas 2000
(international diabetes federation) memperkirakan pada tahun 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
prevalensi DM di Indonesia sebesar 4,6% dari jumlah penduduk
dengan usia > 20 tahun. Tingginya kenaikan kekerapan DM tipe 2
disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kebarat-baratan, yaitu:
pendapatan per kapita tinggi, restoran cepat saji, dan hidup santai.
DM tipe II (DMTTI) adalah diabetes yang pasiennya tidak
tergantung insulin. Penderita DMTTI memiliki kadar glukosa tinggi,
dan kadar insulin tinggi/ normal atau sering disebut dengan resistensi
insulin. Hal tersebut disebabkan oleh faktor: obesitas, diet tinggi lemak
dan rendah karbohidrat, kurang gerak badan dan faktor keturunan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam penanganan DM Tipe 2
untuk mengendalikan glukosa darah adalah dengan diet, olahraga, dan
obat-obatan. Pengobatan dengan perencanaan makan (diet) atau terapi
nutrisi medik, masih merupakan pengobatan utama, tetapi jika
dilakukan bersama latihan jasmani akan mempunyai dampak terapetik
(PERKENI, 2004)
3. Pola makan dan kepemburukan kondisi diabetes mellitus
Pasien DM sebaiknya sejak awal sudah harus dicegah
kemungkinan timbulnya komplikasi kronis sehingga penderita dapat
hidup sehat dan wajar berdampingan dengan penyakitnya
(Dalimartha dalam Riastuti, 2005).
Menurut Dr. Fiastuti Witjaksono MS. SPGK, pola makan
yang sehat terletak pada perencanaan makan yang memenuhi kriteria
3J (Sya, 2007). Dalam melakukan diet diabetes sehari-hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
hendaklah mengikuti pedoman 3J (Jumlah, Jenis dan Jadwal),
maksudnya adalah :
J1 : Penentuan jumlah kalori diet diabetes disesuaikan dengan status
gizi penderita. Jumlah kalori yang diberikan harus habis,
jangan dikurang atau ditambah. Apabila penderita tidak dapat
menghabiskan porsi makanan yang disajikan atau makan lebih
banyak dari yang boleh dimakannya, akan mengakibatkan
terjadi hipoglikemia dan hiperglikemia. Sementara keadaan
tersebut justru harus dihindari (Tjokropawiro, 1996).
J2 : Jadwal diit harus diikuti sesuai dengan intervalnya pada waktu
yang sudah ditentukan agar tidak terjadi perubahan pada
kandungan gula darahnya. Menurut Tjokroprawiro (1996),
jadwal makan bisa berubah dengan interval tetap 3 jam.
J3 : Jenis makanan. Penderita diabetes mellitus tipe 2 (DMTTI)
tanpa komplikasi, tidak ada pantangan jenis makanan. Akan
tetapi mereka mutlak harus mengetahui apa makanan yang
boleh dimakan secara bebas, apa makanan yang harus dibatasi
dan apa makanan yang harus dibatasi secara ketat
(Tjokropawiro, 1996). Oleh karena itu, pada penelitian ini
peneliti tidak mengukur jenis makanan yang di konsumsi oleh
pasien.
Tujuan pengelolaan diabetes dapat dibagi menjadi jangka
pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menghilangkan keluhan/gejala DM dan mempertahankan rasa
nyaman sehat. Tujuan jangka panjang adalah menghindari terjadinya
komplikasi.
Tujuan umum terapi gizi atau diet adalah membantu orang
dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan beberapa tembahan
tujuan kusus, yaitu:
a. Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal
dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin atau
obat hipoglikemia oral
b. Memberikan energi yang cukup untuk mempertahankan/
mencapai berat badan yang memadai pada orang dewasa,
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada
anak dan remaja, untuk penoingkatan kebutuhan metabolik
selama kehamilan dan menyusui, atau penyembuhan dari
penyakit katatonik.
c. Berat badan memadai yaitu berat badan yang dapat dicapai dan
dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan
diabetes dengan menggunakan insulin, seperti hipoglikemia,
masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani, dan
komplikasi kronik DM.
e. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, baik secara fisik
maupun secara psikis melalui gizi yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Konsistensi dalam hal pola makan penting sebab pola
makan yang konsisten akan menghasilkan gula darah yang lebih
rendah (normal) daripada dengan pola makan yang sembarangan.
Perencanaan makan diabetes yang cocok untuk setiap
pasien hendaknya dilakukan secara individualisasi sesuai dengan
cara hidup, pola jam kerja, latar belakang kultural, tingkat
pendidikan dan penghasilannya (Suyono, 1998).
Untuk mencegah DM ada 3 jenis pencegahan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a. Pencegahan primer, untuk mencegah terjadinya penyakit DM
b. Pencegahan sekunder, mencegah agar penyakit DM yang sudah
timbul tidak menyebabkan atau menimbilkan komplikasi atau
penyakit lain.
c. Pencegahan tersier, untuk mencegah agar tidak terjadi
komplikasi yang berlanjut walaupun sudah terjadi penyakit
DM.
Pada penelitian ini penulis akan membatasi hanya pada
pencegahan sekunder sebab pencegahan ini ditujukan untuk pasien
yang sudah menderita DM. Selain itu, sarana untuk mencapai sasaran
kadar glukosa yang terkendali menurut pencegahan ini adalah: diet
sehari-hari yang seimbang dan sehat; menjaga berat badan dalam
batas normal; olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan
umur ; minum obat teratur; usaha pengendalian gula darah dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
penderita sendiri agar tidak terjadi penyulit (komplikasi) DM
(PERKENI, 2004).
4. Pola makan untuk penderita diabetes mellitus tipe II tanpa
komplikasi
Tujuan diet/ terapi gizi adalah pengendalian glukosa dan
lipid. Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan gizi yang
cukup dan disertai pengurangan lemak.
Penekanan tujuan terapi gizi medis pada DM II hendaknya
pada pengendalian glukosa, lipid dan hipertensi. Penurunan berat
badan dan diet hipokalori biasanya memperbaiki kadar glikemik
jangka pendek dan mempunyai potensi meningkatkan kontrol
metabolik jangka panjang (PERKENI,2004).
Pengendalian glukosa dapat dilakukan dengan
memperhatikan asupan zat gizi yang dikonsumsi. Asupan zat-zat gizi
yang perlu diperhatikan adalah :
a. Asupan kalori
Terdapat beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori
yang dibutuhkan pasien diabetes. Pertama, dengan perhitungan
berdasarkan kebutuhan kalori basal yang dipengaruhi oleh
faktor usia, jenis kelamin, umur, aktivitas, kondisi hamil dan
menyusui, komplikasi lain dan berat badan. Secara umum
kebutuhan kalori pria adalah 30 kal/kg BB, dan kebutuhan
kalori untuk wanita adalah 25 kal/kg BB (Elvina, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kedua, untuk menentukan kebutuhan kalori adalah dengan
pegangan kasar, yaitu untuk pasien kurus 2300-2500 kalori,
normal 1700-2100 kalori, gemuk 1300-1500 kalori. Ketiga,
kebutuhan kalori dapat dilihat berdasarkan tabel berikut.
Tabel II.1 Kebutuhan kalori orang diabetes
(PERKENI,2002).
Kalori/kg BB ideal
Aktivitas Orang
Dewasa Kerja santai Sedang Berat
Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50
Perhitungan berat badan adaman berdasarkan rumus
brocca (PERKENI,2002):
BB idaman = 90% x (TB – 100) x 1 kg
BB: berat badan (kg), TB: tinggi badan(cm)
Bagi pria dengan tinggi di bawah 160 cm dan wanita di bawah
150 cm, rumus yang digunakan:
BB ideal = (TB – 100) x 1 kg
penggolongan status gizi untuk pedoman praktis yaitu
(elvina, 2002):
Berat badan kurus = <90% BB idaman
Berat badan normal = 90 – 110% BB idaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berat bada lebih = 110 – 120% BB idaman
Gemuk = >120% BB idaman
Jumlah kalori yang dibutuhkan sehari untuk orang
diabetes yang bekerja biasa (Tjokroprawiro, 1996):
Kurus = BB x 40 – 60 kalori sehari
Normal = BB x 30 kalori sehari
Gemuk = BB x 20 kalori sehari
Obesitas = BB x 10 -15 kalori sehari
b. Komposisi energi
Komposisi energi yang dianjurkan adalah 60-70%
karbohidrat, 10-15% protein, dan 20-25% lemak.
c. Karbohidrat
Asupan karbohidrat lebih diperhatikan jumlah total
daripada jenis karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dikonsumsi
oleh pengidap DM sebaiknya karbohidrat komplek yang tinggi
serat. Misalnya: nasi, kentang, ketela, mie, bihun, dan roti
(Asdie, 2000).
d. Protein
Kebutuhan protein pengidap diabetes adalah 10-15%
energi. A. H. Asdie (2000) menganjurkan konsumsi protein
sehari sebaiknya tidak kurang dari 50 gram.
e. Lemak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Asupan lemak jenuh sebaiknya < 10% total kalori, dan
lemak tak jenuh ganda sebaiknya tidak lebih dari 10% energi.
f. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral sebagai suplemen baik untuk
dikonsumsi untuk penderita DM sebab selain mengandung
banyak serat, juga sebagai sumber antioksidan yang menunjang
terapi diabetes.
g. Serat
Asupan serat pengidap DM sama dengan asupan serat
untuk orang sehat, yaitu sekitar 25 g/hari.
h. Garam
Asupan garam pengidap DM sama dengan asupan garam
untuk orang sehat, yaitu 3000 mg natrium/hari.
i. Alkohol
Asupan alkohol hanya 1-2 minuman saja, dan tidak boleh
lebih dari 2 kali/minggu.
Penderita diabetes masih bisa menikmati hidangan seperti
biasa. Penderita hanya perlu mengingat berapa banyak dari setiap
jenis makanan tersebut yang boleh dimakannya (Tjokroprawiro,
1996).
Pasien diberi pengetahuan atau petunjuk beberapa
kebutuhan bahan makanan setiap kali makan dalam bentuk penukar
(P). Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan berdasarkan kandungan
kalori, protein, lemak dan hidrat arang. setiap kelompok bahan
makanan dianggap memiliki nilai gizi yang kurang lebih sama
(PERKENI, 2004).
Kelompok makanan tersebut dibagi menjadi 7, yaitu:
o GOLONGAN 1 : bahan makanan sumber karbohidrat
o GOLONGAN 2 : bahan makanan sumber protein hewani
o GOLONGAN 3 : bahan makanan sumber protein nabati
o GOLONGAN 4 : sayuran
o GOLONGAN 5 : buah - buahan
o GOLONGAN 6 : susu
o GOLONGAN 7 : minyak
o GOLONGAN 8 : makanan tanpa kalori
5. Efek pola makan bagi kesehatan fisik pada penderita diabetes
mellitus.
Konsumsi makan berlebihan atau kekurangan sama-sama tidak
baik. Keduanya sama-sama beresiko berkembang menjadi diabetes.
Kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mempengaruhi gangguan
pancreas, sedang kegemukan dapat menggangu kerja insulin.
Menjaga kesehatan dengan menjaga menu seimbang adalah jalan
keluarnya (Martinus, 2005).
Tjokropawiro (1986) berpendapat bahwa peran diit pada
penderita DM yaitu: mengontrol jumlah insulin agar sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kebutuhan; memenuhi kecukupan gizi untuk mempertahankan
kesehatan dan untuk dapat menjalankan kegiatan normal; mencapai
berat badan ideal dan terus mempertahankannya, dengan catatan
pada anak-anak: mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
normal; menimbulkan perasaan yang sehat dan nyaman. Diit dapat
digunakan untuk menurunkan kholesterol, menjaga tingginya kadar
trigliserida darah meskipun karbohidratnya tinggi
(Tjokropawiro,1996).
Kesalahan pola makan yang dipakai oleh penderita DM akan
menyebabkan kondisi kesehatan menurun yaitu dengan adanya
kemunduran fisik (Miller, 1985); menimbulkan sakit yang
berkepanjangan sehingga mempengaruhi perkembangan psikososial
penderita (Kaplan dan sadock, 1987).
C. HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN DEPRESI
Efek pola makan yang yang tidak sehat tidak hanya mempengaruhi
kondisi fisik namun juga mempengaruhi kondisi psikis penderita DM.
Adanya penurunan kondisi kesehatan dapat menimbulkan perasaan
kehilangan harapan untuk sembuh, dan adanya perasaan tidak berdaya
yang memicu munculnya depresi (Arcibald Hart, 1999). Selain itu, sakit
yang berkepanjangan menimbulkan adanya kesadaran akan kelemahan diri
sehingga penderita akan kehilangan kepercayaan diri kemudian memiliki
penilaian diri yang negatif. Hal tersebut memunculkan keputusasaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
rasa pesimis serta menimbulkan gangguan kognitif dengan adanya konsep
diri yang negative. Menurut Kaplan dan Sadock, (1987) hal tersebut
merupakan penyebab depresi pada penderita DM.
Kesehatan fisik memiliki hubungan dengan keadaan psikis
(Latipun, 2002). Hall dan koleganya (dalam Latipun, 2002) menemukan
bahwa pasien yang sakit secara medis menunjukkan adanya gangguan
mental seperti depresi.
Goldberg (dalam Latipun, 2002) memperkuat hubungan tersebut.
Dia melakukan penelitian pada pasien yang mengalami sakit fisik dan
pasien yang mengalami operasi pembedahan. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa 20-40% pasien sakit fisik dapat didiagnosa
mengalami gangguan mental. Goldberg mengungkapkan adanya 3
hubungan antara sakit secara fisik dan mental. Pertama, orang mengalami
sakit mental disebabkan oleh sakit fisiknya. Kedua, sakit fisik yang
diderita sebenarnya merupakan gejala dari adanya gangguan mental.
Ketiga, gangguan mental dan sakit fisik saling menopang, maksudnya
orang yang sakit fisik menimbulkan gangguan mental, dan orang yang
menderita gangguan mental menderita sakit fisik. Penelitian ini sesuai
dengan kemungkinan yang pertama.
D. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka kerangka konsep
dalam penelitian adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
• Perasaan kehilangan harapan
untuk sembuh
• Perasaan tidak berdaya
• Kesadaran akan kelemahan
diri
• Penilaian diri negatif
• Rasa pesimis
Pola Makan
buruk
Gambar II.1 Kerangka Konsep Penelitian
E. HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya
hubungan negatif antara pola makan sehat dengan depresi pada penderita
diabetes mellitus.
Hipotesis umum tersebut di uji dalam dua hipotesis minor, yaitu:
1. Ada hubungan negatif antara kesesuaian jumlah kalori dengan depresi
pada penderita DMTTI tanpa komplikasi. Penderita yang
mengkonsumsi kalori secara berlebihan atau kurang dari standar akan
cenderung lebih depresif dibanding yang sesuai.
2. Ada hubungan negatif antara depresi dengan jadwal makan. Semakin
tinggi skor yang diperoleh, maka tingkat depresi semakin rendah.
Penurunan
Kondisi
Kesehatan
Depresi
Penderita DM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini
berguna untuk mencari hubungan antara dua variabel (Hadi, 2000). Dua
variabel yang hendak diselidiki adalah pola makan dan depresi.
B. Identifikasi Variabel
Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : Pola makan : a. Kalori
b. Jadwal
2. Variabel tergantung : Depresi
C. Definisi Operasional
1. Pola makan
Pola makan adalah keteraturan atau kebiasaan makan yang baik
ditinjau dari ketepatan waktu makan dan kesesuaian jumlah kalori.
a. Kesesuaian jumlah kalori
Kesesuaian jumlah kalori adalah jumlah kalori yang dipenuhi
pada saat diet disesuaikan dengan status gizi penderita. Jumlah kalori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
adalah jumlah asupan energi yang terdapat dalam setiap jenis makanan
yang di konsumsi oleh pasien.
b. Ketepatan pada jadwal
Ketepatan pada jadwal adalah waktu makan pasien harus
sesuai dengan intervalnya yaitu 3 jam.
Pola makan diukur menggunakan Recall Makanan 24 Jam. Dari
Recall makanan tersebut akan diukur tingkat kesesuaian asupan kalori
dengan kebutuhan penderita dan melihat tingkat ketaatan pada jadwal.
2. Depresi
Depresi adalah suatu gangguan yang berkenaan dengan adanya
tanda-tanda pergantian mood, suatu konsep diri negative, harapan yang
regresif dan menghukum diri, perubahan vegetatif, perubahan dalam level
kegiatan.
Data untuk mengetahui tingkat depresi diperoleh dengan
menggunakan angket BDI (Beck Depression Inventory) (Beck, 1985:333).
Semakin tinggi skor BDI yang didapat, maka subjek tersebut mengalami
depresi yang semakin tinggi.
D. Sampel Penelitian
1. Populasi
Seluruh individu yang dimaksudkian untuk diselidiki disebut
populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu dengan sifat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
sama (Hadi, 2000:220). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
para penderita Diabetes mellitus tipe II.
Pemilihan subjek berdasarkan data bahwa diabetes mellitus tipe II
memiliki prevalensi yang tinggi di dunia yaitu 90% dari populasi
penderita DM. DM tipe 2 disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kebarat-
baratan, yaitu : pendapatan per kapita tinggi, restoran cepat saji, dan
hidup santai. Faktor tersebut berhubungan dengan variabel bebas
penelitian ini.
2. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel penelitian dengan cara purposive sampling
yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang
terkait dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi,
2000). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bersedia sebagai responden dengan menandatangan surat pernyataan
kesediaan menjadi responden.
b. Penderita didiagnosis penderita DMTTI oleh dokter dan dapat dilihat
di rekam medik.
c. Pasien DMTTI yang mengendalikan diabetesnya dengan pengaturan
pola makan.
d. Pasien DMTTI tanpa komplikasi.
e. Pasien DMTTI yang masih beraktifitas/bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
f. Pasien DMTTI yang berusia ≥ 20 – 60 tahun.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 skala, yaitu :
1. Skala Depresi Beck
Aitem diperoleh secara klinis, berdasarkan seleksi hasil penelitian
Beck tentang sikap, karakteristik dan simptom yang spersifik nampak
pada pasien depresi. Dengan dasar seleksi tersebut, Beck menyusun Skala
depresi berisi 21 aitem dengan 21 kategori. Masing-masing kategori
menjelaskan manifestasi kognitif, manifestasi emosional, manifestasi
motivasional, dan manifestasi vegetatif dan fisik.
Keuntungan menggunakan BDI dalam penelitian adalah:
a. BDI akan memberi pengukuran yang konsisten dan standart ketika
bertemu dengan masalah variabilitas diagnosa klinis, sehingga tidak
sensitif untuk orientasi teoritis dan inkonsistensi dari individu yang
menangani akan menanyakan masing-masing pasien dengan cara yang
benar-benar sama.
b. Karena BDI dapat ditangani dengan mudah oleh interviewer yang
terlatih, akan lebih hemat daripada interview yang dilakukan oleh
psikiatris klinis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
c. BDI akan menyediakan skor numeral (dengan angka), akan
memudahkan perbandingan dengan data kuantitatif, dan akan mudah
digunakan untuk perhitungan statistik.
d. BDI akan menjadi indikator perubahan kedalaman depresi yang lebih
sensitif daripada pembenaran klinis yang didasarkan pada interview
psikiatris.
Prosedur pengisian skala ini, subyek diminta untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan yang ada dengan menentukan satu pilihan
pernyataan dari empat pernyataan yang ada pada tiap aitem sesuai keadaan
sebenarnya. Setiap pernyataan dijawab berdasarkan cerminan perasaan
selama beberapa hari terakhir setelah mengendalikan pola makannya.
Skala ini berisi 21 aitem, dimana tiap aitem dibagi menjadi 4
pernyataan bertingkat mulai dari unfavorable sampai favorable yang
memiliki skor 0-3. akan tetapi terdapat item paralel dengan skor yang
sama, yaitu: 1a dan 1b, 2a dan 2b, 3a dan 3b. Skor dipilih dari nilai yang
tertinggi dengan urutan sebagai berikut: 3,2,1,0. Dengan susunan skor
yang demikian maka ada kemungkinan bahwa subyek akan memilih skor
yang tertinggi atau terendah. Untuk menghindari terjadinya kemungkinan
tersebut maka penulis menggantinya dengan A,B,C,D,E dan F sebagai
alternatif jawaban. Huruf – huruf tersebut diletakkan di depan pernyataan
dengan asumsi subjek akan membaca pernyataan secara lengkap baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
memilih jawaban. Akan tetapi dalam analisis data tetap dilakukan dengan
skor 0,1,2,3.
Depresi pasien dapat dievaluasi atau dilihat tingkatannya
berdasarkan nilai totalnya. Nilai total diperoleh dari hasil penjumlahan
skor tiap butir, sehingga rentang skor yang diperoleh adalah 0 – 63.
Semakin tinggi nilainya maka semakin parah depresi penderita. Aspek –
aspek yang diungkap dalam Beck Depression Inventori (BDI) adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
Tabel III. 1 Aspek dalam Beck Depression Inventori (BDI)
No. Aspek yang diungkap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Kesedihan
Pesimisme
Perasaan gagal
Perasaan bersalah
Ketidakpuasan
Hukuman
Perasaan tidak suka pada diri sendiri
Menuduh diri sendiri
Pikiran untuk bunuh diri
Frekuensi menangis
Sifat lekas marah
Kecenderungan menarik diri dari lingkungan
Ketidakmampuan mengambil keputusan
Perasaan akan perubahan gambaran tubuh
Kelambanan dalam bekerja
Insomia (sulit tidur)
Perasaan mudah lelah
Anoreksia (hilangnya nafsu makan)
Penurunan berat badan
Preokupasi somatik
Hilangnya minat terhadap sex
2. Self Report Pola Makan (Recall Makan24 jam)
Recall digunakan untuk mengetahui jadwal, dan jumlah kalori yang
dikonsumsi oleh diabetesi. Jenis makanan yang dikonsumsi tidak dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
dalam penelitian ini sebab jenis makanan untuk penderita DMTTI tidak
ada pantangannya.
Recall dilakukan selama 3 x 24 jam selama 1 minggu dengan hari
yang berbeda dan tidak berurutan. Waktu yang dipilih sebaiknya mewakili
hari yang berbeda,dan musim yang berbeda. Misalnya hari kerja dan hari
libur ( Gibson, 1990).
Prosedur pengisian recall, subyek akan diwawancara pada hari
berikutnya serta subyek mengisi sendiri. Wawancara dilakukan untuk
mengurangi faking pada pasien.
a) Jumlah kalori
Data tentang kesesuaian/kepatuhan terhadap jumlah akan
dianalisa dengan menggunakan nutrisurvey yang telah di up date
tanggal 27 Oktober 2007 (www.nutrisurvey.de).. Nutrisurvey adalah
sebuah software berbahasa Indonesia untuk mengolah data konsumsi
perorangan. Dilengkapi dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
dianjurkan. Hasil widya karya nasional pangan dan gizi tahun 2004
menetapkan 1.412 item daftar komposisi bahan makanan (DKBM) di
Indonesia (Usman, 2007)
Software nutrisurvey digunakan dalam beberapa penelitian di
bidang gizi dan kesehatan. Salah satu penelitian tersebut adalah
penelitian yang dilakukan oleh Podojoyo, Suryani, dan Nuryanto
(2007), yaitu Konseling Gizi terhadap Penurunan Berat Badan Remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
Overweight dan Obes di kota Palembang. Penelitian ini dilakukan
pada 46 orang anak overweight dan obesitas. Hasil penelitian tersebut
adalah adanya perbedaan rata-rata pada konsumsi dan berat badan
sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi.
Cara mengoperasian alat adalah dengan melewati beberapa
prosedur. Setelah pengisian recall selesai, kita peroleh jumlah jenis
makanan dan jumlah yang mereka konsumsi. Kenudian jumlah kita
konversikan ke dalam ukuran gram sesuai dengan panduan yang
disediakan. Setelah diperoleh jumlah makanan dalam gram, hasil
recall dapat diolah menggunakan nutrisurvey. Setiap jenis makanan
memiliki jumlah kalori yang berbeda. Dengan nutrisurvey, kita dapat
mengetahui jumlah kalori yang terdapat dalam tiap jenis makanan.
Perolehan kalori dari masing-masing jenis makanan diakumulasikan
langsung dalam nutrisurvey sehingga kita dapat mengetahui berapa
besar kalori yang dikonsumsi oleh diabetesi setiap harinya. Jika data
lengkap selama 3 hari kita peroleh, kita melakukan rata-rata pada hasil
selama 3 hari. Setelah itu dihitung persen asupan energi terhadap total
kebutuhan. Setelah diperoleh persen asupan energi terhadap total
kebutuhan, kemudian dikategorikan berdasarkan parameter pada tabel
III.2 yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
Tabel III.2 Parameter tingkat kepatuhan jumlah asupan energi
Indikator Jumlah
Asupan Energi (%)
Patuh 80 – 110 total kebutuhan
Tidak patuh < 80 atau > 110 total kebutuhan
(Ni Made, 2005) Skala : nominal
b) Jadwal makan
Data tentang kepatuhan terhadap jadwal dilihat berdasarkan
hasil recall. jika interval waktu makan pagi dengan waktu selingan
pagi 3 jam maka dianggap diabetesi mendapat skor 1. begitu
seterusnya sampai dengan waktu makan malam atau selingan malam.
Skor yang diperoleh kemudian dijumlahkan. Semakin tinggi jumlah
skor yang diperoleh maka dikatakan bahwa pasien semakin patuh.
c) Wawancara
Teknik wawancara dilakukan untuk mengkroscek data hasil
penelitian pada BDI dan recall makanan. Pada BDI dilakukan untuk
memperjelas maksud pertanyaan sehingga subyek dapat mengisi skala
sesuai dengan kondisi diri yang sebenarnya.
Wawancara yang dilakukan pada recall makanan bertujuan
untuk mengetahui kelengkapan subyek dalam mengisi angket. Selain
itu, wawancara tidak terencara dilakukan untuk mengetahui secara
singkat latar belakang kehidupan subyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
F. Pengujian Instrumen Penelitian
Beck Depression Inventory (BDI)
Beck (1985) telah menguji validitas dan reliabilitas BDI. Reliabilitas
yang diukur menggunakan Kruskal wallisnon-parametrik analysis of varians
oleh ranks, ditemukan bahwa semua kategori menunjukkan hubungan yang
signifikan dengan total skor untuk depresi inventori yaitu > 0.001. Validitas
BDI diukur menggunakan concurrent validity sebab berdasarkan manual
Recomendation for psychological test and diagnostik teknik oleh APA (1952),
concurrent validity relevan dalam tes kepribadian.
Prihanto (1988 dalam Retnowati,1998) menggunakan angket BDI
pada penganggur yang terdaftar di kantor departemen tenaga kerja kotamadya
yogyakarta menemukan bahwa BDI cukup valid dan reliabel untuk mengukur
depresi. Dari penelitiannya tersebut (N=258) diperoleh bahwa semua butir
(21) ternyata valid. Koefisien korelasi item total bergerak antara r = 0,286
sampai r = 0,527 (p = 0,0001). Koefisien reliabilitasnya sebesar 0,903 dengan
metode Belah Dua.
Prabandari (1989 dalam Retnowati,1998) melakukan uji validitas dan
reliabilitas item BDI terhadap mahasiswa tingkat lanjut. Korelasi item total
untuk menguji validitas internal bekisar antara 0,2338 sampai 0,6097.
sedangkan reliabilitas alat dihitung dengan menggunakan teknik ALPHA dari
Cronbach menunjukkan angka yang reliabel yaitu 0,932.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
Pristinella (2001) menggunakan angket BDI pada tahanan dan
narapidana yang ada di LP Wirogunan Yogyakarta. Uji validitas (N=42)
menunjukkan bahwa 21 item BDI memiliki koefisien korelasi item total yang
berkisar dari 0,262 sampai 0,604. dari uji reliabilitas dengan menggunakan
teknik ALPHA dari Cronbach menunjukkan angka yang reliabel yaitu 0,858.
Setelah mengadakan beberapa perubahan terhadap BDI dari Beck,
penulis akan mengadakan ujicoba kembali untuk mendapatkan validitas item
dan reliabilitas alat ukur (BDI). Perubahan dilakukan dengan disesuaikan
dengan tema tulisan ini yaitu pengaruh pola makan terhadap depresi pada
penderita diabetes mellitus tipe II (DMTTI).
Reliabilitas hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat dengan
menggunakan pendekatan konsistensi internal, yang hanya memerlukan satu
kali pengukuran kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian
(Azwar, 2005).
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan 2 metode analisis data, yaitu:
a. Analisis data untuk hipotesis pertama yaitu ada hubungan negatif antara
kesesuaian jumah kalori dengan depresi, menggunakan uji beda karena
variabel bebas dalam penelitian ini dikategorikan dalam kelompok patuh
dan tidak patuh. Nilai t pada uji t dapat juga digunakan untuk mengukur
korelasi. Kategori patuh dan tidak patuh dapat dilihat pada hal 52.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
b. Analisis data untuk hipotesis kedua yaitu ada hubungan antara depresi
dengan jadwal makan menggunakan analisis regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kunjungan ke
rumah-rumah pasien yang menjadi subyek penelitian, dan wawancara
melalui telepon. Akan tetapi pengambilan awal dilakukan di instalasi
rawat jalan poliklinik penyakit dalam RS. Bethesda Yogyakarta.
Instalasi rawat jalan adalah instalasi yang memberi pelayanan
langsung terhadap masyarakat melalui pelayanan di polikinik yang
meliputi pemeriksaan, tindakan dan pemeriksaan penunjang bagi
pasien baru dan lama, baik yang datang dengan rujukan maupun tanpa
rujukan (umum, askes, dan lain-lain).
Klinik penyakit dalam memberikan pelayanan langsung pada
masyarakat dengan keluhan pada endokrin, perut, paru-paru dan
penyakit dalam lainnya. Setiap harinya klinik ini mampu melayani
lebih dari 50 pasien. Pada saat pengambilan data awal yaitu pada bulan
januari, rata-rata jumlah pengunjung setiap hari kerja nencapai 60
orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Karakteristik sampel
Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari sampai Februari
2008 dan diperoleh sampel sebanyak 44 orang. Akan tetapi hanya 40
orang subyek yang dapat menjadi responden dalam penelitian ini.
a. Jenis kelamin
Data sampel yang diperoleh menggambarkan bahwa sebagian
besar pasien diabetes mellitus adalah laki-laki, yaitu sebesar 55%.
Sedangkan pasien perempuan hanya sebesar 45%. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Santoso (1998), bahwa jumlah penderita
DM untuk wilayah DIY lebih besar laki-laki daripada perempuan
dengan perbandingan 3 : 2. Distribusi sampel berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat dalam tabel IV. 1.
Tabel IV. 1 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin
b. Pekerjaan
Dari data yang diperoleh, sebagian besar sampel bekerja
sebagai wiraswasta yaitu sebesar 37,5 %. Sebagian kecil sampel
bekerja menjadi seorang petani yaitu sebesar 2,5%. Pasien bekerja
sebagai pegawai negeri sipil menduduki peringkat ke dua yaitu sebesar
22,5%. Sedangkan para pensiunan menduduki peringkat ke tiga
No. Jenis kelamin n Presentase (%)
1. Laki-laki 22 55
2. Perempuan 18 45
Total 40 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
sebesar 20 %. Tampak bahwa penderita diabetes lebih banyak
ditemukan pada orang yang mempunyai pekerjaan. Distribusi sampel
berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel IV.2
Tabel IV.2 Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan
c. Umur
Pasien diabetes mellitus yang menjadi subyek penelitian ini
adalah orang yang berusia 34 – 60 tahun. Rata-rata usia diabetesi yang
menjadi subyek dalam penelitian ini berusia 52,9 ≈ 53 tahun. Akan
tetapi, berdasarkan perolehan modus sebesar 60, maka sebagian besar
diabetesi yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini berusia 60 tahun
(27,5%). Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Panardji (2002),
bahwa pada umumnya DMTTI mulai muncul setelah usia 40 tahun.
Karakteristik usia digunakan untuk menggambarkan banyaknya
pasien diabetes yang berada pada usia dewasa tengah. Pada usia
dewasa tengah terjadi perubahan fisiologis yang salah satunya
No. Pekerjaan N Presentase (%)
1. Pensiunan 8 20 %
2. Tidak bekerja 7 17,5%
3. Wiraswata 15 37,5%
4. PNS 9 22,5%
5. Petani 1 2,5%
Total 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
periodontal, yang akan berpengaruh pada asupan makanan (Moore,
1997).
d. Lama menderita diabetes
Pasien diabetes mellitus yang diambil sebagai sampel sebagian
besar sudah menderita selama 1 – 4,5 tahun. Yaitu sebesar 40%.
Sedangkan jumlah terendah adalah pasien dengan lama menderita
Diabetes selama < 1 tahun. Yaitu sebesar 15% Distribusi sampel
berdasarkan lama menderita DM dapat dilihat pada tabel IV.3.
Tabel IV.3 Distribusi sampel berdasarkan lama menderita DM
No. Lama menderita diabetes N Prosentase
1 <1 th 6 15%
2 1-4,5 th 16 40%
3 5 – 9,5 th 8 20%
4 ≥ 10 th 10 25%
Total 40 100%
Middlebrook (dalam Winarti, 2001), mengatakan bahwa tidak
adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek akan membentuk
sikap negatif terhadap objek tersebut. Sedangkan menurut Azwar
(1998) sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dalam
penelitian ini, pada pasien yang sudah lama menderita diabetes tidak
selalu memiliki penanganan yang baik terhadap penyakitnya terutama
dalam hal makanan. Hal tersebut terjadi sebab mereka masih berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bahwa ketika kadar gula naik dan kondisi menurun, mereka bisa
mengkonsumsi obat dari dokter yang dikonsumsi khusus untuk
menurunkan kadar gula darah. Selain itu sebagian besar pasien
berasumsi bahwa walaupun mereka makan semaunya selama mereka
sakit, pasien masih tetap memiliki umur panjang.
B. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian
Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, dibutuhkan persiapan yang
matang agar penelitian berjalan lancar. Persiapan yang dilakukan oleh
peneliti adalah :
1. Mempersiapkan alat
Alat yang harus dipersiapkan adalah skala untuk mengukur
depresi pada penderita diabetes mellitus. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Beck Depression Inventori (BDI). Skala
tersebut masih berupa skala asli dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu
penulis harus melakukan alih bahasa ke dalam bahasa Indonesia
dengan mengacu pada terjemahan yang ada. Dalam proses
menerjemahkan, penulis juga melakukan beberapa penyesuaian sesuai
dengan kondisi pasien. Kemudian, hasil terjemahan dikonsultasikan
pada dosen pembimbing dan rekan peneliti yang memiliki kemampuan
bahasa Inggris yang lebih baik.
Alat ukur yang lain adalah recall makanan. Recall makanan
digunakan untuk mengetahui pola makan pasien. Recall makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
berupa blangko/tabel yang harus dilengkapi oleh subyek. Persiapan
yang dilakukan pada alat ini tidak membutuhkan banyak waktu, cukup
dengan penggandaan jumlah alat.
2. Perizinan penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitian di instansi, dalam hal ini
RS. Bethesda Yogyakarta, diperlukan sebuah ijin dari instansi yang
bersangkutan yaitu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Perijinan
tersebut dibutuhkan sebagai alat untuk akses masuk ke dalam instansi,
dan mempermudah peneliti dalam menjalankan penelitian karena
dalam proses penelitian akan memerlukan bantuan dari pihak RS.
Bethesda.
Surat keterangan permohonan ijin yang ditujukan pada direktur
RS. Bethesda, telah diberikan secara langsung pada tanggal 4
desember 2007. Pihak Rumah Sakit memberi tanggapan melalui surat
no 7265/D3473/2007 yang diterima peneliti tanggal 8 januari 2008.
3. Pengujian alat ukur
Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan untuk mengetahui
layak tidaknya skala tersebut sungguh-sungguh mewakili setiap
variabel sehingga dapat digunakan sebagai instrument pengambilan
data.
Dalam uji coba skala penelitian ini (BDI), peneliti menggunakan
uji coba (Try Out) terpakai mengingat subyek yang cukup sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
diperoleh. Subyek penelitian ini adalah pasien DMTTI yang tidak
menderita komplikasi, berusia 35-60 tahun.
Peneliti menyebarkan skala dan angket secara langsung mulai
tanggal 8 Januari – 3 Februari 2008 bertempat di Rumah Sakit
Bethesda, Yogyakarta. Karena keterbatasan subyek / pasien dalam
mengisi skala dan angket, dari 44 skala dan angket yang disebar, yang
kembali hanya 40, dan semuanya dapat dianalisis. Proses pengisian
angket recall makanan yang cukup lama (1 minggu) untuk setiap
subjek membuat beberapa pasien tidak bisa membantu pengisian skala.
Selain itu ada subyek yang kondisi fisiknya sangat lemah sehingga dia
tidak dapat membantu walaupun subyek tersebut bersedia.
Peneliti mengumpulkan skala dengan dua cara, pertama dengan
wawancara lewat telepon dan self report kemudian peneliti melakukan
kunjungan ke rumah subyek umtuk mengambil skala. Wawancara
dilakukan karena ada beberapa subyek yang tidak mampu mengisi
recall makanan sendiri, dan berada di luar wilayah DIY. Kunjungan
dilakukan sekaligus agar peneliti mendapatkan infomasi yang lebih
mendalam dan dapat ,melengkapi jawaban yang belum lengkap
langsung dengan subyek.
Secara umm proses pengambilan data berjalan lancar. Walaupun
ketika mencari subyek, kadang kala peneliti mengalami penolakan
karena pasien tidak bersedia mengisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Hasil uji coba alat ukur
a. Validitas
Validitas atau kesahihan yaitu tingkat kemampuan suatu
instrumen dalam menghasilkan data yang akurat sesuai dengan
tujuan pengukurannya (Azwar, 2005). Dalam penelitian ini,
penulis telah melakukan adaptasi skala Beck Depression
Inventory.
Pengujian validitas alat ukur sebelum diuji coba, dilakukan
dengan koreksi pada aitem-aitem skala BDI oleh seorang yang
dianggap ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi.
b. Analisis aitem
Analisis aitem bertujuan agar peneliti mendapatkan aitem
yang berkualitas pada skala penelitian. Analisis aitem dilakukan
dengan melihat nilai dari koefisien korelasi aitem total (rix), yaitu
konsistensi antar fungsi aitem dengan menggunakan program SPSS
for Windows versi 11,5. setelah itu, dilakukan seleksi aitem dengan
koefisien korelasi minimal 0,20. aitem-aitem yang memiliki
koefisien korelasi minimal 0,20 dianggap memiliki daya beda yang
cukup memuaskan, sedangkan aitem yang nilainya kurang dari
0,20 dianggap memiliki daya diskriminasi aitem yang sangat
rendah dan harus digugurkan (Azwar 2005).
Setelah uji coba dilakukan, validitas aitem yang diperoleh.
dari hasil analisis kesahihan aitem, diperoleh bahwa semua aitem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memiliki status sahih. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara
0,2026 sampai 0,7431.
c. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran, yang mengandung makna kecermatan pengukuran
(Azwar, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan terhadap aitem
yang telah lolos seleksi berdasarkan perhitungan koefisien korelasi
aitem total (rix). Dengan koefisien korelasi yang tinggi, maka
terdapat konsistensi pada skor yang diperoleh dari hasil
pengukuran seorang subyek penelitian.
Reliabilitas pada skala depresi menggunakan teknik Alpha
Cronbach’s dengan bantuan SPSS for Windows versi 11.5.
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh reliabilitas aitem valid
dari skala depresi sebesar 0,8883. Angka tersebut termasuk dalam
kategori tingkat reliabilitas sangat tinggi. Dengan demikian skala
BDI dipandang reliabel. Perolehan hasil Alpha pada skala depresi
dapat dilihat pada halaman lampiran.
C. Deskripsi hasil penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memperoleh
data hasil penelitian yang membandingkan antara data empiris dengan data
teoretis. Perolehan data empiris yaitu berasal dari pengolahan data yang
dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 11.5, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
perolehan data teoretis berasal dari perhitungan dengan menggunakan
rumus statistik. Perbandingan antara mean empiris dengan mean teoretis
dilakukan untuk mengetahui kecenderungan tingkat tingkat depresi pada
subyek penelitian. Berikut ini disajikan tabel yang berisi data empiris dan
data teoretis:
Tabel IV.4 Data Hasil Penelitian
Variabel depresi
Statistik Empiris Teoretis
Mean 10,03 20
X Max 37 63
X Min 0 0
SD 9,42 10,5
Pada skala BDI, terdapat aitem sejumlah 21 dengan rentang skor 0
sampai dengan 3. Oleh karena itu, skor terkecil yang diperoleh untuk skala
BDI adalah 21 x 0 = 0, dan skor terbesar adalah 21 x 3 = 63. Dengan
demikian, rentang skor skala BDI adalah 0 sampai dengan 63, atau besar
jaraknya adalah 63 – 0 = 63. Satuan deviasi standar populasi adalah 63 : 6
= 10,5. Mean teoretis (µ) yaitu 30 x 1,5 = 20
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data hasil perbandingan antara
mean empiris dan mean teoritis pada BDI. Pada BDI diperoleh mean
empiris yang lebih rendah daripada mean teoritisnya. Hal ini menunjukkan
bahwa kecenderungan depresi pada penderita diabetes cenderung rendah.
Berdasarkan hasil penelitian pada pasien DMTTI tanpa komplikasi,
sebagian besar mereka mengalami depresi rendah yaitu 42,5%. Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus dapat dilihat pada tabel
IV.6.
Tabel IV.5 Kategori tingkat depresi pada penderita diabetes
mellitus
Kategori Rentang Jumlah
subyek
Presentase
Sangat rendah x ≤ - 4,1 0 0
Rendah - 4,1 < x ≤ 5,32 17 42,5%
Sedang 5,32 < x ≤ 14,74 12 30%
Tinggi 14,74 < x ≤ 24,16 6 15%
Sangat tinggi x > 24,16 5 12,5%
Total 40 100%
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, diperoleh sebagian besar
panderita DMTTI tanpa komplikasi tidak patuh dalam memenuhi jumlah
kebutuhan asupan kalori perhari, yaitu 72,5%. Kategori kesesuaian jumlah
kalori dapat dilihat pada tabel IV.6.
Tabel IV.6 Kategori kesesuaian jumlah kalori
Kategori Jumlah subyek Presentase
Patuh 11 27,5%
Tidak patuh 29 72,5%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar penderita
DMTTI tanpa komplikasi dalam penelitian ini tidak taat terhadap jadwal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan presentase 95%. Kategori ketaatan subyek terhadap jadwal makan
dapat dilihat pada tabel IV. 7.
Tabel IV.7 Kategori ketaatan subyek terhadap jadwal makan.
Kategori Jumlah subyek Presentase
Patuh 2 5%
Tidak patuh 38 95%
total 40 100%
D. Uji asumsi hasil penelitian
Peneliti melakukan beberapa penyesuaian pada perolehan data
untuk mempermudah pengolahan data statistik terutama dalam melakukan
uji hipotesis dan uji asumsi. Penyesuaian yang dilakukan adalah
menambah atau menaikkan nilai terendah pada variabel depresi dan
variabel jadwal makan. Nilai terendah yang sesungguhnya adalah 0 dan
penambahan yang diberikan adalah 5, jadi nilai terendah dalam
penghitungan adalah 5.
1. Uji normalitas
Dalam sebuah penelitian yang menggunakan uji statistik
parametrik diasumsikan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis
membentuk distribusi normal. Apabila data tidak normal, teknik
statistik parametris tidak dapat digunakan (Sugiyono, 2002). Oleh
karena itu peneliti harus melakukan uji normalitas pada setiap variabel
penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji normalitas bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
untuk mengetahui apakah sebaran variabel bebas dan tergantung
berdistribusi normal atau tidak.
a. Sebaran data variabel depresi
Uji normalitas data variabel depresi melalui One-Sampel
Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS for Windows versi
11.5 dengan koefisien 1,223 menunjukkan bahwa sebaran data
normal. Kenormalan distribusi tersebut ditunjukkan dengan
perolehan p=0,101. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Santoso
(2001) yang mengatakan jika p>0,05 berarti distribusi data normal.
b. Sebaran data variabel jadwal
Uji normalitas data variabel jadwal melalui One-Sampel
Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS for Windows versi
11.5 dengan koefisien 1,322 menunjukkan bahwa sebaran data
normal. Kenormalan distribusi tersebut ditunjukkan dengan
perolehan p sebesar 0,061. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Santoso (2001) yang mengatakan jika p>0,05 berarti distribusi data
normal.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji varians variabel
kalori dan depresi pada hipotesis pertama. Nilai p umtuk kedua
variabel yang diuji menunjukkan p > 0,05 atau 0,831 > 0,05 dengan
levence statistic sebesar 0,046. Hal tersebut berarti varians dalam
kedua variabel tersebut adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Uji linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji linearitas kedua variabel
pada hipotesis ke dua, yaitu variable jadwal dan depresi. Dalam
penelitian ini variabel yang akan di uji linearitasnya adalah variabel
depresi dan jadwal makan
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut adalah tidak linear. Hal ini berarti kenaikan pada
variabel jadwal tidak diikuti kenaikkan depresi. Perolehan uji linear
dapat dilihat pada taraf signifikansi dari deviation from linearity
sebesar 0,069. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 95% terjadi
penyimpangan pada garis lurus karena p > 0,05 atau 0,069 > 0,05.
Oleh karena itu pengujian hipotesis kedua menggunakan teknik
analisis regresi non linear.
E. Uji hipotesis
1. Hipotesis pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini diuji dengan uji t karena
pada variabel kalori sebagai variabel bebas merupakan variable
dikategori (patuh dan tidak patuh). Peneliti membandingkan rata-rata
tingkat depresi dua kelompok yaitu patuh dan tidak patuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel IV.8 Ringkasan uji – t hubungan kalori dan depresi.
Kalori N Mean SD df t p Ket
Patuh 11 17,55 8,71 38 1,04 0,303
Tidak patuh 29 14,07 9,64
Non
signifikan
Taraf signifikansi 5%
Keterangan :
N : jumlah subyek
SD: besarnya standar deviasi
T : hasil perhitungan uji t
P : probabilitas
Hipotesis untuk kasus ini adalah:
Ho = Rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi
yang patuh dan tidak patuh adalah sama (tidak ada perbedaan
rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi
yang patuh dan tidak patuh).
H1 = Rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi
yang patuh dan tidak patuh adalah tidak sama (ada perbedaan
rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi
yang patuh dan tidak patuh).
Dasar pengambilan keputusan adalah:
Jika probabilitas (p) > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas (p) < 0,05, maka H0 ditolak
Dari data pada tabel IV. 6, terlihat bahwa nilai t sebesar
1,04 denagn p sebesar 0,303. karena p > 0,05 maka H0 diterima. Untuk
probabilitas one tail p = 0,151 (p > 0,04). Kedua analisis tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor tingkat depresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pasien DMTTI tanpa komplikasi yang patuh dan tidak patuh. dengan
demikian diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
pada tingkat depresi dengan kepatuhan pemenuhan kebutuhan kalori
pada penderita DMTTI tanpa komplikasi.
2. Hipotesis kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini berbunyi “ Ada hubungan
negatif antara jadwal makan dengan depresi pada penderita dibetes
tidak tergantung insulin mellitus tanpa komplikasi”. Pengujian
hipotesis dilakukan menggunakan menggunakan teknik regresi non
linear. Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil seperti dalam
tabel IV.9.
Tabel IV.9 Rangkuman hasil uji hipotesis
Variabel N r F p
Depresi
Jadwal
40 0,077 1,53 0,229
Pada tabel terlihat bahwa koefisien korelasi ( r ) antara
variabel depresi dan kepatuhan jadwal makan sebesar 0,077 (p >
0,05). Jadi hasil korelasi ( r ) sebesar 0,077 dinyatakan tidak
signifikan pada taraf signifikansi 5% karena p > 0,05. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis awal ( Ho ) pada
penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara jadwal makan
dengan depresi pada penderita diabetes mellitus tanpa komplikasi
diterima. Jadi hipotesis kedua pada penelitian ini ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar
pasien tidak patuh terhadap perencanaan dietnya. Menurut PERKENI
(2004), hal tersebut disebabkan oleh kurangnya motivasi atau disiplin
untuk mengikuti program yang ketat yang diberikan oleh dokter. Seperti
telah diuraikan dalam bab II bahwa pola makan yang sehat bagi penderita
diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi adalah dengan
2J. Dimana penderita mengkonsumsi makanan sesuai dengan jumlah
asupan kalori yang dibutuhkan dan sesuai dengan interval waktu yang
ditentukan yaitu 3 jam.
Diabetesi sebagian besar tidak patuh terhadap jumlah energi yang
harus dikonsumsi berdasarkan diet dari dokter. Hal ini terjadi bukan
karena mereka tidak mengetahui jumlah energi yang harus masuk ke
dalam tubuh namun karena kemampuan diabetesi yang kurang terlatih
dalam menghitung sendiri besar makan yang boleh dimakan. Selain itu,
diabetesi juga memiliki ketergantungan pada obat yang dapat menurunkan
kadar gula darah yang naik akibat kelebihan jumlah energi dalam tubuh.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya ketidakpatuhan
terhadap jadwal. Hal ini berkaitan dengan kesulitan diabetesi mengatur
waktu makan dengan waktu kerja dan aktifitas lainnya. Sebagian besar
pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah orang yang masih
bekerja dalam bidang wiraswasta dan PNS. Mereka sering mengalami
kesulitan dalam mengatur jadwal makannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Uraian pada bab II menggungkap bahwa Beck mengelompokkan
pasien depresi berdasarkan tingkat kedalamannya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus tidak
tergantung insulin tanpa komplikasi berada pada tingkat depresi rendah
atau normal.
Depresi rendah atau normal merupakan depresi dengan intensitas
yang rendah dan waktu yang tidak terlalau lama. Depresi pada tingkat ini
banyak dialami oleh setiap individu. Berdasarkan pendapat Beck (1985),
salah satu simptom inti dari depresi adalah low mood. Low mood yang
dialami olah penderita depresi rendah atau normal dalam beberapa hal
serupa dengan orang normal, yaitu dalam mengungkapkan ekspresi
perasaan, perilaku pasien depresi yang mirip dengan orang yang susah/
kurang gembira dan pada manifestasi vegetasi dan fisik.
Penderita diabetes sebagian besar beruasia 60 tahun. Hal tersebut
berkaitan dengan masalah kesehatan utama yang dialami karena adanya
kenaikan berat badan. Mereka bebas mengkonsumsi apapun dan berbuat
apapun selama kondisi tubuh mereka masih memungkinkan untuk
mengikuti kehendak. Semakin dewasa seseorang, tuntutan sosial pada
mereka menjadi lebih rendah dibanding orang muda sehingga mereka
tidak mengalami tekanan yang tinggi. Hal tersebut membuat mereka tidak
mengalami depresi akut.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sebagian besar
pasien masih memiliki aktifitas di bidang wiraswasta. Sesuai dengan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
seharusnya mereka mengalami depresi yang cukup tinggi karena mereka
dituntut untuk berkompetisi dengan para pelaku usaha yang lain. Akan
tetapi hasil penelitian Ismudiyati (2003), menemukan bahwa adanya
dukungan sosial dan hubungan dengan kedekatan/keintiman yang baik
dapat memberi peluang lebih rendah terkena depresi dibanding dengan
tingkatan keintiman yang kurang baik.
Cohen dan Syme (dalam Ismudiyati, 2003) menyatakan faktor-
faktor yang mempengaruhi efektifitas dukungan sosial adalah pemberi
dukungan, jenis dukungan, waktu pemberian dukungan dan lamanya
pemberian dukungan. Dukungan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar,
baik keluarga maupun teman atau lembaga yang memberi pelayanan bagi
mereka. Penderita DM dalam penelitian ini sebagian besar masih
bekerja/memiliki rutinitas. Aktifitas yang dilakukan diabetesi membuat
mereka selalu memperolah dukungan sosial yang dapat mengurangi
tingkat kedalaman depresi. Selain itu, menurut Burn (2002), depresi dapat
di atasi dengan memperbanyak interaksi dengan orang lain supaya dapat
berbagi cerita terutama ketika sedang mengalami masalah.
Pada penelitian ini sebagian besar diabetesi telah mengidap
penyakit DMTTI selama 1-4,5 tahun. Pengalaman yang dimiliki oleh
penderita dan keluarga dalam mengatasi penyakitnya dapat membuat
mereka memiliki sikap yang lebih positif terhadap penyakitnya. Oleh
karena itu diabetesi dalam penelitian ini mengalami depresi rendah. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
mereka berada pada situasi emosi yang tidak menyenangkan, sikap positif
akan lebih mudah terbentuk.
Kedua hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak. Tidak
ada hubungan antara ketaatan jadwal makan dan kesesuaian pemenuhan
kebutuhan kalori dengan tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus
tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara pola makan dengan
tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin
(DMTTI) tanpa komplikasi. Para penderita DMTTI tanpa komplikasi tidak
mengalami pemburukan berlarut – larut yang dapat memicu timbulnya
depresi.
Penatalaksanaan utama pada penderita DMTTI adalah pengaturan
diet dan olah raga (PERKENI, 2004). Jika diabetesi tidak mampu/ gagal
mengatur diet dan olahraganya, dapat menimbulkan hiperglikemik atau
hipoglikemik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti,
diperoleh bahwa hal yang biasa dilakukan untuk mengatasi kenaikan atau
penurunan kadar gula darah antara lain dengan olah raga, dan
mengkonsumsi obat dari dokter. Kedua cara tersebut sesuai dengan apa
yang terungkap dalam PERKENI (2004) bahwa penatalaksaan diabetes
mellitus dilakukan dengan 3 cara, yaitu pengaturan makanan, pemberian
terapi obat dan melakukan olah raga teratur. Keseimbangan 3 cara tersebut
penting agar penanganan penyakit DM berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin, olah raga
berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah serta menurunkan berat
badan sehingga mencapai berat badan normal. Pada saat berolahraga
resistensi insulin berkurang, sebaliknya sensitivitas insulin meningkat, hal
ini membuat kebutuhan insulin pada penderita DMTTI berkurang. Olah
raga yang dilakukan oleh diabetesi disesuaikan dengan lama berolahraga,
beratnya latihan, tingkat kebugaran, kadar glukosa darah, dan imbangnya
cairan tubuh. Olah raga yang biasa dilakukan oleh diabetesi meliputi
bersepeda, senam, lari pagi/ jogging. Sebaiknya bila diabetesi ingin
berolahraga, kadar glukosa darah tidak lebih dari 250 mg/dl. Apabila
diabetesi melanggar anjuran tersebut maka olahraga tidak lagi
menguntungkan namun justru jadi berbahaya karena dapat meningkatkan
kadar glukosa darah dan benda keton.
Pengobatan lain yang juga dilakukan oleh para diabetesi adalah
dengan terapi obat. Terapi ini dilakukan jika kedua penatalaksanaan
sebelumnya gagal (PERKENI,2002). Obat yang biasa dikonsumsi oleh
penderita DMTTI tanpa komplikasi adalah obat yang digunakan untuk
menghambat absorpsi glukosa. Efek yang muncul adalah menurunkan
kadar gula darah sesudah makan. Obat ini tidak menimbulkan efek
samping hipoglikemia, namun diabetesi akan mengalami perut kembung.
Kemampuan pasien mengontrol/ mengendalikan gula darahnya,
adanya dukungan keluarga dan aktifitas membuat tidak terjadi
pemburukan yang berlarut-larut pada kondisi fisiknya. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pasien DMTTI tanpa komplikasi tidak memliki kecenderungan menderita
depresi tingkat tinggi/ depresi akut.
G. Kelemahan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang sekiranya
dapat memberikan masukan bagi peneliti lainnya ketika akan melakukan
penelitian selanjutnya. Kelemahan tersebut antara lain :
1. Pada angket recall makanan, peneliti membuat kolom karbohidrat
(Kh), lemak (L), protein (P), dan energi (E). Meskipun hanya secara
sekilas, namun hal ini akan mempengaruhi pada keputusan responden
(karyawan) dalam memberikan respon. Mereka merasa tidak mampu
mengisi karena kurang mengetahui besarnya karbohidrat, lemak,
protein, dan energi sehingga diabetesi tidak mau menjadi responden.
2. Diabetesi kurang mampu atau terbiasa melakukan pengukuran jumlah
konsumsi makan sehingga mempersulit pengisian angket recall
makanan.
3. Peneliti tidak mengendalikan faktor-faktor lain yang ikut
mempengaruhi terjadinya pemburukan fisik pasien, seperti obat, dan
keteraturan dalam berolah raga.
4. Peneliti kurang memperoleh data lengkap diabetesi terkait dengan latar
belakang kehidupannya.
5. Peneliti dapat menambah subjek penelitian sehingga hasil penelitian
menjadi lebih signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
6. Penelitian ini membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup besar,
karena peneliti harus melakukan kunjungan rumah ke rumah
responden yang tersebar di tiga Daerah Istimewa Yogyakarta dan
untuk pengambilan data lewat telepon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap data-data yang diperoleh,
ditemukan tidak ada hubungan negatif antara pola makan sehat dengan depresi
pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi.
Tidak adanya hubungan antara kedua variabel tersebut karena diabetesi
mampu mengendalikan pemburukan fisik sementara dengan menggunakan
terapi obat dan olah raga.
B. Saran
Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya lebih memperhatikan dan mengendalikan faktor-
faktor lain yang ikut mempengaruhi terjadinya pemburukan fisik
pasien, seperti obat, dan keteraturan dalam berolah raga.
b. Peneliti sebaiknya melihat lebih dalam tentang kehidupan subyek, latar
belakang, tingkat pendidikan, dan keadaan ekonomi sebab faktor
tersebut mempengaruhi kepatuhan diabetesi dalam pengelolaan
diabetesnya, terutama terapi diet.
c. Peneliti dapat menambah subjek penelitian sehingga ditemukan lebih
banyak variabel penelitian dengan alat yang telah disempurnakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
d. Peneliti perlu memperhatikan kendala-kendala teknis yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian, misal dalam menentukan subyek
penelitian. Peneliti sebaiknya mencari diabetesi yang mampu atau
terbiasa dalam melakukan pengukuran jumlah konsumsi makan
sehingga mempermudah pengisian angket recal makanan dan hasilnya
pun lebih memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Depresi. http:// www.spiritia.or.id/li/LI 558. php. Diakses pada 30
Maret 2007
Anonim. 2005. Resistensi Insulin. http://www.webmed.com/hw/health_guide
_atoz /sti150721.asp? navbar=tp21221. Diakses pada 20 Januari 2006
American Diabetes Association. 2003. Standards of Medical Care for Patients
with Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 26 Suppl 1. 33-50.
Aside, Prof.dr.Ahmad Husain, Sp.PD-KE. 2000. Patogenesis dan Terapi Diabetes
Mellitus Tipe 2. Yogyakarta: UGM
Azwar, Saifuddin.. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Azwar, Saifuddin.. 1995. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Basoeki, Lestari, S., Yanny Tanumidjojo. 2004. Stress dan Perilaku Koping pada
Remaja Penyandang Diabetes Mellitus Tipe I, Anima Indonesian
Psychological Journal Vol. 19 No. 4, 399-406.
Basoeki, Lestari, S., Askandar T., Subagyo Adi. 2002. Diabetes Mellitus
Tergantung Insulin (DM-TI): Aspek Psikologik Penderita dan Keluarga.
Anima, Indonesian Psychological Journal Vol. 17 No. 2, 161-169.
Basoeki, Lestari S. 1996. Aspek Psikologis Anak dengan Insulin Diabetes
Mellitus. Bulletin Ilmu Kesehatan Anak, Thn.XXIV No. 4, 17 – 23
Beck, Aaron.T. 1985. Depression, Cause and Treatment. Philadelphia :
University of Pennyslavia.
Hadi, Prof.Drs. Sutrisno.MA. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : ANDI
Holmes D.M. 1985. Diabetes in Its Psychosocial Context. in Marbic A. eds.
Joslin’s Diabetes Mellitus 12 th edition. Philadelphia : Lea & Febiger
Company; 882-903
Indria. 2007. Maret 11. Hati-Hati Jangan Suka Stress. http://indri.blogs
.friendster.com/nineseventeen.2007/03/hati_hati _jangan htm-26k-.
Diakses pada 30 Maret 2007
Ismudiyati, Yuti Sri., Thomas Dicky Hastjarjo. 2003. Perilaku Coping dan
Depresi Anak Jalanan Di Kota Bandung Ditinjau Dari Dukungan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan lamanya Mendapatkan Pelayanan Di Rumah Singgah.
SOSIOHUMANIKA, 16(A). Hal 271-285
Kaholokula J.K., Haynes S.N., Grandinneti a., Chang H.K. 2003. Biological,
Psychological ang Socialdemographig Variables Associated with
Depressive Symptoms in persons with Type 2 Diabetes. Journal of
Behavioral Medicine, Volume 26, Number 5, Oktober, pp. 435-458 (24).
Abstrak.
Karyadi, Dr. dr. Elvina M.Sc. 2002. Kiat Mengatasi Penyakit Diabetes,
Hiperkolesterolema, Stroke. Intisari. Jakarta:Gramedia
Kadri, 1990. Aspek Psikosomatis pada Diabetes Mellitus. Naskah Lengkap.
KOPAPDI VI. Jakarta.
Kaplan dan Sadock, 1987. Mood Disorder Synopsis of Psychiatry 6. ed., p. 363-
388. William & Wilkins. Baltimore
Matthias, Rainer holm Hadulla Prof. 2006, November 24. Penyakit Stress Di Era
Globalisasi.http:/www.dw-wold.de/Indonesia/panorama/wissen-technik/1
204774.1.html-42k-,Diakses pada 6 Juni 2007
Martinus, Adrian. 2005. 1001 Tentang Diabetes. Seluk Beluk Diabetes dan
Penanggulangannya. Bandung : Nexx Media
Muchid, A., Fatimah U., Ginting, N., Basri, C., Wahyuni, R., Helmi, R.,et al.,
2005, Pharmaceutical Care untuk Pasien Diabetes Melitus. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI
Miller Y.F. 1985. Patient Power Resources. In : Miller Y.F eds. Hoping with
Chronic Illness 3 rd ed. Philadelphia : FA Davis Company; 3-13
Moore,M.C. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Alih bahasa, Liniyati,
DO; editors, Melfiawati, S. ed.2. Jakarta : Hipokrates
Podojoyo,. Susyani., Nuryanto. 2007. Konseling Gizi terhadap Penurunan Berat
Badan Remaja Overweight dan Obes Di Kota Palembang. Jurnal
Pembangunan Manusia.
http://balitbangdasumsel.net/jurnal/jurnal_ed_03_4.pdf?id=00008. Diakses
pada 22 April 2008.
Pranadji, Diah K, Dwi Hastuti M, Vera US. 1996. Perencanaan Menu Untuk
Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta : Penebar Swadaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pristinella, Debri. 2001. Perbedaan Tingkat Depresi Antara Para Tahanan dan
Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Skripsi
(tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi USD
Priyanto, 2006. Diabetes Melitus pada Lanjut Usia. http://www.cipg.org/index.
php?module=document&JAS_DocumentManager_op=downloadFile&JA
S_File_id=15.Diakses pada 20 Januari 2006
PERKENI, 2004. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta
Riastuti, Ni Made Dewi Puri. 2005. Pengaruh Kunjungan Rumah Terhadap
Kepatuhan Diit Dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tidak
Tergantung Insulin Rawat Jalan Di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi
(tidak diterbitkan). Yogyakarta: UGM
Retnowati, Sofia. 1991. Hopelessness Dan Depresi Pada Remaja Putus Sekolah.
Laporan Penelitian. Yogyakarta: fakultas psikologi UGM
Santoso. 2001. Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Santoso, S. S.et al.1998. Profil Penderita DM Yang Berobat Tradisional Di DKI
Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, Buletin Penelitian Kesehatan. No.3 &
4. Jakarta.
Santrock, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup,
Edisi 5, Jilid II. Jakarta : Erlangga
Sinaga, Ernawati,. Dr. 2005. September 2005. Diabetes Tak Kunjung Sembuh.
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2&id=161286
=kat_id1=150&kat_id2=204. Siakses tanggal 26 April 2007
Sya. 2007. September 26. Mengatur pola makan sehat dengan 3J.
http://www.gizi.net/cgi_bin/berita/fullnews.cgi?newsid/1190706407,8150
2. Diakses pada 26 oktober 2007
Sugiyono. 2002. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabet.
Susanto, Abdi., 2006. Januari 19. Diabetes Bisa Sembuh.,
http://www.seniornews.co.id/modules.php?name=news&file=article& sid
=58 Diakses pada 30 Maret 2007
Setiawan, happy., Woelan Handadari., (2004). Studi Kasus Depresi Pada Pasien
Karsinoma Servix Dengan Keluhan Utama Nyeri Di Poli Paliatif Dan
Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Surabaya. INSAN, JURNAL Psikologi
Universitas Airlangga Vol. 6 No. 1, 17-33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Suyono,S., 1998, Patofisiologi Diabetes Melitus dalam Soegondo,S., dkk.,
Pengobatan Diabetes Melitus Terpadu, Cetakan II, 8-11, Fakultas
Kedokteran UI, Jakarta.
Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus, dalam
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., dan
Posey, L.M., (Eds.), Pharmacotherapy A Patophysiologic Approach,
Sixth (6th
) Ed., 1333-1363, The Mc Graw-Hill Companies, New York.
Tjokroprawiro, Askandar. 1996. DIABETES MELLITUS Klasifikasi, Diagnosis
dan Terapi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tjokroprawiro, Askandar., 1993. Diabetes Mellitus Di Dalam Masyarakat
Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 21 (4), 43-62
Tjokroprawiro, Askandar., Made Sukahatya., Widawati, Soemarto., Soegarjono,
Soejono. 1986. DIABETES MELLITUS Aspek klinik dan epidemologi.
Surabaya: AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS
Usman. 2007. Desember 23. Intensifkan Pembelajaran Anda Dengan Elearning.
http://promo.andaleh.com/index.php?c=produk. Diakses tanggal 22 April
2008.
Winarti, Hesti. 2001. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pengaturan
Makanan Diabetes Dan Tingkat Kesukaan Makanan Terhadap Asupan
Snack Diabetes Di Malam Hari Di Irna I Penyakit Dalam RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran UGM
www.nutrisurvey.de
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
PENELITIAN TENTANG : Hubungan pola makan terhadap depresi pada
penderita diabetes mellitus.
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jenis kelamin : Pria / Wanita *
Umur : Tahun
Tinggi badan : cm
Berat badan : kg
Alamat :
Pekerjaan :
Diagnosa :
Kebutuhan kalori :
Lama menderita diabetes : Bulan / Tahun *
Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi subyek penelitian yang akan
dilakukan oleh Rr. Klaudia Christa Wardhani dari program S-1 psikologi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari kami
haturka banyak terima kasih.
Yogyakarta,
................. 2008
Mengetahui,
Peneliti Responden
Rr. Klaudia Christa W.
(......................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN SKALA PENELITIAN
PENGUKUR DEPRESI BECK (BDI)
Nama : Jenis kelamin :
Umur : Tanggal :
Petunjuk: Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan yang dikelompokkan dari 1
sampai 21. pilihlah pernyataan dalam setiap kelompok yang paling sesuai
dengan perasaan anda satu minggu terakhir ini dengan cara melingkari huruf
( A,B,C,D,E,F) di depan pernyataan yang dipilih. Untuk setiap kelompok anda
dapat memilih lebih dari satu penyataan. Bacalah semua pernyataan dalam
setiap kelompok terlebih dahulu sebelum anda memutuskan untuk memilih.
1. A Saya tidak merasa sedih
B Saya merasa sedih
C Sepanjang waktu saya sedih dan tidak bisa menghilangkan
perasaan itu.
D Saya demikian sedih/tidak bahagia dimana perasaan itu cukup
menyakitkan.
E Saya demikian sedih atau tidak bahagia sehingga saya tidak tahan
lagi rasanya.
2. A Saya tidak terlalu pesimis mengenai masa depan.
B Saya merasa pesimis mengenai masa depan.
C Saya merasa bahwa tidak ada satupun yang dapat saya harapkan.
D Saya merasa bahwa saya tidak dapat mengatasi permasalahan-
permasalahan saya.
E Saya merasa bahwa masa depan saya tanpa harapan dan bahwa
semuanya tidak akan membaik.
3. A Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang gagal.
B Saya merasa lebih sering mengalami kegagalan daripada
kebanyakan orang.
C Saat saya menengok masa lalu, maka yang terlihat oleh saya adalah
kegagalan.
D Saya merasa bahwa hanya sedikit hal berarti yang telah saya
selesaikan.
E Saya merasa bahwa saya adalah seorang yang gagal total.
4. A Saya tidak terlalu merasa tidak puas.
B Saya seringkali merasa bosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C Saya tidak lagi menikmati hal-hal yang sebelumnya biasa saya
lakukan.
D Saya tidak memperoleh kepuasan sejati dari apapun lagi.
E Saya tidak puas atau bosan dengan segalanya.
5. A Saya tidak terlalu merasa bersalah.
B Saya sering merasa tidak berharga atau buruk.
C Saya merasakan perasaan bersalah yang cukup besar.
D Saya merasa bersalah sepanjang waktu.
E Saya merasa dan berpikir bahwa saya sangat buruk dan tidak
berharga.
6. A Saya tidak merasa seolah saya sedang dihukum.
B Saya memiliki perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi
padaku.
C Saya pikir saya akan dihukum atau sedang dihukum.
D Saya merasa pantas untuk dihukum.
E Saya ingin dihukum..
7. A Saya tidak merasa kecewa terhadap diri saya sendiri.
B Saya kecewa dengan diri saya sendiri.
C Saya tidak menyukai diri saya sendiri.
D Saya muak terhadap diri saya sendiri.
E Saya membenci diri saya sendiri.
8. A Saya tidak merasa lebih buruk daripada orang lain.
B Saya sering mengkritisi diri saya sendiri karena kelemahan-
kelamahan atau kesalahan saya.
C Saya menyalahkan diri saya sepanjang waktu karena kesalahan-
kesalahan saya.
D Saya menyalahkan diri saya untuk semua hal buruk yang terjadi.
9. A Saya tidak punya sedikitpun pikiran untuk bunuh diri.
B Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk melukai diri saya, namun
saya tidak akan melakukannya.
C Saya merasa lebih baik saya mati.
D Saya merasa keluarga saya lebih baik bila saya mati.
E Saya akan bunuh diri jika saja ada kesempatan.
F Saya memiliki rencana yang tersusun rapi untuk bunuh diri.
10. A Saya lebih sedikit menangis dibandingkan biasanya.
B Sekarang saya lebih banyak menangis dibandingkan sebelumnya.
C Sekarang saya sering menangis sepanjang waktu, dan saya sulit
menghentikannya.
D Biasanya saya mampu menangis, namun kini saya tidak lagi dapat
menangis walaupun saya menginginkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
11. A Saya tidak lebih terganggu oleh berbagai hal dibandingkan
biasanya.
B Kini saya sedikit lebih pemarah daripada biasanya.
C Saya sering jengkel dan terganggu di sebagian besar waktu saya.
D Saya tidak lagi marah pada semua hal yang seharusnya
menjengkelkan.
12. A Saya tidak kehilangan minat saya terhadap orang lain.
B Saya agak kurang berminat terhadap orang lain dibandingkan
biasanya.
C Saya kehilangan hampir seluruh minat saya pada orang lain.
D Saya telah kehilangan seluruh minat saya pada orang lain, dan saya
tidak peduli pada mereka.
13. A Saya dapat membuat keputusan dengan baik seperti biasanya.
B Saya mencoba untuk tidak membuat keputusan.
C Saya merasa sangat kesulitan untuk membuat keputusan.
D Saya tidak lagi dapat menbuat keputusan.
14. A Saya tidak merasa bahwa penampilan saya tampak lebih buruk dari
biasanya.
B Saya kawatir saya tampak tua atau tidak menarik.
C Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen
dalam penampilan saya sehingga membuat saya tampak tidak
menarik.
D Saya yakin bahwa saya tampak jelek.
15. A Saya dapat bekerja seperti sebelumnya.
B Saya membutuhkan suatu usaha ekstra untuk mulai melakukan
sesuatu.
C Saya bekerja tidak sebaik biasanya.
D Saya harus memaksa diri sekuat tenaga untuk melakukan sesuatu.
E Saya tidak mampu mengerjakan apapun lagi.
16. A Saya dapat tidur seperti biasa.
B Di pagi hari saya sering terbangun dalam keadaan lelah, lebih
sering dari biasanya.
C Saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan merasa sukar
sekali untuk bisa tidur kembali.
D Saya bangun beberapa jam lebih awal daripada biasanya dan tidak
dapat tidur lebih dari 5 jam.
17. A Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya.
B Saya merasa lebih mudah lelah dari biasanya.
C Saya merasa lelah setelah melakukan apa saja.
E Saya terlalu lelah untuk melakukan apapun.
18. A Nafsu makan saya tidak lebih buruk daripada biasanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
B Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya.
C Nafsu makan saya kini jauh lebih buruk.
D Saya tidak memiliki nafsu makan lagi.
19. A Berat badan saya tidak turun banyak atau bahkan tetap akhir-akhir
ini.
B Berat badan saya turun lebih dari 3,5 kg.
C Berat badan saya turun lebih dari 5 kg.
D Berat badan saya turun lebih dari 7,5 kg.
20. A Saya tidak lagi mencemaskan kesehatan saya daripada biasanya.
B Saya cemas mengenai masalah-masalah fisik seperti rasa sakit dan
tidak enak badan, atau perut mual atau sembelit.
C Saya sangat cemas mengenai masalah-masalah fisik dan sukar
untuk memikirkan banyak hal lainnya.
D Saya begitu cemas mengenai masalah-masalah fisik saya sehingga
tidak dapat berpikir tentang hal lainnya.
21. A Saya tidak melihat adanya perubahan dalam minat saya terhadap
seks.
B Saya kurang berminat di bidang seks dibandingkan biasanya.
C Kini saya sangat kurang berminat terhadap seks.
D Saya telah kehilangan minat terhadap seks sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PETUNJUK PENGISIAN RECALL MAKANAN
Recall makanan diisi dengan menuliskan jenis atau menu makan pasien yang dikonsumsi selama 3 kali atau 3 hari dalam satu minggu. Pengisian dilakukan setiap 2 hari sekali dan bukan hari yang berurutan.
1. Silahkan pilih salah satu (centang) ( ) Senin, rabu, dan sabtu
( ) Selasa, kamis dan sabtu ( ) Rabu, jumat dan minggu
( ) Kamis, sabtu dan senin ( ) Jumat, minggu dan selasa ( ) Minggu, selasa dan kamis ( ) .........................................
2. Tulis waktu recall dimulai (pasien mulai mengisi recall makanan) Tanggal :
3. Mencocokkan waktu makan.
Jika waktu makan tidak sesuai dengan waktu yang tercantum dalam tabel, maka pasien dimohon untuk mengganti dan menyesuaikan dengan jadwal makan yang sebenarnya.
4. Isi daftar menu
Misal: nasi Sayur tumis kangkung Tahu bacem Buah pisang Teh manis/teh tawar
5. Tuliskan bahan baku masakan Pasien dimohon untuk menuliskan bahan yang digunakan
dalam membuat menu mulai dari minyak, bumbu sampai bahan pokok.
6. Tulis jumlah atau ukuran banyaknya pasien mengkonsumsi
makanan. - URT: ukuran rata-rata (Dalam ukuran gelas, sdm, sdt, centong,
dst.) - GR: Gram - E : energi - Kal : kalori - P : protein - L : lemak - Kh : karbohidrat
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
RECALL MAKANAN
Nama :
Recall ke : I / II / III
Tanggal :
Ukuran Waktu Menu Bahan
GR URT
E
(kal)
P
(gr)
L
(gr)
Kh
(gr)
Pagi
jam
06.30 :
Jam
09.30
WIB :
Siang
jam
12.30
WIB :
Jam
15.30
WIB :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Ukuran Waktu Menu Bahan
GR URT
E
(kal)
P
(gr)
L
(gr)
Kh
(gr)
Sore
jam
18.30
WIB :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
DATA PENELITIAN BDI
nomor item
subjek nama 1 2 3 4 5 6 7
1 anjo 0 0 0 0 0 0 0
2 rubinem 0 0 0 1 0 1 0
3 norike 1 1 0 1 0 0 0
4 mujiati 1 0 2 0 2 1 0
5 ricky 2 0 0 1 0 0 0
6 harum 2 1 0 1 0 1 0
7 eddy 0 0 0 0 0 0 0
8 eni 0 0 0 0 0 0 0
9 heru 0 0 0 0 2 0 0
10 yayuk 0 0 2 1 2 0 0
11 yanti 0 0 0 0 0 1 0
12 bambang 0 0 0 0 0 0 0
13 surti 0 0 0 0 0 0 0
14 sri sebekti 2 2 2 2 2 0 0
15 suki 0 0 0 0 0 0 0
16 sutarto 3 1 0 1 0 1 1
17 marsum 0 0 0 3 0 0 0
18 budi btd 0 0 0 0 0 0 0
19 mardjono 0 0 0 0 0 0 0
20 bu tris 0 0 0 0 0 0 0
21 noor lina 0 0 0 1 0 0 0
22 budi jamal 0 0 0 1 0 0 0
23 henni 2 1 2 1 1 3 1
24 baryanti 0 0 1 1 2 0 1
25 argodewi 0 0 0 1 0 0 0
26 harya 0 0 0 1 0 1 0
27 budi wates 0 0 0 0 0 1 0
28 dayat 0 0 0 0 0 1 0
29 bambang 1 0 2 0 3 2 0
30 ismiwati 0 0 0 0 0 0 0
31 paimin 2 0 2 0 2 0 0
32 sriyono 0 0 0 1 0 2 1
33 budi mgw 0 0 0 0 0 0 0
34 sunaryo 3 2 1 1 2 3 0
35 sri sudaryanti 0 0 0 0 0 0 0
36 sriyati 0 0 0 0 0 0 0
37 suyanto 0 0 2 1 2 0 0
38 jumiran 1 0 0 0 0 0 0
39 rohmi 0 0 0 1 0 0 0
40 widodo 0 0 0 1 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
nomer item
8 9 10 11 12 13 14 15 16
0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 2 1 2
0 0 0 3 0 0 0 0 0
2 0 0 2 0 0 2 1 3
0 0 0 1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 1 1 1
2 0 0 0 0 1 1 1 0
0 0 0 3 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 2 0 0
2 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 2
0 0 0 3 0 3 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 3 2 1 2 2 2 1
2 0 3 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 2 1 2
0 0 0 3 0 0 0 0 0
3 2 1 1 0 2 1 0 0
2 0 0 1 1 0 2 0 0
2 0 0 1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 0 1 0 1 0
0 0 0 3 0 0 0 0 0
2 0 3 2 0 2 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 2 0 0 2 2 3
2 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 3 0 0 0 0 2
2 2 3 2 0 2 1 2 2
2 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 1 2 0 0 0 1 1
2 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
nomer item skor kategorisasi
17 18 19 20 21 norma baru
0 0 0 0 0 1 rendah
3 1 1 2 1 18 tinggi
1 1 0 1 0 9 sedang
3 0 1 3 2 25 sangat tinggi
0 0 0 0 0 4 rendah
1 1 2 1 1 16 tinggi
1 1 1 1 0 9 sedang
0 0 0 1 0 4 rendah
2 0 0 1 0 7 sedang
1 0 0 0 1 11 sedang
0 0 0 0 0 2 rendah
0 0 2 0 1 3 rendah
1 1 0 1 3 9 sedang
0 0 0 0 0 16 tinggi
0 0 0 0 0 0 rendah
3 1 0 3 2 32 sangat tinggi
0 0 0 0 0 9 sedang
0 0 2 0 0 2 rendah
0 0 0 0 0 0 rendah
0 0 0 0 0 0 rendah
2 1 0 1 2 12 sedang
1 0 0 0 0 5 rendah
2 3 0 0 0 26 sangat tinggi
1 0 1 1 1 15 tinggi
1 0 0 1 0 6 sedang
1 0 0 1 0 8 sedang
0 0 0 1 0 4 rendah
0 0 0 0 0 4 rendah
1 0 0 0 1 20 tinggi
0 0 0 0 0 0 rendah
3 3 2 2 2 30 sangat tinggi
0 0 0 0 0 6 sedang
1 2 3 1 1 14 sedang
2 0 3 2 2 37 sangat tinggi
1 1 3 0 1 8 sedang
0 0 0 0 1 1 rendah
1 1 0 1 0 15 tinggi
1 0 0 0 0 4 rendah
1 0 0 1 1 5 rendah
1 0 0 0 1 4 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
DATA PENELITIAN PEMENUHAN KALORI
subjek nama usia tinggi badan
berat badan
BB ideal
status gizi
1 anjo 60 152 60 46.8 obesitas
2 rubinem 60 160 54 54 normal
3 norike 41 158 55 52.2 normal
4 mujiati 51 161 55 54.9 normal
5 ricky 57 145 48 40.5 gemuk
6 harum 34 155 49 49.5 normal
7 eddy 58 164 55 57.6 normal
8 eni 50 155 50 49.5 normal
9 heru 50 168 76 61.2 obesitas
10 yayuk 49 166 48 59.4 kurus
11 yanti 47 151 49 45.9 normal
12 bambang 56 159 55 53.1 normal
13 surti 60 160 65 54 obesitas
14 sri sebekti 54 154 48 48.6 normal
15 suki 60 165 70 58.5 gemuk
16 sutarto 53 168 81 61.2 obesitas
17 marsum 45 164 72 57.6 obesitas
18 budi btd 54 167 67 60.3 gemuk
19 mardjono 56 160 65 54 obesitas
20 bu tris 60 165 55 58.5 normal
21 noor lina 60 161 54 54.9 normal
22 budi jamal 60 157 61 51.3 gemuk
23 henni 59 158 68 52.2 obesitas
24 baryanti 43 158 45 52.2 kurus
25 argodewi 54 160 65 54 obesitas
26 harya 60 161 49 54.9 kurus
27 budi wates 56 159 62 53.1 gemuk
28 dayat 44 169 78 62.1 obesitas
29 bambang 35 170 78 63 obesitas
30 ismiwati 60 156 64 50.4 obesitas
31 paimin 53 170 70 63 gemuk
32 sriyono 55 160 58 54 normal
33 budi mgw 57 159 52 53.1 normal
34 sunaryo 60 160 70 54 obesitas
35 sri sudaryanti 54 155 58 49.5 gemuk
36 sriyati 60 160 57 54 normal
37 suyanto 44 163 80 56.7 obesitas
38 jumiran 41 174 78 66.6 gemuk
39 rohmi 51 156 60 50.4 gemuk
40 widodo 58 167 61 60.3 normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
jumlah kalori kalori ideal hari 1 hari 2 hari 3 rata-rata kalori (%) kepatuhan
900 1429.2 978.9 1522.8 1310.3 146% tidak patuh
1620 4028.1 1418.1 2461.5 2635.9 163% tidak patuh
1650 576.1 431.4 497.5 501.6667 30% tidak patuh
1650 1809 1851.5 1345.3 1668.6 101% patuh
960 458.3 984.9 972 805.0667 84% patuh
1470 1519.6 976.2 1082.8 1192.867 81% patuh
1650 1485.3 2386.8 1294.6 1722.233 104% patuh
1500 954.9 1271.4 970.5 1065.6 71% tidak patuh
1140 581.7 462.4 1134.4 726.1667 64% tidak patuh
1920 770.9 464.6 1081 772.1667 40% tidak patuh
1470 1286.1 932.3 1310.9 1176.433 80% patuh
1650 1175.3 1175.4 1175.5 1175.4 71% tidak patuh
975 303.8 356.7 517 392.5 40% tidak patuh
1440 1139.9 1024.2 1349.3 1171.133 81% patuh
1400 1361 1054.8 2302.4 1572.733 112% tidak patuh
1215 1699.5 1545.9 1220.5 1488.633 123% tidak patuh
1080 862.4 529.5 1025.1 805.6667 75% tidak patuh
1340 590.9 484.1 656.3 577.1 43% tidak patuh
975 1181.5 1398.2 1250.1 1276.6 131% tidak patuh
1650 1852.6 2024.8 1941.9 1939.767 118% tidak patuh
1620 1482.7 1609 1500.9 1530.867 94% patuh
1220 1474.4 1750 1578.5 1600.967 131% tidak patuh
1020 973.1 811.8 1100.8 961.9 94% patuh
1800 687.7 687.8 687.9 687.8 38% tidak patuh
975 1377.1 1377.2 1377.3 1377.2 141% tidak patuh
1960 896.4 1254.3 1887.7 1346.133 69% tidak patuh
1240 1212.5 1531.7 1110.4 1284.867 104% patuh
1170 1160.5 893.4 1007.3 1020.4 87% patuh
1170 1004.4 1004.5 1004.6 1004.5 86% patuh
960 1399.4 1382.1 1177.4 1319.633 137% tidak patuh
1400 866.3 356.7 502.4 575.1333 41% tidak patuh
1740 630.9 219.6 533.1 461.2 27% tidak patuh
1560 931.2 328.6 1111 790.2667 51% tidak patuh
1050 1899.8 1439.1 936.4 1425.1 136% tidak patuh
1160 764.1 737.2 614.1 705.1333 61% tidak patuh
1710 417 380.7 663.6 487.1 28% tidak patuh
1200 504.8 861.7 400.6 589.0333 49% tidak patuh
1560 1135.1 683.5 1205.3 1007.967 65% tidak patuh
1200 757.9 623.4 693.5 691.6 58% tidak patuh
1830 1449.6 1210.8 1197.2 1285.867 70% tidak patuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN
DATA PENELITIAN KETAATAN JADWAL
skor
subjek nama hari 1 hari 2 hari 3 rata-rata kepatuhan
1 anjo 1 0 0 0.33333 tidak patuh
2 rubinem 2 2 4 2.66667 tidak patuh
3 norike 0 1 1 0.66667 tidak patuh
4 mujiati 1 0 1 0.66667 tidak patuh
5 ricky 1 2 2 1.66667 tidak patuh
6 harum 2 2 4 2.66667 tidak patuh
7 eddy 0 2 0 0.66667 tidak patuh
8 eni 2 0 1 1 tidak patuh
9 heru 0 1 0 0.33333 tidak patuh
10 yayuk 1 0 1 0.66667 tidak patuh
11 yanti 0 0 0 0 tidak patuh
12 bambang 0 0 0 0 tidak patuh
13 surti 0 0 0 0 tidak patuh
14 sri sebekti 2 0 0 0.66667 tidak patuh
15 suki 1 0 0 0.33333 tidak patuh
16 sutarto 0 0 1 0.33333 tidak patuh
17 marsum 0 0 0 0 tidak patuh
18 budi btd 0 0 0 0 tidak patuh
19 mardjono 4 4 4 4 patuh
20 bu tris 4 4 4 4 patuh
21 noor lina 2 3 3 2.66667 tidak patuh
22 budi jamal 2 3 3 2.66667 tidak patuh
23 henni 2 1 3 2 tidak patuh
24 baryanti 2 2 2 2 tidak patuh
25 argodewi 3 0 0 1 tidak patuh
26 harya 0 1 1 0.66667 tidak patuh
27 budi wates 1 2 1 1.33333 tidak patuh
28 dayat 2 2 1 1.66667 tidak patuh
29 bambang 0 0 1 0.33333 tidak patuh
30 ismiwati 1 0 1 0.66667 tidak patuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN KARAKTERISTIK UMUR SUBYEK
Frequencies Statistics UMUR
Valid 40 N
Missing 0
Mean 52.9750
Mode 60.00
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
34.00 1 2.5 2.5 2.5
35.00 1 2.5 2.5 5.0
41.00 2 5.0 5.0 10.0
43.00 1 2.5 2.5 12.5
44.00 2 5.0 5.0 17.5
45.00 1 2.5 2.5 20.0
47.00 1 2.5 2.5 22.5
49.00 1 2.5 2.5 25.0
50.00 2 5.0 5.0 30.0
51.00 2 5.0 5.0 35.0
53.00 2 5.0 5.0 40.0
54.00 4 10.0 10.0 50.0
55.00 1 2.5 2.5 52.5
56.00 3 7.5 7.5 60.0
57.00 2 5.0 5.0 65.0
58.00 2 5.0 5.0 70.0
59.00 1 2.5 2.5 72.5
60.00 11 27.5 27.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA BDI
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis
******
_
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Mean Std Dev Cases
1. DP1 .5000 .9058 40.0
2. DP2 .2000 .5164 40.0
3. DP3 .4000 .7779 40.0
4. DP4 .5500 .6775 40.0
5. DP5 .5000 .9058 40.0
6. DP6 .4500 .8149 40.0
7. DP7 .1000 .3038 40.0
8. DP8 .9250 1.1183 40.0
9. DP9 .1000 .4414 40.0
10. DP10 .3750 .9251 40.0
11. DP11 .9500 1.1311 40.0
12. DP12 .0750 .2667 40.0
13. DP13 .3500 .7696 40.0
14. DP14 .5000 .7845 40.0
15. DP15 .4250 .6751 40.0
16. DP16 .5250 .9055 40.0
17. DP17 .9000 .9554 40.0
18. DP18 .4250 .7808 40.0
19. DP19 .5250 .9604 40.0
20. DP20 .6500 .8336 40.0
21. DP21 .6000 .8102 40.0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 10.0250 88.6917 9.4176 21
_
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P
H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
DP1 9.5250 76.7686 .6995 .8766
DP2 9.8250 83.3788 .5351 .8835
DP3 9.6250 80.1891 .5669 .8813
DP4 9.4750 85.6917 .2026 .8905
DP5 9.5250 79.3840 .5258 .8824
DP6 9.5750 80.6609 .5033 .8830
DP7 9.9250 86.7891 .3198 .8881
DP8 9.1000 76.0410 .5845 .8809
DP9 9.9250 84.4814 .4948 .8849
DP10 9.6500 79.3615 .5142 .8828
DP11 9.0750 80.8917 .3205 .8915
DP12 9.9500 86.9718 .3314 .8882
DP13 9.6750 80.6353 .5400 .8820
DP14 9.5250 80.1532 .5641 .8813
DP15 9.6000 81.1692 .5809 .8814
DP16 9.5000 77.7949 .6309 .8789
DP17 9.1250 75.4455 .7431 .8748
DP18 9.6000 81.4256 .4724 .8839
DP19 9.5000 82.6667 .2922 .8904
DP20 9.3750 78.4455 .6468 .8787
DP21 9.4250 80.4558 .5215 .8825
Reliability Coefficients
N of Cases = 40.0 N of Items = 21
Alpha = .8883
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN UJI ASUMSI PENELITIAN
1. Uji Normalitas
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
BDI KALORI JADWAL
N 40 40 40
Mean 15.0250 83.1500 6.1255 Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 9.41763 36.70852 1.11178
Absolute .193 .083 .209
Positive .193 .083 .209
Most Extreme Differences
Negative -.144 -.079 -.156
Kolmogorov-Smirnov Z 1.223 .526 1.322
Asymp. Sig. (2-tailed) .101 .944 .061
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Uji Homogenitas
Oneway Test of Homogeneity of Variances
BDI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.046 1 38 .831
ANOVA
BDI
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 96.386 1 96.386 1.089 .303
Within Groups 3362.589 38 88.489
Total 3458.975 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Uji Linearitas
Means Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
BDI * JADWAL 40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
Report
BDI
JADWAL Mean N Std. Deviation
5.00 13.1250 8 9.28036
5.33 15.8333 6 12.60820
5.67 16.5000 8 7.23089
6.00 11.5000 4 6.02771
6.33 11.0000 2 2.82843
6.67 9.0000 2 .00000
7.00 31.0000 3 11.00000
7.67 17.7500 4 5.73730
8.00 9.0000 1 .
9.00 5.0000 2 .00000
Total 15.0250 40 9.41763
ANOVA Table
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
BDI * JADWAL -.021 .000 .598 .358
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
BDI * JADWAL
Between Groups (Combined) 1237.517 9 137.502 1.857 .098
Linearity 1.587 1 1.587 .021 .885
Deviation from Linearity
1235.930 8 154.491 2.086 .069
Within Groups 2221.458 30 74.049
Total 3458.975 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN UJI HIPOTESIS PENELITIAN
1. T-Test Group Statistics
KALORI N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
patuh 11 17.5455 8.71050 2.62631 BDI
tidak patuh
29 14.0690 9.64340 1.79073
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
BDI Equal variances assumed
.046 .831 1.044 38 .303 3.4765 3.33104 -3.26685 10.21983
Equal variances not assumed
1.094 19.922 .287 3.4765 3.17872 -3.15587 10.10885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Uji regresi Linear Non Linear
Curve Fit
MODEL: MOD_1.
Independent: JADWAL
Dependent Mth Rsq d.f. F Sigf b0 b1
b2
BDI QUA .077 37 1.53 .229 -70.572 26.5963 -
1.9965
BDI
JADWAL
10987654
50
40
30
20
10
0
Observed
Quadratic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI