58
SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN TEKANAN PEKERJAAN TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN DITA ARININGRUM DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN TEKANAN PEKERJAAN TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

DITA ARININGRUM

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN TEKANAN PEKERJAAN

TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

DITA ARININGRUM

A31115730

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2017

Page 3: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN TEKANAN PEKERJAAN

TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

disusun dan diajukan oleh

DITA ARININGRUM

A31115730

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 19 Januari 2017

Pembimbing I

Dr. Syamsuddin, S.E., Ak., M.Si, CA NIP 196704141994121001

Pembimbing II

Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA NIP 196503201992032002

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 196509251990022001

Page 4: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN TEKANAN PEKERJAAN

TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

disusun dan diajukan oleh

DITA ARININGRUM

A31115730

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 27 Januari 2017 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

Dr. Syamsuddin, S.E., Ak., M.Si, CA

Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA

Prof. Dr. Gagaring Pagalung, S.E., Ak., MS, CA

Dra. Nurleni, Ak., M.Si., CA

Drs. M. Christian Mangiwa, Ak., M.Si., CA

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

1 .......................

2 .......................

3 .......................

4 .......................

5 .......................

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP 19650925 199002 2 001

Page 5: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : Dita Ariningrum

NIM : A31115730

departemen /program studi : Akuntansi/ S1

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN TEKANAN PEKERJAAN

TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam

naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang

lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25 Ayat 2 dan Pasal 70).

Makassar, 19 Januari 2017

Yang membuat pernyataan,

Dita Ariningrum

Page 6: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

PRAKATA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat

dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta

salam tidak lupa dipanjatkan untuk junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu proses penulisan skripsi ini. Pertama-tama, ucapan terima kasih

peneliti sampaikan kepada Dr. Syamsuddin, S.E., Ak., M.Si, CA dan Dr. Grace T.

Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA selaku dosen pembimbing I dan II atas waktu yang

telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi, dan memberi bantuan

literatur, serta diskusi-diskusi yang dilakukan dengan peneliti.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Departemen

Akuntansi, Ibu Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA, dan Sekretaris Departemen

Akuntansi, Bapak Dr. Yohanis Rura, SE., Ak., MSA., CA, atas arahan dan

masukkannya selama proses penulisan skripsi, serta jajarannya di lingkungan

Departemen Akuntansi yang telah membantu proses administrasi penulisan

skripsi ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan auditor

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan selaku responden penelitian, atas

waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Terakhir, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dan

dukungannya dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT merahmati

kita semua. Aamiin.

Makassar, Januari 2017

Peneliti

Page 7: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

vii

ABSTRAK

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Tekanan Pekerjaan terhadap Kinerja Auditor

pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Provinsi Sulawesi Selatan

The Effect of Job Satisfaction and Job Pressure on Auditor’s Performance

in Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Representatives office

in South Sulawesi Province

Dita Ariningrum

Syamsuddin

Grace T. Pontoh

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris mengenai

pengaruh dari Kepuasan Kerja dan Tekanan Pekerjaan terhadap Kinerja Auditor.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat studi korelasional. Populasi

penelitian ini adalah Pejabat Fungsional Auditor pada Perwakilan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan. Sumber

data primer berupa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dan jumlah

responden sebanyak 89 orang. Data dianalisis dengan menggunakan metode

Structural Equation Modeling with Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasilnya

menyatakan bahwa: (1) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

auditor, dan (2) tekanan pekerjaan berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor.

Kesimpulan penelitian ini telah sesuai dan sejalan dengan teori atribusi.

Kata kunci: Kepuasan Kerja, Tekanan Pekerjaan, Kinerja, Auditor.

This study was conducted to test and to obtain empirical evidence of the effect of

job satisfaction and job pressure to auditor’s work performance. This study used a

quantitative correlation study research approach. The population of this study is

auditor at Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Representative

office in South Sulawesi Province. Research uses primary data obtained from a

questionnaire survey of 89 respondents. The collected data was then analysed by

Structural Equation Modeling with Partial Least Squares (SEM-PLS) method. The

result revealed that: (1) Job Satisfaction had a positive effect to auditor’s work

performance; and (2) job pressure had negative effect to auditor’s work

performance. The result concluded that this research consistent with attribution

theory.

Keyword: Job Satisfaction, Job Pressure, Performance, Auditor.

Page 8: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………... i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... v

PRAKATA………………………………………………………………........ vi

ABSTRAK……………………………………………………………………. vii

ABSTRACT………………………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 5

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................

8

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep ................................................................... 8

2.1.1 Attribution Theory ......................................................................... 8

2.1.2 Kinerja .......................................................................................... 10

2.1.3 Kepuasan Kerja ............................................................................ 11

2.1.4 Tekanan Pekerjaan ...................................................................... 13

2.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 14

2.3 Hipotesis ............................................................................................... 15

2.3.1 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja auditor....................... 15

2.3.2 Pengaruh tekanan pekerjaan terhadap kinerja

auditor .......................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 20

3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 20

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 20

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................... 20

3.4 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 21

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 21

3.6 Variabel dan Definisi Operasional ....................................................... 21

3.6.1 Variabel terikat (dependent variable) .......................................... 21

Page 9: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

ix

3.6.2 Variabel bebas (independent variable) ....................................... 22

3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................ 23

3.8 Analisis Data ....................................................................................... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................... 26

4.1 Deskripsi Data………………………………………………... 26

4.2 Statistik Deskriptif…………………………………………..... 27

4.3 Analisis Data ........................................................................................ 29

4.3.1 Uji Kualitas Data………………………………………. 29

4.3.2 Uji Hipotesis……………………………………………. 31

4.4 Pembahasan………………………………………………..... 32

4.4.1 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

auditor…………………………………………………. 32

4.4.2 Pengaruh tekanan pekerjaan terhadap kinerja

auditor…………………………………………………. 33

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 35

5.1 Kesimpulan………………………………………………….... 35

5.2 Keterbatasan Penelitian……………………………………... 35

5.3 Saran………………………………………………………….. 36

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................

37

Page 10: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

x

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1

4.2

4.3

4.4

Karakteristik Responden…………………………………….

Statistik Deskriptif……………….……………………………

Hasil Uji Realibilitas………………………………………….

Hasil Uji Hipotesis……………………………………………

Halaman

27

28

30

31

Page 11: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1

2.2

Kerangka Pemikiran………………………………………….

Model Penelitian………………………………………………

Halaman

15

19

Page 12: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1

2

3

4

5

6

7

Biodata………...………………...……………………………

Peta Teori……………………………………………………..

Kuesioner……………………………………………………..

Hasil Uji Validitas Konvergen……………………………….

Gambar Hasil Uji Validitas Konvergen…………………….

Hasil Uji Validitas Diskriminan……………………………...

Gambar Hasil Uji Hipotesis…………………………………

Halaman

39

40

49

52

53

54

55

Page 13: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah

sebuah lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983.

BPKP berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun

1983 tentang BPKP adalah diperlukannya badan atau lembaga pengawasan

yang dapat melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami

kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi obyek

pemeriksaannya. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tersebut

menunjukkan bahwa Pemerintah telah meletakkan struktur organisasi BPKP

sesuai dengan proporsinya dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang

ada. BPKP dengan kedudukannya yang terlepas dari semua departemen atau

lembaga sudah barang tentu dapat melaksanakan fungsinya secara lebih baik

dan obyektif.

Guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, BPKP

memiliki tenaga SDM yang handal. Posisi pegawai per 1 April 2016 berjumlah

6.281 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah Pejabat Fungsional Auditor adalah

3.704 orang. Pegawai-Pegawai tersebut tersebar pada unit-unit kantor pusat dan

kantor-kantor perwakilan (BPKP 2017). Dalam melaksanakan tugas pengawasan

keuangan Negara dan daerah, BPKP dituntut untuk memberikan hasil yang

optimal dan berkualitas. BPKP dituntut untuk memiliki kinerja yang baik demi

tercapainya kesejahteraan rakyat. Akan tetapi kinerja organisasi tidak akan bisa

Page 14: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

2

serta merta baik tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi dan kinerja yang baik. Kinerja organisasi adalah turunan dari kinerja

individu di dalam organisasi, oleh karena itu untuk membentuk sebuah organisasi

yang berkinerja baik maka individu di dalam organisasi tersebut haruslah

memiliki kinerja yang baik dan secara bersama sama bersinergi untuk

pencapaian tujuan organisasi.

Kinerja auditor adalah tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan

yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Kalbers dan

Forgatty dalam Trisnaningsih (2004) menyatakan kinerja auditor sebagai evaluasi

terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan

bawahan langsung. Dessler dalam Chasanah (2008) menyatakan Kinerja auditor,

diukur dengan melihat kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas,

kemandirian dan komitmen kerja. Berdasarkan pengertian di atas, dapat

disimpulkan bahwa kinerja auditor adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh

seorang auditor dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang

diukur dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,

efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja. Kinerja dapat diukur melalui

pengukuran tertentu, yaitu mutu kerja yang dihasilkan, jumlah pekerjaan yang

dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, kesesuaian waktu yang telah

direncanakan, kemampuan memaksimalkan waktu yang ada, kemampuan

melaksanakan pekerjaan secara mandiri, dan tanggung jawab dalam

melaksanakan pekerjaan.

Penilaian kinerja adalah kekuatan dari manajemen kinerja, dimana hal ini

akan berdampak pada kinerja organisasi. Penilaian kinerja akan membantu untuk

mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh karyawan

Page 15: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

3

pada pekerjaannya (Mackey dan Johnson, 2000:3). Penilaian kinerja memiliki

banyak kegunaan, salah satunya adalah membantu manajemen untuk membuat

keputusan dalam promosi, mutasi, dan pemberhentian. Penilaian kinerja juga

bisa digunakan untuk mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan sumber

daya apa yang dibutuhkan oleh organisasi. Penilaian kinerja menekankan pada

kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai dan menentukan

kegiatan mana yang akan dilaksanakan, dan kinerja juga bisa menjadi ukuran

dalam pemberian tunjangan (Robbins, 2013:555).

Kinerja adalah kriteria paling sentral dalam menentukan kualitas sebuah

organisasi, Yamti (2003) melakukan penelitian tentang penilaian kinerja

berdasarkan gender, yang kemudian diproksikan kepada enam indikator

personalitas, antara lain motivasi, kepuasan kerja, komitmen professional,

komitmen organisasi, kesempatan kerja dan tekanan kerja. Penelitian ini

menggunakan dua personalitas kinerja, yakni kepuasan kerja dan tekanan

pekerjaan.

Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam

sebuah organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja para pegawai/ karyawan.

Locke (1976) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai "keadaan emosional yang

menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari penilaian dari pekerjaan atau

pengalaman kerja seseorang. Hulin dan Judge (2003) menyatakan bahwa

kepuasan kerja meliputi respons psikologis multidimensional terhadap pekerjaan

individu dan memiliki komponen kognitif (evaluative), afektif (emosional) dan

komponen perilaku. Skala kepuasan kerja bervariasi sejauh mana individu

menilai perasaan afektif tentang pekerjaan atau penilaian kognitif dari pekerjaan.

National Institute for Occupational Safety and Health (1999) menyatakan

bahwa tekanan pekerjaan atau stress kerja bisa didefinisikan sebagai respon fisik

Page 16: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

4

dan emosional yang berbahaya dan terjadi ketika persyaratan suatu pekerjaan

tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya atau kebutuhan pekerja. Stress

kerja dapat menyebabkan tingkat kesehatan yang buruk dan bahkan

mengakibatkan cidera. Konsep stres kerja sering disalahartikan dengan konsep

tantangan, tapi konsep ini tidak sama. Tantangan memberi energi kita secara

psikologis dan fisik, dan memotivasi kita untuk belajar keterampilan baru dan

menguasai pekerjaan kita.

Chasanah (2008) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

empowerment, self-efficacy dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT Mayora Tbk Regional Jateng dan

DIY. Penelitian tersebut menunjukan bahwa self-efficacy dan budaya organisasi

berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan, kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sedangkan empowerment tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja maupun kinerja karyawan.

Mariam (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui

kepuasan kerja karyawan sebagai variabel intervening pada kantor pusat PT.

Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Penelitian tersebut menunjukan bahwa

budaya organisasi dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Selain

itu, terlihat pula bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif

terhadap kinerja pegawai.

Hidayati dkk. (2008) melakukan penelitian tentang hubungan antara

kecerdasan emosi, stress kerja dan kinerja karyawan. Penelitian tersebut

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi

dan stres kerja dengan kinerja karyawan, selain itu juga terdapat hubungan

Page 17: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

5

negatif yang sangat signifikan antara stress kerja dengan kinerja dimana semakin

tinggi stress kerja maka semakin rendah kinerja karyawan.

Septianto (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan kerja

dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Pataya Raya Semarang.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang

sangat signifikan antara stress kerja dan kinerja karyawan, akan tetapi stress

kerja yang berada pada tingkat rendah sampai sedang akan menciptakan kinerja

karyawan yang baik, namun hal ini akan menjadi buruk apabila terlalu berlebihan

dan dalam tempo waktu yang lama.

Hasil dari penelitian-penelitian tersebut sesuai dengan Attribution Theory

yang dikemukakan oleh Heider (1958) dan kemudian dikembangkan oleh Weiner

(1986). Weiner mengembangkan sebuah kerangka teori yang telah menjadi

paradigma penelitian utama dalam psikologi sosial. Teori atribusi menekankan

kinerja sebagai interpretasi dari cara pikir dan tingkah laku individu. Atribusi

individu akan difokuskan pada kinerja, yang mana kinerja didefiniskan sebagai

pencapaian dan prestasi kerja individu, selain itu teori atribusi sangat erat

kaitannya dengan teori motivasi. Hubungan kuat antara konsep diri dan motivasi

digunakan untuk menjelaskan perbedaan motivasi dalam diri pada auditor

berkinerja tinggi dan auditor berkinerja rendah.

Setelah melihat pentingnya faktor-faktor tersebut terhadap kinerja auditor,

maka penulis akan melakukan penelitian ini dengan menggunakan faktor

kepuasan kerja dan tekanan pekerjaan untuk kemudian dilihat pengaruhnya

terhadap kinerja auditor. Berdasarkan fakta-fakta yang telah dikemukakan di

atas, maka akan dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja

dan Tekanan Pekerjaan terhadap Kinerja Auditor Pada Perwakilan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan”

Page 18: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini maka peneliti

merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.

1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja auditor?

2. Apakah tekanan pekerjaan berpengaruh negatif terhadap kinerja

auditor?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja

auditor.

2. Untuk mengetahui pengaruh negatif tekanan pekerjaan terhadap

kinerja auditor.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan kontribusi sebagai berikut.

1. Kegunaan teoretis yaitu dapat memberikan bukti empiris terkait

pengaruh kepuasan kerja dan tekanan pekerjaan terhadap kinerja

auditor dan menjadi referensi bagi akademisi dan pihak lain yang

ingin melakukan penelitian serupa.

2. Kegunaan praktis yaitu dapat memberi masukan dan pertimbangan

terkait pembinaan sumber daya pegawai bagi organisasi.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan mengacu pada pedoman penulisan skripsi

(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, 2012). Bab pertama berisi

Page 19: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

7

Pendahuluan berupa latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua adalah tinjauan pustaka yang berisi tinjauan teori dan konsep,

kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab kedua menjelaskan deskripsi

teoretis tentang objek (variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian

berupa argumentasi atas hipotesis dengan menggunakan tinjauan teori yang

mendalam, selanjutnya argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut

peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian

dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.

Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ketiga berisi rancangan

penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, variable penelitian dan definisi operasional,

instrument penelitian, dan analisis data.

Bab keempat adalah pembahasan hasil penelitian. Bab ini berisi analisis

data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil pengujian hipotesis.

Bab kelima merupakan bagian penutup. Bab ini berisi kesimpulan, saran,

dan keterbatasan penelitian.

Page 20: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Attribution Theory

Attribution Theory atau Teori Atribusi adalah teori yang mempelajari

proses bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa dan

bagaimana peristiwa tersebut bisa terkait dengan cara pikir dan tingkah lakunya.

Teori atribusi digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kinerja auditor

dengan Kepuasan Kerja dan Tekanan Pekerjaan. Heider (1958) adalah orang

pertama yang mengemukakan teori psikologi atribusi, akan tetapi Weiner (1986)

mengembangkan sebuah kerangka teori yang telah menjadi paradigma

penelitian utama dalam psikologi sosial. Teori atribusi mengasumsikan bahwa

setiap orang mencoba untuk menentukan mengapa seseorang melakukan apa

yang mereka lakukan, yaitu atribut pada perilaku. Seseorang yang ingin

memahami kenapa orang lain melakukan sesuatu bisa memiliki lebih dari satu

atribut terhadap perilaku. Ada tiga tahapan yang mendasari proses sebuah

atribusi: (1) orang harus melihat atau mengamati perilaku, (2) orang itu harus

percaya bahwa perilaku itu sengaja dilakukan, dan (3) orang itu harus

menentukan apakah mereka percaya orang lain dipaksa untuk melakukan

perilaku (dalam hal ini penyebabnya adalah situasi) atau tidak (dalam hal

penyebabnya adalah orang lain).

Weiner memfokuskan teori atribusi nya pada prestasi (Weiner, 1974). Dia

mengiidentifikasi kemampuan, usaha, kesulitan tugas, dan keberuntungan

sebagai faktor yang paling penting yang mempengaruhi atribusi untuk

pencapaian. Atribusi diklasifikasikan bersama tiga dimensi kausal: locus of

Page 21: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

9

control, stability, dan controllability. Dimensi locus of control memiliki dua kutub:

internal versus eksternal locus of control. Dimensi stability menangkap apakah

penyebab berubah dari waktu ke waktu atau tidak. Misalnya, kemampuan dapat

diklasifikasikan sebagai stabil dan usaha diklasifikasikan sebagai tidak stabil.

Controllability membedakan penyebab yang dapat dikendalikan, seperti

keterampilan/keyakinan, dari penyebab yang tidak dapat dikendalikan, seperti

bakat, suasana hati, tindakan orang lain, dan keberuntungan. Teori atribusi

sangat erat kaitannya dengan konsep motivasi.

Teori Weiner telah banyak diterapkan dalam pendidikan, hukum, psikologi

klinis, dan domain kesehatan mental. Ada hubungan kuat antara konsep diri dan

prestasi. Weiner (1986) menyatakan: "Atribusi kausal menentukan reaksi afektif

untuk keberhasilan dan kegagalan”. Teori atribusi telah digunakan untuk

menjelaskan perbedaan dalam motivasi antara individu yang memiliki kinerja

yang tinggi dan individu yang memiliki kinerja rendah. Menurut teori atribusi,

individu yang berkinerja tinggi akan cenderung mendekati tugas daripada

menghindari tugas yang berkaitan dengan kesuksesan, hal ini dikarenakan

mereka percaya bahwa kesuksesan adalah karena kemampuannya yang tinggi

dan usaha keras yang mereka miliki dan yakini, sedangkan kegagalan diduga

disebabkan oleh nasib buruk, yang bukan kesalahan mereka. Dengan demikian,

kegagalan tidak mempengaruhi harga diri mereka tapi sukses membangun

kebanggaan dan rasa percaya diri. Di sisi lain, individu yang berkinerja rendah

menghindari tugas-tugas yang berhubungan dengan kesuksesan karena mereka

cenderung untuk (a) meragukan kemampuan mereka atau (b) menganggap

kesuksesan berkaitan dengan keberuntungan atau "siapa yang kamu kenal" atau

faktor-faktor lain di luar kendali mereka. Ketika sukses, individu dengan kinerja

yang rendah tersebut tidaklah bermanfaat karena dia tidak merasa bertanggung

Page 22: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

10

jawab terhadap kesuksesannya dan tidak meningkatkan rasa bangga dan

kepercayaan dirinya.

Teori atribusi menekankan kinerja sebagai interpretasi dari cara pikir dan

tingkah laku individu. Atribusi individu difokuskan pada kinerja, dimana kinerja

didefinisikan sebagai pencapaian dan prestasi kerja individu. Selain itu teori

atribusi sangat erat kaitannya dengan teori motivasi. Hubungan kuat antara

konsep diri dan motivasi digunakan untuk menjelaskan perbedaan motivasi

dalam diri pada auditor berkinerja tinggi dan auditor berkinerja rendah.

2.1.2 Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang

dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang

diberikan (Mangkunagara, 2002:22). Kinerja adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti

standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai, 2005:50).

Dessler dalam Chasanah (2008) mengemukakan bahwa ada 6 kategori

yang digunakan untuk mengukur kinerja individual, antara lain sebagai berikut.

1. Kualitas: kualitas adalah tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan

mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal

dari penampilan aktivitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan

dari suatu aktivitas.

2. Kuantitas: kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam

istilah sejumlah unit dan jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan

3. Ketepatan waktu: ketepatan waktu adalah tingkat suatu aktivitas yang

diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat dari sudut

Page 23: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

11

koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang

tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas: efektifitas adalah tingkat penggunaan sumber daya

organisasi yang dimaksimalkan dengan maksud menaikkan

keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam

penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian: kemandirian adalah tingkat dimana seorang karyawan

dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa bantuan, bimbingan dari

pengawas atau meminta turut campurnya pengawas guna

menghindari hasil yang merugikan.

6. Komitmen kerja: komitmen kerja adalah tingkat dimana karyawan

mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap organisasi.

2.1.3 Kepuasan Kerja

Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam

sebuah organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja para pegawai/ karyawan.

Konsep kepuasan kerja telah dikembangkan dalam banyak cara oleh banyak

peneliti dan praktisi yang berbeda. Salah satu definisi yang paling banyak

digunakan dalam penelitian organisasi adalah Locke (1976), yang mendefinisikan

kepuasan kerja sebagai "keadaan emosional yang menyenangkan atau positif

yang dihasilkan dari penilaian dari pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.

Ada dua macam teori tentang kepuasan kerja yang lazim dikenal, yakni

sebagai berikut.

1. Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory)

Teori Perbandingan Intrapersonal diperkenalkan oleh psikolog E. Tory

Higgins dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan antara aspek dalam diri

dan hal yang mempengaruhinya. Higgins mengemukakan bahwa setiap

Page 24: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

12

individu memiliki panduan diri atau standar berbeda yang digunakan untuk

membandingkan diri mereka saat ini. Perbandingan tersebut memberi

informasi apakah mereka telah mendekati standar yang diinginkan ataukah

sebaliknya. Dalam kasus terdapat perbedaan signifikan dalam standar,

harapan, atau keinginan yang digunakan dan keadaan diri saat ini, maka

individu akan mengalami dampak negatif.

2. Teori Keadilan (Equity Theory)

John Stacey Adams pada tahun 1963 memperkenalkan gagasan bahwa

keadilan dan kesetaraan merupakan komponen kunci dari motivasi individu.

Equity Theory didasarkan pada gagasan bahwa individu termotivasi oleh

keadilan, dan jika mereka mengidentifikasi ketidakadilan, maka mereka akan

menyesuaikan diri untuk mencapai hal yang dirasa adil. Semakin tinggi

persepsi keadilan individu, maka akan semakin tinggi tingkat motivasi

individu, begitupun sebaliknya, semakin rendah persepsi keadilan individu,

maka akan semakin rendah tingkat motivasi individu.

Hulin dan Judge (2003) menyatakan bahwa kepuasan kerja meliputi

respons psikologis multidimensional terhadap pekerjaan individu dan memiliki

komponen kognitif (evaluatif), afektif (emosional) dan komponen perilaku. Skala

kepuasan kerja bervariasi sejauh mana individu menilai perasaan afektif tentang

pekerjaan atau penilaian kognitif dari pekerjaan.

Chasanah (2008) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

empowerment, self-efficacy dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT Mayora Tbk Regional Jateng dan

DIY. Penelitian tersebut menunjukan bahwa self-efficacy dan budaya organisasi

berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan, kepuasan kerja

Page 25: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

13

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sedangkan empowerment tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja maupun kinerja karyawan.

Mariam (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui

kepuasan kerja karyawan sebagai variabel intervening pada kantor pusat PT.

Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Penelitian tersebut menunjukan bahwa

budaya organisasi dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Selain

itu, terlihat pula bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif

terhadap kinerja pegawai.

2.1.4 Tekanan Pekerjaan

National Institute for Occupational Safety and Health (1999) menyatakan

bahwa tekanan pekerjaan atau stress kerja bisa didefinisikan sebagai respon fisik

dan emosional yang berbahaya dan terjadi ketika persyaratan suatu pekerjaan

tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya atau kebutuhan pekerja. Stress

kerja dapat menyebabkan tingkat kesehatan yang buruk dan bahkan

mengakibatkan cidera. Konsep stres kerja sering disalahartikan dengan konsep

tantangan, tapi konsep ini tidak sama. Tantangan memberi energi kita secara

psikologis dan fisik, dan memotivasi kita untuk belajar keterampilan baru dan

menguasai pekerjaan kita. Ketika tantangan terpenuhi, kami merasa santai dan

puas. Dengan demikian, tantangan adalah unsur penting untuk kerja yang sehat

dan produktif. Pentingnya tantangan dalam kehidupan pekerjaan membuat orang

orang mengatakan "sedikit stres baik untuk Anda”.

World Health Organization (2016) menyatakan bahwa tekanan Pekerjaan

atau stres kerja adalah Stress yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai

respons yang mungkin diberikan oleh pegawai ketika dihadapkan dengan

Page 26: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

14

tuntutan dan tekanan pekerjaan yang tidak cocok dengan pengetahuan dan

kemampuan. Stress kerja biasa terjadi pada berbgai macam pekerjaan, akan

tetapi hal ini biasanya diperburuk oleh kurangnya dukungan dari rekan kerja dan

supervisor dan kurangnya kendali atas proses kerja. Dalam praktiknya ada

sedikit kebingungan dalam membedakan antara tantangan kerja, tekanan

pekerjaan dan praktik manajemen yang buruk.

Hidayati dkk. (2008) melakukan penelitian tentang hubungan antara

kecerdasan emosi, stress kerja dan kinerja karyawan. Penelitian tersebut

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi

dan stress kerja dengan kinerja karyawan, selain itu juga terdapat hubungan

negatif yang sangat signifikan antara stress kerja dengan kinerja dimana semakin

tinggi stress kerja maka semakin rendah kinerja karyawan.

Septianto (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan kerja

dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Pataya Raya Semarang.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang

sangat signifikan antara stress kerja dan kinerja karyawan, akan tetapi stress

kerja yang berada pada tingkat rendah sampai sedang akan menciptakan kinerja

karyawan yang baik, namun hal ini akan menjadi buruk apabila terlalu berlebihan

dan dalam tempo waktu yang lama.

2.2 Kerangka Pemikiran

Penelitian-penelitian sebelumnya telah banyak memberi informasi tentang

kinerja auditor. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, maka akan dilakukan

penelitian dengan faktor pengaruh Kepuasan Kerja dan Tekanan Pekerjaan

terhadap kinerja auditor. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut.

Page 27: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

15

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Auditor

Attribution Theory atau Teori Atribusi menekankan kinerja sebagai

interpretasi dari cara pikir dan tingkah laku individu. Atribusi individu akan

difokuskan pada kinerja, dimana kinerja didefinisikan sebagai pencapaian dan

prestasi kerja individu. Weiner (1980) menyatakan: "Atribusi kausal menentukan

reaksi afektif untuk keberhasilan dan kegagalan”. Teori atribusi telah digunakan

untuk menjelaskan perbedaan dalam motivasi antara individu yang memiliki

kinerja yang tinggi dan individu yang memiliki kinerja rendah. Menurut teori

atribusi, individu yang berkinerja tinggi akan cenderung mendekati tugas

daripada menghindari tugas yang berkaitan dengan kesuksesan, hal ini

dikarenakan mereka percaya bahwa kesuksesan adalah karena kemampuannya

yang tinggi dan usaha keras yang mereka miliki dan yakini, sedangkan

Teori Atribusi Heider (1958) Model Kinerja Hulin dan Judge (2003)

Kepuasan Kerja dan Kinerja Sujatmoko (2011); Mariam (2009); Chasanah (2008); Yamti (2003). Stres Kerja dan Kinerja Sahriansyah (2016); Septianto (2010) Hidayati (2008); Yamti (2003).

Kepuasan Kerja

Tekanan Pekerjaan

Kinerja Auditor

STUDI TEORETIK STUDI EMPIRIK

VARIABEL

Page 28: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

16

kegagalan diduga disebabkan oleh nasib buruk, yang bukan kesalahan mereka.

Dengan demikian, kegagalan tidak mempengaruhi harga diri mereka tapi sukses

membangun kebanggaan dan rasa percaya diri.

Salah satu sarana penting pada manajemen sumber daya manusia dalam

sebuah organisasi adalah terciptanya kepuasan kerja para pegawai/ karyawan.

Locke (1976) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai "keadaan emosional yang

menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari penilaian dari pekerjaan atau

pengalaman kerja seseorang. Hulin dan Judge (2003) menyatakan bahwa

kepuasan kerja meliputi respons psikologis multidimensional terhadap pekerjaan

individu dan memiliki komponen kognitif (evaluatif), afektif (emosional) dan

komponen perilaku. Skala kepuasan kerja bervariasi sejauh mana individu

menilai perasaan afektif tentang pekerjaan atau penilaian kognitif dari pekerjaan.

Chasanah (2008) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

empowerment, self efficacy dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja

dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT Mayora Tbk Regional Jateng dan

DIY. Penelitian tersebut menunjukan bahwa self efficacy dan budaya organisasi

berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan, kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sedangkan empowerment tidak

berpengaruh terhadap kepuasan kerja maupun kinerja karyawan.

Mariam (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui

kepuasan kerja karyawan sebagai variabel intervening pada kantor pusat PT.

Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Penelitian tersebut menunjukan bahwa

budaya organisasi dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Selain

Page 29: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

17

itu, terlihat pula bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif

terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka bisa diambil kesimpulan bahwa

Kepuasan kerja yang tinggi bisa juga dianggap sebagai sumber ketenangan

dalam menjalani hidup. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis

pertama dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

H1: Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

2.3.2 Pengaruh Tekanan Pekerjaan terhadap Kinerja Auditor

Attribution Theory atau Teori Atribusi menekankan kinerja sebagai

interpretasi dari cara pikir dan tingkah laku individu. Atribusi individu akan

difokuskan pada kinerja, dimana kinerja didefinisikan sebagai pencapaian dan

prestasi kerja individu. Weiner (1980) menyatakan: "Atribusi kausal menentukan

reaksi afektif untuk keberhasilan dan kegagalan”. Teori atribusi telah digunakan

untuk menjelaskan perbedaan dalam motivasi antara individu yang memiliki

kinerja yang tinggi dan individu yang memiliki kinerja rendah. Menurut teori

atribusi, individu yang berkinerja tinggi akan cenderung mendekati tugas

daripada menghindari tugas yang berkaitan dengan kesuksesan, hal ini

dikarenakan mereka percaya bahwa kesuksesan adalah karena kemampuannya

yang tinggi dan usaha keras yang mereka miliki dan yakini, sedangkan

kegagalan diduga disebabkan oleh nasib buruk, yang bukan kesalahan mereka.

Dengan demikian, kegagalan tidak mempengaruhi harga diri mereka tapi sukses

membangun kebanggaan dan rasa percaya diri.

National Institute for Occupational Safety and Health (1999) menyatakan

bahwa tekanan pekerjaan atau stress kerja bisa didefinisikan sebagai respon fisik

dan emosional yang berbahaya dan terjadi ketika persyaratan suatu pekerjaan

tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya atau kebutuhan pekerja. Stress

Page 30: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

18

kerja dapat menyebabkan tingkat kesehatan yang buruk dan bahkan

mengakibatkan cidera. Konsep stres kerja sering disalahartikan dengan konsep

tantangan, tapi konsep ini tidak sama. Tantangan memberi energi kita secara

psikologis dan fisik, dan memotivasi kita untuk belajar keterampilan baru dan

menguasai pekerjaan kita.

Hidayati dkk. (2008) melakukan penelitian tentang hubungan antara

kecerdasan emosi, stress kerja dan kinerja karyawan. Penelitian tersebut

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi

dan stress kerja dengan kinerja karyawan, selain itu juga terdapat hubungan

negatif yang sangat signifikan antara stress kerja dengan kinerja dimana semakin

tinggi stress kerja maka semakin rendah kinerja karyawan.

Septianto (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan kerja

dan stress kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Pataya Raya Semarang.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang

sangat signifikan antara stress kerja dan kinerja karyawan, akan tetapi stress

kerja yang berada pada tingkat rendah sampai sedang akan menciptakan kinerja

karyawan yang baik, namun hal ini akan menjadi buruk apabila terlalu berlebihan

dan dalam tempo waktu yang lama.

Berdasarkan penelitian terdahulu, maka bisa diambil kesimpulan bahwa

tekanan pekerjaan yang tinggi dan dalam waktu yang lama berpengaruh

terhadap kinerja auditor, dikarenakan individu dengan tingkat tekanan kerja yang

tinggi akan terlalu terbebani dengan tekanan tersebut dan menurunkan

kinerjanya. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis kedua dari

penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

H2: Tekanan Pekerjaan berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor.

Page 31: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

19

Berdasarkan penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis di atas, maka

diperoleh hubungan variabel. Hubungan variabel dapat diprediksikan seperti

pada gambar 2.2.

Gambar 2.2: Model Penelitian

Tekanan

Pekerjaan

Kinerja Auditor

Kepuasan Kerja

Page 32: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat penelitian

dengan studi korelasional, yaitu penelitian yang dilakukan pada lingkungan alami

dengan gangguan minimal oleh peneliti (Sekaran, 2013). Penelitian ini dilakukan

untuk menguji hipotesis dengan melakukan pengujian hubungan terhadap semua

variable yang diteliti. Penelitian ini adalah metode penelitian survey terhadap

populasi yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner untuk menguji

hubungan kepuasan kerja, dan tekanan pekerjaan terhadap kinerja auditor pada

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi

Selatan.

3.2 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan mulai

tanggal 16 Desember 2016 sampai dengan 13 Januari 2017.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah Pejabat Fungsional Auditor di

lingkungan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah populasi adalah 109 orang Pejabat

Fungsional Auditor.

Penelitian ini menggunakan teknik sample jenuh. Sampling jenuh adalah

teknik penentuan sampel yang digunakan apabila anggota populasi digunakan

sebagai sampel.

Page 33: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

21

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek. Data

subjek merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara

individual atau secara kelompok (Indriantoro dan Supomo, 2013).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer ini

berasal dari jawaban responden yang diperoleh dari Pejabat Fungsional Auditor

pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi

Sulawesi Selatan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan

kuesioner. Kuesioner adalah satu set pertanyaan yang tersusun secara

sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan kepada

setiap responden. Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang efektif

karena dapat diperolehnya data standar yang dapat dipertanggungjawabkan

untuk keperluan analisis menyeluruh tentang karakteristik populasi yang diteliti.

Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada responden atau

meminta bantuan salah satu pegawai pada instansi responden bekerja untuk

mengkoordinir penyebaran dan pengumpulan kuesioner tersebut. Kuesioner

dibuat dalam bentuk sederhana dengan pertanyaan-pertanyaan yang ringkas

dan mudah dimengerti oleh responden.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.6.1 Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang menjadi

perhatian utama peneliti. Variabel terikat yang digunakan dalam rencana

penelitian ini adalah kinerja auditor. Kinerja adalah hasil kerja baik secara

Page 34: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

22

kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan

tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002). Instrument

pengukuran kinerja ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan Chasanah (2008).

Terdapat enam butir pertanyaan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja

dari responden yang akan diukur menggunakan skala likert 1 - 5. Skala likert 5

menunjukan kinerja yang tinggi dan skala likert 1 menunjukan kinerja yang

rendah.

3.6.2 Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

secara positif atau negatif. Pada penelitian yang menjadi variabel bebas adalah

Kepuasan Kerja dan Tekanan Pekerjaan.

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau

positif yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja

seseorang (Locke, 1976). Variabel ini diukur dengan mempertimbangkan faktor

yang mempengaruhi kinerja auditor dari segi Kepuasan Kerja. Instrument

pengukuran Kepuasan Kerja ini diadopsi dari penelitian Sujatmoko (2011).

Terdapat empat butir pertanyaan yang akan digunakan untuk mengukur tingkat

Kepuasan Kerja dari responden yang akan diukur menggunakan skala likert 1 –

5. Skala likert 5 menunjukan tingkat Kepuasan Kerja yang tinggi dan skala likert

1 menunjukan tingkat Kepuasan Kerja yang rendah.

2. Tekanan Pekerjaan

Tekanan pekerjaan adalah respon fisik dan emosional yang berbahaya

dan terjadi ketika persyaratan suatu pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan,

sumber daya atau kebutuhan pekerja (National Institute for Occupational Safety

and Health, 1999). Variabel ini diukur dengan mempertimbangkan faktor yang

Page 35: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

23

mempengaruhi kinerja auditor dari segi Tekanan Pekerjaan. Instrument

pengukuran Tekanan Pekerjaan ini diadopsi dari Penelitian Sahriansyah (2016).

Terdapat lima butir pertanyaan yang akan digunakan untuk mengukur tingkat

Tekanan Pekerjaan dari responden yang akan diukur menggunakan skala likert 1

– 5. Skala likert 5 menunjukan tingkat Tekanan Pekerjaan yang tinggi dan skala

likert 1 menunjukan tingkat Tekanan Pekerjaan yang rendah.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu kepuasan kerja,

tekanan pekerjaan, dan kinerja auditor.

Item-item yang digunakan untuk mengukur variable kepuasan kerja (X1)

diadopsi dari penelitian Sujatmoko (2011) melalui empat item pertanyaan dan

empat indikator. Empat indikator tersebut adalah kepuasan pada pekerjaan saat

ini, rasa cinta terhadap pekerjaan, keinginan pindah kerja, dan rasa cinta

melebihi rekan kerjanya.

Item-item yang digunakan untuk mengukur variable tekanan pekerjaan

(X2) diadopsi dari penelitian Sahriansyah (2016) melalui lima item pertanyaan

dan lima indikator. Lima indikator tersebut adalah intimidasi, ketidakcocokan

pekerjaan, bahaya pekerjaan, beban pekerjaan berlebih, dan target yang tidak

realistis.

Item-item yang digunakan untuk mengukur variable Kinerja Auditor (Y)

diadopsi dari penelitian Chasanah (2008) melalui enam item pertanyaan dan

enam indikator. Enam indikator tersebut adalah kualitas, kuantitas, ketepatan

waktu, efektifitas, kemandirian, dan komitmen.

Pengukuran kuesioner menggunakan skala Likert 1 – 5. Skala Likert

adalah system pengukuran yang dirancang untuk memeriksa seberapa besar

Page 36: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

24

tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan subjek penelitian dengan pernyataan

pada kuesioner, adapun pilihan jawaban untuk responden adalah Sangat Tidak

Setuju, Tidak Setuju, Netral/Ragu-Ragu, Setuju, Sangat Setuju (Sekaran, 2013).

3.8 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS)

dalam melakukan analisis data. PLS adalah model persamaan Structural

Equation Modelling (SEM) yang berbasis komponen atau varian.

3.8.1 Uji Validitas

Validitas merupakan derajat hingga sejauh mana ketepatan dan ketelitian

suatu alat ukur dalam mengukur gejala, sedangkan uji validitas digunakan untuk

mengukur tingkat sah atau validnya suatu kuesioner.

Terdapat dua cara pengujian validitas, yaitu validitas konvergen dan

validitas diskriminan. Validitas konvergen merupakan validitas yang terjadi jika

seperangkat indikator mewakili satu variable laten dan yang mendasari variable

laten tersebut. Validitas ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur dari

suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Validitas diskriminan merupakan

konsep tambahan yang mempunyai makna bahwa dua konsep berbeda secara

konseptual harus menunjukan keterbedaan yang memadai.

Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai

berdasarkan nilai rata-rata varian yang diekstraksi (Average Variance

extracted/AVE). Nilai AVE setidaknya sebesar 0,5. Validitas Diskriminan dinilai

berdasarkan crossloadings pengukuran dengan konstruk. Model mepunyai

validitas diskriminan yang cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar

daripada korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model.

Page 37: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

25

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menunjukan sejauh

mana data tersebut bebas dari bias. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau

handal apabila jawaban responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian reliabilitas dengan PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu

cronbach’s alpha dan composite reliability. Cronbach’s alpha mengukur batas

bawah nilai reliabilitas suatu konstruk dan dikatakan reliable apabila nilainya

>0,6. Composite Reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu

konstruk dan metode ini diyakini lebih baik dalam melakukan pengestimasian

konsistensi internal suatu konstruk dan dikatakan reliable apabila nilainya >0,7.

3.8.2 Uji Hipotesis

Ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat diukur menggunakan

perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Kriteria penerimaan/penolakan

hipotesis adalah jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan T-table, berarti hipotesis

terdukung atau diterima. Nilai beta koefisien path atau T-statistic dalam menguji

signifikansi hipotesis harus >1,96 untuk hipotesis two tailed. Analisis PLS (Partial

Least Square) yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SmartPLS 2.0. Hubungan antara variabel tetap dengan

lebih dari satu variabel bebas dapat ditulis dalam persamaan linear sebagai

berikut.

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Kinerja Auditor

α = Konstanta

β1 = Koefisien Kepuasan Kerja

β2 = Koefisien Tekanan Pekerjaan

X1 = Variabel Kepuasan Kerja

X2 = Variabel Tekanan Pekerjaan

e = Variabel Pengganggu

Page 38: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

35

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kepuasan Kerja Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Auditor. Semakin

tinggi tingkat Kepuasan Kerja maka semakin tinggi pula Kinerja Auditor.

Sebaliknya, semakin rendah Kepuasan Kerja maka semakin rendah pula

Kinerja Auditor. Hal ini sejalan dengan teori atribusi. Hasil ini juga

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Chasanah (2008) dan Mariam

(2009) yang menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja.

2. Tekanan Pekerjaan Berpengaruh Negatif terhadap Kinerja Auditor.

Semakin tinggi Tekanan Pekerjaan maka semakin rendah Kinerja Auditor.

Sebaliknya semakin rendah Tekanan Pekerjaan maka semakin tinggi

Kinerja Auditor. Hal ini sejalan dengan teori atribusi. Hasil ini juga

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Septianto (2010) dan

Sahriansyah (2016) yang menunjukan bahwa tekanan pekerjaan

berpengaruh negatif terhadap kinerja.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Kesimpulan penelitian ini sebagaimana telah diuraikan di atas dibangun

dengan berbagai keterbatasan penelitian. Adapun keterbatasan penelitian

dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian dibangun berdasarkan persepsi responden. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Page 39: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

36

metode survei kuesioner kepada responden untuk diisi (self-report

instrument). Oleh karena itu kesimpulan hasil penelitian ini pun dibangun

hanya berdasarkan persepsi responden sendiri sehingga bisa saja

menimbulkan bias subjektifitas. Bias subjektifitas dalam hal ini adalah

responden cenderung terlalu toleran pada dirinya sendiri.

2. Terbatasnya sampel penelitian. Sampel penelitian ini berjumlah 89 orang

yang berasal dari Pejabat Fungsional Auditor pada Kantor Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini

secara umum belum bisa mewakili seluruh populasi Pejabat Fungsional

Auditor di Indonesia.

5.3 Saran

Saran penelitian ini berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian

di atas adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan metode penelitian lainnya dalam rangka mengkonfirmasi

hasil penelitian kuantitatif ini untuk memberikan hasil mengenai kinerja

auditor yang lebih faktual. Selain itu bisa juga menggunakan persepsi dari

sudut pandang berbeda, misalnya hasil penilaian kinerja Aparatur Sipil

Negara, agar tercipta kesimpulan penelitian yang lebih seimbang.

2. Memperluas populasi penelitian, agar hasil penelitian dapat

menggambarkan Pejabat Fungsional Auditor di Indonesia secara umum.

Page 40: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

37

DAFTAR PUSTAKA

Chasanah, Nur. 2008. Analisis Pengaruh Empowerment, Self-Efficacy dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Empiris pada Karyawan PT. Mayora Tbk Regional Jateng dan DIY). Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Heider, F. 1958. The Psychology of Interpersonal Relations. New York: John Wiley & Sons.

Hidayati, Reni. 2008. Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hulin, C. L., dan Judge, T. A. 2003. Job attitudes. In W. C. Borman, D. R. ligen, & R. J. Klimoski (Eds.), Handbook of psychology: Industrial and Organizational Psychology (pp. 255-276). New Jersey: Wiley.

Indriantoro, N. dan Supomo, B. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Locke,E.A. 1976. The Nature and Causes of Job Satisfaction. In M.D. Dunnette (Ed.), Handbook of Industrial and Organizational Psychology. Chicago: Rand McNally.

Mackey, K. dan Johnson, G. 2000. The Strategic Management of Human Resources in New Zealand. Auckland: Irwin/McGraw-Hill.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mariam, Rani. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja Karyawan sebagai Variabel Intervening. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

National Institute for Occupational Safety and Health. 1999. National Institute for Occupational Safety and Health, DHHS (NIOSH) Publication Number 99-101.

Rivai, Vethzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, S. P.; Judge, T. A. 2013. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.

Page 41: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

38

Sekaran, Uma. 2009. Research Method for Business. United Kingdom: Wiley & Sons Ltd.

Sahriansyah. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Adhi Karya Tbk Cab. Makassar. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Septianto, Dwi. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sujatmoko. 2011. Analisis Kinerja Auditor dari Perspektif Gender Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta). Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Trisnaningsih, Sri. 2004. Motivasi Sebagai Moderating Variable Dalam Hubungan Antara Komitmen dengan Kepuasan kerja (Studi Empiris pada Akuntan Pendidik di Surabaya). Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi. Volume 4. Januari 2004. Semarang: Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Weiner, B. 1972. Attribution Theory, Achievement Motivation, and the Educational Process. Review of Educational Research, 42(2), 203-215. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/1170017

________. 1974. Achievement Motivation and Attribution Theory. New Jersey: General Learning Press.

________. 1986. An Attributional Theory of Motivation and Emotion. New York: Springer-Verlag.

WHO. 2016. Stress at the workplace. www.who.int (diakses 20 Oktober)

Yamti, Sri. 2003. Analisis Perbedaan Personalitas Auditor Pria dan Wanita pada Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Page 42: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

39

Lampiran 1 Biodata

Identitas Diri

Nama : Dita Ariningrum

Tempat dan Tanggal Lahir : Pinrang, 7 Januari 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Alecalimpo Barat

Pinrang, Sulawesi Selatan

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar : SDN 1 Pinrang (1995 – 2001)

SLTP : SMP Negeri 1 Pinrang (2001 – 2004)

SLTA : SMA Negeri 2 Purbalingga (2004 – 2007)

Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (2008 – 2011)

Universitas Hasanuddin (2015 – sekarang)

Pengalaman Kerja

Maret – Desember 2012 : Auditor pada Deputi Perekonomian BPKP

Desember 2012 – Februari 2015 : Auditor pada BPKP Provinsi Maluku

Page 43: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

40

Lampiran 2 Peta Teori

No. Penulis/Topik/Judul

Buku/Artikel

Tujuan Penelitian/ Penulisan Buku

Artikel

Konsep/

Teori/

Hipotesis

Variabel Penelitian dan Teknik Analisis

Hasil Penelitian/isi Buku

1 Chasanah, Nur.

2008. Analisis

Pengaruh

Empowerment, Self-

Efficacy dan Budaya

Organisasi terhadap

Kepuasan Kerja

dalam Meningkatkan

Kinerja Karyawan

(Studi Empiris pada

Karyawan PT.

Mayora Tbk

Regional Jateng dan

DIY).

1. Menganalisis pengaruh empowerment terhadap kepuasan kerja.

2. Menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap kepuasan kerja.

3. Menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.

4. Menganalisis pengaruh empowerment terhadap kinerja karyawan.

5. Menganalisis pengaruh self efficacy terhadap kinerja karyawan.

6. Menganalisis pengaruh budaya

Hipotesis:

1. Empowerment berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

2. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

3. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

4. Empowerment berpengaruh positif

Variabel

Penelitian:

1. Empowerment 2. Self efficacy 3. Budaya

organisasi 4. Kepuasan

kerja 5. Kinerja

karyawan

Hasil penelitian sebagai

berikut.

1. Empowerment tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

2. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

3. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

4. Empowerment tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

5. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Page 44: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

41

organisasi terhadap kinerja karyawan.

7. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

terhadap kinerja karyawan.

5. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

6. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

7. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

6. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

7. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

2 Mariam, Rani. 2009.

Pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan

Budaya Organisasi

terhadap Kinerja

Karyawan melalui

Kepuasan Kerja

1. Menganalisis

pengaruh gaya

kepemimpinan

terhadap kinerja

karyawan pada PT.

Asuransi Jasa

Indonesia (Persero)

Hipotesis:

1. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

2. Budaya organisasi

Variabel

Penelitian:

1. Gaya kepemimpinan

2. Budaya organisasi

3. Kepuasan kerja

Hasil penelitian sebagai

berikut.

1. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

2. Budaya organisasi berpengaruh positif

Page 45: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

42

Karyawan sebagai

Variabel Intervening.

2. Menganalisis

pengaruh budaya

organisasi terhadap

kinerja karyawan

pada PT. Asuransi

Jasa Indonesia

(Persero)

3. Menganalisis

pengaruh

kepuasan kerja

karyawan terhadap

kinerja karyawan

pada PT. Asuransi

Jasa Indonesia

(Persero)

4. Menganalisis

pengaruh budaya

organisasi terhadap

kepuasan kerja

karyawan pada PT.

Asuransi Jasa

Indonesia (Persero)

5. Menganalisis

pengaruh gaya

kepemimpinan

terhadap kepuasan

kerja karyawan

pada PT. Asuransi

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

3. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

4. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

5. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

4. kinerja karyawan

terhadap kepuasan kerja

3. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

4. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja

5. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

Page 46: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

43

Jasa Indonesia

(Persero)

3 Hidayati, Reni. 2008.

Kecerdasan emosi,

stress kerja dan

kinerja karyawan.

Mengetahui korelasi

kecerdasan emosi dan

stress kerja pada

kinerja karyawan

Hipotesis:

1. Adanya korelasi antara kecerdasan emosi dan stress kerja pada kinerja karyawan

Variabel

Penelitian:

1. Kecerdasan emosi

2. Stress kerja 3. Penilaian

kinerja

Hasil penelitian sebagai

berikut.

1. Ada korelasi signifikan antara kecerdasan emosi dan stress kerja pada kinerja karyawan

4 Septianto, Dwi.

2010. Pengaruh

lingkungan kerja dan

stress kerja terhadap

kinerja karyawan.

1. Untuk mengetahui

pengaruh

lingkungan kerja

terhadap kinerja

karyawan pada PT.

Pataya Raya

Semarang

2. Untuk mengetahui

pengaruh stres

kerja terhadap

kinerja karyawan

pada PT. Pataya

Raya Semarang

Hipotesis:

1. Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan

2. Stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan

Variabel:

1. Lingkungan kerja

2. Stress kerja 3. Kinerja

karyawan

1. Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan

2. Stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Page 47: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

44

5 Sahriansyah. 2016.

Pengaruh lingkungan

kerja dan stress

kerja terhadap

kinerja karyawan

pada PT. Adhi Karya

Cab. Makassar

1. Mengetahui

pengaruh

lingkungan kerja

terhadap kinerja

karyawan PT Adhi

Karya

2. Mengetahui

pengaruh stress

kerja terhadap

kinerja karyawan

PT Adhi Karya

3. Mengetahui

variable dominan

yang berpengaruh

terhadap kinerja

karyawan PT Adhi

Karya

Hipotesis:

1. Diduga bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Adhi Karya Tbk.

2. Diduga bahwa stress kerja berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan

3. Variable mana lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Adhi Karya Tbk.

Variabel:

1. Lingkunga

n Kerja

2. Stress

kerja

3. Kinerja

Karyawan

Hasil penelitian sebagai

berikut.

1. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

2. Stress kerja berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan

3. Variable lingkungan kerja lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

6. Sujatmoko. 2011.

Analisis Kinerja

Auditor dari

Perspektif Gender

Pada Kantor

Menganalisis

perbedaan kinerja

antara auditor pria dan

auditor wanita pada

kantor akuntan public

Hipotesis: 1. Terdapat

perbedaan kinerja antara auditor pria dan

Variabel:

1. Auditor pria

2. Auditor wanita

Hasil Penelitian: 1. Tidak Terdapat

perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari

Page 48: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

45

Akuntan Publik di

Jakarta (Studi

Empiris pada Kantor

Akuntan Publik di

Jakarta)

yang berada di Jakarta

tahun 2010

berdasarkan gender

yang diproksikan ke

dalam komitmen

organisasi, komitmen

professional, motivasi,

kesempatan kerja, dan

kepuasan kerja.

auditor wanita yang dilihat dari komitmen organisasi pada kantor akuntan public

2. Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari komitmen profesipada kantor akuntan public

3. Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari motivasi pada kantor akuntan public

4. Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari kesempatan

3. Komitmen

organisasi

4. Komitmen

profesi

5. Motivasi

6. Kesempatan

kerja

7. Kepuasan

kerja

8. Kinerja

komitmen organisasi pada kantor akuntan public

2. Tidak Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari komitmen profesipada kantor akuntan public

3. Tidak Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari motivasi pada kantor akuntan public

4. Tidak terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari kesempatan kerja pada kantor akuntan public

5. Tidak Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari kepuasan kerja pada kantor akuntan public

Page 49: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

46

kerja pada kantor akuntan public

5. Terdapat perbedaan kinerja antara auditor pria dan auditor wanita yang dilihat dari kepuasan kerja pada kantor akuntan public

7. Yamti, Sri. 2003.

Analisis Perbedaan

Personalitas Auditor

Pria dan Wanita

pada Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa

Tengah

1. Untuk menganalisis

perbedaan motivasi

antara auditor pria

dan wanita yang

bekerja pada

perwakilan BPKP

propinsi Jawa

Tengah

2. Untuk menganalisis

perbedaan

kepuasan kerja

antara auditor pria

dan wanita yang

bekerja pada

perwakilan BPKP

propinsi Jawa

Tengah

Hipotesis 1. Tidak terdapat

perbedaan personalitas dalam hal motivasi antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

2. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal kepuasan kerja antara auditor pria dan wanita

Variabel:

1. Motivasi

2. Kepuasan

Kerja

3. Komitmen

profession

al

4. Komitmen

organisasi

5. Kesempata

n kerja

6. Tekanan

kerja

7. Auditor pria

8. Auditor

wanita

Hasil Penelitian: 1. Terdapat perbedaan

personalitas dalam hal motivasi antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

2. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal kepuasan kerja antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

3. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal komitmen

Page 50: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

47

3. Untuk menganalisis

perbedaan

komitmen

profesional antara

auditor pria dan

wanita yang bekerja

pada perwakilan

BPKP propinsi Jawa

Tengah

4. Untuk menganalisis

perbedaan

komitmen organisasi

antara auditor pria

dan wanita yang

bekerja pada

perwakilan BPKP

propinsi Jawa

Tengah

5. Untuk menganalisis

perbedaan

kesempatan kerja

antara auditor pria

dan wanita yang

bekerja pada

perwakilan BPKP

propinsi Jawa

Tengah

yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

3. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal komitmen professional antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

4. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal komitmen organisasi antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

professional antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

4. Terdapat perbedaan personalitas dalam hal komitmen organisasi antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

5. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal kesempatan kerja antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

6. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal tekanan kerja antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

Page 51: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

48

6. Untuk menganalisis

perbedaan tekanan

kerja antara auditor

pria dan wanita

yang bekerja pada

perwakilan BPKP

propinsi Jawa

Tengah

5. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal kesempatan kerja antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

6. Tidak terdapat perbedaan personalitas dalam hal tekanan kerja antara auditor pria dan wanita yang bekerja pada perwakilan BPKP propinsi Jawa Tengah

Page 52: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

49

Lampiran 3 Kuesioner

Yth. Bapak/Ibu Responden

di tempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program S1-STAR BPKP Universitas Hasanuddin yang

sedang menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Tekanan

Pekerjaan terhadap Kinerja Auditor pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan”, sehubungan dengan hal tersebut,

saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk ikut berpartisipasi menjadi responden dalam

penelitian ini.

Saya menyadari waktu Bapak/Ibu sangat berharga dan terbatas. Namun,

partisipasi Bapak/Ibu akan sangat berarti dalam menentukan keberhasilan penelitian

ini. Jawaban atas kuesioner dan data yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin

kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Dita Ariningrum

Page 53: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

50

DATA UMUM RESPONDEN

Identitas Responden

Nama :

Umur : 1 <30 Tahun 1 131-40 Tahun 1 41-50 Tahun

1 1 >50 Tahun

Jenis Kelamin : 1 Laki Laki 1 1 Perempuan

Pendidikan Terakhir : 1 DIII 1 1 DIV / S1 1 1 S2 1 1 S3

1 1 Lainnya, sebutkan …………………………….

Masa Kerja : 1 <10 Tahun 1 1 11-20 Tahun 1 1 21-30 Tahun

1 1 >30 Tahun

===============================================================

KUESIONER

Petunjuk Pengisian: Isilah daftar pernyataan berikut dengan tanda √ atau X pada

kolom angka yang paling sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu.

1. Sangat Tidak Setuju

2. Tidak Setuju

3. Netral / Ragu - Ragu

4. Setuju

5. Sangat Setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5

KEPUASAN KERJA

1 Saya merasa puas dengan pekerjaan saya saat ini

2 Saya sangat menyukai pekerjaan saya saat ini

3 Saya merasa ingin pindah dari pekerjaan saya saat

ini

4 Saya lebih menyukai pekerjaan pekerjaan saya

daripada teman lainnya

Page 54: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

51

KUESIONER

No PERNYATAAN 1 2 3 4 5

TEKANAN PEKERJAAN

5 Pekerjaan yang diberikan kepada saya sulit

6 Saya mengerjakan pekerjaan tidak penting yang

tidak berhubungan dengan pekerjaan utama saya

7 Saya mendapat banyak pekerjaan yang tidak

mungkin dapat saya selesaikan dalam waktu normal

8 Instansi saya menuntut lebih dari kemampuan yang

saya miliki dengan fasilitas yang tersedia

9 Saya tidak memiliki ruangan kantor yang cukup

memadai untuk mengerjakan pekerjaan saya

KINERJA AUDITOR

10 Saya memahami pekerjaan yang harus saya lakukan

11 Saya selalu mengutamakan hasil sesuai dengan

target

12 Saya selalu berusaha tepat waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan

13 Saya mampu bekerja secara efektif dengan

memaksimalkan waktu yang telah tersedia

14 Saya mampu bekerja secara mandiri

15 Saya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan

saya

Kritik dan Saran:

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

...............................................……………………………….............................................

.......................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

*Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu*

Page 55: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

52

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Konvergen

AVE Communality R-Square Redudancy

0,6925 0,6925

0,7529 0,7529

0,5569 0,5569 0,4230 0,1423

Outer Loading

Item/ Variabel

Kepuasan Kerja

(X1)

Tekanan Pekerjaan

(X2)

Kinerja Auditor

(Y)

KK1 0.8336

KK2 0.8871

KK3 0.8062

KK4 0.7989

TP1

0.8780

TP2

0.9108

TP3

0.6831

TP4

0.9414

TP5

0.9007

KA1

0.7882

KA2

0.7979

KA3

0.852

KA4

0.7885

KA5

0.5608

KA6

0.6489

Page 56: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

53

Lampiran 5 Gambar Hasil Uji Validitas Konvergen

Validitas konvergen merupakan validitas yang terjadi jika seperangkat indikator

mewakili satu variabel laten dan mendasari variabel laten tersebut. Dalam

mengukur validitas konvergen bagian yang dilihat adalah hubungan antara

variabel dan indikatornya. Hubungan antara variabel dan indikator dinyatakan

valid apabila nilai Average Variance Extracted/AVE dan nilai communality lebih

besar dari 0,5. Hasil Uji Validitas Konvergen menunjukan bahwa nilai AVE >0,5

dan Communality >0,5. Hal tersebut menunjukan bahwa item pengukuran yang

digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria uji validitas konvergen.

Page 57: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

54

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Diskriminan

Item/ Variabel

Kepuasan Kerja

(X1)

Tekanan Pekerjaan

(X2)

Kinerja Auditor

(Y)

KK1 0.8336 -0.2098 0.3648

KK2 0.8871 -0.1871 0.4106

KK3 0.8062 -0.1575 0.3427

KK4 0.7989 -0.2745 0.5672

TP1 -0.2511 0.8780 -0.4390

TP2 -0.2039 0.9108 -0.4503

TP3 -0.2061 0.6831 -0.3651

TP4 -0.2593 0.9414 -0.4786

TP5 -0.2040 0.9007 -0.4346

KA1 0.3711 -0.4502 0.7882

KA2 0.3208 -0.3689 0.7979

KA3 0.4174 -0.4436 0.8520

KA4 0.4420 -0.4729 0.7885

KA5 0.5469 -0.1350 0.5608

KA6 0.2359 -0.3163 0.6489

Page 58: SKRIPSI - CORE · 2017-02-27 · adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

55

Lampiran 7 Gambar Hasil Uji Hipotesis

Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai output koefisien path

atau T-statistic. Dalam pengujian hipotesis bagian yang dilihat adalah hubungan

antara variabel independent dengan variabel dependent. Hubungan antara

variabel independent dan dependent dinyatakan signifikan dan hipotesis

dinyatakan diterima apabila nilai T-statistic lebih besar dari 1,96 (signifikan pada

5%). Gambar diatas menunjukan nilai T-statistic variabel kepuasan kerja sebesar

5,682 dan nilai T-statistic variabel tekanan pekerjaan sebesar 4,666. Hal tersebut

menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja dan tekanan pekerjaan berpengaruh

terhadap kinerja auditor.