170
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN TERHADAP SWAMEDIKASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG SKRIPSI OLEH Lisa Damayanti NIM. 13670043 JURUSAN FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2017

SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN

MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN

TERHADAP SWAMEDIKASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

SKRIPSI

OLEH

Lisa Damayanti

NIM. 13670043

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2017

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN

MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN

TERHADAP SWAMEDIKASI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Untuk Memenuhi Salah SatuPersyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Oleh

Lisa Damayanti

NIM. 13670043

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,
Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,
Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,
Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

MOTTO

ى فس ا عه أ أسشف انز عثاد قم عا إ ب ر غفش انز للا إة للا ح س ا ي ل تقط

ى ح س انش انغف "

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampui batas terhadap

diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosasemuanya. Sungguh,

Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”

“Always be yourself no matter what they say and never be anyone

else even if they look better than you”

“Selalu jadi diri sendiri tidak peduli apa yang mereka katakan dan

jangan pernah menjadi orang lain meskipun mereka tampak lebih baik

dari Anda”

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk yang utama dari segalanya….

Allah Swt,

Alhamdulillah, Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya

skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Penulis persembahkan karya sederhana ini kepadaKedua orang tua yang sangat

penulis kasihi dan sayangi,

Bapak Drs. Said Kairil Asmidan ibu Nurhiliyah, S.E

Terimakasih karena telah memberikan kasih sayang, selalu memberikan

rmotivasi, selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menasehati

menjadi lebih baik, memberikan segala dukungandan cinta kasih yang tiada

terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang

bertuliskan kata cinta dan persembahan.

Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

Juliansyah Putra dan M.Khairan Arif yang selalu menghibur dikala lelah dan

selalu menyemangati walaupun dalam jarak yang jauh.

Buat My friend‟s

Bbl, Golfy, dan Kosan Abah Barizi terima kasih atas dukungan, doa, nasehat,

hiburan, dan semangat yang kalian berikan selama ini, semua yang telah kalian

berikan selama ini tak kan pernah terlupakan

Dosen Pembimbing

BapakAbdul Hakim, S.Si, M.PI, Apt dan Hajar Sugihantoro, M.P.H, Aptselaku

dosen pembimbing dan bapak Dr. H. Ahmad Barizi, MAselaku dosen

pembimbing agama. Terima kasih banyak pak sudah begitu banyak membantu

selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, bantuan dan kesabaran Bapak akan

selalu terukir dihati.

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Puji sykur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

yang tiada henti mengalir dalam tiap detik khidupan. Shalawat serta salam

kehadirat junjungan agung Nabi Muhammad SAW sebagai anugerah terindah

bagi umat manusia, menjadi tuntunan menuju jalan yang lurus. Seiring dengan

terselesaikannya tugas akhir yang berjudul “Perbedaan Tingkat Pengetahuan

Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan terhadap Swamedikasi di Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang” penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Abd Haris, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Prof. Dr. dr. Bambang Pardjianto, Sp.B, Sp.BP-RE (K) selaku Dekan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan.

3. Dr. Roihatul Mutiah, M.Kes., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi.

4. Abdul Hakim, M.P.I M.Farm., Apt selaku pembimbing utama yang selalu

sabar dalam membimbing mulai dari penyusunan proposal hingga skripsi ini

selesai.

5. Hajar Sugihantoro,M.P.H., Apt selaku konsultan yang senantiasa memberikan

saran serta solusi dalam hal penulisan selama penyusunan skripsi.

6. Dr. H. Ahmad Barizi, M.A selaku dosen pembimbing Agama dan bapak kos

tercinta atas bimbingan dalam hal integrasi ilmu dan Islma dan juga telah

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

viii

menjadi bapak kos yang baik bagi saya karena selalu membimbing saya

dalam nilai-nilai kehidupan.

7. Ria Ramadhani DA S.Kep Ns M.Kep selaku penguji utama yang memotivasi

penulis untuk lebih menguasai materi-materi dalam skripsi.

8. Para dosen jurusan Farmasi yang telah menyemaikan ilmu, wawasan, dan

pengetahuan selama penulis berproses meraih gelar sarjana.

9. Teman-teman angkatan pertama jurusan Farmasi “Golfy 2013” atas

kebersamaannya selama empat tahun. You‟re the best!

Penulis menyadari penyusunan skripsi tidak luput dari kekurangan. Segala

kritik dan saran membangun penulis harapkan guna tersusunnya skripsi yang

lebih baik. Besar harapan penulis agar tugas akhir ini bermanfaat bagi banyak

pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 05 Desember 2017

Penulis

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................. v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

ABSTRAK .................................................................................................... xvi

ABSTRACT ................................................................................................. xvii

xviii.............................................................................................................. يهخص

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

1.5 Batasan Masalah .............................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 9

2.1 Tinjauan Tentang Hipertensi ........................................................... 9

2.1.1 Definisi Hipertensi ................................................................. 9

2.1.2 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Swamedikasi ........... 13

2.1.3 Hal yang Harus Diperhatikan Selama Swamedikasi ............ 14

2.1.4 Jenis Obat Pada Swamedikasi .............................................. 16

2.1.5 Pelayanan swamedikasi ........................................................ 19

2.1.6 Penggunaan obat Rasional ................................................... 20

2.1.7 Masalah penggunaan obat dalam swamedikasi .................... 22

2.1.8 Informasi Obat ...................................................................... 22

2.1.9 Keuntungan dan kerugian swamedikasi ............................... 23

2.2 Tinjauan tentang Pengetahuan (Knowledge) .................................. 24

2.2.1 Definisi pengetahuan ............................................................ 24

2.2.2 Tingkat Pengetahuan ............................................................ 25

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 27

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

x

2.2.4 Kategori Pengetahuan ........................................................... 28

2.3 Tinjauan Kuesioner ......................................................................... 29

2.3.1 Definisi kuesioner penelitian ................................................ 29

2.4 Mahasiswa Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang ..... 31

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .................................................... 34

3.1 Bagan Kerangka Konseptual .......................................................... 34

3.2 Uraian Kerangka Konseptual .......................................................... 35

3.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 37

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 38

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 38

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 38

4.3 Populasi dan Sampel ....................................................................... 38

4.3.1 Populasi ................................................................................ 38

4.3.2 Sampel .................................................................................. 39

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 39

4.3.4 perhitungan sampel ............................................................... 40

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................. 42

4.4.1 Variabel Penelitian ............................................................... 42

4.4.1.1 Variabel Bebas ......................................................... 42

4.4.1.2 Variabel Terikat ....................................................... 42

4.4.2 Definisi Operasional ............................................................. 43

4.5 Instrumen Penelitian ....................................................................... 51

4.5.1 Kuesioner .............................................................................. 51

4.5.2 Uji Validitas .......................................................................... 51

4.5.3 Uji Reliabilitas ...................................................................... 52

4.6 Alur Penelitian ................................................................................ 53

4.7 Pengolahan data dan Analisa Statistika .......................................... 55

4.7.1 Pengolahan Data ................................................................... 55

4.7.2 Analsisa Statistika ................................................................ 55

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 57

5.1 Uji Instrument Penelitian ................................................................ 57

5.1.2 Uji Reliabilitas ...................................................................... 60

5.1.2.1 Variabel Pengetahuan............................................... 60

5.2 Demografi Responden .................................................................... 61

5.2.1 Jenis Kelamin ....................................................................... 61

5.2.2 Umur Responden .................................................................. 62

5.2.3 Tahun Angkatan Responden ................................................. 63

5.3 Variabel Independen (Pendidikan) ................................................. 64

5.4 Variabel Dependen (Tingkat Pengetahuan Responden) ................. 64

5.4.1 Hal yang perlu di perhatikan sebelum memilih obat ............ 69

69

5.4.2 Sumber Informasi yang tepat tentang obat swamedikasi ..... 70

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xi

5.4.3 Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter ............................ 73

5.4.4 Arti dari Kontra Indikasi obat ............................................... 76

5.4.5 Maksud dari obat diminum 3x sehari ................................... 77

5.3.6 Cara meminum obat.............................................................. 79

5.3.7 Aturan pakai obat yang benar ............................................... 82

5.3.8 Tempat untuk menyimpan obat ............................................ 85

5.3.9 Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri berhasil ............ 87

5.3.10 Hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak berhasil

.............................................................................................. 89

5.4 Perbedaan Signifikan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan

dengan Mahasiswa Non Kesehatan Terhadap Swamedikasi ......... 91

5.4.1 Uji Normalitas ...................................................................... 91

5.4.2 Uji Mann-Whitney ................................................................ 91

5.5 Hubungan Antara Jenis Pendidikan (Mahasiswa Kesehatan dan

Mahasiswa Non Kesehatan) dengan Tingkat Pengetahuan terhadap

Swamedikasi .................................................................................. 94

5.4.2 Uji Chi-Square ...................................................................... 94

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 97

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 97

6.2 Saran ............................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 98

LAMPIRAN .................................................................................................. 96

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Distribusi jumlah sampel mahasiswa kesehatan .................................. 39

TABEL 4.2 Distribusi jumlah sampel mahasiswa non kesehatan ........................... 39

TABEL 4.3 Definisi Operasional ............................................................................ 44

TABEL 5.1 Hasil Validasi Variabel Pengetahuan .................................................. 59

TABEL 5.2 Tingkat Pengetahuan responden .......................................................... 65

TABEL 5.3 Hasil Pengisian Kuesioner responden ................................................. 65

TABEL 5.4Hasil Uji Chi-Square ............................................................................ 91

TABEL 5.5Hasil Uji Mann-Whitney ...................................................................... 94

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Peringatan pada obat bebas terbatas menurut ketetapan Menkes ... 18

GAMBAR 4.1 Alur Penelitian ................................................................................ 53

GAMBAR 5.1 Jenis Kelamin .................................................................................. 61

GAMBAR 5.2 Umur responden .............................................................................. 62

GAMBAR 5.3 Tahun angkatan responden ............................................................. 63

GAMBAR 5.4Variabel Independen Responden ..................................................... 64

GAMBAR 5.5 Hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih obat menurut

mahasiswa kesehatan ..................................................................... 68

GAMBAR 5.6 Hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih obat menurut

mahasiswa non kesehatan .............................................................. 68

GAMBAR 5.7Sumber Informasi yang tepat tentang obat swamedikasi menurut

mahasiswa kesehatan ..................................................................... 69

GAMBAR 5.8 Sumber Informasi yang tepat tentang obat swamedikasi menurut

mahasiswa non kesehatan .............................................................. 70

GAMBAR 5.9 Obat yang dapat diberi tanpa resep dokter menurut mahasiswa

kesehatan ........................................................................................ 72

GAMBAR 5.10 Obat yang dapat diberi tanpa resep dokter menurut mahasiswa

kesehatan ...................................................................................... 73

GAMBAR 5.11 Arti dari kontra indikasi obat menurut mahasiswa kesehatan ...... 75

GAMBAR 5.12 Arti dari kontra indikasi obat menurut mahasiswa non

Kesehatan ..................................................................................... 75

GAMBAR 5.13 Maksud dari obat diminum 3x sehari menurut mahasiswa

kesehatan ...................................................................................... 76

GAMBAR 5.14 Maksud dari obat diminum 3x sehari menurut mahasiswa non

kesehatan ...................................................................................... 77

GAMBAR 5.15 Cara meminum obat menurut mahasiswa kesehatan .................... 78

GAMBAR 5.16 Cara meminum obat menurut mahasiswa non kesehatan ............. 78

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xiv

GAMBAR 5.17 Aturan pakai obat yang benar menurut mahasiswa kesehatan ...... 81

GAMBAR 5.18 Aturan pakai obat yang benar menurut mahasiswa non

kesehatan ...................................................................................... 81

GAMBAR 5.19 Tempat untuk menyimpan obat menurut mahasiswa kesehatan ... 84

GAMBAR 5.20 Tempat untuk menyimpan obat menurut mahasiswa non

kesehatan ...................................................................................... 84

GAMBAR 5.21 Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri berhasil menurut

mahasiswa kesehatan ................................................................... 86

GAMBAR 5.22 Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri berhasil menurut

mahasiswa non kesehatan ............................................................ 86

GAMBAR 5.23 Hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri telah berhasil

menurut mahasiswa kesehatan ..................................................... 88

GAMBAR 5.24 Hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri telah berhasil

menurut mahasiswa non kesehatan .............................................. 88

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Kesediaan Menjadi Responden .................................................... 104

LAMPIRAN 2. Kuesioner ..................................................................................... 105

LAMPIRAN 3.Data Demografi Responden Mahasiswa Kesehatan ..................... 108

LAMPIRAN 4. Data Demografi Responden Mahasiswa non Kesehatan ............. 112

LAMPIRAN 5. Daftar r Tabel ............................................................................... 126

LAMPIRAN 6. Hasil Uji Validitas ........................................................................ 127

LAMPIRAN 7. Hasil Uji Realibilitas .................................................................... 128

LAMPIRAN 8. Hasil Kuesioner Mahasiswa Kesehatan ....................................... 129

LAMPIRAN 9. Hasil Kuesioner Mahasiswa non Kesehatan ................................ 132

LAMPIRAN 10. Hasil Uji Normalitas mahasiswa kesehatan ............................... 142

LAMPIRAN 11. Hasil Uji Normalitas mahasiswa non kesehatan ........................ 143

LAMPIRAN 12. Hasil Uji Chi-Square .................................................................. 144

LAMPIRAN 13. Hasil Uji Mann-Whitney ............................................................ 145

LAMPIRAN 14. Surat Pengambilan Data ............................................................. 146

LAMPIRAN 15. Foto-Foto .................................................................................... 147

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xvi

ABSTRAK

Damayanti, Lisa. 2017. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan dan

Non Kesehatan Terhadap Swamedikasi di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Jurusan Farmasi, Fakultas

Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Pembimbing I: Abdul Hakim, M. PI, Apt; Pembimbing II: Dr.

H. Ahmad Barizi, M.A; Konsultan: Hajar Sugihantoro, M.P.H, Apt.

Salah satu masalah dalam swamedikasi yaitu ketidaktahuan masyarakat tentang

cara melakukan swamedikasi secara aman, rasional, efektif dan terjangkau. Hal ini dapat

terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang swamedikasi.

Apabila swamedikasi tidak dilakukan secara benar justru akan membuat penyakit yang

diderita malah semakin parah. Hasil suatu studi menunjukkan bahwa mahasiswa

kesehatan lebih memahami tentang swamedikasi dibandingkan dengan mahasiswa non

kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

jenis pendidikan (mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat

pengetahuan terhadap Swamedikasi serta untuk mengetahui perbedaan yang signifikan

antara tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan

terhadap Swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan metode deskriptif

analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik proportional Random Sampling sehingga

di dapatkan 319 responden.

Hasil uji Chi-Square dengan parameter Chi-Square table diperoleh nilai Chi-

Square Hitung > Chi-Square table (209,744 > 5,99) dan Nilai Signifikansi < 0,05 (0,00 <

0,05) maka hasil yang diperoleh terdapat hubungan antara jenis pendidikan (mahasiswa

kesehatan dan mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap

swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Sedangkan

hasil uji Mann-Whitney dengan parameter Signifikansi diperoleh nilai signifikansi < 0,05

(0,00 < 0,05) maka hasil yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan signifikan antara

tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan terhadap

swamedikasi. Dalam penelitian ini diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa

kesehatan lebih tinggi di banding mahasiswa Non kesehatan di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kata kunci:Swamedikasi, pengetahuan, mahasiswa kesehatan, mahasiswa non

kesehatan, UIN Malang.

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xvii

ABSTRACT

Damayanti, Lisa. 2017. The difference level of Knowledge of Medical and Non-

Medical Students Self-medication in Maulana Malik Ibrahim Islamic State

University Malang. Thesis. Department of Pharmacy. Faculty of Medical and

Health Sciences. Maulana Malik Ibrahim Islamic State University Malang.

Advisor I: Abdul Hakim, M. PI, Apt; Advisor II: Dr. H. Ahmad Barizi, M.A;

Consultant: Hajar Sugihantoro, M.P.H, Apt.

One of the problems of self-medication is the people‟s lack of knowledge of

secure, rational, and affordable self-medication procedures. This problem leads to the

worsening of the disease. The result of one study shows that medical students know more

regarding self-medication rather than non-medical students. Thus, this study aims to find

out the relationship of type of educations (medical and non-medical students) with the

level of knowledge of Self-medication and also to find out the significance difference

between medical and non-medical students‟ level of knowledge of self-medication in

Maulana Malik Ibrahim Islamic State University Malang.

This research uses analytic descriptive survey research method with cross

sectional research plan. The sample collecting technique used in this research is

proportional random sampling to obtain 319 respondents.

The result of Chi-Square with Chi-Square table parameter obtained Chi-Square

Count > Chi-Square table (209.744 > 5.99) and Significance Value < 0.05 (0.00 < 0.05)

which shows that there is a relationship between type of education (medical and non-

medical students) with the level of knowledge of self-medication in Maulana Malik

Ibrahim Islamic State University Malang. While the result of Mann-Whitney test with

Significance parameter obtained significance value < 0.05 (0.00 < 0.05) which shows that

there is a significance difference between level of knowledge of medical and non-medical

students regarding self-medication. This research shows that the level of knowledge of

medical students is higher than non-medical students in Maulana Malik Ibrahim Islamic

State University Malang.

Keywords:Self-medication, knowledge, medical students, non-medical students, UIN

Malang.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

xviii

ملخص

. اختالف طثقة يعشفة انطهثة انصحة غشا نهعالد انزات تزايعة يلا يانك 7102ديات، نسا.

ة، رايعة إتشاى اإلسالية انحكية يالذ. تحج رايع، قسى انصذنة، كهة انطة انعهو انصح

يلا يانك إتشاى اإلسالية انحكية يالذ. انششف األل : عثذ انحكى، انارستش، انششف انخا :

انذكتس انحاد أحذ تاسص، انارستش؛ انستشاس : حاراس سكحاتس، انارستش.

رشاء يع نقذ أصثح ي انشاكم ف قضة انعالد انزات عذو يعشفة انزتع كف انكفة ف إ

انألي انعقل انفعال تال كهفة ف انسعش. انز تعج حذح قهة يعشفة انزتع فى ع انعالد انزات.

فإ نى قى انعالد انزات تشكم سهى ف انعاقة أ انذاء ضداد شتذ. اطالقا ي إحذ انثحث فقذ تخثج

ي غشى. فعه كم يا يش، أت زا انثحج انعه يذفا أ انطهثة انصحة أكخش فا نهعالد انزات

نعشفة انشتظ انعالقة ت رس انتشتة )انصحة غشا( تطثقة انعشفة نهعالد انزات نعشفة انفشق

انهحظ ف طثقة يعشفة انطهثة انصحة غشى نهعالد انزات تزايعة يلا يانك إتشاى اإلسالية

لذ.انحكية يا

كا زا انثحج انعه يستخذيا ذ انثحج انسح ذ انتحهم انصف يع انقطع انعشض.

أيا انخطة ف اتخار انرد انعتثش نزا انثحج انعه تاستخذاو ذ أخز انعات انعشائة انسثة حت

ي انستزث. 903حاص

الت انشتعة انثاة تتحصم عه تزة تش يشتع تائذ اإلختثاسات ي تش يشتع يع انع

( فتتذ 1,19> 1,11) 1,19( انتزة انهحظة > 9,33< 713,222عذد < تش يشتع رذن )

يا يش طش انعالقة ت رس انتشتة )انطهثة انصحة غشا( يع طثقة انعشفة نهعالد انزات تزايعة

ة انحكية يالذ. أيا انتائذ ي يا ت تانعهة انهحظة تتحصم عه يلا يانك إتشاى اإلسالي

( فانحاصم انحصم أ ف اإلختالف انهحظ ت طثقة يعشفة 1,19> 1,11) 1,19انتزة انهحظة <

انصحة نثطهثهة انصحة غثشا نهعالد انزات. ي خالل زا انثحج انعه عشف أ طثقة يعشفة انطهثة

أكخش أضخى ي غشى تزايعة يلا يانك إتشاثى اإلسالية انحكية يالذ.

انعالد انزات، انعشفة، انطهثة انصحة، انطهثة غش انصحة، رايعة يلا يانك الكلمات الرئيسية :

إتشاى اإلسالية انحكية يالذ.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan kegiatan pemilihan dan

penggunaan obat baik itu obat modern, herbal, maupun obat tradisional oleh seorang

individu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit (WHO, 1998). Data faktual

menunjukkan bahwa 66% orang sakit di Indonesia melakukan swamedikasi sebagai

usaha pertama dalam menanggulangi penyakitnya. Persentase tersebut cenderung

lebih tinggi dibandingkan 44% penduduk yang langsung berobat jalan ke dokter

(BPS, 2009).

Hasil survei sosial ekonomi nasional tahun 2014, menunjukan bahwa

persentase penduduk yang mengobati sendiri keluhan kesehatan yang dialami sebesar

61,05%. Persentase tersebut memang lebih kecil jika dibandingkan hasil survei pada

tahun 2012 sebesar 67,71% dan tahun 2013 sebesar 63,10%, namun masih dapat

dikatakan perilaku swamedikasi di Indonesia masih cukup besar (BPS, 2016). Sesuai

dengan penelitian Riset Dasar Kesehatan Nasional Tahun 2013, sejumlah 103.860

atau 35,2% dari 294.959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk

swamedikasi. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, diproporsikan 35,7%

menyimpan obat keras dan 27,8% menyimpan antibiotik. Data ini jelas menunjukkan

bahwa sebagian perilaku swamedikasi di Indonesia masih berjalan tidak rasional

(Riskesdas, 2013).

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

2

Dalam Profil Kesehatan Jawa Timur, tercatat bahwa 88,38% masyarakat

perkotaan di Jawa Timur melakukan swamedikasi dengan obat modern (Dinkes,

2009). Data tersebut didukung dengan banyaknya jumlaht obat bebas dan obat bebas

terbatas yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk melakukan swamedikasi yang

beredar di masyarakat. Ada sekitar 1122 produk obat bebas dan obat bebas terbatas

yang terdaftar dalam Informasi Spesial Obat Indonesia (ISFI, 2011).

Dalam islam, perilaku swamedikasi telah dijelaskan dalam hadist.

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan

penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

(HR. Muslim)

Hal serupa juga disampaikan Abdullah bin Mas‟ud radhiallahu „anhu

mengabarkan dari Nabi Shallahu‟alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan

pula obatnya bersamanya. (Hanya saja) tidak mengetahui orang yang tidak

mengetahui Universitas Islam Negeriya dan mengetahui orang yang mengetahahui

Universitas Islam Negeriya” (HR. Ahmad).

Dalam kitab Takhrij Al-Arnauth atas Zadul Ma’ad, karya Al-Bushiri

menjelaskan bahwa semua penyakit yang menimpa manusia maka Allah turunkan

obatnya. Kadang ada orang yang menemukan obatnya, ada juga orang yang belum

bisa menemukannya. Oleh karenanya seseorang harus bersabar untuk selalu berobat

dan terus berusaha untuk mencari obat ketika sakit sedang menimpanya. Hal ini

sesuai dengan makna swamedikasi sendiri, yang mana memiliki makna usaha untuk

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

3

mengobati keluhan yang dikenalinya sendiri. Kesehatan sendiri merupakan karunia

Allah yang wajib disyukuri dan dikembangkan. Salah satu bentuk mensyukuri nikmat

sehat yang diberikan Allah adalah dengan senantiasa menjaga kesehatan tersebut.

Sebab apa yang bisa dilakukan seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak dari pada

apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Jika manusia dalam keadaan sehat,

maka ia akan lebih mudah dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi dan

beribadah kepada Allah.

Kesalahan pengobatan (medication error) pada pelaksanaan swamedikasi

dapat terjadi karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan

penggunaannya (Depkes, 2006). Swamedikasi yang tidak tepat diantaranya

ditimbulkan oleh kesalahan mengenali gejala penyakit yang muncul, cara memilih

obat, dan keterlambatan dalam mencari informasi terkait obat. Selain itu, risiko

potensial yang dapat muncul dari swamedikasi misalnya efek samping yang jarang

muncul namun parah, interaksi obat yang berbahaya, dosis tidak tepat, dan pilihan

terapi yang salah (BPOM, 2014).

Untuk melakukan swamedikasi secara aman, rasional, efektif dan terjangkau

masyarakat perlu menambah bekal pengetahuan dalam praktik swamedikasi.

Masyarakat mutlak memerlukan informasi yang jelas dan terpercaya agar penentuan

kebutuhan jenis atau jumlah obat dapat diambil berdasarkan alasan yang rasional

(Suryawati, 1997). Ada beberapa pengetahuan minimal yang sebaiknya dipahami

masyarakat karena merupakan hal penting dalam swamedikasi, pengetahuan tersebut

antara lain tentang mengenali gejala penyakit, memilih produk sesuai dengan indikasi

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

4

dari penyakit, mengikuti petunjuk yang tertera pada etiket brosur, memantau hasil

terapi dan kemungkinan efek samping yang ada (Depkes, 2008).

Pengetahuan masyarakat mengenai swamedikasi dapat terwakilkan dari

pengetahuan mahasiswa mengenai hal tersebut, karena pelaksanaan swamedikasi

pada mahasiswa lebih sering dibandingkan masyarakat umumnya (Almasdy dan

Sharrif, 2011). Mahasiswa merupakan kalangan terpelajar yang berpendidikan tinggi

dan mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih luas jika dibandingkan dengan

masyarakat pada umumnya. Dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan dapat

menimbulkan kecenderungan untuk melakukan swamedikasi terhadap penyakit atau

keluhan yang ringan. Berdasarkan ilmu yang dipelajari, mahasiswa dapat dipilih

menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan.

Penelitian mengenai mahasiswa terkait swamedikasi telah dilakukan

sebelumnya di beberapa negara berkembang. Tidak ada perbedaan signifikan

mengenai praktik swamedikasi dari mahasiswa medis maupun non medis di Ethiopia

(Abay dan Amelo, 2010). Di Uni Emirat Arab, swamedikasi pada mahasiswa non

medis tinggi kejadiannya, tetapi tetap lebih rendah dibanding mahasiswa medis

(Sharif dan Sharif, 2014). Secara umum, swamedikasi sudah banyak dilakukan oleh

mahasiswa di berbagai negara, antara lain Pakistan 76%, Kroasia 88%, Hong Kong

94%, Malaysia 85% dan Palestina 98% (Sharif dan Sharif, 2014). Sedangkan di

Indonesia penelitian mengenai swamedikasi pernah dilakukan oleh Intan Rizki pada

tahun 2014 dimana tingkat pengetahuan swamedikasi mahasiswa Kesehatan

(70,91%), lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa non kesehatan.

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

5

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian

yang telah disebutkan di atas adalah pada periode penelitian, metode penelitian dan

tempat peneltian. Dipilih Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

karena fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan adalah fakultas baru yang ada di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan adanya fakultas

baru pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yakni fakultas

kedokteran dan ilmu kesehatan, maka penelitian mengenai kesehatan sangatlah

penting sebagai acuan maupun perbandingan dengan Universitas lain terutama yang

berada di Kota Malang sendiri. Peneliti berharap penelitian ini akan berkembang

dikemudian hari. Mengingat tidak banyak literatur pendahulu yang berfokus dibidang

kesehatan khususnya mengenai swamedikasi pada mahasiswa, maka diharapkan

dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi penelitian

selanjutnya. Khususnya penelitian yang terfokus di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sendiri mempunyai

ma'had atau pesantren kampus yang mana mahasiswa diwajibkan tinggal di ma’had

selama satu tahun. Mahasiswa yang tinggal di ma‟had seringkali mengalami

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh banyak faktor salah satunya makanan

yang tidak dikontrol karena kebanyakan mahasiswa hanya membeli makanan yang

dijual di luar tanpa tahu apakah makanan itu bersih dan higienis serta cuaaca yang

tidak menentu juga menjadi faktor utamanya.

Peneliti melakukan wawancara ke-15 mahasiswa yang tinggal di ma‟had

beberapa dari mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa mahasiswa yang tinggal secara

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

6

bersamaan di ma’had rentan terkena penyakit karena ketika satu mahasiswa yang

sakit maka seringkali mahasiswa yang lain tertular penyakit yang sama. Dari 15

mahasiswa ada 12 mahasiswa yang melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi

ketika sedang sakit dan 3 diantaranya memilih berobat kedokter ketika sedang sakit.

Mahasiswa di ma‟had yang melakukan swamedikasi ketika memilih obat tidak

langsung membeli obat ke Apotik melainkan hanya membeli obat ke toko obat

terdekat dan mereka hanya membeli obat yang mereka ketahui saja tanpa paham

betul fungsi dan efek samping dari obat tersebut. Maka dari itu peneliti melakukan

penelitian mengenai perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non

kesehatan terhadap swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan terhadap swamedikasi di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang?

2. Apakah terdapat hubungan antara jenis pendidikan (mahasiswa kesehatan dan

mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang?

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

7

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara mahasiswa

kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan terhadap Swamedikasi di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara jenis pendidikan (mahasiswa

kesehatan dan mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap

swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Bagi profesi apoteker, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pemicu

semangat dalam meningkatkan peran aktif apoteker untuk melakukan fungsinya

secara profesional dan menyeluruh dimasyarakat terutama dalam hal pemberian

informasi dan pendampingan dalam pengobatan sendiri yang rasional.

2. Bagi mahasiswa UIN Maliki Malang pada umumnya, sebagai refleksi mengenai

tingkat pengetahuan mengenai swamedikasi. Diharapkan dapat membuat para

mahasiswa terus bersikap kritis, meningkatkan kesadaran untuk peduli terhadap

kesehatan diri dan lingkungan, dan selalu mencari informasi terkini seputar

pengobatan sendiri untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas.

3. Bagi masyarakat luas yang dalam konteks ini adalah mahasiswa di seluruh

Indonesia, penelitian ini dapat menjadi sarana penggugah semangat agar dapat

berkontribusi terhadap pengobatan sendiri yang rasional di masyarakat.

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

8

4. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk melanjutkan

penelitian dengan tema pengobatan sendiri.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar ke dalam masalah yang tidak

dimaksudkan untuk dibahas maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan

tersebut antara lain:

1. Populasi penelitian hanya mahasiswa kesehatan (Fakultas Kedokteran dan Ilmu-

Ilmu Kesehatan) dan mahasiswa non kesehatan (Fakultas Humaniora)

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan TentangHipertensi

2.1.1Definisi Hipertensi

Swamedikasi adalah suatu pengobatan sendiri oleh masyarakat terhadap

penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas di

pasaran atau obat keras yang bisa didapat tanpa resep dokter dan diserahkan oleh

Apoteker di Apotek (BPOM, 2004). International Pharmaceutical Federation

(FIP)mendefinisikan swamedikasi sebagai penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh

seorang individu atas inisiatifnya sendiri (FIP, 1999).

Menurut Sukasediati (1992), pengobatan sendiri merupakan upaya yang

dilakukan oleh orang awam untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit yang

dialami sendiri atau oleh orang sekitarnya, dengan pengetahuan dan persepsi sendiri,

tanpa bantuan atau suruhan seseorang yang ahli dalam bidang medis atau obat. Upaya

pengobatan sendiri ini dapat berupa pengobatan dengan obat modern atau obat

tradisional.

Bisa disimpulkan dari beberapa pengertian diatas bahwasanya swamedikasi

merupakan praktik menyembuhkan diri sendiri dari penyakit-penyakit ringan baik itu

dengan penggunaan obat modern maupun obat tradisional tanpa bantuan dari dokter

tetapi dengan pengawasan Apoteker. Swamedikasi bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan diri, mengobati penyakit ringan dan mengelola pengobatan rutin dari

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

penyakit kronis setelah melalui pemantauan dokter. Sedangkan fungsi dan

peran swamedikasi lebih terfokus pada penanganan terhadap gejala secara cepat

dan efektif tanpa intervensi sebelumnya oleh konsultan medis kecuali apoteker,

sehingga dapat mengurangi beban kerja pada kondisi terbatasnya sumber daya

dan tenaga (WHO, 1998).

Dasar hukum permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993 secara sederhana

swamedikasi adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit

tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Namun bukan berarti asal

mengobati, justru pasien harus mencari informasi obat yang sesuai dengan

penyakitnya dan Apoteker-lah yang bisa berperan di sini. Apoteker bisa

memberikan informasi obat yang objektif dan rasional. Swamedikasi boleh

dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan tidak akut. Setidaknya

ada lima komponen informasi yang yang diperlukan untuk swamedikasi yang

tepat menggunakan obat modern, yaitu pengetahuan tentang kandungan aktif

obat, indikasi, dosage, effek samping, dan kontra indikasi.

Menurut Depkes (2008) Ada beberapa pengetahuan minimal yang

sebaiknya dipahami masyarakat karena merupakan hal penting dalam

swamedikasi, pengetahuan tersebut antara lain tentang mengenali gejala penyakit,

memilih produk sesuai dengan indikasi dari penyakit, mengikuti petunjuk yang

tertera pada etiket brosur, memantau hasil terapi dan kemungkinan efek samping

yang ada (Depkes, 2008).

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

11

Ciri umum mengenai swamedikasi dijelaskan oleh Sukasediati dan

Sundari (1996) antara lain:

1. Dipengaruhi oleh perilaku seseorang yang dikarenakan kebiasaan, adat,

tradisi ataupun kepe rcayaan.

2. Dipengaruhi faktor sosial politik dan tingkat pendidikan.

3. Dilakukan bila dirasa perlu.

4. Tidak termasuk dalam kerja medis professional.

5. Bervariasi praktiknya dan dilakukan oleh semua kelompok masyarakat.

Dalam penyelenggaraan kesehatan, idealnya swamedikasi menjadi langkah

awal yang utama dilakukan masyarakat sebelum berkonsultasi dengan dokter

atau dokter spesialis yang memang ahli dibidangnya (Sukasediati dan

Sundari, 1996).

Swamedikasi dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit

penyakit ringan yang dapat dikenali sendiri. Menurut Winfield dan Richards

(1998) kriteria penyakit ringan yang dimaksud adalah penyakit yang jangka

waktunya tidak lama dan dipercaya tidak mengancam jiwa pasien seperti sakit

kepala, demam, batuk pilek, mual, sakit gigi, dan sebagainya. Keinginan untuk

merawat diri, mengurus keluarga yang sakit, kurang puas terhadap pelayanan

kesehatan yang tersedia, dan semakin banyaknya pilihan obat merupakan

beberapa contoh faktor yang mendukung pelaksanaan praktik swamedikasi

(Phalke et al., 2006). Masyarakat berharap dapat lebih terlibat aktif dalam

pengelolaan kesehatan diri dan keluarga. Di zaman modern hal tersebut dapat

disimpulkan dengan dua alasan utama, yaitu ketersediaan informasi yang dapat

diakses bebas melalui media manapun serta keterbatasan waktu yang dimiliki oleh

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

12

masyarakat. Dengan begitu, dimanapun berada, masyarakat cenderung dapat

mengatasi masalah kesehatan yang sifatnya sederhana dan umum diderita. Selain

itu, cara ini terbukti lebih murah dan lebih praktis (BPOM, 2004).

Agar penggunaan obat tanpa resep dapat berjalan aman dan efektif,

masyarakat harus melaksanakan beberapa fungsi yang biasanya dilakukan secara

profesional oleh dokter saat mengobati pasien dengan obat etikal. Fungsi tersebut

antara lain: mengenali gejala dengan akurat, menentukan tujuan dari pengobatan,

memilih obat yang akan digunakan, mempertimbangkan riwayat pengobatan

pasien, penyakit yang menyertai dan penyakit kambuhan, memonitor respon dari

pengobatan dan kemungkinan terjadinya ADR (WHO, 2000).

Menurut Al-Quran surah Yunus ayat 57 yang berbunyi:

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran

dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada

dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."

Menurut Ibnu Katsir tentang ayat ini yakni, aku tidak beribadah

kecualikepada Rabb yang dapat melakukan semua ini, alladzii khalaqanii fahuwa

yahdiin “Yaitu Rabb Yang telah menciptakanku, maka Dialah yang menunjuki

aku”. yakni Maha pencipta yang telah menetapkan takdir dan menunjuki seluruh

makhluk kepada-Nya. Dia lah yang memberi hidayah kepada siapa saja yang

dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Walladzii

Huwa yuth‟imunii wa yasqiin “Dan Rabb-ku, Dia Yang Memberi makan dan

minum kepadaku”. Dia adalah Pencipta dan memberiku rizky dengan apa yang

telah diatur dan dimudahkan-Nya dengan sebab-sebab langit (takdir) dan sebab-

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

13

sebab bumi (sunnatullah). Dia telah membelah awan, diturunkan-Nya air,

dihidupkan-Nya tanah dengan air tersebut dan dikeluarkan-Nya seluruh buah-

buahan sebagai rizky bagi hamba-hamba-Nya. Dia turunkan air tawar yang sejuk,

yang diminum oleh binatang-binatang ternak dan banyak manusia.

Firman-Nya: wa idzaa maridl-tu faHuwa yasy-fiin “Dan apabila aku sakit,

Dia lah yang menyembuhkanku”. Disandarkan penyakit pada dirinya, sekalipun

hal itu merupakan qadar, qadla dan ciptaan Allah. Akan tetapi disandarkannya

penyakit itu pada dirinya sebagai sikap beradab. Makna hal itu bahwa, jika aku

menderita sakit, maka tidak ada seorang pun yang kuasa menyembuhkannya

kecuali Allah sesuai takdirnya yang dikarenakan sebab yang

menyampaikannya.Walladzii yumiitunii tsumma yuhyiin “Dan yang

mematikanku, kemudian akan menghidupkanku kembali”. Yakni Dialah yang

menghidupkan dan mematikan, dimana tidak ada seorang pun yang kuasa

terhadap semua itu. Karena Dialah Yang memulai penciptaan dan mengulanginya.

Walladzii athma‟u ay yaghfira lii khatii-atii yaumad-diin “Dan yang amat

kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” yaitu tidak ada yang

kuasa mengampuni berbagai dosa di dunia dan di akhirat kecuali Dia dan tidak

ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Allah Yang melakukan segala apa yang

dikehendaki-Nya.

2.1.2 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Swamedikasi

Dalam swamedikasi terdapat hal yang harus diperhatikan oleh tiap

individu yang hendak melakukan pengobatan sendiri. Sebelum melakukan

swamedikasi kita harus memperhatikan kondisi orang yang akan diobati, beberapa

kondisi tersebut antara lain Gejala penyakit, kehamilan, berencana untuk hamil,

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

14

menyusui, umur (balita atau lansia), sedang dalam diet khusus seperti misalnya

diet gula, sedang atau baru saja berhenti mengkonsumsi obat lain atau suplemen

makanan, serta mempunyai masalah kesehatan baru selain penyakit yang selama

ini diderita dan sudah mendapatkan pengobatan dari dokter. Pemilihan obat untuk

ibu hamil dilakukan dengan lebih hati-hati, karena beberapa jenis obat dapat

menimbulkan pengaruh yang tidak diinginkan bagi janin. Beberapa jenis obat

yang juga disekresikan ke dalam air susu ibu. Walaupun dalam jumlah kecil

namun mungkin dapat berpengaruh pada bayi. Pemilihan jenis obat juga perlu

diperhatikan pada orang yang sedang diet khusus seperti diet rendah garam atau

rendah gula, karena selain mengandung zat aktif berkhasiat, komposisi obat juga

terdiri dari zat tambahan lain yang harus diperhatikan oleh pasien dengan diet

khusus tersebut (BPOM RI, 2014).

2.1.3 Hal yang Harus Diperhatikan Selama Swamedikasi

1. Meneliti obat yang akan dibeli

Pada saat akan membeli obat, pertimbangkan bentuk sediaannya (tablet,

sirup, kapsul, krim dll) dan pastikan bahwa kemasannya tidak rusak. Lihatlah

dengan teliti kemasan luar maupun kemasan dalam produk obat. Jangan

mengambil obat yang menunjukkan adanya kerusakan walaupun kecil. Pastikan

bahwa obat yang digunakan telah memiliki izin edar karena berarti obat tersebut

telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan mutu yang ditetapkan oleh

Badan POM. Hal lain yang harus diperhatikan adalah tanggal kadaluwarsa,

tanggal ini menandakan bahwa sebelum tanggal tersebut obat masih memenuhi

persyaratan dan aman untuk digunakan (BPOM RI, 2014).

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

15

2. Efek samping obat

Efek samping obat adalah efek yang tidak diinginkan dari pengobatan

dengan pemberian dosis obat yang digunakan untuk profilaksis, diagnosis maupun

terapi (WHO, 1972). Beberapa reaksi efek samping obat dapat timbul pada semua

orang, sedangkan beberapa obat efek sampingnya hanya timbul pada orang

tertentu (Mariyono dan Suryana, 2008). Baca dengan seksama kemasan atau

brosur obat, terkait efek samping yang mungkin timbul. Efek samping yang

mungkin timbul antara lain reaksi alergi, gatal-gatal, ruam, mengantuk, mual dan

lain-lain. Oleh karena itu penting untuk mengetahui efek samping yang mungkin

terjadi dan apa yang harus dilakukan saat mengalami efek samping tersebut. Bila

terjadi efek samping, segera hentikan pengobatan dan konsultasikan dengan

tenaga kesehatan (BPOM, 2014).

3. Cara penggunaan

Dalam cara penggunaan obat terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan menurut Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas yaitu

sebagai berikut:

a. Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menurut.

b. Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.

c. Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,

Hentikan penggunaan dan tanyakan kepada apoteker dan dokter.

d. Hindari penggunaan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.

e. Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap baca

keterangan yang ada pada kemasan atau tanyakan kepada apoteker.

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

16

Cara pemakaian obat yang tepat disesuaikan dengan jenis obat tersebut

dan dengan petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam jangka waktu

terapi yang sesuai dengan anjuran (Depkes RI, 2007).

4. Cara penyimpanan

Berikut adalah cara penyimpanan obat yang baik tepat :

a. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.

b. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau

seperti yang tertera pada kemasan.

c. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat

menimbulkan kerusakan.

d. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku,

kecuali jika tertulis pada etiket obat.

e. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.

f. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

2.1.4Jenis Obat Pada Swamedikasi

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No. 919 / MenKes / PER / X /

1993. Tentang kriteria yang dapat diserahkan tanpa resep, antara lain: tidak

dikontraindikasikan pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan lanjut usia

diatas 65 tahun, pengobatan sendiri dengan obat dimaksudkan untuk tidak

memberikan risiko lebih lanjut terhadap penyakitnya. Dalam penggunaannya

tidak diperlukan alat atau cara khusus yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan, seperti injeksi, obat yang digunakan memiliki risiko efek samping

minimal dan dapat dipertanggungjawabkan khasiatnya untuk pengobatan sendiri.

Pada tahun 1998, WHO mensyaratkan obat yang digunakan dalam swamedikasi

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

17

harus didukung dengan informasi tentang bagaimana cara penggunaan obat, efek

terapi yang diharapkan dari pengobatan dan kemungkinan efek samping yang

tidak diharapkan, bagimana efek obat tersebut dimonitoring, interaksi yang

mungkin terjadi, perhatian dan peringatan mengenai obat, lama penggunaan, dan

kapan harus menemui dokter.

a. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dijual secara bebas diwarung kelontong, toko

obat dan Apotek. Pemakaian obat bebas ditujukan untuk mengatasi penyakit

ringan sehingga tidak memerlukan pengawasan dari tenaga medis selama

diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan, hal ini dikarenakan jenis zat

aktif pada obat bebas relatif aman. Efek samping yang ditimbulkan pun minimum

dan tidak berbahaya. Karena semua informasi penting untuk swamedikasi dengan

obat bebas tertera pada kemasan atau brosur informasi di dalamnya, pembelian

obat sangat disarankan dengan kemasannya. Logo khas obat bebas adalah tanda

berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk obat

golongan ini contohnya adalah analgetik antipiretik (parasetamol), vitamin dan

mineral (BPOM, 2004).

b. Obat Bebas Terbatas

Golongan obat ini disebut juga obat W (atau Waarschuwing) yang artinya

waspada. Diberi nama obat bebas terbatas karena ada batasan jumlah dan kadar

dari zat aktifnya. Seperti Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas mudah didapatkan

karena dijual bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter.

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

18

Gambar 2.1 Peringatan pada obat bebas terbatas menurut ketetapan Menteri

Kesehatan (Depkes, 2006).

Meskipun begitu idealnya obat ini hanya dijual di Apotek atau toko obat

berizin yang dikelola oleh minimal asisten apoteker dan harus dijual dengan

bungkus/kemasan aslinya. Hal itu disebabkan obat ini sebenarnya masih termasuk

dalam obat keras, artinya obat bebas terbatas aman hanya jika digunakan sesuai

dengan petunjuk. Oleh karenanya, obat bebas terbatas dijual dengan disertai

beberapa peringatan dan informasi memadai bagi masyarakat luas. Obat ini dapat

dikenali lewat lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam yang mengelilingi.

Contoh obat bebas terbatas: obat batuk, obat flu, obat pereda rasa nyeri, obat yang

mengandung antihistamin (Depkes, 2006).

c. Obat Wajib Apotek

Obat Wajib Apotek adalah golongan obat yang wajib tersedia di apotek.

Merupakan obat keras yang diperoleh harus dengan resep dokter. Obat ini aman

dikonsumsi bila sudah melalui konsultasi dengan apoteker. Tujuan

digolongkannya obat ini adalah untuk melibatkan apoteker dalam praktik

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

19

swamedikasi. Tidak ada logo khusus pada golongan obat wajib apotek, sebab

secara umum semua obat OWA merupakan obat keras. Sebagai gantinya, sesuai

dengan ketetapan Menteri Kesehatan No 347 / MenKes / SK / VII / 1990 tentang

DOWA 1; No 924 / MenKes / PER / X /1993 tentang DOWA 2; No 1176 /

MenKes / SK / X / 1999 tentang DOWA 3 diberikan Daftar Obat Wajib Apotek

untuk mengetahui obat mana saja yang dapat digunakan untuk swamedikasi. Obat

wajib Apotek terdiri dari kelas terapi oral kontrasepsi, obat saluran cerna, obat

mulut serta tenggorokan, obat saluran nafas, obat yang mempengaruhi sistem

neuromuskular, anti parasit dan obat kulit topikal (BPOM, 2004).

2.1.5Pelayanan swamedikasi

Untuk melakukan pengobatan sendiri secara benar, masyarakat

harus mampu menentukan jenis obat yang diperlukan untuk mengatasi

penyakitnya. Hal ini dapat disimpulkan dari beberapa hal (Depkes, 2006) :

a. Gejala atau keluhan penyakitnya.

b. Kondis khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus

dan lain-lain.

c. Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diingankan terhadap obat tertentu.

d. Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan

interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.

e. Pilih obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat

dengan obat yang sedang diminum.

f. Berkonsultasi dengan apoteker.

Setelah tahap pemilihan dipastikan sesuai, langkah selanjutnya adalah

(Depkes, 2008):

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

20

a. Mengetahui kegunaan dari tiap obat, sehingga dapat mengevaluasi sendiri

perkembangan sakitnya.

b. Menggunakan obat tersebut secara benar (cara, aturan, lama pemakaian) dan

tahu batas kapan mereka harus menghentikan swamedikasi dan segera minta

pertolongan petugas kesehatan.

c. Mengetahui efek samping obat yang digunakan sehingga dapat

memperkirakan apakah suatu keluhan yang timbul kemudian itu suatu

penyakit baru atau efek samping obat.

d. Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut.

2.1.6Penggunaan obat Rasional

Kriteria penggunaan obat rasional adalah sebagai berikut (Depkes, 2008) :

a. Tepat diagnosis artinya obat diberikan sesuai dengan diagnosis. Apabila

diagnosis tidak ditegakkan dengan benar maka pemilihan obat akan salah.

b. Tepat indikasi penyakit artinya obat yang diberikan harus yang tepat bagi

suatu penyakit.

c. Tepat pemilihan obat artinya obat yang dipilih harus memiliki efek terapi

sesuai dengan penyakit.

d. Tepat dosis artinya dosis, jumlah, cara, waktu dan lama pemberian obat harus

tepat. Apabila salah satu dari empat hal tersebut tidak dipenuhi menyebabkan

efek terapi tidak tercapai.

e. Tepat jumlah artinya jumlah obat yang diberikan harus dalam jumlah yang

cukup.

f. Tepat cara pemberian artinya cara pemberian obat harus tepat contohnya :

obat antasida seharusnya dikunyah dulu baru ditelan. Demikian pula

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

21

antibiotik tidak boleh dicampur dengan susu karena akan membentuk ikatan

sehingga menjadi tidak dapat diabsorpsi sehingga menurunkan efektifitasnya.

g. Tepat interval waktu pemberian artinya waktu minum obat dibuat sederhana

mungkin dan praktis agar mudah ditaati oleh pasien. Makin sering frekuensi

pemberian obat per hari (misalnya 4 kali sehari) semakin rendah tingkat

ketaatan minum obat. Obat yang diminum 3 x sehari harus diartikan bahwa

obat tersebut harus diminum dengan interval setiap 8 jam.

h. Tepat lama pemberian artinya lama pemberian obat harus tepat sesuai

penyakitnya masing – masing.

i. Tepat penilaian kondisi pasien. Penggunaan obat disesuaikan dengan kondisi

pasien, antara lain harus memperhatikan: kontraindikasi obat, komplikasi,

kehamilan, menyusui, lanjut usia atau bayi.

j. Waspada terhadap efek samping. Obat dapat menimbulkan efek samping,

yaitu efek tidak diinginkan yang timbul pada pemberian obat dengan dosis

terapi, seperti timbulya mual, muntah, gatal-gatal, dan lain sebagainya.

k. Efektif, aman, mutu terjamin, tersedia setiap saat, dan harga terjangkau.

Untuk mencapai kriteria ini obat dibeli melalui jalur resmi.

l. Tepat tindak lanjut (follow up). Apabila pengobatan sendiri telah dilakukan,

bila sakit berlanjut konsultasikan ke dokter.

m. Tepat penyerahan obat (dispensing). Penggunaan obat rasional melibatkan

penyerah obat dan pasien sendiri sebagai konsumen. Resep yang dibawa ke

apotek atau tempat penyerahan obat di Puskesmas akan dipersiapkan obatnya

dan diserahkan kepada pasien dengan informasi yang tepat.

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

22

n. Kepatuhan, artinya pasien harus patuh terhadap perintah pengobatan yang

diberikan.

2.1.7 Masalah penggunaan obat dalam swamedikasi

Masalah dalam penggunaan obat pada swamedikasi antara lain meliputi

penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman, dan juga tidak

ekonomis. Masalah tersebut biasanya dikenal dengan istilah penggunaan obat

yang tidak rasional. Pengobatan dikatakan tidak rasional jika (Depkes, 2000) :

a. Pemilihan obat tidak tepat, maksudnya obat yang dipilih bukan obat yang

terbukti paling bermanfaat, paling aman, paling sesuai dan paling ekonomis.

b. Penggunaan obat yang tidak tepat, yaitu tidak tepat dosis, tidak tepat cara

pemberian obat, dan tidak tepat frekuensi pemberian.

c. Pemberian obat tidak disertai dengan penjelasan yang sesuai, kepada pasien

atau keluarga.

d. Pengaruh pemberian obat, baik yang diinginkan atau tidak diinginkan tidak

diperkirakan sebelumnya dan tidak dilakukan pemantauan secara langsung

atau tidak langsung.

e. Penggunaan obat dikatakan tidak tepat jika risiko yang mungkin terjadi tidak

seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari tindakan pemberian suatu obat.

2.1.8 Informasi Obat

Menurut Anief (1997) Pasien harus benar-benar paham dalam memilih

obat sebagai upaya pengobatan sendiri. Disinilah peran farmasi apoteker untuk

membimbing dan memilihkan obat yang tepat. Pasien dapat meminta informasi

kepada apoteker agar pemilihan obat lebih tepat atau informasi lain yaitu dengan

membaca keterangan yang ada pada kemasan obat. Semakin lama semakin

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

23

banyak orang di seluruh dunia terpaksa menggunakan pendapatan yang terbatas

untuk membeli lebih banyak obat – obatan. Berdasarkan keputusan menteri

Kesehatan No.386 Tahun 1994 tentang periklanan obat maka iklan harus

memenuhi persyaratan seperti dibawah ini:

Obat harus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

tergolong obat bebas dan bebas terbatas.

a. Obat tersebut telah mendapat nomor persetujuan pendaftaran Depkes RI.

b. Rancangan iklan harus telah disetujui oleh Depkes RI.

c. Nama obat yang di iklankan adalah nama yang disetujui dalam pendaftaran.

d. Iklan dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk memilih penggunaan obat

bebas secara rasional.

e. Iklan tidak boleh mendorong penggunaan obat yang berlebihan dan terus-

menerus.

f. Iklan tidak boleh ditujukan untuk anak-anak atau menampilkan anak-anak

tanpa supervisi orangdewasa, iklan tidak boleh menggambarkan bahwa

keputusan penggunaan harus ditentukan dan diambil oleh anak-anak.

2.1.9 Keuntungan dan kerugian swamedikasi

Manfaat optimal dari swamedikasi dapat diperoleh apabila

penatalaksanaannya rasional. Swamedikasi yang dilakukan dengan

tanggungjawab akan memberikan beberapa manfaat yaitu: membantu mencegah

dan mengatasi gejala penyakit ringan yang tidak memerlukan dokter,

memungkinkan aktivitas masyarakat tetap berjalan dan tetap produktif,

menghemat biaya dokter dan penebusan obat resep yang biasanya lebih mahal,

meningkatkan kepercayaan diri dalam pengobatan sehingga menjadi lebih aktif

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

24

dan peduli terhadap kesehatan (WHO, 2000). Bagi paramedis kesehatan hal ini

amat membantu, terutama di pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas yang

jumlah dokternya terbatas. Selain itu, praktik swamedikasi meningkatkan

kemampuan masyarakat luas mengenai pengobatan dari penyakit yang diderita

hingga pada akhirnya, masyarakat diharapkan mampu memanajemen sakit sampai

dengan keadaan kronisnya (WSMI, 2010).

Akan tetapi bila penatalaksanaannya tidak rasional, swamedikasi dapat

menimbulkan kerugian seperti: kesalahan pengobatan karena ketidaktepatan

diagnosis sendiri; penggunaan obat yang terkadang tidak sesuai karena informasi

bias dari iklan obat di media; pemborosan waktu dan biaya apabila swamedikasi

tidak rasional; dapat menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan seperti

sensitivitas, alergi, efek samping atau resistensi (Holt et al, 1986).

2.2 Tinjauan tentang Pengetahuan (Knowledge)

2.2.1 Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pekerjaan

tahu tersebut adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti, dan pandai (Salam, 2003).

Menurut Bloom dan Skinner pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik

lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu reaksi dari suatu

stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau tulisan (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil pengguaan

panca indranya dan berbeda dengan kepercayaan (beliefes), takhayul

(superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation)

(Soekanto, 2003). Pengetahuan (Knowledge) juga diartikan sebagai hasil

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

25

penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra

yang dimilikinya (mata, hidung dan sebagainya), dengan sendirinya pada waktu

pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo.

2007).

Menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yakni:

a. Awarness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

stimulus (objek) terlebih dahulu.

b. Interest, yakni orang yang mulai tertarik pada stimulus.

c. Evaluation, menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya.

d. Trial, orang yang telah mencoba perilaku baru.

e. Adoption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau

tingkatan yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat

pengetahuan:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatus (Notoatmodjo. 2010). Oleh sebab itu

tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

26

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :

menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya

(Notoatmodjo. 2007).

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut

(Notoatmodjo. 2010).

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah diketahui

tersebut pada situasi yang lain (Notoatmodjo. 2010).

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, dan mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat

dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan

seseorang telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah

dapat membedakan, atau mengelompokan, membuat diagram (bagan) terhadap

pengetahuan atas objek tersebut (Notoatmodjo. 2010).

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

27

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah

ada (Notoatmodjo. 2010).

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri. (Notoatmodjo.

2010).

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Mubarak (2007) ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain

terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa

makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru

diperkenalkan.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

28

kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-

ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.

Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

d. Kebudayaan

Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai

budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

e. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun social. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan

tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbul balik ataupun tidak yang

akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

2.2.4 Kategori Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, yaitu:

a. Baik : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari seluruh

petanyaan.

b. Cukup : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari seluruh

pertanyaan.

c. Kurang : Bila subyek mampu menjawab dengan benar 40% - 55% dari

seluruh pertanyaan

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

29

2.3 Tinjauan Kuesioner

2.3.1 Definisi kuesioner penelitian

Kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang secara

logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan

jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Daftar

pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap. Kuesioner/angket adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan

respon sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2005).

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon

sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan

informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa

terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan

demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti

dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut

pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban. Dengan

menggunakan kuesioner, analisis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam

wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya

sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

30

Sugiyono (2005) juga mengemukakan pendapat Sutrisno Hadi yang

mengatakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh penelitian dalam

menggunakan metode interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:

Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri

Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat

dipercaya Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan uang

diajukan peneliti kepadanya adalah sama seperti yang dimaksud oleh peneliti.

Penggunaan kuesioner tepat bila :

a. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling

berjauhan.

b. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila

mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau

tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.

c. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh

pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.

d. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa

diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.

Menurut (Suharsimi dan Arikunto), keuntungan menggunakan angket

antara lain: Tidak memerlukan hadirnya peneliti dapat diberikan secara serempak

kepada banyak responden dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-

masing dan menurut waktu senggang responden dapat dibuat anonim sehingga

responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab Dapat dibuat berstandar

sehingga semua responden dapat diberikan.

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

31

2.4 Mahasiswa Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia

Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi

penerus dalam pembangun bangsa. Mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi

muda Indonesia yang mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuannya di

jenjang pendidikan teratas yakni Perguruan Tinggi atau Universitas. Diharapkan

mahasiswa mendapat manfaat yang sebesar-besarnya dalam pendidikan agar

kelak mampu menyumbangkan kemampuannya untuk memperbaiki kualitas

hidup bangsa (Salim dan Sukadji 2006). Mahasiswa sering juga disebut “agent of

changes” atau kaum intelektual. Pribadi yang memiliki kemampuan dan

keterampilan tertentu serta memiliki persepsi holistic. Artinya mereka mampu

melihat, menafsirkan, dan menyimpulkan gejala sosial secara utuh menyeluruh

dan saling berhubungan satu sama lain. Mereka mampu berpikir kritis, kreatif,

spekulatif, deduktif, dialektik, dan mereka selalu berpikir kearah perubahan

(Beke, 2008).

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal

dengan Universitas Islam Negeri Malang ini terletak di Jalan Gajayana 50

Malang, Ngalamers. Tadinya, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini masih berupa

sebuah Fakultas Tarbiyah cabang dari IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun

1961. Kemudian pada pertengahan 1997, statusnya berubah menjadi Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang. Sampai akhirnya pada tanggal 21

Juni 2004, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang diresmikan berdasar Surat

Keputusan Presiden No. 50. Universitas Islam Negeri ini memiliki ciri khusus

sebagai implikasi dari model pengembangan keilmuannya, yakni keharusan

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

32

seluruh bagi anggota sivitas akademika menguasai bahasa Arab dan bahasa

Inggris. Melalui bahasa Arab, diharapkan mereka mampu melakukan kajian Islam

melalui sumber aslinya yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Sementara melalui bahasa

Inggris, mereka diharapkan bisa mengkaji ilmu-ilmu umum dan modern, selain

sebagai piranti komunikasi global. Oleh karena itu, tak usah heran jika UIN

dijuluki sebagai "Bilingual University".

Adapun visi dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang ialah Menjadikan universitas Islam terkemuka dalam penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki kekokohan aqidah, kedalaman spiritual,

keluhuran akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional, dan menjadi pusat

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bercirikan Islam serta

menjadi penggerak kemajuan masyarakat. Sedangkan Misinya ialah

Mengantarkan mahasiswa memiliki kekokohan akidah dan kedalaman spiritual,

keluasan ilmu dan kematangan professional, Memberikan pelayanan dan

penghargaan kepada penggali ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan

dan teknologi serta seni yang bercirikan Islam, Mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pengkajian dan penelitian ilmiah,

Menjunjung tinggi, mengamalkan, dan memberikan keteladanan dalam kehidupan

atas dasar nilai-nilai Islam dan budaya luhur bangsa Indonesia. Dan tujuan dari

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yaitu untuk

Menyiapkan mahasiswa agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkann,

mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

33

seni dan budaya yang bercirikan Islam, Mengembangkan dan menyebarluaskan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya yang bercirikan Islam, dan

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat

dan memperkaya kebudayaan nasional, Untuk mencapai visi itulah, UIN juga

mengembangkan ma'had atau pesantren kampus dimana seluruh mahasiswa tahun

pertama harus tinggal di ma'had.

Pendidikan di perguruan tinggi ini sendiri merupakan sintesis antara

tradisi universitas dan ma'had atau pesantren. Melalui model pendidikan itulah,

diharapkan akan lahir lulusan yang berpredikat ulama yang intelek profesional

atau intelek profesional yang ulama. Ciri utama sosok lulusan demikianlah yang

diharapkan bisa menguasai disiplin ilmu masing-masing sesuai pilihannya, dan

juga menguasai Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam.

Universitas UIN Maliki Malang Sampai saat ini Universitas ini memiliki 7

(tujuh) fakultas dan 24 program studi. Berdasarkan ilmu yang di pelajari, maka

dapat dipilih menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa kesehatan dan mahasiswa

non kesehatan. Yang termasuk dalam mahasiswa kesehatan UIN Maliki Malang

adalah yang belajar di Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Sedangkan

mahasiswa non kesehatan UIN Maliki Malang adalah mereka yang belajar di

fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Syari'ah, Fakultas Humaniora,

Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sains dan Teknologi. Pada

Penelitian ini peneliti hanya memilih Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

sebagai Mahasiswa Kesehatan dan Fakultas Humaniora Sebagai mahasiswa Non

Kesehatan.

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

34

Fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan adalah fakultas baru yang

ada di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan adanya

fakultas baru pada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

yakni fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan, maka penelitian mengenai

kesehatan sangatlah diperlukan sebagai acuan maupun perbandingan dengan

Universitas lain terutama yang berada di Kota Malang sendiri. Peneliti melakukan

penelitian di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, karena

berharap penelitian ini akan berkembang dikemudian hari. Mengingat tidak

banyak literatur pendahulu yang berfokus dibidang kesehatan khususnya

mengenai swamedikasi pada mahasiswa, maka diharapkan dengan adanya

penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi penelitian selanjutnya.

Khususnya penelitian yang terfokus di Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

34

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Bagan Kerangka Konseptual

= variabel yang diteliti dalam penelitian

= variabel yang tidak diteliti dalam penelitia

Pengetahuan Sikap Prilaku

Umur

Pekerjaan

Lingkungan

Pendidikan

Sosial

BUDAYA

Pengetahuan yang sebaiknya dipahami karena

merupakan hal penting dalam swamedikasi (Depkes,

2008):

1. tentang mengenali gejala penyakit.

2. memilih produk sesuai dengan indikasi dari

penyakit.

3. mengikuti petunjuk yang tertera pada etiket brosur.

4. memantau hasil terapi dan kemungkinan efek

samping yang ada.

Ada lima komponen informasi yang diperlukan

untuk Swamedikasi yang tepat menggunakan obat

modern, yaitu pengetahuan tentang (Menkes, 1993):

- Indikasi, efek samping, kontra indikasi,

penyimpanan obat dan sumber informasi dalam

memilih obat.

1. Mahasiswa

kesehatan

2. Mahasiswa

non

kesehatan

Bidang ilmu

yang ditempuh

oleh responden

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

35

3.2 Uraian Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa

kesehatan dan non kesehatan mengenai swamedikasi di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang. Konsep mengenai pengetahuan, sikap dan

perilaku telah dibahas oleh Notoadmojo (2003) yang menyatakan bahwa

pengetahuan merupakan faktor dominan dari terbentuknya sebuah perilaku.

Sebelum pengetahuan mempengaruhi perilaku seseorang, respon terhadap

pengetahuan itu sendiri disebut sebagai sikap (predesposisi dari perilaku).

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa fator yaitu (1) Faktor Umur

Semakin tinggi umur seseorang, maka semakin bertambah pula ilmu atau

pengetahuan yang dimiliki karena pengetahuan seseorang diperoleh dari

pengalaman sendiri maupun pengalaman yang diperoleh dari orang lain. (2)

Faktor Pekerjaan, pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. (3)

Faktor Lingkungan, Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitarmanusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhiperkembangan dan

pengetahuan orang atau kelompok. (4) faktor Social Budaya, Sistem sosial budaya

yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima

informasi. (5) Faktor Pendidikan, Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami.

Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah

pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya serta dapat menjadikan hidup yang berkualitas.

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

36

Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan swamedikasi seseorang. Apabila penerimaan perilaku didasari oleh

pengetahuan maka perilaku akan bersifat langgeng (long lasting) (Notoatmodjo,

2003). Menurut Dharmasari (2003) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa

tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku pengobatan sendiri yang aman, tepat,

dan rasional. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin rasional dan

berhati-hati dalam memilih obat untuk pengobatan sendiri. Dalam penelitian ini

mahasiswa yang diteliti dibedakan menjadi mahasiswa kesehatan dan mahasiswa

non kesehatan. Mahasiswa kesehatan diasumsikan lebih paham tentang kesehatan

secara umum, sehingga tingkat pengetahuan tentang swamedikasi lebih tinggi dari

pada mahasiswa non kesehatan.

Ada beberapa pengetahuan minimal yang sebaiknya dipahami karena

merupakan hal penting dalam swamedikasi, pengetahuan tersebut antara lain

tentang mengenali gejala penyakit, memilih produk sesuai dengan indikasi dari

penyakit, mengikuti petunjuk yang tertera pada etiket brosur, memantau hasil

terapi dan kemungkinan efek samping yang ada (Depkes, 2008). Dan Ada lima

komponen informasi yang diperlukan untuk Swamedikasi yang tepat menggunakan obat

modern, yaitu pengetahuan tentang Indikasi, efek samping, kontra indikasi, penyimpanan

obat dan sumber informasi dalam memilih obat (Menkes, 1993).

Dengan memahami pengetahuan tersebut responden diharapkan dapat

mengetahui hal-hal terkait swamedikasi yang benar dan peneliti dapat mengetahui

tingkat pengetahuan dari mahasiswa kesehatan dan non kesehatan di Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

37

3.3 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perbedaan signifikan antara tingkat pengetahuan antara mahasiswa

kesehatan dan mahasiswa non kesehatan terhadap swamedikasi.

2. Terdapat hubungan antara jenis pendidikan (mahasiswa kesehatan dan

mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap

Swamedikasi.

Page 58: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

38

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu penelitian langsung

kepada responden (mahasiswa) yang diambil sebagai subyek penelitian. Salah satu

instrumen penelitian yang umum digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan

daftar pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari sumber

secara langsung (Notoadmojo, 2010). Metode penelitian yang digunakan adalah

survey dengan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional.

Penelitian ini mengacu pada tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non

kesehatan mengenai Swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang. Penelitian dimulai pada bulan Maret 2017 sampai dengan bulan juni 2017.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di

Page 59: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

39

pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2009). Atau suatu kelompok

subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil peneliatian (Azwar, 2010).

Populasi yang dimaksud yaitu mahasiswa kesehatan (Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan) sejumlah 327 dan non kesehatan (Fakultas Humaniora) sebanyak 1260 di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2013 sampai

dengan 2016 dengan jumlah total 1587 mahasiswa.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu,

sampel seharusnya dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan

populasi itu sendiri (prasetyo, 2012). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah mahasiswa kesehatan dan non kesehatan yang ada di Universitas Islam

Maulana Malik Ibrahim Malang.

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik proportional random sampling dimana pada pemilihan populasi

mahasiswa non kesehatan dilakukan proporsi dengan menggunakan teknik simple

random sampling secara acak sederhana yang dilakukan dengan cara mengundi

(lottery technique) dan yang menjadi populasi adalah mahasiswa kesehatan (fakultas

kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan) dan mahasiswa non kesehatan (fakultas

Humaniora) (Arikunto, 2006). Kemudian dilakukan Pengambilan sampel secara

proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap golongan mahasiswa

kesehatan (fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan) dan mahasiswa non

Page 60: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

40

kesehatan (fakultas humaniora) Yang dilakukan dengan tehnik Simple Random

Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana dengan cara mengundi

(lottery technique) (Notoatmodjo, 2012).

4.3.4 perhitungan sampel

Untuk mengetahui jumlah sampel minimal menggunakan rumus slovin:

n = N / (1 + N.d2)

n = 1587 / (1 + 1587.0,052)

n = 319 mahasiswa

keterangan:

N = jumlah Populasi

n = jumlah sampel

d2 = kesalahan sampling yang dapat di toleransi, yaitu 5%

Dari hasil perhitungan sampel diatas dapat diketahui jumlah populasi yang

menjadi sampel yaitu sebanyak 319 mahasiswa. Untuk menentukan jumlah sampel

yang sesuai dengan karakteristik dari populasi tersebut maka dilakukan cara

pengambilan sampel secara proportional random sampling yaitu menggunakan rumus

alokasi proportional (sari, 1993).

ni = Ni / N x n

keterangan:

ni = besar sampel untuk tiap kelompok

Ni = total masing – masing kelompok

N = jumlah anggota populasi

n = besar sampel

Page 61: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

41

Table 4.1 distribusi jumlah sampel mahasiswa kesehatan

No Jurusan Ni N n ni = Ni / N x n

1 Kedokteran 49 1587 319 10

2 Farmasi 28 1587 319 56

Total 327 66

Dari tabel 4.1 dapat diketahui jumlah sampel pada mahasiswa kesehatan. Pada

mahasiswa jurusan kedokteran yang menjadi sampel yaitu sebanyak 10 mahasiswa

dan pada mahasiswa jurusan farmasi yang menjadi sampel yaitu sebanyak 56

mahasiswa dengan total keseluruhan sampel mahasiswa kesehatan sebanyak 66

mahasiswa.

Table 4.2 distribusi jumlah sampel mahasiswa non kesehatan

No Jurusan Ni N n ni = Ni / N x n

1 Bahasa dan

sastra Arab

578 1587 319 116

2 Bahasa dan

sastra Inggris

682 1587 319 137

Total 1260 253

Dari tabel 4.2 dapat diketahui jumlah sampel pada mahasiswa non kesehatan.

Pada mahasiswa jurusan bahasa dan sastra arab yang menjadi sampel yaitu sebanyak

116 mahasiswa dan pada mahasiswa jurusan bahasa dan sastra inggris yang menjadi

Page 62: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

42

sampel yaitu sebanyak 137 mahasiswa dengan total keseluruhan sampel mahasiswa

kesehatan sebanyak 253 mahasiswa.

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.4.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan

ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2007).

4.4.1.1 Variabel Bebas

Variabel X atau Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel Stimulus, Predictor,

Antecedent (sugiyono, 2009). Variabel bebas dari penelitian ini adalah Pendidikan

(jurusan yang ditempuh oleh responden (mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non

kesehatan)).

4.4.1.2 Variabel Terikat

Variabel Y atau Variabel Dependen (Variabel Terikat) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

ini sring disebut sebagai variabel Output, Kriteria, Konsekuen (sugiyono, 2009).

Variabel terikat dari penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan Mahasiswa mengenai

Swamedikasi.

Page 63: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

43

4.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel bersangkutan (Notoatmodjo,

2010). Dalam penelitian ini definisi operasional dari variabel penelitian adalah

sebagai berikut

Page 64: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

44

Tabel 4.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Parameter Indikator Pernyataan / Pertanyaan Hasil Ukur

Pendidikan Bidang ilmu

yang ditempuh

oleh Responden.

Jurusan yang di

tempuh oleh

Responden pada

saat ini.

Pengakuan Responden

dari pengisian Kuisioner.

1. Mahasiswa

Kesehatan

2. Mahasiswa non

Kesehatan

Tingkat

pengetahuan

Pengetahuan

yaitu segala

sesuatu yang

diketahui

responden

tentang

swamedikasi/

pengobatan

sendiri.

1. Pengetahuan

tentang

gejala

penyakit.

2. Pengetahuan

tentang

1. Responden

mengetahui bahwa

sebelum menentukan

obat yang digunakan

harus mengenali

gejala penyakit.

1. Responden

mengetahui bahwa

1. Apa yang harus di

perhatikan sebelum

memilih obat?

a. Gejala penyakit

b. Harga obat

c. Obat yang sering

diiklankan

d. Obat yang sering dipakai

oleh keluarga.

2. Sumber informasi yang

tepat tentang obat untuk

1. Pengetahuan

Tinggi. Benar

soal (76%-

100%).

2. Pengetahuan

Sedang. Benar

soal (56%-75%).

3. Pengetahuan

Rendah. Benar

soal (40%-55%).

Page 65: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

45

pemberian

informasi

obat

3. Pengetahuan

tentang obat

yang dapat

digunakan

untuk

swamedikasi

sumber informasi

obat tertera pada

kemasan obat

1. Responden

mengetahui obat yang

dapat digunakan

untuk swamedikasi

swamedikasi/pengobatan

sendiri adalah ?

a. Rekomendasi dari

tetangga/teman

b. Pengalaman oenggunaan

obat pribadi/keluarga

c. Iklan dari media

cetak/elektronik

d. Keterangan yang ada di

kemasan obat

3. Obat-obat yang boleh

dibeli tanpa resep dokter

yaitu?

a. Obat yang ada tanda

lingkaran warna

biru/hijau pada kemasan

b. Obat yang ada tanda

lingkaran warna

Page 66: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

46

4. Pengetahuan

tentang

kontra

indikasi dan

dosis obat.

1. Responde mengetahui

istilah dari kontra

indikasi.

biru/hijau dan tulisan

huruf „K‟ pada kemasan

c. Obat yang ada tanda

lingkaran warna merah

pada kemasan

d. Obat yang ada tanda

lingkaran warna merah

dan tulisan huruf „K‟

pada kemasan

4. Berikut ini arti yang benar

dari kontra indikasi

adalah?

a. Takaran minum obat

yang tepat.

b. Cara menyimpan obat

yang tepat.

c. Makanan yang tidak

boleh dikonsumsi dengan

obat

Page 67: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

47

5. Pengetahuan

tentang

penggunaan

obat

2. Responden

mengetahui dosis obat

yang diminum 3x

sehari

1. Responden

mengetahui cara

penggunaan obat

d. Keadaan pasien yang

tidak boleh minum obat

tertentu

5. Apa yang dimaksud

dengan obat diminum 3 x

sehari?

a. Pagi, siang, dan malam

hari

b. Pagi, siang dan sore hari

c. Setiap 6 jam sekali

d. Setiap 8 jam sekali

6. Cara yang tepat

penggunaan atau

meminum obat menurut

saudara adalah?

a. Diminum dengan air teh

b. Diminum dengan kopi

c. Diminum dengan susu

Page 68: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

48

6. Pengetahuan

tentang

aturan pakai

obat

7. Pengetahuan

tentang cara

penyimpana

n obat

1. Responden dapat

mengeatahui aturan

pakai obat

1. Responden

mengetahui cara

penyimpanan obat

d. Diminum dengan air

putih

7. Aturan pakai obat yang

menurut saudara benar

adalah?

a. Obat diminum sesuai

petunjuk yang tertera

pada kemasan

b. Obat diminum sebelum

makan

c. Obat diminum sesudah

makan

d. Obat diminum ketika

ingat saja

8. Tempat yang tepat

menurut saudara untuk

menyimpan obat adalah?

a. Difreezer

Page 69: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

49

8. Pengetahuan

tentang hasil

terapi dari

pengobatan

sendiri.

1. Responden

mengetahui ciri-ciri /

tanda pengobatan

telah berhasil (seperti

hilangnya gejala-

gejala penyakit).

2. Responden

mengetahui tindakan

yang dilakukan ketika

gejala belum hilang

b. Dimobil

c. Disembarang tempat

d. Ditempat yang terhindar

dari matahari

9. Apa yang terjadi ketika

pengobatan sendiri yang

saudara lakukan

berhasil?

a. Nafsu makan meningkat

b. Tidur mulai nyenyak

c. Hilangnya gejala

d. Oabat yang dikonsumsi

sudah habis

10. Apa yang harus

dilakukan apabila

pengobatan sendiri tidak

berhasil?

a. Segera pergi ke Dokter

Page 70: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

50

b. Pergi ke dukun atau

paranormal

c. Tetap membiarkannya

sampai sembuh

d. Menambahkan dosis obat

Page 71: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

51

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2013), merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan bisa diharapkan dari responden. Kusioner merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar oang yang

diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan

pengguna. Alat ukur dan alat bantu yang dipakai yaitu kuesioner untuk data

pendukung. Kuesioner penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data

demografi responden yang meliputi nama responden, kode responden (mahasiswa

kesehatan atau non kesehatan), umur responden, jenis kelamin, alamat, jurusan,

dan tahun angkatan responden dan kuesioner pengetahuan responden yang

meliputi pengetahuan mahasiswa tentang swamedikasi yang terdiri dari 10

pertanyaan. Kuesioner ini berisi pertanyaan yang memuat informasi tentang

swamedikasi secara umum. Penelitian menggunakan kuesioner berbentuk

pertanyaan tertutup (Closed Ended) (Djarwanto, 2001). Adapun nilai skor yang

digunakan adalah jika jawaban benar maka skor 1, jika jawaban salah maka skor

0.

4.5.2 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan bahwa alat ukur tersebut

benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner

yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu

Page 72: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

52

diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan

skors total kuesioner tersebut. Pertanyaan – pertanyaan diberikan kepada

sekelompok responden sebagai sasaran uji coba. Responden yang diperlukan

untuk melakukan uji validitas biasanya sebanyak 30 responden (Wibowo, 2014).

Kemudian kuesioner diberi skors masing-masing sesuai dengan sistem penilaian

yang telah diterapkan yaitu:

1: untuk jawaban yang benar

0: untuk jawaban yang salah

Selanjutnya menghitung korelasi antar skors masing – masing pertanyaan

dengan demikian, maka akan ada uji korelasi. Teknik korelasi yang dipakai

adalah teknik korelasi “product moment” menggunakan SPSS. Langkah–langkah

pengerjaannya sebagai berikut:

1. Masukkan data.

2. Lakukan analisis korelasi pearson (product moment) dengan cara: analyze –

correlate – bivariate.

3. Isikan kolom variabel dengan semua item pada variabel beserta totalnya

(langkah ini dilakukan juga pada masing-masing variabel).

4. Kemudian tekan OK.

4.5.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalakan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran

sebanyak dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2012). Pengujian reliabilitas dalam penelitian menggunakan

Page 73: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

53

software SPSS dengan prosedur yang hampir sama dengan uji validitas. Langkah-

langkah pengerjaannya sebagai berikut:

1. kuesioner diberikan pada suatu sampel subyek yang khusus dipilih untuk

subyek reliabilitas yaitu subyek dengan kriteria yang sama dan bukan

merupakan sampel penelitian.

2. Dilakukan try out terhadap sejumlah subyek realibilitas.

3. Hasil try out dianalisis dengan menggunakan program IBM SPSS versi 23,

sebagai berikut:

4. Pilih analyze - scale – reliability analysis.

5. Masukkan semua item pada variabel pertama tanpa total variabel. Langkah ini

dilakukan pada masing-masing variabel.

6. Kemudian tekan OK.

4.6 Alur Penelitian

.

Gambar 4.1 Alur Penelitian

Mengidentifikasi masalah

Merumuskan masalah dan tujuan penelitian

Menentukan Populasi dan sampel penelitian

Menyusun instrumen penelitian berupa kuesioner

Melakukan uji Validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian

Melakukan pengambilan data dengan cara menyebar kuesioner

Pengolahan data

Analisis secara statistik

Membuat hasil dan pembahasan

Kesimpulan

Page 74: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

54

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa yang pertama dilakukan adalah

mengidentifikasi masalah yang ada setelah ditemukan maka peneliti merumuskan

masalah, rumusan masalahnya adalah Apakah terdapat perbedaan yang signifikan

antara tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non

kesehatan terhadap swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang dan apakah terdapat hubungan antara jenis pendidikan

(mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat pengetahuan

terhadap swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya perbedaan yang

signifikan antara mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan terhadap

swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan

untuk mengetahui adanya hubungan antara jenis pendidikan (mahasiswa

kesehatan dan mahasiswa non kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap

swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Selanjutnya untuk menentukan populasi dan sampel penelitian didapatlah

sampel sebanyak 319 responden kemudian menyusun instrumen penelitian berupa

kuesioner serta melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian lalu

melakukan pengambilan data dengan cara menyebar kuesioner. Setelah di

dapatkan data maka dilakukan pengolahan data dan dilakukan analisis secara

statistik. Selanjutnya membuat hasil dan pembahasan dan terakhir membuat

kesimpulan.

Page 75: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

55

4.7 Pengolahan data dan Analisa Statistika

4.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap sebagai

berikut:

1. Editing: Memeriksa kembali kuesioner yang telah diberikan kepada responden

yang telah diisi responden.

2. Coding: Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban

dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data di

komputer.

3. Skoring (penilaian): Pada tahap skoring ini peneliti memberi nilai pada data

sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah

diisi oleh responden.

4. Tabulating (tabulasi): Kegiatan tabulating meliputi memasukkan data-data

hasil penelitian ke dalam diagram sesuai kriteria yang telah ditentukan

berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan skornya.

5. Data entery (memasukkan data): Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu

pemrosesan data, yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukkan data dari

kuesioner ke sistem pengolahan data komputer.

6. Processing: Setelah diedit dan dikoding, diproses melalui program pengolah

data di komputer.

7. Cleaning: Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai.

4.7.2 Analsisa Statistika

Tujuan dilakukannya analisis data adalah untuk mengetahui adanya

hubungan antara Jenis pendidikan (mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non

Page 76: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

56

kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi dan untuk

mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan terhadap Swamedikasi.

Sebelum melakukan analisis data dilakukan uji normalitas terlebih dahulu

karena untuk mengetahui apakah data yang digunakan merupakan statistik

parametrik atau non parametrik. Kemudian data dianalisis menggunakan uji

statistic Chi-square dengan taraf kepercayaan 95%untuk mengetahui adanya

hubungan antara jenis pendidikan dengan tingkat pengetahuan terhadap

swamedikasi. Pengolahan data dan analisis data ini menggunakan bantuan

computer dengan program IBM SPSS versi 23. Variabel yang di uji Ch- square

adalah skor pengetahuan dari responden. Setelah data terkumpul dilakukan

skoring terhadap kuesioner tingkat pengetahuan yang akan dihubungkan

menggunakan analisis Chi-square. Jika data yang di dapat tidak memenuhi

persyaratan uji non parametrik, maka alternatif uji hipotesa dilakukan dengan Uji-

Fisher. Sedangkan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan

terhadap swamedikasi maka data diolah menggunakan uji Mann-Whitneykarena

uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua

kelompok sampel sehingga akan diketahui apakah tingkat penegtahuan

mahasiswa kesehatan dan non kesehatan terhadap swamedikasi berbeda

signifikan.

Page 77: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

57

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Uji Instrument Penelitian

Uji validitas adalah suatu alat yang menunjukkan seberapa jauh suatu

instrumen memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud

(Arikunto 168-169). Jika terdapat item kuisioner yang tidak valid berarti tidak

dapat mengukur apa yang ingin diukur, sehingga hasil yang didapat tidak dapat

dipercaya, sehingga item yang tidak valid harus dibuang atau diperbaiki. Uji

Reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap

konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrumen kuisioner yang tidak

reliabel maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak

dapat dipercaya (Priyatno, 2016).

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi

statitik IBM SPSS Versi 23. Pada penelitian ini metode pengambilan keputusan

yaitu menggunakan metode berdasarkan nilai korelasi, maka harus dicari r

tabelnya terlebih dahulu. Selanjutnya dibandingkan nilai r hitung dengan nilai r

tabel, jika nilai r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid. Sebaliknya,

jika nilai r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid.

Uji instrumen penelitian dilakukan terhadap 30 responden di Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Langkah – langkah dalam

Page 78: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

58

pengambilan data uji instrumen yang pertama dengan mencari responden

mahasiswa UIN Malang selain fakultas Humaniora dan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu-ilmu kesehatan yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

kedua responden mengisi kuesioner yang sudah tersedia; ketiga hasil dari

pengisian kuesioner selanjutnya diolah dengan menggunakan aplikasi statistika

IBM SPSS Versi 23; dan keempat diketahui hasil kuesioner yang valid dan yang

tidak valid.5.1.1 Uji Validitas

5.1.1.1 Variabel Pengetahuan

Berdasarkan hasil perhitungan Uji Validitas terhadap 15 item pertanyaan

Varibel Pengetahuan pada 30 responden didapatkan data sebagai berikut:

Page 79: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

59

Tabel 5.1 Hasil Validasi Kuesioner Variabel Pengetahuan.

Berdasarkan data hasil pengujian pada tabel 5.1, dapat diketahui bahwa

dari 15 item pertanyaan terdapat 4 item soal yang tidak valid. Metode

pengambilan keputusan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

membandingkan nilai r hitung dari output SPSS dengan nilai r tabel. Nilai r tabel

untuk 30 responden yaitu = 0,361 yang berarti nilai korelasi dari item nomor

1,3,4,5,6,8,9,10,12,13,15 dinyatakan valid karena r hitung > r tabel (0,361). Item

No Hasil

rhitung rtabel

1 0,424 0,361

2 0,242 0,361

3 0,438 0,361

4 0,460 0,361

5 0,382 0,361

6 0,368 0,361

7 0,349 0,361

8 0,460 0,361

9 0,390 0,361

10 0,417 0,361

11 0,197 0,361

12 0,501 0,361

13 0,523 0,361

14 0,109 0,361

15 0,664 0,361

Page 80: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

60

pertanyaan yang tidak valid dihilangkan dari bagian instrumen penelitian

sehingga tersisa 11 item yang dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian tetapi

di dalam penelitian hanya 10 item soal yang digunakan yaitu item nomer

1,3,4,5,8,9,10,12,13,15 karena setiap item soal yang terpilih sudah mewakili

parameter pada penelitian ini yaitu parameter pengetahuan tentang tentang gejala

penyakit, tentang pemberian informasi obat, tentang obat yang dapat digunakan

untuk swamedikasi, tentang kontra indikasi, tentang penggunaan obat, tentang

aturan pakai obat, tentang cara penyimpanan obat, dan tentang hasil terapi dari

pengobatan sendiri/swamedikasi.

5.1.2 Uji Reliabilitas

5.1.2.1 Variabel Pengetahuan

Selain harus valid, instrumen juga harus memenuhi standar reliabilitas.

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika dapat dipercaya untuk mengumpulkan

data penelitian. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah cukup baik (Suharsimi Arikunto, 2006). Suatu

hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat pengukur tersebut dapat

dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten. Dalam

menghitung reliabilitas instrumen, peneliti menggunkan rumus Cronbach‟s Alpha.

Rumus Cronbaach‟s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya berbentuk skala.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap 15 item pertanyaan

variabel pengetahuan pada 30 responden didapatkan hasil 0,623. Nilai Alpha dari

Page 81: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

61

uji reliabilitas variabel pengetahuan tersebut didapatkan melalui data input uji

validitas instrumen yang telah dinyatakan valid berdasarkan hasil uji

menggunakan software spss versi 23. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno

(2016) Metode pengambilan untuk uji reliabilitas menggunakan batasan 0,6.

Diketahui pada hasil uji realibilitas nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,623 yang

berarti lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan berdasarkan pengambilan

keputusan menurut Sekaran (1992) instrumen pada variabel pengetahuan adalah

reliable.

5.2 Demografi Responden

5.2.1 Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang menunjukkan

perbedaan jumlah responden antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada

grafik dibawah ini:

Gambar 5.1 Jenis kelamin responden

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

LAKI-LAKIPEREMPUAN

52,66%47,30%

Page 82: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

62

Dari gambar 5.1 diketahui responden dengan jenis kelamin laki-laki

sebesar 52,66% dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebesar 47,30%.

Karena itu dapat diketahui kebanyakan responden yang menjadi sampel yaitu

responden laki-laki. Pada penelitian ini jenis kelamin tidak memerlukan

keberagaman ciri atau kondisi tertentu, sehingga subjek memiliki peluang yang

sama untuk terpilih sebagai subjek dalam penelitian (Swarjana, 2012) sehingga

perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh dalam penelitian ini.

5.2.2 Umur Responden

Data karakteristik responden berdasarkan umur yang menunjukkan variasi

jumlah responden berdasarkan umur dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 5.2 Umur responden

Dari gambar 5.2 diketahui responden dengan umur 16-18 tahun sebesar

19%, jumlah responden dengan umur 19-21 tahun sebesar 64% dan jumlah

responden dengan umur >22 tahun sebesar 17% karena itu dapat diketahui

kebanyakan responden yang menjadi sampel adalah responden dengan umur 19-

21 tahun. Banyaknya sampel pada umur 19-21 responden yaitu dikarenakan Usia

0%

20%

40%

60%

80%

16-1819-21

> 22

19%

64%

17%

Page 83: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

63

mahasiswa sebagai dimaklumi, untuk strata 1 (S1) umumnya sekitar 18-24 tahun,

mereka berada pada masa remaja akhir dan dewasa awal, atau berada di antara

keduanya yakni masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa (Hurlock, 1980).

Maka dari itu kebanyakan responden pada penelitian ini yaitu pada umur 19-21

tahun.

5.2.3Tahun Angkatan Responden

Data karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan yang

menunjukkan perbedaan jumlah responden setiap angkatan dapat dilihat pada

grafik dibawah ini:

Gambar 5.3 Tahun angkatan responden

Dari gambar 5.3 diketahui responden dengan tahun angkatan 2013 sebesar

23,50%, tahun angkatan 2014 sebesar 22,20%, tahun angkatan 2015 sebesar

19,70% dan responden tahun angkatan 2016 sebesar 34,40%. Maka dapat

diketahui kebanyakan responden yang menjadi sampel yaitu responden pada

tahun angkatan 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa kesehatan

dan non kesehatan pada tahun angkatan 2013, 2014, 2015 dan 2016 yang dipilih

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

20132014

20152016

34,40%

19,70% 22,20%

23,50%

Page 84: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

64

acak dengan metode simple random sampling, artinya setiap individu berpeluang

untuk menjadi subjek dalam penelitian ini (Saryono, 2011).

5.3 Variabel Independen (Pendidikan)

Variabel independen dari penelitian ini yaitu pendidikan atau bidang ilmu

yang ditempuh oleh responden dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 5.4 Variabel independen responden

Dari gambar 5.4 diketahui responden dengan bidang ilmu kesehatan atau

mahasiswa kesehatan sebanyak 66 orang atau sebesar 20,60% dan jumlah

responden yang berada di bidang ilmu non kesehatan atau mahasiswa non

kesehatan sebanyak 253 orang atau sebesar 79,30%. Banyaknya mahasiswa non

kesehatan yang menjadi sampel dikarenakan jumlah populasi pada mahasiswa

non kesehatan lebih banyak dibandingkan mahasiswa kesehatan dan pemilihan

sampel dilakukan degan menggunakan teknik proportionl random sampling maka

dari itu sampel yang paling banyak yaitu dari mahasiswa non kesehatan.

5.4 Variabel Dependen (Tingkat Pengetahuan Responden)

Tingkat Pengetahuan dibagi dalam 3 kategori yaitu pengetahuan tinggi

apabila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100%dari seluruh

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

MHS KESEHATAN

MHS NON KESEHATAN

20,60%

79,30%

Page 85: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

65

petanyaan, Pengetahuan sedang apabila subyek mampu menjawab dengan benar

56% - 75%dari seluruh pertanyaan dan pengetahuan rendah apabila subyek

mampu menjawab dengan benar 40% - 55%dari seluruh pertanyaan (Arikunto,

2006). Tingkat pengetahuan tentang swamedikasi responden dijelaskan pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.2 Tingkat pengetahuan responden

Mahasiswa Kesehatan Mahasiswa

non

Kesehatan

(n) (%) (n) (%)

Tinggi 62 93,93% 19 7,50%

Sedang 4 6,06% 22 8,69%

Rendah 0 0 212 83,79%

Total 66 100 253 100

Tabel 5.2 diatas menjelaskan bahwa sebesar 93,93% responden mahasiswa

kesehatan masuk ke dalam kategori pengetahuan tinggi, sebesar 6,06% responden

masuk dalam kategori pengetahuan sedang dan tidak ada responden yang

berpengetahuan rendah. Sedangkan pada mahasiswa non kesehatan sebesar 7,50%

responden mahasiswa non kesehatan masuk ke dalam kategori pengetahuan

tinggi, sebesar 8,69% responden masuk dalam kategori pengetahuan sedang dan

sebesar 83,79% responden masuk ke dalam kategori pengetahuan rendah. Dari

tabel tersebut dapat dilihat secara umum bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa

kesehatan lebih besar dibandingkan mahasiswa non kesehatan. Untuk mengetahui

Page 86: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

66

persentase dari jawaban responden tentang tingkat pengetahuan dapat dilihat pada

tabel 5.3 sebagai berikut.

Page 87: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

67

Tabel 5.3 Hasil pengisian kuesioner responden

(n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%) (n) (%)

1. Hal yang perlu diperhatikan

sebelum memilih obat

64 96,96 2 3,03 168 66,40 85 33,59 232 72,72 87 27,27

2. Sumber informasi yang tepat

tentang obat swamedikasi

45 68,18 21 31,81 60 23,71 193 76,28 105 32,91 214 67,08

3. Obat yang boleh dibeli tanpa

resep dokter

62 93,93 4 6,06 57 22,52 196 77,47 119 37,30 200 62,69

4. Arti dari kontra Indikasi obat 55 83,33 11 16,66 88 34,78 165 65,21 143 44,82 176 55,17

5. Yang dimaksud dengan obat

diminum 3x sehari

52 78,78 14 21,21 44 17,39 209 82,60 96 30,09 223 69,90

6. Cara meminum obat 65 98,48 1 1,51 125 49,40 128 50,59 190 59,56 129 40,43

7. Aturan pakai obat yang benar 66 100 0 0 81 32,01 172 67,98 147 46,08 172 55,17

8. Tempat untuk menyimpan obat 64 96,96 2 3,03 127 50,19 126 49,80 191 59,87 128 40,12

9. Apa yang terjadi ketika

pengobatan sendiri berhasil

60 90,90 6 9,09 79 31,22 174 68,77 139 43,57 180 56,42

10. Hal yang dilakukan apabila

pengobatan sendiri tidak

berhasil

65 98,48 1 1,51 111 43,87 142 56,12 176 55,17 43 44,82

Jawaban Responden

Mahasiswa Kesehatan

(n=66)

Mahasiswa Non kesehatan

(n=253)

Salah Benar Benar Salah

Hasil keseluruhan kuesioner

(N=319)

Benar

Salah

Page 88: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

68

Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan pengetahuan yang

paling banyak diketahui oleh responden adalah pengetahuan tentang hal yang

perlu diperhatikan sebelum memilih obat yaitu sebesar 72,72% sedangkan

pengetahuan yang paling tidak diketahui oleh responden adalah pengetahuan

tentang sumber informasi obat yaitu sebesar 67,08%, pengetahuan tentang obat

yang dapat dibeli tanpa resep dokter yaitu sebesar 62,69%, dan pengetahuan

tentang maksud dari obat diminum 3x sehari yaitu sebesar 69,90%.

Dari tabel tersebut dapat dilihat secara umum bahwa tingkat pengetahuan

mahasiswa kesehatan lebih besar dibandingkan mahasiswa non kesehatan. Hal ini

sama halnya dengan penelitian Intan Rizqi (2014), pada mahasiswa kesehatan

tingkat pengetahuan swamedikasi tinggi sejumlah 78 responden (70,91%) dan

mahasiswa dengan tingkat pengetahuan swamedikasi rendah sejumlah 32

responden (29,09%). Pada mahasiswa non kesehatan dengan tingkat pengetahuan

swamedikasi rendah sejumlah 76 responden (75,25%). Mahasiswa yang tingkat

pengetahuan swamedikasinya tinggi adalah mahasiswa kesehatan (70,91%),

berjenis kelamin perempuan (61,24%), angkatan 2011 (72,22%) dan berasal dari

fakultas Kedokteran (75,00%).

Page 89: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

69

5.4.1 Hal yang perlu di perhatikan sebelum memilih obat

Gambar 5.5 Hal yang perlu di perhatikan sebelum memilih obat menurut

mahasiswa kesehatan

Gambar 5.6 Hal yang perlu di perhatikan sebelum memilih obat menurut

mahasiswa non kesehatan

Hasil dari kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang hal apa yang harus

diperhatikan sebelum memilih obat, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang

menjawab benar sebesar 97% dan yang menjawab salah sebesar 3,03%. Pada

mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebesar 66%

sedangkan yang menjawab salah sebesar 34%. Berdasarkan teori menurut

Arikunto, maka dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan

tentang hal yang harus diperhatikan sebelum memilih obat masuk kedalam

97%

3%

Gejala penyakit Harga obat

Obat yang sering di iklankan Obat yang sering dipakai oleh keluarga

66%

30%

2% 2%

Gejala penyakit Harga obat

Obat yang sering di iklankan Obat yang sering dipakai oleh keluarga

Page 90: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

70

kategori tinggi sedangkan mahasiswa non kesehatan masuk kedalam kategori

berpengetahuan sedang.

Pada penelitian ini beberapa mahasiswa menjawab harga obat yang harus

diperhatikan sebelum memilih obat, seharusnya hal yang harus diperhatikan

sebelum memilih obat ialah mengenali gejala penyakit terlebih dahulu sehingga

tidak terjadi kesalahan dalam memilih obat ataupun ketidakcocokan antara

penyakit dan obat yang akan di konsumsi dan juga tidak terjadi kesalahan dalam

pengobatan atau yang disebut Drug Related Problems (DRPs). kategori DRPs

apabila gejala penyakit tidak sesuai dengan obatnya maka dapat menimbulkan

terapi yang tidak diinginkan sehingga tujuan pengobatan tidak dapat tercapai

(Cipolle et al., 1998). Pengetahuan minimal yang sebaiknya dipahami masyarakat

karena merupakan hal penting dalam swamedikasi salah satunya yaitu tentang

mengenali gejala penyakit sehingga tidak akan terjadinya kesalahan dalam

memilih obat (Depkes, 2008).

5.4.2 Sumber Informasi yang tepat tentang obat swamedikasi

Gambar 5.7 Sumber Informasi yang tepat tentang obat swamedikasi menurut

mahasiswa kesehatan

26%

6% 68%

Rekomendasi dari tetangga Pengalaman penggunaan obat/keluarga

iklan dari media cetak/elektronik keterangan yang ada di kemasanobat

Page 91: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

71

Gambar 5.8 Sumber Informasi yang tepat tentang obat swamedikasi

menurut mahasiswa non Kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang sumber informasi

yang tepat tentang obat, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab

benar sebesar 68% dan yang menjawab salah hanya sebesar 32%. Sedangkan pada

mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebesar 24%

dan yang menjawab salah sebesar 76%. Berdasarkan teori menurut Arikunto,

diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang sumber

informasi obat masuk kedalam kategori tinggi sedangkan mahasiswa non

kesehatan masuk kedalam kategori berpengetahuan rendah.

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan kegiatan pemilihan dan

penggunaan obat oleh seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala

penyakit tanpa bimbingan dari tenaga kesehatan (WHO, 1998). Untuk

menggunakan obat pelaku swamedikasi harus memerlukan pengetahuan khusus

terkait obat yang akan dikonsumsi sehingga penggunaan obat menjadi aman dan

efektif. Jika pelaku swamedikasi tidak mengetahui penggunaan dan fungsi obat

dengan baik maka sumber informasi yang digunakan sangat menentukan

5%

30%

41%

24%

Rekomendasi dari tetangga Pengalaman penggunaan obat/keluarga

iklan dari media cetak/elektronik keterangan yang ada di kemasanobat

Page 92: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

72

keamanan dalam menggunakan obat, ketika sumber informasi tidak sesuai atau

salah maka penggunaan obat juga akan salah, begitupun sebaliknya.

Untuk melakukan swamedikasi secara aman, rasional, efektif dan

terjangkau mahasiswa perlu menambah bekal pengetahuan dan melatih

keterampilan dalam praktik swamedikasi. Setiap orang mutlak memerlukan

informasi yang jelas dan terpercaya agar penentuan kebutuhan jenis atau jumlah

obat dapat diambil berdasarkan alasan yang rasional (Suryawati, 1997).

Banyaknya jumlah obat yang beredar di Indonesia dapat mengakibatkan tingginya

angka penyimpangan dalam penggunaan obat apabila tidak diiringi dengan

informasi atau edukasi yang benar kepada konsumen tentang cara penggunaan

obat, sebagai upaya pembelajaran dan perlindungan konsumen (KBI Gemari,

2006).

Beberapa responden menjawab iklan sebagai seumber informasi obat yang

tepat padahal Sebanyak 69% iklan tidak menyebutkan nama bahan aktif secara

benar, dan sebanyak 31% iklan mencantumkan informasi yang menyesatkan

(Suryawati, 1997). Ada beberapa dari responden juga menjawab bahwa sumber

informasi yang mereka dapat yaitu dari penggunaan obat keluarga maupun dari

rekomedasi tentangga padahal keluarga dan tetangga hanya mengetahui obat yang

biasa mereka gunakan dan dengan informasi yang terbatas. Dalam peneltian

Supardi, dkk tahun 2002 bahwa sebesar 25% responden melakukan

tindakanpengobatan sendiri yang tidak sesuai aturan dikarenakan memperoleh

sumber informasi dari tetangga maupun keluarga. Informasi yang tidak benar

sangat merugikan konsumen karena swamedikasi yang keliru dapat memperparah

penyakit yang diderita dan malah menambah biaya pengobatan (Suryawati, 1997).

Page 93: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

73

Oleh karenanya, upaya pengobatan sendiri yang dilakukan oleh responden,

tidak terlepas dari kebenaran informasi tentang obat yang diterima oleh pelaku

swamedikasi. Informasi obat pada label penandaan kemasan obat merupakan

sumber informasi yang utama kepada pelaku swamedikasi untuk mengedukasi

tentang manfaat dan resiko penggunaan obat (Shrank and Avorn, 2007). Karena

keterangan yang ada dikemasan obat dapat membantu pelaku swamedikasi

memahami aturan penggunaan obat, efek samping obat, indikasi, kontra indikasi,

aturan pakai obat, dan interaksi obat secara benar dan lengkap sesuai dengan

peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan.

5.4.3 Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter

Gambar 5.9 Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter menurut mahaiswa kesehatan

94%

5% 1%

Obat yang ada tanda lingkaran warna biru/hijau pada kemasan

Obat yang ada tanda lingkaran warna biru/hijau dan tulisan huruf 'K' pada kemasan

Obat yang ada tanda lingkaran warna merah pada kemasan

Obat yang ada tanda lingkaran warna merah dan tulisan huruf 'K' pada kemasan

Page 94: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

74

Gambar 5.10 Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter menurut mahaiswa

non kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang Obat yang dapat

dibeli tanpa resep dokter, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab

benar sebesar 94% dan yang menjawab salah sebesar 6%. Sedangkan mahasiswa

non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebesar 23% dan yang

menjawab salah sebanyak 76,67%. Berdasarkan teori menurut Arikunto, diketahui

bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang obat yang boleh dibeli

tanpa resep dokter masuk kedalam kategori tinggi sedangkan mahasiswa non

kesehatan masuk kedalam kategori berpengetahuan rendah.

Kebanyakan responden menjawab obat yang ada tanda lingkaran warna

merah pada kemasan hal ini dikarenakan ketidaktahuan responden terhadap obat

apa saja yang dapat digunakan untuk swamedikasi, responden hanya terfokus

pada obat yang bisa menyembuhkan penyakit mereka tanpa perlu mengetahui

apakah obat tersebut masuk kedalam kategori obat bebas ataupun obat keras,

padahal obat yang berlogo merah dan obat yang ada tulisan huruf „K‟ adalah obat

keras. Obat keras adalah obat yang tidak dijual bebas, obat ini hanya bisa di

23%

20% 51%

6%

Obat yang ada tanda lingkaran warna biru/hijau pada kemasan

Obat yang ada tanda lingkaran warna biru/hijau dan tulisan huruf 'K' pada kemasan

Obat yang ada tanda lingkaran warna merah pada kemasan

Obat yang ada tanda lingkaran warna merah dan tulisan huruf 'K' pada kemasan

Page 95: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

75

dapatkan di apotek dengan menggunakan resep dari dokter karena beberapa obat

golongan ini cara penggunaannya harus memerlukan keahlian khusus sehingga

tidak terjadi kesalahan dalam cara pemakaian obat. Maka dari itu obat-obat

golongan ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan

ketat oleh pemerintah. Contoh obat ini adalah Amoksilin, Asam Mefenamat,

semua obat dalam bentuk injeksi dan semua obat Psikotropika (Bpom, 2004)

Responden harus mengetahui bahwa obat yang dapat digunakan untuk

swamedikasi adalah obat yang ada tanda lingkaran warna hijau dan obat yang ada

tanda lingkaran warna biru pada kemasan karena obat yang berlogo hijau adalah

Obat bebas yaitu obat yang dijual secara bebas diwarung kelontong, toko obat dan

Apotek. Pemakaian obat bebas bertujuan untuk mengatasi penyakit ringan

sehingga tidak memerlukan pengawasan dari tenaga medis. Sedangkan obat yang

berlogo biru adalah obat bebas terbatas, diberi nama obat bebas terbatas karena

ada batasan jumlah dan kadar dari zat aktifnya (Depkes, 2006). Seperti obat

bebas, obat bebas terbatas mudah didapatkan karena dijual bebas dan dapat dibeli

tanpa resep dokter. Meskipun begitu idealnya obat ini hanya dijual di apotek atau

toko obat berizin yang dikelola oleh minimal asisten apoteker dan harus dijual

dengan bungkus/kemasan aslinya (BPOM, 2004).

Hasil survey di Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan

pada tahun 1996, menunjukkan bahwa persentase terbesar responden

menggunakan obat bebas dalam upaya pengobatan sendiri yaitu sebesar 80,90%

dan sebesar 19% tidak menggunakan obat bebas melainkan memakai obat-obatan

lainnya (Supardi, dkk, 1996).

Page 96: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

76

5.4.4 Arti dari Kontra Indikasi obat

Gambar 5.11 Arti dari Kontra Indikasi obat menurut mahasiswa kesehatan

Gambar 5.12 Arti dari Kontra Indikasi obat menurut mahasiswa non kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang arti dari kontra

indikasi obat, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab benar

sebesar 83% dan yang menjawab salah hanya sebesar 16%. Sedangkan

mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebesar 35%

dan yang menjawab salah sebanyak 65%. Berdasarkan teori menurut Arikunto,

diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang arti dari

kontra indikasi obat masuk kedalam kategori tinggi sedangkan mahasiswa non

kesehatan masuk kedalam kategori berpengetahuan rendah.

6%

11%

83%

takaran minum obat yang tepat

cara menyimpan obat yang tepat

makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan obat

keadaan pasien yang tidak boleh minum obat tertentu

37%

17% 11%

35%

takaran minum obat yang tepat

cara menyimpan obat yang tepat

makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan obat

keadaan pasien yang tidak boleh minum obat tertentu

Page 97: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

77

Responden banyak menjawab arti dari kontra indikasi obat adalah takaran

minum obat dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan obat hal ini

dikarenakan ketidaktahuan responden terhadap istilah dari kontra indikasi. kontra

indikasi ialah keadaan pasien yang tidak boleh minum obat tertentu. Pentingnya

untuk mengetahui istilah dari kontra indikasi obat adalah supaya tidak terjadi

kesalahan dalam mengkonsumsi obat atau yang disebut dengan Drug Realted

Problems (DRPs) karena ada beberapa obat yang tidak boleh di konsumsi secara

bersamaan baik bersamaan dengan obat lain ataupun dengan makanan karena

akan menyebabkan terjadinya efek samping obat dan akan terjadinya toksisitas

yang disebabkan oleh meningkatnya kadar obat di dalam plasma, atau sebaliknya

akan menurunkan kadar obat dalam plasma yang menyebabkan hasil terapi

menjadi tidak optimal.

5.4.5 Maksud dari obat diminum 3x sehari

Gambar 5.13 Maksud dari obat diminum 3x sehari menurut mahasiswa kesehatan

21%

79%

obat diminum setiap pagi, siang dan malam hari

obat diminum stiap pagi, siang dan sore

obat dimunum setiap 6 jam sekali

obat diminum setiap 8 jam sekali

Page 98: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

78

Gambar 5.14 Maksud dari obat diminum 3x sehari menurut mahasiswa non

kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang maksud obat

diminum 3x sehari, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab

benar sebesar 79% dan yang menjawab salah hanya sebesar 21%. Sedangkan

mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebesar 17%

dan yang menjawab salah sebanyak 83%. Berdasarkan teori menurut Arikunto,

diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang obat diminum

3x sehari masuk kedalam kategori tinggi sedangkan mahasiswa non kesehatan

masuk kedalam kategori berpengetahuan rendah.

Responden banyak menjawab obat diminum setiap pagi, siang dan malam

ataupun pagi, siang dan sore. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan responden dan

dikarenakan oleh rumor yang telah beredar dikalangan masyarakat bahwa yang

dimaksud dengan obat diminum 3x sehari adalah obat diminum pada pagi, siang,

dan malam hari padahal yang dimaksud dengan obat diminum 3x sehari adalah

obat yang diminum setiap 8 jam sekali. Tujuan obat diminum tiga kali sehari, atau

yang lain adalah untuk menjaga agar kadar obat dalam tubuh berada dalam

kisaran terapi, yaitu kadar obat yang memberikan efek menyembuhkan. Hal ini

tergantung pada sifat dan jenis obatnya. Ada obat yang cepat tereliminasi dari

50%

27%

6%

17%

obat diminum setiap pagi, siang dan malam hari

obat diminum setiap pagi, siang dan sore

obat dimunum setiap 6 jam sekali

obat diminum setiap 8 jam sekali

Page 99: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

79

tubuh karena memiliki waktu paro yang pendek dan ada yang panjang. Obat yang

memiliki waktu paro pendek perlu diminum lebih cepat, sedangkan jika waktu

paronya panjang bisa diminum dengan interval lebih panjang, misalnya 1 kali

sehari. Jika obat yang mestinya diminum 2 kali sehari diminum pagi dan siang

(jarak hanya 6 jam), maka mungkin dapat menumpuk kadarnya dalam tubuh yang

bisa memberikan efek tidak diinginkan, sementara interval waktu minum

berikutnya menjadi terlalu panjang yang memungkinkan kadar obat dalam darah

sudah minimal sehingga tidak berefek (Depkes, 2008).

5.3.6 Cara meminum obat

Gambar 5.15 Cara meminum obat menurut mahasiswa kesehatan

Gambar 5.16 Cara meminum obat menurut mahasiswa non kesehatan

2%

98%

diminum dengan air te diminum dengan kopi

diminum dengan susu diminum dengan air putih

46%

3% 1%

50%

diminum dengan air te diminum dengan kopi

diminum dengan susu diminum dengan air putih

Page 100: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

80

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang cara meminum obat,

dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab benar sebesar 98% dan

yang menjawab salah sebesar 2%. Sedangkan pada mahasiswa non kesehatan dari

253 responden yang menjawab benar sebanayak 50% sedangkan yang menjawab

salah sebanyak 50%. Berdasarkan teori menurut Arikunto, dapat kita ketahui

bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang cara meminum obat

masuk kedalam kategori Tinggi sedangkan mahasiswa non kesehatan masuk

kedalam kategori rendah.

Beberapa responden yang menjawab salah yaitu mereka yang menjawab

obat diminum dengan teh. Teh merupakan minuman dengan rasa yang khas

sekaligus bermanfaat untuk kesehatan. Biasanya teh digunakan oleh masyarakat

untuk menjaga kesehatan dan mengkonsumsi obat. Harapannya, selain

mendapatkan efek sehat dari obat, juga memperoleh efek sehat dari

teh.Masyarakat umumnya tidak mengetahui bahwa teh mengandung senyawa

tanin. Tanin dalam teh dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat sehingga

sukar diabsorpsi atau diserap dari saluran pencernaan. Hal inil mengakibatkan

khasiat dari obat berkurang, karena obat bebas yang dapat diabsorpsi oleh tubuh

terbatas jumlahnya. Maka seringkali obat sudah habis diminum, namun gejala

sakit tidak segera hilang, karena ternyata efek obat tidak maksimal. Selain

mengganggu absorpsi obat, tanin dapat mengganggu distribusi obat ke jaringan

site of action.

Tanin memiliki gugus fenol yang dapat berikatan dengan protein, sehingga

jumlah protein bebas dalam tubuh berkurang. Hal ini akan mengakibatkan obat

bebas yang berada di sistem sirkulasi tubuh tidak dapat berikatan dengan protein.

Page 101: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

81

Akibatnya, jumlahobat dalam bentuk bebas akan meningkat. Peningkatan ini

dapat berefek toksik karena obat dapat langsung menuju membran sel dan

menimbulkan efek berlebihan dalam tubuh. Maka dari itu meminum obat dengan

menggunakan teh tidak diperbolehkan. (Tjay, 2002).

Terdapat juga responden yang menjawab salah yaitu mereka yang

menjawab obat diminum dengan kopi, kopi tidak boleh dikonsumsi bersamaan

dengan obat karena kopi mengandung kafein dengan konsentrasi yang cukup

besar dan mempunyai efek stimulan terhadap susunan syaraf pusat. Jika obat

bertemu dengan kafein maka kadar kafein dalam darah akan segera melonjak. Ini

sangat tidak baik dampaknya bagi jantung. Tak cuma berdampak buruk pada

jantung, minum obat bersamaan dengan kopi menyebabkan obat menjadi sulit

diserap, sehingga membutuhkan waktu tambahan. Sesaat setelah diminum, obat

akan masuk ke dalam lambung dan kemudian ke usus halus untuk diserap menuju

pembuluh darah. Maka akan menyebabkan penyerapan obat terganggu, Maka

hindari mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung kafein (Tjay, 2002).

Selanjutnya beberapa dari respnden menjawab cara meminum obat dengan

susu adalah cara yang tepat. Padahal saat mengkonsumsi obat kemungkinan besar

obat yang diminum tidak akan bereaksi karena terhambat oleh susu, sehingga

sakit yang diderita justru terasa lebih lama. Mengkonsumsi susu setengah liter

saja bersamaan dengan obat bahkan bisa menurunkan efektivitas obat hingga

80%. Kalsium yang terdapat dalam susu juga mengganggu penyerapan obat. Hal

ini disebabkan karena kalsium yang dikandung dalam susu bisa membentuk

ikatan dengan zat-zat dalam beberapa obat dan menghalangi peneyerapan oleh

Page 102: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

82

lambung. Maka dari itu susu tidak dianjurkan diminum dengan obat (Ikawati,

2011).

Cara penggunaan obat atau cara minum obat yang benar yaitu dengan

menggunakan air putih. karena air putih diketahui bersifat netral dan tidak

mengandung zat-zat yang dapat memengaruhi proses penyerapan obat. Selain itu

air putih bisa membantu melarutkan obat yang dikonsumsi di dalam lambung

sehingga proses penyerapannya menjadi lebih baik dan lebih mudah. Obat-obat

yang dikonsumsi tidak dengan menggunakan air putih biasanya obat tersebut

harus memerlukan pelarut khusus (Ikawati, 2011).

5.3.7 Aturan pakai obat yang benar

Gambar 5.17 Aturan pakai obat yang benar menurut mahasiswa kesehatan

100%

obat diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan

obat diminum sebelum makan

obat diminum sesudah makan

obat diminum ketika ingat saja

32%

18% 40%

10%

obat diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan

obat diminum sebelum makan

obat diminum sesudah makan

obat diminum ketika ingat saja

Page 103: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

83

Gambar 5.18 Aturan pakai obat yang benar menurut mahasiswa non kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang aturan pakai obat

yang benar, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab benar

sebesar 100% dan tidak ada yang menjawab salah. Hal ini sangat berbeda dengan

mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebesar 32%

dan yang menjawab salah sebanyak 68%. Berdasarkan teori menurut Arikunto,

dapat kita ketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang

aturan pakai obat yang benar masuk kedalam kategori tinggi sedangkan

mahasiswa non kesehatan masuk kedalam kategori rendah.

Beberapa responden yang menjawab salah yaitu mereka menjawab bahwa

obat diminum sesudah makan padahal tidak selalu obat dikonsumsi sesudah

makan banyak juga obat diminum sebelum makan bahkan ada juga obat

dikonsumsi saat bersamaan dengan makan. Obat pada dasarnya merupakan bahan

yang hanya dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat

dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau

memelihara kesehatan. Ketika obat diminum, tentu akan melewati lambung dan

masuk kedalam usus. Sebagia kecil obat diserap dilambung, dan sebagian besar

adalah diusus halus yang permukaannya sangat luas. Pada dasarnya obat-obat

dapat diserap dengan baik dan cepat jika tidak ada gangguan dilambung maupun

diusus, misalnya berupa makanan.

Obat dapat berinteraksi dengan makanan. Uniknya, ada obat-obat yang

penyerapannya terganggu dengan adanya makanan, ada yang justru terabantu

dengan adanya makanan, dan ada yang tidak terpengaruh dengan ada/tidaknya

Page 104: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

84

makanan. Hal ini akan menentukan kapan sebaiknya obat diminum, sebelum atau

sesudah makan. Yang dimaksud dengan sebelum makan adalah ketika perut

dalam keadaan kosong. Sedangkan sesudah makan adalah sesaat sesudah makan,

ketika perut masih berisi makanan, jangan lewat dari 2 jam. Jika lebih dari dua

jam setelah makan, makanan sudah diolah dan diserap, kondisinya bisa disamakan

dengan sebelum makan (Ikawati, 2011).

Hal yang paling benar adalah dengan membaca keterangan yang ada pada

label kemasan obat karena setiap obat memiliki cara penggunaan yang berbeda-

beda. Kurangnya pengetahuan responden mengenai aturan pakaian obat dapat

mengakibatkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Ketidaktahuan

responden mengenai waktu yang tepat untuk meminum obat dapat menjadi

penyebab dari DRPs terkait Advers Drug Reaction (reaksi obat yang merugikan).

Reaksi obat yang merugikan apabila mengkonsumsi suatu obat tidak sesuai

dengan waktu yang tertera pada kemasan obat maka dapat mempengaruhi efek

terapi yang dihasilkan oleh obat tersebut. (Cipolle, et al., 1998). Responden yang

mengetahui cara penggunaan obat kemungkinan telah beberapa kali membeli obat

untuk indikasi yang sama ataupun sering membaca label kemasan pada obat,

sedangkan Responden yang tidak mengetahui aturan pakai kemungkinan baru

pertama kali membeli obat untuk indikasi tertentu sehingga belum mengetahui

aturan pakai obat tersebut. Informasi tentang obat, dapat diperoleh dari etiket atau

brosur yang menyertai obat tersebut (Depkes, 2008).

Di Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur diperoleh data bahwa

responden sudah melakukan swamedikasi dengan tepat karena 95% masyarakat

sudah melakukan pengobatan tidak melewati batas aturan pemakaiannya atau

Page 105: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

85

dapat diartikan bahwa 45% responden melakukan tindakan pengobatan sendiri

(untuk obat bebas) dengan sesuai aturan dan hanya dalam jangka waktu terbatas

serta 55% melakukan dengan tidak sesuai aturan. Disebutkan pula bahwa di

Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan hanya 46,10%

responden melakukan pengobatan sendiri yang sesuai aturan (Supardi dkk, 2002).

5.3.8 Tempat untuk menyimpan obat

Gambar 5.19 Tempat untuk menyimpan obat menurut mahasiswa kesehatan

Gambar 5.20 Tempat untuk menyimpan obat menurut mahasiswa non kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang tempat untuk

menyimpan obat, dari 66 responden mahasiswa kesehatan yang menjawab benar

3%

97%

Di freezer Di mobil

Di sembarang tempat Di tempat yang terhindar dari matahari

19%

7%

24%

50%

Di freezer Di mobil

Di sembarang tempat Di tempat yang terhindar dari matahari

Page 106: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

86

sebanyak 97% dan yang menjawab salah sebesar 3%. Sedangkan pada mahasiswa

non kesehatan dari 253 responden yang menjawab benar sebanayak 50% dan

yang menjawab salah sebanyak 50%. Berdasarkan teori menurut Arikunto,

diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang cara

penyimpanan obat masuk kedalam kategori tinggi sedangkan mahasiswa non

kesehatan masuk kedalam kategori rendah.

kebanyakan responden menjawab bahwa obat dapat di simpan di

sembarang tempat. Obat tidak boleh disimpan di sembarang tempat apalagi

disimpan di freezer karena obat yang disimpan di freezer akan mengalami

penurunan kualitas karena disimpan pada suhu yang terlalu dingin. Obat, apapun

bentuknya baik itu tablet, puyer, pil, atau bahkan sirup lebih baik disimpan pada

suhu yang biasa saja, bukan suhu yang dingin seperti di dalam freezer. Meskipun

suhu ruangan cukup panas, asalkan tidak terkena sinar matahari yang menyengat

masih lebih baik bagi kualitas obat jika dibandingkan dengan disimpan di dalam

freezer (USA Pharmacopeia, 2008).

Beberapa jenis obat, khususnya obat berbentuk sirup sangat tidak

dianjurkan untuk dimasukkan dalam freezer begitupun dengan obat tablet yang

ternyata bisa mengalami perubahan kualitas jika disimpan di dalam freezer. Selain

area freezer, penyimpanan obat di dalam mobil juga tidak dianjurkan karena suhu

dalam mobil saat ditempatkan di bawah sinar matahari ternyata bisa sangat panas

dan mempengaruhi kualitas dari obat.Beberapa obat yang tersimpan di dalam

freezer atau mobil bisa jadi sudah tidak layak dikonsumsi meskipun masih tertulis

layak dan belum kadaluarsa jika sudah mengalami perubahan warna, rasa, bau,

atau kekentalan pada obat sirup. Obat sirup juga cenderung mengendap jika

Page 107: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

87

disimpan dalam freezer dan obat-obatan tablet atau pil akan lengket dan lembek

(USA Pharmacopeia, 2008).

Penyimpanan obat-obatan haruslah ditempat yang terhindar dari sinar

matahari. Bila cara penyimpanan obat tidak memenuhi persyaratan cara

menyimpan obat yang benar, maka obat akan mengalami kerusakan dan obat

tidak akan memberikan efek apapun (Depkes, 2008).

5.3.9 Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri berhasil

Gambar 5.21 Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri berhasil menurut

mahasiswa kesehatan

Gambar 5.22 Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri berhasil menurut

mahasiswa non kesehatan

4% 5%

91%

Nafsu makan meningkat Tidur mulai nyenyak

Hilangnya gejala Obat yang dikonsumsi sudah habis

14% 5%

31%

50%

Nafsu makan meningkat Tidur mulai nyenyak

Hilangnya gejala Obat yang dikonsumsi sudah habis

Page 108: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

88

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan tentang Apa yang terjadi

ketika pengobatan sendiri yang dilakukan berhasil, dari 66 responden mahasiswa

kesehatan yang menjawab benar sebanyak 91% dan yang menjawab salah hanya

9%. Sedangkan mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab

benar sebanayak 31% dan yang menjawab salah sebanyak 69%. Berdasarkan teori

menurut Arikunto, dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa

kesehatan tentang hal yang dilakukan ketika pengobatan sendiri yang dilakukan

berhasil masuk kedalam kategori Tinggi sedangkan mahasiswa non kesehatan

masuk kedalam kategori rendah.

Kebanyakan responden mengira bahwa hal yang harus dilakukan ketika

pengobatan sendiri berhasil adalah ketika obat yang dikonsumsi sudah habis

padahal tidak semua obat harus diminum sampai habis contohnya obat-obatan

golongan Analgetik-Antipiretik atau obat penghilang rasa sakit atau nyeri dan

penurun demam. Obat-obat golongan ini diberikan hanya jika diperlukan, artinya

obat tidak perlu diminum sampai habis tetapi obat diminum sampai gejala hilang.

Hilangnya gejala penyakit adalah penanda bahwa pengobatan sendiri yang kita

lakukan berhasil. Pengetahuan minimal yang sebaiknya dipahami masyarakat

karena merupakan hal penting dalam swamedikasi, pengetahuan tersebut antara

lain tentang mengenali gejala penyakit, memilih produk sesuai dengan indikasi

dari penyakit, mengikuti petunjuk yang tertera pada etiket brosur, memantau hasil

terapi dan kemungkinan efek samping yang ada (Depkes, 2008).

Page 109: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

89

5.3.10 Hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak berhasil

Gambar 5.23 Hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak berhasil

menurut mahasiswa kesehatan

Gambar 5.24 Hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak berhasil

menurut mahasiswa non kesehatan

Hasil data kuesioner berdasarkan pertanyaan nomer 10 yaitu hal yang

dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak berhasil, dari 66 responden mahasiswa

kesehatan yang menjawab benar sebanyak 98% dan yang menjawab salah hanya

2%. Sedangkan mahasiswa non kesehatan dari 253 responden yang menjawab

98%

2%

Segera pergi ke dokter Pergi kedukun atau paranormal

Tetap membiarkannya sampai sembuh Menambahkan dosis obat

44%

9%

23%

24%

Segera pergi ke dokter Pergi kedukun atau paranormal

Tetap membiarkannya sampai sembuh Menambahkan dosis obat

Page 110: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

90

benar sebanayak 44% sedangkan yang menjawab salah sebanyak 56%.

Berdasarkan teori menurut Arikunto, diketahui bahwa tingkat pengetahuan

mahasiswa kesehatan tentang hal yang dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak

berhasil masuk kedalam kategori Tinggi sedangkan mahasiswa non kesehatan

masuk kedalam kategori rendah.

Kebanyakan responden menambahkan dosis obat ketika pengobatan

sendiri tidak berhasil padahal ketika mengkonsumsi obat, obat tidak boleh

dinaikkan atau diturunkan dosis tanpa anjuran dari tenaga kefarmasian karena jika

obat dikonsumsi tidak sesuai dengan dosis yang telah ditentukan maka dapat

menyebabkan Drug Related Problems (DRPs) terkait dosis terlalu besar sehingga

akan menyebabkan dosis obat akan meningkat terlalu cepat, serta terjadinya

perubahan formulasi yang tidak tepat dan konsentrasi obat dalam serum diatas

therapeutic range obat yang diharapkan. Sedangkan penyebabkan Drug Related

Problems (DRPs) terkait dosis terlalu rendah antara lain sulit untuk mengahsilkan

respon yang diinginkan, jangka waktu terlalu pendek, rute pemberian yang tidak

tepat dan konsentrasi obat dalam serum di bawah therapeutic range yang

diharapkan (Cipolle et al., 1998).

Penggunaan obat bebas yang tidak sesuai aturan adalah salah satu bentuk

penyimpangan dari pemanfaatan obat, sebagaimana hasil penelitian WHO yang

mengidentifikasi beberapa bentuk penyimpangan penggunaan obat yang sering

terjadi yang tidak sesuai dan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan

masyarakat, yang diantaranya adalah penggunaan yang berlebihan dari obat-obat

bebas (Chetley, 2007). Obat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah

penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Selain efek pengobatan

Page 111: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

91

yang ditimbulkan, obat juga mempunyai efek samping yang tidak diinginkan

meskipun pada dosis normal. Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan

obat adalah sangat bervariasi tergantung dari sifat zat aktif obat. Oleh karenanya

obat harus dikonsumsi sesuai yang dianjurkan dan hanya dalam jangka waktu

tertentu yang telah ditentukan. Maka dari itu ketika pengobatan sendiri tidak

berhasil seharusnya pelaku swamedikasi harus segera pergi ke dokter untuk

diperiksa lebih lanjut (Anif, 1997 dan Ditjen POM, 1997). Suatu penyakit tidak

boleh dibiarkan saja sampai sembuh karena ditakutkan akan memperparah

penyakit tersebut sehingga timbulnya penyakit lain yang tidak diinginkan.

5.4 Perbedaan Signifikan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan

dengan Mahasiswa Non Kesehatan Terhadap Swamedikasi

5.4.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Klomogrov-

Smirnov (KS) dikarenakan jumalah sampel > 50. Nilai Kemaknaan atau kriteria

data terdistribusi normal apabila nilai signifikansi (p) > 0,05 (Dahlan, 2009).

Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan, didapatkan hasil nilai

Asym.Sig (p) sebesar 0,000 pada uji data mahasiswa kesehatan dan mahasiswa

non kesehatan variabel pengetahuan. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa

kedua data pada variabel pengetahuan tidak terdistribusi normal sehingga uji

hipotesa yang dilakukan selanjutnya menggunakan uji non parametric.Uji yang

digunakan adalah uji Chi-Square dan uji Mann-Whitney.

5.4.2 Uji Mann-Whitney

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari tingkat

pengetahuan antara mahasiswa kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan

Page 112: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

92

terhadap swamedikasi dilakukan uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitneydigunakan

karena penelitian ini hanya mempunyai 2 variabel yang tidak berpasangan dan

data hasil penelitian ini tidak terdistribusi normal sehingga termasuk uji non

parametrik. Parameter yang digunakan pada uji ini, yaitu berdasarkan nilai

Signifikansi. Jika nilai Signifikansi>0,05 maka Ho diterima dan jika nilai

Signifikasin< 0,05 maka Ho ditolak(Duwi Priyatno, 2016).

Tabel 5.5 Hasil Uji Mann-Whitney

Tingkat Pengetahuan

Asymp. Sig 0,00

Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai Signifikansi< 0,05 (0,00 < 0,05)

maka keputusan uji adalah Ho ditolak, sehingga hasil yang diperoleh terdapat

perbedaan signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dengan

mahasiswa non kesehatan terhadap swamedikasi. Pada hasil pengisian kuesioner

diketahui bahwa, mahasiswa kesehatan dengan tingkat pengetahuan swamedikasi

tinggi sejumlah 62 responden (93,93%) dan mahasiswa dengan tingkat

pengetahuan swamedikasi sedang sejumlah 4 responden (6,06%) dan tidak ada

mahasiswa yang berpengetahuan rendah. Sedangkan pada mahasiswa non

kesehatan dengan tingkat pengetahuan swamedikasi tinggi sejumlah 19 responden

(7,50%) dan mahasiswa dengan tingkat pengetahuan swamedikasi sedang

sejumlah 22 responden (8,69%) dan mahasiswa yang berpengetahuan rendah

sejumlah 212 responden (83,79%). Dalam penelitian ini diketahui bahwa tingkat

pengetahuan swamedikasi mahasiswa kesehatan lebih tinggi dibanding

mahasiswa non kesehatan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang.

Page 113: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

93

Hal ini sama halnya dengan penelitian Intan Rizqi (2014), pada penelitian

tersebut bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kluster kesehatan UGM mengenai

swamedikasi berbeda signifikan dengan mahasiswa kluster sainstek UGM. Pada

kluster kesehatan mahasiswa dengan tingkat pengetahuan swamedikasi tinggi

sejumlah 78 responden (70,91%) dan mahasiswa dengan tingkat pengetahuan

swamedikasi rendah sejumlah 32 responden (29,09%) sedangkan pada kluster

saintek kesehatan mahasiswa dengan tingkat pengetahuan swamedikasi tinggi

sejumlah 25 responden (24,75%) dan dan mahasiswa dengan tingkat pengetahuan

swamedikasi rendah sejumlah 76 responden (75,25%). Dan secara keseluruhan

mahasiswa yang tingkat pengetahuan swamedikasinya tinggi adalah mahasiswa

Kluster Kesehatan.

Tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan lebih tinggi dibandingkan

mahasiswa non kesehatan hal ini dilihat berdasarkan ilmu yang dipelajarinya,

mahasiswa dapat dipilih menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa kesehatan dan

non kesehatan. Mahasiswa kesehatan lebih mempelajari tentang kesehatan mulai

dari penyakit bahkan pengobatannya, sehingga tingkat pengetahuan tentang

kesehatan khususnya swamedikasi lebih tinggi dari pada mahasiswa non

kesehatan. Dengan demikian, diyakinkan praktik swamedikasi yang dilakukan

oleh mahasiswa kesehatan lebh sering/lebih banyak jika dibandingkan dengan

mahasiswa non kesehatan. Maka dari itu dapat dilihat perbedaa tingkat

pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan terhadap swamedikasi di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 114: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

94

5.5 Hubungan Antara Jenis Pendidikan (Mahasiswa Kesehatan dan

Mahasiswa Non Kesehatan) dengan Tingkat Pengetahuan terhadap

Swamedikasi

5.4.2 Uji Chi-Square

Uji Pearson Chi-Square dalam analisis Crosstabs digunakan untuk

menguji adanya hubungan antara jenis pendidikan dengan tingkat pengetahuan

mengenai swamedikasi di UIN Malang. Setelah diketahui hasil data kuesioner

kemudian dilakukan analisis secara statistika menggunakan software IBM SPSS

versi 23. Sebelum melakukan analisis Chi-Square terlebih dahulu harus

mengetahui apakah d ata hasil penelitian memenuhi syarat uji Chi-Squareatau

tidak yaitu dengan mengetahui nilai dari expected count tiap kolom dari data hasil

penelitian jika nilai expected countkurang dari 5 maka data hasil penelitian tidak

memenuhi syarat uji Chi-Square dan harus menggunakan analisis statistika yang

lainnya. Untuk penelitian ini data hasil penelitian memenuhi syarat uji Chi-Square

yaitu tidak ada nilai expected count kurang dari 5 (dapat dilihat pada lampiran 10)

maka penelitian ini dapat menggunakan uji Chi-Square untuk menentukan

hubunganantara jenis pendidikan (Mahasiswa Kesehatan dan Mahasiswa Non

Kesehatan) dengan tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi. Kemudian baru

dilakukan analisis statistika menggunkan analisis Chi-Square. Hasil analisis uji

Chi-Squareditampikan pada tabel 5.4 sebagai berikut.

Page 115: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

95

Tabel 5.4 Uji Chi-Square Bidang Ilmu Total

Mahasiswa

kesehatan

Mahasiswa

non kesehatan

Total

Tin

gk

at

Pen

get

ah

ua

n

Tinggi

Sedang

Rendah

Total

62

4

0

66

19

22

212

253

81

26

212

319

rhitung

Asymp sig

Chi square table

Keputusan

Nilai chi square table

Nilai signikansi

= 209,744

= 0,00

= 5,99 (Fd2)

= Ho ditolak

= Ho ditolak

Hipotesa dalam uji Chi-Square adalah Ho (tidak ada hubungan antara jenis

pendidikan dengan tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi) dan Ha (ada

hubungan antara jenis pendidikan dengan tingkat pengetahuan terhadap

swamedikasi).Dalam uji Chi-Square terdapat dua parameter ujiyang digunakan,

yaitu berdasarkan nilai Chi-Square Table dan berdasarkan nilai Signifikansi. Jika

nilai Chi-SquareHitung<Chi-Square Table maka Ho diterima dan jika nilai Chi-

Square Hitung>Chi-Square Table maka Ho ditolak. Jika nilai signifikansi > 0,05

Page 116: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

96

maka Ho diterima dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak (Duwi

Priyatno, 2016).

Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai Chi-Square Hitung>Chi-Square Table

(209,744 > 5,99) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,00 < 0,05) maka keputusan uji

adalah Ho ditolak, sehingga hasil yang diperoleh terdapat hubunganantara jenis

pendidikan (Mahasiswa Kesehatan dan Mahasiswa Non Kesehatan) dengan

tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang. Jenis pendidikan mahasiswa dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan mahasiswa terkait swamedikasi karena pada dasarnya swamedikasi

atau pengobatan sendiri termasuk dalam ilmu kesehatan dimana bagi mahasiswa

kesehatan mereka mendapatkan pembelajaran terkait cara dan penggunaan obat

ketika sedang melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri dan mahasiswa

kesehatan paham betul bagaimana cara melakukan swamedikasi dengan benar.

Berbeda halnya dengan mahasiswa non kesehatan dimana mereka tidak terfokus

mempelajari ilmu-ilmu kesehatan terutama cara dan penggunaan obat ketika

sedang melaukan swamedikasi atau pengobatan sendiri sehingga kebanyakan dari

mereka tidak mengetahui bagaimana cara swamedikasi dengan benar. Maka dari

itu jenis pendidikan mahasiswa berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan

mahasiswa terhadap swamedikasi.

Page 117: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

97

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian perbedaan tingkat pengetahuan

mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan terhadap swamedikasi di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara jenis pendidikan dengan tingkat pengetahuan

mahasiswa kesehatan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswa

kesehatan dengan mahasiswa non kesehatan terhadap swamedikasi di

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

6.2 Saran

Penelitian ini hanya mengukur tingkat pengetahuan terhadap swamedikasi

tanpa mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan dari sosiodemografi responden

terhadap swamedikasi. Maka penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya dapat

melakukan penelitiantentang pengaruh tingkat pengetahuan dari sosiodemografi

responden terhadap swamedikasi.

Page 118: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

98

DAFTAR PUSTAKA

Almasdy, D.& Sharrif, A. 2011. Self-Medication Practice with Nonprescription

Medication Among University Students: A review of the Literature.

Archives of Pharmacy Prectice. Vol. 2: 95-100.

Anif, Moh. 1997.Apa yang Perlu Diketahui tentang Obat. Gajah Mada University

Press: Yogyakarta.

Anis Rohmawati. 2016. Swamedikasi di Kalangan Mahasiswa Kesehatan dan

Non Kesehatan di Universitas Jember. Skripsi.

Arikanto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.

Edisirevisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. 2010. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Beke, A.D. 2008. Pengaruh Motivasi Beprestasi Mahasiswa, Persepsi

Kompetensi Dosen, dan Sikap Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar

Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal Bina

Widya,19(3).

Badan Pengawasan obat dan Makanan. 2004. Pengobatan Sendiri. Majalah Info

Pom, 5(6): 1-5.

Badan Pengawasan obat dan Makanan. 2014.Menuju Swamedikasi yang Aman.

Majalah info POM, 15 (1): 1-12.

Badan Pusat Statistik. 2009. Indeks Pembangunan Manusia. Jakarta: BPS

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik 2015 Jilid I. Badan Pusat Statistik. Jakarta

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas /

Maternity Nursing (Edisi 4). JakartA:EGC.

Page 119: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

99

Chetley, Andrew: et al. 2007. How to Improve the Use of Medicines

byConsumers. World Health Organization. University of Amsterdam.

Royal Tropical Institute.

Cipolle, R.J, Strand, L.M. & Morley, P.C. 1998. Pharmaceutical Care Practice

hal: 75, 82-83, 96-101, 116, Mc Graw Hill Company. New York.

Depkes. 2000. Pedoman Pembinaan Upaya Pengobatan Rasional di Puskesmas.

Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes. 2006.Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas.

Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Depkes. 2007. Buku Pedoman Pengobatan Nasional, Edisi 2. Jakarta: Gardunas

TB.

Depkes. 2008.Materi Pelatihan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat

BagiTenaga Kesehatan. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Depkes. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen kesehatan RI.

Dharmasari S. 2003. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku

Pengobatan Sendiri yang Aman Tepat dan Rasional Pada Masyarakat

Kota Bandar Lampung Tahun 2003. Tesis. Semarang: FIK UNDIP.

Dipiro, J.T., et al. 2005. Pharmacotherapy Handbook. Sixth edition. The Mc.

Graw Hill Company. USA. Page: 1891-1939.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1997.Kompendia

ObatBebas, ed 2. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Djarwanto Ps, SE. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian.

Yogyakarta: Liberti.

FIP. 1999. Joint Statement By The International Pharmaceutical Federation and

The World Self-Medication Industry: Responsible Self-Medication. FIP

& WSMI, 1-2 cit.

Page 120: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

100

Galato, D., Galafassi, L.M., Alano, G.M., Trauthman, S.C. 2009.Responsible

Selfmedication: Review of The Process of Pharmaceutical Attendance.

BrazilianJournal of Pharmaceutical Sciences. 45(4): p.625-633.

Holt G. A. dan Hall E.L. 1986. The Post and Cons of Self Medication.Journal

ofPharmacy Technology. 3, 213-218.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Ikawati, Zullies. 2011. Penyakit Sistem Pernafasan dan Tatalaksana Terapinya.

Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2011. ISO Indonesia : informasi spesialite obat

Indonesia, Volume 46.Ikatan Apoteker Indonesia. Jakarta.

Kantor Berita Indonesia Gemari. 2006. Pemerintah Lakukan PelabelanGenerik

dan Harga Eceran Tertinggi: Jakarta.

Mariyono, H.H. dan Suryana, K.. 2008. Adverse Drug Reaction.9(2): 164-172.

Menteri Kesehatan RI. 1990. Peraruran Menteri Kesehatan Nomor

347/Menkes/sk/X/1990 Tentang obat wajib apotek 1.

Menteri Kesehatan RI. 1993. Peraruran Menteri Kesehatan Nomor

919/Menkes/Per/X/1993 Tentang Kriteria Obat Yang Dapat Di

Serahkan Tanpa Resep.

Menteri Kesehatan RI. 1994. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 386/Menkes/SK/IV/1994 tentang Pedoman

Periklanan Obat Bebas.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses

Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoadmodjo S. 2003. Metode Penelitian Bidang Kesehatan. Edisi I 88. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Page 121: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

101

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoadmodjo. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Phalke, V.D., Phalke, D.B., Durgawale, P.M. 2006. Self-Medication Practices in

Rural Maharashtra. Indian J Community Med. 31(1): 34-35.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Priyatno, D. 2016. SPSS Handbook: Analisis Data, Olah Data, & Penyelesaian

Kasus-Kasus Statistik. Yogyakarta: Mediakom.

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Salam, B. 2003. Logika materiil filsafat ilmu pengetahua. Jakarta: Rineka Cipta.

Salim, E.E.S. dan Sukadji, S. 2006. Sukses di Perguruan Tinggi. Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia: Depok.

Sari, E.S. 1993.Audience Research Pengantar Studi Penelitian terhadap

Pembaca, Pendengar, dan Pemirsa. Yogyakarta: Andi Offset.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Press.

Sekaran, Uma. 1992. Research Methods for Business. Third Edition. Southern

Illionis University.

Sharif, S.I. dan Sharif, R.S. 2014. Self-medication Among Non-healthcare

Students of The University of Sharjah United Arab Emirates. Archives

of PharmacyPractice. 5(1): 35-41.

Page 122: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

102

Shrank, William H. and Avorn, Jerry. 2007.Educating Patient About

TheirMedication: The Potential and Limitations of Written Drug

Information dalam Health Affairs Vol 26 no 3, Juni 2007: hal. 731-740.

Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2005. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:.Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan

XXVIII. Bandung: Alfabeta.

Sukasediati, N. 1992. Temuan Beberapa Faktor Penentu yang Dapat

Dimanfaatkan untuk Meningkatkan Mutu Pengobatan Sendiri dari

Beberapa Desa di Kabupaten Lamongan dan Lombok Barat. Majalah

kesehatan masyarakatIndonesia.(454) : 14-19.

Sukasediati, N. 1996. Peningkatan Mutu Pengobatan Sendiri Menuju Kesehatan

untuk Semua. Buletin Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan

Makanan. 18 (1), 21-28.

Supardi, Sudibyo, Sampurno, Ondri Dwi, Notosiswoyo, Mulyono. 2002.

Pengaruh Metode Ceramah dan Media Leaflet terhadap Perilaku

PengobatanSendiri yang Sesuai dengan Aturan dalam Buletin

Penelitian Kesehatan, Vol 30 no 1.

Supardi, S. 1996. Pengambilan Keputusan dan Pemilihan Sumber Pengobatan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Suryawati S. 1997. Menuju Swamedikasi yang Rasional. Pusat Studi farmakologi

klinik dan kebijakan obat Universitas gadjah Mada: Yogyakarta.

Page 123: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

103

Susenas. 2014. Badan Pusat Statistik dalam Buletin Jendela Data dan Informasi

Kesehatan.

Swarjana, I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Penerbit

ANDI.

The United State Pharmacopeial Convention. 2008. The United States

Pharmacopeia (USP)31th

Edition: United States.

Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan

Efek-Efek Sampingnya. Edisi VI. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media

Komputindo.

Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Winfield, A.J. dan Richards, R.M.E. 1998.Pharmaceutical practice, 2.ed,

Churchill Livingstone. Hong Kong, 523 p.

World Health Organization. 1972. International Drug Monitoring: The Role of

National Centre. World Health Organization: Geneva.

World Health Organization. 1998. The Role of The Pharmacist in Self-care and

Selfmedication. Hangue: World Health Organization: Geneva.

World Health Organization. 2000. Guidelines for the Regulatory Assessment of

Medicinal Products for use in Self-Medication. World Health

Organization: Geneva.

World Self-Medication Industry. 2010. Responsible self-care and self-medication:

a worldwide review of consumer surveys. Ferney-Voltare: WSMI 16 p.

Page 124: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

104

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 125: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

105

Lampiran 1. Kesediaan Menjadi Responden

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

PENELITIAN

Dengan menandatangani lembar ini, saya:

Nama :

Usia :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang

berjudul “Perbedaan Tingkat penegtahuan mahasiswa kesehtan dan non kesehtan

mengenai swamedikasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang” yang akan dilakukan oleh Lisa Damayanti jurusan Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Saya telah dijelaskan bahwa jawaban kuesioner ini hanya digunakan untuk

keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden

penelitian ini.

Malang, 2017

Yang menyatakan

( )

Page 126: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

106

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan Dan Non

Kesehatan Mengenai Swamedikasi di Uniersitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang

BAGIAN I

Pertayaan Demografi Responden

1. Nama :

2. Usia : Tahun

3. Jenis Kelamin :

4. Alamat :

5. Jurusan :

6. Tahun Angkatan :

7. Bidang Ilmu : mahasiswa kesehatan/mahasiswa non kesehatan

(lingkari salah satu)

Cara Pengisian Kuesioner:

- Isilah kuesioner di bawah ini sesuai dengan kondisi Anda.

- Untuk pilihan ganda, lingkarilah jawaban yang paling sesuai

dengan kondisiAnda.

Page 127: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

107

BAGIAN II

Pengetahuan terhadap Swamedikasi

1. Apa yang harus di perhatikan sebelum memilih obat?

a. Gejala penyakit

b. Harga obat

c. Obat yang sering di iklankan

d. Obat yang sering dipakai oleh keluarga

2. Sumber informasi yang tepat tentang obat untuk swamedikasi adalah?

a. Rekomendasi dari tetangga/teman

b. Pengalaman penggunaan obat pribadi/keluarga

c. Iklan dari media cetak/elektronik

d. Keterangan yang ada di kemasan obat

3. Obat-obat yang boleh dibeli tanpa resep dokter yaitu?

a. Obat yang ada tanda lingkaran warna biru/hijau pada kemasan

b. Obat yang ada tanda lingkaran warna biru/hijau dan tulisan huruf „K‟

padakemasan

c. Obat yang ada tanda lingkaran warna merah pada kemasan

d. Obat yang ada tanda lingkaran warna merah dan tulisan huruf „K‟ pada

kemasan

4. Berikut ini arti yang benar dari kontraindikasi adalah ?

a. Takaran minum obat yang tepat

b. Cara menyimpan obat yang tepat

c. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan obat

d. Keadaan pasien yang tidak boleh minum obat tertentu

5. Apa yang dimaksud dengan obat diminum 3x sehari?

a. Obat tersebut diminum setiap Pagi, Siang, dan Malam hari

b. Obat tersebut dminum setiap Pagi, Siang, dan Sore hari

c. Obat tersebut diminum setiap 6 jam sekali

d. Obat tersebut diminum setiap 8 jam sekali

6. Cara yang tepat penggunaan atau meminum obat menurut saudara adalah?

a. Diminum dengan air teh

Page 128: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

108

b. Diminum dengan kopi

c. Diminum dengan susu

d. Diminum dengan air putih

7. Aturan pakai obat yang benar menurut saudara adalah?

a. Obat diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan

b. Obat diminum sebelum makan

c. Obat diminum sesudah makan

d. Obat diminum ketika ingat saja

8. Tempat yang tepat menurut saudara untuk menyimpan obat adalah?

a. Di Freezer

b. Di Mobil

c. Di Sembarang tempat

d. Di Tempat yang terhindar dari matahari

9. Apa yang terjadi ketika pengobatan sendiri yang saudara lakukan berhasil?

a. Nafsu makan meningkat

b. Tidur mulai nyenyak

c. Hilangnya gejala

d. Obat yang dikonsumsi sudah habis

10. Apa yang harus dilakukan apabila pengobatan sendiri tidak berhasil?

a. Segera pergi ke Dokter

b. Pergi ke dukun atau paranormal

c. Tetap membiarkannya sampai sembuh

d. Menambahkan dosis obat.

Page 129: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

109

Lampiran. 3 Data Demografi Responden mahasiswa kesehatan

No Responden

Nilai

kuesioner Range Usia

Jenis

kelamin Jurusan Angkatan Kode responden

1 001 90 Tinggi 20th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

2 002 90 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

3 003 100 Tinggi 20th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

4 004 100 Tinggi 20th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

5 005 100 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

6 006 80 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

7 007 100 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

8 008 80 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

9 009 100 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

10 010 90 Tinggi 20th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

11 011 100 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

12 012 100 Tinggi 21th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

13 013 90 Tinggi 19th P Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

14 014 100 Tinggi 23th L Farmasi 2015 Mahasiswa kesehatan

15 015 100 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

16 016 100 Tinggi 20th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

Page 130: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

110

17 017 80 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

18 018 100 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

19 019 90 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

20 020 100 Tinggi 19th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

21 021 100 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

22 022 100 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

23 023 100 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

24 024 80 Tinggi 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

25 025 60 Sedang 21th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

26 026 80 Tinggi 20th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

27 027 100 Tinggi 20th P Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

28 028 90 Tinggi 21th L Farmasi 2014 Mahasiswa kesehatan

29 029 80 Tinggi 24th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

30 030 80 Tinggi 23th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

31 031 70 Sedang 24th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

32 032 100 Tinggi 18th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

33 033 80 Tinggi 18th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

34 034 90 Tinggi 18th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

35 035 80 Tinggi 18th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

Page 131: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

111

36 036 80 Tinggi 18th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

37 037 100 Tinggi 18th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

38 038 100 Tinggi 19th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

39 039 60 Sedang 22th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

40 040 90 Tinggi 19th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

41 041 90 Tinggi 18th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

42 042 90 Tinggi 17th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

43 043 90 Tinggi 16th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

44 044 90 Tinggi 19th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

45 045 100 Tinggi 19th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

46 046 90 Tinggi 18th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

47 047 80 Tinggi 19th L Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

48 048 100 Tinggi 19th P Farmasi 2016 Mahasiswa kesehatan

49 049 100 Tinggi 21th P Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

50 050 100 Tinggi 21th P Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

51 051 100 Tinggi 21th L Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

52 052 80 Tinggi 21th P Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

53 053 100 Tinggi 22th P Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

54 054 70 Sedang 21th P Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

Page 132: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

112

55 055 100 Tinggi 21th P Farmasi 2013 Mahasiswa kesehatan

56 056 100 Tinggi 19th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

57 057 80 Tinggi 19th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

58 058 80 Tinggi 19th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

59 059 100 Tinggi 21th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

60 060 100 Tinggi 19th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

61 061 100 Tinggi 20th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

62 062 80 Tinggi 19th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

63 063 80 Tinggi 19th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

64 064 80 Tinggi 20th L Kedokteran 2016 Mahasiswa kesehatan

65 065 100 Tinggi 18th L Kedokteran 2016 Mahasiswa Kesehatan

66 065 100 Tinggi 21th P Kedokteran 2013 Mahasiswa Kesehatan

Page 133: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

113

Lampiran 4. Data Demografi Responden mahasiswa non kesehatan

No Responden

Nilai

kuesioner Range Usia

Jenis

kelamin Jurusan Angkatan Kode responden

1 067 40 Rendah 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

2 068 70 Sedang 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

3 069 30 Rendah 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

4 070 30 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

5 071 30 Rendah 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

6 072 30 Rendah 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

7 073 30 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

8 074 30 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

9 075 30 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

10 076 80 Tinggi 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

11 077 80 Tinggi 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

12 078 40 Rendah 23th P Bsa 2013 Non kesehatan

13 079 70 Sedang 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

14 080 70 Sedang 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

15 081 70 Sedang 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

16 082 60 Sedang 24th P Bsa 2013 Non kesehatan

Page 134: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

114

17 083 70 Sedang 24th P Bsa 2013 Non kesehatan

18 084 40 Rendah 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

19 085 60 Sedang 22th L Bsa 2013 Non kesehatan

20 086 10 Rendah 23th L Bsa 2013 Non kesehatan

21 087 10 Rendah 22th L Bsa 2013 Non kesehatan

22 088 10 Rendah 21th L Bsa 2013 Non kesehatan

23 089 10 Rendah 23th L Bsa 2013 Non kesehatan

24 090 10 Rendah 21th L Bsa 2013 Non kesehatan

25 091 10 Rendah 22th L Bsa 2013 Non kesehatan

26 092 40 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

27 093 20 Rendah 23th P Bsa 2013 Non kesehatan

28 094 40 Rendah 23th L Bsa 2013 Non kesehatan

29 095 20 Rendah 22th L Bsa 2013 Non kesehatan

30 096 20 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

31 097 20 Rendah 23th P Bsa 2013 Non kesehatan

32 098 40 Rendah 21th L Bsa 2013 Non kesehatan

33 099 40 Rendah 22th L Bsa 2013 Non kesehatan

34 100 40 Rendah 23th L Bsa 2013 Non kesehatan

35 101 40 Rendah 22th L Bsa 2013 Non kesehatan

Page 135: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

115

36 102 40 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

37 103 40 Rendah 21th P Bsa 2013 Non kesehatan

38 104 40 Rendah 22th P Bsa 2013 Non kesehatan

39 105 40 Rendah 21th L Bsa 2014 Non kesehatan

40 106 40 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

41 107 40 Rendah 20th L Bsa 2014 Non kesehatan

42 108 30 Rendah 20th L Bsa 2014 Non kesehatan

43 109 40 Rendah 19th P Bsa 2014 Non kesehatan

44 110 40 Rendah 21th P Bsa 2014 Non kesehatan

45 111 40 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

46 112 40 Rendah 21th L Bsa 2014 Non kesehatan

47 113 40 Rendah 19th L Bsa 2014 Non kesehatan

48 114 40 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

49 115 30 Rendah 20th L Bsa 2014 Non kesehatan

50 116 30 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

51 117 30 Rendah 22th P Bsa 2014 Non kesehatan

52 118 30 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

53 119 30 Rendah 22th L Bsa 2014 Non kesehatan

54 120 30 Rendah 21th P Bsa 2014 Non kesehatan

Page 136: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

116

55 121 30 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

56 122 30 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

57 123 30 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

58 124 40 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

59 125 80 Tinggi 19th P Bsa 2014 Non kesehatan

60 126 80 Tinggi 19th P Bsa 2014 Non kesehatan

61 127 10 Rendah 20th L Bsa 2014 Non kesehatan

62 128 10 Rendah 20th L Bsa 2014 Non kesehatan

63 129 40 Rendah 20th P Bsa 2014 Non kesehatan

64 130 40 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

65 131 40 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

66 132 40 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

67 133 10 Rendah 20th P Bsa 2015 Non kesehatan

68 134 10 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

69 135 10 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

70 136 10 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

71 137 10 Rendah 20th P Bsa 2015 Non kesehatan

72 138 10 Rendah 19th L Bsa 2015 Non kesehatan

73 139 10 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

Page 137: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

117

74 140 10 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

75 141 10 Rendah 20th P Bsa 2015 Non kesehatan

76 142 10 Rendah 18th P Bsa 2015 Non kesehatan

77 143 10 Rendah 18th L Bsa 2015 Non kesehatan

78 144 10 Rendah 18th L Bsa 2015 Non kesehatan

79 145 10 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

80 146 10 Rendah 20th L Bsa 2015 Non kesehatan

81 147 10 Rendah 19th L Bsa 2015 Non kesehatan

82 148 10 Rendah 20th P Bsa 2015 Non kesehatan

83 149 30 Rendah 21th L Bsa 2015 Non kesehatan

84 150 30 Rendah 19th L Bsa 2015 Non kesehatan

85 151 30 Rendah 18th P Bsa 2015 Non kesehatan

86 152 20 Rendah 19th P Bsa 2015 Non kesehatan

87 153 20 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

88 154 20 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

89 155 20 Rendah 19th L Bsa 2016 Non kesehatan

90 156 20 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

91 157 20 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

92 158 20 Rendah 19th L Bsa 2016 Non kesehatan

Page 138: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

118

93 159 20 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

94 160 20 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

95 161 40 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

96 162 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

97 163 40 Rendah 20th L Bsa 2016 Non kesehatan

98 164 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

99 165 40 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

100 166 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

101 167 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

102 168 40 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

103 169 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

104 170 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

105 171 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

106 172 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

107 173 40 Rendah 19th L Bsa 2016 Non kesehatan

108 174 40 Rendah 19th L Bsa 2016 Non kesehatan

109 175 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

110 176 40 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

111 177 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

Page 139: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

119

112 178 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

113 179 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

114 180 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

115 181 40 Rendah 17th L Bsa 2016 Non kesehatan

116 182 40 Rendah 18th L Bsa 2016 Non kesehatan

117 183 90 Tinggi 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

118 184 80 Tinggi 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

119 185 90 Tinggi 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

120 186 80 Tinggi 21th L Bsi 2015 Non kesehatan

121 187 90 Tinggi 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

122 188 40 Rendah 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

123 189 60 Sedang 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

124 190 70 Sedang 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

125 191 70 Sedang 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

126 192 40 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

127 193 70 Sedang 21th P Bsi 2013 Non kesehatan

128 194 80 Tinggi 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

129 195 70 Sedang 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

130 196 70 Sedang 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

Page 140: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

120

131 197 70 Sedang 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

132 198 80 Tinggi 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

133 199 90 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

134 200 80 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

135 201 70 Sedang 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

136 202 60 Sedang 20th L Bsi 2015 Non kesehatan

137 203 60 Sedang 19th L Bsi 2015 Non kesehatan

138 204 80 Tinggi 19th L Bsi 2015 Non kesehatan

139 205 60 Sedang 20th P Bsi 2015 Non kesehatan

140 206 80 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

141 207 80 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

142 208 90 Tinggi 20th P Bsi 2015 Non kesehatan

143 209 80 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

144 210 70 Sedang 20th P Bsi 2015 Non kesehatan

145 211 70 Sedang 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

146 212 40 Rendah 20th P Bsi 2015 Non kesehatan

147 213 70 Sedang 20th P Bsi 2015 Non kesehatan

148 214 80 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

149 215 80 Tinggi 19th P Bsi 2015 Non kesehatan

Page 141: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

121

150 216 60 Sedang 21th P Bsi 2015 Non kesehatan

151 217 40 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

152 218 30 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

153 219 30 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

154 220 30 Rendah 23th P Bsi 2013 Non kesehatan

155 221 30 Rendah 21th P Bsi 2013 Non kesehatan

156 222 30 Rendah 23th P Bsi 2013 Non kesehatan

157 223 30 Rendah 23th P Bsi 2013 Non kesehatan

158 224 30 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

159 225 30 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

160 226 30 Rendah 21th P Bsi 2013 Non kesehatan

161 227 30 Rendah 21th P Bsi 2013 Non kesehatan

162 228 30 Rendah 21th P Bsi 2013 Non kesehatan

163 229 30 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

164 230 30 Rendah 22th P Bsi 2013 Non kesehatan

165 231 30 Rendah 23th L Bsi 2013 Non kesehatan

166 232 30 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

167 233 30 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

168 234 30 Rendah 21th L Bsi 2013 Non kesehatan

Page 142: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

122

169 235 30 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

170 236 30 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

171 237 30 Rendah 21th L Bsi 2013 Non kesehatan

172 238 40 Rendah 21th L Bsi 2013 Non kesehatan

173 239 40 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

174 240 40 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

175 241 40 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

176 242 40 Rendah 24th L Bsi 2013 Non kesehatan

177 243 40 Rendah 22th L Bsi 2013 Non kesehatan

178 244 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

179 245 60 Sedang 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

180 246 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

181 247 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

182 248 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

183 249 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

184 250 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

185 251 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

186 252 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

187 253 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

Page 143: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

123

188 254 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

189 255 40 Rendah 20th L Bsi 2014 Non kesehatan

190 256 40 Rendah 20th L Bsi 2014 Non kesehatan

191 257 40 Rendah 19th L Bsi 2014 Non kesehatan

192 258 40 Rendah 20th L Bsi 2014 Non kesehatan

193 259 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

194 260 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

195 261 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

196 262 40 Rendah 21th L Bsi 2014 Non kesehatan

197 263 40 Rendah 21th L Bsi 2014 Non kesehatan

198 264 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

199 265 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

200 266 40 Rendah 21th P Bsi 2014 Non kesehatan

201 267 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

202 268 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

203 269 40 Rendah 20th P Bsi 2014 Non kesehatan

204 270 20 Rendah 20th L Bsi 2014 Non kesehatan

205 271 20 Rendah 21th L Bsi 2014 Non kesehatan

206 272 20 Rendah 18th P Bsi 2016 Non kesehatan

Page 144: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

124

207 273 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

208 274 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

209 275 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

210 276 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

211 277 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

212 278 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

213 279 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

214 280 30 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

215 281 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

216 282 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

217 283 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

218 284 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

219 285 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

220 286 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

221 287 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

222 288 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

223 289 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

224 290 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

225 291 30 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

Page 145: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

125

226 292 30 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

227 293 30 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

228 294 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

229 295 10 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

230 296 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

231 297 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

232 298 10 Rendah 20th L Bsi 2016 Non kesehatan

233 299 10 Rendah 21th L Bsi 2016 Non kesehatan

234 300 10 Rendah 21th L Bsi 2016 Non kesehatan

235 301 10 Rendah 20th L Bsi 2016 Non kesehatan

236 302 10 Rendah 20th L Bsi 2016 Non kesehatan

237 303 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

238 304 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

239 305 10 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

240 306 10 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

241 307 10 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

242 308 10 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

243 309 10 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

244 310 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

Page 146: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

126

245 311 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

246 312 10 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

247 313 20 Rendah 20th L Bsi 2016 Non kesehatan

248 314 20 Rendah 20th L Bsi 2016 Non kesehatan

249 315 20 Rendah 20th L Bsi 2016 Non kesehatan

250 316 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

251 317 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

252 318 20 Rendah 18th L Bsi 2016 Non kesehatan

253 319 20 Rendah 19th L Bsi 2016 Non kesehatan

Page 147: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

126

126

Lampiran 5. Daftar r Tabel

Page 148: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

127

Lampiran 6.Output Uji Validitas Kuesioner

Page 149: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

128

128

Lampiran 7.Output Uji Reliabilitas Kuesioner

Page 150: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

129

Lampiran 8.Hasil Kuesioner Mahasiswa Kesehatan

NO MAHASISWA

KESEHATAN

HASIL KUESIONER K TOTAL TINGKAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PENGETA

HUAN

1 001 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

2 002 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 900 TINGGI

3 003 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

4 004 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

5 005 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

6 006 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

7 007 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

8 008 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 80 TINGGI

9 009 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

10 010 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

11 011 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

12 012 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

13 013 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

14 014 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

15 015 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

16 016 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

17 017 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

18 018 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

19 019 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

20 020 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

21 021 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

22 022 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

Page 151: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

130

23 023 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

24 024 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

25 025 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 60 SEDANG

26 026 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

27 027 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

28 028 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 TINGGI

29 029 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 80 TINGGI

30 030 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 80 TINGGI

31 031 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 70 SEDANG

32 032 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

33 033 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

34 034 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

35 035 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

36 036 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

37 037 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

38 038 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

39 039 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 60 SEDANG

40 040 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

41 041 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 TINGGI

42 042 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

43 043 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 90 TINGGI

44 044 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

45 045 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

46 046 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

47 047 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

48 048 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

49 049 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

Page 152: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

131

50 050 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

51 051 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

52 052 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

53 053 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 TINGGI

54 054 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

55 055 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

56 056 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

57 057 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

58 058 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

59 059 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

60 060 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

61 061 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

62 062 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

63 063 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

64 064 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

65 065 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

66 065 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 TINGGI

Page 153: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

132

Lampiran 9. Hasil kuesioner mahasiswa non kesehatan

NO MAHASISWA

NON

HASIL KUESIONER TOTAL TINGKAT

KESEHATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PENGETAH

UAN

1 067 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 40 RENDAH

2 068 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 70 SEDANG

3 069 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

4 070 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDH

5 071 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

6 072 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 30 RENDAH

7 073 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

8 074 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

9 075 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

10 076 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

11 077 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 80 TINGGI

12 078 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

13 079 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 70 SEDANG

14 080 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

15 081 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

16 082 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 60 SEDANG

17 083 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

18 084 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 40 RENDAH

19 085 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 60 SEDANG

20 086 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

21 087 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

22 088 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

Page 154: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

133

23 089 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

24 090 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

25 091 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

26 092 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

27 093 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

28 094 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 RENDAH

29 095 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

30 096 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

31 097 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

32 098 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

33 099 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

34 100 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

35 101 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

36 102 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

37 103 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

38 104 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

39 105 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

40 106 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

41 107 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

42 108 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 30 RENDAH

43 109 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

44 110 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

45 111 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

46 112 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

47 113 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

48 114 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

49 115 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

Page 155: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

134

50 116 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

51 117 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

52 118 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

53 119 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

54 120 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

55 121 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

56 122 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

57 123 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

58 124 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

59 125 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 80 TINGGGI

60 126 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 80 TINGGI

61 127 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

62 128 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 RENDAH

63 129 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

64 130 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 40 RENDAH

65 131 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

66 132 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

67 133 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

68 134 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

69 135 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

70 136 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

71 137 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

72 138 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

73 139 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

74 140 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

75 141 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

76 142 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

Page 156: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

135

77 143 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

78 144 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

79 145 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

80 146 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

81 147 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

82 148 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

83 149 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

84 150 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

85 151 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

86 152 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

87 153 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

88 154 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

89 155 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

90 156 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

91 157 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

92 158 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

93 159 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

94 160 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

95 161 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

96 162 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

97 163 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

98 164 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

99 165 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

100 166 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

101 167 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

102 168 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

103 169 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

Page 157: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

136

104 170 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

105 171 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

106 172 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

107 173 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

108 174 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

109 175 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

110 176 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

111 177 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

112 178 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

113 179 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

114 180 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

115 181 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

116 182 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 40 RENDAH

117 183 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

118 184 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 80 TINGGI

119 185 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

120 186 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

121 187 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90 TINGGI

122 188 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 40 RENDAH

123 189 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 60 SEDANG

124 190 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

125 191 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 70 SEDANG

126 192 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 40 RENDAH

127 193 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

128 194 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

129 195 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 70 SEDANG

130 196 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 SEDANG

Page 158: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

137

131 197 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 SEDANG

132 198 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

133 199 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

134 200 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

135 201 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70 SEDANG

136 202 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 60 SEDANG

137 203 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 60 SEDANG

138 204 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

139 205 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 60 SEDANG

140 206 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

141 207 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

142 208 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 90 TINGGI

143 209 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

144 210 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 70 SEDANG

145 211 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 70 SEDANG

146 212 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

147 213 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 70 SEDANG

148 214 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

149 215 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80 TINGGI

150 216 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 60 SEDANG

151 217 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

152 218 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

153 219 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

154 220 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

155 221 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

156 222 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

157 223 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

Page 159: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

138

158 224 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

159 225 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

160 226 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

161 227 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

162 228 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 30 RENDAH

163 229 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

164 230 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

165 231 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

166 232 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

167 233 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

168 234 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

169 235 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

170 236 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

171 237 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 30 RENDAH

172 238 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

173 239 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

174 240 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

175 241 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

176 242 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 40 RENDAH

177 243 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

178 244 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

179 245 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 60 SEDANG

180 246 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

181 247 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

182 248 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

183 249 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

184 250 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

Page 160: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

139

185 251 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 40 RENDAH

186 252 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

187 253 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

188 254 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

189 255 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

190 256 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

191 257 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

192 258 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 40 RENDAH

193 259 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

194 260 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

195 261 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

196 262 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

197 263 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

198 264 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

199 265 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

200 266 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

201 267 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

202 268 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

203 269 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 40 RENDAH

204 270 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

205 271 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

206 272 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

207 273 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

208 274 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

209 275 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

210 276 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

211 277 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

Page 161: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

140

212 278 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

213 279 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 RENDAH

214 280 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

215 281 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

216 282 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

217 283 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

218 284 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

219 285 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

220 286 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

221 287 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

222 288 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

223 289 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

224 290 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

225 291 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

226 292 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

227 293 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 30 RENDAH

228 294 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

229 295 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

230 296 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

231 297 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

232 298 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

233 299 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

234 300 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

235 301 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

236 302 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

237 303 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

238 304 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

Page 162: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

141

239 305 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

240 306 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDA

241 307 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

242 308 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

243 309 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

244 310 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

245 311 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 RENDAH

246 312 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

247 313 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

248 314 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

249 315 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

250 316 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

251 317 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

252 318 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

253 319 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 RENDAH

Page 163: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

142

Lampiran 10. Uji Normalitas mahasiswa kesehatan

Page 164: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

143

Lampiran 11. Uji Normalitas mahasiswa non kesehatan

Page 165: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

144

Lampiran 12. Uji Mann-Whitney

Page 166: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

145

Lampiran 13. Uji Chi-Square

Page 167: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

146

Lampiran 14. Surat Permohonan Izin

Page 168: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

147

Lampiran 15. Foto-Foto

Page 169: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

148

Page 170: SKRIPSI - core.ac.uk · terhingga yang tiada mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Kedua saudara yang begitu penulis sayangi,

149