Upload
vankhanh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab pada
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
Ahmad Faliti Yunus
NIM : 0025018600
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H./2009 M.
Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab pada
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Ahmad Faliti Yunus
NIM: 0025018600
Di bawah bimbingan:
Agus Rifai, S.S, M.Ag
NIP. 150 289 482
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H./2009 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab
pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta telah diujikan dalam
sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 08 September 2009. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Perpustakaan (S.IP) pada program studi Ilmu Perpustakaan
Jakarta, Januari 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan,
Drs. Rizal Saiful Haq, M.A Pungki Purnomo, M.LIS
NIP. 780 005 380 NIP. 150 295 486
Penguji I Penguji II
Drs. Kailani Eryono, M.M Agus Rifai, M.Ag
NIP. 150 050 930 NIP. 150 289 482
No : Istimewa Jakarta, 17 Maret 2009
Lamp : 1 (satu) Bundel Hal : Pengajuan Judul Skripsi
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ahmad Faliti Yunus
Nim : 0025018600
Fak/Jur : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan dan informasi
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul :
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BERBAHASA ARAB PADA
PERPUSTAKAAN UMUM ISLAM IMAN JAMA
Sebagai bahan pertimbangan, saya sertakan : 1. Outline
2. Isi Bab I (pendahuluan) 3. Daftar Pustaka sementara
4. Surat Perpanjangan Studi
Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan pertimbangan Bapak. Besar harapan saya untuk disetujui pengajuan judul ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ketua Jurusan Yang Mengajukan,
Drs. Rizal Saiful Haq, MA Ahmad Faliti Yunus
NIP.780.005.380 0025018600
No : Istimewa Jakarta, 16 Maret 2009 Lamp : 1 (satu) Bundel
Hal : Pengajuan Judul Skripsi
Kepada Yth, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Desi Sofyani
Nim : 0025018607
Fak/Jur : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan dan informasi
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul :
PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN
UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sebagai bahan pertimbangan, saya sertakan :
5. Outline 6. Isi Bab I (pendahuluan)
7. Daftar Pustaka sementara 8. Surat Perpanjangan Studi
Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan pertimbangan
Bapak. Besar harapan saya untuk disetujui pengajuan judul ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ketua Jurusan Yang Mengajukan,
Drs. Rizal Saiful Haq, MA Desi Sofyani
NIP.780.005.380 0025018607
SURAT PERNYATAAN
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Faliti Yunus
NIM : 10025018600
Fak / Jur : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
Judul Skripsi : Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab Pada Perpustakaan
Masjid Istiqlal Jakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa keterlambatan menyerahkan skripsi
setelah sidang skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2009 karena
mengantar adik ipar saya ke Rumah Sakit untuk menjalani check up yang
dilakukan setiap dua kali dalam seminggu terhitung mulai tanggal tanggal 15
Oktober 2009 sampai dengan menjalani operasi pada tanggal 1 Desember 2009.
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 02 Maret 2010
Ahmad Faliti Yunus
NIM 10025018600
SURAT PERNYATAAN
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Desi Sofyani
NIM : 10025018607
Fak / Jur : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
Judul Skripsi : Pelestarian Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa keterlambatan menyerahkan skripsi
setelah sidang skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2009 karena
mengantar adik saya ke Rumah Sakit untuk menjalani check up yang dilakukan
setiap dua hari sekali dalam seminggu terhitung mulai tanggal tanggal 15 Oktober
2009 sampai dengan menjalani operasi pada tanggal 1 Desember 2009.
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 02 Maret 2010
Desi Sofyani
NIM 10025018607
ABSTRAK
AHMAD FALITI YUNUS
Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab Pada Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta dalam penentuan tajuk utama nama pengarang Arab sudah sesuai
atau belum dengan pedoman yang digunakan, mengetahui pembuatan deskripsi
bibliografi buku berbahasa Arab, dan juga dapat menentukan sistem transliterasi
alih tulisan Arab Latin. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yakni
penelitian studi perpustakaan dan penelitian lapangan. Dari hasil penelitian
lapangan dengan cara observasi dan wawancara, penulis menentukan bahwa
pengolahan bahan pustaka berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal
Jakarta belum kosisten dalam menggunakan pedoman yang digunakan.
Dalam hal penentuan tajuk nama pengarang Arab Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta belum konsisten dan belum sesuai dengan pedoman yang
digunakan. Pada klas 2x0 tingkat kesalahan 0,4% dari 10 deskripsi, klas 2x1 tingkat kesalahan 0,26% dari 13 deskripsi, pada klas 2x2 tingkat kesalahan 0,56%
dari 14 deskripsi, pada klas 2x3 tingkat kesalahan 0,2% dari 10 deskripsi, pada klas 2x4 tingkat kesalahan 0,75% dari 15 deskripsi, pada klas 2x5 tingkat
kesalahan 0,27% dari 9 deskripsi, pada klas 2x6 tidak terdapat kesalahan, pada klas 2x7 tingkat kesalahan 0,03% dari 3 deskripsi, pada klas 2x9 tingkat kesalahan
1,89% dari 21 deskripsi.
Dalam hal transliterasi Huruf ث (sa) jumlah huruf 12 tingkat kesalahan
83%, huruf ج (ja) jumlah huruf 26 tingkat kesalahan 77 %, huruf ح (ha) jumlah
huruf 131 tingkat kesalahan 60 %, huruf د (dal) jumlah huruf 193 tingkat
kesalahan 1 %, huruf ذ (zal) jumlah huruf 6 tingkat kesalahan 33 %, huruf ز (zai)
jumlah huruf 28 tingkat kesalahan 36 %, huruf ش (syin) jumlah huruf 40 tingkat
kesalahan 25 %, huruf ص (sad) jumlah huruf 37 tingkat kesalahan 59 %, huruf
jumlah huruf (tho ) ط jumlah huruf 12 tingkat kesalahan 75 %, huruf (dad) ض
tingkat kesalahan 84 %, huruf ظ (zho) jumlah huruf 4 tingkat kesalahan 75 %,
huruf ظ (gain) jumlah huruf 13 tingkat kesalahan 62 %, huruf و (wau) jumlah
huruf 126 tingkat kesalahan 2 %, huruf ى ( ya) jumlah huruf 285 tingkat
kesalahan 1,05 %.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai persyaratan
untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan. Segala keberhasilan dan suka
duka dalam menyelesaikan skripsi ini adalah pemberian-Mu yang tiada tara.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW., yang senantiasa membimbing umatnya menuju jalan yang
lurus.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa tidak sedikit mengalami
hambatan dan rintangan terutama karena keterbatasan kemampuan penulis, waktu
dan buku-buku referensi yang tersedia. Namun berkat bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan.
Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd. Chair., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2. Bapak Drs. Rizal Saiful Haq. MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
3. Bapak Pungki Purnomo M.LIS , selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,
4. Bapak Agus Rifa’i, S.S, M.Ag, selaku pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan petunjuk dan
pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini,
5. Segenap dosen jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
6. Bapak Drs. H. M. Kailani Eryono, MM. Selaku Direktur Pelaksana, serta
semua staf Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,
7. Ayah dan ibunda tercinta, H. Yahya dan Hj. Rusmiati yang banyak berjasa
dalam mengasuh, mendidik dan membimbing penulis dengan sabar dan
kasih sayang sejak lahir, serta selalu mendoakan dalam penyelesaian skripsi
ini,
8. Istriku tercinta, Desi Sofyani yang telah memberikan doa dan dukungan
untuk sama-sama dalam penyelesaian skripsi ini,
9. Keluarga besar H. Usman (kakekku), adik-adikku, “aung” makasih buat
dandanin komputernya yang sering rusak, cang aji dan cing ajiku di Meruya
yang selalu memberikan dorongan dengan penuh keikhlasan agar penulis
selalu optimis dalam penyelesaian skripsi ini,
10. Ayah dan mama H. A. Sahlani dan Hj. Mulyati (mertuaku), adik-adikku,
nana, ulfah, ana dan aa’, terimakasih atas doa, dorongan dan masukan yang
kalian berikan untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan ’00 yang telah
banyak memberikan dorongan dan dukungannya, khususnya Niswati
Fatimah dan Azmi, Nuni Hadiyati, Ani Listianingsih,
Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Ucapan terimakasih ini diiringi
doa penulis, semoga Allah SWT., membalas amal kebaikan seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, Aamin.
Karena berbagai keterbatasan penulis, skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
namun begitu tidak berlebihan jika penulis masih berharap bahwa skripsi ini ada
manfaatnya khususnya bagi penulis sendiri.
Jakarta, November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................................
v
DAFTAR TABEL................................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................
1
B. Rumusan dan Batasan Masalah...................................................................
3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................
4
D. Metode Penelitian........................................................................................
4
E. Sistematika Penulisan..................................................................................
6
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka.........................................................
7
B. Deskripsi Bibliografi Buku............................................................................
8
C. Penentuan Bentuk Tajuk Pengarang..............................................................
9
1. Penentuan Tajuk
Kepengarangan..............................................................10
a. Pengertian Tajuk Kepengarangan......................................................
10
b. Berbagai Jenis Kepengarangan.........................................................
11
c. Cara menentukan Tajuk Pengarang..................................................
11
d. Pedoman Penentuan.........................................................................
13
2. Penentuan Nama Pengarang dan Kata Utama Arab.............................
21
a. Asal Usul Nama Arab......................................................................
22
b. Pola Umum Nama Arab...................................................................
26
D. Sistem Alih Tulisan dalam Katalogisasi Berbahasa Arab...................
28
1. Pengertian Transliterasi...................................................................
28
2. Pedoman Transliterasi......................................................................
29
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN MASJID ISTIQLAL
JAKARTA
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta .............................
31
B. Visi dan Misi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.................................
32
C. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.........................
32
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta........................
34
E. Kerjasama dan Lingkup Kegiatan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta..
35
F. Koleksi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta...........................................
38
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data...........................................................................................
41
1. Penentuan Tajuk Nama Pengarang Arab...............................................
42
2. Transliterasi...........................................................................................
55
B. Analisis......................................................................................................
66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
70
B. Saran............................................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
72
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 No. Klasifikasi 2x0……………………………………………….. 42
2. Tabel 2 No. Klasifikasi 2x1………………………………………………... 43
3. Tabel 3 No. Klasifikasi 2x2……………………………………………….. 45
4. Tabel 4 No. Klasifikasi 2x3……………………………………………….. 47
5. Tabel 5 No. Klasifikasi 2x4……………………………………………….. 48
6. Tabel 6 No. Klasifikasi 2x5……………………………………………….. 50
7. Tabel 7 No. Klasifikasi 2x6……………………………………………….. 51
8. Tabel 8 No. Klasifikasi 2x7……………………………………………….. 52
9. Tabel 9 No. Klasifikasi 2x9……………………………………………….. 53
10. Tabel 10 Alih tulisan Arab-Latin ..................................................………... 56
11. Tabel 11 Penentuan tajuk………………………………………………..…. 66
12. Tabel 12 transliterasi………………………………………………..……… 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sebagai suatu sistem informasi berfungsi menyimpan
pengetahuan dalam berbagai bentuk dokumen serta pengaturan sedemikian rupa
sehingga informasi yang diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan
tepat. Makin besar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan semakin perlu pula
pemberian ciri (characterization) kepada semua dokumen melalui proses analisis
yang dalam kegiatan perpustakaan disebut katalogisasi. Dalam proses ini setiap
dokumen dibuatkan wakilnya yang disebut entri katalog. Setiap entri memuat
deskripsi bibliografi yang mencantumkan ciri-ciri dokumen, seperti : pengarang,
judul dan subyek, ciri fisik dan ciri lainnya1
Perkembangan bahan pustaka mengalami perluasan yang meliputi koleksi
buku, jurnal, majalah, koran, kaset, CD, Mikrofilm, dan mikrofiche. Katalog
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aspek bibliografis dan isi
sebuah dokumen. Artinya pengolahan bahan pustaka atau katalogisasi adalah
sebuah proses penelaahan dan pengolahan keterangan dan hal-hal penting dari
bahan pustaka menjadi katalog2.
Bahan-bahan pustaka diwakili dalam katalog atau daftar lain oleh entri-
entri untuk memberi informasi yang lengkap tentang bahan-bahan apa yang ada
tentang subjek tertentu dalam perpustakaan.
1 Muh Kailani Er, Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam : Adaptasi dan
perluasan DDC Seksi Islam (Jakarta: Puslitbang Lektur Agama Badan Litbang Agama
Departemen Agama, 1999), h. 1. 2 Muh Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka, cet. 2 (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h.3.
Bahan pustaka berbahasa arab menggunakan tulisan Arab yang sangat
berbeda bentuk dan sifatnya dengan tulisan Latin. Oleh karena itu dalam
penyusunannya di rak tidak bisa diatur bersama-sama dengan buku bertulisan
Latin, jadi penyusunannya harus terpisah, hal ini untuk memudahkan penyusunan
dan pembuatan katalog dan juga untuk memudahkan pencarian informasi yang
dibutuhkan.3
“Dalam katalogisasi buku berbahasa arab seringkali dijumpai kesulitan-
kesulitan dalam pengumpulan data bibliografis yang perlu dicantumkan dalam
katalog. Kesulitan terutama berasal dari tipografi cetakan buku-buku lama dengan
ciri antara lain : kadang-kadang halaman judul tidak jelas, banyak buku
berhalaman judul dengan berbagai judul karya serta pengarang yang berbeda-
beda, nama penerbit dan tempat terbit maupun tahun terbit sering kali tersembunyi
atau bahkan tidak terdapat di dalamnya.”4
Pembuatan katalog pada dasarnya adalah sebagai berikut : setiap bahan
informasi, apakah itu berupa buku atau bentuk fisik lainnya, akan dibuatkan
uraian singkat yang disebut entri katalog. Setiap bahan pustaka dibuatkan entri
katalog menurut peraturan-peraturan yang standar. Entri-entri inilah yang akan
disususun menjadi katalog5.
“Katalog sangat berarti dalam sarana temu kembali informasi, apabila
tepat aspek bibliografisnya maupun isi. Setiap bahan pustaka yang dimiliki
perpustakaan dalam katalog diwakili oleh entri atau-entri-entri subyek untuk
memberi informasi yang lengkap tentang bahan pustaka yang ada tentang subyek
tertentu dalam perpustakaan. Jadi entri subyek merupakan alat penelusuran
(retrieval Device) yang penting dalam perpustakaan guna memungkinkan
pembaca dan petugas perpustakaan menemukan dengan cepat bahan-bahan
diperlukan tentang subyek-subyek tertentu.”6
3 M Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, cet. 3(Jakarta: Kerjasama Pusat
Pendidikan Islam Indonesia dan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1991), h.
4. 4 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab.h.4
5 Mastini Hardjoprakoso, Daftar Tajuk Subjek untuk Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan
Nasional, 1995), h. V. 6 Kaelani Eryono, Daftar Tajuk Subyek Islam, h. 3-4.
Dengan demikian permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
beberapa bagian, yang pertama yaitu terletak pada penentuan kata utama nama
arab (pengarang) seperti yang dikatakan Omoerha Sebagai berikut ” yang menjadi
masalah nama dalam katalogisasi buku berbahasa arab adalah memilih kata
utama dari unsur-unsur tajuk dari nama pengarang, masalah ini merupakan
sumber perbedaan pendapat diantara para pengkatalog.7
Dari sajian diatas, khususnya mengenai katalogisasi berbahasa arab, hal ini
menarik perhatian penulis untuk menyentuh permasalahan apa yang terjadi di atas,
khususnya mengenai katalogisasi berbahasa arab, karena di dorong rasa tertarik
penulis kepada yang demikian,yaitu katalogisasi berbahasa arab, maka penulis
berkeinginan untuk mengambil subyek penelitian mengenai ” Pengolahan Bahan
Pustaka Berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta” .
B. Rumusan dan Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak terlalu lebar dan
meluas, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah-masalah yang
berkaitan dengan katalogisasi deskriptif, dengan penekanan pada penentuan tajuk
nama pengarang Arab dan transliterasi.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sudah
sesuaikah pembuatan katalog buku-buku berbahasa Arab di Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta khususnya dalam menentukan tajuk nama pengarang Arab dengan
pedoman yang digunakan? dan apakah transliterasi sudah konsisten dengan
pedoman yang digunakan?
7 Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h. 3.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui penentuan tajuk utama nama pengarang pada bahan pustaka
berbahasa Arab.
2. Mengetahui pembuatan deskripsi bibliografi bahan pustaka berbahasa
Arab.
3. Dapat menentukan sistem tranliterasi alih tulisan Arab-Latin
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang katalogisasi, terutama dalam
katalogisasi berbahasa arab.
2. Untuk memberikan masukan kepada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
dalam katalogisasi berbahasa Arab, sehingga koleksi yang disediakan
dapat bermanfaat bagi para pengguna dalam memenuhi kebutuhan
informasi.
3. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lain yang akan
meneliti pembahasan yang sama.
D. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
sebagai berikut :
1. Sumber Data
a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan yang terdiri dari
buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan
masalah katalogisasi berbahasa arab.
b. Data primer yaitu data yang bersumber dari katalog buku-buku berbahasa
Arab yang terdiri dari judul buku, nama pengarang,nama penerbit, tahun
terbit, tempat terbit dan jumlah halaman.
2. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
data-data atau informasi adalah :
a. Library Research (Riset Perpustakaan)
Dalam riset perpustakaan peneliti melakukannya dengan
mempelajari buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel dengan
maksud untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang
akan dibahas dalam skripsi ini.
b. Field Reserch (Penelitian Lapangan)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara
langsung dari objek penelitian yaitu :
1. Obsevasi : penulis mengamati secara langsung untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
2. Wawancara : penulis mengambil informasi secara mendalam mengenai
pengolahan bahan pustaka berbahasa arab pada Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta, dimana objek wawancara adalah kepala perpustakaan,
pustakawan, dan elemen-elemen yang lain yang terlibat dalam
permasalahan diatas.
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, penulis akan menguraikan secara
sistematis tiap bab. Skripsi ini dibagi dalam lima bab, diantaranya yaitu :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penellitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi pengertian pengolahan bahan pustaka, deskripsi
bibliografi buku, penentuan bentuk tajuk pengarang, dan sistem
alih tulisan dalam katalogisasi berbahasa arab.
BAB III Gambaran Umum Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Bab ini berisi sejarah singkat, visi dan misi, fungsi dan tujuan,
struktur organisasi, kerjasama dan lingkup kegiatan, serta koleksi
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
BAB IV Hasil Penelitian
Bab ini berisi penyajian data penentuan tajuk dan penyajian data
transliterasi pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, serta
analisis penentuan tajuk dan transliterasi.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka
Kata perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang mendapat
imbuhan per dan an sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka.
Sedang bahan pustaka adalah wadah informasi, dapat berupa buku dan non buku.
Buku adalah hasil rekaman informasi yang tertulis atau tercetak, seperti buku teks
atau monografi, majalah, brosur, dan lain-lain. Sedang non buku adalah hasil
rekaman informasi berupa suara atau gambar pada pita, film dan lain-lain.8
Perpustakaan merupakan lembaga pengelola informasi yang mencakup
tiga kegiatan utama yaitu : menghimpun, mengolah, dan memberdayakannya
untuk dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai. Sebuah perpustakaan dikatakan
baik, apabila memenuhi persyaratan seperti : (a) dikelola menurut standar
pengelolaan perpustakaan, (b) semua sumber informasi yang dimiliki
dimanfaatkan oleh banyak orang secara optimal, dan (c) Dapat memberikan nilai
tambah bagi penduduk disekitarnya. 9
Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok guna
mengatur koleksi yang ada agar siap pakai dan berdaya guna secara optimal, jika
membicarakan bahan pustaka, ruang lingkup yang dibahas meliputi katalogisasi
deskriptif dan katalogisasi subjek. Tetapi dalam hal ini pembahasan lebih
diprioritaskan pada katalogisasi deskriptifnya saja.
Katalog atau katalogus adalah daftar buku yang dimiliki satu atau beberapa perpustakaan yang disusun menurut sistem tertentu. Dalam katalog
8 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,
1991), h. 32. 9 Soeyono Trimo,Pengantar Ilmu Dokumentasi (Bandung: Remaja Karya, 1987), h. xi.
dicantumkan hal-hal penting yang diperkirakan digunakan orang dalam menelusur
suatu bahan pustaka dan informasi yang terkandung didalamnya, baik mengenai fisik maupun isi bahan pustaka tersebut, seperti nama pengarang, judul buku,
penerbit, dan subjek yang terkandung didalamnya. Jadi pengolahan bahan pustaka atau katalogisasi adalah proses penelaahan dan pengolahan keterangan dan hal-hal
penting dari bahan pustaka menjadi katalog.10
Katalog diharapkan memberikan gambaran tentang buku yang diproses,
baik dari aspek bibliografis, isi yang terkandung didalamnya, tempat penyimpanannya di perpustakaan, maupun keterangan lain yang dianggap
penting. Katalog sangat penting artinya bagi suatu perpustakaan. Itulah sebabnya
sekalipun masih dalam bentuk yang amat sederhana, perpustakaan-perpustakaan
yang lampau menyediakan katalog. Pada perpustakaan Baitul Hikmah di Baghdad
(sekitar abad 10 M misalnya, katalog yang berupa daftar nama-nama buku yang
ditempelkan pada dinding-dinding rak yang menunjukkan isi rak tersebut.11
B. Deskripsi Bibliografi Buku Berbahasa Arab.
Bahan pustaka berbahasa Arab mempunyai ciri khas pada setiap tulisan
Arabnya, terkadang jenis tulisan Arab yang digunakan pada setiap bahan pustaka
berbahasa Arab berbeda bentuk jenis dan tulisan, dan terkadang tulisan Arab pada
suatu bahan pustaka tidak menggunakan harokat (tanda baca), seperti yang
terdapat pada tulisan Arab klasik. Oleh sebab itu diperlukan ketelitian dan kehati-
hatian dalam pengolahan bahan pustaka berbahasa Arab tersebut dan juga dan
juga pustakawan harus lebih bisa memahami dan menguasai bahasa Arab12
.
Buku-buku berbahasa arab cetakan lama banyak yang masih
menggunakan perwajahan manuskrip tipografi. Sebagai konsekuensi, banyak
buku cetakan lama tanpa mempunyai halaman judul seperti yang dijumpai
sekarang, bahkan banyak diantaranya tanpa mempunyai halaman judul sama
sekali. Terkadang judul dijumpai pada permulaan teks (isi) buku. Dan seringkali
terdapat pada halaman terakhir buku (colophon). Nama pengarang sering kali
dijumpai pada halaman pendahuluan terutama pada karya-karya tafsir
(commentary) (Omoerha, 1973: 5).13
10
Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka ( Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h. 2-3. 11
Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab ( Jakarta: Kerjasama Pusat
Perpustakaan Islam Indonesia dan Penerbit Universitas Indonesia, 1991), h.1. 12
Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h.64 13 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h. 64.
Dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa arab ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan, yang pertama yaitu menentukan halaman judul,
sebagaimana yang telah tertulis diatas yaitu banyak dari buku-buku berbahasa
Arab cetakan lama banyak diantaranya tidak mempunyai halamn judul dan
terkadang judul terdapat pada halaman terakhir, bahkan diantaranya tidak
mempunyai halaman judul sama sekali, hal itu sangat berbeda sekali dengan buku
berbahasa Arab cetakan sekarang, dikarenakan buku berbahasa Arab cetakan lama
pada waktu itu belum ada keseragaman dan ketentuan khusus yang mengatur
tentang tata cara penulisan buku berbahasa Arab.14
Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan buku-buku berbahasa Arab
menjadi faktor kedua dalam deskripsi bibliografi buku bahasa Arab, diantaranya
yaitu: penerbit, percetakan, dan pihak yang membiayai penerbitan serta penyalur
hasil terbitan.15
Dalam deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa setiap data mengenai deskripsi yang akan diolah semuanya
tidak terdapat pada halamannya tetapi pada halaman lain, misalnya judul kadang-
kadang terdapat pada halaman akhir dan bahkan tidak terdapat halaman judul
sama sekali, begitu juga dengan menentukan pengarang, penerbit, tempat terbit,
tahun terbit. Dan oleh sebab itu diperlukan pustakawan yang memahami dan
menguasai bahasa Arab dengan segala ketelitiannya untuk mengolah buku-buku
berbahasa Arab16
.
14
Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h.68 15
Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab. h. 67 16 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h.4
C. Penentuan Bentuk Tajuk Pengarang
Dalam katalogisasi deskriptif, nama pengarang merupakan salah satu
unsur yang sangat penting dalam penyusunan katalog bahan pustaka yang
terkumpul di perpustakaan atau di toko-toko buku ditulis oleh berbagai pengarang
yang mempunyai latar belakang pengetahuan, asal bangsa, bahasa, suku, ras dan
kebudayaan yang berbeda-beda. Perbedaan itu berimplikasi terhadap bentuk-
bentuk nama yang berbeda-beda pula. Yang menjadi fenomena disini adalah
bagaimana dari berbagai bentuk nama yang berbeda-beda itu dapat dikemas dalam
sebuah ketentuan atau aturan sehingga memudahkan dalam penelusuran
informasi17
.
1. Penentuan Tajuk Kepengarangan
a. Pengertian Tajuk Kepengarangan.
Dalam deskripsi katalog, dikenal adanya istilah tajuk entri utama dan tajuk
entri tambahan. Tajuk menurut istilah perpustakaan memiliki arti sebagai induk
karangan (yang bertanggung jawab terhadap suatu karangan) yang bisa terdiri dari
nama pengarang perseorangan, nama lembaga, atau nama pertemuan, seperti :
seminar, lokakarya, simposium dan sejenisnya. Tentunya kita berusaha ingin
mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap isi buku yang kita baca itu,
dapat juga kita memberikan pujian, penghargaan, kritikan atau kecaman18
.
Orang yang bertanggung jawab terhadap suatu karangan/intelektual dan
atau artistik dari buku. Itulah yang disebut pengarang. Jadi dalam pengertiannya
pengarang meliputi ilustrator, penyadur, penafsir dan penyair atau penulis syair,
17
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h.3 18
Dadan Darusman, “Permasalahan Katalogisasi Deskriptif Kitab Kuning pada
Perpustakaan di Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2005), h.26
penulis buku fiksi maupun buku non fiksi, kemudian, orang yang terlibat dalam
penulisan buku tetapi dia bukan termasuk pengarang adalah penterjemah, editor
(penyunting), penulis kata pendahuluan, pengumpul karangan dan pemberi kata
sambutan19.
Keberadaan pengarang dalam sebuah literatur dan penelusuran informasi
sangat penting. Peran dan fungsi pengarang sangat mempengaruhi dalam
penyusunan katalog. Adapun fungsi pengarang sebagai berikut :
1) Orang yang bertanggung jawab terhadap karya tulisan, isi intelektual atau
artikel,
2) Untuk menyusun tajuk yang sama dari karya-karya seseorang pengarang.
3) Mengetahui karya apa saja dari seseorang pengarang yang ada di
perpustakaan.
4) Bisa dibuat tajuk entri utama maupun entri tambahan nama pengarang.
5) Bisa dibuat referens.20
b. Berbagai jenis Kepengarangan
Yang dimaksud dengan tajuk (heading) adalah kata-kata pertama yang
terdapat dalam entri katalog sebagai dasar penyusunan katalog. Untuk
menentukan tajuk nama orang, bahan pustaka kita tinjau menurut
kepengarangannya (authorship). Analisa ini menghasilkan bermacam-macam
karya pengarang yaitu : karya pengarang tunggal, karya pengarang ganda, karya
editor, karya anonim, karya kumpulan, dan karya campuran21
.
c. Cara Menetukan Tajuk Nama Pengarang
Cara menentukan tajuk nama pengarang ini merupakan peraturan-
peraturan untuk menentukan tajuk, dimana deskripsi bibliografis di masukkan ke
dalam suatu katalog atau daftar lain. Adapun cara menentukan tajuk untuk nama
pengarang sebagaimana dikatakan M Kailani Eryono berikut ini22
:
19
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka, h.32 20
Darusman, Permasalahan Katalogisasi Deskriptif, h.27 21
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka.h.32-33 22
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka, h. 32-35.
1) Untuk buku yang mempunyai pengarang tunggal tajuk
kepengarangannya ditentukan pada pengarang tersebut.
2) Buku yang mempunyai pengarang ganda tidak lebih dari tiga tajuk
ditentukan pada nama pengarang yang disebut pertama, kecuali ada
pengarang utama yang lebih berhak atas kepengarangan buku tersebut.
Dimana pun pengarang utama lebih berhak untuk ditempatkan sebagai
tajuk entri utama.
3) Buku yang berpengarang ganda lebih dari tiga tajuk entri utama pada
judul dengan tajuk entri tambahan nama pengarang sebanyak tiga.
4) Buku yang mempunyai karya editor (penyunting) tajuk ditentukan
pada judul karya jika nama pengarang disebut. Jika nama pengarang
disebut, tajuk ditentukan pada nama pengarang atau judul sesuai
ketentuan yang tercantum pada 1, 2, dan 3. yang disebut terakhir
menjadi karya campuran.
5) Buku dengan karya anonim tajuk ditentukan pada judul, kecuali jika
nama anonim lebih dikenal dalam karya-karyanya.
6) Buku dengan karya kumpulan,tajuk ditentukan pada judul jika ada
judul kolektif.
7) Pada karya campuran ada dua macam pengarang yaitu, nama
pengarang disebut, dan nama pengarang yang tidak disebut. Untuk
pengarang yang disebut tajuk disebutkan sesuai ketentuan pada 1, 2,
dan 3, sedangkan untuk pengarang yang tidak disebut namanya
tajuknya ditentukan pada judul.
d. Pedoman Penentuan
Kata utama dalam katalogisasi deskriptif sangat penting, maka dari
itu kata utama menentukan dalam jajaran abjad dan sarana pertama bagi
pemakai perpustakaan dalam penelusuran informasi melalui nama pengarang.
Seandainya tidak ada peraturan atau pedoman untuk menentukan kata utama,
tentu akan menyulitkan bagi para pemakai perpustakaan dalam menelusur
informasi, maupun dalam pekerjaan katalogisasi23
.
Untuk penentuan kata utama diperlukan peraturan-peraturan
khusus bagi bangsa yang berbeda unsur dan pola namanya. Untuk nama-nama
Arab diperlukan peraturan tersendiri, karena nama Arab mempunyai unsur dan
pola yang berbeda dengan nama bangsa lain.
Di antara peraturan-peraturan kata utama yang telah ada untuk
nama arab ialah:
a. American Library Association Cataloging Rules for Author and Title
Entries, Chicago: ALA, 1949 (selanjutnya disebut ALA)
b. Mahmud Sheniti. ”Treatment of Arabic Names” yang dikemukakan pada
International Conference on Cataloging Principles. Paris 1961 (working
paper no.19)(selajutnya disebut Sheniti)
c. Library Association Cataloging Rules: Author and Title Entries. London:
LA, 1967. (selanjutnya disebut LA)
d. Anglo American Cataloging Rules: North American Text. Chicago:ALA,
1967 (selanjutnya disebut AACR)
23 Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka.h.31
e. M. Kailani Eryono. Masalah Penentuan Kata Utana Nama Arab Pada
Perpustakaan di Indonesia. Jakarta: JIP-FSUI, 1978. (selanjutnya disebut
Kailani)24
Agar lebih jelas peraturan-peraturan tersebut, maka akan diuraikan
sebagai berikut:
a) . Menurut ALA
Dalam peraturan ALA dibedakan nama arab sebelum dan sesudah
tahun 1900 Masehi. Nama sebelum tahun 1900 Masehi, kata utama ditetapkan
pada ism (nama diri), hal ini disebutkan dalam pasal 64 sebagaimana
dikatakan Zulfikar Zen25
berikut ini:
Enter Arabic, Persian, and Turkish writers up to about the year 1900,
living in Mohammedan countries and writing only, or predominantly in their native tongues, under the given name componded with the patronimic
(the latter preceded by the word ”ibn” i. e. ”brotherof”)as well as with the surname and nick name, usually derived from place of birth or
residence(nisbah), accupation, physical peculiarities, etc.
( Bagi penulis Arab, Parsi, dan Turki sampai kira-kira tahun 1900, yang hidup di negara-negara Islam dan menulis sebagian besar dalam bahasa
asli mereka, kata utama ditentukan pada nama kecil (nama diri) digabung
dengan nama keturunan (yang terakhir didahului dengan kata ”ibn” ,yaitu
”anak dari”:dalam hal tertentu ”akhu”, yaitu ”saudara kandung dari”),
semuanya itu ditambah dengan nama keluarga nama julukan yang
biasanya berasal dari tempat kelahiran atau tempat tinggal seseorang
(nisbah), pekerjaan, kelainan fisik (jasmani), dan lain sebagainya.
Acuan dibuat dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama.
b). Menurut Sheniti
Mahmud Sheniti dalam kertas kerjanya pada Konferensi Internasional
tentang prinsip-prinsip katalogisasi di Paris tahun 1961, mengemukakan bahwa
24
Darusman, Permasalahan Katalogisasi Deskriptif, h.59 25
Zulfikar Zen,”Penyusunan Daftar Nama Pengarang Arab untuk Perpustakaan di
Indonesia” (Skripsi S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia, 1982), h.25-26.
untuk nama pengarang Arab kuno kata utamanya harus pada bagian nama yang
paling dikenal. Hal ini sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen26 sebagai berikut:
Old Arabic authors should be entered under the best known part of the
name, known as shuhra. This is frequently a nisba. It may be ascertained from arabic works of reference and from standard histories of arabic
literature.
( Bagi pengarang Arab kuno kata utama ditentukan pada bagian nama
yang paling dikenal, yang disebut Shuhra. Seringkali nama ini adalah
suatu Nisba. Hal ini dapat diketahui dari buku referens Arab dan dari buku
standar sejarah kesusastraan Arab).
Untuk nama-nama Arab modern, kata utama ditentukan pada bagian akhir
nama itu, hal ini dikatakannya sebagai berikut:
Modern Arabic names ....the structure of names varies in different Arabic
speaking countries. Often the traditional stucture of the Arabic name is
abandoned, and names consist of a personal name followed by one or two
others elements, the first of which usually the father’s name, while the
second may be the name of the grandfather or may be a nisba...Entry
element...last part of the name. (Nama-nama Arab modern...pola nama di negara-negara yang berbahasa
Arab berbeda-beda. Seringkali pola nama arab tradisional ditinggalkan dan nama-nama itu hanya terdiri dari nama diri diikuti satu atau dua unsur lain,
yang pertama biasanya nama ayah dan yang kedua mungkin nama kakek, ataau mungkin juga nisba... kata utama... ditentukan pada bagian akhir dari
nama itu). Pengecualian dibuatkan bilamana pengarang tersebut diketahui lebih
dikenal pada bentuk nama lain. Dikatakannya sebagai berikut:
Exceptions. The Shuhra or the best known name should be taken as entry
element when it exist.
Pengecualian. Shuhra atau nama yang paling dikenal harus dijadikan kata
utama.
c). Menurut LA27
Dalam pasal 52 LA dikatakan:
Arabic and other writers living in Mohammedan countries and following
mohammedan practice, are to be entered under the personal name, followed by the
names expressing relationship ( coumpounded with abu, ibn, etc.) and by any
special names or from some circumstance connected with his life and character....references are to be made from each of the various names.
26
Zen, Penyusunan daftar Nama Pengarang, h. 28-29. 27
M. Kailani Eryono, “Masalah Penetuan Kata Utama Arab Pada Perpustakaan di
Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, 1978), h. 35.
Bagi penulis arab dan penulis lainnya yang hidup di negara-negara Islam dan
menjalankan ajaran Islam kata utama ditentukan pada nama diri, diikuti nama-nama yang menunjukkan hubungan kekeluargaan ( digabungkan dengan kata abu,
ibn, dan lain sebagainya) dan dengan berbagai nama khusus, atau dalam hal-hal tertentu dihubungkan dengan kehidupan dan wataknya... Acuan dibuatkan dari
tiap-tiap unsur nama itu. Dengan demikian kata utama nama Arab ditetapkan pada nama diri (ism).
Sedangkan acuan dibuatkan dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama.
d). Menurut AACR
Dalam AACR disebutkan bahwa kata utama nama Arab ditentukan pada
nama yang paling dikenal, untuk mengetahuinya digunakan beberapa sumber
referens. Dalam hal yang meragukan kata utama ditentukan pada bagian akhir
nama tersebut. Acuan dibuat dari bagian nama lain jika diperkirakan pada bagian
itu orang akan mencarinya. Hal ini terdapat dalam pasal 54A sebagaimana
dikatakan Zulfikar Zen28
:
Enter under the element or combination of elements of the name by which
the person is the best known as determined from refence sources. In case
of doubt enter under the last element. The definite article is always lower
cased, event if it is the first word of the name not used as entry element
when reason to believe the person may be looked for under that part. Tetapkan kata utama pada satu unsur atau gabungan beberapa unsur nama
seseorang yang paling dikenal berdasarkan berbagai sumber referens.
Dalam hal yang meragukan tetapkan pada bagian nama yang akhir. Kata sandang selalu ditulis dengan huruf kecil walaupun kata sandang itu
merupakan kata pertama dalam kata utama. Acuan dibuatkan dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama, jika ada dugaan yang kuat bahwa
orang akan mencarinya pada bagian tersebut.
Dalam AACR edisi kedua (1978) peraturan ini terdapat pada pasal 22.22B.
pada prinsipnya cara penetuan kata utama Arab dalam edisi kedua ini tidak
terdapat perubahan, hanya saja jika dalam sumber-sumber referens tidak diketahui
nama yang terkenal itu, maka kata utama ditentukan pada unsur nama yang
pertama.
Untuk mengetahui unsur nama yang lebih dikenal AACR menunjukkan
beberapa sumber referens, antara lain :
28 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 30-31.
(a). Brockelman, Carl. Geschichte der Arabischen Literatur. Leiden : Brill,
1937-1942 dan 1943-1949.
(b). The Encyclopedia of Islam Leyden : Bill, 1913-1934 dan New ed.
Leiden: Brill. 1960 serta suplemen Leiden : Brill, 1938.
(c). Caetani, Leone. Onomasticon Arabicum. Roma Casa editrice Italiana,
1915.
(d). Dan lain-lain.
e). Menurut M. Kailani Eryono29
Berdasarkan kajian terhadap unsur, pola, dan peraturan penentuan kata
utama nama Arab yang pernah ada baik sebelum AACR maupun AACR sendiri,
serta didasarkan pada kenyataan yang dialami oleh beberapa perpustakaan di
Indonesia, maka M. Kailani Eryono berpendapat sebagai berikut :
Mengingat bahwa AACR adalah suatu peraturan katalogisasi yang bersifat
Internasional , maka pedoman mengenai cara penentuan kata utama nama Arab untuk perpustakaan di Indonesia dapat disusun berdasarkan AACR pasal 54
tersebut dengan suatu modifikasi. Modifikasi ini diperlukan, mengingat bahwa hanya dengan menggunakan prinsip penentuan pada bagian nama yang lebih
dikenal semata-mata, sulit untuk dilaksanakan, karena sulitnya mengenali bagian nama yang lebih dikenal dan masih langkanya sumber-sumber referens mengenai
nama-nama Arab di Indonesia.
Cara penentuan kata utama nama Arab yang diusulkan Kailani adalah
sebagai berikut :
(a) Pada prinsipnya penetuan kata utama nama Arab adalah pada bagian
nama yang lebih dikenal, sesuai dengan prinsip AACR. Bila tidak
diketahui bagian mana yang lebih dikenal tersebut.
(b) Nama yang menggunakan Laqab. Kata utama ditetapkan pada laqab
tersebut. Laqab itu dapat berupa nama keluarga, gelar profesi, nama
samaran, dan lain sebagainya.
29 Eryono, Masalah PenentuanKkata Utama Nama Arab, h. 65.
(c) Nama yang menggunakan nisbah tanpa laqab. Kata utama ditetapkan
pada nisbah tersebut. Kecuali jika diketahui bagian lain yang lebih
dikenal.
(d) Nama yang menggunakan nasab, tanpa nisbah dan laqab. Kata utama
ditetapkan pada ism (nama diri) kecuali bila diketahui bagian lain yang
lebih dikenal.
(e) Nama yang tidak menggunakan nasab, nisbah, maupun laab. Kta utama
ditetapkan pada nama yang terakhir. Acuan dibuat dari bagian nama
yang tidak dijadikan kata utama apabila perlu.
Dari lima pedoman peraturan kata utama yang dibicarakan dapat diambil
beberapa kesimpulan, terutama kelemahan masing-masing pedoman serta
kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi pengkatalog dalam menerapkan pedoman
tersebut, antara lain ialah sebagai berikut :
(1) Penentuan kata utama pada ism (nama diri), sebagaimana terdapat pada
ALA dan LA mempunyai beberapa kelemahan dan kesulitan dalam praktek
ialah30
:
(a). Terdapatnya bentuk unsur yang banyak dipakai sebagai nama diri,
akan menyulitkan penjajaran dan penelusuran kata yang banyak
digunakan ialah ”Muhammad”, ”Ahmad”, ”Abd”.
(b). Banyak memuat acuan dari bagian nama yang tidak dijadikan kata
utama, akan memperbanyak pekerjaan pengkatalog.
30 Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.35-37.
(c). Pengecualian yang dibuat ALA sangat relatif sifatnya. Perbedaan
pandangan akan terdapat di antara pustakawan dalam menetapkan
bagian yang lebih dikenal pada nama pengarang.
(d). Penentuan kata utama pada ism bagi pengkatalog memudahkan
pekerjaan, namun hasilnya tidak logis, sebab orang akan
melakukan penelusuran nama pengarang pertama kali tentu unsur
nama yamg paling dikenalnya.
(2). Penentuan kata utama nama Arab pada unsur nama yang lebih dikenal. Hal
ini terdapat pada peraturan Sheniti, AACR, dan Kailani. Penentuan sangat
logis karena seorang pemakai atau penelusur di perpustakaaan pertama-tama
ia akan mencari nama pengarang pada unsur nama yang paling mudah
diingat dan dikenalnya. Namun demikian terdapat beberapa kelemahan dan
kesulitan, diantaranya sebagai berikut31:
(a). Kemungkinan terdapat perbedaan dari beberapa sumber referens
dalam menetapkan bagian nama seseorang yang lebih dikenal.
(b). kemungkinan belum ada nama-nama pengarang tersebut dalam
beberapa sumber referens yang ditunjukan. Biasanya buku-buku
referens yang standar terbit dalam jangka waktu agak lama dan
tertentu.
(c). Khusus untuk perpustakaan-perpustakaan di Indonesia, kecuali
The Encyclopedia of Islam sumber-sumber referens nama arab
tersebut masih langka.
31 Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.39.
(3). Penentuan kata utama nama arab pada bagian nama akhir. Hal ini digunakan
untuk nama-nama arab modern. Peraturan ini seperti yang terdapat dalam
ALA, Sheniti, AACR, Kailani. Peraturan ini juga sesuai dengan pola nama
modern yang sudah disederhanakan seperti halnya nama barat. Kelemahan
dan kesulitannya ialah32:
(a). Sulitnya bagi pengkatalog untuk mengetahui batasan tahun
kelahiran seorang pengarang arab, yaitu sebelum dan sesudah
tahun 1900 (menurut ALA). Kesulitan ini terutama bagi
pengkatalog Indonesia.
(4). Penentuan kata utama nama Arab ditetapkan pada bagian nama yang lebih
dikenal, yang dibantu dengan berbagai sumber referens. Tetapi bila tidak
diketahui bagian nama yang paling dikenal tersebut akan menimbulkan
keraguan dalam menetapkannya, menurut AACR edisi pertama ditetapkan
pada bagian akhir nama tersebut. Sedangkan menurut AACR edisi kedua
ditetapkan pada nama pertama. Peraturan ini tentu sangat membantu untuk
mengambil keputusan pengkatalog, namun demikian sebagaimana telah
dijelaskan bahwa dari unsur dan pola nama arab terdapat ciri khas tertentu
bagian mana yang paling banyak dikenal33
.
Berdasarkan kajian dari unsur dan pola nama arab tersebut Kailani
membuat suatu ketentuan untuk mengatasi kesulitan jika tidak diketahui
unsur nama yang lebih dikenal. Peraturan kailani tersebut disamping
32
Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.32. 33 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 30.
menutupi kelemahan akan lengkapnya sumber referens, namun juga menuju
keseragaman katalogisasi34.
Kelemahan dan kesulitan dalam mempraktekan peraturan Kailani ialah:
(a) Untuk mengetahui unsur-unsur nama yang membentuk nama pengarang
Arab, diperlukan pengetahuan lain, terutama bahasa Arab. Ada
kemungkinan di Indonesia tenaga pengkatalog dengan pengetahuan
bahasa Arab yang mendalam masih terbatas.
(b) Pekerjaan katalogisasi yang memerlukan pengkajian terlebih dahulu
terhadap unsur-unsur nama pengarang tersebut akan banyak
menghabiskan waktu dan tenaga.
2. Penentuan Nama Pengarang dan Kata Utama Arab
Bangsa Arab adalah suatu bangsa yang berbahasa Arab, tempat tinggal
mereka meliputi seluruh daerah antara Maroko dan Irak, yaitu daerah-daerah yang
terletak di tepi laut Merah dan merupakan daerah-daerah penghubung antara
benua Asia, Afrika dan Eropa. Di sana terdapat sumber-sumber minyak yang
kaya. Mayoritas penduduk bangsa Arab memeluk Agama Islam. Pengaruh Islam
sangat kuat dalam kehidupan bangsa Arab. Agama Islam yang dibawa Nabi
Muhammad S.A.W. tahun 610 M membawa perubahan besar bagi bangsa Arab.
Yaitu perubahan dari zaman ”Jahiliyyah” kebodohan kebodohan ke zaman
kemajuan dan melahirkan peradaban yang tinggi. Pemberian nama pada setiap
anak yang dilahirkan akan disesuaikan dengan bahasa dan kebudayaan ia lahir.
Setiap bangsa akan memiliki pola yang berbeda dalam memberikan nama. Begitu
pula yang terjadi pada nama-nama Arab. Pengaruh bahasa dan agama dangat
34 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 32.
dominan dalam memberikan pola dan corak nama setiap anak yang dilahirkan. Ini
dapat dilihat dari pola nama Arab.35
a. Asal Usul Nama Arab
Dalam tata bahasa Arab36 sering dikenal dengan istilah , kata yang
menunjukkan nama orang disebut al-’Alam (ا�� ����), dapat terbagi kepada tiga unsur, yaitu: ism (nama diri), kunyah (nama yang menunjukan hubungan
kekeluargaan), dan laqab (gelar bagi seseorang, adakalanya bersifat pujian atau
celaan)
1). ‘Alam Isim (ا�� ����) tau sering dikenal dengan sebutan Ism atau nama diri
selain kunyah dan laqab. Unsur nama Ism sangat berbeda sebelum dan
sesudah kedatangan Islam. Menurut Littman, nama Arab sebelum Islam ialah :
“Arabic proper names in the pre-islamic period were varied and highly
individualized. Most of the names were taken from names of goods
worshipped be the Arabs at that period or had some religius application”.
“Nama diri Arab sebelum Islam beraneka ragam dan sangat pribadi
(individual) sifatnya, kebanyakan nama-nama diambil dari nama-nama Tuhan
yang disembah oleh orang Arab pada masa itu atau yang bersifat keagamaan”.
Sebelum datang agama Islam, Ism juga bermacam-macam bentuknya ada kalanya hanya berdasarkan hayalan semata. Pada masa itu Ism kadang-kadang
diambil dari nama binatang seperti Asad (Singa), dari tumbuh-tumbuhan seperti Hanzalah (sejenis labu), nama waktu Layla (Malam), kemudian agama Islam
menyuruh pemeluknya untuk memberikan nama yang baik dan melarang memberikan nama yang bersifat celaan, semenjak itu mulailah unsur-unsur Islam
masuk ke dalam nama-nama Arab37
. Di antara nama-nama unsur yang digunakan ialah :
a. Nama Nabi Muhammad S.A.W.
Nama Muhammad adalah sosok manusia yang menjadi tauladan bagi umat
Islam, karena dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa Nabi Muhammad itu sebagai suri
tauladan bagi umatnya. Sebagai mana dijelaskan dalam surat al-Ahzab ayat 21 :
�� ا� وا���م ا�� )21 :ا8)7اب (4� وذآ� ا� آ3��ا �01 آ�ن �/� .- ر��ل ا� أ��ة )'&% �#" آ�ن �
35
Darusman, Permasalahan Katalogisasi Deskriptif , h. 45-46. 36
Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.10. See also Al-Mawsu’at al
Arabiyat al-Muyassarat. Cairo: Daar al-Qalam, 1965. p. 1225 37 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 14.
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat
dan dia banyak menyebut Allah: (QS. Al-Ahzab : 21)
Maka nama Nabi Muhammad disebut dalam al-Qur’an paling banyak dan
sangat populer. Sehingga nama-nama yang sering dipakai adalah Muhammad atau
Ahmad. Adakalanya, unsur nama tersebut ditambah dengan unsur lain, seperti
Muhammad Nur dan sebagainya. Kenyataan sampai saat ini pun hal ini masih
tetap digunakan oleh orang-orang Islam di mana pun berada38
.
b. Nama-nama Nabi Lainnya.
Orang Islam selain mempercayai Nabi Muhammad S.A.W. sebagai utusan
Allah, mereka juga diwajibkan mempercayai nabi-nabi yang diturunkan Allah
S.W.T. sebelum Nabi Muhammad S.A.W. yang wajib dipercayai adalah 25 orang
nabi dan rasul. Jumlah nabi sebenarnya lebih dari 25, ada yang menyebutkan
jumlah nabi 114. adapun diantara nabi dan rasul tersebut adalah Nabi Adam A.S.,
Nabi Idris A.S., Nabi Nuh A.S., Nabi Hud A.S., Nabi Sholeh A.S., Nabi Ibrahim
A.s., Nabi Luth A.S., Nabi Ismail A.S., Nabi Ishaq A.S., Nabi Ya’qub A.S., Nabi
Yusuf A.S., Nabi Ayub A.S., Nabi Dzulkifli A.S., Nabi Syuaib A.S., Nabi Musa
A.S., Nabi Harun A.S., Nabi Daud A.S., Nabi Sulaiman A.S., Nabi Ilyas.a.S.,
Nabi Ilyasa A.S., Nabi Yunus A.S., Nabi Zakaria A.S., Nabi Yahya A.S., dan
Nabi Muhammad S.A.W., nama-nama tersebut sampai pada saat ini banyak
digunakan oleh pemeluk Agama Islam39
.
38
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 15 39 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 15
c. Nama-nama Tuhan (al-Asmaal-Husna)
Nama al-Qur’an terdapat lebih kurang dari 99 nama-nama Tuhan, arti al-
Asma al-Husna itu sendiri adalah nama-nama yang baik dan mulia. Nama-nama
Tuhan ini sering dijadikan nama oleh orang-orang Islam. Unsur nama Tuhan
tersebut ditambah dengan nama unsur lainnya seperti ‘Abdullah yang merupakan
kombinasi dari ‘Abd (artinya hamba) dan Allah (artinya nama Tuhan). ‘Abd ar-
Rahman merupakan kombinasi dari ‘Abd dan Rahman. ‘Abd al-Razak merupakan
kombinasi ‘Abd dan al-Razak dan lain sebagainya40
.
d. Nama Istri, anak, keluarga dan pengikut Nabi Muhammad lainnya.
Karena orang-orang dekat dengan Nabi Muhammad S.A.W. umumnya
menjadi contoh karena mereka itu adalah orang-orang yang baik dan shaleh juga.
Maka nama-nama mereka pun banyak digunakan oleh orang-orang Islam. Antara
lain seperti nama Khadijah (istri Nabi Muhammad Pertama), Fatimah (Anak
Nabi), ‘Aisyah (Istri Nabi Muhammad), Aminah (ibu Nabi Muhammad), Abu Bakr, Ali bin Abi Thalib, Umar dan Usman41.
2). Kunyah ( %�&آ ) yaitu nama yang diawali dengan kata Abu (أب), ummu (أم) yang
menunjukkan hubungan kekeluargaan. Kunyah ialah nama tambahan yang menunjukkan hubungan kekeluargaan diawali dengan kata Abu (ayah), ummu
(Ibu), ibn (anak laki-laki), bint (anak perempuan), dan lain sebagainya42
. 3). Laqab
Laqab (=1�) yaitu merupakan gelar bagi seseorang adakalanya bersifat
pujian atau celaan. Dalam kamus Munjid disebutkan bahwa Laqab ialah nama
yang diberikan kepada seseorang selain dari nama dirinya. Adakalnya
mengandung arti pujian atau celaan. Contoh yang mengandung pujian as-Siddiq
(orang yang jujur), dan yang mengandung celaan seperti al-Kazzab (orang yang
berdusta). Setelah agama Islam datang Laqab yang merupakan celaan tidak boleh
digunakan43.
Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat 49 ayat 11, surat 104 ayat
1, Surat 4 ayat 148, sebagai berikut:
40
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 15. 41
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 16. 42
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 16. 43 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 17.
� F�م م" F�م �'- أن �/�ن�ا 4��ا م&E� وD ن'�ء م" ن'�ء �'- أن �/"< 4��ا G'� D م&�اH "�Iا� �EJ�K�
8�L 7واL�&M Dو �/'N7وا أن#OM Dو >"E&ه� م QRو�S. =T� �� "ن وم�#�U0 اVL �ق'Nا� ��Uا XRL �1ب�
)11: ا�\]�ات (ا��Y�#�ن
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang
lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka(yang
mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita
lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari
wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-
buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa
yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-
Hujarat : 11)
[ ه#7ة �#7ة /� )1: ا�E#7ة (و�
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” ( QS. Al-humazah:1)
�#�O� �V�#� �وآ�ن ا �O_ "م >D�ء م" ا�1�ل إJ'��L �E[ا� ا� J=\� D) 148: ا�&'�ء(
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali
oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
mengetahui”.(QS. An-Nisa:148).
Unsur nama yang merupakan Laqab ini sangat banyak macam dan
bentuknya. Mahmud Sheniti memperincinya kepada beberapa bagian yaitu44
:
laqab julukan, laqab pekerjaan atau profesi, na’at, khitab, dan nisbah.
44
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 17.
2. Pola Umum Nama Arab.
Dalam membicarakan pola umum nama Arab, terdapat dua kelompok pola
umum nama Arab, yaitu: nama Arab klasik (kuno), dan nama Arab Modern
sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen45 berikut ini:
1. Nama Arab Klasik (kuno)
Sebagai pembatas antara pola nama Arab klasik(kuno) dengan pola nama
arab modern adalah tahun 1800 M. Bentuk nama arab sebelum tahun 1800 M,
dimasukan kedalam bentuk atau pola klasik (kuno), sedangkan pola nama arab
sesudah tahun 1800 M, dimasukan kedalam pola nama arab modern.
Pola nama arab klasik menurut Tibbetts ialah:
“ The classical Arabic name is made up of several distinc element which
generally have a definite order. The first name is usually khitab (honofific) ...
the second element is the kunyah (surname of relationship) ... Then comes the ism (proper name), followed by the proper names of the father and
grandfather, each proceded by ibn “son of” ... After these comes the nisba ... the laqab or nick name, maybe formed like any the these element and may
appear anywhere in the name.
“ Nama arab klasik terdiri dari beberapa unsur tertentu yang pada umumnya tetap urutannya. Nama pertama biasanya adalah khitab (nama gelar atau
kehormatan) ... Unsur kedua ialah Kunyah (nama yang menunjukan hubungan
kekeluargaan) ... kemudian ism (nama diri), diikuti nama ayah dan kakek,
masing-masing didahului ibn (anak dari) ... setelah unsur ini mendapat nisbah
... laqab atau julukan dapat dibentuk seperti unsur-unsur terdahulu dan bisa
terdapat di bag ian mana saja dari nama itu.”
2. Nama Arab Modern
Setelah abad ke-18 Masehi negara-negara Arab mulai berhubungan
dengan kebudayaan asing terutama Inggris dan Prancis serta negara asing
lainnya. Kontak dengan kebudayaan asing ini menyebabkan pertukaran
budaya, di sisi lain sangat besar pengaruhnya terhadap pola nama Arab .
Mahmud Sheniti mengatakan pola nama Arab modern adalah sebagai berikut:
45 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 21-22
“The structure of names varies in diferrent Arabic speaking countries.
Often the traditional structure of the Arabic abondoned and names consist of a personal name followed by one or two others elemets, the first of
which is usually the father’s name, while the second may be the name of the grandfather or may be a nisba.
“Pola nama di negara-negara yang berbahasa Arab berbeda-beda. Seringkali pola nama Arab tradisional ditinggalkan dan nama-nama itu
hanya terdiri dari nama diri diikuti satu atau dua unsur lain, yang pertama biasanya nama ayah, dan yang kedua mungkin nama kakek, atau mungkin
juga nisba.”
Selaras dengan perkembangan kebudayaan Arab serta pengaruh
kebudayaaan asing, pola nama arab modern sudah mulai disederhanakan
seperti halnya nama barat, walaupun belum menggunakan nama keluarga.
Namun hanya terdiri dari ism yang diikuti oleh nasab dan kadang-kadang
diikuti pula dengan nisba. Bahkan ada nama Arab modern yang hanya terdiri
dari beberapa ism.
Berdasarkan kajian unsur-unsur nama Arab dan pengalaman sebagai
pustakawan yang banyak mengkatalog buku-buku berbahasa Arab, Kailani
mengelompokkan pola nama Arab dalam 4 bagian sebagaimana dikatakan
Zulfikar Zen46
, yaitu:
a. Nama yang menggunakan nasab tanpa laqab dan nisba. Nama ini berasal
dari zaman tradisi Islam, yang menghendaki orang menghafal silsilah
keturunan yang menunjukan tingkat kekerabatan yang lebih tinggi.
b. Nama yang menggunakan nisba tanpa laqab. Nama ini telah dipakai pada
zaman kuno, dan masih terdapat pada nama Arab modern.
c. Nama yang menggunakan laqab. Unsur nama laqab telah digunakan pada
zaman Arab kuno dan masih digunakan pada zaman Arab modern.
46 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 23-24.
d. Nama tanpa nasab, nisbah, dan laqab. Pola nama seperti ini banyak
berkembang pada nama Arab modern.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada
umumnya pola nama Arab itu adakalanya terdiri dari banyak unsur dan
adakalanya disederhanakan. Walaupun demikian agar mudah dalam
mengkatalogisasi buku-buku berbahasa arab, unsur-unsur nama arab
tersebut dapat diurut sebagai berikut: unsur na’at, khitab dan kunyah
biasanya terdapat sebelum unsur nama ism. Sedangkan unsur nama nasab,
nisbah dan laqab biasanya terletak setelah unsur nama ism.
D. Sistem Alih Tulisan Dalam Katalogisasi Berbahasa Arab
Buku berbahasa Arab menggunakan tulisan Arab yang sangat berbeda
bentuk dan sifatnya dengan tulisan Latin. Sekalipun buku-buku tersebut dapat
dikasifikasikan dengan satu sistem dan diatur di rak bersama-sama dengan buku-
buku bertulisan Latin, tetapi perpustakaan akan menghadapi problema dalam
pembuatan katalog serta penyusunannya. Apabila katalog dibuat dalam tulisan
Arab, harus pula disediakan sarana yang berbeda dan terpisah dari sarana yang
digunakan untuk pembuatan katalog buku bertulisan latin, karena perbedaan
karakter yang tidak memungkinkan penyusunan katalog dalam satu susunan.
Dapat juga digunakan sistem alih tulisan dari Arab ke Latin, sehingga susunan
katalog menjadi lebih sederhana, karena hal tersebut sangat bermanfaat bagi para
pengguna informasi dalam menemukan informasi yang diperlukan.47
47 Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h. 4.
1. Pengertian Transliterasi
Praktek alih tulisan dari huruf Arab kepada huruf latin telah dilakukan
sejak lama. Tetapi usaha pertama lebih melatinkan nama-nama Arab (Wellisch, 1978b : 5). Nama-nama Arab seperti ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan al-
Farabi dilatinkan menjadi Averroes, Avicenna, dan al-Farabius. Alih tulisan dapat berupa transliterasi atau traskripsi.48
International Organization for Standardization (ISO) menyatakan: “Transliteration is the operation of representing characters or sign of any
alphabet by those of any other but this note refers only to transliteration of non
Latin alphabet into the latin alphabet( also termed ‘Roman alphabet’ ) “ (ISO,
1967: 195)49
Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
membedakan pengertian transliterasi dan transkripsi sebagai berikut:
“ Transliterasi adalah penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke
abjad yang lain, lepas dari pada lafal bunyi kata yang sebenarnya. Hal ini
misalnya diterapkan pada huruf Arab .... yang hendak dialihkan ke huruf latin
.... Pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang lain, dengan tujuan
menyarankan lafal bunyi unsur bahasa yang bersangkutan, disebut
Transkripsi” (Pusat Pembinaan Bahasa, 1975; 25).
Spalding mengartikan ‘romanization’ sebagai istilah umum bagi
cara apa saja yang bertujuan memindahkan suatu nama atau teks tertulis menurut sistem penulisan non roman kepada huruf-huruf yang ada pada
alfabet Romawi. Transliterasi adalah salah satu metode yang untuk romanisasi, adalah mengganti huruf-huruf yang ditulis dalam alfabet non
roman, huruf demi huruf, dengan alfabet romawi sesuai dengan tabel yang ada, dengan satu huruf atau lebih, atau satu huruf ditambah tanda diakritik.
Metode lain dalam romanisasi adalah transkripsi, yaitu mengganti suatu sistem penulisan dari bahasa tertentu ke sistem lain sesuai dengan bunyi yang
dilafalkan menurut ejaan tertentu. (Spalding, 1977: 5)50
2. Pedoman Transliterasi
Pedoman transliterasi ialah sebuah tabel yang menunjukkan penggantian
huruf demi huruf dengan huruf yang lainnya, sehingga memungkinkan
penggantian itu dilakukan secara taat asas. Maka transliterasi yang
mengunakan pedoman itu sering disebut “systematic transliteration”
48
Rizal Saiful Haq, “Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan buku-buku Beraksara
Arab,” (Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, 1984), h.21 49
Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan.h.10 50 Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan. h.11
(transliterasi sistematis) dan pedoman-pedomannya sering juga disebut: bagan
transliterasi, tabel transliterasi, dan skema transliterasi.51
Keanekaragaman pedoman transliterasi (contoh lihat lampiran) yang ada
di Indonesia yang belum dibakukan membuat transliterasi yang ada belum
seragam, jadi masing-masing pustakawan yang melakukan transliterasi masih
bingung, pedoman mana yang akan digunakan, kebanyakan daripada
pengkatalog menggunakan sistem alih tulisan yang sudah ada pada
perpustakan tersebut, selain itu pengkatalog juga dihadapkan pada dua pilihan
dalam melakukan alih tulisan : transliterasi atau transkripsi.52
Alih tulisan Arab-Latin di Indonesia menjadi lebih penting sejak
diresmikannya pemakaian tulisan Latin. Sebelumnya tulisan Arab banyak
dipakai untuk menuliskan bahasa-bahasa yang ada di nusantara, terutama
bahasa Melayu yang daerah pemakaiannya cukup luas, (Pedoman Penulisan Bahasa Arab dengan Huruf Latin, 1980 : 4). Ditambah pula dengan
kenyataaan bahwa banyak kata Arab yang telah menjadi kata Indonesia dan ditulis dengan sistem ucapan Indonesia. Sedangkan kata-kata Arab yang
digunakan sehari-hari dalam berkomunikasi dengan menggunakan istilah-istilah agama Islam, diinginkan agar di ‘naturalisasi’kan kedalam bahasa
Indonesia.( Pedoman Penulisan Bahasa Arab dengan Huruf Latin, 1980 : 35)53
Setiap pedoman transliterasi memiliki sistem alih tulisan yang berbeda-
beda, baik dari penulisan vokal maupun konsonan, jika sebuah perpustakaan
tidak mempunyai pedoman transliterasi yang jelas, maka akan mengakibatkan
hasil dari alih tulisan menjadi ngawur, hal ini juga dapat mengakibatkan para
pengguna perpustakaan khususnya dalam mencari buku-buku berbahasa Arab,
dalam menelusuri informasi menjadi tidak jelas. Seperti yang sudah dibahas
diatas, pentingnya penguasaan dan pemahaman tentang bahasa Arab menjadi
faktor penunjang utama dalam mengolah buku-buku berbahasa Arab.
51
Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan. h. 16. 52
Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h. 55. 53 Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan. h. 27.
Pengguna perpustakaan mengharapkan katalog dapat membantu mereka
untuk pencarian bahan pustaka yang diperlukan dengan cepat dan mudah.
Sekurang-kurangnya katalog diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai ada tidaknya karya tertentu, karya pengarang tertentu atau karya
dalam subyek tertentu dalam koleksi sebuah perpustakaan.
BAB III
GAMBARAN UMUM
PERPUSTAKAAN MASJID ISTIQLAL JAKARTA
A. Sejarah Perkembangan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta telah dirintis pendirinya sejak tahun
1973 oleh Pusat Dakwah Islam Indonesia (PDII), dengan pembiayaan berupa
sumbangan dari Presiden RI saat itu, Soeharto melalui program bantuan dana
khusus untuk mendirikan perpustakaan, sebanyak Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh
Juta Rupiah). Dengan dana sebesar itulah tim mulai melakukan pengadaan buku-
buku dan sarana-sarana yang diperlukan dan memadai untuk sebuah Pusat
Perpustakaan Islam yang bertaraf nasional.
Setahun kemudian (1974), pemerintah memberikan dukungan melalui
Sekretariat Negara berupa biaya terutama bagi pengadaan tambahan buku dan
beberapa sarana yang diperlukan bagi kegiatan rutin. Sejak semula kegiatan PPII
telah direncanakan untuk ditempatkan di Masjid Istiqlal Jakarta. Namun
sementara pembangunan fisik Masjid Istiqlal belum selesai seluruhnya, maka
kegiatan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta mengambil tempat di Kompleks
Museum Fatahillah, Jakarta Kota.
Kemudian pada tahun 1975 Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pindah ke
Wisma Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) atau di kenal dengan nama Wisma
Sejahtera yang berlokasi di kompleks IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, karena didorong oleh keinginan buku-buku tersebut segera dimanfaatkan.
Pada tahun 1977 Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pindah lagi ke
komplek Pendidikan Yayasan Said Naum, Jl. Kyai Mas Mansyur, Tanah Abang,
Jakarta Pusat. Dan tiga tahun kemudian (1980) PPII menempati ruangan 7 di
lantai dasar Masjid Istiqlal Jakarta.
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta merupakan lembaga swasta di bidang
perpustakaan Islam dan secara fungsional sebagai perpustakaan Masjid Istiqlal.
Dengan masuknya Perpustakaan ke Masjid Istiqlal, maka pengembangan
selanjutnya program dan juga perluasan dukungan sehingga kehadiran sebuah
perpustakaan di lingkungan masjid dapat lebih memberikan manfaat dan
dirasakan sebagai suatu kebutuhan.
B. Visi dan Misi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.
Adapun visi Perpustakaan Masjid Istiqlal adalah mewujudkan
perpustakaan Islam yang modern dengan koleksi yang berkualitas, sistem
pengelolaan yang mutakhir dan sumber daya manusia yang professional.
Sedangkan misi dari Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta adalah :
1. Membangun dan mengembangkan perpustakaan Islam, berbasis teknologi,
informasi yang meliputi perpustakaan dewasa dan perpustakaan anak.
2. Membangun ketenagaan perpustakaan Islam.
3. Membangun dan mengembangkan jaringan informasi Islam.
4. Menerbitkan publikasi Islam
C. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.
Fungsi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta diantaranya yaitu:
1. Menyediakan sumber-sumber informasi Islam meliputi buku-buku
keagamaan dan pengetahuan umum lainnya di Masjid Istiqlal.
2. Merintis berdirinya perpustakaan masjid dan taman bacaan masyarakat.
3. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama perpustakaan masjid dan
perpustakaan Islam lainnya serta dengan lembaga-lembaga
perpustakaan,dokumentasi dan informasi pada umumnya melalui sistem
jaringan informasi Islam.
4. Mengadakan pembinaan dan pelatihan perpustakaan masjid dan
perpustakaan Islam.
5. Melakukan pengkajian-pengkajian islam dan temu ilmiah keagamaan.
6. Mengadakan kegiatan peningkatan budaya baca masyarakat.
7. Menyelenggarakan penerbitan monografi dan majalah Islam.
Adapun tujuan dari Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan kaum muslimin dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat seluruhya berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar1945.
2. Meningkatkan pengertian dan kesadaran kaum muslimin akan ajaran
agamanya dalam menunjang pembangunan di segala bidang.
3. Membantu pemerintah dan masyarakat pada umumnya dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan budaya baca.
4. Meningkatkan profesionalitas ketenagaan perpustakaan masjid.
5. Mewujudkan pusat pengkajian islam melalui jaringan perpustakaan Islam.
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.
Otoritas dan penanggung jawab tertinggi Perpustakaan Masjid Istiqlal
Jakarta dipegang oleh pendiri, yaitu tokoh-tokoh pengambil inisiatif awal dalam
berdirinya PPII, yaitu:
1. Drs. Kailani Eryono
2. Dr. Sri Edi Swasono
3. H. Soedirman
4. H. Kafrawi Ridwan
5. Drs. M. Dawam Raharjo
6. Dr. H. Kusnadi
7. Drs. H. Husein Segaf, MA
8. Adi Sasono
9. Drs. H. Efendi Zarkasyi
10. Drs. H. M. Zamroni
11. Drs. H. Mastuhu, M. Ed
12. Drs. H. Ali Ibrahim
13. Dra. H. Halimah Madjid
Berdasarkan Keputusan Badan Pendiri Pusat Perpustakaan Islam
Indonesia (PPII) nomor : 003-F/SK-BPII/VII?2007 dan Keputusan Direktur Pusat
Perpustakaan Islam Indonesia (PPII) nomor : 0011/PPII/III/2007tentang susunan
pengelola PPII, adalah sebagai berikut:
Pembina : 1. Menteri Agama RI.
2. Ketua Umum M U I Pusat
Penasehat : 1. Direktur Jenderal Bimas Islam
2. Drs. Kafrawi Ridwan, MA.
3. H. Adi Sasono
4. Ketua BPPMI
5. H. Faizal Iskandar Motik, SH>
Direktur : Prof. DR. H. M. Bambang Pranowo, MA.
Wakil Direktur: Drs. H. Abdullah Sukarta
Direktur Pelaksana: Drs. H. M. Kaelani Eryono, MM.
Bidang-bidang:
- Kepala Bidang Pelayanan dan Pengembangan: MA. Soeginarto
- Kepala Bidang Teknis dan Keuangan: M. Amin Abubakar.
E. Kerjasama dan Lingkup Kegiatan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.
Kerjasama yang dilakukan oleh Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
adalah:
1. Dalam menyelenggarakan kegiatan operasional, Perpustakaan Masjid Istiqlal
Jakarta melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga perpustakaan,
dokumentasi dan informasi baik pemerintah maupun swasta, khususnya dalam
pengembangan jaringam informasi Islam.
2. Dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan masjid dan taman bacaan
masyarakat, Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta bekerjasama dengan
Departemen Agama dan dengan Departemen Pendidikan Nasional.
3. Dalam pengelolaan perpustakaan Masjid Istiqlal bekerjasama dengan Badan
Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI).
Sejalan dengan fungsinya sebagai pusat informasi Islam dan lembaga
pengembangan kemasyarakatan , Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta melakukan
berbagai kegiatan antara lain:
1. Penyelenggaran perpustakaan Islam.
Penyelenggaraan perpustakaan Islam sekaligus berfungsi sebagai
perpustakaan umum Masjid Istiqlal, yang meliputi perpustakaan dewasa dan
perpustakaan anak. Dengan telah dibukanya taman kanak-kanak dan madrasah
(madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah) di Masjid Istiqlal, maka PPII
menyesuaikan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan taman
kanak-kanak dan madrasah.
a. Menyediakan dan melengkapi buku-buku keagamaan dan buku-buku lain
yang berkaitan dengan masalah-masalah kemasyarakatan.
b. Memberikan pelayanan peminjaman untuk dibaca di ruang baca atau
dipinjamkan keluar.
c. Memberikan pelayanan informasi dan penelusuran literatur Islam.
2. Mengembangkan jaringan perpustakaan Islam.
a. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan khususnya untuk membantu
kebutuhan SDM perpustakaan masjid dan perpustakaan Islam pada
umumnya.
b. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan perpustakaan-
perpustakaan baik perpustakaan masjid maupun perpustakaan Islam pada
umumnya, melalui program bantuan, pembinaan dan bimbingan teknis
perpustakaan.
c. Mengadakan pertemuan berkala dalam rangka koordinasi perpustakaan-
perpustakaan Islam
d. Menyusun sistem kasifikasi, tajuk subyek dan tesaurus Islam.
e. Menyusun sistem deskripsi bibliografi Islam berdasarkan AACR2 yang
disempurnakan.
3. Menyelenggarakan berbagai temu karya
a. Menyelenggarakan diskusi dan pembahasan buku Islam dan masalah
kemasyarakatan.
b. Memberikan konsultasi bidang penyuluhan dan pengembangan
masyarakat.
c. Menyelenggarakan pameran buku-buku Islam.
d. Menyelenggarakan ceramah seminar dan lokakarya kepustakaan dan
pengembangan budaya baca masyarakat.
4. Menerbitkan berbagai publikasi Islam.
a. Menerbitkan buletin, majalah dan jurnal secara berkala tentang
kepustakaan dan kemasyarakatan guna menumbuhkan minat dan kegiatan
terhadap buku-buku islam dan kemasyarakatan
b. Menyusun bibliografi Islam dan kemasyarakatan.
5. Menyelenggarakan dokumentasi literatur Islam.
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data tentang Islam di Indonesia
dan perkembangan Islam pada umumnya.
b. Mengumpulkan dan merawat dokumen-dokumen tentang Islam, selanjutnya
mengolah dan menyajikan dalam bentuk pelayanan informasi.
c. Membuat kliping dan indeks tentang Islam.
d. Pelayanan informasi untuk masyarakat peminat informasi khususnya Islam
dan masalah kemasyarakatan.
F. Koleksi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Pada akhir tahun 2007 koleksi perpustakaan berjumlah 14.975 judul atau
29.142 eksemplar. Terdiri atas : 60% bidang agama dan 40% bidang lainnya.
1. Koleksi Buku
a. Berbahasa Indonesia : 6.204 judul / 14.403 eksemplar.
b. Berbahasa Arab : 3.571 judul / 5.709 eksemplar.
c. Berbahsa Inggris : 2.600 judul / 4.880 eksemplar.
d. Koleksi Perpustakaan anak : 2.570 judul / 4.150 eksemplar.
2. Koleksi terbitan berkala, koleksi terbitan teriri atas majalah, buletin dan
surat kabar.
3. Koleksi Audio Visual meliputi : DVD, VCD, CD, dan kaset tentang :
ceramah agama, qira’at, dialog, kisah-kisah teladan, bermain dan
bernyanyi, pelajaran bahasa Arab, kaifiyat sholat, ensiklopedi anak muslim
dan lain-lain.
Koleksi perpustakaan dapat dipinjamkan melalui sistem keanggotaan
perpustakaan, kecuali koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat.
Persyaratan untuk menjadi anggota :
1. Mengisi formulir
2. Kartu Pos PPII, (setelah mengisi formulir petugas akan mengirim kartu
pos ke alamat calon anggota)
3. Foto copy KTP DKI Jakarta,
4. Pas photo ukuran 2 X 3 cm. Sebanyak 4 lembar.
5. Membayar jaminan anggota sebesar Rp. 50.000,- ( Dikembalikan
apabila anggota mengundurkan diri dari keanggotaan )
6. Membayar iuran sebesar Rp. 30.000,- per Tahun
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta buka dari hari Senin sampai Jum’at
jam 09.00 – 15.00 WIB, hari Sabtu buka dari jam 09.00 – 12.00 WIB, dan untuk
hari ahad serta hari-hari besar perpustakaan TUTUP.
Beberapa jenis koleksi hanya dapat digunakan di ruang baca tanpa
dipungut biaya:
1. Buku-buku Refensi digunakan di Ruang baca Referensi
2. Koleksi Audio Visual dapat diputar di ruang baca audio visual.
3. Koleksi majalah dan surat kabar dapat dibaca di ruang baca majalah.
Ketentuan Peminjaman Koleksi :
1. Jumlah peminjaman maksimal 2 ( dua ) buku.
2. Lama Peminjaman 2 ( dua ) minggu dan dapat di perpanjang dalam waktu
1 (satu) minggu.
3. Setiap buku dapat dipinjam untuk dibawa pulang, kecuali buku-buku
referensi.
Sanksi Peminjaman :
1. Keterlambatan
Setiap keterlambatan pengembalian buku dikenakan denda sebesar
Rp. 1000,- perbuku setiap hari.
2. Kehilangan dan kerusakan
Setiap buku yang dihilangkan, kerusakan / kekurangan halaman dan lain –
lain oleh peminjam harus diganti dengan buku baru yang sama atau buku
lain atas persetujuan Direktur Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta .
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data
Cara penentuan Tajuk Nama Pengarang Arab Pada Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta menggunakan pedoman buku "katalogisasi buku berbahasa Arab",
artinya kalau ada laqab, laqabnya yang diambil sebagai kata utama, karena laqab
merupakan unsur nama yang lebih dikenal. Dalam hal ini laqab dapat berupa
nama keluarga, gelar profesi, nama samaran, dll.
Jika tidak ada laqab tetapi ada nisbah, maka yang dijadikan kata utamanya
adalah nisbah, jika tidak ada laqab dan tidak ada nisbah kata utamanya ada
beberapa kemungkinan: jika nama tidak menggunakan nasab tidak ada 'ibn' yang
diambil bagian nama belakang, misalnya dua kata: Yusuf Azri kata utamanya
adalah Azri, apabila ada nasab yang dijadikan kata utamanya adalah nama diri
(ism), nama diri (ism) yang terdapat dalam buku-buku bahasa Arab klasik
mempunyai nasab yang banyak misalnya, Ahmad ibn Muhammad Ibn Muhtar,
yang dijadikan kata utamanya adalah nasab yang pertama.
Nama yang tidak menggunakan nasab, nisbah, maupun laqab, kata utamanya
ditetapkan pada bagian nama yang terakhir. Bentuk nama ini hanya terdiri atas
ism atau beberapa ism, ism yang disebut pertama adalah nama dirinya, dan ism
yang disebutkan selanjutnya menunjukan nama pada tingkat kekerabatan yang
lebih tinggi
Penentuan kata utama pada ism atas dasar bahwa pola nama ini berasal dari
tradisi lisan, yang memaksa kebiasaan untuk menghafal nama diri seseorang
beserta nama tingkat kekerabatannya yang lebih tinggi.
Seperti yang telah disebutkan di atas selain memahami katalogisasi bahwa
penguasaan bahasa Arab sangat menunjang dalam mendeskripsikan buku-buku
berbahasa Arab, karena dalam buku-buku berbahasa Arab terkadang terdapat
halaman judul yang panjang, apabila pemahaman dan penguasaan yang kurang
akan bahasa Arab maka akan sulit untuk mendeskripsikan buku-buku bahasa Arab
tersebut, tetapi dengan adanya pedoman (katalogisasi buku berbahasa Arab)
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta menggunakannya sebagai rujukan jika
terdapat keraguan.
1. Penentuan tajuk pengarang arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
berdasarkan klasnya
Tabel 1
No. Klasfikasi 2x0
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Daairah al Ma'arif Al-
Islamiyah / Abdul
Hamid Yunus.-- Qairo
: Daar al Sya'ab. 13 jld
hlm, 13 Eks
Abdul Hamid
yunus
Yunus, Abdul
Hamid
Ism Tidak
Konsisten
2. Ajnihah al makri al
tsalaastah / Abdur
Rahman Hasan Al
Maydaanii. --
Damaskus : Daar Al-
Qalam, 1982. 640 hlm,
1 Eks
Abdur
Rahman Hasan
Al Maydaanii
Al Maydaanii,
Abdurrahman
Hasan
Nisbah Konsisten
3. Al Diin Wa al Dawlah / Muhammad Al
Bahay.--Beirut : Daar
Al Fikr, 1971. 616 hlm,
2 Eks
Muhammad Al Bahay
Al Bahay, Muhammad
Nisbah Tidak Konsisten
4. Al Islam Siasa Wal
Ma'robah Al-Qodimah
/ Mustafa Mahmud.--
Kairo. 1 Eks
Mustafa
Mahmud
Mahmud, Mustafa Ism Konsisten
5. Ra'yu al din Bayna Al
Sail / Muhammad al Bahi.--Mesir :
Maktabah Wahbah,
1979. 328 hlm, 1 Eks
Muhammad al
Bahi
Al Bahi,
Muhammad
Nisbah Tidak
Konsisten
6. Roh al Islam / Sayyid
Amir Alii.-- Beirut :
Daar al Ilm Li Al
Malayyan, 1968. 448
hlm, 1 Eks
Sayyid Amir
Alii
Alii, Sayyid Amir Ism Tidak
Konsisten
7. Muqarrara Al Tawhid
Wa Al Fiqh wa al
tahdzib / Ibrahum
Sulaiman.-- Jeddah :
Wizaarah Alma'arif,
1981.47 hlm, 10 Eks
Ibrahim
Sulaiman
Sulaiman, Ibrahim Ism Konsisten
8. Al Ahwal al syaasiyah
wa al-Iqtishaadiyah /
Ritsgaard Muratil.--
Rayadh : Al-Malik
Su'ud, 273 hlm, 1 Eks
Ritsgaard
Muratil
Muratil, Ritsgaard Ism Konsisten
9. Syubhaat Hawla Al
Islam / Muhammad
Quthub.--.. Mathabah,
1967.242 hlm, 1 Eks
Muhammad
Quthub
Quthub,
Muhammad
Ism Konsisten
10. Syabaab fi Al
Syaykhuukhah / Amin Ruwayhah .--Beirut :
Daar al Qalam, 1972.
366 hlm, 2 Eks
Amin
Ruwayhah
Ruwayhah, Amin Ism Konsisten
Penentuan tajuk pengarang Arab pada Pusat Perpustakaan Islam Indonesia
Masjid Istiqlal Jakarta khususnya klas 2x0 yang ada dalam tabel diatas sebagian
belum konsisten. Berdasarkan analisis penentuan tajuk pengarang Arab diatas
jenis tajuk lebih di dominasi oleh ism (nama diri), hanya beberapa bentuk tajuk
saja yang berupa nisbah.
Tabel 2
No. Klasifikasi. 2x1.
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Rawaalil Bayaan /
Muhammad Ali Al
Shaabuunii.--Beirut :
Muassasah Manahil,
1980. 1 jld hlm, 1 Eks
Muhammad
Ali Al
Shaabuunii
Al Shaabuunii,
Muhammad Ali
Nisbah Konsisten
2. An Nukat Al'uyun
tafsir Al Mawardi /
abul Hasan Ali Al
Mawardi.--Beirut :
Darul kubul, 19...
6 jld hlm, 6 Eks
abul Hasan Ali
Al Mawardi
Al Mawardi, abul
Hasan Ali
Nisbah Konsisten
3. Al Mu'jam Al
Mufahras li Alfaazh Al
Qur'an Al Karim /
Muhammad Fuad
Abdul Baqii.--Beirut :
Daar Ihay Al Tirats,
19... 782 hlm, 3 Eks
Muhammad
Fuad Abdul
Baqii
Abdul Baqii,
Muhammad Fuad
Ism Konsisten
4. Mu'jam Mufrodat Al
fashil Qur'an / Al
allamah Al Ashfahani
.--Beirut : Darul Fikr, 19... 727 hlm, 1 Eks
Al allamah Al
Ashfahani
Al Ashfahani, Al
allamah
Nisbah Konsisten
5. Al Mursyid Ila fahmi
ayatil Qur'an /
Mahmud Fawwaz Al
Aqil .--Beirut : Darul
Qur'anill Karim, 1981.
1176 hlm, 1 Eks
Mahmud
Fawwaz Al
Aqil
Al Aqil, Mahmud
Fawwaz
Na’t Konsisten
6. Safwatu Tafasir /
Moh.Ali Shabuni .--
Beirut : Darul Qur'anill
Karim, 1981. 3 jld hlm, 3 Eks
Moh.Ali
Shabuni
Shabuni, Moh.Ali Nisbah Konsisten
7. Tafshil Ayatil Qur'anil
Hakim / Muhammad
Fuad Abdul Baqii.--
Beirut : Darul Fikr,
1955. 671 hlm, 1 Eks
Muhammad
Fuad Abdul
Baqii
Baqii, Muhammad
Fuad Abdul
Ism Tidak
Konsisten
8. Tafsir ayatull Minal
Qur;an / Moh. Ali
Ashabuni .--Beirut :
Darul Qur'anil Karim,
1999. 2 jld hlm, 2 Eks
Moh. Ali
Ashabuni
Ashabuni, Moh.
Ali
Nisbah Konsisten
9. Tafsir Al Bayan / TM.
Hasbi Ashiddieqy .--
Bandung : Alma'arif,
1971. 362 hlm, 3 Eks
TM. Hasbi
Ashiddieqy
Ashiddieqy, TM.
Hasbi
Nisbah Konsisten
10. Tafsir Al Alaamatu
Abus Su'ud Isyadul /
Abu Su'ud .--Beirut :
Darul Fikr, 1955.
671 hlm. 1 Eks
Abu Su'ud Abu Su'ud Kunyah Konsisten
11. Tafsir Al Fakhrur Razi
/ Muhammad Ar Razi
.—Beirut : Darul Fikr, 1993.
17 jld hlm. 10 Eks
Muhammad
Ar Razi
Ar Razi,
Muhammad
Nisbah Konsisten
12. Tafsir Al Maragi /
Ahmad Musthafa Al
Maragi .—Beirut: Daar
Al Fikr, 19.. 12jild
hlm. 6 Eks
Ahmad
Musthafa Al
Maragi
Al Maragi, Ahmad
Musthafa
Nisbah Konsisten
13. Tanzih Al Al Qur'an
Anil Matain /
Imaduddin Hasan .—
Beirut: Dar Anndahda,
496 hlm. 1 Eks
Imaduddin
Hasan
Hasan, Imaduddin Ism Konsisten
Pada klas 2x1 deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab tajuk
yang ada berupa Nisbah ( unsur nama yang bentuknya kata asal dengan akhiran
dua ya, atau berakhiran i dalam bentuk transliterasi latin), Kunyah dan Ism.
Nisbah telah digunakan pada golongan nama Arab kuno, dan tetap digunakan
pada golongan nama Arab modern.
Tabel 3
No. Klasifikasi 2x2
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Qurratul Ainin fi
Athafis Shahihain /
Muhammad Fuad
Abdul Baqii.--Beirut :
Darul Fikr, 1993.
3 jld hlm. 3 Eks
Muhammad
Fuad Abdul
Baqii
Baqii, Muhammad
Fuad Abdul
Ism Tidak
Konsisten
2. Rayadh Al Shalihin /
Muhyiddin Abu
Zakariayh Nawawii.--
Kudus, Mathaba'ah,
19...
711 hlm. 2 Eks
Muhyiddin
Abu Zakariayh
Nawawii
Nawawii,
Muhyiddin Abu
Zakariayh
Nisbah Konsisten
3. Riyaadhus Sholihin / Abu Zakaria Yahya
Damasyqy .--Beirut :
Darul Fikr, 1994.
366 hlm. 2 Eks
Abu Zakaria Yahya
Damasyqy
Damasyqy, Abu Zakaria Yahya
Nisbah Konsisten
4. Riyadhus Sholihin Min
Kalami Sayyidil
Mursalin / Muhyiddin
Abu Zakariayh Yahya
Nawawi .--Beirut :
Darul Kitab, 1973.
680 hlm. 6 Eks
Muhyiddin
Abu Zakariayh
Yahya
Nawawi
Nawawi,
Muhyiddin Abu
Zakariayh Yahya
Nisbah Konsisten
5. Al Mu'jam Ash Shagir / Al Hafizh Imam
Thabrani .--Beirut :
Darul Fikr, 1981.
222 hlm. 1 Eks
Al Hafizh Imam
Thabrani
Thabrani, Al Hafizh Imam
Nisbah Tidak Konsisten
6. Mukhtar Al Ahadits
An Nabawiyah / As
Sayyid Ahmad Al
Hasyimi .--Beirut :
Darul Fikr, 1994.
201 hlm. 1 Eks
As Sayyid
Ahmad Al
Hasyimi
Al Hasyimi, As
Sayyid Ahmad
Nisbah Konsisten
7. Mukhtashar Shahih Muslim / Al Hafizh Al
mundzirii .--Damaskus
: Ihya Al Turaats,
Al Hafizh Al mundzirii
Al mundzirii, Al Hafizh
Nisbah Konsisten
1389H.
391 hlm. 1 Eks
8. Muntakhab as
Shahihain / Yusuf bin
Ismail An Nabhani .--
Beirut : Darul Fikr,
1983.
607 hlm. 1 Eks
Yusuf bin
Ismail An
Nabhani
An Nabhani, Yusuf
bin Ismail
Nisbah Konsisten
9. Musnad Al Imam
Ahmad Ibnu Hambal /
Ahmad Ibnu Hambal .--Beirut : Daar Shard,
19...
6 jld. 8 Eks
Ahmad Ibnu
Hambal
Ibnu Hambal,
Ahmad
Ism Tidak
Konsisten
10. Al Mustaathraf /
Syihabuddin
Muhammad Al
Absyiihii .--Beirut :
Daar Al Fikr, 19...
2 jld. 2 Eks
Syihabuddin
Muhammad Al
Absyiihii
Al Absyiihii,
Syihabuddin
Muhammad
Nisbah Konsisten
11. Al Mustadrak Ala Al
Shahihain / Abu Abdillah Al Hakim Al
Naysaabuurii .--Beirut:
Maktab Al Muthabuat,
19... 4 jld hlm 3Eks
Abu Abdillah
Al Hakim Al Naysaabuurii
Al Naysaabuurii,
Abu Abdillah Al Hakim
Nisbah Konsisten
12. Al Muwattha / Imam
Malik Anas .--Beirut :
Darul Fikr, 1989.
688 hlm. 1 Eks
Imam Malik
Anas
Anas. Imam Malik Ism Tidak
Konsisten
13. Naylul Awtahr /
Muhammad ibn Ali Al
Syawkaanii .--Beirut : Darul Fikr, 1994.
4 jld hlm. 4 Eks
Muhammad
ibn Ali Al
Syawkaanii
Al Syawkaanii,
Muhammad ibn Ali
Nisbah Konsisten
14. Sahih Muslim / Abul
husayn Muslim Al
Naysabuurii .--Mesir :
Daar Ihay Al Kutub,
1955
5 jld hlm. 5 Eks
Abul husayn
Muslim Al
Naysabuurii
Al Naysabuurii,
Abul husayn
Muslim
nisbah Konsisten
Terdapat tiga jenis tajuk yang ada pada tabel 2x2 yaitu nasab, ism, dan
nisbah. Pola nama Arab yang terdapat diatas (nasab) berasal dari zaman tradisi
lisan, yang memaksa orang menghafal nama sesorang beserta nama pada tingkat
kekerabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian bentuk nama ini terutama
terdapat pada golongan nama Arab kuno.
Tabel 4
No. Klasifikasi 2x3
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Qishoshul Anbiyai /
Imam Abu Fidai Ismail
Katsir .--Beirut : Darul
Fikr, 1992.
744 hlm. 1 Eks
Imam Abu
Fidai Ismail
Katsir
Katsir, Imam Abu
Fidai Ismail
Nasab Tidak
Konsisten
2. Sarah Kitabu Tauhid /
Abdurrahman Natsir
Asadi .-- Saudi Arabia
: Darul Wathar, 2000.
205 hlm. 2Eks
Abdurrahman
Natsir Asadi
Asadi,
Abdurrahman
Natsir
Nisbah Konsisten
3. Al Shiraath al
Mustaqiim / Abdullah
Al Hararii .--Beirut :
Daar al Masyarii, 1993 128 hlm. 1 Eks
Abdullah Al
Hararii
Al Hararii,
Abdullah
Nisbah Konsisten
4. Tabyiin Kadzib Al
Muftarii / Ibnu Asaa'hir
Dimasqii .--Beirut :
Daar Al Kitaab, 1979.
456 hlm. 1 Eks
Ibnu Asaa'hir
Dimasqii
Dimasqii, Ibnu
Asaa'hir
Nisbah Konsisten
5. Tafsirun Aklam al
Kabir / Ibnu Sirin .--
Beirut : Darul Fikr,
19... 420 hlm. 1 Eks
Ibnu Sirin Sirin, Ibnu Nasab Tidak
Konsisten
6. Kasyful Ghomah /
Abdul Wahab Sya'rani
.--Beirut : Darul Fikr,
1988.
2 jld hlm. 1 Eks
Abdul Wahab
Sya'rani
Sya'rani, Abdul
Wahab
Nasab Konsisten
7. Syarh Al Tauhid
/Muhammad Ibn Abdul
Wahhaab .--Riyadh :
Al Muassasah, 19..
207 hlm. 1 Eks
Muhammad
Ibn Abdul
Wahhaab
Ibn Abdul
Wahhaab,
Muhammad
Nasab Konsisten
8. Syarh At Thahawiyah /
Al Allamah Ali bin Ali izzy .--Beirut : Darul
Fikr, 1988.
368 hlm. 1 Eks
Al Allamah
Ali bin Ali izzy
Izzy, Al Allamah
Ali bin Ali
Nisbah Konsisten
9. Syawaahid Al haqq Fil
Istighatsah / Yusuf bin
Ismail Al Nabhaanii .--
Beirut :Daar Al Fikr,
1973 574 hlm. 2 Eks
Yusuf bin
Ismail Al
Nabhaanii
Al Nabhaanii,
Yusuf bin Ismail
Nisbah Konsisten
10. Syawahidul Haqqi /
Yusuf bin Ismail An
Nabhani .--Beirut : Darul Fikr, 1973.
574 hlm. 1 Eks
Yusuf bin
Ismail An
Nabhani
An Nabhani, Yusuf
bin Ismail
Nisbah Konsisten
Dalam penentuan tajuk klas 2x3 sudah konsisten, jenis tajuk terdiri dari
dua macam yaitu, nasab ( unsur nama yang diawali dengan Ibn atau Bint) dan
nisbah ( unsur nama yang bentuknya kata asal dengan akhiran dua ya, atau
berakhiran huruf i dalam bentuk transliterasi latin.
Tabel 5
No. Klasifikasi 2x4
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Rahmatul Ummah Fi
Ikhtilafil / Abu
Abdillah Ad Dimasyqi
.--Beirut : Darul Fikr,
19... 352 hlm. 1 Eks
Abu Abdillah
Ad Dimasyqi
Ad Dimasyqi, Abu
Abdillah
Nisbah Konsisten
2. Ar Risalah / Imam
Syafi'i .--Beirut : Darul
Fikr, 19...
670 hlm. 1 Eks
Imam Syafi'i Syafi'i, Imam Nisbah Tidak
Konsisten
3. Nihayatuz Zayyin /
Abu abdul mu'thi
Nawawi .--Beirut :
Darul Fikr, 1995.
368 hlm. 1 Eks
Abu abdul
mu'thi Nawawi
Nawawi, Abu
abdul mu'thi
Kunyah Tidak
Konsisten
4. Al Nuzhum Al
Islamiyah / Subhii Al
Shaalih .--Beirut : Daar
Al Ilm, 1968.
608 hlm. 2 Eks
Subhii Al
Shaalih
Al Shaalih, Subhii Laqab Konsisten
5. Al Muhazzab fi fiqh Al
Imam al Syafi'i / Abu
Ishaq Ibrahim ibn Al
Syayrazi .--Semarang :
Maktabah wa Matba'ah
2 jld hlm. 1 Eks
Abu Ishaq
Ibrahim ibn Al
Syayrazi
Al Syayrazi, Abu
Ishaq Ibrahim ibn
Kunyah Tidak
Konsisten
6. Muqaddimah Al
Ghaznawi / Ahmad bin
Muhammad Al
Ghaznawi .--Beirut :
Darul Fikr, 1984.
244 hlm. 1 Eks
Ahmad bin
Muhammad Al
Ghaznawi
Al Ghaznawi,
Ahmad bin
Muhammad
Nisbah Konsisten
7. Nahwu Taqninaa Jadid
Lil Mu'amalatwal
Aquubat / Abdul
Haliim Al jundii .--
Mesir : Mathaabi Al Ahram, 1973
179 hlm. 2 Eks
Abdul Haliim
Al Jundii
Al Jundii, Abdul
Haliim
Nisbah Konsisten
8. Al Nas Syarikah Fi Al
Amwal Al Amwal /
Abdul Aziz Al
Khayyath
Al Khayyath,
Abdul Aziz
Nisbah Konsisten
Abdul Aziz Al
Khayyath .--Kairo :
Dar al Salam, 1987.
9. Al Siraj Al munir / Ali
bin Muhammad Al
Aziz Syafi'i .--Kairo :
Mustafa Al halabi,
1957.
3 jld hlm. 3 Eks
Ali bin
Muhammad Al
Aziz Syafi'i
Syafi'i, Ali bin
Muhammad Al
Aziz
Nasab Konsisten
10. At Thib An Nabawi /
Ibnul Qayyim Al Jauziyah .--Beirut :
Darul Fikr, 19...
334 hlm. 1 Eks
Ibnul Qayyim
Al Jauziyah
Al Jauziyah, Ibnul
Qayyim
Nasab Tidak
Konsisten
11. Al Wajiz fi Fiqh
Madzhabil Imam /
Hujjatul Islam
Muhammad Al Ghazali
.--Beirut : Darul Fikr,
1994. 479 hlm. 1 Eks
Hujjatul Islam
Muhammad Al
Ghazali
Al Ghazali,
Hujjatul Islam
Muhammad
Nisbah Konsisten
12. Al Qura li Qashid
Ummil Qura / Musthafa As Saqa .--
Beirut : Darul Fikr,
1983
Musthafa As
Saqa
As Saqa, Musthafa Laqab Tidak
Konsisten
13. Tuhfah Al Habib Ala
syarh al Khatib /
Sulaiman Al Bujairimy
.--Beirut : Darul Fikr,
1995.
4 jld hlm. 4 Eks
Sulaiman Al
Bujairimy
Al Bujairimy,
Sulaiman
Nisbah Konsisten
14. Tuhfah Al Arus Al
Zawaaj Al Islamii al sa'iid / Mahmud
Mahdii Istambulii .-- ..
: Al Maktab Al Islami,
1981.
480 hlm. 1 Eks
Mahmud
Mahdii Istambulii
Istambulii,
Mahmud Mahdi
Nisbah
Konsisten
15. Taarikh Masaajid
Baghdad al Hadiitsh /
Yunus Ibrahim Al
Saamirra'ii .-- Bagdad :
Mathba'ah Al Ummah,
1977. 407 hlm. 2 Eks
Yunus Ibrahim
Al Saamirra'ii
Al Saamirra'ii,
Yunus Ibrahim
Nisbah
Konsisten
Pola nama yang terdapat diatas yaitu 2x4 belum konsisten dan terdapat
empat kelompok tajuk yaitu: nasab, nisbah, kunyah dan laqab. Seperti halnya
nisbah, laqab telah digunakan pada golongan nama Arab kuno, dan tetap
digunakan pada golongan nama Arab modern.
Tabel 6
No. Klasifikasi 2x5
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Qul Hadzihi Sabiili /
Muhamad Alwii Al
Hasanii .--Medinah : ..,
1402H.
233 hlm. 1 Eks
Muhamad
Alwii Al
Hasanii
Al Hasanii,
Muhamad Alwii
Nisbah Konsisten
2. Qut Al Qulub / Abu
Thalib Muhammad bin
Ali Al Makki .--Beirut
: Darul Fikr, 19...
2 jld hlm. 2 Eks
Abu Thalib
Muhammad
bin Ali Al
Makki
Al Makki, Abu
Thalib Muhammad
bin Ali
Kunyah Tidak
Konsisten
3. Riyadhul Jannah /
Yusuf bin Ismail An
Nabhani .-- .. : Dar Ar
Rasyad Al Haditsh, 19... 176 hlm. 1 Eks
Yusuf bin
Ismail An
Nabhani
An Nabhani, Yusuf
bin Ismail
Nisbah Konsisten
4. Mukasyafah Al Qulub /
Imam Al Ghazali .--
Beirut : Darul Fikr,
19...
303 hlm. 1 Eks
Imam Al
Ghazali
Al Ghazali, Imam Nisbah Tidak
Konsisten
5. Mukhtashar Minhajul
Qashidin / Imam Ibnu
Qudamah Al Maqdisi .-
-Beirut : Darul Fikr,
1987. 412 hlm. 1Eks
Imam Ibnu
Qudamah Al
Maqdisi
Al Maqdisi, Imam
Ibnu Qudamah
Nasab Tidak
Konsisten
6. Muskilah Al Ghuluwu
fie Dien /
Abdurrahman Al
Lawaikhi .--Riyadh ; ..,
1998.
14 jld hlm. 10 Eks
Abdurrahman
Al Lawaikhi
Al Lawaikhi,
Abdurrahman
Nisbah Konsisten
7. Al Mustadzrof /
Sihabudin Moh. Bin
Achmad Ahil Fathi .--
Beirut : Darul Fikri,
850H. 553 hlm. 1 Eks
Sihabudin
Moh. Bin
Achmad Ahil
Fathi
Fathi, Sihabudin
Moh. Bin Achmad
Ahil
Nasab Konsisten
8. Nasy'ah Al Tasawuf Al Islamii / Ibrahim
Basyunii .--Mesir :
Daar Al Ma'arif, 1969
299 hlm. 2 Eks
Ibrahim Basyunii
Basyunii, Ibrahim Nisbah Konsisten
9. As saa tibiqaa fill
jiyaadi / Yusuf bin
Ismail Nabahaanii .--
Beirut : Darul Fikr,
1317H. 720 hlm. 1 Eks
Yusuf bin
Ismail
Nabahaanii
Nabahaanii, Yusuf
bin Ismail
Nisbah Konsisten
Unsur nama diatas pada klas 2x5 belum konsisten, dan lebih banyak
menggunakan nisbah, dari sembilan tajuk tersebut diatas hanya satu yang
menggunakan nasab. Bentuk nama tersebut yaitu nisbah dan nasab hanya tertdiri
atas Ism atau beberapa Ism, Ism yang disebut pertama adalah nama dirinya, dan
Ism yang disebutkan selanjutnya menunjukan nama pada tingkat kekerabatan
yang lebih tinggi.
Bentuk nama ini terutama terdapat pada golongan nama Arab modern, dan
serupa dengan bentuk nama barat sekalipun tidak menggunakan nama keluarga.
Tabel 7
No. Klasifikasi 2x6
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Taariikh Al Adaab Al
'Arabii Al Ushur /
Umar Faaruukh .--
Beirut : Daa Al Ilm Lil
Malaayiin, 1968.
672 hlm. 9 Eks
Umar
Faaruukh
Faaruukh, Umar Ism Konsisten
2. Tatawwur al Fikr Al
Siyasi / Hasan Jalal Al
Urusy .--Mesir : Dar al
Ma'arif, 1954.
184 hlm. 1 Eks
Hasan Jalal Al
Urusy
Al-Urusy, Hasan
Jalal
Nisbah Konsisten
3. Zahru Al Adaab Wa
Taamru Al Baab / Abu Ishak Ibrahim Al
Qayrawaanii .--Kairo :
Daar Ihya, 1969.
2 jld hlm. 2 Eks
Abu Ishak
Ibrahim Al Qayrawaanii
Al Qayrawaanii,
Abu Ishak Ibrahim
Nisbah Konsisten
4. Syarh Al Qashaa'id Al
Sab'i / Abu Bakar Muhammad Al
Anbariii .--Mesir :
Daar Al Ma'arif, 1962.
719 hlm. 1 Eks
Abu Bakar
Muhammad Al Anbarii
Al Anbarii, Abu
Bakar Muhammad
Nisbah Konsisten
5. Qadhiyah Al Syir Al
Jadidah / Muhammad
Nuwayhii .--Beirut :
Daar Al Fikr, 1971.
535 hlm. 1 Eks
Muhammad
Nuwayhii
Nuwayhii,
Muhammad
Nisbah Konsisten
Pada tabel diatas klas 2x6 bentuk tajuk sudah konsisten, penulis hanya
mengambil lima sample saja dikarenakan jumlah yang sangat terbatas pada buku-
buku berbahasa Arab khususnya klas 2x6 yang ada pada Pusat Perpustakaan Islam
Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta. Dari lima contoh diatas terdapat dua jenis tajuk
yaitu nisbah dan ism, tetapi nisbah lebih mendominasi tajuk tersebut dibanding
ism.
Tabel 8
No. Klasifikasi 2x7
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis Tajuk keterangan
1. Taqwiim Jami'ah
Ainu Syams / Ainu
Syams Jaami'ah .--
Kairo : Daar Al
Kitab, 19...
407 hlm. 1 Eks
Ainu Syams
Jaami'ah
Jami'ah, Ainu
Syams
Badan
Korporasi
Konsisten
2. Al Tarbiyah Al
Islamiyah / Min
Wizaarah Al
Tarbiyah Lajnah .--
Kuwait : ...., 1987.
159 hlm. 1 Eks
Min Wizaarah
Al Tarbiyah
Lajnah
Lajnah, Min
Wizaarah Al
Tarbiyah
Badan
Pemerintahan
Konsisten
3. Tuuq Al Kamaamah
fi Alafah / Abu
Muhammad Ali Al
Andalusii .--Beirut :
Daar Al Maktabah,
1982.
332 hlm. 1 Eks
Abu
Muhammad
Ali Al
Andalusii
Al Andalusii, Abu
Muhammad Ali
Nisbah Konsisten
Penentuan tajuk pengarang pada klas 2x7 belum konsisten,dan hanya
terdiri dari tiga jenis tajuk yaitu: nisbah, tajuk badan korporasi, dan tajuk badan
pemerintahan.
Pada dasarnya bentuk tajuk badan korporasi adalah sebagaimana adanya
nama badan, tanpa mengubah urutannya kecuali jika ada peraturan yang berikut
menetukan lain.54
Badan pemerintahan adalah lembaga-lembaga negara yang terdiri atas
lembaga eksekutif, legislatif dan peradilan. Misalnya departemen, angkatan
bersenjata, dan badan-badan yang berfungsi setara dengan departemen,
pejabatnya, perwakilannya, dan delegasi pemerintah.55
Tabel 9
No. Klasifikasi 2x9
No. Deskripsi Pengarang Bentuk Tajuk Jenis
Tajuk
keterangan
1. Nurul Abshor / Syeikh
Mu'min Asy Syabalanji
.--Beirut : Darul Fikr,
19...
279 hlm. 1 Eks
Syeikh
Mu'min Asy
Syabalanji
Asy Syabalanji,
Syeikh Mu'min
Laqab Tidak
Konsisten
2. Nurul Yaqin / Syaikh
Muhammad Al
Khudhari . -- Beirut :
Darul Fikr, 1994
262 hlm. 1 Eks
Syaikh
Muhammad Al
Khudhari
Al Khudhari,
Syaikh Muhammad
Laqab Tidak
Konsisten
3. Al Muslim Al Januuz fi
Amerika / J Eryk
Lincolon .--Beirut :
Dar Al Ilm Lil
Malayyin, 1964.
327 hlm. 1 Eks
J Enryk
Lincolon
Lincolon, J Enrick Ism Konsisten
4. Nafh Al Liib Min
Ghusnhil Andalus Al
Rathiib / Ahmad ibn
Muhammad Al
Maqqarii .-- Beirut :
Daar Shadar, 1968.
8 jld hlm. 6 Eks
Ahmad ibn
Muhammad Al
Maqqarii
Al Maqqarii,
Ahmad Ibn
Muhammad
Nisbah Konsisten
5. Al Sirah Al Nabawiyah
/ Ibn Hisyam.--Mesir Mathba'ah, 1936.
4 jld hlm. 4 Eks
Ibn Hisyam Hisyam, Ibn Nasab Tidak
Konsisten
6. Nahjul Balaghah /
Syaikh Muh Abduh.--
Beirut : Darul Fikr,
19...
Syaikh Muh
Abduh
Abduh, Syaikh
Muh
Ism Tidak
Konsisten
54
Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka ( Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 70 55 Ibid. h. 73.
7. Al Siirah Al
Nabawiyah / Abu
Muhammad Ibn
Hisyam.-- Qairo :
Maktabah Al Kulliyat,
19...
2 jld hlm. 2 Eks
Abu
Muhammad
Ibn Hisyam
Ibn Hisyam, Abu
Muhammad
Kunyah Tidak
Konsisten
8. As Sirah Al
Nabawiyah / Abu
Muhammad Abdul Ibn
Hisyam.-- Kairo : Maktabah Al
Kubliyyat, 19...
4 jld hlm. 2 Eks
Abu
Muhammad
Abdul Ibn
Hisyam
Ibn Hisyam, Abu
Muhammad Abdul
Kunyah Tidak
Konsisten
9. Taj Al A'araas Alaa
Manaqibi / Ali
Muhammad Husayn Al
Aththas.-- Kudus, :
Menara Kudus, 19...
2 jld hlm. 1 Eks
Ali
Muhammad
Husayn Al
Aththas
Al Aththas, Ali
Muhammad
Husayn
Laqab Konsisten
10. Taarikh Al Islam /
Hasan Ibrahim Hasan.--Kairo : Mathba'ah Al
Sunnah Al
Muhammadiyah, 1965.
4 jld hlm. 4 Eks
Hasan Ibrahim
Hasan
Hasan, Hasan
Ibrahim
Ism Konsisten
11. Taarikh Al Islam /
Hasan Ibrahim Hasan.-
-Mesir : Maktabah Al
Nahdah, 1964.
4 jld hlm. 4 Eks
Hasan Ibrahim
Hasan
Hasan, Hasan
Ibrahim
Ism Konsisten
12. Taarikh Al Islam Al
Siyasi / Hasan Ibrahim Hasan.--Mesir :
Maktabah Al Nahdah,
1964. 3 jld hlm. 7 Eks
Hasan Ibrahim
Hasan
Hasan, Hasan
Ibrahim
Ism Konsisten
13. Tarukh Al Khulafa' /
Al Hafizh Jalaluddin
As Suyuthi.—Beirut :
Darul Fikr, 19...
481 hlm. 1 Eks
Al Hafizh
Jalaluddin Al
Suyuthi
Al Suyuthi, Al
Hafizh Jalaluddin
Nisbah Konsisten
14. Tarikh At Tasyri Al
Islami / Muh. Al
Hudlari Bik.--Beirut :
Darul Fikr, 1995. 216 hlm. 1 Eks
Muh. Al
Hudlari Bik
Bik, Muh Al
Hudlari
Laqab Tidak
Konsisten
15. Al Thabaqat Al Kubraa
/ Muhammad ibn Sa'ad
Al Waaqidii.—Qairo :
Daar Al Tahriir, 1968.
8 jld hlm. 8 Eks
Muhammad
ibn Sa'ad Al
Waaqidii
Al Waaqidii,
Muhammad ibn
Sa'ad
Nisbah Konsisten
16. Thabaqat Al Syafi'iyah
/ Abu Bakar ibn
Hidayatullah Al
Husaynii.--Beirut :
Daar Al Afaaq, 1971.
287 hlm. 2 Eks
Abu Bakar ibn
Hidayatullah
Al Husaynii
Al Husaynii, Abu
Bakar ibn
hidayatullah
Kunyah Tidak
Konsisten
17. Wafayaat Al A'yaan / Abu Al Abbas Ibn Khallikaan, Kunyah Tidak
Abu Al Abbas ibn
Khallikaan.--Beirut :
Daar Shader, 1972.
8 jld hlm. 7 Eks
ibn Khallikaan Abu Al Abbas Konsisten
18. Zaat al Ma'ad fii hadyi
Khair al Ibrad
Muhammad / Ibn
Qayyim Al Jauziyah
.—Mesir : Mathba'ah,
19... 2 jld hlm. 1 Eks
Ibn Qayyim Al
Jauziyah
Al Jauziyah, Ibn
Qayyim
Nisbah Konsisten
19. Zhuhrul Islam / Ahmad Amin.--Beirut : Darul
Fikr, 1969.
2 jld hlm. 2 Eks
Ahmad Amin Amin, Ahmad Ism Konsisten
20. Al Kamil fi Al Taarikh
/ Izzuddin Abu Al
Hasan Ibn Atsiir.--
Beirut : Daar Shader,
1965.
13 jld hlm. 12 Eks
Izzuddin Abu
Al Hasan Ibn
Atsiir
Ibn Atsir, Izzuddin
Abu Al Hasan
Nasab Konsisten
21. Zaat Al Ma'ad fii
Hadyi Khair al Ibrad Muhammad / ibn
Qayyim Al Jauziyah .--
Mesir : Mathaba'ah,
19.... 2jld hlm. 1 Eks
ibn Qayyim Al
Jauziyah
Al Jauziyah, ibn
Qayyim
Nasab Konsisten
Pada klas 2x9 penulis mengambil sample lebih banyak dari klas-klas
sebelumnya hal ini dikarenakan penulis yang mengambil sample 100 judul buku-
buku berbahasa Arab dari 10 bagan kjlasifikasi Islam, dan pada setiap klas sample
yang diambil jumlahnya tidak sama, maka pada klas 2x9 ini jumlahnya lebih
diperbanyak untuk memenuhi sample yang akan diambil yaitu 100 judul buku-
buku berbahasa Arab, dari 21 deskripsi buku-buku berbahasa Arab pada klas 2x9
belum konsisten
2. Sistem alih tulisan pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Sistem alih tulisan dalam katalogisasi bahan pustaka berbahasa Arab pada
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pada dasarnya menggunakan pedoman
Departemen Agama tahun 1987 yang merupakan SKB (surat keputusan bersama)
Menteri Agama dan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan, tetapi dalam hal
ini tidak adanya pengkatalog yang memahami dan menguasai bahasa Arab
menjadi kendala dalam sistem alih tulisan Arab-Latin di Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta.
Di bawah ini transliterasi alih tulisan Arab-latin pada Perpustakaan Masjid
Istiqlal Jakarta.
Tabel 10
Alih tulisan Arab-latin pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.
Transliterasi No Deskripsi
Tertulis Seharusnya
1 Rawaalil Bayaan /
Muhammad Ali Al
Shaabuunii.--Beirut :
Muassasah Manahil, 1980.
1 jld hlm, 1 Eks
Rawaalil Bayaan
Muhammad Ali Al
Shaabuunii
Manahil
Rawālil Bayān
Muhammad Ali Al
Sābūnī Manāhil
2 Daairah al Ma'arif Al-Islamiyah / Abdul Hamid
Yunus.-- Qairo : Daar al Sya'ab. 13 jld hlm, 13 Eks
Daairah al Ma'arif Al-Islamiyah
Hamid Daar al Sya'ab
Dāirah al Ma'ārif Al-Islāmiyyah
Hamid Dār al Sya'ab
3 Ajnihah al makri al tsalaastah / Abdur Rahman Hasan Al
Maydaanii. --Damaskus : Daar Al-Qalam, 1982.
640 hlm, 1 Eks
Ajnihah al tsalaastah
Abdur Rahman Hasan Al
Maydaanii
Daar Al-Qalam
Ajnihah Al Śalāśah Abdur Rahman
Hasan Al Maydāni
Dār Al Qalam
4 Al Diin Wa al Dawlah /
Muhammad Al Bahay.--
Beirut : Daar Al Fikr, 1971.
616 hlm, 2 Eks
Al Diin
Muhammad Al
Bahay
Daar Al Fikr
Al Dīn
Muhammad Al
Bahāi
Dār Al Fikr
5 Roh al Islam / Sayyid Amir
Alii.-- Beirut : Daar al Ilm Li
Al Malayyan, 1968. 448 hlm,
1 Eks
Roh al Islam
Alii
Daar al Ilm
Rūh Al Islām
Alī Dār al ‘Ilm
6 Muqarrara Al Tawhid Wa Al
Fiqh wa al tahdzib / Ibrahim
Sulaiman.-- Jeddah : Wizaarah Alma'arif, 1981.47
hlm, 10 Eks
Al Tawhid
al tahdzib
Ibrahim Wizaarah
Al Tauhīd
Al Tahz īb
Ibrāhim Wizārah
7 Al Ahwal al syaasiyah wa al-
Iqtishaadiyah / Ritsgaard Muratil.--Rayadh : Al-Malik
Su'ud, 273 hlm, 1 Eks
al syaasiyah wa al-
Iqtishaadiyah Ritsgaard
Al syāsiyyah wa al
Iqtişādiyyah Riśgārd
8 Syubhaat Hawla Al Islam /
Muhammad Quthub.--.. Mathabah, 1967.242 hlm, 1
Eks
Syubhaat
Muhammad Mathabah
Syubuhāt
Muhammad Matba’ah
9 Al Mu'jam Al Mufahras li
Alfaazh Al Qur'an Al Karim / Muhammad Fuad Abdul
Baqii.--Beirut : Daar Ihay Al Tirats, 19... 782 hlm, 3 Eks
Alfaazh
Muhammad Baqii
Daar Ihay Al Tirats
Alfāz Muhammad Bāqī Dār Ihya Al Tirāś
10 Qurratul Ainin fi Athafis
Shahihain / Muhammad Fuad
Abdul Baqii.--Beirut : Darul
Fikr, 1993.
3 jld hlm. 3 Eks
Athafis
Muhammad
Baqii. Darul Fikr
Atafis
Muhammad
Bāqī Dārul Fikr
11 Syabaab fi Al Syaykhuukhah /
Amin Ruwayhah .--Beirut :
Daar al Qalam, 1972. 366
hlm, 2 Eks
Syabaab fi Al
Syaykhuukhah
Ruwayhah
Daar al Qalam
Syabāb fi Al
Syaykhūkhah
Ruwayhah
Dār al Qalam
12 Riyaadhus Sholihin / Abu Zakaria Yahya Damasyqy .--
Beirut : Darul Fikr, 1994. 366 hlm. 2 Eks
Riyaadhus Sholihin Zakaria Yahya
Riyād us Şo lihin Zakariyyā Yahyā
13 Mukhtashar Shahih Muslim / Al Hafizh Al mundzirii .--
Damaskus : Ihya Al Turaats,
1389H.
391 hlm. 1 Eks
Mukhtashar Shahih Muslim
Al Hafizh Al
mundzirii
Ihya Al Turaats
Mukhtaşar şahih Muslīm Al Hāfiz Al
Munżirī
Ihya Al Turāś
14 Al Mustaathraf / Syihabuddin Muhammad Al Absyiihii .--
Beirut : Daar Al Fikr, 19... 2 jld. 2 Eks
Al Mustaathraf Syihabuddin
Muhammad Al Absyiihii
Daar Al Fikr
Al Mustāfraf Syihābuddīn
Muhammad Al Absyīhī Dār Al Fikr
15 Al Shiraath al Mustaqiim /
Abdullah Al Hararii .--Beirut : Daar al Masyarii, 1993
128 hlm. 1 Eks
Al Shiraath al
Mustaqiim Al Hararii
Daar al Masyarii
Al Şirāt Al
Mustaqīm Al Hararī Dār al Masyarī
16 Tabyiin Kadzib Al Muftarii /
Ibnu Asaa'hir Dimasqii .--
Beirut : Daar Al Kitaab, 1979.
456 hlm. 1 Eks
Tabyiin Kadzib Al
Muftarii
Asaa'hir Dimasqii
Daar Al Kitaab
Tabyīn Każib al
Muftari Asā'kir Dimasyqī Dār Al kitāb
17 Syarh Al Tauhid /Muhammad
Ibn Abdul Wahhaab .--Riyadh
: Al Muassasah, 19..
207 hlm. 1 Eks
Syarh Al Tauhid
Muhammad Ibn
Abdul Wahhaab
Riyadh
Syarh Al Tauhid
Muhammad ibn
Abdul Wahhāb
Riyād
18 Syawaahid Al haqq Fil Istighatsah / Yusuf bin Ismail
Syawaahid Istighatsah
Syawāhid Istigāśah
Al Nabhaanii .--Beirut :Daar
Al Fikr, 1973 574 hlm. 2 Eks
Al Nabhaanii
Daar Al Fikr
Al Nabhānī Dār Al Fikr
19 Al Nuzhum Al Islamiyah / Subhii Al Shaalih .--Beirut :
Daar Al Ilm, 1968. 608 hlm. 2 Eks
Al Nuzhum Al Islamiyah
Subhii Al Shaalih Daar Al Ilm
Al Nużum Al Islāmiyyah
Subhī Al Şālih Dār Al Ilm
20 Nahwu Taqninaa Jadid Lil Mu'amalat wal Aquubat /
Abdul Haliim Al jundii .--
Mesir : Mathaabi Al Ahram,
1973. 179hlm. 2Eks
Taqninaa Mu'amalat
Abdul Haliim Al
jundii
Mathaabi
Taqninā Mu'āmalat Abdul Halīm Al
jundī Matābi
21 Qul Hadzihi Sabiili /
Muhamad Alwii Al Hasanii .-
-Medinah : .., 1402H.
233 hlm. 1 Eks
Hadzihi Sabiili
Muhamad Alwii Al
Hasanii
Hażihi Sabīlī Muhammad Alwī Al
Hasanī
22 Nasy'ah Al Tasawuf Al
Islamii / Ibrahim Basyunii .--
Mesir : Daar Al Ma'arif, 1969
299 hlm. 2 Eks
Al Islamii
Ibrahim Basyunii
Daar Al Ma'arif
Al Islāmī Ibrāhim Basyunī Dār Al Ma'arif
23 As saa tibiqaa fill jiyaadi /
Yusuf bin Ismail Nabahaanii .--Beirut : Darul Fikr, 1317H.
720 hlm. 1 Eks
As saa tibiqaa fill
jiyaadi Nabahaanii
Darul Fikr
As sā tibiqā Fill
jiyādi Nabahānī Dārul Fikr
24 Taariikh Al Adaab Al 'Arabii
Al Ushur / Umar Faaruukh .--Beirut : Daar Al Ilm Lil
Malaayiin, 1968. 672 hlm. 9 Eks
Taariikh Al Adaab
Al 'Arabii Faaruukh
Daar Al Ilm Lil Malaayiin
Tārikh Al Adāb
al'Arabī Fārūkh
Dār Al ilm lil Malāyīn
25 Tatawwur al Fikr Al Siyasi /
Hasan Jalal Al Urusy .--Mesir
: Daar al Ma'arif, 1954.
184 hlm. 1 Eks
Tatawwur al Fikr
Al Siyāsi
Hasan
Daar al Ma'arif
Tatawwur al Fikr Al
Siyasi
Hasan
Dār al Ma'arif
26 Zahru Al Adaab Wa Taamru
Al Baab / Abu Ishak Ibrahim
Al Qayrawaanii .--Kairo :
Daar Ihya, 1969.
2 jld hlm. 2 Eks
Al Adaab Wa
Taamru Al Baab
Ibrahim Al
Qayrawaanii
Kairo
Daar Ihya
Al Adāb wa Tāmru
Al Bāb
Ibrāhim Al
Qayrawānī Qairo
Dār ihya
27 Syarh Al Qashaa'id Al Sab'i /
Abu Bakar Muhammad Al
Anbariii .--Mesir : Daar Al Ma'arif, 1962.
Syarh Al Qashaa'id
Muhammad Al
Anbariii Daar Al Ma'arif
Syarh Al Qashā'id
Muhammad
Anbarī Dār Al Ma'arif
28 Taqwiim Jaami'ah Ainu Syams / Ainu Syams Jaami'ah
.--Kairo : Daar Al Kitab, 19... 407 hlm. 1 Eks
Jaami'ah Daar Al Kitab
Jāmi'ah Dār Al kitāb
29 Al Tarbiyah Al Islamiyah /
Min Wizaarah Al Tarbiyah Lajnah .--Kuwait : ...., 1987.
159 hlm. 1 Eks
Al Tarbiyah Al
Islamiyah Wizaarah
Al Tarbiyyah Al
Islāmiyyah Wizārah
30 Tuuq Al Kamaamah fi Alafah / Abu Muhammad Ali Al
Andalusii .--Beirut : Daar Al Maktabah, 1982.
332 hlm. 1 Eks
Tuuq Al Kamaamah
Muhammad Al Andalusii
Daar Al Maktabah
Tūq Al Kamāmah
Muhammad Al Andalusī Dār Al Maktabah
31 Al Muslim Al Januuz fi
Amerika / J Eryk Lincolon .--
Beirut : Dar Al Ilm Lil
Malayyin, 1964.
Al Januuz
Dar Al Ilm
Al Janūz
Dār Al Ilm
32 Nafh Al Liib Min Ghusnhil
Andalus Al Rathiib / Ahmad
ibn Muhammad Al Maqqarii
.-- Beirut : Daar Shadar, 1968.
8 jld hlm. 6 Eks
Al Liib Min
Ghusnhil
Al Rathiib
Muhammad Al
Maqqarii
Daar Shadar
Al Līb min Gusnil
Al Ratib
Muhammad
Maqqarī Dār Shader
33 Al Siirah Al Nabawiyah / Abu Muhammad Ibn Hisyam.--
Qairo : Maktabah Al Kulliyat, 19...
Al Siirah Al Nabawiyah
Muhammad
Al Sīrah Al Nabawiyyah
Muhammad
34 Taj Al A'araas Alaa Manaqibi / Ali Muhammad Husayn Al
Aththas .-- Kudus, : Menara Kudus,
19... 2 jld hlm. 1 Eks
Al A'araas Alaa
Al Aththas
Al A'arās Alā
Al At as
35 Taarikh Al Islam / Hasan
Ibrahim Hasan.--Kairo :
Mathba'ah Al Sunnah Al
Muhammadiyah, 1965. 4jld
hlm. 4 Eks
Taarikh Al Islam
Hasan
Mathba'ah
Muhammadiyah,
Tārīkh Al Islām
Hasan
Matba'ah
Muhammadiyah
36 Al Thabaqat Al Kubraa /
Muhammad ibn Sa'ad Al
Waaqidii.—Qairo : Daar Al
Tahriir, 1968.8jld hlm.8Eks
Al Thabaqat Al
Kubraa
Al Waaqidii.
Daar Al Tahriir
Al T abaqāt Al Kubrā
Al Wāqidī Dār Al Tahrīr
37 Thabaqat Al Syafi'iyah / Abu
Bakar ibn Hidayatullah Al
Husaynii.--Beirut : Daar Al Afaaq, 1971.
287 hlm. 2 Eks
Thabaqat
Al Husaynii
Daar Al Afaaq
T abaqāt Al Husaynī Dār Al Afāq
38 Wafayaat Al A'yaan / Abu Al
Abbas ibn Khallikaan.--Beirut : Daar Shader, 1972.
8 jld hlm. 7 Eks
Wafayaat Al
A'yaan Khallikaan.
Daar Shader
Wafayāt
A'yān Khalikhān
Dār Shader
39 Zaat al Ma'ad fii hadyi Khair
al Ibrad Muhammad / Ibn Qayyim Al Jauziyah .—Mesir
: Mathba'ah, 19... 2 jld hlm. 1 Eks
Zaat al Ma'ad
al Ibrad Muhammad
Mathba'ah
Zād al Ma'ād
al Ibrād Muhammad
Matba'ah
40 Al Kamil fi Al Taarikh / Izzuddin Abu Al Hasan Ibn
Atsiir.--Beirut : Daar Shader, 1965.
13 jld hlm. 12 Eks
Al Kamil Al Taarikh
Al Hasan Ibn Atsiir.
Daar Shader
Al Kāmil Al Tārīkh
Al Hasan ibn Aśīr
Dār Shader
41 Al Islam Siasa Wal Ma'robah
Al-Qodimah / Mustafa
Mahmud.--Kairo. 1 Eks
Al Islam Siasa
Al-Qodimah
Mustafa Mahmud
Al Islām Siāsa
Al-Qo dimah
Mustafa Mahmud
42 Ra'yu al din Bayna Al Sail /
Muhammad al Bahi.--Mesir :
Maktabah Wahbah, 1979. 328
hlm, 1 Eks
al din
Al Sail
Muhammad al Bahi
al dīn
Al Sāil Muhammad al Bahi
43 An Nukat Al'uyun tafsir Al
Mawardi / abul Hasan Ali Al
Mawardi.--Beirut : Darul
kubul, 19... 6 jld hlm, 6 Eks
An Nukat Al'uyun
Abul Hasan
An Nukāt Al'uyu n
Abul Hasan
44 Mu'jam Mufrodat Al fashil Qur'an / Al allamah Al
Ashfahani .--Beirut : Darul Fikr, 19... 727 hlm, 1 Eks
Mufrodat Al fashil Ashfahani
Darul Fikr
Mufrodāt Al fāsil Asyfahāni
Dārul Fikr
45 Al Mursyid Ila fahmi ayatil Qur'an / Mahmud Fawwaz Al
Aqil .--Beirut : Darul Qur'anill Karim, 1981. 1176
hlm, 1 Eks
ayatil Qur'an Darul Qur'anill
Karim
Āyatil Qur’ān Dārul Qur'ānill
Karīm
46 Safwatu Tafasir / Moh.Ali Shabuni .--Beirut : Darul
Qur'anill Karim, 1981. 3 jld
hlm, 3 Eks
Tafasir Moh.Ali Shābu ni
Darul Qur'anill
Karim
Tafāsir Moh Ali Sābu ni
Dārul Qur'ānill
Karīm
47 Tafshil Ayatil Qur'anil Hakim
/ Muhammad Fuad Abdul
Baqii.--Beirut : Darul Fikr,
1955. 671 hlm, 1 Eks
Tafshil
Qur'anil Hakim
Baqii.
Darul Fikr
Tafsil Qur’ānil Hākīm
Baqī Dārul Fikr
48 Tafsir ayatull Minal Qur’an /
Moh. Ali Ashabuni .--Beirut :
Darul Qur'anil Karim, 1999. 2
jld hlm, 2 Eks
Tafsir
Qur’an
Ali Asshabuni
Darul Qur'anil
Karim
Tafsīr Qur'ān
Alī As Sābu ni
Dārul Qur'ānill
Karīm
49 Tafsir Al Bayan / TM. Hasbi
Ashiddieqy .--Bandung : Alma'arif, 1971. 362 hlm, 3
Eks
Tafsir Al Bayan
Ashiddieqy Alma'arif
Tafsīr Al Bayān
Asyddīqy Alma’ārif
50 Tafsir Al Alaamatu Abus
Su'ud Isyadul / Abu Su'ud .--Beirut : Darul Fikr, 1955.
671 hlm. 1 Eks
Tafsir Al Alaamatu
Su'ud Darul Fikr
Tafsīr Al Alāmatu
Su’u d Dārul Fikr
51 Tafsir Al Fakhrur Razi /
Muhammad Ar Razi .--Beirut : Darul Fikr, 1993.
17 jld hlm. 10 Eks
Tafsir
Ar Razi Muhammad
Darul Fikr
Tafsīr Ar Razī Muhammad
Dārul Fikr 52 Tafsir Al Maragi / Ahmad
Musthafa Al Maragi .--Beirut:
Daar Al Fikr, 19.. 12jild hlm.
6 Eks
Ahmad Musthafa
Daar Al Fikr
Ahmad Mustafa
Dār Al Fikr
53 Tanzih Al Qur'an Anil
Matain / Imaduddin Hasan .--
Beirut: Dar Anndahda, 496
hlm. 1 Eks
Tanzih Al Qur'an
Hasan
Tanzīh Al Qur'ān
Hasan
54 Rayadh Al Shalihin /
Muhyiddin Abu Zakariayh
Nawawii.--Kudus,
Mathaba'ah, 19...
711 hlm. 2 Eks
Rayadh Al Shalihin
Abu Zakariayh
Nawawii
Riyād Al Sālihīn
Abu Zakariyyā
Nawawī
55 Riyadhus Sholihin Min Kalami Sayyidil Mursalin /
Muhyiddin Abu Zakariayh Yahya Nawawi .--Beirut :
Darul Kitab, 1973. 680 58hlm. 6 Eks
Riyadhus Sholihin Abu Zakariayh
Yahya Nawawi Darul Kitab
Riyād us Sālihīn Abū Zakariyyā Yahyā Nawāwī Dārul Kitāb
56 Al Mu'jam Ash Shagir / Al Hafizh Imam Thabrani .--
Beirut : Darul Fikr, 1981.
222 hlm. 1 Eks
Ash Shagir Al Hafizh Imam
Thabrani
S āgīr Al Hāfiz Imām
T abrānī
57 Mukhtar Al Ahadits An
Nabawiyah / As Sayyid
Ahmad Al Hasyimi .--Beirut :
Darul Fikr, 1994.
201 hlm. 1 Eks
Mukhtar Al Ahadits
An Nabawiyah
Ahmad Al Hasyimi
Darul Fikr
Mukhtār Al Ahādiś An Nabawiyyah
Ahmad Al Hāsyimī Dārul Fikr
58 Muntakhab as Shahihain /
Yusuf bin Ismail An Nabhani
.--Beirut : Darul Fikr, 1983.
607 hlm. 1 Eks
as Shahihain
An Nabhani
Darul Fikr
As Sāhihain
An Nabhāni
Dārul Fikr
59 Musnad Al Imam Ahmad
Ibnu Hambal / Ahmad Ibnu Hambal .--Beirut : Daar
Shard, 19... 6 jld. 8 Eks
Al Imam Ahmad
Ibnu Hambal Daar Shard
Al Imām Ahmad
Ibnu Hambal Dār Syard
60 Al Mustadrak Ala Al Shahihain / Abu Abdillah Al
Hakim Al Naysaabuurii .--
Al Shahihain
Al Hakim Al
Al S ahīhain
Al Hākim Al
Beirut: Maktab Al Muthabuat,
19... 4 jld hlm 3Eks
Naysaabuurii Naisābūrī
61 Al Muwattha / Imam Malik
Anas .--Beirut : Darul Fikr, 1989.
688 hlm. 1 Eks
Al Muwattha
Imam Darul Fikr
Al Muwatta
Imām Dārul Fikr
62 Naylul Awtahr / Muhammad
ibn Ali Al Syawkaanii .--Beirut : Darul Fikr, 1994.
4 jld hlm. 4 Eks
Awtahr
Muhammad Al Syawkaanii
Darul Fikr
Autāhr
Muhammad Al Syaukānī Dārul Fikr
63 Sahih Muslim / Abul husayn
Muslim Al Naysabuurii .--
Mesir : Daar Ihay Al Kutub,
1955
5 jld hlm. 5 Eks
Sahih Muslim
Al Naysabuurii
Daar Ihay
Sahīh Muslīm
Al Naisābūrī
Dār Ihya
64 Qishoshul Anbiyai / Imam
Abu Fidai Ismail Katsir .--
Beirut : Darul Fikr, 1992.
744 hlm. 1 Eks
Qishoshul Anbiyai
Katsir
Darul Fikr
Qisos Anbiyāi
Kaśīr Dārul Fikr
65 Sarah Kitabu Tauhid /
Abdurrahman Natsir Asadi .--
Saudi Arabia : Darul Wathar, 2000.
205 hlm. 2Eks
Kitabu Tauhid
Natsir
Darul Wathar
Kitābu Tauhīd
Naśir
Dārul Wat ar
66 Tafsirun Aklam al Kabir /
Ibnu Sirin .--Beirut : Darul Fikr, 19...
420 hlm. 1 Eks
Tafsirun Aklam al
Kabir Sirin
Darul Fikr
Tafsīrun Aklām al
Kabīr Sirīn
Dārul Fikr 67 Kasyful Ghomah / Abdul
Wahab Sya'rani .--Beirut :
Darul Fikr, 1988.
2 jld hlm. 1 Eks
Ghomah
Wahab Sya'rani
Darul Fikr
Gummah
Wahhāb Sya'rāni
Dārul Fikr
68 Syarh At Thahawiyah / Al
Allamah Ali bin Ali izzy .--
Beirut : Darul Fikr, 1988.
368 hlm. 1 Eks
At Thahawiyah
Al Allamah
Ali izzy
Darul Fikr
At T āhāwiyyah
Al Allāmah
Alī izzī Dārul Fikr
69 Syawahidul Haqqi / Yusuf bin
Ismail An Nabhani .--Beirut :
Darul Fikr, 1973.
574 hlm. 1 Eks
Syawahidul
An Nabhani
Darul Fikr
Syawāhidul
An Nabhāni
Dārul Fikr
70 Rahmatul Ummah Fi Ikhtilafil
/ Abu Abdillah Ad Dimasyqi .--Beirut : Darul Fikr, 19...
352 hlm. 1 Eks
Ikhtilafi
Darul Fikr
Ikhtilāfi
Dārul Fikr
71 Ar Risalah / Imam Syafi'i .--
Beirut : Darul Fikr, 19... 670 hlm. 1 Eks
Ar Risalah
Imam Syafi’i Darul Fikr
Ar Risālah
Imām Syafī’i Dārul Fikr
72 Nihayatuz Zayyin / Abu abdul
mu'thi Nawawi .--Beirut : Darul Fikr, 1995.
368 hlm. 1 Eks
Nihayatuz Zayyin
Abu mu'thi Nawawi
Darul Fikr
Nihāyatuj Jayyin
Abū Mu’tī Nawāwī Dārul Fikr
73 Al Muhazzab fi fiqh Al Imam
al Syafi'i / Abu Ishaq Ibrahim ibn Al Syayrazi .--Semarang :
Maktabah wa Matba'ah 2 jld hlm. 1 Eks
Al Muhazzab
Al Imam al Syafi'i Abu
Ibrahim
Al Muhażżab
Al Imām al Syafī'i Abū
Ibrāhim
74 Muqaddimah Al Ghaznawi /
Ahmad bin Muhammad Al
Ghaznawi .--Beirut : Darul
Fikr, 1984.
244 hlm. 1 Eks
Al Ghaznawi
Ahmad bin
Muhammad
Darul Fikr
Al Gaznawi
Ahmad bin
Muhammad
Dārul Fikr
75 Al Nas Syarikah Fi Al Amwal
/ Abdul Aziz Al Khayyath .--
Kairo : Dar al Salam, 1987.
Al Nas Syarikah Fi
Al Amwal
Aziz Al Khayyath
Dar al Salam
Al Nās Syarīkah Fi
Al Amwāl
Azīz Al Khayyāth
Dār al Salām
76 Al Siraj Al munir / Ali bin
Muhammad Al Aziz Syafi'i .--
Kairo : Mustafa Al halabi,
1957.3 jld hlm. 3 Eks
Al Siraj Al munir
Muhammad
Mustafa Al halabi
Al Sirāj Al Munīr Muhammad
Mustafā Al halabī
77 At Thib An Nabawi / Ibnul
Qayyim Al Jauziyah .--Beirut : Darul Fikr, 19...
334 hlm. 1 Eks
At Thib An Nabawi
Darul Fikr
At T ib An Nabawī
Dārul Fikr
78 Al Wajiz fi Fiqh Madzhabil
Imam / Hujjatul Islam Muhammad Al Ghazali .--
Beirut : Darul Fikr, 1994. 479
hlm. 1 Eks
Madzhabil Imam
Hujjatul Islam Muhammad Al
Ghazali
Darul Fikr
Majhabil Imām
Hujjatul Islām Muhammad Al
Gazali
Dārul Fikr
79 Al Qura li Qashid Ummil
Qura / Musthafa As Saqa .--
Beirut : Darul Fikr, 1983
Al Qura li Qashid
Musthafa As Saqa
Darul Fikr
Al Qurā li Qāshid
Mustafa As saqā
Dārul Fikr
80 Tuhfah Al Habib Ala syarh al
Khatib / Sulaiman Al
Bujairimy .--Beirut : Darul
Fikr, 1995.4 jld hlm. 4 Eks
Al Habib
al Khatib
Darul Fikr
Al Habīb
al Khatīb
Dārul Fikr
81 Tuhfah Al Arus Al Zawaaj Al
Islamii al sa'iid / Mahmud
Mahdii Istambulii .-- .. : Al
Maktab Al Islami, 1981. 480 hlm. 1 Eks
Al Arus Al Zawaaj
Islamii al sa'iid
Mahmud Mahdii
Istambulii
Al Urūs Al Zawāj Islāmī al sa’īd
Mahmud Mahdī Istambulī
82 Taarikh Masaajid Baghdad al Hadiitsh / Yunus Ibrahim Al
Saamirra'ii .-- Bagdad : Mathba'ah Al Ummah, 1977.
407 hlm. 2 Eks
Taarikh Masaajid Baghdad al
Hadiitsh Ibrahim Al
Saamirra'ii
Tārīkh Masājīd Bagdad al Hadīś Ibrāhim
Sāmirra’ī
83 Qut Al Qulub / Abu Thalib
Muhammad bin Ali Al Makki .--Beirut : Darul Fikr, 19...
2 jld hlm. 2 Eks
Al Qulub
Abu Thalib Muhammad
Darul Fikr
Al Qulūb
Abū T alib Muhammad
Dārul Fikr 84 Riyadhul Jannah / Yusuf bin
Ismail An Nabhani .-- .. : Dar Ar Rasyad Al Haditsh, 19...
176 hlm. 1 Eks
Riyadhul
An Nabhani Al Haditsh
Riyād ul
An Nabhāni Al Hadiś
85 Mukasyafah Al Qulub / Imam
Al Ghazali .--Beirut : Darul
Fikr, 19... 303 hlm. 1 Eks
Al Qulub
Imam Al Ghazali
Darul Fikr
Al Qulūb
Imām Al gazalī Dārul Fikr
86 Mukhtashar Minhajul
Qashidin / Imam Ibnu
Qudamah Al Maqdisi .--
Beirut : Darul Fikr, 1987. 412
hlm. 1Eks
Mukhtashar
Minhajul Qashidin
Imam Ibnu
Qudamah
Darul Fikr
Mukhtasar Minhājul
Qāshidīn
Imām Ibnū Qudamāh
Dārul Fikr
87 Muskilah Al Ghuluwu fie
Dien / Abdurrahman Al
Lawaikhi .--Riyadh ; .., 1998.
14 jld hlm. 10 Eks
Al Ghuluwu fie
Dien
Riyadh
Al guluwwu fī Dīn
Riyād
88 Al Mustadzrof / Sihabudin
Moh. Bin Achmad Ahil Fathi .--Beirut : Darul Fikri, 850H.
553 hlm. 1 Eks
Al Mustadzrof
Achmad Darul Fikri
Al Mustad raf
Ahmad Dārul Fikri
89 Qadhiyah Al Syir Al Jadidah /
Muhammad Nuwayhii .--Beirut : Daar Al Fikr, 1971.
535 hlm. 1 Eks
Qadhiyah
Muhammad Nuwayhii
Daar Al Fikr
Qad iyah
Muhammad Nuwayhī Dār Al Fikr
90 Nurul Abshor / Syeikh
Mu'min Asy Syabalanji .--
Beirut : Darul Fikr, 19...
279 hlm. 1 Eks
Nurul Abshor
Darul Fikr
Nūrul Absor
Dārul Fikr
91 Nurul Yaqin / Syaikh
Muhammad Al Khudhari . --
Beirut : Darul Fikr, 1994
262 hlm. 1 Eks
Nurul Yaqin
Darul Fikr
Nūrul Yaqīn
Dārul Fikr
92 Nahjul Balaghah / Syaikh
Muh Abduh.-- Beirut : Darul
Fikr, 19...
734 hlm. 1 Eks
Balaghah
Darul Fikr
Balagah
Dārul Fikr
93 Al Siirah Al Nabawiyah / Abu
Muhammad Ibn Hisyam.-- Qairo : Maktabah Al Kulliyat,
19... 2 jld hlm. 2 Eks
Al Siirah
Al Nabawiyah Muhammad Ibn
Hisyam
Al Sīrah
Al Nabāwiyyah Muhammad ibn
Hisyam
94 As Sirah Al Nabawiyah / Abu Muhammad Abdul Ibn
Hisyam.-- Kairo : Maktabah
Al Nabawiyah Abu Muhammad
Hisyam
Al Nabāwiyyah Abū Muhammad
Hisyam
Al Kubliyyat, 19...
4 jld hlm. 2 Eks
95 Taarikh Al Islam / Hasan
Ibrahim Hasan.--Mesir : Maktabah Al Nahdah, 1964.
4 jld hlm. 4 Eks
Taarikh Al Islam
Hasan Ibrahim Hasan
Tārīkh Al Islām
Hasan Ibrahim Hasan
96 Taarikh Al Islam Al Siyasi /
Hasan Ibrahim Hasan.--Mesir : Maktabah Al Nahdah, 1964.
3 jld hlm. 7 Eks
Taarikh Al Islam
Al Siyasi Hasan Ibrahim
Hasan
Tārīkh Al Islām Al
Siyāsi Hasan Ibrahim
Hasan
97 Tarikh Al Khulafa' / Al
Hafizh Jalaluddin As
Suyuthi.—Beirut : Darul Fikr,
19...
481 hlm. 1 Eks
Tarikh Al Khulafa'
Al Hafizh
As Suyuthi
Darul Fikr
Tārikh Al Khulafā' Al Hāfiz As Suyūti Dārul Fikr
98 Tarikh At Tasyri Al Islami /
Muh. Al Hudlari Bik.--Beirut
: Darul Fikr, 1995.
216 hlm. 1 Eks
Tarikh
Al Islami
Al Hudlari
Darul Fikr
Tārīkh
Al Islāmi
Al Hud arī Dārul Fikr
99 Zhuhrul Islam / Ahmad
Amin.--Beirut : Darul Fikr,
1969. 2 jld hlm. 2 Eks
Zhuhrul
Ahmad
Darul Fikr
Zuhrul
Ahmad
Dārul Fikr
100 Zaat Al Ma'ad fii Hadyi Khair al Ibrad Muhammad / ibn
Qayyim Al Jauziyah .--Mesir :
Mathaba'ah, 19.... 2jld hlm. 1 Eks
Zaat
Fii
Muhammad
Zād
Fī
Muhammad
B. Analisis
Tabel 11
Penentuan tajuk
Tingkat Kesalahan No No. Klas Jumlah
Deskripsi Frekuensi Prosentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2x0
2x1
2x2
2x3
2x4
2x5
2x6
2x7
2x9
10
13
14
10
15
9
5
3
21
4
2
4
2
5
3
0
1
9
0,4 %
0,26 %
0,56 %
0,2 %
0,75 %
0,27 %
0
0,03 %
1,89 %
Pada klas 2x0 dengan jumlah deskripsi 10 mempunyai frekuensi 4 kesalahan,
klas 2x1 dengan jumlah 13 deskripsi mempunyai frekuensi 2 kesalahan, klas 2x2
dengan jumlah 14 deskripsi mempunyai frekuensi 4 kesalahan, klas 2x3 dengan
jumlah 10 deskripsi mempunyai frekuensi 2 kesalahan, klas 2x4 dengan jumlah 15
deskripsi mempunyai frekuensi 5 kesalahan, klas 2x5 dengan jumlah 9 deskripsi
mempunyai frekuensi 3 kesalahan, klas 2x6 dengan jumlah 5 deskripsi tidak
terdapat kesalahan, klas 2x7 dengan jumlah 3 deskripsi mempunyai frekuensi 1
kesalahan, klas 2x9 dengan jumlah 21 deskripsi mempunyai frekuensi 9
kesalahan. Dari 100 deskripsi yang ada diatas dalam penentuan tajuk pengarang
Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta keseluruhannya belum konsisten,
dalam hal penentuan tajuk selain memahami dan menguasai bahasa Arab dan juga
sangat diperlukan sekali kesabaran dan ketelitian dalam pengerjaannya
Tabel 12
Transliterasi
No Huruf Jumlah Tingkat Kesalahan Prosentase
Arab Huruf
Arab Frekuensi
Prosentase
Non
Kesalahan
% 0 0 608 ا 1
100 %
% 100 % 0 0 232 ب 2
% 100 % 0 0 177 ت 3
% 17 % 83 10 12 ث 4
% 23 % 77 2 26 ج 5
% 40 %60 79 131 ح 6
% 100 % 0 0 26 خ 7
% 99 % 1 2 193 د 8
% 17 % 83 5 6 ذ 9
% 100 % 0 0 329 ر 10
% 64 % 36 1 28 ز 11
% 100 % 0 0 105 س 12
% 75 % 25 1 40 ش 13
% 41 % 59 22 37 ص 14
% 25 % 75 9 12 ض 15
% 16 % 84 21 25 ط 16
% 25 % 75 3 4 ظ 17
% 100 % 0 0 68 ع 18
% 38 % 62 8 13 غ 19
% 100 % 0 0 106 ف 20
% 84 % 16 1 66 ق 21
% 100 % 0 0 44 ك 22
% 100 % 0 0 430 ل 23
% 100 % 0 0 296 م 24
% 100 % 0 0 155 ن 25
% 98 % 2 2 126 و 26
% 100 % 0 0 32 ه 27
% 100 % 0 0 23 ء 28
% 98,95 % 1,05 3 285 ى 29
Pada tabel transliterasi diatas, yang tidak terdapat kesalahan yaitu pada
huruf : ا (alif) dengan jumlah keseluruhan 608 huruf , ب (ba) jumlah keseluruhan
232 huruf, ت (ta) jumlah keseluruhan 177 huruf, ج (jim) jumlah keseluruhan 26
huruf, خ (kho) jumlah keseluruhan 26 huruf, ر (ro) jumlah keseluruhan 329
huruf, س (sin) jumlah keseluruhan 105 huruf, ع (‘ain) jumlah keseluruhan 68
huruf, ف (fa) jumlah keseluruhan 106 huruf, ك (kaf) dengan jumlah keseluruhan
44 huruf, ل (lam) jumlah keseluruhan 430 huruf, م (mim) jumlah keseluruhan 296
huruf, ن (nun) jumlah keseluruhan 155 huruf, ه (Ha) jumlah keseluruhan 32 huruf,
.jumlah keseluruhan 23 huruf (hamzah) ء
Sedangkan tingkat kesalahan huruf Arab yaitu terdapat pada:
1. Huruf ث (sa) dengan jumlah huruf 12 frekuensi kesalahan 10 kali dengan
prosentase 83 %.
2. Huruf ج (ja) dengan jumlah huruf 26 frekuensi kesalahan 2 kali dengan
prosentase 77 %.
3. Huruf ح (ha) dengan jumlah huruf 131 frekuensi kesalahan 79 kali dengan
prosentase 60 %.
4. Huruf د (dal) dengan jumlah huruf 193 frekuensi kesalahan 2 kali dengan
prosentase 1 %.
5. Huruf ذ (zal) dengan jumlah huruf 6 frekuensi kesalahan 2 kali dengan
prosentase 33 %.
6. Huruf ز (zai) dengan jumlah huruf 28 frekuensi kesalahan 1 kali dengan
prosentase 36 %.
7. Huruf ش (syin) dengan jumlah huruf 40 frekuensi kesalahan 1 kali dengan
prosentase 25 %.
8. Huruf ص (sad) dengan jumlah huruf 37 frekuensi kesalahan 22 kali
dengan prosentase 59 %.
9. Huruf ض (dad) dengan jumlah huruf 12 frekuensi kesalahan 9 kali
dengan prosentase 75 %.
10. Huruf ط ( tho) dengan jumlah huruf 25 frekuensi kesalahan 21 kali
dengan prosentase 84 %.
11. Huruf ظ (zho) dengan jumlah huruf 4 frekuensi kesalahan 3 kali dengan
prosentase 75 %.
12. Huruf ظ (gain) dengan jumlah huruf 13 frekuensi kesalahan 8 kali dengan
prosentase 62 %.
13. Huruf و (wau) dengan jumlah huruf 126 frekuensi kesalahan 2 kali
dengan prosentase 2 %.
14. Huruf ى ( ya) dengan jumlah huruf 285 frekuensi kesalahan 3 kali dengan
prosentase 1,05 %.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya serta hasil pengamatan dalam penelitian
ini, peneliti menganbil kesimpulan bahwa pada Perpustakaan Masjid Istiqlal
Jakarta dalam menentukan tajuk nama pengarang Arab belum konsisten dan
belum sesuai dengan pedoman yang digunakan yaitu “Katalogisasi Buku
Berbahasa Arab”.
Dalam menentukan sistem alih tulisan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
masih terdapat banyak kesalahan seperti yang telah dijelaskan pada bab IV, faktor
pertama disebabkan oleh pembuatan katalog yang masih menggunakan mesin tik
biasa yang tidak ada tanda diakritiknya. Faktor kedua disebabkan oleh tidak
adanya tenaga yang full time yang mengetahui dan menguasai bahasa Arab, selain
itu juga dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam pengerjaannya.
B. Saran
Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin memberikan saran yang
mungkin bermanfaat bagi Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal
Jakarta.
1. Dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab sebaiknya
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta mempekerjakan staf khusus dalam
bidangnya yang mengerti dan menguasai bahasa Arab.
2. Mengadakan program-program khusus yang diperuntukan bagi staf
perpustakaan dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab
di Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, seperti seminar, lokakarya,
pelatihan-pelatihan khusus tentang katalogisasi buku berbahasa Arab.
3. Pembuatan katalog yang sudah ada ( lama ) sebaiknya diperbaharui
dengan menggunakan sistem komputerisasi.
4. Sistem alih tulisan dalam katalogisasi buku berbahasa Arab sebaiknya
disesuaikan dengan pedoman yang digunakan yaitu pedoman Depag tahun
1987.
DAFTAR PUSTAKA
Darusman, Dadan. “Permasalahan Katalogisasi Deskriptif Kitab Kuning pada
Perpustakaan di Indonesia.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005.
Departemen Agama RI. Pedoman Transliterasi Arab Latin. Jakarta: Proyek
Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, 2003.
Harmawan. ”Fungsi Katalog Induk dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
Stakeholders.” Artikel diakses pada 12 Maret 2009 dari
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=23
Kailani Eryono. Katalogisasi Buku Berbahasa Arab. Jakarta: Kerjasama Pusat
Perpustakaan Islam Indonesia dan Penerbit Universitas Indonesia, 1985.
Martoatmodjo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1997
Muh. Kailani Eryono. dkk. Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi
Islam. Jakarta: Puslitbang Lektur Agama Badan litbang Agama Departemen
Agama, 1999.
Muh. Kailani Eryono. “Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab pada
Perpustakaan di Indonesia.” Skripsi S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Universitas Indonesia Jakarta, 1978.
Muh. Kailani Eryono. Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,
1999.
Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta: Center for
Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2007.
Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1987.
Pamuntjak, Syahrial, Rusiana. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.
Michigan, Djambatan, 1986.
Pusat Perpustakaan Islam Indonesia (PPII). Buku Panduan PPII. Jakarta: PPII
Rizal Saiful Haq. “Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan Buku-Buku
Beraksara Arab” Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Depok,
1984.
Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:
Kanisius, 1991
Somadikarta,L,K. Titik Akses dalam Organisasi Informasi Di Perpustakaan.
Jakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia,
1998
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
1999.
Sulistyo Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1994.
Tairas, J.N.B dan K, Soekarman. Daftar Tajuk Subyek Untuk Perpustakaan: Edisi
Ringkas. Jakarta: Gunung Mulia, 2007.
Wawancara Pribadi dengan Muh. Kailani Eryono, Jakarta, 02 Mei 2009.
Zen, Zulfikar. “Penyususnan Daftar Nama Pengarang Arab untuk Perpustakaan di
Indonesia.” Skripsi S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia,
1982.
HASIL WAWANCARA
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BERBAHASA ARAB PADA PUSAT
PERPUSTAKAAN ISLAM INDONESIA MASJID ISTIQLAL JAKARTA
Nama Narasumber : Drs. H. M. Kailani Eryono, MM.
Status Jabatan : Direktur Pelaksana
Tanggal Wawancara : 02 Mei 2009
Tempat Wawancara : PPII Masjid Istiqlal Jakarta
Nama pewawancara : Ahmad Faliti Yunus
Fakultas/Jurusan : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
1. Bagaimana cara pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di
PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
Jawab:
Mengenai cara pembuatan deskripsi bibliografi berbahasa Arab pada
dasarnya PPII Masjid Istiqlal Jakarta mengikuti pedoman AACR pada
umumnya. Penggunanaan AACR untuk mengolah buku berbahasa Arab
belum ada kejelasan khususnya untuk menentukan kata utama nama Arab,
karena dalam AACR penentuan kata utama hanya disebutkan pada bagian
nama yang lebih dikenal, sebagaimana termuat dalam sumber-sumber
referensi.
Pada umumnya merupakan suatu hal yang sulit untuk menentukan kata
utama nama arab pada suatu perpustakaan, karena sangat bervariasinya
nama-nama Arab terutama nama-nama Arab klasik yang banyak
digunakan dalam buku-buku kuniang. Pembuatan deskripsi bibliografi
buku berbahasa Arab menggunakan alih tulisan dari tulisan Arab kepada
tulisan latin, kemudian dalam hal menentukan kata utama nama Arab
Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta pada dasarnya
memang ditentukan pada bagian nama yang lebih dikenal, tetapi secara
garis besar Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta
menggunakan pedoman katalogisasi buku berbahasa Arab yang dikarang
oleh Drs. Muhammad Kaelani Eryono, yang diterbitkan pertama kali atas
kerjasama Pusat Perpustakaan Islam Indonesia dan penerbit Universitas
Indonesia (UI Press), Jakarta, 1985.
2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menentukan deskripsi bibliografi
buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
Jawab:
Kendala yang pertama yaitu: tidak adanya tenaga yang full time yang
mengetahui dan menguasai bahasa Arab. Kendala yang kedua yaitu pada
tehnik saat membuat kartu katalog dalam pembuatan deskripsi bibliografi.
3. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut?
Jawab:
Dalam melakukan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab PPII Masjid
Istiqlal Jakarta meminta tolong kepada orang lain (selain staf
perpustakaan), tetapi dalam hal ini belum bisa merekrut tenaga yang tepat
untuk pengolahan buku berbahasa Arab.
4. Apakah ada SDM dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa
Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
Jawab:
Belum ada, jadi untuk masalah pembuatan deskripsi bibliografi buku
berbahasa Arab meminta tolong kepada orang lain (selain staf
perpustakaan) yang memahami dan menguasai bahasa Arab.
5. Apakah ada program-program khusus yang diperuntukkan bagi staf
perpustakaan dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab
di PPII Masjid Istiqlal Jakarta, seperti seminar, lokakarya, pelatihan-
pelatihan khusus tentang katalogisasi buku berbahasa Arab?
Jawab:
Belum ada program khusus, jadi PPII Masjid Istiqlal Jakarta mempelajari
prinsip-prinsip yang ada dalam buku "katalogisasi buku berbahasa Arab".
6. Jika ada, bagaimana dengan pembagian tugas untuk SDMnya?
Jawab:
Tidak ada
7. Apakah SDMnya mempunyai latar belakang yang berkaitan dengan
bidang yang digelutinya sekarang?
Jawab:
Tidak ada yang full timer
8. Harapan apa saja untuk meningkatkan kinerja dalam pembuatan deskripsi
bibliografi buku berbahasa Arab?
Jawab:
Berusaha merekrut tenaga yang memahami dan menguasai bahasa Arab,
karena terkait dengan biaya tetap.
9. Bagaimana cara penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal
Jakarta?
Jawab:
Cara penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta
mengikuti pedoman "Katalogisasi Buku Berbahasa Arab".
10. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi dalam penentuan tajuk
pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
Jawab:
Kembali kepada penguasaan bahasa Arab, karena halaman judul kadang-
kadang panjang kalau tidak memahami dan menguasai bahasa Arab susah
untuk menentukannya, tetapi dengan adanya pedoman ini (Katalogisasi
Buku Berbahasa Arab) PPII Masjid Istiqlal Jakarta menggunakannya
sebagai rujukan jika terdapat keraguan.
11. Apakah ada pedoman yang dipakai untuk penentuan tajuk pengarang
Arab?
Jawab:
Pedoman yang dipakai Katalogisasi Buku Berbahasa Arab
12. Pedoman apa yang digunakan untuk menentukan sistem alih tulisan dalam
katalogisasi buku berbahasa Arab?
Jawab:
Pedoman yang digunakan adalah pedoman Departemen Agama yang
merupakan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan tahun 1987.
13. Masalah apa saja yang dihadapi dalam sistem alih tulisan katalogisasi
berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
Jawab:
Masalah yang pertama adalah penggunaan tanda diakritik, karena
pembuatan kartu katalog di PPII Masjid Istiqlal Jakarta masih
menggunakan mesin tik biasa yang tidak ada tanda diakritiknya, masalah
yang kedua adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang mengerti dan
menguasai bahasa Arab.
Pewawancara Narasumber
(Ahmad Faliti Yunus) (Drs. H. M. Kailani Eryono, MM.)
Direktur Pelaksana
PEDOMAN WAWANCARA
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BERBAHASA ARAB PADA PUSAT
PERPUSTAKAAN ISLAM INDONESIA MASJID ISTIQLAL JAKARTA
Nama Narasumber : Drs. H. M. Kailani Eryono, MM.
Status Jabatan : Direktur Pelaksana
Tanggal Wawancara : 02 Mei 2009
Tempat Wawancara : PPII Masjid Istiqlal Jakarta
Nama pewawancara : Ahmad Faliti Yunus
Fakultas/Jurusan : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
1. Bagaimana cara pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII
Masjid Istiqlal Jakarta?
2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menentukan deskripsi bibliografi buku
berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
3. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut?
4. Apakah ada SDM dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab
di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
5. Apakah ada program-program khusus yang diperuntukkan bagi staf
perpustakaan dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di
PPII Masjid Istiqlal Jakarta, seperti seminar, lokakarya, pelatihan-pelatihan
khusus tentang katalogisasi buku berbahasa Arab?
6. Jika ada, bagaimana dengan pembagian tugas untuk SDMnya?
7. Apakah SDMnya mempunyai latar belakang yang berkaitan dengan bidang
yang digelutinya sekarang?
8. Harapan apa saja untuk meningkatkan kinerja dalam pembuatan deskripsi
bibliografi buku berbahasa Arab?
9. Bagaimana cara penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal
Jakarta?
10. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi dalam penentuan tajuk pengarang
Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
11. Apakah ada pedoman yang dipakai untuk penentuan tajuk pengarang Arab?
12. Pedoman apa yang digunakan untuk menentukan sistem alih tulisan dalam
katalogisasi buku berbahasa Arab?
13. Masalah apa saja yang dihadapi dalam sistem alih tulisan katalogisasi
berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?