Skripsi BAB II 2007

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    1/33

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Konsep Dasar Asma Bron!ia"e

    a. Pen#ertian

    Asma bronchiale adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon

    trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya

     penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara

    spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Soeparman, 2005)

    Asma bronchiale adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran napas

    sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus dengan

    manifestasi berupa serangan asma (!gastiah, 200")

    Asma bronchiale adalah mengi berulang dan atau batuk persisten dalam

    keadaan di mana asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang

    lebih jarang telah di singkirkan (#ansjoer, 2002)

    $. Pato%isio"o#i

    $aktor penyebab seperti %irus, bakteri, jamur, parasit, allergen, iritan, cuaca,

    kegiatan jasmani dan psikis akan menimbulkan hiperreakti%itas broncus dalam

    saluran pernapasan sehingga merangsang sel plasma menghasilkan imunoglubulin

    & ('g&) 'g& selanjutnya akan menempel pada reseptor dinding sel mast yang

    disebut sel mast tersensitisasi Sel mast tersensitisasi akan mengalami degranulasi

    dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamine dan bradikinin yang

    menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema mukosa,

    2

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    2/33

     peningkatan produksi mukus dan kontriksi otot-otot polos saluran napas yang

     besar atau kecil yang menimbulkan bronchospasme (ahlan, 200*)

     +eningkatan produksi mukus yang disebabkan oleh bronchospasme akan

    mengakibatkan sesak, batuk, mengihee.ing, adanya sesak akan mengakibatkan

    terjadinya anoreksi /imbulnya edema mukosa, peningkatan produksi mukus dan

    kontraksi otot polos bronkiolus akan menyebabkan proliferasi sehingga terjadi

    sumbatan dan konsulidasi pada jalan napas mengakibatkan proses pertukaran 2

    dan 12 terhambat akibatnya terjadi gangguan %entilasi +eningkatan 1 2 dalam

    al%eolus (hiper%entilasi) akan terjadi alkalosis respiratorik dan penurunan 1 2

    dalam kapiler (hipo%entilasi) sehingga paru-paru tidak dapat memenuhi fungsi

     primernya dalam pertukaran gas yaitu membuang karbon dioksida, yang akan

    menyebabkan konsentrasi 2  dalam al%eolus menurun dan terjadi gangguan

    difusi, mengakibatkan oksigenasi ke jaringan tidak memadai sehingga terjadi

    gangguan perfusi yang menyebabkan terjadinya hipoksemia, hipoksia, serta

    terjadi kelelahan dan dada terasa tertekansesak ipoksemia dan hipoksia akan

    menimbulkan berbagai manifestasi klinik seperti sianosis, takipnea, gelisah, napas

    cuping hidung dan retraksi dada (#angunnegoro, 2003)

    . K"asi%ikasi Asma Ber&asarkan Etio"o#i

    ) Asma bronkiale tipe atopik (ekstrinsik)

    #enurut ahlan (200*) asma bronchiale timbul karena seseorang yang atopi

    akibat pemaparan alergen Alergen yang masuk tubuh melalui saluran pernapasan,

    kulit, saluran pencernaan dan lain-lain akan ditangkap oleh makrofag yang bekerja

    sebagai Antigen Presenting Cells (A+1) Setelah alergen diproses dalam sel A+1,

    4

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    3/33

    kemudian oleh sel tersebut, alergen dipresentasikan ke sel /h Sel A+1 melalui

     penglepasan interleukin ' (''-) mengaktifkan sel /h #elalui penglepasan

    'nterleukin 2 (''-2) oleh sel /h yang diaktifkan, kepada sel diberikan signal

    untuk berproliferasi menjadi sel plasma dan membentuk 'g&

    'g& yang terbentuk akan segera diikat oleh mastosit yang ada dalam

     jaringan dan basofil yang ada dalam sirkulasi al ini dimungkinkan oleh karena

    kedua sel tersebut pada permukaannya memiliki reseptor untuk 'g& Sel eosinofil,

    makrofag dan trombosit juga memiliki reseptor untuk 'g& tetapi dengan afinitas

    yang lemah rang yang sudah memiliki sel-sel mastosit dan basofil dengan 'g&

     pada permukaan tersebut belumlah menunjukkan gejala rang tersebut sudah

    dianggap desentisisasi atau baru menjadi rentan (Soeparman, 2005)

    ila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan

    alergen yang sama, alergen yang masuk tubuh akan diikat oleh 'g& yang sudah

    ada pada permukaan mastofit dan basofil 'katan tersebut akan menimbulkan

    influk 1a66 ke dalam sel dan terjadi perubahan dalam sel yang menurunkan kadar 

    cA#+ (ahlan, 200*)

    7adar cA#+ yang menurun itu akan menimbulkan degranulasi sel alam

     proses degranulasi sel ini yang pertama kali dikeluarkan adalah mediator yang

    sudah terkandung dalam granul-granul (preformed) di dalam sitoplasma yang

    mempunyai sifat biologik, yaitu histamin,  Eosinophil Chemotactic Factor-A

    (&1$-A),  Neutrophil Chemotactic Factor   (!1$), trypase dan kinin &fek yang

    segera terlihat oleh mediator tersebut ialah obstruksi oleh histamin (ahlan,

    200*)

    3

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    4/33

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    5/33

    sehingga akan menimbulkan rasa sesak, napas berbunyi (hee.ing) dan batuk 

    yang produktif (ahlan, 200*)

    Adanya stressor baik fisik maupun psikologis akan menyebabkan suatu

    keadaan stress yang akan merangsang +A a8is +A a8is yang terangsang akan

    meningkatkan  Adeno Corticotropic Hormone (A1/) dan kadar kortisol dalam

    darah +eningkatan kortisol dalam darah akan mensupresi immunoglobin A ('gA)

    +enurunan 'gA menyebabkan kemampuan untuk melisis sel radang menurun yang

    direspon oleh tubuh sebagai suatu bentuk inflamasi pada bronkus sehingga

    menimbulkan asma bronchiale (ahlan, 200*)

    2) Asma bronchiale tipe non atopik (intrinsik)

    #enurut ahlan (200*) asma non alergenik (asma intrinsik) terjadi bukan

    karena pemaparan alergen tetapi terjadi akibat beberapa faktor pencetus seperti

    infeksi saluran napas atas, olah raga atau kegiatan jasmani yang berat, serta

    tekanan jia atau stress psikologik Serangan asma terjadi akibat gangguan saraf 

    otonom terutama gangguan saraf simpatis yaitu blokade adrenergik beta dan

    hiperreaktifitas adrenergik alfa alam keadaan normal aktifitas adrenergik beta

    lebih dominan daripada adrenergik alfa +ada sebagian penderita asma aktifitas

    adrenergik alfa diduga meningkat yang mengakibatkan bronkhokonstriksi

    sehingga menimbulkan sesak napas

    9eseptor adrenergik beta diperkirakan terdapat pada en.im yang berada

    dalam membran sel yang dikenal dengan adenyl-cyclase  dan disebut juga

    messenger kedua ila reseptor ini dirangsang, maka en.im adenyl-cyclase

    tersebut diaktifkan dan akan mengkatalisasi A/+ dalam sel menjadi 4:5: cyclic

    ;

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    6/33

    A#+ cA#+ ini kemudian akan menimbulkan dilatasi otot-otot polos bronkus,

    menghambat pelepasan mediator dari mastosit basofil dan menghambat sekresi

    kelenjar mukus Akibat blokade reseptor adrenergik beta maka fungsi reseptor 

    adrenergik alfa lebih dominan akibatnya terjadi bronkuspasme sehingga

    menimbulkan sesak napas al ini dikenal dengan teori blokade adrenergik beta

    (ahlan, 200*)

    4) Asma bronchiale campuran (mi8ed)

    #enurut ahlan (200*) pada tipe ini keluhan diperberat baik oleh faktor-

    faktor intrinsik maupun ekstrinsik

    &. Derajat Seran#an Asma

    erat-ringannya asma ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain gambaran

    klinik sebelum pengobatan (gejala, eksaserbasi, gejala malam hari, pemberian

    obat inhalasi

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    7/33

    a Asma saat tanpa serangan

    Asma saat tanpa atau diluar serangan pada orang deasa, terdiri dari> )

    'ntermitten? 2) +ersisten ringan? 4) +ersisten sedang? dan 3) +ersisten berat

    /abel

    erajat Asma erdasarkan =ambaran 7linis

    Secara @mum +ada rang easa

    erajat asma =ejala =ejala

    malam

    $aal paru

    'ntermitten ulanan A+&B0C- =ejalaD8

    minggu

    - /anpa

    gejala diluar serangan

    - Serangan

    singkat

    E 2 kali

    sebulan

    - F&+

    B0C nilai prediksi

    A+&B0C

    nilai terbaik

    - Faria

     biliti A+&D20C

    +ersisten ringan #ingguan A+&GB0C

    - =ejalaG8

    minggu tetapiD8hari

    - Serangan

    dapat mengganggu aktifitas

    dan tidur 

    G2 kali

    sebulan

    - F&+

    B0C nilai prediksi

    A+&B0C nilai terbaik

    - Faria

     biliti A+& 20-40C

    +ersisten sedang arian A+& ;0-B0C

    - =ejala

    setiap hari

    - Serangan

    mengganggu aktifiti dantidur

    - #embutu

    hkan bronkodilator setiap

    hari

    G2 kali

    sebulan

    - F

    &+ ;0-B0C nilai

     prediksi A+& ;0-

    B0C nilai terbaik- Fariab

    iliti A+&G40C

    +ersisten berat 7ontinyu A+& ;0EC

    - =ejala

    terus menerus

    - Sering

    kambuh

    Sering - F&+

    E;0C nilai prediksi

      A+&E;0C nilai terbaik 

    - Faria

    B

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    8/33

    - Aktifiti

    fisik terbatas

     biliti A+&G40C

     b Asma saat serangan

    erajat serangan menentukan terapi yang akan diterapkan 7lasifikasi

    tersebut meliputi asma serangan ringan, asma serangan sedang dan asma

    serangan berat

    /abel 2

    erajat Asma Saat Serangan

    +arameter klinis 9ingan Sedang erat

    () (2) (4) (3)

    Sesak (breathless) erjalan erbicara 'stirahat

    +osisi isa berbaring Hebih suka duduk uduk

     bertopang

    lengan

    icara 7alimat +enggal kalimat 7ata-kata

    7esadaran #ungkin iritabel iasanya iritabel 'ritabel

    Sianosis /idak ada #ungkin ada Ada

    Ihee.ing Sedang, sering

    hanya pada akhir 

    ekspirasi

     !yaring,

    sepanjang

    ekspirasi Jinspirasi

    Sangat nyaring,

    terdengar tanpa

    stetoskop

    +enggunaan otot

     bantu respiratorik 

    iasanya tidak iasanya ya Ka

    9etraksi angkal, retraksi

    interkostal

    Sedang, ditambah

    retraksi

    suprasternal

    alam,

    ditambah napas

    cuping hidung

    $rekuensi napas 22-42 kalimenit 42-4B kalimenit G 4B kali menit

    *

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    9/33

    $rekuensi nadi ;0-*0 7alimenit 00-20

    kalimenit

    G 20

    kalimenit

    e. 'aktor Penetus Seran#an Asma Bron!ia"e

    $aktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma bronchiale atau

    sering disebut sebagai faktor pencetus adalah >

    ) Alergen

    Alergen adalah .at-.at tertentu bila dihisap atau di makan dapat

    menimbulkan serangan asma, misalnya debu rumah, tungau debu rumah

    (ermatophagoides pteronissynus) spora jamur, serpih kulit kucing, bulu

     binatang, beberapa makanan laut dan sebagainya (Sundaru, 2005)

    2) 'nfeksi saluran napas

    'nfeksi saluran napas terutama oleh %irus seperti influen.a merupakan salah

    satu faktor pencetus yang paling sering menimbulkan asma bronchiale

    iperkirakan dua pertiga penderita asma deasa serangan asmanya ditimbulkan

    oleh infeksi saluran napas (Sundaru, 2005)

    4) /ekanan jia

    /ekanan jia bukan sebagai penyebab asma tetapi sebagai pencetus asma,

    karena banyak orang yang mendapat tekanan jia tetapi tidak menjadi penderita

    asma bronchiale $aktor ini berperan mencetuskan serangan asma terutama pada

    orang yang agak labil kepribadiannya al ini lebih menonjol pada anita dan

    anak-anak (Kunus, 200")

    #enurut ahlan (200*) dalam kehidupan sehari-hari , emosi negatif

    seperti amarah, cemas dan depresi terkadang, tanpa disadari timbul sedikit demi

    20

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    10/33

    sedikit dan stimulus emosi negatif ini diterima oleh bagian otak kita, yang disebut

    sistem limbik Sistem limbik yang terdiri dari Amigdala, /halamus dan

    ipothalamus ini berperanan sangat penting dan berhubungan langsung dengan

    sistem otonom maupun bagian otak penting lainnya 7arena hubungan langsung

    sistem limbik dengan sistem otonom, jadinya bila ada stimulus emosi negatif 

    yang langsung masuk dan diterima oleh sistem limbik dapat menyebabkan

     berbagai gangguan seperti > gangguan jantung, sistem pernapasan maupun

    gangguan saluran cerna Stimulus emosi dari luar ini dapat langsung potong jalur 

    masuk ke sistem limbik tanpa dikontrol oleh bagian otak yang mengatur fungsi

    intelektual yang mampu melihat stimulus tadi secara lebih obyektif dan rasional

    al ini menjelaskan kenapa seseorang yang sedang mengalami emosi kadang

     perilakunya tidak rasional

    #enurut Setiaati (200*) stres dan perasaan cemas dapat memicu sel di

    saluran pernapasan untuk melepaskan .at histamin dan leukotrines &osinofil, tipe

    lain dari sel yang ditemukan pada saluran udara penderita asma, melepaskan

    sejumlah .at-.at termasuk leukotrines dan .at lainnya, menyebabkan timbulnya

    reaksi utama > kontriksi otot-otot polos saluran napas yang besar atau kecil yang

    menimbulkan bronchospasme, peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan

    dalam terjadinya edema mukosa yang menambah sempitnya saluran napas lebih

    lanjut, peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi mukosa

    ila terjadi bronchospasme maka lumen bronkus menjadi menyempit, 2

     berkurang masuk dan 12 tertahan sehingga tubuh kekurangan 2  reaksi tubuh

    untuk memenuhi kebutuhan 2 dengan menambah frekuensi pernapasan sehingga

    2

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    11/33

    menimbulkan gejala sesak napas, e8pirasi memanjang, batuk hee.ing dan

     produksi sputum banyak ila keadaan spasme tidak di tanggulangi dan berlanjut

    maka dapat menimbulkan komplikasi yang akan dijumpai > retraksi otot sternal,

     penggunaan otot-otot abdomen, pernapasan cuping hidung, hipoksia berat dan jika

    hal ini berlanjut dapat mengakibatkan asidosis yang akan mengancam kematian

    3) lah raga kegiatan jasmani yang berat

    Sebagian penderita asma bronchiale akan mendapatkan serangan asma bila

    melakukan olah raga atau aktifitas fisik yang berlebihan Hari cepat dan bersepeda

     paling mudah menimbulkan serangan asma Serangan asma karena kegiatan

     jasmani ( Exercise Induced Asma /EIA) terjadi setelah olah raga atau aktifitas fisik 

    yang cukup berat dan jarang serangan timbul beberapa jam setelah olah raga

    (Sundaru, 2005)

    5) bat-obatan

    eberapa pasien asma bronchiale sensitif atau alergi terhadap obat tertentu

    seperti penicillin, salisilat, beta blocker, kodein dan sebagainya (Sundaru,2005)

    ;) +olusi udara

    +asien asma bronchiale sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik

    kendaraan, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran dan oksida

    fotokemikal, serta bau yang tajam (Sundaru, 2005)

    ") Hingkungan kerja

    iperkirakan 2-5C pasien asma bronchiale pencetusnya adalah lingkungan

    kerja (Sundaru, 2005)

    e. Geja"a k"inis

    22

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    12/33

    #enurut Sundaru (2005) frekuensi dan derajat serangan asma bronchiale

     berubah-ubah eberapa penderita asma bebas dari gejala asma untuk aktu lama,

    dengan sekali-sekali terengah-engah saat menarik napas atuk dan napas yang

     berbunyi dalam jangka aktu yang panjang dan serangan hebat dapat terjadi

    setelah infeksi yang disebabkan oleh %irus, olahraga, terkena penyebab alergi atau

    iritasi #enangis atau tertaa keras juga dapat menimbulkan gejala

    Serangan asma bronchiale dapat terjadi secara mendadak ditandai dengan

    napas yang berbunyi, batuk, dan napas yang pendek unyi menjadi sangat jelas

    ketika mengeluarkan napas i lain aktu, suatu serangan asma bisa datang secara

     perlahan dengan tingkat gejala yang memburuk +ada kasus lainnya, penderita

    asma biasanya pertama kali menyadari baha napasnya pendek, batuk, atau dada

    terasa sesak Serangan dapat berlangsung lebih dari beberapa menit, atau berlanjut

    menjadi berjam-jam atau berhari-hari

    =atal pada dada atau leher mungkin merupakan gejala aal, terutama pada

    anak-anak atuk di malam hari atau ketika melakukan olahraga bisa merupakan

    suatu gejala 7etika serangan asma berlangsung, napas yang pendek menjadi

     berat, menimbulkan suatu perasaan cemas engan sendirinya, penderita akan

    duduk tegak dan menarik napas, menggunakan otot leher dan dada untuk 

    membantu bernapas, tetapi tetap sulit untuk mendapatkan udara erkeringat dan

     perasaan cemas merupakan hal yang biasa dalam usaha bernapas

    +ada serangan yang sangat berat, penderita hanya sanggup mengucapkan

    sedikit kata-kata tanpa berhenti untuk bernapas /erkadang, bunyi saat bernapas

     berkurang karena banyaknya udara yang keluar-masuk paru-paru secara berat

    24

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    13/33

    7ekacauan, kelesuan, dan kulit yang membiru (cyanosis), merupakan tanda

     baha orang tersebut kekurangan oksigen, dan dibutuhkan pengobatan yang

    cepat iasanya, orang yang mendapat pengobatan lengkap, akan terbebas dari

    serangan asma yang berat eberapa kantung udara pada paru-paru (al%eoli) bisa

     pecah, tetapi hal ini jarang terjadi, udara akan berkumpul dalam pleural space

    (ruangan di antara lapisan membran yang melindungi paru-paru) atau udara

     berkumpul di sekitar organ-organ yang terdapat dalam dada 7omplikasi ini akan

    memperpendek napas yang telah pendek

    (. Arus Punak Ekspirasi )APE*

    a. Pen#ertian

    Arus +uncak &kspirasi (A+&) adalah suatu hembusan ekspirasi terbesar 

    yang didapat dengan melakukan tiupan atau manu%er maksimal paksa setelah

    melakukan inspirasi maksimal (='!A, 200;)

    Arus +uncak &kspirasi (A+&) yaitu pengukuran jumlah aliran udara

    maksimal yang dapat dicapai saat ekspirasi paksa dalam aktu tertentu yang

    (Kunus, 200")

    A+& adalah jumlah aliran udara maksimal yang dapat dicapai saat ekspirasi

     paksa dalam aktu tertentu yang dilakukan dengan menggunakan  peak flo

    meter , dalam setiap pemeriksaan A+& sebaiknya dilakukan 4 kali tiupan,

    kemudian diambil angka tertinggi /iupan dilakukan setelah inspirasi dalam,

    dilanjutkan tiupan dengan cepat dan kuat !ilai yang dianggap reprodusi!el  ialah

     jika perbedaan antara 2 nilai yang didapat D 0C untuk 4 kali manu%er atau D

    23

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    14/33

    5C untuk 3 kali manu%er dihitung dari nilai A+& tertinggi (+radjnaparamita,

    200")

    $. In&ikasi

    #enurut #enaldi (200B) indikasi pemeriksaan A+& di antaranya >

    ) #enegakkan diagnosis asma bronchiale dan berat ringannya derajat serangan

    2) +asien asma dan penyakit paru obstruktif kronik (++7) dalam keadaan stabil

    untuk mendapatkan nilai dasar

    4) &%aluasi pengobatan pasien asma akut, ++7, dan sindroma obstruksi pasca

    tuberculosis (S+/) yang mengalami eksaserbasi akut, sesudah pemberian

    obat bronkodilator 

    3) &%aluasi progresi%iti penyakit

    5) #endapatkan %ariasi harian arus udara pada saluran napas pasien asma

     bronchiale dan nilai terbaik dengan cara pemeriksaan A+& serial pagi dan sore

    hari setiap hari selama 2-4 minggu

    ;) #onitor faal paru

    . 'isio"o#i APE Pa&a Pasien Asma

    +ada asma bronchiale terdapat ketidakmampuan mendasar dalam

    mencapai angka aliran udara normal selama pernapasan (terutama pada ekspirasi)

    +ada pasien asma bronchiale, ukuran saluran napas (bronkus) cepat berubah dan

    mengalami penyempitan (obstruksi) oleh adanya sesuatu perangsangan

    +enyempitan bronkus akan menghambat kelancaran arus udara pernapasan dan

    mempengaruhi jumlah %olume udara bstruksi bertambah berat selama ekspirasi

    25

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    15/33

    karena secara fisiologis saluran napas menyempit pada fase tersebut al ini

    menyebabkan udara distal tempat terjadinya obstruksi terjebak tidak bisa

    diekspirasi Adanya penyempitan bronkus akan mengakibatkan pasien asma

     bronchiale akan mengalami dyspnoe sehingga pasien asma bronchiale akan

     bernapas pada %olume yang tinggi mendekati kapasitas paru total, hal ini

     bertujuan untuk mempertahankan %entilasi, untuk mempertahankan keadaan

    tersebut membutuhkan kerja keras dari otot-otot pernapasan dalam hal ini otot-

    otot ekspirasi Semakin sering pasien asma bronchiale mengalami dyspnoe maka

    otot pernapasan akan sering bekerja dengan keras sehingga lama-lama akan

    mengalami kelemahan 7elelahan otot pernapasan sebagaian besar disebabkan

    karena ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolisme serat-serat otot untuk 

    terus memberi hasil kerja yang sama, selain itu penyebaran sinyal saraf melalui

    hubungan neuromuskular akan menurun setelah akti%itas otot yang lama hal ini

    akan mengurangi kontraksi otot lebih lanjut (Ieiner, 2004)

    +enyempitan saluran napas dapat terjadi baik pada saluran napas yang

     besar, sedang, maupun kecil =ejala mengi menandakan ada penyempitan di

    saluran napas besar, sedangkan pada saluran napas yang kecil, gejala batuk dan

    sesak lebih dominan dibanding mengi eratnya sesak napas pada asma

     berhubungan langsung dengan beratnya penyempitan bronkus yang menimbulkan

     penurunan udara yang diekspirasi al ini dicerminkan dengan rendahnya F&+

    (Folume &kspirasi +aksa detik pertama) atau A+& (Arus +uncak &kspirasi)

    (Kunus, 200")

    2;

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    16/33

    Folume &kspirasi +aksa detik pertama atau A+& dapat digunakan untuk 

    menilai besar %olume udara yang keluar masuk paru-paru hingga dapat

    memberikan suatu penilaian akan beratnya gangguan pada jalan napas dan

     beratnya derajat serangan asma #enurut ='!A, (200;) beratnya derajat

    serangan asma dibagi dalam serangan derajat ringan, sedang dan berat

    &. Jenis pen#ukuran APE

    #enurut +radjnaparamita (200") Ada 4 macam persentase A+&, yaitu >

    ) A+& sesaat

     !ilai ini didapatkan dari nilai tiupan pada aktu yang tidak tertentu dan

    dapat kapan saja +ersentase A+& ini berguna untuk mengetahui adanya obstruksi

     pada saat itu dan mengetahui derajat obstruksi bila telah diketahui nilai standar 

    normalnya

    2) A+& tertinggi

     !ilai ini didapatkan dari hasil tiupan A+& tertinggi setelah melakukan

    e%aluasi tiupan sehari dua kali, pagi dan sore hari pukul 0;00 dan 2000 selama

    dua minggu pada keadaaan asma stabil +ersentase A+& tertinggi digunakan

    sebagai standar persentase A+& seseorang

    4) A+& %ariasi harian

     !ilai ini didapatkan dari hasil tiupan A+& selama dua minggu Fariasi

    harian berguna untuk mengetahui nilai tertinggi standar normal seseorang dan

    mengetahui stabilitas asma (asma yang terkontrol), asma yang terkontrol adalah

    yang memiliki %ariasi harian D 20C (='!A, 200;)

    e. Interpretasi tin&akan pemeriksaan APE

    2"

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    17/33

    #enurut ahlan (200*) pengukuran A+& biasa dilakukan pada pasien asma

     bronchiale untuk menilai kemampuan fungsi paru-paru, mengetahui besar %olume

    udara yang keluar masuk paru-paru hingga dapat memberikan suatu penilaian

    akan beratnya gangguan pada jalan napas dan beratnya derajat serangan asma,

    untuk mendapatkan nilai A+& terbaik pemeriksaan dilakukan saat dalam kondisi

    asma terkontrol dan pengobatan efektif !ilai normal A+& sekitar B0C dari

    kapasitas %ital dalam satu detik Sedangkan menurut #enaldi, (200B) untuk 

    menilai seseorang normal atau tidak adalah dengan cara membandingkan nilai faal

     paru subjek dengan nilai prediksi (nilai normal) yang diperoleh tim '++

    ('ndonesian +neumobile +roject) **2 (tabel nilai terlampir) Adapun rumus yang

    digunakan sebagai berikut >

    +ersentase A+& L nilai A+& ukur (Hmenit) 8 00C

      nilai A+& prediksi (Hmenit)

    asil pengukuran A+& dalam bentuk angka dibandingkan dengan nilai A+&

     prediksi dan dipetakan dengan sistem  "ona traffic light  atau .ona pelangi asma

    Mona hijau bila nilai A+& G B0C sampai 00C dibandingkan nilai prediksi,

    mengindikasikan fungsi paru baik, asma terkontrol Mona kuning G ;0C sampai

    B0C, menandakan terjadi penyempitan saluran respiratorik, dan .ona merah E

    ;0C berarti saluran respiratorik besar telah menyempit

    %. 'aktor+ %aktor ,an# mempen#aru!i ni"ai APE

    #enurut Kunus (200") faktor-faktor yang mempengaruhi nilai A+& antara lain >

    ) $aktor ost

    a) @mur  

    2B

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    18/33

    $aal paru sejak masa kanak-kanak akan bertambah atau meningkat

    %olumenya dan mencapai maksimal pada umur *-2 tahun, setelah itu nilai faal

     paru terus menurun sesuai bertambahnya umur, karena dengan meningkatnya

    umur seseorang maka kerentanan terhadap penyakit akan bertambah, khususnya

    gangguan saluran pernapasan pada tenaga kerja

     b) Nenis 7elamin

    Sesudah usia pubertas anak laki-laki menunjukkan kapasitas faal paru yang

    lebih besar dari pada perempuan 7apasitas %ital rata O rata pria deasa muda

    lebih kurang 3,; liter dan perempuan muda kurang lebih 4, liter, meskipun nilai O 

    nilai ini jauh lebih besar pada beberapa orang dengan berat badan yang sama pada

    orang lain

    c) /inggi adan

    /inggi badan mempunyai korelasi positif dengan A+&, artinya bertambah

    tinggi seseorang, A+& akan bertambah besar #enurut =uyton (200;) %olume dan

    kapasitas seluruh paru pada anita kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil

    daripada pria, dan lebih besar lagi pada atletis dan orang yang bertubuh besar 

    daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis 7apasitas paru pada pria lebih

     besar yaitu 3,BH dibandingkan pada anita yaitu 4,H

    2 $aktor lingkungan

    a) 7ebiasaan merokok 

    #erokok merupakan faktor utama yang dapat mempercepat penurunan faal

     paru Ialaupun demikian hanya sebagian kecil dari perokok akan bermanifestasi

    klinis menjadi penyakit paru obstruksi dan hanya sebagian kecil yang akan

    2*

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    19/33

     berkembang menjadi kerusakan fungsi paru yang berat #erokok dapat

    menyebabkan perubahan struktur jalan napas maupun parenkim paru +erubahan

    struktur jalan napas besar berupa hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus

     b) +emakaian alat pelindung diri

    Alat pelindung diri seperti masker, tidak secara sempurna melindungi tubuh

    dari potensi bahaya, tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin

    terjadi

    c) +olusi udara

    +olusi udara dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan fungsi

    tubuh, termasuk gangguan faal paru

    d) 'nfeksi saluran pernapasan

    9iayat infeksi saluran napas berat aktu anak-anak menyebabkan

     penurunan faal paru dan keluhan respirasi aktu deasa

    e) !utrisi

    Salah satu akibat kekurangan nutrisigi.i dapat menurunkan sistem imunitas

    dan antibodi sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, diare,

    dan juga berkurangnya kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap

     benda asing yang masuk dalam tubuh

    #. A"at Pen#ukur APE

     Peak Expiratory Flo #eter  (+&$ meter), salah satu alat yang digunakan

    untuk menilai Arus +uncak &kspirasi (A+&) atau  Peak Flo $ate (+$9) dengan

    satuan liter per menit, mengetahui sedini mungkin adanya penurunan fungsi paru

    40

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    20/33

    dan penyempitan ataupun sumbatan saluran respiratorik Sampai saat ini, alat

     baku yang dipakai untuk mengukur A+& adalah mini right peak flo meter  1ara

    kerja alat ini berdasarkan asas mekanika eras arus udara diukur dengan gerakan

     piston yang terdorong oleh arus udara yang ditiupkan melalui pipa peniup +iston

    akan mendorong jarum penunjuk (marker) 7arena piston dikaitkan dengan

    sebuah pegas, maka setelah arus berhenti, oleh gaya tarik balik (recoil ) piston

    tertarik ke kedudukan semula dan jarum penunjuk tertinggal pada titik tunjuk 

     jarum penunjuk 1ara pemeriksaan A+& dengan mini  right peak flo meter 

    adalah sebagai berikut > penuntun meteran dikembalikan ke posisi angka 0 +asien

    diminta untuk menghirup napas dalam, kemudian diinstruksikan untuk 

    menghembuskan napas dengan sangat keras dan cepat ke bagian mulut alat

    tersebut, sehingga penuntun meteran akan bergeser ke angka tertentu Angka

    tersebut adalah nilai A+& yang dinyatakan dalam litermenit

    -. Konsep ati!an Pernapasan

    a. Pen#ertian

    Hatihan pernapasan merupakan suatu metode manajemen penatalaksanaan

    asma yang bertujuan membantu menyeimbangkan kadar karbondioksida dalam

    darah sehingga pergeseran kur%a disosiasi oksihemoglobin yang menghambat

    kelancaran oksigenasi ksigenasi yang lancar akan menurunkan kejadian

    hipoksia, hiper%entilasi dan apnea saat tidur (='!A, 200;)

    $. Tujuan pernapasan $ute,ko

    #enurut echman, (2003) latihan pernafasan pernapasan bertujuan untuk>

    %& #eningkatkan kemampuan otot yang berkaitan dengan mekanisme pernapasan

    4

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    21/33

    '& #engatur pola pernafasan dan kecepatan pernafasan sehingga mengurangi air 

    trapping

    (& #emperbaiki kemampuan pergerakan dinding dada

    )& #emperbaiki %entilasi tanpa meningkatkan energi pernafasan

    *& #elatih pernafasan agar sesak berkurang

    +& #emperbaiki pergerakan diafragma

    ; #eningkatkan rasa percaya diri penderita sehingga lebih tenang

    ,& #eningkatkan kepercayaan diri baha penderita asma mampu melakukan

    akti%itas yang sama seperti orang sehat lainnya, sehingga mencapai nilai

     produktifitas kerja yang tinggi atau bahkan berprestasi

    #anfaat latihan pernapasan pada pasien asma bronchiale, bila dilakukan

    secara teratur jangka aktu 2 bulan akan mendapatkan beberapa manfaat yaitu

    dapat membantu mengurangi kesulitan bernapas pada pasien asma, pengurangan

    frekuensi kekambuhan, pengurangan intensitas kekambuhan, gejala asma menjadi

    ringan sehingga diperoleh peningkatan F2 maks #elakukan latihan pernapasan

    secara rutin dapat meningkatkan kemampuan otot yang berkaitan dengan

    mekanisme pernapasan, meningkatkan kapasitas serta efisiensi dalam proses

    respirasi Sedangkan manfaat lain dari pernapasan buteyko antara lain melatih

    cara nafas yang benar yaitu bernapas lebih dalam dan lambat, melenturkan dan

    memperkuat otot pernapasan, ='!A (200;)

    #enurut Fitaealth, (200;) tujuan pelaksanaan teknik pernapasan uteyko

    ini adalah menggunakan serangkaian latihan bernapas secara teratur untuk 

    memperbaiki cara bernapas penderita asma yang cenderung bernapas secara

    42

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    22/33

     berlebihan agar dapat bernapas secara benar Selain itu, tujuan lain dari teknik 

     pernapasan ini adalah untuk mengembalikan %olume udara yang normal Secara

    garis besarnya, latihan pernapasan bertujuan untuk memperbaiki pola napas

     penderita asma dengan cara memelihara keseimbangan kadar 12  dan nilai

    oksigenasi seluler yang pada akhirnya dapat menurunkan gejala asma Adapun

    tujuan umum dari latihan pernapasan adalah untuk rekondisi penderita agar dapat

     bernapas normal dengan cara-cara sebagai berikut >

    %& elajar bagaimana untuk membuka hidung secara alami dengan melakukan

    latihan menahan napas

    '& #enyesuaikan pernapasan dan beralih dari pernapasan melalui mulut menjadi

     pernapasan melalui hidung

    (& Hatihan pernapasan untuk mencapai %olume pernapasan yang normal dengan

    melakukan relaksasi diafragma sampai terasa jumlah udara mulai berkurang

    )& Hatihan khusus untuk menghentikan batuk dan hee"ing

    *& +erubahan gaya hidup dibutuhkan untuk membantu hal tersebut di atas,

    sehingga memfasilitasi jalan untuk dapat sembuh dan rekondisi ke tingkat

    normal

    . /an%aat "ati!an pernapasan

    #enurut ='!A, (200;) latihan pernapasan memanfaatkan teknik 

     pernapasan alami secara dasar dan berguna untuk mengurangi gejala dan

    memperbaiki tingkat keparahan pada penderita asma latihan pernapasan berguna

    untuk mengurangi ketergantungan penderita asma terhadap obat medikasi asma

    44

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    23/33

    Selain itu, teknik pernapasan ini juga dapat meningkatkan fungsi paru dalam

    memperoleh oksigen dan mengurangi hiper%entilasi paru

    0. ati!an pesna%asan &en#an meniup $a"on

    #eniup balon dapat dianalogkan dengan latihan napas dalam ( pursed lips

    !reathing ) ermain meniup balon merupakan suatu permainan atau akti%itas

    yang memerlukan inspirasi dalam dan ekspirasi memanjang dengan mulut di

    monyongkan, ini dilakukan pada pasien dengan penyakit pernapasan terutama

    asthma +ada penyakit asthma resistensi aliran udara menjadi besar terutama

    selama ekspirasi, hal ini menyebabkan terjadi penurunan %olume ekspirasi paksa

    atau  Forced Expiration olume ($&F) dan Arus puncak ekspirasi (A+&)

    (Iilliams, 200;)

     Pursed lips !reathing sebagai inter%ensi keperaatan Pursed lips !reathing 

    dalam !'1 (!ursing 'nter%ention 1lassification) merupakan inter%ensi

    keperaatan oleh karena itu peraat harus melaksanakannya (#1 closkey and

     bulechek, **; dalam Sumedi, 200B)  Pursed lips !reathing adalah strategi yang

    digunakan dalam rehabilitasi pulmonal untuk menurunkan sesak napas +asien

    dengan gangguan pernapasan akan mendapatkan keuntungan bila menggunakan

    teknik ini Strategi ini dibuat dengan tujuan untuk membantu pasien mengontrol

     pola napas, meningkatkan %entilasi pola napas, meningkatkan mekanisme batuk 

    efektif, mencegah atelektasis, meningkatkan kekuatan otot pernapasan,

    meningkatkan relaksasi dan mencegah terjadinya kekambuhan dan sesak napas

    (echman, 2003)  Pursed lips !reathing  juga dapat menurunkan sesak napas,

    sehingga pasien dapat toleransi terhadap akti%itas dan meningkatkan kemampuan

    43

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    24/33

    memenuhi kebutuhan sehari-hari Nika teknik ini dilakukan secara rutin dan benar 

    dapat mengoptimalkan fungsi mekanik paru, membatasi peningkatan %olume

    akhir ekspirasi paru dan mencegah efek hiperinflasi (Sheadan #artine., 200;)

     Pursed lips !reathing dapat menggantikan porsi utama dari kerja pernapasan

    dari otot-otot iga Secara temporer kerja diagfragma berkurang tetap tidak pada

    seluruh kerja pernapasan hal ini menyebabkan pasien merasa sesak napas

     berkurang dengan  Pursed lips !reathing   Pursed lips !reathing dilakukan untuk 

    mendapatkan pengaturan napas yang lebih baik dari napas sebelumnya yaitu,

     pernapasan cepat dan dangkal menjadi pernapasan yang lebih lambat dan dalam

    /ujuan Pursed lips !reathing adalah memperbaiki kelenturan rongga dada serta

    diafragma, dapat melatih otot-otot ekspirasi untuk memperpanjang ekhalasi dan

    meningkatkan tekanan jalan napas selama ekspirasi, dengan demikian mengurangi

     jumlah tahanan dan jebakan udara Hatihan ini juga dapat membantu

    menginduksikan pola napas terutama frekuensi napas menjadi lambat dan dalam

    (Kunus, 2005) Selama latihan napas dalam, tidak ada aliran udara pernapasan

    yamg terjadi melalui hidung karena sumbatan in%olunter dari nasofaring oleh

    glotis (echman, 2003) Hatihan napas dalam juga akan meningkatkan oksigenasi

    dan membantu sekret atau mukus keluar dari jalan napas (Speer, 200") +ada

     pasien anak untuk melatih napas dalam inter%ensi yang dapat dilakukan oleh

     peraat anak yaitu dengan mengajak anak yang menderita asthma untuk ikut

    dalam terapi bermain meniup balon yaitu dengan tujuan agar fungsi paru pada

    anak asthma akan meningkat dan menjadi normal (ockenberry, 2003)

    45

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    25/33

    Alat yang digunakan berupa balon yang masih kempis Adapun caranya

    yaitu dengan menggunakan  pursed lip !reating , anak bernapas dalam dan

    ekshalasi lambat melalui mulut, mulut dimonyongkan atau mencucu dan

    dikerutkan, sehingga balon menjadi mengembang terisi udara Hamanya bermain

    meniup balon pada anak pra sekolah adalah 0-B0 detik (@meda, 2005)

    . Pen#aru! "ati!an pernapasan 2 meniup $a"on ter!a&ap ni"ai ape anak 

    &en#an asma $ron!ia"e

    9espirasi merupakan gerakan reflek yang terjadi pada otot pernapasan yang

    diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di medula oblongata dan korte8 serebri

    tot pernapasan utama yang berperan pada inspirasi adalah musculus diafragma

    dan musculus intercostalis e8ternus +ada saat inspirasi otot tersebut mengalami

    kontraksi isamping kedua otot tersebut, pada saat inspirasi dapat bekerja pula

    otot pernapasan lainnya yang disebut otot pernapasan tambahan (accesorius) yaitu

    musculus scalenus, muskulus sternocleidomastoideus, musculus pectoralis,

    musculus serratus anterios, musculus trape.ius, musculus dorsi dan musculus

    le%ator costarum tot pernapasan tambahan yang paling penting yaitu muskulus

    sternocleidomastoideus yang dibuktikan dengan adanya keaktifan listrik pada

    inspirasi yang kuat (kerja dan dyspnoe) Saat ekspirasi musculus diafragma dan

    musculus intercostalis e8sternum mengalami relaksasi +ada ekspirasi kuat

    digunakan pula otot-otot ekspirasi yaitu musculus intercostalis internus, musculus

    serratus posterior minor dan triangular muscle of sternum (=uyton P all, 200;)

    4;

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    26/33

    iafragma adalah otot primer pernapasan yang membatasi toraks bagian

     baah dengan abdomen iafragma berbentuk kubah pada posisi relaksasi,

     puncaknya menyentuh pada prosesus 8ipoideus, sternum dan tulang costa bagian

     baah 7ontraksi diafragma menarik otot ke baah, meningkatkan ruang rongga

    toraks dan mengembangkan paru-paru Suplai saraf diafragma (saraf phrenik)

    melalui tulang belakang 7ontraksi otot intercostal meregangkan tulang costa

    untuk menambah diameter anteroposterior dan lateral rongga toraks 7ontraksi

    intercosta eksternal bertanggung jaab sebesar 25C dalam upaya memasukkan

    udara masuk selama pernapasan normal +ada saat inhalasi normal tekanan antar 

    lapisan pleura (intratorasik) subatmosfer lebih rendah dari tekanan atmosfer tot

    yang berperan dalam inhalasi adalah sternocleidomastoideus, skalen, intercosta

    eksterna dan diafragma Sedangkan otot yang berperan dalam ekhalasi adalah otot

    intercosta internal, obliQ internal dan eksternal, abdominis tran%ersus dan rektus

    abdomininis (=uyton P all, 200;)

    +ada pasien asma akan terjadi bronchospasme dan bronchokontriksi pada

     jalan napas hal ini akan menyebabkan peningkatan resistensi aliran udara,

    obstruksi, hiperinflasi pulmoner dan ketidakseimbangan %entilasi dan perfusi

    #anifestasi klinis yang diperlihatkan adalah sensasi dada sesak dan dyspnoe +ada

    keadaan ini akan mengakibatkan peningkatan kerja otot-otot pernapasan, sebagai

     bentuk mekanisme tubuh untuk tetap mempertahankan %entilasi paru, tetapi lama-

    kelamaan otot pernapasan mengalami kelemahan yang akan menyebabkan

     penyakit bertambah buruk (=uyton P all, 200;)

    4"

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    27/33

    7ontraksi otot yang kuat dan lama akibat gangguan proses ekspirasi pada

     pasien asma akan mengakibatkan keadaan yang dikenal kelelahan otot

     pernapasan 7elelahan otot sebagian besar disebabkan karena ketidakmampuan

     proses kontraksi dan metabolisme serat-serat otot untuk terus memberi hasil kerja

    yang sama, selain itu penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuskular 

    akan menurun setelah akti%itas otot yang lama jadi mengurangi kontraksi otot

    lebih lanjut ambatan aliran darah yang menuju ke otot yang sedang berkontraksi

    mengakibatkan kelelahan otot hampir sempurna selama satu menit atau lebih

    karena kehilangan suplai makanan terutama kehilangan oksigen (=uyton P all,

    200;)

    Hatihan pernafasan dengan meniup balon bertujuan untuk memperbaiki

    kebiasaan buruk penderita asma yaitu o.er-!reathing atau hiper%entilasi dan

    mengubahnya menjadi kebiasaan baru yaitu bernapas lebih lambat dan lebih

    dangkal Hatihan pernafasan dengan meniup balon meliputi dua hal penting yaitu

    relaksasi dan latihan +ada tahapan relaksasi, postur tubuh diatur secara rileks

    terutama tubuh bagian atas /eknik pernapasan ini dilakukan untuk merilekskan

    otot pernapasan dan iga secara perlahan-lahan yaitu adanya peregangan ke arah

    luar selama inspirasi dan penarikan iga ke arah dalam selama ekspirasi +enderita

    dianjurkan untuk mengurangi melakukan pernapasan melalui mulut, tetapi lebih

    diutamakan untuk melakukan pernapasan melalui hidung saat serangan asma

    terjadi al penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik pernapasan

    uteyko adalah mengajarkan penderita asma untuk lebih terorientasi pada

     pernapasan melalui hidung, bukan melalui mulut ernapas melalui hidung akan

    4B

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    28/33

    mengurangi hiper%entilasi (bernapas dalam) sehingga cara terbaik untuk 

    menghemat 12 yang keluar adalah dengan merelaksasikan otot-otot pernapasan

    sehingga insufisiensi udara yang terjadi saat serangan asma dapat berkurang

    (upler, 2005)

    Selain itu, selama latihan perlu diperhatikan pula control pause yaitu aktu

    untuk menahan napas secara terkendali Hamanya aktu penderita menahan napas

    harus dicatat +ada penderita asma, control pause hanya bisa dicapai selama 5-5

    detik ila melakukan teknik pernapasan uteyko secara benar, maka tubuh dapat

    menahan napas atau mencapai aktu control pause selama 30-;0 detik (0A

     1uteyko Clinic, 200B)

    #elakukan latihan pernafasan dengan meniup balon secara rutin juga dapat

    meningkatkan kerja jantung, sehingga peredaran darah ke seluruh tubuh

     bertambah lancar khususnya kepada otot-otot tubuh termasuk otot pernapasan

    Aliran darah yang lancar akan membaa nutrisi dan oksigen yang lebih banyak ke

    otot-otot pernapasan !utrisi yang cukup termasuk .at kalsium dan kalium 'on

    kalsium di dalam otot berfungsi untuk melakukan potensial aksi otot sehingga

    massa otot dapat dipertahankan dan kerja otot dapat meningkat (Kunus, 200")

    Akibat aliran darah yang lancar dapat meningkatkan suplai oksigen ke sel-sel otot

    termasuk otot pernapasan ksigen harus disuplai oleh darah ke otot untuk 

    memproduksi A/+ didalam mitokondria otot #itokondria berperan dalam proses

     pembuatan A/+ yang diperlukan untuk otot berkontraksi 7ontraksi otot diaali

    dengan pengeluaran asetilkolin yang menyebabkan potensial aksi atau rangsangan

    merambat ke seluruh permukaan membrane otot al ini menyebabkan ion-ion

    4*

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    29/33

    kalsium lepas dalam jumlah besar ke dalam sarkoplasma sehingga massa otot

     pernapasan dapat dipertahankan, kerja otot pernapasan dapat meningkat akibatnya

    kekuatan otot pernapasan meningkat (=uyton P all, 200;)

    Hatihan pernafasan dengan meniup balon mempunyai tujuan yaitu

    meningkatkan kemampuan otot yang berkaitan dengan mekanisme pernapasan,

    meningkatkan kapasitas serta efisiensi dalam proses respirasi (Ieiner, 2004)

    rang yang melakukan latihan pernapasan berhubungan dengan kekuatan otot-

    otot pernapasan, fungsi paru-parunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan

    orang yang tidak melakukan latihan, hal ini disebabkan dengan peningkatan otot-

    otot pernapasan maka pengembangan paru akan meningkat

    Hatihan pernafasan dengan meniup balon dapat menyebabkan

     perangsangan pusat otak yang lebih tinggi pada %asomotor di batang otak yang

    menyebabkan peningkatan tekanan arteri dan peningkatan %entilasi paru Hatihan

     pernafasan dapat meningkatkan %entilasi paru dengan merangsang propioseptor 

    sendi dan otot yang kemudian menjalarkan impuls eksitasi ke pusat pernapasan

    ipoksia yang terjadi dalam otot selama latihan menghasilkan sinyal saraf aferen

    ke pernapasan untuk merangsang pernapasan tot-otot yang bekerja akan

    membentuk karbondioksida dalam jumlah yang luar biasa banyaknya dan

    menggunakan banyak sekali oksigen, sehingga +12  dan +2  berubah secara

    nyata antara siklus inspirasi dan siklus ekspirasi pada pernapasan (=uyton P all,

    200;)

    ila seseorang melakukan latihan pernapasan, biasanya faktor-faktor yang

    merangsang pusat pernapasan dalam aktu yang hampir sama dengan penyediaan

    30

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    30/33

    kebutuhan oksigen tambahan yang dibutuhkan selama latihan dan membuang

    karbondioksida e8tra !amun kadang-kadang sinyal saraf terlalu kuat atau terlalu

    lemah merangsang pusat pernapasan 7emudian faktor-faktor kimia memegang

     peranan penting dalam melakukan penyesuaian akhir pada pernapasan yang

    dibutuhkan untuk mempertahankan karbondioksida dan ion hidrogen cairan tubuh

    sedekat mungkin dengan konsentrasi normal +ada saat latihan pernapasan

     pertama dimulai, %entilasi al%eolus dengan segera meningkat tanpa didahului oleh

     peningkatan +12  arteri, pada saat mulai latihan biasanya cukup besar 

    meningkatkan %entilasi, yang sebenarnya menurunkan +12  arteri dibaah

    normal al ini terjadi karena %entilasi mendahului peningkatan pembentukan

    karbondioksida dalam darah sehingga otak mengadakan suatu rangsangan

    antisipasi pernapasan pada permulaan latihan menghasilkan %entilasi al%eolus

    ekstra bahkan sebelum hal ini dibutuhkan /etapi kira-kira 40 sampai 30 detik 

    latihan, jumlah karbondioksida yang dilepaskan dari otot aktif kemudian hampir 

    sama dengan peningkatan kecepatan %entilasi dan +12  arteri kembali normal

    (=uyton P all, 200;)

    +asien dengan asma akan mengalami kelemahan pada otot-otot

     pernapasan, hal ini disebabkan karena sering terjadi dyspnoe dan adanya

     pembatasan akti%itas #elatih otot pernapasan dapat meningkatkan fungsi otot

    respirasi, mengurangi beratnya gangguan pernapasan, meningkatkan toleransi

    terhadap akti%itas dan menurunkan gejala dyspnoe Hatihan pernafasan dengan

    meniup balon mempunyai tujuan yaitu meningkatkan kemampuan otot yang

     berkaitan dengan mekanisme pernapasan, meningkatkan kapasitas serta efisiensi

    3

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    31/33

    dalam proses respirasi Hatihan pernafasan dengan meniup balon secara rutin akan

    dapat meningkatkan kekuatan otot pernapasan +eningkatan kekuatan otot-otot

     pernapasan akan memperbaiki fungsi pernapasan sehingga pernapasan menjadi

    lebih efektif rang yang terlatih akan bernapas lebih dalam dan lambat sehingga

     jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk kerja otot pada proses %entilasi menurun

    dan kerja otot pernapasan menjadi lebih efektif +eningkatan kekuatan otot

     pernapasan serta kerja otot pernapasan yang efektif akan menghasilkan tekanan

    ekspirasi yang cukup untuk melakukan %entilasi maksimum sehingga fungsi

     pernapasan akan meningkat salah satu parameter peningkatan fungsi pernapasan

    dapat dilihat dari nilai A+& (Kunus, 200")

      +enelitian yang dilakukan oleh ei (200;) tentang pengaruh senam

    asma terhadap peningkatan nilai Arus +uncak &kspirasi di alai 7esehatan +aru

    #asyarakat (7+#) Semarang asil penelitian didapatkan hasil yang signifikan

    dengan pD0,05 (p L0,003) disimpulkan ada pengaruh senam asma peningkatan

    nilai Arus +uncak &kspirasi asil penelitian 'ndriati (20) yang meneliti tentang

    &fektifitas +ursed Hips reathing an /iup alon alam +eningkatan Arus

    +uncak &kspirasi (A+&) +asien Asma ronchiale i 9S@ anyumas Hasil

    penelitian pada kelompoktiup balon dan pursed lipsbreathing

    dengan pair t testmenunjukkan bahwa nilaitpada kedua

    kelompok lebihbesar darittabel dan nilai plebih kecil dari nilaiα

    (α5% atau 0,05) yang berarti pursedlips breathingdan tiup balon

    efektif untuk meningkatkanAPE pada pasien asmabronchiale.

    32

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    32/33

    B. Keran#ka Konsep

    Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan

    seperti gambar

    34

    Asma ronchiale

    &tiologi > %irus,

     bakteri, jamur,

     parasit, allergen,

    iritan, cuaca,

    kegiatan jasmani

    dan psikis

    Hatihan pernapasan >

    Spasme otot bronkus, sumbatan mukus,

    edema dan inflamasi dinding bronkus

    bstruksi saluran napas

    $aktor ost

    - @mur 

    - Nenis 7elamin

    - /inggi adan

    2 $aktor lingkungan

    - 7ebiasaan merokok 

    - +emakaian alat pelindung

    diri

    - +olusi udara

    - 'nfeksi saluran pernapasan

    -  !utrisi

    7ekuatan tot

    +ernapasan

    meningkat

  • 8/19/2019 Skripsi BAB II 2007

    33/33

     

    7eterangan gambar +asien Asma ronchiale

      > Fariabel yang tidak diteliti

    > Fariabel yang diteliti> Fariabel laten

    =ambar

    7erangka 7onsep +engaruh /ehnik +ernapasan > #eniup alon /erhadap !ilai

    Arus +uncak &kspirasi Anak engan Asma ronchiale i +oliklinik Anak 

    9umah Sakit @mum aerah Sanjiani =ianyar /ahun 205

    3. 4ipotesis

    ipotesis dalam suatu penelitian berarti jaaban sementara penelitian,

     patokan duga atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

     penelitian tersebut Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka

    hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak (Sugiyono, 200*)

    Adapun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu ada pengaruh tehnik pernapasan >

    meniup balon terhadap nilai arus puncak ekspirasi anak dengan asma bronchiale

    di +oliklinik Anak 9umah Sakit @mum aerah Sanjiani =ianyar /ahun 205

     !ilai A+&

    - Mona hijau bila nilai A+&

    GB0C sampai 00C > fungsi

     paru baik 

    - Mona kuning G;0C sampai

    B0C > mulai terjadi penyempitan saluran

    respiratorik 

    - Mona merah E ;0C > saluran

    respiratorik besar telah

    menyempit